Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 6
Jalan Drs. H. Shaimoery WS No 1 Desa Sikalang Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto
Provinsi Sumatera Barat
D I N A S K E S E H A T A N D A N S O S I A L K O T A S A W A H L U N T O
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 ii
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR …………………………………………………….. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1 BAB II GAMBARAN UMUM 4 A. Keadaan Geografis ..................................................................... 4
B. Keadaan Penduduk ………………………………………………… 4
C. Keadaan Lingkungan ………………………………………………. 5
1. Rumah Sehat …………………………………………............ 6
2. Akses terhadap air bersih …………………………………… 7
3. Kepemilikan sarana sanitasi ……………………….............. 7
D. Keadaan Perilaku Masyarakat …………………………………….. 8
1. Rumah Tangga Sehat ……………………………………….. 8
2. ASI Eksklusif ………………………………………………….. 10
3. Posyandu …………………………………………….............. 10
4. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat ………………… 11
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas…………………………………………………………….. 14
1. Angka Kematian Bayi (AKB) ……………………………….. 14
2. Jumlah Kematian Ibu .......………………………….............. 15
3. Umur Harapan Hidup ……………………………….............. 16
B. Morbiditas 16
1. Penyakit Menular …………………………………………….. 17
2. Penyakit Bersumber Binatang .……………………………... 24
3. Penyakit Tidak Menular .…………………………………….. 29
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN 32 A. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak .....………………………………. 32
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil .....………………………... 33
2. Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin ............………………… 34
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ……………………………. 36
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 iii
4. Penanganan Komplikasi Maternal …………………………. 37
5. Penanganan Komplikasi Neonatal ..........................……… 37
6. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi ....................................... 37
7. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita ........................... 38
8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat ....... 38
9. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) ................................. 39
B. Perbaikan Gizi Masyarakat ......................................................... 40
1. Pemberian Tablet Tambah darah pada Ibu Hamil (Fe) ...... 40
2. Pemberian Kapsul Vit. A .................................................... 40
3. Pemberian ASI Eksklusif .................................................... 40
4. Penimbangan Balita di Posyandu ...................................... 41
C. Pelayanan Imunisasi ................................................................... 41
D. Upaya Kefarmasian dan Alat Kesehatan .................................... 41
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 43 A. Sarana Kesehatan ………………………………………………….. 43
1. Puskesmas ……………………………………………………. 43
2. Rumah Sakit ………………………………………………….. 43
3. Sarana Produksi/distribusi sediaan farmasi dan alat
kesehatan ……………………………………………………...
43
4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat …………. 43
B. Tenaga Kesehatan …………………………………………………. 43
C. Pembiayaan Kesehatan……………………………………………. 45
BAB VI : PENUTUP 46 Lampiran-lampiran
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 3 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Menurut jenis Kelamin Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 5 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 7 Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB pada Anak, dan Case Notification Rate (CNR) per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 8 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 9 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 10 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 11 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 12 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 13 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 14 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 v
Lampiran 15 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 16 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment /RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 19 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 20 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 21 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 22 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 24 Pengukuran Tekanan darah Penduduk ≥18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 25 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 26 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Mtode IVA dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 27 Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 28 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani <24 Jam Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 vi
Lampiran 30 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 31 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 32 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe 1 dan Fe 3 Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 33 Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 34 Proporsi Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 35 Proporsi Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 36 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 39 Jumlah Bayi yang diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 40 Cakupan Pekayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 41 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B <7 Hari dan BCG pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 43 Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib, Polio, Campak, dan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 44 Cakupan Pemberian Vit A pada Bayi dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 45 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 vii
Lampiran 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 48 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 50 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 51 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 53 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan dan Jenis Kelamin Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 54 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 55 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 56 Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 57 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 58 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 59 Penduduk dengan Akses Air Bersih Berkelanjutan terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 60 Persentase Kualitas Air Minum di penyelenggara Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 viii
Lampiran 61 Penduduk dengan Akses terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 62 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 63 Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 64 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 65 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 66 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level 1 Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 69 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 70 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 71 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 72 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 73 Jumlah Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 74 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 75 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 76 Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 77 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 ix
Lampiran 78 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 79 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 80 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Lampiran 81 Anggaran Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 1
BAB I P E N D A H U L U A N
Arah kebijakan Pembangunan Kesehatan yang diamanatkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
diantaranya :
- Pemenuhan akses pelayanan kesehatan Ibu, anak, remaja dan Usila yang
berkualitas
- Perbaikan gizi masyarakat
- Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
- Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
- Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat
- Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
- Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
- Menguatkan managemen, penelitian pengembangan dan sistem informasi
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional
yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi
bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah yang harus
diimbangi dengan intervensi perilaku yang memungkinkan masyarakat lebih
sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development). Untuk menjadikan masyarakat
mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang
cara-cara hidup sehat. Oleh sebab itu Informasi dan Promosi Kesehatan
hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas
pembangunan kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan
pencapaian MDGs dan mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat semesta
Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan
kesejahteraan maka pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu
pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitikberatkan pada
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 2
program-program pra-upaya kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh informasi
kesehatan secara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat
yang berperilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk
menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang
berkualitas di tahun 2015. (Depkes RI 2010).
Dinas Kesehatan dan Sosial adalah penyelenggara pembangunan di bidang
kesehatan. Struktur organisasi terdiri dari satu orang Kepala Dinas, satu orang
Sekretaris, lima orang kepala Bidang yaitu Kepala Bidang Pencegahan Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Kepala Bidang Informasi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, Kepala Bidang
Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Kepala Bidang Bina Sosial. Dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari Sekretaris dibantu oleh 3 orang Kepala Sub Bagian
dan Kepala Bidang dibantu oleh 10 orang Kepala Seksi. Disamping itu Dinas
Kesehatan dan Sosial juga memiliki UPTD serta sarana dan tenaga kesehatan
yang akan mendukung pelaksanaan fungsi Dinas sebagai pemberi/pelaksana
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan rincian :
- Satu buah rumah sakit Type C
- Enam buah Puskesmas Induk, dua diantaranya merupakan Puskesmas
Rawatan, yaitu Puskesmas Talawi dan Silungkang.
- 23 buah puskesmas pembantu
- 1 Unit Poskeskel
- 4 Unit Poskesdes
- 4 Unit Polindes
- 103 posyandu
1.1. Visi dan Misi 1.1.1. Visi Gambaran Situasi kesehatan Kota Sawahlunto digambarkan dalam Visi Dinas
Kesehatan dan Sosial“ Terwujudnya Masyarakat Kota Sawahlunto yang Mandiri untuk Hidup Sehat dan Sejahtera”
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 3
1.1.2 Misi Untuk mewujudkan visi tersebut diatas maka ditetapkan misi pembangunan
kesehatan Kota Sawahlunto sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan sosial.
2. Mewujudkan kemandiran masyarakat dalam peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 4
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis
Kota Sawahlunto terletak antara 0° 33’ 40” - 0° 48’ 33” Selatan dan 100° 41’
59” - 100° 49’ 60” Bujur Timur, tercatat memiliki luas 27.344,7 Ha atau sekitar
0,65 persen dari luas Propinsi Sumatera Barat. Jarak dari Kota Sawahlunto ke
Kota Padang (Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat) lebih kurang 94 Km, dapat
ditempuh melalui jalan darat dalam waktu lebih kurang 2 jam dengan
kendaraan roda empat.
Secara administratif Kota Sawahlunto memiliki 4 Kecamatan, 10 Kelurahan
dan 27 desa, dengan rincian :
- Kecamatan Talawi : 11 desa
- Kecamatan Barangin : 4 kelurahan dan 6 desa
- Kecamatan Lembah Segar : 6 kelurahan dan 5 desa
- Kecamatan Silungkang : 5 desa
secara administratif, Kota Sawahlunto berbatasan dengan :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Tanah Datar
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Solok
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Solok
Dilihat dari luas wilayah maka Kecamatan paling kecil adalah Kecamatan
Silungkang dengan luas 32,93 Km2 dan yang paling luas adalah Kecamatan
Talawi yakni 99,39 km2, diikuti Kecamatan Barangin dengan luas 88,55 Km2
dan Lembah Segar 52,58 Km
B. Keadaan Penduduk
2
Jumlah penduduk yang banyak ditunjang dengan kualitas yang memadai
merupakan modal dasar bagi kelangsungan pembangunan. Sebaliknya jumlah
penduduk yang besar dengan kualitas kurang memadai merupakan masalah
sekaligus beban bagi pembangunan. Oleh sebab itu pembangunan kesehatan
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 5
diarahkan kepada pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas serta
pengarahan mobilitas sehingga dapat menunjang lajunya pembangunan.
Dari data proyeksi penduduk Indonesia (BPS) 2010-2035 dan diolah oleh
Pusdatin Kementerian Kesehatan RI, proyeksi penduduk Kota Sawahlunto
Tahun 2016 adalah 60.778 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 30.203 jiwa
dan penduduk perempuan 30.575 jiwa.
a. Kepadatan Penduduk
Salah satu masalah kependudukan di Kota Sawahlunto adalah penyebaran
penduduk yang tidak merata. Hal ini berkaitan dengan daya dukung
lingkungan dan luas wilayah yang tidak seimbang antara kota dengan
pedesaan. Kota Sawahlunto yang luas wilayahnya 273,44 km persegi
dihuni oleh 60.778 jiwa sehingga rata-rata kepadatan penduduknya adalah
222.27 jiwa per-km
b. Distribusi Penduduk menurut jenis kelamin
2
Menurut jenis kelamin, penduduk Kota Sawahlunto terdiri dari 30.203 30.203 jiwa laki-laki dan 30.575 jiwa perempuan sehingga dengan
komposisi penduduk tersebut dihasilkan rasio jenis kelamin sebesar 98.78.
Ini menggambarkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan relatif sama
(seimbang) seperti dapat dilihat pada diagram berikut.
Diagram 1 Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki dengan Perempuan
Kota Sawahlunto Tahun 2016
C. Keadaan Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan
keadaan lingkungan akan disajikan indikator persentase rumah sehat, keluarga
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 6
yang memiliki akses air minum, kepemilikan sarana sanitasi dasar serta
tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan.
1. Rumah Sehat
Pelaksanaan penilaian rumah sehat didasarkan pada konsep teori HL Blum
dan dalam melakukan penilaian rumah sehat ada 3 komponen utama yang
dinilai yaitu, kelompok komponen rumah, sarana sanitasi dan kelompok
perilaku. Masing-masing komponen memiliki bobot yang berbeda, yaitu :
Bobot komponen rumah (31%), Bobot sarana sanitasi (25%) dan Bobot
Perilaku (44%). Pada formulir pemeriksaan terdapat item-item pemeriksaan
terhadap sarana sanitasi, fisik rumah dan perilaku penghuni yaitu dengan
memberi skor pada masing-masing item. Diakhir pemeriksaan dilakukan
penjumlahan semua skor. Untuk rumah sehat skore nya 1068 s/d 1200,
apabila kecil dari 1.068 dikategorikan rumah kurang sehat. Jika kondisi ini
ditemukan maka petugas langsung memberikan pembinaan berupa saran-
saran untuk perbaikan rumah. Dengan demikian diharapkan pemilik rumah
termotivasi untuk meningkatkan kondisi rumahnya.
Diagram 2 Cakupan Rumah Memenuhi Syarat Kesehatan di Kota Sawahlunto
Tahun 2012 s/d 2016
82,3573,6 76,9579,6976,6
0102030405060708090
100
2012 2013 2014 2015 2016
Pers
enta
se (%
)
Dari grafik diatas terlihat peningkatan cakupan rumah yang memenuhi
syarat kesehatan (rumah sehat) dari tahun 2012 ke tahun 2014 terjadi
peningkatan setiap tahun, pada tahun 2015 terjadi sedikit penurunan,
namun 2016 terdapat peningkatan. Jika dibandingkan dengan target rumah
memenuhi syarat kesehatan (rumah sehat) yaitu 100% maka capaian
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 7
diatas belum memperlihatkan hasil yang diharapkan. Karena itu upaya
promosi/penyuluhan dan motivasi terus dilakukan termasuk pemberian
bantuan pembangunan sarana sanitasi dasar bagi keluarga miskin dengan
harapan pada masa yang akan datang cakupan rumah sehat di Kota
Sawahlunto dapat lebih ditingkatkan.
2. Akses terhadap Air Bersih
Rendahnya cakupan air bersih yang memenuhi syarat dapat dihubungkan
dengan penyakit berbasis lingkungan yang ditandai dengan masih tingginya
prevalensi kejadian diare. Hal ini perlu mendapat perhatian semua pihak
termasuk tenaga Sanitasi dan Promosi Puskesmas untuk dapat lebih
meningkatkan motivasi ke masyarakat agar memiliki, menggunakan dan
memelihara SAB sehingga kualitas airnya memenuhi syarat kesehatan.
Dengan adanya proyek Pamsimas diharapkan seluruh penduduk Kota
Sawahlunto dapat menikmati air bersih untuk pemenuhan kebutuhan sehari
hari di rumah tangga (mandi dan cuci).
3. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga di Kota Sawahlunto
meliputi jamban keluarga, tempat pembuangan sampah, saluran
pembuangan air limbah dan sarana air bersih. Begitu juga di Tempat-
Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), harus
tersedia sarana sanitasi dasar agar TTU dan TPM tersebut tidak menjadi
sarana penularan/penyebaran penyakit. Pemeriksaan dan pengawasan
TTU/TPM ditujukan terhadap kondisi sanitasi yang meliputi sanitasi dasar
(jamban, SAB, SPAL dan tempat sampah) dan kondisi kesehatan
pemilik/penanggung jawab dan karyawan. Pemeriksaan kesehatan
pemilik/penanggung jawab dan karyawan dilakukan oleh dokter pemerintah
1 kali dalam 6 bulan. Jika karyawan tersebut mengidap penyakit
infeksi/menular maka pemilik TTU/TPM harus memeriksakan karyawannya
untuk mendapatkan pengobatan. Pada akhir pemeriksaan, petugas
memberi saran melalui buku yang ditinggalkan untuk perbaikan TTU/TPM.
Frekuensi Pemeriksaan dan pengawasan TTU/TPM adalah 2 (dua) kali
dalam setahun.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 8
D. Keadaan Perilaku Masyarakat Untuk menggambarkan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap
derajat kesehatan masyarakat disajikan beberapa indikator yang ada pada
indikator PHBS.
1. Rumah Tangga Sehat
Dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat ini telah dilakukan
pembinaan terhadap rumah tangga ada di Kota Sawahlunto dengan hasil
capaian Rumah tangga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tahun 2016
sebesar 52,96% yang terdapat sedikit peningkatan dari tahun 2015
sebesar 52%, namun bila dibandingkan dengan target yang harus dicapai
secara provinsi sebesar 90% ternyata capaian ini masih jauh dibawah
target.
Diagram 3 Rumah Tangga PHBS di Kota Sawahlunto
Tahun 2012 s/d 2016
22,8
41,233,04
52 52,96
0
10
20
30
40
50
60
2012 2013 2014 2015 2016
Rendahnya capaian PHBS di Kota Sawahlunto dikarenakan pemahaman
masyarakat tentang pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari masih kurang. Ada 10 indikator yang harus dipenuhi
untuk bisa dikatakan rumah tangga tersebut rumah tangga ber-PHBS.
Apabila satu saja dari indikator tersebut tidak terpenuhi maka otomatis
rumah tangga tersebut belum bisa dikatakan rumah tangga yang ber-
PHBS. Sepuluh indicator tersebut adalah :
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 9
a. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
b. Pemberian ASI Ekslusif
c. Menimbang BAYI dan BALITA setiap bulan
d. Menggunakan jamban sehat
e. Memanfaatkan air bersih
f. Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari
g. Rumah bebas jentik
h. Beraktifitas fisik setiap hari
i. Tidak merokok dalam ruangan
j. Memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
Setelah dianalisa ternyata indikator yang sangat menjadi masalah adalah
indikator tidak merokok dalam ruangan.
