42
Nur Aini Hanifiah 1102009208 Pembimbing : Dr. Dadan Susandi, SpOG PRESENTASI KASUS : MIOMA UTERI

PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas berjudul Partus maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip ini bertujuan untuk menganalisa kasus tentang induksi persalinan.

Citation preview

Page 1: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Nur Aini Hanifiah 1102009208Pembimbing :

Dr. Dadan Susandi, SpOG

PRESENTASI KASUS : MIOMA UTERI

Page 2: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Identifikasi kasusI. IDENTITAS PASIEN Pasien SuamiNama Ny. S Tn. SUmur 40 th 47 thPendidikan SMA PesantrenPekerjaan Ibu rumah tangga. UstadAlamat Cibatu CibatuNo.CM 01582035Masuk RS 1 April 2013Keluar RS 11 April 2013Jam Masuk RSU 13.15 WIBRuangan Jade

Page 3: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

AnamnesisKELUHAN UTAMA : perdarahan dari jalan lahirANAMNESIS KHUSUS :

P2A0 mengeluh perdarahan yang keluar dari jalan lahir setiap hari sejak 3 bulan SMRS dan menghabiskan 5 pembalut per hari. Keluhan ini didahului oleh perdarahan yang banyak saat menstruasi sejak 5 bulan SMRS. Waktu menstruasi penderita juga bertambah panjang menjadi 10 hari. Perdarahan menstruasi membasahi 5-6 pembalut setiap harinya. Perdarahan menstruasi juga disertai dengan nyeri perut. Benjolan di daerah perut juga di keluhkan oleh pasien sejak 5 bulan yang lalu awalnya sebesar telur ayam dan kini membesar hingga sebesar kepala bayi. Namun benjolan tidak terasa nyeri. Keluhan disertai pusing dan lemah badan sejak 2 bulan SMRS. Riwayat perdarahan pada saat berhubungan disangkal. Riwayat keputihan disangkal. BAB dan BAK tidak ada kelainan.

Page 4: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Riwayat obstetri1.Rumah, Bidan, Aterm, Spontan, 3300 gr, L, 16 tahun, H2.Rumah, Bidan, Aterm, Spontan, 3200 gr, P, 12 tahun, H

Keterangan tambahanStatus : Menikah kedua kali Istri :Usia nikah 30 thn, Pendidikan terakhir : SMA, Pekerjaan : IRTSuami : Usia nikah 37 thn, Pendidikan terakhir : Pesantren, Pekerjaan : Ustad

HaidHPHT tgl : 14 Maret 2013Siklus haid : teraturLama haid : 10 hariBanyaknya darah : banyak, 5-6 pembalut/hari penuhNyeri haid : dirasakanMenarche usia : 12 tahun

Kontrasepsi terakhir : Suntik 3 bulanAkseptor KB sejak tahun 1999 sampai dengan 1999Alasan berhenti KB : haid tidak teratur

Page 5: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Pemeriksaan fisikStatus generalis KU : Baik Kesadaran : Compos mentis Tensi : 150/90 mmHg Nadi : 84 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,2 ºC Kepala : Konjungtiva Anemis : +/+

Sklera ikterik : -/- Cor : Bunyi jantung I-II murni dan regular, gallop

(-), murmur (-) Pulmo : VBS kanan = kiri, Rhonki -/-, Wheezing -/- Abdomen : datar dan lembut Hepar dan Lien : dalam batas normal Ekremitas : Akral hangat, Edema tungkai -/-, Varises -/-

Page 6: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Status ginekologikPemeriksaan LuarInspeksi : Datar, lembut, tidak terlihat

massaPalpasi : Fundus Uteri teraba 3 jari di bawah pusatMassa tumor : teraba massa ukuran 12 x 10

cm ; permukaan berbenjol – benjol; mobile; posisi sentral; konsistensi padat.

