30
Kelompok 3 Ipah Fikram Meilinda

Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Promosi kesehatan adalah informasi tentang kesehatan

Citation preview

Page 1: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Kelompok 3Ipah

FikramMeilinda

Page 2: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Menurut Everett Rogers (1964) dalam bukunya berjudul Diffusion of Innovations

“difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.”

Page 3: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Menurut Parker (1974), difusi sebagai suatu proses yang berperan memberi nilai tambah pada fungsi produksi / proses ekonomi dan merupakan suatu tahapan dalam proses perubahan teknik (technical change).

Menurutnya difusi merupakan suatu tahapan dimana keuntungan dari suatu inovasi berlaku umum. Dari inovator, inovasi diteruskan melalui pengguna lain hingga akhirnya menjadi hal yang biasa dan diterima sebagai bagian dari kegiatan produktif.

Page 4: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Didalam setiap proses komunikasi, setidaknya akan terkandung salah satu dari 3 (tiga) macam tujuan komunikasi yaitu :

Informatif, atau memberikan informasi/beritaPersuasive, atau membujukEntertaintment, atau memberikan hiburan

Page 5: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Media dapat mempermudah penyampaian informasi.

Media dapat menghindari kesalahan persepsi.Media dapat memperjelas informasi.Media dapat mempermudah pengertian.Media dapat mengurangi komunikasi yang

verbalistis.Media dapat menampilkan objek yang tidak

bisa ditangkap mata.Media dapat memperlancar komunikasi.

Page 6: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Sasaran Primer (Primary Target)Sasaran Sekunder (Secondary Target)Sasaran Tersier (Tertiary Target)

Page 7: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Sasaran Primer (Primary Target)Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran

langsung segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan.

Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi:

1. kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum,2. ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan

anak)3. anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan sebagainya.

Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empow¬erment).

Page 8: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Sasaran Sekunder (Secondary Target) Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh

adat, dan sebagainya, karena dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di sekitamya.

Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini adalah sejaian dengan strategi dukungan sosial (social support).

Page 9: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Sasaran Tersier (Tertiary Target)Para pembuat keputusan atau penentu

kebijakan baik di tingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tertier pendidikan kesehatan

Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer).

Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy) kesehatan,

Page 10: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Sasaran Primer (Primary Target)

Sasaran Sekunder (Secondary Target)

Sasaran Tersier (Tertiary Target)

Page 11: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi
Page 12: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Yang Mempengaruhi Proses Difusi Adopsi:Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses

difusi Adopsi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:

1.Inovasi; 2.Saluran komunikasi3.Jangka waktu4.Sistem Sosial

Page 13: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ”baru” dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.

Page 14: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Sebagai ”Alat” untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima.

Dalam memilih saluran komunikasi, sumber, paling tidak perlu memperhatikan: tujuan diadakannya komunikasi dan karakteristik penerima.

Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa.

Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.

Page 15: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu.

Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam:1.Proses pengambilan keputusan inovasi, 2.Keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau

lebih lambat dalam menerima inovasi, dan3.Kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem

sosial.

Page 16: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.   

Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi dan argumen yang cukup signifikan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Teori tersebut antara lain menggambarkan tentang variabel yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses pengambilan keputusan inovasi.

Page 17: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Menurut Ardianto dkk (2009), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tahapan difusi inovasi tersebut mencakup:

1.Atribut inovasi (perceived atrribute of innovasion), 2.Jenis keputusan inovasi (type of innovation

decisions), 3.Saluran komunikasi (communication channel), 4.Kondisi sistem sosial (nature of social system),5.Peran agen perubah (change agents). 

Page 18: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Atribut inovasi (perceived atrribute of innovasion):

Keuntungan relative (relative advantage)

Kesesuaian (compatibility), Kerumitan (complexity), Kemungkinan di coba (trialability), Kemungkinan diamati

(observability),

Page 19: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Jenis keputusan inovasi (type of innovation decisions), Keputusan individual:

1. Keputusan optional melalui proses:2. Keputusan Kolektif3. Keputusan Otoritas:

Dimana suatu keputusan diambil dengan paksaan, atas dasar kepentingan atau mendesaknya suatu inovasi untuk diadopsi atau digunakan atau karena urgensi dari suatu inovasi tersebut harus digunakan dalam suatu sistem sosial..

