32
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROJECT OF PERSONAL SIMPLE WATER FILTER ON TAP UPAYA PERSONAL - PREVENTIF PENGADAAN AIR BERSIH KORBAN BANJIR BIDANG KEGIATAN: PKM GT Diusulkan oleh: I Gede Dana Santika Anak Agung Gede Basudewa Gde Parie Perdana NIM. 1113021077 NIM. 1113021064 NIM. 1213021059 /TA: 2011 /TA: 2011 /TA: 2012 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014

Project of Simple Water Filter on Tap-libre

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemurnian air minum

Citation preview

  • PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    PROJECT OF PERSONAL SIMPLE WATER FILTER ON TAP

    UPAYA PERSONAL - PREVENTIF PENGADAAN AIR BERSIH

    KORBAN BANJIR

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM GT

    Diusulkan oleh:

    I Gede Dana Santika

    Anak Agung Gede Basudewa

    Gde Parie Perdana

    NIM. 1113021077

    NIM. 1113021064

    NIM. 1213021059

    /TA: 2011

    /TA: 2011

    /TA: 2012

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    SINGARAJA

    2014

  • ii

    PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

    1. Judul Kegiatan : Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal

    Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir

    2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : I Gede Dana Santika

    b. NIM : 1113021077

    c. Jurusan/Fakultas : Pendidikan Fisika/MIPA

    d. Universitas : Universitas Pendidikan Ganesha

    e. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp : Jln. Pantai Indah, Gang 2 No 23,

    Singaraja/083117557429

    f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Dr. Ketut Suma, M. S.

    b. NIDN : 0001015913

    c. Alamat Rumah dan No Tel./Hp : Jln. Pulau Batam, Gang Murai I/3,

    Banyuning Barat, Singaraja -

    Bali/08156260229

    Singaraja, 25 Januari 2014

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Om Suastyastu,

    Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang

    Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat-Nya, Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan

    Tertulis (PKM-GT) yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya

    Personal Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir ini dapat diselesaikan tepat pada

    waktunya.

    Dalam penulisan PKM-GT ini, penulis mendapat bantuan serta bimbingan dari berbagai

    pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Ibu Dr. A.A.I.A Rai Sudiatmika, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

    2. Bapak Prof. Dr. Ketut Suma, M. S. selaku dosen pendamping yang telah

    membimbing penyusunan PKM-GT ini.

    3. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan PKM-GT ini.

    Semoga PKM-GT ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis sadari bahwa karya

    tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

    yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata penulis berharap

    agar PKM-GT ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

    Om Santih, Santih, Santih, Om

  • iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......i

    LEMBAR PENGESAHAN........ii

    KATA PENGANTAR...........iii

    DAFTAR ISI......iv

    DAFTAR GAMBAR......v

    DAFTAR TABEL......vi

    RINGKASAN...vii

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang....1 Tujuan.....2 Manfaat.......2

    GAGASAN

    Banjir dan Dampaknya Terhadap Kesehatan......3 Permasalahan Pengadaan Air Bersih untuk Korban Banjir....5 Solusi Kekinian Pengadaan Air Bersih untuk Korban Banjir.....7 Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal Preventif Pengadaan

    Air Bersih Korban Banjir........8

    Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pengimplementasian Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban

    Banjir.........11

    Langkah-langkah Strategis Keberhasilan Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir..12

    KESIMPULAN.............14

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Perbandingan Jumlah Bencana Per Jenis Bencana di Indonesia Tahun 1815

    2013.....4

    Peta Sebaran Bencana Banjir di Indonesia Tahun 1815 2013.....4

    Proporsi Pasien Rawat Jalan Korban Banjir Jakarta Menurut Jenis Penyakit Sejak Tanggal 28 Januari

    2002 3 Maret 2002 .....5

    Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Besar dengan Konsep Hukum

    Bernoulli..9

    Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Kecil dengan Konsep Hukum

    Pascal......9

    Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Besar dengan Konsep Tekanan

    Hidrostatis.....10

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Pemberitaan Media Online terkait Kendala Penyediaan Air Bersih untuk Korban Banjir.6

    Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Project of Personal Simple Water Filter on

    Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir..12

  • vii

    RINGKASAN

    Frekuensi banjir di Indonesia beberapa tahun belakangan ini terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB, 2013), sejak tahun 1815 sampai dengan 2013 telah terjadi lebih dari 4.000 kasus banjir di Indonesia. Sejalan dengan peningkatan frekuensi banjir, jumlah korban jiwa akibat banjir juga mengalami peningkatan. Selain diakibatkan faktor fisik seperti kematian akibat benturan, tenggelam, dan terseret arus banjir, kematian korban banjir juga terjadi akibat berbagai jenis penyakit yang timbul pasca banjir. Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan pasca banjir yaitu karena kurangnya pasokan makanan dan minuman bersih untuk korban banjir.

    Berbagai upaya preventif telah dilakukan pemerintah untuk mencegah kurangnya pasokan air bersih korban banjir, seperti pembangunan tempat pengungsian dan posko layanan kesehatan untuk korban banjir, pengadaan air bersih dari bantuan air minum dalam kemasan, Perusahaan Air Minum Daerah (PAMD), dan mengerahkan mesin suling untuk mengubah air banjir menjadi air bersih layak konsumsi. Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemui berbagai kendala, seperti masalah perijinan, sulitnya pendistribusian air bersih karena akses jalan ke tempat korban banjir tergenang air, rusaknya fasilitas produksi Perusahaan Air Minum Daerah (PAMD) akibat tergenang banjir, dan terbatasnya armada pengangkut air.

    Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini yaitu menggagas sebuah solusi untuk mengatasi timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan air bersih pasca banjir dengan melaksanakan Project of Personal Simple Water Filter on Tap, proyek pembuatan dan distribusi gratis alat suling air banjir sederhana oleh pemerintah untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Konsep pengadaan air bersih untuk korban banjir yang dilakukan pemerintah selama ini masih bersifat public-service, sehingga dalam pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala. Konsep personal-preventif kiranya perlu dipertimbangkan sebagai upaya efektif pengadaan air bersih untuk korban banjir. Project of Personal Water Filter on Tap merupakan suatu gagasan pencegahan kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir dengan produksi dan distribusi gratis Personal Water Filter on Tap oleh pemerintah untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Personal Simple Water Filter on Tap merupakan rancangan alat penyaring air banjir sederhana yang menerapkan konsep Fisika (Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli), terintegrasi dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman plastik berbagai ukuran dan menggunakan karbon aktif sebagai media penyaring (activated carbon filter).

    Teknik implementasi yang akan dilakukan untuk menyukseskan program ini dikelompokkan ke dalam tiga tahapan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang melibatkan beberapa pihak, yaitu pemerintah, dinas kesehatan, perusahaan water filter, dan masyarakat. Tahap perencanaan meliputi: (1) pemetaan pihak-pihak terkait, (2) pengumpulan data fisik, (3) analisis disain, (4) penentuan mitra produksi, dan (5) perancangan anggaran biaya. Tahap pelaksanaan meliputi: (1) produksi, (2) uji kelayakan alat, (3) distribusi alat, dan (4) sosialisasi program. Tahap evaluasi meliputi: (1) monitoring dan (2) evaluasi.