Perkusi/auskultasi : -

Inspekulo : -  

Page 7: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Pemeriksaan Dalam Vulva : t.a.kVagina : t.a.kPortio : bentuk dan konsistensi biasa,di

tengah.OUE : tertutupCorpus Uteri : setinggi usia kehamilan

18-20 mingguCavum douglas : Tidak menonjol, tidak

teraba massa, NT(-)Fluksus : positif

Page 8: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Pemeriksaan penunjangUSG: Tampak uterus membesar ukuran 11,5 x 8,5 cm, tampak gambaran

massa hipoechoic Kesan: Mioma Uteri

Laboratorium : 1 April 2013PemeriksaanHEMATOLOGI Masa Perdarahan (BT) 2 menit Masa Pembekuan (CT) 9 menitDarah rutin Hemoglobin 6.2 gram/dL Hematokrit 25% Leukosit 6000/mm3

Tombosit 520.000/mm3

Eritrosit 5.02 juta/mm3

Hitung Jenis LeukositBasofil 0%Eosinofil 3%Batang 1%Segmen 43%Limfosit 50%Monosit 3%II. KIMIA KLINIKProtein total 8.25 gram/dLAST (SGOT) 15 U/LALT (SGPT) 8 U/LUreum 17 mg/dLKreatinin 0.62 mg/dLKolesterol total 130 mg/dLTrigliserida 67 mg/dLGlukosa darah puasa 90 mg/dLAsam urat 3.29 mg/dL

Page 9: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

V. DIAGNOSIS KERJA Mioma uteri dengan anemia VI. RENCANA PENGELOLAAN Perbaiki keadaan umumObservasi keadaan umum dan tanda vital Infus, cross match, sedia darah Transfusi darah sampai dengan Hb lebih dari sama

dengan 10 g/dLCek ulang Hb setelah tranfusiKalnex 3x1Asam mefenamat 3 x 500 mgMiomektomi bila mungkin/Histerektomi totalMetildopa 3x500 mg

Page 10: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Follow up (pre operasi)2 April 2013 S : Tidak ada keluhan O: T=130/90 mmHg N=80x/menit R=20x/menit S=37,10C Konjungtiva anemis +/+ Abdomen=datar lembut Teraba massa di abdomen kiri bawah NT (-) DM (-) PS/PP -/- Fluksus (+) banyak BAK/BAB +/+ A : Mioma uteri dgn anemia

post transfusi 1 labu

P :•Transfusi PRC sampai dengan Hb lebih dari sama dengan 10 gram/dL•Kalnex 3x50 gr i.v•Asam mefenamat 3x500 mg•Perbaikan KU•Observasi KU, tanda vital, dan perdarahan•Rencana Histerektomi Totalis setelah perbaikan KU•Cek Hb setelah transfusi 2 labu

Page 11: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

3 April 2013 S : Tidak ada keluhan O: T=120/80 mmHg N=88x/menit R=20x/menit S=37,20C Hb : 8,2 gram/dL Konjungtiva anemis -/- Abdomen = datar lembut Teraba massa di abdomen kiri bawah NT (-) DM (-) PS/PP -/- Fluksus (+) banyak BAK/BAB +/+ A : Mioma uteri dgn anemia post transfusi 2 labu

P :•Transfusi PRC sampai dengan Hb lebih dari sama dengan 10 gram/dL•Kalnex 3x50 gr i.v•Asam mefenamat 3x500 mg•Rencana Histerektomi Totalis setelah perbaikan KU•Observasi KU, tanda vital, dan perdarahan

Page 12: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

4 April 2013 S : Tidak ada keluhan O: T=130/80 mmHg N=64x/menit R=20x/menit S=37,20C Hb : 9.5 gram/dL Konjungtiva anemis -/- Abdomen=datar lembut Teraba massa di abdomen kiri bawah NT (-) DM (-) PS/PP -/- Fluksus (+) banyak BAK/BAB +/+ A : Mioma uteri dgn anemia post transfusi 3 labu

P :•Transfusi PRC sampai dengan Hb lebih dari sama dengan 10 gram/dL•Kalnex 3x50 gr i.v•Asam mefenamat 3x500 mg•Rencana Histerektomi Totalis setelah perbaikan KU•Observasi KU, tanda vital, dan perdarahan•Konsul IPD

