334
1 BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI KAMPUS UNPAD DI PANGANDARAN TAHUN AKADEMIK 2017/2018 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

1

BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN

PROGRAM MULTI KAMPUS UNPAD DI PANGANDARAN TAHUN AKADEMIK 2017/2018

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Page 2: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

2

BAB I SEJARAH FAKULTAS, VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN

DAN KOMPETENSI LULUSAN

1.1. Sejarah

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran yang dirintis oleh Prof.Dr.Didi

Atmadilaga berdiri Tahun 1963 berdasarkan SK Menteri PTIP No.86/63 Tanggal 27

Juli 1963 dan diresmikan pada Tanggal 1 September 1963. Pada awal masa berdiri,

proses belajar mengajar dilaksanakan di Kampus Universitas Padjadjaran yang

terletak di Jl. Dipati Ukur 35, Jl. Dago No 4, dan Singa Perbangsa Bandung.

Selanjutnya sejak Tahun 1969, segala aktivitas akademik dan administratif

dilaksanakan secara terpusat di Kampus Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

di Jl. Bukit Dago Utara atau yang lebih dikenal dengan kawasan Dago Tea House

Bandung. Mulai Tahun 1986, Fakultas Peternakan menjadi salah satu perintis yang

menempati kampus Universitas Padjadjaran di kawasan Jatinangor Kabupaten

Sumedang. Sejak berdiri sampai saat ini, Fakultas Peternakan telah meluluskan 6782

alumni yang terdiri atas 63 Doktor (S3), 132 Magister (S2), 5626 Sarjana (S1), dan 961

Akhli Madya (A.Md) lulusan Program Diploma III. Lulusan tersebar di berbagai

instansi dan bidang usaha, baik sektor pemerintahan, swasta, wirausaha, agribisnis,

perbankan, pendidikan, pusat penelitian dan pengembangan, dan sebagainya.

1.2. Visi dan Misi Fakultas

1.2.1. Visi

Menjadi Fakultas yang memiliki komitmen terhadap keunggulan dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi peternakan yang ramah lingkungan.

1.2.2. Misi

- Menyelenggarakan pendidikan peternakan pada berbagai strata di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi peternakan secara efektif dan efisien dengan

kurikulum yang berbasis kompetensi.

- Menyelenggarakan pengkajian, penelitian, pengembangan dan penyebarluasan

ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan yang adaptif dan kompetitif.

- Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat secara proaktif melalui

penyebaran dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan yang

sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Page 3: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

3

1.2.3. Tujuan

- Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

- Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dalam pengembangan dan

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan ramah lingkungan.

- Mengembangkan dan melestarikan sumber daya peternakan lokal, dalam

upaya pemberdayaan Masyarakat

1.2.4. Kompetensi

Kemampuan/Kompetensi yang wajib dimiliki oleh profil lulusan, sebagai

penjabaran Capaian Pembelajaran Program Studi Peternakan yang mencirikan unit

kualifikasi kerja level 6 KKNI adalah:

- Mampu mengaplikasikan bidang keahlian peternakan dan memanfaatkan

IPTEKS pada bidang peternakan dalam penyelesaian masalah serta mampu

beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi

- Menguasai konsep teoritis bidang peternakan secara umum dan konsep teoritis

bagian khusus dalam bidang pengetahuan peternakan secara mendalam, serta

mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

- Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan

data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif

solusi secara mandiri dan kelompok

- Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab

atas pencapaian hasil kerja organisasi bidang peternakan.

Page 4: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

4

BAB II

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI

2.1. Profil Lulusan

- Manager yaitu orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat

rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk

mencapai sasaran tertentu.

- Entrepreneur yaitu orang yang mengorganisasikan, mengelola dan

memperkirakan/menanggung resiko dari bisnis atau usaha yang dibangun

sendiri atau gabungan.

- Scientist (Penerap dan pengembang ilmu) yaitu orang yang menguasai dan

menerapkan ilmu pengetahuan serta mampu mengembangkan teknologi

inovatif bidang peternakan

2.2. Capaian Pembelajaran

Mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor

44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menjelaskan bahwa

capaian pembelajaran program sarjana, yaitu :

1. SIKAP:

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;

c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;

j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan; dan

k. Memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan.

Page 5: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

5

2. PENGUASAAN PENGETAHUAN:

a. Konsep teoretis teknologi budidaya, genetika, pemuliaan, reproduksi, nutrisi dan pakan, dan kesehatan ternak;

b. Konsep teoretis pengorganisasian sistim produksi ternak berkelanjutan;

c. Konsep teoretis secara umum teknologi pengolahan dan kewirausahaan hasil peternakan;

d. Prinsip-prinsip ilmu lingkungan, sosial, ekonomi, dan manajemen serta teknologi pengolahan hasil peternakan; dan

e. Beberapa metode saintifik (eksperimental, kuantitatif dan kualitatif).

3. KETERAMPILAN KHUSUS:

a. Mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengembangkan budidaya ternak dengan memanfaatkan potensi lokal dan mengintegrasikan pengetahuan tentang genetika, nutrisi, dan reproduksi serta mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi untuk menghasilkan ternak yang memiliki kualitas yang sesuai dengan tujuan pembudidayaan (misalnya; ternak potong, petelur, perah dan indukan);

b. Mampu mengelola peternakan yang berwawasan lingkungan berdasarkan analisis masalah peternakan dengan memanfaatkan potensi lokal dan memperhatikan sustainabilitas;

c. Mampu melaksanakan rencana teknis pekerjaan bidang peternakan (seleksi bibit/ bakalan ternak, formulasi ransum sederhana, teknologi reproduksi, tatalaksana pemeliharaan, dan/atau pengolahan pasca panen, pemasaran ternak dan hasil ternak);

d. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah peternakan serta menyajikan beberapa alternatif solusi di bidang peternakan yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan pendekatan saintifik;

e. Mampu mengembangkan kemanfaatan keilmuan peternakan untuk diaplikasikan pada lingkup kehidupan sehari-hari yang bermanfaat bagi masyarakat; dan

f. Mampu mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi yang relevan untuk meningkatkan produktifitas kerja dan usaha.

4. KETERAMPILAN UMUM:

a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;

b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni;

Page 6: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

6

d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

g. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;

h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dan mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

2.3. Bahan Kajian

Keilmuan program studi Ilmu Peternakan di Pangandaran diklasifikasi ke dalam

kelompok bidang kajian Ilmu Dasar Umum, Ilmu Dasar Peternakan, Sistem Produksi &

Manajemen Peternakan, Pengembangan Usaha Peternakan, Adapun definisi masing-

masing bahan kajian sebagai berikut

- Ilmu Dasar Umum merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki seorang

sarjana di Indonesia

- Ilmu Dasar Peternakan merupakan pengetahuan pokok/utama yang harus

dimiliki seorang Sarjana Peternakan

- Sistem Produksi & Manajemen Peternakan merupakanIlmu pengetahuan dan

teknologi mengenai system produksi dan manajemen peternakan

- Pengembangan Usaha Peternakanmeliputi Ilmu pengetahuan dan teknologi

mengenai pengebangan usaha peternakan

Page 7: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

7

2.4. Struktur Mata Kuliah

2.4.1. Semester Ganjil

No Sandi Mata Kuliah SKS Prasayarat

Semester I (20 SKS)

1 Pend. Agama 2 (2-0)

2 Pancasila & Kewarganegaraan

2 (2-0)

3 B. Indonesia 2 (2-0)

4 B. Inggris 2 (2-0)

5 Olahraga, Kebugaran & Kreativitas

3 (3-0)

6 Biokimia & Fisiologi Ternak

6 (5-1)

Semester III (20 SKS)

7 Pemuliaan & Reproduksi Ternak Unggas

5 (4-1)

8 Pemuliaan & Reproduksi Ternak Monogastrik

5 (4-1)

9 Pemuliaan & Reproduksi Ternak Ruminansia

5 (4-1)

Page 8: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

8

No Sandi Mata Kuliah SKS Prasayarat

10 Ekonomi Peternakan 5 (4-1)

Semester V (20 SKS)

11 Teknologi Hasil Peternakan

6 (5-1)

12 Pengendalian Mutu Hasil Ternak

4 (3-1)

13 Teknologi Pengelolaan Limbah Peternakan

6 (5-1)

14 Sistem Produksi Ternak Berkelanjutan & Peternakan Masa Depan

4 (3-1)

Semester VII (19 SKS)

15 Agribisnis Peternakan 6 (5-1)

16 Agribisnis Peternakan Pesisir

5 (4-1)

17 Komunikasi, Organisasi Sosial & Kepemimpinan

6 (5-1)

18 Seminar Usulan Penelitian 2 (0-2)

2.4.2. Semester Genap

No Sandi Mata Kuliah SKS Prasayarat

Semester II (20 SKS)

1 Biofisik Ternak 5 (4-1)

2 Ekologi & Lingkungan Peternakan

4 (3-1)

3 Ilmu Nutrisi & Pakan Ternak

6 (4-2)

4 Sosiologi Peternakan 5 (4-1)

Semester IV (20 SKS)

5 Produksi & Manajemen Ternak Unggas

6 (5-1)

6 Produksi & Manajemen Ternak Monogastrik

4 (3-1)

7 Produksi & Manajemen Ternak Ruminansia

6 (5-1)

8 Produksi & Manajemen Ternak Harapan

4 (3-1)

Semester VI (19 SKS)

9 Undang-Undang & Kebijakan Peternakan

4 (4-0)

10 Praktek Kerja Lapangan 6 (0-6)

11 Metode Penelitian & Proposal

6 (5-1)

12 Kuliah Kerja Nyata 3 (0-3)

Semester VIII (6 SKS)

13 Tugas Akhir 6 (0-6)

Page 9: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

9

2.5. Metode Pembelajaran

Proses pembelajaran yang diselenggarakan berdasarkan sistem kredit semester

dengan berbasis kepada keaktifan mahasiswa (Student Centered Learning, SCL).

Metode pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan kebijakan setiap program

studi yang antara lain dapat mengadopsi metode pembelajaran yaitu :

a. Diskusi Kelompok

b. Simulasi

c. Studi Kasus

d. Pembelajaran Kolaboratif

e. Pembelajaran Kooperatif

f. Pembelajaran Berbasis Proyek

g. Pembelajaran Kontekstual

h. Pembelajaran Berbasis Masalah

i. Metode Pembelajaran lain yang secara efektif memfasilitasi pemenuhan

capaian pembelajaran

Metode pembelajaran SCL akan membantu mahasiswa dalam mengembangkan

kualitas belajar mandiri, belajar sepanjang hayat, berfikir kritis dan analisis terhadap

masalah berdasarkan evidence based. Dengan metode seperti itu akan mendorong

adanya perubahan orientasi pendidikan tinggi yang tidak hanya menghasilkan manusia

cerdas berilmu tapi juga mampu menerapkan keilmuannya dalam kehidupan

dimasyarakatnya (kompeten dan relevan) serta lebih berbudaya. Untuk menghasilkan

lulusan yang kompeten dan relevan sejalan dengan tuntutan dunia kerja tentu akan

mempersyaratkan adanya kemampuan softskills dan hardskills (Diskusi Kelompok,

Simulasi, Studi Kasus, Pembelajaran Kolaboratif, Pembelajaran Kooperatif,

Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Berbasis Makalah, atau metode

pembelajaran lain).

2.6. Bentuk Pembelajaran

(1) Kuliah

Penyelenggaraan kuliah dilaksanakan secara terjadwal. Perkuliahan lebih

terpusat pada partisipasi mahasiswa, pengembangan belajar mandiri dengan

Page 10: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

10

arahan dosen. Dengan demikian mahasiswa dilatih agar mampu

mengembangkan ilmu dan bernalar ilmiah secara mandiri.

(2) Praktikum

Praktikum bertujuan agar mahasiswa lebih memahami teori-teori yang diberikan

oleh dosen, maka untuk mata kuliah tertentu ditunjang dengan praktikum di

laboratorium terutama yang berkaitan dengan Reproduksi Ternak, Produksi

Ternak, Nutrisi Ternak dan Teknologi Hasil Ternak.

(3) Kegiatan lapangan

Merupakan salahsatu metode yang digunakan agar peserta program memaami

lebih jauh tentang teori yang diperoleh dengan keadaan di lapangan yang

sesungguhnya.

2.7. Program Pembelajaran

KETENTUAN DALAM PEMBELAJARAN PADA PROGRAM SARJANA :

1. Perkuliahan dan Praktikum

Mahasiswa diperkenankan untuk mengikuti perkuliahan dan praktikum apabila:

1. Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku pada semester bersangkutan 2. Mengisi KRS semester bersangkutan yang disahkan oleh Sub Bagian

Pendidikan (SBP) 3. Pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar mahasiswa harus

menandatangani Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen (DHMD) yang diperiksa dan ditandatangani oleh Dosen Pengasuh mata kuliah/praktikum.

4. Pada awal pertemuan, ketua kelas dan dosen pemberi kuliah menandatangani kontrak perkuliahan/praktikum.

2. Ujian

Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester bersangkutan; 2. Memenuhi semua persyaratan administratif yang ditetapkan; 3. Untuk menempuh ujian akhir semester (UAS) harus memenuhi

persyaratan kehadiran sebagai berikut :

Sekurang-kurangnya mengikuti 80% kegiatan kuliah yang secara riil diselenggarakan pada semester bersangkutan.

Mengikuti seluruh kegiatan (100%) praktikum laboratorik/kerja lapangan/kerja klinik/seminar, atau kegiatan sejenis.

Diharuskan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang berlaku pada semester tersebut, Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Peserta UAS. Mahasiswa yang tidak dapat menunjukkan kartu tersebut diatas, tidak diperkenan mengikuti UAS. Ujian susulan dapat dilaksanakan oleh dosen pengampu mata kuliah atas izin dari koordinator mata kuliah atau Kepala Laboratorium.

Page 11: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

11

4. Untuk menempuh Sidang Ujian Sarjana, mahasiswa harus sudah memenuhi persyaratan:

Lulus seluruh mata kuliah yang ditempuh dengan memenuhi beban studi kumulatif yang dipersyaratkan.

Lulus seminar Usulan Penelitian

Telah menyelesaikan penulisan Skripsi

Persetujuan komisi pembimbing atas Skripsi yang telah disusun untuk daftar

Sidang Ujian Sarjana (sebelum ke Wakil Dekan Bidang Akademik /WDI, skripsi

harus mendapat tanda tangan dari Panitia Seminar).

3. Pengambilan Mata Kuliah KKN

Dalam rangka mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah,

mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan program KKN yang dikelola oleh

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas

Padjadjaran. Kegiatan KKN tersebut dapat dilaksanakan pada saat liburan

semester genap dan semester ganjil. Adapun syarat dapat mengikuti KKN

adalah apabila telah menempuh minimal 80 SKS. Mahasiswa dapat mengikuti

KKN apabila telah diprogramkan pada KRS sebelum melaksanakan KKN.

4. Praktek Kerja Lapang (PKL)

Dalam rangka memperluas wawasan ilmiah dan menambah pengalaman serta meningkatkan keterampilan di bidang peternakan, setiap mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran diwajibkan melaksanakan Praktek Lapang. Dalam pelaksanaannya, kegiatan praktek lapang akan melibatkan berbagai pihak/institusi lain di wilayah Indonesia maupun di luar negeri yang bergerak dan atau berhubungan dengan bidang peternakan. Mengingat keterikatan dan ketergantungan dengan pihak/institusi lain sangat besar, maka perlu dilakukan pengorganisasian secara khusus dengan standar prosedur operasional tertentu sehingga pelaksanaannya efektif dan efisien. Praktek lapang yang lebih dikenal dengan istilah Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk kegiatan akademik mahasiswa yang dilakukan di perusahaan, lembaga/instansi yang bergerak dan atau berhubungan dengan bidang peternakan. yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.

Mekanisme pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu: (1) tahap pemetaan minat mahasiswa dan daya tampung tempat PKL, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap bimbingan dan ujian laporan.

Tahap Pemetaan Minat Mahasiswa dan Daya Tampung Tempat PKL

Tahap ini merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan secara cepat dan dini untuk memproyeksikan penempatan mahasiswa yang akan melaksanakan PKL. Beberapa prinsip yang diterapkan pada tahap awal pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah:

1. Pengurusan izin PKL dilakukan oleh Fakultas secara kolektif, baik langsung maupun melalui instansi yang berwenang sesuai dengan prosedur.

2. Fakultas membuat permohonan bantuan/rekomendasi dari dinas/instansi terkait untuk penempatan pada perusahaan/instansi yang ada dalam lingkup koordinasi-nya.

Page 12: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

12

3. Pemetaan minat dan daya tampung dirancang berdasarkan pertimbangan minat mahasiswa (komoditas/produk) dan kesediaan perusahaan/instansi untuk menerima mahasiswa PKL. Apabila masih ada mahasiswa yang belum mendapatkan tempat PKL sesuai dengan minat yang diajukan, maka akan ditempatkan pada perusahaan/instansi yang ada dan masih memiliki daya tampung cukup serta secara akademik masih memungkinkan mahasiswa tersebut melaksanakan aktivitas PKL.

4. Penempatan mahasiswa PKL dilakukan secara optimal sesuai daya tampung dengan memperhatikan azas keadilan dan kebersamaan.

5. Mahasiswa dapat melaksanakan PKL apabila telah menempuh minimal 100 SKS.

Tahap Pelaksanaan PKL

Tahap ini merupakan tahapan operasional kegiatan mahasiswa di perusahaan/instansi bidang peternakan dan atau yang berhubungan dengan bidang peternakan, melalui langkah-langkah: 1. Setelah memperoleh tempat (komoditas/produk), mahasiswa diberi

kelengkapan surat untuk memperoleh pembimbing PKL. 2. Seluruh mahasiswa yang berangkat PKL harus membawa surat pengantar

dari Fakultas dilengkapi rekomendasi/izin dari instansi yang berwenang, Buku harian, dan Kondite Kerja.

3. Pengontrolan/supervisi kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan akan dikoordinasikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik (WD I) dan Koordinator PKL.

Tahap Bimbingan dan Ujian Laporan PKL

Tahap ini merupakan tahapan proses bimbingan akademik sampai ujian laporan, termasuk penyelesaian administrasi pengurusan Nilai Akhir yang meliputi:

1. Konsep laporan diserahkan kepada Koordinator/Sekretaris selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah menye-lesaikan PKL.

2. Selama proses bimbingan penulisan, mahasiswa dan pembimbing diwajibkan mengisi Kartu Bimbingan dan selama proses tersebut akan dimonitor oleh Tim Pengelola PKL.

3. Pembimbingan, penjilidan, dan perbanyakan laporan selambat-lambatnya harus sudah selesai 1 (satu) bulan terhitung sejak konsep laporan diterima oleh pembimbing.

4. Seteleh disetujui pembimbing akan dilaksanakan ujian melalui presentasi dan diskusi.

5. Nilai akhir yang diperoleh selanjutnya harus diserahkan ke Sub Bagian Akademik untuk diproses bersama-sama dengan Nilai dari Perusahaan.

6. Laporan PKL yang sudah diperbaiki harus didokumentasikan di perpustakaan fakultas.

5. Seminar Usulan Penelitian

Seminar Usulan Penelitian merupakan salah satu kegiatan akademik yang

wajib ditempuh mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran,

setelah yang bersangkutan menyelesaikan beban studi minimal 120 SKS, dan

Page 13: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

13

memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Besarnya beban kredit Seminar

Usulan Penelitian adalah 1 (satu) SKS.

Tujuan Seminar adalah menyempurnakan rencana penelitian dan

mengembangkan persepsi akademik mahasiswa dalam rangka meningkatkan

kemampuan personal, akademik, dan professional.

Ketentuan Umum

1. Mahasiswa (peserta dan penyaji) yang akan mengikuti seminar wajib mengikuti pengarahan dari panitia seminar pada setiap awal semester.

2. Mahasiswa penyaji telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk melakukan penelitian

3. Mahasiswa penyaji telah mengikuti seminar sebanyak 16 kali.

Ketentuan Khusus

1. Seminar Usulan Penelitian harus dicantumkan dalam Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa seperti mata kuliah lain.

2. Mahasiswa yang telah lulus seminar mendapat Kartu Nilai Akhir dari Sub. Bagian Pendidikan (SBP).

3. Apabila mahasiswa penyaji karena sesuatu hal mendapat kesulitan sehingga tidak dapat melaksanakan seminar pada waktunya, maka mahasiswa yang bersangkutan pelaksanaan seminarnya ditentukan kemudian oleh panitia seminar.

4. Bagi mahasiswa yang tidak melaksanakan seminar pada semester yang ditentukan sesuai dengan KRS karena kelalaiannya, maka mahasiswa yang bersangkutan diberi nilai E.

5. Penunjukan pembimbing dan pembahas Usulan Penelitian ditentukan oleh fakultas berdasarkan SK Dekan.

6. Skripsi

Pada tahap akhir penyelesaian studi, setiap mahasiswa yang telah menempuh

beban studi kumulatif minimum 125 SKS termasuk Seminar Usulan Penelitian

dan PKL dapat membuat karya ilmiah berbentuk skripsi. Skripsi merupakan

tulisan ilmiah hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang

bersangkutan, isinya merupakan pencarian solusi atau jawaban atas masalah

penelitian yang diidentifikasi penulis. Bahasa yang dipakai harus mudah

dimengerti, sederhana dan tidak mengundang timbulnya salah penafsiran

terhadap isi maupun maksudnya.

Pengajuan dan penyusunan Skripsi dapat dilakukan paralel dengan kegiatan

perkuliahan matakuliah pilihan dan/atau matakuliah mengulang.Setelah skripsi

disetujui oleh para pembimbing, serta memenuhi persyaratan akademik (jumlah

SKS yang sudah ditempuh minimal 140 SKS) dan administratif, calon sarjana

tersebut berhak untuk menempuh sidang ujian sarjana.

Persyaratan Administratif

Mahasiswa diperkenankan melakukan penelitian/ penulisan skripsi apabila

sekurang-kurangnya :

Page 14: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

14

1. Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat. 2. Telah memiliki angka kredit sekurang-kurangnya 125 SKS termasuk Seminar

Usulan Penelitian dan PKL dengan huruf mutu serendah-rendahnya D maximum 20% dan IPK > 2,00.

3. Memiliki KRS semester bersangkutan yang mencantumkan program skripsi yang ditandatangani oleh dosen wali.

4. Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku pada semester bersangkutan.

2.8. Dosen

NO MATA KULIAH (SKS)

SMTR KOORDINATOR DOSEN PENGAMPU

1

Pancasila & Kewarganegaraan (2)

I M. Ali Mauluddin, S.Pt, Msi Dr. Ir. Lilis Nurlina, MSi

2

Bahasa Indonesia (2) I Dr. Sauland Sinaga, S.Pt, Msi Dr. Marina Sulistyati, MS

3 Bahasa Inggris (2) I Dr. Denny Rusmana, S.Pt, Msi Anita Fitriani, MSc Dr. Endang Yuni

4 Olahraga Kesenian dan Kreativitas (OKK) (3)

I Dr. Denny Rusmana, S.Pt, Msi Dr. Denny Rusmana, S.Pt, Msi An An Nurmediansyah, MS

5

Pengantar Peternakan (3) I Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MSi Ir. Hermawan, MS

6

Biokimia dan Fisiologi Ternak (3)

I Dr. Ir. Hendi Setyatwan Eka , MSi Dr. Diding Latifudin, MS

7

Biofisik Ternak (5) II Dr. Ir. Hendi Setyatwan Eka Msi

8 Ekologi & Lingkungan Peternakan (4)

II Prof. Dr.Ir. Ellin Harlia, MS Dr. Eulis Tanti , MSi Zam Zam, MSi

9 Ilmu Nutrisi & Pakan Ternak (6)

II Dr. Denny Rusmana, S.Pt, Msi Dr. Abun, MSi Dr. Hendi Setiawan, MS

10 Sosiologi Peternakan (5) II M. Ali Mauluddin, S.Pt, Msi Dr. Lilis Nurlina, Msi Ir. Sugeng Winaryanto, MS

11 Pemuliaan & Reproduksi Ternak Unggas (5)

III Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MSi Ir. Dani Garnida, MP Dr. Wiwin Tanwiriah, MS

12 Pemuliaan & Reproduksi ternak Monogastrik (5)

III Dr. Sauland Sinaga, S.Pt, Msi Dicky Ramdani, PhD An An Nurmediansyah, MS

13 Pemuliaan & Reproduksi ternak Ruminansia (5)

III Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MSi Ir. Kundrat Hidajat, MSc

14 Ekonomi Peternakan (5) III Dr. Jajang Gumilar, S.Pt., MM Dr. Hasni Arief Andre R. Daud, MSi

15 Produksi & Manajemen Ternak Unggas (6)

IV

Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MSi Ir. Dani Garnida, MP

16 Produksi & Manajemen Ternak Monogastrik (4)

IV Dr. Sauland Sinaga, S.Pt, Msi Dicky Ramdani, PhD An An Nur, MSi

17 Produksi & Manajemen Ternak Ruminansia (6)

IV Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MSi Ir Hermawan, MS

18 Produksi & Manajemen Ternak Harapan (4)

IV Dr. Sauland Sinaga, S.Pt, Msi Dr. Dwi Cipto Budinuryanto, Msi

19 Teknologi Hasil Peternakan (6) V Dr. Jajang Gumilar, S.Pt., MM Andry Pratama, MP 20 Pengendalian Mutu Hasil

ternak (4) V Dr. Jajang Gumilar, S.Pt., MM Andry Pratama, MP

21 Teknologi Pengelolaan Limbah Peternakan (6)

V Prof. Dr.Ir. Ellin Harlia, MS Zam zam, Msi

22 Sistem Produksi Ternak Berkelanjutan & Peternakan Masa Depan (4)

V Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MSi Dr. Hasni Arief Andre R. Daud, Msi Dicky Ramdani, PhD

23 Undang-Undang & Kebijakan Peternakan (4)

VI Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MSi Dr. Hasni Arief Andre R. Daud, Msi

Page 15: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

15

No. Nama

1. Prof. Dr.Ir. Ellin Harlia, MS

2. Dr. Sauland Sinaga, SPt., MS

3. Dr.Denny Rusmana, SPt.,MS

4. Dr. Ir. Hendi Setyatwan

5. Dr. Jajang Gumilar, S.Pt., MM

6. M. Ali Mauludin, S.Pt., M.Si

7. drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MSi

8. Dr. Hasni Arief, S.Pt, MP

9. Ir. Dani Garnida, MP

10. Dr. Nurcholidah Solihati, MS

11. Ir. Kundrat Hidajat, MSc

24 Praktek Kerja Lapang & Masyarakat(6)

Dr. Sauland Sinaga Dr. Sauland Sinaga

25 Metode Penelitian & Proposal (6)

VI Dr. Denny Rusmana, S.Pt, Msi Dr. Denny Rusmana, S.Pt, Msi

26 Agribisnis Peternakan (6) VII Dr. Jajang Gumilar, S.Pt., MM Dr. Hasni Arief Andre R. Daud, Msi

27 Agribisnis Peternakan Pesisir (5)

VII Dr. Jajang Gumilar, S.Pt., MM Dr. Hasni Arief Andre R. Daud, Msi

28 Komunikasi, Organisasi Sosial & Kepemimpinan (6)

VII M. Ali Mauluddin, S.Pt, Msi Dr. Lilis Nurlina, Msi Ir. Sugeng Winaryanto, MS Syahirul Alim, MSi

29 Kuliah Kerja Nyata (3) VI

Dr. Denny Rusmana, S.Pt, Msi Dr. Denny Rusmana, S.Pt, Msi

30 Seminar Usulan Penelitian (2) VI

M. Ali Mauluddin, S.Pt, Msi M. Ali Mauluddin, S.Pt, MSi

Page 16: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

16

BAB III

SISTEM PENILAIAN DAN LAPORAN PENILAIAN

3.1. Cara Penilaian

Penilaian terhadap penguasaan materi mahasiswa Pendidikan Sarjana dilakukan atas aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Huruf Mutu yang diperoleh mahasiswa berdasar pada tabel berikut:

Nilai Akhir Huruf Mutu Angka Mutu

80 ≤ NA ≤ 100 A 4

68 ≤ NA < 80 B 3

56 ≤ NA < 68 C 2

45 ≤ NA < 56 D 1

NA < 45 E 0

Selain huruf mutu pada tabel diatas, mahasiswa juga mungkin bisa mendapatkan huruf mutu T atau K dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

A. Nilai Huruf Mutu T

Seorang mahasiswa dinyatakan memperoleh Huruf Mutu T jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Diberikan kepada mahasiswa yang belum memenuhi salah satu evaluasi hasil belajar mahasiswa yang dilakukan pada akhir semester;

b. Setelah evaluasi pada butir 1 dipenuhi mahasiswa dalam waktu 2 (dua) minggu terhitung sejak UAS mata kuliah bersangkutan Huruf Mutu T harus diganti menjadi nilai sesuai perolehannya dalam skala 0-100;

c. Apabila evaluasi pada butir 1 tidak dipenuhi dalam batas waktu 2 (dua) minggu, maka huruf mutunya menjadi Huruf Mutu E (dengan angka mutu 0); atau Dosen Pengampu mata kuliah dapat mengolah sesuai dengan bobot masing-masing bagian evaluasi yang ditetapkan, sehingga menghasilkan angka mutu lain;

d. Huruf Mutu T tidak dapat diubah menjadi Huruf Mutu K, kecuali apabila mahasiswa tidak dapat menempuh UAS susulan (melalui remedial) atas dasar alasan yang dapat dibenarkan (sakit, mengalami kecelakaan, atau musibah yang memerlukan perawatan lama)

e. Huruf Mutu T tidak digunakan dalam penghitungan IPK, di mana Huruf Mutu T harus diubah sesuai perolehan nilainya dalam waktu dua minggu setelah Huruf Mutu T diumumkan.

B. Nilai Huruf Mutu K

Suatu mata kuliah dapat dinyatakan dengan Huruf Mutu K jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Mahasiswa mengundurkan diri dari kegiatan perkuliahan setelah lewat batas waktu perubahan KRS (2 (dua) minggu setelah kegiatan akademik berjalan) dengan alasan yang dapat dibenarkan dan dibuktikan dengan Surat Keterangan Dekan;

b. Dikenakan pada 1 (satu) atau beberapa mata kuliah pada semester bersangkutan dalam hal mahasiswa tidak dapat mengikuti UAS atas dasar alasan yang dapat dibenarkan sehingga tidak dapat mengikuti UAS susulan (melalui remedial);

c. Diberikan pada mata kuliah Laporan Tugas Akhir atau Skripsi yang tidak selesai dalam 1 (satu) semester.

d. Alasan yang dapat dibenarkan untuk memberikan Huruf Mutu K adalah: 1) sakit atau kecelakaan yang memerlukan perawatan atau proses penyembuhan lama, yang

Page 17: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

17

dinyatakan dengan surat keterangan dari dokter spesialis atau rumah sakit yang merawatnya; 2) musibah keluarga yang mengharuskan mahasiswa meninggalkan kegiatan belajarnya dalam waktu lama, dengan dikuatkan surat keterangan yang diperlukan;

e. Alasan lain yang dapat dibenarkan untuk memberi Huruf Mutu K adalah kondisi melahirkan yang tidak normal atau alasan lain yang dapat dibenarkan oleh Dekan di luar kedua alasan pada butir d di atas, tetapi mahasiswa dianggap menghentikan studinya untuk sementara selama 1 (satu) semester atas izin Dekan;

f. Mata kuliah yang memiliki Huruf Mutu K, tidak digunakan untuk penghitungan IPS atau IPK;

g. Bagi mahasiswa yang memperoleh Huruf Mutu K bagi seluruh beban belajar dalam semester yang bersangkutan, diperhitungkan dalam batas waktu studi dan tidak dianggap sebagai penghentian studi untuk sementara;

h. Apabila butir e di atas terjadi untuk kedua kalinya, maka semester bersangkutan dianggap sebagai penghentian studi untuk sementara atas izin Dekan, sehingga akan mengurangi jatah mahasiswa yang bersangkutan untuk mengajukan permohonan menghentikan studi untuk sementara;

i. Apabila butir e di atas terjadi untuk ketiga kalinya (berturut-turut maupun secara terpisah-pisah), maka semester bersangkutan dianggap sebagai penghentian studi untuk sementara atas izin Dekan yang kedua kalinya. Hal ini tidak diperhitungkan dalam batas waktu studinya, namun menggugurkan hak mahasiswa untuk memperoleh kesempatan penghentian studi atas izin Dekan;

j. Penghentian studi untuk sementara setelah melewati periode pada butir g di atas dengan alasan seperti pada butir d, diperkenankan, namun diperhitungkan dalam batas waktu studinya.

k. Jika mata kuliah yang memperoleh Huruf Mutu K itu telah ditempuh kembali pada semester lain, maka Huruf Mutunya dapat berubah sesuai perolehannya. l. Ketentuan sebagaimana di atas, tidak berlaku dalam pembelajaran elearning.

3.2. Perbaikan Nilai

Perbaikan Nilai Perbaikan nilai dapat dilakukan:

a. Apabila mahasiswa memperbaiki huruf mutu E, D, dan C, maka dalam penghitungan IPK yang digunakan adalah Huruf Mutu yang terbaik.

b. Apabila mahasiswa memperbaiki huruf mutu B, maka dalam penghitungan IPK yang digunakan adalah Huruf Mutu yang terakhir.

c. Perbaikan nilai E dilakukan dengan menempuh kembali mata kuliah bersangkutan pada semester berikutnya.

d. Perbaikan Huruf Mutu E dan D dapat dilakukan dengan remedial pada semester berjalan atau dengan menempuh kembali mata kuliah yang bersangkutan dan mencantumkan mata kuliah tersebut dalam KRS

3.3. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar mahasiswa dalam suatu mata kuliah sekurang-kurangnya

merupakan gabungan dari 3 (tiga) macam penilaian :

Ujian Tengah Semester (UTS)

Ujian Akhir Semester (UAS)

Nilai lainnya, antara lain : tugas (pekerjaan rumah, pembuatan makalah, referat, terjemahan,

dsb.); Quis (baik yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal), laporan hasil praktikum, stage, partisipasi, kerja lapangan, laboratorik, atau ujian praktikum/praktik.

Page 18: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

18

Bobot tiap macam penilaian yang digunakan dapat ditetapkan sama atau berbeda,

tergantung pada bobot soal/tugas yang diberikan Dosen Pegampu Mata Kuliah.

Ketentuan dalam evaluasi hasil belajar :

1. Dosen dibenarkan untuk mengadakan evaluasi/ujian ulangan untuk mengubah nilai akhir mahasiswa pada semester bersangkutan, selama masa waktu penyerahan nilai akhir masih memungkinkan. Nilai akhir mahasiswa harus masuk ke SBP paling lambat dua (2) minggu setelah mata kuliah diujikan dalam Ujian Akhir Semester.

2. Nilai akhir yang diberikan oleh Dosen Pengasuh mata kuliah harus merupakan huruf mutu yang pasti, yaitu : A, B, C, D, atau E. Mahasiswa yang tidak melengkapi tugas sesuai dengan kontrak perkuliahan akan memperoleh nilai T atau nilai K. Nilai T dan K akan diubah nilai mutu lain apabila mahasiswa yang bersangkutan telah melengkapi tugasnya.

3. Nilai akhir (huruf mutu) ditulis pada DPNA yang disediakan oleh Sub Bagian Pendidikan (SBP).

4. DPNA diserahkan kepada SBP (kecuali lembar yang merupakan arsip Dosen Pengampu mata kuliah) secara langsung atau melalui e-mail. Dosen Pengampu mata kuliah bertanggung jawab atas kebenaran nilai akhir (huruf mutu) yang ditulis pada DPNA yang telah diumumkan dan tidak dapat diganti lagi dengan alasan apapun.

5. Keterlambatan penyerahan nilai akhir kepada SBP (lebih dari 2 minggu) berakibat SBP akan memberikan nilai B pada seluruh mahasiswa dari mata kuliah tersebut.

6. Perubahan nilai akhir (huruf mutu) hanya dapat dilakukan dengan menempuh kembali mata kuliah tersebut pada semester berikutnya atau pada kesempatan pertama atau pada Semester Antara (SAT).

3.4. Pengambilan Mata Kuliah

Rentang IPK dan jumlah SKS maksimum yang boleh diambil mahasiswa pada

semester berikutnya:

Rentang IPK Jumlah SKS maksimum

3,00 – 4,00 24 2,50 – 2,99 21 2,00 – 2,49 18 1,50 – 1,99 15

< 1,50 12

Beban studi di atas diperhitungkan atas dasar perkuliahan yang kegiatannya minimal

1-3 tiap SKS (1 jam kegiatan terjadwal, ditambah 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2

jam kegiatan mandiri). Beban Studi yang diambil akan berkurang apabila mata kuliah

yang ditempuh berupa kegiatan praktikum, praktik kerja, atau skripsi. Mahasiswa tidak

diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang lebih besar dari jumlah

maksimal yang diperkenankan. Pengambilan mata kuliah dapat diprogramkan secara

online melalui website http: //akademik.peternakan.unpad.ac.id/ sesuai dengan jadwal

akademik yang telah ditentukan.

3.5. Kelulusan Program Sarjana

Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan lulus dari Program Sarjana yang ditempuh

apabila memenuhi ketentuan berikut :

1. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang ditetapkan; 2. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2,00; 3. Tidak terdapat huruf mutu E; 4. Huruf mutu D tidak melebihi 20% dari beban studi kumulatif Program Sarjana; 5. Telah menyelesaikan penyusunan dan penulisan Skripsi, serta dinyatakan layak uji

oleh Pembimbing;

Page 19: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

19

6. Lulus ujian akhir Program Sarjana yang terdiri dari ujian mata kuliah Skripsi, dan ujian komprehensif atau sejenisnya, dengan memperoleh huruf mutu sekurang-kurangnya C.

Page 20: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

20

BAB IV

SANKSI AKADEMIK

4.1. Pengertian Sanksi Akademik

Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik dan/atau pemutusan studi.

Sanksi pemutusan studi diusulkan/diajukan oleh program studi/fakultas dan

diputuskan oleh Rektor.

4.2. Peringatan Akademik

Peringatan akademik berbentuk surat dari Wakil Dekan I yang ditujukan kepada

orang-tua/wali Program Sarjana dan lembaga pengirim/penanggung untuk

memberitahukan adanya kekurangan prestasi akademik mahasiswa atau

pelanggaran ketentuan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperingatkan

mahasiswa agar tidak mengalami pemutusan studi.

Peringatan akademik dikenakan terhadap mahasiswa yang pada akhir semester

dua dan semester-semester sesudahnya memiliki IPK di bawah 2,00 dan atau

jumlah tabungan sks kurang dari 50% dari total sks yang seharusnya ditempuh.

Peringatan akademik juga dikenakan kepada mahasiswa Program Sarjana yang

melalaikan kewajiban administratif (tidak melakukan pendaftaran/ pendaftaran

ulang, dan sebagainya) untuk satu semester.

4.3. Pemutusan Studi

Dengan ditetapkannya Pemutusan Studi berarti mahasiswa dikeluarkan dari

Univesitas Padjadjaran karena prestasinya tidak sesuai peraturan yang berlaku,

kelalaian administratif, dan/atau kelalaian mengikuti kegiatan pembelajaran.

Laporan kondisi mahasiswa yang harus diberikan peringatan akademik sebagai

akibat melakukan kelalaian, dilampiri bukti prestasi akademik dan/atau bukti

kelalaian

1. Surat peringatan kepada mahasiswa yang bersangkutan dari Pimpinan Fakultas

(Dekan/Wadek I)

2. Surat Permohonan Pertimbangan atas mahasiswa yang melakukan

pelanggaran hukum dari Pimpinan Fakultas (Dekan/Wadek I) kepada Senat

Fakultas

3. Surat Keputusan melanggar/tidak melanggar Hukum atas nama mahasiswa

yang bersangkutan dari Senat Fakultas

4. Surat permohonan Pemutusan Studi atas nama mahasiswa yang bersangkutan

dari Pimpinan Fakultas (Dekan/Wadek I) kepada Pimpinan Universitas

(Rektor/Warek I)

5. Surat Persetujuan/Penolakan Pemutusan Studi mahasiswa yang bersangkutan

dari Pimpinan Universitas (Rektor/Warek I)

6. Transkrip Akademik yang telah ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan

selama di Universitas Padjadjaran, ditandatangani oleh Pimpinan Fakultas

(Dekan/Wadek I)

Page 21: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

21

Pemutusan Studi Pada Program Sarjana

Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa yang mengalami salah satu

kondisi di bawah ini:

a. Pada akhir semester keempat memiliki:

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 2,25, dan/atau;

Tabungan kredit (jumlah mata kuliah yang memiliki huruf mutu D ke

atas) tidak mencapai 48 SKS.

b. Pada akhir semester VI memiliki :

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 2,25, dan/atau;

Tabungan kredit (jumlah mata kuliah yang memiliki huruf mutu D ke

atas) tidak mencapai 72 SKS.

c. Melebihi batas waktu studi kumulatif yang ditetapkan.

d. Pemutusan Studi Karena Kelalaian Administratif dikenakan kepada

mahasiswa Program Sarjana yang menghentikan studi dua semester

berturut-turut atau dalam waktu berlainan tanpa ijin Rektor.

e. Pemutusan Studi Karena Kelalaian Mengikuti Kegiatan Belajar-Mengajar

dikenakan kepada mahasiswa Program Program Sarjana yang telah

mendaftar atau mendaftarkan kembali secara administratif, tetapi:

a) Tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar pada semester I dan/atau

semester II tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, baik

mengisi maupun tidak mengisi KRS;

b) Tidak mengisi KRS (tidak mengikuti kegiatan belajar- mengajar) dua

semester berturut-turut atau secara terpisah, tanpa alasan yang dapat

dibenarkan; dan/atau;

c) Mengundurkan diri dari satu atau beberapa mata kuliah setelah lewat

batas waktu perubahan KRS dua semester berturut-turut atau secara

terpisah, tanpa alasan yang dapat dibenarkan.

4.4. Sanksi Akademik Lain

Sanksi lain dikenakan kepada mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran

atau pendaftaran kembali secara administratif, tetapi tidak mengikuti kegiatan

belajar-mengajar pada semester bersangkutan tanpa alasan yang dapat

dibenarkan, baik yang tidak mengisi KRS maupun yang mengisi KRS tetapi

mengundurkan diri setelah lewat batas waktu perubahan KRS.

1. Tidak Mengisi KRS dan Tidak Mengikuti Kegiatan Belajar- Mengajar pada

Semester I dan/atau Semester II Mahasiwa yang telah mendaftarkan secara

administratif pada semester I dan/atau semester II, baik mengisi KRS tetapi

tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar maupun sama sekali tidak mengisi

KRS, tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dianggap mengundurkan diri dan

dikenai sanksi pemutusan studi.

2. Tidak Mengisi KRS Mahasiwa yang telah mendaftarkan atau mendaftarkan

kembali secara administratif, tetapi tidak mengisi KRS (tidak mengikuti kegiatan

belajar-mengajar) tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dikenakan sanksi

berikut:

Page 22: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

22

a. Diberi peringatan keras secara tertulis oleh Wakil Dekan I agar tidak

mengulangi lagi;

b. Semester yang ditinggalkan diperhitungkan dalam batas waktu maksimal

penyelesaian studinya;

c. Apabila perbuatan ini diulangi lagi, baik pada semester berikutnya maupun

pada semester lain, mahasiswa dikenai sanksi pemutusan studi.

3. Mengundurkan Diri Sesudah Masa Perubahan KRS Mahasiswa yang

mengundurkan diri dari satu atau beberapa mata kuliah setelah lewat batas

waktu perubahan KRS tanpa alasan yang dapat dibenarkan (misalnya, sakit,

kecelakaan, atau musibah) dikenakan sanksi akademik berikut :

a. Mata kuliah yang ditinggalkan dinyatakan tidak lulus (diberi huruf mutu E);

b. Huruf mutu E tersebut digunakan dalam penghitungan Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK);

c. Diberi peringatam secara tertulis oleh Wakil Dekan I agar tidak

mengulangi kembali;

d. Semester yang ditinggalkan diperhitungkan dalam batas waktu maksimal

penyelesaian studinya;

e. Apabila perbuatan ini diulangi lagi, baik pada semester berikutnya maupun

pada semester lain, mahasiswa dikenai sanksi pemutusan studi

4.5. Sanksi Pelanggaran

Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran, setelah dibicarakan dengan Senat

Fakultas, akan dikenai sanksi khusus, sedangkan penanganan masalah

pidananya akan diserahkan kepada yang berwajib. Jenis pelanggaran tersebut

adalah seperti di bawah ini :

1. Pelanggaran Hukum Mahasiswa yang melakukan pelanggaran hukum, baik

yang berupa tindak pidana maupun penyalahgunaan obat, narkotika, dan

sejenisnya, serta penggunaan minuman keras dan sejenisnya, dan telah

ditetapkan bersalah secara hukum oleh pengadilan, akan dikenakan sanksi

berupa skorsing sampai dengan pemutusan studi oleh Rektor sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

2. Pelanggaran Etika Moral dan Etika Profesi Mahasiswa yang melakukan

pelanggaran etika moral, profesi (memeriksa pasien/klien tanpa supervisi,

membuat resep, melakukan konsultasi tanpa supervisi, membocorkan

rahasia jabatan, dan sebagainya.), memalsukan tanda tangan dan

sejenisnya, akan dikenakan sanksi berupa skorsing oleh Dekan sampai

dengan pemutusan studi oleh Rektor.

3. Pelanggaran Etika Akademik Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika

akademik, antara lain menyontek, menjiplak (makalah, laporan, tugas akhir,

skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya), membocorkan soal atau sejenisnya

akan dikenai sanksi berupa skorsing sampai dengan pemutusan studi. Pada

hal-hal tertentu, fakultas dapat mengeluarkan keputusan tersendiri asal tidak

bertentangan dengan ketentuan hukum atau peraturan di atasnya.

Page 23: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

23

4.6. Sanksi Lain

Tindakan-tindakan yang dilakukan mahasiswa di lingkungan kampus yang

termasuk kejahatan atau pelanggaran dan diancam pidana. Pada dasarnya

setiap mahasiswa memiliki hak untuk melakukan berbagai aktivitas sebagai

bagian dari civitas akademika, namun demikian sebagaimana dalam kehidupan

manusia pada umumnya harus dihindari melakukan perbuatan- perbuatan yang

dapat dikategorikan sebagai kejahatan. Perbuatan-perbuatan tersebut antara

lain:

1. Tawuran antar-mahasiswa baik yang dilakukan di dalam maupun di luar

lingkungan kampus yang menimbulkan kerusakan barang milik orang lain

dan atau korban luka-luka.

2. Ketentuan dalam Pasal 406 dan Pasal 351 KUHP juga dapat dikenakan

terhadap aktivitas demo yang tidak tertib dan menimbulkan kerusuhan

sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan barang milik orang lain dan

atau korban luka-luka.

3. Minum-minuman keras baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus

yang mengganggu keamanan umum. Ketentuan yang dapat dikenakan

adalah Pasal 492 tentang pelanggaran keamanan umum.

4. Menggunakan narkotika baik untuk diri sendiri maupun memberikan

narkotika kepada orang lain baik di dalam maupun di luar lingkungan

kampus. Akan dikenakan hukuman sesuai dengan perundang-undangan

yang berlaku.

Page 24: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

24

BAB V

SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Prodi Peternakan di Pangandaran meliputi

Ruang Kelas, Ruang Komputer, Perpustakaan dan Mesjid

Page 25: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

25

BAB VI

PENELITIAN, PPM DAN KERJASAMA

6.1. PENELITIAN

Riset yang sedang berlangsung di Pangandaran didanai oleh Hibah Internal

Unpad (HIU) tahun 2017. Adapun judul-judul penelitian sebagai berikut

- Biofermentasi Duckweed menggunakan Trichoderma harzianum dan

Sacharomyces cerevisiae serta Pengkayaan Zn untuk mengoptimalkan

Potensi Pakan Konsentrat Itik yang Dipelihara pada Kondisi Minim Air (Dr.

Hendi Setyatwan dkk – Hibah Internal Unpad)

- Potensi Produksi Gelatin Berbahan Dasar Usus Ayam dari Pasar di

Pangadaran sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat (Dr. Jajang

Gumilar dkk – Hibah Internal Unpad)

6.2. PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT (PPM)

PKM yang telah dilakukan di Pangandaran yang melibatkan tim pengajar PSDKU

pangandaran adalah Pengembangan Usaha Kecil Pengolahan Produk Pangan

Unggulan Masyarakat Desa Ciganjeng dan Sindang Wangi Kecamatan

Padaherang Kabupaten Ciamis Dengan Pola ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal).

Pengajar PSDKU yang menjadi anggota pada PKM tersebut adalah Dr. Jajang

Gumilar, P.Pt., MM.

6.3. KERJASAMA

Kerjasama

Page 26: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

26

BAB VII

KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI

7.1. Pengembangan Kemahasiswaan

Pengembangan dan pembinaan kemahasiswaan di Fakultas Peternakan

ditujukan untuk meningkatkan softskills mahasiswa dalam rangka menunjang

kompetensi lulusan untuk mempermudah lulusan mencari kerja dan/atau menciptakan

pekerjaan. Tujuan pembinaan dimaksud meliputi:

Mendorong semua kegiatan mahasiswa untuk meningkatkan suasana akademik

(academic atmosphere) yang baik di lingkungan Fakultas Peternakan Unpad

Mendorong mahasiswa agar aktif berorganisasi, selalu mengasah kemampuan,

tekun belajar, mengikuti perkembangan informasi, menguasai teknologi informasi,

memiliki pergaulan luas, memiliki wawasan persiapan kerja, memiliki jiwa

wirausaha, dan memiliki motivasi berprestasi.

Mendorong agar mahasiswa mau bekerja keras, memiliki rasa percayaan diri tinggi,

memiliki jiwa kepemimpinan, mempunyai visi kedepan, bisa bekerja dalam tim,

memiliki perencanaan matang, mampu berpikir analitis, mudah beradaptasi,

mampu bekerja dalam tekanan, memiliki kecakapan berbahasa Inggris, dan

mampu mengorganisasi pekerjaan

Mendorong agar dihasilkan sarjana peternakan yang memiliki kompetensi dalam

teknologi peternakan, bisnis dan analisis kebijakan, dan komunikasi, serta memiliki

kemampuan untuk mengelola diri sendiri dan orang lain.

Pembinaan dimulai sejak mahasiswa diterima menjadi civitas academica

Fakultas Peternakan Unpad yang diawali dengan berbagai pengenalan mengenai

kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Adapun tahapan pembinaan kegiatan

mahasiswa adalah sebagai berikut:

Semester I, mahasiswa dikenalkan dengan kegiatan-kegiatan nyata di Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM) keprofesian. Mahasiswa Baru dibagi kedalam

beberapa kelompok kecil, kemudian diperkenalkan dalam kegiatan nyata di

UKM Profesi secara bergiliran. Kegiatan ini dijadikan sebagai wahana untuk

memperkenalkan profesi peternakan sejak dini dan sebagai wahana untuk

promosi UKM profesi dalam pelaksanaan recruitment anggota baru. Pada

semester ini, mahasiswa juga diprogramkan untuk mengunjungi salah satu

Page 27: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

27

industri bidang peternakan yang sudah sukses, sebagai upaya meningkatkan

motivasi belajar pada proses belajar mengajar yang akan dihadapi di Fakultas

Peternakan Unpad.

Semester II dan III, mahasiswa dilibatkan secara intensif pada berbagai

kegiatan di UKM profesi dan lembaga kemahasiswaan lainnya sebagai anggota

muda atau pelaksana kegiatan.

Semester IV, mahasiswa mulai masuk menjadi anggota madya penuh. Pada

semester ini, mahasiswa mulai diberikan tanggung jawab sebagai panitia inti

dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM

Profesi dan lembaga kemahasiswaan lainnya.

Semester V sampai VI, mahasiswa sudah dipercaya untuk menjadi pengurus

inti UKM Profesi dan lembaga kemahasiswaan lainnya. Mahasiswa bertugas

dalam membuat rencana kerja organisasi serta mengkoordinasikan dan

mengevaluasi pelaksanaannya agar seluruh kegiatan yang telah direncanakan

dapat berjalan dengan baik. Mahasiswa pada semester ini juga disiapkan untuk

mengikuti berbagai kegiatan kompetitif seperti Lomba Karya Tulis Mahasiswa

(LKTM), Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), dan Lomba Karya Tulis Ilmiah

(LKTI) di tingkat Unpad maupun tingkat nasional.

Semester VII dan VIII, mahasiswa diarahkan untuk segera menyelesaikan

study, dengan perencanaan awal Usulan Penelitian dimulai pada Semester VI.

Kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa pada semester ini lebih difokuskan pada

kegiatan-kegiatan yang kompetitif seperti LKTM, LKTI, PKM, Pekan Ilmiah

Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES).

Kegiatan ini diupayakan sejalan dengan percepatan penyelesaian study.

7.2. Lembaga Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan yang ada di tingkat Fakultas pada Program Multi

Kampus Unpad di Pangandaran terdiri atas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan

Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) berada di bawah koordinasi BEM Unpad

Jatinangor.

Unit kegiatan mahasiswa dalam bentuk organisasi profesi dan minat bakat

mahasiswa di lingkungan fakultas masih dikembangkan dan untuk saat ini kegiatan

Page 28: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

28

mahasiswa baru berbentuk komunitas yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) Integratif. Komunitas yang dimaksud diantaranya :

Komunitas Minat Studi Satwa Harapan (Rusa, Kelinci, dan Kucing)

Komunitas Minat Studi Sapi dan Domba

Komunitas Minat Studi Unggas

Komunitas Minat Studi Kuda

Paduan Suara Mahasiswa

Remaja Mesjid

Olahraga

7.3. Fasilitas Kemahasiswaan

7.3.1. Fasilitas Kegiatan

Untuk memperlancar kegiatan kemahasiswaan, disediakan berbagai fasilitas

pendukung, diantaranya:

1. Student Centre

2. Ruang Diskusi

3. Lapangan Olahraga Outdoor

6.3.2. Fasilitas Beasiswa

Jumlah mahasiswa Fakultas Peternakan penerima beasiswa setiap tahunnya

lebih dari 20%. Beasiswa tersebut bersumber dari berbagai institusi, baik institusi

pemerintah maupun swasta diantaranya:

1. Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional (PPA, BBM, I-

MHERE, dan BMU)

2. Pemerintah Daerah Jawa Barat

3. Pemerintah Daerah Pangandaran, untuk mahasiswa yag berasal dari

kabupaten Pangandaran.

4. Dll.

Page 29: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

29

7.4. Alumni

Alumni Fakultas Peternakan tergabung dalam suatu organisasi yang bernama Ikatan

Keluarga Alumni (IKA) Fapet Unpad dimana kantor Sekretariatnya berada di Jl. Raya

Cilember 289 Cimahi. Saat ini, IKA Fapet diketuai oleh Ir. Asep Iskandar, ME dan

Sekretaris Jenderal Dr. Ir. Surya Syam Syamsi, MSi untuk kepengurusan periode 2016

– 2020. IKA Fapet memiliki 5 bidang garapan yaitu :

1. Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Administrasi Alumni

2. Layanan Pendidikan, Sosial dan Kesejahteraan Alumni

3. Kerja Sama

4. Usaha IKA dan Pengembangan Kewirausahaan Alumni

5. Pengembangan Profesi dan Kompetensi Peternakan

Fakultas Peternakan selalu bekerja sama dengan IKA Fapet dalam berbagai kegiatan

yang berhubungan dengan kealumnian yaitu :

1. Pulang Kandang

Pulang Kandang merupakan kegiatan reuni akbar sebagai ajang silaturahmi

seluruh alumni Fakultas Peternakan Unpad dari berbagai angkatan. Acara

pulang kandang merupakan acara rutin yang di selenggarakan setiap 3 tahun

sekali. Acara pulang kandang dapat membuka jalan terjalinnya kerjasama yang

lebih erat di antara sesama alumni, alumni dengan kampus, maupun alumni

dengan para pihak lainnya. Event tersebut juga merupakan salah satu

pembuktian eksistensi alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

dalam ikut membangun Indonesia pada subsektor peternakan, maupun di

bidang-bidang lainnya.

2. Farm Stay

Program Farm Stay adalah Program kerjasama IKA, Alumni dan Fakultas.

Kegiatan dalam program ini adalah mengelola kandang sapi potong yang

dimiliki Fakultas oleh Alumni yang dikordinasikan oleh Pengurus IKA. Tujuan

utama adalah agar Fakultas memiliki sarana untuk mahasiswa dan dosen dapat

melalukan penelitian dan praktek kandang secara memadai. Bagi alumni ini

adalah kesempatan berusaha dan berinvestasi sedangkan bagi lembaga IKA

Fapet Unpad menjadi sumber pendanaan yang memadai dan berkelanjutan.

3. Pembekalan Alumni

Suatu kegiatan pembekalan bagi lulusan baru yang menitik beratkan kepada

bagaimana membangun motivasi, kiat-kiat melamar/mencari pekerjaan,

bagaimana cara untuk memulai kegiatan wirausa, serta sharing para alumni

mengenai pengalaman-pengalaman meniti karir di pemerintahan dan swasta.

