Upload
danis-diba-sabatillah-yamin
View
412
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGADA
TAHUN 2009
Pelindung/Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Hildegardis F. Bhoko, SKM Pengarah : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos Tim Pengumpul Data :
o Drg. Emerentiana Reny W, Mhith&IntDev o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Sitti Maryanti,SKM o Veronika Suka, SKM o Finsensius Susanto, SKM o Maria Yulita Bupu Tay, SKM o Benediktus Joni,A.Md.KL o Emerentiana Y.O Mbere,A.Md
Tim Penyusun :
o I.G. Agung K. Artanaya, SKM o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Yulius Widiyantoro, SKM
Tim Penyunting :
o Hildegardis F. Bhoko, SKM o Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos o I.G. Agung K. Artanaya, SKM
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan dokumen Profil Kesehatan kabupaten Ngada tahun 2009 ini.
Sebagaimana diketahui bahwa Profil Kesehatan Kabupaten ini merupakan salah satu sarana
yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil-hasil pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan, termasuk kinerja yang telah diperoleh dalam penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan.
Selain itu, Profil Kesehatan Kabupaten Ngada juga merupakan buku statistik kesehatan
Kabupaten, berisi data dan informasi yang menggrafikkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan sehingga Profil Kesehatan ini dapat dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten dari tahun ke tahun.
Dokumen Profil Kesehatan ini tersusun berkat dukungan dan kerja sama dari para pengelola program baik di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit yang senantiasa saling memberikan informasi-informasi penting khususnya dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan juga berkat dukungan lintas sektor dalam penyediaan data dan informasi di Kabupaten Ngada.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa, dokumen Profil Kesehatan Kabupaten Ngada yang telah
disusun ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kontribusi dalam
penyusunan dokumen Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih, semoga Dokumen Profil Kesehatan ini dapat memberikan informasi guna menentukan kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada di masa yang akan datang.
Sekian dan Terima kasih.
Bajawa, Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK I
NIP : 19570914198403200
ii
DAFTAR ISI Hal.
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR PETA DAFTAR LAMPIRAN
ii iii iv vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1 1.2. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………. 2 1.3. Sistematika Penyajian ……………………………………………………………… 2 BAB II GRAFIKAN UMUM KABUPATEN NGADA 2.1. Kondisi Geografis …………………………………………………………………… 4 2.2. Keadaan Penduduk ……….............................................................................. 6 2.3. Keadaan Sosial Ekonomi.................................................................................. 8 2.4. Tingkat Pendidikan............................................................................................ 10 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Mortalitas …………………………………………………………………………….. 11 3.2. Morbiditas ……………………………………………………………………………. 15 3.3. Status Gizi ……………………………………………………………………………. 24 3.4. Umur Harapan Hidup ………………………………………………………………… 27 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar ……………………………………………………….. 29 4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ………………………............................. 42 4.3. Perilaku Hidup Masyarakat …………………………………………………………. 44 4.4. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar …………………….......... 46 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. Sarana Kesehatan …………………………………………………………………… 49 5.2. Tenaga Kesehatan …………………………………………………………………… 54 5.3. Pembiayaan Kesehatan……………………………………………………………… 59 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 61 6.2. Saran…………………………………………………………………………………… 62 LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
6
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak dan Trend Penyakit di Kabupaten Ngada
Tahun 2007-2009
15
Tabel 5.1 Rasio Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya per 100.000 Penduduk di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
55
Tabel 5.2 Realisasi Anggaran Kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 23
iv
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 2.1 Proporsi Luas Kecamatan di Kabupaten Ngada 5
Grafik 2.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2009
7
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Miskin Terdata dan Persentase Penduduk Miskin
Dicakup Jamkesmas Kabupaten Ngada Tahun 2009
8
Grafik 2.4 Presentase Penduduk Miskin Mendapat Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
9
Grafik 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
10
Grafik 3.1 Trend Angka Kematian Bayi Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-
2009
12
Grafik 3.2 Trend Angka Kematian Ibu Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-
2009 (per 100.000 Kelahiran Hidup)
14
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif per Kecamatan di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
16
Grafik 3.4 Kecenderungan Angka Malaria Positif dan Angka Malaria Klinis (API &
AMI) di Kabupaten Ngada tahun 2005-2009
18
Grafik 3.5 Trend Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Ngada
Tahun 2005-2009
19
Grafik 3.6 Perbandingan TB Paru Klinis, TB Paru BTA Positif, Penderita yang
Diobati dan yang Sembuh Per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun
2009
21
Grafik 3.7 Trend Insiden Kasus HIV/AIDS yang Terdeteksi di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
22
Grafik 3.8 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.9 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Pekerjaan di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.10 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.11 Perkembangan Presentase Kasus Bayi Berat Badan Lahir Rendah di
Kabupaten Ngada tahun 2004-2009
25
Grafik 3.12 Proporsi Status Gizi Baik, Kurang dan Buruk di Kabupaten Ngada tahun
2009
26
Grafik 4.1 Presentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Wilayah Kerja
Puskesmas di Kabupaten Ngada tahun 2009
30
v
Grafik 4.2 Presentase Cakupan pemberian Tablet Besi (Fe3) Pada Ibu Hamil
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada tahun 2009
31
Grafik 4.3 Trend Presentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Kabupaten Ngada Tahun
2005-2009
32
Grafik 4.4 Presentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Ngada Tahun 2009
33
Grafik 4.5 Cakupan Ibu Hamil, Ibu Hamil Risti/Komplikasi dan Ibu Hamil
Risti/Komplikasi Ditangani di Kabupaten Ngada Tahun 2009
34
Grafik 4.6 Presentase Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Kecamatan di
Kabupaten Ngada tahun 2009
35
Grafik 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi ke Puskesmas di Kabupaten Ngada tahun 2009 35
Grafik 4.8 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Balita/Prasekolah, Penjaringan
Kesehatan Siswa SD dan Setingkat dan Pelayanan Keseatan Siswa
SMP/SMU Kabupaten Ngada Tahun 2009
36
Grafik 4.9 Cakupan ASI Eksklusif menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten
Ngada Tahun 2009
37
Grafik 4.10 Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
38
Grafik 4.11 Cakupan Pencapaian Desa UCI Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
39
Grafik 4.12 Cakupan Imunisasi BCG, DPT, Polio dan Campak di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
39
Grafik 4.13 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita di Kabupaten Ngada Tahun
2009
40
Grafik 4.14 Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kabupaten Ngada Tahun 2009 40
Grafik 4.15 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Puskesmas
dan Rumah Sakit Umum Bajawa di Kabupaten Ngada Tahun 2009
42
Grafik 4.16 Persentase Kunjungan Rawat Jalan ke Puskesmas dan Jaringannya
Dibandingkan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja di Kabupaten
Ngad Tahun 2009
43
Grafik 4.17 Perbandingan Rumah Tangga yang Ada dengan Rumah Tangga yang
Dipantau serta Rumah Tangga menerapkan PHBS di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
45
Grafik 4.18 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
46
Grafik 4.19 Persentase TUPM Sehat Menurut Jenis TUPM di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
48
vi
DAFTAR PETA / VISUALISASI
Hal
Peta 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Ngada 4
Peta 3.1 Penyebaran Malaria Klinis per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun
2009
17
Peta 3.2 Peta Kecamatan Rawan Gizi Kabupaten Ngada Tahun 2009 27
Peta 5.1 Peta Penyebaran Puskesmas, Pustu dan Polindes di Kabupaten Ngada
tahun 2009
49
Peta 5.2 Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas 50
Peta 5.3 Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas,
Pustu dan Polindes
50
Peta 5.4 Peta Penyebaran Tenaga Dokter Umum dan Dokter Gigi di Puskesmas
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
58
Peta 5.5 Peta Penyebaran Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas Menurut
Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
58
Peta 5.6 Peta Penyebaran Tenaga Ahli Gizi, Sanitarian, dan Farmasi di
Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
59
DATA DASAR PROFIL KESEHATAN KABUPATEN
NGADA
TAHUN 2009
Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngada2010
DAFTAR TABEL LAMPIRAN PROFIL
Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tabel 4 Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas Dirinci
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan menurut Kecamatan Tabel 5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf Tabel 6 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita Menurut Kecamatan Tabel 7 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kecamatan Tabel 8 Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas dan Rasio Korban Luka dan Meninggal
Terhadap Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Tabel 9 AFP Rate, % TB Paru Sembuh, dan Pneumonia Balita Ditangani Tabel 10 HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual, DBD dan Diare pada Balita Ditangani Tabel 11 Persentase Penderita Malaria Diobati Tabel 12 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Tabel 13 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Tabel 14 Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) Tabel 15 Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi BBLR yang Ditangani Tabel 16 Status Gizi Balita dan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi Tabel 17 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1,K4), Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Ibu
Nifas Tabel 18 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita, Pemeriksaan Kesehatan Siswa
SD/SMP/SMU Tabel 19 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 20 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Tabel 21 Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Tabel 22 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan Tabel 23 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kecamatan Tabel 24 Cakupan Bayi, Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 25 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe3 Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 26 Jumlah Wanita USia Subur Dengan Status Imunisasi TT Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 27 Persentase Akses Ketersediaan Darah unutk Bumil dan Neonatus tang Dirujuk Tabel 28 Jumlah dan Persentase Ibu Hamil dan Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi DItangani
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tabel 29 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayahnan Gawat Darurat (Gadar) Tabel 30 Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Tabel 31 Jumlah Penderita dan Kematian Serta Jumlah Kecamatan dan Desa yang Terserang KLB Tabel 32 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Tabel 33 Persentase Desa/Keluarahan Dengan Garam Beryodium yang Baik Menurut Kecamatan
Tabel 34 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Tabel 35 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tabel 36 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Tabel 37 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Tabel 38 Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal Tabel 39 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila Tabel 40 Cakupan Wanita USia Subur Mendapat Kapsul Yodium Tabel 41 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS Tabel 42` Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa Di Sarana
Pelayanan Kesehatan Tabel 43 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes dan Memilki 4
Spesialis Dasar Tabel 44 Ketersediaan Obat Sesuai dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Dasar Tabel 45 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Tabel 46 Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Strata dan Kecamatan Tabel 47 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Tabel 48 Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih Tabel 49 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Tabel 50 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut
Kecamatan Tabel 51 Persentase Institusi DIbina Kesehatan Lingkungannya Tabel 52 Persentase Rumah/Bangun yang Diperiksa dan Bebas Jentik Nyamuk Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Tabel 53 PersebaranTenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Tabel 54 Jumlah Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 55 JUmlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Tabel 56 Jumlah Tenaga Kefarmasiahn dan Gizi di Sarana Kesehatan Tabel 57 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan Tabel 58 JUmlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana Kesehatan Tabel 59 Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Sarana Kesehatan Tabel 60 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Tabel 61 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 62 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Tabel 63 Indikator Pelayanan Rumah Sakit
1Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat.
Memasuki millennium ketiga, dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada menetapkan visi :” Masyarakat Ngada yang Mandiri untuk
Hidup Sehat” yaitu suatu kondisi dimana masyarakat Kabupaten Ngada menyadari, mau dan
mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi
sehingga dapat meminimalkan gangguan kesehatan baik yang disebabkan karena penyakit
maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Dan
pencapaiannya didukung oleh 3 misi yaitu :
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat;
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan;
Meningkatkan kemitraan, pengarus-utamaan gender, memberdayakan masyarakat dan
atau kelompok masyarakat sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan kesehatan.
Untuk mewujudkan visi dan misi , diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur
pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah mengandung konsekuensi bahwa
masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan tersendiri, termasuk dukungan dalam
menyusun Sistem Informasinya. Kualitas Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat
ditentukan oleh kualitas dari Sistem-sistem Informasi Kesehatan (SIK) Propinsi dan untuk
memperoleh Sistem Kesehatan propinsi yang akurat maka diperlukan pemantapan Sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota hal ini disebabkan karena penataan dan pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sesuatu yang sangat penting. SIK Kabupaten/Kota
diharapkan antara lain dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana
Pembangunan Daerah tersebut serta sebagai landasan pengembangan sumber daya kesehatan.
Salah satu produk dari SIK Kabupaten/Kota adalah ”Profil Kesehatan Kabupaten Ngada”.
2Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten
Ngada yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitannya Profil Kesehatan Kabupaten
Ngada memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan
dengan kesehatan seperti data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-
program kesehatan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Selain hal tersebut diatas tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten
Ngada Tahun 2009 ini adalah dalam rangka menyediakan informasi kesehatan sebagai
salah satu sarana untuk perencanaan, pemantauan dan mengevaluasi pencapaian
pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 dan tahun 2010 yang mengacu
kepada Visi Kabupaten Ngada serta pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas –
Puskesmas binaan dalam pencapaian Visi Kabupaten Ngada Sehat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009 yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran secara umum situasi atau keadaan kesehatan di
Kabupaten Ngada.
2. Untuk mengetahui hasil pencapaian program-program kesehatan serta permasalahan-
permasalahan dalam pelaksanaan program di Kabupaten Ngada pada tahun 2009.
3. Untuk menyediakan data-data kesehatan yang berguna dalam pengambilan keputusan
di tingkat yang lebih tinggi.
1.3 Sistimatika Penyajian
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Ngada. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya seperti
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan dasar
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan
3Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan
kesehatan diuraikan dalam bab ini juga memuat indicator kinerja Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang
diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009. Selain keberhasilan-
keberhasilan, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
4Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA
2.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Ngada terletak di Pulau Flores bagian barat, propinsi Nusa Tenggara
Timur tepatnya pada koordinat 8o LS – 9o LS dan 120,45o BT – 121,5 o BT, dengan luas
wilayah 1.620,92 km2. Bagian utara berbatasan dengan Laut Flores, bagian selatan
berbatasan dengan Laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Nagekeo dan
bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Manggarai Timur.
Peta 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Ngada
Wilayah administratif Kabupaten Ngada telah berkembang dari tahun ke tahun
sesuai dengan perkembangan kependudukan. Kabupaten Ngada terdiri dari 9 Kecamatan,
78 Desa dan 16 kelurahan. Dimana kecamatan terluas adalah Riung 327,94 km2 atau
20,23% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Ngada. Dan yang luasnya paling kecil
adalah Kecamatan Jerebuu yaitu 82,26 km2 atau 5,07% dari keseluruhan luas wilayah.
Jarak antara Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten yang terletak di Bajawa yang
terjauh adalah Maronggela (Kecamatan Riung Barat) 74 km kemudian Riung (Kecamatan
Riung) 71 km dan yang terdekat adalah Surisina Kecamatan Bajawa yaitu 2 km.
5Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Secara topografis Kabupaten Ngada terdiri dari daerah pantai, lembah, daerah
perbukitan dan pegunungan dan memiliki ketinggian dari 0 meter sampai dengan lebih
dari 2000 meter diatas permukaan laut.
Berdasarkan ketinggian terhadap permukaan laut wilayah Kabupaten Ngada
dapat diklasifikasikan menjadi : Dataran Tinggi, yang ditandai dengan adanya gunung-
gunung seperti, Gunung Inerie dengan ketinggian 2.245 m, Gunung Lobo Butu dengan
ketinggian 1800 m, Gunung Inelika dengan ketinggian 1600 m, serta adanya pegunungan
lainnya yang tersebar di wilayah Kabupaten Ngada. Dengan adanya sejumlah gunung
tersebut, maka Kabupaten Ngada banyak memiliki daerah yang cukup curam serta daerah
yang dapat dikategorikan sangat terpencil.
Dataran rendah, yang ditandai oleh sebagian besar terdapat di wilayah pantai selatan
seperti di Kecamatan Aimere dan sekitarnya, bagian tengah dengan dataran Kecamatan
So’a, Kecamatan Wolomeze, Kecamatan Bajawa Utara dan bagian utara yang terbentang
dari Kecamatan Riung Barat sampai dengan Kecamatan Riung. (Ngada dalam Angka,
2009).
Dari data yang ada menunjukkan wilayah Kabupaten Ngada merupakan daerah
perbukitan dengan rata-rata tingkat kemiringan tanah terbesar 15-25%. Oleh karena
wilayah terdiri dari dataran tinggi atau perbukitan menyebabkan akses terhadap fasilitas
kesehatan cukup sulit. Medan dan jalan menuju beberapa desa masih sangat sulit
dijangkau. Bajawa merupakan ibukota Kabupaten Ngada terletak di daerah dataran tinggi
sehingga akses transportasi dari dan ke ibukota propinsi cukup jauh dan membutuhkan
waktu yang relatif panjang. Hal ini dapat dilihat dari frekuaensi penerbangan transportasi
udara maupun laut tidak terlaksana secara rutin harian. Sehingga Kecamatan Bajawa
letak Ibukota Kabupaten Ngada serta kecamatan lainnya termasuk daerah sangat
terpencil, begitupun Puskesmas yang terletak di kecamatan tersebut dikategorikan
sebagai Puskesmas sangat terpencil.
Grafik 2.1 Proporsi Luas Kecamatan di Kabupaten Ngada
Sumber : Ngada Dalam Angka,2009; Profil Kesehatan Puskesmas,2009
6Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari 9 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Ngada masing-masing
Kecamatan telah mempunyai Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
tingkat Kecamatan dengan nama-nama Puskesmas sebagai berikut :
1. Kecamatan Aimere : Puskesmas Aimere
2. Kecamatan Golewa : Puskesmas Koeloda
3. Kecamatan Jerebuu : Puskesmas Watumanu
4. Kecamatan Bajawa : Puskesmas Kota dan Puskesmas Surisina
5. Kecamatan Soa : Puskesmas Waepana
6. Kecamatan Bajawa Utara : Puskesmas Watukapu
7. Kecamatan Riung : Puskesmas Riung
8. Kecamatan Riung Barat : Puskesmas Maronggela
9. Kecamatan Wolomeze : Puskesmas Natarandang
2.2 Keadaan Penduduk
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Ngada jumlah penduduk Tahun 2009
sebanyak 138.050 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ngada, dimana jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 67.015 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
71.035 jiwa dengan tingkat kepadatan 85 jiwa per km2. Jumlah Rumah Tangga 29.352 KK
dan rata-rata jiwa per rumah tangga 5 jiwa per rumah tangga. Jika dibandingkan laju
pertumbuhan penduduk selama 3 tahun terakhir menurut data BPS Kabupaten Ngada yaitu
jumlah penduduk tahun 2007 sebanyak 134.127 jiwa (sudah dipisahkan dengan penduduk
wilayah Nagekeo), maka terjadi penambahan penduduk pada tahun 2008 sebanyak 3885
jiwa (2,9%), jumlah penduduk 2008 sebanyak 138.012 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 1%.
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
No Kecamatan Luas
Wilayah (km2)
Jml Desa/kel
Jml Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata
Jiwa/ RT
Kepadatan Penduduk/
km2
1 Aimere 152,50 12 14.864 3.265 5 97
2 Golewa 250,72 21 34.827 7.394 5 139
3 Jerebuu 82,26 8 7.992 1.757 5 97
4 Bajawa 133,30 17 32.930 6.894 5 247
5 Bajawa Utara 167,38 7 8.309 1.656 5 50
6 Soa 91,14 7 11.947 2.397 5 131
7 Riung 327,94 12 14.388 3.318 4 44
8 Riung Barat 312,49 6 7.795 1.645 5 25
9 Wolomeze 103,19 4 4.998 1.026 5 48
KABUPATEN 1.620,92 94 138.050 29.352 5 85
7Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan dengan penduduk
perempuan, dengan ratio penduduk menurut jenis kelamin sebesar 94,3. Ratio penduduk
menurut jenis kelamin yang tertinggi di Kecamatan Wolomeze (98,3) dan Kecamatan
Bajawa Utara (97,1) sedangkan ratio jenis kelamin kecamatan lainnya rata-rata sama
yaitu diatas 90%, meningkat dibandingkan rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Ngada
tahun 2008 yaitu 90,1.
Komposisi penduduk Kabupaten Ngada dirinci menurut golongan umur dan jenis
kelamin menunjukkan proporsi terbesar (penduduk laki-laki dan perempuan) berada pada
kelompok umur 10-14 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun dan 1-4 tahun. Komposisi
penduduk usia kerja yaitu yang beumur 15 – 64 tahun. Dan dikelompokkan menjadi
“Angkatan Kerja” dan “Bukan Angkatan Kerja”. Menurut hasil Susenas 2007 secara
keseluruhan penduduk Kabupaten Ngada berumur 15 tahun ke atas yang termasuk
angkatan kerja berjumlah 124.902 orang atau 77,0% dari seluruh penduduk berumur 15
tahun ke atas. Lebih banyaknya komposisi penduduk perempuan dibandingkan laki-laki
memberikan ruang bagi sektor kesehatan untuk lebih memperhatikan kesehatan
perempuan terutama ibu, karena mereka sangat berperan penting dalam keluarga. Dan
juga perhatian lebih pada WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan USia Subur),
mengingat komposisi penduduk Ngada paling banyak pada usia produktif.
Gambaran komposisi penduduk secara labih rinci dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut ini.
Grafik 2.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2009
Sumber : Ngada dalam Angka,2009; Profil Puskesmas 2009
8Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2.3 Keadaan Sosial Ekonomi
Tingkat ekonomi penduduk Kabupaten Ngada bisa dilihat dari pengeluaran
penduduk menurut golongan pengeluaran <100.000 rupiah perkapita sampai 1.000.000 –
diatas 1.000.000 rupiah dimana presentasi penduduk terbesar pada pengeluaran 100.000 –
149.000 rupiah perkapita perbulan yaitu sebesar 28,03%, sedangkan penduduk dengan
pengeluaran Rp.1.000.000 atau lebih hanya berkisar 0,11% (Susenas 2007). Dapat
dikatakan sebagian besar penduduk Kabupaten Ngada masih berada pada tingkat ekonomi
rendah. Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan sebesar 138.259 rupiah
(66.67%). Sedangkan rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk non makanan sebesar
69.131 rupiah (33,33%). Rata-rata pengeluaran untuk sektor pendidikan sebesar 5.007
rupiah perkapita (2,41%) sedangkan untuk sector kesehatan sebesar 4.113 rupiah
perkapita atau hanya sekitar 1,98% dari seluruh pengeluaran (Ngada Dalam Angka, 2009).
Hal ini menunjukkan bahwa perhatian penduduk Kabupaten Ngada pada kesehatan masih
rendah, sehingga penyediaan dana oleh pemerintah terhadap sector kesehatan perlu
ditingkatkan.
• Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin yang terdata di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak
65.826 jiwa atau sebesar 47,68% dari total penduduk. Penduduk miskin merupakan
tanggungan Negara (Pasal 34 UUD 1945) sehingga pemerintah menyediakan Jaminan
kesehatan bagi penduduk miskin yang terdata dengan memberikan jaminan pelayanan
kesehatan gratis bagi penduduk miskin yang memiliki kartu amkesmas atau menjadi
peserta Jamkesmas. Dari 65.826 jiwa penduduk miskin yang terdata, semua sudah
memilki kartu jamkesmas baik Jamkesmas Pusat maupun Jamkesmas daerah.
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Miskin Terdata dan Persentase Penduduk Miskin Dicakup dalam Jamkesmas Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009; Laporan Subdin Yankes, 2009
9Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari gambar tersebut, diketahui bahwa persentase masyarakat miskin terbanyak
berada di wilayah Kecamatan Maronggela , yaitu 62% penduduk terdata sebagai penduduk
miskin (4.818 penduduk miskin dari 7.795 penduduk), disusul oleh Kecamatan Bajawa
Utara dengan persentase penduduk miskin sebesar 61% (5.079 penduduk miskin dari 8.309
penduduk terdata), kemudian kecamatan Wolomeze dengan persentase penduduk miskin
58% (2.914 penduduk miskin dari 4.998 penduduk terdata). Sedangkan kecamatan Golewa,
Jerebuu dan Bajawa Utara persentase penduduk miskin dibawah 50%.
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin tahun 2008 sebanyak 67.446
orang (48,9 dari keseluruhan penduduk) (Profil Kesehatan 2008) maka jumlah penduduk
miskin Kabupaten Ngada mengalami penurunan sebanyak 1620 orang atau penduduk
miskin berkurang sebesar 1,22%. Dan jumlah masyarakat miskin yang tercakup Askeskin
pada tahun 2007 sebanyak 42%, pada tahun 2008-2009 Program Askeskin digantikan oleh
Jamkesmas dengan tujuan yang sama yaitu memberikan jaminan pelayanan kesehatan
gratis bagi penduduk miskin yang terdata. Dengan semakin meningkatnya persentase
cakupan jaminan kesehatan penduduk miskin diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan penduduk miskin. Pelayanan Jamkesmas tahun 2009 pada masyarakat miskin
dapat dilihat pada gambar berikut.
Grafik 2.4 Presentase Penduduk Miskin Mendapat Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009; Laporan Jamkesmas 2009
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa presentase pelayanan penduduk miskin
tertinggi terdapat di Puskesmas Watumanu (116%) dan Puskesmas Riung (116%). Kedua
Puskesmas tersebut merupakan Puskesmas dengan akses sarana transportasi seperti
kondisi jalanan dan kendaraan yang cukup sulit untuk mencapai Ibukota kabupaten dalam
hal ini RSUD Bajawa sebagai pelayanan rujukan strata 1. Rincian lebih lengkap mengenai
data penduduk miskin dapat dilihat pada lampiran tabel 36 dan 37.
10Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2.4 Tingkat Pendidikan
Kemampuan baca tulis penduduk dicerminkan dengan angka melek huruf, yaitu
persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin.
Penduduk 10 tahun keatas yang melek huruf di Kabupaten Ngada sebanyak 50,04%,
dengan persentase penduduk laki-laki 10 tahun keatas yang melek huruf sebesar 48,8%
sedangkan perempuan lebih tinggi yaitu sebesar 51,9% . Persentase penduduk melek huruf
tertinggi di Kecamatan Aimere (89.6%) dan terendah di Kecamatan Jerebuu (11.0%).
Sedangkan pesentase penduduk menurut tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada
gambar berikut :
Grafik 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Kabupaten Ngada tahun 2009
Sumber ; Ngada Dalam Angka, 2009, Profil Kesehatan 2009.
Dari gambar menunjukkan bahwa persentase tertinggi penduduk usia 10 tahun
keatas berdasarkan tingkat pendidikan paling tinggi pada tingkat pendidikan SD/MI (40%)
sedangkan yang tidak tamat SD/tidak mempunyai ijazah sebanyak 35% kemudian disusul
dengan tingkat pendidikan SLTP (9,0%). Data lebih terperinci mengenai tingkat pendidikan
dan angka melek huruf Kabupaten Ngada tahun 2009 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 4
dan 5.
11Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pengertian tentang keadaan sehat dan sakit sangat penting mengingat kita harus
dapat menentukan ada/tidaknya permasalahan/penyakit diantara masyarakat dan seberapa
besarnya masalah tersebut. Secara sederhana keadaan sakit itu dinyatakan sebagai :
Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya atau
Keadaan dimana tubuh atau organisme atau bagian dari organisme/populasi yang
diteliti tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan
patologisnya.
Menurut UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992, yang dimaksud dengan keadaan sehat
adalah keadaan meliputi kesehatan badan, rohani ( mental ) dan social dan bukan hanya
keadaan yang bebas penyakit, cacat, dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara
sosial ekonomi. Faktor-faktor yang dapat menentukan derajat kesehatan adalah : lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan/genetik.
Program pembangunan kesehatan di kabupaten Ngada ini dilaksanakan dikatakan
cukup berhasil dibuktikan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun
masih dijumpai beberapa masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas
hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi
masyarakat.
Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalah
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup (UHH) dan Status
Gizi. Indikator-indikator tersebut ditentukan oleh 4 faktor utama yaitu Perilaku Masyarakat,
Lingkungan, Pelayanan Kesehatan dan Faktor Genetika. Keempat faktor utama ini diintervensi
melalui beberapa kegiatan pokok yang mempunyai dampak ungkit besar terhadap upaya-
upaya percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA dan Peningkatan Status Gizi Masyarakat serta
status Angka Kesakitan dan Kondisi Penyakit Menular.
3.1 Mortalitas
Data kematian yang terdapat pada masyarakat dapat diperoleh melalui survey,
karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas
pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Sehingga jumlah kematian
bayi, balita dan ibu maternal yang dilaporkan oleh petugas kesehatan, belum
menggambarkan Angka Kematian sebenarnya di masyarakat.
Jumlah bayi lahir mati yaitu kematian bayi sejak lahir sampai dengan 28 minggu
tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jumlah bayi lahir mati di Kabupaten Ngada
tahun 2009 sebanyak 55 kasus kematian, atau 1,74% dari 3170 kelahiran. Kelahiran hidup
sebanyak 3115 kelahiran. Salah satu penyebab masih tingginya kasus lahir mati karena
12Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
masih banyak persalinan yang dilakukan tidak di sarana kesehatan dan tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan berkompetensi bidan, dimana 7,94% persalinan ditolong oleh Dukun
atau sebanyak 250 persalinan.
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus lahir mati tahun 2008 sebanyak 59 kasus
maka pada tahun 2009 mengalami penurunan. Namun jika dibandingkan dengan jumlah
kelahiran maka persentase lahir mati mengalami peningkatan, dan persentase persalinan
ditolong oleh dukun mengalami peningkatan. Hal ini merupakan masalah serius yang harus
segera diatasi sejalan dengan kebijakan Revolusi KIA Provinsi NTT yang menyatakan
bahwa semua persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai.
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Ngada tahun 2009 yang dilaporkan
sebesar 17,7 atau 18 per 1000 Kelahiran Hidup, dengan absolut kematian sebanyak 55
kasus. Yang sama artinya setiap 1000 kelahiran hidup terjadi 18 kematian bayi.
Penyebab kematian bayi terbanyak adalah Asfiksia, penyebab kedua adalah
Pneumonia, penyebab lainnya adalah Aspirasi, Diare, Kejang, Ikterus, Infeksi, Malaria,
Cacat Bawaan, dan Kecelakaan.
Trend AKB di Kabupaten Ngada selama 5 tahun terakhir (2005-2009) dapat
dilihat pada gambar berikut :
Grafik 3.1. Trend Angka Kematian Bayi dper 1000 Kelahiran Hidup Di kabupaten Ngada Tahun 2005-2009
Jika dibandingkan dengan Angka kematian bayi (AKB) Kabupaten Ngada tahun
2008 sebesar 16,5/1000 Kelahiran hidup dengan absolut kematian sebanyak 57
kematian, maka AKB Kabupaten Ngada mengalami peningkatan, namun jumlah
absolut kasus menurun. AKB Propinsi NTT yang dilaporkan tahun 2007 sebesar 11/1000
KLH (1159 kematian), hal ini menunjukkan bahwa AKB Kabupaten Ngada lebih tinggi
dari AKB Propinsi NTT. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2002/2003 AKB Indonesia sebesar 35 per 1.000 KLH.
13Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
AKB Kabupaten Ngada selama 5 tahun terakhir cenderung mengalami
peningkatan, walaupun terjadi penurunan pada tahun 2007, dan terjadi peningkatan
AKB yang cukup tinggi pada tahun 2008 dan 2009.
Mengatasi hal tersebut pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Kesehatan
telah menyediakan dana untuk pelacakan kasus kematian bayi antara lain melalui
kerjasama dengn AIP-MNH (Australia-Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal
Healt) dengan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas dan kompetensi kebidanan
serta pertemuan-pertemuan lintas sektor dan lintas program dengan petugas
kesehatan di Puskesmas, Pustu dan Polindes.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten Ngada tahun 2009 yang dilaporkan
sebesar 2,9 atau 3 per 1000 Kelahiran Hidup. Jika dibandingkan dengan AKABA tahun
2008 yaitu 3,1 per 1000 Kelahiran Hidup, maka tidak terjadi peningkatan atau
penurunan. Namun secara absolut atau dilihat dari jumlah kasus kematian balita
terjadi penurunan dari 13 kasus pada tahun 2008 menjadi 9 kasus pada tahun 2009.
Penyebab kematian Balita terbanyak adalah Pneumonia, sedangkan penyebab
kematian lainnya adalah Kejang, Obs. Febris dan Gizi Buruk. Jumlah kelahiran dan
kematian bayi dan balita secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 6.
c. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu atau AKI mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, keadaan
kesehatan kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada
kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai.
Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa
kehamilan, persalinan dan masa nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) kabupaten Ngada
tahun 2009 yang dilaporkan sebesar 224,7 atau 225 per 100.000 Kelahiran Hidup
dengan absolut 7 kasus kematian ibu dari 3115 KLH. Jika debandingkan dengan AKI
Kabupaten Ngada Tahun 2008 yang dilaporkan sebesar 144/100.000 KLH atau 5
kematian dari 3464 KLH, maka terjadi peningkatan AKI, atau peningkatan jumlah
kematian. Angka tersebut masih dibawah target IS 2010 yaitu sebesar 102/100.000
KLH pada tahun 2015 (MDG’s).
Dari 7 kasus Kematian Ibu 3 kasus terjadi di Kecamatan Golewa dengan
penyebab Perdarahan karena Kehamilan di Luar Kandungan (KET) dan perdarahan
setelah melahirkan (post-Partum), 2 kasus terjadi di Kecamatan Aimere dengan
penyebab Hepatitis, jantung dan Pre-eklamsia berat, 1 kasus kematian terjadi di
Kecamatan Riung dengan penyebab Perdarahan Post-Partum, 1 kasus terjadi di
Kecamatan Riung Barat dengan penyebab Emboli Air Ketuban (Suspect Emboli Air
14Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Ketuban). Data kasus kematian ibu secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran,
tabel 7.
Grafik 3.2 Trend Angka Kematian Ibu Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-2009 (per 100.000 Kelahiran Hidup)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa AKI Kabupaten Ngada dari tahun 2005-
2008 cenderung mengalami penurunan, namun pada tahun 2009 terjadi peningkatan
AKI.
Adanya kasus kematian ibu maternal di Kabupaten Ngada disebabkan oleh
kurangnya kuantitas maupun kualitas tenaga bidan terutama di wilayah terpencil dan
sangat terpencil, kurangnya sarana dan prasarana dalam pelayanan Emergensi
Obstetrik dan Neonatal baik itu di Polindes, di Pustu dan Puskesmas, kondisi sosial
ekonomi masih rendah untuk membiayai, masih ada pertolongan persalinan oleh
dukun, kunjungan rumah ( sweeping ) post persalinan oleh petugas belum optimal,
serta letak geografis yang masih sulit untuk mengakses sarana kesehatan dan belum
diterapkannya P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi)
secara optimal.
Upaya untuk menekan angka kematian ibu dilakukan denganmeningkatkan
kemitraan bidan dan dukun untuk mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan
dengan harapan agar Bidan di Desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya
penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Selain tersebut diatas upaya yang dilakukan adalah penggerakan dan
pengembangan Desa Siaga dengan membangun 5 jejaring yaitu Notifikasi, Donor Darah,
Pendanaan, transportasi dan Informasi Kesehatan Reproduksi dan KB. Jejaring Notifikasi
bertugas untuk mendata semua sasaran kesehatan terutama ibu hamil, bayi, balita dan
kelompok rentan. Jejaring Donor Darah mendata semua golongan darah dari warga
setempat, sehingga pada saat ibu hamil atau warga yang membutuhkan darah. Jejaring
Pandanaan bertugas untuk mengumpulkan iuran atau dana solidaritas warga untuk
kesehatan. jejaring Transportasi untuk memudahkan merujuk warga terutama ibu hamil
15Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Jejaring Kespro dan KB bertujuan untuk
konseling KB pada PUS dan pendataan akseptor aktif. Terobosan lain yang telah dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah
dengan mencanangkan REVOLUSI KIA yaitu Semua Persalinan dilakukan di fasilitas
kesehatan yang memadai.
3.2 Morbiditas
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari pengumpulan data di masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui kunjungan rumah dan laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data)
Puskesmas dan sarana pelayanan swasta.
A. Pola 10 Penyakit Terbanyak
Dari laporan LB1 (Laporan Bulanan) puskesmas menunjukkan bahwa terdapat
beberapa penyakit yang selalu menduduki urutan teratas tiap tahunnya, yang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak dan Trend Penyakit di Kabupaten Ngada Tahun 2007 -2009
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Trend No Jenis Penyakit
% % %
1 Infeksi Akut pada Saluran Pernapasan Bag Atas
21,00 22,68 27,07 ↑
2 Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium (Termasuk Malaria Tropika)
4,02 6,81 7,35 ↑
3 Penyakit pada sistem otot, jaringan pengikat (Pyk tulang blkg, radang sendi & rematik)
6,52 4,46 7,14 ↑
4 Malaria Klinis (tanpa pemeriksaan Lab) 17,41 14,05 5,23 ↓
5 Infeksi Penyakit Usus lain di luar diare, colera atau disentri
2,60 2,50 3,33 ↑
6 Penyakit lain pada saluran pernapasan bag atas di luar ISPA
9,61 2,38 2,60
7 Diare 2,02 1,99 ↓ 8 Ginggivitis atau Penyakit Periodental 1,95 9 Penyakit Kecacingan 1,66 10 Scabies 1,53 11 Penyakit lainnya 26,64 37,71 40,16 ↑ Sumber : Laporan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Khusus dan Rujukan, 2009
Dari data penyakit diatas menunjukkan bahwa Penyakit Infeksi akut pada saluran
pernapasan bagian atas merupakan penyakit pada urutan pertama selama 3 tahun terakhir
ini. Sedangkan Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium mengalami peningkatan yaitu
urutan ke-5 tahun 2007, ke-3 tahun 2008 dan urutan ke-2 tahun 2009, hal ini disebabkan
karena telah tersedianya sarana dan prasarana laboratorium di Puskesmas untuk
16Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
pemeriksaan parasit malaria, dan hal ini menyebabkan Malaria Klinis (tanpa pemeriksaan
laboratoris) mundur ke urutan ke-4, data malaria klinis ini sebagian besar merupakan
pasien yang berobat ke Pustu maupun Polindes, yang tidak tersedia laboratorium dasar.
B. Penyakit Menular Bersumber Binatang
1. Malaria
Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah
kesehatan terutama di Kabupaten Ngada yang merupakan daerah endemik malaria,
dimana penyakit ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu hamil,balita dan lansia.
Jumlah kasus malaria klinis (demam tinggi disertai dengan menggigil) di
Kabupaten Ngada masih tinggi, terlihat dari jumlah penderita tahun 2009 (yang
berobat ke Puskesmas) sebanyak 10.721 kasus, dengan AMI (Annual Malaria Incidence)
78 per 1000 penduduk. Sedangkan kasus malaria positif pemeriksaan darah di
laboratorium sebanyak 7912 kasus atau sebanyak 42,46% dari seluruh kasus penderita
malaria klinis, API (Annual Parasite Incidence) Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebesar
57 per 1000 penduduk. Semua penderita Malaria dengan gejala klinis maupun positif
yang berkunjung ke Puskesmas, Pustu, Polindes maupun ditemukan pada saat pusling
diberikan pengobatan malaria.
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif Per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Kesehatan 2009; Laporan Bidang Kesmas, 2009.
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah kasus malaria klinis terbanyak terjadi di
Kecamatan Bajawa/ke Puskesmas Kota sebanyak 2.736 kasus. Penderita malaria klinis
di Kecamatan Bajawa Utara wilayah kerja Puskesmas Watukapu dan Kecamatan riung
Barat wilayah kerja Puskesmas Maronggela serta kecamatan Wolomeze wilayah kerja
Puskesmas Natarandang tidak dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium karena di
Puskesmas bersangkutan belum tersedia Laboratorium kesehatan.
17Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus Malaria Klinis 20.776 kasus pada tahun
2008 maka kasus malaria klinis mengalami penurunan. Penyebaran wilayah endemis
malaria dapat dilihat pada peta berikut :
Dari peta diatas diketahui bahwa daerah dengan potensi endemis berat atau
tinggi adalah Kecamatan Soa, dengan AMI paling tinggi yaitu 172 per 1000 penduduk.
Sedangkan daerah dengan endemis malaria Sedang adalah Kecamatan Golewa,
Bajawa, Aimere, Bajawa Utara dan Riung Barat. Daerah Endemis Malaria Ringan atau
Rendah adalah Kecamatan Riung dan Wolomeze.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit malaria
dalam bentuk peran serta masyarakat melalui : (1) kepatuhan minum obat anti
malaria agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas, (2) pencegahan
gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa di rumah,
pemakaian obat gosok penolak nyamuk (repellent), pemakaian baju tebal dan (3)
menghilangkan atau membersihkan sarang nyamuk menghilangkan genangan air,
memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak penampung air. Lebih terperinci
mengenai Malaria dapat dilihat pada lampiran Profil tabel 11.
Trend kasus malaria selama 4 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut
ini:
Peta 3.1 : Penyebaran Malaria Klinis per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
18Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 3.4 Kecenderungan Angka Malaria Positif dan Angka Malaria Klinis (API &
AMI) di Kabupaten Ngada tahun 2005-2009
Grafik diatas menggambarkan jumlah kasus malaria klinis selama 5 tahun
terakhir (2005-2009) cenderung menurun dan mengalami penurunan pada tahun 2009.
Sedangkan kasus malaria positif mengalami cenderung menagalami peningkatan dari
tahun 2005-2008, dan menurun pada tahun 2009.
Menurunnya kasus malaria menunjukkan derajat kesehatan masyarakat
semakin baik yang juga didukung oleh bantuan Global Fun ATM yaitu Kerjasama
Pemerintah Indonesia dan Swiss dalam pemberantasan penyakit Malaria sejak tahun
2006 terutama bantuan kelambu berinsektisida.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kondisi yang menyebabkan DBD adalah Tingginya mobilitas penduduk, kurang
efektifnya Fogging Fokus dengan Fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah masalah yang perlu diperhatikan di
Kabupaten Ngada.
Pada tahun 2009 Angka Kesakitan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Kabupaten Ngada sebesar 7 per 100.000 penduduk dengan absolut sebanyak 9 kasus,
namun kasus-kasus ini sebagai akibat mobilitas penduduk. Jika dibandingkan dengan
tahun 2008 dengan Angka Kesakitan 30 per 100.000 penduduk maka tahun 2009
terjadi penurunan kasus DBD. Dari data menunjukkan bahwa DBD merupakan kasus
atau penyakit yang bersifat periodik atau mempunyai siklus waktu tertentu Lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
19Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 3.5 Trend Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Ngada Tahun 2005-2009
Sumber : Profil Puskesmas 2008.
Angka Kesakitan DBD dilihat dari gambar diatas mengalami peningkatan setiap
2 tahun. Meningkat dari 2 per 100.000 penduduk pada tahun 2005 menjadi 6 per
100.000 penduduk pada tahun 2006, kemudian menurun menjadi 3 per 100.000
penduduk pada tahun 2007 dan mengalami peningkatan menjadi 30 per 100.000
penduduk pada tahun 2008 dan menurun menjadi 7 per 100.000 penduduk di tahun
2009.
3. Filariasis
Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO
tahun 2000 yaitu ”The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public
Health Problem The Year 2020”.
Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan
masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat
anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, dari
beberapa jenis nyamuk yang berperan sebagai vektor Filariasis yaitu Mansonia,
Anopheles dan Culex.
Di Indonesia, sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis telah menyebar
ke 30 provinsi pada lebih dari 231 kabupaten dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang.
Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan 3 species cacing filaria, yaitu
Wucherecia bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori.
Di kabupaten Ngada pada tahun 2008 terdapat 26 kasus filariasis yang
terdapat di kecamatan Bajawa Utara dan Riung Barat,namun penderita tersebut
ditemukan pertama kali pada tahun 1970an dan sudah diberi tatalaksana/pengobatan,
20Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
walaupun bengkak pada kakinya tetap ada, namun tidak bertambah besar, dan tidak
ditemukan penderita baru.
Bila dibandingkan dengan kasus Filariasis tahun 2007 sebanyak 44 kasus, maka
mengalami penurunan, namun 44 kasus Filariasis pada tahun 2007 terjadi di
kecamatan Boawae yang pada tahun 2008 sudah masuk wilayah Kabupaten Nagekeo.
Sedangkan pada tahun 2009 tidak ditemukan kasus filariasis. Lebih jelas dapat dilihat
pada lampiran tabel 13.
4. Rabies
Di Kabupaten Ngada Pada tahun 2009 dilaporkan adanya kasus gigitan HPR
(hewan Penular Rabies) sebanyak 329 kasus, oleh karena Kabupaten Ngada merupakan
daerah Endemik Rabies, dimana pernah terjadi kasus rabies, dan eliminasi terhadap
HPR belum secara total dilakukan, maka penderita kasus gigitan HPR langsung
diberikan VAR atau Vaksin Anti Rabies.
Dari 329 kasus gigitan diantaranya 61,4% (202 kasus) diberikan VAR lengkap,
26,1% (86 kasus) tidak VAR lengkap, dan 12,5% (41 kasus gigitan) tidak diberi VAR.
Akibat gigitan HPR ini terdapat 1 korban meninggal dari Kecamatan Soa, dan desa
tersebut dikatakan rawan terhadap kasus Rabies, dengan Attack rate 1,55. Dan CFS
atau Case Fatality Rate atau persentase korban meniggal karena kasus Rabies adalah
4,17% atau 1 korban meninggal dari 24 kasus gigitan yang berasal dari Kecamatan Soa.
C. Penyakit Menular Langsung
1. TB Paru
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang
kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan ada penderita
baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan
140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini
sangat memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan,
sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan penderita HIV/AIDS di
Indonesia saat ini.
Di Kabupaten Ngada, dari laporan Puskesmas oleh pengelola P2TB
(pencegahan dan Penanggulangan Tuberculosis) suspek TB Paru atau suspek dengan
gejala-gejala klinis menderita TB paru sebanyak 426 orang. Dari 426 penderita yang
dinyatakan positif TB dilanjutkan dengan pemeriksaan dahak/sputum yang positif BTA
(Basil Tahan Asam) sebanyak 47 orang atau 11%. Penderita yang dobati adalah yang
BTA positif sejumlah 47 penderita atau 100%. Dan angka kesembuhan penderita TB
BTA + sebesar 62% atau 29 penderita sembuh.
Jika dibandingkan dengan kasus TB Paru pada tahun 2008, dimana suspek TB
Paru sebanyak 240 orang, maka pada tahun 2009 mengalami peningkatan, hal ini
dikarenakan adanya penjaringan penderita dengan gejala klinis TB paru dan adanya
pemeriksaan kontak serumah. Sedangkan kasus TB Paru dengan BTA+ mengalami
21Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
penurunan yaitu 66 orang pada tahun 2008 menjadi 47 orang pada tahun 2009. Angka
kesembuhan pengobatan TB paru tidak mengalami peningkatan yaitu 62 % pada tahun
2008 dan 2009, hal ini disebabkan belum optimalnya Pengawasan Minum Obat (PMO)
di tingkat keluarga, sehingga pengobatan TB sebagian besar diawasi oleh petugas
kesehatan.
Grafik 3.6 Perbandingan TB Paru Klinis, TB Paru BTA Positif, Penderita yang Diobati dan yang Sembuh Per Kecamatan
Di kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009
Dari Grafik dapat dilihat bahwa penderita TB Paru klinis paling banyak
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Waepana kemudian disusul Wilayah Kerja
Puskesmas Koeloda. Suspek TB Paru pada Puskesmas Maronggela, Watukapu dan
waepana, pemeriksaan sputum terhadap BTA dilakukan di Laboratorium Puskesmas
Waepana. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 9.
2. Diare
Pada tahun 2009 Peyakit Diare menduduki urutan ke-7 dalam Pola Sepuluh
Penyakit Terbanyak dari Pasien yang berkunjung ke Puskesmas, Pustu, Polindes dan
Pusling (tidak termasuk RSU) di Kabupaten Ngada. Jumlah kunjungan pasien dengan
diagnosa diare sebanyak 2.488 kasus dan 57,76% diantaranya merupakan penderita
balita (1437 kasus). Diare pada balita ditangani 100% atau semua penderita diare
balita ditangani dengan pemberian oralit maupun infus (Rnger Laktat/RL). Angka
Kesakitan Diare tahun 2009 sebesar 18 per 1000 penduduk, jika dibandingkan dengan
Angka Kesakitan Diare tahun 2008 19,4 per 1000 penduduk, maka terjadi penurunan
Angka Kesakitan Diare. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
22Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
3. HIV/AIDS
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus di Kabupaten Ngada menunjukkan
peningkatan, meskipun berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam pencegahan
dan penanggulangannya. Semakin tingginya mobilitas penduduki antar wilayah,
penyebaran pembangunan ekonomi, perkembangan teknologi yang semakin pesat,
meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman seiring dengan zaman dan
meningkatnya penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif lainnya)
melalui suntikan memberikan kontribusi yang besar terhadap meningkatnya penderita
penyakit HIV/AIDS.
Jumlah penderita HIV/AIDS yang dilaporkan di Kabupaten Ngada sejak tahun
2003 sampai 2009 sebanyak 29 penderita. Dari 29 kasus tersebut, 8 kasus ditemukan
tahun 2009, dan 6 diantaranya meninggal, 6 kasus ditemukan pada tahun 2008 dan 4
diantaranya sudah meninggal, tahun 2007 ditemukan sebanyak 5 kasus HIV/AIDS, 3
diantaranya meninggal, tahun 2006 ditemukan sebanyak 3 kasus dan telah meninggal
semuanya, tahun 2005 ditemukan 4 kasus, 3 diantaranya meninggal, tahun 2004 2
kasus dan tahun 2003 1 kasus. Dan dari 29 kasus tersebut, penderita HIV/AIDS yang
hidup dan terdata sebanyak 9 orang.
Penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Ngada merupakan fenomena gunung es,
dimana yang nampak hanya sebagian kecil saja. Persepsi masyarakat yang
menganggap bahwa itu adalah penyakit yang memalukan, sehingga banyak sekali
kasus yang tidak terjaring. Dan beberapa suspek atau orang yang dicurigai menderita
HIV/AIDS menolak untuk mengikuti pemeriksaan darah.