Meskipun Dinas Kesehatan dan Sosial beserta jajaran telah berupaya
dalam menggerakkan budaya tertib rokok, tentu akan lebih berdaya ungkit
bila juga didukung oleh Pemerintah Daerah Kota Sawahlunto melalui suatu
kebijakan yang mampu mengatur masyarakat untuk berperilaku tidak
merokok dalam ruangan berupa PERATURAN DAERAH tentang TERTIB
KAWASAN BEBAS ROKOK. Pada bulan November 2014 telah dilakukan
Launching kawasan tanpa rokok yang mengundang Bapak Fuad Baradja
sebagai pembicara dan pemateri. Sedangkan untuk peningkatan indicator
lain seperti perilaku pemberian ASI Ekslusive diupayakan melalui
penguatan komitmen ibu dengan dukungan surat motivasi yang
ditandatangani oleh Bapak Walikota Sawahlunto yang isinya agar Ibu
merasa bangga dan bertekad untuk memberikan ASI Ekslusive kepada
bayinya. Surat motivasi ASI Ekslusive ini diberikan kepada semua ibu hamil
dan ibu melahirkan (ibu nifas) di Kota Sawahlunto.
Diantara beberapa upaya yang sudah dan akan terus dilakukan adalah
pengembangan desa siaga, penyuluhan tentang bahaya rokok dan kiat
berhenti merokok, penyuluhan ASI eksklusif, sudut laktasi disetiap kantor,
kelas ibu, pengembangan KP-ASI, pemantauan dan pembinaan Posyandu,
penambahan dan peningkatan mutu sarana pelayanan kesehatan,
kemitraan bidan dan dukun, CLTS, pengawasan dan pemeriksaan rumah
dan kegiatan-kegiatan lain.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 10
2. ASI Eksklusif
ASI adalah makanan bayi ciptaan tuhan yang paling sempurna sehingga
tidak dapat digantikan oleh makanan/minuman/susu lain. Banyak
keuntungan yang diperoleh dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada
bayi yaitu zat gizinya lengkap, mudah dicerna dan diserap, melindungi
terhadap infeksi, membantu bonding dan perkembangan, membantu
menunda kehamilan baru dan melindungi kesehatan ibu serta biaya lebih
rendah dibandingkan dengan susu formula.
Cakupan ASI ekslusif di Kota Sawahlunto pada 5 tahun terakhir dapat
dilihat pada grafik dibawah ini.
Diagram 4 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif
Tahun 2011 s/d 2016
64,1 68,2 72,8 74,6 78,4 84,3
0
2040
6080
100
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Berbagai upaya akan terus dilakukan dengan mengoptimalkan sumberdaya
dan tenaga yang ada seperti pendampingan bumil dan busui oleh konselor
ASI, dibentuknya kelompok pendukung ASI dan program kegiatan lain yang
diharapkan mampu memberikan daya ungkit terhadap peningkatan
cakupan ASI eksklusif.
Pada tahun 2016 terdapat peningkatan cakupan ASI eksklusif dibandigkan
tahun-tahun sebelumnya yaitu 84,3%
3. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 11
angka kematian bayi dan ibu. Kegiatan pemantauan dan pembinaan
terhadap 102 Posyandu yang ada di Kota Sawahlunto dilaksanakan secara
berkala dengan cara mengunjungi Posyandu yang ada di Kota Sawahlunto
pada hari buka Posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Informasi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan dan Sosial
Kota Sawahlunto dengan mengikutsertakan bidang terkait.
Pembinaan Posyandu juga dilakukan secara terpadu melalui Pokjanal
Posyandu, BKB dan PAUD yang juga melibatkan lintas program dan lintas
sektor terkait. Materi pembinaan meliputi peningkatan pengetahuan dan
keterampilan pengurus dan kader Posyandu, baik dalam penyelenggaraan
Posyandu, cara pengisian SIP dan administrasi Posyandu lainnya.
Diagram 5 Strata Posyandu di Kota Sawahlunto
Tahun 2016
Mandiri46%
Madya18%
Purnama36%
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa 46% Posyandu di Kota Sawahlunto
sudah berada pada strata Mandiri dan 36% masih berada pada strata
Madyan dan 36% posyandu strata purnama, dengan adanya strata Mandiri,
ini menggambarkan bahwa masyarakat sudah merasakan keberadaan
Posyandu itu penting dalam upaya promotif dan preventif.
4. Pembiayaan kesehatan oleh masyarakat
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Bila sewaktu-
waktu tanpa diduga seseorang mendapatkan sakit, kecelakaan atau
musibah lainnya yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk
pengobatan, tentunya bagi masyarakat menengah ke bawah menjadi hal
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 12
yang memberatkan. Khusus untuk keluarga miskin, Pemerintah Pusat
sudah menganggarkan biaya pemeliharaan kesehatannya melalui Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang sekarang dikenal
dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan Kesehatan
Daerah (Jamkesda). Sedangkan untuk masyarakat menengah, Pemerintah
Kota Sawahlunto menganjurkan untuk menjadi peserta JPKM “Sawahlunto
Sehat”. Premi yang harus dibayarkan peserta adalah sebesar Rp 18.000,-
/jiwa/bulan dimana Rp. 12.000,- preminya disubsidi oleh Pemerintah Kota
Sawahlunto dan Rp. 6.000,- yang dibayar oleh peserta.
JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) merupakan salah
satu system yang dikembangkan untuk mengatasi timbulnya kesulitan
akibat meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan. JPKM adalah suatu
konsep atau metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang
paripurna (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif) berdasarkan azas
usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu
yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra upaya.
JPKM dirumuskan setelah telaah bertahun-tahun terhadap system
pemeliharaan kesehatan di manca Negara. JPKM merupakan
penyempurnaan terkini setelah system pemeliharaan kesehatan dengan
pembayaran tunai, asuransi ganti rugi, asuransi dengan tagihan provider
mengalami kegagalan dalam mengendalikan biaya kesehatan. Kelebihan
JPKM terhadap system asuransi kesehatan tradisional adalah pembayaran
pra upaya kepada PPK yang memungkinkan pengendalian biaya oleh PPK
dan memungkinkan Bapel berbagi risiko biaya dengan PPK.
Di Kota Sawahlunto terdapat beberapa macam jenis jaminan kesehatan
masyarakat seperti tertera pada tabel di bawah ini :
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 13
Tabel. 1 Cakupan Kepemilikan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Di Kota Sawahlunto Tahun 2016
No Kategori Jumlah Peserta Jumlah
Penduduk %
1 Jaminan Kesehatan Nasional 36470 60.778 60,00 1.1 Penerima Bantuan Iuran
(PBI)APBN 6.335 60.778
10,4
1.2 PBI APBD 13.003 60.778 21,4 1.3 Pekerja Penerima Upah 13.273 60.778 21,8 1.4 Pekerja bukan penerima upah
(PBPU)/mandiri 3.859 60.778
6,3
1.5 Bukan Pekerja 0 60.778 0 2 Asuransi Swasta 10.176 60.778 16,7 3 Asuransi Perusahaan 0 60.778 0 4 JPKM Sawahlunto Sehat 10.591 60.778 17,4
Jumlah 93.707 60.778 94,2
Dari tabel diatas terlihat proposi penduduk yang sudah terjamin
kesehatannya sebanyak 93.707 orang (94,2%) dari total 60.778 proyeksi
penduduk Kota Sawahlunto. Data kepesertaan Jaminan kesehatan belum
terpilah (laki dan perempuan) di BPJS Kesehatan.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 14
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa
indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan
morbiditas (kesakitan). Derajat kesehatan di Indonesia digambarkan melalui
angka mortalitas terdiri atas angka kematian nenonatal, angka kematian bayi,
angka kematian balita, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) termasuk angka
harapan hidup. Angka morbiditas meliputi angka kesakitan beberapa penyakit
balita dan dewasa.
Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga
dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan dan lingkungan
sosial.
A. Mortalitas Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun
sebab lainnya. Mortalitas yang disajikan pada bab ini yaitu Angka kematian bayi
dan jumlah/kasus kematian Ibu. Pada bab ini tidak menjelaskan angka kematian
ibu karena angka kelahiran hidup di Kota Sawahlunto tidak mencapai 100.000
kelahiran hidup.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap
kesakitan maupun kematian.
Gambaran angka kematian bayi di Kota Sawahlunto dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2016 dapat dilihat pada diagram berikut ini :
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 15
Diagram 6 Angka Kematian Bayi di Kota Sawahlunto
Tahun 2011 s/d 2016
Dari diagram diatas terlihat bahwa terjadi penurunan yang cukup signifikan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Sawahlunto dari 28,9/1000 Kelahiran
Hidup (KH) pada Tahun 2013 menjadi 15,4/1000 KH pada Tahun 2014 namun
terjadi peningkatan di tahun 2016. Beberapa upaya yang telah dilaksanakan
dalam rangka menurunkan AKB ini yaitu Penyuluhan dan konseling tentang
kesehatan ibu dan anak, program P4K dan Sosialisasi/Promosi AKI & AKB,
Kemitraan bidan dan dukun serta kelas ibu hamil. Program kegiatan yang
mempunyai daya ungkit dalam penurunan AKB ini akan terus dilakukan dan
dikembangkan sampai AKB ini dapat ditekan serendah-rendahnya.
2. Jumlah Kematian Ibu
Kasus Kematian Ibu di Kota Sawahlunto juga terlihat naik turun dalam lima
tahun terakhir dan mencapai puncak pada tahun 2016, yaitu 3 kasus
kematian. Distribusi kasus kematian ibu/maternal pada Tahun 2016 ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
12,115,8
28,9
15,4 11,5
19
0
5
10
15
20
25
30
35
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 16
Tabel 2 Kasus Kematian Ibu di Kota Sawahlunto
Tahun 2016
No Uraian Jumlah kasus Ket
1 Kematian ibu hamil 1
2 Kematian Ibu bersalin 0
3 Kematian Ibu Nifas 2
Total 3
Karena kelahiran hidup di Kota Sawahlunto selama satu tahun tidak sampai
100.000 maka untuk menetapkan Angka Kematian Ibu hanya dapat dicari jika
dikonversikan dengan 100.000 kelahiran hidup dan ini hanya dapat dipakai
untuk melihat trend kasus saja.
3. Umur Harapan Hidup (UHH) Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) sangat berpengaruh pada kenaikan
Umur Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. AKB sangat peka terhadap
perubahan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sehingga perbaikan
derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan UHH pada
waktu lahir.
B. Morbiditas
Untuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, secara umum selama
tiga tahun terakhir di Kota Sawahlunto tidak pernah dilaporkan/ditemukan
adanya kasus Polio, Diphteri, Pertusis dan Tetanus Neonatorum. Sementara
itu kasus penyakit menular lain seperti TB Paru, ISPA, Diare, Hepatitis B dan
Campak angkanya masih berfluktuasi.
Secara rinci kejadian dan perkembangan penyakit menular di Kota
Sawahlunto tahun 2016 dapat dilihat pada uraian berikut.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 17
1. Penyakit Menular a. Penyakit TB Paru
TBC adalah penyakit yang menular dan mempunyai angka kematian yang
sangat tinggi, ditularkan oleh Mycobacterium Tuberculosis complek.
Kebanyakan TBC menyerang paru-paru tetapi dapat juga menyerang bagian
tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput otak, kulit, tulang dan
bagian tubuh lainnya.
Seseorang dicurigai menderita TBC bila menunjukkan gejala batuk berdahak
selama 2 minggu atau lebih, kadang-kadang dahaknya bercampur darah,
selain itu dapat disertai gejala sesak nafas dan nyeri dada, berkeringat pada
malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan, badan lemah, rasa kurang
enak badan, demam meriang lebih dari sebulan serta berat badan dan nafsu
makan menurun
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh
mycobacterium tuberculosis. Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia
produktif secara ekonomis (15-50 tahun).
Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain :
• Kemiskinan pada berbagai kelompok seperti pada negara-negara sedang
berkembang
• Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dan perubahan
struktur umum kependudukan
• Dampak pandemic HIV
Di Indonesia TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah
pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan
Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB dunia.
Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif, pada waktu batuk atau
bersin pasien akan menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan
dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan 3000 percikan dahak.
Penularan umumnya terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada
dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan
sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat
bertahan selama beberapa jam dalam keadaan gelap dan lembab.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 18
Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan
dahak, makin menular pasien tersebut. Adapun faktor yang memungkinkan
seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam
udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien
TB Paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih
besar dari pasien TB Paru dengan BTA negatif. Risiko penularan setiap
tahunnya ditunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI)
yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. Untuk
Indonesia ARTI berkisar antara 1 – 3 %. Dari semua yang terinfeksi TB
diperkirakan 10% diantaranya akan menjadi sakit TB setiap tahun. Salah satu
factor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita TB
adalah daya tahan tubuh yang rendah diantaranya infeksi HIV/AIDS dan
malnutrisi (gizi buruk).
Situasi TB di dunia semakin memburuk, jumlah kasus TB meningkat dan
banyak yang tidak berhasil disembuhkan terutama pada Negara yang
dikelompokkan dalam 22 negara dengan masalah TB besar. Menyikapi hal
tersebut pada tahun 1993 WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan
dunia (global emergency).
Untuk Kota Sawahlunto, perkiraan penemuan BTA Positif dalam tahun 2016
sebanyak 98 kasus dengan perkiraan suspek 980. Ternyata kasus BTA positif
yang ditemukan hanya 34 kasus dengan CDR 34,69 % dari pemeriksaan
suspek 626 orang (64%)
Pencapaian CDR belum memenuhi target 70% hal ini disebabkan oleh
beberapa factor seperti masyarakat yang masih enggan memeriksakan
batuknya ke Puskesmas karena menganggap batuk tersebut disebabkan
guna-guna.
Jika dievaluasi di tingkat Puskesmas maka dapat dilihat bahwa ada
Puskesmas yang mengalami peningkatan dalam penemuan suspek TB dan
TB BTA Positif dan ada pula yang menurun. Untuk melihat rincian penemuan
kasus baru BTA Positif menurut Puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut :
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 19
Tabel. 3 TABEL PERSENTASE PENEMUAN KASUS BARU BTA POSITIF CDR (70 %)
DI PUSKESMAS SE KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016
b. Pengendalian Penyakit(P2) HIV Aids
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan
penyakit AIDS yang termasuk kelompok keluarga retrovirus. Seseorang yang
terinfeksi HIV akan mengalami infeksi seumur hidup. Kebanyakan orang
dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap asimtomatik (tanpa tanda dan gejala dari
suatu penyakit) untuk jangka waktu panjang. Meski demikian mereka telah
dapat menulari orang lain.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) merupakan sekumpulan gejala
penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang didapat. AIDS
disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang hidup
didalam 4 cairan tubuh manusia yaitu cairan darah, sperma, vagina dan air
susu ibu.
Penderita HIV positif adalah seseorang yang telah terinfeksi virus HIV yang
dapat menularkan penyakitnya walaupun nampak sehat dan tidak
menunjukkan gejala penyakit apapun sedangkan penderita AIDS adalah
NO
PUSKESMAS
PEMERIKSAAN SUSPEK PENEMUAN TB BTA POSITIF
TARGET Tot REALISA
SI Tot % TARGET Tot REALISAS
I Tot %
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
1 TALAWI 150 150 300 65 49 114 38 15 15 30 7 0 7 36,7
2 KOLOK 50 60 110 26 34 60 55 5 6 11 3 2 5 36,4
3 SEI. DURIAN 90 90 180 34 45 79 44 9 9 18 2 1 3 33,3
4 KAMPUNG TELENG
60 70 130 40 48 88 68 6 7 13 4 1 5 33,3
5 LUNTO 40 40 80 36 34 70 88 4 4 8 0 0 0 57,1
6 SILUNGKANG 90 90 180 45 51 96 53 9 9 18 3 0 3 22,2
7 RSU 119 6 5 11
KOTA 480 500 980 626 64 48 50 98 24 9 34 34,7
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 20
seseorang yang menunjukkan tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit
yang memerlukan pengobatan setelah sekian waktu terinfeksi HIV.
