29
TANTA RIWINA S 21040111060011 DAMAYANTI R 21040111060018 AYU ADHELINA 21040111060025 PRADIPTA PANDU M 21040111060034 LILIANA ARIESTA K 21040111060048 JULIO USTARI PUTRA 21040111060061 M.ISRA CALVIN A. 21040111060065 NYANDRA SARI M 21040111060067 YUNI WULANDARI 21040111060069 VERA APRIANTI N 21040111060070

PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

TANTA RIWINA S21040111060011

 DAMAYANTI R

21040111060018 

AYU ADHELINA21040111060025

 PRADIPTA PANDU M

21040111060034 

LILIANA ARIESTA K21040111060048

JULIO USTARI PUTRA21040111060061

 M.ISRA CALVIN A.21040111060065

 NYANDRA SARI M21040111060067

 YUNI WULANDARI21040111060069

 VERA APRIANTI N21040111060070

Page 2: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Latar BelakangMenurut Wilson, Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu

keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu meliputi analisis, kebijakan dan rancangan. Pengolahan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah mencakup data dan informasi gambaran umum kondisi daerah yang meliputi data kondisi geografis dan demografis daerah, dan data terkait dengan indikator kinerja kunci penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. (Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Tata Pengolahan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah)

Pengolahan data dilakukan dengan dua cara, yaitu pengolahan data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan mengelompokkan data serta mudah dipahami (Bogdan)dan pengolahan data kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan statistik, yaitu statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalui pengukuran dan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi.

Sesuai dengan data BPS Kelurahan Tlogosari Kulon merupakan kawasan berkepadatan tinggi yang diperuntukkan sebagai kawasan permukiman, baik yang terencana maupun tidak terencana. Pembangunan yang meningkat terlihat dari banyaknya aktivitas baru terutama dari kegiatan perdagangan dan jasa yang mengakibatkan perubahan infrastruktur, kondisi sosial maupun kependudukannya. Dengan kondisi dan masalah yang ada di Kelurahan Tlogosari Kulon, menjadikan dasar untuk mengidentifikasi kelurahan tersebut lebih dalam mengenai aspek penyusunan ruang yaitu aspek fisik dan lingkungan, aspek ekonomi dan sosial budaya yang ada.

Page 3: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

TujuanTujuan dari penyusunan laporan ini adalah melakukan Identifikasi pemenuhan fasilitas di Kelurahan Tlogosari Kulon. Sehingga dapat diketahui pemenuhan fasilitas di Kelurahan Tlogosari Kulon sebagai kawasan perkotaan yang terdiri dari perumahan.

Page 4: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Sasaran• Mengidentifikasi aspek fisik dan lingkungan

Kelurahan Tlogosari Kulon.• Mengientifikasi aspek ekonomi Kelurahan

Tlogosari Kulon.• Mengidentifikasi aspek sosial budaya

Kelurahan Tlogosari Kulon.• Mengidentifikasi potensi dan permasalahan

Kelurahan Tlogosari Kulon.• Mengidentifikasi Pemenuhan Fasilitas di

Kelurahan Tlogosari Kulon.

Page 5: PRESENTASI TLOGOSARI KULON
Page 6: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Kerangka Analisis

Page 7: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Kondisi GeografisKelurahan Tlogosari Kulon yang termasuk dalam salah satu Kelurahan di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki luas wilayah seluas ± 278,5 Ha atau sekitar 13,4 % dari luas wilayah Kecamatan Pedurungan. Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki 28 RW dan 249 RT sehingga dibagi menjadi 5 blok untuk mempermudah dalam menganalisis aspek pembentuk karakteristik Kelurahan Tlogosari Kulon.

