Upload
lephuc
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MATERI KULIAH 5:OVERVIEW MANAJEMEN RISIKO
BANK SYARIAH DAN MODAL BANK
Mata Kuliah
Manajemen Keuangan
Bank Syariah
Jakarta, 2018
• Materi ini hanya digunakan sebagai bahan diskusi
perkuliahan di STIE Ahmad Dahlan Jakarta
Muhammadiyah. Materi ini tidak diperuntukkan untuk
keperluan komersial.
• Isi dari materi ini bersumber dari berbagai materi
dengan sedapat mungkin menyebutkan sumber.
• Masukan, koreksi, atau tanggapan materi ini dapat
disampaikan melalui [email protected].
RISK & RETURN
al-ghunm bil ghurm الغنم بالغرم
there is no return without risk
Bisnis selalu berhadapan dengan risiko dan return.
Bank syariah mengendalikan risiko seminimal mungkindalam rangka memperoleh keuntungan yang optimum.
DISKUSI PENGANTAR PERKULIAHANTENTANG RISIKO DI BANK SYARIAH
Beberapa masalah risiko pada berbagai artikel:
https://keuangan.kontan.co.id/news/ada-bank-syariah-restrukturisasi-rp-18-triliun
Diskusikan:
Analisa kenapa hal-hal di atas bisa terjadi?
Apa yang harus dilakukan oleh: pemegang saham, regulator, manajemen, pegawai bank, dan nasabah?
DEFINISI
Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinyasuatu peristiwa tertentu.
Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologidan prosedur yang digunakan untukmengidentifikasi, mengukur, memantau, danmengendalikan Risiko yang timbul dari seluruhkegiatan usaha Bank.
(POJK Nomor 65/POJK.03/2016 tentang PenerapanManajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
1. Menyediakan informasi risiko kepada regulator
2. Menghindari kerugian yang bersifat unacceptable
3. Meminimalisir kerugian dari risko yang bersifatuncontrolled
4. Mengukur eksposur dan pemusatan risiko
5. Mengalokasikan modal
BASEL COMMITTEE ON BANKING SUPERVISION
Basel Accord adalah suatu standar perbankan internasional yang diadopsi regulator negara untuk mengatur pengawasan perbankanagar dapat menghadapi risiko yang mungkin timbul.
Basel Accord disusun oleh Basel Committee on Banking Supervision (BCBS). BCBS merupakan bagian dari The Bank for International Settlement (BIS).
BASEL ACCORD: KERANGKA DASARMANAJEMEN RISIKO INTERNASIONAL
Tahun Nama Ketentuan Pokok Ketentuan
1988 Basel I Hanya fokus ke risiko kredit: penerapan ATMR
dengan CAR 8%
1996 Basel IA Tambahan risiko pasar: risiko suku bunga, risiko
saham, risiko nilai tukar, risiko komoditi
2005-2009 Basel II Memperkenalkan tiga pilar: ketentuan modal
minimum, pengawasan regulator, dan disiplin
pasar (berupa sharing informasi)
2010-2019 Basel III Modal: minimum capital conservation dan
countercyclical buffer
Likuiditas: liquidity coverage ratio dan net stable
funding ratio
Memahami Bisnis Bank Syariah, Ikatan Bankir Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Cet ke-3, 2018
Pillars
Risk
Approach
Basel I
Minimum
Capital
Requirement
Basel II
Minimum
Capital
Requirement
Supervisory
Review &
Role
Market
Discipline &
Disclosure
Credit
Risk
Credit
Risk
Operation
Risk
Market
Risk
Standard
Approach of
Measurement and
Capital Calculation
Multiple Approach
for Measurement of
each of the risk and
then Capital
Calculation
BASEL I ACCORD VS BASEL II ACCORD
• Pokok isi Basel III
➢Merekomendasikan likuiditas yang lebih tinggi
➢Adanya counter cyclical buffer – digunakan saat stressed/kondisi
buruk (dapat 0%) dan terjaga saat kondisi baik (3%)
➢Memperkenalkan Systematically Important Financial Institution (SIFI)
melampaui ketentuan permodalan dalam Basel Accord
Requirements Under Basel II Under Basel III
Capital Conservation Buffer to RWAs None 2.50%
Minimum ratio of Total Capital to RWAs 8% 10.50%
Minimum ratio of Common Equity to RWAs 2% 4.50%
Tier I capital to RWAs 4% 6.00%
Leverage ratio None 3.00%
Leverage ratio for 8 SIFIs in US None 8.00%
Countercyclical Buffer None 0% to 2.50%
Minimum Liquidity Coverage Ratio None TBD (2015)
Net Stable Funding Ratio (NSFR) None TBD
BASEL III ACCORD
CONTOH RISIKO KREDIT TERKAITPORTFOLIO
Sebuah bank di kota Medan memiliki pembiayaan sejumlah 500 account dengan berbagai status kolektibilitas (lancar sd macet. Jangka waktupembiayaan berkisar dari 6 bulan sampai dengan 60 bulan. Mana darihal berikut yang memiliki risiko portfolio pembiayaan:
