Upload
trinhduong
View
227
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PROFIL KESEHATAN
KOTA MALANG
TAHUN 2014
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 i
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya Dinas Kesehatan
Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang
Tahun 2014.
Profil Kesehatan ini disusun untuk memberikan data dan informasi
perkembangan hasil pembangunan kesehatan di Kota Malang. Profil Kesehatan
Kota Malang diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber data dan informasi guna
penyusunan rencana pembangunan kesehatan di masa yang akan datang dan
sebagai bahan evaluasi hasil pembangunan kesehatan serta upaya pemecahan
masalah kesehatan di Kota Malang, karena pembangunan kesehatan dilaksanakan
terus menerus dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat pada masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kami menyadari bahwa penyusunan Profil Kesehatan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu masukan ataupun saran guna penyempurnaan dokumen profil
kesehatan ini sangat kami harapkan. Pada kesempatan ini perkenankan kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
masukan serta kontribusi data dalam penyusunan profil ini.
Malang, 2015
KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA MALANG,
Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda
NIP. 19610905 198903 2 005
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 ii
DDAAFFTTAARR IISSII
KATA PENGANTAR .......................................................................................... I
DAFTAR ISI ....................................................................................................... II
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... III
DAFTAR TABEL ............................................................................................. IV
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... V
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM ........................................................................... 3
2.1. Keadaan Geografi.................................................................................3
2.2. Keadaan Penduduk...............................................................................4
2.3. Keadaan Pendidikan.............................................................................6
2.4. Keadaan Lingkungan............................................................................7
2.5. Keadaan Perilaku Masyarakat.............................................................11
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ................................................ 15
3.1. Mortalitas.............................................................................................15
3.2. Morbiditas...........................................................................................20
BAB IV UPAYA KESEHATAN ...................................................................... 29
4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar.................................................................29
4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan............................................................38
4.3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit...........................................40
4.4. Perbaikan Gizi Masyarakat.................................................................44
BAB V SUMBERDAYA KESEHATAN ......................................................... 48
5.1. Sarana Kesehatan................................................................................48
5.2. Tenaga Kesehatan...............................................................................52
5.3. Pembiayaan Kesehatan.......................................................................54
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 56
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 iii
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR
Gambar 1 Penduduk Berdasarkan Kecamatan Kota Malang Tahun 2014 ............ 5 Gambar 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
Di Kota Malang Tahun 2014 .............................................................. 6
Gambar 3. Perbandingan Persentase Rumah Sehat Antar Puskesmas di Kota
Malang Tahun 2014 ........................................................................... 8 Gambar 4 % Penduduk Diperiksa Dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat)
Menutur Puskesmas di Kota Malang Selama Tahun 2014 ................ 11 Gambar 5 Rumah Tangga Ber-PHBS Menurut Puskesmas di Kota Malang Tahun
2014 .................................................................................................... 12 Gambar 6. Perkembangan Kematian Ibu di Kota Malang Tahun 2010-2014 ....... 15 Gambar 7. Sebaran Kematian Ibu di Kota Malang Tahun 2014 ........................... 16
Gambar 8. Sebaran Kematian Bayi di Kota Malang Tahun 2014 ........................ 17 Gambar 9. Perkembangan Kematian Bayi di Kota Malang Tahun 2010-2014 .... 18 Gambar 10. Perkembangan Kematian Anak Balita di Kota Malang Tahun 2010-
2014 .................................................................................................... 19 Gambar 11. Penyebaran Kasus Difteri Kota Malang Tahun 2014 ....................... 25 Gambar 12. Penyebaran Kasus dan Kematian Akibat DBD Kota Malang Tahun
2014 .................................................................................................... 28 Gambar 13. Cakupan K1 dan K4 Kota Malang Tahun 2014 ................................ 31
Gambar 14. Jumlah Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Berdasarkan
Kecamatan Tahun 2014 ...................................................................... 32
Gambar 15. Cakupan Kunjungan Neonatus Kota Malang Tahun 2014................ 34 Gambar 16. Distribusi Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Kota Malang Tahun
2014 .................................................................................................... 35 Gambar 17. Kelurahan UCI Kota Malang Tahun 2013 ........................................ 36 Gambar 18. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Berdasarkan Puskesmas Kota
Malang Tahun 2014 ........................................................................... 37
Gambar 19. Cakupan Bayi Dan Anak Balita Mendapat Vitamin A Setahun Kota
Malang Tahun 2014 ........................................................................... 45 Gambar 20. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Fe1 Dan Fe3 Tahun 2014 .... 46 Gambar 21. Gizi Buruk Kota Malang Tahun 2014 ............................................... 47 Gambar 22. Distribusi Kelurahan Siaga 2014....................................................... 50
Gambar 23. Presentase Posyandu Menurut Strata Kota Malang Tahun 2014 ...... 51 Gambar 24. Perbandingan Anggaran Kesehatan Terhadap Anggaran Kota Malang
Tahun 2014 ......................................................................................... 55
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 iv
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL
Tabel 1. Jumlah Sarana Pendidikan Dasar Dan Menengah Kota Malang Tahun
2013 / 2014 ......................................................................................... 7 Tabel 2. Sepuluh Besar Penyakit Kota Malang 2012-2014 .................................. 20
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 v
DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN
Tabel 1 : Luas wilayah, jumlah desa/ kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah
tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Malang tahun
2014 Tabel 2 : Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur Kota Malang
tahun 2014 Tabel 3 : Penduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf dan ijazah tertinggi
yang diperoleh menurut jenis kelamin Kota Malang tahun 2014 Tabel 4 : Jumlah kelahiran menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota
Malang tahun 2014 Tabel 5 : Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita menurut jenis kelamin,
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 6 : Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur, kecamatan dan puskesmas
Kota Malang tahun 2014 Tabel 7 : Kasus baru TB BTA+, seluruh kasus TB, kasus TB pada anak, dan case
notification rate (CNR) per 100.000 penduduk menurut jenis kelamin,
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 8 : Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB paru BTA+ menurut jenis
kelamian, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 9 : Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap TB paru BTA+ serta
keberhasilan pengobatan menurut jenis kelamian, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 10 : Penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamian, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 11 : Jumlah kasus HIV, AIDS dan syphilis menurut jenis kelamin Kota Malang
tahun 2014 Tabel 12 : Presentase donor darah diskrining terhadap HIV menurut jenis kelamin
Kota Malang tahun 2014 Tabel 13 : Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 14 : Kasus baru kusta menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota
Malang tahun 2014 Tabel 15 : Kasus baru ksuta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jenis kelamin,
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 16 : Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut jenis kelamin,
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 17 : Presentase penderita kusta selesai berobat (release from treatmen/ RFT)
menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 18 : Jumlah kasus AFP (non polio) menurut kecamatan dan puskesmas Kota
Malang tahun 2014 Tabel 19 : Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 20 : Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 21 : Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) menurut jenis kelamin,
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 22 : Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin, kecamatan
dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 23 : Penderita filariasis ditangani menurut jenis kelamin, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 24 : Pengukuran tekanan darah penduduk > 18 tahun menurut jenis kelamin,
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 vi
Tabel 25 : Pemeriksaan obesitas menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas
Kota Malang tahun 2014 Tabel 26 : Cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker
payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE) menurut kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 27 : Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis kejadian luar biasa
(KLB) Kota Malang tahun 2014 Tabel 28 : Kejadian luar biasa (KLB) di desa/ kelurahan yang ditangani <24 jam Kota
Malang tahun 2014 Tabel 29 : Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan ibu nifas menurut kecamatan dan puskesmas Kota
Malang tahun 2014 Tabel 30 : Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurut kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 31 : Persentase cakupan imunisasi TT pada wanita usia subur menurut
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 32 : Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3 menurut kecamatan
dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 33 : Jumlah dan presentase penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi
neonatal menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang
tahun 2014 Tabel 34 : Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 35 : Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahn 2014
Tabel 36 : Jumlah peserta KB baru dan KB aktif menurut kecamatan dan puskesmas
Kota Malang tahun 2014
Tabel 37 : Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) menurut jenis kelamin, kecamatan
dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 38 : Cakupan kunjungan neonatal menurut jenis kelamin, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 39 : Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif menurut jenis kelamin, kecamatan
dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 40 : Cakupan pelayanan kesehatan bayi menurut jenis kelamin, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 41 : Cakupan desa/ kelurahan universal child immunization (UCI) menurut
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 42 : Cakupan imunisasi hepatitis B<7 hari dan BCG pada bayi menurut jenis
kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 43 : Cakupan imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, polio, campak dan imunisasi
dasar lengkap pada bayi menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas
Kota Malang tahun 2014 Tabel 44 : Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita menurut jenis
kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 45 : Jumlah anak 0-23 bulan ditimbang menurut jenis kelamin, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 46 : Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan
puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 47 : Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas
Kota Malang tahun 2014 Tabel 48 : Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut jenis
kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 49 : Cakupan pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa SD dan setingkat
menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 50 : Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut kecamatan dan puskesmas
Kota Malang tahun 2014 Tabel 51 : Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat menurut
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 vii
jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 52 : Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin, kecamatan
dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 53 : Cakupan jaminan kesehatan penduduk menurut jenis jaminan dan jenis
kelamin Kota Malang tahun 2014 Tabel 54 : Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan ganggungan jiwa
di sarana pelayanan kesehatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 55 : Angka kematian pasien di rumah sakit Kota Malang tahun 2014 Tabel 56 : Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit Kota Malang tahun 2014 Tabel 57 : Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (ber PHBS)
menurut kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 58 : Persentase rumah sehat menurut kecamatan dan puskesmas Kota Malang
tahun 2014 Tabel 59 : Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas
(layak) menurut kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 60 : Persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhi
syarat kesehatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 61 : Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban
sehat) menurut jenis jamban, kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun
2014 Tabel 62 : Desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat Kota Malang
tahun 2014 Tabel 63 : Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan menurut
kecamatan dan puskesmas Kota Malang tahun 2014 Tabel 64 : Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut status higiene sanitasi Kota
Malang tahun 2014 Tabel 65 : Tempat pengelolaan makanan dibina dan diuji petik Kota Malang tahun
2014 Tabel 66 : Persentase ketersediaan obat dan vaksin Kota Malang tahun 2014 Tabel 67 : Jumlah sarana kesehatan menurut kepemilikan Kota Malang tahun 2014 Tabel 68 : Persentase sarana kesehatan (rumah sakit) dengan kemampuan pelayanan
gawat darurat (gadar) level 1 Kota Malang tahun 2014 Tabel 69 : Jumlah posyandu menurut strata, kecamatan dan puskesmas Kota Malang
tahun 2014 Tabel 70 : Jumlah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) menurut
kecamatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 71 : Jumlah desa siaga menurut kecamatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 72 : Jumlah tenaga medis di fasilitas kesehatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 73 : Jumlah tenaga keperawatan di fasilitas kesehatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 74 : Jumlah tenaga kefarmasian di fasilitas kesehatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 75 : Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan di fasilitas
kesehatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 76 : Jumlah tenaga gizi di fasilitas kesehatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 77 : Jumlah tenaga keterapian fisik di fasilitas kesehatan Kota Malang tahun
2014 Tabel 78 : Jumlah tenaga ketiknisian medis di fasilitas kesehatan Kota Malang tahun
2014 Tabel 79 : Jumlah tenaga kesehatan lain di fasilitas kesehatan Kota Malang tahun 2014 Tabel 80 : Jumlah tenaga penunjang/ pendukung kesehatan di fasilitas kesehatan Kota
Malang tahun 2014
Tabel 81 : Anggaran kesehatan kabupaten/ kota Kota Malang tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 1
BBAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009, pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan,
manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan,
gender dan nondiskriminatif serta norma-norma agama. Sedangkan tujuan dari
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan Kesehatan di Kota Malang hanya akan dapat dicapai jika
diiringi dengan kemauan, kesadaran dan kemampuan semua potensi yang ada di
Kota Malang untuk mewujudkan Kota Malang Sebagai Kota Sehat. Dorongan dan
dukungan dari seluruh komponen masyarakat akan mempercepat pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan yang sudah dicita-citakan.
Pembangunan kesehatan menjadi salah satu indikator penting keberhasilan
pembangunan suatu negara atau daerah. Dalam indeks pembangunan manusia
atau yang dikenal dengan Human Development Index, terdapat 3 indikator yang
menentukan, yaitu : kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Dari sisi kesehatan,
indikatornya adalah umur harapan hidup sebagai salah satu ukuran pencapaian
derajat kesehatan masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat, maka prioritas
pembangunan kesehatan di Kota Malang diarahkan salah satunya untuk
meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Hal ini juga sejalan dengan
kesepakatan global (MDGs) untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan
anak balita. Oleh karena itu, pembangunan pada tahun 2014 diarahkan untuk
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung pada kesehatan ibu, bayi dan
anak balita, selain dari kegiatan lain yang bersifat promotif, preventif dan kuratif.
Penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran umum situasi derajat kesehatan masyarakat, upaya
kesehatan, sumber daya kesehatan, dan faktor-faktor terkait yang ada di Kota
Malang selama tahun 2014.
Secara lebih rinci, penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang tahun 2014
dapat memberikan manfaat, antara lain :
Menggambarkan situasi derajat kesehatan di Kota Malang selama tahun 2014.
Memberikan masukan dalam proses perencanaan setiap kegiatan pembangunan
kesehatan dan lainnya.
Sebagai bahan evaluasi tahunan semua program kesehatan yang telah berjalan.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 2
Memberikan umpan balik kepada unit-unit pelapor atau sumber data, seperti :
rumah sakit, puskesmas dan instansi terkait, dan juga instansi kesehatan pada
tingkat administrasi yang lebih tinggi.
Sebagai sarana untuk saling ukur antar kabupaten/ kota, atau antar unit-unit
kesehatan lainnya yang ada.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 disusun dengan tujuan untuk
menyediakan data/ informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara
berhasilguna dan berdayaguna, khususnya di Kota Malang.
Profil Kesehatan Kota Malang ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan, menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil
Kesehatan Kota Malang beserta sistematika penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum, menjelaskan gambaran secara umum Kota
Malang yang meliputi keadaan geografi, keadaan penduduk, keadaan
pendidikan, keadaan lingkungan dan keadaan perilaku masyarakat
Kota Malang selama tahun 2014.
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan, menjelaskan secara ringkas kasus
kematian yang meliputi kasus kematian ibu melahirkan, kematian
bayi dan kematian balita, kasus kesakitan yang meliputi penyakit
menular, penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) dan penyakit potensial KLB/ wabah.
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan, menjelaskan secara ringkas tentang
upaya kesehatan yang ada di Kota Malang, yang meliputi pelayanan
kesehatan dasar seperti pelayanan KIA, pelayanan keluarga
berencana dan pelayanan imunisasi; pelayanan kesehatan rujukan
seperti pelayanan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin; pencegahan dan pemberantasan penyakit; dan
perbaikan gizi masyarakat.
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan, menjelaskan tentang sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber
daya kesehatan lainnya yang ada di Kota Malang.
BAB VI : Penutup, menguraikan harapan atas disusunnya Profil Kesehatan
Kota Malang Tahun 2014.
LAMPIRAN, Tabel Indikator Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 3
BBAABB IIII GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM
Kota Malang adalah salah satu kota besar di Jawa Timur. Kota yang menjadi salah
satu kota tujuan wisata di wilayah Jawa Timur karena potensi alam dan iklimnya.
Letaknya yang berada di daerah pegunungan dan di tengah-tengah Malang Raya,
menjadikan Kota Malang sebagai salah satu tujuan wisata wilayah Malang Raya.
Kota Malang juga merupakan salah satu pusat ekonomi, kebudayaan dan
pendidikan di wilayah Jawa Timur. Sebagai salah satu pusat perekonomian dapat
dilihat dari banyaknya pusat-pusat perbelanjaan dan pusat-pusat bisnis. Sebagai
salah satu pusat kebudayaan dapat dilihat dari banyaknya tempat-tempat yang
bersejarah. Dan sebagai salah satu pusat pendidikan dapat dilihat dari banyaknya
tempat pendidikan di Kota Malang.
Berikut ini akan diuraikan gambaran umum Kota Malang yang meliputi kondisi
geografi, penduduk, sosial ekonomi penduduk, pendidikan, lingkungan dan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat Kota Malang
selama tahun 2014.
2.1. Keadaan Geografi
Kota Malang adalah kota dengan letak geografis antara 112,06˚-
112,07˚ Bujur Timur dan antara 7,06˚-8,02˚ Lintang Selatan. Dengan luas
wilayah 110,06 Km² yang terbagi kedalam lima kecamatan, yaitu
Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing dan Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang memiliki batas-batas antara lain :
- Utara : Kec. Singosari dan Kec.Karangploso
- Selatan : Kec. Tajinan dan Kec. Pakisaji
- Timur : Kec. Pakis dan Kec. Tumpang
- Barat : Kec. Wagir dan Kec. Dau
Potensi alam yang dimiliki Kota Malang adalah letaknya yang cukup
tinggi, yaitu 440-667 meter di atas permukaan laut. Salah satu lokasi yang
paling tinggi adalah Pegunungan Buring yang terlelak di sebelah timur Kota
Malang. Dari atas pegunungan ini terlihat dengan jelas pemandangan Kota
Malang yang sangat indah, termasuk juga pemandangan barisan Gunung
Kawi dan Panderman di arah barat, pemandangan Gunung Arjuno di arah
utara, dan barisan Gunung Semeru di arah timur.
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2013 tercatat rata-rata suhu
udara berkisar antara 15,8oC sampai 24,1oC. Sedangkan suhu maksimum
mencapai 32,7oC dan suhu minimum 17,5oC. Rata-rata kelembaban udara
berkisar 69% - 85%, dengan kelembaban maksimum 98% dan minimum
mencapai 28%.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 4
Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti
perubahan putaran 2 iklim, musim hujan dan musim kemarau. Dari hasil
pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso, curah hujan yang relatif
tinggi selama tahun 2013 terjadi diawal dan penghujung tahun. Sedangkan
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yang mencapai 425 mm
yang terjadi selama 25 hari. Kecepatan angin maksimum terjadi pada bulan
Januari.
2.2. Keadaan Penduduk
Informasi kependudukan sangat diperlukan dalam proses perencanaan
dan evaluasi pembangunan, termasuk didalamnya adalah kesehatan, karena
penduduk merupakan subyek sekaligus obyek pembangunan. Data
penduduk dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu melalui sensus
penduduk, registrasi penduduk dan survey kependudukan yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik ataupun yang dilakukan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Kota Malang Tahun 2010, jumlah
penduduk Kota Malang mencapai 820.243 jiwa dengan tingkat kepadatan
penduduk mencapai 7.453 jiwa/ Km2. Tingkat kepadatan tertinggi masih
berada di wilayah kecamatan Klojen yang mencapai 11.994 jiwa/ Km2.
Walaupun jumlah penduduk tidak sebesar wilayah lain, tetapi luas wilayah
yang lebih kecil dibandingkan dengan yang lain menjadikan Kecamatan
Klojen memiliki kepadatan tertinggi. Sedangkan kecamatan dengan tingkat
kepadatan terendah adalah wilayah Kecamatan Kedungkandang yang
mencapai 4.374 jiwa/ Km2.
Sedangkan jumlah penduduk Kota Malang tahun 2014 berdasarkan
angka proyeksi mencapai 847.175 jiwa. Tingkat kepadatan pada tahun 2014
berdasarkan hasil proyeksi adalah 7.697,39 jiwa/ Km2, artinya setiap 1 Km2
di wilayah Kota Malang dihuni oleh 7.697 sampai 7.698 jiwa. Kepadatan
penduduk tertinggi masih berada di Kecamatan Klojen yang mencapai
12.388 jiwa/ Km2, sedangkan kepadatan terendah berada di wilayah
Kecamatan Kedungkandang yang mencapai 4.518 jiwa/ Km2. Jumlah dan
tingkat kepadatan penduduk di Kota Malang berdasarkan kecamatan
menurut data proyeksi penduduk dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 5
Gambar 1 Penduduk Berdasarkan Kecamatan Kota Malang Tahun 2014
Rata-rata jiwa yang berada dalam satu rumah tangga adalah 3,79.
Artinya dalam satu keluarga terdiri dari 3 – 4 jiwa. Rata-rata jiwa dalam
satu rumah tangga tertinggi terletak di wilayah Kecamatan Kedungkandang,
yakni 4,07. Sedangkan rata-rata jiwa dalam satu rumah tangga terendah
terletak di wilayah Kecamatan Lowokwaru, yaitu sebesar 3,19.
Rasio jenis kelamin penduduk Kota Malang berdasarkan Proyeksi
Penduduk Kota Malang Tahun 2014 menunjukkan dominasi perempuan di
semua kecamatan. Secara umum, rasio jenis kelamin penduduk Kota
Malang adalah 96,99. Artinya penduduk laki-laki jika dibandingkan dengan
penduduk perempuan di Kota Malang adalah dari 100 penduduk perempuan
terdapat 96-97 penduduk laki-laki.
Peningkatan jumlah penduduk Kota Malang hingga tahun 2014
tentunya akan menambah permasalahan sosial ekonomi di masyarakat.
Kondisi ini bisa berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat Kota
Malang. Kepadatan penduduk dapat berpengaruh terhadap kasus penyakit
tertentu dan akan turut berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan Kota
Malang, seperti polusi udara karena banyaknya kendaraan bermotor, polusi
tanah karena meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk
Kota Malang, polusi air karena terjadinya pencemaran air dimana-mana, dll.
Sedangkan komposisi penduduk Kota Malang dirinci menurut
kelompok umur dan jenis kelamin, menunjukkan golongan umur tertinggi
adalah golongan umur 20 - 24 tahun yaitu sebesar 80.693 jiwa. Dari jumlah
tersebut, kaum wanita sebanyak 40.184 jiwa dan laki-laki sebanyak 40.509
jiwa. Sedangkan golongan umur terbesar berikutnya adalah golongan umur
30 – 34 tahun dan golongan umur 15 – 19 tahun. Hal ini sebagaimana dapat
dilihat pada gambar mengenai distribusi penduduk berdasarkan kelompok
umur dan jenis kelamin dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 6
Gambar 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis
Kelamin Di Kota Malang Tahun 2014
Keadaan ini menggambarkan bahwa sebagian besar penduduk Kota
Malang adalah kelompok usia produktif (usia 15 – 44 tahun). Secara
lengkap dapat dilihat di lampiran tabel 2.
2.3. Keadaan Pendidikan
Kota Malang dikenal sebagai Kota Pendidikan. Hal ini nampak dari
banyaknya fasilitas pendidikan yang tersedia semakin menguatkan jika Kota
Malang adalah kota pendidikan. Hal ini juga didukung dengan visi Walikota
Malang yang berbunyi “Menjadikan Kota Malang Sebagai Kota
Bermartabat”, sehingga diharapkan dapat terwujud kondisi kemuliaan bagi
Kota Malang dan seluruh masyarakatnya. Dan salah satu akronim dari kata
BERMARTABAT adalah Terdidik, yang berarti kondisi dimana semua
masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan
peraturan perundangan. Nampak dalam visi tersebut perhatian walikota
kepada masalah pendidikan.
Sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di Kota Malang cukup
banyak dan beragam, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), SD,
SMP, SMU hingga Akademi dan Perguruan Tinggi, baik pendidikan negeri
maupun swasta. Demikian juga halnya dengan pendidikan yang lain seperti
lembaga bimbingan belajar, kursus bahasa asing, kursus komputer, dan
kursus-kursus keterampilan yang lain. Berikut ini jumlah sarana pendidikan
dasar dan menengah di Kota Malang :
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 7
Tabel 1. Jumlah Sarana Pendidikan Dasar Dan Menengah Kota Malang
Tahun 2013 / 2014
KECAMATAN JUMLAH SEKOLAH
TK SD MI SMP MTs SMU SMK MA
Kedungkandang 57 55 22 15 12 5 8 5
Sukun 68 58 12 16 2 6 10 1
Klojen 70 41 6 25 5 18 11 4
Blimbing 65 57 5 20 2 5 9 1
Lowokwaru 73 58 4 21 5 10 13 4
Jumlah 333 269 49 97 26 44 51 15
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Malang, 2014
Sedangkan pendidikan tinggi negeri yang ada di Kota Malang antara
lain adalah Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM),
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN), Politeknik
Kesehatan (POLTEKES) Malang, dan Politeknik Negeri Malang
(POLINEMA). Sedangkan pendidikan tinggi swasta antara lain adalah
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang
(UNISMA), Universitas Merdeka, Universitas Widyagama, Universitas
Gajayana, Institut Teknologi Nasional (ITN), dan masih banyak lagi
perguruan tinggi swasta, baik yang setara D3 ataupun S1, yang menjadi
rujukan di Kota Malang. Sehingga semakin lekatlah jika Kota Malang
disebut sebagai Kota Pendidikan.
2.4. Keadaan Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapatkan
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama
dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan
menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan beberapa
indikator seperti : rumah sehat, persentase tempat umum dan pengelolaan
makanan (TUPM) sehat, persentase rumah tangga dengan sumber air
minum, dan persentase rumah tangga menurut kepemilikan fasilitas
kesehatan lingkungan.
a. Rumah Sehat
Rumah sehat sangat berpengaruh terhadap kesehatan setiap
individu yang tinggal di dalamnya. Terdapat beberapa indikator
lingkungan yang harus dipenuhi oleh sebuah rumah tangga agar dapat
disebut sebagai rumah sehat, yaitu ketersediaan air bersih, adanya
jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, dan lantai
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 8
rumah bukan dari tanah. Selain itu juga terdapat indikator lain yang
terkait dengan faktor perilaku dan keterjangkauan terhadap jaminan
pemeliharaan kesehatan agar menjadi rumah tangga sehat.
Persentase rumah sehat di Kota Malang pada tahun 2014 mencapai
76,56% dari 183.921 rumah, atau mencapai 140.815 rumah. Jumlah
tersebut terhitung meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013,
dimana pada tahun 2013 jumlah rumah sehat mencapai 72,97% dari
183.921 rumah yang ada atau mencapai 134.216 rumah. Lebih rinci data
tentang rumah sehat dapat dilihat dalam tabel 58 lampiran. Sedangkan
rumah yang dibina agar menjadi rumah sehat selama tahun 2014
mencapai 7.428 rumah.
Gambar 3. Perbandingan Persentase Rumah Sehat Antar Puskesmas di
Kota Malang Tahun 2014
b. Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (TUPM)
Selain daripada rumah, tempat umum dan tempat pengelolaan
makanan atau yang biasa dikenal dengan TUPM (tempat umum dan
pengelolaan makanan) juga memiliki peran penting dalam menjaga
kesehatan lingkungan yang dampaknya terhadap orang disekitarnya
sangat besar. Oleh karena itu, pemeriksaan secara periodik terhadap
tempat-tempat tersebut sangat penting untuk menjaga kesehatan
lingkungan agar tetap ramah kepada penduduk Kota Malang.
Ada beberapa TUPM yang diperiksa di Kota Malang selama tahun
2014. Tempat-tempat tersebut antara lain : hotel, restoran atau rumah
makan, pasar, dan TUPM lainnya.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 9
Kondisi tempat umum selama tahun 2014, terdapat 66 hotel yang
terdata di Dinas Kesehatan Kota Malang, 22 hotel berbintang dan 44
hotel non bintang. Dari jumlah tersebut seluruhnya telah diperiksa
kondisi kesehatannya, dan seluruhnya memenuhi syarat kesehatan
kecuali 1 hotel non bintang belum memenuhi syarat kesehatan.
Sedangkan sarana pendidikan yang ada di Kota Malang, seluruhnya
memenuhi syarat kesehatan kecuali 2 sekolah SD yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Janti dan Puskesmas Bareng. Adapun sarana
kesehatan yang ada di Kota Malang, seluruhnya memenuhi syarat
kesehatan. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 62 lampiran.
Sedangkan kondisi tempat pengolahan makanan, restoran atau
rumah makan yang memenuhi syarat higien sanitasi di Kota Malang
mencapai 103 buah, sedangkan yang tidak memenuhi syarat mencapai
20 buah. Demikian juga dengan jasa bosa, 65 jasa boga memenuhi syarat
higien sanitasi dan 19 jasa boga tidak memenuhi syarat sanitasi.
Sedangkan depo air minum (DAM) berjumlah 136 yang memenuhi
syarat dan 25 yang tidak memenuhi syarat. Selengkapnya data tentang
TPM sehat dapat dilihat dalam tabel 64 lampiran.
c. Akses Terhadap Air Minum Berkualitas
Air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan
kebutuhannya terhadap air bersih dan secara khusus adalah air minum
tidak dapat terelakkan. Oleh karena itu, pemenuhan air bersih untuk
penduduk suatu wilayah menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah,
apalagi keberadaan air bersih pada saat ini menjadi barang yang langka
untuk didapatkan.
Diantara akibat dari ketiadaan air bersih bagi kesehatan adalah
penyakit diare. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua
terbesar bagi anak-anak dibawah umur 5 tahun. Sebanyak 13 juta anak-
anak balita mengalami diare setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan
pengetahuan yang kurang tentang budaya hidup bersih ditengarai
menjadi akar dari masalah ini. Akibat lain dari ketiadaan air bersih
adalah penyakit cacingan dan kemiskinan. Rumah tangga yang membeli
air dari para penjual air bersih membayar 2-6 kali dari rata-rata yang
dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai sambungan saluran
pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya.
Seluruh penduduk di Kota Malang mendapatkan akses air minum
berkualitas/ layak. Jumlah penduduk yang menggunakan sumur gali
terlindung mencapai 148.143 orang. Sedangkan penduduk yang
menggunakan sumur gali terlindung dan memenuhi syarat mencapai
63.343 orang. Pengguna sumur gali dengan pompa mencapai 391.487
orang, dan ini yang terbanyak kedua. Sedangkan pengguna sumur gali
dengan pompa dan memenuhi syarat mencapai 140.452 orang. Dan
mayoritas penduduk Kota Malang menggunakan air pipa yang
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 10
bersumber dari PDAM atau BPSPAM yang mencapai 644.573 penduduk
dan memenuhi syarat kesehatan. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dalam
tabel 59 lampiran.
d. Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum
Mengetahui kualitas air minum di penyelenggara air minum yang
ada di Kota Malang sangat penting untuk memberi rasa aman kepada
penduduk Kota Malang, karena air minum yang mereka konsumsi dapat
diketahui kualitasnya. Kualitas air minum ditentukan oleh 3 syarat, yaitu
syarat fisik, bakteriologis dan kimia.
Dari 35 penyelenggara air minum yang terdata di Dinas Kesehatan
Kota Malang dan dilakukan pemeriksaan terhadap air minum yang
dihasilkannya, terdapat 31 penyelenggara dengan produksi air minum
yang memenuhi syarat fisik, bekteriologi dan kimia. Adapun sisanya 4
penyelenggara tidak memenuhi syarat kesehatan. Dan penyelenggara air
minum tersebut berada di wilayah kerja Puskesmas Kedungkandang,
Gribig dan Mulyorejo. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 60
lampiran.
e. Akses Terhadap Sanitasi Yang Layak
Fasilitas kesehatan lingkungan standar yang harus dipenuhi oleh
masyarakat adalah keberadaan sanitasi yang layak (jamban sehat). Peran
serta masyarakat seperti ini sangat diperlukan untuk dapat
mengendalikan pencemaran lingkungan yang saat ini sudah banyak
terjadi di sekitar manusia. Karena jika jamban tidak dikelola dengan baik
maka akan berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat secara
keseluruhan. Berikut ini kondisi fasilitas kesehatan lingkungan yang ada
di Kota Malang.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 11
Gambar 4 Persen Penduduk Diperiksa Dengan Akses Sanitasi Layak
(Jamban Sehat) Menutur Puskesmas di Kota Malang Selama Tahun 2014
Jenis jamban yang paling banyak digunakan oleh penduduk Kota
Malang adalah jamban leher angsa, dimana yang menggunakannya
mencapai 144.380 orang. Berikutnya adalah jamban jenis cemplung
yang mencapai 29.047 orang. Setelah itu berturut-turut adalah jamban
jenis komunal yang digunakan oleh 20.300 orang dan jamban jenis
plengsengan yang digunakan oleh 9.195 orang. Hal ini sebagaimana
dapat dilihat pada tabel 61 lampiran. Sehingga total jumlah penduduk
yang diperiksa akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban
sehat) selama tahun 2014 mencapai 202.931 penduduk.
Diantara usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang
melalui Dinas Kesehatan Kota Malang untuk meningkatkan aksesibilitas
terhadap jamban adalah dengan program Stop BABS (Stop Buang Air
Besar di Sungai) yang dilakukan di 6 kelurahan di 4 kecamatan kecuali
Kecamatan Sukun. Program ini diawali dengan program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah dilakukan di seluruh kelurahan
di Kota Malang. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 62 lampiran.
2.5. Keadaan Perilaku Masyarakat
Ada 4 komponen yang berpengaruh terhadap status derajat kesehatan
masyarakat, yaitu : perilaku, lingkungan, genetik dan pelayanan kesehatan.
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh
terhadap derajat kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu : rumah
tangga ber-PHBS, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi yang
diberi ASI eksklusif, dan kepesertaan jaminan kesehatan pra bayar.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 12
a. Rumah Tangga Ber-PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di rumah tangga adalah
upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Terdapat 10 indikator
yang harus dipenuhi untuk dapat disebut dengan rumah tangga
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Indikator tersebut adalah :
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi yang diberi ASI
eksklusif, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan
sayur dan buah setiap hari, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan,
tersedia jamban, tersedia air bersih, kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni, dan lantai rumah bukan dari tanah.
