Preskes Global Development Delay

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi kasus global developmental delay

Citation preview

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    1/13

    Presentasi Kasus

    SEORANG ANAK 2 TAHUN DENGAN GLOBAL DELAYED

    DEVELOPMENT

    Oleh :

    Fatkhurrohmah Leo Amalia G99122043 / D-01-2014

    Fitria Marizka Kusumawardhany G99122116 / D-03-2014

    Pembimbing :

    Hari Wahyu Nugroho, dr, SpA, M.Kes

    KEPANITERAAN KLINIK SMF / BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI

    SURAKARTA

    2014

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    2/13

    2

    BAB I

    STATUS PENDERITA

    I.IDENTITAS PENDERITANama : An. A

    Umur : 2 Tahun

    Tanggal Lahir : 20 Juni 2014

    Berat Badan : 11 kg

    Panjang Badan : 85 cmJenis Kelamin : Laki-laki

    Agama : Islam

    Alamat : Jebres

    Pemeriksaan : 25 Juni 2014

    II. ANAMNESISAnamnesis diperoleh dengan cara alloanamnesis terhadap perawat

    yang merawat penderita.

    A. Keluhan UtamaPerkembangan lebih lambat dari pada anak seusianya

    B. Riwayat Penyakit SekarangPasien merupakan anak yang dirawat di Yayasan Pemeliharaan

    Anak dan Bayi Permata Hati. Perawat mengeluh bahwa anak tersebut

    perkembangannya lebih lambat daripada anak seusianya. Anak tidak

    banyak bersuara dan belum bisa menirukan bunyi kata-kata, hanya bisa

    mengucap ooo/aah dan tidak memberi respon bila dipanggil. Anak sudah

    bisa berjalan. Namun, belum bisa lari atau menaiki tangga. Anak belum

    bisa makan sendiri.

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    3/13

    3

    C. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat mondok : disangkal

    Riwayat alergi obat / makanan : disangkal

    Riwayat kejang sebelumnya : disangkal

    Riwayat trauma kepala : disangkal

    Riwayat perkembangan keterlambatan : (+), keterlambatan bahasa,

    personal sosial, motorik

    kasar dan motorik halus

    D. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat alergi obat / makanan : tidak diketahui

    Riwayat kejang pada keluarga : tidak diketahui

    E. Riwayat Penyakit yang Pernah DideritaFaringitis (+)

    Bronkitis (-)

    Morbili (-)

    Pertusis (-)

    Difteri (-)

    Varicella (-)

    Malaria (-)

    Polio (-)

    Thypus abdominalis (-)

    Cacingan (-)

    Gegar otak (-)

    Fraktur (-)

    Kolera (-)

    TB paru (-)

    F. Riwayat Sosial EkonomiPenderita adalah anak terlantar, tidak diketahui orang tua maupun

    keluarganya. Sejak lahir anak ditinggalkan orang tuanya di RS. Kemudian

    diasuh di Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati.

    G. Riwayat Makan Minum Anak- Usia 0-9 bulan : susu formula saja, frekuensi minum susu formula tiap

    kali bayi menangis atau minta minum, sehari biasanya 8 kali per hari.

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    4/13

    4

    - Usia 9-12 bulan : nasi tim 2-3 kali sehari satu mangkok kecil dengansayur hijau/bayam, telur, tahu, tempe, dengan diselingi dengan susu

    formula jika bayi masih lapar. Frekuensi minum susu formula 2 kali

    per hari dengan takaran cangkir kecil.

    - Usia 1 tahun sampai saat ini: Nasi lauk pauk (tau, tempe, daging ayam,daging sapi telur, hati ayam, ikan laut), 3 kali sehari, banyaknya

    kurang lebih 1 piring kecil, susu formula tetap diberikan.

    H. Riwayat Pemeriksaan Kehamilan dan PrenatalPemeriksaan kehamilan dan prenatal tidak diketahui.

    I. Riwayat KelahiranPenderita lahir di RSDM, partus normal, ditolong oleh dokter, usia

    kehamilan tidak diketahui, bayi langsung menangis segera setelah lahir.

    Berat waktu lahir 3000 gram, panjang badan saat lahir 48 cm.

    J. Riwayat Pemeriksaan Post NatalPemeriksaan bayi setelah lahir dilakukan di RSDM.

    K. Riwayat ImunisasiHepatitis B : 0,2,3,4 bulan

    BCG : 1 bulan

    Polio : 1,2,3,4 bulan

    DPT : 2,3,4 bulan

    Campak : 9 bulan

    III.PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan Umum : tampak sehat

    Derajat Kesadaran : compos mentis

    Status gizi : gizi kesan baik

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    5/13

    5

    2. Tanda vitalS : 36,4oC

    N : 104 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan cukup.

    RR : 25 x/menit, tipe abdominal, kedalaman cukup, reguler.