Page 13: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

5 April 2013 S : Tidak ada keluhan O: T=120/80 mmHg N=72x/menit R=20x/menit S=37,20C Hb : 10.4 gram/dL Konjungtiva anemis -/- Abdomen=datar lembut Teraba massa di abdomen kiri bawah NT (-) DM (-) PS/PP -/- Fluksus (+) banyak BAK/BAB +/+ A : Mioma uteri

P :•Kalnex 3x50 gr i.v•Asam mefenamat 3x500 mg•Menunggu jawaban konsul IPD•Observasi KU, tanda vital, perdarahan•Rencana Histerektomi Totalis•Informed consent

Page 14: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

6 April 2013 S : Tidak ada keluhan O: T=130/80 mmHg N=64x/menit R=20x/menit S=37,20C Hb : 7.8 gram/dL Konjungtiva anemis +/+ Abdomen=datar lembut Teraba massa di abdomen bagian bawah NT (-) DM (-) PS/PP -/- Fluksus (+) banyak BAK/BAB +/+ A : Mioma uteri dengan anemia

P :•Transfusi PRC sampai dengan Hb lebih dari sama dengan 10 gram/dL•Kalnex 3x50 gr i.v•Asam mefenamat 3x500 mg•Rencana Histerektomi Totalis setelah perbaikan KU•Observasi KU, tanda vital, dan perdarahan•Konsul IPD ulang

Page 15: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

7 April 2013 S : Nyeri perut di bagian bawah O: T=130/80 mmHg N=76x/menit R=20x/menit S=37,00C Konjungtiva anemis -/- Abdomen=datar lembut Teraba massa di abdomen bagian bawah NT (-) DM (-) PS/PP -/- Fluksus (+) banyak BAK/BAB +/+ A : Mioma uteri dengan anemia post transfusi 1 labu

P :•Transfusi PRC sampai dengan Hb lebih dari sama dengan 10 gram/dL•Kalnex 3x50 gr i.v•Asam mefenamat 3x500 mg•Rencana Histerektomi Totalis setelah perbaikan KU•Observasi KU, tanda vital, dan perdarahan•Menunggu jawaban Konsul IPD

Page 16: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Jawaban konsul IPD7 April 2013Rencana operasi dengan NUSedia darah pasca operasiTransfusi PRC sampai dengan Hb lebih dari

sama dengan 10 gram/dLKalnex 3x50 gr i.vAsam mefenamat 3x500 mgRencana Histerektomi Totalis setelah

perbaikan KUObservasi KU, tanda vital, dan perdarahan

Page 17: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

8 April 2013 S : Nyeri perut di bagian bawah O: T=120/80 mmHg N=84x/menit R=20x/menit S=37,10C Hb=10.2 gram/dL Konjungtiva anemis -/- Abdomen=datar lembut Teraba massa di abdomen bagian bawah NT (-) DM (-) PS/PP -/- Fluksus (+) BAK/BAB +/+ A : Mioma uteri post transfusi 2 labu

P :•Rencana Histerektomi Totalis•Asam mefenamat 3 x 500 mg•Asam tranexamat 3 x 500 mg i.v•Puasa

Page 18: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Laporan operasi Tanggal Operasi : 8 April 2013 Operator : dr. Arry Asisten I : Zr. Meta Asisten II : Zr. Itan Ahli Anestesi : dr.Hj Hayati Usman,

Sp.An/dr. Rizky Asisten Anestesi : Zr. Fitri Jenis anestesi : NU Diagnosa Pra Bedah : Mioma uteri Indikasi operasi : Mioma uteri Diagnosa Pasca bedah : Post Histerektomi

Total atas indikasi mioma uteri intramural

Jenis Operasi : Histerektomi totalis Kategori Operasi : Terencana Desinfeksi kulit : Povidone – iodine

Page 19: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Laporan operasi lengkap : Setelah dilakukan tindakan a dan antiseptik daerah abdomen

dan sekitarnya, dilakukan insisi pada mediana inferior ± 10 cm.

Setelah peritoneum dibuka tmpak uterus membesar sesuai usia gravida 18-20 minggu, permukaan rata, berwarna kemerahan, tidak mengadakan perlengketan dengan jaringan sekitarnya.

