35
PRESENTASI KASUS TETANUS Muhammad Fauzi NPM: 1102009183 PEMBIMBING dr. DJAJA SUTISNA, Sp.B

PRESENTASI KASUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bedah

Citation preview

  • PRESENTASI KASUSTETANUSMuhammad FauziNPM: 1102009183

    PEMBIMBINGdr. DJAJA SUTISNA, Sp.B

  • STATUS PASIEN

  • I.IDENTIFIKASI PASIENNama: Tn. WJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 75 TahunStatus Perkawinan : Sudah MenikahPekerjaan: Petani Alamat: Kerajan RT/RW 01/01 kec Binong, kel KihiyanSuku bangsa: SundaAgama: Islam

  • II.ANAMNESISDiambil dari : Autoanamnesa dan Alloanamnesa (menantu) Tanggal/Tempat : 23 April 2014/ruang rawat isolasi dahliaa. Keluhan Utamakaku dan sulit membuka mulut sejak 3 hari SMRS.

  • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

  • Riwayat penyakit dahulu

    Pasien tidak pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnyaRiwayat tergigit binatang (anjing, atau kera) disangkalRiwayat kejang sebelumnya disangkalRiwayat radang telinga disangkalRiwayat gigi berlubang diakui Riwayat diabetes melitus disangkalRiwayat hipertensi disangkal Riwayat alergi disangkal.

  • III.PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN UMUMKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentisGCS: 15 (E=4, M=6, V=5)Tekanan darah: 140 /90 mmHgNadi : 100 x/menit teraba kuat, isi cukup, regulerRespirasi: 32 x/menitSuhu: 37,5 C di aksila

  • Status Generalis Kepala : NormocephalMata : Conjunctiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, refleks pupil (+/+) normalTelinga : Nyeri tekan tragus (-/-), sekret (-/-)Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-)Tenggorok : Tidak dapat dinilaiMulut : Trismus (+) 1 cmLeher : Trakea ditengah tidak deviasi, pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-),

  • ThoraksCOR :Inspeksi :Iktus cordis tidak terlihatPalpasi : Iktus cordis teraba pada sela iga 5 linea mid clavicula sinistraPerkusi : Batas jantung normalAuskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)PULMO : Inspeksi :Bentuk dan ukuran dada normal simetris, pergerakan nafas dalam keadaan statis dan dinamis simetris kanan dan kiriPalpasi:Fremitus taktil dan vokal sama kuat kiri dan kanan, massa(-), krepitasi (-) dan nyeri tekan (-)Perkus : Sonor di seluruh lapang paruAuskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), Tidak terdengar suara nafas tambahan Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

  • AbdomenInspeksi: Tampak datar simetrisPalpasi: Supel , NT (-), NL (-), defans muskuler (-)Perkusi: Timpani di seluruh kuadran abdomenAuskultasi: Bising usus (+ ) normal

    EkstremitasAkral hangat di ke empat ektremitas, edema (-) di ke empat ekstremitas, gerak (+) di kedua ekstremitas atas, kaku (+) di kedua ekstremitas bawah

  • Status lokalis a/r dorsal pedis sinistraInspeksi : Tampak vulnus laseratum yang sudah mengeringPalpasi : Nyeri tekan (+)

    Status Neurologis Tidak dilakukan

  • V. DIAGNOSA KLINISTetanus

    VI. DIAGNOSIS BANDING-

    VII. RENCANA PEMERIKSAANDarah lengkap Kultur Bakteriologik kuman anaerob Cl.tetani Foto rontgen torakVIII. DIAGNOSIS KERJATetanus derajat II dengan score philips 17

  • IX. RENCANA TERAPINon famakologisO2 nasal 2-3 LPMIVFD glukosa 5% 1 kolf/8 jamPemasangan NGT dan kateter urinPerawatan di ruang rawat isolasiPerawatan luka dan debridement menyeluruh terhadap benda asingRencana konsultasi dokter spesialis gigi

    FarmakologisATS 20.000 IU selama 5 hari berturut-turut (i.v)Inj. Metronidazol 2x1 gr (i.v)Ketorolac 3x10 mg (i.v)Diazepam 3x10 mg (i.v)Fenobarbital 3x100 mg (IM)

  • VIII. PROGNOSISQuo ad vitam: Dubia ad malamQuo ad fungsionam : Dubia ad malamQuo ad Sanactionam : Dubia ad malam

  • TINJAUAN PUSTAKATETANUS

  • DEFINISITetanus adalah suatu penyakit toksemik akut yang disebabkan oleh Clostridium tetani, dengan tanda utama kekakuan otot (spasme), tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan oleh kuman clostridium tetani, tetapi akibat toksin (tetanospasmin) yang dihasilkan kuman5.

  • ETIOLOGIclostridium tetaniUjung sel menyerupai tongkat pemukul genderang atau raket squash. Memiliki sifat :Basil Gram-positifObligat anaerobMampu membentuk spora (terminal spore)Hidup di tanah, debu, dan di dalam usus binatangMenghasilkan 2 eksotoksin : tetanolisisn dan Tetanospasmin

  • EPIDEMIOLOGITersebar di seluruh dunia.Terutama pada daerah risiko tinggi dengan cakupan imunisasi DPT yang rendah.Di Amerika Serikat sebagian besar kasus tetanus terjadi akibat trauma akut, seperti luka tusuk, laserasi atau abrasi.Resiko terjadinya tetanus paling tinggi pada populasi usia tua.Laki- laki > Perempuan (aktivitas fisik)

  • Port of entry tak selalu dapat diketahui dengan pasti, namun dapat diduga melalui :Luka tusuk, gigitan binatang, luka bakar.Luka operasi yang tidak dirawat dan dibersihkan dengan baik.OMP, caries gigi.Pemotongan tali pusat yang tidak steril.Penjahitan luka robek yang tidak steril5.