Cara paling efisien utntuk menurunkan penyebaran HIV pada semua populasi
adalah mencari populasi target berisiko tinggi terinfeksi HIV, misalnya melalui
pasangan seksual. Program pengurangan dampak buruk (harm reduction)
dengan pencucian alat suntik dan pertukaran alat suntik serta terapi rumatan
dengan substitusi terbukti efektif menghambat penularan HIV diantara
pengguna jarum suntik.
Beberapa uji klinik menunjukkan antiretroviral dapat menurunkan penularan
HIV dari ibu ke anak pada ibu yang tidak menyusui bayinya dan ibu yang
menyusui bayinya jangka pendek dan kemudian dapat memperpanjang masa
menyusui.
Voluntary Counselling and Testing (VCT) selama masa antenatal merupakan
pintu masuk pada pelayanan pencegahan melalui ibu ke anaknya. VCT juga
menguntungkan bagi upaya pencegahan dan pelayanan perawatan bagi
mereka baik yang HIV negative maupun positif. Bagi yang negative bertujuan
agar tetap negative. VCT yang berkualitas baik tidak saja membuat orang
mempunyai akses terhadap berbagai pelayanan tetapi juga efektif bagi
pencegahan terhadap HIV. Klien dimungkinkan mendapat pengetahuan
tentang cara penularan, pencegahan dan pengobatan terhadap HIV dan VCT
merupakan komponen utama dalam program HIV di negara-negara
berkembang.
Untuk pengendalian penyakit menular peranan dari lintas sektor dan program
terkait sangat penting agar hasil lebih optimal. Untuk Kota Sawahlunto s/d
Tahun 2016 jumlah kasus HIV/AIDS adalah 15 kasus dengan kematian
sebanyak 8 orang.
Kegiatan penanggulangan HIV AIDS yang sudah dilakukan di Kota
Sawahlumto diantaranya :
Pembentukan komisi penanggulangan kasus HIV/AIDS (KPA) Kota
Sawahlunto.
Sosialisasi HIV/AIDS kepada kelompok-kelompok resiko tinggi.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 21
Menyarankan kepada kelompok resiko tinggi untuk melakukan
pemeriksaan darah sedini mungkin dan konseling kepada konselor secara
sukarela / Voluntary Counseling and Testing (VCT)
Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kontak serumah dengan
penderita.
Tatalaksana pemandian mayat positif HIV/AIDS dilaksanakan sesuai
protap oleh petugas pemulasaraan jenazah/pemandi mayat, keluarga
yang didampingi oleh petugas kesehatan kota.
Pengawasan minum obat kepada penderita yang masih hidup.
Permasalahan yang di hadapi saat ini adalah minum obat dan konseling yang
terputus dan kepercayaan penderita dengan berobat ke dukun, pekerjaan
seperti penjaja seks komersial yang tidak dapat diberhentikan secara
langsung saja oleh penderita dengan alasan faktor ekonomi dan lain-lain.
c. Pengendalian Penyakit (P2) Kusta
Penyakit kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan
jaringan tubuh lainnya kecuali susunan syaraf pusat. Gejala awal yang perlu
dikenali adalah terjadinya kelainan kulit berupa bercak putih seperti panu
ataupun bercak kemerahan yang kurang rasa atau mati rasa, tidak ditumbuhi
bulu, tidak mengeluarkan keringat, tidak gatal dan tidak sakit sehingga
penderita seringkali tidak merasa terganggu. Gejala lanjut ditandai dengan
adanya kecacatan. Cacat kusta terjadi karena kuman kusta yang menyerang
syaraf pada penderita yang terlambat ditemukan dan terlambat diobati.
Tidak semua orang dapat tertular penyakit kusta, hanya sebagian kecil saja
(sekitar 5%) yang dapat tertular. Kondisi tubuh yang lemah memudahkan
tertular penyakit kusta. Penularan dapat terjadi melalui pernafasan dalam
jangka waktu yang lama.
Di Kota Sawahlunto selama tiga tahun terakhir ditemukan kasus kusta melalui
kegiatan RVS (Rapid Village Survey), RVS bertujuan untuk menemukan
penderita kusta sedini mungkin tanpa adanya cacat yang menetap. Pada
tahun 2016 telah diperiksa sebanyak 50 orang masyarakat per 6 lokasi ( Desa
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 22
Silungkang Oso, Taratak Bancah, Kolok Nan Tuo, Talawi Mudik, Kelurahan
Durian I dan Desa Talago Gunung.
d. Pengendalian Penyakit (P2) Diare
Diare adalah buang air besar lembek, cair bahkan seperti air yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali dalam sehari) dan ada juga
yang disertai muntah, dehidrasi, lendir dan darah dalam tinja serta gejala lain,
dapat disebabkan oleh air yang dikonsumsi. Berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium sampel air masyarakat yang diambil oleh sanitarian, hasilnya
terlihat bahwa tingginya angka E.Coli didalam air yang dikonsumsi
masyarakat.
Diagram 7 GRAFIK PERSENTASE PENEMUAN KASUS DIARE PER PUSKESMAS SE
KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016
Dari grafik di atas terlihat bahwa penemuan kasus diare tahun 2016 yaitu
94,5%. Terlihat bahwa penemuan tertinggi terdapat pada wilayah kerja
puskesmas Lunto dan Silungkang. Dalam rangka penurunan angka diare di Kota Sawahlunto maka dilakukan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Ecoli dan kimia air, jika hasil pemeriksaan laboratorium
terdapat jumlah ecoli yang melebihi standar yang diperbolehkan maka
0
50
100
150
73,5 80,6 89,4 95,8
142,9
117,394,5
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 23
dibagikan tabung kaporit dan pembubuhan kaporit pada sarana air bersih
yang beresiko rendah dan sedang.
b. Pembuatan jamban gratis dan Sarana air bersih serta pemanfaatannya
oleh masyarakat.
c. Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan
lingkungan.
e. Pengendalian Penyakit (P2) Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA/ILI) dan Pneumonia. Pelaksanaan kegiatan program ISPA dititik beratkan pada penemuan kasus
Pneumonia pada balita, target yang ditetapkan untuk penemuan kasus adalah
10% dari jumlah Balita yaitu 241 balita, untuk penemuan kasus pneuomonia
tahun 2016 berjumlah 62 kasus (25,7%). capaian tersebut belum memenuhi
target karena masih banyak petugas beranggapan bahwa yang dikatakan
pneumonia tersebut apabila adanya tarikan dada luar ke bagian dalam
sementara hal tersebut adalah diagnosa untuk pneumonia berat, capaian
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Diagram 8 GRAFIK KASUS ISPA (PNEUMONIA BALITA) PER PUSKESMAS
SE KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016
0,010,020,030,040,050,060,070,080,0
12,07,1
75,0
9,415,8
27,9 25,7
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 24
Tabel 4 JUMLAH PENEMUAN KASUS ISPA PER PUSKESMAS
SE KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016
Untuk kasus ISPA / ILI di Kota Sawahlunto tahun 2016 sebanyak 19.196 kasus
dengan kunjungan terbanyak di wilker Puskesmas Talawi dan Silungkang.
2. Penyakit Bersumber Binatang a. Penyakit malaria
Memerangi malaria dan penyakit menular lainnya adalah salah satu yang
termasuk dalam Milenium Developments Goals (MDG’s) untuk kurun waktu
1990 s/d 2015. Oleh karena itu terdapatnya ketersedian data dan informasi
epidemiologi secara terus menerus sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa
terhadap adanya faktor resiko penyakit menular yang muncul sehingga dapat
ditanggulangi secara cepat dan tepat. Malaria adalah salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk jenis
Anopheles, walaupun ditularkan oleh nyamuk, penyakit malaria sebenarnya
merupakan suatu penyakit ekologis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh
NO PUSKESMAS
JENIS KELAMIN
Total Laki - laki Perempuan
1 TALAWI 1.630 2.028 3.907
2 KOLOK 706 936 2.018
3 SEI. DURIAN 1.539 1.730 3.947
4 KAMPUNG TELENG 1.079 1.368 2.423
5 LUNTO 963 1.328 3.100
6 SILUNGKANG 1.763 2.032 3.801
KOTA 7.680 9.422 19.196
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 25
kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembang
biak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan
parasit malaria.
Secara teoritis, nyamuk bisa terbang sampai 2-3 km, namun pengaruh angin,
jarak terbang nyamuk bisa mencapai 40 km. Bahkan dengan perkembangan
sarana transportasi, nyamuk bisa mencapai daerah yang jauh dengan
menumpang alat transportasi. Para ahli juga memperkirakan bahwa
perubahan iklim global telah turut mempengaruhi penyebaran nyamuk
malaria. Nyamuk anopheles yang biasanya hanya ditemukan di daerah
dataran rendah sekarang bahkan bisa ditemukan di daerah pengunungan,
yang tingginya di atas 2000 m dari permukaan laut.
Di Kota Sawahlunto dalam dua tahun terakhir ini terjadi penurunan kasus
penyakit malaria dimana pada tahun 2015 ditemukan 3 kasus dan tahun 2016
ditemukan 1 kasus dengan plasmodium vivax sedangkan API / anual parasite
incidence tahun 2016 di Kota Sawahlunto berada pada area Low Case Insiden (berwarna Hijau).
b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegyti yang
tempat perindukannya pada air tergenang yang tidak kontak langsung dengan
tanah, didalam bak mandi, tempayan, pot-pot bunga yang berisi air, pada baju
yang bergelantungan dan lain-lain serta mempunyai kebiasaan menggigit
pada pagi dan sore hari.
Demam berdarah Dengue ditandai dengan demam mendadak yang diikuti
rash kemerahan, pada sebagian kasus menunjukkan tanda-tanda perdarahan,
trombositopenia <100.000 iu dan hematokrit yang meningkat tajam lebih dari
20%.
Dari hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan, diambil beberapa
tindakan dan upaya pengendalian vektor penular DBD yaitu :
a. Terhadap Penderita DBD
Tindakan terhadap penderita DBD Puskesmas akan merujuk pasien ke
rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan labor yang lebih lengkap dan
perawatan yang intensif.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 26
b. Terhadap Lingkungan
Tindakan terhadap lingkungan dalam rangka pemutusan mata rantai
penular penyakit DBD adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk
dan Gerakan 3M plus. Kegiatan ini dapat memutuskan mata rantai
perkembangbiakan nyamuk sampai pada telur dan larvanya. Disamping
pengendalian nyamuk dewasa penular DBD secara alamiah juga dilakukan
secara kimiawi melalui fogging atau pengasapan di lokasi rumah penderita
DBD terutama yang terdapat kelompok berisiko seperti bayi, lansia dan
bumil serta lokasi yang padat penghuni sebanyak 2 kali dengan siklus
pengulangan sesuai dengan ketentuan yang ada.
c. Menyurati kecamatan, Puskesmas dan seluruh sekolah agar mewaspai
penyakit DBD serta menyarankan untuk melakukan gerakan 3M plus yaitu
menguras, menutup, mengubur serta melaksanakan beberapa kegiatan-
kegiatan tambahan seperti memasang kawat kasa, tidak membiasakan
menggantung pakaian, melakukan penyemprotan obat nyamuk, memakai
lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu dan memelihara ikan pemakan
jentik.
Jumlah kasus DBD pada tahun 2016 sebanyak 205 kasus, bila dibandingkan
dengan Tahun 2015 (170 kasus) terjadi peningkatan.tahun 2016 tidak terdapat
kematian dan KLB karena DBD.
c. Demam Cikungunya
Demam chikungunya adalah suatu penyakit menular dengan gejala utama
demam mendadak, nyeri pada persendian dan ruam makulopapuler
(kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit yang kadang-kadang disertai
dengan gatal. Gejala lain yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala,
menggigil, kemerahan pada konjungtiva, pembesaran kelenjar getah bening di
bagian leher, mual dan muntah.
Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan
lewat nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit
DBD. Meski masih “bersaudara” dengan demam berdarah, penyakit ini tidak
mematikan. Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di
Indonesia tahun 1973.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 27
Cara menghindari penyakit ini adalah dengan membasmi nyamuk pembawa
virusnya. Ternyata nyamuk ini punya kebiasaan unik. Pertama, mereka
senang hidup berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas
bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Kedua,
serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang
menggantung seperti baju-baju yang ada dibelakang pintu kamar. Ketiga,
nyamuk ini sangat menyukai tempat-tempat yang gelap dan pengap.
Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk aedes aegypti maka cara
terbaik untuk memutus mata rantai penularan adalah dengan memberantas
nyamuk tersebut. Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini
adalah dari golongan malation sedangkan themopos untuk mematikan jentik-
jentiknya. Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan
menyemprotkan ke dinding. Hal ini karena Aedes Aegypti tidak suka hinggap
di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung.
Pada tahun 2016 tidak ditemukan kasus Chikungunya di Kota Sawahlunto. Ini
menggambarkan bahwa sudah mulai terjadi perbaikan kualitas lingkungan
tempat tinggal yang menandakan mulai meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan.
d. Pengendalian Penyakit(P2) Rabies
Penyakit rabies merupakan penyakit menular akut dari susunan syaraf pusat
yang disebabkan virus rabies yang ditularkan oleh Hewan Penular Rabies
(HPR) seperti anjing, kucing, kera dan lain-lain melalui gigitan dan non gigitan.
Virus Rabies termasuk golongan Rhabdovirus, berbentuk peluru dengan
komposisi RNA, Lipid, Karbohidrat dan Protein. Sifat virus rabies cepat mati
dengan sinar ultra violet dan zat pelarut lemak serta di luar jaringan hidup
dapat diinaktifkan dengan B-propiolakton, phenol, halidol azirin, tahan hidup
dalam beberapa minggu di dalam gliserin pada suhu kamar
Masa inkubasi dari penyakit Rabies 2 minggu – 2 tahun.
Batasan KLB Rabies adalah ditemukannya 1 (satu) gejala klinis rabies yang
ditandai dengan Hydrophobia.
Gejala klinis rabies dibagi menjadi 4 stadium berdasarkan diagnosa klinis:
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 28
• Stadium Prodromal dengan gejala awal demam, malaise, mual dan rasa
nyeri di tenggorokan dan biasanya sulit didiagosa.
• Stadium sonsoris, rasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat
bekas luka diikuti gejala cemas dan reaksi berlebihan terhadap rangsangan
sensorik.
• Stadium exitasi, tonus otot-otot aktifitas simpatis jadi meninggi, gugup,
kejang, sakit kepala berat, sulit menelan, hipersalivasi, keringat banyak
(hiperhidrosis), hidrophobi, photophobi, aerophobia.
• Stadium paralyse, terjadi inkontinentia urine, paralyse ascendens, koma
dan maninggal karena kelumpuhan otot pernafasan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penanggulangan kasus gigitan yaitu :
o Penyuluhan ke pada masyarakat tentang bahaya rabies serta cara
pencegahannya.
o Memberikan penyuluhan tentang cara mencuci luka gigitan HPR dengan
sabun atau deterjen dengan air mengalir selama 10 – 15 menit.
o Bila terjadi kasus gigitan, dilakukan observasi HPR sebelum diberi VAR.
Penegakan diagnosa dilakukan dengan memotong kepala hewan yang
mengigit dan mengirimkannya ke laboratorium di Baso-Kabupaten Agam,
namun kenyataan yang ada sekarang ini setiap kali HPR mengigit manusia,
tidak dilakukan observasi tapi masyarakat langsung meminta Vaksin Anti
Rabies (VAR) karena rasa kuatirnya. Penyuntikan dengan VAR diberikan
pada hari ke 0 sebanyak 2 dosis secara intramuskuler di lengan kanan dan
kiri, suntikan ke dua dilanjutkan pada hari ke 7 sebnayak 1 dosis dan hari ke
21 sebanyak 1 dosis. Di Kota Sawahlunto untuk tahun 2016 terdapat 90 kasus
gigitan HPR dengan pemberian VAR sebanyak 43 kasus, mengalami
peningkatan kasus gigitan HPR dibandingkan tahun 2015 yaitu 84 kasus.
