25

Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an
Page 2: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

... - -·

Proceedings Seminar Nasiolil·al Olahraga 2015 Peran Olahraga dalam Era Global

'

DtterbitkBn Oleh. Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta .

dalam rm1gka Dies Natalis Ke-51

Universitas Negeri Vogyakarta tahun ,i!015

Page 3: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

KATA PENGANTAR

Prosidmg ini disusun berdasarkan hasil SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA yang bertemakan 'Peran Olah raga dalam Era Global". Penyelengaraan sernmar ter:sebut dimaksudkan untuk mempobhkankan has ii penehnan dan karya ilmiah datam btdanq keolahragaan untukmenjawab isu-isu keolahragaan globaldan nasional.

Kegiatan Seminar Nasional dukutl peserta yang terdiri ates pakar, pene1iti, akademisi dan praktisi dalam bi dang keclahreqaan di Indonesia.

Ucapan terima kaslh kami disampaikan kepada plmplnan untversnas Negerl Yogyakarta dan Panitia Dies Natalis S 1 UNY yang tel ah membelikan kesempatan terselenggarkannya Seminar Nasional Olah raga pada tanggal 13 Mei 201 S di FIK UNY.

Selanjutnya kepada para presenter dan editor serta pelaksena seminar Nasional ini drsampeikan penghargaan dan ucapan terima kasrh etas jerih payahnya sehingga seminar dapat berlangsung dengan baiksampai tersusunnya pros1dmg ini.

Akhir kata, semoga presiding ini bermanfaat khususnya dalam bldang keolahragaan serta memberlkan rekomendasi pemiktran ilrmah dalam bidang keolahragaan di Indonesia.

Yogyakarta, 13 Mei 201 S Ketua Panitra

Drs. Amat Komari, M Si. NIP. 19620422199001 1 001

Page 4: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Halaman Sampul

Halaman Judul

Kata Pengantar

Oaftar 1st

Keynote Speakers

Mayjen TNI (Pur) Teno Suratman

Pembicara

Prof. DR. Sugiharto, M.Kes

GBPH H. Prabukusumo, S.PS1

Prof. DR. Hari SetiorlO, M.Pd

Pemaka1ah pendamping Yustinus Sukarmm

S1git Nugroho

Nurhadi Santoso

Su!istiyono

CH.Fajar Sri wahyuniati dkk

Cerika Rismayanthi

Heri Purwanlo

Ahmad Nasrulloh

Er.vin Setyo Kriswanto, dkk

DAFTAR 151

Sistem Pembinaan Keolahragaan Indonesia Menghadapi Era Global

Olahraga Untuk Mengatas1 Masalah Obesitas Sebagai Oampak Negatif Peradaban dan Masalah Kesehatan di Era Global

Pembinaan Prestasr KONI OIY di ERA Global

Peran Olahraga Pendidrkan dalam Sistem Keolahragaan Nasional

lmplementasi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Srstem Keolahragaan Nasional

Peluang lndustri Olahraga Oalam Mengembangkan Pari\.visala Di Indonesia

Perbedaan Efektfvitas Antara Passing-Stopping Kaki Bagian Dalam Dan Passing-Stopping Dengan Telapak Kaki Pada Mahasiswa Pjkr B Angkatan 2013

Analysis Of Study Indonesian Football School Curriculum

Developing Aerobics Movements Package For Bhnd Children

Eating Disorders (Anorexia Nervosa) In Athletes

Perspektif Aktivitas Rltrmk Senam lrama Dan Senam Ritmik Sportif Dalam Pendidikan Jasmam Di Sekolah Dasar

Aerobic Exercise Combined With Techniques Programe Can Be Increased Groundstroke Skill Of Tennis Athlet

�mplementasi Pengajaran Pendidikan Jasmani Pendekatan Taktik (Teaching Game For Understanding) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Hal a man

II

Iii

Iv

1

17

32

39

48

59

73

91

104

121

136

152

166

Page 5: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

A. Er1ina Listyorini

Farida Mulyanlngs1h

Dena Widyawan

Rachmah Laksmi Ambardmi

Gede Doddy Ttsna MS Yuyun Ari Wibowo

Nur Rohmah Muktiam

Tri Am Hastull

Lihk lndriharta

Abdul Mahfud1n Alim

Ngatman

Made Kumia Widiastuti Giri, Herka Maya Jatmika

Ali Satia Graha Edy Mintarto

Fathan Nurcahyo

Bambang Priyonoadi

Arclhi Mardiyanto Indra Pumomo, NurAhmad Muharram

Development Of Human Resources Through Senam Kesegaran Jasmani !nclonesia Training

The Analysis Of Angguk Gymnastic In Kulonprogo Regency Yogyakarta Special Region

The Influence Of Teaching Models Through Sientific Approach Towards The Skill Of Playing Football

Faktor Genetik, Trainabihty, Dan Performa Olahraga: Kajian Genelika Olahraga

lmplementasi Tri Hila Karana Terhadap Prestasr Alie! Wooclball Undiksha

Kompetensi Decision Making Siswa Putn Smp Negeri 2 Kretek Yang Tergabung Dalam Tim Bolavoli 02sn Kabupaten Bantul Tahun 2014

Identification Of Pencaksllal Basic Movement Impediment On Subsidised PJkr Student On Fik UNY

Moral and integrity teacher profession (the role of human resources in the future changes)

Pengembangan Soft Skills Melalui Aktivitas Jasmani 01 Sekotah

Computer Tablet As Augmented Feedback In Motor Leaming

Evaluast Anahsis Butir Soal-soal Penjaskes Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se-kecamatan Mlati. Kabupaten Sleman

Hubungan Pola Asuh Nutrisi Dan Karakter Hidup Sehat Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas Iv Sdk Karya Singaraja

Manfaat lstirahat Pada Pasca Cedera Akrbat Berolahraga

Body Mass Index (Bmi) And Body Fat Perce-uaqe Of Security Of Faculty Of Sport Science Yogyakarta State University

Teacher Of Sport And Health Physical Education As Fit, Creative, And Adaptive Sportpersonship

Masase Terapi: Aman Dan Efektif

Pengaruh pendekatan latihan sasaran tetap dan sasaran berubah ... arah terhadap ketepatan pukulan push padahoki ditinjau dari power

otot lengan.