    Perencanaan yang matang dan pelaksanaan program serta evaluasi yang baik dan berkesinambungan akan menghasilkan manfaat yang maksimal. Dengan pelaksanaan Project of Personal Water Filter on Tap, masyarakat dan pemerintah tidak perlu khawatir akan masalah kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir. Sejalan dengan itu, berbagai penyakit yang diakibatkan oleh faktor sanitasi, khususnya yang terkait dengan air bersih, tentunya dapat diminimalisir, sehingga tingkat kematian akibat penyakit pasca banjir juga dapat ditekan.

  • 1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Frekuensi banjir di Indonesia beberapa tahun belakangan ini sepertinya terus

    mengalami peningkatan. Sejalan dengan peningkatan frekuensi banjir, jumlah korban jiwa,

    baik yang terjadi karena faktor fisik ketika banjir berlangsung ataupun akibat penyakit pasca

    banjir, juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan

    Bencana RI tahun 2013, banjir merupakan bencana yang memiliki frekuensi tertinggi dengan

    jumlah korban terbanyak di Indonesia selama 197 tahun terakhir (BNPB, 2013).

    Selain diakibatkan karena faktor fisik seperti kematian akibat benturan, tenggelam,

    dan terseret air ketika banjir terjadi, kematian korban banjir juga terjadi akibat berbagai jenis

    penyakit yang timbul pasca banjir. Hal ini sesuai dengan data yang ungkapkan oleh

    Departemen Kesehatan RI bahwa dari 4.291 kasus banjir yang terjadi di Indonesia selama

    tahun 2013, terdapat 609.007 orang yang mengalami gangguan kesehatan pasca banjir.

    Gangguan kesehatan tersebut diantaranya diare, penyakit kulit, gastritis, pneumonia, dan

    infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan leptospirosis. Dimana dari sekian jumlah

    masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, tercatat 36,9% merupakan penderita diare.

    Bahkan ketika banjir melanda Jakarta di awal tahun 2002, terdapat 17 orang yang meninggal

    akibat terkena penyakit leptospirosis (Bambang, 2002).

    Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan pasca banjir adalah karena

    kurangnya pasokan makanan dan minuman bersih untuk korban banjir. Hal ini semakin

    memburuk ketika korban banjir menolak untuk dievakuasi dan memilih untuk tetap bertahan

    di rumah yang tergenang banjir. Ini seperti dilansir www.megapolitan.kompas.com bahwa

    ketika banjir melanda Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur pada bulan Januari 2013 lalu,

    ratusan warga menolak untuk dievakuasi meskipun banjir setinggi 1,5 meter menggenangi

    rumah mereka. Motifnya adalah karena warga telah merasa akrab dengan banjir dan takut

    harta benda mereka dicuri ketika rumah ditinggalkan tanpa penghuni. Selama menunggu

    banjir surut, korban banjir yang tetap bertahan kekurangan makanan dan minuman bersih,

    sehingga cukup banyak diantara mereka yang menggunakan air banjir yang telah

    terkontaminasi untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti memasak, minum, mandi, dan

    sebagainya (Aditya, 2014).

    Berbagai solusi preventif telah diupayakan pemerintah untuk mencegah kurangnya

    pasokan air bersih yang berdampak pada timbulnya penyakit pasca banjir, seperti

    pembangunan tempat pengungsian dan posko layanan kesehatan untuk korban banjir. Bahkan

    untuk mencegah kurangnya pasokan air bersih korban banjir Jakarta tahun 2013,

  • 2

    pemerintahan DKI Jakarta telah mengerahkan mesin suling air banjir. Namun, upaya tersebut

    belum mampu menyelesaikan permasalahan pasokan air bersih secara menyeluruh. Ini

    diakibatkan karena beberapa hal diantaranya: (1) solusi preventif timbulnya penyakit pasca

    banjir baru dilaksanakan beberapa hari setelah banjir terjadi, (2) kurangnya kesadaran korban

    banjir untuk dievakuasi dan memilih untuk tetap bertahan, (3) pelayanan air bersih yang

    bersifat public-service menimbulkan peluang terjadinya penularan penyakit, (4) akses jalan

    untuk distribusi air bersih korban banjir tergenang air (Mirah, 2010).

    Konsep pengadaan air bersih untuk korban banjir yang dilakukan pemerintah selama

    ini masih bersifat public-service, sehingga dalam pelaksanaannya masih menghadapi berbagai

    kendala. Konsep personal-preventif kiranya perlu dipertimbangkan sebagai upaya efektif

    pengadaan air bersih untuk korban banjir. Project of Personal Water Filter on Tap merupakan

    suatu gagasan pencegahan kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir dengan produksi

    dan distribusi gratis Personal Water Filter on Tap oleh pemerintah untuk masyarakat yang

    tinggal di daerah rawan banjir. Personal Simple Water Filter on Tap merupakan rancangan

    alat penyaring air banjir yang menerapkan konsep Fisika (Hukum Pascal dan Hukum

    Bernoulli), terintegrasi dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman plastik berbagai

    ukuran dan menggunakan karbon aktif sebagai media penyaring (activated carbon filter).

    Dengan demikian, diharapkan ketika banjir terjadi dan belum ada bantuan air bersih dari

    pemerintah ataupun pihak lain, korban banjir mampu memperoleh air bersih dengan cara

    memfiltrasi air banjir yang terkontaminasi. Diharapkan juga permasalahan timbulnya penyakit

    yang diakibatkan karena kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir dapat teratasi.

    Tujuan

    Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini adalah menggagas sebuah upaya

    personal-preventif untuk mengatasi timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya

    pasokan air bersih pasca banjir dengan melaksanakan Project of Personal Simple Water Filter

    on Tap, proyek pembuatan dan distribusi gratis alat suling air banjir sederhana oleh

    pemerintah untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Dalam hal ini, Personal

    Simple Water Filter on Tap merupakan rancangan alat penyaring air banjir yang

    mensinergiskan konsep Fisika (Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli) dan daur ulang (recycle)

    limbah botol minuman plastik dengan penyaring karbon teraktivasi (activated carbon filter)

    yang ramah lingkungan.

    Manfaat

    Karya tulis ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa.

    Bagi pemerintah yaitu sebagai upaya personal-preventif minimalisasi timbulnya korban jiwa

  • 3

    karena penyakit yang diakibatkan kurangnya pasokan air bersih pasca banjir. Bagi masyarakat

    yaitu dapat membantu masyarakat memperoleh air bersih dari air banjir yang terkontaminasi

    sehingga dapat mengatasi permasalahan kurangnya pasokan air bersih dan timbunya penyakit

    pasca banjir. Bagi mahasiswa yaitu dapat membuat suatu gagasan penerapan konsep Fisika

    (Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli) dan konsep daur ulang (recycle) sebagai wujud

    implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    GAGASAN

    Banjir dan Dampaknya terhadap Kesehatan

    Beberapa tahun belakangan ini, jumlah kejadian banjir di Indonesia terhitung terus

    mengalami peningkatan. Seiring dengan perubahan iklim global dan degradasi lingkungan,

    diperkirakan tahun-tahun mendatang hampir mustahil intensitas bencana makin surut (Erman,

    2011). Banjir didefinisikan sebagai suatu peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu

    daerah atau daratan karena volume air yang meningkat (BNPB, 2013). Banjir dapat

    menyebabkan bencana dengan berbagai tingkat resiko.