    BB : 11 kg

    TB : 85 cm

    3. Kulit : warna kuning langsat, kelembaban baik, turgor baik.4. Kepala : bentuk mesocephal, sutura sudah menutup, UUB datar, rambut

    hitam tidak mudah rontok dan sukar dicabut.

    5. Mata : cowong (-), conjunctiva anemis (-/-)6. Hidung : napas cuping hidung(-/-), sekret (-/-)7. Mulut : sianosis (-), mukosa basah (+)8. Tenggorokan : uvula di tengah, tonsil T1T1, faring hiperemis (-)9. Telinga : normotia, kelainan MAE (-), serumen (-/-), membrana timpani

    sde, prosesus mastoideus tidak nyeri tekan, tragus pain (-), sekret (-).

    10.Leher : bentuk normal, trachea ditengah, kelenjar thyroid tidak membesar.11.Limfonodi : kelenjar limfe auricular, submandibuler, servikalis,

    suparaklavikularis, aksilaris, dan inguinalis tidak membesar.

    12.Thorax : bentuk normochest, retraksi (-), gerakan simetris ka = kiCor : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

    Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat

    Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar

    Kiri atas : SIC II LPSS

    Kiri bawah : SIC IV LMCS

    Kanan atas : SIC II LPSD

    Kanan bawah: SIC IV LPSD

    Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)

    Pulmo : Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri

    Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri

    Perkusi : Sonor / Sonor di semua lapang paru

    Auskultasi : SDV (+/+), ST (-/-)

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    6/13

    6

    13.Abdomen : Inspeksi : dinding dada sejajar dinding perutAuskultasi : bising usus (+) normal

    Perkusi : tympani

    Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba,

    lien tidak teraba.

    14.Urogenital : dalam batas normal15.Ekstremitas :

    akral dingin sianosis oedem

    CRT < 2 detik

    IV.STATUS GIZIBB/U : 11/12,2x100 % = 90,16 % (-2SD < Z Score < 0 SD)

    TB/U : 85/ x 100% = % (-2SD < Z Score < 0 SD)

    BB/TB : 11/11,6 x 100 = 94,82 % (-1SD < Z Score < 0 SD)

    Kesimpulan status gizi : gizi kesan baik menurut antropometri

    V. DENVER DEVELOPMENTAL SCREEENING TESTDitemukan keterlambatan pada aspek personal sosial, adaptif-

    motorik-halus, bahasa, dan motorik kasar. Anak tersangka global delay

    development.

    VI.RESUMEPasien merupakan anak yang dirawat di Yayasan Pemeliharaan Anak

    dan Bayi Permata Hati. Perawat mengeluh bahwa anak tersebut

    perkembangannya lebih lambat daripada anak seusianya. Anak tidak banyak

    bersuara dan belum bisa menirukan bunyi kata-kata, hanya bisa mengucap

    ooo/aah dan tidak memberi respon bila dipanggil. Anak sudah bisa berjalan.

    Namun, belum bisa lari atau menaiki tangga. Anak belum bisa makan sendiri.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sehat,

    compos mentis dan gizi kesan baik, tanda vital suhu 36,40C, nadi frekuensi:

    104 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan cukup, frekuensi nafas: 25

    - -

    --

    - -

    --

    - -

    --

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    7/13

    7

    x/menit, tipe abdominal, kedalaman cukup, dan reguler. Pemeriksaan fisik

    head to toe dalam batas normal. Hasil tes perkembangan Denver yaitu,

    personal sosial setara dengan anak usia 6 bulan, adaptif-motorik halus setara

    dengan anak usia 10 bulan, dan bahasa setara dengan anak usia 3 bulan, serta

    motorik kasar setara dengan anak usia 14 bulan.

    VII. ASSESMENT1. Global Delayed development2. Keterlambatan perkembangan personal sosial setara usia 6 bulan3. Keterlambatan perkembangan adatif motorik halus setara usia 10 bulan4. Keterlambatan perkembangan bahasa setara usia 3 bulan5. Keterlambatan perkembangan motorik kasar setara usia 14 bulan

    VIII.PENATALAKSANAANA. Edukasi :

    - Motivasi perawat tentang penyakitnya- Beri asupan makanan yang cukup- Stimulasi di rumah- Konseling