Dari 90 kasus gigitan yang terjadi pada tahun 2016, 62,2% (56 orang) terjadi
pada laki-laki dan 37,8% (34 orang) terjadi pada wanita dan kelompok umur
yang paling banyak digigit oleh HPR yaitu 37,8% pada usia 15-44 tahun.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 29
3. Penyakit Tidak Menular Transisi epidemiologi adalah perubahan pola penyakit dan kematian dari
penyakit infeksi (menular) ke penyakit tidak menular (PTM). Posisi Indonesia
saat ini berada pada pertengahan transisi epidemiologi dimana penyakit tidak
menular meningkat drastis sementara penyakit menular masih menjadi
penyebab kematian utama. PTM mempunyai faktor resiko yang sama yaitu
konsumsi rokok, pola makan tidak seimbang terutama konsumsi buah dan
sayur, kurang gerak dan pencemaran lingkungan. Sebagian besar faktor
resiko tersebut muncul secara bersamaan dalam pola hidup atau saling
berhubungan satu sama lainnya, Mengerikannya lagi, PTM kini tidak hanya
menyerang mereka yang berusia lanjut. Fenomena terbaru mencatat, dalam
kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah penderita diabetes dan hipertensi di
Tanah Air mulai mengalami peningkatan pada penduduk yang menginjak usia
relatif muda dan produktif, yakni 45 tahun. Di Indonesia, PTM diperkirakan
menyebabkan 64% tingkat kematian. Selain PTM, penyakit kelainan pada
jantung menjadi penyebab kematian tertinggi dengan jumlah 30%, diikuti oleh
kanker dengan jumlah 13%.
Tabel 7 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN
MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016
NO PUSKESMAS
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 TALAWI 87 1,31 621 8,91 708 5,20 25 28,74 135 21,74 160 22,60
2 KOLOK 1.419 57,50 2.734 98,74 4.153 79,30 175 12,33 278 10,17 453 10,91
3 SUNGAI
DURIAN 505 14,94 1.153 32,33 1.658 23,87 234 46,34 594 51,52 828 49,94
4 KAMP.TELENG 64 2,34 540 17,79 604 10,47 18 28,13 143 26,48 161 26,66
5 LUNTO 1.006 71,86 1.886 115,78 2.892 95,48 484 48,11 692 36,69 1176 40,66
6 SILUNGKANG 1.162 34,27 1.691 47,46 2.853 41,03 298 25,65 661 39,09 959 33,61
KOTA 4.243 21,19 8.625 40,06 12.868 30,97 1.234 29,08 2.503 29,02 3.737 29,04
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 30
Dari Tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2016 dilakukan
pengukuran faktor resiko PTM pada usia ≥ 18 tahun dimana dari 12.868 yang
dilakukan pengukuran tekanan darah terdapat 3.737 (29,04%) yang terdiagnosa
hipertensi dimana berimbang antara laki-laki dan perempuan.
Tabel 8 PEMERIKSAAN OBESITAS PADA TAHUN ≥ 15 TAHUN
MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016
NO PUSKESMAS
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 TALAWI 87 8,81 621 5,90 708 6,15 16 18,39 96 15,46 112 15,82
2 KOLOK 79 22,70 383 71,72 462 52,38 22 27,85 111 28,98 133 28,79
3 SUNGAI DURIAN 414 11,46 944 26,38 1.358 18,89 85 20,53 340 36,02 425 31,30
4 KAMP.TELENG 64 3,12 563 24,73 627 14,49 15 23,44 188 33,39 203 32,38
5 LUNTO 134 14,97 303 32,00 437 23,72 5 3,73 26 8,58 31 7,09
6 SILUNGKANG 150 6,02 204 5,85 354 5,92 4 2,67 16 7,84 20 5,65
KOTA 928 8,94 3.018 14,14 3.946 12,44 147 15,84 777 25,75 924 23,42
Dari pengukuran faktor resiko PTM pada tabel di atas dapat dilihat bahwa telah
dilakukan pemeriksaan obesitas terhadap sasaran usia > 15 tahun dan dari
pemeriksaan terdapat 924 orang (23,42%) dikategorikan Obesitas, sedangkan
25,75% terdeteksi obesitas ada pada perempuan.
Kegiatan pengendalian PTM pada tahun 2016 juga meliputi adanya sosialisasi
PTM ke kader se Kota Sawahlunto melalui puskesmas, sosialisasi kepada
kepala sekolah dan guru UKS SLTA se Kota Sawahlunto serta orientasi PTM
ke petugas kesehatan khususnya mengenai Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat (IVA) di Kota Solok serta pembelian POSBINDU Kit dalam rangka
ketersedian alat di Posbindu yang ada di KOta Sawahlunto, sedangkan proses
kerja di Posbindu dapat dijelaskan sebagai berikut :
Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan wawancara,
pengukuran, pemeriksaan dan tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk
menelusuri faktor risiko perilaku seperti merokok, konsumsi sayur dan buah,
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 31
aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stress. Pengukuran berat badan, tinggi
badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, dan tekanan darah.
Pemeriksaan faktor risiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total,
trigliserida, pemeriksaan klinik payudara, arus puncak ekspirasi, lesi pra kanker
(Inspeksi Visual asam asetat /IVA positif), kadar alkohol dalam darah, tes
amfetamin urin.
Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan pemeriksaan kemudian
dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang cara mengendalikan faktor
risiko PTM melalui penyuluhan/dialog interaktif secara massal dan atau
konseling faktor risiko secara terintegrasi pada individu dengan faktor risiko,
sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam
sistem pelayanan kesehatan paripurna. Pedoman Umum Pos Pembinaan
Terpadu Penyakit Tidak Menular 13 Rujukan dilakukan dalam kerangka
pelayanan kesehatan berkelanjutan (Continuum of Care) dari masyarakat
hingga ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar termasuk rujuk balik ke
masyarakat untuk pemantauannya. Kegiatan posbindu PTM dalam situasi
kondisi tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan
bersama.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 32
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat
mencakup upaya upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan dan penyediaan sarana sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan
bahan-bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan
kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan jalan, pengobatan rawat
inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
A. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting terdapat pada
UU No.36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan
untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat
dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya kesehatan ibu
sebagaimana dimaksud Undang-undang tersebut meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk
mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas
serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.
Komitmen global dalam MDG’s menetapkan target terkait kematian ibu dan
kematian anak yaitu menurunkan Angka kematian Ibu hingga tiga per empat
dalam kurun waktu 1990-2015 dan menurunkian angka kematian anak hingga dua
per tiga dalam kurun waktu 1990-2015.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 33
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan dengan distribusi
waktu minimal 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan
2 kali pada trimester ketiga. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi
standar kualitas
Pelayanan 7 T dalam antenatal care meliputi, ukur tekanan darah, timbang
berat badan/tinggi badan, ukur tinggi fundus, imunisasi TT, Test
Laboratorium/PMS dan temu wicara. Cakupan antenatal care (kontak pertama
dan kontak keempat) ibu hamil di Kota Sawahlunto pada lima tahun terakhir
dapat dilihat pada diagram berikut :
Diagram 9
Cakupan Kontak Pertama dan Keempat Ibu Hamil Tahun 2011 s/d 2016
111,6
89,2 92,386
79,1 83,588,7
77 72,4 72,9 67,6 66,5
0
20
40
60
80
100
120
2011 2012 2013 2014 2015 2016
K1 K4
Cakupan pelayanan kontak pertama (K1) ibu hamil pada lima tahun terakhir
berfluktuasi yaitu, 111.6% pada tahun 2011 dan sedikit menurun pada tahun
2012 yaitu 89.2% pada tahun 2013 kembali meningkat menjadi 92.3 %, Tahun
2014 yaitu 86,0%, semakin menurun di tahun 2015 yaitu 79.1% namun pada
tahun 2016 kembali meningkat yaitu 83,5%. Apabila dibandingkan dengan
target yaitu 96%, capaian tersebut belum mencapai target, ini berarti kinerja
PWS dalam menemukan Bumil pada trimester pertama perlu lebih ditingkatkan.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 34
Untuk pelayanan K4, target yang ditetapkan adalah 87%, namun cakupannya
dalam 5 tahun terakhir juga berfluktuasi bahkan ada yang belum mencapai
target. Cakupan tahun 2011 sebesar 88.7 %, tahun 2012 sebesar 77% dan
pada tahun 2013 sebesar 72.4 % dan sedikit peningkatan pada tahun 2014
sebesar 72,9 namun terjadi penurunan kembali di tahun 2015 dan 2016.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian K4 ibu hamil,
diantaranya : ada kasus abortus, adanya ibu hamil yang pindah ke luar kota
dan enggannya ibu hamil melakukan pemeriksaan lanjutan. Upaya yang
sudah dilakukan untuk meminimalkan permasalahan ini adalah dengan
motivasi ibu hamil dan keluarga melalui konseling dan penyuluhan,
meningkatkan motivasi dan kinerja petugas melalui penjadwalan pertemuan
konsultasi rutin dengan pengelola KIA Puskesmas, Bintek dan evaluasi rutin
terhadap capaian program sehingga seluruh kegiatan dapat mencapai
sasaran yang diharapkan.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Kebijakan pogram kesehatan ibu dan anak terkait penanganan persalinan
adalah semua ibu hamil melahirkan dengan tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan dan di sarana/fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini
didukung dengan pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan
Pustu/Polindes/Poskesdes disemua desa/kelurahan secara bertahap yang
salah satunya bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada
ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan
ibu dan anak. Pemeliharan dan rehabilitasi Pustu/Polindes/Poskesdes
didukung pula dengan penempatan bidan di sarana pelayanan kesehatan
serta dilengkapi dengan sarana prasarana penunjang seperti kendaraan roda
dua, alat kedokteran/kesehatan penunjang pelayanan dan mobiller. Hal ini
ditujukan untuk mendukung perwujudan kebijakan dalam menekan angka
kematian ibu dan bayi.
Pada tahun 2016 ini masih ada persalinan yang ditolong dukun dibeberapa
desa/ kelurahan karena beberapa alasan, oleh karena itu program kemitraan
bidan dan dukun tetap dijalankan dan dikembangkan sehingga pada akhirnya
semua persalinan akan dibantu oleh bidan dan pelayanan persalinan
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 35
dilakukan di sarana pelayanan kesehatan. Dukun bukannya ditiadakan tetapi
beralih fungsi dari memberikan bantuan pelayanan persalinan menjadi kader
kesehatan yang ikut membantu memberikan data dan informasi ibu hamil
serta ikut memotivasi ibu hamil dan keluarga untuk bersalin dengan bidan di
sarana pelayanan kesehatan. Kepada dukun bayi yang masih aktif dan ikut
bermitra dengan bidan/tenaga kesehatan diberikan dana motivasi apabila
melakukan rujukan ibu hamil dan ibu bersalin ke petugas kesehatan. Dengan
adanya dana motivasi ini diharapkan dukun akan lebih termotivasi untuk
bermitra dengan bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil dan
ibu bersalin.
Bila dilihat cakupan persalinan dukun pada tahun 2016 ini sama dengan tahun
2015 yaitu 1,1% persalinan dengan dukun. Hal ini akan terus ditingkatkan
sampai akhirnya nanti tidak ada lagi persalinan yang ditolong dukun.
Diagram 10 Pertolongan Persalinan oleh Nakes dan dukun di Kota Sawahlunto
Tahun 2011 s/d 2016
98,5 98,2 98,7
8376,9 77
1,5 1,8 1,3 0,8 0,8 1,10
102030405060708090
100
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Cak. Persalinan nakesCak. Persalinan dukun
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 belum semua
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan cakupannyapun sedikit
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan Tahun 2015. Beberapa
upaya sudah dilaksanakan dalam rangka peningkatan cakupan ini seperti
Pelaksanaan Tim Kemitraan bidan dukun, pembinaan dukun secara berkala
dan pembahasan fungsi dukun pada saat Lokmin awal tahun. Dukun
bukannya ditiadakan tetapi beralih fungsi dari pemberi pelayanan persalinan
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 36
menjadi kader kesehatan yang ikut membantu memberikan data dan informasi
ibu hamil serta ikut memotivasi ibu hamil dan keluarga untuk bersalin dengan
bidan/tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di sarana
pelayanan kesehatan.
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada
ibu nifas sesuai standar yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai
jadwal yang dianjurkan yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca
persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca persalinan dan
pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi:
a. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi,nafas dan suhu)
b. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fudus uteri)
c. Pemeriksaan lokhia dan cairan pervaginam lain
d. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran Asi Eksklusif
e. Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan ibu nifas dan bayi
baru lahir, termasuk keluarg berencana
f. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pada diagram di bawah ini dapat dilihat cakupan pelayanan kesehatan ibu
nifas per-Pukesmas
Diagram 11 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Per Puskesmas di Kota Sawahlunto
Tahun 2016
77,6 84,668,8 63,2 64,8
78,7
0
20
40
60
80
100
Talawi Kolok Sungai Durian
K.Teleng Lunto Silungkang
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 37
4. Penanganan Komplikasi Maternal Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
atau janin dalam kandungan baik langsung maupun tidak langsung termasuk
penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu atau
janin yang tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan. Pencegahan komplikasi
maternal adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi maternal untuk
mendapatkan perlindungan/pencegahan dan penanganan sesuai standar oleh
tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Dari
283 perkiraan komplikasi maternal di tahun 2016, komplikasi maternal yang
ditangani sebanyak 445 (159,8%).
5. Penanganan Komplikasi Neonatal
Yang dimaksud dengan penanganan Neonatal Komplikasi adalah neonatal
sakit dan atau neonatal dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai
standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik dirumah,
sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan
rujukan. Dari perhitungan perkiraan neonatal komplikasi tahun 2016 sebanyak
190 orang, neonatal komplikasi yang ditemukan dan ditangani sebanyak 73
orang (38.5%). Sama halnya dengan komplikasi maternal, bila dibandingkan
dengan real neonatal komplikasi yang ditemukan, semuanya (100%)
mendapatkan penanganan.
6. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Program pelayanan kesehatan bayi terdiri dari pemberian imunisasi dasar,
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, pemberian
Vit A pada bayi, penyuluhan perawatan kesehatan bayi, penyuluhan ASI
Eksklusif, MP ASI dan lain-lain. Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat
menggambarkan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses bayi untuk
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya
kelainan tumbuh kembang dan penyakit, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit, serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan dan cakupan pelayanan kesehatan bayi
di Kota Sawahlunto Tahun 2016 dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 38
Diagram 12 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kota Sawahlunto
Tahun 2016
0102030405060708090
100
Talawi Kolok Sei. Durian Kp. Teleng Lunto Silungkang
61,570,6
96,5
7681,6
84,7
7. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita
Pelayanan kesehatan pada anak Balita dilakukan oleh tenaga kesehatan
dalam upaya meningkatkan kualitas anak Balita dengan melakukan beberapa
kegiatan antara lain:
a. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi tumbuh
kembang pada anak dengan menggunakan instrumen SDIDTK
b. Pembinaan Posyandu, pembinaan anak prasekolah termasuk Pendidikan
Anak Usia Dini dan konseling keluarga pada kelas ibu Balita dengan
memamfaatkan Buku KIA
c. Perawatan anak Balita dengan pemberian ASI sampai usia 2 tahun,
makanan gizi seimbang, dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak Balita pada tahun 2016 sebesar 56%
dimana dari 4.940 sasaran anak Balita, 2.767 orang mendapat pelayanan
kesehatan.
8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat
Salah satu upaya kesehatan anak adalah intervensi pada anak usia sekolah.