Rumah tangga ber-PHBS selama tahun 2014 mencapai 41,4% dari
43.386 rumah tangga yang dipantau di Kota Malang, atau sebesar 17.948
rumah tangga. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun
2013 yang mencapai 37,09% dari 22.880 rumah tangga yang dipantau di
Kota Malang, atau sebesar 8.487 rumah tangga. Secara rinci, rumah
tangga ber-PHBS yang ada di Kota Malang dapat dilihat dalam tabel 57
lampiran.
Gambar 5 Rumah Tangga Ber-PHBS Menurut Puskesmas di Kota Malang
Tahun 2014
b. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
sangat penting untuk meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan anak balita.
Sehingga peran tenaga kesehatan sangat besar dalam memberikan
pelayanan kepada ibu, bayi dan anak balita.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 13
Selama tahun 2014, cakupan kunjungan ibu hamil K1 mencapai
92% dan cakupan K4 mencapai 88,5% dari 15.214 ibu hamil yang
ditargetkan pada tahun 2014. Cakupan K1 meningkat jika dibandingkan
dengan cakupan tahun 2013, dimana pada tahun 2013 cakupan K1
mencapai 91,74%. Sedangkan cakupan K4 menurun dari tahun 2013,
dimana pada 2013 cakupan K4 mencapai 90,32%. Adapun persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai 91,6% dari 14.522
persalinan yang telah ditargetkan, menurun dari tahun sebelumnya yang
mencapai 92,24%. Adapun jumlah ibu nifas yang mendapat pelayanan
kesehatan pada tahun 2014 mencapai 91,5% atau berjumlah 13.287 ibu
bersalin, meningakat dari tahun sebelumnya yang mencapai 88,51%. Hal
ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 29 lampiran.
c. Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk kesehatan bayi baru
lahir. ASI eksklusif adalah bayi sejak lahir usia 0 – 6 bulan hanya diberi
ASI saja dan tidak diberi makanan ataupun minuman tambahan apapun,
karena sudah memenuhi seluruh kebutuhan bayi. Ada beberapa alasan
mengapa seorang bayi hanya diberi ASI eksklusif, yaitu : kapasitas
lambung bayi baru lahir sangat terbatas, sistem pencernaan bayi belum
terbentuk sempurna sehingga bayi belum siap mencerna makanan/
minuman lain selain ASI, ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi
sejak baru lahir sampai berumur 6 bulan, dan menunda pemberian
makanan tambahan hingga bayi berusia 6 bulan dapat menghindarkan
bayi dari kegemukan.
Pemberian ASI eksklusif terhadap bayi baru lahir masih rendah di
Kota Malang. Akan tetapi pada tahun 2014 terjadi peningkatan dalam
pemberian ASI eksklusif jika dibandingkan dengan tahun 2013. Pada
tahun 2013 pemberian ASI eksklusif mencapai 70,51%. Sedangkan pada
tahun 2014 pemberian ASI eksklusif meningkat menjadi 74,57% dari
23.880 bayi , sehingga jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif adalah
17.807 bayi. Hal ini bisa jadi mengindikasikan adanya peningkatan
kesadaran masyarakat di Kota Malang akan pentingnya ASI eksklusif
bagi kesehatan bayi baru lahir. Bukan hanya untuk kesehatan bayi pada
masa-masa awal perkembangan, tetapi juga untuk kesehatan bayi lebih
lanjut. Hal ini sebagaimana dilihat pada tabel 39 lampiran.
d. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Pra Bayar
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka salah
satu yang harus diperhatikan adalah akses terhadap pelayanan kesehatan
masyarakat. Hal ini diperlukan mengingat akses terhadap pelayanan
kesehatan menempati peran sangat penting dalam mendukung
pencapaian derajat kesehatan yang baik. Ketersediaan pelayanan
kesehatan namun tidak diiringi dengan kemudahan akses terhadap
pelayanan kesehatan tidak akan dapat memacu pencapaian derajat
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 14
kesehatan yang baik, dengan kata lain orang yang sakit tetap tidak dapat
dilayani oleh pelayanan kesehatan yang ada.
Salah satu variabel penting akses terhadap pelayanan kesehatan
adalah kepesertaan masyarakat Kota Malang dalam jaminan kesehatan
prabayar. Jumlah kepesertaan jaminan kesehatan prabayar pada tahun
2014 di Kota Malang untuk Jaminan Kesehatan Nasional mencapai
892.836 peserta. Sedangkan peserta Jamkesda mencapai 31.975 peserta.
Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 53 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 15
BBAABB IIIIII SSIITTUUAASSII DDEERRAAJJAATT KKEESSEEHHAATTAANN
Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat Kota Malang, berikut ini
disajikan situasi mortalitas dan morbiditas yang ada di Kota Malang selama tahun
2014.
3.1. Mortalitas
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari kejadian kematian di suatu wilayah dari waktu ke waktu. Disamping
itu, kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam
penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan
kesehatan lainnya. Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit
penyebab utama kematian yang terjadi pada tahun 2014 akan diuraikan di
bawah ini.
a. Kasus Kematian Ibu Melahirkan
Kasus kematian yang menjadi perhatian khusus dalam bidang
kesehatan adalah kematian ibu. Hal ini banyak digunakan sebagai salah
satu indikator kesehatan mengingat hubungannya yang sangat erat
dengan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang ada di suatu
wilayah.
Perkembangan kasus kematian ibu selama 5 tahun dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 6. Perkembangan Kematian Ibu di Kota Malang Tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 16
Kasus kematian ibu masih terjadi di Kota Malang pada tahun 2014
walaupun keberadaannya menurun jika dibandingkan tahun 2013. Pada
tahun 2014 terjadi 13 kasus kematian ibu melahirkan, menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 20 kasus. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 6 lampiran.
Gambar 7. Sebaran Kematian Ibu di Kota Malang Tahun 2014
Adapun angka kematian ibu (AKI) dilaporkan pada tahun 2014
mencapai 97,97 per 100.000 kelahiran. Artinya dalam setiap 100.000
kelahiran hidup terjadi kematian ibu antara 97 – 98 kasus. Angka ini
menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 149,78
per 100.000 kelahiran hidup.
Terjadinya kasus kematian ibu melahirkan dapat dipengaruhi
banyak faktor. Diantaranya adalah tingkat pengetahuan masyarakat
tentang masalah kesehatan, kesadaran masyarakat untuk senantiasa
memeriksakan kehamilannya, keterampilan petugas kesehatan dalam
penatalaksanaan kehamilan, kualitas pelayanan kesehatan, banyaknya
program-program kesehatan yang tidak mencapai target dan sasaran, dll.
b. Kasus Kematian Bayi
Kasus kematian bayi juga menjadi perhatian selain kasus kematian
ibu. Hal ini juga banyak digunakan sebagai salah satu indikator
kesehatan mengingat hubungannya juga erat dengan kualitas dan
kuantitas pelayanan kesehatan yang ada di suatu wilayah, serta
pengaruhnya yang besar terhadap indikator pembangunan sumber daya
manusia.
Selama tahun 2014 telah terjadi 209 kasus kematian bayi. Kasus
ini sama jika dibandingkan dengan kasus tahun 2013 yang mencapai 209
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 17
kasus juga. Tapi berbeda dengan tahun 2013, pada tahun 2014 kasus
kematian terbanyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo yang
mencapai 25 kasus. Diikuti Puskesmas Mulyorejo dengan 21 kasus
kematian, Puskesmas Kedungkandang dan Puskesmas Pandanwangi
masing-masing 20 kasus kematian bayi. Sedangkan kasus kematian bayi
terendah adalah kasus kematian di wilayah kerja Puskesmas Arjuno
sebanyak 3 kasus kematian. Hal ini sebagaimana dilihat pada tabel 5
lampiran.
Persebaran kematian bayi di Kota Malang selama tahun 2014
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 8. Sebaran Kematian Bayi di Kota Malang Tahun 2014
Angka kematian bayi (AKB) Kota Malang mencapai 15,75 per
1.000 kelahiran hidup. Artinya dalam setiap 1.000 kelahiran yang
dilaporkan, terdapat kematian bayi antara 15 hingga 16 bayi. Angka ini
sedikit meningkat jika dibandingkan dengan angka kematian bayi pada
tahun 2013 yang mencapai 15,65 per 1.000 kelahiran hidup.
Perkembangan kematian bayi di Kota Malang selama 5 tahun
terakhir dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 18
Gambar 9. Perkembangan Kematian Bayi di Kota Malang Tahun 2010-2014
Keberadaan kasus kematian bayi dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor. Diantara faktor tersebut adalah tingkat pengetahuan masyarakat
tentang permasalahan kesehatan, kesadaran masyarakat memeriksakan
dan melakukan proses persalinan di pelayanan kesehatan, pengetahuan
dan keterampilan petugas kesehatan dalam penatalaksanaan bayi,
kualitas pelayanan kesehatan yang meningkat, banyaknya program
kesehatan yang mencapai target dan sasaran, dll.
c. Kasus Kematian Anak Balita
Kasus kematian anak balita juga menjadi perhatian lain dalam
bidang kesehatan selain daripada kasus kematian ibu melahirkan dan
bayi. Sehingga hal ini juga menjadi salah satu indikator penting dalam
pembangunan kesehatan mengingat hubungannya yang sangat erat
dengan indikator pembangunan sumber daya manusia.
Pada tahun 2014 kasus kematian anak balita meningkat jika
dibandingkan dengan kasus kematian pada tahun 2013, dimana jumlah
kasus kematian anak balita pada tahun 2013 berjumlah 3 kasus dan
meningkat pada tahun 2014 menjadi 14 kasus. Hal ini sebagaimana
dapat dilihat pada tabel 5 lampiran.
Angka kematian anak balita (AKABA) di Kota Malang pada tahun
2014 mencapai 1,06 per 1.000 kelahiran hidup. Artinya dalam 1.000
kelahiran hidup yang dilaporkan terjadi kematian 1 hingga 2 anak balita.
Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang
mencapai 0,22 per 1.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 19
Perkembangan kematian anak balita di Kota Malang selama 5
tahun dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 10. Perkembangan Kematian Anak Balita di Kota Malang Tahun
2010-2014
Meningkatnya kasus kematian anak balita dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Diantara faktor tersebut adalah tingkat pengetahuan
masyarakat tentang permasalahan kesehatan, kesadaran masyarakat
untuk memeriksakan perkembangan balita di posyandu atau fasilitas
pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan, banyaknya program-
program kesehatan yang mencapai target dan sasaran, dll.
Menurut Hendrick L. Blumm, ada 4 faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat. Faktor tersebut yaitu : perilaku, pelayanan
kesehatan, lingkungan dan keturunan.
d. Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Malang
Komponen harapan hidup diharapkan mencerminkan lama hidup
sekaligus hidup sehat suatu masyarakat. Hidup sehat senantiasa menjadi
idaman bagi semua orang. Orang berkecukupan dan berpengetahuan
secara ekonomi serta masyarakat pada umumnya banyak melakukan
kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Hidup sehat merupakan
salah satu upaya meningkatkan umur harapan hidup, sehingga untuk
memperoleh dan sekaligus menikmati umur panjang, kesehatan harus
tetap dijaga. Timbulnya berbagai penyakit dan pola makan yang tidak
sehat memungkinkan seseorang untuk meninggal di usia muda. Untuk
meningkatkan usia harapan hidup, masyarakat harus senantiasa
meningkatkan kualitas hidupnya.
Menurut data BPS Kota Malang, kualitas kesehatan penduduk
Kota Malang dalam kurun waktu tahun 2012 – 2013 menunjukkan
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 20
kondisi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Harapan Hidup
Penduduk Kota Malang yang menunjukkan kenaikan. Pada tahun 2012
AHH sebesar 71,02 dengan Indeks Harapan Hidup 76,70. Jika dibuat
perbandingan dengan tahun 2013, AHH terdapat kenaikan 0,20 tahun.
Hal ini bermakna bahwa peluang seorang bayi untuk hidup di tahun
2013 lebih banyak 0,20 tahun dibandingkan tahun 2012.
3.2. Morbiditas
Data kejadian kesakitan penduduk yang bersumber dari masyarakat
(community based data) dapat diperoleh melalui studi morbiditas, dan dapat
juga diperoleh melalui pengumpulan data dari puskesmas di kabupaten/ kota
atau sarana pelayanan kesehatan lainnya (facility based data) yang didapat
melalui sistem pencatatan dan pelaporan.
Berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang
perlu mendapat perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I), dan penyakit potensial KLB/ wabah.
a. Sepuluh Besar Penyakit
Selama tahun 2014, penyakit terbanyak di Kota Malang adalah
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang mencapai 83.708 kasus.
Berturut-turut setelahnya adalah hipertensi primer dengan 58.046 kasus,
influenza (virus tidak diidentifikasi) mencapai 29.878 kasus. Kondisi ini
tidak jauh berbeda dengan tahun 2013 dimana penyakit terbanyak adalah
ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) yang mencapai 83.462 kasus,
diikuti dengan hipertensi primer sebanyak 50.612 kasus dan influenza
(virus tidak diidentifikasi) dengan 29.108 kasus.
Berikut ini daftar 10 besar penyakit selama 3 tahun terakhir :
Tabel 2. Sepuluh Besar Penyakit Kota Malang 2012-2014
NO TAHUN
2012 2013 2014
1 ISPA ISPA ISPA
2 Hipertensi primer Hipertensi primer Hipertensi primer
3 Influenza, virus tidak
diidentifikasi
Influenza, virus tidak
diidentifikasi
Influenza, virus tidak
diidentifikasi 4 Gastritis Gastritis DM tipe 2
5 DM tipe 2 DM tipe 2 Gastritis
6 Dermatitis kontak alergi Dermatitis kontak alergi Dermatitis kontak alergi
7 Batuk Batuk Batuk
8 Diare Diare Penyakit pulpa dan jaringan
periapikal 9 Penyakit pulpa dan
jaringan periapikal
Penyakit pulpa dan
jaringan periapikal
Demam yang tidak diketahui
sebabnya 10 Kelainan dento fasial
termasuk mal oklusi
Demam Headache
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 21
b. Penyakit Malaria
Kota Malang bukan merupakan kota endemis malaria. Hal ini
dapat dilihat dari kondisi geografi Kota Malang yang berada di wilayah
pegunungan. Alasan lain yang menyebabkan Kota Malang bukan
merupakan wilayah endemis malaria adalah tempat perindukan vektor
penyakit malaria yang mulai berkurang. Banyaknya areal persawahan
yang berubah fungsi menjadi bangunan atau perumahan juga memberi
andil tidak adanya kasus malaria.
Oleh karena itu, tidak pernah terjadi kasus malaria di Kota
Malang. Kalaupun pernah dilaporkan adanya kasus malaria di wilayah
Kota Malang, tidak lain hal itu adalah kasus impor dari wilayah lain. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 22 lampiran. Selama tahun 2014, tidak
terdapat seorang pun penderita malaria termasuk kasus impor. Sehingga
angka kesakitan penyakit ini selama tahun 2014 berjumlah 0 atau dapat
dikatakan tidak ada. Artinya dalam setiap 100 penduduk berisiko, tidak
ada satupun penderita malaria.
c. Penyakit TB Paru
Penyakit TB paru adalah penyakit yang sangat dipengaruhi pola
hidup masyarakat suatu wilayah. Kepadatan penduduk dan kondisi
rumah yang tidak sehat juga sangat mempengaruhi keberadaan penyakit
ini. Kepadatan penduduk tahun 2014 menurut data proyeksi penduduk
Kota Malang menunjukkan jika kepadatan penduduk mencapai 7.697,39
jiwa/ Km2. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 lampiran. Demikian juga
dengan kondisi rumah yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 57 lampiran yang berjumlah
41,37% dari 43.386 keluarga yang dipantau. Capaian ini meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 37,09% rumah tangga
ber-PHBS dari 22.880 rumah tangga yang disurvey.
Pada tahun 2014 jumlah kasus baru penyakit TB paru mencapai
537 kasus, dengan penderita laki-laki berjumlah 275 orang dan wanita
berjumlah 262 orang. Jumlah penderita TB paru yang sembuh pada
tahun 2014 mencapai 443 orang dari 616 penderita yang diobati,
sehingga angka kesembuhan selama tahun 2014 mencapai 71,92%.
Sedangkan jumlah kematian yang diakibatkan oleh TB paru selama
masa pengobatan pada tahun 2014 mencapai 48 orang, dengan angka
kematian per 100.000 penduduk mencapai 5,67. Artinya dalam 100.000
penduduk Kota Malang selama tahun 2014 terjadi 5 hingga 6 kematian
yang diakibatkan oleh penyakit TB paru. Secara lebih rinci, data kasus
TB paru dapat dilihat pada tabel 9 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 22
Jumlah kasus baru BTA + selama tahun 2014 mencapai 537 kasus.
Sedangkan total kasus TB (suspek) adalah 7.913 kasus, termasuk
didalamnya adalah BTA – dan hasil rontgen +. Adapun CNR (case
notification rate) kasus TB paru adalah 63,39. Artinya selama tahun
2014 jumlah pasien baru TB paru yang ditemukan berkisar antara 63
hingga 64 orang di setiap 100.000 penduduk Kota Malang. Secara lebih
rinci dapat dilihat pada tabel 7 dan 8 lampiran. Sedangkan angka
keberhasilan pengobatan (success rate/ SR) mencapai 83,28%. Artinya
dari setiap 100 pasien TB paru yang mendapat pengobatan TB paru,
terdapat 83 – 84 penderita yang telah sembuh dan melalui pengobatan
lengkap. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada tabel 9 lampiran.
Selama tahun 2014, terdapat 616 pasien penderita TB paru
mendapat pengobatan. Mereka adalah penderita yang sakit sejak tahun
2013. Dari jumlah tersebut, penderita yang dinyatakan sembuh pada
tahun 2014 sebanyak 71,92% atau sebanyak 443 penderita. Namun tidak
semua penderita tersebut menyelesaikan pengobatan dan dinyatakan
pengobatan lengkap. Penderita TB paru yang menyelesaikan pengobatan
secara lengkap hanya mencapai 11,36% dari seluruh penderita pada
tahun 2013, atau mencapai 70 orang. Hal ini menunjukkan kesadaran
untuk meminum obat sesuai petunjuk tenaga medis masih rendah. Hal
ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 9 lampiran.
Angka kesuksesan (success rate) dalam pengobatan penyakit TB
paru pada tahun 2014 mencapai 83,28%. Artinya setiap 100 penderita
TB paru di Kota Malang yang menjalani pengobatan selama tahun 2014,
83 hingga 84 penderita tersebut telah dinyatakan sembuh. Angka ini
sedikit menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai
85,51% atau setiap 100 penderita TB paru di Kota Malang yang
menjalani pengobatan selama tahun 2013, 85 hingga 86 penderita telah
dinyatakan sembuh. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 9
lampiran.
d. Penyakit HIV/ AIDS Dan IMS
Kota Malang termasuk wilayah dengan persebaran HIV/ AIDS
yang ada di Jawa Timur. Hal ini mengingat Kota Malang merupakan
salah satu kota besar di Jawa Timur dengan kepadatan penduduk hingga
mencapai 7.697,39 jiwa/ Km2. Didukung juga dengan banyaknya pusat-
pusat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Ini semua menjadi daya
tarik tersendiri bagi setiap orang untuk mendatangi Kota Malang dari
berbagai wilayah dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda.
Sehingga hal ini dapat menjadi faktor risiko persebaran HIV/ AIDS di
Kota Malang.
Penderita HIV yang terdata di Kota Malang pada tahun 2014
mencapai 466 orang. Sedangkan penderita AIDS mencapai 225 orang.
Kebanyakan penderita adalah kaum laki-laki yang mencapai 317 orang
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 23
untuk penderita HIV dan 146 untuk penderita AIDS. Sedangkan
kematian yang diakibatkan penyakit AIDS mencapai 22 kasus. Adapun
kasus syphilis mencapai 14 kasus. Hal ini sebagaimana ditunjukkan
dalam tabel 11 lampiran.
Sedangkan donor darah yang diskrining terhadap HIV pada tahun
2014 mencapai 45.575 donor darah atau 100%. Dari jumlah tersebut
yang positif HIV mencapai 0,41 atau mencapai 188 donor darah. Hal ini
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 12 lampiran.
e. Penyakit Kusta
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang dapat
menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud
bukan hanya dari sisi medis, akan tetapi meluas sampai masalah sosial,
ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.
Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman M. Leprae, dengan satu dari tanda-tanda sebagai berikut : kulit
dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa atau anestesi, dan
penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati
rasa dan kelemahan/ kelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit
kering serta pertumbuhan rambut yang terganggu.
Proses pengobatan yang diperlukan untuk sembuh dari penyakit
kusta memerlukan waktu paling sedikit 6 bulan. Jika masuk kategori PB,
maka penderita harus menyelesaikan pengobatan sebanyak 6 dosis
selama 6 – 9 bulan. Jika masuk kategori MB, maka penderita harus
menyelesaikan pengobatan dengan 12 dosis selama 12 – 18 bulan.
Kasus penyakit kusta di Kota Malang masih terus ada hingga
tahun 2014. Penderita baru kategori MB pada tahun 2014 meningkat
menjadi 18 orang jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai
13 orang. Sedangkan penderita baru PB meningkat menjadi 3 setelah
sebelumnya berjumlah 1 pada tahun 2013. Angka penemuan kasus pada
tahun 2014 meningkat menjadi 2,48 setelah sebelumnya 1,66 pada tahun
2013. Artinya dalam setiap 100.000 penduduk Kota Malang pada tahun
2014, ditemukan 2 hingga 3 kasus baru kusta. Hal ini sebagaimana dapat
dilihat pada tabel 14 lampiran.
Penderita kusta PB pada tahun 2013 yang sudah menyelesaikan
pengobatannya secara tepat waktu (RFT) pada tahun 2014 sebanyak 1
orang atau 100% telah selesai pengobatannya. Sedangkan penderita
kusta MB pada tahun 2012 yang menyelesaikan pengobatan secara tepat
waktu (RFT) pada tahun 2014 sebanyak 13 orang dari 14 penderita yang
tercatat pada tahun 2012, atau sebanyak 92,86%. Hal ini sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 17 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 24
Dari 21 penderita kusta baru yang ada di Kota Malang, baik PB
maupun MB, ada 1 penderita yang berusia antara 0-14 tahun. Sedangkan
penderita kusta dengan kecacatan tingkat 2 tidak. Hal ini sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 15 lampiran. Sedangkan prevalensi kasus tercatat
penderita kusta mencapai 0,25. Hal ini terjadi karena prevalensi kusta
Kota Malang masuk dalam kategori rendah atau low prevalence. Artinya
di Kota Malang terdapat penderita kusta sebanyak maksimal 1 orang dari
setiap 10.000 penduduk, baik yang baru atau yang lama. Hal ini
sebagaimana ditunjukkan pada tabel 16 lampiran.
f. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Penyakit sistem pernapasan/ pneumonia seringkali menyerang
balita, dan terjadinya pneumonia pada anak ini seringkali bersamaan
dengan terjadinya proses infeksi akut pada bronkus yang disebut dengan
bronchopneumonia. Dari 6.719 perkiraan penderita pneumonia pada
balita di Kota Malang tahun 2014, terdapat 55,98% penderita yang
ditemukan dan ditangani, atau berjumlah 3.761 penderita. Penemuan dan
penanganan penderita pneumonia ini meningkat jika dibandingkan
dengan tahun 2013 yang berjumlah 1.248 balita. Hal ini sebagaimana
dapat dilihat pada tabel 10 lampiran.
g. Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I (Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)
merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ ditekan dengan
pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini adalah
mencakup difteri, campak, hepatitis B, pertusis/ batuk rejan, tetanus,
tetanus neonatorum dan polio. Jumlah kasus penyakit menular yang
dapat dicegah dengan imunisasi menurut puskesmas dapat dilihat pada
tabel 19 dan 20 lampiran.
1) Difteri
Difteri adalah infeksi bakteri yang bersumber dari
Corynebacterium diphtheriae, yang biasanya mempengaruhi selaput
lendir dan tenggorokan. Difteri umumnya menyebabkan sakit
tenggorokan, demam, kelenjar bengkak, dan lemas. Dalam tahap
lanjut, difteri bisa menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal dan
sistem saraf. Kondisi seperti itu pada akhirnya bisa berakibat sangat
fatal dan berujung pada kematian. Kasus difteri sangat dipengaruhi
adanya program imunisasi.
Pada tahun 2014 tidak ada satupun kecamatan yang bebas dari
difteri. Jumlah seluruh kasus difteri di Kota Malang berkurang dari 32
kasus pada tahun 2013 menjadi 22 kasus pada tahun 2014. Puskesmas
dengan kasus difteri tertinggi adalah Puskesmas Pandanwangi yang
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 25
mencapai 5 kasus. Sedangkan puskesmas dengan 0 kasus difteri
adalah Puskesmas Kedungkandang, Bareng, Rampal Celaket, Cisadea
dan Kendalkerep. Dari 22 penderita difteri, jumlah penderita laki-laki
mencapai 17 penderita dan perempuan mencapai 5 penderita. Hal ini
dapat dilihat dalam tabel 19 lampiran.
Kasus difteri di Kota Malang tahun 2014 masih bisa dikatakan
cukup tinggi walaupun terjadi penurunan jumlah kasus jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 setidaknya
penyakit ini telah menyerang 16 kelurahan yang ada di Kota Malang.
Hal ini sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 27 lampiran. Berikut
adalah gambaran persebaran kasus difteri di Kota Malang.
Gambar 11. Penyebaran Kasus Difteri Kota Malang Tahun 2014
2) Campak
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan
kejadian luar biasa (KLB). Kejadian campak pada tahun 2014
menurun jika dibandingkan dengan kasus tahun 2013. Jika pada tahun
2013 berjumlah 81 kasus, maka pada tahun 2014 berjumlah 77 kasus.
Keberadaan penyakit campak pada tahun 2014 tidak masuk dalam
kategori KLB dikarenakan jumlah yang menurun.
Kasus campak terbanyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas
Kendalkerep yang mencapai 14 kasus, lalu diikuti dengan Puskesmas
Gribig sebanyak 13 kasus. Kondisi ini sedikit berbeda dengan tahun
2013, dimana Puskesmas Rampal Celaket masih mendominasi jumlah
kasus campak terbanyak di Kota Malang. Secara lebih rinci dapat
dilihat pada tabel 20 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 26
3) AFP < 15 Tahun
Kasus AFP adalah kasus dimana semua anak berusia kurang dari
15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid (layuh), terjadi
secara akut (mendadak), bukan disebabkan ruda paksa. Sifat akut
adalah perkembangan kelumpuhan yang berlangsung cepat antara 1-
14 hari sejak terjadinya gejala awal (rasa nyeri, kesemutan, rasa tela)
sampai kelumpuhan maksimal.
Selama tahun 2014, terdapat 6 kasus AFP yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Kedungkandang, Gribig, Janti, Rampal
Celaket, Kendalkerep dan Pandanwangi masing-maasing 1 kasus,
meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 3
kasus. Hal ini dapat dilihat pada tabel 18 lampiran.
4) Penyakit Lain
Selain dari yang disebutkan diatas, tidak dilaporkan adanya
kasus yang berkaitan dengan penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) di Kota Malang selama tahun 2014, seperti
pertusis atau batuk rejan, tetanus, tetanus neonatorum, polio dan
hepatitis B. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada tabel 19 dan 20.
Demikian juga halnya dengan tahun 2013, tidak ada kasus yang
dilaporkan terhadap penyakit-penyakit tersebut. Hal ini menunjukkan
semua faktor yang berpengaruh terhadap kualitas derajat kesehatan
masyarakat berfungsi dengan baik, seperti : perilaku sehat, pelayanan
kesehatan, lingkungan dan generika.
h. Identifikasi Penyakit Degeneratif
Selain daripada keberadaan penyakit menular yang harus
ditanggulangi, Pemerintah Kota Malang bersama stakeholder yang ada
melakukan penanggulangan penyakit degeneratif. Dan diantara kegiatan
preventif yang dilakukan guna menanggulangi perkembangan penyakit
degeneratif adalah melalui kegiatan pengukuran tekanan darah dan
melihat tingkat obestitas penduduk Kota Malang.
Dari 43.885 orang yang dilakukan pengukuran tekanan darah di
pelayanan kesehatan, didapat 35,92% atau 15.765 orang dikategorikan
dalam hipertensi/ tekanan darah tinggi. Dari jumlah tersebut, mayoritas
adalah perempuan yang mencapai 11.762 orang, sedangkan laki-laki
mencapai 4.003 orang. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 24
lampiran.
Selain pengukuran tekanan darah, kegiatan lain yang dilakukan
untuk menanggulangi perkembangan penyakit degenartif adalah melalui
pemeriksaan obesitas. Dari 39.993 orang yang dilakukan pemeriksaan,
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 27
terdapat 41,68% atau 16.671 orang yang masuk kategori obesitas. Hal
ini sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 25 lampiran.
i. Penyakit Potensial KLB/ Wabah
Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa (KLB) atau wabah. Namun seluruh KLB yang terjadi selama tahun
2014 dan mencapai 17 kasus KLB, seluruhnya telah ditangani. Hal ini
sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 28 lampiran.
1) Penyakit Diare
Penemuan kasus diare di Kota Malang mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan tahun 2013. Jika pada tahun 2013 jumlah
kasus diare mencapai 12.716 kasus atau 70,64% dari jumlah kasus
yang diperkirakan, maka pada tahun 2014 meningkat menjadi 13.744
kasus atau 75,8% dari kasus yang telah diperkirakan. Terjadinya
peningkatan penemuan kasus menunjukkan kinerja penemuan kasus
penyakit diare yang baik. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel
13 lampiran.
Diare adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah
menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali
dalam 24 jam. Di negara berkembang, diare adalah penyebab
kematian paling umum pada balita.
2) Demam Berdarah Dengue
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah
kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas.
Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk
sejalan dengan semakin lancarnya transportasi serta tersebar luasnya
virus dengue dan nyamuk penularan di berbagai wilayah di Indonesia.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menyebar luas
di seluruh wilayah Kota Malang walaupun kejadiannya pada tahun
2014 menurun jika dibandingkan dengan kasus pada tahun 2013. Jika
pada tahun 2012 peristiwa DBD mencapai 136, maka pada tahun 2013
meningkat menjadi 409 kasus, dan pada tahun 2014 menurun menjadi
160 kasus. Dari jumlah tersebut terdapat 1 kasus meninggal akibat
terserang DBD. Kondisi ini tentunya lebih baik jika dibandingkan
dengan tahun 2013. Angka kesakitan tahun 2014 mencapai 18,89 per
100.000 penduduk, artinya ada 18 sampai 19 orang yang sakit DBD
dari 100.000 penduduk di Kota Malang pada tahun 2014. Angka
kesakitan ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang
mencapai 48,62 per 100.000 penduduk. Hal ini dapat dilihat pada
tabel 21 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 28
Sedangkan angka kematian penyakit DBD (CFR) pada tahun
2014 adalah 0,63%, artinya setiap 100 orang yang terserang DBD
terdapat 0-1 orang yang meninggal. Hal ini sama kejadiaannya dengan
tahun 2013 dimana angka kematian penyakit DBD mencapai 0,49%.
Hal ini juga sebagaimana ditunjukkan pada tabel 21 lampiran.
Gambar 12. Penyebaran Kasus dan Kematian Akibat DBD Kota
Malang Tahun 2014
3) Penyakit Lain
Selain kedua penyakit diatas, terdapat 2 penyakit lagi yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Penyakit tersebut
adalah malaria dan filariasis. Namun dikarenakan Kota Malang
bukanlah daerah endemis malaria dan filariasis, maka kasus penyakit
tersebut tidak ditemukan di Kota Malang, sehingga tidak perlu
diuraikan secara rinci disini.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 29
BBAABB IIVV UUPPAAYYAA KKEESSEEHHAATTAANN
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan kesehatan di Kota
Malang, yang mana salah satunya adalah meningkatkan penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, sesuai standar dan
terjangkau oleh masyarakat khususnya keluarga miskin, maka telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat untuk mencapai keadaan
tersebut. Berikut ini akan diuraikan situasi upaya pelayanan kesehatan selama
tahun 2014.
4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat
diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut.
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak
Seorang ibu memiliki peran yang sangat besar di dalam
pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang
dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan
janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi
dan anaknya.
Demikian juga halnya dengan kesehatan anak, sangat berpengaruh
terhadap masa depan anak tersebut. Kesehatan anak adalah investasi
untuk masa depan anak itu sendiri. Oleh karena itu, perhatian terhadap
kesehatan ibu dan anak sangat penting untuk pembentukan generasi
mendatang.
