98
i PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU PENDAPATAN PEDAGANG DI NIGHTMARKET NGARSOPURO KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Unversitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : Anindita Yovitasari (F0108034) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

i

PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU

PENDAPATAN PEDAGANG DI NIGHTMARKET

NGARSOPURO KOTA SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Unversitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Anindita Yovitasari

(F0108034)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

v

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

orang tua, adik dan keluarga tercinta

seseorang teristimewa; sahabatku, kekasihku

sahabat-sahabatku tercinta

teman-teman Modern da Kost tersayang

teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support

Ekonomi Pembangunan 2008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

vi

MOTTO

Tidak ada masalah yang tidak punya jalan keluar.

(Angkie Yudistia)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari

satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

(Winston Churchill)

Bagaimana kamu menilai dirimu, maka itulah kamu.

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Profil, Karakteristik dan Faktor Penentu Pendapatan

Pedagang di Nightmarket Ngarsopuro Kota Surakarta”, yang merupakan salah

satu syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar sarjana ekonomi di

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Secara khusus dalam kesempatan ini,

dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, penulis mengucapkan rasa terima

kasih dan hormat kepada:

1. DR. Wisnu Untoro M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Drs. Supriyono, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dwi Prasetyani, S.E, M.Si, selaku pembimbing yang selalu memberikan saran

dan bimbingan selama penulisan skripsi ini hingga selesai.

4. Terima kasih kepada kedua orang tua saya Yuliastuti Ariningsih dan Alie

Budiarto yang tiada hentinya mendukung dan memberikan semangat serta

doa bagi penulis untuk menyelesaikan studi.

5. Adikku tersayang Aganindra Bayu Yudiastata, serta seluruh keluarga yang

selalu memberikan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan studi.

6. Adi Baskoro yang selalu memberikan dukungan, bantuan dan semangat bagi

penulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

viii

7. Sahabat-sahabatku (Prima, Desy, Didhut, Bria, Lidya, Arin, Marsilia) terima

kasih atas motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman Modern da Kost (Kak Ruth, Mba Febri, Lidya, Ami, Sinta,

Tiwi, Tiara, Chime, Annu, Asti).

9. Terik Tempe Community (Bria, Friza, Andi, Ahong, Imam, Haidar, Wahyu,

Shomad). Terima kasih atas persahabatan selama 4 tahun ini.

10. Teman-teman terbaik yang telah membantu dalam perolehan data pedagang.

11. Pak Koesmanto, dan semua pegawai Dinas Koperasi & UMKM Surakarta.

12. Pedagang-pedagang nightmarket Ngarsopuro yang dengan senang hati

bersedia disurvei.

13. Teman-teman Ekonomi Pembangunan angkatan 2008 (Hesti, Dini, Sari, Aci,

Nurul, Lista, Rusminah, Ulfa, Malida, Wilis, Ajeng, Jaka, Noval, Ridwan,

Ali, Yayan, Yudhi, Ardhan, Bangkit, dan semua teman yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.) Terima kasih untuk dukungannya kepada

penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini

masih belum lengkap dan sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun bagi kemajuan penulis. Semoga skripsi ini berguna

bagi semua pihak yang membutuhkan dan memberikan masukan yang berharga

bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Surakarta, November 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

ABSTRAKSI ...................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xviii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

x

BAB II. TELAAH PUSTAKA .......................................................................... 8

A. Pasar ......................................................................................................... 8

1. Pengertian Pasar ................................................................................. 8

2. Jenis-jenis Pasar ................................................................................. 10

B. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ......................................................... 13

1. Pengertian UMKM ....................................................................... 13

2. Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) ................................................................ 15

C. Produk Unggulan Daerah ................................................................... 18

1. Pengertian Produk Unggulan Daerah ........................................... 18

D. Kawasan Unggulan Daerah ................................................................ 19

1. Pengertian Kawasan Unggulan Daerah ........................................ 19

E. Pendapatan .......................................................................................... 22

1. Teori Pendapatan .......................................................................... 22

2. Faktor-faktor yang Diduga Mempengaruhi

Pendapatan Pedagang di Nightmarket Ngarsopuro ..................... 23

F. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 27

G. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 29

H. Hipotesis ............................................................................................ 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 33

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

xi

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 33

1. Ukuran Populasi ............................................................................. 33

2. Ukuran Sampel ............................................................................... 34

3. Teknik Pengambilan sampel ........................................................... 34

C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 35

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 35

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................... 36

1. Variabel yang digunakan dalam menjelaskan profil pedagang ...... 36

2. Variabel Dependen ......................................................................... 37

3. Variabel Independen ....................................................................... 37

F. Metode Analisis Data ......................................................................... 38

1. Analisis Deskriptif .......................................................................... 38

2. Analisis Kuantitatif ......................................................................... 39

a. Uji Statistik ................................................................................ 39

b. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 43

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 45

A. Gambaran Umum Jawa Tengah ......................................................... 45

1. Kondisi Geografis ........................................................................... 45

2. Kondisi Sosial dan Sumber Daya Manusia ................................... 48

3. Aspek Sosial Ekonomi ................................................................... 50

4. Produk Domestik Regional Bruto .................................................. 51

B. Pasar yang Dibangun Pada Periode Tahun 2005-2012 ...................... 52

1. Gladag Langen Bogan .................................................................... 52

2. Nightmarket Ngarsopuro ................................................................ 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

xii

3. Pasar Klithikan Surakarta ............................................................... 55

C. Profil Nightmarket Ngarsopuro Sebagai Suatu Kawasan

Ekonomi Barbasis Budaya yang Mendukung Sektor Informal ......... 56

1. Kawasan Ngarsopuro ................................................................... 56

2. Arti Penting Kawasan Ngarsopuro ................................................ 57

3. Pembangunan Nightmarket Ngarsopuro ....................................... 58

4. Peran Nightmarket Ngarsopuro Terhadap Sektor

Informal di Surakarta .................................................................... 59

5. Jumlah Pedagang dan Variasi Barang yang Dijual ....................... 60

6. Anggaran dan Pembiayaan Nightmarket Ngarsopuro ................... 61

D. Karakteristik Pedagang ...................................................................... 62

1. Jenis Kelamin ................................................................................ 62

2. Usia ................................................................................................. 63

3. Status Perkawinan .......................................................................... 64

4. Daerah Asal .................................................................................... 65

5. Jumlah Anggota Keluaga yang Menjadi Tanggungan ................... 66

6. Pendidikan ...................................................................................... 68

E. Pembahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pendapatan Pedagang Nightmarket Ngarsopuro ............................... 70

1. Pemilihan Model ........................................................................... 70

2. Uji Statistik .................................................................................... 71

a. Uji t (t-test) ................................................................................. 71

b. Uji F (F-test) .............................................................................. 72

c. Koefisien Determinasi ............................................................... 73

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

xiii

3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 74

a. Multikolinearitas ........................................................................ 74

b. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 75

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 77

A. Kesimpulan ..................................................................................... 77

B. Saran ................................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

xiv

DAFTAR TABEL

2.1 Pengertian UMKM menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008 ............. 15

4.1 Jumlah Penduduk Kota Surakarta Menurut

Jenis Kelamin Tahun 2000-2008…………………………………………..48

4.2 Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta tahun 1980-2007 .......................... 49

4.3 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin, dan Tingkat

Kepadatan Tiap Kecamatan di Kota Surakarta Tahun 2008 ........................ 50

4.4 Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut

Pendidikan di Kota Surakarta Tahun 2008 .................................................. 51

1.3 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Sektor

Atas Harga Konstan 2000 Kota Surakarta Tahun 2004 - 2008

(Jutaan Rupiah) ............................................................................................ 52

4.6 Jumlah Pedagang Nightmarket Ngarsopuro Pada

Bulan Juni Tahun 2012 ................................................................................ 61

4.7 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Jenis Kelamin ................................................................................ 63

4.8 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Usia ............................................................................................... 64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

xv

4.9 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Status Perkawinan ......................................................................... 65

4.10 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Daerah Asal .................................................................................. 66

4.11 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Jumlah Anggota keluarga Tanggungan Pedagang ........................ 68

4.12 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Pendidikan .................................................................................... 69

4.13 Hasil Uji t (t-test) pada .....................................................................72

4.14 Hasil Uji klein untuk menditeksi multikolinearitas.....................................74

4.15 Hasil Uji White untuk mendeteksi heteroskedastik ...................................75

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

xvi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ......................................................................... 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Olah Data

Lampiran 2 Data Primer Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Memperoleh Data

Lampiran 4 Daftar Kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

ABSTRAK

PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU PEDAGANG DI

NIGHTMARKET NGARSOPURO KOTA SURAKARTA

Anindita Yovitasari NIM. F0108034

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan karakteristik pedagang serta pengaruh variabel modal, pengalaman usaha, jumlah tenaga kerja, dan lokasi terhadap pendapatan yang diterima pedagang di nightmarket Ngarsopuro. Untuk menjelaskan karakteristik pedagang, digunakan variabel jenis kelamin, usia, status perkawinan, daerah asal, jumlah anggota keluarga, dan pendidikan. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka digunakan uji t, uji F, uji R2, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

Hasil analisis kuisioner menunjukkan bahwa pedagang di nightmarket Ngarsopuro sebagian besar adalah kelompok usia produktif (20-40 tahun) (batik/garment= 62,5%, handycraft/souvenir= 70,83%, kuliner= 36,36%), pada subsektor kuliner sebagian besar pedagang berjenis kelamin perempuan (72,72%), sebagian besar pedagang telah menikah dan berkeluarga (batik/garment= 83,33%, handycraft/souvenir= 79,16%, kuliner= 90,90%), dan menanggung sebanyak 2-3 orang anggota keluarga (batik/garment= 29,16%, handycraft/souvenir= 33,33%, kuliner= 31,82%). Sebagian besar pedagang berasal dari kotamadya Surakarta (batik/garment= 91,67%, handycraft/souvenir= 100%, kuliner= 95,45%), serta sebagian besar adalah berpendidikan SMA (batik/garment= 79,16%, handycraft/souvenir= 58,33%, kuliner= 72,72%). Hasil uji t dan uji F dengan a= 5%, variabel yang berpengaruh adalah variabel pengalaman usaha dan jumlah tenaga kerja, sedangkan uji F menunjukkan bahwa variabel modal, pengalaman usaha, tenaga kerja, dan lokasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap pendapatan pedagang di nightmarket Ngarsopuro. Uji R2 menunjukkan bahwa variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan variabel independen sebesar 23,17%, sedangkan sisanya sebesar 76,83% dijelaskan oleh variabel diluar model. Dari uji asumsi klasik menunjukkan bahwa tidak ditemukan masalah multikolinear maupun masalah heteroskedastis.

Dalam rangka meningkatkan potensi nightmarket Ngarsopuro sebagai aset pariwisata kota Surakarta, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan keadaan fisik pasar maupun pedagang di nightmarket Ngarsopuro. Disarankan kepada Dinas Koperasi & UMKM untuk mengadakan pertemuan berkala dengan para pedagang untuk membahas masalah/keluhan yang dirasakan para pedagang dan mencari solusinya secara bersama. Sebaiknya padagang menyediakan tenaga kerja sebanyak minimal dua orang dan untuk pedagang sudah mampu mengembangkan usahanya dan memiliki nama sendiri, sebaiknya mereka dilepas dari nightmarket dan digantikan oleh pedagang baru.

Kata kunci : nightmarket Ngarsopuro, pendapatan pedagang, regresi linear berganda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar adalah tempat bertemunya pedagang dengan pembeli. Di masyarakat,

istilah pasar lebih identik untuk menyebutkan pasar tradisional. Ciri-ciri pasar

tradisional yang paling menonjol adalah adanya sistem tawar menawar dalam

kegiatan perdagangannya. Pasar tradisional biasanya selalu terdapat di setiap desa

di suatu wilayah, karena itu pasar tradisional mampu mencakup seluruh lapisan

masyarakat.

Pasar tradisional umumnya dipandang sebagai daerah yang kotor dan kumuh,

namun ternyata pasar tradisional mempunyai kapasitas yang kuat untuk bertahan

pada situasti ekonomi makro yang tidak menentu, dan tidak terpuruk seperti

aktivitas ekonomi formal atau aktivitas ekonomi yang berskala besar. Pasar telah

berfungsi sebagai jaring penyelamat dan penyedia lapangan kerja bagi sebagian

masyarakat. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mencatat bahwa pada

tahun 2007 terdapat 13.450 pasar tradisional dengan 12,6 juta pedagang.

(Puslitbang Kementerian PU, 2011).

Pelaku-pelaku usaha di dalam pasar merupakan kelompok usaha mikro,

kecil, dan menengah. Jumlah pelaku UMKM memang sangat besar di Indonesia

dan setiap tahunnya selalu meningkat. Menurut data dari Departemen Koperasi

dan UMKM, jumlah UMKM dari 49.021.803 unit pada tahun 2006 menjadi

53.823.732 unit pada tahun 2010. Sementara itu total volume usaha, usaha mikro

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

2

dengan modal di bawah Rp 1 miliar mampu menyerap tenaga kerja sebesar

82.071.144 orang pada tahun 2006 dengan perkembangan sebesar 13,33% sampai

tahun 2010. Usaha kecil dengan modal antara 50 juta sampai 500 juta mampu

menyerap tenaga kerja sebesar 3.139.711 orang pada tahun 2006 dengan

perkembangan sebesar 15,53% sampai tahun 2010. Demikian juga usaha skala

menengah dengan nilai modal antara Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar juga

mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2.698.743 orang pada tahun 2006 dengan

perkembangan sebesar 2,26% sampai tahun 2010. Demikian juga sumbangannya

pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besar, lebih dari separuh ekonomi kita

didukung oleh produksi dari UMKM (94,36%). Karena itu peranan UMKM bagi

Indonesia memang sangat besar untuk menunjang perekonomian dengan cara

menciptakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan output.

