proposal print.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    1/35

    Proposal Praktikum Lapangan II

    Evaluasi Sistem Surveilans DBD di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014

    Firman Suryadi Rahman

    101414553028

    PROGRAM STUDI MAGISTER EPIDEMIOLOGI

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    2015

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    2/35

    Proposal Prakt ikum Lapangan II

    Evaluasi Sistem Surveilans DBD di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014

    Firman Suryadi Rahman

    101414553028

    Telah diperiksa dan disetujui oleh tim pembimbing

    Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

    Arief Hargono, drg.,M.Kes Fransisca Susilastuti, SKM., M.PH

    NIP. 197301261998021001 NIP. 197911192005012004

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    3/35

    DAFTAR ISI

    Halaman

    BAB I PENDAHULUAN 1

    I. Latar Belakang

    II. Tujuan

    III. Manfaat

    IV Hasil Studi Awal

    1

    5

    6

    6

    BAB II METODOLOGI PENELITIAN

    I. Rancangan Bangun Penelitian

    II. Subjek Penelitian

    III. Teknik Instrumen dan Pengambilan Data

    IV. Waktu Pengambilan data

    V. Rencana Analisis

    8

    8

    8

    9

    10

    DAFTAR PUSTAKA 11

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    4/35

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar belakang

    Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang

    disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang

    ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas,

    lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit berupa petechie,

    purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hepatomegali,

    trombositopeni,dankesadaranmenurunataurenjatan

    Demamberdarah dengue tidakmenularmelalui kontak manusia dengan

    manusia.

    Virus

    dengue

    sebagai

    penyebab

    demam

    berdarah

    hanya

    dapat

    ditularkan

    melalui nyamuk. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk kedalam kelompok

    arthropod borne diseases. Virus dengue berukuran 35-45 nm. Virus ini dapat terus

    tumbuhdanberkembangdalamtubuhmanusiadannyamuk.

    Terdapat tiga faktor yangmemegangperanpadapenularan infeksi dengue

    yaitu manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue masuk ke dalam tubuh

    nyamuk pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, kemudian

    virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk

    Aedes

    aegypti

    dan

    albopictusyanginfeksius.Seseorang

    yang

    di

    dalam

    darahnya

    memiliki

    virus

    dengue

    (infektif) merupakansumberpenularDBD.Virusdengueberadadalamdarahselama4-7hari

    mulai1-2harisebelumdemam(masainkubasiinstrinsik).

    Pengertian tentang penyakit yang berkaitan dengan penyakit DBD adalah sebagai berikut

    (Depkes, 2005) :

    a. Kasus adalah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Sindrom Syok

    Dengue (SSD).

    b. Tersangka Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penderita demam tinggi

    mendadak, tanpa sebab yang jelas berlangsung terus menerus selama 2-7 hari

    disertai manifestasi perdarahan sekurang-kurangnya uji tourniquet (Rumple

    Leede) positif, dan atau trombositopenia(jumlah trombosit < 100.000/1).

    c. Demam Dengue (DD) adalah penderita dengan gejala gejala demam tinggi

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    5/35

    2

    mendadak, kadang-kadang bifasik (saddle back fever), disertai nyeri kepala berat,

    nyeri belakang bola mata, nyeri otot, tulang, atau sendi, mual, muntah dan

    timbulnya ruam (biasanya pada awal penyakit yaitu 1-2 hari atau bisa juga

    ditemukan berupa petekie) dan hasil pemeriksaan darah kadang-kadang

    menunjukkan trombositopenia. Demam Dengue juga dapat ditegakkan melalui

    hasil pemeriksaan serologis yang menunjukan peninggian (positif) lgM saja.

    d. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penderita yang memenuhi diagnosis

    klinis menurut WHO yaitu demamtinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas,

    berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari disertai manifestasi perdarahan

    (sekurang-kurangnya uji Tourniquet positif), trombositopenia (jumlah

    trombosit 20 %.

    5) Penderita tersangka DBD ialah penderita panas tanpa sebab jelas, disertai

    tanda-tanda perdarahan sekurang-kurangnya uji torniquet positif dan/atau

    jumlah trombosit < 100.000/mm3.

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    6/35

    3

    g. Stratifikasi kelurahan/desa DBD :

    1) Kelurahan/desa endemis adalah kelurahan/desa yang dalam 3 tahun terakhir,

    setiap tahun ada penderita.

    2) Kelurahan/desa sporadis adalah kelurahan/desa yang dalam 3 tahun terakhir

    terdapat penderita DBD tetapi tidak setiap tahun.

    3) Kelurahan/desa potensial adalah kelurahan/desa yang dalam 3 tahun terakhir

    tidak pernah ada penderita DBD, tetapi penduduknya padat, mempunyai hubungan

    transportasi yang ramai dengan wilayah yang lain dan persentase rumah yang

    ditemukan jentik lebih atau sama dengan 5%.

    4) Kelurahan/desa bebas yaitu kelurahan/desa yang tidak pernah ada penderitaDBD selama 3 tahun terakhir dan persentase rumah yang ditemukan jentik kurang

    dari 5%.

    Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah proses pengumpulan,

    pengolahan, analisis dan interpretasi data, serta penyebarluasan informasi ke

    penyelenggara program dan pihak. Instansi terkait secara sistematis dan terus

    menerus

    tentang

    situasi

    DBD

    dan

    kondisi

    yang

    mempengaruhi

    terjadinya

    peningkatansecaraefektifdanefisien ( Kemenkes R1 2010).

