Upload
lydien
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DINAS KESEHATAN KOTA
TANJUNGPINANG JL. D.I. PANJAITAN KM.6 TANJUNGPINANG
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Telp. (0771) 8080415, Fax. (0771) 8080416
Email. [email protected]
Profil Kesehatan
2012
i
KATA PENGANTAR
Sesuai Visi dari Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri
dan Berkeadilan”. Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang telah menentukan Visi
Kesehatan disesuaikan dengan Visi dari Pemerintahan Kota Tanjungpinang yaitu
“Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri Tahun 2013” . Untuk itu
perencanaan dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang selain
program pokok yang telah ditentukan oleh pusat ada beberapa program
pengembangan yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan dalam
mewujudkan Visi ”Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri Tahun 2013”.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini merupakan realisasi
pelaksanaan suatu Rencana Kerja Tahunan. Dan pada hakekatnya merupakan
gambaran bahwa visi organisasi akan tercapai atau tidak pada masa yang telah
ditentukan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini juga
menggambarkan efektifitas dan efisiensi dari suatu program kegiatan yang telah
dilaksanakan. Suatu kegiatan dikatakan efektif bila mampu mencapai atau
melebihi target yang telah ditentukan, dan dikatakan efisien bila sumber daya yang
dikeluarkan untuk mencapai target tersebut seminimal mungkin.
Syarat untuk mengukur keberhasilan suatu program kegiatan adalah
ketersediaannya data dasar. Sebab suatu program tahunan dikatakan berhasil
atau tidak, tergantung pada hasil perbandingan dengan data dasar sebelumnya.
Untuk itu, maka dalam Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini juga
dimasukkan data-data kinerja pada tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 sebagai
pembanding.
Tanjungpinang, Agustus 2012 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA
TANJUNGPINANG
H. AHMAD YANI, S.Sos., MM., M.Kes. PEMBINA TK I, NIP. 19670918 198903 1 012
ii
D A F T A R I S I
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
i
ii
iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 4
1.3 Sistematika Penulisan 4
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Geografis 7
2.2 Kependudukan 9
2.3 Pendidikan 10
2.4 Sosial Ekonomi 11
2.5 Lingkungan 11
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1. Mortalitas 13
3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) 14
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) 16
3.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI) 17
3.1.4 Angka Harapan Hidup 20
3.2. Morbiditas 20
3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas 20
3.2.2 Status Gizi 21
3.3.3 Penyakit Menular 23
3.3.4 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi 29
3.3.5 Penyakit Potensial KLB / Wabah 30
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar 32
4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 33
4.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 33
4.1.3 Pelayanan Imunisasi 34
4.1.4 Ketersedian Obat 35
iii
4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan 47
4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit 47
4.2.2 Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat 48
4.3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 49
4.3.1 Pengendalian Penyakit Polio 49
4.3.2 Pengendalian TB Paru 51
4.3.3 Pengendalian Penyakit ISPA 53
4.3.4 Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS 54
4.3.5 Pengendalian Penyakit DBD 55
4.3.6 Pengendalian Penyakit Malaria 56
4.3.7 Pengendalian Penyakit Kusta 58
4.4. Perbaikan Gizi Masyarakat 58
4.4.1 Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil 58
4.4.2 Pemberian Kapsul Vitamin A 59
4.4.3 Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif 60
4.4.4 Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) 62
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1 Sarana, Prasarana & Tenaga Kesehatan 63
5.1.1 Sarana 63
5.1.2 Prasarana 63
5.1.3 Sumber Daya Manusia 64
5.2. Keuangan & Penyusunan Program 65
5.2.1 Belanja 65
5.2.2 Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan 63
BAB VI KESIMPULAN 68
LAMPIRAN TABEL
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
Tabel 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK
UMUR Tabel 4 PRESENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF MEURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN Tabel 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10
TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
Tabel 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN
PUSKESMAS Tabel 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS Tabel 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO)
MENURUT KECAMATAN Tabel 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT
JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN
v
Tabel 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT
JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH IMUNISASI
(PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS Tabel 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG
TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1, FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
vi
Tabel 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO
TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN
IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
PER KECAMATAN Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI,
PER KECAMATAN Tabel 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN Tabel 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS Tabel 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT
JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKLUSIF MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN
KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
vii
Tabel 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN
PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL I Tabel 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS
KLB Tabel 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI <24 JAM
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN
SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN Tabel 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR
MENURUT JENIS JAMINAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN
HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN
HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Tabel 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Tabel 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT Tabel 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
viii
Tabel 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS Tabel 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH
YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG
DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA
SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN
(TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 69 KETERSEDIAN OBAT MENURUT JENIS OBAT Tabel 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT
KEPEMILIKAN Tabel 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES
DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR Tabel 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN
PUKESMAS Tabel 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
MENURUT KECAMATAN Tabel 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN Tabel 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN Tabel 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN Tabel 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI
SARANA KESEHATAN Tabel 78 JUMLAH TENAGA TEKNIS MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA
KESEHATAN Tabel 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTAN
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus
berwawasan kesehatan dan harus diperhitungkan secara seksama
dengan berbagai dampak positif maupun negatif dari setiap kegiatan
terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang
sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi
terhadap kemanusiaan dan etika, yang dilaksanakan dengan
semangat pemberdayaan serta kemitraan yang tinggi.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah
maupun masyarakat termasuk swasta harus diselenggarakan secara
adil dan merata. Sebagaimana diamanatkan dalam amandemen
UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Jaminan pemeliharaan kesehatan
dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan
kesehatan yang lebih merata dan bermutu serta dengan harga yang
terkendali.
Pembangunan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan
dengan melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Reformasi bidang
kesehatan terus digalakkan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau masyarakat.
Berbagai terobosan baru dilaksanakan pemerintah baik di pusat
maupun daerah dengan mengarahkan pembangunan kesehatan
yang langsung mendidik sasaran yang menjadi permasalahan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
2
kesehatan. Pelayanan langsung yang menyentuh kebutuhan
masyarakat menjadi perhatian utama. Hal ini dapat kita lihat dengan
program-program pemerintah yang memberi jaminan pelayanan
kesehatan kepada semua lapisan masyarakat, khususnya
masyarakat dengan kemampuan ekonomi kurang mampu dengan
sistem asuransi kesehatan masyarakat miskin yang saat ini namanya
menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan
Pelayan Persalinan (Jampersal). Begitu juga Pemerintah Kota
Tanjungpinang yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang
dinamakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi masyarakat
miskin yang tidak dicakup oleh Jamkesmas sebagai bukti kepedulian
pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang
terjangkau.
Namun demikian, walaupun sudah banyak kemajuan yang
dicapai tetapi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga,
keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka
kematian ibu dan anak misalnya, Indonesia berada diurutan atas
diantara negara-negara anggota South East Asia Medical Information
Center (SEAMIC).
Indikator yang digunakan dalam menilai pencapaian Indonesia
Sehat 2013 dan juga Kota Tanjungpinang Sehat meliputi (1) Indikator
derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri dari indikator-
indikator untuk mortalitas, morbiditas dan nutrisional gizi; (2) Indikator
hasil yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan,
perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3)
Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator
untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen
kesehatan dan kontribusi sektor terkait.
Evaluasi pencapaian pelaksanaan untuk mengetahui
perkembangan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan setiap
tahunnya. Hal ini untuk mengetahui manfaat dan dampak dari
penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan kesehatan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
3
yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain untuk evaluasi hasil, juga
dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat
pencapaian hasil pembangunan kesehatan yang diharapkan.
Peranan data dan informasi dalam bidang kesehatan semakin
memegang peranan penting. Informasi yang tepat waktu akan
memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan dan kebijakan
yang tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi yang kurang akurat
dan lambat dapat dipastikan akan memperlambat pengambilan
keputusan. Akibatnya permasalahan kesehatan akan semakin
menumpuk dan berbagai penyakit sudah menyebar luas di
masyarakat. Pentingnya data dan informasi ini ditegaskan dalam
strategi utama pembangunan kesehatan, dimana salah satunya
adalah peningkatan sistem surveilans, monitoring dan informasi
kesehatan. Profil kesehatan Kota Tanjungpinang sebagai salah satu
sarana yang dapat digunakan sebagai jendela untuk melihat
pencapaian derajat kesehatan Kota Tanjungpinang dan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota
Tanjungpinang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta
dilengkapi dengan analisis deskriptif. Keterbatasan dalam
menganalisis ini sebagian besar karena kesulitan memperoleh data
yang akurat dan konsisten.
Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang
ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang
diterbitkan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 dan SKN yang
meliputi aspek (1) demografi dan geografi; (2) derajat kesehatan
meliputi angka kematian, kesakitan dan nutrisional gizi masyarakat;
(3) penyelenggaraan sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan,
pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan
perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen
kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
4
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan Profil Kesehatan Kota
Tanjungpinang Tahun 2012 adalah diperolehnya gambaran derajat
kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang yang merupakan
keluaran dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota
Tanjungpinang Tahun 2012.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Diperolehnya gambaran umum keadaan geografis,
kependudukan, tingkat pendidikan dan lingkungan di Kota
Tanjungpinang Tahun 2012.
2. Diketahuinya Visi, Misi, Kebijakan serta program-program
Pembangunan Kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2012.
3. Diketahuinya pencapaian pembangunan kesehatan di Kota
Tanjungpinang Tahun 2012.
4. Diketahuinya situasi sumber daya kesehatan di Kota
Tanjungpinang Tahun 2012.
5. Diketahuinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota
Tanjungpinang Tahun 2012.
6. Terdokumentasikannya data dan informasi derajat kesehatan
masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2012.
1.3 Sistematika Penulisan
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang
Tahun 2012 ini mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun
susunan penulisannya adalah sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
5
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan
Kota Tanjungpinang Tahun 2012 dan sistematika dari penyajiaannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Tanjungpinang Tahun
2012. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan
informasi umum lainnya, bab ini juga membahas faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya
kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,
angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Tanjungpinang
Tahun 2012.
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
6
BAB VI : KESIMPULAN
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang
Tahun 2012. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat,
pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih
kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN
Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kota
Tanjungpinang Tahun 2012 dan 79 tabel data yang merupakan
gabungan tabel indikator Kota Tanjungpinang sehat dan indikator
pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
7
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Geografis
Secara geografis Kota Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan,
dengan posisi koordinat berada pada 0051’ sampai dengan 0059’
Lintang Utara dan 104023’ sampai dengan 104034’ Bujur Timur, dan
berada pada elevasi ± 70 m di atas permukaan air laut (mean sea
level). Adapun batas-batas wilayah Kota Tanjungpinang sebagai
berikut:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Teluk Bintan Kecamatan
Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Karas Desa
Mantang Baru Kecamatan Bintan Timur,
Kabupaten Bintan.
Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Karas, Kecamatan
Galang Kota Batam dan Desa Pangkil
Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur,
Kabupaten Bintan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
8
Gambar 2.1 Peta Kota Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18
(delapan belas) kelurahan diantaranya:
1. Kecamatan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan,
yaitu : Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kelurahan Kemboja, Kelurahan
Kampung Baru, dan Kelurahan Bukit Cermin
2. Kecamatan Tanjungpinang Timur yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan,
yaitu: Kelurahan Melayu Kota Piring, Kelurahan Kampung Bulang,
Kelurahan Air Raja, Kelurahan Batu IX, dan Kelurahan Pinang Kencana
3. Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan,
yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kelurahan Kampung Bugis,
Kelurahan Senggarang, dan Kelurahan Penyengat
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
9
4. Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu:
Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Dompak, Kelurahan Tanjung
Ayun Sakti, Kelurahan Sei Jang, dan Kelurahan Tanjung Unggat.
2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 mengalami
penurunan dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan pada pertengahan April 2012 sampai
dengan pertengahan Mei 2012, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Tanjungpinang melakukan pengelolaan data sebagai persiapan
penyajian data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk
pelaksanaan Pemilihan Walikota Tanjungpinang.
Dalam pengelolaan data tersebut, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang melakukan penghapusan terhadap
data ganda, penduduk yang sudah tidak berdomisili lagi di Tanjungpinang
dan penduduk yang sudah meninggal belum dilaporkan ke Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Jadi penurunan jumlah penduduk
Kota Tanjungpinang tidak berarti bahwa tidak ada pertumbuhan penduduk
di Kota Tanjungpinang.
Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2012
adalah 229.396 jiwa, yang terdiri dari 116.728 jiwa penduduk laki-laki,
dan 112.668 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah kepala
keluarga sebanyak 66.010 rumah tangga, dengan anggota KK rata-
rata 4 orang. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Tanjungpinang
adalah 957 jiwa/km2.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
10
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Grafik 2.1
Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2012
Sebaran penduduk di Kota Tanjungpinang adalah sebagai
berikut; 59.546 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Barat,
23.490 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Kota, 62.970 jiwa
penduduk Kecamatan Bukit Bestari, dan 83.390 jiwa penduduk
Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Prediksi kelompok sasaran utama penduduk pada tahun 2012
adalah; 6.652 ibu hamil, 6.354 ibu bersalin, 6.053 ibu menyusui, 6.053
bayi, 21.288 anak balita usia 1-4 th, dan 27.341 balita.
2.3 Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk di atas usia 10 tahun di Kota
Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 2,01% tidak / belum pernah
sekolah; 11.01% belum/tidak tamat SD; 25.61% berpendidikan SD/MI;
17.06% berpendidikan SMP/MTs; 35.35% berpendidikan
SMA/SMK/MA; 3,37% berpendidikan Akademi/Diploma; dan 5.59%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
11
berpendidikan DIV/S1/S2/S3. Prasarana pendidikan di Kota
Tanjungpinang, terdiri dari; 69 buah SD/MI, 27 SLTP/MTS, 26
SLTA/MA/SMK.
2.4 Sosial – Ekonomi
Tiga sektor unggulan Pembangunan ekonomi Kota
Tanjungpinang yaitu perdagangan, industri dan transportasi. Ketiga
sektor tersebut diharapkan akan mampu dan dapat merangsang
perkembangan serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 laju pertumbuhan
ekonomi berada pada level 7,07 persen. Laju pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2009 sedikit mengalami perlambatan yaitu sebesar 6,97
persen. Namun di tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Kota
Tanjungpinang kembali mengalami peningkatan yaitu berada pada
level 7,08 persen. Sedangkan pada tahun 2011 laju pertumbuhan
ekonomi Kota Tanjungpinang sebesar 7,06 persen. Dimana laju
pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang berada diatas rata-rata
pertumbuhan ekonomi nasional, dimana angka pertumbuhan ekonomi
nasional berada pada 6,5 persen (Profil Perkembangan
Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2012).
2.5 Lingkungan
Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kota Batam, negara
tetangga Singapura dan Malaysia. Dan merupakan kawasan Segitiga
Pengembangan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau).
Geografis Kota Tanjungpinang merupakan kawasan pesisir,
berbukit-bukit dengan batuan bouksit, beberapa kawasan pantainya
masih terdapat rawa dan hutan bakau.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
12
Saat ini Kota Tanjungpinang dijadikan sebagai ibukota
Provinsi Kepulauan Riau dan masih ada sebagian dinas-dinas
Kabupaten Bintan yang menempati kantor di wilayah Kota
Tanjungpinang.
Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan baik Provinsi
Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang juga
memiliki tiga buah Rumah Sakit (RSUD Kota Tanjungpinang, RSAL,
dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau) yang juga sebagai pusat rujukan
dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan
Riau.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
13
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti
pelayanan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan
juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,
keturunan, dan faktor lainnya.
Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Tanjungpinang
dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi situasi mortalitas,
morbiditas dan status gizi masyarakat. Pada bab ini situasi derajat
kesehatan Kota Tanjungpinang digambarkan melalui Angka Kematian
Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu(AKI),
dan angka morbiditas beberapa penyakit.
3.1 Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga
komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur
penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat
mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi
rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian
terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial,
ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan.
Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat
maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat (Budi
Utomo, 1985).
Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit
menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang
beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita sebagian besar
disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Faktor gizi buruk juga
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
14
menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga
mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Faktor sosial ekonomi
seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan
lingkungan, kepercayaan dan kemiskinan merupakan faktor individu
dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat.