    Banjir adakalanya terjadi dalam waktu yang cepat dengan waktu genangan yang

    cepat pula dan ada juga yang terjadi dalam waktu yang lama dengan waktu genangan yang

    lama pula. Penyebab banjir beranekaragam, diantaranya curah hujan yang tinggi, luapan dari

    sungai, tanggul sungai yang jebol, luapan air laut pasang, tersumbatnya saluran drainase atau

    bendungan yang runtuh (BNPB, 2013). Banjir berkembang menjadi bencana jika sudah

    mengganggu kehidupan manusia dan bahkan mengancam keselamatannya.

    Indonesia merupakan negara dengan frekuensi banjir terbanyak di asia tenggara. Jika

    dihitung dari pertengahan tahun 2011, telah terjadi 129 kasus banjir di Indonesia dimana

    sebagaian kasus juga diikuti oleh peristiwa longsor. Sementara pada kuartal pertama tahun

    2012 telah terjadi 91 kasus banjir yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (BNPB, 2012).

    Dan kasus banjir paling baru adalah banjir besar yang merendam hampir seluruh kota Jakarta

    pada awal tahun 2013. Jumlahan tersebut merupakan sebagian kecil dari sekian banyak kasus

    banjir yang pernah terjadi di Indonesia.

    Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Repubik Indonesia

    (BNPB, 2013), sejak tahun 1815 sampai dengan 2013 telah terjadi lebih dari 4.000 kasus

    banjir di Indonesia. Jumlahan ini belum termasuk kasus yang tidak tercatat BNPB di masa

    lalu. Hal ini sekaligus menjadikan banjir sebagai bencana dengan frekuensi terbanyak bagi

    negara Indonesia. Informasi perbandingan jumlah bencana per jenis kejadian bencana di

    Indonesia dari tahun 1815 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut.

  • 4

    Gambar 1. Perbandingan Jumlah Bencana Per Jenis Bencana di Indonesia Tahun 1815

    2013 (Sumber Data: BNPB, 2013)

    Banjir di Indonesia tidak terjadi hanya pada satu wilayah saja, namun tersebar di

    seluruh wilayah dengan frekuensi dan intensitas yang berbeda-beda. Berdasarkan data sebaran

    bencana banjir di Indonesia dari tahun 1815 sampai dengan tahun 2013 yang disampaikan

    oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Provinsi Jawa Tengah menduduki

    peringkat pertama dengan jumlah banjir sebanyak 337 bencana. Sedangkan Provinsi Papua

    Barat menduduki peringkat terakhir karena tidak pernah mengalami banjir. Sebaran bencana

    banjir di Indonesia per provinsi dari tahun 1815 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada

    peta berikut.

    Gambar 2. Peta Sebaran Bencana Banjir di Indonesia Tahun 1815 2012 (Sumber: BNPB,

    2013)

    Selain menyebabkan berbagai kerugian, banjir juga menyisakan berbagai

    permasalahan, baik masalah psikis maupun fisik yang dialami oleh masyarakat yang terkena

    musibah. Masalah fisik ditandai dengan mulai berdatangannya penyakit kulit seperti gatal-

    gatal dan masalah pencernaan seperti diare akibat kurangnya pasokan air bersih. Sedangkan

    PETA SEBARAN BENCANA BANJIR DI INDONESIA PER PROVINSI TAHUN 1815-2013

    PERBANDINGAN JUMLAH BENCANA PER JENIS BENCANA DI INDONESIA TAHUN 1815 -2013

  • 5

    masalah psikis terjadi karena kehilangan dan kerugian secara materiil yang dirasakan oleh

    masyarakat yang terkena musibah banjir.

    Berbagai kasus penyakit yang menyerang korban banjir seperti infeksi saluran cerna,

    infeksi mata, infeksi pernapasan, dan infeksi kulit, diakibatkan oleh air banjir yang

    terkontaminasi, bahkan infeksi otak juga dapat ditularkan lewat air (Dinkes-DKI, 2013).

    Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ketika banjir merendam kota

    Jakarta pada tahun 2002, terdapat 609.007 orang penderita penyakit pasca banjir yang

    ditolong sejak 28 Januari sampai dengan 3 Maret 2002. Dari jumlahan tersebut, selain diare

    dan ISPA, penyakit yang tampak menonjol dan muncul belakangan adalah deman berdarah

    dan leptospirosis. Dari 70 orang penderita leptospirosis, 17 orang diantaranya meninggal

    dunia. Penyakit leptospirosis disebarkan oleh tikus melalui air kencingnya (Bambang, 2002).

    Besar kemungkinan air banjir yang telah terkontaminasi air kencing tikus secara sengaja atau

    tidak terminum oleh korban banjir. Proporsi pasien rawat jalan korban banjir Jakarta menurut

    jenis penyakit sejak tanggal 28 Januari 2002 sampai dengan 3 Maret 2002 dapat dilihat pada

    bagan berikut.

    Gambar 3. Proporsi Pasien Rawat Jalan Korban Banjir Jakarta Menurut Jenis Penyakit Sejak

    Tanggal 28 Januari 2002 3 Maret 2002 (Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2002)

    Begitu juga pasca banjir yang melanda DKI Jakarta tahun 2007, berbagai penyakit

    seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit juga tercatat menjangkiti

    masyarakat Jakarta, terutama yang berada di pengungsian. Hal ini disebabkan karena keadaan

    sanitasi dan cuaca yang buruk (Dinkes-DKI, 2012).

    Permasalahan Pengadaan Air Bersih untuk Korban Banjir

    Banjir merupakan bencana alam yang terjadi secara mendadak, yang mengakibatkan

    kerusakan lingkungan pemukiman, perubahan kualitas lingkungan karena cemaran yang

    ditimbulkan dan kerawanan masalah kesehatan pada masyarakat yang terkena (Rina, 2003).

    Salah satu dari sekian banyak permasalahan yang timbul akibat banjir adalah kurangnya

    pasokan air bersih untuk korban banjir akibat sumber-sumber air bersih masyarakat, seperti

    Proporsi Pasien Rawat Jalan Korban Banjir Jakarta Menurut Jenis Penyakit Sejak Tanggal 28 Januari 2002 3 Maret 2002

  • 6

    sumur dan jetpam, telah terkontaminasi air banjir, sehingga pasokan air bersih menjadi barang

    langka. Tak kunjung ditemui korban banjir yang terpaksa menggunakan air kotor untuk

    dikonsumsi.

    Kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir menimbulkan berbagai

    permasalahan baru, terutama yang berhubungan dengan kesehatan korban banjir. Banyak

    kasus penyakit pasca banjir yang terjadi sebagai akibat kurangnya pasokan air bersih untuk

    korban banjir. Penyakit-penyakit tertentu seperti diare, infeksi saluran pernafasan akut

    (ISPA), leptospirosis, dan penyakit kulit merupakan jenis penyakit yang disebabkan karena

    korban banjir menkonsumsi air ataupun makanan yang telah terkontaminasi bakteri (Rina,

    2003).

    Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah berusaha mencari solusi terhadap

    permasalahan air bersih korban banjir. Berbagai usaha telah dilakukan, seperti penyediaan

    posko konsumsi yang menyediakan makanan dan minuman untuk korban banjir, bahkan pada

    saat banjir besar melanda kota Jakarta di awal tahun 2013 yang lalu, pemerintahan DKI

    Jakarta telah mengerahkan beberapa unit mesin suling (Silvanus, 2014). Meskipun solusi-

    solusi tersebut telah mampu menyelesaikan sekian persen permasalahan air bersih korban

    banjir, namun masih ditemui berbagai kendala dalam pelaksanaannya. Hal ini dapat diketahui

    dari pemberitaan beberapa media online sebagai berikut.