Page 8: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Aspek Pembentuk Kelurahan Tlogosari Kulon

1. Aspek Fisik dan Lingkungan

2. Aspek Ekonomi

3. Aspek Sosial dan Budaya

Page 9: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Aspek Fisik dan LingkunganKelurahan Tlogosari Kulon memiliki kondisi topografi datar dengan kemiringan tanah 0-8% tergolong daerah datar sehingga kelurahan ini rawan bencana banjir. Selain itu, Kelurahan Tlogosari Kulon yang memiliki jenis tanah endapan permukaan alluvium yang dimanfaatkan sebagai lahan pemukiman dan perumahan padat sehingga rawan juga akan bencana kebakaran. Gerakan tanah pada Kelurahan Tlogosari Kulon adalah gerakan yang sangat rendah sehingga banyak digunakan oleh pengembang untuk membangun perumahan dan pemukiman yang merupakan kawasan Budidaya. Peta Topografi

Page 10: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Peta Klimatologi

Keadaan klimatologi di Kelurahan Tlogosari Kulon umumnya memiliki iklim tropis basah yang dipengaruhi karena daerah ini berada pada dataran rendah. Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki curah hujan berkisar 1500-2000 mm/tahun. Suhu udara pada saat siang hari mencapai sekitar 320C. Dan pada saat malam hari suhu udara mencapai 260C.

Page 11: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Peta Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kelurahan Tlogosari Kulon didominasi oleh pekarangan, bangunan, dan halaman sekitar sebesar 217,9 ha, penggunaan lahan lainnya sebesar 17,59 ha dan sisanya untuk tegal/kebun maupun kolam.

Page 12: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

PrasaranaJaringan Jalan

Jaringan jalan di Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki lebar sekitar 4 m di Blok 1 yang hanya dapat di lalui satu mobil saja. Jenis jalan pada blok 1 ada dua yaitu jalan paving dan aspal. Jalan paving berada di perumahan dan jalan aspal berada di pusat kegiatan seperti pasar. Kondisi jalan 75 % baik, karena sebagian jalan mengalami kerusakan (retak/ bergelombang/ berlubang).

Drainase

Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki dua jenis drainase, yaitu drainase terbuka digunakan di kawasan perdagangan dan drainase tertutup pada kawasan perumahan. Lebar drainase yang ± 0,5 meter. Kondisi drainase di Blok 1 cukup baik karena merupakan kawasan perumahan elit. Kondisi drainase mayoritas tersumbat oleh sampah. Lebar drainase di sekitar perumahan relatif lebih sempit dibandingkan dengan drainase di sekitar jalan raya.

Page 13: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Sistem Persampahan

Persampahan yang berada di perumahan tergolong baik, namun untuk kondisi persampahan di sekitar jalan raya masih tergolong kurang tertata, karena masih terdapat tumpukan sampah di pinggir jalan yang belum dipindahkan ke TPA/TPS setempat.

Sumber Air Bersih

Sebagian besar air di Blok 1 tergolong keruh dan sedikit berbau besi, sehingga kebutuhan air bersih warga diperoleh dari PDAM. Kondisi sumur artesis maupun jaringan penyaluran PDAM masih tergolong baik. Kualitas sumber air di Blok 3 baik dan jernih. Mayoritas masyarakat Blok 3 menggunakan sumur artetis sebagai sumber airnya.

Jaringan Listrik

Masyarakat Tlogosari Kulon sudah mendapat pasokan listrik yang sesuai dengan kebutuhanya. Hanya ada 1 sumber listrik yaitu PLN. Penyaluran listrik sudah merata untuk tiap-tipa rumah.

Page 14: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Aspek Ekonomi

1. Lembaga Keuangan

2. Perdagangan

3. Angkutan

Aspek Sosial dan Budaya

1. Kependudukan

2. Mata Pencaharian

3. Pendidikan

4. Kesehatan

5. Tipe Rumah

6. Sumber Air Bersih

7. Kelistrikan

8. Media Komunikasi

Page 15: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Lembaga Keuangan Perdagangan

Aspek Ekonomi

Page 16: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Angkutan

Page 17: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Aspek Sosial dan BudayaKependudukan

Jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah pemukiman, sehingga semakin tinggi kepadatan pemukiman yang ada, maka jumlah penduduk pun semakin tinggi dan sebaliknya. Blok 1 berdasarkan jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan yaitu laki-laki sebesar 4197 jiwa sedangkan perempuan sebesar 4510 jiwa yang merupakan kawasan padat pemukiman

Mata Pencaharian

Mayoritas masyarakat bermatapencaharian sebagai pada sektor jasa/lainnya (termasuk ke dalam mata pencaharian nonformal, seperti pedagang kaki lima, tukang parkir, penjaga toko dan lain sebagainya) sebesar 11.097 jiwa.Mata pencaharian penduduk terkecil, yaitu petani buruh sebesar 461 jiwa. Sedangkan untuk mata pencaharian petani sendiri tidak ditemukan karena penggunaan lahan di kelurahan tersebut adalah pemukiman sehinga tidak terdapat lahan kosong maupun pertanian.