Gambar 3.7 Trend Insiden Kasus HIV/AIDS yang Terdeteksi Di Kabupaten Ngada Tahun 2003-2009
Dari gambar kasus diatas, terjadi fluktuasi penemuan penderita HIV/AIDS dan
trend kasusnya cenderung meningkat, dilihat dari penambahan jumlah kasus. Untuk
menanggulangi kasus HIV/AIDS Pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Kesehatan
telah membentuk KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah) pada tahun 2008 sesuai
23Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
dengan Peraturan Mendagri Nomor 20 tahun 2007 dan telah membentuk jasringan
ODHA dan OHIDHA. Grafik dibawah ini menunjukkan gambaran penderita HIV/AIDS
menurut kelompok umur, jenis pekerjaan dan jenis kelamin.
Grafik 3.8. Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Ngada Tahun 2003-2009
Grafik 3.9. Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Pekerjaan di
Kabupaten Ngada Tahun 2003-2009
Grafik 3.10. Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Ngada tahun 2003-2009
24Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari gambar diatas diketahui bahwa terdapat kasus HIV/AIDS pada penduduk
kelompok umur 0-5 tahun (balita) 1 kasus, dan terbanyak pada kelompok umur 21-25
tahun dan 26-30 tahun. Sedangkan menurut jenis pekerjaan terbanyak pada IRT (Ibu
Rumah Tangga) dan swasta. Pekerjaan sebagai Sopir merupakan kasus terbanyak
ketiga, hal ini disebabkan karena mobilisasi para sopir antar daerah. Menurut jenis
kelamin kasus HIV sebagian besar ditemukan pada laki-laki yaitu 19 kasus.
4. IMS
Deteksi dini kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) dilakukan di Puskesmas
dengan menerapkan managemen PMS pada ibu hamil yang datang ke sarana
kesehatan. Namun kegiatan deteksi dini IMS atau PMS di Kabupaten Ngada belum
dilakukan secara maksimal, yang sudah menjalankan kegiatan deteksi dini IMS ini
adalah Puskesmas Aimere dan Kota, yang wilayah kerjanya terdapat kasus HIV/AIDS.
Pada tahun 2009 dari deteksi dini IMS yang dilakukan terdapat 63 kasus IMS,
dan langsung diberi tatalaksana atau penanganan pengobatan kasus tersebut. Lebih
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
D. Kejadian Luar Biasa
Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan wabah. Pada tahun 2009
terjadi KLB Rabies di Kecamatan Soa yaitu terdapat 1 korban meninggal karena Rabies
dari 24 kasus gigitan di Kecamatan Soa. Attack Rate 1,55% dengan jumlah penduduk
sekitar yang terancam 1.551 penduduk, dan Case Fatality Rate atau Rasio korban
meninggal karena rabies dibanding korban gigitan HPR sebesar 4,17 %.
3.3 Status Gizi
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan
secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi seperti penyakit infeksi
yang dapat secara langsung menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual.
Status gizi janin dan bayi sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator antara lain, bayi
dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur,
Kurang Energi Kronik (KEK), Anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita dan Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
A. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan
dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup
bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR
25Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual
(PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.
Bayi BBLR di kabupaten Ngada yang dilaporkan Puskesmas dari 3115 kelahiran
hidup 93% diantaranya yang ditimbang (2893 LH) dan yang BBLR sebanyak 1,78% dengan
absolut 54 bayi, dan semua bayi BBLR telah ditangani oleh tenaga kesehatan.
Perkembangan kasus BBLR di Kabupaten Ngada sejak tahun 2004 sampai 2009 dapat
dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11 Perkembangan Persentase Kasus Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Ngada Tahun 2004-2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
Perkembangan persentase kasus BBLR di Kabupaten Ngada selama 6 tahun
terakhir mengalami fluktuasi, dimana cenderung terjadi penurunan dari tahun 2004 (183
kasus) sampai tahun 2006(96 kasus), namun pada tahun 2007 terjadi peningkatan kasus
yang signifikan (154 kasus) dan mengalami penurunan pada tahun 2008 (70 kasus), dan
menurun lagi pada tahun 2009 (54 kasus).
Meskipun semua bayi BBLR pada tahun 2009 ini telah ditangani oleh tenaga
kesehatan namun tindakan atau upaya-upaya preventif harus tetap dilaksanakan untuk
menekan angka kejadian BBLR. Salah satunya adalah pemeriksaan kehamilan sejak dini ke
sarana pelayanan kesehetan dan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil. Lebih rinci
mengenai Bayi BBLR dapat dilihat pada lampiran tabel 15.
B. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada Balita adalah dengan
anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat
badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih
(zscore>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -
3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD).
Di Kabupaten Ngada, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk memperoleh
gambaran konsumsi gizi di tingkat rumah tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan
beberapa kegiatan seperti Pemantauan Status Gizi (PSG) atau Pemantauan Wilayah
26Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Setempat (PWS) di seluruh kecamatan. Hasil PSG/PWS yang dilaksanakan pada tahun
2009 dari 14.321 balita yang terdata, terdapat 10.944 balita yang datang dan ditimbang
di posyandu atau sekitar 76,42% dari seluruh balita
Bila dibandingkan dengan cakupan balita ditimbang tahun 2008 yaitu 85%
mengalami penurunan. Hasil pemantauan status gizi balita yang datang ke Posyandu
67,52% berat badan naik dengan absolut 7388 balita, Balita BGM (Bawah Garis Merah)
sebanyak 4,42% dengan absolut 484 balita, sedangkan balita gizi buruk sebesar 0.19% atau
21 balita.
Dari 484 balita BGM, 254 diantaranya adalah bayi BGM, dan yang telah diberikan
MP ASI (makanan Pendamping ASI) untuk menambah asupan gizinya sebanyak 105 bayi.
Upaya yang dilakukan terhadap 20 orang balita gizi buruk adalah dengan
pemberian PMT Pemulihan, sedangkan 4 orang balita gizi buruk dengan penyakit penyerta
telah dirawat di sarana kesehatan, dan telah mengalami peningkatan berat badan.
Kematian balita yang disebabkan oleh gizi buruk sebanyak 2 balita.
Grafik 3.12 Proporsi Status Gizi Baik, Kurang dan Buruk di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Laporan Seksi Gizi, 2008
Dari gambar diketahui bahwa status gizi baik Kabupaten Ngada sebanyak 91,59%
meningkat dibandingkan pencapaian tahun 2008 yaitu 88%, gizi kurang 828 kasus atau
8,21%, sedangkan gizi buruk 21 kasus atau 0,2%, bila dibandingkan tahun 2008 maka
jumlah kasus gizi buruk mengalami penurunan, ini menunjukkan hasil yang baik dari
pelaksanaan Program Perbaikan Gizi Keluarga. Namun masih terdapatnya kematian balita
akibat gizi buruk merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius dari
pihak Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, peran keluarga yaitu orang tua balita
dan pemenuhan kebutuhan gizi dari saat ibu hamil sampai saat anak lahir dan bertumbuh
kembang. Disadari bahwa untuk mengatasi masalah ini sektor kesehatan saja tidak akan
mampu mengintervensi masalah gizi buruk sampai ke akar, perlu kerjasama yang baik
dengan sektor terkait seperti ketahanan pangan, dan pertanian, sektor ekonomi dan
27Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
sektor pemberdayaan dan penggerakan masyarakat desa. Data selengkapnya tentang
status gizi dapat dilihat pada lampiran tabel 16 dan 24.
Peta 3.2
Dari gambar diatas diketahui bahwa Kecamatan Riung Barat merupakan Kecamatan
Rawan Gizi yaitu kecamatan dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada balita
lebih dari 15%.
Sedangkan kecamatan yang berpotensi berat rawan gizi yaitu Kecamatan Golewa, untuk
itu perlu mendapatkan perhatian dan upaya preventif untuk menekan prevalensi gizi
buruk dan kurang, sehingga tidak menjadi kecamatan rawan gizi.
Kecamatan dengan potensi sedang rawan gizi yaitu kecamatan Wolomeze dan Bajawa,
dimana prevalensi gizi buruk dan kurangnya berkisar antara 6%-10%, namun tetap
mendapat penanganan yang lebih untuk menekan prevalensi gizi buruk dan kurang.
Kecamatan dengan prevalensi gizi buruk dan kurang potensi ringan, bisa dikatakan
kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan Jerebuu, Aimere, Bajawa Utara, Soa dan
Riung.
3.4 Umur Harapan Hidup
Penurunan angka kematian bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur
Harapan Hidup (UHH). Angka kematian bayi merupakan indikator derajat kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat, sehingga perubahan derajat kesehatan terutama pada
28Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
penurunan AKB dan kenaikan UHH, meningkatnya Umur Harapan Hidup secara tidak
langsung juga member gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat
kesehatan masyarakat.
Menurut Estimasi Ngada dalam Angka, 2009 (Badan Pusat Statistik), Umur
Harapan Hidup di Kabupaten Ngada untuk laki-laki mencapai usia 64,6 tahun dan
perempuan 68,8 tahun. Angka ini bila ditinjau tingkat Propinsi NTT, Ngada menduduki
urutan kedua, dimana urutan pertama adalah Kota Kupang yaitu laki-laki 70 tahun dan
perempuan 73,6 tahun. Dan urutan ketiga setelah Kabupaten Ngada adalah Kabupaten
Ende dengan UHH laki-laki 64 tahun dan perempuan 68,3 tahun.
29Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi
upaya kesehatan khusunya untuk tahun 2009.
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah-langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan
kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat sudah dapat diatasi.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut :
A. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh
pada kesehatan janin dalam kandungan yang selanjutnya berpengaruh hingga kelahiran
dan masa pertumbuhan bayi.
1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan oleh tenaga kesehatan professional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada
ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal
yang diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal
dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 merupakan gambaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Sedangkan cakupan K4 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang
mendapat pelayanan antenataldi fasilitas kesehatan sesuai standar paling sedikit 4
(empat) kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan
pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur
kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya. Pelelayanan ANC
standar yaitu Penimbangan Berat Badan, Pemeriksaan kehamilannya, Pemberian Tablet
Besi, Pemberian Imunisasi TT, pemeriksaan tensi dan Konsultasi.
Cakupan pelayanan kunjungan baru ibu hamil ( K1 ) di Kabupaten Ngada tahun
2009 berdasarkan data dari Puskesmas, sebesar 83,8%, cakupan ini menurun
dibandingkan cakupan tahun 2008 yaitu 93,2%. Angka capaian ini belum merupakan
K1 murni melainkan jumlah kunjungan pertama ibu hamil ( kontak pertama ). Untuk
meningkatkan cakupan K1, perlu adanya sosialisasi terutama bagi ibu hamil untuk
30Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
memeriksakan diri ke Puskesmas. Sedangkan cakupan K4 sebesar 58,90%. Bila
dibandingkan dengan target SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan tahun
2010 yaitu K4 ibu hamil 95%, maka pencapaian secara kabupaten belum memenuhi
target.
Grafik 4.1 Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Wialayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
Gambar diatas menunjukkan bahwa baik secara kecamatan maupun kabupaten
cakupan pelayanan ibu hamil K4 masih jauh dari target SPM yaitu 95%. Kecamatan
dengan pencapaian paling rendah yaitu kecamatan Soa Puskesmas Waepana (30,53%).
Data selengkapnya mengenai pelayanan ANC ibu hamil dapat dilihat pada lampiran
tabel 17.
Permasalahan tidak tercapainya K4 adalah tidak tercapainya K1 murni yaitu
pemeriksaan kehamilan pertama kali pada triwulan 1/sebelum lewat dari 3 bulan
kehamilan, sehingga sweeping ibu hamil sangat penting untuk dilakukan. Namun
kendala yang selama ini dihadapi yaitu keterbatasan dana dan prasarana untuk
pendataan ibu hamil dan kekurangan tenaga sehingga banyak bidan yang mempunyai
tugas rangkap. Masalah adalah dukungan dari keluarga ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya secara dini di fasilitas kesehatan masih sangat kurang, karena masih
adanya mitos-mitos yang berkembang di masyarakat yaitu kehamilan harus
disembunyikan dari hal-hal gaib dan semacamnya. Selain itu juga banyak kehamilan
yang tidak diinginkan dan kehamilan pada usia dini atau usia lanjut yang menyebabkan
ibu hamil malu untuk memeriksakan kehamilannya.
Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) selama masa kehamilan dimaksudkan
untuk mengatasi kasus anemia ibu hamil serta meminimalisasi dampak buruk akibat
kekurangan Fe selama masa kehamilan hingga persalinan. Cakupan pemberian tablet Fe
pada ibu hamil di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebesar 56,27% yaitu 2630 ibu hamil dari
4674 proyeksi ibu hamil/ ibu hamil yang diperkirakan.
31Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 4.2 Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe3) pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009 Pemberian tablet Fe3 dimaksudkan bagi ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
(suplemen zat besi) selama periode kehamilannya, dimana satu kali pemberian Fe
sebanyak 90 tablet. Kecamatan dengan cakupan Fe3 paling tinggi adalah kecamatan
Wolomeze (Puskesmas Natarandang) yaitu 83,5% sedangkan cakupan Fe3 terendah
adalah kecamatan Bajawa Utara (Puskesmas Watukapu) yaitu 28,5%. Seharusnya
cakupan Fe3 sama dengan cakupan K4 karena setiap memeriksakan kehamilan ke sarana
pelayanan kesehatan setiap triwulan ibu hamil harus diberikan tablet Fe, kecuali ibu
hamil dengan malaria positif. Adanya selisih antara kedua cakupan tersebut perlu
ditelusuri lagi sebab-sebab yang mungkin terjadi, misalnya kelalaian petugas kesehatan,
kesalahan pencatatan dan pelaporan atau masalah teknis lainnya. Data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran tabel 25.
2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (professional).
Tahun 2009 dan 2010 Pemerintah Kabupaten Ngada dalam hal ini Dinas
Kesehatan dibantu dengan adanya kerjasama dengan Pemerintah Australia melalui
Program AIP-MNH NTT (Australia – Indonesia Partmership for Maternal and Neonatal
Health in NTT), dengan cara pemecahan masalah Kesehatan ibu dan anak melalui
pendekatan tim kabupaten yang dikenal dengan DTPS (District Team Problem Solving).
Tujuan utama program ini adalah mengupayakan percepatan penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi NTT. Berbagai upaya telah dilakukan, dan
dikonsentrasikan pada pertolongan persalinan, karena permasalah kematian ibu yang
utama terjadi di Kabupaten Ngada adalah perdarahan pada persalinan, keterlambatan
merujuk dan pertolongan persalinan masih dilakukan oleh dukun bersalin, pada tahun
32Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2009 persalinan yang tidak ditolong tenaga kesehatan sebanyak 250 persalinan atau
7,9% dari ibu bersalin.
Grafik 4.3 Trend Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Kabupaten Ngada
Tahun 2005-2009
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2005-2009, cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami fluktuasi yaitu cenderung
meningkat dari tahun 2005 ke tahun 2006, kemudian mengalami penurunan yang cukup
besar pada tahun 2007 dan mengalami peningkatan pada tahun 2008 dan menurun pada
tahun 2009.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2008 dan 2009
bila dibandingkan dengan target SPM Indonesia Sehat 2010 yaitu 90%, maka untuk
Kabupaten Ngada telah mencapai target. Namun dengan adanya Keputusan Gubernur
NTT nomor 42 tahun 2009 tentang Revolusi KIA yaitu Semua Persalinan Dilakukan di
Faslitas Kesehatan yang Memadai maka diharapkan pencapaian pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan untuk Kabupaten Ngada 95 sampai 100%. Yang dimaksudkan
dengan fasilitas kesehatan yang memadai di Kabupaten Ngada adalah Puskesmas dimana
telah tersedia peralatan pertolongan persalinan, tenaga dokter, bidan dan perawat yang
mempunyai kompetensi, obat-obatan yang cukup, sistim pelayanan yang lebih komlplex
dibandingkan dengan pustu dan polindes dan akses ke rumah sakit lebih dekat apabila
harus dilakukan rujukan.
Cakupan pertolongan persalinan per wilayah kerja Puskesmas dapat dilihat
pada grafik berikut :
33Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 4.4 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
Dari gambar diatas terlihat bahwa cakupan pertolongan persalinan di 5
Puskesmas telah mencapai bahkan melebihi target SPM yaitu Puskesmas Aimere
Kecamatan Aimere, Puskesmas Koeloda Kecamatan Golewa, Puskesmas Watumanu
Kecamatan Jerebuu, Puskesmas Kota Kecamatan Bajawa dan Puskesmas Waepana
Kecamatan Soa. Sedangkan 4 Kecamatan lainnya belum mencapai target SPM, dan
cakupan terendah adalah Kecamatan Riung Barat atau wilayah kerja Puskesmas
Maronggela. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 17.
3. Deteksi resiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi
Masa kehamilan merupakan masa yang memerlukan perhatian besar pada ibu,
karena banyak sekali risiko-risiko yang bisa dialami pada masa kehamilan. Ibu hamil resiko
tinggi atau komplikasi yaitu keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Yang dimaksudkan dengan
Risti/Komplikasi pada ibu hamil yaitu apabila HB < 8g%, tekanan darah tinggi, oedema
nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
premature. Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (Risti) dan memerlukan
pelayanan harus dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang memadai karena keterbatasan
kemampuannya maupun prasarana penanganan risti di desa dan Puskesmas.
Di Kabupaten Ngada persentase ibu hamil dengan risiko tinggi yang terdata
oleh Puskesmas sebesar 6,40% dari keseluruhan proyeksi ibu hamil, dan 92,31% ibu hamil
risti tersebut ditangani di Puskesmas sedangkan sisanya ditangani dengan merujuk ke
RSUD sebagai Sarana rujukan strata 1 di Kabupaten Ngada. Penanganan yang dimaksudkan
34Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
disini yaitu penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan yang terlatih di Puskesmas
Perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK (Pelayanan
Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Komprehensif). Persentase ibu hamil risti dan ibu hamil risti ditangani dapat dilihat pada
gambar berikut ini dan data lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 28.
Grafik 4.5 Cakupan Ibu Hamil, Ibu Hamil Risti/Komplikasi dan Ibu Hamil Risti/Komplikasi Ditangani di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
B. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
1. Kunjungan Neonatus
Bayi umur 0 – 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan
kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
dan melakukan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu
kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan
pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan
bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Cakupan kunjungan neonatus (KN2) Kabupaten Ngada pada tahun 2009 sebesar
72,41%. Bila dibandingkan dengan target SPM 2010 yaitu 80%, maka belum mencapai
target, dengan kesenjangan 7,59%. Bila dilihat menurut kecamatan, cakupan
kunjungan neonatus di beberapa puskesmas mencapai diatas target SPM yaitu
Puskesmas Aimere, Koleoda, Riung, Maronggela dan Natarandang. Cakupan Kunjungan
Neontaus kedua kali tertinggi di wilayah Kerja Puskesmas Maronggela sedangkan
terendah di wilayah kerja Puskesmas Kota, KN2 Puskesmas kota terendah karena
banyak persalinan dilakukan di bidan praktek swasta sehingga persalinannya tercatat
namun kunjungan neonatus tidak tercatat, dan tingginya mobilitas penduduk di Ibukota
Kabupaten menyebabkan kesulitan untuk melakukan KN2. Gambaran presentase
35Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
cakupan kunjungan neonatus menurut kecamatan pada tahun 2009 dapat dilihat pada
grafik berikut ini sedangkan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 15.
Grafik 4.6 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Kecamatan
di Kabupaten Ngada tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
2. Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan pelayanan bayi (umur 1-12 bulan)
termasuk neonatus (umur 1-28 hari) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar oleh dokter, bidan, perawat yang memiliki kompetensi klinis
kesehatan, paling sedikit 4 kali (bayi), 2 kali (neonatus).
Grafik 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi ke Puskesmas di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM dari Puskesmas di Kabupaten
Ngada menunjukkan bahwa persentase cakupan kunjungan bayi pada tahun 2009
sebesar 76,22%, hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan cakupan tahun
36Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2008 yaitu 86,55%. Bila dibandingkan dengan target SPM 2010 (90%), cakupan
kunjungan bayi belum memenuhi target. Jika dikaji per wilayah kerja Puskesmas ,
maka cakupan Kunjungan Bayi kurang lebih 4 kali di Puskesmas Waepana telah
melebihi target SPM yaitu 93,6%, dan pencapaian terendah adalah Puskesmas
Watukapu 54,9%. Data selengkapnya dapat dilhat pada lampiran tabel 15.
3. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan
pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra
sekolah (balita), pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan
kesehatan pada remaja.
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita (pra sekolah) merupakan
cakupan anak umur 0 – 5 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya
sesuai dengan standar paling sedikit 2 kali pertahun. Cakupan pelayanan Kesehatan
Apras, Usia Sekolah dan Remaja di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebesar 76,42,
Pencapaian tersebut belum memenuhi target SPM yaitu 90%. Hal ini dikarenakan
banyak balita yang sudah memperoleh imunisasi dasar lengkap, tidak dibawa lagi ke
Posyandu untuk deteksi tumbuh kembang.
Sedangkan cakupan pelayanan siswa SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
sekolah) melalui penjaringan kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebesar
64,07%, masih belum memenuhi target SPM yaitu 100%. Sedangkan cakupan pelayanan
kesehatan remaja yaitu siswa SMP/SMU, belum dioptimalkan oleh semua Puskesmas
karena keterbatasan tenaga dan dana. Data dari beberapa puskesmas menunjukkan
pencapaian tahun 2009 sebesar 23,88%. Data selengkapnya mengenai pelayanan pra
sekolah, usia sekolah dan remaja dapat dilihat pada lampiran tabel 18.
Grafik 4.8 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Balita/Prasekolah, Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat dan Pelayanan
Kesehatan Siswa SMP/SMU Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
37Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
4. ASI Eksklusif
ASI ( Air Susu Ibu ) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung
zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, karena itu untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal, ASI perlu diberikan
secara eksklusif sampai umur 6 ( enam ) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak
berumur 2 ( dua ) tahun. Namun demikian pemantauan atau pengawasan pemberian
ASI Eksklusif dirasa belum maksimal sehingga cakupan pemberiannya masih sangat
rendah, untuk tahun 2009 cakupan ASI Eksklusif baru mencapai 46,15 %, masih sangat
rendah bila dibandingkan dengan target yang diharapkan yaitu 80% bayi yang ada
mendapat ASI Eksklusif. Upaya yang sudah dilakukan oleh tenaga kesehatan berupa
penyampaian informasi kepada semua ibu yang baru melahirkan untuk memberikan ASI
Eksklusif dan pentingnya ASI Ekslusif serta manfaat bagi ibu bila menyusui. Kegiatan
lain yang telah dilakukan adalah pelatihan tenaga konselor ASI Eksklusif bagi para
bidan dan kader posyandu. Data selengkapnya mengenai ASI Ekslusif dapat dilihat pada
lampiran tabel 32.
Grafik 4.9 Cakupan ASI Eksklusif menurut Wilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Ngada Tahun 2009
C. Pelayanan KB
Program KB (Keluarga Berencana) di Kabupaten telah dicanangkan oleh
pemerintah Indonesia untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Program KB
dikhususkan pada pasangan usia subur (PUS).
Pada tahun 2009 PUS yang tercatat berjumlah 20.965 PUS. Dan proporsi PUS
yang merupakan peserta KB aktif sebesar 71,05% sedangkan peserta KB Baru atau
pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi
sebesar 13,70%. Data selengkapnya dapat dilhat pada lampiran tabel 19.
Metode KB atau kontrasepsi yang tersedia adalah MKJP dan Non MKJP. MKJP
adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang meliputi IUD, MOP/MOW (Metode operatif
pria/metode operatif wanita) dan implant, sedangkan non MKJP adalah metode
38Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
kontrasepsi jangka pendek yang meliputi suntik, pil, kondom dan obat vagina. Persentase
tertinggi alat/cara KB aktif yang digunkan oleh PUS peserta KB adalah pemakaian KB
suntik yaitu 44,34% kemudian alat KB Pil sebesar 19,48%. Gambaran presentase alat/cara
KB yang diapakai peserta KB aktif dapat dilihat pada grafik berikut ini, sedang rincian
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 20.
Grafik 4.10 Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
D. Pelayanan Kesehatan Usila dan Pra Usila
Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut (usila) yaitu yang berumur 45-59
tahun dan pelayanan usila yaitu yang berumur 60 tahun keatas tahun 2009 adalah sebesar
37,20%. Dengan rincian pelayanan kesehatan pra usila sebesar 31,19% dan pelayanan
kesehatan usila sebesar 51,55%. Pelayanan kesehatan prausila dan usila paling tinggi pada
kecamatan Riung dan Kecamatan Riung Barat, lebih rinci mengenai cakupan pelayanan
kesehatan pra usila dan usila dapat dilihat pada lampiran tabel 39.
E. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan
proporsi cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi, ibu hamil, WUS dan anak sekolah
dikatakan mencapai UCI apabila cakupan imunisasi BCG, Polio, DPT dan campak diatas
80%. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam
wilayah tersebut juga tergambarkan tingkat perlindungan masyarakat (herd imunity)
terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3i). Pada tahun
2009, persentase desa yang telah mencapai UCI dilaporkan sebesar 81,919% atau 77 desa
dari 94 desa, seperti pada grafik 4.11 dibawah ini, sedangkan rincian lengkap dapat
dilihat pada lampiran tabel 22.
39Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 4.11 Cakupan Pencapaian Desa UCI Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta anak
balita perlu dilaksanakan program imunisasi untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio
dan campak. Idealnya bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG
1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, HB 3 kali dan campak 1 kali.
Untuk menilai kelengkapan imunisasi dasar bagi bayi, dilihat dari indikator
cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi terakhir yang
diberikan pada bayi. Sedangkan untuk menilai angka drop out cakupan imunisasi dasar
dapat dilihat dari selisih cakupan imunisasi DPT1 dengan cakupan imunisasi campak.
Pelayanan imunisasi bayi di Kabuputen Ngada dilakukan di Posyandu, Puskesmas, Pustu
dan Polindes serta sarana kesehatan lainnya, cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi
tahun 2009 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 4.12 Cakupan Imunisasi BCG, DPT, Polio dan Campak di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
40Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari grafik diketahui bahwa kelengkapan imunisasi dasar lengkap bagi balita
adalah 73,77%, hal ini terlihat dari cakupan imunisasi campak, angka drop out imunisasi
yaitu 6,17%. Cakupan imunisasi secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 23.
Pemberian vitamin A pada balita sebanyak 2 kali setahun yaitu bulan Februari
dan Agustus pada tahun 2009 sebesar 70,83%.
Grafik 4.13 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita di Kabupaten Ngada tahun 2009
Imunisasi TT kepada Wanita Usia Subur diberikan selama 5 kali yaitu Imunisasi
TT1 sampai TT5. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 26.
Gambar 4.14. Cakupan Imunisasi TT pada IBu Hamil di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
F. Upaya Penyuluhan Kesehatan
1. Garam Yodium
Yodium sangat diperlukan bagi tubuh dalam jumlah yang sedikit namun
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tubuh yaitu kebodohan, pertumbuhan
41Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
terlambat dan gondok apabila kekurangan zat yodium yang sering disebut GAKY
(Gangguan Akibat Kekuarangan Yodium).
Kabupaten Ngada merupakan salah satur daerah endemis GAKY, sehingga
survey pemakaian garam yodium di rumah tangga perlu dilakukan untuk mengetahui
tingkat risiko GAKY.
Untuk melihat kualitas yodium dalam garam, maka dilakukan pemantauan
dengan menggunakan Yodina test, hal ini sangat mudah dilakukan tanpa harus memiliki
ketrampilan khusus. Kabupaten Ngada melakukan pemantauan kandungan yodium
dalam garam dilakukan secara rutin oleh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas.
Karena terbatasnya dana untuk penyelenggaraan survey desa bergaram yodium baik,
maka beberapa puskesmas mengatasinya dengan melakukan iodine test di sekolah,
dengan meminta siswa untuk membawa garam dari rumah masing-masing, dengan
pemeriksaan sampel garam yodium tidak lebih dari 2 sampel garam yang kandungan
yodiumnya dibawah standar.
Sebagai cerminan desa/kelurahan dengan garam beryodium baik pada tahun
2009 menunjukkan dari 94 desa/kelurahan sebanyak 22 desa/kelurahan (23,40%)
termasuk pada kategori desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baik, masih
jauh dari target SPM 2010 yaitu desa dengan garam yodium baik 80%. Hal ini
menunjukan bahwa semua garam konsumsi yang beredar belum memenuhi syarat
kandungan yodium. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 33.
Untuk mengatasi GAKY, juga ada pembagian kapsul yodium bagi WUS di desa,
terutama pada WUS di daerah endemic, dimana daerah tersebut ada kasus GAKY. Pada
tahun 2009 di Kabupaten Ngada ada beberapa Puskesmas yang tidak membagikan
kapsul yodium oleh karena keterbatasan dana untuk pengadaan kapsul yodium.
2. Pelayanan Dasar Gigi
Pemeriksaan gigi dan mulut merupakan bentuk upaya promotif, preventif dan
kuratif untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, kegiatan yang dilakukan yaitu
pencabutan gigi sulung, pengobatan dan penambalan sementara, yang dilakukan baik
di sekolah atau di Puskesmas. Pelayanan dasar gigi ini disarankan minimal 2 kali
setahun, untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas di wilayah Kabupaten Ngada
tahun 2009 dilakukan melalui pelayanan tumpatan gigi tetap sebanyak 135,
pencabutan gigi tetap sebanyak 604 dengan rasio tambal cabut sebesar 0,22.
Adapun pelayanan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) untuk murid SD pada
tahun 2009 sebesar 63,56%, dari 22.967 murid yang ada, 14.597 murid yang diperiksa.
Jumlah murid yang mendapatkan perawatan gigi yakni sebanyak 3151 orang.
42Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan
bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap
baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat
gangguan kesehatan sedang hingga berat. Semua puskesmas di wilayah kabupaten
Ngada dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan
rawat jalan, dan 3 puskesmas yaitu Riung, Waepana dan Aimere sudah melayani rawat
inap. Sedangkan rumah sakit telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas disamping
memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani kunjungan
rawat jalan.
Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan rawat jalan dan rawat inap di
sarana kesehatan dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.15 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Bajawa
di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Laporan Puskesmas, 2009; Laporan Kunjungan RS, 2009
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa jumlah kunjungan rawat jalan di
Puskesmas dan jaringannya lebih tinggi daripada kunjungan rawat jalan Rumah Sakit,
hal ini disebabkan karena peningkatan strata RSUD Bajawa dari UPTD menjadi RSUD
Tipe C, sehingga merupakan pelayanan rujukan strata 1, dengan kata lain , Pasien
harus berobat ke Puskesmas sebelum dirujuk ke RSUD Bajawa. Sedangkan pelayanan
Rawat Inap menjadi lebih tinggi karena jumlah Bed bertambah menjadi 100 buah dan
pelayanan pasien rawat inap dari Nagekeo masih dilayani Kabupaten Ngada di RSUD
Bajawa, mengingat Kabupaten Nagekeo belum mempunyai Rumah Sakit.
Kunjungan rawat jalan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka
persentase tertinggi adalah kunjungan penduduk di Puskesmas Aimere sebesar 149%,
hal ini berarti ada penduduk yang berkunjung ke Puskesmas Aimere lebih dari satu kali
dalam setahun. Begitupun di Puskesmas Kota dengan persentase rawat jalan dibanding
jumlah penduduk di wilayah kerjanya adalah 109% dan Puskesmas Watumanu
43Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
persentase kunjungan rawat jalan 106%, Puskesmas Riung serta jaringannya persentase
kunjungan rawat jalan 105%. Sedangkan Puskesmas Koeloda dengan wilayah kerja
terluas, persentase kunjungan rawat jalan ke sarana pelayanan kesehatan dasar sama
banyak dengan jumlah penduduk tercatat yaitu 100%. Persentase kunjungan rawat
jalan di 5 Puskesmas lainnya yaitu Puskesmas Maronggela, Puskesmas Waepana,
Puskesmas Surisina, Puskesmas Watukapu dan Puskesmas Natarandang dibawah 100%,
dan persentase terendah adalah kunjungan ke Puskesmas Natarandang. Persentase
kunjungan rawat jalan dapat dilihat pada grafik berikut ini, dan data lebih terperinci
dapat dilihat pada lampiran tabel 42.
Grafik 4.16. Persentase Kunjungan Rawat Jalan ke Puskesmas dan Jaringannya Dibandingkan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja
di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009, Laporan RSUD 2009
2. Laboratorium Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan harus memiliki laboratorium kesehatan agar
mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai standar, misalnya pemeriksaan
darah malaria, pemeriksaan sputum dan pemeriksaan lainnya. Di Kabupaten Ngada
pada tahun 2009 terdapat 8 sarana kesehatan yang dilengkapi dengan laboratorium
kesehatan dan telah berfungsi dengan baik yaitu rumah sakit umum, 6 puskesmas dan 1
Balai Pengobatan Swasta. Berfungsi dengan baik maksudnya adalah adannya tenaga
analis terlatih untuk melakukan pemeriksaan, tersedianya reagen dan bahan-bahan
penunjang pemeriksaan, dengan sarana laboratorium yang memenuhi syarat.
Sedangkan pelayanan 4 spesialis dasar yaitu pelayanan kandungan dan
kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak tersedia di rumah sakit umum bajawa.
Namun pelayanan spesialis ini tidak menetap melainkan kerjasama dengan dokter ahli
yang melakukan kunjungan tiap 3 bulan sekali.
44Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
3. Ketersediaan Obat Esensial/Generik
Adanya penerapan dalam penggunaan obat essensial dan generik, dimaksudkan
agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan obat dalam
pelayanan kesehatan, yang penyediaannya dilakukan dengan pengadaan obat dari
berbagai sumber dana APBN, APBD I dan APBD II, revitalisasi pemasyarakatan konsepsi
obat esensial dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas
pelayanan pemerintah maupun swasta. Pada tahun 2009 ketersediaan obat esensial di
Kabupaten Ngada sebesar 67,26% dimana dari 168 obat untuk pelayanan kesehatan
dasar di Puskesmas terdapat 113 jenis yang telah terpenuhi 100%, angka ini belum
mencapai target SPM nasional 90% sedangkan ketersediaan obat generik sebesar 100%
atau sesuai dengan kebutuhan rata-rata tiap puskesmas yaitu 127 jenis obat.
4.3 Perilaku Hidup Masyarakat
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,
menurut HL Blum adalah faktor perilaku. Dengan menerapkan perilaku yang sehat,
diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu dan anak
akibat terlambat /kurangnya kesadaran dalam mengunjungi sarana pelayanan
kesehatan.
Dalam konsep PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) terdapat beberapa
tatanan, tiga tatanan yang menjadi sasaran utama PHBS adalah tatanan rumah tangga,
tatanan institusi dan tatanan TTU (Tempat-tempat Umum). Dalam profil ini, hanya
ditampilkan PHBS tatanan rumah tangga karena Rumah Tangga sebagai dasar terhadap
perubahan perilaku masyarakat secara umum.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Dalam PHBS terdapat 10
indikator yaitu :
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2) Bayi 0-6 bulan diberi ASI Eksklusif
3) Seluruh anggota keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
4) Keluarga memiliki kemudahan menggunakan air bersih
5) Keluarga memiliki atau menggunakan jamban sehat
6) Keluarga mempunyai rumah dengan kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni (9m2/orang)
7) Keluarga mempunyai rumah yang lantainya bukan dari tanah
8) Seluruh anggota keluarga tidak merokok dalam rumah
9) Setiap anggota keluarga melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal 30
menit seperti mencuci pakaian, menyapu halaman, mengepel lantai, dll.
10) Makan buah dan sayur setiap hari.
45Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Berdasarkan laporan Puskesmas pada tahun 2009 pendataan PHBS dilakukan
pada tiap kecamatan diambil sampel 3495 KK yang dijadikan sampel. Didapatkan hasil
keluarga ber PHBS sebesar 51,59%. Pencapaian ini belum memenuhi dari target SPM
untuk rumah tangga sehat 65% pada tahun 2010.
Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008 maka mengalami
peningkatan, dimana pada tahun 2008 cakupan rumah tangga ber PHBS sebesar 16%.
Dari 10 Puskesmas, cakupan PHBS tertinggi pada puskesmas Watumanu kecamatan
Jerebuu yaitu dari 200 KK yang dijadikan sampel semuanya menerapkan 7 indikator
dari 10 indikator PHBS, jika dibandingkan dengan jumlah Kepala Keluarga di
Kecamatan Jerebuu yaitu 1.757 KK maka sampel ini belum representatif atau belum
bisa mewakili penerapan PHBS di Rumah tangga. Data lebih terperinci dapat dilihat
pada lampiran tabel 45.
Grafik 4.17. Perbandingan Rumah Tangga yang Ada dengan Rumah Tangga yang Dipantau serta Rumah Tangga menerapkan PHBS
di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009. Rendahnya cakupan Rumah tangga yang ber-PHBS antara lain disebabkan oleh
capaian kepemilikan dan penggunaan jamban keluarga di setiap rumah tangga masih
rendah, capaian pemberian ASI Eksklusif dan masih banyak anggota keluarga yang
merokok dalam rumah, kurangnya penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat akan
pentingnya ber-PHBS.
Untuk itu perlu adanya upaya pemecahan masalah antara lain dengan
meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang PHBS bagi masyarakat serta meningkatkan
kerjasama lintas program dan sektor. Agar mendapatkan data yang lebih akurat
mengenai PHBS maka sampel yang diambil harus lebih banyak dan representatif,
namun kendala yang dihadapi adalah keterbatasan dana untuk melakukan pendataan
Rumah Tangga ber-PHBS.
46Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
4.4 Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yang memilki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah
yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Berdasarkan data dari puskesmas tahun 2009 dari 27.752 rumah yang ada
jumlah yang diperiksa sebanyak 87,94% atau 24.405 rumah dan hasil pemeriksaan
61,50% (15.008 rumah) diantaranya termasuk kategori rumah sehat.
Bila dibandingkan dengan target Indikator Indonesia Sehat (IS) Rumah tangga
sehat 80% maka pencapaian rumah sehat kabupaten Ngada belum memenuhi target.
Lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.18 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009 Dari data tersebut terlihat bahwa cakupan rumah sehat terendah adalah 12,5%
di wilayah kerja puskesmas Natarandang sedangkan cakupan tertinggi 70,5% di wilayah
kerja Puskesmas Waepana. Untuk meningkatkan jumlah rumah sehat perlu upaya
sektor terkait untuk meningkatkan motivasi masyarakat. Rincian selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran tabel 47.
2. Sarana Sanitasi Dasar
Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah dan tinja yang tidak memenuhi
syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air, serta dapat menimbulkan
penyakit menular di masyarakat. Jamban, tempat sampah, pengelolaan limbah dan
persediaan air bersih merupakan sarana sanitasi lingkungan pemukiman (PLP). Kondisi
sarana penyehatan lingkungan pemukiman di Kabupaten Ngada Tahun 2009 dari 29.352
KK yang ada sebanyak 25.575 KK yang diperiksa, dengan hasil sebagai berikut sebagai
berikut :
47Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jumlah KK yang telah memiliki sarana air bersih : 81,63% dengan rincian
sumber air dari ledeng 79,9%, sumur pompa tangan 0,1%, sumur gali 5,31%,
penampungan air hujan 1,55% dan sumber lainnya 1,22%.
Jumlah KK yang telah memiliki jamban untuk tempat Buang Air Besar (BAB)
: 83,35% dan jamban yang memenuhi criteria jamban sehat sebesar 68,89%
Jumlah KK yang telah memiliki tempat sampah : 26,76% dan dari seluruh KK
yang memilki jamban tersebut 71,8% diantaranya memenuhi criteria tempat
sampah sehat.
Jumlah KK yang telah memiliki pengolahan air limbah : 6.32% dan dari KK
yang memilki pengolahan air limbah tersebut 56,15% diantaranya memenuhi
criteria pengolaan air limbah sehat. Data selengkapnya mengenai sarana
Sanitasi Dasar dapat dilihat pada lampiran Tabel 48 dan 49.
Sanitasi merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
Banyaknya penyakit ditularkan karena tidak dilakukan cara-cara penanganan sanitasi
yang benar. Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif apabila
diikuti upaya perbaikan sanitasi. Upaya sanitasi meliputi pembangunan, perbaikan,
pemanfaatan dan pemeliharaan, yaitu: pembuangan kotoran manusia (jamban),
pembuangan air limbah (SPAL) dan pembuangan sampah pada tempatnya.
Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk di wilayah Ngada maka
kebutuhan air bersih semakin bertambah. Adapun sumber air di Kabupaten Ngada
pada umumnya berasal dari mata air, sumur dalam, sumur gali dan air permukaan.
Sistem yang digunakan melalui perpipaan dan non perpipaan. Untuk pengelolaannya
pada daerah pemukiman di perkotaan dikelola PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
Kabupaten.
Permasalahan terbanyak yang dihadapi Kabupaten Ngada yang berkaitan
dengan air adalah terbatasnya dana untuk pembuatan sarana air bersih di daerah-
daerah yang sulit air sehingga cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Ngada masih
belum memenuhi target SPM.
3. Tempat – Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan (TUPM) merupakan
suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dan dikhawatirkan dapat menjadi
tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi hotel, restoran, pasar dan lain-lain.
Sedangkan TUPM sehat adalah tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan
makana/minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang
baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki
pencahayaan ruang yang sesuai.
Data dari Profil Puskesmas 2009 dan laporan dari Seksi Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009, memperlihatkan bahwa jumlah TUPM
48Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
yang ada sebanyak 276 buah, yang diperiksa 255 buah (92,39%). Dari TUPM yang
diperiksa, sebanyak 143 (56,08%) diantaranya termasuk kategori TUPM sehat. Cakupan
TUPM sehat menurut jenis TUPM dapat dilihat pada grafik berikut, sedangkan data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 50.
Grafik 4.19 Persentase TUPM Sehat Menurut Jenis TUPM di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009, Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan, 2009
Selain pegawasan tempat-tempat umum diatas, juga dilakukan pembinaan
kesehatan terhadap institusi yang ada di Kabupaten Ngada. Berdasarkan laporan
puskesmas dan seksi penyehatan lingkungan pada tahun 2009 memperlihatkan bahwa
institusi yang dibina kesehatan lingkungannya meliputi sarana kesehatan 97,0%, karena
ada beberapa 3 sarana sarana pustu/polindes yang tidak terpakai, jadi tidak dilakukan
pembinaan kesehatan lingkungan, sarana pendidikan 96,91%, sarana ibadah 80,85% dan
perkantoran 79,46%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 51.
49Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
4.1 Sarana Kesehatan
A. Puskesmas dan Jaringannya
Puskesmas dan puskesmas pembantu merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan di tingkat dasar yaitu kecamatan dan desa. Dari tahun ke tahun jumlah
puskesmas di Kabupaten Ngada terus meningkat untuk pemerataan pelayanan di tingkat
dasar. Pada tahun 2009 jumlah puskesmas di kabupaten Ngada sebanyak 10 unit yang
tersebar di 9 kecamatan, dimana pada kecamatan Bajawa terdapat 2 Puskesmas, karena
jumlah penduduknya terhitung paling banyak. Dengan demikian rasio puskesmas per
100.000 penduduk pada tahun 2009 adalah 7,24. Ini berarti bahwa pada tahun 2009 setiap
100.000 penduduk dilayani oleh 7 puskesmas. Hal ini mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan rasio puskesmas per 100.000 penduduk tahun 2007 adalah 5,4 yang
berarti setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 5 puskesmas.
Peta 5.1 Peta Penyebaran Puskesmas, Pustu dan Polindes di Kabupaten Ngada Tahun 2009
50Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jumlah puskesmas pembantu juga cenderung meningkat seiring dengan
pemekaran desa/kelurahan yang ada. Pada tahun 2009 di Kabupaten Ngada jumlah Pustu
sebanyak 32 unit, yang tersebar di beberapa desa di wilayah kabupaten Ngada. Dengan
rasio puskesmas pembantu per 100.000 penduduk adalah 23,2 yang berarti setiap 100.000
penduduk dilayani oleh 23 puskesmas pembantu. Oleh karena jumlah puskesmas dan
puskesmas pembantu sebanyak itu maka rasio pustu terhadap puskesmas adalah 3 : 1
artinya setiap puskesmas rata-rata didukung oleh 3 sampai 4 puskesmas pembantu.
Upaya untuk peningkatan fungsi puskesmas terus dilakukan terutama dalam
peningkatan puskesmas non rawat inap menjadi puskesmas rawat inap terutama yang
berlokasi jauh dari rumah sakit, dijalur-jalur jalan raya di lokasi yang rawan kecelakaan.
Hingga tahun 2009 jumlah puskesmas perawatan di Kabupaten Ngada sebanyak 3 buah
yaitu Puskesmas Aimere, Riung dan Waepana, dan pada tahun 2009 juga mempersiapkan
satu puskesmas (Koeloda) untuk menjadi puskesmas perawatan.
Sehubungan dengan Revolusi KIA penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Balita (AKB), 2 puskesmas perawatan tersebut yaitu Riung dan Aimere
dipersiapkan untuk menjadi puskesmas PONED (Perawatan Obstetrik Neonatal Emenrgensi
Dasar). Dari hasil pemetaan sarana kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
berikut lokasi sarana kesehatan dasar dengan memperhitungkan waktu tempuh ke
Kecamatan.
Peta 5.2. Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas
Peta 5.3. Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas, Pustu dan Polindes
51Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari peta diatas diketahui bahwa terdapat beberapa daerah dengan waktu jangkau ke
sarana kesehatan dasar lebih dari 1 jam/60 menit (daerah dengan warna pudar), namun
sebagian besar wilayah Kabupaten Ngada dapat menjangkau sarana kesehatan dasar
dengan waktu kurang dari 1 jam. Warna hijau muda dengan jarak tempuh kurang dari 15
menit, warna ungu daerah dengan waktu tempuh 15-30 menit, warna merah waktu tempuh
mencapai 45 menit, dan warna biru gelap waktu tempuh antara 45 – 60 menit.
B. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit
antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur
dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah
penduduk.
Di kabupaten Ngada terdapat satu buah rumah sakit yang melayani penduduk
di 2 kabupaten yaitu Ngada dan Nagekeo, karena RSU di Nagekeo masih dalam tahap
pembangunan, sehingga kasus rujukan dilakukan ke RSUD Tipe C Bajawa. Walaupun
jumlah rumah sakit hanya satu namun fasilitas yang tersedia terus bertambah dan
mengalami peningkatan baik sarana dan prasarana maupun tipe rumah sakit. Jumlah
tempat tidur untuk rawat inap yang tersedia sebanyak 100 tempat tidur. Untuk
menggambarkan cakupan pelayanan digunakan indikator pemanfaatan tempat tidur dan
Indikator pelayanan rumah sakit lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Bed Ocupancy Rate (BOR)
Bed Occupancy Rate adalah persentase pemakaian tempat tidur Rumah Sakit selama
satu tahun. Pada tahun 2009 jumlah hari perawatan RSUD Bajawa sebanyak 19.946
hari rawat, sehingga BOR sebesar 54,6% atau 55%. BOR ideal sesuai standar nasional
adalah 60-85% sehingga dapat dikatakan BOR RSUD Bajawa tahun 2009 belum
memenuhi standar nasional.
Avarage Length of Stay (LOS)
Avarage Length of Stay adalah rata-rata lama perawatan seorang pasien di Rumah
Sakit. Pada tahun 2009 jumlah pasien yang keluar (hidup dan Mati) sebanyak 4906
pasien, dan jika dibandingkan dengan hari perawatan maka LOS RSUD Bajawa adalah 4
hari. Atau rata-rata 1 orang pasien dirawat adalah 4 hari. Jika dibandingkan dengan
standar LOS 6-9 hari maka lama hari perawatan di RSUD Bajawa tidak melewati batas
standar.
Bed Turn Over (BTO)
Bed Turn Over diukur dengan indikator jumlah penderita rawat inap yang keluar
(hidup dan mati) dalam 1 tahun dibandingkan dengan jumlah tempat tidur dengan
kata lain BTO menggambarkan frekuensi pemanfaatan tempat tidur dalam setahun.
Pada tahun 2009 BTO RSUD Bajawa adalah 49,1 dengan kata lain satu buah tempat
tidur dimanfaatkan sebanyak 49 kali dalam tahun 2009. Standar BTO ideal adalah 40-
52Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
50 kali dalam setahun, sehingga dapat dikatakan BTO RSUD Bajawa masih sesuai
standar.
Turn Over Interval (TOI)
Turn Over Interval adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi
ke saat terisi berikutnya, atau selang waktu pemakaian tempat tidur. Tahun 2009 TOI
RSUD Bajawa adalah 3,4. Atau rata-rata hari tempat tidur tidak terisi adalah 3 sampai
4 hari.
Net Death Rate (NDR)
Net Death Rate adalah angka kematian pasien Rumah Sakit 48 jam setelah dirawat di
RS untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. NDR RSUD Bajawa Tahun 2009 adalah 27 per
1000 pasien keluar. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari
25 per 1000 penderita keluar, sehingga NDR RSUD Bajawa tahun 2009 sudah melewati
standar toleransi.
Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Tahun 209 jumlah pasien mati seluruhnya 222 pasien, sehingga GDR 45,3 per 1000
pasien keluar. Dengan kata lain setiap 1000 pasien keluar terdapat 45 pasien
meninggal. Nilai GDR diharapkan tidak lebih dari 45 per 1000 pasien keluar sehingga
GDR RSUD Bajawa dalam batas toleransi.
Selain rumah sakit dan puskesmas juga terdapat sarana pelayanan kesehatan
milik swasta yang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diawasi
oleh pemerintah melalui Dinas Kesehatan, dan juga menempatkan tenaga kesehatan di
sarana pelayanan swasta tersebut. Di kabupaten Ngada tahun 2009 terdapat 5 buah BP
(balai Pengobatan) Swasta yaitusebagai berikut :
Nama-Nama BP Swasta dan Lokasi Kabupaten Ngada Tahun 2009
1 Bp. Santa Maria Kel.Trikora, Kec.Bajawa
2 Bp. Palang Suci Kel.Mataloko, Kec. Golewa
3 Bp. Rwt. Inap St.Fatima Ds. Masumeli, Kec.Soa
4
5
Bp. St. Gabriel
Bp. St. Walburga Mataloko
Ds. Mangulewa, Kec.Golewa
Kecamatan Golewa
BP swasta Palang Suci, BP St. Gabriel dan BP St. Fatima dilengkapi dengan
fasilitas bersalin/BKIA, dan BP St. Fatima juga dilengkapi dengan fasilitas rawat inap.
C. Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk (1) menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat generik
dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2) mempromosikan penggunaan obat
53Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
yang rasional dan obat yang generik, (3) meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian
difarmasi komunitas dan farmasi klinik serta pelayanan kesehatan dasar, serta (4)
melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi
persyaratan, mutu dan keamanan.
Sarana distribusi farmasi di kabupaten Ngada berupa Gudang Farmasi
Kabupaten untuk mendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan ke semua Puskesmas,
dan Puskesmas mendistribusikannya ke Pustu dan Polindes.
D. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di
masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat
Keluarag), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja) dan sebagainya.
Polindes awalnya dibangun secara darurat untuk mendekatkan pelayanan
kepada masyarakat, namun dengan adanya anggaran DAK Kesehatan, adanya LSM Swasta
dan anggaran-anggaran lain untuk kesehatan memungkinkan sarana Polindes dibangun
berupa bangunan yang layak pakai, menyerupai Pustu namun dengan ukuran yang lebih
kecil dari ukuran bangunan Pustu. Tahun 2009 di Kabupaten Ngada terdapat 48 Polindes
yang tersebar ke 48 desa di 9 kecamatan.
Sedangkan posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk
masyarakat, sehingga pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana posyandu menjadi
tanggung jawab bersama terutama masyarakat disekitarnya.
Dalam perkembangannya posyandu mendapat tanggapan positif dari
pemerintah dan masyarakat. Namun demikian tanggapan positif masyarakat ternyata
tidak diimbangi dengan meningkatnya mutu pelayanan, karena banyak faktor yang
menyebabkan mutu posyandu rendah antara lain , sumber daya manusia (SDM) yang
dimiliki masih sangat rendah, banyak kader posyandu yang droup out, sarana dan
prasarana belum memadai.
Untuk mengetahui kualitas posyandu maka dilakukan telaah kemandirian
posyandu yaitu suatu cara penilaian strata posyandu menjadi 4 tingkat perkembangan
(Stratifikasi posyandu) yaitu kategori Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Jumlah
Posyandu yang ada di Kab. Ngada tahun 2009 sebanyak 274 posyandu dan berdasarkan
keempat strata tersebut di kabupaten Ngada baru mencapai 3 strata sebagai berikut:
• Pratama sebanyak 42 buah (15.3%)
• Madya sebanyak 169 buah (61,7%)
• Purnama sebanyak 63 buah (23,0%)
54Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 5.1 Persentase Posyandu Menurut Strata di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009
Posyandu Aktif adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan
frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau
lebih, cakupan program utama (KIA,KB, Gizi, Imunisasi lebih dari 50 %, dan sudah ada 1
atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat < 50 %.) dengan perkataan lain
Posyandu aktif adalah posyandu dengan tingkat kemandirian Purnama dan Mandiri.
Pencapaian Posyandu Aktif Kabupaten Ngada 23% jika dibandingkan dengan target
cakupan SPM tahun 80% maka belum memenuhi target. Mengatasi hal tersebut, yang perlu
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Ngada saat ini adalah meningkatkan strata
posyandu bukan menambah jumlah posyandu. Lebih rinci dapat dilihat pada lampiran
tabel 46.
4.2 Tenaga Kesehatan
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini
tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan profesional untuk melaksanakan upaya
kesehatan sesuai paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui
perekrutan CPNS daerah dan PTT dari Pusat sedangkan untuk pengembangan kompetensi
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya
dilakukan pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran
situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sector pemerintah maupun
swasta perlu diketahui. Namun sampai saat ini, data tenaga kesehatan di setiap sarana
pelayanan belum valid karena ada beberapa pegawai yang mengalami mutasi dan
mengikuti pendidikan lanjutan di sector pemerintah dan terutama sector swasta, kurang
proaktifnya petugas dalam mendata ketenagaan. Data yang tersedia merupakan data yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, yang merupakan tenaga kesehatan
55Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
pemda/pegawai negeri, sedangkan banyak tenaga kesehatan yang berstatus sukarela
tidak didata.
Tenaga yang bekerja pada instansi kesehatan pada tahun 2009 sejumlah 455
orang, dengan rincian tenaga kesehatan sebanyak 374 orang dan tenaga non kesehatan
sebanyak 81 orang. Dari jumlah tenaga kesehatan tersebut sebanyak 7,22% adalah tenaga
medis yaitu dokter, dokter gigi dan dokter spesialis; 20,86% tenaga bidan; 41,98%
perawat; 6,42% Perawat gigi; 4,55% tenaga farmasi; 2,67% tenaga gizi; 5,35% teknisi medis
yaitu analis kesehatan, ATEM, Penata Rontgent, Anestesi dan fisioterapi; 3,74% tenaga
sanitasi dan 1,34% tenaga Kesehatan Masyarakat. Tenaga kesehatan tersebut tersebar di
Dinas Kesehatan, RSUD Bajawa dan Puskesmas serta BP Swasta yang ada Di Kabupaten
Ngada dengan rincian tenaga yang bekerja di Dinas Kesehatan sebanyak 61 orang, di RSUD
138 orang dan di Puskesmas serta jaringannya 256 orang. Persentase tenaga kesehatan
menurut jenisnya di Kabupaten Ngada tahun 2009 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.1 Rasio Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya per 100.000 Penduduk di Kabupaten Ngada tahun 2009
No Jenis Tenaga Kesehatan Ngada Standar Nasional Persentase
1 Dokter Umum 14 : 100.000 40 : 100.000 35%
2 Dokter Spesialis 3 : 100.000 6 : 100.000 50%
3 Dokter Gigi 3 : 100.000 11 : 100.000 27,3%
4 Perawat 114 : 100.000 117 : 100.000 97%
5 Perawat Gigi 18 : 100.000 30 : 100.000 60%
6 Bidan 72 : 100.000 100 : 100.000 72%
7 Ahli Gizi 9 : 100.000 40 : 100.000 22,5%
8 Sanitarian 14 : 100.000 40 : 100.000 35%
9 Apoteker 4 : 100.000 10 : 100.000 40%
10 Sarjana Kesehatan Masyarakat 15 : 100.000 40 : 100.000 37,5%
11 Asisten Apoteker 12 : 100.000 30 : 100.000 40%
12 Keterapian Fisik 2 : 100.000 4 : 100.000 50%
13 Keteknisian Medis 12 : 100.000 15 : 100.000 80%
Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian Dinkes Ngada, 2009
Bila dilihat dari rasio masing-masing tenaga kesehatan di kabupaten Ngada
dibandingkan dengan rasio tenaga kesehatan standar nasional maka tenaga Perawat
dengan rasio 114 per 100.000 penduduk merupakan paling tinggi cakupannya (97%),
kemudian tenaga teknisi medis (Analis Lab, Teknik elektromedik dan Anestesi) yaitu 12
per 100.000 penduduk. Bila dilihat perbandingan rasio pada tabel diatas maka tenaga
kesehatan di kabupaten Ngada masih sangat kurang atau belum mencukupi untuk
melayani seluruh penduduk di Kabupaten Ngada. Penjelasan mengenai kualifikasi tenaga
kesehatan dan penyebarannya seperti dibawah ini :
56Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Tenaga Medis terdiri dari Dokter Umum, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis. Pada tahun
2009 jumlah tenaga Dokter Spesialis sebanyak 4 tenaga Dokter spesialis yaitu Spesialis
Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Kandungan dan Spesialis Anak. Namun 4
tenaga dokter spesialis ini merupakan tenaga kontrak atau tidak tetap, yang
bergantian selama 3 bulan sekali bekerja sama dengan RSUP Sanglah Denpasar.
Sehingga rasio tenaga dokter spesialis 3 per 100.000 Penduduk, belum
menggambarkan rasio dokter spesialis sebenarnya.
Jumlah tenaga dokter umum tahun 2009 sebanyak 19 orang, dengan rincian 12 orang
tenaga dokter PTT di Puskesmas dan 7 orang tenaga dokter di RSUD Bajawa. 4 orang
tenaga dokter di RSUD Bajawa sedang melanjutkan pendidikan, sehingga pelayanan
dokter umum yang masih aktif di RSUD Bajawa sebanyak 3 orang, sehingga 3 orang
tenaga dokter PTT di Puskesmas diperbantukan ke RSUD Bajawa. Dan untuk mengatasi
dokter umum di pelayanan gawat darurat dilakukan kerjasama dengan dokter PTT
Puskesmas secara bergilir mendapat tugas jaga di Unit Gawat Darurat Bajawa. Rasio
dokter umum dalah 14 per 100.000 penduduk masih jauh dari standar nasional 40 per
100.000 penduduk.
Tenaga dokter gigi tahun 2009 sebanyak 4 orang dokter gigi yaitu 2 orang dokter gigi
PTT bertugas di Puskesmas dan 2 orang dokter gigi PNS di RSUD Bajawa. Dengan rasio
dokter gigi 3 per 100.000 penduduk, masih jauh dibawah standar nasional.
Jumlah tenaga Bidan tahun 2009 sebanyak 100 orang. Dengan rincian 78 bidan
bertugas di Puskesmas dan 22 bidan bertugas di RSUD Bajawa. Menurut kualifikasi
pendidikannya, bidan dengan pendidikan DIII sejumlah 18 orang dan Bidan DI sejumlah
82 orang. Jika dilihat kualifikasi pendidikan maka sebagian besar bidan belum
memenuhi standar kompetensi kebidanan yaitu Diploma 3. Hal ini diatasi dengan
penyelenggaraan Progsus D3 Kebidanan kerja sama dengan Poltekkes Kesehatan
Kupang di Bajawa, yang diikuti oleh 45 orang Bidan. Dengan demikian rasio tenaga
bidan 72 per 100.000 penduduk belum menggambarkan rasio sebenarnya jika dilihat
dari kualifikasi pendidikannya.
Tenaga Perawat di Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebanyak 157 orang, dengan rincian
93 bertugas di Puskesmas, Pustu dan Polindes, 60 bertugas di RSUD Bajawa dan 4
orang di Dinas Kesehatan kabupaten. Menurut kualifikasi pendidikan, perawat dengan
pendidikan S1 keperawatan sebanyak 7 orang, D3 Keperawatan 166 orang dan SPK 34
orang. Dengan rasio tenaga perawat 114 per 100.000 penduduk. Tenaga perawat yang
bertugas di Puskesmas dan Jaringannya sebanyak 93 orang jika dibandingkan dengan
jumlah sarana kesehatan dasar yaitu 10 Puskesmas, 32 Pustu dan 48 Polindes (90
sarana) maka tenaga perawat masih belum memenuhi kebutuhan pada sarana
kesehatan yang ada.
57Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Perawat gigi di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 25 orang dengan rincian 20
orang bertugas di Puskesmas, 4 orang di RSUD dan 1 orang di Dinas Kesehatan
kabupaten. Dengan rasio perawat gigi 18 per 100.000 penduduk.
Tenaga Gizi di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 12 orang dengan rincian 8 orang
bertugas di Puskesmas, 2 orang bertugas di RSUD dan 2 orang bertugas di Dinas
Kesehatan Kabupaten. Secara kualifikasi pendidikan tenaga gizi D4 sebanyak 1 orang
bertugas di RSUD, tenaga D3 gizi 10 orang dan D1 gizi 1 orang. 2 Puskesmas belum
mempunyai tenaga gizi yaitu Pusksesmas Watukapu dan Natarandang. Rasio tenaga
gizi 9 per 100.000 penduduk.
Apoteker di Kabupaten Ngada sejumlah 6 orang, 3 Apoteker bertugas di Puskesmas, 2
Apoteker bertugas di RSUD dan 1 Apoteker bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dengan rasio Apoteker 4 per 100.000 penduduk.
Tenaga farmasi dan asisten apoteker berjumlah 17 orang, yaitu Sarjana Farmasi 2
orang, D3 farmasi 7 orang dan SMF 8 orang. Puskesmas Watukapu dan Natarandang
belum mempunyai tenaga farmasi. Rasio asisten apoteker 12 per 100.000 penduduk.
Sanitarian atau tenaga kesehatan lingkungan di Kabupaten Ngada sebanyak 19 orang
dengan rincian 13 sanitarian bertugas di Puskesmas, 1 orang bertugas di RSUD dan 5
orang bertugas di Dinas Kesehatan. Secara kualifikasi pendidikan sanitarian dengan
pendidikan D3 Sanitasi 13 orang dan pendidikan SPPH 6 orang. Rasio sanitarian 14 per
100.000 penduduk.
Sarjana Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 21 orang,
dengan rincian 2 orang bertugas di Puskesmas, 3 orang bertugas di RSUD dan 16 orang
bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten. Rasio tenaga Kesehatan Masyarakat 15 per
100.000 penduduk.
Tenaga Analis Laboratorium tahun 2009 sebanyak 9 orang yaitu 3 orang di Puskesmas
dan 6 orang di RSUD. Terdapat 7 Puskesmas yang belum memiliki tenaga analis,
sehingga labkes belum berfungsi maksimal.
Tenaga ATEM dan Photorontgent sejumlah 7 orang dan bertugas di RSUD (ATEM 2
orang dan Rontgent 5 orang). Tenaga ATEM sangat kekurangan mengingat peralatan
kesehatan yang begitu banyak memerlukan tenaga teknisi khusus dalam maintenance
dan perbaikan.
58Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Peta 5.4 Peta Penyebaran Tenaga Dokter Gigi dan Dokter Umum di Puskesmas Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Peta 5.5 Peta Penyebaran Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
59Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Peta 5.6. Peta Penyebaran Tenaga Ahli Gizi, Sanitarian dan Farmasi di Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
4.3 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayanan kesehatan di kabupaten Ngada berasal dari berbagai sumber
yaitu APBN, APBD, bantuan luar negeri dan sumber-sumber pemerintah lainnya.
Pada tahun 2009 total pembiayaan kesehatan kabupaten Ngada adalah
sejumlah Rp. 31.060.416.660,- angka ini sudah termasuk anggaran pemerintah maupun
bantuan luar negeri. Total APBD kabupaten Ngada tahun 2009 adalah sejumlah
Rp.383.755.382.398,- bila dibandingkan dengan alokasi anggaran kesehatan yang
dialokasikan melalui APBD maka anggaran kesehatan kabupaten Ngada adalah 6,72% dari
total APBD yaitu Rp. 25.779.652.321,- sudah termasuk dengan gaji pegawai. Sedangkan
anggaran kesehatan pemerintah per Kapita adalah Rp. 186.741. Alokasi anggaran tersebut
merupakan anggraan yang terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. Alokasi anggaran
kesehatan di Dinas Kesehatan kabupaten Ngada dapat dilihat pada tabel berikut :
60Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Tabel 5.2 Realisasi Anggran Kesehatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Alokasi Anggaran Kesehatan No Sumber Biaya
Rp %
1 APBD Kab/Kota (Termasuk Gaji dan
Dana DAK)
25.779.652.321,- 83,00
2 APBD Propinsi 26.685.000,- 0,09
3 APBN
- JAMKESMAS 1.344.668.935,- 4,33
- DEKON 133.411.250,- 0,43
4 Pinjaman/Hibah luar negeri
- AIP-MNH (AussAid) 587.138.500,- 1,89
- Proyek Gafi/GV 487.080.000,- 1,57
5 Bansos (Bantuan Sosial) 1.242.800.000,- 4,0
6 ADB (DHS II) 1.125.000.000,- 3,62
6 Jamkesmas Pemda 333.935.416.660,- 1,08
TOTAL 31.060.416.660,-
Anggaran kesehatan ini merupakan anggaran kesehatan pada istansi kesehatan
saja belum termasuk anggaran kesehatan dari sektor-sektor terkait lainnya.
61Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan, antara lain
upaya peningkatan dan perbaikkan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya
pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan. Hasil-hasil kegiatan
pembangunan kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Ngada selama tahun 2009
tergambar dalam Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun ini berbagai peningkatan
derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan,
sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi
masyarakat Ngada. Gambaran yang demikian merupakan fakta diketahui oleh seluruh
pejabat publik dan masyarakat.
Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi
yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui
penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan. Salah satu luaran utama dari
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan. Dalam
perkembangannya, profil kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang
sangat penting, karena sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor
maupun masyarakat.
Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era
desentralisasi, pengumpulan data dan informasi dari Puskesmas menjadi relatif lebih
sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil
Kesehatan Kabupaten Ngada yang terbit saat ini belum sesuai dengan harapan.
Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini tetap
dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh
perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini belum mendapat apresiasi yang memadai
karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun
paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan
yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kabupaten Ngada,
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada senantiasa mencari terobosan-terobosan dalam hal
mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk melengkapi data dan
informasi kesehatan khususnya yang bersumber dari puskesmas.
62Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
6.2 Saran
1. Dari gambaran pencapaian pelaksanaan program kesehatan di atas, dapat
diketahui bahwa masih ada pelaksanaan program yang belum optimal. Hal
tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan yang lebih
serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat
yang perlu ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
pembangunan nasional.
2. Adanya peningkatan AKI perlu mendapat perhatian serius, sejalan dengan
kebijakan Provinsi NTT dalam Revolusi KIA, penanggulanngan AKI diutamakan
dimulai dari tingkat keluarga dan desa dengan mengoptimalkan Program Desa
Siaga.
3. Penyusunan buku Profil kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009 telah diupayakan
untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi kualitas data
maupum analisisnya. Namun disadari pula dalam penyusunan buku Profil
kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan. Oleh karena itu untuk penyusunan
Profil Kesehatan di tahun-tahun mendatang diharapkan keseriusan dari tingkat
bawah yaitu pustu dan puskesmas dalam pencatatan dan pelaporan data dan
informasi guna evaluasi dan perencanaan tahunan kegiatan pembangunan
kesehatan.
4. Ketidaklengkapan tabel-tabel dalam lampiran Profil Kesehatan ini salah satunya
disebabkan ada beberapa item data yang tidak jelas definisi operasionalnya. Oleh
karena itu untuk tahun-tahun mendatang setiap data yang dibutuhkan perlu
disertai dengan definisi operasional yang jelas.
5. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan pemegang
program dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan keakuratan
data.
6. Optimalisasi kinerja TIM SIKDA Kabupaten Ngada untuk pengumpulan data profil
kesehatan.
Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2009 ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran sangat
kami harapkan demi perbaikan Buku Profil Kesehatan pada tahun-tahun mendatang.
NGADA 2009
NO INDIKATOR No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1,621 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 94 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 138,050 Jiwa Tabel 1 4 Kepadatan Penduduk /Km 2 85.17 Jiwa/Km 2 Tabel 1 5 Jumlah Penduduk Lakilaki 67,015 Jiwa Tabel 2 6 Jumlah Penduduk Perempuan 71,035 Jiwa Tabel 2 7 Rasio Beban Tanggungan 65.42 Tabel 2 8 Rasio Jenis Kelamin 94.34 Tabel 2 9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 50.42 % Tabel 5 10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Lakilaki) 48.83 % Tabel 5 11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 51.91 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 12 Jumlah Lahir Hidup 3115 Bayi Tabel 6 13 Jumlah Bayi Mati 55 Bayi Tabel 6 14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17.7 Tabel 6 15 Jumlah Balita Mati 9 Balita Tabel 6 16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 2.9 Tabel 6 17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 7 Ibu Tabel 7 18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 224.7 Tabel 7
B.2 Angka Kesakitan 19 AFP Rate < 15 th Tabel 9 20 TB Paru Sembuh 61.70 % Tabel 9 21 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 9 22 HIV/AIDS ditangani 100.00 % Tabel 10 23 Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel 10 24 Angka Kesakitan DBD 6.52 Tabel 10 25 DBD ditangani 100.00 % Tabel 10 26 Angka Kesakitan Diare 18.02 Tabel 10 27 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 10 28 Angka Kesakitan Malaria 77.66 Tabel 11 29 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) #DIV/0! % Tabel 12 30 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) #DIV/0! % Tabel 12 31 Kasus Penyakit Filariasis ditangani #DIV/0! % Tabel 13 32 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 14 33 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 14 34 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 14 35 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 14 36 Jumlah Kasus Campak 0 Kasus Tabel 14 37 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 14 38 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14
B.3 Status Gizi 39 Kunjungan Neonatus (KN2) 72.41 % Tabel 15 40 Kunjungan Bayi 76.22 % Tabel 15 41 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.73 % Tabel 15 42 BBLR ditangani 100 % Tabel 15
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran ANGKA/NILAI 43 Balita ditimbang 76.42 % Tabel 16 44 Balita BB Naik 67.51 % Tabel 16 45 BGM 4.42 % Tabel 16 46 Balita Gizi Buruk 0.19 % Tabel 16
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 83.76 % Tabel 17 48 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 58.90 % Tabel 17 49 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 92.06 % Tabel 17 50 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 76.42 % Tabel 18 51 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 64.07 % Tabel 18 52 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 23.88 % Tabel 18 53 Peserta KB Baru 13.70 % Tabel 19 54 Peserta KB Aktif 71.05 % Tabel 19 55 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 20 56 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 21 57 Desa/Kelurahan UCI 81.91 % Tabel 22 58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 73.77 % Tabel 23 59 DropOut Imunisasi DPT1Campak 6.17 % Tabel 23 60 MPASI Bayi BGM 41.34 % Tabel 24 61 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 70.83 % Tabel 24 62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 % Tabel 24 63 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 59.18 % Tabel 25 64 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 56.27 % Tabel 25 65 WUS dg imunisasi TT5 8.37 % Tabel 26 66 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 67 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 68 Bumil Risti/Komplikasi 6.40 % Tabel 28 69 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 92.31 % Tabel 28 70 Neonatal Risti dirujuk 0.90 % Tabel 28 71 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 100.00 % Tabel 28 72 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 50.00 % Tabel 29 73 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 30 74 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 45.79 % Tabel 32 75 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 23.40 % Tabel 33 76 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0.22 % Tabel 34 77 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 63.56 % Tabel 34 78 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 66.72 % Tabel 34 79 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 52.23 % Tabel 36 80 Penduduk Miskin dicakup Jamkesmas 100.00 % Tabel 37 81 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 71.28 % Tabel 37 82 Bayi Gakin BGM Mendapat MPASI 79.55 % Tabel 37 83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 37.20 % Tabel 39 84 WUS yang diberi Kapsul Yodium 6.35 % Tabel 40
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 52.94 % Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga berPHBS 51.59 % Tabel 45 87 Posyandu Aktif 22.99 % Tabel 46
C.4 Keadaan Lingkungan 88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 87.94 % Tabel 47
NO INDIKATOR No. Lampiran ANGKA/NILAI 89 Rumah Sehat 61.50 % Tabel 47 90 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 87.13 % Tabel 48 91 Keluarga yang memiliki akses air bersih 88.77 % Tabel 48 92 KK memiliki Jamban 83.35 % Tabel 49 93 KK memiliki Jamban Sehat 64.89 % Tabel 49 94 KK memiliki Tempat Sampah 26.76 % Tabel 49 95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 71.84 % Tabel 49 96 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 6.32 % Tabel 49 97 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 56.15 % Tabel 49 98 TUPM Sehat 56.08 % Tabel 50 99 Institusi dibina Keslingnya 88.42 % Tabel 51 100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 14.18 % Tabel 52 101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 45.90 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Tenaga Kesehatan 102 Jumlah Tenaga Medis 27 Orang Tabel 53 103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 104 Orang Tabel 53 104 Jumlah Tenaga Farmasi 23 Orang Tabel 53 105 Jumlah Tenaga Gizi 12 Orang Tabel 53 106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 20 Orang Tabel 53 107 Jumlah Tenaga Sanitasi 19 Orang Tabel 53 108 Jumlah Tenaga Kesmas 21 Orang Tabel 53 109 Jumlah Tenaga Kesehatan 390 Orang Tabel 53 110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 4 Orang Tabel 55 111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 19 Orang Tabel 55 112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 4 Orang Tabel 55
D.2 Pembiayaan Kesehatan 113 Total Anggaran Kesehatan 31,060,416,660 Rp. Tabel 60 114 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 2.30 % Tabel 60 115 Anggaran Kesehatan Perkapita 224.99 % Tabel 60
D.3 Sarana Kesehatan 116 Jumlah Desa Siaga 41 Desa Tabel 62 117 Jumlah Polindes 45 Polindes Tabel 62 118 Jumlah Posyandu 274 Psyd Tabel 62
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
NGADA 2009
LUAS JUMLAH JUMLAH RATARATA KEPADATAN WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 ) TANGGA TANGGA /km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE 152.50 9 3 12 14,864 3,265 4.6 97 2 GOLEWA 250.72 18 3 21 34,827 7,394 4.7 139 3 JEREBUU 82.26 8 0 8 7,992 1,757 4.5 97 4 BAJAWA 133.30 9 8 17 32,930 6,894 4.8 247 5 BAJAWA UTARA 167.38 7 0 7 8,309 1,656 5.0 50 6 SOA 91.14 7 0 7 11,947 2,397 5.0 131 7 RIUNG 327.94 10 2 12 14,388 3,318 4.3 44 8 RIUNG BARAT 312.49 6 0 6 7,795 1,645 4.7 25 9 WOLOMEZE 103.19 4 0 4 4,998 1,026 4.9 48
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,620.92 78 16 94 138,050 29,352 4.7 85
Sumber: BPS Kab.Ngada (Ngada Dalam Angka,2009)
JUMLAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
NGADA 2009
JUMLAH PENDUDUK
LAKILAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN) <1 14 514 1544 4564 >=65 JML <1 14 514 1544 4564 >=65 JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 AIMERE 14,864 149 785 1,742 3,011 997 457 7,141 178 818 1,764 3,353 1,067 543 7,723 76.4 92.5 2 GOLEWA 34,827 385 1,641 2,487 8,220 3,215 972 16,920 495 1,929 2,436 8,268 3,531 1,248 17,907 49.9 94.5 3 JEREBUU 7,992 74 380 973 1,645 502 225 3,799 89 372 977 2,002 473 280 4,193 72.9 90.6 4 BAJAWA 32,930 392 1,329 3,571 7,837 2,292 758 16,179 461 1,978 3,957 7,193 2,661 501 16,751 64.8 96.6 5 BAJAWA UTARA 8,309 144 432 941 1,642 742 192 4,093 153 471 1,013 1,517 845 217 4,216 75.1 97.1 6 SOA 11,947 162 736 1,399 2,322 804 278 5,701 148 679 1,386 2,889 918 226 6,246 72.3 91.3 7 RIUNG 14,388 94 695 1,947 3,397 615 209 6,957 78 766 2,241 3,558 590 198 7,431 76.3 93.6 8 RIUNG BARAT 7,795 76 257 852 1,384 838 340 3,747 121 346 948 1,760 583 290 4,048 70.8 92.6 9 WOLOMEZE 4,998 66 275 641 1,168 212 116 2,478 87 286 632 1,186 216 113 2,520 79.7 98.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 138,050 1,542 6,530 14,553 30,626 10,217 3,547 67,015 1,810 7,645 15,354 31,726 10,884 3,616 71,035 65.4 94.3
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota, Profil Kesehatan Puskesmas
Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3
KABUPATEN/KOTA TAHUN
RASIO BEBAN TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMIN NO KECAMATAN
JUMLAH PENDUDU
K
LAMPIRAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGADA TAHUN 2009
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
JUMLAH PENDUDUK LAKILAKI PEREMPUAN LAKILAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 < 1 1,542 1,810 3,352 2 1 4 5,530 6,645 12,175 3 5 9 6,589 6,989 13,578 4 10 14 7,964 8,465 16,429 5 15 19 7,601 7,932 15,533 6 20 24 6,681 6,945 13,626 7 25 29 6,073 6,311 12,384 8 30 34 4,965 5,176 10,141 9 35 39 3,949 4,213 8,162 10 40 44 3,611 4,109 7,720 11 45 49 3,236 3,155 6,391 12 50 54 2,510 2,521 5,031 13 55 59 2,409 2,495 4,904 14 60 64 2,208 2,259 4,467 15 65 69 1,277 1,227 2,504 16 70 74 682 660 1,342 17 75+ 188 123 311
Sumber : Profil Puskesmas/Kecamatan
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
138,050 JUMLAH (KAB/KOTA) 67,015 71,035
KABUPATEN/KOTA NGADA TAHUN 2009
06.LAMP PROF NGD 09 PRINT
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK LAKILAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
NGADA 2009
LAKILAKI PEREMPUAN
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD
SD/MI SLTP/ MTs
SLTA/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVE RSITAS JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD
SD/MI SLTP/ MTs
SLTA/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVER SITAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 AIMERE 2 GOLEWA 3 JEREBUU 4 BAJAWA 5 BAJAWA UTARA 6 SOA 7 RIUNG 8 RIUNG BARAT 27 182 1401 372 196 134 55 2,367 36 214 1382 238 274 192 34 2,370 9 WOLOMEZE
KAB NGADA 38 39 868 539 712 2,196 25 12 687 446 498 1,668 KABUPATEN NGADA 16776 18351 4923 4617 819 1161 46,647 18243 21942 4581 4275 702 810 50,553
JUMLAH (KAB/KOTA) 51,210 54,591
Sumber : Ngada Dalam Angka 2009
NO KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NGADA 2009
JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 AIMERE 5,085 4,357 85.7 5,665 5,276 93.1 10,750 9,633 89.6 2 GOLEWA 13,690 7,530 55.0 14,460 8,196 56.7 28,150 15,726 55.9 3 JEREBUU 2,141 392 18.3 3,435 223 6.5 5,576 615 11.0 4 BAJAWA 11,763 6,134 52.1 12,188 7,130 58.5 23,951 13,264 55.4 5 BAJAWA UTARA 2,897 1,422 49.1 3,043 2,130 70.0 5,940 3,552 59.8 6 SOA 3,987 1,540 38.6 4,799 1,512 31.5 8,786 3,052 34.7 7 RIUNG 4,615 2,494 54.0 4,889 2,715 55.5 9,504 5,209 54.8 8 RIUNG BARAT 4,132 619 15.0 3,927 760 19.4 8,059 1,379 17.1 9 WOLOMEZE 2,474 312 12.6 1,819 204 11.2 4,293 516 12.0
50,784 24,800 48.8 54,225 28,146 51.9 105,009 52,946 50.4
Sumber ; Profil Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2008
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF KABUPATEN/KOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
LAKILAKI PEREMPUAN LAKILAKI + PEREMPUAN NO KECAMATAN
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI
LAHIR MATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE AIMERE 290 6 296 2.03 5 1,603 2 2 GOLEWA KOELODA 830 10 840 1.19 10 3,570 1 3 JEREBUU WATUMANU 140 1 141 0.71 5 852 1 4 BAJAWA KOTA 567 8 575 1.39 6 1,881 0
SURISINA 302 5 307 1.63 5 1,246 0 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 240 4 244 1.64 6 905 1 6 SOA WAEPANA 264 6 270 2.22 4 1,415 0 7 RIUNG RIUNG 260 7 267 2.62 7 1,461 1 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 113 5 118 4.24 5 827 2 9 WOLOMEZE NATARANDANG 109 3 112 2.68 2 561 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,115 55 3,170 1.74 55 14,321 9 17.7 2.9
Sumber: Laporan Seksi KIA Bidang Yankesdas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH JUMLAH
BALITA MATI NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI MATI LAHIR HIDUP LAHIR MATI
JUMLAH BALITA
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN
NGADA 2009
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 290 1 1 2 2 GOLEWA KOELODA 830 2 1 3 3 JEREBUU WATUMANU 140 4 BAJAWA KOTA 567
SURISINA 302 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 240 6 SOA WAEPANA 264 7 RIUNG RIUNG 260 1 1 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 113 1 1 9 WOLOMEZE NATARANDANG 109
3,115 3 4 7 ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 224.72
Sumber: Laporan Seksi KIA, Bidang Yankesda Dinas Kesehatan Kab. Ngada Keterangan:
Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
JUMLAH (KAB/KOTA)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO PUSKESMAS KECAMATAN JUMLAH LAHIR HIDUP
Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 8
2009
MATI LUKA BERAT
LUKA RINGAN JML % THD
TOTAL MATI LUKA BERAT
LUKA RINGAN JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 AIMERE 20 1 17 126 144 43 0.69 11.81 87.50 100 7.20 2 GOLEWA 11 11 11 3 100.00 100 1.00 3 JEREBUU 1 1 1 0 100.00 100 1.00 4 BAJAWA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 BAJAWA UTARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 SOA 20 1 5 19 25 7 4.00 20.00 76.00 100 1.25 7 RIUNG 40 34 27 61 18 55.74 44.26 100 1.53 8 RIUNG BARAT 37 92 92 28 100.00 100 2.49 9 WOLOMEZE #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 129 2 57 275 334 100 0.60 17.07 82.34 100 2.59 241.94
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009
RASIO PER 100.000 PENDUDUK
% KORBAN JUMLAH KEJADIAN
KECELAKAAN NO KECAMATAN
RASIO KORBAN PER KEJADIAN KECELAKAAN
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK
DIRINCI MENURUT KECAMATAN
JUMLAH KORBAN
TAHUN
TABEL 9
NGADA 2009
TB PARU
KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH % SEMBUH
JML PENDERITA
JML PEND BALITA
BALITA DITANGANI
% BALITA DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2 AIMERE AIMERE 0 46 3 3 3 100.00 18 18 18 100 3 GOLEWA KOELODA 0 100 8 8 5 62.50 11 11 11 100 4 JEREBUU WATUMANU 0 63 3 3 2 66.67 22 22 22 100 5 BAJAWA KOTA 0 20 11 11 6 54.55 66 54 54 100
SURISINA 0 12 2 2 1 50.00 2 2 2 100 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 4 1 1 1 100.00 17 12 12 100 7 SOA WAEPANA 0 124 11 11 7 63.64 29 29 29 100 8 RIUNG RIUNG 0 19 3 3 4 4 4 100 9 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 36 3 3 3 100.00 20 12 12 100 0 WOLOMEZE NATARANDANG 0 2 2 2 1 50.00 5 5 5 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 426 47 47 29 61.70 194 169 169 100 ANGKA KESAKITAN
Sumber: Laporan Program TB Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009 LB1 Puskesmas Tahun 2009
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS Pasien TB (+), di wilayah kerja Watukapu, Natarandang dan Maronggela melakukan pemeriksaan sputum di Puskesmas Waepana
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI
PNEUMONIA
PUSKESMAS KECAMATAN NO AFP < 15 TH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 10
NGADA 2009
HIV/AIDS DBD
JML KASUS
DITANGANI % DITANGANI
JML KASUS
DITANGANI % DITANGANI
JML KASUS
DITANGANI % DITANGANI
JML KASUS
JML DIARE PADA BALITA
DIARE PADA BALITA
DITANGANI
%Diare Balita
% DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 2 AIMERE AIMERE 5 5 100.0 19 19 100 0 166 81 81 48.80 100.0 3 GOLEWA KOELODA 2 2 100.0 0 0 #DIV/0! 2 2 100 404 181 181 44.80 100.0 4 JEREBUU WATUMANU 0 0 0.0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 157 71 71 45.22 100.0 5 BAJAWA KOTA 3 3 100.0 44 44 100 4 4 100 504 299 299 59.33 100.0
SURISINA 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 2 2 100 133 84 84 63.16 100.0 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1 1 100.0 0 0 #DIV/0! 1 1 0 130 81 81 62.31 100.0 7 SOA WAEPANA 3 3 100.0 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 258 150 150 58.14 100.0 8 RIUNG RIUNG 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 302 302 302 100.00 100.0 9 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 265 112 112 42.26 100.0 0 WOLOMEZE NATARANDANG 1 1 100.0 0 0 #DIV/0! 0 169 76 76 44.97 100.0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 15 100 63 63.00 100 9 9 100 2,488 1,437 1,437 57.76 100.0 ANGKA KESAKITAN 6.52 18.02
Sumber:Laporan Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
Kasus HIV/AIDS adalah Kasus HIV yang masih hidup dari tahun 2003 dan yang ditemukan baru tahun 2009
HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI
DIARE
NO PUSKESMAS
IMS
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 11
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI NGADA 2009
MALARIA KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 1,854 3,272 63.83 5,126 100.00 2 GOLEWA KOELODA 1,742 1,096 38.62 2,838 100.00 3 JEREBUU WATUMANU 142 369 72.21 511 100.00 4 BAJAWA KOTA 2,736 1,452 34.67 4,188 100.00
SURISINA 347 232 40.07 579 100.00 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 732 732 100.00 6 SOA WAEPANA 2,055 1,291 38.58 3,346 100.00 7 RIUNG RIUNG 345 199 36.58 544 100.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 539 1 0.19 540 100.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 229 229 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,721 7,912 42.46 18,633 100.00 ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK 77.66 57.31
Sumber: Laporan Bulanan Penemuan & Pengobatan Malaria Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO PUSKESMAS KECAMATAN
TABEL 12
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT NGADA 2009
PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 AIMERE AIMERE #DIV/0! #DIV/0! 2 GOLEWA KOELODA #DIV/0! #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU #DIV/0! #DIV/0! 4 BAJAWA KOTA #DIV/0! #DIV/0! 5 SURISINA #DIV/0! #DIV/0! 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU #DIV/0! #DIV/0! 7 SOA WAEPANA #DIV/0! #DIV/0! 8 RIUNG RIUNG #DIV/0! #DIV/0! 9 RIUNG BARAT MARONGGELA #DIV/0! #DIV/0! 0 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Laporan Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
Keterangan : Penderita PB tahun X 1, Penderita MB tahun X 2 X = tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
KUSTA KECAMATAN NO PUSKESMAS
TABEL 13
KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI NGADA 2009
JUMLAH DITANGANI % DITANGANI 1 2 3 4 5 6 2 AIMERE AIMERE #DIV/0! 3 GOLEWA KOELODA #DIV/0! 4 JEREBUU WATUMANU #DIV/0! 5 BAJAWA KOTA #DIV/0!
SURISINA #DIV/0! 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU #DIV/0! 7 SOA WAEPANA #DIV/0! 8 RIUNG RIUNG #DIV/0! 9 RIUNG BARAT MARONGGELA #DIV/0! 0 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0!
Sumber: LB1 Puskesmas Tahun 2009
PENDERITA PENY. FILARIASIS KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO PUSKESMAS
TABEL 14
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) NGADA 2009
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI PERTUSIS TETANUS TETANUS NEONATORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE AIMERE 2 GOLEWA KOELODA 3 JEREBUU WATUMANU 4 BAJAWA KOTA 5 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 SOA WAEPANA 8 RIUNG RIUNG 9 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 WOLOMEZE NATARANDANG
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2009, Laporan Tahunan Bidang Kesmas Tahun 2009
NO PUSKESMAS KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 15
NGADA 2009
JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ % JML LAHIR HIDUP DITIMBANG %
DITIMBANG BBLR % BBLR BBLR DITANGANI
% BBLR DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 AIMERE AIMERE 287 237 82.58 327 254 77.68 290 282 97 9 3.10 9 100 2 GOLEWA KOELODA 823 658 79.95 880 710 80.68 830 800 96 9 1.08 9 100 3 JEREBUU WATUMANU 135 101 74.81 163 126 77.30 140 128 91 5 3.57 5 100 4 BAJAWA KOTA 562 299 53.20 567 379 66.84 567 564 99 6 1.06 6 100
SURISINA 298 191 64.09 286 244 85.31 302 251 83 4 1.32 4 100 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 237 135 56.96 297 163 54.88 240 218 91 2 0.83 2 100 6 SOA WAEPANA 261 205 78.54 310 290 93.55 264 264 100 5 1.89 5 100 7 RIUNG RIUNG 254 215 84.65 352 251 71.31 260 214 82 5 1.92 5 100 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 110 99 90.00 172 134 77.91 113 80 71 7 6.19 7 100 9 WOLOMEZE NATARANDANG 107 86 80.37 153 122 79.74 109 92 84 2 1.83 2 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,074 2,226 72.41 3,507 2,673 76.22 3,115 2,893 92.87 54 1.73 54 100
Sumber: Laporan Bidang Yankes 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI KABUPATEN/KOTA
TAHUN
BAYI BAYI LAHIR NEONATUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 16
STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI NGADA 2009
JUMLAH BALITA
BALITA YANG ADA
DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi
Kurang/K urus
Gizi Buruk/
Kurus Skli DITIMBANG BB NAIK BGM
Gizi Kurang/K urus
Gizi Buruk/
Kurus Skli
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2 AIMERE AIMERE 1,603 1,288 804 45 78 2 80.35 62.42 3.49 4.87 0.16 0 5.02 3 GOLEWA KOELODA 3,570 2,832 2,061 105 356 79.33 72.78 3.71 9.97 0 9.97 4 JEREBUU WATUMANU 852 763 565 30 20 4 89.55 74.05 3.93 2.35 0.52 0 2.87 5 BAJAWA KOTA 1,881 1,060 786 66 105 1 56.35 74.15 6.23 5.58 0.09 0 5.68
SURISINA 1,246 919 684 65 19 1 73.76 74.43 7.07 1.52 0.11 0 1.63 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU 905 640 494 37 24 3 70.72 77.19 5.78 2.65 0.47 0 3.12 7 SOA WAEPANA 1,415 1,037 710 31 62 1 73.29 68.47 2.99 4.38 0.10 0 4.48 8 RIUNG RIUNG 1,461 1,138 772 41 52 6 77.89 67.84 3.60 3.56 0.53 0 4.09 9 RIUNG BARAT MARONGGELA 827 748 414 32 144 2 90.45 55.35 4.28 17.41 0.27 1 17.68 10 WOLOMEZE NATARANDANG 561 519 98 32 38 1 92.51 18.88 6.17 6.77 0.19 0 6.97
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,321 10,944 7,388 484 898 21 76.42 67.51 4.42 8.21 0.19 1
Prev Gizi Buruk
+Kurang
KABUPATEN/KOTA TAHUN
KEC BEBAS RAWAN GIZI
PUSKESMAS NO KECAMATAN
% BALITA
TABEL 17
NGADA 2009
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES % JUMLAH
MENDAPA T
YAN.NIFAS %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 AIMERE AIMERE 466 434 93.1 243 55.99 293 282 96.25 292 237 81.16 2 GOLEWA KOELODA 1,146 1,007 87.9 863 85.70 830 800 96.39 820 658 80.24 3 JEREBUU WATUMANU 255 163 63.9 93 57.06 140 128 91.43 140 101 72.14 4 BAJAWA KOTA 779 702 90.1 428 60.97 570 564 98.95 570 299 52.46
SURISINA 385 314 81.6 170 54.14 307 251 81.76 307 191 62.21 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 457 245 53.6 123 50.20 244 218 89.34 244 135 55.33 6 SOA WAEPANA 452 452 100.0 138 30.53 268 268 100.00 268 205 76.49 7 RIUNG RIUNG 313 313 100.0 126 40.26 266 214 80.45 265 215 81.13 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 263 144 54.8 48 33.33 117 80 68.38 116 99 85.34 9 WOLOMEZE NATARANDANG 158 141 89.2 74 52.48 112 92 82.14 112 86 76.79
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,674 3,915 83.8 2,306 58.90 3,147 2,897 92.06 3,134 2,226 71.03
Sumber: Laporan Seksi KIA Bidang Yankesdas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS KABUPATEN/KOTA
TAHUN
IBU BERSALIN
PUSKESMAS NO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 18
CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU NGADA 2009
JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 AIMERE AIMERE 1,603 1,288 80.35 2,446 2,141 87.53 1,115 1,096 98.30 2 GOLEWA KOELODA 3,570 2,832 79.33 5,794 5,288 91.27 3,407 3 JEREBUU WATUMANU 852 763 89.55 1,150 1,150 100.00 230 25 10.87 4 BAJAWA KOTA 1,881 1,060 56.35 3,513 631 17.96 1,260
SURISINA 1,246 919 73.76 2,102 740 35.20 361 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 905 640 70.72 1,423 174 6 SOA WAEPANA 1,415 1,037 73.29 1,993 1,476 74.06 997 195 19.56 7 RIUNG RIUNG 1,461 1,138 77.89 2,200 1,193 54.23 894 182 20.36 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 827 748 90.45 1,395 1,351 96.85 539 513 95.18 9 WOLOMEZE NATARANDANG 561 519 92.51 951 745 78.34 174 174 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,321 10,944 76.42 22,967 14,715 64.07 9,151 2,185 23.88
Sumber: Laporan Bidang Yankes Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK BALITA (PRA SEKOLAH)
TABEL 19
JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NGADA 2009
PESERTA KB BARU JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 2,002 372 18.58 1,275 63.69 2 GOLEWA KOELODA 4,886 436 8.92 3,224 65.98 3 JEREBUU WATUMANU 1,212 253 20.87 1,018 83.99 4 BAJAWA KOTA 4,877 391 8.02 3,216 65.94
SURISINA 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,348 292 21.66 912 67.66 6 SOA WAEPANA 2,070 240 11.59 1,652 79.81 7 RIUNG RIUNG 2,118 454 21.44 1,736 81.96 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,395 227 16.27 1,024 73.41 9 WOLOMEZE NATARANDANG 787 170 21.60 646 82.08
JUMLAH (KAB/KOTA) 20,695 2,835 13.70 14,703 71.05
Sumber: Dinas KCSKB dan Seksi KIA Dinkes Ngada
KABUPATEN/KOTA TAHUN
PESERTA KB AKTIF JUMLAH PUS NO KECAMATAN PUSKESMAS
Ket : Data KB Puskesmas Surisina sudah tergabung dengan data KB di Puskesmas Kota
TABEL 20
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI NGADA 2009
JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUD MOP/ MOW
IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA IUD MOP/
MOW IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 AIMERE 90 23 389 531 174 68 1,275 7.06 1.80 30.51 41.65 13.65 5.33 100 2 GOLEWA 307 210 537 1,480 573 117 3,224 9.52 6.51 16.66 45.91 17.77 3.63 100 3 JEREBUU 111 18 163 382 282 62 1,018 10.90 1.77 16.01 37.52 27.70 6.09 100 4 BAJAWA 1,226 570 91 1,016 251 62 3,216 38.12 17.72 2.83 31.59 7.80 1.93 100
5 BAJAWA UTARA 59 19 19 660 131 24 912 6.47 2.08 2.08 72.37 14.36 2.63 100 6 SOA 220 76 346 680 277 53 1,652 13.32 4.60 20.94 41.16 16.77 3.21 100 7 RIUNG 108 25 105 725 724 49 1,736 6.22 1.44 6.05 41.76 41.71 2.82 100 8 RIUNG BARAT 62 11 22 630 255 44 1,024 6.05 1.07 2.15 61.52 24.90 4.30 100 9 WOLOMEZE 15 416 197 18 646 2.32 64.40 30.50 2.79 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,183 967 1,672 6,520 2,864 497 14,703 14.85 6.58 11.37 44.34 19.48 3.38 100
Sumber: Dinas KCSKB dan Seksi KIA Dinkes Ngada Ket : Data KB Puskesmas Surisina sudah tergabung dengan data KB di Puskesmas Kota
MKJP + NON MKJP
MKJP + NON MKJP
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN
TABEL 21
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUD MOP/ MOW
IMP LANT
SUN TIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA IUD MOP/
MOW IMP LANT
SUN TIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 AIMERE 63 1 99 143 17 49 372 16.94 0.27 26.61 38.44 4.57 13.17 100 2 GOLEWA 63 85 193 28 67 436 14.45 19.50 44.27 6.42 15.37 100 3 JEREBUU 51 58 58 38 48 253 20.16 22.92 22.92 15.02 18.97 100 4 BAJAWA 123 16 181 48 23 391 31.46 4.09 46.29 12.28 5.88 100 5 BAJAWA UTARA 12 199 60 21 292 4.11 68.15 20.55 7.19 100 6 SOA 25 22 57 74 20 42 240 10.42 9.17 23.75 30.83 8.33 17.50 100 7 RIUNG 46 24 20 199 120 45 454 10.13 5.29 4.41 43.83 26.43 9.91 100 8 RIUNG BARAT 51 82 47 47 227 22.47 36.12 20.70 20.70 100 9 WOLOMEZE 107 62 1 170 62.94 36.47 0.59 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 422 47 347 1,236 440 343 2,835 14.885 1.6578 12.24 43.598 15.52 12.0988 0 0 100
Sumber: Dinas KCSKB dan Seksi KIA Dinkes Ngada Ket : Data KB Puskesmas Surisina sudah tergabung dengan data KB di Puskesmas Kota
KABUPATEN/KOTA TAHUN
MKJP + NON MKJP
NO KECAMATAN MKJP + NON MKJP
TABEL 22
NGADA 2009
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 12 8 66.67 2 GOLEWA KOELODA 21 20 95.24 3 JEREBUU WATUMANU 8 8 100.00 4 BAJAWA KOTA 10 10 100.00
SURISINA 7 7 100.00 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 3 42.86 6 SOA WAEPANA 7 5 71.43 7 RIUNG RIUNG 12 7 58.33 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 6 100.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4 3 75.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 77 81.91
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
% DESA/KEL UCI NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
Sumber:Laporan Imunisasi Bidang Kesmas Dinas Kesehatan
TABEL 23
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
JUMLAH IMUNISASI DO NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO 4 CAMPAK HB Neonatus (%)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 AIMERE AIMERE 327 306 93.58 256 78.29 271 82.87 263 80.43 238 72.78 191 58.41 7.03 2 GOLEWA KOELODA 880 714 81.14 771 87.61 554 62.95 655 74.43 687 78.07 489 55.57 10.89 3 JEREBUU WATUMANU 163 144 88.34 129 79.14 157 96.32 137 84.05 151 92.64 113 69.33 (17.05) 4 BAJAWA KOTA 567 485 85.54 433 76.37 418 73.72 468 82.54 513 90.48 137 24.16 (18.48)
SURISINA 286 251 87.76 249 87.06 220 76.92 197 68.88 243 84.97 197 68.88 2.41 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 297 227 76.43 202 68.01 187 62.96 192 64.65 163 54.88 82 27.61 19.31 6 SOA WAEPANA 310 257 82.90 271 87.42 226 72.90 200 64.52 228 73.55 191 61.61 15.87 7 RIUNG RIUNG 352 244 69.32 232 65.91 141 40.06 147 41.76 235 66.76 39 11.08 (1.29) 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 172 113 65.70 113 65.70 113 65.70 113 65.70 31 18.02 129 75.00 72.57 9 WOLOMEZE NATARANDANG 153 104 67.97 101 66.01 83 54.25 88 57.52 98 64.05 16 10.46 2.97
RSUD BAJAWA 885
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,507 2,845 81.12 2,757 78.61 2,370 67.58 2,460 70.15 2,587 73.77 2,469 70.40 6.17 % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP 73.77
Sumber : Laporan Imunisasi Bidang Kesmas Tahun 2009 Ket : Watukapu melayani imunisasi bayi dari waepana maupun natarandang di daerah perbatasan desa
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 24
NGADA 2009
BAYI BGM ANAK BALITA (14TAHUN) BALITA GIZI BURUK
JUMLAH MP ASI % JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X % JUMLAH
MENDAPAT PERAWATA
N %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 AIMERE AIMERE 35 9 25.71 1,603 1,118 69.74 2 2 100 2 GOLEWA KOELODA 36 27 75.0 3,570 1,964 55.01 #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU 30 7 23.33 852 731 85.80 4 4 100 4 BAJAWA KOTA 30 7 23.33 1,881 1,293 68.74 1 1 100
SURISINA 33 11 33.33 1,246 996 79.94 1 1 100 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 15 15 100.00 905 456 50.39 3 3 100 6 SOA WAEPANA 10 7 70.00 1,415 1,415 100.00 1 1 100 7 RIUNG RIUNG 9 6 66.67 1,461 1,225 83.85 6 6 100 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 24 7 29.17 827 702 84.89 2 2 100 9 WOLOMEZE NATARANDANG 32 9 28.13 561 244 43.49 1 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 254 105 41.34 14,321 10,144 70.83 21 21 100
Sumber: Laporan Seksi Gizi Bidang Yankes Tahun 2009
CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMAS KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 25
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NGADA 2009
Fe1 Fe3 JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 466 254 54.51 254 54.51 2 GOLEWA KOELODA 1,146 801 69.90 762 66.49 3 JEREBUU WATUMANU 255 156 61.18 120 47.06 4 BAJAWA KOTA 779 461 59.18 392 50.32
SURISINA 385 210 54.55 295 76.62 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 457 154 33.70 130 28.45 6 SOA WAEPANA 452 240 53.10 202 44.69 7 RIUNG RIUNG 313 230 73.48 230 73.48 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 263 119 45.25 113 42.97 9 WOLOMEZE NATARANDANG 158 141 89.24 132 83.54
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,674 2,766 59.18 2,630 56.27
Sumber:Laporan Bidang Yankes Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
KECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL
NO PUSKESMAS
TABEL 26
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NGADA 2009
TT 4 TT 5
JML % JML % JML % JML % JML % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 AIMERE AIMERE 466 280 60.09 54 11.59 81 17.38 86 18.45 83 17.81 2 GOLEWA KOELODA 1,146 602 52.53 413 36.04 99 8.64 52 4.54 42 3.66 3 JEREBUU WATUMANU 255 212 83.14 41 16.08 94 36.86 50 19.61 12 4.71 4 BAJAWA KOTA 779 298 38.25 199 25.55 34 4.36 53 6.80 32 4.11
SURISINA 385 182 47.27 107 27.79 50 12.99 21 5.45 32 8.31 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 457 187 40.92 91 19.91 66 14.44 19 4.16 21 4.60 6 SOA WAEPANA 452 328 72.57 12 2.65 85 18.81 146 32.30 96 21.24 7 RIUNG RIUNG 313 202 64.54 133 42.49 30 9.58 23 7.35 48 15.34 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 263 134 50.95 174 66.16 0.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 158 111 70.25 29 18.35 37 23.42 24 15.19 25 15.82
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,674 2,536 54.26 1,253 26.81 576 12.32 474 10.14 391 8.37
Sumber: Laporan Program Imunisasi Tahun 2009 Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT
KABUPATEN/KOTA TAHUN
KECAMATAN BUMIL NO PUSKESMAS TT 1 TT 2 TT 3
TABEL 27
PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK NGADA 2009
MEMERLUKAN DARAH
MENDAPAT DARAH % MEMERLUKAN
DARAH MENDAPAT DARAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 RUMAH SAKIT #DIV/0! #DIV/0!
