Proposal Ht

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    1/29

    1

      BAB I

      PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan penyakit tidak menular menjadi suatu tantangan di

    dunia, penyakit tidak menular telah menyebabkan tiga juta kematian di tahun

    2005. Satu di antara penyakit tidak menular yang cukup banyak 

    mempengaruhi angka kesakitan dan kematian di dunia adalah penyakit

    kardiovaskular. World ealth !rgani"ation #W!$ memperkirakan jumlah

    kematian akibat kardiovaskular pada tahun 200% sebesarr 1&' #15,' juta$

    terjadi di (egara berkembang dan berpenghasilan menengah ke ba)ah. asil

    *iset +esehatan asar #*iskesdas$ (asional tahun 200- menunjukkan

     prevalensi hipertensi pada penduduk umur /0 tahun adalah sebesar '1,-

    #ep+es * ,200%$.

    i +ota ojokerto khususnya kecamatan agersari, Pada kondisi 10

     besar penyakit di puskesmas )ates tahun 201' hipertensi primer menduduki

     pringkat nomer kedua terbanyak dengan total penderita 5/%- #PuskesmasWates, 201/$. Pada kondisi 10 besar penyakit di Puskesmas )ates +ota

    ojokerto pada tahun 201/ hipertensi primer menduduki pringkat nomer 

     pertama terbanyak dengan total penderita '52% #Puskesmas Wates, 2015$.

    Sedangkan pada data ' bulan terakhir kunjungan penderita hipertensi di

     puskemas )ates di bulan july sebanyak /1- penderita menempati pringkat

     pertama pada sepuluh penyakit terbanyak. 3ulan agustus sebanyak 505

     penderita menempati pringkat kedua pada sepuluh penyakit terbanyak. 3ulan

    september sebanyak 5'/ penderita menempati pringkat kedua pada sepuluh

     penyakit terbanyak #Puskesmas Wates, 2015$.

    3erbagai 4aktor dapat mempengaruhi hipertensi antara lain umur, jenis

    kelamin, obesitas, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, pola makan,

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    2/29

    2

    alkohol,stress, dan lainlain #epkes *, 2006$. Pertambahan umur 

    menyebabkan elastisitas arteri berkurang, arteri tidak lagi lentur sehingga

    volume darah yang mengalir sedikit dan kurang lancar. 7kibatnya, jantung

    memompa darah lebih kuat dan tekanan darah meningkat. ipertensi juga

    dipengaruhi oleh 4aktor status gi"i. akin besar massa tubuh, makin banyak 

    darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan

    sehingga volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat dan

    memberi tekanan lebih besar pada dinding arteri.

    8ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

    kebiasaan mengonsumsi jelantah dengan kejadian hipertensi pada usia di atas/0 tahun di desa Wates kecamatan agersari +ota ojokerto.

    B. Rumusan Masalah

    1$ 7pakah terdapat hubungan antara kebiasaan mengonsumsi jelantah

    dengan kejadian hipertensi pada usia di atas /0 tahun di desa Wates

    kecamatan agersari +ota ojokerto9

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan Umum  8ujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

    antara kebiasaan mengonsumsi jelantah dengan kejadian hipertensi pada usia

    di atas /0 tahun di desa Wates kecamatan agersari +ota ojokerto.

    Tujuan Khusus

     8ujuan khusus penelitian ini adalah :1. untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan mengonsumsi

     jelantah dengan kejadian hipertensi pada usia di atas /0 tahun di

    desa Wates kecamatan agersari +ota ojokerto.

    D. Manaat Penelitian

    1. an4aat hasil penelitian bagi institusi

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    3/29

    '

    asil peneiltian ini digunakan untuk membantu dalam

    memecahkan masalah penyakit ipertensi dan mengurangi angka kejadian

     penyakit hipertensi di desa Wates kecamatan agersari, ojokerto dan

    desa lain sekitarnya.

    2. an4aat bagi pengembangan ilmu

    asil penelitian ini dapat digunakan sebagai data a)al dalam

     penelitian lebih lanjut khususnya dalam mengatasi masalah tingginya

    angka kejadian ipertensi

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    4/29

    /

    BAB II

    TIN!AUAN PU"TAKA

    A. Deinisi

    1.8ekanan arah

    8ekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah mengalir 

    dalam pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh tubuh. arah ber4ungsi

    sebagai pemba)a oksigen serta "at"at lain yang dibutuhkan oleh seluruh

     jaringan tubuh supaya dapat hidup dan melaksanakan tugasnya masingmasing

    #Pikir, 3.S, 200'$

    8ekanan arah Sistolik #8S$ menunjukkan tekanan pada arteri bila

     jantung berkontraksi #denyut jantung$ atau tekanan maksimum dalam arteri

     pada suatu saat. 8S dinyatakan oleh angka yang lebih besar jika dibaca pada

    alat pengukur tekanan darah. 8S normal ;0 < 120 mmg. 8ekanan arah

    iastolik #8$ menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada

    dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan. 8 dinyatakan dalam angka

    yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. 8 normal 60

    %0 mmg. 8ingginya 8S berhubungan dengan curah jantung, sedangkan

    8 berhubungan dengan besarnya resistensi peri4er#Pikir, 3.S, 200'$.