Page 18: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Pendidikan Kesehatan

Page 19: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Tipe Rumah Sumber Air Bersih

Page 20: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Kelistrikan Media Komunikasi

Page 21: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Analisis Kesesuaian lahan untuk Permukiman

1. kelerengan Tlogosari Kulon

2. Curah Hujan Kelurahan Tlogosari Kulon

Fungsi Kawasan

3. Jenis tanah Tlogosari Kulon 4. Fungsi Kawasan

Page 22: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Kesesuaian Lahan

Kesesuaian Lahan Pemukiman

Page 23: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Pengaruh Jumlah Pendapatan Terhadap Pemilihan Fasilitas Perdagangan

Pearson correlation bertanda positif (+) dapat menyatakan adanya hubungan antara dua variable ini, jadi semakin tinggi pendapatan rata-rata per blok yang ada di Kelurahan Tlogosari Kulon maka semakin banyak pula jumlah fasilitas yang ada di daerah tersebut. Arah dari hubungan anatara kedua variable ini adalah berbanding lurus. Besar corelasi pada dua variable ini adalah kuat karena nilai pearson correlation adalah 0.612.

Page 24: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Pengaruh Jumlah Pendapatan Terhadap Pemilihan Tipe Rumah

Diketahui hasil perhitungan chi-square sebesar 0,183 dan Sig >0,05 menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara pendapatan dan tipe perumahan yang dipilih.

Diperkuatkan dengan hasil persebaran form kuesioner kepada warga sekitar dimana pemilihan tipe rumah yang mendominasi Kelurahan Tlogosari Kulon adalah tipe 21, 27 dan 36.

Page 25: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Fasilitas Pendidikan

Pengolahan data menggunakan korelasi jumlah penduduk dengan jumlah fasilitas pendidikan Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki nilai pearson correlation adalah positif (+) menyatakan bahwa adanya hubungan antara dua variable ini. Arah dari korelasi berbanding lurus, maka ketika jumlah penduduk tinggi maka jumlah fasilitas yang ada di wilayah tersebut akan banyak pula. Nilai pearson correlation adalah 0.253, ini menandakan bahwa hubungan antara dua variable jumlah penduduk dan jumlah fasilitas pendidikan yang ada di wilayah Tlogosari kulon adalah lemah.

Page 26: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Ketersediaan Jumlah Fasilitas

Tabel IV.17 Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate1 .962a .926 .852 2.65748

Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013

a. Predictors: (Constant), Total_Perumahan, Jlm_Penduduk

b. Dependent Variable: Jml_Fasilitas

Angka R sebesar 0,962 menunjukkan korelasi antara jumlah fasilitas dengan 2 variabel independentnya adalah kuat dikarenakan nilai tersebut > 0,5.

Tabel IV.18nANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression177.076 2 88.538

12.53

7.074a

Residual 14.124 2 7.062

Total 191.200 4

Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013

a. Predictors: (Constant), Total_Perumahan,

Jlm_Penduduk

b. Dependent Variable: Jml_Fasilitas

F hitung adalah 12,537 dengan signifikansi 0,074 sehingga belum bisa digunakan untuk memprediksi jumlah fasilitas dengan total perumahan dan jumlah penduduk

Tabel IV.19Coefficientsa

Model

Unstandardiz

ed

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 31.713 10.434 3.039 .093

Jlm_Penduduk .002 .002 .308 1.475 .278

Total_Perumahan -.013 .003 -1.039 -4.982 .038

Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013

a.Dependent Variable: Jml_Fasilitas

Jumlah fasilitas : 31,713 + 0,002 jumlah penduduk – 0,013 total perumahanPada kolom Significance variabel total perumahan bernilai <0,05. Jumlah penduduk mempunyai nilai Sig >0,05. Variabel ini perlu dihilangkan karena tidak mempengaruhi jumlah fasilitas di Tlogosari Kulon sehingga dilakukan regresi kembali dengan menghilangkan variabel jumlah penduduk.