2 PUSKESMAS #DIV/0! #DIV/0! AIMERE #DIV/0! #DIV/0! KOELODA #DIV/0! #DIV/0! WATUMANU #DIV/0! #DIV/0! KOTA #DIV/0! #DIV/0! SURISINA #DIV/0! #DIV/0! WATUKAPU #DIV/0! #DIV/0! WAEPANA #DIV/0! #DIV/0! NATARANDANG #DIV/0! #DIV/0! MARONGGELA #DIV/0! #DIV/0! RIUNG #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0!
SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP )
JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK
KABUPATEN/KOTA TAHUN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN NO
TABEL 28
NGADA 2009
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 AIMERE AIMERE 466 66 14.16 50 75.76 290 3 1.03 3 100 2 GOLEWA KOELODA 1,146 102 8.90 102 100.00 830 8 0.96 8 100 3 JEREBUU WATUMANU 255 13 5.10 13 100 140 2 1.43 2 100 4 BAJAWA KOTA 779 41 5.26 41 100 567 4 0.71 4 100
SURISINA 385 13 3.38 13 100 302 2 0.66 2 100 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 457 10 2.19 10 100 240 2 0.83 2 100 6 SOA WAEPANA 452 12 2.65 10 83.33 264 1 0.38 1 100 7 RIUNG RIUNG 313 26 8.31 22 84.62 260 3 1.15 3 100 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 263 8 3.04 7 87.50 113 1 0.88 1 100 9 WOLOMEZE NATARANDANG 158 8 5.06 8 100 109 2 1.83 2 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,674 299 6.40 276 92.31 3,115 28 0.90 28 100
Sumber:Laporan Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Yankes Tahun 2009
JUMLAH NEONATAL
BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI NO PUSKESMAS
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI KECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL
TABEL 29
NGADA 2009
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS #DIV/0!
4 PUSKESMAS 10 5 50.00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 5 2 40.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 8 50.00
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kesehatan 2009
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 30
JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NGADA 2009
JUMLAH DITANGANI <24 JAM
%
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE AIMERE 12 #DIV/0! 2 GOLEWA KOELODA 21 #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU 8 #DIV/0! 4 BAJAWA KOTA 10 #DIV/0!
SURISINA 7 #DIV/0! 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 #DIV/0! 6 SOA WAEPANA 7 1 1 100.00 7 RIUNG RIUNG 12 #DIV/0! 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 #DIV/0! 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 1 1 100.00
Sumber: Laporan Seksi Penanggulangan Wabah Bidang Kesmas Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
DESA/KEL TERKENA KLB NO PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL KECAMATAN
TABEL 31
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESA YANG TERSERANG KLB
NGADA 2009
YANG TERSERANG
JUMLAH KEC JUMLAH DESA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kematian Rabies 1 1 1,551 24 1 1.55 4.17
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2009 Jumlah penderita adalah kasus gigitan hewan penular rabies (HPR)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
ATTACK RATE (%) CFR (%) JUMLAH
PENDERITA NO
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
TABEL 32
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF NGADA 2009
JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 327 173 52.91 2 GOLEWA KOELODA 880 444 50.45 3 JEREBUU WATUMANU 163 92 56.44 4 BAJAWA KOTA 567 266 46.91
SURISINA 286 193 67.48 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 297 73 24.58 6 SOA WAEPANA 310 157 50.65 7 RIUNG RIUNG 352 104 29.55 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 172 34 19.77 9 WOLOMEZE NATARANDANG 153 70 45.75
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,507 1,606 45.79
Sumber: Laporan Seksi Gizi Bidang Yankes Tahun 2009
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN
TABEL 33
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 12 2 GOLEWA KOELODA 21 8 38.10 3 JEREBUU WATUMANU 8 2 25.00 4 BAJAWA KOTA 10 3 30.00
SURISINA 7 2 28.57 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 6 SOA WAEPANA 7 7 100.00 7 RIUNG RIUNG 12 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 22 23.40
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009, Laporan Seksi Gizi Bidang Yankes Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH DESA/KEL DG GARAM
BERYODIUM YG BAIK
% DESA/KEL DG GARAM
BERYODIUM YG BAIK
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DISURVEI
TABEL 34
NGADA 2009
PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA MURID SD/MI
JUMLAH % PERLU PERAWATAN
JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN
% MENDAPAT PERAWATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 AIMERE AIMERE 13 156 169 0.08 2,446 2,366 96.73 294 224 76.19 2 GOLEWA KOELODA 54 185 239 0.29 5,794 5,288 91.27 926 683 73.76 3 JEREBUU WATUMANU 23 23 1,150 1,150 100.00 335 118 35 4 BAJAWA KOTA 27 66 93 0.41 3,513 890 25.33 890 630 70.79
SURISINA 4 24 28 0.17 2,102 812 38.63 399 193 48.37 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4 4 1,423 #DIV/0! 6 SOA WAEPANA 28 84 112 0.33 1,993 1,993 100.00 569 353 62.04 7 RIUNG RIUNG 4 45 49 0.09 2,200 1,193 54.23 950 950 100.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 17 17 1,395 905 64.87 360 9 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0! 951 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 130 604 734 0.22 22,967 14,597 63.56 4,723 3,151 66.72
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009
NO PUSKESMAS KECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
RASIO TAMBAL/ CABUT
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
TAHUN
JUMLAH MURID SD
PENCABUTA N GIGI TETAP
JUMLAH
TABEL 35
NGADA 2009
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH KEGIATAN
PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 367 22 389 2 GOLEWA KOELODA 23 6 29 3 JEREBUU WATUMANU 228 1 229 4 BAJAWA KOTA 415 415
SURISINA 266 30 296 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 64 4 68 6 SOA WAEPANA 206 10 216 7 RIUNG RIUNG 430 7 437 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 288 19 307 9 WOLOMEZE NATARANDANG 96 12 108
SUB JUMLAH I 2,383 111 2,494 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,383 111 2,494
Sumber: LB4 Puskesmas Tahun 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 36
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR NGADA 2009
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
ASKES JAMSOSTEK JAMKESM
AS (PUSAT)
JAMKES DA
JAMKES DINSOS JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE AIMERE 14,864 485 8,142 184 8,811 59.28 2 GOLEWA KOELODA 34,827 3,393 13,571 231 300 17,495 50.23 3 JEREBUU WATUMANU 7,992 2,820 235 3,055 38.23 4 BAJAWA KOTA 21,404 5,521 1,885 7,406 34.60
SURISINA 11,526 792 4,415 1,093 6,300 54.66 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 8,309 310 4,154 925 5,389 64.86 6 SOA WAEPANA 11,947 478 5,791 557 6,826 57.14 7 RIUNG RIUNG 14,388 492 6,800 930 8,222 57.14 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 7,795 390 3,307 1,511 5,208 66.81 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4,998 472 2,465 449 3,386 67.75
JUMLAH (KAB/KOTA) 138,050 6,812 56,986 8,000 72,098 52.23 PERSENTASE 4.93 41.28 5.80 52.23
Sumber: Laporan Jamkesmas Tahun 2009
Catatan : * = Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut kecamatan
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK* KECAMATAN
TABEL 37
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN NGADA 2009
JUMLAH % Rawat Jalan
% Rawat Inap
% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 1 AIMERE AIMERE 8,326 8,326 100.00 6,305 75.73 251 3.01 10 9 90.00 2 GOLEWA KOELODA 14,102 14,102 100.00 7,603 53.91 0 27 27 100.00 3 JEREBUU WATUMANU 3,055 3,055 100.00 3,582 117.25 0 10 7 70.00 4 BAJAWA KOTA 7,406 7,406 100.00 3,611 48.76 0 15 7 46.67
SURISINA 5,508 5,508 100.00 3,789 68.79 0 23 11 47.83 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 5,079 5,079 100.00 3,303 65.03 0 15 15 100.00 6 SOA WAEPANA 6,348 6,348 100.00 5,074 79.93 0 10 7 70.00 7 RIUNG RIUNG 7,730 7,730 100.00 8,998 116.40 41 0.53 6 6 100.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 4,818 4,818 100.00 2,184 45.33 0 7 7 100.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 2,914 2,914 100.00 2,085 71.55 0 9 9 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 65,286 65,286 100.00 46,534 71.28 292 0.45 132 105 79.55
Sumber: Laporan Seksi Jaminan Kesehatan Tahun 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009
BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP
ASI JUMLAH BAYI MASY.MISKIN
BGM
KABUPATEN/KOTA TAHUN
PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT YANKES JUMLAH YANG ADA
MASYARAKAT MISKIN
DICAKUP JAMKESMAS (Pusat &
Daerah)
NGADA 2009
JUMLAH PEKERJA FORMAL
JUMLAH YANG DILAYANI %
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE #DIV/0! 2 GOLEWA KOELODA #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU #DIV/0! 4 BAJAWA KOTA #DIV/0!
SURISINA 130 130 100.00 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU #DIV/0! 6 SOA WAEPANA #DIV/0! 7 RIUNG RIUNG 311 311 100.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 451 451 100.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 892 892 100.00
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PUSKESMAS
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 38
NO KECAMATAN
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009
TABEL 39
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA NGADA 2009
JUMLAH DILAYANI KES % JUMLAH DILAYANI
KES % JUMLAH DILAYANI KES %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 AIMERE AIMERE 1,852 1,489 80.40 979 661 67.52 2,831 2,150 75.94 2 GOLEWA KOELODA 5,059 309 6.11 493 486 98.58 5,552 795 14.32 3 JEREBUU WATUMANU 780 505 1,285 4 BAJAWA KOTA 2,972 1,059 4,031
SURISINA 864 235 27.20 765 271 35.42 1,629 506 31.06 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 356 140 39.33 294 95 32.31 650 235 36.15 6 SOA WAEPANA 1,970 1,238 62.84 1,321 887 67.15 3,291 2,125 64.57 7 RIUNG RIUNG 1,091 1,022 93.68 766 750 97.91 1,857 1,772 95.42 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 498 408 81.93 282 209 74.11 780 617 79.10 9 WOLOMEZE NATARANDANG 292 66 22.60 134 42 31.34 426 108 25.35
JUMLAH (KAB/KOTA) 15,734 4,907 31.19 6,598 3,401 51.55 22,332 8,308 37.20
Sumber: LB4 Puskesmas Tahun 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
PRA USILA DAN USILA PUSKESMAS NO KECAMATAN
USILA (60TH+) PRA USILA (4559 TH)
TABEL 40
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM NGADA 2009
WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT
JUMLAH WUS JUMLAH YANG DIBERI KAPSUL
YODIUM
% YANG DIBERI KAPSUL YODIUM
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE AIMERE 12 3,353 2 GOLEWA KOELODA 21 8,268 3 JEREBUU WATUMANU 8 2,002 4 BAJAWA KOTA 10 6,193
SURISINA 7 2,693 1,921 71.33 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 1,517 6 SOA WAEPANA 7 2,889 7 RIUNG RIUNG 12 3,558 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 1,760 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4 1,186 200 16.86
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 33,419 2,121 6.35
Sumber:Profil Puskesmas Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS
TABEL 41
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIVAIDS NGADA 2009
JUMLAH PENDONOR
JML SAMPEL DARAH DIPERIKSA
JML POSTIF HIV/AIDS
% POSITIF HIV AIDS
1 2 3 4 5 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH #DIV/0!
Sumber: …………….. (sebutkan)
DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 42
NGADA 2009
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE 22,120 723 22,843 2 KOELODA 34,937 34,937 3 WATUMANU 8,438 8,438 4 KOTA 21,576 21,576 5 SURISINA 10,098 10,098 6 WATUKAPU 5,577 5,577 7 WAEPANA 9,925 9,925 8 RIUNG 15,168 128 15,296 9 MARONGGELA 7,492 7,492 10 NATARANDANG 2,218 2,218
SUB JUMLAH I 137,549 851 138,400 1 RSUD BAJAWA 18,600 4,971 23,571
#DIV/0! SUB JUMLAH II 18,600 4,971 23,571 1 Sarana Yankes lainnya #DIV/0!
#DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 156,149 5,822 161,971 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 138,050 138,050 JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 113.11 4.22
Sumber:LB4 Puskesmas Tahun 2009 Ket : kunjungan ke sarana yankes lainnya (BP Swasta), sudah termasuk dengan kunjungan puskesmas di wilayah BP Swasta kecuali Puskesmas Waepana tidak termasuk kunjungan ke BP
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR NGADA 2009
JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100.00 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0! #DIV/0!
3 Lab Swasta/BP Swasta 6 1 16.67
4 PUSKESMAS 10 7 70.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 9 1 52.94
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kesehatan kabupaten Ngada tahun 2009
Ket : Kemampuan Labkes : Mampu menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar 4 spesialis dasa : pelayanan kandungan dan kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 44
NGADA 2009
JUMLAH % 1 2 3 4 5
1 #DIV/0! 2 #DIV/0! 3 #DIV/0! 4 #DIV/0! 5 #DIV/0! 6 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Ket :
* Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar
KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR KABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO JENIS OBAT* KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
NGADA 2009
JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 550 35 6.36 2 GOLEWA KOELODA 650 266 40.92 3 JEREBUU WATUMANU 200 200 100.00 4 BAJAWA KOTA 250 185 74.00
SURISINA 350 274 78.29 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 200 98 49.00 6 SOA WAEPANA 545 363 66.61 7 RIUNG RIUNG 250 180 72.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 300 162 54.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 200 40 20.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,495 1,803 51.59 Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2009, Laporan Tahunan Bidang PSDK Tahun 2009
TABEL 45
NO KECAMATAN RUMAH TANGGA
PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 46
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN NGADA 2009
JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU %
PRATAMA MADYA PURNAM A
MANDI RI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU
AKTIF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 AIMERE AIMERE 1 13 14 28 3.57 46.43 50.00 100 50.00 2 GOLEWA KOELODA 17 46 1 64 26.56 71.88 1.56 100 1.56 3 JEREBUU WATUMANU 4 12 3 19 21.05 63.16 15.79 100 15.79 4 BAJAWA KOTA 23 3 26 88.46 11.54 100 11.54
SURISINA 14 9 23 53.85 34.62 88 34.62 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4 9 13 30.77 69.23 100 6 SOA WAEPANA 5 9 4 18 27.78 50.00 22.22 100 22.22 7 RIUNG RIUNG 5 31 8 44 11.36 70.45 18.18 100 18.18 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 4 10 10 24 16.67 41.67 41.67 100 41.67 9 WOLOMEZE NATARANDANG 2 2 11 15 13.33 13.33 73.33 100 73.33
42 169 63 274 15.33 61.68 22.99 100 22.99
Sumber: Laporan Bidang PSDK Dinas Kesehatan Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 47
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
RUMAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT 1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 2,861 2,830 98.92 1,748 61.77 2 GOLEWA KOELODA 6,592 6,312 95.75 4,399 69.69 3 JEREBUU WATUMANU 1,768 1,435 81.17 676 47.11 4 BAJAWA KOTA 4,573 3,849 84.17 2,627 68.25
SURISINA 2,304 1,994 86.55 1,304 65.40 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,651 1,651 100.00 657 39.79 6 SOA WAEPANA 2,418 2,308 95.45 1,627 70.49 7 RIUNG RIUNG 3,039 2,469 81.24 1,172 47.47 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,587 1,357 85.51 773 56.96 9 WOLOMEZE NATARANDANG 959 200 20.86 25 12.50
JUMLAH (KAB/KOTA) 27,752 24,405 87.94 15,008 61.50
Sumber: Laporan Program PKL Tahun 2009 Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada : Profil Puskesmas Tahun 2009
PUSKESMAS NO KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 48
NGADA 2009
LEDENG
SPT
SGL
PAH
KEMASAN
LAINNYA
JUMLA
H
LEDENG
SPT
SGL
PAH
KEMASAN
LAINNYA
JUMLA
H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 AIMERE AIMERE 3,265 3,265 100.00 3,015 2 40 3,057 98.626 0.07 1.31 0 0 0.00 93.63 2 GOLEWA KOELODA 7,394 7,378 99.78 6,884 4 183 252 7,323 94.005 0.00 0.05 2.499 0 3.44 99.25 3 JEREBUU WATUMANU 1,757 1,694 96.41 1,694 1,694 100 0.00 0.00 0 0 0.00 100.00 4 BAJAWA KOTA 4,136 4,136 100.00 4,136 4,136 100 0.00 0.00 0 0 0.00 100.00
SURISINA 2,758 1,446 52.43 500 150 650 76.923 0.00 0.00 23.08 0 0.00 44.95 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,656 750 45.29 141 11 152 92.763 0.00 0.00 7.237 0 0.00 20.27 6 SOA WAEPANA 2,397 1,205 50.27 1,205 1,205 100 0.00 0.00 0 0 0.00 100.00 7 RIUNG RIUNG 3,318 3,318 100.00 1,527 1,120 23 2,670 57.191 0.00 41.95 0 0 0.86 80.47 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,645 1,357 82.49 975 25 1,000 97.5 0.00 2.50 0 0 0.00 73.69 9 WOLOMEZE NATARANDANG 1,026 1,026 100.00 800 8 6 1 815 98.16 0.00 0.98 0.736 0 0.12 79.43
JUMLAH (KAB/KOTA) 29,352 25,575 87.13 20,877 2 1,197 350 276 22,702 81.63 0.01 4.68 1.37 0.00 1.08 88.77 88.766373
Sumber: 1. Ngada Dalam Angka 2009 2. Laporan Program PKL Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH
% AKSES AIR BERSIH JUMLAH
KELUARGA YANG ADA
AKSES AIR BERSIH
NO KECAMATAN PUSKESMAS %
KELUARGA DIPERIKSA
TABEL 49
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
JUMLA
H
KK
DIPERIKS
A
JUMLA
H
KK
MEMILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEMILIKI
% SEHAT
JUMLA
H
KK
DIPERIKS
A
JUMLA
H
KK
MEMILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEMILIKI
% SEHAT
JUMLA
H
KK
DIPERIKS
A
JUMLA
H
KK
MEMILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEMILIKI
% SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 AIMERE AIMERE 3,265 3,265 2,409 1,442 73.78 59.86 3,265 990 136 30.32 13.74 3,265 6 5 0.18 83.33 2 GOLEWA KOELODA 7,394 7,378 5,447 4,033 73.83 74.04 7,378 0.00 #DIV/0! 7,378 67 0.91 0.00 3 JEREBUU WATUMANU 1,757 1,694 1,256 676 74.14 53.82 1,694 0.00 #DIV/0! 1,694 6 0.35 0.00 4 BAJAWA KOTA 4,136 4,136 3,248 1,917 78.53 59.02 4,136 152 79 3.68 51.97 4,136 30 13 0.73 43.33
SURISINA 2,758 1,446 650 650 45.0 100.0 1,446 650 650 45.0 1,446 241 16.67 0.00 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,656 750 1,525 839 203.33 55.02 750 0.00 #DIV/0! 750 41 5.47 0.00 6 SOA WAEPANA 2,397 1,205 2,159 1,335 179.17 61.83 1,205 2,108 1,506 174.94 71.44 1,205 4 2 0.33 50.00 7 RIUNG RIUNG 3,318 3,318 2,519 2,143 75.92 85.07 3,318 2,476 2,161 74.62 87.28 3,318 1,222 888 36.83 72.67 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,645 1,357 1,357 773 100.00 56.96 1,357 414 384 30.51 92.75 1,357 0.00 #DIV/0! 9 WOLOMEZE NATARANDANG 1,026 1,026 748 25 72.90 3.34 1,026 53 5.17 0.00 1,026 0.00 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 29,352 25,575 21,318 13,833 83.35 64.89 25,575 6,843 4,916 26.76 71.84 25,575 1,617 908 6.32 56.15
Sumber: 1. Ngada Dalam Angka 2009 2. Laporan Program PKL Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009
TEMPAT SAMPAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
NO JUMLAH KK KECAMATAN PUSKESMAS
JAMBAN
TABEL 50
NGADA 2009
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 1 AIMERE AIMERE 2 2 2 100.00 8 8 8 100.00 2 2 2 100.00 #DIV/0! 12 12 12 100.00 2 GOLEWA KOELODA 2 1 1 100.00 13 12 2 #DIV/0! #DIV/0! 17 13 1 7.69231 3 JEREBUU WATUMANU #DIV/0! #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 1 0 4 BAJAWA KOTA 10 10 10 100.00 63 63 34 53.97 2 2 85 85 44 51.76 160 160 88 55
SURISINA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU #DIV/0! #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 1 0 6 SOA WAEPANA #DIV/0! 4 4 4 100.00 1 1 56 39 22 56.41 61 44 26 59.0909 7 RIUNG RIUNG 8 8 8 100.00 8 8 6 75.00 4 4 2 50.00 #DIV/0! 20 20 16 80 8 RIUNG BARAT MARONGGELA #DIV/0! #DIV/0! 2 2 2 2 4 4 0 9 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 21 21 100.00 96 95 52 54.74 15 13 4 30.77 143 126 66 52.38 276 255 143 56.08
Sumber: Laporan Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH TUPM
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYA RESTORAN/RMAKAN
KECAMATAN
NGADA 2009
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 AIMERE AIMERE 14 14 100 32 32 100 15 15 100 43 43 100 2 2 100.0 106 106 100 2 GOLEWA KOELODA 28 26 92.86 64 64 100 39 15 38.46 91 43 47.25 #DIV/0! 220 148 67 3 JEREBUU WATUMANU 9 9 100 12 12 100 9 9 100 10 10 100 #DIV/0! 40 40 100 4 BAJAWA KOTA 7 7 100 31 31 100 10 10 100 49 49 100 #DIV/0! 97 97 100
SURISINA 6 6 100 20 12 60 3 0 11 6 54.55 #DIV/0! 40 24 60 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 9 9 100 17 17 100 11 11 100 11 11 100 #DIV/0! 48 48 100 6 SOA WAEPANA 6 5 83.33 23 23 6 6 6 100 15 15 100 2 2 100 51 51 100 7 RIUNG RIUNG 10 10 100 30 30 100 24 24 100 15 15 100 1 1 100 80 80 100 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 6 100 18 18 100 18 18 100 9 9 100 #DIV/0! 51 51 100 9 WOLOMEZE NATARANDANG 5 5 100 12 12 100 6 6 100 4 4 100 #DIV/0! 27 27 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 100 97 97.00 259 251 96.911 141 114 80.851 258 205 79.457 5 5 100 760 672 88.42
: Profil Puskesmas Tahun 2009
SARANA LAIN SARANA KESEHATAN
Sumber: Laporan Program PKL Tahun 2009
PUSKESMAS
TABEL 51
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 52
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NGADA 2009
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 2,861 2,500 87.38 1,200 48.00 2 GOLEWA KOELODA 6,592 #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU 1,768 1,435 81.17 606 42.23 4 BAJAWA KOTA 4,573 #DIV/0!
SURISINA 2,304 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,651 #DIV/0! 6 SOA WAEPANA 2,418 #DIV/0! 7 RIUNG RIUNG 3,039 #DIV/0! 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,587 #DIV/0! 9 WOLOMEZE NATARANDANG 959 #DIV/0!
JUMLAH ( KAB/KOTA) 27,752 3,935 14.18 1,806 45.90
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009 Ket : Tidak Dilaporkan
KABUPATEN/KOTA TAHUN
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NO PUSKESMAS KECAMATAN
JUMLAH RUMAH/BANGUN AN YANG ADA
TABEL 53
PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA NGADA 2009
TENAGA KESEHATAN
UNIT KERJA
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 14 52 78 75 93 56.7 9 39.1 8 67 4 20 13 68 2 9.5 221 56.7
2 13 48.15 22 21.15 64 39.0 8 34.78 2 16.67 16 80.00 1 5.26 3 14.29 129 33.08
3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES
4 SARANA KESEHATAN LAIN
5 DINKES KAB/KOTA 4 3.85 7 4.3 6 26.09 2 16.67 5 26.32 16 76.19 40 10.26
JUMLAH 27 100.00 104 100.0 164 100.0 23 100.0 12 100.0 20 100.0 19 100.0 21 100.0 390 100.0
Sumber: Laporan Tahunan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Ngada Tahun 2009 Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
JUMLAH PERAWAT
KABUPATEN/KOTA TAHUN
% GIZI TEKNISI MEDIS NO MEDIS BIDAN FARMASI KESMAS
PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES/POSKESDES)
RUMAH SAKIT
2
SANITASI
TABEL 54 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NGADA 2009
TENAGA KESEHATAN
MEDIS BIDAN PERAWAT PERAWAT GIGI FARMASI GIZI TEKNISI
MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE 2 11 11 4 1 1 2 1 33 2 KOELODA 2 22 19 4 1 1 1 50 3 WATUMANU 1 3 13 2 1 1 1 1 23 4 KOTA 1 7 8 2 1 1 1 21 5 SURISINA 1 10 10 1 1 1 1 1 26 6 WATUKAPU 1 5 7 1 14 7 WAEPANA 2 6 7 2 2 1 1 2 23 8 RIUNG 2 6 8 3 1 1 1 2 24 9 MARONGGELA 1 3 6 2 1 1 1 15 10 NATARANDANG 1 5 4 2 12
14 78 93 20 9 8 4 13 2 241 1 RSUD BAJAWA 13 22 64 4 8 2 16 1 3 133
13 64 4 8 2 16 1 3 133 4 tubel 374
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09 Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan Fisioterapi Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 & SPK Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO UNIT KERJA
TABEL 55
NGADA 2009
JUMLAH TENAGA MEDIS
DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH DOKTER KELUARGA
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE 2 2 2 KOELODA 1 1 2 3 WATUMANU 1 1 4 KOTA 1 1 5 SURISINA 1 1 6 WATUKAPU 1 1 7 WAEPANA 1 1 2 8 RIUNG 2 2 9 MARONGGELA 1 1 10 NATARANDANG 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 2 14 1 RS ………… 4 7 2 13 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 7 2 13 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) 4 19 4 27
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2.90 13.76 2.90
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 56
NGADA 2009
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI APOTEKER S1 FARMASI DIII FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH DIV/S1 GIZI DIII GIZI DI GIZI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 AIMERE 1 1 1 1 KOELODA 1 1 1 1 WATUMANU 1 1 1 1 KOTA 1 1 1 1 SURISINA 1 1 1 1 WATUKAPU WAEPANA 1 1 2 1 1 RIUNG 1 1 1 1 MARONGGELA 1 1 1 1 NATARANDANG
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 3 3 9 7 1 8 1 RS ………… 2 1 2 3 8 1 1 2 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 2 3 8 1 1 2 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 2 2 6 2 2 JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 7 8 23 1 10 1 12 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.35 0.72 7.24 8.69
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 57
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN NGADA 2009
PERAWAT BIDAN SARJANA KEPW
DIII PERAWAT
LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH DIII SPRG JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 AIMERE 9 2 11 2 9 11 1 3 4 2 KOELODA 6 13 19 2 20 22 4 4 3 WATUMANU 9 4 13 3 3 1 1 2 4 KOTA 5 3 8 7 7 1 1 2 5 SURISINA 5 5 10 1 9 10 1 1 6 WATUKAPU 5 2 7 1 4 5 7 WAEPANA 1 6 7 6 6 2 2 8 RIUNG 7 1 8 2 4 6 1 2 3 9 MARONGGELA 6 6 2 1 3 1 1 2 10 NATARANDANG 3 1 4 2 3 5
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 61 31 93 12 66 78 5 15 20 1 RSUD BAJAWA 6 51 3 60 6 16 22 3 1 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 51 3 60 6 16 22 3 1 4 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 4 1 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 7 116 34 157 18 82 100 8 17 25 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 113.73 72.44 18.11
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT GIGI
TABEL 58
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN NGADA 2009
TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI SARJANA KESMAS [a] DIII KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE 1 1 2 KOELODA 1 1 3 WATUMANU 1 1 1 1 4 KOTA 1 1 5 SURISINA 1 1 1 1 6 WATUKAPU 1 1 7 WAEPANA 2 2 8 RIUNG 1 1 2 9 MARONGGELA 1 1 10 NATARANDANG 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 2 9 4 13 1 RSUD BAJAWA 3 3 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 3 1 1 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 16 16 3 2 5 JUMLAH (KAB/KOTA) 21 21 13 6 19 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 15.21 13.76
Sumber : Laporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009 Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 59
NGADA 2009
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE 1 1 2 2 KOELODA 3 WATUMANU 4 KOTA 5 SURISINA 6 WATUKAPU 7 WAEPANA 1 1 8 RIUNG 1 1 9 MARONGGELA 10 NATARANDANG
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 1 4 1 RSUD BAJAWA 6 7 1 2 16
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 7 1 2 16 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) 9 7 1 3 20 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 6.52 5.07 0.72 2.17 14.49
Sumber: Laporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Tahun 2009
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 60
NGADA 2009
Rupiah % Rupiah % DINKES RSUD
1 2 3 4 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 25,779,652,321 83.00 8,844,694,153 78.14
2 APBD PROVINSI 26,685,000 0.09 0
3 APBN :
Dana Alokasi Khusus (DAK) 0 2,474,555,561 21.86
JAMKESMAS 1,344,668,935 4.33 0
DEKONSENTRASI 133,411,250 0.43 0
4 Bantuan Luar Negeri (AIPMNH) 587,138,500 1.89 0
BLN Proyek Gafi/GV 487,080,000 1.57 0
5 BANSOS (Bantuan Sosial) 1,242,800,000 4.00 0
6 ADB (DHSII) 1,125,000,000 3.62
7 Jamkesmas Kuota PEMDA 333,980,654 1.08 0
31,060,416,660 100 11,319,249,714 100
383,755,382,398 383,755,382,398
6.72 2.30
224.99 81.99
Sumber: Laporan Sub Bagian Keuangan Dinkes Ngada tahun 2009 : LKPJ Dinas Kesehatan tahun 2009 ; Laporan RSUD Bajawa tahun 2009 ; Laporan Jamkesmas Tahun 2009
Ket : Anggaran Kesehatan APBD Kabupaten (Dinas Kesehatan) sudah termasuk dengan gaji pegawai
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA
Alokasi Anggaran Kesehatan Alokasi Anggaran Kesehatan
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 61 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NGADA 2009
PEMILIKAN/PENGELOLA
PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT BERSALIN 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 5 PUSKESMAS PERAWATAN 3 3 6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 7 7 7 PUSKESMAS KELILING 10 10 8 PUSKESMAS PEMBANTU 32 32 9 RUMAH BERSALIN 2 2 10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 2 2 11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 11 11 13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 1 1 14 LABORATORIUM KLINIK 1 1 2 15 POLINDES 45 45 16 POSKESDES 9 9 17 POSYANDU 274 274 18 APOTEK 5 5 19 TOKO OBAT 20 GFK 1 1 21 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 22 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
NO FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 62
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) NGADA 2009
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE 12 5 8 28 2 GOLEWA 21 9 4 11 64 3 JEREBUU 8 3 1 5 19 4 BAJAWA 17 5 1 6 49 5 BAJAWA UTARA 7 5 1 2 13 6 SOA 7 3 1 3 18 7 RIUNG 12 6 5 44 8 RIUNG BARAT 6 3 3 24 9 WOLOMEZE 4 2 1 2 15
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 41 9 45 274
Sumber: Laporan UKBM Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009 ; Profil Puskesmas tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN
JUMLAH
POSYANDU DESA/ KELURAHAN DESA SIAGA POLINDES POSKESDES
TABEL 63
NGADA 2009
JENIS PELAYANAN
UMUM/KHUSUS KELUAR (HIDUP + MATI)
MATI SELURUHNYA
MATI >= 48 JAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 RSUD Bajawa UMUM 100 4,906 222 131 19,946 54.6 4.1 3.4 45.3 26.7
2 Puskesmas RRI Aimere Umum 15 723 21 14 799 14.6 1.1 6.5 29.0 19.4
3 Puskesmas RRI Riung Umum 10 165 317 8.7 1.9 20.2 0.0 0.0
4 BP. St. Fatima Soa Umum 20 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Laporan Tahunan RSUD Bajawa 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009 Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH HARI
PERAWATAN NDR BOR LOS TOI GDR
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT & PUSKESMAS RAWAT INAP
NO NAMA RUMAH SAKIT/PUSKESMAS RRI
JUMLAH PASIEN JUMLAH TEMPAT TIDUR
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NASIONAL (%)
KABUPATEN NGADA (%) PEMBILANG PENYEBUT (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 (6/7*100%) 9
A 1 Cakupan Kunjungan Ibu hamil k4 95 95 2,306 3,915 58.90
2 80 80 276 299 92.31
3 90 90 2,897 3,147 92.06
4 Cakupan pelayanan nifas 90 90 2,226 3,134 71.035 90 90 28 28 100.00
6 Cakupan kunjungan bayi 90 90 2,673 3,407 78.467 100 100 77 94 81.91
8 Cakupan Pelayanan anak balita 90 90 10,144 14,321 70.839 100 100 105 276 38.04
10 100 100 21 21 100.00
11 100 100 14,715 22,967 64.07
12 Cakupan Peserta KB Aktif 70 70 14,704 20,695 71.0513
2 2 - - 0
100 100 169 169 100
- Penemuan pasien baru TB BTA + 100 100 47 285 16.49- Penderita DBD Ditangani 100 100 9 9 100.00- Penemuan Penderita Diare 100 100 2,486 13,801 18.01
14 100 100 36,585 56,686 64.54
B 1 100 100 4,318 56,686 7.62
2 100 100 8 16 50.00
C 1 100 100 25 25 100.00
D 1 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 80 7 38 18.42
Bajawa, 26 Juni 2010
Mengetahui :Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO,SKMPEMBINA TK. I
NIP. 195709141984032008
KETERANGAN
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
CAKUPAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2009(PERMENKES RI NO.741/MENKES/PER/VIII/2008)
KABUPATEN NGADA
NO JENIS PELAYANAN INDIKATORTARGET SPM 2009 CAKUPAN SPM (%)
Pelayanan Kesehatan Dasar Penyebut merupakan ibu hamil riil
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganiCakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memilki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan di Sarana Kesehatan
Sarkes yang memiliki kemampuan UGD
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskinCakupan balita gizi buruk mendapat perawatanCakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit- AFP Rate per 100.000 penduduk <15 tahun- Penemuan penderita pneumonia balita balita riil yang ditangani di
sarkes
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Pelayanan Kesehatan Rujukan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Pasien masyarakat miskin yg dirujuk ke RS
Penyelidikan Epidemiologi dan Penangggulangan KLB
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Siaga yang dibentuk dan aktif
KABUPATEN : NGADAPROPINSI : NTTTAHUN : 2009
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 WATUKAPU 2 1 0 7 9 0 0 0 0 192 AIMERE 8 0 0 1 13 14 0 0 0 363 WAEPANA 3 1 0 5 10 3 0 0 0 224 RIUNG 5 0 0 5 28 9 0 0 0 475 MARONGGELA 3 0 0 5 11 8 0 0 0 276 WATUMANU 5 1 0 6 12 2 0 0 0 267 NATARANDANG 2 1 0 8 6 3 0 0 0 208 KOTA 2 0 0 0 23 0 0 0 0 259 SURISINA 4 1 0 0 13 13 0 0 0 31
10 KOELODA 11 4 0 2 60 2 0 0 0 79
JUMLAH 45 9 0 39 185 54 0 0 0 332
Bajawa, 26 Juni 2010Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada,
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKMPEMBINA
NIP. 19570914 198403 2 008
POSYANDU POSKESDES
LAPORAN UKBM
JUMLAH UKBMPOLINDES POSKESTRENNO. NAMA PUSKESMAS POS OBAT
DESA POS UKK
JUMLAH
Formulir RC.1.1
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010 Kejadian Luar Biasa Bulan ini
JUMLAH KABUPATEN
JUMLAH KECAMATAN
JUMLAH NO
JENIS KLB
MINGGU KE-
TERJANGKIT % TERJANGKIT % KASUS MATI
AR
(Attack Rate)
CFR
(Case Fatality Rate)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Tidak Ada - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : ....
Formulir RC.1.1
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN
KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010 Kejadian Luar Biasa Bulan ini
JUMLAH KABUPATEN
JUMLAH KECAMATAN
JUMLAH NO
JENIS KLB
MINGGU KE-
TERJANGKIT % TERJANGKIT % KASUS MATI
AR
(Attack Rate)
CFR
(Case Fatality Rate)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Tidak Ada - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : ....
Formulir RC.1.1
Formulir RC.1.1
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN
KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010 Kejadian Luar Biasa Bulan ini
JUMLAH KAB/KOTA JUMLAH KECAMATAN JUMLAH NO
JENIS KLB
MINGGU KE-
TERJANGKIT % TERJANGKIT % KASUS MATI
AR
(Attack Rate)
CFR
(Case Fatality Rate)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) - Tidak Ada - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : ....
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN
Formulir RC.1.1
KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010 Bencana bulan ini
Lokasi Kejadian Jumlah Penduduk No Jenis Bencana Tgl Kejadian Kabupaten Jumlah
Kecamatan Terkena Bencana
Mengungsi Dirawat Meninggal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) - Tidak Ada - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN ---
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN
Formulir RC.2.1
KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010 Bencana bulan ini
LOKASI KEJADIAN JUMLAH PENDUDUK NO JENIS BENCANA TGL KEJADIAN KABUPATEN JUMLAH
KECAMATAN TERKENA BENCANA
MENGUNGSI DIRAWAT MENINGGAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Tidak Ada - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN -
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 5 - 2 Malaria (+) 384 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) 5 - 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) - - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - - 10 Balita Gizi Buruk 1 0 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tinggi dan meningkatnya kasus penyakit DBD dan malaria disebabkan kurangnya kebersihan lingkungan, 2. Tingginya penderita TB Paru 3. Adanya balita g izi buruk. Tindakan :
- Pengobatan penderita malaria dan TB Paru - Pemantauan gizi balita dan pencegahan meningkatnya kasus, - Perawatan balita gizi buruk 1 orang. - Penyuluhan PHBS, kesehatan lingkungan dan penyuluhan gizi
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
No
Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 25 - 2 Malaria (+) 1.716 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) 3 1 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) - - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - - 10 Balita Gizi Buruk 5 - 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Tingginya penyakit malaria dan meningkatnya kasus demam berdarah, disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, juga oleh migrasi penduduk dari daerah lain
2. Meningkatnya kasus gizi buruk pada balita disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, penyakit penyerta Tindakan :
- Pengobatan dan pemeriksaan darah pasien penderita malaria - Pengobatan penderita DBD - Penyuluhan sanitasi dan kesehatan lingkungan - Fogging di wilayah yang berkasus penyakit DBD - Penyuluhan, Pemantauan dan perawatan balita gizi buruk
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
No
Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 26 - 2 Malaria (+) 845 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) 7 - 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) - - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - - 10 Balita Gizi Buruk 6 - 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Masih Tingginya kasus malaria oleh karena darah endemik 2. Meningkatnya penderita DBD oleh karena terjadi penularan melalui vektor 3. Adanya kasus TB bar sebanyak 7 orang. 4. Meningkatnya balita gizi buruk menjadi 6 kasus oleh karena kurangnya asupan makanan Tindakan : - Pengobatan penderita malaria dan DBD - Penyuluhan dan pengobatan penderita TB. - Penyuluhan kebersihan lingkungan dan sanitasi - Foging sarang nyamuk - Pemantauan dan perawatan balita gizi buruk - Penyuluhan gizi masyarakat oleh petugas
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 17 - 2 Malaria (+) 681 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) - *) - 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) 2 - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - - 10 Balita Gizi Buruk 0 - 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tingginya kasus DBD oleh karena terjadinya penularan melalui vektor dan kondisi lingkungan yang tidak memenuhi syarat. 2. Tingginya kasus malaria oleh karena daerah endemik 3. Adanya kasus AFP Tindakan :
- Pengobatan penderita DBD dan Malaria - Pengambilan darah untuk pemeriksaan parasit malaria - Penyuluhan kesehatan lingkungan dan Gerakan 3 M Plus bagi masyarakat potensi kasus DBD - Peningkatan cakupan imunisasi bagi bayi, balita.
Ket.: *) data kasus TB Paru dari Puskesmas belum dilaporkan.
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 8 - 2 Malaria (+) 590 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) - *) - 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) - - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - -
10 Balita Gizi Buruk 1 - 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Masih adanya kasus DBD sebanyak 8 kasus disebabkan penularan oleh vektor dan mobilisasi penduduk. 2. Tingginya penderita malaria oleh karena daerah endemik, masyarakat tidak memanfaatkan kelambu serta kondisi lingkungan yang buruk 3. Masih adanya Balita Gizi buruk disebabkan asupan makanan kurang, pola asuh dan pola makan anak yang salah Tindakan :
- Pengobatan penderita - Penyuluhan pemanfaatan kelambu dan kesehatan lingkungan - Penyuluhan gizi masyarakat, pola asuh anak dan makanan gizi seimbang - Perawatan balita gizi buruk oleh petugas
Ket.: *) data kasus TB Paru dari Puskesmas belum dilaporkan. Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan
Sasaran (Proyeksi) Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 - 2 Bayi 3175 265 3
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Tingginya kematian bayi 3 orang. 2. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih
menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan
Sasaran (Proyeksi) Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 3 2 Bayi 3175 265 3
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tingginya kematian ibu sebanyak 3 orang disebabkan oleh perdarahan, penyakit kronis dan suspek emboli air ketuban. 2. Tingginya kematian bayi disebabkan oleh asfiksia, pneumonia dan aspirasi. 3. Faktor lain yang berpengaruh meningkatnya kematian ibu dan bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut
masih menjalankan pendidikan di Progsus D-III Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan
Sasaran (Proyeksi) Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 1 2 Bayi 3175 265 4
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Kematian ibu 1 orang. 2. Tingginya kematian bayi 4 disebabkan oleh asfiksia, pneumonia, Infeksi. 3. Faktor lain yang berpengaruh meningkatnya kematian ibu dan bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut
masih menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 0 2 Bayi 3175 265 3
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Tingginya kematian bayi 3 orang. 2. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih menjalankan
pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 1 2 Bayi 3175 265 3
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Masih adanya kematian ibu 1 kasus 2. Tingginya kematian bayi 3 disebabkan oleh asfiksia, pneumonia, Infeksi. 3. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih
menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 121 41,58% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 241 86,89% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 193 69,42%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 217 81,89% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 169 61,23%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 3 3 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah 3. Imunisasi DPT 3 masih rendah Tindakan :
- Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Peningkatan cakupan imunisasi bayi di posyandu dan sweeping imunisasi bayi balita untuk lokasi rumah penduduk yang sulit transportasinya.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 150 51,55% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 167 60,07% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 134 48,20%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 145 54,72% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 186 67,39%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 8 8 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah 3. Kunjungan Neonatus 1 masih rendah Tindakan :
- Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Peningkatan cakupan imunisasi bayi di posyandu dan sweeping imunisasi bayi balita untuk lokasi rumah penduduk yang sulit transportasinya - Pendataan sasaran yang belum optimal.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 127 43,64% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 259 93,16% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 201 72,30%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 227 85,66% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 258 93,48%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 5 5 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 133 45,70% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 232 83,45% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 179 64,39%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 190 71,70% 2. Imunisasi DPT3 *) 3313 276 209 75,72%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 3 2 66,67%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
Ket. : *) Sasaran Imunisasi : Data riel
UPAYA KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.1
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan Jumlah Sasaran /Tahun Jumlah Sasaran /Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 135 43,39% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 249 89,57% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 181 65,12%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 208 78,49% 2. Imunisasi DPT3*) 3313 276 219 79,35%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 2 2 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : Analisis Masalah :
1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
Ket. : *) Sasaran Imunisasi : Data riel Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan Tindakan : - Khusus untuk pengadaan sarana kesehatan sedang dalam penyiapan dokumen admnistrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam Pelaksanaan Kontrak untuk pengadaan mobil Pusling dan kendaraan roda-2
Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 JAMINAN KESEHATAN
Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 2.913 243 2.960.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 74 11 - -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) 88 31 - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Rendahnya jumlah pemanfaatan pelayanan oleh karena ketermbatan pelaporan yang dikirim ke kabupaten. 2. Rendahnya realisasi keuangan oleh karena belum semua laporan puskesmas dikirim ke Kabupaten. Tindakan : - Memberi penjelasan dan motivasi kepada puskesmas agar laporan kegiatan dan keuangan segera dikirim untuk kelengkapan pertanggungjawaban dan tindak
lanjut di Kabupaten.
JAMINAN KESEHATAN
Formulir RC.4.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 42.091.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - - -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah :
1. Rendahnya jumlah pemanfaatan pelayanan oleh karena ketermbatan pelaporan yang dikirim ke kabupaten. 2. Rendahnya realisasi keuangan oleh karena belum semua laporan puskesmas dikirim ke Kabupaten.
Tindakan : - Memberi penjelasan dan motivasi kepada puskesmas agar laporan kegiatan dan keuangan segera dikirim untuk kelengkapan pertanggungjawaban dan tindak
lanjut di Kabupaten.
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 4.303 485 6.985.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 380 51 250.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisi Masalah : 1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah. Tindakan yang diambil : - Memberi penjelasan dan motivasi agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 4390 339 9.120.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 235 108 1.525.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisi Masalah :
1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah.
Tindakan yang diambil : - Memberi penjelasan dan motivasi agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR
Bulan : MEI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 3.680.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 1.275.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
Analisi Masalah : 1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah.
Tindakan yang diambil : - Memberikan penjelasan dan motivasi kepada rumah sakit agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu.
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA RUTIN DAN CEPAT (KOMDAT) JANUARI S/D MEI TH. 2010
DATA DASAR PUSKESMAS TH. 2009 CAKUPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TH. 2009
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA DINAS KESEHATAN
JUNI 2010
PROFIL KESEHATAN TAHUN 2009
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA DINAS KESEHATAN
TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGADA
TAHUN 2009
Pelindung/Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Hildegardis F. Bhoko, SKM Pengarah : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos Tim Pengumpul Data :
o Drg. Emerentiana Reny W, Mhith&IntDev o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Sitti Maryanti,SKM o Veronika Suka, SKM o Finsensius Susanto, SKM o Maria Yulita Bupu Tay, SKM o Benediktus Joni,A.Md.KL o Emerentiana Y.O Mbere,A.Md
Tim Penyusun :
o I.G. Agung K. Artanaya, SKM o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Yulius Widiyantoro, SKM
Tim Penyunting :
o Hildegardis F. Bhoko, SKM o Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos o I.G. Agung K. Artanaya, SKM
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan dokumen Profil Kesehatan kabupaten Ngada tahun 2009 ini.