Upaya kesehatan yang dilakukan pada kelompok ini adalah penjaringan
kesehatan terhadap murid SD/MI kelas 1. Penjaringan ini juga menjadi salah
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 39
satu indikator yang di evaluasi keberhasilannya melalui Renstra Kementerian
Kesehatan RI.
Pada Tahun 2016, semua murid kelas 1 baru SD/MI (1.183 orang) terjaring
kesehatannya (100%).
9. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Program KB dilakukan dalam rangka mengatur jarak kelahiran atau
menjarangkan kelahiran. Sasaran pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan tujuan demi meningkatkan
kesejahteraan keluarga. KB menjadi salah satu program di Dinas Kesehatan
dan Sosial Kota Sawahlunto karena secara tidak langsung sudah dapat
menekan faktor risiko kematian maternal dan bayi karena jarak kehamilan dan
jumlah anak secara tidak langsung merupakan faktor risiko terjadinya kasus
kematian maternal dan bayi.
Pelayanan KB dilakukan di klinik-klinik dan Bidan Praktek Swasta yang ada di
Kota Sawahlunto mulai dari pendataan PUS, pemantauan pasangan usia
subur yang belum ikut KB, memotivasi PUS untuk ber-KB khususnya bagi
PUS yang isterinya menderita infeksi kronis, KEK dan anemia berat,
penyuluhan untuk pemasangan alat kontrasepsi termasuk kontrasepsi pasca
salin, selanjutnya melakukan pelayanan serta pencatatan dan pelaporan untuk
peserta KB baru dan KB aktif.
Diagram 13 Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Sawahlunto
Tahun 2011 s/d 2016
75,476,5 85,1 86,6 85
72,4
0102030405060708090
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 40
Pada diagram di atas dapat dilihat cakupan kepesertaan KB aktif di Kota
Sawahlunto dari Tahun 2011 sampai Tahun 2015 pada diagram tersebut
terlihat adanya peningkatan kepesertaan ber-KB dari PUS yang ada di Kota
Sawahlunto namun pada tahun 2016 terjadi penurunan yaitu 72,4% hal
disebabkan karena peserta barupun berkurang.
B. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Permasalahan gizi masyarakat merupakan salah satu isu kesehatan masyarakat
yang menyita perhatian sektor kesehatan. Status gizi juga merupakan salah satu
penentu kondisi derajat kesehatan. Permasalahan gizi yang sering ditemukan
adalah anemia gizi besi pada remaja puteri dan ibu hamil, kekurangan vitamin A
dan gangguan akibat yodium.
1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe) Program pemberian tablet besi sangat terkait dengan pelayanan kesehatan
pada ibu hamil (K1-K4) karena diberikan pada saat ibu hamil melakukan
kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan. Pemberian tablet besi juga salah
satu syarat terpenuhinya kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Cakupan pemberian
Fe 3 pada bumil tahun 2016 adalah 77.59 %.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Selain anemia zat besi, kekurangan Vitamin A juga menjadi perhatian dalam
upaya perbaikan masyarakat. Oleh karena itu dilakukan pemberian kapsul
Vitamin A dalam rangka mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan
Vitamin A pada Balita. Vitamin A berperan terhadap penurunan angka
kematian, mencegahan kebutaan serta pertumbuhan dan kelangsungan hidup
anak. Cakupan Balita yang mendapat Vitamin A di Kota Sawahlunto Tahun
2016 adalah 83,09 %.
3. Pemberian Asi Eksklusif
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui
secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan
menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat
makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh
kembangnya.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 41
Persentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan Kota Sawahlunto
tahun 2016 adalah sebesar 84,3%.
4. Penimbangan Balita Di Posyandu
Kegiatan penimbangan Balita di Posyandu berkaitan dengan cakupan
pelayanan gizi pada Balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya
imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada Balita. Dengan
cakupan D/S yang tinggi, diharapkan semakin tinggi pula cakupan vitamin A,
cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Cakupan
Balita ditimbang Kota Sawahlunto Tahun 2016 adalah sebesar 73.9% dan
Balita dengan BGM 0,7% atau 32 orang.
C. PELAYANAN IMUNISASI Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk
terhadap penyakit tertentu. Beberapa penyakit menular yang termasuk ke
dalam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain: difteri,
Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan
polio.
Imunisasi merupakan program rutin yang dilaksanakan dalam upaya
memberikan kekebalan terhadap sasaran dari penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Untuk tahun 2016 Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto menetapkan target
kontak pertama 100% dan kontak lengkap 92% sedangkan untuk target
desa/kelurahan Universal Cild Imunitation (UCI) adalah 80% dengan indikator
semua antigen. Cakupan imunisasi dasar lengkap Kota Sawahlunto sebesar
77.8%. Desa UCI Kota Sawahlunto Tahun 2016 adalah sebesar 59,5 % atau
hanya 22 Desa/Kelurahan yang UCI dari 37 Desa/Kelurahan yang ada di Kota
Sawahlunto
D. UPAYA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Obat generik adalah obat yang mengandung zat aktif sesuai nama
generiknya, seperti parasetamol generik yang artinya obat yang dibuat dengan
kandungan zat aktif parasetamol dan dipasarkan dengan nama parasetamol,
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 42
bukan nama lain seperti Panadol (Glaxo). Obat generik bisa juga diartikan
obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk
zat berkhasiat yang dikandungnya.
Obat generik diprogramkan pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan
keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas khususnya dalam
hal daya beli obat. Harga obat generik sangat terjangkau karena
pemasarannya tidak memerlukan biaya promosi (iklan, seminar, perlombaan,
dll) sehingga harga dapat ditekan dan produsen (pabrik obat) tetap mendapat
keuntungan.
Ketersediaan obat pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah merupakan
tanggung jawab pemerintah pusat, propinsi dan kab/kota. Fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah tersebut wajib menyediakan obat generik bagi pasien
rawat jalan dan rawat inap. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.03.01/Menkes/159/I/2010 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penggunaan Obat Generik di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
Untuk Kota Sawahlunto, penyediaan obat-obatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan kesehatan dasar berpedoman pada Daftar Obat generik
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, Daftar Obat Essensial Nasional
(DOEN) dan Daftar obat untuk Pelayanan Kesehatan Dasar. Sedangkan obat-
obatan diluar generik dibatasi sesuai dengan usulan yang disampaikan
Puskesmas dan didasarkan pada jumlah kasus/kebutuhan di lapangan.
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 43
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Pemenuhan sumber daya kesehatan mutlak dilakukan untuk pelaksanaan
pelayanan kesehatan. Adapun sumber daya yang dimaksud adalah tersedianya
sarana kesehatan yang memenuhi standar, tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi dan tersedianya pendanaan yang memadai untuk melakukan kegiatan
kesehatan.
A. Sarana Kesehatan 1. Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, merata dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Di Kota Sawahlunto terdapat 6 Puskesmas induk, dua diantaranya (33,3 %)
merupakan Puskesmas Rawatan (Puskesmas Talawi dan Silungkang) dan
4 lainnya (66,7 %) merupakan Puskesmas Non Rawatan. Ini berarti 1
Puskesmas di Kota Sawahlunto rata-rata melayani sebanyak 9.478 jiwa.
Jika dibandingkan dengan konsep wilayah Puskesmas dimana 1
Puskesmas rata-rata melayani 30.000 penduduk maka untuk Kota
Sawahlunto ratio Puskesmas dengan penduduk sudah sangat memadai.
Puskesmas induk ini juga didukung oleh 23 unit Puskesmas Pembantu, 1
unit Poskeskel, 4 Poskesdes dan 4 unit Polindes. Ketersediaan sarana
pendukung ini adalah dalam rangka mendekatkan akses pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 44
2. Rumah Sakit Pada tahun 2016, Rumah Sakit milik Pemda Kota Sawahlunto dengan tipe
C sudah memiliki 9 tenaga dokter spesialis yang terdiri Dokter Spesialis
Kandungan, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Anak,
Spesialis Mata, Spesialis Kulit, Anastesi dan Spesialis Patologi Klinik.
Disamping itu RSUD Sawahlunto juga memiliki 136 tempat tidur dengan
BOR tahun 2016 adalah 38.4%.
Setiap tahunnya di RSUD Sawahlunto ini terus dilakukan berbagai
pembenahan dan peningkatan, baik dari mutu pelayanan maupun
kelengkapan sarana prasarana dalam upaya memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat. RSUD Sawahlunto ini juga merupakan rumah sakit
rujukan bagi daerah-daerah sekitarnya yaitu dari Kabupaten Sijunjung,
Kabupaten Solok dan Kabupaten Dharmasraya.
3. Sarana produksi / distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana
pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan
farmasi dan alat kesehatan. Pada tahun 2016 di Kota Sawahlunto terdapat
10 buah apotek, 7 buah toko obat, 3 buah Optikal dan 1 buah Gudang
Farmasi. Sarana-sarana ini sangat mendukung pelaksanaan pelayanan
kesehatan di Kota Sawahlunto.
4. Sarana kesehatan bersumberdaya masyarakat
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal oleh masyarakat. Dari 103
Posyandu yang ada di Kota Sawahlunto, terdapat Posyandu dengan strata
pratama 37 buah (35,9%), strata madya 19 buah (18,4 %), strata purnama
tidak ada dan strata mandiri 47 buah (45,5 %).
B. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang ikut mendukung program kesehatan di Kota
Sawahlunto terdiri dari beragam keahlian, diantaranya tenaga medis,
kefarmasian, gizi, keperawatan, bidan, kesehatan masyarakat, sanitasi dan
teknisi medis. Pembagian jenis tenaga pada Profil Kesehatan Tahun 2016
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 45
didasarkan pada Tupoksi masing masing tenaga, bukan berdasarkan latar
belakang pendidikan tenaga yang ada.
C. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan di Kota Sawahlunto tahun 2016 yang bersumber dari
pemerintah terdiri dari APBN, APBD (baik Propinsi maupun Kota) dan
Pinjaman / Hibah Luar Negeri (PHLN). Jumlah anggaran kesehatan yang
teralokasi adalah Rp. 106.201.608.729,- (8,5%). Bila dilakukan perhitungan
biaya kesehatan perkapita untuk penduduk Kota Sawahlunto maka didapat
angka Rp. 1.747.369,26,-
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 46
BAB VI P E N U T U P
Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan di Kota Sawahlunto berorientasi
kepada Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Nasional maupun Visi dan Misi
Pembangunan Kesehatan Kota Sawahlunto dengan mengedepankan upaya
promotif dan preventif. Disamping itu pelaksanaan pembangunan kesehatan itu
juga mengacu kepada Renstra yang telah disusun sebagai dasar dan arah yang
ingin dicapai dalam jangka waktu yang ditetapkan (5 tahun).
Dampak pembangunan kesehatan yang dilaksanakan melalui pelayanan
kesehatan dasar Puskesmas cenderung menunjukkan peningkatan, terbukti
dengan semakin meningkatnya cakupan (visite rate) dengan tingkat kepuasan
pelanggan dalam menerima pelayanan kesehatan (complient rate) yang juga
makin membaik.
Karena pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional maka untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu dengan menempatkan Puskesmas beserta jejaringnya
sebagai fungsi utama upaya promotif dan preventif serta Rumah Sakit sebagai
fungsi kuratif dan rehabilitatif.
Sebagai pelaksana pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan dan Sosial
bertanggung jawab dalam peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan
kesehatan, peningkatan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan, peningkatan peran serta masyarakat, swasta dan
organisasi profesi serta meningkatkan manajemen upaya kesehatan. Peningkatan
pelayanan kesehatan diarahkan kepada peningkatan mutu dan jangkauan
pelayanan kesehatan melalui 6 Program pokok Puskesmas.
Peningkatan visite rate sangat dipengaruhi oleh peningkatan mutu pelayanan
yang diberikan, baik dari segi sarana, prasarana maupun tenaga disamping juga
Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 47
berhubungan dengan semakin meningkatnya Infomasi kesehatan kepada
masyarakat, baik melalui media massa maupun melalui penyuluhan langsung oleh
tenaga kesehatan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, seperti melengkapi kekurangan tenaga melalui
pengangkatan pegawai daerah, pegawai kontrak dan honor, meningkatkan
kompetensi tenaga melalui pemberian izin dan tugas belajar, melengkapi sarana
prasarana dan peralatan kedokteran/kesehatan melalui pembangunan/rehabilitasi
dan pengadaan/pembelian. Meskipun demikian kita tetap harus berorientasi ke
depan untuk selalu berupaya meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan karena kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih
baik terus meningkat seiring dengan kemajuan zaman.
Untuk mengevaluasi sejauh mana upaya yang telah dilakukan dan tingkat
keberhasilannya, perlu adanya laporan kegiatan dalam bentuk buku sehingga
diterbitkan Buku Profil Kesehatan ini. Buku profil kesehatan ini diterbitkan setiap
tahun dengan harapan dapat memberikan informasi dan gambaran kondisi
kesehatan masyarakat dan kondisi pelayanan kesehatan yang diberikan secara
menyeluruh dan sejauh mana perubahan/perbaikan kondisi kesehatan
masyarakat yang telah dicapai selama tahun berjalan.
Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua dan akhir kata kami ucapkan terima
kasih.
