Upload
amtris-hardiyanto
View
458
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
04/13/23 1
PENGELOLAANAIR LIMBAH INDUSTRI
Pengetahuan Limbah Industri Pengenalan IPAL Industri
Pengoperasian IPAL
WWTP PLANT 10 M3/DAYPT. SARITAMA FOOD PROCESSING
Desa Cikiwul, Narogong
Oleh :
AM. Tris Hardiyanto .SE.MSi
04/13/23 2
Hubungan Ekonomi Dan Lingkungan
PRODUSEN
Rc
Rsp
CONSUMERS
Recycled (Rrp)
Residuals
Goods (G)
Residuals
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Material (M) Discharged
(Rdp)
Discharged
(Rdp)
Recycled (Rrc)
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
04/13/23 3
Industri Berwawasan Lingkungan
Industri dibangun menurut kebutuhan/ prioritas, yang mendukung kualitas hidup dan budaya
Industri ditempatkan pada lokasi yang menunjang kualitas lingkungan dan dapat menetralisir limbah buangan yang dihasilkan industri.
Industri yang dibangun melibatkan kemampuan sosiologis rakyat setempat.
Bahan buangan industri diolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pemantauan dan pelanggaran pencemaran harus diberlakukan secara ketat dan berat.
04/13/23 4
MASALAH LINGKUNGAN Upaya pengelolaan lingkungan industri belum berjalan
secara terencana Anggapan bahwa biaya untuk mebuat unit IPAL dapat
mengurangi keuntungan perusahaan. Tingkat pencemaran baik kualitas maupun kuantitas
semakin meningkat Perilaku sosial masyarakat dalam hubungan dengan
industri memandang bahwa sumber pencemaran di sungai adalah berasal dari buangan industri
Adanya Peraturan Pemerintah tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air nomor: 82 Tahun 2001,
Adanya Tuntutan Masyarakat terhadap Pencemaran Sungai dan Lingkungan
04/13/23 5
MASALAH UMUM
“ Penerapan Pengelolaan air Limbah pada industri kurang optimal”
04/13/23 6
Apakah industri telah melakukan upaya
minimisasi limbah untuk mencegah/ memperkecil dampak negatif yang timbul dari kegiatan produksi?
Faktor- faktor apa yang menyebabkan penerapan pengolahan air Limbah kurang optimal ?
Apakah penerapan pengolahan air limbah dipengaruhi oleh biaya , beban buangan air limbah, teknologi ipal, perilaku sosial masyarakat, dan peraturan pemerintah ?
04/13/23 7
PENCEMARANPencemaran dapat diklasifikasikan menjadi 7 type sbb: Pencemaran Organik ( BOD , COD ...) Pencemaran Bakteri ( E.coli, Coliform ) Pencemaran SS ( Low < 20, Medium 20-80,High =80-
200,Very high >200 mg/l) Pencemaran Nutrient ( Total N dan Total P , Nt=0-1.5
mg/l, Pt = 0-0.3 mg/l) Tingginya Nutrient dapat mengakibatkan Eutrophicasi
yaitu tumbuhnya ganggang yang berlebih dalam periode waktu , ketika ganggang mati akan menjadi lebih tercemar.
Pencemaran Pestisida ( contoh DDT, dll ) Pencemaran Logam Berat ( Pb, Hg dll ) Pencemaran minyak
04/13/23 8
SUMBER PENCEMAR Limbah industri , perumahan dan pusat perdagangan Kotoran manusia / limbah domestik dari pembangunan
perumahan di tepi sungai Akumulasi pencemaran seperti , faces,sludge, tanah,
pasir, pencucian granit dll Pestisida dan fertiliser dari daerah pertanian. Debu, asap, gas beracun yang dibawa oleh hujan. Kebocoran zat kimia dan tangki di perairan akibat,
kecelakaan transportasi. Pencemaran laut Buangan makanan yang berlebih pada pertanian dan
sungai kontaminasi air
04/13/23 9
PENCEMARAN AIRPeraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
1990 (PP No. 20/1990)
"pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya
04/13/23 10
SUNGAI TERCEMAR
04/13/23 11
Pengolahan Limbah Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi
dimaksudkan untuk meminimalkan (minimisasi) limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.
Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya hingga limbah cair memenuhi syarat untuk dapat dibuang (memenuhi baku mutu yang ditetapkan).
langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah (disposal).
04/13/23 12
SKEMA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
04/13/23 13
Minimisasi Air Limbah Minimisasi limbah adalah upaya
mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar dari proses produksi, dengan jalan reduksi limbah pada sumbernya atau dengan jalan pemanfaatan
upaya pengelolaan lingkungan yang ditujukan untuk mencegah dan atau memperkecil dampak negatif yang dapat timbul dari kegiatan produksi dan jasa di berbagai sektor industri
04/13/23 14
Tahapan Minimisasi Limbah Refine , pencarian alternatif bahan atau proses yang
lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang telah dipunyai.
Reduce , pengurangan jumlah limbah atau “loss” yang dihasilkan dengan optimalisasi proses atau operasional yang menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan.
Reuse, pemakaian kembali limbah untuk digunakan dalam proses yang berbeda.
Recycle, Memutar kembali Limbah untuk proses yang sama.
Recovery, Pengambilan kembali sebagian material penting dari limbah untuk pemanfaatan ulang didalam proses atau keperluan lain.
04/13/23 15
Contoh Minimisasi limbah Refine , Bahan bakar Bensin diganti dengan
bahan bakar gas yang lebih kecil tingkat polusinya
Reduce , mencuci peralatan dengan ember( tanpa disemprot) atau menggunakan air bertekanan, mengganti kran dengan automatic stop valve.
Reuse, melewatkan air pendingin ke cooling tower, sirkulasi air pada proses pencucian
Recycle, pemakaian air bekas WWT untuk flushing atau menyiram tanaman.
Recovery, sludge hasil beltpress dikumpulkan untuk campuran pupuk/ makanan ternak.
04/13/23 16
Teknik-teknik pengolahan air buangan
secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika2. pengolahan secara kimia3. pengolahan secara biologi Untuk suatu jenis air buangan
tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
04/13/23 17
PENGOLAHAN SECARA FISIKA
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu.
Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu retensi hidrolis di dalam bak pengendap.
04/13/23 18
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN KIMIA
Proses koagulasi menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang banyak digunakan adalah
ferosulfat, kapur, alum, PAC dan polielektrolit. koagulan digunakan untuk menggumpalkan bahan-
bahan yang ada dalam air limbah menjadi flok yang mudah untuk dipisahkan yaitu dengan cara diendapkan, diapungkan dan disaring.
Pada beberapa pabrik cara ini dilanjutkan dengan melewatkan air limbah melalui Zeolit (suatu batuan alam) dan arang aktif (karbon aktif).
Cara koagulasi umumnya berhasil menurunkan kadar bahan organik (COD,BOD) sebanyak, 40-70 % Zeolit , menurunkan COD 10-40%, dan karbon aktif dapat menurunkan COD 10-60 %.
04/13/23 19
Pengolahan secara biologi Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah
secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses
penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;2. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
04/13/23 20
PENGOLAHAN BIOLOGI cara biologi, yaitu memanfaatkan aktifitas mikroba
biologi untuk menghancurkan bahan-baban yang ada dalam air limbah menjadi bahan yang, mudah dipisahkan atau yang, memberi efek pencemaran rendah . Cara biologi yang banyak dilakukan adalah cara aerobik metode lumpur aktif. Dengan cara tersebut air limbah dengan lumpur aktif yang, megandung mikroba diaerasi (untuk memasukkan oksigen) hingga terjadi dekomposisi sebagai berikut :
Organik + O2----> CO2 + H20 + Energi Cara lumpur aktif yang telah dilakukan dapat
menurunkan COD, BOD 30 - 70 %, bergantung pada karakteristik air limbah yang, diolah dan kondisiproses lumpur aktif yang dilakukan.
