Upload
buinhan
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PRETREATMENT Saccharum Spontaneum LinnDENGAN METODE HOT COMPRESSED WATER
Dosen Pembimbing :Orchidea Rachmaniah, ST, MTLaboratorium Biomass dan Konversi Energi
Oleh :
Reza Pahlevi 2305 100 012Cakra Dharma Mendila 2305 100 133
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Terbatasnyacadangan bahanbakar fosil
Konsumsienergimeningkat
EnergiAlternatif
Potensi limbahbiomassa mengandunglignoselulosa yangtidak bersaing denganbahan pangan
Pemanfaatanbiomassa Saccharumspontaneum Linn
Potensi limbahbiomassa mengandunglignoselulosa yangtidak bersaing denganbahan panganBioetanol
Perumusan MasalahPerumusan Masalah
Limbah lignoselulosa memilikipotensi besar sebagai bahan bakuuntuk produksi bioethanol
Limbah lignoselulosa memilikipotensi besar sebagai bahan bakuuntuk produksi bioethanol
Perumusan MasalahPerumusan Masalah
Hot Compressed Water mampumemaksimalkan kinerja enzimdengan menguraikan ikatan lignin
Hot Compressed Water mampumemaksimalkan kinerja enzimdengan menguraikan ikatan lignin
Batasan MasalahBatasan Masalah
Saccharum spontaneum Linndiperoleh dari daerah Rungkut
yang tumbuh liarSaccharum spontaneum Linn
diperoleh dari daerah Rungkutyang tumbuh liar
Analisa lignin dilakukan dengan metode KappaNumber, hemiselulosa dan -selulosa dilakukandengan menggunakan metode TAPPI Tentative ;
analisa glukosa dilakukan dengan analisa GC (GasChromatography)
Analisa lignin dilakukan dengan metode KappaNumber, hemiselulosa dan -selulosa dilakukandengan menggunakan metode TAPPI Tentative ;
analisa glukosa dilakukan dengan analisa GC (GasChromatography)
Analisa terhadap perubahan struktur dindingsel Saccharum spontaneum Linn dilakukan
dengan analisa Scanning Electron Microscopy(SEM)
Analisa terhadap perubahan struktur dindingsel Saccharum spontaneum Linn dilakukan
dengan analisa Scanning Electron Microscopy(SEM)
Analisa lignin dilakukan dengan metode KappaNumber, hemiselulosa dan -selulosa dilakukandengan menggunakan metode TAPPI Tentative ;
analisa glukosa dilakukan dengan analisa GC (GasChromatography)
Analisa lignin dilakukan dengan metode KappaNumber, hemiselulosa dan -selulosa dilakukandengan menggunakan metode TAPPI Tentative ;
analisa glukosa dilakukan dengan analisa GC (GasChromatography)
Batasan Masalah (lanjutan)Batasan Masalah (lanjutan)
Analisa struktur kristallignoselulosa Saccharumspontaneum Linn dilakukan dengananalisa X-Ray Difraction (XRD)
Analisa struktur kristallignoselulosa Saccharumspontaneum Linn dilakukan dengananalisa X-Ray Difraction (XRD)
Analisa struktur kristallignoselulosa Saccharumspontaneum Linn dilakukan dengananalisa X-Ray Difraction (XRD)
Produk inhibitor yang terbentukdiidentifikasi dengan ada tidaknyasenyawa HMF, furfural, dan senyawaturunan phenol yang dianalisasecara kualitatif
Produk inhibitor yang terbentukdiidentifikasi dengan ada tidaknyasenyawa HMF, furfural, dan senyawaturunan phenol yang dianalisasecara kualitatif
Tujuan PenelitianTujuan Penelitian
mengetahui pengaruhpenambahan larutan
buffer dan waktu reaksipada proses pretreatmentHot Compressed Waterterhadap kerusakan