• Variabel Terikat (Dependen) : Jumlah Fasilitas

• Variabel Bebas (Independen) : Total perumahan dan Jumlah penduduk

Page 27: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Ketersediaan Jumlah Fasilitas

Variabel Terikat (Dependen) : Jumlah Fasilitas

Variabel Bebas (Independen) : Total perumahan.

Tabel IV.21Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .920a .846 .794 3.13544

Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013

a. Predictors: (Constant), Total_perumahan

b. Dependent Variable: Jml_Fasilitas

Angka R sebesar 0,920 menunjukkan bahwa korelasi antara jumlah fasilitas dengan 1 variabel independentnya adalah kuat dikarenakan nilai tersebut > 0,5.

Tabel IV.22ANOVAb2

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.1 Regressio

n 161.707 1 161.707 16.449 .027a

Residual 29.493 3 9.831

Total 191.200 4

Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013

a. Predictors: (Constant),

Total_perumahan

b. Dependent Variable: Jml_Fasilitas

Uji ANOVAdidapat F hitungan adalah 16,449 dengan signifikansi 0,027 sehingga dapat digunakan untuk memprediksi jumlah fasilitas dengan menggunakan variabel independent yaitu total perumahan.

Tabel IV.23 Coefficientsa2

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 46.208 4.142 11.155 .002

Total_perumah

an -.011 .003 -.920 -4.056 .027

Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013

a.Dependent Variable: Jml_Fasilitas

Jumlah fasilitas : 46,208 - 0,011 total_perumahanPada kolom Significance (Sig) variabel independen dan konstanta mempunyai tingkat signifikansi < 0,05 yang menyatakan penyediaan jumlah fasilitas yang ada di Kelurahan Tlogosari Kulon disesuaikan dengan total perumahan yang ada dan model regresi ini sudah memadai untuk memprediksi penyediaan jumlah fasilitas di Kelurahan.

Page 28: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

KesimpulanBerdasarkan hasil analisis potensi dan permasalahan di Kelurahan Tlogosari Kulon dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

• Kelerengan di Kelurahan Tlogosari Kulon adalah 0-8 % yang merupakan lahan datar dengan fungsi kawasan budidaya dan dimanfaatkan sebagai kawasan perumahan dan permukiman.

• Beberapa kesesuaian lahan untuk perumahan terdapat kawasan yang tidak sesuai disebabkan oleh bencana alam berupa banjir.

• Beberapa penduduk memilih tipe rumah tidak sesuai dengan pendapatan dari penduduk dan tidak dilakukan peninggian rumah guna mengantisipasi datangnya banjir.

• Banjir kiriman di Kelurahan Tlogosari Kulon yang didukung oleh kondisi drainase yang kurang baik dan kebiasaan penduduk yang membuang sampah sembarangan, serta kurangnya kawasan resapan air yang digunakan sebagai kawasan permukiman dan perumahan.

• Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki fasilitas yang lengkap seiring perkembangan kawasan permukiman dan perumahan, baik berupa sarana lembaga keuangan, sarana perdagangan, sarana kesehatan yang dapat menyukupi kebutuhan di Kelurahan Tlogosari Kulon maupun Kecamatan Pedurungan.

Page 29: PRESENTASI TLOGOSARI KULON

Rekomendasi• Penduduk di Kelurahan Tlogosari Kulon merupakan

golongan penduduk dengan lapisan masyarakat menengah keatas lebih memilih tipe kebawah yang tidak sesuai dengan pendapatan yang didapatkan dan tidak ada tindakan renovasi rumah berupa peninggian rumah guna penanggulangan banjir.

• Kawasan pemukiman padat tidak ditempatkan pada kawasan rawan bencana banjir.

• Kesadaran penduduk Kelurahan Tlogosari Kulon akan kebersihan harus ditingkatkan seiring dengan banjir yang selalu melanda.

• Adanya pembuatan kawasan resapan air baik berupa penambahan kawasan Ruang Terbuka Hijau maupun pembenahan saluran drainase.