04/13/23 21
PROSES PENGOLAHAN SECARA BIOLOGI
Aerated Lagoon Oxidation Ditch Extended Aeration Sequencing Batch
Reactor
Trickling Filter Rotating Biological
Contactor Pack-Bed Reactor
Proses Aerobik :
Proses pengolahan secara biologi yang memerlukan oksigen
Proses Anerobik :
Proses pengolahan secara biologi yang reaksinya tidak dengan oksigen
Keperluan pada proses Pengolahan secara Biologi
1.Kondisi lingkungan, pH, temperatur, Waktu kontak, aerasi dll
2.Kontak antara microorganisme dan bahan pencemar
3. Populasi mikroorganisme yang aktif
4. Adanya Oksigen pada sistim aerobik
04/13/23 22
Beban Buangan Air Limbah BOD ( Biological Oxigen Demand ) , ukuran dari
Oksigen terlarut yang dipakai oleh mikro organisme dalam proses oksidasi biologi zat terlarut
COD( Chemical Oxigen Demand), ukuran dari total organic karbon dalam larutan yang mengandung kimia yang memerlukan oksigen dalam proses oxidasinya ,atau oksigen yang diperlukan untuk proses kimia pada larutan yang mengandung bahan kimia
SS(Suspended Solid, adalah partikel padatan mineral inert yang akan mengambang sebagai padatan terlarut,
Volume tingkat aliran influent dan sifat aliran yang terjadi pada buangan air limbah yang diukur dalam m3
04/13/23 23
Parameter Pencemaran BOD BOD merupakan kebutuhan Oksigen Biokimiawi, Air
Limbah yang mengandung bakteri diberi oksigen secukupnya akan terjadi penggunaan oksigen oleh bakteri sampai kebutuhan oksigen tersebut terpenuhi. BOD merupakan petunjuk untuk mengetahui banyaknya zat zat organik yang terkandung didalam sampel air tersebut, semakin banyak zat organik akan semakin besarlah nilai BODnya
Kebutuhan Oksigen Kimiawi atau Biochemical Oxygen Demand: Banyaknya oksigen terlarut dalam
air yang dibutuhkan oleh mikro organisme untuk menghancurkan bahan limbah organik dalam air. Ini adalah ukuran pencemaran karena beban pencemaran limbah yang tinggi menuntut kebutuhan oksigen yang tinggi.
04/13/23 24
PARAMETER BOD Contoh : bakteri dalam 1 liter air limbah menggunakan
oksigen 100 mg dalam waktu 5 hari pada suhu 20oC maka dapat dikatakan bahwa BOD untuk 5 hari pada suhu 20oC adalah 100 mg/l , metode uji BOD adalah titrasi dengan cara Winkler.
Prinsib ujinya : pada dasarnya adalah pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah inkubasi menurut metode Winkler. Oksigen terlarut dalam sampel ditetapkan dengan penambahan ion Mn+2 dalam keadaan basa yang akan teroksidasi menjadi Mangan hidroksida MnO (OH). Pada penambahan kalium yodida dan pengasaman akan dibebaskan kemudian ditritrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat dengan indikator kanji
04/13/23 25
Parameter Pencemaran CODNote : bila pada BOD yg berperan sebagai perombak bahan organik
adalah bakteri sehingga tidak seluruhnya bahan organik terurai ( teroksidasi)
Sedangkan pada COD yang berperan sebagai perombak bahan organik adalah bahan kimia.