    1. AlurPelaporan RutinSurveilansDBD

    a. Pelaporan dari Unit Pelayanan Kesehatan Selain Puskesmas

    Setiap unit pelayanan kesehatan yang menemukan tersangka atau penderita DBD wajib segera melapor

    ke dinas kesehatan setempat selambat- lambatnya 24 jam dengan tembusan puskesmas tempat tinggal

    penderita. Formulir yang digunakan adalah formulir kewaspadaan dini RS (KD/RS-DBD) dan Formulir

    rekapitulasi penderita DBD per bulan ( DP-DBD/RS)

    b. PelaporandariPuskesmaskeDinasKesehatanKabupaten/Kota

    Alur pelaporan data DBD dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten/kota

    adalahsebagaiberikut:

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    7/35

    4

    1. Menggunakan formulir KD/RS-DBD untuk pelaporan kasus DBD dalam

    24jamsetelahdiagnosisditegakkan.

    2. Menggunakan formulir DP-DBD sebagai data dasar perorangan DBD

    yangdilaporkanperbulan.

    3. MenggunakanformulirK-DBDsebagailaporanbulanan.

    4. MenggunakanformulirW2-DBDsebagailaporanmingguan.

    5. Menggunakan formulirW1bila terjadiKLB ( Kemenkes R1 2010).

    c. PelaporandariDinasKesehatanKabupaten/KotakeDinasKesehatanPropinsi

    Alur pelaporan data DBD dari dinas kesehatan kabupaten/kota ke dinas

    kesehatanpropinsiadalahsebagaiberikut:

    1. Menggunakan formulir DP-DBD sebagai data dasar perorangan DBD

    yangdilaporkanperbulan.

    2. MenggunakanformulirK-DBDsebagailaporanbulanan.

    3. MenggunakanformulirW2-DBDsebagailaporanmingguan.

    4. MenggunakanformulirW1bilaterjadiKLB ( Kemenkes R1 2010)..

    d. PelaporandariDinasKesehatanPropinsikePusat(SubditArbovirosis,DitjenP2M&PL

    AlurpelaporandataDBDdinaskesehatanpropinsikepusat adalahsebagai

    beriut:

    1.

    Menggunakan formulir DP-DBD sebagai data dasar perorangan DBD

    yangdilaporkanperbulan.

    2. MenggunakanformulirK-DBDsebagailaporanbulanan.

    3. MenggunakanformulirW2-DBDsebagailaporanmingguan.

    4. MenggunakanformulirW1bilaterjadiKLB.

    2. PelaporandalamSituasikejadianluarbiasa(KLB)

    a. Pelaporandaripuskesmaskedinaskesehatankabupaten/kota:

    1.

    MenggunakanformW1-DBD

    2. Pelaporan dengan form KD/RS-DBD untuk pelaporan kasus DBD dalam

    24jamsetelahdiagnosisditegakkan

    3. MenggunakanformulirW2-DBDsebagailaporanmingguanKLBDBD

    b. Pelaporandaridinaskesehatankabupaten/kotakedinaskesehatanpropinsi:

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    8/35

    5

    1. MenggunakanformW1-DBD

    2. MenggunakanformulirKD/RS-DBDuntukpelaporankasusuDBDdalam 24

    jamsetelahdiagnosisditegakkan.

    3.Menggunakan

    formulir

    W2-DBD

    sebagai

    laporan

    mingguan

    KLB

    DBD

    c. PelaporandaridinaskesehatanpropinsikeDitjenP2M&PL:

    1. MenggunakanformW1-DBD

    2. MenggunakanformulirW2-DBDsebagailaporanmingguanKLBDBD

    C. Umpanbalik

    Umpan balik pelaporan perlu dilaksanakan guna meningkatkan kualitas dan

    memelihara kesinambungan pelaporan, kelengkapan dan ketepatan waktu

    pelaporan

    serta

    analisis

    terhadap

    laporan.

    Frekuensi

    umpan

    balik

    oleh

    masing-masing tingkat administrasi dilaksanakan setiap bulan, minimal dua kali dalam

    setahun.(DitjenPPM&PLDepkesRI,2005)

    II.Tujuan

    2.1Tujuan UmumPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem surveilans DBD berdasarkan

    komponen dan atribut surveilans di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014..

    2.2Tujuan Khusus

    2.2.1 Melakukan evaluasi sistem surveilans DBD berdasarkan komponen dan atribut surveilans

    di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo tahun 2014.

    2.2.2 Mengidentifikasi masalah yang menghambat pelaksanaan sistem surveilans DBD

    berdasarkan komponen dan atribut di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo

    2.2.3 Menemukan alternatif solusi guna menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam

    pelaksanaan sistem surveilans DBD di Kabupaten Sidoarjo

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    9/35

    6

    III. Manfaat

    3.1Bagi Instansi Pendidikan

    Dapat dijadikan masukan serta untuk menambah khasanah pengetahuan dibidang

    kesehatan khususnya pada surveilans DBD serta dapat juga dijadikan bahan untuk

    pengembangan dan penelitian lebih lanjut.

    3.2Bagi Instansi Kesehatan

    Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan

    kinerja pelaksana sistem surveilans DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo agar dapat

    bekerja secara efektif dan efisien.