Diantara bentuk pelayanan kesehatan terhadap ibu dan anak adalah
mencakup pelayanan antenatal (K1 atau kunjungan pertama pada
trimester pertama dan K4 atau kunjungan keempat pada trimester
ketiga), pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan
kompetensi kebidanan, penanganan risiko tinggi dan komplikasi, dan
kunjungan neonatus (KN2)
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 30
b. Pelayanan Antenatal (K1 Dan K4)
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik
kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya
sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara
teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin
dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan
janin yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter
umum, bidan dan perawat). Pelayanan antenatal dilakukan dengan
berpatokan pada standar ANC 10T yang terintegrasi dengan program
PMTCT, yaitu : 1. Timbang BB, 2. Ukur tekanan darah, 3. Tilai status
gizi, 4. Tinggi fundus uteri, 5. Tentukan presentasi janin, 6. TT, 7. Tablet
zat besi, 8. Tes laboratorium, 9. Tata laksana kasus, dan 10. Temu
wicara, yang keseluruhannya dilakukan selama masa kehamilan sesuai
pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan
promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari
cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan kesehatan ibu
hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran
besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai
dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan
distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan
dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk
melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Cakupan K1 di kota Malang pada tahun 2014 mencapai 92,03%
dari 15.214 sasaran ibu hamil, atau sebanyak 14.001 ibu hamil. Cakupan
ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013. Cakupan K1 di
Kota Malang pada tahun 2013 mencapai 91,74% dari 15.194 sasaran ibu
hamil, atau sebanyak 13.939 ibu hamil. Sedangkan cakupan K4 pada
tahun 2014 mencapai 88,52% atau sebanyak 13.467 ibu hamil. Artinya
ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya hingga 4 kali ke pelayanan
kesehatan mencapai 88,52% atau sebanyak 13.467 ibu hamil. Jumlah
dan cakupan ini tentunya menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013
yang mencapai 90,32% atau sebanyak 13.723 ibu hamil. Cakupan K1
dan K4 pada tahun 2014 berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada
gambar 10. dibawah ini :
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 31
Gambar 13. Cakupan K1 dan K4 Kota Malang Tahun 2014
Gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan K1 dan K4 tertinggi
adalah wilayah Puskesmas Mojolangu. Sedangkan cakupan K1 dan K4
terendah adalah Puskesmas Dinoyo.Lebih lengkapnya cakupan K1 dan
K4 dapat dilihat dalam tabel 29 lampiran.
Namun ada satu hal yang perlu dicermati dari tabel diatas, yakni
cakupan K4 yang lebih tinggi dari cakupan K1, seperti di Puskesmas
Pandanwangi dan Puskesmas Kendalsari. Seharusnya cakupan K1 lebih
tinggi dari cakupan K2. Hal ini patut menjadi pertimbangan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
c. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Dengan
Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini antara lain
disebabkan kualitas pertolongan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan masih perlu ditingkatkan.
Pada tahun 2014, ibu bersalin di Kota Malang yang mendapat
pertolongan kesehatan oleh tenaga kesehatan mencapai 91,59% dari
14.522 sasaran ibu bersalin yang ditetapkan atau sebanyak 13.301 orang.
Cakupan dan jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013,
dimana ibu bersalin di Kota Malang yang mendapat pertolongan
kesehatan oleh tenaga kesehatan mencapai 92,24%, yaitu 13.379 ibu
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 32
bersalin. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 29 lampiran.
Berikut ini jumlah pertolongan persalinan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan berdasarkan kecamatan
di Kota Malang.
Gambar 14. Jumlah Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Berdasarkan Kecamatan Tahun 2014
Gambar diatas menunjukkan jika Puskesmas Cisadea adalah
puskesmas dengan jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan tertinggi jika
dibandingkan dengan puskesmas lainnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel
29 lampiran.
d. Penanganan Risiko Tinggi Dan Komplikasi
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya oleh tenaga
bidan di kelurahan dan puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki
risiko tinggi dan memerlukan pelayanan kesehatan yang lebih baik tidak
mendapatkan pelayanan yang semestinya karena terbatasnya
kemampuan dalam memberikan pelayanan. Maka kasus tersebut perlu
mendapatkan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang lebih
memadai.
Risiko tinggi/ komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari
normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8g %, tekanan
darah tinggi (sistole > 140mmHg, diastole > 90mmHg), oedeme nyata,
eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang
pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida,
infeksi berat/ sepsis, persalinan prematur.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 33
Jumlah sasaran ibu hamil komplikasi kebidanan pada tahun 2014
di Kota Malang adalah sebesar 3.043 ibu hamil. Dari jumlah tersebut
yang ditangani mencapai 2.670 ibu hamil atau mencapai 87,75%. Hal ini
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 33 lampiran. Cakupan tahun 2014
cenderung menurut jika dibandingkan dengan tahun 2013.
Sedangkan jumlah sasaran neonatal pada tahun 2014 mencapai
2.034 neonatus. Dari jumlah tersebut yang ditangani sebesar 77,59%
atau sebanyak 1.578 neonatus. Hal ini seperti yang ditunjukkan dalam
tabel 33 lampiran. Cakupan neonatal risti yang ditangani pada tahun
2014 sedikit meningkat jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2013
yang mencapai 1.521 neonatus atau mencapai 75,01%. Hal ini bisa
mengindikasikan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil yang meningkat
dalam menjaga kehamilannya, sehingga berdampak pada ibu hamil dan
janinnya.
e. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain
dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali
pada umur 0-2 hari (KN1), satu kali pada umur 3-7 hari (KN2), dan satu
kali lagi pada umur 8-28 hari (KN3).
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di
samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi
pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi
berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi),
pemberian vitamin K, manajemen terpadu bayi muda (MTBM), dan
penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Cakupan KN1 pada tahun 2014 mencapai 99,70% dari 13.558 bayi
sasaran yang ada di Kota Malang, atau sebesar 13.517 bayi. Sedangkan
cakupan KN lengkap (kunjungan neonatus 3 kali) sedikit lebih tinggi
dari KN1, yaitu mencapai 99,72%. Meningkatnya jumlah KN lengkap
jika dibandingkan dengan KN1 dapat mengindikasikan baiknya
pengetahuan dan kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan bayinya
ketika masih belum genap usianya satu bulan. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui kondisi bayi, mengingat bayi sangat rentan terhadap sakit
dan penyakit. Sehingga pemeriksaan yang sering terhadap kesehatan
bayi dapat membantu mengetahui sakit dan penyakit yang akan diderita
untuk kemudian dilakukan pencegahan dan pengobatan. Hal ini
sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 38 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 34
Berikut ini ditunjukkan cakupan kunjungan neonatus setiap
puskesmas di Kota Malang selama tahun 2014.
Gambar 15. Cakupan Kunjungan Neonatus Kota Malang Tahun 2014
Gambar diatas menunjukkan jika cakupan kunjungan neonatus
terbanyak adalah Puskesmas Mojolangu untuk KN1 dan Puskesmas
Arjuno untuk KN lengkap. Sedangkan cakupan KN1 dan KN Lengkap
terendah adalah Puskesmas Kedungkandang. Lebih rinci cakupan
kunjungan neonatus dapat dilihat pada tabel 38 lampiran.
f. Pelayanan Keluarga Berencana
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya
kehamilan sehingga peluang wanita untuk melahirkan kembali cukup
tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya
antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu, untuk mengatur jumlah kelahiran
atau menjarangkan kelahiran, wanita dan pasangannya lebih
diprioritaskan untuk menggunakan metode/ alat kontrasepsi.
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat
digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui
kelompok sasaran program yang sedang/ pernah menggunakan alat
kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis
kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor.
Jumlah peserta KB baru pada tahun 2014 adalah 6.605 orang dari
142.285 orang perkiraan pasangan usia subur (PUS), atau mencapai
4,6%. Jumlah ini menurun jika dibandingkan tahun 2013 yang mencapai
9.966 orang dari 162.653 perkiraan pasangan usia subur (PUS) di Kota
Malang atau 6,1%. Sedangkan jumlah peserta KB aktif pada tahun yang
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 35
sama mencapai 103.302 orang atau sebesar 72,60%, meningkat nilai
proporsinya jika dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 117.345 orang
atau sebesar 72,14%. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 36
lampiran.
Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta KB
aktif adalah jenis suntik yang mencapai 59,3% atau sebanyak 61.276
peserta. Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 34 lampiran. Jumlah ini
menurun jika dibandingkan dengan jumlah tahun 2013 yang mencapai
70.606 peserta. Gambaran jenis kontrasepsi yang digunakan oleh peserta
KB aktif di Kota Malang selama tahun 2014 dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Gambar 16. Distribusi Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Kota Malang
Tahun 2014
Gambar diatas menunjukkan bahwa kontrasepsi yang paling
banyak digunakan oleh peserta KB aktif adalah jenis suntik sebesar
59,3%. Diikuti kemudian kontrasepsi jenis pil sebanyak 18,1% dan IUD
sebanyak 14,0%. Demikian juga halnya dengan peserta KB baru yang
banyak menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik mencapai 59,0% atau
sebanyak 3.895 peserta, sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 34
dan 35 lampiran.
g. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi
umur 0 – 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk
wanita usia subur (WUS)/ ibu hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD
(kelas 1 : DT dan kelas 2-3 : TT). Sedangkan kegiatan imunisasi
tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti desa non
UCI, potensial/ risiko tinggi KLB, ditemukan/ diduga adanya virus polio
liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 36
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap
pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan
suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity)
terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Dalam hal ini pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada
wilayah administrasi desa/ kelurahan.
Suatu desa/ kelurahan telah mencapai target UCI apabila bayi
sasaran di suatu desa telah mengakses vaksinasi BCG, DPT1, dan Polio1
minimal 95%. Dan 90% bayi sasaran telah divaksinasi dengan DPT2,
DPT3, Polio2, Polio3, Polio4 dan campak. Sedangkan yang dimaksud
dengan imunisasi dasar lengkap adalah bayi sasaran yang mendapatkan
imunisasi DPT1+HB1, DPT+HB3, dan imunisasi campak. Selama tahun
2014 Kota Malang mencapai 82,46% kelurahan UCI. Cakupan ini
meningkat jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013 yang mencapai
89,47%. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada tabel 41 lampiran.
Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa capaian UCI di beberapa
kelurahan dan puskesmas sudah baik, dimana di beberapa puskesmas
telah mencapai 100%. Puskesmas dengan capaian UCI 100% antara lain
adalah Puskesmas Gribig, Ciptomulyo, Mulyorejo, Arjuno, Bareng,
Rampal Celaket, Cisadea, Kendalkerep dan Mojolangu.
Gambar 17. Kelurahan UCI Kota Malang Tahun 2014
Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan
imunisasi DPT1 karena imunisasi ini merupakan salah satu antigen
kontak pertama dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 37
Sedangkan tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukkan dengan
cakupan imunisasi campak karena imunisasi ini merupakan antigen
kontak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi.
Gambaran cakupan imunisasi dasar lengkap untuk bayi pada tahun
2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dimana gambar 16 di
bawah ini menunjukkan jika capaian imunisasi dasar lengkap untuk bayi
tertinggi berada di wilayah Puskesmas Mulyorejo yang mencapai
114,17%. Sedangkan capaian imunisasi dasar lengkap untuk bayi
terendah berada di wilayah Puskesmas Arjowinangun yang mencapai
67,21%. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada tabel 43 lampiran.
Gambar 18. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Berdasarkan Puskesmas
Kota Malang Tahun 2014
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan
salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk
menurunkan jumlah kasus tetanus neonatal di setiap kabupaten/ kota
hingga < 1 kasus per 1.000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu
sasaran kegiatan MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil, namun
pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi
berupa pemberian TT 5 dosis pada seluruh wanita usia subur (WUS)
termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun).
Cakupan imunisasi TT ibu hamil lebih banyak jika dibandingkan
dengan imunisasi TT untuk WUS pada tahun 2014. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 30 dan 31 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 38
h. Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Program pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah
program pemerintah yang sangat strategis. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan aksesibilitas masyarakat miskin guna mendapatkan
pelayanan kesehatan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Melalui program ini masyarakat miskin
akan memperoleh kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan
di fasilitas kesehatan milik pemerintah, TNI-POLRI dan swasta.
Diantara bentuk program ini adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI)
APBN yang dialokasikan dari APBN untuk masyarakat miskin agar
mengikuti BPJS Kesehatan dan PBI APBD yang dialokasikan dari
APBD untuk masyarakat miskin agar mengikuti BPJS Kesehatan.
Jumlah masyarakat miskin yang dicakup pelayanan kesehatan pada
tahun 2014 masih sama dengan tahun sebelumnya yang mencapai
138.877 orang dengan alokasi yang berbeda dikarenakan kebijakan
pemerintah perihal BPJS Kesehatan. Jumlah PBI APBN mencapai
106.902 orang, dan masyarakat miskin yang dicakup oleh APBD
Propinsi Jawa Timur yang mencapai 31.975 orang. Selain daripada itu,
terdapat 20.190 orang yang dicakup dengan PBI APBD Kota malang.
Dimana hal ini dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat
miskin yang belum tercakup di APBN dan APBD Propinsi Jawa Timur.
Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 53 lampiran.
4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 telah
mengamanatkan pemberian pelayanan kesehatan yang terdiri dari pelayanan
kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan perorangan ditujukan untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan dan
keluarga.
Beberapa kegiatan pokok dalam rangka upaya kesehatan perorangan
adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, dan lain-lain. Berikut adalah
uraian singkat tentang pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang tersebut.
a. Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit
Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta untuk memelihara, meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menyembuhkan/ memulihkan kesehatan perorangan.
Upaya pelayanan kepada masyarakat diberikan melalui rawat jalan bagi
masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan ringan dan
pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 39
pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang
hingga berat.
Jumlah rumah sakit umum pada tahun 2014 di Kota Malang 10
RS. Sedangkan rumah sakit khusus mencapai 14 RS. Rumah sakit umum
di Kota Malang meliputi RS Dr. Saiful Anwar, RST. Dr. Soepraoen, RS.
Panti Waluya, RS. Panti Nirmala, RS. Lavalette, RSI. Malang, RSI.
Aisyiah, RS. Permata Bunda, RS. Hermina Tangkubanperahu dan RS.
Persada Hospital.
b. Kunjungan Rawat Jalan Dan Rawat Inap
Sebagian besar sarana pelayanan di puskesmas dipersiapkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan,
sedangkan rumah sakit yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas di
samping memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap
juga melayani kunjungan rawat jalan.
Kunjungan pasien rawat jalan di puskesmas Kota Malang selama
tahun 2014 mencapai 617.812 kunjungan, dan kunjungan rawat inap
mencapai 1.185 kunjungan. Sedangkan kunjungan rawat jalan di rumah
sakit seluruh Kota Malang mencapai 648.310 kunjungan, dan kunjungan
rawat inap mencapai 83.950 kunjungan. Hal ini dapat dilihat lebih rinci
pada tabel 54 lampiran. Demikian juga dengan kunjungan gangguan jiwa
pada tahun 2014 di puskesmas mencapai 6.626 kunjungan.
Secara keseluruhan jumlah kunjungan rawat jalan di Kota Malang
mencapai 1.266.122 kunjungan atau 149,5%. Artinya dari 100 penduduk
Kota Malang tahun 2014, yang berkunjungan ke pelayanan kesehatan
untuk rawat jalan mencapai 149-150 orang, atau ada diantara mereka
yang berkunjung hingga lebih dari sekali ke pelayanan kesehatan.
Sedangkan kunjungan rawat inap mencapai 10,05%, artinya dari 100
orang penduduk Kota Malang, yang berkunjung ke pelayanan kesehatan
untuk rawat inap mencapai 10-11 orang.
c. Indikator Pelayanan Rumah Sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi, yaitu : tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan
tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain adalah :
pemanfaatan tempat tidur (BOR), rata-rata lama hari perawatan (ALOS),
rata-rata tempat tidur dipakai (BTO), rata-rata selang waktu pemakaian
tempat tidur (TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (GDR) dan
persentase pasien keluar yang meninggal setelah 48 jam dirawat (NDR).
Pencapaian BOR rumah sakit di Kota Malang selama tahun 2014
mencapai 50,7%. Artinya ada 50 – 51 tempat tidur dari 100 tempat tidur
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 40
RS di seluruh Kota Malang yang tidak dimanfaatkan oleh penduduk
Kota Malang dan sekitarnya selama tahun 2014. Hal ini sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 56 lampiran.
Pencapaian LOS rumah sakit di Kota Malang pada tahun 2014
mencapai 4,45%. Artinya dari 100 orang pasien yang dirawat di Kota
Malang, mereka mendapatkan perawatan rata-rata 4-5 hari. Hal ini juga
sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 56 lampiran.
Pencapaian TOI rumah sakit di Kota Malang pada tahun 2014
adalah 3,95%. Artinya rata-rata hari tempat tidur yang tidak ditempati
dari saat terisi ke saat terisi berikutnya mencapai 3 - 4 hari per 100 hari.
Hal ini juga dapat dilihat dalam tabel 56 lampiran.
Angka GDR atau angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000
penderita keluar adalah 5,45. Artinya selama periode tahun 2014 terjadi
5 – 6 kematian dari setiap 1.000 pasien yang keluar dari rumah sakit
yang ada di Kota Malang. Sedangkan NDR Kota Malang mencapai 3,6.
Artinya selama periode tahun 2014 terjadi 3 – 4 kematian ≥ 48 jam
setelah dirawat di rumah sakit dari setiap 1.000 penderita keluar dari
rumah sakit. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 55 lampiran.
d. Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin
Program pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah
program pemerintah yang sangat strategis. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan aksesibilitas masyarakat miskin guna mendapatkan
pelayanan kesehatan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Melalui program ini masyarakat miskin
akan memperoleh kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan
di fasilitas kesehatan milik pemerintah, TNI-POLRI dan swasta. Untuk
mencapai hal ini maka diadakan Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) melalui mekanisme Peemberian Bantuan Iuran (PBI) kepada
masyarakat miskin.
Jumlah masyarakat miskin di Kota Malang yang tercakup oleh
JKN melalui mekanisme PBI adalah 106.902 orang, dan mereka ini
ditanggung oleh APBN. Sedangkan melalui mekanisme JAMKESDA
mencapai 31.975 orang. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 53
lampiran.
4.3. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit
Indonesia menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan
yaitu meningkatnya beberapa penyakit menular sementara penyakit tidak
menular atau degeneratif mulai meningkat. Disamping itu telah muncul pula
beberapa penyakit baru. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit
bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan dari
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 41
penyakit menular dan mencegah penyebaran serta mengurangi dampak
sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan.
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada
pelaksanaan surveillans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita
secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui
pengobatan penderita. Disamping itu pelayanan lain yang diberikan adalah
upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor
risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta
peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit
menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat
berbagai upaya tersebut seperti berikut ini :
a. Pengendalian TB Paru
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru
dilakukan dengan pendekatan DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcource Chemotheraphy) atau pengobatan TB Paru dengan
pengawasan langsung oleh pengawas minum obat (PMO). Kegiatan ini
meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana
pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.
Pada tahun 2014 pengembangan program pengendalian penyakit
TB Paru masih menggunakan strategi DOTS yang telah dilaksanakan di
seluruh puskesmas di Kota Malang. Selama tahun tersebut pengobatan
terhadap penderita penyakit TB Paru telah dilaksanakan dan masih
berjalan terhadap 616 kasus baru dan 1.433 total kasus TB.
Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan
ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket
pengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan
penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB Paru yang
dideritanya. Namun demikian, dalam proses selanjutnya tidak tertutup
kemungkinan terjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket
pengobatan yang tidak terealisasi atau drop out (DO), terjadinya
resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan diagnosa di akhir
pengobatan.
Upaya pemerintah dalam menanggulangi tuberkulosis (TB) tetap
dilakukan secara optimal. Pada tahun 2014, jumlah penderita total kasus
TB Paru di Kota Malang mencapai 1.433 orang, menurun dari tahun
2013 yang mencapai 1.514 orang. Sedangkan penderita TB Paru BTA
positif pada tahun 2014 berjumlah 616 orang, sama dengan tahun 2013
yang berjumlah 616 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 9 lampiran.
Selain angka insiden, keberhasilan program pengendalian TB Paru
dapat dilihat pada beberapa indikator program pengendalian TB Paru
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 42
yang antara lain melalui angka penemuan kasus (case detection rate) dan
angka keberhasilan pengobatan (success rate).
Tingkat kesembuhan dari penderita pasca pengobatan biasanya
sangat sulit ditegakkan oleh karena kendala dari penderita dalam
mengeluarkan dahak yang memenuhi persyaratan, sehingga dalam
pemantauan hasil akhir lebih diarahkan pada tingkat kelengkapan
pengobatan atau success rate (SR). Angka kesembuhan tahun 2014 dari
proses pengobatan yang mulai berjalan pada tahun 2013 adalah sebesar
71,92% atau berjumlah 443 pasien. Selain itu terdapat 70 pasien yang
telah menjalani pengobatan lengkap. Sehingga angka keberhasilan
pengobatan/ success rate sebesar 83,28%. Hal ini dapat dilihat pada tabel
9 lampiran.
b. Pengendalian Penyakit ISPA
Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit
infeksi saluran pernafasan akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya
penemuan secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat
terhadap penderita pneumonia balita yang ditemukan. Upaya ini
dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan
balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal
dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan
MTBS semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang
ditemukan, namun bila kondisi balita sudah berada dalam pneumonia
berat sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung
dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap.
Target penurunan angka kematian (40/1000) dan kesakitan (10%)
karena pneumonia pada balita akan dapat dicapai jika 86% kasus
pneumonia pada balita dapat dideteksi dan mendapat tatalaksana standar.
Selama tahun 2014 terjadi kasus pneumonia pada balita sebanyak 3.761
penderita dan keseluruhan ditangani, atau mencapai 55,98% dari
perkiraan penderita pneumonia pada balita yang berjumlah 6.719 balita.
Hal ini sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 10 lampiran.
c. Penanggulangan Penyakit HIV/ AIDS Dan PMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan
penyakit HIV/ AIDS, di samping ditujukan pada penanganan penderita
yang telah ditemukan, juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui
sosialisasi yang dilakukan terhadap masyarakat atau terhadap kelompok
masyarakat risiko tinggi.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/ AIDS
terhadap darah, pemantauan pada kelompok berisiko menderita penyakit
menular seksual (PMS) seperti wanita pekerja seks (WPS),
penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas (LP) atau
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 43
sesekali dilakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu
rumah tangga dan sebagainya.
Penanggulangan penyakit HIV/ AIDS pada tahun 2014 dilakukan
dengan menangani semua penderita HIV. Kasus HIV hingga tahun 2014
sebanyak 466 orang, penderita AIDS mencapai 225 orang, dan penderita
syphilis mencapai 14 orang, semua juga ditangani dengan tujuan untuk
menanggulangi penyakit menular seksual. Hal ini dapat dilihat pada
tabel 11 lampiran. Sedangkan jumlah kematian yang diakibatkan oleh
panyakit AIDS mencapai 22 orang.
Selain dari penanganan penderita HIV/ AIDS, untuk melakukan
penanggulangan dilakukan kegiatan skrining terhadap orang yang
melakukan donor darah. Jumlah donor darah selama tahun 2014
mencapai 45.575 dan seluruhnya diperiksa. Dari jumlah tersebut 188
donor darah yang positif HIV atau mencapai 0,41%. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 12 lampiran.
d. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal, yaitu : 1)
Peningkatan kegiatan surveillans penyakit dan vektor, 2) Diagnosis dini
dan pengobatan dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor
penularan penyakit DBD.
Upaya pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan
potensi masyarakat untuk berperan serta dalam Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (menguras, menutup dan mengubur)
plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air
serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/ memberantas
nyamuk aedes berkembang biak, juru pemantau jentik (jumantik) untuk
memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan
penanganannya di rumah tangga. Angka bebas jentik (ABJ) sebagai
tolok ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan
tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu,
pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian
masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru.
Penanganan kasus DBD di Kota Malang selama tahun 2014
mencapai 100%. Dari 160 kasus yang ada pada tahun tersebut secara
keseluruhan telah ditangani. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada tabel
21 lampiran. Jumlah kasus DBD pada tahun 2014 menurun jika
dibandingkan dengan kasus tahun 2013 yang berjumlah 409 kasus.
Demikian juga dengan pasien yang meninggal, maka pada tahun 2014
terjadi 1 kasus kematian karena kejadian DBD jika dibandingkan dengan
tahun 2013 yang mencapai 2 kasus kematian. Banyak faktor yang
mempengaruhi peningkatan kasus ini, diantaranya adalah faktor
lingkungan, perilaku masyarakat yang mendukung, vektor nyamuk, dll.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 44
e. Pengendalian Penyakit Kusta
Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit kusta antara lain
adalah melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak
sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang
ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita
penyakit kusta.
Semua penderita yang ditemukan langsung diberikan pengobatan
paket MDT yang terdiri dari Rifampicin, Lampren dan DDS selama
kurun waktu tertentu. Sedangkan untuk penderita yang ditemukan sudah
dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi melalui institusi
pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap.
Pengobatan penyakit kusta yang tuntas pada tahun 2014 mencapai
14 orang, dimana penderita PB yang mulai berobat pada tahun 2013 dan
menyelesaikan pengobatannya pada tahun 2014 mencapai 1 orang.
Sedangkan penderita MB yang mulai berobat pada tahun 2012 dan
menyelesaikan pengobatannya pada tahun 2014 mencapai 13 orang. Hal
ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 17 lampiran. Sedangkan kasus
baru dan tercatat pada tahun 2014 untuk kemudian diberikan pengobatan
selama waktu tertentu berjumlah 21 kasus. Terdiri dari 3 kasus PB dan
18 kasus MB. Hal ini dapat dilihat pada tabel 16 lampiran.
4.4. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk
menangani permasalahan gizi yang sedang dihadapi masyarakat.
Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan, beberapa permasalahan gizi
yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan
vitamin A dan anemia gizi besi.
a. Pemberian Kapsul Vitamin A
Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang
diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap vitamin A, yang
dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi
dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun dan pada ibu
nifas diberikan 1 kali.
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh
tubuh dan berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan
kesehatan mata. Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang
campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan
bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan
menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada
saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh.
Kekurangan vitamian A untuk jangka waktu lama juga akan
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 45
mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak
segera mendapatkan vitamin A akan mengakibatkan kebutaan.
Persentase bayi dan balita yang mendapat kapsul vitamin A dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 19. Cakupan Bayi Dan Anak Balita Mendapat Vitamin A Setahun
Kota Malang Tahun 2014
Gambar diatas menunjukkan bahwa cakupan pemberian kapsul
vitamin A terbanyak kepada bayi adalah Puskesmas Mulyorejo yang
mencapai 96,93%, sedangkan cakupan terendah adalah Puskesmas
Arjuno yang mencapai 59,40%. Adapun cakupan pemberian kapsul
vitamin A kepada anak balita sebanyak dua kali terbanyak adalah
Puskesmas Mojolangu yang mencapai 100,62%, sedangkan capaian
terendah dalam pemberian kapsul vitamin A dua kali setahun kepada
anak balita adalah Puskesmas Kedungkandang yang mencapai 69,74%.
Selama tahun 2014, total jumlah bayi yang mendapatkan kapsul
vitamin A sekali dalam setahun mencapai 10.913 bayi, atau 80,49% dari
total sasaran bayi. Sedangkan anak balita yang mendapat kapsul vitamin
A dua kali dalam setahun mencapai 49.361 anak balita atau 92,04% dari
total sasaran anak balita. Sehingga total balita yang vitamin A mencapai
60.274 balita atau 89,71%. Capaian tiap puskesmas selengkapnya dapat
dilihat dalam tabel 44 lampiran.
Sedangkan ibu bersalin/ nifas yang mencapat vitamin A mencapai
13.398 orang atau mencapai 92,26%. Hal ini sebagaimana dapat dilihat
di tabel 29 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 46
b. Pemberian Tablet Besi
Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi
kasus anemia serta mengurangi dampak buruk sebagai akibat dari
kekurangan Fe, khususnya yang dialami oleh ibu hamil.
Pada tahun 2014 pemberian tablet Fe kepada ibu hamil menurun,
baik Fe1 ataupun Fe3. Jika pada tahun 2013, ibu hamil yang
mendapatkan tablet Fe1 mencapai 12.814 ibu hamil, maka pada tahun
2014 ibu hamil yang menerima tablet Fe1 mencapai 12.515 ibu hamil.
Sedangkan pemberian tablet Fe3 juga mengalami penurunan, jika pada
tahun 2013 pemberian tablet Fe3 diberikan kepada 15.063 ibu hamil,
maka pada tahun 2014 menurun menjadi 12.991 ibu hamil.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 32 lampiran. Distribusi ibu hamil
yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 di Kota Malang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 20. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Fe1 Dan Fe3 Tahun 2014
Diagram diatas menunjukkan jika cakupan ibu hamil yang
mendapat tablet Fe1 tertinggi adalah Puskesmas Rampal Celaket.
Sedangkan cakupan ibu hamil yang mendapatkan Fe1 terendah adalah
Puskesmas Mulyorejo. Adapun cakupan ibu hamil yang mendapatkan
Fe3 tertinggi juga Puskesmas Rampal Celaket dan cakupan ibu hamil
yang mendapatkan Fe3 terendah dicapai oleh Puksemas Janti.
c. Pelayanan Gizi Buruk
Setiap kasus gizi buruk wajib mendapatkan perhatian khusus dari
pemerintah. Demikian juga halnya dengan kasus gizi buruk yang ada di
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 47
Kota Malang selama tahun 2014 juga mendapatkan perhatian khusus
dari Pemerintah Kota Malang.
Selama tahun 2014 kasus gizi buruk di Kota Malang berjumlah
119 kasus menurun dari tahun 2013 yang berjumlah 125 kasus dan
seluruhnya telah mendapatkan perawatan. Berikut ini distribusi kasus
gizi buruk di Kota Malang berdasarkan puskesmas.
Gambar 21. Gizi Buruk Kota Malang Tahun 2014
Dari gambar diatas diketahui jika kasus gizi buruk terbanyak
berada di wilayah Puskesmas Pandanwangi yang mencapai 31 kasus dan
Puskesmas Kendalkerep yang mencapai 11 kasus. Sedangkan puskesmas
dengan kasus gizi buruk terendah adalah Puskesmas Kedungkandang.
Lebih lengkap kasus gizi buruk yang ditangani dapat dilihat pada tabel
48 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 48
BBAABB VV SSUUMMBBEERRDDAAYYAA KKEESSEEHHAATTAANN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi
sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan sebagaimana yang
akan dijelaskan pada bab ini.
5.1. Sarana Kesehatan
Pada bagian ini akan diuraikan tentang sarana kesehatan yang ada di
Kota Malang, diantaranya puskesmas, rumah sakit, sarana upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM), dan sarana kesehatan lainnya.
a. Puskesmas
Puskesmas dalam perkembangannya diupayakan terus meningkat
dari sisi kualitas dan kuantitas. Jumlah puskesmas di Kota Malang
hingga tahun 2014 tetap berjumlah 15 puskesmas yang tersebar di 5
kecamatan. Setiap kecamatan terdapat 3 buah puskesmas. Dari jumlah
tersebut 4 puskesmas berstatus sebagai puskesmas perawatan dan 11
puskesmas sebagai puskesmas non perawatan. Puskesmas perawatan di
Kota Malang adalah Puskesmas Kedungkandang, Kendalsari, Dinoyo
dan Kendalkerep. Sedangkan jumlah puskesmas pembantu adalah 33
pustu. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 67 lampiran.
Rasio puskesmas terhadap jumlah penduduk di Kota Malang pada
tahun 2014 adalah 1,771 per 100.000 penduduk. Ini berarti bahwa setiap
100.000 penduduk di Kota Malang dilayani oleh 1 atau 2 puskesmas.
Rasio ini masih sama jika dibandingkan dengan tahun 2013.
Sementara itu, jumlah puskesmas keliling 15 yang terdistribusi di
setiap puskesmas dan empat ambulan di Puskesmas Kedungkandang,
Kendalsari, Dinoyo dan Kendalkerep yang semuanya merupakan
puskesmas perawatan. Semua puskesmas juga didukung keberadaan
kendaraan operasional roda dua untuk kegiatan pelayanan.
Semua puskesmas yang ada di Kota Malang hingga tahun 2014
memiliki laboratorium kesehatan. Namun hanya empat puskesmas yang
dapat memberikan pelayanan gawat darurat karena seluruhnya adalah
puskesmas perawatan, yaitu Puskesmas Kedungkandang, Puskesmas
Kendalsari, Puskesmas Dinoyo dan Puskesmas Kendalkerep.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 49
b. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana
rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas
perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat
tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Namun rasio rumah
sakit terhadap jumlah penduduk Kota Malang tidak dapat ditunjukkan
karena rumah sakit yang ada di Kota Malang juga menjadi rujukan
penduduk dari luar Kota Malang.
Rumah sakit umum di Kota Malang berjumlah 10 RS yang terdiri
dari 1 RS Pemerintah Propinsi Jawa Timur, 1 RS TNI/POLRI, 1 RS
BUMN dan 7 RS swasta. Sedangkan Rumah Sakit Khusus berjumlah 13
RS. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada tabel 67 lampiran.
Rumah sakit umum yang ada di Kota Malang seluruhnya memiliki
kemampuan memberikan pelayanan gawat darurat level 1, demikian
juga dengan rumah sakit khusus. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada
tabel 68 lampiran. Demikian juga halnya dengan keberadaan labkes,
semua rumah sakit umum memiliki laboratorium kesehatan.
Jumlah tempat tidur rumah sakit di Kota Malang pada tahun 2014
adalah 2.036 tempat tidur. BOR seluruh rumah sakit di Kota Malang
adalah 50,69, TOI seluruh rumah sakit adalah 3,95, LOS seluruh rumah
sakit adalah 4,45, dan GDR mencapai 5,45. Hal ini sebagaimana dapat
dilihat pada tabel 55 dan 56 lampiran.
c. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi
sumber daya yang ada di masyarakat. Untuk itu, pemerintah
mencanangkan desa dan kelurahan siaga. Desa dan kelurahan siaga
adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana,
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Penduduknya dapat
mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan
pelayanan setiap hari melalui pos kesehatan desa (POSKESDES) atau
sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut, seperti pustu, puskesmas
dan sarana kesehatan lainnya.