Baik bakteri maupun bahan kimia dalam upayanya merombak bahan organik memerlukanoksigen. Maka oksigenyang diperlukan oleh bahan kimia untuk merombak bahan organik yang ada dalam sampel air disebut COD. Semakin banyak bahan organik yang harus dirombak maka nilai COD semakin besar
Metode Uji COD ( Open Reflux Titimetri, Clsed Reflux Titimetri, closed reflux Colorimetri)
Prinsib Uji COD, bahan organik dirombak dengan larutan K2Cr207 dalam suasana asam, kelebihan K2Cr207 dititrasi kembali dengan garam ferro Ammonium Sulfat yang diperlukan untuk menetralkan K2Cr207 yang digunakan untuk menentukan banyaknya oksigen yang dikonsumsi, dan ini ekivalen dengan banyaknya oksigen yang diperlukan
04/13/23 26
SS & MLSS Test Zat padatan terlarut ( Sludge Volume) ambil 1000 ml air limbah , letakkan kedalam gelas ukur 1000
ml ( jar test) kemudian didiamkan sampai air dalam keadaan tenang selama 30 menit, dan perhitungan setelah endapan terendap adalah
KET : X = endapan lumpur Padatan Terendap, Test MLSS : Ambil limbah cair sebanyak 100 ml sebagai sample Siapkan kertas saring yang kering, gelas ukur Timbang kertas saring sehingga didapat beratnya W1 Gunakan kertas saring dan masukkan limbah cair Keringkan kertas saring bersama Lumpur yang tersaring
( solid) Timbang kertas saring bersama Lumpur keringnya sebagai
W2
ml
mgWWMLSS
100
)12(
04/13/23 27
pH pH ( Potensial Hidrogen ) Ukuran keasaman atau kebasaan suatu
larutan/ derajat keasaman air yang dinyatakan oleh besarnya pH . larutan dikatakan netral bila pH menunjukkan angka 7, sedangkan asam bila pH < 7, sifat basa bila pH > 7. pengertian pH sebenarnya adalah ukuran keasaman suatu larutan encer atau kebasaan suatu larutan yang dinyatakan sebagai ukuran konsentrasi ion H+ atau H2O + didalam suatu larutan.
04/13/23 28
DESIGN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
faktor yang perlu diperhitungakan adalah sebagai berikut:
Jaminan efektifitas/kemampuan menghilangkan/menurunkan bahan pencemar yang terkandung dalam air limbah
Ketersediaan lahan
Kemudahan pengoperasian
Perimbangan biaya investasi, biaya operasi
Produk samping yang dihasilkan, misalnya lumpur, gas-gas dan sebainya, serta cara pengelolaannya.
04/13/23 29
Karakteristik Air Limbah Sources of Water , Flow Rate & Flow pattern pH COD BOD SS Oil and Grease Nutrient Content. Toxic Chemical Types Consistenci of Wastewater
Quality/ Contents, keajekan dari kualitas air limbah
yang masuk pada unit pengolahan
Flexibilitas Peralatan
04/13/23 30
KONSENTRASI BAHAN ORGANIK LIMBAH
Karbohidrat, Polisakarida Protein Lemak Selulosa ( ligno selulosa ) Nitrogen Phosphat Natrium
04/13/23 31
ANALISIS BIAYA MANFAAT PENERAPAN IPAL
INPUT INFLUENT
STD KUALITASKEPMEN LH NO. 51/MEMLH/10/95
PP No.82/2000
DEBIT, SS, BOD, COD
DEBIT, SS, BOD, COD
OUTPUT EFFLUENT
Koef . Kualitas Standar
Koef . Kualitas Efluent
UNIT PENGOLAHAN
MANFAAT
BIAYA
04/13/23 32
PERAN NEGARA DALAM PENETAPAN HUKUM LINGKUNGAN
Mendorong pemerintah untuk mengambil langkah secepatnya bagi pembersihan lingkungan dalam aktifitas kegiatan industri.
Mendorong sikap berhati-hati dalam menangani limbah berbahaya,menjatuhkan pertanggungjawaban kepada pihak yang tidak mematuhi penanganan limbah berbahaya.
Mendorong rasa bertanggungjawab, baik melalui perintah pengadilan maupun meletakkan beban tanggung jawab, apabila pihak-pihak yang bersangkutan tidak membersihkan pencemaran limbah berbahaya tersebut.
04/13/23 33
TAHAP KONTRUKSI IPAL
04/13/23 34
SHOCK LOAD
04/13/23 35
Proses Aerasi
04/13/23 36
SCUM DAN INCENERATOR
04/13/23 37
System OXIDATION Ditch
04/13/23 38
Anaerob Mendegradasi atau menghilangkan bahan bahan karbon
organik dalam limbah cair atau sludge. Pada proses anaerob tidak membutuhkan energi untuk
aerasi. Lumpur atau sludge yang dihasilkan sedikit, karena
polutan yang berupa bahan organik hampir semuanya dikonversi ke bentuk biogas( Metan) yang mempunyai nilai kalor yang tinggi.