182

191

209

227

239

253

267

284

299 314

327

343

360

371

383

401

416

Fatkurahman Al)una

Page 6: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Edi Mintarto, Pengaruh Masase Terhadap Modulas1 Kadar lmmunoglobulin Dan I 429 Bambang Hormon Priyonoadi

I Wayan Muliarta Subak development tubing as one 441 Mitigation system transfer function wetlands in the global era

Faidlllah Kurniawan, Pemetaan Sertifikasi Pelalih Cabang Olahraga Dari Lankor Pada 459 dkk Alumrn Maupun Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelalihan

Fakullas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Yudanto Partisipasi Masyarakat Dalam Berolahraga Sebagai Wujud Peran 472 Serta Dalam Meningkalkan Pembangunan Olahraga Nasional

Yulingga Nanda Kontribusi Pendidikan Jasmani Oalam Menciplakan Sdm Yang 486 Hanief, Moch Berdaya Saing Di Era Global Nurkhobs

' Yudik Prasetyo Pemberdayaan Jamaah HaJi Dalam Bidang Kesehatan Dan 500 Kebugaran Jasmanl

Endang Rini Bentuk Tubuh (Somatotype) AUct Senam Artisl1k 510 Sukamti, Edi Mintarto

Komarudin Agrestvitas dalarn sepakbola dan upaya Unluk mengenda!ikannya 520 t..ioh. Nanang Hubungan Polimorfisme Gen Actn3 Dengan Daya Ledak Oto! Pada 537 Himawan Kusuma, Atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (Ukm) Sepak Bola Di Untversilas dkk Jenderal Soedirman

B Evi Suhartini Mengoplimalkan !nduslri O!araga Sebagai Potensi Komersial di Era 546 Globalisasi

Mansur Peningkatan Power Otot Tungkai pada Mahasiswa Prodi PKO FIK 557 Siswantoyo UNY

Audi Akid Hibatulloh Perbedaan Prestasi Belajar Anlar Kelas Umum Dan Kelas Olahraga 574 Amat Komari Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orangtua Pada Kelas VII SMP N 4

Purbalingga

Ardo Yulpiko Putra The Varianc.e Of Active And Passive Recovery Effect Of Warm 568 Water On Lactate Acid Level Reduction After Submaximal Physical Activity

Muhammad The Effectiveness Of Combinations Of Physiotherapy, 603 Nurhisyam Ali Occupationa!therapy And Speech Therapy In Children With Setiawan, Wara Develop,nental Disorders Kushartanli

Zulbahri pengaruh Pendekatan Bantuan Langsung Dan Tidak Langsung 622 Terhadap Keterampilan Handstand

Page 7: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Gede Eka Budi Darmawan

Ardhi Mardiyanto Indra Pumomo. Nur Ahmad Muharram

Yuhngga Nanda Hanief, Moch Nurkholis

Dapan

Suprapti

Ginanjar Nugraheningsih

Perbandingan Pengaturan Waktu Latihan Terhadap Peningkatan Keterampilan Menembak (Lay-Up Shoot) Bola Basket Dtlmjau Dari Persepsi Kinestetik

Pengaruh Pendekatan Latihan Sasaran Tetap Dan Sasaran Berubah Arah Terhadap Ketepatan Pukulan Push Padahoki Drtrruau Dari Power Otot Langan

'kontnbusi pendidikan jasmani dalam menciptakan sdm yang berdaya saing di era global"

Peranan Olahraga Rekreasi Di Era G!oba!isasi

Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani

Metode Latihan Acak Dan Metode Lalihan Blok Terhadap Upaya Meningkatkan Prestasi Olahraga

'

638 I

655

668

682

692

708

Page 8: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

EVALUASI ANAUSIS BUTIR SOAL-SOAL PENJASKES SEKOLAH MENENGAH PERT AMA (SMP)

SE-KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN

Oleh: Ngatman

Universitas Negeri Yogyakarta email: [email protected]

Abstrak Salah satu tugas guru pendidikan Jasmani dan kesehatan adalah

melaksanakan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan terhadap anak dkhknya. Selama ini kegiatan evaluasr lerhadap anaiisis butir soa1-soal di SMP Se-Kecamatan Mlali , Kabupaten Sleman belum pemah dilakukan oleh guru penjaskes. Penelitian ini bertuuan untuk mengetahui kualitas butir soal-soal penjaskes SMP Se-Kecamatan Miah, Kabupaten Sleman.

Desain peneunao ini merupakan penelitian kuantJtatif menggunakan tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an pemaknaan terhadap buhr soal-soal !es yang terdiri dari 3 faktor. yaitu: (a) taraf kesukaran soal, (b) daya beda soal, dan (c) pola penyebaran jawaban (distraktor). Populasi dalam penelitian lni yartu seluruh siswa SMP Se­ Kecamatan Mlati. Kabupaten Sleman. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah: kelas 7A dan 78 siswa SMP Negeri 2 Mlali, Kabupalen Sleman Tahun Ajaran 2013/2014 berjumlah 71 siswa. Tekmk pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen studr dokumentasi untuk memperoleh butir soa1-soal, kunci jawaban soal, serta hasil les siswa.

