Proposal Bab 3 2final

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 3

Citation preview

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (UM, 2010:18) disebutkan bahwa rancangan penelitian merupakan acuan yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian sehingga diperoleh data yang valid. Usman & Akbar (2008:41) menyatakan Metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Berdasarkan dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rancangan penelitian adalah acuan yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian yang sesuai peraturan-peraturan dalam penelitian sehingga diperoleh data yang valid. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif dan kausalitas. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mendskripsikan, menjelaskan atau menggambarkan data dari variabel bauran pemasaran ritel dan loyalitas pada konsumen Butik Mayang Collection Kota Malang. Pendekatan kausalitas digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti yaitu variabel bebas dan terikat. Rancangan penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 3.1 berikut ini: 0100090000032102000002009c01000000009c01000026060f002e03574d 46430100000000000100284e00000000010000000c030000000000000c03 0000010000006c00000000000000000000001f0000004200000000000000 00000000af080000021f000020454d46000001000c030000110000000200

0000000000000000000000000000a00b0000240f0000d200000011010000 00000000000000000000000050340300682a0400160000000c0000001800 00000a00000010000000000000000000000009000000100000003b010000 65040000520000007001000001000000c9ffffff0000000000000000000000 00900100000000000004400022430061006c006900620072006900000000 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 000000000000000000000f083110088851100708b930a248211007c5f6d3 188851100200000007c821100ffffffff6c85110004831100ec0178317c8211 008885110020000000ffffffff1c4990056102783101000000000000006801 000025000000372e90010000020f0502020204030204ff0200e1ffac004009 000000000000009f01000000000000430061006c00690062007200000000 000000000000000000000000000000000000000000b0821100bd4c703107 000000ffffffdfec82110068756e31fc82110058616232148311001c4990056 476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000 000250000000c00000001000000120000000c00000001000000180000000 c00000000000002540000005400000000000000000000001f00000042000 0000100000074cee1401263e1400000000034000000010000004c0000000 400000000000000000000003b0100006504000050000000200020202000 0000180000000c0000000000000246000000280000001c00000047444943 02000000ffffffffffffffff3b010000650400000000000046000000140000000 80000004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c000 0000e0000800e00000014000000000000001000000014000000040000000 3010800050000000b0200000000050000000c0255015f00040000002e011 8001c000000fb02efff0000000000009001000000000440002243616c6962 72690000000000000000000000000000000000000000000000000004000 0002d010000040000002d010000040000002d0100000400000002010100 050000000902000000020d000000320a1000000001000400000000005f00 540120120a00050000000902000000021c000000fb020500020000000000

19

bc02000000000102022253797374656d0000000000000000000000000000 000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100030 000000000 Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Keterangan : : pengaruh secara parsial : pengaruh secara simultan X : Variabel Bebas (Bauran Pemasaran Ritel) Y : Variabel Terikat (Loyalitas Konsumen) X1 : Keragaman produk X2 : Harga X3 : Promosi X4 : Layanan X5 : Atmosfer toko Variabel X adalah bauran pemasaran ritel yang merupakan variabel bebas, yang terdiri dari X1 (Keragaman produk), X2 (Harga), X3 (Promosi), X4 (Layanan), dan X5 (Atmosfer toko). Sedangkan variabel Y adalah variabel loyalitas konsumen. Analisis tersebut kemudian dilanjutkan dengan menganalisis variabel secara bersamasama. Jadi dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda (multiple regression) dimana teknik tersebut menguji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2008:115) mendefinisikan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Asnawi dan Masyhuri (2009:117) mendefinisikan populasi