struktural sel Saccharumspontaneum Linn, kadarglukosa yang dihasilkan
dan ada/tidaknyakandungan inhibitor
mengetahui pengaruhpenambahan larutan
buffer dan waktu reaksipada proses pretreatmentHot Compressed Waterterhadap kerusakan
struktural sel Saccharumspontaneum Linn, kadarglukosa yang dihasilkan
dan ada/tidaknyakandungan inhibitor
memberi informasi tentangalternatif metode
pretreatment padalignoselulosa Saccharum
spontaneum Linn yaitu HotCompressed Water untuk
memecah ikatan lignin
memberi informasi tentangalternatif metode
pretreatment padalignoselulosa Saccharum
spontaneum Linn yaitu HotCompressed Water untuk
memecah ikatan lignin
Manfaat Penelitian
memberi informasi tentangalternatif metode
pretreatment padalignoselulosa Saccharum
spontaneum Linn yaitu HotCompressed Water untuk
memecah ikatan lignin
memberi informasi tentangalternatif metode
pretreatment padalignoselulosa Saccharum
spontaneum Linn yaitu HotCompressed Water untuk
memecah ikatan lignin
BAB IITINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
mengurangi penggunaan bahanbakar fosil dan mengurangi
polusi lingkungan
mengurangi penggunaan bahanbakar fosil dan mengurangi
polusi lingkungan
Bioetanol
produksi bioetanoldiperlukan luas
tanah, dan lahanpertanian yang
cukup besar
produksi bioetanoldiperlukan luas
tanah, dan lahanpertanian yang
cukup besar
produksi bioetanoldiperlukan luas
tanah, dan lahanpertanian yang
cukup besar
produksi bioetanoldiperlukan luas
tanah, dan lahanpertanian yang
cukup besar
pemenuhan energialternatif dengan
menggunakanbahan baku pangan
akan sulitditerapkan
pemenuhan energialternatif dengan
menggunakanbahan baku pangan
akan sulitditerapkan
Permasalahan yang timbulPermasalahan yang timbul
1. Pretreatment1. Pretreatment
2. Hidrolisa2. Hidrolisa
Tahapan proses pembentukan bioetanol darilignoselulosa :
Tahapan proses pembentukan bioetanol darilignoselulosa :
1. Pretreatment1. Pretreatment
3. Fermentasi3. Fermentasi
4. Pemurnian produk4. Pemurnian produk
Bahan baku yang dapat digunakan untukproduksi bioetanol diantaranya:
Bahan baku yang mengandung sukrosamisal : sorghum, tebu, dll
Bahan baku yang mengandung karbohidratmisal : padi, jagung, gandum
Bahan baku yang mengandung selulosamisal : Saccharum spontaneum Linn, bagasse,
dll
Bahan baku yang mengandung sukrosamisal : sorghum, tebu, dll
Bahan baku yang mengandung karbohidratmisal : padi, jagung, gandum
Bahan baku yang mengandung selulosamisal : Saccharum spontaneum Linn, bagasse,
dll
Bahan baku yang mengandung sukrosamisal : sorghum, tebu, dll
Bahan baku yang mengandung karbohidratmisal : padi, jagung, gandum
Bahan baku yang mengandung selulosamisal : Saccharum spontaneum Linn, bagasse,
dll
Bahan baku yang mengandung sukrosamisal : sorghum, tebu, dll
Bahan baku yang mengandung karbohidratmisal : padi, jagung, gandum
Bahan baku yang mengandung selulosamisal : Saccharum spontaneum Linn, bagasse,
dll
LignoselulosaLignoselulosa
~ Memiliki potensi besar sebagaibahan baku bioetanol~ Menghasilkan yield bioetanolyang tinggi, murah, kebutuhanenergi yang rendah, serta dampakterhadap lingkungan yang kecil
