51
PRESENTASI KASUS PROLAPS UTERI FATIMATUZZAHRA 20070310105 BAGIAN OBSETRIC DAN GYNEKOLOGI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

prolaps uteri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi kasus prolaps uteri

Citation preview

Page 1: prolaps uteri

PRESENTASI KASUSPROLAPS UTERI

FATIMATUZZAHRA20070310105

BAGIAN OBSETRIC DAN GYNEKOLOGIRSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

Page 2: prolaps uteri

Nama : Ny. M

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 77 tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Buruh

Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Trirejo, RT 03/RW 11, Loano, Purworejo

Tanggal Masuk :14 Mei 2012

IDENTITAS PASIEN :

Page 3: prolaps uteri

Keluhan Utama :

Terdapat benjolan keluar dari jalan lahir, dirasakan sejak 2 tahun yang lalu.

SUBYEKTIF:

Page 4: prolaps uteri

Riwayat Perjalanan Penyakit :Pasien datang ke RS Saras Husada Purworejo, membawa surat

pengantar dari poli dr Yanti, Sp.OG dengan diagnosis Prolaps Uteri.

Pasien mengeluh terdapat benjolan keluar dari jalan lahir dengan ukuran 15x10x5x1cm3 kadang-kadang terasa nyeri. Benjolan berwarna merah, pertama benjolan dirasakan kecil, semakin membesar selama 2 tahun.

Selama 1 tahun terakhir, pasien merasa BAK semakin sering, kadang tidak puas. Gangguan pada saat BAB disangkal. Panas, mual, muntah, perdarahan spontan, kehilangan berat badan, nyeri hebat disangkal.

SUBYEKTIF:

Page 5: prolaps uteri

• Selama ini, pasien menyatakan benjolan tidak pernah kempes (menghilang). Benjolan tidak bisa dimasukkan kembali.

• Sejak timbulnya benjolan, pasien tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Pasien tidak merasa adanya kelemahan, gangguan saat beraktivitas fisik disangkal.

• Pasien mempunyai riwayat pekerjaan angkat-angkat berat di pasar.

SUBYEKTIF (cont...) :

Page 6: prolaps uteri

Riwayat Menstruasi :• Menarche usia 14 tahun• Siklus teratur ± 28 hari• Lamanya 7 hari• Riwayat dismenorea disangkal

Riwayat Perkawinan : menikah 1x, sampai dengan sekarang, suami sudah meninggal.

SUBYEKTIF (cont...) :

Page 7: prolaps uteri

Riwayat Obsetrik :• Menikah tahun 1952• Anak I, 1962, laki-laki, spontan, RS, 3000 gr, sehat• Anak II, 1963, Ab usia kehamilan 2 bulan, curretage (+)• Anak III, 1965, perempuan, spontan, bidan, meninggal saat

umur 4 tahun karena disentri• Anak IV, 1968, laki-laki, spontan, bidan, 3100 gr, meninggal• Anak V, 1970, perempuan, spontan, bidan, 3200 gr,

meninggal• Anak VI, 1973, laki-laki, spontan, bidan, 3000 gr, sehat• Anak VII, 1976, perempuan, spontan, bidan, 3000 gr, sehat• Anak VIII, 1981, perempuan, spontan, bidan, 3100 gr, sehat• Menopouse usia 56 tahun.

SUBYEKTIF (cont...) :

Page 8: prolaps uteri

Riwayat Penyakit Dahulu :

a. Penyakit dahulu : • Semenjak pasang KB tahun 1981 (33 tahun yang lalu)

pasien mengeluhkan terdapat keputihan banyak, gatal dan berbau.

• Pasien mempunyai riwayat Hipertensi semenjak tahun 2009, kontrol rutin di Puskesmas.

• Pasien menyangkal adanya riwayat trauma pada daerah perut.

• Riwayat sakit dengan asma, DM, ginjal dan jantung disangkal.

b. Penyakit dalam keluarga : riwayat keluarga dengan penyakit yang sama disangkal.

SUBYEKTIF (cont...) :

Page 9: prolaps uteri

Riwayat Operasi : Pasien belum pernah menjalani operasi sebelumnya.

Riwayat Keluarga Berencana : Pasien menggunakan KB spiral, tahun 1981 (kurang lebih 4 bulan setelah anak yang terakhir lahir) di bu bidan.

Riwayat Antenatal : Tidak pernah memeriksakan kehamilan di Tenaga Kesehatan karena pasien merasa tidak ada keluhan.