yang berarti serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan obyek/subyek yang mempunyai karakterisitik tertentu yang dapat ditarik kesimpulan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah estimasi konsumen yang berbelanja pada Butik Mayang Collection pada tahun yang lalu diperkiraan sama dengan tahun 2011 ini. Berdasarakan hasil wawancara dengan pemilik dan pramuniaga dalam Butik Mayang Collection didapat informasi bahwa jumlah pengunjung pada tahun lalu berjumlah 1.500 orang. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan terbatas populasi. Riduwan (2010:8) menyatakan ada dua jenis populasi, yaitu : populasi terbatas dan tidak terbatas (tak terhingga). Populasi terbatas adalah sumber data yang jelas secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Populasi taj terbatas (tak terhingga) yaitu sumber datanya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. 2. Sampel Sugiyono (2008:116) mendefinisikan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Arikunto (2006:131) menyebutkan Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan wakil dari populasi. Sampel dalam penelitian ini diambil dari finit populasi. Yakni menggunakan data pengunjung tahun lalu. Arikunto (2006:134) menyebutkan bahwa bila jumlah subyek besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Dengan menggunakan estimasi sebesar 10-15%, maka jumlah sampelnya adalah sebagai berikut: n = 10%x1.500 = 150 Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 150 responden yang

21

berbelanja pada Butik Mayang Collection. Hal ini dilakukan dengan harapan sampel dapat mewakili populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Asnawi & Masyhuri (2009:130) mengemukakan Accidental Sampling adalah anggota populasi yang secara kebetulan dijumpai oleh peneliti pada saat penelitian maka itulah yang menjadi sampelnya. C. Instrumen Penelitian Sugiyono (2008:146) mendefinisikan Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti (Sugiyono,2008:147). Sedangkan Arikunto (2006:126) menyatakan instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan kuesioner (angket). Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dimana jawabannya sudah tersedia dan responden tinggal memilih jawaban yang ada. Dalam penggunaan angket ini, pengukurannya berupa pertanyaan-pertanyaan dari masing-masing indikator. Dari tiap-tiap pertanyaan yang akan diajukan kepada responden berupa angket ini, jawaban dari dari responden akan diberi skor berupa angka. Selanjutnya, dalam proses skala likert ini adalah menentukan skor dari tiap pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan. Jawaban dari responden dibagi dalam lima kategori dimana masing-masing pertanyaan diberi skor antara satu sampai lima. Tabel 3.1 Bobot nilai Setiap pertanyaan Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Bobot Nilai 5 4

Cukup Setuju Kurang Setuju Sangat Tidak Setuju

3 2 1

Selanjutnya, setelah menentukan bobot nilai setiap pertanyaan, maka dijabarkan kisi-kisi instrumen, seperti yang tertera pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Kisi-Kisi InstrumenNo Variabel Variabel Bebas (Bauran Pemasaran Ritel ) (X) Sumber : Utami (2010:86) Sub Variabel a. Keragaman Produk (X1) Indikator a. b. c. d. e. a. b. a. b. c. a. b. c. d. e. a. b. c. Keragaman jenis produk Terdapat produk pelengkap Terdiri dari berbagai jenis merk Produk yang dijual selalu berkualitas Sesuai dengan pasar sasaran Kualitas dengan Pelayanan Komprasi dengan harga Kompetitor Kebijakan Potongan harga Hadiah bagi pelanggan Kupon berhadiah Waktu pelayanan Pengiriman barang Penanganan keluhan Penerimaan pesanan Penyediaan parkir Desain luar gedung Desain dalam toko Pengaturan barang dagangan a. b. c. d. Melakukan pembelian ulang secara teratur Membeli di luar lini produk/jasa Mengajak orang lain Menunjukkan kekebalan dari tarika pesaing Item Pertanyaan 1-8

9 - 12

b.

Harga (X2)

c.

Promosi(X3)

13 - 17

d.

Layanan (X4)

18 - 25

26 - 30

e. 2 Variabel Terikat (Loyalitas Konsumen) (Y) Sumber : Foster (2010:175)

Atmosfer Toko(X5)

Loyalitas konsumen yang berbelanja pada Mayang Collection

31 - 36

Berdasarkan kisi-kisi instrumen tersebut kemudian dikembangkan dalam suatu pernyataan-pernyataan dalam bentuk kuesioner dengan alternatif jawaban. Masing-masing indikator dikembangkan menjadi 1- 2 items pertanyaan sehingga

