Upload
ari-khan-ismail
View
253
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
DKP Pidie Jaya
Citation preview
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 1/201
Buku “ Profil Kabupaten Pidie Jaya2009” ini merupakan sumberinformasi yang dihimpun dariberbagai sumber yang berasal daridinas/ instansi pemerintah/ swastadan lainnya yang berada di wilayahKabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya.
Buku ini dimaksudkan untuk memberinformasi mengenai keadaankabupaten Pidie Jaya secara globalguna memenuhi kebutuhanperencanaan dan perumusankebijakan pembangunan
PROFILK
ABUPATENPIDIE
JAYA
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 2/201
Profil Pidie Jaya 2009
PROFIL KABUPATEN PIDIE JAYA 2009
Ukuran Buku :
15 cm x 21 cm
Jumlah Halaman :ix + 188
Naskah :Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pidie Jayabekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya
Gambar Kulit :Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pidie Jayabekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya
Diterbitkan oleh:Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pidie Jaya
bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya
Semua materi buku ini bebas disalin dengan menyebutsumbernya
i
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 3/201
Profil Pidie Jaya 2009
BUPATI PIDIE JAYA
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT alhamdulillah Buku Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009 ini
dapat tersusun sebagai implementasi Program Pengembangan
Data dan Informasi Tahun 2009.
Buku Profil Kabupaten Pidie Jaya ini diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah serta untuk memenuhi kebutuhan dasar informasi data
dalam menyusun perencanaan dan evaluasi pembangunan
meliputi :1. Penyediaan data untuk perencanaan pembangunan daerah
dalam rangka penyusunan APBD Kabupaten Pidie Jaya
2. Sebagai informasi untuk pengawasan dan pengendalian
pembangunan daerah.
3. Sebagai informasi untuk pengambilan kebijakan
pembangunan dalam rangka pembinaan dan pengembangan
pembangunan daerah.
4. Sebagai informasi bagi dunia usaha dan investasi yang ada di
daerah Kabupaten Pidie Jaya.
ii
Sambutan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 4/201
Profil Pidie Jaya 2009
Buku Profil Kabupaten Pidie Jaya ini juga diharapkan
bermanfaat bagi pemerintah kecamatan, Dinas, Badan, Kantor,
instansi, lembaga atau dunia usaha serta semua pihak yang
berkepentingan. Disamping itu diharapkan juga sebagai referensi
yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna masing-masing,
sehingga dapat mempercepat tercapainya tujuan dan sasaran
pembangunan daerah secara utuh, berdaya guna dan berhasil
guna.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya dalam rangka penyusunan Buku Profil Kabupaten
Pidie Jaya ini, disampaikan ucapan terima kasih, sehingga Allah
SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua.
Meureudu, Oktober 2009
Bupati Pidie Jaya
Drs. H. M. Gade Salam
iii
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 5/201
Profil Pidie Jaya 2009
KATA PENGANTAR KEPALA BADAN
PUSAT STATISTIK PIDIE JAYA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena
berkat karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas yang cukup
berat dan menuliskan hasilnya dalam bentuk publikasi Profil
Kabupaten Pidie Jaya 2009 ini.
Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009 ini merupakan publikasi
tahunan dan terbitan tahun kedua yang secara garis besar
mengungkap tentang Gambaran umum Kabupaten Pidie Jaya,
meliputi Gambaran Fisik Wilayah, Letak Geografis, Visi, Misi,
Tujuan, dan Sasaran, yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2009. Di samping itu juga diuraikan
tentang gambaran setiap kecamatan yang ada di KabupatenPidie Jaya yaitu ada 8 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Pidie
Jaya Tahun 2009.
Disadari bahwa Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009 ini
masih banyak kekurangannya, hal ini disebabkan karena
keterbatasan data dan kemampuan serta waktu untuk
mengumpulkan data dan menganalisis data yang sangat sedikit.
Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya untuk perbaikan sangat
kami tunggu dan atas semua itu tak lupa kami sampaikan terima
kasih.
iv
iv
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 6/201
Profil Pidie Jaya 2009
Dengan segala keterbatasan, Profil Kabupaten Pidie Jaya
2009 ini tidak akan mungkin selesai tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini. Untuk itudisampaikan ucapan terima kasih.
Meureudu, Oktober 2009
Kepala badan Pusat StatistikKabupaten Pidie Jaya
Drs. Anwar A. Wahab
v
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 7/201
Profil Pidie Jaya 2009
KATA SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN PIDIE JAYA
Dengan mengucapkan alhamdulillahirabbil ’alamin
akhirnya kami Bappeda Pidie Jaya dan BPS Pidie Jaya dapat
menyelesaikan tugas yang cukup berat untuk menerbitkan buku
”Profil Pidie Jaya 2009”.
Sebagai Kabupaten yang relatif masih muda ini, untuk
lebih meningkatkan dan melanjutkan usaha-usaha pembangunan
daerah, maka diperlukan data statistik yang lengkap, akurat, dan
terpercaya kehidupan sosial dan ekonomi di daerah ini.
Peranan data statistik semacam ini dirasakan semakin
penting terutama bagi Bappeda Kabupaten Pidie Jaya dan
Instansi/Dinas lainnya untuk mendukung proses perencanaandan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan program/kegiatan
yang sedang dilaksanakan.
Data yang disajikan dalam buku Profil Pidie Jaya 2009 ini
diharapkan pula dapat dijadikan sebagai gambaran kondisi terkini
Kabupaten Pidie Jaya ditinjau dari berbagai sektor. Aspek-aspek
yang disajikan dalam buku ini meliputi ; Visi dan Misi Bupati Pidie
Jaya masa bakti 2009-2014, Kondisi Fisik Kabupaten Pidie Jaya,
Pemerintahan, Sosio Demografis, Perekonomian, Infrastruktur,
Keuangan dan profil Kecamatan.
vi
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 8/201
Profil Pidie Jaya 2009
Penerbitan buku Profil Pidie Jaya 2009 ini merupakan
kerjasama antara Bappeda Pidie Jaya dengan Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Pidie Jaya.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan buku ini diucapkan banyak terima
kasih dan semoga buku ini bermanfaat bagi pembangunan
Kabupaten Pidie Jaya di masa yang akan datang, amin ya robbal
’alamin.
Meureudu, Oktober 2009KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN PIDIE JAYA
IR. H. RAZALI ADAMI, MPPembina Tk.I / NIP.19610520 198103 1 003
vii
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 9/201
Profil Pidie Jaya 2009
DAFTAR ISI
Sambutan Bupati Pidie Jaya......................................................... ii
Kata Pengantar Kepala Badan Pusat Statistik Pidie Jaya.............. iv
Sambutan Kepala Bappeda Pidie Jaya ......................................... viDaftar Isi........................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Visi ....................................................................................... 3
2. Misi ...................................................................................... 4
3. Strategi ................................................................................. 5
BAB II KONDISI FISIK 5
1. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah ................................. 5
2. Iklim .................................................................................... 9
3. Struktur Tanah ...................................................................... 9
4. Topografi .............................................................................. 9
5. Geologi ................................................................................. 11
6. Penggunaan Lahan ............................................................... 14
7. Pengolahan Kawasan Lindung ............................................. 148. Pengolahan Kawasan Budidaya ........................................... 15
9. Pengolahan Kawasan Rawan Bencana ................................. 17
BAB III PEMERINTAHAN 19
1. Jumlah Kecamatan, Kemukiman dan Gampong .................. 19
2. Aparatur Pemerintahan Daerah ............................................ 20
3. Susunan Organisasi Pemerintah Daerah .............................. 23
BAB IV SOSIO DEMOGRAFIS 26
1. Penduduk .............................................................................. 26
2. Ketenagakerjaan ................................................................... 30
a. Tenaga Kerja .................................................................... 30
b. Upah Minimum Regional ................................................. 32
3. Pendidikan ............................................................................ 33
4. Bidang Syariat Islam ............................................................ 375. Perhubungan ......................................................................... 38
viii
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 10/201
Profil Pidie Jaya 2009
6. Kesehatan ............................................................................. 40
BAB V PEREKONOMIAN 43
1. Sektor Pertanian ................................................................... 50
2. Sektor Tanaman Bahan Makanan ........................................ 513. Sektor Perkebunan .............................................................. 57
4. Sektor Kehutanan ................................................................. 61
5. Sektor Perternakan ............................................................... 64
6. Sektor Perikanan & Kelautan ............................................... 687. Sektor Pertambangan ............................................................ 75
8. Sektor Industri Pengolahan .................................................. 75
9. Sektor Listrik dan Air Minum .............................................. 75
10. Sektor Pariwisata .................................................................. 76
BAB VI INFRASTRUKTUR 79
1. Fasilitas Pendidikan .............................................................. 79
2. Fasilitas Kesehatan ............................................................... 84
3. Fasilitas Transportasi dan Perhubungan ............................... 87
4. Jaringan Jalan ....................................................................... 88
BAB VII KEUANGAN 93
1. Keuangan Daerah ................................................................. 93
2. Dana Perimbangan ............................................................... 95
Profil Kecamatan Bandar Baru ..................................................... 98
Profil Kecamatan Pante Raja ......................................................... 109
Profil Kecamatan Trienggadeng .................................................... 121
Profil Kecamatan Meureudu.......................................................... 132Profil Kecamatan Meurah Dua....................................................... 142
Profil Kecamatan Ulim .................................................................. 157
Profil Kecamatan Bandar Dua........................................................ 168
Profil Kecamatan Jangka Buya ..................................................... 180
ix
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 11/201
Profil Pidie Jaya 2009 1
BAB I
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah merupakansalah satu bentuk Pelaksanaan Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi
Daerah, yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan
bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi Otonomi Daerah tersebut
dikonstruksikan dalam sistem Negara Kesatuan, maka laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berupa Profil Daerah dan
Laporan Kinerja Penyelenggaraan Pembangunan Daerah merupakan
salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan
hirarkis antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang pelaporan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Gubernur, Bupati, dan Walikota
diwajibkan untuk menyampaikan Laporan atas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
Berdasarkan KEPPRES Nomor : 3 Tahun 2003, tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Elektronik Government
(e-Government), Menteri Dalam Negeri mengambil langkah-langkah
untuk mengembangkan Sistem Informasi Profil Daerah dan Laporan
Kinerja Pemerintahan Daerah yang berbasis WEB, yang akan
dikembangkan di Propinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah
Indonesia.
Dalam gambaran Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Pidie Jaya diuraikan dalam Profil Daerah sebagai wujud
nyata serta upaya untuk memetakan kondisi potensi dan sumber daya
daerah, sehingga dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 12/201
Profil Pidie Jaya 2009 2
peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas
dalam pelaksanaan otonomi da erah.
Profil Daerah Kabupaten Pidie Jaya 2009, memberikan
gambaran umum tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosio-demografis, kondisi sosial politik dan sosial budaya, perekonomian
daerah, sarana dan prasarana (infrastruktur), Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan, kinerja pembangunan
yang telah dilaksanakan di Kabupaten Pidie Jaya.
Untuk penyelenggaraan pemerintahan, serta untuk
menghasilkan laporan yang akurat dan menghadapi perkembangan
kemajuan ke depan, penyajian Profil Daerah sangat penting dalam
pelaksanaan Otonomi Daerah yang mengacu pada pasal 152 ayat (1)
dan (3) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU
No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan
bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta dalam rangka
mewujudkan tertib pelaksanaan fungsi-fungsi Pemerintahan Daerah.
Dalam Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya
berpedoman pada Visi pembangunan Kabupaten Pidie Jaya tahun 2009-
2014.
1.
VISI
Untuk memberikan gambaran dalam pembangunan di Kabupaten Pidie
Jaya pada periode 2009-2014, pemerintah daerah terpilih menyusun visi
dan misi pembangunan. Pada hakekatnya, visi yang dirumuskan ini
adalah kerangka berfikir bersama berkaitan dengan cita-cita masa
depan seluruh elemen masyarakat uang berkepentingan (stake holders)
di Kabupaten Pidie Jaya berdasarkan kondisi dan potensi yang ada.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 13/201
Profil Pidie Jaya 2009 3
Berangkat dari potret tersebut, dan melihat kondisi dan potensi
Kabupaten Pidie Jaya, Maka Visi Pemerintahan sebagai mana gambaran
yang ingin dicapai adalah :” Mewujudkan Kabupaten Pidie Jaya Yang Damai, Adil Makmur dan
Islami di Bawah Pemerintahan yang Pro- Rakyat ”
2. Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Pidie Jaya, maka
ditetapkan misi yang merupakan pernyataan usaha pencapaian visi
seperti tersebut di atas. Misi pembangunan Kabupaten Pidie Jaya
periode 2009-2014 adalah:
1. Membangun dan memperbaiki kredibilitas, kapasitas manajemen
dan kinerja aparatur Pemerintah Daerah.
2.
Mengaktualisasikan kembali potensi pembangunan Kabupaten Pidie
Jaya dengan semangat kebersamaan.
3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama masyarakat bekerja
disektor perkebunan, pertanian dan nelayan.
4.
Menumbuhkan kembali nilai-nilai islamiah dan perumusan kebijakan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
5.
Memfasilitasi penyediaan modal usaha bagi pertumbuhan ekonomi
dan kemakmuran masyarakat.
Strategi pembangunan daerah Kabupaten Pidie Jaya tahun
2009-2014 adalah :
1.
Membangun dan memperbaiki kredibilitas, kapasitas manajemen
dan kinerja aparatur Pemerintah Daerah.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 14/201
Profil Pidie Jaya 2009 4
2. Mengaktulisasikan kembali potensi pembangunan Kabupaten Pidie
Jaya dengan semangat kebersamaan.
3.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama masyarakat bekerja
disektor perkebunan, pertanian dan nelayan.4. Menumbuhkan kembali nilai-nilai islamiah dan perumusan kebijakan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
5.
Memfasilitasi penyediaan modal usaha bagi pertumbuhan ekonomi
dan kemakmuran masyarakat.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 15/201
Profil Pidie Jaya 2009 5
BAB II
KONDISI FISIK
1.
Kondisi Geografis dan Batas Wilayah
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Provinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi
Sumatera Utara dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
mempunyai luas wilayah +56.500,51 km2, secara geografis, geopolitik
dan ketahanan keamanan sangat strategis dan memiliki makna penting
dalam satu kesatuan sistem pemerintahan di Indonesia dan sistem
pemerintahan daerah. Potensi sumber daya nasional di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam yang tersebar di kabupaten dan kota,
memiliki makna dan peran tersendiri terhadap kepentingan
pembangunan nasional dan daerah. Kondisi demikian perlu mendapat
perhatian pemerintah sejalan dengan kebijakan nasional dalam
percepatan pembangunan kawasan Indonesia Barat, terutama di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Kedudukan Kabupaten Pidie Jaya
berada pada posisi yang sangat strategis yang dilintasi oleh jalan
negara Trans Sumatra atau jalan yang menghubungkan Banda Aceh
dan Medan, begitu juga Kecamatan-kecamatan yang berada dalam
wilayah Kabupaten Pidie jaya dan Ibu Kota Kecamatan berada pada
lintasan jalan negara tersebut.
Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu kabupaten yang baru
terbentuk berada dalam wilayah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 16/201
Profil Pidie Jaya 2009 6
dengan ibukota Kabupaten adalah Kota Meureudu. Kabupaten ini
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007, pada
tanggal 2 Januari 2007, dengan luas wilayah Kabupaten Pidie Jaya
1.162,84 km2, yang terdiri dari 8 kecamatan, 34 Mukim, 9 kelurahandan 213 desa. Setelah diberlakukannya qanun tentang Penghapusan
Kelurahan dan Pembentukan Gampoeng Nomor 2 Tahun 2008, maka
berubah menjadi 8 kecamatan dan 222 gampoeng.
Batas-batas wilayah Kabupaten Pidie Jaya sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka,
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Samalanga
Kabupaten Bireuen,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pidie (Kecamatan
Tangse, Kecamatan Geumpang dan Kecamatan Mane),
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie (Kecamatan
Geuleumpang Tiga, Kecamatan Geuleumpang Baro, dan Kecamatan
Keumbang Tanjong).
Lebih jelasnya mengenai letak geografis wilayah Kabupaten Pidie
Jaya tersebut dapat lihat Gambar 2.1 berikut.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 17/201
Profil Pidie Jaya 2009 7
Gambar 2.1Letak Administrasi Pidie Jaya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 18/201
Profil Pidie Jaya 2009 8
Kabupaten Pidie Jaya juga merupakan salah satu wilayah yang
terkena dampak tsunami dan mengakibatkan sebagian wilayah
pesisir luluh lantak, struktur perekonomian, infrastruktur dan
prasarana lainnya. Wilayah kabupaten ini terdiri dari 8(delapan)wilayah kecamatan, yaitu: Bandar Baru, Pante Raja, Trienggadeng,
Meureudu, Meurah Dua, Ulim, Jangka Buya, dan Kecamatan Bandar
Dua. Secara keseluruhan wilayah Kabupaten Pidie Jaya memilki luas
1.162,85 Km², dengan wilayah yang terluas di Kecamatan Meurah
Dua dan Bandar Baru, masing-masing luasan 25,13% dan 24,19%
dari luas wilayah Kabupaten Pidie Jaya.
Tabel 2.1Luas dan Prosentase Luas Kecamatan
Di Kabupaten Pidie Jaya
NO KECAMATANLUAS(Km2)
PERSENTASE (%)
1 Bandar Baru 281.24 24.19
2 Pante Raja 40.04 3.44
3 Trienggadeng 128.00 11.01
4 Meureudu 156.74 13.48
5 Meurah Dua 292.2 25.13
6 U l i m 60.73 5.22
7 Jangka Buya 29.64 2.55
8 Bandar Dua 174.26 14.99
Jumlah 1.162,85 100,00
Sumber : Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
Wilayah administrasi Kabupaten Pidie Jaya terdiri atas 8 kecamatan,
222 desa, dan kemukiman sebanyak 34 kemukiman. Lebih jelasnya
tentang wilayah administrasi Kabupaten Pidie Jaya dapat dilihat
pada tabel 2.2.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 19/201
Profil Pidie Jaya 2009 9
2. Iklim
Kabupaten Pidie Jaya termasuk kedalam wilayah beriklim tropis
basah, temperatur berkisar dari suhu minimum 19°-22° sampai dengan
suhu maksimum 30° -35°. Selama ini curah hujan paling tinggi terjadipada bulan Januari, sedangkan curah hujan tetap terjadi pada bulan
Oktober dan Desember. Walaupun kebiasaan musim hujan di daerah
dimulai dari September hingga Desember namun bila di lihat dari rata-
rata curah hujan dan hari hujan selama periode September sampai
dengan Desember 2004 (data masih tergabung dalam Kabupaten Pidie)
masing-masing 285,25 mm dan 16,55 hh dan selama musim kemarau
Januari sampai Agustus 2004 rata-rata curah hujan masing-masing
171,62 mm dan 8,5 hh.
3. Struktur Tanah
Dari klasifikasi lereng, Kabupaten Pidie Jaya merupakan daerah
dataran tinggi yang memiliki daerah kelas lereng lebih besar dari 40 %
dan daerah pesisir pantai yang memiliki klasifikasi lereng 0 - 3 %. Bila
dilihat dari jenis tanah kabupaten Pidie Jaya, jenis tanah podzolit merah
kuning merupakan jenis terluas dengan beberapa jenis tanah lainnya.
Keadaan tanah efektif di Kabupaten Pidie Jaya mencapai 94,78 % untuk
kedalaman lebih dari 90 cm, sedangkan sisanya 5,22 % tersebar ke
dalaman lainnya.
4. Topografi
Kabupaten Pidie Jaya menurut kelas ketinggiannya bervariasi
antara 0 – 1500 m dpl. Kondisi fisik dataran dengan ketinggian yang
relatif rendah berada di sebelah utara dengan kondisi kemiringan lereng
yang cenderung landai antara 0-25%, yaitu sebesar 28,53%.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 20/201
Profil Pidie Jaya 2009 10
Sedangkan dataran dengan ketinggian relatif tinggi berada di selatan
dengan kemiringan lereng antara 25 - >40%.
Ditinjau dari luasnya kawasan di Kabupaten Pidie Jaya yang
memiliki tanah datar memungkinkan dalam pengembangan kawasanbudidaya, karena komoditas yang dapat diusahakan untuk berproduksi
secara optimal umumnya berada pada kawasan yang datar. Apabila
pada kawasan dengan datar tinggi dipaksakan untuk kegiatan budidaya,
diperkirakan dapat mengakibatkan erosi yaitu dapat memperbesar aliran
air permukaan. Hal ini tentunya akan menimbulkan tanah –tanah kritis
dan mempengaruhi debit air. Lebih jelasnya mengenai data wilayah
ketinggian di Pidie Jaya ini dapat dilihat pada tabel 2.3. berikut ini.
Tabel 2.2
Kemiringan lahan Kecamatandalam Kabupaten Pidie Jaya
No Kecamatan
Persentase Kemiringan Lahan ( % )
0 -
3%
4 -
8%
9 -
15%
16 -
25%
26 -
40%>40%
1 Meureudu 4,82 10,39 11,12 2,20 40,74 30,74
2 Ulim 59,02 19,44 12,55 3,39 2,58 3,01
3 Jangka Buya 100
4 Bandar Dua 8,34 7,88 4,05 5,71 11,56 54,46
5 Meurah Dua 4,82 10,39 11,12 2,20 40,74 30,74
6 Bandar Baru 22,36 29,24 16,63 12,23 9,28 10,26
7 Pante Raja 44,01 46,41 9,58 - - -
8 Trienggadeng 44,01 46,41 9,58 - - -
Sumber : Data Pokok Kabupaten Pidie Tahun 2005
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 21/201
Profil Pidie Jaya 2009 11
5. Geologi
Jenis Geologi yang menyusun wilayah Pidie Jaya terdiri dari batuan
sedimen kuarter dan tersier yang berada di bagian utara Pidie Jaya
serta batuan sedimen pra tersier yang umumnya berada di bagian
selatan Pidie Jaya. Susunan formasi batuan dan endapan yang
menyusun wilayah Pidie Jaya terdiri dari aluvium, campuran estuarin
dan marin yang masih muda, aluvium sungai muda, gambut yang
berada di bagian tengah Pidie Jaya (di sepanjang jalan arteri), aluvium,
endapan laut yang muda (pasir-pasir pantai, kerikil) yang berada di
bagian utara Pidie Jaya serta formasi batuan basalt, andesit, tefra
berbutir halus dan tefra berbutir kasar yang berada di bagian selatan
Pidie Jaya.
Jenis tanah berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas,
kekerasan, kemudahan olah, kesuburan dan produktivitas tanah pada
daerah-daerah geografis tertentu. Tanah dengan 25 % liat misalnya,
maka liat monmorilonit akan lebih plastis dibandingkan dengan tanah
yang mengandung 70 % liat yang terdiri dari oksida-oksida dari besi
dan aluminium. Pasir dan debu pada beberapa tanah, umumnya terdiri
dari mineral-mineral yang kaya akan hara-hara esensial, sedangkan
pada kasus lain mereka didominasi oleh kwarsa. Tidak suburnya tanah-
tanah berpasir biasanya berhubungan erat dengan kandungan kwarsa
yang tinggi. Jenis Tanah di Pidie Jaya terdiri dari aluvium dan batuan
beku.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 22/201
Profil Pidie Jaya 2009 12
Tabel 2.3Sistim Lahan Berdasarkan Analisis Unit Lahan
Dikabupaten Pidie Jaya
Unit
Lahan UraianUnit
Lahan Uraian
1 Jenis Tanah Organosol , LerengDatar, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya
16 Jenis Tanah KomplekPotsolid Merah KuningLatosol dan Litosol, LerengDatar, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya
2 Jenis Tanah Aluvial, LerengDatar, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya
17 Jenis Tanah KomplekPotsolid Merah KuningLatosol dan Litosol , Lereng
Bergunung, Tekstur TanahLiat Berdebu, KawasanLindung
3 Jenis Tanah Latosol , LerengDatar, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya
18 Jenis Tanah KomplekPotsolid Merah KuningLatosol dan Litosol , LerengBergelombang, TeksturTanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya
4Jenis Tanah Latososi , LerengBerombak, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya
19 Jenis Tanah KomplekPotsolid Coklat, Potsol danLitosol, Lereng Berbukit,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung
5 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng Bergelombang,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya
20 Jenis Tanah KomplekPotsolid Merah Kuning danLitosol, Lereng AdakBerbukit, Tekstur TanahPasir Berdebu, Kawasan
Budidaya6 Jenis Tanah Podsolid Merah
Kuning, Lereng Bergelombang,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya
21 Jenis Tanah KomplekPotsolid Merah Kuning danLitosol , Lereng Berombak,Tekstur Tanah PasirBerlempung, KawasanLindung
7 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng Datar, TeksturTanah Liat Berdebu, Kawasan
Budidaya
22 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng Bergunung,Tekstur Tanah Liat Berdebu,
Kawasan Lindung
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 23/201
Profil Pidie Jaya 2009 13
UnitLahan
UraianUnit
LahanUraian
8 Jenis Tanah Komplek Potsolid Merah Kuning Latosol danLitosol , Lereng Berombak,
Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya
23 Jenis Tanah KomplekPotsolid Coklat, Potsol danLitosol , Lereng Bergunung,
Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung
9 Jenis Tanah Hidromorf Kelabu,Lereng Datar, Tekstur TanahLiat Berdebu, KawasanBudidaya
24 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng Berbukit,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya
10 Jenis Tanah Komplek PotsolidMerah Kuning Latosol danLitosol , Lereng Agak Berbukit,
Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung
25 Jenis Tanah KomplekPotsolid Merah Kuning danLitosol, Lereng
Bergelombang, TeksturTanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung
11 Jenis Tanah Komplek PotsolidMerah Kuning Latosol danLitosol , Lereng Agak Berbukit,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Budidaya
26 Jenis Tanah KomplekPotsolid Merah Kuning danLitosol , LerengBergelombang, TeksturTanah Pasir Berlempung,Kawasan Budidaya
12 Jenis Tanah Komplek Potsolid
Merah Kuning dan Litosol ,Lereng Berombak, TeksturTanah Liat Berdebu, KawasanBudidaya
27 Jenis Tanah Komplek
Potsolid Coklat, Potsol danLitosol , Lereng AgakBerbukit, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya
13 Jenis Tanah Organosol danGlei Humus, Lereng Berombak,Tekstur Tanah Liar Berdebu,Kawasan Budidaya
28 Jenis Tanah KomplekPotsolid Coklat, Potsol danLitosol , Lereng AgakBerbukit, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Lindung
14Jenis Tanah Komplek Potsolid Merah Kuning Latosol danLitosol , Lereng Berbukit,Tekstur Tanah Liat Berdebu,Kawasan Lindung
29 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng AgakBerbukit, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Budidaya
15 Jenis Tanah Organosol danGlei Humus, LerengBergelombang, Tekstur TanahLempung Berdebu, KawasanBudidaya
30 Jenis Tanah Podsolid MerahKuning, Lereng AgakBerbukit, Tekstur Tanah LiatBerdebu, Kawasan Lindung
Sumber : RTRW Pidie Jaya 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 24/201
Profil Pidie Jaya 2009 14
6. Penggunaan Lahan
Perbandingan kawasan budidaya dan lindung di Kabupaten Pidie
Jaya (data masih tergabung dalam Kabupaten Pidie) berkisar 60 % dan
40 % . Penggunaan lahan terluas adalah pemukiman danpertanian/perkebunan, sisanya adalah hutan lindung. Dari seluruh lahan
baru sekitar 17,52 % lahan yang telah di gunakan, sedangkan sisanya
merupakan hutan lebat dan lainnya kawasan non budidaya merupakan
hutan lebat.
7.
Pengelolaan Kawasan Lindung
Pola pemanfaatan ruang kawasan lindung bertujuan untuk
mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung
lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah guna
mendukung proses pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung adalah :
a.
Mengarahkan fungsi kawasan lindung yang meliputi rencana
pemanfaatan ruang kawasan yang memberikan perlindungan bagi
kawasan di bawahnya, kawasan suaka alam, kawasan perlindungan
setempat dan kawasan bencana
b. Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang
berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber air.
c.
Mengendalaikan pemanfatan ruang di luar kawasan hutan sehingga
tetap berfungsi lindung
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 25/201
Profil Pidie Jaya 2009 15
Tabel 2.4Luas Kawasan Lindung dan Budidaya Kabupaten Pidie Jaya Thn 2005
No Kecamatan Kawasan Lindung Kawasan Budidaya(Ha) (%) (Ha) (%)
1 Bandar Baru 6,002 1.44 17,478 4,20
2 Pante Raja - - 3,496 0.84
3 Trienggadeng - - 4,341 1.04
4 Meureudu 20,270 4,87 24,503 5.89
5 Meurah Dua 7,603 1.83 6,876 1.65
6 U l i m - - 2,220 0.53
7 Bandar Dua 2,543 0.61 11,240 2.78 Jangka Buya 565 0.13 402 0.11
Sumber: BPS Propinsi NAD, Profil Pidie Jaya,2005
8.
Pengelolaan Kawasan Budidaya
Pengembangan kawasan pemanfaatan ruang pada kawasan
budidaya bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung kabupaten
Pidie Jaya di lingkungan wilayah perencanaan menciptakan lapangan
kerja, terciptanya keserasian dengan rencana struktur ruang yang
dikembangkan. Adapun kawasan budidaya meliputi kawasan
pemukiman, kawasan pertanian tanaman pangan, kawasan tanaman
tahunan/perkebunan, kawasan peternakan, kawasan perikanan dan
kawasan pariwisata
Luas area budidaya perikanan menurut kecamatan tahun 2007
di Kabupaten Pidie Jaya sebagai mana pada grafik berikut :
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 26/201
Profil Pidie Jaya 2009 16
Grafik 2.1
Area Budidaya Perikanan Perkecamatan Dikabupaten Pidie Jaya
Tahun 2007
0
500
1000
1500
Tambak 116,9 83,35 0 171,15 318,8 242,55 92,36 1062,11
Kolam 0 1 1,5 0 0,5 0 0 0
Waduk 5 0 0 0 0 29 12,1 18,25
Meureu
du
Meurah
Dua
Bandar
Dua
Jangka
Buya Ulim
Triengg
adeng
Pantera
ja
Banda
Baru
Sumber Pidie Jaya Dalam Angka tahun 2007
Tabel 2.5Luas Lahan Sawah dan Sistem Pengairan
di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan
Pidie Jaya Tahun 2008
No. KecamatanLuas Lahan
Sawah(Ha)
Sistem Pengairan
Teknis ½ Teknis SederhanaNonPU
TadahHujan
1 Bandar Baru 1.365 - 1.150 61 95 59
2 Pante Raja 204 50 50 - 50 54
3 Trienggadeng 1.376 1.300 - - - 76
4 Meureudu 1.100 - 1.100 - - -
5 Meurah Dua 650 - 650 - - -
6 U l i m 1.002 - 900 76 - 67
7 Bandar Dua 1.834 - - 1.834 - -
8 Jangka Buya 466 - - 466 - -
Jumlah 7.997 1.350 3.850 2.437 145 256
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 27/201
Profil Pidie Jaya 2009 17
Sedangkan lahan sawah sebagai kawasan budaya pertanian
sektor di kabupaten Pidie Jaya baik sawah pengairan maupun sawah
tadah hujan. Luas lahan sawah pengairan 7.806 Ha dan sawah tadahhujan 151 Ha. Berdasarkan luas area sawah perkacamatan dapat
dilihat pada grafik berikut :
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Sawah
Pengairan
Sawah Tadah
Hujan
Grafik 2.2
Area Sawah di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 200
Meureudu
Meurah Dua
Bandar Dua
Jangka Buya
Ulim
Trienggadeng
Panteraja
Bandar Baru
9.
Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana
Pengembangan kawasan rawan bencana merupakan usaha untuk
menjaga keseimbangan terhadap kondisi alam yang rawan terjadinya
perubahan. Perubahan itu terjadi karena banjir, lonsor, abrasi dan
gempa bumi serta perubahan lainnya. Kawasan rawan bencana
tersebut harus dilindungi dari pemukiman penduduk melalui berbagai
perencanaan yaitu membentuk sempadan dan daerah terbuka hijau
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 28/201
Profil Pidie Jaya 2009 18
sehingga dapat meminimalisir terjadinya dampak dari perubahan kondisi
tersebut.
Daerah yang rawan bencana yaitu daerah pesisir laut dan
pinggiran sungai (DAS) Adapun daerah pesisir yang rawan terjadinyabencana abrasi adalah pesisir Panteraja, pesisir Meureudu, pesisir
Trienggadeng, pesisir Bandar Baru dan pesisir Meurah Dua. Sedang
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan daerah yang paling rawan
bencana meliputi sungai/krueng putue Bandar Baru, sungai/krueng
Ulim, sungai/krueng panton beurasan Trienggadeng, dan sungai
/krueng Jeulangan Bandar Dua.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 29/201
Profil Pidie Jaya 2009 19
BAB III
PEMERINTAHAN
1.
Jumlah Kecamatan, Kemukiman dan Gampong
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah untuk
pemberdayaan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat secara
lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan penataan kembali
administrasi dan manajemen pemerintahan yang bertumpu kepada
nilai-nilai dan paradigma baru.
Sejak pemekaran sampai sekarang Administrasi Pemerintahan diKabupaten Pidie Jaya belum mengalami perubahan yaitu terdiri dari 8
Kecamatan, 34 kemukiman dan 222 gampong.
Tabel 3.1Jumlah Desa dan Kemukiman Di Kabupaten Pidie Jaya
No KecamatanLuas Wilayah
(km
2
)
Jumlah
Desa Kemukiman1 Bandar Baru 281.24 43 8
2 Pante Raja 40.04 10 2
3 Trienggadeng 128.00 27 5
4 Meureudu 156.74 30 7
5 Meurah Dua 292.2 19 3
6 U l i m 60.73 30 5
7 Jangka Buya 29.64 18 2
8 Bandar Dua 174.26 45 5
TOTAL 1,162.85 222 34
Sumber : Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 30/201
Profil Pidie Jaya 2009 20
2.
Aparatur Pemerintahan Daerah
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
PNS PIDIE JAYA MENURUT GOLONGAN TAHUN 2009
Golongan IV 945
Golongan III 922
Golongan II 936
Golongan I 76
1
Grafik 3.1Dari data aparatur pemerintah daerah Kabupaten Pidie Jaya
(Pegawai Negeri Sipil/PNS) pada tahun 2008 terdapat sebanyak
2.886 orang meliputi PNS golongan I sebanyak 76 orang, PNS
golongan II sebanyak 936 orang, PNS golongan III sebanyak 922
dan golongan IV sebanyak 945 orang.
Dilihat dari jumlah pejabat struktural di Kabupaten Pidie Jaya,
maka pada tahun 2008 jumlah PNS eselon II sebanyak 25 orang,
eselon III sebanyak 113 dan eselon IV sebanyak 206 orang.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 31/201
Profil Pidie Jaya 2009 21
0
50
100
150
200
PNS Pidie Jaya Menurut Eselon Tahun 2009
ESELON IIa 1
ESELON IIb 25
ESELON IIIa 41
ESELON IIIb 72
ESELON IVa 194
ESELON IVb 12
1
Grafik 3.2
0
200
400
600
800
1000
1200
PNS PIDIE JAYA MENURUT JENJANG PENDIDIKAN
TAHUN 2009
SD 47
SLTP 48
SLTA 559
D-I 111
D-II 462
D-III 513
D-IV 5
S1 1104
S2 37
S3 1
1
Grafik 3.3
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 32/201
Profil Pidie Jaya 2009 22
PNS yang ada di Kabupaten Pidie Jaya, bila dilihat dari latar
belakang pendidikan masing-masing pegawai menunjukkan bahwa
jumlah terbesar didominasi oleh sarjana S1 sebanyak 1.104 orang,S2 sebanyak 37 orang, S3 terdapat seorang, lulusan Diploma
sebanyak 1.091 orang, lulusan SLTA sebanyak 559 orang, lulusan
SLTP sebanyak 48 orang dan lulusan SD sebanyak 47 orang.
Sementara dari total jumlah PNS di Kabupaten Pidie Jaya bila
dilihat dari jenis kelamin menunjukkan bahwa perempuan
menempati jumlah terbesar dengan jumlah 1.718 orang sementara
laki-laki berjumlah 1.168 orang.
0
500
1000
1500
2000
PNS PIDIE JAYA MENURUT JENIS KELAMIN
TAHUN 2009
LAKI-LAKI 1168
PEREMPUAN 1718
1
Grafik 3.4
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 33/201
Profil Pidie Jaya 2009 23
3. Susunan Organisasi Pemerintah Daerah
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerinta- han Daerah, telah
ditetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja. Secara
lengkap peraturan daerah tersebut adalah : a) Qanun Kabupaten Pidie
Jaya Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata
Kerja Dinas Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pidie Jaya; b)
Qanun Kabupaten Pidie Jaya Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Susunan
Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten Pidie Jaya ; c) Qanun Kabupaten PidieJaya Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi Dan Tatakerja
Kecamatan Dalam Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan peraturan
daerah tersebut di atas Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten
Pidie Jaya terdiri dari :
1.
Bupati dan Wakil Bupati
2.
Sekretariat Daerah dengan 2 Assisten, 2 staf ahli dan 6 Bagian
yang terdiri dari
a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial;
b.
Asisten Administrasi, Ekonomi dan Pembangunan
c. Bagian Pemerintahan;
d.
Bagian Hukum dan Organisasi;e.
Bagian Kesejahteraan Sosial dan Keistimewaan;
f.
Bagian Ekonomi;
g.
Bagian Pembangunan; dan
h.
Bagian Umum.
3. Sekretariat DPRD dengan 3 Bagian yang meliputi :
a.
Bagian Umum
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 34/201
Profil Pidie Jaya 2009 24
b. Bagian Risalah dan Rapat
c.
Bagian Keuangan
4.
Badan Daerah sebanyak 6 SKPK yaitu
a.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;b. Badan Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan
Mayarakat;
c.
Badan Pemberdayaan Masyarakat;
d. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan;
e.
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;
f.
Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;
5. Dinas Daerah sebanyak 12 SKPK yaitu
a. Dinas Kesehatan;
b.
Dinas Kelautan dan Perikanan;
c.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
d.
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah ;
e. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;
f.
Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata,
Komunikasi dan Informatika;
g.
Dinas Pekerjaan Umum;
h.
Dinas Perindustrian, Pedagangan, Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah;
i.
Dinas Pertanian dan Peternakan;
j. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
k.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
l.
Dinas Syariat Islam.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 35/201
Profil Pidie Jaya 2009 25
6. Sebuah Kantor Lingkungan Hidup, Pertamanan dan Kebersihan;
7.
Sebuah Inspektorat
8.
Sebuah Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah
9.
Kecamatan sebanyak 8 SKPK yaitua. Kecamatan Meureudu;
b.
Kecamatan Bandar Baru;
c.
Kecamatan Bandar Dua;
d. Kecamatan Trienggadeng;
e.
Kecamatan Ulim;
f.
Kecamatan Meurah Dua;
g.
Kecamatan Jangka Buya; dan
h. Kecamatan Pante Raja.
10. Kemukiman sebanyak 34 buah
11.
Gampoeng sebanyak 222 buah
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 36/201
Profil Pidie Jaya 2009 26
BAB IV
SOSIO DEMOGRAFIS
1. PENDUDUK
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah
dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan
penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung
mengelompok pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan
pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada
umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai
aktifitas tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai, dan keadaan
sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang
rendah pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas
ekonomi yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi
yang masih sulit.
Perubahan jumlah penduduk di wilayah Pidie Jaya terjadi
sebelum tsunami dan pasca tsunami. Untuk data penduduk sebelum
tsunami Berdasarkan data statistik Kabupaten Pidie tahun 2008, jumlah
penduduk per kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya yaitu 141,949 jiwa,
dimana total keluarga di Kabupaten Pidie Jaya 36.757 KK, dengan
jumlah keluarga terbanyak di Kecamatan Bandar Baru. Pertumbuhan
penduduk di kabupaten Pidie Jaya tejadi penurunan yang sangat drastis
dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2005 hal ini terjadi karena akibat
konflik yang berkepanjangan di Nanggroe Aceh Darusalam sehingga
banyak penduduk pindah ke daerah lain. Paska ditandatangani
perjajnjian damai, maka setelah kondisi daerah sudah aman dan
normal, penduduk yang pindah pulang kembali ke kampung maka
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 37/201
Profil Pidie Jaya 2009 27
jumlah penduduk bertambah secara drastis yaitu pada tahun 2006,
2007 dengan tahun 2008. Komposisi penduduk seperti terlihat pada
tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 4.1Perkembangan Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Pidie Jaya dari Tahun 2004-2008
No KecamatanJumlah Penduduk (jiwa)
2004 2005 2006 2007 2008
1 Bandar Baru 30,801 30,043 29,313 42,176 33,192
2 Pante Raja 8,093 7,864 7,133 8,106 8,279
3 Trienggadeng 22,497 20,532 18,955 18,523 21,490
4 Meureudu 18,565 19,075 17,508 18,580 19,961
5 Meurah Dua 9,597 9,557 9,776 9,670 10,331
6 U l i m 11,795 12,411 12,357 11,671 14,885
7 Jangka Buya 7,625 7,633 8,415 7,362 9,374
8 Bandar Dua 20,742 22,521 22,496 23,691 24,437
Jumlah 129,715 129,636 125,953 139,779 141,949
Tabel 4.2Persentase Pertumbuhan Penduduk
Kab. Pidie Jaya
No Kecamatan
Pertumbuhan (%)
Pertumbuhan (%)
2004-2005
2005-2006
2006-2007
2007-2008
1 Bandar Baru -2.46 -2.43 43.88 -21.30 4.42
2 Pante Raja -2.83 -9.30 13.64 2.13 0.91
3 Trienggadeng -8.73 -7.68 -2.28 16.02 -0.67
4 Meureudu 2.75 -8.21 6.12 7.43 2.02
5 Meurah Dua -0.42 2.29 -1.08 6.84 1.91
6 U l i m 5.22 -0.44 -5.55 27.54 6.69
7 Jangka Buya 0.10 10.24 -12.51 27.33 6.29
8 Bandar Dua 8.58 -0.11 5.31 3.15 4.23
Jumlah 0.28 -1.95 5.94 8.64 3.23
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 38/201
Profil Pidie Jaya 2009 28
Tabel 4.3Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No. KecamatanPenduduk (jiwa) Kepala
KeluargaL P L+P
1 Bandar Baru 16,358 16,834 33,192 8,679
2 Pante Raja 4,142 4,137 8,279 2,133
3 Trienggadeng 10,583 10,907 21,490 5,833
4 Meureudu 9,795 10,166 19,961 5,164
5 Meurah Dua 5,123 5,208 10,331 2,665
6 U l i m 7,385 7,500 14,885 3,715
7 Jangka Buya 4,697 4,677 9,374 2,367
8 Bandar Dua 12,069 12,368 24,437 6,201
Jumlah 70,152 71,797 141,949 36,757
Sumber: Bappeda Kabupatan Pidie Jaya, Tahun 2008
Perbandingan jumlah penduduk di Kabupaten Pidie Jaya
menunjukkan bahwa rata-rata jumlah jiwa tiap kepala keluarga di
seluruh kecamatan menunjukkan jumlah yang hampir sama yaitu rata-
rata terdapat 3,9 orang per kepala keluarga. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata tiap keluarga di Kabupaten Pidie Jaya terdiri dari
bapak, ibu serta dua orang anak.
Apabila diperbandingkan jumlah penduduk dengan luas wilayah
keseluruhan, maka terlihat bahwa terdapat rata-rata 151 jiwa per
kilometer persegi. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk di
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 39/201
Profil Pidie Jaya 2009 29
Kabupaten Pidie Jaya masih tergolong tidak padat atau masih jarang.
Hal ini bisa terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4Perbandingan Jumlah Penduduk Pidie Jaya
Terhadap Luas Wilayah Tahun 2008
Kecamatan
Luas
Wilayah
Jumlah
Jiwa
Jumlah
Kepala
Keluarga
Prosentase
Jiwa/KK
Prosentase
Jiwa/km
1 Bandar Baru 281.24 33,192 8,679 3,8 118
2 Pante Raja 40.04 8,279 2,133 3,9 207
3 Trienggadeng 128.00 21,490 5,833 4,0 168
4 Meureudu 156.74 19,961 5,164 3,9 127
5 Meurah Dua 292.2 10,331 2,665 3,9 35
6 U l i m 60.73 14,885 3,715 4,0 245
7 Jangka Buya 29.64 9,374 2,367 4,0 316
8 Bandar Dua 174.26 24,437 6,201 3,9 140
Jumlah 1,162.85 141,949 36,757 3,9 151
Sumber : Bappeda Pidie Jaya
Penduduk Kabupaten Pidie Jaya bila dilihat dari tabel keluarga
miskin tahun 2008 di bawah ini tampak bahwa masih terdapat 11.336
kepala keluarga yang masih berada di bawah kemiskinan atau apabila
diprosentasekan mencapai 30.8 % dari total jumlah kepala keluarga di
Kabupaten Pidie Jaya.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 40/201
Profil Pidie Jaya 2009 30
Tabel 4.5Jumlah Keluarga Miskin
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No Kecamatan
Jumlah Penduduk Miskin
(KK) Jumlah(KK)
Prasejahtera Sejahtera I
1 Bandar Baru 3.725 2.855 6.580
2 Panteraja 419 928 1.347
3 Trienggadeng 2.035 1.378 3.413
4 Meureudu 1.645 1.393 3.038
5 Meurah Dua 760 707 1.467
6 Ulim 1.031 991 2.022
7 Jangka Buya 384 673 1.988
8 Bandar Dua 1.337 1.651 1.057
Jumlah 11.336 10.576 20.912
2. KETENAGAKERJAAN
a. Tenaga Kerja
Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sangat
mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin
bertambahnya penduduk usia kerja akan berpengaruh pada
pertambahan jumlah angkatan kerja, baik sebagai pekerja maupun
pencari kerja. Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan
pasar kerja yang besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan
sosial dengan banyaknya pengangguran.
Dari sekitar 141.949 penduduk Kabupaten Pidie Jaya
yang tercatat pada tahun 2008, sekitar 71 persen diantaranya
merupakan angkatan kerja. Sebagian besar dari mereka telah
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 41/201
Profil Pidie Jaya 2009 31
bekerja (95,11 persen) dan sebagian kecil lainnya masih
menganggur (4,89 persen). Angka 71 persen menunjukkan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di kabupaten ini, dimana TPAK
merupakan proporsi penduduk yang bekerja atau menganggurterhadap penduduk usia kerja (15 tahun keatas). Sementara 4,89
persen menggambarkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau
proporsi penduduk yang menganggur terhadap angkatan kerja. Jika
dibandingkan dengan kabupaten lain, TPAK Pidie Jaya berada di
peringkat ketiga teratas, dibawah Kabupaten Aceh Tengah (77,87
persen) dan Kabupaten Bener M eriah (75,25 persen). Sementara
itu TPT Pidie Jaya berada pada peringkat ketiga terendah, juga
setelah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.
Grafik 4.1Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka
di Prov Aceh
Sumber:Badan Pusat Statistik, Sakernas Agt 2007
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 42/201
Profil Pidie Jaya 2009 32
Tabel 4.6Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Tahun 2008
No KecamatanJumlah
Penduduk(Jiwa)
Mata Pencaharian (jiwa)
Petani Nelayan PNSLain-lain
Jumlah
1 Bandar Baru 42,176 24,672 535 502 16,467 42,176
2 Pante Raja 8,106 4,742 470 151 2,743 8,106
3 Trienggadeng 18,523 10,836 360 354 6,973 18,523
4 Meureudu 18,580 10,869 592 476 6,643 18,580
5 Meurah Dua 9,670 5,657 302 180 3,531 9,670
6 U l i m 11,671 6,828 350 270 4,223 11,671
7 Jangka Buya 7,362 4,307 660 92 2,303 7,362
8 Bandar Dua 23,691 13,859 - 483 9,349 23,691
TOTAL 139.779 81.770 3.269 2.508 52.232 139.779
Persentase 100 58,50 2,34 1,79 37,37 100
Sumber: Bappeda Kabupaten Pidie Jaya, Tahun 2008
b.
Upah Minimum Regional
Pendapatan pekerja dalam hal ini dalah upah selalu
mendapat perhatian dari pemerintah, hal ini bisa dilihat dari
kenaikan rata-rata kebutuhan hidup minimum setiap tahunnya yangmengalami kenaikan sepanjang tahun.
Upah Minimum Regional adalah suatu standar minimum
yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk
memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya. Saat ini UMR juga dikenal dengan
istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 43/201
Profil Pidie Jaya 2009 33
biasanya hanya meliputi suatu propinsi. Selain itu setelah otonomi
daerah berlaku penuh, dikenal juga istilah Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK). Upah Minimum Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam tahun 2008 adalah sebesar Rp. 1.200.000.Dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia UMP NAD
merupakan yang tertinggi sementara yang terendah adalah Provinsi
Jawa Tengah sebesar 547.000 rupiah.
3.
PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam
memacu gerak laju pembangunan. Manusia sebagai subjek
pembangunan dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya
memegang peranan sangat penting. Seringkali tingkat pendidikan
seseorang dijadikan dasar untuk menentukan kedudukan seseorang
dalam bidang tugasnya.
Berdasarkan dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun
2007, diperoleh bahwa penduduk Kabupaten Pidie Jaya usia 10
tahun keatas yang belum/tidak tidak tamat SD sebanyak 20,08
persen; tamat SD mencapai 29,02 persen; tamat SLTP mencapai
28,22 persen;tamat SLTA mencapai 18,77 persen;sedangkan yang
menamatkan universitas mencapai 3,91 persen.
Jika dibandingkan dengan kondisi pendidikan penduduk
Provinsi NAD, proporsi penduduk yang belum/tidak menamatkan
sekolah dasar atau menamatkan sekolah dasar hampir sama.
Namun pada kelompok penduduk yang telah menamatkan sekolah
setingkat SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, atau sekolah tinggi,
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 44/201
Profil Pidie Jaya 2009 34
kondisinya berbeda signifikan. Jika pada penduduk Provinsi NAD
secara umum mulai membaik dengan proporsi penduduk yang telah
menamatkan sarjana mencapai 3,60 persen dari total penduduk
usia 10 tahun keatas, di Kabupaten Pidie Jaya baru mencapai 2,01persen. Penduduk NAD yang telah menamatkan diploma mencapai
2,82 persen, sementara di Pidie Jaya baru mencapai 1,90 persen.
Sebaliknya, proporsi penduduk yang menamatkan SLTA di Pidie
Jaya mencapai 28,22 persen, sedangkan di NAD secara keseluruhan
hanya 22,53 persen.
Komposisi jumlah penduduk menurut usia sekolah di
Kabupaten Pidie Jaya tahun 2007 tidak jauh berbeda dengan tahun
sebelumnya, dimana angka partisipasi sekolah semakin menurun
seiring dengan naiknya tingkat kelompok umur. Tercatat APS usia
7-12 tahun sebesar 98,61 persen, usia 13-15 tahun 98,21 persen,
dan usia 16-18 tahun sebesar 68,99 persen. Lebih memprihatinkan
lagi pada penduduk usia 19-24 tahun, hanya 14,37 persen diantara
mereka yang masih bersekolah.
Jika dilihat menurut jenis kelamin, terlihat bahwa tingkat
partisipasi sekolah penduduk perempuan lebih tinggi daripada laki-
laki untuk usia 16-18 tahun dan 19-24 tahun. Pada kelompok umur
7-12 tahun dan 13-15 tahun, tidak berbeda nyata antara laki-laki
dan perempuan. Kenyataan ini menunjukkan bukti bahwa
perempuan kian maju dan berusaha mensejajarkan diri dengan
mitranya kaum laki-laki.`
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 45/201
Profil Pidie Jaya 2009 35
Disamping
pendidikan
formal, di Pidie
Jaya juga
terdapat
pendidikan
dayah atau pesantren yang cukup banyak yang tersebar di seluruh
kecamatan dengan jumlah mencapai 80 buah dengan berbagai tipedari tipe A, B, C, D dan NT dengan jumlah total santri mencapai
3.800 santri sehingga rata-rata tiap dayah dihuni sekitar 47 santri.
Kedepan pendidikan dayah diharapkan lebih mendapat perhatian
serius dari pemerintah untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang berilmu, berakhlak dan beriman sehingga dapat meningkatkan
nilai-nilai agama di tengah-tengah masyarakat.
Tabel 4.7Data Jumlah Sekolah, Guru, Dan Siswa Tahun 2008
JENJANG PENDIDIKANJUMLAHSEKOLAH
JUMLAHSISWA
JUMLAHGURU
PNS/NONPNS
TK/RA 36 1.254 38
SDN/SDS/MI/MIN 114 13.909 728
SMPN/SMPS/MTSN 32 5.208 194
SMA/SMK/MAN/MA 15 10.620 906
Jumlah 197 30.991 1.866
Sumber : Dinas Pendidikan dan Olah Raga 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 46/201
Profil Pidie Jaya 2009 36
Tabel 4.8Jumlah Fasilitas Pendidikan
di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No KecamatanJenjang Pendidikan
TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/MA
1 Bandar Baru 2 30 6 4
2 Pante Raja - 7 2 1
3 Trienggadeng 2 16 3 2
4 Meureudu 5 17 3 2
5 Meurah Dua 2 8 2 1
6 U l i m 3 13 3 1
7 Jangka Buya 1 5 1 -8 Bandar Dua 6 18 5 2
TOTAL 21 114 13
Sumber:Bappeda Pidie Jaya,2008
Tabel 4.9Jumlah Dayah/Pesantren di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No Kecamatan
Dayah/ Pesantren
TipeJumlah
DayahSantri
Jumlah
Santri A B C D NT L P
1 Bandar Baru 1 4 3 5 4 17 704 742 1446
2 Pante Raja - 3 2 2 - 7 145 78 223
3 Trienggadeng 1 1 - - 2 4 89 60 149
4 Meureudu - 2 3 2 3 10 177 2 179
5 Meurah Dua - - 2 2 1 5 33 16 49
6 U l i m 1 4 3 1 1 10 257 199 456
7 Jangka Buya - - 3 1 - 4 54 44 98
8 Bandar Dua 2 1 12 2 6 23 820 380 1200
Jumlah 5 15 28 15 17 80 2.279 1.521 3.800
Sumber:Bappeda Pidie Jaya,2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 47/201
Profil Pidie Jaya 2009 37
4.
Bidang Syariat Islam
Syariat Islam merupakan persoalan utama di Nanggroe
Aceh Darussalam, sehingga persoalan syariat Islma menjadi bagianintegral dalam pelaksanaan Pemerintahan di Aceh. Dengan
pemerlakuan Aceh sebagai Daerah Syariat Islam maka pekerjaan
utama yang perlu disegerakan adalah pembentukan qanun yang
mengatur persoalan syariat.
Persoalan yang perlu dilakukan adalah pelaksanaan syariat
secara utuh. Secara umum masyarakat Pidie Jaya menyikapi
dengan antusian agar pelaksanaan syariat dapat dilaksanakan
secepat mungkin. Ada beberapa daerah yang telah memberlakukan
pelaksanaan sanksi pelanggar syariat.
Pidie Jaya merupakan Kabupaten yang baru mekar,
pelaksanaan sanksi syariat terhadap pelanggar belum berjalan, hal
ini rujukan qanun yang diharapkan untuk dapat melaksanakan
pemberlakuan syariat belum diterbitkan. Persoalan ini yang perlu
menjadi perhatian pihak eksekutif dan legislatif di Kabupaten Pidie
Jaya untuk dapat merampungkan Qanun tersebut meskipun untuk
sementara pemerintah menggunakan Qanun syariat yang telah
ditetapkan oleh pemerintah provinsi NAD.
Sedangkan dalam kegiatan kemasyarakatan yang selama ini
belum tersentuh adalah membudayakan kembali syariat melalui
pelaksanaan shalat jamaah dalam lima waktu shalat. Anjuran ini
berupakan tuntunan agama yang sangat diharapkan dalam Al-quran
dan Al-hadits. Untuk terlaksannya program tersebut berdasarkan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 48/201
Profil Pidie Jaya 2009 38
data fasilitas peribadatan di kabupaten Pidie Jaya sangat
memberikan mendukung untuk terealisasinya syariat islam.
Tabel 4.10Jumlah Fasilitas Tempat Peribadatan
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No Kecamatan MesjidMushalla/
Meunasah
Balai
Pengajian
1 Bandar Baru 16 55 71
2 Panteraja 4 18 233 Trienggadeng 8 52 22
4 Meureudu 10 51 26
5 Meurah Dua 6 23 28
6 Ulim 8 33 25
7 Jangka Buya 3 20 22
8 Bandar Baru 13 78 49
Jumlah 68 330 309
Sumber : Dinas Syariat Islam Kab. Pidie Jaya
5.
PERHUBUNGAN
Keberhasilan pembangunan di suatu daerah biasanyaberdampak pada meningkatnya mobilitas masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya sehingga semakin tinggi tingkat mobilitas
masyarakat di suatu daerah maka semakin meningkat pula
perekonomian daerah tersebut.
Seiring dengan semakin kondusifnya situasi keamanan di Aceh
secara keseluruhan dan di Kabupaten Pidie Jaya pada khususnya,
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 49/201
Profil Pidie Jaya 2009 39
pelayanan perhubungan di Pidie Jaya dituntut untuk bisa lebih cepat
menghadirkan pelayanan perhubungan yang memadai untuk
mendukung pembangunan daerah. Memanfaatkan kondisi geografis
daerah yang sangat menguntungkan, hampir seluruh kecamatan diPidie Jaya dilalui jalan raya Medan-Banda Aceh serta hampir semua
kecamatan memiliki wilayah pantai, maka Pidie Jaya sangat
potensial untuk mengembangkan layanan perhubungan darat
maupun perhubungan laut.
Kendala yang ada di Pidie Jaya saat ini belum tersedia unit
terminal transportasi darat baik yang bertipe C, B maupun A, oleh
karena itu setelah pemekaran Pidie Jaya berencana akan
membangunan sebuah terminal yang nantinya dapat menjadi
sarana transit yang utama di kawasan jalur Medan-Banda Aceh.
Untuk perhubungan laut kedepan diharapkan ada layanan jalur
perintis transportasi laut yang dapat menghubungkan Pidie Jaya
dan sekitarnya ke daerah-daerah lain seperti Medan, Banda Aceh
maupun ke Sabang karena tingkat efisiensi waktu tempuh yang
lebih cepat bila melalui jalur laut.
Selain itu dalam menghadapi era globalisasi dimana teknologi
informasi telah berkembang begitu cepat membawa dampak yang
positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat. Dalam hal ini
Pidie Jaya terus berbenah diri dengan memberikan layanan
informasi dan telekomunikasi yang memadai bagi masyarakat. Hal
ini ditandai semakin banyaknya masyarakat di Pidie Jaya yang
memiliki alat komunikasi baik melalui telpon kabel maupun telpon
selular dimana hampir 60 persen dari seluruh penduduk di Pidie
Jaya telah terlayani jasa telekomunikasi dengan baik.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 50/201
Profil Pidie Jaya 2009 40
Berkembangnya telekomunikasi di Pidie Jaya juga ditandai semakin
bertambahnya layanan jasa telepon selular yang menambah
BTSnya di wilayah Pidie Jaya.
6.
KESEHATAN
Salah satu indikator kesejahteraan masyarat yang vital adalah
kesehatan. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan
dengan tersedianya pelayanan kesehatan yang mudah, merata dan
murah pada semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat yangkurang mampu. Pelayanan kesehatan yang memadai harus
didukung dengan sarana dan prasarana yang seimbang dengan
kebutuhan masyarakat.
Pidie Jaya sejak pemekaran dari Kabupaten induk terus
berbenah diri dalam hal kesehatan. Hal ini dilakukan mengingat
Kabupaten Pidie Jaya masih sangat tertinggal dalam hal pelayanan
kesehatan yang memadai bagi segenap masyarakat. Meskipun
sudah banyak fasilitas kesehatan yang telah terbangun berkat
bantuan dana dari NGO-NGO asing baik berupa puskesmas maupun
puskesmas pembantu namun masih jauh dianggap mencukupi
mengingat masih banyak dibutuhkan beberapa puskesmas maupun
pustu di Pidie Jaya dan yang lebih utama yaitu pembangunan
Rumah Sakit rujukan yang sampai saat ini belum terwujud.
Pembangunan di bidang kesehatan di Pidie Jaya kedepan diarahkan
pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan pada puskesmas-
puskesmas serta mewujudkan pembangunan Rumah Sakit Umum
yang sampai sekarang belum ada di Kabupaten Pidie Jaya.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 51/201
Profil Pidie Jaya 2009 41
Fasilitas kesehatan yang telah tersedia di Pidie Jaya sampai
tahun 2008 yaitu puskesmas sebanyak 9 unit, puskesmas pembantu
sebanyak 21 unit dan puskesdes sebanyak 39 unit. Seagaimana
tampak pada tabel di bawah ini:
Sumber ; Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya Tahun 2008
Dilihat dari kondisi paramedis di Pidie Jaya menunjukkan
bahwa Kabupaten Pidie Jaya sangat membutuhkan tenaga dokter
spesialis yang sampai saat ini belum tersedia seorangpun tenaga
specialis. Tenaga kesehatan terbanyak berasal dari tenaga bidan
yaitu 71 orang, 51 orang perawat, ahli gizi 15 orang analis 14 orang,
ahli kesehatan lingkungan 14 orang dan dokter umum sebanyak 12
orang yang tersebar dibeberapa Puskesmas, sedangkan perawat gigi
6 orang dan dokter gigi hanya satu orang.
Tabel 4.11Fasilitas Kesehatan
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007
Nama Fasilitas Jumlahunit
Kondisi Jlh KondisiB RR RB ideal
Rumah sakit Umumbelumada
- - - Tipe B
Rumah sakit ibu dan Anak
- - - -
Puskesmas 9 3 4 2
Pustu 21 10 5 7 Ideal nya 34 unit
Poskesdes 39 39 - -Idealnya 222Unit
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 52/201
Profil Pidie Jaya 2009 42
Tabel 4.12Kondisi Tenaga Medis Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007
NO Kecamatan
Jlh Tenaga Medis berdasarkan Tugas/Profesi
Dokter
Spesialis
Dokter
Umum
DokterGigi
Bidan
Analis
AhliGizi
Ahli
Kes.Lingk
Perawat
Gii
Perawat
1 Bandar Baru 0 2 15 2 2 18
2 Panteraja 0 1 3 1 3
3 Trienggadeng 0 1 8 2 1 2 1 3
4 Meureudu 0 2 17 4 1 2 8
5 Meurah Dua 0 4 1 1 2
6 Ulim 0 1 8 2 3 8
7 Bandar Dua 0 3 1 12 4 2 4 3 6
8 Jangka Buya 0 2 4 1 3
Jumlah 0 12 1 71 14 5 14 6 51
Sumber ; Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 53/201
Profil Pidie Jaya 2009 43
BAB V
PEREKONOMIAN DAERAH
Profil perekonomian Pidie Jaya dikaji dari tingkat pertumbuhandan struktur ekonominya. Indikator yang dipakai untuk mengetahui
profil tersebut adalah perkembangan nilai PDRB (Produk Domestik
Regional Bruto) dan sumbangan setiap sektor terhadap nilai PDRB
tersebut.
Adapun indikator yang dipakai untuk mengetahui laju
pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan nilai PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto) atas dasar harga konstan, karena pengaruh
inflasi telah ditiadakan. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang
merupakan indikator dari pencapaian kinerja perekonomian di suatu
wilayah menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas kegiatan
perekonomian yang cukup berarti. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh
meningkatnya PDRB dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pidie Jaya yang ditunjuk oleh
PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 selama kurun waktu tahun
2001-2007 menunjukkan perkembangan yang fluktuatif dari tahun ke
tahun. Pada Tahun 2001 perekonomian Pidie Jaya tumbuh 5,59 persen
dibandingkan tahun 2000. Tahun 2002 perekonomian Pidie Jaya
tumbuh 2,63 persen, pada tahun 2003 pertumbuhan melambat menjadi
2,37 dan kemudian terjadi peningkatan kembali pada tahun 2004
menjadi 2,78 persen. Pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi menjadi
melambat 2,32 persen dan kembali meningkat pada tahun 2006 sebesar
3,06 persen kemudian pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi menjdi
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 54/201
Profil Pidie Jaya 2009 44
melambat kembali yaitu sebesar 2,93 persen. Secara sektoral
pertumbuhan sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif.
PDRB menurut lapangan usaha dibagi menjadi sembilan sektor,
dan masing-masing sektor dirinci menjadi subsektor. Pemecahan
menjadi subsektor ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) 2000.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 55/201
Profil Pidie Jaya 2009 45
Tabel 5.1Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 – 2006 (Jutaan Rupiah) *)
No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 2 3 4 5 6 7 8 9I
PERTANIAN 287,737.30 293,817.44 301,911.34 308,500.69 317,002.41 324,625.19 332,118.02a. Tanaman Bahan
Makanan 125,213.92 126,513.61 128,822.97 131,270.70 140,259.29 143,786.78 144,376.83b. TanamanPerkebunan 29,681.80 30,014.28 30,406.95 30,853.01 32,347.04 33,089.00 33,757.85
c. Peternakan 92,749.36 96,640.55 101,361.36 103,439.61 100,456.95 103,162.27 107,563.14
d. Kehutanan 131.08 126.78 122.36 124.79 122.35 111.36 105.96
e. Perikanan 39,961.14 40,522.22 41,197.70 42,812.58 43,816.78 44,475.78 46,314.24
IIPERTAMBANGAN DANPENGGALIAN 2,858.77 2,923.58 2,992.09 3,079.07 3,230.40 3,305.85 3,557.95a. PertambanganMinyak dan Gas - - - - -
-
b. Penggalian danPenggaraman 2,858.77 2,923.58 2,992.09 3,079.07 3,230.40 3,305.85 3,557.95
IIIINDUSTRIPENGOLAHAN 20,991.50 21,485.92 22,061.37 22,598.88 23,078.04 23,424.29 23,953.39
a.Industri Migas - - - - - - -
b.Industri tanpaMigas 20,991.50 21,485.92 22,061.37 22,598.88 23,078.04 23,424.29 23,953.39
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 56/201
Profil Pidie Jaya 2009 46
No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 2 3 4 5 6 7 8 9
IVLISTRIK DAN AIRMINUM 1,099.91 1,112.79 1,129.70 1,167.90 1,230.78 1,152.23 1,181.39a. Listrik
1,099.91 1,112.79 1,129.70 1,167.90 1,230.78 1,152.23 1,181.39
b. Air Minum - - - - - - -
V BANGUNAN /KONSTRUKSI 12,055.93 12,275.10 12,525.57 12,955.52 13,525.56 14,193.69 15,208.82
VI PERDAGANGAN,HOTEL DANRESTORAN 31,812.53 34,018.83 34,742.43 35,836.42 36,946.65 37,926.08 38,924.10
a. Perdagangan 26,570.05 28,721.08 29,396.86 30,202.50 31,052.62 31,690.48 32,599.35
b. Hotel 86.79 88.77 91.12 90.10 92.42 96.25 98.85c. restoran/RumahMakan 5,155.69 5,208.98 5,254.45 5,543.82 5,801.61 6,139.35 6,225.90
VII PENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI 15,580.36 16,068.00 16,439.63 16,724.56 17,334.32 18,323.75 18,937.19a. Pengangkutan jalanraya (darat) 12,333.74 12,583.18 12,890.94 13,014.52 13,464.90 14,165.14 14,666.59b. Pengangkutan laut,sungai dan danau - - - - - -
-
c. Pengangkutan
Udara - - - - - -
-
d. Jasa penunjang Angkutan 25.77 26.35 27.32 27.87 28.53 29.43 29.93
e. Komunikasi 3,220.85 3,458.47 3,521.37 3,682.17 3,840.89 4,129.18 4,240.67
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 57/201
Profil Pidie Jaya 2009 47
No Lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 2 3 4 5 6 7 8 9 VIII KEUANGAN,
PERSEWAAN DANJASA PERUSAHAAN 3,992.82 4,177.13 4,234.77 4,460.23 4,417.83 4,665.02 4,914.22
a. Bank 603.31 726.26 736.16 880.76 992.99 1,139.35 1,307.91b.Lembaga KeuanganTanpa Bank 396.36 426.49 438.15 439.80 459.09 488.79 493.97c.Jasa Penunjang
Keuangan - - - - - -
-
d. Sewa Bangunan 2,904.22 2,935.48 2,969.14 3,048.41 2,872.66 2,940.01 3,012.63
e. Jasa Perusahaan 88.93 88.90 91.32 91.26 93.09 96.87 99.71IX
JASA - JASA 11,928.33 12,228.99 12,557.04 12,947.54 13,112.78 13,510.68 13,980.94a. pemerintahanUmum 7,345.34 7,539.76 7,782.37 8,008.33 8,279.49 8,566.79 8,971.14b. SosialKemasyarakatan 2,901.06 2,967.72 3,019.94 3,145.85 3,092.05 3,160.92 3,202.33c. Hiburan, Rekreasidan Kebudayaan 240.92 246.83 253.00 261.90 248.89 256.05 261.61d. Perorangan danRumah Tangga 1,441.01 1,474.68 1,501.73 1,531.46 1,492.35 1,526.92 1,545.86
P D R B K O NS T A N 388,057.45 398,107.78 408,593.94 418,270.81 429,878.77 441,126.78 452,776.02
Sumber: PDRB Kab Pidie Jaya 2000-2006, BPS Provinsi NAD, Tahun 2008*) angka sementara
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 58/201
Profil Pidie Jaya 2009 48
GRAFIK 5.1.PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN
KABUPATEN PIDIE JAYA
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 59/201
Profil Pidie Jaya 2009 49
-
10,000.00
20,000.00
30,000.00
40,000.00
50,000.00
60,000.00
70,000.00
80,000.00
90,000.00
Lapangan Usaha
PERTANIAN
PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIANINDUSTRI PENGOLAHAN
LISTRIK DAN AIR MINUM
BANGUNAN /KONSTRUKSI
PERDAGANGAN, HOTEL
DAN RESTORANPENGANGKUTAN DAN
KOMUNIKASIKEUANGAN, PERSEWAAN
DAN JASA PERUSAHAANJASA - JASA
Grafik 5.2
PDRB Atas Dasar Harga KonstanMenurut Sektor Ekonomi Kab. Pidie Jaya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 60/201
Profil Pidie Jaya 2009 50
1.
Sektor Pertanian
Mengingat sebagian besar wilayah Kabupaten Pidie Jaya berupa
lahan pertanian maka saat ini dan masa yang akan datang sektor iniakan menjadi salah satu sektor unggulan yang dapat dikembangkan
yang nantinya dapat menjadi salah satu pemasukan bagi PAD dan
dengan sendirinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
Kabupataen Pidie Jaya.
Sektor
pertanian
merupakan
sektor
penyumbang
terbesar
terhadap
pembentukan
PDRB
Kabupaten Pidie Jaya, untuk itu perlu dilakukan analisis untuk
mengetahui komoditi unggulan yang ada di Kabupaten Pidie Jaya
sehingga nantinya di ketahui kecamatan-kecamatan mana saja yang
menjadi basis pertanian. Sektor pertanian terdiri dari beberapasubsektor, diantaranya adalah tanaman bahan makanan yang terdiri
atas padi dan palawija, perkebunan, peternakan, perikanan serta
kehutanan.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 61/201
Profil Pidie Jaya 2009 51
a. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan
Luas lahan sawah di Kabupaten Pidie Jaya 7.997 Ha, dengan sistem
pengairan didominasi oleh sistem pengairan setengah teknis yaitu
3.850 Ha, sisanya menggunakan sistem pengairan teknis, sederhana,serta sistem pengairan tadah hujan. Pada umumnya petani di
Kabupaten Pidie Jaya menggunakan pola tanam 2 kali dalam setahun
yaitu seluas 4.782 Ha, dan sisanya seluas 3.215 menggunakan pola
tanam 1 kali setahun. Dengan luas lahan 7997 Ha padi yang dapat
dihasilkan oleh petani di Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 54.247 Ton
atau rata-rata sebanyak 6,74 Ton/Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut.
Tanaman palawija terdiri dari beberapa jenis komoditi bahan
makanan selain padi seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang
kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Tanaman palawija yang paling
banyak ditanami oleh petani adalah kacang kedelai 2110 Ha, kecamatan
yang menanam kacang hijau paling luas yaitu Kecamatan Meureudu
seluas 764 Ha, di ikuti oleh Kecamatan Bandar Dua seluas 750 Ha, dan
kecamatan yang menanam kacang kedelai paling sedikit adalah
Kecamatan Ulim dan Kecamatan Meurah Dua. Tanaman palawija kedua
yang paling banyak ditanami petani adalah jenis kacang tanah yaitu
seluas 455 Ha. Jenis tanaman kacang tanah ini paling banyak ditanam
di Kecamatan Trienggadeng 180 Ha, kemudian diikuti Kecamatan
Panteraja dan Kecamatan Bandar Dua. Tanaman palawija jenis ubi jala
merupakan tanaman yang sedikit ditanami oleh petani, hanya
Kecamatan Jangka Buya yang menanam ubi jalar seluas 2 Ha. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 62/201
Profil Pidie Jaya 2009 52
Tabel 5.2
Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, Konsumsi Dan
Surplus Padi Sawah Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2008 (Mt 2007 Dan 2007/2008)
No KecamatanLUAS
SAWAH
Luas Tanam Padi(Ha)
JumlahPanen(Ha)
Produktivitas MT2007,
2007/200
8 (Ton)
Produksi(Ton) MT
2007,2007/2008
Penduduk(Jiwa)
Konsumsi(Ton)Tahun2008
Surplus(Ton)Tahun2008
MT 2007
MT
2007/20081 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR BARU 1.365,00 1.089,00 1.365,00 2.454,00 6,8 16.687,20 42.176 8.435,00 8.252,00
2 PANTERAJA 222,25 222,25 222,00 6,8 1.511,30 8.106 1.621,00 -109,90
3 TRIENGGADENG 1.376,00 542,00 1.376,00 1.918,00 6,8 13.042,40 18.523 3.705,00 9.337,80
4 MEUREUDU 1.100,00 1.085,00 1.097,00 2.182,00 6,8 14.837,60 18.580 3.716,00 11.121,60
5 MEURAH DUA 650,00 637,00 650,00 1.287,00 6,8 8.751,60 9.670 1.934,00 6.817,60
6 ULIM 1.002,00 992,00 1.002,00 1.994,00 6,8 13.559,20 11.671 2.334,00 11.225,00
7 JANGKA BUYA 466,00 458,00 465,00 923,00 6,8 6.276,40 7.362 1.472,00 4.804,00
8 BANDAR DUA 1.834,00 1.805,00 1.832,00 3.637,00 6,8 24.731.60 23.691 4.738,00 19.993,40
JUMLAH 8.015,25 6.608,00 8.009,25 14.617,00 - 74.665,70 139.779 27.955,00 71.441,50
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 63/201
Profil Pidie Jaya 2009 53
Tabel 5.3Perkembangan Surplus Tanaman Pangan Kabupaten Pidie Jaya 2008
No Kecamatan
Luas Tanam (Ha) Produksi (Ton)Penduduk
(Jiwa)
Konsumsi (Ton) Surplus (Ton) LuasBaku
Sawah(Ha)
Padi Kedele Jagung Padi Kedele Jagung Padi Kedele Jagung Padi Kedele Jagung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Bandar Baru 2454 450 75 16687 810 412.5 42176 8435 23 5 8252 787 407.5 1365
2 Pante Raja 222.5 125 50 1513 225 275 8106 1621 16 - -108 209 275 222.25
3 Trienggadeng 1918 1250 125 13042 2250 687.5 18523 3705 21 - 9338 2229 687.5 1376
4 Meureudu 2182 450 53 14838 810 291.5 18580 3716 26 - 11122 784 291.5 1100
5 Meurah Dua 1287 75 25 8752 135 1375.5 9670 1934 18 - 6818 117 136.5 650
6 Ulim 1994 40 40 13559 72 220 11671 2334 20 - 11225 52 220 1002
7 Jangka Buya 923 42 25 6276 75.6 137.5 7362 1472 16 - 4804 59.6 137.5 466
8 Bandar Dua 3637 525 65 24732 945 357.5 23691 4738 42 15 19993 903 357.5 1834
Jumlah 14618 2957 458 99399 5323 3757 139779 27956 182 20 71443 5140.6 2513 8015.25
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 64/201
Profil Pidie Jaya 2009 54
Tabel 5.4Luas Tanaman Palawija di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2006
No Kecamatan
Tanaman Palawija
Kacang Tanah Kacang Hijau Kacang Kedelai Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar
LuasTanam
(Ha)
(%)Luas
Tanam
(Ha)
(%)Luas
Tanam
(Ha)
(%)Luas
Tanam
(Ha)
(%)Luas
Tanam
(Ha)
(%)Luas
Tanam
(Ha)
(%)
1 Bandar Baru 16 3.52 8 30.77 235 11.14 4 2.80 13 15.29 - -
2 Pante Raja 100 21.98 - - 65 3.08 0.00 8 9.41 - -
3 Trienggadeng 180 39.56 - - 100 4.74 9 6.29 2 2.35 - -
4 Meureudu 71 15.60 12 46.15 764 36.21 46 32.17 14 16.47 - -
5 Meurah Dua 8 1.76 - - 1 0.05 13 9.09 12 14.12 - -
6 U l i m - - - - - - - - 6 7.06 - -
7 Bandar Dua 80 17.58 4 15.38 750 35.55 60 41.96 26 30.59 - -
8 Jangka Buya 0.00 2 7.69 195 9.24 11 7.69 4 4.71 2 100
Jumlah 455 100 26 100 2110 100 143 100 85 100 2 100
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 65/201
Profil Pidie Jaya 2009 55
Tabel 5.5Produksi Tanaman Palawija di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2006
No Kecamatan
Produksi Palawija
Kacang Tanah Kacang HijauKacangKedelai
Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar
Prod.
(Ton) (%)
Prod.
(Ton) (%)
Prod.
(Ton) (%)
Prod.
(Ton) (%)
Prod.
(Ton) (%)
Prod.
(Ton) (%)
1 Bandar Baru 43 3.93 10 43.48 415 11.74 22 10.38 180 18.75 - -
2 Pante Raja 284 25.94 - 0.00 111 3.14 - 0.00 120 12.50 - -
3 Trienggadeng 473 43.20 - 0.00 9 0.25 18 8.49 30 3.13 - -
4 Meureudu 65 5.94 3 13.04 1,316 37.23 142 66.98 75 7.81 - -
5 Meurah Dua 14 1.28 - 0.00 2 0.06 30 14.15 150 15.63 - -
6 U l i m - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 90 9.38 - -
7 Bandar Dua 216 19.73 7 30.43 1,350 38.19 - 0.00 255 26.56 - -
8 Jangka Buya 0.00 3 13.04 332 9.39 - 0.00 60 6.25 - -
Jumlah 1,095 100 23 100 3,535 100 212 100 960 100 0 0
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 66/201
Profil Pidie Jaya 200956
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa produksi tanaman palawija
yang paling banyak menghasilkan adalah tanaman palawija jenis kacang
kedelai sebanyak 3.535 ton, diikuti oleh kacang tanah 1095 ton, ubi
kayu 960 ton dan jagung 212 ton. Sementara untuk kacang hijaumenghasilkan 23 ton dan ubi jalur belum diketahui jumlah produksinya.
Kecamatan Bandar Dua dan Kecamatan Meureudu merupakan penghasil
terbesar tanaman kacang kedelai dengan hasil panen 1.350 ton dan
1.316 ton. Tanaman kacang tanah paling banyak dihasilkan di
Kecamatan Trienggadeng dan Kecamatan Panteraja yaitu 473 ton dan
284 ton. Untuk tanaman jagung Kecamatan Meureudu mengahasilkan
142 ton atau yang paling besar dibandingkan dengan kecamatan
lainnya. Produksi ubi kayu paling banyak dihasilkan di Kecamatan
Bandar Dua dan Kecamatan Bandar Baru sebanyak 255 ton dan 180
ton.
Sektor pertanian mencakup subsektor tanaman bahan makanan,
tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan, dan
perikanan. Peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
Kabupaten Pidie masih cukup dominan, walaupun menunjukkan
penurunan dari tahun ke tahun hingga tahun 2007. pada tahun 2000
peranan sektor ini mencapai 74,15 persen, pada tahun 2001 hingga
2007 sektor ini mengalami penurunan yang masing-masing sebesar
73,76 persen dan 73,33 persen.
Dari kelima subsektor yang termasuk dalam sektor
pertanian, subsektor yang paling besar menyumbangkan peranannya
terhadap perekonomian Kabupaten Pidie Jaya adalah subsektor
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 67/201
Profil Pidie Jaya 200957
tanaman bahan makanan yang mencakup komoditas padi, jagung,
ketela, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan pada tahun 2007
mencapai 31,11 persen atau sedikit menurun dari tahun 2006 sebesar
32,12 persen dan subsektor peternakan yang menyumbangkanterhadap perekonomian Pidie Jaya hingga mencapai 21,50 persen pada
tahun 2007, walaupun mengalami penurunan dibandingkan pada tahun
2006 mencapai 22,18 persen.
b.
Sub Sektor Perkebunan
Luas areal perkebunan di Kabupaten Pidie Jaya terjadi penurunan
dari 10.627 Ha pada tahun 2004 menjadi 10.480 Ha pada tahun 2007,
yang ditanami berbagai jenis komoditi, dengan jumlah petani 17.086 kk.
Dari 20 komoditi yang ditanam, beberapa diantaranya merupakan
komoditi yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki
nilai jual yang tinggi baik didalam negeri maupun diluat negeri.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 68/201
Profil Pidie Jaya 200958
Bila dilihat pada tabel 4.14 dan 4.15 dibawah ini, kakao
merupakan komoditi unggulan di Pidie Jaya yang memiliki produktivitas
cukup tinggi dengan luas areal mencapai 4.130 ha dengan produksi
2.405 ton pertahun dan menyerap tenaga kerja mencapai 5.629 petani,dengan kata lain kakao merupakan salah satu komoditi yang paling
banyak di tanami oleh petani di Pidie Jaya. Selain itu ada juga beberapa
komoditi lain yang ditanami oleh petani seperti pinang, kelapa dalam,
kemiri, kopi dan lainnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 69/201
Profil Pidie Jaya 200959
Tabel 5.6Luas Areal, Produksi dan Jumlah Petani Perkebunan Rakyat
di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007
No KomoditiLuas Areal
(Ha)Produksi
(Ton)Produktivitas
(kg/Ha)Jumlah Petani
(KK)Bentuk Produksi
1 Karet 7 4 500 12 Karet Kering2 Kelapa Dalam 3115 2.116 690 5.462 Kopra3 Kelapa Hibrida 127 61 508 200 Kopra
4 Kelapa Sawit 26 4 550 19 T B S5 Kopi 307 93 360 429 Kopi Beras6 Cengkeh 39 1 133 149 Bunga Kering7 Pala 41 10 250 99 Biji Pala Kering8 Pinang 1.311 363 950 2.008 Biji Pinang9 Kapuk/Randu 124 39 370 748 Serat Berbiji10 Kakao 4.130 2.405 921.5 5.629 Biji Kering11 Jambu Mete 14 - 150 78 Gelondong Mete12 Kemiri 720 265 403 835 Biji Kering13 Lada 56 8 333 96 Lada Kering14 Sagu 315 78 640 801 Tepung Sagu15 Aren 28 6 300 125 Gula Merah16 Nilam 15 - 87.5 62 Minyak Nilam17 Tembakau 30 14 850 82 Daun Kering
18 Tebu 27 5 330 110 Gula Hablur19 Kunyit 35 103 7.750 98 Rimpang Basah20 Jahe 13 40 800 44 Rimpang Basah
JUMLAH 10.480 5.615 16.876 17.086
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 70/201
Profil Pidie Jaya 200960
Tabel 5.7Produksi Perkebunan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007
No Kecamatan
Produksi Perkebunan (Ton)Jumlah
K e l a p a D a l a m
K e l a p a H i d b r i d a
K e l a p a S a w i t
K o p i
C e n g k e h
P a l a
P i n a n g
K a p u k / R a n d u
K a k o
K e m i r i
L a d a
S a g u
A r e n
T e m b a k a u
T e b u
K u n y i t
J a h e
K a r e t
1 Bandar Baru490 6 11 11 - 4 70 8 896 145 6 20 1
10
- 36 24 - 1738
2 Meureudu 339 7 21 21 - 2 76 7 273 34 4 21 1 - 1 14 16 3 840
3 Trienggadeng 356 4 9 9 - 2 48 3 892 48 5 11 1 - 1 15 - 1404
4 Bandar Dua 452 15 23 23 - 1 81 11 224 10 9 1 2 2 38 - 1 893
5 Ulim 480 3 29 29 1 1 83 10 111 28 17 2 2 1 - - - 797
6 Panteraja - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Jangka Buya - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Meurah Dua - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah2117 35 93 93 1 10
358
39 2396 265 15 78 614
5 103 40 4 5672
Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 71/201
Profil Pidie Jaya 2009 61
c. Sub Sektor Kehutanan
Hutan merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional,
perlu dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat.
Paradigma pembangunan kehutanan harus mulai dirubah dari hanyapemanfaatan kayu kepada pemanfaatan sumber daya hutan secara
menyeluruh seperti fungsi hutan sebagai hutan produksi, hutan lindung,
hutan wisata dan hutan konservasi yang diarahkan untuk menjamin
kelangsungan ketersedian hasil hutan bagi pengoperasian industri,
perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, penciptaan
pendapatan daerah, plasma nutfah dan kesuburan tanah.
Kawasan hutan lindung merupakan kawasan hutan yang karena
keadaan sifatnya diperuntukan guna pengaturan tata air, pencegahan
bencana banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah. Kriteria
hutan lindung;
a.
kawasan hutan yang telah ditetapkan sebagai hutan lindung,
b.
kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lereng > 65%,
c. kawasan hutan yang mempunyai ketinggian >2000m dpl,
d. kawasan yang memiliki ketinggian >2000 dan kelerangan >40%.
Dalam rangka mengendalikan dengan areal peruntukan pada
kawasan hutan lindung dikenakan ketentuan:
a.
tidak diijinkan melakukan pemanfaatan ruang yang mengubah
bentang alam, mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi
hidro-orologis serta kelestarian flora dan fauna,
b.
pemanfaatan diijinkan apabila dilakukan kepentingan ilmu
pengetahuan, penyelidikan serta bagi kepentingan nasional dan
hajat hidup orang banyak serta dapat menjaga keaslian bentang
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 72/201
Profil Pidie Jaya 2009 62
alam, kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologis, serta
kelestarian flora dan fauna.
Kawasan-kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan
hutan lindung di Kabupaten Pidie Jaya tersebar di Kecamatan bandarDua, Kecamatan Meurah Dua, Kecamatan Meureudu, dan Kecamatan
Bandar Baru.
Kawasan hutan lindung yang ditetapkan sementara sebagai
HPT (Hutan Produksi Terbatas) di Kabupaten Pidie Jaya merupakan
kawasan lindung yang ditetapkan dalam peta Lampiran Surat Keputusan
Gubernur NAD No. 19 Tahun 1999 tentang Penyusunan Fungsi Hutan di
Provinsi NAD, serta berdasarkan kriteria kawasan lindung. Kawasan
lindung HPT ini terletak di Kecamatan Bandar Dua, Kecamatan Meurah
Dua, Kecamatan Meureudu, dan Kecamatan Bandar Baru.
Luas wilayah hutan lindung di Kabupaten Pidie Jaya mencapai
49.267,11 ha, hutan produksi mencapai 44.736,60 ha, hutan rakyat
mencapai 140 ha dan pemanfaatan lainnya 41.230 ha.
Tabel 5.8Luas Kawasan Hutan di Pidie Jaya
No Pemanfaatan Hutan Luas Area (ha)
1 Hutan lindung 49.267,11
2 Hutan produksi 44.736,60
3 Hutan rakyat 140
4 Hutan lainnya 41.230,00
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 73/201
Profil Pidie Jaya 2009 63
Peta Areal Hutan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 74/201
Profil Pidie Jaya 2009 64
d. Sub Sektor Peternakan
Kegiatan sektor peternakan sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan lahan gembalaan sebagai tempat habitat hewan
ternak tersebut. Kabupaten Pidie Jaya memiliki potensi yang sangatbesar untuk mengembangkan budidaya peternakan, sehingga
nantinya dapat memenuhi kebutuhan daging di Kabupaten Pidie
Jaya maupun di ekspor keluar Kabupaten Pidie Jaya.
Secara keseluruhan jumlah ternak di Kabupaten Pidie Jaya
953.466 ekor, jenis ternak yang dibudidayakan didominasi jenis
ayam buras berjumlah 778.794 ekor atau 81,68%, hal ini dapat
dimengerti mengingat daging ayam lebih murah daripada
daging sapi
ataupun
daging
kambing
sehingga
masyarakat
lebih
memilih
daging
ayam
karena harganya yang murah. Kemudian ternak jenis itik/bebek
berada di urutan kedua berjumlah 91.207 ekor atau 9,57%, diikuti
kemudian oleh jenis ternak sapi, kambing, kerbau dan ayam boiler
serta domba. Lihat tabel 4.16 berikut.
Peternakan Kerbau di Pidie Jaya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 75/201
Profil Pidie Jaya 2009 65
Usaha peternakan daging di Kabupaten Pidie Jaya secara
keseluruhan mengahasilkan produksi daging sebesar 186673 kg
daging yang berasal dari jenis ternak ayam buras 96.706 kg atau
51,81% dari total produksi daging, daging sapi 66.015 kg(35,36%), daging kerbau 48.480 kg (25,97), daging kambing
30.780 kg (16,49), daging itik/bebek 16.411 kg (8,79%) dan ayam
boiler 2.833 kg (1,52%) serta daging domba 40 kg (0.02%).
Peternakan-peternakan tersebut menyebar diseluruh Kecamatan
yang ada di Kabupaten Pidie Jaya. Lebih jelasnya lihat tabel 4.17.
Peternakan Sapi di Pidie Jaya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 76/201
Profil Pidie Jaya 2009 66
Tabel 5.9Banyaknya Populasi Ternak di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007
No. KecamatanSapi
(ekor)
Kerbau
(ekor)
Kambing
(ekor)
Domba
(ekor)
Ayam
Buras
(ekor)
Ayam
Boiler
(ekor)
Itik
(ekor)
Jumlah
(ekor)
1 Bandar Baru 3.605 2.845 5.107 80 102.210 1.500 9.686 125.033
2 Pante Raja 5.421 2.270 3.856 144 147.602 - 18.326 177.619
3 Trienggadeng 2.866 1.641 1.340 75 57.408 - 7.215 70.545
4 Meureudu 1.645 1.176 1.325 37 102.556 - 5.665 112.404
5 Meurah Dua 3.833 2.743 3.367 100 122.045 10.000 13.196 155.284
6 U l i m 2.841 3.927 2.543 87 98.321 - 4.337 112.056
7 Jangka Buya 2.693 1.721 2.749 25 46.199 1.500 15.119 70.006
8 Bandar Dua 4.489 2.335 3.524 55 102.453 - 17.663 130.519
Jumlah 27.393 18.658 23.811 603 778.794 13.000 91.207 953.466
Persentase (%) 2.87 1.96 2.50 0.06 81.68 1.36 9.57 100
Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 77/201
Profil Pidie Jaya 2009 67
Tabel 5.10Banyaknya Produksi Daging dirinci Per Kecamatan
di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2007
No. KecamatanSapi
(kg)
Kerbau
(kg)
Kambing
(kg)
Domba
(kg)
Ayam
Buras
(kg)
Ayam
Boiler
(kg)
Itik
(kg)
Jumlah
(kg)
1 Bandar Baru 10.674 8.800 4.360 20 5.061 2.318 1.540 18751
2 Pante Raja 9.525 10.240 4.880 20 7.463 515 2.909 21944
3 Trienggadeng 1.642 3.200 2.430 - 8.175 - 2.849 12941
4 Meureudu 5.748 3.200 4.220 - 21.214 - 900 28316
5 Meurah Dua 14.287 5.600 4.260 - 37.351 - 2.098 54218
6 U l i m 7.554 4.480 3.960 - 6.191 - 993 15582
7 Jangka Buya 10.838 9.920 3.260 - 5.562 - 2.405 20123
8 Bandar Dua 5.747 3.040 3.410 - 5.689 - 2.717 14798
Jumlah 66.015 48.480 30.780 40 96.706 2.833 16.411 186.673
Persentase (%) 35.36 25.97 16.49 0.02 51.81 1.52 8.79 100
Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 78/201
Profil Pidie Jaya 2009 68
Tabel 5.11Hewan Ternak Unggulan Tiap Kecamatan
Di Kabupaten Pidie Jaya
No. Kecamatan Jenis Tanaman
1 Bandar BaruSapi, kambing, domba dan ayam
boiler
2 Pante RajaSapi, kerbau, kambing, domba, ayam
boiler dan itik.
3 Trienggadeng Kambing, ayam buras dan itik.
4 Meureudu Ayam buras
5 Meurah Dua Ayam buras
6 U l i m Sapi, kerbau dan kambing.
7 Bandar Dua Sapi, kerbau, kambing dan itik
8 Jangka Buya Sapi, kerbau dan itik.
e.
Sub Sektor Perikanan
Sektor perikanan di Kabupaten Pidie
Jaya diharapkan menjadi komoditi
unggulan bagi pertumbuhan ekonomi
baik dari sektor perikanan tangkap/laut
maupun dari sektor perikanan
darat/tambak, mengingat posisi
geografis Kabupaten Pidie Jaya yang
memiliki wilayah perairan laut yang
cukup luas. Potensi perikanan
tangkap/laut pada tahun 2008 mencapai
4,604 ton pertahun.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 79/201
Profil Pidie Jaya 2009 69
Diantara jenis ikan tangkap yang paling potensial diantaranya jenis
ikan tuna dengan hasil tangkapan mencapai 958 ton pertahun, ikan
cakalang 816 ton pertahun dan ikan tongkol mencapai 664 ton
pertahun. Kegiatan perikanan tangkap di Pidie Jaya didukung masih
banyak mengalami kendala khususnya ketiadaan tempat penyimpanan
sementara (freezer ) hasil tangkap para nelayan sehingga selama ini
nelayan hanya mampu menangkap ikan hanya sebatas untuk beberapa
hari keperluan saja untuk dikonsumsi di wilayah Pidie Jaya sendiri atau
di bawa ke luar daerah seperti Medan dan Banda Aceh.
Perikanan darat merupakan kegiatan yang memanfaatkan lahan
tambak sebagai tempat budidaya ikan tersebut. Budidayanya juga
dibedakan atas budidaya air payau dan budidaya air tawar. Di
Kabupaten Pidie Jaya seluruh kecamatan memiliki tambak dan
membudidayakan jenis ikan air payau, hal ini karena seluruh kecamatan
yang ada di Kabupaten Pidie Jaya berbatasan langsung dengan Selat
Malaka. Luas areal yang digunakan untuk budidaya air payau di
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 80/201
Profil Pidie Jaya 2009 70
Kabupaten Pidie Jaya 2.087,22 Ha dengan jumlah petak (tambak)
berjumlah 3.136 petak dan jumlah pemilik tambak-tambak tersebut
2.110 orang.
Budidaya ikan air tawar tidak semua kecamatan memeliharanya,
dari 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Pidie Jaya, hanya 4 kecamatan
yang terdata membudidayakan ikan air tawar, jenis ikannya juga hanya
ikan mas dan ikan nila. Dari data yang ada pada tahun 2008 luas
budidaya ikan air tawar di Kabupaten Pidie Jaya 64,35 Ha yang tersebar
di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Meureudu, Bandar Baru dan
Kecamatan Pante Raja serta Kecamatan Trienggadeng. Dari luas
tambak 64,35 Ha menghasilkan produksi 5,10 ton ikan jenis nila dan
ikan mas.
Tabel 5.12Luas Areal Tambak Kab. Pidie Jaya tahun 2008
No KecamatanLuas
(Ha)
Jumlah
Tambak
(Petak)
Jumlah
Pemilik
(orang)
1 Bandar Baru 1.062,11 1.384 950
2 Pante Raja 92,36 139 111
3 Trienggadeng 242,55 522 3114 Meuredu 116,90 180 118
5 Meurah dua 83,35 151 112
6 Ulim 318,80 504 313
7 Jangka Buya 171,15 256 195
JUMLAH 2.087.22 3.136 2.110
Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 81/201
Profil Pidie Jaya 2009 71
Tabel 5.13Produksi Perikanan Budidaya Air Payau dan Air Tawar
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No Kecamatan
Produksi Budidaya AirPayau (Ton)
ProduksiBudidaya AirTawar (Ton) Total
B a n d e n g
U d a n g
M u j a i r
M a s
N i l a
1 Meuredu 52 34 0.52 1.33 87.85
2 Meurah Dua 52.20 33 1.80 1.45 88.45
3 Jangka Buya 134.4 134.4
4 Ulim 152.5 45 85 282.5
5 Trienggadeng 62.4 18 53 133.4
6 Pante Raja 45 45
7 Bandar Baru 291.2 65.4 238.9 595.5
Jumlah 789.7 128.4 443.9 2.32 2.78 1.367,1Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
Dermaga Bongkar Muat Nelayan Panteraja
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 82/201
Profil Pidie Jaya 2009 72
Tabel 5.14Jumlah Hasil Perikanan Tangkap Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2008
NO KECAMATAN
PRODUKSI IKAN (TON/TAHUN)TOTAL
J E N I S I K A N
TERI
DENCIS
TONGK
OL
PEPEREK
TUNA
KERAP
U
CAKALA
NG
TENGGIRI
PARI
LAYUR
TURIS
I
SUNGL
IR
KUWE
KEMBUNG
LEMADAN
G
KAKAPB
ATU
UDANG
1 Bandar Baru 80 50 300 40 190 - 180 - - - 50 - 70 - - - - 960
2 Pante Raja 360 240 144 48 - - - 18 - 24 - - 12 84 - - 12 924
3 Trienggadeng 7 10 5 48 - 36 - - 2 18 - 12 6 - - - 144
4 Meuredu
5 Meurah dua 48 96 120 24 720 18 600 4 12 24 - 24 18 36 18 10 12 1,784
6 Ulim 120 240 72 24 - - - - - 48 5 - - - - - 50 559
7 Jangka buya
a. Kuala Kiran 24 - - - - - - - - - - - - - - - 24
b. Pasi Aron 120 24 18 12 - - - 12 - 6 - - 5 12 - - - 209
Jumlah 759 650 664 153 958 18 816 34 12 104 73 24 117 138 18 10 74 4,604
Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 83/201
Profil Pidie Jaya 2009 73
Tabel 5.15Jumlah Gedung TPI/PPI Di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No Kecamatan TPI/PPI Ukuran KondisiSumberDana
Tahun
1 Jangka Buya 1 Unit GedungTPI
10 x 6 Baik APBKPidie
2006
2 Meuredu1 Unit GedungPelelangan
20 x 15 Baik APBA 1989
3 Trieng Gadeng1 Unit GedungTPI di Pangwa
12 x 4 Baik APBKPidie
2007
4 Meurh Dua - - - - -
5 Bandar Baru - - - - -
6 Ulim - - - - -
7 Panteraja - - - - -
Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
Tabel 5.16Daftar Jumlah Dermaga Di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No KECAMATAN DERMAGA UKURAN KONDISI SUMBER DANA TAHUN
1 Jangka Buya Dermaga 30 x 10 Layak Pakai APBK Pidie 2000
2 Meuredu Dermaga 30 x 3 Baik APBA 1990
3 Trienggadeng Dermaga 12 x 4 Kurang Sempurna PPK 2002
4 Meurah Dua Dermaga 40 M Baik BRR 2006
5 Bandar Baru Dermaga 30 x 3 Tidak Layak Pakai APBK Pidie 2007
6 Ulim - - - - -
7 Panteraja - - - - -
Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 84/201
Profil Pidie Jaya 2009 74
Tabel 5.17Fasilitas dan Kondisi TPI/PPI di Kabupaten Pidie Jaya TAHUN 2008
No KecamatanLokasi
TPI/PPIFasilitas Kondisi Keterangan
1 Jangka Buya Kiran Gedung TPI Layak PakaiDermaga Layak PakaiBalai Nelayan BaikMusalla BaikJalan Menujulokasi RusakTanggulPengaman RusakMuara Dangkal
Pasi Aron Balai Nelayan Baik
Musalla Baik
2 UlimDermaga
Tidak LayakPakai
Jalan MenujuLokasi Rusak
3 Meureudu Balek Dermaga BaikGedungPelelangan RusakBalai Nelayan Baik
Docking
Tidak Layak
Pakai
SPBUTidak LayakPakai
Pabrik Es Belum Siap
Pagar KelilingBelumSempurna
Kantor Baik
4 Trienggadeng Pangwa Gedung Baik
DermagaKurangSempurna
Trienggadeng Tanggul Sungai Baik
5 Panteraja Reudeup-
Tidak AdaFasilitas
KeudePanteraja
Dermaga BaikTanggul BaikBalai Nelayan BaikCooldry Room Baik
Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pidie Jaya Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 85/201
Profil Pidie Jaya 2009 75
f. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Ketiadaan sumber daya pertambangan terutama minyak dan gas
yang dapat dieksploitasi menyebabkan sektor ini tidak dapat
memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Pidie.
Besaran PDRB sektor ini ditentukan oleh sub-sektor penggalian dan
penggaraman. Pada kurun waktu tahun 2000-2007 kontribusi yang
diberikan sektor ini terhadap PDRB Pidie Jaya merupakan yang terkecil
kedua setelah sektor listrik dan air minum. Walaupun peran sektor ini
relatif meningkat dari 0,78 persen pada tahun 2004 menjadi 0,83 pada
tahun 2007 , dimana sektor ini tumbuh 6,13 persen dari tahun
sebelumnya.
g.
Sektor Industri Pengolahan
Sama halnya dengan sektor pertambangan dan penggalian, sektor
industri pengolahan juga memberikan kontribusi yang relatif kecil
terhadap PDRB Pidie Jaya. Selama kurun waktu tahun 2000 hingga
2007,secara rata-rata peranan sektor ini sekitar 5 persen. Pada tahun
2004 peran sektor ini tercatat 5,34 persen dan pada tahun 2007 hanya
sebesar 4,75 persen. Sementara itu pertumbuhan sektor ini pada tahun
2007 mencapai 1,17 persen, atau mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2006 yang mengalami pertumbuhan 2,26 persen.
h. Sektor Listrik dan Air Minum
Sektor ini merupakan penunjang seluruh kegiatan ekonomi dan
sebagai infrastruktur yang mendorong aktivitas proses produksi sektoral
maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat. Produksi listrik sebagian
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 86/201
Profil Pidie Jaya 2009 76
besar dihasilkan oleh PT. PLN. Sementara air minum dihasilkan oleh
PDAM.
Walaupun sektor listrik dan air minum merupakan sektor yang vital,
namun kontribusi dari nilai tambah sektor ini terhadap PDRB Pidie Jaya
secara keseluruhan merupakan yang terkecil dibanding dengan sektor
lainnya. Pada tahun 2000 sektor ini hanya memberikan kontribusinya
dibawah 0,2,8 persen, relatif stabil hingga tahun berikutnya dan pada
tahun 2007 kontribusi sektor ini hanya 0,26 persen. Kontribusi sektor ini
semuanya dari subsektor listrik dan pertumbuhan sektor ini pada tahun
2007 hanya 1,91 persen.
i. Sektor Pariwisata
Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah
menariknya bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean.
Namun demikian kepemilikan kelebihan sumber daya tersebut perlu
diiringi dengan upaya dan usaha yang lebih terarah, agar sumber daya
tersebut mampu memiliki daya saing dalam menarik
kunjunganwisatawan.
Keppres No. 38 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa seluruh
sektor harus mendukung pembangunan pariwisata Indonesia. Hal inimerupakan peluang bagi pembangunan kepariwisataan Indonesia.
Apalagi pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus
menjadi andalan pembangunan Indonesia.
Kebijakan ini memberikan beberapa implikasi antara lain perlu adanya
pembenahan yang menyeluruh diberbagai sektor. Namun tentunya agar
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 87/201
Profil Pidie Jaya 2009 77
lebih efisien dan efektifnya pembangunan kepariwisataan tersebut
diperlukan suatu flatform pembangunan pariwisata yang berorientasi
kepada trend kepariwisataan global masa kini dan masa depan.
Melihat peluang nilai ekonomis yang sangat tinggi daripembangunan di sektor pariwisata ini, maka Kabupaten Pidie Jaya
sebagai kabupaten baru memiliki cukup banyak potensi pariwisata
meliputi pariwisata pantai, pegunungan, sejarah kebudayaan, dan
wisata religi. Dari semua potensi tersebut diatas, Pidie Jaya akan
memprioritaskan pembangunan pariwisata berbasis pantai karena
sebagian besar wilayah Pidie Jaya memiliki kawasan pantai yang sangat
indah. Beberapa potensi wisata di Kabupaten Pidie Jaya bisa dilihat dari
tabel berikut.
Tabel 5.18Potensi Obyek Wisata Kabupaten Pidie Jaya
No Kecamatan Lokasi dan Jenis Obyek WisataJarak
Tempuh(Km)
1 Meureudu a. Air terjun Meureudu 46
b. Bendungan Beuracan
c. Mesjid Guci Keuramat
d. Sungai Bate le Blang Awe
e. Benteng Sultan Iskandar Muda
f. Pantai Meureudu
2 Bandar Dua a. Bukit berbatu Ule Glee 58
3 Ulim a. Kuta Batee 50
4
Trienggadeng/
Panteraja a. Pantai Raja/Tripa 35
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 88/201
Profil Pidie Jaya 2009 78
No Kecamatan Lokasi dan Jenis Obyek WisataJarak
Tempuh(Km)
5 Bandar Baru a. Bendungan Irigasi Cubo 21
b. Pantai Lancang Paru LuengputuSumber: RTRW Kabupaten Pidie, 2006-20016
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 89/201
Profil Pidie Jaya 2009 79
BAB VI
INFRASTRUKTUR DAERAH
1.
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya diantaranya telah tersedia
dengan lengkap jenis fasilitas pendidikan, mulai dari pendidikan dasar
sampai tingkat atas. Adapun jenis-jenis pendidikan yang ada di
Kabupaten Pidie Jaya adalah SD/MIN, SMP/MTs, SMA/MA dan juga
sekolah khusus agama (dayah/pesantren). Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.1Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No KecamatanJenjang Pendidikan
TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/MA
1 Bandar Baru 2 30 6 42 Pante Raja - 7 2 1
3 Trienggadeng 2 16 3 2
4 Meureudu 5 17 3 2
5 Meurah Dua 2 8 2 1
6 U l i m 3 13 3 1
7 Jangka Buya 1 5 1 -
8 Bandar Dua 6 18 5 2
TOTAL 21 114 25 13
Sumber:Bappeda Pidie Jaya,2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 90/201
Profil Pidie Jaya 2009 80
Unit sarana pendidikan pada tahun 2007 terdiri 114 unit sekolah dasar
yang tersebar di seluruh kecamatan, 30 unit diantaranya berada di
Kecamatan Bandar Baru. Sekolah lanjutan pertama berada di
Kecamatan Bandar Baru berjumlah 6 unit merupakan jumlah terbanyak
dan Kecamatan Jangka Buya terkecil dengan jumlah 1 unit. Sedangkan
unit sarana pendidikan jenjang menengah atas di Kabupaten Pidie Jaya
terdiri 13 unit dan tersebar di setiap kecamatan.
Beberapa desa sampai saat ini belum dilayani oleh sarana pendidikan,atau jarak yang ditempuh sangat jauh dan tanpa ada transportasi yang
melayani. Diantara daerah tersebut, seperti Desa Cot Langien Bandar
Baru, atau desa-desa di Kecamatan Ulim seperti Lhok Sandeng, Sarah
Mane, yang harus menuju Desa Cot Baloi (±2-3 km) dengan berjalan
dan ini untuk menjangkau sarana pendidikan tingkat sekolah dasar.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 91/201
Profil Pidie Jaya 2009 81
Pesebaran fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan, alokasi fasilitas
pendidikan atau fasilitas-fasilitas lainnya sangat memerlukan
perencanaan yang jeli, sehingga unit-unit sarana tersebut memiliki
jangkauan pelayanan yang merata.
Tabel 6.2Jumlah Dayah/Pesantren di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No Kecamatan
Dayah/ PesantrenTipe Jumlah
DayahSantri Jumlah
Santri A B C D NT L P
1 Bandar Baru 1 4 3 5 4 17 704 742 14462 Pante Raja - 3 2 2 - 7 145 78 223
3 Trienggadeng 1 1 - - 2 4 89 60 149
4 Meureudu - 2 3 2 3 10 177 2 179
5 Meurah Dua - - 2 2 1 5 33 16 49
6 U l i m 1 4 3 1 1 10 257 199 456
7 Jangka Buya - - 3 1 - 4 54 44 98
8 Bandar Dua 2 1 12 2 6 23 820 380 1200
Jumlah 5 15 28 15 17 80 2.279 1.521 3.800
Sumber:Bappeda Pidie Jaya,2008
Pendidikan agama merupakan pendidikan khusus yang diakomodir
secara khusus pula oleh unit sarana pesantren atau disebut dayah.
Keberadaan unit sarana kegiatan pendidikan ini menjadi patut
diperhatikan, didukung oleh penerapan syariat islam keberadaan
pesantren ini memberikan tarikan tersediri bagi daerah sekitar baik
kota-kota dalam propinsi maupun kota luar propinsi.
Sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Pidie Jaya meliputi
Taman Kanak-kanak, SD, SLTP, dan SMU. Standar yang digunakan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 92/201
Profil Pidie Jaya 2009 82
untuk menghitung kebutuhan sarana pendidikan berdasarkan ketentuan
Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, didasarkan pada
jumlah penduduk pendukungnya. Jumlah penduduk pendukung untuk
masing-masing unit sarana pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Taman Kanak-kanak, jumlah penduduk pendukung adalah 1.250
jiwa dengan kebutuhan lahan minimal 500 m2.
2.
Sekolah Dasar, jumlah penduduk pendukung adalah 1600 jiwa
dengan luas lahan minimal 2.000 m2.
3.
Sekolah Menengah Pertama, 1 unit sarana jumlah penduduk
pendukung adalah 4.800 jiwa dengan luas lahan minimal 9.000 m2,
4.
Sekolah Menengah Umum, jumlah penduduk pendukung per satuan
unit adalah 4.800 jiwa dengan luas lahan minimal 12.500 m2.
Taman Kanak-kanak
Berdasarkan Standar Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum, jumlah TK yang ada di Kabupaten Pidie Jaya tahun 2007 masih
sangat kurang, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk
pendukungnya. Namun demikian, hal ini dapat dimengerti mengingat
TK bukanlah prasyarat mutlak untuk masuk sekolah dasar, dan ini
memungkinkan penduduk untuk masuk Sekolah Dasar tanpa melaluiTK.
Sekolah Dasar
Persebaran SD yang ada di Kabupaten Pidie Jaya merata ke
seluruh kecamatan. Pada tahun 2007 jumlah SD yang ada sebanyak
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 93/201
Profil Pidie Jaya 2009 83
114 yang terdiri dari SD negeri, Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah. Jika
mengacu pada standar Dirjen Cipta Karya, jumlah tersebut telah
melebihi kebutuhan yang ada. Karena berdasarkan standar yang
ditinjau dari jumlah penduduk pendukungnya kebutuhan SD pada tahuntersebut adalah 88 unit.
Sekolah Lanjutan Menengah Tingkat Pertama (SLTP)
Jumlah SLTP yang Ada di Kabupaten Pidie Jaya pada Tahun
2007 adalah 25 unit terdiri dari SLTP Negeri, Swasta, dan Tsanawiyah.
melalui standar jumlah penduduk pendukung, untuk 1 unit sekolah
menengah pertama yang dikeluarkan oleh Dirjen Cipta Karya PU
dibutuhkan SLTP sebanyak 23 unit. Dengan demikian masih jumlahh
unit sarana saat ini sudah memenuhi. dilihat dari persebarannya,
hampir semua kecamatan memiliki unit pelayanan sekolah menengah
pertama.
Sekolah Menengah Umum (SMU)
Jika mengacu pada Standar PU, unit sekolah menengah umum yang
ada di Kabupaten Pidie Jaya, pada tahun 2008 masih kurang. Dapat
dilihat Kecamatan Jangka Buya tidak terdapat SMU atau setingkatnya.
Jumlah sekolah menengah umum dan atau setingkatnya yang ada pada
tahun 2008 adalah 13 unit. Berdasarkan jumlah penduduk tahun 2008,
dengan penduduk pendukung yang diperkenankan, jumlah unit sekolah
menengah umum berjumlah 29 unit, 29 unit sekolah menengah
pertama, dan sekolah dasar berjumlah 88 unit.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 94/201
Profil Pidie Jaya 2009 84
Melalui analisa yang dilakukan berdasarkan jumlah penduduk maka
pada tabel 6.3 memperlihatkan jumlah unit sarana yang dibutuhkan
pada tahun 2013, 2018, 2023, dan tahun 2028.
Perkiraan kebutuhan sarana pendidikan Kabupaten Pidie Jaya pada
tahun 2013 adalah 318 unit yang terdiri 137 unit Taman Kanak-kanak,
107 unit Sekolah Dasar, 36 Sekolah Menengah Pertama, dan 37.6 yang
bulatkan menjadi 38 unit Sekolah Menengah Umum dengan kebutuhan
lahan minimal 107,78 ha. Pada tahun 2018 jumlah kebutuhan sarana
menjadi 389 unit dengan kebutuhan lahan 132,54 ha. Hingga akhir
tahun perencanaan jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya
meningkat dari 482 unit dengan kebutuhan minimal lahan 164,097 ha
menjadi 608 unit yang terdiri taman kanak-kanak berjumlah 261 unit,
sekolah dasar berjumlah 204 unit, sekolah menengah pertama 68 unit,
dan 74 unit untuk sekolah menengah umum yang disertai kebutuhan
lahan minimal yaitu 207,647 ha.
2.
Fasilitas Kesehatan
Perkembangan sarana kesehatan untuk tingkat kecamatan relatif
memadai, akan tetapi dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan,
perluasan dan peningkatan pembangunan rumah sakit sangat
diharapkan. Hal ini karena jumlah sarana yang sangat terbatas.
Berdasarkan kondisi tahun 2007 bebrapa fasilitas kesehatan di
Kabupaten Pidie Jaya telah dibangun dan tsangat memberikan
kontribusi dalam pelayanan masyarakat, walaupun fasilitas yang
tersedia belum mencukupi untuk memenuhi seluruh masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Fasilitas tersebut
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 95/201
Profil Pidie Jaya 2009 85
meliputi fasilitas pembangunan puskesmas, polindes dan puskesmas
pembantu yang berada di setiap kecamatan, namun disamping itu
pelayan kesehatan yang sangat diingikan adalah dengan ketersedianya
pembangunan rumah sakit dengan taraf yang cukup baik, sebagaiusaha perwujudan prioritas program daerah maupun nasional
Tabel 6.3Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No KecamatanFasilitas Pelayanan Kesehatan
RS Puskesmas Pustu Polindes ApotikTokoObat
1 Bandar Baru 0 1 2 0 - 02 Pante Raja 0 2 5 25 - 5
3 Trienggadeng 1 1 1 0 - 4
4 Meureudu 0 1 5 27 - 5
5 Meurah Dua 0 1 3 25 - 4
6 U l i m 0 1 1 0 - 0
7 Jangka Buya 0 1 1 0 - 1
8 Bandar Dua 0 1 2 0 - 2
Jumlah 1 9 20 77 - 21
Sumber : Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
Jumlah Puskesmas
pada tahun 2007
sebanyak 9 buah.
Sedangkan
berdasarkan standar
PU yang ditinjau dari
jumlah penduduk
pendukungnya,
jumlah Puskesmas
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 96/201
Profil Pidie Jaya 2009 86
yang dibutuhkan adalah 1 buah, berarti unit yang ada sudah melampui
dari jumlah penduduk pendukung. Berdasarkan data eksisting hampir
semua kecamatan telah memiliki unit sarana Puskesmas, untuk
Kecamatan Pante Raja sudah terdapat 2 unit Puskesmas. Sedangkanuntuk Puskesmas pembantu yang ada di Kabupaten Pidie Jaya sampai
dengan tahun 2007 berjumlah 20 unit. Jumlah tersebut telah lebih dari
memenuhi standar kebutuhan Puskesmas pembantu karena
berdasarkan jumlah penduduk pendukungnya adalah sebanyak 5 buah.
Sehingga beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya memiliki lebih
banyak Puskesmas pembantu diantaranya Kecamatan Meureudu dan
Kecamatan Pante Raja.
Analisa perkiraan kebutuhan sarana kesehatan berdasarkan
jumlah penduduk pendukungnya dilakukan selain untuk mengetahui
jumlah unit, juga untuk memperkiraan kebutuhan lahan atau besarnya
pertambahan lahan ke depannya. Penilaian dilakukan dengan
pembulatan bilangan, jika nilai dibawah 1, berarti belum membutuhkan
unit tersebut, walau secara skala pelayanan harus terjangkau.
Sarana kesehatan, Rumah SakitMeuredu yang melayani ataumemiliki jangkauan pelayanan
Sarana kesehatan Puskesmas PanteRaja, di Kecamatan Pante Raja
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 97/201
Profil Pidie Jaya 2009 87
Pelayanan dapat berupa skala pelayanan kecamatan sendiri
atau kabupaten. Hal ini dapat disesuaikan dengan rencana fungsi
pemanfaatan wilayah.
3.
Fasilitas Transportasi Perhubungan
Transportasi adalah kegiatan memindahkan atau mengangkut
orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan
menggunakan sarana pembantu berupa kendaraan. Dalam
pengembangan wilayah, transportasi mempunyai peranan yang sangat
penting yaitu memudahkan interaksi wilayah. Dengan semakin
mudahnya interaksi antar wilayah maka akan diperoleh manfaat
ekonomi, sosial, dan wilayah (membuka keterisolasian dengan wilayah
lainnya). Hubungan antar wilayah yang semakin baik dan mudah akan
merangsang dan membangkitkan pergerakkan penduduk, kegiatan
ekonomi dan sosial, yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan
perkembangan dan pertumbuhan wilayah tersebut.
Jaringan transportasi wilayah penting untuk mempermudah
pergerakan barang dan orang. Pelayanan transportasi perlu
ditingkatkan guna menciptakan keterkaitan spatial antar bagian-bagian
wilayah di Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Hal ini penting, karena
didasarkan pada asumsi bahwa mekanisme perkembangan, dapat
terjadi apabila tercipta keterkaitan antar bagian wilayah.
Berdasarkan sistem jaringan jalan, terdapat tiga koridor utama
pelayanan jaringan jalan, yaitu Koridor Utara, Tengah dan Koridor
Selatan. Kota-kota yang masuk ke dalam Koridor Utara yaitu Kuala
Simpang, Langsa, Peureulak, Lhokseumawe, Bireuen, Beureuneun, Sigli,
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 98/201
Profil Pidie Jaya 2009 88
dan Banda Aceh. Kota-kota yang masuk Koridor Tengah antara lain
Takengon, Blangkejeren, dan Kutacane. Sedangan kota yang masuk
koridor Selatan yaitu Lamno, Meulaboh, Blang Pidie, Tapak Tuan, dan
Subulussalam/Singkil.
4.
Jaringan Jalan
Jaringan jalan di
Kabupaten Pidie Jaya,
hampir seluruhnya
sudah dilakukan
perkerasan. Jalan
yang
menghubungkan
kecamatan, dan
desa-desa sudah
dapat dilalui oleh
kendaraan roda
empat. Tetapi seiring
dengan waktu
prasarana jalan tersebut sudah rusak, bahkan kerusakannya sudah
sangat mengganggu pengguna jalan. Kerusakan tersebut dapat dilihat
pada jalan Kuta Rentang Simp 4 Meuredu, atau jalan menuju desalainnya yang diantaranya menuju Jiejiem atau Desa Cot Langien di
Kecamatan Bandar Baru.
Berikut adalah tabel 6.15 yang memperlihatkan panjang jalan
kabupaten berdasarkan perpotongan/ruas jalan, panjang jalan
Jalan menuju
Desa Jiejiem
Jalan menujuDesa Cot Langien
Jalan Kutarentang Simp. 4Meuredu
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 99/201
Profil Pidie Jaya 2009 89
bervariasi dalam tiap kecamatan atau antara kecamatan lainnya. Hanya
untuk lebar ruas jalan adalah sama yaitu 3,5 m, untuk kondisi
perkerasan semua ruas sudah dilakukan dengan menggunakan aspal.
Propinsi melalui Dinasa Bina Marga telah melakukan peningkatan jalan,rencana adalah pembangunan Highway seperti yang terlihat pada
Gambar 6.2 Rencana highway Propinsi Nanngroe Aceh Darussalam dan
Gambar 6.3 Trase rencana highway Kabupaten Pidie Jaya. Kabupaten
Pidie Jaya dilalui oleh jalur lintas/jalan propinsi yang menghubungkan
Kota Banda Aceh dengan kota-kota di Propinsi Sumatera Utara seperti
yang terlihat pada Gambar 6.4 Jaringan jalan Kabupaten Pidie Jaya.
Tabel 6.4
Jaringan Jalan Kabupaten Berdasarkan Panjang Ruasdi Kabupaten Pidie Jaya
NONama Ruas
Panjang(Km)
Lebar(m)
LokasiPangkalRuas Ujung Ruas
1 Lueng Putu Blang Krueng 8.7 3.5 Kec. Bandar Baru2 Paru Cubo 5.2 3.5 Kec. Bandar Baru
3 Cubo Pante Raja 7.2 3.5 Kec. Bandar Baru
4 CuboPantonBeurasan 3 3.5 Kec. Bandar Baru
5 Cubo Pante Breuh 6 3.5 Kec. Bandar Baru
6 Tua Lada Nyong Leubet 1.9 3.5 Kec. Bandar Baru
7 Lueng Putu Lancok 3.3 3.5 Kec. Bandar Baru
8 Lueng Putu Pulo Pueb 2 3.5 Kec. Bandar Baru
9 Blang Gapu Pohroh 3.2 3.5 Kec. Bandar Baru
10 Musa Alue Keumudee 2.3 3.5 Kec. Bandar Baru
11 Paru Kuala 1.2 3.5 Kec. Bandar Baru
12 Nyong Lancok Baroh 2 3.5 Kec. Bandar Baru
13 Lueng Putu Blang Iboih 4 3.5 Kec. Bandar Baru
14 Pulo Pueb Sawang 1.5 3.5 Kec. Bandar Baru
15 Nyong Kuala 4 3.5 Kec. Bandar Baru
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 100/201
Profil Pidie Jaya 2009 90
NONama Ruas
Panjang(Km)
Lebar(m)
LokasiPangkalRuas Ujung Ruas
16 Siren Masjid Lancok 2 3.5 Kec. Bandar Baru
17 Dayah Tunong Lancok Baroh 3 3.5 Kec. Bandar Baru
18 Pueb Nibong Sukon Baroh 2.5 3.5 Kec. Bandar Baru
19 Musa Baroh Paya Langet 6 3.5 Kec. Bandar Baru
20 Paru Cot Lancang 3 3.5 Kec. Bandar Baru
21 Tue Lancang 2.5 3.5 Kec. Bandar Baru
22 Manyang Cut Blang Awe 2 3.5 Kec. Bandar Baru
23 Paya Langet Blang Sunong 3 3.5 Kec. Bandar Baru
24 Lueng Putu Blang Iboih 2.4 3.5 Kec. Bandar Baru
25 Lancok Baroh Pusong 2.5 3.5 Kec. Bandar Baru
26 Pante Raja Cubo 7.2 3.5 Kec. Pante Raja
27PantonBeurasan Panton Raya 2.5 3.5 Kec. Pante Raja
28 Pante Raja Blang Baro 5.1 3.5 Kec. Pante Raja
29 Mee PuduekTunong PanteRaja 3 3.5 Kec. Pante Raja
30 ReudeuepMesjid PanteRaja 3 3.5 Kec. Pante Raja
31 Blang Usi Blang Baro 3 3.5 Kec. Pante Raja
32PantonBeurasan Cubo 3 3.5 Kec. Trienggadeng
33 Panton RayaPantonBeurasan 2.5 3.5 Kec. Trienggadeng
34 Puduek Panton Raya 1.9 3.5 Kec. Trienggadeng
35 Rawasari Plandok Tunong 2.7 3.5 Kec. Trienggadeng
36 Trienggadeng Pangwa 5.5 3.5 Kec. Trienggadeng
37 Panton Raya Ulee Gunong 2 3.5 Kec. Trienggadeng
38 Cot Lheue Kuala 1 3.5 Kec. Trienggadeng 39 Trienggadeng Pangwa 5.5 3.5 Kec. Trienggadeng
40 Plandok Tunong Alue Tambo 1.7 3.5 Kec. Trienggadeng
41PlandokTeungoh Puduek 2 3.5 Kec. Trienggadeng
42 Cot Makaso Irigasi Beuracan 4.7 3.5 Kec. Trienggadeng
43MesjidTrienggadeng
PlandokTeungoh 1,6 3.5 Kec. Trienggadeng
44 Mee Pangwa Cot Lheue Reng 1 3.5 Kec. Trienggadeng
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 101/201
Profil Pidie Jaya 2009 91
NONama Ruas
Panjang(Km)
Lebar(m)
LokasiPangkalRuas Ujung Ruas
45Dayah UjongBaro Alue Tambo 7 3.5 Kec. Trienggadeng
46 Beuracan Mulieng 3.2 3.5 Kec. Meuredu
47 Mulieng Pohroh 2.6 3.5 Kec. Meuredu
48 Beuriweh Pohroh 2.6 3.5 Kec. Meuredu
49 Sp.Tiga Meuredu 2 3.5 Kec. Meuredu
50 Meuredu Kuala 1 3.5 Kec. Meuredu
51 Meuredu Ulim 5 3.5 Kec. Meuredu
52 Puuk Keude Ulim 1 3.5 Kec. Meuredu
53 Beuracan Teupin Peuraho 1.7 3.5 Kec. Meuredu
54 Manyang Blang Awe 2.3 3.5 Kec. Meuredu
55 Blang Awe Pohroh 2.7 3.5 Kec. Meuredu
56 Jln.Dalam Kota Meuredu 2 3.5 Kec. Meuredu
57 Dayah Timu Mesjid Tuha 3 3.5 Kec. Meuredu
58 Rheng Blang Meuraxa 2.5 3.5 Kec. Meuredu
59 Kulam Lampoh Lada 2 3.5 Kec. Meuredu
60 Cot Makaso Lampoh Lada 2 3.5 Kec. Meuredu
61 Blang Gapu Laguen 2 3.5 Kec. Meuredu
62 Blang Awe Krueng Tije 8 3.5 Kec. Meuredu
63 Sp.III Meuredu Kota Bate 2 3.5 Kec. Meuredu
64GeulumpangTutong Rungkom 1.5 3.5 Kec. Meuredu
65 Mulieng Alue Demang 7 3.5 Kec. Meuredu
66 Sp.IV Meuredu Sarah Mane 7.2 3.5 Kec. Meurah Dua
67 Sarah Mane Lhok Pineung 4 3.5 Kec. Meurah Dua
68 Ulim Meuredu 5 3.5 Kec. Ulim
69 Keude Ulim Puuk 1 3.5 Kec. Ulim
70 Paya Seutui Blang Cari 7 3.5 Kec. Ulim
71 NanggroeMeunasahKrueng 3.6 3.5 Kec. Ulim
72 Bale Ulim Kuala 3.7 3.5 Kec. Ulim
73 Ulim Jangka Buya 3.9 3.5 Kec. Ulim
74 Ulim Tutue Ara 2.2 3.5 Kec. Ulim
75 Siblah Cot Bale Ulim 2.5 3.5 Kec. Ulim
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 102/201
Profil Pidie Jaya 2009 92
NONama Ruas
Panjang(Km)
Lebar(m)
LokasiPangkalRuas Ujung Ruas
76 Blang Cari Glee Cut 3.5 3.5 Kec. Ulim
77 Sp.Reuleut Reuleut 2.2 3.5 Kec. Ulim 78 Komplek Pasar Kecamatan Ulim 1.5 3.5 Kec. Ulim
79 Mns.Bili Mns Raya 1 3.5 Kec. Ulim
80 Ulee Gle Jangka Buya 2.3 3.5 Kec. Bandar Dua
81 Ulee Gle Kumba 6 3.5 Kec. Bandar Dua
82 Kuala Lhok Ugob 3 3.5 Kec. Bandar Dua
83 Uleun Bayu Jeulangga Barat 12.4 3.5 Kec. Bandar Dua
84 Ulee GleJeulangga Mataie 2.8 3.5 Kec. Bandar Dua
85Jeulangga Mataie Cot Keng 2.6 3.5 Kec. Bandar Dua
86 Beurandeh Alue Cot Keng 3.5 3.5 Kec. Bandar Dua
87 Drien Bungong Asan Kumbang 1.8 3.5 Kec. Bandar Dua
88 Drien tujoh Malem Dagang 0.6 3.5 Kec. Bandar Dua
89 Ulee Gle Babah Krueng 3 3.5 Kec. Bandar Dua
90 Krueng KiranUlee GleTunong 3 3.5 Kec. Bandar Dua
91 Paya Tunong Jangka Buya 6 3.5 Kec. Bandar Dua
92 Blang Kuta Alue Sane 4 3.5 Kec. Bandar Dua
93 Pulo Tunong Babah Krueng 1 3.5 Kec. Bandar Dua
94 Pulo Baroh Babah Krueng 1 3.5 Kec. Bandar Dua
95Kayu Payang Adang Paya Tunong 2.5 3.5 Kec. Bandar Dua
96 Paya Pisang Klat Paya Pisang Klat 4 3.5 Kec. Bandar Dua
97 Jangka Buya Ulim 3.9 3.5 Jangka Buya
98 Jangka Buya
Batas Aceh
Utara 3 3.5 Jangka Buya99 Ulee Gle Jangka Buya 3 3.5 Jangka Buya
100 Jangka Buya Kuala 2 3.5 Jangka Buya
101 Moku Khutang Megit Sagoe 3.5 3.5 Jangka Buya
102 Bukit Teungoh Kuta Krueng 1 3.5 Jangka Buya
103 Sp. Dayah Adan 3 3.5 Jangka Buya
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Pidie Jaya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 103/201
Profil Pidie Jaya 2009 93
BAB VII
KEUANGAN
1.
KEUANGAN DAERAH
Perkembangan APBK selama kurun waktu Tahun 2007 sampai
dengan Tahun 2009, terus menunjukkan peningkatan seiring
dengan semakin besarnya kebutuhan anggaran untuk menjalankan
roda pemerintahan dan pembangunan, kondisi tersebut terjadi
karena mulai Tahun 2008 Kabupaten Pidie Jaya sudah memiliki
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sendiri serta sumber pendapatanlainnya. Gambaran lengkap perkembangan APBK Pidie Jaya Tahun
2007 sampai dengan 2009 disajikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 7.1Perkembangan Anggaran Pendapatan dan BelanjaKabupaten (APBK) Pidie Jaya Tahun 2007 - 2009
Tahun Volume APBK(Rupiah)
Pertumbuhan(%)
Keterangan
2007 9.850.000.000 - Hibah
2008 190.492.797.645 1.833,94
2009 301.894.955.585 58,48
Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah Kab. Pidie Jaya (diolah)
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 104/201
Profil Pidie Jaya 2009 94
Grafik 7.1
Perkembangan APBK Pidie Jaya Tahun 2007-2009
9.850.000.000
190.492.797.64
5
301.894.955.58
5
0
50.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
300.000.000.000
350.000.000.000
2007 2008 2009 APBK Pidie Jaya
Secara total pendapatan Kabupaten Pidie Jaya yang berasal
dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2009 mengalami
peningkatan sebesar Rp. 4.359.112.880 atau 85,66 % dari tahun
sebelumnya yaitu Rp. 2.347.883.600, hal ini dikarenakan mulai
Tahun 2008 Kabupaten Pidie Jaya sudah mempunyai pendapatan
dan anggaran sendiri.
Grafik 7.2
Perkembangan PAD Kab. Pidie Jaya Tahun 2007-2009
0
2.347.883.600
4.359.112.880
0
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.0002.500.000.000
3.000.000.000
3.500.000.000
4.000.000.000
4.500.000.000
5.000.000.000
2007 2008 2009 PAD Pidie Jaya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 105/201
Profil Pidie Jaya 2009 95
Tabel 7.2Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008
No. UraianJumlah
(Rp)
1 Hasil Pajak Daerah 1,298,717,700.00- Pajak Restoran 82,500,000.00
- Pajak Hiburan 2,000,000.00
- Pajak Reklame 12,500,000.00
- Pajak Penerangan Jalan 800,000,000.00- Pajak Pengambilan Bahan GalianGolongan C 371,477,700.00
- Pajak Sarang Burung Walet 30,240,000.00
2 Hasil Retribusi Daerah 636,503,400.00- Retribusi Jasa Umum 316,230,000.00
- Retribusi Jasa Usaha 320,273,400.003 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah 100,000,000.00
- Penerimaan Jasa Giro 100,000,000.00
Jumlah 2,035,221,100.00Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kab. Pidie jaya, Tahun 2008
2.
DANA PERIMBANGAN
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, maka salah satu jenis sumber penerimaan daerah adalah
berasal dari dana perimbangan. Ketergantungan Pemerintah Kabupaten
Pidie Jaya dari Dana Perimbangan masih relatif cukup besar yang dapat
dilihat dari kontribusi dana perimbangan terhadap Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK). Sehubungan dengan hal
tersebut, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya terus berusaha untuk
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 106/201
Profil Pidie Jaya 2009 96
mengembangkan diri, sehingga kedudukannya minimal dapat sejajar
dengan kabupaten-kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam. Total penerimaan dari Dana Perimbangan baik dari
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Alokasi Khusus Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008 yaitu sebesar Rp.
165.237.299.434 meningkat pada Tahun 2009 menjadi Rp.
286.499.839.343 atau 73,39 %. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 7.3
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pidie Jaya Tahun2007 – 2009
Tahun PAD (Rp)Pertumbuhan
(%)Keterangan
2007 0 0 % Hibah Kab. Pidie
2008 2.347.883.600 100 %
2009 4.359.112.880 85,66 %
Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKab. Pidie Jaya (diolah)
Tabel 7.4Perkembangan Total Dana Perimbangan Kabupaten Pidie Jaya Tahun
2007 – 2009Tahun Perimbangan (Rp) Pertumbuhan (%)
2007 0 0 %
2008 165.237.299.434 100 %
2009 286.499.839.343 73,39 %
Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKab. Pidie Jaya (diolah )
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 107/201
Profil Pidie Jaya 2009 97
Tabel 7.5Pendapatan dari Dana Perimbangan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun
2008
No. Uraian Jumlah(Rp)
1 Dana Bagi Hasil Pajak 26,537,260,000.00
Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan 10,721,160,000.00
Bagi Hasil dari Sumber Daya Hutan 1,998,370,000.00Bagi Hasil dari Pungutan HasilPerikanan 350,110,000.00Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak
Bumi 2,567,121,000.00Bagi Hasil dari Pertambangan GasBumi 10,900,499,000.00
2 Dana Alokasi Umum 124,563,260,000.00
3 Dana Alokasi Khusus 12,989,000,000.00
Jumlah 164,089,520,000.00Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKab. Pidie jaya, Tahun 2008
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 108/201
Profil Pidie Jaya 2009 98
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 109/201
Profil Pidie Jaya 2009 99
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 110/201
Profil Pidie Jaya 2009 98
PROFIL
KECAMATAN BANDAR BARU
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 111/201
Profil Pidie Jaya 2009 99
PROFIL
KECAMATAN BANDAR BARU
1.
KEADAAN WILAYAH
Kecamatan Bandar Baru yang beribu kota kecamatan di Lueng
Putu, merupakan kecamatan terluas kedua di Kabupaten Pidie Jaya
setelah Kecamatan Meurah Dua. Luas wilayah Kecamatan Bandar Baru
mencapai 281.24 km2, yaitu menempati 24,19% dari Kabupaten Pidie
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 112/201
Profil Pidie Jaya 2009 100
Jaya. Kecamatan ini terletak di daratan Pulau Sumatera yang
berbatasan dengan Gampong Abah Lueng di sebelah selatan, di sebelah
barat dengan Kabupaten Pidie Jaya, di sebelah timur dengan Pante Jaya
Gampong Tu Ulee Gle, dan di sebelah utara berbatasan dengan SelatMalaka.
Kecamatan Bandar Baru secara geografis, terbentuk oleh 40%
dataran rendah dan 60% dataran tinggi. Keadaan ketinggian di
kecamatan ini untuk ketinggian 0-3 meter dpl adalah seluas 10,04 Ha,
ketinggian 3-25 meter dpl adalah seluas 5,27 Ha, ketinggian 25-100
meter dpl adalah seluas 0 Ha, ketinggian 100-500 meter dpl adalah
seluas 0,55 Ha, ketinggian 500-1000 meter dpl adalah seluas 5,99 Ha,
ketinggian 1000-1500 meter dpl adalah seluas 0,34 dan untuk
ketinggian 1500-2000 meter dpl adalah seluas 5,27 Ha.
2. PEMERINTAHAN
Pemerintahan merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan
untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di
wilayah tertentu. Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah
Daerah untuk memberdayakan masyarakat melalui upaya pelayanan
masyarakat secara lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan
penataan kembali administrasi dan manajemen pemerintahan yangbertumpu kepada nilai-nilai dan paradigma baru.
Pemerintahan di Kecamatan Bandar Baru mempunyai
kemukiman sebanyak 8 kemukiman dan tersusun dari 43 desa dengan
jumlah desa di kawasan pesisir adalah sebanyak 14 desa, jumlah desa
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 113/201
Profil Pidie Jaya 2009 101
di pegunungan/hutan adalah sebanyak 17 desa dan jumlah desa di
perkotaan adalah sebanyak 3 desa. Status hukum seluruh desa sudah
definitif. Nama-nama desa yang menyusun Kecamatan Bandar Baru
adalah seperti yang tertera pada tabel berikut: Meunasah Cot Njong,Meunasah Gampong, Meunasah Baro, Meunasah Pulo Rheng,
Meunasah.Dayah Nyong, Meunasah Daboih, Meunasah Beurandeh,
Meunasah Kaye Raya, Meunasah Blang Glong, Meunasah Tutong,
Meunasah Siren, Meunasah Keude, Meunasah Pueb Lueng Nibong,
Meunasah Baroh Musa, Meunasah Teungoh, Meunasah Balee, Meunasah
Udeung, Meunasah Ara, Meunasah Baroh Lancok, Meunasah Manyang,
Meunasah Mesjid, Meunasah Pulo Pueb, Meunasah Sawang, Meunasah
Tuha Lada, Meunasah Cut Langgieng, Meunasah Sagoe, Meunasah
Dayah langgieng, Meunasah Baroh Cot, Meunasah Blang Iboh,
Meunasah Blang Sukon, Meunasah Kayee Jatou, Meunasah Blang Baro,
Meunasah Lancang, Meunasah Paru Keude, Meunasah Paru Cot,
Meunasah Blang Krueng, Meunasah Jijeum, Meunasah Sarah Panyang,
Meunasah Abah Lueng, Meunasah Aki Neungoh, Meunasah Ujong Lebat,
Meunasah Alue, Meunasah Tanoh Mirah,
3. KEADAAN PENDUDUK
Masalah kependudukan merupakan hal yang sangat
berpengaruh dalam mencapai tujuan pembangunan. Penduduk
memegang peranan yang sangat vital baik sebagai objek maupun
subjek dari pembangunan itu sendiri.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 114/201
Profil Pidie Jaya 2009 102
Pada tahun 2004, jumlah penduduk kecamatan Bandar Baru
adalah 30.801 jiwa, tahun 2005 adalah 30.043 jiwa, tahun 2006 adalah
29.313 jiwa, tahun 2007 meningkat tajam menjadi 42.176 jiwa dan
tahun 2008 adalah 33.192 jiwa. Rata-rata pertumbuhan pendudukadalah 4.42%.
Berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun
2008, jumlah penduduk di Kecamatan Bandar Baru adalah 33.192 jiwa
yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 16.358 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 16.834 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga
adalah sebanyak 8.679 KK. Desa dengan jumlah penduduk terbesar
adalah Paru Keudee dan jumlah penduduk terkecil adalah di desa Tanoh
Mirah. Jumlah keluarga miskin yang terklasifikasi sebagai keluarga
prasejahtera pada kecamatan ini adalah sebanyak 3.725 KK, yaitu
57,37% terhadap total jumlah KK.
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk di
Kecamatan Bandar Baru adalah dari sektor pertanian. Jumlah penduduk
yang berprofesi sebagai petani, yaitu sebanyak 9.772 orang, sebagai
peternak sebanyak 831 orang, sebagai pedagang adalah sebanyak 637
orang, sebagai nelayan adalah sebanyak 489 orang dan sebagai PNS
adalah sebanyak 486 orang.
Jumlah aparat kecamatan di Bandar Baru menurut tingkat
pendidikan, yaitu: lulusan SMP 3 orang, lulusan SMA 13 orang dan
lulusan Sarjana 6 orang.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 115/201
Profil Pidie Jaya 2009 103
5. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Di Kecamatan Bandar Baru, bahan bakar yang digunakan oleh
sebagian besar keluarga untuk memasak adalah kayu bakar, yaitu 50%,
diikuti dengan minyak tanah, yaitu 30% dan gas 10%. Tempat buangair besar yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Bandar Baru,
yaitu 30% WC pribadi, 60% WC Umum dan 10% menggunakan sungai.
Jumlah sungai yang melintasi kecamatan ini adalah sebanyak 5 sungai,
dan air sungai tersebut digunakan untuk mandi/cuci, serta sebagai
sarana pengairan.
Menurut data tahun 2009, terdapat 7.744 KK yang telah
menggunakan listrik PLN dan masih ada sebanyak 1.049 KK yang belum
menggunakan listrik non PLN.
Kecamatan Bandar Baru termasuk kecamatan rawan banjir,
terutama di daerah Lueng Putu, Lancok dan Gampong Udeueng Blang
Glong.
6. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencetak
sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan,
baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Penyediaan sarana
dan prasarana pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintahuntuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di
Kecamatan Bandar Baru.
Pada tahun 2008 berdasarkan data BAPPEDA Pidie Jaya di
Kecamatan Bandar Baru, terdapat 2 Taman Kanak-kanak/Raudhatul
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 116/201
Profil Pidie Jaya 2009 104
Anfal Swasta, 30 Sekolah Dasar Negeri/Madrasah Ibtidaiyah, 8 Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang terdiri dari 5 Negeri dan
3 Swasta.
7. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua
lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara
mudah, merata dan murah. Pengadaan sarana dan prasarana yang
tepat sasaran merupakan usaha Pemerintah dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas kesehatan di Kecamatan Banda Baru.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya
tahun 2008, sarana kesehatan di Kecamatan Banda Baru adalah sebagai
berikut: Puskesmas induk 1 unit dan Puskesmas pembantu 5 unit,
posyandu 43 unit, jumlah apotek 1 unit, jumlah toko obat 5 unit dan
Ambulan 1 unit. Adapun kondisi tenaga medis adalah: dokter umum 2
orang, bidan 15 orang, ahli kesehatan lingkungan 15 orang, perawat
gigi 2 orang dan perawat 18 orang.
Keluarga Berencana merupakan suatu gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi dan
mengatur jarak kelahiran. Pembatasan dan pengaturan kelahiran dapat
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi ataupenanggulangan kelahiran, seperti kondom, spiral, IUD, dsb.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya Tahun
2008, di kecamatan Bandar Baru, jumlah pasangan usia subur (PUS)
tercatat sebanyak 6.064 pasangan, jumlah peserta KB baru adalah 221,
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 117/201
Profil Pidie Jaya 2009 105
yaitu sebanyak 3.64% dan jumlah peserta KB yang aktif adalah 3.796,
yaitu sebanyak 62.60%.
8. PERTANIAN
Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan, selalu diupayakan untuk
menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di
bidang pertanian memegang peranan penting dalam meningkatkan taraf
hidup petani sebagai kelompok besar masyarakat di Kecamatan Bandar
Baru, disamping itu juga untuk mendukung pertumbuhan industri.
Penggunaan lahan untuk pertanian dan perkebunan di
kecamatan Bandar Baru adalah: luas lahan sawah 1.365 Ha, luas lahan
perkebunan kakao 1.663,5 Ha, luas lahan perkebunan pinang 121 Ha
dan luas lahan perkebunan kelapa 687,5 Ha serta luas areal tambak
1.062,11.Ternak unggulan di kecamatan ini adalah sapi, kambing,
domba dan ayam broiler.
Pada tahun 2008 di kecamatan Bandar Baru, hasil produksi padi
mencapai 8817 ton, produksi kakao yang menjadi komoditi unggulan
mencapai 896 ton, sedangkan untuk tanaman palawija, yaitu: kacang
kedelai 415 ton, ubi kayu 180 ton, kacang tanah 43 ton, jagung 22 ton
dan kacang hijau 10 ton. Sedangkan untuk hasil produksi berbagai jenis
ikan seluruh mencapai 960 ton, dimana peraihan ikan terbanyak di
kecamatan Bandar Baru ini adalah ikan tongkol, yaitu 300 ton.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 118/201
Profil Pidie Jaya 2009 106
9. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Suku/etnis di kecamatan mayoritas suku/etnis di kecamatan ini
adalah suku Aceh dan agama yang dipeluk oleh seluruh lapisan
masyarakat Kecamatan Bandar Baru adalah Islam, dengan jumlahsarana ibadah 16 Mesjid, 55 Mushalla/Meunasah dan 71 Balai Pengajian
(Sumber: Dinas Syariat Islam Kab. Pidie Jaya) .
Pada kecamatan ini terdapat 17 Dayah atau Pesantren dengan
jumlah santri seluruhnya adalah 1446 santri. Di kecamatan ini terdapat
pula beberapa objek wisata, yaitu Bendungan Irigasi Cubo dan Pantai
Lancang Paru Luengputu. Di kecamatan ini tersedia pula sarana olah
raga, yaitu lapangan sepak bola sebanyak 9 lapangan dan satu
diantaranya sudah permanen, tersedia pula lapangan bola volley
sebanyak 2 lapangan.
10. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani
mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan
internasioanl serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor
lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi
darat, udara dan laut. Sarana dan Prasarana transportasi antar desa di
Kecamatan Bandar Baru terdiri dari sarana dan prasarana darat.
Sampai dengan tahun 2009 dilaporkan terdapat 1 terminal
angkutan umum sebagai sarana transportasi darat dan 1 kantor pos
pembantu sebagai salah satu sarana komunikasi.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 119/201
Profil Pidie Jaya 2009 107
11. EKONOMI
Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama
di Kecamatan Bandar Baru. Salah satu tempat perdagangan yang paling
ramai adalah pasar. Terdapat 3 pasar di Kecamatan Bandar Baru, yaituPasar Luengputu di Keude Luengputu, Pasar Peunayong di Lueng Siren
dan Pasar Baru di Bandar Baru.
Pada tahun 2009 di Kecamatan Bandar Baru tedapat 43 buah
ruko dan 2 lembaga keuangan. Terdapat pula berbagai industri, yaitu 10
industri anyaman pandan, 111 industri garam, 2 industri tahu/tempe, 1
industri air tebu, 1 industri kasur/tilam, 5 bengkel roda dua, 2 bengkel
mobil, 1 industri kripik ubi, 8 industri perabot/ketam, 3 industri
penggergajian kayu, 15 industri kue tradisional, 1 industri pandai besi, 3
industri fotocopi, 4 bengkel sepeda, 3 bengkel las, 1 industri arang
tempurung, 2 industri mie basah, 1 industri jahit bordir, 2 industri jahit
pakaian, 15 industri perabot aluminium, 1 industri doorsmir, 1 industri
kaleng, 2 industri batu akik dan 2 industri roti kering. Tercatat pula
kelompok PNPM sebanyak 181 kelompok.
12. POLITIK DAN KEAMANAN
Berdasarkan hasil PEMILU tahun 2009, perolehan suara
terbanyak di Kecamatan Bandar Baru adalah diraih oleh Partai Aceh
(PA) dengan perolehan suara mencapai 80,4% disusul Partai Amanat
Nasional 5,6% dan Partai Demokrat 2,8%.
Di Kecamatan Bandar Baru terdapat 216 orang anggota
HANSIP dan 43 unit SISKAMLING. Pada tahun 2008 tindak kriminal
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 120/201
Profil Pidie Jaya 2009 108
yang banyak terjadi menurut data dari Polsek Bandar Baru adalah
pencurian kendaraan bermotor/curanmor yang mencapai 6 kasus dan
penganiyaan 5 kasus. Sedangkan penyalahgunaan Narkoba terdapat 2
kasus yaitu dari jenis ganja.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 121/201
Profil Pidie Jaya 2009 109
PROFIL
KECAMATAN PANTERAJA
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 122/201
Profil Pidie Jaya 2009 110
PROFIL
KECAMATAN PANTERAJA
1.
WILAYAH
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 123/201
Profil Pidie Jaya 2009 111
Wilayah Kecamatan Panteraja memiliki luas wilayah 40.04 Km2
atau 3.44% dari total luas Kabupaten Pidie Jaya. Secara administratif,
Kecamatan Panteraja berbatasan dengan :
a. Sebelah Barat : Kecamatan Bandar Baru
b. Sebelah Timur : Kecamatan Trienggadeng
c. Sebelah Utara : Selat Malaka
d. Sebelah Selatan : Kecamatan Bandar Baru
Mengingat Kecamatan Panteraja berbatasan dengan Selat
Malaka maka selain luas daratan juga terdapat luas laut. Luas daratan
Kecamatan Panteraja adalah 13.80 km2 dan luas laut mencapai 26.24
km2.
Berdasarkan data Tahun 2008 luas kemiringan lahan di
Kecamatan Panteraja meliputi datar (0-3%) seluas 44,01%, landai (4-
8%) seluas 46,41%, agak landai (9-15%) seluas 9,58%.
2.
PEMERINTAHAN
Pusat kecamatan Panteraja terletak di Gampong Keude Panteraja.
Kantor Kecamatan Panteraja terletak di Km. 140 jalan Banda Aceh-
Medan. Kecamatan Panteraja pada tahun 2008 terdiri atas 2 kemukiman
dan 10 gampong yaitu: Keude, Tu Panteraja, Hagu, Muka Blang, Lhok
Pu`uk, Mesjid P. Raja Timur, Teungoh, Tunong, Peurade, Reudeup/
Panteraja
Dari 19 gampong tersebut terdapat 5 gampong yang terletak di
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 124/201
Profil Pidie Jaya 2009 112
wilayah pesisir pantai, 3 gampong terletak di wilayah pegunungan dan 2
gampong terletak di wilayah perkotaan.
3.
KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah
dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan
penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung
mengelompok pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan
pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada
umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas
tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai, dan keadaan sosial
ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah
pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi
yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih
sulit.
Jumlah penduduk di Kecamatan Panteraja tahun 2008 terdapat
8,279 jiwa yang terdiri dari 4,142 laki-laki dan 4,137 perempuan dengan
pertumbuhan pertahun mencapai 4.42%. Sementara jumlah Keluarga di
kecamatan ini mencapai 2,133 kepala keluarga.
Prosentase jumlah jiwa di Kecamatan Panteraja terhadap
keluarga adalah 3,9 jiwa perkeluarga ini menunjukkan rata-rata tiap
keluarga dihuni 3 jiwa, sehingga bila dibandingkan jumlah jiwa di
kecamatan ini dengan luas wilayah menunjukkan tingkat kepadatan
penduduk Kecamatan Panteraja adalah 207 jiwa perkilometer.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 125/201
Profil Pidie Jaya 2009 113
4. KETENAGAKERJAAN
Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sangat
mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin bertambahnya
penduduk usia kerja akan berpengaruh pada pertambahan jumlahangkatan kerja, baik sebagai pekerja maupun pencari kerja.
Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan pasar kerja yang
besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan sosial dengan
banyaknya pengangguran.
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk Kecamatan
Panteraja adalah petani yaitu 4.742 orang atau 57.27% disusul nelayan
470 orang atau 5.6%, PNS 151 orang atau 1.8% dan lainnya sekitar
33% tersebar di berbagai bidang.
5.
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Di Kecamatan Panteraja bangunan rumah penduduknya bervariasi
mulai dari permanen, semipermanen sampai pada temporer. Namun
sebagian besar dari jumlah bangunan perumahan yang ada di
kecamatan ini berupa bangunan rumah temporer. Setiap tahun
bangunan rumah di Kecamatan Panteraja mengalami peningkatan, baik
bangunan rumah permanen, semi permanen maupun temporer.
Pada saat terjadi bencana tsunami Kecamatan Panteraja adalah salah
satu kecamatan di Pidie Jaya yang banyak mengalami kerusakan
infrastruktur dan banyak korban jiwa yang meninggal sehingga di
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 126/201
Profil Pidie Jaya 2009 114
kecamatan ini banyak dibangun rumah-rumah bantuan permanen dari
bantuan negara-negara donor.
Sistem pengolahan sampah di Kecamatan Panteraja pada umumnya
dikelola oleh masing-masing rumah tangga. Pengolahan sampah yang
ada masih menggunakan sistem tradisional, yaitu dengan cara dibakar
dan di timbun di pekarangan rumah. Sampah-sampah yang dibakar
terdiri dari plastik, kertas dan bahan yang sulit untuk busuk lainnya.
Untuk sampah organik biasanya masyarakat menimbunnya di
pekarangan rumah mereka masing-masing.
Listrik merupakan sarana yang sangat vital dalam menunjang akses
kehidupan manusia dimana seluruh aspek kehidupan manusia sangat
tergantung terhadap keberadaannya. Pasokan listrik di Kecamatan
Panteraja masih mengandalkan dari sumber PLN. Dari 10 gampong
yang ada sudah seluruhnya mendapatkan pasokan listrik dari PLN
dengan jumlah pelanggan mencapai 1.879 unit.
Air sangat penting bagi kehidupan manusia dalam menunjang
kehidupan mereka sehari-hari. Air digunakan oleh manusia untuk
minum, mandi, mencuci, dan lain-lain yang sangat erat hubungannya
dengan kegiatan manusia. Masyarakat di Kecamatan Panteraja
mendapatkan air bersih dari sumur gali dan sungai dari data Dinas
Kesehatan tahun 2008 terdapat 988 sumur gali di Panteraja.
Dalam merencanakan suatu perumahan ataupun permukiman
penduduk, perlu direncanakan sistem jaringan air bersih dan air limbah
agar daerah tersebut dapat terpelihara kebersihan lingkungannya.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 127/201
Profil Pidie Jaya 2009 115
Masyarakat di Kecamatan Panteraja sebagian besar sudah mempunyai
sistem jaringan air limbah yang baik, walaupun ada sebagian dari
mereka menggunakan MCK umum.
Saluran drainase yang ada di Kecamatan Panteraja hingga saat inimasih berupa saluran drainase alam (sungai dan saluran air). Oleh
karenanya air hujan yang turun sebagian besar mengalir melalui sungai
dan meresap ke dalam tanah.
6. PENDIDIKAN
Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang
dari SD hingga perguruan tinggi. Untuk menunjang keberhasilan
pembangunan bidang pendidikan, pendidikan formal umumnya
diselenggarakan di sekolah-sekolah. Melalui proses pendidikan
diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih
mampu bersaing dalam berbagai aspek kegiatan. Jumlah penduduk
yang menamatkan pendidikan menunjukkan ketersediaan kualitas
Sumber Daya Manusia pada suatu wilayah. Semakin banyak jumlah
penduduk yang menamatkan sekolah tinggi, maka semakin baik pula
ketersediaan kualitas Sumber Daya Manusia.
Pada tahun 2008 di Kecamatan Panteraja terdapat 6 buah Sekolah
Dasar dan 1 MI, 1 buah SMP dan 1 buah MTs, 1 SMA dan 1 buah MA.
Pendidikan non formal di kecamatan ini yang berbentuk
dayah/pesantren berjumlah 7 dayah dengan jumlah santri mencapai 223
orang.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 128/201
Profil Pidie Jaya 2009 116
6. KESEHATAN
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,
kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan
yang tidak mendukung.
Kecamatan Panteraja mempunyai sarana kesehatan yang terdiri
dari 1 buah Puskesmas, 1 buah Puskesmas pembantu, dan 10 buah
Posyandu yang melayani masyarakat yang berada di kecamatan
tersebut. Tenaga medis yang tersedia adalah 1 orang dokter umum, 18
perawat/bidan, 1 orang ahli gizi, 1 orang ahli farmasi dan 2 orang
tehnisi medis.
7. PERTANIAN
Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk
menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di
bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan
ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagaikelompok besar masyarakat, di samping itu juga untuk mendukung
pertumbuhan industri.
Penggunaan lahan yang paling banyak di daerah ini yaitu pertanian
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 129/201
Profil Pidie Jaya 2009 117
padi yang mencapai luas lahan 204 ha dimana dari total luas lahan
sawah tersebut 50 ha menggunakan sistem pengairan teknis, 50 ha
menggunakan pengairan semi tehnis, 50 ha menggunakan pengairan
non PU dan 54 ha berupa pengairan tadah hujan. Jumlah produksi berasmencapai 1.175 ton pertahun dan rata-rata produksi perhektarnya
mencapai 5.76 ton
Sementara hasil produksi palawija di kecamatan ini pada tahun 2007
didominasi oleh tanaman kacang tanah dengan produksi 284 ton,
kacang kedelai 111 ton serta ubi kayu mencapai produksi 120.
Sub sektor perkebunan mempunyai peranan yang sangat penting
baik dalam pengembangan wilayah, ekonomi, sosial maupun ekologi.
Peranan tersebut semakin penting karena perkebunan merupakan sub
sektor yang berbasis sumber daya alam yang tidak tergantung pada
komponen impor, sehingga mampu menghadapi situasi krisis ekonomi
yang berkepanjangan seperti saat ini. Selain jenis padi di daerahKecamatan Panteraja juga tumbuh tanaman yang dapat dimanfaatkan
dalam kegiatan perekonomian.
Adapun jenis-jenis tanaman hasil produksi perkebunan yang bisa
menjadi andalan kecamatan ini adalah tanaman kakao yang mencapai
luas lahan 255 ha dengan produksi pertahunnya mencapai 91 ton dan
tingkat produktivitasnya mencapai 650 kg perhektar dengan jumlah
petani mencapai 672 orang.
Populasi unggas di Kecamatan Panteraja pada tahun 2008
didominasi oleh ayam buras dengan populasi mencapai 147.602 ekor
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 130/201
Profil Pidie Jaya 2009 118
dan itik mencapai 18.326 ekor. Sedangkan ternak sapi dengan populasi
sebanyak 5.421 ekor, ternak kambing dengan populasi sebanyak 3.856
ekor dan ternak kerbau dengan populasi sebanyak 2.270 ekor.
Sub sektor perikanan di Kecamatan Panteraja diharapkanmenjadi komoditi unggulan bagi pertumbuhan ekonomi terutama pada
perikanan tambak, mengingat posisi geografis Kecamatan Panteraja
yang berbatasan dengan Selat malaka. Dengan luas areal tambak 92,36
Ha dengan jumlah tambak 139 tambak. Jenis ikan yang banyak
dibudidayakan di kecamatan ini diantaranya bandeng dengan produksi
45 ton pertahun.
Adapun hasil perikanan tangkap di kecamatan ini pada tahun
2008 didominasi oleh ikan tongkol dengan produksi 144 ton pertahun,
ikan teri 360 ton dan dencis 240 ton.
8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Mayoritas penduduk di Kecamatan adalah beragama Islam yang
didukung sarana peribadatan di kecamatan ini terdiri dari 4 buah masjid,
18 meunasah/mushala dan 23 balai pengajian. Mayoritas penduduk di
kecamatan ini adalah suku Aceh.
Potensi pariwisata di Kecamatan Panteraja adalah wisata pantai
Raja/Tripa.
Sarana dan prasarana olah raga di Kecamatan Panteraja terdiri
dari 2 lapangan sepak bola dan 10 lapangan bola volly.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 131/201
Profil Pidie Jaya 2009 119
9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani
mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan
internasional serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor
lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi
darat, laut, dan udara. Sarana transportasi antar desa di Kecamatan
Panteraja hanya transportasi darat.
Seiring dengan berkembangnya jaman menuju era globalisasi
sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan dalam
berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat dan untuk
mempermudah berkomunikasi, media komunikasi yang mudah dan
cepat salah satunya adalah telepon. Sebagian besar penduduk
kecamatan ini sudah menggunakan sarana komunikasi telepon selular.
10. EKONOMI
Menurut data dari Dinas Perindagkop Pidie Jaya di Kecamatan
Panteraja terdapat beberapa industri kecil seperti Industri pengolahan
ikan sebanyak 20 buah, minuman 1 buah, kue tradisional 4 buah,
kerajinan dari pohon kelapa 1 buah, perabot /ketam 2 buah, pande besi
10 buah dan bengkel kendaraan sebanyak 3 buah.
Kegiatan perdagangan di Kecamatan Panteraja yang utama
terdapat di pasar Panteraja.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 132/201
Profil Pidie Jaya 2009 120
11. POLITIK DAN KEAMANAN
Menurut data tahun 2009, partai yang memperoleh suara
terbanyak pada pemilu 2009 di Kecamatan Panteraja adalah Partai Aceh
dengan perolehan suara mencapai 64,7%, Partai Demokrat 22,5% dan
Partai Amanat Nasional 2,3%.
Kecamatan Panteraja memilki 53 orang anggota HANSIP
dengan pos kampling mencapai 10 buah. Tindak kriminal yang banyak
terjadi pada tahun 2008 adalah pencurian dan penganiyaan masing-
masing 1 kasus.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 133/201
Profil Pidie Jaya 2009 121
PROFIL
KECAMATAN TRIENGGADENG
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 134/201
Profil Pidie Jaya 2009 122
PROFIL
KECA MATAN TRIENGGADENG
1.
KEADAAN WILAYAH
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 135/201
Profil Pidie Jaya 2009 123
Kecamatan Trienggadeng beribu kota di Keude Trienggadeng.
Luas wilayah Kecamatan Trienggadeng mencapai 128 km2.
. Kecamatan
ini berbatasan dengan Kecamatan Meureudu di sebelah timur dan
selatan, di sebelah barat dengan Kecamatan Panteraja dan Kecamatan
Bandar Baru dan di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka.
Secara geografis kecamatan ini memiliki kemiringan wilayah antara 0-
15%
Kecamatan Trienggadeng memiliki potensi dalam beberapa hal,
ditinjau dari letak wilayah yang berada di jalur utama jalan raya Banda
Aceh-Medan kecamatan ini berpotensi dalam pengembangan
perdagangan dan bila ditinjau dari letak geografis dimana kecamatan ini
memiliki kawasan pantai yang sangat indah maka sangat potensial bila
pariwisata pantai bisa berkembang di wilayah ini.. Kecamatan ini
memilki
2. PEMERINTAHAN
Pemerintahan merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan
untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di
wilayah tertentu. Dalam rangka meningkatkan kapasitas PemerintahDaerah untuk memberdayakan masyarakat melalui upaya pelayanan
masyarakat secara lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan
penataan kembali administrasi dan manajemen pemerintahan yang
bertumpu kepada nilai-nilai dan paradigma baru.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 136/201
Profil Pidie Jaya 2009 124
Pemerintahan di Kecamatan Trienggadeng mempunyai
kemukiman sebanyak 5 kemukiman dan tersusun dari 27 gampong
dengan jumlah gampong di kawasan pesisir adalah sebanyak 6
gampong, jumlah gampong di pegunungan/hutan adalah sebanyak 8gampong dan jumlah gampong di perkotaan adalah sebanyak 3
gampong. Status hukum seluruh gampong sudah definitif. Nama-nama
gampong yang menyusun Kecamatan Trienggadeng adalah seperti yang
tertera pada tabel berikut:
1. Sagoe
2. Meunasah Mee
3. Mesjid Peuduek Baroh
4. Tuha
5. Reusep
6. Dee Peuduk Tunong
7. Panton Raya
8. Deah Teumanah
9. Tampui
10. Keude Trienggadeng
11. Raya Trienggadeng
12. Peulandok Teungoh
13. Peulandok Tunong
14. Deah Pangwa
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 137/201
Profil Pidie Jaya 2009 125
15. Meucat
16. Cot Makaso
17. Buloh
18. Mee pangwa
19. Kuta Pangwa
20. Cot Lheu Rheng
21. Deah Ujung Baroh
22. Paya Trienggadeng
23. Meue
24. Mesjid Trienggadeng
25. Teungklut
26. Rawa Sari
27. Matang
3. KEADAAN PENDUDUK
Masalah kependudukan merupakan hal yang sangat
berpengaruh dalam mencapai tujuan pembangunan. Penduduk
memegang peranan yang sangat vital baik sebagai objek maupun
subjek dari pembangunan itu sendiri.
Berdasarkan data Tahun 2008, jumlah penduduk di Kecamatan
Trienggadeng adalah 21.490 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 138/201
Profil Pidie Jaya 2009 126
sebanyak 10.583 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 10.907 jiwa,
dengan jumlah kepala keluarga adalah sebanyak 5.833 KK. Gampong
dengan jumlah penduduk terbesar adalah Gampong Sagoe 2.385 jiwa
dan jumlah penduduk terkecil adalah Gampong Buloh 298 jiwa. Jumlahkeluarga miskin yang terklasifikasi sebagai keluarga prasejahtera pada
kecamatan ini adalah sebanyak 3.413 KK.
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk di
Kecamatan Trienggadeng adalah dari sektor pertanian. Jumlah
penduduk yang berprofesi sebagai petani, yaitu sebanyak 4.940 orang,
sebagai pedagang adalah sebanyak 336 orang, sebagai nelayan adalah
sebanyak 392 orang dan sebagai PNS adalah sebanyak 425 orang dan
lainnya 482 orang.
Jumlah aparat kecamatan di Trienggadeng menurut tingkat
pendidikan, yaitu: lulusan SMP 8 orang, lulusan SMA 9 orang dan
lulusan Sarjana 5 orang serta seorang lulusan SD.
5. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Di Kecamatan Trienggadeng, bahan bakar yang digunakan oleh
sebagian besar keluarga untuk memasak adalah kayu bakar, yaitu 50%,
diikuti dengan minyak tanah, yaitu 40% dan gas 10%. Tempat buang
air besar yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Trienggadeng,yaitu 40% WC pribadi, 60% WC Umum/sungai. Jumlah sungai yang
melintasi kecamatan ini adalah sebanyak 2 sungai, dan air sungai
tersebut digunakan untuk mandi/cuci, serta sebagai sarana pengairan.
Menurut data tahun 2008 seluruh gampong di Kecamatan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 139/201
Profil Pidie Jaya 2009 127
Trienggadeng sudah dialiri listrik dari PLN dan terdapat 4.435 KK
pelanggan yang telah menggunakan listrik PLN.
Bencana alam yang sering melanda Kecamatan Trienggadeng
adalah banjir, terutama di daerah Gampong Buloh dan Gampong CotMeukaso.
6. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencetak
sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan,
baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Penyediaan sarana
dan prasarana pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di
Kecamatan Trienggadeng.
Pada tahun 2008 berdasarkan data BAPPEDA Pidie Jaya di
Kecamatan Trienggadeng, terdapat 5 Taman Kanak-kanak/Raudhatul
Atfal Swasta, 25 Sekolah Dasar Negeri/Madrasah Ibtidaiyah, 3 Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dan 2 Sekolah Menengah
Atas.
7. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua
lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secaramudah, merata dan murah. Pengadaan sarana dan prasarana yang
tepat sasaran merupakan usaha Pemerintah dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas kesehatan di Kecamatan Trienggadeng.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 140/201
Profil Pidie Jaya 2009 128
tahun 2008, sarana kesehatan di Kecamatan Banda Baru adalah sebagai
berikut: Puskesmas induk 1 unit dan Puskesmas pembantu 6 unit,
posyandu 27 unit, jumlah toko obat 5 unit.
Keluarga Berencana merupakan suatu gerakan untukmembentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi dan
mengatur jarak kelahiran. Pembatasan dan pengaturan kelahiran dapat
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran, seperti kondom, spiral, IUD, dsb.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Sosial Pidie Jaya Tahun
2008, di kecamatan Trienggadeng, jumlah pasangan usia subur (PUS)
tercatat sebanyak 3.042 pasangan dan jumlah peserta KB yang aktif
adalah 2.192.
8. PERTANIAN
Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan, selalu diupayakan untuk
menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di
bidang pertanian m megang peranan penting dalam meningkatkan taraf
hidup petani sebagai kelompok besar masyarakat di Kecamatan
Trienggadeng, disamping itu juga untuk mendukung pertumbuhan
industri.Penggunaan lahan untuk pertanian dan perkebunan di
kecamatan Trienggadeng adalah: luas lahan sawah 1.918 Ha, luas lahan
perkebunan kakao 1.568 Ha. Luas areal tambak 242,55 ha.Ternak
unggulan di kecamatan ini adalah kambing, ayam buras dan itik.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 141/201
Profil Pidie Jaya 2009 129
Pada tahun 2008 di kecamatan Trienggadeng, hasil produksi
padi mencapai 13.810 ton, produksi kakao yang menjadi komoditi
unggulan mencapai 630,9 ton.
Sementara untuk tanaman palawija di kecamatan inididominasi oleh kacang tanah dengan luas lahan mencapai 180 ha
dengan tingkat produksi mencapai 473 ton per tahun.
Di sektor hasil laut di kecamatan Trienggadeng ini didominasi
jenis ikan tuna, tongkol dan cakalang sedangkan untuk hasil perikanan
tambak yang banyak dibudidayakan di kecamatan ini adalah jenis ikan
bandeng dan udang.
9. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Suku/etnis mayoritas di kecamatan ini adalah suku Aceh dan agama
yang dipeluk oleh seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Trienggadeng
adalah Islam, dengan jumlah sarana ibadah 7 Mesjid, 45
Mushalla/Meunasah dan 22 balai pengajian. (Sumber: Dinas Syariat
Islam Kab. Pidie Jaya) . Pada kecamatan ini terdapat 4 Dayah atau
Pesantren dengan jumlah santri seluruhnya adalah 149 santri.
Di kecamatan ini terdapat objek wisata yang sedang
dikembangkan oleh pemerintah daerah yaitu objek wisata Pantai
Raja/Tripa.
Sarana olah raga yang terdapat di kecamatan ini, yaitu
lapangan sepak bola sebanyak 4 lapangan dan satu diantaranya sudah
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 142/201
Profil Pidie Jaya 2009 130
permanen, tersedia pula lapangan bola volly sebanyak 27 lapangan dan
1 lapangan badminton.
10. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani
mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan
internasioanl serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor
lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi
darat, udara dan laut. Sarana dan Prasarana transportasi antar
gampong di Kecamatan Trienggadeng terdiri dari sarana dan prasarana
darat.
Sampai dengan tahun 2008 dilaporkan belum terdapat terminal
angkutan umum sebagai sarana transportasi darat dan terdapat 1
kantor pos pembantu sebagai salah satu sarana komunikasi.
11. EKONOMI
Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama
di Kecamatan Trienggadeng. Salah satu tempat perdagangan yang
paling ramai adalah pasar. Terdapat 1 pasar di Kecamatan
Trienggadeng.
Pada tahun 2008 di Kecamatan Trienggadeng tedapat
beberapa industri kecil diantaranya adalah 1 industri tahu/tempe, 112
anyaman pandan, 1 mie basah, 4 perabot/ketam, 4 bengkel kendaraan
bermotor, 1 bumbu masak, 2 foto copy, 115 batu bata, 2 bengkel las, 1
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 143/201
Profil Pidie Jaya 2009 131
pabrik roti, 2 cincin sumur, 1 bordir, 10 pembuatan emping mlinjo dan 2
kerajinan rotan.
12. POLITIK DAN KEAMANAN
Berdasarkan hasil PEMILU tahun 2009, perolehan suara
terbanyak di Kecamatan Trienggadeng adalah diraih oleh Partai Aceh
(PA) dengan perolehan suara mencapai 45,6% disusul Partai Amanat
Nasional 19,2% dan Partai Persatuan Pembangunan 3,5%.Di Kecamatan Trienggadeng terdapat 124 orang anggota
HANSIP dan 27 unit SISKAMLING. Data kriminalitas pada tahun 2008 di
Polsek trienggadeng menunjukkan Curanmor (pencurian kendaraan
bermotor) adalah kriminalitas tertinggi yang terjadi selama tahun 2008
mencapai 10 kasus dan tindak pidana penganiayaan mencapai 4 kasus.
Sedangkan penyalahgunaan narkoba terdapat 2 kasus yaitu dari jenis
sabu-sabu.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 144/201
Profil Pidie Jaya 2009 132
PROFIL
KECAMATAN MEUREUDU
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 145/201
Profil Pidie Jaya 2009 133
PROFIL
KECAMATAN MEUREUDU
1.
WILAYAH
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 146/201
Profil Pidie Jaya 2009 134
Kecamatan Meureudu merupakan kecamatan dimana Ibukota
Kabupaten Pidie Jaya berada. Kecamatan Meureudu memiliki luas
wilayah 156.74 km2 atau 13.48 persen luas wilayah Kabupaten Pidie
Jaya. Luas wilayah Meureudu terbagi atas wilayah darat seluas 139.14km dan wilayah lautan mencapai 17.6 km2
Batas wilayah Kecamatan Meureudu adalah sebagai berikut :
Timur : Berbatasan dengan Kec. Meurah Dua
Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Pidie
Barat : Berbatasan dengan Kec. Trienggadeng
Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka
Secara geografis Kecamatan Meureudu memiliki potensi cukup
besar untuk berkembang di masa mendatang karena terkait dengan
fungsi dan peranannya sebagai Ibukota Kabupaten Pidie Jaya.
Kecamatan Meureudu juga memiliki peluang yang baik untuk
terus mengembangkan potensinya dalam aspek perdagangan yang
menggunakan sektor pertanian dan sumber daya laut sebagai bahan
utamanya. Meureudu juga memiliki akses yang cukup baik terutama ke
wilayah Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten
Bireuen dan Kabupaten Aceh Barat.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 147/201
Profil Pidie Jaya 2009 135
Berdasarkan analisa fisik, Kecamatan Meureudu memiliki
keragaman kemiringan lereng, sehingga memungkinkan untuk
membangun atau menyediakan berbagai penggunaan lahan, baik
perkotaan sampai dengan pelestarian kawasan lindung.
2.
PEMERINTAHAN
Kantor Kecamatan Meureudu berada di Ibukota kecamatan
yaitu di gampong Meureudu yang berjarak kurang lebih 3 km dari jalan
Raya Banda Aceh-Medan. Kecamatan Meureudu terdiri dari 30
gampong dan 7 kemukiman. Keseluruhan gampong dan kemukiman
tersebut telah berstatus definitif. Di antara gampong-gampong tersebut
terdapat 3 gampong yang berada di kawasan pesisir pantai, 6
gampong berada di wilayah pegunungan dan 5 gampong berada di
kawasan kota kecamatan.
Nama-Nama Desa di Kecamatan Meureudu adalah Rungkom, Blang Awe, Manyang Lancok, Manyang cut, Beurawang, Meunasah Balek,
Mesjid Tuha, Kota Meureudu, Rhing Blang, Rhing Krueng, Rhing
Mancang, Meunasah Lhok, Meuraksa, Pulo U, Geuledah, Dayah Timu,
Bunot, Glumpang Tutong, Meunasah Hagu, Pohroh, Kudrang, Rambong,
Mulieng, Dayah Tuha, Rumpuen, Lampoh Lada, Meunasah Kulam,
Grong – Grong, Kuta Trieng, Teupin Peuraho
3.
KEADAAN PENDUDUK
Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kecamatan Meureudu
sebanyak 19.961 jiwa yang terdiri dari 9.795 laki-laki dan 10.166
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 148/201
Profil Pidie Jaya 2009 136
perempuan. Sedangkan jumlah keluarga terdapat 5.164 kepala
keluarga. Dilihat dari jumlah penduduk pada masing-masing gampong
maka gampong dengan jumlah penduduk terbanyak adalah gampong
Mesjid Tuha dengan jumlah penduduk sebanyak 1.577 jiwa sementarapenduduk dengan jumlah terkecil terdapat di Meunasah Hagu dengan
jumlah penduduk 121 jiwa. Kepadatan penduduk di Kecamatan
Meureudu mencapai 127 jiwa perkilometer persegi dan bila dilihat dari
prosentase per kepala keluarga maka terdapat rata-rata 4 jiwa
perkeluarga.
Sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakat
Kecamatan Meureudu adalah dari sektor pertanian dan nelayan yang
mencapai 70 % dari total sumber penghasilan dan sisanya tersebar
pada beberapa profesi seperti pedagang, PNS, buruh, TNI/POLRI dan
lain sebagainya. Jumlah aparat Kecamatan Meureudu berdasarkan
tingkat pendidikan menurut data tahun 2008 berjumlah 20 orang, yang
berpendidikan sarjana sebanyak 7 orang, SMA sebanyak 11 orang dan
SMP sebanyak 2 orang. Jumlah penduduk miskin di Kecamatan Bandar
masih tergolong besar. Data penerima beras miskin tahun 2008
terdapat 2.938 kepala keluarga.
4. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Di Kecamatan Meureudu, dari 18 gampong yang ada pasokan
listrik 100% diperoleh dari Listrik PLN dari data PT. PLN Cabang Sigli
Ranting Meureudu terdapat 1.769 pelanggan listrik di kecamatan ini.
Adapun bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar keluarga
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 149/201
Profil Pidie Jaya 2009 137
untuk memasak adalah minyak tanah.
Tempat buang sampah sebagian besar keluarga di Kecamatan
Meureudu adalah di tempat sampah masing-masing keluarga dimana
mereka membakarnya setiap hari bila sudah terkumpul, sedangkantempat buang air besar sebagian besar keluarga menggunakan jamban
sendiri.
Bencana alam yang sering melanda Kecamatan Meureudu
adalah bencana banjir yang selalu terjadi pada musim penghujan.
5. PENDIDIKAN
Pendidikan merupkan salah satu upaya untuk mencetak Sumber
Daya Manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan, baik
melalui pendidikan formal maupun non formal.
Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah
satu upaya pemerintah yang dimaksudkan demi meningkatkan kualitas
dan kuantitas pendidikan yang ada di Kecamatan Meureudu.
Pada tahun 2008 di Kecamatan Meureudu ada 5 TK, 17 SD, 3
SLTPdan 2 SMA .
6. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,
kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 150/201
Profil Pidie Jaya 2009 138
yang tidak mendukung.
Sarana kesehatan di Kecamatan Meureudu adalah : puskesmas
1 unit, puskesmas pembantu 4 unit, posyandu 30 unit.
Sedangkan jumlah keluarga yang menerima Kartu Sehat/KartuPeserta Progam Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin selama tahun
2008 adalah sebanyak 10.888 Kepala Keluarga.
7. PERTANIAN
Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk
menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di
bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan
ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai
kelompok besar masyarakat, di samping itu juga untuk mendukung
pertumbuhan industri.
Luas lahan sawah di Kecamatan Meureudu pada tahun 2008
adalah 1.100 ha dengan jumlah produksi sebesar 5.785 ton/tahun
sehingga rata-rata jumlah produksi mencapai 5,26 ton per hektar.
Komoditi kakao di kecamatan ini mencapai luas lahan 908 ha
dengan tingkat produksi mencapai 161,5 ton pertahun. Tanaman
palawija di kecamatan ini didominasi dengan tanaman kacang kedelai
dengan tingkat produksi 1.350 ton pertahun.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 151/201
Profil Pidie Jaya 2009 139
8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Agama yang dianut oleh masyarakat Kecamatan Meureudu
hampir seluruhnya adalah beragama Islam. Jumlah masjid di
Kecamatan Meureudu mencapai 10 buah dan 51 meunasah. Pendidikan
non formal berbasis agama Islam yang berbentuk dayah/pesantren
terdapat 10 buah di Kecamatan Meureudu dengan jumlah santri
mencapai 179 santri.
Mayoritas suku/etnis yang terdapat di Kecamatan Meureudu
adalah suku Aceh.
Sarana dan prasarana olah raga di Kecamatan Meureudu
diantaranya lapangan Sepak Bola 1 unit, lapangan bola voli terdapat 14
unit dan lapangan badminton terdapat 4 unit.
9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani
mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan
internasional serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor
lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi
darat, laut, dan udara. Sarana dan Prasarana trasnportasi antar desa di
Kecamatan Meureudu menggunakan transportasi darat.
Seiring dengan berkembangnya zaman menuju era globalisasi
sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan
berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untuk
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 152/201
Profil Pidie Jaya 2009 140
mempermudah berkomunikasi, media komunikasi yang mudah dan
cepat salah satunya adalah telepon baik telepon selular maupun telepon
kabel. Di kecamatan ini terdapat kurang lebih 20 unit kios penjaja
telepon selular sementara jumlah kantor pos adalah 1 unit.
10. EKONOMI
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian terdapat
beberapa industri kecil seperti Industri kue adee 3 buah, kue tradisional
15 buah, mie basah 2 buah, tahu/tempe 2 buah, emping melinjo 25
buah, anyaman pandan 415 buah, bengkel 10 buah, bordir 2 buah,
sablon 2 buah, Penjahit 10 buah, tukang kaleng 2 buah, perabot
aluminium 1 buah dan foto copy 4 buah.
Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama
di Kecamatan Meureudu. Pada tahun 2008 tecatat di Kecamatan
Mereudu tedapat 1 komplek petokoan dan 1 pasar permanen. Jumlah
lembaga keuangan terdiri dari 1 unit pegadaian, 2 unit bank nasional
dan 1 unit bank perkreditan syariah swasta.
11. POLITIK DAN KEAMANAN
Menurut data KPU Kabupaten Pidie Jaya, partai yang
memperoleh suara terbanyak pada pemilu tahun 2009 terakhir di
Kecamatan Meureudu adalah Partai Aceh dengan perolehan suara
48,9% kemudian disusul Partai Amanat Nasional memperolah suara
7.9%, Partai Persatuan Pembangunan 7,4%, Partai Bintang Reformasi
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 153/201
Profil Pidie Jaya 2009 141
6,5%.
Di Kecamatan Meureudu terdapat 125 orang anggota
HANSIP/KAMLING dan 30 siskamling. Selama tahun 2008 tindak
kriminalitas di Kecamatan Meureudu yang paling banyak terjadi adalahpencurian.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 154/201
Profil Pidie Jaya 2009 142
PROFIL
KECAMATAN MEURAH DUA
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 155/201
Profil Pidie Jaya 2009 143
PROFIL
KECAMATAN MEURAH DUA
1.
WILAYAH
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 156/201
Profil Pidie Jaya 2009 144
Kecamatan Meurah Dua merupakan salah satu Kecamatan yang
terletak di wilayah timur Kabupaten Pidie Jaya yang kaya akan potensi
sumber daya alam dimana sebagian dari potensi tersebut belum
dimanfaatkan secara optimal. Sumber daya alam dan hasil-hasilnya
sebagian besar merupakan penghasil devisa daerah, khususnya dari
Sektor Perikanan, Pertanian, Perkebunan dan hasil lainnya.
Wilayah Kecamatan Meurah Dua memiliki wilayah terluas di antara
kecamatan di Pidie Jaya yaitu 292,2 Km2 atau 25.13% dari total luas
Kabupaten Pidie Jaya. Secara administratif, Kecamatan Meurah Dua
berbatasan dengan :
a. Sebelah Barat : Kecamatan Meureudu
b. Sebelah Timur : Kecamatan Ulim
c. Sebelah Utara : Selat Malaka
d. Sebelah Selatan : Kabupaten Pidie
Kecamatan Meurah Dua berbatasan dengan Selat Malaka maka
selain luas daratan juga terdapat luas laut. Luas daratan Kecamatan
Meurah Dua adalah 276.21 km2 dan luas laut mencapai 16 km2.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 157/201
Profil Pidie Jaya 2009 145
2. TOPOGRAFI
Topografi menerangkan gambaran tentang bentuk permukaan bumi
yang meliputi tinggi rendah dari pandangan datar (relief), pola saluran,
parit, sungai, danau, tepi laut, vegetasi, baik hasil tanaman dan objek
buatan manusia.
a. Tingkat Kemiringan
Kemiringan di wilayah Kecamatan Meurah Dua sangat bervariasi, yang
secara umum dikategorikan kedalam 6 (enam) kelas kemiringan, yaitu :
• Kemiringan 0-2 % : datar
• Kemiringan 3-8 % : landai
• Kemiringan 9-15 % : agak landai
• Kemiringan 16-25 % : agak curam
• Kemiringan 26-40 % : curam
• Kemiringan >40 % : sangat curam
Wilayah Kecamatan Meurah Dua mempunyai kemiringan tanah dari 0
sampai lebih dari 40%. Secara umum dapat dikatakan bahwa
kemiringan tanah wilayah Kecamatan Meurah Dua berkolerasi positif
dengan ketinggian. Makin tinggi letak suatu hamparan maka
kemiringannya semakin terjal.
Berdasarkan data Tahun 2008 luas kemiringan lahan di Kecamatan
Meurah Dua meliputi datar (0-3%) seluas 4,82%, landai (4-8%) seluas10,39%, agak landai (9-15%) seluas 11,12%, agak curam (16-25%)
seluas 2,20%, curam (26-40%) seluas 40,74% dan sangat curam
(>40%) seluas 30,74%.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 158/201
Profil Pidie Jaya 2009 146
3. PEMERINTAHAN
Kantor Kecamatan Meurah Dua terletak di Km. 160 jalan Banda Aceh-
Medan dengan ibukota kecamatan yaitu Meunasah Bie.
Kecamatan Meurah Dua pada tahun 2008 terdiri atas 3 kemukiman dan
19 gampong : Lhok Sandeng, Sara Mae, Seunong, Lancok, Gampong,
Meunasah Kulam, Meunasah Teungoh, Meunasah Bie, Meunasah Raya,
Geunteng, Gampong Blang, Meunasah Blang Cut, Dayah kluet,
Meunasah Mancang, Meunasah Dayah Usen, Lueng Bimba, Beuringen,
Buangan, Meunasah Jurong, Pante Beureunee.
Dari 19 gampong tersebut terdapat 3 gampong yang terletak di wilayah
pesisir pantai, 3 gampong terletak di wilayah pegunungan dan sisanya
terletak di wilayah perkotaan.
4. KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat
digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan
penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung
mengelompok pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan
pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada
umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas
tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai, dan keadaan sosial
ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah
pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi
yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 159/201
Profil Pidie Jaya 2009 147
sulit.
Jumlah penduduk di Kecamatan Meurah Dua tahun 2008 terdapat
10.331 jiwa yang terdiri dari 5.123 laki-laki dan 5.208 perempuan
dengan pertumbuhan pertahun mencapai 6.84 %. Sementara jumlahKeluarga di kecamatan ini mencapai 2.665 kepala keluarga.
Penduduk Kecamatan Meurah Dua pada tahun 2004-2005 dan tahun
2006-2007 mengalami penurunan disebabkan banyaknya masyarakat
yang kerja dan meneruskan pendidikkan di luar daerah Kecamatan
Meurah Dua. Jumlah penduduk terbesar berada di ibukota kecamatan
yaitu gampong Meunasah Bie dengan jumlah penduduk mencapai 898
jiwa dan jumlah penduduk terkecil berada di desa Lhok Sandeng dengan
jumlah penduduk sebanyak 137 jiwa. Laju pertumbuhan pendudukan
Kecamatan Meurah Dua mengalami peningkatan pada periode 2007-
2008 mencapai 6.84% disebabkan banyaknya masyarakat dari luar
daerah yang bekerja di Kabupaten Pidie Jaya dan bertempat tinggal diKecamatan Meurah Dua.
5. KETENAGAKERJAAN
Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sangat
mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin bertambahnya
penduduk usia kerja akan berpengaruh pada pertambahan jumlah
angkatan kerja, baik sebagai pekerja maupun pencari kerja.
Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan pasar kerja yang
besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan sosial dengan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 160/201
Profil Pidie Jaya 2009 148
banyaknya pengangguran. Sumber penghasilan utama sebagian besar
penduduk Kecamatan Meurah Dua adalah petani dengan persentase
70% disusul nelayan 20% dan lainnya sekitar 10%.
6. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
a.
Sarana Perumahan
Rumah sebagai salah satu kebutuhan primer manusia yang berfungsi
sebagai tempat berlindung dan membina keluarga dapat digolongkan
dalam tiga tipe yaitu permanen, semipermanen, dan temporer. Rumah
permanen yaitu rumah yang bangunannya terbuat dari semen dan batu
bata atau sejenisnya, rumah semipermanen adalah rumah yang
bangunannya terbuat dari semen dan sebagian lagi bangunannya
terbuat dari kayu atau bilik, sedangkan rumah temporer bangunannya
terbuat dari kayu, bambu, bilik dan sebagainya yang mudah hancur.
Di Kecamatan Meurah Dua bangunan rumah penduduknya bervariasi
mulai dari permanen, semipermanen sampai pada temporer. Namun
sebagian besar dari jumlah bangunan perumahan yang ada di
kecamatan ini berupa bangunan rumah temporer. Setiap tahun
bangunan rumah di kecamatan Meurah Dua mengalami peningkatan,
baik bangunan rumah permanen, semi permanen maupun temporer.
Bangunannya tersebar di kanan kiri jalan dan diselingi oleh sawah
ataupun kebun milik penduduk.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 161/201
Profil Pidie Jaya 2009 149
b. Sarana Persampahan
Sistem pengolahan sampah di kecamatan Meurah Dua pada
umumnya dikelola oleh masing-masing rumah tangga. Pengolahan
sampah yang ada masih menggunakan sistem tradisional, yaitu dengan
cara dibakar dan di timbun di pekarangan rumah. Sampah-sampah yang
dibakar terdiri dari plastik, kertas dan bahan yang sulit untuk busuk
lainnya. Untuk sampah organik biasanya masyarakat menimbunnya di
pekarangan rumah mereka masing-masing.
c.
Jaringan Listrik
Listrik merupakan sarana yang sangat vital dalam menunjang
akses kehidupan manusia dimana seluruh aspek kehidupan masnusia
sangat tergantung terhadap keberadaannya.
Di Kecamatan Meurah Dua pasokan listrik masih mengandalkan
dari sumber PLN. Dari 19 gampong yang ada sudah seluruhnya
mendapatkan pasokan listrik dari PLN dengan jumlah pelanggan
mencapai 2.152 unit.
d.
Jaringan Air Bersih
Air sangat penting bagi kehidupan manusia dalam menunjang
kehidupan mereka sehari-hari. Air digunakan oleh manusia untukminum, mandi, mencuci, dan lain-lain yang sangat erat hubungannya
dengan kegiatan manusia. Masyarakat di Kecamatan Meurah Dua
mendapatkan air bersih dari PDAM, sumur gali dan sungai. Air yang
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 162/201
Profil Pidie Jaya 2009 150
diambil dari sungai dialirkan dengan menggunakan pipa-pipa atau
dengan menggunakan batang bambu langsung kerumah penduduk.
e.
Jaringan Air Limbah
Dalam merencanakan suatu perumahan ataupun permukiman
penduduk, perlu direncanakan sistem jaringan air bersih dan air limbah
agar daerah tersebut dapat terpelihara kebersihan lingkungannya.
Masyarakat di Kecamatan Meurah Dua sebagian besar sudah
mempunyai sistem jaringan air limbah yang baik, walaupun ada
sebagian dari mereka menggunakan MCK umum.
f.
Jaringan Drainase
Saluran drainase yang ada di Kecamatan Meurah Dua hingga saat
ini masih berupa saluran drainase alam ( sungai dan saluran air ). Oleh
karenanya air hujan yang turun sebagian besar mengalir melalui sungai
dan meresap ke dalam tanah.
5. PENDIDIKAN
Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari
SD hingga perguruan tinggi. Untuk menunjang keberhasilan
pembangunan bidang pendidikan, pendidikan formal umumnya
diselenggarakan di sekolah-sekolah. Melalui proses pendidikandiharapkan akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang lebih
mampu bersaing dalam berbagai aspek kegiatan. Jumlah penduduk
yang menamatkan pendidikan menunjukkan ketersediaan kualitas
Sumber Daya Manusia pada suatu wilayah. Semakin banyak jumlah
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 163/201
Profil Pidie Jaya 2009 151
penduduk yang menamatkan sekolah tinggi, maka semakin baik pula
ketersediaan kualitas Sumber Daya Manusia.
Pada tahun 2008 di Kecamatan Meurah Dua terdapat 3 buah
sekolah tingkat Taman Kanak-kanak swasta, 2 buah Sekolah DasarNegeri dan 3 buah Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, 1 buah Sekolah
Menengah Pertama Negeri dan 1 buah Stanawiyah Negeri serta 1 buah
Sekolah Menengah Atas Negeri.
6. KESEHATAN
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,
kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan
yang tidak mendukung.
Kecamatan Meurah Dua mempunyai sarana kesehatan yang terdiri
dari 1 buah Puskesmas, 2 buah Puskesmas pembantu, dan 7 buah
Posyandu yang melayani masyarakat yang berada di kecamatan
tersebut. Tenaga medis yang tersedia adalah 1 orang dokter praktek, 4
orang bidan, 2 orang perawat dan analis serta ahli gizi masing-masing 1
orang.
7. PERTANIAN
Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 164/201
Profil Pidie Jaya 2009 152
menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di
bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan
ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai
kelompok besar masyarakat, disamping itu juga untuk mendukung
pertumbuhan industri.
Penggunaan lahan yang paling banyak di daerah ini yaitu
pertanian padi yang mencapai luas lahan 642 ha dimana dari total luas
lahan sawah tersebut semuanya menggunakan sistem pengairan semi
teknis. Jumlah produksi beras mencapai 4376 ton pertahun dan rata-
rata produksi perhektarnya mencapai 6.73 ton.
Adapun hasil produksi palawija di kecamatan ini didominasi olehtanaman ubi kayu yang mencapai produksi 150 ton pertahun serta
jagung yang mencapai 30 ton pertahun.
Sub sektor perkebunan mempunyai peranan yang sangat penting
baik dalam pengembangan wilayah, ekonomi, sosial maupun ekologi.
Peranan tersebut semakin penting karena perkebunan merupakan sub
sektor yang berbasis sumber daya alam yang tidak tergantung pada
komponen impor, sehingga mampu menghadapi situasi krisis ekonomi
yang berkepanjangan seperti saat ini. Selain jenis padi di daerah
Kecamatan Meurah Dua juga tumbuh tanaman yang dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan perekonomian.
Adapun jenis-jenis tanaman hasil produksi perkebunan yang bisa
menjadi andalan kecamatan ini adalah tanaman kakao yang
mencapai luas lahan 163.75 ha dan kelapa yang mencapai 40 ha dan
pinang yang mencapai 10 ha.
Populasi unggas di Kecamatan Meurah Dua pada tahun 2008
didominasi oleh ayam buras dan ayam boiler dengan populasi masing-
masing sebanyak 122.045 ekor dan 13.196 ekor, diikuti oleh ternak itik
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 165/201
Profil Pidie Jaya 2009 153
dengan populasi sebanyak 13.196 ekor. Sedangkan ternak sapi potong
dengan populasi sebanyak 3.833 ekor, ternak besar ataupun kecil
seperti kerbau dengan populasi sebanyak 2.743 ekor, diikuti kambing
dengan populasi sebanyak 3.367 ekor, lalu ternak domba sebanyak 36
ekor.
Sub sektor perikanan di Kecamatan Meurah Dua diharapkan
menjadi komoditi unggulan bagi pertumbuhan ekonomi terutama pada
perikanan tambak, mengingat posisi geografis Kecamatan Meurah Dua
yang berbatasan dengan Selat malaka. Dengan luas areal tambak
penduduk 83,35 Ha dengan jumlah tambak 151 tambak. Jenis ikan
yang banyak dibudidayakan di kecamatan ini diantaranya bandeng
dengan produksi 52.20 ton pertahun, mujair dengan produksi 33 tonpertahun serta ikan mas dan nila.
Sementara hasil perikanan tangkap di kecamatan ini pada tahun
2008 didominasi oleh ikan tuna dengan produksi 720 ton pertahun,
ikan tongkol 120 ton dan cakalang 600 ton.
Luas lahan sawah di Kecamatan Bandar Dua pada tahun 2008
adalah sejumlah 1.834 ha dengan jumlah produksi sebesar 12.959ton/tahun sehingga rata-rata jumlah produksi per bulan mencapai 7,07
per hektar perton.
Sementara Kecamatan Bandar Dua memiliki potensi komoditi
Kakao yang cukup besar, dengan luas areal tanaman kakao mencapai
299 ha dan produksi mencapai 224 ton pertahun sehingga produktivitas
perhektarnya mencapai 889 ton.
8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Agama yang dipeluk oleh masyarakat Kecamata Meurah Dua
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 166/201
Profil Pidie Jaya 2009 154
adalah Islam, dengan jumlah masjid 6 unit, dayah 6 unit dan meunasah
23 unit.
Menurut data tahun 2008 jumlah penyandang cacat di Kecamata
Meurah Dua adalah 10 orang Tuna Netra, 4 orang Tuna Runggu –
Wicara. Sedangkan jumlah suku/etnis di kecamatan Meurah Dua ini
dominan suku Aceh.
Sarana dan prasarana olah raga di Kecamata Meurah Dua terdiri
dari 3 lapangan sepak bola, 15 lapangan bola volly, dan 1 lapangan bulu
tangkis.
9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani
mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan
internasioanl serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor
lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi
darat, laut, dan udara. Sarana transportasi antar desa di kecamatan
Meurah Dua hanya transportasi darat berupa kendaraan pribadi dan
ojek.
Seiring dengan berkembangnya zaman menuju era globalisasi
sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat
pentingdalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan
berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untuk
mempermudah berkomunikasi, media komunikasi yang mudah dan
cepat salah satunya adalah telepon. Jumlah keluarga pemakai telepon
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 167/201
Profil Pidie Jaya 2009 155
seluler tahun 2008 adalah 621 orang, sedangkan jumlah counter HP
adalah 5 unit.
10. EKONOMI
a. Kegiatan Ekonomi Sekunder
Kegiatan ekonomi sekunder adalah kegiatan ekonomi yang sudah
diolah atau dibudidayakan baik menjadi barang setengah jadi maupun
barang jadi. Kecamatan Meurah Dua mempunyai industri rumah tangga,
seperti industri pembuatan anyaman pandan. Industri anyaman pandan
ini tidak begitu banyak, hanya terdapat 6 kelompok. Kegiatan usaha ini
dilakukan untuk menambah penghasilan untuk kehidupan sehari-hari.
Hasil dari produksi industri tersebut disalurkan di sekitar desa tersebut
saja, antar kecamatan bahkan antar kabupaten dan kota.
b. Kegiatan Ekonomi Tersier
Kegiatan ekonomi tersier adalah kegiatan ekonomi yang
menerangkan mengenai perdagangan dan pelayanan jasa yang ada di
masyarakat. Kegiatan yang termasuk kedalam ekonomi tersier yang ada
di Kecamatan Meurah Dua berupa kegiatan perdagangan.
Perdagangan
Perdagangan merupakan salah satu kegiatan yang digunakan untuk
peningkatan perekonomian Kecamatan Meurah Dua. Ketersediaan akan
sarana ekonomi cukup memadai, seperti pasar yang ada di Kecamatan
Meurah Dua berjumlah satu unit. Selain itu juga terdapat ruko yang
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 168/201
Profil Pidie Jaya 2009 156
mana ketersediaan barang dagangannya telah cukup memadai bagi
kehidupan masyarakat desa tersebut dengan jumlah 42 unit.
Pelayanan Jasa
Pelayanan jasa yang terdapat di Kecamatan Meurah Dua yaitu
lembaga keuangan mikro infomasi yang berjumlah 2 unit. Sedangkan
jumlah kelompok PNPM sebanyak 19 kelompok.
11. POLITIK DAN KEAMANAN
Menurut data tahun 2009, partai yang memperoleh suara
terbanyak pada pemilu terkhir di Kecamatan Meurah Dua adalah Partai
Aceh dengan perolehan suara mencapai 48%, Partai Kebangkitan
Nasional Ulama 9.1%, Partai Amanat Nasional 8.6%, Partai Bintang
Reformasi 2.9% dan Partai Demokrat 2.2%.
Di Kecamatan Meurah Dua terdapat 68 orang anggota HANSIP
dengan pos kampling mencapai 19 buah. Selama tahun 2008 tindakkriminalitas di kecamatan ini yang paling banyak terjadi adalah
pencurian kendaraan bermotor yang mencapai 3 kasus, penganiyaan 2
kasus dan illegal logging 1 kasus.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 169/201
Profil Pidie Jaya 2009 157
PROFIL
KECAMATAN ULIM
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 170/201
Profil Pidie Jaya 2009 158
ROFIL
KECAMATAN ULIM
1.
KEADAAN WILAYAH
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 171/201
Profil Pidie Jaya 2009 159
Kecamatan Ulim memiliki luas wilayah 60.73 km2 atau 5,22
persen total luas wilayah Kabupaten Pidie Jaya. Luas darat mencapai
luas wilayah 40.89 km2 dan luas laut 19.84 km
2. Kecamatan Ulim
berbatasan dengan Kecamatan Meurah Dua di sebelah selatan, di
sebelah barat juga berbatasan dengan Kecamatan Meurah Dua, di
sebelah timur dengan Kecamatan Bandar Dua serta di sebelah utara
berbatasan dengan Selat Malaka. Kondisi topografi Kecamatan Ulim
terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi dan Lautan. Dengan kondisi
seperti ini Kecamatan Ulim memiliki potensi dalam bidang pertanian,
perkebunan dan perikanan baik perikanan laut maupun perikanan
budidaya/tambak.
2. PEMERINTAHAN
Kecamatan Ulim terdiri dari 30 gampong dan 5 kemukiman dan
seluruh gampong tersebut berstatus hukum adalah definitif. Kecamatan
Ulim beribukota di gampong Keude Ulim yang berjarak sekitar 200
meter dari jalan raya Banda-Aceh Medan. Dari keseluruhan desa di
Kecamatan Ulim tersebut terdapat 8 gampong yang terletak di kawasan
pesisir, 12 gampong terletak di wilayah perkotaan dan sisanya 10
gampong berlokasi di kawasan pegunungan atau kawasan hutan.
Nama-nama gampong tersebut adalah :
1. Dayah Baroh
2. Reuleut
3. Sambongan Baro
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 172/201
Profil Pidie Jaya 2009 160
4. Tijien Husen
5. Meunasah Krueng
6. Geulanggang
7. Mesjid ulim Baroh8. Pulo Lhok
9. Dayah Leubue
10. Tijien Daboh
11. Keude Ulim
12. Meunasah Bueng
13. Balee ulim
14. Grong-grong Capa
15. Meunasah Kumbang
16. Tanjong Ulim
17. Mesjid Ulim Tunong
18. Pulo Ulim
19. Siblah Coh
20. Bidok
21. Pantang Cot Baloi
22. Meunasah Pupu
23. Nanggroe Barat
24. Nanggroe Timur
25. Mns. Mesjid
26. Blang Rheu
27. Cot Seutui
28. Lhok Gajah
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 173/201
Profil Pidie Jaya 2009 161
29. Alue Keumiki
30. Blang Cari
3. KEADAAN PENDUDUK
Masalah kependudukan merupakan hal yang sangat penting
dalam mencapai tujuan pembangunan. Penduduk memegang peranan
yang sangat vital baik sebagai objek maupun subjek dari pembangunan
itu sendiri.
Pada tahun 2008 umlah penduduk Kecamatan Ulim sebanyak
14.885 jiwa yang terdiri dari 7.385 laki-laki dan 7.500 perempuan.
Banyaknya keluarga berjumlah 3.715 Kepala Keluarga. Sedangkan
persentase keluarga pertanian adalah 70 %. Desa di Kecamatan Ulim
yang paling banyak penduduknya adalah desa Grong Grong Capa
berjumlah 981 jiwa, sedangkan gampong dengan jumlah penduduk
terkecil adalah Gampong Alue Keumiki dan Lhok Gajah masing-masing
berjumlah 98 jiwa.
Sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakat
Kecamatan Ulim adalah dari sektor pertanian kemudian nelayan yang
mencapai 10 % serta sisanya tersebar di beberapa sektor seperti
pedagang, PNS, TNI Polri, buruh dan lain sebagainya.
Jumlah aparat kecamatan di Kecamatan Ulim berdasarkan
tingkat pendidikan menurut data tahun 2008 berjumlah 24 orang yang
terdiri dari 2 tamat SD, 2 orang tamat SMP, 16 orang tamat SMA, dan 4
orang lulus sarjana.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 174/201
Profil Pidie Jaya 2009 162
4. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Di Kecamatan Ulim, pasokan listrik diperoleh dari Listrik PLN
pada tahun 2008 terdata sebanyak 2.544 pelanggan uarga yang
menggunakan sarana tersebut. Sedangkan bahan bakar yang digunakan
oleh sebagian besar keluarga untuk memasak adalah minyak tanah,
namun masih ada sebagian kecil keluarga yang menggunakan kayu
bakar untuk memasak.
Tempat buang sampah sebagian besar keluarga di Kecamatan
Ulim adalah di masukkan di dalam lubang di sekitar rumah merekasendiri atau dengan dibakar, sedangkan tempat buang air besar
sebagian besar keluarga menggunakan jamban sendiri. Menurut data
tahun 2008, jumlah sungai yang melintasi kecamatan ini adalah
sebanyak 1 (satu) sungai, yang mana air sungai tersebut yang utama
digunakan untuk irigasi dan sebagian kecil penduduk menggunakannya
untuk mandi/cuci. Sumber air minum/memasak sebagian penduduk
Kecamatan Ulim adalam dari Perusahaan Air Minum dan sebagian
lainnya menggunakan pompa air tanah.
Kecamatan Ulim adalah salah satu kecamatan yang rawan
bencana banjir. Kecamatan ini juga merupakan daerah terdampak
bencana tsunami pada tahun 2004 yang banyak memakan korban jiwa
dan harta. Jumlah rumah yang dibangun untuk korban tsunami di
kecamatan ini sampai akhir tahun 2008 mencapai 493 unit sementara
rumah dhuafa yang dibangun mencapai 65 unit.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 175/201
Profil Pidie Jaya 2009 163
5. PENDIDIKAN
Pendidikan merupkan salah satu upaya untuk mencetak sumber
daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan, baik
melalui pendidikan formal maupun non formal.
Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah
satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan yang ada di Kecamatan Ulim.
Pada tahun 2008 di Kecamatan Ulim sampai saat terdapat 2 unit
sekolah TK Negeri dan 2 unit sekolah TK Swasta, 9 unit SD Negeri, 2
unit SMP Negeri dan 1 unit SMA Negeri. Untuk sarana pendidikan
nonformal di kecamatan ini didominasi pendidikan dayah yang
berjumlah 8 unit
6. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,
kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan
yang tidak mendukung.
Sarana kesehatan di Kecamatan Ulim adalah : Puskesmas 1
unit, puskesdes 8 unit, dan posyandu 30 unit sedangkan jumlah
keluarga yang menerima Kartu Sehat/Kartu Peserta Progam Jaminan
Kesehatan Masyarakat Miskin selama tahun 2008 adalah sebanyak
7.502 Kepala Keluarga .
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 176/201
Profil Pidie Jaya 2009 164
7. PERTANIAN
Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan,
perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakanuntuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan
di bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan
ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai
kelompok besar masyarakat, di samping itu juga untuk mendukung
pertumbuhan industri.
Kecamatan Ulim termasuk kecamatan di Pidie Jaya yang
menjadi lumbung padi di Kabupaten Pidie Jaya karena memiliki luas
lahan sawah mencapai 1.002 ha dengan produksi pertahun mencapai
8.377 ton dan yang lebih membanggakan lagi produksi padi
perhektarnya mencapai 8,36 ton yang merupakan hasil tertinggi di Pidie
Jaya.
Sedangkan hasil perkebunan di Kecamatan Ulim didominasi
perkebunan kelapa yang mencapai luas lahan 480 ha dan kelapa sawit
mencapai luas lahan 111 ha.
Melihat kondisi wilayah Kecamatan Ulim yang memiliki padang
rumput yang cukup luas, sektor peternakan sangat baik untuk
dikembangkan di daerah ini. Dari data dinas pertanian diperoleh data
bahwa terdapat populasi ternak yang cukup besar di kecamatan ini
seperti kerbau, sapi, kambing, ayam dan itik.
Kecamatan Ulim termasuk kecamatan yang lengkap potensi
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 177/201
Profil Pidie Jaya 2009 165
perikanannya karena di kecamatan ini terdapat budidaya ikan yang
mencapai luas 318,80 ha dengan jumlah tambak sebanyak 504 petak
dengan pemilik tambak mencapai 313 petambak sementara di sektor
perikanan tangkap di Kecamatan Ulim ini data tahun 2008 menunjukkanhasil tangkapan nelayan mencapai 559 ton ikan pertahun yang
didominasi jenis ikan dencis, teri, tongkol, dan udang.
8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Hampir seluruh penduduk di Kecamatan Ulim memeluk agama
Islam. Hal ini didukung dengan keberadaan masjid di kecamatan ini
yang mencapai 8 buah, meunasah/mushalla 33 buah serta balai
pengajian yang mencapai 25 buah. Pendidikan keislaman juga sangat
mendukung nuansa islami dari kecamatan ini yang ditunjukkan dengan
keberadaan dayah/pesantren di kecamatan ini yang mencapai 10 buah
dengan santri mencapai 450 santri.
Menurut data tahun 2008 jumlah penyandang cacat di
Kecamatan Ulim adalah 6 orang Tuna Netra dan 45 orang tuna rungu.
Mayoritas suku/etnis di kecamatan ini adalah suku Aceh.
Sarana dan prasarana olah raga di KecamatanUlim terdiri dari 3
lapangan sepak bola, dan 12 lapangan bola volly dan 1 lapangan bulu
tangkis.
9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani
mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 178/201
Profil Pidie Jaya 2009 166
internasioanl serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor
lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi
darat, laut, dan udara.
Sampai dengan tahun 2008, sepanjang jalan kecamatan telahdiaspal. Jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten
berkisar 5 km.
Seiring dengan berkembangnya jaman menuju era globalisasi
sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan
berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untuk
mempermudah berkomunikasi, sebagian besar masyarakat sekarang
menggunakan telepon baik telepon kabel atau telepon selular. Pada
tahun 2008, di Kecamatan Ulim terdapat 6 warung counter telepon
selular.
10. EKONOMI
Pada tahun 2008 di Kecamatan Ulim memiliki beberapa industri
kecil diantaranya industri kecil anyaman pandan yang berjumlah 50 unit,
emping melinjo 30 unit, bengkel kendaraan 2 unit, bordir 1 unit,
kerajinan bambu 4 unit, perabot/ketam 3 unit, batu bata 15 unit,
penjahit 5 unit, foto copy 2 unit, industri garam 65 unit, pande besi 1
unit, tempel ban 3 unit dan pengrajin sepatu kulit 1 unit.
Pada tahun 2008 tecatat di Kecamatan Ulim terdapat 2 buah
pasar dengan jumlah pedagang mencapai 500 pedagang sementara itu
terdapat tiga buah lembaga keuangan yang berupa koperasi di
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 179/201
Profil Pidie Jaya 2009 167
kecamatan ini. Jumlah Ruko terdapat 70 unit dan kelompok PNPM
mencapai 60 kelompok.
11. POLITIK DAN KEAMANAN
Menurut data dari KPU Pidie Jaya, partai yang memperoleh
suara terbanyak pada pemilu 2009 di Kecamatan Ulim adalah Partai
Aceh memperoleh 56.1%, Partai Amanat Nasional 7.4% dan Partai
Bintang Reformasi memperoleh suara 2.8%.
Kecamatan Ulim mempunyai 1 unit pos polisi dan 117 orang
anggota HANSIP. Jumlah siskamling di kecamatan ini terdapat 30 buah.
Tindak kriminalitas yang banyak terjadi pada tahun 2008 di kecamatan
ini adalah pencurian sebanyak 3 kasus, penganiyaan 2 kasus dan
penggelapan serta sodomi masing-masing 1 kasus. Sedangkan
penyalahgunaan Narkoba sebanyak 2 kasus yaitu dari jenis ganja.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 180/201
Profil Pidie Jaya 2009 168
PROFIL
KECAMATAN BANDAR DUA
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 181/201
Profil Pidie Jaya 2009 169
PROFIL
KECAMATAN BANDAR DUA
1.
Wilayah
Kecamatan Bandar Dua mempunyai luas wilayah 174, 26 km2 .
Kecamatan Bandar Dua merupakan satu-satunya kecamatan di
Kabupaten Pidie Jaya yang wilayahnya tidak memiliki pantai.. Sebelah
timur wilayah Kecamatan Bandar Dua berbatasan langsung dengan
Kecamatan Samalanga Kabupaten Biereun. Sebelah selatan berbatasan
Kecamatan Mane Kabupaten Pidie. Sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Ulim dan di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Jangka Buya.
Secara geografis Kecamatan Bandar Dua memiliki potensi cukup
besar dalam bidang pertanian dan perkebunan karena kecamatan inimemiliki luas wilayah pertanian yang paling luas diantara kecamatan-
kecamatan di Pidie Jaya. Luas areal pertanian di Kecamatan Bandar dua
mencapai 1.834 ha dengan jumlah produksi mencapai 12.959 ton
pertahun. Kecamatan ini juga memiliki potensi perkebunan tanaman
kakao karena memiliki luas wilayah perkebunan yang cukup luas. Saat
ini di kecamatan Bandar Dua untuk sektor tanaman kakao dapat
mencapai produksi sebesar 224 ton pertahun dengan produktivitas 889
kg perhektar.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 182/201
Profil Pidie Jaya 2009 170
2.
Pemerintahan
Kantor Kecamatan Bandar Dua terletak di Km 173 Jalan Banda Aceh
– Medan yang beribukota Ulee Gle. Kecamatan Bandar Dua memiliki 45
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 183/201
Profil Pidie Jaya 2009 171
gampong dan 5 kemuki-man. Keseluruhan gampong dan kemukiman
tersebut telah berstatus definitif dan diantara gampong-gampong
tersebut terdapat sekitar 10 gampong yang berlokasi di kawasan
perkotaan dan sisanya tersebar di kawasan pedesaan dan ada sekitar 8gampong yang terdapat di kawasan pegunungan dan perbukitan.
Nama-Nama Desa di Kecamatan Bandar Dua
1. Keude Ule Glee
2. Gampong Ule Glee
3. Blang Dalam
4. Gampong Baro
5. Pulo
6. Uteun Bayu
7. Alue Keutapang
8. Jeulanga Barat
9. Kumba
10. Lhok Pusong
11. Paya Pisang Klat
12. Cot Geureufai
13. Muko Dayah
14. Muko Kuthang
15. Muko Buloh
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 184/201
Profil Pidie Jaya 2009 172
16. Peulakan Tunong
17. Adan
18. Meugit Kayee Panyang
19. Beurasan
20. Cot Keng
21. Krueng Kiran
22. Asan Kumbang
23. Drien Bungong
24. Peulakan Cebrek
25. Paya Tunong
26. Peulakan Tambo
27. Paya Baroh
28. Babah Krueng
29. Pohroh
30. Seunong
31. Alue Mee
32. Blang Kuta
33. Drien Tujoh
34. Alue sane
35. Gaharu
36. Meugit Sagoe
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 185/201
Profil Pidie Jaya 2009 173
37. Meurandeh Alue
38. Reudeup Melayu
39. Jeulanga Mata Ie
40. Meunasah Paku
41. Jeulanga Mesjid
42. Pulo Gapu
43. Blang Miroe
44. Muko Baroh
45. Kuta Krueng
3. Keadaan Penduduk
Masalah kependudukan merupakan hal yang sangat penting
dalam mencapai tujuan pembangunan. Penduduk memegang peranan
yang sangat vital baik sebagai objek maupun subjek dari pembangunan
itu sendiri.
Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kecamatan Bandar Dua
sebanyak 24.437 jiwa yang terdiri dari 12.069 laki-laki dan 12.368
perempuan. Sedangkan banyaknya keluarga berjumlah 6.201 Kepala
Keluarga. Desa di Kecamatan Bandar Baru yang paling banyak
penduduknya adalah gampong Ule Glee berjumlah 1.822 jiwa, dan
gampong dengan jumlah penduduk terkecil yaitu Gampong Baru
sebanyak 96 jiwa. Dilihat dari prosentase jiwa per kepala keluarga di
kecamatan Bandar Baru terdapat rata-rata 4 jiwa perkepala keluarga
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 186/201
Profil Pidie Jaya 2009 174
dan bila ditinjau dari kepadatan penduduk di Kecamatan Bandar Baru
menunjukkan terdapat rata-rata 140 jiwa perkilometer persegi.
Sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakatKecamatan Bandar Baru adalah dari sektor pertanian dan perdagangan
yang mencapai hampir 75 % dari total sumber penghasilan dan sisanya
tersebar pada beberapa profesi seperti PNS, buruh, TNI/POLRI dan lain
sebagainya. Jumlah aparat Kecamatan Bandar Dua berdasarkan tingkat
pendidikan menurut data tahun 2008 adalah 33 orang yang terdiri dari
30 PNS dan 3 tenaga honorer, yang berpendidikan sarjana sebanyak 5
orang, SMA sebanyak 24 orang dan seorang lulus SLTP. Jumlah
penduduk miskin di Kecamatan Bandar masih tergolong besar. Dari data
penerima beras miskin tahun 2008 terdapat 3.079 kepala keluarga
sehingga bila mengacu jumlah penerima raskin tersebut penduduk
miskin di Bandar Dua mencapai 49 %.
4. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Di Kecamatan Bandar Dua, dari 45 gampong yang ada pasokan
listrik diperoleh dari Listrik PLN sudah mencapai 100 %. Sedangkan
bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar keluarga untuk
memasak adalah minyak tanah.
Tempat buang sampah sebagian besar keluarga di Kecamatan
Bandar Dua adalah di tempat sampah masing-masing keluarga dimana
mereka membakarnya setiap hari bila sudah terkumpul, sedangkan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 187/201
Profil Pidie Jaya 2009 175
tempat buang air besar sebagian besar keluarga menggunakan jamban
sendiri. Menurut data tahun 2008, jumlah sungai yang melintasi
kecamatan ini adalah sebanyak 4 sungai, yang mana air sungai tersebut
digunakan untuk mandi/cuci, dan irigasi. Sedangkan jumlah keluargayang tinggal di bantaran/tepi sungai sebanyak kurang lebih 150 KK.
Kecamatan Krayan adalah salah satu kecamatan yang rawan
bencana banjir, yang mana dalam 3 tahun terakhir ini terjadi banjir
yang menyebabkan kerugian/kerusakan.
5. PENDIDIKANPendidikan merupkan salah satu upaya untuk mencetak sumber
daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan, baik
melalui pendidikan formal maupun nonformal. Penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di Kecamatan
Bandar Dua.
Pada tahun 2008 di Kecamatan Bandar Dua ada 8 TK swasta,
13 SDN dan 5 MIN, 2 SLTP Negeri dan 1 MTs Negeri , 1 SMU Negeri dan
1 MA Negeri. 1 SMK Swasta.
6. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 188/201
Profil Pidie Jaya 2009 176
kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan
yang tidak mendukung.
Sarana kesehatan di Kecamatan Bandar Dua adalah :
Puskesmas 1 unit, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 3 unit, posyandu 31unit, dan toko obat 8 buah.
Sedangkan jumlah keluarga yang menerima Kartu Sehat/Kartu
Peserta Progam Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin selama tahun
2008 adalah sebanyak 13.507 Kepala Keluarga.
7. PERTANIAN
Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk
menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di
bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan
ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai
kelompok besar masyarakat, disamping itu juga untuk mendukung
pertumbuhan industri. Luas lahan sawah di Kecamatan Bandar Dua
pada tahun 2008 adalah sejumlah 1.834 ha dengan jumlah produksi
sebesar 12.959 ton/tahun sehingga rata-rata jumlah produksi per bulan
mencapai 7,07 per hektar perton.
Sementara Kecamatan Bandar Dua memiliki potensi komoditiKakao yang cukup besar, dengan luas areal tanaman kakao mencapai
299 ha dan produksi mencapai 224 ton pertahun sehingga produktivitas
perhektarnya mencapai 889 ton.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 189/201
Profil Pidie Jaya 2009 177
8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Agama yang dipeluk oleh masyarakat Kecamatan Bandar Dua
hampir seluruhnya adalah beragama Islam. Jumlah masjid di
Kecamatan Bandar Dua mencapai 13 buah yang tersebar di masing-
masing kemukiman sementara di tiap gampong hampir terdapat 2 buah
meunasah karena di seluruh kecamatan Bandar Dua terdapat 77
meunasah. Pendidikan non formal berbasis agama Islam yang
berbentuk dayah/pesantren cukup banyak terdapat di Kecamatan
Bandar Dua yang mencapai 22 buah.
Di kecamatan ini ada beberapa suku/etnis seperti etnis Jawa,
Batak, India, China, namun mayoritas suku/etnis di kecamatan ini
adalah suku Aceh.
Sarana dan prasarana olah raga di Kecamatan Bandar Dua
terdiri dari 4 lapangan sepak bola, 20 lapangan bola volly, 10 lapangan
bulu tangkis.
9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani
mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan
internasional serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor
lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi
darat, laut, dan udara. Sarana dan Prasarana trasnportasi antar desa di
Kecamatan Bandar Dua menggunakan transportasi darat.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 190/201
Profil Pidie Jaya 2009 178
Seiring dengan berkembangnya jaman menuju era globalisasi
sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan
berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untukmempermudah berkomunikasi, media komunikasi yang mudah dan
cepat salah satunya adalah telepon. Saat ini sebagian dan terdapat 15
unit kios penjaja telpon selular. Sementara jumlah kantor pos/pos
pembantu/umah pos adalah 1 unit.
10. EKONOMI
Menurut data di Kecamatan Bandar Dua terdapat beberapa
industri kecil seperti Industri sirup, pembuatan tempe tahu, industri
Roti, konveksi, kerajinan rotan dan perabot rumah tangga.
Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama
di Kecamatan Bandar Dua. Pada tahun 2008 tecatat di Kecamatan
Krayan tedapat 1 komplek petokoan dan 1 pasar permanen. Jumlah
lembaga keuangan terdiri dari 1 unit pegadaian, 2 unit bank nasional
dan 1 unit bank perkreditan syariah swasta.
11. POLITIK DAN KEAMANAN
Menurut data dari KPU, partai yang memperoleh suara
terbanyak pada pemilu tahun 2009 di Kecamatan Bandar Dua adalah
Partai Aceh yang memperoleh 67.5% suara, kemudian Partai Demokrat
memperoleh 7.6% suara dan disusul Partai Amanat Nasional
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 191/201
Profil Pidie Jaya 2009 179
memperoleh 6.7% suara.
Di Kecamatan Bandar Dua terdapat 185 orang anggota
HANSIP/KAMLING. Selama tahun 2008 tindak kriminalitas di Kecamatan
Bandar Dua yang paling banyak terjadi adalah pencurian kendaraanbermotor sebanyak 2 kasus, penganiyaan 4 kasus dan perusakan 1
kasus. Sedangkan penyalahgunaan Narkotika selama tahun 2008
sebanyak 8 kasus yaitu jenis ganja.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 192/201
Profil Pidie Jaya 2009 180
PROFIL
KECAMATAN JANGKA BUYA
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 193/201
Profil Pidie Jaya 2009 181
PROFIL
KECAMATAN JANGKA BUYA
1.
Wilayah
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 194/201
Profil Pidie Jaya 2009 182
Kecamatan Jangka Buya merupakan kecamatan di Kabupaten
Pidie Jaya yang mempunyai luas wilayah paling kecil dibandingkan
dengan kecamatan lainnya yang hanya memiliki luas wilayah 29,64 km2
yang terbagi luas darat 7,88 km2 dan luas laut 21,76 km2. Kecamatanini juga satu-satunya kecamatan yang tidak memiliki daerah dataran
tinggi/pegunungan. Sebelah timur wilayah Kecamatan Jangka Buya
berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandar Dua. Sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen. Sebelah
barat berbatasan dengan Kecamatan Ulim dan di sebelah utara
berbatasan dengan Selat Malaka. Secara geografis Kecamatan Jangka
Buya memiliki potensi cukup besar dalam bidang pertanian dan
perikanan karena kecamatan ini memiliki luas wilayah pertanian yang
cukup luas serta garis pantai yang cukup panjang.
2.
Pemerintahan
Kantor Kecamatan Jangka Buya berada di Ibukota kecamatanyaitu di gampong Keude Ulegle yang berjarak hanya kurang lebih 300
meter dari pantai. Kecamatan Jangka Buya terdiri dari 18 gampong
dan 2 kemukiman. Keseluruhan gampong dan kemukiman
tersebut telah berstatus definitif. Di antara gampong-gampong tersebut
terdapat 8 gampong yang berada di kawasan pesisir pantai dan 1
gampong berada di kawasan kota kecamatan serta yang lainnya berada
di pinggiran kota kecamatan.
Nama-Nama Desa di Kecamatan Jangka Buya adalah
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 195/201
Profil Pidie Jaya 2009 183
1. Muko Jurong
2. Buket Teungoh
3. Jurong Ara
4. Jurong Teungoh
5. Jurong Binje
6. Reului Mangat
7. Meunasah Me
8. Meunasah Kumbang
9. Kuta Baroh
10. Meuko Meugit
11. Meunasah R aya
12. Kiran Dayah
13. Kiran baroh
14. Kirang Krueng
15. Meunasah Lueng
16. Keude Jangka Buya
17. Gampong Cot
3.
Keadaan Penduduk
Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kecamatan Jangka Buya
sebanyak 9.374 jiwa yang terdiri dari 4.697 laki-laki dan 4.677
perempuan. Sedangkan jumlah keluarga terdapat 2.367 Kepala
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 196/201
Profil Pidie Jaya 2009 184
Keluarga. Dilihat dari jumlah penduduk pada masing-masing gampong
maka gampong dengan jumlah penduduk terbanyak adalah gampong
Jurong Teungoh dengan jumlah penduduk sebanyak 1.162 jiwa
sementara penduduk dengan jumlah terkecil terdapat di gampongMeuko Meugit dengan jumlah penduduk 200 jiwa. Kepadatan penduduk
di Kecamatan Jangka Buya mencapai 316 jiwa perkilometer persegi dan
bila dilihat dari prosentase per kepala keluarga maka terdapat rata-rata
4 jiwa perkeluarga.
Sumber penghasilan utama sebagian besar masyarakat
Kecamatan Bandar Buya adalah dari sektor pertanian dan nelayan yang
mencapai 70 % dari total sumber penghasilan dan sisanya tersebar
pada beberapa profesi seperti pedagang, PNS, buruh, TNI/POLRI dan
lain sebagainya. Jumlah aparat Kecamatan Jangka Buya berdasarkan
tingkat pendidikan menurut data tahun 2008 adalah 8 orang yang
berpendidikan sarjana sebanyak 3 orang dan SMA sebanyak 5 orang.
Jumlah penduduk miskin di Kecamatan Bandar masih tergolong besar.
Dari data penerima beras miskin tahun 2008 terdapat 1.349 kepala
keluarga sehingga bila mengacu jumlah penerima raskin tersebut
penduduk miskin di Jangka Buya mencapai 43 %.
4. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Di Kecamatan Jangka Buya, dari 18 gampong yang ada pasokan
listrik 100% diperoleh dari Listrik PLN dari data PT. PLN Cabang Sigli
Ranting Meureudu terdapat 1.769 pelanggan listrik di kecamatan ini.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 197/201
Profil Pidie Jaya 2009 185
Sedangkan bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar keluarga
untuk memasak adalah minyak tanah.
Tempat buang sampah sebagian besar keluarga di Kecamatan
Jangka Buya adalah di tempat sampah masing-masing keluarga dimanamereka membakarnya setiap hari bila sudah terkumpul, sedangkan
tempat buang air besar sebagian besar keluarga menggunakan jamban
sendiri.
Bencana alam yang sering melanda Kecamatan Jangka Buya
adalah bencana banjir yang selalu terjadi pada musim penghujan.
5. PENDIDIKAN
Pendidikan merupkan salah satu upaya untuk mencetak sumber
daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan, baik
melalui pendidikan formal maupun nonformal.
Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah
satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan yang ada di Kecamatan Jangka Buya.
Pada tahun 2008 di Kecamatan Jangka Buya ada 1 TK swasta, 3
SDN dan 2 MIN, 2 SLTP Negeri dan 1 MTs Negeri dan 1 SMA Swasta.
6. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat diantaranya adalah rendahnya konsumsi makanan bergizi,
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 198/201
Profil Pidie Jaya 2009 186
kurangnya sarana kesehatan serta keadaan sanitasi dan lingkungan
yang tidak mendukung.
Sarana kesehatan di Kecamatan Jangka Buya adalah :
Puskesmas 1 unit, pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 7 unit, Posyandu 18unit.
Sedangkan jumlah keluarga yang menerima Kartu Sehat/Kartu
Peserta Progam Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin selama tahun
2008 adalah sebanyak 4.684 Kepala Keluarga.
7. PERTANIAN
Pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, pekebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan selalu diupayakan untuk
menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Pembangunan di
bidang pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan
ekonomi, terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani sebagai
kelompok besar masyarakat, disamping itu juga untuk mendukung
pertumbuhan industri. Luas lahan sawah di Kecamatan Jangka Buya
pada tahun 2008 adalah 466 ha dengan jumlah produksi sebesar 3.528
ton/tahun sehingga rata-rata jumlah produksi mencapai 7,57 ton per
hektar.
Komoditi kakao di kecamatan ini mencapai luah lahan 85 ha
dengan tingkat produksi mencapai 34 ton pertahun. Tanaman palawija
di kecamatan ini didominasi dengan tanaman kacang kedelai dengan
tingkat produksi 332 ton pertahun, kemudian tanaman ubi kayu dengan
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 199/201
Profil Pidie Jaya 2009 187
produksi 60 ton pertahun dan tanaman kacang hijau dengan produksi
mencapai 3 ton pertahun
8. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Agama yang dipeluk oleh masyarakat Kecamatan Jangka Buya
hampir seluruhnya adalah beragama Islam. Jumlah masjid di
Kecamatan Jangka Buya mencapai 3 buah dan 20 meunasah.
Pendidikan non formal berbasis agama Islam yang berbentuk
dayah/pesantren terdapat 4 buah di Kecamatan Jangka Buya dengan
jumlah santri mencapai 100 santri.
Mayoritas suku/etnis yang terdapat di Kecamatan Jangka Buya
adalah suku Aceh.
Sarana dan prasarana olah raga di Kecamatan Jangka Buya
masih sangat kurang dan belum ada lapangan olah raga yang
representatif baik yang berupa lapangan sepak bola maupun lapangan
bola volly dan fasilitas olah raga lainnya.
9. ANGKUTAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Transportasi menurut fungsinya adalah untuk melayani
mobilitas orang, barang dan jasa lokal, regional, nasional, bahkan
internasional serta berfungsi sebagai pendukung pembangunan sektor
lain. Penyelenggaraan sistem transportasi daerah mencakup transportasi
darat, laut, dan udara. Sarana dan Prasarana trasnportasi antar desa di
Kecamatan Jangka Buya menggunakan transportasi darat.
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 200/201
Profil Pidie Jaya 2009 188
Seiring dengan berkembangnya zaman menuju era globalisasi
sekarang ini, informasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kemudahan
berkomunikasi merupakan salah satu dambaan masyarakat. Untukmempermudah dalam berkomunikasi, media komunikasi yang mudah
dan cepat salah satunya adalah telepon. Alat komunikasi sebagian besar
penduduk saat ini menggunakan telepon selular. Sementara jumlah
kantor pos pembantu adalah 1 unit.
10. EKONOMI
Menurut data di Kecamatan Jangka Buya terdapat beberapa
industri kecil seperti industri sirup, pembuatan tempe/tahu, industri roti,
konveksi, kerajinan rotan dan perabot rumah tangga.
Perdagangan merupakan salah satu sumber penghasilan utama di
Kecamatan Jangka Buya. Pada tahun 2008 tecatat di Kecamatan Krayan
tedapat 1 komplek petokoan dan 1 pasar permanen. Jumlah lembaga
keuangan terdiri dari 1 unit pegadaian, 2 unit bank nasional dan 1 unit
bank perkreditan syariah swasta.
11. POLITIK DAN KEAMANAN
Menurut data KPU Kabupaten Pidie Jaya, partai yang memperolehsuara terbanyak pada pemilu tahun 2009 terakhir di Kecamatan Jangka
Buya adalah Partai Aceh dengan perolehan suara 27.3% kemudian
disusul Partai Demokrasi Kebangsaan 21.3% dan Partai Kebangkitan
Nasional Ulama 8.3% sementara Partai Amanat Nasional memperolah
7/18/2019 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
http://slidepdf.com/reader/full/profil-kabupaten-pidie-jaya-2009 201/201
suara 7.5%, Partai Bintang Reformasi 7% suara sementara Partai
Demokrat hanya memperolah suara 4.4%.
Kecamatan Jangka Buya mempunyai 185 orang anggota
HANSIP/KAMLING. Selama tahun 2008 tindak kriminalitas di KecamatanJangka Buya yang paling banyak terjadi adalah penganiyaan.