Selama tahun 2014, seluruh kelurahan di Kota Malang masuk
kategori kelurahan siaga atau mencapai 100%. Hal ini sebagaimana
dapat dilihat pada tabel 71 lampiran. Dari jumlah tersebut, kelurahan
siaga yang mencapai tingkat purnama mencapai 23 kelurahan,
berikutnya kelurahan siaga tingkat madya yang mencapai 16 kelurahan.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 50
Presentase strata kelurahan siaga menurut strata dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Gambar 22. Distribusi Strata Kelurahan Siaga 2014
Poskesdes atau poskeskel untuk wilayah Kota Malang memiliki
peran yang sangat besar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Diantara kegiatan poskeskel adalah (1) pengamatan
sederhana terhadap penyakit terutama yang berpotensi menimbulkan
wabah, status gizi serta ibu hamil yang berisiko, (2) penanggulangan
penyakit terutama penyakit menular yang berpotensi wabah, serta faktor-
faktor risikonya, termasuk kurang gizi, (3) kesiapsiagaan dan
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, dan (4) pelayanan
kesehatan dasar (promotif & preventif) sesuai dengan kompetensinya.
Seluruh kelurahan di Kota Malang pada tahun 2014 yang berjumlah 57
kelurahan telah memiliki poskeskel. Hal ini sebagaimana ditunjukkan
pada tabel 70 lampiran.
Sedangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lainnya
secara langsung juga diadakan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Diantara Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) tersebut adalah posyandu (pos pelayanan terpadu),
Posbindu (Pos Binaan Terpadu), polindes (pondok bersalin desa), toga
(tanaman obat keluarga), POD (pos obat desa), dan sebagainya.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program
prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan
gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Untuk memantau
perkembangannya, posyandu dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 51
posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu
mandiri.
Posyandu pratama adalah posyandu dengan kegiatan pelayanan
yang belum rutin dan jumlah kader masih terbatas. Posyandu madya
adalah posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan posyandu
pratama dengan jumlah kader 5 orang. Posyandu purnama adalah
posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata
jumlah kader 5 orang atau lebih dengan cakupan program 50%
terlaksana serta sudah ada program tambahan. Dan posyandu mandiri
adalah posyandu dengan kegiatan sudah teratur, cakupan 5 program
utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah
menjangkau 50% KK.
Presentase posyandu menurut strata di Kota Malang pada tahun
2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 23. Presentase Posyandu Menurut Strata Kota Malang Tahun 2014
Dari 655 posyandu yang ada di Kota Malang pada tahun 2014,
71,76% atau 470 adalah posyandu purnama, 17,71% adalah posyandu
madya atau 116 posyandu, 10,08% adalah posyandu mandiri atau 66
posyandu, dan demikian juga dengan posyandu pratama yang mencapai
0,46% atau 3 posyandu. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada tabel 69
lampiran. Sedangkan posyandu aktif mencapai 81,83% atau mencapai
536 posyandu. Hal ini dapat dilihat pada tabel 69 lampiran.
Selain keberadaan posyandu, Kementerian Kesehatan RI juga
mencanangkan keberadaan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) yang
dibentuk untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan
dan penemuan dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).
Posbindu adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor risiko PTM
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 52
terintegrasi (penyakit janting dan pembuluh darah, diabetes, penyakit
paru obstruktif akut dan kanker) serta gangguan akibat kecelakaan dan
tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat
melalui pembinaan terpadu.
Hingga tahun 2014, terdapat 244 posbindu yang tersebar di Kota
Malang. Posbindu terbanyak terdapat di wilayah kerja Puskesmas
Mulyorejo yang mencapai 43 posbindu.
d. Sarana Farmasi Dan Makanan Minuman
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan
sarana pelayanan kesehatan adalah tersedianya sarana farmasi. Jumlah
apotek di Kota Malang pada tahun 2014 mencapai 223 apotek. Jumlah
toko obat mencapai 5 toko obat, usaha kecil obat tradisional berjumlah 1
buah, industri farmasi berjumlah 1 buah, pedagang besar farmasi (PBF)
berjumlah 70 buah, penyalur alat kesehatan (PAK) berjumlah 23 buah,
usaha kecil obat tradisional 5 buah. Kesemuanya adalah milik swasta.
Sedangkan gudang farmasi kesehatan (GFK) berjumlah satu dan
merupakan milik pemerintah daerah. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 67 lampiran.
Selain sarana farmasi yang tersedia di Kota Malang, terdapat 2.067
industri rumah tangga makanan yang menyediakan makanan kepada
penduduk Kota Malang dengan pengawasan dari Dinas Kesehatan Kota
Malang.
5.2. Tenaga Kesehatan
Sumber daya yang sangat penting artinya dalam proses pembangunan
adalah sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia adalah sumber
inspirasi pembangunan, motor penggerak dan pelaku pembangunan
kesehatan. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadikan proses
pembangunan berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang baik pula.
Sebaliknya, sumber daya manusia yang tidak berkualitas akan menyebabkan
proses pembangunan kesehatan tidak berjalan sebagaimana mestinya dan
tidak akan mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
Sumber daya manusia dalam pembangunan kesehatan terdiri dari
tenaga medis (dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis),
paramedis (bidan dan perawat), farmasi (apoteker dan asisten apoteker),
gizi, sanitarian, teknisi medis (analis, TEM dan penata rontgen, penata
anastesi, fisioterapi) dan tenaga kesehatan masyarakat. Berikut ini
dijelaskan ketenagaan bidang kesehatan yang ada di Kota Malang.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 53
a. Tenaga Medis
Tenaga medis terdiri dari dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan
dokter gigi spesialis. Selama tahun 2014, terdapat 939 dokter di Kota
Malang yang terdiri dari 681 dokter spesialis dan 256 dokter umum.
Mereka tersebar di seluruh pelayanan kesehatan yang ada di Kota
Malang, seperti puskesmas, rumah sakit, dan di kantor Dinas Kesehatan.
Dari jumlah tersebut, dokter laki-laki berjumlah 528 orang dan dokter
perempuan berjumlah 411 orang. Rasio dokter menurut jumlah
penduduk adalah 80,38. Artinya terdapat 80 – 81 dokter yang menangani
100.000 penduduk Kota Malang. Namun hal ini tidak dapat
menggambarkan rasio sebenarnya, mengingat banyak penduduk di luar
Kota Malang yang berobat di banyak pelayanan kesehatan di Kota
Malang dan pencatatan serta pelaporan ketenagaan yang belum
sempurna.
Sedangkan jumlah dokter gigi di Kota Malang pada tahun yang
sama mencapai 102 orang, yang terdiri dari 33 dokter gigi laki-laki dan
69 dokter gigi perempuan. Selengkapnya keberadaan tenaga medis di
Kota Malang dapat dilihat pada tabel 72 lampiran.
b. Tenaga Paramedis
Tenaga paramedis terdiri dari bidan dan perawat. Jumlah bidan di
Kota Malang pada tahun 2014 berjumlah 505 orang yang tersebar di
pelayanan kesehatan yang ada di Kota Malang. Rasio bidan dengan
jumlah penduduk wanita adalah 117,42. Artinya dari 100.000 penduduk
wanita Kota Malang, terdapat 117 – 118 bidan yang siap memberikan
pelayanan kebidanan. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 73
lampiran.
Jumlah perawat di Kota Malang pada tahun 2014 mencapai 2.237
orang. Dari jumlah tersebut mayoritas perawat adalah perempuan yang
mencapai 1.507 orang dan laki-laki berjumlah 730 orang. Rasio perawat
dibandingkan dengan jumlah penduduk adalah 264,05. Artinya terdapat
264 – 265 perawat di Kota Malang yang merawat 100.000 penduduk
Kota Malang. hal ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel 73 lampiran.
c. Tenaga Kefarmasian
Jumlah tenaga kefarmasian pada tahun 2014 mencapai 363 orang.
Dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki hanya mencapai 90
orang dan perempuan mencapai 273 orang. Sebagian besar tenaga
kefarmasian adalah asisten apoteker yang mencapai 273 orang, dan
sisanya adalah apoteker dan sarjana farmasi yang mencapai 90 orang.
Tenaga farmasi yang tercatat dalam tabel 74 lampiran adalah tenaga
farmasi yang berada di pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,
sedangkan yang berada di apotek tidak terdata.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 54
d. Tenaga Gizi
Jumlah tenaga gizi di Kota Malang tahun 2014 mencapai 83 orang.
Dari jumlah tersebut, kebanyakan tenaga gizi adalah perempuan yang
mencapai 69 orang, sedangkan laki-laki hanya mencapai 14 orang.
Secara lengkap jumlah tenaga gizi di Kota Malang dapat dilihat pada
tabel 76 lampiran.
e. Tenaga Sanitarian
Tenaga sanitarian di Kota Malang berjumlah 26 orang. Sebagian
besar berada di puskesmas di Kota Malang yang mencapai 18 orang, di
rumah sakit mencapai 8 orang. Sedangkan rasio tenaga sanitarian
mencapai 3,01. Artinya di Kota Malang ada 3 – 4 orang tenaga
sanitarian yang membina dan mengawasi kesehatan lingkungan 100.000
penduduk Kota Malang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 75 lampiran.
f. Tenaga Kesehatan Masyarakat
Tenaga kesehatan masyarakat di Kota Malang pada tahun 2014
mencapai 16 orang. Mayoritas tenaga kesehatan masyarakat berada di
rumah sakit yang mencapai 15 orang dan 3 orang berada di Puskesmas.
Sedangkan rasio tenaga kesehatan masyarakat mencapai 1,89. Artinya
terdapat 1 – 2 orang tenaga kesehatan masyarakat yang membina
kesehatan masyarakat 100.000 penduduk Kota Malang. Hal ini juga
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 75 lampiran.
g. Tenaga Keteknisian Medis
Tenaga teknis medis di Kota Malang kebanyakan berada di rumah
sakit. Tenaga teknisi medis tersebut terdiri dari analis laboratorium,
teknis elektromedis, pranata rontgen dan pranata anastesi. Jumlah tenaga
analis laboratorium di Kota Malang mencapai 139 orang. TEM (teknis
elektromedis) dan pranata rontgen mencapai 61 orang. Total jumlah
tenaga teknisi medis pada tahun 2014 berjumlah 300 orang. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 78 lampiran. Sedangkan jumlah tenaga fisioterapis
mencapai 39 orang yang seluruhnya berada di rumah sakit di Kota
Malang.
5.3. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan di Kota Malang terdiri dari pembiayaan
kesehatan oleh pemerintah dan pembiayaan kesehatan oleh masyarakat,
yaitu mengenai pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan jaminan
pemeliharaan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 55
a. Pembiayaan Kesehatan Oleh Pemerintah
Alokasi anggaran Pemerintah Kota Malang untuk pembangunan
kesehatan pada tahun 2014 meningkat jika dibandingkan dengan alokasi
anggaran pada tahun 2013. Hal ini terkait amanat UU Kesehatan Nomor
36 Tahun 2009. Pada tahun 2014, alokasi anggaran untuk pembangunan
kesehatan mencapai Rp. 136.539.681.833,82 atau meningkat 1,04 kali
dari anggaran tahun 2013 yang mencapai Rp. 131.862.004.358,73.
Sedangkan perbandingan antara alokasi anggaran untuk
pembangunan kesehatan terhadap pembangunan Kota Malang secara
keseluruhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 24. Perbandingan Anggaran Kesehatan Terhadap Anggaran Kota
Malang Tahun 2014
Pembiayaan yang bersumber dari pemerintah daerah memiliki
beberapa bentuk pembiayaan, yaitu : DAU (Dana Alokasi Umum), DAK
(Dana Alokasi Khusus), PAD (Pendapatan Asli Daerah), DBH Cukai
(Dana Bagi Hasil Cukai), DPP (Dana Perimbangan Propinsi), dan
Bantuan Propinsi.
b. Pembiayaan Kesehatan Oleh Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pembiayaan kesehatan, sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara
untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Dimulai dengan
adanya UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
dan UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaran Jaminan
Sosial.
Kepesertaan jaminan kesehatan di Kota Malang mencapai 924.811
orang atau 100%. Dan kepesertaan paling banyak adalah peserta
Jaminan Kesehatan Nasional. Hal ini sebagaimana dapat dilihat pada
tabel 53 lampiran.
Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2014 56
BBAABB VVII PPEENNUUTTUUPP
Dengan telah disajikannya Profil Kesehatan Kota Malang tahun 2014 ini
diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang keadaan kesehatan di Kota
Malang secara menyeluruh dan memadai untuk memenuhi kebutuhan informasi
awal sebagai dasar bagi pengambil keputusan pada semua jenjang organisasi
kesehatan, khususnya di kota Malang.
Dalam penyusunan Profil Kesehatan maupun penyajiannya, tentunya masih
didapatkan banyak kekurangan dan kelemahan, terutama pada kelengkapan dan
akurasi data, ketepatan waktu maupun analisa deskripsinya. Untuk itu, saran dan
kritik proporsional dan konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penyusunan Profil Kesehatan dimasa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam pengumpulan data
untuk bahan penyusunan buku ini, sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya.
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 110 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 57 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 417.109 430.066 847.175 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,8 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
7697,39 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 39,82 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 96,99 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 96,25 94,63 95,43 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 16,01 15,83 15,92 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 33,89 30,92 32,38 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0 0 0 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0 0 0 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 2,86 3,34 3,11 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 11,19 9,50 10,33 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0 0 0 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 6.828 6.441 13.269 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6,40 5,10 5,77 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 106 85 191 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 15,52 13,20 14,39 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 113 96 209 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 16,55 14,90 15,75 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 123 100 223 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 18,01 15,53 16,81 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 13 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 97,97 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
RESUME PROFIL KESEHATAN
NO INDIKATORANGKA/NILAI
No. Lampiran
L P L + P SatuanNO INDIKATOR
ANGKA/NILAINo. Lampiran
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 275 262 537 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 51,21 48,79 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 65,81 61,02 63,39 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 745 688 1.433 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 178,30 160,25 169,15 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 7,40 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 6,79 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 71,60 72,30 71,92 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 10,95 11,87 11,36 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 82,54 84,17 83,28 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 7,90 3,49 5,67 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 61,63 50,00 55,98 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 317 149 466 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 146 79 225 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 14 8 22 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 14 0 14 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,46 0,30 0,41 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 14 7 21 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 3,36 1,63 2,48 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 4,76 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,34 0,16 0,25 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 87,50 100,00 92,86 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 3,14 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 17 5 22 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
L P L + P SatuanNO INDIKATOR
ANGKA/NILAINo. Lampiran
Jumlah Kasus Campak 32 45 77 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 22,54 15,35 18,89 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 1,52 0,63 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 35,46 36,09 35,92 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 35,49 43,36 41,68 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 5,56 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 7,41 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 92,03 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 88,52 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 91,59 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 91,50 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 92,26 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 24,52 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 85,39 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 87,75 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 76,88 78,37 77,59 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 4,64 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 72,60 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3,51 2,92 3,23 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 95,14 104,65 99,70 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96,35 103,39 99,72 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 73,07 76,12 74,57 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 94,29 103,05 98,49 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 82,46 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 96,29 101,40 98,74 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 90,42 95,78 92,99 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 77,79 83,42 80,49 % Tabel 44
L P L + P SatuanNO INDIKATOR
ANGKA/NILAINo. Lampiran
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 91,65 92,45 92,04 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 59,99 61,97 60,95 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - - % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 79,55 82,05 80,77 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 83,52 87,89 85,64 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,38 0,48 0,43 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 99,88 99,99 99,93 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,40 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100,00 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 91,09 91,03 91,06 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 91,09 91,03 91,06 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 19,86 31,56 25,79 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 112,49 105,94 109,16 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 128,53 169,74 149,45 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 9,73 10,36 10,05 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 6,26 4,72 5,45 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 4,11 3,12 3,59 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 50,69 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 45,62 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 3,95 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,45 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 41,37 % Tabel 57
L P L + P SatuanNO INDIKATOR
ANGKA/NILAINo. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 76,56 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 100,16 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 88,57 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 23,95 % Tabel 61
92 Desa STBM 100,00 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 99,52 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 77,75 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 100,00 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 100,00 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 10 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 13 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 4 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 11 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 15 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 33 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 223 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 655 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 81,83 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0,97 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 57 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 244 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 57 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 410 271 681 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 118 140 258 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 110,84 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 33 69 102 Orang Tabel 72
L P L + P SatuanNO INDIKATOR
ANGKA/NILAINo. Lampiran
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 12,04 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 505 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 117,42 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 730 1.507 2.237 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 264,05 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 11 40 51 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 90 273 363 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 7 9 16 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 8 18 26 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 14 69 83 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan 136.539.681.833,82 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 7,20 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 161.170,57 Rp Tabel 81
TABEL 1
KOTA MALANG
TAHUN 2014
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kedung kandang 39,9 0 12 12 180.207 44.299 4,07 4.517,60
2 Sukun 21,0 0 11 11 187.471 46.321 4,05 8.939,96
3 Klojen 8,8 0 11 11 109.384 28.621 3,82 12.387,77
4 Blimbing 17,8 0 11 11 177.992 44.219 4,03 10.016,43
5 Lowokwaru 22,6 0 12 12 192.121 60.163 3,19 8.500,93
JUMLAH (KAB/KOTA) 110,1 0 57 57 847.175 223.623 3,79 7.697,39
Sumber :
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Berdasar Bimbingan BPS Propinsi Jawa Timur
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAHJUMLAH
PENDUDUKDESA KELURAHANDESA +
KELURAHAN
TABEL 2
KOTA MALANG
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 34.361 32.827 67.188 104,67
2 5 - 9 33.786 32.210 65.996 104,89
3 10 - 14 29.333 28.326 57.659 103,56
4 15 - 19 36.453 38.003 74.456 95,92
5 20 - 24 40.509 40.184 80.693 100,81
6 25 - 29 34.935 36.196 71.131 96,52
7 30 - 34 39.969 39.640 79.609 100,83
8 35 - 39 32.523 32.302 64.825 100,68
9 40 - 44 30.105 30.960 61.065 97,24
10 45 - 49 26.721 29.049 55.770 91,99
11 50 - 54 23.513 26.004 49.517 90,42
12 55 - 59 19.211 20.559 39.770 93,44
13 60 - 64 14.225 14.852 29.077 95,78
14 65 - 69 9.386 10.802 20.188 86,89
15 70 - 74 6.143 7.863 14.006 78,13
16 75+ 5.936 10.289 16.225 57,69
JUMLAH 417.109 430.066 847.175 96,99
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 40
Sumber :
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Berdasar Bimbingan BPS Propinsi Jawa Timur
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK
KOTA MALANG
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 373.053 385.919 758.972
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF359.058 365.197 724.255 96,25 94,63 95,43
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 63.122 72.390 135.512 16,92 18,76 17,85
b. SD/MI 71.374 83.540 154.914 19,13 21,65 20,41
c. SMP/ MTs 59.730 61.072 120.802 16,01 15,83 15,92
d. SMA/ MA 126.426 119.342 245.768 33,89 30,92 32,38
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN *
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II **
g. AKADEMI/DIPLOMA III 10.673 12.900 23.573 2,86 3,34 3,11
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 41.728 36.675 78.403 11,19 9,50 10,33
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
BPS Kota Malang, 2011
Catatan :
* termasuk dalam SMA/ MA
** termasuk dalam Diploma II
Sumber :
TABEL 3
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
NO VARIABEL
JUMLAH PERSENTASE
TABEL 4
KOTA MALANG
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 473 5 478 398 2 400 871 7 878
Gribig 558 1 559 527 1 528 1.085 2 1.087
Arjowinangun 405 2 407 400 1 401 805 3 808
2 Sukun Janti 657 3 660 624 3 627 1.281 6 1.287
Ciptomulyo 409 3 412 325 2 327 734 5 739
Mulyorejo 635 3 638 575 1 576 1.210 4 1.214
3 Klojen Arjuno 293 1 294 278 3 281 571 4 575
Bareng 397 4 401 336 3 339 733 7 740
Rampal Celaket 195 3 198 163 2 165 358 5 363
4 Blimbing Cisadea 312 1 313 317 1 318 629 2 631
Kendalkerep 591 3 594 536 2 538 1.127 5 1.132
Pandanwangi 526 8 534 643 4 647 1.169 12 1.181
5 Lowokwaru Dinoyo 519 3 522 456 3 459 975 6 981
Mojolangu 395 1 396 438 2 440 833 3 836
Kendalsari 463 3 466 425 3 428 888 6 894
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.828 44 6.872 6.441 33 6.474 13.269 77 13.346
6,4 5,1 5,8
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH KELAHIRAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI
TABEL 5
KOTA MALANG
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kedungkandang Kedungkandang 7 8 0 8 11 12 2 14 18 20 2 22
Gribig 6 6 1 7 3 4 0 4 9 10 1 11
Arjowinangun 1 2 0 2 6 6 0 6 7 8 0 8
2 Sukun Janti 7 7 1 8 7 7 0 7 14 14 1 15
Ciptomulyo 7 7 2 9 3 3 0 3 10 10 2 12
Mulyorejo 8 8 0 8 13 13 0 13 21 21 0 21
3 Klojen Arjuno 0 0 0 0 3 3 0 3 3 3 0 3
Bareng 6 6 1 7 0 0 0 0 6 6 1 7
Rampal Celaket 7 8 3 11 5 5 0 5 12 13 3 16
4 Blimbing Cisadea 6 7 0 7 7 8 0 8 13 15 0 15
Kendalkerep 10 11 0 11 4 7 0 7 14 18 0 18
Pandanwangi 13 13 0 13 5 7 0 7 18 20 0 20
5 Lowokwaru Dinoyo 15 16 0 16 9 9 0 9 24 25 0 25
Mojolangu 6 6 0 6 4 4 0 4 10 10 0 10
Kendalsari 7 8 2 10 5 8 2 10 12 16 4 20
JUMLAH (KAB/KOTA) 106 113 10 123 85 96 4 100 191 209 14 223
15,52 16,55 1,46 18,01 13,20 14,90 0,62 15,53 14,39 15,75 1,06 16,81
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
ANAK
BALITABALITA NEONATAL BAYI
a NEONATALNEONATAL BAYIa ANAK
BALITABAYI
a ANAK
BALITABALITA BALITA
TABEL 6
KOTA MALANG
TAHUN 2014
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kedungkandang Kedungkandang 871 0 0 1 2 3 1 2 0 3
Gribig 1.085 0 0 0 0 0 0 0
Arjowinangun 805 0 0 0 0 0 0 0
2 Sukun Janti 1.281 0 0 2 1 3 0 2 1 3
Ciptomulyo 734 0 0 1 1 0 1 0 1
Mulyorejo 1.210 0 0 0 0 0 0 0
3 Klojen Arjuno 571 0 0 0 0 0 0 0
Bareng 733 0 0 0 0 0 0 0
Rampal Celaket 358 0 0 0 0 0 0 0
4 Blimbing Cisadea 629 0 0 0 0 0 0 0
Kendalkerep 1.127 0 0 1 1 2 0 1 1 2
Pandanwangi 1.169 0 0 1 1 0 1 0 1
5 Lowokwaru Dinoyo 975 1 1 0 1 1 0 1 1 2
Mojolangu 833 0 0 1 1 0 1 0 1
Kendalsari 888 0 0 0 0 0 0 0
13.269 0 1 0 1 0 0 0 0 1 8 3 12 1 9 3 13
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 97,97
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUP
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
TABEL 7
KOTA MALANGTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 28.946 28.692 57.638 18 52,94 16 47,06 34 21 51,22 20 48,78 41 1 2,44
Gribig 36.620 37.863 74.483 14 41,18 20 58,82 34 20 44,44 25 55,56 45 1 2,22
Arjowinangun 24.135 23.951 48.086 10 62,50 6 37,50 16 13 52,00 12 48,00 25 0 0,00
2 Sukun Janti 36.805 37.894 74.699 18 43,90 23 56,10 41 33 52,38 30 47,62 63 1 1,59
Ciptomulyo 20.387 21.107 41.494 12 40,00 18 60,00 30 19 44,19 24 55,81 43 2 4,65
Mulyorejo 35.987 35.291 71.278 21 52,50 19 47,50 40 36 46,75 41 53,25 77 5 6,49
3 Klojen Arjuno 18.861 20.956 39.817 9 75,00 3 25,00 12 18 66,67 9 33,33 27 1 3,70
Bareng 22.802 24.714 47.516 6 40,00 9 60,00 15 10 45,45 12 54,55 22 0 0,00
Rampal Celaket 10.444 11.607 22.051 6 42,86 8 57,14 14 10 45,45 12 54,55 22 0 0,00
4 Blimbing Cisadea 17.715 19.025 36.740 7 58,33 5 41,67 12 9 52,94 8 47,06 17 1 5,88
Kendalkerep 33.687 32.831 66.518 10 50,00 10 50,00 20 17 48,57 18 51,43 35 0 0,00
Pandanwangi 36.824 37.910 74.734 10 62,50 6 37,50 16 25 71,43 10 28,57 35 2 5,71
5 Lowokwaru Dinoyo 44.007 47.385 91.392 10 50,00 10 50,00 20 19 46,34 22 53,66 41 0 0,00
Mojolangu 23.206 22.455 45.661 0 0,00 3 100,00 3 2 20,00 8 80,00 10 0 0,00
Kendalsari 27.412 27.656 55.068 5 41,67 7 58,33 12 10 50,00 10 50,00 20 0 0,00
6 Instansi Lain RSU Dr. Saiful Anwar 42 50,60 41 49,40 83 210 52,76 188 47,24 398 60 15,08
Rumkit Tk.II Dr. Soepraoen 18 56,25 14 43,75 32 82 49,70 83 50,30 165 14 8,48
RS Panti Nirmala 7 70,00 3 30,00 10 17 58,62 12 41,38 29 6 20,69
RS Islam Aisyiyah Malang 17 51,52 16 48,48 33 51 53,68 44 46,32 95 9 9,47
RS Panti Waluya Sawahan 3 42,86 4 57,14 7 9 40,91 13 59,09 22 0 0,00
RS PTPN XI Lavalette 13 54,17 11 45,83 24 59 55,14 48 44,86 107 2 1,87
RS Islam Malang 12 60,00 8 40,00 20 39 58,21 28 41,79 67 1 1,49
Lapas Lowokwaru 5 100,00 0 0,00 5 6 100,00 0 0,00 6 0 0,00
Lapas Wanita 0 0,00 1 100,00 1 0 0,00 2 100,00 2 0 0,00
DPS (dr.Jane Sugiri,Sp.P) 2 66,67 1 33,33 3 10 52,63 9 47,37 19 0 0,00
DPS (dr. Ngakan Putu,Sp.P) 0 #NV 0 #NV 0 0 #NV 0 #NV 0 0 #NV
JUMLAH (KAB/KOTA) 417.838 429.337 847.175 275 51 262 49 537 745 52 688 48 1.433 106 7
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 65,81 61,02 63,39
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 178,30 160,25 169,15
Sumber :Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 847175
JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU TB BTA+
JUMLAH SELURUH
KASUS TB KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNL P
L+PL P
L+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 8
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 273 18 16 34 #DIV/0! #DIV/0! 12,45
Gribig 376 14 20 34 #DIV/0! #DIV/0! 9,04
Arjowinangun 236 10 6 16 #DIV/0! #DIV/0! 6,78
2 Sukun Janti 456 18 23 41 #DIV/0! #DIV/0! 8,99
Ciptomulyo 244 12 18 30 #DIV/0! #DIV/0! 12,30
Mulyorejo 612 21 19 40 #DIV/0! #DIV/0! 6,54
3 Klojen Arjuno 180 9 3 12 #DIV/0! #DIV/0! 6,67
Bareng 184 6 9 15 #DIV/0! #DIV/0! 8,15
Rampal Celaket 93 6 8 14 #DIV/0! #DIV/0! 15,05
4 Blimbing Cisadea 175 7 5 12 #DIV/0! #DIV/0! 6,86
Kendalkerep 424 10 10 20 #DIV/0! #DIV/0! 4,72
Pandanwangi 165 10 6 16 #DIV/0! #DIV/0! 9,70
5 Lowokwaru Dinoyo 270 10 10 20 #DIV/0! #DIV/0! 7,41
Mojolangu 75 0 3 3 #DIV/0! #DIV/0! 4,00
Kendalsari 144 5 7 12 #DIV/0! #DIV/0! 8,33
6 Instansi Lain RSU Dr. Saiful Anwar 2.110 42 41 83 #DIV/0! #DIV/0! 3,93
Rumkit Tk.II Dr. Soepraoen 448 18 14 32 #DIV/0! #DIV/0! 7,14
RS Panti Nirmala 196 7 3 10 #DIV/0! #DIV/0! 5,10
RS Islam Aisyiyah Malang 506 17 16 33 #DIV/0! #DIV/0! 6,52
RS Panti Waluya Sawahan 123 3 4 7 #DIV/0! #DIV/0! 5,69
RS PTPN XI Lavalette 267 13 11 24 #DIV/0! #DIV/0! 8,99
RS Islam Malang 252 12 8 20 #DIV/0! #DIV/0! 7,94
Lapas Lowokwaru 73 5 0 5 #DIV/0! #DIV/0! 6,85
Lapas Wanita 12 0 1 1 #DIV/0! #DIV/0! 8,33
DPS (dr.Jane Sugiri,Sp.P) 19 2 1 3 #DIV/0! #DIV/0! 15,79
DPS (dr. Ngakan Putu,Sp.P) 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 7.913 275 262 537 #DIV/0! #DIV/0! 6,79
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASSUSPEK
TB PARU
BTA (+)% BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
TABEL 9
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Kedungkandang Kedungkandang 28 27 55 21 75,00 24 88,89 45 81,82 3 10,71 2 7,41 5 9,09 85,71 96,30 90,91 4 1 5
Gribig 21 15 36 16 76,19 9 60,00 25 69,44 3 14,29 3 20,00 6 16,67 90,48 80,00 86,11 1 1 2
Arjowinangun 12 13 25 11 91,67 13 100,00 24 96,00 1 8,33 0 0,00 1 4,00 100,00 100,00 100,00 2 0 2
2 Sukun Janti 30 18 48 24 80,00 15 83,33 39 81,25 2 6,67 1 5,56 3 6,25 86,67 88,89 87,50 1 0 1
Ciptomulyo 18 7 25 16 88,89 6 85,71 22 88,00 1 5,56 1 14,29 2 8,00 94,44 100,00 96,00 0 0 0
Mulyorejo 19 18 37 18 94,74 15 83,33 33 89,19 0 0,00 0 0,00 0 0,00 94,74 83,33 89,19 1 1 2
3 Klojen Arjuno 11 14 25 10 90,91 13 92,86 23 92,00 0 0,00 1 7,14 1 4,00 90,91 100,00 96,00 1 0 1
Bareng 7 6 13 6 85,71 6 100,00 12 92,31 0 0,00 0 0,00 0 0,00 85,71 100,00 92,31 1 0 1
Rampal Celaket 7 7 14 6 85,71 5 71,43 11 78,57 1 14,29 0 0,00 1 7,14 100,00 71,43 85,71 0 1 1
4 Blimbing Cisadea 14 5 19 12 85,71 5 100,00 17 89,47 0 0,00 0 0,00 0 0,00 85,71 100,00 89,47 3 0 3
Kendalkerep 7 10 17 5 71,43 7 70,00 12 70,59 0 0,00 2 20,00 2 11,76 71,43 90,00 82,35 0 0 0
Pandanwangi 19 7 26 13 68,42 7 100,00 20 76,92 3 15,79 0 0,00 3 11,54 84,21 100,00 88,46 1 1 2
5 Lowokwaru Dinoyo 18 16 34 15 83,33 12 75,00 27 79,41 2 11,11 2 12,50 4 11,76 94,44 87,50 91,18 0 0 0
Mojolangu 7 6 13 4 57,14 6 100,00 10 76,92 1 14,29 0 0,00 1 7,69 71,43 100,00 84,62 0 0 0
Kendalsari 12 8 20 10 83,33 8 100,00 18 90,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 83,33 100,00 90,00 1 0 1
6 Instansi Lain RSU Dr. Saiful Anwar 30 29 59 14 46,67 17 58,62 31 52,54 3 10,00 2 6,90 5 8,47 56,67 65,52 61,02 3 1 4
Rumkit Tk.II Dr. Soepraoen 34 20 54 21 61,76 5 25,00 26 48,15 5 14,71 6 30,00 11 20,37 76,47 55,00 68,52 8 2 10
RS Panti Nirmala 2 6 8 1 50,00 6 100,00 7 87,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 50,00 100,00 87,50 1 1 2
RS Islam Aisyiyah Malang 24 21 45 10 41,67 11 52,38 21 46,67 7 29,17 2 9,52 9 20,00 70,83 61,90 66,67 1 4 5
RS Panti Waluya Sawahan 1 0 1 1 100,00 0 #DIV/0! 1 100,00 0,00 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100,00 1 0 1
RS PTPN XI Lavalette 5 3 8 1 20,00 1 33,33 2 25,00 2 40,00 2 66,67 4 50,00 60,00 100,00 75,00 2 1 3
RS Islam Malang 7 15 22 3 42,86 7 46,67 10 45,45 3 42,86 7 46,67 10 45,45 85,71 93,33 90,91 0 0 0
Lapas Lowokwaru 3 0 3 2 66,67 0 #DIV/0! 2 66,67 0,00 #DIV/0! 0 0,00 66,67 #DIV/0! 66,67 0
Lapas Wanita 0 2 2 0 #DIV/0! 1 50,00 1 50,00 #DIV/0! 0,00 0 0,00 #DIV/0! 50,00 50,00 0
DPS (dr.Jane Sugiri,Sp.P) 2 5 7 2 100,00 2 40,00 4 57,14 0 0,00 2 40,00 2 28,57 100,00 80,00 85,71 1 1 2
DPS (dr. Ngakan Putu,Sp.P) 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 338 278 616 242 71,60 201 72,30 443 71,92 37 10,95 33 11,87 70 11,36 82,54 84,17 83,28 33 15 48
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 7,90 3,49 5,67
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASBTA (+) DIOBATI
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATANL P L + P L P L + P
TABEL 10
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kedungkandang Kedungkandang 2.890 2.721 5.611 289 272 561 68 23,53 92 33,81 160 28,52
Gribig 3.249 2.996 6.245 325 300 625 213 65,56 301 100,47 514 82,31
Arjowinangun 2.313 2.283 4.596 231 228 460 132 57,07 14 6,13 146 31,77
2 Sukun Janti 3.291 2.945 6.236 329 295 624 118 35,86 92 31,24 210 33,68
Ciptomulyo 1.857 1.761 3.618 186 176 362 210 113,09 294 166,95 504 139,30
Mulyorejo 3.024 2.872 5.896 302 287 590 - 0,00 30 10,45 30 5,09
3 Klojen Arjuno 1.321 1.231 2.552 132 123 255 65 49,21 28 22,75 93 36,44
Bareng 1.611 1.471 3.082 161 147 308 176 109,25 183 124,41 359 116,48
Rampal Celaket 795 768 1.563 80 77 156 309 388,68 93 121,09 402 257,20
4 Blimbing Cisadea 1.445 1.423 2.868 145 142 287 27 18,69 34 23,89 61 21,27
Kendalkerep 2.858 2.758 5.616 286 276 562 14 4,90 28 10,15 42 7,48
Pandanwangi 3.467 3.038 6.505 347 304 651 221 63,74 177 58,26 398 61,18
5 Lowokwaru Dinoyo 2.641 2.639 5.280 264 264 528 469 177,58 152 57,60 621 117,61
Mojolangu 1.720 1.668 3.388 172 167 339 1 0,58 15 8,99 16 4,72
Kendalsari 2.063 2.069 4.132 206 207 413 106 51,38 99 47,85 205 49,61
JUMLAH (KAB/KOTA) 34.545 32.643 67.188 3.455 3.264 6.719 2.129 61,63 1.632 50,00 3.761 55,98
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L + P
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA
PNEUMONIA PADA BALITA
JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P
TABEL 11
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 TAHUN 5 3 8 1,72 7 0 7 3,11 0 0 0 1 0 1 7,14
0 5 - 14 TAHUN 1 1 2 0,43 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
0 15 - 19 TAHUN 10 3 13 2,79 2 2 4 1,78 0 1 1 1 0 1 7,14
2 20 - 24 TAHUN 43 18 61 13,09 7 5 12 5,33 0 1 1 7 0 7 50,00
2 25 - 49 TAHUN 239 114 353 75,75 116 65 181 80,44 14 6 20 5 0 5 35,71
0 50 TAHUN 19 10 29 6,22 14 7 21 9,33 0 0 0 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 317 149 466 146 79 225 14 8 22 14 0 14
PROPORSI JENIS KELAMIN 68,03 31,97 64,89 35,11 63,64 36,36 100,00 0,00
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS
TABEL 12
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Januari 2.494 826 3.320 2.494 100,00 826 100,00 3.320 100,00 17 0,68 5 0,61 22 0,66
2 Februari 1.899 790 2.689 1.899 100,00 790 100,00 2.689 100,00 4 0,21 0 0,00 4 0,15
3 Maret 3.125 1.680 4.805 3.125 100,00 1.680 100,00 4.805 100,00 13 0,42 3 0,18 16 0,33
4 April 2.865 1.058 3.923 2.865 100,00 1.058 100,00 3.923 100,00 7 0,24 3 0,28 10 0,25
5 Mei 2.742 1.114 3.856 2.742 100,00 1.114 100,00 3.856 100,00 12 0,44 6 0,54 18 0,47
6 Juni 2.943 1.108 4.051 2.943 100,00 1.108 100,00 4.051 100,00 17 0,58 2 0,18 19 0,47
7 Juli 2.202 691 2.893 2.202 100,00 691 100,00 2.893 100,00 14 0,64 1 0,14 15 0,52
8 Agustus 2.908 1.178 4.086 2.908 100,00 1.178 100,00 4.086 100,00 15 0,52 7 0,59 22 0,54
9 September 3.140 1.258 4.398 3.140 100,00 1.258 100,00 4.398 100,00 13 0,41 4 0,32 17 0,39
10 Oktober 2.623 948 3.571 2.623 100,00 948 100,00 3.571 100,00 14 0,53 1 0,11 15 0,42
11 November 2.884 1.009 3.893 2.884 100,00 1.009 100,00 3.893 100,00 14 0,49 5 0,50 19 0,49
12 Desember 3.088 1.002 4.090 3.088 100,00 1.002 100,00 4.090 100,00 10 0,32 1 0,10 11 0,27
JUMLAH 32.913 12.662 45.575 32.913 100,00 12.662 100,00 45.575 100,00 150 0,46 38 0 188 0,41
Sumber :
UTDC PMI Kota Malang, 2015
L P L + P L P L + P
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
JUMLAH PENDONOR
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIVPOSITIF HIV
TABEL 13
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kedungkandang Kedungkandang 28.946 28.692 57.638 619 614 1.233 497 80 665 108 1.162 94
Gribig 36.620 37.863 74.483 784 810 1.594 385 49 432 53 817 51
Arjowinangun 24.135 23.951 48.086 516 513 1.029 250 48 326 64 576 56
2 Sukun Janti 36.805 37.894 74.699 788 811 1.599 721 92 946 117 1.667 104
Ciptomulyo 20.387 21.107 41.494 436 452 888 772 177 888 197 1.660 187
Mulyorejo 35.987 35.291 71.278 770 755 1.525 126 16 177 23 303 20
3 Klojen Arjuno 18.861 20.956 39.817 404 448 852 480 119 471 105 951 112
Bareng 22.802 24.714 47.516 488 529 1.017 694 142 373 71 1.067 105
Rampal Celaket 10.444 11.607 22.051 224 248 472 574 257 315 127 889 188
4 Blimbing Cisadea 17.715 19.025 36.740 379 407 786 97 26 97 24 194 25
Kendalkerep 33.687 32.831 66.518 721 703 1.423 361 50 344 49 705 50
Pandanwangi 36.824 37.910 74.734 788 811 1.599 306 39 433 53 739 46
5 Lowokwaru Dinoyo 44.007 47.385 91.392 942 1.014 1.956 723 77 901 89 1.624 83
Mojolangu 23.206 22.455 45.661 497 481 977 279 56 359 75 638 65
Kendalsari 27.412 27.656 55.068 587 592 1.178 354 60 398 67 752 64
JUMLAH (KAB/KOTA) 417.838 429.337 847.175 8.942 9.188 18.130 6.619 74,0 7.125 77,5 13.744 75,8
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L + P
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
L P
TABEL 14
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 1 0 1 6 3 9 7 3 10
Gribig 0 1 1 0 1 1 0 2 2
Arjowinangun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sukun Janti 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ciptomulyo 0 0 0 2 0 2 2 0 2
Mulyorejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Klojen Arjuno 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bareng 0 0 0 1 0 1 1 0 1
Rampal Celaket 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Blimbing Cisadea 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kendalkerep 0 0 0 2 1 3 2 1 3
Pandanwangi 0 0 0 1 0 1 1 0 1
5 Lowokwaru Dinoyo 0 1 1 0 0 0 0 1 1
Mojolangu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kendalsari 0 0 0 1 0 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 13 5 18 14 7 21
PROPORSI JENIS KELAMIN 33,33 66,67 72,22 27,78 66,67 33,33
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 3,36 1,63 2,48
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
TABEL 15
KOTA MALANGTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kedungkandang Kedungkandang 10 - 0,00 0 0Gribig 2 - 0,00 0 0Arjowinangun - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Sukun Janti - - #DIV/0! 0 #DIV/0!Ciptomulyo 2 - 0,00 0 0Mulyorejo - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Klojen Arjuno - - #DIV/0! 0 #DIV/0!Bareng 1 - 0,00 0 0Rampal Celaket - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Blimbing Cisadea - - #DIV/0! 0 #DIV/0!Kendalkerep 3 1 33,33 0 0Pandanwangi 1 - 0,00 0 0
5 Lowokwaru Dinoyo 1 - 0,00 0 0Mojolangu - - #DIV/0! 0 #DIV/0!Kendalsari 1 - 0,00 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 21 1 4,76 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber :
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUNCACAT TINGKAT 2
TABEL 16
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 1 0 1 6 3 9 7 3 10
Gribig 0 1 1 0 1 1 0 2 2
Arjowinangun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sukun Janti 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ciptomulyo 0 0 0 2 0 2 2 0 2
Mulyorejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Klojen Arjuno 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bareng 0 0 0 1 0 1 1 0 1
Rampal Celaket 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Blimbing Cisadea 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kendalkerep 0 0 0 2 1 3 2 1 3
Pandanwangi 0 0 0 1 0 1 1 0 1
5 Lowokwaru Dinoyo 0 1 1 0 0 0 0 1 1
Mojolangu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kendalsari 0 0 0 1 0 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 13 5 18 14 7 21
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,34 0,16 0,25
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
KOTA MALANG
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Kedungkandang Kedungkandang 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 4 2 6 4 100 2 100 6 100
Gribig 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
Arjowinangun 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100
2 Sukun Janti 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Ciptomulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyorejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Klojen Arjuno 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Bareng 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Rampal Celaket 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Blimbing Cisadea 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100
Kendalkerep 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 0 0 0 #DIV/0! 0 0
Pandanwangi 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Lowokwaru Dinoyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100
Mojolangu 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Kendalsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 100,0 0 #DIV/0! 1 100,0 8 6 14 7 88 6 100 13 92,86
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
PENDERITA MBa RFT MB
L P L + P L P L + P
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PBa RFT PB
TABEL 18
KOTA MALANG
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Kedungkandang Kedungkandang 12.984 1
Gribig 16.778 1
Arjowinangun 10.832 0
2 Sukun Janti 16.057 1
Ciptomulyo 9.348 0
Mulyorejo 16.828 0
3 Klojen Arjuno 8.970 0
Bareng 10.704 0
Rampal Celaket 4.968 1
4 Blimbing Cisadea 8.276 0
Kendalkerep 14.985 1
Pandanwangi 16.835 1
5 Lowokwaru Dinoyo 20.588 0
Mojolangu 10.285 0
Kendalsari 12.405 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 190.843 6
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 3,14
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu seb190.843
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gribig 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjowinangun 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sukun Janti 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ciptomulyo 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyorejo 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Klojen Arjuno 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bareng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rampal Celaket 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Blimbing Cisadea 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kendalkerep 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pandanwangi 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Lowokwaru Dinoyo 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mojolangu 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kendalsari 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 5 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,00 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
DIFTERIPERTUSIS
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
TABEL 20
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kedungkandang Kedungkandang 4 2 6 0 0 0 0 0 0 0
Gribig 5 8 13 0 0 0 0 0 0 0
Arjowinangun 1 6 7 0 0 0 0 0 0 0
2 Sukun Janti 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
Ciptomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyorejo 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0
3 Klojen Arjuno 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0
Bareng 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Rampal Celaket 5 5 10 0 0 0 0 0 0 0
4 Blimbing Cisadea 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0
Kendalkerep 5 9 14 0 0 0 0 0 0 0
Pandanwangi 3 4 7 0 0 0 0 0 0 0
5 Lowokwaru Dinoyo 3 4 7 0 0 0 0 0 0 0
Mojolangu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kendalsari 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 32 45 77 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
CAMPAKPOLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 21
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 15 8 23 0 0,0 0,0 0,0
Gribig 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Arjowinangun 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Sukun Janti 18 26 44 0 0,0 0,0 0,0
Ciptomulyo 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Mulyorejo 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Klojen Arjuno 16 9 25 0 0,0 0,0 0,0
Bareng 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Rampal Celaket 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Blimbing Cisadea 17 14 31 0 0,0 0,0 0,0
Kendalkerep 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Pandanwangi 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Lowokwaru Dinoyo 28 9 37 1 1 0,0 11,1 2,7
Mojolangu 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Kendalsari 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 66 160 0 1 1 0,00 1,52 0,63
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 22,54 15,35 18,89
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
TABEL 22
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Kedungkandang Kedungkandang 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Gribig 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Arjowinangun 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Sukun Janti 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Ciptomulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Mulyorejo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Klojen Arjuno 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Bareng 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Rampal Celaket 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Blimbing Cisadea 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Kendalkerep 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Pandanwangi 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Lowokwaru Dinoyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Mojolangu 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Kendalsari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
MENINGGAL CFR
L P L+PPOSITIF
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MALARIA
SUSPEKSEDIAAN DARAH DIPERIKSA
TABEL 23
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kedungkandang Kedungkandang 0 0 0 0 0 0
Gribig 0 0 0 0 0 0
Arjowinangun 0 0 0 0 0 0
2 Sukun Janti 0 0 0 0 0 0
Ciptomulyo 0 0 0 0 0 0
Mulyorejo 0 0 0 0 0 0
3 Klojen Arjuno 0 0 0 0 0 0
Bareng 0 0 0 0 0 0
Rampal Celaket 0 0 0 0 0 0
4 Blimbing Cisadea 0 0 0 0 0 0
Kendalkerep 0 0 0 0 0 0
Pandanwangi 0 0 0 0 0 0
5 Lowokwaru Dinoyo 0 0 0 0 0 0
Mojolangu 0 0 0 0 0 0
Kendalsari 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
TABEL 24
KOTA MALANG
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 22.426 22.228 44.654 816 3,64 2.060 9,27 2.876 6,44 187 22,92 373 18,11 560 19,47
Gribig 28.371 29.334 57.705 102 0,36 319 1,09 421 0,73 57 55,88 96 30,09 153 36,34
Arjowinangun 18.698 18.556 37.254 94 0,50 1.892 10,20 1.986 5,33 40 42,55 576 30,44 616 31,02
2 Sukun Janti 27.880 27.342 55.222 1.148 4,12 1.644 6,01 2.792 5,06 352 30,66 485 29,50 837 29,98
Ciptomulyo 15.794 16.352 32.146 3.656 23,15 9.156 55,99 12.812 39,86 732 20,02 1.583 17,29 2.315 18,07
Mulyorejo 28.514 29.358 57.872 2.264 7,94 2.842 9,68 5.106 8,82 811 35,82 924 32,51 1.735 33,98
3 Klojen Arjuno 14.612 16.236 30.848 617 4,22 3.138 19,33 3.755 12,17 303 49,11 1.385 44,14 1.688 44,95
Bareng 17.666 19.146 36.812 73 0,41 562 2,94 635 1,72 54 73,97 387 68,86 441 69,45
Rampal Celaket 8.091 8.992 17.083 707 8,74 2.420 26,91 3.127 18,30 293 41,44 883 36,49 1.176 37,61
4 Blimbing Cisadea 13.724 14.739 28.463 171 1,25 1.982 13,45 2.153 7,56 87 50,88 717 36,18 804 37,34
Kendalkerep 26.098 25.436 51.534 92 0,35 669 2,63 761 1,48 14 15,22 102 15,25 116 15,24
Pandanwangi 28.528 29.370 57.898 88 0,31 831 2,83 919 1,59 16 18,18 220 26,47 236 25,68
5 Lowokwaru Dinoyo 34.094 36.711 70.805 412 1,21 1.660 4,52 2.072 2,93 240 58,25 1.173 70,66 1.413 68,19
Mojolangu 17.978 17.396 35.374 560 3,11 1.304 7,50 1.864 5,27 573 102,32 1.360 104,29 1.933 103,70
Kendalsari 21.236 21.426 42.662 490 2,31 2.116 9,88 2.606 6,11 244 49,80 1.498 70,79 1.742 66,85
JUMLAH (KAB/KOTA) 323.710 332.622 656.332 11.290 3,49 32.595 9,80 43.885 6,69 4.003 35,46 11.762 36,09 15.765 35,92
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
TABEL 25
KOTA MALANG
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 867 2.167 3.034 867 100,00 2.167 100,00 3.034 100,00 562 64,82 1.480 68,30 2.042 67,30
Gribig 82 320 402 82 100,00 320 100,00 402 100,00 35 42,68 120 37,50 155 38,56
Arjowinangun 79 1.955 2.034 79 100,00 1.955 100,00 2.034 100,00 22 27,85 982 50,23 1.004 49,36
2 Sukun Janti 1.107 1.633 2.740 1.107 100,00 1.633 100,00 2.740 100,00 354 31,98 564 34,54 918 33,50
Ciptomulyo 1.787 7.431 9.218 1.787 100,00 7.431 100,00 9.218 100,00 481 26,92 2.618 35,23 3.099 33,62
Mulyorejo 2.254 2.954 5.208 2.254 100,00 2.954 100,00 5.208 100,00 672 29,81 996 33,72 1.668 32,03
3 Klojen Arjuno 656 3.826 4.482 656 100,00 3.826 100,00 4.482 100,00 227 34,60 1.370 35,81 1.597 35,63
Bareng 62 406 468 62 100,00 406 100,00 468 100,00 50 80,65 324 79,80 374 79,91
Rampal Celaket 803 2.829 3.632 803 100,00 2.829 100,00 3.632 100,00 215 26,77 807 28,53 1.022 28,14
4 Blimbing Cisadea 126 2.302 2.428 126 100,00 2.302 100,00 2.428 100,00 86 68,25 1.590 69,07 1.676 69,03
Kendalkerep 77 651 728 77 100,00 651 100,00 728 100,00 27 35,06 241 37,02 268 36,81
Pandanwangi 75 588 663 75 100,00 588 100,00 663 100,00 24 32,00 196 33,33 220 33,18
5 Lowokwaru Dinoyo 268 1.103 1.371 268 100,00 1.103 100,00 1.371 100,00 107 39,93 765 69,36 872 63,60
Mojolangu 7 138 145 7 100,00 138 100,00 145 100,00 7 100,00 126 91,30 133 91,72
Kendalsari 281 3.159 3.440 281 100,00 3.159 100,00 3.440 100,00 159 56,58 1.464 46,34 1.623 47,18
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.531 31.462 39.993 8.531 100,00 31.462 100,00 39.993 100,00 3.028 35,49 13.643 43,36 16.671 41,68
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS
DAN JARINGANNYA BERUSIA 15
TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS
TABEL 26
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kedungkandang Kedungkandang 8.977 5 0,06 0 0,00 0 0,00
Gribig 11.602 13 0 4 30,77 0 0,00
Arjowinangun 7.489 70 1 0 0,00 1 1,43
2 Sukun Janti 11.102 195 2 0 0,00 0 0,00
Ciptomulyo 6.463 18 0 0 0,00 0 0,00
Mulyorejo 11.635 26 0 0 0,00 45 173,08
3 Klojen Arjuno 6.202 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Bareng 7.401 40 1 0 0,00 0 0,00
Rampal Celaket 3.434 28 1 0 0,00 0 0,00
4 Blimbing Cisadea 5.722 44 1 1 2,27 0 0,00
Kendalkerep 10.360 109 1 0 0,00 2 1,83
Pandanwangi 11.640 54 0 0 0,00 0 0,00
5 Lowokwaru Dinoyo 14.235 83 1 0 0,00 9 10,84
Mojolangu 7.112 15 0 0 0,00 0 0,00
Kendalsari 8.577 164 2 43 26,22 7 4,27
JUMLAH (KAB/KOTA) 131.951 864 1 48 5,56 64 7,41
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARAIVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
TABEL 27
KOTA MALANG
TAHUN 2014
DIKETAHUIDITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Diphteri 1 1 22.09.2014 23.09.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
2 Diphteri 1 1 02.08.2014 22.08.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
3 Diphteri 1 1 07.03.2014 07.03.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
4 Diphteri 1 1 07.01.2014 07.01.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
5 Diphteri 1 1 29.05.2014 29.05.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
6 Diphteri 1 1 16.05.2014 16.05.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
7 Diphteri 1 1 07.04.2014 07.04.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
8 Diphteri 1 1 02.04.2014 02.04.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
9 Diphteri 1 1 16.05.2014 16.05.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
10 Diphteri 1 1 18.02.2014 18.02.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
11 Diphteri 1 1 20.03.2014 20.03.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
12 Diphteri 1 1 11.02.2014 11.02.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
13 Diphteri 1 1 13.01.2014 13.01.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
14 Diphteri 1 1 22.01.2014 22.01.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
15 Diphteri 1 1 21.01.2014 21.01.2014 2 2 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
16 Diphteri 1 1 23.01.2014 23.01.2014 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMATTACK RATE (%) CFR (%)
JUMLAH
KEC
JUMLAH
DESA/KEL
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
NOJENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA
TABEL 28
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 Kedungkandang Kedungkandang 0 0 #DIV/0!
Gribig 2 2 100,00
Arjowinangun 1 1 100,00
2 Sukun Janti 2 2 100,00
Ciptomulyo 0 0 #DIV/0!
Mulyorejo 2 2 100,00
3 Klojen Arjuno 3 3 100,00
Bareng 0 0 #DIV/0!
Rampal Celaket 1 1 100,00
4 Blimbing Cisadea 0 0 #DIV/0!
Kendalkerep 0 0 #DIV/0!
Pandanwangi 4 4 100,00
5 Lowokwaru Dinoyo 0 0 #DIV/0!
Mojolangu 1 1 100,00
Kendalsari 1 1 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 17 100,00
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
NO KECAMATAN PUSKESMASKLB DI DESA/KELURAHAN
TABEL 29
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kedungkandang Kedungkandang 1034 1014 98,07 816 78,92 988 860 87,04 870 88,06 554 56,07
Gribig 1.337 1.054 78,83 997 74,57 1.276 1.147 89,89 1.095 85,82 1.109 86,91
Arjowinangun 864 862 99,77 805 93,17 824 723 87,74 794 96,36 818 99,27
2 Sukun Janti 1341 1353 100,89 1282 95,60 1281 1280 99,92 1.205 94,07 1.261 98,44
Ciptomulyo 745 737 98,93 718 96,38 712 707 99,30 710 99,72 680 95,51
Mulyorejo 1.281 1.245 97,19 1.226 95,71 1.222 1.204 98,53 1.210 99,02 1.110 90,83
3 Klojen Arjuno 715 658 92,03 620 86,71 682 586 85,92 637 93,40 671 98,39
Bareng 855 782 91,46 750 87,72 814 755 92,75 748 91,89 715 87,84
Rampal Celaket 396 391 98,74 331 83,59 378 348 92,06 365 96,56 357 94,44
4 Blimbing Cisadea 660 660 100,00 638 96,67 630 647 102,70 659 104,60 603 95,71
Kendalkerep 1.195 1.150 96,23 1.103 92,30 1.140 1.132 99,30 1.108 97,19 1.099 96,40
Pandanwangi 1.342 1.173 87,41 1.351 100,67 1.282 1.221 95,24 1.235 96,33 1.241 96,80
5 Lowokwaru Dinoyo 1.642 1.123 68,39 1.054 64,19 1.566 1.036 66,16 996 63,60 1.526 97,45
Mojolangu 819 867 105,86 830 101,34 784 766 97,70 762 97,19 730 93,11
Kendalsari 988 932 94,33 946 95,75 943 889 94,27 893 94,70 924 97,99
JUMLAH (KAB/KOTA) 15.214 14.001 92,03 13.467 88,52 14.522 13.301 91,59 13.287 91,50 13.398 92,26
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
IBU BERSALIN/NIFAS
JUMLAHK1 K4
JUMLAH
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL
TABEL 30
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kedungkandang Kedungkandang 1.034 6 0,6 5 0,5 5 0,5 14 1,4 36 3,5 60 5,8
Gribig 1.337 8 0,6 44 3,3 112 8,4 287 21,5 479 35,8 922 69,0
Arjowinangun 864 6 0,7 5 0,6 5 0,6 14 1,6 36 4,2 60 6,9
2 Sukun Janti 1.341 0 - 0 - 0 - 0 - 11 0,8 11 0,8
Ciptomulyo 745 0 - 0 - 1 0,1 89 11,9 391 52,5 481 64,6
Mulyorejo 1.281 0 - 0 - 4 0,3 22 1,7 96 7,5 122 9,5
3 Klojen Arjuno 715 3 0,4 5 0,7 9 1,3 41 5,7 178 24,9 233 32,6
Bareng 855 0 - 0 - 2 0,2 8 0,9 188 22,0 198 23,2
Rampal Celaket 396 0 - 0 - 2 0,5 0 - 5 1,3 7 1,8
4 Blimbing Cisadea 660 0 - 2 0,3 0 - 0 - 17 2,6 19 2,9
Kendalkerep 1.195 1 0,1 0 - 184 15,4 267 22,3 300 25,1 484 40,5
Pandanwangi 1.342 0 - 2 0,1 4 0,3 132 19,9 377 28,1 650 48,4
5 Lowokwaru Dinoyo 1.642 1 0,1 1 0,1 0 - 0 - 447 27,2 448 27,3
Mojolangu 819 0 - 0 - 0 - 0 - 11 1,3 11 1,3
Kendalsari 988 7 0,7 7 0,7 7 0,7 6 0,6 4 0,4 24 2,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 15.214 32 0,2 71 0,5 335 2,2 880 5,8 2.576 16,9 3.730 24,5
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH IBU
HAMIL
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
TABEL 31
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kedungkandang Kedungkandang 25.220 5 0,0 7 0,0 21 0,1 20 0,1 57 0,2
Gribig 32.592 17 0,1 21 0,1 64 0,2 124 0,4 252 0,8
Arjowinangun 21.041 4 0,0 3 0,0 12 0,1 24 0,1 132 0,6
2 Sukun Janti 32.668 0 - 2 0,0 0 - 9 0,0 79 0,2
Ciptomulyo 18.157 1 1,0 0 - 1 0,0 167 0,9 615 3,4
Mulyorejo 31.191 0 - 0 - 4 0,0 48 0,2 98 0,3
3 Klojen Arjuno 17.424 4 0,0 30 0,2 77 0,4 269 1,5 444 2,5
Bareng 20.793 0 - 0 - 2 0,0 14 0,1 158 0,8
Rampal Celaket 9.649 0 - 0 - 2 0,0 0 - 33 0,3
4 Blimbing Cisadea 16.077 0 - 4 0,0 3 0,0 6 0,0 70 0,4
Kendalkerep 29.109 2 0,0 0 - 205 0,7 314 1,1 260 0,9
Pandanwangi 32.703 4 0,0 2 0,0 2 0,0 28 0,1 114 0,3
5 Lowokwaru Dinoyo 39.993 1 0,0 1 0,0 4 0,0 4 0,0 78 0,2
Mojolangu 19.981 0 - 0 - 2 0,0 72 0,4 113 0,6
Kendalsari 24.097 112 0,5 109 0,5 108 0,4 83 0,3 65 0,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 370.695 150 0,0 179 0,0 507 0,1 1.182 0,3 2.568 0,7
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
TT-5
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4
TABEL 32 l
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kedungkandang Kedungkandang 1.034 669 64,70 574 55,51
Gribig 1.337 1.018 76,14 970 72,55
Arjowinangun 864 785 90,86 785 90,86
2 Sukun Janti 1.341 1.337 52,35 1.338 51,30
Ciptomulyo 745 702 92,62 688 165,91
Mulyorejo 1.281 690 49,18 1.236 54,57
3 Klojen Arjuno 715 630 53,85 699 52,45
Bareng 855 730 76,61 732 76,61
Rampal Celaket 396 385 285,10 375 286,36
4 Blimbing Cisadea 660 655 169,55 655 151,21
Kendalkerep 1.195 1.129 68,20 1.134 67,36
Pandanwangi 1.342 939 67,96 1.042 71,54
5 Lowokwaru Dinoyo 1.642 1.119 55,54 998 58,47
Mojolangu 819 815 111,36 805 117,22
Kendalsari 988 912 92,31 960 97,17
JUMLAH (KAB/KOTA) 15.214 12.515 82,26 12.991 85,39
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
IBU HAMIL
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
TABEL 33
KOTA MALANG
TAHUN 2014
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kedungkandang Kedungkandang 1.034 207 174 84,14 567 563 1.130 85 84 170 56 65,84 67 79,34 123 72,57
Gribig 1.337 267 191 71,43 629 560 1.189 94 84 178 51 54,05 54 64,29 105 58,87
Arjowinangun 864 173 167 96,64 517 459 976 78 69 146 86 110,90 73 106,03 159 108,61
2 Sukun Janti 1.341 268 265 98,81 660 582 1.242 99 87 186 80 80,81 67 76,75 147 78,90
Ciptomulyo 745 149 150 100,67 388 356 744 58 53 112 36 61,86 25 46,82 61 54,66
Mulyorejo 1.281 256 277 108,12 647 560 1.207 97 84 181 71 73,16 59 70,24 130 71,80
3 Klojen Arjuno 715 143 64 44,76 272 260 532 41 39 80 16 39,22 14 35,90 30 37,59
Bareng 855 171 172 100,58 330 293 623 50 44 93 55 111,11 40 91,01 95 101,66
Rampal Celaket 396 79 71 89,65 171 136 307 26 20 46 33 128,65 23 112,75 56 121,61
4 Blimbing Cisadea 660 132 111 84,09 252 312 564 38 47 85 50 132,28 41 87,61 91 107,57
Kendalkerep 1.195 239 170 71,13 584 520 1.104 88 78 166 47 53,65 33 42,31 80 48,31
Pandanwangi 1.342 268 252 93,89 709 648 1.357 106 97 204 80 75,22 83 85,39 163 80,08
5 Lowokwaru Dinoyo 1.642 328 367 111,75 564 551 1.115 85 83 167 82 96,93 88 106,47 170 101,64
Mojolangu 819 164 152 92,80 350 298 648 53 45 97 46 87,62 51 114,09 97 99,79
Kendalsari 988 198 87 44,03 419 401 820 63 60 123 25 39,78 46 76,48 71 57,72
JUMLAH (KAB/KOTA) 15.214 3.043 2670 87,75 7.059 6.499 13.558 1.059 975 2.034 814 76,88 764 78,37 1.578 77,59
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH BAYIPERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L P L + P
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
IBU HAMIL
TABEL 34
KOTA MALANG
TAHUN 2014
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Kedungkandang Kedungkandang 467 6,5 1 0,0 0 0,0 531 7,4 999 13,9 128 1,8 4.457 62,1 1.589 22,2 0 0,0 0 0,0 6.174 86,1 7.173 100,0
Gribig 754 11,7 0 0,0 0 0,0 566 8,8 1.320 20,5 65 1,0 4.023 62,6 1.023 15,9 0 0,0 0 0,0 5.111 79,5 6.431 100,0
Arjowinangun 457 7,8 0 0,0 0 0,0 137 2,3 594 10,1 169 2,9 3.975 67,7 1.130 19,3 0 0,0 0 0,0 5.274 89,9 5.868 100,0
2 Sukun Janti 1.230 13,8 0 0,0 68 0,8 312 3,5 1.610 18,1 345 3,9 4.879 54,8 2.067 23,2 0 0,0 0 0,0 7.291 81,9 8.901 100,0
Ciptomulyo 850 15,7 0 0,0 0 0,0 308 5,7 1.158 21,4 144 2,7 3.123 57,8 978 18,1 0 0,0 0 0,0 4.245 78,6 5.403 100,0
Mulyorejo 1.916 19,7 0 0,0 0 0,0 733 7,5 2.649 27,2 146 1,5 5.016 51,5 1.937 19,9 0 0,0 0 0,0 7.099 72,8 9.748 100,0
3 Klojen Arjuno 662 13,5 0 0,0 54 1,1 511 10,4 1.227 24,9 102 2,1 3.022 61,4 569 11,6 0 0,0 0 0,0 3.693 75,1 4.920 100,0
Bareng 1.234 18,8 2 0,0 170 2,6 241 3,7 1.647 25,1 56 0,9 3.876 59,0 986 15,0 0 0,0 0 0,0 4.918 74,9 6.565 100,0
Rampal Celaket 452 16,5 0 0,0 34 1,2 103 3,8 589 21,5 48 1,7 1.876 68,4 231 8,4 0 0,0 0 0,0 2.155 78,5 2.744 100,0
4 Blimbing Cisadea 639 11,7 4 0,1 585 10,7 143 2,6 1.371 25,2 94 1,7 3.096 56,8 890 16,3 0 0,0 0 0,0 4.080 74,8 5.451 100,0
Kendalkerep 2.444 28,7 22 0,3 767 9,0 376 4,4 3.609 42,3 336 3,9 3.344 39,2 1.235 14,5 0 0,0 0 0,0 4.915 57,7 8.524 100,0
Pandanwangi 1.243 13,3 3 0,0 341 3,7 165 1,8 1.752 18,8 90 1,0 5.023 53,8 2.472 26,5 0 0,0 0 0,0 7.585 81,2 9.337 100,0
5 Lowokwaru Dinoyo 827 8,2 2 0,0 30 0,3 219 2,2 1.078 10,7 142 1,4 7.567 75,1 1.292 12,8 0 0,0 0 0,0 9.001 89,3 10.079 100,0
Mojolangu 645 11,4 4 0,1 54 1,0 245 4,3 948 16,8 48 0,9 3.675 65,1 975 17,3 0 0,0 0 0,0 4.698 83,2 5.646 100,0
Kendalsari 630 9,7 0 0,0 0 0,0 231 3,5 861 13,2 51 0,8 4.324 66,4 1.276 19,6 0 0,0 0 0,0 5.651 86,8 6.512 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.450 14,0 38 0,0 2.103 2,0 4.821 4,7 21.412 20,7 1.964 1,9 61.276 59,3 18.650 18,1 0 0,0 0 0,0 81.890 79,3 103.302 100,0
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
TABEL 35
KOTA MALANG
TAHUN 2014
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Kedungkandang Kedungkandang 23 4,0 1 0,2 11 1,9 47 8,1 82 14,1 2 0,3 452 77,8 45 7,7 0 0,0 0 0,0 499 85,9 581 100,0
Gribig 31 6,6 0 0,0 0 0,0 108 22,8 139 29,4 2 0,4 254 53,7 78 16,5 0 0,0 0 0,0 334 70,6 473 100,0
Arjowinangun 35 17,7 0 0,0 0 0,0 21 10,6 56 28,3 0 0,0 119 60,1 23 11,6 0 0,0 0 0,0 142 71,7 198 100,0
2 Sukun Janti 48 11,4 0 0,0 28 6,7 45 10,7 121 28,7 21 5,0 234 55,6 45 10,7 0 0,0 0 0,0 300 71,3 421 100,0
Ciptomulyo 256 27,1 0 0,0 0 0,0 133 14,1 389 41,2 15 1,6 451 47,8 89 9,4 0 0,0 0 0,0 555 58,8 944 100,0
Mulyorejo 35 3,9 0 0,0 0 0,0 57 6,4 92 10,3 3 0,3 789 88,0 13 1,4 0 0,0 0 0,0 805 89,7 897 100,0
3 Klojen Arjuno 55 11,0 0 0,0 33 6,6 109 21,8 197 39,5 3 0,6 176 35,3 123 24,6 0 0,0 0 0,0 302 60,5 499 100,0
Bareng 22 10,1 0 0,0 36 16,6 3 1,4 61 28,1 11 5,1 123 56,7 22 10,1 0 0,0 0 0,0 156 71,9 217 100,0
Rampal Celaket 35 17,5 0 0,0 7 3,5 7 3,5 49 24,5 2 1,0 103 51,5 46 23,0 0 0,0 0 0,0 151 75,5 200 100,0
4 Blimbing Cisadea 72 29,3 0 0,0 0 0,0 15 6,1 87 35,4 1 0,4 112 45,5 46 18,7 0 0,0 0 0,0 159 64,6 246 100,0
Kendalkerep 68 24,2 0 0,0 41 14,6 22 7,8 131 46,6 3 1,1 85 30,2 62 22,1 0 0,0 0 0,0 150 53,4 281 100,0
Pandanwangi 200 26,3 0 0,0 0 0,0 5 0,7 205 27,0 1 0,1 456 60,0 98 12,9 0 0,0 0 0,0 555 73,0 760 100,0
5 Lowokwaru Dinoyo 48 11,7 2 0,5 6 1,5 20 4,9 76 18,5 2 0,5 321 78,1 12 2,9 0 0,0 0 0,0 335 81,5 411 100,0
Mojolangu 50 16,5 4 1,3 1 0,3 24 7,9 79 26,1 4 1,3 122 40,3 98 32,3 0 0,0 0 0,0 224 73,9 303 100,0
Kendalsari 42 24,1 0 0,0 0 0,0 23 13,2 65 37,4 0 0,0 98 56,3 11 6,3 0 0,0 0 0,0 109 62,6 174 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.020 15,4 7 0,1 163 2,5 639 9,7 1.829 27,7 70 1,1 3.895 59,0 811 12,3 0 0,0 0 0,0 4.776 72,3 6.605 100,0
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
TABEL 36
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kedungkandang Kedungkandang 9.820 581 5,92 7.173 73,04
Gribig 9.025 473 5,24 6.431 71,26
Arjowinangun 8.117 198 2,44 5.868 72,29
2 Sukun Janti 12.409 421 3,39 8.901 71,73
Ciptomulyo 7.412 944 12,74 5.403 72,90
Mulyorejo 13.261 897 6,76 9.748 73,51
3 Klojen Arjuno 6.721 499 7,42 4.920 73,20
Bareng 8.907 217 2,44 6.565 73,71
Rampal Celaket 3.722 200 5,37 2.744 73,72
4 Blimbing Cisadea 7.550 246 3,26 5.451 72,20
Kendalkerep 11.227 281 2,50 8.524 75,92
Pandanwangi 12.614 760 6,03 9.337 74,02
5 Lowokwaru Dinoyo 14.498 411 2,83 10.079 69,52
Mojolangu 7.707 303 3,93 5.646 73,26
Kendalsari 9.295 174 1,87 6.512 70,06
JUMLAH (KAB/KOTA) 142.285 6.605 4,64 103.302 72,60
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUSPESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF
TABEL 37
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 473 398 871 473 100,0 398 100,0 871 100,0 12 2,537 15 3,8 27 3,1
Gribig 558 527 1.085 558 100,0 527 100,0 1.085 100,0 13 2,3 9 1,7 22 2,0
Arjowinangun 405 400 805 405 100,0 400 100,0 805 100,0 16 4,0 18 4,5 34 4,2
2 Sukun Janti 657 624 1.281 657 100,0 624 100,0 1.281 100,0 26 4,0 14 2,2 40 3,1
Ciptomulyo 409 325 734 409 100,0 325 100,0 734 100,0 14 3,4 14 4,3 28 3,8
Mulyorejo 635 575 1.210 635 100,0 575 100,0 1.210 100,0 15 2,4 13 2,3 28 2,3
3 Klojen Arjuno 293 278 571 293 100,0 278 100,0 571 100,0 11 3,8 9 3,2 20 3,5
Bareng 397 336 733 397 100,0 336 100,0 733 100,0 17 4,3 8 2,4 25 3,4
Rampal Celaket 195 163 358 195 100,0 163 100,0 358 100,0 12 6,2 6 3,7 18 5,0
4 Blimbing Cisadea 312 317 629 312 100,0 317 100,0 629 100,0 14 4,5 11 3,5 25 4,0
Kendalkerep 591 536 1.127 591 100,0 536 100,0 1.127 100,0 17 2,9 14 2,6 31 2,8
Pandanwangi 526 643 1.169 526 100,0 643 100,0 1.169 100,0 14 2,7 9 1,4 23 2,0
5 Lowokwaru Dinoyo 519 456 975 519 100,0 456 100,0 975 100,0 29 5,6 17 3,7 46 4,7
Mojolangu 395 438 833 395 100,0 438 100,0 833 100,0 17 4,3 10 2,3 27 3,2
Kendalsari 463 425 888 463 100,0 425 100,0 888 100,0 13 2,8 21 4,9 34 3,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.828 6.441 13.269 6.828 100,0 6.441 100,0 13.269 100,0 240 3,5 188 2,9 428 3,2
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
L P L + P L P L + P
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR HIDUP
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR
TABEL 38
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 567 563 1.130 465 82,01 422 74,96 887 78,50 473 83,42 426 75,67 899 79,56
Gribig 629 560 1.189 550 87,44 551 98,39 1.101 92,60 585 93,00 559 99,82 1.144 96,22
Arjowinangun 517 459 976 397 76,79 424 92,37 821 84,12 412 79,69 432 94,12 844 86,48
2 Sukun Janti 660 582 1.242 649 98,33 648 111,34 1.297 104,43 615 93,18 612 105,15 1.227 98,79
Ciptomulyo 388 356 744 401 103,35 349 98,03 750 100,81 416 107,22 359 100,84 775 104,17
Mulyorejo 647 560 1.207 627 96,91 599 106,96 1.226 101,57 639 98,76 604 107,86 1.243 102,98
3 Klojen Arjuno 272 260 532 285 104,78 302 116,15 587 110,34 313 115,07 329 126,54 642 120,68
Bareng 330 293 623 389 117,88 360 122,87 749 120,22 365 110,61 333 113,65 698 112,04
Rampal Celaket 171 136 307 187 109,36 180 132,35 367 119,54 181 105,85 178 130,88 359 116,94
4 Blimbing Cisadea 252 312 564 306 121,43 341 109,29 647 114,72 333 132,14 319 102,24 652 115,60
Kendalkerep 584 520 1.104 583 99,83 560 107,69 1.143 103,53 606 103,77 581 111,73 1.187 107,52
Pandanwangi 709 648 1.357 518 73,06 667 102,93 1.185 87,32 491 69,25 638 98,46 1.129 83,20
5 Lowokwaru Dinoyo 564 551 1.115 517 91,67 487 88,38 1.004 90,04 549 97,34 489 88,75 1.038 93,09
Mojolangu 350 298 648 387 110,57 462 155,03 849 131,02 360 102,86 406 136,24 766 118,21
Kendalsari 419 401 820 455 108,59 449 111,97 904 110,24 463 110,50 454 113,22 917 111,83
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.059 6.499 13.558 6.716 95,14 6.801 104,65 13.517 99,70 6.801 96,35 6.719 103,39 13.520 99,72
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
L P L + P L P L + P
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
TABEL 39
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 1.098 1.097 2.195 815 74,23 828 75,48 1.643 74,85
Gribig 2.792 3.091 5.883 1.972 70,63 2.204 71,30 4.176 70,98
Arjowinangun 2.614 2.172 4.786 2.003 76,63 1.845 84,94 3.848 80,40
2 Sukun Janti 1.363 1.376 2.739 1.065 78,14 1.103 80,16 2.168 79,15
Ciptomulyo 589 644 1.233 350 59,42 357 55,43 707 57,34
Mulyorejo 62 58 120 42 67,74 58 100,00 100 83,33
3 Klojen Arjuno 322 337 659 282 87,58 305 90,50 587 89,07
Bareng 76 94 170 66 86,84 83 88,30 149 87,65
Rampal Celaket 73 82 155 52 71,23 56 68,29 108 69,68
4 Blimbing Cisadea 1.048 910 1.958 708 67,56 682 74,95 1.390 70,99
Kendalkerep 994 927 1.921 696 70,02 655 70,66 1.351 70,33
Pandanwangi 284 243 527 182 64,08 155 63,79 337 63,95
5 Lowokwaru Dinoyo 367 368 735 253 68,94 282 76,63 535 72,79
Mojolangu 244 264 508 244 100,00 264 100,00 508 100,00
Kendalsari 208 83 291 136 65,38 64 77,11 200 68,73
JUMLAH (KAB/KOTA) 12.134 11.746 23.880 8.866 73,07 8.941 76,12 17.807 74,57
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L P L + P
TABEL 40
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 567 563 1.130 469 82,7 437 77,6 906 80,2
Gribig 629 560 1.189 524 83,3 523 93,4 1.047 88,1
Arjowinangun 517 459 976 486 94,0 412 89,8 898 92,0
2 Sukun Janti 660 582 1.242 643 97,4 609 104,6 1.252 100,8
Ciptomulyo 388 356 744 420 108,2 396 111,2 816 109,7
Mulyorejo 647 560 1.207 612 94,6 658 117,5 1.270 105,2
3 Klojen Arjuno 272 260 532 222 81,6 232 89,2 454 85,3
Bareng 330 293 623 349 105,8 320 109,2 669 107,4
Rampal Celaket 171 136 307 167 97,7 157 115,4 324 105,5
4 Blimbing Cisadea 252 312 564 265 105,2 311 99,7 576 102,1
Kendalkerep 584 520 1.104 583 99,8 647 124,4 1.230 111,4
Pandanwangi 709 648 1.357 630 88,9 682 105,2 1.312 96,7
5 Lowokwaru Dinoyo 564 551 1.115 481 85,3 493 89,5 974 87,4
Mojolangu 350 298 648 366 104,6 380 127,5 746 115,1
Kendalsari 419 401 820 439 104,8 440 109,7 879 107,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.059 6.499 13.558 6.656 94,3 6.697 103 13.353 98,5
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
L P L + P
TABEL 41
KOTA MALANG
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6
1 Kedungkandang Kedungkandang 4 2 50,00
Gribig 4 4 100,00
Arjowinangun 4 1 25,00
2 Sukun Janti 3 2 66,67
Ciptomulyo 3 3 100,00
Mulyorejo 5 5 100,00
3 Klojen Arjuno 4 4 100,00
Bareng 4 4 100,00
Rampal Celaket 3 3 100,00
4 Blimbing Cisadea 2 2 100,00
Kendalkerep 4 4 100,00
Pandanwangi 5 4 80,00
5 Lowokwaru Dinoyo 6 4 66,67
Mojolangu 3 3 100,00
Kendalsari 3 2 66,67
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 47 82,46
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
% DESA/KELURAHAN
UCI
TABEL 42
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 473 398 871 511 108,03 461 115,83 972 111,60 482 101,90 451 113,32 933 107,12
Gribig 558 527 1.085 599 107,35 617 117,08 1.216 112,07 663 118,82 613 116,32 1.276 117,60
Arjowinangun 405 400 805 376 92,84 371 92,75 747 92,80 399 98,52 355 88,75 754 93,66
2 Sukun Janti 657 624 1.281 814 123,90 807 129,33 1.621 126,54 825 125,57 849 136,06 1.674 130,68
Ciptomulyo 409 325 734 355 86,80 346 106,46 701 95,50 361 88,26 345 106,15 706 96,19
Mulyorejo 635 575 1.210 640 100,79 621 108,00 1.261 104,21 664 104,57 633 110,09 1.297 107,19
3 Klojen Arjuno 293 278 571 299 102,05 301 108,27 600 105,08 300 102,39 289 103,96 589 103,15
Bareng 397 336 733 301 75,82 274 81,55 575 78,44 287 72,29 281 83,63 568 77,49
Rampal Celaket 195 163 358 152 77,95 145 88,96 297 82,96 154 78,97 145 88,96 299 83,52
4 Blimbing Cisadea 312 317 629 254 81,41 351 110,73 605 96,18 242 77,56 334 105,36 576 91,57
Kendalkerep 591 536 1.127 564 95,43 519 96,83 1.083 96,10 576 97,46 520 97,01 1.096 97,25
Pandanwangi 526 643 1.169 750 142,59 743 115,55 1.493 127,72 745 141,63 826 128,46 1.571 134,39
5 Lowokwaru Dinoyo 519 456 975 513 98,84 529 116,01 1.042 106,87 532 102,50 495 108,55 1.027 105,33
Mojolangu 395 438 833 320 81,01 325 74,20 645 77,43 328 83,04 320 73,06 648 77,79
Kendalsari 463 425 888 334 72,14 323 76,00 657 73,99 355 76,67 326 76,71 681 76,69
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.828 6.441 13.269 6.782 99,33 6.733 104,53 13.515 101,85 6.913 101,24 6.782 105,29 13.695 103,21
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Hb < 7 hari BCG
L P L + P L P L + P
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR HIDUP
BAYI DIIMUNISASI
TABEL 43
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Kedungkandang Kedungkandang 567 563 1.130 418 74 381 68 799 71 415 73,19 371 65,90 786 69,56 418 73,72 397 70,52 815 72,12 404 71,25 401 71,23 805 71,24
Gribig 629 560 1.189 644 102 632 113 1.276 107 630 100,16 635 113,39 1.265 106,39 658 104,61 620 110,71 1.278 107,49 642 102,07 622 111,07 1.264 106,31
Arjowinangun 517 459 976 374 72 356 78 730 75 364 70,41 360 78,43 724 74,18 366 70,79 333 72,55 699 71,62 325 62,86 331 72,11 656 67,21
2 Sukun Janti 660 582 1.242 851 129 861 148 1.712 138 839 127,12 858 147,42 1.697 136,63 820 124,24 850 146,05 1.670 134,46 542 82,12 544 93,47 1.086 87,44
Ciptomulyo 388 356 744 346 89 329 92 675 91 348 89,69 329 92,42 677 90,99 352 90,72 325 91,29 677 90,99 339 87,37 319 89,61 658 88,44
Mulyorejo 647 560 1.207 645 100 620 111 1.265 105 667 103,09 637 113,75 1.304 108,04 688 106,34 655 116,96 1.343 111,27 716 110,66 662 118,21 1.378 114,17
3 Klojen Arjuno 272 260 532 299 110 291 112 590 111 299 109,93 291 111,92 590 110,90 306 112,50 293 112,69 599 112,59 283 104,04 270 103,85 553 103,95
Bareng 330 293 623 286 87 282 96 568 91 285 86,36 282 96,25 567 91,01 346 104,85 319 108,87 665 106,74 342 103,64 317 108,19 659 105,78
Rampal Celaket 171 136 307 137 80 142 104 279 91 137 80,12 143 105,15 280 91,21 165 96,49 141 103,68 306 99,67 163 95,32 141 103,68 304 99,02
4 Blimbing Cisadea 252 312 564 224 89 314 101 538 95 226 89,68 309 99,04 535 94,86 234 92,86 313 100,32 547 96,99 231 91,67 308 98,72 539 95,57
Kendalkerep 584 520 1.104 573 98 516 99 1.089 99 571 97,77 516 99,23 1.087 98,46 572 97,95 512 98,46 1.084 98,19 575 98,46 511 98,27 1.086 98,37
Pandanwangi 709 648 1.357 708 100 787 121 1.495 110 699 98,59 772 119,14 1.471 108,40 653 92,10 692 106,79 1.345 99,12 656 92,52 693 106,94 1.349 99,41
5 Lowokwaru Dinoyo 564 551 1.115 533 95 493 89 1.026 92 517 91,67 494 89,66 1.011 90,67 540 95,74 477 86,57 1.017 91,21 489 86,70 453 82,21 942 84,48
Mojolangu 350 298 648 332 95 316 106 648 100 325 92,86 323 108,39 648 100,00 321 91,71 322 108,05 643 99,23 318 90,86 314 105,37 632 97,53
Kendalsari 419 401 820 320 76 297 74 617 75 313 74,70 320 79,80 633 77,20 358 85,44 341 85,04 699 85,24 358 85,44 339 84,54 697 85,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.059 6.499 13.558 6.690 95 6.617 102 13.307 98 6.635 93,99 6.640 102,17 13.275 97,91 6.797 96,29 6.590 101,40 13.387 98,74 6.383 90,42 6.225 95,78 12.608 92,99
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
TABEL 44
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Kedungkandang Kedungkandang 567 563 1.130 504 88,89 500 88,81 1.004 88,85 2.323 2.158 4.481 1.544 66,47 1.581 73,26 3.125 69,74 2.890 2.721 5.611 2.048 70,87 2.081 76,48 4.129 73,59
Gribig 629 560 1.189 522 82,99 501 89,46 1.023 86,04 2.620 2.436 5.056 2.547 97,21 2.452 100,66 4.999 98,87 3.249 2.996 6.245 3.069 94,46 2.953 98,56 6.022 96,43
Arjowinangun 517 459 976 353 68,28 327 71,24 680 69,67 1.796 1.824 3.620 1.622 90,31 1.559 85,47 3.181 87,87 2.313 2.283 4.596 1.975 85,39 1.886 82,61 3.861 84,01
2 Sukun Janti 660 582 1.242 579 37,58 551 45,19 1.130 90,98 2.631 2.363 4.994 2.311 56,18 2.305 43,42 4.616 92,43 3.291 2.945 6.236 2.890 87,82 2.856 96,98 5.746 92,14
Ciptomulyo 388 356 744 248 166,49 263 147,19 511 68,68 1.469 1.405 2.874 1.478 162,90 1.026 158,72 2.504 87,13 1.857 1.761 3.618 1.726 92,95 1.289 73,20 3.015 83,33
Mulyorejo 647 560 1.207 646 24,73 524 27,86 1.170 96,93 2.377 2.312 4.689 2.393 43,84 2.230 42,04 4.623 98,59 3.024 2.872 5.896 3.039 100,50 2.754 95,89 5.793 98,25
3 Klojen Arjuno 272 260 532 160 45,22 156 48,08 316 59,40 1.049 971 2.020 1.042 59,10 972 64,88 2.014 99,70 1.321 1.231 2.552 1.202 90,99 1.128 91,63 2.330 91,30
Bareng 330 293 623 299 63,33 280 77,39 579 92,94 1.281 1.178 2.459 1.184 86,49 1.186 93,38 2.370 96,38 1.611 1.471 3.082 1.483 92,05 1.466 99,66 2.949 95,68
Rampal Celaket 171 136 307 123 301,75 125 348,53 248 80,78 624 632 1.256 620 319,23 630 294,62 1.250 99,52 795 768 1.563 743 93,46 755 98,31 1.498 95,84
4 Blimbing Cisadea 252 312 564 209 173,41 227 148,72 436 77,26 1.193 1.111 2.304 1.108 158,84 1.100 162,56 2.208 95,83 1.445 1.423 2.868 1.317 91,14 1.327 93,24 2.644 92,18
Kendalkerep 584 520 1.104 516 39,04 474 43,08 990 89,67 2.274 2.238 4.512 1.992 60,42 1.862 61,80 3.854 85,42 2.858 2.758 5.616 2.508 87,75 2.336 84,70 4.844 86,25
Pandanwangi 709 648 1.357 377 40,90 520 44,14 897 66,10 2.758 2.390 5.148 2.480 58,09 2.402 70,08 4.882 94,83 3.467 3.038 6.505 2.857 82,41 2.922 96,18 5.779 88,84
5 Lowokwaru Dinoyo 564 551 1.115 437 51,42 464 51,91 901 80,81 2.077 2.088 4.165 1.895 77,13 1.806 80,22 3.701 88,86 2.641 2.639 5.280 2.332 88,30 2.270 86,02 4.602 87,16
Mojolangu 350 298 648 228 82,86 224 95,97 452 69,75 1.370 1.370 2.740 1.374 116,93 1.383 122,26 2.757 100,62 1.720 1.668 3.388 1.602 93,14 1.607 96,34 3.209 94,72
Kendalsari 419 401 820 290 69,21 286 71,32 576 70,24 1.644 1.668 3.312 1.602 97,45 1.675 100,42 3.277 98,94 2.063 2.069 4.132 1.892 91,71 1.961 94,78 3.853 93,25
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.059 6.499 13.558 5.491 77,79 5.422 83,42 10.913 80,49 27.486 26.144 53.630 25.192 91,65 24.169 92,45 49.361 92,04 34.545 32.643 67.188 30.683 88,82 29.591 90,65 60.274 89,71
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
MENDAPAT VIT AJUMLAH
L + P L
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
P L + P L P
BALITA (6-59 BULAN)
JUMLAH BAYIP L + P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT A
L
TABEL 45
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 1.151 1.105 2.256 604 571 1.175 52,47 51,65 52,07 0,0 0,0 0 0,0
Gribig 1.287 1.172 2.459 836 845 1.681 64,94 72,11 68,36 0,0 0,0 0 0,0
Arjowinangun 968 917 1.885 672 631 1.303 69,41 68,75 69,09 0,0 0,0 0 0,0
2 Sukun Janti 1.320 1.176 2.496 955 937 1.892 72,36 79,68 75,80 0,0 0,0 0 0,0
Ciptomulyo 756 708 1.465 533 514 1.046 70,44 72,51 71,44 0,0 0,0 0 0,0
Mulyorejo 1.244 1.141 2.384 832 698 1.529 66,86 61,17 64,14 0,0 0,0 0 0,0
3 Klojen Arjuno 535 505 1.040 304 271 574 56,76 53,61 55,23 0,0 0,0 0 0,0
Bareng 651 589 1.240 362 351 713 55,63 59,63 57,53 0,0 0,0 0 0,0
Rampal Celaket 328 294 622 198 212 410 60,41 71,98 65,88 0,0 0,0 0 0,0
4 Blimbing Cisadea 552 591 1.143 363 397 760 65,82 67,21 66,54 0,0 0,0 0 0,0
Kendalkerep 1.155 1.081 2.236 691 647 1.338 59,83 59,84 59,83 0,0 0,0 0 0,0
Pandanwangi 1.400 1.248 2.649 732 721 1.453 52,29 57,76 54,87 0,0 0,0 0 0,0
5 Lowokwaru Dinoyo 1.085 1.075 2.159 478 501 978 44,03 46,58 45,30 0,0 0,0 0 0,0
Mojolangu 694 641 1.335 359 359 719 51,80 56,00 53,81 0,0 0,0 0 0,0
Kendalsari 832 819 1.652 455 442 897 54,66 53,96 54,31 0,0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 13.959 13.062 27.021 8.374 8.095 16.469 59,99 61,97 60,95 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG
TABEL 46
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 2.323 2.158 4.481 1.143 49,2 1.234 57,2 2.377 53,0
Gribig 2.620 2.436 5.056 2.047 78,1 1.843 75,7 3.890 76,9
Arjowinangun 1.796 1.824 3.620 2.169 120,8 1.809 99,2 3.978 109,9
2 Sukun Janti 2.631 2.363 4.994 2175 82,7 2142 92,0 4.317 86,4
Ciptomulyo 1.469 1.405 2.874 1040 70,8 997 74,0 2.037 70,9
Mulyorejo 2.377 2.312 4.689 1676 70,5 1666 72,5 3.342 71,3
3 Klojen Arjuno 1.049 971 2.020 808 77,0 834 85,9 1.642 81,3
Bareng 1.281 1.178 2.459 1.119 87,4 1.029 87,4 2.148 87,4
Rampal Celaket 624 632 1.256 611 97,9 575 91,0 1.186 94,4
4 Blimbing Cisadea 1.193 1.111 2.304 978 82,0 1.087 97,8 2.065 89,6
Kendalkerep 2.274 2.238 4.512 1.649 72,5 1.973 88,2 3.622 80,3
Pandanwangi 2.758 2.390 5.148 2.383 86,4 2.216 92,7 4.599 89,3
5 Lowokwaru Dinoyo 2.077 2.088 4.165 1.478 71,2 1.513 72,5 2.991 71,8
Mojolangu 1.370 1.370 2.740 1.144 83,5 1.193 87,1 2.337 85,3
Kendalsari 1.644 1.668 3.312 1.446 88,0 1.340 80,3 2.786 84,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 27.486 26.144 53.630 21.866 79,6 21.451 82,0 43.317 80,8
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L P L + P
TABEL 47
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kedungkandang Kedungkandang 2.906 2.735 5.640 2.268 2.260 4.529 78,1 82,7 80,3 15 0,6 15 0,7 30 0,7
Gribig 3.267 3.012 6.279 2.625 2.626 5.251 80,3 87,2 83,6 5 0,2 6 0,2 11 0,2
Arjowinangun 2.325 2.295 4.620 2.164 2.148 4.312 93,1 93,6 93,3 17 0,8 18 0,9 35 0,8
2 Sukun Janti 3.308 2.961 6.268 2.687 2.577 5.265 81,2 87,1 84,0 11 0,4 17 0,7 28 0,5
Ciptomulyo 1.865 1.770 3.635 1.554 1.768 3.322 83,3 99,9 91,4 7 0,5 14 0,8 21 0,6
Mulyorejo 3.039 2.886 5.924 2.897 2.600 5.498 95,4 90,1 92,8 7 0,2 4 0,2 11 0,2
3 Klojen Arjuno 1.327 1.238 2.565 1.154 1.075 2.229 87,0 86,8 86,9 4 0,4 8 0,7 12 0,5
Bareng 1.619 1.479 3.098 1.422 1.411 2.833 87,8 95,4 91,4 2 0,1 2 0,2 4 0,1
Rampal Celaket 799 771 1.570 661 677 1.338 82,8 87,7 85,2 6 0,9 5 0,8 11 0,8
4 Blimbing Cisadea 1.452 1.430 2.882 1.175 1.188 2.363 80,9 83,1 82,0 3 0,2 6 0,5 8 0,3
Kendalkerep 2.872 2.770 5.642 2.327 2.213 4.541 81,0 79,9 80,5 13 0,6 14 0,6 28 0,6
Pandanwangi 3.484 3.054 6.538 2.669 2.684 5.354 76,6 87,9 81,9 6 0,2 10 0,4 16 0,3
5 Lowokwaru Dinoyo 2.652 2.652 5.304 2.284 2.312 4.596 86,1 87,2 86,6 7 0,3 9 0,4 16 0,4
Mojolangu 1.727 1.676 3.403 1.344 1.603 2.946 77,8 95,6 86,6 2 0,1 5 0,3 7 0,2
Kendalsari 2.074 2.079 4.153 1.762 1.692 3.454 84,9 81,4 83,2 6 0,3 5 0,3 11 0,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 34.717 32.808 67.524 28.994 28.835 57.829 83,5 88 85,6 110 0,4 138 0,5 249 0,4
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA
JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG
TABEL 48
KOTA MALANGTAHUN 2014
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0Gribig 6 2 8 6 100,0 2 100,0 8 100,0Arjowinangun 6 4 10 6 100,0 4 100,0 10 100,0
2 Sukun Janti 3 2 5 3 100,0 2 100,0 5 100,0Ciptomulyo 6 4 10 6 100,0 4 100,0 10 100,0Mulyorejo 5 4 9 5 100,0 4 100,0 9 100,0
3 Klojen Arjuno 5 3 8 5 100,0 3 100,0 8 100,0Bareng - 3 3 - #DIV/0! 3 100,0 3 100,0Rampal Celaket 7 2 9 7 100,0 2 100,0 9 100,0
4 Blimbing Cisadea 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0Kendalkerep 8 3 11 8 100,0 3 100,0 11 100,0Pandanwangi 12 19 31 12 100,0 19 100,0 31 100,0
5 Lowokwaru Dinoyo 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0Mojolangu 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0Kendalsari 4 3 7 4 100,0 3 100,0 7 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 67 52 119 67 100,0 52 100,0 119 100,0
Sumber :Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BALITA GIZI BURUK
JUMLAH DITEMUKANMENDAPAT PERAWATAN
L P L + P
TABEL 49
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kedungkandang Kedungkandang 513 453 966 513 100,0 453 100,0 966 100,0 27 27 100
Gribig 987 375 1.362 987 100,0 375 100,0 1.362 100,0 28 28 100
Arjowinangun 588 536 1.124 588 100,0 536 100,0 1.124 100,0 25 25 100
2 Sukun Janti 507 434 941 507 100,0 434 100,0 941 100,0 26 26 100
Ciptomulyo 357 367 724 357 100,0 367 100,0 724 100,0 15 15 100
Mulyorejo 609 567 1.176 609 100,0 567 100,0 1.176 100,0 30 30 100
3 Klojen Arjuno 464 492 956 464 100,0 492 100,0 956 100,0 20 20 100
Bareng 333 343 676 333 100,0 343 100,0 676 100,0 15 15 100
Rampal Celaket 298 272 570 298 100,0 272 100,0 570 100,0 11 11 100
4 Blimbing Cisadea 457 457 914 457 100,0 457 100,0 914 100,0 19 19 100
Kendalkerep 480 482 962 471 98,1 482 100,0 953 99,1 18 18 100
Pandanwangi 603 519 1.122 603 100,0 519 100,0 1.122 100,0 24 24 100
5 Lowokwaru Dinoyo 744 711 1.455 744 100,0 711 100,0 1.455 100,0 29 29 100
Mojolangu 391 356 747 391 100,0 355 99,7 746 99,9 16 16 100
Kendalsari 399 388 787 399 100,0 388 100,0 787 100,0 16 16 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.730 6.752 14.482 7.721 99,9 6.751 100,0 14.472 99,9 319 319 100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 99,9 100,0 99,9
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT SD DAN SETINGKAT
JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
JUMLAH
TABEL 50
KOTA MALANG
TAHUN 2014
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 Kedungkandang Kedungkandang 193 98 2,0
Gribig 310 310 1,0
Arjowinangun 173 494 0,4
2 Sukun Janti 335 215 1,6
Ciptomulyo 335 752 0,4
Mulyorejo 330 180 1,8
3 Klojen Arjuno 392 337 1,2
Bareng 694 231 3,0
Rampal Celaket 532 328 1,6
4 Blimbing Cisadea 362 232 1,6
Kendalkerep 401 141 2,8
Pandanwangi 671 101 6,6
5 Lowokwaru Dinoyo 326 158 2,1
Mojolangu 256 72 3,6
Kendalsari 216 292 0,7
JUMLAH (KAB/ KOTA) 5.526 3.941 1,4
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASPELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TABEL 51
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Kedungkandang Kedungkandang 26 26 100,0 26 100,0 1.022 1.022 2.043 1.022 100 1.022 100 2.043 100 612 614 1.226 460 75,16 460 74,92 920 75,04
Gribig 28 28 100,0 28 100,0 1.819 1.819 3.637 1.819 100 1.819 100 3.637 100 1.091 1.091 2.182 684 62,69 684 62,69 1.368 62,69
Arjowinangun 25 25 100,0 25 100,0 2.786 2.786 5.571 2.786 100 2.786 100 5.571 100 1.672 1.672 3.343 1.348 80,62 1.348 80,62 2.695 80,62
2 Sukun Janti 26 26 100,0 26 100,0 1.780 1.780 3.559 1.780 100 1.780 100 3.559 100 1.068 1.068 2.135 1.010 94,57 1.010 94,57 2.019 94,57
Ciptomulyo 15 15 100,0 15 100,0 1.311 1.311 2.622 1.311 100 1.311 100 2.622 100 786 787 1.573 608 77,35 608 77,26 1.216 77,30
Mulyorejo 29 29 100,0 29 100,0 1.657 1.657 3.313 1.657 100 1.657 100 3.313 100 993 995 1.988 714 71,90 714 71,76 1.428 71,83
3 Klojen Arjuno 21 21 100,0 21 100,0 1.445 1.445 2.889 1.445 100 1.445 100 2.889 100 886 887 1.773 701 79,06 701 78,97 1.401 79,02
Bareng 15 15 100,0 15 100,0 1.082 1.082 2.163 1.082 100 1.082 100 2.163 100 1.081 1.082 2.163 1.018 94,17 1.018 94,13 2.036 94,15
Rampal Celaket 11 11 100,0 11 100,0 795 795 1.589 795 100 795 100 1.589 100 477 477 954 476 99,79 476 99,79 952 99,79
4 Blimbing Cisadea 19 19 100,0 19 100,0 2.749 2.749 5.497 2.749 100 2.749 100 5.497 100 1.924 1.924 3.848 1.836 95,43 1.836 95,43 3.672 95,43
Kendalkerep 18 18 100,0 18 100,0 1.421 1.421 2.841 1.421 100 1.421 100 2.841 100 852 853 1.705 866 101,64 866 102 1.732 102
Pandanwangi 24 24 100,0 24 100,0 1.578 1.578 3.155 1.578 100 1.578 100 3.155 100 946 947 1.893 1.376 145,40 1.376 145 2.751 145