    Tabel 1. Pemberitaan Media Online terkait Kendala Penyediaan Air Bersih untuk

    Korban Banjir

    No. Pemberitaan Sumber Berita

    1 Kendala air bersih untuk pengungsi korban banjir

    Jakarta dan sekitarnya, nampaknya belum bisa dipenuhi

    oleh Komando Penanggulangan Bencana Nasional

    karena masalah perijinan.

    www.jakarta.okezone.com

    Sabtu, 19 Januari 2014.

    2 Beberapa wilayah di DKI Jakarta mengalami

    kelangkaan dan kenaikan harga air minum dalam

    kemasan yang diakibatkan sulitnya pendistribusian air

    minum karena akses jalan tergenang banjir.

    www.waspada.co.id

    Minggu, 20 Januari 2014.

    3 PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), operator

    penyediaan dan pelayanan air bersih di wilayah Barat

    DKI Jakarta mengumumkan bahwa pasokan air bersih

    masih mengalami gangguan karena kurangnya pasokan

    air baku dari Perum Jasa Titra II (PJT II) disamping

    www.merdeka.com

    Sabtu, 19 Januari 2014.

  • 7

    beberapa kantor pelayanan PALYJA maupun fasilitas

    produksi dan distribusi PALYJA juga rusak akibat

    dilanda banjir.

    4 Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi,

    Jawa Barat, mengaku kewalahan memenuhi permintaan

    distribusi air bersih bagi korban banjir di wilayah

    setempat karena terbatasnya armada pengangkut air.

    www.antaranews.com

    Minggu, 20 Januari 2014.

    Berdasarkan kutipan pemberitaan pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa solusi

    terhadap permasalahan air bersih untuk korban banjir masih terkendala oleh beberapa hal

    seperti: (1) masalah perijinan; (2) sulitnya pendistribusian air bersih karena akses jalan ke

    tempat korban banjir tergenang air; (3) rusaknya fasilitas produksi Perusahaan Air Minum

    Daerah akibat tergenang banjir; dan (4) terbatasnya armada pengangkut air. Kendala-kendala

    tersebut tentu akan mempengaruhi jangka waktu penyediaan air bersih untuk korban banjir,

    sedangkan disisi lain penyediaan air bersih untuk korban banjir harus segera dilaksanakan.

    Solusi Kekinian Pengadaan Air Bersih untuk Korban Banjir

    Pos Komando (Posko) Penanganan Banjir

    Pos Komando (Posko) Penangan Banjir merupakan tempat pengungsian bagi korban

    banjir dengan berbagai pelayanan umum seperti pelayanan kesehatan, konsumsi, air bersih,

    dan sebagainya. Pendirian posko banjir merupakan solusi penanganan korban banjir pasca

    banjir. Di posko ini, seluruh sumbangan untuk korban banjir diterima untuk kemudian

    didistribusikan kepada korban bajir itu sendiri. Terkait dengan pengadaan air bersih untuk

    korban banjir, ada beberapa cara yang dilakukan oleh posko penanganan banjir, seperti: (1)

    menerima sumbangan dan bantuan air dalam kemasan baik itu dari pemerintah maupun dari

    pihak lain; (2) menyediakan mesin suling untuk mennyuling air terkontaminasi menjadi air

    layak minum.

    Seperti yang disampaikan sebelumnya, pengadaan Pos Komando (Posko) Penangan

    Banjir ini memang sangat membantu korban banjir, namun dalam pelaksanaannya, masih

    terdapat beberapa kendala. Kendala tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Proses penerimaan sumbangan dan bantuan masih mengalami kendala secara teknis

    dan kendala faktor alam. Kendala-kendala yang berhubungan dengan masalah teknis

    ini terjadi akibat proses perijinan bantuan air bersih yang memakan waktu lama,

    rusaknya fasilitas produksi Perusahaan Air Minum (PAM) terdekat akibat dilanda

    banjir, dan kurangnya armada pengangkut air (jumlah armada tidak sebanding dengan

  • 8

    kebutuhan air bersih korban banjir per harinya). Sedangkan factor alam berkaitan

    dengan proses pendistribusian air bersih untuk korban banjir. Kebanyakan

    permasalahan yang timbul adalah akses jalan menuju tempat pengungsian korban

    banjir tergenang air sehingga kendaraan tidak bisa lewat.

    2. Kurangnya jumlah mesin suling untuk kasus-kasus banjir di daerah terpencil. Ide

    pemerintah untuk menggunakan mesin suling sebagai alat pengadaan air bersih sangat

    bagus. Namun, proses perealisasian ide ini baru dilaksanakan pada banjir yang

    melanda Jakarta di awal tahun 2014 yang lalu. Maka dari itu, diperlukan lebih banyak

    mesin suling air untuk daerah rawan banjir yang terpencil.

    3. Kurangnya kesadaran korban banjir akan pentingnya proses evakuasi. Proses evakuasi

    korban banjir pada beberapa kasus banjir di Indonesia mengalami kendala akibat

    masyarakat yang menolak untuk dievakuasi dengan alasan takut harta benda mereka

    dicuri jika rumah ditinggalkan tanpa penghuni. Hal ini justru berdampak terhadap

    kesehatan korban banjir tersebut, pasalnya mereka akan kehabisan bahan makanan dan

    air minum bersih jika mereka terus bertahan dirumah yang tergenang air. Disamping

    itu peluang banjir susulan dan timbulnya berbagai penyakit juga akan meningkat.

    Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan

    Air Bersih Korban Banjir

    Upaya pengadaan air bersih untuk korban banjir yang dilakukan pemerintah selama

    ini masih bersifat public-service, sehingga dalam pelaksanaannya masih menghadapi

    beberapa kendala. Konsep personal-preventif kiranya perlu dipertimbangkan sebagai upaya

    efektif pengadaan air bersih untuk korban banjir. Project of Personal Water Filter on Tap

    merupakan suatu gagasan pencegahan kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir

    dengan produksi dan distribusi gratis Personal Water Filter on Tap oleh pemerintah untuk

    masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Personal Simple Water Filter on Tap

    merupakan rancangan alat penyaring air banjir yang menerapkan konsep Fisika (Hukum

    Pascal dan Hukum Bernoulli), terintegrasi dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman

    plastik berbagai ukuran dan menggunakan karbon aktif sebagai media penyaring (activated

    carbon filter). Dengan proyek ini, permasalahan kendala-kendala terkait dengan pengadaan

    air bersih untuk korban banjir dapat teratasi.

    Personal Simple Water Filter on Tap

    Personal Simple Water Filter on Tap merupakan sebuah gagasan penerapan konsep

    Fisika (Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli) pada alat penyaring air banjir yang terintegrasi

    dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman plastik berbagai ukuran dan menggunakan

  • 9

    karbon aktif sebagai media penyaring (activated carbon filter). Penerapan konsep hukum

    fisika pada alat ini mengadopsi penerapan Hukum Pascal dan Hukum Bernoulli pada pompa

    air sumur, namun sumber energi yang digunakan pada alat ini berasal dari energi tekanan

    ataupun remasan tangan (tap). Alat ini dirancang tidak menggunakan bantuan energi listrik

    karena pertimbangan terjadinya pemadaman listrik pada sekian kasus banjir di Indonesia.