~ Memiliki potensi besar sebagaibahan baku bioetanol~ Menghasilkan yield bioetanolyang tinggi, murah, kebutuhanenergi yang rendah, serta dampakterhadap lingkungan yang kecil
~ Memiliki potensi besar sebagaibahan baku bioetanol~ Menghasilkan yield bioetanolyang tinggi, murah, kebutuhanenergi yang rendah, serta dampakterhadap lingkungan yang kecil
~ Memiliki potensi besar sebagaibahan baku bioetanol~ Menghasilkan yield bioetanolyang tinggi, murah, kebutuhanenergi yang rendah, serta dampakterhadap lingkungan yang kecil
Mekanisme Hot Compressed Water
(Hsu et al., 1980, dalam Mosier and Wyman, 2004)
Pre-treatment
Tujuannya adalah untukmemecah ikatan lignin danmenguraikan struktur kristalselulosa sehingga membuatselulosa lebih mudah diaksesoleh enzim untuk mengkonversipolimer karbohidrat menjadi gulayang dapat difermentasikan
Tujuannya adalah untukmemecah ikatan lignin danmenguraikan struktur kristalselulosa sehingga membuatselulosa lebih mudah diaksesoleh enzim untuk mengkonversipolimer karbohidrat menjadi gulayang dapat difermentasikan
Penelitian PendahuluanPeneliti dari Universitas Purdue, Darthmouth, USDA danAVENTINEBahan baku yang digunakan serat dan tongkol jagung dengansolid/liquid ratio sebesar 0,15-0,2, suhu 160-200oC dan holding time10-30 menit.Hasil : fermentable sugar dengan yield mencapai 90% dengan produkinhibitor minimal.
Peneliti dari Universitas Purdue, Darthmouth, USDA danAVENTINEBahan baku yang digunakan serat dan tongkol jagung dengansolid/liquid ratio sebesar 0,15-0,2, suhu 160-200oC dan holding time10-30 menit.Hasil : fermentable sugar dengan yield mencapai 90% dengan produkinhibitor minimal.
Peneliti dari Universitas Purdue, Darthmouth, USDA danAVENTINEBahan baku yang digunakan serat dan tongkol jagung dengansolid/liquid ratio sebesar 0,15-0,2, suhu 160-200oC dan holding time10-30 menit.Hasil : fermentable sugar dengan yield mencapai 90% dengan produkinhibitor minimal.
Liu dan Wymann, 2005Bahan baku yang digunakan tongkol jagung, suhu 200oC dengansistem partial flow; dengan produk yield xylosa sebesar 84-89 %, yieldglukosa sebesar 90-92 % dan meremove lignin hingga 40-45 %.
Liu dan Wymann, 2005Bahan baku yang digunakan tongkol jagung, suhu 200oC dengansistem partial flow; dengan produk yield xylosa sebesar 84-89 %, yieldglukosa sebesar 90-92 % dan meremove lignin hingga 40-45 %.
Laser, et. al, 2002Bahan baku yang digunakan bagasse, suhu170-230oC dan lama reaksi1-46 menit, reaksi dengan suhu antara 200-230oC relatif akanmenghasilkan produk samping yang bersifat inhibitor sedangkan padasuhu 170-190 oc, produk samping yang dihasilkan sangat minimsehingga tidak menghambat proses selajutnya.
Perez, et. al, 2008Bahan baku yang digunakan batang gandum, suhu 188oC,dengan solid/liquid ratio 1/10 berat biomassa per volumelama reaksi 40 menit. Diperoleh : produk berupa yield recoveryHemicellulose Derived Sugar (HDS) sebesar 43,6%.
Perez, et. al, 2008Bahan baku yang digunakan batang gandum, suhu 188oC,dengan solid/liquid ratio 1/10 berat biomassa per volumelama reaksi 40 menit. Diperoleh : produk berupa yield recoveryHemicellulose Derived Sugar (HDS) sebesar 43,6%.