Kesan: mioma uteri intramural Diputuskan untuk melakukan histerektomi totalis Dipasang kassa perut untuk melindungi usus dan retraktor

abdomen. Ligamentum rotundum kanan dan kiri diklem, dipotong dan

diikat. Plika vesicouterina di identifikasi kemudian disayat konkaf ke

arah ligamentum proprium dan pangkal tuba kanan dan kiri diklem, dibuat jendela pada daerah avaskuler

Page 20: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

A. Uterina diidentifikasi, kemudian diklem, dipotong dan diikat dengan dobel ligasi kiri dan kanan.

Dibuat cuff depan setinggi batas arteri uterina dan cuff belakang setinggi 1 cm di atas ligamentum sakrouterina.

Ligamentum kardinal, ligamentum sakrouterina diklem, dipotong dan diikat kiri dan kanan di dalam cuff. Porsio diidentifikasi, kemudian dengan 2 buah klem bengkok, puncak vagina disayat sehingga uterus dapat diangkat seluruhnya.

Puncak vagina dijahit satu – satu dengan mengikutsertakan ligamentum sakrouterina, ligamentum kardinal kiri dan kanan pada kedua ujung – ujungnya. Perdarahan dirawat.

Setelah yakin tidak ada perdarahan lagi, cuff depan dan belakang dijahit satu – satu.

Rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah. Dilakukan pembilasan rongga abdomen dengan NaCl 0.9%. Kassa perut diangkat.

Luka operasi dijahit lapis demi lapis. Fascia dijahit dengan vicryl no.10. Kulit dijahit secara subkutikuler.

Perdarahan selama operasi ± 450 cc Diuresis selama operasi ± 600 cc Massa tumor dibelah di luar, tampak kumparan di dalam

miometrium. Kesan: Mioma uteri intramural.

Page 21: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Terapi : Cefotaxim 2x1gr (iv)Metronidazol 3x500mg (iv)Kaltropene supp 2 x 1 Inf RL : D5 = 2:1 = 30 gtt/menit.

Tindakan Post operasi : Observasi tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu

tiap 15 menit. Sampai pulih sadar.Puasa sampai bising usus (+)

DIAGNOSIS KERJA AKHIRPost histerektomi totalis atas indikasi mioma uteri

intramural

Page 22: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Follow up post operasi8 April 2013POD 0S : -O:T=118/79 mmHgN=99x/menitR=20x/menitS=36,30CAbdomen = datar lembutNT (-) DM (-) PS/PP -/-BAK/BAB -/-Fluksus (-)A : Post histerektomi totalis atas indikasi mioma

uteri intramural

P :Infus RL:D5% = 2:1 (30 gtt/menit)Cefotaxime 2x1 gram i.vMetronidazole 3 x 500 mgKaltropene 2x1 supp

Page 23: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

9 April 2013POD I S : nyeri di daerah operasi O: T=110/70 mmHg N=80x/menit R=22x/menit S=36,90C Hb = 7.8 gram/dL Abdomen = datar lembut NT (+) DM (-) PS/PP -/- Bising usus (+) BAK/BAB +/- Fluksus (+) sedikit A : Post histerektomi totalis atas indikasi mioma uteri

intramural

P :•IVFD RL 1500 cc/24 jam•Cefotaxime 2x1 gram i.v•Metronidazole 3 x 500 mg•Kaltropene 2x1 supp•Test feeding•Transfusi sampai Hb lebih dari sama dengan 8 gram/dL•Lepas kateter

Page 24: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

10 April 2013POD II S : - O: T=120/80 mmHg N=80x/menit R=22x/menit S=37,10C Konjungtiva anemis -/- Abdomen=datar lembut NT (-) DM (-) PS/PP -/- LO : Kering, terawat Fluksus (-) BAK/BAB -/- A : Post histerektomi totalis atas indikasi mioma uteri

intramural post transfusi 1 labu

P :•Lepas infus•Obat ganti oral•Cefadroxil 2 x 500 mg•Metronidazol 3 x 500 mg•Asam mefenamat 3 x 500 mg•Sulfate Ferrous 1x1 tablet•Cek Hb post transfusi 1 labu•Ganti verban