HasU peneuuan menunjukkan bahwa: (1) tingkat kesukaran soal dari 35 item yaitu 18 item atau 51,43% masuk dalam kategori mudah, 14 item atau 40% masuk dalam kategori sedang, sedangkan sisanya yailu 3 item atau 8,57% masuk dalam kategori sukar. (2) daya pembeda soal dari 35 item yaitu 11 item atau 31,43% termasuk dalam kategori jelek {poor), 15 item atau 42,86% termasuk dalam kategori sedang/cukup (sat1sfacto,y), 5 tlem atau 14,29% termasuk dalam kalegori baik (good), sedangkan sisanya sebanyak 4 item atau 11,43% termasuk da!am kategori negatif/jelek sekali (very poor). (3) fungsi distraktor atau pola penyebaran jawaban dari 35 item yartu 14 item atau 40% termasuk dalam kategori batk, sedangkan sisanya 21 item atau 60% termasuk dalam kalegori belumlkurang baik. Oengan demikian dapat disimpu1kan bahwa butir soat-soal penjaskes kelas 7 semester genap tahun ajaran 2013/2014 di SMP Se-Kecamatan Mlati, Kabupaton Sleman, berJ,;;ategori cukup atau sedang.

Kata kunci : Anabut, taraf kesukaran soa/, daya beda soa/, fungsi distraktor

Fokllltos llmu Kolohrogoon,Un/r,,ersitos Negeri Yogyokorto"SJAP MAJU"

Page 9: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Fakultat flmu Kolahrogaan,Uni�ersltas Negerl Yogyakarta"SIAP MAJU"'

Salah satu instrumen penilaian untuk peserta d1d1k datam penchdikan jasrnaru

Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

Guru adalah tenaga pendidik profesiona! dengan tugas utamanya adalah:

menodlk, mengajar, membimbing, mengarahkan, me!atih, menilai, dan

mengevaluasi peserta dichk metalui jalur pendidikan formal, pendidikan mulai dari

pendidikan anak usia dini, cenoonan dasar, dan pendidikan menengah. Hal

tersebut mengandung makna bahwa salah satu tugas guru dalam dunia

pendidikan adalah bagaimana seorang guru dalam mengeva!uasi peserta

didiknya terhadap pembelajaran yang telah dibenkan.

Di dalam proses penilaian (evaluasi) guru membutuhkan instrumen

peni!aian untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik sehingga guru

dapat menentukan langkah pengambilan keputusan selanjutnya. lnslrumen

penilaian yang djpertukan oleh seorang guru pendrdikan jasrnani terort dari

instrumen penilaian yang mengukur Ranah Kogrntif, Ranah Psikomotor dan

Ranah Afektif.lnstrumen pernlaian yang dipergunakan untuk menilal ke-3 ranah

tersebul pada umumnya memihki proporsi yang berbeda unluk maslng-masing

ranah sesual dengan kebiJakan guru penclldikan jasmani.

Guru Pendldikan jasmam selain mengadakan penilaian ranah psikomotor

juga dranjurkan untuk mengadakan perulaian ranah kogrnllf untuk mengetahui

sejauh mana tingkal daya serap materi pembelajaranltingkat pengetahuan

PENDAHULUAN

mengukur Ranah Kognitif pada umumnya dipergunakan oleh guru pendidikan

jasmarn adalah menggunakan tes tertulss ba1k tes bentuk pll!han (selection)

maupun bentuk isian (supply).

Dalam menyusun tes tertulis (!es hasil belajar) yang dipergunakan untuk

mengukur ranah kognitif dalam pendidikan jasmani ada beberapa persyaratan yang harus dipenuh1.Menurut Anas Sudijono (2009 : 370), ada 3 persyaralan

utama yang harus diperhatikan clalam menyusun tes ranah kognitif (!es preslasi

belajar), yaitu: (1) derajat kesuceran ilemnya, (2) daya pembeda itemnya, (3) segi fungsi distraktomya atau pola penyebaran jawabannya. Sedangkan Linn dan

Gronlund (1995: 316-318) menyatakan bahwa kegunaan analisis butir soal bukan

hanya terbatas unluk peningkatkan butir soal, tetapi sangat bermanfaat sebagai dasar. (1) diskusi kelas efisien tentang hasil tes, (2) untuk kerja remedial, (3) untuk peningkatan secara umum pembelajoran di kelas, dan (3) unluk

peningkatan ket'erampilan pada konstruksi !es.

Page 10: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Proceedings Seminar Nasional Olahraga "PER AN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

Dari uraran tersebut dapat d1simpu!kan bahwa fungsi utama dari analisis

butir soal adalah: (1) untuk menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi

penggunaannya. (2) unluk meningkatkan butir soal melalui liga kC>mjX)nefl

analisis yaitu tingkat kesckaran soar. daya pembeda. dan pengecoh soal, serta

meningkatkan pembelajaran melalui amblguitas soal dan keterampilan tertentu

yang menyebabkan peserta didik sulrt. ldeotifikasi terhadap seliap butir soal tes hasil belajar diherapkan akan dapat menghasilkan berbagai informasi berharga

dan dapat memberikan umpan balik (feedback) guna melakukan perbaikan,

pembenahan dan penyempurnaan kembati terhadap butir-butir soal yang telah

diujikan. Dengan perbaikan-perba1kan yang dllaktJkan oleh guru penjasorkes

maka rlstrumentltes yang disusun dapat menjalankan fungsl uklXTiya dengan

balk. Dengan bekal pengetahuan dan pemahaman fungsi anatisis butir soal

dalam penyusunan tes untuk mengukur ranah kognitif (khususnya tes bentuk

pilihan berganda) tersebut, diharapkan guru pendid1kan jasmani dapat

mengaphkasikan prinsip-prinslp penyusunan soa1 tes pendidikan jasmani. Soal

tes yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip penyusunan soal niscaya akan

dihasllkan sebuah instrumen penilaian yang befkualitas.Dengan butir soar yang

berkualitas oharepken dapat dipergunakan guru untuk mengukur kemampuan

peserta didik dengan tepat.

