Upload
yayankoe
View
270
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Proposal Kegiatan Bantengan Nuswantara 2010
Citation preview
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
“Budaya adalah sebagai bentuk nyata yang mencerminkan keberadaan sebuah bangsa. Relasi keduanya sangat kuat, karena ada unsur kepemilikan” (Suparlan, 1999)
identifikasi
Tantangan bagi siapapun, baik individual maupun kelompok yang telah mampu mewujudkan ekspresinya sebagai
pengakuan terhadap eksistensi adalah tentang konsistensi. Bagi kami, kesuksesan penyelenggaraan Bantengan Nuswantara 1
dan 2 bukan sekedar menjadi sebuah monumen budaya atau sekedar menjadi aktifitas tahunan. Namun sebuah cita-cita besar
dibalik pagelaran kebudayaan seni tradisional ini akan mampu menjadi narasi dan bagian sejarah dalam menjaga secara penuh
kekayaan budaya Indonesia.
Seni Tradisional Bantengan, adalah seni pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur Tari-tarian, olah
kanuragan, musik, dan syair/mantra/suluk. Kesenian Bantengan lahir sebagai sebuah keragaman budaya masyarakat
tradisional untuk mengungkapkan ekspresinya berkesenian sesuai dengan kearifan lokal. Perkembangan kesenian Bantengan
mayoritas berada dimasyarakat pedesaan dan kelompok Pencak silat yang berada di sekitar lereng Pegunungan Bromo-
Tengger-Semeru, Arjuno-Welirang, Anjasmoro, Kawi dan Raung-Argopuro Jawa Timur, serta di beberapa daerah di pulau Jawa.
Kegiatan kesenian bantengan dimainkan oleh 2 orang yang berperan sebagai kaki depan sekaligus pemegang kepala
bantengan dan penngontrol tari bantengan serta kaki belakang yang juga berperan sebagai ekor bantengan. Dalam setiap
pertunjukannya terdiri dari beberapa ornament pendukung, yaitu :
1. Tanduk (banteng, kerbau, sapi, dll)
2. Kepala banteng yang terbuat dari kayu ( waru, dadap, miri, nangka, loh, kembang, dll)
3. Klontong (alat bunyi di leher)
4. Keranjang penjalin, sebagai badan (pada daerah tertentu hanya menggunakan kain hitam sebagai badan penyambung
kepala dan kaki belakang)
5. Gongseng kaki
6. Pendekar pengendali kepala bantengan (menggunakan tali tampar)
7. Jidor, gamelan, pengerawit, dan sinden
8. Sesepuh, pamong, dan pendekar pemimpin yang memegang kendali kelompok dengan membawa kendali yaitu Pecut
(Cemeti/Cambuk)
9. Macanan dan Monyetan sebagai peran pengganggu bantengan
10. Berbagai macam alat dan kelengkapan yang diperlukan
KONSEPSI
Kesadaran untuk membangun masyarakat Indonesia yang sifatnya multibudaya, dimana acuan utama bagi terwujudnya m a sya ra ka t I n d o n e s i a ya n g m u l t i b u d aya a d a l a h multibudayaisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.
Dalam model multikultural ini, sebuah masyarakat (termasuk juga masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik.
lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mosaik tersebut.
Model multibudayaisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.
Keragaman budaya adalah memotong perbedaan budaya dari kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di Indonesia. Jika kita merujuk kepada konvensi UNESCO 2005 (Convention on The Protection and Promotion of The Diversity of Cultural Expressions) tentang keragaman budaya atau “cultural diversity”, cultural diversity diartikan sebagai kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara yang ada dalam kebudayaan kelompok atau masyarakat untuk mengungkapkan ekspresinya.
Hal ini tidak hanya berkaitan dalam keragaman budaya yang menjadi kebudayaan latar belakangnya, namun juga variasi cara dalam penciptaan artistik, produksi, disseminasi, distribusi dan penghayatannya, apapun makna dan teknologi yang digunakannya. Atau diistilahkan oleh UNESCO dalam dokumen konvensi UNESCO 2005 sebagai “Ekpresi budaya” (cultural expression). Isi dari keragaman budaya tersebut akan mengacu kepada makna simbolik, dimensi artistik, dan nilai-nilai budaya yang melatarbelakanginya.
Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang
Dalam konteks ini pengetahuan budaya akan berisi tentang simbol-simbol pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat pemiliknya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungannya. Pengetahuan budaya biasanya akan berwujud nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan lokal kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat.
Kearifan lokal tersebut berupa nilai-nilai budaya lokal yang tercerminkan dalam tradisi upacara-upacara tradisional dan karya seni kelompok suku bangsa dan masyarakat adat yang ada di nusantara. Sedangkan tingkah laku budaya berkaitan dengan tingkah laku atau tindakan-tindakan yang bersumber dari nilai-nilai budaya yang ada. Bentuk tingkah laku budaya tersebut bisa dirupakan dalam bentuk tingkah laku sehari-hari, pola interaksi, kegiatan subsisten masyarakat, dan sebagainya. Atau bisa kita sebut sebagai aktivitas budaya.
Dalam artefak budaya, kearifan lokal bangsa Indonesia diwujudkan dalam karya-karya seni rupa atau benda budaya (cagar budaya). Jika kita melihat penjelasan diatas maka sebenarnya kekayaan Indonesia mempunyai bentuk yang beragam. Tidak hanya beragam dari bentuknya namun juga menyangkut asalnya. Keragaman adalah sesungguhnya kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Didasari pemikiran diatas, sebagai bagian upaya menjaga secara penuh kepemilikan atas warisan kebudayaan tradisional bangsa Indonesia yang Agung dan Luhur. Serta menjadikan narasi narasi kecil yang selama ini telah kami lakukan agar mampu menjadi bagian dari sebuah catatan kebudayaan, maka Bantengan Nuswantara 2010 kembali kami laksanakan. Sebuah upaya kebersamaan aktivitas budaya agar berguna bagi Bangsa Indonesia tentunya.
MENJAGA KEANEKARAGAMAN BUDAYA
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
Tahun 2008, adalah pertama kalinya pagelaran
kesenian Bantengan dilaksanakan di Kota Batu. Acara yang
melibatkan 63 padepokan dari wilayah Kota Batu, Malang
Raya (minus Mojokerto yang tertimpa musibah banjir besar)
terselenggara dengan sukses dalam satu rangkaian kegiatan
Gebyak Bantengan Nuswantara 2008.
Gebyak Bantengan Nuswantara 2008 terdiri dari
beberapa kegiatan yaitu Pameran Benda-Benda Seni Tradisi
Indonesia, Karnaval Bantengan dan Pameran Foto
Dokumentasi Gebyak Bantengan Nuswantara 2008.
Tema acara pada pelaksanaan Gebyak Bantengan
Nuswantara pertama tersebut adalah : “Dengan Semangat
Kerakyatan Dalam Persatuan Dan Kesatuan Kita Bangun
Kembali Karakter Bangsa Melalui Gebyak Bantengan
Nuswantara 2008”.
Pagelaran pertama, semangat kerakyatan bersatu
untuk membangun karakter kebangsaan. Mengingat, pelaku
kesenian bantengan mayoritas berlatar belakang pada
strata social masyarakat marjinal, terpinggirkan dan hidup di
lereng lereng pegunungan. Itulah kenapa konsepsi awal
yang kami sampaikan adalah tentang mempersatukan
semangat kerakyatan dengan melakukan tindakan kecil
tentang pelestarian budaya, sebagai sumbangsih kami
terhadap bangsa.
Pagelaran Bantengan Nuswantara 2009 merupakan narasi kecil
disebuah Kota bernama BATU, proses eksplorasi bersama pelaku
kesenian dengan berbagai komponen masyarakat yang plural, yang
dengan kesadaran terbuka menjadikan ruang budaya sebagai bentuk
kompromi terhadap pandangan pluralitas kehidupan. CAKRAWALA
HARMONI INDONESIA. Kesederhanaan, kebersamaan dan pengertian
mutual.
