Upload
osric
View
45
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PROGRES PENGEMBANGAN PRISAI dan POTENSI SINERGI/INTEGRASI/LINK/ dengan SIS REDD+. FREDDI : “fund of funds.”. Pendanaan untuk REDD + di Indonesia , FREDDI , adalah fund of funds . FREDDI dimungkinkan berinvestasi kedalam funds lainnya . - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
PROGRES PENGEMBANGAN PRISAI dan POTENSI SINERGI/INTEGRASI/LINK/ dengan SIS REDD+
FREDDI: “fund of funds.”
Pendanaan untuk REDD+ di Indonesia, FREDDI, adalah fund of funds. FREDDI dimungkinkan berinvestasi kedalam funds lainnya.
Dibentuk dengan menggunakan Perpres No. 80/2011 tentang Trust Fund sebagai public trust fund.
Funds yang ada dibawah FREDDI, subsidiary funds, dapat menggunakan special-purpose vehicle companies, fund managers, kesepakatan kolektif.
Sejumlah subsidiary funds ini dapat membentuk joint ventures dengan dana perusahaan lainnya, untuk digunakan sebagai sarana pencairan dan mobilisasi dana bagi REDD+
Saat ini Fokus pada proses modalitas “grant-making”.
Partner Agencies(for the Main Grant)
ExecutingAgencies
Small-GrantManagers
Grants for Program, Projects, Activities
Grants for Small Program, Projects,
Activities
Disbursement and Investment Committee
Governing Structure
Trustee
REDD+Agency
Struktur FREDDI dalam Instrumen Pendanaan
SafeguardCommittee
Secretariat
Board of TrusteeFREDDI
SupportingFacility
Tujuan Safeguards Sosial dan Lingkungan
Sebuah upaya untuk memastikan bahwa upaya untuk mencapai tujuan program, proyek atau aktivitas REDD+ tidak bertentangan dengan tujuannya dan berdampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan.
Untuk memastikan bahwa REDD+ tidak hanya sebagai upaya pengurangan emisi atau upaya peningkatan cadangan karbon hutan, tetapi juga memberi manfaat yang tidak terbatas hanya pada karbon bagi seluruh pemangku kepentingan terkait
Posisi PRISAI
• Sejalan dengan Cancun Agreement• Tidak hanya fokus pada level proyek
tetapi juga di tingkat kebijakan dan nasional
• Dibagi berdasarkan aktor• Perbaikan terus menerus• Tidak hanya pelaksanaan untuk LOI
Indonesia - Norway
Frame Kerja PRISAI
STRANAS REDD+
Pengembangan PRISAI
Konsultasi Publik
Mei 2010 – Desember 2011 Februari-April 2012 Mei-Desember 2012
P R I S A I
PILOT
Proses Konsultasi PRISAI
Konsultasi Nasional Pembuka
Seri Focus Group Discussions
Konsultasi Nasional “Penutup”
Konsultasi pembuka Tingkat Propinsi
Konsultasi “Penutup” Propinsi
Seri Focus Group Discussions
PRISAI, the Principles, Criteria, and Indicators for REDD+ Safeguards in Indonesia, needs to be developed on a bottom-up manner with the involment of key stakeholder at the national and provincial levels. The series of consultation and focus-group discussions (FGDs) will absorb from the stakeholders. The Opening Consultations will provide framing for the imperatives of safeguard. FGDs will discuss the issues in a more detailed and in-depth manner. The Concluding Consultations will validate and verified the lessons learned from the consultation process. The provincial process will provide a provincial context to the process.
Konsultasi Publik atas Draft Awal
Masukan publik agar PRISAI menimbang beberapa hal:• Pengalaman berbagai safeguards yang telah ada,• Kerangka hukum nasional dan internasional • Melalui proses partisipatif yang melibatkan berbagai
pemangku kepentingan (Pemerintah, Bisnis, LSM, Masyarakat, Lembaga Pendanaan, Pengembang).
Konsultasi atas draft awal PRISAI telah dilakukan pada periode Januari-April 2012 melalui 10 FGD Nasional dan Provinsi, 1 KP Nasional dan 1 KP Provinsi. Dan berbagai forum lain.
Masukan atas draft awal juga diterima melalui email (12 masukan)
Masukan Publik
Substansi masukan publik• Prinsip ownership dari semua pihak, termasuk tidak
melihat komunitas sebagai tetangga tapi co-ownership• Mengacu pada tanggung jawab per aktor: masyarakat,
pemerintah, Swasta, NGOs • Menyesuaikan dengan 7 safeguards Cancun dengan
kebutuhan nasional tanpa mengkompromikan prinsip dasarnya
• Keadilan gender • Tidak rumit, tidak menambah beban birokrasi tapi
memberdayakan • Ada tahapan capaian yang jelas khususnya
“additionality” sosial dan lingkungan yang dipersyaratkan oleh perdebatan REDD+
• Harus ada kelembagaan safeguards di tingkat nasional• Perlu ada uji coba pelaksanaan PRISAI di beberapa pilot
PRISAI, Konsisten dg UNFCCCNo. UNFCCC – Cancun
Agreement Prinsip Prinsip PRISAI
1. Konsisten dengan tujuan program kehutanan nasional
Melengkapi atau konsisten dengan target pengurangan emisi, konvensi dan kesepakatan internasional terkait
2. Tata-kelola kehutanan yang transparan dan efektif
Memastikan status hak atas tanah dan wilayah
Memperbaiki tata kelola kehutanan Menjamin informasi yang transparan, akuntabel dan
terlembagakan3. Menghormati pengetahuan dan hak
Indigenous Peoples dan masyarakat lokal
Menghormati dan memberdayakan pengetahuan dan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal.
Manfaat REDD dibagi secara adil ke semua pemegang hak dan pemangku kepentingan yang relevan.
4. Partisipasi stakeholders secara penuh
Partisipasi para pemangku kepentingan secara penuh dan efektif dan mempertimbangkan keadilan gender.
5. Konsisten dengan konservasi hutan
Memperkuat konservasi hutan alam, keanekaragaman hayati, jasa ekosistem.
6. Mencegah resiko balik (reversals)
Aksi untuk menangani risiko-balik (reversals)
7. Adanya aksi mengurangi pengalihan emisi
Aksi untuk mengurangi pengalihan emisi
Prinsip Kriteria
1. Memastikan status hak atas tanah dan wilayah
1.1 Identifikasi pemegang hak di calon lokasi REDD+, obyek hak dan jenis-jenis hak mereka atas tanah, wilayah dan sumber daya alam 1.2. Pengakuan hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam yang berbasis hukum negara dan hak adat maupun hak lokal lainnya
1.3. Mensyaratkan free, prior and informed consent (FPIC) atau PADIATAPA dari masyarakat adat dan komunitas lokal untuk setiap aktivitas yang berpotensi mempengaruhi hak mereka atas tanah, wilayah dan sumber daya alam
1.4. Mengidentifikasi dan menggunakan proses penyelesaian konflik atas tanah, wilayah dan sumber daya alam yang efektif dan efisien
1.5. Memastikan status hak atas karbon dari pemangku kepentingan terkait
Prinsip Kriteria
2. Melengkapi atau konsisten dengan target pengurangan emisi, hukum nasional, konvensi dan kesepakatan internasional terkait.
2.1. Mendukung pencapaian target RAN GRK khususnya dari sektor kehutanan dan sektor berbasis lahan lainnya
2.2. Mengembangkan implementasi konvensi CCD, CBD, UNFCCC, RAMSAR dan kesepakatan internasional terkait lainnya yang relevan dengan REDD+
3. Memperbaiki tata kelola kehutanan 3.1. Mendukung penerapan tata kelola kehutanan yang
efektif dan efisien dengan mekanisme dan pola kerja yang transparan, akuntabel serta didukung kapasitas yang memadai
3.2. Mempunyai mekanisme untuk peningkatan kapasitas para pihak 3.3. Mempunyai mekanisme pemantauan dan evaluasi pelaksanaan safeguards yang terintegrasi dalam program dan proyek REDD+
4. Menghormati dan memberdayakan pengetahuan dan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal
4.1. Menghargai pengetahuan dan nilai-nilai tradisional yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan REDD+4.2. Melindungi akses bagi masyarakat dalam program dan proyek REDD+ dan memperkuat akses kelompok yang terpinggirkan4.3. Mendorong penerapan pengetahuan tradisional dan nilai-nilai kebudayaan tradisional maupun lokal dalam program maupun proyek REDD+
5. Partisipasi penuh, efektif dan berkeadilan gender dari semua pemangku kepentingan
5.1. Mekanisme yang menjamin partisipasi yang penuh dan efektif dari semua pemangku kepentingan yang terkait dengan program maupun proyek REDD+
5.2. Mengidentifikasi semua pemangku kepentingan yang terkait dengan program maupun proyek