Berdasarkan observasi menunjukkan bahwa sebagian besar guru

pendidikan belum mengetahui kualitas instrumen peni1aian (tes) yang

dipergunakan untuk mengukur ranah kognitif peserta didiknya. Butir soal tee yang dibuat guru pendidikan jasmanl hanya sebatas representasl dari mater! yang

diajarkan selama semester proses pembelajaran berlangsung (program

semester/promes dan program tahunanlprotap). Kebanyakan g1.n1 pendidikan

Jasmani dalam menyusun soai tes betum menyentuh pada tataran kualitas soal

yang dlbual. Butir-butir soa1 pendidikan jasmani yang dipergunakan untuk

mengukur ranah kognilif tingkat SMP Se-Kecamatan Mlall, Kabupaten Sleman. Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani sebagal penyus111 soal belum pemah

melakukan analisis butlr soal ujian sekolah yang telah disusun.

Page 11: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

KAJIAN PUSTAKA

1. Hakikat Tes, Pengukuran, dan Penilaian.

Secara koosepsional istilah tes, pengukuran dan penilaian tersebul

berbeda satu sama lain, tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat. Morrow

(2000 : 3) menjelaskan bahwa 'tes adalah alat pengumpul data yang dirancang

secara khusus. Kekhususann tes dapat terlihat dari konstruksl butir (soal) yang

digunakan".Dalam hal ini lebih tertokus pada tes sebagai alat pengumpul data

yang tidak terbatas pada pengumpul data penilaian saja, tetapi juga dalam

prosedur evaluasLperkirokan dari seseorang adalah benar merupakan fakta, juga

adalah cara untuk menggambarkan bermacam-macam faset inl subjektif

mungkin".Dengan demikian fugsi tes adalah sebagai alat ukur. Dalam las

prestasl belajar, aspek perilaku yang hendak diukur adalah tlngkat kemampuan

peserta did1k dalam menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan.

Pengertian pengukuran, menurut Miller (2002 : 8) adalah proses

penetapan angka terhadap individu atau karakterisliknya menurut aturan tertentu.

Sedangkan menurut, WIElfSma dan Jurs dalam Zarnal Arifin (2009 : 3)

mengemukakan "technically, measurement is tha assigmenl of numerals to

objecls Of events according to rules that give numeral quantitative meaning-_

Dari beberapa pengertian tentang pengukuran yang dikemukakan d1 atas,

dapat disimpulkan batw.-a pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk

menentukan kUAJitas sesuatu. Dalam proses pengukuran, tentu guru harus

menggu1"18kan alat ukur (tes atau non-tes) yang standar, yaltu memlliki derajat

validitas dan reliabditas yang tinggi.

Penilalan (asessmenf) adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagal

infonnasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil

yang telah dicapar siswa". Selanjutnya Lind dan Gronlund dalam Zainal Arifin

(2009 4) mengarlikan "penilaian adalah suatu proses yang sistematis dari

peogumpulan, analisis, dan 1nterprestasi inforrnasildata untuK menentukan

sejauh rnana peserta did1k telah mencapai tujuan pembelajaran·.

Dengan demil<lan, dapat disimpulkan bahwa pen!laian adalah suatu

peoses atau kegiatan yang slstematis dan berkesinambungan untuk

mengumpulkan infonnasi tentang proses dan has•I elajar peserta dldik dalam

rangka membuat keputusarl-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan '

Fcrkultos I/mu Ko/ohragoon, Univenltos Neg�rl Yogyokorto .. SIAP MAJU"

Page 12: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Fc,kuftos I/mu Kofohrt1gac,n, Un/11mltCJS Negerl Yogyakarta .. SIAP MAJU"

ml.Kiah

0,0 suka, '

tertentu. Penilaian harus dipandang sebagai salah satu faktor penting yang

menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar, bukan hanya sebagai cara

yang digunakan untuk menilai hasit belajar.

2. Anallsls Butlr Soal

Soal tes buatan guru pada umumnya disusun secara tergesa-gesa dan

tidak diujicobakan sebelum digunakan.Akibatnya banyak butir soal yang

digunakan dalam ujian tidak dapat menghasllkan data yang benar atau akurat

tentang hasil belajar siswa.Apabila keputusan yang diambil didasark.an pada data

yang tidak benar atau tldak akurat. yang disebabkan oleh instrumen yang

digunakan untuk mengumpulkan data tidak disusun secara baik, make tentu saja

keputusan demikian merupakan keputusan yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan.

Menurut Aitken (1994: 63) dalam Rahmat (2010: 1), tujuan anallsis butir

soar adalah untuk mengkaji <Jan meneiaah setiap butir soal agar diperoleh soal

yang bermutu sebelum soal digunakan. Di samping itu, lujuan anatlSis butir soal

juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soa1 yang tidak elektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah

mereka sudaM>elum memahami maleri yang telah diajark.an.Soal yang bermutu

adalah soal yang dapat memberikan informas1 setepat·tepatnya sesuai dengan

tujuannya d1 antaranya dapat menentukan peserta dldik mana yang sudah atau belum meoguasai materi yang diajarum guru.

Menurut Anas Sucfijono (2009 : 370), penganalisisan terhadap butir-butir

rtem tes hasU belajar dapat dllakukan dari tiga segi, yaitu:

(1) derajat kesukaran ltemnya, (2) daya pembeda ilemnya, (3) fungsi distraktomya atau pola penyebaran jawabamya.

a. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk n'IEl!lawab benar suatu soal

pads tingkat kemampuan tertentu yang blasanya dinyatakan dalam bentuk

indeks. lndeks tingkat kesukaran lni pada umumnya dinyatakan dalam bentuk

proporsi yang besamya berldsar 0,00 - 1,00 (Withel'ington dalam Anas Sudijooo, 2009 : 371 ).

Proceedings Seminar Nasional Olahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarla

Page 13: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Proceedings Seminar Nasional Olahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata!is Universitas Negen Yogyakarta

Semakin bosar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil

hitungan, berarti semakin mudah soat itu. Suatu soal memilikl TK= 0,00 artinya

bahwa tidak ada siswa yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1,00

artlnya bahwa slswa menjawab benar. Perhitungan indeks tingkat kesukaran

ini ddakukan untuk setiap nomor soal.Pada prinsipnya, skor rata--rata yang

diperoteh peserta didik pada but1r soal yang bersangkutan dinamakan tingkat

kesukaran butir soal itu.Rumus ini d1pergunakan 1.11tuk soal

obyektif.Rumusnya adalah sepertl berikul inl (Nitko, 1996: 310).

