Upload
desty-arum
View
3.737
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS IV
SDN ORO ORO OMBO TAHUN 2012/2013
Oleh:
DESTI ARUM MAWARDININGTYAS
09.141.042
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2012
PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TAHUN 2012/2013
1. JUDUL PENELITIAN
Penerapan Metode Eksperimen Dalam meningkatkan Prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Alam di Kelas IV SDN Oro Oro Ombo.
2. BATASAN MASALAH
Kompetensi Dasar
6.2. Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair ke padat ke cair, cair ke gas ke cair, padat ke gas.
3. KATEGORI PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas
4. PENELITI
a. Nama Lengkap : DESTI ARUM MAWARDININGTYAS
b. NIM : 09141042
c. Jurusan : S1 PGSD
d. Institusi : IKIP PGRI MADIUN
5. LOKASI PENELITIAN
SDN ORO ORO OMBO
Madiun , 15 November 2012
Mengetahui Peneliti
Kepala Sekolah SDN Oro Oro Ombo
Iswarijah, S.Ag.,M.Si Desti Arum Mawardiningtyas NIP.195606241979122003 09141042
ABSTRAK
Kegiatan belajar mengajar (KBM) dirancang mengikuti prinsip-prinsip
belajar-mengajar. Belajar mengajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam
membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian guru memberikan
dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam
membangun gagasan. Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa tetapi guru
bertangguang jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong motivasi, dan
tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Metode eksperimen dapat
memudahkan siswa dalam menerima materi yang disampaikan guru khususnya
pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Di sini siswa dapat menggali
kemampuan mereka sesuai dengan kemampuannya dengan cara melakukan
praktik dengan arahan dan bimbingan guru. Siswa dapat berperan aktif dalam
proses belajar, menghargai pendapat orang lain, dan juga dapat melatih kerjasama
antar sesama teman.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal
Penelitian Tindakan Kelas ini untuk memenuhi persyaratan tugas di Fakultas Ilmu
Pendidikan di IKIP PGRI MADIUN.
Dalam Penulisan proposal Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “
Penerapan Metode Eksperimen dalam meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam di Kelas IV SDN Oro Oro Ombo” masih jauh dari
kesempurnaan .
Penulis juga menyadari bahwa proposal ini tidak akan terselesaikan tanpa
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Iswarijah, S.Ag,. M.Si selaku Kepala SDN Oro Oro Ombo
2. Bapak / Ibu guru SDN Oro Oro Ombo.
3. Bapak Drs. Edy Siswanto, M.Pd selaku dosen pembimbing sekaligus
pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas.
4. Dan semua pihak yang terkait serta mendukung sepenuhnya dalam
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini.
Penulis berharap, penulisan proposal ini dapat memberi manfaat dan
digunakan sebagai wacana bagi semua pihak yang mebutuhkan.
Sebagai manusia biasa yang bisa salah dan khilaf, dalam kesempatan ini
penulis berharap kepada siapa saja yang ingin memberikan saran dan kritik
ataupun masukan demi kesempurnaan proposal Penelitian Tindakan Kelas ini
yang bersifat membangun.
Madiun, 15 November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
ABSTRAK.......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Batasan Masalah........................................................................................2
C. Rumusan Masalah......................................................................................2
D. Tujuan Penelitian.......................................................................................2
E. Manfaat Penelitian.....................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Metode.....................................................................................3
B. Karakteristik Metode Eksperimen.............................................................4
C. Langkah-Langkah Penerapan Metode Eksperimen...................................6
D. Segi Kebaikan Metode Eksperimen..........................................................7
E. Segi Negatifnya Metode Eksperimen........................................................8
F. Hipotesis Tindakan....................................................................................8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting, Lokasi, dan Subyek Penelitian.....................................................9
B. Rancangan Pembelajaran...........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
LAMPIRAN SLIDE POWER POINT
LAMPIRAN RPP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penulis mengangkat judul “ Penerapan Metode Eksperimen dalam
meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas IV SDN
Oro Oro Ombo”
Permasalahan yang penulis hadapi di lapangan adalah kesulitan
siswa dalam memahami konsep yang diberikan hanya dengan melalui
metode ceramah. Penulis mencoba merefleksi diri dan merenungi mengapa
permasalahan seperti ini dapat timbul, penulis menelusuri setiap tahapan
pembelajaran dan memang dalam penerapan metode pembelajaran penulis
kurang variatif, penulis hanya menggunakan metode yang biasa
dilaksanakan yaitu metode ceramah dan penugasan sehingga siswa merasa
jenuh dan konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Wujud dari
kejenuhan dan kebosanan siswa terkadang menjadi ramai sendiri.