Febriyanti, L., Lazuardi, K., 2009Bahan baku yang digunakan adalah bagasse dengan metode HotCompressed Water, dengan variabel 50oC 1 bar, dan 110oC 3 bar danpenambahan serta tanpa penambahan larutan buffer. Diperoleh hasil:Semakin besar suhu dan tekanan maka makin besar pula kerusakanstruktur sel bagasse, Kadar monosakarida, yaitu antara 7,7715 –215,4825 g/L, dan yield berkisar antara 0,3886 – 10,7741 gr
BAB III
METODOLOGIMETODOLOGI
KONDISI OPERASI
Kondisi operasi yang digunakan adalah T = 200oC, P = 20bar
Bahan baku Saccharum Spontaneum Linn sebesar ±0,9 grdengan rasio berat bahan/berat air = 0,05.
VARIABEL
Waktu operasi (10 menit, 20 menit, dan 30 menit, 45 menit,60 menit).
Penambahan larutan Buffer dan tanpa penambahan larutanBuffer
VARIABEL
Waktu operasi (10 menit, 20 menit, dan 30 menit, 45 menit,60 menit).
Penambahan larutan Buffer dan tanpa penambahan larutanBuffer
Kondisi operasi yang digunakan adalah T = 200oC, P = 20bar
Bahan baku Saccharum Spontaneum Linn sebesar ±0,9 grdengan rasio berat bahan/berat air = 0,05.
• Saccharum spontaneum Linn
• aquadest
• H2SO4
• Glukosa standart
• Buffer phosphate
• FeCl3• NaHCO3
• HCl
• K2Cr2O7
• KI
• Na2S2O3
• Natrium Karbonat
• N2
• -naphtol
• indikator pati
• Ferrous Ammonium Sulfat
Bahan yang Digunakan
• Saccharum spontaneum Linn
• aquadest
• H2SO4
• Glukosa standart
• Buffer phosphate
• FeCl3• NaHCO3
• HCl
• K2Cr2O7
• KI
• Na2S2O3
• Natrium Karbonat
• N2
• -naphtol
• indikator pati
• Ferrous Ammonium Sulfat
DIAGRAM ALIR
Daun
(dipotong-potong 1 cm)
Batang
(dipotong-potong 1 cm)
Bahan Saccharum spontaneum Linn
Daun
(dipotong-potong 1 cm)
Batang
(dipotong-potong 1 cm)
Analisa bahan baku
(kadar -selulosa, hemiselulosa, lignin, dananalisa Scanning Electron Miscroscope)
A
A
Proses Hot Compressed Water (200oC & 20 bar)
Mencampurkan ± 0,9gr Saccharum spontaneum Linn dan air denganperbandingan berat bahan /berat air = 0,05 dengan variabel:
waktu hidrolisa (10, 20, 30, 45, & 60 min) kondisi larutan: a. dengan penambahan buffer dan
b. tanpa penambahan buffer
Penyaringan
Residu
Analisa kandungan - selulosa,hemiselulosa, dan lignin.
Analisa ikatan antar molekul dengananalisa FTIR.
Filtrat/Hidrolisat
Analisa kandungan glukosa ada/tidaknya Hidroxy MetilFurfural, furfural, dan senyawaturunan phenol
Proses Hot Compressed Water (200oC & 20 bar)
Mencampurkan ± 0,9gr Saccharum spontaneum Linn dan air denganperbandingan berat bahan /berat air = 0,05 dengan variabel:
waktu hidrolisa (10, 20, 30, 45, & 60 min) kondisi larutan: a. dengan penambahan buffer dan
b. tanpa penambahan buffer
Skema Alat
TemperatureControl
12
3
4
9
10
1. Valve pengeluaran gas2. Pengukur tekanan3. Motor pengaduk4. Sensor suhu5. Isolator6. Pemanas7. Pengaduk8. Tabung gas N2
9. Valve N2
10.Regulator= 30 mm
GasN2
4
5
6
8
10
1. Valve pengeluaran gas2. Pengukur tekanan3. Motor pengaduk4. Sensor suhu5. Isolator6. Pemanas7. Pengaduk8. Tabung gas N2
9. Valve N2
10.Regulator7
BAB IV
HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASANHASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN
Sacc
haru
msp
onta
neum
Linn
Sacc
haru
msp
onta
neum
Linn
Hasil Identifikasi TanamanHasil Identifikasi Tanaman
Hasil identifikasi tanaman yang dilakukan padaKebun Raya Purwodadi :Divisio : SpermatophytaSub Divisio : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneaeOrdo/Bangsa : GlumifloraeFamily/Suku : GramineaeMarga : SaccharumJenis : Saccharum spontaneum Linn
Hasil identifikasi tanaman yang dilakukan padaKebun Raya Purwodadi :Divisio : SpermatophytaSub Divisio : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneaeOrdo/Bangsa : GlumifloraeFamily/Suku : GramineaeMarga : SaccharumJenis : Saccharum spontaneum Linn
Gambar 4.2 Hasil analisa penampang melintang daun menggunakan SEM daun: (A) segar (B) kering.