Program ini melibatkan dosen, Tim TPBK Fapet, Alumni dari berbagai

kalangan, pemerintah, perusahaan swasta, peternak dan LSM. Acara

pembekalan ini diselenggarakan dua kali dalam setahun

Page 30: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

30

4. Beasiswa Orang Tua Asuh Yaitu pemberian bantuan uang kuliah dan/atau biaya hidup langsung dari alumni (perorangan maupun kelompok) kepada mahasiswa yang mempunyai keterbatasan ekonomi secara berkesinambungan, minimal untuk jangka waktu 2 tahun (4 semester) dan apabila memungkinkan sampai mahasiswa tersebut menyelesaikan pendidikan di Fakultas Peternakan Unpad.

Page 31: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

31

LAMPIRAN

BAGIAN I : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER/COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH DENGAN STRUKTUR

KULIAH BARU (PSDKU PANGANDARAN)

I. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) Biokimia dan Fisiologi Ternak 6 (4-2)

SKS PSDKU PANGANDARAN DESKRIPSI MATA KULIAH : mempelajari unsur-unsur kimiawi yang membentuk mahluk hidup serta perubahan-perubahan yang

terjadi dalam tubuh. Mempelajari sifat fisik dan kimia zat-zat pembentuk jasad hidup, peran biomolekul (karbohidrat, lemak,protein dan asam nucleat), mineral, vitamin, hormon dan kinetika enzim serta

berbagai metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Mempelajari seluruh fenomena yang terjadi dalam tubuh ternak melalui berbagai fungsi organ pada kondisi normal.

LEARNING OUTCOME : Mahasiswa mampu menjelaskan proses biokimia dan fisiologi dalam tubuh tenak dalam menunjang produksi ternak No Tema Minggu Hari Spesific

Learning objective /

Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan kajian Method Tugas/ Exercise

Penilaian/ Evaluasi

Reference

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Peranan dan fungsi sel serta organel-organel sel

1 Senin Menjelaskann Fungsi Sel beserta Organelnya dan Membedakan Sel Pembentuk Jaringan serta

1. Sel, 2. jaringan 3. organ

Lecture

1.

Selasa

Lecture

Rabu Field activity /Transformative

Learning Issue,

Team work

Page 32: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

32

No Tema Minggu Hari Spesific Learning

objective / Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan kajian Method Tugas/ Exercise

Penilaian/ Evaluasi

Reference

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Organ sesuai Fungsinya.

learning

Kamis Turorial/Diskusi

Concept mapping,

Diskusi Kelompok

Jumat Presentasi

Makalah Presentasi (Ppt/Penyaji)

2 Struktur, karkteristik, dan gugus fungsionil, Biomolekul

5 Senin Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan karakteristik dan gugus fungsionil biomolekul

1. Karbohidrat 2. Lipid 3. Protein 4. Asam Nukleat 5. Enzim dan

Hormon 6. Vitamin dan

mineral

Lecture

2.

Selasa

Lecture

Rabu Field activity /Transformative learning

Learning Issue,

Team work

Kamis Turorial/Diskusi

Concept mapping,

Diskusi Kelompok

Jumat Presentasi

Makalah Poster Presentasi (Ppt/Penyaji)

Page 33: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

33

No Tema Minggu Hari Spesific Learning

objective / Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan kajian Method Tugas/ Exercise

Penilaian/ Evaluasi

Reference

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

3 Metabolisme biomolekul dalam sel

9 Senin Menjelaskan fungsi pencernaan dan metabolism karbohidrat lipid dan proteindalam tubuh ternak

1. Metabolisme Karbohidrat

2. Metabolisme Lipid

3. Metabolisme Protein

4. Peranan Vitamin dan mineral dalam metabolisme

5. Peranan Enzim dan Hormon dalam metabolisme

Lecture

Selasa

Lecture

Rabu Field activity /Transformative learning

Learning Issue,

Team work

Kamis Turorial/Diskusi

Concept mapping,

Diskusi Kelompok

Jumat Presentasi

Makalah Poster Presentasi (Ppt/Penyaji)

4 Fungsi dan Kerja Fisiologis Organ yang Dapat Mempengaruhi

Produksi Ternak (Daging,

13 Senin Mahasiwa mampu menjelaskan Fungsi dan kerja fisiologis organ yang dapat mempengaruhi produksi Ternak

1. Darah dan cairan tubuh

2. Sistem respirasi 3. Sistem

Pencernaan 4. Otot rangka 5. Sistem

koordinasi (Syaraf dan

Lecture

UTS Essay/ MC

Selasa

Lecture

UAS Essay/ MC

Rabu Field activity /Transformative learning

Learning Issue,

Team work

Kamis Turorial/Diskusi

Concept mapping,

Page 34: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

34

No Tema Minggu Hari Spesific Learning

objective / Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan kajian Method Tugas/ Exercise

Penilaian/ Evaluasi

Reference

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Susu dan Telur).

Jumat Hormon) Presentasi

Makalah Presentasi (Ppt/Penyaji)

Page 35: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

35

II. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) ILMU NUTRISI DAN PAKAN TERNAK 6 (4-2) SKS PSDKU PANGANDARAN

DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini mempelajari komposisi tubuh ternak dan kandungan zat makanan dalam bahan

pakan untuk memberikan gambaran dari proses penggunaan makanan yang menyangkut berbagai aktivitas kimia dan fisiologis yang mengubah zat makanan menjadi komponen tubuh ternak. Serta mempelajari dan pengkalisifikasi pakan yang lazim digunakan untuk menyusun ransum pada berbagai jenis ternak.

LEARNING OUTCOME : Mahasiswa mampu menghubungkan dan melaksanakan prinsip-prinsip ilmu nutrisi dan pakan ternak dalam upaya mendukung pemeliharaan ternak yang optimal dan efisien dari aspek nutrisi dan pakan

No Tema Minggu Hari Spesific

Learning objective /

Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan kajian Method Tugas/ Exercise

Penilaian/ Evaluasi

Reference

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Zat Makanan dan komposisi tubuh ternak

1 Senin Mahasiswa mampu menyusun dan menjelaskan hubungan zat makana dalam pakan dan hubunganya dengan komposisi tubuh ternak

Komopsisi zat dalam tubuh dan pakan 1. Air dalam Tubuh

Ternak 2. Karbohidrat 3. Lemak 4. Protein 5. Vitamin dan Mineral

Lecture

1, 2, 3, 4, 5

Selasa

Lecture

Rabu Field activity /Transformative learning

Learning Issue,

Team work

Kamis Turorial/Diskusi

Concept mapping,

Diskusi Kelompok

Jumat Presentasi Makalah

Page 36: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

36

No Tema Minggu Hari Spesific Learning

objective / Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan kajian Method Tugas/ Exercise

Penilaian/ Evaluasi

Reference

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Presentasi (Ppt/Penyaji)

2 Metabolisme Zat Makanan

5 Senin Mahasiswa mampu menjelaskan proses metabolisme dan fungsi zat makana dalam tubuh ternak

1. Air dan fungsinya dalam produksi Ternak

2. Fungsi dan metabolisme karbohidrat

3. Fungsi dan metabolisme lemak

4. Fungsi dan metabolisme protein

5. Energi bahan Makanan

Lecture

1, 2, 3, 4, 5

Selasa

Lecture

Rabu Field activity /Transformative learning

Learning Issue,

Team work

Kamis Turorial/Diskusi

Concept mapping,

Diskusi Kelompok

Jumat Presentasi

Makalah Poster Presentasi (Ppt/Penyaji)

3 Pengenalan dan Pengklasifikasian pakan

9 Senin Mahasiswa mampu mengemukakan ,mengidentifikasi dan

1. Bahan pakan sumber serat

2. Pakan sumber energi

3. Pakan sumber

Lecture

2,6,7,8

Selasa

Lecture

Rabu Field activity Learning Team work

Page 37: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

37

No Tema Minggu Hari Spesific Learning

objective / Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan kajian Method Tugas/ Exercise

Penilaian/ Evaluasi

Reference

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

pengklasifikasiaan pakan berdasarkan nutrien yang di kandungnya

protein 4. Pakan sumber

vitamin dan mineral

5. Feed Aditive

/Transformative learning

Issue,

Kamis Turorial/Diskusi

Concept mapping,

Diskusi Kelompok

Jumat Presentasi

Makalah Poster Presentasi (Ppt/Penyaji)

4 Penyusunan Ransum dan pengukuran evalausi ransum

13 Senin Mampu dan menguasai dasar dasar penyusunan ransum sesuai dengan kebutuhan Ternak

1. Penyusunan ransum metode trial and erro

2. Penyusunan ransum metode subtitusi

3. Penyususnan ransum metode person square

4. Penyusunan ransum dengan program win feed

5. Evaluasi

Lecture

UTS Essay/ MC

2,6,7,8

Selasa

Lecture

UAS Essay/ MC

Rabu Field activity /Transformative learning

Learning Issue,

Team work

Kamis Turorial/Diskusi

Concept mapping,

Jumat Presentasi

Makalah Presentasi (Ppt/Penyaji)

Page 38: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

38

No Tema Minggu Hari Spesific Learning

objective / Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan kajian Method Tugas/ Exercise

Penilaian/ Evaluasi

Reference

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

kualitas ransum

Reference :

1. Anggorodi, R. 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit Pt. Gramedia, Jakarta

2. Cullison, E.A. 1978. Feeds and Feeding Animal Nutrition. Prentice Hall of India Provate Limited, New Delhi.

3. Lloyd, B. E. Mc Donald, E.W. Crampton. 1978. Fundamentals of Nutrition. W.H. Freeman and Company, San Fransisco

4. Maynard A.L. and J.K. Loosli. 1973. Animal Nutrition. Reston Publishing Company, Inc. Reston Virginia

5. Tillman, A.D., H. Hartadi., S. Reksohadiprodjo., S, Prawirokusumo., S. Lebdo soekojo. 1991. Ilmu makanan Ternak Dasar. Gadjah

Mada University Press, Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta

6. Apriyanto, dkk. 1989. Analisis Pangan. Penerbit PAU Pangan dan Gizi. IPB, Bogor

7. Church D. C. 1984. Livestock Feeds and Feeding. Second Edition. Published and Distributed by O & B Books, Inc Corvalis,

Oregon

8. Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, A.D. Tillman. 1990 Tabel Komposisi Pakan untu Indonesia. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta

Page 39: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

39

III. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) BIOFISIKA DAN EKOLOGI TERNAK

Nama Mata Kuliah : Biofisika dan Ekologi Ternak

Kode Mata Kuliah : -

Semester : 2

SKS : 10 sks. Kuliah: 6 sks, Praktikum: 4 sks

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu :

1. Memahami konsep, prinsip dan komponen-komponen biofisika dan ekologi yang mempengaruhi produktivitas ternak,

2. Menjelaskan fenomena,, proses-proses saintific dan menerapkan saintific methode dalam mengungkap gejala fakta dan gejala peristiwa dalam lingkup biological science, physical science, dan ekologi.

3. Memahami pentingnya memiliki wawasan tentang hakikat hubungan biologi dan fisika sebagai landasan untuk memecahkan permasalahan ekologi di bidang peternakan.

Tujuan Pembelajaran : Memberikan pemahaman pada mahasiswa tentang hubungan biofisika dan ekologi peternakan yang diperlukan untuk : 1.Mempersiapkan diri mempelajari ilmu yang akan ditempuh pada tahapan selanjutnya. 2. Mempersiapkan diri menghadapi kehidupan di masyarakat .

Deskripsi Mata Kuliah : Matakulian ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memahami tentang: makhluk hidup dan kehidupannya, hubungan makhluk hidup dan lingkungannya, pola dan sifat zat, energi, gerak, dan pertumbuhkembangan makhluk hidup, hubungan biofisika, ekologi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari, berlatih menggunakan berbagai metodologi terkait biofiska dan ekologi, berlatih memanfaatkan hasil perkembangan ipteks di lingkungan terdekat, dan berlatih memecahkan masalah di lingkungan sekitar dengan cara berpikir ilmiah.

Dosen Pengampu : Tim Teaching

Page 40: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

40

Referensi: 1. Hilyard N.C and Biggin H.C, Physics for applied Biologist, 1977, Addison Wesley, USA. 2. Smith, R.L., 1974. Ecology and Field Biology. New York, Evanston, San Francisco, London: Harper & Row 3. Emberlin, J.C., 1983. Introduction to Ecology. New Jersey: Macdonald & Evans 4. Mueller, D-Dombois & H. Ellenberg , 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology, New York, London, Sydney,

Toronto: John Wiley 5. Odum, E.P., 1983. Basic Ecology. Philadelphia: Saunders 6. Campbell, N.A, J.B Reece, L.A.Urry, M.L Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorsky, R.B. Jackson. 2008. Biology. 8th ed.

Pearson Benjamin Cummings. San Fransisco. 7. Hedi, S., dan Metty Kurniati. 1994. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi. Jakarta: Rajawali Press. 8. Mueller,D. Dombois & H.Ellemberg.1 974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. NewYork, London, Sydney,

Toronto.John Wiley. 9. Odum, E.P. 1977. Ecology. Second Edition. Holt Rinehearat and Winston.London. 10. Krebs, C. J. 2001. Ecology: Experimental analysis of Distribution and Abundance. Fifth Edition. Benjamins Cummings, an

imprint of Addision Wesley Longmas,I nc.NewYork. 11. Miller, G.T. 2000. Living in the Environment : An Introduction to Envvironmental Science. Wordsworth Publishing

Company, California 12. Martin G.J. 1995. Ethnobotany. A methods manual: People and plants conservation manual. London: Chapman and Hall. 13. Walujo, Eko B. 2004. Pengumpulan Data Etnobotani dalam Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora. Bogor:

LIPI Indonesia 14. Acharya D,Anshu S. 2008. Indigenous Herbal Medicines: Tribal Formulations and Traditional Herbal Practices. Jaipur:

Aavishkar Publishers Distributor. ISBN 978-81-7910-252-7. page 440. 15. Hewitt, Suchocki. 2008. Conceptual Physics Science 10th ed. San Fransisco: Pearson Addison Wesley 16. Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jilid 1 (terjemahan). Jakarta: Erlangga 17. Abdul Basier, 1998, Biofisika, Erlangga Jakarta 18. Hall J., 2004, Radiobiology for the Radilogist, Lippincott Williams & Wilkins, New York. London. 19. Cromer H.Alam, Physics for the life science, 1977 McGraw Hill, Inc, New York 20. Rowland, A.J. and Cooper, P. 1983. Environment and Health. Edward Arnold Publisher Ltd., Sydney 21. Miller, G.T. 2000. Living in the Environment : An Introduction to Environmental Science. Wordsworth Publishing Company,

Page 41: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

41

California 22. Soeriaatmadja, 1991, Ilmu lingkungan, Bandung: ITB

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Mahasiswa mampu menjelaskan Prinsip, teori dan konsep dasar antara biofisika dan lingkungan.

Mengetahui : a. Kontrak Perkuliahan b. Sasaran dan manfaat mata

kuliah c. Konsep dasar Biofisika dan

(lingkungan ternak, vegetasi, asosiasi)

Ceramah dan tanya jawab

1, 2, 3, 22

Mengkaji ekologi beserta komponen dan proses didalamnya

a. Mendefiniskan ekologi, populasi, kumunitas dan ekosistem

b. Keragaman hayati c. Memformulasikan aliran

energi, daur bio-geokimiawi global

d. Menjelaskan peran manusia dalam biosfer

Reading Questioning Answering Discussing Reviewing (Ceramah, diskusi dan tanya jawab)

4, 5, 6

2 Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan ekologi hewan dan tumbuhan dengan ilmu-ilmu lainnya

Hubungan ekologi hewan dan tumbuhan dengan ilmu-ilmu lainnya a. taksonomi, b. geomorfologi, c. ilmu tanah, d. klimatologi,

Reading Questioning Answering Discussing Reviewing (Ceramah, diskusi dan tanya jawab)

7, 8, 9, 10

Page 42: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

42

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

e. geografi

Menjelaskan struktur organisasi kehidupan

Konsep struktur organisasi kehidupan dalam kajian ekologi (individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer /ekosfer)

Menjelaskan faktor-faktor lingkungan yang menentukan Sebaran dan kelimpahan organisme Mengukur faktor-faktor lingkungan Menganalisis data hasil pengukuran faktor lingkungan

Mengetahui: a. Penyebaran dan distribusi b. Perilaku dan seleksi habitat c. Faktor-faktor Abiotik (suhu,

air, salinitas, sinar matahari, bebatuan dan tanah, iklim)

d. Faktor-faktor Biotik

Reading Questioning Answering Discussing Reviewing (Ceramah, diskusi dan tanya jawab)

3 - 4 Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antar vegetasi dan dinamika masyarakat tumbuhan

Mempelajari dan diskusi: a. Hubungan antar vegetasi

(interaksi, stratifikasi, dependensi)

b. Dinamika masyarakat tumbuhan (suksesi primer, suksesi sekunder dan vegetasi klimaks)

Kuliah Interaktif Diskusi kelompok SCL

Rangkuman individu Kerapian Sajian; Kemampuan Komunikasi; Kreativitas ide

20% 7, 8, 9, 10

Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi vegetasi

Mempelajari dan diskusi: a. Satuan–satuan klasifikasi

vegetasi b. Sistem klasifikasi vegetasi

tropika di dunia c. Sistem klasifikasi vegetasi

tropika di Indonesia

Page 43: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

43

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mahasiswa dapat menjelaskan komunitas tumbuhan

Mempelajari dan diskusi: a. Hipotesis komunitas, b. Spesies indikator, c. Struktur dan komposisi

vegetasi

Mahasiswa dapat menjelaskan komunitas tumbuhan

Mempelajari dan diskusi: a. Hipotesis komunitas, b. Spesies indikator, c. Struktur dan komposisi

vegetasi

Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan vegetasi dengan lingkungan

Mempelajari dan menjelaskan: 1. Hubungan vegetasi dengan

iklim a. iklim mikro dan b. iklim makro)

2. Hubungan vegetasi dengan tanah dan air

5 Mahasiswa dapat menjelaskan biome vegetasi di Indonesia

Mempelajari dan diskusi: 1. Formasi hutan payau 2. Rawa 3. Pantai 4. Hutan hujan dll

Reading Questioning Answering Discussing Reviewing (Ceramah, diskusi dan tanya jawab)

11, 12, 13

Mahasiswa dapat menyebutkan kembali teknik dan analisis vegetasi

Mempelajari tentang: 1. Parameter vegetasi

(densitas, frekuensi, dominansi, importance value, similaris, diversitas)

2. Metode analisis vegetasi (metode tanpa plot dan

Page 44: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

44

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

metode plot)

6 Mampu menjelaskan konsep yang dipelajari dalam Etnobotani

Mempelajari tentang: a. Definisi Etnobotani; b. Sejarah Etnobotani

PBL Kuliah lapangan dan Tugas Menganalisis artikel dan jurnaldengan topik dengan penelitian etnobotani

Makalah/PPT Kelompok

20% 13, 14

Mampu menemukan tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat.

Ilmu yang terkait untuk perkembangan etnobotani. Bidang kajian etnobotani modern: etnofarmakologi, etnoantropologi, etnomedicine, etnoagronomi, etnolinguistik, etnoekologi dan botani ekonomi

Mampu mengenali komponen pembentuk simplisia yang digunakan obat oleh masyarakat Ketepatan

Etnobotani di Indonesia Struktur dan fungsi organ tumbuhan Kegiatan penelitian Etnobotani Pengelolaan/ penanganan data Etnobotani Obat Tradisional: a. Kajian tentang spesies, subspesies, varietas, varietas budidaya, ras geografi, ras lokal, dan ras budidaya b. Macam-macam tumbuhan sebagai obat tradisional

Mampu menemukan tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat

Tugas: Observasi di pasar tradisional; pedagang tradisional dan toko jamu

Page 45: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

45

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

7 UTS

8 - 9 Mahasiswa harus dapat menerapkan fisika pada konsep mekanika untuk bidang biologi

Konsep dan Teori Biomekanika a. Sistem satuan, b. Hukum dasar c. gaya dalam tubuh d. Keseimbangan e. Energi

Reading Questioning Answering Discussing Reviewing (Ceramah, diskusi dan tanya jawab)

15, 16, 17

Mahasiswa harus dapat menerapkan fisika pada konsep matrial untuk bidang biologi

a. konsep fluida pada bidang biologi.

b. Menerapkan konsep gas pada bidang biologi.

c. Menerapkan konsep Zat cair pada bidang biologi.

d. Menerapkan konsep zat padat pada bidang biologi.

e. Menerapkan konsep thermodinamika pada bidang biologi

Konsep dan teori material

a. Fluida b. Gas c. Zat cair d. Zat Padat e. Thermodynamika f. Transport membran

10 -11 Mahasiswa harus dapat menerapkan fisika pada konsep fenomena gelombang untuk bidang biologi.

a. Menerapkan konsep gelombang pada bidang biologi.

Konsep fenomena Gelombang. a. Gelombang b. Bunyi c. Cahaya d. Optik e. Radiobiologi

Kuliah Interaktif Diskusi kelompok SCL

Makalah/PPT Kelompok Rangkuman individu Kerapian Sajian; Kemampuan Komunikasi; Kreativitas ide

20% 15, 16, 17

Page 46: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

46

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

b. Menerapkan konsep bunyi pada bidang biologi.

c. Menerapkan konsep cahaya pada bidang biologi.

d. Menerapkan konsep optik pada bidang Biologi.

12 -13 Mahasiswa harus dapat menerapkan fisika pada konsep listrik magnet untuk bidang biologi.

a. Menerapkan konsep listrik pada bidang biologi.

b. Menerapkan konsep Arus listrik pada bidang biologi.

c. Menerapkan konsep magnet pada bidang biologi.

Konsep listrik dan Magnet. a. .Kelistrikan b. Arus listrik c. Kemagnetan

Kuliah Interaktif Diskusi kelompok SCL

Makalah/PPT Kelompok Rangkuman individu Kerapian Sajian; Kemampuan Komunikasi; Kreativitas ide

20% 15, 16, 17, 18, 19

Mahasiswa harus dapat menerapkan fisika pada konsep fisika modern untuk bidang biolog.

a. Menerapkan konsep b. atom pada bidang biologi. c. Menerapkan konsep inti

pada bidang biologi.

Konsep fisika modern a. Atom b. Inti

14 dan 15

Memiliki wawasan tentang upaya-upaya yang dapat ditempuh agar terwujud lingkungan sehat yang mendukung hidup berkelanjutan

Pengaruh Faktor abiotik dan biotika terhadap ternak

Kuliah Interaktif Diskusi kelompok SCL

Makalah/PPT Kelompok Rangkuman individu Kerapian Sajian; Kemampuan Komunikasi; Kreativitas ide

20% 11, 20, 21

Page 47: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

47

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pengelolaan Limbah a. Pengelolaan Limbah Organik b. Pengelolaan Limbah

Anorganik

Sanitasi Lingkungan a. Sanitasi Kandang b. Sanitasi Pengolahan

Hygiene dan sanitasi usaha peternakan

Mengetahui prinsip Usaha peternakan yang sehat sesuai syarat persyaratan

Memahami prinsip pengendalian vektor penyakit

16 UAS

Keterangan: Pengertian 10 SKS: dalam satu minggu dibagi dalam 2 termin, masing-masing 3 jam perkuliahan dan 2 jam praktikum.

Page 48: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

48

Kriteria Penilaian

Sistem penilaian pada mata kuliah ini tidak hanya menekankan pada kemampuan

hard skill tetapi juga pada kemampuan soft skill. Jenis tagihan yang digunakan

dalam sistem penilaian adalah Tugas (Makalah, Presentasi dan Diskusi) dan

Observasi (T1), Praktikum (T2), Ujian Tengah Semester/UTS (T3), Ujian Akhir

Semester/UAS (T4). Penilaian dilakukan oleh dosen pengampu dengan kriteria

sebagai berikut:

Nilai Huruf Nilai Angka Range

A B C D E

4 3 2 1 0

80 – 100 70 – 79 60 – 69 50 – 59 0 – 49

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut :

Tugas Makalah, Presentasi dan Diskusi dan Observasi (T1) : 20%

Praktikum (T2) : 20%

UTS (T3) : 30%

UAS (T4) : 30%

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (Diisi oleh Mahasiswa)

Kuisioner ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan evaluasi terhadap

pelaksanaan proses pembelajaran mata kuliah Físika Laser. Berikan penilaian anda

terhadap aspek yang dinilai dengan cara melingkarkan angka yang sesuai dengan

pendapat anda. Angka 1 sampai dengan 4 pada sekala jawanban memiliki bobot : 1 =

Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik.

NO. ASPEK NILAI

(1) (2) (3)

1. Penguasaan dosen terhadap materi kuliah 1 2 3 4

2. Kemampuan dosen menjelaskan 1 2 3 4

3. Kemampuan dosen berdialog 1 2 3 4

4. Kemampuan dosen membimbing diskusi 1 2 3 4

5. Kemampuan dosen memberikan contoh 1 2 3 4

6. Kemauan dan Kemampuan dosen dalam membantu mahasiswa belajar 1 2 3 4

Page 49: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

49

NO. ASPEK NILAI

(1) (2) (3)

7. Vareasi Metode dosen dalam pembelajaran 1 2 3 4

8. Pemanfaatan teknologi informasi 1 2 3 4

9. Pemanfaatan media dalam pembelajaran 1 2 3 4

10. Ketersediaan sumber /buku/referensi perkuliahan 1 2 3 4

11. Sistematika urutan materi perkuliahan 1 2 3 4

12. Kesesuaian tugas/latihan soal-soal dengan materi 1 2 3 4

13. Kesesuaian materi kuliah dengan Quis, Tugas, UTS, UAS 1 2 3 4

14. Mutu soal Quis, Tugas, UTS, UAS 1 2 3 4

15. Kesesuaian penyajian materi kuliah dengan kontrak perkuliahan 1 2 3 4

16. Obyektivitas dalam pemberian nilai 1 2 3 4

17. Kepuasan mahasiswa terhadap nilai yang diberikan 1 2 3 4

18. Kehadiran dosen/ketepatan waktu mengajar 1 2 3 4

19. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disajikan 1 2 3 4

20. Ketertarikan mahasiswa terhadap mata kuliah ini 1 2 3 4

TOTAL SKOR

RATA-RATA

SKALA PENILAIAN OBSERVASI Nama Mahasisw : NIM : Topik Observasi : Aktivitas peserta didik dalam kegiatan diskusi kelompok Tempat Observasi : Waktu Obsevasi : Observer :

No. Indikator yang diobservasi

Bobot Skala Penilaian Total

1 2 3 4 5

1. Presentasi 2

2. Perhatian 2

3. Bertanya 2

4. Menjawab Pertanyaan 1

5. Mengemukakan Pendapat 2

6. Menghargai Pendapat 1

Total

Page 50: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

50

CONTOH RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN MENULIS MAKALAH

Komponen Indikator Bobot Skor (1-5)

Total (B x S)

(1) (2) (3) (4) (5)

Isi makalah Relevansi topik dengan substansi tugas dan kedalaman materi

3

Organisasi materi

Susunan dan keteraturan dalam penyusunan materi

2

Penggunaan tata bahasa

Ketepatan penggunaan kata, idiom dan bentuk kata

1

Penggunaan ejaan/tanda baca

Ketepatan penggunaan tanda baca, hurup besar, ejaan

2

Rencana Praktikum

Praktikum Ke- Topik Materi

(1) (2) (3)

1 Keragaman Hayati (Tumbuhan dan Ternak)

Hardskill: Observasi lapangan dan Presentasi

2 Struktur organisasi kehidupan Sofskill/presentasi: Konsep struktur organisasi kehidupan dalam kajian ekologi (individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer /ekosfer)

3 Faktor-faktor lingkungan yang menentukan Sebaran dan kelimpahan organisme Mengukur faktor-faktor lingkungan Menganalisis data hasil pengukuran faktor lingkungan

Sofskill/presentasi a. Penyebaran dan distribusi b. Perilaku dan seleksi habitat c. Faktor-faktor Abiotik (suhu, air,

salinitas, sinar matahari, bebatuan dan tanah, iklim)

d. Faktor-faktor Biotik

4 Hubungan antar vegetasi , dinamika, dan komunitas masyarakat tumbuhan

Sofskill/presentasi: a. Hubungan antar vegetasi

(interaksi, stratifikasi, dependensi) b. Dinamika masyarakat tumbuhan

5 Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan vegetasi dengan lingkungan

Hardskill/Observasi lapangan

6 Etnobotani Hardskill/Observasi lapangan

7 Penerapan konsep mekanika untuk bidang biologi

Hardskill/Observasi lapangan a. Sistem satuan, b. Hukum dasar c. gaya dalam tubuh

Page 51: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

51

Praktikum Ke- Topik Materi

(1) (2) (3)

d. Keseimbangan e. Energi

8 Penerapan konsep matrial untuk bidang biologi

Hardskill/Observasi lapangan a. Fluida b. Gas c. Zat cair d. Zat Padat e. Thermodynamika f. Transport membran

9 Peneraaan fisika pada konsep fenomena gelombang dan listrikuntuk bidang biologi.

Hardskill/Observasi lapangan a. Gelombang b. Bunyi c. Cahaya d. Optik e. listrik

10 Lingkungan dan Peternakan berkelanjutan

Hardskill/Observasi lapangan

Page 52: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

52

IV. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) EKONOMI PETERNAKAN

Mata Kuliah : Ekonomi Peternakan

Sem:III, Kode MK:7 SKS: 7(2-5)

Dosen :

Capaian MK S Mahasiswa menunjukan sikap peduli terhadap persoalan ekonomi bidang peternakan (kelangkaan sumberdaya, efisiensi produksi, dan penguatan sumberdaya manusia)

P Mahasiswa mampu menjelaskan konsep-konsep umum teori Ekonomi

KU Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dan Ekonomi di bidang Peternakan

KK Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan merumuskan persoalan-persoalan ekonomi yang dapat

diteliti (research problem)

Mahasiswa mampu menarik keputusan (hiptetis) atas persoanal yang diangkat berdasarkan pendekatan teorits (deduktif)

Rencana Pembelajaran:

Minggu ke

Kemampuan akhir yang Pokok Bahasan Bentuk Pembelajaran

Kriteria Penialaian (Indikator) Diharapkan (Materi Ajar)

(1) (2) (3) (4) (5)

Materi-1

Pengantar Ilmu Ekonomi Sektor Peternakan

1 Memahami dan mampu menjelaskan batasan-batasan, tujuan dan kedudukan ilmu ekonomi dalam ilmu peternakan

Persoalan pokok ekonomi di bidang Peternakan, Ekonomi Makro, Ekonomi Mikro

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

Kemampuan penyelesaian soal serta menjelaskannya

2 Mampu menjelaskan konsep atau teori dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang relevan dengan Peternakan

Teori Permintaan, Teori Penawaran, Struktur Pasar dan Mekanisme Harga.

Mini lecture, interactive learning,

3 Mampu menjelaskan konsep atau teori dalam Ilmu Ekonomi Makro yang relevan dengan Peternakan

Pendapatan nasional/regional. Prinsip-prinsi perdagangan antar negara. Rantai Pasok Produk Peternakan

Mini lecture, interactive learning,

4 Mampu menjelaskan konsep atau teori Perdagangan Internasional

Pendapatan nasional, regional. Prinsip-prinsi perdagangan antar negara. Rantai Pasok Produk Peternakan

Mini lecture, interactive learning,

Page 53: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

53

Minggu ke

Kemampuan akhir yang Pokok Bahasan Bentuk Pembelajaran

Kriteria Penialaian (Indikator) Diharapkan (Materi Ajar)

(1) (2) (3) (4) (5)

5 Mampu menjelaskan peran kelembagaan di bidang peternakan.

Organisasi Sosial, Organisasi Bisnis,Lembaga usaha/perusahaan, Pasar dan pemasaran.

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

Materi-2 Industri Peternakan

6 Memiliki wawasan tingkat perkembangan industri nasional perunggasan (Poultry Industry)

Komoditas ternak unggas: Ayam ras, unggas lokal: ayam bukan ras, itik, puyuh. Industri hulu dan hilir perunggasan

Interactive learning, discovery learning

Kemampuan penyelesaian soal serta menjelaskannya

7 Pengembangan industri nasional daging dan ternak potong (livestock and meat Industry)

Komoditas ternak ruminansia: sapi potong, kerbau, domba, kambing. Industri hulu dan hilir daging

Interactive learning, discovery learning

8 Pengembangan industri nasional persusuan (dairy Industry)

Komoditas ternak perah: sapi dan kambing perah. Industri hulu dan hilir, koperasi persusuan.

Interactive learning, discovery learning.

Materi-3

Pengembangan Peternakan

9 Mampu menjelaskan peran sektor (industri) peternakan dalam perekonomian

Peternakan sebagai sub sektor dalam Pertanian, Peternakan tradisional, Agroindustri Peternakan, Perkembangan Teknologi dan Sistem Produksi

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

10 Mampu mengidentifikasi kebutuhan sumberdaya (lahan, tenaga kerja, ternak, pakan, kapital) untuk produksi peternakan (ternak ruminansia, unggas dan aneka ternak)

Pengelempokan komoditas ternak: ternak besar, ternak kecil, unggas, aneka ternak. Sumberdaya dan faktor produksi peternakan

Interactive learning, discovery learning

Kemampuan penyelesaian soal serta menjelaskannya (problem base learning)

Page 54: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

54

Minggu ke

Kemampuan akhir yang Pokok Bahasan Bentuk Pembelajaran

Kriteria Penialaian (Indikator) Diharapkan (Materi Ajar)

(1) (2) (3) (4) (5)

11 Mampu menghitung pendapatan dan menganalisis tingkat produksi yang mengungtungkan

Perhitungan pembiayaan, Penerimaan, dan Marjin Keuntungan Usaha Peternakan, Analisis rasio dan Titik Impas

Mini lecture, interactive learning, data analysis

12 Mampu menerapkan analisis Ekonomi Produksi untuk Penentuan Skala Produksi yang Efisien

Fungsi Produksi dan ukuran produksi. Analisis fungsi biaya dan perhitungan skala ekonomi. Analisis Fungsi Produksi dan identifikasi return to scale

Mini lecture, interactive learning, data analysis

13 Mampu menerapkan analisis Riset Operasi untuk mengoptimalkan sumber daya peternakan

Penerapan riset operasional dalam pengelolaan usaha peteranakan. Formulasi linear programming.

Mini lecture, interactive learning, data analysis

14 Mampu menerapkan analisis rantai pasok untuk efisiensi pemasaran

Sistem rantai pasok komoditas daging, telur, susu. Analisis efisiensi distribusi dan pemasaranan

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

Buku Ajar : Pengantar Ilmu Ekonomi

Richard G Lipsey; Peter O Steiner.

Bina Aksara. Jakarta

Production Economic

John P Doll; Frank Orazem

John Willey and Son.

Teknik-Teknik Statistik dalam Bisnis dan Ekonomi

Douglas A Lind; William G. Marchal; Samuel A. Wathen

Mc Graw Hill- Penerbit Salemba Empat.

Catatan :

1. Beban studi 7 SKS. Pengajaran tatap muka 2 SKS = 2 jam per minggu. Pengajaran siswa aktif 5 SKS = 10 jam per minggu. 2. Dalam satu minggu dilaksanakan 4 kali pertemuan

Page 55: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

55

3. Jumlah mahasiswa dalam satu kelas maksimal 20 orang. 4. Setiap pertemuan dihadiri oleh satu orang dosen atau lebih

Bidang Kajian :

1. Ilmu Ekonomi 2. Ekonomi Produksi 3. Manajemen Usaha Ternak

4. Pemasaran Hasil Peternakan 5. Riset Operasional 6. Statistik Ekonomi dan Bisnsis 7. Produksi Ternak

8. Perudangan-undangan Peternakan

Page 56: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

56

V. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) AGRIBISNIS PETERNAKAN

Mata Kuliah : Agribisnis Peternakan

Sem:VI, Kode MK:10 SKS: 7(2-8)

Dosen

:

Capaian MK S Mahasiswa menunjukan sikap kepemimpinan yang efektif dan kooperatif

Mahasiswa menunjukan sikap kritis dan realistis dalam meyusun perencanaan binsis

P Mahasiswa mampu menjelaskan konsep manajemen

Mahasiswa mampu menerapkan pendekatan analsisis kuantitatif dalam pengambilan keputusan bisnis

Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip agribsnis

KU Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi komputer untuk menganalisis secara kuantifatif performa bisnis

Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi komputer untuk menganalisis pembiayaan dan pendapatan bisnis

KK Mahasiswa mampu menyusun perencanaan investasi dan pendanaan bisnis peternakan

Mahasiswa mampu menyusun perencanaan pengorganisasian bisnis yang mengintegrasikan bisnis secara vertikal dan horisontal Mahasiswa mampu menyusun perencanaan pemasaran produk peternakan.

Rencana Pembelajaran:

Minggu ke

Kemampuan akhir yang Pokok Bahasan Bentuk Pembelajaran

Penilaian (Indikator) Diharapkan (Materi Ajar)

(1) (2) (3) (4) (5)

Materi-1 Dasar-dasar Manajeman

1 Mahasiswa mampu mejelaskan peran dan tujuan manajemen dalam bisnis

Peran dan tujuan manajemen bisnis peternakan, Kepemimpinan dan manajer sukses, tugas-tugas manajerial.

Mini lecture, interactive learning, discovery learning Menilai

kemampuan penyelesaian soal serta menjelaskannya

2 Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan ruang lingkup tugas perencanaan dalam manajemen

Perencanaan keuangan, organisasi dan SDM, pemasaran, produksi

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

3 Mahasiwa mampu menjelaskan tujuan dan ruang lingkup pengorganisasian kerja dan penjabaran rancana

Jenis-jenis organisasi, budaya dan komunikasi perusahaan.

Mini lecture, interactive learning, discovery

Page 57: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

57

Minggu ke

Kemampuan akhir yang Pokok Bahasan Bentuk Pembelajaran

Penilaian (Indikator) Diharapkan (Materi Ajar)

(1) (2) (3) (4) (5)

(actuating) learning

4 Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan ruang lingkup tugas pengendalian

Tugas pengendalian manajemen, standar input, standar proses, standar produk, dan sistem penjaminan mutu.

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

Materi-2 Agribisnis Peternakan

5 Mahasiswa memahami peran wirausaha dalam bisnis peternakan

Mental dan sikap kewirausahaan. Karakteristik komoditas dan produk peternakan. Inovasi agribisnis peternakan

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

Menilai kemampuan penyelesaian tugas paper serta menjelaskannya (problem base learning)

6 Mahasiswa mampu mejelaskan sistem agribisnis yang mengintegrasikan sektor hulu ke hilir (integrasi vertikal)

Kegiatan sektor hulu, sektor primer (on farm) dan sektor hilir

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

7 Mahasiswa mampu menjelaskan model usaha diversifikasi (multi purpose, integrasi horisontal)

Hubungan antar produk usaha tani. Optimalisasi kombinasi antar produk.

Mini lecture, interactive learning, discovery learning

8 Mahasiswa mampu menganalisis prospek bisnis komoditas peternakan berdasarkan potensi permintaan dan persaingan pasar

Model rantai pasok komoditas peternakan, analisis potensi pasar dan proyeksi permintaan komoditas peternakan, survey preferensi konsumen.

Problem base learning

Materi-3

Perencanaan Investasi dan Kelayakan Pembiayaan Bisnis Peternakan

9 Mahasiswa mampu menganalisis prospek bisnis berdasarkan Aspek teknis, sosial dan ekonomi proyek bisnis peternakan

Analisis SWOT terhadap keputusan investasi proyek bisnis peternakan. Perhitungan pendapatan dan skala Break Even Point.

Problem base learning

Page 58: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

58

Minggu ke

Kemampuan akhir yang Pokok Bahasan Bentuk Pembelajaran

Penilaian (Indikator) Diharapkan (Materi Ajar)

(1) (2) (3) (4) (5)

10 Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan investasi suatu projek bisnis peternakan

Proyeksi pekembangan produksi, proyeksi pembiayaan dan cashflow.

Problem base learning Menilai hasil pekerjaan (proposal dan perencanaan proyek bisnis) serta kemampuan menjelaskan hasil pekerjaan

11 Mahasiswa memahami prinsip worth present value dan mampu menerapkannya dalam analisis investasi

Nilai barang/aset dari waktu ke waktu. Perhitungan Future Value. Present Value. Discount Factor.

Mini lecture, interactive learning,

12 Mahasiswa mampu menerapkan sejumlah kriteria untuk menilai kelayakan proyek bisnis.

Penerapan kriteria invetasi: NPV, B/C ratio dan IRR. Memilih proyek bisnis dari sejumlah alternatif.

Mini lecture, interactive learning,

13 Mahasiswa mampu mempresentasikan dan menyajikan laporan studi kelayakan proyek bisnis peternakan

Teknik penyusunan Laporan Studi Kelayakan, Executive summary, teknik presentasi proposal dan display.

Interactive learning, group discussion, teach others.

14 Mahasiswa mampu menyajikan perencanaan bisnis (busniness plan) proyek yang layak dijalankan

Perencanaan keuangan, perencanaan organisasi, perencanaan produksi, perencanaan pemasaran.

Interactive learning, group discussion, teach others.

Buku Ajar : Agribusiness Management.

oleh: W. David Downey; Steven P Erickson.

Erlangga.

Farm Management

Oleh: Ronald D. Kay

Mc Graw-Hill Book Company.

Teknik-Teknik Statistik dalam Bisnis dan Ekonomi

Douglas A Lind; William G. Marchal; Samuel A. Wathen

Mc Graw Hill- Penerbit Salemba Empat.

Page 59: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

59

Catatan:

1. Beban studi 10 SKS. Pengajaran tatap muka 2 SKS = 2 jam per minggu. Pengajaran siswa aktif 8 SKS = 16 jam per minggu. 2. Dalam satu minggu dilaksanakan 5-6 kali pertemuan 3. Jumlah mahasiswa dalam satu kelas maksimal 20 orang. 4. Setiap pertemuan dihadiri oleh satu orang dosen atau lebih.

Bidang Kajian :

1. Manajemen Agrbisnis Bisnis 2. Studi Kelayakan 3. Ekonomi Perusahaan dan Koperasi

4. Pemasaran Hasil Peternakan 5. Kewirausahaan 6. Ilmu Produksi Ternak 7. Perudangan-undangan Peternakan

Page 60: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

60

VI. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) AGRIBISNIS PETERNAKAN

Nama Mata Kuliah : Produksi dan Manajemen Ternak Ruminansia

Kode Mata Kuliah : -

Semester : 4

SKS : 7 sks. Kuliah: 5 sks, Praktikum: 2 sks

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu : 4. Menjelaskan Sistem Produksi ternak ruminansia (Sapi Potong dan Kerbau, Domba dan Kambing,

Sapi Perah dan Kambing Perah) 5. Menjelaskan Manajemen pemeliharaan (Breeding, Feeding, Biosekuriti dan Pengendalian Penyakit)

ternak ruminansia 6. Menjelaskan Perencanaan Produksi ternak Ruminansia 7. Memahami penerapan sistem mutu GMP/BMP dan HACCP pada industri Ternak ruminansia

Tujuan Pembelajaran : Memberikan pemahaman pada mahasiswa tentang sistem produksi dan manajemen ternak ruminansia yang diperlukan untuk : 1.Mempersiapkan diri mempelajari ilmu yang akan ditempuh pada tahapan selanjutnya. 2. Mempersiapkan diri menghadapi kehidupan di masyarakat .

Deskripsi Mata Kuliah : Matakulian ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memahami tentang: sistem produksi dan manajemen pemeliharaan, perencanaan produksi dan mengerti tentang penerapan sistem mutu GMP/BMP dan HACCP pada industri ternak ruminansia.

Dosen Pengampu : Tim Teaching

Referensi:

1. Wilson G. Pond and Kevin R.Pond. 2000. Introduction to Animal science. John Wiley & Sons,Inc. New York. 2. Ensminger, M. E. 1983. Animal Science. 5th ed. Interstate Printers & Publ. Inc., Danville, IL. 3. L.F.M van Zutphen and M. Ball (editor). 1997. Animal Alternatives, welfare and ethics. Elsevier. Amsterdam. 4. Farmed Animal Welfare Code of Practice 2012 - Beef Cattle 5. Beef Quality AssuranceTM Manual. 2010. A Safe, Wholesome And Healthy Beef Supply 6. Budinuryanto. D.C. 2015. Manajemen Kesehatan dan Kesejahteraan Ternak. Fakultas Peternakan 7. Animal Welfare And Beef Cattle Production Systems. 2012 ©OIE – OIE Terrestrial Animal Health Code 8. Mallory K. Vestal, Clement E. Ward, Damona G. Doye, and David L. Lalman.2006. Beef Cattle Production And Management Practices

And Implications For Educators.

Page 61: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

61

9. Thomas G. Field. 2007. Beef Production and Management Decisions. Fitfh Edition. Pearson Prentice hall. Upper Saddle River, New Jersey. Columbus Ohio.

10. William D. Hohenboken, Virginia Tech. (Editor). 2000. Guidelines For Uniform Beef Improvement Programs . Eighth Edition. Editor:. 11. Grandin, Temple (ed.). 1993. Livestock Transport and Handling. CAB International. 350 p. Order from: CAB International North

America University of Arizona 1230 N. Park Ave., #102 Tuczon, AZ 85719 800-426-3797 12. Ross Newman. 2007. A guide to best practice husbandry in beef cattle: Branding, castrating and dehorning. Department of Primary

Industries and Fisheries Queensland. Editor: Ian Partridge, Department of Primary Industries and Fisheries Queensland. Published by: Meat & Livestock Australia Limited ABN: 39 081 678 364 June 2007. ©Meat & Livestock Australia Limited, 2007 ISBN: 1 74036 785 5

13. Subronto. 1985. Ilmu Penyakit Ternak I. Gadjah Mada University Press Yogyakarta. 14. Subronto dan Ida Tjahajati. 2001. Ilmu Penyakit Ternak II. Gadjah Mada University Press Yogyakarta. 15. P.J Schmidt. 1985. Sheep Production. 2nd. Butterworths. London 16. M. McG.Cooper and Thomas, R.J. 1982. Frofitable Sheep farming. Farming Press Books. Ipswich IPI IRJ United Kingdom. 17. William Haresign. 1983. Sheep Production. 2nd. Butterworths. London. 18. Paula Simmons and Carol Ekarius. 2006. Storey’s Guide to Raising Sheep and Goats. Breeeding, Care and Facilities. 19. Richard C Foley et all/. 1973. Dairy Cattle: Principles, Practices, problems, Profit. Lea & Febiger Philadelphia. 20. Albright, J. L. 1993. Dairy Cattle Husbandry. in Livestock Handling and Transport. T. Grandin, ed. CAB Int., Wallingford, UK. 21. Howard D. Tyler. And M.E. Ensminger. 2006. Dairy Cattle Science. Fourt Ed. Pearson Prentice hall. Upper Saddle River, New Jersey.

Columbus Ohio 22. Trijoko Wisnu Murti. 2014. Ilmu Manajemen dan Industri Ternak Perah. PT. Pustaka Reka Cipta.

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Mahasiswa mampu menjelaskan Prinsip, teori dan konsep sistem produksi dan animal welfare ternak ruminansia .

Mengetahui : d. Kontrak Perkuliahan e. Sasaran dan manfaat mata

kuliah f. Konsep dasar Prinsip, teori

dan konsep sistem produksi ternak ruminansia

Reading Questioning Answering Discussing Reviewing (Ceramah, diskusi dan tanya jawab)

1, 2, 3, 4

2 Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep dasar Prinsip, teori dan Reading 5, 6, 7

Page 62: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

62

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Prinsip, teori dan konsep sistem manajemen mutu ternak ruminansia .

konsep dan penerapan sistem manajemen mutu pada industri ternak ruminansia.

Questioning Answering Discussing Reviewing (Ceramah, diskusi dan tanya jawab)

3-6 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Sistem Produksi dan Manajemen Sapi Potong dan Kerbau

a. Manajemen Breeding b. Manajemen Perkandangan,

handling dan transportasi c. Manajemen Feeding d. Biosekuriti dan

Pengendalian Penyakit e. Perencanaan Produksi f. Penerapan GMP/BMP dan

HACCP pada industri ternak potong

Kuliah Interaktif Diskusi kelompok SCL

Makalah/PPT Kelompok Rangkuman individu Kerapian Sajian; Kemampuan Komunikasi; Kreativitas ide

30% 8 - 14

7 UTS

8 - 11 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Sistem Produksi dan Manajemen Domba dan Kambing

a. Manajemen Breeding g. Manajemen Perkandangan,

handling dan transportasi b. Manajemen Feeding c. Biosekuriti dan

Pengendalian Penyakit d. Perencanaan Produksi e. Penerapan GMP/BMP dan

HACCP pada domba/kambing

Kuliah Interaktif Diskusi kelompok SCL

Makalah/PPT Kelompok Rangkuman individu Kerapian Sajian; Kemampuan Komunikasi; Kreativitas ide

30% 13 - 17

12 - 15 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Sistem Produksi dan Manajemen Sapi Perah dan Kambing Perah

a. Manajemen Breeding h. Manajemen Perkandangan,

handling dan transportasi b. Manajemen Feeding c. Biosekuriti dan

Pengendalian Penyakit

Kuliah Interaktif Diskusi kelompok SCL

Makalah/PPT Kelompok Rangkuman individu Kerapian Sajian; Kemampuan Komunikasi; Kreativitas ide

40% 18 -22

Page 63: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

63

Minggu Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

d. Perencanaan Produksi e. Penerapan GMP/BMP dan

HACCP pada industri ternak perah

16 UAS

Page 64: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

64

Kriteria Penilaian

Sistem penilaian pada mata kuliah ini tidak hanya menekankan pada kemampuan

hard skill tetapi juga pada kemampuan soft skill. Jenis tagihan yang digunakan

dalam sistem penilaian adalah Tugas (Makalah, Presentasi dan Diskusi) dan

Observasi (T1), Praktikum (T2), Ujian Tengah Semester/UTS (T3), Ujian Akhir

Semester/UAS (T4). Penilaian dilakukan oleh dosen pengampu dengan kriteria

sebagai berikut:

Nilai Huruf Nilai Angka Range

A B C D E

4 3 2 1 0

80 – 100 70 – 79 60 – 69 50 – 59 0 – 49

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut :

Tugas Makalah, Presentasi dan Diskusi dan Observasi (T1) : 20%

Praktikum (T2) : 20%

UTS (T3) : 30%

UAS (T4) : 30%

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (Diisi oleh Mahasiswa) Kuisioner ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan evaluasi terhadap

pelaksanaan proses pembelajaran mata kuliah Físika Laser. Berikan penilaian anda

terhadap aspek yang dinilai dengan cara melingkarkan angka yang sesuai dengan

pendapat anda. Angka 1 sampai dengan 4 pada sekala jawanban memiliki bobot : 1 =

Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik.

NO. ASPEK NILAI

(!) (2) (3)

1. Penguasaan dosen terhadap materi kuliah 1 2 3 4

2. Kemampuan dosen menjelaskan 1 2 3 4

3. Kemampuan dosen berdialog 1 2 3 4

4. Kemampuan dosen membimbing diskusi 1 2 3 4

5. Kemampuan dosen memberikan contoh 1 2 3 4

6. Kemauan dan Kemampuan dosen dalam membantu mahasiswa belajar 1 2 3 4

7. Vareasi Metode dosen dalam pembelajaran 1 2 3 4

8. Pemanfaatan teknologi informasi 1 2 3 4

9. Pemanfaatan media dalam pembelajaran 1 2 3 4

10. Ketersediaan sumber /buku/referensi perkuliahan 1 2 3 4

11. Sistematika urutan materi perkuliahan 1 2 3 4

Page 65: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

65

NO. ASPEK NILAI

(!) (2) (3)

12. Kesesuaian tugas/latihan soal-soal dengan materi 1 2 3 4

13. Kesesuaian materi kuliah dengan Quis, Tugas, UTS, UAS 1 2 3 4

14. Mutu soal Quis, Tugas, UTS, UAS 1 2 3 4

15. Kesesuaian penyajian materi kuliah dengan kontrak perkuliahan 1 2 3 4

16. Obyektivitas dalam pemberian nilai 1 2 3 4

17. Kepuasan mahasiswa terhadap nilai yang diberikan 1 2 3 4

18. Kehadiran dosen/ketepatan waktu mengajar 1 2 3 4

19. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disajikan 1 2 3 4

20. Ketertarikan mahasiswa terhadap mata kuliah ini 1 2 3 4

TOTAL SKOR

RATA-RATA

SKALA PENILAIAN OBSERVASI Nama Mahasisw : NIM : Topik Observasi : Aktivitas peserta didik dalam kegiatan diskusi kelompok Tempat Observasi : Waktu Obsevasi : Observer :

No. Indikator yang diobservasi

Bobot Skala Penilaian Total

1 2 3 4 5

1. Presentasi 2

2. Perhatian 2

3. Bertanya 2

4. Menjawab Pertanyaan 1

5. Mengemukakan Pendapat 2

6. Menghargai Pendapat 1

Total

CONTOH RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN MENULIS MAKALAH

Komponen Indikator Bobot Skor (1-5)

Total (B x S)

Isi makalah Relevansi topik dengan substansi tugas dan kedalaman materi

5

Organisasi materi

Susunan dan keteraturan dalam penyusunan materi

2

Penggunaan tata bahasa

Ketepatan penggunaan kata, idiom dan bentuk kata

1

Penggunaan ejaan/tanda baca

Ketepatan penggunaan tanda baca, hurup besar, ejaan

2

Page 66: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

66

Rencana Praktikum

Praktikum Ke- Topik Materi

1 Sistem Produksi ternak Sofskill/presentasi per kelompok

2 Sistem Manajemen Mutu (HMP, BMT dan HACCP)

Sofskill/presentasi per kelompok

3 Manajemen Breeding Sofskill/presentasi

4 Manajemen Pemelihaan, Perkandangan dan handling ternak sapi potong

Hardskill/Observasi lapangan

5 Manajemen Pemeliharaan, Perkandangan dan handling ternak domba/kambing

Hardskill/Observasi lapangan

6 Biosekuriti dan Pengendalian Penyakit pada sapi

Hardskill/Observasi lapangan

7 Manajemen Feeding ternak ruminansia sapi/domba

Hardskill/Observasi lapangan

8 Biosekuriti dan Pengendalian Penyakit pada domba/kambing

Hardskill/Observasi lapangan

9 Perencanaan Produksi Hardskill/Observasi lapangan

Page 67: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

67

VII. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN BIDANG ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KULIT

A. Identitas

Nama Mata Kuliah : TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN

Bidang Mata Kuliah : Ilmu dan Teknologi Pengolahan Kulit

Kode Mata Kuliah :

Semester : 1 (Ganjil)

SKS : 3 (2 - 1)

Capaian Pembelajaran

:

Setelah menyelesaikan matakuliah Ilmu dan Teknologi Kulit mahasiswa mampu menguasai dasar-dasar imiah dan keterampilan dalam teknologi pengolahan kulit serta mampu mengaplikasikan berbagai teknik pengawetan kulit, teknologi pengolahan kulit dan penyamakan kulit serta menganalisis ekonomi penyamakan kulit yang berwawasan lingkungan

B. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini ditujukan agar mahasiswa mampu menguasai secara kognitif, afektif, dan psikomotorik mengenai berbagai teknik

penanganan kulit antemortem dan postmortem, pengawetan kulit, teknologi pengolahan, dan penyamakan kulit yang berwawasan

lingkungan.

C. Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Teknologi Hasil Peternakan Bidang Ilmu dan Teknologi Pengolahan Kulit

Page 68: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

68

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Ke-1 Mampu menjelaskan perubahan dan perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan kulit

Pendahuluan

Ruang lingkup Ilmu dan Teknologi Pengolahan Kulit

Penjelasan kontrak perkuliahan dan praktikum

Gambaran umum perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan kulit

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

dan pemahaman mengenai ilmu dan teknologi pengolahan kulit

5 1. Covington A. D., 2011. Tanning Chemistry The Science of Leather. RSC. UK. 20 – 27.

2. Judoamidjodjo R, M. 1980. Teknik Penyamakan Kulit Untuk Pedesaan. Angkasa. Bandung.

3. Parathasarathi K. 2000. Manual on Tanning And Finishing. Consultant UNIDO.India

4. Purnomo E. 1985. Pengetahuan Dasar Teknologi Penyamakan

Ke-2 Mampu menjelaskan teori tentang kulit mentah serta mampu mengaplikasikan cara penanganan dan pengawetan kulit mentah

Kulit mentah dan penanganannya

Pengertian Struktur Sifat fisik dan kimia Penanganan dan

pengawetan sementara

Pedoman kulit awet Faktor – faktor yang

mempengaruhi kualitas kulit mentah

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap - (mahasiswa

ditugaskan ke lingkungan sekitar kampus mengenali penegakan hukum dan menjaga tertib hukum dan lingkungan

5

Ke-3 Mampu menjelaskan tentang istilah, tahapan pengolahan kulit dan

Istilah dan tahapan pengolahan kulit

Pegertian istilah kulit

- Contextual instruction

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Page 69: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

69

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

faktor penting dalam pengolahan kulit

yang beredar di pasaran

Berbagai tahapan pengolahan/penyamakan kulit

Faktor – faktor penting dalam pengolahan/penyamakan kulit

- Discovery learning (dimulai dari data)

Kulit. Akademi Teknologi Kulit.mYogyakarta.

5. Sarkar K , T. 1995. Theory And Practice Of Leather Manufacture. Mahatma Gandhi Road. Madras. India.

Ke-4 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengolahan pada proses siap samak

Proses Siap Samak Pelemasan Pengapuran Buang daging dan

rambut Pembelahan Buang kapur Pengikisan protein Pengasaman

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke-5 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengolahan pada proses penyamakan mineral dan nabati

Proses Penyamakan Penyamakan mineral Penyamakan nabati

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

(Mahasiswa mepresentasikan pokok bahasan dalam bentuk diskusi kelompok)

10

Page 70: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

70

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Ke-6 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengolahan pada proses penyamakan aldehyd, sintesis dan pengetaman

Proses Penyamakan dan pengetaman

Penyamakan aldehyd Penyamakan sintetis Pengetaman

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-7 Mampu menganalisis materi perkuliahan yang telah disampaikan selama 6 pertemuan

Presentasi makalah Anatomi dan histology

kulit Sifat – sifat kulit Pengawetan kulit Penyamakan kulit

1. Discovery Learning (DL)

2. Case Study (CS) 3. Small group

discussion (SGD)

1. Penilaian Essay: Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis), isi (lengkap, logis dan komprehensif).

2. Penilaian soft-skills oleh peer review (kontri- busi, keaktifan, kerjasama, tanggung jawab dan kepemimpinan)

3. Rubrik

1. Essay (50%)

2. Peer review softskills (20%)

3. Presentasi (30%)

10

Page 71: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

71

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

Ke-8 Ujian Tengah Semester (Ujian ke 1)

Ke-9 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan teknik pewarnaan dasar

Proses Pewarnaan Dasar

Penetralan Pengecatan dasar Peminyakan Pengeringan

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-10 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan teknik penyelesaian

Proses Penyelesaian Pelembaban Pelemasan

- Stacking - Milling

Peregangan Pengecatan tutup Pengukuran

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-11 Mampu menjelaskan teori dasar alat dan mesin penyamakan kulit

Alat dan mesin penyamakan kulit

Drum penyamakan

- Contextual instruction - Testimoni karya

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Page 72: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

72

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mesin buang daging Mesin belah Mesin pemerah Mesin pengetam Mesin pengering Mesin vacum Mesin stacking Mesin pementang Mesin pengecat Mesin ukur

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

Ke-12 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan teknik penyamakan kulit yang berwawasan lingkungan

Industri penyamakan kulit yang berwawasan lingkungan

Penyimpanan bahan kimia

Pengelolaan limbah Konsep zero waste

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke-13 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan proses pengolahan kulit sebagai bahan pangan

Pemanfaatan kulit sebagai bahan pangan

Zat gizi kulit Kerupuk kulit Rambak/dorokdok Gelatin

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke - 14 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu

Analisis Ekonomi Usaha Pengolahan

- Contextual instruction

- Comunicative skill

5

Page 73: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

73

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

mengaplikasikan teknik analisis ekonomi usaha pengolahan kulit

Kulit Laba Rugi BEP Analisis pasar

- Testimoni karya ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Perubahan sikap

Ke - 15 Mampu menganalisis materi perkuliahan yang telah disampaikan

Presentasi Tugas Makalah

Pengujian dan mutu kulit mentah (domba, sapi, dll)

Pengujian dan mutu kulit pikel (domba, sapi, dll)

Pengujian dan mutu kulit samak (krom, nabati, dll)

Pengujian dan mutu kulit jadi (jaket, sol, dll)

4. Discovery Learning (DL)

5. Case Study (CS) 6. Small group

discussion (SGD)

4. Penilaian Essay: Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis), isi (lengkap, logis dan komprehensif).

5. Penilaian soft-skills oleh peer review (kontri- busi, keaktifan, kerjasama, tanggung jawab dan kepemimpinan)

6. Rubrik Penilaian untuk

4. Essay (50%)

5. Peer review softskills (20%)

6. Presentasi (30%)

(10)

Page 74: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

74

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mahasiswa Presentasi

Ke - 16 Ujian ke 2 - -

D. Deskripsi Tugas/Evaluasi Tugas/Evaluasi ke-1

Topik Pembelajaran 1 : Isu terbaru dalam bidang pengembangan teori anatomi dan histology, sifat - sifat kulit, Pengawetan kulit, Penyamakan kulit

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa memahami perkembangan terbaru dalam bidang teknologi kulit

Uraian

Bentuk Tugas : 1. Discovery learning untuk menyusun makalah 2. Case study, digunakan untuk menyusun paper/makalah kelompok

yang berisi ide /informasi yang berkaitan dengan materi penugasan

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun paper/makalah : Mahasiswa secara berkelompok mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun makalah. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan makalah tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati. Format makalah harus mengacu pada Rubrik Penilaian Makalah (Lampiran 1 dan 2) Makalah terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected]

Page 75: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

75

Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Makalah (Rubrik Penilaian Makalah dan Rubrik presentasi) Kelengkapan dan kebenaran. Kriteria: 80-100: Sangat lengkap. 60-79: Lengkap < 59: Tidak lengkap.

Tugas/Evaluasi ke-2

Topik Pembelajaran 1 : Pengujian dan standar mutu kulit hasil pengolahan

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa memahami teknik pengujian dan standar mutu kulit hasil pengolahan

Uraian

Bentuk Tugas : 3. Discovery learning untuk menyusun makalah 4. Case study, digunakan untuk menyusun paper/makalah kelompok

yang berisi ide /informasi yang berkaitan dengan materi penugasan

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun paper/makalah : Mahasiswa secara berkelompok mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun makalah. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan makalah tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati. Format makalah harus mengacu pada Rubrik Penilaian Makalah (Lampiran 1 dan 2) Makalah terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Page 76: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

76

Kriteria penilaian : Makalah (Rubrik Penilaian Makalah dan Rubrik presentasi) Kelengkapan dan kebenaran. Kriteria: 80-100: Sangat lengkap. 60-79: Lengkap < 59: Tidak lengkap.

Tugas/Evaluasi ke-3

Topik Pembelajaran : Review teori (tiap pertemuan)

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa lebih memahami materi kuliah yang diberikan

Uraian

Bentuk Tugas : Discovery learning untuk mempersiapkan materi kuliah yang akan dan telah disampaikan (Tugas individu):

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun Rangkuman materi kuliah : a. Mahasiswa mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun

rangkuman materi untuk tiap pertemuan. b. Format bebas tetapi harus mengacu pada Rubrik Penilaian Essay dan sertakan referensinya

(Lampiran 3)

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy rangkuman, essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Mengacu pada rubrik penilaian untuk esai, makalah dan laporan pengisian database - Penilaian Essay Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis) dan isi (lengkap, logis dan komprehensif)

Page 77: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

77

E. Instrumen Pendukung Evaluasi Pembelajaran

Rubrik untuk Penilaian Paper/Makalah (kelompok)

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Ide Kebaruan, inovasi dan kualitas ide

Pendahuluan Kelogisan alasan dan urgensi kasus/isu yang diangkat

Pembahasan Kemampuan memaparkan konsep terkait kasus/isu dan

menguraikan pembahasan

Problem solving Kemampuan memecahkan masalah dan kualitas alternatif pemecahan masalah dalam kasus/isu yang dibahas

Kesimpulan Disajikan dengan jelas, singkat dan berkaitan dengan topik yang

disajikan

Pustaka

Memuat kepustakaan yang relevan dan mutakhir serta minimal

menyitir 3 pustaka.

Total nilai

Komentar Penilai:

* = nilai berkisar dari 1 sampai 4 (1 = paling rendah; 4 = tertinggi) dan dimungkinkan nilai dalam bentuk desimal (misal 2,5 dst).

Page 78: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

78

Rubrik Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

K e l a s :

Materi Presentasi :

No Kriteria Penilaian Kelompok yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8

I Kualitas slide

a. Kerapian tampilan slide

b. Kemudahan huruf dibaca

c. Kombinasi warna proporsional

d. Tampilan slide proporsional

II Kualitas Materi

a. Terstruktur/ terorganisasi baik

b. Statements jelas

c. Isi lengkap

d. Kualitas informasi baik

III Kualitas Penyajian

a. Pernyataan pembuka jelas, mengemukakan isu-isu yang relevan dan garis besar yang akan dipresentasikan.

b. Kualitas suara dan mimik muka bagus

c. Tidak banyak gaya dan tampil alami (tidak dibuat-buat)

d. Mempunyai kecakapan dan kemampuan dalam presentasi

IV Kemampuan menjawab pertanyaan

a. Dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik dan dengan informasi yang benar

b. Jawaban jelas/ mudah dimengerti tidak berbelit-belit

Page 79: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

79

No Kriteria Penilaian Kelompok yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8

Total

Rata-rata

Catatan:

Isi kolom dengan skor nilai.

Skor penilaian berkisar dari angka 1 sampai 5 (bisa 2, 3 dan 4).

Skor 1=sangat kurang/sangat tidak setuju; skor 5=sangat baik/ sangat setuju. Mahasiswa yang aktif berdiskusi, mohon juga dicantumkan nama-namanya, pada lembar sebaliknya.

Rubrik Penilaian Mahasiswa (Students assessment) - Penilaian Individu untuk Esai

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

(1) (2) (3)

Ide Kebaruan, inovasi dan kualitas ide

Critically thinking Ketepatan, kedalaman, keakurasian dan kelogisan dari pemikiran

penulis

Isi Fokus, jelas, konsistensi dan didukung oleh sumbersumber informasi

yang akurat & relevan pada isi yang disampaikan

Page 80: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

80

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

(1) (2) (3)

Organisasi Pengantar/latarbelakang, isi dan kesimpulan disajikan dan saling

terkait (memiliki ‘benang merah’)

Kesimpulan Disajikan dengan jelas, singkat dan berkaitan dengan topic

Pustaka Menyitir pustaka yang mutakhir dan minimal 3 paper

Total nilai

Komentar penilai:

Page 81: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

81

VIII. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN BIDANG ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING

A. Identitas

Nama Mata Kuliah : TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN

Bidang Mata Kuliah : Ilmu dan Teknologi Pengolahan Daging

Kode Mata Kuliah :

Semester : 1 (Ganjil)

SKS : 3 (2 - 1)

Capaian Pembelajaran

:

Setelah menyelesaikan matakuliah Ilmu dan Teknologi Daging mahasiswa mampu menguasai dasar-dasar imiah dan keterampilan dalam teknologi pengolahan daging serta mampu mengaplikasikan berbagai teknik pengolahan daging

B. Deskripsi Mata Kuliah

Membahas tentang komponen, struktur dan sifat-sifat fisikokimiawi daging. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi dan kualitas

serta cara pengujian kualitas, penanganan pasca mortem, cara pengawetan, dan aplikasi teknologi dalam pengolahan daging

Page 82: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

82

C. Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Teknologi Hasil Peternakan Bidang Ilmu dan Teknologi Pengolahan Daging

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Ke-1 Mampu menjelaskan perubahan dan perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan Daging

Pendahuluan

Ruang lingkup Ilmu dan Teknologi Pengolahan Daging

Penjelasan kontrak perkuliahan dan praktikum

Gambaran umum perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan Daging

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

dan pemahaman mengenai ilmu dan teknologi pengolahan Dagingt

5 1. Forrest, J. G., E.D, H. B. Aberle, Hendrik. M. D. Judgeand R. A. Merkel. 1975. Principles of Meat Science. W. H. Freeman and Company, San Frasisco. 25 – 52; 145 – 179.

2. Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging. Edisi ke-5. UI Press. Jakarta. 244 – 298.

3. Muchtadi, T.R. dan Sugiyono. 1992. Petunjuk Laboratorium Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ke-2 Mampu menjelaskan teori tentang daging secara umum

Pengenalan umum tentang daging: - Sumber daging - Pengertian daging - Daging sebagai bahan pangan - Karakteristik serat daging - Kualitas dan zat gizi

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap - (mahasiswa

ditugaskan ke lingkungan sekitar kampus mengenali penegakan hukum dan menjaga tertib hukum dan lingkungan

5

Ke-3 Mampu menjelaskan Karkas dan metode - Contextual - Comunicative 5

Page 83: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

83

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

tentang teori dasar tentang karkas dan metode pemasakan serta mampu mengaplikasikan penanganan karkas secara benar

pemasakan : - Kualitas karkas - Penanganan karkas - Komponen karkas - Metode pemasakan setiap komponen

instruction - Discovery learning

(dimulai dari data)

skill - Perubahan sikap

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. 3

4. Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. University Press. Yogyakarta. Hal 249 – 255, 283 – 312.

5. Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Cetakan kedelapan.

Ke-4 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengujian kualitas daging

Karakteristik spesifik dan kualitas daging : - Marbling - Warna - Water holding capacity - pH - Susut masak - Struktur, tekstur dan keempukan

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke-5 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara penanganan kerusakan daging

Kerusakan daging : - Sumber kontaminasi - Mikrobiologi daging - Kerusakan daging - Pencegahan kerusakan

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

(Mahasiswa mepresentasikan pokok bahasan dalam bentuk diskusi kelompok)

10

Ke-6 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengempukan daging

Pengempukan Daging : - -Penggunaan enzim

proteolitik - - Stimulasi listrik

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Page 84: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

84

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- - Bahan kimia - - Pelayuan

cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. Hal 27-35.

Ke-7 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara refrigerasi dan pembekuan daging

Refrigerasi dan pembekuan : - Prinsip penyimpanan suhu rendah - Penyimpanan refrigerasi - Penyimpanan beku -Perubahan dan kerusakan (fisik, kimia dan mikrobiologis) daging pada penyimpanan beku

- Metode peleburan

7. Discovery Learning (DL)

8. Case Study (CS) 9. Small group

discussion (SGD)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-8 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara penggunaan bahan kimia pada daging

Penggunaan Bahan Kimia : - Bahan kimia pengawet daging - Proses curing - Reakasi kimiawi curing - Proses kimiawi fermentasi - Produk daging curing dan fermentasi

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

Ke-9 UTS I

- Contextual instruction - Testimoni karya

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Page 85: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

85

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

Ke-10 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pemasakan daging

Pemasakan Daging - Pengenalan alat pengolahan daging

- Metode pemasakan uap/air panas,

- Penggorengan - Efek pemasakan terhadap sifat fisik dan zat gizi daging

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-11 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengeringan dan pengasapan daging

Pengeringan dan Pengasapan : - Iradiasi - Pengeringan - Pengeringan beku - Pengasapan - Produk daging asap dan daging kering

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke-12 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pemanasan dan pengalengan daging

Pemanasan dan pengalengan daging : - Thermal proses - Karakteristik kemasan kaleng - Proses pengalengan

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Page 86: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

86

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- Produk Pengalengan Daging (corned beef)

- Discovery learning (dimulai dari data)

Ke-13 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara prosesing daging

Prosesing daging : -Pemotongan, penggilingan dan pengecilan ukuran - Pencampuran dan pembuatan emulsi - Binders dan fillers - Proses pembuatan daging emulsi -Produk daging emulsi (Sosis/Burger,Baso, Nugget)

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke - 14 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengelolaan hasil ikutan daging

Hasil ikutan daging: - Pengertian edible dan non edible - Minyak - Gelatin - Kerupuk kulit

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke - 15 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengeringan daging sintetis

Daging Sintetis - Bahan Baku - Karakteristik daging sintetis - Meat analog - Meat sintetis

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Page 87: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

87

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- Discovery learning (dimulai dari data)

Ke - 16 UTS 2

- -

D. Deskripsi Tugas/Evaluasi

Tugas/Evaluasi ke-1

Topik Pembelajaran 1 : Isu terbaru dalam bidang penanganan daging secara kerusakan daging, pengempukan, pembekuan, dan penggunaan bahan kimia

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa memahami perkembangan terbaru dalam bidang teknologi daging

Uraian

Bentuk Tugas : 5. Discovery learning untuk menyusun makalah 6. Case study, digunakan untuk menyusun paper/makalah kelompok

yang berisi ide /informasi yang berkaitan dengan materi penugasan

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun paper/makalah : Mahasiswa secara berkelompok mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun makalah. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan makalah tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati. Format makalah harus mengacu pada Rubrik Penilaian Makalah (Lampiran 1 dan 2) Makalah terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected]

Page 88: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

88

Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Makalah (Rubrik Penilaian Makalah dan Rubrik presentasi) Kelengkapan dan kebenaran. Kriteria: 80-100: Sangat lengkap. 60-79: Lengkap < 59: Tidak lengkap.

Tugas/Evaluasi ke-2

Topik Pembelajaran 1 : Isu terbaru dalam bidang penanganan daging secara pengeringan dan pengasapan, pemanasan dan pengalengan, prosesing daging, hasil ikutan daging, dan daging sintetis

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa mampu memahami perkemabngan teknologi tersebut

Uraian

Bentuk Tugas : 7. Discovery learning untuk menyusun makalah 8. Case study, digunakan untuk menyusun paper/makalah kelompok

yang berisi ide /informasi yang berkaitan dengan materi penugasan

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun paper/makalah : Mahasiswa secara berkelompok mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun makalah. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan makalah tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati. Format makalah harus mengacu pada Rubrik Penilaian Makalah (Lampiran 1 dan 2) Makalah terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Page 89: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

89

Kriteria penilaian : Makalah (Rubrik Penilaian Makalah dan Rubrik presentasi) Kelengkapan dan kebenaran. Kriteria: 80-100: Sangat lengkap. 60-79: Lengkap < 59: Tidak lengkap.

Tugas/Evaluasi ke-3

Topik Pembelajaran : Review teori (tiap pertemuan)

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa lebih memahami materi kuliah yang diberikan

Uraian

Bentuk Tugas : Discovery learning untuk mempersiapkan materi kuliah yang akan dan telah disampaikan (Tugas individu):

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun Rangkuman materi kuliah : c. Mahasiswa mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun

rangkuman materi untuk tiap pertemuan. d. Format bebas tetapi harus mengacu pada Rubrik Penilaian Essay dan sertakan referensinya

(Lampiran 3)

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy rangkuman, essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Mengacu pada rubrik penilaian untuk esai, makalah dan laporan pengisian database - Penilaian Essay Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis) dan isi (lengkap, logis dan komprehensif)

Page 90: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

90

E. Instrumen Pendukung Evaluasi Pembelajaran

Rubrik untuk Penilaian Paper/Makalah (kelompok)

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Ide Kebaruan, inovasi dan kualitas ide

Pendahuluan Kelogisan alasan dan urgensi kasus/isu yang diangkat

Pembahasan Kemampuan memaparkan konsep terkait kasus/isu dan

menguraikan pembahasan

Problem solving Kemampuan memecahkan masalah dan kualitas alternatif pemecahan masalah dalam kasus/isu yang dibahas

Kesimpulan Disajikan dengan jelas, singkat dan berkaitan dengan topik yang

disajikan

Pustaka

Memuat kepustakaan yang relevan dan mutakhir serta minimal

menyitir 3 pustaka.

Total nilai

Komentar Penilai:

* = nilai berkisar dari 1 sampai 4 (1 = paling rendah; 4 = tertinggi) dan dimungkinkan nilai dalam bentuk desimal (misal 2,5 dst).

Page 91: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

91

Rubrik Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

K e l a s :

Materi Presentasi :

No Kriteria Penilaian Kelompok yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8

I Kualitas slide

e. Kerapian tampilan slide

f. Kemudahan huruf dibaca

g. Kombinasi warna proporsional

h. Tampilan slide proporsional

II Kualitas Materi

e. Terstruktur/ terorganisasi baik

f. Statements jelas

g. Isi lengkap

h. Kualitas informasi baik

III Kualitas Penyajian

e. Pernyataan pembuka jelas, mengemukakan isu-isu yang relevan dan garis besar yang akan dipresentasikan.

f. Kualitas suara dan mimik muka bagus

g. Tidak banyak gaya dan tampil alami (tidak dibuat-buat)

h. Mempunyai kecakapan dan kemampuan dalam presentasi

IV Kemampuan menjawab pertanyaan

c. Dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik dan dengan informasi yang benar

d. Jawaban jelas/ mudah dimengerti tidak berbelit-belit

Page 92: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

92

No Kriteria Penilaian Kelompok yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8

Total

Rata-rata

Catatan:

Isi kolom dengan skor nilai.

Skor penilaian berkisar dari angka 1 sampai 5 (bisa 2, 3 dan 4).

Skor 1=sangat kurang/sangat tidak setuju; skor 5=sangat baik/ sangat setuju. Mahasiswa yang aktif berdiskusi, mohon juga dicantumkan nama-namanya, pada lembar sebaliknya.

Rubrik Penilaian Mahasiswa (Students assessment) - Penilaian Individu untuk Esai

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Ide Kebaruan, inovasi dan kualitas ide

Critically thinking Ketepatan, kedalaman, keakurasian dan kelogisan dari pemikiran

penulis

Isi Fokus, jelas, konsistensi dan didukung oleh sumbersumber informasi

yang akurat & relevan pada isi yang disampaikan

Organisasi Pengantar/latarbelakang, isi dan kesimpulan disajikan dan saling

terkait (memiliki ‘benang merah’)

Kesimpulan Disajikan dengan jelas, singkat dan berkaitan dengan topic

Page 93: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

93

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Pustaka Menyitir pustaka yang mutakhir dan minimal 3 paper

Total nilai

Komentar penilai:

Page 94: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

94

IX. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN BIDANG ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU

A. Identitas

Nama Mata Kuliah : TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN

Bidang Mata Kuliah : Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu

Kode Mata Kuliah :

Semester : 1 (Ganjil)

SKS : 3 (2 - 1)

Capaian Pembelajaran

:

Setelah menyelesaikan matakuliah Ilmu dan Teknologi Susu mahasiswa mampu menguasai dasar-dasar imiah dan keterampilan dalam teknologi pengolahan Susu serta mampu mengaplikasikan berbagai teknik pengolahan Susu

B. Deskripsi Mata Kuliah

Membahas tentang komponen, struktur dan sifat-sifat fisikokimiawi susu. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi dan kualitas serta

cara pengujian dan pengawasan kualitas, penanganan pasca produksi, cara pengawetan, dan aplikasi teknologi dalam pengolahan Susu

Page 95: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

95

C. Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Teknologi Hasil Peternakan Bidang Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Ke-1 Mampu menjelaskan perubahan dan perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan Susu

Pendahuluan

Ruang lingkup Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu

Penjelasan kontrak perkuliahan dan praktikum

Gambaran umum perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan Susu

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

dan pemahaman mengenai ilmu dan teknologi pengolahan Susut

5

Ke-2 Mampu menjelaskan teori dasar tentang Susu secara umum

Pengenalan umum tentang Susu: - Sumber Susu - Pengertian Susu - Susu sebagai bahan pangan - Sifat fisik dan kimia susu

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap - (mahasiswa

ditugaskan ke lingkungan sekitar kampus mengenali penegakan hukum dan menjaga tertib hukum dan lingkungan

5 1. Bylund, G. 1995. Dairy Processing Handbook. Tetra Pack Processing System AB. Lund, Swedia.

Ke-3 Mampu menjelaskan teori - Komposisi susu - Contextual - Comunicative 5 2. Eckles,

Page 96: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

96

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dasar tentang komposisi susu dan nilai gizi susu secara benar

- Nilai gizi susu instruction - Discovery learning

(dimulai dari data)

skill - Perubahan sikap

C/W.B. dan H.Macy. 1980. Milk and Milk Products. Tata Mc.graw-Hill, Publ. Co. Ltd.New Delhi

Ke-4 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara penanganan dan pengujian kualitas Susu

Penanganan susu Pengujian dan

kualitas

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5 3. Fleet, G.H. 1978. Dairy Science and Technology. In A Course Manual in Food Science Australian Vice Chancellors Committe. Watson Ferguson and Co. Brisbane

Ke-5 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan susu kental

- Pembuatan susu kental, susu kental manis, karamel, dodol dan kerupuk susu : diagram

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

- Comunicative skill - Perubahan sikap

(Mahasiswa

10 4. Food and Agricultural Organization (FAO). 1978.

Page 97: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

97

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

manis, karamel, dodol, dan kerupuk susu

alir, proses pengolahan, dan pengemasan

(dimulai dari data) mepresentasikan pokok bahasan dalam bentuk diskusi kelompok)

Milk Processing Regional Dairy Development and Training Center for Asia and the Pacific, Philipines

Ke-6 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan susu bubuk full krim, skim, susu instan, dan mentega

- Pembuatan susu bubuk full krim, skim dan susu instan: diagram alir dan proses pengolahan

- Pembuatan mentega : diagram alir dan proses pengolahan

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10 5. FAO. 1978. Milk Products Manufacture. Regional Dairy Development and Training Center for Asia and the Pacific, Philipines

Ke-7 Mampu menganalisis materi perkuliahan yang telah disampaikan selama 6 pertemuan

Presentasi Makalah Kelompok

10. Discovery Learning (DL)

11. Case Study (CS) 12. Small group

discussion (SGD)

7. Penilaian Essay: Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis), isi (lengkap, logis

7. Essay (50%)

8. Peer review softskills (20%)

9. Presentasi

6. Lampert, L.M. 1965. Modern Dairy Products. Chemical Piblish. Co, Inc. New York.

Page 98: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

98

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dan komprehensif).

8. Penilaian soft-skills oleh peer review (kontri- busi, keaktifan, kerjasama, tanggung jawab dan kepemimpinan)

9. Rubrik Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

(30%)

10

Ke-8 UTS I

- - 10

Ke-9 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan keju dan pembuatan es krim

- Pembuatan Keju : klasifikasi, diagram alir dan proses pengolahan

- Pembuatan Es krim

13. Discovery Learning (DL)

14. Case Study (CS) 15. Small group

discussion (SGD)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-10 Mampu menjelaskan teori - Pembuatan susu kental, - Contextual - Comunicative

Page 99: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

99

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan susu kental manis, karamel, dodol, dan kerupuk susu

susu kental manis, karamel, dodol dan kerupuk susu : diagram alir, proses pengolahan, dan pengemasan

instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

skill - Perubahan sikap

Ke-11 Mampu menjelaskan teori dasar tentang komponen susu, sifat fungsional protein susu, dan consumrs milk

- Komponen Utama Susu - Sifat fungsional Protein Susu

- Consumer’s Milk

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-12 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan yogurt, dan produk isolat protein

- Pembuatan Yogurt : diagram alir dan proses pengolahan

- Produk Isolat Protein Susu : diagram alir dan proses pengolahan

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke-13 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan culture dan susu fermentasi

- Culture dan susu fermentasi (lactic cultures : jenis, tipe, bentuk, fungsi, media, propagation, karakteristik

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Page 100: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

100

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dan kerusakan culture) muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

Ke-14 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan kefir, kumis, butter

- Produk-produk susu terfermentasi, misal kefir, kumis, Cultured Butter Milk dan produk tradisional/ internasional

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke - 15 Mampu menganalisis materi perkuliahan yang telah disampaikan selama 6 pertemuan

Presentasi Makalah Kelompok

- Discovery Learning (DL)

- Case Study (CS) - Small group

discussion (SGD)

- Penilaian Essay:

- Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis), isi (lengkap, logis dan komprehensif).

- Penilaian soft-skills oleh peer review (kontri- busi, keaktifan, kerjasama, tanggung jawab dan kepemimpina

- Essay (50%)

- Peer review softskills (20%)

- Presentasi (30%)

- 10

Page 101: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

101

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

n) - Rubrik

Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

Ke - 16 UTS 2

- -

D. Deskripsi Tugas/Evaluasi

Tugas/Evaluasi ke-1

Topik Pembelajaran 1 : Isu terbaru dalam bidang pengembangan teori anatomi dan histology susu, skm, susu bubuk, ,

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa memahami perkembangan terbaru dalam bidang teknologi susu

Uraian

Bentuk Tugas : 9. Discovery learning untuk menyusun makalah 10. Case study, digunakan untuk menyusun paper/makalah kelompok

yang berisi ide /informasi yang berkaitan dengan materi penugasan

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun paper/makalah : Mahasiswa secara berkelompok mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun makalah. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan makalah tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati. Format makalah harus mengacu pada Rubrik Penilaian Makalah (Lampiran 1 dan 2)

Page 102: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

102

Makalah terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Makalah (Rubrik Penilaian Makalah dan Rubrik presentasi) Kelengkapan dan kebenaran. Kriteria: 80-100: Sangat lengkap. 60-79: Lengkap < 59: Tidak lengkap.

Tugas/Evaluasi ke-2

Topik Pembelajaran 1 : Perkemabang mutakhir dalam pengolahan keju, susu kental, yoghurt dan susu fermenatsi

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa memahami teknik pengolahan ssu terkini

Uraian

Bentuk Tugas : 11. Discovery learning untuk menyusun makalah 12. Case study, digunakan untuk menyusun paper/makalah kelompok

yang berisi ide /informasi yang berkaitan dengan materi penugasan

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun paper/makalah : Mahasiswa secara berkelompok mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun makalah. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan makalah tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati. Format makalah harus mengacu pada Rubrik Penilaian Makalah (Lampiran 1 dan 2) Makalah terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

- Cara : Softcopy essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke

Page 103: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

103

mengumpulkan tugas

e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Makalah (Rubrik Penilaian Makalah dan Rubrik presentasi) Kelengkapan dan kebenaran. Kriteria: 80-100: Sangat lengkap. 60-79: Lengkap < 59: Tidak lengkap.

Tugas/Evaluasi ke-3

Topik Pembelajaran : Review teori (tiap pertemuan)

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa lebih memahami materi kuliah yang diberikan

Uraian

Bentuk Tugas : Discovery learning untuk mempersiapkan materi kuliah yang akan dan telah disampaikan (Tugas individu):

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun Rangkuman materi kuliah : e. Mahasiswa mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun

rangkuman materi untuk tiap pertemuan. f. Format bebas tetapi harus mengacu pada Rubrik Penilaian Essay dan sertakan referensinya

(Lampiran 3)

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy rangkuman, essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Page 104: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

104

Kriteria penilaian : Mengacu pada rubrik penilaian untuk esai, makalah dan laporan pengisian database - Penilaian Essay Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis) dan isi (lengkap, logis dan komprehensif)

F. Instrumen Pendukung Evaluasi Pembelajaran

Rubrik untuk Penilaian Paper/Makalah (kelompok)

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Ide Kebaruan, inovasi dan kualitas ide

Pendahuluan Kelogisan alasan dan urgensi kasus/isu yang diangkat

Pembahasan Kemampuan memaparkan konsep terkait kasus/isu dan

menguraikan pembahasan

Problem solving Kemampuan memecahkan masalah dan kualitas alternatif pemecahan masalah dalam kasus/isu yang dibahas

Kesimpulan Disajikan dengan jelas, singkat dan berkaitan dengan topik yang

disajikan

Pustaka

Memuat kepustakaan yang relevan dan mutakhir serta minimal

menyitir 3 pustaka.

Total nilai

Page 105: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

105

Komentar Penilai:

* = nilai berkisar dari 1 sampai 4 (1 = paling rendah; 4 = tertinggi) dan dimungkinkan nilai dalam bentuk desimal (misal 2,5 dst).

Rubrik Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

K e l a s :

Materi Presentasi :

No Kriteria Penilaian Kelompok yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8

I Kualitas slide

i. Kerapian tampilan slide

j. Kemudahan huruf dibaca

k. Kombinasi warna proporsional

l. Tampilan slide proporsional

II Kualitas Materi

i. Terstruktur/ terorganisasi baik

j. Statements jelas

k. Isi lengkap

l. Kualitas informasi baik

Page 106: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

106

No Kriteria Penilaian Kelompok yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8

III Kualitas Penyajian

i. Pernyataan pembuka jelas, mengemukakan isu-isu yang relevan dan garis besar yang akan dipresentasikan.

j. Kualitas suara dan mimik muka bagus

k. Tidak banyak gaya dan tampil alami (tidak dibuat-buat)

l. Mempunyai kecakapan dan kemampuan dalam presentasi

IV Kemampuan menjawab pertanyaan

e. Dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik dan dengan informasi yang benar

f. Jawaban jelas/ mudah dimengerti tidak berbelit-belit

Total

Rata-rata

Catatan:

Isi kolom dengan skor nilai.

Skor penilaian berkisar dari angka 1 sampai 5 (bisa 2, 3 dan 4).

Skor 1=sangat kurang/sangat tidak setuju; skor 5=sangat baik/ sangat setuju. Mahasiswa yang aktif berdiskusi, mohon juga dicantumkan nama-namanya, pada lembar sebaliknya.

Rubrik Penilaian Mahasiswa (Students assessment) - Penilaian Individu untuk Esai

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Ide Kebaruan, inovasi dan kualitas ide

Page 107: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

107

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Critically thinking Ketepatan, kedalaman, keakurasian dan kelogisan dari pemikiran

penulis

Isi Fokus, jelas, konsistensi dan didukung oleh sumbersumber informasi

yang akurat & relevan pada isi yang disampaikan

Organisasi Pengantar/latarbelakang, isi dan kesimpulan disajikan dan saling

terkait (memiliki ‘benang merah’)

Kesimpulan Disajikan dengan jelas, singkat dan berkaitan dengan topic

Pustaka Menyitir pustaka yang mutakhir dan minimal 3 paper

Total nilai

Komentar penilai:

Page 108: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

108

X. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN BIDANG ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN TELUR

A. Identitas

Nama Mata Kuliah : TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN

Bidang Mata Kuliah : Ilmu dan Teknologi Pengolahan Telur

Kode Mata Kuliah :

Semester : 1 (Ganjil)

SKS : 3 (2 - 1)

Capaian Pembelajaran

:

Setelah menyelesaikan matakuliah Ilmu dan Teknologi Telur mahasiswa mampu menguasai dasar-dasar imiah dan keterampilan dalam teknologi pengolahan Telur serta mampu mengaplikasikan berbagai teknik pengolahan Telur

B. Deskripsi Mata Kuliah

Membahas tentang komponen, struktur dan sifat-sifat fisikokimiawi Telur. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi dan kualitas serta

cara pengujian dan pengawasan kualitas, penanganan pasca produksi, cara pengawetan, dan aplikasi teknologi dalam pengolahan Telur

Page 109: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

109

C. Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Teknologi Hasil Peternakan Bidang Ilmu dan Teknologi Pengolahan Telur

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Ke-1 Mampu menjelaskan perubahan dan perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan telur

Pendahuluan

Ruang lingkup Ilmu dan Teknologi Pengolahan Telur

Penjelasan kontrak perkuliahan dan praktikum

Gambaran umum perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan telur

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

dan pemahaman mengenai ilmu dan teknologi pengolahan Telurt

5 1. Mountney, G.J. 1976. Poultry Products Technology. 2nd Ed. The AVI Publishing Company, Inc. Westford, Connecticut.

2. Ressang, A.S. dan A.M. 1962. Pedoman Mata Pelajaran Ilmu Kesehatan Susu. Fakultas Peternakan. IPB. Bogor.

3. Stadelman and Cotterill. 1977. Egg Science and Technology. 2nd Ed. The

Ke-2 Mampu menjelaskan teori dasar tentang telur secara umum

Pengenalan umum tentang Telur: - Sumber telur - Pengertian telur -Telur sebagai bahan pangan - Sifat fisik dan kimia telur

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap - (mahasiswa

ditugaskan ke lingkungan sekitar kampus mengenali penegakan hukum dan menjaga tertib hukum dan lingkungan

5

Ke-3 Mampu menjelaskan teori - Komposisi telur - Contextual - Comunicative 5

Page 110: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

110

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dasar tentang komposisi telur dan nilai gizi telur secara benar

- Nilai gizi telur instruction - Discovery learning

(dimulai dari data)

skill - Perubahan sikap

AVI Publishing Companay, Inc. Westford, Connecticut.

4. Stadelman, W.J. and R. Jennes. 1984. Dairy Chemistry and Physics. John Wiley & Sons. New York.

5. Wooton, M. 1978. Egg and Egg Products. Dalam Food Science. Editor Buckle, K.A.., R.A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wooton. Waston Ferguson & Co., Brisbane

Ke-4 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara penanganan dan pengujian kualitas telur

Penanganan telur Pengujian dan

kualitas telur

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke-5 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara penigkatan umur simpan telur

- Perubahan-perubahan yang terjadi selama pe nyimpanan

- Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap umur simpan

- Contextual instruction - Case study - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

(Mahasiswa mepresentasikan pokok bahasan dalam bentuk diskusi kelompok)

10

Ke-6 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara penyimpanan dan pengawetan telur

- Karakteristik telur yang menghambat infeksi mikroorganisme

- Jenis-jenis mikroorganisme yang menimbulkan pembusukan

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Page 111: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

111

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- Cara penyimpanan dan perlakuan untuk mengawetkan telur

(dimulai dari data)

Ke-7 Mampu menganalisis materi perkuliahan yang telah disampaikan selama 6 pertemuan

Presentasi Makalah Kelompok

16. Discovery Learning (DL)

17. Case Study (CS) 18. Small group

discussion (SGD)

10. Penilaian Essay: Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis), isi (lengkap, logis dan komprehensif).

11. Penilaian soft-skills oleh peer review (kontri- busi, keaktifan, kerjasama, tanggung jawab dan kepemimpinan)

12. Rubrik Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

10. Essay (50%)

11. Peer review softskills (20%)

12. Presentasi (30%)

10

Page 112: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

112

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Ke-8 UTS I

- - 10

Ke-9 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengawetan telur secara tertutup dan terbuka

- Pengawetan telur secara tertutup

- Pengawetan telur secara terbuka

19. Discovery Learning (DL)

20. Case Study (CS) 21. Small group

discussion (SGD)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-10 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan telur beku

- Telur beku : diagram alir proses, penyiapan dan seleksi, pasteurisasi, pengemasan, pembekuan dan penyimpanan, masalah dan cara pengendalian serta penggunaannya

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

Ke-11 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pembuatan tepung telur

- Tepung telur : diagram alir proses, cara pengeringan, masalah dan cara pengendaliannya

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

10

Ke-12 Mampu menjelaskan teori - Produk olahan - Contextual - Comunicative 5

Page 113: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

113

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengolahan telur tradisional

tradisional : telur asin, pindang telur,telur asap,telur bakasam dll

instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

skill - Perubahan sikap

Ke-13 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pemisahan bagian-bagian telur

Pemisahan bagian-bagian telur: - Ekstraksi protein

putih telur - Pemisahan protein

telur - Pemisahan

kolesterol telur

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke-14 Mampu menjelaskan teori dasar dan mampu mengaplikasikan cara pengujian fisik dan kimia telur dan produk olahannya

- Pengujian kualitas fisik telur dan telur olahannya

- Pengujian kualitas kimia telur dan telur olahannya

- Contextual instruction - Testimoni karya

ilmiah cendekiawan muslim - Discovery learning

(dimulai dari data)

- Comunicative skill - Perubahan sikap

5

Ke - 15 Mampu menganalisis materi perkuliahan yang telah disampaikan selama 6 pertemuan

Presentasi Makalah Kelompok

- Discovery Learning (DL)

- Case Study (CS) - Small group

discussion (SGD)

- Penilaian Essay:

- Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis),

- Essay (50%)

- Peer review softskills (20%)

Page 114: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

114

Materi

Kemampuan Akhir yang Direncanakan pada tiap

tahap pembelajaran Bahan Kajian

Metode Pembelajaran

Kriteria Penilaian Bobot

Penilaian Referensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

isi (lengkap, logis dan komprehensif).

- Penilaian soft-skills oleh peer review (kontri- busi, keaktifan, kerjasama, tanggung jawab dan kepemimpinan)

- Rubrik Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

- Presentasi (30%)

- 10

Ke - 16 UTS 2

Page 115: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

115

D. Deskripsi Tugas/Evaluasi Tugas/Evaluasi ke-1

Topik Pembelajaran 1 : Isu terbaru dalam bidang pengembangan teori teknologi telur secara umum

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa memahami perkembangan terbaru dalam bidang teknologi telur

Uraian

Bentuk Tugas : 13. Discovery learning untuk menyusun makalah 14. Case study, digunakan untuk menyusun paper/makalah kelompok

yang berisi ide /informasi yang berkaitan dengan materi penugasan

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun paper/makalah : Mahasiswa secara berkelompok mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun makalah. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan makalah tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati. Format makalah harus mengacu pada Rubrik Penilaian Makalah (Lampiran 1 dan 2) Makalah terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Makalah (Rubrik Penilaian Makalah dan Rubrik presentasi) Kelengkapan dan kebenaran. Kriteria: 80-100: Sangat lengkap. 60-79: Lengkap < 59: Tidak lengkap.

Page 116: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

116

Tugas/Evaluasi ke-2

Topik Pembelajaran 1 : Perkemabang mutakhir dalam teknologi pengolahan telur

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa memahami teknik pengolahan telur terkini

Uraian

Bentuk Tugas : 15. Discovery learning untuk menyusun makalah 16. Case study, digunakan untuk menyusun paper/makalah kelompok

yang berisi ide /informasi yang berkaitan dengan materi penugasan

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun paper/makalah : Mahasiswa secara berkelompok mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun makalah. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan makalah tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah disepakati. Format makalah harus mengacu pada Rubrik Penilaian Makalah (Lampiran 1 dan 2) Makalah terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka.

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Makalah (Rubrik Penilaian Makalah dan Rubrik presentasi) Kelengkapan dan kebenaran. Kriteria: 80-100: Sangat lengkap. 60-79: Lengkap < 59: Tidak lengkap.

Page 117: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

117

Tugas/Evaluasi ke-3

Topik Pembelajaran : Review teori (tiap pertemuan)

Tujuan Tugas : Agar mahasiswa lebih memahami materi kuliah yang diberikan

Uraian

Bentuk Tugas : Discovery learning untuk mempersiapkan materi kuliah yang akan dan telah disampaikan (Tugas individu):

- Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya

: Menyusun Rangkuman materi kuliah : g. Mahasiswa mencari, mengumpulkan dan memahami informasi untuk menyusun

rangkuman materi untuk tiap pertemuan. h. Format bebas tetapi harus mengacu pada Rubrik Penilaian Essay dan sertakan referensinya

(Lampiran 3)

- Cara mengumpulkan tugas

: Softcopy rangkuman, essay, makalah dan print screen plant database dikirim ke e-mail: [email protected] Subject e-mail: Kelas#-Tugas#-Kel# misal: kelasA-Tugas1a-Kel2 or kelasA-Tugas1a-Nama-NPM

Kriteria penilaian : Mengacu pada rubrik penilaian untuk esai, makalah dan laporan pengisian database - Penilaian Essay Rubrik Essay: bahasa (runtut dan sistematis) dan isi (lengkap, logis dan komprehensif)

Page 118: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

118

E. Instrumen Pendukung Evaluasi Pembelajaran

Rubrik untuk Penilaian Paper/Makalah (kelompok)

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Ide Kebaruan, inovasi dan kualitas ide

Pendahuluan Kelogisan alasan dan urgensi kasus/isu yang diangkat

Pembahasan Kemampuan memaparkan konsep terkait kasus/isu dan

menguraikan pembahasan

Problem solving Kemampuan memecahkan masalah dan kualitas alternatif pemecahan masalah dalam kasus/isu yang dibahas

Kesimpulan Disajikan dengan jelas, singkat dan berkaitan dengan topik yang

disajikan

Pustaka

Memuat kepustakaan yang relevan dan mutakhir serta minimal

menyitir 3 pustaka.

Total nilai

Komentar Penilai:

* = nilai berkisar dari 1 sampai 4 (1 = paling rendah; 4 = tertinggi) dan dimungkinkan nilai dalam bentuk desimal (misal 2,5 dst).

Page 119: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

119

Rubrik Penilaian untuk Mahasiswa Presentasi

K e l a s :

Materi Presentasi :

No Kriteria Penilaian Kelompok yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8

I Kualitas slide

m. Kerapian tampilan slide

n. Kemudahan huruf dibaca

o. Kombinasi warna proporsional

p. Tampilan slide proporsional

II Kualitas Materi

m. Terstruktur/ terorganisasi baik

n. Statements jelas

o. Isi lengkap

p. Kualitas informasi baik

III Kualitas Penyajian

m. Pernyataan pembuka jelas, mengemukakan isu-isu yang relevan dan garis besar yang akan dipresentasikan.

n. Kualitas suara dan mimik muka bagus

o. Tidak banyak gaya dan tampil alami (tidak dibuat-buat)

p. Mempunyai kecakapan dan kemampuan dalam presentasi

IV Kemampuan menjawab pertanyaan

g. Dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik dan dengan informasi yang benar

h. Jawaban jelas/ mudah dimengerti tidak berbelit-belit

Page 120: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

120

No Kriteria Penilaian Kelompok yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8

Total

Rata-rata

Catatan:

Isi kolom dengan skor nilai.

Skor penilaian berkisar dari angka 1 sampai 5 (bisa 2, 3 dan 4).

Skor 1=sangat kurang/sangat tidak setuju; skor 5=sangat baik/ sangat setuju. Mahasiswa yang aktif berdiskusi, mohon juga dicantumkan nama-namanya, pada lembar sebaliknya.

Rubrik Penilaian Mahasiswa (Students assessment) - Penilaian Individu untuk Esai

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Ide Kebaruan, inovasi dan kualitas ide

Critically thinking Ketepatan, kedalaman, keakurasian dan kelogisan dari pemikiran

penulis

Isi Fokus, jelas, konsistensi dan didukung oleh sumbersumber informasi

yang akurat & relevan pada isi yang disampaikan

Organisasi Pengantar/latarbelakang, isi dan kesimpulan disajikan dan saling

terkait (memiliki ‘benang merah’)

Kesimpulan Disajikan dengan jelas, singkat dan berkaitan dengan topic

Page 121: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

121

Kategori Kriteria Penilaian Nilai*

Pustaka Menyitir pustaka yang mutakhir dan minimal 3 paper

Total nilai

Komentar penilai:

Page 122: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

122

BAGIAN II : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER/COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH MENGIKUTI STRUKTUR KURIKULUM FAKULTAS PETERNAKAN UNPAD JATINANGOR

XI. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH NUTRISI TERNAK

DESKRIPSI SINGKAT

Nutrisi ternak merupakan pengetahuan yang membahas perkembangan ilmu nutrisi dan keterkaitannya dengan beberapa bidang ilmu pendukung, diantaranya ilmu kimia, fisiologi, dan mikrobiologi serta membahas komposisi tubuh ternak dan kandungan zat makanan dalam bahan pakan untuk memberikan gambaran dari proses penggunaan makanan yang menyangkut berbagai aktifitas kimia dan fisiologis yang mengubah zat makanan menjadi komponen tubuh ternak. Membahas beberapa metode pengukuran kandungan zat makanan dengan menggunakan analisis proksimat untuk mengetahui komposisinya dalam suatu bahan pakan serta membahas metabolisme zat makanan, meliputi fungsi air dalam system produksi ternak, sumber air, pengaturan pengeluaran dan kebutuhan air, pengaruh pembatasan air, dan kualitas air untuk ternak, klasifikasi dan metabolism karbohidrat, klasifikasi lemak dan metabolism ternak, serta klasifikasi protein dan metabolisme protein. Membahas fungsi vitamin dan mineral dalam system produksi ternak. Membahas metode pengukuran nilai manfaat zat makanan dalam system produksi ternak meliputi palatabilitas dan kecernaan zat makanan.

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menunjukkan komposisi zat makanan dalam bahan pakan dan proses metabolismenya di dalam tubuh ternak dan mampu melakukan evaluasi terhadap nilai manfaat zat makanan dalam ransum. KOMPETENSI UMUM

(1)

MINGGU KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN (materi ajar)

(4)

BENTUK PEMBELAJARAN

(5)

KRITERIA PENILAIAN (indikator)

(6)

BOBOT NILAI

1 Termotivasi untuk menguasai kompetensi akhir yang diharapkan

Rancangan

Pembelajaran,

Rancangan Tugas,

Interaktive Learning, Pembentukan Kelompok

Page 123: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

123

(1)

MINGGU KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN (materi ajar)

(4)

BENTUK PEMBELAJARAN

(5)

KRITERIA PENILAIAN (indikator)

(6)

BOBOT NILAI

2 Mahasiswa mampu

menjelaskan tentang

perkembangan ilmu

nutrisi dan

keterkaitannya dengan

beberapa bidang ilmu

pendukung,

diantaranya ilmu

kimia, fisiologi, dan

mikrobiologi

Perkembangan ilmu nutrisi dan keterkaitannya dengan beberapa bidang ilmu pendukung, diantaranya ilmu kimia, fisiologi, dan mikrobiologi

Interaktive Learning Logika pemikiran dan

wawasan keilmuan dalam

diskusi interaktif

10 persen

3-8 Mahasiswa mampu

mengidentifikasikan

komposisi tubuh

ternak dan kandungan

zat makanan dalam

bahan pakan dan

menjelaskan beberapa

metode pengukuran

kandungan zat

makanan serta

metabolisme zat

makanan.

Komposisi tubuh

ternak dan

kandungan zat

makanan dalam

bahan pakan,

metode pengukuran

kandungan zat

makanan,

fungsi air dan

metabolismenya,

klasifikasi dan

metabolisme

Mini lecture,

interaktive learning,

small group

discussion,

cooperative learning

Makalah :

- Kelengkapan isi - Kebenaran - Organisasi penulisan

Presentasi Makalah :

- Presentasi/Power point - Organisasi - Gaya Presentasi - Strategi Penjelasan - Kedalaman pengetahuan

40 persen

Page 124: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

124

(1)

MINGGU KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN (materi ajar)

(4)

BENTUK PEMBELAJARAN

(5)

KRITERIA PENILAIAN (indikator)

(6)

BOBOT NILAI

karbohidrat dan

lemak

9 UTS

10-15

Mahasiswa mampu

menjelaskan fungsi,

klasifikasi protein,

mineral, vitamin, dan

energi serta

metabolismenya

dalam tubuh ternak

Fungsi, klasifikasi

dan metabolisme

protein, mineral,

vitamin dan energi.

Mini lecture,

interaktive learning,

small group

discussion,

cooperative learning

Makalah :

- Kelengkapan isi - Kebenaran - Organisasi penulisan

Presentasi Makalah :

- Presentasi/Power point - Organisasi - Gaya Presentasi - Strategi Penjelasan - Kedalaman pengetahuan

40 persen

16 Mahasiswa dapat Metode pengukuran Mini lecture, Logika pemikiran dan 10 persen

Page 125: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

125

(1)

MINGGU KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN (materi ajar)

(4)

BENTUK PEMBELAJARAN

(5)

KRITERIA PENILAIAN (indikator)

(6)

BOBOT NILAI

menentukan dan

mengevaluasi metode

pengukuran nilai

manfaat zat makanan

dalam system

produksi ternak

nilai manfaat zat

makanan

interaktive learning,

small group

discussion,

cooperative learning

wawasan keilmuan dalam

diskusi interaktif

FORMAT RANCANGAN TUGAS

TUJUAN TUGAS

Menjelaskan dan mendiskusikan pokok bahasan yang ditugaskan untuk diskusi kelompok.

URAIAN TUGAS

Obyek Garapan

1. Makalah

2. Power point

Batasan Pembuatan Makalah

1. Komposisi tubuh dan zat makanan yang terkandungan dalam bahan pakan

2. Fungsi air dan metabolismenya,

3. Fungsi, klasifikasi dan metabolisme karbohidrat

4. Fungsi, klasifikasi dan metabolisme lemak

5. Membuat power point

Page 126: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

126

6. Sesuai dengan tema makalah

7. Ringkas maksimum 15 slide unutk presentasi maks 15 menit

8. Interaktif

Metode Pengerjaan dan Acuan yang Digunakan

1. Ceramah dan Interaktive learning (misalnya dengan cara circle the question).

2. Membuat 8 kelompok diskusi sekelompok sekitar 3-4 orang.

3. Tiap kelompok mendapat satu tema untuk diskusi yang dibagi secara acak

4. Tema dibuat oleh dosen.

5. Materi diskusi dari buku pegangan yang ditentukan tapi boleh ada tambahan literatur lain dan jurnal.

6. Diskusi kelompok secara mandiri (Cooperative Learning) dan hasil diskusi dibuat makalah serta power pointnya.

7. Presentasi isi makalah di depan kelas.

8. Literatur : BW1, BW2, BW3, BW5 dan BW6.

Deskripsi Luaran Tugas yang Dikerjakan

1. Makalah dengan sistematika judul, pendahuluan, Isi, kesimpulan dan daftar pustaka.

2. Pustaka.

3. Makalah dijilid plastik transparan dengan ketentuan

a. Minimum sebanyak 8 lembar

b. Ukuran kertas A4

c. Batas kertas atas 4 cm, kiri 4 cm, kanan dan bawah 3 cm

d. Huruf Time New Roman ukuran 12

e. Spasi 1,5

4. Power point dikumpulkan dalam bentuk soft copy

Kriteria Penilaian

1. Makalah 10 %

2. Presentasi 10 %

Page 127: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

127

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

Dimensi Sangat Memuaskan

Memuaskan

Cukup

Kurang

Memuaskan Skor

Kelengkapan Isi Makalah Lengkap dan integratif Lengkap Sebagian aspek

masih belum

terungkap

Hanya

menunjukkan

sebagian saja dari

yang ditentukan

Kebenaran Makalah Diungkapkan dengan

tepat dan jelas sesuai

dengan buku ajar dan

literatur

Diungkap dengan

tepat tapi kurang

jelas

Sebagian materi

ada yang kurang

tepat

pengungkapannya

Kurang dapat

mengungkapkan

aspek penting dari

materi yang dipilih

Organisasi Penulisan Sangat runtut dan

integratif sehingga

pembaca dapat

mengerti isi makalah

dengan baik

Runtut, data

pendukung dapat

dimengerti dan

informasi

tersampaikan

dengan benar

Cukup runtut,

informasi dapat

dimengerti dan

disampaikan

dengan benar

namun data

pendukung

kurang

Tidak runtut,

informasi yang

ditulis sulit

dimengerti dan

tidak ada data

pendukung

Keterangan : Sangat Memuaskan = >80; Memuaskan = >70–80; Cukup = 60-70; Kurang Memuaskan = < 60

Page 128: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

128

KRITERIA PENILAIAN PRESENTASI

Dimensi Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup Kurang

Memuaskan Skor

Isi Presentasi

(Power Point)

Memberi inspirasi

pendengar untuk mencari

lebih dalam

Menambah wawasan

audien

Pembaca masih

harus menambah

lagi informasi dari

beberapa sumber

Informasi yang

disampaikan tidak

menambah

wawasan bagi

pendengarnya

Organisasi Sangat runtut dan

integratif sehingga

pendengar dapat

mengkompilasi isi

dengan baik

Cukup runtut dan

memberi data

pendukung fakta yang

disampaikan

Tidak didukung

data, namun

menyampaikan

informasi yang

benar

Informasi yang

disampaikan tidak

ada dasarnya

Gaya Presentasi Menggugah semangat

audien

Membuat pendengar

paham, hanya sesekali

saja memandang catatan

Lebih banyak

membaca catatan

Selalu membaca

catatan (tergantung

pada catatan)

Strategi Penjelasan Strategi yang dipilih,

selain tepat juga mampu

menggugah minat audien

dan dapat diterima

dengan mudah

Strategi yang dipilih

sesuai dengan materi

yang ditugaskan dan

dijelaskan dengan baik.

Mampu

menjelaskan,

walaupun dengan

cara yang standard

dan tidak terjadi

interaksi dengan

audien

Cara penjelasan

yang dipilih kurang

menarik, sehingga

membosankan

Kedalaman

Pengetahuan

Materi dapat dikuasai

dengan baik sehingga

dapat menjawab dan

Materi cukup dikuasai

dan dapat menjawab

pertanyaan audien

Materi dapat

dimengerti

meskipun tidak

Materi kurang

dimengerti sehingga

hanya dapat

Page 129: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

129

Dimensi Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup Kurang

Memuaskan Skor

menjelaskan pertanyaan

dengan memuaskan

dengan benar seluruhnya

sehingga hanya

dapat menjawab

pertanyaan yang

sederhana

menjawab sebagian

dari pertanyaan

yang diajukan

audien

Keterangan : Sangat Memuaskan = >80; Memuaskan = >70–80; Cukup = 60-70; Kurang Memuaskan = < 60

DAFTAR PUSTAKA

1. Angorodi, R. 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit Gramedia, Jakarta

2. Cullisson, E.A. 1978. Feeds and Feeding Animal Nutrition. Practice Hall of India Private Limited, New Dehli.

3. Lioyd, B. E. McDonald, E.W. Crampton. 1978. Fundamentals of Nutrition. W.H. Freeman and Company, San Fransisco.

4. Maynard A.L. and J.K. Loosli. 1973. Animal Nutrition. Reston Publishing Company, Inc. Reston Virginia.

5. Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada

University Press, Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta.

Page 130: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

130

XII. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Komunikasi Pembangunan sks : 3 sks (2-1)

Program Studi : Ilmu Peternakan semester : III

Fakultas : Peternakan

DESKRIPSI MATA KULIAH:

Mata kuliah ini mempelajari tentang sejarah, latar belakang dan falsafah komunikasi pembangunan, rumusan pembangunan, pengertian

komunikasi dan fidelity, teori komunikasi massa, sistem sosial dalam matrik komunikasi, komunikasi dan perubahan sosial, perubahan

sosial pada tingkat individu, karakteristik inovasi dan laju adopsi inovasi, difusi inovasi dan kategori pengadopsi, fungsi agen pembaharu,

keputusan kolektif dan keputusan kekuasaan dari suatu inovasi, konsekuensi inovasi serta pendekatan dan model komunikasi untuk

pembangunan.

KOMPETENSI MATA KULIAH:

Setelah menyelesaikan mata kuliah komunikasi pembangunan, mahasiswa dapat menjelaskan dan memberikan argumen berkaitan dengan inovasi serta pendekatan dan model komunikasi dalam pembangunan. MATRIKS PEMBELAJARAN

Minggu Kemampuan akhir

yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan

Strategi

Pembelajaran

Latihan yang

dilakukan

Kriteria

Penilaian

(Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

1

Setelah mengikuti mata

kuliah dengan pokok

ba-hasan pendahuluan,

mahasiswa dapat me-

ngenal tujuan mata ku-

liah dan ruang lingkup

Pendahuluan

1. Pendahuluan 2. Ruang Lingkup

Komunikasi Pembangunan

- Kontrak Pembelajaran

- Ceramah - Pembagian

kelompok

Page 131: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

131

Minggu Kemampuan akhir

yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan

Strategi

Pembelajaran

Latihan yang

dilakukan

Kriteria

Penilaian

(Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

komunikasi pemba-

ngunan

2 - 4

Setelah mengikuti mata

kuliah dengan pokok

bahasan terminologi

dan falsafah komnikasi,

mahasiswa mampu

menjelaskan: Falsafah,

Rumusan

pembangunan, serta

Fungsi dan prinsip

komunikasi

Terminlogi dan Rumusan

Pembangunan:

1. Beberapa Terminologi dan falsafah komunikasi Pembangunan.

2. Pengertian Rumusan Pembangunan

3. Pengertian,Fungsi dan Prinsip Komunikasi

1. Mini Lecture 2. Discovery

Learning 3. Praktikum

- Rangkuman - Makalah

kelompok - Presentasi

- Ketepatan penjelasan

- Tayangan presentasi

- Kreativitas Daya tarik

komunikasi

20%

5-6

Setelah mengikuti mata

kuliah dengan pokok

bahasan model-model

komunikasi mahasiswa

mampu menyatakan :

Model komunikasi serta

Konsep teoretis

komunikasi pemba-

ngunan

Model-model Komunikasi:

1. Tujuh model komu-nikasi 2. Model-model proses

persuasif 3. Analisis aspek komuni-

kasi pembangunan 4. Analisis tugas pokok

komunikasi.

1. Mini Lecture 2. Small group

discusion 3. Discovery

Learning 4. Praktikum

Ketepatan

menjawab soal

kuis yang

diberikan

20%

7-10

Setelah mengikuti mata

kuliah dengan pokok

bahasan Sistem Sosial,

Sistem Sosial, Perubahan

Sosial, Perubahan pada

tingkat Individu:

1. Small group discusion

2. Mini Lecture

- Rangkuman - Makalah

kelompok - Presentasi

- Tayangan presentasi

- Kreativitas - Daya tarik

30%

Page 132: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

132

Minggu Kemampuan akhir

yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan

Strategi

Pembelajaran

Latihan yang

dilakukan

Kriteria

Penilaian

(Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

Perubahan Sosial, dan

Perubahan pada tingkat

Individu mahasiswa

mampu menganalisis:

- Sistem sosial dan Perubahan sosial yang terjadi pada tingkat individu, serta karak-

- teristik inovasi

1. Sistem Sosial dalam Matrik Komunikasi

2. Komunikasi dan Perubahan Sosial

3. Perubahan Pada Tingkat Individu

4. Karaktersitik Inovasi dan Laju Adopsi

komunikasi

11- 16

Setelah mengikuti mata

kuliah dengan pokok

bahasan Difusi Inovasi,

Fungsi Agen Pemba-

haru, Keputusan Kolek-

tif dan Pendekatan serta

Model Komunikasi

Pembangunan

mahasiswa mampu

Dapat membandingkan

dan menganalisis:

- kategori pengadopter - Keputusan kolektif,

serta pendekatan dan model komunikasi pembangunan

Difusi Inovasi, Fungsi

Agen Pembaharu,

Keputusan Kolektif dan

Pendekatan serta Model

Komunikasi Pembangunan

1. Difusi Inovasi dan Kategori Pengadopsi

2. Fungsi agen Pembaharu, tokoh masyarakat dan Saluran Komunikasi

3. Keputusan kolektif, Keputusan, Kekuasaan dan Konsekuensi Inovasi.

4. Pendekatan dan Model Komunikasi pembangunan

- Mini Lecture - Case study

- Rangkuman - Makalah

kelompok - Presentasi

- Tayangan presentasi

- Kreativitas - Daya tarik

komunikasi

30%

Page 133: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

133

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Komunikasi Pembangunan sks : 3 sks

Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 2-4

Fakultas : Peternakan Tugas ke : 1-3

A.TUJUAN TUGAS:

1. Menjelaskan terminologi Komunikasi Pembangunan (Kombang). 2. Menjelaskan rumusan dalam pembangunan, 3. Menjelaskan pengertian, fungsi dan prinsip komunikasi

B. URAIAN TUGAS:

a. Obyek Garapan

a. Latar belakang kombang, istilah-istilah umum dalam kombang, terminologi kombang. b. Rumusan dalam pembangunan. c. Pengertian, fungsi dan prinsip komunikasi

b. Metode/Cara pengerjaan

a. Menjawab semua pertanyaan yang ada di lembar kerja (LK1), dikerjakan secara perorangan. b. Merangkum referensi mengenai istilah-istilah umum dalam kombang, terminologi kombang untuk tugas mandiri. c. Menyajikan hasil studi literatur di depan kelas sesuai kelompoknya.

b. Deskripsi Uraian Tugas

a. Jawaban lembar kerja 1 di tulis tangan pada kertas folio bergaris maksimum 2 lembar dan dikumpulkan pada kuliah kedua. b. Hasil rangkuman materi ditulis dengan tulisan tangan pada kertas folio bergaris dan dikumpulkan sebelum kuliah berlangsung

untuk tugas mandiri. c. Hasil studi literatur kelompok ditik diatas kertas A4 dengan spasi 1,5 ditulis dengan huruf Times New Roman font 12 sebanyak-

banyaknya 7 halaman dengan sistematika:

i. Pendahuluan ii. Kajian Teori

Page 134: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

134

iii. Pembahasan iv. Kesimpulan v. Daftar pustaka

c. Kriteria Penilaian:

a. Ketepatan dalam menjawa b. Ketepatan dalam merangkum. c. Penilaian presentasi: makalah, teknis pemaparan, ketepatan menjawab.

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

KRITERIA 1: KONSEP

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan memberikan minimal 2 contoh

Menjawab semua per-tanyaan dengan benar dan hanya menyebut satu contoh

Menjawab semua per-tanyaan de-ngan benar dan tidak menyebut contoh

Ada 2-3 jawaban yang tidak tepat

Ada lebih dari 3 jawaban yang salah

70 %

Makalah

Sangat me-narik (tulisan sangat rapi, sistematis, dan pen-jelasan jawab-an sangat logis

Menarik (tulisan rapi, susunan sistematis,

Cukup menarik (tulisan rapi tapi kurang sistematis

Kurang menarik (tulisan kurang rapi, kurang sistematis

Tidak menarik (tulisan tidak rapih jawaban bertele-tele

30 %

Page 135: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

135

KRITERIA 2: RANGKUMAN

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

memuaskan

(45-54)

Dibawah

standar

(<45)

Skor

Kelengkapan

konsep

Lengkap dan integratif Lengkap tapi

kurang integratif

Masih ada

beberapa

Terminologi

Kombang yang

tidak diungkap

Hanya menun-

jukkan sedikit

Terminologi

Kombang

Tidak

menyampai-kan

Terminologi

Kombang

50 %

Kebenaran

konsep

Diungkapkan dengan

tepat, ada analisis dan

sintetis yang membantu

memahami konsep

Diungkap

dengan tepat,

namun

deskriptif tidak

ada analisis

Sebagian besar

konsep sudah

terung-kap,

namun

masih ada yang

ter-lewatkan

Kurang dapat

mengungkapkan

aspek penting,

tidak ada proses

merangkum

hanya

mencontoh

Tidak ada

konsep yang

disajikan

50 %

KRITERIA 3: PRESENTASI

DIMENSI Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Isi Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pembaca masih harus menambah lagi informasi dari bebe-rapa sumber

Informasi yang disam-paikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

30 %

Organisasi Sangat runtut dan Cukup runtut Tidak didukung Informasi yang Tidak mau 30 %

Page 136: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

136

DIMENSI Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

integratif sehingga pendengar dapat meng-kompilasi isi dengan baik

dan memberi data pendukung fakta yang disampaikan

data, namun menyampaikan informasi yang benar

disampaikan tidak ada dasarnya

presentasi

Gaya Presentasi

Menggugah semangat pendengar

Membuat pendengar paham, ha-nya sesekali saja meman-dang catatan

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan (tergantung pada catatan)

Tidak berbunyi 40 %

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : KOMUNIKASI PEMBANGUNAN sks : 3 sks

Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 5-6

Fakultas : Peternakan Tugas ke : 4-5

A.TUJUAN TUGAS:

1. Menguraikan tujuh model komunikasi 2. Menguraikan model-model proses persuasif 3. Menganalisis aspek komunikasi pembangunan 4. Menganalisis tugas pokok komunikasi.

Page 137: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

137

B. URAIAN TUGAS:

a. Obyek Garapan a. Tujuh model komunikasi b. Model-model proses persuasif c. Aspek komunikasi pembangunan

b. Metode/Cara pengerjaan a. Merangkum refensi wajib per unit learning untuk tugas individu b. Menyajikan hasil studi literatur di depan kelas secara kelompok c. Setiap kelompok mendapat satu unit learning

c. Deskripsi Uraian Tugas a. Hasil rangkuman individu ditulis dengan tangan di atas kertas sebanyak-banyaknya 1 hal dengan sistematika

i. Pendahuluan ii. Kajian Teori iii. Pembahasan iv. Kesimpulan v. Daftar pustaka Rangkuman hardcopy dikumpulkan pada saat perkuliahan. Hasil studi literatur kelompok dibuat dalam bentuk Powerpoint

maksimum 15 slide. dikirimkan ke email [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah.

d. Kriteria Penilaian: d. Ketepatan dalam menjawab e. Ketepatan dalam merangkum. f. Penilaian presentasi: makalah, teknis pemaparan, ketepatan menjawab.

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

KRITERIA 1: KONSEP

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Menjawab semua pertanyaan dengan benar

Menjawab semua per-

Menjawab semua per-

Ada 2-3 jawaban yang tidak tepat

Ada lebih dari 3 jawaban yang

70 %

Page 138: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

138

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

dan memberikan minimal 2 contoh

tanyaan dengan benar dan hanya menyebut satu contoh

tanyaan de-ngan benar dan tidak menyebut contoh

salah

Makalah

Sangat me-narik (tulisan sangat rapi, sistematis, dan penjelasan jawaban sangat logis

Menarik (tulisan rapi, susunan sistematis,

Cukup menarik (tulisan rapi tapi kurang sistematis

Kurang menarik (tulisan kurang rapi, kurang sistematis

Tidak menarik (tulisan tidak rapih jawaban bertele-tele

30 %

KRITERIA 2: RANGKUMAN

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar

(<45) Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif Lengkap tapi kurang integratif

Masih ada beberapa Terminologi Kombang yang tidak diungkap

Hanya menun-jukkan sedikit Terminologi Kombang

Tidak menyampai-kan Terminologi Kombang

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terung-kap, namun masih ada yang ter-lewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting, tidak ada proses merangkum hanya mencontoh

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Page 139: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

139

KRITERIA 3: PRESENTASI

DIMENSI Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Isi Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pembaca masih harus menambah lagi informasi dari beberapa sumber

Informasi yang disam-paikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

30 %

Organisasi

Sangat runtut dan integratif sehingga pendengar dapat meng-kompilasi isi dengan baik

Cukup runtut dan memberi data pendukung fakta yang disampaikan

Tidak didukung data, namun menyampaikan informasi yang benar

Informasi yang disampaikan tidak ada dasarnya

Tidak mau presentasi

30 %

Gaya Presentasi

Menggugah semangat pendengar

Membuat pen-dengar paham, hanya sesekali saja memandang catatan

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan (tergantung pada catatan)

Tidak berbunyi 40 %

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : KOMUNIKASI PEMBANGUNAN sks : 3 sks

Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 7-10

Fakultas : Peternakan Tugas ke : 6-9

A.TUJUAN TUGAS: 1. Menganalisis sistem sosial dalam matrik komunikasi, 2. Menganalisis esensi komunikasi dalam perubahan sosial,

Page 140: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

140

3. Menganalisis perubahan sosial yang terjadi pada tingkat individu, 4. Menganalisis karateristik inovasi

B. URAIAN TUGAS:

a. Obyek Garapan : a. Sistem Sosial dalam Matrik Komunikasi b. Komunikasi dan Perubahan Sosial c. Perubahan Pada Tingkat Individu d. Karaktersitik Inovasi dan Laju Adopsi

b. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan): a. Merangkum refensi wajib per unit learning untuk tugas indiidu b. Menyajikan hasil studi literatur di depan kelas secara kelompok c. Setiap kelompok mendapat satu unit learning

c. Deskripsi Uraian Tugas: a. Hasil rangkuman individu ditulis dengan tangan di atas kertas sebanyak-banyaknya 1 hal dengan sistematika

i. Pendahuluan ii. Kajian Teori iii. Pembahasan iv. Kesimpulan v. Daftar pustaka

Rangkuman hardcopy dikumpulkan pada saat perkuliahan b. Hasil studi literatur kelompok dibuat dalam bentuk Powerpoint maksimum 15 slide. dikirimkan ke email [email protected]

paling lambat 2 hari sebelum kuliah.

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

KRITERIA 1: KONSEP

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan Menjawab semua Menjawab Menjawab Ada 2-3 jawaban Ada lebih dari 3 70 %

Page 141: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

141

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

konsep pertanyaan dengan benar dan memberikan minimal 2 contoh

semua per-tanyaan dengan benar dan hanya menyebut satu contoh

semua per-tanyaan de-ngan benar dan tidak menyebut contoh

yang tidak tepat jawaban yang salah

Makalah

Sangat me-narik (tulisan sangat rapi, sistematis, dan penjelasan jawaban sangat logis

Menarik (tulisan rapi, susunan sistematis,

Cukup menarik (tulisan rapi tapi kurang sistematis

Kurang menarik (tulisan kurang rapi, kurang sistematis

Tidak menarik (tulisan tidak rapih jawaban bertele-tele

30 %

KRITERIA 2: RANGKUMAN

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar

(<45) Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif Lengkap tapi kurang integratif

Masih ada beberapa Terminologi Kombang yang tidak diungkap

Hanya menun-jukkan sedikit Terminologi Kombang

Tidak menyampai-kan Terminologi Kombang

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terung-kap, namun masih ada yang ter-lewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting, tidak ada proses merangkum hanya mencontoh

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Page 142: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

142

KRITERIA 3: PRESENTASI

DIMENSI Sangat memuaskan (80-

95)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

memuaskan

(45-54)

Dibawah

standar (<45)

Skor

Isi

Memberi inspirasi

pendengar untuk mencari

lebih dalam

Menambah

wawasan

Pembaca masih

harus

menambah lagi

informasi dari

beberapa

sumber

Informasi yang

disam-paikan

tidak menambah

wawasan bagi

pendengarnya

Informasi yang

disampaikan

menyesatkan

atau salah

30 %

Organisasi

Sangat runtut dan

integratif sehingga

pendengar dapat meng-

kompilasi isi dengan baik

Cukup runtut

dan memberi

data

pendukung

fakta yang

disampaikan

Tidak didukung

data, namun

menyampaikan

informasi yang

benar

Informasi yang

disampaikan

tidak ada

dasarnya

Tidak mau

presentasi 30 %

Gaya

Presentasi

Menggugah semangat

pendengar

Membuat pen-

dengar paham,

hanya sesekali

saja

memandang

catatan

Lebih banyak

membaca

catatan

Selalu membaca

catatan

(tergantung

pada catatan)

Tidak berbunyi 40 %

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : KOMUNIKASI PEMBANGUNAN sks : 3 sks

Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 11-16

Fakultas : Peternakan Tugas ke : 10-15

Page 143: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

143

A.TUJUAN TUGAS: Membandingkan dan menganalisis: 1. Kategori pengadopter 2. Keputusan kolektif, keputusan kekuasaan dan konsekuensi inovasi 3. Pendekatan dan model komunikasi pembangunan

B. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan :

a. Kategori pengadopter b. Keputusan kolektif, keputusan kekuasaan dan konsekuensi inovasi c. Pendekatan dan model komunikasi pembangunan

b. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan) a. Mencari referensi yang berkaitan b. Merangkum refensi wajib tiap unit learning untuk tugas individu c. Tiap unit learning dibuat laporan kelompok dan dipresentasikan

c. Deskripsi Uraian Tugas: a. Hasil rangkuman individu ditulis dengan tangan di atas kertas sebanyak-banyaknya 1 hal dengan sistematika

i. Pendahuluan ii. Kajian Teori iii. Pembahasan iv. Kesimpulan v. Daftar pustaka

Rangkuman hardcopy dikumpulkan pada saat perkuliahan b. Hasil studi literatur kelompok dibuat dalam bentuk Powerpoint maksimum 15 slide. dikirimkan ke email [email protected]

paling lambat 2 hari sebelum kuliah.

Page 144: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

144

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

KRITERIA 1: KONSEP

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan memberikan minimal 2 contoh

Menjawab semua per-tanyaan dengan benar dan hanya menyebut satu contoh

Menjawab semua per-tanyaan de-ngan benar dan tidak menyebut contoh

Ada 2-3 jawaban yang tidak tepat

Ada lebih dari 3 jawaban yang salah

70 %

Makalah

Sangat me-narik (tulisan sangat rapi, sistematis, dan penjelasan jawaban sangat logis

Menarik (tulisan rapi, susunan sistematis,

Cukup menarik (tulisan rapi tapi kurang sistematis

Kurang menarik (tulisan kurang rapi, kurang sistematis

Tidak menarik (tulisan tidak rapih jawaban bertele-tele

30 %

KRITERIA 2: RANGKUMAN

DIMENSI Sangat memuaskan

(80-95) Memuaskan

(65-79) Batas (55-64)

Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif Lengkap tapi kurang integratif

Masih ada beberapa Terminologi Kombang yang tidak diungkap

Hanya menun-jukkan sedikit Terminologi Kombang

Tidak menyampai-kan Terminologi Kombang

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terung-kap, namun masih ada yang ter-lewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting, tidak ada proses merangkum hanya mencontoh

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Page 145: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

145

KRITERIA 3: PRESENTASI

DIMENSI Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang memuaskan

(45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Isi Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pembaca masih harus menambah lagi informasi dari beberapa sumber

Informasi yang disam-paikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

30 %

Organisasi

Sangat runtut dan integratif sehingga pendengar dapat meng-kompilasi isi dengan baik

Cukup runtut dan memberi data pendukung fakta yang disampaikan

Tidak didukung data, namun menyampaikan informasi yang benar

Informasi yang disampaikan tidak ada dasarnya

Tidak mau presentasi

30 %

Gaya Presentasi

Menggugah semangat pendengar

Membuat pen-dengar paham, hanya sesekali saja memandang catatan

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan (tergantung pada catatan)

Tidak berbunyi 40 %

Page 146: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

146

XIII. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH AGROSTOLOGI

Nama Mata Kuliah : Agrostologi sks : 3 (2-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Semester : 3 Fakultas : Peternakan Kode : J10203

DESKRIPSI SINGKAT : Problematika aktual dalam pengadaan hijauan pakan di Indonesia. Membahas tanah sebagai bagian

ekosistem hijauan makanan ternak, konsep kesuburan tanah, pupuk dan pemupukan, pengenalan dan pemahaman tentang peranan hijauan rumput dalam produksi ternak. Anatomi dan morfologi berbagai jenis tanaman makanan ternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan nilai gizi berbagai hijauan makanan ternak. Pengenalan gulma dan pengendaliannya. Berbagai cara memproduksi hijauan makanan ternak secara berkelanjutan. Metode penelitian dalam bidang produksi hijauan makanan ternak. Pengelolaan dan pengembangan kebun rumput.

KOMPETENSI MATA KULIAH : HARD SKILL : Setelah menyelesaikan matakuliah Agrostologi mahasiswa mampu menghubungkan, faktor-faktor

biotik, abiotik, dalam melaksanakan dan mempraktekkan pengelolaan padang rumput dan kebun rumput secara berkelanjutan

SOFT SKILLS : Kreativitas, kerjasama, kemampuan komunikasi Matriks Pembelajaran :

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Str ategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

1-4

Setelah mahasiswa mengikuti kuliah dengan pokok bahasan : pendahuluan, tanah dan pupuk,

- Pendahuluan - Tanah (definisi,

sifat fisik, kimia,

- interactive

teaching - Pembentukan

- Merangkum - Membuat

makalah

Rangkuman: - Isi rangkuman - organisasi Makalah: - Isi makalah - organisasi

30 %

Page 147: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

147

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Str ategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

mahasiswa akan dapat menyebutkan kembali hubungan antara tanah dan pupuk terhadap produktivitas tanaman untuk mencapai produktivitas ternak yang optimum.

biologi) - pupuk

kelompok - SGD

- Presentasi dan diskusi

Presentasi: - Power point - Gaya presentasi - Penguasaan Materi

5-10

Menjelaskan anatomi tumbuhan untuk pelaksanaan perbanyakan tanaman, pengetahuan tentang jenis-jenis rumput, legum, gulma dan pengendalian gulma

- Anatomi tanaman - Perbanyakan Tanaman - Jenis-jenis rumput - Jenis-jenis legum - Jenis-jenis gulma - cara-cara pengendalian gulma

- interactive

teaching - Pembentukan

kelompok - SGD

- Membuat

makalah

- Presentasi dan diskusi

Makalah: - Isi makalah - organisasi Presentasi: - Power point - Gaya presentasi - Penguasaan Materi

35 %

11-14

Mampu membuat perencanaan pembuatan padang rumput dan kebun rumput untuk melaksanakan produksi hijauan pakan secara berkelanjutan

Pengelolaan padang rumput, kebun rumput, dan prosedur penelitian di padang rumput dan kebun rumput

Kolaborasi simulasi

- Membuat

makalah

- Presentasi dan diskusi

Makalah: - Isi makalah - organisasi Presentasi: - Power point - Gaya presentasi - Penguasaan Materi

35 %

Page 148: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

148

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Agrostologi sks : 3 (2-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 2 Fakultas : Peternakan Semester : 3

A.TUJUAN TUGAS: Mahasiswa mampu menyatakan dan membedakan sifat tanah secara fisik, kimia dan biologi serta bermacam- macam pupuk

B. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan : - Definisi tanah ditinjau dari segi pertanian - Sifat-sifat tanah (fisik, kimia, biologi) - Pupuk (definisi pupuk, jenis-jenis pupuk, cara pemupukan, cara pembuatan pupuk campuran) b. Batasan yang harus dikerjakan :

Rangkuman (Definisi dan sifat-sifat tanah) dari buku acuan : - Sarief, E.S. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Penerbit Pustaka Buana. Bandung - Foth, H.D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Diterjemahkan oleh Soenartono. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Makalah (Pupuk) dari buku acuan: - Sarief, E.S. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Penerbit Pustaka Buana. Bandung - Foth, H.D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Diterjemahkan oleh Soenartono. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Sumber dari buku acuan (BW dan BA), sumber ilmiah lain dan atau jurnal yang mempunyai dx.doi c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan): 1) Rangkuman dikerjakan secara individual

2) Makalah dan power point dibuat per kelompok 3) Dibuat 8 kelompok, per kelompok 5 – 6 orang

4) Empat kelompok menyajikan ke depan, diundi langsung, kelompok lain yang belum presentasi, diundi pada pertemuan berikutnya dengan materi yang berbeda (tugas selanjutnya).

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Rangkuman Kertas A4 Margin atas 3 cm, margin bawah 3 cm, margin kanan 3 cm, dan margin kiri 4 cm Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman

Page 149: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

149

Ukuran huruf: 12, kecuali tabel berukuran 10 Spasi 1.5, kecuali dalam tabel spasinya 1 Daftar pustaka minimum 5 Jumlah halaman maksimum 15 Halaman

Makalah yang dibuat diketik dengan format penulisan sebagai berikut: Kertas A4 Margin atas 3 cm, margin bawah 3 cm, margin kanan 3 cm, dan margin kiri 4 cm Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman Ukuran huruf: 12, kecuali tabel berukuran 10 Spasi 1.5, kecuali dalam tabel spasinya 1

Sistematika penulisan terdiri atas: Cover, Isi Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, dan Manfaat), Pembahasan, dan Penutup (Simpulan dan Saran), Daftar Pustaka minimal 5

Jumlah halaman maksimum 20 halaman Makalah (Hardcopy dan softcopy) yang dibuat dikumpulkan pada waktu pertemuan berikutnya

Multimedia (Power point) presentasi dikumpulkan softcopynya C. KRITERIA PENILAIAN: 1) Rangkuman/makalah

Kelengkapan materi

Sistematika tulisan 2) Presentasi

Desain presentasi

Gaya presentasi

POLA PENILAIAN KOMPETENSI (RUBRIK)

KRITERIA 1: Rangkuman dan makalah

DIMENSI Sangat Memuaskan

(81-100)

Memuaskan (71-80)

Cukup (51-70)

Di bawah standard

(0-50)

SKOR

Isi Materi lengkap seperti yang tertera pada

Materi sebagian tidak lengkap (hanya 75 %) dari

Materi kurang lengkap (hanya 60 %) dari yang

Materi kurang dari 60 % dari yang tertera pada

Page 150: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

150

DIMENSI Sangat Memuaskan

(81-100)

Memuaskan (71-80)

Cukup (51-70)

Di bawah standard

(0-50)

SKOR

lembar kerja 1, dan benar

yang tertera pada lembar kerja, dan benar

tertera pada lembar kerja dan benar.

lembar kerja.

Organisasi Sistematis, kalimatnya teratur memudahkan pembaca, rapi

sistematis, sebagian kalimat baku ( terdapat 20 % kalimat tidak baku), rapi

Kurang sistematis, Terdapat 30 % kalimat tidak baku, kurang rapi

Tidak sistematis, tidak rapi

KRITERIA 2: presentasi/penyajian

DIMENSI Sangat Memuaskan

(81-100)

Memuaskan (71-80)

Cukup (51-70)

Di bawah standard

(0-50)

SKOR

Power point Gaya presentasi Penguasaan materi

Mudah dibaca, menarik menggugah semangat pendengar menguasai materi

Mudah dibaca, kurang menarik Membuat pendengar paham Sesekali melihat catatan

Sulit dibaca (huruf terlalu kecil) kurang menarik Lebih banyak membaca power point Banyak membaca catatan

Sulit dibaca (huruf terlalu kecil), tidak menarik Terus-terusan membaca apa yang tertera pada power point Terus-terusan membaca catatan

Page 151: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

151

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Agrostologi sks : 3 (2-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 5 Fakultas : Peternakan Semester : 3

A.TUJUAN TUGAS: Mendeskripsikan, menampilkan dan menunjukkan anatomi tanaman makanan ternak, perbanyakan tanaman, jenis-jenis rumput,legum, gulma dan cara-cara pengendalian gulma. B. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan : - Anatomi tanaman (rumput, legum) - Perbanyakan tanaman - Jenis-jenis rumput - Jenis-jenis legum - Jenis-jenis gulma - Pengendalian gulma b. batasan yang harus dikerjakan :

- Anatomi rumput dan legum, bagian akar, batang, daun, bunga, buah, biji - Perbanyakan tanaman secara umum (semua jenis tanaman) dan khusus (tanaman makanan ternak) - 20 spesies rumput - 20 spesies legum - 20 spesies gulma - pengendalian gulma (secara mekanik, kimia dan biologi)

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan): - Makalah pertama terdiri atas materi anatomi tanaman (rumput dan legum) maksimum 10 halaman, makalah kedua

perbanyakan tanaman, maksimum 10 halaman makalah ketiga jenis rumput dan legum, maksimum 30 halaman, makalah keempat jenis gulma dan pengendalian gulma maksimum 10 halaman. Semua makalah dibuat individual

- Makalah dibuat uraian langsung tanpa pendahuluan, maksud dan tujuan dsb. - Sumber (daftar pustaka, minimal 5) - Membuat power point per kelompok untuk semua materi.

- Menyajikan di depan kelas (per kelompok).

Page 152: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

152

- Buku acuan: 1) Bogdan, A.V. 1977. Tropical Pasture and Fodder Plants. Longman, London and New York 2) Reksohadiprodjo, S. 1998. Produksi Tanaman Hijauan Ternak Tropik. Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta. 3) Skerman, P.J. and F. Riveros. 1990. Tropical Grasses. Food and Agriculture Organization of the United

Nations, Rome. 4) Iin Susilawati dan Harun Djuned. 2005. Agrostologi (Bahan Bacaan). Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Sumedang.

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: 1) Makalah

Kertas A4 Margin atas 3 cm, margin bawah 3 cm, margin kanan 3 cm, dan margin kiri 4 cm Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman Ukuran huruf: 12, kecuali tabel berukuran 10 Spasi 1.5, kecuali dalam tabel spasinya 1 Daftar pustaka minimum 5 2) Power Point

C.KRITERIA PENILAIAN 1) Rangkuman/makalah

Kelengkapan materi

Sistematika tulisan

2) Presentasi

Desain presentasi

Gaya presentasi

Penguasaan materi

Page 153: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

153

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

KRITERIA 1: makalah

DIMENSI Sangat Memuaskan

(81-100)

Memuaskan (71-80)

Cukup (51-70)

Di bawah standard

(0-50)

SKOR

Isi Materi lengkap seperti yang tertera pada lembar kerja 2, dan benar

Materi sebagian tidak lengkap (hanya 75 %) dari yang tertera pada lembar kerja, dan benar

Materi kurang lengkap (hanya 60 %) dari yang tertera pada lembar kerja dan benar.

Materi kurang dari 60 % dari yang tertera pada lembar kerja.

Organisasi Sistematis, kalimatnya teratur memudahkan pembaca, rapi

sistematis, sebagian kalimat baku ( terdapat 20 % kalimat tidak baku), rapi

Kurang sistematis, Terdapat 30 % kalimat tidak baku, kurang rapi

Tidak sistematis, tidak rapi

KRITERIA 2: presentasi/penyajian

DIMENSI Sangat Memuaskan

Memuaskan Cukup Di bawah standard

SKOR

Power point Gaya presentasi Penguasaan materi

Mudah dibaca, menarik menggugah semangat pendengar menguasai materi

Mudah dibaca, kurang menarik Membuat pendengar paham Sesekali melihat catatan

Huruf terlalu kecil, terlalu banyak kalimat, kurang menarik Lebih banyak membaca Banyak membaca catatan

Huruf terlalu kecil, kalimat terlalu banyak, tidak menarik Terus-terusan membaca apa yang tertera pada power point Terus-terusan membaca catatan

Page 154: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

154

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Agrostologi sks : 3 (2-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 11 Fakultas : Peternakan Semester : 3

A.TUJUAN TUGAS: Menunjukkan perencanaan pembuatan padang rumput, kebun rumput dan penelitian di bidang agrostologi

B. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan : - Land clearing - Pengolahan lahan - Penanaman - Pemeliharaan - Pemanenan - Pemanfaatan hijauan

b. batasan yang harus dikerjakan : - Cara land clearing, pengolahan lahan, pemupukan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan Pemanfaatan, sesuai dengan soal yang diberikan pada lembar kerja. - Simulasi pada lahan praktikum

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan): 1) Dikerjakan secara kelompok sesuai dengan kasus masing-masing 2) Mempraktekan pada lahan praktikum mulai dari land clearing, pengolahan lahan, pemupukan penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pemanfaatan hijauan misal dibuat hay atau silase

3) Acuan : - Bogdan, A.V. 1977. Tropical Pasture and Fodder Plants. Longman, London and New York - Iin Susilawati dan Harun Djuned. 2005. Agrostologi (Bahan Bacaan). Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Sumedang. - McIlroy, R.J. 1976. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Pradnya Paramita, Jakarta.

4) Menyajikan di depan kelas d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Makalah yang dibuat diketik dengan format penulisan sebagai berikut: Kertas A4

Page 155: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

155

Margin atas 3 cm, margin bawah 3 cm, margin kanan 3 cm, dan margin kiri 4 cm Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman Ukuran huruf: 12, kecuali tabel berukuran 10 Spasi 1.5, kecuali dalam tabel spasinya 1

Sistematika penulisan terdiri atas: Cover, Isi Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, dan Manfaat), Pembahasan, dan Penutup (Simpulan dan Saran), Daftar Pustaka minimal 5

Jumlah halaman maksimum 10 halaman Makalah (Hardcopy dan softcopy) yang dibuat dikumpulkan pada waktu pertemuan berikutnya

Multimedia (Power point) presentasi dikumpulkan softcopynya

C.KRITERIA PENILAIAN 1) Makalah

Kejelasan

Kebenaran perhitungan

Sistematika tulisan 2) Presentasi

Desain presentasi

Gaya presentasi

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

KRITERIA 1: makalah

DIMENSI Sangat Memuaskan

(81-100)

Memuaskan (71-80)

Cukup (51-70)

Di bawah standard

(0-50)

SKOR

Isi Ketepatan perhitungan, kesesuaian metode, lengkap, jelas dan integratif

Ketepatan perhitungan, metode sesuai, lengkap, jelas, kurang integratif

Terdapat perhitungan yang salah dan metode yang tidak sesuai

Perhitungan salah, metode salah

Page 156: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

156

DIMENSI Sangat Memuaskan

(81-100)

Memuaskan (71-80)

Cukup (51-70)

Di bawah standard

(0-50)

SKOR

Organisasi Sistematis, kalimatnya teratur memudahkan pembaca, rapi

sistematis, sebagian kalimat baku ( terdapat 20 % kalimat tidak baku), rapi

Kurang sistematis, Terdapat 30 % kalimat tidak baku, kurang rapi

Tidak sistematis, tidak rapi

KRITERIA 2: penyajian

DIMENSI Sangat Memuaskan

(81-100)

Memuaskan (71-80)

Cukup (51-70)

Di bawah standard

(0-50)

SKOR

Power point Gaya presentasi Penguasaan materi

Mudah dibaca, menarik menggugah semangat pendengar menguasai materi

Mudah dibaca, kurang menarik Membuat pendengar paham Sesekali melihat catatan

Huruf terlalu kecil, terlalu banyak kalimat, kurang menarik Lebih banyak membaca Banyak membaca catatan

Huruf terlalu kecil, kalimat terlalu banyak, tidak menarik Terus-terusan membaca apa yang tertera pada power point Terus-terusan membaca catatan

Page 157: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

157

XIV. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH REPRODUKSI TERNAK

Nama Mata Kuliah : REPRODUKSI TERNAK SKS : 3 (2-1)

Program Studi : ILMU PETERNAKAN Semester : Tiga (3)

FAKULTAS : PETERNAKAN

KOMPETENSI MATA KULIAH : Setelah menyelesaikan proses pembelajaran MK. REPRODUKSI TERNAK, mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan anatomi organ reproduksi ternak jantan dan betina, menjelaskan fungsi organ reproduksi tersebut serta menganalisa peran hormon reproduksi secara komprehesive baik pada ternak mamalia maupun unggas

HARD SKILLS dan SOFTSKILLS

: Pemahaman, penguasaan, analisa dan penerapan secara benar aspek reproduksi pada ternak mamalia dan unggas sebagai bahan implementasi pada proses teknologi reproduksi ternak serta perencanaan dan manajemen reproduksi ternak

DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pendahuluan Ilmu Reproduksi Ternak, yang mempelajari dasar-dasar reproduksi ternak tentang pengertian reproduksi dan pengenalan terhadap fisiologi reproduksi yang meliputi anatomi organ reproduksi pada ternak jantan dan betina, folikulogenesis, oogenesis, spermatogenesis, siklus estrus, perkawinan alam, fertilisasi, kebuntingan, dan kelahiran pada ternak mamalia dan unggas

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

1 Pemahaman, penguasaan, analisa dan penerapan secara benar aspek reproduksi pada ternak mamalia dan

Pendahuluan

Kontrak Pembelajaran

Mini lecture

Diskusi

Tanya jawab tentang penguasaan aspek Biologi, khusus review tentang aspek Reproduksi secara umum

Page 158: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

158

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

unggas sebagai bahan implementasi pada proses bioteknologi reproduksi ternak

2 - 4 Mahasiswa dapat menunjukkan organ reproduksi ternak mamalia dan unggas (jantan dan betina) dan menjelaskan fungsinya serta dapat menganalisis peranan hormone reproduksi dengan benar

Anatomi Fungsional organ reproduksi ternak mamalia dan unggas (jantan dan betina)

Hormon Reproduksi

Mini lecture

Interactive Learning

Praktikum

Saat Tatap Muka : mahasiswa dapat menunjukkan dan menjelaskan Gambar organ reproduksi ternak mamalia dan unggas (jantan dan betina) dan system hormonal pada ternak

Saat Praktikum : mahasiswa melihat, mencatat, identifikasi organ/preparat praktikum secara langsung dan menyebutkan fungsi organ tersebut

Aspek yang dinilai : Modul Praktikum Individu, yang terdiri dari :

Ketepatan menggambar organ reproduksi ternak

Ketepatan menjelaskan fungsi organ reproduksi

Menjelaskan dan menganalisis peranan hormone reproduksi

25 %

5 - 8 Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme proses pembentukan

Spermatoge-nesis dan sperma ternak

Folikulogenesis

SCL

Mini lecture

Interactive learning

Saat Tatap Muka : mahasiswa dapat menunjukkan dan menjelaskan

Aspek yang dinilai : Modul Praktikum Individu, yang terdiri dari :

45 %

Page 159: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

159

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

sperma, folikel, dan ovum di dalam tubuh ternak serta menghubungkannya dengan mekanisme siklus estrus dan tingkah laku reproduksi alami dalam proses perkawinan alam secara benar

dan oogenesis

Siklus estrus

Perkawinan alam

Praktikum

Gambar sperma, folikel, ovum serta menghubungkannya

dengan mekanisme siklus estrus serta menunjukkan serta membandingkan pola perkawinan alam pada ternak mamalia dan unggas

Saat Praktikum : mahasiswa menemukan, identifikasi morfologi sperma dan ovum, dan mengevaluasi karakteristik dari tahapan siklus estrus tersebut serta menghubungkannya

dengan pola tingkahlaku perkawinan alam pada ternak

Ketepatan dalam menemukan spermatozoa dan ovum ternak

Ketepatan dalam membandingkan antara bentuk dan morfologi sperma ternak mamalia dan unggas jantan

Ketepatan dalam identifikasi morfologi ovum ternak

Ketepatan dalam menganalisis karakteristik tahapan periode estrus dari preparat apusan vagina mencit

9 - 11 Mahasiswa dapat menjelaskan

Fertilisasi Ternak

SCL

Mini lecture

Saat Tatap Muka : mahasiswa dapat

Aspek yang dinilai : Modul Praktikum

20 %

Page 160: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

160

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

mekanisme proses fertilisasi serta menghubungkannya dengan proses kebuntingan dan menjelaskan mekanisme tahapan-tahapan proses kelahiran secara benar

Kebuntingan

Kelahiran

Interactive learning

Praktikum

menunjukkan dan menjelaskan mekanisme proses fertilisasi dan menghubungkannya dengan mekanisme proses kebuntingan dan kelahiran pada ternak mamalia

Saat Praktikum : mahasiswa mengidentifikasi morfologi perkembangan embryo sebagai hasil dari proses fertilisasi dan menunjukkan system plasentasi dalam proses kebuntingan serta menjelaskan tahapan proses kelahiran pada ternak mamalia

Individu, yang terdiri dari :

Ketepatan dalam menunjukkan embryo yang ditemukan

Ketepatan dalam Identifikasi tahap perkembangan embryo yang ditemukan

Ketepatan dalam identifikasi keadaan uterus bunting secara lengkap dengan system plasentasi

Ketepatan dalam menjelaskan dan menganalisis proses kelahiran pada sapi

12- 16 Mahasiswa dapat menganalisa secara benar beberapa aspek reproduksi pada ternak mamalia

Review Mata Kuliah Reproduksi Ternak

Discovery Learning

Menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan topik makalah

Aspek yang dinilai : 1) Makalah

Kelompok, yang terdiri dari :

Ketepatan

10 %

Page 161: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

161

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

dan unggas secara komprehensive (menyeluruh)

waktu pengumpulan makalah

Ketepatan dan kelengkapan format makalah

2) Presentasi Kelompok, yang terdiri dari :

Interaktive bahan paparan

Kemampuan penggunaan multimedia

Penguasaan materi/topic makalah pada saat presentasi termasuk penguasaan suasana presentasi makalah

Kekompakan penyusunan makalah

Keterkinian bahan referensi yang digunakan

Page 162: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

162

RANCANGAN TUGAS Nama Mata Kuliah : REPRODUKSI TERNAK SKS : 3 (2-1)

Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 2 - 4

FAKULTAS : PETERNAKAN Semester : Tiga (3)

A. TUJUAN TUGAS : Memberikan pemahaman yang komprehensif tentang organ reproduksi ternak (jantan dan betina) baik pada mamalia maupun unggas dan fungsinya serta menghubungkannya dengan sistem hormon reproduksi

B. URAIAN TUGAS :

a. Obyek Garapan : Menunjukkan organ reproduksi ternak mamalia dan unggas (jantan dan betina) dan menjelaskan fungsinya serta dapat menganalisis peranan hormone reproduksi yang mempengaruhi fungsi organ tersebut dengan benar

b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan

: 1. Pengamatan dan identifikasi organ reproduksi jantan dan betina dari ternak sapi, domba dan ayam

2. Menggambar organ-organ reproduksi tersebut dengan menggunakan pensil biasa berdasarkan pengamatan langsung dari preparat asli (bukan dari bahan referensi/textbook) pada buku modul praktikum

3. Menyebutkan Fungsi dari semua organ-organ reproduksi tersebut

4. Mengumpulkan Buku Modul Praktikum segera setelah waktu praktikum berakhir

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan

: 1. Identifikasi pada preparat asli bergiliran setiap kelompok, sehingga seluruh kelompok dapat mengidentifikasi 6 buah preparat (sapi jantan & betina; domba jantan & betina dan Ayam jantan & betina)

2. Menggambar pada buku Modul Praktikum, dengan format Modul sbb : A. Judul Praktikum B. Bahan Praktikum C. Metode Praktikum D. Prosedur E. Keterangan

3. Menyebutkan fungsi dari organ-organ reproduksi tersebut pada kolom Keterangan

4. Mengidentifikasi peranan hormone reproduksi berdasarkan fungsi organ reproduksi

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan

: Pemahaman tentang identifikasi anatomi fungsional organ reproduksi ternak beserta peranan hormon reproduksi secara comprehensive

Waktu pengumpulan modul praktikum segera setelah waktu praktikum berakhir

C. KRITERIA PENILAIAN : Aspek yang dinilai: Modul Praktikum Individu, yang terdiri dari : a) Ketepatan menggambar organ reproduksi ternak b) Ketepatan menjelaskan fungsi organ reproduksi c) Ketepatan menjelaskan dan menganalisis peranan hormone reproduksi

Page 163: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

163

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

DESKRIPSI TUGAS : Mengenali dan menunjukkan organ reproduksi ternak dan menjelaskan fungsi organ tersebut serta menghubungkannya dengan sistem hormone reproduksi pada ternak mamalia dan unggas (jantan dan betina)

KRITERIA : Identifikasi organ reproduksi jantan dan betina (Sapi, Domba, Ayam), menjelaskan Fungsi Organ reproduksi tersebut dan peranan hormon reproduksi

DIMENSI Sangat Memuaskan (100)

Memuaskan (75)

Batas (50)

Kurang Memuaskan

(30)

SKOR

Ketepatan menggambar organ reproduksi ternak

Identifikasi secara lengkap organ reproduksi ternak

Identifikasi 50-75% organ reproduksi ternak

Identifikasi 40 - <50% organ reproduksi ternak

Identifikasi < 40% organ reproduksi ternak

30 %

Ketepatan menjelaskan fungsi organ reproduksi

Menyebutkan seluruh fungsi organ yang diidentifikasi dengan benar

Menyebutkan 50-75% fungsi organ dengan benar

Menyebutkan 40 - <50% fungsi organ dengan benar

Menyebutkan < 40% fungsi organ yang dengan benar

40 %

Ketepatan menjelaskan dan menganalisis peranan hormone reproduksi

Menjelaskan secara lengkap peranan hormon reproduksi

Menjelaskan 50-75% peranan hormon reproduksi

Menjelaskan 40 - < 50% peranan hormon reproduksi

Tidak menjelaskan peranan hormon reproduksi

30 %

Nama Mata Kuliah : REPRODUKSI TERNAK SKS : 3 (2-1)

Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 5 - 8

FAKULTAS : PETERNAKAN Semester : Tiga (3)

A. TUJUAN TUGAS : Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme proses pembentukan sperma, folikel, dan ovum di dalam tubuh ternak serta menghubungkannya dengan mekanisme siklus estrus dan tingkah laku reproduksi alami dalam proses perkawinan alam secara benar

B. URAIAN TUGAS :

a. Obyek Garapan Identifikasi morfologi spermatozoa, folikel dan ovum ternak (sapi, domba/kambing dan ayam), dan analisis karakteristik fase-fase siklus estrus pada preparat apusan vagina serta membandingkan pola tingkah laku perkawinan alam pada berbagai ternak mamalia

Page 164: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

164

b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan

: 1. Pengamatan dan identifikasi mikroskopis morfologi spermatozoa pada ternak (sapi, domba/kambing, ayam)

2. Pengamatan dan identifikasi mikroskopis ovum ternak (sapi, domba/kambing dan telur ayam) berdasarkan eksplorasi sel telur dari ovarium ternak tersebut

3. Pengamatan fase-fase siklus estrus pada ternak mencit dari preparat apusan vagina secara mikroskopis dan makroskopis (pembedahan abdomen)

5. Menyusun laporan pada buku Modul Praktikum, dengan format Modul sbb : A. Judul Praktikum B. Bahan Praktikum C. Metode Praktikum D. Prosedur E. Keterangan

6. Mengumpulkan Buku Modul Praktikum segera setelah waktu praktikum berakhir

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan

: 1. Identifikasi dan membandingkan bentuk morfologi spermatozoa ternak yang berasal dari semen cair dan semen beku ternak Sapi, domba/kambing dan unggas

2. Identifikasi ovum ternak yang berasal dari ovarium ternak sapi/domba melalui metode : 1) Aspirasi Sel Telur 2) Slicing Ovarium

3. Identifikasi fase-fase siklus estrus mencit secara mikroskopis dengan metode : a) Induksi Estrus secara treatment hormon b) Apusan Vagina c) Pembedahan abdomen (sebagai pembanding)

4. Membandingkan pola tingkah laku reproduksi perkawinan alam pada berbagai ternak mamalia

5. Menyusun laporan pada buku Modul Praktikum, dengan format Modul sbb : A. Judul Praktikum B. Bahan Praktikum C. Metode Praktikum D. Prosedur E. Keterangan

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan

: Penguasaan dan pemahaman mahasiswa tentang proses spermatogenesis, oogenesis dan siklus estrus serta analisis pola tingkah laku reproduksi perkawinan alam pada befbagai ternak mamalia yang lebih komprehensif

Waktu pengumpulan modul praktikum segera setelah waktu praktikum berakhir

C. KRITERIA PENILAIAN : Aspek yang dinilai: Modul Praktikum Individu, yang terdiri dari : a) Ketepatan dalam menemukan sperma ternak (baik sperma noral atau abnormal

Page 165: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

165

b) Ketepatan dalam menbandingkan bentuk sperma ternak mamalia dan unggas c) Ketepatan dalam identifikasi morfologi ovum ternak dengan metode aspirasi ovum dari ovarium d) Ketepatan dalam indetifikasu Ovum ternak dengan metode slicing ovarium e) Ketepatan dalam menganalisis karakteristik periode estrus dari preparat hostologis apusan vagina

mencit

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

DESKRIPSI TUGAS : menjelaskan mekanisme proses pembentukan sperma, folikel, dan ovum di dalam tubuh ternak serta menghubungkannya dengan mekanisme siklus estrus dan tingkah laku reproduksi alami dalam proses perkawinan alam secara benar

KRITERIA 1: Pengamatan dan identifikasi mikroskopis bentuk dan morfologi spermatozoa

DIMENSI Sangat Memuaskan (100)

Memuaskan (65)

Di bawah standard (50)

SKOR

Ketepatan dalam menemukan sperma ternak (baik sperma noral atau abnormal)

Identifikasi morfologi spermatozoa normal dan abnormal

Identifikasi morfologi spermatozoa normal

Tidak dapat menemukan spermatozoa

25 %

Ketepatan dalam menbandingkan bentuk sperma ternak mamalia dan unggas

Menjelaskan dengan benar dan lengkap perbedaan bentuk dan morfologi sperma mamalia dan unggas

Menjelaskan sebagian perbedaan bentuk sperma mamalia dan unggas

Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara sperma mamalia dan unggas

KRITERIA 2: Pengamatan dan identifikasi mikroskopis ovum ternak

DIMENSI Sangat Memuaskan (100)

Memuaskan (65) Di bawah standard (50)

SKOR

Ketepatan dalam identifikasi morfologi ovum ternak dengan metode aspirasi ovum dari ovarium

Mendapatkan lebih dari 3 ovum dari masing-masing metode identifikasi ovum ternak

Mendapatkan 1-2 ovum dari masing-masing metode identifikasi ovum ternak

Tidak dapat menemukan ovum dari kedua metode identifikasi ovum ternak

25 %

Ketepatan dalam indetifikasu Ovum ternak dengan metode slicing ovarium

Page 166: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

166

KRITERIA 3: Pengamatan fase-fase siklus estrus pada ternak mencit berdasarkan preparat histologis secara mikroskopis

DIMENSI Sangat Memuaskan

(100)

Memuaskan (85)

Batas (70)

Kurang Memuaskan

(55)

Di bawah standard

(40)

SKOR

Ketepatan dalam menganalisis karakteristik periode estrus dari preparat hostologis apusan vagina mencit

Identifikasi karakteristik periode Siklus Estrus dengan tepat (antara metode preparat histologis apusan vagina dan pembedahan abdomen organ reproduksi memberikan hasil yang sama)

Identifikasi periode Siklus Estrus kurang tepat (antara metode apusan vagina dan pembedahan abdomen organ reproduksi tidak memberikan hasil yang sama)

Peridoe siklus estrus hanya diperoleh dari preparat histologis apusan vagina mencit

Periode siklus estrus hanya diperoleh dari metode pembedahan abdomen mencit

Tidak dapat menemukan menjelaskan periode siklus estrus dari kedua metode yang dilakukan

50 %

Nama Mata Kuliah : REPRODUKSI TERNAK SKS : 3 (2-1)

Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 9 - 11

FAKULTAS : PETERNAKAN Semester : Tiga (3)

A. TUJUAN TUGAS : Memberikan pemahaman tentang proses kebuntingan, hasil dari proses fertilisasi, identifikasi embryo, perkembangan embryo yang dihasilkan dan tahapan-tahapan proses kelahiran pada ternak mamalia

B. URAIAN TUGAS :

a. Obyek Garapan Identifikasi dan eksplorasi embryo hasil induksi rekayasa hormon pada mencit, identifikasi uterus bunting ternak domba dan menjelaskan tahapan proses kelahiran pada sapi

b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan

: 1. Eksplorasi dan identifikasi mikroskopis embryo mencit

2. Pengamatan dan identifikasi makroskopis uterus domba bunting

3. Pengamatan tahapan-tahapan proses kelahiran pada sapi secara audiovisual

4. Menyusun laporan pada buku Modul Praktikum, dengan format Modul sbb : a) Judul Praktikum

Page 167: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

167

b) Bahan Praktikum c) Metode Praktikum d) Prosedur e) Keterangan

5. Mengumpulkan Buku Modul Praktikum segera setelah waktu praktikum berakhir

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan

: 1. Eksplorasi embryo dengan cara : a) Melakukan pembedahan mencit bunting b) Mengeluarkan bagian uterus c) Aspirasi (panen) embryo dari uterus dengan metode irigasi uterus dengan NaCl

fisiologis d) Menampung hasil embryo di dalam petri dish e) Eksplorasi embryo yang dihasilkan dan menentukan fase perkembangan embryo

yang diperoleh

2. Pengamatan dan identifikasi makroskopis uterus domba bunting dengan cara : a) melihat dan mengamati secara langsung uterus bunting b) identifikasi sistem plasenta

3. Pengamatan tahapan-tahapan proses kelahiran pada sapi secara audiovisual dan mencatat semua tahapan tersebut

4. Menyusun laporan pada buku Modul Praktikum, dengan format Modul sbb : A. Judul Praktikum B. Bahan Praktikum C. Metode Praktikum D. Prosedur E. Keterangan

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan

: Pemahaman mahasiswa tentang proses fertilisasi, kebuntingan dan kelahiran lebih komprehensif dan menyeluruh

Waktu pengumpulan modul praktikum segera setelah waktu praktikum berakhir

C. KRITERIA PENILAIAN : Aspek yang dinilai: Modul Praktikum Individu, yang terdiri dari : a) Ketepatan dalam menunjukkan embryo yang ditemukan b) Ketepatan dalam menentukan peridoe perkembangan embryo c) Ketepatan dalam menjelaskan keadaan uterus bunting d) Ketepatan dalam menjelaskan tahapan proses kelahiran pada sapi

Page 168: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

168

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

DESKRIPSI TUGAS : Identifikasi dan evaluasi mekanisme proses fertilisasi dan menghubungkannya dengan proses kebuntingan serta analisis mekanisme tahapan proses kelahiran

KRITERIA 1: Identifikasi embryo hasil fertilisasi

DIMENSI Sangat Memuaskan (100)

Memuaskan (85)

Batas (75)

Kurang Memuaskan

(65)

Di bawah standard

(50)

SKOR

Ketepatan dalam menunjukkan embryo yang ditemukan

Menemukan dan mengIdentifikasi lebih dari tiga embryo

Menemukan dua buah embryo

Identifikasi satu buah embryo

Menemukan unfertilized ovum (UFO) bukan embryo

Tidak dapat menemukan embryo sama sekali

30 %

Ketepatan dalam menentukan peridoe perkembangan embryo

menjelaskan semua periode perkembangan embryo yang ditemukan dengan benar

Menjelaskan hanya satu periode perkembangan embryo yang ditemukan

Tidak dapat menjelaskan fase perkembangan embryo yang ditemukan

20 %

KRITERIA 2: Pengamatan dan identifikasi makroskopis uterus domba bunting

DIMENSI Sangat Memuaskan (100)

Memuaskan (75)

Batas (55-64)

Di bawah standard (<55)

SKOR

Ketepatan dalam menjelaskan

Menjelaskan semua bagian uterus bunting

Menjelaskan sistem plasentasi dengan tepat

Menjelaskan hanya bagian

Tidak dapat sama sekali menjelaskan bagian-

25 %

Page 169: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

169

keadaan uterus bunting

serta bagian sistem plasentasi dengan tepat

uterus bunting dengan tepat

bagian dari uterus bunting dan sistem plasentasinya

KRITERIA 3: Pengamatan tahapan-tahapan proses kelahiran pada sapi

DIMENSI Sangat Memuaskan

(100)

Memuaskan (75)

Batas (60)

Di bawah standard (50)

SKOR

Ketepatan dalam menjelaskan tahapan proses kelahiran pada sapi

Menjelaskan semua tahapan proses kelahiran dengan tepat

Menjelaskan sebagian (50 %) tahapan proses kelahiran dengan tepat

Menjelaskan sebagian (30 %) tahapan proses kelahiran dengan tepat

Tidak dapat sama sekali menjelaskan tahapan proses kelahiran pada sapi

25 %

Nama Mata Kuliah : REPRODUKSI TERNAK SKS : 3 (2-1)

Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 12-16

FAKULTAS : PETERNAKAN Semester : Tiga (3)

A. TUJUAN TUGAS : Menganalisa secara benar beberapa aspek reproduksi pada ternak mamalia dan unggas secara komprehensive (menyeluruh)

B. URAIAN TUGAS :

a. Obyek Garapan Menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan topik makalah kelompok

b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan

: 1. Menyusun makalah secara kelompok mengenai topik yang telah ditentukan secara acak

2. Menyusun makalah dengan format sebagai berikut a) Judul Makalah b) Pendahuluan c) Tinjauan Kepustakaan/Pembahasan d) Kesimpulan e) Daftar Pustaka

3. Menyerahkan makalah kelompok tepat waktu

4. Presentasi makalah pada waktu yang telah ditentukan

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan : 1. Pembagian Kelompok (berdasarkan DHMD yang berlaku)

Page 170: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

170

cara/langkah pengerjaan 2. Penentuan Topik Makalah berdasarkan pengundian Judul Topik Makalah (Dosen menentukan 9 Topik Makalah)

3. Penyusunan dilakukan secara berkelompok, dengan ditentukan terlebih dahulu organisasi kelompok (Ketua, Sekretaris, Pemakalah)

4. Penilaian didasarkan atas Kriteria Makalah dan Presentasi

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan

: Pemahaman mahasiswa tentang beberapa aspek reproduksi secara menyeluruh

Waktu pengumpulan makalah satu minggu setelah Praktikum terakhir

C. KRITERIA PENILAIAN : Aspek yang dinilai: 1. Makalah Kelompok, yang terdiri dari :

a) Ketepatan waktu pengumpulan makalah b) Ketepatan kelengkapan sesuai format makalah yang ditentukan

2. Presentasi Kelompok, yang terdiri dari : a) Interaktive bahan paparan b) Kemampuan penggunaan multinedia c) Penguasaan Topik makalah d) Kekompakan penyusunan makalah e) Keterkinian bahan referensi yang digunakan

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

DESKRIPSI TUGAS : Menganalisa secara benar beberapa aspek reproduksi pada ternak mamalia dan unggas secara komprehensive (menyeluruh)

KRITERIA 1: Makalah

DIMENSI Sangat Memuaskan (100)

Memuaskan (65)

SKOR

Ketepatan waktu pengumpulan makalah Tepat waktu sesuai waktu perkuliahan Tidak Tepat waktu 25 %

Page 171: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

171

Ketepatan kelengkapan sesuai format makalah yang ditentukan

Lengkap dan sesuai format Tidak sesuai format

KRITERIA 2 : Presentasi Kelompok

DIMENSI Sangat Memuaskan (100)

Memuaskan (65)

SKOR

Interaktive bahan paparan Jelas dalam presentasi dan pemanfaatan waktu presentasi

Melebihi waktu presentasi 75 %

Kemampuan penggunaan multinedia

Variasi penggunaan multimedia Sedikit menggunakan multimedia

Penguasaan Topik makalah Semua pertanyaan dapat dijawab dengan baik saat diskusi

Tidak semua jawaban dapat secara benar dan tepat

Kekompakan penyusunan makalah Semua anggota kelompok dapat menjawab dengan benar semua pertanyaan saat berdiskusi

Tidak semua anggota kelompok berperan serta dalam diskusi saat presentasi makalah

Keterkinian bahan referensi yang digunakan

Lebih dari 50% referensi yang digunakan berasal dari hasil penelitian dan hasil penelusuran (browsing internet) terkini (di atas tahun 2007)

Kurang dari 50% referensi yang digunakan berasal dari hasil penelitian dan hasil penelusuran (browsing internet) terkini (di atas tahun 2007)

Page 172: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

172

XV. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH GENETIKA TERNAK

Nama Mata Kuliah : Genetika Ternak Sks : (1-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Fakultas : Peternakan

DESKRIPSI MATAKULIAH :

Mata kuliah ini mempelajari mengenai unsur kebakaan berupa gen yang terletak dalam kromosom, bagaimana sifat dan kerja gen dalam menurunkan suatu sifat (modus inheritance) dan penyimpangannya, mempelajari kombinasi dan variasi suatu sifat yang terjadi, pemetaan gen serta bioteknologi genetika

LEARNING OUTCOME :

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sifat fisik dan kimia gen, Fungsi dan kerja Gen, serta bagaimana suatu sifat yang dipengaruhi oleh gen diturunkan dari tetua kepada anaknya beserta penyimpangannya,

Matriks Pembelajaran :

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

1 Mahasiswa mengetahui tujuan mata kuliah, ruang lingkup/bahasan dan kontrak perkuliahan

- Pendahuluan - Kontrak

perkuliahan

- Perkenalan, - Survey kelas, dan

pembagian kelompok

2 Memahami, dan menjelaskan proses pembelahan sel, Gen dan kromosom dan sifat fisik gen sebagai unsur penurunan sifat

- Pembelahan sel - Unsur fisik

hereditas

- Interaktif Learning - SCL

PRAKTIKUM - Pengamatan Daur

Hidup Drosophila

- Persiapan biakan - Pengamatan siklus

hidup droshopila selama dua minggu

- Makalah dan presentasi

- Ketepatan penulisan dan penjelasan

- Kreativitas - Daya tarik

3%

Page 173: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

173

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

komunikasi - Laporan

praktikum

3 - 4 Memahami dan menjelaskan bagaimana hukum penurunan sifat monohybrid, dihibrid dan trihibrid

- Hukum Mendel I - Hukum Mendel II

- Interaktif Learning - TCL

PRAKTIKUM: Pengamatan Morphologi Kromosom

-

Latihan penurunan sifat monohybrid, dihibrid dan trihibrid Penyusunan karyotype kromosom manusia dan sapi

- Quis - Ketepatan

mengerjakan soal latihan

- Laporan Praktikum

3%

5

Memahami dan menjelaskan bagaimana penurunan sifat yang dipengaruhi gen ganda dan alel ganda, sehingga menyimpan dari hukum Mendel

- Alel ganda dan Gen Ganda

- Interaktif Learning - TCL

PRAKTIKUM: Penurunan Gen Dominan Lengkap Dan Dominan Tidak Sempurna

Latihan penurunan sifat yang dipengaruhi gen ganda dan alel ganda Pendugaan rasio fenotipe hasil persilangan monohybrid dan dihibrid : dominan lengkap dan tidak lengkap

- Quiz - Ketepatan

mengerjakan soal latihan

Laporan Praktikum

3%

6

Memahami, menjelaskan Bagaimana kerja gen yang saling berinteraksi dalam mempengaruhi

Pengertian tentang interaksi gen, prinsip epistasis dan non epistasis, epistasis sederhana dan

- Interaktif Learning - TCL PRAKTIKUM Alel Ganda dan Gen ganda

- Latihan penurunan sifat karena adanya interaksi gen

Pengujian Penurunan

- Ketepatan mengerjakan latihan soal

- Quiz Laporan Praktikum

3%

Page 174: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

174

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

fenotipe, sehingga menyimpan dari hukum Mendel

ganda

sifat yang dipengaruhi alel ganda dan gen ganda

7 Memahami dan menjelaskan analisis pendugaan rasio penurunan sifat dan evaluasi hasil penurunan sifat dengan Binomial dan Chi kuadrat

Prinsip peluang dalam ilmu genetika, analisis binomial dan pengujian hukum mendel dengan Chi kuadrat

- Interaktif Learning - TCL

PRAKTIKUM - Penurunan Gen

Trihybrid Dan Interaksi Gen

Latihan Pendugaan rasio fenotipe hasil persilangan , Trihybrid dan Epistasis

- Ketepatan mengerjakan latihan soal

- Quiz Laporan Praktikum

3%

8 UTS

- - - 30%

9 Memahami menjelaskan fungsi kromosom sex dan beberapa katagori penentuan jenis kelamin dibawah kontrol genetik dan membuktikan adanya penyimpangan Hukum Mendel dalam ratio phenotipik karena ada sex -linked - gene, sex - Influenced dan sex -limited, dengan benar.

- Penentuan Jenis kelamin

- Sex Influence - Sex limited - Sex linked

- Interaktif Learning - TCL

- PRAKTIKUM

Analisis Binomial Dan Chi Kuadrat

- Latihan soal pemahaman genetic mengenai sex

Analisis binomial dan Chi kuadrat untuk pengujian penyimpangan hukum Mendel

- Quiz -

3%

10 - 11 Memahami dan - Interaktif Learning - Ketepatan 3%

Page 175: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

175

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

menjelaskan pengertian linked gen yang menyebabkan penyimpanga rasio fenotipik. Dan akan dapat menghitung jarak gen dalam kromosom,

- Linked (pautan) - Crossing over - Jarak genetic dan - Pemetaan genetik

- TCL

PRAKTIKUM Sex- Linkage, Influence, Limited- Gen

Latihan soal pemetaan gen dengan Two -point - testcross Three - point - testcross Pengujian penurunan sifat sex linked, influence and limited

mengerjakan latihan soal

- Quiz Laporan praktikum

12

Memahami, menjelaskan kerja gen untuk sifat kualitatif dan kuantitatif, analisis genetic untuk sifat kuantitatif

- Pengertian Sifat kualitatif dan kuantitatif.

- Parameter genetic untuk sifat kuantitatif

- Interaktif Learning - TCL

Praktikum Linked dan Pemetaan Kromosom

- Tanya jawab materi dasar genetka kuantitatif

Analisis linked dan jarak antar gen sehingga dapat dibuat peta gen dalam kromosom

- Ketepatan menjawab pertanyaan

- Quiz

Laporan Praktikum

3%

13 Memahami, menjelaskan unsur kimia penyusun gen, DNA, RNA, Nukleotide, dan bagaimana proses pembentukan protein dari asam amino

- DNA, RNA dan nukleotide

- Transkripsi dan translasi

- Interaktif Learning - TCL

Praktikum Linked dan Pemetaan Kromosom

Tanya jawab materi dasar kimia gen Analisis linked dan jarak antar gen sehingga dapat dibuat peta gen dalam kromosom

- Ketepatan menjawab pertanyaan

- Quiz - Laporan

Praktikum

3%

14 Memahami dan menjelaskan penggunaan ilmu

- Molekular genetic

- Penanda genetik

- Interaktif Learning - TCL

Tanya jawab materi dasar MAS

- Ketepatan menjawab pertanyaan

3%

Page 176: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

176

Minggu Kemampuan akhir yang diharapkan

Materi/Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran

Latihan yang dilakukan

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6 7

genetika pada seleksi menggunakan MAS (marked assisted selection)

PRAKTIKUM Elektrophoresis

Pengenalan salah satu metode Evaluasi isolasi DNA dan Produk PCR

- Quiz Laporan Praktikum

15 - 16 Memahami dan menjelaskan penerapan ilmu genetika pada bidang peternakan

- Genetika konvensional

- Molekuler genetic

- Rekayasa genetik

SCL

PRAKTIKUM Kunjungan Lapangan

Presentasi

Kunjungan ke breeding farm

- Makalah dan presentasi

- Ketepatan penulisan dan penjelasan

- Kreativitas - Daya tarik

komunikasi - Laporan

Kunjungan

10%

UAS - - 30%

Page 177: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

177

XVI. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH MANAJEMEN AGRIBISNIS

Nama Mata Kuliah : Manajemen Agribisnis Peternakan Sks: 3 (2-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Fakultas : Peternakan Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini memberikan gambaran mengenai pengertian dan ruang lingkup (dasar-dasar) manajemen

dan sistem agribisnis peternakan Kompetensi Mata Kuliah : Mahasiswa mampu menganalisis manajemen sistem agribisnis peternakan dalam pengembangan sub

sektor peternakan serta menyajikannya sesuai dengan konsep-konsep manajemen. Matriks Pembelajaran

Minggu Kemampuan akhir yang

diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6

I

Mahasiswa termotivasi untuk menguasai kompetensi akhir yang diharapkan

1.1 Perkenalan Dosen-Mahasiswa 1.2 Rancangan Pembelajaran

Semester (RPS)

Ceramah (Pengenalan dan Penjelasan oleh dosen mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan)

0%

2-7

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar-dasar manajemen dan fungsi-fungsi manajemen dengan baik

1.1 Pengertian Manajemen 1.2 Tokoh-tokoh Manajemen 1.3 Fungsi-fungsi Manajemen

Merangkum

Paper

Presentasi

Ketepatan Penjelasan

Daya tarik komunikasi (lisan dan tertulis)

35%

8

Mahasiswa mampu menganalisis persoalan agribisnis dan Agroindustri secara sistematis

Sistem Agribisnis Berbasis Peternakan dan Agroindustri

Ceramah

Case study

Ketepatan Pemecahan Masalah

Kerapian Sajian

15%

9-16 Mahasiswa mampu Sistem Agribisnis Peternakan Ceramah Ketepatan 50%

Page 178: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

178

Minggu Kemampuan akhir yang

diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran

Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot

1 2 3 4 5 6

mengidentifikasi dan menganalisis Sistem Agribisnis Peternakan dan Lembaga Pendukung serta menyajikannya sesuai dengan konsep-konsep manajemen

dan Lembaga Pendukung 1.1. Sub-Sistem I : Sub-sistem I

Sarana dan Prasarana (9-10) 1.2. Sub-sistem II : Sub-sistem

Budidaya (11-12) 1.3. Sub-sistem III : Sub-sistem

Pengolahan (13-14) 1.4. Sub-sistem IV : Sub-sistem

Pemasaran (15) 1.5. Subsistem Kelembagaan

Pendukung Agribisnis (16).

Interactive Learning

Case study

Praktikum (Manajemen Agribisnis Peternakan)

Analisis

Kerapian Sajian

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Manajemen Agribisnis Peternakan Sks : 3 (2-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Tugas ke : 1 Fakultas : Peternakan Pertemuan ke : 2-7

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan konsep dasar-dasar manajemen dan fungsi-fungsi manajemen

B. URAIAN TUGAS: a. Obyek Garapan :

Pengertian dan dasar-dasar Manajemen

Fungsi Manajemen b. Yang harus dikerjakan dan Batasan-batasan:

Bahan kajian ini memiliki tingkat kedalaman yang rendah, yaitu hanya pada tataran tingkat I: menjelaskan, dengan tingkat keluasan pada tataran tingkat II, yaitu menggunakan konsep. Untuk itu, mahasiswa hanya bertugas merangkum bahan kajian

Page 179: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

179

dari referensi/buku wajib mata kuliah, meliputi: pengertian, dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen. disertai dengan contoh-contoh kasus peternakan. Adapun hasil dari kegiatan ini akan dibuat ke dalam paper dan dipresentasikan di depan kelas.

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan):

Merangkum referensi/buku wajib Dasar-dasar Manajemen mengenai Pengertian, Dasar-dasar dan Fungsi-fungsi Manajemen, yang mana kegiatan ini dilakukan secara individu

Studi literatur mengenai Dasar-dasar Manajemen

Menyajikan di depan kelas hasil studi literatur Kegiatan studi literatur dan presentasi dilakukan secara kelompok

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Hasil rangkuman ditulis tangan dengan jumlah hal maksimum 2 hal dan dikumpulkan pada hari itu

Paper sebagai hasil studi literatur yang akan dipresentasikan mulai minggu depan diketik dengan format penulisan paper: Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman Ukuran huruf: 12 Spasi 1.5

Sistematika penulisan paper terdiri atas: Cover, Isi paper Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, dan Keluaran), Pembahasan, dan Penutup (Simpulan dan Saran)

Paper dikumpulkan paling lambat 2 hari sebelum perkuliahan minggu depan

Power point

C. KRITERIA PENILAIAN:

Ketepatan penjelasan

Daya Tarik Komunikasi a. komunikasi tertulis b. Komunikasi lisan

Page 180: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

180

POLA PENILAIAN KOMPETENSI KRITERIA 1 : Rangkuman

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

Ketepatan Penjelasan

Rangkuman sangat lengkap: memuat seluruh materi dasar mengenai konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen. disertai contoh kasus di dalam peternakan

Rangkuman lengkap: memuat seluruh materi dasar mengenai konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen.disertai contoh beberapa kasus di dalam peternakan

Rangkuman cukup lengkap: hanya memuat seluruh materi dasar mengenai konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen.

Rangkuman tidak lengkap

50%

Daya tarik

Sangat menarik (tulisan rapih, sistematis, dan penjelasan materi efektif)

Menarik (tulisan rapih dan penjelasan materi efektif, meskipun tidak sistematis

Cukup menarik (tulisan tidak rapih, tapi penjelasan materi efektif)

Tidakmenarik (tulisan tidak rapih dan alur penjelasan berantakan)

50%

KRITERIA 2: Paper

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

Penulisan

Mengikuti format penulisan yang dipersyaratkan dengan penggunaan bahasa (penyusunan kalimat) yang baik dan benar (sesuai EYD)

Mengikuti format penulisan yang dipersyaratkan dan ada beberapa penggunaan bahasa/penyusunan kalimat yang tidak

Mengikuti format penulisan yang dipersyaratkan tapi bahasa/kalimat yang digunakan relatif rancu/tidak efektif

Tidak mengikuti format yang dipersyaratkan dan penggunaan bahasa/penyusunan kalimat tidak mengikuti EYD

35%

Page 181: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

181

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

mengikuti EYD

Isi Materi

Ketepatan penjelasan mengenai konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen dan penerapannya dalam kasus peternakan

Ketepatan penjelasan mengenai konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen, tapi kurang penerapannya dalam kasus peternakan

Penjelasan mengenai konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen kurang tepat dan tidak ada penerapannya dalam kasus peternakan

Penjelasan mengenai konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen tidak tepat dan tidak ada penerapannya dalam kasus peternakan

35%

Cover Paper

Jilid hard cover dengan desain cover yang menarik

Jilid soft cover dan desain yang menarik

Tidak dijilid (distaples saja), tapi desain cover menarik

Tidak dijilid (distaples saja) dengan cover biasa saja

30%

KRITERIA 3: Presentasi

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

Organisasi

Struktur penyampaian materi presentasi sistematis dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar

Struktur penyampaian materi presentasi sistematis dengan penggunaan bahasa yang kurang efektif

Struktur penyampaian materi presentasi sistematis dengan penggunaan bahasa yang tidak efektif

Struktur penyampaian materi presentasi tidak sistematis dengan penggunaan bahasa yang tidak efektif

35%

Isi

Menyajikan konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen dan penerapannya dalam kasus peternakan

Menyajikan konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen dengan baik tapi kurang penerapannya dalam

Menyajikan konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen cukup baik (tanpacontoh penerapannya dalam

Menyajikan konsep-konsep Dasar-dasar dan fungsi-fungsi manajemen dengan apa adanya, terlebih lagi tidak ditunjang

35%

Page 182: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

182

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

dengan baik kasus peternakan kasus peternakan) dengan contoh

Gaya Presentasi

Tampilan presentasi sangat menarik: menggunakan multimedia untuk menampilkan bahan presentasi disertai dengan animasi power point yang sesuai dan design slide yang sangat baik

Tampilan presentasi menarik: menggunakan animasi power point yang sesuai dan design slide yang baik

Tampilan presentasi cukup menarik: menggunakan animasi power point yang sesuai dan design slide yang standar

Tampilan presentasi tidak menarik: menggunakan design slide yang standard dengan tulisan yang berantakan

30%

LAMPIRAN – LAMPIRAN: 1. Lecture Notes: power point 2. Lembar Kerja 3. Selected Reading Material (daftar alamat web; buku; print out artikel; fotocopy)

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Manajemen Agribisnis Peternakan Sks : 3 (2-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 8 Fakultas : Peternakan

A. TUJUAN TUGAS: Menganalisa persoalan Sistem Agribisnis Berbasis Peternakan dan Agroindustri serta dua pendekatan analisis agribisnis

berbagai metode/cara secara sistematis B. URAIAN TUGAS:

a. Obyek Garapan :

Page 183: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

183

Pengenalan sistem agribisnis berbasis peternakan dan agroindustri

Dua pendekatan analisis agribisnis b. Yang harus dikerjakan dan Batasan-batasan:

Bahan kajian ini memiliki tingkat kedalaman dan tingkat keluasan pada tataran tingkat 2, yaitu menggunakan konsep. Untuk itu, mahasiswa bertugas membahas kasus mengenai sistem Agribisnis Berbasis Peternakan, Agroindustri dan pendekatan analisis agribisnis. Pada pertmuan tersebut diberikan suatu kasus persoalan sistem agribisnis berbasis peternakan dan agroindustri serta persoalan dua pendekatananalisis agribisnis. Kasus diberikan berdasarkan komditi masing-masing (masing-masing kelompok satu komoditi ternak). Adapun hasil dari kegiatan ini akan dibuat ke dalam lembar kerja yang telah disediakan oleh dosen dan dikumpulkan pada setiap minggunya untuk diberi penilaian dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh dosen dan diketahui oleh mahasiswa. Selanjutnya, kasus-kasus dibahas bersama dengan menunjuk salah satu mahasiswa (mahasiswa yang dapat menyelesaikan soal kasus dengan benar) untuk menerangkannya di depan kelas. Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan persoalan dengan benar akan mendapatkan pendampingan sampai mahasiswa yang bersangkutan dapat menyelesaikan suatu kasus tersebut di akhir pertemuan sehingga pada pertemuan-pertemuan berikutnya diharapkan mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan kasus-kasus dengan benar.

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan):

Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah case study, dengan prosedur sebagai berikut:

Dosen menjelaskan dan memecahkan cara menganalisis pemecahan persoalan sistem agribisnis berbasis peternakan dan agroindustri serta Dua pendekatan analisis agribisnis

Selanjutnya, mahasiswa mengerjakan/membahas kasus lainnya dengan prosedur sebagaimana yang telah dicontohkan pada penyelesaian kasus sebelumnya oleh dosen. Adapun salah satu contoh kasus yang diberikan dalam bahan kajian ini sebagai berikut:

Kasus : Bagaimana pendekatan sistem Agribisnis (baik secaraVertikal maupun Horizontal) secara global menyangkut ke lima sub-sistem Agribisnis. Masing-masing kelompok satu komoditi peternakan).

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Hasil pembahasan kasus-kasus yang ditulis tangan pada lembar kerja yang telah disediakan oleh dosen,dan dikumpulkan pada hari itu untuk diberi penilaian

Page 184: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

184

C. KRITERIA PENILAIAN: POLA PENILAIAN KOMPETENSI

KRITERIA: Rangkuman (15 %)

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 )

Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

Ketepatan pemecahan masalah

Menyelesaikan masalah yang diberikan dengan benar dan tepat waktu (sesuai dengan porsi waktu yang diberikan)

Ketepatan pemecahan masalah, hanya mampu dengan waktu yang relatif kurang tepat waktu.

Ketepatan pemecahan masalah, dengan waktu yang terlalu lama

Tidak selesai dan pemecahan masalah yang dilakukan tidak tepat

50%

Kerapian Sajian

Sangat sistematis dalam penyelesaian pemecahan masalah

Sistematis dalam hal pembahasannya,

Kurang sistematis, penyelesaian masalahnya

Tidak dapat menyelesaikan masalah yang diberikan

50%

LAMPIRAN – LAMPIRAN: 1. Lecture Notes: power point 2. Lembar Kerja 3. Selected Reading Material (daftar alamat web; buku; print out artikel; fotocopy

Page 185: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

185

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Manajemen Agribisnis Sks : 3 (2-1) Program Studi : Ilmu Peternakan Pertemuan ke : 9-16 Fakultas : Peternakan

A. TUJUAN TUGAS:

Menganalisis kasus manajemen sistem agribisnis peternakan dalam pengembangan sub sektor peternakan serta menyajikannya sesuai dengan konsep-konsep manajemen

B. URAIAN TUGAS:

a. Obyek Garapan:

Pengertian Subsistem I (Input dan Sarana Produksi) serta Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam Subsistem I

Pengertian Subsistem II ( Produksi Primer) sertaPenerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam Subsistem II

Peran Subsistem III ( Pengolahan produk ) dalam peningkatan nilai tambah dan manajemen produksi serta Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam Subsistem III

Sub-sistem IV : Konsep Pasar, Pemasar, dan Pemasaran Produk Peternakan, serta Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam Subsistem IV

Peran Subsistem Kelembagaan Pendukung Agribisnis serta Keterkaitan Kelembagaan Pendukung Agribisnis terhadap Subsistem-subsistem lainnya dalam Sistem Agribisnis

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan-batasan:

Bahan kajian ini memiliki tingkat kedalaman pada tataran tingkat 3, yaitu menganalisis dengan tingkat keluasan pada tataran tingkat 2, yaitu menggunakan konsep. Untuk itu, mahasiswa bertugas menganalisis suatu kasus dan membahas pemecahan masalah dengan menggunakan metode yang telah ada. Kasus yang diberikan merupakan suatu masalah komoditas peternakan dalam suatu kesatuan sistem agribisnis (meliputi ke empat sub-sistem agribisnis dan Kelembagaan pendukung agribisnis), yang nantinya akan dianalisis. Setiap minggu diberikan suatu kasus berdasarkan komoditi peternakan dan berdasarkan urutan sub sistem agribisnis. Adapun hasil dari kegiatan ini akan dibuat ke dalam lembar kerja yang telah disediakan oleh dosen dan dikumpulkan pada setiap minggunya untuk diberi penilaian dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh dosen dan diketahui oleh mahasiswa. Selanjutnya, kasus berdasarkan sub sistem tersebut dibahas bersama dengan menunjuk salah satu mahasiswa (mahasiswa yang dapat menyelesaikan kasus dengan tepat) untuk mempresentasikannya di depan kelas. Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan persoalan dengan tepat akan

Page 186: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

186

mendapatkan pendampingan sampai mahasiswa yang bersangkutan dapat menyelesaikan kasus tersebut sehingga pada pertemuan-pertemuan berikutnya diharapkan mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan kasus dengan tepat.

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara/langkah pengerjaan):

Interactive learning: model interactive learning ”process analysis” yang digunakan, dengan cara dosen terlebih dahulu bercerita mengenai topik bahan kajian, kemudian mahasiswa memecahkan masalah/kasus berdasarkan komoditi peternakan dan berdasarkan sub-sistem. Ketika mahasiswa tersebut menyampaikan pemecahannya kasusnya, maka dosen akan mengundang mahasiswa lainnya untuk memberikan pendapat yang merupakan analisisnya, dan dosen nantinya akan memberikan kata kunci ”jika menganalisis kasus seperti ini”. Metode interactive learning ini hanya digunakan pada setiap kasus dari tiap-tiap topik.

Case study, kasus yang diberikan adalah kasus pada komoditi peternakan yang pemecahan masalahnya harus dilakukan oleh mahasiswa berdasarkan masing-masing sub-sistem agribisnis.

Contoh Kasus : Saudara mendapat kepercayaan untuk mendirikan dan memimpin suatu Agribisnis peternakan. Langkah-langkah apa yang akan dikerjakan, dengan mengacu pada pengetahuan tentang fungsi-fungsi manajemen yang sudah diperoleh, supaya perusahaan yang dipimpin dikelola dengan baik.. Catatan : masing-masing kelompok berbeda komoditi ternaknya

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Hasil pemecahan masalah yang ditulis tangan pada lembar kerja yang telah disediakan oleh dosen,dan dikumpulkan pada hari itu untuk diberi penilaian.

C. KRITERIA PENILAIAN:

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

KRITERIA 1: Analisis Kasus (50% dari 50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

Ketepatan analisis: penerapan suatu metode

Ketepatan analisis: penerapan suatu metode

Ketepatan analisis: penerapan suatu metode

Tidak dapat menganalisis (tidak

70%

Page 187: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

187

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

Ketepatan Menganalisis

pada kasus yang dianalisis dan rasionalitas penyampaian alasan atas penetapan suatu metode pada kasus (dasar pemikirannya memiliki dasar ilmiah)

pada kasus yang dianalisis, namun kurang rasional penyampaian alasan atas penetapan suatu metode pada kasus (dasar pemikirannya atas dasar logika, kurang didukung oleh teori ilmiah)

pada kasus yang dianalisis, namun tidak ada alasan ilmiah atas penetapan suatu metode pada kasus

tepat penerapan suatu metode pada kasus yang dianalisis), karena tidak ada alasan ilmiah yang diketahui

Kerapian Sajian/ Pengerjaan

Sangat sistematis, penyelesaian kasus berurutan dan pembahasannya sangat runut

Sistematis dalam hal pembahasannya, tapi penyelesaian kasus tidak berurutan

Kurang sistematis, penyelesaian kasus dan pembahasannya tidak berurutan

Tidak teratur, tidak dapat menyelesaikan kasus yang diberikan 30%

KRITERIA 2: Presentasi (50% dari 50 %)

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

Organisasi

Struktur penyampaian materi presentasi sistematis dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar

Struktur penyampaian materi presentasi sistematis dengan penggunaan bahasa yang kurang efektif

Struktur penyampaian materi presentasi sistematis dengan penggunaan bahasa yang tidak efektif

Struktur penyampaian materi presentasi tidak sistematis dengan penggunaan bahasa yang tidak efektif

35%

Isi

Menyajikan konsep-konsep Sub sistem Agribisnis dan penerapannya dalam kasus peternakan

Menyajikan konsep-konsep Sub sistem Agribisnis dengan baik tapi kurang penerapannya dalam

Menyajikan konsep-konsep Sub sistem Agribisnis cukup baik (tanpacontoh penerapannya dalam

Menyajikan konsep- Sub sistem Agribisnis dengan apa adanya, terlebih lagi tidak ditunjang dengan

35%

Page 188: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

188

DIMENSI Sangat Memuaskan

( 81- 100 ) Memuaskan

( 61 – 80 ) Cukup Memuaskan

( 41- 60 ) Kurang Memuaskan

( ≤ 40 ) SKOR

dengan baik kasus peternakan kasus peternakan) contoh

Gaya Presentasi

Tampilan presentasi sangat menarik: menggunakan multimedia untuk menampilkan bahan presentasi disertai dengan animasi power point yang sesuai dan design slide yang sangat baik

Tampilan presentasi menarik: menggunakan animasi power point yang sesuai dan design slide yang baik

Tampilan presentasi cukup menarik: menggunakan animasi power point yang sesuai dan design slide yang standar

Tampilan presentasi tidak menarik: menggunakan design slide yang standard dengan tulisan yang berantakan

30%

LAMPIRAN – LAMPIRAN:

1. Lecture Notes: power point 2. Lembar Kerja 3. Selected Reading Material (daftar alamat web; buku; print out artikel; fotocopy)

Page 189: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

189

DESAIN KUISIONER UNTUK MAHASISWA

KUISIONER EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR UNTUK DOSEN DARI MAHASISWA SEMESTER GENAP T.A. 20XX/20XY

MATA KULIAH : MANAJEMEN AGRIBISNIS

PENGAJAR : 1. Prof. Dr. Ir. H. Maman Paturochman, M.S

2. Dr. Ir. H. Rochadi Tawaf, M.S 3. Ir. Adjat Sudradjat, MS 4. Dr. Ir. Hasan Hadiana, MS 5. Dr. Ir. Taslim, MP 6. Dr. Ir. Linda Herlina, MP 7. Dr. Hasni Arief, SPt., MP 8. Achmad Firman, S.Pt., M.Si 9. Anita Fitriani, SP.t., M.Sc

PETUNJUK PENGISIAN: 1 = sangat tidak baik/sangat rendah/ tidak pernah

2 = tidak baik/rendah/jarang 3 = biasa/cukup/kadang-kadang 4 = baik/tinggi/sering 5 = sangat baik/sangat tinggi/selalu

1. Masukan dari mahasiswa dan rekan dosen terhadap mutu materi perkuliahan yang diberikan dalam PBM

2.

Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5

1. Kemutakhiran referensi yang digunakan

2. Bahan ajar yang diberikan kepada mahasiswa

3. Sistematika materi perkuliahan

Page 190: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

190

Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5

4. Kesesuaian desain materi dengan kompetensi akhir yang diharapkan

5. Kesesuaian materi tugas dengan kompetensi dan tujuan tugas

3. Masukan dari mahasiswa terhadap strategi perkuliahan yang digunakan dalam PBM

Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5

1. Keefektifan strategi perkuliahan yang digunakan melalui interactive learning dan case study

2.

Keefektifan strategi pemecahan kasus/masalah dalam bentuk kelompok (SGD) untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa bekerjasama

3.

Keefektifan strategi pemberian tugas rumah dalam bentuk pemberian kasus sesuai dengan pokok bahasan yang berlangsung untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan persoalan agribisnis peternakan

4. Persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen dalam menyelenggarakan perkuliahan selama PBM

Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5

1. Kesiapan memberikan kuliah

2. Keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan

3. Kemampuan menghidupkan suasana kelas

4. Kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik secara tepat

Page 191: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

191

Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5

5. Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan.

6. Kemampuan memanfaatkan media dan teknologi pembelajaran

7. Kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi

8. Kemampuan menerima kritik, saran, dan berdialog dengan mahasiswa

5. Persepsi dari mahasiswa mengenai penggunaan sarana perkuliahan untuk mendukung PBM

Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5

1. Penggunaan sarana internet (e-learning) sebagai salah satu sarana perkuliahan

2. Ketersediaan buku-buku Manajemen Agribisnis di perpustakaan

Terima kasih atas partisipasi Saudara, masukan yang diberikan dalam kuisioner ini sangat membantu untuk peningkatan kualitas proses belajar mengajar.

Page 192: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

192

XVII. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER /COURSE STUDY GUIDE (CSG) MATA KULIAH FISIOLOGI TERNAK Mata Kuliah : Fisiologi Ternak Semester: III Kode : J10A205 SKS : 3 (2-1) Dosen : Dr. Ir. Kurnia A. Kamil, M.Agr.Sc., M.Phil.

Prof. Dr. Ir. Lovita Adriani, MS Ir. An-An Yulianti, MS Dr. Ir. Diding Latipudin, MS Andi Mushawwir, S.Pt., MP Ronie Permana, S.Pt., MS

Deskripsi Mata Kuliah : Fisiologi ternak adalah ilmu yang mempelajari seluruh fenomena yang terjadi dalam tubuh ternak

melalui berbagai fungsi organ pada kondisi normal. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu dapat menjelaskan fenomena yang terjadi

pada ternak yang dikaitkan dengan proses homeostasis. (Kompetensi umum)

(1)

MINGGU

KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN

(materi ajar)

(4)

BENTUK

PEMBELAJARAN

(5)

KRITERIA

PENILAIAN

(indikator)

(6)

BOBOT

NILAI

1 1. Menjelaskan Definisi, Tujuan dan

Manfaat Fisiologi Ternak.

2. Mahasiswa Menyesuaikan Diri dengan Aturan yang Berlaku.

Pendahuluan Kontrak belajar

- Ceramah - Diskusi

Page 193: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

193

(1)

MINGGU

KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN

(materi ajar)

(4)

BENTUK

PEMBELAJARAN

(5)

KRITERIA

PENILAIAN

(indikator)

(6)

BOBOT

NILAI

2 Menjelaskann Fungsi Sel beserta Organelnya dan Membedakan Sel Pembentuk Jaringan serta Organ sesuai Fungsinya.

Sel, jaringan dan organ penyusun organisme

- IL -SGD -DL -Praktikum

Diskusi Makalah Laporan

10

3 1. Menjelaskan Sistem dan Fungsi Cairan Tubuh (Intra Dan Ekstraseluler) dan Eksresi.

Sistim cairan tubuh dan ekskresi

- IL -SGD -DL -Praktikum

Diskusi Makalah Laporan

10

4-7 Menjelaskankan Fungsi Darah dan Sistem Sirkulasi dan Menganalisis Nilai Hematologik.

Darah dan sistim sirkulasi

- IL -SGD -DL -Praktikum

Diskusi Makalah Presentasi Laporan

15

Page 194: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

194

(1)

MINGGU

KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN

(materi ajar)

(4)

BENTUK

PEMBELAJARAN

(5)

KRITERIA

PENILAIAN

(indikator)

(6)

BOBOT

NILAI

8-9 Menjelaskan Sistem Respirasi dan Pengaturan Suhu Tubuh Sehingga Dapat Membedakan Pengukuran Status Faali pada Hewan Homoioterm dan Poikiloterm.

Sistim respirasi dan pengaturan suhu tubuh

- IL -SGD -DL -Praktikum

Diskusi Makalah Presentasi Laporan

15

10-11 Menjelaskan Anatomi dan Fungsi Sistem Pencernaan pada Ternak non Ruminansia dan Ruminansia.

Sistem pencernaan (non ruminansia dan ruminansia)

- IL -SGD -DL -Praktikum

Diskusi Makalah Presentasi Laporan

15

12 Menjelaskan tentang sifat, jenis, perbedaan, mekanisme, energy kontraksi dan karakteristik otot

Otot rangka - IL -SGD -DL

Diskusi Makalah

10

13-14 Menjelaskan Fungsi Sistem Syaraf dan Hormon sebagai Sistim Koordinasi Tubuh.

Sistem koordinasi (syaraf dan hormon) - IL

-SGD -DL

Diskusi Makalah Presentasi 15

Page 195: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

195

(1)

MINGGU

KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN

(materi ajar)

(4)

BENTUK

PEMBELAJARAN

(5)

KRITERIA

PENILAIAN

(indikator)

(6)

BOBOT

NILAI

15-16 Menghubungkan Fungsi dan Kerja Organ

yang Dapat Mempengaruhi Produksi Ternak (Daging, Susu dan Telur).

Interelasi antara fungsi organ dengan produksi (daging, susu dan telur).

- IL -SGD -DL

Diskusi Makalah Presentasi 10

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : FISIOLOGI TERNAK SKS : 3 Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 2 Fakultas : PETERNAKAN Tugas ke : 1 Semester : III A. Tujuan Tugas

Menjelaskan fungsi sel beserta organelnya serta membedakan sel pembentuk organ sesuai fungsinya.

B. Uraian tugas 1. Objek garapan:

a. Definisi sel b. Macam dan jenis sel c. Jenis organel d. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam organel-organel e. Reaksi dalam sel f. Hubungan sel dengan homeostasis

Page 196: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

196

2. Metode/cara pengerjaan Merangkum referensi wajib mengenai pengertian sel, jaringan dan organ penyusun organisme. Tugas dilaksanakan secara kelompok dan tiap kelompok masing-masing terdiri dari 5-6 mahasiswa.

3. Deskripsi luaran tugas

Hasil rangkuman ditik di atas kertas A-4. Rangkuman disusun dengan sistematika : pendahuluan, isi objek garapan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Rangkuman dikumpulkan dan diemailkan ke [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah ke 3.

4. Kriteria penilaian :

Rangkuman : kelengkapan dan ketepatan konsep

POLA PENILAIAN KOMPETENSI Kriteria 1 Rangkuman referensi wajib sel, jaringan dan organ penyusun organisme

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Di bawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif

Lengkap tapi kurang integratif

Tidak membandingkan karakteristik sel, jaringan dan organ

Tidak menjelaskan masing-masing dari karakteristik sel, jaringan dan organ

Hanya mencantumkan beberapa dari karakteristik sel, jaringan dan organ

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terungkap, namun masih ada yang terlewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting, tidak ada proses merangkum hanya mencontoh

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Page 197: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

197

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : FISIOLOGI TERNAK SKS : 3 Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 3 Fakultas : PETERNAKAN Tugas ke : 2

Smt : III C. Tujuan Tugas Menjelaskan sistim dan fungsi cairan tubuh (intra dan ekstra seluler) serta ekskresi. D. Uraian tugas

1. Objek garapan: 1. Definisi, cairan tubuh 2. Konsep cairan tubuh 3. Organisasi cairan tubuh 4. Komposisi cairan tubuh 5. Mekanisme transport aktif dan pasif 6. Fungsi cairan tubuh dalam homeostasis 7. Anatomi dan fungsi ginjal 8. Fungsi nephron 9. Mekanisme ultrafiltrasi, reabsorpsi dan sekresi

10. Peran ginjal dalam homeostasis

2. Metode/cara pengerjaan Merangkum referensi wajib mengenai sistim cairan tubuh dan ekskresi. Tugas dilaksanakan secara kelompok dan tiap kelompok masing-masing terdiri dari 5-6 mahasiswa.

3. Deskripsi luaran tugas

Hasil rangkuman ditik di atas kertas A-4. Rangkuman disusun dengan sistematika : pendahuluan, isi objek garapan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Rangkuman dikumpulkan dan diemailkan ke [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah ke 4.

4. Kriteria penilaian: Rangkuman : Kelengkapan dan ketepatan konsep.

POLA PENILAIAN KOMPETENSI

Page 198: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

198

Kriteria 1 Rangkuman sistim cairan tubuh dan ekskresi.

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Di bawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif serta menampilkan contoh-contoh disertai gambar

Lengkap tetapi kurang integratif disertai contoh tetapi tidak dilengkapi gambar

Masih ada beberapa isi materi yang tidak diungkap

Hanya menjelaskan sebagian kecil materi tanpa memberikan ulas an

Tidak menjelaskan isi dari materi

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terungkap, namun masih ada yang terlewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting,

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : FISIOLOGI TERNAK SKS : 3 Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 4-7 Fakultas : PETERNAKAN Tugas ke : 3

Smt : III A. Tujuan Tugas

Menjelaskan fungsi darah dan sistim sirkulasi. B. Uraian tugas

1. Objek garapan: Darah meliputi: a. Karakteristik darah b. Komposisi darah

Page 199: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

199

c. Anatomi darah d. Fungsi sel darah e. Fungsi plasma darah f. Peran darah dalam homeostasis Sistim sirkulasi meliputi: a. Anatomi jantung b. Fungsi jantung c. Cardiac output d. Cardiac cycle e. Mekanisme kontraksi f. Faktor yang berpengaruh terhadap jantung g. Peran jantung dalam homeostasis

2. Metode/cara pengerjaan

Merangkum referensi wajib mengenai fungsi darah dan sistim sirkulasi. Tugas dilaksanakan secara kelompok dan tiap kelompok masing-masing terdiri dari 5-6 mahasiswa.

3. Deskripsi luaran tugas Hasil rangkuman ditik di atas kertas A-4. Rangkuman disusun dengan sistematika : pendahuluan, isi, kesimpulan, daftar pustaka. Makalah dilengkapai powerpoint untuk presentasi (maksimum 15 slide) dikumpulkan dan diemailkan ke [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah minggu ke 7.

4. Kriteria penilaian: a. Kelengkapan dan ketepatan konsep b. Daya tarik komunikasi

Page 200: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

200

POLA PENILAIAN KOMPETENSI Kriteria 1 Rangkuman

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif serta menampilkan contoh-contoh disertai gambar

Lengkap tetapi kurang integratif disertai contoh tetapi tidak dilengkapi gambar

Masih ada beberapa faktor yang menyebutkan tentang hematologi dan sistim sirkulasi yang belum terungkap

Hanya sedikit menyebutkan tentang hematologi dan sistim sirkulasi

Hanya menyebutkan hematologi dan sistim sirkulasi tanpa memberikan penjelasan

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terungkap, namun masih ada yang terlewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting,

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Kriteria 2 Presentasi

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

ISI Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pembaca masih harus menambah lagi informasi dari beberapa sumber

Informasi yang disampaikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

30 %

ORGANISASI Sangat runut dan Cukup runut dan Tidak didukung Informasi yang Tidak siap 30 %

Page 201: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

201

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

integratif sehingga pendengar dapat mengkompilasi isi dengan baik

memberi data pendukung fakta yang disampaikan

data, namun menyampaikan informasi yang benar

disampaikan tidak ada dasarnya

presentasi

GAYA PRESENTASI

Menggugah semangat pendengar

Membuat pendengar paham, hanya sesekali saja memandang catatan

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan (tergantung pada catatan)

Tidak jelas, mengucapkan kata-kata dengan suara pelan

40 %

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : FISIOLOGI TERNAK SKS : 3 Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 8-9 Fakultas : PETERNAKAN Tugas ke : 4

Smt : III A. Tujuan Tugas

Menjelaskan sistim respirasi dan pengaturan suhu tubuh. B. Uraian tugas

1. Objek garapan: a. Anatomi dan fungsi paru-paru b. Mekanisme kerja paru c. Prinsip pertukaran udara di dalam paru dan sel d. Regulasi pergerakan alat respirasi e. Peran kantung udara pada unggas

2. Metode/cara pengerjaan a. Merangkum referensi wajib tentang sistim respirasi dan pengaturan suhu tubuh.

Page 202: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

202

b. Menyajikan hasil studi literatur dan pengamatan praktikum lab di depan kelas dengan format pemaparan hasil kajian masing-masing kelompok yang dipilih secara acak.

3. Deskripsi luaran tugas Hasil rangkuman ditik di atas kertas A-4 dengan sistematika : pendahuluan, isi objek garapan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Makalah dilengkapai powerpoint untuk presentasi (maksimum 15 slide) dikumpulkan dan diemailkan ke [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah minggu ke 9.

4. Kriteria penilaian: a. Kelengkapan dan ketepatan konsep b. Daya tarik komunikasi

POLA PENILAIAN KOMPETENSI Kriteria 1 Rangkuman

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif serta menampilkan contoh-contoh disertai gambar

Lengkap tetapi kurang integratif disertai contoh tetapi tidak dilengkapi gambar

Masih ada beberapa penjelasan sistim respirasi dan pengaturan suhu tubuh yang tidak diungkap

Hanya sedikit menyebutkan penjelasan sistim respirasi dan pengaturan suhu tubuh yang tidak lengkap

Hanya menyebutkan penjelasan sistim respirasi dan pengaturan suhu tubuh sedikit tanpa diberikan penjelasan

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terungkap, namun masih ada yang terlewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting,

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Page 203: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

203

Kriteria 2 Presentasi

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

ISI Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pembaca masih harus menambah lagi informasi dari beberapa sumber

Informasi yang disampaikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

30 %

ORGANISASI Sangat runut dan integratif sehingga pendengar dapat mengkompilasi isi dengan baik

Cukup runut dan memberi data pendukung fakta yang disampaikan

Tidak didukung data, namun menyampaikan informasi yang benar

Informasi yang disampaikan tidak ada dasarnya

Tidak siap presentasi

30 %

GAYA PRESENTASI

Menggugah semangat pendengar

Membuat pendengar paham, hanya sesekali saja memandang catatan

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan (tergantung pada catatan)

Tidak jelas, mengucapkan kata-kata dengan suara pelan

40 %

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : FISIOLOGI TERNAK SKS : 3 Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 10-11 Fakultas : PETERNAKAN Tugas ke : 5

Smt : III A. Tujuan Tugas

Menjelaskan sistim pencernaan pada non ruminansia dan ruminansia. B. Uraian tugas

1. Objek garapan:

Page 204: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

204

a. Anatomi, fungsi serta proses dalam saluran pencernaan monogastrik (monogastrik herbivore, monogastrik unggas, monogastrik murni) dan poligastrik (ruminansia)

b. Organ asesoris c. Proses pencernaan d. Faktor yang berpengaruh dalam pencernaan e. Metabolisme energi f. Hubungan pencernaan dengan kemampuan homeostasis

2. Metode/cara pengerjaan

a. Merangkum referensi wajib tentang sistim pencernaan pada non ruminansia dan ruminansia. b. Menyajikan hasil studi literatur dan pengamatan praktikum lab di depan kelas dengan format pemaparan hasil kajian

masing-masing kelompok yang dipilih secara acak. 3. Deskripsi luaran tugas

Hasil rangkuman ditik di atas kertas A-4 dengan sistematika : pendahuluan, isi objek garapan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Makalah dilengkapi powerpoint untuk presentasi (maksimum 15 slide) dikumpulkan dan diemailkan ke [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah minggu ke 11.

4. Kriteria penilaian:

a. Kelengkapan dan ketepatan konsep b. Daya tarik komunikasi

POLA PENILAIAN KOMPETENSI Kriteria 1 Rangkuman

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif serta menampilkan contoh-contoh disertai gambar

Lengkap tetapi kurang integratif disertai contoh tetapi tidak dilengkapi

Masih ada beberapa sistim pencernaan baik non ruminansia dan ruminansia

Hanya sedikit menyebutkan sistim pencernaan baik non ruminansia dan

Hanya menyebutkan sistim pencernaan baik non ruminansia

50 %

Page 205: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

205

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

gambar yang tidak diungkap

ruminansia dan penjelasan yang tidak lengkap

dan ruminansia tanpa memberikan penjelasan

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terungkap, namun masih ada yang terlewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting,

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Kriteria 2 Presentasi

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

ISI Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pembaca masih harus menambah lagi informasi dari beberapa sumber

Informasi yang disampaikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

30 %

ORGANISASI Sangat runut dan integratif sehingga pendengar dapat mengkompilasi isi dengan baik

Cukup runut dan memberi data pendukung fakta yang disampaikan

Tidak didukung data, namun menyampaikan informasi yang benar

Informasi yang disampaikan tidak ada dasarnya

Tidak siap presentasi

30 %

GAYA PRESENTASI

Menggugah semangat

Membuat pendengar

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan

Tidak jelas, mengucapkan

40 %

Page 206: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

206

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

pendengar paham, hanya sesekali saja memandang catatan

(tergantung pada catatan)

kata-kata dengan suara pelan

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : FISIOLOGI TERNAK SKS : 3 Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 12 Fakultas : PETERNAKAN Tugas ke : 6

Smt : III A. Tujuan Tugas

Menjelaskan tentang sifat, jenis, perbedaan, mekanisme, energy kontraksi dan karakteristik otot. B. Uraian tugas

1. Objek garapan: Sifat, jenis, perbedaan, mekanisme, energy kontraksi dan karakteristik otot.

2. Metode/cara pengerjaan

Merangkum referensi wajib tentang objek garapan. 3. Deskripsi luaran tugas

Hasil rangkuman ditik di atas kertas A-4 dengan sistematika : pendahuluan, isi objek garapan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Makalah dikumpulkan dan soft copynya dikirim ke [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah minggu ke 13.

4. Kriteria penilaian: Ketepatan dan kelengkapan konsep

Page 207: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

207

POLA PENILAIAN KOMPETENSI Kriteria 1 Rangkuman

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif serta menampilkan contoh-contoh disertai gambar

Lengkap tetapi kurang integratif disertai contoh tetapi tidak dilengkapi gambar

Masih ada beberapa faktor sifat, jenis, perbedaan, mekanisme, energy kontraksi dan karakteristik otot yang tidak diungkap

Hanya sedikit menyebutkan sifat, jenis, perbedaan, mekanisme, energy kontraksi dan karakteristik otot yang tidak lengkap

Hanya menyebutkan sifat, jenis, perbedaan, mekanisme, energy kontraksi dan karakteristik otot tanpa memberikan penjelasan

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terungkap, namun masih ada yang terlewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting,

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : FISIOLOGI TERNAK SKS : 3 Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 13-14 Fakultas : PETERNAKAN Tugas ke : 7

Smt : III A. Tujuan Tugas

Menjelaskan fungsi sistim syaraf dan hormon sebagai fungsi sistim koordinasi.

Page 208: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

208

B. Uraian tugas 1. Objek garapan:

a. Anatomi syaraf b. Organisasi sistem syaraf c. Sistem fisiologi impuls syaraf d. Hubungan syaraf dan homeostasis e. Sistem endokrin f. Jenis dan fungsi hormon g. Hubungan hormon , sistem syaraf dengan homeostasis

2. Metode/cara pengerjaan Merangkum referensi wajib tentang sistim syaraf dan hormon sebagai fungsi sistim koordinasi.

3. Deskripsi luaran tugas

Hasil rangkuman ditik di atas kertas A-4 dengan sistematika : pendahuluan, isi objek garapan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Makalah dilengkapi powerpoint untuk presentasi (maksimum 15 slide) dikumpulkan dan diemailkan ke [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah minggu ke 14.

4. Kriteria penilaian: Kelengkapan dan ketepatan konsep

POLA PENILAIAN KOMPETENSI Kriteria 1 Rangkuman

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif serta menampilkan contoh-contoh disertai gambar

Lengkap tetapi kurang integratif disertai contoh tetapi tidak dilengkapi gambar

Masih ada beberapa sistim koordinasi (syaraf dan hormon) yang tidak diungkap

Hanya sedikit menyebutkan sistim koordinasi (syaraf dan hormon) dengan penjelasan yang tidak lengkap

Hanya menyebutkan sistim koordinasi (syaraf dan hormon) tanpa memberikan penjelasan

50 %

Page 209: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

209

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terungkap, namun masih ada yang terlewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting,

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Kriteria 2 Presentasi

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

ISI Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pembaca masih harus menambah lagi informasi dari beberapa sumber

Informasi yang disampaikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

300 %

ORGANISASI Sangat runut dan integratif sehingga pendengar dapat mengkompilasi isi dengan baik

Cukup runut dan memberi data pendukung fakta yang disampaikan

Tidak didukung data, namun menyampaikan informasi yang benar

Informasi yang disampaikan tidak ada dasarnya

Tidak siap presentasi

30 %

GAYA PRESENTASI

Menggugah semangat pendengar

Membuat pendengar paham, hanya sesekali saja memandang catatan

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan (tergantung pada catatan)

Tidak jelas, mengucapkan kata-kata dengan suara pelan

40 %

Page 210: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

210

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : FISIOLOGI TERNAK SKS : 3 Program Studi : ILMU PETERNAKAN Pertemuan ke : 15-16 Fakultas : PETERNAKAN Tugas ke : 8

Smt : III A. Tujuan Tugas

Menjelaskan interelasi antara fungsi dan kerja organ yang dapat mempengaruhi produksi (daging, susu dan telur). B. Uraian tugas

1. Objek garapan: 1. Interelasi fungsi organ dengan daging 2. Interelasi fungsi organ dengan susu 3. Interelasi fungsi organ dengan telur

2. Metode/cara pengerjaan

a. Merangkum referensi wajib tentang interelasi antara fungsi dan kerja organ yang dapat mempengaruhi produksi (daging, susu dan telur).

b. Menyajikan hasil studi literatur dan pengamatan praktikum lab di depan kelas dengan format pemaparan hasil kajian masing-masing kelompok yang dipilih secara acak.

3. Deskripsi luaran tugas Hasil rangkuman ditik di atas kertas A-4 dengan istematika : Pendahuluan, isi objek garapan, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka. Makalah dilengkapai powerpoint untuk presentasi (maksimum 15 slide) dikumpulkan dan diemailkan ke [email protected] paling lambat 2 hari sebelum kuliah minggu ke 16.

4. Kriteria penilaian:

a. Kelengkapan dan ketepatan konsep b. Daya tarik komunikasi

Page 211: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

211

POLA PENILAIAN KOMPETENSI Kriteria 1 Rangkuman

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

Kelengkapan konsep

Lengkap dan integratif serta menampilkan contoh-contoh disertai gambar

Lengkap tetapi kurang integratif disertai contoh tetapi tidak dilengkapi gambar

Masih ada beberapa interelasi antara fungsi organ dengan produksi (daging, susu dan telur) yang tidak diungkap

Hanya sedikit menyebutkan interelasi antara fungsi organ dengan produksi (daging, susu dan telur) yang tidak lengkap

Hanya menyebutkan interelasi antara fungsi organ dengan produksi (daging, susu dan telur) tanpa memberikan penjelasan

50 %

Kebenaran konsep

Diungkapkan dengan tepat, ada analisis dan sintetis yang membantu memahami konsep

Diungkap dengan tepat, namun deskriptif tidak ada analisis

Sebagian besar konsep sudah terungkap, namun masih ada yang terlewatkan

Kurang dapat mengungkapkan aspek penting,

Tidak ada konsep yang disajikan

50 %

Kriteria 2 Presentasi

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

ISI Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pembaca masih harus menambah lagi informasi dari beberapa sumber

Informasi yang disampaikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

30 %

ORGANISASI Sangat runut dan Cukup runut dan Tidak didukung Informasi yang Tidak siap 30 %

Page 212: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

212

Dimensi Sangat memuaskan (80-95)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64) Kurang memuaskan (45-54)

Dibawah standar (<45)

Skor

integratif sehingga pendengar dapat mengkompilasi isi dengan baik

memberi data pendukung fakta yang disampaikan

data, namun menyampaikan informasi yang benar

disampaikan tidak ada dasarnya

presentasi

GAYA PRESENTASI

Menggugah semangat pendengar

Membuat pendengar paham, hanya sesekali saja memandang catatan

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan (tergantung pada catatan)

Tidak jelas, mengucapkan kata-kata dengan suara pelan

40 %

Page 213: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

213

BAGIAN III : MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH SEMESTER III MENGIKUTI STRUKTUR KURIKULUM FAKULTAS PETERNAKAN UNPAD JATINANGOR

XVIII. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH AGROSTOLOGI

MATERI KE- 1

KAPASITAS LAPANG

Bahan : 1. Kertas Saring 2. Tanah Pasir 3. Tanah Liat 4. Tanah Lempung 5. Label Aquades 6. Tisu gulung 7. Air

Peralatan : 1. Kawat segitiga 2. Gunting kertas 3. Cawan Almunium 4. Baki plastic 5. Oven 6. Timbangan Balanc 1000 gr 7. Timbangan Ohaus 2650 gr 8. Gelas ukur 9. Corong kaca 10. Besi dudukan corong

Prosedur Kerja:

1. Timbang masing-masing kertas saring kering sebanyak 3 lembar (a) 2. Basahi kertas seluruhnya dan biarkan sampai tidak menetes, lalu timbang(b) 3. Lipat kertas saring basah sesuai petunjuk lipatan, letakan pada masing-masing

ketiga corong tersebut sesuai bentuk corong 4. Timbang masing-masing tanah 10 gr lalu masukan pada masing-masing corong

sesuai sampel 5. Basahi tanah yang ada di corong sampai permukaan corong dan biarkan

sampai airnya tidak menetes 6. Setelah tidak menetes timbang tanah basah + kertas saring basah (c) 7. Setelah ditimbang simpan pada cawan alumunium dan diberi label lalu di tulis

jenis tanah dan nama kelompok 8. Masukan dalam oven 800C, biarkan selama ± 24 jam 9. Setelah 24 jam keluarkan masing-masing sampel sesuai dengan kelompoknya

dan ditimbang (d) 10. Hitung kapasitas lapang masing-masing tanah

Kapasitas lapang = Tanah basah – Tanah kering oven × 100% Tanah kering oven

Page 214: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

214

PRAKTIKUM KE-2 UJI BENIH DENGAN DAYA KECAMBAH

Bahan: 1. Aquades 2. Kapas 3. Ampelas 4. Rhizoton 5. Benih kacang-kacangan 6. Benih rumput 7. Benih Jagung 8. Poly bag 9. Tanah 10. Kompos Peralatan : 1. Petridis 2. Termometer 3. Beker glass 4. Saringan 5. Rak pengaman daya kecambah 6. Sekop 7. Teko air 8. Gunting kertas 9. Mangkok CARA KERJA:

1. Siapkan working sampel a. Timbang benih 100 gram, hitung berapah benih? b. Pilih benih sebanyak 20 biji c. Rendam dengan air panas 20 benih sesuai petunjuk d. Benih yang tenggelam bagus dan benih yang terapung benih rusak

2. Siapkan media tumbuh a. Tempat; petridic/piring cawan, poly bag b. Media; Kapas steril, tanah, kompos c. Masukkan kapas ke Petridis secukupnya, lalu diberi air sampai keliatan

genangan air. 3. Benih yang sudah terseleksi/bagus simpan ke petridis secara tersusun untuk

terjadi pertumbuhan yang merata 4. Simpan ditempat yang sudah ditentukan sesuai kelompok 5. Adakan Pengamatan dan pemeliharaan selama 1 bulan

Pengertian Pengujian benih dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak benih itu terjamin kemurniannya atau berapa % benih yang dibutuhkan itu tumbuh Kalau kita sudah mengetahui cara kerja untuk melihat kemurnian benih, maka penanaman akan tercapai 90% - 100 % yang ditanam tumbuh, dengan demikian maka kita bisa mendapat keuntungan:

1. Produksi akan sesuai dengan yang dikehendaki 2. Tidak terjadi pemborosan biaya, tenaga dan waktu 3. Kemurniannya sudah terjamin

Page 215: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

215

PRAKTIKUM KE - 3 PERBANYAKAN TANAMAN VEGETATIF

Bahan:

1. Stek batang rumput 2. Stek batang Legum 3. Stolon 4. Sobekan rumpun (pols) 5. Tanah Lembang 6. Pupuk organik 7. Root Most 8. Label

Peralatan :

1. Gunting stek 2. Golok 3. Perpulator 4. Sekop 5. Kored 6. Cangkul 7. Ember 8. Beker glas 9. Baki

Prosedur kerja:

1. Siapkan poly bag sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan 2. Isi poly bag dengan media tanah yang sudah dicampur dengan kompos

kosongkan 1 cm dari atas pol bag (tidak tertutup tanah semuanya) 3. Simpan semua poly bag di tempat yang sudah ditentukan sesuai kelompok 4. Pilih bahan bibit, stek, anakan yang bagus 5. Celupkan bagian calon tumbuh akar ke larutan Root Most yang sudah

disiapkan dibeker glass selama 5 menit atau sesuai petunjuk. 6. Ambil bibit, stek yang sudah dicelupkan ke larutan Root Most dan tanam ke

media yang ada di poly bag bagian calon akar harus tertutupi dengan tanah 7. Siram dengan air tanaman yang sudah di tanam 8. Lakukan penyiraman setiap hari sampai akhir praktikum sesuai dengan jadwal

yang sudah diatur oleh ketua kelompok

PRAKTIKUM KE- 4 PEMBUATAN PUPUK KOMERSIAL

Bahan:

1. Pupuk urea 2. Pupuk TSP 3. Pupuk Kcl 4. Tanah pasir 5. Pupuk daun 6. Pupuk buah 7. Kresek 8. Pupuk NPK 9. Pupuk Organik 10. Label

Page 216: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

216

Peralatan:

1. Baki plastik 20 x 30 2. Timbanan digital 3. Timbangan duduk 4. Sendok plastic 5. Ember plastic 6. Koas 7. Mang kok

Prosedur Kerja: 1. Hitung dahulu masing – masing komposisi pupuk sesuai dengan tugas kelompok 2. Timbang alas sampel lalu tekan tombol zero pada timbangan digital 3. Masukan pupuk yang telah dihitung ke alas sampel sesuai berat yang telah

dihitung 4. Masukan pupuk yang telah ditimbang kedalam tempat pencampuran 5. Lalu bersihkan alas timbangan dengan koas/tisu yang telah disediakan sampai

bersih 6. Timbang kembali pupuk yang lain sesuai dengan prosedur di atas 7. Timbang filler sebanyak kekurangan untuk dijadikan 1 kg dari 3 komposisi pupuk 8. Setelah penimbangan filler lalu di aduk sampai merata dengan 3 komposisi pupuk

tersebut 9. Lalu pupuk yang telah dicampur dengan filler masukkan ke dalam kantong plastik

dan diberi indentitas kelas, kelompok dan grade yang telah dihitung. 10. Simpan pupuk komersil pada tempat yang telah ditentukan atau hubungi ke

laboran dan dosen.

PRAKTIKUM KE- 5 ANATOMI RUMPUT

Bahan:

1. Tanaman Bagian bunga 2. Tanaman Bagian daun 3. Tanaman bagian batang 4. Tanaman bagian akar 5. Tanaman bagian rhizome 6. Tanaman bagian stolon 7. Bagian anatomi;

SPIKE , FLAG LEAF , PANICLE , STOLON, RHIZOME , NODE INTERNODE, TILLER , AKAR SERABUT, FLORET INFLORESCENE , LEAF BLADE, LEAF SHEAT, RACEME PENICLE, DIGITATE PANICLE

Peralatan :

1. Gunting stek 2. Gunting kertas 3. Cangkul 4. Solatip 5. Kaca pembesara

Prosedur Kerja:

1. Perhatikan dengan baik setiap bagian morfologi rumput 2. Gambar pada log book seluruh sampel bagian rumput sesuai contoh

Page 217: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

217

3. Beri nama bagian-bagian rumput sesuai contoh 4. Menggambar menggunakan pensil

PRAKTIKUM KE - 6 ANATOMI LEGUMINOSA

Bahan:

Stolon, Rhizom, Tendril, Leaflet , Petiolule, Petiole, Stipul, Triafoliate, Imparipinate, Paripinate, Biparipinate, Nodul , Unifoliate, Tetrafoliate, Akar tunggang, Capitum, Cluster , Lamina, Midrib, Benang sari, Putik, Wing petal, Bendera/standar, Sayap, Seed, Filamen putih, Anter warna kuning, Carina, Ovarium, warna hijau, Stigma warna hijau, Stylus warnaputih, Corola, Articulated, Pod/polong, Bunga kupu-kupu

Peralatan :

1. Gunting stek 2. Gunting kertas 3. Cangkul 4. Solatip 5. Kaca pembesar 6. Gergaji stek 7. ATK

PROSEDUR KERJA: 1. Perhatikan dengan baik setiap bagian tanaman yang ada mulai dari bunga

sampai dengan akar 2. Gambar pada log book seluruh bagian tanaman sesuai dengan preparat contoh

yang ada 3. Tulis nama-nama bagian tanaman sesuai contoh 4. Menggambar boleh memakai pensil atau bulpoin 5. Menggambar boleh dari mana saja tidak selalu berurutan 6. preparat yang ada di barisan meja sebelah kanan dan kiri sama, tidak

diperkenankan untuk pindah barisan 7. Tidak boleh menyontek hasil gambar temannya 8. Bagi yang telah menggambar silahkan minta di paraf di halaman yang ada

gambarnya oleh staf lab, asistensi atau oleh laboran lab. TMT. 9. Bagi yang sudah diparaf dan absensi boleh meninggalkan ruangan

PRAKTIKUM KE - 7 SPECIES RUMPUT

Bahan: 1.King grass (Pennisetum purpuroides) 2. Rumput gajah (Pennisetum purpureum) 3. Rumput benggala (Panicum maximum) 4. Rumput setaria (Setaria sphacelata) 5. Rumput afrika (Cynodon plectostachyus) 6. Rumput Bebe (Brachiaria brizantha) 7. Rumput Karpet (Axonopus compressus) 8. Rumput lampuyang (Leersia hexandra) 9. Rumput bahia (Paspalum notatum)

Page 218: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

218

10. Rumput jampang piit (Melinis minutilora) 11. Rumput jaragua (Hyparrhenia rupa) 12. Rumput tali said (Commolisa banghalensis) 13. Rumput gaton (Panicum sp) 14. Rumput gajah mini (Pannisetum purpureum cv Mott) 15. Rumput BH (Brachiaria humidicola) 16. Rumput Rhodes (Chloris gayana) 17. Rumput mexico (Euchalaena mexicana) 18. Rumput (Paspalum antartum) Peralatan:

1. Cangkul 2. Golok 3. Gunting stek

PROSEDUR KERJA:

1. Perhatikan dengan baik setiap jenis tanaman yang ada mulai dari bagian bunga sampai dengan perakaran

2. Gambar pada log book seluruh species rumput sesuai dengan preparat dan beri nama speciesnya.

3. Menggambar menggunakan pensil 4. Preparat yang ada di barisan meja sebelah kanan dan kiri sama, tidak

diperkenankan untuk pindah barisan 5. Tidak boleh menyontek hasil gambar temannya 6. Bagi yang telah menggambar silahkan minta di paraf di halaman yang ada

gambarnya oleh staf lab, asistensi atau oleh laboran lab. TMT. 7. Bagi yang sudah diparaf dan absensi boleh meninggalkan ruangan

PRAKTIKUM KE - 8 PENGENALAN SPECIES LEGUMINOSA

Bahan:

1. Kalopo 2. Sentro 3. Siratro 4. Turi 5. Lamtorogung 6. Jayanti 7. Gamal 8. Kacang pintoy 9. Kaliandra 10. Desmodium intortum 11. Kudzu 12. Stilo 13. Bauhinia 14. Glysin 15. Kelor

Peralatan:

1. Cangkul 2. Golok 3. Gunting setek

Page 219: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

219

PROSEDUR KERJA: 1. Perhatikan dengan baik setiap jenis tanaman yang ada mulai dari bagian bunga

sampai dengan perakaran 2. Gambar pada log book seluruh species legume sesuai dengan preparat contoh

yang ada dan beri keterangan nama speciesnya 3. Menggambar menggunakan pensil 4. Preparat yang ada di barisan meja sebelah kanan dan kiri sama, tidak

diperkenankan untuk pindah barisan 5. Tidak boleh menyontek hasil gambar temannya 6. Bagi yang telah menggambar silahkan minta di paraf di halaman yang ada

gambarnya oleh staf lab, asistensi atau oleh laboran lab. TMT. 7. Bagi yang sudah diparaf dan absensi boleh meninggalkan ruangan

PRAKTIKUM KE - 9 PENGENALAN SPECIES GULMA

Bahan:

1. Rumput Teki raja 2. Rumput Teki knop 3. Rumput Liat 4. Rumput Alang-alang 5. Rumput Gigirinting 6. Rumput Carulang 7. Alimusa 8. Putri Malu 9. Cucuk Garut 10. Kirinyuh 11. Saliara 12. Sadagori 13. Jarong 14. Sintrong 15. Babadaton

Peralatan :

1. Gunting stek 2. Cangkul 3. ATK

Prosedur Kerja:

1. Perhatikan dengan baik setiap jenis gulma yang ada mulai dari bagian bunga sampai dengan perakaran

2. Gambar pada log book seluruh species gulma sesuai dengan preparat contoh yang ada dan beri keterangan nama speciesnya.

3. Menggambar menggunakan pensil

4. Preparat yang ada di barisan meja sebelah kanan dan kiri sama, tidak diperkenankan untuk pindah barisan

5. Tidak boleh menyontek hasil gambar temannya

6. Bagi yang telah menggambar silahkan minta di paraf di halaman yang ada gambarnya oleh staf lab, asistensi atau oleh laboran lab. TMT.

7. Bagi yang sudah diparaf dan absensi boleh meninggalkan ruangan

Page 220: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

220

PRAKTIKUM KE - 10 TATA CARA PENGOLAHAN LAHAN

Bahan:

1. Tali rapia 2. Pasek 3. Meterean

Peralatan:

1. Cangkul 2. Kored 3. Sekop 4. Golok 5. Pasek 6. Tali rapia 7. Traktor

Prosedur Kerja:

1. Ambil alat-alat yang sudah di sediakan di laboratorium 2. Cek alat sesuai dengan kebutuhan 3. Cek jumlah alat yang disediakan 4. Apabila ada alat yang rusak hubungi teknisinya 5. Ikuti petunjuk cara penggunaan alat sesuai dengan pengarahan di lapangan 6. Alat tidak boleh dipinjamkan kekelompok lain

PRAKTIKUM KE 11 PEMBUATAN PLOT

Bahan:

1. Tali rapia 2. Pasek 3. Meterean

Peralatan:

1. Cangkul 2. Kored 3. Sekop 4. Golok 5. Pasek 6. Tali rapia 7. Traktor

Prosedur Kerja:

1. Ambil alat-alat yang sudah di sediakan di lab 2. Cek alat sesuai dengan kebutuhan 3. Cek jumlah alat yang disediakan 4. Apabila ada alat yang rusak hubungi teknisinya 5. Ikuti petunjuk cara penggunaan alat sesuai dengan pengarahan di lapangan 6. Alat tidak boleh dipinjamkan ke kelompok lain

Page 221: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

221

PRAKTIKUM KE 12 PENANAMAN

Bahan:

1. Stek 2. Anakan 3. Stolon

Peralatan:

1. Cangkul 2. Kored 3. Sekop 4. Golok 5. Tiang / Ajir 6. Tali rapia 7. Traktor

Prosedur Kerja:

1. Ambil alat-alat yang sudah di sediakan di lab 2. Cek alat sesuai dengan kebutuhan 3. Cek jumlah alat yang disediakan 4. Apabila ada alat yang rusak hubungi teknisinya 5. Ikuti petunjuk cara penggunaan alat sesuai dengan pengarahan di lapangan 6. Alat tidak boleh dipinjamkan ke kelompok lain

PRAKTIKUM KE 13 PEMUPUKAN

Bahan:

1. Pupuk NPK 2. Ember

Peralatan:

1. Cangkul 2. Kored 3. Sekop 4. Golok

Prosedur Kerja:

1. Ambil alat-alat yang sudah di sediakan di lab 2. Cek alat sesuai dengan kebutuhan 3. Cek jumlah alat yang disediakan 4. Apabila ada alat yang rusak hubungi teknisinya 5. Ikuti petunjuk cara penggunaan alat sesuai dengan pengarahan di lapangan 6. Alat tidak boleh dipinjamkan kekelompok lain 7. Ikuti cara petunjuk penggunaan menyebarkan, memberikan pupuk pada

tanaman.

Page 222: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

222

PRAKTIKUM KE - 14 UJIAN PRAKTIKUM

Bahan yang disediakan:

Pasir Tanah lempung Tanah liat Pupuk urea Pupuk TSP Pupuk Kcl Tanah pasir Pupuk daun Pupuk buah Kresek Pupuk NPK Pupuk Organik King grass Rumput gajah Rumput benggala Rumput setaria Rumput afrika Rumput Bebe Rumput Karpet Rumput lampuyang Rumput bahia Rumput jampang piit Rumput jaragua Rumput tali said Rumput gaton Rumput gajah mini Rumput BH Rumput Rhodes Rumput mexico

Stolon, Rhizom, Tendril, Leaflet , Petiolule, Petiole, Stipul,Triafoliate, Imparipinate, Paripinate, Biparipinate, Nodul , Unifoliate, Tetrafoliate, Akar tunggang, Capitum, Cluster , Lamina, Midrib, Benang sari, Putik, Wing petal, Bendera/standar, Sayap, Seed, Filamen putih, Anter warna kuning, Carina, Ovarium, warna hijau, Stigma warna hijau, Stylus warnaputih, Corola, Articulated, Pod/polong, Bungakupu-kupu Blade, Leaf Sheat, Raceme Penicle, Digita Blade, Leaf Sheat, Raceme Penicle, Digitate Panicle Spike , Flag Leaf , Panicle , Stolon, Rhizome , Node Internode, Tiller , Akar Serabut, Floret Inflorescene , Panicle

Kalopo Sentro Siratro Turi Lam torogung Jayanti Gamal Kacang pintoy Kaliandra Desmodium intortum Kudzu Stilo Bauhinia Glysin Kelor Rumput Teki raja Rumput Teki kenop Rumput Liat Rumput Alang-alang Rumput Gigirinting Rumput Carulang Alimusa Putri Malu Cucuk Garut Kirinyuh Saliara Sadagori Jarong Sintrong Babadaton

Page 223: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

223

XIX. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH KOMUNIKASI PEMBANGUNAN KODE MATAKULIAH : J10A110 KREDIT : 1 SKS SEMESTER : GANJIL PENANGGUNG JAWAB : Dr. Ir. MARINA SULISTYATI, MS. STAF PENGAJAR : Dr. Ir. Unang Yunasaf, MS; Dr. Ir. Lilis Nurlina, Ir. Sugeng Winaryanto, Ir. Nugraha Setiawan 1. TUJUAN Diharapkan melalui kegiatan praktikum ini mahasiswa dapat menganalisis fenomena masyarakat dengan menggunakan analisis teori atau konsep komunikasi pembangunan yang relevan. 2. TEORI Metode yang digunakan untuk kegiatan praktikum adalah dengan pembelajaran pengalaman langsung dan pengenalan lapangan. Kegiatan pembelajaran pengalaman langsung meliputi pembuatan tugas makalah perorangan berupa analisis terhadap fenomena kegiatan komunikasi pembangunan peternakan. Kegiatan pengenalan lapangan berupa studi lapangan untuk mengenal secara langsung fenomena di masyarakat perihal kegiatan komunikasi pembangunan, dan melakukan kajian terhadap fenomena tersebut sekaligus memberikan rekomendasi untuk lebih berhasilnya suatu kegiatan komunikasi pembangunan Praktikum komunikasi pembangunan merupakan kegiatan proses belajar mengajar ranah eksplanasi, yaitu kegiatan melakukan kunjungan ke peternak dengan mela-kukan elaborasi dan mengkaji realitas sebenarnya dengan menggunakan alat analisis teori atau konsep yang telah dikuasai pada kegiatan kuliah sebelumnya (sistem sosial dalam matrik komunikasi, komunikasi dan perubahan sosial, perubahan sosial pada tingkat individu, karakteristik inovasi dan laju adopsi inovasi, difusi inovasi dan kategori pengadopsi, fungsi agen pembaharu, keputusan kolektif dan keputusan kekuasaan dari suatu inovasi, konsekuensi inovasi serta pendekatan dan model komunikasi untuk) dan kemudian dipresentasikan. 3. PROSEDUR Tahapan pelaksanaan praktikum 1. Dosen memberikan arahan mengenai pembagian kelompok, deskripsi singkat,

tujuan dan target hasil praktek lapangan serta arahan tentang penentuan fenomena permasalahan masyarakat peternak yang akan diobservasi.

2. Dosen melakukan survey lokasi yang akan digunakan sebagai tempat praktikum lapangan.

3. Membuat Pedoman wawancara : sesuai dengan konsep dan indikator yang akan dikaji

4. Menyelesaikan administrasi surat kunjungan lapangan dll 5. Melaksanakan praktek lapangan 6. Dosen menempatkan perkelompok mahasiswa pada satu desa/kelompok peternak

Page 224: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

224

7. Mahasiswa mengisi kuesioner individu dan juga kelompok. Informasi yang harus digali:

Informasi Umum:

1. Data monografi desa atau wilayah yang dikunjungi, termasuk peta desa dan atau peta dusun/kampung.

2. Karakteristik penduduk dilihat dari tingkat umur, pendidikan, dan mata pencaharian. 3. Nilai-nilai atau norma masyarakat (lebih mencerminkan tradisionalkah atau

modernkah), termasuk tingkat keterbukaan masyarakat terhadap inovasi. 4. Siapa yang banyak berperan sebagai agen pembangunan (orang luarkah misalnya

petugas/aparat pemerintah atau ada dari dalam masyarakat sendiri). 5. Bagaimana pengkomunikasian pesan-pesan pembangunan (lebih banyak dari atas

atau pemerintah sedang masyarakat lebih banyak menunggu/kurang pro aktif atau bagaimana).

6. Apakah pesan-pesan pembangunan selama ini mudah untuk dimengerti atau dipahami oleh masyarakat? (bisa dilihat dari respon masyarakat atas pesan tersebut, menanggapi secara positif/menerima atau menanggapi secara negatif/menolak).

7. Saluran-saluran komunikasi yang mana yang lebih banyak digunakan di dalam pengkomunikasian pesan-pesan pembangunan (apakah lebih banyak menggunakan saluran media massa ataukah interpersonal/antar pribadi).

8. Bagaimana peran tokoh masyarakat dalam ikut mempercepat pembangunan di wilayah tersebut (tokoh masyarakat berperan penting atau sebaliknya)

Informasi Khusus 1. Kegiatan pembangunan apa yang telah dilakukan di wilayah atau desa yang

dikunjungi, khususnya dalam pembangunan bidang peternakan-pertanian maupun pembangunan di bidang lainnya. Keluaran yang harus diperoleh: kegiatan-kegiatan pembangunan yang telah dilakukan di wilayah tersebut misalnya di bidang peternakan seperti kegiatan pembinaan kelompoktani ternak, adanya program bantuan kredit untuk peternak atau proyek percontohan dan lain sebagainya.

2. Identifikasi bagaimana tingkat keberhasilan pembangunan di bidang peternakan

atau bidang lainnya tersebut. Keluaran yang harus diperoleh: tingkat keberhasilan dari kegiatan pembangunan di bidang peternakan-pertanian atau bidang pembangunan lainnya (berhasil, cukup berhasil, atau gagal)

3. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan pembangunan di bidang

peternakan atau bidang lainnya tersebut Keluaran yang harus diperoleh: dapat menyebutkan faktor penunjang keberhasilan pembangunan, misalnya dapat dikaji dari persfektif unsur-unsur komunikasi model Berlo maupun teori fidelity komunikasi (sumber, pesan, saluran, penerima)

4. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan pembangunan di

bidang peternakan atau bidang lainnya tersebut Keluaran yang harus diperoleh: dapat menyebutkan faktor penghambat ketidak-berhasilan pembangunan, misalnya dapat dikaji dari model komunikasi Berlo maupun teori fidelity komunikasi.

Page 225: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

225

5. Kaji fenomena keberhasilan pembangunan tersebut kalau ditemukan khususnya di bidang peternakan dalam persfektif teori adopsi inovasi, apakah termasuk pengambilan keputusan inovasi perorangan, kelompok atau otoritas/kekuasaan.

Keluaran yang harus diperoleh: dapat mengidentifikasi teori pengambilan keputusan inovasi apa yang relevan yang dapat menggambarkan keberhasilan pembangunan di wilayah tersebut disertai dengan pemeriannya (uraian argumentasinya).

6. Kaji fenomena adanya kegagalan suatu kegiatan program pembangunan di desa atau wilayah tersebut. Keluaran yang harus diperoleh: dapat menerangkan kegagalan suatu kegiatan progam pembangunan dengan menggunakan paradigma variabel yang mempengaruhi laju adopsi (dilihat dari variabel: ciri-ciri inovasi, tipe keputusan inovasi, saluran komunikasi, sistem sosial dan usaha agen pembaharu).

Berdasarkan penelaahan atas keberhasilan dan kegagalan suatu kegiatan komunikasi pembangunan di wilayah atau desa yang dikaji, rekomendasi apa yang dapat diberikan agar suatu kegiatan pembangunan di bidang peternakan-pertanian khususnya atau bidang lainnya dapat menjadi lebih berhasil lagi

Keluaran yang harus diperoleh: pendekatan dan model komunikasi pembangunan apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan di wilayah tersebut (anda dapat merujuk pada teori pendekatan dan model komunikasi pembangunan yang dianggap cukup sesuai dengan permasalahan yang dihadapi disertai argumentasi logisnya).

8. Setiap kelompok membuat makalah hasil praktikum dengan judul sesuai kondisi di lapangan, dengan format laporan : 1. Perorangan: Berupa laporan tulisan tangan yang mencatat: apa yang telah dilakukan, dengan siapa mahasiswa berinteraksi di lapangan, kapan dan dimana?, disertai dengan bukti berupa tanda tangan atau keterangan dari pihak yang mahasiswa datangi (lampirkan pada laporan kelompok). 2. Kelompok: Bab I Pendahuluan

Berisikan latar belakang kegiatan, tujuan, waktu dan tempat kegiatan

Bab II. Tinjauan Pustaka (Pendekatan Teoritis)

Berisikan teori-teori yang dipandang relevan sebagai bekal untuk

mengkaji

Bab III Kajian Umum (hasil dari informasi umum)

Gambaran umum desa/dusun secara umum berdasarkan data sekunder/monografi Uraian dari hasil penggalian informasi umum

Bab IV Kajian Khusus (hasil dari informasi khusus)

Berisi informasi dan pembahasan hasil kajian khusus atas pertanyaan no

1 sampai dengan nomor 7.

Bab V Kesimpulan Dan Rekomendasi

- Berisikan kesimpulan atas hasil kajian umum dan khusus

- Rekomendasi sebagai sari dari uraian kajian khusus no 7.

Daftar Pustaka

Page 226: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

226

Lampiran

9. Menyeminarkan hasil praktikum lapangan dan dosen menilai hasil observasi lapangan

4. SISTEM PENILAIAN

. 1. Praktek lapangan komunikasi pembangunan diberi bobot nilai 10 % dari

keseluruhan nilai matakuliah komunikasi pembangunan (Aktivitas indi-vidu 10 %, UTS 30 %, makalah individu 10 %, UAS 30%, Absensi 10 %)

2. Indikator penilaian praktek lapangan : - Makalah - Penyajian dan diskusi makalah

5. BAHAN DAN PERALATAN (JIKA DIPERSYARATKAN) .-Media perkuliahan : Lcd -Kertas polio bergaris

6. TAHAPAN DAN TARGET Standar operasional prosedur praktek komunikasi pembangunan meliputi rincian daftar tahapan kegitan praktek, yang tersusun secara hirarkis dan sistematis serta bagan alur kegiatnnya sehingga akan mudah diikuti peserta kegiatan.

Tabel kegiatan praktek, waktu dan kegiatannya

No Kegiatan Waktu Lama Kegitan (Hari)

Keterangan

1 Arahan dosen deskripsi singkat, tujuan dan target hasil praktek lapangan

50 menit (1 sks) Dilakukan saat kuliah dan diskusi

2 Dosen melakukan survey

lokasi yang akan digunakan

sebagai tempat praktikum

lapangan.

1 hari Dilakukan di lokasi praktikum

3 Membuat pedoman wawanca-

ra sesuai dengan konsep dan

indikator yang akan dikaji

50 menit Dilakukan saat kuliah

4 Menyelesaikan administrasi kunjungan lapangan

1 hari Menyelesaikan surat ijin dan administrasi keuangan

5 Melaksanakan praktek lapangan

7 hari Kunjungan dilakukan sesuai kesepakatan dengan pemilik obyek kegiatan

6 Dosen menempatkan per ke-

lompok mahasiswa pada satu

desa/kelompok peternak

1 hari Dilakukan di lokasi praktikum

Page 227: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

227

No Kegiatan Waktu Lama Kegitan (Hari)

Keterangan

7 Mahasiswa mengisi kuesioner

individu dan juga kelompok.

1 hari Dilakukan di lokasi praktikum

8 Menyusun laporan hasil obervasi (sambil konsultasi dengan dosen pembimbing)

7 hari Dilakukan tidak terstruktur sesuai kesepakatan anggota kelompok

9 Menyeminarkan hasil observasi lapangan dan dosen menilai hasilnya

100 menit Dilakukan seminar kecil di kelas dihadiri tim dosen pada pertemuan kuliah terakhir

7. LAMPIRAN (BAGAN ALIR)

Kepala Laboratorium

Dr. Munandar Sulaeman, MSi NIP. 19520309 198003 1 004

Dosen Memberi

Arahan SecaraTeknik

dan Akademik

Dosen Mencari dan Menetapkan Lokasi

Praktik Lapangan

Menyelesaikan

Administrasi

Menyusun

Laporan

Melaksanakan

Praktek

Lapangan

Seminar

Hasil dan

Evaluasi

Page 228: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

228

XX. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH REPRODUKSI TERNAK 1. MATERI PRAKTIKUM 1 : Anatomi Fungsional Organ Reproduksi Ternak Jantan 2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

1) Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang anatomi dan fungsi organ reproduksi jantan

2) Mahasiswa diharapkan dapat meng-aplikasikan ilmu yang diperoleh pada saat mengikuti proses belajar mengajar semester yang lebih tinggi yaitu pada saat mempelajari pokok bahasan Inseminasi Buatan pada Mata Kuliah teknologi Reproduksi Ternak, terutama pada saat penampungan semen.

2.1.1 METODE PRAKTIKUM

1) Dosen menerangkan secara garis besar bagian-bagian serta fungsi dari organ reproduksi ternak jantan

2) Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5 – 8 Orang mahasiswa per kelompok

3) Mahasiswa melihat dan menggambar pada modul praktikum serta melengkapi dengan nama bagian organ serta fungsi dari organ tersebut

4) Dipilih seorang mahasiswa dari setiap kelompok untuk menerangkan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan, disertai dengan diskusi bersama peserta mahasiswa lainnya.

2.1.2 TEMPAT Laboratorium Reproduksi Ternak & IB. Gedung 5, lantai 1 2.1.3 BAHAN DAN ALAT Bahan :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Anatomi Reproduksi Domba/Kambing Jantan

Organ reproduksi domba/kambing jantan umur > 1 tahun

8 set

2 Ayam jantan dewasa Ayam kampung umur > 6 bulan

8 ekor

3 Tissue 10.000 sheet 6 pak

4 Masker Disposable face mask 2 pak

Alat :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Scalpel Blade no. 5 48 buah

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

Page 229: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

229

Mahasiswa diminta untuk menunjukkan bagian-bagian organ reproduksi jantan dan testes sapi/domba lengkap dengan fungsinya. 2.3. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. MATERI PRAKTIKUM 2 : Anatomi Fungsional Organ Reproduksi Ternak Betina 1.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

1) Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang anatomi dan fungsi organ reproduksi betina.

2) Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada saat mengikuti proses belajar mengajar semester yang lebih tinggi yaitu pada saat mempelajari pokok bahasan Siklus estrus, Transfer Embrio pada Mata Kuliah Teknologi Reproduksi Ternak.

1.1.1 METODE PRAKTIKUM

Page 230: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

230

1) Dosen menerangkan secara garis besar bagian-bagian serta fungsi dari organ reproduksi ternak jantan

2) Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5 – 8 Orang mahasiswa per kelompok

3) Mahasiswa melihat dan menggambar pada modul praktikum serta melengkapi dengan nama bagian organ serta fungsi dari organ tersebut

4) Dipilih seorang mahasiswa dari setiap kelompok untuk menerangkan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan, disertai dengan diskusi bersama peserta mahasiswa lainnya.

1.1.2 TEMPAT Laboratorium Reproduksi Ternak & IB. Gedung 5, lantai 1 1.1.3 BAHAN DAN ALAT Bahan :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Anatomi Reproduksi Domba/Kambing Betina

Organ reproduksi domba/kambing betina umur > 1 tahun

8 set

2 Anatomi Reproduksi Sapi Jantan

Organ reproduksi sapi jantan umur > 1 tahun

8 set

3 Ayam betina dewasa Ayam kampung betina umur 6 > bulan

8 ekor

4 Tissue 10.000 sheet 6 pak

Alat :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Scalpel Blade no. 5 48 buah

2 Pinset 48 buah

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

Mahasiswa diminta menunjukkan organ reproduksi ternak betina dan menjelaskan fungsi organ tersebut 2.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Page 231: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

231

1. MATERI PRAKTIKUM 3 : Spermatogenesis dan sperma ternak 2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

1) Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang bentuk spermatozoa dari ternak mamalia (Sapi, Domba/Kambing) dan Unggas (Ayam)

2) Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada saat mengikuti proses belajar mengajar semester yang lebih tinggi yaitu pada saat mempelajari pokok bahasan Inseminasi Buatan.

2.1.1 METODE PRAKTIKUM

1) Dosen menerangkan secara garis besar bagian-bagian serta fungsi dari organ reproduksi ternak jantan

2) Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5 – 8 Orang mahasiswa per kelompok

3) Mahasiswa melihat dan mengamati dibawah mikroskop bentuk morfologi semen Domba/Kambing, Sapi dan Ayam

4) Mahasiswa menggambar dan membandingkan perbedaan atara semen mamalia (Sapi, Domba/Kambing) dan Unggas (Ayam)

5) Dipilih seorang mahasiswa dari setiap kelompok untuk menerangkan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan, disertai dengan diskusi bersama peserta mahasiswa lainnya.

2.1.2 TEMPAT Laboratorium Reproduksi Ternak & IB. Gedung 5, lantai 1 2.1.3 BAHAN DAN ALAT Bahan :

NO NAMA BAHAN NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Domba Jantan Domba jantan umur 2-3 tahun 2 ekor

2 Ayam Jantan Ayam jantan umur dewasa 2 ekor

3 Alkokol 70% 2 botol

4 Spirtus 90% 1 botol

5 Chloroform 100 ml 90% 1 botol

6 Sabun cuci Sapon 1 botol

7 Lysol Lysol 1 botol

8 Tissue 10.000 sheet 6 pak

Page 232: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

232

NO NAMA BAHAN NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

9 Masker Disposable face mask 2 pak

Alat :

NO NAMA BAHAN NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 pH paper pH indikator 4 sd 12 1 pak

2 Cover glass no 22 ukuran 22 x 22 mm 12 pak

3 Glass objek 25.4 x 76.2 mm 12 pak

4 Spuit 1 cc volume 1 cc 20 buah

5 Spuit 3 cc volume 3 cc 48 buah

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM 1) Pengamatan makroskopis

Volume semen : dengan melihat skala pada ampul semen

pH pH semen diukur dengan menggunakan kertas lakmus atau digital pH-meter dengan cara memasukan kertas lakmus / probe digital pH-meter ke dalam semen

Konsistensi semen diamati dengan cara memiringkan ampul semen lalu dengan segera menegakkannya kembali. Apabila jatuhan semennya lambat, maka konsistensinya tinggi. Apabila sebaliknya maka konsistensinya rendah (encer)

Warna Tidak terdapat kelainan warna pada semen, seperti warna merah akibat kontaminasi darah, atau hijau akibat kontaminasi feces atau nanah

Gerakan massa Teteskan semen pada object glass lalu amati dengan pembesaran 10 x 10

2) Pengamatan mikroskopis

Gerakan Individu Teteskan semen pada object glass, kemudian teteskan diatasnya dengan NaCl fisiologis, kemudian tutup dengan cover glass dan amati dengan pembesaran 10 x 40.

Semen

Pipet

Object glass

Page 233: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

233

Mengamati Bentuk dan morfologi Spermatozoa normal dan abnormal seperti

terlihat pada gambar dibawah berikut :

Sperma Normal :

Sperma Abnormal :

Proximal distal Hairpin tail with droplet

Coiled tail multiple heads

Semen

Pipet

Object

glass

Object glass

Cover

glass

Page 234: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

234

Head without tail loosened acrosome 2.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. MATERI PRAKTIKUM 4 : Folikulogenesis dan ovum ternak 2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

1) Mahasiswa memahami pengertian tentang Folikulogenesis. 2) Mahasiswa dapat melihat dan menemukan sel telur yang merupakan bagian

dari proses perkembangan folikel di dalam ovarium dengan diproduksinya sel telur tersebut.

3) Membedakan antara sel telur ternak mamalia dan sel telur unggas. 4) Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang

proses perkembangan folikel di dalam ovarium. 5) Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada saat

mengikuti proses belajar mengajar Mata Kuliah Teknologi Reproduksi Ternak, terutama dalam mempelajari pokok bahasan Sinkronisasi dan superovulasi.

2.1.1 METODE PRAKTIKUM

1) Dosen menerangkan secara garis besar bagian-bagian serta fungsi dari organ reproduksi ternak jantan

2) Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5 – 8 Orang mahasiswa per kelompok

3) Mahasiswa melihat dan mengamati dibawah mikroskop bentuk morfologi semen Domba/Kambing, Sapi dan Ayam

4) Mahasiswa menggambar dan membandingkan perbedaan atara semen mamalia (Sapi, Domba/Kambing) dan Unggas (Ayam)

5) Dipilih seorang mahasiswa dari setiap kelompok untuk menerangkan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan, disertai dengan diskusi bersama peserta mahasiswa lainnya.

Page 235: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

235

2.1.2 TEMPAT Laboratorium Reproduksi Ternak & IB. Gedung 5, lantai 1 2.1.3 BAHAN DAN ALAT Bahan :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Ovarium domba/kambing/sapi Ovarium domba/kambing/sapi umur > 1 tahun

100 pasang

2 Telur ayam Telur ayam ras 1 kg

Alat :

NO

NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUM

E SATUA

N

1 Alkokol 70% 2 botol

2 Cover glass no 22 ukuran 22 x 22 mm 12 pak

3 Glass objek 25.4 x 76.2 mm 12 pak

4 Scalpel Blade no. 5 48 buah

5 Spuit 1 cc volume 1 cc 20 buah

6 Spuit 3 cc volume 3 cc 48 buah

7 Needle 18 G 48 buah

8 Needle 20 G 48 buah

9 Tissue 10.000 sheet 6 pak

10 Cawan Petri Cawan petri diameter 3 cm 48 buah

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Aspirasi sel telur

Ovarium NaCl faal

Petri dish

• Syringe (alat suntik) 5 ml

• Jarum 18 G

1

2

3

Page 236: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

236

2. Metode Slicing Ovarium

3. Mengamati bentuk dan morfologi sel telur mamalia

4. Mengamati bentuk dan morfologi sel telur Unggas (Ayam) Caranya adalah :

• Telur dipecahkan di atas cawan petri besar dengan hati-hati • Amati : - Yolk (kuning telur)

- Selaput yolk

Scalpel Pinset

Ovarium

NaCl faal

Pipet

Mikroskop

Zona Pellucida

Sel Cumulus, berasal dari

sel granulosa folikel de

Graaf

Membran Perivitelline

Vitellus (Yolk)

Page 237: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

237

- Bintik putih di atas yolk :

Blastodisk (steril)

Blastoderm (fertil) - Chalazae - Albumen - Cairan Eksternal Telur Blastoderm : sel-sel pluripoten yang mampu berkembang menjadi : - Endoderm (syaraf, organ dalam. paru2, jantung, dll.) - Mesoderm (otot, tulang, dll.) - Ektoderm (kulit, rambut, dll)

2.3. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. MATERI PRAKTIKUM 5 : Siklus Estrus 2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS :

1) Mahasiswa memahami pengertian Siklus Estrus 2) Mahasiswa memahami mekanisme siklus estrus dengan perubahan siklik

dari ovarium 3) Mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya estrus dan siklus estrus serta

tahapannya pada ternak betina dengan tanda-tandanya secara lengkap 4) Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang

proses Siklus Estrus 5) Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada

saat mengikuti proses belajar mengajar semester yang lebih tinggi yaitu pada saat mempelajari Mata Kuliah Teknologi Reproduksi Ternak, terutama dalam mempelajari pokok bahasan Sinkronisasi dan superovulasi

Blastodisk / Blastoderm

Chalazae

Yolk

Thick Albumen

Thin Albumen

Page 238: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

238

2.1.1 METODE PRAKTIKUM 1) Dosen menerangkan secara garis besar cara melakukan praktikum dengan

memberi contoh 2) Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5 – 8 Orang mahasiswa per

kelompok 3) Mahasiswa melakukan apusan vagina pada Mencit dengan menggunakan

tusuk gigi yang dibalut kapas pada ujung-ujungnya atau menggunakan cottonbad berukuran kecil

4) Mahasiswa Melakukan pengamatan dibawah mikroskop 5) Mahasiswa mengamati bentuk-bentuk sel dari apusan vagina dan

menentukan fase siklus dari mencit betina tersebut (proestrus, estrus, metestrus anestrus) dengan melihat bentuk sel yang diperoleh (epithel, keratin, atau leucocyt)

6) Mahasiswa menggambar bentk sel yang diperoleh dan menentukan fase siklus estrus dari mencit tersebut dengan melengkapi dengan penjelasan-penjelasan yang diperlukan

7) Dipilih seorang mahasiswa dari setiap kelompok untuk menerangkan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan, disertai dengan diskusi bersama peserta mahasiswa lainnya

2.1.2 TEMPAT Laboratorium Reproduksi Ternak & IB, Gedung 5, Lantai 1 2.1.3 BAHAN DAN ALAT Bahan :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUM

E SATUA

N

1 Mencit Betina Hewan coba, mencit betina umur > 6 minggu 150 ekor

2 Mencit Jantan Hewan coba, mencit jantan umur > 6 minggu 20 ekor

3 Pakan mencit Pelet protein 18% 50 kg

4 Hormon PMSG Polligon, Intervet 5 vial

5 Hormon HCG Chrorullon, Intervet 5 vial

6 Alkokol 70% 2 botol

7 Chloroform 100 ml 90% 1 botol

8 Sabun cuci Sapon 1 botol

9 Lysol Lysol 1 botol

Alat :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Cover glass no 22 ukuran 22 x 22 mm 12 pak

2 Glass objek 25.4 x 76.2 mm 12 pak

3 Scalpel Blade no. 5 48 buah

4 Spuit 1 cc volume 1 cc 20 buah

5 Spuit 3 cc volume 3 cc 48 buah

6 Needle 18 G 48 buah

7 Cotton bud swab cotton bud 6 pak

Page 239: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

239

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

8 Tissue 10.000 sheet 6 pak

9 Kapas Kapas halus 2 pak

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM : I. Mengamati 4 fase siklus estrus seperti pada gambar dibawah dengan metode apusan vagina dan melihat kondisi sel yang dibentuk, selanjutnya menentukan fase siklus estrus dari mencit betina tersebut. Proestrus

• Perkembangan dari folikel dengan awal sekresi Estrogen dan sekresi yang lemah dari Progesteron.

• Terjadi multipikasi sel epitel PROESTRUS :

Estrus

perkembangan folikel dengan sekresi yang kuat dari Estrogen, sangat sedikit Progesteron. Estrus diakhiri dengan Ovulasi.

Keratinisasi sel epithel (epithel degenerasi) ESTRUS :

Metestrus

• Ditandai dengan luteinisasi sel granulosa (Fol. de Graaf Corpus Luteum) • Progesteron meningkat (Sel Luteal)

Page 240: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

240

• Invasi/kehadiran pada epithel vagina sel leukosit polinuklear METESTRUS :

Diestrus

kelanjutan siklus estrus pasca metestrus dengan kadar progesteron sangat tinggi dalam darah ANESTRUS

sama seperti metestrus disertai peningkatan leukosit polinuklear DIESTRUS :

II. Membandingakn Organ Reproduksi Hewan Estrus dan Anestrus dengan cara

membuka ruang abdomen mencit yang estrus dan tidak estrus Cara Kerja : 1) Hewan dibunuh dengan ether 2) Buka ruang perut (abdominal) 3) Lakukan pengamatan pada :

Ovarium

Tuba Fallopii

Cornua Uteri 4) Bandingkan organ reproduksi di atas antara hewan estrus dan anestrus (panjang,

berat).

Page 241: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

241

Cara Membuka ruang Abdomen mencit sebagai berikut :

2.3. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

ovarium

oviduc

Cornua

uterim

Page 242: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

242

1. MATERI PRAKTIKUM 6 : Fertilisasi 2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS :

1) Untuk memahami proses fertilisasi yang diawali proses perkawinan dari betina yang estrus pasca induksi dengan gonadotropin.

2) Mengetahui hasil fertilisasi berupa perkembangan embrio, pengamatannya melalui koleksi embrio metode “Flushing”.

3) Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang proses fertilisasi.

4) Mahasiswa diharapkan dengan jelas mengetahui bagaimana terjadinya penetrasi spermatozoa kedalam sel telur dan perubahan-perubahan selanjutnya terutama dalam aspek genetika perkembangan pasca fertilisasI.

2.1.1 METODE PRAKTIKUM :

1) Dosen menerangkan secara garis besar cara melakukan praktikum dengan memberi contoh.

2) Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5 – 8 Orang mahasiswa per kelompok.

3) Mahasiswa mendapatkan mencit betina yang telah diprogram degan hormon dan dikawinkan secara alam.

4) Mahasiswa membius mencit tersebut dan membuka bagian perut mencit. 5) Memotong bagian organ reproduks betina, dari mulai cervix hingga ovarium. 6) Mahasiswa membilas (irigasi) uterus dengan menggunakan NaCl fisiologis. 7) Mahasiswa mencari dan mengamati embrio yang merupakan hasil dari proses

fertilisasi. 8) Mahasiswa mengamati dan menggambar embrio yang diperoleh. 9) Dengan diperolehnya embrio, menandakan telah terjadi proses fertilisasi. 10) Pada akhir praktikum, mahasiswa akan menyaksikan film dari DVD tentang

proses fertilisasi. 11) Dipilih seorang mahasiswa dari setiap kelompok untuk

menerangkan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan, disertai dengan diskusi bersama peserta mahasiswa lainnya. 2.1.2 TEMPAT Laboratorium Reproduksi Ternak & IB. Gedung 5, lantai 1 2.1.3 BAHAN DAN ALAT Bahan :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Mencit Betina Hewan coba, mencit betina umur > 6 minggu 150 ekor

2 Mencit Jantan Hewan coba, mencit jantan umur > 6 minggu 20 ekor

3 Pakan mencit Pelet protein 18% 50 kg

4 Hormon PMSG Polligon, Intervet 5 vial

5 Hormon HCG Chrorullon, Intervet 5 vial

6 Alkokol 70% 2 botol

7 Spirtus 90% 1 botol

8 Chloroform 100 ml 90% 1 botol

Page 243: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

243

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

9 Sabun cuci Sapon 1 botol

10 Lysol Lysol 1 botol

11 pH paper pH indikator 4 sd 12 1 pak

Alat :

NO NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Cover glass no 22 ukuran 22 x 22 mm 12 pak

2 Glass objek 25.4 x 76.2 mm 12 pak

3 Scalpel Blade no. 5 48 buah

4 Spuit 1 cc volume 1 cc 20 buah

5 Spuit 3 cc volume 3 cc 48 buah

6 Needle 18 G 48 buah

7 Cotton bud swab cotton bud 6 pak

8 Tissue 10.000 sheet 6 pak

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1) Induksi estrus : • Suntik mencit/hamster dengan 10 IU Foligon (15.00 WIB) • 48 Jam kemudian estrus

2) Induksi Ovulasi : • Suntik mencit/hamster dengan 10 IU Chorulon (15.00 WIB)

3) Fertilisasi

Kawinkan dengan pejantan (betina masuk kandang jantan dengan perbandingan 4:1).

Keesokan paginya (08.00-09.00 WIB) lihat sumbat vagina (vaginal plug) ciri betina sudah kawin (koagulasi semen mencit).

4) Melihat perkembangan Embrio

48 jam kemudian mencit dibunuh dengan ether.

Page 244: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

244

Buka ruang abdomen, isolasi uterus, tuba falopii dan ovarium.

Amati.

Lakukan flushing/drainage ke dalam cornua uteri dengan NaCl melalui alat suntik.

Cairan hasil drinage ditampung dalam cawan petri.

Cari embrio (morula atau blastosis) melalui mikroskop, objektif 5, 10, 20 dan 40x.

MEMBUKA ABDOMEN

Bantalan Lemak

Ovarium Oviduk

Kornua uterus

ISOLASI OVIDUCT

Page 245: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

245

KOLEKSI EMBRIO dari OVIDUK :

Mengamati hasil koleksi embrio seperti tertera pada gambar berikut :

ISOLASI KORNUA UTERUS

Page 246: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

246

Morfologi Embrio :

2.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN :

1. MATERI PRAKTIKUM KE 7 : Kebuntingan 2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS :

1) Mengamati organ-organ yang berperan penting dalam kebuntingan beserta fungsinya.

Page 247: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

247

2) Mengetahui mekanisme fisiologis kebuntingan. 3) Mahasiswa diharapkan dapat memahami secara komprehensiv mengenai

proses kebuntingan pada ternak mamalia (domna/kambing atau sapi) termasuk proses plasentasi yang terjadi antara induk dengan fetus.

2.1.1 METODE PRAKTIKUM :

1) Dosen menerangkan secara garis besar cara melakukan praktikum dengan memberi contoh.

2) Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5 – 8 Orang mahasiswa per kelompok.

3) Mahasiswa mendapatkan uterus bunting domba yang diperoleh dari RPH. 4) Mahasiswa melihat bagian-bagian uterus bunting. 5) Mahasiswa mengamati sistem plasentasi yang terbentuk. 6) Mahasiswa membuka setiap lapisan uterus dan melepaskan pertautan plasenta

antara induk dan fetus. 7) Mahasiswa mengamati dan menggambarkan bagian-bagian uterus bunting

tersebut dan mengamati sistem plasentasi yang terbentuk. 2.1.2 TEMPAT : Laboratorium Reproduksi Ternak & IB. Gedung 5, lantai 1 2.1.4 BAHAN DAN ALAT : Bahan :

NO

NAMA BAHAN NAMA

BARANG/SPESIFIKASI VOLUM

E SATUA

N

1 Uterus bunting Uterus domba/sapi bunting > 3 bulan

24 buah

Alat :

NO NAMA BAHAN NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN

1 Sabun cuci Sapon 1 botol

2 Scalpel Blade no. 5 48 buah

3 Masker Disposable face mask 2 pak

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM : 1) Mengamati kondisi uterus bunting :

Mencoba melepaskan lapisan-lapisan yang menyelubungi fetus dan plasenta. Menggambar dan menjelaskan setiap bagian yang dilihat

Page 248: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

248

Mempelajari posisi-posisi fetus dalam kandungan induk. Posisi Fetus :

Page 249: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

249

2.3. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. MATERI PRAKTIKUM KE 8 : Kelahiran 2.1. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS :

1) Menyebutkan tahapan proses kelahiran dan tanda-tandanya secara lengkap. 2) Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang

proses kelahiran. 2.1.1 METODE PRAKTIKUM :

1) Dosen menerangkan secara garis besar proses kelahiran 2) Mahasiswa memperhatikan dan menyimak rangkaian film DVD tentang proses

kelahiran ternak Domba 3) Dosen menerangkan fase-fase proses kelahiran 4) Mahasiswa memberikan pertanyaan dan diskusi 5) Mahasiswa meresume dari hasil pengamatan melalui film tentang Proses

Kelahiran 6) Mahasiswa mencatat di buku Modul hasil resume dari melihat film proses

kelahiran tersebut 2.1.2 TEMPAT : Laboratorium Reproduksi Ternak & IB, Gedung 5, Lantai 1 2.1.3 BAHAN DAN ALAT : Bahan : Film DVD tentang proses kelahiran pada sapi/domba Alat :

1) DVD player 2) Laptop 3) Speaker

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM :

Melihat dan mengamati film proses kelahiran pada sapi/domba

2.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Page 250: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

250

XXI. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH GENETIKA TERNAK

I. MATERI PRAKTIKUM 1 : PREPARASI MEDIA DAN SIKLUS HIDUP DROSOPHILA

Pemilihan lalat buah (drosophila melanogaster) sebagai materi praktikum genetik, dengan beberapa pertimbangan:

Memiliki generasi interval yang sangat pendek (10 hari) dibandingkan binatang percobaan lain, misalnya mencit (21 hari).

Memiliki jumlah keturunan yang cukup besar (50 – 75 telur) dihasilkan oleh seekor drosophila betina dewasa.

Memiliki banyak variasi sifat yang dapat diwariskan.

Memiliki kepraktisan dan ekonomis dalam pemeliharaannya. Siklus Hidup Drosophila: Berikut ini adalah tahapan perkembangan drosophila, yang telah dirancang untuk diamati di laboratorium dan dicatat selama masa praktikum.

Telur, setelah pertumbuhan yang memadai dari seekor drosophila dewasa akan mulai bertelur sebanyak 50 – 75 butir dan terus akan meningkat sampai mencapai 400 – 500 butir dalam jangka waktu 10 hari. Telur berbentuk lonjong yang memiliki dua buah tanduk tipis kecil (micropyle) di bagian ujung depan. Tanduk ini berfungsi untuk lewatnya sperma untuk masuk ke dalam telur, sesaat telur keluar dari oviduct dan selanjutnya untuk menempel pada dinding botol atau kertas tissue agar tidak lepas ke larutan media. Bagi telur yang tidak terbuahi akan secepatnya diserap oleh jaringan. Telur yang fertil akan mengalami perkembangan dalam 2 (dua) tahapan: Pertama, perkembangan embryo dalam kerabang telur sampai saat larva menetas meninggalkan telur. Kedua, setelah menetas dari telur yang biasa disebut perkembangan pasca embryo (postembryonic), yang kemudian dibagi ke dalam 3 (tiga) tahap:

Ulat (Larva), tumbuh cepat dan makan banyak, tubuh tanpa sayap;

Kepompong (Pupa), tinggal diam, tubuh dilengkapi bakal sayap; di bagian depan tumbuh spiracle menjadi tanduk kepompong (Pupa horns);

Drosophila dewasa (Imago), merupakan phase perkawinan dan sayap telah tumbuh sempurna

1.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa setelah mengikuti praktikum preparasi media dan Siklus Hidup Drosophila diharapkan dapat mengetahui cara menyiapkan media biakan drosophila dan mengetahui siklus hidup serta lama interval generasi Drosophila melanogaster

1.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu 2. Praktek memelihara Drosophila melanogaster

1.1.2 TEMPAT Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika 1.1.3 BAHAN DAN ALAT

Alat : Kompor, Panci, Spatula, Stoples dan busa penutup Bahan : Air, tepung beras, gula merah, garam dapur dan ragi

Page 251: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

251

1.2 PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Preparasi Media

a. Menyiapkan botol untuk media hidup drosophila, botol media harus dijauhkan dari infeksi karena jamur atau semiparasit (tungau). Media yang telah lama digunakan dan memberikan hasil yang sangat memuaskan adalah media menurut B. Spassky dari Universitas Columbia. Bahan yang diperlukan dalam penyedia pakan drosophila adalah karbohidrat dengan sedikit ragi. Drosophila yang dewasa dan larva akan mengkonsumsi keduanya baik ragi, protein, dan pakan media, oleh karena itu untuk memberikan kesempatan pertumbuhan yang baik bagi larva, diperlukan permukaan yang luas bagi tumbuhnya ragi.

b. Menyiapkan media, yaitu Air, tepung beras, gula merah, garam dapur dan ragi. Proses pembuatannya dengan mendidihkan semua bahan tersebut di atas selama 5 menit, sampai didapat media mengental. Setelah dingin dituangkan ke dalam botol media yang telah disiapkan dan diberi label, diberikan satu tetes larutan ragi, dan dibubuhkan kertas tissue sebagai tempat bertelur dan melekatkan drosophila yang baru dibius dengan ether

c. Botol media dilengkapi dengan label penangkapan drosophila liar, meliputi: Tempat, waktu dan banyaknya drosophila yang dibiakan.

2. Pengambilan sampel Drosophila melanogaster a. Menangkap drosophila di tempat tinggal saudara, dengan cara

memancing dengan pisang dan ditungkup dengan kantong plastik. b. Menanamkan dalam media biakan, mengisi label sesuai dengan

pengerjaannya. c. Meletakkan botol biakan yang telah diisi drosophila di Laboratorium

pemuliaan 3. Memulai mengadakan pengamatan, memantau setiap hari apa saja yang

terjadi pada perkembangan hidup Drosophila melanogaster. Pada saat pengamatan harus dituliskan tanggal dan perkembangan yang terjadi

1.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Banyaknya Drosophila melanogaster yang dibiakan :…………………………. Tempat pengambilan sampel :……………………………… Tahapan Pertumbuhan Drosophila melanogaster:

No. Tanggal Pengamatan

Lama Pertumbuhan (dalam hari)

Phase Perumbuhan

1. Bertelur

2. Embrio

3. Menetas dari Telur (First Instar)

4. Ulat bentuk awal (Second Instar)

5. Ulat bentuk akhir (Third Instar)

6. Formasi kepompong

7. Kepompong awal (Fourth Instar)

8. Kepompong: Pembentukan kepala, sayap dan kaki-kaki

9. Pegmentasi dari mata kepompong

10. Sesaat keluar dari kepompong dengan sayap yang lengkap

11. Perumbuhan sayap berhenti menuju ke bentuk dewasa

Page 252: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

252

II. MATERI PRAKTIKUM 2

MORFOLOGI KROMOSOM MITOSIS PADA SAPI DAN MANUSIA Pembentukan kromosom merupakan autoduplikasi, karena selalu mengganda

dengan sendirinya (reduplikasi) selama sel membelah, sesuai dengan besar dan bentuknya yang spesifik. Dengan menggunakan pewarnaan khusus maka wujud dari kromosom akan terlihat. Sehingga nama kromosom diartikan sebagai : kromo = warna, som = bentuk. Kromosom adalah pembawa sifat atau disebut sebagai materi kebakaan (gen), tempat dari gena dalam kromososm disebut locus gen. materi genetik ini berada dalam inti sel dari suatu individu yang tampak hanya pada saat sel membelah (mitosis atau miosis) dan akan diturunkan atau diwariskan kepada sel anak secara teratur. Dalam berbagai phase dari pembelahan sel, kromosom mempunya bentuk dan karakter yang berbeda, sehingga teridentifikasi ada kromososm mitosis pada fhase metaphase dan kromosom miosi.

Kromososm baru dipublikasikan pertama kali pada tahun 1842 oleh K.W.Nageli, dan fungsi dari kromosom selama pembelahan mitosis, dipublikasikan pada tahun 1875 oleh E. Strassburger dan pada tahun 1888 dipublikasikan pemberian nama “chromosome” oleh H.W.G.V.Waldeyer. Walaupun kromosom hanya terlihat selama sel sedang membelah, sedangkan dalam keadaan istirahat (interphase) akan menghilang, namun kromosom dapat dijadikan sebagai ciri yang spesifik bagi individu dalam species tertentu. Kromosom pada tanaman berbeda dengan kromososm pada hewan, baik bentuk maupun jumlahnya.sebagaimana yang dijadikan materi praktikum dalam pengamatan kromososm yang tersedia adalah photo kromososm sapi (2n=60xx/xy) dan manusia (2n=46. Xx/xy), yang merupakan hasil dari pemotretan dengan mikroskop lampu yang dilengkapi kamera, dari preparat kromososm sapi dan manusia, yang dipreparasi pada “objek glass” diwarnai dengan metoda pewarnaan normal, menggunakan pewarna “giemsa”.

2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa setelah mengikuti praktikum tentang Morfologi Kromosom Sapi dan Manusia diharapkan dapat mengetahui gambaran kromosom (karyotipe), yaitu dapat membedakan ukuran, tipe atau bentuk kromosom berdasarkan sentromernya dan jumlah kromosom yang normal pada sapi dan manusia

2.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu 2. Praktek menyusun dan mengamati bentuk, ukuran, dan tipe kromosom (kariotype)

2.1.2 TEMPAT

Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

2.1.3 BAHAN DAN ALAT Alat : Luv, gunting, alat tulis Bahan : Photo kromosom, kertas manila/karton, lem, kertas milimeterblock

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Photo kromosom disediakan 2 (dua) buah, 2. Kertas/photo 1 ditempelkan dengan bentuk seadanya, kemudian kertas 2

diuraikan dengan cara menggunting satu-satu menjadi kromososm yang soliter.

Page 253: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

253

3. Guntingan kromososm ditempelkan dengan lem pada kertas karton manila yang telah disediakan sesuai besar dengan mengukur dalam satuan milimiter dan sesuai bentuknya.

4. Penentuan kromososm kelamin (XX dan XY). 5. Pada sapi bentuk kromososm semua akrosentrik dan kromososm kelamin

metasentris, besarnya pada urutan ke dua dan ketiga. Pada manusia terdapat 7 kelompok bentuk kromososm kelamin berada pada urutan besar kedua dan ketiga.

2.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

TABEL HASIL PENGAMATAN

Kariotype sapi :

No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran

1 6 11 16 21 26

2 7 12 17 22 27

3 8 13 18 23 28

4 9 14 19 24 29

5 10 15 20 25 xx/xy

Kariotype Manusia :

No Ukuran Kel.A

No Ukuran Kel.B

No Ukuran Kel.C

No Ukuran Kel.D

No Ukuran Kel.E

No Ukuran Kel.F

No Ukuran Kel. G

1 4 6 13 16 19 21

2 5 7 14 17 20 22

3 8 15 18 xx/xy

9

10

11

12

III. MATERI PRAKTIKUM 3

PENURUNAN GEN DOMINAN LENGKAP DAN DOMINAN TIDAK SEMPURNA

3.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS Mahasiswa setelah mengikuti praktikum penurunan gen dominan lengkap dan dominan tidak sempurna, diharapkan dapat memahami bagaimana penurunan sifat yang dipengaruhi gen yang bersifat dominan lengkap dan dominan tidak sempurna, sehingga dapat menduga rasio hasil persilangannya. 3.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu 2. Latihan menghitung pendugaan penurunan suatu sifat yang

dipengaruhi gen dominan lengkap dan dominan tidak sempurna

3.1.2 TEMPAT Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

Page 254: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

254

3.1.3 BAHAN DAN ALAT Alat : alat tulis Bahan : soal latihan

3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Penjelasan pola penurunan sifat kualitatif yang dipengaruhi oleh gen dominan

lengkap dan dominan tidak sempurna oleh dosen pengampu 2. Mengerjakan soal latihan mengenai penurunan sifat yang dipengaruhi oleh gen

dominan lengkap dan dominan tidak sempurna.

3.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 1. Warna bulu yang hitam (B) adalah dominan pada marmot bangsa Guenia Pig,

warna yang putih adalah resesif (b). Bila bangsa yang murni hitam homozigot disilangkan dengan putih, bagaimanakah ratio genotipe dan phenotype F1 dan F2?

2. Bila terdapat anak yang betina hitam disilangkan dengan yang putih (test cross), maka didapatkan anaknya 10 ekor semuanya hitam, berapa presentase anak-anak yang 10 ekor ini, bila dihitung secara keseluruhan anak-anaknya?

3. Ada sapi Shorthorn yang tidak bertanduk (P) dominan lengkap dan berwarna bulu merah (R) dominan tidak lengkap, sehingga dalam keadaan (Rr) berwarna roan dan yang berwarna putih (rr). Sapi yang merah bertanduk disilangkan dengan sapi yang putih tidak bertanduk , bagaimanakah racio genotype dan phenotypnya? (silahkan gunakan sistem kurawal atau papan catur)

4. Ada gen lethal pada sapi Angus dalam keadaan homozigot resesif (dd) , dalam keadaan normal (DD), sedangkan dalam keadaan heterozigot (Dd) kaki-kakinya pendek (dexter), Sedangkan warna hitam (BB) adalah dominan lengkap sedangkan alel reresif (bb) berwarna coklat. Sapi betina yang dexter berwarna hitam disilangkan secara Inseminasi buatan dengan sapi coklat jantan yang dexter juga. Bagaimanakah genotype dan phenotype turunannya? (silahkan gunakan sistem kurawal atau papan catur).

IV. MATERI PRAKTIKUM 4

PENURUNAN GEN TRIHYBRID DAN INTERAKSI GEN

4.1. RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa setelah mengikuti praktikum penurunan gen Trihybrid dan Interaksi Gen diharapkan dapat memahami bagaimana penurunan sifat yang dipengaruhi tiga pasang gen dan adanya interaksi gen, sehingga dapat menduga rasio hasil persilangannya. 4.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu 2. Latihan menghitung pendugaan penurunan suatu sifat yang

dipengaruhi oleh tiga pasang gen dan gen yang saling beriteraksi 4.1.2 TEMPAT

Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

Page 255: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

255

4.1.3 BAHAN DAN ALAT Alat : alat tulis Bahan : soal latihan

4.2 PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Penjelasan pola penurunan sifat kualitatif yang dipengaruhi oleh tiga pasang

gen dan sifat yang dipengaruhi oleh gen yang saling berinteraksi oleh dosen pengampu

2. Mengerjakan soal latihan mengenai penurunan sifat yang dipengaruhi oleh tiga pasang gen dan gen yang saling beriteraksi

4.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 1. Pada ayam ada lokus gen yang dominan tidak lengkap, yaitu warna bulu hitam

atau ‘black” (F B F B), warna putih mengkilat atau “splashed wite” (F W F W), dan warna biru atau “blue” bila dalam keadaan heterozigot (F B F W). Ada lokus gen yang lain menentukan bentuk bulu normal homozigot (MN MN) dan agak “rintit” atau “Mild Frizzle” (MN MF), sedangkan yang homozigot sangat rintit atau ”extreme Frizzle” (MF MF). Lokus gen lain penentu bentuk jengger walnut (R- P-), bentuk Rose (R- pp), bentuk pea (rr P-) dan bentuk singgle (rr pp). Bagaimanakah ratio phenotipik dan genotipik keturunan dari persilangan ayam jantan yang berbulu biru (blue ) dengan kondisi bulu agak rintit (“Mild Frizzle”) dan berjengjer walnut dengan ayam betina biru dengan kondisi bulu agak rintit (“Mild Frizzle”) dan berjengjer walnut ?

2. Ada 3 lokus gen pada tikus dalam penampilan warna. Genotype yang (C -) akan menghasilkan pigment, sedangkan dalam keadaan homozigot resesif (cc) pigment tidak terbentuk, alel warna apapun bila bergabung dengan lokus ini akan keluar albino.Warna tikus yang “agouty” ditentukan oleh genotype (A -) dan alel resesifnya (aa) adalah “non agouty”. Warna yang hitam (black) ditentukan oleh genotype (B -) dan warna yang coklat (chocolate) oleh genotype resesif (bb). Sehingga akan muncul 5 macam genotype warna: Warna alami (agouty, black) (A- B- C-) ; hitam (non-agouty) (aa B- C-) ; Coklat (non agouty) (aa bb C-) ; cinnamon (agouty, chocolate) (A- bb C-) ; dan albino ( - - - - cc). Bagaimanakah kondisi F1 dan F2 bila disilangkan antara tikus warna murni hitam (aa BB CC) dengan albino yang bergenotype (AA bb cc)

V. MATERI PRAKTIKUM 5

ALEL GANDA DAN GEN GANDA

5.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa setelah mengikuti praktikum alel ganda dan gen ganda diharapkan dapat memahami bagaimana penurunan sifat yang dipengaruhi alel ganda dan gen ganda sehingga dapat menduga rasio hasil persilangannya. 5.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu 2. Latihan menghitung pendugaan penurunan suatu sifat yang

dipengaruhi oleh alel ganda dan gen ganda 5.1.2 TEMPAT

Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

Page 256: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

256

5.1.3 BAHAN DAN ALAT Alat : alat tulis Bahan : soal latihan

5.2 PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Penjelasan pola penurunan sifat yang dipengaruhi oleh alel ganda dan gen

ganda 2. Mengerjakan soal latihan mengenai penurunan sifat yang dipengaruhi oleh alel

ganda dan gen ganda

5.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 1. Bila ada ketentuan tentang Alel ganda, maka dalam satu lokus gen ditempati

oleh lebih dari satu pasang gen. Seperti halnya tingkah laku gen untuk warna polos pada kelinci, tingkat dominasi gen C untuk warna polos, kemudian cch (warna chinchila), cH (warna himalayan) , c (albino),bagaimanakah ratio phenotipik yang muncul pada generasi F1 , bila diadakan persilangan antara kelinci polos (C cch) dengan polos (CcH)? dan anaknya yang chincila dengan albino ?

2. Ada 4 macam gen yang mempengaruhi bobot badan (AA, BB, CC, DD) dengan prilaku gen yang saling menambah (aditif) memberikan bobot 13 pon, sedangkan gen lain yang resesifnya (aa bb cc dd) memberikan bobot badan yang hanya 3 pon. Berapakah penambahan bobot badan setiap 1 gen dominan? Coba dihitung tahapan penambahan bobot badan nya, dari hanya satu gen dominan sampai semua dominan.

VI. MATERI PRAKTIKUM 6

SEX- LINKAGE, INFLUENCE, LIMITED- GEN

6.1. RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS Mahasiswa setelah mengikuti praktikum Sex- Linkage, Influence, Limited- Gen diharapkan dapat memahami bagaimana penurunan sifat yang dipengaruhi Sex- Linkage, Influence, Limited- Gen, sehingga dapat menduga rasio hasil persilangannya. 6.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu 2. Latihan menghitung pendugaan penurunan suatu sifat yang

dipengaruhi oleh Sex- Linkage, sex Influence, Limited- Gen

6.1.2 TEMPAT Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

6.1.3 BAHAN DAN ALAT Alat : alat tulis Bahan : soal latihan

6.2 PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Penjelasan pola penurunan sifat yang dipengaruhi oleh Sex- Linkage,

Influence, Limited- Gen 2. Mengerjakan soal latihan mengenai penurunan sifat yang dipengaruhi oleh

Sex- Linkage, Influence, Limited- Gen

Page 257: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

257

6.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 1. Alel dominan Penghambat pigmentasi (I -) yang sama juga bagi alel recesive

(cc), sehingga setiap terdapat kedua alel tersebut bulu ayam akan berwarna putih, dengan genotype ( I - C - ), (I – cc) dan (ii cc). Hanya yg memiliki genotype (ii C-) akan memperlihatkan warna. Di sisi lain ada gen (k) yang resesif dan terpaut kromosom kelamin (x x/xy atau zw/zz) menyebabkan pertumbuhan bulu sayap terlambat, alel dominannya (k+) kebalikannya pertumbuhan bulu sayap yang relatif cepat. Persilangan antara ayam jantan yang putih (II CC) dengan pertumbuhan bulu sayap yang lambat dengan ayam betina putih (ii cc) dengan pertumbuhan bulu sayap yang relatif cepat, bagaimanakah ratio phenotipik yang muncul pada generasi F1 dan F2?

2. Ada dua macam gen yang dipenagruhi oleh sex secara sekaligus yaitu kebotakan dan indeks jari yang pendek, kedua sifat tersebut adalah dominan pada pria dan resesive pada wanita. Seorang pria yang heterozigot botak dengan jari tangan yang pendek menikah dengan wanita yang jari tangannya normal (panjang) heterozigot, dan botak. Tentukanlah bagaimana kemungkinan anak-anaknya dari pernikahan tersebut? Symbol yang digunakan sebagai berikut:

Genotype Pria Wanita Genotype Pria Wanita

B1B1 Botak Botak F1F1 Jari pendek Jari pendek

B1B2 Botak Tidak Botak

F1F2 Jari pendek Jari normal panjang

B2B2 Tidak Botak

Tidak Botak

F2F2 Jari normal panjang

Jari normal panjang

VII. MATERI PRAKTIKUM 7

ANALISIS BINOMIAL DAN CHI KUADRAT

7.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa setelah mengikuti praktikum Analisis Binomial dan Chi Kuadrat diharapkan dapat memahami bagaimana menduga rasio hasil persilangan dengan Analisis Binomial dan Chi Kuadrat 7.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu 2. Latihan menghitung pendugaan hasil persilangan dengan Analisis

Binomial dan Chi Kuadrat 7.1.2 TEMPAT

Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

7.1.3 BAHAN DAN ALAT Alat : alat tulis Bahan : soal latihan

7.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Penjelasan pendugaan hasil persilangan dengan Penjabaran Materi Tunggal dan Chi Kuadrat

2. Mengerjakan soal latihan mengenai pendugaan hasil persilangan dengan Analisis Binomial dan Chi Kuadrat

Page 258: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

258

7.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Warna hitam pada marmot Guenia pig dominan terhadap putih. Dalam suatu keluarga ada 5 keturunan berasal dari persilangan kedua tetua yang heterozigot hitam. Bagaimanakah frekuensi yang akan ditemui pada 3 ekor putih dan 2 ekor hitam? Bisa pakai segitiga pascal atau rumus sebagai berikut

(𝒏!

𝒔!𝒇!) (𝒑𝒔)(𝒒𝒇)

2. Ada 3 macam ratio dalam persilangan drosophila yang normal heterozigot (+ vg) dengan normal heterozigot (+vg) menghasilkan ratio persilangan 31 normal (++ dan +vg) dan 19 vestigial (vg vg). Ujilah apakah ratio tersebut masih dapat diterima? Pada df (n-1 atau 2-1= 1) dan nilai pengujian di bawah 3,84 diterima dan diatas 3,84 ditolak. Analisis dengan menggunakan uji chi-kuadrat:

VIII. MATERI PRAKTIKUM 8

LINKAGE DAN PEMETAAN KROMOSOM

8.1. RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS Mahasiswa setelah mengikuti praktikum materi Linkage dan Pemetaan Kromosom diharapkan dapat memahami bagaimana penurunan sifat yang dipengaruhi gen yang Linkage dan bagaimana pemetaan kromosom berdasarkan linkage, sehingga dapat menghitung dugaan jarak antar gen dan urutannya. 8.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu 2. Latihan menghitung dan pendugaan penurunan suatu sifat yang

dipengaruhi oleh gen Linkage dan Pemetaan Kromosom

8.1.2 TEMPAT Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

8.1.3 BAHAN DAN ALAT Alat : alat tulis Bahan : soal latihan

8.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Penjelasan pola penurunan sifat yang dipengaruhi gen yang Linkage dan Pemetaan Kromosom

2. Mengerjakan soal latihan mengenai penurunan sifat yang dipengaruhi kromosom Linkage dan Pemetaan Kromosom

8.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Pada jagung, dengan menggunakan three-point yang berada pada kromososm yang sama dari : booster (B = warna intensif pada tanaman). daun yang liguleless (lg1), kecambah yang virescent (v4 = warna hijau kekuningan), silkless (sk = benangsari yang gugur), kecambah yang glossy (gl2), dan biji yang tassel (ts1 = bagian terminal dari benangsari. tetua tryhibrid adalah heterozygot untuk booster, liguleless, silkless. individu F1 di test-cross untuk memproduksi F2. Jumlah individu F2 sejumlah 982 ekor yang terdiri dari:

Page 259: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

259

6 booster 3 liguleless, silkless 137 booster, silkless 30 silkless 291 booster,liguleless, silkless 34 booster,liguleless 142 liguleless 339 wild type a). Tentukan urutan daripada gen pada kromosom tersebut b). Tentukan jarak ketiga gen tersebut

Page 260: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

260

XXII. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH MANAJEMEN AGRIBISNIS

I. Materi Praktikum 1 :

Pendahuluan : Pengarahan aturan main dan metode praktikum Pembagian Kelompok dan Pembagian Tugas Komoditas masing-

masing anggota kelompok

Penjelasan mengenai Tugas Akhir Praktikum yang harus dikumpulkan

Praktikum Modul I (Industri Pohon Sistem Agribisnis)

Modul I dinilai dan dikembalikan lagi ke mahasiswa

ATURAN MAIN PRAKTIKUM

Pembentukan kelompok praktikum pada tiap-tiap kelas, masing-masing

beranggotakan 5 orang.

Ada lima komoditas untuk masing-masing kelompok yaitu:

a. Sapi Potong, b. Sapi Perah, c. Domba, d. Ayam Ras Pedaging (Broiler Final Stock), dan e. Ayam Ras Petelur.

Penentuan komoditas ternak dilakukan dengan menggunakan sistem “lot”,

yang mana komoditas ternak yang diperoleh oleh kelompok yang bersangkutan tidak boleh berubah dari Modul I sampai V.

Tugas akhir kelompok dikumpulkan paling lambat pada saat sebelum ujian akhir berlangsung.

Apabila tidak mengumpulkan tugas akhir sampai batas sebelum pelaksanaan UAS berlangsung, maka kelompok tersebut dianggap tidak mempunyai nilai untuk praktikum.

Page 261: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

261

MODUL I INDUSTRI POHON SISTEM AGRIBISNIS

Sektor Hulu

On Farm (Primer)

Hilir ( Pengolahan dan

Pemasaran ) Keterangan : = Aktivitas Usaha = Hasil Produksi (Produk) Lengkapi/Isi Aktivitas (Gambar Kotak) dan Hasil Produksi (Gambar Bulat) yang ada di dalam Bagan Industri Pohon Sistem Agribisnis berdasarkan komoditas ternak masing-masing kelompok.

SS I. 1

a b c d e

SS I. 2 SS I. 3 SS I. 4 SSI. 5

SS I.

SS II

Aa

SS III.2

B

SS III.1 SS III.2

A C

SS III

X

KONSUMEN

Page 262: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

262

SS I. 1 : ................................................................................................................... a : ...................................................................................................................

SS I. : ................................................................................................................... SS I. 2 : ...................................................................................................................

b : ................................................................................................................... SS I. 3 : ...................................................................................................................

c : ................................................................................................................... SS I. 4 : ...................................................................................................................

d : ................................................................................................................... SS I. 5 : ...................................................................................................................

e : ................................................................................................................... SS II. : ...................................................................................................................

Aa : ...................................................................................................................

SS III. 1 : ................................................................................................................... A : ...................................................................................................................

SS III. 2 : ................................................................................................................... B : ...................................................................................................................

SS III. 3 : ................................................................................................................... C : ...................................................................................................................

SS III : ................................................................................................................... X : ...................................................................................................................

NILAI:

MODUL II SUB SISTEM INPUT DAN SARANA PRODUKSI

PENDAHULUAN Keberadaan subsistem input dan sarana produksi sangatlah penting terhadap keberlangsungan subsistem produksi dan pengolahan. Hal ini beralasan karena subsistem produksi dan pengolahan sangat memerlukan input dan sarana produksi untuk berproduksi. Oleh karena itu, subsistem ini merupakan subsistem pertama (atau disingkat SS I) dari sistem agribisnis dan sering disebut sebagai sektor hulu. Secara rinci arti penting dan manfaat dari subsistem ini dapat diuraikan seebagai berikut: 1. Menyokong kegiatan subsistem produksi atau budidaya dan subsistem pengolahan 2. Secara makro ekonomi, subsistem ini mampu memberikan nilai kontribusi

pendapatan terhadap perekonomian 3. Keberadaan subsistem ini berdampak pada penyediaan lapangan kerja 4. Membantu meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang akan dimanfaatkan

oleh subsistem produksi atau budidaya dan subsistem pengolahan 5. Dengan meningkatnya sector produksi atau budidaya, maka investasi di sector

penyedia input dan sarana produksi pun akan meningkat pula

Page 263: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

263

(Firman dan Tawaf, 2008) Tujuan Pembelajaran Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengetahui sistem manajemen agribisnis peternakan dalam pengembangan subsektor peternakan Tujuan Pembelajaran Khusus Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi Subsistem Input dan Sarana Produksi pada komoditas ternak yang dimiliki dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Instruksional a. Isilah dengan singkat dan jelas aktivitas yang dilakukan pada kolom yang kosong

yang disampaikan sesuai dengan komoditas masing-masing b. Gunakanlah beberapa literatur yang tersedia di perpustakaan untuk menunjang

pengisian dan penulisan matrik praktikum di bawah ini.

KOMODITAS SAPI POTONG

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan input dan sarana produksi melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Sebutkan pakan apa saja yang diperlukan untuk budidaya sapi potong?

Sebutkan 5 jenis hijauan yang sering dijadikan pakan ternak?

Sebutkan 5 bahan pembuat konsentrat?

Sebutkan 5 peralatan yang digunakan untuk budidaya sapi potong?

Sebutkan maksimal 5 mesin yang digunakan untuk budidaya sapi potong?

Sebutkan jenis alat dan mesin pembuat konsentrat?

B. PENGORGANISASIAN

Kegiatan pengelolaan persediaan input-input dan sarana produksi mulai dari:

Perencanaan persediaan

Page 264: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

264

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Pengadaan/pembelian

Penyimpanan

Pengalokasian

Pemeliharaan

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap persediaan dan jadwal pengadaan input dan sarana produksi

NILAI:

KOMODITAS SAPI PERAH

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan input dan sarana produksi melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Sebutkan pakan apa saja yang diperlukan untuk budidaya sapi perah?

Sebutkan 5 jenis hijauan yang sering dijadikan pakan ternak?

Sebutkan 5 bahan pembuat konsentrat?

Sebutkan 5 peralatan yang digunakan untuk budidaya sapi perah?

Page 265: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

265

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Sebutkan maksimal 5 mesin yang digunakan untuk budidaya sapi perah?

Sebutkan jenis alat dan mesin pembuat konsentrat?

B. PENGORGANISASIAN

Kegiatan pengelolaan persediaan input-input dan sarana produksi mulai dari:

Perencanaan persediaan

Pengadaan/pembelian

Penyimpanan

Pengalokasian

Pemeliharaan

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap persediaan dan jadwal pengadaan input dan sarana produksi

NILAI: KOMODITAS DOMBA

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan input dan sarana produksi melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Sebutkan pakan apa saja yang diperlukan

Page 266: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

266

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

untuk budidaya domba?

Sebutkan 5 jenis hijauan yang sering dijadikan pakan ternak?

Sebutkan 5 bahan pembuat konsentrat?

Sebutkan 5 peralatan yang digunakan untuk budidaya domba?

Sebutkan maksimal 5 mesin yang digunakan untuk budidaya domba?

Sebutkan jenis alat dan mesin pembuat konsentrat?

B. PENGORGANISASIAN

Kegiatan pengelolaan persediaan input-input dan sarana produksi mulai dari:

Perencanaan persediaan

Pengadaan/pembelian

Penyimpanan

Pengalokasian

Pemeliharaan

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap persediaan dan jadwal pengadaan input dan sarana produksi

NILAI:

Page 267: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

267

KOMODITAS AYAM RAS PEDAGING (BROILER FINAL STOCK)

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan input dan sarana produksi melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Sebutkan pakan apa saja yang diperlukan untuk budidaya unggas?

Sebutkan 5 bahan pembuat pellet atau pakan unggas?

Sebutkan 5 peralatan yang digunakan untuk budidaya unggas?

Sebutkan maksimal 5 mesin yang digunakan untuk budidaya unggas?

Sebutkan jenis alat dan mesin pembuat pellet?

B. PENGORGANISASIAN

Kegiatan pengelolaan persediaan input-input dan sarana produksi mulai dari:

Perencanaan persediaan

Pengadaan/pembelian

Penyimpanan

Pengalokasian

Pemeliharaan

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap persediaan dan jadwal pengadaan input dan sarana produksi

Page 268: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

268

NILAI: KOMODITAS AYAM RAS PETELUR

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan input dan sarana produksi melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Sebutkan pakan apa saja yang diperlukan untuk budidaya unggas?

Sebutkan 5 bahan pembuat pellet atau pakan unggas?

Sebutkan 5 peralatan yang digunakan untuk budidaya unggas?

Sebutkan maksimal 5 mesin yang digunakan untuk budidaya unggas?

Sebutkan jenis alat dan mesin pembuat pellet?

B. PENGORGANISASIAN

Kegiatan pengelolaan persediaan input-input dan sarana produksi mulai dari:

Perencanaan persediaan

Pengadaan/pembelian

Penyimpanan

Pengalokasian

Pemeliharaan

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

Page 269: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

269

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

INPUT DAN SARANA PRODUKSI

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap persediaan dan jadwal pengadaan input dan sarana produksi

NILAI:

MODUL III SUB SISTEM PRODUKSI PRIMER (ON FARM) AGRIBISNIS

PENDAHULUAN Subsistem budidaya lebih menekankan pada proses budidaya yang dapat menghasilkan produk primer atau produk dasar (raw material). Prroduksi primer agribisnis adalah sebagai perangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi dalam menghasilkan produk agribisnis. Subsistem ini biasa dikenal dengan sebutan subsistem on farm, yakni segala kegiatan produksi yang menghasilkan produk primer (produk dasar). Sebagai contoh: budidaya sapi perah menghasilkan susu segar; budidaya sapi potong menghasilkan sapi potong hasil penggemukan; budidaya domba menghasilkan domba siap potong, daging, kulit, dan produksi anak, dan lain sebagainya. Guna menghasilkan produk sebagaimana yang diharapkan, kegiatan produksi ini tentunya tidak lepas dari manajemen produksi, yakni bagaimana mengelola usahaternak melalui pemanfaatan input dan sarana produksi dalam proses produksi yang akhirnya menghasilkan produk atau hasil ternak dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengetahui sistem manajemen agribisnis peternakan dalam pengembangan sub sektor peternakan Tujuan Pembelajaran Khusus Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi Subsistem Produksi Primer pada komoditas ternak yang dimiliki dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Instruksional a. Isilah dengan singkat dan jelas aktivitas yang dilakukan pada kolom yang kosong

yang disampaikan sesuai dengan komoditas masing-masing b. Gunakanlah beberapa literatur yang tersedia di perpustakaan untuk menunjang

pengisian dan penulisan matrik praktikum di bawah ini. KOMODITAS SAPI POTONG

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA SAPI POTONG

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan budidaya sapi potong melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Page 270: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

270

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA SAPI POTONG

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Pemilihan jenis sapi potong: Sebutkan jenis sapi potong yang berkembang di dunia?

Dimana usahaternak tersebut akan dilaksanakan?

Sebutkan pertimbangan yang digunakan dalam memilih/menentukan lokasi?

Seberapa besar usaha yang akan diupayakan?

Bagaimana pola produksinya: Reproduksi a. Lama bunting (bulan hari)? b. Jumlah anak per kelahiran (ekor)? c. Sex ratio jantan dan betina pada anak yang dilahirkan? d. Calving interval (bulan atau hari)? e. Umur sapih (bulan atau hari)? f. Siklus birahi (hari)? Produksi a. Kisaran berat sapi potong keturunan eropa (Bos Taurus) pada umur dewasa (kg)? b. Kisaran berat sapi potong lokal di Indonesia pada umur dewasa (kg)?

Pembiayaan: Kandang a. Ukuran luas

Page 271: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

271

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA SAPI POTONG

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

kandang untuk sapi dewasa (m2)? b. Ukuran luas kandang untuk pedet (m2)? Pakan a. Jumlah rumput segar yang diberikan pada sapi dewasa (kg/ekor/hari)? b. Jumlah konsentrat yang diberikan pada sapi dewasa (kg/ekor/hari)? Tenaga Kerja a. Jenis Tenaga Kerja b. Curahan Tenaga Kerja (HKP): - Anak - Wanita - Pria

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

individu kelompok

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jawal Kegiatan

NILAI:

Page 272: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

272

KOMODITAS SAPI PERAH FUNGSI-FUNGSI

MANAJEMEN KEGIATAN BUDIDAYA

SAPI PERAH URAIAN

(SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan budidaya sapi perah melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pemilihan jenis sapi perah: Sebutkan jenis sapi perah yang berkembang di dunia?

Dimana usahaternak tersebut akan dilaksanakan?

Sebutkan pertimbangan yang digunakan dalam memilih/menentukan lokasi?

Seberapa besar usaha yang akan diupayakan?

Bagaimana pola produksinya: Reproduksi a. Lama bunting (bulan atau hari)? b. Jumlah anak per kelahiran (ekor)? c. Kisaran berat lahir pedet (kg)? d. Calving interval (bulan atau hari)? e. Umur sapih (bulan atau hari)? f. Siklus birahi (hari)? g. Umur dewasa kelamin jantan dan betina (tahun)? h. Lama laktasi (bulan atau hari)? i. Lamanya kering kandang? Produksi Kisaran jumlah produksi susu sapi perah FH di Indonesia (liter/hari)?

Pembiayaan: Kandang a. Ukuran luas kandang untuk sapi dewasa (m2)? b. Ukuran luas kandang untuk pedet (m2)? Pakan

Page 273: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

273

a. Jumlah rumput segar yang diberikan pada sapi dewasa (kg/ekor/hari)? b. Jumlah konsentrat yang diberikan pada sapi dewasa (kg/ekor/hari)? Tenaga Kerja a. Jenis Tenaga Kerja b. Curahan Tenaga Kerja (HKP): - Anak - Wanita - Pria

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

individu kelompok

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jawal Kegiatan

NILAI:

KOMODITAS DOMBA

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA DOMBA

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan budidaya domba melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pemilihan jenis domba: Sebutkan jenis domba lokal yang ada di Indonesia?

Dimana usahaternak tersebut akan dilaksanakan?

Sebutkan pertimbangan yang digunakan dalam memilih/menentukan

Page 274: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

274

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA DOMBA

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

lokasi?

Seberapa besar usaha yang akan diupayakan?

Bagaimana pola produksinya: Reproduksi a. Lama bunting (bulan atau hari)? b. Jumlah anak per kelahiran (ekor)? c. Umur dewasa kelamin domba jantan dan betina (bulan atau tahun)? Produksi Kisaran berat domba betina dan jantan yang ada di Indonesia umur lebih dari 1 tahun (kg)?

Pembiayaan: Kandang a. Ukuran luas kandang untuk sapi dewasa (m2)? b. Ukuran luas kandang untuk pedet (m2)? Pakan a. Jumlah rumput segar yang diberikan pada sapi dewasa (kg/ekor/hari)? b. Jumlah konsentrat yang diberikan pada sapi dewasa (kg/ekor/hari)? Tenaga Kerja a. Jenis Tenaga Kerja b. Curahan Tenaga Kerja (HKP): - Anak - Wanita - Pria

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

individu kelompok

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk

Page 275: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

275

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA DOMBA

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jawal Kegiatan

NILAI:

KOMODITAS AYAM RAS PEDAGING (BROILER FINAL STOCK)

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA AYAM BROILER

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan budidaya ayam broiler melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pemilihan strain ayam broiler: Sebutkan 3 strain ayam broiler?

Dimana usahaternak tersebut akan dilaksanakan?

Sebutkan pertimbangan yang digunakan dalam memilih/menentukan lokasi?

Seberapa besar usaha yang akan diupayakan?

Bagaimana pola produksinya: a. Lama pemeliharaan anak sampai di potong (hari)? b. Kisaran berat badan pada umur jual (kg)? c. Kisaran berat Day Old Chick (DOC) (gram)? d. Standar tingkat kematian pada pemeliharaan ayam broiler (%)?

Page 276: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

276

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA AYAM BROILER

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Pembiayaan: Kandang Pada luas kandang 1m2, berapa banyak ayam broiler yang dapat dipelihara (ekor)?

Pakan Kebutuhan pakan 1 kali periode?

Tenaga Kerja a. Jenis Tenaga Kerja b. Curahan Tenaga Kerja (HKP): - Anak - Wanita - Pria

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

Mandiri Kemitraan:

Makloon

Kontrak Harga

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jawal Kegiatan

NILAI:

KOMODITAS AYAM RAS PETELUR

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA AYAM RAS PETELUR

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan budidaya ayam ras petelur melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pemilihan strain ayam ras petelur: Sebutkan 3 strain ayam ras petelur?

Page 277: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

277

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA AYAM RAS PETELUR

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Dimana usahaternak tersebut akan dilaksanakan?

Sebutkan pertimbangan yang digunakan dalam memilih/menentukan lokasi?

Seberapa besar usaha yang akan diupayakan?

Bagaimana pola produksinya: a. Umur bertelur pertama (bulan atau hari)? b. Jumlah produksi telur per ekor per tahun dengan menggunakan Hen Day Production (butir/kg)?

Pembiayaan: Kandang a. Bentuk kandang ayam ras petelur fase produksi? b. Ukuran luas kandang untuk 1 ekor ayam dewasa fase produksi telur (cm2)?

Pakan Kebutuhan pakan konsentrat per ekor/hari untuk ayam petelur yang sedang berproduksi (gram/ekor/hari) Tenaga Kerja a. Jenis Tenaga Kerja b. Curahan Tenaga Kerja (HKP): - Anak - Wanita - Pria

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

individu kelompok

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap:

Page 278: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

278

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

KEGIATAN BUDIDAYA AYAM RAS PETELUR

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jawal Kegiatan

NILAI:

MODUL IV SUB SISTEM PENGOLAHAN PRODUK AGRIBISNIS

PENDAHULUAN Subsistem pengolahan produk agribisnis merupakan subsistem pada agribisnis yang berperan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk peternakan itu sendiri. Nilai tambah yang diberikan dari produk hasil olahan adalah nilai harga produk yang lebih mahal dibandingkan sebelum dilakukan pengolahan. Berbagai produk primer pertanian yang dapat diolah dalam subsistem pengolahan produk, misalnya: daging sapi diolah menjadi sosis atau kornet; susu segar sapi perah diolah menjadi susu bubuk, keju, yoghurt, dan lain-lain; daging ayam diolah menjadi nugget; dan lain sebagainya. Pada dasarnya, subsistem ini merupakan perpanjangan kegiatan dari subsistem produksi primer, yang mana produk primer yang dihasilkan oleh subsistem on farm diolah menjadi produk setengah jadi atau siap dikonsumsi. Oleh karena itu, manajemen produksi sangatlah penting dalam menghasilkan suatu produk yang efisien dan efektif sebagaimana yang diharapkan. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengetahui sistem manajemen agribisnis peternakan dalam pengembangan subsektor peternakan Tujuan Pembelajaran Khusus Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat mengjelaskan Subsistem Pengolahan Produk Agribisnis pada komoditas ternak yang dimiliki dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Instruksional a. Isilah dengan singkat dan jelas aktivitas yang dilakukan pada kolom yang kosong

yang disampaikan sesuai dengan komoditas masing-masing b. Gunakanlah beberapa literatur yang tersedia di perpustakaan untuk menunjang

pengisian dan penulisan matrik praktikum di bawah ini. KOMODITAS SAPI PEDAGING

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pengolahan hasil usahaternak sapi potong melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Page 279: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

279

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Desain produksi: a. Produk utama yang dihasilkan Sapi Potong?

- Apa yang dimaksud dengan Karkas?

- Apa yang dimaksud dengan daging sapi segar?

- Apa yang dimaksud dengan daging beku?

- Apa yang dimaksud dengan jeroan?

b. Produk olahan sapi potong?

Bahan/input yang digunakan untuk produk olahan sapi potong?

Teknologi yang digunakan: a. Tempat pemotongan sapi potong di mana?

- Apa yang dimaksud dengan Rumah Potong Hewan?

b. Alat apa yang saja yang digunakan di Rumah Potong Hewan?

c. Mesin apa yang digunakan di Rumah Potong Hewan?

d. Alat dan mesin apa saja yang digunakan untuk produk lanjut (produk olahan) sapi potong?

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

individu kelompok

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk engenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan

Page 280: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

280

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jadwal Kegiatan

NILAI:

KOMODITAS SAPI PERAH FUNGSI-FUNGSI

MANAJEMEN PENGOLAHAN PRODUK/

HASIL TERNAK URAIAN

(SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pengolahan hasil usahaternak sapi perah melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Desain produksi: a. Produk utama yang dihasilkan sapi perah?

- Apa yang dimaksud dengan susu murni?

- Apa yang dimaksud dengan susu segar?

- Syarat Mutu Susu Segar:

(i) Berat Jenis minimum

(ii) Kadar lemak minimum (%)

(iii)Kadar Protein minimum (%)

(iv)Derajat keasaman

(v)Total kuman (CFU/ml)

b. Sebutkan hasil pengolahan susu? Bahan/input yang

digunakan untuk produk olahan susu tersebut?

Teknologi yang digunakan: Alat dan mesin apa saja yang digunakan untuk pengolahan susu?

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

individu kelompok

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau

Page 281: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

281

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jawal Kegiatan

NILAI:

KOMODITAS DOMBA

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pengolahan hasil usahaternak sapi domba melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Desain produksi: a. Produk utama yang dihasilkan domba?

- Apa yang dimaksud dengan karkas domba?

- Apa yang dimaksud dengan kulit domba mentah basah ?

b.Produk olahan domba?

Bahan/input yang digunakan untuk produk olahan sapi potong?

Teknologi yang digunakan: a. Tempat pemotongan domba?

b. Sebutkan beberapa alat pemotongan domba?

c. Sebutkan mesin pemotong domba?

Page 282: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

282

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

d. Alat dan mesin apa saja yang digunakan untuk produk lanjut (pengolahan ) domba?

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

individu kelompok

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jadwal Kegiatan

NILAI: KOMODITAS AYAM RAS PEDAGING (BROILER FINAL STOCK)

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pengolahan hasil usahaternak ayam broiler melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Desain produksi: a. Produk utama yang dihasilkan ayam broiler?

Apa yang dimaksud dengan karkas ayam broiler?

Apa yang dimaksud dengan daging ayam boiler segar?

Apa yang disebut dengan daging ayam broiler beku?

b.Produk olahan ayam broiler?

Page 283: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

283

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Bahan/input yang digunakan untuk produk olahan sapi potong?

Teknologi yang digunakan: a. Tempat pemotongan unggas yang higienis?

Apa yang dimaksud dengan Rumah Potong Unggas?

b. Sebutkan alat dan mesin potong ayam broiler?

c. Alat dan mesin apa saja yang digunakan untuk produk lanjut (pengolahan ) ayam broiler?

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

Mandiri Kemitraan:

Makloon

Kontrak Harga

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jawal Kegiatan

NILAI: KOMODITAS AYAM RAS PETELUR

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pengolahan hasil usahaternak ayam ras petelur melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Desain produksi: a. Produk utama yang dihasilkan ayam ras petelur?

Page 284: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

284

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PENGOLAHAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Apa yang disebut dengan telur ayam konsumsi segar?

Berdasarkan SNI 06 - 3926 – 1995, telur diklasifikasikan atas?

Telur ekstra besar berat ukurannya (gram)?

Telur besar berat ukurannya (gram)?

Telur sedang berat ukurannya (gram)?

Telur kecil berat ukurannya (gram)?

Telur ekstra kecil berat ukurannya (gram)?

b. Produk olahan telur ayam?

Bahan/input yang digunakan untuk produk olahan telur ayam

Teknologi yang digunakan: Alat pengumpul telur?

B. PENGORGANISASIAN

Bentuk organisasi dari usahaternak yang dijalankan

individu kelompok

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian pada tiap-tiap kegiatan/aktivitas (disesuaikan dengan skala usaha dan bentuk organisasinya)

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Proses produksi b. Penggunaan input dan produksi c. Jawal Kegiatan

NILAI:

MODUL V SUB SISTEM PEMASARAN PRODUK AGRIBISNIS

PENDAHULUAN Usaha tani ternak dewasa ini semakin komersial, baik untuk usaha ternak rakyat maupun perusahaan peternakan. Oleh karena itu, keputusan usaha sangat dominan

Page 285: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

285

dipengaruhi oleh kondisi pasar terutama harga komoditas input dan output produksi. Seperti halnya komoditas pertanian, harga komoditas peternakan juga berfluktuasi mengikuti pola-pola tertentu yang dipengaruhi oleh dinamika produksi (supply) dan dinamika produksi (demand). Dari sisi produksi peternakan sapi potong, misalnya, mempunyai target tertentu dalam pemeliharaan sapinya sehingga hanya melakukan pembeliaan bakalan (awal pemeliharaan) pada bulan-bulan tertentu akibatnya harga bakalan juga mengalami kenaikan. Dari sisi konsumsi, permintaan konsumen terhadap produk peternakan juga tidak stabil, biasanya konsumen meningkatkan permintaannya menjelang hari-hari terteentu akibatnya harga komoditas peternakan (harga daging dan telur, misalnya) mengalami kenaikan yang drastis. Dalam penyaluran produk peternakan tersebut tidak sedikit melibatkan lembaga-lembaga pemasaran, di mana hal ini akan menyebabkan nantinya harga yang berlaku di tingkat konsumen menjadi tinggi. Persoalan harga tinggi tentunya akan membuat konsumen bertindak mengurangi konsumsi terhadap produk peternakan, sementara harga di tingkat peternak begitu rendah. Adanya fenomena fluktuasi harga input dan output usaha ternak, menuntut manajer untuk memperhitungkan perkembangan harga sepanjang tahun (price spread) karena kesalahan pengambilan keputusan dalam mempertimbangkan harga dapat menyebabkan kebangkrutan usaha, sebaliknya bila predikssi cukup baik terhadap harga, dapat mendatangkan keuntungan.

Tujuan Pembelajaran Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengetahui sistem manajemen agribisnis peternakan dalam pengembangan subsektor peternakan Tujuan Pembelajaran Khusus Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat menjelaskan Subsistem Pemasaran Produk Agribisnis pada komoditas ternak yang dimiliki dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Instruksional a. Isilah dengan singkat dan jelas aktivitas yang dilakukan pada kolom yang kosong

yang disampaikan sesuai dengan komoditas masing-masing b. Gunakanlah beberapa literatur yang tersedia di perpustakaan untuk menunjang

pengisian dan penulisan matrik praktikum di bawah ini. KOMODITAS SAPI POTONG

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PEMASARAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pemasaran hasil usahaternak sapi potong melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pola pemasaran yang dilakukan?

Sebutkan pelaku-pelaku pemasaran dalam rantai pemasaran?

Gambarkan saluran pemasaran hasil ternak dari produsen sampai ke konsumen!

Page 286: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

286

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PEMASARAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

Lokasi pemasaran?

Segmen pasar, khususnya untuk pemasaran hasil produk olahan?

B. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian dalam kegiatan pemasaran

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Hasil produksi b. Nilai produk (nilai jual)

NILAI: KOMODITAS SAPI PERAH

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PEMASARAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pemasaran hasil usahaternak sapi perah melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pola pemasaran yang dilakukan?

Sebutkan pelaku-pelaku pemasaran dalam rantai pemasaran?

Gambarkan saluran pemasaran hasil ternak dari produsen sampai ke konsumen!

Lokasi pemasaran?

Segmen pasar, khususnya untuk pemasaran hasil produk olahan?

B. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian dalam kegiatan pemasaran

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan

Page 287: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

287

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PEMASARAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

pengorganisasian

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Hasil produksi b. Nilai produk (nilai jual)

NILAI:

KOMODITAS DOMBA

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PEMASARAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pemasaran hasil usahaternak domba melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pola pemasaran yang dilakukan?

Sebutkan pelaku-pelaku pemasaran dalam rantai pemasaran?

Gambarkan saluran pemasaran hasil ternak dari produsen sampai ke konsumen!

Lokasi pemasaran?

Segmen pasar, khususnya untuk pemasaran hasil produk olahan?

B. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian dalam kegiatan pemasaran

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Hasil produksi b. Nilai produk (nilai jual)

Page 288: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

288

NILAI: KOMODITAS AYAM RAS PEDAGING (BROILER FINAL STOCK)

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PEMASARAN PRODUK/ HASIL TERNAK

URAIAN (SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pemasaran hasil usahaternak ayam broiler melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pola pemasaran yang dilakukan?

Sebutkan pelaku-pelaku pemasaran dalam rantai pemasaran?

Gambarkan saluran pemasaran hasil ternak dari produsen sampai ke konsumen!

Lokasi pemasaran?

Segmen pasar, khususnya untuk pemasaran hasil produk olahan?

B. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian dalam kegiatan pemasaran

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Hasil produksi b. Nilai produk (nilai jual)

NILAI:

Page 289: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

289

KOMODITAS AYAM RAS PETELUR FUNGSI-FUNGSI

MANAJEMEN PEMASARAN PRODUK/

HASIL TERNAK URAIAN

(SINGKAT DAN JELAS)

A. PERENCANAAN Menyusun perencanaan terkait dengan pemasaran hasil usahaternak ayam broiler melalui pengidentifikasian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

Pola pemasaran yang dilakukan?

Sebutkan pelaku-pelaku pemasaran dalam rantai pemasaran?

Gambarkan saluran pemasaran hasil ternak dari produsen sampai ke konsumen!

Lokasi pemasaran?

Segmen pasar, khususnya untuk pemasaran hasil produk olahan?

B. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian dalam kegiatan pemasaran

C. PENYUSUNAN Penugasan personalia atau individu terhadap kegiatan pengorganisasian

D. PENGARAHAN Memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian

E. PENGAWASAN Pengawasan terhadap: a. Hasil produksi b. Nilai produk (nilai jual)

NILAI:

MODUL VI SUB SISTEM KELEMBAGAAN PADA MASING-MASING KOMODITAS

Tujuan Pembelajaran Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengetahui sistem manajemen agribisnis peternakan dalam pengembangan subsektor peternakan Tujuan Pembelajaran Khusus

Page 290: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

290

Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat menjelaskan Subsistem Kelembagaan pada komoditas ternak yang dimiliki dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Identifikasikan dan uraikanlah kelembagaan pendukung pada komoditas yang dimiliki Komoditas: ………............................................................................................................

NAMA KELEMBAGAAN URAIAN FUNGSINYA

1.

2.

3.

4.

5.

MODUL VII

Buatlah suatu makalah yang lengkap mengenai suatu kesatuan Agribisnis pada komoditas yang menjadi tugas anda.

Isi Makalah harus mengacu kepada pengetahuan dasar-dasar manajemen yang anda peroleh

Format Makalah : - Margin Atas, kiri, bawah dan kanan : 4 , 4, 3, 3 - Jarak 1, 5 spasi - Fon : Times New Roman 12 - Kertas A4

Page 291: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

291

Lampiran terdiri dari foto dan rangkuman Matriks Praktikum dari Modul II s.d. Modul VI secara satu kesatuan (Format Rangkuman Matriks Praktikum terlampir)

RANGKUMAN MATRIKS PRAKTIKUM

MANAJEMEN AGRIBISNIS

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

SUBSISTEM AGRIBISNIS

SUBSISTEM I

SUBSISTEM II

SUBSISTEM III

SUBSISTEM IV

A. PERENCANAAN

B. PENGORGANISASIAN

C. PENYUSUNAN

D. PENGARAHAN

E. PENGAWASAN

Page 292: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

292

XXIII. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH NUTRISI TERNAK

1. MATERI PRAKTIKUM 1 : ANALISIS AIR 1.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS Mahasiswa mampu melakukan serangkaian kegiatan proseddur analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan AIR dari bahan pakan dan pakan di laboratorium Prosedur ini merupakan salah satu paket dari prosedur analisis proksimat. 1.1.1 METODE PRAKTIKUM Metode palaksanaan adalah Demonstrasi aktif. Mahasiswa melakukan sendiri langkah prosedur ini dibimbing dosen dan asisten. Prosedur ini membutukan waktu yang panjang sedangkan waktu praktikum tersedia terbatas, sehingga hasil dari suatu langkah prosedur tertentu yang membutuhkan waktu lama sudah dikerjakan oleh teknisi laboratorium dan mahasiswa praktikan melanjutkan prosedurnya. 1.1.2 TEMPAT Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakutas Peternakan Unpad 1.1.3 BAHAN DAN ALAT

1. Bahan Bahan pakan 2. Alat a. Oven listrik b. Timbangan analitik c. Cawan Alumunium d. Eksikator/Desikator e. Tang Penjepit

1.2 PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Prinsip Menguapkan air yang terdapat dalam bahan dengan oven dengan suhu 105oc dalam jangka waktu tertentu (3 – 24 jam) hingga seluruh air yang terdapat dalam bahan menguap atau penyusutan berat bahan tidak berubah lagi. Tidak hanya air yang menguap, tetapi terdapat juga senyawa-senyawa asam-basa organik sederhana (BM rendah) yang ikut menguap ( mis: asam asetat, butirat, propionat, ester atsiri,) sehingga terhitung sebagai komponen air

2. Langkah Kerja

a. Keringkan Cawan alumunium dalam oven selama 1 jam pada suhu 100 - 1050

C. b. Kemudian dinginkan dalam eksikator selama 15 menit dan timbang beratnya

(Catat sebagai A gram) c. Tambahkan ke dalam cawan alumunium tersebut sejumlah sampel/bahan

lebih kurang 2-5 gram, timbang dengan teliti. Dengan demikian berat

Page 293: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

293

sampel/bahan dapat diketahui dengan tepat (Catat sebagai B gram). Bila menggunakan timbangan analitik digital maka dapat langsung diketahui berat sampelnya dengan menset zero balans, yaitu setelah berat alumunium diketahui beratnya dan telah dicatat, kemudian dizerokan sehingga penunjukan angka menjadi nol, lalu sampel langsung dimasukan ke dalam cawan dan kemudian timbang beratnya dan catat sebagai C gram.

d. Masukan cawan+sampel ke dalam oven selama 3 jam pada suhu 1050 C sehingga seluruh air menguap.

e. Masukkan dalam eksikator selama 15 menit dan timbang. Ulangi pekerjaan ini dari tahap no 4 dan 5, sampai beratnya tidak berubah lagi. Catat sebagai D gram.

f. Setiap kali memindahkan cawan alumunium (baik berisi sampel atau tidak, gunakan tang penjepit).

1.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengamatan

a. Berat Cawan alumunium (A) …….. gram

b. Berat Cawan Alumunium + sampel (B) ……...gram

c. Berat Sampel (C) ……...gram

d. Berat Cawan Alumunium + sampel Kering ……...gram

(setelah pemanasan oven) (D)

2. Perhitungan

3. Pembahasan

Page 294: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

294

2. MATERI PRAKTIKUM 2 :

ANALISIS ABU

2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa mampu melakukan serangkaian kegiatan proseddur analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan ABU dari bahan pakan dan pakan di laboratorium. Prosedur ini merupakan salah satu paket dari prosedur analisis proksimat. 2.1.1 METODE PRAKTIKUM

Metode palaksanaan adalah Demonstrasi aktif. Mahasiswa melakukan sendiri langkah prosedur ini dibimbing dosen dan asisten. Prosedur ini membutukan waktu yang panjang sedangkan waktu praktikum tersedia terbatas, sehingga hasil dari suatu langkah prosedur tertentu yang membutuhkan waktu lama sudah dikerjakan oleh teknisi laboratorium dan mahasiswa praktikan melanjutkan prosedurnya.

2.1.2 TEMPAT

Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak

Fakutas Peternakan Unpad

2.1.3 BAHAN DAN ALAT

1. Bahan Bahan pakan

2. Alat a. Cawan porselen 30 ml b. Kompor listrik atau hot plate c. Tanur listrik d. Eksikator e. Tang penjepit

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Prinsip Membakar bahan dalam tanur/tungku (furnace) dengan suhu 600oc selama waktu tertentu (6 – 8 jam) sehinggga seluruh unsur utama pembentuk senyawa organik (C, H, O, N) habis terbakar dan berubah menjadi gas. Sisanya adalah abu (berwarna dari putih sampai abu abu) yang merupakan kumpulan dari mineral-mineral. Dengan perka-taan lain bahwa abu adalah total mineral dalam bahan. Tidak seluruhnya unsur utama pembentuk senyawa organik dapat terbakar dan berubah menjadi gas. Oksigen ada yang masih tinggal dalam abu sebagai oksida (mis : CaO) dan karbon sebagai karbonat (CO3). Sebagian mineral tertentu menguap menjadi gas ( mis : sulfur sebagai H2S)

2. Langkah Kerja

a. Keringkan cawan porselen ke dalam oven selama 1 jam pada suhu 100 - 1050 C.

Page 295: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

295

b. Dinginkan dalam eksikator selama 15 menit dan timbang, catat sebagai A gram.

c. Masukkan sejumlah sampel kering oven 2 - 5 gram ke dalam cawan, catat sebagai B gram

d. Panaskan dengan hot plate atau kompor listrik sampai tidak berasap lagi. e. Masukkan kedalam tanur listrik dengan temperatur 600 - 7000 C,

biarkan beberapa lama sampai bahan berubah menjadi abu putih betul. Lama pembakaran sekitar 3 – 6 jam.

f. Dinginkan dalam eksikator kurang lebih 30 menit dan timbang dengan teliti, catat sebagai C gram)

g. Hitung kadar abunya

2.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengamatan

a. Berat cawan kosong (A) ……. gram.

b. Berat cawan + sampel (B) ……..gram

c. Berat Sampel (B-A) …….gram

d. Berat cawan + abu (C) ……..gram

e. Berat Abu (C-A) ……..gram 2. Perhitungan

3. Pembahasan

Page 296: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

296

3. MATERI PRAKTIKUM 3 :

ANALISIS PROTEIN KASAR

3.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa mampu melakukan serangkaian kegiatan proseddur analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan PROTEIN KASAR dari bahan pakan dan pakan di laboratorium. Prosedur ini merupakan salah satu paket dari prosedur analisis proksimat.

3.1.1 METODE PRAKTIKUM

Metode palaksanaan adalah Demonstrasi aktif. Mahasiswa melakukan

sendiri langkah prosedur ini dibimbing dosen dan asisten. Prosedur ini membutukan waktu yang panjang sedangkan waktu praktikum tersedia terbatas, sehingga hasil dari suatu langkah prosedur tertentu yang membutuhkan waktu lama sudah dikerjakan oleh teknisi laboratorium dan mahasiswa praktikan melanjutkan prosedurnya.

3.1.2 TEMPAT

Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak

Fakutas Peternakan Unpad

3.1.3 BAHAN DAN ALAT

1. Bahan a. Bahan pakan b. Asam sulfat pekat c. Asam Chorida (yang sudah diketahui normalitasnya) d. Natrium Hydroxsida 40% e. katalis campuran (Yang dibuat dari CuSO4.5H20 dan K2SO4 dengan

perbandingan 1:5) f. Asam Borax 5% g. Indikator campuran (brom cresol green: Methyl merah = 4:5 . Sebanyak

0,9 gram campuran dilarutkan dalam alkohol 100 ml)l.

2. Alat a. Labu Kjeldahl 300 ml b. Satu set alat destilasi c. Erlenmeyer 250 cc d. Buret 50 cc skala 0,1 ml e. Timbangan analitik

3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Prinsip

Page 297: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

297

Penetapan nilai protein kasar dilakukan secara tidak langsung, karena analisis ini didasarkan pada penentuan kandungan nitrogen yang terdapat dalam bahan. Kandungan nitrogen yang diperoleh dikalikan dengan 6,25 sebagai angka konversi nilai nitrogen menjadi nilai protein. Nilai 6,25 diperoleh dari asumsi bahwa protein mengandung 16 % nitrogen ( perbandingan protein:nitrogen = 100:16 = 6,25:1)

Penentuan nitrogen melalui 3 tahapan analisis kimia

- Destruksi/digesti, yaitu tahap penghancuran bahan menjadi komponen

sederhana, sehingga nitrogen dalam bahan terpisah dari ikatan organiknya. Nitrogen tersebut kemudian diikat oleh H2SO4 menjadi (NH4)2SO4.

- Destilasi, yatu tahap pemisahan. Pengikatan komponen organik tidak hanya kepada nitrogen saja juga terhadap komponen lain, sehingga nitrogen harus diisolasi / dipisahkan. Untuk melepaskan nitrogen dalam larutan hasil destruksi adalah merubah nitrogen dalam bentuk (NH4)2SO4 menjadi gas NH3 dengan pemberian naoh jenuh. Agar perubahan itu sempurna maka dilakukan pemanasan. Gas NH3 yang terbentuk selanjutnya dikondensasi dengan kondensor, selanjutnya nh3 diikat oleh h3bo3 membentuk (NH4)3BO3

- Titrasi, yaitu tahap penetapan nilai nitrogen. Nitrogen dalam (NH4)3BO3 ditentukan jumlahnya dengan cara dititrasi dengan HCl.

Nilai 6,25 tidak selalu tetap, tergantung bahan yang dianalisis. Umumnya

protein nabati kurang dari 6,25 sedangkan hewani lebih dari 6,25. Bilamana anda mendapat data mengenai angka konversi yang tepat untuk bahan yang anda analisis, maka pakailah angka tersebut.

Nitrogen yang terdapat dalam bahan, selain terdapat dalam protein, juga

terdapat dalam senyawa organik lain, sehingga terhitung sebagai komponen fraksi protein kasar. Senyawa bukan protein yang mengandung nitrogen disebut senyawa npn (non protein nitrogen).

2. Langkah

Kerja Destruksi a. Timbang contoh sampel kering oven sebanyak 1 gram (Catat sebabai A

gram) b. Masukkan ke dalam labu Kjeldhal dengan hati – hati, dan tambahkan 6

gram katalis campuran. c. Tambah 20 ml asam sulfat pekat d. Panaskan dalam nyala api kecil di lemari asam. Bila sudah tidak berbuih

lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar. e. Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih,

setelah itu dinginkan.

Destilasi a. Siapkan alat destilasi selengkapnya, pasang dengan hati – hati jangan

lupa batu didih, vaselin dan tali pengaman b. Pindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian bilas

dengan aquades senbanyak lebih kurang 50 ml.

Page 298: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

298

c. Pasangkan erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5 % sebanyak 15 ml untuk menangkap gas amonia, dan telah diberi indikator campuran sebanyak 2 tetes.

d. Basakan larutan bahan dari destruksi dengan menambah 40 - 60 ml NaOH 40 % melalui corong samping. Tutup kran corong segera setelah larutam tersebut masuk ke labu didih.

e. Nyalakan pemanas bunsen dan alirkan air ke dalamran pendingin tegak. f. Lakukan destilasi sampai semua N dalam larutan dianggap telah

tertangkap oleh asam borax yang ditandai dengan menyusutnya larutan dalam labu didih sebanyak 2/3 bagian (atau sekurang-kurangnya sudah tertampung dalam erlenmeyer sebanyak 15 ml)

Titrasi a. Erlenmeyer berisi sulingan tadi diambil (jangan lupa membilas bagian

yang terendam dalam air sulingan) b. Kemudian tritrasi dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya catat

sebagai B, Titik titrasi dicapai dengan ditandai dengan perubahan warna hijau ke abu- abu. sampai catat jumlah larutan HCl yang terpakai sebagai C ml

3.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengamatan

a. Berat sampel (A) …………gram

b. Normalitas HCl (B) …………N

c. Mililiter HCl yang terpaikai (C) …………ml

2. Perhitungan

3. Pembahasan

4. MATERI PRAKTIKUM 4 :

Page 299: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

299

ANALISIS LEMAK KASAR

4.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa mampu melakukan serangkaian kegiatan proseddur analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan LEMAK KASAR dari bahan pakan dan pakan di laboratorium. Prosedur ini merupakan salah satu paket dari prosedur analisis proksimat.

4.1.1 METODE PRAKTIKUM

Metode palaksanaan adalah Demonstrasi aktif. Mahasiswa melakukan

sendiri langkah prosedur ini dibimbing dosen dan asisten. Prosedur ini membutukan waktu yang panjang sedangkan waktu praktikum tersedia terbatas, sehingga hasil dari suatu langkah prosedur tertentu yang membutuhkan waktu lama sudah dikerjakan oleh teknisi laboratorium dan mahasiswa praktikan melanjutkan prosedurnya.

4.1.2 TEMPAT

Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak

Fakutas Peternakan Unpad

4.1.3 BAHAN DAN ALAT

1. Bahan a. Bahan pakan b. Kloroform

2. Alat a. Satu set alat soxhlet (Erlem meyer 500 ml, sokhlet 500 ml, kondensor

sokhlet, pemanas) b. Kertas saring bebas lemak. c. Kapas dan biji hekter d. Eksikator f. Timbangan analitik

4.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Prinsip

Melarutkan (ekstraksi) lemak yang terdapat dalam bahan dengan pelarut lemak (ether) selama beberapa waktu (3-8 jam). Ektraksi menggunakan alat sokhlet. Beberapa pelarut yang dapat digunakan adalah kloroform, petroleum benzen, heksana, aseton. Lemak yang terekstraksi (larut dalam pelarut) akan terakumulasi dalam wadah pelarut (labu sokhlet) kemudian dipisahkan dari pelarutnya dengan cara dipanaskan dengan oven 105oc. Pelarut akan menguap sedangkan lemak tidak (titik didih lemak lebih tinggi dari 105oc), sehingga tidak menguap dan tinggal dalam wadah). Lemak dalam wadah ditentukan beratnya.

Page 300: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

300

Cara lain untuk menentukan berat lemak adalah dengan mengitung selisih berat bahan dalam selongsong sebelum diekstraksi dikurangi berat bahan dalam selongsong setelah diekstraksi.

Tidak hanya lemak yang dapat larut dalam pelarut lemak, tetapi terdapat pula komponen senyawa organik lain yang bukan lemak larut dalam pelarut lemak ( mis: pigmen, asam organik, klorofil, sterol, vitamin adek) sehingga terhitung sebagai komponen fraksi lemak.

Lemak dengan bobot molekul besar serta kompleks (mis : fosfolipid,

lipoprotein) sulit larut dalam ether, sehingga bahan yang demikian (umumnya dari hewani) harus didekstruksi dulu agar bisa larut (misalnya dengan hcl).

2. Langkah Kerja

a. Siapkan kertas saring yang telah kering oven (gunakan kertas saring

bebas lemak). b. Buatlah selongsong penyaring yang dibuat dari kertas saring, timbang dan

catat beratnya sebagai A gram. Masukkan sampel sekitar 2 – 5 gram dalam selongsong kemudian timbang dan catat beratnya sebagai B gram. Tutup dengan kapas kemudian dihekter, lalu timbang dan catat beratnya sebagai C gram. Berat sampel = (B - A) gram.

c. Selongsong penyaring berisi sampel dimasukkan ke dalam alat soxhlet. Masukan pelarut lemak (Kloroform) sebnayak 100 – 200 ml ke dalam labu didihnya. Lakukan ekktarksi (Nyalakan pemanas hot plate dan alirkan air pada bagian kondensornya).

d. Ekstraksi dilakukan selama lebih kurang 6 jam. Ambil selongsong yang berisi sampel yang telah diekstraksi dan keringkan didalam oven selama 1 jam pada suhu 1050 C. kemudian masukan ke dalam eksikator 15 menit dan kemudian timbang, dan catat beratnya sebagai D gram.

e. Kloroform yang terdapat dalam labu didih, dildestilasi sehinga tertampung di penampung sokhlet. Kloroform yang tertampung disimpan untuk digunakan kembali.

4.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengamatan

a. Berat selongsong (A) b. Berat selongsong + sampel (B) c. Berat sampel (B-A) d. Berat selongsong + Sampel + kapas +hekter (C) e. Berat selongsong + Sampel akhir + kapas +hekter (D)

………gram ………gram ………gram ………gram ………gram

2. Perhitungan

Page 301: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

301

3. Pembahasan

5. MATERI PRAKTIKUM 5 :

ANALISIS SERAT KASAR

5.1. RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa mampu melakukan serangkaian kegiatan proseddur analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan SERAT KASAR dari bahan pakan dan pakan di laboratorium. Prosedur ini merupakan salah satu paket dari prosedur analisis proksimat.

5.1.1. METODE PRAKTIKUM

Metode palaksanaan adalah Demonstrasi aktif. Mahasiswa melakukan sendiri langkah prosedur ini dibimbing dosen dan asisten. Prosedur ini membutukan waktu yang panjang sedangkan waktu praktikum tersedia terbatas, sehingga hasil dari suatu langkah prosedur tertentu yang membutuhkan waktu lama sudah dikerjakan oleh teknisi laboratorium dan mahasiswa praktikan melanjutkan prosedurnya.

5.1.2. TEMPAT

Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak

Fakutas Peternakan Unpad

5.1.3. BAHAN DAN ALAT

1. Bahan a. Bahan pakan b. H2SO4 1.25 % c. NaOH 1.25 % d. Aseton atau N-heksan e. Aquades panas

2. Alat

a. Gelas piala khusus 600 ml b. Cawan porselen 30 ml

Page 302: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

302

c. Corong Buchner 4.5 cm d. Satu set alat pompa vakum e. Eksikator f. Kertas Saring bebas abu (Merek Whatman No 41) g. Tanur listrik h. Hot plate i. Tang penjepit j. Timbangan analitik

5.2. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Prinsip

Komponen dalam suatu bahan yangtidak larut dalam pemasakan

/perebusan (residu) dengan asam encer dan basa encer selama 30 menit adalah serat kasar dan abu. Untuk mendapatkan nilai serat kasar, maka bagian yang tidak larut tersebut (residu) dibakar sesuai prosedur analisis abu. Selisih antara residu dengan abu adalah serat kasar.

Terdapat sebagian kecil senyawa organik yang tergolong fraksi serat

masih dapat larut dalam asam dan basa encer, sehingga mengurangi nilai kandungan serat (mis : selulosa, hemiselulosa)

2. Langkah Kerja

a. Siapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm , catat sebagai A

gram. b. Siapkan cawan porselen kering oven. c. Residu/sisa ekstraksi lemak masukkan kedalam gelas piala khusus

sebanyak ± 1 gram, Catat sebagai B gram. d. Tambah asam sulfat 1,25 % sebanyak 100 ml kemudian pasang pada alat

pemanas khusus tepat dibawah kondensor (reflux). e. Alirkan airnya dan nyalakan pemanas listrik tersebut. f. Didihkan selama 30 menit dihitung saat mulai mendidih g. Setelah cukup pemanasan, ambil dan saring dengan mempergunakan corong

buchner yang telah dipasang kertas saring (kertas saring ini tidak perlu diketahui beratnya.

h. Penyaringan menggunakan pompa Vacum (pompa isap) dan cuci/bilas)dengan memepergunakan aquades panas sebanyak 100 ml.

i. Residu yang terdapat dalam corong buchner dikembalikan kepada beaker glass semula

j. Tambahkan NaOH 1,25% sebanyak 100 ml kemudian pasang kembali pada alat pemanas khusus seperti semula

k. Lakukan seperti pada 6 – 7. Tetapi menggunakan kertas saring yang telah diketahui beratnya (lihat no 1

l. Pada penyaringan ini cuci/bilas berturut – turut dengan : - Air panas 100 ml - Asam sulfat panas 0.3 N (1.25%) 50 ml - Air panas 100 ml - Aceton 50 ml

m. Kertas saring dan isisnya (residu) dimasukkan ke dalam cawan porselen gunakan pincet

n. Keringkan dalam oven 100 - 1050 C selama 1 jam.

Page 303: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

303

o. Dinginkan dalam exsikator selama 15 menit lalu timban, catat sebagai C gram)

p. Panaskan dalam hot plate sampai tidak berasap lagi, kemudian masukan ke dalam tanur listrik 600oC –700oC selama 3 jam sampai abunya berwarna putih . Di sini serat kasar di bakar sampai habis.

q. Dinginkan dalam exsikator selama 30 menit lalu timbang dan catat sebagai D gram.

5.3. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengamatan

a. Berat kertas saring (A) b. Berat residu lemak (B) c. Berat residu + cawan + kertas saring (C) d. Berat cawan + abu (D) e. Kandungan Lemak Kasar (LK)

………gram ………gram ………gram ………gram ………gram

2. Perhitungan

3. Pembahasan

Page 304: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

304

6. MATERI PRAKTIKUM 6 :

ANALISIS ENERGI

6.1. RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa mampu melakukan serangkaian kegiatan proseddur analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan ENERGI dari bahan pakan dan pakan di laboratorium.

6.1.1. METODE PRAKTIKUM

Metode palaksanaan adalah Demonstrasi aktif. Mahasiswa melakukan sendiri langkah prosedur ini dibimbing dosen dan asisten. Prosedur ini membutukan waktu yang panjang sedangkan waktu praktikum tersedia terbatas, sehingga hasil dari suatu langkah prosedur tertentu yang membutuhkan waktu lama sudah dikerjakan oleh teknisi laboratorium dan mahasiswa praktikan melanjutkan prosedurnya.

6.1.2. TEMPAT

Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakutas Peternakan Unpad

6.2. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Prinsip kerja 2. Alat

- Seperangkat alat bomb kalori meter - bejana bomb, yang terdiri dari :

a. Wadah b. Tutup yang dilengkapi ,

Elektroda dan kabel elektroda

katup inlet,

katup outlet,

cawan/mangkuk pembakaran,

sumbu pembakar,

drat pengunci- bejana air

- Jacket, yang terdiri dari a. Wadah b. Tutup yang dilengkapi

Batang pengaduk air

Electromotor

Thermometer skala kecil yang dilengkapi teropong pembacaan

- Tabung gas oksigen yang dilengkapi regulator dan selang inlet - Statif /standar untuk tutup jaket dan atau tutup bejanabomb - Catu daya 23 volt.

3. Bahan

- Oksigen dan kawat sumbu pembakar 4. Langkah Kerja

Page 305: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

305

- Menghubungkan ujung elektroda dengan kawat sumbu pembakar

- Menimbang 1 gram sampel dan masukkan kedalam mangkuk pembakaran kemudian simpan tepat di bawah sumbu pembakar. (Pekerjaan ini dilakukan pada statif/standar)

- Masukan tutup bomb ke wadahnya, lalu dikencangkan dengan drat pengunci.

- Isi bejana bomb dengan oksigen sebesar 30 atmosfir melalui katup selang inlet ke katup inlet.

- Isi bejana air dengan aquades sebanyak 2 kg. - Masukan bejana bomb ke bejana air yang telah diisi aquades. - Masukan bejana air berisi bejana bom kedalam wadah jaket,

Lalu tutup dengan penutup jaketnya. - Sambungkan kabel elektroda ke catu daya 23 volt - Jalankan motor listrik yang akan menjalankan pengaduk air

yang terhubung ke bejana air. Pengadukan dilakukan selama 5 menit. Pada menit ke 6 , catat suhunya sebagai T1.

- Tekan tombol catu daya, sebagai pemicu pembakaran di dalam bomb.

- Amati perubahan suhu sampai suhu tidak menaik lagi (konstan) dan catat sebagai data T2.

- Matikan tombol elektromotor dan lepaskan karet belt - Angkat tutup jaket dan simpan di alat statifnya. - Cabut kabel elektroda ke catu daya. - Keluarkan bejana air dan bejana bomb - Keluarkan gas pembakaran dalam bejana bomb melalui katup

outlet valve - Buka drat pengunci dan buka tutup bom

6.2. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Page 306: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

306

XXIV. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOLOGI TERNAK

I SEL

1.1. Prinsip Praktikum Anatomi dan Fisiologis Sel

Mahasiswa dapat mengetahui secara visual/mikroskopis anatomi berbagai bentuk dan jenis sel atau organ serta gambaran umum dan fungsi suatu organ.

1.2. Alat dan Bahan

Mikroskop Preparat sel (disediakan) :

1. Sel otot lurik 2. Sel otot polos 3. Sel epithel 4. Sel hati 5. Sel tulang 6. Jaringan kulit 7. Rambut (hitam/putih (uban)).

1.3. Cara Kerja

1. Ambil mikroskop, lalu bersihkan dengan lap halus 2. Periksalah preparat-preparat yang telah disediakan dengan mikroskop,

kemudian gambar pada buku gambar 3. Setelah praktikum selesai, bersihkan alat-alat dan simpan ke tempat semula.

LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA

A. TUJUAN ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ B. HASIL PRAKTIKUM

1. Perbesaran :

Gambar hasil pengamatan sel...........................................

2. Perbesaran

Gambar hasil pengamatan sel...........................................

3. Perbesaran

Gambar hasil pengamatan sel...........................................

Page 307: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

307

4. Perbesaran :

Gambar hasil pengamatan sel...........................................

5. Perbesaran

Gambar hasil pengamatan sel...........................................

6. Perbesaran

Gambar hasil pengamatan sel...........................................

7. Perbesaran

Gambar hasil pengamatan sel...........................................

8. Perbesaran

Gambar hasil pengamatan sel...........................................

C. CATATAN ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 308: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

308

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

..................................

II

TEHNIK PENGAMBILAN SAMPEL DARAH PADA TERNAK 2.1 Tehnik pengambilan darah pada ternak 2.1.1 Tehnik Pengambilan darah Domba/kambing

Teori Sampel Darah dapat diambil dari vena jugularis di leher. Ternak dikuasai dalam posisi duduk atau berdiri. Pemegang menahan kepala hewan ke satu sisi untuk menegangkan kulit diatas vena. ibu jari untuk menekan vena di pangkal leher sehingga vena akan menggembung dan terlihat jelas. Setelah itu Multi drawing needle dengan no 14 – 16 ( setelah dipasangkan dengan standar tube holder) ditusukkan secara hati hati kedalam vena. Setelah yakin berada dalam posisi yang benar (ditandai dengan tetesan darah yang keluar pada ujung jarum) kemudian masukkan vakum tube ke dalam standar tube holder, tahan sampai darah sesuai dengan volume tabung. Catatan : oleskan alkohol/betadine pada tempat yang akan diambil sampel darahnya, sebelum dan sesudah pengambilan sampel.

Cara kerja : 1. Siapkan ternak dalam posisi berbaring/berdiri 2. Pemegang menahan kepala hewan ke satu sisi untuk menegangkan kulit diatas

vena. 3. Operator menggunakan ibu jari untuk menekan vena di pangkal leher sehingga

vena akan menggembung dan mengempis akan tampak jelas 4. Bersihkan daerah sekitar yang akan ditusuk dengan kapas yang di basahi

alcohol Tusukkan jarum di bagian vena jugularis 5. Tampung darah dengan vacuum tube sesuai dengan kebutuhan

2.1.2 Tehnik Pengambilan darah Sapi/kerbau

Teori Sampel darah untuk sapi/kerbau dapat diambil dari vena jugularis di leher dan vena ventralis di pangkal ekor. Mempermudah pengambilan sampel, biasanya ternak harus ditempatkan dalam kandang jepit atau semacamnya. Jarum yang digunakan biasanya no 14, 16 dan 18. Standar operasional prosedur selanjutnya sama dengan pada ternak domba/kambing.

2.1.3 Tehnik Pengambilan darah Kelinci

Acc Penanggung jawab : Tanggal :

Page 309: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

309

Teori Sampel darah untuk kelinci dapat diambil dari vena maupun arteri pada telinga. Jarum yang digunakan ukuran 23 atau 25 (SOP sama dengan sapi maupun domba). Biasanya ternak harus ditempatkan dalam “Kotak Kekang” untuk mempermudah handling. Apabila terlalu sulit, dapat dibantu dengan spuit. Alternatif lainnya adalah dengan menyayat sepanjang 2-3 mm vena lateris maupun arteri lateris pada telinga. Dalam tehnik ini, darah relatif mudah diperoleh dalam jumlah banyak, namun pendarahan yang terjadi kadang sukar untuk dihentikan terutama bila yang disayat adalah arteri lateris. Xilen dapat digunakan untuk mempermudah pengambilan darah dengan menggosokkan nya disekitar telinga, sehingga pembuluh darah melebar, namun apabila sel darah putih akan dihitung, tehnik ini dilarang untuk digunakan karena akan merusak sampel darah.

Cara kerja : 1. Siapkan ternak pada kotak kekang 2. Pemegang menahan kepala hewan 3. Bersihkan dengan kapas yang dibasahi alcohol pada bagian yang mau ditusuk. 4. Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena lateralis yang ada di

atas telinga. 5. Tampung darah /vacum tube sesuai kebutuhan

2.1.4 Teknik Pengambilan darah Ayam Teori Sampel darah pada ayam dapat diperoleh pada vena pectoralis eksterna yang ada dibawah sayap. Pertama, posisikan ternak dalam keadaan berbaring dan nyaman. Pegang kepala ke salah satu sisi, buka sayap melebar sehingga vena pectoralis eksterna tampak jelas. gunakan jarum no 21, Selanjutnya SOP sama dengan tehnik pengambilan sampel darah pada ternak domba/sapi.

Cara kerja :

1. Siapkan ternak dalam posisi berbaring sambil dipegang 2. Pemegang menahan kepala hewan ke satu sisi, dan membuka sayap 3. Bersihkan bagian yang mau ditusuk/dengan kapas yang di basahi

alkohol 4. Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena pectoralis yang

ada di bawah sayap 5. Tampung darah dengan vacum tube sesuai kebutuhan

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan dalam praktikum ini adalah satu set “blood Kit Sampling” yang terdiri dari :

1. Tabung hisap (vacum Tube) Tabung hisap yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, biasanya

dibedakan menjadi 3 warna tutup tabung :

Merah : tanpa heparin (zat anti pembekuan darah)

Hijau : dengan antikoagulan (lithium heparin)

Ungu : dengan antikoagulan EDTA (Ethylenediamainetetraacetic acid)

Selain disesuaikan dengan kandungan antikoagulannya, yang harus diperhatikan adalah volume tabung nya sendiri, biasanya ini ditentukan

Page 310: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

310

dengan kebutuhan jumlah sampel yang dibutuhkan. Tersedia dalam ukuran 5, 7, 9 ml. Tabung harus diisi sesuai dengan kapasitas volumenya.

Karena berpengaruh terhadap zat antikoagulan yang dikandungnya, harus diperhatikan juga mengenai tanggal kadaluarsa yang biasanya tercantum dalam label.

2. Jarum Hisap (Multi Drawing Needle) Tersedia dalam berbagai macam ukuran, disesuaikan dengan jenis

ternak yang akan diambil sampel nya

No. 14 sd 18 (sapi dan kerbau)

No. 21 - 25 (kelinci),

No. 21 (ayam),

N0. 14-16 (domba)

3. Standar Tube Holder Sebagai tempat multi drawing needle dan vakum tube

4. Spuit

5. Cooler Box Bahan :

Alkohol/betadine dan sebagainya sebagai disenfektan

Kapas

III DARAH

3.1. RUPA DARAH MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK SEBELUM DAN SESUDAH HEMOLISIS Darah dalam keadaan utuh, tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan oleh sifat optik eritrosit yang terdapat dalam darah. Darah tidak tembus cahaya karena adanya sifat carlak (pernis). Darah akan menjadi tembus cahaya, bilamana se-sel darah tersebut berada dalam larutan yang berkonsentrasi rendah (tekanan osmotiknya rendah/hipotonis), sehingga sel mengembang atau darah pecah (terjadi peristiwa pelepasan hemoglobin = proses hemolisa). Larutan NaCl pekat (3%) akan menyebabkan sel-sel darah merah mengkerut, daya penutup darah akan bertambah sehingga darah masih tetap tidak tembus cahaya. Cara kerja : Langkah pertama

1. Sediakan 3 buah tabung reaksi A, B, dan C 2. Tuangkan 5 tetes darah yang telah dibebaskan dari fibrin 3. - Tabung A tambahkan 2 cc aquades

- Tabung B tambahkan 2 cc larutan NaCl pekat (3%) - Tabung C biarkan seperti semula

4. Tuangkan beberapa tetes dari setiap tabung A, B, C pada gelas objek 5. Perhatikan pada cahaya tembus dengan dasar putih yang ada hurufnya 6. Buat gambar tinjauan mikroskopiknya dari setiap objek A, B, dan C

Page 311: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

311

Langkah kedua 1. Pada tabung A tambahkan 2 cc larutan NaCl (3%) 2. Pada tabung B tambahkan 2 cc aquades 3. a. Perhatikan kedua larutan tersebut, samakah sifat tembus cahayanya?

(ingat dalam volume yang sama antara aquades dan NaCl b. Periksa keadaan tersebut di atas dengan jalan membuat preparat mikroskopik dari kedua tabung tersebut. Berubahkah darah itu secara mikroskopik dan makroskopik? Terangkan sejauh pengetahuan saudara! c. Gambaran tinjauan mikroskopiknya A………………(A + 5cc NaCl 3%) B………………(B + 5cc air)

Langkah ketiga

1. Ambil tabung reaksi yang baru, tuangkan kedalamnya 2cc darah 2. Tambahkan 5 cc larutan Ureum (1,8 % dalam air yang tekanan osmotiknya

sama dengan tekanan osmotik larutan NaCl 0,9 %). 3. Gambarkan hasil pengamatan makroskopik dan mikroskopiknya!

3.2 MENENTUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL-SEL DARAH MERAH Butir-butir darah merah berbentuk bikonkaf yang berisi cairan intraseluler. Bila sel-sel ini dimasukkan ke dalam suatu cairan hipertonis atau hipotonis terhadap cairan intaseluler, maka terjadi proses osmose dan difusi. Adanya proses osmose memungkinkan adanya cairan yang mengalir dari larutan di luar sel ke dalam sel-sel darah merah, darah tidak mengalami perubahan bila tekanan osmose cairan tersebut sama dengan tekanan osmose cairan intraseluler. Bila cairan di luar dari sel-sel tersebut hipertonis, maka sel-sel tersebut akan kehilangan cairan intraselulernya sehingga sel darah akan mengkerut; sedangkan bila cairan di luar sel tersebut hipotonis, maka cairan dari luar sel-sel tersebut akan masuk kedalam sel sehingga sel akan membengkak dan lama-lama akan pecah dan hemoglobin akan keluar (proses hemolisis). Alat dan Bahan yang diperlukan

1 seri tabung reaksi 9 buah dalam rak

Pipet 1 ml atau 2 ml

Darah sapi atau domba

Larutan NaCl 3%

Aquadest

Cara kerja : 1. Sediakan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering 2. Buat larutan NaCl 0% (aquadest), 0,5%, 0,9% , 1%, dan 3%. 3. Isilah tiap-tiap tabung dengan larutan NaCl sebanyak 2 cc 4. Teteskan 5 tetes darah yang tersedia ke dalam tiap tabung. Campurkanlah

secara hati-hati. Biarkan selama 30 menit. 5. Lihat dalam tabung yang mana mulai terlihat lapisan bening di lapisan atas. 6. Teteskan pada gelas objek (lakukan dari setiap tabung) lihat di bawah

mikroskop. Gambar dan beri penjelasan bila ada perubahan yang saudara lihat! 3.3 BEBERAPA SIFAT FISIK DARAH 3.3.1 Berat jenis darah Cara penentuan berat jenis darah ada beberapa meode, diantaranya:

Page 312: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

312

a. Menggunakan Pyknometer Dalam percobaan ini digunakan darah yang bebas fibrin Cara kerja : 1. Pyknometer ditimbang 2. Pyknometer diisi aquades, lalu ditimbang 3. Pyknometer diisi darah, lalu ditimbang Dari hasil penimbangan dapat ditentukan berapa berat jenis darah tersebut.

b. Cara Philips, dkk Darah yang diperlukan cukup beberapa tetes saja yaitu dengan langkah kerja sebagai berikut :

1. buatlah larutan standar CuSO4 yang mempunyai berat jenis 1,050; 1,055; 1,060; 1,065

2. sediakan tabung reaksi sebanyak 4 buah, tuangkan larutan standar tersebut kedalam tabung reaksi yang telah ada dan beri tanda.

3. teteskan darah yang akan dicari berat jenisnya ke dalam tabung yang telah disediakan.

4. amati dengan seksama pada tabung yang mana darah itu melayang, hal ini darah itu tersebut mempunyai berat jenis yang sama dengan larutan tersebut.

c. Cara Hammerechlag Pada prinsipnya cara ini sama dengan cara Phillips hanya larutan yang dipergunakan merupakan campuran benzol (berat jenis 0,884) dan chloroform (berat jenis 1,4870). Benzol dan kloroform dicampurkan dalam perbandingan tertentu sehingga tetes darah melayang didalamnya.

3.3.2. Kekentalan Darah Menurut hukum Pciscuille untuk suatu cairan yang mengalir pada suatu kapiler dengan tekanan yang tetap jumlah yang mengalir berbanding lurus dengan waktu tekanan dan pangkat empat jari-jari, tetapi berbanding terbalik dengan panjang kapiler dan viskositasnya. Viskositas yaitu perbandingan viskositas darah tersebut terhadap aquadest, dengan catatan bahwa viskositas dianggap satu. Unuk percobaan ini dilakukan dengan Viskosimeter Oswatd. Cara kerja : Isilah tabung A dengan aquadest sampai kira-kira 1 cm dari ujung atas. Selama itu ujung tabung B ditutup dengan ibu jari. Setela siap, tutupan jari dibuka kemudian pada waktu permukaan cekung aquadest melintas tanda I sampai II dicatat waktunya (dipergunakan dengan stopwatch). Percobaan diulang 3 kali

a. .............. (detik) b. .............. (detik) rata-rata ................ (detik) c. .............. (detik)

Setelah itu, viscosimeter dikeringkan dan lakukan percobaan tersebut di atas dengan mempergunakan darah. Hasil percobaan

1. ............... (detik) 2. ............... (detik) rata-rata ................ (detik) 3. ............... (detik)

Bila viscosimeter air = 1, maka viskosimeter darah = .............. harap diperhatikan selama melakukan tidak boleh ada gelembung udara dalam viskosimeter.

Page 313: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

313

Tugas : dikerjakan dan dilampirkan dalam laporan akhir

1. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai : a. Larutan hipertonis, larutan hipotonis, dan larutan isotonis b. Proses osmose dan proses difusi. Berikan contoh! c. Terjadinya sel-sel darah merah pecah! d. Terjadinya sel-sel darah merah mengkerut

2. Jelaskan sejauh pengetahuan saudara : a. Beberapa cara menentukan berat jenis darah b. Mana yang paling tepat untuk mengukur berat jenis darah? Jelskan

dengan singkat! c. Darah bisa melayang/mengendap/mengapung di dalam suatu larutan? d. Manfaat praktis mengetahui berat jenis darah?

3. Jelaskan sejauh pengetahuan saudara : a. Mengapa gelembung darah tidak boleh ada dalam viskosimeter? b. Apa yang dimaksud dengan viscositas dalam suatu cairan? c. Apa manfaatnya mengetahui viscositas darah? d. Apa artinya bila viscositas = 7 ? Jelaskan!

3.4. PENENTUAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Sebenarnya hemoglobin merupakan persenyawaan antara protein, globin, dan zat warna (heme). Keistimewaan dari hemoglobin adalah dapat mengikat O2 dan CO2. Darah dengan larutan Hcl 0.1 N akan membentuk hematin yang berwarna coklat. Warna disamakan dengan warna standar sahli dengan menambahkan aquadestilata sebagai pengencer. Penetapan kadar hemoglobin digunakan untuk mendiagnosa anemia dan Mean Corpuscular Hemoglobin. Penetapan kadar Hb dapat dilakukan antara lain dengan metode :

1. Hematin asam dengan Hemometer Sahli 2. Talquist 3. Cyanomethemoglobin

3.4.1. Metode Hematin Asam dengan Hemometer Sahli Alat dan bahan yang digunakan :

a. 1 set hemometer Sahli b. Aquadest c. HCl N/10 d. Darah domba, sapi atau ayam e. Kapas, alkohol, Vaccinostyle steril

Cara kerja

1. Bersihkan dan keringkan tabung hemometer 2. Isi tabung hemometer dengan HCl N/10 sampai garis batas 3. Isap darah sampel dengan pipet hemometer sampai tanda garis 20mm³ 4. Tuangkan darah ke dalam tabung hemometer 5. Campurkan (aduk) dengan alat pengaduk yang tersedia (darah akan terlihat

coklat tua). Hal ini menunjukkan adanya hemolisis. 6. Tambahkan aquadest tetes demi tetes sambil diaduk terus sampai warna

sample sama dengan warna standar. 7. Baca tinggi menicus (permukaan) cairan dalam tabung (satuan Hb = Gr %)

Page 314: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

314

3.4.2. Metode Tallquist Prinsip kerjanya, menentukan kadar Hb dengan membandingkan intensitas warna merah. Intensitas warna tersebut dapat disamakan dengan konsentrasi Hb yang terdapat dalam darah. Terdiri dari sebuah buku yang berisi warna-warna darah yang telah diketahui konsentrasinya Hb-nya. Cara kerja

1. Ambil contoh darah dengan pipet tetes 2. Teteskan darah pada kertas isap yang telah tersedia, kemudian keringkan. 3. Bandingkan bercak/tetesan darah dengan warna standar yang ada pada

buku standart tallquist Adam. 4. Tentukan dan baca kadar Hb-nya.

3.5. PENENTUAN NILAI HEMATOKRIT Penentuan nilai (%volume eritrosit) didalam darah dengan metoda mikromematokrit. Darah yang dicampur dengan antikoagulan dipusing dengan alat “centrifuge“ sehingga membentuk lapisan-lapisan. Lapisan yang terdiri atas butir-butir darah merah atau eritrosit diukur dan dinyatakan sebagai % volume dari keseluruhan darah. Hematokrit adalah suatu cara yang teliti untuk diagnosa anemia. Cara kerja

1. Masukkan darah ke dalam kapiler hematokrit yang sudah mengandung anti koagulan (mikro kapiler warna merah). Tutuplah salah satu kapiler dengan kristoseal

2. Kemudian kapiler yang sudah berisi darah tersebut dipusing menggunakan centrifuge 3000 rpm selama 15 menit.

3. Setelah disentrifuge darah akan terpisah antara sel-sel darah dan plasmanya, bacalah volume sel-sel darah yang sudah terpisah dalam kapiler dengan alat pembaca mikrokapiler (micro capillary reader) Hitunglah nilai hematokrit

Nilai hematokrit =

3.6. PENENTUAN WAKTU PERDARAHAN Waktu perdarahan adalah waktu yang diperlukan dari saat keluar sampai waktu pada saat darah tidak keluar lagi. Cara kerja :

1. Tusuklah ujung jari, catatlah dengan tepat waktu saat darah pertama keluar. 2. Isaplah tetesan darah dengan kertas isap sampai darah tidak keluar lagi. 3. Catat waktunhya!

3.7. PENENTUAN WAKTU BEKU DARAH Waktu pembekuan adalah waktu yang diperlukan dari saat darah keluar sampai terbentuk benang fibrin pada proses pembekuan darah. Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya yaitu dari sifat cair menjadi padat (fibrinogen menjadi fibrin) Cara kerja :

1. Tusuklah ujung jari, tetes darah yang keluar dihisap ke dalam mikro kapiler yang tidak berheparin (pipet warna biru). Catatlah dengan tepat saat tetes darah masuk ke dalam kapiler!

Volume sel-sel darah

Volume darah x 100%

Page 315: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

315

2. Genggamlah pipet mikrokapiler tadi dalam tangan saudara selama 5 menit. Setelah itu patahkan sedikit demi sedikit kapiler tersebut setiap 1 menit sampai terbentuk benang fibrin pada patahannya.

3. Catat waktu pada saat terjadi benang fibirin. Waktu antara penggisapan darah ke dalam kapiler dan saat mulai terbentuk benang fibrin adalah waktu pembekuan.

3.8. MENGHITUNG JUMLAH ERITROSIT (SEL DARAH MERAH) Menghitung jumlah sel-sel darah menggunakan 1 set alat yang disebut

“Haemocytometer“ Prinsip perhitungan ini adalah : pewarnaan darah dengan suatu pengencer kuhsus yaitu larutan Hayem yang bersifat isotonis dan berfungsi sebagai pewarna eritrosit. Darah yang telah diencerkan di alam pipet haemocytometer tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung dan dihitung di dalam mikroskop. Larutan hayem terdiri dari :

Merkuri chlorida 0,5 gr

Natrium sulfat 5 gr

Natrium chlorida 1 gr

Aquadest 200 ml Alat dan bahan :

1. 1 set haemocytometer lengkap yang terdiri dari :

1 buah pipet yang berisi batu merah

1 buah pipet yang berisi batu putih

1 buah kamar hitung dengan penutup (cover glass) 2. Mikroskop 3. Darah domba, sapi, ayam atau manusia 4. Kertas hisap dan kapas 5. Desinfektan (alcohol 70%)

Cara kerja :

1. Ambil darah dengan cara menusuk bagian yang dipilih (darah juga dapat diambil dari ujung manusia), dapat juga dari sayap ayam, telinga kelinci, telinga domba dll). Jangan lupa memakai desinfekan untuk membersihkan bagian yang akan diambil darahnya.

2. Isaplah darah yang keluar dari luka, dengan pipet haemocytometer yang berbatu merah sampai tanda 1. Usahakan bekerja cepat jangan sampai darah membeku di dalam pipet.

3. Encerkan darah dalam pipet dengan menghisap larutan hayem sampai tanda 101, dengan demikian darah tersebut telah diencerkan sebanyak 100 kali.

4. Kocoklah pipet tersebut secara horizontal (lihat yang dicontohkan asisten). Hal ini untuk mencegah tercampurnya larutan hayem dalam kapiler.

5. Biarkan larutan darah dalam larutan hayem ini selama 15 menit 6. Buanglah beberapa tetes larutan dari dalam pipet 7. Masukkan sampel darah ke dalam kamar hitung kemudian tutup dengan gelas

penutup 8. Lihat di bawah mikroskop, hitunglah butir-butir eritrosit yang berada di dalam

kotak-kotak kecil. Untuk menghitung jumlah eritrosit hitunglah sebanyak 40 kotak.

Cara menghitung eritrosit dalam kamar hitung :

Page 316: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

316

Hitunglah seluruh eritrosit yang ada di dalam kotak, untuk eritrosit yang menempel pada garais batas, pilihlah dua garis batas. Seperti contoh di bawah ini Gambar Keterangan : Jumlah eritrosit di kotak 1 adalah 4 butir (A dan B dihitung) Jumlah eritrosit di kotak 2 adalah 2 butir (D dihitung) Jumlah eritrosit di kotak 3 adalah 2 butir (C dihitung) Jumlah eritrosit di kotak 4 adalah 1 butir Perhitungan : Kotak kecil mempunyai ukuran lebar 1/20 mm, panjang 1/20 mm dan tinggi 1/10 mm, maka volume kotak kecil 1/4000 mm³ Volume 40 kotak kecil = 40 x 1/4000 mm³ = 1/100 mm³. Bila didapatkan x butir dalam 40 kotak dengan pengenceran darah 100 kali, maka dapat dihitung jumlah eritrosit dalam 1 mm³ darah. Jumlah sel darah merah dalam 1 mm³ = 100 x 100 x X butir = 10.000 X butir 3.9. MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH) Pada prinsipnya sama dengan cara menghitung eritrosit, hanya pipet yang digunakan adalah pipet berbatu putih dan larutan yang digunakan adalah larutan TURK. Larutan TURK terdiri dari :

Glasial acetic acid 2 ml

Gentian violet 1% aq 1 ml

Aquadest 100 ml Cara kerja

1. Darah dihisap sampai tanda 1, kemudian diencerkan dengan larutan TURK sampai tanda 11. Ini berarti pengenceran 10 kali. Lakukan pengocokan (sama seperti pada eritrosit)

2. Setelah dihomogenkan dengan memutar seperti angka delapan dan dibiarkan 15 menit, kemudian teteskan ke dalam kamar hitung

3. Hitung menggunakan mikroskop, butir-butir darah putih yang terdapat di dalam kotak-kotak besar, sebanyak 25 kotak. Catatan : lihat catatan cara menghitung eritrosit.

A

B

C

D 1 2

3 4

Page 317: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

317

Perhitungan : Volume kotak besar = 1/5 x 1/5 x 1/10 mm³ = 1/250 mm³ Volume 25 kotak = 25 x 1/250 mm³ = 1/10 mm³ Jumlah leukosit dalam 25 kotak misalnya = Y butir Maka dalam 1 mm³ darah mengandung : 9 x 10 xY =100 Y butir leukosit

3.10. SIRKULASI DARAH DALAM PEMBULUHNYA Tusuklah katak bagian otaknya. Letakkan katak tersebut pada papan gabus dengan lubang di salah satu sudutnya. Letakkan selaput renang dari salah satu kaki belakangnya di atas lubang tersebut, renggangkanlah kedua buah jarinya ke gabus supaya selaput renangnya tetap tegak. Taruhlah selaput renang di bawah mikroskop untuk pemeriksaan.

1. Perhatikanlah peredaran darah yang normal dalam kapiler arteri atau vena. Bagaimanakah membedakan sebuah arteri dan vena ?

2. Dimanakah aliran darah mempunyai aliran yang cepat? Di pembuluh darah arteri atau vena ? Terangkan kepentingan ini untuk badan.

3.11. PROSES PERADANGAN Sambil memperhatikan peredarannya, salah satu anggota kelompok saudara

meneteskan sedikit asam asetat pada bagian selaput renang yang dapat dilihat melalui

mikroskop. Ini harus dikerjakan sedemikian rupa agar pinset tidak menyentuh selaput

renang. Perhatikan proses peradangan.

LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA A.TUJUAN ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ B.HASIL PRAKTIKUM

3.1. Rupa darah makroskopik dan mikroskopik sebelum dan sesudah hemolisis

Hasil pengamatan makroskopik darah 1.

2.

3.

Page 318: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

318

Hasil pengamatan mikroskopik darah 1.

2.

3.

3.2. menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah

Gambar hasil pengamatan tahanan osmotik darah 1.

2.

3.

4.

3.3. Beberapa sifat fisik darah

Page 319: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

319

3.4. Penentuan kadar hemoglobin (Hb)

Hasil perhitungan :

3.5. Penentuan nilai hematokrit

Hasil perhitungan :

3.6. Penentuan waktu perdarahan

Hasil perhitungan :

3.7. PENENTUAN WAKTU PEMBEKUAN

Hasil Perhitungan

3.8. MENGHITUNG JUMLAH ERITROSIT (SEL DARAH MERAH)

Page 320: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

320

3.9. MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH)

Hasil Perhitungan :

C.CATATAN ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Acc Penanggung jawab : Tanggal :

Page 321: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

321

IV STATUS FAALI DOMBA

4.1 Tujuan

Agar mahasiswa dapat menentukan status faali domba (antara lain dengan cara mengukur suhu tubuh, frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung dan nadi).

4.2. Manfaat

Perubahan yang terjadi pada status faali dapat menentukan tingkatan daya adaptasi ternak terhadap lingkungannya.

4.3 Teori Dasar 1. Naiknya temperatur lingkungan dapat meningkatkan suhu tubuh, akan tetapi ternak

yang termasuk hewan homoioterm akan berusaha mempertahankan suhu tubuhnya dalam kisaran tetap dengan suatu proses homeostatis. Proses homeostatis dengan respon cepat adalah adanya perubahan frekuensi pernafasan, denyut jantung, dan denyut nadi serta merubah reaksi fisiologik lainnya dalam tubuh ternak. Yang pada giliran selanjutnya bila perubahan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama akan menurunkan produksinya.

2. Berdasarkan perubahan status faali tersebut, para peneliti memanfaatkan untuk menentukan tingkatan daya adaptasi seekor ternak terhadap lingkungannya.

3. Perubahan status faali ini dapat pula disebabkan antara lain oleh adanya perubahan aktifitas.

4.4. Pelaksanaan Praktikum

Pada praktikum ini saudara diberi kesempatan untuk melakukan pengukuran suhu tubuh, frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung, dan denyut nadi pada domba pada keadaan tenang dan setelah melakukan aktifitas.

4.5. Alat dan Bahan Praktikum Domba, termometer klinik, stetoscope, dan vaselin (pelicin).

4.7. Metode Pengukuran a. Suhu Tubuh Diukur dengan menggunakan termometer klinik. Terlebih dahulu diturunkan dengan cara dikibas-kibaskan, lalu ujung termometer dimasukkan ke dalam pelicin. Masukkan melalui anus dan didorong ke dalam rectum domba, diamkan selama 3-5 menit. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan letak ujung termometer masuk ke dalam mukosa rectum (pengukuran dilakukan 1 kali). b. Denyut Jantung Pengukuran dengan menggunakan stetoscope pada daerah kostal (dada) sebelah kiri, di bawah tulang rusuk keempat. Frekuensi denyut jantung dihitung dalam 1 menit, diulang 3 kali. Sebelumnya perlu dicari searah yang paling keras bunyinya. c. Denyut Nadi Pengukuran dilakukan dengan cara melakukan rabaan pada arteri dilaksanaan dengan keempat ujung jari tangan di pangkal paha bagian dalam. Dihitung selama 1 menit, diulang 3 kali. d. Frekuensi Pernafasan Pengukuran dilakukan dengan cara mendekatkan punggung telapak tangan di depan hidung domba untuk mendeteksi hembusan nafas. Dihitung selama 1 menit, diulang 3 kali. Perlu diusahakan ternak tersebut dalam keadaan tenang.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Page 322: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

322

1. Domba dikeluarkan dari kandang dengan hati-hati, usahakan terjadi adaptasi domba dengan sekitarnya termasuk praktikan.

2. Domba dijepit antar 2 kaki praktikan dan di elus-elus lehernya. 3. Untuk mengurangi kegelishan, minimal 7 meter untuk jarak domba yang satu

dengan yang lainnya. 4. Catat hasilnya pada tabel di bawah ini !

LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA A.TUJUAN ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… B.HASIL PRAKTIKUM STATUS FAALI PADA DOMBA CATATAN …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………................................ TABEL STATUS FAALI DOMBA DALAM KEADAAN TENANG, BERAKTIFITAS DAN SETELAH BERAKTIFITAS

No Kondisi PENGAMATAN

Frekwensi Pernafasa

n (x/mnt)

Frekwensi Denyut Nadi

(x/mnt)

Frekwensi Denyut Jantung (x/mnt)

Suhu Tubuh (oC)

Ket.

1. Tenang (awal)

1. 1. 1. 1.

2. 2. 2.

3. 3. 3.

Rata-rata

2. Kerja fisik

Setelah kerja fisik

3.

5’ pertama

5’ kedua

5’ ketiga

Page 323: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

323

V STATUS FAALI PADA MANUSIA

5.1. Prinsip

Mengamati perbedaan sistim homeostatis pada hewan homeotherm (manusia/ternak) melalui pengukuran perubahan suhu tubuh yang berakibat terhadap perubahan frekwensi pernafasan, denyut jantung dan denyut nadi.

5.2. Alat dan Bahan

1. Objek percobaan : manusia 2. Stetoscope 3. Termometer 4. Alat pencatat waktu (stopwatch)

5.3. Cara kerja

1. Langkah I i. Objek disuruh tidur terlentang (di meja) selama 15 menit ii. Ukur suhu tubuh dalam keadaan tenag dengan memasukkan termometer

ke dalam mulut dan diapit di ketiak selama 5 menit iii. Ukur frekuensi pernafasan dengan mengamati gerakan perut pada waktu

inspirasi dan ekspirasi. Hitung frekwensi pernafasan selama 1 menit sebanyak 3 kali

iv. Hitung frekuensi denyut jantung dengan menempelkan alat stetoscope di daerah inter costal 4-5 dada sebelah kiri selama 1 menit sebanyak 3 kali

v. Hitung frekuensi nadi pada arteri yang terletak di pergelangan tangan objek dengan menggunakan jari tangan anda selama 1 menit sebanyak 3 kali. Catat hasilnya pada tabel yang tersedia!

2. Langkah II a. Objek di suruh kerja fisik : lari-lari di tempat selama 10 menit, kemudian tidur

terlentang, langsung diukur suhu tubuh dengan termometer di mulut dan di ketiak selama 5 menit

b. Bersamaan dengan pengukuran suhu tubuh dilakukan pengukuran frekwensi pernafasan, denyut jantung, dan nadinya selama 1 menit sebanyak 3 kali kemudian dirata-ratakan. Setelah istirahat 5 menit, kemudian ulangi pengukuran di atas.

c. Catat hasilnya pada Tabel pengamatan Pertanyaan

1. Bagaimana suhu tubuh, frekuensi respirasi, denyut jantung dan nadi menjadi normal kembali setelah kerja fisik ? Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya kembali ke normal (suhu tubuh, frekuensi respirasi, denyut jantung, dan nadi)

Acc Penanggung jawab : Tanggal :

Page 324: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

324

2. Pada kerja fisik, terjadi kenaikan frekuensi respirasi, denyut jantung dan nadi. Terangkan mekanisme pengaturannya!

LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA

A. TUJUAN ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ B. HASIL PRAKTIKUM STATUS FAALI PADA MANUSIA a. Pengukuran Suhu

PENGUKURAN SUHU

Dalam ketiak (selama 5 menit) ......oC

Dalam mulut (selama 5 menit) ......oC

TABEL STATUS FAALI MANUSIA DALAM KEADAAN TENANG, BERAKTIFITAS DAN SETELAH BERAKTIFITAS

No Kondisi PENGAMATAN

Frekwensi Pernafasa

n (x/mnt)

Frekwensi Denyut Nadi

(x/mnt)

Frekwensi Denyut Jantung (x/mnt)

Suhu Tubuh (oC)

Ket.

1. Tenang (awal)

1. 1. 1. 1.

2. 2. 2.

3. 3. 3.

Rata-rata

2. Kerja fisik

Setelah kerja fisik

3.

5’ pertama

5’ kedua

5’ ketiga

STATUS FAALI PADA MANUSIA

PENGUKURAN SUHU

5 menit pertama 5 menit kedua

Dalam mulut

Setelah berkumur dengan air es

C. CATATAN .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 325: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

325

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

VI TERMOREGULASI DAN SIRKULASI DARAH PADA KATAK

6.1. Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengetahui termoregulasi pada katak (antara lain dengan cara mengukur suhu tubuh) dan sirkulasi darah.

6.2. Manfaat

Perubahan yang terjadi pada suhu tubuh menunjukkan tingkatan perubahan suhu katak terhadap lingkungannya.

6.3. Teori Dasar

Katak termasuk hewan poikiloterm yaitu hewan yang suhu tubuhnya tergantung kepada perubahan temperatur lingkungan hewan berada.

6.4. Pelaksanaan Praktikum

Pada praktikum ini saudara diberi kesempatan untuk melakukan pengukuran suhu tubuh katak sebelum dan sesudah diberi perlakuan es.

6.5. Alat dan Bahan Praktikum Katak, termometer klinik, air hangat 40oC., air es dan kertas karton.

6.6. Metode Pengukuran Pengukuran suhu tubuh diukur dengan menggunakan termometer klinik dan termometer tersebut terlebih dahulu dinormalkan dengan cara dikibas-kibaskan. Pengukuran dilakukan pada mulut dengan cara membuka mulut katak dengan hati-hati kemudian termometer dimasukkan sekitar 2-3 cm atau secukupnya sesuai dengan ukuran katak. Kaki katak dimasukkan pada kertas karton yang sudah dilubangi dan lihatlah sirkulasi darah arteri dan vena pada telapak kaki renang katak.

LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA A.TUJUAN ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… B.HASIL PRAKTIKUM TERMOREGULASI KATAK

PENGUKURAN KATAK SUHU (oC)

Acc Penanggung jawab : Tanggal :

Page 326: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

326

Keadaan normal ........ oC

Setelah direndam dengan air es ........ oC

Setelah direndam dengan air hangat ........ oC

CATATAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………

VII PENCERNAAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN

7.1. Prinsip praktikum anatomi dan fisiologi pencernaan

Mahasiswa dapat mengetahui secara visual berbagai saluran pencernaan ternak serta gambaran umum dari pross fisiologisnya 7.2. Alat dan Bahan Praktikum 1. Alat-alat operasi 2. Kloroform, kapas, nampan operasi 3. Aluran pencernaan poligastrik (domba, sapi), monogastrik (ayam), monogastrik herbivore (kelinci) 7.3. Cara Kerja (Pencernaan Ayam)

1. Ayam dibius dengan kapas berkloroform, hati-hati karena berbahaya 2. Setelah pingsan, terlentangkan, cabuti bulu daerah perut hingga dada dan

tulang punggung 3. Pisahkan kulit daerah perut dari otot bawahnya 4. Bukalah selaput perut didekat tulang costae (tulang rusuk) terakhir mengikuti

arah tulang tersebut hingga tulang punggung 5. Potonglah bagian dada dari persendian scapulanya, sehingga bagian tersebut

terpisah dari tubuh ayam 6. Preparasi secara utuh mulai dari kepala sampai ke anus. Perlu diperhatikan

bahwa organ pankreas dan hati harus tetap menempel pada alat pencernaan tersebut.

7. Perhatikan dan pelajari alat-alat pencernaan tersebut.

Acc Penanggung jawab : Tanggal :

Page 327: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

327

8. Gambarlah alat pencernaan tersebut secara utuh mulai dari kepala hingga anus.

9. Buatlah sayatan mulai dari ruang mulut hingga anus 10. Perhatikan bagian-bagian isi saluran pencernaan tersebut yang merupakan

gambaran proses fisiologik yang terjadi 11. Gambarkanlah bagian-bagian dalam tersebut 12. Di dalam laporan, tertulis secara kronologis mulai dari ransom yang dimakan

ayam, hingga sisa bahan makanan yang keluar anus 13. Tulislah fungsi dari setiap bagian yang saudara pelajari

7.4. Cara Kerja (Pencernaan Hewan Ruminansia: Domba/Sapi)

1. Perhatikan dalam keadaan utuh, saluran pencernaan ruminansia yang tersedia mulai dari mulut sampai anus beserta organ-organ pelengkapnya

2. Gambarlah saluran pencernaan tersebut secara lengkap dan utuh 3. Buatlah sayatan mulai dari mulut sampai anus 4. Perhatikanlah bahan-bahan makanan yang ada di dalam bagian-bagian saluran

pencernaan tersebut 5. Perhatikan anatomi permukaan bagian dalam dan luar dari saluran pencernaan 6. Buatlah laporan mengenai pengamatan saudara serta penjelasan dan

pembahasannya. Bandingkanlah dengan alat pencernaan unggas 7. Gambarlah bagian-bagian dalam hewan tersebut 8. Di dalam laporan, tulislah secara kranologis mulai dari ransom yang di makan

hingga sisa bahan makanan yang keluar dari anus 9. Tulislah fungsi dari setiap bagian yang saudara pelajari

Page 328: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

328

Page 329: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

329

Page 330: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

330

Page 331: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

331

7.5. Cara Kerja (Pencernaan Kelinci) 1. Kelinci dibius dengan kapas berkloroform, hati-hati karena berbahaya 2. Setelah pingsan, terlentangkan, cabuti bulu daerah perut hingga dada dan

tulang punggung 3. Pisahkan kulit daerah perut dari otot bawahnya 4. Bukalah selaput perut didekat tulang costae (tulang rusuk) berakhir mengikuti

arah tulang tersebut hingga tulang punggung 5. Preparasi secara utuh mulai dari kepala sampai ke anus. Perlu diperhatikan

bahwa organ pankreas dan hati harus tetap menempel pada alat pencernaan tersebut.

6. Perhatikan dan pelajari alat-alat pencernaan tersebut. 7. Gambarlah alat pencernaan terseut secara utuh mulai dari kepala hingga anus. 8. Buatlah sayatan mulai dari ruang mulut hingga anus 9. Perhatikan bagian-bagian isi saluran pencernaan tersebut yang merupakan

gambaran proses fisiologik yang terjadi 10. Gambarkanlah bagian-bagian dalam tersebut 11. Di dalam laporan, tertulis secara kronologis mulai dari ransum yang dimakan

kelinci, hingga sisa bahan makanan yang keluar anus 12. Tulislah fungsi dari setiap bagian yang saudara pelajari

Page 332: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

332

Page 333: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

333

LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA A. TUJUAN ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… B. HASIL PRAKTIKUM

Gambar hasil pengamatan pencernaan monogastrik (ayam)

Gambar hasil pengamatan pencernaan poligastrik (domba/sapi)

Page 334: PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM MULTI …

334

Gambar hasil pengamatan pencernaan monogastrik herbivore (kelinci)

C. CATATAN ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Acc Penanggung jawab : Tanggal :