Page 20: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Saluran komunikasi (communication channel), 1. Sumber, 2. Media/khalayak3. Objek/interpersonal

Kondisi sistem sosial (nature of social system),Hal yang harus diperhatikan:

1. Norma masyarakat, 2. Toleransi terhadap penyimpangan 3. Pola komunikasi.

Peran agen perubah (change agents).  Faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen:

gencarnya promosi yang berorientasi pada klien, kerjasama dengan tokoh masyarakat, kredibilitas agen di mata klien.

Page 21: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Rogers.E.M dan Shoemaker G.F.,dalam Mulyana S. (2009) mengemukakan bahwa ada 5 (lima) tahap, proses adopsi inovasi yaitu:

1.Tahap munculnya pengetahuan (Knowledge)

2.Tahap persuasi (Persuasion)3.Tahap pengambilan keputusan (Decisions)4.Tahapan implementasi (Implementation)5.Tahapan konfirmasi (Confirmation),

Page 22: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

1. Tahap munculnya pengetahuan (Knowledge) ketika seorang individu (atau unit pengambil keputusan lainnya) diarahkan untuk memahami eksistensi dan keuntungan/manfaat dan bagaimana suatu inovasi berfungsi. Pada tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yg ada.

2. Tahap persuasi (Persuasion) ketika seorang individu (atau unit pengambil keputusan lainnya) membentuk sikap baik atau tidak baik

3. Tahap pengambilan keputusan (Decisions) muncul ketika seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya terlibat dalam aktivitas yang mengarah pada pemilihan adopsi atau penolakan inovasi.

4. Tahapan implementasi (Implementation), ketika seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya menetapkan penggunaan suatu inovasi sambil mempelajari tentang inovasi tersebut.

5. Tahapan konfirmasi (Confirmation), ketika seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya mencari penguatan terhadap keputusan penerimaan atau penolakan inovasi yang sudah dibuat sebelumnya.

Page 23: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Mempelajari inovasi:Pengadopsian:Pengembangan jaringan

sosial:

Page 24: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Mempelajari inovasi:Tahapan ini merupakan awal ketika masyarakat

mulai melihat dan mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya media massa. Pengadopsian awal biasanya merupakan orang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga mereka bisa menangkap inovasi baru yang ada. Jika sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh mereka, lain halnya jika yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih cepat mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui komunikasi inerpersonal dan kedekatan secara fisik.

Page 25: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Pengadopsian:Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang

mereka pelajari. Riset membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi perilaku tertentu. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh keyakinan terhadap kemampuan seseorang. Sebelum seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya bertanya pada diri sendiri, apakah mereka mampu melakukannya? Maka mereka akan cenderung mengadopsi inovasi tersebut. Selain itiu, dorongan status juga menjadi faktor motivasional yang kuat dalam mengadopsi inovasi.

Beberapa orang ingin selalu menjadi pusat perhatian dalam mengadopsi inovasi untuk menunjukkan status sosialnya di hadapan orang lain. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki individu tersebut serta persepri dirinya. Jika sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau ridak sesuai dengan nilai yang ia anut, maka ia tidak akan mengadopsinya. Semakin besar pengorbanan yang dikeluarkan untuk mengadopsi sebuah inovasi, semakin kecil tingkat adopsinya.

Page 26: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi

Pengembangan jaringan sosial:Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi

akan menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat. Divusi sebuah inovasi tidak lepas dari proses penyampaian dari satu individu lain melalui hubungan sosial yang mereka miliki. Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui kelompoknya. Dalam proses asopsi inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadarkan masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru dibanding saluran komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal mempengaruhi manusia untuk mengadopsi inovasi yang sebelumnya telah diperkenalkan oleh media massa.

Page 27: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi
Page 28: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi
Page 29: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi
Page 30: Promisi Kesehatan Dengan Difusi Adopsi