    Disamping itu, alat ini juga dirancang dengan menggunakan konsep simply-economically

    sehingga selain secara teknis mudah digunakan dan dibawa oleh masyarakat (korban banjir),

    biaya produksi yang harus ditanggung pemerintah juga diharapkan tidak terlalu besar

    mengingat penggunaan konsep daur ulang (recycle) botol minuman plastik berbagai ukuran

    sebagai salah satu bahan utama pembuatan alat ini.

    Berikut merupakan beberapa jenis rancangan Personal Simple Water Filter on Tap

    dengan deskripsi masing-masing bagiannya.

    Gambar 4. Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Besar dengan Konsep

    Hukum Bernoulli

    Pipa Pompa

    Galon Plastik Penampung Air Banjir

    Sekrup Pengunci Activated Carbon Filter

    Pipa Keran Pompa Tekan

    Pipa Keran

    Activated Carbon Filter + Sekrup Pengunci

    Botol Plastik Penampung Air Banjir

    Pipa Pompa

    Gambar 5. Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Kecil dengan Konsep Hukum Pascal

  • 10

    Personal Simple Water Filter on Tap yang terlihat pada gambar 4 merupakan

    rancangan dengan ukuran besar (menggunakan botol galon plastik sebagai tempat

    penampungan air banjir). Prinsip kerja rancangan Personal Simple Water Filter on Tap ini

    berdasarkan pada konsep Hukum Bernoulli. Ketika pompa ditekan kebawah maka seluruh

    udara yang ada dalam pipa pompa akan keluar dan berdesakan dengan air. Ketika pompa

    tekan dilepaskan maka air kotor yang tertampung di dalam galon plastik akan tertekan masuk

    ke dalam pipa pompa akibat tekanan dari udara yang ada di atas permukaan air (leher galon)

    yang sengaja tidak penuh diisi air, kemudian air akan melewati penyaring karbon teraktivasi

    (activated carbon filter).

    Simple Water Filter on Tap yang terlihat pada gambar 5 merupakan rancangan

    dengan ukuran kecil (menggunakan botol plastik ukuran tanggung sebagai tempat

    penampungan air banjir). Prinsip kerja rancangan Simple Water Filter on Tap jenis ini

    berbeda dengan rancangan pada gambar 4. Rancangan ini merupakan penerapan konsep

    Hukum Pascal. Untuk mengalirkan air dari botol plastik menuju activated carbon filter maka

    pemakai harus menekan (meremas) botol plastik ukuran tanggung. Berdasarkan Hukum

    Pascal, tekanan akibat remasan akan diteruskan oleh air ke segala arah, termasuk ke ruang

    kosong yang ada pada pipa pompa. Sehingga, pada aknirnya air akan mengalir melewati

    activated carbon filter.

    Berbeda dengan rancangan gambar 4 dan 5, Simple Water Filter on Tap yang terlihat

    pada gambar 5 merupakan rancangan dengan menggunakan dua buah galon plastik yang

    dihubungakan oleh activated carbon filter. Prinsip kerja penyaring jenis ini merupakan

    aplikasi dari konsep tekanan hidrostatis. Air kotor yang tertampung pada gallon pertama akan

    berinteraksi langsung dengan activated carbon filter. Kelebihan alat penyaring jenis ini adalah

    Mulut Galon

    Galon Penampung Air Banjir

    Activated Carbon Filter

    Galon Penampung Air Hasil Filtrasi

    Pipa Keran

    Dasar Penyangga

    Gambar 6. Rancangan Personal Simple Water Filter on Tap Ukuran Besar dengan Konsep Tekanan Hidrostatis

  • 11

    memiliki interval waktu penyaringan lebih lama sehingga kualitas air bersih yang dihasilkan

    akan lebih baik.

    Setelah proses penyaringan selesai, air bersih hasil saringan dapat ditambahkan lemon

    essential oil untuk memberikan rasa enak dan meningkatkan kadar antioksidan pada air bersih

    tersebut. Simple Water Filter on Tap harus diperiksa kebersihannya secara berkala agar tidak

    menimbulkan permasalahan kesehatan.

    Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pengimplementasian Project of Personal Simple Water

    Filter on Tap Konsep Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir

    Berikut merupakan pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu

    pengimplementasian Project of Personal Simple Water Filter on Tap.

    Pemerintah

    Peranan pemerintah dalam menyukseskan Project of Personal Simple Water Filter on

    Tap ini diantaranya: (1) mendata jumlah warga di setiap daerah rawan banjir di seluruh

    wilayah Indonesia. Dalam hal ini pemerintah pusat dapat bekerjasama dengan pemerintah

    daerah provinsi untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan pemerintahan dibawahnya; (2)

    menyediakan dana produksi dan distribusi Personal Simple Water Filter on Tap sesuai

    dengan hasil pendataan jumlah warga di setiap daerah rawan banjir. Jenis Simple Water Filter

    on Tap sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan warga; (3) bekerjasama dengan

    perusahaan terkait yang secara kompeten mampu memproduksi Personal Simple Water Filter

    on Tap yang berkualitas; (4) melakukan distribusi Personal Simple Water Filter on Tap dan

    sosialisasi Project of Personal Simple Water Filter on Tap kepada masyarakat, terutama

    terkait dengan fungsi dan cara penggunaaanya serta pemeriksaan kebersihan alat secara

    berkala. Dalam pelaksanaannya, pemerintah pusat dapat bekerja sama dengan berbagai pihak;

    dan (5) melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Project of Personal Simple

    Water Filter on Tap. Dalam hal monitoring, pemerintah pusat dapat berkoordinasi dan

    bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di

    masing-masing daerah.

    Dinas Kesehatan

    Peranan Dinas Kesehatan dalam pengimplementasian Project of Personal Simple

    Water Filter on Tap diantaranya: (1) memonitoring proses produksi Personal Simple Water

    Filter on Tap; (2) melakukan uji kelayakan Simple Water Filter on Tap terutama yang

    berkaitan dengan air hasil filtrasi. Dalam hal ini dinas kesehatan dapat bekerja sama dengan

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM); (3) melakukan pembaharuan dan inovasi

  • 12

    terhadap elemen Personal Simple Water Filter on Tap jika pada pelaksanaannya terdapat

    elemen yang tidak berfungsi secara efektif (misalnya: activated carbon filter).

    Perusahaan Water Filter

    Perananan perusahaan water filter dalam hal ini adalah sebagai mitra produksi

    Personal Simple Water Filter on Tap, mulai dari pengadaan bahan, proses produksi, hingga

    proses revisi dan inovasi disain Personal Simple Water Filter on Tap.

    Masyarakat

    Peranan masyarakat dalam pengimplementasian Project of Personal Simple Water

    Filter on Tap diantaranya: (1) mendukung program ini dengan cara menerima, menggunakan,

    dan memelihara Personal Simple Water Filter on Tap yang diberikan secara gratis oleh

    pemerintah sesuai dengan prosedur yang disampaikan pada saat sosialisasi; (2) menjadi agen

    sosialisasi bagi keluarga ataupun tetangga yang kiranya kurang paham terhadap teknis

    penggunaan dan pemeliharaan Personal Simple Water Filter on Tap; dan (3) melaporkan

    kepada pihak terkait apabila terdapat permasalahan yang berhubungan dengan Project of

    Personal Simple Water Filter on Tap.

    Langkah-langkah Strategis Keberhasilan Project of Personal Simple Water Filter on Tap

    Konsep Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir

    Langkah-langkah strategis pengimplementasian Project of Personal Simple Water

    Filter on Tap Upaya Preventif dan Efektif Pengadaan Air Bersih Masyarakat di Daerah

    Rawan Banjir dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 2. Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Project of Personal Simple

    Water Filter on Tap Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir

    Tahap

    Pokok Sub Tahap Keterangan

    Perencanaan

    Pemetaan

    Pihak-pihak

    Terkait

    Pada tahap ini, pemerintahan pusat (melalui sub-bagian

    terkait) memetakan pihak-pihak yang terkait dengan

    pelaksanaan Project of Personal Simple Water Filter on

    Tap ini lengkap dengan deskripsi kerja pihak-pihak

    tersebut. Tujuannya adalah untuk mempermudah

    pelaksanaan program dan mempermudah proses analisis

    jika suatu saat timbul permasalahan.

    Pengumpulan

    Data Fisik

    Pada tahap ini, pihak-pihak terkait melakukan pengumpulan

    data terkait dengan jumlah daerah rawan banjir di Indonesia

  • 13

    termasuk jumlah penduduk di masing-masing daerah.

    Metode pengumpulan data yang dilakukan dapat

    disesuaikan dengan kondisi lapangan. Data yang terkumpul

    selanjutnya akan dijadikan acuan dalam perancangan alat

    serta perencanaan anggaran biaya.

    Analisi Disain Pada tahap ini, pihak-pihak terkait (yang berkompeten di

    bidang ini) melakukan analisis disain Personal Simple

    Water Filter on Tap untuk menentukan disain terbaik yang

    kiranya sesuai dengan kondisi masyarakat, termasuk juga

    analisis pemilihan komponen penyaring/pemurni air (jika

    ditemukan filter lain yang kiranya memiliki kualitas yang

    lebih baik dengan harga yang lebih murah dari activated

    carbon filter.

    Penentuan

    Mitra

    Produksi

    Pada tahap ini, dilaksanakan penentuan mitra produksi yaitu

    perusahaan yang akan dipercaya memproduksi Personal

    Simple Water Filter on Tap. Dalam penentuan mitra

    produksi, diharapkan pihak yang dipercayakan,

    mempertimbangkan kualitas mitra produksi terkait dengan

    bidang ini.

    Rancangan

    Anggaran

    Biaya

    Pada tahap ini, pihak-pihak terkait melakukan rancangan

    anggaran biaya (produksi, distribusi, dan evaluasi) dengan

    berdasarkan pada data fisik yang telah diperoleh pada tahap

    sebelumnya serta perkiraan harga per unit Personal Simple

    Water Filter on Tap.

    Pelaksanaan

    Produksi Pada tahap ini, dilaksanakan produksi Personal Simple

    Water Filter on Tap sesuai dengan apa yang telah

    direncanakan sebelumnya. Sebaiknya dibuat suatu agen

    khusus untuk memonitoring proses produksi.

    Uji Kelayakan

    Alat

    Setelah beberapa unit Personal Simple Water Filter on Tap

    diproduksi, maka pihak-pihak terkait melakukan uji

    kelayakan alat. Jika kiranya terdapat permasalahan, maka

    dapat dicarikan alternatif solusi.

    Distribusi

    Alat

    Setelah semua unit Personal Simple Water Filter on Tap

    selesai diproduksi, maka dilakukan pendistribusian ke

  • 14

    setiap wilayah dengan jumlah alat sesuai dengan jumlah

    penduduk pada data yang diperoleh sebelumnya.

    Sosialisasi Tahap sosialisasi akan lebih baik jika dilaksanakan

    bersamaan dengan tahap pendistribusian alat. Pemerintah

    daerah mengumpulkan masyarakat yang akan memperoleh

    bantuan Personal Simple Water Filter on Tap kemudian

    pada saat itu juga disosialisasikan hal-hal yang terkait

    dengan fungsi, cara kerja, cara penggunaan, dan cara

    pemeliharaan alat. Tidak menutup kemungkinan, pihak

    masyarakat juga memiliki peran sebagai agen sosialisasi.

    Evaluasi Monitoring Tahap monitoring dilakukan secara insidental ketika banjir

    terjadi pada daerah tertentu. Pihak-pihak yang terkait dalam

    hal ini melakukan monitoring terhadap keefektifan alat dan

    teknis masyarakat dalam penggunaan dan pemeliharaan

    alat.

    Evaluasi Tahap evaluasi dilaksanakan berdasarkan informasi yang

    diperoleh pada tahap monitoring. Beberapa hal yang

    kiranya kurang efektif ataupun mengalami permasalahan,

    baik itu teknis penggunaan dan pemeliharaan alat oleh

    masyarakat ataupun permasalahan dari alat itu sendiri.

    KESIMPULAN

    Upaya pengadaan air bersih untuk korban banjir yang dilakukan pemerintah selama

    ini masih bersifat public-service, sehingga dalam pelaksanaannya masih menghadapi

    beberapa kendala. Konsep personal-preventif kiranya perlu dipertimbangkan sebagai upaya

    efektif pengadaan air bersih untuk korban banjir. Project of Personal Water Filter on Tap

    merupakan suatu gagasan pencegahan kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir

    dengan produksi dan distribusi gratis Personal Water Filter on Tap oleh pemerintah untuk

    masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Personal Simple Water Filter on Tap

    merupakan rancangan alat penyaring air banjir yang menerapkan konsep Fisika (Hukum

    Pascal dan Hukum Bernoulli), terintegrasi dengan konsep daur ulang (recycle) botol minuman

    plastik berbagai ukuran dan menggunakan karbon aktif sebagai media penyaring (activated

    carbon filter).

  • 15

    Teknik implementasi yang akan dilakukan dikelompokkan dalam tiga tahap pokok

    yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan terdiri dari lima sub-tahap,

    diantaranya pemetaan pihak-pihak terkait, pengumpulan data fisik, analisis disain, penentuan

    mitra produksi, dan rancangan anggaran biaya. Tahap pelaksanaan terdiri atas empat sub-

    tahap, diantaranya tahap produksi, uji kelayakan alat, distribusi, dan sosialisasi. Sedangkan

    tahap evaluasi terdiri atas dua sub-tahap yaitu tahap monitoring dan tahap evaluasi.

    Perencanaan yang matang dan pelaksanaan program serta evaluasi yang baik dan

    berkesinambungan akan menghasilkan manfaat yang maksimal. Dengan pelaksanaan Project

    of Personal Water Filter on Tap, masyarakat dan pemerintah tidak perlu khawatir akan

    masalah kurangnya pasokan air bersih untuk korban banjir, terutama kurangnya pasokan air

    bersih satu sampai dengan dua hari pasca banjir (bantuan air bersih dari pemerintah dan pihak

    lain belum maksimal). Dengan terpenuhinya pasokan air bersih korban banjir, berbagai

    penyakit yang diakibatkan oleh faktor sanitasi, khususnya yang terkait dengan air bersih,

    tentunya dapat diminimalisir, sehingga tingkat kematian akibat penyakit pasca banjir juga

    dapat ditekan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Aditya R. 2014. Akrab dengan Banjir, Ratusan Warga Kampung Pulo Enggan Dievakuasi.