Kemampuan pertumbuhan bakteri metan sangat rendah( 2 sampai 5 hari u/penggandaan )
04/13/23 39
AKTIFITAS DALAM PROSES BIOKIMIA
Oksida sebagian limbah merupakan produk akhir untuk mendapatkan energi guna memelihara sel dan pembentukan serat-serat sel yang baru.
COHNS + O2 + bakteri CO2 + H2O + NH3 + produk akhir + energi
Persenyawaan,Beberapa bagian limbah diubah menjadi serat sel baru dengan mempergunakan sebagian energi yang dilepaskan selama oksidasi, dan bahan organic terpakai, sel sel baru mulai memakan serat selnya sendiri untuk mendapatkan energi untuk pemeliharaan sel.
COHNS + O2 + bakteri + energi C5H7NO2 ( Serat Sel Baru )
Respirasi Endogen Merupakan proses pernapasan/respirasi endogen.
C5H7NO2 + 5O2 +NH3 + 2H20 CO 2 + NH3 + 2 H2O
Ada Tiga Aktifitas pada proses Biokimia sebagai berikut :
04/13/23 40
FLOW DIAGRAM IPAL
INFLUENT
FAT TRAP
MIXING TANKCFI : Cross Flow Interceptor
CSTR: Continuous Stirred Tank Reaktor
DISSOLVED AIR PLOTATION (DAF)COILED PIPE FLOCCULATOR
TILTED PLATE FLOTATOR
OXIDATION DITCH
RASCLARIFIER
TREATED EFFLUENT
Polymer Dosing
ACID DOSING
LIME DOSING
ALUM DOSING
04/13/23 41
SBR PROSES
ALUR PROSES SEQUENTIAL Batch Reactor :* FILL, Air limbah masuk ke tangki reaktor, pada
tahap ini diperlukan microorganisme untuk biodegradasi
REACTION, Proses pengolahan tahap aerasi pada tangki reaksi pada waktu tertentu. waktu ketepatan proses diatur untuk BOD Removal, Nitrifikasi, dan denitrifikasi
Settling, proses erasi dihentikan, pada tahap ini Air limbah terpisahkan antara air limbah yang bersih (Clear Supernatant Effluent) dengan activated sludge (pemisahan proses cair dan kepadatan)
DECANTER, Pada tahap ini, air limbah yang bersih dan sesuai dengan spesifikasi akan dibuang Discharge), dan lumpur aktif ( Sludge active) akan dikembalikan ke tangki reaktor.
IDLE, lumpur aktif yang mengendap dipompakan kembali ke reaktor tangki dan siap untuk melakukan pengolahan pada air limbah selanjutnya.
FILL
REACTION
SETTLIENG
DECANTER
IDLE
04/13/23 42
WWTP SYSTEM
04/13/23 43
WWTP. PT Saritama Food Processing
04/13/23 44
WWTP PT.SARITAMA FOOD PROCESSING
Area 12 m X 4 m Peralatan :
Air Pump Blower Panel Sump pump Pre Aeration Tank Oil Separation Tank Solid Separation & Anaerobic Filter Tank Contack Aeration & Sedimentation Tank
04/13/23 45
Design criteria WWTP PT. SFP
Influent Parameter : flow rate 10
m3/day COD 718 mg/L BOD 283 mg/l Oil &Greese746
mg/l SS 604 mg/l pH 4 - 9
Effluent Parameter Output 10
m3/day COD 100 mg/l BOD 50 mg/l Oil & Greese 5
mg/l SS 200mg/l
pH 6 - 8
04/13/23 46
LAY OUT WWTP PT. SARITAMA FOOD
PROCESSING
04/13/23 47
04/13/23 48
Flow Process Treatment Waste Water dari Pabrik
dialirkan dengan pompa ke bak penampungan ( sump pit ) melalui transfer pipe
Wastewater system tersambung ke kolam penampungan, dengan pompa submersible pump limbah dialirkan masuk ke pre aeration tank
04/13/23 49
Flow Process Treatment Pre aeration Tank
berfungsi untuk meningkatkan effisiensi pemisahan , lemak, mengontrol busa, memisahkan padatan, dan flocculation, melalui penyebaran secara umum dari larutan dan benda benda mengambang ke unit pengolahan. Dan juga meningkatkan kemampuan menghilangkan BOD.