Selama ini dalam setiap pembelajaran penulis menerapkan
metode yang monoton sehingga siswa kurang memiliki kesempatan
melakukan atau menemukan hal hal yang baru atau belum diketahui.
Berdasakan keadaan yang dialami penulis maka guna
mengaktifkan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat
menemukan sesuatu dan lebih dapat memahami materi, maka penulis
menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran, dengan tujuan agar
siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menemukan hal
dan suasana belajar yang baru sehingga mereka tidak merasa jenuh atau
bosan.
Dari uraian diatas, penulis menerapkan metode eksperimen dalam
pembelajaran IPA di Kelas IV sangat penting untuk dilaksanakan guna
meningkatkan prestasi belajarsiswa di SDN Oro Oro Ombo tahun
2012/2013.
B. Batasan Masalah
Kompetensi Dasar :
6.2 Mendiskripsikan terjadinya perubahan wujud cair ke padat ke cair,
cair ke gas ke cair, padat ke gas.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi siswa di kelas
IV SDN Oro Oro Ombo?”
D. Tujuan Penelitian
Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disajikan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan metode eksperimen
dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN Oro Oro Ombo adalah sebagai
berikut:
1. Bagi guru.
a. Memudahkan penyajian konsep materi pelajaran IPA.
b. Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
2. Bagi siswa
a. Memudahkan dalam memahami materi pelajaran IPA.
b. Dapat melatih kerjasama antar siswa.
c. Belajar mengeluarkan pandapat dan menghargai pendapat orang
lain.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Metode
Mata pelajaran IPA merupakan hal yang tidak terpisahkan dari
metode penyelidikan. Mengetahui IPA tidak hanya sekedar mengetahui ke-
IPA-an saja, tetapi terkait pula dengan mengetahui bagaimana cara
mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta untuk membuat penafsiran
atau kesimpulan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini maka
tidaklah mungkin seorang guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada
para siswanya. Meskipun dipaksakan untuk dapat terlaksananya maka guru
akan mengambil cara pintas, yaitu mengajarkan secara terburu-buru dengan
metode ceramah. Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep
yang rumit dan abstrak jika disertai contoh yang konkret, contoh yang sesuai
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktikkan sendiri
upaya penemuan konsep melalui kegiatan fisik dan mental. Menurut GBPP
1993 adalah suatu teknik, penyampaian materi yang digunakan guru secara
beragam sesuai dengan tujuan, bahan dan keadaan untuk menghindari
kejenuhan siswa. Pengertian metode menurut dosen Dra. M.G. Dwijaisatuti,
M.Pd dan Tim Dosen SBM, metode adalah cara yang teratur untuk memberi
kesempatan pada siswa untuk mendapatkan informasi dari guru dimana
informasi tersebut dibutuhkan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Eksperimen menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu
penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau
lebih variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel
terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi
terhadap variabel bebas tersebut. Suharsimi Arikunto (2002: 127)
mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja
peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu
cara tertentu sehungga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di
ukur. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel
bebas dan variabel yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.
Sementra itu Isaac dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian
Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok
eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak diberi perlakuan. Pengertian yang hampir sama dengan itu
diberikan oleh Rakhmat (1985: 44) bahwa metode eksperimen bertujuan
untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau
lebih variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan
membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami
manipulasi. Sedangkan Robert Plutchik (1988: 213) mengemukakan definisi
eksperimen secara lebih singkat, adalah merupakan cara mengatur kondisi
suatu esperimen untuk mengidentifikasi variabel-variabel dan menentukan
sebab akibat suatu kejadian.
B. Karakteristik Metode Eksperimen
Terdapat beberapa karakteristik khusus dalam pelaksanaan metode
penelitian eksperimen yang membedakan dengan metode penelitian lainnya.
Seperti dijelaskan oleh Isaac dan Michael (1977: 24-25) sebagai berikut:
1. Menghendaki pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi
eksperimen baik dengan kontrol maupun dengan manipulasi langsung dan
randomisasi.
2. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis batas untuk
dibandingkan dengan kelompok eksperimen.
3. Memusatkan perhatian pada pengontrolan varian:
a. Dengan memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan
hipotesis penelitian. Cara untuk memaksimalkan varian variabel
eksperimen ini adalah dengan menyusun desain penelitian dan
membuat kondisi (kelompok) eksperimen menjadi sebeda mungkin
satu dengan yang lainnya.
b. Dengan meminimalkan varian kesalahan, termasuk kesalahan
pengukuran. Untuk mengatasi hal ini, perlu memberikan petunjuk
secara jelas dan tegas kepada subyek penelitian (responden) serta
menyingkirkan faktor-faktor situasi eksperimen yang tidak ada
kaitannya dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini menurut Kerlinger
(1986:312) bisa dilakukan pula dengan meningkatkan keandalan
(reliabilitas) alat ukur.
c. Dengan mengontrol variabel pengganggu (extranous variable) atau
variabel yang tidak diinginkan, yang mungkin mempengaruhi hasil
erksperimen, tetapi bukan menjadi tujuan penelitian. Dalam hal ini
Kerlinger (1986: 309) menjelaskan bahwa dalam hal meminimalkan
varian variabel pengganggu dapat ditempuh: Pertama, jika mungkin
mengiliminasi variabel tersebut (yang diduga mengganggu) sebagai
variabel penelitian, dengan memilih subyek penelitian sehomogen
mungkin. Kedua, dengan melakukan randomisasi atau pengacakan
sempurna. Memasukkan subyek secara acak kedalam kelompok dan
kondisi-kondisi, dan mengacak faktor-faktor lainnya dalam kelompok
eksperimen. Ketiga, memasukkan variabel-variabel pengganggu
tersebut ke dalam desain penelitian sebagai variabel bebas. Keempat,
melakukan matching (penjodohan) terhadap subyek penelitian.
4. Validitas Internal merupakan suatu syarat yang tidak dapat ditolak (sine
qua non) untuk rancangan ini, dan merupakan tujuan utama metode
eksperimen. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah manipulasi
eksperimen dalam studi ini benar-benar menimbulkan perbedaan ?
5. Validitas Eksternal yang menanyakan persoalan; seberapa jauh
penemuanpenemuan penelitian ini hasilnya dapat digenerlisasikan kepada
subyeksubyek atau kondisi-kondisi yang sama. (dalam hal validitas
internal dan eksternal akan dibahas tersendiri)
6. Dalam desain eksperimen klasik, semua variabel penting diusahakan agar
konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan
atau dibiarkan bervariasi. Kemajuan dalam metodologi, misalnya dalam
desain faktorial (Factorial Design) dan analisis varian telah
memungkinkan peneliti untuk memanipulasikan atau membiarkan
bervariasinya lebih dari satu variabel, dan sekaligus menggunakan lebih
dari satu kelompok eksperimen. Hal demikian ini memungkinkan untuk
secara serempak menentukan (1) pengaruh variabel bebas utama, (2)
variasi yang berkaitan dengan variabel-variabel yang digunakan untuk
mengklasifikasikan, (3) interaksi antar kombinasi variabel bebas dan/atau
variabel yang digunakan membuat klasifikasi tertentu.
7. Metode eksperimen adalah metode yang paling kuat, sebab metode ini
memungkinkan peneliti untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan
(yang diinginkan dalam penelitian), namun cara ini juga sangat
membatasi (restrictive) dan terkesan dibuat-buat (artificial). Inilah yang
merupakan kelemahan utama dalam metode eksperimen, terutama jika
digunakan untuk meneliti manusia dalam situasi dunia nyata. Karena
sering manusia berbuat lain manakala dibatasi, dimanipulasi dan
diobservasi secara sistematis.
C. Langkah-Langkah Penerapan Metode Eksperimen
Pada teori sosial telah dijelaskan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan tingkah laku seseorang. Menurut Bandura (1982)
penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung
pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga
sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri
yakni “sense of self Efficacy” dan “self – regulatory system”. Sense of self
efficacy adalah keyakinan pembelajar bahwa ia dapat menguasai pengetahuan
dan keterampilan sesuai standar yang berlaku. Agar pelaksanaan eksperimen
dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid
mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan
tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan
kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan
dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid
melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru
mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.