23

secara keseluruhan terdapat 36 pertanyaan. Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian tersebut memiliki data yang valid dan reliabel maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen pengukuran yang berupa item-item yang berbentuk pertanyaan dalam kuesioner. Validitas instrumen merupakan ketepatan interpretasi yang dibuat dari data yang dihasilkan oleh suatu instrumen dalam hubungannya dengan penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti secara tepat. Apabila terdapat faktor yang tidak valid, maka peneliti akan merevisi atau merubah kuesioner. Asnawi & Masyhuri (2009:169), validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa saja yang diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dikatakan valid, bila butir skor dikorelasikan dengan total skor akan menghasilkan korelasi di atas 0,30, sebaliknya bila korelasi r di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa instrument tidak valid sehingga harus diperbaiki. Dalam penelitian ini, cara menghitung atau menguji validitas adalah dengan menggunakan SPSS 18.0. yaitu dengan rumus berikut (Sudarmanto,2005:79) :

Dimana : X Y XY N r 2. Uji Reliabilitas

= Skor item = Skor total = Skor pernyataan = Jumlah responden untuk diuji coba = Korelasi product moment

Arikunto (2006:178) mengatakan, Reliabilitas adalah sesuatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Untuk mengetahui suatu alat ukur itu reliabel dapat diuji dengan rumus Alpha, sebagai berikut (Sudarmanto,2005:90) :

Dimana : = varians dari skor belahan pertama varians dari skor belahan kedua = varians dari skor keseluruhan Dasar pengambilan keputusan, apabila variabel yang diteliti mempunyai croncbach alpha () > 60% maka variabel tersebut dikatakan reliabel, sebaliknya croncbach alpha () < 60% (0,06) maka variabel tersebut tidak reliabel. D. Teknik Pengumpulan Data 1 Jenis Data Dalam penelitian diperlukan sebuah objek untuk diuji dan dianalisis. Data inilah yang mencerminkan objek penelitian. Ditinjau dari sifatnya, data dapat dibedakan berdasarkan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Sedangkan data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kalimat. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari jawaban konsumen melalui wawancara dengan konsumen, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil pengolahan data kuesioner yang diangkakan. Sedangkan Kuncoro (2009:145), menyatakan:

25

Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka), yang dapat dibedakan menjadi: Data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah diketahui. Data rasio, yaitu data yang diukur suatu proporsi. Selanjutnya, Kuncoro (2009:146) menyatakan: Data kualitatif, di lain pihak, adalah data yang tidak dapat diukur dalam kala numerik. Namun, karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut. Caranya dengan mengklasifikaksikan dalam bentuk kategori. Pada dasarnya jenis data kualitatif digolongkan menjadi: Data nominal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori. Data ordinal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat.

Meskipun data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jenis data ordinal, tetapi karena menggunakan skala Likert yang mendekati ciri-ciri interval, maka data dalam penelitian ini juga dapat disebut sebagai data interval. Cooper & Emory (1995:157) mengemukakan bahwa uji-uji parametrik (seperti uji t atau analisis varian) demikian kompeten, mudah diterima, dan mudah dimengerti, maka uji-uji ini akan tetap dipakai pada data ordinal bilamana datanya mendekati ciri-ciri skala interval. Asnawi dan Masyhuri (2009:157) menyebutkan Skala ordinal adalah ukuranukuran itu sudah menunjukkan adanya tingkatan antara unit sampel, dari ukuran paling rendah ke tingkatan paling tinggi tetapi tidak bisa dilihat angka dari pada masing-masing unit analisis. Irtijanto dalam (Asnawi dan Masyhuri,2009:158) menyebutkan bahwa skala ordinal hanya mengindikasikan kategori yang menjadi urutan pertama lebih tinggi daripada kategori kedua, dan kategori kedua lebih tinggi dari kategori ketiga, begitu seterusnya. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala sikap