    2. ipertensi

    ipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 1/0 mmg

    dan tekanan diastolik lebih dari ;0 mmg. 8ekanan darah diukur dengan

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    5/29

    5

     spygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat #%0 dari ukuran

    manset menutupi lengan$ setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk 

     punggung tegak atau terlentang enurut World ealth !rgani"ation batas

    tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 1'0&%5 mmg

    #W!, 201'$.

    3erdasarkan hasil dari beberapa randomized clinical drug trials,

    hipertensi telah dide4enisikan dan diklasi4ikasikan berdasarkan tingkatan

    tekanan darah. +lasi4ikasi ini telah ditetapkan oleh The Seventh Report of The

     Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment 

    of igh !lood Pressure "JNC #$$% pada tahun 200', yang dapat dilihat pada

    tabel berikut.

    8abel 2.1 +lasi4ikasi 8ekanan arah untuk e)asa # 1% tahun $

    +ategoriSistolik 

    #mmg$

    iastolik 

    #mmg$

     (ormal

    Pre ipertensi

    ipertensi

      Stage 1

      Stage 2

    =120

    120 < 1';

    1/0 < 15;

    >160

    an

    atau

    atau

    atau

    =%0

    %0 < %;

    ;0 < ;;

    > 100

    #dikutip dari kepustakaan : /$

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    6/29

    6

    ipertensi sering disebut sebagai the silent disease  karena penderita

    umumnya tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan

    tekanan darahnya #W!, 201'$.

    B. E#i$emi%l%gi

    Stroke, hipertensi dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga

     penyebab kematian, dimana stroke menjadi penyebab kematian terbanyak 15,/,

    kedua hipertensi 6,%, penyakit jantung iskemik 5,1, dan penyakit jantung

    /,6 #asil *iskesdas 200-$. ata *iskesdas 200- juga disebutkan prevalensi

    hipertensi di ndonesia berkisar '1,- dengan insiden komplikasi penyakit

    kardiovaskular lebih banyak pada perempuan #52$ dibandingkan lakilaki

    #/%$. Prevalensi ini jauh lebih tinggi dibanding Singapura #2-,' persen$,

    8hailand #22,- persen$, dan alaysia #20 persen$ #epkes *, 200%$.

    C. Eti%l%gi

    3erdasarkan penyebabnya, hipetensi dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi

    essensial&primer dan hipertensi sekunder. ipertensi essensial&primer adalah jenis

    hipertensi yang penyebabnya masih belum dapat diketahui. Sekitar ;0 penderita

    hipertensi menderita jenis hipertensi ini. !leh karena itu, penelitian dan

     pengobatan lebih banyak lagi ditujukan bagi penderita hipertensi

    essensial.ipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang penyebabnya dapat

    diketahui, antara lain kelainan pada pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar 

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    7/29

    -

    tiroid, penyakit kelenjar adrenal atau pemakaian obatobatan seperti pil +3,

    kortikosteroid, simpatomimetik amin #e4edrin, 4enile4rin, 4enilpropanolamin,

    am4etamin$, siklosporin, dan eritropoetin #Panggabean, 200-$.

    ?aktor risiko hipertensi adalah 4aktor4aktor yang mempengaruhi terjadinya

     penyakit hipertensi pada masyarakat. ?aktor risiko hipertensi terbagi dua yaitu

    4aktor risiko yang dapat diubah dan 4aktor risiko yang tidak dapat diubah. ?aktor 

    risiko yang dapat diubah adalah 4aktor risiko yang dapat dicegah atau

    dikendalikan, sedangkan 4aktor risiko yang tidak dapat diubah adalah 4aktor risiko

    yang tidak dapat dicegah atau dikendalikan. #+aplan, 2002$.