    3.3Bagi Peneliti

    Sebagai pembelajaran sekaligus penerapan ilmu epidemiologi khususnya dalam

    pelaksanaan dan eveluasi sistem surveilans epidemiologi.

    IV. Hasil Studi Awal

    Berdasarkan hasi Studi Awal, dalam lima tahun terakhir angka insiden selalu mencapai

    target yakni 6,08 pada tahun 2011, naik menjadi 10,61 pada tahun 2012, naik menjadi 10,75 padatahun 2013, turun menjadi 8,12 pada tahun 2014, dan sampai bulan maret tahun 2015 insiden nya

    4,48. CFR atau case fatality rate juga selalu mencapai target 95%.

    Dalam pelaksanaanya Surveilans DBD berjalan kurang baik karena pelaporan dari rumah

    sakit Ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo belum semua < 24 jam apabila ada penderita. Selain

    Form KD/RS-DBD dan data pada Form PE terkadang belum singkron sehingga menyulitkan

    dalam pengambilan keputusan perlu tidaknya dilakukan FF( fogging Fokus). Permasalah

    dilapangan juga tidak semua petugas melakukan kegiatas surveilans epidemiologi DBD seperti

    buku Panduan surveilans DBD tahun 2010. Dari itulah perlu kiranya dilakukan penelitain evaluasi

    system surveilans DBD di Kapuaten Sidoarjo

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    10/35

    7

    Tabel Capaian Program DBD Dinkes Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014

    Sumber : Dinkes Kabupaten Sidoarjo (2014)

    TAHUN INSIDEN CFR ABJ

    TARGET

    2015

    < 50 < 1 % > 95 %

    2004 29,37 6,6 % 89,92 %

    2005 27,54 5,16 % 84,95 %

    2006 82,52 1,64 % 89,74 %

    2007 61,8 1,23 % 90,85 %

    2008 29,69 0,9 % 88,91 %

    2009 29,90 1,14 % 90,35 %

    2010 39,59 1,14 % 90,17 %

    2011 6,08 0,81 % 90,61 %

    2012 10,61 0,47 % 90,94 %

    2013 10,75 0,9 % 91,07 %

    2014 8,12 0,58 % 90,98 %

    Maret 2015 4,48 6,25 %

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    11/35

    8

    BAB II

    Metode Penelitian

    I.Rancangan Bangun Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yakni penelitian yang diarahkan

    untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam komunitas atau masyarakat

    atau objek penelitian. Metode yang digunakan adalah studi evaluasi atau evaluation research .

    Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau

    program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar

    untuk memperbaiki suatu program atau sistem.

    Tipe penelitian evaluasi yang akan dilakukan adalah tipe tinjauan ( reviews), yaitu

    pelitian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program itu berjalan dan sejaumana

    program itu dapat memberikan dampak. (Notoatmojo, 2010). Untuk penelitian ini, yang akan

    di evaluasi adalah data laporan epidemiologi dan Surveilans DBD di Dinas Kesehatan

    Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014.

    II.Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah komponen surveilans DBD, sedangkan

    respondennya penelitian adalah pelaksana surveilans DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten

    Sidoarjo, RSUD Kabupaten Sidoarjo, RS Delta Surya, RS Siti Hajar, RS Mitra Keluarga, RS

    Siti Khodijah dan puskesmas terpilih. Puskesmas terpilih diperoleh secara purposive sampling

    dari rekomendasi pengelola program DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dengan

    kriteria kelengkapan laporan 80% dan < 80%, Rekomendasi lainya adalah dengan

    menggunakan kriteria kememilikan Rawat Inap di Puskesmas.

    Rencana Lokasi Penelitian di Puskesmas

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    12/35

    9

    No Kecamatan Nama Puksesmas

    1. Sidoarjo 1. Puksesmas Sidoarjo

    2.Puksemsas Urang Agung

    3. Sekardangan

    2. Buduran Puskesmas Buduran

    3 Candi Puskesmas Candi

    4. Porong 1. Puskesmas Porong

    2. Puskesmas Kedung solo

    5. Jabon Puskesmas Jabon

    6. Krembung Puskesmas Krembung

    7 Tanggulangin Puskesmas Tanggul Angin

    8 Tulangan Puksesmas Tulangan

    Puskesmas Kepadangan

    9. Taman 1.

    Puskesmas Taman

    2. Puskesmas Trosobo

    10 Sukodono Puskesmas Sukodono

    11 Prambon Puskesmas Prambon

    12 Sedati Puskesmas Sedati

    13 Gedangan 1.Puskesmas Gedangan

    2. Puskesmas Ganting

    14. waru 1.Puskesmas Waru

    2. Puskesmas Medaeng

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    13/35

    10

    15 Krian Puskesmas Krian

    Puskesmas Barengkrajan

    16 Balongbendo Puskesmas Balongbendo

    17 Wonoayu Puskesams Wonoayu

    18 Tarik Puskesmas Tarik

    III. Teknik dan Instrumen pengambilan data

    Dalam peneliatian ini, data akan dikumpulkan dengan teknik wawancara dan studi

    dokumen yang terkait (Data DBD dan dukumen pelaporan terkait DBD) dengan pelaksanaan

    surveilans penyakit DBD .Wawancara dilakukan kepada responden yakni petugas surveilans

    dan pengelola program DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, RR Rumah Sakit dan

    Puskesmas. Untuk crosscheck informasi akan dilakukan di Puskesmas tersebutuntuk menelaah

    informasi mengenai kegiatan sistem surveilans penyakit DBD yang telah dilaksanakan.