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 TALAWI 99,39 11 0 11 18.900 5.300 3,57 190,162 BARANGIN 88,55 6 4 10 18.075 5.142 3,52 204,123 LEMBAH SEGAR 52,58 5 6 11 12.980 3.311 3,92 246,864 SILUNGKANG 32,93 5 0 5 10.823 2.749 3,94 328,67
JUMLAH (KAB/KOTA) 273,5 27 10 37 60.778 16.502 3,68 222,26
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Sawahlunto
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 3.122 3.062 6.184 101,962 5 - 9 3.058 2.874 5.932 106,403 10 - 14 2.620 2.664 5.284 98,354 15 - 19 2.492 2.343 4.835 106,365 20 - 24 2.032 1.919 3.951 105,896 25 - 29 2.350 2.363 4.713 99,457 30 - 34 2.296 2.305 4.601 99,618 35 - 39 2.198 2.294 4.492 95,829 40 - 44 2.153 2.183 4.336 98,63
10 45 - 49 2.102 2.009 4.111 104,6311 50 - 54 1.655 1.719 3.374 96,2812 55 - 59 1.434 1.569 3.003 91,4013 60 - 64 982 1.119 2.101 87,7614 65 - 69 778 878 1.656 88,6115 70 - 74 464 570 1.034 81,4016 75+ 467 704 1.171 66,34
JUMLAH 30.203 30.575 60.778 98,78ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 54
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Sawahlunto
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 24.023 24.639 48.662
2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 0 0,00 0,00 0,00
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0,00 0,00 0,00b. SD/MI 0 0,00 0,00 0,00c. SMP/ MTs 0 0,00 0,00 0,00d. SMA/ MA 0 0,00 0,00 0,00e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,00 0,00 0,00g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,00h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,00 0,00 0,00i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Sawahlunto
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 TALAWI TALAWI 194 1 195 149 1 150 343 2
2 BARANGIN KOLOK 72 2 74 61 0 61 133 2
SUNGAI DURIAN 78 2 80 100 1 101 178 3
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 61 0 61 45 1 46 106 1
LUNTO 53 1 54 32 0 32 85 1
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 105 0 105 86 0 86 191 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 563 6 569 473 3 476 1.036 9
10,5 6,3 8,6
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMHIDUP MATI
JUMLAH KELAHIRANNO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUANHIDUP MATI HIDUP + MATI
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TALAWI TALAWI 3 4 1 5 4 4 1 5 7 8 2 10
2 BARANGIN KOLOK 0 3 0 3 0 0 0 0 0 3 0 3
SUNGAI DURIAN 2 2 0 2 0 1 0 1 2 3 0 3
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
LUNTO 2 2 0 2 0 1 0 1 2 3 0 3
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 1 0 1 1 1 0 1 1 2 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 13 1 14 5 7 1 8 13 20 2 22
14 23 2 25 11 15 2 17 13 19 2 21
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK BALITA BAYIa ANAK
BALITANEONATA
LNEONATA
L
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYIa ANAK BALITA BALITA
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34 tahun
≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34 tahun
≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34 tahun
≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 TALAWI TALAWI 343 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
2 BARANGIN KOLOK 133 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUNGAI DURIAN 178 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
LUNTO 85 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 191 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1.036 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 2 0 2 1 3
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 290
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TALAWI TALAWI 9.529 9.371 18.900 7 100,00 0 0,00 7 11 57,89 8 42,11 19 1 5,26
2 BARANGIN KOLOK 3.404 3.616 7.020 3 60,00 2 40,00 5 5 71 2 28,57 7 1 14,29
SUNGAI DURIAN 5.539 5.516 11.055 2 66,67 1 33,33 3 2 40 3 60,00 5 0 0,00
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 3.964 4.195 8.159 9 56,25 7 43,75 16 37 64 21 36,21 58 2 3,45
LUNTO 2.343 2.478 4.821 0 0.00 0 0.00 0 0 0 1 100,00 1 0 0,00
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 5.424 5.399 10.823 3 100,00 0 0,00 3 5 71 2 28,57 7 2 28,57
JUMLAH (KAB/KOTA) 30.203 30.575 60.778 24 70,59 10 29,41 34 60 62 37 38 97 6 6
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 79,46 32,71 55,94
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 198,66 121,01 159,60
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 60778
L+P
JUMLAH SELURUHKASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TALAWI TALAWI 65 49 114 7 0 7 10,77 0,00 6,14
2 BARANGIN KOLOK 26 34 60 3 2 5 11,54 5,88 8,33
SUNGAI DURIAN 34 45 79 2 1 3 5,88 2,22 3,80
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 99 108 207 9 7 16 9,09 6,48 7,73
LUNTO 36 34 70 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 45 51 96 3 0 3 6,67 0,00 3,13
JUMLAH (KAB/KOTA) 305 321 626 24 10 34 7,87 3,12 5,43
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TALAWI TALAWI 7 2 9 7 100,00 2 100,00 9 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
2 BARANGIN KOLOK 2 2 4 2 100,00 2 100,00 4 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
SUNGAI DURIAN 4 2 6 4 100,00 1 50,00 5 83,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 50,00 83,33 0 0 0
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8 3 11 5 62,50 2 66,67 7 63,64 2 25,00 0 0,00 2 18,18 87,50 66,67 81,82 0 0 0
LUNTO 2 2 4 1 50,00 2 100,00 3 75,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 50,00 100,00 75,00 0 0 0
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 4 2 6 2 50,00 1 50,00 3 50,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 50,00 50,00 50,00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 27 13 40 21 77,78 10 76,92 31 77,50 2 7,41 0 0,00 2 5,00 85,19 76,92 82,50 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:
* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkapJumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN SELAMA
PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L PBTA (+) DIOBATI*
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TALAWI TALAWI 985 938 1.923 39 37 75 5 12,98 4 10,91 9 11,97
2 BARANGIN KOLOK 352 362 714 14 14 28 1 7,27 1 7,07 2 7,16
SUNGAI DURIAN 572 553 1.125 22 22 44 21 93,90 12 55,50 33 75,02
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 410 420 830 16 16 32 2 12,48 1 6,09 3 9,24
LUNTO 242 248 490 9 10 19 3 31,71 0 0,00 3 15,66
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 561 541 1.102 22 21 43 9 41,03 3 14,18 12 27,85
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.122 3.062 6.184 122 120 242 41 33,59 21 17,54 62 25,64
PERSENTASE PERKIRAAN KASUS 3,91%
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANIL P L + P
TABEL 11
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+PPROPORSI KELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSI KELOMPOK
UMURL P L+P L P L+P
PROPORSI KELOMPOK
UMUR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
0 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
3 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
0 25 - 49 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
4 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSUD Sawahlunto 811 115 926 811 100,00 115 100,00 926 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 811 115 926 811 100,00 115 100,00 926 100,00 0 0,00 0 - 0 0,00
Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIVL P
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TALAWI TALAWI 9.529 9.371 18.900 515 506 1.021 263 51 308 61 571 56
2 BARANGIN KOLOK 3.404 3.616 7.020 184 195 379 86 47 147 75 233 61
SUNGAI DURIAN 5.539 5.516 11.055 299 298 597 191 64 215 72 406 68
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 3.964 4.195 8.159 214 227 441 147 69 174 77 321 73
LUNTO 2.343 2.478 4.821 127 134 260 145 115 120 90 265 102
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 5.424 5.399 10.823 293 292 584 253 86 269 92 522 89
JUMLAH (KAB/KOTA) 30.203 30.575 60.778 1.631 1.651 3.282 1.085 66,5 1.233 74,7 2.318 70,6
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH TARGET PENEMUAN
DIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TALAWI TALAWI 0 0 0 1 0 1 1 0 1
2 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LUNTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1
PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 0.00 100,00 0,00 100,00 0,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 3,310929378 0 1,645332193
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 TALAWI TALAWI 1 0 0,00 0 0,00
2 BARANGIN KOLOK 0 0 0.00 0 0.00
SUNGAI DURIAN 0 0 0.00 0 0.00
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0.00 0 0.00
LUNTO 0 0 0.00 0 0.00
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 0,00 0 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TALAWI TALAWI 0 0 0 1 0 1 1 0 1
2 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LUNTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,33 0,00 0,16
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TALAWI TALAWI 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 0 1 1 100 0 0.00 1 100
2 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
LUNTO 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 0 1 1 100 0 0.00 1 100
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
PENDERITA MBa
L + P
RFT MB
L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PPENDERITA PBa
TABEL 18
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4 51 TALAWI TALAWI 5.412 12 BARANGIN KOLOK 2.009 0
SUNGAI DURIAN 3.165 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 2.335 0
LUNTO 1.380 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 3.099 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.400 1AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 5,75
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu se17.400
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TALAWI TALAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 LUNTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.00 0.00 0.00
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
JUMLAH KASUS MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENINGGAL
TABEL 20
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 TALAWI TALAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LUNTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.00
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 TALAWI TALAWI 49 59 108 0 0 0 0,0 0,0 0,02 BARANGIN KOLOK 6 7 13 0 0 0 0,0 0,0 0,0
SUNGAI DURIAN 17 4 21 0 0 0 0,0 0,0 0,03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 14 6 20 0 0 0 0,0 0,0 0,0
LUNTO 7 2 9 0 0 0 0,0 0,0 0,04 SILUNGKANG SILUNGKANG 19 15 34 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 112 93 205 0 0 0 0,0 0,0 0,0INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 370,8 304,2 337,3
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TALAWI TALAWI 7 409 416 7 409 416 1 14,29 0 0,00 1 0,24 0 0 0 0 0 02 BARANGIN KOLOK 1 26 27 1 26 27 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 0
SUNGAI DURIAN 27 207 234 27 207 234 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 80 87 7 80 87 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 0
LUNTO 0 69 69 0 69 69 0 0.00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 8 127 135 8 127 135 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 50 918 968 50 918 968 1 2,00 0 0,00 1 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 30.203 30.575 60.778
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,03 0,00 0,02
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TALAWI TALAWI 0 0 0 0 0 02 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0
SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0
LUNTO 0 0 0 0 0 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TALAWI TALAWI 6.647 6.968 13.615 87 1,31 621 8,91 708 5,20 25 28,74 135 21,74 160 22,602 BARANGIN KOLOK 2.468 2.769 5.237 1.419 57,50 2.734 98,74 4.153 79,30 175 12,33 278 10,17 453 10,91
SUNGAI DURIAN 3.381 3.566 6.947 505 14,94 1.153 32,33 1.658 23,87 234 46,34 594 51,52 828 49,943 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 2.734 3.035 5.769 64 2,34 540 17,79 604 10,47 18 28,13 143 26,48 161 26,66
LUNTO 1.400 1.629 3.029 1.006 71,86 1.886 115,78 2.892 95,48 484 48,11 692 36,69 1176 40,664 SILUNGKANG SILUNGKANG 3.391 3.563 6.954 1.162 34,27 1.691 47,46 2.853 41,03 298 25,65 661 39,09 959 33,61
JUMLAH (KAB/KOTA) 20.021 21.530 41.551 4.243 21,19 8.625 40,06 12.868 30,97 1.234 29,08 2.503 29,02 3.737 29,04
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TALAWI TALAWI 987 10.520 11.507 87 8,81 621 5,90 708 6,15 16 18,39 96 15,46 112 15,822 BARANGIN KOLOK 348 534 882 79 22,70 383 71,72 462 52,38 22 27,85 111 28,98 133 28,79
SUNGAI DURIAN 3.612 3.578 7.190 414 11,46 944 26,38 1.358 18,89 85 20,53 340 36,02 425 31,303 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 2.050 2.277 4.327 64 3,12 563 24,73 627 14,49 15 23,44 188 33,39 203 32,38
LUNTO 895 947 1.842 134 14,97 303 32,00 437 23,72 5 3,73 26 8,58 31 7,094 SILUNGKANG SILUNGKANG 2.490 3.486 5.976 150 6,02 204 5,85 354 5,92 4 2,67 16 7,84 20 5,65
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.382 21.342 31.724 928 8,94 3.018 14,14 3.946 12,44 147 15,84 777 25,75 924 23,42
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 TALAWI TALAWI 2805 36 1,28 1 2,78 0 0,002 BARANGIN KOLOK 1083 3 0 0 0,00 0 0,00
SUNGAI DURIAN 1652 36 2 0 0,00 0 0,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1256 3 0 0 0,00 0 0,00
LUNTO 742 12 2 1 8,33 0 0,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 1617 102 6 2 1,96 1 0,98
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.155 192 2 4 2,08 1 0,52
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KOTA SAWAHLUNTO
TAHUN
DIKETAHUI
DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7
HARI8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH DESA/KEL
CFR (%)
2016
TABEL 28
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 TALAWI TALAWI 0 0 0.002 BARANGIN KOLOK 0 0 0.00
SUNGAI DURIAN 0 0 0.003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0.00
LUNTO 0 0 0.004 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0.00
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 TALAWI TALAWI 427 383 89,7 318 74,5 407 340 83,5 316 77,6 316 77,62 BARANGIN KOLOK 165 129 78,2 102 61,8 156 129 82,7 132 84,6 132 84,6
SUNGAI DURIAN 251 207 82,5 185 73,7 240 178 74,2 165 68,8 165 68,83 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 191 132 69,1 104 54,5 182 107 58,8 115 63,2 115 63,2
LUNTO 112 96 85,7 73 65,2 108 79 73,1 70 64,8 70 64,84 SILUNGKANG SILUNGKANG 246 215 87,4 143 58,1 235 190 80,9 185 78,7 185 78,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.392 1.162 83,5 925 66,5 1.328 1.023 77,0 983 74,0 983 74,0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN
DITOLONG NAKESMENDAPAT
YANKES NIFASIBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAH K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 TALAWI TALAWI 427 12 2,8 37 8,7 29 6,8 20 4,7 24 5,6 110 25,8 2 BARANGIN KOLOK 165 1 0,6 0 0 2 1,2 1 0,6 6 3,6 9 5,5
SUNGAI DURIAN 251 3 1,2 27 10,8 29 11,6 35 13,9 12 4,8 103 41,0 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 191 0 0 0 0 1 0,5 2 1,0 7 3,7 10 5,2
LUNTO 112 0 0 3 2,7 2 1,8 1 0,9 4 3,6 10 8,9 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 246 0 0 0 0 11 4,5 15 6,1 26 10,6 52 21,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.392 16 1,1 67 4,8 74 5,3 74 5,3 79 5,7 294 21,1
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 TALAWI TALAWI 3.440 106 3,1 2 0,1 6 0,2 1 0,0 2 0,1 2 BARANGIN KOLOK 1.328 10 0,8 6 0,5 5 0,4 2 0,2 14 1,1
SUNGAI DURIAN 2.025 36 1,8 33 1,6 6 0,3 12 0,6 9 0,4 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1.540 0 0 1 0,1 15 1,0 7 0,5 18 1,2
LUNTO 910 0 0 1 0,1 6 0,7 7 0,8 18 2,0 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 1.982 0 0 0 0 12 0,6 31 1,6 34 1,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 11.225 152 1,4 43 0,4 50 0,4 60 0,5 95 0,8
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 TALAWI TALAWI 427 383 89,70 375 87,822 BARANGIN KOLOK 165 129 78,18 120 72,73
SUNGAI DURIAN 251 208 82,87 202 80,483 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 191 132 69,11 117 61,26
LUNTO 112 101 90,18 80 71,434 SILUNGKANG SILUNGKANG 246 215 87,40 186 75,61
JUMLAH (KAB/KOTA) 1392 1.168 83,91 1.080 77,59
Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016
KECAMATAN JUMLAH IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 TALAWI TALAWI 427 85 167 195,6 198 195 393 30 29 59 11 37,0 8 27,4 19 32,22 BARANGIN KOLOK 165 33 62 187,9 71 75 146 11 11 22 5 46,9 8 71,1 13 59,4
SUNGAI DURIAN 251 50 76 151,4 115 115 230 17 17 35 10 58,0 12 69,6 22 63,83 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 191 38 40 104,7 83 87 170 12 13 26 3 24,1 2 15,3 5 19,6
LUNTO 112 22 18 80,4 49 52 101 7 8 15 2 27,2 2 25,6 4 26,44 SILUNGKANG SILUNGKANG 246 49 82 166,7 113 112 225 17 17 34 5 29,5 5 29,8 10 29,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.392 278 445 159,8 629 636 1.265 94 95 190 36 38,2 37 38,8 73 38,5
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN
BUMIL DENGAN
KOMPLIKASI KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
TABEL 34
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON
DOM % SUNTIK % PIL % OBAT
VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Talawi Talawi 220 8,0 6 0,2 200 7,3 360 13,1 786 28,6 83 3,0 1.569 57,0 315 11,4 0 0,0 0 0,0 1.967 71,4 2.753 100,02 Barangin Kolok 26 3,5 0 0,0 33 4,4 66 8,8 125 16,7 13 1,7 438 58,6 171 22,9 0 0,0 0 0,0 622 83,3 747 100,0
Sei Durian 176 17,1 1 0,1 94 9,1 52 5,0 323 31,4 126 12,2 461 44,8 120 11,7 0 0,0 0 0,0 707 68,6 1.030 100,03 Lembar Segar Kampung Teleng 104 12,8 3 0,4 87 10,7 62 7,6 256 31,4 49 6,0 443 54,4 67 8,2 0 0,0 0 0,0 559 68,6 815 100,0
Lunto 25 4,3 8 1,4 15 2,6 67 11,4 115 19,6 33 5,6 321 54,7 118 20,1 0 0,0 0 0,0 472 80,4 587 100,04 Silungkang Silungkang 69 6,8 4 0,4 77 7,5 85 8,3 235 23,0 48 4,7 573 56,1 165 16,2 0 0,0 0 0,0 786 77,0 1.021 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 620 8,9 22 0,3 506 7,3 692 10,0 1.840 26,5 352 5,1 3.805 54,7 956 13,7 0 0,0 0 0,0 5.113 73,5 6.953 100,0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Talawi Talawi 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 10,0 1 10,0 0 0,0 7 70,0 2 20,0 0 0,0 0 0,0 9 90,0 10 100,02 Barangin Kolok 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 20,0 2 40,0 2 40,0 0 0,0 0 0,0 5 100,0 5 100,0
Sei Durian 2 66,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 66,7 0 0,0 1 33,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 33,3 3 100,03 Lembar Segar Kampung Teleng 0 0,0 0 0,0 0 0,0 4 40,0 4 40,0 0 0,0 6 60,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 6 60,0 10 100,0
Lunto 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0 1 100,04 Silungkang Silungkang 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 20,0 2 20,0 0 0,0 6 60,0 2 20,0 0 0,0 0 0,0 8 80,0 10 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 5,1 0 0,0 0 0,0 7 17,9 9 23,1 1 2,6 23 59,0 6 15,4 0 0,0 0 0,0 30 76,9 39 100,0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 Talawi Talawi 2.900 10 0,3 2.753 94,92 Barangin Kolok 1.020 5 0,5 747 73,2
Sei Durian 1.606 3 0,2 1.030 64,13 Lembar Segar Kampung Teleng 1.791 10 0,6 815 45,5
Lunto 679 1 0,1 587 86,54 Silungkang Silungkang 1.607 10 0,6 1.021 63,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.603 39 0,4 6.953 72,4
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TALAWI TALAWI 198 195 393 194 98,0 148 75,9 342 87,0 7 3,61 8 5,4 15 4,42 BARANGIN KOLOK 71 75 146 72 101,4 61 81,3 133 91,1 0 0,00 5 8,2 5 3,8
SUNGAI DURIAN 115 115 230 78 67,8 100 87,0 178 77,4 3 3,85 5 5,0 8 4,53 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 83 87 170 61 73,5 45 51,7 106 62,4 2 3,28 1 2,2 3 2,8
LUNTO 49 52 101 53 108,2 32 61,5 85 84,2 1 1,89 1 3,1 2 2,44 SILUNGKANG SILUNGKANG 113 112 225 105 92,9 86 76,8 191 84,9 3 2,86 5 5,8 8 4,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 629 636 1.265 563 89,5 472 74,2 1.035 81,8 16 2,84 25 5,3 41 4,0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TALAWI TALAWI 198 195 393 193 97,5 148 75,9 341 86,8 177 89,4 138 70,8 315 80,22 BARANGIN KOLOK 71 75 146 72 101,4 61 81,3 133 91,1 75 105,6 64 85,3 139 95,2
SUNGAI DURIAN 115 115 230 76 66,1 102 88,7 178 77,4 74 64,3 96 83,5 170 73,93 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 83 87 170 61 73,5 45 51,7 106 62,4 55 66,3 46 52,9 101 59,4
LUNTO 49 52 101 52 106,1 32 61,5 84 83,2 51 104,1 31 59,6 82 81,24 SILUNGKANG SILUNGKANG 113 112 225 104 92,0 85 75,9 189 84,0 104 92,0 80 71,4 184 81,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 629 636 1.265 558 88,7 473 74,4 1.031 81,5 536 85,2 455 71,5 991 78,3
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016
JUMLAH LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + PKUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PLKUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L
TABEL 39
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TALAWI TALAWI 98 95 193 67 68,4 56 58,9 123 63,72 BARANGIN KOLOK 35 37 72 19 54,3 14 37,8 33 45,8
SUNGAI DURIAN 58 56 114 20 34,5 29 51,8 49 43,03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 41 43 84 21 51,2 24 55,8 45 53,6
LUNTO 25 25 50 24 96,0 13 52,0 37 74,04 SILUNGKANG SILUNGKANG 56 55 111 32 57,1 33 60,0 65 58,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 313 311 624 183 58,5 169 54,3 352 56,4
Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI
0-6 BULANPUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TALAWI TALAWI 197 190 387 124 62,9 114 60,0 238 61,52 BARANGIN KOLOK 70 73 143 46 65,7 55 75,3 101 70,6
SUNGAI DURIAN 115 112 227 111 96,5 108 96,4 219 96,53 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 82 85 167 75 91,5 52 61,2 127 76,0
LUNTO 48 50 98 46 95,8 34 68,0 80 81,64 SILUNGKANG SILUNGKANG 112 110 222 106 94,6 82 74,5 188 84,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 624 620 1.244 508 81,4 445 72 953 76,6
Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
1 2 3 4 5 61 TALAWI TALAWI 11 8 72,7 2 BARANGIN KOLOK 5 2 40,0
SUNGAI DURIAN 5 3 60,0 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 3 42,9
LUNTO 4 3 75,0 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 5 3 60,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 22 59,5
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHANUCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
DESA/KELURAHANDESA/KELURAHAN
UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
BAYI DIIMUNISASIHb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TALAWI TALAWI 198 195 393 173 87,37 143 73,33 316 80,41 192 96,97 136 69,74 328 83,462 BARANGIN KOLOK 71 75 146 61 85,92 61 81,33 122 83,56 59 83,10 60 80,00 119 81,51
SUNGAI DURIAN 115 115 230 75 65,22 93 80,87 168 73,04 77 66,96 104 90,43 181 78,703 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 83 87 170 60 72,29 43 49,43 103 60,59 50 60,24 45 51,72 95 55,88
LUNTO 49 52 101 53 108,16 33 63,46 86 85,15 53 108,16 30 57,69 83 82,184 SILUNGKANG SILUNGKANG 113 112 225 103 91,15 85 75,89 188 83,56 103 91,15 84 75,00 187 83,11
JUMLAH (KAB/KOTA) 629 636 1265 525 83,47 458 72,01 983 77,71 534 84,90 459 72,17 993 78,50
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUPL P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
BAYI DIIMUNISASIDPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TALAWI TALAWI 197 190 387 174 88 136 72 310 80 170 86,2944 143 75,2632 313 80,8786 166 84,264 184 96,8421 350 90,4393 162 82,2335 168 88,4211 330 85,27132 BARANGIN KOLOK 70 73 143 68 97 51 70 119 83 69 98,5714 53 72,6027 122 85,3147 41 58,5714 55 75,3425 96 67,1329 41 58,5714 52 71,2329 93 65,035
SUNGAI DURIAN 115 112 227 71 62 81 72 152 67 71 61,7391 81 72,3214 152 66,9604 82 71,3043 70 62,5 152 66,9604 82 71,3043 70 62,5 152 66,96043 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 82 85 167 48 59 47 55 95 57 48 58,5366 47 55,2941 95 56,8862 56 68,2927 51 60 107 64,0719 56 68,2927 51 60 107 64,0719
LUNTO 48 50 98 38 79 28 56 66 67 41 85,4167 30 60 71 72,449 40 83,3333 31 62 71 72,449 40 83,3333 31 62 71 72,4494 SILUNGKANG SILUNGKANG 112 110 222 104 93 71 65 175 79 104 92,8571 71 64,5455 175 78,8288 86 76,7857 83 75,4545 169 76,1261 86 76,7857 83 75,4545 169 76,1261
JUMLAH (KAB/KOTA) 624 620 1.244 503 81 414 67 917 74 503 80,609 425 68,5484 928 74,5981 471 75,4808 474 76,4516 945 75,9646 467 74,8397 455 73,3871 922 74,1158
Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P L + PL P L + PL + P L P L + P L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TALAWI TALAWI 197 190 387 172 87,31 161 84,74 333 86,05 788 748 1.536 695 88,20 623 83,29 1.318 85,81 985 938 1.923 867 88,02 784 83,58 1.651 85,862 BARANGIN KOLOK 70 73 143 58 82,86 64 87,67 122 85,31 282 289 571 231 81,91 212 73,36 443 77,58 352 362 714 289 82,10 276 76,24 565 79,13
SUNGAI DURIAN 115 112 227 116 100,87 113 100,89 229 100,88 458 441 899 410 89,52 389 88,21 799 88,88 573 553 1.126 526 91,80 502 90,78 1.028 91,303 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 82 85 167 63 76,83 62 72,94 125 74,85 328 335 663 234 71,34 267 79,70 501 75,57 410 420 830 297 72,44 329 78,33 626 75,42
LUNTO 48 50 98 45 93,75 35 70,00 80 81,63 194 198 392 168 86,60 144 72,73 312 79,59 242 248 490 213 88,02 179 72,18 392 80,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 112 110 222 94 83,93 82 74,55 176 79,28 448 431 879 345 77,01 355 82,37 700 79,64 560 541 1.101 439 78,39 437 80,78 876 79,56
JUMLAH (KAB/KOTA) 624 620 1.244 548 87,82 517 83,39 1.065 85,61 2.498 2.442 4.940 2.083 83,39 1.990 81,49 4.073 82,45 3.122 3.062 6.184 2.631 84,27 2.507 81,87 5.138 83,09
Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016 Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
JUMLAH L + PP
MENDAPAT VIT ALL PL + P PL
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYI MENDAPAT VIT AJUMLAH
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 TALAWI TALAWI 393 380 773 321 267 588 81,7 70,3 76,1 3 0,9 2 0,7 5 0,92 BARANGIN KOLOK 140 146 286 114 104 218 81,4 71 76,2 1 0,9 0 0,0 1 0,5
SUNGAI DURIAN 228 223 451 182 185 367 79,8 83 81,4 0 0,0 0 0,0 0 0,03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 163 170 333 114 122 236 69,9 72 70,9 1 0,9 0 0,0 1 0,4
LUNTO 97 100 197 85 65 150 87,6 65 76,1 0 0,0 1 1,5 1 0,74 SILUNGKANG SILUNGKANG 223 219 442 196 182 378 87,9 83 85,5 1 0,5 1 0,5 2 0,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.244 1.238 2.482 1.012 925 1.937 81,4 75 78,0 6 0,6 4 0,4 10 0,5
Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016
P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGMJUMLAH (D) % (D/S) L
TABEL 46
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 TALAWI TALAWI 788 748 1.536 360 45,7 361 48,3 721 46,92 BARANGIN KOLOK 282 289 571 173 61,3 169 58,5 342 59,9
SUNGAI DURIAN 458 441 899 484 105,7 392 88,9 876 97,43 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 328 335 663 145 44,2 152 45,4 297 44,8
LUNTO 194 198 392 167 86,1 123 62,1 290 74,04 SILUNGKANG SILUNGKANG 448 431 879 123 27,5 118 27,4 241 27,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.498 2.442 4.940 1.452 58,1 1.315 53,8 2.767 56,0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 TALAWI TALAWI 985 938 1.923 749 670 1.419 76,0 71,4 73,8 6 0,8 9 1,3 15 1,12 BARANGIN KOLOK 352 362 714 256 244 500 72,7 67 70,0 4 1,6 0 0,0 4 0,8
SUNGAI DURIAN 572 553 1.125 451 438 889 78,8 79 79,0 1 0,2 1 0,2 2 0,23 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 410 420 830 264 279 543 64,4 66 65,4 1 0,4 1 0,4 2 0,4
LUNTO 242 248 490 198 156 354 81,8 63 72,2 1 0,5 3 1,9 4 1,14 SILUNGKANG SILUNGKANG 561 541 1.102 453 413 866 80,7 76 78,6 3 0,7 2 0,5 5 0,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.122 3.062 6.184 2.371 2.200 4.571 75,9 72 73,9 16 0,7 16 0,7 32 0,7
Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+PBGM
L PDITIMBANG
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TALAWI TALAWI 4 1 5 4 100,00 1 100,00 5 100,002 BARANGIN KOLOK 1 0 1 1 100,00 0 0.00 1 100,00
SUNGAI DURIAN 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 1 1 0 0.00 1 100,00 1 100,00
LUNTO 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.004 SILUNGKANG SILUNGKANG 1 0 1 1 100,00 0 0.00 1 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 3 10 7 100,00 3 100,00 10 100,00
Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 TALAWI TALAWI 194 174 368 194 100,0 174 100,0 368 100,0 368 368 100,002 BARANGIN KOLOK 69 67 136 69 100,0 67 100,0 136 100,0 136 136 100,00
SUNGAI DURIAN 112 103 215 112 100,0 103 100,0 215 100,0 215 215 100,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 81 78 159 81 100,0 78 100,0 159 100,0 159 159 100,00
LUNTO 48 46 94 48 100,0 46 100,0 94 100,0 94 94 100,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 110 101 211 110 100,0 101 100,0 211 100,0 211 211 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 614 569 1.183 614 100,0 569 100,0 1.183 100,0 1.183 1.183 100,00CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PMBK Dinkessos Tahun 2016
P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L
TABEL 50
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
1 2 3 4 5 61 TALAWI TALAWI 30 134 0,22 BARANGIN KOLOK 28 47 0,6
SUNGAI DURIAN 159 100 1,63 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 78 160 0,5
LUNTO 46 93 0,54 SILUNGKANG SILUNGKANG 53 146 0,4
JUMLAH (KAB/ KOTA) 394 680 0,6
Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 TALAWI TALAWI 21 21 100,0 21 100,0 1.285 1.149 2.434 205 16,0 187 16,3 392 16,1 121 131 252 80 66,1 90 68,7 170 67,52 BARANGIN KOLOK 9 9 100,0 9 100,0 385 425 810 380 98,7 400 94,1 780 96,3 300 350 650 - 0,0 350 100,0 350 53,8
SUNGAI DURIAN 9 9 100,0 9 100,0 556 639 1.195 556 100,0 639 100,0 1.195 100,0 253 281 534 183 72,3 188 66,9 371 69,53 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8 8 100,0 8 100,0 528 706 1.234 528 100,0 706 100,0 1.234 100,0 160 166 326 76 47,5 80 48,2 156 47,9
LUNTO 6 6 100,0 6 100,0 289 255 544 94 32,5 101 39,6 195 35,8 52 60 112 52 100,0 60 100,0 112 100,04 SILUNGKANG SILUNGKANG 12 12 100,0 12 100,0 636 703 1.339 248 39,0 404 57,5 652 48,7 111 154 265 98 88,3 143 92,9 241 90,9
JUMLAH (KAB/ KOTA) 65 65 100,0 65 100,0 3.679 3.877 7.556 2.011 54,7 2.437 62,9 4.448 58,9 997 1.142 2.139 489 49,0 911 79,8 1.400 65,5
Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT YAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
TABEL 52
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TALAWI TALAWI 850 1.003 1.853 120 14,12 356 35,49 476 25,69 2 BARANGIN KOLOK 303 387 690 46 15,18 177 45,74 223 32,32
SUNGAI DURIAN 494 590 1.084 263 53,24 447 75,76 710 65,50 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 353 449 802 372 105,38 425 94,65 797 99,38
LUNTO 209 265 474 166 79,43 227 85,66 393 82,91 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 484 578 1.062 24 4,96 776 134,26 800 75,33
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.693 3.272 5.965 991 36,80 2.408 73,59 3.399 56,98
Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
%L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 36470 0,00 0,00 60,01
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 6.335 0,00 0,00 10,42
1.2 PBI APBD 13.003 0,00 0,00 21,39
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 13.273 0,00 0,00 21,84
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 3.859 0,00 0,00 6,35
1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0,00 0,00 0,00
2 Jamkesda 10.176 0,00 0,00 16,74
3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 46.646 0,00 0,00 76,75
Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Talawi 11.459 19.919 31.378 248 437 685 317 102 4192 Puskesmas Kolok 6.120 7.468 13.588 0 0 0 86 45 1313 Puskesmas Sungai Durian 5.734 17.204 22.938 0 0 0 90 45 1354 Puskesmas Kampung Teleng 457 690 1.147 0 0 0 1 5 65 Puskesmas Lunto 5.742 6.544 12.286 0 0 0 80 13 936 Puskesmas Silungkang 7.028 14.056 21.084 99 150 249 161 138 299
SUB JUMLAH I 36.540 65.881 102.421 347 587 934 735 348 1.0831 RSUD Kota Sawahlunto 4.430 45.414 49.844 2.501 3.055 5.556 18 19 37
SUB JUMLAH II 4.430 45.414 49.844 2.501 3.055 5.556 18 19 371 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 02 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 03 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 04 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 40.970 111.295 152.265 2.848 3.642 6.490 753 367 1.120JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 30.203 30.575 60.778 30.203 30.575 60.778CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 135,6 364,0 250,5 9,4 11,9 10,7
Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Sawahlunto 136 2.501 3.055 5.556 89 86 175 33 45 78 35,6 28,2 31,5 13,2 14,7 14,0
136 2.501 3.055 5.556 89 86 175 33 45 78 35,6 28,2 31,5 13,2 14,7 14,0
Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWATNO
NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
NONAMA RUMAH
SAKITaJUMLAH
TEMPAT TIDURPASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 RSUD Sawahlunto 136 5.556 19.044 24.819 38,4 41 6 4
136 5556 19.044 24.819 38,4 41 6 4
Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 81 TALAWI TALAWI 5.300 4.231 79,8 2.380 56,3 2 BARANGIN KOLOK 2.926 2.245 76,7 1.262 56,2
SUNGAI DURIAN 2.216 1.812 81,8 850 46,9 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1.944 655 33,7 560 85,5
LUNTO 1.367 1.367 100,0 768 56,2 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 2.749 2.748 100,0 1.095 39,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 16.502 13.058 79,13 6.915 52,96
Sumber : Laporan Tahunan Seksi Promkes Dinkessos Tahun 2016
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 TALAWI TALAWI 4035 3.223 79,88 812 812 100,00 1 0,12 3.224 79,902 BARANGIN KOLOK 1599 968 60,54 169 169 100,00 69 40,83 1.037 64,85
SUNGAI DURIAN 2687 1.968 73,24 719 719 100,00 328 45,62 2.296 85,453 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1631 1.240 76,03 391 391 100,00 215 54,99 1.455 89,21
LUNTO 1147 960 83,70 187 187 100,00 89 47,59 1.049 91,464 SILUNGKANG SILUNGKANG 2200 1.841 83,68 359 359 100,00 50 13,93 1.891 85,95
JUMLAH (KAB/KOTA) 13.299 10.200 76,70 2637,00 2.637 100,00 752 28,52 10.952 82,35
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
SELURUH RUMAH
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
2015JUMLAH
RUMAH YANG BELUM
MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
2016
TABEL 59