    &. 'akt%r Risik% Hi#ertensi (ang Ti$ak Da#at Diu)ah

    a. @enetika

    inyatakan bah)a pada -0%0 kasus hipertensi essensial, didapatkan

    ri)ayat hipertensi didalam keluarga. 7pabila ri)ayat hipertensi didapatkan

     pada kedua orang tua, maka dugaan hipertensi esensial lebih besar. ipertensi

     juga banyak dijumpai pada penderita kembar mono"igot #satu telur$ apabila

    salah satunya menderita hipertensi. ugaan inilah yang menyokong bah)a

    4aktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya hipertensi #+aplan, 2002$.

     b. Amur

    nsidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur.

    Pasien yang berumur di atas 60 tahun, 50 < 60 mempunyai tekanan darah

    lebih besar atau sama dengan 1/0&;0 mmg. al ini merupakan pengaruh

    degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya #+aplan, 2002$.

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    8/29

    %

    ipertensi merupakan penyakit multi4aktorial yang munculnya oleh karena

    interaksi berbagai 4aktor. engan bertambahnya umur, maka tekanan darah

     juga akan meningkat. Setelah umur /5 tahun, dinding arteri akan mengalami

     penebalan oleh karena adanya penumpukan "at kolagen pada lapisan otot,

    sehingga pembuluh darah akan berangsurangsur menyempit dan menjadi

    kaku. 8ekanan darah sistolik meningkat karena kelenturan pembuluh darah

     besar yang berkurang pada penambahan umur sampai dekade ketujuh

    sedangkan tekanan darah diastolik meningkat sampai decade kelima dan

    keenam kemudian menetap atau cenderung menurun. Peningkatan umur akan

    menyebabkan beberapa perubahan 4isiologis, pada usia lanjut terjadi

     peningkatan resistensi peri4er dan aktivitas simpatik. Pengaturan tekanan darah

    yaitu re4leB baroreseptor pada usia lanjut sensitivitasnya sudah berkurang,

    sedangkan peran ginjal juga sudah berkurang dimana aliran darah ginjal dan

    laju 4iltrasi glomerulus menurun #+aplan, 2002$.

    c. Cenis kelamin

    Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan )anita. (amun

    )anita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Wanita

    yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang

     berperan dalam meningkatkan kadar  igh Density &ipoprotein #D$. +adar 

    kolesterol D yang tinggi merupakan 4aktor pelindung dalam mencegah

    terjadinya proses aterosklerosis. E4ek perlindungan estrogen dianggap sebagai

     penjelasan adanya imunitas )anita pada usia premenopause. Pada

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    9/29

    ;

     premenopause )anita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen

    yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus

     berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan

    umur )anita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada )anita umur /5

    55 tahun #+aplan, 2002$.

    d. Etnis

    ipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada

    yang berkulit putih. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti

     penyebabnya. (amun pada orang kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih

    rendah dan sensiti4itas terhadap vasopressin lebih besar #@ray, 2005$.

    *. 'akt%r Risik% Hi#ertensi (ang Da#at Diu)ah

    a. !besitas

    3erat badan merupakan 4aktor determinan pada tekanan darah pada

    kebanyakan kelompok etnik di semua umur. enurut  National $nstitutes for 

     ealth 'S( "N$, )**+%, prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan

    ndeks assa 8ubuh #8$ '0 #obesitas$ adalah '% untuk pria dan '2

    untuk )anita, dibandingkan dengan prevalensi 1% untuk pria dan 1- untuk 

    )anita bagi yang memiliki 8 =25 #status gi"i normal menurut standar 

    internasional$.

    enurut all #1;;/$ perubahan 4isiologis dapat menjelaskan hubungan antara

    kelebihan berat badan dengan tekanan darah, yaitu terjadinya resistensi insulin

    dan hiperinsulinemia, aktivasi sara4 simpatis dan sistem reninangiotensin, dan

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    10/29

    10

     perubahan 4isik pada ginjal. Peningkatan konsumsi energi juga meningkatkan

    insulin plasma, dimana natriuretik potensial menyebabkan terjadinya

    reabsorpsi natrium dan peningkatan tekanan darah secara terus menerus.

     b. Pola asupan garam dalam diet

    3adan kesehatan dunia yaitu orld ealth -rganization #W!$

    merekomendasikan pola konsumsi garam yang dapat mengurangi risiko

    terjadinya hipertensi. +adar sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih

    dari 100 mmol #sekitar 2,/ gram sodium atau 6 gram garam$ perhari.

    +onsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di

    dalam cairan ekstraseluler meningkat. Antuk menormalkannya cairan

    intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat.

    eningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan

    meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi

    #Coe)ono, 200'$.

    +arena itu disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium&sodium.

    Sumber natrium&sodium yang utama adalah natrium klorida #garam dapur$,

     penyedap masakan monosodium glutamate #S@$, dan  sodium .ar/onat .

    +onsumsi garam dapur #mengandung iodium$ yang dianjurkan tidak lebih

    dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. alam kenyataannya,

    konsumsi berlebih karena budaya masakmemasak masyarakat kita yang

    umumnya boros menggunakan garam dan S@ #Coe)ono, 200'$.

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    11/29

    11

    c. erokok 

    3erhenti merokok merupakan perubahan gaya hidup yang paling kuat

    untuk mencegah penyakit kardiovasculer dan non kardiovasculer pada

     penderita hipertensi. erokok dapat menghapus e4ekti4itas beberapa obat

    antihipertensi, misalnya pengobatan hipertensi yang menggunakan terapi beta

     blocker dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hanya bila

     pemakainya tidak merokok. *okok mengandung nikotin sebagai penyebab

    ketagihan yang akan merangsang jantung, sara4, otak, dan organ tubuh lainnya

     bekerja tidak normal, juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga

    meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi otot

     jantung#+aplan, 2002$.

      erokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok berat

    dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko

    terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis #+aplan,

    2002$.

    alam penelitian kohort prospekti4 oleh dr. 8homas S 3o)man dari

    3rigmans and omen0s ospital ,  1assachussetts terhadap 2%.2'6 subyek 

    yang a)alnya tidak ada ri)ayat hipertensi, 51 subyek tidak merokok, '6

    merupakan perokok pemula, 5 subyek merokok 11/ batang rokok perhari

    dan % subyek yang merokok lebih dari 15 batang perhari. Subyek terus

    diteliti dan dalam median )aktu ;,% tahun. +esimpulan dalam penelitian ini

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    12/29

    12

    yaitu kejadian hipertensi terbanyak pada kelompok subyek dengan kebiasaan

    merokok lebih dari 15 batang perhari.

    d. +onsumsi 7lkohol

    7lkohol juga sering dihubungkan dengan hipertensi. !rang yang

    minum alkohol terlalu sering atau terlalu banyak memiliki tekanan darah yang

    lebih tinggi daripada individu yang tidak minum atau minum sedikit. enurut

    endra 3udiman dari ?+A(+7 7tmajaya, pada penelitian epidemiologi

    dengan pendekatan cross sectional ratarata tekanan darah meningkat bila

    intake alkohol diatas tiga gelas per hari. Pada penderita hipertensi yang

    konsumsi alkoholnya tinggi, tekanan darah akan menurun dengan

    menurunnya konsumsi alkohol.

    e. StresStres bisa bersi4at 4isik maupun mental, yang menimbulkan

    ketegangan dalam kehidupan sehari

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    13/29

    1'

    diperkirakan bah)a sebanyak %0 dari dari semua masalah yang berkaitan

    dengan kesehatan disebabkan atau diperburuk oleh stres. i ndonesia

    menurut data 3adan Pusat Statistik tahun 2000, dari 20' juta penduduk 

    terdapat '% juta orang pengangguran dan 15 juta anak putus sekolah. Selain

    masalah ekonomi, sumber stres juga bisa muncul dari persoalan rumah

    tangga, suasana pekerjaan serta kehidupan sosial yang terus berubah.

    Sedangkan menurut pro4il kesehatan Sumatera Atara #200-$, diketahui

     penderita penyakit ji)a di *umah Sakit Ci)a edan tahun 2000 berjumlah

    -.'26 penderita naik menjadi ;./%6 penderita pada tahun 200'# epkes *,

    2010 $.

    4 . !lahraga

    eskipun tekanan darah meningkat secara tajam, ketika berolah raga

    secara teratur anda akan lebih sehat dan memiliki tekanan darah yang lebih

    rendah daripada mereka yang tidak melakukan olah raga. al ini sebagian

    disebabkan karena mereka yang berolah raga makan secara lebih sehat, tidak 

    merokok, dan tidak minum banyak alkohol, meskipun olah raga juga

    tampaknya memiliki pengaruh langsung terhadap menurunnya tekanan darah .

    Sebaiknya melakukan olah raga yang teratur dengan jumlah yang sedang

    daripada melakukan olah raga berat tetapi hanya sesekali. engan melakukan

    gerakan yang tepat selama '0/5 menit atau lebih dari '/ hari perminggu

    dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 10 mm g pada bacaan sistolik 

    maupun diastolik. Selain dapat menurunkan tekanan darah,olah raga juga

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    14/29

    1/

    dapat menurunkan berat badan,membakar lebih banyak lemak dalam darah

    dan memperkuat otot #Pangabean,200-$.

    g. Penggunaan Celantah

    Celantah adalah minyak goreng yang sudah lebih dari satu kali pakai

    untuk menggoreng, dan minyak goreng ini merupakan minyak yang telah

    rusak. 3ahan dasar minyak goreng bisa bermacammacam seperti kelapa,

    sa)it, kedelai, jagung, dan lainlain. eskipun beragam, secara kimia isi

    kandungannya sebetulnya tidak jauh berbeda, yakni terdiri dari beraneka asam

    lemak jenuh #7DC$ dan asam lemak tidak jenuh #7D8C$. alam jumlah kecil

    terdapat lesitin, cephalin, 4os4atida, sterol, asam lemak bebas, lilin, pigmen

    larut lemak, kerbonhidrat dan protein. al yang menyebabkan berbeda adalah

    komposisinya, minyak sa)it mengandung sekitar /5,6 7DC yang didominasi

    lemak palmitat dan 5/,1 7D8C yang didominasi asam lemak oleat sering

     juga disebut omega;. inyak kelapa mengandung %0 7DC dan 20 7D8C,

    sementara minyak "aitun dan biji bunga matahari hampir ;0 komposisinya

    7D8C #7li +homsan, 200' $.

    Penggunaan minyak goreng sebagai media penggorengan bisa menjadi

    rusak karena minyak goreng tidak tahan terhadap panas. inyak goreng yang

    tinggi kandungan 7D8Cnya pun memiliki nilai tambah hanya pada gorengan

     pertama saja, selebihanya minyak tersebut menjadi rusak. 3ahan makanan

    kaya omega ' yang diketahui dapat menurunkan kadar kolestrol darah, akan

    tidak berkhasiat bila dipanaskan dan diberi kesempatan untuk dingin

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    15/29

    15

    kemudian dipakai untuk menggoreng kembali, karena komposisi ikatan

    rangkapnya telah rusak #7li +homsan, 200' $.

    inyak goreng terutama yang dipakai oleh pedagang gorenggorengan

     pinggir jalan, dipakai berulang kali, tidak peduli apakah )arnanya sudah

     berubah menjadi coklat tua sampai kehitaman. 7lasan yang dikemukakan

    cukup sederhana yaitu demi mengirit biaya produksi.

    ianjurkan oleh 7li +omsan, bagi mereka yang tidak menginginkan

    menderita hiperkolestrolemia dianjurkan untuk membatasi penggunaan

    minyak goreng terutama jelantah karena akan meningkatan pembentukan

    kolestrol yang berlebihan yang dapat menyebabkan aterosklerosis dan hal ini

    dapat memicu terjadinya penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, darah

    tinggi dan lainlain #7li +homsan, 200' $.

     

    D. Pat%isi%l%gi

    8ekanan darah arteri adalah tekanan yang diukur pada dinding arteri

    dalam millimeter merkuri. ua tekanan darah arteri yang biasanya diukur,

    tekanan darah sistolik #8S$ dan tekanan darah diastolik #8$. 8S diperoleh

    selama kontraksi jantung dan 8 diperoleh setelah kontraksi se)aktu bilik 

     jantung diisi. 3anyak 4aktor yang mengontrol tekanan darah berkontribusi secara

     potensial dalam terbentuknya hipertensiF 4aktor4aktor tersebut adalah #lihat

    gambar 1$: #Williams, 200'$.

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    16/29

    16

    1. eningkatnya akti4itas sistem sara4 simpatik #tonus simpatis dan&atau variasi

    diurnal$, mungkin berhubungan dengan meningkatnya respons terhadap stress

     psikososial dll

    2. Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan vasokonstriktor 

    3. 7supan natrium #garam$ berlebihan

    4. 8idak cukupnya asupan kalium dan kalsium

    5.eningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya produksi

    angiotensin dan aldosteron

    6. e4isiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oBida #(!$, dan peptide

     (atriuretik 

    7. Perubahan dalam ekspresi sistem kallikreinkinin yang mempengaruhi

    tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal

    8. 7bnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada pembuluh

    darah kecil di ginjal

    9. iabetes mellitus

    10. *esistensi insulin

    11. !besitas

    12.  eningkatnya aktivitas vascular gro2th factors

    13. Perubahan reseptor adrenergik yang mempengaruhi denyut jantung,

    karakteristik inotropik dari jantung, dan tonus vascular 

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    17/29

    1-

    14. 3erubahnya transpor ion dalam sel @ambar :

    @ambar 1: ekanisme pato4isiologi dari hipertensi.

    "Sum/er 34epusta.aan ))%

    '. +ejala Klinis

    Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi yaitu sakit

    kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, perasaan berputar serasa ingin

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    18/29

    1%

     jatuh, berdebar atau detak jantung terasa cepat, dan telinga berdengung

    #Panggabean, 200-$.

    Pada survei hipertensi di ndonesia tercatat gejalagejala sebagai berikut :

     pusing, mudah marah, telinga berdengung, sesak na4as, rasa berat di tengkuk,

    mudah lelah dan mata berkunangkunang serta sukar tidur merupakan gejala yang

     banyak dijumpai#Panggabean, 200-$.

    @ejala lain akibat komplikasi hipertensi seperti gangguan penglihatan,

    gangguan sara4, gejala gagal jantung, dan gejala lain akibat gangguan 4ungsi

    ginjal sering di jumpai. @agal jantung dan gangguan penglihatan banyak dijumpai

     pada hipertensi maligna, yang umumnya disertai pula dengan gangguan pada

    ginjal bahkan sampai gagal ginjal. @angguan cerebral akibat hipertensi dapat

    merupakan kejang atau gejalagejala akibat pendarahan pembuluh darah otak 

    yang mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran bahkan sampai koma

    #Panggabean, 200-$.

    +. Diagn%sis

    Seperti la"imnya pada penyakit lain, diagnosis hipertensi ditegakkan

     berdasarkan data anamnese, pemeriksaan jasmani, pemeriksaan laboratorium

    maupun pemeriksaan penunjang. Pada -0%0 kasus hipertensi esensial, didapat

    ri)ayat hipertensi didalam keluarga, )alaupun hal ini belum dapat memastikan

    diagnosis hipertensi esensial. 7pabila ri)ayat hipertensi didapatkan pada kedua

    orang tua, maka dugaan hipertensi esensial lebih besar # Willson, 1;;5 $.

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    19/29

    1;

    Pada )anita keterangan mengenai hipertensi pada kehamilan, ri)ayat

     persalinan, penggunaan pil kontrasepsi, diperlukan dalam anamnesis. Selain itu

    data mengenai penyakit penyerta yang timbul bersamaan seperti diabetes melitus,

    gangguan hyperthyroid, rematik, gangguan ginjal serta 4aktor risiko terjadinya

    hipertensi seperti rokok, alkohol, stress dan data obesitas perlu diberitahukan

    kepada dokter yang memeriksa # Willson, 1;;5 $.

    Pemeriksaan yang lebih teliti perlu dilakukan pada organ target untuk 

    menilai komplikasi hipertensi. denti4ikasi pembesaran jantung, tanda payah

     jantung, pemeriksaan 4unduskopi, tanda gangguan neurologi dapat membantu

    menegakkan diagnosis komplikasi akibat hipertensi. Pemeriksaan 4isik lain secara

    rutin perlu dilakukan untuk mendapatkan tanda kelainan lain yang mungkin ada

    hubungan dengan hipertensi # Willson, 1;;5 $.

    H. K%m#likasi

    Pada umumnya komplikasi terjadi pada hipertensi berat apabila tekanan

    diastolik sama atau 1'0 mmg atau kenaikan tekanan darah yang mendadak 

    tinggi. 3eberapa negara mempunyai pola komplikasi yang berbedabeda. i

    Cepang gangguan serebrovaskular lebih mencolok dibandingkan kelainan organ

    yang lain. i ndonesia belum ditemukan data mengenai hal ini, akan tetapi

    komplikasi serebrovascular dan komplikasi jantung sering ditemukan #Pikir, 3.

    S., 200'$.

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    20/29

    20

    7lat tubuh yang sering terserang hipertensi adalah mata, ginjal, jantung

    dan otak. Pada mata berupa pendarahan retina, gangguan penglihatan sampai

    dengan kebutaan. Payah jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan pada

    hipertensi berat disamping kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi

     pendarahan akibat pecahnya mikroaneurisma yang mengakibatkan kematian.

    #Pikir, 3. S., 200'$.

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    21/29

    21

    BAB III

    KERAN+KA K,N"EP DAN HIP,TE"I" PENELITIAN

    A. Kerangka k%nse#

    +erangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

    konsep satu terhadap konsep yang lainnya drai masalah yang ingin di teliti

    #7rikunto, 1;;%$.

    Gariabel bebas : Gariabel terkait :

    +am)ar -.& Kerangka K%nse# Penelitian

    ?aktor nternal:

    @enetik 

    Amur Cenis +elamin

    *as atau Suku 3angsa

    Pengetahuan

    ipertensi

    ?aktor Eksternal:!besitas

    +onsumsi garam yang tinggi

    +urang 3erolaraga

    +ebiasaan erokok 

    +onsumsi 7lkoholengonsumsi jelantah

    Stress Psikososial

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    22/29

    22

    3agan : ubungan antara antara kebiasaan mengonsumsi jelantah dengan

    kejadian hipertensi pada usia di atas /0 tahun di desa Wates kecamatan

    agersari +ota ojokerto.

    +eterangan : : Gariabel yang tidak diteliti.

      : Gariabel yang diteliti.

    B. Hi#%tesis #enelitian

    1. 7da hubungan antara kebiasaan mengonsumsi jelantah dengan kejadian

    hipertensi pada usia di atas /0 tahun di desa Wates kecamatan agersari +ota

    ojokerto.

    BAB I

    MET,DE PENELITIAN

    A. Ran/angan #enelitian

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi dimana desain

     penelitian yang di gunakan adalah case control . Penelitian korelasi adalah

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    23/29

    2'

    metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat

    hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Semakin nyata hubungan linier 

    #garis lurus$, maka semakin kuat atau tinggi derajat hubungan garis lurus antara

    kedua variabel atau lebih. Sedangkan untuk case control adalah pengukuran yang

    dilakukan pada variable bebas dan variable tergantung dilakukan tidak pada saat

    yang bersamaan.Peneliti pertama < tama melakukan pengukuran pada variable

    tergantung kemudian baru mencari variable bebasnya atau 4aktor resikonya

    #7"rul 7")ar, 200%$.

    B. P%#ulasi $an sam#el

    &. P%#ulasi

    Subyek atau populasi dalam penelitian ini adalah )arga di desa Wates yang

     berumur diatas /0 tahun. *. "am#el

    Sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan cara teknik random

    sampling, yaitu pengambilan sampel secara random yang berarti semua

     populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk di jadikan sampel. cara

    menentukanya ialah dengan menuliskan nomer subjek pada secarik kertas.

    +emudian kertas tersebut di gulung dan di ambil secara acak sejumlah sampel

    yang dibutuhkan #7"rul 7")ar, 200%$. Sedangkan untuk menentukan jumlah

    sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin yaitu :

      (

    n H1 I ( #e$ 2

    di mana :

    n H ukuran sampel

     ( H ukuran populasi

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    24/29

    2/

    e H persen kelongaran ketidaktelitian pengambilan sampel # 10 $

    ari perhitungan menggunakan rumus di atas maka jumlah sampel yang di

    gunakan dalam penelitian ini sejumlah %/.

    a. +riteria iklusi : Warga yang termasuk dalam sampel

    1$ 8 H > 1/0 & ;0 mmg2$ Warga di atas usia /0 tahun

    '$ 3ersedia menjadi responden

     b. +riteria eklusi : Warga yang tidak termasuk dalam sampel

    1$ 8 H J 1/0 & ;0 mmg2$ Warga usia = /0 tahun

    '$ 8idak bersedia menjadi responden

    C. aria)el #enelitian

      1. Gariabel terikat :  Gariabel terikat dalam penelitian ini adalah ipertensi

      2. Gariabel bebas : +ebiasaan mengonsumsi jelantah

    D. L%kasi $an 0aktu Penelitia

    Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 12 !ktober s.d. - (ovember 

    2015 di desa Wates kecamatan agersari, ojokerto.. +arena desa tersebut

    memiliki presentase penyakit tidak menular yang cukup tinggi terutama

    hipertensi.

    E. Bahan 1su)2ek34 alat5instrument #enelitian

    7lat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuisioner. +uisioner 

    dengan / pertanyaan tentang kebiasaan mengonsumsi jelantah yaitu jumlah

     jelantah yang di konsumsi perhari, pengetahuan tentang bahaya minyak jelantah,

     pertanyaan mengenai hipertensi.

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    25/29

    25

    '. Deinisi istilah5%#rasi%nal

     istribusi ?rekuensi tentang jumlah jelantah yang dikonsumsi perhari

     (o. Gariabel Cenis kategori

    data

    1 +ebiasaan mengonsumsi

     jelantah:+ebiasaan menggunakan

     jelantah yang dipakai untuk 

    menggoreng atau dikonsumsi

    dalam bentuk lain, seharihari

    dalam periode )aktu tertentu

    sebelum terdiagnosis

    hipertensi #7li +hosman,

    200'$.

    1. Sering, setiap hari s&d ' B

    seminggu mengonsumsi.2. Sedang, 12B seminggu

    mengonsumsi.

    '. Carang, belum tentu

    seminggu sekali

    mengonsumsi.

    /. 8idak pernah, jika tidak 

    suka mengonsumsi jelantah.

    !rdinal

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    26/29

    26

    istribusi ?rekuensi tentang hipertensi

     (o. Gariabel jenis kategori

    data

    1 ipertensi :

    ipertensi adalah tekanan darah

    yang mempunyai ukuran sistolik 

    1/0 mmg dan diatolik ;0

    mmg.

    *ingan 1/0 < 15; & ;0;;

    mmg

    Sedang 160 < 1-; & 100

    10; mmg

    3erat >1%0 & > 110

    mmg

    !rdinal

     +. Pr%se$ur #enelitian5#engum#ulan $ata

    Dangkah < langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    1. Study pendahuluan di puskesma Wates untuk mengetahui populasi dan sampel

     penelitian yang terkena hipertensi.

    2. engukur tekanan darah

    '. emberikan surat pernyataan kesediaan menjadi responden dan kuisioner 

    kepada responden. Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuisioner, dan

     peneliti mengumpulkan data serta memeriksa kembali kelengkapanya dan

    kuisioner diisi lengkap oleh responden.

    H. Met%$e analisis $ata

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    27/29

    2-

    Penelitian ini menggunakan insrumen yaitu kuisioner untuk mengumpulkan data

    dasar. 7dapun tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah :

    1$ editing,  data yang sudah dikumpulkan dilakukan pengecekan kembali

    untukmenghindari kesalahan atau kemungkinan adanya pertanyaan yang

     bellum terisi

    2$ coding , data yang ada dikategorikan diberi sekor tertentu sesuai dengan

    criteria yang ada pada da4tar pertanyaan.

    '$ ta/ulating , data dikelompokan sesuai dengan si4at yang dimiliki dan

    dipindahkan dala satu table

    /$ entery data  ,memasukan data ke program untuk menguji hipotesis dalam

     penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode chi sKueare&chi

    kuadrat, metode ini diguanakan untuk mengetahui hubungan semua variable

     bebas dengan variable terkait yang dapat dilakukan sekaligus. menggunakan

    derajat kemaknaan dengan alpha H 0,05 #derajatkepercayaan ;5$. bila nilai

    P=dari 0.05 maka hasil statistic dikatakan bermakna&berhubungan.7nalisa dilakukan dengan menggunakan uji chi sKuare #B2$ dengan a H 0,05 dan ;5

    Lon4idence nterval #L$

    DA'TAR PU"TAKA

    )5 W!. 7 @lobal 3rie4 o4 ypertension World ealth ay 201'. 201'.

    7vailable 4rom:

    http:&&apps.)ho.int&iris&bitstream&10665&-;05;&1&W!ML!MWM201'.2Meng.pd4 

    http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_2013.2_eng.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_2013.2_eng.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_2013.2_eng.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_2013.2_eng.pdf

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    28/29

    2%

    65 epartemen +esehatan *. ipertensi Penyebab +ematian (omor 8iga. 2010.

    http:&&))).depkes.go.id&indeB.php&berita&pressrelease&%10hipertansi

     penyebabkematiannomortiga.html

    75 World ealth !rgani"ation #W!$& nternasional Society o4 ypertension

    #S$ Statement on anagement o4 ypertension. 200'.http:&&))).)ho.int&cardiovascularMdiseases&guidelines&hypertensionMguidelines

    .pd4 

    85  (ational eart, Dung, and 3lood nstitute o4 ealth, 200'. Seventh Report of 

    the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and 

    Treatment of igh !lood Pressure. epartment o4 ealth and uman Service.

    95 3adan Penelitian dan Pengembangan +esehatan epartemen +esehatan

    *epublik ndonesia, 200%.  Riset 4esehatan Dasar 6::;5 &aporan Nasional 

    6::; .110112.

  • 8/20/2019 Proposal Ht

    29/29

    2;

    )65 Wilson, D.., N Price, 7.P., 1;;5. Patofisiologi3 4onsep 4linis Proses>Proses

     Penya.it5 Edisi ke/. Cakarta: E@L.

    )75 7")ar 7 . 200%. 1etodelogi Penelitian 4edo.teran dan 4esehatan &ing.ungan .

    +arisma : Cakarta 

    )85 7rikunto, S. 1;;%. Prosedur Penelitian5 *ineka cipta: Cakarta.

    )95 7li +homsan. 200'. Pangan dan @i"i untuk +esehatan. Cakarta: P8 *aja@ra4indo PersadaF hal: %%,;6.

    )