Hal yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan metode
eksperimen menurut Sudjana (2008:84) adalah sebagai berikut : (1) Persiapan
atau perencanaan, pada tahap ini guru harus menetapkan terlebih dahulu
tujuan percobaan, menetapkan langkah-langkah dari percobaan dan
menetapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan. (2)
Pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan yang harus dilakukan adalah
mengusahakan masing-masing siswa memiliki kesempatan untuk melakukan
percobaan, mengadakan diskusi dan tanya jawab setelah percobaan selesai
dengan tujuan menumbuhkan sikap kritis pada siswa dan membuat penilaian
terhadap kegiatan percobaan yang telah dilakukan siswa. (3) Tindak lanjut,
pada tahap ini yang harus dilakukan guru adalah memberikan tugas kepada
siswa baik secara lisan maupun secara tertulis setelah percobaan selesai,
dengan tujuan agar dapat menilai sejauh mana tingkat pemahaman siswa
setelah melakukan eksperimen tersebut.
D. Segi Kebaikan Metode Eksperimen
Jerome Bruner (Memes 2000:17) menyatakan bahwa pengetahuan yang
diperoleh dari belajar penemuan menunjukkan beberapa kelebihan metode
eksperimen sebagai berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima
kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
d. Anak didik memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan
eksperimen
e. Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan
untuk percobaan.
f. Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan
berfikir ilmiah.
g. Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir siswa dengan hal-hal yang
bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme.
E. Segi Negatifnya Metode Eksperimen
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil kesimpulan
d. Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru
dan siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen.
e. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan.
F. Hipotesis Tindakan
Sesuai penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa “Pembelajaran
Dengan Metode Eksperimen Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam Di Kelas IV SDN Oro Oro Ombo”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting, Lokasi, dan Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan berlangsung di :
Lokasi : SDN Oro Oro Ombo
Kelas : IV
Mata Pelajaran : IPA
B. Rancangan Pembelajaran
SIKLUS I
a. Rencana : Mencari data yang berhubungan dengan cara penerapan
metode eksperimen dan cara pelaksanaannya dalam pembelajaran.
b. Siswa melakukan eksperimen sesuai dengan aturan dan petunjuk yang
telah diberikan guru dengan tujuan menguji keaktifan dan penguasaan
siswa terhadap materi atau konsep serta situasi pembelajaran dapat
tercipta secara kondusif.
c. Melakukan observasi kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA
dengan menerapkan metode eksperimen. Observasi ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh keefektifan metode eksperimen dalam
pembelajaran IPA.
d. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengumpulan data menggunakan
teknik :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Pendekatan secara individu
Ketiga metode di atas dipilih karena dipandang mempunyai unsur fleksibel
(luwes) dan dapat dilakukan secara kesinambungan.
e. Analisis penelitian
Analisis hasil peninjauan dan perenungan atau refleksi dari langkah yang
telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
GBPP.1993.Kurikulum Pendidikan Dasar.Jakarta: Depdikbud
Dwijaisatuti, dkk.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:Perpustakaan Nasional.
Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek.Jakarta:PT RINEKA CIPTA
Rakhmat.1985.Metode Pembelajaran.Bandung:CV WACANA PRIMA
Bandura.1982. Pendidikan IPA di SD Jakarta:Dirjen Dikti
Isaac, Stephen, and Willim B.Michael.1977.Handbook in Research andEvaluations. San Diego, California: Ediths Publisher.
Kerlinger, Fred.1986. Foundations of Behavioral Research (2nd Edition) Holt,Rinehart and Winston.
Plutchik. 1988. Dasar-Dasar Penelitian Eksperimen. Surabaya: Usaha Nasional.
Bruner, Jerome.2000. Communication Theories:Origins, Methods and Uses in the Media. London: Addison Wesley Longman.
Sudjana.2008. Metode Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
LAMPIRA
N RPP
Satuan Pendidikan : SD N Oro Oro OmboMata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)Kelas/Semester : IV / IAlokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
B. Kompetensi Dasar6.2. Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair ke padat ke cair, cair ke gas ke cair, padat ke gas.
C. Indikator Pembelajaran1. Kognitif Proses
a. Mengamati macam-macam proses perubahan wujud benda.
b. Mengidentifikasi perubahan wujud benda.Kognitif Produka. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan
wujud benda.b. Memberikan contoh perubahan wujud benda.