    IV.Waktu Pengambilan Data

    Pengambilan data dilakukan di Puskesmas Terpilih pada Bulan Juli 2015 hingga Agustus

    2015.

    V.Rencana Analisis

    Analisis akan dilakukan secara deskriptif dengan menggambarkan pelaksanaan

    surveilans DBD di Kabupaten Sidoarjo dengan gold standar yaitu berdasarkan guidelines dari

    WHO, Kepmenkes No 1116 tahun 2003, Kepmenkes No 1479 tahun 2003, Buku Surveilans

    Epidemiologi DBD dari Kemenkes RI.

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    14/35

    11

    Tahapan menganalisis data antara lain :

    1. Mengumpulkan seluruh data dan atau informasi yang telah diperoleh

    dari responden.

    2. Melakukan kompilasi data dan atau informasi yang telah diperoleh ke dalam tema atau

    aspek yang terkait.

    3. Menyajikan ringkasan data dalam bentuk narasi,gambar,dan tabel.

    4. Melakukan interpretasi data yang telah dikelompokkan ke dalam tema atau aspek

    dengan menghubungkan dari temuan yang diperoleh dengan teori yang sesuai dengan

    penelitian

    5. Mengidentifikasi masalah sistem surveilans berdasarkan komponen surveilans dari hasil

    pengelompokkan yang ditemukan.

    6. Menemukan alternatif pemecahan masalah dan solusi yang tepat untuk mengatasi

    permasalahan tersebut.

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    15/35

    12

    Daftar Pustaka

    Dinkes Jatim.2014. Profil kesehatan Jawa Timur tahun 2013.

    Dinkes Sidoarjo.2015.Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo tahun 2014

    Kayati, Nur.2012. beberapa faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan surveilans

    Epidemiologi di Puskesmas.

    Kemenkes RI.2011. pedoman dan pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia.

    Kemenkes RI.2011. Surveilans Epidemiologi DBD

    Kemenkes R1.2015.Profil Kesehatan Indonesia 2014.

    Kemenkes RI.2014.Profil Kesehatan Indonesia 2013.

    Kemenkes RI.2014. Permenkes No 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan surveilans

    kesehatan.

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    16/35

    KUESIONER

    EVALUASI SISTEM SURVEILANS DBD BERDASARKAN ATRIBUT SURVEILANS

    DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2014

    A.SIMPLICITY

    1. Bagaimana pendapat Saudara mengenai alur pelaporan surveilans DBD saat ini?

    a. Rumit, alasan ..b. Sederhana, alasan

    2. Menurut Saudara, apakah ada kesulitan dalam melaksanakan surveilans DBD yang

    selama ini ?a. Ya, alasanb. Tidak

    3. Berapa jumlah petugas pelaksana surveilans DBD saat ini?a. 1orang

    b. 2 orang

    c. > 2 orang , sebutkan .. orang4. Bagaimana pendapat Saudara mengenai tingkat kesulitan dalam pengisian form

    laporan DBD saat ini?

    Lengkapi tabel di bawah ini dengan memberikan simbol ()Form Laporan Sulit Mudah Alasan

    a. Form KD/RS-DBD

    b. Form DD-DBD

    c. K-DBD

    d. W2-DBD

    e. W1

    f. Form PE

    g. Form P- DBD

    h. Form JPJ 1 dan JPJ 2

    5. Dalam pengekan diagnostic penderita, metode yang digunakan adalah?

    a. Pemeriksaan Klinis c. RDTb. Pemerisaan Laboratorium d. Lainnya

    alasan Penggunaan metode tersebut?

    6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium?

    7. Berapa kali pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan penderita benar-benar

    menderita DBD?

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    17/35

    8. Sumber Informasi DBD berasal dari?

    a. RS d. Praktek swasta

    b. Puseksmas e. lainnya

    c. Lab

    9. Bagaimana Cara mengirim data?

    a. Online

    b. Manual

    c. Manual dan Online

    Apakah menurut anda metode tersebut muda dan sederhana untuk diterapkan?

    Apa kendalanya?

    10. Institusi yang terlibat dalam penerimaan data?

    a. Dinkes kabupatenb. Dinkes Provinsi

    c. Kemenkes

    d. Lainnya, sebutkan.

    Menurut anda, apakah isntitusi tersebut perlu menerima laporan dari anda?

    11. Menurut anda, apakah staf penegelola program sudah memenuhi kompetesninya dalam

    pelaksanaan surveilans DBD ini?

    a. Ya, alasannya?

    b. Tidak, alasannya?

    Apakah perlu diadakan pelatihan khusus ?

    12. Apakah analisis yang dilakukan mudah untuk dilaksanakan?

    a. Ya

    b. Tidak

    13. Bagaimana diseminasi informasi dilakukan?

    a. Pelaporan

    b. Umpan balik

    c. Lainnya?

    Apakah emtode diseminasi informasi tersebut mudah dilaksanakan?

    14. Apakah waktu yang diperlukan dari pengumpulan data hingga diseminasi informasi

    sudah cukup setiap bulannya?

    a. Ya

    b. Tida

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    18/35

    berapa lama waktu yang dibutuhkan? Apakah anda selalu tepat waktu melaksanakannya?