Page 25: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

11 April 2013S : Tidak ada keluhanO:T=120/80 mmHgN=88x/menitR=20x/menitS=37,10CHb : 9.0 gram/dLAbdomen=datar lembutNT (-) DM (-) PS/PP -/-Fluksus (-)BAK/BAB +/+A : Post histerektomi totalis atas indikasi mioma

uteri intramural

P :•Obat oral teruskan•Cefadroxil 2 x 500 mg•Metronidazol 3 x 500 mg•Asam mefenamat 3 x 500 mg•Sulfate Ferrous 1 x 1 tab•Boleh pulang

Page 26: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Permasalahan1. Apakah diagnosis dan prosedur diagnostik

pasien pada kasus ini sudah benar ?2. Apakah prosedur penanganan pasien

pada kasus ini sudah benar?3. Bagaimana prognosis pasien dari kasus

ini?

Page 27: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

PEMBAHASAN KASUS1. Apakah diagnosis dan prosedur diagnostik pasien pada kasus ini sudah benar ?

Definisi

Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma yang merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya.

Tumor jinak ini berasal dari miometrium uteri atau kadang dapat terjadi juga pada serviks. Tumor ini tak hanya terdiri dari jaringan otot polos namun juga terdiri dari elastin, kolagen, dan matriks protein ekstraselular. Kumpulan tersebut disebut sebagai leiomiomata dan sering juga hanya disebut mioma.

Page 28: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Faktor risikoUmur: Tumor ini paling sering memberikan

gejala klinis antara 35-45 tahun. Paritas : lebih sering terjadi pada nulliparaFaktor ras dan genetikFungsi ovarium

EtiologiHiperestrogen, reseptor estrogen pada mioma

uteri lebih banyak daripada miometrium normal.

Page 29: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip
Page 30: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Klasifikasi Mioma uteri subserosa Mioma uteri intramural Mioma uteri submukosa Mioma geburt (cervical)

Page 31: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Manifestasi klinisBenjolan pada perut bagian bawah

Gejala umum

1. Terjadi anemia karena perdarahan banyak, palpitasi, penurunan berat badan, pucat.

2. Gangguan menstruasi

3. Nyeri, biasanya disebabkan oleh : Terjadinya suatu proses pada tumornya sendiri, terutama bila rasa sakit ini disertai nyeri tekan Torsi pada mioma bertangkai sehingga terjadi nekrosis pada tumor tersebut Perubahan degeneratif pada tumor Terjadinya adhesi tumor dengan viscera pelvis atau abdomen akibat perubahan degeneratif

pada mioma Adanya lesi lain seperti komplikasi kehamilan, apendisitis, endometriosis, dll

4. Gejala penekanan

5. Gejala-gejala yang berhubungan dengan kehamilan: Pada hamil muda sering diduga sebagai kehamilan ektopik, tumor ovarium, atau kelainan uterus Pada trimester kedua kehamilan akibat perubahan posisi, besar, dan aliran darah akan

menimbulkan gejala penekanan Pada trimester ketiga dapat menyebabkan terjadinya prematuritas, kelainan letak, inersia uteri,

distosia, dan perdarahan postpartum

Page 32: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Analisis Pada pasien ini tidak didapatkan gangguan pada proses miksi

sehingga kemungkinan mioma pada pasien ini berdasarkan anamnesa bukanlah mioma servikal.

Berdasarkan anamnesa pasien juga mengeluh adanya benjolan yang timbul sejak 5 bulan SMRS, Benjolan yang tampak sebenarnya merupakan pembesaran dari uterus, keluhan benjolan ini disertai dengan rasa nyeri. Hal ini sesuai dengan gejala klinis pada mioma uteri.

Pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan pasien:1. mengalami anemia, yang berarti hemodinamik pasien terganggu

karena pasien mengalami perdarahan yang lama dan dalam jumlah yang cukup banyak.

2. Kemudian juga ditemukan fundus uteri 3 jari di bawah pusat. Hal ini karena adanya massa mioma yang tumbuh pada uterus.

3. Pada palpasi abdomen teraba massa mioma berukuran 12 x 10 cm dengan permukaan yang berbenjol – benjol yang berkonsistensi padat dan bersifat mobile.