1. Seluruh pembiayaan berada pada lokasi kecamatan yang sama.
2. Seluruh pembiayaan berada pada industri yang sama namun pada 2 kecamatan yang berbeda.
3. Pembiayaan tersebar industri yang berbeda dan pada 2 kecamatanyang berbeda
4. Pembiayaan tersebar pada berbagai industri pada seluruhkecamatan di kota Medan.
5. Pembiayaan tersebar pada berbagai industri di kota Medan dan kabupaten Deli Serdang.
JENIS RISIKO BANK SYARIAH
1. Risiko Kredit;
2. Risiko Pasar;
3. Risiko Likuiditas;
4. Risiko Operasional;
5. Risiko Hukum;
6. Risiko Reputasi;
7. Risiko Stratejik;
8. Risiko Kepatuhan;
9. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk); dan
10. Risiko Investasi (Equity Investment Risk).
(POJK Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)
PENGERTIAN SETIAP JENIS RISIKO
1. Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah ataupihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuaidengan perjanjian yang disepakati, termasuk Risiko Kreditakibat kegagalan debitur, Risiko konsentrasi kredit, counterparty credit risk, dan settlement risk.
2. Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca danrekening administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapatdiperdagangkan atau disewakan.
3. Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuanBank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo darisumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuidberkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpamengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
(POJK Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)
PENGERTIAN SETIAP JENIS RISIKO
4. Risiko Operasional adalah Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atauadanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasionalBank.
5. Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/ataukelemahan aspek yuridis.
6. Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkatkepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
7. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalampengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejikserta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkunganbisnis.
(POJK Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)
PENGERTIAN SETIAP JENIS RISIKO
8. Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidakmematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturanperundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, sertaPrinsip Syariah.
9. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risikoakibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbalhasil yang diterima Bank dari penyaluran dana, yang dapatmempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank.
10. Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah Risikoakibat Bank ikut menanggung kerugian usaha nasabahyang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil baikyang menggunakan metode net revenue sharing maupunyang menggunakan metode profit and loss sharing.
(POJK Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)
Contoh Bentuk Risiko
1. Risiko Kredit.
▪ Bank memberikan kredit kepada Nasabah.
▪ Bank menempatkan dana antar Bank.
2. Risiko Pasar.
▪ Bank membeli obligasi negara dgn harga tetap, ketikaharga obligasi akan turun apabila suku bunga pasarmeningkat.
▪ Bank membeli valuta USD, yg nilai dlm Rupiah akanmenurun apabila nilai tukar USD melemah terhadapRupiah
3. Risiko Likuiditas.
▪ Bank kalah kliring.
▪ Bank tidak dapat memenuhi permintaan penarikandana masyarakat yg terjadi secara tiba2.
▪ Bank tidak dapat memperoleh pinjaman dana daribank lain pada saat bank memerlukan likuiditas.
4. Risiko Operasional.
▪ Pemalsuan Bilyet Deposito
▪ Kesalahan posting uang ke rekening nasabah.
▪ Banjir, Tsunami, Gempa Bumi.
5. Risiko Hukum.
▪ Nasabah menuntut bank, karena salah posting jumlahRupiah ke rekening nasabah.
6. Risiko Reputasi.
▪ Penagihan kartu kredit dilakukan oleh pihak ketigadengan cara kekerasan.
7. Risiko Strategik.
▪ Bank gagal memasarkan produk mikro.
8. Risiko Kepatuhan.
▪ Bank tidak mengirimkan Laporan Profil Risiko kepadaregulator.
9. Risiko Imbal Hasil.
▪ Meningkatnya pembiayaan non-perform sehinggabanyak margin atau bagi hasil dari nasabahpiutang/pembiayaan tidak terbayar.
▪ Penempatan surat berharga yang pembayaran margin tidak dilakukan setiap bulan.
10.Risiko Investasi.
▪ Bank gagal mendapatkan informasi biaya produksi dariusaha nasabah.
PILAR PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Risk GovernanceKerangka
Manajemen
Risiko
Kecukupan
Proses
(POJK Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)
PROSES MANAJEMEN RISIKO
identifikasi & analisa : sumber risiko yg
melekat pd seluruh aktivitas bank :
fungsional, produk, proses & sistem
informasi, baik yg disebabkan oleh faktor
internal/eksternal yg berdampak negatif
terhadap pencapaian sasaran organisasi.