2. Psikomotora. Melakukan percobaan tentang perubahan wujud benda.b. Mencatat hasil laporan percobaan wujud benda.
3. Afektif1. Mengembangkan perilaku karakter, meliputi:
a. Bekerja sama dengan baikb. Menghargai pendapat orang lainc. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi:a. Melakukan komunikasi secara lisanb. Melakukan komunikasi secara tertulis
D. Tujuan Pembelajaran1. Kognitif Proses
a. Melalui kerja kelomok, siswa dapat mengamati macam-macam proses perubahan wujud benda yang terjadi secara langsung.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
b. Setelah mengamati secara langsung, siswa dapat mengidentifikasi perubahan wujud benda.
Kognitif Produka. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat
menjelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda dengan benar.
b. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat memberikan contoh perubahan wujud benda dengan benar.
2. Psikomotora. Setelah memperhatikan instruksi yang disampaikan,
siswa dapat melakukan percobaan tentang proses perubahan wujud benda dengan benar.
b. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mencatat hasil laporan perubahan wujud benda.
3. Afektif1. Mengembangkan perilaku karakter, meliputi:
a. Siswa mampu menunjukkan kerjasama yang kooperatif ketika bekerja dalam kelompok .
b. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu menghargai pendapat teman dalam kelompok .
c. Melalui kegiatan diskusi kelompok , siswa mampu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi:a. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat
melaksanakan komunikasi secara lisan .b. Melalui kegiatan diskusi kelompok , siswa dapat
membuat laporan hasil diskusi secara tertulis.
E. Materi PembelajaranPerubahan Wujud Benda padat ke cair ke padat, padat ke cair, padat ke gas, gas ke cair, cair ke gas.
F. Metode dan pendekatan Pembelajarana. Metode Pembelajaran dengan menggunakan Percobaan,
diskusi, penugasan, kerja kelompok, dan ceramah.b. Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan
“Student centered”
G. Langkah-langkah Kegiatan Belajar MengajarNO KEGIATAN PEMBELAJARAN
1 Kegiatan Awal (10 Menit)Dalam kegiatan awal, guru :o Salam, berdoa, absensio Apersepsi
Mengingatkan siswa tentang pelajaran wujud zat (siswa dan guru bertanya jawab yang berkaitan dengan materi).- Sebutkan wujud benda padat, cair dan gas yang
ada disekitar?- Sebutkan sifat dari benda padat, cair dan gas?
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2 Kegiatan Inti (40 Menit)Dalam kegiatan inti, guru :o Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil
beranggotakan 4-5 orang dengan kemampuan yang berbeda.
o Guru menugaskan siswa untuk membuka LKS halaman 15 secara berkelompok dan setiap ketua kelompok mengambil peralatan praktikum yang telah disediakan oleh guru.
o Siswa diberikan tugas oleh guru untuk melakukan percobaan tentang macam-macam perubahan wujud benda di dalam kelompoknya masing-masing dengan alat dan bahan yang telah disediakan sesuai instruksi yang disampaikan.
Eksplorasi:o Siswa menyalakan sebatang lilin.
o Siswa meletakkan sebuah kamper diatas sendok, kemudian memanaskan diatas lilin yang menyala.
o Siswa mengambil es batu yang sudah dipersiapkan, kemudian membiarkannya
3
didalam gelas.
o Siswa menghembuskan nafasnya disebuah kaca.o Siswa mengisi tabel pengamatan yang diberikan
oleh guru.Hasil diskusi :- Lilin apabila dinyalakan dengan korek api maka
akan meleleh (mencair) dan kembali kewujud semula ( membeku ). ( padat ke cair ke padat )
- Sebuah kamper dipanaskan diatas lilin maka akan berubah menjadi gas. (mencair) atau bisa menjadi (menyublim) ( padat ke gas )
- Es batu apabila dibiarkan ditempat terbuka maka akan mencair. (mencair) ( padat ke air )
- Hembusan nafas di kaca akan menjadi berembun.(mengembun) ( gas ke cair )
Elaborasi :o Salah satu kelompok maju dan mempresentasikan
hasil percobaan dan kelompok lainnya menanggapi.o Siswa memperhatikan gambar contoh proses
perubahan wujud benda di depan kelas.o Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai faktor-
faktor yang menyebabkan perubahan wujud benda
Konfirmasi:Kegiatan Penutup (20 Menit)o Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami.o Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
penekanan dan penguatan pada hal-hal yang belum dipahami dan menyimpulkan bersama-sama dengan siswa.
o Siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran.o Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
H. Sumber belajar / sumber rujukan dan alat pembelajaran1. Sumber belajar
a. Guru
b. Teman sebaya
c. Pengalaman
d. Pengamatan
2. Sumber Pembelajarana. Wahyono, Budi, Setyo Nurrachmandani. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam 4 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
b. Devi, K. Devi dan Anggraeni, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
3. Alat Pembelajarana. Lilin f. Es batub. Korek api g. Gelas c. Kamper/kapur barus h. Kacad. Sendoke. Gambar kulkas, kamper, embun, ketel, gelas berisi es
batuI. Penilaian
1. Teknik : Tes dan non tes
2. Bentuk tes : Tertulis
3. Instrumen : Soal
Madiun, 28 Desember 2012
Mengetahui, Guru Kelas IV, Kepala Sekolah,
Iswarijah, S.Ag,. M.Si Desti Arum MawardiningtyasNIP . 195606241979122003 NPM. 09141042
Lampiran RPP 1
A. PERUBAHAN WUJUD BENDA
Kita telah mengenal benda
padat, cair, dan gas. Benda-
benda tersebut mengalami
perubahan wujud. Beberapa
peristiwa perubahan wujud
benda, antara lain, mencair
(melebur), membeku, menguap,
RINGKASAN
Gambar 1 Skema perbahan wujud benda
mengembun, dan menyublim.
1. Mencair (Melebur)
Pernahkan kamu minum es
sirup atau es teh? Coba
perhatikan baik-baik! Mengapa
es dalam sirup lama kelamaan
berubah menjadi air? Es
berubah wujud dari padat
menjadi cair karena adanya
kenaikan suhu (panas).
Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair
dinamakan mencair atau melebur.
2. Membeku
Perubahan wujud benda
cair menjadi benda padat
disebut membeku. Es
adalah wujud air dalam
bentuk padat. Air dapat
membeku jika mengalami
penurunan suhu yang
sangat dingin. Puncak
gunung yang
Gambar 1 Es
Gambar 2 Lemari Es
tinggi selalu diselimuti oleh salju. Salju tersebut
adalah uap air yang membeku. Apakah nama alat
rumah tangga yang dapat mengubah air menjadi
es? Dapatkah kamu membuat es?
3. Menguap
Pernahkan kamu merebus air
di dalam cerek (ketel)? Jika
pernah, bagaimanakah jika
air dalam cerek tersebut
dipanaskan terus-menerus?
Air dalam cerek (ketel) lama-
kelamaan akan habis. Ke
manakah uap air panas yang
keluar dari mulut cerek
(ketel) itu? Uap air
panas yang keluar dari mulut cerek tersebut
berada di udara, hanya saja mata kita tidak
mampu untuk melihat titik-titik uap air yang
berada di udara. Peristiwa berubahnya zat cair
menjadi gas disebut penguapan. Penguapan terjadi
jika ada kenaikan suhu yang besar. Ada empat
cara untuk mempercepat terjadinya penguapan,
yaitu memanaskan, memperluas permukaan,
meniupkan udara di atas permukaan, dan
mengurangi tekanan di atas permukaan. Prinsip
Gambar 3 Panci dipanaskan
penguapan dapat digunakan sebagai dasar
membuat mesin pendingin, seperti lemari es dan
AC.
4. Mengembun
Mengembun adalah
peristiwa perubahan wujud
gas menjadi cair. Jadi,
mengembun merupakan
kebalikan dari menguap.
Pada waktu gas
mengembun, gas
melepaskan kalor.
Pernahkan kamu membuat
minuman dingin, seperti es
teh
atau es jeruk? Bila kamu amati, bagian luar gelas
tempat kamu membuat es teh atau es jeruk
menjadi basah. Mengapa? Karena uap air dalam
udara yang menyentuh gelas mengembun. Hal ini
disebabkan suhu gelas lebih rendah daripada suhu
uap air di sekitar gelas.
5. Menyublim
Gambar 4 Embun
Menyublim adalah peristiwa
perubahan zat padat
menjadi gas atau
sebaliknya. Untuk
membedakannya, kamu
bisa menggunakan istilah
melenyap dan mengkristal.
Melenyap adalah peristiwa
perubahan wujud padat
menjadi gas.
Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi
padat. Contoh melenyap dan mengkristal adalah
kapur barus ataupun kamfer.
B. FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERUBAHAN WUJUD
BENDA
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan benda.
Perubahan benda karena beberapa faktor, yaitu :
1. Pembakaran
Benda yang dibakar akan mengalami perubahan
sifat, contohnya kamper yang dibakar akan
berubah wujud menadi cair dan menjadi gas,
2. Pemanasan
Pemanasan benda dapat mengubah sifat benda,
contohnya es batu apabila dipanaskan akan
Gambar 5 Kamfer
mengalami perubahan wujud menjadi air ,adonan
kue yang semula encer dan setelah dipanaskan
dalam oven menjadi padat dan mengembang.
3. Peletakan di udara terbuka
Kapur barus yang diletakkan ditempat terbuka
akan menguap karena berubah menjadi gas, es
batu yang diletakkan ditempat terbuka akan
mencair.
Lampiran RPP 2
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Lakukan kegiatan berikut ini !Tujuan : siswa mampu mendiskripsikan terjadinya
perubahan wujud padat menjadi cair, padat menjadi gas,
padat menjadi cair, gas menjadi cair.
Mengamati perubahan wujud benda
Alat dan Bahan:
CARA KERJA:
1. Nyalakan sebatang lilin, kemudian amati perubahan yang
terjadi pada lilin yang sudah terbakar! Buatlah kesimpulan
dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel di bawah ini!
2. Letakkan kamper diatas sendok yang dibalut dengan kertas
atau kain, kemudian dibakar di atas lilin yang menyala! Amati
SOAL DISKUSISatuan Pendidikan : SDN Oro Oro OmboMata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan AlamKelas / Semester : Empat / satu
1. Lilin 4. Sendok 7. Kaca
2. kamper (kapur barus) 5. Es
3. korek api 6. Gelas
PERISTIWA PERUBAHAN WUJUD
perubahan yang terjadi pada kamper tersebut! Buatlah
kesimpulan dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel
di bawah ini!
3.
Letakkan es batu ke dalam gelas kemudian biarkan beberapa
menit! Amati perubahan yang terjadi pada es batu! Buatlah
kesimpulan dari hasil pengamatanmu tersebut dengan
mengisi tabel di bawah ini!
4.
hembuskanlah nafasmu pada sebuah kaca, kemudian amatilah
apa yang kamu lihat pada kaca tersebut?
5. Tulislah kesimpulan yang kamu peroleh dari percobaan yang
telah kamu lakukan di atas!
“ S E L A M A T M E N G E R J A K A N”
Paraf Nilai
Guru Wali Siswa
Lampiran RPP 3
PERISTIWA PERUBAHAN WUJUD
PERISTIWA PERUBAHAN WUJUD
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di
depan jawaban yang tepat!1. Benda yang bentuk dan volumnya selalu tetap adalah
benda ....a. Padat c. Gasb. Cair d. Bukan benda
2. Benda yang bentuknya berubah-ubah sesuai wadahnya adalah ....a. Padat c. Gasb. Cair d. Bukan benda
3. Bensin pada jerigen yang terbuka lama-lama akan ....a. Menguap c. Mencairb. Mengembun d. Membeku
4. Perubahan wujud benda dari cair ke gas disebut ....a. Membeku c. Mencairb. Menguap d. Menyublim
5. Berikut merupakan contoh peristiwa menyublim adalah ....a. Kapur barus/kamper c. Airb. Es batu d. Plastik
6. Benda yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan ....a. Air c. Kamperb. Es d. Gas
7. dibawah ini yang merupakan benda gas adalah ....a. bensin c. Asapb. minyak wangi d. Pensil
8. jika kapur barus digunakan maka lama-kelamaan akan habis. Pada proses ini terjadi peristiwa ....a. penguapan c. Pencairanb. penyubliman d. Pembekuan
9. dibawah ini yang bukan termasuk benda padat adalah ....a. batu bara c. Air sirupb. lemari d. Gelas
10. Perubahan benda yang terjadi pada saat lilin dibakar adalah ....a. Mencai/meleleh c. Mengembun
b. Membeku d. Menguap
B.Jawablah Pertanyaan-Pertanyaan Berikut!1. Proses perubahan wujud benda dari cair ke gas disebut ….2. Mengembun merupakan proses perubahan wujud benda dari
….ke….3. Proses perubahan wujud benda dari padat ke cair disebut ….4. Membeku merupakan proses perubahan wujud benda dari
…. ke ….5. Proses perubahan wujud benda dari padat ke gas disebut ….6. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan wujud
benda adalah karena adanya .....7. Peristiwa lilin yang dibakar merupakan contoh perubahan
wujud benda dari …. ke ….8. Peristiwa kamper dilemari pakaian yang habis merupakan
contoh perubahan wujud benda dari padat ke gas yang disebut ….