( ) L sl.ni'd menJb:wabOmar soal ara.f Knukaran TK = �-::;:::=:::::==::c.:c;;-;c::,

._________ �gmffl i.ta.ata

Dalam evaluasl biasanya hal 111i dikenalkan dalam rumus seba1,a1 berikut (Anas Sudkonc, 2009 : 372) :

P=- .}j

Dimana: P = lndeks kesukaran B "' banyaknya siswa yang rnenjawab soal itu dengan betul JS :: jumlah seluruh peserta !es

Tabel 1. Tabel xeteccrt Taraf Kesukaran Soal Besarny3 P (lndeks lnterpretasl

Kesukaranl Kura dari O 30 Terlalu Sukar 030-070 Cuku Seda Leblh dari O 70 Terlalu Mudah

(sumber. Anas Sud1JOOO, 2009 . 372)

b. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat

membedakan antara siswa yong telah menguasai materl yang ditanyakan dan siswa yang tidak//belum menguasai materi yang

ditanyakan. Daya pembeda item itu dapat diketahui melalui atau

dengan melihat besar kecllnya angka !ndeks dlskriminast item.Angka

indeks diskriminasi item adalah sebuah angka atau bilangan yang menu�ukkan besar kecilnya daya pembeda (discriminatory powe,-)

yang dimihki oleh sebutir item.Discriminatory power pada dasamya dihitung atas dasar pembagian tostee ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas (the higher group) - yakni kelompok testi yang

Faltultos Hmu Kolohrogoan,Un/versltas Negerf YO{Jyakarta"SIA/> MAJU"

Page 14: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

[

Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Univers,tas Negeri Yogyakarta

I lergolong pandai - dan kelompok bawah (the lower group) - yaitu

kelompok testi yang tergolong bodoh.

Adapun menentukan dua kelompok itu bervariasi ; misalnya

dapat menggunakan median sehingga pembaglan rnenjadi dua

kelompok ltu terdlri alas 50% testl kelompok alas dan 50% testi

kelompok bawah (biasanya digunakan untuk kelompok yang jumlahnya

sedikit/kecil). Oapat juga dcngan hanya rnengambil 20% dari testi ym,g

termasuk kelompok alas dan 20% lainnya diambilkan dari testi yang

termasuk dalam kelomfX)k bawah ; dapat juga menggunakan angka

presentase lainnya. Namun pada umumnya para pakar di bidang

evaluasi pendidikan lebih banyak menggunakan prosentase sebesar

27% dari testi yang termasuk kelompok alas clan 27% lainnya

diarnbilkan dari testi yang termasuk dalam kelompok bawah Hal inl

disebabkan karena berdasarkan bukll-bukll empirik pengambilan

subyek sebanyak 27% testee kelompok alas dan 27% lestee kelompok

bawah itu telah menunjukkan kesensitifannya, atau clengan kata lain

cukup dapat diandalkan (Anas Sud1jono, 2009 : 387).

lndeks daya pembeda setiap butir soal biasanya juga

dinyatakan dalam bentuk proporsi.Semakin tinggi mdeks daya

pembeda soar berarti semakin mampu soal yang bersangkutan

membedakan warga belajar/siswa yang telah memaham1 materi

dengan warga belajar/peserta didik yang belum memahami materi.

lndeks daya pembeda berkisar antara ·1,00 sampai deogan +1,00.

Semakin tinggi daya pembeda suatu soal, maka semakin kuaUba1k

soal ltu. Apabila sebt.'tir item angka indeks diskrimlnaslnya = 0,00

(nihil), maka hal ini menunjukkan bahwa bL1ir Item yang bersangkutan

tidak memiiiki daya pembeda sama sekali. dalam arti bahwa jumlah

tesu kekimpok alas yang jawabannya betul (atau salah) sama dengan

jum:Sh kelompok bawah yang jawabannya betul (alau salah). Jad• diantara kedua kelompok testi tersebut tidak ada perbedaannya sama

sekali, atau perbedaannya sama dengan nol.

Sedangkan apabila daya pembeda negatif (<O) berarti lebih

banyak kelompok bawah (warga belajar/peserta dldik yang tidak

memahami materi) menjawab benar soal dibandlng dengan kelompok

Fokultos I/mu Kolohrogoon,Unlvffsitos N�rl Yog)'Okorto'SIAP MAJIJ"

Page 15: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

tinggi

1,00 Daya pembeda

0,00 ----­ Daya pembeda

rend ah

alas (warga belajarfpeserta d1d1k yang memahami maten yang

diajarkan guru).

-1,00 Daya

pembeda negatif

Besarnya Angka lndeks Klasiflkssl Jnterpretasi Deskrl,r,/nssl Item /DJ

Butir yang bersangkutan daya pembedanya lemah sekali

e 0,20 Pao, (jelek), d1anggap tidak memiliki daya pembeda yang bark.

Bulir item yang bersangkutan

0,21 - 0,40 SatisfactOf}' telah memlliki daya pembeda yang cukup (sedang).

Butir item yang bersangkutan 0.41-0,70 Good telah mem1liki daya pembeda

vane baik. Butrr item yang bersangkutan

0,71-1,00 Excellent telah memiliki daya pembeda vane baik sekali. Butir item yang bersangkutan day a pembeclanya negatif

Bertancla negatif . (jelek sekali). Semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yaog mempunyai D negatif sebalknva dibuana saia

Proceedings Seminar Nasional Olahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

(sumber: Anas Sudijano, 2009: 389) Untuk mengetahul besar kecilnya angka indeks diskriminasl item dapat

dipergunakan nrmus berikut ini (Anas Suclijona, 2009 : 389):

(sumber: Suharsimi Arikunto, 2013: 226) J1ka sebute item angka indeks dlsknmmasmya =0,00 (nihi!),

maka hal ini menunjukkan bahwa butir item yang bersangkutan tidak

memiliki daya pembeda sama sekah, dalam arti bahwa jumlah tesn

kelompok atas yang jawabannya benar (atau salah) sama dengan

jumlah testi kelompok bawah yang jawabannya betul (atau salah). Jadi

di antara kedua kelompok testi tersebut tidak ada perbedaannya sama

sekali. atau perbedaannya sama dengan nol.