A B
A B
Gambar 4.3 Hasil analisa SEM daun (tampak atas): (A) segar (B) kering.
Struktur permukaan dinding sel dari lignoselulosa pada kondisi segardan kering, gambar diambil pada posisi tampak atas dan posisimelintang dari lignoselulosa. Setelah diamati tidak ditemukan adanyaperbedaan yang mencolok.
Batang DaunSellulosa(%berat)
Hemiselulosa(%berat)
Lignin(%berat)
Sellulosa(%berat)
Hemiselulosa(%berat)
Lignin(%berat)
1 44,8347 28,4960 17,52755 41,1813 31,7840 14,8820
2 44,3780 28,8613 17,79022 41,3640 30,5053 17,7902
3 45,5653 28,3133 17,26876 41,0900 30,9620 15,1050
Tabel 4.1 Analisa %-selulosa, hemiselulosa dan lignin terhadap bahan fresh
Tabel 4.2 indeks kekristalan pada bahan sampel
rata - rata 44,9260 28,5569 17,52884 41,2118 31,0838 15,9257
bahan baku Iam I002 % CrIB
daun 666 1694 60,68
batang 893 2674 66,6
25
30
35
40
45
50
0 10 20 30 40 50 60
% b
erat
waktu operasi (menit)
Selulosa Batang/NBf
Selulosa Batang/Bf
Selulosa Daun/NBf
Selulosa Batang/Bf
Gambar 4.4 Kandungan selulosa di tiap sampel untuk tiap variabel pretreatment
20
22
24
26
28
30
32
0 10 20 30 40 50 60
% b
erat
waktu operasi (menit)
Hemiselulosa Batang/NBf
Hemiselulosa Batang/Bf
Hemiselulosa Daun/NBf
Hemiselulosa Daun/Bf
Gambar 4.5 Kandungan hemiselulosa di tiap sampel untuk tiap variabel pretreatment
4
6
8
10
12
14
16
18
20
0 10 20 30 40 50 60
% b
erat Lignin Batang/NBf
Lignin batang/Bf
Lignin Daun/NBf
Lignin Daun/Bf
waktu operasi (menit)
Gambar 4.6 Kandungan lignin di tiap sampel untuk tiap variabel pretreatment
» Meningkatnya waktu akan menyebabkan kadar lignin dalamresidu semakin berkurang.
» Berkurangnya kadar lignin dalam residu diikuti denganberkurangnya kadar hemiselulosa.
» Kadar selulosa dalam residu tidak mengalami penurunan yangsignifikan.
Tabel 4.3 Perhitungan %-removal selulosa, hemiselulosa dan lignin setelah pretreatment 60 menituntuk daun Saccharum spontaneum Linn.
kandungan dalam residu %-removalnon buffer buffer non buffer buffer
selulose 43,27 42,13 - -hemiselulose 28,89 29,19 7,06 6,09lignin 10,65 8,17 33,13 48,70
kandungan dalam residu %-removalnon buffer buffer non buffer buffer
selulose 44,35 44,29 1,28 1,42hemiselulose 25,57 25,56 10,46 10,49lignin 13,47 13,63 23,16 22,24
Tabel 4.4 Perhitungan %-removal selulosa, hemiselulosa dan lignin setelah pretreatment 60 menituntuk batang Saccharum spontaneum Linn.
