Proposal Kegiatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal kegiatan TAK halusinasi

Citation preview

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    1/9

    PROPOSAL KEGIATAN

    TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

    DISUSUN OLEH :

    ALEXANDER MARADEN P

    CICILYA KRISTANTI

    FARIS SILA

    MARIO KUSTANTO

    MASNAH

    RIO CIPTA MALINDO

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN

    PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

    BANJARMASIN

    2013

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    2/9

    PROPOSAL KEGIATAN

    TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

    A. TOPIKKelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain,

    saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Keliat, 2004). Kelompok berfungsi

    sebagai tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk

    menemukan cara menyelesaikan masalah.

    Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok

    pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau

    diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Fokus

    terapi aktivitas kelompok adalah membuat sadar diri, peningkatan hubungan

    interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya. Terapi aktivitas kelompok dibagi

    kedalam 4, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas

    kelompok sensori, terapi aktivitas kelompok realita dan terapi aktivitas kelompok

    sosialisasi.

    Terapi aktivitas kelompok tentang perubahan persepsi sensori : halusinasi yang

    bertujuan meningkatkan kemampuan orientasi realitas klien untuk mempersepsikan

    halusinasinya dalam mengidentifikasikan dan mengontrol masalah halusinasi yang

    dialaminya.

    B. TUJUAN1. Tujuan Umum

    Membantu klien untuk mengatasi halusinasinya.

    2. Tujuan Khususa. Klien dapat menyebutkan halusinasinya (apa yang klien dengar dan apa yang

    klien lihat)

    b. Klien mampu mengekspresikan halusinasinya (apa yang klien dengar dan apayang klien lihat)

    c. Klien dapat menyebutkan realitas dari halusinasinya.d. Klien mampu mengikuti aturan permainan yang ditetapkane. klien mampu mengemukakan pendapat mengenai terapi aktivitas yang dilakukan

    1

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    3/9

    C. LANDASAN TEORITerapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah upaya untuk memfasilitasi psikoterapis

    terhadap sejumlah klien terhadap pada waktu yang sama untuk memantau dan

    meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota.

    Tujuan umum TAK

    Meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi,

    saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang lain, dan mengekspresikan ide

    serta menerima stimulus eksternal.

    Tujuan khusus TAK

    1. Klien mampu menyebutkan identitasnya dengan klien lain2. Berespon terhadap klien lain3. Mengikuti aturan main4. Mengemukakan pendapat dan perasaannyaKarakteristik TAK :

    1. Klien kurang berminat atau tidak ada inisiatif atau tidak berminat untuk mengikutikegiatan ruangan

    2. Klien sering berada ditempat tidur3. Klien menarik diri4. Kontak social kurang5. Klien dengan harga diri rendah6. Klien gelisah, curiga, takut, dan cemas7. Tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai

    pertanyaan

    8. Sudah dapat membina trust(kepercayaan), mau berinteraksi, dan sehat fisik.

    Pengertian Halusinasi

    Halusinasi adalah pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus)

    misalnya penderita mendengar suara-suara, bisikan ditelinganya padahal tidak ada

    sumber dari suara-suara bisikan itu (hawari, 2001).

    Halusinasi adalah persepsi sensorik yang keliru dan melibatkan panca indera (Isaac,

    2002). Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi tanpa adanya ransangan

    (persepsi palsu), dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi

    (Maramis, 2005).

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    4/9

    Jenis-jenis halusinasi

    Menurut Stuart dan Sudden, 1998 halusinasi terdiri dari :

    a. Halusinasi DengarIndividu mendengar suara/bunyi yang tidak ada hubungannya dengan stimulus

    yang nyata/lingkungan.

    Dengan data objektif : bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab,

    mendekatkan telinga ke arah tertentu, menutup telinga.

    Dengan data subjektif : mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar

    suara yang mengajak bercakap-cakap, mendengar suara menyuruh melakukan

    sesuatu yang berbahaya.

    b. Halusinasi PenglihatanIndividu melihat gambaran yang jelas/samar terhadap adanya stimulus yang

    nyata dari lingkungannya dan orang lain tidak melihatnya.

    Dengan data objektif : menunjuk-nunjuk ke arah tertentu, ketakutan pada

    sesuatu yang tidak jelas

    Dengan data subjektif : melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, kartun,

    melihat hantu, atau monster.

    c. Halusinasi PenciumanIndividu mencium suatu bau yang muncul dari sumber tertentu tanpa stimulasi

    yang nyata.

    Dengan data objektif : mengendus-endus seperti sedang membaui bau-bauan

    tertentu, menutup hidung.

    Dengan data subjektif : membaui bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, dan

    terkadang bau-bau tersebut menyenangkan bagi klien.

    d. Halusinasi PengecapanIndividu merasakan suatu yang tidak nyata, biasanya merasakan rasa makanan

    yang tidak enak.

    Dengan data objektif : sering meludah, muntah.

    Dengan data subjektif : merasakan rasa seperti darah, urin, atau feses.

    e. Halusinasi PerabaanIndividu merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa ada stimulus yang nyata.

    Dengan data objektif : menggaruk-garuk permukaan kulit.

    Dengan data subjektif : mengatakan ada serangga di permukaan kulit, merasa

    seperti tersengat listrik.

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    5/9

    f. Halusinasi KinestikIndividu merasa badannya bergerak dalam suatu ruangan atau anggota

    badannya bergerak.

    Dengan data objektif : memegang kakinya yang dianggapnya bergerak sendiri.

    Dengan data subjektif : mengatakan badannya melayang di udara

    g. Halusinasi ViseralPerasaan tertentu timbul dalam tubuhnya.

    Dengan data objektif : memegang badannya yang dianggapnya berubah

    bentuk dan tidak normal seperti biasanya.

    Dengan data subjektif : mengatakan perutnya menjadi mengecil setelah

    minumsoft drink.

    Tahapan Halusinasi

    Tahap I (Non-psikotik)Pada tahap ini, halusinasi mampu memberikan rasa nyaman pada klien,

    tingkat orientasi sedang. Secara umum pada klien, halusinasi merupakan hal

    yang menyenangkan bagi klien.

    Karakteristik :

    a. Mengalami kecemasan, kesepian, rasa bersalah dan ketakutan.b. Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan kecemasan.c. Pikiran dan pengalaman sensorik masih ada dalam kontro kesadaran.Perilaku yang muncul :

    a. Tersenyum atau tertawa sendiri.b. Menggerakan bibir tanpa suarac. Pergerakan mata yang cepatd. Respon verbal lambat, diam, dan berkonsentrasi.

    Tahap II (Non-psikotik)Pada tahap ini biasanya klien bersikap menyalahkan dan mengalami tingkat

    kecemasan berat. Secara umum halusinasi yang ada dapat menyebabkan

    antipati.

    Karakteristik :

    a. Pengalaman sensorik menakutkan atau merasa dilecehkan olehpengalaman tersebut.

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    6/9

    b. Mulai merasa kehilangan kontrol.c. Menarik diri dari orang lain.Perilaku yang muncul :

    a. Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darahb. Perhatian terhadap lingkungan menurunc. Konsentrasi terhadap pengalaman sensorikpun menurun.d. Kehilangan kemampuan dalam membedakan antara halusinasi dan

    realita.

    Tahap III (Psikotik)Klien biasanya tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, tingkat kecemasan

    berat, dan halusinasi tidak dapat di tolak lagi.

    Karakteristik :

    a. Klien menyerah dan menerima pengalaman sensorinya.b. Isi halusinasi menjadi atraktif.c. Klien menjadi kesepian bila pengalaman sensori berakhir.Perilaku yang muncul :

    a. Klien menuruti perintah halusinasi.b. Sulit berhubungan dengan orang lain.c. Perhatian terhadap lingkungan sedikit atau sesaat.d. Tidak mampu mengikuti perintah yang nyata.e. Klien tampak tremor dan berkeringat.

    Tahap IV (Psikotik)Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi dan biasanya klien terlihat panik.

    Perilaku yang muncul :

    a. Risiko tinggi mencenderai.b. Agitasi/kataton.c. Tidak mampu mersepon ransangan yang ada.

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    7/9

    Cara mengatasi halusinasi

    Bila terjadi halusinasi segera:

    a. Mengatakan saya tidak mau dengar kamu.b. Menernui orang lain (perawat atau teman atau anggota keluarga) untuk

    membicarakan atau mengatakan halusinasi yang didengar.

    c. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar halusinasinya tidak sempat muncul.d. Minta keluarga atau teman atau perawat menyapa jika tampak bicara sendiri dan

    tersenyum sendiri

    D. KLIEN1. Kriteria Anggota Kelompok

    a. Klien dengan masalah keperawatan perubahan persepsi sensori : halusinasi.b. Klien dengan masalah keperawatan psikiatri yang memiliki masalah keperawatan

    mengenai perubahan persepsi sensori : halusinasi.

    2. Proses SeleksiProses seleksi dilakukan selama beberapa hari dengan mengobservasi dan wawancara

    di Ruang Mahoni yang direncanakan mengikuti terapi aktivitas kelompok (TAK)

    kemudian dilakukan kontrak apakah klien bersedia atau tidak untuk ikut serta dalam

    terapi aktivitas kelompok (TAK).

    E. PENGORGANISASIAN1. Leader : Alexander Maraden. P.

    Tugas :

    a. Mampu memotivasi anggota untuk aktif terlibat dalam kegiatan terapi aktivitaskelompok

    b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan dari kegiatanc. Mampu menetapkan tata tertib bagi anggota kelompok demi kelancaran acara

    kelompok

    d. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan.2. Co.Leader : Faris Sila.

    Tugas :

    a. Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompokb. Mampu mengingatkan leader bila kegiatan menyimpangc. Mampu mengingatkan leader tentang lamanya waktu kegiatan

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    8/9

    3. Fasilitator : Cicilya Krisanti, Mario Kustanto, Rio Cipta. M.Tugas :

    a. Mampu memotivasi klien yang kurang aktif ataupun yang tidak aktif dalamkegiatan Terapi Aktivitas Kelompok

    b. Berperan sebagai role-playbagi klien selama kegiatanc. Mengantisipasi dan menangani klien yang ingin keluar dari kegiatan.

    4. Observer : MasnahTugas :

    a. Mengobservasi setiap respon klienb. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klienc. Mampu mengamati jalannya proses kegiatan untuk mengevaluasi.

    F. WAKTU PELAKSANAANHari / tanggal : Sabtu, 28 September 2013

    Jam : Jam 10.00 WITA s.d selesai.

    Tempat : Ruang Mahoni

    Lama kegiatan : 45 menit

    Jumlah : orang

    Metode : Demonstrasi dan permainan

    Setting tempat : Berbentuk lingkaran

    Ket : : leader

    : co. leader

    : fasilitator

    : observer

    : klien :

    : leader (tempat selanjutnya)

    : co. leader (tempat selanjutnya)

    G. ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN1. Bola kasti2. Balon3. Kertas4. Alat musik : handphone

  • 7/14/2019 Proposal Kegiatan

    9/9