SUBYEKTIF (cont...) :

Page 10: prolaps uteri

K U : baik KESADARAN : cukup, compos mentis, E4 V5 M6 TANDA VITAL

Tensi : 120/80 mmHg Nadi : 78x/menit, teraba kuat, regular, isian cukup Pernafasan : 24x/menit, tipe bronkovesikuler Suhu : 36OC

KULIT : kering (-), turgor kulit kembali < 2 detik KELENJAR LIMFA : pembesaran (-) OTOT : eutrofi, tonus dan kekuatan otot kuat TULANG : deformitas (-), krepitasi (-) SENDI : dislokasi (-), tanda radang (-), keterbatasan gerak (-), kaku (-) LEHER : kelenjar getah bening teraba (-), membesar (-), kaku kuduk (-) DADA : datar, simetris (+/+), jejas (-), hematome (-), ginekomastia (-) JANTUNG

Inspeksi : Ictus cordis ( - ) Palpasi : Ictus cordis ( + ) Perkusi : Batas-batas jantung

Batas kanan atas : SIC II, LPS dextra

Batas kiri atas : SIC II, LPS sinistra

Batas kanan bawah : SIC IV, LPS dextra

Batas kiri bawah : SIC V, LMC sinistra Auskultasi : S1/S2 reguler, bising ( - ), gallop ( - )

OBYEKTIF:

Page 11: prolaps uteri

PULMO Inspeksi : Tidak ada ketinggalan gerak Palpasi : Fremitus simetris kanan-kiri Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru Auskultasi : Vesikuler dan tidak ada suara tambahan

PERUT Inspeksi : distensi (-), bekas luka (-) Auskultasi : peristaltik (+) dalam batas normal Perkusi : tympani di ke-4 kuadran Palpasi : supel, defans muskular (-), massa (-), nyeri epigastrium (-), nyeri

tekan suprapubis (+), nyeri ketok ginjal D/S (-/-), TFU tidak teraba, kontraksi uterus (-)

HEPAR : teraba (-) LIEN : teraba (-)

OBYEKTIF (cont...) :

Page 12: prolaps uteri

EKSTREMITAS : Tidak ada gangguan gerak, kekuatan otot normal, tidak ada deformitas

Clonus : (-/-) Refleks Fisiologis : triceps (+/+), patella (+/+), achilles (+/+) Refleks Patologis : babinski (-/-), openheim (-/-), chadock (-/-),

rosolimo (-/-) Meningeal Sign : kaku kuduk (-) Sensibilitas : baik

KEPALA Bentuk : Normocephal Mata : Konjungtiva pucat (-/-), Sclera ikterik (-/-),

Mata cekung (-/-), Reflek cahaya (+/+), Pupil isokhor (+/+)

Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), Sekret (-/-) Telinga : Sekret (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), canalis

aurikula hiperemis (-/-) Mulut : Mukosa mulut kering (-), sianosis (-) Pharing : hyperemis (-), edema (-)

OBYEKTIF (cont...) :

Page 13: prolaps uteri

PEMERIKSAAN GENITALIA :• Inspeksi : terpasang Dower Cateter

no.16, tampak uterus keluar dari lubang introitus berukuran 15x10x5x1cm3, berwarna kemerahan, labia mayor dan minor berukuran normal. Portio tampak merah, tanda-tanda radang (-), tanda-tanda keganasan (-). Sistokel (+), rektocel (+).

• Dengan Spekulum : tidak dilakukan• Pemeriksaan Bimanual : tidak dilakukan

Palpasi : nyeri tekan (-), teraba keras (+), permukaan licin (+).

OBYEKTIF (cont...) :

Page 14: prolaps uteri

Prolaps Uteri Sistokel Rektokel

ASSESMENT :

Page 15: prolaps uteri

1. Darah Rutin Otomatik2. Urine Lengkap3. Fungsi Ginjal: Ureum, Kreatinin

RENCANA PEMERIKSAAN:

Page 16: prolaps uteri

1. Darah Rutin Otomatik (DRO)

WBC : 6.93.10^3/UL

RBC : 4.28.10^6/UL

HGB : 12.5 gr/dl

HCT : 35.4%

MCV : 82.7 fl

MCH : 29.2 (pg)

MCHC : 35.3 (g/dl)

PLT : 283 (%)

RDW-CV : 13.5 (fl)

RDW-SD : 39.1 (fl)

PDW : 10.6 (fl)

MPV : 9.3 (fl)

P-LCR : 20.3 (%)

 

DifferentialNeutrofil# 4.71 (10^3/uL)Lymph#1.63 (10^3/uL)Mono# 0.37 (10^3/uL) Eo# 0.20 (10^3/uL) Baso# 0.02 (10^3/uL)

Neutrofil% 68.0 (%)Lymph% 23.5 (%)Mono% 5.3 (%)Eo% 2.9 (%)Baso% 0.3 (%)

HASIL LABORATORIUM :

Page 17: prolaps uteri

2. Kimia Darah

GDS 119 mg/dlUrea 34 mg/dlCreatinin 1.08 mg/dlAlbumin 4.5 gr/dl K 4.1 mmol/LNa 144 mmol/LCl 100 mmol/LHbsAg Negative

Kesimpulan hasil laboratorium :• Angka leukosit dalam batas normal• Hemoglobin, hematokrit dan angka eritrosit dalam jumlah

normal

HASIL LABORATORIUM :

Page 18: prolaps uteri

DIAGNOSIS KERJA:• Prolaps Uteri Gr III pada P8A1• Sistokel• Rektokel

RENCANA TERAPI :• Infus RL 20 tpm• Puasa (+)• Lakukan operasi histerektomi per

vaginam

DIAGNOSIS KERJA DAN RENCANA TERAPI :

Page 19: prolaps uteri

Adalah turunnya uterus dari tempat yang

biasa oleh karena kelemahan otot atau

fascia yang dalam keadaan normal

menyokongnya.

Atau turunnya uterus melalui dasar panggul

atau hiatus genitalis (Wiknjosastro, 2008).

DEFINISI

Page 20: prolaps uteri
Page 21: prolaps uteri

1. Tonus otot uterus

2. Ligamen-ligamen yang memfiksasi uterus :

a) Lig kardinale

b) Lig rotundum

c) Lig infundibulopelvikum

d) Lig sakrouterina

3. Fasia endopelvik

4. Otot-otot dasar panggul m. levator ani

PENYOKONG UTERUS :

Page 22: prolaps uteri

PENYOKONG UTERUS :

Page 23: prolaps uteri

Berbeda pada setiap negara

Indonesia : Djafar Siddik pada

penyelidikan selama 2 tahun (1969-

1970) memperoleh 63 kasus prolapsus

genitalis dari 5.372 kasus ginekologik

multipara dalam masa manepause, dan

31.74 % pada wanita petani. Dari 63

kasus tersebut, 69 % berumur > 40

tahun.

INSIDEN :

Page 24: prolaps uteri

Dasar panggul yang lemah, oleh karena karena kerusakan

dasar panggul pada persalinan yang terlampau sering

dengan penyulit seperti ruptura perineum atau oleh karena

usia lanjut.

Tarikan janin pada pembukaan yang belum lengkap.

Ekspresi Crede yang berlebihan pada saat mengeluarkan

plasenta.

Asites, tumor-tumor di daerah pelvis, batuk yang kronis

dan pengejan.

Kelainan kongenital berupa kelemahan jaringan penyokong

uterus yang sering pada nullipara.

ETIOLOGI :

Page 25: prolaps uteri

1. Multiparitas dengan persalinan pervaginam

(tersering)

2. Usia lanjut (menopause) estrogen

otot-otot dasar panggul atrofi

fungsinya prolapsus genitalia.

3. RAS perbedaan komponen kolagen dan

bentuk panggul yang berbeda.

4. Trauma dasar panggul.

FAKTOR RESIKO :

Page 26: prolaps uteri

Dengan adanya persalinan yang sulit, menyebabkan

kelemahan pada ligamentum penyokong uterus,

fasia endopelvik, otot-otot dasar panggul,

peningkatan tekanan intra abdominal dan faktor

usia.

Dapat menjadi SISTOKEL karena kendornya fasia

dinding depan vagina

Dapat terjadi REKTOKEL, karena kelemahan fasia di

dinding belakang vagina

Dapat terjadi ENTEROKEL, karena suatu hemia dari

kavum dauglasi yang isinya usus halus.

PATOLOGI :

Page 27: prolaps uteri
Page 28: prolaps uteri
Page 29: prolaps uteri

PROLAPSUS DERAJAT I : uterus turun

dengan serviks uteri turun paling rendah

sampai introitus vagina.

PROLAPSUS DERAJAT II : sebagian

uterus keluar dari vagina.

PROLAPSUS DERAJAT III : uterus keluar

seluruhnya dari vagina, disertai dengan

inversio vagina. (Wiknjosastro, 2005).

KLASIFIKASI :

Page 30: prolaps uteri
Page 31: prolaps uteri

Terasa ada yang mengganjal/menonjol di

genitalia eksterna.

Riwayat nyeri dipinggang dan panggul yang

berkurang atau hilang dengan berbaring.