Tabel 2. Tabel Kategori Daya Beda

Fokultas lfmu Kafahragaori,Uriiversltas Negerl Yog}'Qkarta"SIAP MAJU"

Page 16: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Pa atau Pl ini dapat di roleh dengan rumus :

B = P,=

s� = banyaknya testee kelompok atas (the higher group) yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan

J/1,. = jumlah testee yang termasuk datam kelompok atas.

prnporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab dengan botul butlr item yang bersangkutan (Pl adalah singkatan dari Proportion of the Lowor Group)

discriminatory power (angka indel< diskriminasi item) proporsi testee kelompok alas yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan. (PH adalah singkatan dari Proportion of the Higher Group). PA a tau PH ini dapat di oleh dengan rum us :

:..=PH=

dimana: 0

P.., atau PH

Oimana:

- IV-HJ

OP = daya pembeda

WL = jumlah peserta dldik yang gagal dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok alas.

n, =27%1(N

Be = banyaknya testi kelompok bawah (/he lower group) yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan

JB = jumtah teetee yang termasuk dalam kelompok bawah.

Daya pembeda item juga dapat dihltung dengan menggunakan rumus menurut Zainal Arifin, 2009 : 273 sebagai berikut:

Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

Oimana:

Fakulta1 llmu KolahroQaon,Unfttrsttos Negrrl Yogyakarto'"SIAP MAJIJ"

-

Page 17: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Sumber: Zalnal Anfin. 2009: 274

-

label 3. Kateoort Dava Beda Seal Index of Item Evaluation

Discrimination

0,40 and up Ve,y good items

0,30-0,39 Reasonably good, but possibly subject to improvement

0,20- 0,29 Marginal item, usually needing and being subject lo improvement.

Below-0,19 Poor items, to be rejected or improved by revision.

c. Pola Jawaban Soal

Menganalisis pola penyebaran jawaban item sering

d1kenal dengan sstilah lain yaitu menganalisis fungsi disuaktor.

Adapun yang dmaksuo dengan pola penyebaran jawaban item

adalah pola yang dapat menggambarkan bagaimana testi

menentukan pilihan jawabnya terhadap kemungkinan­

kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir

soall item tes. Sualu kemungkinan dapat terjadi, yaitu bahwa dari

keseluruhan attematif yang dipasang pada butir item tertentu

sama sekali tidak dipil!h oleh testi. Dengan kata lain, testi

menyatakan "blangko". Pernyataan blangko ini sering dikenal

dengan istilah oniel dan biasa diberi lambang dengan huruf O

Sebuah item dikatakan baik apabila omitnya (tidak menjawab)

tidak teo.h dari 10% pengikut test (Suharsimi Arikunto, 2013 · 238)

Sedangkan Menurut Zainal Arifin, 2009 : 279, indeks

Pengecoh dapat dihitung dengan rumus :

Apabila menggunakan rumus di alas maka klasrtikasinya yaitu sebagai berikut :

Keterangan : IP = mdeks pengecoh P'" = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh

FokultaJ llmu Ko/ohrogaan,Un/11ersltaJ Negerl Yogyakarta"SIAP MAJU"

Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Univers,tas Negeri Yogyakarla

Page 18: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

• Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

N = jumlah peserta didik yang mengikuti tes B = jumlah peserla didik yang menjawab benar pada sehap seer n "'jumlah alternatif jawaban (opsi) 1 = bilangan tetap (konstanta)

METODE PENELITIAN

A. Oesaln Penelltlan

Penelitian lni merupakan penelitian kuantitalif, sedangkan data

peneHlian dianalisis secara kualitatif, yaitu: dengan melakukan pemaknaan

terhadap: butir soal-soalfrtem dari segl taraf kesukaran. daya pembeda, dan

pola penyebaran jawaban. Adapun sumber data dalam penelitian inl adalah

butir soal-soal semester genap tahun ajaran 2013/2014 SMP Negeri Se­

Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.

B. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 7 SMP Se-Kecamatan Mlali,

Kabupaten Sleman tahun ajaran ajaran 2013/2014, sedangkan sampel

penelilian ini adalah 71 siswa SMP Negeri Se-Kecamatan Mlati, Kabupaten

Sleman dengan teknik pengambilan sampelnya menggunakan purposive

random sampel .

C. Teknlk AnaUsis Data

Tahapan analisis data dalam penelltian ini dilakukan dengan

urutan sebagai benkut:

1. Langkah pertama yang ditakukan adalah menabulasi jawaban yang telah

d1bua1 pada setiap butir soal yang meliputi berapa peserta did1k yang: (1)

menjawab benar pada setiap soal, (2) menjawab salah (option pongecoh),

(3) tidak menjawab soal.

2. Dari hasil tabulasl kita peroleh skor-skor yang belum teratur kemudian

dibuat B1Tay (urutan penyebaran), dan skor tinggi ke skor yang paling

reruiah.