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 TALAWI TALAWI 18.900 123 980 97 765 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 71 1450 62 1262 533 3999 410 3040 2173 12752 2173 12752 17819 94,282 BARANGIN KOLOK 7.020 35 45 35 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 293 150 235 150 0 0 0 0 988 6764 962 6764 6959 99,13
SUNGAI DURIAN 11.055 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 2656 10318 2656 10318 10318 93,333 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8.159 143 12 71 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 390 73 333 63 0 0 0 0 1115 6912 1090 6912 6987 85,64
LUNTO 4.821 13 0 72 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 708 3892 579 2233 18 129 8 0 381 2393 332 2082 4315 89,504 SILUNGKANG SILUNGKANG 10.823 615 614 501 497 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 680 318 555 339 1 5 1 5 480 8581 346 7888 8729 80,65
JUMLAH (KAB/KOTA) 60.778 936 1651 776 1319 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2145 5883 1764 4047 552 4133 419 3045 7793 47720 7559 46716 55127 90,70
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
NOMEMENUHI
SYARATMEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
PENDUDUK DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
TABEL 60
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 TALAWI TALAWI 14 36 30 83,332 BARANGIN KOLOK 12 36 30 83,33
SUNGAI DURIAN 2 36 27 75,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 6 36 27 75,00
LUNTO 8 36 36 100,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 7 36 36 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 49 216 186 86,11
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016
MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH PENYELENGGARA
AIR MINUMPUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
TABEL 61
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 TALAWI TALAWI 18900 13 548 6 548 100 3.666 17.266 3.666 17.266 100 126 555 0 0 0 66 311 0 0 0 17902 94,72 BARANGIN KOLOK 7020 0 0 0 0 0.00 1.161 1.399 1.161 1.399 100 0 0 0 0 0 117 130 0 0 0 6368 90,7
SUNGAI DURIAN 11055 0 0 0 0 0.00 2.752 2.935 2.421 2.935 100 150 257 0 0 0 118 120 0 0 0 9783 88,53 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8159 0 0 0 0 0.00 1.066 1.066 1.066 1.066 100 538 377 0 0 0 4 0 0 0 0 5068 62,1
LUNTO 4821 0 0 0 0 0.00 786 3.450 775 3.450 100 128 0 0 0 0 58 0 0 0 0 3450 71,64 SILUNGKANG SILUNGKANG 10823 0 0 0 0 0.00 1.581 1.770 1.581 1.770 100 244 212 0 0 0 120 118 11 0 0 9989 92,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 60.778 13 548 6 548 100 11.012 27.886 10.670 27.886 100 1.186 1.401 0 0 0 483 679 11 0 0 52.560 86,5
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SA
RA
NA
KOMUNAL
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
TABEL 62
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 TALAWI TALAWI 11 11 100 7 63,64 7 63,642 BARANGIN KOLOK 5 5 100 4 80,00 4 80,00
SUNGAI DURIAN 5 5 100 3 60,00 3 60,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 7 100 2 28,57 2 28,57
LUNTO 4 4 100 2 50,00 2 50,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 5 5 100 2 40,00 2 40,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 37 100 20 54,05 20 54,05
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016
PUSKESMAS JUMLAH DESA/ KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS(SBS)
TABEL 63
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
SD SLTP
SLTA
PUSK
ESM
AS
RU
MAH
SA
KIT
UM
UM
BIN
TAN
G
NO
N
BIN
TAN
G
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 TALAWI TALAWI 21 3 2 1 0 0 4 31 21 100 3 100 2 100 1 100 0 0.00 0 0.00 4 100,00 31 1002 BARANGIN KOLOK 9 2 1 1 0 0 0 13 9 100 2 100 1 100 1 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 13 100
SUNGAI DURIAN 9 3 2 1 0 0 0 15 9 100 3 100 2 100 1 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 15 1003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8 1 2 1 1 2 1 16 8 100 1 100 2 100 1 100 1 100,00 2 100,00 1 100,00 16 100
LUNTO 6 2 1 1 0 0 0 10 6 100 2 100 1 100 1 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 10 1004 SILUNGKANG SILUNGKANG 13 3 1 1 0 0 0 18 13 100 3 100 1 100 1 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 18 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 66 14 9 6 1 2 5 103 66 100 14 100 9 100 6 100 1 100,00 2 100,00 5 100,00 103 100
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016
YANG ADA
JUM
LAH
TTU
SARANA KESEHATAN HOTEL
SLTP SLTA
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS RUMAH SAKIT UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
TABEL 64
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JASA BOGARUMAH MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN TOTAL % JASA BOGA
RUMAH MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 TALAWI TALAWI 252 0 18 10 224 252 100,00 0 0 0 0 0 0,002 BARANGIN KOLOK 71 0 0 1 70 71 100,00 0 0 0 9 9 12,68
SUNGAI DURIAN 171 4 11 5 129 149 87,13 0 0 0 15 15 8,773 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 103 3 16 4 64 87 84,47 0 2 2 20 24 23,30
LUNTO 149 0 2 2 117 121 81,21 0 0 0 30 30 20,134 SILUNGKANG SILUNGKANG 273 0 29 4 119 152 55,68 0 8 3 31 42 15,38
JUMLAH (KAB/KOTA) 1019 7 76 26 723 832 81,65 0 10 5 105 120 11,78
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS JUMLAH TPM
TABEL 65
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/ R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(DA
M)
MA
KA
NA
N
JAJA
NA
N
TOTA
L
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/ R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(DA
M)
MA
KA
NA
N
JAJA
NA
N
TOTA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 TALAWI TALAWI 0 0 0 7 0 7 0.00 252 0 18 10 224 252 100,002 BARANGIN KOLOK 9 0 0 1 7 8 88,89 71 0 0 1 70 71 100,00
SUNGAI DURIAN 15 0 0 1 14 15 100,00 149 4 11 5 129 149 100,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 24 0 2 1 20 23 95,83 87 3 16 4 64 87 100,00
LUNTO 30 0 0 0 30 30 100,00 121 0 2 2 117 121 100,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 41 0 8 2 30 40 97,56 152 0 29 4 119 152 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 119 0 10 12 101 123 103,36 832 7 76 26 723 832 100,00
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016
PE
RS
EN
TAS
E
TPM
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
M
EMEN
UH
I SYA
RAT
H
IGIE
NE
SAN
ITAS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
TID
AK
MEM
ENU
HI S
YAR
AT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TAS
E
TPM
DIU
JI P
ETI
K
TABEL 66
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
NO NAMA OBAT BENTUK SEDIAAN KETERSEDIAAN ADA/TIDAK KETERANGAN
1 2 3 4 51 Albendazol tablet 12 Amoksisilon 500 mg tablet 13 Amoksisilin syrup 14 Deksametason tablet 15 Diazepam 5 mg/ml injeksi6 Epinefrin (Adrenalin) 0.1 % (sebagai HCl) injeksi 17 Fitomenadion (Vitamin K) injeksi 18 Furosemid 40 mg tablet 19 Garam oralit serbuk 1
10 Glibenklamid tablet 111 Kaptopril tablet 112 Magnesium sulfat 20 % injeksi 113 Meti ergometrin maleat 0.2 mg - 1 ml injeksi 114 Obat Anti Tuberculosis dewasa tablet 115 Oksitosin tablet 116 Parasetamol 500 mg tablet 117 Tablet Tambah Darah tablet 118 Vaksin BCG injeksi 119 Vaksin TT injeksi 120 Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib injeksi 1
eksi Tegnokes Dinkessos Tahun 2016 dikator program terbaru (20 jenis obat)
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2016
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 2 2 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 21 21
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 4 4 3 PUSKESMAS KELILING 04 PUSKESMAS PEMBANTU 23 23
1 RUMAH BERSALIN 02 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 1 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 04 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 05 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 06 BANK DARAH RUMAH SAKIT 07 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI 02 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 03 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 04 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 05 PEDAGANG BESAR FARMASI 06 APOTEK 10 10 7 TOKO OBAT 7 7 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 1 1
Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 0,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 0,00
Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 TALAWI TALAWI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 24 100,00 24 24 100,002 BARANGIN KOLOK 0 0,00 4 33,33 0 0,00 8 66,67 12 8 66,67
SUNGAI DURIAN 19 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 19 0 0,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 18 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 0 0,00
LUNTO 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 100,00 11 11 100,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0,00 15 78,95 0 0,00 4 21,05 19 4 21,05
37 35,92 19 18,45 0 0,00 47 45,63 103 47 45,632
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PMBK Dinkessos Tahun 2016
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 70
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
POSKESDES POLINDES POSBINDU1 2 3 4 5 6 7
1 TALAWI TALAWI 11 2 2 42 BARANGIN KOLOK 5 1 1 5
SUNGAI DURIAN 5 0 0 43 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 0 0 8
LUNTO 4 0 1 34 SILUNGKANG SILUNGKANG 5 1 0 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 4 4 30
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PMBK Dinkessos Tahun 2016
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 TALAWI TALAWI 11 0 11 0 0 11 1002 BARANGIN KOLOK 5 0 5 0 0 5 100
SUNGAI DURIAN 5 0 5 0 0 5 1003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 0 7 0 0 7 100
LUNTO 4 0 4 0 0 4 1004 SILUNGKANG SILUNGKANG 5 0 5 0 0 5 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 0 37 0 0 37 100
Sumber: Laporan Tahunan Seksi PMBK Dinkessos Tahun 2016
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Talawi 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Kolok 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Sungai Durian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Lunto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Silungkang 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 5 5 0 0 0 0 5 5 1 RSUD Sawahlunto 6 2 8 0 6 6 6 8 14 0 1 1 0 1 1 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 2 8 0 6 6 6 8 14 0 1 1 0 1 1 0 2 2 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 8 0 10 10 6 12 18 0 6 6 0 1 1 0 7 7 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,163 16,453 29,616 9,872 1,6453 11,517
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016Keterangan : a termasuk S3
DOKTERGIGI SPESIALIS
TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Talawi 14 2 12 14 0 2 22 Puskesmas Kolok 6 1 4 5 0 1 13 Puskesmas Sungai Durian 6 0 5 5 0 2 24 Puskesmas Kampung Teleng 5 2 3 5 0 0 05 Puskesmas Lunto 8 2 11 13 0 2 26 Puskesmas Silungkang 6 1 5 6 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 45 8 40 48 0 8 81 RSUD Sawahlunto 13 11 93 104 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 13 11 93 104 0 2 2SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 58 19 133 152 0 10 10RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 95,43 250,09 16,45
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD K Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDAN PERAWATa
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Talawi 0 3 3 0 1 1 0 4 4 2 Puskesmas Kolok 0 1 1 0 0 0 0 1 1 3 Puskesmas Sungai Durian 0 2 2 0 0 0 0 2 2 4 Puskesmas Kampung Teleng 0 2 2 0 0 0 0 2 2 5 Puskesmas Lunto 0 2 2 0 0 0 0 2 2 6 Puskesmas Silungkang 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 12 12 0 1 1 0 13 13 1 RSUD Sawahlunto 2 9 11 0 2 2 2 11 13
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 9 11 0 2 2 2 11 13 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 2 21 23 0 3 3 2 24 26 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 37,84 4,94 42,78
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota S Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 75
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Talawi 0 2 2 0 1 1 2 Puskesmas Kolok 1 0 1 0 1 1 3 Puskesmas Sungai Durian 0 1 1 0 1 1 4 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 1 2 3 5 Puskesmas Lunto 0 2 2 0 2 2 6 Puskesmas Silungkang 0 2 2 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 7 8 2 8 10 1 RSUD Sawahlunto 0 2 2 1 1 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 2 2 1 1 2 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 1 9 10 3 9 12 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 16,45 19,74
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 76
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Talawi 0 2 2 0 0 0 0 2 2 2 Puskesmas Kolok 0 1 1 0 0 0 0 1 1 3 Puskesmas Sungai Durian 0 2 2 0 0 0 0 2 2 4 Puskesmas Kampung Teleng 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 Puskesmas Lunto 0 2 2 0 0 0 0 2 2 6 Puskesmas Silungkang 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 10 10 0 0 0 0 10 10 1 RSUD Sawahlunto 1 6 7 0 0 0 1 6 7
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 6 7 0 0 0 1 6 7 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 1 16 17 0 0 0 1 16 17 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 27,97
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Talawi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Kolok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Sungai Durian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Lunto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Silungkang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Sawahlunto 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3,2907
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIK TOTALNO UNIT KERJA
TABEL 78
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Talawi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 22 Puskesmas Kolok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Sungai Durian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Lunto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Silungkang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 1 RSUD Sawahlunto 2 3 5 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 5 7 0 1 1 0 0 0 1 7 8 2 3 5 0 0 0 8 19 27
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 3 5 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 5 7 0 1 1 0 0 0 1 7 8 2 3 5 0 0 0 8 19 27 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 2 3 5 0 0 1 0 1 0 0 0 2 12 14 0 1 1 0 0 0 1 7 8 2 3 5 0 0 0 8 26 34 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 55,94
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016
REFRAKSIONIS OPTISIEN ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVASKULER JUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS
KESEHATAN
TABEL 79
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Talawi 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Kolok 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Sungai Durian 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Lunto 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Silungkang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Sawahlunto 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0 0 0SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 201
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINTOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Puskesmas Talawi 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 Puskesmas Kolok 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 3 Puskesmas Sungai Durian 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 Puskesmas Kampung Teleng 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 5 Puskesmas Lunto 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 6 Puskesmas Silungkang 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 11 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 12 1 RSUD Sawahlunto 5 9 14 5 16 21 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 11 14 13 38 51
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 9 14 5 16 21 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 11 14 13 38 51 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 6 20 26 5 16 21 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 11 14 14 49 63
Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK JURUTENAGA
KEPENDIDIKAN
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT STRUKTURAL
TABEL 81
KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 57.794.586.379 54,42
a. Belanja Langsung 24.354.595.019
b. Belanja Tidak Langsung 33.439.991.360
2 APBD PROVINSI 2.250.000.000 2,12
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 2.250.000.000
3 APBN : 15.529.965.350 14,62
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 15.058.995.500 14,18
- Dana Dekonsentrasi 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0,00
- Lain-lain (sebutkan) 470.969.850 0,44
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 30.627.057.000 28,84
- BLUD 30.627.057.000
106.201.608.729
680.137.330.588,66
8,50
1.747.369,26
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kesehatan 2016 dan BLUD RSUD 2016
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN