17
TeleCommuniCity | 1 TeleCommuniCity Eksplorasi bentukan kota dengan melihat aspek Teknologi Informasi dan Globalisasi tahap tiga di masa mendatang. Fahmi Alhaqqi – 256 09 004 Topik : Penelitian ini menekankan pembahasan tentang perkembangan kota dengan melihat aspek teknologi informasi Web 2.0 dan Proses Globalisasi tahap tiga serta pengaruhnya terhadap wujud atau bentukan kota di masa mendatang. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi wacana bagi urban design ke depannya. 1. Latar Belakang Penelitian Munculnya World Wide Web atau jamak disebut Internet merupakan revolusi informasi yang efeknya luar biasa dari segala sisi termasuk urban design didalamnya. Jika dahulu dengan munculnya revolusi industri merubah bentukan kota dengan munculnya berbagai macam bentuk dari ketergantungan kota terhadap automobil lalu transit oriented development, new urbanism dan lain lain yang pada intinya adalah kota memfasilitasi pergerakan dengan kendaraan, maka bagaimana dengan kota pada masa teknologi informasi, dimana data atau informasi yang bergerak dengan cepat sehingga memungkinkan pergerakan manusia menjadi lebih sedikit dan singkat. Thesis ini mencoba mengeksplorasi, mencari dan menjelaskan bagaimana bentukan kota di era informasi di masa mendatang.

Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Document in Bahasa Indonesia - This thesis propose about correlation between Globalisation, Information Technology and Creative Community.

Citation preview

Page 1: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 1

TeleCommuniCity

Eksplorasi bentukan kota dengan melihat aspek Teknologi Informasi dan Globalisasi tahap tiga di masa mendatang.

Fahmi Alhaqqi – 256 09 004

Topik :

Penelitian ini menekankan pembahasan tentang perkembangan kota dengan

melihat aspek teknologi informasi Web 2.0 dan Proses Globalisasi tahap tiga serta

pengaruhnya terhadap wujud atau bentukan kota di masa mendatang. Hasil

penelitian diharapkan dapat menjadi wacana bagi urban design ke depannya.

1. Latar Belakang Penelitian

Munculnya World Wide Web atau jamak disebut Internet merupakan revolusi

informasi yang efeknya luar biasa dari segala sisi termasuk urban design didalamnya.

Jika dahulu dengan munculnya revolusi industri merubah bentukan kota dengan

munculnya berbagai macam bentuk dari ketergantungan kota terhadap automobil lalu

transit oriented development, new urbanism dan lain lain yang pada intinya adalah

kota memfasilitasi pergerakan dengan kendaraan, maka bagaimana dengan kota pada

masa teknologi informasi, dimana data atau informasi yang bergerak dengan cepat

sehingga memungkinkan pergerakan manusia menjadi lebih sedikit dan singkat.

Thesis ini mencoba mengeksplorasi, mencari dan menjelaskan bagaimana bentukan

kota di era informasi di masa mendatang.

2. Persoalan Penelitian

Proses perkembangan teknologi informasi dan globalisasi menjadi pengaruh yang

tidak dapat dilepaskan dari bentukan kota di masa mendatang. Hingga saat ini belum

ada penjelasan mengenai sejauh mana perubahan tersebut sehingga kota pada masa

sekarang dibangun atau direncanakan hanya untuk menjawa isu yang ada pada masa

sekarang dan tidak menjawab isu yang sudah menghadang didepan mata, sehingga

perencanaan kota tidak sustainable bagi tantangan globalisasi tahap tiga dan

perkembangan dari teknologi informasi yang semakin cepat.

Page 2: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 2

3. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana wujud perkembangan kota dengan melihat aspek teknologi informasi Web

2.0 dan Proses Globalisasi tahap tiga.

4. Tujuan , Sasaran dan Manfaat Penelitian

4.1. Tujuan Penelitian

Menjelaskan pola dan proses perkembangan serta bentukan kota dengan melihat

aspek teknologi informasi Web 2.0 dan Proses Globalisasi tahap tiga.

4.2. Sasaran Penelitian

a. Mengidentifikasi pola tata ruang dengan melihat perkembangan teknologi

informasi dan globalisasi serta.

b. Menggambarkan secara visual wujud perkembangan tata ruang dengan melihat

perkembangan teknologi informasi dan globalisasi.

4.3. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat:

a. Memberikan wawasan tentang pemanfaatan potensi dari perkembangan teknologi

informasi serta perubahan tren global yang berdampak pada perubahan karakter

kota sebagai sumber referensi dalam pengembangan urban desain lebih lanjut.

b. Memberikan pemahaman kritis tentang teori kota pada masa post industrialism

dan post modernism.

c. Memberikan gambaran secara visual dari hasil penelitian.

d. Menambah khasanah pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bahan

pengajaran dalam kaitannya terhadap teknologi informasi dan urban desain

ataupun bahan penelitian lebih lanjut.

5. Kajian Pustaka

Perkembangan kota tidak lepas dari efek globalisasi dengan rangkaian peristiwa yang

mengubah dunia, Thomas L. Friedman dalam bukunya The World Is Flat

menguraikan globalisasi kedalam 3 tahapan, tahap pertama ketika Columbus berlayar

membuka perdagangan antara dunia lama dan dunia baru hingga sekitar tahun 1800,

tahap kedua berlangsung ketika Revolusi Industri lahir akibat ditemukannya Mesin

Uap oleh James Watt sehingga terjadi ekspansi perusahaan–perusahaan bermodal

gabungan dari Inggris dan Belanda yang menimbukan perpindahan manusia besar-

besaran dari desa ke kota industri untuk terlibat dalam proses industri yang sedang

Page 3: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 3

menggejala ketika itu, sedangkan tahap ketiga terjadi dengan jatuhnya biaya

telekomunikasi berkat penyebaran telegraf, telepon, PC, satelit, serat optik dan World

Wide Web versi awal yang memudahkan antar manusia dan perusahaan

berkomunikasi dan hal itu menyebabkan tatanan dunia menjadi datar.

Perkembangan Kota Global

Menarik untuk dicermati karena konteks globalisasi saat ini sudah berbeda jauh

dengan globalisasi di periode sebelumnya, konsep kota global yang dikemukakan oleh

Geddes pada tahun 1915 lalu kemudian disebarluaskan oleh Hall pada tahun 1966

dalam The World Cities disebutkan bahwa Hall membedakan kota global berdasarkan

jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan, dengan variabel tersebut Hall

menyebutkan kota global pada tahun 1966 adalah London, Paris, Randstad, Rhine-

Ruhr, Moscow, New York dan Tokyo.

Pada tahun 1986 Friedmann mencoba menyusun hirarki kota global menjadi dua

tingkatan yaitu kota primer dan sekunder, kriteria yang diambil adalah status finansial,

pusat industri, transportasi, perusahaan trans-nasional, kehadiran lembaga

internasional, tingkat pelayanan ekonomi dan ukuran populasinya. Berdasarkan

kriteria tersebut, Friedmann menyebutkan Kota Primer pada tahun 1986 adalah

London, Paris, Rotterdam, Frankfurt, Zurich, New York, Chicago, Los Angeles dan

Tokyo. Sedangkan di negara inti yang sekunder adalah Brussels, Milan, Vienna,

Madrid, Toronto, Miami, Houston, San Fransisco dan Sidney. Di Negara agak pinggir

yang sekunder adalah Buenos Aires, Rio de Janeiro, Caracas, Mexico City,

Hongkong, Taipeh, Manila, Bangkok, Seoul dan Johanessburg.

Thrift pada tahun 1989 mengkategorikan kota global menjadi tiga strata, strata

pertama adalah benar-benar pusat kota global yang diindikasikan dengan banyaknya

kantor pusat, cabang kantor dan kantor pusat regional dari perusahaan-perusahaan dan

bank besar, mereka melakukan kegiatan perdagangan besar berskala dunia. Pada strata

kedua diindikasikan dengan adanya pusat-pusat zona yang memiliki kantor-kantor

perusahaan besar dengan berbagai tipe dan pelayanan sedangkan strata ketiga

diindikasikan dengan adanya pusat-pusat regional yang memiliki kantor-kantor

perusahaan dan kantor finansial tetapi tidak berperan secara signifikan dalam jaringan

internasional. Dengan strata tersebut, kota pusat global menurut Thrift adalah New

York, London dan Tokyo, strata kedua adalah Paris, Singapura, Hongkong dan Los

Page 4: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 4

Angeles dan strata ketiga adalah Sydney, Chicago, Dallas, Miami, Honolulu dan San

Fransisco. Sedangkan menurut Friedman (2006), kota global di masa ini adalah kota

yang diisi oleh keanekaragaman individu yang membentuk kelompok/komunitas dan

menurut Richard Florida (2002), kota global dipengaruhi oleh Talent, Technology &

Tolerance.

Globalisasi dari masa ke masa

Pada Globalisasi tahap pertama, invasi negara-negara yang lebih maju pada alat dan

teknologi jelajahnya menjadi raja dunia dengan menginvasi negara-negara atau

wilayah yang kaya material alam namun tidak dapat mengolahnya, sehingga

persaingan yang terjadi adalah persaingan antar negara. Globalisasi tahap kedua

diawali dengan disempurnakannya mesin uap lebih dari dua abad yang lalu oleh

James Watt dan Matthew Boulton memercik peristiwa Revolusi Industri pada abad

18-19 sehingga terjadi ekspansi perusahaan–perusahaan bermodal gabungan dari

Inggris dan Belanda yang menimbukan perpindahan manusia besar-besaran dari desa

ke kota industri untuk terlibat dalam proses industri yang sedang menggejala ketika

itu yang pada akhirnya memacu perubahan bentuk kota yang semula berdasar pada

agrikultur menjadi berorientasi pada industri.

Page 5: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 5

Tak pelak Revolusi Industri memainkan peranan penting dalam perubahan bentukan

kota dari awal abad 19 hingga kini. Selama periode itu bentukan kota banyak

dipengaruhi oleh dampak Revolusi Industri. Persaingan yang terjadi pada globalisasi

tahap kedua ini mulai bergeser dari persaingan antar Negara menjadi persaingan antar

perusahaan. Perusahaan-perusahaan mulai berinvasi untuk mendapat sumber daya

yang murah baik sumber daya alam ataupun sumber daya manusia.

Globalisasi tahap ketiga dimulai dengan ditemukannya teknologi telekomunikasi yang

memudahkan orang untuk bertukar informasi dari sejak penemuan telepon oleh

Alexander Graham Bell hingga Tim Berners-Lee menemukan World Wide Web dan

mempublikasikan website pertama didunia pada 6 Agustus 1991. Hal ini didukung

dengan penemuan World Wide Web yang membuat konektivitas antar PC menjadi

tidak berbatas, sehingga terjadi ledakan dotcom pada periode 1995an.

Sejak ditemukannya World Wide Web oleh Tim Berners-Lee, dunia sudah tidak

melihat jumlah penduduk sebagai kriteria utama kehebatan suatu kota ataupun negara,

Page 6: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 6

namun lebih kepada bagaimana kota tersebut memiliki akses terhadap dunia

informasi, infrastruktur kabel bawah laut dan aksesbilitas internet yang cepat dan

murah untuk rakyatnya. Oleh karena itu, kota Bangalore di India yang bahkan tidak

termasuk dalam strata ketiga menurut Thrift pada tahun 1989, sekarang memegang

peranan yang cukup signifikan dalam globalisasi. Hal ini tentu akan mempengaruhi

perkembangan kota yang semula sangat bergantung pada mobilitas dengan

menggunakan media kendaraan menjadi mobilitas pada data dengan koneksi

broadband yang semakin cepat.

Perkembangan globalisasi tahap tiga lebih menekankan pada persaingan individu dan

komunitas di kancah global, kota sebagai tempat bernaungnya para individu dan

komunitas pun tidak lepas dari pengaruh globalisasi tahap tiga ini. Richard Florida1

mengungkapkan bahwa masa mendatang, perusahaan yang akan menjemput individu-

individu pada komunitas kreatif pada kota dimana mereka bermukim, tidak lagi

individu yang mengikuti dimana ada pekerjaan namun pekerjaan dan perusahaan yang

mengikuti komunitas kreatif pada suatu kota.

1 Creative and The City

Page 7: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 7

Perubahan Bentuk Kota

Sejarah mencatat perubahan bentuk kota selalu diawali oleh peristiwa yang merubah

tatanan global, revolusi industri merubah bentuk kota dari kultur agraris menjadi kota

industri. Saat ini dengan munculnya globalisasi tahap ketiga yang diawali dengan

adanya revolusi informasi tentu akan merubah bentuk kota, dari kota dengan

ketergantungan pada industri/mesin menjadi kota dengan informasi sebagai dasarnya.

Ditemukannya mesin uap yang kemudian diikuti dengan penemuan teknologi alat

bantu lainnya yang berbasis mesin untuk memudahkan manusia salah satunya adalah

penemuan kendaraan bermotor, terlebih setelah Ford model T diluncurkan dengan

konsep produksi massal, semakin membantu mempermudah pergerakan manusia dari

satu tempat menuju tempat lain. Pada akhirnya penemuan kendaraan ini merubah

bentuk dasar kota, dimulai dengan kebutuhan akan jalan raya untuk lajur lintasan

kendaraan. Pada era ini, Le Corbusier dengan konsep Contemporary City menyatakan

kota yang sukses adalah kota yang direncanakan atau dibuat untuk mengakomodasi

kecepatan (dalam hal ini kendaraan). Dengan booming industri automobil membuat

ketergantungan pada kendaraan sangat tinggi sehingga merubah bentuk kota dari efek

urban sprawl.

A Contemporary City – Le Corbusier

Page 8: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 8

Kebergantungan kota terhadap automobil dikritik dengan teori Transit Oriented

Development, dimana pergerakan kendaraan pribadi ditekan digantikan dengan

angkutan transportasi massal, sehingga terbentuk jaringan urban-sub urban yang

mewarnai bentukan kota. Munculnya daerah sub-urban baru ini memang mengatasi

ketergantungan terhadap kendaraan tetapi menimbulkan gentrifikasi penduduk local

yang tidak mampu mengikuti kenaikan harga tanah menjadi tersingkir dan tinggal

diantara wilayah sub-urban, alhasil urban sprawling tetap tidak dapat dihindari.

Transit Oriented Development – Le Corbusier

Dewasa ini muncul revolusi baru yaitu revolusi informasi, dimana persebaran data

menjadi hal yang utama, tren pun banyak berkembang dimana pekerjaan tidak perlu

datang ke kantor, dengan kata lain dapat bekerja dimana saja, tidak hanya itu,

munculnya jejaring sosial pun menjadi bibit munculnya komunitas-komunitas lintas

kota bahkan negara. Jika melihat kembali ungkapan Le Corbusier yaitu kota yang

sukses adalah kota yang direncanakan atau dibuat untuk mengakomodasi kecepatan

(dalam hal ini kendaraan) nampaknya perkembangan kota di masa mendatang akan

bergantung pada kecepatan, yaitu kecepatan transfer data/informasi. Hal inilah yang

menarik untuk dikaji pada thesis ini, seperti apakah bentuk kota yang berdasar pada

informasi/data.

6. Metoda Penelitian

Page 9: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 9

Penelitian ini merupakan studi perkembangan kota dengan melihat hubungan/korelasi

antara teknologi informasi dan proses globalisasi dengan pola tata ruang pada masa

sekarang dan perkembangannya di masa mendatang dengan dasar dari teknologi

informasi tersebut. Pembahasan penelitian ini merupakan deskripsi argumentatif

dengan teknik menceritakan, dilakukan secara kualitatif untuk menganalisa tren yang

berkembang dan divisualisasikan dengan menggunakan analisa kuantitatif dengan

melihat bentukan pola jejaring social sebagai media teknologi informasi dan

diaplikasikan secara visual. Penelitian dilakukan dengan metoda induktif dengan

pembahasan yang menghasilkan suatu teori lalu mengaplikasikannya pada ruang

urban spasial di suatu objek kota.

6.1. Tahapan Penelitian

Secara umum langkah penelitian yang dilakukan adalah Desk Research, dimana data

diperoleh dari literatur dan internet dan dilakukan sebagai berikut:

a) Studi kepustakaan/literatur/referensi awal b) Menyusun rancangan penelitianc) Menyaring data yang masuk dan membuat hipotesad) Mengaplikasikan hipotesa pada objek (suatu kota)e) Memilih daerah objek dan melakukan analisa kuantitatif untuk memetakan pola

penduduk dikaitkan terhadap teknologi informasi dan jejaring sosialf) Visualisasi model kota berdasarkan pola yang dihasilkang) Mempresentasikan dan mempublikasikan untuk mendapat masukan dan kritikh) Revisi dan selesai.

6.2. Tahapan Penelitian

Page 10: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 10

Kalender Rencana Kerja

TahapanBulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4

1 Studi kepustakaan / literatur / referensi awal

2 Menyusun rancangan penelitian • Identifikasi

Persoalan dan Analisis Kawasan • Kajian Literatur• Kajian Kasus

3 Menyaring data yang masuk dan membuat hipotesa

4 Mengaplikasikan hipotesa pada objek (suatu kota)

5 Memilih daerah objek dan melakukan analisa kuantitatif untuk memetakan pola penduduk dikaitkan terhadap teknologi informasi dan jejaring sosial

Page 11: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 11

6 Visualisasi model kota berdasarkan pola yang dihasilkan

7 Mempresentasikan dan mempublikasikan untuk mendapat masukan dan kritik

8 Revisi & Selesai

Page 12: Proposal Pra-Thesis TeleCommuniCity

TeleCommuniCity | 12

Referensi

Childe, V.Gordon. 1950. The Urban Revolution. Town Planning Review.

Corbusier, Le. 1929. A Contemporary City, The City of Tomorrow and its Planning.

MIT Press.

Jacob, J. 1961. The Death and Life of Great American Cities. Middlesex, England:

Penguin Book in Association with Jonathan Cape.

Florida, Richard. 2003. The Rise of The Creative Class. Australia: Pluto Press.

Florida, Richard. 2008. Who’s Your City?. Australia: Pluto Press.

FriedmanThomas L. 2006. The World is Flat.

Hariyono, Paulus . 2007. Sosiologi Kota untuk Arsitek.

Howkins, John. 2001. The Creative Economy.

Hall, Peter. 1996. The City of Theory.

Landry, Charles. 2006. The Art of City Making. UK: Earthscan

Landry, Charles. 2000. The Creative City.

Webber, Melvin M. 1968. The Post-City Age. Daedalus, The

American Academy of Arts and Science.