3. Mengingat biaya dan waklu untuk menganalisis, setelah dirangking maka

diambil 27% skor darl kedua kulubnya, yaitu 27% teratas sebagai

kelompok alas dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah

(Suharsimi, 2013: 227)

1. Hitung taraf kesukaran soal

2. Hitung,daya pembeda soal

Folcultos lfmu Kokihrogc,on,Univasltas N�rl Yogyokarta"SIAP MAJU"

Page 19: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Fokultos Hmu Koklhrogoo11,Universltos N�erl Yogyokorto"'SIAP MAJU"

3. Hitung pola jawaban seer

4. Membuat tabel persentase

ba ba

H U O Beda Soal

H 'I Pola P

Kategori lndeks Frskuensl Persentase

Terlalu Sukar 0,00 - 0,30 3 8,57%

Cukup 0,31 - 0,70 14 40% (Sedang) '

Terlalu Mudah 0,71-1,00 18 51.43%

r- 35 100%

a 11 ersentase as ave Kategorl lndeks Frekuensl Persentase

Poor (jelek) < 0,20 11 31,43%

Satisfactory (sedang) 0,21 - 0.40 15 42,86%

Good(baik) 0,41-0,70 5 14,29%

Excellent (baik sekali) 0.71-1,00 - 0%

Negatil(jelek sekali) bertacda 4 11,43% negatif

I::::35 100%

1 ersentase as erwe ran Jawa n

Kategorl Frekuensl Pentntase

Baik 14 40%

Belum Baik 21 60%

' r = as 100%

Proceedings Seminar Nasional Olahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

T.beOP

B. Daya Pembeda Soal

HASIL PENEUTIAN DAN PEMBAHASAN

A.. Taraf Kesukaran Soal

1. Persentase Hasil Anallsis Taraf Kesukaran Item

Tabel 6. Persentase Hasil Taraf Kesukaran Soal

C. Pola Jawaban Soal

Tebel 2 P

Page 20: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

• Proceedings Seminar Nasional Olahraga "PERAN OLAH RAGA DA LAM ERA GLOBAL" Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta

0. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil anahsis yang sudah d1lakukan, terdapat beberapa

soal yang belum memenuhf knteria baik dihhat dari taraf kesukaran soar, daya beda soal dan pola penyebaran jawabannnya. Dilihat dari anatisis

taraf kesuk.aran 35 item tes, diperoleh gambaran bahwa 18 item atau

51.43% masuk dalam kategori mudah, 14 item atau 40% masuk dalam

kategori sedang, sedangkan sisanya yailu 3 item atau 8,57% masuk dalam

kategori sukar.lingkat kesukaran butir soal juga dapat digunakan untuk

memprediksi alat ukur itu send1ri (soal) dan kemampuan peserta didik

dalam memahaml materi yang diajarkan guru. Misalnya satu butir soal

termasuk kategori mudah, maka prediksi terhadap infonnasi ini adalah '

sepcrti berikut.

1) Pengecoh butir soal itu tidak berfungS1.

2) Sebagian besar slswa menjawab benar butir soal itu: artinya bahwa

sebagian besar slswa telah memanarm materl yang ditanyakan.

Bila suatu butir soal termasuk kategori sukar, maka prediksi

lerhadap informasi ini adalah seperti berlkut.

1) Butir soal ilu "mungkin" salah kunci jawaban.

2) Butir soal itu mempunyai 2 atau leb1h jawaban yang benar.

3) Maten yang ditanyakan belum diajarkan atau belum tuntas

pembelajarannya, sehingga kompelensi minimum yang teroe dlkuasai siswa belum tercapai.

4) Materi yang drukur tidak cocok ditanyakan dengan menggunakan bentuk soal yang diberikan (mlsalnya meringkas cerita atau mengarang ditanyakan dalam bentuk pihhan ganda).

5) Pemyataan atau kalimat soar terlalu kompleks dan paflang.

Dilihat dari analisis daya pembeda ilemnya, dari 35 item tes yang

diujikan belum ada satu item pun yang termasuk dalam kategori beda soal

yang sangat baik (excelont). Setelah diaoallsa, tefdapat 11 item atau

31,43% termasuk dalam kategori ,ielek (poor), 15 item atau 42,86%

termasuk dalam kategori sedang/cukup (satisfactory), 5 item atau 14,29%

termasuk dalam kategori baik (good), sedangkan slsanya sebanyak 4 item '

Fokuftrrs Hmu Kolohragoon,Universftos Negerl Yogyol..orto"SIAP MAJU"

Page 21: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Proceedings Seminar Nasional Ofahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Natafis Universitas Negeri Yogyakarta

atau 11,43% termasuk dalam kategori negahf/jelek sekali (very poor). Jika

item masuk dalam kategori daya bedanya maslh belum baik maka

sebaiknya item tersebut d1revisl, dan untuk item yang masuk dalam

kategori daya bedanya negatif lebih baik item tersebut dibuang atau tidak

usah dipakal lag!. Hasil negatif tersebut dikarenakan soal lebih banyak

dijawab benar oleh kelompok bawah daripada kelompok alas, sehingga

belum dapat membadakan kedua kelompok tersebut. Butir soal yang tidak

dapat membedakan kedua kemampuan siswa (kelompok atas atau

ketompok bawah), maka butir soal tersebut kemungkinannya:

a) Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat.

b) Butir soal itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar

c) Kompetensi yang diukur tidak jelas

d) Pengecoh yang tersedia tidak berfungsi

e) Materi yang ditanyakan terlalu sullt, sehingga banyak siswa yang salah

menebak

f) Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpiklr

ada yang salah informasi dalam butir soalnya

Berdasarkan hasll analisa pola penyebaran jawaban atau fungsi

ostraktor dari 35 item, maka yang 1ermasuk dalam kategori distraktor yang

ba1k sejumlah 14 item atau 40% dan sisanya termasuk dalam kategori

distraklor yang belum baik yaitu seiumlah 21 item atau 60%. Apabila

pengecoh dalam suatu butir soal dipilih kurang dari 5% dan dinyatakan

belum baik, maka kemungkinan yang menyebabkan hal tersebut yaitu :

1. Pengecoh tidak memiliki daya tarik yang besar

2. Soal terlatu mudah ditebak oleh siswa

3. Kunci jawaban memiliki ketegasan atau daya tarik yang besar

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Keslmpulan

1. Taraf kesukaran soal darl 35 item yailu 18 item atau 51.43% masuk dalam

kategori mudah, 14 Item atau 40% masuk dalam kategori sedang, sedangkan sisanya yaitu 3 item atau 8,57% masuk dalam kategori sukar.