Angka kematian dapat digunakan sebagai salah satu indikator
dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan serta
menggambarkan perkembangan derajat kesehatan masyarakat.
Berikut yang akan dijabarkan meliputi Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu Maternal.
3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat
setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dari sisi
penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan
eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan
kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan
pertama setelah dilahirkan. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor
yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada
saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi
eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang
terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun
yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh
lingkungan luar.
Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk
mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat
karena bayi yang baru lahir sangat sensitif dengan keadaan
lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi dan sangat erat kaitannya
dengan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Angka kematian bayi
selain berguna untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
15
program di bidang kesehatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat
ukur situasi demografi dan sebagai masukan dalam melakukan
perhitungan proyeksi penduduk. Juga dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan perencanaan program.
Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk
mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk
menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar dua per tiga dari angka di
tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
2015. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-
sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah pusat
maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Pada tahun
2012, jumlah kelahiran di Kota Tanjungpinang sebanyak 5.885
kelahiran. Dari kelahiran tersebut terjadi kelahiran mati sebanyak 30
kasus. Sedangkan dari yang lahir hidup dilaporkan bahwa sebanyak
40 bayi meninggal. Jika dikonversikan secara langsung dengan
perhitungan angka kematian bayi di Kota Tanjungpinang tahun 2012
sebesar 6,83 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan
keadaan tahun 2011 dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi
secara angka absolut mengalami penurunan yaitu dari 45 bayi pada
tahun 2011 menjadi 40 bayi pada tahun 2012, tetapi secara
persentase mengalami peningkatan yaitu 6,82 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 2011 menjadi 6,83 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2012. Penyebab utama kematian bayi di Kota Tanjungpinang
yaitu BBLR dan Aspiksia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
16
8
5.66.14
6.82 6.83
0
12
3
4
5
678
9
2008 2009 2010 2011 2012
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia
0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan
program imunisasi serta program-program pencegahan penyakit
menular terutama pada anak-anak, program penyuluhan tentang gizi
dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah 5 tahun.
Kejadian kematian anak balita di Kota Tanjungpinang secara
absolut menunjukkan adanya penurunan yaitu 5 kematian pada
tahun 2011 menjadi 3 kematian pada tahun 2012, namun secara
persentase juga terjadi penurunan yang signifikan dimana pada
tahun 2011 angka kematian anak balita sebesar 0,76 per 1.000
kelahiran hidup menjadi 0,51 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
2012. Sedangkan untuk kejadian kematian balita di Kota
Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya penurunan yaitu
50 kematian pada tahun 2011 menjadi 43 kematian pada tahun 2012
dan secara persentase juga mengalami penurunan.
TAHUN
Per 1
.00
0 p
dd
k
Grafik : 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang
Tahun 2008-2012
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
17
9.07
6.176.8
7.58 7.34
0123456789
10
2008 2009 2010 2011 2012
Pada tahun 2011 angka kematian balita sebesar 7.58 per
1.000 kelahiran hidup menjadi 7.34 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2012. Jika dibandingkan dengan SDKI 2007 dimana secara
nasional angka kematian balita sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup,
maka kondisi Angka Kematian Balita di Kota Tanjungpinang sudah
jauh dibawah angka nasional. Kondisi ini perlu dipertahankan dan
ditingkatkan lebih baik lagi mengingat masa balita merupakan masa
pertumbuhan emas (golden age growth) karena pada masa ini
pertumbuhan dan pembentukan organ-organ vital anak mengalami
pertumbuhan yang pesat termasuk pertumbuhan otak. Jika kondisi
kesehatan anak pada masa balita ini dapat terpelihara dengan baik
maka kemungkinan besar generasi yang akan dihasilkan adalah
generasi bangsa yang kuat secara fisik dan intelegensia.
3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) maternal adalah banyaknya
kematian perempuan pada saat hamil atau 42 hari sejak terminasi
kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan
karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka
Per 1
.00
0 p
dd
k
Grafik : 3.2 Angka Kematian Anak Balita (AKBA) di Kota Tanjungpinang
Tahun 2008-2012
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
18
Kematian Ibu Maternal merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah atau
negara. Hal ini didasarkan bahwa kondisi kesehatan ibu pada waktu
hamil akan menjadi faktor penentu keselamatan ibu pada proses
persalinan dan masa nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan ibu hamil antara lain tingkat kesadaran perilaku hidup
sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,
tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu
melahirkan dan masa nifas.
Penghitungan AKI sulit dilakukan karena untuk menghitung
AKI dibutuhkan sampel yang besar. Angka Kematian Ibu sampai saat
ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas seperti penelitian dan
pencatatan. Dari beberapa hasil survey dan penelitian terlihat bahwa
angka kematian ibu maternal secara nasional menunjukkan
penurunan dari waktu ke waktu. Menurut hasil SKRT tahun 1992
angka kematian ibu sebesar 425 per 100.000 kelahiran hidup, hasil
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994
menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan
pada hasil SKRT 1995 angka kematian ibu maternal menurun
menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI pada tahun
2002 - 2003 kejadian AKI menurun lagi menjadi 307 per 100.000
kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
19
52
82.68
116.09 121.29
85.4
0
20
40
60
80
100
120
140
2008 2009 2010 2011 2012
Pada tahun 2012 berdasarkan data yang diperoleh diketahui
jumlah kematian ibu maternal di Kota Tanjungpinang sebanyak 5
orang dari 5.855 kelahiran hidup. Angka ini jika dikonversikan
langsung dengan rumus perhitungan AKI maka diperoleh angka
85,40 per 100.000 kelahiran hidup. Secara absolut terjadi penurunan
jumlah kasus dari tahun 2011 ke tahun 2012, dan setelah dikonversi
dapat dilihat bahwa terjadi penurunan yang signifikan yaitu 121,29
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2011 menjadi 85,40 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Jika ditilik kondisi AKI di
Kota Tanjungpinang sudah sangat menggembirakan karena sudah
jauh berada dibawah angka nasional. Namun hal ini tetap perlu
diwaspadai karena data ini hanya merupakan data kematian yang
dilaporkan. Keadaan pencatatan registrasi vital yang belum berjalan
dengan baik, memungkinkan adanya kematian ibu maternal yang
tidak terlaporkan khususnya ibu-ibu yang meninggal tidak disarana
pelayanan kesehatan.
Per 1
.00
0 p
dd
k
Grafik : 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang
Tahun 2008-2012
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
20
3.1.4 Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai
status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu
indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Gambaran AHH di Tanjungpinang selama tahun
2006 – 2011 menunjukkan peningkatan.
Data BPS, menunjukkan bahwa AHH di Tanjungpinang pada
tahun 2006 sebesar 68,5 tahun , 2007 sebesar 68,5 tahun , 2008
sebesar 69,51 tahun, tahun 2009 sebesar 69,56 tahun dan tahun
2010 sebesar 69,62 tahun. Tahun 2011, AHH Kota Tanjungpinang
kembali naik menjadi 69,67 tahun.
3.2 MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian
penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas
juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat.
3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas
Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di
Puskesmas tahun 2012 menunjukkan bahwa kasus terbanyak
merupakan penyakit ISPA dengan jumlah kasus 30.527. Rincian
mengenai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di
puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
21
Tabel 3.1 POLA 10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT
JALAN DI PUSKESMAS SE-TANJUNGPINANG TAHUN 2012
ISPA, 27345
Hipertensi, 8718
Gastritis, 3861
Ginggivitis, 2129
Gastroenteritis,2644
Rheumatik, 220
Infeksi kulit, 2829
Infeksi pernapasan bgn
bawah, 384
Pny. Kulit Alergi, 1245
Inf. Pulpa dan jrg apikal, 3648
Dari tabel diatas, terlihat bahwa penyakit tertinggi yaitu
ISPA diikuti oleh hipertensi, gastritis, penyakit pulpa dan jaringan
periapikal, penyakit kulit infeksi, diare, penyakit sistem otot dan
jaringan pengikat, , tonsillitis, serta penyakit kulit alergi.
3.2.2. Status Gizi
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi
balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan
(TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator
antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi
badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara
umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi
yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
22
positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat
badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek
(kronis) atau diare atau penyakit infeksi lainnya (akut).
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang
sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung
lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola
asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan
yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan
IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai
akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama
(singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan
asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus.
Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan puskesmas,
didapatkan jumlah balita yang ditimbang selama tahun 2012
sebanyak 12.899 balita (47,18%) dari seluruh balita yang ada. Dari
balita yang ditimbang, ditemukan 337 balita (2,61%) dengan status
gizi lebih, 12.431 balita (96,37%) status gizi baik, 98 balita (0.76%)
status gizi kurang, dan 33 balita (0.26%) status gizi buruk.
Selain status gizi balita disini juga kami uraikan tentang
status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat kita ketahui dari
kegiatan pemantauan pertambahan berat badan selama hamil,
mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar Hb.
Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah
seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan
pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah
menderita anemia gizi.
Anemia adalah suatu kondisi dengan kadar Hb berada di
bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh
kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia
Gizi Besi. Anemia Gizi Besi merupakan salah satu gangguan yang
sering terjadi selama kehamilan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
23
Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ibu dengan
kadar haemoglobin yang rendah. Anemia gizi besi (AGB) pada ibu
hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal ini
dapat dicegah melalui pemberian tablet penambah darah (Fe)
kepada ibu hamil. Selama kehamilan dianjurkan seorang ibu
mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 butir. Kekurangan zat
besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi
dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus,
cacat bawaan, BBLR dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini
menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian
perinatal secara bermakna lebih tinggi dan kemungkinan
melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar.
Cakupan pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil
selama tahun 2012 tercatat dari 6.652 ibu hamil sebanyak 95,22%
mendapat Fe1 dan 91,87% mendapat Fe3. Persentase
menunjukkan adanya peningkatan ibu hamil mendapat Fe1 dan
Fe3 dibandingkan dengan tahun 2011 (93,89% untuk Fe1 dan
89,52% untuk Fe3). Masih kurangnya cakupan ibu hamil yang
mendapat tablet Fe bila dibandingkan dengan target nasional
(100%) kemungkinan karena kurangnya kesadaran dan
pengetahuan ibu hamil akan bahaya yang diakibatkan jika ibu hamil
menderita anemia. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel
30.
3.3.3. Penyakit Menular
3.3.3.1. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang
upaya pengendaliannya menjadikan komitmen global dalam
Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh
parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
24
(Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki –
laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi,
anak – anak dan dewasa. Sekitar 80% dari kabupaten/kota di
Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45%
penduduknya berdomisili di desa endemis. Wilayah endemis
malaria pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan
kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan
komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang,
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah
serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup
sehat.
Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan
stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia
menjadi 4 strata yaitu :
i. Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
ii. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1.000
penduduk
iii. Endemis Rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk
iv. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan
malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2010
cenderung menurun dimana pada tahun 2005 sebesar 4,10 per
1.000 penduduk menjadi 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun
2010. Penurunan angka ini cukup bermakna karena diikuti
dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu
hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan
darah atau konfirmasi laboratorium. Pada tahun 2011, telah
dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebanyak 1.416 preparat
(91,18%) dari 1.553 penderita klinis yang ditemukan. Tingginya
cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut
merupakan pelaksanaan kebijakan nasional pengendalian
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
25
malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus
malaria klinis harus dikonfirmasi laboratorium.
Sejak tahun 2010, Ditjen PP dan PL telah menggunakan
indikator API di seluruh provinsi di Indonesia. Pencapaian angka
API 2012 di Kota Tanjungpinang masih diatas standar nasional
yaitu 0,44 per 1.000 penduduk (standar nasional = 0. karena
Kota Tanjungpinang bukan merupakan wilayah endemis
malaria). Informasi lebih rinci menurut puskesmas tentang
malaria terdapat pada Lampiran table 24.
3.3.3.2 TB Paru
Tuberkulasis (TB) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet penderita yang
telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS,
TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam MDGs.
Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan
starategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course)
sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti
sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling
efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci : 1)
Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikrokopis yang
terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar
bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat,
termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan
ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan dan
pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil
pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Pengembangan strategi DOTS sampai dengan tahun 2010 telah
dilaksanakan di seluruh provinsi (33 provinsi) pada 497
kabupaten/kota yang ada. Pada sarana fasilitas kesehatan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
26
secara kuantitatif strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh
puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian
TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah
pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap
jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam
wilayah tersebut. Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
menetapkan target CDR minimal pada tahun 2012 sebesar 70%.
Pencapaian CDR pada tahun 2012 sebesar 50.14%. Angka ini
masih dibawah target minimal yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 70%. Pada tingkat puskesmas, CDR tertinggi di
Puskesmas Mekar Baru dan yang terendah di Puskesmas
Kampung Bugis.
Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan
indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap
dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Pada
Tahun 2012, persentase sembuh sebesar 85,25% dan
persentase pengobatan lengkap sebesar 4,15%. Succes Rate
mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif
yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun
yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB
paru BTA positif yang tercatat. Untuk tahun 2011, Succes Rate
untuk Kota Tanjungpinang sebesar 89,40%. Dari hasil tersebut
Success Rate (SR) Kota Tanjungpinang sudah memenuhi target
yang diharapkan yaitu 85
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
27
3.3.3.3. HIV & AIDS
HIV & AIDS merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut
menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh
sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam
penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara
penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual),
hubungan sejenis melalui Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL),
penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi darah dan
perinatal.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu
dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di
masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada
layanan Voluntary, Counseling, dan Testing (VCT); sero survey;
dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Pada tahun
2012, terdapat 2.551 orang yang menjalani tes, sebanyak 166
orang dinyatakan HIV positif dan 58 diantaranya AIDS. Selama
tahun 2012, penderita HIV/AIDS yang meninggal sebanyak 36
orang.
Penyebaran HIV/AIDS di Kota Tanjungpinang telah
menyerang kelompok resiko rendah yang mana terbukti dengan
sero survey terhadap 818 ibu hamil, 4 diantaranya positif
HIV/AIDS (0,5%) dan 6 orang sifilis positif (0,7%). Informasi lebih
rinci tentang HIV/AIDS dapat dilihat pada lampiran table 14.
3.3.3.4. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan
paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan olah bakteri, virus
maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan
karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan
terserang Pneumonia adalah anak – anak usia kurang dari 2
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
28
tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki
masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
Penemuan Pneumonia pada balita pada tahun 2012
sebanyak 94 kasus (3,44%) dari target yang telah ditetapkan.
Data cakupan perpuskesmas tertinggi adalah Puskesmas Batu
10 sebanyak 37 kasus secara rinci dapat dilihat pada lampiran
tabel 13.
3.3.3.5. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus
yang buruk menyebabkan kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota
gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan melalui
beberapa gejala dan keluhan, seperti :
a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai
mati rasa.
b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf
berupa mati rasa dan kelemahan / kelumpuhan otot.
c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit
(BTA Positif).
Pada tahun 2012, dilaporkan terdapat kasus baru tipe
Multi Basiler (MB) sebanyak 5 kasus dan dengan Newly Case
Detection Rate (NCDR) sebesar 2.62 per 100.000 penduduk.
Informasi menurut puskesmas terkait penyakit kusta terdapat
pada lampiran table 17,18, 19, dan 20.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
29
3.3.4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
3.3.4.1 Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatrum (TN) disebabkan oleh basil
Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit
ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan
oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus
TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah. Pada tahun
2012 di Kota Tanjungpinang tidak ditemukan kasus TN.
3.3.4.2. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang
disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak
menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui udara
yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi.
Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus campak.
3.3.4.3. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
Diphtheriace yang menyerang sistem pernafasan bagian atas.
Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit
tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran
kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan.
Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus Difteri di Kota
Tanjungpinang.
3.3.4.4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut)
Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk
ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang
menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami
kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak
berumur 0 – 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam,
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
30
lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan
lengan.
Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika
seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab
yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL
Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator anak usia <
15 tahun. Non Polio AFP Rate pada tahun 2012 sebesar 3,27
per 100.000 anak < 15 tahun. Informasi lebih rinci menurut
puskesmas terdapat pada Lampiran tabel 9.
3.3.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah
Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / Wabah
yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam
Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Chikungunya. Seluruh penyakit
potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian
secara ekonomi.