Luka lecet pada portio karena geseran celana

dalam.

Sitokel : BAK sedikit-sedikit dan sering, tak

puas dan stress inkontinensia.

Rektokel : terjadi gangguan defikasi seperti

obstipasi, karena feces berkumpul di rongga

rektokel.

Enterokel : menyebabkan rasa berat dan penuh

pada daerah panggul.

GEJALA KLINIS :

Page 32: prolaps uteri

Dapat dilakukan dengan 2 posisi:

1. Posisi berdiri: pasien disuruh berdiri dilantai

dan salah satu kaki berada pada bangku

setinggi 20cm. Tonjolan serviks akan tampak

pada prolaps derajat II.

CARA PEMERIKSAAN :

2. Posisi litotomi: pemeriksaan rutin ginekologi.

Inspikulo, khusus melakukan evaluasi dinding

vagina anterior, posterior dan lateral.

Page 33: prolaps uteri

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan

ginekologi.

Friedman dan Little (1991) : penderita

dalam posisi jongkok dan ditentukan dengan

pemeriksaan jari, apakan portio pada posisi

normal atau portio sampai pada introitus atau

sudah keluar.

Selanjutnya, dengan penderita posisi litotomi

ditentukan panjang serviks. Serviks yang

lebih panjang = elongatio koli.

DIAGNOSA :

Page 34: prolaps uteri

Pemanjangan serviks (elongatio)

Sistokel

Enterokel

Rektokel

Kelemahan dinding vagina lateral

DIAGNOSA BANDING :

Page 35: prolaps uteri

Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri

Dekubitus

Hipertrofi serviks dan elongatio kolli

Gangguan miksi dan stres inkontinensia

Infeksi Saluran Kemih

Kemandulan

Kesulitan waktu persalinan

Hemoroid

Inkarserasi usus halus

KOMPLIKASI :

Page 36: prolaps uteri

Pemendekan waktu persalinan

Menghindari paksaan dalam pengeluaran

placenta

Mengawasi involusi uterus pasca

persalinan yang tetap baik dan cepat

Mencegah dan mengobati hal-hal yang

dapat meningkatkan tekanan

intraabdominal

Menghindari mengangkat benda berat

Menganjurkan wanita tidak terlalu sering

melahirkan

PENCEGAHAN :

Page 37: prolaps uteri

KONSERVATIF : biasanya diberikan pada

penderita prolaps ringan tanpa keluhan.

1. Latihan otot dasar panggul

2. Stimulasi otot dengan alat listrik

3. Pengobatan dengan pessarium

PENATALAKSANAAN :

Page 38: prolaps uteri

PESSARIUM : alat untuk

menahan uterus di tempatnya

selama alat tersebut

digunakan

Prinsip : mengadakan

tekanan pada dinding vagina

bagian atas sehingga vagina

dan uterus tidak dapat turun.

PESSARIUM :

Page 39: prolaps uteri

MACAM – MACAM PESSARIUM :

Page 40: prolaps uteri

Indikasi : prolaps uteri dalam kehamilan,

penderita yang menolak untuk tindakan

operasi.

Kontraindikasi : radang pelvis akut,

keganasan.

Komplikasi : ulserasi, fistula

vesikovaginalis, fistula rektovaginalis.

Pada pemasangan pessarium pasca

menopause dilakukan preparat estrogen dosis

rendah : 0,3 mg/hr (conjugated estrogen)

Page 41: prolaps uteri

OPERATIF : indikasi = jika didapatkan

keluhan pada penderita.

Macam-macam operasi:

1. Ventrofiksasi : memendekkan atau

mengikat lig. Rotundum ke dinding perut

2. Operasi Manchester : amputasi serviks

uteri dan dilakukan penjahitan lig.

Cardinale yang telah dipotong di muka

serviks.

Page 42: prolaps uteri

Teknik operasi Manchester

Page 43: prolaps uteri

3. Histerektomi pervaginam : uterus

diangkat, kemudian puncak vagina

digantungkan pada lig. Rotundum kanan-

kiri. Dilakukan pada prolapsus uteri lanjut

pada wanita yang telah menopause.

Page 44: prolaps uteri
Page 45: prolaps uteri
Page 46: prolaps uteri
Page 47: prolaps uteri
Page 48: prolaps uteri
Page 49: prolaps uteri
Page 50: prolaps uteri

4. Kolpokleses : yaitu operasi sederhana

dengan menjahitkan dinding vagina depan

dengan dinding bagian belakang sehingga

lumen vagina tertutup dan uterus terletak

diatas vagina.

Page 51: prolaps uteri

Sekian….