5
1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi GOESTY BASS MARLIN Episode Teknologi Perikanan Topik ke : 12 (Bycatch) Program Bycatch: Pengembangan Teknologi Mitigasi By : Gusti Kade Adiatmika Produktivitas sektor perikanan memiliki porsi tersendiri dalam industri bisnis di Indonesia. Berbagai alat tangkap dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa supaya semakin efisien dalam menangkap ikan target. Salah satu alat tangkap yang saat ini marak digunakan dalam penangkapan tuna adalah rawai tuna (longline). Beberapa tahun terakhir, penggunaan rawai menjadi perhatian. Sebabnya, penggunaan rawai tak hanya bisa menangkap tuna, tapi juga spesies tangkapan sampingan, terutama penyu. Melihat itu, Indonesia mulai mengadopsi teknologi mitigasi untuk mengurangi jumlah penyu dan hiu yang tidak sengaja terjerat. Circle Hook Circle hook diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2006. Circle hook memiliki diameter lebih besar dari J Hook dan ujungnya melingkar sehingga ketika terjebak umpan, penyu mudah melepaskan diri. Faktanya, setelah diimplementasikan oleh sebagian besar nelayan di Indonesia, jumlah tangkapan sampingan penyu semakin menurun. Selain itu, jumlah tangkapan ikan tuna sebagai target pun semakin meningkat.

Program Bycatch: Pengembangan Teknologi · PDF file1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi GOESTY BASS MARLIN Episode Teknologi Perikanan Topik ke : 12 (Bycatch) Program Bycatch: Pengembangan

  • Upload
    vancong

  • View
    257

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Program Bycatch: Pengembangan Teknologi · PDF file1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi GOESTY BASS MARLIN Episode Teknologi Perikanan Topik ke : 12 (Bycatch) Program Bycatch: Pengembangan

1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi

GOESTY BASS MARLIN

Episode Teknologi Perikanan

Topik ke : 12

(Bycatch)

Program Bycatch: Pengembangan Teknologi Mitigasi

By : Gusti Kade Adiatmika

Produktivitas sektor perikanan memiliki porsi tersendiri

dalam industri bisnis di Indonesia. Berbagai alat tangkap

dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa supaya semakin

efisien dalam menangkap ikan target. Salah satu alat

tangkap yang saat ini marak digunakan dalam penangkapan

tuna adalah rawai tuna (longline).

Beberapa tahun terakhir, penggunaan rawai menjadi

perhatian. Sebabnya, penggunaan rawai tak hanya bisa

menangkap tuna, tapi juga spesies tangkapan sampingan,

terutama penyu. Melihat itu, Indonesia mulai mengadopsi

teknologi mitigasi untuk mengurangi jumlah penyu dan hiu

yang tidak sengaja terjerat.

Circle Hook

Circle hook diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2006. Circle hook memiliki diameter lebih besar dari J Hook dan ujungnya melingkar sehingga ketika terjebak umpan, penyu mudah melepaskan diri. Faktanya, setelah diimplementasikan oleh sebagian besar nelayan di Indonesia, jumlah tangkapan sampingan penyu semakin menurun. Selain itu, jumlah tangkapan ikan tuna sebagai target pun semakin meningkat.

Page 2: Program Bycatch: Pengembangan Teknologi · PDF file1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi GOESTY BASS MARLIN Episode Teknologi Perikanan Topik ke : 12 (Bycatch) Program Bycatch: Pengembangan

2 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi

GOESTY BASS MARLIN

Episode Teknologi Perikanan

Topik ke : 12

(Bycatch)

Lampu LED Hijau

Selain circle hook, pada tahun 2014, WWF melakukan serangkaian percobaan teknologi alat tangkap yang dapat mengurangi bycatch biota yang terancam punah dan dilindungi di perairan Paloh, Kalimantan Barat menggunakan lampu LED berwarna hijau pada jaring nelayan. Penggunaan teknologi LED mensinyalir bahwa cahaya lampu berwarna hijau menyilaukan bagi penyu namun tidak bagi ikan target tangkapan nelayan. Hasilnya, lampu hijau dapat mengurangi tangkapan sampingan hingga 50%. Selain itu, penggunaan lampu LED tersebut juga meningkatkan hasil tangkapan utama nelayan yaitu ikan bawal putih dan bawal hitam. Penerapan teknologi ini menjadi inovasi pendukung perikanan yang berkelanjutan dan mendorong kebijakan alat tangkap yang ramah lingkungan.

Page 3: Program Bycatch: Pengembangan Teknologi · PDF file1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi GOESTY BASS MARLIN Episode Teknologi Perikanan Topik ke : 12 (Bycatch) Program Bycatch: Pengembangan

3 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi

GOESTY BASS MARLIN

Episode Teknologi Perikanan

Topik ke : 12

(Bycatch)

Modifikasi Mata Pancing Magnet Permanen, A - Tool, dan ESS (Electro Shield System)

Sejak tahun 2015, Direktorat Kapal dan Alat Penangkap Ikan

(KAPI) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama WWF-

Indonesia menyelenggarakan Kompetisi Alat Penangkap Ikan yang

Ramah Lingkungan (API Ramli) dalam mencari inovasi alat penangkap

ikan yang selektif tapi tetap efisien sebagai bentuk pengelolaan

perikanan yang bertanggung jawab.

Dari ratusan ide dan inovasi yang dilombakan, terpilihlah tiga

modifikasi alat penangkap ikan ramah lingkungan yang

menginspirasi, diantaranya Modifikasi Mata Pancing Magnet

Permanen, A - Tool, dan ESS (Electro Shield System).

Mata Pancing Magnet Permanen

Penggunaan mata pancing magnet permanen pada kapal rawai di

Takalar, menunjukkan adanya pengaruh gaya magnet pancing terhadap

hasil tangkapan ikan ketambak yang terlihat pada rataan hook

rate. Untuk mata pancing biasa adalah 1,6%, sedangkan rataan hook

rate untuk mata pancing magnet permanen adalah 4%, serta 0% untuk

hasil tangkapan sampingan hiu.

Page 4: Program Bycatch: Pengembangan Teknologi · PDF file1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi GOESTY BASS MARLIN Episode Teknologi Perikanan Topik ke : 12 (Bycatch) Program Bycatch: Pengembangan

4 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi

GOESTY BASS MARLIN

Episode Teknologi Perikanan

Topik ke : 12

(Bycatch)

Cara Kerja Mata Pancing Magnet Permanen

Jadi alat tangkap itu berupa satu tali utama horisontal yang memiliki

100 tali cabang vertikal, diujung tali cabang itu terdapat mata pancing yang

dipasangkan magnet. Nantinya ketika hiu mendekati kailnya, maka hiu

akan menghindar karena adanya daya magnet di sekitar kail tadi. Alat

tangkap itu nantinya tetap bisa untuk menangkap ikan lain selain hiu.

Karena hanya hiu lah yang memiliki electroreceptor, yang berfungsi

sebagai penangkap gelombang elektromagnetik seperti gelombang listrik,

magnet ataupun audio

Electro Shield System

Cara penggunaan Electro Shield System cukup dengan mengaitkan alat pada jala nelayan. "Setelah diaktifkan alat tersebut akan mengapung pada saat jala dilempar. Kedua ujung electroshield system yang masuk ke dalam air itulah yang nantinya akan memancarkan aliran elektronik yang akan diterima oleh elektro reseptor pada ikan hiu rangsangan sebagai ancaman

Dengan adanya Electro Shield System, ikan hiu tidak akan mendekati jala sehingga tidak ikut tertangkap oleh nelayan yang sedang mencari ikan. Electro Shield System mempunyai radius hingga 500 meter dibawah permukaan laut. Namun, radius tersebut bisa ditambah tergantung dengan besar kecilnya alat yang digunakan.

Page 5: Program Bycatch: Pengembangan Teknologi · PDF file1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi GOESTY BASS MARLIN Episode Teknologi Perikanan Topik ke : 12 (Bycatch) Program Bycatch: Pengembangan

5 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi

GOESTY BASS MARLIN

Episode Teknologi Perikanan

Topik ke : 12

(Bycatch)

Uji coba penggunaan A-Tool pada frekuensi 400-499 Hz di

keramba apung dan pada alat tangkap jaring di Banyuwangi

menunjukkan bahwa pada frekuensi tersebut dapat menarik beberapa

spesies ikan karang. Namun sangat tidak disukai hiu, yang ditunjukkan

dengan tidak adanya hiu yang mendekat dan tertangkap pada frekuensi

400-499 Hz.

Pengoperasian Electro Shield System pada frekuensi 55-100 Hz

yang dipasang pada alat tangkap jaring insang di Banyuwangi,

meningkatkan beberapa jenis ikan karang yang tidak memiliki

organ electroreseptor tanpa adanya hasil tangkapan sampingan hiu

dalam setiap penurunan jaring.

Selain ramah lingkungan, Electro Shield System dapat menjadi

pilihan nelayan karena harganya yang relatif lebih murah dibanding alat

navigasi fish finder lainnya. "Selain terjangkau dengan kantong nelayan,

electroshield system adalah benda portable dan bisa dimodifikasi di

beberapa alat tangkap.

Ketiga alat penangkap ikan ini mampu menurunkan jumlah tangkapan hiu nelayan tanpa memberikan efek apapun pada tangkapan utama. Mereka cenderung menjauhi alat penangkap modifikasi tersebut. Ke depannya, akan terus dicari dan dibuat inovasi-inovasi dalam pengembangan teknologi mitigasi yang lebih efisien untuk mengurangi jumlah tangkapan sampingan. (*[email protected])