5 Lowokwaru Dinoyo 29 29 100,0 29 100,0 1.980 1.980 3.960 1.980 100 1.980 100 3.960 100 1.188 1.188 2.376 1.188 100,00 1.188 100 2.376 100
Mojolangu 16 16 100,0 16 100,0 1.072 1.072 2.143 1.072 100 1.072 100 2.143 100 1.072 1.072 2.143 1.072 100,00 1.072 100 2.143 100
Kendalsari 17 17 100,0 17 100,0 865 866 1.731 865 100 866 100 1.731 100 519 519 1.038 459 88,44 459 88,44 918 88,44
JUMLAH (KAB/ KOTA) 319 319 100,0 319 100,0 23.356 23.357 46.713 23.356 100 23.357 100 46.713 100 15.166 15.174 30.340 13.814 91,09 13.814 91,03 27.627 91,06
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
%
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA
TABEL 52
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kedungkandang Kedungkandang 2.026 2.008 4.034 70 3,46 239 11,90 309 7,66
Gribig 2.563 2.650 5.213 190 7,41 448 16,91 638 12,24
Arjowinangun 1.689 1.677 3.366 273 16,16 598 35,66 871 25,88
2 Sukun Janti 2.576 2.653 5.229 802 31,13 836 31,51 1.638 31,33
Ciptomulyo 1.427 1.477 2.904 232 16,26 557 37,71 789 27,17
Mulyorejo 2.519 2.470 4.989 264 10,48 514 20,81 778 15,59
3 Klojen Arjuno 1.320 1.467 2.787 390 29,55 587 40,01 977 35,06
Bareng 1.596 1.730 3.326 67 4,20 57 3,29 124 3,73
Rampal Celaket 731 812 1.543 540 73,87 865 106,53 1.405 91,06
4 Blimbing Cisadea 1.240 1.332 2.572 879 70,89 1.246 93,54 2.125 82,62
Kendalkerep 2.358 2.298 4.656 293 12,43 441 19,19 734 15,76
Pandanwangi 2.578 2.654 5.232 213 8,26 290 10,93 503 9,61
5 Lowokwaru Dinoyo 3.080 3.317 6.397 1.031 33,47 1.855 55,92 2.886 45,11
Mojolangu 1.624 1.572 3.196 241 14,84 455 28,94 696 21,78
Kendalsari 1.919 1.936 3.855 322 16,78 497 25,67 819 21,25
JUMLAH (KAB/KOTA) 29.246 30.053 59.299 5.807 19,86 9.485 31,56 15.292 25,79
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
USILA (60TAHUN+)
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
TABEL 53
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 445.564 447.272 892.836 106,82 104,00 105,39
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 54.157 52.745 106.902 12,98 12,26 12,62
1.2 PBI APBD 8.535 11.655 20.190 2,05 2,71 2,38
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 390.223 375.521 765.744 93,55 87,32 90,39
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri * 0 0,00 0,00 0,00
1.5 Bukan pekerja (BP) * 0 0,00 0,00 0,00
2 Jamkesda 16.295 15.680 31.975 3,91 3,65 3,77
3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 469.210 455.601 924.811 112,49 105,94 109,16
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
* Termasuk dalam PPU
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH %
TABEL 54
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Kedungkandang 39.628 70.967 110.595 131 131 262 499 608 1.107
2 Puskesmas Gribig 24.963 30.115 55.078 0 104 244 348
3 Puskesmas Arjowinangun 11.481 24.330 35.811 0 130 66 196
4 Puskesmas Janti 25.062 42.881 67.943 0 554 455 1.009
5 Puskesmas Ciptomulyo 20.020 19.997 40.017 0 313 371 684
6 Puskesmas Mulyorejo 16.356 17.856 34.212 0 186 159 345
7 Puskesmas Arjuno 3.393 3.757 7.150 0 176 109 285
8 Puskesmas Bareng 15.136 16.961 32.097 0 298 331 629
9 Puskesmas Rampal Celaket 11.390 17.759 29.149 0 128 176 304
10 Puskesmas Cisadea 10.765 17.165 27.930 0 116 94 210
11 Puskesmas Kendalkerep 34.037 47.370 81.407 247 248 495 175 286 461
12 Puskesmas Pandanwangi 14.410 27.023 41.433 0 151 167 318
13 Puskesmas Dinoyo 13.862 22.937 36.799 189 190 379 118 174 292
14 Puskesmas Mojolangu 6.229 11.962 18.191 0 69 46 115
15 Puskesmas Kendalsari 0 0 0 24 25 49 109 214 323
SUB JUMLAH I 246.732 371.080 617.812 591 594 1.185 3.126 3.500 6.626
1 RSU Dr.Saiful Anwar 117.173 174.506 291.679 16.331 18.436 34.767 0
2 RST Dr. Soepraoen 0 0 0
3 RS Panti Waluya 17.169 19.482 36.651 4.428 4.428 8.856 0
4 RS Panti Nirmala 27.630 27.629 55.259 4.182 4.181 8.363 0
5 RS Lavalette 80.017 51.418 131.435 5.951 4.310 10.261 0
6 RSI Malang 18.621 18.620 37.241 2.920 2.919 5.839 0
7 RSI Aisiyah 7.412 8.616 16.028 4.063 4.559 8.622 0
8 RS Permata Bunda 0 0 0
9 RS Hermina Tangkuban Perahu 0 0 0
10 RS Persada Hospital 2.950 3.255 6.205 442 449 891 0
11 RSAB Muhammadiyah 9.515 11.314 20.829 364 671 1.035 0
12 RSIA Husada Bunda 3.297 4.954 8.251 361 829 1.190 0
13 RSIA Mardi Waloeja 2.502 2.714 5.216 265 521 786 0
14 RSKB Manu Husada 0 0 0
15 RSB Mardi Waloeja Rampal 411 19.784 20.195 90 540 630 0
16 RSIA Mutiara Bunda 0 0 0
17 RSB Permata Hati 0 0 0
18 RSIA Melati Husada 0 0 0
19 RSIA Puri Bunda 0 0 0
20 RSAB Harmoni Gajayana 0 0 0
21 RSIA Puri 1.097 8.003 9.100 190 581 771 0
22 RSIA Refa Husada 523 1.182 1.705 263 764 1.027 0
23 RSIA Ganesha Medika 0 0 0
24 RSIA Galeri Candra 1.059 7.457 8.516 157 755 912 0
SUB JUMLAH II 289.376 358.934 648.310 40.007 43.943 83.950 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 536.108 730.014 1.266.122 40.598 44.537 85.135 3.126 3.500 6.626
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 417.109 430.066 847.175 417.109 430.066 847.175
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 128,53 169,74 149,45 9,73 10,36 10,05
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSU Dr.Saiful Anwar 902 16.321 18.496 34.817 1.888 1.508 3.396 1.395 1.153 2.548 115,7 81,5 97,5 85,5 62,3 73,2
2 RST Dr. Soepraoen - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 RS Panti Waluya 215 4.434 4.435 8.869 168 168 336 89 89 178 37,9 37,9 37,9 20,1 20,1 20,1
4 RS Panti Nirmala 193 4.183 4.184 8.367 187 188 375 105 105 210 44,7 44,9 44,8 25,1 25,1 25,1
5 RS Lavalette 151 6.031 4.230 10.261 217 190 407 100 67 167 36,0 44,9 39,7 16,6 15,8 16,3
6 RSI Malang 100 2.751 2.751 5.502 56 56 112 25 25 50 20,4 20,4 20,4 9,1 9,1 9,1
7 RSI Aisiyah 128 7.764 9.113 16.877 176 183 359 80 83 163 22,7 20,1 21,3 10,3 9,1 9,7
8 RS Permata Bunda - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 RS Hermina Tangkuban Perahu - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 RS Persada Hospital 79 476 489 965 21 12 33 7 7 14 44,1 24,5 34,2 14,7 14,3 14,5
11 RSAB Muhammadiyah 43 326 709 1.035 1 2 3 - - - 3,07 2,82 2,90 - - -
12 RSIA Husada Bunda 29 361 829 1.190 2 1 3 - 5,5 1,2 2,5 - - -
13 RSIA Mardi Waloeja 41 270 523 793 - - - - - - - -
14 RSKB Manu Husada - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 RSB Mardi Waloeja Rampal 25 90 381 471 - - - - - - - - - - - -
16 RSIA Mutiara Bunda - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 RSB Permata Hati - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 RSIA Melati Husada - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 RSIA Puri Bunda - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 RSAB Harmoni Gajayana - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 RSIA Puri 25 188 582 770 2 - 2 - - - 10,64 - 2,60 - - -
22 RSIA Refa Husada 40 263 764 1.027 14 3 17 - 1 1 53,2 3,9 16,6 - 1,3 1,0
23 RSIA Ganesha Medika 40 263 764 1.027 7 2 9 - 1 1 26,6 2,6 8,8 - 1,3 1,0
24 RSIA Galeri Candra 25 151 754 905 6 1 7 - - - 39,74 1,33 7,73 - - -
2.036 43.872 49.004 92.876 2.745 2.314 5.059 1.801 1.531 3.332 6,26 4,72 5,45 4,1 3,1 3,6
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI
48 JAM DIRAWATGDR NDR
TABEL 56
KOTA MALANG
TAHUN 2014
NONAMA RUMAH
SAKITa
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSU Dr.Saiful Anwar 902 34.817 224.178 237.052 68,1 38,59977827 3,017261683 6,8
2 RST Dr. Soepraoen 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 RS Panti Waluya 215 8.869 35.061 34.479 44,7 41,25116279 4,9 3,9
4 RS Panti Nirmala 193 8.367 36.393 37.771 51,7 43,35233161 4,069798016 4,5
5 RS Lavalette 151 10.261 41.951 40.771 76,1 67,95364238 1,3 4,0
6 RSI Malang 100 5.502 16.879 16.239 46,2 55,02 3,566157761 3,0
7 RSI Aisiyah 128 16.877 3.263 31.129 7,0 131,8515625 2,6 1,8
8 RS Permata Bunda 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 RS Hermina Tangkub 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 RS Persada Hospital 79 965 3.670 3.537 12,7 12,21518987 26,1 3,7
11 RSAB Muhammadiya 43 1.035 2.339 3.378 14,90 24,07 12,90 3,26
12 RSIA Husada Bunda 29 1.190 3.071 3.381 29,0 41,03448276 6,3 2,8
13 RSIA Mardi Waloeja 41 793 2.205 2.178 14,7 19,34146341 16,1 2,7
14 RSKB Manu Husada 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 RSB Mardi Waloeja Ra 25 471 1.516 1.064 16,6 18,84 16,2 2,3
16 RSIA Mutiara Bunda 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 RSB Permata Hati 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 RSIA Melati Husada 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 RSIA Puri Bunda 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 RSAB Harmoni Gajay 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 RSIA Puri 25 770 3.809 5 41,74 30,80 6,90 0,01
22 RSIA Refa Husada 40 1.027 3 4 0,0 25,675 14,2 0,0
23 RSIA Ganesha Medika 40 1.027 0,0 25,675 14,2 0,0
24 RSIA Galeri Candra 25 905 2.396 2.528 26,26 36,20 7,44 2,79
2036 92876 376.734 413.516 50,69 45,62 3,95 4,45
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kedungkandang Kedungkandang 1.500 1.500 100,0 450 30,0
Gribig 17.708 5.308 30,0 2.724 51,3
Arjowinangun 10.809 2.161 20,0 1.500 69,4
2 Sukun Janti 18.554 4.141 22,3 1.885 45,5
Ciptomulyo 27.668 6.917 25,0 1.988 28,7
Mulyorejo 18.148 3.229 17,8 444 13,8
3 Klojen Arjuno 10.329 2.066 20,0 1.000 48,4
Bareng 13.985 2.797 20,0 1.622 58,0
Rampal Celaket 8.990 1.500 16,7 379 25,3
4 Blimbing Cisadea 10.766 643 6,0 422 65,6
Kendalkerep 16.088 2.095 13,0 1.146 54,7
Pandanwangi 17.286 1.920 11,1 1.114 58,0
5 Lowokwaru Dinoyo 32.444 6.489 20,0 1.678 25,9
Mojolangu 10.650 1.500 14,1 1.000 66,7
Kendalsari 11.914 1.120 9,4 596 53,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 226.839 43.386 19,1 17.948 41,4
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
TABEL 57
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH TANGGA
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kedungkandang Kedungkandang 12.948 10.600 81,87 2.348 462 19,68 392 84,85 10.992 84,89
Gribig 17.732 14.818 83,57 2.914 512 17,57 451 88,09 15.269 86,11
Arjowinangun 11.232 8.620 76,75 2.612 537 20,56 507 94,41 9.127 81,26
2 Sukun Janti 14.602 11.866 81,26 2.736 457 16,70 409 89,50 12.275 84,06
Ciptomulyo 9.113 6.978 76,57 2.135 429 20,09 386 89,98 7.364 80,81
Mulyorejo 15.269 11.742 76,90 3.527 566 16,05 497 87,81 12.239 80,16
3 Klojen Arjuno 8.636 5.268 61,00 3.368 411 12,20 381 92,70 5.649 65,41
Bareng 10.612 6.473 61,00 4.139 521 12,59 469 90,02 6.942 65,42
Rampal Celaket 5.087 3.245 63,79 1.842 398 21,61 339 85,18 3.584 70,45
4 Blimbing Cisadea 10.849 6.618 61,00 4.231 561 13,26 497 88,59 7.115 65,58
Kendalkerep 15.235 12.541 82,32 2.694 511 18,97 411 80,43 12.952 85,01
Pandanwangi 15.666 10.404 66,41 5.262 581 11,04 513 88,30 10.917 69,69
5 Lowokwaru Dinoyo 15.196 9.877 65,00 5.319 592 11,13 513 86,66 10.390 68,38
Mojolangu 10.068 6.746 67,00 3.322 461 13,88 437 94,79 7.183 71,34
Kendalsari 11.676 8.420 72,11 3.256 429 13,18 397 92,54 8.817 75,51
JUMLAH (KAB/KOTA) 183.921 134.216 72,97 49.705 7.428 14,94 6599 88,84 140.815 76,56
Sumber :Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
2014
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
TABEL 58
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
2013
TABEL 59
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Kedungkandang Kedungkandang 57.638 2.017 8.069 807 4.035 3.048 12.192 914 4.572 139 556 35 174,00 9.762 43.929 9.762 48.810 57.591 99,92
Gribig 74.483 2.607 10.428 1.043 5.214 5.508 22.032 1.928 9.639 3 300 0 0,00 11.865 53.393 11.865 59.325 74.178 99,59
Arjowinangun 48.086 1.683 6.732 505 2.020 8.244 32.976 2.061 8.244 7.491 33.710 7.491 37.455 47.719 99,24
2 Sukun Janti 74.699 2.241 8.964 896 4.482 12.491 49.962 4.372 21.858 9.766 43.947 9.766 48.830 75.170 100,63
Ciptomulyo 41.494 1.037 4.149 207 830 4.986 19.944 997 3.989 9.043 40.694 9.043 37.076 41.895 100,97
Mulyorejo 71.278 3.564 14.256 1.426 7.128 16.302 65.208 4.891 24.453 8.042 36.189 8.042 40.210 71.791 100,72
3 Klojen Arjuno 39.817 1.593 6.371 478 2.389 1.364 5.456 477 1.910 2 25 0 0,00 8.697 39.137 8.697 35.658 39.957 100,35
Bareng 47.516 1.901 7.603 570 2.851 3.792 15.168 758 3.034 10.154 45.693 10.154 41.631 47.516 100,00
Rampal Celaket 22.051 662 2.646 132 529 1.196 3.588 299 897 5.176 23.292 5.176 20.704 22.130 100,36
4 Blimbing Cisadea 36.740 1.653 6.613 496 2.480 2.961 8.883 740 2.961 7.016 31.572 7.016 31.572 37.013 100,74
Kendalkerep 66.518 3.326 13.304 1.330 6.652 7.256 29.024 2.032 10.158 9.964 44.838 9.964 49.820 66.630 100,17
Pandanwangi 74.734 2.989 11.957 897 3.587 12.341 49.364 4.319 17.277 10.735 48.308 10.735 53.675 74.539 99,74
5 Lowokwaru Dinoyo 91.392 7.311 29.246 2.925 14.623 12.514 62.570 5.006 25.028 10.162 50.810 10.162 51.826 91.477 100,09
Mojolangu 45.661 2.283 9.132 685 3.425 2.040 8.160 714 3.570 7.727 34.772 7.727 38.635 45.630 99,93
Kendalsari 55.068 2.478 8.673 620 3.098 1.740 6.960 609 2.862 11.749 52.871 11.749 49.346 55.306 100,43
JUMLAH (KAB/KOTA) 847.175 37.345 148.143 13.017 63.343 95.783 391.487 30.117 140.452 0 0 0 0 0 0 0 0 144 881 35 174 0 0 0 0 137.349 623.155 137.349 644.573 848.542 100,1614
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAKSUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
TABEL 60
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Kedungkandang Kedungkandang 9 9 7 77,78
Gribig 4 4 3 75,00
Arjowinangun 3 3 3 100,00
2 Sukun Janti 2 2 2 100,00
Ciptomulyo 1 1 1 100,00
Mulyorejo 3 3 2 66,67
3 Klojen Arjuno 1 1 1 100,00
Bareng 1 1 1 100,00
Rampal Celaket 1 1 1 100,00
4 Blimbing Cisadea 1 1 1 100,00
Kendalkerep 1 1 1 100,00
Pandanwangi 1 1 1 100,00
5 Lowokwaru Dinoyo 3 3 3 100,00
Mojolangu 3 3 3 100,00
Kendalsari 1 1 1 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 35 35 31 88,57
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
TABEL 61
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Kedungkandang Kedungkandang 57.638 2 200 2 200 100 12.125 12.125 12.125 12.125 100 108 108 108 108 100 723 723 723 723 100 13156 22,8
Gribig 74.483 2 200 2 200 100 16.251 16.251 16.251 16.251 100 1.290 1.290 1.290 1.290 100 441 441 441 441 100 18182 24,4
Arjowinangun 48.086 3 6.200 3 6.200 100 7.734 7.734 7.734 7.734 100 354 354 354 354 100 4.885 4.885 4.885 4.885 100 19173 39,9
2 Sukun Janti 74.699 4 500 4 500 100 11.937 11.937 11.937 11.937 100 652 652 652 652 100 4.293 4.293 4.293 4.293 100 17382 23,3
Ciptomulyo 41.494 2 10.100 2 10.100 100 7.084 7.084 7.084 7.084 100 197 197 197 197 100 1.300 1.300 1.300 1.300 100 18681 45,0
Mulyorejo 71.278 2 300 2 300 100 14.392 14.392 14.392 14.392 100 - - - - #NV 644 644 644 644 100 15336 21,5
3 Klojen Arjuno 39.817 2 300 2 300 100 3.559 3.559 3.559 3.559 100 - - - - #NV 5.382 5.382 5.382 5.382 100 9241 23,2
Bareng 47.516 1 200 1 200 100 10.593 10.593 10.593 10.593 100 - - - - #NV 2.080 2.080 2.080 2.080 100 12873 27,1
Rampal Celaket 22.051 3 400 3 400 100 3.764 3.764 3.764 3.764 100 - - - - #NV 1.323 1.323 1.323 1.323 100 5487 24,9
4 Blimbing Cisadea 36.740 1 100 1 100 100 7.849 7.849 7.849 7.849 100 168 168 168 168 100 562 562 562 562 100 8679 23,6
Kendalkerep 66.518 2 300 2 300 100 8.354 8.354 8.354 8.354 100 5.578 5.578 5.578 5.578 100 1.303 1.303 1.303 1.303 100 15535 23,4
Pandanwangi 74.734 2 300 2 300 100 13.352 13.352 13.352 13.352 100 - - - - #NV 1.657 1.657 1.657 1.657 100 15309 20,5
5 Lowokwaru Dinoyo 91.392 6 800 6 800 100 9.035 9.035 9.035 9.035 100 - - - - #NV 2.414 2.414 2.414 2.414 100 12249 13,4
Mojolangu 45.661 1 100 1 100 100 8.186 8.186 8.186 8.186 100 653 653 653 653 100 719 719 719 719 100 9658 21,2
Kendalsari 55.068 2 300 2 300 100 10.174 10.174 10.174 10.174 100 195 195 195 195 100 1.321 1.321 1.321 1.321 100 11990 21,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 847.175 35 20.300 35 20.300 100 144.389 144.389 144.389 144.389 100 9.195 9.195 9.195 9.195 100 29.047 29.047 29.047 29.047 100 202.931 24,0
Sumber : an
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK DENGAN
AKSES SANITASI
LAYAK (JAMBAN
SEHAT)
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
CEMPLUNG
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
TABEL 62
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kedungkandang Kedungkandang 4 4 100 0 0,00 4 100
Gribig 4 4 100 2 50,00 4 100
Arjowinangun 4 4 100 1 25,00 4 100
2 Sukun Janti 3 3 100 0 0,00 3 100
Ciptomulyo 3 3 100 0 0,00 3 100
Mulyorejo 5 5 100 0 0,00 5 100
3 Klojen Arjuno 4 4 100 0 0,00 4 100
Bareng 4 4 100 1 25,00 4 100
Rampal Celaket 3 3 100 0 0,00 3 100
4 Blimbing Cisadea 2 2 100 0 0,00 2 100
Kendalkerep 4 4 100 0 0,00 4 100
Pandanwangi 5 5 100 1 20,00 5 100
5 Lowokwaru Dinoyo 6 6 100 0 0,00 6 100
Mojolangu 3 3 100 1 33,33 3 100
Kendalsari 3 3 100 0 0,00 3 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 57 100 6 10,53 57 100
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA MELAKSANAKAN
STBM
DESA STOP BABS
(SBS) DESA STBM
TABEL 63
KOTA MALANG
TAHUN 2014
SD
SLT
P
SLT
A
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Kedungkandang Kedungkandang 26 12 4 4 - - 1 47 26 100,0 12 100,0 4 100,0 4 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 100,0 47 100,0
Gribig 28 6 9 4 - - - 47 28 100,0 6 100,0 9 100,0 4 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 47 100,0
Arjowinangun 23 4 3 4 1 - 1 36 23 100,0 4 100,0 3 100,0 4 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! 1 100,0 36 100,0
2 Sukun Janti 25 6 7 4 1 - - 43 24 96,0 6 100,0 7 100,0 4 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! - #DIV/0! 42 97,7
Ciptomulyo 15 4 3 3 - - 1 26 15 100,0 4 100,0 3 100,0 3 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 25 96,2
Mulyorejo 28 5 3 6 - 1 - 43 28 100,0 5 100,0 3 100,0 6 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 43 100,0
3 Klojen Arjuno 19 10 11 2 1 9 5 57 19 100,0 10 100,0 11 100,0 2 100,0 1 100,0 9 100,0 5 100,0 57 100,0
Bareng 16 9 10 2 2 1 7 47 15 93,8 9 100,0 10 100,0 2 100,0 2 100,0 1 100,0 7 100,0 46 97,9
Rampal Celaket 12 7 8 1 1 4 18 51 12 100,0 7 100,0 8 100,0 1 100,0 1 100,0 4 100,0 18 100,0 51 100,0
4 Blimbing Cisadea 19 5 1 1 - 2 4 32 19 100,0 5 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 2 100,0 4 100,0 32 100,0
Kendalkerep 19 6 7 2 - - 2 36 19 100,0 6 100,0 7 100,0 2 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 100,0 36 100,0
Pandanwangi 24 8 5 5 1 2 4 49 24 100,0 8 100,0 5 100,0 5 100,0 1 100,0 2 100,0 4 100,0 49 100,0
5 Lowokwaru Dinoyo 29 10 7 5 1 1 1 54 29 100,0 10 100,0 7 100,0 5 100,0 1 100,0 1 100,0 1 100,0 54 100,0
Mojolangu 16 5 5 3 1 1 - 31 16 100,0 5 100,0 5 100,0 3 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 31 100,0
Kendalsari 17 3 5 2 - 1 1 29 17 100,0 3 100,0 5 100,0 2 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0 29 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 316 100 88 48 9 22 45 628 314 99,4 100 100,0 88 100,0 48 100,0 9 100,0 22 100,0 44 97,8 625 99,52229
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA
SLTP SLTA
SARANA
KESEHATANHOTEL
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN
JU
MLA
H T
TU
SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTELTEMPAT-TEMPAT
UMUMSD BINTANG NON BINTANGPUSKESMAS
RUMAH SAKIT
UMUM
TABEL 64
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kedungkandang Kedungkandang 35 1 0 5 20 26 74,29 0 0 0 9 9 25,71
Gribig 135 8 8 12 86 114 84,44 0 1 3 17 21 15,56
Arjowinangun 139 1 1 5 113 120 86,33 1 0 2 16 19 13,67
2 Sukun Janti 60 6 13 15 15 49 81,67 1 0 1 9 11 18,33
Ciptomulyo 55 1 0 7 41 49 89,09 1 0 1 4 6 10,91
Mulyorejo 163 0 5 11 84 100 61,35 0 0 3 60 63 38,65
3 Klojen Arjuno 47 8 19 2 17 46 97,87 0 0 0 1 1 2,13
Bareng 88 9 13 7 22 51 57,95 1 9 2 25 37 42,05
Rampal Celaket 66 0 12 1 29 42 63,64 0 1 0 23 24 36,36
4 Blimbing Cisadea 44 2 6 5 20 33 75,00 1 7 0 3 11 25,00
Kendalkerep 72 6 1 10 43 60 83,33 7 0 1 4 12 16,67
Pandanwangi 80 4 6 15 27 52 65,00 3 0 3 22 28 35,00
5 Lowokwaru Dinoyo 59 4 3 18 30 55 93,22 0 0 3 1 4 6,78
Mojolangu 85 12 7 11 49 79 92,94 1 1 3 1 6 7,06
Kendalsari 45 3 9 12 12 36 80,00 3 1 3 2 9 20,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1173 65 103 136 608 912 77,75 19 20 25 197 261 22,25
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
TPM
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TABEL 65
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KedungkandangKedungkandang 9 0 0 0 9 9 100,00 26 1 0 5 20 26 100,00
Gribig 21 0 1 3 17 21 100,00 114 8 8 12 86 114 100,00
Arjowinangun 19 1 0 2 16 19 100,00 120 1 1 5 113 120 100,00
2 Sukun Janti 11 1 0 1 9 11 100,00 49 6 13 15 15 49 100,00
Ciptomulyo 6 1 0 1 4 6 100,00 49 1 0 7 41 49 100,00
Mulyorejo 63 0 0 3 60 63 100,00 100 0 5 11 84 100 100,00
3 Klojen Arjuno 1 0 0 0 1 1 100,00 46 8 19 2 17 46 100,00
Bareng 37 1 9 2 25 37 100,00 51 9 13 7 22 51 100,00
Rampal Celaket 24 0 1 0 23 24 100,00 42 0 12 1 29 42 100,00
4 Blimbing Cisadea 11 1 7 0 3 11 100,00 33 2 6 5 20 33 100,00
Kendalkerep 12 7 0 1 4 12 100,00 60 6 1 10 43 60 100,00
Pandanwangi 28 3 0 3 22 28 100,00 52 4 6 15 27 52 100,00
5 Lowokwaru Dinoyo 4 0 0 3 1 4 100,00 55 4 3 18 30 55 100,00
Mojolangu 6 1 1 3 1 6 100,00 79 12 7 11 49 79 100,00
Kendalsari 9 3 1 3 2 9 100,00 36 3 9 12 12 36 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 261 19 20 25 197 261 100,00 912 65 103 136 608 912 100,00
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JU
MLA
H T
PM
TID
AK
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT JUMLAH TPM DIBINA
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
JU
MLA
H T
PM
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI JUMLAH TPM DIUJI PETIK
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI P
ET
IK
TABEL 66
KOTA MALANG
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 254.250 130.900 189.700 320.600 126,10
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 81.900 44.400 42.100 86.500 105,62
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 4.500 12.000 9.900 21.900 486,67
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 845.700 1.448.300 2.329.800 3.778.100 446,74
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 33.370 13.720 30.940 44.660 133,83
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 623.700 220.800 282.800 503.600 80,74
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 540 270 1.440 1.710 316,67
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 737.550 495.100 151.700 646.800 87,70
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/g
tube 5.850 2.675 6.025 8.700 148,72
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp 9.675 7.950 3.350 11.300 116,80
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%
pot 4.572 2.256 5.136 7.392 161,68
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 28.500 10.300 10.700 21.000 73,68
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
tablet
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 1.560 1.320 3.360 4.680 300,00
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 457.500 595.000 764.000 1.359.000 297,05
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 140.400 84.100 196.600 280.700 199,93
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet
21 Atropin tetes mata 0,5% botol
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 180 - 270 270 150,00
23 Betametason krim 0,1 % krim 8.637 6.850 100 6.950 80,47
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 1.500 3.000 1.700 4.700 313,33
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 449.400 377.500 1.090.900 1.468.400 326,75
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 13.050 0 0,00
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 279.900 0 0,00
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 225 250 160 410 182,22
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 84.000 32.300 78.700 111.000 132,14
31 Diazepam tablet 5 mg tablet
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 3.085 840 2.070 2.910 94,33
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 31.200 12.000 19.000 31.000 99,36
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 41.625 59.250 66.000 125.250 300,90
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 405 270 1.410 1.680 414,81
37 Etakridin larutan 0,1% botol
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 115.500 16.000 13.000 29.000 25,11
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 2.844 2.496 2.424 4.920 173,00
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 315 390 - 390 123,81
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 50.400 18.500 69.400 87.900 174,40
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 47.400 30.400 105.000 135.400 285,65
47 Gameksan lotion 1 % botol
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 97.050 55.900 96.700 152.600 157,24
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 5.700 3.150 2.450 5.600 98,25
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 518.400 263.000 668.000 931.000 179,59
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 1.798.500 430.000 968.000 1.398.000 77,73
52 Gliserin botol
53 Glukosa larutan infus 5% botol 2.965 948 8.332 9.280 312,98
54 Glukosa larutan infus 10% botol 90 - 200 200 222,22
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 225 120 500 620 275,56
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 14.250 4.500 14.800 19.300 135,44
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 2.400 2.100 7.700 9.800 408,33
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 15.000 9.100 6.400 15.500 103,33
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 11.550 9.900 32.400 42.300 366,23
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 393.000 166.000 6.000 172.000 43,77
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 19.584 11.568 41.736 53.304 272,18
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 329.550 315.400 1.008.900 1.324.300 401,85
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 319.050 100.500 414.000 514.500 161,26
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 47.200 31.100 107.300 138.400 293,22
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 349.500 193.000 351.000 544.000 155,65
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 811.650 662.600 2.292.300 2.954.900 364,06
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 65.000 64.000 88.000 152.000 233,85
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA MALANG
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 59.250 34.000 46.750 80.750 136,29
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 5.460 3.864 2.280 6.144 112,53
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 2.149.500 1.029.200 345.800 1.375.000 63,97
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 21.000 28.200 62.800 91.000 433,33
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 47.625 25.250 125.750 151.000 317,06
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +
Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 15.600 5.350 18.250 23.600 151,28
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol
400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 260.900 280.900 74.200 355.100 136,11
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol
100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet 24.300 13.500 14.600 28.100 115,64
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 10.935 4.890 7.260 12.150 111,11
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 165 10 160 170 103,03
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet 7.050 5.200 13.600 18.800 266,67
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1.215 630 600 1.230 101,23
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 144.000 61.200 161.000 222.200 154,31
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 1.534 659 3.355 4.014 261,67
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 9.450 2.500 11.800 14.300 151,32
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 12.000 8.700 28.300 37.000 308,33
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 30.300 12.720 - 12.720 41,98
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 4.725 1.200 - 1.200 25,40
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 1.815 1.110 - 1.110 61,16
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 29.775 26.298 25.252 51.550 173,13
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 48.750 17.500 25.500 43.000 88,21
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 2.309.850 1.319.200 1.550.000 2.869.200 124,22
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 552.000 515.000 1.400.000 1.915.000 346,92
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 1.050 550 2.393 2.943 280,29
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 216 120 271 391 181,02
111 Prednison tablet 5 mg tablet 229.500 122.000 300.000 422.000 183,88
112 Primakuin tablet 15 mg tablet
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 9.600 6.400 10.000 16.400 170,83
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 11.700 6.700 10.000 16.700 142,74
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet
117 Ringer Laktat larutan infus botol 3.821 3.055 3.700 6.755 176,81
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube 10.584 4.296 2.472 6.768 63,95
119 Salisil bedak 2% kotak 18.657 9.216 21.560 30.776 164,96
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 5.550 1.800 4.100 5.900 106,31
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 11.520 9.072 10.896 19.968 173,33