9. Salah satu contoh proses perubahan wujud benda dari padat ke cair adalah peristiwa ….
10. Air yang dipanaskan akan menguap. Peristiwa ini terjadi karena adanya proses perubahan wujud benda dari …. ke …
“ S E L A M A T M E N G E R J A K A N ”
KUNCI JAWABAN SOAL DISKUSI
1. Kesimpulan dari hasil pengamatan lilin yang dibakar adalah sebagai berikut.
2.
Kesimpulan dari hasil pengamatan kamper yang dibakar adalah sebagai berikut.
PERISTIWA PERUBAHAN WUJUDLilin meleleh Padat ke cair = mencair
Lilin kembali menjadi padat Cair ke padat = membeku
PERISTIWA PERUBAHAN WUJUDKamper dipanaskan Padat ke gas = menyublim
3. Kesimpulan dari hasil pengamatan es batu yang dibiarkan beberapa menit adalah sebagai berikut.
4.
Kesimpulan dari hasil pengamatan hembusan nafas siswa pada kaca adalah sebagai berikut.
5.
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan adalah ada macam proses perubahan wujud benda yaitu:
- Padat ke cair disebut mencair/meleleh- Cair ke padat disebut membeku- Padat ke gas disebut menyublim- Gas ke cair disebut mengembun
Satuan Pendidikan : Oro Oro OmboMata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan AlamKelas / Semester : Empat / satu
A. PILIHAN GANDA1. A (benda padat mempunyai sifat bentuk dan volumnya
tetap) 2. B (benda cair mempunyai sifat bentuknya sesuai dengan
wadahnya)3. A (karena udara masuk ke dalam botol sehingga
mengalami pemuaian) 4. B (menguap adalah perubahan wujud dari benda cair ke
benda padat)5. B (kamper jika di biarkan lama-lama akan mengalami
penyubliman)6. D (salah satu sifat benda gas yaitu tidak dapat dilihat)7. C (salah asatu contoh dari benda gas adalah ASAP)8. B (menyublim adalah perubahan benda dari padat ke gas)
PERISTIWA PERUBAHAN WUJUDEs batu dibiarkan Padat ke cair = mencair
PERISTIWA PERUBAHAN WUJUDNafas dihembuskan Gas ke cair = mengembun
9. C (Air sirup merupakan contoh benda cair)10. A (lilin dibakar akan berubah menjadi cair tetapi
dapat kembali menjadi padat)
B.ESAI1. Menguap 6. Perubahan suhu2. Gas ke cair 7. Padat ke cair3. Mencair/meleleh 8. Menyublim4. Cair ke padat 9. Lilin yang dibakar/es yang
dipanaskan5. Menyublim 10. Cair ke gas
Lampiran RPP 4FORMAT PENILAIAN
1. Nilai Proses
Nama Kelomp
ok
Nama Siswa
Kriteria penilaian
Jumlah
Keberania
n
Santun bahasa
Kerjasama
Kebenaran
jawaban
Penggunaan
kalimat
Skor 25
Skor 15
Skor 20
Skor 25
Skor 15
1. 2.
3.4.5.1.2.
3.4.
5.
2. Nilai ProdukNO. NAMA SISWA NILAI KELOMPOK NILAI INDIVIDU NILAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3. Nilai Hasil / Nilai AkhirNo Nama Siswa Nilai Akhir1.2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Catatan : Kriteria Ketentuan (KKM) Ilmu Pengetahuan Alam 75.Nilai Hasil = Nilai Proses + Nilai Produk
2
Gambar 1Skema perbahan wujud
benda
Gambar 1 Es Sirup
Gambar 2 Lemari Es Gambar 3 Panci
dipanaskan
Gambar 4 Embun Gambar 5 Kamfer