Surakarta merupakan sebuah kota di Jawa Tengah yang mewarisi tradisi

budaya dari nenek moyangnya. Karena itu predikat kota budaya telah lama

menempel pada kota Surakarta, namun saat ini Surakarta telah berkembang

menjadi kota pariwisata untuk tujuan rekreasi dan wisata kuliner, kota industri

khususnya batik, dan kota perdagangan. Perkembangan ekonomi kota Surakarta

tidak lepas dari adanya pengembangan industri kreatif dari pelaku-pelaku Usaha

Mikro Kecil dan Menengah yang difasilitasi pemerintah kota. Surakarta sendiri

telah tumbuh menjadi kota modern namun tetap menonjolkan identitasnya sebagai

kota budaya, hal itu tidak terlepas dari adanya pengaruh Keraton yang masih

sangat kental bagi para penduduknya. Di Surakarta terdapat dua Keraton besar,

yaitu Pura Mangkunegaran dan Pura Kasunanan. Adanya Keraton tersebut

menyebabkan penduduk Surakarta hidup harmonis dengan kultur tradisional di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

3

tengah arus modernisasi. Perilaku hidup tradisional tercermin dari berbagai pasar

tradisional yang masih lestari di Surakarta. Tercatat ada 41 pasar tradisional yang

ada di kota Surakarta. Pasar tradisional di kota Surakarta dibagi menjadi 3 kelas

berdasarkan luasnya. Pasar kelas I atau pasar yang luasnya paling besar, terdiri

dari Pasar Gede, Pasar Legi, Pasar Klewer, Pasar Harjodaksino, Pasar Singosaren,

Pasar Nusukan, dan Pasar Jongke. Pasar kelas II atau pasar yang luasnya sedang,

antara lain Pasar Kadipolo, Pasar Jebres, Pasar Nongko, dan Pasar Kleco.

Sedangkan pasar yang berada dalam kategori pasar kelas III atau pasar yang

ukurannya paling kecil, antara lain Pasar Sibela, Pasar Tanggul, Pasar Sangkrah,

Pasar Ngemplak, dan Pasar Gading (Dinas Pasar, 2001 dalam Hanggoro, 2010).

Ngarsopuro selama ini dikenal sebagai sebuah kawasan di dalam Kota

Surakarta yang menyimpan potensi besar sebagai Kawasan Cagar Budaya, dan

merupakan salah satu wilayah yang mempunyai kekhasan kota Surakarta. Alasan

didirikannya nightmarket sebagai pasar yaitu untuk menguatkan koneksi antara

Pura Mangkunegaran dengan arahan serta kecenderungan pertumbuhan Kota

Surakarta dalam tiga aspek, yaitu : Pura Mangkunegaran sebagai referensi kultur

Jawa, Pasar Triwindu sebagai kegiatan ekonomi dan kultural, serta Jalan Slamet

Riyadi sebagai nadi ekonomi Surakarta.

Latar belakang Pasar nightmarket berawal dari konteks budaya Kota

Surakarta. Berdasarkan sejarahnya, kota Surakarta dengan cikal bakal Kerajaan

Mataram Islam (abad 16) dengan ibukota yang beberapa kali berpindah.

Kemudian pecah menjadi dua karena Perjanjian Giyanti menjadi Kasultanan

Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Dengan mengangkat “semangat Jawa”

dalam membangun dirinya, Kota Surakarta tumbuh menjadi kota modern, kota

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

4

perdagangan serta industri seperti batik, namun tetap memelihara semangat yang

telah dibangun seiring dengan sejarah pembentukannya. Maksud dan tujuan dari

nightmarket ada tiga yaitu: pertama, Kota Surakarta tampil modern namun tetap

menampilkan ciri khas budayanya. Kedua, future heritage, memelihara

kontinuitas budaya yang dimiliki dengan memperkuat pusaka budaya (heritage)

yang dimiliki dan membuat bangunan baru dengan nuansa pusaka budaya yang

sekarang untuk masa mendatang. Ketiga, membuat kawasan-kawasan yang khas,

baik dari segi fisik dengan tampilan yang menunjukkan nilai budaya dan dari segi

ekonomi serta sosial dengan menjadi tempat untuk menampilkan kerajinan serta

kesenian yang khas dari Kota Surakarta.

Jumlah pelaku UMKM yang besar di Surakarta memungkinkan untuk

dikumpulkannya mereka ke dalam suatu pasar yang diberi nama nightmarket

Ngarsopuro. Pemilihan nama ini dimaksudkan agar pasar tersebut bisa

mengglobal atau go international karena menggunakan Bahasa Inggris. Apalagi

sasaran konsumen nightmarket Ngarsopuro adalah wisatawan domestik maupun

wisatawan asing, karena barang-barang yang diperjualbelikan di pasar ini

merupakan barang-barang tradisional khas Kota Surakarta. Pedagang yang ada di

nightmarket Ngarsopuro merupakan kumpulan pelaku Usaha Kecil dan

Menengah. Keberadaan pedagang ini dikoordinir oleh Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Surakarta. Kemunculan nightmarket ini melengkapi Gladag Langen

Bogan, pusat jajan malam yang telah lebih dulu diresmikan. Perbedaan

nightmarket Ngarsopuro dengan Gladag Langen Bogan terletak pada barang-

barang yang diperjualbelikan dan waktu bukanya, jika Galabo menyediakan

makanan dan minuman yang buka setiap malam, nightmarket Ngarsopuro

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

5

menyediakan berbagai barang kesenian khas Surakarta, seperti pakaian batik,

sandal, lukisan, dan sebagainya hanya setiap Sabtu malam.

Pentingnya peran UMKM seperti yang sudah disebutkan di atas,

menyebabkan keberadaan nightmarket perlu benar-benar dibina agar dapat

membantu meningkatkan PDB Kota Surakarta dan pendapatan pelaku usaha itu

sendiri khususnya. Dengan diketahuinya faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi pendapatan pedagang di nightmarket Ngarsopuro, maka

diharapkan mereka dapat mengembangkan usahanya dengan mengambil

kebijakan yang tepat. Banyak faktor yang diduga mempengaruhi pendapatan,

diantaranya modal, lama usaha, jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan, lokasi,

dsb.

Dengan bertitik tolak pada masalah yang dihadapi masyarakat yang

berkeinginan untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya di sektor informal

karena kurangnya lapangan pekerjaan di sektor formal khususnya Kota Surakarta

dan uraian yang telah disimpulkan diatas, studi ini mengkaji profil nighmarket itu

sendiri beserta karakteristik pedagangnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan pedagang di nightmarket Ngarsopuro, maka penelitian ini membahas

suatu topik, yaitu “Profil, Karakteristik dan Faktor Penentu Pendapatan

Pedagang di Nightmarket Ngarsopuro Kota Surakarta”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana profil nightmarket Ngarsopuro sebagai suatu kawasan ekonomi

berbasis budaya yang mendukung sektor informal di kota Surakarta?

2. Bagaimana karakteristik pedagang yang ada di nightmarket Ngarsopuro?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan pedagang di

nightmarket Ngarsopuro?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini

bertujuan :

1. Untuk mengetahui profil nightmarket Ngarsopuro sebagai suatu kawasan

ekonomi berbasis budaya yang mendukung sektor informal di kota Surakarta.

2. Untuk mengetahui karakteristik pedagang yang ada di nightmarket

Ngarsopuro.

3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang

di nightmarket Ngarsopuro.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

7

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis sangat berharap agar hasil penelitian yang

dilakukan dapat bermanfaat bagi pihak sebagai berikut:

1. Bagi Ilmu Pengatahuan dan Teknologi.

Memberikan informasi yang mendukung teori-teori tentang kesempatan kerja

di sektor informal, khususnya pedagang kecil dan menengah.

2. Bagi Pemerintah Daerah.

Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi yang berwenang untuk

pengembangan dan pembinaan sektor informal khususnya pedagang di

nightmarket Ngarsopuro Kota Surakarta.

3. Bagi Masyarakat.

Sebagai sumbangan pemikiran bagi peningkatan taraf hidup masyarakat

golongan ekonomi lemah yang belum memiliki kesempatan kerja.

4. Bagi Pedagang nightmarket Ngarsopuro Kota Surakarta.

Memberikan motivasi khususnya pedagang mikro kecil dan menengah untuk

lebih meningkatkan usahanya dalam rangka peningkatan pendapatan yang

diperoleh serta perkembangan usaha.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

8

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Pasar

1. Pengertian Pasar

Pasar adalah pusat tukar-menukar, perdagangan sebagai kegiatan

tukar-menukar yang sebenarnya, dan uang sebagai alat penukar. Pasar

adalah pranata pembangkit sedangkan perdagangan dan uang adalah

fungsi-fungsinya. Tukar-menukar, perdagangan, uang dan pasar

sebagai suatui sistem yang membentuk suatu keseluruhan yang tidak

terpisahkan. Kerangka konsepnya adalah pasar. (Mahendra Wijaya,

2007 dalam Hanggoro, 2010)

Menurut Clifford Geertz, pasar adalah suatu pranata ekonomi dan

sekaligus cara hidup, maka perdagangan bagi seorang pedagang

merupakan latar belakang yang permanen, dimana hampir segala

kegiatan dilakukannya (Geertz, 1973 dalam Hanggoro, 2010).

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual

lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar

tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan

lainnya. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola

oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik

Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan

swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang

dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

9

atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses

jual beli barang dagangan melalui tawar-menawar (Pepres RI No. 112,

2007).

Dalam penelitian Hanggoro (2010) yang berjudul “Partisipasi

Pedagang Ngarsapura Night Market Terhadap Pengembangan Pasar

Tradisional Sebagai Warisan Budaya (Heritage)” diuraikan sebagai

berikut:

“Pasar mengatur kehidupan sosial, termasuk ekonomi, secara otomatis. Karena pencapaian kepentingan pribadi, kesejahteraan pribadi dan kesejahteraan individu akan membawa hasil yang terbaik, tidak hanya mereka sebagai pribadi tetapi juga kepada masyarakat secara keseluruhan. Mekanisme ini dipandang oleh Adam Smith sebagai “tangan-tangan tersembunyi” (Invisible Hand). Dengan kata lain, seperti kata Levacic (1991), karakteristik yang penting dari pasar, dipandang sebagai salah satu mekanisme yang bekerja dalam kehidupan sosial, adalah pertukaran bebas terhadap barang dan jasa antara dua partai pada suatu harga yang disepakati. Dalam kenyataannya, kehidupan sosial, termasuk ekonomi, tidak hanya diatur oleh mekanisme pasar, tetapi juga oleh pengaturan negara dan mekanisme sosial budaya. Pasar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu tempat usaha bagi pedagang untuk menjajakan dagangannya yang ditandai dengan adanya jual-beli secara langsung yang melibatkan lebih banyak pedagang yang saling bersaing, masih menggunakan manajemen sederhana, terdapat proses tawar-menawar, dan menjual barang kebutuhan sehari-hari.”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

10

2. Jenis-Jenis Pasar

Menurut Putri Annisa (2012) jenis pasar dapat dibagi menjadi 6

(enam), yaitu:

a. Menurut Bentuk Kegiatannya

Menurut bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi dua, yaitu

pasar nyata (konkret) dan pasar tidak nyata (abstrak).

1) Pasar Nyata adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan

kasat mata. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan, ada

los-los, toko-toko, dll. Di pasar konkret, produk yang dijual dan

dibeli juga dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan

produsen juga dapat dibedakan dengan mudah.

2) Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat

dengan kasat mata. Konsumen dan produsen tidak bertemu

secara langsung. Biasanya transaksi dapat melalui internet,

pemesanan telepon, dll. Barang yang diperjualbelikan tidak

dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya melalui

brosur, rekomendasi, dll. Contoh pasar abstrak adalah pasar

online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

b. Menurut Cara Transaksinya

Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi

pasar tradisional dan pasar modern.

1) Pasar Tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional

dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar

menawar secara langsung. Barang-barang yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

11

diperjualbelikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan

pokok.

2) Pasar Modern adalah pasar yang bersifat modern dimana

barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan

layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di

mall, plaza, supermarket, dan tempat-tempat modern lainnya.

c. Menurut Jenis Barangnya

Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu,

misalnya pasar hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan dan

daging serta pasar loak.

d. Menurut Keleluasaan Distribusi

Menurut keleluasaan distribusi barang yang dijual, pasar dapat

dibedakan menjadi:

1) Pasar Lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual

dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah tertentu saja.

2) Pasar Daerah merupakan pasar yang membeli dan menjual

produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga

dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran

dalam satu daerah.

3) Pasar Nasional merupakan pasar yang mempertemukan

penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam

suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar

tembakau di Deli.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

12

4) Pasar Internasional merupakan pasar yang mempertemukan

penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar

tembakau di Bremen Jerman.

e. Berdasarkan Waktu Terjadinya

Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar

harian, pasar mingguan, pasar bulanan, pasar tahunan dan pasar

temporer.

1) Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas

setiap hari. Misalnya pasar pagi, toserba, dan warung-warung.

2) Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas

setiap satu minggu sekali. Misalnya pasar senin atau pasar

minggu yang ada di daerah pedesaan.

3) Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas

setiap satu bulan sekali. Dalam aktivitasnya bisa satu hari atau

lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor

tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang

tunjangan pensiunannya tiap awal bulan.

4) Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas

setiap satu tahun sekali. Kejadian pasar ini biasanya lebih dari

satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan. Misalnya

Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan.

5) Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-

waktu dalam waktu yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

13

biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar murah,

bazar dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.

f. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi

Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar

dibedakan menjadi pasar output dan pasar input.

1) Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang

memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya

dalam bentuk jadi).

2) Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi

antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa

sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya

alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga

kerja dan barang modal).

