Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
“Peningkatan Kapasitas PT Asuhan dalam
Sistem Audit Internal”
PENGEMBANGAN/PENGUATAN
SISTEM AUDIT INTERNAL
P R O G R A M A S U HM E N U J U P R O D I U N G G U L
D I T B E L M AWA K E M E N R I S T E K D I K T I
2019
Bisnis Utama Perguruan Tinggi
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
2
Tantangan Pendidikan Tinggi
1. Angka pengangguran lulusan PT atau serapan lulusan
2. Relevansi pendidikan
3. Akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan
4. Human Development Index
5. Tenaga asing meningkat, tenaga yang dikirim non-profesional
6. Pengaruh global: keterbukaan, demokrasi, rasionalisasi berfikir, budaya kompetisi
7. Permasalahan nasional: krisis ekonomi, sosial, politik, moral dan budaya
8. Jumlah penduduk > 250 juta orang
9. Ciri bangsa yang heterogen: sosek, bahasa, etnik, tingkat pendidikan, agama
10. Kondisi geografis (negara kepulauan)
11. Meningkatkan peran PT membentuk masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society)
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
3
Mutu Pendidikan
Daya Saing
GUG
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
4
keunggulan kompetitif
Pembangunan Ekonomi
Pendidikan Tinggi
Bermutu
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
5
Pendidikan Tinggi Bermutu
Dikelola secara efektif dan efisien.
Melibatkan masyarakat.
Mampu menggunakan teknologi secara tepat guna.
Menerapkan manajemen mutu.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
6
Definisi Manajemen Mutu
Kegiatan yang terkoordinasi utk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi yang berkaitan dengan mutu.
(ISO 9000)
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
7
Asas-asas
Implementasi Manajemen Mutu
1. Komitmen
2. Internally driven
3. Tanggungjawab/pengawasan melekat
4. Kepatuhan pada rencana
5. Evaluasi
6. Peningkatan mutu berkelanjutan
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
8
TujuanSistem Manajemen Mutu (SMM)
PROSESINPUT OUTPUT
Kontrol
Sumber Daya
1. Mencapai visi-misi melalui pemenuhan standar mutu dengan cara perbaikan berkelanjutan/continous improvement(PDCA = Plan Do Check Act), menggunakan manajemen berbasis proses.
2. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) melalui pelayanan prima.
3. Kepuasan pelanggan terpelihara (customer care)
4. Keberlanjutan organisasi (promosi, pencitraan).
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
9
Dengan SMM ………….
Sasaran dan ukuran
Perbaikan Tidak Terarah
TujuanOrganisasi
Sasaran dan ukuran
Tujuan Organisasi
Perbaikan Terarah
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
10
Esensi Sistem Manajemen Mutu
Membangun Sistem Manajemen yang bermutu (termasuk Sistem Database).
Sistem Manajemen Mutu bukan merupakan sistem dokumentasitetapi merupakan sistem manajemen mutu yang terdokumentasi.
Sistem Manajemen Mutu bukan merupakan sistem yang terpisahdan tersendiri namun merupakan sistem yang menyatu dengansemua kegiatan organisasi sehari-hari.
Penerapan manajemen mutu tidak akan menambah beban kerjatetapi justru akan mengurangi beban kerja (memudahkan kita bekerja, alat bantu Teknologi Informasi).
Sasaran akhir dari penerapan SPMI adalah terbangunnyabudaya mutu organisasi, sehingga organisasi akan efisien dan efektif
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
11
Perguruan Tinggi dinyatakan bermutu
apabila
1. mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif).
2. mampu memenuhi kebutuhan/memuaskan stakeholders(aspek induktif) yaitu kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional.
perguruan tinggi harus mampu merencanakan, menjalankan dan mengendalikan suatu proses yang
menjamin pencapaian mutu
sehingga
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
12
Standar Mutu UB (SM UB)
Mengacu kepada:
1. Standar Nasional di bidang pendidikan:
Mengacu pada UU 12/2012, Perpres 8/2012, Permenristekdikti44/2015, PP 4/2014, Permendikbud 50/2014, InstrumenAkreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan AkreditasiProgram Studi (APS), Instrumen Evaluasi Mutu Internal (EMI).