Sebagaimana diketahui bahwa Profil Kesehatan Kabupaten ini merupakan salah satu sarana
yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil-hasil pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan, termasuk kinerja yang telah diperoleh dalam penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan.
Selain itu, Profil Kesehatan Kabupaten Ngada juga merupakan buku statistik kesehatan
Kabupaten, berisi data dan informasi yang menggrafikkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan sehingga Profil Kesehatan ini dapat dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten dari tahun ke tahun.
Dokumen Profil Kesehatan ini tersusun berkat dukungan dan kerja sama dari para pengelola program baik di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit yang senantiasa saling memberikan informasi-informasi penting khususnya dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan juga berkat dukungan lintas sektor dalam penyediaan data dan informasi di Kabupaten Ngada.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa, dokumen Profil Kesehatan Kabupaten Ngada yang telah
disusun ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kontribusi dalam
penyusunan dokumen Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih, semoga Dokumen Profil Kesehatan ini dapat memberikan informasi guna menentukan kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada di masa yang akan datang.
Sekian dan Terima kasih.
Bajawa, Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK I
NIP : 19570914198403200
ii
DAFTAR ISI Hal.
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR PETA DAFTAR LAMPIRAN
ii iii iv vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1 1.2. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………. 2 1.3. Sistematika Penyajian ……………………………………………………………… 2 BAB II GRAFIKAN UMUM KABUPATEN NGADA 2.1. Kondisi Geografis …………………………………………………………………… 4 2.2. Keadaan Penduduk ……….............................................................................. 6 2.3. Keadaan Sosial Ekonomi.................................................................................. 8 2.4. Tingkat Pendidikan............................................................................................ 10 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Mortalitas …………………………………………………………………………….. 11 3.2. Morbiditas ……………………………………………………………………………. 15 3.3. Status Gizi ……………………………………………………………………………. 24 3.4. Umur Harapan Hidup ………………………………………………………………… 27 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar ……………………………………………………….. 29 4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ………………………............................. 42 4.3. Perilaku Hidup Masyarakat …………………………………………………………. 44 4.4. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar …………………….......... 46 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. Sarana Kesehatan …………………………………………………………………… 49 5.2. Tenaga Kesehatan …………………………………………………………………… 54 5.3. Pembiayaan Kesehatan……………………………………………………………… 59 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 61 6.2. Saran…………………………………………………………………………………… 62 LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
6
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak dan Trend Penyakit di Kabupaten Ngada
Tahun 2007-2009
15
Tabel 5.1 Rasio Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya per 100.000 Penduduk di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
55
Tabel 5.2 Realisasi Anggaran Kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 23
iv
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 2.1 Proporsi Luas Kecamatan di Kabupaten Ngada 5
Grafik 2.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2009
7
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Miskin Terdata dan Persentase Penduduk Miskin
Dicakup Jamkesmas Kabupaten Ngada Tahun 2009
8
Grafik 2.4 Presentase Penduduk Miskin Mendapat Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
9
Grafik 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
10
Grafik 3.1 Trend Angka Kematian Bayi Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-
2009
12
Grafik 3.2 Trend Angka Kematian Ibu Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-
2009 (per 100.000 Kelahiran Hidup)
14
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif per Kecamatan di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
16
Grafik 3.4 Kecenderungan Angka Malaria Positif dan Angka Malaria Klinis (API &
AMI) di Kabupaten Ngada tahun 2005-2009
18
Grafik 3.5 Trend Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Ngada
Tahun 2005-2009
19
Grafik 3.6 Perbandingan TB Paru Klinis, TB Paru BTA Positif, Penderita yang
Diobati dan yang Sembuh Per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun
2009
21
Grafik 3.7 Trend Insiden Kasus HIV/AIDS yang Terdeteksi di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
22
Grafik 3.8 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.9 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Pekerjaan di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.10 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.11 Perkembangan Presentase Kasus Bayi Berat Badan Lahir Rendah di
Kabupaten Ngada tahun 2004-2009
25
Grafik 3.12 Proporsi Status Gizi Baik, Kurang dan Buruk di Kabupaten Ngada tahun
2009
26
Grafik 4.1 Presentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Wilayah Kerja
Puskesmas di Kabupaten Ngada tahun 2009
30
v
Grafik 4.2 Presentase Cakupan pemberian Tablet Besi (Fe3) Pada Ibu Hamil
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada tahun 2009
31
Grafik 4.3 Trend Presentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Kabupaten Ngada Tahun
2005-2009
32
Grafik 4.4 Presentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Ngada Tahun 2009
33
Grafik 4.5 Cakupan Ibu Hamil, Ibu Hamil Risti/Komplikasi dan Ibu Hamil
Risti/Komplikasi Ditangani di Kabupaten Ngada Tahun 2009
34
Grafik 4.6 Presentase Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Kecamatan di
Kabupaten Ngada tahun 2009
35
Grafik 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi ke Puskesmas di Kabupaten Ngada tahun 2009 35
Grafik 4.8 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Balita/Prasekolah, Penjaringan
Kesehatan Siswa SD dan Setingkat dan Pelayanan Keseatan Siswa
SMP/SMU Kabupaten Ngada Tahun 2009
36
Grafik 4.9 Cakupan ASI Eksklusif menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten
Ngada Tahun 2009
37
Grafik 4.10 Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
38
Grafik 4.11 Cakupan Pencapaian Desa UCI Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
39
Grafik 4.12 Cakupan Imunisasi BCG, DPT, Polio dan Campak di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
39
Grafik 4.13 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita di Kabupaten Ngada Tahun
2009
40
Grafik 4.14 Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kabupaten Ngada Tahun 2009 40
Grafik 4.15 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Puskesmas
dan Rumah Sakit Umum Bajawa di Kabupaten Ngada Tahun 2009
42
Grafik 4.16 Persentase Kunjungan Rawat Jalan ke Puskesmas dan Jaringannya
Dibandingkan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja di Kabupaten
Ngad Tahun 2009
43
Grafik 4.17 Perbandingan Rumah Tangga yang Ada dengan Rumah Tangga yang
Dipantau serta Rumah Tangga menerapkan PHBS di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
45
Grafik 4.18 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
46
Grafik 4.19 Persentase TUPM Sehat Menurut Jenis TUPM di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
48
vi
DAFTAR PETA / VISUALISASI
Hal
Peta 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Ngada 4
Peta 3.1 Penyebaran Malaria Klinis per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun
2009
17
Peta 3.2 Peta Kecamatan Rawan Gizi Kabupaten Ngada Tahun 2009 27
Peta 5.1 Peta Penyebaran Puskesmas, Pustu dan Polindes di Kabupaten Ngada
tahun 2009
49
Peta 5.2 Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas 50
Peta 5.3 Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas,
Pustu dan Polindes
50
Peta 5.4 Peta Penyebaran Tenaga Dokter Umum dan Dokter Gigi di Puskesmas
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
58
Peta 5.5 Peta Penyebaran Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas Menurut
Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
58
Peta 5.6 Peta Penyebaran Tenaga Ahli Gizi, Sanitarian, dan Farmasi di
Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
59
DATA DASAR PROFIL KESEHATAN KABUPATEN
NGADA
TAHUN 2009
Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngada2010
DAFTAR TABEL LAMPIRAN PROFIL
Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tabel 4 Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas Dirinci
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan menurut Kecamatan Tabel 5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf Tabel 6 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita Menurut Kecamatan Tabel 7 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kecamatan Tabel 8 Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas dan Rasio Korban Luka dan Meninggal
Terhadap Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Tabel 9 AFP Rate, % TB Paru Sembuh, dan Pneumonia Balita Ditangani Tabel 10 HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual, DBD dan Diare pada Balita Ditangani Tabel 11 Persentase Penderita Malaria Diobati Tabel 12 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Tabel 13 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Tabel 14 Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) Tabel 15 Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi BBLR yang Ditangani Tabel 16 Status Gizi Balita dan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi Tabel 17 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1,K4), Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Ibu
Nifas Tabel 18 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita, Pemeriksaan Kesehatan Siswa
SD/SMP/SMU Tabel 19 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 20 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Tabel 21 Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Tabel 22 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan Tabel 23 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kecamatan Tabel 24 Cakupan Bayi, Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 25 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe3 Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 26 Jumlah Wanita USia Subur Dengan Status Imunisasi TT Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 27 Persentase Akses Ketersediaan Darah unutk Bumil dan Neonatus tang Dirujuk Tabel 28 Jumlah dan Persentase Ibu Hamil dan Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi DItangani
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tabel 29 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayahnan Gawat Darurat (Gadar) Tabel 30 Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Tabel 31 Jumlah Penderita dan Kematian Serta Jumlah Kecamatan dan Desa yang Terserang KLB Tabel 32 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Tabel 33 Persentase Desa/Keluarahan Dengan Garam Beryodium yang Baik Menurut Kecamatan
Tabel 34 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Tabel 35 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tabel 36 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Tabel 37 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Tabel 38 Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal Tabel 39 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila Tabel 40 Cakupan Wanita USia Subur Mendapat Kapsul Yodium Tabel 41 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS Tabel 42` Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa Di Sarana
Pelayanan Kesehatan Tabel 43 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes dan Memilki 4
Spesialis Dasar Tabel 44 Ketersediaan Obat Sesuai dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Dasar Tabel 45 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Tabel 46 Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Strata dan Kecamatan Tabel 47 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Tabel 48 Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih Tabel 49 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Tabel 50 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut
Kecamatan Tabel 51 Persentase Institusi DIbina Kesehatan Lingkungannya Tabel 52 Persentase Rumah/Bangun yang Diperiksa dan Bebas Jentik Nyamuk Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Tabel 53 PersebaranTenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Tabel 54 Jumlah Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 55 JUmlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Tabel 56 Jumlah Tenaga Kefarmasiahn dan Gizi di Sarana Kesehatan Tabel 57 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan Tabel 58 JUmlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana Kesehatan Tabel 59 Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Sarana Kesehatan Tabel 60 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Tabel 61 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 62 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Tabel 63 Indikator Pelayanan Rumah Sakit
1Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat.
Memasuki millennium ketiga, dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada menetapkan visi :” Masyarakat Ngada yang Mandiri untuk
Hidup Sehat” yaitu suatu kondisi dimana masyarakat Kabupaten Ngada menyadari, mau dan
mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi
sehingga dapat meminimalkan gangguan kesehatan baik yang disebabkan karena penyakit
maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Dan
pencapaiannya didukung oleh 3 misi yaitu :
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat;
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan;
Meningkatkan kemitraan, pengarus-utamaan gender, memberdayakan masyarakat dan
atau kelompok masyarakat sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan kesehatan.
Untuk mewujudkan visi dan misi , diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur
pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah mengandung konsekuensi bahwa
masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan tersendiri, termasuk dukungan dalam
menyusun Sistem Informasinya. Kualitas Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat
ditentukan oleh kualitas dari Sistem-sistem Informasi Kesehatan (SIK) Propinsi dan untuk
memperoleh Sistem Kesehatan propinsi yang akurat maka diperlukan pemantapan Sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota hal ini disebabkan karena penataan dan pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sesuatu yang sangat penting. SIK Kabupaten/Kota
diharapkan antara lain dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana
Pembangunan Daerah tersebut serta sebagai landasan pengembangan sumber daya kesehatan.
Salah satu produk dari SIK Kabupaten/Kota adalah ”Profil Kesehatan Kabupaten Ngada”.
2Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten
Ngada yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitannya Profil Kesehatan Kabupaten
Ngada memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan
dengan kesehatan seperti data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-
program kesehatan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Selain hal tersebut diatas tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten
Ngada Tahun 2009 ini adalah dalam rangka menyediakan informasi kesehatan sebagai
salah satu sarana untuk perencanaan, pemantauan dan mengevaluasi pencapaian
pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 dan tahun 2010 yang mengacu
kepada Visi Kabupaten Ngada serta pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas –
Puskesmas binaan dalam pencapaian Visi Kabupaten Ngada Sehat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009 yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran secara umum situasi atau keadaan kesehatan di
Kabupaten Ngada.
2. Untuk mengetahui hasil pencapaian program-program kesehatan serta permasalahan-
permasalahan dalam pelaksanaan program di Kabupaten Ngada pada tahun 2009.
3. Untuk menyediakan data-data kesehatan yang berguna dalam pengambilan keputusan
di tingkat yang lebih tinggi.
1.3 Sistimatika Penyajian
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Ngada. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya seperti
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan dasar
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan
3Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan
kesehatan diuraikan dalam bab ini juga memuat indicator kinerja Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang
diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009. Selain keberhasilan-
keberhasilan, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
4Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA
2.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Ngada terletak di Pulau Flores bagian barat, propinsi Nusa Tenggara
Timur tepatnya pada koordinat 8o LS – 9o LS dan 120,45o BT – 121,5 o BT, dengan luas
wilayah 1.620,92 km2. Bagian utara berbatasan dengan Laut Flores, bagian selatan
berbatasan dengan Laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Nagekeo dan
bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Manggarai Timur.
Peta 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Ngada
Wilayah administratif Kabupaten Ngada telah berkembang dari tahun ke tahun
sesuai dengan perkembangan kependudukan. Kabupaten Ngada terdiri dari 9 Kecamatan,
78 Desa dan 16 kelurahan. Dimana kecamatan terluas adalah Riung 327,94 km2 atau
20,23% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Ngada. Dan yang luasnya paling kecil
adalah Kecamatan Jerebuu yaitu 82,26 km2 atau 5,07% dari keseluruhan luas wilayah.
Jarak antara Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten yang terletak di Bajawa yang
terjauh adalah Maronggela (Kecamatan Riung Barat) 74 km kemudian Riung (Kecamatan
Riung) 71 km dan yang terdekat adalah Surisina Kecamatan Bajawa yaitu 2 km.
5Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Secara topografis Kabupaten Ngada terdiri dari daerah pantai, lembah, daerah
perbukitan dan pegunungan dan memiliki ketinggian dari 0 meter sampai dengan lebih
dari 2000 meter diatas permukaan laut.
Berdasarkan ketinggian terhadap permukaan laut wilayah Kabupaten Ngada
dapat diklasifikasikan menjadi : Dataran Tinggi, yang ditandai dengan adanya gunung-
gunung seperti, Gunung Inerie dengan ketinggian 2.245 m, Gunung Lobo Butu dengan
ketinggian 1800 m, Gunung Inelika dengan ketinggian 1600 m, serta adanya pegunungan
lainnya yang tersebar di wilayah Kabupaten Ngada. Dengan adanya sejumlah gunung
tersebut, maka Kabupaten Ngada banyak memiliki daerah yang cukup curam serta daerah
yang dapat dikategorikan sangat terpencil.
Dataran rendah, yang ditandai oleh sebagian besar terdapat di wilayah pantai selatan
seperti di Kecamatan Aimere dan sekitarnya, bagian tengah dengan dataran Kecamatan
So’a, Kecamatan Wolomeze, Kecamatan Bajawa Utara dan bagian utara yang terbentang
dari Kecamatan Riung Barat sampai dengan Kecamatan Riung. (Ngada dalam Angka,
2009).
Dari data yang ada menunjukkan wilayah Kabupaten Ngada merupakan daerah
perbukitan dengan rata-rata tingkat kemiringan tanah terbesar 15-25%. Oleh karena
wilayah terdiri dari dataran tinggi atau perbukitan menyebabkan akses terhadap fasilitas
kesehatan cukup sulit. Medan dan jalan menuju beberapa desa masih sangat sulit
dijangkau. Bajawa merupakan ibukota Kabupaten Ngada terletak di daerah dataran tinggi
sehingga akses transportasi dari dan ke ibukota propinsi cukup jauh dan membutuhkan
waktu yang relatif panjang. Hal ini dapat dilihat dari frekuaensi penerbangan transportasi
udara maupun laut tidak terlaksana secara rutin harian. Sehingga Kecamatan Bajawa
letak Ibukota Kabupaten Ngada serta kecamatan lainnya termasuk daerah sangat
terpencil, begitupun Puskesmas yang terletak di kecamatan tersebut dikategorikan
sebagai Puskesmas sangat terpencil.
Grafik 2.1 Proporsi Luas Kecamatan di Kabupaten Ngada
Sumber : Ngada Dalam Angka,2009; Profil Kesehatan Puskesmas,2009
6Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari 9 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Ngada masing-masing
Kecamatan telah mempunyai Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
tingkat Kecamatan dengan nama-nama Puskesmas sebagai berikut :
1. Kecamatan Aimere : Puskesmas Aimere
2. Kecamatan Golewa : Puskesmas Koeloda
3. Kecamatan Jerebuu : Puskesmas Watumanu
4. Kecamatan Bajawa : Puskesmas Kota dan Puskesmas Surisina
5. Kecamatan Soa : Puskesmas Waepana
6. Kecamatan Bajawa Utara : Puskesmas Watukapu
7. Kecamatan Riung : Puskesmas Riung
8. Kecamatan Riung Barat : Puskesmas Maronggela
9. Kecamatan Wolomeze : Puskesmas Natarandang
2.2 Keadaan Penduduk
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Ngada jumlah penduduk Tahun 2009
sebanyak 138.050 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ngada, dimana jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 67.015 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
71.035 jiwa dengan tingkat kepadatan 85 jiwa per km2. Jumlah Rumah Tangga 29.352 KK
dan rata-rata jiwa per rumah tangga 5 jiwa per rumah tangga. Jika dibandingkan laju
pertumbuhan penduduk selama 3 tahun terakhir menurut data BPS Kabupaten Ngada yaitu
jumlah penduduk tahun 2007 sebanyak 134.127 jiwa (sudah dipisahkan dengan penduduk
wilayah Nagekeo), maka terjadi penambahan penduduk pada tahun 2008 sebanyak 3885
jiwa (2,9%), jumlah penduduk 2008 sebanyak 138.012 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 1%.
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
No Kecamatan Luas
Wilayah (km2)
Jml Desa/kel
Jml Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata
Jiwa/ RT
Kepadatan Penduduk/
km2
1 Aimere 152,50 12 14.864 3.265 5 97
2 Golewa 250,72 21 34.827 7.394 5 139
3 Jerebuu 82,26 8 7.992 1.757 5 97
4 Bajawa 133,30 17 32.930 6.894 5 247
5 Bajawa Utara 167,38 7 8.309 1.656 5 50
6 Soa 91,14 7 11.947 2.397 5 131
7 Riung 327,94 12 14.388 3.318 4 44
8 Riung Barat 312,49 6 7.795 1.645 5 25
9 Wolomeze 103,19 4 4.998 1.026 5 48
KABUPATEN 1.620,92 94 138.050 29.352 5 85
7Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan dengan penduduk
perempuan, dengan ratio penduduk menurut jenis kelamin sebesar 94,3. Ratio penduduk
menurut jenis kelamin yang tertinggi di Kecamatan Wolomeze (98,3) dan Kecamatan
Bajawa Utara (97,1) sedangkan ratio jenis kelamin kecamatan lainnya rata-rata sama
yaitu diatas 90%, meningkat dibandingkan rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Ngada
tahun 2008 yaitu 90,1.
Komposisi penduduk Kabupaten Ngada dirinci menurut golongan umur dan jenis
kelamin menunjukkan proporsi terbesar (penduduk laki-laki dan perempuan) berada pada
kelompok umur 10-14 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun dan 1-4 tahun. Komposisi
penduduk usia kerja yaitu yang beumur 15 – 64 tahun. Dan dikelompokkan menjadi
“Angkatan Kerja” dan “Bukan Angkatan Kerja”. Menurut hasil Susenas 2007 secara
keseluruhan penduduk Kabupaten Ngada berumur 15 tahun ke atas yang termasuk
angkatan kerja berjumlah 124.902 orang atau 77,0% dari seluruh penduduk berumur 15
tahun ke atas. Lebih banyaknya komposisi penduduk perempuan dibandingkan laki-laki
memberikan ruang bagi sektor kesehatan untuk lebih memperhatikan kesehatan
perempuan terutama ibu, karena mereka sangat berperan penting dalam keluarga. Dan
juga perhatian lebih pada WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan USia Subur),
mengingat komposisi penduduk Ngada paling banyak pada usia produktif.
Gambaran komposisi penduduk secara labih rinci dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut ini.
Grafik 2.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2009
Sumber : Ngada dalam Angka,2009; Profil Puskesmas 2009
8Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2.3 Keadaan Sosial Ekonomi
Tingkat ekonomi penduduk Kabupaten Ngada bisa dilihat dari pengeluaran
penduduk menurut golongan pengeluaran <100.000 rupiah perkapita sampai 1.000.000 –
diatas 1.000.000 rupiah dimana presentasi penduduk terbesar pada pengeluaran 100.000 –
149.000 rupiah perkapita perbulan yaitu sebesar 28,03%, sedangkan penduduk dengan
pengeluaran Rp.1.000.000 atau lebih hanya berkisar 0,11% (Susenas 2007). Dapat
dikatakan sebagian besar penduduk Kabupaten Ngada masih berada pada tingkat ekonomi
rendah. Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan sebesar 138.259 rupiah
(66.67%). Sedangkan rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk non makanan sebesar
69.131 rupiah (33,33%). Rata-rata pengeluaran untuk sektor pendidikan sebesar 5.007
rupiah perkapita (2,41%) sedangkan untuk sector kesehatan sebesar 4.113 rupiah
perkapita atau hanya sekitar 1,98% dari seluruh pengeluaran (Ngada Dalam Angka, 2009).
Hal ini menunjukkan bahwa perhatian penduduk Kabupaten Ngada pada kesehatan masih
rendah, sehingga penyediaan dana oleh pemerintah terhadap sector kesehatan perlu
ditingkatkan.
• Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin yang terdata di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak
65.826 jiwa atau sebesar 47,68% dari total penduduk. Penduduk miskin merupakan
tanggungan Negara (Pasal 34 UUD 1945) sehingga pemerintah menyediakan Jaminan
kesehatan bagi penduduk miskin yang terdata dengan memberikan jaminan pelayanan
kesehatan gratis bagi penduduk miskin yang memiliki kartu amkesmas atau menjadi
peserta Jamkesmas. Dari 65.826 jiwa penduduk miskin yang terdata, semua sudah
memilki kartu jamkesmas baik Jamkesmas Pusat maupun Jamkesmas daerah.
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Miskin Terdata dan Persentase Penduduk Miskin Dicakup dalam Jamkesmas Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009; Laporan Subdin Yankes, 2009
9Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari gambar tersebut, diketahui bahwa persentase masyarakat miskin terbanyak
berada di wilayah Kecamatan Maronggela , yaitu 62% penduduk terdata sebagai penduduk
miskin (4.818 penduduk miskin dari 7.795 penduduk), disusul oleh Kecamatan Bajawa
Utara dengan persentase penduduk miskin sebesar 61% (5.079 penduduk miskin dari 8.309
penduduk terdata), kemudian kecamatan Wolomeze dengan persentase penduduk miskin
58% (2.914 penduduk miskin dari 4.998 penduduk terdata). Sedangkan kecamatan Golewa,
Jerebuu dan Bajawa Utara persentase penduduk miskin dibawah 50%.
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin tahun 2008 sebanyak 67.446
orang (48,9 dari keseluruhan penduduk) (Profil Kesehatan 2008) maka jumlah penduduk
miskin Kabupaten Ngada mengalami penurunan sebanyak 1620 orang atau penduduk
miskin berkurang sebesar 1,22%. Dan jumlah masyarakat miskin yang tercakup Askeskin
pada tahun 2007 sebanyak 42%, pada tahun 2008-2009 Program Askeskin digantikan oleh
Jamkesmas dengan tujuan yang sama yaitu memberikan jaminan pelayanan kesehatan
gratis bagi penduduk miskin yang terdata. Dengan semakin meningkatnya persentase
cakupan jaminan kesehatan penduduk miskin diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan penduduk miskin. Pelayanan Jamkesmas tahun 2009 pada masyarakat miskin
dapat dilihat pada gambar berikut.
Grafik 2.4 Presentase Penduduk Miskin Mendapat Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009; Laporan Jamkesmas 2009
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa presentase pelayanan penduduk miskin
tertinggi terdapat di Puskesmas Watumanu (116%) dan Puskesmas Riung (116%). Kedua
Puskesmas tersebut merupakan Puskesmas dengan akses sarana transportasi seperti
kondisi jalanan dan kendaraan yang cukup sulit untuk mencapai Ibukota kabupaten dalam
hal ini RSUD Bajawa sebagai pelayanan rujukan strata 1. Rincian lebih lengkap mengenai
data penduduk miskin dapat dilihat pada lampiran tabel 36 dan 37.
10Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2.4 Tingkat Pendidikan
Kemampuan baca tulis penduduk dicerminkan dengan angka melek huruf, yaitu
persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin.
Penduduk 10 tahun keatas yang melek huruf di Kabupaten Ngada sebanyak 50,04%,
dengan persentase penduduk laki-laki 10 tahun keatas yang melek huruf sebesar 48,8%
sedangkan perempuan lebih tinggi yaitu sebesar 51,9% . Persentase penduduk melek huruf
tertinggi di Kecamatan Aimere (89.6%) dan terendah di Kecamatan Jerebuu (11.0%).
Sedangkan pesentase penduduk menurut tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada
gambar berikut :
Grafik 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Kabupaten Ngada tahun 2009
Sumber ; Ngada Dalam Angka, 2009, Profil Kesehatan 2009.
Dari gambar menunjukkan bahwa persentase tertinggi penduduk usia 10 tahun
keatas berdasarkan tingkat pendidikan paling tinggi pada tingkat pendidikan SD/MI (40%)
sedangkan yang tidak tamat SD/tidak mempunyai ijazah sebanyak 35% kemudian disusul
dengan tingkat pendidikan SLTP (9,0%). Data lebih terperinci mengenai tingkat pendidikan
dan angka melek huruf Kabupaten Ngada tahun 2009 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 4
dan 5.
11Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pengertian tentang keadaan sehat dan sakit sangat penting mengingat kita harus
dapat menentukan ada/tidaknya permasalahan/penyakit diantara masyarakat dan seberapa
besarnya masalah tersebut. Secara sederhana keadaan sakit itu dinyatakan sebagai :
Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya atau
Keadaan dimana tubuh atau organisme atau bagian dari organisme/populasi yang
diteliti tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan
patologisnya.
Menurut UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992, yang dimaksud dengan keadaan sehat
adalah keadaan meliputi kesehatan badan, rohani ( mental ) dan social dan bukan hanya
keadaan yang bebas penyakit, cacat, dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara
sosial ekonomi. Faktor-faktor yang dapat menentukan derajat kesehatan adalah : lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan/genetik.
Program pembangunan kesehatan di kabupaten Ngada ini dilaksanakan dikatakan
cukup berhasil dibuktikan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun
masih dijumpai beberapa masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas
hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi
masyarakat.
Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalah
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup (UHH) dan Status
Gizi. Indikator-indikator tersebut ditentukan oleh 4 faktor utama yaitu Perilaku Masyarakat,
Lingkungan, Pelayanan Kesehatan dan Faktor Genetika. Keempat faktor utama ini diintervensi
melalui beberapa kegiatan pokok yang mempunyai dampak ungkit besar terhadap upaya-
upaya percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA dan Peningkatan Status Gizi Masyarakat serta
status Angka Kesakitan dan Kondisi Penyakit Menular.
3.1 Mortalitas
Data kematian yang terdapat pada masyarakat dapat diperoleh melalui survey,
karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas
pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Sehingga jumlah kematian
bayi, balita dan ibu maternal yang dilaporkan oleh petugas kesehatan, belum
menggambarkan Angka Kematian sebenarnya di masyarakat.
Jumlah bayi lahir mati yaitu kematian bayi sejak lahir sampai dengan 28 minggu
tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jumlah bayi lahir mati di Kabupaten Ngada
tahun 2009 sebanyak 55 kasus kematian, atau 1,74% dari 3170 kelahiran. Kelahiran hidup
sebanyak 3115 kelahiran. Salah satu penyebab masih tingginya kasus lahir mati karena
12Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
masih banyak persalinan yang dilakukan tidak di sarana kesehatan dan tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan berkompetensi bidan, dimana 7,94% persalinan ditolong oleh Dukun
atau sebanyak 250 persalinan.
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus lahir mati tahun 2008 sebanyak 59 kasus
maka pada tahun 2009 mengalami penurunan. Namun jika dibandingkan dengan jumlah
kelahiran maka persentase lahir mati mengalami peningkatan, dan persentase persalinan
ditolong oleh dukun mengalami peningkatan. Hal ini merupakan masalah serius yang harus
segera diatasi sejalan dengan kebijakan Revolusi KIA Provinsi NTT yang menyatakan
bahwa semua persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai.
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Ngada tahun 2009 yang dilaporkan
sebesar 17,7 atau 18 per 1000 Kelahiran Hidup, dengan absolut kematian sebanyak 55
kasus. Yang sama artinya setiap 1000 kelahiran hidup terjadi 18 kematian bayi.
Penyebab kematian bayi terbanyak adalah Asfiksia, penyebab kedua adalah
Pneumonia, penyebab lainnya adalah Aspirasi, Diare, Kejang, Ikterus, Infeksi, Malaria,
Cacat Bawaan, dan Kecelakaan.
Trend AKB di Kabupaten Ngada selama 5 tahun terakhir (2005-2009) dapat
dilihat pada gambar berikut :
Grafik 3.1. Trend Angka Kematian Bayi dper 1000 Kelahiran Hidup Di kabupaten Ngada Tahun 2005-2009
Jika dibandingkan dengan Angka kematian bayi (AKB) Kabupaten Ngada tahun
2008 sebesar 16,5/1000 Kelahiran hidup dengan absolut kematian sebanyak 57
kematian, maka AKB Kabupaten Ngada mengalami peningkatan, namun jumlah
absolut kasus menurun. AKB Propinsi NTT yang dilaporkan tahun 2007 sebesar 11/1000
KLH (1159 kematian), hal ini menunjukkan bahwa AKB Kabupaten Ngada lebih tinggi
dari AKB Propinsi NTT. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2002/2003 AKB Indonesia sebesar 35 per 1.000 KLH.
13Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
AKB Kabupaten Ngada selama 5 tahun terakhir cenderung mengalami
peningkatan, walaupun terjadi penurunan pada tahun 2007, dan terjadi peningkatan
AKB yang cukup tinggi pada tahun 2008 dan 2009.
Mengatasi hal tersebut pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Kesehatan
telah menyediakan dana untuk pelacakan kasus kematian bayi antara lain melalui
kerjasama dengn AIP-MNH (Australia-Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal
Healt) dengan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas dan kompetensi kebidanan
serta pertemuan-pertemuan lintas sektor dan lintas program dengan petugas
kesehatan di Puskesmas, Pustu dan Polindes.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten Ngada tahun 2009 yang dilaporkan
sebesar 2,9 atau 3 per 1000 Kelahiran Hidup. Jika dibandingkan dengan AKABA tahun
2008 yaitu 3,1 per 1000 Kelahiran Hidup, maka tidak terjadi peningkatan atau
penurunan. Namun secara absolut atau dilihat dari jumlah kasus kematian balita
terjadi penurunan dari 13 kasus pada tahun 2008 menjadi 9 kasus pada tahun 2009.
Penyebab kematian Balita terbanyak adalah Pneumonia, sedangkan penyebab
kematian lainnya adalah Kejang, Obs. Febris dan Gizi Buruk. Jumlah kelahiran dan
kematian bayi dan balita secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 6.
c. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu atau AKI mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, keadaan
kesehatan kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada
kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai.
Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa
kehamilan, persalinan dan masa nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) kabupaten Ngada
tahun 2009 yang dilaporkan sebesar 224,7 atau 225 per 100.000 Kelahiran Hidup
dengan absolut 7 kasus kematian ibu dari 3115 KLH. Jika debandingkan dengan AKI
Kabupaten Ngada Tahun 2008 yang dilaporkan sebesar 144/100.000 KLH atau 5
kematian dari 3464 KLH, maka terjadi peningkatan AKI, atau peningkatan jumlah
kematian. Angka tersebut masih dibawah target IS 2010 yaitu sebesar 102/100.000
KLH pada tahun 2015 (MDG’s).
Dari 7 kasus Kematian Ibu 3 kasus terjadi di Kecamatan Golewa dengan
penyebab Perdarahan karena Kehamilan di Luar Kandungan (KET) dan perdarahan
setelah melahirkan (post-Partum), 2 kasus terjadi di Kecamatan Aimere dengan
penyebab Hepatitis, jantung dan Pre-eklamsia berat, 1 kasus kematian terjadi di
Kecamatan Riung dengan penyebab Perdarahan Post-Partum, 1 kasus terjadi di
Kecamatan Riung Barat dengan penyebab Emboli Air Ketuban (Suspect Emboli Air
14Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Ketuban). Data kasus kematian ibu secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran,
tabel 7.
Grafik 3.2 Trend Angka Kematian Ibu Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-2009 (per 100.000 Kelahiran Hidup)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa AKI Kabupaten Ngada dari tahun 2005-
2008 cenderung mengalami penurunan, namun pada tahun 2009 terjadi peningkatan
AKI.
Adanya kasus kematian ibu maternal di Kabupaten Ngada disebabkan oleh
kurangnya kuantitas maupun kualitas tenaga bidan terutama di wilayah terpencil dan
sangat terpencil, kurangnya sarana dan prasarana dalam pelayanan Emergensi
Obstetrik dan Neonatal baik itu di Polindes, di Pustu dan Puskesmas, kondisi sosial
ekonomi masih rendah untuk membiayai, masih ada pertolongan persalinan oleh
dukun, kunjungan rumah ( sweeping ) post persalinan oleh petugas belum optimal,
serta letak geografis yang masih sulit untuk mengakses sarana kesehatan dan belum
diterapkannya P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi)
secara optimal.
Upaya untuk menekan angka kematian ibu dilakukan denganmeningkatkan
kemitraan bidan dan dukun untuk mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan
dengan harapan agar Bidan di Desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya
penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Selain tersebut diatas upaya yang dilakukan adalah penggerakan dan
pengembangan Desa Siaga dengan membangun 5 jejaring yaitu Notifikasi, Donor Darah,
Pendanaan, transportasi dan Informasi Kesehatan Reproduksi dan KB. Jejaring Notifikasi
bertugas untuk mendata semua sasaran kesehatan terutama ibu hamil, bayi, balita dan
kelompok rentan. Jejaring Donor Darah mendata semua golongan darah dari warga
setempat, sehingga pada saat ibu hamil atau warga yang membutuhkan darah. Jejaring
Pandanaan bertugas untuk mengumpulkan iuran atau dana solidaritas warga untuk
kesehatan. jejaring Transportasi untuk memudahkan merujuk warga terutama ibu hamil
15Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Jejaring Kespro dan KB bertujuan untuk
konseling KB pada PUS dan pendataan akseptor aktif. Terobosan lain yang telah dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah
dengan mencanangkan REVOLUSI KIA yaitu Semua Persalinan dilakukan di fasilitas
kesehatan yang memadai.
3.2 Morbiditas
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari pengumpulan data di masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui kunjungan rumah dan laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data)
Puskesmas dan sarana pelayanan swasta.
A. Pola 10 Penyakit Terbanyak
Dari laporan LB1 (Laporan Bulanan) puskesmas menunjukkan bahwa terdapat
beberapa penyakit yang selalu menduduki urutan teratas tiap tahunnya, yang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak dan Trend Penyakit di Kabupaten Ngada Tahun 2007 -2009
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Trend No Jenis Penyakit
% % %
1 Infeksi Akut pada Saluran Pernapasan Bag Atas
21,00 22,68 27,07 ↑
2 Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium (Termasuk Malaria Tropika)
4,02 6,81 7,35 ↑
3 Penyakit pada sistem otot, jaringan pengikat (Pyk tulang blkg, radang sendi & rematik)
6,52 4,46 7,14 ↑
4 Malaria Klinis (tanpa pemeriksaan Lab) 17,41 14,05 5,23 ↓
5 Infeksi Penyakit Usus lain di luar diare, colera atau disentri
2,60 2,50 3,33 ↑
6 Penyakit lain pada saluran pernapasan bag atas di luar ISPA
9,61 2,38 2,60
7 Diare 2,02 1,99 ↓ 8 Ginggivitis atau Penyakit Periodental 1,95 9 Penyakit Kecacingan 1,66 10 Scabies 1,53 11 Penyakit lainnya 26,64 37,71 40,16 ↑ Sumber : Laporan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Khusus dan Rujukan, 2009
Dari data penyakit diatas menunjukkan bahwa Penyakit Infeksi akut pada saluran
pernapasan bagian atas merupakan penyakit pada urutan pertama selama 3 tahun terakhir
ini. Sedangkan Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium mengalami peningkatan yaitu
urutan ke-5 tahun 2007, ke-3 tahun 2008 dan urutan ke-2 tahun 2009, hal ini disebabkan
karena telah tersedianya sarana dan prasarana laboratorium di Puskesmas untuk
16Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
pemeriksaan parasit malaria, dan hal ini menyebabkan Malaria Klinis (tanpa pemeriksaan
laboratoris) mundur ke urutan ke-4, data malaria klinis ini sebagian besar merupakan
pasien yang berobat ke Pustu maupun Polindes, yang tidak tersedia laboratorium dasar.
B. Penyakit Menular Bersumber Binatang
1. Malaria
Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah
kesehatan terutama di Kabupaten Ngada yang merupakan daerah endemik malaria,
dimana penyakit ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu hamil,balita dan lansia.
Jumlah kasus malaria klinis (demam tinggi disertai dengan menggigil) di
Kabupaten Ngada masih tinggi, terlihat dari jumlah penderita tahun 2009 (yang
berobat ke Puskesmas) sebanyak 10.721 kasus, dengan AMI (Annual Malaria Incidence)
78 per 1000 penduduk. Sedangkan kasus malaria positif pemeriksaan darah di
laboratorium sebanyak 7912 kasus atau sebanyak 42,46% dari seluruh kasus penderita
malaria klinis, API (Annual Parasite Incidence) Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebesar
57 per 1000 penduduk. Semua penderita Malaria dengan gejala klinis maupun positif
yang berkunjung ke Puskesmas, Pustu, Polindes maupun ditemukan pada saat pusling
diberikan pengobatan malaria.
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif Per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Kesehatan 2009; Laporan Bidang Kesmas, 2009.
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah kasus malaria klinis terbanyak terjadi di
Kecamatan Bajawa/ke Puskesmas Kota sebanyak 2.736 kasus. Penderita malaria klinis
di Kecamatan Bajawa Utara wilayah kerja Puskesmas Watukapu dan Kecamatan riung
Barat wilayah kerja Puskesmas Maronggela serta kecamatan Wolomeze wilayah kerja
Puskesmas Natarandang tidak dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium karena di
Puskesmas bersangkutan belum tersedia Laboratorium kesehatan.
17Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus Malaria Klinis 20.776 kasus pada tahun
2008 maka kasus malaria klinis mengalami penurunan. Penyebaran wilayah endemis
malaria dapat dilihat pada peta berikut :
Dari peta diatas diketahui bahwa daerah dengan potensi endemis berat atau
tinggi adalah Kecamatan Soa, dengan AMI paling tinggi yaitu 172 per 1000 penduduk.
Sedangkan daerah dengan endemis malaria Sedang adalah Kecamatan Golewa,
Bajawa, Aimere, Bajawa Utara dan Riung Barat. Daerah Endemis Malaria Ringan atau
Rendah adalah Kecamatan Riung dan Wolomeze.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit malaria
dalam bentuk peran serta masyarakat melalui : (1) kepatuhan minum obat anti
malaria agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas, (2) pencegahan
gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa di rumah,
pemakaian obat gosok penolak nyamuk (repellent), pemakaian baju tebal dan (3)
menghilangkan atau membersihkan sarang nyamuk menghilangkan genangan air,
memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak penampung air. Lebih terperinci
mengenai Malaria dapat dilihat pada lampiran Profil tabel 11.
Trend kasus malaria selama 4 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut
ini:
Peta 3.1 : Penyebaran Malaria Klinis per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
18Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 3.4 Kecenderungan Angka Malaria Positif dan Angka Malaria Klinis (API &
AMI) di Kabupaten Ngada tahun 2005-2009
Grafik diatas menggambarkan jumlah kasus malaria klinis selama 5 tahun
terakhir (2005-2009) cenderung menurun dan mengalami penurunan pada tahun 2009.
Sedangkan kasus malaria positif mengalami cenderung menagalami peningkatan dari
tahun 2005-2008, dan menurun pada tahun 2009.
Menurunnya kasus malaria menunjukkan derajat kesehatan masyarakat
semakin baik yang juga didukung oleh bantuan Global Fun ATM yaitu Kerjasama
Pemerintah Indonesia dan Swiss dalam pemberantasan penyakit Malaria sejak tahun
2006 terutama bantuan kelambu berinsektisida.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kondisi yang menyebabkan DBD adalah Tingginya mobilitas penduduk, kurang
efektifnya Fogging Fokus dengan Fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah masalah yang perlu diperhatikan di
Kabupaten Ngada.
Pada tahun 2009 Angka Kesakitan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Kabupaten Ngada sebesar 7 per 100.000 penduduk dengan absolut sebanyak 9 kasus,
namun kasus-kasus ini sebagai akibat mobilitas penduduk. Jika dibandingkan dengan
tahun 2008 dengan Angka Kesakitan 30 per 100.000 penduduk maka tahun 2009
terjadi penurunan kasus DBD. Dari data menunjukkan bahwa DBD merupakan kasus
atau penyakit yang bersifat periodik atau mempunyai siklus waktu tertentu Lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
19Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 3.5 Trend Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Ngada Tahun 2005-2009
Sumber : Profil Puskesmas 2008.
Angka Kesakitan DBD dilihat dari gambar diatas mengalami peningkatan setiap
2 tahun. Meningkat dari 2 per 100.000 penduduk pada tahun 2005 menjadi 6 per
100.000 penduduk pada tahun 2006, kemudian menurun menjadi 3 per 100.000
penduduk pada tahun 2007 dan mengalami peningkatan menjadi 30 per 100.000
penduduk pada tahun 2008 dan menurun menjadi 7 per 100.000 penduduk di tahun
2009.
3. Filariasis
Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO
tahun 2000 yaitu ”The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public
Health Problem The Year 2020”.
Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan
masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat
anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, dari
beberapa jenis nyamuk yang berperan sebagai vektor Filariasis yaitu Mansonia,
Anopheles dan Culex.
Di Indonesia, sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis telah menyebar
ke 30 provinsi pada lebih dari 231 kabupaten dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang.
Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan 3 species cacing filaria, yaitu
Wucherecia bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori.
Di kabupaten Ngada pada tahun 2008 terdapat 26 kasus filariasis yang
terdapat di kecamatan Bajawa Utara dan Riung Barat,namun penderita tersebut
ditemukan pertama kali pada tahun 1970an dan sudah diberi tatalaksana/pengobatan,
20Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
walaupun bengkak pada kakinya tetap ada, namun tidak bertambah besar, dan tidak
ditemukan penderita baru.
Bila dibandingkan dengan kasus Filariasis tahun 2007 sebanyak 44 kasus, maka
mengalami penurunan, namun 44 kasus Filariasis pada tahun 2007 terjadi di
kecamatan Boawae yang pada tahun 2008 sudah masuk wilayah Kabupaten Nagekeo.
Sedangkan pada tahun 2009 tidak ditemukan kasus filariasis. Lebih jelas dapat dilihat
pada lampiran tabel 13.
4. Rabies
Di Kabupaten Ngada Pada tahun 2009 dilaporkan adanya kasus gigitan HPR
(hewan Penular Rabies) sebanyak 329 kasus, oleh karena Kabupaten Ngada merupakan
daerah Endemik Rabies, dimana pernah terjadi kasus rabies, dan eliminasi terhadap
HPR belum secara total dilakukan, maka penderita kasus gigitan HPR langsung
diberikan VAR atau Vaksin Anti Rabies.
Dari 329 kasus gigitan diantaranya 61,4% (202 kasus) diberikan VAR lengkap,
26,1% (86 kasus) tidak VAR lengkap, dan 12,5% (41 kasus gigitan) tidak diberi VAR.
Akibat gigitan HPR ini terdapat 1 korban meninggal dari Kecamatan Soa, dan desa
tersebut dikatakan rawan terhadap kasus Rabies, dengan Attack rate 1,55. Dan CFS
atau Case Fatality Rate atau persentase korban meniggal karena kasus Rabies adalah
4,17% atau 1 korban meninggal dari 24 kasus gigitan yang berasal dari Kecamatan Soa.
C. Penyakit Menular Langsung
1. TB Paru
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang
kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan ada penderita
baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan
140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini
sangat memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan,
sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan penderita HIV/AIDS di
Indonesia saat ini.
Di Kabupaten Ngada, dari laporan Puskesmas oleh pengelola P2TB
(pencegahan dan Penanggulangan Tuberculosis) suspek TB Paru atau suspek dengan
gejala-gejala klinis menderita TB paru sebanyak 426 orang. Dari 426 penderita yang
dinyatakan positif TB dilanjutkan dengan pemeriksaan dahak/sputum yang positif BTA
(Basil Tahan Asam) sebanyak 47 orang atau 11%. Penderita yang dobati adalah yang
BTA positif sejumlah 47 penderita atau 100%. Dan angka kesembuhan penderita TB
BTA + sebesar 62% atau 29 penderita sembuh.
Jika dibandingkan dengan kasus TB Paru pada tahun 2008, dimana suspek TB
Paru sebanyak 240 orang, maka pada tahun 2009 mengalami peningkatan, hal ini
dikarenakan adanya penjaringan penderita dengan gejala klinis TB paru dan adanya
pemeriksaan kontak serumah. Sedangkan kasus TB Paru dengan BTA+ mengalami
21Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
penurunan yaitu 66 orang pada tahun 2008 menjadi 47 orang pada tahun 2009. Angka
kesembuhan pengobatan TB paru tidak mengalami peningkatan yaitu 62 % pada tahun
2008 dan 2009, hal ini disebabkan belum optimalnya Pengawasan Minum Obat (PMO)
di tingkat keluarga, sehingga pengobatan TB sebagian besar diawasi oleh petugas
kesehatan.
Grafik 3.6 Perbandingan TB Paru Klinis, TB Paru BTA Positif, Penderita yang Diobati dan yang Sembuh Per Kecamatan
Di kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009
Dari Grafik dapat dilihat bahwa penderita TB Paru klinis paling banyak
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Waepana kemudian disusul Wilayah Kerja
Puskesmas Koeloda. Suspek TB Paru pada Puskesmas Maronggela, Watukapu dan
waepana, pemeriksaan sputum terhadap BTA dilakukan di Laboratorium Puskesmas
Waepana. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 9.
2. Diare
Pada tahun 2009 Peyakit Diare menduduki urutan ke-7 dalam Pola Sepuluh
Penyakit Terbanyak dari Pasien yang berkunjung ke Puskesmas, Pustu, Polindes dan
Pusling (tidak termasuk RSU) di Kabupaten Ngada. Jumlah kunjungan pasien dengan
diagnosa diare sebanyak 2.488 kasus dan 57,76% diantaranya merupakan penderita
balita (1437 kasus). Diare pada balita ditangani 100% atau semua penderita diare
balita ditangani dengan pemberian oralit maupun infus (Rnger Laktat/RL). Angka
Kesakitan Diare tahun 2009 sebesar 18 per 1000 penduduk, jika dibandingkan dengan
Angka Kesakitan Diare tahun 2008 19,4 per 1000 penduduk, maka terjadi penurunan
Angka Kesakitan Diare. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
22Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
3. HIV/AIDS
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus di Kabupaten Ngada menunjukkan
peningkatan, meskipun berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam pencegahan
dan penanggulangannya. Semakin tingginya mobilitas penduduki antar wilayah,
penyebaran pembangunan ekonomi, perkembangan teknologi yang semakin pesat,
meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman seiring dengan zaman dan
meningkatnya penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif lainnya)
melalui suntikan memberikan kontribusi yang besar terhadap meningkatnya penderita
penyakit HIV/AIDS.
Jumlah penderita HIV/AIDS yang dilaporkan di Kabupaten Ngada sejak tahun
2003 sampai 2009 sebanyak 29 penderita. Dari 29 kasus tersebut, 8 kasus ditemukan
tahun 2009, dan 6 diantaranya meninggal, 6 kasus ditemukan pada tahun 2008 dan 4
diantaranya sudah meninggal, tahun 2007 ditemukan sebanyak 5 kasus HIV/AIDS, 3
diantaranya meninggal, tahun 2006 ditemukan sebanyak 3 kasus dan telah meninggal
semuanya, tahun 2005 ditemukan 4 kasus, 3 diantaranya meninggal, tahun 2004 2
kasus dan tahun 2003 1 kasus. Dan dari 29 kasus tersebut, penderita HIV/AIDS yang
hidup dan terdata sebanyak 9 orang.
Penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Ngada merupakan fenomena gunung es,
dimana yang nampak hanya sebagian kecil saja. Persepsi masyarakat yang
menganggap bahwa itu adalah penyakit yang memalukan, sehingga banyak sekali
kasus yang tidak terjaring. Dan beberapa suspek atau orang yang dicurigai menderita
HIV/AIDS menolak untuk mengikuti pemeriksaan darah.
Gambar 3.7 Trend Insiden Kasus HIV/AIDS yang Terdeteksi Di Kabupaten Ngada Tahun 2003-2009
Dari gambar kasus diatas, terjadi fluktuasi penemuan penderita HIV/AIDS dan
trend kasusnya cenderung meningkat, dilihat dari penambahan jumlah kasus. Untuk
menanggulangi kasus HIV/AIDS Pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Kesehatan
telah membentuk KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah) pada tahun 2008 sesuai
23Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
dengan Peraturan Mendagri Nomor 20 tahun 2007 dan telah membentuk jasringan
ODHA dan OHIDHA. Grafik dibawah ini menunjukkan gambaran penderita HIV/AIDS
menurut kelompok umur, jenis pekerjaan dan jenis kelamin.
