Upload
uda-bawan
View
19
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tentang proposam
Citation preview
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi yang sudah berlangsung merupakan kenyataan
yang tidak dapat dihindari termasuk kelebihan dan kekurangannya. Hal
ini disebabkan oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi
(TI). Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dewasa ini
sangat mempengaruhi berbagai segi kehidupan dan profesi. Hal ini
menyebabkan perubahan sistem pada instansi atau perusahaan, yang
berdampak juga pada perubahan cara kerja mereka. Teknologi
komputerisasi banyak diterapkan untuk pengelolaan pekerjaan karena
daya efektivitas dan efisiensinya yang sudah terbukti mampu
mempercepat kinerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan
keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.
Dalam rangka meningkatkan layanan perpustakaan dan agar
perpustakaan tidak ditinggalkan oleh penggunanya, maka sudah
merupakan tugas bagi perpustakaan mulai menerapkan teknologi
moderen dalam berbagai aspek untuk membantu sistem layanannya.
Oleh karena itu perpustakaan dapat mulai menerapkan sistem otomasi
untuk berbagai kegiatan dan transaksi layanan perpustakaan seperti
pengadaan, pengolahan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan
pustaka, pengelolaan anggota, statistik, dan sebagainya (Rowley,
1986 : 1)
2
Otomasi perpustakaan dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna perpustakaan tentang informasi yang semakin
kompleks, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pengguna ingin
memperoleh pelayanan secara cepat, tepat dan akurat. Otornasi
perpustakaan juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja
di perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat memiliki daya saing
dengan menonjolkan segi kepraktisan, kemudahan, kecepatan dan
keakuratan dalam pelayanannya. (La Tommeng, 2010 : 19).
Perpustakaan diharapkan mampu memenuhi dan
mengantisipasi kebutuhan pengguna pada era globalisasi, dimana
informasi dengan mudah menyebar keseluruh penjuru dunia dalam
waktu sekejap. Tanpa kemampuan memenuhi kebutuhan pengguna di
bidang kualitas informasi, kecepatan dan keakuratan informasi yang
disampaikan, maka perpustakaan akan ketinggalan dan ditinggalkan
oleh penggunanya.
Pelaksanaan otomasi perpustakaan dapat dilakukan secara
bertahap oleh suatu perpustakaan, mulai dari proses pengadaan
koleksi, pengolahan dan pelayanan perpustakaan. Tahap-tahap
tersebut dapat berbeda antara satu perpustakaan dengan
perpustakaan lainnya, tergantung pada prioritas perpustakaan yang
bersangkutan.
3
Untuk merubah dari sistem manual menjadi sistem otomasi
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi bukanlah
pekerjaan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Untuk
melakukan sistem diperlukan suatu kajian yang mendalam agar dapat
mendapat wawasan yang sama tentang apa yang dimaksud dengan
otomasi perpustakaan, tujuan otomasi perpustakaan, manfaat otomasi
perpustakaan dan kendala dalam melaksanakan otomasi
perpustakaan. Dengan memiliki wawasan yang baik dan benar,
diharapkan dapat melaksanakan otomasi perpustakaan sesuai
dengan yang dikehendaki oleh Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2007 tentang Perpustakaan yang menjelaskan pengembangan
layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Merujuk Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 ini, jelas bahwa
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi yang
disarankan atau bahkan kedepan bukan mustahil menjadi keharusan
bagi semua perpustakaan. (Mahmun : 2010)
UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin sebagai salah satu
perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas dan fungsi yang bukan
sekedar sebagai pengumpul dokumen-dokumen saja. Selain
melakukan fungsi pengumpulan, pengolahan, serta layanan sirkulasi,
juga melakukan penciptaan, publikasi serta disseminasi informasi,
bahkan perpustakaan juga melakukan pengumpulan rekaman hasil-
hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4
sejak perencanaan, sedang berjalan, hingga selesai (La Tommeng,
2010 : 19).
Penggunaan komputer di dunia perpustakaan dan informasi
telah mengalami kemajuan pesat. Oleh karena itu perpustakaan dan
unit-unit informasi di Indonesia perlu melakukan otomasi dalam
mengelola informasi secara lebih serius. Pilihan terhadap perangkat
lunak yang akan digunakan haruslah dilakukan dengan hati-hati. Perlu
dipertimbangkan apakah perangkat lunak itu cocok untuk pengolahan
data dokumen; sesuai besarnya perpustakaan dan unit informasi ;
apakah perangkat lunak itu terus berkembang ; apakah perangkat
lunak itu mudah digunakan ; apakah harga dan biaya pemeliharaan
perangkat lunak itu terjangkau oleh perpustakaan baik di masa
sekarang maupun di masa yang akan datang ; dan lain sebagainya.
Dalam upaya penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK), UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin sudah beberapa kali
mengganti perangkat lunak (software), yaitu pada tahun 1995
menggunakan software Dynax yang merupakan program UKKP.
Kemudian pada tahun 1996 sampai pertengahan tahun 1997 software
yang digunakan adalah SINAS yang merupakan program Dikti, namun
keduanya tidak sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Pada
Pertengahan tahun 1997 sampai sekarang UPT Perpustakaan
Universitas Hasanuddin telah menggunakan perangkat lunak WINISIS
untuk pengolahan dan SIPISIS berbasis CDS/ISIS (Computerized
5
Documentation Service/Integrated Set of Information System) for
Windows untuk pelayanan peminjaman, pengembalian buku,
pengolahan entri data bibliografi, serta OPAC (On Line Public Acces
Catalog) atau penelusuran katalog terpasang. Namun penerapan
perangkat lunak tersebut sebagai bagian dari penerapan teknologi
informasi dan komunikasi nampak belum berjalan secara optimal (La
Tommeng, 2011 : 9).
Untuk lebih meningkatkan kualitas layanan di UPT
Perpustakaan Unhas, maka dipandang perlu menata kembali sistem
otomasi perpustakaan dan jaringan LAN yang selama ini diterapkan
dan telah dirasakan manfaatnya dari sistem otomasi selama kurang
lebih 20 tahun. Pemanfaatan komputer yang terotomasi di UPT
Perpustakaan Unhas antara lain : 1. Akuisisi dan bibiliografic control; 2.
Katalogisasi dan penemuan kembali dokumen (OPAC); 3. Sistem
sirkulasi; dan 4. Digitisasi koleksi. Dengan otomasi, perpustakaan dan
atau pustakawan dapat melakukan layanan perpustakaan yang lebih
efisien, efektif dan dengan jangkauan layanan yang lebih luas. Dengan
kata lain kita dapat melakukan disseminasi informasi lebih luas
dibandingkan dengan melakukan dengan cara konvensional. (Nadjib :
2012).
Berdasarkan pengamatan, dibeberapa perpustakaan perguruan
tinggi secara garis besarnya memiliki dua kepentingan, yakni :
6
1. kepentingan institusi, yang dimaksud institusi adalah perpustakaan
itu sendiri dan universitas sebagai lembaga yang menaungi
perpustakaan. Universitas sebagai lembaga bertujuan
meningkatkan kapasitas SDM baik secara melembaga maupun
secara individual dan sekaligus menjadi wadah pengembangan
baik untuk ilmu dan teknologi itu sendiri (pure sciences) maupun
untuk penerapan dalam pengembangan masyarakat (applied
sciences)
2. kepentingan pengguna perpustakaan (pemustaka), yang dimaksud
adalah civitas akademika di lingkungan perguruan tinggi, yakni
mahasiswa, dosen, peneliti, staf dan karyawan.
Oleh karena itu, perkembangan layanan perpustakaan banyak
dipengaruhi oleh visi dan misi lembaga induk perpustakaan. Dengan
demikian apapun yang akan diterapkan dan dikembangkan oleh
perpustakaan harus disesuaikan dengan tujuan organisasi atau
institusi itu sendiri. Namun pada kenyataannya terkadang apa yang
menjadi kepentingan institusi sepertinya belum berpihak sepenuhnya
kepada kepentingan pengguna. Demikian juga dalam masalah
prioritas, perpustakaan masih merupakan prioritas kesekian bagi
lembaga induknya dalam hal pendanaan dan pengembangan (La
Tommeng, 2011 : 6)
7
Perkembangan perpustakan dilihat dari kepentingan pemustaka
dirasakan belum menggembirakan, masih banyak “tuntutan”
pemustaka yang belum dapat dipenuhi oleh perpustakaan.
Berdasarkan hasil awal observasi yang peneliti lakukan,
ternyata pemanfaatan sistem otomasi sirkulasi di UPT Perpustakaan
Universitas Hasanuddin terkadang tidak akurat dan lambat dalam
memperbaharui pangkalan datanya.
Salah satu contoh kasusnya, seorang mahasiswa menelusur
lokasi buku lewat sistem informasi komputer, namun hasil penelusuran
tidak menampilkan buku yang dimaksud, tetapi ketika mahasiswa
tersebut mencoba langsung menelusur ke dalam rak buku, ternyata
mahasiswa tersebut menemukan buku yang dimaksud, dan sebaliknya.
Keluhan lain juga diberikan oleh para mahasiswa yaitu sistem yang
sering error sehingga untuk beberapa waktu tidak dapat digunakan.
Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kualitas layanan
yang diberikan bagi pemustaka, mereka akan merasa tidak puas
dengan layanan yang ada.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka Pemanfaatan Sistem
Otomasi Sirkulasi pada UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin
dalam memberikan kualitas layanan dan melakukan aktivitasnya perlu
direncanakan secara akurat dan berkesinambungan. Hal ini untuk
mengantisipasi agar tidak terjadi kegagalan dalam perencanaan dan
pengembangan yang berdampak pada pemborosan waktu, tenaga,
8
pikiran dan keuangan. Untuk menghindari dampak tersebut, maka ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
rangka penerapan Layanan Sistem Otomasi Sirkulasi di UPT
Perpustakaan, yakni :
1. Dukungan Top Manajemen/Lembaga Induk
2. Kesinambungan/Kontinuitas
3. Perawatan dan Pemeliharaan
4. Sumber Daya Manusia
5. Infrastruktur Lainnya seperti Listrik, Ruang/Gedung, Furniture,
Interior Design, Jaringan Komputer, dsb
6. Faktor kebutuhan, kenyamanan, pendidikan pengguna, kondisi
pengguna, dan lain-lain.
Unsur-unsur tersebut di atas, merupakan faktor-faktor yang
akan menentukan efisiensi dan efektivitas serta dapat berjalan dengan
baik pemanfaatan sistem otomasi untuk meningkatkan kualitas
layanan.
Penggantian software khusus perpustakaan ini pada dasarnya
bertujuan untuk memberikan mutu layanan yang lebih baik kepada
civitas akademika. Adapun harapan atau target yang ingin dicapai
dengan penggantian software ini adalah :
1. Proses layanan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan efektif
2. Proses penyajian data dapat lebih akurat
9
3. Memiliki kemampuan mengolah database peminjaman dan
pengembalian buku, database, pengguna dan lain-lain
Fasilitas yang disediakan pada perangkat lunak ini hendaknya
dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan para pustakawan,
ahli informasi atau dokumentasi dalam mengerjakan tugas
pelayanannya kepada pemustaka. Pada gilirannya kemudahan ini akan
meningkatkan mutu jasa layanan sehingga dapat lebih memuaskan
para pemustaka. Dan hal ini tentu saja akan mendorong keinginan
pemustaka untuk tetap datang ke perpustakaan mencari informasi
yang mereka butuhkan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis
tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Pengaruh Pemanfaatan
Sistem Otomasi Sirkulasi Terhadap Peningkatan Kualitas Layanan Di
UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul tesis ini, yakni “ Pengaruh Pemanfaatan
Sistem Otomosi Sirkulasi Terhadap Peningkatan Kualitas Layanan di
Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Hasanuddin,
maka penulis mengambil suatu kebijaksanaan dengan membatasi
hanya pada masalah tertentu yang dianggap penting untuk diketahui
sehubungan dengan judul penelitian.
10
Pada umumnya perpustakaan terdiri atas dua bagian layanan
yaitu : (1) layanan umum dan (2) layanan khusus, dan untuk lebih
spesifiknya penelitian ini maka peneliti menitik beratkan pada layanan
umum khususnya layanan sirkulasi yang merupakan layanan yang
langsung berintegrasi dengan pengguna/pemustaka.
Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan di atas, maka
fokus permasalahan itu sendiri dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Bagaimana pengaruh pemanfaatan sistem otomasi sirkulasi
terhadap peningkatan kualitas layanan di Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Perpustakaan Universitas Hasanuddin ?
2. Variabel mana yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan kualitas layanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT )
Perpustakaan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang
diuraikan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Untuk melihat bagaimana pengaruh sistem otomasi sirkulasi
terhadap peningkatan kualitas layanan di UPT Perpustakaan
Universitas Hasanuddin
2. Untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas layanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Perpustakaan Universitas Hasauddin.
11
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terdiri atas :
1. Aspek Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang
otomasi melalui ide, temuan dan penerapannya dalam menunjang
pengembangan pendidikan. Lebih khusus lagi, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengungkapkan
fenomena-fenomena ilmu pengetahuan yang berkembang melalui
interaksi antara teknologi informasi dengan lembaga dan komunitas
pendidikan tinggi
2. Aspek Manfaat (Guna Laksana)
Hasil penelitian ini, secara praktis dapat dimanfaatkan oleh
para pimpinan universitas, fakultas, jurusan dan bagian-bagian
terkait dengan pengelolaan universitas untuk membuat kebijakan
dalam penerapan teknologi informasi pada umumnya dan
khususnya dalam hal penerapan sistem otomasi sirkulasi untuk
menunjang program-program universitas, fakultas, jurusan dan
bagian-bagian serta individu yang terkait sebagai bagian dari
lembaga atau organisasi Universitas Hasanuddin.
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengalaman dalam menganalisa, memilih dan memanfaatkan
berbagai potensi teknologi informasi yang dapat memberikan
12
kontribusi terhadap penyempurnaan pengelolaan dan layanan
perguruan tinggi, terutama dalam menciptakan efisiensi, ketepatan,
efektivitas, keterbukaan, kenyamanan, kecepatan, keamanan data,
sifat global dan kapasitas daya tampung informasi yang lebih tinggi
untuk menunjang proses layanan yang lebih berkualitas.
13
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Definisi Sistem Otomasi Perpustakaan
Otomasi perpustakaan terdiri dari dua kata yaitu otomasi
dan perpustakaan. Untuk mendapatkan suatu pengertian yang lebih
baik terhadap kata otomasi perpustakaan berikut dipaparkan arti
kata otomasi dan kata perpustakaan.
Menurut Concise Oxford Dictionary (1982 : 59) dalam
Mahmun (2010 : 2), Otomasi adalah peralatan yang dioperasikan
secara otomasi untuk menghemat tenaga fisik dan mental manusia,
sedangkan menurut Harrod (1990 :47) dalam Mahmun (2010 : 2),
Otomasi adalah pengorganisasian mesin untuk mengerjakan tugas-
tugas rutin, sehingga hanya dibutuhkan sedikit campur tangan
manusia.
Menurut Nurhadi (1991) dalam Mahmun (2010 : 2),
perpustakaan adalah suatu unit kerja tempat mengumpulkan,
menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola
dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan
secara kontinyu oleh pemakainya sebagai sumber informasi
Selanjutnya berikut beberapa definisi otomasi perpustakaan
dari para ahli perpustakaan :
14
Menurut Salim (1991) dalam Mahmun (2010 : 2), Otomasi
perpustakaan adalah suatu sistem atau metode yang
menggunakan peralatan untuk menggantikan tenaga manusia
dalam pekerjaan rutin.
Definisi yang sama dikemukakan oleh Lasa HS (1998),
Otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan mesin komputer dan
peralatan elektronik lainnya untuk memperlancar tugas-tugas
perpustakaan.
Definisi lebih rinci disampaikan oleh Wahyudi (1999) dalam
Mahmun (2010 : 3), yang dimaksud dengan otomasi perpustakaan
adalah pemanfaatan komputer untuk pengelolaan aktivitas
perpustakaan yang menyangkut pengadaan bahan pustaka,
pengolahan dan pelayanan.
Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh
Sulistyo Basuki (2004) dalam Mahmun (2010 : 3) bahwa otomasi
perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi untuk
kepentingan perpustakaan mulai dari pengadaan, hingga ke jasa
informasi bagi pembaca.
Menurut Harmawan dalam tulisannya berjudul Sistem
Otomasi Perpustakaan, memberikan definisi bahwa sistem otomasi
perpustakaan atau Library Automation System adalah software
yang beroperasi berdasarkan pangkalan data untuk
mengotomasikan kegiatan perpustakaan (Mahmun, 2010 : 3)
15
Dari beberapa definisi tersebut di atas, penulis menyimpulkan
secara sederhana bahwa sistem otomasi perpustakaan adalah
menjadikan segala aktivitas layanan perpustakaan (pengadaan,
inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan
anggota, statistik dan sebagainya) berjalan secara otomatis tanpa
terlalu banyak menggunakan aktivitas pustakawan, tetapi
melibatkan pemanfaatan perangkat keras (hard ware) dan
perangkat lunak (soft ware) untuk memenuhi kebutuhan
pengguna/pemustaka.
2. Unsur-unsur Sistem Otomasi Perpustakaan
Menurut Yanuar (2010 : 10) dalam sebuah sistem otomasi
perpustakaan terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling
mendukung dan terkait satu dengan lainnya, unsur-unsur atau syarat
tersebut adalah :
a. Pengguna (Human ware)
Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem
otomasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan
hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan
pengguna-penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang
nantinya sebagai operator atau teknisi serta para anggota
perpustakaan.
16
b. Perangkat Keras (Hardware)
Komputer adalah sebuah mesin yang dapat menerima dan
mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Pendapat
lain mengatakan bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari
sebuah sistem komputer yang memerlukan program untuk
menjalankannya.
c. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur untuk
mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai.
Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan
dalam berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu
program dalam waktu bersamaan (multi-tasking), kemampuan
mengelola data yang lebih handal, dapat dioperasikan secara
bersama-sama (multi-user).
Kriteria penilaian software
Suatu software dikembangkan melalui suatu pengamatan dari
suatu sistem kerja yang berjalan, untuk menilai suatu software tentu
saja banyak kriteria yang harus diperhatikan. Arif (2003 : 6) dalam
Yanuar (2010 : 11) memberikan beberapa kriteria untuk menilai
suatu software adalah sebagai berikut :
17
a. Kegunaan : fasilitas dan aplikasi yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan serta menghasilkan informasi (output) dengan cepat
dan relevan untuk proses pengambilan keputusan
b. Ekonomis : biaya yang dikeluarkan untuk mengaplikasikan
software sebanding dengan hasil yang didapatkan
c. Keandalan : mampu menangani operasi pekerjaan dengan
frekuensi tinggi dan terus-menerus
d. Kapasitas : mampu menyimpan data dengan kapasitas yang
besar dengan kemampuan temu kembali yang cepat
e. Sederhana : menu dan navigasi yang disediakan dapat
dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna
f. Fleksibel : dapat di aplikasikan dan dioperasikan dalam beberapa
jenis sistem operasi dan institusi serta memiliki potensi untuk
dikembangkan lebih lanjut.
Geisenger dalam Yanuar (2010 : 12) juga memberikan
indikator penilaian suatu software/program sistem informasi yang
meliputi tampilan program (visual display) dan kualitas teknis
(technical quality)
1. Tampilan Program (visual display) terdiri atas :
a. Pewarnaan : pemakaian warna tidak mengacaukan tampilan
b. Pemakaian kata dan bahasa terdiri dari :
1) Penggunaan huruf/karakter yang sesuai
2) Penggunaan bahasan yang mudah dipahami
18
c. Pemakaian tombol kata interaktif (hypertext) terdiri dari :
1) Penggunaan hypertext untuk memfasilitasi navigasi dan
membantu pengguna menjelajah program ;
2) Penggunaan kombinasi beberapa komponen tampilan
berupa teks, grafik, animasi yang dipadukan sehingga
program tampak jelas.
d. Grafis terdiri dari :
1) Grafis membuat informasi lebih atraktif
2) Grafis membantu mengingat informasi yang dipelajari
3) Grafis terlihat dan mudah dipahami
e. Tombol Menu dan ikon terdiri dari :
1) Berbagai pilihan menu dan ikon
2) Berbagai simbol seperti tombol, ikon dan menu untuk
bantuan, selesai, keluar, maju, mundur dari layar atau
berpindah ke materi yang lain dan berhenti sementara.
f. Desain antar muka (interface) terdiri dari :
1) Transisi antar layar sudah tepat
2) Program memerlukan sedikit kegiatan mengetik.
2. Kualitas Teknis (Technical Quality) terdiri dari :
a. Pengoperasian Program, terdiri dari :
1) Program dapat dimulai dengan mudah
2) Program dapat berjalan dengan baik dalam kondisi normal
19
b. Respon Pengguna, sebagai berikut :
1) pengguna dapat mengoperasikan program secara mandiri
2) Pengguna harus senang menggunakan program
3) Pengguna tidak merasa jenuh menggunakan program
c. Keamanan Program, terdiri dari :
1) Program yang tidak dapat diubah oleh pemakai yang tidak
bertanggung jawab
2) Program yang tidak dapat terhapus jika ada kesalahan dari
pemakai
d. Penanganan Kesalahan
Program terbebas dari kesalahan yang dapat mengakibatkan
berhentinya program
e. Fasilitas Program
Terdapat fasilitas program untuk bantuan
d. Network / Jaringan
Jaringan (Network) adalah sebuah jaringan yang
menghubungkan komputer induk (server) dengan komputer yang lain
dan dengan alat-alat penunjang sistem otomasi yang lain dalam
sebuah sistem yang terintegrasi.
e. Data
Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan
sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas,
fakta, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter,
20
dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti *, $
dan /. Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan
database.
3. Manfaat Otomasi Perpustakaan
Menurut Sophia (1998) dalam Mahmun (2010 : 6), manfaat
otomasi perpustakaan adalah :
e. Mempercepat proses penyimpanan dan temu balik informasi
(informasi retrieval).
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pada sistem manual
temu balik informasi tidak dapat dilakukan secara cepat, kalaupun
dapat ditemukan judul bahan pustaka yang dicari, tapi belum
tentu bahan pustakanya ada di perpustakaan karena mungkin
saja di pinjam oleh pengguna/pemustaka atau bahan pustaka
tersebut telah hilang atau rusak. Hal ini disebabkan karena
informasi yang diperoleh adalah melalui penelusuran dengan
menggunakan katalog bahan pustaka. Sedang bila dilakukan
dengan menggunakan otomasi maka dengan cepat informasi
yang dicari akan diperoleh karena basis data perpustakaan telah
menyediakan untuk kepentingan penelusuran yaitu dengan
tersedianya OPAC (On Line Public Acess Catalog)
f.Memperlancar proses pengelolaan pengadaan bahan pustaka.
Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem
otomasi perpustakaan, maka untuk kepentingan proses
21
pengelolaan pengadaan bahan pustaka akan sangat terbantu.
Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan sesuai dengan
keperluan pemustaka, artinya penambahan judul dan examplar
bahan pustaka dapat disesuaikan dengan keperluan pemustaka,
karena basis data pengadaan bahan pustaka dapat ditelusur
dengan mudah dan cepat. Bahkan untuk kepentingan pengolahan
bahan pustaka, otomasi perpustakaan sangat membantu karena
ada hal-hal yang diperlukan dalam pengolahan bahan pustaka
sudah tersedia dalam basis data misalnya untuk mencetak label
punggung bahan pustaka, katalog bahan pustaka dan barcode
bahan pustaka. Ketiga kegiatan ini dilakukan dengan mudah dan
cepat.
c. Komunikasi antar perpustakaan.
Dengan tersedianya basis data dan sarana telekomunikasi data
dan informasi yang baik, maka komunikasi antar perpustakaan
akan sangat mudah dilakukan. Antar perpustakaan dapat
melakukan komunikasi melalui media internet, demikian juga
untuk tukar menukar data dan informasi antar perpustakaan
dapat dilakukan dengan mudah melalui media internet.
d. Menjamin pengelolaan data administrasi perpustakaan
Turban, McLean, Wetherbe (1998), menggambarkan
kemampuan sistem informasi yang memadukan teknologi dan
teknologi komunikasi dalam hal : (1) menghitung angka yang banyak
22
dengan cepat, akurat dan murah, (2) menyimpan informasi yang
banyak pada wadah yang kecil dan mudah di akses, (3)
memungkinkan akses yang cepat dan murah terhadap sejumlah
besar informasi di seluruh dunia, (4) meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pekerjaan yang bersifat kelompok pada satu tempat atau
pada beberapa lokasi, (5) menyajikan informasi yang menantang
pikiran manusia, (6) membuat proses bisnis dan pekerjaan yang
dilakukan secara manual dan setengah otomatis menjadi otomatis,
(7) mempercepat pengetikan dan perbaikan, (8) melakukan semua di
atas dengan lebih murah dibandingkan dengan cara manual.
4. Tujuan Otomasi Perpustakaan
Menurut Cochrane (1995 : 3) dalam Mahmun (2010 : 3),
tujuan perpustakaan adalah :
a. Memudahkan integrasi kegiatan perpustakaan
b. Memudahkan kerjasama dan pembentukan jaringan
perpustakaan
c. Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan
d. Menghindari pekerjaan yang bersifat mengulang dan
membosankan
e. Memperluas jasa perpustakaan
f. Memberikan peluang untuk memasarkan jasa perpustakaan, dan
g. Meningkatkan efisiensi
23
5. Pentingnya Otomasi Perpustakaan
Menurut Abdul Rahman Saleh, 1996 : 158-159) dalam
Hendriani (2009), otomasi perpustakaan akan meringankan
pekerjaan staff perpustakaan dan memudahkan pemustaka dalam
memanfaatkan perpustakaan. Otomasi akan menjadikan pekerjaan
dan layanan perpustakaan dapat dilaksanakan secara cepat, tepat
dan akurat.
Lebih lanjut Hendriani (2009) menyebutkan bahwa
penerapan otomasi perpustakaan di Indonesia pada umumnya
hanya mempunyai tiga modul yaitu katalogisasi, sirkulasi dan
OPAC. Oleh karena itu untuk lebih memperjelas manfaat otomasi
perpustakaan, maka dapat dijawab pertanyaan tentang mengapa
otomasi diperlukan dalam perpustakaan, yaitu :
a. Memudahkan dalam pembuatan katalog
Perpustakaan yang belum menerapkan otomasi pada umumnya
harus membuat kartu catalog agar pemustaka dapat
menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan
pengarang, judul, atau subjeknya dan menunjukkan buku yang
dimiliki perpustakaan. Rangkaian kegiatan dalam membuat
catalog secara manual banyak menghabiskan tenaga, waktu
dan biaya. Penerapan computer akan dapat menghemat
segalanya proses pembuatan catalog akan lebih mudah,
24
penyajian buku bagi pemustaka juga akan lebih cepat dan pada
giliran akan terjadi efisiensi.
b.Memudahkan dalam layanan sirkulasi.
Dengan computer pekejaan peminjaman buku dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah yaitu hanya dengan menyorot
barcode kartu kemudian menyorot barcode buku selanjutnya
memberikan cap tanggal pengembalian kemudian secara
otomatis akan terjadi transaksi.
c.Memudahkan dalam penelusuran melalui katalog
Otomasi perpustakaan akan memudahkan pemustaka dalam
menelusuri informasi khususnya catalog melalui OPAC,
pemustaka dapat menelusur suatu judul buku secara
bersamaan.
d. Adanya tuntutan terhadap mutu layanan perpustakaan.
Tuntutan para pemakai perpustakaan saat ini sangat beragam.
Pemakai yang datang ke perpustakaan selain meminjam buku,
Mereka juga mencari layanan-layanan lain seperti layanan
internet, layana audio visual, layanan multimedia dan lain-lain.
Selain itu pemakai juga menginginkan layanan aktif
perpustakaan berupa layanan penelusuran secara online dan
layanan penelusuran CD ROM dan lain-lain.
e.Adanya tuntutan terhadap efisiensi waktu.
Sebelum adanya otomasi perpustakaan, pemakai mungkin
25
sudah puas dengan layanan penelusuran artikel bila artikel-
artikel dapat ditemukan, sekalipun layanan tersebut memakan
waktu sampai berminggu-minggu. Sekarang pemakai menuntut
layanan yang cepat
f.Keragaman media informasi yang dikelola.
Media informasi yang ada di perpustakaan saat ini tidak hanya
terbatas kepada buku dan jurnal ilmiah saja. Informasi-informasi
lain seperti multimedia, audio visual kini banyak dikoleksi oleh
perpustakaan.
g.Kebutuhan akan ketepatan layanan informasi.
Selain kecepatan dalam memperoleh informasi, pemakai juga
membutuhkan ketepatan informasi yang didapatkannya dari
perpustakaan. Pertanyaan-pertanyaan tentang informasi secara
spesifik harus bisa dijawab secara spesifik pula. Dengan
bantuan teknologi komputer pertanyaan-pertanyaan ini bisa
dijawab dengan cepat dan tepat.
2. Sirkulasi Perpustakaan
a. Definisi Layanan Sirkulasi
Layanan Sirkulasi merupakan denyut nadi dari semua
kegiatan layanan perpustakaan karena pada bagian sirkulasi
merupakan jasa yang bisa dirasakan langsung oleh pengguna
perpustakaan. Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “
circulation” yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada
26
“sirkulasi udara” sirkulasi uang dan sebagainya. Dalam ilmu
perpustakaan sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman,
namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya
adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang
berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi
perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk
kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa HS, 1993 : 1)
Bagian ini, terutama meja sirkulasi seringkali dianggap
ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian inilah yang
pertama kali berhubungan dengan pengguna atau pemakai
serta paling sering digunakan, karenanya unjuk kerja (kinerja)
staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan
(Sulistyo-Basuki, 1991 :257). Layanan yang cepat, tepat,
mudah, akurat dan berorientasi pada pemustaka agar mereka
puas (Lasa HS, 2009 : 187)
Kegiatan pada bagian sirkulasi meliputi :
1. Pendaftaran anggota perpustakaan
2. Peminjaman koleksi
3. Pengembalian atau perpanjangan
4. Penagihan
5. Pemberian sanksi
6. Waktu layanan
7. Sistem peminjaman
27
8. Pembuatan statistik pengunjung
b. Tujuan dan Fungsi Sirkulasi
Tujuan Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah suatu jenis layanan yang
sering berhadapan dengan pengunjung. Menurut Lasa (1995
: 1) tujuan sirkulasi antara lain :
1. Pengunjung dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan
semaksimal mungkin
2. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu,
dimana alamatnya, serta kapan koleksi itu harus kembali
3. Terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang
jelas, sehingga keamanan bahan pustaka akan terjaga
4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang
berkaitan dengan pemanfaatan koleksi
5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui
Fungsi Layanan Sirkulasi
Fungsi layanan sirkulasi menurut Sulistyo-Basuki (1991 :
257) antara lain :
1. Mengawasi pintu keluar perpustakaan
2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan dan
pengunduran diri anggota perpustakaan
3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan
memperpanjang waktu peminjaman
28
4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan
5. Mengeluarkan surat penringatan bagi buku yang belum
dikembalikan pada waktunya
6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku,
khususnya buku hilang atau rusak
7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman
8. Membuat statistik peminjaman
9. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan
peminjaman
Menurut Qalyubi, dkk (2003 : 222-223) sistem layanan
sirkulasi di perpustakaan lazimnya menggunakan dua sistem
sebagai berikut :
1. System terbuka (Open Access)
Sistem terbuka membebaskan pengunjung
ketempat koleksi perpustakaan dijajakan. Mereka dapat
melakukan browsing atau membuka-buka, melihat-lihat
buku, dan mengambil sendiri. Ketika tidak cocok, mereka
dapat memilih bahan lain yang hampir sama atau bahkan
yang berbeda.
Keuntungan sistem terbuka :
- Pemakai dapat melakukan browsing dan member
kepuasan kepada pengguna karena pengguna dapat
29
memilih sendiri koleksi yang sesuai dengan
kebutuhannya.
- Tenaga yang dibutuhkan tidak banyak
Kelemahan sistem terbuka :
- Pemakai banyak yang salah mengembalikan koleksi pada
tempat semula, sehingga koleksi bercampur aduk.
- Petugas setiap hari harus mengontrol rak-rak untuk
mengetahui buku yang salah letak, dan
- Kehilangan koleksi relative besar
2. Sistem tertutup (Close Access)
Sistem tertutup tidak memperkenankan
pengunjung masuk ke rak-rak buku untuk membaca
ataupun mengambil sendiri koleksi perpustakaan.
Pengunjung hanya dapat membaca atau meminjam melalui
petugas yang akan mengambilkan bahan pustaka untuk
para pengunjung.
Kelebihan sistem tertutup :
- Koleksi akan tetap terjaga kerapiannya, dan
- Koleksi yang hilang dapat diminimalkan
Kelemahan system tertutup :
- Banyak waktu yang diperlukan untuk mengisi formulir
dan menunggu bagi yang merngembalikan bahan
pustaka, dan
30
- Sejumlah koleksi tidak pernah disentuk atau dipinjam.
Sistem sirkulasi yang terotomasi sesuai dengan jenis
layanan perpustakaan yang secara terbuka. Layanan yang
mencakup semua administrasi peminjaman dan pengembalian
buku, reservasi (pesanan buku yang akan dipinjam), perhitungan
denda dan peringatan kepada peminjam tentang keterlambatan
pinjaman, statistik, dsb dapat dikerjakan dengan cepat dan akurat.
Satu terminal komputer dapat menggantikan setumpuk kartu
peminjaman dan dapat mempercepat proses layanan.
Tujuan utama dari sistem sirkulasi berbasis komputer
adalah pencatatan secara sistematis item-item yang dipinjam serta
data rinci peminjamannya. Lebih spesifik otomasi siskulasi
seharusnya menyediakan data sebagai berikut :
a.Daftar koleksi yang tersedia
Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem
otomasi perpustakaan, maka proses pencarian bahan pustaka
berjalan dengan lancar dan akurat
b.Buku yang dipinjam
Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem
otomasi perpustakaan, maka dengan mudah terdeteksi koleksi
yang terpinjam oleh pemakai
c.Buku yang dikembalikan dan atau diperpanjang
31
Basis data yang baik dan akurat dalam sistem otomasi juga
dapat memudahkan pustakawan dalam melacak apakah seorang
pennguna/pemustaka telah mengembalikan atau bahkan masih
memperpanjang buku yang telkah dipinjamnya yakni hanya
dengan melakukan scan pada kartu anggota pemustaka.
d.Tanggal jatuh tempo peminjaman
Tanggal Jatuh tempo peminjaman dapat terdeteksi pula melalui
scan kartu keanggotaan pemustaka saat melakukan transaksi
e.Apakah peminjam dimungkinkan untuk meminjam lagi atau tidak
Dengan melakukan scan kartu anggota, maka di layar monitor
akan muncul apakah seorang pemustaka masih boleh
memperpanjang peminjamannya atau sudah tidak boleh karena
melampaui batas waktu peminjaman.
f. Jika peminjam mencoba meminjam lebih dari yang seharusnya
Secara otomatis sistem akan menolak, apabila ada pemustaka
yang ingin meminjam koleksi lebih dari yang seharusnya
g. Mendeteksi persoalan peminjam pada saat transaksi
Sistem otomasi dapat mendeteksi apabila seseorang masih
memiliki tunggakan baik itu berupa koleksi ataupun tunggakan
denda, tidak akan dapat dilanjutkan transaksinya apabila belum
menyelesaikan sangkutan tersebut.
h.Pemesanan koleksi
32
Pustakawan dapat melakukan pemesanan koleksi sesuai
kebutuhan pengguna/pemustaka dengan cepat
i. Denda
Dengan sistem otomasi berupa scan kartu anggota dapat
diketahui berapa jumlah denda yang harus dibayar oleh seorang
pengguna/pemustaka
j. Data Koleksi yang dipinjam
Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem
otomasi perpustakaan maka pustakawan dapat mengetahui
berapa jumlah koleksi yang terpinjam
k.Statistik peminjaman
Secara keseluruhan sistem otomasi memudahkan pustakawan
dalam membuat data statistik peminjaman baik dalam jumlah
harian, bulanan bahkan tahun dengan tepat dan akurat.
3. Definisi Kualitas Layanan
Konsep kualitas layanan dipahami secara berbeda yaitu
antara harapan dan atau persepsi dari pengguna dengan persepsi
dari kinerja layanan. Kualitas layanan menurut persepsi pengguna
adalah anggapan pengguna tentang baik buruknya layanan yang
diterima, sedangkan kualitas layanan menurut persepsi dari kinerja
layanan adalah pemberian layanan yang terbaik (pelayanan prima)
dari sumber daya yang dimiliki oleh penyedia layanan (Setyorini,
2010 : 6)
33
Stamatis dalam Yanuar (2010 : 15) memberikan definisi
mengenai kualitas layanan sebagai suatu komitmen untuk
merealisasikan konsep yang berorientasi pada pengguna dengan
menetapkan suatu standar kinerja layanan.
Kualitas layanan adalah tingkat kesesuaian antara harapan
dan keinginan dan persepsi dari layanan yang diterima pelanggan
atau klien (Warella, 1997 : 21).
Christian Gronroos (1992), mengemukakan bahwa terdapat
empat faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu :
a. Menjaga dan memperhatikan, bahwa pelanggan akan merasakan
karyawan dan sistem operasional yang ada dapat menyelesaikan
problem mereka.
b. Spontanitas, dimana karyawan menunjukkan keinginan untuk
menyelesaikan masalah pelanggan
c. Penyelesaian masalah, karyawan yang berhubungan langsung
dengan pelanggan harus memiliki kemampuan untuk
menjalankan tugas berdasarkan standar yang ada, termasuk
pelatihan yang diberikan untuk dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik.
d. Perbaikan, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan harus
mempunyai personel yang dapat menyiapkan usaha-usaha
khusus untuk mengatasi kondisi tersebut.
34
Menurut Zeithaml dan Bitner (2002 : 40), kualitas layanan
(jasa) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian
atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan. Dengan demikian ada dua faktor utama yang
mempengaruhi kualitas layanan (jasa), yaitu : expected service dan
perceived service. Apabila layanan (jasa) yang diterima atau
dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan
(expected service), maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan
memuaskan . Jika layanan yang diterima melampaui harapan
pengguna, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas
yang ideal, sebaliknya jika layanan yang diterima lebih rendah
daripada yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan
buruk.
Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa
kualitas layanan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan
untuk memenuhi atau melebihi harapan pengguna/pemustaka
mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang selalu
berubah secara berkesinambungan seiring perkembangan informasi
dan teknologi.
Penelitian kualitas layanan tidak bisa terlepas dari pengguna,
sebab suatu layanan dikatakan berkualitas apabila layanan tersebut
mampu memenuhi bahkan melampaui harapan atau keinginan
pengguna.
35
Penilaian tentang berkualitas tidaknya suatu layanan
tergantung pula dari tipe pengguna. Pengguna yang kurang mengerti
akan teknologi data base tentu saja akan berbeda penilaiannya
dengan pengguna yang mengerti bahkan menguasai teknologi.
Pengguna yang kurang mengerti teknologi tentu merasa kurang puas
akan layanan otomasi sirkulasi oleh karena terhambat bahkan gagal
mengakses informasi yang dibutuhkan akibat ketidak pahaman akan
sistem otomasi yang diterapkan oleh perpustakaan.
Menurut Roger dalam bukunya tentang Diffusion of
Innovasion (1983 : 22) terdapat lima kelompok pengguna dalam
mengadopsi suatu inovasi, yakni : 1) inovators; 2) early adopters; 3)
early majority; 4) late majority, and 5) laggards.
Setiap individu terbentuk dan dibingkai oleh karakteristik
pribadi masing-masing, dan dari keragaman inilah yang membuat
lahirnya inovasi-inovasi yang dapat diartikan sebagai berikut :
a. Inovator (innovators), adalah pengguna yang telah mampu
mengevaluasi manfaat dari suatu inovasi serta aktif dalam
mencari informasi dan menciptakan inovasi serta mencari ide-ide
baru dalam menciptakan inovasi-inovasi selanjutnya..
b. Pengadopsi awal (early adopters), yaitu pengguna yang telah
mampu menganalisis manfaat yang dapat dirasakan dari inovasi
tersebut
36
c. Mayoritas awal (early majority), yaitu kelompok pengguna yang
mengadopsi inovasi baru pada tahap sekedar menerapkan tapi
belum mampu mengalisis manfaat yang terkandung di dalamnya.
d. Mayoritas akhir (Late majority), adalah pengguna yang belum
mampu menerapkan inovasi, mereka hanya sekedar mengetahui
adanya inovasi yang sangat efektif membantu kebutuhan mereka
dalam mencari informasi.
e. Lamban (Laggards), adalah pengguna yang baru pada tahap
mengenal, ini adalah kelompok yang paling tertinggal dalam hal
pengetahuan akan informasi, mereka membutuhkan waktu yang
relatif lama untuk mampu memahami lalu mengadopsi suatu
inovasi.
Dalam menilai kualitas layanan Parasuraman, Zeinthaml dan
Berry (1990 : 21) menyebutkan bahwa ada lima dimensi pokok
servqual (service quality) yang berkaitan dengan kualitas layanan
untuk membentuk fokus pengguna. Kelima dimensi kualitas layanan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Berwujud/ada bukti fisik (Tangibles), yaitu : sebagai fasilitas yang
dapat dilihat dan digunakan dalam upaya memenuhi kepuasan
pengguna seperti : gedung yang bagus, ber-AC, sarana ibadah
serta penampilan pustakawan yang menarik.
b. Keandalan (Realiability), yaitu : kemampuan memberikan
pelayanan kepada pengguna sesuai dengan yang diharapkan,
37
seperti kemampuan dalam menepati janji, kemampuan
memecahkan masalah dan kemampuan meminimumkan
kesalahan.
c. Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu : sebagai sikap tanggap,
mau mendengarkan dan merespon dalam upaya memuaskan
pengguna, misalnya : mampu memberikan informasi secara benar
dan tepat, tidak menunjukkan sikap sok sibu dan mampu
memberikan pertolongan dengan segera.
d. Jaminan (Assurance), yaitu : kemampuan pustakawan dalam
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pengguna melalui
pengetahuan, kesopanan serta menghargai perasaan pengguna.
e. Kepedulian/Empati (Emphaty), yaitu : kemampuan atau kesediaan
pustakawan memberikan perhatian yang bersifat pribadi, seperti
bersikap ramah, memahami kebutuhan dan peduli kepada
penggunanya.
Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas terdiri atas kualitas
pelayanan dan kualitas layanan. Kelima dimensi pokok servqual yang
dikembangkan oleh Parasuraman, dkk di atas tidak lain adalah
wujud dari kualitas pelayanan yang berkaitan erat dengan pelayanan
pustakawan, namun dalam hal ini yang ingin peneliti tekankan adalah
kualitas layanan yang berkaitkan langsung dengan layanan otomasi
perpustakaan, maka kelima dimensi pokok servqual tersebut dapat
didefinisikan sebagai berikut :
38
a. Berwujud/ada bukti fisik (Tangibility)
Fasilitas fisik dan perlengkapan harus tersedia, yakni dengan
tersedianya sarana penelusuran OPAC, bahan pustaka yang
dibutuhkan dapat diketahui dan atau dilihat dengan cepat sebagai
buktia tersedianya koleksi yang dibutuhkan oleh pemustaka.
c. Realiabilitas/keandalan (realiability)
Data yang ada di perpustakaan akurat, konsisten dan
terpercaya, karena selalu di up-date oleh pustakawan,
pemenuhan janji dalam layanan otomasi sirkulasi akan sangat
berpengaruh dan mencerminkan keandalan dan kredibilitas
pustakawan dalam layanannya.
d. Daya Tanggap (Responsibility)
Basis data yang baik dan akurat dalam sistem otomasi
perpustakaan dapat merespon dan menanggapi permintaan
pemustaka dengan cepat (responsif) tanpa membiarkan
pengguna menunggu lama yang dapat menimbulkan rasa bosan.
e. Jaminan/kepastian (Assurance)
Kemampuan basis data sistem otomasi perpustakaan juga dapat
memberi jaminan kepuasan kepada para pengguna dengan
keramahan sistem, kepastian data yang dimiliki dan disuguhkan
sesuai dengan apa yang pengguna butuhkan, sehingga tidak ada
lagi keraguan yang dirasakan oleh pemustaka.
39
f. Empati/kepedulian (Empathy)
Kepedulian bukan hanya bisa ditunjukkan oleh manusia, tetapi
dengan sistem otomasi yang baik dan akurat yang dapat
merespon dengan cepat segala kebutuhan pemustaka akan
informasi dengan tepat guna dan tepat waktu, maka hal itu pun
merupakan wujud kepedulian dari sebuah sistem layanan.
40
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian bahkan tulisan tahun 80-an kebawah cenderung
mengungkapkan dampak teknologi informasi dengan nada pesimis
dan penuh curiga. Salah satu contoh yang dikemukakan oleh Rogers
(1987 : 150-193) dalam bab khusus menyangkut “ Social impact of
communication technologies”, melalui beberapa sub-sub judul seperti
The area of minimal effect” yang menggambarkan tentang minimalnya
pengaruh media terhadap individu dan masyarakat. (Nadjib, 2007 : 66-
67). Selain itu tulisan-tulisan terdahulu juga cenderung mengamati
pengaruh atau dampak teknologi komunikasi secara linear terhadap
individu atau organisasi, seperti tulisan Turban, Mclean dan Wetherbe
(1998) dalam Nadjib (2007 : 66-67) yang lebih cenderung
mengedepankan kelebihan dan peluang yang disajikan oleh teknologi
baru tersebut, sehingga contoh-contoh mengenai dampak teknologi
informasi terhadap organisasi yang disajikan dalam tulisan mereka
lebih bersifat sistematik, positif dan optimis, seperti yang dikemukakan
dalam satu bab khusus menyangkut “impacts of IT on Organizations,
Individuals, and Society” (Dampak TIK terhadap organisasi, individu
dan masyarakat).
Beberapa penelitian telah dilakukan pula sebelumnya
mengenai pemanfaatan teknologi informasi di berbagai instansi
meskipun dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda-beda
dan obyek yang berbeda pula. Namun demikian tujuan rujukan dari
41
penelitian terdahulu ini pada umumnya untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas layanan.
Penelitian-penelitian tersebut sebagai berikut :
1. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Daud Manarang (2003)
dengan judul : Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Di
Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Papua.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan teknologi
informasi di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Papua yang
telah tergabung dengan intranet yang dapat mengakses internet.
Untuk memperoleh data yang akurat sesuai kebutuhan penelitian,
dilakukan wawancara dan penyebaran kuesioner terhadap empat
puluh responden dari seluruh populasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat penilaian pejabat
struktural eselon III terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan
telekomunikasi dalam pemahaman dan pemanfaatan teknologi
informasi menunjukkan angka yang cukup tinggi terhadap perangkat
keras (75,76 %), perangkat lunak (44,89 %) jaringan telekomunikasi
(42,22 %) dan SDM (39,11 %). Hal ini berarti bahwa perangkat
lunak, jaringan dan SDM dibidang teknologi informasi yang ada di
lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Papua ternyata belum
dipahami dan SDM belum memenuhi standar kualifikasi baik secara
kuantitas maupun kualitas.
42
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sudirman (2006) dengan judul :
Penggunaaan komunikasi online dalam sistem pelaporan transaksi
keuangan antar cabang pada Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah
07 Makassar (suatu studi komunikasi organisasi).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan sistem
komunikasi online dalam pelaporan transaksi keuangan pada BNI
Wilayah 07 Makassar dan hambatan-hambatan penggunaan sistem
komunikasi online dalam pelaporan transaksi keuangan pada BNI
Wilayah 07 Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem
komunikasi online yang digunakan dalam pelaporan transaksi
keuangan pada BNI Wilayah 07 Makassar meliputi pengumpulan
data, manipulasi data, penyimpanan laporan dan penyediaan
laporan belum maksimal. Hambatan terjadi di dua situasi, yakni
hambatan dalam implementasinya, karena kurangnya perhatian dan
dukungan seluruh personel yang ada, hambatan yang kedua
karean akibat pilihan teknologi yang kurang tepat atau sudah
ketinggalan zaman dan implementasi yang kurang strategis.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Bastian (2007) dengan judul :
Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi online Tehadap Tingkat
Kepuasan Pelanggan Telepon di Makassar.
43
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
teknologi informasi online tehadap tingkat kepuasan pelanggan
telepon di Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi online hasil
kinerja system multi-agen payment milik PT Telkom atau yang biasa
disebut System Online Payment Pount (SOPP) memberikan
perubahan perilaku pada pola komunikasi (transaksi) pelanggan
telepon di Makassar. Pelanggan merasa puas dengan adanya
layanan komunikasi online yang tersedia.
Ketiga Penelitian terdahulu dari berbagai instansi ini merupakan
pedoman, langkah-langkah atau acuan bagi penulis dalam
melakukan penelitian tentang pengaruh pemanfaatan sistem
informasi terhadap peningkatan kualitas layanan di UPT
Perpustakaan Universitas Hasanuddin, dalam hal ini penulis
membatasi pada sistem informasi khususnya pada bidang otomasi.
44
III. KERANGKA KONSEPTUALDAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual
1. Sistem Otomasi Perpustakaan
Menurut Lasa HS (1998), Otomasi perpustakaan adalah
pemanfaatan mesin komputer dan peralatan elektronik lainnya
untuk memperlancar tugas-tugas perpustakaan.
Menurut Harmawan dalam tulisannya berjudul Sistem
Otomasi Perpustakaan, memberikan definisi bahwa sistem otomasi
perpustakaan atau Library Automation System adalah software
yang beroperasi berdasarkan pangkalan data untuk
mengotomasikan kegiatan perpustakaan (Mahmun, 2010 : 3)
Dari pendapat-pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa
Sistem otomasi perpustakaan adalah menjadikan segala aktivitas
layanan perpustakaan berjalan secara otomatis tanpa terlalu
banyak menggunakan aktivitas pustakawan, tetapi melibatkan
pemanfaatan perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak
(soft ware) untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan indikator
: 1) tampilan program (visual display) yaitu : Pewarnaan,
Pemakaian kata dan bahasa, Pemakaian tombol kata interaktif,
Grafis, Tombol Menu dan ikon, dan Desain antar muka, 2)
kualitas teknis (technical quality) yaitu : Pengoperasian Program,
45
Respon Pengguna, Keamanan Program, Penanganan Kesalahan,
dan Fasilitas Program
2. Sirkulasi
Dalam ilmu perpustakaan sirkulasi sering dikenal dengan
peminjaman, namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi
sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan
yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi
perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk
kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa HS, 1993 : 1)
3. Kualitas Layanan
Kualitas layanan merupakan suatu proses kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi atau melebihi harapan
pengguna/pemustaka mencakup produk, jasa manusia, proses dan
lingkungan yang selalu berubah secara berkesinambungan seiring
perkembangan informasi dan teknologi.
Dalam menilai kualitas layanan Parasuraman, Zeinthaml
dan Berry (1990 : 21) menyebutkan bahwa ada lima dimensi pokok
servqual (service quality) yang berkaitan dengan kualitas layanan
untuk membentuk fokus pengguna. Kelima dimensi kualitas layanan
tersebut adalah : berwujud/ada bukti fisik (Tangibility);
Realiabilitas/keandalan (Realiability); Ketanggapan (Responsibility);
Jaminan/Kepastian (Assurance) dan Empati/Kepedulian (Emphaty)
46
Berdasarkan uraian di atas dapat di gambarkan apakah
pemanfaatan sistem otomasi khususnya sirkulasi berpengaruh
terhadap kualitas layanan di UPT Perpustakaan Universitas
Hasanuddin, .Untuk mengetahui gambaran konsep tersebut dapat
diperlihatkan kerangka konseptual penelitian ini sebagai berikut :
Gambar. 1Kerangka Konseptual Pengaruh Sistem Otomasi Sirkulasi
Terhadap Kualitas Layanan
B. Hipotesis
47
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
pemanfaatan sistem otomasi Sirkulasi dengan variabel
kualitas layanan di UPT Perpustakaan Universitas
Hasanuddin, sebagai berikut :
H1 : Ada pengaruh variabel X (pemanfaatan sistem
otomasi sirkulasi) terhadap variabel Y (kualitas
layanan)
48
IV. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini dengan
pendekatan secara kuantitatif yang memusatkan perhatian pada
hal-hal yang lebih nyata yang dapat diukur dengan angka atau
istilah quantifiabel, yakni memahami hal yang diteliti dengan
melakukan pengukuran dalam bentuk, misalnya frekuensi dan
intensitas variabel (Sulistyo-Basuki, 2006 : 72). Peneliti juga
menggunakan analisis deskriptif yang digunakan untuk
menginterpretasikan data yang telah diolah secara kuantitatif dalam
bentuk tabel frekuensi sebagai acuan untuk melihat karakteristik
data yang diperoleh.
Peneliti akan berusaha untuk menggambarkan situasi yang
terjadi pada saat sekarang melalui angka-angka statistik yang
kemudian diinterpretasikan ke dalam suatu uraian.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurung waktu kurang
lebih 3 (tiga) bulan, yaitu dari bulan Mei sampai Juni 2013.
Penelitian dilaksanakan pada Unit Pelayanan Teknis (UPT )
Perpustakaan Universitas Hasanuddin.
49
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam
penyusunan proposal penelitian tesis ini adalah sebagai berikut :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan
observasi sistem otomasi serta kuesioner pada UPT
Perpustakaan Universitas Hasanuddin
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian
kepustakaan (library research), mengumpulkan dokumen atau
arsip serta informasi lainnya yang ada hubungannya dengan
sistem otomasi sirkulasi dan kualitas layanan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melihat secara
langsung obyek yang akan diteliti.
2. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data atau teori yang
mendukung penelitian dengan membaca berbagai buku
referensi, jurnal atau dokumen dan bacaan lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dalam bentuk tanya jawab
secara lisan terhadap responden, dengan menggunakan
pedoman wawancara yang telah disiapkan yang berkaitan
50
dengan penelitian sehingga dapat diperoleh data atau informasi
yang berkaitan dengan objek penelitian
4. Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data melalui pertanyaan
yang dibuat secara terstruktur dalam bentuk tertutup yang
dibagikan kepada responden, dalam hal ini adalah mahasiswa
dari enam fakultas sebanyak 95 orang.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
pengunjung dari lima belas fakultas yang terdaftar sebagai anggota
dan aktif bertransaksi di UPT Perpustakaan sampai dengan periode
30 Maret 2013 sebanyak 1888 orang.
2. Sampel
Mengingat banyaknya populasi , maka peneliti melakukan
teknik pengambilan sampel secara Cluster Sampling yakni dengan
memilih 6 (enam) fakultas yang masing-masing mewakili tiga
kelompok eksakta yakni : Fakultas MIPA (348 orang), Fakultas
Teknik (216 orang) dan Fakultas Pertanian (173 orang) serta tiga
kelompok non-eksakta yakni : Fakultas Hukum (222 orang),
Fakultas Isipol (152 orang) dan Fakultas Ekonomi (120 orang)
dengan pertimbangan bahwa mahasiswa ke enam fakultas ini yang
51
memiliki jumlah transaksi terbesar selama kurun waktu satu bulan
terakhir (Data Statistik UPT Perpustakaan, 30 Maret 2013) yaitu
dengan jumlah total sebanyak 1231 orang. Berdasarkan jumlah
tersebut, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 95 orang,
seperti data berikut :
Fakultas Populasi SampelMIPA 348 27Teknik 216 17Pertanian 173 13Hukum 222 17Isipol 152 12Ekonomi 120 9
1231 95
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
Aksidental dari jumlah pengguna yang bertransaksi dari 6 (enam)
fakultas tersebut dengan teknik penarikan sampel menggunakan
rumus Slovin sebagai berikut :
n= N
1+N (e)2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = standar eror/tingkat kesalahan
N = 1231 orang
e = 10 % = 0,1
52
n= 1231
1+1231(0,1)2
n= 12311+12
n=123113
n=95 responden
F. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan sistem otomasi terhadap kualitas layanan adalah
dengan menggunakan analisis regresi.
Menurut Hartono dalam Yanuar (2010 : 31) analisis regresi
digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dengan rumus sebagai berikut :
Y = a1 + a1x1 + a2x2 + e
Keterangan :
Y = variabel dependent (Kualitas Layanan)
X1 = Perangkat Keras (hard ware)
X2 = Perangkat Lunak (soft ware)
a0 = Konstanta regresi
a1, a2 = Intersep atau kemiringan garis regresi
e = error
53
G. Definisi Operasional dan Pengukurannya
1. Sistem otomasi sirkulasi perpustakaan adalah menjadikan segala
aktivitas layanan sirkulasi di perpustakaan berjalan secara
otomatis tanpa terlalu banyak menggunakan aktivitas
pustakawan, tetapi melibatkan pemanfaatan perangkat keras
(hard ware) dan perangkat lunak (soft ware)
2. Perangkat Keras (hardware) adalah perangkat yang
digunakan di dalam mengaplikasikan otomasi sirkulasi untuk
memenuhi kebutuhan pemustaka dengan indikator :
1) komputer, 2) scanner, dan 3) printer.
3. Perangkat keras (software) adalah metode atau prosedur untuk
mengoperasikan komputer dalam berbagai aplikasi untuk
membantu memenuhi kebutuhan pemustaka dengan indikator :
1) tampilan prorgam (visual display), yaitu : Pewarnaan,
Pemakaian kata dan bahasa, Pemakaian tombol kata interaktif,
Grafis, Tombol Menu dan ikon, dan Desain antar muka, 2)
kualitas teknis (technical quality) yaitu : Pengoperasian Program,
Respon Pengguna, Keamanan Program, Penanganan
Kesalahan, dan Fasilitas Program.
4. Kualitas layanan merupakan suatu proses kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi atau melebihi harapan pemustaka
mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang
selalu berubah secara berkesinambungan seiring perkembangan
54
informasi dan teknologi, dengan menerapkan lima dimensi
pokok servqual (service quality) sebagai indikatornya yaitu :
berwujud/ada bukti fisik (Tangibles); Realiabilitas/keandalan
(Realiability); Ketanggapan (Responsiveness);
Jaminan/Kepastian (Assurance) dan Empati/Kepedulian
(Emphaty)
55
V. PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Jadwal Penelitian
Rencana jadwal penelitian ini adalah 3 (tiga) bulan. Untuk
lebih jelasnya rincian waktu kegiatan dapat dilihat pada tabel
berikut :
No.
Kegiatan Bulan/Tahun 2013April Mei Jun
1. Usulan Judul dan Penetapan pembimbing
2. Rancangan penelitian, konsultasi pada pembimbing
3. Perbaikan Proposal dan Mendaftar seminar
4. Perbaikan seminar proposal
5. Penelitian dan Pengumpulan Data
6. Pengolahan dan analisis data.
7. Penyelesaian tesis dan konsultasi pembimbing
8. Pendaftaran seminar hasil
9. Perbaikan hasil seminar dan konsultasi pembimbing
10. Pendaftaran Ujian Tesis
56
B. Perkiraan biaya
Adapun perincian perkiraan besarnya biaya dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Rp. 750.000
2. Penulisan konsep Rp. 300.000
3. Pembelian bahan bacaan penunjang Rp.1.000.000
4. Pembuatan proposal dan penggandaan Rp. 750.000
5. Seminar proposal Rp. 750.000
6. Perbaikan hasil seminar proposal Rp. 200.000
7. Pengurusan izin penelitian Rp. 100.000
8. Penggandaan Kuisioner Rp. 100.000
9. Pengolahan data kuisioner Rp. 300.000
10. Pengetikan hasil penelitian Rp. 400.000
11. Penggandaan thesis untuk seminar Rp. 300.000
12. Perbaikan dan penggandaan setelah seminar Rp. 400.000
13. Thesis akhir Rp. 1.500.000
14. Transportasi Rp. 1.500.000
15. Lain-lain Rp. 500.000
Jumlah Rp.8.850.000,-
Terbilang : Delapan Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah,-
57
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A.S. 1990. Manusia dan Informasi. Makassar : Hasanuddin University Press.
Aisah, Sitti. 1997. Pemanfaatan CDS/ISIS Sebagai Perangkat Lunak Dalam Pengolahan Buku di UPT Perpustakaan Unhas (Skripsi)
Ajie, Miyarso Dwi. Sistim Otomasi Perpustakaan, (online), (http://file.upi.edu/Direktori/A %20%20FIP/PRODI.%20PERPUSTAKAAN%20DAN520INFORMASI/MIYARSO%20DWI%20AJIE/Makalah%20a.n%20Miyarso%20Dwiajie/Hand%20Out%20%301%20Otomasi%20Perpustakaan_pengantar.pdf. diakses pada tanggal 11 Februari 2013).
Anonim. 2012. Kualitas Pelayanan, (online) (http://G:\kualitas-pelayanan.html., diakses pada 28 Februari 2013).
Gronroos, Cristian. (1992). Service Management and Marketing. Toronto : Lexington Books.
Hadi, Sutrisno. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andisi
Hendriani, 2009. Pentingnya Otomasi Dalam Perpustakaan, (online), (File://F:/Bahan Tesis-Otomasi Perpustakaan.htm., diakses pada tanggal 19 Maret 2013).
Lasa HS, 1995. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Cet II. Gadjah Mada University Press
La Tommeng. 2010. Otomasi dan Digitalisasi Perpustakaan. Makalah bahan ceramah disajikan dalam acara Mata Kuliah Otomasi dan Digitalisasi Dokumen Perpustakaan
-----------------.2011. Evaluasi Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap Peningkatan Layanan UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar (Tesis).
Lukman, Sampara. 1999. Manajemen Kualitas Pelayanan, Jakarta : STIA-LAN Press
58
Mahmun, M.Thoha. 2010. Otomasi Perpustakaan (Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Kendalanya, (online), (http://baa.univpgri-Palembang-ac.id/penelitian/otomasi% 20 perpustakaa.pdf., diakses pada tanggal 15 Januari 2013).
Moenir, A.S. 1995. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta : Bumi Aksara.
Nadjib, Muh. dkk. 2012. Proposal Otomasi Perpustakaan : Penataan Ulang Jaringan LAN dan Instalasi Software khusus Perpustakaan. Makassar : UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin
---------------. 2007. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Daya Saing Universitas Hasanuddin (Disertasi)
Parasuraman, Valarie A.Z and L.Berry. 1990. Delivering Quality Service. New York : McMillan
Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Rogers, Everett, 1995. Diffusion of Innovation, (online), (http://www.stanford.edu/class/symbsys 205/Diffusion of Innovation.htm., diakses pada tanggal 19 Maret 2013).
Rowley, J.E, 1986. Computer for Libraries. 2nd.ed. London : Clive Bringley
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta
Sulistyo-Basuki. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta : Wedatama Widya Sastra
..---------------- .1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Tedd, Lucy A. 1984. An Introduction Computeriz-Based Library System. New York : Jhon Wiley & Sons
59
Turban, McLean, Wetherbe, 1998. Information Technology for Management, Marketing Connection for Strategic Advantage, Second Edition, New York : Jhon Wiley & Sons, Inc Publishers
Uno, Hamzah B.dan Nina Lamatenggo. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara. 2011
Warella, Y. 1997. Administrasi Negara dan Kualitas Pelayanan Publik. Pidato Pengukuhan Guru Besar Madya. Semarang : Universitas Dipongoro
Wisok, John. P. 2007. Globalisasi, Informasi dan Akibatnya, (online), (http://www.globalisasi 6.htm., diakses pada tanggal 7 Maret 2013).
Yanuar, Yoga Prasetyawan. 2010. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Perpustakaan Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, (online), (http://eprints.undip.ac.id/21923., diakses pada tanggal 15 Januari 2013).
Zeithaml, Valarie dan Bitner, Mary Jo.2002 Service Marketing. New York : McGraw Hill
60
Lampiran 1
Kuesioner
Kepada
Yth. : Mahasiswa Responden
di Fakultas :
MIPA/Teknik/Pertanian/Hukum/Ekonomi/Isipol
Universitas Hasanuddin
Dengan hormat,
Berkaitan dengan penelitian yang sedang saya
lakukan tentang judul “Pengaruh Pemanfaatan Sistem
Otomasi Sirkulasi terhadap Kualitas Layanan di Unit
Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas
Hasanuddin”, saya mohon bantuan Saudara untuk mengisi
kuesioner terlampir.
Agar penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat,
Saudara
saya mohon untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-
jujurnya. Hasil
kuesioner ini akan dijamin kerahasiaannya dan akan
digunakan hanya untuk kepentingan ilmiah.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan, kesungguhan,
dan
61
kerjasama Saudara dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan
terimakasih.
Makassar, 03 Mei 2013
Peneliti,
Sitti Aisah4
Identitas Responden
Nama : ..............................................
Fakultas : ..............................................
* ) Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
Berilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini
sesuai dengan pendapat Anda dengan memberikan tanda
(_) pada tempat yang tersedia, dengan ketentuan:
Sangat Setuju(SS), Setuju(S), Kurang Setuju(KS), Tidak
Setuju(TS).
Contoh:
No
Pertanyaan SS S KS TS
1. Tampilan Mysipisis tampak menarik
Saya mohon Saudara membaca terlebih dahulu seluruh
kuesioner ini untuk mendapatkan gambaran tentang
keseluruhan pertanyaan, apabila terdapat hal yang kurang
jelas dapat ditanyakan kepada saya.
Sistem Otomasi Sirkulasi Perpustakaan yang Terintegrasi/Terdapat dalam Hardware
62
Indikator komputer
No
Pertanyaan SS S KS TS
1. Komputer yang digunakan telah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi
Indikator Scanner
No
Pertanyaan SS S KS TS
2. Peralatan Scanner yang digunakan telah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi
3. Hasil yang ditampilkan memuaskan dan sesuai harapan Anda
Indikator Printer
No
Pertanyaan SS S KS TS
4. Peralatan Printer yang digunakan telah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi
5. Hasil yang ditampilkan memuaskan dan sesuai harapan Anda
Sistem Otomasi Sirkulasi Perpustakaan yang Terintegrasi/Terdapat dalam Mysipisis
Indikator Desain Program
No Pertanyaan SS S KS TS
6. Kombinasi warna pada program terlihat kontras dan jelas
7. Tampilan desain grafis tampak menarik8. Pemakaian kata dan bahasa pada menu
mudahDipahami
9. Penataan menu mudah dipahami10.
Desain antar muka (Interface) terlihat interaktif dan menarik
Indikator Sistem Navigasi
63
No Pertanyaan SS S KS TS
11.
Pilihan menu dan navigasi yang tersedia, memudahkan Anda menggunakan program
12.
Menu dan navigasi yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif
13.
Menu-menu yang tersedia secara instan dapat memunculkan informasi sesuai dengan yang Anda cari
14.
Tersedia instruksi-instruksi pembatalan perintah dengan mudah apabila diperlukan
115Indikator Kemudahan Penggunaan
No Pertanyaan SS S KS TS
15.
Manual/panduan operasional dapat dipelajari dengan mudah
16.
Program dapat digunakan dengan mudah
17.
Setiap menu dapat diakses dengan mudah
18.
Informasi dapat diakses melalui internet denganMudah
19.
Menggunakan mesin pencari (searching engine)secara sederhana
20.
Program dilengkapi sistem pembetulan otomatis(auto correct) terhadap kata kunci yang diketikan
Indikator Kualitas Program
No Pertanyaan SS S KS TS
21.
Program tidak pernah mengalami eror saatDigunakan
22.
Program terbebas dari virus
23.
Proses pencarian data berlangsung cepat
24.
Data yang ada tidak dapat dirubah oleh pengguna(keamanan data terjamin)
64
Kulitas Layanan UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Unit Sirkulasi)
Indikator Berwujud/Ada Bukti Fisik
No Pertanyaan SS S KS TS
25.
Teknologi informasi yang digunakan dalammemberikan layanan sudah menyesuaikanperkembangan teknologi
26.
Terdapat alat bantu penelusuran (OPAC) yangmemadai untuk mendukung layanan
27.
Bahan pustaka yang dibutuhkan dapat ditemukan dengan cepat dan tepat
Indikator Reabilitas/Keandalan
No Pertanyaan SS S KS TS
28.
Data yang tersedia akurat
29.
Data yang tersedia konsisten dan
30.
Data yang tersedia terpercaya karena selalu di up-date oleh pustakawan
Indikator Daya Tanggap
No Pertanyaan SS S KS TS
31.
Basis data merespon dengan cepat apa yang Anda minta
32.
Basis data tidak pernah membuat Anda merasa bosan menunggu
Indikator Jaminan/Kepastian
No Pertanyaan SS S KS TS
33.
Basis data menjamin kepuasan Anda dengan keramahan sistem
34.
Basis data memberi jaminan kepastian data yang dimiliki sesuai kebutuhan Anda
35.
Keamanan data terjamin karena sudah terprogram tidak dapat dirubah oleh pemustaka
65
Indikator Empati/Kepedulian
No Pertanyaan SS S KS TS
36.
Sistem otomasi menunjukkan kepedulian dengan merespon apa yang Anda butuhkan dengan tepat guna dan tepat waktu
37.
Sistem otomasi menunjukkan kepedulian dengan kebaharuan data yang selalu di up-date