Landasan pemikiran diatas, merupakan kesadaran kritis kami
dalam memandang situasi terkini yang sedang dan akan kita hadapi.
Daerah sebagai representasi kecil sistem nasional, relasi antar
keduanya harus diberi ruang yang memadai untuk aktifitas pendidikan
baik formal maupun informal dalam mengembangkan potensi narasi
narasi kecilnya, dengan memberikan memori sosial, menumbuh
kembangkan kesadaran kolektif, memberikan penghargaan yang
memadai tehadap local genuine serta memberikan porsi yang
seimbang terhadap kewajiban yang ditanggungnya dengan hak yang
didapatnya, serta dapat menjadikan ke-suri tauladan-an bersama
dalam membangun Bangsa Indonesia, membangun Daerah Kita,
membangun Diri Kita, dengan lebih baik dan bermartabat,
bermartabat secara harfiah yang dapat dibagi sehingga dapat
menjadikan segalanya nyata.
Bantengan Nuswantara 2009 telah sukses kami laksanakan
dengan peningkatan kuantitas dan kualitas peserta. 120
Grup/Padepokan Bantengan se -Jawa Timur yang di padati pula oleh
penonton di rute sepanjang 4 km. Serta antusiasme para fotografer
yang turut serta berpartisipasi dalam acara pendukung yaitu Lomba
Fotografi Bantengan Nuswantara 2009.
BANTENGAN NUSWANTARA 1
BANTENGAN NUSWANTARA 2
REVIEW
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
PELINDUNG : Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Pemerintah Kota Batu
DPRD Kota Batu
Kepolisian Resor Kota Batu
PENASEHAT : Ir. Samuel Koto
Slamet Hendro Kusumo
H.M. Syaifudin Zuhri
Ki Soleh Adi Pramono
PENANGGUNG JAWAB : Komunitas Penggiat Budaya Indonesia
Ketua : Agus Riyanto
Sekretaris : Muhammad Anwar
Bendahara : Wido Bamandhika
Koordinator Acara : Fuad Dwiyono
Koordinator Lapangan : Agus Purwanto
Tim Sponsorship : Ata Syifayakhsalloh
Willie Samodra Laya
KOORDINATOR WILAYAH
Batu & Malang Barat : Arief
Kota Malang : Yudi
Kabupaten Malang : Fugo
Tengger : Takim
Mojokerto : Misbach
MANAGER DIVISI
Humas : Hafid Adam
Publikasi : Do'an Mahendrata
Perlengkapan : Topan Herlambang
IT Designer : Rendarta Elya Putra
Dokumentasi : Yusak
Logistik : Musa Khozainudin
Keamanan : Kepolisian dan Elemen Sosial lainnya
KOMUNITAS PENGGIAT BUDAYA INDONESIA
KEPANITIAAN
Penyelenggara kegiatan Bantengan Nuswantara adalah suatu komunitas berada di Kota Batu - Jawa Timur. Komunitas kami
adalah sebuah wadah kerja bersama organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan untuk melestarikan seni budaya Bantengan.
Sumber daya manusia yang kami miliki terdiri dari para Pelaku seni bantengan, Seniman, Aktivis Lingkungan, Aktivis Ormas
keagamaan/kepemudaan, birokrasi dan masyarakat penggiat budaya non politik yang bekerja bersama secara tak terikat dalam
struktural KOMUNITAS PENGGIAT BUDAYA INDONESIA.
“diartikan sebagai kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara
yang ada dalam kebudayaan suatu kelompok atau masyarakat
untuk mengungkapkan ekspresinya”
CULTURAL DIVERSITY
Batu - East Java
BANTENGAN NUSWANTARA
2010
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
RENCANA KEGIATAN
TUJUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan
Tema Kegiatan
Penyelenggara
Web Page
Sekretariat
: BANTENGAN NUSWANTARA 2010
: CULTURAL DIVERSITY
: KOMUNITAS PENGGIAT BUDAYA INDONESIA
: www.bantengannuswantara.wordpress.com
: Jl. Brantas II/03 Kota Batu – Jawa Timur
Telpon : (0341) 598 708
E-mail : [email protected]
Kebersamaan Konsisten dalam Menjaga Eksistensi Keragaman Budaya
1. Melanjutkan agenda rutin tahunan Komunitas Penggiat Budaya Indonesia
2. Menyajikan penampilan terbaik dari setiap padepokan/grup seni Bantengan se-Jawa Timur
3. Membangun kesadaran bersama atas kepemilikan seni budaya tradisional Bantengan dari Jawa Timur
sebagai salah satu asset kekayaan bangsa Indonesia
4. Menyampaikan pesan edukasi, pengarahan dan aktualisasi ekonomi
5. Sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni kebudayaan tradisi Indonesia
6. Sebagai ruang kreatifitas masyarakat pelaku, pencinta, pemerhati seni dan budaya melalui rangkaian kegiatan
Bantengan Nuswantara 2010
7. Membangun identitas khusus bagi Kota Wisata Batu melalui agenda rutin tahunan Pagelaran Kesenian
Bantengan Nuswantara
8. Sebagai agenda pariwisata kebudayaan khususnya Kota Batu dan Jawa Timur dalam lingkup agenda Visit Indonesia
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
RANGKAIAN KEGIATAN
NAMA KEGIATAN
Workshop Seni BantenganNuswantara
Kirab & Parade Seni Bantengan Nuswantara 2010
Lomba FotografiBantengan Nuswantara 2010
Lomba Film DokumenterBantengan Nuswantara 2010
Lomba MewarnaBantengan Nuswantara 2010
Pameran DokumentasiBantengan Nuswanmtara
2010
WAKTU
13 Maret 2010
28 Maret 2010
28 Maret 2010
28 Maret 2010
4 April 2010
3 - 10 April 2010
TEMPAT
Graha MayangsariKota Batu
Start : Luar Stadion Brantas
Finish :Pertigaan Samadi Kota Batu
Start : Luar Stadion Brantas
Finish :Pertigaan Samadi Kota Batu
Start : Luar Stadion Brantas
Finish :Pertigaan Samadi Kota Batu
Galeri RAOSKota Batu
Galeri RAOSKota Batu
RUANG LINGKUP
Dosen/Guru,Pelajar/Mahasiswa,Organisasi Pemuda
se-Jawa Timur
Nasional(Umum/Grup)
Nasional(Umum)
Nasional(Umum/Team)
se-Kota Batu(Anak-anak TK)
Seluruh partisipan Bantengan Nuswantara
2010
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
DATA & ESTIMASI JUMLAH PARTISIPAN
NAMA KEGIATAN
TAHUN
Kirab Arak-arakan Seni Bantengan & Penampilan Seni Tradisi
Lomba FotografiDokumentasi Bantengan Nuswantara
Lomba Film DokumenterBantengan Nuswantara
Lomba Mewarna GambarKesenian Bantengan
Workshop Seni BantenganNuswantara
65 grup Bantengan, 1 grup Seni TeaterTradisi (Malang Raya)
Belum Terselenggara
Belum Terselenggara
Belum Terselenggara
Belum Terselenggara
Belum Terselenggara
Belum Terselenggara
Belum Terselenggara
50 Team Produksi
100 Anak anak TKse Kota Batu
250 Dosen/Guru, Pelajar/Mahasiswa& Organisasi Kepemudaan
72 Fotografer 150 Fotografer Sosialisasi acara menggunakan sistem jaringan komunitas Fotografer di dunia maya & kampus
Meningkatnya jumlah Akademi Broadcasting, Multi Media & Komunitas Film Indie sebagai acuan acara ini diselenggarakan
Untuk meningkatkan daya kreatifitas dan kecintaanterhadap budaya tradisionalpada kalangan anak sejak usiadini
Mendekatkan budaya tradisiBantengan terutama kepada kalangan Akademisi & AktivisSosial Kepemudaan
83 grup Bantengan, 3 grup Seni TeaterTradisi (Jawa Timur)
100 grup Bantengan, 5 grup Seni TeaterTradisi (Nasional)
Jumlah personil tiap grup Bantengan => 35 orang
2008 2009 2010* KETERANGAN
RUTE GEBYAKBANTENGAN NUSWANTARA
2010
Batu - East Java28 Maret 2010
STADIONBRANTAS
POSKO 2
POSKO 1
POSKO 4GALERI RAOS
POSKO 5
JL. SULTAN AGUNG
JL. WR. SUPRATMAN
DARI ARAH MALANG
DARI ARAH MALANG
JL. GAJAH MADA JL. P. SUDIRMANFINISH
PERTIGAAN SAMADI
PEREMPATAN SELECTA
PEREMPATAN PESANGGRAHAN
POSKO 3ALUN - ALUN
DN
EGO
O
JL. IPO
R
JL. H
. AG
US
SALI
M
JL. S
EMER
U
START
TRIBUN TAMU
PUJON
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
LOMBA FOTOGRAFI BANTENGAN NUSWANTARA 2010
Gerak Tari Bantengan yang liar, ekspresi wajah yang
takjub dan magisnya suasana pada saat pagelaran menjadi
sangat indah ketika terekam dan terbingkai melalui seni
pengambilan gambar atau yang diistilahkan dengan Seni
Fotografi.
Antusias para fotografer pada pertama kalinya event ini
diselenggarakan, menjadikan Lomba Foto Dokumentasi
Acara Bantengan Nuswantara layak menjadi agenda
pengiring setiap penyelenggaraan Bantengan Nuswantara
2010.
RUANG LINGKUPNasional (Umum)
PENDAFTARAN1 - 26 Maret 2010
HUNTINGMinggu, 28 Maret 2010
TEMPATRUTE GEBYAK BANTENGAN NUSWANTARA 2010(Stadion Brantas - Alun-alun - Balai Kota Batu)
Setiap foto Dokumentasi Bantengan Nuswantara 2010 hasil karya peserta
Lomba Fotografi akan diikutsertakan dalam acara :
PAMERAN DOKUMENTASI BANTENGAN NUSWANTARA 2010
Tanggal 3 - 10 April 2010
Bertempat di :
Galeri RAOS, Jl. Panglima Sudirman 06 Kota Batu - Jawa Timur
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
RUTE GEBYAK BANTENGAN NUSWANTARA 2010(Stadion Brantas - Alun-alun - Balai Kota Batu)
FESTIVAL FILM DOKUMENTERBANTENGAN NUSWANTARA 2010 Dokumentasi adalah bagian tak terpisahkan dalam setiap
pelaksanaan kegiatan. Perannya sangat penting sebagai alat bukti
bahwa sebuah kegiatan pernah terselenggara. Dan juga berfungsi
sebagai referensi dan evaluasi pada masa-masa selanjutnya untuk
menyelenggarakan kegiatan yang sama menjadi lebih baik. Seiring
perkembangan teknologi, bentuk dokumentasi menjadi semakin
meluas baik berupa arsip tertulis, rekam suara (audio) dan rekam
gambar (foto, video). Pada saat ini, perkembangan tersebut
mengerucut ke ranah industri dan telah masuk dalam bagian yang
krusial sebagai industri hiburan, salah satunya adalah FILM.
Selain ranah industri yang dikuasai oleh Rumah Produksi,
meningkatnya wawasan masyarakat tentang perfilman dibarengi
pula dengan munculnya komunitas film kemasyarakatan dan
organisasi pelajar/mahasiswa. Bertujuan agar seni Bantengan dapat
terbingkai dalam rekam jejak yang lebih kreatif, dalam rangkaian
kegiatan ini kami bermaksud menyelenggarakan Lomba Film
Dokumenter Bantengan Nuswantara 2010.
RUANG LINGKUPNasional (Umum)
PENDAFTARAN1 - 13 Maret 2010
HUNTINGMinggu, 28 Maret 2010
TEMPAT
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
SUMBER DANA KEGIATAN
Besarnya ruang lingkup kegiatan, jumlah massa yang terlibat, massa penonton dan uniknya kemasan kreasi acara, sangat
berpotensi bagi brand activation produk serta investasi sponsorship yang sangat menjanjikan. Tampak jelas bahwa kontra prestasi
yang akan didapat pihak sponsorship pastinya sangat luar biasa, mengingat kegiatan ini telah berpengalaman mendatangkan
ribuan massa dan publisitas secara internasional baik melalui media massa cetak, elektronik serta media online. Partisipasi pihak
perusahaan ini juga sebagai program kepedulian sosial perusahaan dalam upaya menjaga kekayaan keragaman budaya tradisional
Kesadaran dan dukungan yang tinggi dari setiap lapisan masyarakat akan sangat membantu kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini
dan sebagai bentuk kebersamaan dalam melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Bantengan Nuswantara adalah upaya masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kekayaan keragaman budaya. Pemerintah,
sebagai pihak yang berkewajiban dalam pengayoman masyarakat dan mengawal proses ini untuk mencapai tujuannya sudah
semestinya turut serta mendukung secara penuh melalui penyediaan sarana dan prasarana rangkaian (fasilitasi) yang dibutuhkan
untuk kesuksesan pelaksanaan Bantengan Nuswantara 2010.
PEMERINTAH
SPONSORSHIP
DONATUR
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
MEDIA SPONSORSHIP
Space Sponsor 10 cm x 10 cm1 atau 2 warna
Deskripsi item :
KAOS
ID CARD
GIANT BANNER
PUBLIKASI MEDIA CETAK, ELEKTRONIK & ONLINE
SPANDUK
POSTER
TRIBUN START & PENGHORMATAN
BROSUR
Jumlah kaos 500 pcs
Ukuran XL, L & M warna hitam
Deskripsi item :
Jumlah ID Card : 500 eksl.
Ukuran ID Card : 1/3 folio, ID Hunting : 6,5 cm x 10 cm
Dipakai pada seluruh panitia dan peserta Lomba Fotografiselama berlangsungnya rangkaian kegiatan
Jumlah ID Hunting sesuai pendaftaran
Space Sponsor 10 cm x 2,5 cm
Deskripsi item :
Jumlah Brosur 4 Rim (4000 eksl.)
Ukuran 1/2 folio
Di sebar di Kota Batu, Malang Raya dan Surabaya 2 minggu sebelum pelaksanaan
Space Sponsor 80 cm x 80 cm
Deskripsi item :
Jumlah Spanduk 50 buah
Ukuran 12,5 m x 1,5 m
Di pasang di Kota Batu, Malang Raya dan Surabaya 2 minggu sebelum hari pelaksanaan
Space Sponsor 5 cm x 5 cm
Deskripsi item :
Deskripsi item :
Jumlah Poster 5000 ekslempar
Ukuran A3
Ex-BANNER
Product Display
Media Dekorasi Acara
Di pasang di Kota Batu, Malang Raya dan Surabaya 2 minggu sebelum hari pelaksanaan
Di pasang di Kota Batu, Malang Raya dan Surabaya 2 minggu sebelum hari pelaksanaan
Space Sponsor 50 cm x 50 cm
Deskripsi item :
Deskripsi item :
Jumlah Giant Banner 15 buah
Radio, Spot TV, Iklan Koran, Web Page & Facebook
Ukuran 4 m x 6 m
Ukuran Desain optionalLogo
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
PENUTUP
KOMUNITAS PENGGIAT BUDAYA INDONESIABatu, Januari 2010
KETUA,
AGUS RIYANTO
SEKRETARIS,
MUHAMMAD ANWAR
Demikian proposal BANTENGAN NUSWANTARA 2010 kami susun sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan. Sebuah
upaya melestarikan keragaman budaya sebagai bentuk kepemilikan yang kuat atas kekayaan bangsa Indonesia. Dukungan
kebersamaan dan kesadaran dari semua pihak adalah langkah konkrit menuju tercapainya tujuan diselenggarakannya
kegiatan ini. Sekian terima kasih.