4. Konsistensi dari mioma bervariasi dari keras seperti batu hingga lembek, walaupun sebagian besar memiliki konsistensi kenyal.

 

Page 33: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Dari pemeriksaan dalam juga ditemukan hal serupa:corpus uteri sesuai kehamilan 18-20 minggu.

Pemeriksaan penunjang dengan USG pada pasien ini didapatkan gambaran uterus yang membesar dengan ukuran 12 x 8,5 cm dengan kesan mioma uteri.

Kesimpulan:Pada anamnesis :keluhan perdarahan pervaginam terutama dengan siklus

haid yang memanjang dan semakin banyak , disertai benjolan.

Pemeriksaan fisik :ditemukan ditemukan fundus uteri 3 jari di bawah pusat, dan teraba massa mioma berukuran 12 x 10 cm.Pemeriksaan penunjang dengan USG: semakin memperkuat diagnosis mioma uteri dimana terdapat uterus yang membesar dengan ukuran 11,5 x 8,5 cm.

Page 34: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

 2. Apakah prosedur penanganan pasien pada kasus ini sudah benar?

Pemilihan penatalaksanaan mioma uteri tergantung pada:usia penderita, paritas, status kehamilan, ukuran tumor, Lokasi, dan derajat keluhan.

Page 35: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

A. Konservatif Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala , tetapi harus

diawasi perkembangan tumornya. Jika mioma lebih besar dari kehamilan 10-12 minggu, tumor yang berkembang cepat, terjadi torsi pada tangkai,

perlu diambil tindakan operasi.

 

Page 36: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

1. GnRH analog Cara kerjanya menekan produksi estrogen dengan

sangat kuat, sehingga kadarnya dalam darah menyerupai kadar estrogen wanita usia menopause.

Keuntungan pemberian pengobatan medikamentosa dengan GnRHa adalah:

1. Mengurangi volume uterus dan volume mioma uteri. 2. Mengurangi anemia akibat perdarahan. 3. Mengurangi perdarahan pada saat operasi. 4. Tidak diperlukan insisi yang luas pada uterus saat

pengangkatan mioma. 5. Mempermudah tindakan histerektomi vaginal. 6. Mempermudah pengangkatan mioma submukosa

dengan histeroskopi

Page 37: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

2. Progesteron

Goldhiezer, melaporkan adanya perubahan degeneratif mioma uteri pada pemberian progesteron dosis besar. Efeknya sebagai penyeimbang estrogen.

3. Danazol

Merupakan progesteron sintetik yang berasal dari testosteron. Dosis substansial didapatkan hanya menyebabkan pengurangan volume uterus sebesar 20-25% dimana diperoleh fakta bahwa danazol memiliki substansi androgenik.

4. Gestrinon

Disarankan penggunaan gestrinon sebagai terapi preoperatif untuk mengontrol perdarahan menstruasi yang banyak berhubungan dengan mioma uteri.

5. Tamoksifen

Merupakan turunan trifeniletilen yang mempunyai khasiat estrgenik maupun antiestrogenik, dan dikenal sebagai “selective estrogen receptor modulator” (SERM).

6. Goserelin

Merupakan suatu GnRH agonis, dimana ikatan reseptornya terhadap jaringan sangat kuat, sehingga kadarnya dalam darah berada cukup lama. Pada pemberian goserelin dapat mengurangi setengah ukuran mioma uteri dan dapat menghilangkan gejala menoragia dan nyeri pelvis.

7. Antiprostaglandin

Dapat mengurangi perdarahan yang berlebihan pada wanita dengan menoragia

Page 38: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

2. Embolisasi Arteri Uterina Suatu tindakan yang menghambat aliran

darah ke uterus dengan cara memasukkan agen emboli ke arteri uterina.

Arteri uterina yang mensuplai aliran darah ke mioma dihambat secara permanen dengan agen emboli (partikel polivynil alkohol).

Page 39: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

3.Terapi OperatifTerapi pembedahan dilakukan dengan indikasi : Perdarahan pervaginam abnormal yang memberat Ukuran tumor yang besar Ada kecurigaan perubahan ke arah keganasan

terutama jika pertambahan ukuran tumor setelah menopause

Retensio urin Tumor yang menghalangi proses persalinan Adanya torsi.