04/13/23 50
CROSS SECTION TANGKI
04/13/23 51
FLOW PROCESS TREATMENT Dari tanki Pre aeration Tank , dialirkan secara grafitasi ke Oil
separation yang terdiri dari, solid Separation Chamber, Diffuser Chamber, Oil Flotation Chamber, Oil Holding Tank.
Di ruang pemisahan padatan tersuspensi menjadi berkurang dan gumpalan menjadi terpisah dan menjadi bagian kecil.
Pada Diffuser Chamber, terjadi oksidasi yang membantu gerakan secara alamiah untuk memisahkan minyak dan air. Dengan bantuan Gelembung udara yang dialirkan dari pompa udara melalui diffuser, sehingga minyak yang terlarut dalam air limbah memisah dan mengambang ke permukaan.
Pada Oil Floatation Chamber diperlukan waktu dan lingkungan yang tenang, dengan mengurangi turbulensi dan kecepatan alir yang minimum. Pada phase ini dimulai pemisahan langsung di media separator. Kemampuan mengapung dan gelembung udara mengakibatkan partikel minyak menyatu pada lembaran dari oil media.
Minyak yang sudah terpisah mengalir ke oil holding chamber dan air yang bersih mengalir dibawah minyak dan mengalir ke tengki selanjutnya.
04/13/23 52
FLOW PROCESS TREATMENT Dari tanki Oil Separator , air dialirkan ke
ruang pemisahan partikel padatan terlarut. Yang fungsinya memisahkan padatan dan scum dengan air yang akan keluar, minyak dan lemak yang mengambang pada permukaan dari unit system dan kemudian ditampung keluar. Selanjutnya air bersih di tengak tanki akan mengalir melalui pipa untuk menstranfer aliran masuk kedalan anaerobic Biofilter Chamber.
04/13/23 53
PROSES MIKROBIOLOGIS PENGURAIAN SENYAWA ORGANIK
04/13/23 54
PROSES BILOGIK PADA AERASI
04/13/23 55
CONTACT MEDIA FOR BACTERIAL GROWTH
Bakteri: (Bakteri ber-sel unggal) Makhluk hidup mikroskopis yang dapat membantu pengendalian pencemaran dengan jalan
mengkonsumsi atau memecah bahan organik
dalam air kotor atau dengan melakukan hal yang sama
terhadap tumpahan minyak atau pencemar air lainnya.
Bakteri dalam tanah, air atau udara dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, tumbuhan atau
binatang.
04/13/23 56
FLOW PROCESS TREATMENT Anaerobic Biofilter Chamber, tempat pertumbuhan
pengolahan secara biologi yang akan menghilangkan partikel organik pada air limbah. Proses Aerobic dekomposisi terlibat untuk menguraikan limbah organik tanpa oksigen. Anaerobic biofilter tank adalah ruangan yang diisi dengan bio-media yang digunakan untuk proses pengolahan dari partikel organik yang mengandung carbon didalam air limbah. Air limbah mengalir didalam ruangan, dan contack dengan media tempat bacteria tumbuh dan berkembang. Air limbah dibersihkan dengan biofilm yang terbentuk di permukaan pada Bio-Media. Anerobic biofilter mempunyai kemampuan untuk menyaring dengan kekuatan tinggi limbah yang masuk dan memproduksi sisa padatan rendah. Pada tingkat ini Efesiensi untuk menghilangkan partikel organik oleh anaerobic bakteria adalah berkisar 60 s/d 70 %.Namun output dari proses ini belumlah cukup baik untuk langsung dibuang ke saluran umum atau selokan . Karenanya dilanjutkan diolah melalui metode pengolahan aerobic.