▪ Metode Kuantitatif dan/atau Kualitatif
▪ Pengukuran parameter yg
mempengaruhi eksposur risiko yaitu
kemungkinan terjadinya risiko
(likelihood) & dampak negatif (impact)
Mengurangi atau menghilangkan risiko,
sesuaikan dengan eksposur & tingkat
risiko yg akan diambil & toleransi risiko
bank
Pemantauan besarnya eksposur risiko,
toleransi risiko, kepatuhan limit
internal, & hasil stress testing maupun
konsistensi pelaksaan dengankebijakan & prosedur yg ditetapkan
TUGAS KELOMPOK PROSES MANAJEMENRISIKO PADA PEMBIAYAAN MODAL KERJA
Petakan proses manajemen risiko dengan data penjualan sebagai berikut:
1. Pemesanan 3000 bungkus gula kemasan 1kg.
2. Harga beli Rp8.000/bungkus dengan harga jual Rp10.000/bungkus.
3. Dana untuk modal sendiri 30%, sisanya working capital berupa
pinjaman bank
4. Margin murabahah setara 15% p.a.?
PERINGKAT RISIKO
Low
Low to Moderate
Moderate
Moderate to High
High
(POJK Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)
TUGAS DI KELAS TENTANG PENCIPTAANKREDIT
Pahami penjelasan tentang penciptaan kredit melalui bagianAppenddix: Credit Creation pada halaman 13 buku Advanced Credit Risk Analysis and Management, Ciby Joseph, terbitan John Wiley & Sons, 2013.
Diskusikan pertanyaan berikut:
1. Berapa aturan GWM di Indonesia?
2. Ilustrasikan penciptaan kredit tersebut pada BCA dan BSM
REMINDER: APA TUJUAN BANK
• Mendorong pertumbuhanekonomi,
• Memenuhi kepentinganstakeholders, termasukpemerintah,
• Memberikan layanan dan jasabagi pegawai, nasabah, danmasyarakat
• Memberikan nilaitambah & meningkatkankekayaanpemegang saham(Shareholder value)
PENTINGNYA PENGAWASAN MODAL BANK
▪ Bank merupakan industri yang membutuhkan modal paling sedikitdibandingkan dengan aset usaha.
▪ Pada industri non-bank, modal perusahaan yang sedikit akanmengakibatkan perusahaan tersebut kesulitan mendapatkanpinjaman atau dana pihak ketiga.
▪ Pada industri bank, modal bank yang sedikit tetapmemungkinkan bank mendapatkan pinjaman atau dana pihakketiga.
▪ Modal yang kecil membuat toleransi atas kesalahan menjadisangat kecil. Kesalahan yang ada dapat membuat modal menjaditergerus.
▪ Untuk itu permodalan bank menjadi perhatian bagi bank danregulator atau pemerintah setiap negara.
Supervisi Manajemen Risiko Bank, Ikatan Bankir Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2016
FUNGSI MODAL
1. Menutupi potensi kerugian yang tidak terduga(unexpected loss).
2. Cadangan pada saat krisis.
3. Penjaga kepercayaan deposan.
Supervisi Manajemen Risiko Bank, Ikatan Bankir Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2016
MODAL DAN REGULASI
Modal Inti (Tier 1): modal disetor, cadangan, dan laba ditahan.
Modal Tier 2: saham preferen, pinjaman subordinasi, CKPN atauPPAP.
Risk Weighted Asset atau Aktiva Tertimbang Menurut Risiko: pembobotan tiap jenis aset produktif berdasarkan jenis ataupenerima kredit
Supervisi Manajemen Risiko Bank, Ikatan Bankir Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2016
PAHAMI LAPORAN PUBLIKASI BANK
Bandingkan laporan keuangan publikasi BSM dan BNI Syariah untuk aset dan rasio-rasio keuangan posisi 31 Desember 2017
TUGAS: NPF PERBANKAN SYARIAH
Berikut adalah data NPF dari perbankan syariah (sumber StatistikPerbankan Syariah OJK; data dalam % dan Rp miliar)
Susun analisa sederhana tentang penyebab terjadinya NPF di Indonesia sejak 2015 sd Juni 2018. Lengkapi penjelasan tersebutdengan melakukan kajian bank syariah mana yang paling baik danpaling buruk tingkat NPF beserta penjelasannya.
2015 2016 2017 2018 (Jun)
NPF % 4.84% 4.42% 4.77% 3.83%
Total Pembiayaan Non-Bank 153,968 177,482 189,880 189,677