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 51.150 0 0,00
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 73.500 20.500 33.100 53.600 72,93
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 300 0 0,00
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 1.036.500 858.000 2.926.000 3.784.000 365,07
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 37.950 24.700 10.000 34.700 91,44
134 Vaksin Rabies Vero vial
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 1.368.000 1.000.000 3.140.000 4.140.000 302,63
VAKSIN 0
136 BCG vial 5.001 3.227 1.058 4.285 85,68
137 T T vial 1.374 749 199 948 69,00
138 D T vial 3.019 2.136 1.461 3.597 119,15
139 CAMPAK 10 Dosis vial 7.521 5.080 1.427 6.507 86,52
140 POLIO 10 Dosis vial 10.644 7.063 1.192 8.255 77,56
141 DPT-HB vial 10.180 5.740 3.158 8.898 87,41
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 12.243 7.679 1.389 9.068 74,07
143 POLIO 20 Dosis vial
144 CAMPAK 20 Dosis vial
KOTA MALANG
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
TABEL 67
KOTA MALANG
TAHUN 2014
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 0 1 0 8 10
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 13 13
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 4 0 0 0 4
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 38 0 0 0 38
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 11 0 0 0 11
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 15 0 0 0 15
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 33 0 0 0 33
1 RUMAH BERSALIN 0 0 1 0 0 0 1
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 62 62
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 527 527
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 43 43
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 1 0 0 0 0 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 1 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 1 1
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1 1
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 5 5
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 1 1
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 70 70
6 APOTEK 0 0 0 0 11 212 223
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 5 5
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 23 23
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
NO FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 10 10 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 13 13 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 23 23 100,00
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANAMEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
TABEL 69
KOTA MALANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kedungkandang Kedungkandang 0 0,00 3 8,33 29 80,56 4 11,11 36 33 91,67
Gribig 0 0,00 13 24,07 41 75,93 0 0,00 54 41 75,93
Arjowinangun 0 0,00 16 34,78 25 54,35 5 10,87 46 30 65,22
2 Sukun Janti 0 0,00 23 32,39 39 54,93 9 12,68 71 48 67,61
Ciptomulyo 0 0,00 10 21,28 37 78,72 0 0,00 47 37 78,72
Mulyorejo 1 2,70 5 13,51 28 75,68 3 8,11 37 31 83,78
3 Klojen Arjuno 0 0,00 5 13,89 29 80,56 2 5,56 36 31 86,11
Bareng 0 0,00 1 2,00 49 98,00 0 0,00 50 49 98,00
Rampal Celaket 0 0,00 2 9,09 20 90,91 0 0,00 22 20 90,91
4 Blimbing Cisadea 0 0,00 4 10,81 30 81,08 3 8,11 37 33 89,19
Kendalkerep 0 0,00 19 32,20 35 59,32 5 8,47 59 40 67,80
Pandanwangi 1 2,08 10 20,83 34 70,83 3 6,25 48 37 77,08
5 Lowokwaru Dinoyo 1 2,50 2 5,00 10 25,00 27 67,50 40 37 92,50
Mojolangu 0 0,00 0 0,00 31 93,94 2 6,06 33 33 100,00
Kendalsari 0 0,00 3 7,69 33 84,62 3 7,69 39 36 92,31
3 0,46 116 17,71 470 71,76 66 10,08 655 536 81,83
1
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
MADYA PURNAMA MANDIRIJUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF
PRATAMA
TABEL 70
KOTA MALANG
TAHUN 2014
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Kedungkandang Kedungkandang 4 4 0 10
Gribig 4 4 0 13
Arjowinangun 4 4 0 11
2 Sukun Janti 3 3 0 18
Ciptomulyo 3 3 0 43
Mulyorejo 5 5 0 5
3 Klojen Arjuno 4 4 0 22
Bareng 4 4 0 10
Rampal Celaket 3 3 0 5
4 Blimbing Cisadea 2 2 0 28
Kendalkerep 4 4 0 8
Pandanwangi 5 5 0 4
5 Lowokwaru Dinoyo 6 6 0 20
Mojolangu 3 3 0 25
Kendalsari 3 3 0 22
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 57 0 244
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KOTA MALANGTAHUN 2014
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kedungkandang Kedungkandang 4 4 0 - 0 4 100Gribig 4 - 0 3 1 4 100Arjowinangun 4 - 1 2 1 4 100
2 Sukun Janti 3 - 1 1 1 3 100Ciptomulyo 3 - 3 - 0 3 100Mulyorejo 5 4 1 - 0 5 100
3 Klojen Arjuno 4 - 2 2 0 4 100Bareng 4 4 0 - 0 4 100Rampal Celaket 3 2 1 - 0 3 100
4 Blimbing Cisadea 2 - 0 2 0 2 100Kendalkerep 4 - 1 3 0 4 100Pandanwangi 5 - 1 4 0 5 100
5 Lowokwaru Dinoyo 6 - 5 1 0 6 100Mojolangu 3 - 0 3 0 3 100Kendalsari 3 - 0 2 1 3 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 14 16 23 4 57 100
Sumber :Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
DESA/KELURAHAN SIAGA
TABEL 72
KOTA MALANGTAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Kedungkandang - - - 1 3 4 1 3 4 - 2 2 - - - - 2 2 2 Puskesmas Gribig - - - 1 - 1 1 - 1 1 2 3 - - - 1 2 3 3 Puskesmas Arjowinangun - - - - 1 1 - 1 1 2 1 3 - - - 2 1 3 4 Puskesmas Janti - - - - 2 2 - 2 2 1 2 3 - - - 1 2 3 5 Puskesmas Ciptomulyo - 1 1 1 1 2 1 2 3 - 2 2 - - - - 2 2 6 Puskesmas Mulyorejo - - - 2 1 3 2 1 3 1 1 2 - - - 1 1 2 7 Puskesmas Arjuno - 1 1 1 2 3 1 3 4 - 2 2 - - - - 2 2 8 Puskesmas Bareng - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1 9 Puskesmas Rampal Celaket - - - 1 - 1 1 - 1 2 - 2 - - - 2 - 2
10 Puskesmas Cisadea - - - - 2 2 - 2 2 - 3 3 - - - - 3 3 11 Puskesmas Kendalkerep 1 - 1 1 3 4 2 3 5 - 1 1 1 - 1 1 1 2 12 Puskesmas Pandanwangi - - - - 2 2 - 2 2 - 2 2 - - - - 2 2 13 Puskesmas Dinoyo - - - 3 1 4 3 1 4 - 2 2 - - - - 2 2 14 Puskesmas Mojolangu - - - - 2 2 - 2 2 1 - 1 - - - 1 - 1 15 Puskesmas Kendalsari - - - 1 3 4 1 3 4 - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 2 3 12 25 37 13 27 40 8 22 30 1 - 1 9 22 31
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar 73 72 145 18 17 35 91 89 180 6 5 11 1 2 3 7 7 14 2 RS. Tk. II dr. Soepraoen 14 14 28 13 12 25 27 26 53 2 1 3 2 1 3 4 2 6 3 RS. Panti Waluya Sawahan 51 20 71 14 9 23 65 29 94 1 2 3 1 - 1 2 2 4 4 RS. Panti Nirmala 67 29 96 21 5 26 88 34 122 2 - 2 1 1 2 3 1 4 5 RS. Lavalette 38 9 47 5 3 8 43 12 55 - 2 2 2 - 2 2 2 4 6 RSI. Malang 19 10 29 5 7 12 24 17 41 1 4 5 - 1 1 1 5 6 7 RSI. Aisyiyah 34 24 58 4 8 12 38 32 70 - 2 2 - - - - 2 2 8 RS. Permata Bunda 1 8 9 3 2 5 4 10 14 1 5 6 3 3 1 8 9 9 RS. Hermina Tangkubanprahu 21 27 48 2 19 21 23 46 69 - 3 3 1 8 9 1 11 12
10 RS. Persada Hospital 23 13 36 5 4 9 28 17 45 1 1 2 - 1 1 1 2 3 11 RSIA. Muhammadiyah 2 2 4 2 2 4 4 4 8 - - - - 1 1 - 1 1 12 RSIA. Husada Bunda 8 5 13 1 1 2 9 6 15 - - - - 1 1 - 1 1 13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman 4 1 5 2 3 5 6 4 10 - - - - - - - - - 14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal 3 3 6 1 1 2 4 4 8 - - - - - - - - - 15 RSIA. Mutiara Bunda 7 7 14 - 1 1 7 8 15 - - - - - - - - - 16 RSB. Permata Hati 3 - 3 - 2 2 3 2 5 - - - - - - - - - 17 RSIA. Melati Husada 12 3 15 - 1 1 12 4 16 - - - - - - - - - 18 RSIA. Puri Bunda 6 6 12 1 5 6 7 11 18 - - - - - - - - - 19 RSAB. Gajayana 2 1 3 2 2 4 4 3 7 - - - - - - - - - 20 RSIA. Puri 9 7 16 1 1 2 10 8 18 - - - - 1 1 - 1 1 21 RSIA. Refa Husada 3 3 6 3 3 6 6 6 12 - 1 1 - - - - 1 1 22 RSIA. Ganesha Medika 4 - 4 1 3 4 5 3 8 - - - - - - - - - 23 RSIA. Galeri Candra 2 5 7 1 2 3 3 7 10 - - - 1 - 1 1 - 1 24 RSB. Rumkitban Malang 2 - 2 - 1 1 2 1 3 - - - - - - - - - 25 Rumah Bersalin Pemkot 1 - 1 1 1 2 2 1 3 1 1 2 - - - 1 1 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 409 269 678 106 115 221 515 384 899 15 27 42 9 20 29 24 47 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 410 271 681 118 140 258 528 411 939 23 49 72 10 20 30 33 69 102
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 80,38 30,45 110,84 8,50 3,54 12,04
Sumber :Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan : a termasuk S3
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJADR SPESIALIS
a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
TABEL 73
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Kedungkandang 10 4 8 12 0 2 2
2 Puskesmas Gribig 6 0 7 7 1 1 2
3 Puskesmas Arjowinangun 5 3 6 9 1 1 2
4 Puskesmas Janti 4 0 9 9 1 1 2
5 Puskesmas Ciptomulyo 5 0 5 5 0 1 1
6 Puskesmas Mulyorejo 7 5 2 7 0 1 1
7 Puskesmas Arjuno 5 0 6 6 0 1 1
8 Puskesmas Bareng 4 0 5 5 0 2 2
9 Puskesmas Rampal Celaket 7 2 4 6 0 2 2
10 Puskesmas Cisadea 5 1 3 4 2 0 2
11 Puskesmas Kendalkerep 9 4 10 14 0 2 2
12 Puskesmas Pandanwangi 7 1 4 5 0 1 1
13 Puskesmas Dinoyo 11 1 13 14 1 0 1
14 Puskesmas Mojolangu 5 3 2 5 0 2 2
15 Puskesmas Kendalsari 8 2 10 12 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 98 26 94 120 6 18 24
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar 30 375 376 751 5 6 11
2 RS. Tk. II dr. Soepraoen 34 144 145 289 0 0 0
3 RS. Panti Waluya Sawahan 11 37 188 225 0 0 0
4 RS. Panti Nirmala 15 27 239 266 0 2 2
5 RS. Lavalette 8 5 29 34 0 3 3
6 RSI. Malang 12 30 79 109 0 0 0
7 RSI. Aisyiyah 8 32 93 125 0 0 0
8 RS. Permata Bunda 22 3 21 24 0 5 5
9 RS. Hermina Tangkubanprahu 31 3 92 95 0 3 3
10 RS. Persada Hospital 9 25 54 79 0 1 1
11 RSIA. Muhammadiyah 15 2 11 13 0 0 0
12 RSIA. Husada Bunda 31 0 5 5 0 0 0
13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman 15 1 12 13 0 0 0
14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal 7 1 5 6 0 0 0
15 RSIA. Mutiara Bunda 18 0 7 7 0 0 0
16 RSB. Permata Hati 11 0 3 3 0 0 0
17 RSIA. Melati Husada 20 1 10 11 0 0 0
18 RSIA. Puri Bunda 29 5 15 20 0 0 0
19 RSAB. Gajayana 6 0 2 2 0 0 0
20 RSIA. Puri 21 1 2 3 0 0 0
21 RSIA. Refa Husada 10 0 8 8 0 0 0
22 RSIA. Ganesha Medika 10 6 4 10 0 0 0
23 RSIA. Galeri Candra 13 0 1 1 0 0 0
24 RSB. Rumkitban Malang 10 2 5 7 0 0 0
25 Rumah Bersalin Pemkot 11 4 7 11 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 407 704 1413 2117 5 22 27
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 505 730 1507 2237 11 40 51
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 117,424 264,054 6,020
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA BIDANPERAWAT
a PERAWAT GIGI
TABEL 74
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Kedungkandang - 1 1 - 1 1 - 2 2
2 Puskesmas Gribig 1 1 2 - - - 1 1 2
3 Puskesmas Arjowinangun - 2 2 - - - - 2 2
4 Puskesmas Janti 1 1 2 - - - 1 1 2
5 Puskesmas Ciptomulyo - 2 2 - - - - 2 2
6 Puskesmas Mulyorejo 1 1 2 - - - 1 1 2
7 Puskesmas Arjuno - 2 2 - - - - 2 2
8 Puskesmas Bareng - 2 2 - - - - 2 2
9 Puskesmas Rampal Celaket - 2 2 - - - - 2 2
10 Puskesmas Cisadea 1 2 3 - - - 1 2 3
11 Puskesmas Kendalkerep - 2 2 - - - - 2 2
12 Puskesmas Pandanwangi - 2 2 - - - - 2 2
13 Puskesmas Dinoyo - 2 2 - - - - 2 2
14 Puskesmas Mojolangu 1 1 2 - - - 1 1 2
15 Puskesmas Kendalsari - 1 1 1 - 1 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 24 29 1 1 2 6 25 31
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar 33 34 67 24 24 48 57 58 115
2 RS. Tk. II dr. Soepraoen 5 5 10 2 1 3 7 6 13
3 RS. Panti Waluya Sawahan - 12 12 - 4 4 - 16 16
4 RS. Panti Nirmala - 29 29 - 7 7 - 36 36
5 RS. Lavalette 2 15 17 - 2 2 2 17 19
6 RSI. Malang 1 20 21 - 3 3 1 23 24
7 RSI. Aisyiyah 2 18 20 - 1 1 2 19 21
8 RS. Permata Bunda - 5 5 - 2 2 - 7 7
9 RS. Hermina Tangkubanprahu 1 11 12 - 3 3 1 14 15
10 RS. Persada Hospital 2 10 12 1 1 2 3 11 14
11 RSIA. Muhammadiyah - 2 2 1 - 1 1 2 3
12 RSIA. Husada Bunda - 5 5 - 1 1 - 6 6
13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman - 1 1 - 1 1 - 2 2
14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal - 1 1 - - - - 1 1
15 RSIA. Mutiara Bunda 1 3 4 - 1 1 1 4 5
16 RSB. Permata Hati - 1 1 - 1 1 - 2 2
17 RSIA. Melati Husada 3 2 5 1 - 1 4 2 6
18 RSIA. Puri Bunda 2 6 8 1 - 1 3 6 9
19 RSAB. Gajayana - - - - - - - - -
20 RSIA. Puri - 2 2 - 1 1 - 3 3
21 RSIA. Refa Husada 1 3 4 - 1 1 1 4 5
22 RSIA. Ganesha Medika - 1 1 - 1 1 - 2 2
23 RSIA. Galeri Candra - 3 3 - 1 1 - 4 4
24 RSB. Rumkitban Malang - - - - 1 1 - 1 1
25 Rumah Bersalin Pemkot - 2 2 1 - 1 1 2 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 53 191 244 31 57 88 84 248 332
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 58 215 273 32 58 90 90 273 363
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 32,225 10,624 42,848
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
TABEL 75
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Kedungkandang - - - 1 - 1
2 Puskesmas Gribig - - - - 1 1
3 Puskesmas Arjowinangun - - - 1 - 1
4 Puskesmas Janti - 1 1 - 2 2
5 Puskesmas Ciptomulyo - - - - 1 1
6 Puskesmas Mulyorejo - - - 1 - 1
7 Puskesmas Arjuno - - - - 1 1
8 Puskesmas Bareng - - - - 1 1
9 Puskesmas Rampal Celaket - - - - 1 1
10 Puskesmas Cisadea - - - 1 - 1
11 Puskesmas Kendalkerep - - - - 2 2
12 Puskesmas Pandanwangi - - - - 2 2
13 Puskesmas Dinoyo - - - - 1 1
14 Puskesmas Mojolangu - - - - 1 1
15 Puskesmas Kendalsari - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 4 14 18
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar 4 4 8 2 2 4
2 RS. Tk. II dr. Soepraoen 3 2 5 - - -
3 RS. Panti Waluya Sawahan - - - - - -
4 RS. Panti Nirmala - - - 1 - 1
5 RS. Lavalette - 1 1 - - -
6 RSI. Malang - - - - - -
7 RSI. Aisyiyah - - - 1 - 1
8 RS. Permata Bunda - - - - - -
9 RS. Hermina Tangkubanprahu - - - - - -
10 RS. Persada Hospital - - - - 1 1
11 RSIA. Muhammadiyah - - - - - -
12 RSIA. Husada Bunda - - - - - -
13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman - - - - - -
14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal - - - - - -
15 RSIA. Mutiara Bunda - - - - - -
16 RSB. Permata Hati - - - - 1 1
17 RSIA. Melati Husada - - - - - -
18 RSIA. Puri Bunda - - - - - -
19 RSAB. Gajayana - - - - - -
20 RSIA. Puri - - - - - -
21 RSIA. Refa Husada - - - - - -
22 RSIA. Ganesha Medika - 1 1 - - -
23 RSIA. Galeri Candra - - - - - -
24 RSB. Rumkitban Malang - - - - - -
25 Rumah Bersalin Pemkot - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 8 15 4 4 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 9 16 8 18 26
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1,889 3,069
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAKESEHATAN MASYARAKAT
aKESEHATAN LINGKUNGAN
b
TABEL 76
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Kedungkandang - 2 2 - - - - 2 2
2 Puskesmas Gribig - 2 2 - - - - 2 2
3 Puskesmas Arjowinangun 1 - 1 - - - 1 - 1
4 Puskesmas Janti - 2 2 - - - - 2 2
5 Puskesmas Ciptomulyo 1 1 2 - - - 1 1 2
6 Puskesmas Mulyorejo 1 1 2 - - - 1 1 2
7 Puskesmas Arjuno - 2 2 - - - - 2 2
8 Puskesmas Bareng - 2 2 - - - - 2 2
9 Puskesmas Rampal Celaket - 2 2 - - - - 2 2
10 Puskesmas Cisadea - 2 2 - - - - 2 2
11 Puskesmas Kendalkerep 1 - 1 - - - 1 - 1
12 Puskesmas Pandanwangi - 2 2 - - - - 2 2
13 Puskesmas Dinoyo - 2 2 - - - - 2 2
14 Puskesmas Mojolangu - 2 2 - - - - 2 2
15 Puskesmas Kendalsari - 2 2 - - - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 24 28 - - - 4 24 28
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar 7 7 14 - - - 7 7 14
2 RS. Tk. II dr. Soepraoen 3 3 6 - - - 3 3 6
3 RS. Panti Waluya Sawahan - 4 4 - - - - 4 4
4 RS. Panti Nirmala - 2 2 - 3 3 - 5 5
5 RS. Lavalette - 2 2 - - - - 2 2
6 RSI. Malang - 2 2 - - - - 2 2
7 RSI. Aisyiyah - 2 2 - - - - 2 2
8 RS. Permata Bunda - 2 2 - - - - 2 2
9 RS. Hermina Tangkubanprahu - 2 2 - - - - 2 2
10 RS. Persada Hospital - 3 3 - - - - 3 3
11 RSIA. Muhammadiyah - 1 1 - - - - 1 1
12 RSIA. Husada Bunda - - - - - - - - -
13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman - 1 1 - - - - 1 1
14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal - - - - - - - - -
15 RSIA. Mutiara Bunda - - - - - - - - -
16 RSB. Permata Hati - 1 1 - - - - 1 1
17 RSIA. Melati Husada - 1 1 - - - - 1 1
18 RSIA. Puri Bunda - 5 5 - - - - 5 5
19 RSAB. Gajayana - - - - - - - - -
20 RSIA. Puri - 1 1 - - - - 1 1
21 RSIA. Refa Husada - 1 1 - - - - 1 1
22 RSIA. Ganesha Medika - 1 1 - - - - 1 1
23 RSIA. Galeri Candra - 1 1 - - - - 1 1
24 RSB. Rumkitban Malang - - - - - - - - -
25 Rumah Bersalin Pemkot - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 10 42 52 - 3 3 10 45 55
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 66 80 - 3 3 14 69 83
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,797
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJANUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL
TABEL 77
KOTA MALANGTAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Kedungkandang - - - - - - - - - - - - - - - 2 Puskesmas Gribig - - - - - - - - - - - - - - - 3 Puskesmas Arjowinangun - - - - - - - - - - - - - - - 4 Puskesmas Janti - - - - - - - - - - - - - - - 5 Puskesmas Ciptomulyo - - - - - - - - - - - - - - - 6 Puskesmas Mulyorejo - - - - - - - - - - - - - - - 7 Puskesmas Arjuno - - - - - - - - - - - - - - - 8 Puskesmas Bareng - - - - - - - - - - - - - - - 9 Puskesmas Rampal Celaket - - - - - - - - - - - - - - -
10 Puskesmas Cisadea - - - - - - - - - - - - - - - 11 Puskesmas Kendalkerep - - - - - - - - - - - - - - - 12 Puskesmas Pandanwangi - - - - - - - - - - - - - - - 13 Puskesmas Dinoyo - - - - - - - - - - - - - - - 14 Puskesmas Mojolangu - - - - - - - - - - - - - - - 15 Puskesmas Kendalsari - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar 5 5 10 - 1 1 - 1 1 - 1 1 5 8 13 2 RS. Tk. II dr. Soepraoen 3 3 6 - - - - - - - - - 3 3 6 3 RS. Panti Waluya Sawahan - 3 3 - - - - - - - - - - 3 3 4 RS. Panti Nirmala 1 2 3 - - - - - - - - - 1 2 3 5 RS. Lavalette 2 2 4 - - - - - - - - - 2 2 4 6 RSI. Malang - - - - - - - - - - - - - - - 7 RSI. Aisyiyah 2 2 4 - - - - - - - - - 2 2 4 8 RS. Permata Bunda - - - - - - - - - - - - - - - 9 RS. Hermina Tangkubanprahu 1 5 6 - 1 1 - 2 2 - - - 1 8 9
10 RS. Persada Hospital 2 1 3 - - - - - - - - - 2 1 3 11 RSIA. Muhammadiyah - - - - - - - - - - - - - - - 12 RSIA. Husada Bunda - - - - - - - - - - - - - - - 13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman - - - - - - - - - - - - - - - 14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal - - - - - - - - - - - - - - - 15 RSIA. Mutiara Bunda - - - - - - - - - - - - - - - 16 RSB. Permata Hati - - - - - - - - - - - - - - - 17 RSIA. Melati Husada - - - - - - - - - - - - - - - 18 RSIA. Puri Bunda - - - - - - - - - - - - - - - 19 RSAB. Gajayana - - - - - - - - - - - - - - - 20 RSIA. Puri - - - - - - - - - - - - - - - 21 RSIA. Refa Husada - - - - - - - - - 1 - 1 1 - 1 22 RSIA. Ganesha Medika - - - - - - - - - - - - - - - 23 RSIA. Galeri Candra - - - - - - - - - - - - - - - 24 RSB. Rumkitban Malang - - - - - - - - - - - - - - - 25 Rumah Bersalin Pemkot - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 23 39 - 2 2 - 3 3 1 1 2 17 29 46
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 23 39 - 2 2 - 3 3 1 1 2 17 29 46
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,4298
Sumber :Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
TABEL 78
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Kedungkandang - 1 1 - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 3 3
2 Puskesmas Gribig - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
3 Puskesmas Arjowinangun - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
4 Puskesmas Janti - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
5 Puskesmas Ciptomulyo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
6 Puskesmas Mulyorejo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
7 Puskesmas Arjuno - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
8 Puskesmas Bareng - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
9 Puskesmas Rampal Celaket - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
10 Puskesmas Cisadea - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
11 Puskesmas Kendalkerep - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
12 Puskesmas Pandanwangi - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
13 Puskesmas Dinoyo - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
14 Puskesmas Mojolangu - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
15 Puskesmas Kendalsari - 1 1 - - - - 1 1 - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 2 2 - - - - 1 1 - - - 3 17 20 - - - - - - - - - - - - - - - 3 20 23
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar 4 3 7 2 2 4 2 2 4 2 1 3 14 15 29 2 2 4 - - - 2 1 3 3 2 5 - - - 31 28 59
2 RS. Tk. II dr. Soepraoen 3 3 6 - - - - - - - - - 4 4 8 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 8 8 16
3 RS. Panti Waluya Sawahan - 3 3 - - - - 1 1 - - - - 9 9 - - - - - - 2 8 10 - - - - - - 2 21 23
4 RS. Panti Nirmala 3 3 6 - - - 1 - 1 - - - - 13 13 - - - - - - 6 12 18 - - - - - - 10 28 38
5 RS. Lavalette 2 3 5 - - - - - - - - - 7 3 10 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 9 8 17
6 RSI. Malang 3 3 6 - - - - - - - - - 2 8 10 - - - - - - 3 3 6 - - - - - - 8 14 22
7 RSI. Aisyiyah 4 - 4 - - - - 1 1 - - - 4 7 11 - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 9 8 17
8 RS. Permata Bunda 1 - 1 - - - - - - - - - 2 2 4 - - - - - - 2 4 6 - - - - - - 5 6 11
9 RS. Hermina Tangkubanprahu 1 2 3 - - - 1 - 1 - - - 2 6 8 - - - - - - 1 3 4 - - - - - - 5 11 16
10 RS. Persada Hospital 3 2 5 - - - - 1 1 - - - 1 4 5 - - - - - - 6 2 8 - - - - - - 10 9 19
11 RSIA. Muhammadiyah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 2 2
12 RSIA. Husada Bunda - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1
13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 3 3
15 RSIA. Mutiara Bunda - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4 - - - - - - 1 3 4
16 RSB. Permata Hati - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1
17 RSIA. Melati Husada 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 2 2 4
18 RSIA. Puri Bunda - - - - - - - - - - - - 1 2 3 - - - - - - 4 5 9 - - - - - - 5 7 12
19 RSAB. Gajayana - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
20 RSIA. Puri - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
21 RSIA. Refa Husada - - - - - - 1 - 1 - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 2 3
22 RSIA. Ganesha Medika - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1
23 RSIA. Galeri Candra - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
24 RSB. Rumkitban Malang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
25 Rumah Bersalin Pemkot 1 - 1 - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 26 22 48 2 2 4 5 5 10 2 1 3 38 81 119 2 2 4 - - - 29 55 84 3 2 5 - - - 107 170 277
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 24 50 2 2 5 6 11 2 1 3 41 98 139 2 2 4 - - - 29 55 84 3 2 5 - - - 110 190 300
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 35,41
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIENORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
TABEL 79
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Kedungkandang - - - - - - - - -
2 Puskesmas Gribig - - - - - - - - -
3 Puskesmas Arjowinangun - - - - - - - - -
4 Puskesmas Janti - - - - - - - - -
5 Puskesmas Ciptomulyo - - - - - - - - -
6 Puskesmas Mulyorejo - - - - - - - - -
7 Puskesmas Arjuno - - - - - - - - -
8 Puskesmas Bareng - - - - - - - - -
9 Puskesmas Rampal Celaket - - - - - - - - -
10 Puskesmas Cisadea - - - - - - - - -
11 Puskesmas Kendalkerep - - - - - - - - -
12 Puskesmas Pandanwangi - - - - - - - - -
13 Puskesmas Dinoyo - - - - - - - - -
14 Puskesmas Mojolangu - - - - - - - - -
15 Puskesmas Kendalsari - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar - - - - - - - - -
2 RS. Tk. II dr. Soepraoen - - - - - - - - -
3 RS. Panti Waluya Sawahan - - - - - - - - -
4 RS. Panti Nirmala - - - - - - - - -
5 RS. Lavalette - - - - -
6 RSI. Malang - - - - - - - - -
7 RSI. Aisyiyah - - - - - - - - -
8 RS. Permata Bunda - - - - - - - - -
9 RS. Hermina Tangkubanprahu 1 14 15 - - - 1 14 15
10 RS. Persada Hospital - - - - - - - - -
11 RSIA. Muhammadiyah - - - - - - - - -
12 RSIA. Husada Bunda - - - - - - - - -
13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman - - - - 8 8 - 8 8
14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal - - - - - - - - -
15 RSIA. Mutiara Bunda - - - - - - - - -
16 RSB. Permata Hati - - - - - - - - -
17 RSIA. Melati Husada - - - - - - - - -
18 RSIA. Puri Bunda - - - - - - - - -
19 RSAB. Gajayana - - - - - - - - -
20 RSIA. Puri - - - - - - - - -
21 RSIA. Refa Husada - - - - 2 2 - 2 2
22 RSIA. Ganesha Medika - - - - - - - - -
23 RSIA. Galeri Candra - - - - - - - - -
24 RSB. Rumkitban Malang - - - - - - - - -
25 Rumah Bersalin Pemkot - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 14 15 - 10 10 1 24 25
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 14 15 - 10 10 1 24 25
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KOTA MALANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Puskesmas Kedungkandang - 2 2 5 2 7 - - - - - - - - - - - - 3 - 3 - - - 8 4 12
2 Puskesmas Gribig - 2 2 1 1 2 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 2 3 5
3 Puskesmas Arjowinangun 2 - 2 3 - 3 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 6 - 6
4 Puskesmas Janti 1 1 2 1 6 7 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 7 9
5 Puskesmas Ciptomulyo - 2 2 3 - 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 2 5
6 Puskesmas Mulyorejo 1 1 2 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 1 4
7 Puskesmas Arjuno - 2 2 1 2 3 - - - - - - - - - - - - 2 - 2 - - - 3 4 7
8 Puskesmas Bareng - 2 2 1 4 5 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 2 6 8
9 Puskesmas Rampal Celaket 1 1 2 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 2 5
10 Puskesmas Cisadea - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 1 4 5
11 Puskesmas Kendalkerep 1 1 2 2 2 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 3 6
12 Puskesmas Pandanwangi - 2 2 1 5 6 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 2 7 9
13 Puskesmas Dinoyo 2 - 2 2 5 7 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 5 5 10
14 Puskesmas Mojolangu - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4
15 Puskesmas Kendalsari 1 1 2 2 4 6 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 4 5 9
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 9 21 30 26 36 62 - - - - - - - - - - - - 12 - 12 - - - 47 57 104
1 RSUD. Dr. Saiful Anwar - - - - - - - - - - -
2 RS. Tk. II dr. Soepraoen - - - - - - - - - - -
3 RS. Panti Waluya Sawahan 1 6 7 2 34 36 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 4 40 44
4 RS. Panti Nirmala 2 6 8 3 29 32 3 - 3 - 6 6 - 1 1 1 - 1 30 95 125 1 - 1 40 137 177
5 RS. Lavalette - - - - - - - - - - -
6 RSI. Malang 3 10 13 32 41 73 3 - 3 - - - - - - - - - - - - 8 39 47 46 90 136
7 RSI. Aisyiyah - - - 33 70 103 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 35 70 105
8 RS. Permata Bunda - 2 2 - 6 6 1 - 1 - - - - - - - - - 14 37 51 - - - 15 45 60
9 RS. Hermina Tangkubanprahu 1 3 4 11 54 65 1 - 1 1 - 1 - 6 6 2 2 4 24 46 70 - 3 3 40 114 154
10 RS. Persada Hospital 7 3 10 3 11 14 2 1 3 - - - - - - - - - 16 14 30 - 5 5 28 34 62
11 RSIA. Muhammadiyah - - - 1 3 4 1 - 1 - - - - - - - - - 6 18 24 - - - 8 21 29
12 RSIA. Husada Bunda 1 5 6 - 6 6 - - - - - - - - - - - - 15 9 24 1 10 11 17 30 47
13 RSIA. Mardi Waloeja Kauman - 3 3 - 2 2 - - - - - - - - - - - - 7 15 22 - - - 7 20 27
14 RSIA. Mardi Waloeja Rampal - 3 3 - 3 3 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 5 7 12 6 13 19
15 RSIA. Mutiara Bunda - - - 1 6 7 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 6 7
16 RSB. Permata Hati 2 4 6 - 3 3 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 4 7 11
17 RSIA. Melati Husada - - - 4 13 17 2 - 2 - - - 2 2 4 - - - - - - - 11 11 8 26 34
18 RSIA. Puri Bunda 1 4 5 - 5 5 - - - - - - - - - - - - 20 5 25 - - - 21 14 35
19 RSAB. Gajayana - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2
20 RSIA. Puri 1 - 1 - 3 3 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 5 6 11 7 9 16
21 RSIA. Refa Husada - 4 4 - 5 5 1 - 1 - 1 1 - 1 1 - - - - - - - 1 1 1 12 13
22 RSIA. Ganesha Medika - 3 3 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - 3 3 5 - 5 6 8 14
23 RSIA. Galeri Candra - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - 3 2 5 - - - 3 4 7
24 RSB. Rumkitban Malang - - - - - - - - - - -
25 Rumah Bersalin Pemkot - 2 2 2 3 5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 5 7
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 19 58 77 94 300 394 21 2 23 2 7 9 2 10 12 3 2 5 135 244 379 25 82 107 301 705 1.006
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 28 79 107 120 336 456 21 2 23 2 7 9 2 10 12 3 2 5 147 244 391 25 82 107 348 762 1.110
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK
TENAGA
KEPENDIDIKANJURU
TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN
LAINNYA
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
TABEL 81
KOTA MALANG
TAHUN 2014
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 135.121.431.833,82 98,96
a. Belanja Langsung 92.140.641.000,00
b. Belanja Tidak Langsung 42.980.790.833,82
2 APBD PROVINSI - 0,00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
3 APBN : 1.418.250.000,00 1,04
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 0,00
- Dana Dekonsentrasi 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0,00
- BOK 1.418.250.000,00 1,04
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
136.539.681.833,82
1.875.801.335.427,74
7,20
161.170,57
Sumber :
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2015
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA