17
TERAPI DEMENSIA PROGRAM TERAPI ADIKSI, KHUSUSNYA ADIKSI OPIOID 20

Program Terapi Ppdgj III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

Page 1: Program Terapi Ppdgj III

TERAPI DEMENSIA

20

Page 2: Program Terapi Ppdgj III

PROGRAM TERAPI ADIKSI, KHUSUSNYA ADIKSI OPIOID

Orientasi terapi

Jenis terapi

Intervensi awal

Program terapi jangka

panjang

Intervensi psikososial

Sasaran akhir

abstinensia residensi detoksifikasi Therapeutic community (12-24 bulan )

Confrontative & Encounter Group Therapy & Parents Psychoeducative Group Therapy

Abstinensia/ Drug Free

abstinensia Non-residensi

detoksifikasiOut-patient or ambulatory treatment (12 bulan )

Narcotic anonymous (long life)

Met, Cbt or Rpt, Se-therapy & Parents Psychoeducative Group Therapy

Group Meeting

Abstinensia/ Drug Free

Substitusi Full-Agonist

Terapi Withdrawal

Rumatan Agonis (24-36 bulan )

Met, Cbt or Rpt, & Parents Psychoeducative Group Therapy

Transfer To Other Substitution Therapy or Abstinensia/Drug Free

Substitusi Antagonist Terapi Withdrawal

Rumatan Antagonis ( 12 bulan )

Met, Cbt or Rpt, & Parents Psychoeducative Group Therapy

Transfer To Other Substitution Therapy or Abstinensia/Drug Free

Substitusi Parsial Agonis

Terapi Withdrawal

Rumatan Parsial Agonis ( 24-36 bulan )

Met, Cbt or Rpt, & Parents Psychoeducative Group Therapy

Transfer To Other Substitution Therapy or Abstinensia/Drug Free

21

Page 3: Program Terapi Ppdgj III

PROGRAM TERAPI DETOKSIFIKASI OPIOID

Durasi waktu

metoda setting Intervensi psikososial (selama detoksifikasi)

Lanjutan program terapi jangka panjang

Sasaran akhir

Singkat (1-3 hari )

Ultra rapid opioid detoxification

Rapid opioid detoxification

Hospital-ICU (6-24 jam )

Hospital (1-3 hari )

Konseling individu / keluarga

- -√

√ √ √ √

Abstinensia/drug free

Menengah (4-7 hari )

Clontrex method

Hospital (4-7 hari )

Met, konseling individu atau keluarga

√√ √

Abstinensia/drug free

Panjang (7-21 hari )

Buprenorphine detoxification program

Methadone detoxification program

Hospital/ home based (7-21 hari)

Hospital/ home based (7-21 hari)

Met, cbt or Rpt & psycoeducative Therapy

Met, cbt or Rpt & psycoeducative Therapy

- √ √

-√ √

Abstinensia/drug free

22

Opioid antagonist substitution therapy program (10-12 bulan )

Narcotic anonymous (long life)

Therapeutic Community (12-24 bulan )

Page 4: Program Terapi Ppdgj III

Tahapan terapi :

1. Fase penilaian, diperoleh data dari pasien, riwayat medis, dan riwayat gangguan lain, riwayat

penggunaan zat sebelumnya, dan skring urun dan darah.

2. Fase detoksifikasi

Kodein dan ibuprofen

Klontrex (klonidin dan naltrekson)

Buprenorfin

Metadon

*jika program selanjutnya adalah terapi substitusi, maka tidak perlu dilakukan detoksifikasi,

tetapi terapi withrawal

*bila program selanjutnya adalah terapi yang berorientasi abstinensia maka mutlak dilakukan

terapi detoksifikasi

3. Fase lanjutan

Fase substitusi opioid

Disebut juga dengan terapi rumatan

1. Rendan potensi untuk dideiversikan

2. Lamanya aksi cukup panjang

3. Potensi rendah menggunakanan zat lain selama terapi

4. Toksisitas rendah untuk terjadinya overdose

5. Fase detoksivikasi harus singkat, sederhana

6. Memfasilitasi absitensia terhadap, opioid illegal lain

7. Pasien menerimanay dengan ikhlas dan baik.

● Agonis : metadon

● Partial agonis : buprenorpin (diberikan 2-3 kali seminggu)

● Antagonis : naltrekon (50mg setiap hari atau dosis 100mg/100mg/150mg dalam waktu 3

kali seminggu sekurang-kurangnya 1 tahun

23

Page 5: Program Terapi Ppdgj III

Sasaran jangka panjang terapi pasien/ klien adiksi NAPZA termasuk didalmanya mengurangi

penggunaan dan efek penyalahgunaan NAPZA, mencapai kondisi abstinesia (bebas NAPZA),

mengurangi frekuensi kambuhan dan rehabilitasi.

24

Page 6: Program Terapi Ppdgj III

TERAPI SKIZOPRENIA

ANTIPSIKOTIK

KLASIFIKASI

• Rumus Kimia

• Gol. Fenotiazin

• Contoh: Chlorpromazine

• Gol. Nonfenotiazin

• Contoh: Haloperidol

• Cara kerja terhadap reseptor Dopamin

• Dopamin reseptor Antagonis (DA) à Tipikal

• Serotonin Dopamin Antagonis (SDA) à Atipikal

ANTIPSIKOTIK GENERASI I/ TIPIKAL

• APG-I

• Fenotiazin: Fenotiazin Alifatik, Piperidin, Piperazin, Chlorpromazine,

Trifluoperazine

• Tioksantin: Tioksen

• Butirofenon: Haloperidol

• Dibenzoksapin: Loksapin

• Dihidroindol: Molindol, Difenilbutil

• Piperidin: Pimozid

25

Page 7: Program Terapi Ppdgj III

Antipsikotik Golongan Tipikal

Nama Generik Dosis Initial Dosis Terapeutik Dosis Max

Chlorpromazine 50-100 mg/h 300-1000 mg/h 1000mg/h

Fluphenazine 5 mg/h 5-20 mg/h 20mg/h

Fluphenazine Decanoat 12.5-25 mg IM/bln 6.25-50 mg 100 mg

IM/bln

Haloperidol 2-5 mg/h 2-20 mg/h 20 mg/h

Haloperidol Decanoat 25-50mgIM/bln 50-200mg/bln 200 mg

Perphenazine 4-8 mg/h 16-64 mg/h 64mg/h

Trifluoperazine 5 mg/h 5-40 mg/h 40 mg/h

Antipsikotik Atipikal/ Serotonin-Dopamine Antagonist (SDA)

SDA Starting Dose Titration Range Max. Dose

Risperidone 1 – 2 mg/day 1 mg/2-3 days 4– 6 mg/day

Olanzapine 5 – 10 mg 5 mg/week 10 – 20 mg/day

Quetiapine 25 mg bid 50 mg/day 300 – 800 mg/day

Clozapine 12.5 mg Dose increased every 3 days

Day 2: 25 mg

Day 3: 25 mg bid

Day 6: 50 mg bid

Day 9: 75 mg bid

Day 12: 100 mg bid

Day 15: 125 mg bid

Day 18: 150 mg bid

Day 21: 200 mg bid 300–900 g/day

26

Page 8: Program Terapi Ppdgj III

GANGGUAN SUASANA PERASAAN

(GANGGUAN AFEKTIF)

Terapi psikososial

1. Terapi kognitif: tujuannya untuk menghilangkan atau meringankan episode depresi atau

meingankan episode depresi dan mencegah timbulnya episode tersebut dengan mengenali

pola berpikir irasional

2. Terapi interpersonal: difokuskan pada problem interpersonal yang ada

3. Terapu perilaku: diharapkan terapi ini pasien belajar berperilaku yang menimbulkan

perbaikan dari respons yang didapat sebelumnya

4. Terapi berorientasi-psikoanalitik

5. Terapi keluarga

Farmakoterapi

1. Depresi mayor:

Farmakoterapi merupakan terapi pilihan untuk depresi mayor.

- Golongan trisiklik

- Golongan SSRI: fluoxentine, paroxetine, sertraline, bupropion, venlafaxine, nefazadone,

mirtazepine

- Alternative lain: ECT

2. Gangguan bipolar 1

- Lithium

- Anti konvulsan: valproate dan carrbamazepine

27

Page 9: Program Terapi Ppdgj III

3. Gangguan bipolar 2

Farmakoterapi pada bipolar 2 harus diberikan secara hati-hati, pemberian anti depresan

pada episode depresi bisa mencetuskan timbulnya episode manic. Pemberian lithium dan

anti konvulsan masih dalam penyelidikan, namun demikian dalam percobaan pemberian

obat-obat tersebut masih menjanjikan, terutama bila pemberian antidepresan saja tidak

memberikan hasil yang baik.

4. Gangguan distimik

Efektif: kombinasi farmakoterapi dengan terapi kognitif atau terapi perilaku

1. Terapi psikososial

1.1. Terapi kognitif

1.2. Terapi perilaku

1.3. Psikoterapu dinamik

1.4. Terapi interpersonal

1.5. Terapi keluarga dan terapi kelompok

2. Farmakoterapi

Golongan : SSRI: obat pilihan

Amfetamin: untuk pasien-pasien tertentu

5. Gangguan siklotimik

farmakoterapi:

- antimanik: karbamazepin dan valproat

- anti depresan: diberikan hati-hati

Terapi psikososial;

- ditujukan pada peningkatan kesadaran pasien akan kondisinya dan menolongnya dalam

menimbulkan mekanisme adaptasi yang tepat terhadap perubahan emosi yang cepat.

- Menolong pasien memperbaiki hubungan dalam pekerjaan dan keluarga

28

Page 10: Program Terapi Ppdgj III

ANTIDEPRESAN

• Yang bersifat sedatif:

– Amitriptyline

– Imipramine

– Clomipramine

– Maproptiline

– Trazodone

– Mirtazapine

• Yang bersifat aktivasi/non-sedatif:

– Tianeptine

– Moclobemide

– SSRI (Fluoxetine,Sertraline,Citalopram,Fluvoxamine)

Gangguan depresi berat

- Penggunaan secara spesifik à kemungkinan sembuh 2x ganda dlm 1 bulan

- PROBLEMA:

1. Ada pasien tidak berespon pd terapi pertama

2. Butuh waktu 3-4 minggu utk timbul efek terapi

3. Toksik pd dosis yg berlebihan dan efek samping

Obat lama: golongan trisiklik

Obat baru: selective serotonine reuptake inhibitor (SSRIs) , dll

INDIKASI ANTIDEPRESAN:

- Episode depresi berat à gejala pegangan: sulit tidur & gg.pola makan

29

Page 11: Program Terapi Ppdgj III

EDUKASI PASIEN:

- Kegunaan antidepresan

- Tidak akan menjadi ketergantunagn obat

- Dosis obat akan diturunkan perlahan-lahan sesuai evaluasi gejala

- Efek optimal timbul dalam 3-4 minggu

- Efek samping menunjukkan obat bekerja

- Jika dalam 3 mg pemberian obat masih belum ada perbaikan minimal 20% dari gejala à

ganti dgn gol.antidepresan lain

- Jika dlm 3-6 mg pemberian terjadi perbaikan gejala hanya parsial dosis obat harus terus

dinaikkan sampai dosis maksmal atau ditambah augmentasi e.g lithium

ALTERNATIF TERAPI à ECT

- indikasi:

1. tidak berespon thd farmakoterapi dgn dosis adekuat

2. Tidak dpt toleransi farmakoterapi

3. Tampilan klinis yg sgt berat yg memperlihatkan perbaikan sangat cepat dgn ECT

SSRIs:

- Paling sering diguna di US

- Obat pilihan: efektif, gampang diguna, relatif kurang efek samping meski pd dosis tinggi

Bupropion, venlafaxine, nefazodone:

- Obat baru

- lebih aman dari trisiklik, tetrasiklik dan MAOIs

- trisiklik, tetrasiklik, trazadone dan mirtazapine à sedasi

30

Page 12: Program Terapi Ppdgj III

GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS DAN PERILAKU

MASA DEWASA

Terapi

1. Psikoterapi

Merupakan pengobatan terpilih. Tetapi ahli terapi harus mengingat bahwa kejujuran dan

toleransi keintiman adalah bidang yang sulit bagi penderita gangguan. Psikoterapi individual

memerlukan gaya professional yang tidak terlalu hangat. Pasien paranoid tidak bekerja dengan

baik dalam psikoterapi kelompok. Klinisi yang terlalu banyak menggunakan interpretasi –

khususnya interpretasi mengenai perasaan ketergantungan yang dalam, masalah seksual dan

keinginan keintiman – secara jelas meningkatkan ketidakpercayaan pasien. Tuduhan delusional

harus dihadapi dengan cara yang realistic tetapi jelas tanpa menghina pasien. Penderita akan

dilanda ketakutan apabila sang penolong adalah lemah dan tidak berdaya; dengan demikian, ahli

terapi tidak boleh mengancam mengambil kendali kecuali mereka berdua mampu dan mau

melakukannnya.

2. Farmakoterapi

Berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan. Obat yang digunakan diantaranya:

obat antiansietas (diazepam), antipsikotik (thiorizadine atau haloperidol).

31

Page 13: Program Terapi Ppdgj III

GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET BIASANYA PADA MASA KANAK DAN REMAJA

Obat yang merupakan pilihan pertama untuk adalah obat golongan psikostimulan.

Dikenal ada 3 macam obat golongan psikostimulan yaitu :

•Golongan metilfenidat

•Golongan Deksamfetamin

•Golongan Pemolin

Terapi Psikososial

1. Pelatihan keterampilan social bagi anak dengan GPPH

2. Edukasi dan pelatihan bagi orang tua

3. Edukasi dan pelatihan bagi guru

32