'

Faku/Ws lfmu Ko/ahrogaan, UnfvttSitas N�ffl Yogyakorta"SIAP MAJU"'

Page 22: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

2. Daya pembeda soal dari 35 item ya,tu 11 item atau 31,43% termasuk

dalam kategori jelek (poor), 15 item atau 42,86% termasuk dalam kategori

sedanglcukup (satisfactory). 5 item atau 14,29% termasuk dalam kategori

baik (good). sedangkan s!sanya sebanyak 4 item atau 11,43% termasuk

clalam kategori negatifijelek sekoli (ve,ypoo,).

3. Fungsl d1strakt0f' atau pola penyebaran jawaban dari 35 item yaitu 14 item

atau 40"/o termasuk dalam kategori baik, sedangkan s1sanya 21 item atau 60% termasuk datam kategori belunvkurang ba1k.

B. Saran

1. Sebaiknya setlap sekolah membuat kebijakan kepada guru untulc

menganatlsis butir soal (iteman) terlebih ciahulu sebelum d1gunakan

sebagai ala! mengukur kemampuan slswa agar mendapatkan hasil yang

sesuai dengan kriteria yang d1harapkan.

2. Diharapkan sekolah sering mengadakan seminar atau worl<shop khusus

un:uk mengasah keterampilan guru dalam membuat dan menganahsis

soal. 3. Untuk soal-soal yang sudah d1kalegorikan ba1k. segera dimasukkan ke

dalam bank soal untuk d�adikan bahan tes selanjutnya.

4. Butir soal yang diujikan mungkin sudah baik. namun karena kemampuan

siswa yang kurang maka setelah dianolis1s bvlir soai tersebut menjadi

belum balk. Oleh sebab itu, maka pengembangan dan penguasaan materi

oleh siswa perlu dillngkatkan melalul pembelajaran yang disampaikan.

Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAH RAGA OALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

Arifin, zemer, (2009). Eva/uasi Pembelajaran.Bandung . PT Remaja Rosdakarya.

OAFTAR PUSTAKA

Arikurito, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evalussi Penc!ldikan.Jak.arta : Bumi Aksara.

Fakuftas I/mu Kolahragaan,Unfversltas N�erl Yogyakarta""'SIAP MAJU"

Linn, R. L. dan Groncllund. N. E. (1995).Maasurement and Assesment In Teaching (edis/ ke-7). Englewood Cllffs, NJ: Prentice Han.

Miller. David K. (2002). Measurement by The Physical Educator (\'WJy and How). New York: The Mc. Graw-HiH Companies, Inc.

Morrow, James R. (2000).MeasUl"ement and Evaluation in Human Performance (Second Edition). United States of America: Champaign, Human Kinetic$.

...

Page 23: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Proceedings Seminar Nasional 0/ahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/is Universitas Negeri Yogyakarta

Rahmat.(2010). Panduan Analisis Bulir Soal. Olakses dari http://quruoembaharu,comlhomeldo:MJloadlpanduan-analtsis-butir· soal,odf.oada tanaaal 8 Mel 2014, lam 06,38WIB,

Sudijono, Anas. (2009). Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Rajawal1 Pers.

Faku/tos //mu Kolahrugaan,Unlvnsltas Neg�rl Yogyokorta"'SIAP MAJU"'

Page 24: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an

Proceedings Seminar Nasional Ofahraga "PERAN OLAHRAGA DALAM ERA GLOBAL" Dies Nata/ts Universitas Negeri Yogyakarla

HUBUNGAN POLA ASUH NUTRISI DAN KARAKTER HIDUP SEHAT OENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMAN1 SISWA KELAS IV SOK

KARYA SINGARAJA

Oleh: Made Kumia Widiastutl Giri1

Herka Maya Jatm1ka2

Universitas Pendidikan Ganesha Universitas Negeri Yogyakarta.

emart kumiav,.;diaslulimade®vahoo.com'. iatmika herkamava@amad com2

Abstract Family is the most influential social environment in child development. Live a healthy lifestyle character is not an easy Job. II is no less difficult when parents in the family ShOUld make healthy living character as it Is embedded for the sake of family heatth endurance. Parenting healthy nutrition and (ealize the Importance of exercise is a healthy life characters that should be embedded in lhe social environment of children starting from the smallest social environment that is family. Parents admitted that if the learning outcomes of ctuldren less than satisfactory physical education is a natural thing because subjects of physical education is a subject not featured for parents The aim of this study was to determine the reiatlonship between nutrttlon and parenling healthy life character with a level physical fitness of elementary school studenls work Singaraja Class IV SOK. The method used is quantitative descriptive cross soctional l'ltudy using questionnaires and modification of Harvard Step test. Analysis of the data used is multiple logistic regression analysis.

Key words: Family, Nutrition Parenting, Healthy Character, TKJI

PENDAHULUAN Memahami faktor-laktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhi

aktiv1tas fisik anak penting daiam pengembangan intervenSI yang efeklif untuk

meningkalkan aktivttas jasmanl pada anak. Keluarga merupakan lingkungan

sosel yang paling berpengaruh dalam perkembangan anak. Salah satu faktor

yang layak mendapat perhatian peoelitian adalah pengaruh pola asuh dan

perilaku hidup sehat pada kondisi kesehatan jasmani anak.

Pengaruh aktivitas jasmani orangtua, dukungan orangtua untuk aktivitas

jasmani anak, pola asuh, dan pendldikan karakter datam keluarga pada anak

metalul sebuah hasll cerenuen menunjukkan bahwa dukungan orangtua secara

konslsten mermlikl hubungan yang positif signifikan dongan akbvitas anak

(Trost,2011)

'

Fokulws lfmu Kolohrogaon, UnMrsltos N�ffl Yogyakorto"'SIAP MAJu·

Page 25: Proceedings - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/c9 prosiding semna… · tcknik item analisis (ileman) butir soa1-soal penjaskes dengan melakuk.an