    IX. PLANNING- Konsul THT untuk tes pendengaran- Konsul RM- Terapi Physiotherapy:

    o Speech therapyo Ocupation therapy

    X. PROGNOSISAd vitam : dubia ad bonam

    Ad sanam : dubia ad malam

    Ad fungsionam : dubia ad malam

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    8/13

    8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Definisi

    Bayi lahir dalam tahap perkembangannya akan mempelajari beberapa

    kemampuan penting (misalnya berbicara, bergaul dengan lingkungannya, serta

    berjalan) menurut tahap berkelanjutan yang dapat diperkirakan dengan peranan

    motivasi, pengajaran dan dukungan selama pertumbuhannya. Kemampuan-

    kemampuan tersebut dikenal sebagai tahapan perkembangan.1

    Terlambatnya perkembangan pada anak dibawah usia 6 tahun seringkali

    merupakan gejala awal dari retardasi mental. Perkembangan anak dinyatakan

    terlambat apabila pada skrining terdapat keterlambatan pada salah satu atau

    beberapa dari aspek perkembangan (motorik kasar, motorik halus, berbicara,

    perilaku sosial). Adanya perbedaan standard edukasi 20% antara usia khronologis

    (C.A.) dan usia mental (M.A). Perkembangan yang terlambat (developmental

    delay) adalah ketertinggalan secara signifikan pada fisik, kemampuan kognitif,perilaku, emosi, atau perkembangan sosial seorang anak bila dibandingkan dengan

    anak normal seusianya.2 Seorang anak dengan Global Developmental Delay

    (GDD)adalah anak yang tertunda dalam mencapai sebagian besar hingga semua

    tahapan perkembangan pada usianya. Prevalensi GDD diperkirakan 5-10 persen

    dari populasi anak di dunia dan sebagian besar anak dengan GDD memiliki

    kelemahan pada semua tahapan kemampuannya.1

    Global Delay development merupakan keadaan yang terjadi pada masa

    perkembangan dalam kehidupan anak (lahir hingga usia 18 bulan). Ciri khas GDD

    biasanya adalah fungsi intelektual yang lebih rendah daripada anak seusianya

    disertai hambatan dalam berkomunikasi yang cukup berarti, keterbatasan

    kepedulian terhadap diri sendiri, keterbatasan kemampuan dalam pekerjaan,

    akademik, kesehatan dan keamanan dirinya.

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    9/13

    9

    Epidemiologi

    Sekitar 8 persen dari seluruh anak usia lahir hingga 6 tahun di dunia

    memiliki masalah perkembangan dan keterlambatan pada satu atau lebih area

    perkembangan.2Sekitar 1-3 % anak usia 0-5 tahun di dunia mengalami GDD.5

    Sementara di Indonesia khususnya di Jakarta, telah dilakukan Stimulasi

    Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SSDIDTK). Hasilnya, dari

    476 anak yang diberi pelayanan SDIDTK, ditemukan 57 (11,9%) anak dengan

    kelainan tumbuh kembang. Adapun lima jenis kelainan tumbuh kembang yang

    paling banyak dijumpai adalah, Delayed Development (tumbuh kembang yang

    terlambat) sebanyak 22 anak, Global Delayed Development sebanyak 4 anak, gizi

    kurang sebayak 10 anak, Mikrochepali sebanyak 7 anak dan anak yang tidak

    mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa bulan terakhir sebanyak 7 anak.4

    Etiologi

    Perkembangan terlambat terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi

    dan menghambat proses tumbuh kembang terjadi pada :

    1. Masa sebelum lahir (antenatal) : Adanya kelainan genetik (Sindroma Down,

    Turner), gizi ibu hamil yang tidak adekuat kekurangan makronutrien dan atau

    mikronutrien, dan infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus,

    Herpes)

    2. Masa persalinan (natal) : Asfiksia yang terjadi karena gangguan pada plasenta

    dan tali pusat, kesukaran persalinan, infeksi, trauma lahir, dan tindakan pada

    persalinan patologik.

    3. Masa pasca persalinan (post natal) : Pola asuh yang salah dan infeksi, gangguan

    syaraf dan perilaku karena pengaruh lingkungan yang tidak optimal.

    Terdapat beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan Global Delayed

    Development dan beberapa penyebab dapat diterapi. Oleh karena itu, pengenalan

    dini dan diagnosis dini merupakan hal yang penting. Penyebab yang paling sering

    adalah abnormalitas kromosom dan malformasi otak. Hal lain yang dapat

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    10/13

    10

    berhubungan dengan penyebab GDD adalah keadaan ketika perkembangan janin

    dalam kandungan. Beberapa penyebab lain adalah infeksi dan kelahiran

    prematur.4

    Perkembangan Anak dengan Global Developmental Delay

    Komponen perkembangan yang diperiksa pada anak dengan GDD3:

    1. Komponen motorik (kemampuan motorik kasar seperti bangkit berdiri,berguling, danmotorik halus seperti memilih benda kecil).

    2. Kemampuan berbicara dan bahasa(berbisik, meniru kata, menebak suarayang didengar, berkomunikasi non verbal misalnya gesture, ekspresi

    wajah, kontak mata).

    3. Kemampuan motorik halus (kemampuan untuk mempelajari hal baru,menyaring dan mengolah informasi, mengingat dan menyebutkan kembali,

    serta memberikan alasan).