    B. FLEXIBILITY

    1. Apakah sebelumnya pernah mengalami perubahan dalam pelaksanaan kegiatansurveilans?

    a. Yab. Tidak

    Jika Ya, lengkapi tabel di bawah ini dengan memberikan tanda ()

    No Perubahan(terhadap)Dampak perubahan

    Biaya Tenaga waktu

    1 Definisi operasional kasus

    DBD

    2 Data yang dibutuhkan

    (jenis dan sumber data)

    3 Uji laboratorium yang

    digunakan

    4 Cara pengumpulan data

    5 Cara pengolahan data

    6 Cara analisis data

    7 Cara interpretasi data

    8 Cara penyebarluasan

    informasi

    9 Alur pelaporan

    2. Menurut pendapat anda, apakah sistem survailans DBD yang sudah ada telah mampu

    menyesuaikan dengan perubahan informasi yang dibutuhkah?

    a. Mampu

    b. Tidak mampu

    3. Data apa yang dibutuhkan oleh sitstem surveilans DBD, Namun masih belum tersedia

    dalam system selama ini?

    C. ACCEPTABILITY

    1. Apakah Sistem surveilans DBD ini juga melibatkan pihak selain Puskesmas, RS dan

    Dinas Kesehatan?

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    19/35

    A. Ya, Siapa saja

    .

    .. .

    B. Tidak

    2. Berapa persen kelengkapan pelaporan dari Pukesmas, RS?

    3. Berapa persen kelengkapan isi pelaporan dari puskesmas dan RS?

    4. Berapa persen instansi yang melaporkan tepat waktu sebelum dedline?

    Sebutkan

    5. Apakah semua Puskesmas dan RS dapat menerima dan melaksanakan surveilans DBD?

    a. Ya

    b. Tidak

    Alasannya?..............

    6. Apakah setiap ada laporan dari RS terkait Pendrita DBD, Puskesmas selalu melakukan

    PE untuk mencari tambahan penderita ?

    7. Apakah ada pihak lain (lintas program/lintas sektor/masyarakat) yangmemanfaatkan data DBD ?

    a. Ada

    b. Tidak ada (Lanjut )

    7. Jika ada, siapa yang memanfaatkan informasi mengenai surveilans DBD?

    8. Jika ada, dalam bentuk apa pemanfaatan informasi mengenai surveilans DBD?

    D. Sensitivitas

    1. Apakah sistem surveilans mampu menganalisis kejadian DBD pada

    populasi?

    a. Ya

    b. Tidak, alasan ...2. Apakah sistem surveilans mampu menganalisis tren kasus dari Minggu ke minggu?

    a. Ya

    b. Tidak, alasan ...3. Apakah sistem surveilans mampu Mendteksi KLB DBD?

    a. Ya, Kriteria apa yang digunakan?

    b. Tidak, alasan ...

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    20/35

    4. Berapa kali terjadi KLB dalam satu tahun terakhir?

    5. Apakah setiap ada KLB dapat langsung direspon dan ditanggulangi?

    E. REPRESENTATIVENESS

    1. Apakah system surveilasn yang ada sudah dapat meggambarkan secara akuarat distribusipenyakit menurut

    a. orang, ( sebutkan)

    b. waktu dan

    c. tempat?

    2. Apakah pernah atau sering terjadi kasus underreported?

    a. Ya

    b. Tidak

    Berapa persen kasus tersebut?

    F. POSITIVE PREDICTIVE VALUE

    1. Apakah kasus yang diidentifikasi oleh sistem surveilans sebagai kasus memang

    kenyataannya adalah benar-benar kasus?

    a. Ya

    b. Tidak, alasan

    Mohon untuk mengisi tabel berikut ini:

    No. Bulan

    Jumlah

    Kasus (

    Diagnosa

    dokter)

    Periksa

    Lab

    Konfirmasi

    (+) (-)

    1 Januari

    2 Februari

    3 Maret

    4 April

    5 Mei

    6 Juni

    7 Juli

    8 Agustus9 September

    10 Oktober

    11 November

    12 Desember

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    21/35

    G. TIMELESS

    1. Apakah penderita DBD yang ditemukan langsung dilaporkan oleh RS atau Puksemas ke

    dinkes < 24 Jam ?

    2. Apakah Puskesmas yang menerima pelaporan segera merespon dengan melakukan PE?

    3. Apakah ada deadline tanggal pelaporan? Setiap kapan?

    4. Apakah ada absensi setiap pelaporan?

    5. Berapa persen UPK yang melaporkan sebelum deadline pelaporan?

    6. Apakah kegaiatan analisis , interpretasi data rutin dilakukan setiap bulan?

    7. Apakah diseminasi informasi rutin dilakukan?

    a. Ya, dilakukan setiap?.....................

    b. Tidak

    8. Apakah kegiatan penggulangan seperti Fogging Fokus dan PSN dilakukan dengan

    segera dan tepat waktu?

    H. DATA QUALITY

    1. Apakah data yang diterima dan diolah dengan sistem surveilans dapat dipercaya dan

    akurat?

    2. Bagaimana anda dapat meyakinkan bahwa data yang ada sudah valid dan reliable?

    3. Berapa persen % jawaban kosong/ tidak tahu dalam form pengumpulan data?

    I. Stabilitas (Stability)

    1. Pernahkah terjadi kejadian yang tidak direncanakan dan berhubungan dengan kerusakansarana penunjang, kehilangan data , kerusakan computer,dan sehingga ketersediaan data

    dalam kegiatan surveilans terganggu?

    a. Pernahb. Tidak pernah,

    2. Jika pernah, bagaimana cara mengatasinya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untukmengembalikan data sesuai keadaan di lapangan?