04/13/23 57
HASIL METABOLISME ORGANIK SECARA AEROBIK DAN ANAEROBIK
04/13/23 58
FLOW PROCESS TREATMENT Contack Aeration Chamber, merupakan proses pengolahan secara
biologi yang dipakai untuk menghilangkan partikel organik pad air limbah. Yang juga dipakai untuk proses nitrifikasi ( proses conversi dari amoniak menjadi nitrate) konsepnya adalah dengan menggunakan contak filter, yang dimasukkan kedalam ruang reaktor. Komunitas biologi di dalam saringan termasuk didalamnya microorganisme seperti bakteri, fungi, algae dan protozoa. Aerobic dan fakultative bakteria adalah microorganisme yang menonjol di area ini. Bersama dengan aerobic dan bakteri fakulatative,mereka berperan untuk membusukkan material organik pada air limbah. Medianya akan tertutup biofilm. Dan air limbah diserap oleh biofilem di permukaannya. Dengan udara yang disalurkan melalui blower dan diffuser sehingga penyebarannya merata ke seluruh bagian dalam sistem.
Air limbah yang mengalir melalui reaktor ini berhubungan langsung pada media dalam waktu yang bersamaan, kemudian dengan bantuan oksigen dan penyebaran partikel organik kedalam biofilm mengakibatkan proses oxidation dan menurunkan partikel organik. Sistem dioperasikan selama 24 jam per hari.
04/13/23 59
FLOW PROCESS TREATMENT
Sedimentation Chamber, bagian ini berfungsi untuk memisahkan padatan dari air yang telah diolah secara grafity sebelum air dialirkan keluar. Partikel endapan atau sludge didasar akan dipompakan kembali ke aeration chamber sebagai return sludge.
04/13/23 60
SOLID SEPARATION & ANAEROBIC FILTER
TANK
04/13/23 61
Effluent Air Limbah yang
telah mengalami proses pengolahan akhir di Area Contack Aeration dan Sedimentation Tank dialirkan secara grafitasi/ over Flow ke saluran pembuangan
04/13/23 62
PENGOPERASIAN
PANEL BLOWER DAN AIR PUMP
PANEL TRANSFER
PUM
AIR BLOWER
AIR PUMP
04/13/23 63
PENGOPERASIAN
TRANSFER PIPE
04/13/23 64
PENGOPERASIAN
PRE AERATION TANK CONTACT AERATION & SEDIMENTATION TANKOIL SEPARATION
TANK
SOLID SEPARATION &
ANAEROBIC TANK
04/13/23 65
PENGOPERASIAN
04/13/23 66
PENGOPERASIAN DAN MAINTENANCE
A. Perawatan Rutin 1. Visual Check : * Effluent harus jernih * Bebas Dari Busa 2. Peralatan Mesin * Cek semua peralatan dan sambungan * Blower dan Motor berfungsi dan tidak over heating. * Chek Oil Level pada Blower * Cek semua pompa udara, panel 3. Test dan Operation Report * Laporan dan kejanggalan dicatat, dan mudah dimengerti * Perbaikan dan pergantian dilakukan oleh teknisi yang
terlatih.
04/13/23 67
Non Routine Maintenance 1. Bersihkan intake Filter Blower setiap 3 bulan sekali 2. Semua Valve, Motor, Pompa dan panel di periksa dan
pastikan berfungsi dengan benar. 3. Periksa kerusakan dan kebocoran pada system Perawatan Peralatan , peralatan untuk perawatan dan
pengoperasian disiapkan untuk memudahkan routine maintenance seperti :
1. Kunci Pengatur Belt Blower 2. Testing Kit untuk memeriksa beberapa parameter air limbah
( DO meter, BOD, gelas ukur dll) Komponen extra V belt untuk blower, Rubber gloves
04/13/23 68
SCUM dan Pengurangan Sludge dari Solid separation Chamber
Secara Periodik kotoran yang mengambang dilapisan atas dari solid separation chamber dibuang.
Apabila kotoran penuh di tangki perlu diambil/ dipompakan untuk diangkut dengan mobil tanki dibuang ke pembuangan yang diizinkan sesuai regulasi.
Note : yang terpenting selalu meninggalkan cukup Digested Sludge untuk Pembiakan dan raw material sludge dan keseimbangan reaksinya.
Berdasarkan pengalaman adalah 50 – 75 % sludge yang terjadi di tangki ini perlu dibuang.
04/13/23 69