    [online]. Tersedia pada: www.megapolitan.kompas.com /read/2014/01/17/21482772/Akrab.dengan.Banjir.Ratusan.Warga.Kampung.Pulo.Enggan.Dievakuasi. Diakses pada: 18 Januari 2014.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNSP) RI. 2013. Data Informasi Bencana Indonesia Tahun 1815 Tahun 2013. [online]. Tersedia pada: dibi.bnpb.go.id/DesInventar/dashboard.jsp?countrycode=id&continue=y&lang=ID. Diakses pada: 23 Januari 2014.

    Bambang H., dkk. 2002 Menanggulangi Masalah Kesehatan Akibat Banjir, Pengalaman Menghadapi Bencana Banjir DKI Jakarta Awal Tahun 2002. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

    Catur N. Korban Banjir Butuh Pasokan Air Bersih. [online]. Tersedia pada: http://jakarta.okezone.com/read/2013/01/18/500/748352/korban-banjir-butuh-pasokan-air-bersih. Diakses pada: 20 Januari 2014.

    Dinkes-DKI. 2012. Penyakit dan Gangguan Kesehatan Paska Banjir. [online]. Tersedia pada: http://web.dinkes-dki.go.id/dinkesdki/index.php option=com_content&view=article&id=50:bencana-penyakit-paska-bencana banjir&catid=63:penyakit-dan-gangguan-kesehatan-lainnya&Itemid=151. Diakses pada: 18 Januari 2014.

    Erman M. dan Asep S. 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Pengurangan Resiko Bencana Banjir. Surakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.

    Kunto W. 2014. PDAM Bekasi Kewalahan Suplai Air Bersih Korban Banjir. [online]. Tersedia pada: http://www.antaranews.com/berita/354134/pdam-bekasi-kewalahan-suplai-air-bersih-korban-banjir. Diakses pada: 21 Januari 2014.

    Mirah S. 2010. Mengapa Jakarta Banjir? Pengendalian Banjir Pemerintah DKI Jakarta. Jakarta: PT Mirah Sakethi.

    Muhammad S. Banjir, Pasokan Air Bersih di Jakarta Terganggu. [online]. Tersedia pada: http://www.merdeka.com/peristiwa/banjir-pasokan-air-bersih-di-jakarta-malah-terganggu.html. Diakses pada 21 Januari 2014.

    Rina K. 2003. Profil Penanganan Kesehatan Selama dan Sesudah Banjir di Jakarta. Jurnal Kedokteran Trisakti, Vol. 22 No. 3, pp. 93 97. [online]. Tersedia pada: www.univmed.org/wp-conten/.../Rina.pdf. Diakses pada: 23 Januari 2014.

    Sastroy B. 2014. Pasokan Air Minum Kemasan Langka. [online]. Tersedia pada: http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=275899&Itemid=. Diakses pada: 20 Januari 2014.

    Silvanus A. 2014. Ada Mesin Suling, Pasokan Air Bersih Korban Banjir Aman. [online]. Tersedia pada: http://news.liputan6.com/read/491683/ada-mesin-suling-pasokan-air-bersih-korban-banjir-aman. Diakses pada: 20 Januari 2014.

  • Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Pengusul A. Identitas Diri Ketua Pengusul

    1 Nama Lengkap I Gede Dana Santika 2 Jenis Kelamin Laki-laki (L) 3 Program Studi Pendidikan Fisika 4 NIM 1113021077 5 Tempat dan Tanggal Lahir Klumpu, 4 Maret 1993 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 085739441137

    B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN 2 Klumpu SMPN 2 Nusa Penida SMAN 1 Nusa Penida Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

    C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan Tahun

    1

    PKM-M Didanai Tahun 2012: Tabbing (Taman Belajar Bahasa Inggris) sebagai Wahana Pembelajaran Bahasa Inggris Berwawasan Pariwisata Lokal Bagi Remaja Putus Sekolah di Desa Sakti Kecamatan Nusa Penida

    DIKTI 2012

    2

    PKM-K Didanai tahun 2013: Balkis Usaha Produksi dan Pemasaran Baju Lukis sebagai Cinderamata Serta Media Promosi Pariwisata dan Budaya Lokal Nusa Penida

    DIKTI 2013

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

    ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

    dalam pengajuan Hibah PKM-GT yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on

    Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir.

    .

    Singaraja, 25 Januari 2014 Pengusul,

    (I Gede Dana Santika)

  • A. Identitas Diri Anggota 1 1 Nama Lengkap Anak Agung Gede Basudewa 2 Jenis Kelamin Laki-laki (L) 3 Program Studi Pendidikan Fisika 4 NIM 1113021064 5 Tempat dan Tanggal Lahir Gianyar, 16 Oktober 1993 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 081936093572

    B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SD N 4 Bitera SMP N 1 Gianyar SMA N 1 Ubud Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

    ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

    dalam pengajuan Hibah PKM-GT yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on

    Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir.

    Singaraja, 25 Januari 2014

    Pengusul,

    (Anak Agung Gede Basudewa)

  • A. Identitas Diri Anggota 2 1 Nama Lengkap Gede Parie Perdana 2 Jenis Kelamin Laki-laki (L) 3 Program Studi Pendidikan Fisika 4 NIM 1213021059 5 Tempat dan Tanggal Lahir Bungkulan, 26 Maret 1994 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 081916241906

    B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SD N 1 Bungkulan SMP N 3 Bungkulan SMA N 1 Bungkulan Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

    ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

    dalam pengajuan Hibah PKM-GT yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on

    Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir.

    Singaraja, 25 Januari 2014 Pengusul, (Gede Pari Permana)

  • Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri Dosen Pendamping

    1 Nama Lengkap Prof. Dr. Ketut Suma, M.S 2 Jabatan Fungsional Guru Besar 3 NIP 195901011984031003 4 Tempat dan Tanggal Lahir Siangan, Gianyar 1 Januari 1959

    5 Alamat Rumah Jln. Pulau Batam Gang Murai I/3 Banyuning Barat

    Singaraja Bali 6 Nomor Telpon (0362) 24581 7 Nomor HP 08156260229 8 Alamat Kantor Jln A Yani 67 Singaraja 9 Nomor Telepon/fax 0362.22570/0362.25735 10 Alamat e-mail [email protected] 11 Lulusan yang telah dihasilkan S1>200 orang S2 = 3 orang

    12

    Mata Kuliah yang diampu 1. Fisika Matematika 1 2. Fisika Matematika 2 3. Fisika Dasar 3 4. Manajemen Pendidikan 5. Ilmu Alamiah Dasar 6. Filsafat Ilmu 7. Astronomi 8. Pengembangan Pembelajaran IPA SD

    B. Riwayat Pendidikan 1. Program S1 S2 S3 2. Nama PT FKIP Universitas

    Udayana (UNUD) Institut Teknologi Bandung (ITB)

    Universitas Pendidikan Indonesia (UPI

    3. Bidang Ilmu Fisika Fisika IPA 4. Tahun Masuk 1979/1980 1988 1999 5. Tahun Lulus 1983 1990 2003 6. Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

    Analisis Pokok Uji Tes Evaluasi Belajar Tahap Akhir Sekolah Menengah Atas Negeri Gianyar Pada Subbiidang Studi Fisika tahun ajaran 1982/1983.