2. Standar Pelayanan Minimum Badan Layanan Umum (BLU-UB).
3. Standar Pelayanan Prima (Permenpan 38/2012).
4. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007.
5. Standar Internasional Asean University Network Quality Assurance (AUN QA).
13
Standar Mutu UB (SM UB)
Mengacu kepada:
6. Bab III Pasal 52 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi
7. Pasal 5 Permenristekdikti No.62 Tahun 2016 Tentang
SPM Dikti
(1) SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas: a. Penetapan
Standar Pendidikan Tinggi; b. Pelaksanaan Standar Pendidikan
Tinggi; c. Evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi
d. Pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; dan
e. Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c
dilakukan melalui Audit Mutu Internal.
14
Siklus Sistem Manajemen Mutu
di UB
Sistem
Dokumen
Dilaksanakan:
Sosialisasi &
acuan kerja
Audit InternalPimpinan Manajemen,
PJM
1. Ada tidak peningkatan
kinerja terhadap tahun
lalu.
2. Apa upaya-upaya yang
telah dilakukan.
Organisasi dan
tupoksinya
Perbaikan,
tindak lanjut dan
Peningkatan mutu
Tinjauan Manajemen(Management Review/ Permintaan
Tindakan Koreksi = PTK)
Audit
(eksternal: Akreditasi BAN-PT; ISO 9001:2008)
Visi Misi
1. Evaluasi Diri
2. Benchmarking
3. Stakeholders
1,2 dan 3 utk
menetapkan
RENSTRA
O(Organisasi)
S(Sistem)
T(TindakLanjut)
A(Audit)
1. Pencapaian Visi Misi 2. Kepuasan Pengguna Jasa Layanan3. Keberlanjutan organisasi
Dokumen Induk & mutu
Bisnis proses
Standar mutu
Sasaran mutu
D(Do)
15
“satu siklus
penjaminan mutu
di UB”
“OSDAT”
Langkah UB untuk Menjalankan
Sistem Manajemen Mutu
1. Menyusun organisasi penjaminan mutu
(O)2. Menyusun sistem (kebijakan mutu, sistem
dokumen mencakup manual mutu, standar mutu dan manual prosedur dsb sebagai
acuan kerja) (S) 3. Sistem dijalankan (sosialisasi dan
implementasi sesuai acuan kerja) (D)
4. Melakukan Audit Mutu Internal (AMI) (A)
5. Tindak Lanjut (T)
16
Definisi Audit Mutu Internal
Audit Mutu Internal adalah proses pengujian yang
sistematik, mandiri, dan terdokumentasi untuk
memastikan pelaksanaan kegiatan di PT sesuai
prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan standar
untuk mencapai tujuan institusi.
Audit Mutu Internal bukanlah asesmen/penilaian
melainkan pencocokan kesesuaian antara
pelaksanaan dengan perencanaan suatukegiatan/program
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
17
Pengertian Beberapa Istilah dalamAudit Mutu Internal
• Audit (definisi sdh dijelaskan di atas)
• Lingkup Audit: Kedalaman dan batas Audit
• Rencana Audit: Deskripsi susunan kegiatan audit
• Klien (Client): Organisasi/perorangan yang
mempunyai hak untuk mengatur atau hak kontrak
untuk meminta audit.
• Teraudit (Auditee): Organisasi/ unit kerja/ orang
yang diaudit. Teraudit bisa sekaligus sebagai klien.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
18
• Auditor: Orang yang memiliki kemampuan untuk
melakukan audit
• Penanggung Jawab: Orang yang ditunjuk untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan AMI
• Ketua Tim Auditor (Lead Auditor) adalah orang
yang ditunjuk untuk mengelola audit dan
memimpin pelaksanaan/proses audit dengan
dibantu beberapa auditor.