5.3. Menyediakan mekanisme pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan partisipasi
5.4. Memastikan pengakuan dan pemenuhan hak-hak perempuan terpenuhi dalam pelaksanaan REDD+
6. Mendukung keanekaragaman hayati, perlindungan hutan alam dan jasa lingkungan
6.1. Mengembangkan dan meningkatkan mekanisme perlindungan dan pemanfaatan lestari terhadap keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan secara partisipatif
6.2. Mendorong perlindungan terhadap intact forest landscape dan konservasi serta tidak memberi insentif bagi konversi
7. Aksi untuk menangani resiko balik
7.1. Pembatasan pemanfaatan yang sifatnya eksploitatif dan memastikannya konsisten dengan upaya perlindungan hutan
7.2. Pelaksana REDD+ mempunyai instrumen pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan 7.3. Mekanisme monitoring internal untuk mengatasi potensi resiko balik
7.4. Pelaksana REDD+ mempunyai tata ruang yang secara tegas mengatur peruntukan wilayah
8. Aksi untuk mengurangi pengalihan emisi
8.1. Mengidentifikasi potensi kebocoran emisi dan menyediakan peta jalan mengatasinya
9. Manfaat REDD+ dibagi secara adil ke semua pemegang hak dan pemangku kepentingan yang relevan
9.1. Menghubungkan antara kontribusi positif pemangku kepentingan dalam pengurangan emisi, penyimpanan dan penyerapan karbon dengan skema pembagian benefit9.2. Transparansi potensi pendapatan, resiko-resiko dan pembagian benefit pelaksanaan REDD+
9.3. Insentif positif dikembangkan bagi pemerintah, swasta dan komunitas untuk memperkuat pelaksanaan REDD+
9.4. Pemantauan yang transparan dan partisipatif atas resiko dan distribusi manfaat dari pelaksanaan REDD+
10. Informasi yang transparan, terlembagakan dan akuntabel
10.1. Pelaksana REDD+ aktif menyediakan informasi dan sekaligus mencari informasi yang diperlukan publik yang berkaitan dengan aktivitas yang akan maupun sedang dijalani
10.2. Sistem informasi safeguards disediakan baik pada skala nasional maupun tapak
[1] Lihat Principle 2, indikator 2.1 sampai 2.3 dan kriteria 2.1.1 sampai 2.3.2 dalam REDD+ Social and Environmental Standard, versi 1 Juni 2010
Benefit Sharing and Incentive Mechanism
Masyarakat sebagai “tetangga yang terganggu” oleh REDD+ yang perlu diberi kompensasi
Masyarakat sebagai bagian dan “co-owners” dari REDD+, yang berbagi tanggung jawab dan manfaat
Manfaat yang didefinisikan sebagai melulu dalam bentuk distribusi “cash”.
Manfaat yang didefinisikan sebagai kesejahteraan, keberlanjutan, memperkuat hak dan manfaat sosial ekonomi lainnya
Manfaat yang hampir sepenuhnya dihasilkan dari Karbon
Manfaat yang tidak terbatas hanya pada karbon tetapi juga manfaat keragaman hayati dan jasa lingkungan lainnya
Fase pelaksanaan PRISAI
1. Pre-Implementation of PRISAI a. Pre-drafting of REDD+ Project Proposal
Documentsb. PRISAI Implementation Proposal
Drafting
2. Implementation of PRISAI 3. PRISAI Implementation
Monitoring 4. PRISAI Implementation Report5. PRISAI Implementation
Evaluation
Diskusi Awal dengan Komunitas & Pemangku Kepentingan terkait
Konsensus awal dengan
Komunitas atau Pemangku
Kepentingan Lain
Surat Persetujuan Awal Dilampirkan di Proposal Calon Pelaksana Proyek
Desain Roadmap Pelaksanaan PRISAI dalam Proposal
Lap. Pelaksanaan PRISAI oleh Pelaksana REDD = link dg SIS
Tinjauan Laporan oleh auditor eksternal = link dg SIS
Keputusan Final oleh Komite Safeguards
Mekanisme Pengawasan Pelaksanaan PRISAI = link dg SIS
Usulan dan Desain Pelaksanaan Safeguards, serta Integrasi dengan SIS REDD+
Implementasi , Laporan dan Tinjauan Safeguards
Mekanisme Komplain
Mekanisme Penyelesaian Konflik
SINERGI/INTEGRASI/LINK/ PRISAI DALAM SIS REDD+
Focal Point
K/L (Natcom & LapNas
lainnya)
PSIS NASIONAL
PSIS/PDIS Sub-Nasional
(Propinsi, Kabupaten, Unit Manajemen)
Set. UNFCCC COP
D&I pelaksanaan safeguards
(Nas)
D&I pelaksanaan Safeguards (sub-nas)
NATCOM(RIS)
NATCOM(RIS)
NATCOMs (RIS)/
REDD+WP ?????
Penyediaan Informasimelalui WEB-
PLATFORMS
PRISAI Data & Info Pelaksanaan Safeguards
NatCom (Ringkasan Info Pelasksanaan Safeguards)
NatCom (Ringkasan Info Pelasksanaan Safeguards)
Ringkasan Info Pelasksanaan Safeguards
Terima Kasih