3.3.5.1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor
nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang
anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang
dewasa.
Jumlah kasus DBD pada tahun 2012 sebanyak 331 kasus
dan 1 kematian akibat kasus DBD. Dengan demikian, IR DBD
pada tahun 2012 adalah 144,29 per 100.000 penduduk dan CFR
sebesar 0,30%. IR DBD mengalami peningkatan dibandingkan
tahun 2011 sebesar 82 per 100.000 penduduk. Demikian juga
dengan CFR yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar 0%. Hal ini disebabkan karena kurangnya
partisipasi masyarakat dalam membantu pemberantasan
penyakit DBD terutama dalam menjaga kebersihan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
31
lingkungannya. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terkait
dengan penyakit DBD dapat dilihat pada Lampiran tabel 23.
3.3.5.2. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari
biasanya atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau
buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24
jam.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Grafik : 3.4 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2012
2008 2009 2010 2011 2012
Pada tahun 2012 jumlah perkiraan kasus Diare di Kota
Tanjungpinang sebanyak 9.428 kasus, dan jumlah ditemukan
dan ditangani sebanyak 2.040 kasus (21,64%).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
32
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat
mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan
minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan,
pencegahan kesehatan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap,
pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap
perorangan.
Berikut ini diuraikan upaya yang dilakukan selama beberapa tahun
terakhir, khususnya untuk tahun 2012.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
33
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah
penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan
cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat
dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut ini.
4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara
khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas
dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis
fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit
pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja.
Angka kematian merupakan salah satu indikator status
kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan
ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian
Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara – negara
ASEAN lainnya, AKI, AKB, dan AKABA di Indonesia termasuk
tinggi. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007, AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup,
AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran
hidup, dan AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup.
Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan
kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan
yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
34
Angka Kematian Ibu diperlukan upaya – upaya yang terkait dengan
kehamilan, kelahiran dan nifas.
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai
sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood
Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari
berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun
1990-an telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi
dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy
Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.
4.1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompoten memberikan
pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter
spesialis kebidanan, dokter dan perawat.
Pelayanan antenatal yamg sesuai standar meliputi
timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan
darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus
uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
(DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan
imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet
zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium
(rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara
(konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Pelayanan antenal disebut lengkap apabila dilakukan oleh
tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan
pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah
minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
35
pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada
triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada
triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil,
berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan
komplikasi.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil
dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4
yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang dilakukan
pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan
(untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar
oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu yang
ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Hasil pencapaian cakupan
K1 tahun 2012 sebesar 97,38% dan K4 sebesar 91,87%. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi kenaikan
capaian yang tidak terlalu signifikan terhadap K1 (96,54%) begitu
juga dengan K4 (90,81%).
4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan
Kompetensi Kebidanan (Pn)
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang
berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia.
Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60%
dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where
dan why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s, salah
satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90%
pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
36
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dengan kompetensi kebidanan.
Pada tahun 2012 cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan di Kota Tanjungpinang telah mencapai 92,21%.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan
(105,12%). Rincian capaian target perpuskesmas dapat dilihat
pada lampiran table 28.
4.1.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)
Pelayanan kesehatanan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar pada ibu melahirkan mulai 6 jam
sampai 42 hari paska persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk
deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan
minimal 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan Nifas
pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2)
Kunjungan Nifas ke dua (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke – 4
sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan; dan 3) Kunjungan
Nifas ketiga (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke – 29 sampai
dengan hari ke – 42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan
nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga
kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung fasilitas
kesehatan (termasuk bidan di desa / polindes / poskesdes) dan
kunjungan rumah.
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1)
pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2)
pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan
pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan
anjuran ASI ekskusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A
200.000 IU sebanyak dua kali dan 6) pelayanan KB pasca
persalinan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
37
Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2012 adalah
96,86%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi penurunan
yang sangat signifikan dimana capaian ibu nifas sebesar
110,51%. Rincian lebih detail tentang cakupan perpuskesmas
dapat dilihat pada lampiran table 28.
Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu
nifas adalah pemberian vitamin A. Tahun 2012, ibu nifas yang
mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 5.048 orang (83,40%).
Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi penurunan (95,50%).
4.1.1.4. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal
Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari
normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain
ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam
kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan
atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi
berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan
tidak maju) dan infeksi nifas.
Cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2012 di
Kota Tanjungpinang sebesar 86,14%. Target SPM kesehatan
untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2015
adalah 80%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi
peningkatan yang sangat signifikan, dimana capaian tahun 2011
sebesar 84,50%. Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada
lampiran table 31.
Neonatus risti / komplikasi meliputi asfikasia, tetanus
neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir <
2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan
neonatal. Neonatus risti / komplikasi yang ditangani adalah
neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
38
kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes,
puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit.
Pada tahun 2012 cakupan penanganan neonatal
komplikasi yang dilaporkan sebesar 68,89%. Sementara target
standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator
tersebut yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%.
Artinya, pada tahun 2012 cakupan penanganan neonatal
komplikasi tidak mencapai target. Rincian cakupan penanganan
komplikasi neonatal per puskesmas dapat dilihat pada lampiran
tabel 31.
4.1.1.5. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan
golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru
lahir.
Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar
(78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu pertama
kehidupan (0 – 6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada
minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan
pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama
untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga
dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah
kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan
kebijakan dalam pelaksanakan kunjungan neonatus dari semula 2
kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28
hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan
perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada
umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari dan umur 8 – 28 hari.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
39
Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan
standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita
Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling
perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif, injeksi Vit. K1,
Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan
rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah
dengan menggunakan buku KIA.
Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan
indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan
kunjungan neonatal pertama (KN1) berdasarkan laporan rutin
tahun 2012 yaitu sebesar 100%. Sedangkan cakupan KN
Lengkap sebesar 99,52%. Rincian capaian KN1 dan KN Lengkap
per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 36.
4.1.1.6 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan
Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29
hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 –
9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian
imunasasi dasar (BCG, DPT HB1-3, Polio 1-4, dan Campak),
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi,
dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini
merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini
mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan bayi
sebesar 89,86%, bila dibandingkan dengan tahun 2011 maka
terjadi penurunan yaitu sebesar 2,61 %, dimana cakupan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
40
kunjungan bayi tahun 2011 sebesar 92,27%. Rincian cakupan
kunjungan bayi perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel
37.
4.1.1.7. Pelayanan Kesehatan pada Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan
kesehatan pada anak umur 12-59 tahun sesuai standar meliputi
pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan
perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x
setahun (Bulan Februari dan Agustus).
Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui
penimbangan Berat Badan, pengukuran Tinggi Badan di
posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik Swasta
serta sarana / fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan
perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas
kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas
kesehatan di sarana kesehatan.
Pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan anak
balita (1-4 tahun) sebesar 48,94%. Bila dibandingkan dengan
tahun 2011 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana
cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) tahun 2011
sebesar 25,52%. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 43.
Indikator lain yang cukup sensitif dalam memotret upaya
pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu
cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh balita.
Balita yang ditimbang diasumsikan sudah mendapatkan
pelayanan-pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan balita
ditimbang tahun 2012 adalah 47,18%, bila dibandingkan dengan
tahun 2011 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana
cakupan balita ditimbang tahun 2011 sebesar 25,25%. Rincian
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
41
cakupan balita yang ditimbang perpuskesmas dapat dilihat pada
lampiran tabel 44.
4.1.1.8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan sederajat
Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan
anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah
dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) seperti mengosok gigi dengan baik dan benar, mencuci
tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang
sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan,
kelainan refraksi / penurunan ketajaman penglihatan dan masalah
gizi.
Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan
kesehatan terhadap murid SD / MI kelas I dimana sebagai
indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan
penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI kelas I
tahun 2012 sebesar 93,88%. Dibandingkan dengan tahun 2011
terjadi peningkatan, dimana cakupan penjaringan siswa kelas I
SD/MI tahun 2011 sebesar 91,47%. Rincian cakupan per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 46.
4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita
biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur
jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita / pasangan
ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat / metode KB.
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat
dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat /
metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru
menggunakan alat metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
42
jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Persentase peserta KB
Aktif tahun 2012 sebesar 58,76%. Target SPM bidang kesehatan
untuk peserta KB Aktif pada tahun 2012 adalah 70%, dengan
demikian target tersebut belum dapat tercapai.
Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang
sedang digunakan tahun 2012 adalah sebagai berikut : kontrasepsi
suntikan (53,51%), Pil KB (32,50%), Kondom (3,14%), Implan
(5,92%), IUD (3,77%), MOW (Metode Operasi Wanita) sebesar
1,10% dan MOP (Metode Operasi Pria) yang paling rendah proporsi
penggunaannya yaitu hanya sebesar 0,07%.
Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang
digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan kondom
(dengan mengsumsikan bahwa kondom sebagian besar digunakan
oleh laki – laki). Sedang metode kontrasepsi yang digunakan
perempuan adalah suntik, pil, IUD, implan, dan MOW. Dengan
demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah perempuan yaitu
sebesar 93,68% dan 6,32% lainnya adalah laki-laki. Terdapatnya
kesenjangan yang tinggi antara laki -laki dan perempuan dalam
partisipasi terhadap penggunaan metode/alat KB. Untuk itu perlu
adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki – laki
terhadap penggunaan metode/alat KB. Rincian proporsi peserta KB
Aktif, KB Baru dan jumlah peserta KB aktif dan KB baru per
kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 33, 34 dan 35.
4.1.3. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak – anak memiliki risiko yang lebih tinggi
terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : Difteri,
Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru – paru dan
masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan
yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi
adalah melalui imunisasi.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
43
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam
tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang
disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh
membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum
mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan
seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali
antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam
waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah
sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya,
dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan
sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit
tersebut atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan
akibat yang fatal.
4.1.3.1. Imunisasi Dasar pada Bayi
Program imunisasi dasar lengkap (LIL / Lima Imunisasi
dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi :
1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan
1 dosis Campak.
Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan
imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita.
Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting
dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan
yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah
satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak
sebesar 90%. Diseluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi
campak diberikan pada bayi umur 9 -11 bulan dan merupakan
imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi
wajib lainnya.
Pada tahun 2012, Kota Tanjungpinang telah mencapai
cakupan imunisasi campak sebesar 89,86%. Dengan demikian
Kota Tanjungpinang belum mampu mencapai target imunisasi
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
44
campak yang telah ditetapkan oleh WHO. Data mengenai
cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut puskesmas tahun
2012 terdapat pada Lampiran table 39.
Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada
dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi
dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI
merupakan gambaran desa / kelurahan dengan ≥ 80% jumlah
bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi
dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target Standar Pelayanan
Minimal (SPM) menetapkan target 100% desa / kelurahan UCI
pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten / kota.
Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi
dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap
penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat
optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan
imunisasi dasar secara lengkap. Anak – anak inilah yang disebut
dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis
imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya,
imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan
pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi
campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu
maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan
persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap
cakupan imunisasi DPT-HB1. Drop out rate cakupan imunisasi
DPT-HB1-Campak tahun 2012 adalah 3,82%.
4.1.3.2. Imunisasi pada Ibu Hamil
Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh
bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa
menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat
persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah
satu penyebab kematian bayi di Indonesia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
45
Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang
tinggal di daerah – daerah terpencil berada dalam kondisi yang
masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa
menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita
usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk
mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1)
pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan
imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3)
penyelenggaraan surveilans.
Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum
optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu
maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan iminisasi
TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4.
Pada tahun 2012, cakupan ibu hamil yang mendapat
imunisasi TT2+ sebesar 127,93%. Bila dibandingkan dengan
tahun 2011 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Cakupan
ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ pada tahun 2011
sebesar 118,87%.
Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah
sosialisasi ke seluruh petugas lapangan agar mengacu pada
kriteria Ante Natal Care (ANC) berkualitas, yang salah satunya
dengan imunisasi TT dan semua sistem pencatatan dalam
pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil memakai
sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
46
4.1.4. Ketersediaan Obat
Program peningkatan ketersediaan obat dan vaksin
dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan. Obat adalah salah satu
kebutuhan dasar dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin
ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan.
Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan pengadaan
buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan
pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan pembekalan kesehatan
sampai ke masyarakat.
Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat
(RKO) buffer stok diperlukan data kebutuhan dari masing – masing
puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat kecukupan obat
harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan
dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama
1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama
waktu tunggu proses pengadaan obat di tahun anggaran
selanjutnya. Daftar obat yang disertakan dalam perhitungan
tersebut terdiri dari 34 jenis obat. Pada lampiran tabel 69 dapat
dilihat tingkat ketersediaannya obat di Kota Tanjungpinang.
4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang
diuraikan pada bab ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan
rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di
rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain – lain.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
47
4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit
biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan
sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator
standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang
dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy
Rate / BOR), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay /
LOS), rata – rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata –
rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI),
persentase pasien keluarga yang meninggal (Gross Death Rate /
GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam
perawatan (Net Death Rate / NDR).
Berdasarkan data dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan
tempat tidur (BOR) di RSUD Tanjungpinang, RSAL Dr. Midiyato S.
Tanjungpinang dan RSU Provinsi Kepulaun Riau pada tahun 2012
belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. BOR
di ketiga rumah sakit tersebut untuk tahun 2012 adalah sebesar
43,26%.
LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga
dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan
pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan
yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9
hari. LOS di RSUD, RSAL Dr. Midiyato S dan RSU Provinsi
Kepulauan Riau untuk tahun 2012 adalah sebesar 3,67 hari.
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah turn over
interval (TOI). TOI saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat
tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun
2012 TOI di rumah sakit sebesar 4,82 hari.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
48
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000
penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa
lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal.
Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun
2012 angka GDR di Kota Tanjungpinang sebesar 42,03 kematian
per 1.000 pasien keluar rumah sakit.
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48
jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran
mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal
setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor
pelayanan rumah sakit yang telibat dengan kondisi meninggalnya
pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa
perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang rumah
sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR
yang ideal adalah <25 per 1.000 pasien keluar. NDR tahun 2012
sebesar 17,73 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR
telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar.
4.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin
agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara
efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu,
menurun angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka
kelahiran di samping terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi
masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan enam
tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan
akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin
di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
49
Pelaksanan program Jamkesmas 2012 merupakan
kelanjutan pelaksanaan tahun 2011 dengan penyempurnaan dan
peningkatan terhadap aspek kepesertaan, pelayanan kesehatan,
penataan dan organisasi manajemen. Penyelenggarannya diatur
dalam Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas melalui Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor: 2581/Menkes/Per/XII/2011.
Kepesertaan Jamkesmas sejak tahun 2008 sampai 2012
tetap, yaitu berjumlah 25.988 jiwa masyarakat sangat miskin, miskin
dan tidak mampu. Pada tahun 2012, terdapat 14.418 kunjungan
peserta Jamkesmas dan Jamkesda ke pelayanan kesehatan rawat
jalan, meliputi 11.893 kunjungan rawat jalan tingkat pertama dan
2.525 kunjungan rawat jalan tingkat lanjut. Sedangkan
pemanfaatan rawat inap pada peserta Jamkesmas dan Jamkesda
pada tahun 2012 sebesar 1.350 kunjungan meliputi 253 kunjungan
rawat inap tingkat pertama dan 1.097 kunjungan rawat inap tingkat
lanjut.
4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
4.3.1. Pengendalian Penyakit Polio
Pada tahun 1988, sidang ke-14 WHA (World Health
Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio secara global
(global polio eradication initiative) yang ditujukan untuk
mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini
diperkuat oleh sidang World Summit for Children pada tahun 1989,
dimana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut.
Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadi penyakit
polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu
menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
50
Pengertian eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan
virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu
region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar
sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah:
1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier
pada manusia.
2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan.
3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90% dan
mudah dalam pemberian.
4. Layak dilaksanakan secara operasional.
Di Indonesia, selama 10 tahun terakhir tidak ditemukan
kasus AFP yang disebabkan virus polio liar. Surveilans AFP di
Indonesia dilaksanakan sejak pertengahan tahun 1995. Pencapaian
kinerja sampai tahun 2002 berfluktuasi, namun sejak adanya
tenaga khusus (surveillance officer) ditingkat provinsi, pencapaian
kinerja menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga di
tindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif
terhadap kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok
umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari
kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di
masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP
yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada
penduduk < 15 tahun tahun 2012, ditemukan 2 kasus AFP Non
Polio yang ditemukan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
51
Target untuk non Polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2 per
100.000 anak umur < 15 tahun. Sedangkan untuk standar
spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80% spesimen
tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil < 14
hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0-8”C sampai di
laboratorium.
4.3.2. Pengendalian TB – Paru
Tujuan utama pengendalian TB Paru pada Milllenium
Development Goals (MDG’s) adalah : 1) menurunkan insidens TB
Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan
angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun
2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru
BTA (+) terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan
TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan
Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai succes rate.
DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka
pendek dengan pengawasan secara langsung. Dengan
menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru
dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya
pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat
secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh.
Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk
menanggulangi TB Paru. Karena menghasilkan angka kesembuhan
yang tinggi yaitu mencapai 95%.
4.3.2.1. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Suspek yang
diperiksa
Upaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap
tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat
dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan dan
disembuhkan setiap tahun.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
52
Menurut standar, persentase BTA (+) diperkirakan 10%
dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang
ditoleransi antara 5-15%. Bila angka ini terlalu besar (>15%)
kemungkinan disebabkan kriteria pada penjaringan suspek terlalu
longgar. Banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek atau
ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu).
Sedangkan bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan
disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu ketat atau
ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu).
Dengan demikian, sejak tahun 2006-2011 persentase BTA (+)
terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir. Berarti, kriteria
yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik dan
petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA(+) sesuai
standar dan kriteria.
Pada tahun 2012 sebanyak 2.065 suspek TB Paru
diperiksa dan yang BTA (+) sebanyak 184 penderita.
4.3.2.2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) (Case Detection
Rate / CDR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan (Success
Rate / SR)
Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) memperlihatkan
penemuan TB Paru BTA (+) terhadap jumlah perkiraan TB Paru.
Standar CDR TB Paru sebesar 70% sedangkan persentase
capaian CDR Kota Tanjungpinang untuk tahun 2012 adalah
sebesar 50,14%. Ini berarti Kota Tanjungpinang untuk CDR TB
Paru belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, yaitu sebesar 70%.
Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh
kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan
laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate)
tahun 2012 sebesar 89,40% telah mencapai target keberhasilan
pengobatan yang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
53
Angka keberhasilan pengobatan penderita pada tahun 2012
(penderita yang diobati tahun 2010) menurut puskesmas dapat
dilihat pada lampiran tabel 12.
4.3.3. Pengendalian Penyakit ISPA
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan
penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak
balita. Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei mortalitas subdit
ISPA pada tahun 2005 di 10 provinsi, diketahui bahwa pneumonia
merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu
sebesar 22,30% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga
menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian
terbesar pada anak balita yaitu 23,60%. Studi mortalitas pada
Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi
(post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak
balita sebesar 15,5%.
Program Pengendalian Penyakit ISPA mengelompokkan
penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan bukan
Pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu
Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit Batuk Pilek
seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian
atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari
sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan
tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman
Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus
diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus
mendapat antibiotik.
Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua
kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan
demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan
penatalaksanaan kasus ISPA.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
54
Cakupan penemuan penderita pneumonia pada tahun 2012
sebesar 3,44%. Hal ini disebabkan oleh pengendalian pneumonia
balita masih berbasis Puskesmas. Data kasus pneumonia belum
mencakup RS pemerintah dan swasta, klinik, praktek, dan sarana
kesehatan lain.
4.3.4. Penanggulangan penyakit HIV / AIDS dan PMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka
penanggulangan penyakit HIV / AIDS di samping ditujukan pada
penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya
pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dilanjutkan
dengan kegiatan konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV /
AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko
penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Wanita Penjaja
Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni
Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau melalui penelitian pada
kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan
sebagainya. Hasil pelaksanaan sero survey terhadap ibu hamil
yang dilakukan terhadap 818 ibu hamil, ditemukan 4 orang HIV (+)
(0,5%).
Dalam perjalanan penyakit HIV dikenal istilah “window
period” (periode jendela) yaitu 12 minggu sejak virus masuk dalam
tubuh sampai terbentuk antibodi. Sering terjadi salah pengertian
dimana dianggap “tidak terinfeksi virus HIV” (pemeriksaan saat ini
tidak/belum mendeteksi adanya antibodi), padahal periode jendela
ini sangat potensial dalam menularkan virus karena saat ini virus
berkembang biak sangat cepat. Pada kelompok demikian,
dianjurkan memeriksa ulang 12 minggu kemudian.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
55
4.3.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan
salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat
menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini
merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian
Luar Biasa (KLB) di Indonesia.
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal
yaitu: 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans
vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan
upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya
pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan
kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik
(ABJ).
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras,
Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan
pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya
yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang
biak.
Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya
pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat
partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu
pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian
masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru.
Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan
jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantauan
jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans
vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam
kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus.
Angka bebas jentik tahun 2012 yang dilaksanakan pemantauan di
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
56
Kota Tanjungpinang yang dilakukan oleh Kader Jumantik
menunjukkan angka sebesar 83,75% yang artinya ABJ Kota
Tanjungpinang masih dibawah standar nasional sebesar 95%.
4.3.6. Pengendalian Penyakit Malaria
Di Indonesia kejadian penyakit malaria dan terjadinya
Kejadian Luar Biasa malaria sangat berkaitan erat dengan
beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan
yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk menular
malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan
iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim
kemarau; 4) krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan
dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat
yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang
malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium
falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, serta
6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap
upaya penanggulangan malaria secara terpadu.
Penggalakan pemberantasan malaria melalui gerakan
masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas kembali
Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000.
Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis
kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas
Malaria”.
Pengendalian malaria di Indonesia yanng tertuang dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi
Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap
sampai tahun 2030. Sasaran wilayah eliminasi dilaksanakan secara
bertahap sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
57
a. Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali, dan Pulau
Batam pada tahun 2010;
b. Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Provinsi Kepulauan Riau pada
tahun 2015;
c. Pulau Sumatera (Kecuali Provinsi NAD dan Provinsi Kepulauan
Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi
pada tahun 2020; dan
d. Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi
NTT dan Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2030.
4.3.6.1. Persentase Penderita Malaria yang Diobati
Persentase penderita malaria yang diobati merupakan
persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan
standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan
tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana
pelayanan kesehatan.
Persentase penderita malaria yang diobati tahun 2012
sebesar 100%, berarti semua penderita tersangka malaria dan
atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati
sesuai pengobatan standar.
4.3.6.2. Pencapaian Pemeriksaan Sediaan Darah (Konfirmasi
Laboratorium)
Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium belum
semua penderita klinis malaria dilakukan pemeriksaan sediaan
darahnya. Pemeriksaan sediaan darah pada tahun 2012 sebesar
97,69%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
58
4.3.7. Pengendalian Penyakit Kusta
Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus
penyakit kusta, digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat
akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi
cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan dalam penemuan
kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam
menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah.
Pada tahun 2012 penderita baru cacat tingkat II sebanyak 5 kasus.
4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk
menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.
Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa
permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat
antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan
akibat kekurangan yodium.
4.4.1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil (Fe)
Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb)
dalam darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang
diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian
besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe)
hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan
masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu
hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5%
(Riskesdas, 2007). Namun demikian keadaan ini menunjukkan
bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini
terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil.
Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama
kehamilannya.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
59
Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah
(Fe1) selama tahun 2012 sebesar 95,22% dan Fe3 sebesar
91,87%.
Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan
antenatal care (ANC). Pada tahun 2012 cakupan kunjungan K-4
pada ibu hamil sebesar 91,87% sementara cakupan ibu hamil yang
mendapat Fe-3 sebesar 91,87%. Padahal salah satu kriteria K-4
adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90
tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe-3. Hal ini
menunjukan bahwa pencatatan dan pelaporan sudah bagus
dikarena cakupan Fe-3 lebih besar atau sama dengan cakupan K-
4.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil
menelan tablet Fe. Walaupun dari pelaporan dihasilkan bahwa
cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe-3 cukup baik
namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang
diharapkan tidak akan tercapai sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dari janin.
4.4.2. Pemberian kapsul Vitamin A
Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk
menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A
pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk
mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat.
Bukti – bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam
menurunkan secara bermakna angka kematian anak akibat
penyakit menular, mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian
vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup,
kesehatan dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk
kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan
daya tahan tubuh. Anak –anak yang mendapat cukup vitamin A,
bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lainnya, maka
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
60
penyakit – penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga
tidak membahayakan jiwa anak.
Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi
(6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 IU, anak balita
(umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, dan ibu
nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, sehingga bayinya akan
memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11
bulan) diberikan pada bulan Februari atau bulan Agustus dan untuk
anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak
pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul
vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula
diberikan diluar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum
mendapatkan kapsul vitamin A. Persentase cakupan pemberian
vitamin A tahun 2012 pada bayi sebesar 77,25%, sedangkan anak
balita sebesar 81,99% dan ibu nifas sebesar 83,40%.
4.4.3. Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar
adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan
umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24
bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping
ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal,
terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum
adanya peraturan perundang-undangan tentang pemberian ASI
serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi,
dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih
kurangnya ketersediaan dan sarana / prasarana KIE ASI dan MP-
ASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI
dan MP-ASI.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
61
Persentase bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif
tahun 2012 di Kota Tanjungpinang sebesar 16,34%. Berdasarkan
jenis kelamin, bayi perempuan 0-6 bulan lebih sedikit yang
mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 16,05% dibandingkan
dengan bayi laki-laki 0-6 bulan yang sebesar 16,62%.
Di sisi lain promosi dan pemasaran yang begitu intensif
terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Masih
banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan
pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum
melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya dan belum atau
masih rendahnya melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) serta
masih beredarnya susu formula di lingkungan RS.
Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan
pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan
fasilitas/ruangan pemberian ASI di tempat kerja, peningkatan
pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan
keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan
pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan 10
(sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS
dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan
kegiatan persalinan.
Sepuluh langkah tersebut meliputi : 1) membuat kebijakan
tentang menyusui; 2) melatih staf pelayanan kesehatan; 3) KIE
kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui; 4)
membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan; 5)
membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui
meskipun ibu dipisah dari bayinya; 6) memberikan ASI saja kepada
bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis; 7) menerapkan rawat
gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam); 8)
menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; 9) tidak memberi
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
62
dot kepada bayi; dan 10) mendorong pembentukan kelompok
pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut
setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan.
4.4.4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)
Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan
indikator yang berkaitan dengan pelayanan gizi pada balita,
cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta
penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi
cakupan D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A,
semakin tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah
prevalensi gizi kurang. Berdasarkan laporan dari Puskesmas se-
Kota Tanjungpinang tahun 2012 cakupan penimbangan balita di
posyandu sebesar 47,18 %.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
63
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1. SARANA, PRASARANA DAN TENAGA KESEHATAN
Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun
program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh beberapa
sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut:
5.1.1. SARANA:
a. Rumah Sakit : 3 buah
b. Puskesmas : 6 buah
c. Puskesmas Pembantu : 12 buah
d. Pondok bersalin desa : 5 buah
e. Rumah Bersalin : 10 buah
f. Balai Pengobatan : 10 buah
g. Laboratorium : 6 buah
h. Optikal : 12 buah
i. Apotik : 35 buah
j. Toko Obat : 47 buah
k. Poskeskel : 4 buah
5.1.2. PRASARANA
Puskesmas Keliling : 5 buah
Ambulance : 13 buah
Kendaraan Roda Dua : 49 buah.
Puskesmas Keliling Laut : 1 buah
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
64
5.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA
Secara umum tenaga medis di Kota Tanjungpinang
sebanyak 138 orang, yang terdiri-dari; 49 orang dokter spesialis
(spesialis : penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah umum, bedah
tulang, syaraf, jiwa, anestesi, mata, THT, dokter gigi spesialis,
jantung, kulit kelamin, dan radiologi), 69 orang dokter umum, 20
orang dokter gigi.
Paramedis perawatan sebanyak; 812 orang, yang terdiri
dari 581orang perawat, 16 orang perawat gigi dan 215 bidan.
Paramedis non-perawatan sebanyak : 216 orang, yang
terdiri dari S2 dan S1 kesehatan masyarakat 56 orang, D3
kesehatan masyarakat 2 orang, Tenaga Sanitasi 18 orang,
Apoteker 19 orang, D3 Farmasi dan Asisten Apoteker 39 orang,
Tenaga Gizi 32 orang, Analis Laboratorium 25 orang, Teknis
Elektro Medis dan P. Rontgen 14 orang, Pranata Anastesi 4 orang
dan Fisioterapis 7 orang
Khusus Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung
oleh 81 orang tenaga, yang terdiri dari; 3 Orang S2 kesehatan
masyarakat, 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 2 orang
apoteker, 7 orang S1 kesehatan masyarakat, 14 orang bidan, 16
orang perawat, 4 orang analis kesehatan, 1 orang tenaga gizi, 4
orang sanitarian, 1 orang D3 K3,1 orang asisten apoteker, dan 24
orang tenaga umum.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
65
5.2. KEUANGAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM
5.2.1. Belanja:
Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan
biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta
Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
Pada Tahun Anggaran 2012, kegiatan Dinas Kesehatan
Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 22.542.508.745,-
(Dua puluh dua miliyar lima ratus empat puluh dua juta lima ratus
delapan ribu tujuh ratus empat puluh lima rupiah), yang terdiri dari :
Dinas Kesehatan :
1) Belanja Langsung Rp. 15.460.026.139,-
2) Belanja Tidak Langsung Rp. 4.213.528.016,-
3) Belanja Kegiatan APBN Rp. 2.467.775.000,-
4) Belanja Anggaran PHLN Rp. 401.179.590,-
Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut :
1) Belanja Kegiatan Langsung bersumber APBD Kota sebesar
Rp. 15.460.026.139,- terdiri dari :
a) Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Rp. 787.600.000,-
b) Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Rp. 171.000.000,-
c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp. 21.760.000,-
d) Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Rp. 30.000.000,-
e) Program Obat dan Pembekalan
Kesehatan
Rp. 1.230.577.000,-
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
66
f) Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp. 5.852.743.000,-
g) Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Rp. 1.336.142.190,-
h) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 737.727.499,-
i) Program Pengembangan Lingkungan
Sehat
Rp. 155.687.000,-
j) Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
Rp. 1.566.001.000,-
k) Program Pengadaan, Peningkatan dan
Perbaikan Sarana-Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu
Rp. 2.100.500.000,-
l) Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Anak Balita
Rp. 447.915.600,-
m) Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Lansia
Rp. 210.091.350,-
n) Pengawasan dan Pengendalian
Kesehatan
Makanan
Rp. 113.650.500,-
o) Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
Rp. 346.760.500,-
p) Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Rp. 351.870.500,-
2) Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN sebesar Rp.
2.868.954.590,- terdiri dari :
a) GF ATM (HIV-AIDS) Rp. 340.870.590,-
b) GF ATM (TBC) Rp. 60.309.000,-
c) Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas)
Rp. 352.397.000,-
d) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp. 568.450.000,-
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
67
e) Bantuan Penanggulangan TKI Rp. 47.685.000,-
f) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 55.450.000,-
g) Jaminan Persalinan (Jampersal) Rp. 1.466.843.000,-
5.2.2. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
Total penerimaan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2012
sebesar 474.737.500,- yang terdiri dari; 1) penerimaan retribusi
Puskesmas Tanjungpinang sebesar Rp. 91.006.000,- 2)
penerimaan retribusi Puskesmas Batu 10 sebesar Rp. 65.150.000,-
3) penerimaan retribusi Puskesmas Sei Jang sebesar Rp.
113.603.500,- 4) penerimaan retribusi Puskesmas Kampung Bugis
sebesar Rp. 51.792.000,- 5) penerimaan retribusi Puskesmas
Melayu Kota Piring sebesar Rp. 27.349.000,- 6) penerimaan
retribusi Puskesmas Mekar Baru Rp. 16.672.000,- dan 7)
penerimaan retribusi pelayanan kesehatan non-medik di Dinas
Kesehatan Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 109.165.000,-.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012
68
BAB VI KESIMPULAN
Secara umum, pencapaian program pembangunan kesehatan di
Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 mengalami peningkatan, walaupun
beberapa program/kegiatan ada penurunan dibandingkan pada tahun
sebelumnya. Capaian program/kegiatan Kota Tanjungpinang merupakan
kontribusi positif dan kerja keras dari 6 Puskesmas yang ada di Kota
Tanjungpinang
Indikator-indikator makro pencapaian program kesehatan
telah/hampir mencapai target yang telah ditetapkan, secara nyata telah
dibuktikan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah
dilaksanakan pada tahun 2010 diseluruh Indonesia termasuk Kota
Tanjungpinang.
Selain keberhasilan, masih terdapat hal-hal yang belum maksimal
dalam pembangunan kesehatan seperti peran serta masyarakat dan
peran sektor swasta yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan,
peran dan fungsi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan.
Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, seluruh capaian
program/kegiatan difokuskan pada target dan capaian Milenium
Development Goals (MDG’s). Oleh sebab itu seluruh jajaran dilingkungan
Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lintas sektor dan stakeholders
terkait menyatukan gerak dan langkah dalam mencapai target MDGS’s.
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 239,50 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 18,00 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 116728 112668 229396 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,48 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
957,81 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 43,64 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 103,60 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 97,64 98,33 99,00 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+63,78 58,88
61,37 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 2987 2868 5855 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6,32 3,82 5,10 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 26 14 40 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8,70 4,88 6,83 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 28 15 43 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9,37 5,23 7,34 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 5,00 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 85,40 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3,27 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 99,38 60,35 80,21 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 99,38 60,35 80,21 per 100.000 penduduk Tabel 10
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
21 Angka kematian akibat TB Paru 4,28 2,66 3,49 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 62,03 37,78 50,14 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 90,00 88,51 89,40 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 3,59 3,28 3,44 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 86 80 166 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 41 17 58 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 64 904 968 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 22 14 36 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0,08 0,00 0,07 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 21,39 21,90 21,64 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 1,00 0,00 1,00 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 3,00 2,00 5,00 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 3,43 1,78 2,62 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 50,00 66,67 55,56 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0,51 0,27 0,39 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 0,00 1,00 1,00 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri - % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) - % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum - % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0,00 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 142,21 146,45 144,29 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,61 0,30 % Tabel 23
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,60 0,28 0,44 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 100,00 100,00 100,00 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,44 2,30 2,37 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 96,63 96,12 96,37 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 0,57 0,94 0,76 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 0,25 0,26 0,26 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97,38 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 91,87 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 92,21 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 96,86 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 127,93 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 91,87 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 86,14 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 68,74 69,04 68,89 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 82,28 72,04 77,25 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 81,87 82,13 82,00 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 83,40 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 6,07 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 58,76 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,07 100,14 100,10 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 99,46 99,58 99,52 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 93,38 86,20 89,86 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 89,86 % Tabel 39
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 3,82 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 16,62 16,05 16,34 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 8,30 10,93 9,59 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 48,10 49,82 48,94 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 46,27 48,12 47,18 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 53,02 51,86 52,44 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,81 0,82 0,81 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
96,74 90,77 93,88 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
52,04 44,87 48,59 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 84,26 70,85 77,32 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 12,00 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,07 0,08 0,07 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 33 sekolah Tabel 53
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 69 sekolah Tabel 53
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 51,03 45,60 48,42 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 2,08 3,77 2,86 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi
dan mulut
2,08 3,77 2,86 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 22,48 23,38 22,92 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas
70,27 70,27 70,27 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
27,63 36,95 32,16 % Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
5,84 6,71 6,83 % Tabel 56
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
0,06 1,34 0,68 % Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
2,94 3,00 2,97 % Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 62,24 79,45 70,69 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 6,96 6,62 6,79 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 44,43 39,35 42,03 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 15,66 20,07 17,73 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 43,26 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 3,67 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 4,82 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 53,17 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 88,45 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 83,75 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 94,63 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 96,23 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 92,09 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 84,04 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 96,34 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 53,85 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 3 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 2 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 4 Tabel 70
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
123 Jumlah Apotek 35 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 100,00 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 124 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 62,90 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 0,45 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 18 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 100,00 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 18 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis 44 5 49 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 38 4 21,36 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 26 43 69 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 21 36 28,77 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 4 16 20 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 215 215 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 152 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 100 481 581 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 14 44 58 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 4 28 32 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas 27 31 58 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 10 8 18 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 15 28 43 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis 3 4 7 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan 83510413657,00 Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 9,77 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 364044,77 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 TANJUNGPINANG BARAT 34,50 0 4 4 59.546 17.632 3,38 1725,97
2 TANJUNGPINANG TIMUR 83,50 0 5 5 83.390 23.632 3,53 998,68
3 TANJUNGPINANG KOTA 52,50 0 4 4 23.490 6.744 3,48 447,43
4 BUKIT BESTARI 69,00 0 5 5 62.970 18.002 3,50 912,61
JUMLAH (KAB/KOTA) 239,50 0 18 18 229.396 66.010 3,48 957,81
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 TANJUNGPINANG BARAT 59.546 2.265 5.264 15.804 5.356 1.410 30.099 2.224 4.790 15.439 5.320 1.674 29.447 42,05 102,21
2 TANJUNGPINANG TIMUR 83.390 3.947 8.812 22.765 6.184 941 42.649 3.803 8.321 22.535 5.165 917 40.741 47,20 104,68
3 TANJUNGPINANG KOTA 23.490 886 1.978 6.280 2.371 684 12.199 762 1.803 5.684 2.279 763 11.291 41,39 108,04
4 BUKIT BESTARI 62.970 2.621 5.747 16.856 5.513 1.044 31.781 2.534 5.338 16.771 5.382 1.164 31.189 41,44 101,90
JUMLAH (KAB/KOTA) 229.396 9.719 21.801 61.705 19.424 4.079 116.728 9.323 20.252 60.429 18.146 4.518 112.668 43,64 103,60
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 229.396
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
RASIO
JENIS
KELAMIN
NO KECAMATANJUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 9.719 9.323 19.042
2 5 - 9 11.625 10.772 22.397
3 10 - 14 10.176 9.480 19.656
4 15 - 19 9.082 8.561 17.643
5 20 - 24 8.823 8.552 17.375
6 25 - 29 10.636 10.997 21.633
7 30 - 34 12.718 13.083 25.801
8 35 - 39 11.006 10.753 21.759
9 40 - 44 9.440 8.483 17.923
10 45 - 49 7.040 6.379 13.419
11 50 - 54 5.665 5.226 10.891
12 55 - 59 4.046 3.831 7.877
13 60 - 64 2.673 2.710 5.383
14 65 - 69 1.713 1.814 3.527
15 70 - 74 1.547 1.546 3.093
16 75+ 819 1.158 1.977
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
229.396JUMLAH 116.728 112.668
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAHMELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 TANJUNGPINANG BARAT 24.810 24.561,90 99,00 24.385 23.897,30 98,00 49.195 48.459 98,50
2 TANJUNGPINANG TIMUR 34.498 34.153,02 99,00 33.088 32.757,12 99,00 67.586 66.910 99,00
3 TANJUNGPINANG KOTA 10.084 9.983,16 99,00 9.432 8.583,12 91,00 19.516 18.566 95,13
4 BUKIT BESTARI 25.992 25.732,08 99,00 25.668 25.154,64 98,00 51.660 50.887 98,50
95.384 94.430 99,00 92.573 90.392 97,64 187.957 184.822 98,33
Sumber: BPS Kota Tanjungpinang
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 5
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLA
H
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLOM
A
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLA
H
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLA
H
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVERSI
TASJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TANJUNGPINANG BARAT 1,28 8,28 23,88 16,32 41,53 2,58 6,13 100,00 1,99 7,63 29,37 15,84 36,64 3,75 4,78 100,00 1,63 7,96 26,60 16,08 39,10 3,16 5,47 100,00
2 TANJUNGPINANG TIMUR 1,88 11,42 17,82 18,66 40,11 3,12 6,99 100,00 2,23 11,96 21,29 18,59 35,63 4,75 5,55 100,00 2,05 11,68 19,52 18,63 37,92 3,92 6,28 100,00
3 TANJUNGPINANG KOTA 2,60 13,61 40,57 15,98 23,94 0,93 2,37 100,00 3,60 14,56 43,49 13,53 21,07 1,32 2,43 100,00 3,08 14,07 42,19 14,79 22,55 1,13 2,19 100,00
4 BUKIT BESTARI 1,62 11,42 24,02 16,87 35,91 3,39 6,77 100,00 2,22 12,09 28,11 16,84 30,86 4,47 5,41 100,00 1,92 11,92 26,06 16,86 33,40 3,75 6,09 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,73 10,92 23,57 17,27 37,59 2,71 6,21 100,00 2,30 11,11 27,71 16,84 33,05 4,05 4,94 100,00 2,01 11,01 25,61 17,06 35,35 3,37 5,59 100,00
NO KECAMATAN
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang 2012
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 815 4 819 824 4 828 1.639 8 1.647
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 403 5 408 476 3 479 879 8 887
Melayu Kota Piring 351 4 355 332 1 333 683 5 688
Mekar Baru 232 2 234 212 0 212 444 2 446
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 292 0 292 279 1 280 571 1 572
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 894 4 898 745 2 747 1.639 6 1.645
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.987 19 3.006 2.868 11 2.879 5.855 30 5.885
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6,32 3,82 5,10
Sumber: Bidang Kesga
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO
TABEL 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang3
1 4 4 0 4 7 1 8
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 104
0 4 1 1 2 5 1 6
Melayu Kota Piring2
1 3 2 0 2 4 1 5
Mekar Baru5
0 5 2 0 2 7 0 7
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis4
0 4 2 0 2 6 0 6
4 BUKIT BESTARI Sei Jang8
0 8 3 0 3 11 0 11
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 2 28 14 1 15 40 3 43
8,70 0,67 9,37 4,88 0,35 5,23 6,83 0,51 7,34
Sumber: Bidang Kesga
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.639 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 879 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Melayu Kota Piring 683 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 2
Mekar Baru 444 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 571 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.639 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5.855 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 0 2 0 4 1 5
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 85,40
Sumber: Bidang Kesga
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
LAHIR HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
TABEL 9
NO KECAMATANJUMLAH PENDUDUK <15
TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON
POLIO)
AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 4 5 6
1 TANJUNGPINANG BARAT 14.543 0 0,00
2 TANJUNGPINANG TIMUR 24.883 2 8,04
3 TANJUNGPINANG KOTA 5.429 0 0,00
4 BUKIT BESTARI 16.240 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 61.095 2 3,27
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 61.095
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 10
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 30.099 29.447 59.546 23 17 40 0 0 0 23 17 40 76,41 57,73 67,17 1 0 1
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 17.839 17.153 34.992 22 7 29 0 0 0 22 7 29 123,33 40,81 82,88 0 1 1
Melayu Kota Piring 14.658 14.131 28.789 4 6 10 0 0 0 4 6 10 27,29 42,46 34,74 0 0 0
Mekar Baru 10.152 9.457 19.609 10 8 18 0 0 0 10 8 18 98,50 84,59 91,79 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.199 11.291 23.490 1 1 2 0 0 0 1 1 2 8,20 8,86 8,51 0 0 0
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.781 31.189 62.970 34 13 47 0 0 0 34 13 47 106,98 41,68 74,64 0 0 0
RSUD Kota TPI 5 6 11 5 6 11 1 1 2
RUMKITAL 15 9 24 15 9 24 3 1 4
RSUD Prov. Kepri 2 1 3 2 1 3 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 116.728 112.668 229.396 116 68 184 0 0 0 116 68 184 99,38 60,35 80,21 5 3 8
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 99,38 60,35 80,21 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 4,28 2,66 3,49
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 229396
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 48 47 95 126 213 339 23 17 40 47,92 36,17 42,11
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 29 27 56 150 123 273 22 7 29 75,86 25,93 51,79
Melayu Kota Piring 23 23 46 81 57 138 4 6 10 17,39 26,09 21,74
Mekar Baru 16 15 31 62 104 166 10 8 18 62,50 53,33 58,06
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 20 18 38 28 20 48 1 1 2 5,00 5,56 5,26
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 51 50 101 256 198 454 34 13 47 66,67 26,00 46,53
RSUD Kota TPI 154 83 237 5 6 11
RUMKITAL 171 214 385 15 9 24
RSUD Prov. Kepri 16 9 25 2 1 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 187 180 367 1.044 1.021 2.065 116 68 184 62,03 37,78 50,14
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TB PARU
ANGKA PENEMUAN
KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS (SUSPEK)
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 36 22 58 33 91,67 21 95,45 54 93,10 0 0,00 0 0,00 0 0,00 91,67 95,45 93,10
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 23 15 38 23 100 14 93,33 37 97,37 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 93,33 97,37
Melayu Kota Piring 8 5 13 8 100 5 100 13 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100 100
Mekar Baru 4 12 16 4 100 12 100 16 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100 100
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 6 5 11 5 83,33 4 80,00 9 81,82 1 16,67 0 0,00 1 9,09 100 80,00 90,91
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 18 10 28 18 100 10 100 28 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100 100
RSUD Kota TPI 15 10 25 6 40 4 40 10 40 3 20,00 2 20,00 5 20,00 60 60 60
RUMKITAL 20 8 28 13 65 5 63 18 64 3 15,00 0 0,00 3 10,71 80 63 75
RSUD Prov. Kepri - - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 130 87 217 110 84,62 75 86,21 185 85,25 7 5,38 2 2,30 9 4,15 90,00 88,51 89,40
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PUSKESMAS
TB PARU
BTA (+) DIOBATIANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
L L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L P
NO KECAMATAN
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3587 3510 7.097 359 351 710 14 3,9 9 2,6 23 3,2
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2126 2044 4.170 213 204 417 18 8,5 19 9,3 37 8,9
Melayu Kota Piring 1748 1684 3.432 175 168 343 7 4,0 7 4,2 14 4,1
Mekar Baru 1210 1128 2.338 121 113 234 3 2,5 3 2,7 6 2,6
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1454 1345 2.799 145 135 280 0 0,0 2 1,5 2 0,7
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3788 3717 7.505 379 372 751 8 2,1 4 1,1 12 1,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 13.913 13.428 27.341 1.391 1.343 2.734 50 3,59 44 3,3 94 3,44
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN
TABEL 14
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA TANJUNGPINANG 86 80 166 41 17 58 64 904 968 22 14 36
JUMLAH (KAB/KOTA) 86 80 166 41 17 58 64 904 968 22 14 36
Sumber: Bidang P2PL
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTAINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 15
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD 3.980 147 4.127 3.980 100 147 100 4.127 100 3 0,08 0 0,00 3 0,07
JUMLAH 3.980 147 4.127 3.980 100 147 100 4.127 100 3 0,08 0 0,00 3 0,07
Sumber: Bidang P2PL
P L + PJUMLAH PENDONOR
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NOUNIT TRANSFUSI
DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
POSITIF HIV
L + P L
TABEL 16
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 30.099 29.447 59.546 1.237 1.210 2.447 207 16,73 190 15,70 397 16,22
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 17.839 17.153 34.992 733 705 1.438 214 29,19 235 33,33 449 31,22
Melayu Kota Piring 14.658 14.131 28.789 602 581 1.183 232 38,51 215 37,02 447 37,78
Mekar Baru 10.152 9.457 19.609 417 389 806 78 18,69 67 17,24 145 17,99
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.199 11.291 23.490 501 464 965 185 36,90 167 35,99 352 36,46
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.781 31.189 62.970 1.306 1.282 2.588 110 8,42 140 10,92 250 9,66
JUMLAH (KAB/KOTA) 116.728 112.668 229.396 4.798 4.631 9.428 1.026 21,39 1.014 21,90 2.040 21,64
Sumber: Bidang P2PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANI
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
TABEL 17
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 2 0 2
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 1 1 2
Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 3 2 5 3 2 5 4 2 6
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 3,43 1,78 2,62
Sumber: Bidang P2PL
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
TABEL 18
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3 1 4 0 0 0 0 0 0 1 33,33 0 0 1 25,00
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 1 3 0 0 0 0 0 0 1 50,00 1 100 2 66,67
Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 1 100
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 3 9 0 0 0 0 0 0 3 50,00 2 66,67 5 55,56
Sumber: Bidang P2PL
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 19
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1 0 1 2 1 3 3 1 4
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 2 1 3 2 1 3
Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 1 0 1 1 0 1
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 5 3 8 6 3 9
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,51 0,27 0,39
Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
-1 -2
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 100 1 100
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100
Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 100 1 100 2 100
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2
X = tahun data.
PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + P
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
L + P
RFT MB
L PL P
PENDERITA PB
TABEL 21
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) - - -
Sumber: Bidang P2PL
NO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
PERTUSIS
TABEL 22
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0
Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I
TABEL 23
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 34 35 69 0 0 0 0 0 0
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 28 24 52 0 0 0 0 0 0
Melayu Kota Piring 28 33 61 0 1 1 0 3,03 1,64
Mekar Baru 21 19 40 0 0 0 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 15 9 24 0 0 0 0 0 0
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 40 45 85 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 166 165 331 0 1 1 0 0,61 0,30
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 142,21 146,45 144,29
Sumber: Bidang P2PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 91 9 9,89 0 0 0 7 2 9 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 192 33 17,19 0 0 0 26 7 33 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Melayu Kota Piring 51 5 9,80 0 0 0 4 1 5 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Mekar Baru 68 4 5,88 0 0 0 3 1 4 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 114 6 5,26 0 0 0 5 1 6 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 287 44 15,33 0 0 0 25 19 44 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 803 101 12,58 0 0 0 70 31 101 0 0 0 0,00 0,00 0,00
0,60 0,28 0,44
Sumber: Bidang P2PL
CFRMENINGGAL
MALARIA
SEDIAAN DARAH
DIPERIKSA POSITIF % POSITIF
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH POSITIF
TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
NO KECAMATAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
PUSKESMAS
TABEL 25
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0
Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0
Mekar Baru 0 0 0 0 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Bidang P2PL
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 815 824 1.639 815 100,00 824 100,00 1.639 100,00 14 1,72 15 1,82 29 1,77
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 403 476 879 403 100,00 476 100,00 879 100,00 10 2,48 12 2,52 22 2,50
Melayu Kota Piring 351 332 683 351 100,00 332 100,00 683 100,00 16 4,56 13 3,92 29 4,25
Mekar Baru 232 212 444 232 100,00 212 100,00 444 100,00 4 1,72 3 1,42 7 1,58
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 292 279 571 292 100,00 279 100,00 571 100,00 8 2,74 5 1,79 13 2,28
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 894 745 1.639 894 100,00 745 100,00 1.639 100,00 21 2,35 18 2,42 39 2,38
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.987 2.868 5.855 2.987 100,00 2.868 100,00 5.855 100,00 73 2,44 66 2,30 139 2,37
Sumber: Bidang KESGA
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
L
TABEL 27
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.900 1.876 3.776 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.897 99,84 1.864 99,36 3.761 99,60 1 0,05 8 0,43 9 0,24 2 0,11 4 0,21 6 0,16
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.229 1.129 2.358 50 4,07 69 6,11 119 5,05 1.165 94,79 1.043 92,38 2.208 93,64 12 0,98 15 1,33 27 1,15 2 0,16 2 0,18 4 0,17
Melayu Kota Piring 1.046 1.108 2.154 70 6,69 65 5,87 135 6,27 965 92,26 1.028 92,78 1.993 92,53 8 0,76 11 0,99 19 0,88 3 0,29 4 0,36 7 0,32
Mekar Baru 622 598 1.220 25 4,02 16 2,68 41 3,36 592 95,18 575 96,15 1.167 95,66 4 0,64 7 1,17 11 0,90 1 0,16 0 0,00 1 0,08
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 277 313 590 17 6,14 23 7,35 40 6,78 255 92,06 286 91,37 541 91,69 3 1,08 3 0,96 6 1,02 2 0,72 1 0,32 3 0,51
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.363 1.438 2.801 2 0,15 0 0,00 2 0,07 1.346 98,75 1.415 98,40 2.761 98,57 9 0,66 17 1,18 26 0,93 6 0,44 6 0,42 12 0,43
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.437 6.462 12.899 164 2,55 173 2,68 337 2,61 6.220 96,63 6.211 96,12 12.431 96,37 37 0,57 61 0,94 98 0,76 16 0,25 17 0,26 33 0,26
Sumber: Bidang KESGA
PUSKESMAS
P
GIZI KURANG
L+PL P L P
BALITA DITIMBANG
BALITA
L+P
GIZI BAIK
L L+P
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
GIZI LEBIH
P
NOGIZI BURUK
L
KECAMATAN
L+P
TABEL 28
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.727 1.694 98,09 1.554 89,98 1.650 1.641 99,45 1.571 1.641 104
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.014 1.070 105,52 976 96,25 969 885 91,33 923 885 96
Melayu Kota Piring 835 780 93,41 740 88,62 797 687 86,20 760 687 90
Mekar Baru 569 539 94,73 498 87,52 543 445 81,95 518 444 86
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 652 95,74 622 91,34 651 566 86,94 619 571 92
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.826 1.743 95,45 1.721 94,25 1.744 1.635 93,75 1.662 1.635 98
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.652 6.478 97,38 6.111 91,87 6.354 5.859 92,21 6.053 5.863 96,86
Sumber: Bidang KESGA
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 29
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.727 1.295 75,0 1.196 69,3 1.044 60,5 914 52,9 1.246 72,1 4.400 254,8
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.014 927 91,4 811 80,0 104 10,3 68 6,7 99 9,8 1.082 106,7
Melayu Kota Piring 835 765 91,6 664 79,5 0 - 0 - 66 7,9 730 87,4
Mekar Baru 569 176 30,9 192 33,7 4 0,7 3 0,5 97 17,0 296 52,0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 12 1,8 111 16,3 27 4,0 23 3,4 49 7,2 210 30,8
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.826 1.621 88,8 1.077 59,0 260 14,2 240 13,1 215 11,8 1.792 98,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.652 4.796 72,10 4.051 60,90 1.439 21,63 1.248 18,76 1.772 26,64 8.510 127,93
Sumber: Bidang P2PL
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 30
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1727 1679 97,22 1554 89,98
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1014 1054 103,94 976 96,25
Melayu Kota Piring 835 778 93,17 740 88,62
Mekar Baru 569 534 93,85 498 87,52
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 630 92,51 622 91,34
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1826 1659 90,85 1721 94,25
JUMLAH (KAB/KOTA) 6652 6334 95,22 6111 91,87
Sumber: Bidang KESGA
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 31
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1727 345 345 99,88 815 824 1639 122 124 246 85 70 82 66 167 67,93
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1014 203 172 84,81 403 476 879 60 71 132 26 43 24 34 50 37,92
Melayu Kota Piring 835 167 121 72,46 351 332 683 53 50 102 50 95 49 98 99 96,63
Mekar Baru 569 114 63 55,36 232 212 444 35 32 67 12 34 12 38 24 36,04
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 136 115 84,43 292 279 571 44 42 86 17 39 16 38 33 38,53
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1826 365 330 90,36 894 745 1639 134 112 246 118 88 114 102 232 94,37
JUMLAH (KAB/KOTA) 6652 1330 1146 86,14 2.987 2868 5855 448 430 878 308 68,74 297 69 605 68,89
Sumber: Bidang Kesga
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL
RISTI/
KOMPLIKAS
I
PERKIRAAN
NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
L + PL P
BUMIL
RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
TABEL 32
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 691 87,028 361 46,461 1052 66,964 2.793 2.733 5.526 2532 90,655 2476 90,596 5008 90,626 1.571 1376 87,588
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 362 76,858 349 77,212 711 77,031 1.655 1.592 3247 1349 81,511 1293 81,219 2642 81,367 923 617 66,847
Melayu Kota Piring 387 373 760 331 85,53 301 80,697 632 83,158 1.361 1.311 2672 1255 92,212 1215 92,677 2470 92,44 760 639 84,079
Mekar Baru 268 250 518 208 77,612 199 79,6 407 78,571 942 878 1820 570 60,51 548 62,415 1118 61,429 518 340 65,637
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 212 65,839 228 76,768 440 71,082 1.132 1.048 2180 818 72,261 776 74,046 1594 73,119 619 495 79,968
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 731 87,128 703 85,419 1434 86,282 2.949 2.894 5843 2344 79,485 2280 78,784 4624 79,137 1.662 1581 95,13
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 2535 82,278 2141 72,039 4676 77,251 10.832 10.456 21.288 8868 81,869 8588 82,135 17456 81,999 6.053 5048 83,40
Sumber: Bidang KESGA
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L P
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHL + P
JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
TABEL 33
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN%
JUMLA
H% SUNTIK % PIL %
KON
DOM %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TANJUNGPINANG BARAT 242 3,04 15 0,19 134 1,69 326 4,10 717 9,02 4.531 57,01 2.446 30,78 254 3,20 0 0 0 0 7.231 90,98 7.948 100
2 TANJUNGPINANG TIMUR 342 3,27 4 0,04 84 0,80 445 4,25 875 8,35 5.680 54,23 3.741 35,72 177 1,69 0 0 0 0 9.598 91,65 10.473 100
3 TANJUNGPINANG KOTA 108 4,09 1 0,04 33 1,25 243 9,21 385 14,59 1.759 66,68 439 16,64 55 2,08 0 0 0 0 2.253 85,41 2.638 100
4 BUKIT BESTARI 459 4,85 0 0,00 85 0,90 794 8,39 1.338 14,14 4.362 46,09 3.293 34,79 472 4,99 0 0 0 0 8.127 85,86 9.465 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.151 3,77 20 0,07 336 1,10 1.808 5,92 3.315 10,86 16.332 53,51 9.919 32,50 958 3,14 0 0 0 0 27.209 89,14 30.524 100
Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang
Keterangan : MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN
MKJP +
NON
MKJP
%
MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN
NON MKJP
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 34
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TANJUNGPINANG BARAT 25 2,11 0 0,00 0 0,00 55 4,64 80 6,75 1.037 87,44 0 0,00 69 5,82 0 0,00 0 0 1.106 93,25 1.186
2 TANJUNGPINANG TIMUR 22 1,22 1 0,06 2 0,11 55 3,05 80 4,43 1.074 59,50 634 35,12 17 0,94 0 0,00 0 0 1.725 95,57 1.805
3 TANJUNGPINANG KOTA 7 10,00 0 0,00 2 2,86 20 28,57 29 41,43 33 47,14 7 10,00 1 1,43 0 0,00 0 0 41 58,57 70
4 BUKIT BESTARI 87 92,55 7 7,45 0 0,00 0 0,00 94 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 94
JUMLAH (KAB/KOTA) 141 4,47 8 0,25 4 0,13 130 4,12 283 8,97 2.144 67,96 641 20,32 87 2,76 0 0,00 0 0 2.872 91,03 3.155
Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
27
100
100
100
100
100
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN
%
MKJP +
NON
MKJP
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 TANJUNGPINANG BARAT 13.268 1.186 8,94 7.948 59,90
2 TANJUNGPINANG TIMUR 19.288 1.805 9,36 10.473 54,30
3 TANJUNGPINANG KOTA 4.950 70 1,41 2.638 53,29
4 BUKIT BESTARI 14.440 94 0,65 9.465 65,55
JUMLAH (KAB/KOTA) 51.946 3.155 6,07 30.524 58,76
Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 36
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 815 824 1.639 837 102,70 804 97,57 1.641 100,12 833 102,21 801 97,21 1.634 99,69
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 403 476 879 451 111,91 434 91,18 885 100,68 449 111,41 431 90,55 880 100,11
Melayu Kota Piring 351 332 683 350 99,72 337 101,51 687 100,59 348 99,15 335 100,90 683 100,00
Mekar Baru 232 212 444 225 96,98 216 101,89 441 99,32 223 96,12 215 101,42 438 98,65
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 292 279 571 292 100,00 280 100,36 572 100,18 290 99,32 278 99,64 568 99,47
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 894 745 1.639 834 93,29 801 107,52 1.635 99,76 828 92,62 796 106,85 1.624 99,08
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.987 2.868 5.855 2.989 100,07 2.872 100,14 5.861 100,10 2.971 99,46 2.856 99,58 5.827 99,52
Sumber: Bidang KESGA
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
TABEL 37
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 716 90,18 593 76,32 1.309 83,32
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 426 90,45 409 90,49 835 90,47
Melayu Kota Piring 387 373 760 370 95,61 300 80,43 670 88,16
Mekar Baru 268 250 518 262 97,76 225 90,00 487 94,02
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 285 88,51 269 90,57 554 89,50
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 818 97,50 766 93,07 1.584 95,31
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 2.877 93,38 2.562 86,20 5.439 89,86
Sumber: Bidang KESGA
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
1 2 3 4 5 6
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 4 100
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 100
Melayu Kota Piring 2 2 100
Mekar Baru 1 1 100
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 4 100
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 18 18 100
Sumber: Bidang P2PL
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 39
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 763 96,096 681 87,645 1.444 91,92 753 94,836 638 82,111 1.391 88,54 716 90,176 593 76,319 1.309 83 6,16 12,92 9,35
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 424 90,021 408 90,265 832 90,14 429 91,083 406 89,823 835 90,47 426 90,446 409 90,487 835 90 -0,47 -0,25 -0,36
Melayu Kota Piring 387 373 760 380 98,191 324 86,863 704 92,63 382 98,708 322 86,327 704 92,63 370 95,607 300 80,429 670 88 2,63 7,41 4,83
Mekar Baru 268 250 518 224 83,582 247 98,8 471 90,93 249 92,91 231 92,4 480 92,66 262 97,761 225 90 487 94 -16,96 8,91 -3,40
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 339 105,28 330 111,11 669 108,08 331 102,8 322 108,42 653 105,49 285 88,509 269 90,572 554 89 15,93 18,48 17,19
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 819 97,616 716 86,999 1.535 92,36 822 97,974 738 89,672 1.560 93,86 818 97,497 766 93,074 1.584 95 0,12 -6,98 -3,19
JUMLAH (KAB/KOTA) 3081 2972 6053 2.949 95,72 2.706 91,05 5.655 93,42 2.966 96,27 2.657 89,40 5.623 92,90 2.877 93,38 2.562 86,20 5.439 89,86 2,44 5,32 3,82
\
Sumber: Bidang P2PL
L + P L P L + PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYI
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 40
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 748 94,21 714 91,89 1.462 93,06 772 97,23 663 85,33 1.435 91,34
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 427 90,66 405 89,60 832 90,14 430 91,30 405 89,60 835 90,47
Melayu Kota Piring 387 373 760 386 99,74 326 87,40 712 93,68 376 97,16 324 86,86 700 92,11
Mekar Baru 268 250 518 272 101,49 216 86,40 488 94,21 252 94,03 228 91,20 480 92,66
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 338 104,97 323 108,75 661 106,79 337 104,66 322 108,42 659 106,46
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 814 97,02 704 85,54 1.518 91,34 810 96,54 721 87,61 1.531 92,12
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 2.985 96,88 2.688 90,44 5.673 93,72 2.977 96,62 2.663 89,60 5.640 93,18
Sumber: Bidang P2PL
P L + P L
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL
TABEL 41
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1571 20 2,52 20 2,57 40 2,55
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 338 71,76 286 63,27 624 67,61
Melayu Kota Piring 387 373 760 88 22,74 89 23,86 177 23,29
Mekar Baru 268 250 518 28 10,45 23 9,20 51 9,85
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 19 5,90 22 7,41 41 6,62
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1662 19 2,26 37 4,50 56 3,37
JUMLAH (KAB/KOTA) 3081 2972 6053 512 16,62 477 16,05 989 16,34
Sumber: Bidang KESGA
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KECAMATANJUMLAH BAYI
PUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 122 115 237 3 9 12 2,46 7,83 5,06
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 69 67 136 9 11 20 13,04 16,42 14,71
Melayu Kota Piring 57 55 112 7 6 13 12,28 10,91 11,61
Mekar Baru 39 37 76 3 4 7 7,69 10,81 9,21
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 47 44 91 4 2 6 8,51 4,55 6,59
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 124 121 245 12 16 28 9,68 13,22 11,43
JUMLAH (KAB/KOTA) 458 439 897 38 48 86 8,30 10,93 9,59
Sumber: Bidang KESGA
TAHUN 2012
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TABEL 43
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.793 2.733 5.526 1.822 65,23 1.801 65,90 3.623 65,56
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.655 1.592 3.247 595 35,95 623 39,13 1.218 37,51
Melayu Kota Piring 1.361 1.311 2.672 546 40,12 524 39,97 1.070 40,04
Mekar Baru 942 878 1.820 301 31,95 368 41,91 669 36,76
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.132 1.048 2.180 570 50,35 513 48,95 1.083 49,68
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2.949 2.894 5.843 1.376 46,66 1.380 47,68 2.756 47,17
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.832 10.456 21.288 5.210 48,10 5.209 49,82 10.419 48,94
Sumber: Bidang KESGA
TAHUN 2012
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
KOTA TANJUNGPINANG
TABEL 44
L P L+P JUMLAH %JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3.587 3.510 7.097 1.900 52,97 1.876 53,45 3.776 53,21 803 42,26 847 45,15 1.650 43,70 3 0,16 14 0,75 17 0,45
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2.126 2.044 4.170 1.229 57,81 1.129 55,23 2.358 56,55 864 70,30 782 69,26 1.646 69,80 8 0,65 3 0,27 11 0,47
Melayu Kota Piring 1.748 1.684 3.432 1.046 59,84 1.108 65,80 2.154 62,76 863 82,50 902 81,41 1.765 81,94 4 0,38 14 1,26 18 0,84
Mekar Baru 1.210 1.128 2.338 622 51,40 598 53,01 1.220 52,18 271 43,57 239 39,97 510 41,80 2 0,32 1 0,17 3 0,25
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.454 1.345 2.799 277 19,05 313 23,27 590 21,08 144 51,99 132 42,17 276 46,78 23 8,30 9 2,88 32 5,42
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3.788 3.717 7.505 1.363 35,98 1.438 38,69 2.801 37,32 468 34,34 449 31,22 917 32,74 12 0,88 12 0,83 24 0,86
JUMLAH (KAB/KOTA) 13.913 13.428 27.341 6.437 46,27 6.462 48,12 12.899 47,18 3.413 53,02 3.351 51,86 6.764 52,44 52 0,81 53 0,82 105 0,81
Sumber: Bidang KESGA
L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L P
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMAS P BALITA YANG ADA
LL+P
TABEL 45
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 4 6 2 100,00 4 100,00 6 100,00
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 4 2 100,00 2 100,00 4 100,00
Melayu Kota Piring 3 4 7 3 100,00 4 100,00 7 100,00
Mekar Baru 1 0 1 1 100,00 0 0,00 1 100,00
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2 1 3 2 100,00 1 100,00 3 100,00
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 6 6 12 6 100,00 6 100,00 12 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 17 33 16 100,00 17 100,00 33 100
Sumber: Bidang KESGA
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH
TABEL 46
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 406 351 757 384 94,58 348 99,15 732 96,70
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 301 306 607 284 94,35 264 86,27 548 90,28
Melayu Kota Piring 271 269 540 263 97,05 261 97,03 524 97,04
Mekar Baru 252 203 455 250 99,21 188 92,61 438 96,26
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 299 250 549 294 98,33 241 96,40 535 97,45
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 647 614 1.261 630 97,37 507 82,57 1.137 90,17
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.176 1.993 4.169 2.105 96,74 1.809 90,77 3.914 93,88
96,74 90,77 93,88
Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT
L + P
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P
TABEL 47
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,00 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.730 2.506 5.236 1.398 89,67 958 67,61 2.356 45,00
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.599 1.539 3.138 803 50,22 784 50,94 1.587 50,57
Melayu Kota Piring 1.547 1.418 2.965 825 53,33 715 50,42 1.540 51,94
Mekar Baru 1.183 1.009 2.192 624 52,75 511 50,64 1.135 51,78
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.559 1.417 2.976 828 53,11 607 42,84 1.435 48,22
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3.786 3.606 7.392 1.977 52,22 1.583 43,90 3.560 48,16
JUMLAH (KAB/KOTA) 12.404 11.495 23.899 6.455 52,04 5.158 44,87 11.613 48,59
Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
KOTA TANJUNGPINANG
TABEL 48
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.234 2.600 4.834 1.398 62,58 1.247 47,96 2.645 54,72
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 564 575 1.139 837 148,40 679 118,09 1.516 133,10
Melayu Kota Piring 661 642 1.303 738 111,65 549 85,51 1.287 98,77
Mekar Baru 384 328 712 419 109,11 321 97,87 740 103,93
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.103 1.169 2.272 679 61,56 544 46,54 1.223 53,83
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.806 1.914 3.720 1.618 89,59 1.781 93,05 3.399 91,37
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.752 7.228 13.980 5.689 84,26 5.121 70,85 10.810 77,32
Sumber: Bidang KESGA
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 49
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0
4 PUSKESMAS PERAWATAN 2 0 0
5 SARANA YANKES.LAINNYA 20 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 25 3 12,00
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 50
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kerajucunan Makanan 1 1 42 17 59 27 8 35 64,286 47,059 59,322 0 0 0 0 0 0
2 Suspek Dipteri 1 1 31.781 31.189 62.970 1 0 1 0,0031 0 0,0016 0 0 0 0 0 0
Sumber: Bidang P2PL
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH
DESA
CFR (%)NO
TABEL 51
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 0 0,00 0 0
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 0 0,00 0 0
Melayu Kota Piring 2 0 0,00 0 0
Mekar Baru 1 0 0,00 0 0
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 0 0,00 0 0
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 2 0,40 2 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 18 2 0,11 2 100
Sumber: Bidang P2PL
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANKECAMATAN
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 40 74 114 342 535 877 0,12 0,14 0,13
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 171 386 557 0,00 0,00 0,00
Melayu Kota Piring 26 54 80 53 115 168 0,49 0,47 0,48
Mekar Baru 0 0 0 146 96 242 0,00 0,00 0,00
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 37 20 57 0,00 0,00 0,00
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 13 16 29 453 714 1167 0,03 0,02 0,02
JUMLAH (KAB/ KOTA) 79 144 223 1202 1866 3068 0,07 0,08 0,07
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 53
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 17 0 0 17 100 2730 2506 5236 1398 51,21 958 38,23 2356 45,00 3 1 4 0 0 0 0 0 0,00
2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 6 6 100 6 100 1599 1539 3138 803 50,22 784 50,94 1587 50,57 1 1 2 0 0 0 0 0 0,00
Melayu Kota Piring 7 0 0 7 100 1547 1418 2965 825 53,33 715 50,42 1540 51,94 48 51 99 0 0 0 0 0 0,00
Mekar Baru 7 7 100 7 100 1183 1009 2192 624 52,75 511 50,64 1135 51,78 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
3 TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis 12 0 0 12 100 1559 1417 2976 828 53,11 607 42,84 1435 48,22 70 30 100 0 0 0 0 0 0,00
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 20 20 100 20 100 3786 3606 7392 1852 48,92 1667 46,23 3519 47,61 215 209 424 7 3,26 11 5,26 18 4,25
JUMLAH (KAB/ KOTA) 69 33 47,83 69 100 12404 11495 23899 6330 51,03 5242 45,60 11572 48,42 337 292 629 7 2,08 11 3,77 18 2,86
Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
JUMLAH MURID
SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 54
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
1 2 3 4 5
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 100 1
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 133 3
Melayu Kota Piring 83 3
Mekar Baru 150 3
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 98 4
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 79 5
SUB JUMLAH I 643 19
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 0 0
2 Rumah Sakit 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 643 19
Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 55
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 30.099 29.447 59.546 3.719 3.719 7.438 0 0 0 3.446 3.366 6.812 306 261 567 7.471 7.346 14.817 24,82 24,95 24,88
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 17.839 17.153 34.992 3.092 3.164 6.256 0 0 0 1.223 1.181 2.404 166 210 376 4.481 4.555 9.036 25,12 26,56 25,82
Melayu Kota Piring 14.658 14.131 28.789 508 569 1.077 0 0 0 1.892 1.813 3.705 144 133 277 2.544 2.515 5.059 17,36 17,80 17,57
Mekar Baru 10.152 9.457 19.609 382 553 935 0 0 0 1.256 935 2.191 155 174 329 1.793 1.662 3.455 17,66 17,57 17,62
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.199 11.291 23.490 131 160 291 0 0 0 1.626 1.502 3.128 196 163 359 1.953 1.825 3.778 16,01 16,16 16,08
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.781 31.189 62.970 3.549 4.165 7.714 248 177 425 3.908 3.840 7.748 297 254 551 8.002 8.436 16.438 25,18 27,05 26,10
JUMLAH (KAB/KOTA) 116.728 112.668 229.396 11.381 12.330 23.711 248 177 425 13.351 12.637 25.988 1.264 1.195 2.459 26.244 26.339 52.583
PERSENTASE (KAB/KOTA) 9,75 10,94 10,34 0,21 0,16 0,19 11,44 11,22 11,33 1,08 1,06 1,07 22,48 23,38 22,92 22,48 23,38 22,92
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
ASKESKIN/JAMKESMAS JAMKESDA JUMLAH
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4.119 3.825 7.944 3.446 83,66 3.366 88,00 6.812 85,75 1.640 39,82 1.639 42,85 3.279 41,28 555 13,47 685 17,91 1.240 15,61
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 3.209 3.039 6.248 1.223 38,11 1.181 38,86 2.404 38,48 598 18,64 794 26,13 1.392 22,28 155 4,83 125 4,11 280 4,48
Melayu Kota Piring 2.206 2.168 4.374 1.892 85,77 1.813 83,63 3.705 84,71 558 25,29 1.062 48,99 1.620 37,04 96 4,35 102 4,70 198 4,53
Mekar Baru 1.775 1.658 3.433 1.256 70,76 935 56,39 2.191 63,82 313 17,63 433 26,12 746 21,73 33 1,86 49 2,96 82 2,39
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.385 3.106 6.491 1.626 48,04 1.502 48,36 3.128 48,19 519 15,33 453 14,58 972 14,97 81 2,39 52 1,67 133 2,05
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.306 4.187 8.493 3.908 90,76 3.840 91,71 7.748 91,23 1.621 37,65 2.263 54,05 3.884 45,73 190 4,41 194 4,63 384 4,52
106 102 208
19.000 17.983 36.983 13.351 70,27 12.637 70,27 25.988 70,27 5.249 27,63 6.644 36,95 11.893 32,16 1.110 5,84 1.207 6,71 2.525 6,83
Sumber: Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang
L P L + P L + PL P
TABEL 56
P
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO
L + P L
JUMLAH YANG ADAPELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH (KAB/KOTA)
KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
TABEL 57
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4.119 3.825 7.944 0 0,00 215 5,62 215 2,71 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 3.209 3.039 6.248 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Melayu Kota Piring 2.206 2.168 4.374 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Mekar Baru 1.775 1.658 3.433 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.385 3.106 6.491 12 0,35 26 0,84 38 0,59 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.306 4.187 8.493 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
558 539 1.097
JUMLAH (KAB/KOTA) 19.000 17.983 36.983 12 0,06 241 1,34 253 0,68 558 2,94 539 3,00 1.097 2,97
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 58
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Tanjungpinang 8.887 14.665 23.552 0 215 215 0 0 0
2 Puskesmas Batu 10 8.152 11.019 19.171 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Melayu Kota Piring 4.570 5.942 10.512 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Mekar Baru 2.389 2.518 4.907 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Kampung Bugis 3.732 4.256 7.988 75 129 204 0 0 0
6 Puskesmas Sei Jang 22.217 29.021 51.238 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 49.947 67.421 117.368 75 344 419 0 0 0
1 RSUD Kota Tanjungpinang 13.046 13.045 26.091 3.972 3.972 7.944 0 0 0
2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 5.242 4.289 9.531 2.782 2.277 5.059 0 0 0
3 RSUD Prov. Kepri 4.417 4.763 9.180 1.291 868 2.159 0 0 0
SUB JUMLAH II 22.705 22.097 44.802 8.045 7.117 15.162 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 72.652 89.518 162.170 8.120 7.461 15.581 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 116.728 112.668 229.396 116.728 112.668 229.396
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 62,24 79,45 70,69 6,96 6,62 6,79
Sumber: Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang dan RS di Kota Tanjungpinang
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 59
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD Kota Tanjungpinang Umum 155 4.452 4.451 8.903 181 180 361 96 95 191 40,7 40,4 40,5 21,6 21,3 21,5
2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum 153 2.893 2.367 5.260 130 71 201 11 9 20 44,9 30,0 38,2 3,8 3,8 3,8
3 RSUD Prov. Kepri Umum 71 1.276 857 2.133 72 51 123 28 50 78 56,4 59,5 57,7 21,9 58,3 36,6
379 8.621 7.675 16.296 383 302 685 135 154 289 44,43 39,35 42,03 15,66 20,07 17,73
Sumber: RSUD Kota Tanjungpinang, RUMKITAL dan RSUD Prov. Kepri
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
NO NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENIS RS
bPASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWAT
TABEL 60
PASIEN
KELUAR
(HIDUP +
MATI)
PASIEN
KELUAR
MATI
PASIEN
KELUAR
MATI ≥ 48
JAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RSUD Kota Tanjungpinang Umum 155 8.903 361 191 34.692 61,32 3,90 2,46
2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum 153 5.260 201 20 17.273 30,93 3,28 7,33
3 RSU Prov. Kepri Umum 71 2.133 123 78 7.880 30,41 3,69 8,46
379 16.296 685 289 59.845 43,26 3,67 4,82
Sumber: RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATANBOR
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
LOS TOI
KABUPATEN/KOTA
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 17632 7.881 44,70 3.951 50,13
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 9322 7.335 78,68 4.473 60,98
Melayu Kota Piring 8378 3.230 38,55 1.825 56,50
Mekar Baru 5932 4.874 82,16 4.117 84,47
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 6744 4.109 60,93 2.624 63,86
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 18002 8.773 48,73 2.259 25,75
66.010 36.202 54,84 19.249 53,17
Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIPERIKSA% DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11.432 4.311 37,71 3.962 91,90
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 7.672 2.018 26,30 1.942 96,23
Melayu Kota Piring 5.753 2.228 38,73 2.125 95,38
Mekar Baru 4.664 2.372 50,86 2.326 98,06
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.791 2.457 64,81 1.320 53,72
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 12.746 2.539 19,92 2.411 94,96
JUMLAH (KAB/KOTA) 46.058 15.925 34,58 14.086 88,45
Sumber: Bidang P2PL
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
KOTA TANJUNGPINANGTAHUN 2012
TABEL 63
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA*
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11.419 41.913 367,05 34.219 81,64
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 8.071 26.889 333,16 23.498 87,39
Melayu Kota Piring 5.173 24.094 465,76 21.237 88,14
Mekar Baru 4.359 11.520 264,28 9.711 84,30
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 5.339 40.392 756,55 32.455 80,35
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 15.163 55.172 363,86 46.371 84,05
JUMLAH ( KAB/KOTA) 49.524 199.980 403,80 167.491 83,75
Sumber: Bidang P2PL
* Jumlah kunjungan pemeriksaan
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 64
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11432 4394 38,44 0 0,00 2709 61,65 0 0,00 1360 30,95 0 0,00 11 0,25 314 7,15 4394 100,00
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 7672 2018 26,30 0 0,00 668 33,10 7 0,35 1305 64,67 0 0,00 18 0,89 851 42,17 2849 141,18
Melayu Kota Piring 5753 2228 38,73 0 0,00 1003 45,02 0 0,00 1140 51,17 0 0,00 1 0,04 5 0,22 2149 96,45
Mekar Baru 4664 2372 50,86 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2347 98,95 0 0,00 0 0,00 20 0,84 2367 99,79
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3791 2829 74,62 0 0,00 1063 37,58 0 0,00 915 32,34 0 0,00 0 0,00 84 2,97 2062 72,89
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 12746 2636 20,68 0 0,00 1431 54,29 0 0,00 1200 45,52 0 0,00 0 0,00 25 0,95 2656 100,76
JUMLAH (KAB/KOTA) 46058 16477 35,77 0 0,00 6874 41,72 7 0,04 8267 50,17 0 0,00 30 0,18 1299 7,88 16477 100,00
Sumber: Bidang P2PL
PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT
TABEL 65
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2277 0 0,00 2208 96,97 64 2,81 0 0,00 0 0,00 70 3,07 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 65 2,85 2342 102,85
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2018 521 25,82 455 22,55 112 5,55 0 0,00 0 0,00 873 43,26 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 57 2,82 1961 97,18
Melayu Kota Piring 2228 127 5,70 1046 46,95 203 9,11 0 0,00 0 0,00 1058 47,49 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 79 3,55 2434 109,25
Mekar Baru 2372 0 0,00 2146 90,47 97 4,09 0 0,00 0 0,00 126 5,31 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 0,13 2369 99,87
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2327 0 0,00 220 9,45 892 38,33 0 0,00 0 0,00 261 11,22 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 400 17,19 1373 59,00
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2820 373 13,23 1732 61,42 133 4,72 0 0,00 0 0,00 571 20,25 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 384 13,62 2809 99,61
JUMLAH (KAB/KOTA) 14042 1021 7,27 7807 55,60 1501 10,69 0 0,00 0 0,00 2959 21,07 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 988 7,04 13288 94,63
Sumber: Bidang P2PL
AIR SUNGAISUMUR
TERLINDUNG
TAHUN 2012
MATA AIR TAK
TERLINDUNG
LEDING
ECERAN
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
LAIN-LAIN
KELUARGA
DENGAN SUMBER
AIR MINUM
TERLINDUNG
LEDING
METERANAIR ISI ULANG
MATA AIR
TERLINDUNG
KOTA TANJUNGPINANG
AIR HUJAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARG
A
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
AIR KEMASANSUMUR TAK
TERLINDUNGPOMPA
TABEL 66
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11.432 4.190 36,65 3.973 94,82 3.675 92,50 4.190 36,65 4.017 95,87 3.867 96,27 4.190 36,65 3.975 94,87 3.492 87,85
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 7.672 2.018 26,30 1.795 88,95 1.754 97,72 2.018 26,30 2.470 122,40 1.765 71,46 2.018 26,30 1.970 97,62 1.858 94,31
Melayu Kota Piring 5.753 2.228 38,73 2.234 100,27 2.101 94,05 2.228 38,73 2.133 95,74 1.940 90,95 2.228 38,73 2.106 94,52 1.836 87,18
Mekar Baru 4.664 2.372 50,86 2.393 100,89 2.347 98,08 2.372 50,86 2.372 100,00 2.323 97,93 2.372 50,86 2.372 100,00 1.155 48,69
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.791 2.546 67,16 1.281 50,31 1.281 100,00 2.546 67,16 1.246 48,94 1.216 97,59 2.546 67,16 988 38,81 901 91,19
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 12.746 2.542 19,94 2.458 96,70 2.443 99,39 2.542 19,94 2.458 96,70 2.422 98,54 2.542 19,94 2.312 90,95 2.291 99,09
JUMLAH (KAB/KOTA) 46.058 15.896 34,51 14.134 88,92 13.601 96,23 15.896 34,51 14.696 92,45 13.533 92,09 15.896 34,51 13.723 86,33 11.533 84,04
Sumber: Bidang P2PL
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKI
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
PUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
TABEL 67
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 13 13 13 100 46 18 18 100 0 0 0 0 36 14 14 100 95 45 45 100
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1 1 1 100 35 15 14 93,33 1 1 1 100 29 12 12 100 66 29 28 96,55
Melayu Kota Piring 6 4 4 100 27 24 23 95,83 0 0 0 0 178 54 53 98,15 211 82 80 97,56
Mekar Baru 2 2 2 100 17 8 7 87,50 0 0 0 0 28 14 12 85,71 47 24 21 87,50
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 19 10 10 100 8 8 8 100 2 2 2 100 151 31 27 87,10 180 51 47 92,16
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2 2 2 100 54 24 24 100 0 0 0 0 64 16 16 100 120 42 42 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 32 32 100 187 97 94 96,91 3 3 3 100 486 141 134 95,04 719 273 263 96,34
Sumber: Bidang P2PL
TAHUN 2012
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN
KOTA TANJUNGPINANG
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 44 28 63,64 0 0 0 35 35 100 17 17 100,00 26 26 100,00 0 0 0,00 122 106 86,89
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 6 6 100 0 0 0 22 22 100 44 36 81,82 10 7 0,00 73 42 57,53 155 113 72,90
Melayu Kota Piring 24 24 100 0 0 0 13 13 100 25 15 60,00 10 6 60,00 10 8 80,00 82 66 80,49
Mekar Baru 14 14 100 0 0 0 12 12 100 14 9 64,29 7 7 100,00 0 0 0,00 47 42 89,36
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 5 0 0 0 0 0 16 15 93,75 53 0 0,00 14 0 0,00 0 0 0,00 88 15 17,05
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 69 9 13,04 0 0 0 62 34 54,84 77 0 0,00 13 0 0,00 0 0 0,00 221 43 19,46
JUMLAH (KAB/KOTA) 162 81 50,00 0 0 0 160 131 81,88 230 77 33,48 80 46 57,50 83 50 60,24 715 385 53,85
Sumber: Bidang P2PL
PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
KOTA TANJUNGPINANGTAHUN 2012
TABEL 69
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 43.330 1.600 27,08 150,45
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 tab 9.507 332 28,64 159,09
3 Antasida DOEN tablet ktk @ 100 tab 6.520 194 33,61 186,71
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 141 6 23,50 130,56
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 23 1 23,00 127,78
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 4.741 221 21,45 119,18
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 64 5 12,80 71,11
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul 188 3 62,67 348,15
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 459 14 32,79 182,14
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 390 14 27,86 154,76
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 870 22 39,55 219,70
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 33 2 16,50 91,67
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 903 30 30,10 167,22
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - - - -
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 11.305 523 21,62 120,09
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Btl @ 1000 tab 1.211 48 25,23 140,16
17 Kloroquin tablet Btl @ 1000 tab - - - -
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 779 29 26,86 149,23
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 1.474 51 28,90 160,57
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 1.617 69 23,43 130,19
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 817 38 21,50 119,44
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul - - - -
23 Tablet Tambah darah Bks @ 30 Tablet 10.780 340 31,71 176,14
24 Multivitamin Sirup Botol - - - -
25 Garam Oralit Ktk @ 100 bks 483 14 34,50 191,67
26 OAT Kat 1 Pkt 1.265 24 52,71 292,82
27 OAT Kat 2 Pkt 30 2 15,00 83,33
28 OAT Kat 3 Pkt - - - -
29 OAT Kat Sisipan Pkt 33 0.5 66,00 366,67
30 OAT Kat Anak Pkt 51 2 25,50 141,67
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Ktk @ 1000 Tablet 156 0,5 312,00 1733,33
32 Salep 2-4 Pot 2.208 72 30,67 170,37
33 Infus set dewasa Kantong 1.155 57 20,26 112,57
34 Infus set anak Kantong 158 7 22,57 125,40
Sumber: Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 70
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 1 1 0 0 3
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 0
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 2 0 0 0 2
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 4 0 0 0 4
7 PUSKESMAS KELILING 0 0 5 0 0 0 5
8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 12 0 0 0 12
9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 10 10
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 10 10
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 170 170
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 12 12
14 POSKESKEL 0 0 18 0 0 0 18
15 POSYANDU 0 0 148 0 0 0 148
16 APOTEK 0 0 0 0 0 35 35
17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 47 47
18 GFK 0 0 0 0 0 0 0
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
NO FASILITAS KESEHATAN
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 71
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100,00 3 100
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0,00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0,00
4 PUSKESMAS 6 6 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00
Sumber: Bidang YANKES
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 72
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0,00 16 41,03 17 43,59 6 15,38 39 100 23 58,97
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0,00 9 56,25 5 31,25 2 12,50 16 100 7 43,75
Melayu Kota Piring 0 0,00 7 46,67 6 40,00 2 13,33 15 100 8 53,33
Mekar Baru 0 0,00 1 14,29 3 42,86 3 42,86 7 100 6 85,71
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0,00 3 20,00 7 46,67 5 33,33 15 100 12 80,00
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0,00 10 31,25 18 56,25 4 12,50 32 100 22 68,75
0 0,00 46 37,10 56 45,16 22 17,74 124 100 78 62,90
0,45
Sumber: Bidang Promosi Kesehatan
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
POSYANDU
AKTIFNO
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 73
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 4 100,00 4 100,00 4 39
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 100,00 2 100,00 2 16
Melayu Kota Piring 2 2 100,00 2 100,00 2 15
Mekar Baru 1 1 100,00 1 100,00 1 7
3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 4 100,00 4 100,00 4 15
4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 100,00 5 100,00 5 32
JUMLAH (KAB/KOTA) 18 18 100,00 18 100,00 18 124
Sumber: Promosi Kesehatan
DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/
KELURAHANPOSKESDES
PUSKESMAS
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
DESA SIAGA
TABEL 74
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Puskesmas Tanjungpinang 0 0 0 1 3 4 1 3 4 1 1 2
2 Puskesmas Batu 10 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 2 2
3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1
4 Puskesmas Mekar Baru 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 1 1
5 Puskesmas Kampung Bugis 0 0 0 3 3 6 3 3 6 0 1 1
6 Puskesmas Sei Jang 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 6 19 25 6 19 25 1 9 10
1 RSUD Kota Tanjungpinang 13 2 15 7 6 13 20 8 28 0 3 3
2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 12 1 13 1 4 5 13 5 18 2 1 3
3 RSUD Prov. Kepri 16 2 18 7 7 14 23 9 32 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 41 5 46 15 17 32 56 22 78 2 5 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 0 3 4 5 9 7 5 12 1 1 2
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 37,69 4,44 21,36 21,42 36,3901 28,77 57,40 45,40 50,13 3,43 12,85 8,28
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 44 5 49 26 43 69 70 48 118 4 16 20
Keterangan : a termasuk S3
b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian
DOKTER GIGI b
NO UNIT KERJA
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 75
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Tanjungpinang 7 10 0 17 0 1 1 1 8 9 1 9 10
2 Puskesmas Batu 10 7 8 0 15 0 1 1 3 9 12 3 10 13
3 Puskesmas Melayu Kota Piring 2 12 0 14 1 0 1 0 8 8 1 8 9
4 Puskesmas Mekar Baru 4 6 0 10 0 1 1 2 11 13 2 12 14
5 Puskesmas Kampung Bugis 3 18 0 21 0 0 0 4 6 10 4 6 10
6 Puskesmas Sei Jang 3 15 0 18 0 2 2 2 13 15 2 15 17
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 26 69 0 95 1 5 6 12 55 67 13 60 73
1 RSUD Kota Tanjungpinang 8 10 1 19 2 3 5 24 139 163 26 142 168
2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 0 12 0 12 21 138 159 6 19 25 27 157 184
3 RSUD Prov. Kepri 0 15 4 19 0 11 11 11 54 65 11 65 76
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 37 5 50 23 152 175 41 212 253 64 364 428
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 32 0 33 1 3 4 9 31 40 10 34 44
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 152,49 74,53 406,50 237,58
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 20 3 23 3 15 18 1 1 2 4 16 20
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 11 1 14 1 3 4 8 4 12 9 7 16
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 169 9 215 29 178 207 71 303 374 100 481 581
Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN
aPERAWAT
bNO UNIT KERJA JUMLAHDIV BIDAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 76
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI
a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Tanjungpinang 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 2 2
2 Puskesmas Batu 10 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1
3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1
4 Puskesmas Mekar Baru 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 3 3 0 3 3
6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 2 2 0 3 3 0 0 0 1 2 3 1 2 3
0 3 3 1 8 9 1 11 12 0 0 0 1 10 11 1 10 11
1 RSUD Kota Tanjungpinang 0 1 1 1 13 14 1 14 15 0 0 0 1 3 4 1 3 4
2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 2 1 3 2 3 5 4 4 8 0 0 0 2 9 11 2 9 11
3 RSUD Prov. Kepri 1 4 5 1 2 3 2 6 8 0 2 2 0 2 2 0 4 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 6 9 4 18 22 7 24 31 0 2 2 3 14 17 3 16 19
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 1 1 3 1 4 3 2 5 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 9,42 32,84 20,92 3,43 23,96 13,51
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 3 4 2 2 4 3 5 8 0 0 0 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 15 19 10 29 39 14 44 58 0 2 2 4 26 30 4 28 32
Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 77
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 Puskesmas Batu 10 1 1 2 0 0 0 1 1 2 0 0 0
3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
4 Puskesmas Mekar Baru 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 Puskesmas Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 3 5 0 0 0 2 3 5 0 5 5
1 RSUD Kota Tanjungpinang 3 3 6 1 0 1 4 3 7 0 1 1
2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 3 1 4 0 0 0 3 1 4 2 0 2
3 RSUD Prov. Kepri 6 7 13 0 0 0 6 7 13 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 11 23 1 0 1 13 11 24 2 1 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 6 2 8 0 0 0 6 2 8 5 1 6
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 17,99 14,20 16,13 6,00 6,2 6,1
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 8 10 0 0 0 2 8 10 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 6 10 0 1 1 4 7 11 3 1 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 30 56 1 1 2 27 31 58 10 8 18
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian
Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b termasuk D-I
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a
D-III KESMAS b
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 78
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas Batu 10 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0
3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
4 Puskesmas Mekar Baru 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0
6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
1 5 6 0 1 1 0 0 0 1 6 7 0 0 0
1 RSUD Kota Tanjungpinang 1 5 6 3 4 7 1 2 3 5 11 16 1 1 2
2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 1 1 2 3 0 3 1 0 1 5 1 6 2 1 3
3 RSUD Prov. Kepri 0 5 5 1 2 3 0 0 0 1 7 8 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 11 13 7 6 13 2 2 4 11 19 30 3 3 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 11,14 22,19 16,57 2,57 2,66 2,62
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 19 25 7 7 14 2 2 4 15 28 43 3 4 7
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH NO UNIT KERJA
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012
TABEL 79
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD Kota Tanjungpinang 80.515.274.067 96,41
a APBD Dinas Kesehatan 19.673.554.155 23,56
a. Belanja Langsung 15.460.026.139
b. Belanja Tidak Langsung 4.213.528.016
b APBD PKM Tanjungpinang 2.601.218.631 3,11
a. Belanja Langsung 218.540.000
b. Belanja Tidak Langsung 2.382.678.631
c APBD PKM Batu 10 2.626.219.467 3,14
a. Belanja Langsung 230.840.000
b. Belanja Tidak Langsung 2.395.379.467
d APBD PKM Melayu Kota Piring 1.908.772.571 2,29
a. Belanja Langsung 216.960.000
b. Belanja Tidak Langsung 1.691.812.571
e APBD PKM Mekar Baru 2.004.684.833 2,40
a. Belanja Langsung 226.208.000
b. Belanja Tidak Langsung 1.778.476.833
f APBD PKM Kampung Bugis 2.465.358.816 2,95
a. Belanja Langsung 406.772.400
b. Belanja Tidak Langsung 2.058.586.416
g APBD PKM Sei Jang 2.992.456.087 3,58
a. Belanja Langsung 200.450.000
b. Belanja Tidak Langsung 2.792.006.087
h RSUD 46.243.009.507 55,37
a. Belanja Langsung 25.613.179.304
b. Belanja Tidak Langsung 20.629.830.203
2 APBN : 2.593.960.000 3,11
- Jamkesmas 352.397.000 0,42
- Jampersal 1.466.843.000
- TP (BOK) 671.585.000 0,80
* Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang 118.450.000
* Pkm Tanjungpiang 100.400.000
* PKM Batu 10 72.800.000
* PKM Melayu Kota Piring 53.000.000
* Pkm MB 41.200.000
* PKM Kampung Bugis 67.600.000
* PKM Sei Jang 115.000.000
- Bantuan Penanggulangan TKI 47.685.000
- Program Perbaikan Gizi Masyarakat 55.450.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 401.179.590 0,48
- GF ATM TB Paru 60.309.000
- GF ATM HIV 340.870.590
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
83.510.413.657 100,00
824.515.230.636
9,77
364.044,77
Sumber: Bagian Keuangan
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2012