• Kriteria Audit (Audit Criteria): Kebijakan, prosedur,
peraturan, atau persyaratan yang digunakan
sebagai referensi.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
19
• Bukti Audit (Audit Evidence): Catatan, pernyataan,
fakta atau informasi lainnya yang relevan dengan
kriteria audit dan dapat diperiksa. Bukti audit dapat
bersifat kualitas atau kuantitas.
• Check list (Daftar Tilik): Daftar pertanyaan yang
disusun berdasar hasil Audit Dokumen untuk
diverifikasi lebih lanjut dalam Audit
Lapangan/Visitasi/Kepatuhan.
• Temuan Audit (Audit Findings): Hasil dari evaluasi
bukti audit yang dikumpulkan yang berlawanan
dengan kriteria audit.
• Kesesuaian: Memenuhi persyaratan yang
ditentukan
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
20
• Ketidaksesuaian: Tidak terpenuhi persyaratan ataustandar
• Observasi: Saran untuk perbaikan
• Tindakan Koreksi: Tindakan untuk menghilangkan
penyebab dari ketidaksesuaian yang
dikenali/situasi lain yang tidak dikehendaki.
• Tindakan pencegahan: Tindakan untuk
menghilangkan kemungkinan penyebab
ketidaksesuaian/ kemungkinan situasi yang tidak
dikehendaki.
• Verifikasi: Tindakan pemastian, melalui ketetapan
tentang bukti obyektif bahwa persyaratan yang
ditentukan telah terpenuhi.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
21
Perbedaan tindakan koreksi, tindakan pencegahan, dan verifikasi
• Tindakan Koreksi adalah Tindakan untuk
menghilangkan penyebab dari ketidaksesuaian
yang dikenali/situasi lain yang tidak dikehendaki.
• Tindakan Pencegahan adalah Tindakan untuk
menghilangkan kemungkinan penyebab
ketidaksesuaian/kemungkinan situasi yang tidak
dikehendaki.
• Verifikasi adalah Tindakan memastikan, melalui
ketetapan tentang bukti obyektif bahwa
persyaratan yang ditentukan telah terpenuhi.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
22
Prinsip Dasar Audit Mutu Internal • Pelaksanaan harus profesional.
• Penyajian yang wajar : Wajib memberikan laporan
yang objektif.
• Ketelitian : Kecermatan dalam menggali informasi
sehingga menghasilkan kesimpulan audit yang
valid.
• Independen : Mempunyai sikap netral dan obyektif
saat membuat kesimpulan audit.
• Berdasar bukti : Penjelasan yang rasional dalam
menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
23
Tujuan Audit Mutu Internal
• Memastikan SPMI memenuhi standar/ regulasi
• Memastikan implementasi SPMI sesuai dengan
standar/sasaran/tujuan
• Mengevaluasi efektivitas penerapan SPMI
• Mengidentifikasi peluang perbaikan SPMI
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
24
Posisi Audit dalam Siklus SPMI
• Audit Mutu Internal merupakan bagian dari siklus
SPMI
• Audit Mutu Internal
PPEPP ============➔ E
PDCA =============➔ C
PDRI ==============➔ R
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
25
Pengertian Audit Mutu InternalDan Eksternal
• Audit Mutu Internal: Audit yang dilakukan untuk
menentukan tingkat kesesuaian pelaksanaan
kegiatan terhadap standar internal organisasi
sendiri (standar mutu Internal*), Peraturan, Prosedur,
Instruksi kerja, dalam rangka peningkatan mutu
institusi dan mengurangi risiko ketidaktercapaian
standar/penurunan kualitas.
• Audit Mutu eksternal: Audit yang dilakukan untuk
menentukan tingkat kesesuaian terhadap standar
eksternal.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
26
Frekuensinya: semesteran, tahunan.
Kegiatan audit di bawah kendali Pimpinan atau Manajer Mutu (Wakil Manajemen).
Tujuannya: ‐ Memeriksa dokumen, hasil dan
proses.‐ Mengidentifikasi masalah.‐ Memperbaiki masalah.
Jadual Audit Internal
AUDIT INTERNAL TERJADUAL
Frekuensinya: khusus (untuk bagian yang kritis).
Kegiatan audit di bawah kendali Pimpinan.
Tujuannya: ‐ Menginvestigasi /menyelidiki
masalah.‐ Memperbaiki masalah.
AUDIT INTERNALTIDAK TERJADUAL
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
27
Manfaat Audit Mutu InternalMembantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan cara
mengevaluasi dan mendorong adanya peningkatan melalui
proses:
1. Memverifikasi tujuan PT, Standar Dikti yang ditetapkan PT dan
nilai-nilai yang telah ditetapkan dilaksanakan sesuai regulasi
2. Memantau kesesuaian pencapaian tujuan/pelaksanaan
dengan standar
3. Menjamin akuntabilitas dari pelaksanaan standar
4. Menemukan ruang perbaikan dalam rangka mengurangi
Risiko PT :
a. Risiko Kualitas e. Risiko Hukum
b. Risiko Keuangan f. Risiko Strategik
c. Risiko Kepatuhan g Risiko Operasional
d. Risiko Reputasi
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
28
Lingkup Audit (materi cakupan)
• Lingkup audit adalah semua materi yang akan
diperiksa dalam AMI, di antaranya:
1. Standar Pendidikan
2. Standar Penelitian
3. Standar Pengabdian
4. Standar lain /non akademik
• UB menyesuaikan dengan IAPS 4.0, IAPT 3.0 dan
standar mutu UB
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
29
Area Audit Mutu Internal- Area Audit Mutu Internal adalah
bagian/unit/seksi/laboratorium/
perpustakaan yang menjadi obyek
audit
- Client menentukan lingkup dan area
audit sebelum proses audit dilakukan.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
30
Temuan Audit Mutu Internal
• Kesesuaian atau Mencapai Standar - Standar
dipertahankan atau ditingkatkan
• Melampaui – Standar ditingkatkan
• Belum mencapai – Perlu tindakan koreksi
• Menyimpang – Perlu tindakan koreksi
• Untuk temuan yang belum mencapai dan
menyimpang dari standar maka temuan tersebut
dikategorikan
Observasi (OB) atau Ketidaksesuaian (KTS).
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
31
• K T S (Ketidaksesuaian)
Temuan yang belum mencapai, menyimpang dan
tidak sesuai dengan standar atau persyaratan yang
ditentukan PT
• O B (Observasi)
Temuan yang berpotensi menjadi ketidaksesuaian
atau temuan yang dapat segera diperbaiki
KTS atau OB perlu adanya
TINDAKAN KOREKSI
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
32
Kriteria KTS• KTS yang berpengaruh besar terhadap mutu
produk/pelayanan.
• KTS yang menyebabkan risiko kehilangan
konsumen.
• KTS yang mengancam sertifikasi atau registrasi.
• KTS yang merupakan ancaman terhadap kegiatan
atau para pelaksana dalam organisasi.
• KTS yang tidak secara langsung mempengaruhi
mutu produk/pelayanan.
• KTS yang mudah diralat.
• KTS yang tidak menghambat sertifikasi/ registrasi
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
33
Contoh KTS
• Tidak tersedia prosedur terdokumentasi yang diperlukanuntuk meninjau kontrak atau perancangan.
• Laporan audit internal tentang kelemahan sistemdibiarkan tanpa adanya bukti tindak lanjut.
• Sejumlah besar piranti pengukuran dan standar tidakdikalibrasi secara mutakhir.
• Perubahan pokok prosedur/perencanaan yang dilakukan secara tidak resmi dan tanpa persetujuan.
• Instrumen yang tidak memuat tanggal kalibrasi.
• Tindak lanjut yang masih dalam proses tetapi sudahtermuat dalam laporan tindakan koreksi audit internal.
• Ketidaklengkapan dokumentasi peningkatanpengalaman pelatihan.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
34
• Tugas Auditor dalam KTS
- Mengidentifikasi KTS (mengapa terdapat
ketidaksesuaian dengan standar yang diacu)
- Menjelaskan KTS kepada auditee
- Menyepakati tanggal penyelesaian perbaikan KTS
(biasanya tidak lebih 4 minggu setelah diaudit)
• Tugas Auditee dalam KTS
- Memahami KTS secara rinci
- Menimbang seberapa berat KTS dan tanggal
penyelesaiannya (lama/durasi penyelesaian)
- Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
35
Yaitu temuan-
temuan yang terjadi
di unit kerja, namun
tindaklanjutnya
sangat tergantung
kepada institusi
yang menaungi unit
tersebut.
Cara auditor menyikapi
temuan yang eskalatif, yaitu
dengan merekomendasikan
status temuan ditutup di unit
tersebut (CONSIDERED CLOSED),
namun di bagian verifikasi
ditambahkan keterangan
bahwa temuan tersebut
dipindahkan ke institusi
(universitas/fakultas) dengan
status temuan terbuka (OPEN)
Eskalasi Temuan
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
36
Permintaan Tindakan Koreksi(PTK)
Permintaan perbaikan kepada auditee
atas dasar laporan audit agar auditee
menghilangkan KTS atau penyebab KTS
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
37
Tindakan Koreksi• Definisi
Tindakan yang diambil untuk meniadakan sebab-
sebab ketidaksesuaian, cacat, atau hal-hal lain yang
tidak diinginkan, sehingga dapat mencegah
pengulangan hal-hal di atas untuk mengarah pada
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
• Tindakan koreksi dirumuskan dalam Rapat Tinjauan
Managemen
Rapat Tinjauan Manajemen adalah suatu rapat
dengan periode waktu tertentu yang bertujuan untuk
membahas tindak lanjut temuan, dipimpin langsung
oleh pimpinan, dan dihadiri oleh seluruh jajaran
manajemen.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
38
Pembagian Peran dalam Perencanaan Audit Internal
Menetapkan kebijakan tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Internal.
Pimpinan
Institusi
Menyusun mekanisme audit internal, instrumen, lingkup, dan melatih auditor internal.
Unit
Penjaminan
Mutu
Mempelajari mekanisme audit internal, lingkup dan instrumen. Berkoordinasi dengan partner dan melakukan desk evaluation.
Auditor
Internal
Manual Mutu
SOP
IK-Borang
39
Kebijakan tentang SPMI dan Audit Internal
Pimpinan
Institusi
1. Dapat dituangkan dalam dokumen Manual Mutu Institusi atau dokumen tentang pola pengelolaan institusi.
2. Berisi tentang penyataan komitmen institusi untuk melaksanakan SPMI dan melakukan audit internal secara periodik.
3. Kebijakan audit internal dapat mengacu pada SNI ISO ISO 9001:2008 (Persyaratan SMM) – Klausul 8.2.2.
40
Mekanisme Audit Internal dan Auditor Internal
Unit
Penjaminan
Mutu
1. Dapat dituangkan dalam dokumen Manual Prosedur (MP) atau Standard Operating Procedure (SOP).
2. Prosedur audit internal harus mengikuti kaidah urutan proses P-D-C-A.
3. Harus dipastikan bahwa auditor internal yang bertugas kompeten, dilatih secara khusus, bertugas secara sah (ada surat tugas).