Grafik 3.8. Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Ngada Tahun 2003-2009
Grafik 3.9. Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Pekerjaan di
Kabupaten Ngada Tahun 2003-2009
Grafik 3.10. Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Ngada tahun 2003-2009
24Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari gambar diatas diketahui bahwa terdapat kasus HIV/AIDS pada penduduk
kelompok umur 0-5 tahun (balita) 1 kasus, dan terbanyak pada kelompok umur 21-25
tahun dan 26-30 tahun. Sedangkan menurut jenis pekerjaan terbanyak pada IRT (Ibu
Rumah Tangga) dan swasta. Pekerjaan sebagai Sopir merupakan kasus terbanyak
ketiga, hal ini disebabkan karena mobilisasi para sopir antar daerah. Menurut jenis
kelamin kasus HIV sebagian besar ditemukan pada laki-laki yaitu 19 kasus.
4. IMS
Deteksi dini kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) dilakukan di Puskesmas
dengan menerapkan managemen PMS pada ibu hamil yang datang ke sarana
kesehatan. Namun kegiatan deteksi dini IMS atau PMS di Kabupaten Ngada belum
dilakukan secara maksimal, yang sudah menjalankan kegiatan deteksi dini IMS ini
adalah Puskesmas Aimere dan Kota, yang wilayah kerjanya terdapat kasus HIV/AIDS.
Pada tahun 2009 dari deteksi dini IMS yang dilakukan terdapat 63 kasus IMS,
dan langsung diberi tatalaksana atau penanganan pengobatan kasus tersebut. Lebih
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
D. Kejadian Luar Biasa
Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan wabah. Pada tahun 2009
terjadi KLB Rabies di Kecamatan Soa yaitu terdapat 1 korban meninggal karena Rabies
dari 24 kasus gigitan di Kecamatan Soa. Attack Rate 1,55% dengan jumlah penduduk
sekitar yang terancam 1.551 penduduk, dan Case Fatality Rate atau Rasio korban
meninggal karena rabies dibanding korban gigitan HPR sebesar 4,17 %.
3.3 Status Gizi
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan
secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi seperti penyakit infeksi
yang dapat secara langsung menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual.
Status gizi janin dan bayi sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator antara lain, bayi
dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur,
Kurang Energi Kronik (KEK), Anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita dan Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
A. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan
dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup
bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR
25Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual
(PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.
Bayi BBLR di kabupaten Ngada yang dilaporkan Puskesmas dari 3115 kelahiran
hidup 93% diantaranya yang ditimbang (2893 LH) dan yang BBLR sebanyak 1,78% dengan
absolut 54 bayi, dan semua bayi BBLR telah ditangani oleh tenaga kesehatan.
Perkembangan kasus BBLR di Kabupaten Ngada sejak tahun 2004 sampai 2009 dapat
dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11 Perkembangan Persentase Kasus Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Ngada Tahun 2004-2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
Perkembangan persentase kasus BBLR di Kabupaten Ngada selama 6 tahun
terakhir mengalami fluktuasi, dimana cenderung terjadi penurunan dari tahun 2004 (183
kasus) sampai tahun 2006(96 kasus), namun pada tahun 2007 terjadi peningkatan kasus
yang signifikan (154 kasus) dan mengalami penurunan pada tahun 2008 (70 kasus), dan
menurun lagi pada tahun 2009 (54 kasus).
Meskipun semua bayi BBLR pada tahun 2009 ini telah ditangani oleh tenaga
kesehatan namun tindakan atau upaya-upaya preventif harus tetap dilaksanakan untuk
menekan angka kejadian BBLR. Salah satunya adalah pemeriksaan kehamilan sejak dini ke
sarana pelayanan kesehetan dan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil. Lebih rinci
mengenai Bayi BBLR dapat dilihat pada lampiran tabel 15.
B. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada Balita adalah dengan
anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat
badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih
(zscore>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -
3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD).
Di Kabupaten Ngada, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk memperoleh
gambaran konsumsi gizi di tingkat rumah tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan
beberapa kegiatan seperti Pemantauan Status Gizi (PSG) atau Pemantauan Wilayah
26Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Setempat (PWS) di seluruh kecamatan. Hasil PSG/PWS yang dilaksanakan pada tahun
2009 dari 14.321 balita yang terdata, terdapat 10.944 balita yang datang dan ditimbang
di posyandu atau sekitar 76,42% dari seluruh balita
Bila dibandingkan dengan cakupan balita ditimbang tahun 2008 yaitu 85%
mengalami penurunan. Hasil pemantauan status gizi balita yang datang ke Posyandu
67,52% berat badan naik dengan absolut 7388 balita, Balita BGM (Bawah Garis Merah)
sebanyak 4,42% dengan absolut 484 balita, sedangkan balita gizi buruk sebesar 0.19% atau
21 balita.
Dari 484 balita BGM, 254 diantaranya adalah bayi BGM, dan yang telah diberikan
MP ASI (makanan Pendamping ASI) untuk menambah asupan gizinya sebanyak 105 bayi.
Upaya yang dilakukan terhadap 20 orang balita gizi buruk adalah dengan
pemberian PMT Pemulihan, sedangkan 4 orang balita gizi buruk dengan penyakit penyerta
telah dirawat di sarana kesehatan, dan telah mengalami peningkatan berat badan.
Kematian balita yang disebabkan oleh gizi buruk sebanyak 2 balita.
Grafik 3.12 Proporsi Status Gizi Baik, Kurang dan Buruk di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Laporan Seksi Gizi, 2008
Dari gambar diketahui bahwa status gizi baik Kabupaten Ngada sebanyak 91,59%
meningkat dibandingkan pencapaian tahun 2008 yaitu 88%, gizi kurang 828 kasus atau
8,21%, sedangkan gizi buruk 21 kasus atau 0,2%, bila dibandingkan tahun 2008 maka
jumlah kasus gizi buruk mengalami penurunan, ini menunjukkan hasil yang baik dari
pelaksanaan Program Perbaikan Gizi Keluarga. Namun masih terdapatnya kematian balita
akibat gizi buruk merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius dari
pihak Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, peran keluarga yaitu orang tua balita
dan pemenuhan kebutuhan gizi dari saat ibu hamil sampai saat anak lahir dan bertumbuh
kembang. Disadari bahwa untuk mengatasi masalah ini sektor kesehatan saja tidak akan
mampu mengintervensi masalah gizi buruk sampai ke akar, perlu kerjasama yang baik
dengan sektor terkait seperti ketahanan pangan, dan pertanian, sektor ekonomi dan
27Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
sektor pemberdayaan dan penggerakan masyarakat desa. Data selengkapnya tentang
status gizi dapat dilihat pada lampiran tabel 16 dan 24.
Peta 3.2
Dari gambar diatas diketahui bahwa Kecamatan Riung Barat merupakan Kecamatan
Rawan Gizi yaitu kecamatan dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada balita
lebih dari 15%.
Sedangkan kecamatan yang berpotensi berat rawan gizi yaitu Kecamatan Golewa, untuk
itu perlu mendapatkan perhatian dan upaya preventif untuk menekan prevalensi gizi
buruk dan kurang, sehingga tidak menjadi kecamatan rawan gizi.
Kecamatan dengan potensi sedang rawan gizi yaitu kecamatan Wolomeze dan Bajawa,
dimana prevalensi gizi buruk dan kurangnya berkisar antara 6%-10%, namun tetap
mendapat penanganan yang lebih untuk menekan prevalensi gizi buruk dan kurang.
Kecamatan dengan prevalensi gizi buruk dan kurang potensi ringan, bisa dikatakan
kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan Jerebuu, Aimere, Bajawa Utara, Soa dan
Riung.
3.4 Umur Harapan Hidup
Penurunan angka kematian bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur
Harapan Hidup (UHH). Angka kematian bayi merupakan indikator derajat kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat, sehingga perubahan derajat kesehatan terutama pada
28Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
penurunan AKB dan kenaikan UHH, meningkatnya Umur Harapan Hidup secara tidak
langsung juga member gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat
kesehatan masyarakat.
Menurut Estimasi Ngada dalam Angka, 2009 (Badan Pusat Statistik), Umur
Harapan Hidup di Kabupaten Ngada untuk laki-laki mencapai usia 64,6 tahun dan
perempuan 68,8 tahun. Angka ini bila ditinjau tingkat Propinsi NTT, Ngada menduduki
urutan kedua, dimana urutan pertama adalah Kota Kupang yaitu laki-laki 70 tahun dan
perempuan 73,6 tahun. Dan urutan ketiga setelah Kabupaten Ngada adalah Kabupaten
Ende dengan UHH laki-laki 64 tahun dan perempuan 68,3 tahun.
29Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi
upaya kesehatan khusunya untuk tahun 2009.
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah-langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan
kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat sudah dapat diatasi.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut :
A. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh
pada kesehatan janin dalam kandungan yang selanjutnya berpengaruh hingga kelahiran
dan masa pertumbuhan bayi.
1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan oleh tenaga kesehatan professional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada
ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal
yang diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal
dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 merupakan gambaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Sedangkan cakupan K4 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang
mendapat pelayanan antenataldi fasilitas kesehatan sesuai standar paling sedikit 4
(empat) kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan
pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur
kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya. Pelelayanan ANC
standar yaitu Penimbangan Berat Badan, Pemeriksaan kehamilannya, Pemberian Tablet
Besi, Pemberian Imunisasi TT, pemeriksaan tensi dan Konsultasi.
Cakupan pelayanan kunjungan baru ibu hamil ( K1 ) di Kabupaten Ngada tahun
2009 berdasarkan data dari Puskesmas, sebesar 83,8%, cakupan ini menurun
dibandingkan cakupan tahun 2008 yaitu 93,2%. Angka capaian ini belum merupakan
K1 murni melainkan jumlah kunjungan pertama ibu hamil ( kontak pertama ). Untuk
meningkatkan cakupan K1, perlu adanya sosialisasi terutama bagi ibu hamil untuk
30Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
memeriksakan diri ke Puskesmas. Sedangkan cakupan K4 sebesar 58,90%. Bila
dibandingkan dengan target SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan tahun
2010 yaitu K4 ibu hamil 95%, maka pencapaian secara kabupaten belum memenuhi
target.
Grafik 4.1 Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Wialayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
Gambar diatas menunjukkan bahwa baik secara kecamatan maupun kabupaten
cakupan pelayanan ibu hamil K4 masih jauh dari target SPM yaitu 95%. Kecamatan
dengan pencapaian paling rendah yaitu kecamatan Soa Puskesmas Waepana (30,53%).
Data selengkapnya mengenai pelayanan ANC ibu hamil dapat dilihat pada lampiran
tabel 17.
Permasalahan tidak tercapainya K4 adalah tidak tercapainya K1 murni yaitu
pemeriksaan kehamilan pertama kali pada triwulan 1/sebelum lewat dari 3 bulan
kehamilan, sehingga sweeping ibu hamil sangat penting untuk dilakukan. Namun
kendala yang selama ini dihadapi yaitu keterbatasan dana dan prasarana untuk
pendataan ibu hamil dan kekurangan tenaga sehingga banyak bidan yang mempunyai
tugas rangkap. Masalah adalah dukungan dari keluarga ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya secara dini di fasilitas kesehatan masih sangat kurang, karena masih
adanya mitos-mitos yang berkembang di masyarakat yaitu kehamilan harus
disembunyikan dari hal-hal gaib dan semacamnya. Selain itu juga banyak kehamilan
yang tidak diinginkan dan kehamilan pada usia dini atau usia lanjut yang menyebabkan
ibu hamil malu untuk memeriksakan kehamilannya.
Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) selama masa kehamilan dimaksudkan
untuk mengatasi kasus anemia ibu hamil serta meminimalisasi dampak buruk akibat
kekurangan Fe selama masa kehamilan hingga persalinan. Cakupan pemberian tablet Fe
pada ibu hamil di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebesar 56,27% yaitu 2630 ibu hamil dari
4674 proyeksi ibu hamil/ ibu hamil yang diperkirakan.
31Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 4.2 Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe3) pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009 Pemberian tablet Fe3 dimaksudkan bagi ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
(suplemen zat besi) selama periode kehamilannya, dimana satu kali pemberian Fe
sebanyak 90 tablet. Kecamatan dengan cakupan Fe3 paling tinggi adalah kecamatan
Wolomeze (Puskesmas Natarandang) yaitu 83,5% sedangkan cakupan Fe3 terendah
adalah kecamatan Bajawa Utara (Puskesmas Watukapu) yaitu 28,5%. Seharusnya
cakupan Fe3 sama dengan cakupan K4 karena setiap memeriksakan kehamilan ke sarana
pelayanan kesehatan setiap triwulan ibu hamil harus diberikan tablet Fe, kecuali ibu
hamil dengan malaria positif. Adanya selisih antara kedua cakupan tersebut perlu
ditelusuri lagi sebab-sebab yang mungkin terjadi, misalnya kelalaian petugas kesehatan,
kesalahan pencatatan dan pelaporan atau masalah teknis lainnya. Data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran tabel 25.
2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (professional).
Tahun 2009 dan 2010 Pemerintah Kabupaten Ngada dalam hal ini Dinas
Kesehatan dibantu dengan adanya kerjasama dengan Pemerintah Australia melalui
Program AIP-MNH NTT (Australia – Indonesia Partmership for Maternal and Neonatal
Health in NTT), dengan cara pemecahan masalah Kesehatan ibu dan anak melalui
pendekatan tim kabupaten yang dikenal dengan DTPS (District Team Problem Solving).
Tujuan utama program ini adalah mengupayakan percepatan penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi NTT. Berbagai upaya telah dilakukan, dan
dikonsentrasikan pada pertolongan persalinan, karena permasalah kematian ibu yang
utama terjadi di Kabupaten Ngada adalah perdarahan pada persalinan, keterlambatan
merujuk dan pertolongan persalinan masih dilakukan oleh dukun bersalin, pada tahun
32Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2009 persalinan yang tidak ditolong tenaga kesehatan sebanyak 250 persalinan atau
7,9% dari ibu bersalin.
Grafik 4.3 Trend Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Kabupaten Ngada
Tahun 2005-2009
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2005-2009, cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami fluktuasi yaitu cenderung
meningkat dari tahun 2005 ke tahun 2006, kemudian mengalami penurunan yang cukup
besar pada tahun 2007 dan mengalami peningkatan pada tahun 2008 dan menurun pada
tahun 2009.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2008 dan 2009
bila dibandingkan dengan target SPM Indonesia Sehat 2010 yaitu 90%, maka untuk
Kabupaten Ngada telah mencapai target. Namun dengan adanya Keputusan Gubernur
NTT nomor 42 tahun 2009 tentang Revolusi KIA yaitu Semua Persalinan Dilakukan di
Faslitas Kesehatan yang Memadai maka diharapkan pencapaian pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan untuk Kabupaten Ngada 95 sampai 100%. Yang dimaksudkan
dengan fasilitas kesehatan yang memadai di Kabupaten Ngada adalah Puskesmas dimana
telah tersedia peralatan pertolongan persalinan, tenaga dokter, bidan dan perawat yang
mempunyai kompetensi, obat-obatan yang cukup, sistim pelayanan yang lebih komlplex
dibandingkan dengan pustu dan polindes dan akses ke rumah sakit lebih dekat apabila
harus dilakukan rujukan.
Cakupan pertolongan persalinan per wilayah kerja Puskesmas dapat dilihat
pada grafik berikut :
33Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 4.4 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
Dari gambar diatas terlihat bahwa cakupan pertolongan persalinan di 5
Puskesmas telah mencapai bahkan melebihi target SPM yaitu Puskesmas Aimere
Kecamatan Aimere, Puskesmas Koeloda Kecamatan Golewa, Puskesmas Watumanu
Kecamatan Jerebuu, Puskesmas Kota Kecamatan Bajawa dan Puskesmas Waepana
Kecamatan Soa. Sedangkan 4 Kecamatan lainnya belum mencapai target SPM, dan
cakupan terendah adalah Kecamatan Riung Barat atau wilayah kerja Puskesmas
Maronggela. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 17.
3. Deteksi resiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi
Masa kehamilan merupakan masa yang memerlukan perhatian besar pada ibu,
karena banyak sekali risiko-risiko yang bisa dialami pada masa kehamilan. Ibu hamil resiko
tinggi atau komplikasi yaitu keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Yang dimaksudkan dengan
Risti/Komplikasi pada ibu hamil yaitu apabila HB < 8g%, tekanan darah tinggi, oedema
nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
premature. Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (Risti) dan memerlukan
pelayanan harus dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang memadai karena keterbatasan
kemampuannya maupun prasarana penanganan risti di desa dan Puskesmas.
Di Kabupaten Ngada persentase ibu hamil dengan risiko tinggi yang terdata
oleh Puskesmas sebesar 6,40% dari keseluruhan proyeksi ibu hamil, dan 92,31% ibu hamil
risti tersebut ditangani di Puskesmas sedangkan sisanya ditangani dengan merujuk ke
RSUD sebagai Sarana rujukan strata 1 di Kabupaten Ngada. Penanganan yang dimaksudkan
34Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
disini yaitu penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan yang terlatih di Puskesmas
Perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK (Pelayanan
Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Komprehensif). Persentase ibu hamil risti dan ibu hamil risti ditangani dapat dilihat pada
gambar berikut ini dan data lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 28.
Grafik 4.5 Cakupan Ibu Hamil, Ibu Hamil Risti/Komplikasi dan Ibu Hamil Risti/Komplikasi Ditangani di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
B. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
1. Kunjungan Neonatus
Bayi umur 0 – 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan
kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
dan melakukan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu
kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan
pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan
bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Cakupan kunjungan neonatus (KN2) Kabupaten Ngada pada tahun 2009 sebesar
72,41%. Bila dibandingkan dengan target SPM 2010 yaitu 80%, maka belum mencapai
target, dengan kesenjangan 7,59%. Bila dilihat menurut kecamatan, cakupan
kunjungan neonatus di beberapa puskesmas mencapai diatas target SPM yaitu
Puskesmas Aimere, Koleoda, Riung, Maronggela dan Natarandang. Cakupan Kunjungan
Neontaus kedua kali tertinggi di wilayah Kerja Puskesmas Maronggela sedangkan
terendah di wilayah kerja Puskesmas Kota, KN2 Puskesmas kota terendah karena
banyak persalinan dilakukan di bidan praktek swasta sehingga persalinannya tercatat
namun kunjungan neonatus tidak tercatat, dan tingginya mobilitas penduduk di Ibukota
Kabupaten menyebabkan kesulitan untuk melakukan KN2. Gambaran presentase
35Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
cakupan kunjungan neonatus menurut kecamatan pada tahun 2009 dapat dilihat pada
grafik berikut ini sedangkan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 15.
Grafik 4.6 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Kecamatan
di Kabupaten Ngada tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
2. Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan pelayanan bayi (umur 1-12 bulan)
termasuk neonatus (umur 1-28 hari) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar oleh dokter, bidan, perawat yang memiliki kompetensi klinis
kesehatan, paling sedikit 4 kali (bayi), 2 kali (neonatus).
Grafik 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi ke Puskesmas di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM dari Puskesmas di Kabupaten
Ngada menunjukkan bahwa persentase cakupan kunjungan bayi pada tahun 2009
sebesar 76,22%, hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan cakupan tahun
36Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2008 yaitu 86,55%. Bila dibandingkan dengan target SPM 2010 (90%), cakupan
kunjungan bayi belum memenuhi target. Jika dikaji per wilayah kerja Puskesmas ,
maka cakupan Kunjungan Bayi kurang lebih 4 kali di Puskesmas Waepana telah
melebihi target SPM yaitu 93,6%, dan pencapaian terendah adalah Puskesmas
Watukapu 54,9%. Data selengkapnya dapat dilhat pada lampiran tabel 15.
3. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan
pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra
sekolah (balita), pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan
kesehatan pada remaja.
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita (pra sekolah) merupakan
cakupan anak umur 0 – 5 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya
sesuai dengan standar paling sedikit 2 kali pertahun. Cakupan pelayanan Kesehatan
Apras, Usia Sekolah dan Remaja di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebesar 76,42,
Pencapaian tersebut belum memenuhi target SPM yaitu 90%. Hal ini dikarenakan
banyak balita yang sudah memperoleh imunisasi dasar lengkap, tidak dibawa lagi ke
Posyandu untuk deteksi tumbuh kembang.
Sedangkan cakupan pelayanan siswa SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
sekolah) melalui penjaringan kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebesar
64,07%, masih belum memenuhi target SPM yaitu 100%. Sedangkan cakupan pelayanan
kesehatan remaja yaitu siswa SMP/SMU, belum dioptimalkan oleh semua Puskesmas
karena keterbatasan tenaga dan dana. Data dari beberapa puskesmas menunjukkan
pencapaian tahun 2009 sebesar 23,88%. Data selengkapnya mengenai pelayanan pra
sekolah, usia sekolah dan remaja dapat dilihat pada lampiran tabel 18.
Grafik 4.8 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Balita/Prasekolah, Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat dan Pelayanan
Kesehatan Siswa SMP/SMU Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
37Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
4. ASI Eksklusif
ASI ( Air Susu Ibu ) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung
zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, karena itu untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal, ASI perlu diberikan
secara eksklusif sampai umur 6 ( enam ) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak
berumur 2 ( dua ) tahun. Namun demikian pemantauan atau pengawasan pemberian
ASI Eksklusif dirasa belum maksimal sehingga cakupan pemberiannya masih sangat
rendah, untuk tahun 2009 cakupan ASI Eksklusif baru mencapai 46,15 %, masih sangat
rendah bila dibandingkan dengan target yang diharapkan yaitu 80% bayi yang ada
mendapat ASI Eksklusif. Upaya yang sudah dilakukan oleh tenaga kesehatan berupa
penyampaian informasi kepada semua ibu yang baru melahirkan untuk memberikan ASI
Eksklusif dan pentingnya ASI Ekslusif serta manfaat bagi ibu bila menyusui. Kegiatan
lain yang telah dilakukan adalah pelatihan tenaga konselor ASI Eksklusif bagi para
bidan dan kader posyandu. Data selengkapnya mengenai ASI Ekslusif dapat dilihat pada
lampiran tabel 32.
Grafik 4.9 Cakupan ASI Eksklusif menurut Wilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Ngada Tahun 2009
C. Pelayanan KB
Program KB (Keluarga Berencana) di Kabupaten telah dicanangkan oleh
pemerintah Indonesia untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Program KB
dikhususkan pada pasangan usia subur (PUS).
Pada tahun 2009 PUS yang tercatat berjumlah 20.965 PUS. Dan proporsi PUS
yang merupakan peserta KB aktif sebesar 71,05% sedangkan peserta KB Baru atau
pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi
sebesar 13,70%. Data selengkapnya dapat dilhat pada lampiran tabel 19.
Metode KB atau kontrasepsi yang tersedia adalah MKJP dan Non MKJP. MKJP
adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang meliputi IUD, MOP/MOW (Metode operatif
pria/metode operatif wanita) dan implant, sedangkan non MKJP adalah metode
38Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
kontrasepsi jangka pendek yang meliputi suntik, pil, kondom dan obat vagina. Persentase
tertinggi alat/cara KB aktif yang digunkan oleh PUS peserta KB adalah pemakaian KB
suntik yaitu 44,34% kemudian alat KB Pil sebesar 19,48%. Gambaran presentase alat/cara
KB yang diapakai peserta KB aktif dapat dilihat pada grafik berikut ini, sedang rincian
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 20.
Grafik 4.10 Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
D. Pelayanan Kesehatan Usila dan Pra Usila
Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut (usila) yaitu yang berumur 45-59
tahun dan pelayanan usila yaitu yang berumur 60 tahun keatas tahun 2009 adalah sebesar
37,20%. Dengan rincian pelayanan kesehatan pra usila sebesar 31,19% dan pelayanan
kesehatan usila sebesar 51,55%. Pelayanan kesehatan prausila dan usila paling tinggi pada
kecamatan Riung dan Kecamatan Riung Barat, lebih rinci mengenai cakupan pelayanan
kesehatan pra usila dan usila dapat dilihat pada lampiran tabel 39.
E. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan
proporsi cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi, ibu hamil, WUS dan anak sekolah
dikatakan mencapai UCI apabila cakupan imunisasi BCG, Polio, DPT dan campak diatas
80%. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam
wilayah tersebut juga tergambarkan tingkat perlindungan masyarakat (herd imunity)
terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3i). Pada tahun
2009, persentase desa yang telah mencapai UCI dilaporkan sebesar 81,919% atau 77 desa
dari 94 desa, seperti pada grafik 4.11 dibawah ini, sedangkan rincian lengkap dapat
dilihat pada lampiran tabel 22.
39Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 4.11 Cakupan Pencapaian Desa UCI Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta anak
balita perlu dilaksanakan program imunisasi untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio
dan campak. Idealnya bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG
1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, HB 3 kali dan campak 1 kali.
Untuk menilai kelengkapan imunisasi dasar bagi bayi, dilihat dari indikator
cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi terakhir yang
diberikan pada bayi. Sedangkan untuk menilai angka drop out cakupan imunisasi dasar
dapat dilihat dari selisih cakupan imunisasi DPT1 dengan cakupan imunisasi campak.
Pelayanan imunisasi bayi di Kabuputen Ngada dilakukan di Posyandu, Puskesmas, Pustu
dan Polindes serta sarana kesehatan lainnya, cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi
tahun 2009 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 4.12 Cakupan Imunisasi BCG, DPT, Polio dan Campak di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
40Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari grafik diketahui bahwa kelengkapan imunisasi dasar lengkap bagi balita
adalah 73,77%, hal ini terlihat dari cakupan imunisasi campak, angka drop out imunisasi
yaitu 6,17%. Cakupan imunisasi secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 23.
Pemberian vitamin A pada balita sebanyak 2 kali setahun yaitu bulan Februari
dan Agustus pada tahun 2009 sebesar 70,83%.
Grafik 4.13 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita di Kabupaten Ngada tahun 2009
Imunisasi TT kepada Wanita Usia Subur diberikan selama 5 kali yaitu Imunisasi
TT1 sampai TT5. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 26.
Gambar 4.14. Cakupan Imunisasi TT pada IBu Hamil di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009
F. Upaya Penyuluhan Kesehatan
1. Garam Yodium
Yodium sangat diperlukan bagi tubuh dalam jumlah yang sedikit namun
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tubuh yaitu kebodohan, pertumbuhan
41Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
terlambat dan gondok apabila kekurangan zat yodium yang sering disebut GAKY
(Gangguan Akibat Kekuarangan Yodium).
Kabupaten Ngada merupakan salah satur daerah endemis GAKY, sehingga
survey pemakaian garam yodium di rumah tangga perlu dilakukan untuk mengetahui
tingkat risiko GAKY.
Untuk melihat kualitas yodium dalam garam, maka dilakukan pemantauan
dengan menggunakan Yodina test, hal ini sangat mudah dilakukan tanpa harus memiliki
ketrampilan khusus. Kabupaten Ngada melakukan pemantauan kandungan yodium
dalam garam dilakukan secara rutin oleh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas.
Karena terbatasnya dana untuk penyelenggaraan survey desa bergaram yodium baik,
maka beberapa puskesmas mengatasinya dengan melakukan iodine test di sekolah,
dengan meminta siswa untuk membawa garam dari rumah masing-masing, dengan
pemeriksaan sampel garam yodium tidak lebih dari 2 sampel garam yang kandungan
yodiumnya dibawah standar.
Sebagai cerminan desa/kelurahan dengan garam beryodium baik pada tahun
2009 menunjukkan dari 94 desa/kelurahan sebanyak 22 desa/kelurahan (23,40%)
termasuk pada kategori desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baik, masih
jauh dari target SPM 2010 yaitu desa dengan garam yodium baik 80%. Hal ini
menunjukan bahwa semua garam konsumsi yang beredar belum memenuhi syarat
kandungan yodium. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 33.
Untuk mengatasi GAKY, juga ada pembagian kapsul yodium bagi WUS di desa,
terutama pada WUS di daerah endemic, dimana daerah tersebut ada kasus GAKY. Pada
tahun 2009 di Kabupaten Ngada ada beberapa Puskesmas yang tidak membagikan
kapsul yodium oleh karena keterbatasan dana untuk pengadaan kapsul yodium.
2. Pelayanan Dasar Gigi
Pemeriksaan gigi dan mulut merupakan bentuk upaya promotif, preventif dan
kuratif untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, kegiatan yang dilakukan yaitu
pencabutan gigi sulung, pengobatan dan penambalan sementara, yang dilakukan baik
di sekolah atau di Puskesmas. Pelayanan dasar gigi ini disarankan minimal 2 kali
setahun, untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas di wilayah Kabupaten Ngada
tahun 2009 dilakukan melalui pelayanan tumpatan gigi tetap sebanyak 135,
pencabutan gigi tetap sebanyak 604 dengan rasio tambal cabut sebesar 0,22.
Adapun pelayanan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) untuk murid SD pada
tahun 2009 sebesar 63,56%, dari 22.967 murid yang ada, 14.597 murid yang diperiksa.
Jumlah murid yang mendapatkan perawatan gigi yakni sebanyak 3151 orang.
42Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan
bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap
baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat
gangguan kesehatan sedang hingga berat. Semua puskesmas di wilayah kabupaten
Ngada dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan
rawat jalan, dan 3 puskesmas yaitu Riung, Waepana dan Aimere sudah melayani rawat
inap. Sedangkan rumah sakit telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas disamping
memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani kunjungan
rawat jalan.
Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan rawat jalan dan rawat inap di
sarana kesehatan dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.15 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Bajawa
di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Laporan Puskesmas, 2009; Laporan Kunjungan RS, 2009
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa jumlah kunjungan rawat jalan di
Puskesmas dan jaringannya lebih tinggi daripada kunjungan rawat jalan Rumah Sakit,
hal ini disebabkan karena peningkatan strata RSUD Bajawa dari UPTD menjadi RSUD
Tipe C, sehingga merupakan pelayanan rujukan strata 1, dengan kata lain , Pasien
harus berobat ke Puskesmas sebelum dirujuk ke RSUD Bajawa. Sedangkan pelayanan
Rawat Inap menjadi lebih tinggi karena jumlah Bed bertambah menjadi 100 buah dan
pelayanan pasien rawat inap dari Nagekeo masih dilayani Kabupaten Ngada di RSUD
Bajawa, mengingat Kabupaten Nagekeo belum mempunyai Rumah Sakit.
Kunjungan rawat jalan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka
persentase tertinggi adalah kunjungan penduduk di Puskesmas Aimere sebesar 149%,
hal ini berarti ada penduduk yang berkunjung ke Puskesmas Aimere lebih dari satu kali
dalam setahun. Begitupun di Puskesmas Kota dengan persentase rawat jalan dibanding
jumlah penduduk di wilayah kerjanya adalah 109% dan Puskesmas Watumanu
43Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
persentase kunjungan rawat jalan 106%, Puskesmas Riung serta jaringannya persentase
kunjungan rawat jalan 105%. Sedangkan Puskesmas Koeloda dengan wilayah kerja
terluas, persentase kunjungan rawat jalan ke sarana pelayanan kesehatan dasar sama
banyak dengan jumlah penduduk tercatat yaitu 100%. Persentase kunjungan rawat
jalan di 5 Puskesmas lainnya yaitu Puskesmas Maronggela, Puskesmas Waepana,
Puskesmas Surisina, Puskesmas Watukapu dan Puskesmas Natarandang dibawah 100%,
dan persentase terendah adalah kunjungan ke Puskesmas Natarandang. Persentase
kunjungan rawat jalan dapat dilihat pada grafik berikut ini, dan data lebih terperinci
dapat dilihat pada lampiran tabel 42.
Grafik 4.16. Persentase Kunjungan Rawat Jalan ke Puskesmas dan Jaringannya Dibandingkan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja
di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009, Laporan RSUD 2009
2. Laboratorium Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan harus memiliki laboratorium kesehatan agar
mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai standar, misalnya pemeriksaan
darah malaria, pemeriksaan sputum dan pemeriksaan lainnya. Di Kabupaten Ngada
pada tahun 2009 terdapat 8 sarana kesehatan yang dilengkapi dengan laboratorium
kesehatan dan telah berfungsi dengan baik yaitu rumah sakit umum, 6 puskesmas dan 1
Balai Pengobatan Swasta. Berfungsi dengan baik maksudnya adalah adannya tenaga
analis terlatih untuk melakukan pemeriksaan, tersedianya reagen dan bahan-bahan
penunjang pemeriksaan, dengan sarana laboratorium yang memenuhi syarat.
Sedangkan pelayanan 4 spesialis dasar yaitu pelayanan kandungan dan
kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak tersedia di rumah sakit umum bajawa.
Namun pelayanan spesialis ini tidak menetap melainkan kerjasama dengan dokter ahli
yang melakukan kunjungan tiap 3 bulan sekali.
44Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
3. Ketersediaan Obat Esensial/Generik
Adanya penerapan dalam penggunaan obat essensial dan generik, dimaksudkan
agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan obat dalam
pelayanan kesehatan, yang penyediaannya dilakukan dengan pengadaan obat dari
berbagai sumber dana APBN, APBD I dan APBD II, revitalisasi pemasyarakatan konsepsi
obat esensial dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas
pelayanan pemerintah maupun swasta. Pada tahun 2009 ketersediaan obat esensial di
Kabupaten Ngada sebesar 67,26% dimana dari 168 obat untuk pelayanan kesehatan
dasar di Puskesmas terdapat 113 jenis yang telah terpenuhi 100%, angka ini belum
mencapai target SPM nasional 90% sedangkan ketersediaan obat generik sebesar 100%
atau sesuai dengan kebutuhan rata-rata tiap puskesmas yaitu 127 jenis obat.
4.3 Perilaku Hidup Masyarakat
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,
menurut HL Blum adalah faktor perilaku. Dengan menerapkan perilaku yang sehat,
diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu dan anak
akibat terlambat /kurangnya kesadaran dalam mengunjungi sarana pelayanan
kesehatan.
Dalam konsep PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) terdapat beberapa
tatanan, tiga tatanan yang menjadi sasaran utama PHBS adalah tatanan rumah tangga,
tatanan institusi dan tatanan TTU (Tempat-tempat Umum). Dalam profil ini, hanya
ditampilkan PHBS tatanan rumah tangga karena Rumah Tangga sebagai dasar terhadap
perubahan perilaku masyarakat secara umum.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Dalam PHBS terdapat 10
indikator yaitu :
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2) Bayi 0-6 bulan diberi ASI Eksklusif
3) Seluruh anggota keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
4) Keluarga memiliki kemudahan menggunakan air bersih
5) Keluarga memiliki atau menggunakan jamban sehat
6) Keluarga mempunyai rumah dengan kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni (9m2/orang)
7) Keluarga mempunyai rumah yang lantainya bukan dari tanah
8) Seluruh anggota keluarga tidak merokok dalam rumah
9) Setiap anggota keluarga melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal 30
menit seperti mencuci pakaian, menyapu halaman, mengepel lantai, dll.
10) Makan buah dan sayur setiap hari.
45Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Berdasarkan laporan Puskesmas pada tahun 2009 pendataan PHBS dilakukan
pada tiap kecamatan diambil sampel 3495 KK yang dijadikan sampel. Didapatkan hasil
keluarga ber PHBS sebesar 51,59%. Pencapaian ini belum memenuhi dari target SPM
untuk rumah tangga sehat 65% pada tahun 2010.
Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008 maka mengalami
peningkatan, dimana pada tahun 2008 cakupan rumah tangga ber PHBS sebesar 16%.
Dari 10 Puskesmas, cakupan PHBS tertinggi pada puskesmas Watumanu kecamatan
Jerebuu yaitu dari 200 KK yang dijadikan sampel semuanya menerapkan 7 indikator
dari 10 indikator PHBS, jika dibandingkan dengan jumlah Kepala Keluarga di
Kecamatan Jerebuu yaitu 1.757 KK maka sampel ini belum representatif atau belum
bisa mewakili penerapan PHBS di Rumah tangga. Data lebih terperinci dapat dilihat
pada lampiran tabel 45.
Grafik 4.17. Perbandingan Rumah Tangga yang Ada dengan Rumah Tangga yang Dipantau serta Rumah Tangga menerapkan PHBS
di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009. Rendahnya cakupan Rumah tangga yang ber-PHBS antara lain disebabkan oleh
capaian kepemilikan dan penggunaan jamban keluarga di setiap rumah tangga masih
rendah, capaian pemberian ASI Eksklusif dan masih banyak anggota keluarga yang
merokok dalam rumah, kurangnya penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat akan
pentingnya ber-PHBS.
Untuk itu perlu adanya upaya pemecahan masalah antara lain dengan
meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang PHBS bagi masyarakat serta meningkatkan
kerjasama lintas program dan sektor. Agar mendapatkan data yang lebih akurat
mengenai PHBS maka sampel yang diambil harus lebih banyak dan representatif,
namun kendala yang dihadapi adalah keterbatasan dana untuk melakukan pendataan
Rumah Tangga ber-PHBS.
46Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
4.4 Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yang memilki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah
yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Berdasarkan data dari puskesmas tahun 2009 dari 27.752 rumah yang ada
jumlah yang diperiksa sebanyak 87,94% atau 24.405 rumah dan hasil pemeriksaan
61,50% (15.008 rumah) diantaranya termasuk kategori rumah sehat.
Bila dibandingkan dengan target Indikator Indonesia Sehat (IS) Rumah tangga
sehat 80% maka pencapaian rumah sehat kabupaten Ngada belum memenuhi target.
Lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.18 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas, 2009 Dari data tersebut terlihat bahwa cakupan rumah sehat terendah adalah 12,5%
di wilayah kerja puskesmas Natarandang sedangkan cakupan tertinggi 70,5% di wilayah
kerja Puskesmas Waepana. Untuk meningkatkan jumlah rumah sehat perlu upaya
sektor terkait untuk meningkatkan motivasi masyarakat. Rincian selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran tabel 47.
2. Sarana Sanitasi Dasar
Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah dan tinja yang tidak memenuhi
syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air, serta dapat menimbulkan
penyakit menular di masyarakat. Jamban, tempat sampah, pengelolaan limbah dan
persediaan air bersih merupakan sarana sanitasi lingkungan pemukiman (PLP). Kondisi
sarana penyehatan lingkungan pemukiman di Kabupaten Ngada Tahun 2009 dari 29.352
KK yang ada sebanyak 25.575 KK yang diperiksa, dengan hasil sebagai berikut sebagai
berikut :
47Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jumlah KK yang telah memiliki sarana air bersih : 81,63% dengan rincian
sumber air dari ledeng 79,9%, sumur pompa tangan 0,1%, sumur gali 5,31%,
penampungan air hujan 1,55% dan sumber lainnya 1,22%.
Jumlah KK yang telah memiliki jamban untuk tempat Buang Air Besar (BAB)
: 83,35% dan jamban yang memenuhi criteria jamban sehat sebesar 68,89%
Jumlah KK yang telah memiliki tempat sampah : 26,76% dan dari seluruh KK
yang memilki jamban tersebut 71,8% diantaranya memenuhi criteria tempat
sampah sehat.
Jumlah KK yang telah memiliki pengolahan air limbah : 6.32% dan dari KK
yang memilki pengolahan air limbah tersebut 56,15% diantaranya memenuhi
criteria pengolaan air limbah sehat. Data selengkapnya mengenai sarana
Sanitasi Dasar dapat dilihat pada lampiran Tabel 48 dan 49.
Sanitasi merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
Banyaknya penyakit ditularkan karena tidak dilakukan cara-cara penanganan sanitasi
yang benar. Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif apabila
diikuti upaya perbaikan sanitasi. Upaya sanitasi meliputi pembangunan, perbaikan,
pemanfaatan dan pemeliharaan, yaitu: pembuangan kotoran manusia (jamban),
pembuangan air limbah (SPAL) dan pembuangan sampah pada tempatnya.
Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk di wilayah Ngada maka
kebutuhan air bersih semakin bertambah. Adapun sumber air di Kabupaten Ngada
pada umumnya berasal dari mata air, sumur dalam, sumur gali dan air permukaan.
Sistem yang digunakan melalui perpipaan dan non perpipaan. Untuk pengelolaannya
pada daerah pemukiman di perkotaan dikelola PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
Kabupaten.
Permasalahan terbanyak yang dihadapi Kabupaten Ngada yang berkaitan
dengan air adalah terbatasnya dana untuk pembuatan sarana air bersih di daerah-
daerah yang sulit air sehingga cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Ngada masih
belum memenuhi target SPM.
3. Tempat – Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan (TUPM) merupakan
suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dan dikhawatirkan dapat menjadi
tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi hotel, restoran, pasar dan lain-lain.
Sedangkan TUPM sehat adalah tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan
makana/minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang
baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki
pencahayaan ruang yang sesuai.
Data dari Profil Puskesmas 2009 dan laporan dari Seksi Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009, memperlihatkan bahwa jumlah TUPM
48Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
yang ada sebanyak 276 buah, yang diperiksa 255 buah (92,39%). Dari TUPM yang
diperiksa, sebanyak 143 (56,08%) diantaranya termasuk kategori TUPM sehat. Cakupan
TUPM sehat menurut jenis TUPM dapat dilihat pada grafik berikut, sedangkan data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 50.
Grafik 4.19 Persentase TUPM Sehat Menurut Jenis TUPM di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009, Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan, 2009
Selain pegawasan tempat-tempat umum diatas, juga dilakukan pembinaan
kesehatan terhadap institusi yang ada di Kabupaten Ngada. Berdasarkan laporan
puskesmas dan seksi penyehatan lingkungan pada tahun 2009 memperlihatkan bahwa
institusi yang dibina kesehatan lingkungannya meliputi sarana kesehatan 97,0%, karena
ada beberapa 3 sarana sarana pustu/polindes yang tidak terpakai, jadi tidak dilakukan
pembinaan kesehatan lingkungan, sarana pendidikan 96,91%, sarana ibadah 80,85% dan
perkantoran 79,46%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 51.
49Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
4.1 Sarana Kesehatan
A. Puskesmas dan Jaringannya
Puskesmas dan puskesmas pembantu merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan di tingkat dasar yaitu kecamatan dan desa. Dari tahun ke tahun jumlah
puskesmas di Kabupaten Ngada terus meningkat untuk pemerataan pelayanan di tingkat
dasar. Pada tahun 2009 jumlah puskesmas di kabupaten Ngada sebanyak 10 unit yang
tersebar di 9 kecamatan, dimana pada kecamatan Bajawa terdapat 2 Puskesmas, karena
jumlah penduduknya terhitung paling banyak. Dengan demikian rasio puskesmas per
100.000 penduduk pada tahun 2009 adalah 7,24. Ini berarti bahwa pada tahun 2009 setiap
100.000 penduduk dilayani oleh 7 puskesmas. Hal ini mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan rasio puskesmas per 100.000 penduduk tahun 2007 adalah 5,4 yang
berarti setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 5 puskesmas.
Peta 5.1 Peta Penyebaran Puskesmas, Pustu dan Polindes di Kabupaten Ngada Tahun 2009
50Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jumlah puskesmas pembantu juga cenderung meningkat seiring dengan
pemekaran desa/kelurahan yang ada. Pada tahun 2009 di Kabupaten Ngada jumlah Pustu
sebanyak 32 unit, yang tersebar di beberapa desa di wilayah kabupaten Ngada. Dengan
rasio puskesmas pembantu per 100.000 penduduk adalah 23,2 yang berarti setiap 100.000
penduduk dilayani oleh 23 puskesmas pembantu. Oleh karena jumlah puskesmas dan
puskesmas pembantu sebanyak itu maka rasio pustu terhadap puskesmas adalah 3 : 1
artinya setiap puskesmas rata-rata didukung oleh 3 sampai 4 puskesmas pembantu.
Upaya untuk peningkatan fungsi puskesmas terus dilakukan terutama dalam
peningkatan puskesmas non rawat inap menjadi puskesmas rawat inap terutama yang
berlokasi jauh dari rumah sakit, dijalur-jalur jalan raya di lokasi yang rawan kecelakaan.
Hingga tahun 2009 jumlah puskesmas perawatan di Kabupaten Ngada sebanyak 3 buah
yaitu Puskesmas Aimere, Riung dan Waepana, dan pada tahun 2009 juga mempersiapkan
satu puskesmas (Koeloda) untuk menjadi puskesmas perawatan.
Sehubungan dengan Revolusi KIA penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Balita (AKB), 2 puskesmas perawatan tersebut yaitu Riung dan Aimere
dipersiapkan untuk menjadi puskesmas PONED (Perawatan Obstetrik Neonatal Emenrgensi
Dasar). Dari hasil pemetaan sarana kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
berikut lokasi sarana kesehatan dasar dengan memperhitungkan waktu tempuh ke
Kecamatan.
Peta 5.2. Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas
Peta 5.3. Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas, Pustu dan Polindes
51Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari peta diatas diketahui bahwa terdapat beberapa daerah dengan waktu jangkau ke
sarana kesehatan dasar lebih dari 1 jam/60 menit (daerah dengan warna pudar), namun
sebagian besar wilayah Kabupaten Ngada dapat menjangkau sarana kesehatan dasar
dengan waktu kurang dari 1 jam. Warna hijau muda dengan jarak tempuh kurang dari 15
menit, warna ungu daerah dengan waktu tempuh 15-30 menit, warna merah waktu tempuh
mencapai 45 menit, dan warna biru gelap waktu tempuh antara 45 – 60 menit.
B. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit
antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur
dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah
penduduk.
Di kabupaten Ngada terdapat satu buah rumah sakit yang melayani penduduk
di 2 kabupaten yaitu Ngada dan Nagekeo, karena RSU di Nagekeo masih dalam tahap
pembangunan, sehingga kasus rujukan dilakukan ke RSUD Tipe C Bajawa. Walaupun
jumlah rumah sakit hanya satu namun fasilitas yang tersedia terus bertambah dan
mengalami peningkatan baik sarana dan prasarana maupun tipe rumah sakit. Jumlah
tempat tidur untuk rawat inap yang tersedia sebanyak 100 tempat tidur. Untuk
menggambarkan cakupan pelayanan digunakan indikator pemanfaatan tempat tidur dan
Indikator pelayanan rumah sakit lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Bed Ocupancy Rate (BOR)
Bed Occupancy Rate adalah persentase pemakaian tempat tidur Rumah Sakit selama
satu tahun. Pada tahun 2009 jumlah hari perawatan RSUD Bajawa sebanyak 19.946
hari rawat, sehingga BOR sebesar 54,6% atau 55%. BOR ideal sesuai standar nasional
adalah 60-85% sehingga dapat dikatakan BOR RSUD Bajawa tahun 2009 belum
memenuhi standar nasional.
Avarage Length of Stay (LOS)
Avarage Length of Stay adalah rata-rata lama perawatan seorang pasien di Rumah
Sakit. Pada tahun 2009 jumlah pasien yang keluar (hidup dan Mati) sebanyak 4906
pasien, dan jika dibandingkan dengan hari perawatan maka LOS RSUD Bajawa adalah 4
hari. Atau rata-rata 1 orang pasien dirawat adalah 4 hari. Jika dibandingkan dengan
standar LOS 6-9 hari maka lama hari perawatan di RSUD Bajawa tidak melewati batas
standar.
Bed Turn Over (BTO)
Bed Turn Over diukur dengan indikator jumlah penderita rawat inap yang keluar
(hidup dan mati) dalam 1 tahun dibandingkan dengan jumlah tempat tidur dengan
kata lain BTO menggambarkan frekuensi pemanfaatan tempat tidur dalam setahun.
Pada tahun 2009 BTO RSUD Bajawa adalah 49,1 dengan kata lain satu buah tempat
tidur dimanfaatkan sebanyak 49 kali dalam tahun 2009. Standar BTO ideal adalah 40-
52Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
50 kali dalam setahun, sehingga dapat dikatakan BTO RSUD Bajawa masih sesuai
standar.
Turn Over Interval (TOI)
Turn Over Interval adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi
ke saat terisi berikutnya, atau selang waktu pemakaian tempat tidur. Tahun 2009 TOI
RSUD Bajawa adalah 3,4. Atau rata-rata hari tempat tidur tidak terisi adalah 3 sampai
4 hari.
Net Death Rate (NDR)
Net Death Rate adalah angka kematian pasien Rumah Sakit 48 jam setelah dirawat di
RS untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. NDR RSUD Bajawa Tahun 2009 adalah 27 per
1000 pasien keluar. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari
25 per 1000 penderita keluar, sehingga NDR RSUD Bajawa tahun 2009 sudah melewati
standar toleransi.
Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Tahun 209 jumlah pasien mati seluruhnya 222 pasien, sehingga GDR 45,3 per 1000
pasien keluar. Dengan kata lain setiap 1000 pasien keluar terdapat 45 pasien
meninggal. Nilai GDR diharapkan tidak lebih dari 45 per 1000 pasien keluar sehingga
GDR RSUD Bajawa dalam batas toleransi.
Selain rumah sakit dan puskesmas juga terdapat sarana pelayanan kesehatan
milik swasta yang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diawasi
oleh pemerintah melalui Dinas Kesehatan, dan juga menempatkan tenaga kesehatan di
sarana pelayanan swasta tersebut. Di kabupaten Ngada tahun 2009 terdapat 5 buah BP
(balai Pengobatan) Swasta yaitusebagai berikut :
Nama-Nama BP Swasta dan Lokasi Kabupaten Ngada Tahun 2009
1 Bp. Santa Maria Kel.Trikora, Kec.Bajawa
2 Bp. Palang Suci Kel.Mataloko, Kec. Golewa
3 Bp. Rwt. Inap St.Fatima Ds. Masumeli, Kec.Soa
4
5
Bp. St. Gabriel
Bp. St. Walburga Mataloko
Ds. Mangulewa, Kec.Golewa
Kecamatan Golewa
BP swasta Palang Suci, BP St. Gabriel dan BP St. Fatima dilengkapi dengan
fasilitas bersalin/BKIA, dan BP St. Fatima juga dilengkapi dengan fasilitas rawat inap.
C. Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk (1) menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat generik
dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2) mempromosikan penggunaan obat
53Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
yang rasional dan obat yang generik, (3) meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian
difarmasi komunitas dan farmasi klinik serta pelayanan kesehatan dasar, serta (4)
melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi
persyaratan, mutu dan keamanan.
Sarana distribusi farmasi di kabupaten Ngada berupa Gudang Farmasi
Kabupaten untuk mendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan ke semua Puskesmas,
dan Puskesmas mendistribusikannya ke Pustu dan Polindes.
D. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di
masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat
Keluarag), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja) dan sebagainya.
Polindes awalnya dibangun secara darurat untuk mendekatkan pelayanan
kepada masyarakat, namun dengan adanya anggaran DAK Kesehatan, adanya LSM Swasta
dan anggaran-anggaran lain untuk kesehatan memungkinkan sarana Polindes dibangun
berupa bangunan yang layak pakai, menyerupai Pustu namun dengan ukuran yang lebih
kecil dari ukuran bangunan Pustu. Tahun 2009 di Kabupaten Ngada terdapat 48 Polindes
yang tersebar ke 48 desa di 9 kecamatan.
Sedangkan posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk
masyarakat, sehingga pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana posyandu menjadi
tanggung jawab bersama terutama masyarakat disekitarnya.
Dalam perkembangannya posyandu mendapat tanggapan positif dari
pemerintah dan masyarakat. Namun demikian tanggapan positif masyarakat ternyata
tidak diimbangi dengan meningkatnya mutu pelayanan, karena banyak faktor yang
menyebabkan mutu posyandu rendah antara lain , sumber daya manusia (SDM) yang
dimiliki masih sangat rendah, banyak kader posyandu yang droup out, sarana dan
prasarana belum memadai.
Untuk mengetahui kualitas posyandu maka dilakukan telaah kemandirian
posyandu yaitu suatu cara penilaian strata posyandu menjadi 4 tingkat perkembangan
(Stratifikasi posyandu) yaitu kategori Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Jumlah
Posyandu yang ada di Kab. Ngada tahun 2009 sebanyak 274 posyandu dan berdasarkan
keempat strata tersebut di kabupaten Ngada baru mencapai 3 strata sebagai berikut:
• Pratama sebanyak 42 buah (15.3%)
• Madya sebanyak 169 buah (61,7%)
• Purnama sebanyak 63 buah (23,0%)
54Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Grafik 5.1 Persentase Posyandu Menurut Strata di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009
Posyandu Aktif adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan
frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau
lebih, cakupan program utama (KIA,KB, Gizi, Imunisasi lebih dari 50 %, dan sudah ada 1
atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat < 50 %.) dengan perkataan lain
Posyandu aktif adalah posyandu dengan tingkat kemandirian Purnama dan Mandiri.
Pencapaian Posyandu Aktif Kabupaten Ngada 23% jika dibandingkan dengan target
cakupan SPM tahun 80% maka belum memenuhi target. Mengatasi hal tersebut, yang perlu
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Ngada saat ini adalah meningkatkan strata
posyandu bukan menambah jumlah posyandu. Lebih rinci dapat dilihat pada lampiran
tabel 46.
4.2 Tenaga Kesehatan
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini
tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan profesional untuk melaksanakan upaya
kesehatan sesuai paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui
perekrutan CPNS daerah dan PTT dari Pusat sedangkan untuk pengembangan kompetensi
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya
dilakukan pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran
situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sector pemerintah maupun
swasta perlu diketahui. Namun sampai saat ini, data tenaga kesehatan di setiap sarana
pelayanan belum valid karena ada beberapa pegawai yang mengalami mutasi dan
mengikuti pendidikan lanjutan di sector pemerintah dan terutama sector swasta, kurang
proaktifnya petugas dalam mendata ketenagaan. Data yang tersedia merupakan data yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, yang merupakan tenaga kesehatan
55Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
pemda/pegawai negeri, sedangkan banyak tenaga kesehatan yang berstatus sukarela
tidak didata.
Tenaga yang bekerja pada instansi kesehatan pada tahun 2009 sejumlah 455
orang, dengan rincian tenaga kesehatan sebanyak 374 orang dan tenaga non kesehatan
sebanyak 81 orang. Dari jumlah tenaga kesehatan tersebut sebanyak 7,22% adalah tenaga
medis yaitu dokter, dokter gigi dan dokter spesialis; 20,86% tenaga bidan; 41,98%
perawat; 6,42% Perawat gigi; 4,55% tenaga farmasi; 2,67% tenaga gizi; 5,35% teknisi medis
yaitu analis kesehatan, ATEM, Penata Rontgent, Anestesi dan fisioterapi; 3,74% tenaga
sanitasi dan 1,34% tenaga Kesehatan Masyarakat. Tenaga kesehatan tersebut tersebar di
Dinas Kesehatan, RSUD Bajawa dan Puskesmas serta BP Swasta yang ada Di Kabupaten
Ngada dengan rincian tenaga yang bekerja di Dinas Kesehatan sebanyak 61 orang, di RSUD
138 orang dan di Puskesmas serta jaringannya 256 orang. Persentase tenaga kesehatan
menurut jenisnya di Kabupaten Ngada tahun 2009 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.1 Rasio Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya per 100.000 Penduduk di Kabupaten Ngada tahun 2009
No Jenis Tenaga Kesehatan Ngada Standar Nasional Persentase
1 Dokter Umum 14 : 100.000 40 : 100.000 35%
2 Dokter Spesialis 3 : 100.000 6 : 100.000 50%
3 Dokter Gigi 3 : 100.000 11 : 100.000 27,3%
4 Perawat 114 : 100.000 117 : 100.000 97%
5 Perawat Gigi 18 : 100.000 30 : 100.000 60%
6 Bidan 72 : 100.000 100 : 100.000 72%
7 Ahli Gizi 9 : 100.000 40 : 100.000 22,5%
8 Sanitarian 14 : 100.000 40 : 100.000 35%
9 Apoteker 4 : 100.000 10 : 100.000 40%
10 Sarjana Kesehatan Masyarakat 15 : 100.000 40 : 100.000 37,5%
11 Asisten Apoteker 12 : 100.000 30 : 100.000 40%
12 Keterapian Fisik 2 : 100.000 4 : 100.000 50%
13 Keteknisian Medis 12 : 100.000 15 : 100.000 80%
Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian Dinkes Ngada, 2009
Bila dilihat dari rasio masing-masing tenaga kesehatan di kabupaten Ngada
dibandingkan dengan rasio tenaga kesehatan standar nasional maka tenaga Perawat
dengan rasio 114 per 100.000 penduduk merupakan paling tinggi cakupannya (97%),
kemudian tenaga teknisi medis (Analis Lab, Teknik elektromedik dan Anestesi) yaitu 12
per 100.000 penduduk. Bila dilihat perbandingan rasio pada tabel diatas maka tenaga
kesehatan di kabupaten Ngada masih sangat kurang atau belum mencukupi untuk
melayani seluruh penduduk di Kabupaten Ngada. Penjelasan mengenai kualifikasi tenaga
kesehatan dan penyebarannya seperti dibawah ini :
56Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Tenaga Medis terdiri dari Dokter Umum, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis. Pada tahun
2009 jumlah tenaga Dokter Spesialis sebanyak 4 tenaga Dokter spesialis yaitu Spesialis
Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Kandungan dan Spesialis Anak. Namun 4
tenaga dokter spesialis ini merupakan tenaga kontrak atau tidak tetap, yang
bergantian selama 3 bulan sekali bekerja sama dengan RSUP Sanglah Denpasar.
Sehingga rasio tenaga dokter spesialis 3 per 100.000 Penduduk, belum
menggambarkan rasio dokter spesialis sebenarnya.
Jumlah tenaga dokter umum tahun 2009 sebanyak 19 orang, dengan rincian 12 orang
tenaga dokter PTT di Puskesmas dan 7 orang tenaga dokter di RSUD Bajawa. 4 orang
tenaga dokter di RSUD Bajawa sedang melanjutkan pendidikan, sehingga pelayanan
dokter umum yang masih aktif di RSUD Bajawa sebanyak 3 orang, sehingga 3 orang
tenaga dokter PTT di Puskesmas diperbantukan ke RSUD Bajawa. Dan untuk mengatasi
dokter umum di pelayanan gawat darurat dilakukan kerjasama dengan dokter PTT
Puskesmas secara bergilir mendapat tugas jaga di Unit Gawat Darurat Bajawa. Rasio
dokter umum dalah 14 per 100.000 penduduk masih jauh dari standar nasional 40 per
100.000 penduduk.
Tenaga dokter gigi tahun 2009 sebanyak 4 orang dokter gigi yaitu 2 orang dokter gigi
PTT bertugas di Puskesmas dan 2 orang dokter gigi PNS di RSUD Bajawa. Dengan rasio
dokter gigi 3 per 100.000 penduduk, masih jauh dibawah standar nasional.
Jumlah tenaga Bidan tahun 2009 sebanyak 100 orang. Dengan rincian 78 bidan
bertugas di Puskesmas dan 22 bidan bertugas di RSUD Bajawa. Menurut kualifikasi
pendidikannya, bidan dengan pendidikan DIII sejumlah 18 orang dan Bidan DI sejumlah
82 orang. Jika dilihat kualifikasi pendidikan maka sebagian besar bidan belum
memenuhi standar kompetensi kebidanan yaitu Diploma 3. Hal ini diatasi dengan
penyelenggaraan Progsus D3 Kebidanan kerja sama dengan Poltekkes Kesehatan
Kupang di Bajawa, yang diikuti oleh 45 orang Bidan. Dengan demikian rasio tenaga
bidan 72 per 100.000 penduduk belum menggambarkan rasio sebenarnya jika dilihat
dari kualifikasi pendidikannya.
Tenaga Perawat di Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebanyak 157 orang, dengan rincian
93 bertugas di Puskesmas, Pustu dan Polindes, 60 bertugas di RSUD Bajawa dan 4
orang di Dinas Kesehatan kabupaten. Menurut kualifikasi pendidikan, perawat dengan
pendidikan S1 keperawatan sebanyak 7 orang, D3 Keperawatan 166 orang dan SPK 34
orang. Dengan rasio tenaga perawat 114 per 100.000 penduduk. Tenaga perawat yang
bertugas di Puskesmas dan Jaringannya sebanyak 93 orang jika dibandingkan dengan
jumlah sarana kesehatan dasar yaitu 10 Puskesmas, 32 Pustu dan 48 Polindes (90
sarana) maka tenaga perawat masih belum memenuhi kebutuhan pada sarana
kesehatan yang ada.
57Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Perawat gigi di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 25 orang dengan rincian 20
orang bertugas di Puskesmas, 4 orang di RSUD dan 1 orang di Dinas Kesehatan
kabupaten. Dengan rasio perawat gigi 18 per 100.000 penduduk.
Tenaga Gizi di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 12 orang dengan rincian 8 orang
bertugas di Puskesmas, 2 orang bertugas di RSUD dan 2 orang bertugas di Dinas
Kesehatan Kabupaten. Secara kualifikasi pendidikan tenaga gizi D4 sebanyak 1 orang
bertugas di RSUD, tenaga D3 gizi 10 orang dan D1 gizi 1 orang. 2 Puskesmas belum
mempunyai tenaga gizi yaitu Pusksesmas Watukapu dan Natarandang. Rasio tenaga
gizi 9 per 100.000 penduduk.
Apoteker di Kabupaten Ngada sejumlah 6 orang, 3 Apoteker bertugas di Puskesmas, 2
Apoteker bertugas di RSUD dan 1 Apoteker bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dengan rasio Apoteker 4 per 100.000 penduduk.
Tenaga farmasi dan asisten apoteker berjumlah 17 orang, yaitu Sarjana Farmasi 2
orang, D3 farmasi 7 orang dan SMF 8 orang. Puskesmas Watukapu dan Natarandang
belum mempunyai tenaga farmasi. Rasio asisten apoteker 12 per 100.000 penduduk.
Sanitarian atau tenaga kesehatan lingkungan di Kabupaten Ngada sebanyak 19 orang
dengan rincian 13 sanitarian bertugas di Puskesmas, 1 orang bertugas di RSUD dan 5
orang bertugas di Dinas Kesehatan. Secara kualifikasi pendidikan sanitarian dengan
pendidikan D3 Sanitasi 13 orang dan pendidikan SPPH 6 orang. Rasio sanitarian 14 per
100.000 penduduk.
Sarjana Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 21 orang,
dengan rincian 2 orang bertugas di Puskesmas, 3 orang bertugas di RSUD dan 16 orang
bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten. Rasio tenaga Kesehatan Masyarakat 15 per
100.000 penduduk.
Tenaga Analis Laboratorium tahun 2009 sebanyak 9 orang yaitu 3 orang di Puskesmas
dan 6 orang di RSUD. Terdapat 7 Puskesmas yang belum memiliki tenaga analis,
sehingga labkes belum berfungsi maksimal.
Tenaga ATEM dan Photorontgent sejumlah 7 orang dan bertugas di RSUD (ATEM 2
orang dan Rontgent 5 orang). Tenaga ATEM sangat kekurangan mengingat peralatan
kesehatan yang begitu banyak memerlukan tenaga teknisi khusus dalam maintenance
dan perbaikan.
58Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Peta 5.4 Peta Penyebaran Tenaga Dokter Gigi dan Dokter Umum di Puskesmas Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Peta 5.5 Peta Penyebaran Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
59Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Peta 5.6. Peta Penyebaran Tenaga Ahli Gizi, Sanitarian dan Farmasi di Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
4.3 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayanan kesehatan di kabupaten Ngada berasal dari berbagai sumber
yaitu APBN, APBD, bantuan luar negeri dan sumber-sumber pemerintah lainnya.
Pada tahun 2009 total pembiayaan kesehatan kabupaten Ngada adalah
sejumlah Rp. 31.060.416.660,- angka ini sudah termasuk anggaran pemerintah maupun
bantuan luar negeri. Total APBD kabupaten Ngada tahun 2009 adalah sejumlah
Rp.383.755.382.398,- bila dibandingkan dengan alokasi anggaran kesehatan yang
dialokasikan melalui APBD maka anggaran kesehatan kabupaten Ngada adalah 6,72% dari
total APBD yaitu Rp. 25.779.652.321,- sudah termasuk dengan gaji pegawai. Sedangkan
anggaran kesehatan pemerintah per Kapita adalah Rp. 186.741. Alokasi anggaran tersebut
merupakan anggraan yang terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. Alokasi anggaran
kesehatan di Dinas Kesehatan kabupaten Ngada dapat dilihat pada tabel berikut :
60Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Tabel 5.2 Realisasi Anggran Kesehatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Alokasi Anggaran Kesehatan No Sumber Biaya
Rp %
1 APBD Kab/Kota (Termasuk Gaji dan
Dana DAK)
25.779.652.321,- 83,00
2 APBD Propinsi 26.685.000,- 0,09
3 APBN
- JAMKESMAS 1.344.668.935,- 4,33
- DEKON 133.411.250,- 0,43
4 Pinjaman/Hibah luar negeri
- AIP-MNH (AussAid) 587.138.500,- 1,89
- Proyek Gafi/GV 487.080.000,- 1,57
5 Bansos (Bantuan Sosial) 1.242.800.000,- 4,0
6 ADB (DHS II) 1.125.000.000,- 3,62
6 Jamkesmas Pemda 333.935.416.660,- 1,08
TOTAL 31.060.416.660,-
Anggaran kesehatan ini merupakan anggaran kesehatan pada istansi kesehatan
saja belum termasuk anggaran kesehatan dari sektor-sektor terkait lainnya.
61Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan, antara lain
upaya peningkatan dan perbaikkan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya
pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan. Hasil-hasil kegiatan
pembangunan kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Ngada selama tahun 2009
tergambar dalam Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun ini berbagai peningkatan
derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan,
sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi
masyarakat Ngada. Gambaran yang demikian merupakan fakta diketahui oleh seluruh
pejabat publik dan masyarakat.
Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi
yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui
penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan. Salah satu luaran utama dari
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan. Dalam
perkembangannya, profil kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang
sangat penting, karena sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor
maupun masyarakat.
Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era
desentralisasi, pengumpulan data dan informasi dari Puskesmas menjadi relatif lebih
sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil
Kesehatan Kabupaten Ngada yang terbit saat ini belum sesuai dengan harapan.
Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini tetap
dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh
perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini belum mendapat apresiasi yang memadai
karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun
paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan
yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kabupaten Ngada,
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada senantiasa mencari terobosan-terobosan dalam hal
mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk melengkapi data dan
informasi kesehatan khususnya yang bersumber dari puskesmas.
62Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
6.2 Saran
1. Dari gambaran pencapaian pelaksanaan program kesehatan di atas, dapat
diketahui bahwa masih ada pelaksanaan program yang belum optimal. Hal
tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan yang lebih
serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat
yang perlu ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
pembangunan nasional.
2. Adanya peningkatan AKI perlu mendapat perhatian serius, sejalan dengan
kebijakan Provinsi NTT dalam Revolusi KIA, penanggulanngan AKI diutamakan
dimulai dari tingkat keluarga dan desa dengan mengoptimalkan Program Desa
Siaga.
3. Penyusunan buku Profil kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009 telah diupayakan
untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi kualitas data
maupum analisisnya. Namun disadari pula dalam penyusunan buku Profil
kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan. Oleh karena itu untuk penyusunan
Profil Kesehatan di tahun-tahun mendatang diharapkan keseriusan dari tingkat
bawah yaitu pustu dan puskesmas dalam pencatatan dan pelaporan data dan
informasi guna evaluasi dan perencanaan tahunan kegiatan pembangunan
kesehatan.
4. Ketidaklengkapan tabel-tabel dalam lampiran Profil Kesehatan ini salah satunya
disebabkan ada beberapa item data yang tidak jelas definisi operasionalnya. Oleh
karena itu untuk tahun-tahun mendatang setiap data yang dibutuhkan perlu
disertai dengan definisi operasional yang jelas.
5. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan pemegang
program dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan keakuratan
data.
6. Optimalisasi kinerja TIM SIKDA Kabupaten Ngada untuk pengumpulan data profil
kesehatan.
Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2009 ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran sangat
kami harapkan demi perbaikan Buku Profil Kesehatan pada tahun-tahun mendatang.
NGADA 2009
NO INDIKATOR No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1,621 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 94 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 138,050 Jiwa Tabel 1 4 Kepadatan Penduduk /Km 2 85.17 Jiwa/Km 2 Tabel 1 5 Jumlah Penduduk Lakilaki 67,015 Jiwa Tabel 2 6 Jumlah Penduduk Perempuan 71,035 Jiwa Tabel 2 7 Rasio Beban Tanggungan 65.42 Tabel 2 8 Rasio Jenis Kelamin 94.34 Tabel 2 9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 50.42 % Tabel 5 10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Lakilaki) 48.83 % Tabel 5 11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 51.91 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 12 Jumlah Lahir Hidup 3115 Bayi Tabel 6 13 Jumlah Bayi Mati 55 Bayi Tabel 6 14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17.7 Tabel 6 15 Jumlah Balita Mati 9 Balita Tabel 6 16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 2.9 Tabel 6 17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 7 Ibu Tabel 7 18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 224.7 Tabel 7
B.2 Angka Kesakitan 19 AFP Rate < 15 th Tabel 9 20 TB Paru Sembuh 61.70 % Tabel 9 21 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 9 22 HIV/AIDS ditangani 100.00 % Tabel 10 23 Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel 10 24 Angka Kesakitan DBD 6.52 Tabel 10 25 DBD ditangani 100.00 % Tabel 10 26 Angka Kesakitan Diare 18.02 Tabel 10 27 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 10 28 Angka Kesakitan Malaria 77.66 Tabel 11 29 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) #DIV/0! % Tabel 12 30 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) #DIV/0! % Tabel 12 31 Kasus Penyakit Filariasis ditangani #DIV/0! % Tabel 13 32 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 14 33 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 14 34 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 14 35 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 14 36 Jumlah Kasus Campak 0 Kasus Tabel 14 37 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 14 38 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14
B.3 Status Gizi 39 Kunjungan Neonatus (KN2) 72.41 % Tabel 15 40 Kunjungan Bayi 76.22 % Tabel 15 41 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.73 % Tabel 15 42 BBLR ditangani 100 % Tabel 15
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran ANGKA/NILAI 43 Balita ditimbang 76.42 % Tabel 16 44 Balita BB Naik 67.51 % Tabel 16 45 BGM 4.42 % Tabel 16 46 Balita Gizi Buruk 0.19 % Tabel 16
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 83.76 % Tabel 17 48 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 58.90 % Tabel 17 49 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 92.06 % Tabel 17 50 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 76.42 % Tabel 18 51 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 64.07 % Tabel 18 52 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 23.88 % Tabel 18 53 Peserta KB Baru 13.70 % Tabel 19 54 Peserta KB Aktif 71.05 % Tabel 19 55 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 20 56 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 21 57 Desa/Kelurahan UCI 81.91 % Tabel 22 58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 73.77 % Tabel 23 59 DropOut Imunisasi DPT1Campak 6.17 % Tabel 23 60 MPASI Bayi BGM 41.34 % Tabel 24 61 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 70.83 % Tabel 24 62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 % Tabel 24 63 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 59.18 % Tabel 25 64 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 56.27 % Tabel 25 65 WUS dg imunisasi TT5 8.37 % Tabel 26 66 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 67 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 68 Bumil Risti/Komplikasi 6.40 % Tabel 28 69 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 92.31 % Tabel 28 70 Neonatal Risti dirujuk 0.90 % Tabel 28 71 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 100.00 % Tabel 28 72 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 50.00 % Tabel 29 73 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 30 74 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 45.79 % Tabel 32 75 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 23.40 % Tabel 33 76 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0.22 % Tabel 34 77 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 63.56 % Tabel 34 78 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 66.72 % Tabel 34 79 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 52.23 % Tabel 36 80 Penduduk Miskin dicakup Jamkesmas 100.00 % Tabel 37 81 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 71.28 % Tabel 37 82 Bayi Gakin BGM Mendapat MPASI 79.55 % Tabel 37 83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 37.20 % Tabel 39 84 WUS yang diberi Kapsul Yodium 6.35 % Tabel 40
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 52.94 % Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga berPHBS 51.59 % Tabel 45 87 Posyandu Aktif 22.99 % Tabel 46
C.4 Keadaan Lingkungan 88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 87.94 % Tabel 47
NO INDIKATOR No. Lampiran ANGKA/NILAI 89 Rumah Sehat 61.50 % Tabel 47 90 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 87.13 % Tabel 48 91 Keluarga yang memiliki akses air bersih 88.77 % Tabel 48 92 KK memiliki Jamban 83.35 % Tabel 49 93 KK memiliki Jamban Sehat 64.89 % Tabel 49 94 KK memiliki Tempat Sampah 26.76 % Tabel 49 95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 71.84 % Tabel 49 96 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 6.32 % Tabel 49 97 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 56.15 % Tabel 49 98 TUPM Sehat 56.08 % Tabel 50 99 Institusi dibina Keslingnya 88.42 % Tabel 51 100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 14.18 % Tabel 52 101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 45.90 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Tenaga Kesehatan 102 Jumlah Tenaga Medis 27 Orang Tabel 53 103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 104 Orang Tabel 53 104 Jumlah Tenaga Farmasi 23 Orang Tabel 53 105 Jumlah Tenaga Gizi 12 Orang Tabel 53 106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 20 Orang Tabel 53 107 Jumlah Tenaga Sanitasi 19 Orang Tabel 53 108 Jumlah Tenaga Kesmas 21 Orang Tabel 53 109 Jumlah Tenaga Kesehatan 390 Orang Tabel 53 110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 4 Orang Tabel 55 111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 19 Orang Tabel 55 112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 4 Orang Tabel 55
D.2 Pembiayaan Kesehatan 113 Total Anggaran Kesehatan 31,060,416,660 Rp. Tabel 60 114 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 2.30 % Tabel 60 115 Anggaran Kesehatan Perkapita 224.99 % Tabel 60
D.3 Sarana Kesehatan 116 Jumlah Desa Siaga 41 Desa Tabel 62 117 Jumlah Polindes 45 Polindes Tabel 62 118 Jumlah Posyandu 274 Psyd Tabel 62
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
NGADA 2009
LUAS JUMLAH JUMLAH RATARATA KEPADATAN WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 ) TANGGA TANGGA /km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE 152.50 9 3 12 14,864 3,265 4.6 97 2 GOLEWA 250.72 18 3 21 34,827 7,394 4.7 139 3 JEREBUU 82.26 8 0 8 7,992 1,757 4.5 97 4 BAJAWA 133.30 9 8 17 32,930 6,894 4.8 247 5 BAJAWA UTARA 167.38 7 0 7 8,309 1,656 5.0 50 6 SOA 91.14 7 0 7 11,947 2,397 5.0 131 7 RIUNG 327.94 10 2 12 14,388 3,318 4.3 44 8 RIUNG BARAT 312.49 6 0 6 7,795 1,645 4.7 25 9 WOLOMEZE 103.19 4 0 4 4,998 1,026 4.9 48
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,620.92 78 16 94 138,050 29,352 4.7 85
Sumber: BPS Kab.Ngada (Ngada Dalam Angka,2009)
JUMLAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
NGADA 2009
JUMLAH PENDUDUK
LAKILAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN) <1 14 514 1544 4564 >=65 JML <1 14 514 1544 4564 >=65 JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 AIMERE 14,864 149 785 1,742 3,011 997 457 7,141 178 818 1,764 3,353 1,067 543 7,723 76.4 92.5 2 GOLEWA 34,827 385 1,641 2,487 8,220 3,215 972 16,920 495 1,929 2,436 8,268 3,531 1,248 17,907 49.9 94.5 3 JEREBUU 7,992 74 380 973 1,645 502 225 3,799 89 372 977 2,002 473 280 4,193 72.9 90.6 4 BAJAWA 32,930 392 1,329 3,571 7,837 2,292 758 16,179 461 1,978 3,957 7,193 2,661 501 16,751 64.8 96.6 5 BAJAWA UTARA 8,309 144 432 941 1,642 742 192 4,093 153 471 1,013 1,517 845 217 4,216 75.1 97.1 6 SOA 11,947 162 736 1,399 2,322 804 278 5,701 148 679 1,386 2,889 918 226 6,246 72.3 91.3 7 RIUNG 14,388 94 695 1,947 3,397 615 209 6,957 78 766 2,241 3,558 590 198 7,431 76.3 93.6 8 RIUNG BARAT 7,795 76 257 852 1,384 838 340 3,747 121 346 948 1,760 583 290 4,048 70.8 92.6 9 WOLOMEZE 4,998 66 275 641 1,168 212 116 2,478 87 286 632 1,186 216 113 2,520 79.7 98.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 138,050 1,542 6,530 14,553 30,626 10,217 3,547 67,015 1,810 7,645 15,354 31,726 10,884 3,616 71,035 65.4 94.3
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota, Profil Kesehatan Puskesmas
Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3
KABUPATEN/KOTA TAHUN
RASIO BEBAN TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMIN NO KECAMATAN
JUMLAH PENDUDU
K
LAMPIRAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGADA TAHUN 2009
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
JUMLAH PENDUDUK LAKILAKI PEREMPUAN LAKILAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 < 1 1,542 1,810 3,352 2 1 4 5,530 6,645 12,175 3 5 9 6,589 6,989 13,578 4 10 14 7,964 8,465 16,429 5 15 19 7,601 7,932 15,533 6 20 24 6,681 6,945 13,626 7 25 29 6,073 6,311 12,384 8 30 34 4,965 5,176 10,141 9 35 39 3,949 4,213 8,162 10 40 44 3,611 4,109 7,720 11 45 49 3,236 3,155 6,391 12 50 54 2,510 2,521 5,031 13 55 59 2,409 2,495 4,904 14 60 64 2,208 2,259 4,467 15 65 69 1,277 1,227 2,504 16 70 74 682 660 1,342 17 75+ 188 123 311
Sumber : Profil Puskesmas/Kecamatan
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
138,050 JUMLAH (KAB/KOTA) 67,015 71,035
KABUPATEN/KOTA NGADA TAHUN 2009
06.LAMP PROF NGD 09 PRINT
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK LAKILAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
NGADA 2009
LAKILAKI PEREMPUAN
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD
SD/MI SLTP/ MTs
SLTA/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVE RSITAS JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD
SD/MI SLTP/ MTs
SLTA/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVER SITAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 AIMERE 2 GOLEWA 3 JEREBUU 4 BAJAWA 5 BAJAWA UTARA 6 SOA 7 RIUNG 8 RIUNG BARAT 27 182 1401 372 196 134 55 2,367 36 214 1382 238 274 192 34 2,370 9 WOLOMEZE
KAB NGADA 38 39 868 539 712 2,196 25 12 687 446 498 1,668 KABUPATEN NGADA 16776 18351 4923 4617 819 1161 46,647 18243 21942 4581 4275 702 810 50,553
JUMLAH (KAB/KOTA) 51,210 54,591
Sumber : Ngada Dalam Angka 2009
NO KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NGADA 2009
JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 AIMERE 5,085 4,357 85.7 5,665 5,276 93.1 10,750 9,633 89.6 2 GOLEWA 13,690 7,530 55.0 14,460 8,196 56.7 28,150 15,726 55.9 3 JEREBUU 2,141 392 18.3 3,435 223 6.5 5,576 615 11.0 4 BAJAWA 11,763 6,134 52.1 12,188 7,130 58.5 23,951 13,264 55.4 5 BAJAWA UTARA 2,897 1,422 49.1 3,043 2,130 70.0 5,940 3,552 59.8 6 SOA 3,987 1,540 38.6 4,799 1,512 31.5 8,786 3,052 34.7 7 RIUNG 4,615 2,494 54.0 4,889 2,715 55.5 9,504 5,209 54.8 8 RIUNG BARAT 4,132 619 15.0 3,927 760 19.4 8,059 1,379 17.1 9 WOLOMEZE 2,474 312 12.6 1,819 204 11.2 4,293 516 12.0
50,784 24,800 48.8 54,225 28,146 51.9 105,009 52,946 50.4
Sumber ; Profil Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2008
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF KABUPATEN/KOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
LAKILAKI PEREMPUAN LAKILAKI + PEREMPUAN NO KECAMATAN
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI
LAHIR MATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE AIMERE 290 6 296 2.03 5 1,603 2 2 GOLEWA KOELODA 830 10 840 1.19 10 3,570 1 3 JEREBUU WATUMANU 140 1 141 0.71 5 852 1 4 BAJAWA KOTA 567 8 575 1.39 6 1,881 0
SURISINA 302 5 307 1.63 5 1,246 0 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 240 4 244 1.64 6 905 1 6 SOA WAEPANA 264 6 270 2.22 4 1,415 0 7 RIUNG RIUNG 260 7 267 2.62 7 1,461 1 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 113 5 118 4.24 5 827 2 9 WOLOMEZE NATARANDANG 109 3 112 2.68 2 561 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,115 55 3,170 1.74 55 14,321 9 17.7 2.9
Sumber: Laporan Seksi KIA Bidang Yankesdas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH JUMLAH
BALITA MATI NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI MATI LAHIR HIDUP LAHIR MATI
JUMLAH BALITA
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN
NGADA 2009
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 290 1 1 2 2 GOLEWA KOELODA 830 2 1 3 3 JEREBUU WATUMANU 140 4 BAJAWA KOTA 567
SURISINA 302 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 240 6 SOA WAEPANA 264 7 RIUNG RIUNG 260 1 1 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 113 1 1 9 WOLOMEZE NATARANDANG 109
3,115 3 4 7 ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 224.72
Sumber: Laporan Seksi KIA, Bidang Yankesda Dinas Kesehatan Kab. Ngada Keterangan:
Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
JUMLAH (KAB/KOTA)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO PUSKESMAS KECAMATAN JUMLAH LAHIR HIDUP
Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 8
2009
MATI LUKA BERAT
LUKA RINGAN JML % THD
TOTAL MATI LUKA BERAT
LUKA RINGAN JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 AIMERE 20 1 17 126 144 43 0.69 11.81 87.50 100 7.20 2 GOLEWA 11 11 11 3 100.00 100 1.00 3 JEREBUU 1 1 1 0 100.00 100 1.00 4 BAJAWA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 BAJAWA UTARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 SOA 20 1 5 19 25 7 4.00 20.00 76.00 100 1.25 7 RIUNG 40 34 27 61 18 55.74 44.26 100 1.53 8 RIUNG BARAT 37 92 92 28 100.00 100 2.49 9 WOLOMEZE #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 129 2 57 275 334 100 0.60 17.07 82.34 100 2.59 241.94
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009
RASIO PER 100.000 PENDUDUK
% KORBAN JUMLAH KEJADIAN
KECELAKAAN NO KECAMATAN
RASIO KORBAN PER KEJADIAN KECELAKAAN
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK
DIRINCI MENURUT KECAMATAN
JUMLAH KORBAN
TAHUN
TABEL 9
NGADA 2009
TB PARU
KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH % SEMBUH
JML PENDERITA
JML PEND BALITA
BALITA DITANGANI
% BALITA DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2 AIMERE AIMERE 0 46 3 3 3 100.00 18 18 18 100 3 GOLEWA KOELODA 0 100 8 8 5 62.50 11 11 11 100 4 JEREBUU WATUMANU 0 63 3 3 2 66.67 22 22 22 100 5 BAJAWA KOTA 0 20 11 11 6 54.55 66 54 54 100
SURISINA 0 12 2 2 1 50.00 2 2 2 100 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 4 1 1 1 100.00 17 12 12 100 7 SOA WAEPANA 0 124 11 11 7 63.64 29 29 29 100 8 RIUNG RIUNG 0 19 3 3 4 4 4 100 9 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 36 3 3 3 100.00 20 12 12 100 0 WOLOMEZE NATARANDANG 0 2 2 2 1 50.00 5 5 5 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 426 47 47 29 61.70 194 169 169 100 ANGKA KESAKITAN
Sumber: Laporan Program TB Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009 LB1 Puskesmas Tahun 2009
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS Pasien TB (+), di wilayah kerja Watukapu, Natarandang dan Maronggela melakukan pemeriksaan sputum di Puskesmas Waepana
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI
PNEUMONIA
PUSKESMAS KECAMATAN NO AFP < 15 TH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 10
NGADA 2009
HIV/AIDS DBD
JML KASUS
DITANGANI % DITANGANI
JML KASUS
DITANGANI % DITANGANI
JML KASUS
DITANGANI % DITANGANI
JML KASUS
JML DIARE PADA BALITA
DIARE PADA BALITA
DITANGANI
%Diare Balita
% DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 2 AIMERE AIMERE 5 5 100.0 19 19 100 0 166 81 81 48.80 100.0 3 GOLEWA KOELODA 2 2 100.0 0 0 #DIV/0! 2 2 100 404 181 181 44.80 100.0 4 JEREBUU WATUMANU 0 0 0.0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 157 71 71 45.22 100.0 5 BAJAWA KOTA 3 3 100.0 44 44 100 4 4 100 504 299 299 59.33 100.0
SURISINA 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 2 2 100 133 84 84 63.16 100.0 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1 1 100.0 0 0 #DIV/0! 1 1 0 130 81 81 62.31 100.0 7 SOA WAEPANA 3 3 100.0 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 258 150 150 58.14 100.0 8 RIUNG RIUNG 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 302 302 302 100.00 100.0 9 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 265 112 112 42.26 100.0 0 WOLOMEZE NATARANDANG 1 1 100.0 0 0 #DIV/0! 0 169 76 76 44.97 100.0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 15 100 63 63.00 100 9 9 100 2,488 1,437 1,437 57.76 100.0 ANGKA KESAKITAN 6.52 18.02
Sumber:Laporan Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
Kasus HIV/AIDS adalah Kasus HIV yang masih hidup dari tahun 2003 dan yang ditemukan baru tahun 2009
HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI
DIARE
NO PUSKESMAS
IMS
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 11
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI NGADA 2009
MALARIA KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 1,854 3,272 63.83 5,126 100.00 2 GOLEWA KOELODA 1,742 1,096 38.62 2,838 100.00 3 JEREBUU WATUMANU 142 369 72.21 511 100.00 4 BAJAWA KOTA 2,736 1,452 34.67 4,188 100.00
SURISINA 347 232 40.07 579 100.00 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 732 732 100.00 6 SOA WAEPANA 2,055 1,291 38.58 3,346 100.00 7 RIUNG RIUNG 345 199 36.58 544 100.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 539 1 0.19 540 100.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 229 229 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,721 7,912 42.46 18,633 100.00 ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK 77.66 57.31
Sumber: Laporan Bulanan Penemuan & Pengobatan Malaria Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO PUSKESMAS KECAMATAN
TABEL 12
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT NGADA 2009
PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 AIMERE AIMERE #DIV/0! #DIV/0! 2 GOLEWA KOELODA #DIV/0! #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU #DIV/0! #DIV/0! 4 BAJAWA KOTA #DIV/0! #DIV/0! 5 SURISINA #DIV/0! #DIV/0! 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU #DIV/0! #DIV/0! 7 SOA WAEPANA #DIV/0! #DIV/0! 8 RIUNG RIUNG #DIV/0! #DIV/0! 9 RIUNG BARAT MARONGGELA #DIV/0! #DIV/0! 0 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Laporan Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
Keterangan : Penderita PB tahun X 1, Penderita MB tahun X 2 X = tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
KUSTA KECAMATAN NO PUSKESMAS
TABEL 13
KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI NGADA 2009
JUMLAH DITANGANI % DITANGANI 1 2 3 4 5 6 2 AIMERE AIMERE #DIV/0! 3 GOLEWA KOELODA #DIV/0! 4 JEREBUU WATUMANU #DIV/0! 5 BAJAWA KOTA #DIV/0!
SURISINA #DIV/0! 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU #DIV/0! 7 SOA WAEPANA #DIV/0! 8 RIUNG RIUNG #DIV/0! 9 RIUNG BARAT MARONGGELA #DIV/0! 0 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0!
Sumber: LB1 Puskesmas Tahun 2009
PENDERITA PENY. FILARIASIS KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO PUSKESMAS
TABEL 14
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) NGADA 2009
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI PERTUSIS TETANUS TETANUS NEONATORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE AIMERE 2 GOLEWA KOELODA 3 JEREBUU WATUMANU 4 BAJAWA KOTA 5 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 SOA WAEPANA 8 RIUNG RIUNG 9 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 WOLOMEZE NATARANDANG
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2009, Laporan Tahunan Bidang Kesmas Tahun 2009
NO PUSKESMAS KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 15
NGADA 2009
JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ % JML LAHIR HIDUP DITIMBANG %
DITIMBANG BBLR % BBLR BBLR DITANGANI
% BBLR DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 AIMERE AIMERE 287 237 82.58 327 254 77.68 290 282 97 9 3.10 9 100 2 GOLEWA KOELODA 823 658 79.95 880 710 80.68 830 800 96 9 1.08 9 100 3 JEREBUU WATUMANU 135 101 74.81 163 126 77.30 140 128 91 5 3.57 5 100 4 BAJAWA KOTA 562 299 53.20 567 379 66.84 567 564 99 6 1.06 6 100
SURISINA 298 191 64.09 286 244 85.31 302 251 83 4 1.32 4 100 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 237 135 56.96 297 163 54.88 240 218 91 2 0.83 2 100 6 SOA WAEPANA 261 205 78.54 310 290 93.55 264 264 100 5 1.89 5 100 7 RIUNG RIUNG 254 215 84.65 352 251 71.31 260 214 82 5 1.92 5 100 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 110 99 90.00 172 134 77.91 113 80 71 7 6.19 7 100 9 WOLOMEZE NATARANDANG 107 86 80.37 153 122 79.74 109 92 84 2 1.83 2 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,074 2,226 72.41 3,507 2,673 76.22 3,115 2,893 92.87 54 1.73 54 100
Sumber: Laporan Bidang Yankes 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI KABUPATEN/KOTA
TAHUN
BAYI BAYI LAHIR NEONATUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 16
STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI NGADA 2009
JUMLAH BALITA
BALITA YANG ADA
DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi
Kurang/K urus
Gizi Buruk/
Kurus Skli DITIMBANG BB NAIK BGM
Gizi Kurang/K urus
Gizi Buruk/
Kurus Skli
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2 AIMERE AIMERE 1,603 1,288 804 45 78 2 80.35 62.42 3.49 4.87 0.16 0 5.02 3 GOLEWA KOELODA 3,570 2,832 2,061 105 356 79.33 72.78 3.71 9.97 0 9.97 4 JEREBUU WATUMANU 852 763 565 30 20 4 89.55 74.05 3.93 2.35 0.52 0 2.87 5 BAJAWA KOTA 1,881 1,060 786 66 105 1 56.35 74.15 6.23 5.58 0.09 0 5.68
SURISINA 1,246 919 684 65 19 1 73.76 74.43 7.07 1.52 0.11 0 1.63 6 BAJAWA UTARA WATUKAPU 905 640 494 37 24 3 70.72 77.19 5.78 2.65 0.47 0 3.12 7 SOA WAEPANA 1,415 1,037 710 31 62 1 73.29 68.47 2.99 4.38 0.10 0 4.48 8 RIUNG RIUNG 1,461 1,138 772 41 52 6 77.89 67.84 3.60 3.56 0.53 0 4.09 9 RIUNG BARAT MARONGGELA 827 748 414 32 144 2 90.45 55.35 4.28 17.41 0.27 1 17.68 10 WOLOMEZE NATARANDANG 561 519 98 32 38 1 92.51 18.88 6.17 6.77 0.19 0 6.97
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,321 10,944 7,388 484 898 21 76.42 67.51 4.42 8.21 0.19 1
Prev Gizi Buruk
+Kurang
KABUPATEN/KOTA TAHUN
KEC BEBAS RAWAN GIZI
PUSKESMAS NO KECAMATAN
% BALITA
TABEL 17
NGADA 2009
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES % JUMLAH
MENDAPA T
YAN.NIFAS %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 AIMERE AIMERE 466 434 93.1 243 55.99 293 282 96.25 292 237 81.16 2 GOLEWA KOELODA 1,146 1,007 87.9 863 85.70 830 800 96.39 820 658 80.24 3 JEREBUU WATUMANU 255 163 63.9 93 57.06 140 128 91.43 140 101 72.14 4 BAJAWA KOTA 779 702 90.1 428 60.97 570 564 98.95 570 299 52.46
SURISINA 385 314 81.6 170 54.14 307 251 81.76 307 191 62.21 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 457 245 53.6 123 50.20 244 218 89.34 244 135 55.33 6 SOA WAEPANA 452 452 100.0 138 30.53 268 268 100.00 268 205 76.49 7 RIUNG RIUNG 313 313 100.0 126 40.26 266 214 80.45 265 215 81.13 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 263 144 54.8 48 33.33 117 80 68.38 116 99 85.34 9 WOLOMEZE NATARANDANG 158 141 89.2 74 52.48 112 92 82.14 112 86 76.79
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,674 3,915 83.8 2,306 58.90 3,147 2,897 92.06 3,134 2,226 71.03
Sumber: Laporan Seksi KIA Bidang Yankesdas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS KABUPATEN/KOTA
TAHUN
IBU BERSALIN
PUSKESMAS NO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 18
CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU NGADA 2009
JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 AIMERE AIMERE 1,603 1,288 80.35 2,446 2,141 87.53 1,115 1,096 98.30 2 GOLEWA KOELODA 3,570 2,832 79.33 5,794 5,288 91.27 3,407 3 JEREBUU WATUMANU 852 763 89.55 1,150 1,150 100.00 230 25 10.87 4 BAJAWA KOTA 1,881 1,060 56.35 3,513 631 17.96 1,260
SURISINA 1,246 919 73.76 2,102 740 35.20 361 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 905 640 70.72 1,423 174 6 SOA WAEPANA 1,415 1,037 73.29 1,993 1,476 74.06 997 195 19.56 7 RIUNG RIUNG 1,461 1,138 77.89 2,200 1,193 54.23 894 182 20.36 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 827 748 90.45 1,395 1,351 96.85 539 513 95.18 9 WOLOMEZE NATARANDANG 561 519 92.51 951 745 78.34 174 174 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,321 10,944 76.42 22,967 14,715 64.07 9,151 2,185 23.88
Sumber: Laporan Bidang Yankes Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK BALITA (PRA SEKOLAH)
TABEL 19
JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NGADA 2009
PESERTA KB BARU JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 2,002 372 18.58 1,275 63.69 2 GOLEWA KOELODA 4,886 436 8.92 3,224 65.98 3 JEREBUU WATUMANU 1,212 253 20.87 1,018 83.99 4 BAJAWA KOTA 4,877 391 8.02 3,216 65.94
SURISINA 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,348 292 21.66 912 67.66 6 SOA WAEPANA 2,070 240 11.59 1,652 79.81 7 RIUNG RIUNG 2,118 454 21.44 1,736 81.96 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,395 227 16.27 1,024 73.41 9 WOLOMEZE NATARANDANG 787 170 21.60 646 82.08
JUMLAH (KAB/KOTA) 20,695 2,835 13.70 14,703 71.05
Sumber: Dinas KCSKB dan Seksi KIA Dinkes Ngada
KABUPATEN/KOTA TAHUN
PESERTA KB AKTIF JUMLAH PUS NO KECAMATAN PUSKESMAS
Ket : Data KB Puskesmas Surisina sudah tergabung dengan data KB di Puskesmas Kota
TABEL 20
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI NGADA 2009
JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUD MOP/ MOW
IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA IUD MOP/
MOW IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 AIMERE 90 23 389 531 174 68 1,275 7.06 1.80 30.51 41.65 13.65 5.33 100 2 GOLEWA 307 210 537 1,480 573 117 3,224 9.52 6.51 16.66 45.91 17.77 3.63 100 3 JEREBUU 111 18 163 382 282 62 1,018 10.90 1.77 16.01 37.52 27.70 6.09 100 4 BAJAWA 1,226 570 91 1,016 251 62 3,216 38.12 17.72 2.83 31.59 7.80 1.93 100
5 BAJAWA UTARA 59 19 19 660 131 24 912 6.47 2.08 2.08 72.37 14.36 2.63 100 6 SOA 220 76 346 680 277 53 1,652 13.32 4.60 20.94 41.16 16.77 3.21 100 7 RIUNG 108 25 105 725 724 49 1,736 6.22 1.44 6.05 41.76 41.71 2.82 100 8 RIUNG BARAT 62 11 22 630 255 44 1,024 6.05 1.07 2.15 61.52 24.90 4.30 100 9 WOLOMEZE 15 416 197 18 646 2.32 64.40 30.50 2.79 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,183 967 1,672 6,520 2,864 497 14,703 14.85 6.58 11.37 44.34 19.48 3.38 100
Sumber: Dinas KCSKB dan Seksi KIA Dinkes Ngada Ket : Data KB Puskesmas Surisina sudah tergabung dengan data KB di Puskesmas Kota
MKJP + NON MKJP
MKJP + NON MKJP
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN
TABEL 21
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUD MOP/ MOW
IMP LANT
SUN TIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA IUD MOP/
MOW IMP LANT
SUN TIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 AIMERE 63 1 99 143 17 49 372 16.94 0.27 26.61 38.44 4.57 13.17 100 2 GOLEWA 63 85 193 28 67 436 14.45 19.50 44.27 6.42 15.37 100 3 JEREBUU 51 58 58 38 48 253 20.16 22.92 22.92 15.02 18.97 100 4 BAJAWA 123 16 181 48 23 391 31.46 4.09 46.29 12.28 5.88 100 5 BAJAWA UTARA 12 199 60 21 292 4.11 68.15 20.55 7.19 100 6 SOA 25 22 57 74 20 42 240 10.42 9.17 23.75 30.83 8.33 17.50 100 7 RIUNG 46 24 20 199 120 45 454 10.13 5.29 4.41 43.83 26.43 9.91 100 8 RIUNG BARAT 51 82 47 47 227 22.47 36.12 20.70 20.70 100 9 WOLOMEZE 107 62 1 170 62.94 36.47 0.59 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 422 47 347 1,236 440 343 2,835 14.885 1.6578 12.24 43.598 15.52 12.0988 0 0 100
Sumber: Dinas KCSKB dan Seksi KIA Dinkes Ngada Ket : Data KB Puskesmas Surisina sudah tergabung dengan data KB di Puskesmas Kota
KABUPATEN/KOTA TAHUN
MKJP + NON MKJP
NO KECAMATAN MKJP + NON MKJP
TABEL 22
NGADA 2009
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 12 8 66.67 2 GOLEWA KOELODA 21 20 95.24 3 JEREBUU WATUMANU 8 8 100.00 4 BAJAWA KOTA 10 10 100.00
SURISINA 7 7 100.00 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 3 42.86 6 SOA WAEPANA 7 5 71.43 7 RIUNG RIUNG 12 7 58.33 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 6 100.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4 3 75.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 77 81.91
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
% DESA/KEL UCI NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
Sumber:Laporan Imunisasi Bidang Kesmas Dinas Kesehatan
TABEL 23
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
JUMLAH IMUNISASI DO NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO 4 CAMPAK HB Neonatus (%)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 AIMERE AIMERE 327 306 93.58 256 78.29 271 82.87 263 80.43 238 72.78 191 58.41 7.03 2 GOLEWA KOELODA 880 714 81.14 771 87.61 554 62.95 655 74.43 687 78.07 489 55.57 10.89 3 JEREBUU WATUMANU 163 144 88.34 129 79.14 157 96.32 137 84.05 151 92.64 113 69.33 (17.05) 4 BAJAWA KOTA 567 485 85.54 433 76.37 418 73.72 468 82.54 513 90.48 137 24.16 (18.48)
SURISINA 286 251 87.76 249 87.06 220 76.92 197 68.88 243 84.97 197 68.88 2.41 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 297 227 76.43 202 68.01 187 62.96 192 64.65 163 54.88 82 27.61 19.31 6 SOA WAEPANA 310 257 82.90 271 87.42 226 72.90 200 64.52 228 73.55 191 61.61 15.87 7 RIUNG RIUNG 352 244 69.32 232 65.91 141 40.06 147 41.76 235 66.76 39 11.08 (1.29) 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 172 113 65.70 113 65.70 113 65.70 113 65.70 31 18.02 129 75.00 72.57 9 WOLOMEZE NATARANDANG 153 104 67.97 101 66.01 83 54.25 88 57.52 98 64.05 16 10.46 2.97
RSUD BAJAWA 885
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,507 2,845 81.12 2,757 78.61 2,370 67.58 2,460 70.15 2,587 73.77 2,469 70.40 6.17 % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP 73.77
Sumber : Laporan Imunisasi Bidang Kesmas Tahun 2009 Ket : Watukapu melayani imunisasi bayi dari waepana maupun natarandang di daerah perbatasan desa
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 24
NGADA 2009
BAYI BGM ANAK BALITA (14TAHUN) BALITA GIZI BURUK
JUMLAH MP ASI % JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X % JUMLAH
MENDAPAT PERAWATA
N %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 AIMERE AIMERE 35 9 25.71 1,603 1,118 69.74 2 2 100 2 GOLEWA KOELODA 36 27 75.0 3,570 1,964 55.01 #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU 30 7 23.33 852 731 85.80 4 4 100 4 BAJAWA KOTA 30 7 23.33 1,881 1,293 68.74 1 1 100
SURISINA 33 11 33.33 1,246 996 79.94 1 1 100 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 15 15 100.00 905 456 50.39 3 3 100 6 SOA WAEPANA 10 7 70.00 1,415 1,415 100.00 1 1 100 7 RIUNG RIUNG 9 6 66.67 1,461 1,225 83.85 6 6 100 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 24 7 29.17 827 702 84.89 2 2 100 9 WOLOMEZE NATARANDANG 32 9 28.13 561 244 43.49 1 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 254 105 41.34 14,321 10,144 70.83 21 21 100
Sumber: Laporan Seksi Gizi Bidang Yankes Tahun 2009
CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMAS KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 25
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NGADA 2009
Fe1 Fe3 JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 466 254 54.51 254 54.51 2 GOLEWA KOELODA 1,146 801 69.90 762 66.49 3 JEREBUU WATUMANU 255 156 61.18 120 47.06 4 BAJAWA KOTA 779 461 59.18 392 50.32
SURISINA 385 210 54.55 295 76.62 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 457 154 33.70 130 28.45 6 SOA WAEPANA 452 240 53.10 202 44.69 7 RIUNG RIUNG 313 230 73.48 230 73.48 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 263 119 45.25 113 42.97 9 WOLOMEZE NATARANDANG 158 141 89.24 132 83.54
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,674 2,766 59.18 2,630 56.27
Sumber:Laporan Bidang Yankes Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
KECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL
NO PUSKESMAS
TABEL 26
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NGADA 2009
TT 4 TT 5
JML % JML % JML % JML % JML % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 AIMERE AIMERE 466 280 60.09 54 11.59 81 17.38 86 18.45 83 17.81 2 GOLEWA KOELODA 1,146 602 52.53 413 36.04 99 8.64 52 4.54 42 3.66 3 JEREBUU WATUMANU 255 212 83.14 41 16.08 94 36.86 50 19.61 12 4.71 4 BAJAWA KOTA 779 298 38.25 199 25.55 34 4.36 53 6.80 32 4.11
SURISINA 385 182 47.27 107 27.79 50 12.99 21 5.45 32 8.31 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 457 187 40.92 91 19.91 66 14.44 19 4.16 21 4.60 6 SOA WAEPANA 452 328 72.57 12 2.65 85 18.81 146 32.30 96 21.24 7 RIUNG RIUNG 313 202 64.54 133 42.49 30 9.58 23 7.35 48 15.34 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 263 134 50.95 174 66.16 0.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 158 111 70.25 29 18.35 37 23.42 24 15.19 25 15.82
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,674 2,536 54.26 1,253 26.81 576 12.32 474 10.14 391 8.37
Sumber: Laporan Program Imunisasi Tahun 2009 Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT
KABUPATEN/KOTA TAHUN
KECAMATAN BUMIL NO PUSKESMAS TT 1 TT 2 TT 3
TABEL 27
PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK NGADA 2009
MEMERLUKAN DARAH
MENDAPAT DARAH % MEMERLUKAN
DARAH MENDAPAT DARAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 RUMAH SAKIT #DIV/0! #DIV/0!