B. Usaha Mikro, Kecil, Menengah

1. Pengertian UMKM

Pengertian tentang UMKM di Indonesia sangat bervariasi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian UMKM dengan

kriteria yang berbeda (Arief, 2008), antara lain:

a. Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM

berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas

usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19

orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang

memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

14

b. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

316/KMK.016/1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan

Koperasi melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba Badan

Usaha Milik Negara tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefinisikan

sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan

kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan/omset per tahun

setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau aset/aktiva setinggi-

tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang

ditempati) terdiri dari : (1) badang usaha (Fa, CV, PT, dan

koperasi) dan (2) perorangan (pengrajin/industri rumah tangga,

petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang

barang dan jasa)

c. Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah dibedakan berdasarkan jumlah aset

dan omsetnya. Usaha mikro adalah usaha milik keluarga atau

perorangan, yang memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp 300.000.000,00. Usaha kecil ialah usaha rakyat yang berskala

kecil yang dilindungi undang-undang untuk mencegah persaingan

usaha dengan hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah. Sedangkan

usaha menengah adalah usaha rakyat yang berskala menengah

dengan hasil penjualan paling banyak Rp 50.000.000.000,00.

Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

15

Tabel 2.1 Pengertian UMKM menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008

Mikro

Aset: Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Omset: Paling banyak Rp 300.000.000,00

Kecil

Aset: Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Omset: Lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00

Menengah

Aset: Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Omset: Lebih dari Rp 2.500.000.000,00 – Rp 50.000.000.000,00

Sumber: Diolah dari UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

2. Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) dibandingkan dengan usaha besar (Partomo dan Rachman, 2002

dalam Dhinar, 2010) antara lain:

a. Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam

pengembangan produk.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

16

b. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.

c. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi

pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan

berskala besar yang pada umumnya birokratis.

d. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) (Tambunan, 2002 dalam Dhinar, 2010) adalah:

a. Kesulitan pemasaran dan distribusi

Hasil dari studi lintas negara yang dilakukan oleh James dan

Akarasanee (1988) di sejumlah negara ASEAN menyimpulkan

salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang

umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan

persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa

buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar

ekspor.

b. Keterbatasan modal kerja maupun investasi

UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam

aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal

kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat

diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.

c. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu

kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-

aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

17

produk, kontrol kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi,

pemrosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua

keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau

memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan

produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan

menembus pasar baru.

d. Masalah bahan baku dan input lainnya

Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering

menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau

kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia. Terutama selama

masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah

seperti sepatu dan produk-produk tekstil mengalami kesulitan

mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam

rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap

dolar AS.

e. Keterbatasan teknologi

Berbeda dengan negara-negara maju, UKM di Indonesia

umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk

mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual.

Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya

jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga

rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi

UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global.

Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

18

keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru,

keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan

keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan

mesin-mesin baru.

C. Produk Unggulan Daerah

1. Pengertian Produk Unggulan Daerah

Produk unggulan merupakan produk yang potensial untuk

dikembangkan dalam suatu wilayah dengan memanfaatkan

sumberdaya alam dan sumberdaya manusia setempat, serta

mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah.

Produk unggulan juga merupakan produk yang memiliki daya saing,

berorientasi pasar dan ramah lingkungan, sehingga tercipta keunggulan

kompetitif yang siap menghadapi persaingan global. (Indra Idris, 2007:

115)

Sektor-sektor ekonomi lokal yang mempunyai potensi diharapkan

menjadi kekuatan ekonomi bagi masyarakat setempat dan bahkan

menjadi sektor unggulan. Sejalan dengan paradigma pembangunan

yang partisipatif dan sensitif terhadap nilai-nilai lokal, sistem ekonomi

yang dijalankan diharapkan dapat memberikan peran kepada usaha di

tingkat komunitas dengan skala mikro, kecil dan menengah. Dalam hal

ini, peran UMKM sebagai pelaku usaha lokal dituntut untuk

meningkatkan kemampuannya dalam mengelola usahanya secara lebih

efisien, dengan memanfaatkan potensi ekonomi lokal secara optimal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

19

dan menggunakan teknologi yang sesuai agar produk yang dihasilkan

dapat lebih bersaing baik di pasar nasional maupun internasional.

(Indra Idris, 2009: 2).

Upaya pemberdayaan UMKM dan ekonomi kawasan perbatasan

secara keseluruhan difokuskan pada pengoptimalan pengusahaan

produk unggulan terutama yang banyak melibatkan UMKM. Untuk

itu, perlu dilakukan inventarisasi dan deskripsi produk-produk

unggulan, khususnya di kabupaten perbatasan. (Indra Idris, 2007: 116).

D. Kawasan Unggulan Daerah

1. Pengertian Kawasan Unggulan Daerah

Choliq Sabana, 2007 menjelaskan kawasan andalan adalah

kawasan budidaya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi

kawasan sendiri dan kawasan sekitarnya, serta dapat mewujudkan

pemanfaaatan ruang wilayah nasional. (RTRW Provinsi Jateng, 2003

dalam Choliq Sabana, 2007: 20).

Konsep Kawasan Andalan menurut Royat (Choliq Sabana, 2007:

20) merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai penggerak

perekonomian wilayah (prime mover), yang memiliki kriteria sebagai

kawasan yang cepat tumbuh dibanding lokasi lainnya dalam suatu

provinsi, memiliki sektor unggulan dan memiliki keterkaitan ekonomi

dengan daerah sekitar (hinterland). Pertumbuhan kawasan andalan

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi

pertumbuhan daerah sekitar (hinterland), melalui pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

20

sektor/ subsektor unggulan sebagai penggerak perekonomian daerah

dan keterkaitan ekonomi antardaerah.

Indikasi perkembangan ekonomi daerah dapat dilihat dari

pertumbuhan ekonomi dan distribusinya serta dampaknya kepada

sektor-sektor pendukung yaitu jaring produksi dan pemasaran dalam

kelembagaan ekonomi serta lingkungan kondusif untuk keseimbangan

dan keberlanjutannya pada masa mendatang. Kebijakan perubahan

struktur perekonomian harus dikembangkan selaras dengan

perekembangan global yang menantang dari segi keunggulan produk

dan kemampuan bersaing (Fashbir N. Sidin, 2001 dalam Choliq

Sabana, 2007: 21). Perkembangan ekonomi juga tercermin dari adanya

transformasi struktural ekonomi yang tinggi, misalnya adanya

pergeseran struktur ekonomi dari sektor pertanian ke sektor non

pertanian, maupun transformasi sosial dan ideologi yang tinggi yaitu

adanya perubahan sikap, kelembagaan dan ideologi (Todaro, MP, 1987

dalam Choliq Sabana, 2007: 21).

Masalah pokok dalam pengembangan ekonomi lokal adalah pada

titik beratnya pada kebijakan “endogenous development”

menggunakan potensi sumber daya manusia, institutional dan fisik

setempat. Orientasi ini mengarahkan kepada fokus dalam proses

pembangunan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang

pertumbuhan kegiatan ekonomi. (Arsyad, 1999 dalam Choliq Sabana,

2007: 21 ).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

21

Menurut Sri Adiningsih bahwa pembangunan ekonomi juga

meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang pesat, membawa

tingkat kemakmuran masyarakat lebih tinggi dan menurunkan

kemiskinan (Gatot, 2003 dalam Choliq Sabana, 2007: 21).

Sementara itu Yoseph Schumpeter ahli ekonom Neo Klasik dalam

bukunya”The Theory of Economics Development” (Arsyad, 1999

dalam Choliq Sabana, 2007: 28) menekankan pengusaha dalam

pembangunan. Menurutnya pembangunan ekonomi bukan merupakan

proses yang harmoni atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang

spontan dan terputus-putus (discontinuous). Pembangunan ekonomi

disebabkan oleh adanya perubahan terutama dalam lapangan industri

dan perdagangan. Menurut teori pertumbuhan neo klasik ini kuncinya

berada pada enterpreuner atau wirausaha, yaitu orang-orang yang

memiliki inisiatif untuk perkembangan produk nasional. Schumpeter

berkeyakinan bahwa pembangunan ekonomi diciptakan oleh inisiatif

golongan pengusaha yang inovatif, yaitu golongan masyarakat yang

mengorganisasi barang-barang yang diperlukan masyarakat secara

keseluruhan. Merekalah yang menciptakan inovasi pembaharuan

dalam perekonomian. Pembaharuan yang diciptakan dalam bentuk,

memperluas barang baru, menggunakan cara-cara baru dalam

berproduksi, memperluas pasar barang ke daerah-daerah baru,

mengembangkan sumber-sumber bahan mentah yang baru,

mengadakan reorganisasi dalam perusahaan atau industri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

22

E. Pendapatan

1. Teori Pendapatan

Menurut Winardi dalam Kamus Ekonomi (1981), bahwa

pendapatan atau penghasilan itu sama artinya dengan hasil berupa uang

atau material lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau

jasa-jasa manusia bebas. Suparmoko (1981) berpendapat bahwa

pendapatan seseorang adalah pendapatan yang telah diperoleh dari

suatu kegiatan jenis usaha yang menghasilkan suatu keuntungan.

Definisi lain dari pendapatan adalah jumlah penghasilan yang

diperoleh dari hasil pekerjaan dan biasanya pendapatan seseorang

dihitung setiap tahun atau setiap bulan. Dengan demikian pendapatan

merupakan gambaran terhadap posisi ekonomi keluarga dalam

masyarakat. Pendapatan keluarga berupa jumlah keseluruhan

pendapatan dan kekayaan keluarga, dipakai untuk membagi keluarga

dalam tiga kelompok pendapatan, yaitu: pendapatan rendah,

pendapatan menengah dan pendapatan tinggi. (Endang H. dan Rintar

A. Simatupang, 2008)

Pendapatan adalah hasil yang didapatkan dari usaha seseorang

sebagai ganti jerih payah atas usaha yang dikerjakan, sedangkan

pendapatan industri adalah pendapatan yang diperoleh karena telah

mengorganisasikan seluruh faktor produksi yang dikelolanya.

Pendapatan yaitu pendapatan yang diperoleh dari jumlah produk fisik

yang dihasilkan dikalikan dengan harga jualnya, atau dalam matematik

dapat dinyatakan (McEachern, 2000: 98) :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

23

TR = Q x P.....................................................(2.1)

Dimana : TR : Penerimaan Total atau Pendapatan

Q : Jumlah Produksi

P : Harga Jual Produk

Pendapatan bersih merupakan pendapatan bruto setelah dikurangi

biaya-biaya dalam proses produksi. Biaya yang dimaksud disini adalah

pengorbanan nilai yang memberikan sumbangan yang bermanfaat

untuk produksi barang-barang. Biaya ini merupakan pengorbanan yang

secara ekonomi tidak dapat dihindarkan dalam proses produksi barang.

Tingkat pendapatan adalah alat ukur untuk tinggi rendahnya

tingkat kemakmuran suatu masyarakat. Demikian pula tingkat

kemakmuran suatu negara dapat dilihat dari pendapatan perkapita dari

penduduk negara tersebut, disamping perlu dilihat pula distribusi

pendapatan itu sendiri.

2. Faktor-faktor yang Diduga Mempengaruhi Pendapatan Pedagang di

Nightmarket Ngarsopuro

Dalam kegiatan usaha pedagang ada faktor-faktor yang bisa

memberikan pengaruh pendapatannya, antara lain:

a. Modal

Modal merupakan barang-barang hasil produksi tahan lama yang

pada gilirannya digunakan sebagai input produktif untuk produksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

24

lebih lanjut (Samuelson, 1996:317). Modal adalah proses produksi

tidak langsung, investasi barang modal adalah proses produksi tidak

langsung, investasi barang modal dari penundaan konsumsi sekarang

untuk meningkatkan konsumsi di masa depan.

Sebagai suatu konsep ekonomi, modal dipergunakan dalam

konteks yang berbeda-beda. Dalam rumusan yang sederhana, modal

adalah barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah

dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru. (Mubyarto; 1973

dalam Sofa; 2011) Dalam artian yang lebih luas dan dalam tradisi

pandangan ekonomi non-Marxian pada umumnya, modal mengacu

kepada asset yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan (wealth) yang

tidak segera dikonsumsi melainkan, atau disimpan (saving adalah

potential capital), atau dipakai untuk menghasilkan barang/jasa baru

(investasi). Dengan demikian, modal dapat berwujud barang dan uang.

Tetapi tidak setiap jumlah uang dapat disebut modal. Sejumlah uang

itu menjadi modal kalau ia ditanam atau diinvestasikan untuk

menjamin adanya suatu kembalian (rate of return). Dalam arti ini

modal juga mengacu kepada investasi itu sendiri yang dapat berupa

alat-alat finansial seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham

yang mencerminkan hak atas sarana produksi, atau dapat pula berupa

sarana produksi fisik. Kembalian itu dapat berupa pembayaran bunga,

ataupun klaim atas suatu keuntungan. Modal yang berupa barang

(capital goods), mencakup durable (fixed) capital dalam bentuk

bangunan pabrik, mesin-mesin, peralatan transportasi, kemudahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

25

distribusi, dan barang-barang lainnya yang dipergunakan untuk

memproduksi barang/jasa baru; dan no-durable (circulating) capital,

dalam bentuk barang jadi ataupun setengah jadi yang berada dalam

proses untuk diolah menjadi barang jadi. Terdapat pula adanya

penggunaan istilah capital untuk mengacu kepada arti yang lebih

khusus, misalnya social capital dan human capital. Istilah yang

pertama mengacu kepada jenis modal yang tersedia bagi kepentingan

umum, seperti rumah sakit, gedung sekolahan, jalan raya dan

sebagainya; sedangkan istilah yang kedua mengacu kepada faktor

manusia produtif yang secara inherent tercakup faktor kecakapan dan

keterampilan manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya,

disebut sebagai suatu investasi dalam human capital (Mubyarto; 1973

dalam Sofa; 2011).

Jadi modal terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel yang

dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan proses produksi, maka

biaya itu termasuk ke dalam modal. Modal adalah segala bentuk

kekayaan berupa barang dan uang yang bisa didapatkan sendiri

maupun pihak lain berupa pinjaman (M. Suparmoko, 1991: 96).