dengan menggunakan skala likert. Riduwan (2010:38) menyebutkan Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Riduwan (2010:39) membagi jawaban tersebut ke dalam skala: Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju. Kuncoro (2009:178) yang menyatakan bagaimana cara mengatasi jawaban Netral, Tidak Tahu,Tidak Ada Jawaban? Untuk menghindari maka item jawaban Netral diganti dengan jawaban Cukup Setuju. 2. Sumber Data Data dapat dilihat dari sumber datanya yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder (Asnawi dan Masyhuri, 2009:153). Sumber data primer adalah sumber data yang langsung didapat dari lapangan dengan cara membagikan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang didapatkan tidak langsung dari responden atau sumber data yang biasanya didapat dengan cara membaca literatur kepustakaan dan browsing internet yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Dimana sumber data primer berasal dari sampel yang diambil dari konsumen yang berbelanja pada Mayang Collection. Data diambil melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari membaca literatur kepustakaan dan browsing internet yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang dilakukan sebagai pelengkap data penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur dan cara sebagai berikut: a. Kuesioner Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada konsumen Mayang Collection

27

yang loyal. Tujuan diberikannya kuesioner ini adalah untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sehingga peneliti dapat menentukan seberapa besar Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel terhadap Loyalitas pada Konsumen Mayang Collection Kota Malang. b. Wawancara Selain kuesioner, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang sesuai dengan judul penelitian. Teknik wawancara ini digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak disebutkan dalam kuesioner dan juga data yang tidak bisa diperoleh apabila peneliti menggunakan kuesioner, seperti tentang profil Butik Mayang Collection, latarbelakang serta visi misi dari Butik Mayang Collection.

c. Dokumentasi Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian, dan sebagainya. Metode dokumentasi digunakan untuk mendukung landasan teori dan mendukung penelitian yang diperoleh melalui internet, majalah, dan tabloid.

E. Analisis Data 1. Teknik Statistik Deskriptif Menurut Asnawi dan Masyhuri (2009:30) statistik deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat penyandaraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan persepsi Konsumen pada Mayang Collection. Untuk mempermudah penentuan klasifikasi kondisi tiap-tiap variabel maka ditentukan perhitungan panjang kelas interval. Rumus yang dipakai untuk

menghitung panjang kelas interval adalah sebagai berikut: PanjangKelasInterval = SkorTertinggi SkorTerendah BanyaknyaKelasInterval

Selanjutnya setelah ditentukan panjang kelas interval, total nilai-nilai setiap item pertanyaan dimasukkan kedalam kelas interval sehingga diperoleh frekuensi setiap kategori. Setelah langkah tersebut maka dilanjutkan dengan memprosentasekan besarnya nilai frekuensi, rumus yang digunakan dalam memprosentasekan adalah sebagai berikut: P= F 100% N

Dimana: P = Prosentase distribusi frekuensi F = Frekuensi (jumlah responden yang menjawab) N = Jumlah total responden 2. Analisis Statistik Inferensial Mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial maupun simultan. Regresi linier berganda digunakan untuk mencari bentuk pengaruh secara bersama-sama (simultan) maupun sendiri-sendiri (partial) antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Agar data yang diperoleh akurat, penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS For Windows versi 18. Sedangkan rumus regresi berganda yang digunakan adalah (Sugiyono, 2008:277): Y= a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + b4X4 + b5X5 Keterangan : Y a X1 X2 X3 X4 = Variabel terikat loyalitas konsumen = Konstanta = Prediktor Keragaman Produk = Prediktor Harga = Prediktor Promosi = Prediktor Layanan