0,00000%
0,00500%
0,01000%
0,01500%
0,02000%
0,02500%
0,03000%
0,03500%
0 10 20 30 40 50 60
Kand
unga
n gl
ukos
a
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (menit)
Daun/Non-buffer Daun/Buffer Batang/Non-buffer Batang/buffer
Gambar 4.1 kandungan glukosa pada tiap sampel untuk tiap variabel pretreatment
» kadar glukosa yang tertinggi pada daun buffer terdapat pada variabel waktu30 menit, sedangkan pada batang kadar glukosa tertinggi pada kondisibuffer 45 menit.
» Semakin lama waktu operasi, maka semakin lama pula waktu kontak antarahemiselulosa dengan air, sehingga makin banyak hemiselulosa yangterhidrolisa menjadi glukosa
Batang
Non buffer
t (menit) HMF Furfural Phenol Monosakarida10 - - - +20 - - - +30 - - - +45 - - - +60 - - - +
Buffer
10 - - - +20 - - - +30 - - - +45 - - - +60 - - - +10 - - - +20 - - - +
Tabel 4.1 Hasil analisa kualitatif pada sampel
Daun
Non buffer20 - - - +30 - - - +45 - - - +60 - - - +
Buffer
10 - - - +20 - - - +30 - - - +45 - - - +60 - - - +
» Analisa kualitatif terhadap inhibitor (furfural, HMF, phenol) menunjukkan hasil yangnegatif, yang menunjukkan bahwa proses ini efektif untuk proses selanjutnya karenatidak menghasilkan senyawa inhibitor.
» Analisa kualitatif terhadap monosakarida menunjukkan hasil yang positif, yang berartibahwa pada proses pretreatment ini terjadi proses hidrolisa yang menghasilkan gulamonosakarida.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian terhadapmaterial Saccharum spontaneum Linn denganmenggunakan metode Hot Compressed Water (dengankondisi : tekanan 20 bar dan suhu 200oC) adalah sebagaiberikut :
Proses Hot Compressed Water menyebabkanberkurangnya kandungan hemiselulosa dan lignin padaSaccharum spontaneum Linn.
Kenaikan waktu operasi memperbesar %removal dariSaccharum spontaneum Linn.
Kadar monosakarida (glukosa) terbesar terdapat padadaun, dengan kondisi operasi 30 menit, denganpenambahan larutan buffer.
Proses pretreatment Hot Compressed Water yangdilakukan tidak menghasilkan HMF, furfural dansenyawa turunan phenol.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian terhadapmaterial Saccharum spontaneum Linn denganmenggunakan metode Hot Compressed Water (dengankondisi : tekanan 20 bar dan suhu 200oC) adalah sebagaiberikut :
Proses Hot Compressed Water menyebabkanberkurangnya kandungan hemiselulosa dan lignin padaSaccharum spontaneum Linn.
Kenaikan waktu operasi memperbesar %removal dariSaccharum spontaneum Linn.
Kadar monosakarida (glukosa) terbesar terdapat padadaun, dengan kondisi operasi 30 menit, denganpenambahan larutan buffer.
Proses pretreatment Hot Compressed Water yangdilakukan tidak menghasilkan HMF, furfural dansenyawa turunan phenol.
American Society for Testing and Materials, 1981. Annual Book of ASTM Standard part 22Wood:Adhesive.
Anonim, 2008. The potential impacts of biofuels on biodiversity. Convention on biological diversity.UNEP, UNESCO, bonn, germany.
Anonim, 2007. New and emerging issues relating to the conservation and sustainable use ofbiodiversity. Biodiversity and liquid biofuel production. Convention on biological diversity. UNEP,UNESCO, paris, france.