    Berapa banyak biaya yang telah dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan tersebut?

    3. Apakah ada perbedaan Antara waktu yang direncanakan dan realisasi dalam pelaksanaan

    penerimaan, pengumumpulan, dan proses menghasilkan informasi?

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    22/35

    Lampiran

    CHECKLIST EVALUASI SISTEM SURVEILANS DBD

    DINAS KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2014

    NO KOMPONEN YA TIDAK

    1. Prosedur/SOP/ peraturan mengenai Surveilans DBD

    2. Sumber Daya

    a. Perangkat Komputer

    b. Alat Komunikasi

    c. Pedoman

    d. Aplikasi komputer

    e. Kepustakaan

    f. Tenaga Ahli ( S2)

    g. Tenaga Terampil

    h. Kendaraan Roda 2

    i. Kendaraan Roda 4

    3. Pengumpulan data

    a. Aktif

    b. Pasif

    4. Laporan Dari Puskemas dan RS

    a. Form KD/RS-DBD

    b. Form DD-DBD

    c. K-DBD

    d. W2-DBD

    e. W1

    f. Form PE

    g. Form P- DBD

    h. Form JPJ 1 dan JPJ 2

    a. Penyajian Data di Puksemas

    1. Catatan Harian penderita DBD

    2. Jumlah Penderita DD, DBD, SSD mingguan menurut

    kelurahan

    3. Startifikasi desa/ kelurahan berdasarkan kasus

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    23/35

    Lampiran

    4. Distribusi penderita berdasarkan RW/Dusun

    5. Jumlah penderita setiap Bulan

    6. Grafik jumlah penderita

    b. Penyajian Data Di Dinkes Kesehatan

    1. Catatan Harian penderita

    2. Jumlah penderita mingguan menurut kecamatan/wilayah puskesmas

    3. Laporan DD-DBD Bulanan

    4. W2-DBD

    5. Laporan Bulanan

    6. Startifikasi kecamatan berdasarkan kasus

    7. Distribusi penderita perdesa/Kelirahan

    8. Jumlah penderita DD, DBD, SSD pertahun

    9. Jumlah penderita dan kematian menurut tahun,

    kelompok umur, dan Jenis Kelamin

    5. Frekuensi Pelaporan ( absensi )

    6. Frekuensi Umpan balik ( bukti pertemuan, leaflet, dll)

    7. Sumber data

    a. Puskesmas

    b. Rumah sakit

    8. Editing

    a. Kelengkapan

    b. Keterbacaan jawaban

    9. Analisis

    a. Berdasarkan Orang

    b. Berdasrkan Waktu

    c. Berdasarkan tempat

    10. Interpretasi

    a. Berdasarkan Orang

    b. Berdasrkan Waktu

    c. Berdasarkan tempat

    11 Diseminasi

    a. Laporan

    b. umpan balik

    Bentuknya :

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    24/35

    Lampiran

    Isi Umpan balik

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    25/35

    1

    KUESIONER

    EVALUASI SISTEM SURVEILANS DBD BERDASARKAN KOMPONEN

    SURVEILANS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO

    TAHUN 2014

    Petugas P2 DBD dan Surveilans Puskesmas

    Nama Puskesmas :

    IDENTITAS RESPONDEN:

    1. Nama :

    2. Umur :

    3. Jenis kelamin : L/P

    4. Pendidikan terakhir : /S1/S2

    5. Menjadi Wasor DBD Sejak :

    6. Jabatan Fungsional lainnya :

    7. Jabatan Struktural :

    KOMPONEN SURVEILANS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM

    1. INPUT

    A. Man

    1. Sejak kapan anda menjadi pemegang program DBD ?.......Tahun

    2. Berapa orang pemegang program DBD di Dinkes sidoarjo?...........orang

    Sebutkan latar belakang pendidikannya dan Tupoksinya

    3. Selain sebagai pemegang program DBD apakan anda memiliki tupoksi Lain?

    a. Ya

    b. Tidak

    Jika iya sebagai apa saja ...........................

    4. Apakah anda pernah mendapatkan Pelatihan program DBD?

    a. Pernah

    b. tidak pernah

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    26/35

    2

    Jika jawaban (a), dilanjutkan ke pertanyaan no 5. Jika jawaban (b) dilanjut ke

    pertanyaan no 7

    5. Berapa kali anda mengikuti pelatihan ?.........kali

    Kapan :

    Dimana :

    6. Siapa yang menyelenggarakan pelatihan?

    a. Pusat c. WHO

    b. Dinkes Propinsi d. Lainnya, sebutkan..

    7. Apakah anda merasa perlu dan butuh pelatihan untuk meningkatkan

    kemampuan anda?

    a. Perlu b. Tidak perlu

    Alasan

    B. Money

    1. Apakah ada dana dalam pelaksanaan kegiatan DBD ?

    a. Ya

    b. Tidak

    Jika jawaban Ya dilanjutkan pada pertanyaan nomor 2, jika jawaban

    tidak maka dilanjutkan ke point MATERIAL

    2. Kegiatan surveilans apa saja yang di danai ?

    Sebutkan....................................................................

    3. Untuk melakukan kegiatan DBD, Dana yang dibutuhkan apa mencukupi?

    a. Ya

    b. Tidak4. Dari mana sumber pendanaan kegiatan surveilans yang anda peroleh?

    a. APBN

    b. APBD

    c. Funding

    d. Lainnya, sebutkan

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    27/35

    3

    C. Material

    1. Perangkat yang dipergunakan dalam mengumpulkan data meliputi?

    a. Perangkat Komputer

    b. Buku Rekapan

    c. HP

    d. Software computer ( sebutkan)..

    e. Lainnya , sebutkan

    2. Apakah perangkat yang tersedia bisa dimanfaatkan ?

    a. Ya

    b. Tidak

    3. Apakah perangkat yang tersedia digunakan khusus untuk kegiatan surveilans

    DBD atau dicampur dengan kegiatan yang lain?

    4. Apakah ada koneksi/jaringan untuk internet?

    5. Apakah semua petugas bisa menggunakan perangkat yang tersedia?

    a. Ya

    b. Tidak

    6. Data yang dikumpulkan Puskesmas dan RS untuk pelaporan ke Dinkes

    Sidoarjo meliputi apa saja? (jawaban boleh lebih dari 1)

    a. Form KD/RS-DBD

    b. Form DD-DBD

    c. K-DBD

    d. W2-DBD

    e. W1

    f. Form PE

    g. Form P- DBDh. Form JPJ 1 dan JPJ 2

    7. Apakah semua Puskesmas memiliki format tersebut

    a. Ya

    b. Tidak

    8. Apakah ada kendaraan operasional yang menunjang kegiatan DBD?

    Jika ya, Sebutkan......

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    28/35

    4

    D. METHODE

    1. Apakah dalam pelaksanan kegiatan surveilas dilakukan kegiatan surveilans

    aktif?

    a. Ya b. Tidak

    Jika ya, kegiatannya meliputi apa saja?..............................

    Berapa kali dalam satu bulan/Tahun?............................................

    2. Adakah peraturan dan kebijakan yang digunakan sebagai landasan dalam

    kegiatan DBD?

    a. Ada b. Tidak ada

    Jika ada, sebutkan.

    3. Adakah ada SOP/buku pedoman yang digunakan sebagai landasan dalam

    kegiatan DBD di Dinas Kesehatan Sidoarjo?

    a. Ada b. Tidak ada

    Jika ada, sebutkan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

    4. Proses pelaporan apakah berjalan lancar?

    a. Ya

    b. Tidak, apa saja kendalanya?

    5. Apakah semua puskesmas dan RS melakukan pencatatan kasus DBD?

    a. Ya

    b. Tidak

    2. PROSES

    A. PENGUMPULAN DATA

    1. Menurut anda perlukah dilakukan surveilans DBD?

    a. Ya b. Tidak

    Jika ya, apa alasanya?..............................................................

    2. Apakah tujuan surveilans DBD menurut anda?

    a. Memberikan gambaran besarnya masalah DBD

    b. Mengevaluasi program P2 DBD

    c. .........................................................

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    29/35

    5

    d. ..........................................................

    e. ..........................................................

    f. ..........................................................

    3. Apakah tujuan pengumpulan data sesuai dengan tujuan surveilans?

    a. Ya b. Tidak

    Jika ya, jelasakan........................

    ................................................................................................................

    4. Data yang dikumpulkan puskesmas untuk pelaporan ke Dinkes kabupaten

    meliputi apa saja? (jawaban boleh lebih dari 1)

    a. Form KD/RS-DBD

    b. Form DD-DBD

    c. K-DBD

    d. W2-DBD

    e. W1

    f. Form PE

    g. Form P- DBD

    h. Form JPJ 1 dan JPJ 2

    5. Cara apa yang digunakan dalam pengumpulan data? jelaskan!

    a. Pasif

    b. Aktif

    c. Aktif dan pasif

    6. Jenis format data yang dikumpulkan?

    a. Laporan bulanan c. Laporan tahunan

    b. Laporan triwulan d. Lainnya

    7. Kapan kegiatan pengumpulan data dilakukan?

    a. Setiap ada kasus c. bulanan

    b. Mingguan d. Lainnya, sebutkan.

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    30/35

    6

    8. Apakah adadeadline pengumpulan data dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan

    Kabupaten Sidoarjo?

    a. Ada , setiap Tanggal........................

    b. Tidak ada

    Jika ada berapa persen (%) puskesmas melaporkan data tepat waktu?

    9. Sumber informasi/data yang dikumpulkan berasal dari mana?

    a.Puskesmas d. Klinik

    b. Rumah Sakit e. Lainnya,sebutkan....

    c. Laboratorium,

    10. Siapakah yang bertugas dalam melakukan pengumpulan data di Puskesmas/

    Rumah Sakit?

    a. Pemegang program DBD

    b. Laboran

    c. Petugas RR

    d. Lainnya............................

    11. Berapa jumlah tenaga yang bertugas dalam pengumpulan data?.......orang

    12. Adakah sarana laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan specimen

    DBD?

    a. Ada b. Tidak ada

    Jika Ada dimana saja lokasinya?..............................

    13. Hambatan / permasalahan apa yang dihadapi dalam proses pengumpulan

    data?

    a.

    b.

    c.

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    31/35

    7

    B. EDITING DATA

    1. Apakah dilakukan proses pengoreksian terhadap data sebelum dilakukan

    analisis lebih lanjut?

    a. Ya b. Tidak

    2. Jika ya, koreksi apa saja yang dilakukan?

    a. Kelengkapan jawaban c. Kebenaran data

    b. Keterbacaan tulisan d. Lainnya, sebutkan.

    C. ANALISIS DATA

    1. Apakah data yang sudah terkumpul selalu dianalisis?

    a. Ya b. Tidak

    2. Apa alasan data tidak dianalisis?

    a. Tidak tahu cara menganalisinya c. Tidak perlu

    b. Beban kerja yang lain terlalu banyak d. Lainnya,sebutkan

    3. Apakah ada software yang digunakan untuk menganalisis data?

    a. Ada b. Tidak ada

    Jika ada sebutkan...............................................

    4. Apakah data DBD yang ada dianalisis menurut variable orang?

    a. Ya b. Tidak

    5. Jika ya, variable orang meliputi apa saja?

    a. Umur c. Lainnya, sebutkan.

    b. Jenis kelamin

    6. Apakah data DBD yang ada dianalisis menurut variable tempat?

    a. Ya b. Tidak

    7. Jika ya, variable tempat meliputi apa saja?

    a. Lokasi geografis c. Lainnya, sebutkan

    b. Endemisitas d. Wil. RT/RW/Dusun

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    32/35

    8

    8. Apakah data DBD yang ada dianalisis menurut variable waktu?

    a. Ya b. Tidak

    9. Jika ya, variable waktu meliputi apa saja?

    a. Mingguan c. Semester

    b. Bulanan d. Tahunan

    10. Siapakah yang bertugas melakukan analisis data?

    11. Apakah dalam kegiatan analisis data menggunakan sarana tertentu berupa

    program aplikasi komputer (software) dan pedoman pelaksanaan

    surveilans?

    a. Ya b. Tidak

    12. Sarana yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data?

    a. Personal Computer .buah

    b. Mesin ketikbuah

    c. Lainnya, sebutkan

    13. Pengolahan dan analisis data dilaksnakan dalam periode?

    a. Mingguan c. Persemester

    b. Bulanan f. Pertahun

    14. Hambatan / permasalahan apa yang dihadapi dalam proses analisis data?

    a. ..

    b. ..

    c. .

    D. INTERPRETASI DATA

    1. Apakah dari hasil analisis dilakukan interpretasi data?

    a. Ya b. Tidak

    2. Siapakah yang bertugas dalam melakukan interpretasi data?

    3. Dalam interpretasi data, analisis apa yang dilakukan?

    a. Analisis perbandingan c. Analisis kecendrungan

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    33/35

    9

    b. Analisis cakupan d. Analisis hubungan

    4. Apakah dalam interpretasi data menggunakan indikator?

    a. Ya b. Tidak

    5. Jika ya, indikator apa yang digunakan?

    a. Incidence Rate c. HI

    b. CFR d. ..

    6. Hambatan / permasalahan apa yang dihadapi dalam proses interpretasi

    data?

    a. c.

    b. d.

    7. Informasi epidemiologi apa saja yang dihasilkan dari proses

    kompilasi, analisis dan interpretasi?

    a. Situasi DBD

    b. Endemisitas

    c. Lainnya, sebutkan

    8. Bagaimana bentuk penyajian data?

    a. Tabel c. Grafik

    b. Peta d. Lainnya,..

    9. Bagaimana informasi/data yang telah diolah disimpan?

    a. Dokumen c. lainnya, sebutkan

    b. File computer

    3. OUTPUT

    Indikator Prrogram

    No. Indikator Capaian

    1. Inisdens rate

    2. CFR

    3. ABJ

    4. HI

    5.

    6.

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    34/35

    10

    7.

    8.

    9.

    E. DISEMINASI INFORMASI

    1. Apakah dilakukan pelaporan data?

    a. Ya b. Tidak

    2. Bagaiamana cara laporan dilakukan?

    a. Seminar c. Pertemuan rutin

    b. Rapat koordinasi d. Lainnya, sebutkan..

    3. Bagaimana frekuensi pelaporan dilakukan?

    a. Triwulan c. per Tahun

    b. Per semester d. Lainnya, sebutkan..

    4. Kepada siapa laporan ditujukan?

    a. Dinkes kabupaten

    b. Instansi terkait

    c. Lainnya,sebutkan

    5. Apakah dilakukan umpan balik?

    a. Ya b. Tidak

    6. Bagaiamana cara umpan balik?

    a. Pertemuan rutin

    b. Rapat koordinasi

    c. Lainnya, sebutkan..

    7. Bagaimana frekuensi diseminasi umpan balik dilakukan?

    a. Triwulan c. per Tahun

    b. Per semester d. Lainnya, sebutkan.

    8. Kepada siapa diseminasi umpan balik ditujukan?

    a. Masyarakat

    b. Puskesmas pembantu

    c. Lainnya, sebutkan.

  • 7/24/2019 proposal print.pdf

    35/35

    9. Apa isi dari Diseminasi yang dilakukan?

    10. Hambatan / permasalahan apa yang dihadapi dalam analisis data?

    a. ..

    b. ..

    c. ..

    11. Apakah data atau informasi yang dihasilkan, dimanfaatkan dengan

    baik?

    a.Ya b. Tidak

    12. Jika ya, tindakan atau kegiatan apa yang telah dilakukan sebagai

    bentuk pemanfaatan data atau informasi?

    a..

    b..

    c..