Modal terdiri dari:

1) Modal usaha adalah kapital semua bentuk kekayaan yang dapat

digunakan langsung maupun tidak langsung, untuk menambah

output. Modal usaha pedagang kaki lima ini sendiri terdiri dari

modal tetap seperti bangunan, peralatan dan modal lancar seperti

uang kas dan barang dagangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

26

2) Modal kerja adalah kapital yang diperlukan untuk membelanjai

operasi sehari-hari atau disebut biaya tetap suatu usaha. Contoh:

uang muka, gaji pegawai. Dimana uang tersebut akan kembali

lagi masuk ke perusahaan melalui hasil penjualan.

b. Pengalaman Usaha

Jangka waktu pengusaha dalam melakukan usahanya

memberikan pengaruh penting bagi pemilihan strategi dan cara

melakukan usahanya, dan sangat bervariasi antara pengusaha satu

dengan pengusaha lainnya. Pengusaha yang lebih lama dalam

melakukan usahanya akan memilik strategi yang lebih matang dan

tepat dalam mengelola, memproduksi dan memasarkan produknya.

Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha yang lebih

banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau

koneksi yang luas yang berguna dalam memasarkan produknya

(Bambang, 2009: 24).

c. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah jumlah pekerja dalam menjalankan usaha

penjualan barang maupun jasa, dinyatakan dalam satuan orang. Dalam

penelitian ini, jumlah tenaga kerja adalah orang yang bekerja di stand

nightmarket Ngarsopuro, baik itu pemilik sendiri atau ditambah

pegawai yang membantu pedagang dalam menjalankan usahanya dan

menerima upah atas tenaga yang digunakannya, jadi dalam variabel

tenaga kerja ini yang masuk dalam pengolahan data, yakni semua

orang (pedagang atau pemilik sendiri jika ikut di nightmarket

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

27

Ngarsopuro dan pegawai) yang ada dalam stand nightmarket

Ngarsopuro dalam jumlah orang.

d. Lokasi

Di dalam nightmarket Ngarsopuro, lokasi merupakan suatu yang

penting, karena di tempat ini pedagang ditempatkan pada sebuah tenda

yang berisi empat orang pedagang. Lokasi pedagang dipisah menjadi

dua, yaitu lokasi depan dan lokasi belakang. Lokasi akan

mempengaruhi jumlah konsumen yang membeli. Oleh karena itu,

penempatan lokasi pedagang akan berpengaruh terhadap pendapatan

yang diperoleh pedagang itu sendiri.

Untuk lokasi di nightmarket Ngarsopuro ini dummy akan

dibedakan menjadi dua, yaitu lokasi depan dan lokasi tidak depan,

dilihat menurut letaknya dari jalan utama.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya menegenai karakteristik dan pola kerja

pedagang kaki lima di kawasan Malioboro Yogyakarta telah dilakukan

oleh Atyanto Daroko (1994). Dalam penelitiannya berjudul “Studi

Karakteristik dan Pola Kerja Pedagang Kaki Lima di Kawasan Malioboro

Yogyakarta” mempunyai tujuan untuk mengetahui karakteristik demografi

pedagang di kawasan Malioboro serta karakteristik pola kerja pedagang.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yang membahas dua

pokok bahasan, yaitu aspek karakteristik demografi pedagang yang

meliputi jenis kelamin, usia, status perkawinan, daerah asal, jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

28

anggota keluarga dan pendidikan. Pokok bahasan yang kedua adalah aspek

pola kerja yang meliputi status pekerjaan, jumlah hari kerja, jam kerja,

masa kerja dan penghasilan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa profesi

pedagang kaki lima bukan lagi diperuntukkan kepada kelompok yang tidak

produktif (di atas 60 tahun dan di bawah 15 tahun), tetapi justru telah

menjadi pilihan pekerjaan kelompok usia produktif. Profesi pedagang kaki

lima justru didominasi oleh kaum pria dan sebagian menjadi profesi

keluarga karena juga mempekerjakan istri dan anak. Pedagang kaki lima

sebagian besar berpendidikan SD karena profesi ini tidak mensyaratkan

tingkat pengetahuan yang tinggi. Profesi sebagai pedagang kaki lima

merupakan pekerjaan yang mobil. Sebagian pedagang di kawasan

Malioboro sudah tergolong kelompok pedagang menengah dan besar.

Jaka Sriyana (2010) melakukan kajian strategi pengembangan Usaha

Kecil dan Menengah (UKM) di daerah Bantul. Survei dilakukan terhadap

82 pengusaha/pengrajin industri kecil dan berbagai pihak yang merupakan

pelaku dari berbagai jenis UKM produktif. Hasil kajian tersebut

menjelaskan bahwa masalah yang dihadapi oleh pengusaha adalah

kendala/hambatan berkaitan dengan modal/pendanaan, tenaga kerja,

pemanfaatan teknologi informasi, bahan baku, dan peralatan produksi.

Hasil kajian merumuskan regulasi dari pemerintah yang diperlukan untuk

memberikan peluang berkembangnya UKM meliputi perbaikan sarana dan

prasarana, akses perbankan dan perbaikan iklim ekonomi yang lebih baik

untuk mendukung dan meningkatkan daya saing mereka serta untuk

meningkatkan pangsa pasar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

29

Penelitian oleh Dany Esaningrat Artianto (2010) dalam penelitiannya

berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Pedagang Gladag Langan Bogan Surakarta mempunyai tujuan untuk

mengetahui pengaruh modal, lama usaha, jumlah tenaga kerja, tingkat

pendidikan dan lokasi terhadap pendapatan pedagang di Gladag Langen

Bogan Surakarta. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel

modal, lama usaha dan tenaga kerja memberikan pengaruh signifikan

terhadap tingkat pendapatan pedagang di Galabo Surakarta. Sedangkan

variabel tingkat pendidikan dan lokasi mempunyai pengaruh yang tidak

signifikan terhadap pendapatan pedagang di Galabo.

G. Kerangka Pemikiran

Suatu kerangka pemikiran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan

hingga tahap akhir, merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Kerangka pemikiran merupakan inti dari suatu penelitian yang

menuju pada suatu tujuan, yaitu memecahkan masalah yang diteliti. Di

bawah ini digambarkan kerangka pemikiran yang melandasi penelitian

yang dilakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

30

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dalam penelitian ini

meneliti tentang profil nightmarket Ngarsopuro sebagai suatu kawasan

ekonomi berbasis budaya yang mendukung sektor informal di Surakarta,

yang dijelaskan oleh beberapa faktor, yaitu: penjelasan mengenai kawasan

Ngarsopuro, arti penting kawasan Ngarsopuro, pembangunan nightmarket

Ngarsopuro, peran nightmarket Ngarsopuro terhadap sektor informal di

Profil Nightmarket Ngarsopuro

1. Kawasan Ngarsopuro

2. Arti Penting Kawasan Ngarsopuro

3. Pembangunan Nightmarket Ngarsopuro

4. Peran Nightmarket Ngarsopuro Terhadap Sektor Informal di Surakarta

5. Jumlah Pedagang dan Variasi Barang yang Dijual

6. Anggaran dan Pembiayaan Nightmarket Ngarsopuro

Karakteristik Pedagang di Nightmarket Ngarsopuro

1. Jenis Kelamin

2. Usia 3. Status

Perkawinan 4. Daerah Asal 5. Jumlah

Anggota Keluarga

6. Pendidikan

Pendapatan

Modal

Pengalaman Usaha

Jumlah Tenaga Kerja

Lokasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

31

kota Surakarta, jumlah pedagang dan variasi barang yang dijual, dan

anggaran dan pembiayaan nightmarket Ngarsopuro.

Penelitian ini juga meneliti tentang karakteristik pedagang di

nightmarket Ngarsopuro, yang dijelaskan oleh faktor-faktor, antara lain:

jenis kelamin, usia, status perkawinan, daerah asal, jumlah anggota

keluarga, dan pendidikan.

Selain itu dalam penelitian ini juga disertakan penelitian kuantitatif

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang di

nightmarket Ngarsopuro. Pendapatan pedagang dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yakni: modal, pengalaman usaha, jumlah tenaga kerja dan lokasi.

Modal dapat mempengaruhi pendapatan pedagang karena semakin

banyak modal yang dimiliki, maka seorang pedagang akan dapat

memperbesar volume usahanya dan menambah pendapatan usaha.

Pengalaman usaha menentukan strategi dalam hal produksi,

berjualan, maupun promosi. Pedagang yang memiliki pengalaman usaha

yang lebih, dapat mengetahui seluk beluk dalam berjualan. Dan hal ini

akan berdampak dalam meningkatnya pendapatan yang akan diterima

pedagang.

Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan

dalam melaksanakan proses produksi, dimana semakin banyak tenaga

kerja yang dibutuhkan yang terlibat dalam proses produksi. Dalam hal ini

tenaga kerja berperan dalam melayani pembeli sehingga semakin cepat

pelayanan maka menambah pendapatan pedagang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

32

Lokasi mempunyai pengaruh terhadap pendapatan pedagang, karena

jika pemilihan lokasi sesuai dengan yang sering dikunjungi konsumen

maka semakin banyak konsumen yang datang sehingga menambah

pendapatan yang diterima pedagang.

H. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan yang

diujikan kebenarannya. Dalam penelitian ini ditemukan hipotesis berikut

ini:

Faktor modal, pengalaman usaha, jumlah tenaga kerja, dan lokasi

diduga berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang di nightmarket

Ngarsopuro Kota Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

kuantitatif menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang mengambil

sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data yang pokok (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi,

1995:03) dengan pedagang di nightmarket Ngarsopuro sebagai unit

analisisnya. Penelitian dilakukan di lokasi nightmarket yang berada di

kawasan Ngarsopuro, sepanjang Jalan Diponegoro yang terletak di depan

Pura Mangkunegaran. Pedagang yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pedagang yang secara resmi dan ada bukti tertulis telah terdaftar

sebagai pedagang di nightmarket Ngarsopuro pada Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Surakarta.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Ukuran Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan

atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga

(Djarwanto, 2005: 107). Dalam penelitian ini populasinya adalah

seluruh pedagang di nightmarket Ngarsopuro yang berjumlah 228

orang, meliputi pedagang handycraft/souvenir, pedagang batik/garment

dan pedagang makanan dalam kemasan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

34

2. Ukuran Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya

hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi.

Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sampel dari

populasi digunakan rumus Slovin, karena anggota populasi sudah jelas

diketahui jumlahnya. (Tatang, 2011).

N n = ..........................................(3.1)

1 + N (e . e)

Dimana : n : jumlah sampel

N : jumlah seluruh anggota populasi

e . e : taraf signifikansi, ditentukan oleh peneliti

sebesar 10% (e = 0,1)

Jadi besarnya sampel dalam penelitian ini adalah

228

n =.......................................................................(3.2)

1 + 228 (0,1 x 0,1)

= 69,5 dibulatkan menjadi 70

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

35

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

dan data sekunder.

1. Data primer: data tentang pedagang yang diperoleh langsung dari

sumbernya melalui wawancara dari responden dengan menggunakan

kuisioner.

2. Data sekunder: data tentang pedagang yang diperoleh dari lembaga

atau instansi terkait seperti Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Surakarta dan dari literatur-literatur atau sumber-sumber lain yang

terkait dengan data yang digunakan.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut Kartini Kartono (1980: 142) pengertian observasi diberi

batasan sebagai studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena

sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan

pencatatan.

2. Interview

Menurut Kartini Kartono (1980: 171), interview dapat dipandang

sebagai metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak, yang

dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan research.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

36

3. Kuisioner

Menurut Arikunto (2006: 151), kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia

ketahui.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang dipecahkan. (Moh. Nazir,1988: 111).

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel yang digunakan dalam menjelaskan profil pedagang

Untuk menganalisis karakteristik demografi pedagang, penulis

harus memilih variabel-variabel lain yang mewakili kehidupan sosial

ekonomi pedagang, antara lain:

a. Jenis kelamin, yaitu dibedakan apakah pedagang adalah pria atau

wanita.

b. Usia, yaitu jangka waktu hidup pedagang yang memiliki stand di

nightmarket Ngarsopuro.

c. Status perkawinan, yaitu status pedagang belum menikah atau

sudah menikah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

37

d. Daerah asal, yaitu apakah pedagang berasal dari kotamadya

Surakarta, pendatang dari Solo Raya, atau pendatang dari luar

Solo Raya.

e. Jumlah anggota keluarga, yaitu jumlah orang yang menjadi

tanggungan pedagang yang secara nyata tinggal dan makan

bersama dalam satu dapur dengan pedagang.

f. Pendidikan, yaitu tingkat pendidikan yang ditempuh oleh pedagang

di nightmarket Ngarsopuro.

2. Variabel dependen adalah pendapatan, yaitu penghasilan yang

diterima oleh pedagang per malam, dalam satuan rupiah.

3. Variabel independen antara lain:

a. Modal, yaitu sejumlah uang yang digunakan untuk memulai usaha,

dinyatakan dalam rupiah.

b. Pengalaman usaha, yaitu jangka waktu yang ditempuh oleh

pedagang selama berdagang di nightmarket Ngarsopuro, dalam

satuan bulan.

c. Tenaga kerja, yaitu sejumlah orang yang menjalankan usaha

penjualan barang atau jasa, dalam satuan orang.

d. Lokasi, yaitu pemilihan tempat untuk melakukan kegiatan

perdagangan. Lokasi di nightmarket Ngarsopuro dibagi menjadi

dua lokasi, yaitu bagian depan dan bagian tidak depan.

Dummy lokasi adalah D1 = 1 = depan

D2 = 0 = tidak depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

38

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Menurut Moh. Nazir (1988: 63) metode deskriptif adalah suatu

metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk melakukan

representatif obyektif mengenai gejala-gejala yang terdapat dalam

masalah-masalah penelitian. Representatif itu dilakukan dengan

mendeskripsikan gejala-gejala sebagai data / fakta sebagaimana

adanya. Data atau fakta bersumber dari gejala-gejala yang terdapat di

dalam masalah yang terjadi. Representasi data itu harus diiringi dengan

pengolahan, agar dapat diberikan penafsiran yang kuat dan obyektif

(Nawawi dan Martini, dalam Dinar, 2009: 45).

Secara harfiah menurut Moh. Nazir (1988: 64) metode deskriptif

adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi

atau kejadian sehingga metode ini tidak hanya mengadakan akumulasi

dari data yang tersedia di lapangan. Namun juga menerangkan

hubungan, menguji hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan

makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.

Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan mengenai profil

nightmarket Ngarsopuro sebagai kawasan ekonomi yang berbasis

budaya yang mendukung sektor informal di kota Surakarta dan

karakteristik pedagang yang ada di nightmarket Ngarsopuro.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

39

2. Analisis Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan

rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik atau dengan cara

lain dari kuantifikasi untuk mengukur variabel penelitiannya.

Dalam penelitian ini akan digunakan analisis regresi berganda

untuk mengetahui pengaruh variabel independen (modal, pengalaman

usaha, tenaga kerja, lokasi) terhadap variabel dependen (pendapatan

pedagang). Hal ini dikarenakan penggunaan variabel yang lebih dari

satu (multivariabel).

Y = f {X1, X2, X3, X4} ..........................................(3.3)

Dimana:

Y : pendapatan pedagang (satuan rupiah)

X1 : modal (satuan rupiah)

X2 : pengalaman usaha (satuan bulan)

X3 : jumlah tenaga kerja (satuan orang)

X4 : lokasi, dinyatakan dalam Dummy

D1 = 1 = depan

D2 = 0 = tidak depan

Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik dan uji

asumsi klasik.

a. Uji Statistik

Analisis statistik ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran

atau kepalsuan dari hipotesis nol.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

40

a) Uji t

Uji t adalah pengujian untuk mengetahui signifikansi

masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen, dengan analisis sebagai berikut:

1) Merumuskan formula hipotesis :

Ho : b1 = 0

Ha : b1 ¹ 0

2) Menentukan level of significant (a) sebesar 5%

3) Menentukan ttabel dan menghitung thitung:

ttabel t n-k

Keterangan:

a = Derajat signifikansi = 5% ; a = 0,05

n = Jumlah sampel (observasi)

k = Banyaknya parameter dalam model termasuk intersep

thitung .......................................................(3.4)

Keterangan:

i = Koefisien regresi

Se( i) = standart error koefisien regresi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

41

Kriteria pengujian:

a) Ho diterima jika: -t(a/2, N-k) £ t (2/2, N-k) atau -ttabel

t hitung tabel. Kesimpulan: Jika Ho diterima, maka

koefisien regresi tidak signifikan pada tingkat a

b) Ho ditolak jika: t > t (a/2, N-k) atau t < -t (a/2, N-k)

atau thitung -ttabel atau thitung + ttabel.

Kesimpulan: Jika Ho ditolak, maka koefisien regresi

signifikan pada tingkat a

b) Pengujian secara serentak (Uji F-test)

Uji F ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel

bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Tahap pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan formula hipotesa:

Ho = b1, b2, b3, b4, b5, b6 = 0

Ha = b1, b2, b3, b4, b5, b6 ¹ 0

2) Menentukan level of significance (a) sebesar 5%

3) Menentukan Ftabel dan menghitung Fhitung

Ftabel F , n-k, k-1

Fhitung : F = .....................................(3.5)

Dimana:

R2 : koefisien determinasi berganda

N : banyaknya observasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

42

k : banyaknya parameter total yang diperkirakan

Kriteria Pengujian:

a) Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak (semua koefisien regresi secara bersama-sama

tidak signifikan pada tingkat a)

b) Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima (semua koefisien regresi secara bersama-sama

signifikan pada tingkat a)

c) Analisis koefisiensi determinasi berganda (R2)

Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa jauh

variasi variabel bebas atau independen variabel dapat

menerangkan dengan baik variabel terikat atau dependen

variabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai R2 nya. Analisis

koefisien determinasi berganda mempunyai ketentuan sebagai

berikut: Jika R2 mendekati 0, maka variabel yang dipilih tidak

dapat menerangkan variabel terkaitnya dan jika R2 mendekati

1, maka variabel bebas yang dipilih dapat menerangkan dengan

baik variabel terkaitnya:

Formula penguji adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

43

.............................................(3.6)

dimana:

ESS : Explain Sum of Square

RSS : Residual Sum of Square

TSS : Total Sum of Square

b. Uji Asumsi Klasik

a) Uji multikolinieritas

Multikolinieritas adalah masalah yang timbul berkaitan

dengan adanya hubungan linier di antara variabel-variabel

penjelas. Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui

terjadi tidaknya korelasi diantara variabel independen dan

proses regresi. Jika dalam model terdapat kolinieritas maka

model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga

koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi.

Untuk menguji bermasalah atau tidaknya

multikolinearitas, dilakukan pengujian dengan metode klien,

yaitu membandingkan nilai (r2 dengan nilai R2). Apabila R2 > r2

berarti terjadi gejala multikolinieritas.

b) Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas adalah kondisi dimana sebaran atau

varian faktor pengganggu (disturbance) tidak konstan seanjang

observasi. Heterokedastisitas terjadi jika muncul gangguan

dalam fungsi regresi yang tidak sama sehingga OLS tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

44

efisien baik dalam sampel kecil ataupun besar (tetapi masih

tetap tidak bisa dan konsisten).

Untuk menguji adanya masalah asumsi heteroskedastisitas,

digunakan uji white-heteroskedasticity yang diperoleh dalam

program Eviews. Apabila nilai OBS*R2 lebih kecil dari X2

maka tidak signifikan secara statistik. Berarti model tersebut

tiak terdapat heteroskedastisitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Kondisi Geografis dan Sumber Daya Alam

a. Kondisi Geografis Kota Surakarta

Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang ada di Jawa

Tengah dan merupakan dataran rendah yang terletak di cekungan

lereng pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian

sekitar 92 m diatas permukaan air laut. Kota Surakarta terletak diantara

110 45` 15 – 110 45` 35 – 70` 56

Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai

besar yaitu sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Batas

wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah Kabupaten Karanganyar

dan Kabupaten Boyolali. Batas wilayah sebelah Timur adalah

Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar, batas wilayah

sebelah Barat adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten

Karangnyar, sedang batas wilayah sebelah selatan adalah Kabupaten

Sukoharjo.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

46

b. Sumber Daya Alam

Pemerintah kota Surakarta merupakan urban area sehingga potensi

sumber daya alam yang terkandung di dalamnya relatif terbatas

sebagaimana karakteristik daerah perkotaan lainnya, sektor pertanian di

Kota Surakarta memiliki peranan dan kontribusi yang semakin lama

semakin menurun dalam pembentukan produksi daerah bahkan untuk

kepentingan penyediaan hasil bumi. Pemerintah Kota Surakarta

mengandalkan dari daerah sekitar, baik produk pertanian tanaman

pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan.

c. Luas Penggunaan Lahan

Kota Surakarta mempunyai luas area sebesar 4.404,06 Ha dan

terbagi dalam lima wilayah kecamatan dengan luasan setiap kecamatan

sebagai berikut:

1. Kecamatan Laweyan terdiri dari 11 kelurahan dengan luas 863,83

Ha (19,62%)

2. Kecamatan Serengan terdiri dari 7 kelurahan dengan luas 319,5 Ha

(7,25%)

3. Kecamatan Pasar Kliwon terdiri dari 9 kelurahan dengan luas

481,52 Ha (28,57%)

4. Kecamatan Jebres terdiri dari 11 kelurahan dengan luas 1.258,18

Ha (28,57%)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

47

5. Kecamatan Banjarsari terdiri dari 13 kelurahan dengan luas 1.481,1

Ha (33,63%)

Pada tahun 2009 dari total luas area Kota Surakarta terbagi menjadi

lahan sawah teririgasi 18,94 Ha (0,43%), sawah tadah hujan seluas 126,52

Ha (2,87%) dan luas ladang (tegalan) seluas 84,73 Ha (1,92%). Kota

Surakarta sebagian besar berupa tanah kering dengan penggunaan

sebagian besar adalah lahan pemukiman seluas 2.715,61 Ha (61,66%),

lahan untuk usaha lain sebesar 399,44 Ha (9,07%) dan untuk lahan industri

sebesar 101,42 Ha (2,3%). Meskipun demikian secara periodik telah

terjadi alih fungsi dari lahan sawah menjadi lahan bukan sawah yang

ditunjukkan dengan luas sawah irigasi pada tahun 2005 seluas 29,97 ha

dan tanah sawah nonirigasi seluas 136,27 Ha berubah fungsi sehingga

pada tahun 2009 tinggal 18,94 Ha untuk lahan sawah irigasi dan 126,52

Ha sawah nonirigasi. Hal ini diduga disebabkan karena desakan jumlah

penduduk yang terus meningkat sehingga kebutuhan akan tempat tinggal,

fasilitas umum maupun sarana kerja yang terkait dengan penggunaan lahan

di luar sektor pertanian.

Luas lahan kelima kecamatan, sebagian besar bahkan lebih dari

separuh lahannya digunakan untuk lahan perumahan. Untuk Kecamatan

Jebres lahan untuk Jasa 14% digunakan untuk Perguruan Tinggi UNS,

STSI, Solo Techno Park dan Terminal Peti Kemas. Pada kecamatan ini

juga masih terdapat tanah tegalan 6,5% di Kelurahan Mojosongo, berupa

perkebunan rakyat yang banyak diusahakan untuk kayu jati.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

48

2. Kondisi Sosial dan Sumber Daya Manusia

Kondisi sosial politik selama tahun 2004 lalu dapat relatif tenang

dan stabil. Modal dasar ini nampaknya tidak di sia-siakan oleh para

pelaku ekonomi. Pulihnya pasar Gede juga memberikan hasil

bergeraknya pembangunan di Kota Surakarta. Keadaan di atas

merupakan tahun dengan situasi sosial politik yang paling kondusif

sejak terjadinya kasus multidimensi beberapa waktu yang lalu.

Keadaan ini mendorong para pelaku ekonomi tumbuh kembali secara

sehat.

Jumlah penduduk yang besar di suatu wilayah merupakan unsur

penting bagi pembangunan. Penduduk yang besar jika dibina dan

dikembangkan dengan baik dan terpadu akan menjadi potensi dan

sumber daya manusia yang tangguh dalam mendukung pembangunan.

Jumlah penduduk Surakarta dari tahun ke tahun semakin bertambah.

Tabel 4.1 Jumlah penduduk Kota Surakarta Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2000-2008

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Total

Rasio Jenis Kelamin

2000 238,158 252,056 490,214 94,49 2003 242,591 257,643 497,234 95,27 2004 249,278 261,433 510,711 95,35 2005 250,868 283,672 534,540 88,44 2006 254,259 258,639 512,898 98,31 2007 246,132 269,240 515,375 91,42 2008 247,245 275,690 522,935 89,67

Sumber : BPS Kota Surakarta (diolah dari hasil Susenas 2007)

Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2008 adalah 522,935

jiwa, terdiri dari 247,245 laki-laki dan 275,690 perempuan. Jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

49

penduduk tahun 2008 jika dibandingkan dengan jumlah penduduk

tujuh tahun sebelumnya pada tahun 2000 hasil sensus sebesar 490,214

jiwa, berarti tujuh tahun terakhir kota Surakarta mengalami kenaikan

sebanyak 32,721 pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan untuk di

Jawa Tengah Kota Surakarta termasuk kota yang cukup maju dan

berkembang dibandingkn kota-kota lainnya di Jawa Tengah.

Kondisi pertumbuhan penduduk di Kota Surakarta sudah relatif

rendah yaitu hingga tahun 2007 mencapai rata-rata sebesar 0,48%

pertahun (BPS Kota Surakarta). Kepadatan penduduk di Kota

Surakarta pada tahun 2004 sebesar 11,599 penduduk per km2.

Tabel 4.2 Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun 1980-2007

Tahun Jumlah Penduduk

Pertambahan Jiwa Dari Tahun

Sebelumnya

Pertumbuhan Penduduk

1980 469,532 - - 1990 503,827 34,295 0,73 1995 516,594 12,767 0,51 2000 490,214 -26,380 -1,02 2003 497,234 7,020 0,48 2004 510,711 13,477 2,71 2005 534,540 23,829 4,66 2006 512,898 -21,642 -4,05 2007 515,375 2,474 0,48 2008 522,953 7,563 1,47

Sumber: BPS (Surakarta Dalam Angka 2008)

Apabila jumlah penduduk tersebut dibandingkan dengan luas

wilayah yang sebesar 4.403 km2, kepadatan adalah sebesar 12.716

jiwa/km2 yang tersebar di lima kecamatan, 51 kelurahan yang

mencakup 529 RW dan 2.645 RT. Sebagian besar penduduk bekerja di

sektor perdagangan juga sektor industri dan jasa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

50

Tabel 4.3 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin, dan

Tingkat Kepadatan Tiap Kecamatan di Kota Surakarta Tahun 2008

Kecamatan Luas Wilayah

Km2

Jumlah Penduduk

Rasio Jenis Kelamin

Tingkat Kepadatan

Laweyan 8,64 109,930 97,13 12,723 Serengan 3,19 63,558 96,80 19,899 Pasar Kliwon

4,82 87,980 96,35 18,272

Jebres 12,58 142,292 98,11 11,311 Banjarsari 14,81 162,093 98,08 10,945 Jumlah 44,81 565,853 97,08 12,845

Sumber: BPS (Surakarta Dalam Angka)

Berdasarkan data di atas dapat diketahui tingkat kepadatan

kecamata di Kota Surakarta, wilayah yang terpadat adalah Kecamatan

Serengan yaitu dengan tingkat kepadatan 19.899/km2 dengan luas

wilayah sebesar 3,19 km2 dan jumlah penduduk sebesar 63.558 jiwa,

dan kecamatan dengan tingkat kepadatan terkecil yaitu kecamatan

Banjarsari yaitu dengan luas wilayah sebesar 14,81 km2 dan jumlah

penduduk sebesar 162.093 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk

sebesar 10.945/km2.