2 PUSKESMAS #DIV/0! #DIV/0! AIMERE #DIV/0! #DIV/0! KOELODA #DIV/0! #DIV/0! WATUMANU #DIV/0! #DIV/0! KOTA #DIV/0! #DIV/0! SURISINA #DIV/0! #DIV/0! WATUKAPU #DIV/0! #DIV/0! WAEPANA #DIV/0! #DIV/0! NATARANDANG #DIV/0! #DIV/0! MARONGGELA #DIV/0! #DIV/0! RIUNG #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0!
SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP )
JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK
KABUPATEN/KOTA TAHUN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN NO
TABEL 28
NGADA 2009
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 AIMERE AIMERE 466 66 14.16 50 75.76 290 3 1.03 3 100 2 GOLEWA KOELODA 1,146 102 8.90 102 100.00 830 8 0.96 8 100 3 JEREBUU WATUMANU 255 13 5.10 13 100 140 2 1.43 2 100 4 BAJAWA KOTA 779 41 5.26 41 100 567 4 0.71 4 100
SURISINA 385 13 3.38 13 100 302 2 0.66 2 100 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 457 10 2.19 10 100 240 2 0.83 2 100 6 SOA WAEPANA 452 12 2.65 10 83.33 264 1 0.38 1 100 7 RIUNG RIUNG 313 26 8.31 22 84.62 260 3 1.15 3 100 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 263 8 3.04 7 87.50 113 1 0.88 1 100 9 WOLOMEZE NATARANDANG 158 8 5.06 8 100 109 2 1.83 2 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,674 299 6.40 276 92.31 3,115 28 0.90 28 100
Sumber:Laporan Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Yankes Tahun 2009
JUMLAH NEONATAL
BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI NO PUSKESMAS
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI KECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL
TABEL 29
NGADA 2009
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS #DIV/0!
4 PUSKESMAS 10 5 50.00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 5 2 40.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 8 50.00
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kesehatan 2009
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 30
JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NGADA 2009
JUMLAH DITANGANI <24 JAM
%
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE AIMERE 12 #DIV/0! 2 GOLEWA KOELODA 21 #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU 8 #DIV/0! 4 BAJAWA KOTA 10 #DIV/0!
SURISINA 7 #DIV/0! 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 #DIV/0! 6 SOA WAEPANA 7 1 1 100.00 7 RIUNG RIUNG 12 #DIV/0! 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 #DIV/0! 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 1 1 100.00
Sumber: Laporan Seksi Penanggulangan Wabah Bidang Kesmas Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
DESA/KEL TERKENA KLB NO PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL KECAMATAN
TABEL 31
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESA YANG TERSERANG KLB
NGADA 2009
YANG TERSERANG
JUMLAH KEC JUMLAH DESA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kematian Rabies 1 1 1,551 24 1 1.55 4.17
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2009 Jumlah penderita adalah kasus gigitan hewan penular rabies (HPR)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
ATTACK RATE (%) CFR (%) JUMLAH
PENDERITA NO
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
TABEL 32
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF NGADA 2009
JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 327 173 52.91 2 GOLEWA KOELODA 880 444 50.45 3 JEREBUU WATUMANU 163 92 56.44 4 BAJAWA KOTA 567 266 46.91
SURISINA 286 193 67.48 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 297 73 24.58 6 SOA WAEPANA 310 157 50.65 7 RIUNG RIUNG 352 104 29.55 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 172 34 19.77 9 WOLOMEZE NATARANDANG 153 70 45.75
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,507 1,606 45.79
Sumber: Laporan Seksi Gizi Bidang Yankes Tahun 2009
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN
TABEL 33
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 12 2 GOLEWA KOELODA 21 8 38.10 3 JEREBUU WATUMANU 8 2 25.00 4 BAJAWA KOTA 10 3 30.00
SURISINA 7 2 28.57 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 6 SOA WAEPANA 7 7 100.00 7 RIUNG RIUNG 12 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 22 23.40
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009, Laporan Seksi Gizi Bidang Yankes Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH DESA/KEL DG GARAM
BERYODIUM YG BAIK
% DESA/KEL DG GARAM
BERYODIUM YG BAIK
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DISURVEI
TABEL 34
NGADA 2009
PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA MURID SD/MI
JUMLAH % PERLU PERAWATAN
JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN
% MENDAPAT PERAWATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 AIMERE AIMERE 13 156 169 0.08 2,446 2,366 96.73 294 224 76.19 2 GOLEWA KOELODA 54 185 239 0.29 5,794 5,288 91.27 926 683 73.76 3 JEREBUU WATUMANU 23 23 1,150 1,150 100.00 335 118 35 4 BAJAWA KOTA 27 66 93 0.41 3,513 890 25.33 890 630 70.79
SURISINA 4 24 28 0.17 2,102 812 38.63 399 193 48.37 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4 4 1,423 #DIV/0! 6 SOA WAEPANA 28 84 112 0.33 1,993 1,993 100.00 569 353 62.04 7 RIUNG RIUNG 4 45 49 0.09 2,200 1,193 54.23 950 950 100.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 17 17 1,395 905 64.87 360 9 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0! 951 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 130 604 734 0.22 22,967 14,597 63.56 4,723 3,151 66.72
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009
NO PUSKESMAS KECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
RASIO TAMBAL/ CABUT
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
TAHUN
JUMLAH MURID SD
PENCABUTA N GIGI TETAP
JUMLAH
TABEL 35
NGADA 2009
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH KEGIATAN
PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 367 22 389 2 GOLEWA KOELODA 23 6 29 3 JEREBUU WATUMANU 228 1 229 4 BAJAWA KOTA 415 415
SURISINA 266 30 296 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 64 4 68 6 SOA WAEPANA 206 10 216 7 RIUNG RIUNG 430 7 437 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 288 19 307 9 WOLOMEZE NATARANDANG 96 12 108
SUB JUMLAH I 2,383 111 2,494 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,383 111 2,494
Sumber: LB4 Puskesmas Tahun 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 36
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR NGADA 2009
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
ASKES JAMSOSTEK JAMKESM
AS (PUSAT)
JAMKES DA
JAMKES DINSOS JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE AIMERE 14,864 485 8,142 184 8,811 59.28 2 GOLEWA KOELODA 34,827 3,393 13,571 231 300 17,495 50.23 3 JEREBUU WATUMANU 7,992 2,820 235 3,055 38.23 4 BAJAWA KOTA 21,404 5,521 1,885 7,406 34.60
SURISINA 11,526 792 4,415 1,093 6,300 54.66 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 8,309 310 4,154 925 5,389 64.86 6 SOA WAEPANA 11,947 478 5,791 557 6,826 57.14 7 RIUNG RIUNG 14,388 492 6,800 930 8,222 57.14 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 7,795 390 3,307 1,511 5,208 66.81 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4,998 472 2,465 449 3,386 67.75
JUMLAH (KAB/KOTA) 138,050 6,812 56,986 8,000 72,098 52.23 PERSENTASE 4.93 41.28 5.80 52.23
Sumber: Laporan Jamkesmas Tahun 2009
Catatan : * = Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut kecamatan
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK* KECAMATAN
TABEL 37
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN NGADA 2009
JUMLAH % Rawat Jalan
% Rawat Inap
% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 1 AIMERE AIMERE 8,326 8,326 100.00 6,305 75.73 251 3.01 10 9 90.00 2 GOLEWA KOELODA 14,102 14,102 100.00 7,603 53.91 0 27 27 100.00 3 JEREBUU WATUMANU 3,055 3,055 100.00 3,582 117.25 0 10 7 70.00 4 BAJAWA KOTA 7,406 7,406 100.00 3,611 48.76 0 15 7 46.67
SURISINA 5,508 5,508 100.00 3,789 68.79 0 23 11 47.83 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 5,079 5,079 100.00 3,303 65.03 0 15 15 100.00 6 SOA WAEPANA 6,348 6,348 100.00 5,074 79.93 0 10 7 70.00 7 RIUNG RIUNG 7,730 7,730 100.00 8,998 116.40 41 0.53 6 6 100.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 4,818 4,818 100.00 2,184 45.33 0 7 7 100.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 2,914 2,914 100.00 2,085 71.55 0 9 9 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 65,286 65,286 100.00 46,534 71.28 292 0.45 132 105 79.55
Sumber: Laporan Seksi Jaminan Kesehatan Tahun 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009
BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP
ASI JUMLAH BAYI MASY.MISKIN
BGM
KABUPATEN/KOTA TAHUN
PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT YANKES JUMLAH YANG ADA
MASYARAKAT MISKIN
DICAKUP JAMKESMAS (Pusat &
Daerah)
NGADA 2009
JUMLAH PEKERJA FORMAL
JUMLAH YANG DILAYANI %
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE #DIV/0! 2 GOLEWA KOELODA #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU #DIV/0! 4 BAJAWA KOTA #DIV/0!
SURISINA 130 130 100.00 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU #DIV/0! 6 SOA WAEPANA #DIV/0! 7 RIUNG RIUNG 311 311 100.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 451 451 100.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 892 892 100.00
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PUSKESMAS
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 38
NO KECAMATAN
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009
TABEL 39
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA NGADA 2009
JUMLAH DILAYANI KES % JUMLAH DILAYANI
KES % JUMLAH DILAYANI KES %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 AIMERE AIMERE 1,852 1,489 80.40 979 661 67.52 2,831 2,150 75.94 2 GOLEWA KOELODA 5,059 309 6.11 493 486 98.58 5,552 795 14.32 3 JEREBUU WATUMANU 780 505 1,285 4 BAJAWA KOTA 2,972 1,059 4,031
SURISINA 864 235 27.20 765 271 35.42 1,629 506 31.06 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 356 140 39.33 294 95 32.31 650 235 36.15 6 SOA WAEPANA 1,970 1,238 62.84 1,321 887 67.15 3,291 2,125 64.57 7 RIUNG RIUNG 1,091 1,022 93.68 766 750 97.91 1,857 1,772 95.42 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 498 408 81.93 282 209 74.11 780 617 79.10 9 WOLOMEZE NATARANDANG 292 66 22.60 134 42 31.34 426 108 25.35
JUMLAH (KAB/KOTA) 15,734 4,907 31.19 6,598 3,401 51.55 22,332 8,308 37.20
Sumber: LB4 Puskesmas Tahun 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
PRA USILA DAN USILA PUSKESMAS NO KECAMATAN
USILA (60TH+) PRA USILA (4559 TH)
TABEL 40
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM NGADA 2009
WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT
JUMLAH WUS JUMLAH YANG DIBERI KAPSUL
YODIUM
% YANG DIBERI KAPSUL YODIUM
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE AIMERE 12 3,353 2 GOLEWA KOELODA 21 8,268 3 JEREBUU WATUMANU 8 2,002 4 BAJAWA KOTA 10 6,193
SURISINA 7 2,693 1,921 71.33 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 7 1,517 6 SOA WAEPANA 7 2,889 7 RIUNG RIUNG 12 3,558 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 1,760 9 WOLOMEZE NATARANDANG 4 1,186 200 16.86
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 33,419 2,121 6.35
Sumber:Profil Puskesmas Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS
TABEL 41
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIVAIDS NGADA 2009
JUMLAH PENDONOR
JML SAMPEL DARAH DIPERIKSA
JML POSTIF HIV/AIDS
% POSITIF HIV AIDS
1 2 3 4 5 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH #DIV/0!
Sumber: …………….. (sebutkan)
DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 42
NGADA 2009
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE 22,120 723 22,843 2 KOELODA 34,937 34,937 3 WATUMANU 8,438 8,438 4 KOTA 21,576 21,576 5 SURISINA 10,098 10,098 6 WATUKAPU 5,577 5,577 7 WAEPANA 9,925 9,925 8 RIUNG 15,168 128 15,296 9 MARONGGELA 7,492 7,492 10 NATARANDANG 2,218 2,218
SUB JUMLAH I 137,549 851 138,400 1 RSUD BAJAWA 18,600 4,971 23,571
#DIV/0! SUB JUMLAH II 18,600 4,971 23,571 1 Sarana Yankes lainnya #DIV/0!
#DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 156,149 5,822 161,971 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 138,050 138,050 JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 113.11 4.22
Sumber:LB4 Puskesmas Tahun 2009 Ket : kunjungan ke sarana yankes lainnya (BP Swasta), sudah termasuk dengan kunjungan puskesmas di wilayah BP Swasta kecuali Puskesmas Waepana tidak termasuk kunjungan ke BP
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR NGADA 2009
JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100.00 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0! #DIV/0!
3 Lab Swasta/BP Swasta 6 1 16.67
4 PUSKESMAS 10 7 70.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 9 1 52.94
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kesehatan kabupaten Ngada tahun 2009
Ket : Kemampuan Labkes : Mampu menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar 4 spesialis dasa : pelayanan kandungan dan kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 44
NGADA 2009
JUMLAH % 1 2 3 4 5
1 #DIV/0! 2 #DIV/0! 3 #DIV/0! 4 #DIV/0! 5 #DIV/0! 6 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Ket :
* Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar
KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR KABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO JENIS OBAT* KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
NGADA 2009
JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 1 AIMERE AIMERE 550 35 6.36 2 GOLEWA KOELODA 650 266 40.92 3 JEREBUU WATUMANU 200 200 100.00 4 BAJAWA KOTA 250 185 74.00
SURISINA 350 274 78.29 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 200 98 49.00 6 SOA WAEPANA 545 363 66.61 7 RIUNG RIUNG 250 180 72.00 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 300 162 54.00 9 WOLOMEZE NATARANDANG 200 40 20.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,495 1,803 51.59 Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2009, Laporan Tahunan Bidang PSDK Tahun 2009
TABEL 45
NO KECAMATAN RUMAH TANGGA
PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 46
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN NGADA 2009
JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU %
PRATAMA MADYA PURNAM A
MANDI RI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU
AKTIF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 AIMERE AIMERE 1 13 14 28 3.57 46.43 50.00 100 50.00 2 GOLEWA KOELODA 17 46 1 64 26.56 71.88 1.56 100 1.56 3 JEREBUU WATUMANU 4 12 3 19 21.05 63.16 15.79 100 15.79 4 BAJAWA KOTA 23 3 26 88.46 11.54 100 11.54
SURISINA 14 9 23 53.85 34.62 88 34.62 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4 9 13 30.77 69.23 100 6 SOA WAEPANA 5 9 4 18 27.78 50.00 22.22 100 22.22 7 RIUNG RIUNG 5 31 8 44 11.36 70.45 18.18 100 18.18 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 4 10 10 24 16.67 41.67 41.67 100 41.67 9 WOLOMEZE NATARANDANG 2 2 11 15 13.33 13.33 73.33 100 73.33
42 169 63 274 15.33 61.68 22.99 100 22.99
Sumber: Laporan Bidang PSDK Dinas Kesehatan Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 47
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
RUMAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT 1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 2,861 2,830 98.92 1,748 61.77 2 GOLEWA KOELODA 6,592 6,312 95.75 4,399 69.69 3 JEREBUU WATUMANU 1,768 1,435 81.17 676 47.11 4 BAJAWA KOTA 4,573 3,849 84.17 2,627 68.25
SURISINA 2,304 1,994 86.55 1,304 65.40 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,651 1,651 100.00 657 39.79 6 SOA WAEPANA 2,418 2,308 95.45 1,627 70.49 7 RIUNG RIUNG 3,039 2,469 81.24 1,172 47.47 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,587 1,357 85.51 773 56.96 9 WOLOMEZE NATARANDANG 959 200 20.86 25 12.50
JUMLAH (KAB/KOTA) 27,752 24,405 87.94 15,008 61.50
Sumber: Laporan Program PKL Tahun 2009 Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada : Profil Puskesmas Tahun 2009
PUSKESMAS NO KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 48
NGADA 2009
LEDENG
SPT
SGL
PAH
KEMASAN
LAINNYA
JUMLA
H
LEDENG
SPT
SGL
PAH
KEMASAN
LAINNYA
JUMLA
H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 AIMERE AIMERE 3,265 3,265 100.00 3,015 2 40 3,057 98.626 0.07 1.31 0 0 0.00 93.63 2 GOLEWA KOELODA 7,394 7,378 99.78 6,884 4 183 252 7,323 94.005 0.00 0.05 2.499 0 3.44 99.25 3 JEREBUU WATUMANU 1,757 1,694 96.41 1,694 1,694 100 0.00 0.00 0 0 0.00 100.00 4 BAJAWA KOTA 4,136 4,136 100.00 4,136 4,136 100 0.00 0.00 0 0 0.00 100.00
SURISINA 2,758 1,446 52.43 500 150 650 76.923 0.00 0.00 23.08 0 0.00 44.95 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,656 750 45.29 141 11 152 92.763 0.00 0.00 7.237 0 0.00 20.27 6 SOA WAEPANA 2,397 1,205 50.27 1,205 1,205 100 0.00 0.00 0 0 0.00 100.00 7 RIUNG RIUNG 3,318 3,318 100.00 1,527 1,120 23 2,670 57.191 0.00 41.95 0 0 0.86 80.47 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,645 1,357 82.49 975 25 1,000 97.5 0.00 2.50 0 0 0.00 73.69 9 WOLOMEZE NATARANDANG 1,026 1,026 100.00 800 8 6 1 815 98.16 0.00 0.98 0.736 0 0.12 79.43
JUMLAH (KAB/KOTA) 29,352 25,575 87.13 20,877 2 1,197 350 276 22,702 81.63 0.01 4.68 1.37 0.00 1.08 88.77 88.766373
Sumber: 1. Ngada Dalam Angka 2009 2. Laporan Program PKL Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH
% AKSES AIR BERSIH JUMLAH
KELUARGA YANG ADA
AKSES AIR BERSIH
NO KECAMATAN PUSKESMAS %
KELUARGA DIPERIKSA
TABEL 49
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN NGADA 2009
JUMLA
H
KK
DIPERIKS
A
JUMLA
H
KK
MEMILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEMILIKI
% SEHAT
JUMLA
H
KK
DIPERIKS
A
JUMLA
H
KK
MEMILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEMILIKI
% SEHAT
JUMLA
H
KK
DIPERIKS
A
JUMLA
H
KK
MEMILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEMILIKI
% SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 AIMERE AIMERE 3,265 3,265 2,409 1,442 73.78 59.86 3,265 990 136 30.32 13.74 3,265 6 5 0.18 83.33 2 GOLEWA KOELODA 7,394 7,378 5,447 4,033 73.83 74.04 7,378 0.00 #DIV/0! 7,378 67 0.91 0.00 3 JEREBUU WATUMANU 1,757 1,694 1,256 676 74.14 53.82 1,694 0.00 #DIV/0! 1,694 6 0.35 0.00 4 BAJAWA KOTA 4,136 4,136 3,248 1,917 78.53 59.02 4,136 152 79 3.68 51.97 4,136 30 13 0.73 43.33
SURISINA 2,758 1,446 650 650 45.0 100.0 1,446 650 650 45.0 1,446 241 16.67 0.00 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,656 750 1,525 839 203.33 55.02 750 0.00 #DIV/0! 750 41 5.47 0.00 6 SOA WAEPANA 2,397 1,205 2,159 1,335 179.17 61.83 1,205 2,108 1,506 174.94 71.44 1,205 4 2 0.33 50.00 7 RIUNG RIUNG 3,318 3,318 2,519 2,143 75.92 85.07 3,318 2,476 2,161 74.62 87.28 3,318 1,222 888 36.83 72.67 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,645 1,357 1,357 773 100.00 56.96 1,357 414 384 30.51 92.75 1,357 0.00 #DIV/0! 9 WOLOMEZE NATARANDANG 1,026 1,026 748 25 72.90 3.34 1,026 53 5.17 0.00 1,026 0.00 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 29,352 25,575 21,318 13,833 83.35 64.89 25,575 6,843 4,916 26.76 71.84 25,575 1,617 908 6.32 56.15
Sumber: 1. Ngada Dalam Angka 2009 2. Laporan Program PKL Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009
TEMPAT SAMPAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
NO JUMLAH KK KECAMATAN PUSKESMAS
JAMBAN
TABEL 50
NGADA 2009
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPERIKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 1 AIMERE AIMERE 2 2 2 100.00 8 8 8 100.00 2 2 2 100.00 #DIV/0! 12 12 12 100.00 2 GOLEWA KOELODA 2 1 1 100.00 13 12 2 #DIV/0! #DIV/0! 17 13 1 7.69231 3 JEREBUU WATUMANU #DIV/0! #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 1 0 4 BAJAWA KOTA 10 10 10 100.00 63 63 34 53.97 2 2 85 85 44 51.76 160 160 88 55
SURISINA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU #DIV/0! #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 1 0 6 SOA WAEPANA #DIV/0! 4 4 4 100.00 1 1 56 39 22 56.41 61 44 26 59.0909 7 RIUNG RIUNG 8 8 8 100.00 8 8 6 75.00 4 4 2 50.00 #DIV/0! 20 20 16 80 8 RIUNG BARAT MARONGGELA #DIV/0! #DIV/0! 2 2 2 2 4 4 0 9 WOLOMEZE NATARANDANG #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 21 21 100.00 96 95 52 54.74 15 13 4 30.77 143 126 66 52.38 276 255 143 56.08
Sumber: Laporan Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
JUMLAH TUPM
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYA RESTORAN/RMAKAN
KECAMATAN
NGADA 2009
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 AIMERE AIMERE 14 14 100 32 32 100 15 15 100 43 43 100 2 2 100.0 106 106 100 2 GOLEWA KOELODA 28 26 92.86 64 64 100 39 15 38.46 91 43 47.25 #DIV/0! 220 148 67 3 JEREBUU WATUMANU 9 9 100 12 12 100 9 9 100 10 10 100 #DIV/0! 40 40 100 4 BAJAWA KOTA 7 7 100 31 31 100 10 10 100 49 49 100 #DIV/0! 97 97 100
SURISINA 6 6 100 20 12 60 3 0 11 6 54.55 #DIV/0! 40 24 60 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 9 9 100 17 17 100 11 11 100 11 11 100 #DIV/0! 48 48 100 6 SOA WAEPANA 6 5 83.33 23 23 6 6 6 100 15 15 100 2 2 100 51 51 100 7 RIUNG RIUNG 10 10 100 30 30 100 24 24 100 15 15 100 1 1 100 80 80 100 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 6 6 100 18 18 100 18 18 100 9 9 100 #DIV/0! 51 51 100 9 WOLOMEZE NATARANDANG 5 5 100 12 12 100 6 6 100 4 4 100 #DIV/0! 27 27 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 100 97 97.00 259 251 96.911 141 114 80.851 258 205 79.457 5 5 100 760 672 88.42
: Profil Puskesmas Tahun 2009
SARANA LAIN SARANA KESEHATAN
Sumber: Laporan Program PKL Tahun 2009
PUSKESMAS
TABEL 51
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 52
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NGADA 2009
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE AIMERE 2,861 2,500 87.38 1,200 48.00 2 GOLEWA KOELODA 6,592 #DIV/0! 3 JEREBUU WATUMANU 1,768 1,435 81.17 606 42.23 4 BAJAWA KOTA 4,573 #DIV/0!
SURISINA 2,304 5 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1,651 #DIV/0! 6 SOA WAEPANA 2,418 #DIV/0! 7 RIUNG RIUNG 3,039 #DIV/0! 8 RIUNG BARAT MARONGGELA 1,587 #DIV/0! 9 WOLOMEZE NATARANDANG 959 #DIV/0!
JUMLAH ( KAB/KOTA) 27,752 3,935 14.18 1,806 45.90
Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2009 Ket : Tidak Dilaporkan
KABUPATEN/KOTA TAHUN
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NO PUSKESMAS KECAMATAN
JUMLAH RUMAH/BANGUN AN YANG ADA
TABEL 53
PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA NGADA 2009
TENAGA KESEHATAN
UNIT KERJA
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 14 52 78 75 93 56.7 9 39.1 8 67 4 20 13 68 2 9.5 221 56.7
2 13 48.15 22 21.15 64 39.0 8 34.78 2 16.67 16 80.00 1 5.26 3 14.29 129 33.08
3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES
4 SARANA KESEHATAN LAIN
5 DINKES KAB/KOTA 4 3.85 7 4.3 6 26.09 2 16.67 5 26.32 16 76.19 40 10.26
JUMLAH 27 100.00 104 100.0 164 100.0 23 100.0 12 100.0 20 100.0 19 100.0 21 100.0 390 100.0
Sumber: Laporan Tahunan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Ngada Tahun 2009 Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
JUMLAH PERAWAT
KABUPATEN/KOTA TAHUN
% GIZI TEKNISI MEDIS NO MEDIS BIDAN FARMASI KESMAS
PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES/POSKESDES)
RUMAH SAKIT
2
SANITASI
TABEL 54 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NGADA 2009
TENAGA KESEHATAN
MEDIS BIDAN PERAWAT PERAWAT GIGI FARMASI GIZI TEKNISI
MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AIMERE 2 11 11 4 1 1 2 1 33 2 KOELODA 2 22 19 4 1 1 1 50 3 WATUMANU 1 3 13 2 1 1 1 1 23 4 KOTA 1 7 8 2 1 1 1 21 5 SURISINA 1 10 10 1 1 1 1 1 26 6 WATUKAPU 1 5 7 1 14 7 WAEPANA 2 6 7 2 2 1 1 2 23 8 RIUNG 2 6 8 3 1 1 1 2 24 9 MARONGGELA 1 3 6 2 1 1 1 15 10 NATARANDANG 1 5 4 2 12
14 78 93 20 9 8 4 13 2 241 1 RSUD BAJAWA 13 22 64 4 8 2 16 1 3 133
13 64 4 8 2 16 1 3 133 4 tubel 374
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09 Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan Fisioterapi Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 & SPK Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO UNIT KERJA
TABEL 55
NGADA 2009
JUMLAH TENAGA MEDIS
DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH DOKTER KELUARGA
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE 2 2 2 KOELODA 1 1 2 3 WATUMANU 1 1 4 KOTA 1 1 5 SURISINA 1 1 6 WATUKAPU 1 1 7 WAEPANA 1 1 2 8 RIUNG 2 2 9 MARONGGELA 1 1 10 NATARANDANG 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 2 14 1 RS ………… 4 7 2 13 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 7 2 13 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) 4 19 4 27
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2.90 13.76 2.90
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 56
NGADA 2009
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI APOTEKER S1 FARMASI DIII FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH DIV/S1 GIZI DIII GIZI DI GIZI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 AIMERE 1 1 1 1 KOELODA 1 1 1 1 WATUMANU 1 1 1 1 KOTA 1 1 1 1 SURISINA 1 1 1 1 WATUKAPU WAEPANA 1 1 2 1 1 RIUNG 1 1 1 1 MARONGGELA 1 1 1 1 NATARANDANG
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 3 3 9 7 1 8 1 RS ………… 2 1 2 3 8 1 1 2 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 2 3 8 1 1 2 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 2 2 6 2 2 JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 7 8 23 1 10 1 12 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.35 0.72 7.24 8.69
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 57
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN NGADA 2009
PERAWAT BIDAN SARJANA KEPW
DIII PERAWAT
LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH DIII SPRG JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 AIMERE 9 2 11 2 9 11 1 3 4 2 KOELODA 6 13 19 2 20 22 4 4 3 WATUMANU 9 4 13 3 3 1 1 2 4 KOTA 5 3 8 7 7 1 1 2 5 SURISINA 5 5 10 1 9 10 1 1 6 WATUKAPU 5 2 7 1 4 5 7 WAEPANA 1 6 7 6 6 2 2 8 RIUNG 7 1 8 2 4 6 1 2 3 9 MARONGGELA 6 6 2 1 3 1 1 2 10 NATARANDANG 3 1 4 2 3 5
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 61 31 93 12 66 78 5 15 20 1 RSUD BAJAWA 6 51 3 60 6 16 22 3 1 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 51 3 60 6 16 22 3 1 4 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 4 1 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 7 116 34 157 18 82 100 8 17 25 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 113.73 72.44 18.11
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT GIGI
TABEL 58
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN NGADA 2009
TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI SARJANA KESMAS [a] DIII KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 1 AIMERE 1 1 2 KOELODA 1 1 3 WATUMANU 1 1 1 1 4 KOTA 1 1 5 SURISINA 1 1 1 1 6 WATUKAPU 1 1 7 WAEPANA 2 2 8 RIUNG 1 1 2 9 MARONGGELA 1 1 10 NATARANDANG 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 2 9 4 13 1 RSUD BAJAWA 3 3 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 3 1 1 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 16 16 3 2 5 JUMLAH (KAB/KOTA) 21 21 13 6 19 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 15.21 13.76
Sumber : Laporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009 Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 59
NGADA 2009
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE 1 1 2 2 KOELODA 3 WATUMANU 4 KOTA 5 SURISINA 6 WATUKAPU 7 WAEPANA 1 1 8 RIUNG 1 1 9 MARONGGELA 10 NATARANDANG
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 1 4 1 RSUD BAJAWA 6 7 1 2 16
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 7 1 2 16 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) 9 7 1 3 20 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 6.52 5.07 0.72 2.17 14.49
Sumber: Laporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Tahun 2009
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 60
NGADA 2009
Rupiah % Rupiah % DINKES RSUD
1 2 3 4 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 25,779,652,321 83.00 8,844,694,153 78.14
2 APBD PROVINSI 26,685,000 0.09 0
3 APBN :
Dana Alokasi Khusus (DAK) 0 2,474,555,561 21.86
JAMKESMAS 1,344,668,935 4.33 0
DEKONSENTRASI 133,411,250 0.43 0
4 Bantuan Luar Negeri (AIPMNH) 587,138,500 1.89 0
BLN Proyek Gafi/GV 487,080,000 1.57 0
5 BANSOS (Bantuan Sosial) 1,242,800,000 4.00 0
6 ADB (DHSII) 1,125,000,000 3.62
7 Jamkesmas Kuota PEMDA 333,980,654 1.08 0
31,060,416,660 100 11,319,249,714 100
383,755,382,398 383,755,382,398
6.72 2.30
224.99 81.99
Sumber: Laporan Sub Bagian Keuangan Dinkes Ngada tahun 2009 : LKPJ Dinas Kesehatan tahun 2009 ; Laporan RSUD Bajawa tahun 2009 ; Laporan Jamkesmas Tahun 2009
Ket : Anggaran Kesehatan APBD Kabupaten (Dinas Kesehatan) sudah termasuk dengan gaji pegawai
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA
Alokasi Anggaran Kesehatan Alokasi Anggaran Kesehatan
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 61 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NGADA 2009
PEMILIKAN/PENGELOLA
PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT BERSALIN 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 5 PUSKESMAS PERAWATAN 3 3 6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 7 7 7 PUSKESMAS KELILING 10 10 8 PUSKESMAS PEMBANTU 32 32 9 RUMAH BERSALIN 2 2 10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 2 2 11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 11 11 13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 1 1 14 LABORATORIUM KLINIK 1 1 2 15 POLINDES 45 45 16 POSKESDES 9 9 17 POSYANDU 274 274 18 APOTEK 5 5 19 TOKO OBAT 20 GFK 1 1 21 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 22 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
NO FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 62
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) NGADA 2009
1 2 3 4 5 6 7 1 AIMERE 12 5 8 28 2 GOLEWA 21 9 4 11 64 3 JEREBUU 8 3 1 5 19 4 BAJAWA 17 5 1 6 49 5 BAJAWA UTARA 7 5 1 2 13 6 SOA 7 3 1 3 18 7 RIUNG 12 6 5 44 8 RIUNG BARAT 6 3 3 24 9 WOLOMEZE 4 2 1 2 15
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 41 9 45 274
Sumber: Laporan UKBM Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009 ; Profil Puskesmas tahun 2009
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NO KECAMATAN
JUMLAH
POSYANDU DESA/ KELURAHAN DESA SIAGA POLINDES POSKESDES
TABEL 63
NGADA 2009
JENIS PELAYANAN
UMUM/KHUSUS KELUAR (HIDUP + MATI)
MATI SELURUHNYA
MATI >= 48 JAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 RSUD Bajawa UMUM 100 4,906 222 131 19,946 54.6 4.1 3.4 45.3 26.7
2 Puskesmas RRI Aimere Umum 15 723 21 14 799 14.6 1.1 6.5 29.0 19.4
3 Puskesmas RRI Riung Umum 10 165 317 8.7 1.9 20.2 0.0 0.0
4 BP. St. Fatima Soa Umum 20 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Laporan Tahunan RSUD Bajawa 2009, Profil Puskesmas Tahun 2009 Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH HARI
PERAWATAN NDR BOR LOS TOI GDR
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT & PUSKESMAS RAWAT INAP
NO NAMA RUMAH SAKIT/PUSKESMAS RRI
JUMLAH PASIEN JUMLAH TEMPAT TIDUR
KABUPATEN/KOTA TAHUN
NASIONAL (%)
KABUPATEN NGADA (%) PEMBILANG PENYEBUT (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 (6/7*100%) 9
A 1 Cakupan Kunjungan Ibu hamil k4 95 95 2,306 3,915 58.90
2 80 80 276 299 92.31
3 90 90 2,897 3,147 92.06
4 Cakupan pelayanan nifas 90 90 2,226 3,134 71.035 90 90 28 28 100.00
6 Cakupan kunjungan bayi 90 90 2,673 3,407 78.467 100 100 77 94 81.91
8 Cakupan Pelayanan anak balita 90 90 10,144 14,321 70.839 100 100 105 276 38.04
10 100 100 21 21 100.00
11 100 100 14,715 22,967 64.07
12 Cakupan Peserta KB Aktif 70 70 14,704 20,695 71.0513
2 2 - - 0
100 100 169 169 100
- Penemuan pasien baru TB BTA + 100 100 47 285 16.49- Penderita DBD Ditangani 100 100 9 9 100.00- Penemuan Penderita Diare 100 100 2,486 13,801 18.01
14 100 100 36,585 56,686 64.54
B 1 100 100 4,318 56,686 7.62
2 100 100 8 16 50.00
C 1 100 100 25 25 100.00
D 1 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 80 7 38 18.42
Bajawa, 26 Juni 2010
Mengetahui :Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO,SKMPEMBINA TK. I
NIP. 195709141984032008
KETERANGAN
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
CAKUPAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2009(PERMENKES RI NO.741/MENKES/PER/VIII/2008)
KABUPATEN NGADA
NO JENIS PELAYANAN INDIKATORTARGET SPM 2009 CAKUPAN SPM (%)
Pelayanan Kesehatan Dasar Penyebut merupakan ibu hamil riil
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganiCakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memilki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan di Sarana Kesehatan
Sarkes yang memiliki kemampuan UGD
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskinCakupan balita gizi buruk mendapat perawatanCakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit- AFP Rate per 100.000 penduduk <15 tahun- Penemuan penderita pneumonia balita balita riil yang ditangani di
sarkes
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Pelayanan Kesehatan Rujukan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Pasien masyarakat miskin yg dirujuk ke RS
Penyelidikan Epidemiologi dan Penangggulangan KLB
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Siaga yang dibentuk dan aktif
KABUPATEN : NGADAPROPINSI : NTTTAHUN : 2009
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 WATUKAPU 2 1 0 7 9 0 0 0 0 192 AIMERE 8 0 0 1 13 14 0 0 0 363 WAEPANA 3 1 0 5 10 3 0 0 0 224 RIUNG 5 0 0 5 28 9 0 0 0 475 MARONGGELA 3 0 0 5 11 8 0 0 0 276 WATUMANU 5 1 0 6 12 2 0 0 0 267 NATARANDANG 2 1 0 8 6 3 0 0 0 208 KOTA 2 0 0 0 23 0 0 0 0 259 SURISINA 4 1 0 0 13 13 0 0 0 31
10 KOELODA 11 4 0 2 60 2 0 0 0 79
JUMLAH 45 9 0 39 185 54 0 0 0 332
Bajawa, 26 Juni 2010Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada,
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKMPEMBINA
NIP. 19570914 198403 2 008
POSYANDU POSKESDES
LAPORAN UKBM
JUMLAH UKBMPOLINDES POSKESTRENNO. NAMA PUSKESMAS POS OBAT
DESA POS UKK
JUMLAH
Formulir RC.1.1
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010 Kejadian Luar Biasa Bulan ini
JUMLAH KABUPATEN
JUMLAH KECAMATAN
JUMLAH NO
JENIS KLB
MINGGU KE-
TERJANGKIT % TERJANGKIT % KASUS MATI
AR
(Attack Rate)
CFR
(Case Fatality Rate)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Tidak Ada - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : ....
Formulir RC.1.1
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN
KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010 Kejadian Luar Biasa Bulan ini
JUMLAH KABUPATEN
JUMLAH KECAMATAN
JUMLAH NO
JENIS KLB
MINGGU KE-
TERJANGKIT % TERJANGKIT % KASUS MATI
AR
(Attack Rate)
CFR
(Case Fatality Rate)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Tidak Ada - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : ....
Formulir RC.1.1
Formulir RC.1.1
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN
KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010 Kejadian Luar Biasa Bulan ini
JUMLAH KAB/KOTA JUMLAH KECAMATAN JUMLAH NO
JENIS KLB
MINGGU KE-
TERJANGKIT % TERJANGKIT % KASUS MATI
AR
(Attack Rate)
CFR
(Case Fatality Rate)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) - Tidak Ada - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : ....
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN
Formulir RC.1.1
KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010 Bencana bulan ini
Lokasi Kejadian Jumlah Penduduk No Jenis Bencana Tgl Kejadian Kabupaten Jumlah
Kecamatan Terkena Bencana
Mengungsi Dirawat Meninggal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) - Tidak Ada - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN ---
FORMULIR DATA CEPAT DAN RUTIN UNTUK PIMPINAN
Formulir RC.2.1
KLB DAN BENCANA
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010 Bencana bulan ini
LOKASI KEJADIAN JUMLAH PENDUDUK NO JENIS BENCANA TGL KEJADIAN KABUPATEN JUMLAH
KECAMATAN TERKENA BENCANA
MENGUNGSI DIRAWAT MENINGGAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Tidak Ada - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN -
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 5 - 2 Malaria (+) 384 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) 5 - 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) - - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - - 10 Balita Gizi Buruk 1 0 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tinggi dan meningkatnya kasus penyakit DBD dan malaria disebabkan kurangnya kebersihan lingkungan, 2. Tingginya penderita TB Paru 3. Adanya balita g izi buruk. Tindakan :
- Pengobatan penderita malaria dan TB Paru - Pemantauan gizi balita dan pencegahan meningkatnya kasus, - Perawatan balita gizi buruk 1 orang. - Penyuluhan PHBS, kesehatan lingkungan dan penyuluhan gizi
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
No
Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 25 - 2 Malaria (+) 1.716 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) 3 1 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) - - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - - 10 Balita Gizi Buruk 5 - 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Tingginya penyakit malaria dan meningkatnya kasus demam berdarah, disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, juga oleh migrasi penduduk dari daerah lain
2. Meningkatnya kasus gizi buruk pada balita disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, penyakit penyerta Tindakan :
- Pengobatan dan pemeriksaan darah pasien penderita malaria - Pengobatan penderita DBD - Penyuluhan sanitasi dan kesehatan lingkungan - Fogging di wilayah yang berkasus penyakit DBD - Penyuluhan, Pemantauan dan perawatan balita gizi buruk
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
No
Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 26 - 2 Malaria (+) 845 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) 7 - 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) - - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - - 10 Balita Gizi Buruk 6 - 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Masih Tingginya kasus malaria oleh karena darah endemik 2. Meningkatnya penderita DBD oleh karena terjadi penularan melalui vektor 3. Adanya kasus TB bar sebanyak 7 orang. 4. Meningkatnya balita gizi buruk menjadi 6 kasus oleh karena kurangnya asupan makanan Tindakan : - Pengobatan penderita malaria dan DBD - Penyuluhan dan pengobatan penderita TB. - Penyuluhan kebersihan lingkungan dan sanitasi - Foging sarang nyamuk - Pemantauan dan perawatan balita gizi buruk - Penyuluhan gizi masyarakat oleh petugas
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 17 - 2 Malaria (+) 681 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) - *) - 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) 2 - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - - 10 Balita Gizi Buruk 0 - 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tingginya kasus DBD oleh karena terjadinya penularan melalui vektor dan kondisi lingkungan yang tidak memenuhi syarat. 2. Tingginya kasus malaria oleh karena daerah endemik 3. Adanya kasus AFP Tindakan :
- Pengobatan penderita DBD dan Malaria - Pengambilan darah untuk pemeriksaan parasit malaria - Penyuluhan kesehatan lingkungan dan Gerakan 3 M Plus bagi masyarakat potensi kasus DBD - Peningkatan cakupan imunisasi bagi bayi, balita.
Ket.: *) data kasus TB Paru dari Puskesmas belum dilaporkan.
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) 1 DBD 8 - 2 Malaria (+) 590 - 3 AIDS - - 4 TB PARU BTA (+) - *) - 5 Campak - - 6 AFP (Confirm) - - 7 Tetanus Neonatorum (TN) - - 8 Suspect H5N1 - - 9 Suspect H1N1 - -
10 Balita Gizi Buruk 1 - 11 BBLR - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Masih adanya kasus DBD sebanyak 8 kasus disebabkan penularan oleh vektor dan mobilisasi penduduk. 2. Tingginya penderita malaria oleh karena daerah endemik, masyarakat tidak memanfaatkan kelambu serta kondisi lingkungan yang buruk 3. Masih adanya Balita Gizi buruk disebabkan asupan makanan kurang, pola asuh dan pola makan anak yang salah Tindakan :
- Pengobatan penderita - Penyuluhan pemanfaatan kelambu dan kesehatan lingkungan - Penyuluhan gizi masyarakat, pola asuh anak dan makanan gizi seimbang - Perawatan balita gizi buruk oleh petugas
Ket.: *) data kasus TB Paru dari Puskesmas belum dilaporkan. Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan
Sasaran (Proyeksi) Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 - 2 Bayi 3175 265 3
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Tingginya kematian bayi 3 orang. 2. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih
menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan
Sasaran (Proyeksi) Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 3 2 Bayi 3175 265 3
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tingginya kematian ibu sebanyak 3 orang disebabkan oleh perdarahan, penyakit kronis dan suspek emboli air ketuban. 2. Tingginya kematian bayi disebabkan oleh asfiksia, pneumonia dan aspirasi. 3. Faktor lain yang berpengaruh meningkatnya kematian ibu dan bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut
masih menjalankan pendidikan di Progsus D-III Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan
Sasaran (Proyeksi) Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 1 2 Bayi 3175 265 4
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Kematian ibu 1 orang. 2. Tingginya kematian bayi 4 disebabkan oleh asfiksia, pneumonia, Infeksi. 3. Faktor lain yang berpengaruh meningkatnya kematian ibu dan bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut
masih menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 0 2 Bayi 3175 265 3
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Tingginya kematian bayi 3 orang. 2. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih menjalankan
pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
No Kelompok Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
Tahunan
Jumlah Perkiraan Sasaran (Proyeksi)
dalam Bulan
Jumlah Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Ibu 3491 291 1 2 Bayi 3175 265 3
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah :
1. Masih adanya kematian ibu 1 kasus 2. Tingginya kematian bayi 3 disebabkan oleh asfiksia, pneumonia, Infeksi. 3. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih
menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 121 41,58% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 241 86,89% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 193 69,42%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 217 81,89% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 169 61,23%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 3 3 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah 3. Imunisasi DPT 3 masih rendah Tindakan :
- Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Peningkatan cakupan imunisasi bayi di posyandu dan sweeping imunisasi bayi balita untuk lokasi rumah penduduk yang sulit transportasinya.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 150 51,55% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 167 60,07% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 134 48,20%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 145 54,72% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 186 67,39%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 8 8 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah 3. Kunjungan Neonatus 1 masih rendah Tindakan :
- Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Peningkatan cakupan imunisasi bayi di posyandu dan sweeping imunisasi bayi balita untuk lokasi rumah penduduk yang sulit transportasinya - Pendataan sasaran yang belum optimal.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 127 43,64% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 259 93,16% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 201 72,30%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 227 85,66% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 258 93,48%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 5 5 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 133 45,70% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 232 83,45% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 179 64,39%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 190 71,70% 2. Imunisasi DPT3 *) 3313 276 209 75,72%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 3 2 66,67%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
Ket. : *) Sasaran Imunisasi : Data riel
UPAYA KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.1
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan Jumlah Sasaran /Tahun Jumlah Sasaran /Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 135 43,39% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 249 89,57% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 181 65,12%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 208 78,49% 2. Imunisasi DPT3*) 3313 276 219 79,35%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 2 2 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : Analisis Masalah :
1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
Ket. : *) Sasaran Imunisasi : Data riel Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan Tindakan : - Khusus untuk pengadaan sarana kesehatan sedang dalam penyiapan dokumen admnistrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(juta Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
Alokasi
(Rp)
Realisasi kumulatif bulan ini (juta Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Dinkes Kabupaten - - - - - - 4.867.200.000.- - -
2 RS Kabupaten - - - - - - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam Pelaksanaan Kontrak untuk pengadaan mobil Pusling dan kendaraan roda-2
Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 JAMINAN KESEHATAN
Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 2.913 243 2.960.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 74 11 - -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) 88 31 - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Rendahnya jumlah pemanfaatan pelayanan oleh karena ketermbatan pelaporan yang dikirim ke kabupaten. 2. Rendahnya realisasi keuangan oleh karena belum semua laporan puskesmas dikirim ke Kabupaten. Tindakan : - Memberi penjelasan dan motivasi kepada puskesmas agar laporan kegiatan dan keuangan segera dikirim untuk kelengkapan pertanggungjawaban dan tindak
lanjut di Kabupaten.
JAMINAN KESEHATAN
Formulir RC.4.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 42.091.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - - -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah :
1. Rendahnya jumlah pemanfaatan pelayanan oleh karena ketermbatan pelaporan yang dikirim ke kabupaten. 2. Rendahnya realisasi keuangan oleh karena belum semua laporan puskesmas dikirim ke Kabupaten.
Tindakan : - Memberi penjelasan dan motivasi kepada puskesmas agar laporan kegiatan dan keuangan segera dikirim untuk kelengkapan pertanggungjawaban dan tindak
lanjut di Kabupaten.
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 4.303 485 6.985.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 380 51 250.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisi Masalah : 1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah. Tindakan yang diambil : - Memberi penjelasan dan motivasi agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 4390 339 9.120.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 235 108 1.525.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisi Masalah :
1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah.
Tindakan yang diambil : - Memberi penjelasan dan motivasi agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR
Bulan : MEI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 3.680.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 1.275.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
Analisi Masalah : 1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah.
Tindakan yang diambil : - Memberikan penjelasan dan motivasi kepada rumah sakit agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu.
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA RUTIN DAN CEPAT (KOMDAT) JANUARI S/D MEI TH. 2010
DATA DASAR PUSKESMAS TH. 2009 CAKUPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TH. 2009
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA DINAS KESEHATAN
JUNI 2010
Design by : Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Sub Bag Perencanaan, Evaluasi dan Pelapo ran, Juni 2010
Revolusi KIA NTT : “Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai”