40
PROSEDUR DIAGNOSTIK PROSEDUR DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PROSEDUR DIAGNOSTIK GANGGUAN PERNAFASAN

Citation preview

Page 1: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PROSEDUR DIAGNOSTIK PROSEDUR DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM PERNAFASANGANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

Page 2: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

ANALISA GAS DARAH ARTERIANALISA GAS DARAH ARTERI(Artery Blood Gases Analysis)(Artery Blood Gases Analysis)

IndikasiIndikasi Sakit akut dengan komplikasi pernafasanSakit akut dengan komplikasi pernafasan Klien memerlukan jalan nafas buatanKlien memerlukan jalan nafas buatan Ketergantungan pada “Ketergantungan pada “mechanical mechanical

ventilation”ventilation” Gangguan sistem pernafasan kronisGangguan sistem pernafasan kronis Mendiagnosis, mengetahui “progres” Mendiagnosis, mengetahui “progres”

therapi oksigentherapi oksigen

Page 3: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PengukuranPengukuran

pHpH 7.35 – 7.457.35 – 7.45

PaCOPaCO2235 – 45 mmHg35 – 45 mmHg

PaOPaO22 80 – 100 mmHg80 – 100 mmHg

HCOHCO33 22 – 26 mEq/L22 – 26 mEq/L

BEBE -2.5 – 2.5-2.5 – 2.5

OO22 sat sat 95 – 100 %95 – 100 %

Page 4: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PaOPaO22 merefleksikan efektifitas merefleksikan efektifitas pertukaran gas (Ventilation – pertukaran gas (Ventilation – perfusion)perfusion)

PaCOPaCO22 merefleksikan efektifitas merefleksikan efektifitas ventilasiventilasi

Spesimen yang diambil 2 – 2.5 cc darah Spesimen yang diambil 2 – 2.5 cc darah arteriarteri

Page 5: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PERSIAPAN ALATPERSIAPAN ALAT

Spuit 2.5 cc berisi 0.1 cc Spuit 2.5 cc berisi 0.1 cc heparinheparin

Kapas alkohol + Kassa sterilKapas alkohol + Kassa steril Tutup jarum terbuat dari Tutup jarum terbuat dari

gabus/karetgabus/karet Kain pengalasKain pengalas Tempat berisi es batuTempat berisi es batu Formulir laboratoriumFormulir laboratorium

Page 6: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PelaksanaanPelaksanaan

Ukur suhu tubuh klien, catat pada formulirUkur suhu tubuh klien, catat pada formulir Tentukan tempat insersi : arteri Radialis / Tentukan tempat insersi : arteri Radialis /

femoralisfemoralis Siapkan spuit 2 cc + Heparin : ambil heparin 2 Siapkan spuit 2 cc + Heparin : ambil heparin 2

cc kemudian sisakan 0.1 cc dalam spuitcc kemudian sisakan 0.1 cc dalam spuit Desinfektan area penusukanDesinfektan area penusukan Tusukan jarum 45Tusukan jarum 4500 untuk arteri radialis, 90 untuk arteri radialis, 9000

untuk arteri femoralisuntuk arteri femoralis Cabut setelah selesai, tekan 5 menit untuk Cabut setelah selesai, tekan 5 menit untuk

radialis, 10 menit untuk femoralis.radialis, 10 menit untuk femoralis. Tutup jarum dengan karet/gabus, putar Tutup jarum dengan karet/gabus, putar

diantara dua telapak tangandiantara dua telapak tangan Masukan pada tempat berisi es batu, segera Masukan pada tempat berisi es batu, segera

kirim ke labkirim ke lab

Page 7: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Interpretasi HasilInterpretasi Hasil

1.1. Pengkajian status hypoxiaPengkajian status hypoxia

Hypoxia ringanHypoxia ringan PaOPaO22 < 80 mmHg < 80 mmHg

Hypoxia sedangHypoxia sedang PaOPaO22 < 60 mmHg < 60 mmHg

Hypoxia beratHypoxia berat PaOPaO22 < 40 < 40 mmHgmmHg

Nilai normal berkurang 1 mmHg Nilai normal berkurang 1 mmHg pertahun diatas usia 60 tahunpertahun diatas usia 60 tahun

Page 8: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Interpretasi HasilInterpretasi Hasil

2. Pengkajian Keadaan Ventilasi2. Pengkajian Keadaan Ventilasi

PaCOPaCO22 dievaluasi untuk menilai efisiensi dievaluasi untuk menilai efisiensi ventilasi alveolar. Ventilasi alveolar diartikan ventilasi alveolar. Ventilasi alveolar diartikan sebagai udara yang diinspirasi yang mencapai sebagai udara yang diinspirasi yang mencapai alveolus dan terlibat dalam proses pertukaran alveolus dan terlibat dalam proses pertukaran gasgas

PaCOPaCO22 > 50 mmHg, alveolar hypoventilation > 50 mmHg, alveolar hypoventilation

PaCOPaCO22 < 30 mmHg, alveolar hyperventilation < 30 mmHg, alveolar hyperventilation

Page 9: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Interpretasi HasilInterpretasi Hasil

Kadar PaCOKadar PaCO22 juga digunakan untuk juga digunakan untuk menilai kondisi hyperkapniamenilai kondisi hyperkapnia

PaCOPaCO2 2 45 – 60 mmHg45 – 60 mmHg Hyperkapnia Hyperkapnia ringanringan

PaCOPaCO2 2 60 – 70 mmHg60 – 70 mmHg Hyperkapnia Hyperkapnia sedangsedang

PaCOPaCO2 2 70 – 80 mmHg70 – 80 mmHg Hyperkapnia beratHyperkapnia berat

Page 10: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Interpretasi HasilInterpretasi Hasil

3.3. Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan Asam Basa

Perubahan retensi atau eliminasi COPerubahan retensi atau eliminasi CO22 secara langsung akan mempengaruhi secara langsung akan mempengaruhi pH. Perubahan ini dikompensasi oleh pH. Perubahan ini dikompensasi oleh pulmonal dengan cara hypo atau pulmonal dengan cara hypo atau hyperventilasihyperventilasi

Page 11: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Langkah-Langkah Penilaian Langkah-Langkah Penilaian Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan Asam Basa

1.1. Klasifikasi pHKlasifikasi pH

AsidosisAsidosis pH < 7.35pH < 7.35

AlkalosisAlkalosis pH > 7.45pH > 7.45

2.2. Kaji PaCOKaji PaCO22

Dengan asumsi pH turunDengan asumsi pH turun

Asidosis respiratorikAsidosis respiratorik PaCOPaCO2 2 > 45> 45

Asidosis metabolikAsidosis metabolik PaCOPaCO22 < 35 < 35

Page 12: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Langkah-Langkah Penilaian Langkah-Langkah Penilaian Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan Asam Basa

3. Kaji HCO3. Kaji HCO33

Asidosis respiratorikAsidosis respiratorik HCOHCO33 > 26 mEq/L > 26 mEq/L

Asidosis metabolikAsidosis metabolik HCOHCO33 < 26 mEq/L < 26 mEq/L

4.4. Tentukan adanya kompensasiTentukan adanya kompensasiTerjadi kompensasi bila PaCOTerjadi kompensasi bila PaCO22 dan HCO dan HCO33 abnormal dalam bentuk berlawananabnormal dalam bentuk berlawanan

Tidak terjadi kompensasi, satu komponen dari Tidak terjadi kompensasi, satu komponen dari PaCOPaCO22 atau HCO atau HCO3 3 abnormal , lainnya normalabnormal , lainnya normal

Page 13: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Langkah-Langkah Penilaian Langkah-Langkah Penilaian Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan Asam Basa

3.3. Tentukan derajat kompensasiTentukan derajat kompensasi

Kompensasi SebagianKompensasi SebagianMenunjukkan fakta adanya Menunjukkan fakta adanya kompensasi tetapi pH masih abnormalkompensasi tetapi pH masih abnormal

Kompensasi PenuhKompensasi PenuhMenunjukkan fakta adanya Menunjukkan fakta adanya kompensasi dengan pH normalkompensasi dengan pH normal

Page 14: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

TEST FUNGSI PULMONALTEST FUNGSI PULMONAL(Pulmonary Functional Test)(Pulmonary Functional Test)

Dilakukan dengan menggunakan Dilakukan dengan menggunakan spirometrispirometri

Memberikan informasi yang Memberikan informasi yang berhubungan dengan volume paru, berhubungan dengan volume paru, mekanisme paru, dan kemampuan mekanisme paru, dan kemampuan diffusi pada parudiffusi pada paru

Page 15: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Data yang diperoileh dapat digunakan untuk Data yang diperoileh dapat digunakan untuk menilai adanya :menilai adanya :

Penyakit paru atau abnormalitas Penyakit paru atau abnormalitas fungsi parufungsi paru

Luasnya abnormalitasLuasnya abnormalitasDerajat kerusakanDerajat kerusakanPerkembangan kelainan yang Perkembangan kelainan yang

dideritadideritaMengambil tindakan yang tepatMengambil tindakan yang tepat

Page 16: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

HASILHASIL

Tidal VolumeTidal Volume 500 ml 500 mlVol Cadangan InspirasiVol Cadangan Inspirasi 3100 ml3100 mlVol Cadangan EkspirasiVol Cadangan Ekspirasi 1200 ml1200 mlVol ResiduVol Residu 1200 ml1200 mlKapasitas Paru-Paru TotalKapasitas Paru-Paru Total 6000 ml6000 mlKapasitas VitalKapasitas Vital 4800 ml4800 mlKapasitas inspirasiKapasitas inspirasi 3600 ml3600 mlKapasitas residual fungsionalKapasitas residual fungsional 2400 ml2400 ml

Page 17: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PERHATIANPERHATIAN

Pemahaman dan sikap kooperatif dari Pemahaman dan sikap kooperatif dari klien sangat menentukan klien sangat menentukan pemeriksaan inipemeriksaan ini

Hindari penggunaan pakaian ketat, Hindari penggunaan pakaian ketat, korset, ikat pinggang selama korset, ikat pinggang selama pemeriksaan berlangsungpemeriksaan berlangsung

Page 18: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PULSE OXYMETRIPULSE OXYMETRI

Mengukur saturasi oksigen dengan Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan oximetermenggunakan oximeter

Penjepit/sensor dijepitkan pada ibu jari tangan Penjepit/sensor dijepitkan pada ibu jari tangan atau telinga (paling sering pada ibu jari atau telinga (paling sering pada ibu jari tangan)tangan)

Saturasi arterial memiliki korelasi yang kuat Saturasi arterial memiliki korelasi yang kuat dengan saturasi yang diperoleh dari pulse dengan saturasi yang diperoleh dari pulse oximeter jika arterial saturasi diatas 70%oximeter jika arterial saturasi diatas 70%

Nilai normal 95 – 100%Nilai normal 95 – 100%

Page 19: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

FOTO THORAXFOTO THORAX(Chest X - Ray)(Chest X - Ray)

IndikasiIndikasi Bagian rutin prosedur pemeriksaanBagian rutin prosedur pemeriksaan Diduga penyakit pulmonerDiduga penyakit pulmoner Memonitor status gangguan pernafasan dan Memonitor status gangguan pernafasan dan

abnormalitas yang terjadiabnormalitas yang terjadi Konfirmasi posisi endotracheal tube atau Konfirmasi posisi endotracheal tube atau

tracheostomy tubetracheostomy tube Trauma dadaTrauma dada Situasi lain dimana informasi radiologi Situasi lain dimana informasi radiologi

membantu dalam manajemen penyakit membantu dalam manajemen penyakit respirasi yang diderita klienrespirasi yang diderita klien

Page 20: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

FOTO THORAXFOTO THORAX(Chest X - Ray)(Chest X - Ray)

Tidak ada persiapan khusus untuk Tidak ada persiapan khusus untuk foto thoraxfoto thorax

Bentuk pemeriksaanBentuk pemeriksaan

Antero – PosteriorAntero – Posterior(AP)(AP)

Postero – AnteriorPostero – Anterior(PA)(PA)

Lateral kananLateral kanan

Lateral kiriLateral kiri

Page 21: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

U S GU S G

Sangat membantu dan akurat untuk Sangat membantu dan akurat untuk deteksi jumlah dan lokasi 50 cc atau deteksi jumlah dan lokasi 50 cc atau kurang dari cairan pleurakurang dari cairan pleura

Sebagai perbandingan, radiografi Sebagai perbandingan, radiografi membutuhkan sedikitnya akumulasi membutuhkan sedikitnya akumulasi 500 cc cairan agar dapat dideteksi500 cc cairan agar dapat dideteksi

Page 22: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

FLUOROSCOPYFLUOROSCOPY

Menggunakan x-ray untuk mengobservasi struktur Menggunakan x-ray untuk mengobservasi struktur yang lebih dalam dan dalam keadaan bergerakyang lebih dalam dan dalam keadaan bergerak

Mengobservasi diafraghma selama inspirasi dan Mengobservasi diafraghma selama inspirasi dan ekspirasiekspirasi

Mendeteksi pergerakan mediastinal selama Mendeteksi pergerakan mediastinal selama pernafasan dalampernafasan dalam

Mengkaji jantung, pembuluh darah, dan struktur Mengkaji jantung, pembuluh darah, dan struktur berhubunganberhubungan

Mengidentifikasi abnormalitas yang terjadi pada Mengidentifikasi abnormalitas yang terjadi pada esophagalesophagal

Mendeteksi adanya massa pada mediastinalMendeteksi adanya massa pada mediastinal

Page 23: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

CT SCANCT SCAN

Memberikan gambaran yang lebih detailMemberikan gambaran yang lebih detail Berbagai jenis posisi pemeriksaan dapat Berbagai jenis posisi pemeriksaan dapat

dilakukan melalui camera bergerakdilakukan melalui camera bergerak Bila menggunakan zat kontras, sangat penting Bila menggunakan zat kontras, sangat penting

dikaji apakah klien memiliki riwayat alergi dikaji apakah klien memiliki riwayat alergi terhadap iodine, makanan lautterhadap iodine, makanan laut

CT Scan khususnya sangat membantu dalam CT Scan khususnya sangat membantu dalam diagnosis gangguan-gangguan bagian perifer diagnosis gangguan-gangguan bagian perifer (misalnya pleura) dan mediastinal(misalnya pleura) dan mediastinal

Page 24: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

BRONCHOSCOPYBRONCHOSCOPY

Visualisasi langsung terhadap larynx, Visualisasi langsung terhadap larynx, trachea, bronchus melalui alat trachea, bronchus melalui alat bronchoscopebronchoscope

Rigid steel ataupun flexible tiberopticRigid steel ataupun flexible tiberopticKepentingan diagnostikKepentingan diagnostikKepentingan therapeutikKepentingan therapeutik

Page 25: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Kepentingan DiagnostikKepentingan Diagnostik

Pemeriksaan jaringanPemeriksaan jaringanEvaluasi lebih lanjut tumor untuk Evaluasi lebih lanjut tumor untuk

kemungkinan dilakukan pembedahankemungkinan dilakukan pembedahanPengambilan sepcimen jaringan Pengambilan sepcimen jaringan

untuk diagnostikuntuk diagnostikEvaluasi area terjadinya perdarahanEvaluasi area terjadinya perdarahan

Page 26: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Kepentingan TherapeutikKepentingan Therapeutik

Mengangkat benda asingMengangkat benda asingMengangkat sekret yang kentalMengangkat sekret yang kentalPenatalaksanaan atelektasis post Penatalaksanaan atelektasis post

operatifoperatifMenghancurkan dan mengangkat lesiMenghancurkan dan mengangkat lesi

Page 27: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PERSIAPANPERSIAPAN

Inform consentInform consent Puasakan 4 – 6 jam sebelum pemeriksaanPuasakan 4 – 6 jam sebelum pemeriksaan Kaji riwayat alergiKaji riwayat alergi Informasikan : anesthesi lokal pada Informasikan : anesthesi lokal pada

tenggorokan menimbulkan rasa tidak tenggorokan menimbulkan rasa tidak nyaman, refleks menelan dan muntah akan nyaman, refleks menelan dan muntah akan menurunmenurun

Premidikasi (atropin, diazepam, ranitidin, Premidikasi (atropin, diazepam, ranitidin, dexamethason, nebulizer : NaCl 0,9 3 cc + dexamethason, nebulizer : NaCl 0,9 3 cc + combiven )combiven )

Lepaskan gigi palsuLepaskan gigi palsu

Page 28: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

SETELAH PEMERIKSAANSETELAH PEMERIKSAAN

Monitor tanda vital setiap 15 menit Monitor tanda vital setiap 15 menit sampai dengan stabilsampai dengan stabil

Puasa sampai refleks Puasa sampai refleks menelan/muntah pulih ( 1 – 2 jam)menelan/muntah pulih ( 1 – 2 jam)

Hindarkan klien banyak bicara, Hindarkan klien banyak bicara, batuk, setelah pemeriksaanbatuk, setelah pemeriksaan

Page 29: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PLEURA PUNGSIPLEURA PUNGSI

Aspirasi cairan atau udara dari rongga Aspirasi cairan atau udara dari rongga pleura, bisa untuk diagnosis juga untuk pleura, bisa untuk diagnosis juga untuk therapeutiktherapeutik

Mengangkat cairan / udaraMengangkat cairan / udaraMemperoleh cairan untuk diagnostikMemperoleh cairan untuk diagnostikBiopsi pleuraBiopsi pleuraMemasukan medikasi pada rongga pleuraMemasukan medikasi pada rongga pleura

Page 30: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

PeralatanPeralatan

Jarum pleura pungsiJarum pleura pungsi Lokal anasthesiLokal anasthesi Handschoon sterilHandschoon steril Bethadin 10%Bethadin 10% Botol sterilBotol steril Spuit 5 cc dan 50 ccSpuit 5 cc dan 50 cc Three way stopcockThree way stopcock Arteri klemArteri klem Kassa sterilKassa steril plesterplester

Page 31: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Persiapan PasienPersiapan Pasien

Informasikan tindakanInformasikan tindakan Posisi semiforler, tangan diatas kepalaPosisi semiforler, tangan diatas kepala Duduk di kursi atau di ujung tempat Duduk di kursi atau di ujung tempat

tidur memeluk bantaltidur memeluk bantal Tempat insersiTempat insersi

Intercosta 2 – 3 untuk aspirasi udaraIntercosta 2 – 3 untuk aspirasi udaraIntercosta 7 untuk mengangkat cairanIntercosta 7 untuk mengangkat cairan

Page 32: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Selama PrasatSelama Prasat

Observasi nadi, resp, cyanosis, dyspnea, Observasi nadi, resp, cyanosis, dyspnea, diaphoresis, nyeri, shockdiaphoresis, nyeri, shock

Cegah pasien bergerak secara tiba-tibaCegah pasien bergerak secara tiba-tiba Cairan yang dikeluarkan tidak boleh lebih Cairan yang dikeluarkan tidak boleh lebih

dari 1200 cc sekali pengambilan (mencegah dari 1200 cc sekali pengambilan (mencegah hypovolemik shock dan collaps paru)hypovolemik shock dan collaps paru)

Sesuadah pengangkatan jarum, luka tusuk Sesuadah pengangkatan jarum, luka tusuk ditutup dengan kassa steril + bethadinditutup dengan kassa steril + bethadin

Page 33: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Setelah PrasatSetelah Prasat

Observasi kemungkinan shock, bocor pada luka Observasi kemungkinan shock, bocor pada luka tusukantusukan

Bila perlu, klien bed restBila perlu, klien bed rest Observasi tanda vital setiap 15 menit sampai 1 jamObservasi tanda vital setiap 15 menit sampai 1 jam Catat jumlah cairan yang diaspirasi, warna, Catat jumlah cairan yang diaspirasi, warna,

viscositasviscositas Lab : bakteriologi, cell count dan differential, Lab : bakteriologi, cell count dan differential,

penentuan glukosa, protein, LDH, berat jenispenentuan glukosa, protein, LDH, berat jenis Cairan bisa transudat atau eksudatCairan bisa transudat atau eksudat

Page 34: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

Beda eksudat dari transudatBeda eksudat dari transudat

Berat jenis lebih dari 1.016Berat jenis lebih dari 1.016Kandungan protein > 3.0 gr/mlKandungan protein > 3.0 gr/mlSerum protein cairan pleura > 0.5Serum protein cairan pleura > 0.5Serum LDH cairan pleura > 0.6Serum LDH cairan pleura > 0.6Test Rivalta +Test Rivalta +Warna lebih tua dan keruhWarna lebih tua dan keruh

Page 35: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

B I O P S IB I O P S I

Persiapan dan posisi sama dengan Persiapan dan posisi sama dengan pleura pungsipleura pungsi

Jarang terjadi komplikasi, komplikasi Jarang terjadi komplikasi, komplikasi yang dapat terjadi :yang dapat terjadi :

Temporal painTemporal pain

PneumothoraxPneumothorax

HemothoraxHemothorax

Page 36: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

B I O P S IB I O P S I

Setelah biopsi, observasi terjadinya Setelah biopsi, observasi terjadinya komplikasi yang ditandai oleh komplikasi yang ditandai oleh

DyspneaDyspnea DiaporesisDiaporesis Mengeluh nyeri hebatMengeluh nyeri hebat

Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh berkembangnya pneumothoraxberkembangnya pneumothorax

Page 37: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

B I O P S IB I O P S I

Chest tube dan chest drainage harus Chest tube dan chest drainage harus kondisi siap pakaikondisi siap pakai

Follow up chest x-ray harusnya dilakukan Follow up chest x-ray harusnya dilakukan setelah prosedursetelah prosedur

Berkembangnya hemothorax Berkembangnya hemothorax diindikasikan oleh meningkatnya cairan diindikasikan oleh meningkatnya cairan dalam rongga pleura dan memerlukan dalam rongga pleura dan memerlukan tindakan thoracentesis (pleura pungsi)tindakan thoracentesis (pleura pungsi)

Page 38: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

MANTOUX TEST / PPDMANTOUX TEST / PPD

Membantu menegakkan diagnosa TBCMembantu menegakkan diagnosa TBC Mengetahui apakah individu yang Mengetahui apakah individu yang

diperiksa sudah atau belum pernah diperiksa sudah atau belum pernah kena infeksi TBCkena infeksi TBC

PelaksanaanPelaksanaan

Injeksi IC 5 TU PPDInjeksi IC 5 TU PPD

Diukur 2/3 lengan bawah ke arah sikuDiukur 2/3 lengan bawah ke arah siku

Page 39: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

MANTOUX TEST / PPDMANTOUX TEST / PPD

Larutan yang dipakai PPD (Larutan yang dipakai PPD (Purified Protein Purified Protein Derivat) atau OT (Old tuberculin)Derivat) atau OT (Old tuberculin)

Permukaan kulit didesinfektan, tegangkan Permukaan kulit didesinfektan, tegangkan dengan tangan kiridengan tangan kiri

Tusukan jarum dengan lubang ke atas 15Tusukan jarum dengan lubang ke atas 1500 – 20– 2000

Cairan dimasukkan hingga jaringan kulit Cairan dimasukkan hingga jaringan kulit terlihat mengembung putihterlihat mengembung putih

Setelah masuk, jarum dicabut, tidak Setelah masuk, jarum dicabut, tidak didesinfektan, beri lingkarandidesinfektan, beri lingkaran

Page 40: Prosedur Diagnostik Gangguan Sistem Pernafasan

MANTOUX TEST / PPDMANTOUX TEST / PPD

Hasil dibaca 48 – 72 jam setelah Hasil dibaca 48 – 72 jam setelah injeksi.injeksi.

Pembacaab dengan melihat, meraba Pembacaab dengan melihat, meraba infiltrat disekitar tempat injeksiinfiltrat disekitar tempat injeksi

Infiltrat dengan diameter 10 mm Infiltrat dengan diameter 10 mm atau lebih dianggap positif, infiltrat atau lebih dianggap positif, infiltrat kurang dari 4 mm dianggap negatifkurang dari 4 mm dianggap negatif