29

X5 b1,b2,b3,b4,b5

= Prediktor Fasilitas Fisik = Koefisien regresi prediktor 1,2,3,4,5

3. Uji Asumsi Klasik Santoso (2010:358) menyatakan sebuah model regresi akan digunakan untuk melakukan peramalan; model yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasanya disebut dengan asumsi klasik. Berikut adalah beberapa model uji asumsi klasik : a. Uji normalitas Santoso (2010:358) menyatakan penggunaan model regresi untuk prediksi akan menghasilkan kesalahan (disebut residu), yakni selisih antara data aktual dengan data hasil peramalan. Residu yang ada seharusnya berdistribusi normal. Pada SPSS akan digunakan fasilitas Histogram dan Normal Probability Plot untuk mengetahui kenormalan dari model regresi. b. Uji heteroskedastisitas Santoso (2010:359) menyatakan residu yang ada seharusnya mempunyai varians yang konstan (homoskedastisitas). Jika varians dari residu tersebut semakin meningkat atau menurun dengan pola tertentu, hal ini disebut dengan heteroskedastisitas. Pada SPSS, adanya heteroskedastisitas dapat diprediksi dengan plot khusus. c. Uji multikolinearitas Santoso (2010:359) menyatakan pada model regresi yang bagus, variabelvariabel independen seharusnya tidak berkorelasi dengan yang lain. Suliyanto (2005:63) menyatakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antarvariabel, salah satu caranya adalah dengan melihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Santoso (2010,361) menyebutkan suatu modek regersi dikatakan bebas dari

multikolinearitas jika : Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 Mempunyai angka Tolerance mendekati 1 Dimana : Tolerance = 1/VIF atau bisa juga VIF= 1/Tolerance Pedoman suatu model yang bebas multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF < 4 atau 5. Soekarwati dalam Asnawi & Masyhuri (2009:176) mengatakan meskipun pada umumnya telah diusahakan agar besaran korelasi antara variabel independen diusahakan tidak terlalu tinggi (misalnya dengan memperbaiki spesifikasi dari variabel yang digunakan). Namun dalam praktik, masalah ini sulit dihindarkan. Multikolinearitas adalah masalah (i) fenomena sampel dan (ii) persoalan korelasi yang kuat antar variabel bebas. Gunawan dalam Asnawi & Masyhuri (2009:177), menjelaskan bahwa untuk mengurangi terjadinya efek multikolinearitas dilakukan dengan jalan; (i) memperbesar jumlah sampel, karena kovarian antar-antar paramater dapat dikurangi tetapi kolinearitasnya hanya pada sampel bukan pada populasi; (ii) memasukkan persamaan tambahan ke dalam model sehingga bukan persamaan tunggal tetapi persamaan simultan; (iii) penggunaan informasi ekstra yaitu memperoleh sumber lain di luar sampel.

4.

Uji Hipotesis a. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas

terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut (Asnawi & Masyhuri,2009:183): n 2 t = r 2 1 1 Dimana:1/ 2

31

r n

= korelasi produk momen = jumlah responden Kriteria pengujian (Suliyanto,2005:66): Dengan level significance () = 0,05 Degree of freedom = (n-k) Ho diterima, jika: -t tabel < t hitung < t tabel, atau Sig. > Ha diterima, jika: t hitung > t tabel ,atau t hitung < -t tabel, atau Sig. < b. Uji F Uji pengaruh secara simultan digunakan uji F, untuk mengetahui tingkat

pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan rumus sebagai berikut (Asnawi & Masyhuri,2009:182) : R2 / k F= (1 R 2 ( N k 1) Dimana: R2 = Koefisien determinasi N = banyaknya sampel k = Jumlah variabel independen

Kriteria pengujian (Suliyanto,2005:65): Dengan level significance () = 0,05 Degree of freedom = (k-1)(n-k) Ho diterima, jika Fhitung < Ftabel, atau Sig. > Ha diterima, jika Fhitung > Ftabel, atau Sig. < Dalam penelitian ini juga dihitung sumbangan efektif yang digunakan untuk menguji variabel bebas mana yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat

dengan memperhatikan nilai r pada coefficient correlation partial. Selanjutnya, sesuai dengan pendapat Gujarati (1978:47) nilai r2 juga menyatakan suatu ukuran keseluruhan mengenai sejauh mana variasi dalam satu variabel menentukan variasi dalam variabel lainDengan rumus sebagai berikut :

Besarnya sumbangan efektif juga dapat dilihat melalui nilai koefisien beta. Koefisien beta dalam regresi linier berganda menyatakan prosentase pengaruh parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien beta, maka pengaruh variabel tersebut semakin besar (dominan), dan sebaliknya.