Ada dua jenis tindakan operatif : - Miomektomi- Histerektomi

Page 40: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

AnalisisPenatalaksanaan pasien ini dilakukan tindakan operatif

karena ukuran tumor yang cepat membesar yaitu dalam waktu 5 bulan;

disertai dengan perdarahan pervaginam yang banyak hingga membuat Hb pasien di bawah normal.

Ukuran mioma pun hingga lebih besar dari usia kehamilan 18-20 minggu,hal ini mendukung pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan operatif pada pasien ini. Tindakan histerektomi total ini dilakukan karena:pasien sudah cukup usia dan sudah memiliki cukup anak.Fungsi reproduksi pasien juga dengan umurnya yang sudah 40 tahun sudah kurang optimal dan fungsi hormonalnya mulai berkurang, sehingga lebih baik dilakukan tindakan histerektomi total.

Page 41: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

3.Bagaimana prognosis dari kasus ini ?

Berdasarkan follow up setelah operasi dapat ditarik kesimpulan bahwa keadaan umum dan tanda vital pasien stabil dan baik setelah operasi.

Fungsi reproduksi :

1. Fungsi menstruasi : pengangkatan uterus akan menyebabkan tidak terjadinya proses menstruasi pada pasien ini

2. Fungsi kehamilan : pengangkatan uterus tidak akan menyebabkan terjadinya kehamilan pada pasien ini

3. Fungsi seksual : Histerektomi totalis menyebabkan vagina menjadi lebih pendek. Dalam berhubungan seksual mungkin menyakitkan

Page 42: PRESENTASI KASUS berjudul Partus Maturus dengan secio cesarea atas indikasi gagal drip

Daftar pustaka

ButtramVC, Reiter ARAC. Uterine leiomyomata: Etiologi, symptomatology, and management Fertil Steril 1981;36 :433-445 Coronado GD, Marshall LM, Schwartz SM. Complications in pregnancy, labor,

and delivery with uterine leiomyomas: a population based study. Obstet Gynecol. 2000;95;764-769 Thomas EJ. The aetiology and pathogenesis of fibroid. In: Shaw RW.eds. Advances in reproductive

endocrinology uterine fibroids. England-New Jersey. The Phartenon Publishing Group. 1992; 1-8 Baziad A. Pengobatan medikamentosa mioma uteri dengan analog GnRH. Dalam: Endokrinologi ginekologi

edisi kedua. Jakarta: Media Aesculapius FKUI, 2003; 151-156 Lepine L, Hillis S, Marchbanks P, et al. Hysterectomy surveilances United States 1980-1993. MMWR Mortal

Morbid Wkly Rep. CDC Surveill Summ. 1997; 46: 1-15 Joedosaputro MS. Tumor jinak alat genital. Dalam Sarwonoprawiraharjo, edisi kedua ilmu kandungan Yayasan

Bina Pustaka. Jakarta: 1994; 338-345 Friedman AJ, Rein MS, Murugan R, Pandian, Barbieri RL. Fasting serum growth hormone andInsulin like

growth factor-I and II concentration in women with leiomyomata uteri treated with leuprolide acetate or plaacebo. Fertility and sterility, 1990; 53:250-253

Lumsden MA. The role of Oestrogen and growth factors in the control of the growth of uterine leiomyomata. In: Shaw RW, eds. Advances in reproductive endocrinology uterine fibroids. England-New Jersey: The Parthenon Publishing Group, 1992: 9-20

Rein MS, Friedman, Stuart JM, David T, Laughlon M. Fibroid and myometrial steroid receptors in Women treated with gonadotropin-releasing hormone agonist leuprolide acetate. Fertility and Sterility, 1990; 53: 1018-102

10.Cunningham, F.Gary et al. 2005. Williams Obstetrics 22nd ed. Abnormalities of Reproductive Tract, 40 : 961-964.

11.Shaw, Robert .W et all. 2003. Gynaecology 3rd ed. Uterine Fibroids, 33 : 477-491. 12. Wijayanegara, Hidayat et al. 1997. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RS Hasan

Sadikin, Myoma Uteri : 90-92.