    Analisis Sifat-Sifat Sel Surya a-Si:H p-i-n Lewat Pemodela Lapisan Tipis

    Pembekalan Kemampuan-Kemampuan Fisika bagi Calon Guru Melalui Mata Kuliah Fisika Dasar.

    7. Nama Pembimbing/Promotor

    Drs. I Wayan Sadia Drs. I Nyoman Subratha

    Prof. Dr. M. Barmawi

    Prof. Dr. H. A. Hinduan. M.Sc. Prof. The How Liong, Ph.D. Dr. Liliasari, M.Pd.

  • C. Pengalaman Penelitian

    No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

    Sumber Jumlah (Rp) 1 2006

    Pengembangan model dan sistem asesmen pembelajaran matematika-sains terpadu berorientasi pemecahan masalah open-ended argumentative untuk siswa Sekolah Menengah (Ketua Penliti) Penelitian Tahun II

    Hibah Bersaing

    40.000.000,00

    2 2007 Pengembangan model dan sistem asesmen pembelajaran matematika-sains terpadu berorientasi pemecahan masalah open-ended argumentative untuk siswa Sekolah Menengah (Ketua Peneliti). Tahun III

    Hibah Bersaing

    40.000.000,00

    3 2007 Penerapan Pembelajaran Bilingual Preview-Review dalam Pembelajaran IPA (Biologi dan Fisika). (Ketua Peneliti).

    Program I-MHERE Undiksha.

    40.000.000,00

    4 2008 Pengembangan model dan sistem asesmen pembelajaran matematika-sains terpadu berorientasi pemecahan masalah open-ended argumentative untuk siswa Sekolah Menengah

    Hibah Bersaing

    45.000.000,00

    5 2009 Analisis Profil Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Bali (Ketua Peneliti)

    STRANAS

    100.000.000,00

    6 2009 Studi Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terhadap Peningkatan Penguasaan Konten dan Penalaran Ilmiah Mahasiswa Calon Guru Fisika (Ketua Peneliti)

    DIPA Undiksha

    10.000.000,00

    7 2010 Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Berbasis Inkuiri 5E Berbantuan Teknlogi Informasi dan Komunikasi (TIK) (penelitian tahun I) (Ketua Peneliti)

    Hibah PGBI FMIPA Tahun 2010

    24.500.000,00

    8 2011 Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Berbasis Inkuiri 5E Berbantuan Teknlogi Informasi dan Komunikasi (TIK) (penelitian tahun II) (Ketua Peneliti)

    Hibah PGBI FMIPA Tahun 2011

    25.000.000,00

    9 2011 Analisis Penguasaan Siswa Terhadap Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Yang di-Unkan dan Alternatif Pemecahan Masalahnya (Studi Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kabupaten Gianyar dan Bangli)

    DP2M Dikti

    100.000.00,00

  • (Ketua Peneliti). 10 2013 PengembanganTeks-Teks Sangkalan Untuk

    Menanggulangi Miskonsepsi Siswa dalam Bidang Mekanika (anggota).

    DP2M Dikti

    46.350.000,00

    D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

    No Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan

    Sumber Jumlah (Rp) 1 2007 Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Guru-

    Guru SMP Negeri 1 Gianyar DIPA Undiksha

    5.000.000,00

    2 2007 Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-Guru Sekolah Menengah Di Kecamatan Nusa Penida Klungkung.

    DIPA Undiksha

    5.000.000,00

    3 2008 Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan dan Pembuatan Lembar Kerja Siswa bagi Guru-Guru IPA SD Kecamatan Sukasada 11-12 Agustus 2008

    DIPA Undiksha

    5.000.000,00

    4 2008 Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Tentang Portofolio dan Penelitian Tindakan Kelas untuk Menyongsong Sertifikasi Guru bagi Guru-Guru SD dan SMP di Kecamatan Buleleng. 4-5 September 2008

    DIPA Undiksha

    5.000.000,00

    5 2009 Sinergi Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Kubutambahan

    DP2M Dikti Dan pemkab Buleleng

    200.000.000,00

    6 2009 Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Guru-Guru Sains SMP dan SMA di Kabupaten Klungkung

    DIPA Undiksha

    5.000.000,00

    7 2010 Pelatihan Penyusunan RPJMDes bagi Para Perbekel di Kecamatan Gerokgak

    DIPA Undiksha

    6.000.000,00

    8 2011 Ibw Munti Gunung dan Pedahan DP2M Dikti dan Pemkab Karangasem

    155.000.000,00

    9 2011 IbW Kecamatan Nusa Penida DP2M Dikti dan Pemkab Klungkung

    160.000.000,00

  • E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal 1 2004 Pengembangan dan implementasi model

    pembelajaran fisika dasar untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan fisika mahasiswa calon guru.

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol.38. No.3.

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

    2 2005 Efektifitas kegiatan laboratorium konstruktivis dalam meningkatkan penguasaan konsep-konsep arus searah mahasiswa calon guru.

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol.38 No.2

    Jurnal pendidikan dan pengajaran

    3 2006 Pengaruh struktur kelompok dan tipe masalah terhadap kinerja pemecahan masalah.

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

    4 2007 Pengembangan Keterampilan Berpikir Divergen Melalui Pemecahan Masalah Open-Ended Argumentatif.

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 40. No.4

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

    5 2010 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Meningkatkan Penguasaan Konten dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid 43, No 1, April 2010.

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

    6 2011 Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Berbasis Inkuiri

    Jilid 44. No. 1-3, April 2011

    Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

    ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

    dalam pengajuan Hibah PKM-GT yang berjudul Project of Personal Simple Water Filter on

    Tap : Upaya Personal - Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir.

    Singaraja, 25 Januari 2014,

  • Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

    No Nama/NIM Program

    Studi Bidang Ilmu

    Alokasi Waktu

    (jam/minggu) Uraian Tugas

    1 I Gede Dana Santika 1113021077 (Ketua)

    Pendidikan Fisika

    MIPA 14 jam/1 minggu

    a. Bertanggungjawab dalam berkoordinasi dengan dosen pembimbing.

    b. Bertanggungjawab dalam membuat outline dan pengembangan ide PKM GT.

    2 Anak Agung Gede Basudewa 1113021064 (Anggota 1)

    Pendidikan Fisika

    MIPA 14 jam/1 minggu

    a. Bertanggungjawab dalam mengumpulkan referensi yang terkait.

    3 Gde Parie Perdana 1213021059 (Anggota 2)

    Pendidikan Fisika

    MIPA 14 jam/1 minggu

    a. Bertanggungjawab dalam packaging ide (hardcopy dan softcopy).

    b. Bertanggungjawab terhadap pembuatan disain Simple Water Filter on Tap.

  • KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Alamat: Jalan Udayana, Singaraja-Bali

    Telp. (0362) 22570 Fax. (0362) 25735 Kode Pos 81116 Website: www.undiksha.ac.id

    SURAT PERNYATAAN KETUA PENGUSUL

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : I Gede Dana Santika

    NIM : 1113021077

    Program Studi : Pendidikan Fisika

    Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Dengan ini menyatakan bahwa usulan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan

    Tertulis dengan judul Project of Personal Simple Water Filter on Tap : Upaya Personal -

    Preventif Pengadaan Air Bersih Korban Banjir yang diusulkan untuk tahun anggaran

    2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga ataupun sumber dana lain.

    Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya

    bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengembalikan

    seluruh biaya pelaksanaan yang sudah diterima ke kas negara.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

    Singaraja, 25 Januari 2014