Auterhoff, Harry., Kovar Karl-Artur., 1987. Identifikasi Obat. Penerbit ITB, BandungBaig, M.N., Zetzl, C., Brunner, G., 2006, Conversion of Extracted Rice Bran & Isolation of Pure
BioEthanol by means of Supercritical Fluid Technology, Universitat Hamburg, Hamburg.Balat, M., balat H., Oz C., 2008. Progress in bioethanol processing. Progress in Energy and Combustion
Science.Bobleter, Ortwin., 1994, Hydrolthermal Degradation of Polymer Derived from Plants, Polymer Sciences
19 : 797 - 841.del Campo, I., Alegria, I., Zazpe, m., Echeverria, M., Echeverria, I., 2006. Diluted acid hydrolysis
pretreatment of agri-food wastes for bioethanol production. Industrial Crops and Products 24: 214 –221.
Gray, Kevin, A., Zhao, L., 2006, Bioethanol, www.sciencedirect.com.Iranmahboob, J., Nadim, F., Monemi, S., 2002. Optimizing acid-hydrlysis: a critical step for production
of ethanol from mixed wood chips. Biomass and Bioenergy 22: 401 – 404.
Daftar Pustaka
American Society for Testing and Materials, 1981. Annual Book of ASTM Standard part 22Wood:Adhesive.
Anonim, 2008. The potential impacts of biofuels on biodiversity. Convention on biological diversity.UNEP, UNESCO, bonn, germany.
Anonim, 2007. New and emerging issues relating to the conservation and sustainable use ofbiodiversity. Biodiversity and liquid biofuel production. Convention on biological diversity. UNEP,UNESCO, paris, france.
Auterhoff, Harry., Kovar Karl-Artur., 1987. Identifikasi Obat. Penerbit ITB, BandungBaig, M.N., Zetzl, C., Brunner, G., 2006, Conversion of Extracted Rice Bran & Isolation of Pure
BioEthanol by means of Supercritical Fluid Technology, Universitat Hamburg, Hamburg.Balat, M., balat H., Oz C., 2008. Progress in bioethanol processing. Progress in Energy and Combustion
Science.Bobleter, Ortwin., 1994, Hydrolthermal Degradation of Polymer Derived from Plants, Polymer Sciences
19 : 797 - 841.del Campo, I., Alegria, I., Zazpe, m., Echeverria, M., Echeverria, I., 2006. Diluted acid hydrolysis
pretreatment of agri-food wastes for bioethanol production. Industrial Crops and Products 24: 214 –221.
Gray, Kevin, A., Zhao, L., 2006, Bioethanol, www.sciencedirect.com.Iranmahboob, J., Nadim, F., Monemi, S., 2002. Optimizing acid-hydrlysis: a critical step for production
of ethanol from mixed wood chips. Biomass and Bioenergy 22: 401 – 404.
Lavarack, B.P., Griffin, G.J., Rodman, D., 2002. The acid hydrolysis of sugarcane bagasse hemicellulose to producexylose, arabinose, glucose and other products. Biomass Bioenerg. 23, 367-380.
Lee, DoKyoung., Owens, V.N., Boe, Arvid., Jerenyama, Peter., 2007. Composition of Herbaceous BiomassFeedstocks, Sun Grant Initiative, South Dakota State University.
Mosier, N., Wyman, C., Dale, B., Elander, R., Lee, Y.Y., Holtzapple, M., Ladisch, M., 2005. Features ofpromising technologies for pretreatment of lignocellulosic biomass. Bioresource Technol. 96, 673-686.
Mosier.N, Wyman.C., 2005, Features of Promising Technologies for Pretreatment of LignocellulosicBiomass, Bioresource Technology 96 : 673 - 686.
Palmqvist, E., Hahn-Hägerdal, B., 2000. Review paper. Fermentation of lignocellulosic hydrolysates. II:inhibitors and mechanisms of inhibition. Bioresource Technology 74, 25-33.