41
Learning by DoingAuditor
Internal
1. Selalu proaktif meningkatkan pengetahuan tentang audit internal (mekanisme, lingkup, jadual, dll).
2. Meningkatkan wawasan tentang keorganisasian institusi, sistem manajemen, dan lingkup tugas unit dan person.
3. Berkoordinasi dengan partner dan melakukan desk evaluation.
42
Mekanisme AMI di UB
REKTORMenugaskan
PJM-SPI
PJM-SPI
menyusun Tim
AMI
SK Rektor
tentang Tim AMI
Tim AMI
melaksanakan
audit
Tim AMI melaporkan hasil
audit ke Rektor melalui PJM-
SPI
Permintaan
Tindakan
Koreksi
Dekan/
Ketua
Program
Kajur/KaPS untuk
memperbaiki
Kinerja sesuai
target indikator
yang dijanjikan
Berlanjut pada
siklus berikutnya
1 2 3
4
5
6
7
8 9
43
Bagaimana Langkah Kita untuk Menjalankan Audit Internal ?
1
Menyusun organisasiaudit internal
2
Membuat dokumen auditinternal
3Melakukan audit internal
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
44
1MENYUSUN ORGANISASI
AUDIT INTERNAL
1. Audit internal di bawah kendali Pimpinan Institusi.
2. Tim Audit Internal dibentuk berdasarkan surat tugas Pimpinan Institusi dengan masa kerja satu periode audit.
3. Ketua, sekretaris dan anggota Tim Audit Internal harus memenuhi persyaratan standar kompetensi auditor internal.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
45
2MEMBUAT DOKUMEN
AUDIT INTERNAL
1. Prosedur (MP/SOP) Pelaksanaan Audit Internal.
2. Instruksi Kerja bagi Auditor Internal dan Auditee.
3. Form/borang audit internal.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
46
3MELAKUKAN AUDIT INTERNAL
1. Lingkup
2. Jadual
3. Distribusi Auditor Internal
4. Metode Audit (desk evaluation dan/atau visitasi)
5. Tahap Audit: sistem dan kinerja.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
47
Audit pada implementasi sistem penjaminan mutu
yang telah ditetapkan/dijanjikan:
1. Memeriksa apakah standar mutu yang telah
ditetapkan dalam dokumen standar mutu atau yang
telah dijanjikan, dipenuhi atau tidak, salah satunya
dengan mengisi dokumen evaluasi kinerja.
2. Memeriksa/memastikan apakah setiap dokumen
mutu (misal: manual prosedur atau instruksi kerja)
telah dilaksanakan secara tertib dan benar.
Tahapan Audit
Audit Sistem
Audit terhadap kecukupan organisasi penjaminan
mutu dan dokumen mutu untuk memenuhi
persyaratan standar sistem audit mutu.
Audit Kinerja
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
48
Metode Audit
Desk Evaluation: Review dokumen, dilakukan di kantor oleh masing-masing auditor.
Visitasi:Wawancara dan observasi langsung, dilakukan di tempat auditee
Audit sistem dan kinerja bisadilakukan dengan desk evaluation
dan visitasi, atau bisa juga dilakukan hanya desk evaluation atau visitasi.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
49
IndikatorKeberhasilan AMI
• tindak lanjut (corrective action)
• Implementasi rekomendasi
• Teraudit minta diaudit kembali
Indokator Keberhasilan AMI berujung pada
KEPUASAN TERAUDIT DAN KLIEN
(Customer Satisfaction)
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
50
• Kesimpulan Audit Mutu Internal
Kesimpulan AMI adalah rangkuman dari proses audit
yang dibuat oleh tim auditor, berdasarkan
pertimbangan tujuan AMI dan semua temuan audit.
• Rangkuman
1. Tujuan utama AMI ialah untuk mendapatkan ruang
peningkatan pada aspek yang ditetapkan sebagai
lingkup AMI.
2. Agar perbaikan sistem penjaminan mutu dapat
dilakukan dengan mudah maka temuan audit harus
diformulasikan dengan baik.
3. Dengan pelaksanaan AMI dapat diperoleh
perbaikan sistem penjaminan mutu yang efektif.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
51
Sistem Informasi Audit Mutu Internal
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
52
Diseminasi Hasil AMI UKPA
53
Diseminasi Hasil AMI UKPPA
54
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
55