3. Aspek Sosial Ekonomi

Komposisi berdasarkan tingklat pendidikan adalah jumlah

penduduk menurut tingkat pendidikan yang telah dan sedang

ditempuh. Dalam hal ini pendidikan formal. Berdasarkan data dari

Badan Pusat Statistik Surakarta, komposisi penduduk dapat dilihat

pada Tabel 4.4 di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

51

Tabel 4.4 Penduduk berumur 5 tahun ke Atas yang Bekerja Menurut

Pendidikan di Kota Surakarta Tahun 2008

Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah Belum Pernah Sekolah 916 4,100 5,016

Tidak Tamat SD 3,163 5,885 9,148 SD/MI 19,669 22,708 42,377 SMP/Tsanawiyah 30,358 22,786 53,144 SMP/Kejuruan 1,512 920 2,432 SMU/MA 39,666 21,486 61,152 SMK 23,443 13,122 36,565 Diploma I/II 590 2,940 3,530 Akademi/D.III 6,501 7,071 13,572 D.IV/S1/S2/S3 14,804 9,461 13,572 Jumlah 14,804 110,461 24,265

Sumber: BPS (Surakarta Dalam Angka 2008)

Berdasarkan pada Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa

pendidikan tenaga kerja yang bekerja di sektor formal dan informal di

Kota Surakarta sebagian besar merupakan lulusan SMP/Tsanawiyah

dengan jumlah sebesar 55.576 jiwa dan lulusan SMA/SMK dengan

jumlah sebesar 97.717 jiwa.

4. Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu indikator

perkembangan perekonomian suatu daerah. Perhitungan PDRB

dilakukan dengan harga konstan, berarti dalam perhitungan telah

dihidangkan pengaruh-pengaruh terhadap merosotnya nilai mata uang.

Perhitungan PDRB Kota Surakarta tahun 2006-2008 berdasarkan

harga konstan 2000 dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

52

Tabel 4.5 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT SEKTOR

ATAS HARGA KONSTAN 2000 KOTA SURAKARTA TAHUN 2004-2008 (JUTAAN Rupiah)

No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 PERTANIAN 2.2796,91 2.821,39 2.855,22 2.899,10 2.866,18 2 PERTAMBANG

AN DAN PENGGALIAN

1732,80 1790,63 1786,83 1828,17 1905,23

SEKTOR PRIMER

4.529,71 4.612,04 4.642,05 4.727,27 4.771,41

3 INDUSTRI 1.089.912,64 1.105.952,91 1134134,37 1173422,60 1200606,83

4 LISTRIK, GAS, AIR BERSIH

80.416,81 83.995,71 91.764,94 96.867,33 103020,58

5 BANGUNAN 42.965,63 455.657,84 482.295 528.770,39 583069,88 6 PERDAGANGA

N, HOTEL & RESTORAN

920.675,34 990.436,08 1.059.091,72

1126471,69 1211208,49

7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI

362.003,52 381.853,29 404.594,41 425.590,18 449992,44

8 KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN

354.389,36 378.286,92 401.749,42 425.590,18 449.992,44

9 JASA-JASA 436.480,36 457.375,87 489.257,66 519.573,14 546.699,38 SEKTOR

TERSIER 2.073.548,66 2.207.951,16 2.354.693,2

1 2.500.499,78

2657874,25

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

3.669.373,45 3.858.169,67 4067529,94 4.304.287,37

4549.342,95

Sumber: BPS (Surakarta Dalam Angka 2008)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2006-

2008 sektor industri pengolahan memberikan kontribusi paling besar

pada PDRB Kota Surakarta, dan yang memberikan kontribusi paling

kecil adalah sektor penggalian.

B. Pasar yang Dibangun Pada Periode Tahun 2005-2012

1. Gladag Langen Bogan

Menerapkan ide dari walikota Surakarta Ir. Joko Widodo, saat ini

pedagang makanan dan minuman dijadikan satu pada suatu kawasan

yang diberi nama Gladag (nama wilayah) Langen (tempat) Bogan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

53

(makanan) atau disingkat Galabo. Tempat wisata kuliner ini

diresmikan pada 13 April 2008 oleh menteri prdagangan Mari Elka

Pangestu. Galabo terletak di Jalan Mayor sunaryo, di depan Pusat

Grosir Solo (PGS), yang menjadi pusat belanja oleh-oleh selain Pasar

Klewer, hanya beberapa menit dari Keraton Surakarta, dan berbatasan

langsung dengan jalan utama Kota Surakarta Jalan Slamet Riyadi.

Di Galabo ini terdapat 70 pedagang makanan dan minuman yang

sebagian besar merupakan pedagang-pedagang makanan yang sudah

punya nama di Kota Surakarta. Jadi kebanyakan pedagang yang

berjualan di Galabo tersebut merupakan cabang dari warung-warung

makan utama di Kota Surakarta. Pedagang yang berjualan di sini

adalah 60% pedagang yang sudah terkenal namanya di Solo, 20%

adalah pedagang hasil seleksi pemkot, dan 20% lagi untuk pengelola.

Terhitung ada sekitar 70 pedagang dengan grobak yang sama, dengan

komposisi pedagang memang hampir sama. Lebih dari separuh

pedagang adalah pedagang yang sudah punya nama di bidang usaha

kuliner di Kota Solo.

Perkembangan Gladag Langen Bogan sejak dibuka pada tahun

2008 mengalami perkembangan yang luar biasa, hal ini dapat

ditunjukkan dengan semakin ramainya pengunjung yang berwisata

kuliner di Galabo, baik itu pengunjung dari dalam kota maupun

wisatawan dari dalam dan luar negeri, apalagi waktu hari libur atau

weekend, pengunjung bisa bertambah dua kali lipat dari hari biasanya,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

54

Galabo sendiri telah menjadi daerah tujuan utama apabila wisatawan

berkunjung ke Solo. (Dany Esaningrat, 2010)

2. Nightmarket Ngarsopuro

Nightmarket Ngarsopuro diresmikan pada hari Senin, tanggal 16

Februari 2009 oleh Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu.

Nightmarket Ngarsopuro merupakan gagasan Walikota Surakarta, Ir.

Joko Widodo, setelah meluncurkan Gladag Langen Bogan sebagai

tempat wisata kuliner yang ada di Surakarta. Nightmarket Ngarsopuro

memang dirancang untuk melengkapi Gladag Langen Bogan.

Nightmarket Ngarsopuro diharapkan menjadi ikon baru Kota Solo

karena produk serta pedagang yang ditempatkan di Nightmarket

Ngarsopuro, harus melalui seleksi ketat sehingga produk yang

ditawarkan serta pelayanan kepada konsumen sungguh-sungguh bisa

diandalkan.

Sebagai pasar baru yang ditujukan sebagai salah satu tempat

pemasaran produk UKM dan juga sebagai tempat wisata malam di

Surakarta, nightmarket Ngarsopuro berisi produk kerajinan dan oleh-

oleh khas Kota Solo, khususnya produk kerajinan batik/garment,

handycraft/souvenir, dan makanan dalam kemasan.

Pasar malam Ngarsopuro terletak di sepanjang jalan Diponegoro

yang menghubungkan antara citywalk jalan Slamet Riyadi dengan

Kompleks Mangkunegaran. Adanya nightmarket Ngarsopuro

membuat para pelaku industri kreatif di Solo memiliki space khusus

untuk memasarkan produknya. Ruang display untuk pedagang itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

55

diwujudkan dalam bentuk tenda-tenda yang menampung para

pedagang.

Di pasar malam Ngarsopuro ini berkapasitas 57 tenda dengan

masing-masing tenda berisi 4 pedagang, sehingga total pedagang yang

ada di nightmarket Ngarsopuro dapat memuat 228 orang. Perbedaan

nightmarket Ngarsopuro dengan Gladag Langen Bogan dari segi

pedagangnya adalah jika di Galabo sebagian besar diisi oleh

pedagang-pedagang makanan yang sudah punya nama di Kota

Surakarta, maka di nightmarket sebaliknya. Sebagian besar pedagang

merupakan perajin-perajin baru yang belum mempunyai nama.

3. Pasar Klithikan Surakarta

Pasar Notoharjo atau yang saat ini lebih dikenal dengan Pasar

Klithikan, dibangun pada tahun 2006 oleh Pemerintah Kota Surakarta.

Pasar ini terletak di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon,

Kota Surakarta, dengan luas lahan sebesar 1.800m2. Pembangunan

pasar ini dimaksudkan untuk tempat relokasi pedagang kaki lima yang

sebagian besar berasal dari Kawasan Monumen Banjarsari (Monjari)

Solo. Para pedagang kaki lima tersebut menjual berbagai macam

barang bekas seperti: barang-barang elektronik, alat-alat pertukangan

& montir, alat-alat rumah tangga, kaset & VCD bekas, aneka macam

onderdil mobil & sepeda motor hingga pakaian-pakaian murah.

Karena jumlahnya yang besar dan memenuhi kawasan Monumen

Banjarsari, akibatnya kegiatan perdagangan di area ini sering

mengganggu lalu lintas, serta merusak keindahan kota. Akhirnya pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

56

tahun 2010 Pemerintah Kota Surakarta, atas gagasan dan usaha dari

Walikota Surakarta saat itu, para pedagang kaki lima berhasil

dipindahkan ke area baru di Pasar Notoharjo.

Dalam perkembangannya, Pasar Klithikan Notoharjo menjadi

salah satu ikon di Kota Surakarta yang saat ini menjadi tujuan

masyarakat yang ingin membeli barang-barang seperti asesoris

kendaraan maupun lainnya karena harganya yang relatif murah.

Kesuksesan Pemerintah Kota Surakarta pada periode

kepemimpinan Ir. Joko Widodo dalam menata pasar tradisional,

membuat kota Surakarta menjadi tujuan wisatawan dari berbagai

daerah untuk mengunjungi pasar-pasar tradisional di Kota Surakarta.

Sehingga pasar tradisional bisa menjadi ikon untuk Kota Surakarta.

C. Profil Nightmarket Ngarsopuro Sebagai Suatu Kawasan Ekonomi

Berbasis Budaya yang Mendukung Sektor Informal

1. Kawasan Ngarsopuro

Ngarsopuro adalah suatu kawasan wisata, ekonomi, dan seni

yang berada di sepanjang jalan Diponegoro yang menghubungkan

antara citywalk jalan Slamet Riyadi dengan Kompleks

Mangkunegaran. Di kawasan Ngarsopuro ini dahulu berjajar toko-

toko elektronik yang kurang tertata serta terdapat pasar barang antik

yang bernama pasar Triwindu. Namun pada tahun 2009 pemerintah

kota Surakarta telah melakukan Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan (RTBL) terhadap kawasan Ngarsopuro ini, sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

57

toko-toko, pasar, serta bangunan menjadi lebih tertata rapi. Toko-toko

elektronik direlokasi pada satu gedung/bangunan, serta pasar Triwindu

telah direhab dan berubah nama menjadi Pasar Windujenar. Selain itu

ada satu pasar lagi yang diresmikan pada tanggal 16 Februari 2009,

yang bernama Nightmarket Ngarsopuro. Sesuai dengan namanya,

nightmarket Ngarsopuro hanya terdapat pada malam hari di hari

Sabtu.

2. Arti Penting Kawasan Ngarsopuro

Nightmarket Ngarsopuro dirancang untuk melengkapi Gladag

Langen Bogan, pusat jajan malam yang telah lebih dulu diresmikan.

Dengan begitu, nightmarket diharapkan menjadi ikon baru Kota Solo.

Penempatan pasar malam yang terletak di kawasan Ngarsopuro

dikarenakan kawasan ini memiliki arti penting sebagai berikut

(Dishubkominfo Surakarta, 2012):

a. Kawasan Ngarsopuro terletak di pusat kota Surakarta dengan

mengemban fungsi pelayanan jasa dan perdagangan yang bersifat

sekunder (kawasan sekitar kota Surakarta).

b. Jaringan jalan di Kawasan Ngarsopuro menjadi bagian yang

penting dari sistem pergerakan kota, karena berakses langsung

kepada citywalk di Jalan Slamet Riyadi.

c. Intensitas kegiatan ekonomi di Jalan Diponegoro sangat tinggi,

dengan keberadaan fungsi perdagangan, jasa, pendidikan, dan

perumahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

58

d. Komplek Keraton Mangkunegaran di sisi utara Jl. Ronggowarsito

menjadi pusat kegiatan budaya, menjadi datum dan simbol yang

layak untuk dipertahankan keberadaannya.

e. Pasar Windujenar di sisi timur Jalan Diponegoro saat ini menjadi

pusat perdagangan barang-barang antik maupun produk repro

bernuansa antik.

f. Kawasan Ngarsopuro merupakan kawasan dengan dinamika yang

tinggi, khususnya kegiatan perdagangan, jasa, pemukiman, dan

perdagangan. Masing-masing kegiatan berupaya mengambil

orientasi utama pada jalan-jalan utama di Ngarsopuro.

3. Pembangunan Nightmarket Ngarsopuro

Pembangunan nightmarket Ngarsopuro dimulai pada pertengahan

tahun 2008 dan melibatkan beberapa instansi pemerintah di kota

Surakarta. Kegiatan fisik dilaksanakan oleh Dinas Tata Letak Kota,

Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pengadaan tenda dan

kursi, serta Dinas Koperasi dan UMKM pengadaan meja lipat dan

seragam pedagang. Pada awal tahun 2009, pembangunan nightmarket

Ngarsopuro dinyatakan selesai dan berdasarkan perintah lisan

Walikota Surakata, pengelolaan nightmarket Ngarsopuro dikelola dan

dikoordinir oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Pada tanggal 16

Februari 2009 malam, nightmarket Ngarsopuro diresmikan oleh

Menteri Perdagangan RI.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

59

Pembangunan nightmarket Ngarsopuro dimaksudkan untuk

memberi wadah kepada banyaknya warga kota Solo yang memiliki

kreativitas dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan

memiliki nilai seni, juga dalam rangka pemberdayaan UMKM (Usaha

Mikro Kecil Menengah) berbasis produk unggulan daerah.