Perez, J., Ballesteros, I., 2008, Optimising Liquid Hot Water Pretreatment Conditions to Enhance SugarRecovery from Wheat Straw for Fuel-Ethanol Production, Fuel 87 : 3640 – 3647
Rohman, Abdul., Sumantri., 2007. Analisis Makanan. Gajah Mada University Press, YogyakartaReith, J., H., Ueil, D., 2002, Co-Production of Bioethanol, Electricity & Heat from Biomass Residues,
Netherlands.Sierra, Roccio, Smith, Aaron., Granda, Cesar., Holtzapple, M.T., 2008, Producing Fuels and Chemicals
From Lignocellulosic Biomass, SEB : Biofuels News Section, Texas University.Sendellius, J., 2005, Steam Pretreatment Optimation for Sugarcane Bagasse in Bioethanol Production,
Lund Institute of Technology, Sweden.Sun, Y., Cheng, J., 2002. Hydrolysis of lignocellulosic materials for ethanol production: a review. Bioresource
Technol. 83, 1-11.Taherzadeh, Karimi, K., 2008, Pretreatment of Lignocellulosic Wastes to Improve Ethanol and Biogas
production : A Review, International Journal of Molecular Sciences 9 : 1621 - 1651.Zeng, Meijuan., Moiser, N.S., Huang, Chia-Ping., Sherman, D.M., Ladisch, M.R., 2007. Miscroscopic
Examination of Changes of Plant Cell Structure in Corn Stover Due to Hot Water Pretreatment andEnzymatic Hydrolisis, Biotechnology and Bioengineering 97: 265-278
Lavarack, B.P., Griffin, G.J., Rodman, D., 2002. The acid hydrolysis of sugarcane bagasse hemicellulose to producexylose, arabinose, glucose and other products. Biomass Bioenerg. 23, 367-380.
Lee, DoKyoung., Owens, V.N., Boe, Arvid., Jerenyama, Peter., 2007. Composition of Herbaceous BiomassFeedstocks, Sun Grant Initiative, South Dakota State University.
Mosier, N., Wyman, C., Dale, B., Elander, R., Lee, Y.Y., Holtzapple, M., Ladisch, M., 2005. Features ofpromising technologies for pretreatment of lignocellulosic biomass. Bioresource Technol. 96, 673-686.
Mosier.N, Wyman.C., 2005, Features of Promising Technologies for Pretreatment of LignocellulosicBiomass, Bioresource Technology 96 : 673 - 686.
Palmqvist, E., Hahn-Hägerdal, B., 2000. Review paper. Fermentation of lignocellulosic hydrolysates. II:inhibitors and mechanisms of inhibition. Bioresource Technology 74, 25-33.
Perez, J., Ballesteros, I., 2008, Optimising Liquid Hot Water Pretreatment Conditions to Enhance SugarRecovery from Wheat Straw for Fuel-Ethanol Production, Fuel 87 : 3640 – 3647
Rohman, Abdul., Sumantri., 2007. Analisis Makanan. Gajah Mada University Press, YogyakartaReith, J., H., Ueil, D., 2002, Co-Production of Bioethanol, Electricity & Heat from Biomass Residues,
Netherlands.Sierra, Roccio, Smith, Aaron., Granda, Cesar., Holtzapple, M.T., 2008, Producing Fuels and Chemicals
From Lignocellulosic Biomass, SEB : Biofuels News Section, Texas University.Sendellius, J., 2005, Steam Pretreatment Optimation for Sugarcane Bagasse in Bioethanol Production,
Lund Institute of Technology, Sweden.Sun, Y., Cheng, J., 2002. Hydrolysis of lignocellulosic materials for ethanol production: a review. Bioresource
Technol. 83, 1-11.Taherzadeh, Karimi, K., 2008, Pretreatment of Lignocellulosic Wastes to Improve Ethanol and Biogas
production : A Review, International Journal of Molecular Sciences 9 : 1621 - 1651.Zeng, Meijuan., Moiser, N.S., Huang, Chia-Ping., Sherman, D.M., Ladisch, M.R., 2007. Miscroscopic
Examination of Changes of Plant Cell Structure in Corn Stover Due to Hot Water Pretreatment andEnzymatic Hydrolisis, Biotechnology and Bioengineering 97: 265-278
Terima Kasih