  • PATOGENESIS

  • MANIFESTASI KLINISMasa inkubasi berkisar 5 14 hariKekakuan dimulai pada otot setempat atau trismus lalu ke seluruh tubuh.Kekakuan tetanus sangat khas.TrismusRisus sardonikus.Opistotonus.Ketegangan otot dinding perut.Kejang umumAsfiksia dan sianosisGangguan saraf autonom

  • Secara klinis tetanus dibedakan:Tetanus generalisataTetanus lokalisTetanus sefalikTetanus neonatorum

  • Klasifikasi beratnya tetanus oleh AblettDERAJAT I (ringan) : Trismus ringan sampai sedang, spasitisitas generalisata, tanpa gangguan pernafasan, tanpa spasme, sedikit atau tanpa disfagia.DERAJAT II (sedang) : Trismus sedang, rigiditas yang tampak jalas, spasme singkat sampai sedang, gangguan pernafasan sedang dengan frekuensi pernafasan lebih dari 30 kali per menit, disfagia ringan.DERAJAT III (berat) : Trismus berat, spasitisitas generalisata, spasme reflek berkepanjangan, frekuensi pernafasan lebih dari 40 kali per menit, serangan apnea, disfagia berat, dan takikardi ( lebih dari 120 kali per menit).DERAJAT IV (sangat berat) : Derajat III dengan gangguan otonomik berat, melibatkan sistem kardiovaskuler, hipertensi berat dan takikardi terjadi berselingan dengan hipotensi dan bradikardi, salah satunya dapat menetap4.

  • Derajat keparahan penyakit oleh philips:

    VariableTolak ukurNilaiMasa inkubasi< 48 jam2- 5 hari6- 10 hari11-14 hari 14 hari54321Lokasi infeksiInternal/umbilicalLeher, kepala, dinding tubuhEkstremitas proksimalEkstremitas distalTidak diketahui54321

  • ImunisasiTidak adaMungkin ada/ibu dapat>10 tahun lalu

  • Diagnosis

  • KomplikasiSistem saluran pernafasanSistem kardiovaskularSistem muskuloskeletalPenyebab kematian ialah akibat komplikasi berupa bronkopneumonia, cardiac arrest, septicemia, dan pneumotoraks.

  • PENATALAKSANAANPenatalaksanaan umumRuang perawatan intensifCairan dan nutrisiSaluran nafas harus bebasTambahan OksigenMengurangi Kejang dan spasme (Diazepam)

  • MedikamentosaDiazepamDosis dewasaSpasme ringan : 5-10 mg oral tiap 4-6 jam apabila perluSpasme sedang: 5-10 mg i.v apabila perluSpasme berat : 50-100 mg dalam 500 ml D5, diinfuskan 40 mg perjam Dosis pediatrikSpasme ringan : 0,1-0,8 mg/kg/hari daam dosis terbagi tiga kali atau empat kali sehariSpasme sedang sampai spasme berat : 0,1-0,3 mg/kg/hari i.v tiap 4 sampai 8 jam.

  • MedikamentosaFenobarbitalDosis dewasa: 1 mg/kg i.m tiap 4-6 jam, tidak melebihi 400 mg/hariDosis pediatrik: 5 mg/kg i.v/i.m dosis terbagi 3 atau 4 hari. BaklofenDosis dewasa: < 55 tahun: 100 mcg IT, > 55 tahun : 800 mcg ITDosis pediatrik: < 16 tahun : 500 mcg IT, > 16 tahun: seperti dosis dewasa

  • MedikamentosaMetronidazolDosis dewasa: 500 mg per oral tiap 6 jam atau 1 gr i.v tiap 12 jam, tidak lebih dari 4 gr/hari.Dosis pediatrik: 15-30 mg/kgBB/hari i.v terbagi tiap 8-12 jam, tidak lebih darri 2 gr/hari. Penisilin GDosis dewasa: 10-24 juta unit/hari i.v terbagi dalam 4 dosisDosis pediatrik: 100.000-250.000 U/kg/hari i.v/i.m dosis terbagi 4 kali/hari

  • Klasifikasi prognostik menurut Cole-Spooner

    Kelompok prognosticPeriode awalMasa inkubasiIIIIII< 36 jam>36 jamTidak diketahui6 hari>6 hariTidak diketahui

  • DAFTAR PUSTAKASumiardi, Karakata., and Bob bachsinar, 1995. Bedah minor. Hipokrates. Jakarta.Jong, de Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC: Jakarta. 2005. Hal 21-4.Sudoyo, Aru. W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam FKUI: Jakarta. 2006. Hal 1777-85.Fauci, Braunwald et al. Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th edition. McGraw-Hill: United State. 2008. Ningsih, S., and Witarti, N., 2007. Asuhan Keperawatan Dengan Tetanus. Dari http://lcncreatif.wordpress.com/2010/04/01/asuhan-keperawatan-dengan-tetanus/ (diakses 27 april 2014)