    4. Kemampuan sosial dan emosi (interaksi dengan orang lain danperkembangan sifat dan perasaan seseorang).

    Gejala Klinis

    Sebagian besar pemeriksaan pada anak dengan delay development

    difokuskan pada keterlambatan perkembangan kemampuan motorik halus,

    motorik kasar, atau bahasa.Gejala yang terdapat biasanya4:

    - Keterlambatan perkembangan sesuai tahap perkembangan pada

    usianya: anak terlambat untuk bias duduk, berdiri, berjalan.

    - Keterlambatan kemampuan motorik halus/kasar

    - Rendahnya kemampuan sosial

    - Perilaku agresif

    - Masalah dalam berkomunikasi

    Cara Pemeriksaan

    1. Anamnesis

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    11/13

    11

    - Riwayat prenatal dan perinatal, penyakit-penyakit ibu, infeksi yang pernah

    diderita.

    - Retardasi mental, kesukaran belajar, pertumbuhan, status gizi, masalah-masalah

    sosial. Penyakit-penyakit bawaan (jantung, CNS, ginjal), kejang-kejang, adanya

    kemunduran perkembangan.

    - Kepedulian orang tua terhadap anaknya.

    2. Pemeriksaan

    - Menetapkan umur anak

    - Pengukuran anthropometri (BB, PB, TB, LK)

    - Penilaian pertumbuhan dan status gizi.

    - Pemeriksaan fisik : bentuk muka, badan, kelainan neurologik, kulit (cafe au lait

    kulit, neuro fibromatosis).

    - Pemeriksaan genitalia (gonad, infertility dsb)

    3. Patokan tanda-tanda perkembangan terdapat dalam :

    a. Buku KIA dan KMS (Kartu Menuju Sehat) : Perkembangan anak tidak

    sesuai(terlambat) dengan gambar perkembangan pada usianya.

    b. Buku DDTK2006 : Pengisian formulirKuesioner Pra Skrining :

    Perkembangan (KPSP) untuk usia 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54,

    60, 66 dan 72 bulan.

    c. Denver II. Untuk usia 1 bulan - 6 tahun (formulir terlampir)

    d. Penunjang : Laboratorik apabila diperlukan (infeksi), TORCH, CT Scan atas

    indikasi apabila didapatkan microcephaly, Hydrocephalus.

    e. Rujukan : THT, Mata, Psikiatri/Psikologi, Rehabilitasi Medik, Bedah,

    Orthopedi.

    Diagnosis

    Beberapa pedoman memberikan rekomendasi diagnosis4:

    - Pemeriksaan sitogenik

    - Pemeriksaanfragile X molecular genetic.

    - Pemeriksaan metabolic

    - Pemeriksaan neurologis: EEG, MRI

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    12/13

    12

    PenatalaksanaanTidak ada terapi khusus bagi penderita GDD, tetapi untuk beberapa

    keadaan dapat dilakukan penatalaksanaan. Jika ditemukan masalah dalam

    pendengaran atau penglihatan, dapat dilakukan koreksi. Perlu mengingat bahwa

    penyebab GDD dapat saja tidak diketahui. Tatalaksan GDD merupakan kerjasama

    beberapa tim, yaitu bagian anak, rehabilitasi medik, THT, maupun ortopedi.2

    PrognosisGlobal Developmen Delay memiliki kemungkinan penyebab yang

    beraneka ragam. Keterlambatan perkembangan dapat terjadi pada otak anak saat

    otak terbentuk pada masa gestasi. Penyebab yang mungkin antara lain: lahir

    premature, kelainan genetic dan herediter, infeksi, tetapi seringkali penyebab

    GDD tidak dapat ditentukan. Secara umum, perjalanan penyakit GDD tidak

    memburuk seiring dengan waktu pertumbuhan anak.5

  • 5/22/2018 Preskes Global Development Delay

    13/13

    13

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC2. Camp Bonnie W., Headley Roxan : Developmental Delay Under 6 years of

    age, in Pediatric Decision Making, edited by Berman, 2nd edition, B.C.

    Decker Inc., Philadelphia, 1991, pp. 360-363.

    3. Lissauer Tom, Clayden Graham : Emotions and behaviour, in Paediatrics,llustrated Textbook, 2 nd edition, Mosby,.B. Saunders., 2001, pp. 313.

    4. Goldson Edward, Reynolds Ann : ChildDevelopment & Behaviour, in LangeCurrent Pediatric Diagnosis Treatmentedited by Hay William, Levin Myron

    J.,sondheimer Judith M, Deterding Robin R.; 7th International Edition, Mc

    Graw-Hill, New York, 2005, pp. 66-101.

    5. Departemen Kesehatan R.I. : Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi danintervensi Dini Tumbuh kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan

    Dasar, 2005.