4. Peran Nightmarket Ngarsopuro Terhadap Sektor Informal di

Surakarta

Didukung dengan akses jalan yang menghubungkan kawasan

Ngarsopuro, yang berada diantara kompleks Mangkunegaran dengan

jalan Slamet Riyadi, bisa dipastikan intensitas kegiatan ekonomi di

lingkungan ini sangat tinggi sehingga dengan dibukanya nightmarket

Ngarsopuro akan lebih membantu memajukan sektor informal di Kota

Surakarta. Nightmarket Ngarsopuro juga dapat mengangkat citra

sektor informal yang selama ini dianggap kotor dan kumuh menjadi

menarik, tidak hanya di lingkup lokal tetapi juga sampai ke luar

negeri. Sehingga nightmarket Ngarsopuro dapat menjadi cerminan

sektor informal masa kini, khususnya di bidang perdagangan bahwa

sektor informal bisa tampil modern meskipun berkonsep tradisional.

Dengan kapasitas sebanyak 57 tenda yang ditempatkan di sepanjang

Jalan Diponegoro, pasar malam Ngarsopuro bisa menampung 228

pedagang untuk bekerja di sektor informal. Jika dimaksimalkan

nightmarket Ngarsopuro bisa menampung hingga 86 tenda sehingga

bisa menampung sebanyak 344 pedagang sehingga Ngarsopuro sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

60

berpotensi untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi warga Kota

Surakarta di sektor informal.

5. Jumlah Pedagang dan Variasi Barang yang Dijual

Pemilihan nama “nightmarket” yang merupakan bahasa Inggris

dimaksudkan agar pasar tersebut bisa mengglobal atau go

international. Akan tetapi, meskipun menggunakan istilah asing,

tampilan tempat-tempat juga produk yang ditawarkan tidak boleh

terlepas dari budaya lokal. Karakter lokal yang kental tercermin dari

produk yang ada di pasar malam Ngarsopuro, contohnya berbagai

souvenir/handycraft yang masih tradisional, batik yang merupakan

kain khas dari Surakarta, dan makanan kemasan yang menunjukkan

ciri khas kota Surakarta, seperti jajanan pasar tradisional, minuman

jamu-jamuan,dan sebagainya.

Kapasitas pedagang di nightmarket Ngarsopuro sebanyak 228

pedagang, dengan jumlah tenda yang dipasang sebanyak 57 tenda dan

tiap-tiap tenda diisi oleh empat pedagang. Barang-barang yang

diperjual-belikan di pasar malam ini antara lain: berbagai produk

handycraft/souvenir, produk garment/batik, dan produk makanan yang

sudah diolah. Produk yang dijual di nightmarket ini harus melalui

seleksi ketat pada Dinas Koperasi & UMKM terlebih dahulu.

Pada bulan Juni tahun 2012 pedagang di nightmarket Ngarsopuro

berjumlah 213 orang dengan rincian sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

61

Tabel 4.6 Jumlah Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Pada Bulan Juni Tahun 2012

Jenis Perdagangan Jumlah Tenda Jumlah Pedagang (orang)

Batik/garmet 25 93 Handycraft/souvenir 26 96

Kuliner 7 24 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta

6. Anggaran dan Pembiayaan Nightmarket Ngarsopuro

Sampai saat ini biaya yang timbul adalah biaya pasang bongkar

tenda dengan tenda sebanyak 57, biayanya sebanyak Rp 1.500.000,00

(satu juta lima ratus ribu rupiah) per buka (setiap malam minggu)

yang dikerjakan oleh karang taruna setempat, atau Karang Taruna

Bonti (Keprabon dan Timuran) .

Tanggal 16 Februari 2009 sampai dengan bulan April 2009,

biaya pasang bongkar tenda disubsidi oleh Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Surakarta termasuk biaya pentas kesenian di halaman

Pasar Windujenar rata – rata sebesar Rp 500.000,00, dana berasal dari

APBD perubahan tahun 2009.

Mulai bulan Mei 2009 sampai sekarang biaya dilakukan melalui

swadana pedagang, biaya ditanggung oleh pedagang dengan cara iuran

masing – masing pedagang kepada Pengurus Paguyuban sebesar Rp

6.500,00 per pedagang per buka dibayar 1 bulan di awal bulan, juga

diadakan iuran sukarela. Semua bentuk iuran dan pengelolaan

keuangan dilakukan oleh Paguyuban tanpa melibatkan pejabat Dinas

Koperasi dan UMKM.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

62

D. Karakteristik Pedagang

1. Jenis Kelamin

Pedagang di nightmarket Ngarsopuro pada jenis perdagangan

batik/garment sebesar 47% berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 53%

berjenis kelamin perempuan. Pedagang handycraft/souvenir sebesar

41% berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 59% berjenis kelamin

perempuan. Sedangkan jumlah pedagang pada subsektor kuliner

sebesar 38% berjenis kelamin laki-laki dan 62% berjenis kelamin

perempuan. Atau dapat pula dikatakan pedagang di nightmarket

Ngarsopuro pada jenis perdagangan batik/garment memiliki jumlah

pedagang laki-laki sebanyak 14 orang dan pedagang perempuan

sebesar 16 orang. Sedangkan jumlah pedagang handycraft/souvenir,

laki-laki sebanyak 13 orang dan perempuan sebanyak 19 orang,

sedangkan pedagang kuliner pedagang berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 3 orang, dan pedagang berjenis kelamin perempuan, yaitu

sebanyak 5 orang.

Jumlah dan prosentase pedagang di nightmarket Ngarsopuro

menurut jenis kelamin ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

63

Tabel 4.7 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Jenis Perdagangan

Batik/Garment Handycraft/Souvenir Kuliner

Juml % Juml % Juml %

Laki-laki 14 47% 13 41% 3 38%

Perempuan 16 53% 19 59% 5 62%

Jumlah 30 100% 32 100% 8 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

2. Usia

Pedagang batik/garment di nightmarket Ngarsopuro sebesar 57%

atau sejumlah 17 orang adalah berusia 20-40 tahun, sedangkan sisanya

sebesar 43% atau sejumlah 13 orang berusia lebih dari 40 tahun.

Pedagang handycraft/souvenir di nightmarket Ngarsopuro sebesar

62,5% atau sejumlah 20 orang berusia 20-40 tahun, sedangkan sisanya

sebesar 37,5% atau sejumlah 12 orang berusia lebih dari 40 tahun.

Pedagang kuliner di nightmarket Ngarsopuro sebesar 50% atau

sejumlah 4 orang berusia 20-40 tahun, sebesar 37,5% atau sejumlah 3

orang berusia lebih dari 40 tahun, dan hanya 12,5% atau 1 orang saja

yang berusia di bawah 20 tahun.

Jadi sebagian besar pedagang di nightmarket Ngarsopuro adalah

golongan usia produktif, yaitu antara 20-40 tahun. Hal ini berarti

bekerja sebagai pedagang di pasar Ngarsopuro lebih diminati oleh

mereka yang masih berusia produktif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

64

Jumlah dan prosentase pedagang di nightmarket Ngarsopuro

menurut usia ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

Tabel 4.8 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Usia Pedagang

Usia

Jenis Perdagangan

Batik/Garment Handycraft/Souvenir Kuliner

Juml % Juml % Juml %

< 20 tahun 0 0 % 0 0 % 1 12,5%

20 - 40 tahun 17 57% 20 62,5% 4 50%

> 40 tahun 13 43% 12 37,5% 3 37,5%

Jumlah 30 100 % 32 100 % 8 100 %

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

3. Status Perkawinan

Sebagian besar pedagang di nightmarket Ngarsopuro telah

menikah dan berkeluarga, dengan rincian sebagai berikut: pedagang

batik/garment sebesar 87% atau 26 orang, pedagang

handycraft/souvenir sebesar 81% atau 26 orang, dan pedagang kuliner

sebesar 87,5% atau 7 orang. Sedangakan sisanya adalah pedagang

yang belum menikah, yaitu: pedagang batik/garment sebesar 13% atau

4 orang, pedagang handycraft/souvenir sebesar 19% atau 6 orang, dan

pedagang kuliner sebesar 12,5% atau 1 orang.

Jumlah dan prosentase pedagang di nightmarket Ngarsopuro

menurut status perkawinan ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

65

Tabel 4.9 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Status Perkawinan Pedagang

Status Perkawinan

Jenis Perdagangan

Batik/Garment Handycraft/Souvenir Kuliner

Juml % Juml % Juml %

Menikah 26 87 % 26 81 % 7 87,5 %

Belum Menikah 4 13 % 6 19 % 1 12,5 %

Jumlah 30 100 % 32 100 % 8 100 %

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

4. Daerah Asal

Berdasarkan pengelompokan menurut daerah asalnya, ketiga

subsektor perdagangan di nightmarket Ngarsopuro sebagian besar

berasal dari kotamadya Surakarta. Sebesar 93% atau 28 orang, 97%

atau 31 orang, dan 100% atau 8 orang, pedagang batik/garment,

pedagang handycraft/ souvenir, dan pedagang kuliner berasal dari

kotamadya Surakarta. Sedangkan lainnya, untuk pedagang

batik/garment masing-masing sebesar 3% atau 1 orang pedagang

merupakan pendatang dari Solo Raya, dan pendatang luar Solo Raya.

Untuk pedagang handycraft/souvenir sebesar 3% atau 1 orang

merupakan pendatang dari Solo Raya.

Jumlah dan prosentase pedagang di nightmarket Ngarsopuro

menurut daerah asal ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

66

Tabel 4.10 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Daerah Asal Pedagang

Asal

Jenis Perdagangan

Batik/Garment Handycraft/Souvenir Kuliner

Juml % Juml % Juml %

Asli Kodya Surakarta 28 93 % 31 97 % 8 100 %

Pendatang dari Solo Raya 1 3 % 1 3 % 0 0 %

Pendatang Luar Solo Raya 1 3 % 0 0 % 0 0 %

Jumlah 30 99 % 32 100 % 8 100 %

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

5. Jumlah Anggota Keluarga yang Menjadi Tanggungan

Untuk subsektor perdagangan batik/garment, sebagian besar

pedagang, yaitu sejumlah 27% atau sejumlah 8 orang mempunyai

tanggungan keluarga sebanyak 3 orang, sebesar 23% atau sejumlah 7

orang mempunyai tanggungan keluarga sebanyak 2 orang, sebanyak

20% atau 6 orang tidak mempunyai tanggungan keluarga, sebesar 17%

atau sejumlah 5 orang mempunyai tanggungan keluarga sebanyak 4

orang, sebesar 10% atau sejumlah 3 orang mempunyai tanggungan

keluarga sebanyak 1 orang, dan sebanyak 3% atau 1 orang memiliki

tanggungan keluarga sebanyak 6 orang. Pada subsektor

handycraft/souvenir, sebesar 34% atau sejumlah 11 orang mempunyai

jumlah tanggungan keluarga sebanyak 3 orang, sebesar 25% atau

sejumlah 8 orang mempunyai tanggungan keluarga sebanyak 2 orang,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

67

sebesar 16% atau sejumlah 5 orang mempunyai tanggungan keluarga

sebanyak 4 orang, sebesar 13% atau sejumlah 4 orang tidak

mempunyai tanggungan keluarga,dan masing-masing sebesar 3% atau

sejumlah 1 orang mempunyai tanggungan keluarga sebanyak 1 orang,

5 orang, 6 orang, dan 7 orang. Sedangkan pada subsektor perdagangan

kuliner, sebesar 37,5% atau sejumlah 3 orang sama-sama mempunyai

jumlah tanggungan keluarga sebanyak 2 dan 3 orang, sebesar 25% atau

sejumlah 2 orang mempunyai tanggungan keluarga sebanyak 4 orang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pedagang di nightmarket

Ngarsopuro mempunyai jumlah tanggungan keluarga sebesar 2-3

orang.

Jumlah dan prosentase pedagang di nightmarket Ngarsopuro

menurut jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan

ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

68

Tabel 4.11 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Jumlah Anggota Keluarga Tanggungan Pedagang

Anggota keluarga

tanggungan pedagang

Jenis Perdagangan

Batik/Garment Handycraft/Souvenir Kuliner

Juml % Juml % Juml %

Tidak punya 6 20 % 4 13 % 0 0 %

1 orang 3 10 % 1 3 % 0 0 %

2 orang 7 23 % 8 25 % 3 37,5%

3 orang 8 27 % 11 34 % 3 37,5 %

4 orang 5 17 % 5 16 % 2 25 %

5 orang 0 0 % 1 3 % 0 0 %

6 orang 1 3 % 1 3 % 0 0 %

7 orang 0 0% 1 3 % 0 0 %

Jumlah 30 100 % 32 100 % 8 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

6. Pendidikan

Untuk subsektor perdagangan batik/garment sebagian besar

pedagang adalah berpendidikan SMA, yaitu sebesar 73% atau

sebanyak 22 orang, kemudian sebesar 23% atau sebanyak 7 orang

adalah berpendidikan diploma/sarjana, dan sebesar 3% atau sebanyak 1

orang adalah berpendidikan SMP. Untuk subsektor perdagangan

handycraft/souvenir sebagian besar pedagang berpendidikan SMA,

sebesar 62,5% atau sebanyak 20 orang dan diploma/sarjana sebesar

37,5% atau sebanyak 12 orang. Sedangkan untuk subsektor

perdagangan kuliner, sebagian besar pedagang berpendidikan SMA,

sebesar 87,5% atau sebanyak 7 orang dan sebesar 12,5% atau sebanyak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

69

1 orang bependidikan SMP. Temuan ini bertentangan dengan pendapat

umum yang mengatakan bahwa sektor informal merupakan lapangan

pekerjaan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang mempunyai

tingkat pendidikan yang rendah.

Jumlah dan prosentase pedagang di nightmarket Ngarsopuro

menurut tingkat pendidikan ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

Tabel 4.12 Jumlah dan Prosentase Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

Menurut Pendidikan Pedagang

Pendidikan Terakhir

Jenis Perdagangan

Batik/Garment Handycraft/Souvenir Kuliner

Juml % Juml % Juml %

SD 0 0 % 0 0 % 0 0 %

SMP 1 3 % 0 0 % 1 12,5 %

SMA 22 73 % 20 62,5 % 7 87,5 %

Diploma/ Sarjana 7 23 % 12 37,5 % 0 0 %

Jumlah 30 99 % 32 100 % 8 100 %

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

70

E. Pembahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Pedagang Nightmarket Ngarsopuro

1. Pemilihan Model

Penelitian ini menggunakan model regresi linier dengan model

sebagai berikut:

Model regresi : Linier

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ei ..................................(4.1)

Keterangan:

b0 = konstanta

b1 - b4 = koefisien regresi dari variabel yang digunakan

Y = pendapatan

X1 = modal

X2 = pengalaman usaha

X3 = jumlah tenaga kerja

X4 = lokasi

e = variabel gangguan

i = responden 1-70

Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Ordinary Least

Squares (OLS) maka akan diperoleh hasil persamaan regresi sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

71

Y = 418032.4 + 0.002080*X1 - 10524.14*X2+ 173537.8*X3 -

107050.3*X4 ..........................................................................(4.2)

SE = (180574.2) (0.007921) (4250.725) (51213.86) (93.36801)

t-stat (2.315) (0.263) (-2.476) (3.388) (-1.146)

R2 = 0.231724

F-stat = 4.901242

Tabel hasil regresi bisa dilihat pada Lampiran 1.

2. Uji Statistik

Uji statistik digunakan untuk memperkuat asumsi adanya

pengaruh antara variabel modal, pengalaman usaha, tenaga kerja dan

lokasi terhadap pendapatan pedagang di nightmarket Ngarsopuro.

a. Uji t (t-test)

Uji t pada penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi atau

kriteria pengujian uji t adalah membandingkan nilai thitung dengan

ttabel. Selain itu, terdapat kriteria pengujian lainnya yaitu dengan

melihat nilai t-probabilitas. Jika nilai t-probabilitas yang didapatkan

lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% maka nilai parameter yang

didapatkan mempunyai pengaruh yang signifikan, demikian juga

sebaliknya. Hasil pengujian parameter individual dengan tingkat

signifikansi 5% tersebut disajikan pada Tabel 4.13 yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

72

Tabel 4.13 Hasil Uji t (t-test) pada =5%

Variabel t-statistic Probabilitas Kesimpulan Modal 0.262623 0.7937 tidak signifikan

Pengalaman Usaha -2.475847 0.0159 Signifikan

Tenaga Kerja 3.388493 0.0012 Signifikan Lokasi -1.146542 0.2558 tidak signifikan

Sumber: Data diolah dengan Eviews 6

Dengan kata lain variabel pengalaman usaha dan variabel

tenaga kerja secara statistik berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan.

b. Uji F (F-test)

Uji F adalah uji untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Jika

nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel (pada tingkat signifikansi

5%), maka H0 diterima yang berarti bahwa secara bersama-sama

varibel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

pada tingkat signifikansi 5%. Sebaliknya, jika nilai F hitung lebih

besar daripada F tabel (pada tingkat signifikansi 5%), maka H0

ditolak yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel

independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen pada tingkat signifikansi 5%.

Uji F pada penelitian ini juga menggunakan tingkat

-

probabilitas yang didapatkan lebih kecil dari tingkat signifikansi

5% maka secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikatnya, demikian juga sebaliknya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

73

Nilai probabilitas (F-statistik) dalam model persamaan

tersebut adalah 0.001623 yang berarti signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Hal ini berarti bahwa variabel modal, pengalaman

usaha, tenaga kerja dan lokasi secara bersama-sama mempengaruhi

pendapatan pedagang di nightmarket Ngarsopuro.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar

persentase variasi variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel

bebas dalam model. Nilai R2 berkisar antara 0 – 1. Semakin

mendekati 1 berarti semakin besar variabel bebas mampu

menjelaskan variasi variabel terikat.

Hasil pengolahan data pada lampiran 1 didapatkan nilai R2

sebesar 0.231724, artinya bahwa 23,17% variasi pendapatan

pedagang di nightmarket Ngarsopuro dapat dijelaskan oleh modal,

pengalaman usaha, tenaga kerja, dan lokasi.

Variabel lain diluar variabel-variabel yang diterangkan yaitu

sebesar 76,83%. Ada beberapa variabel lain yang tidak dapat

dijelaskan dalam penelitian ini, seperti selera konsumen,

persaingan pasar, inflasi, harga barang yang dijual, jumlah

pengunjung yang datang, dan faktor cuaca jika turun hujan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

74

3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang

sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel

bebas. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang sering muncul

dalam ekonomi karena dalam ekonomi, sesuatu tergantung pada sesuatu

yang lain (everything depends on everything else). Ada tidaknya

multikolinearitas dapat diketahui dengan melakikan pengujian dengan

metode auxillary regression yang diambil dari Klien’s rule of thumb

(Gujarati, 2003), yaitu membandingkan nilai R2a (awal) pada regresi

antara variabel dependen dengan semua variabel bebas dengan R2 pada

regresi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas lainnya.

Hasil dari auxillary regression untuk variabel-variabel bebas dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Hasil Uji Klein untuk mendeteksi multikolinearitas

Sumber: Data diolah dengan Eviews 6

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa tidak terjadi masalah

multikolinearitas pada seluruh variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini dilihat dari nilai R2 awal yang lebih besar daripada nilai

R2.

Variabel Dependen R2a R2

Modal 0.231724 > 0.008004 Pengalaman Usaha 0.231724 > 0.023748 Tenaga Kerja 0.231724 > 0.015535 Lokasi 0.231724 > 0.018488

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

75

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi variabel pengganggu

memiliki varian yang berbeda dari satu observasi yang lain atau

varian antar variabel tidak sama. Akibat adanya heteroskedastisitas

dalam suatu model regresi adalah penaksiran (estimator) yang

diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun dalam

sampel besar.

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan menggunakan white heteroscedasticity-

consistent standart errors and covariance yang tersedia dalam

program Eviews 6. Uji ini diterapkan pada hasil regresi dengan

menggunakan prosedur equations dan metode OLS untuk masing-

masing perilaku dalam persamaan simultan. Hasil yang perlu

diperhatikan dari uji ini adalah nilai F dan Obs*Rsquared, secara

khusus adalah nilai probability dari Obs*Rsquared. Dengan uji

White, dibandingkan Obs*R-squared (chi-squared) tabel.

Jika nilai Obs*R-squared

tidak ada heteroskedastisitas pada model.

Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji White dapat

dilihat pada Lampiran 1.

Tabel 4.15 Hasil Uji White Untuk Mendeteksi Heteroskedastik

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.721089 Prob. F(13,56) 0.0816 Obs*R-squared 19.98351 Prob. Chi-Square(13) 0.0956 Scaled explained SS 177.9893 Prob. Chi-Square(13) 0.0000

Sumber: Data diolah dengan Eviews 6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

76

Hasil uji White menunjukkan bahwa nilai observasi R-square

lebih kecil dari nilai Chi-square tabel yaitu |19.98351| < 2 |

84.82065 | sehingga dalam model tersebut tidak terdapat masalah

heteroskedastik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada Bab IV, maka dapat disimpulkan hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Nightmarket Ngarsopuro diresmikan pada tanggal 16 Februari 2009, di

daerah Ngarsopuro yang merupakan suatu kawasan wisata, ekonomi, dan seni

yang berada di sepanjang jalan Diponegoro yang menghubungkan antara

citywalk jalan Slamet Riyadi dengan Kompleks Mangkunegaran.

Pembangunan nightmarket Ngarsopuro dimulai pada pertengahan tahun 2008

dan melibatkan beberapa instansi pemerintah di kota Surakarta, yaitu: Dinas

Tata Letak Kota, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Koperasi

dan UMKM. Berdasarkan perintah lisan Walikota Surakata, pengelolaan

nightmarket Ngarsopuro dikelola dan dikoordinir oleh Dinas Koperasi dan

UMKM. Kapasitas pedagang di nightmarket Ngarsopuro sebanyak 228

pedagang, dengan jumlah tenda yang dipasang sebanyak 57 tenda dan tiap-

tiap tenda diisi oleh empat pedagang. Barang-barang yang diperjual-belikan

di pasar malam ini antara lain: berbagai produk handycraft/souvenir, produk

garment/batik, dan produk makanan yang sudah diolah. Biaya yang timbul

untuk nightmarket Ngarsopuro adalah biaya pasang bongkar tenda dengan

tenda sebanyak 57, biayanya sebanyak Rp 1.500.000,00 (satu juta lima ratus

ribu rupiah) per buka (setiap malam minggu). Tanggal 16 Februari 2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

78

sampai dengan bulan April 2009, biaya pasang bongkar tenda diambilkan dari

APBD perubahan tahun 2009 rata – rata sebesar Rp 500.000,00. Namun

mulai bulan Mei 2009 sampai sekarang biaya dilakukan melalui swadana

pedagang dengan cara iuran sebesar Rp 6.500,00 per pedagang per buka

dibayar satu bulan diawal bulan, juga diadakan iuran sukarela. Didukung

dengan akses jalan yang menghubungkan kawasan Ngarsopuro, yang berada

diantara kompleks Mangkunegaran dengan jalan Slamet Riyadi, bisa

dipastikan intensitas kegiatan ekonomi di lingkungan ini sangat tinggi

sehingga dengan dibukanya nightmarket Ngarsopuro akan lebih membantu

memajukan sektor informal di Kota Surakarta.

2. Profesi sebagai pedagang di nightmarket Ngarsopuro sebagian besar adalah

kelompok usia produktif (20-40 tahun) dan berjenis kelamin perempuan.

Sebagian besar pedagang di nightmarket Ngarsopuro telah menikah dan

berkeluarga, dan menanggung sebanyak 2-3 orang anggota keluarga.

Sebagian besar pedagang berasal dari kotamadya Surakarta, karena syarat

untuk mendaftar membuka stand di nightmarket Ngarsopuro adalah memiliki

KTP Surakarta. Pedagang di nightmarket Ngarsopuro sebagian besar

berpendidikan SMA, bahkan lulusan perguruan tinggi lebih besar daripada

lulusan SMP. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja di sektor informal

khususnya pasar tidak hanya untuk orang-orang yang memiliki pendidikan

dan pengetahuan rendah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang di nightmarket

Ngarsopuro berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan uji t, adalah

variabel pengalaman usaha dan jumlah tenaga kerja yang mempunyai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

79

pengaruh signifikan. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa pengalaman

usaha dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pedagang terbukti

mempunyai pengaruh terhadap pendapatan pedagang. Sedangkan variabel

modal dan lokasi diketahui tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap pendapatan pedagang. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa modal

dan lokasi yang dibutuhkan pedagang mempunyai pengaruh terhadap

pendapatan pedagang di nightmarket Ngarsopuro ternyata tidak terbukti.

B. Saran

1. Dalam rangka meningkatkan potensi nightmarket Ngarsopuro sebagai aset

pariwisata kota Surakarta yang bertujuan untuk go internasional, sebaiknya

pemerintah lebih memperhatikan keadaan fisik pasar maupun pedagang di

nightmarket Ngarsopuro. Begitu juga dengan kelayakan tenda, terutama pada

musim hujan. Banyak pedagang mengeluhkan tenda mereka bocor dan

tampias air hujan. Pada musim hujan, pendapatan pedagang juga menurun

drastis akibat sepi pembeli. Pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Koperasi

dan UMKM sebaiknya segera menanggapi keluhan dari para pedagang

sehingga tujuan untuk mengglobalkan nightmarket Ngarsopuro segera

tercapai.

2. Disarankan kepada Dinas Koperasi dan UMKM untuk lebih cermat dalam

menyeleksi calon pedagang yang akan ditempatkan di nightmarket

Ngarsopuro. Persyaratan untuk dapat berdagang di nightmarket Ngarsopuro

adalah memiliki KTP Surakarta, sehingga pedagang yang belum memiliki

KTP Surakarta seharusnya tidak bisa berjualan di sana.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: PROFIL, KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENENTU …/Profil... · teman-teman tersayang yang membantu dan memberi support Ekonomi ... B. Rumusan Masalah ... dalam pasar merupakan kelompok

80

3. Sebaiknya padagang menyediakan tenaga kerja sebanyak minimal dua orang

karena dalam penelitian ini variabel pengalaman usaha dan jumlah tenaga

kerja berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di nightmarket Ngarsopuro.

Sebab waktu operasional nightmarket Ngarsopuro hanya dari pukul 19.00

sampai 22.00, maka jumlah pengunjung akan sangat ramai dan membutuhkan

pelayanan yang cepat. Sedangkan untuk pengalaman usaha yang mempunyai

hubungan negatif dengan pendapatan pedagang, sebaiknya pihak Dinas

Koperasi dan UMKM membatasi jangka waktu pedagang yang mempunyai

stand di nightmarket. Karena pada dasarnya nightmarket diadakan untuk

ruang display pedagang baru yang belum mempunyai nama, maka jika

pedagang sudah mampu mengembangkan usahanya dan memiliki nama

sendiri, sebaiknya pedagang dilepas dari nightmarket dan digantikan oleh

pedagang baru, sehingga kesempatan untuk memamerkan produknya dapat

merata untuk warga Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user