24
KELOMPOK VI NAMA KELOMPOK : Dede Suprianto Oktopianto Dhede Triasgarythama Adri Yonathan Septa Dian Permana Robert Antonio Hendi Kristiantan

Proses hidrotermal 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hidrotermal sistem

Citation preview

Page 1: Proses hidrotermal 2

KELOMPOK VINAMA KELOMPOK :

Dede Suprianto Oktopianto

Dhede TriasgarythamaAdri Yonathan

Septa Dian PermanaRobert Antonio

Hendi Kristiantan

Page 2: Proses hidrotermal 2

Proses HidrotermalHidrothermal adalah larutan sisa magma yang terjadi di kerak bumi.Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan.Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu:Cavity Filing, mengisi lubang-lubang bukaan yang sudah ada di dalam batuan.Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan hidrothermal.

Page 3: Proses hidrotermal 2

Yang Termasuk Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Proses Ubahan

Hidrotermal

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah barit, talk, magnesit, gips, toseki, pirofilit, dan kaolin. Ketiga jenis bahan galian yang tersebut terakhir pada umumnya berasosiasi satu sama lain karena terbentuk oleh proses dan dari sumber yang sama.

1. BARITBarit merupakan bentuk kristal tabular, tidak berwarna/putih apabila murni, kuning, merah, hijau, kadang-kadang hitam akibat adanya kontaminasi. Mempunyai kekerasan 2,5 – 3,5 , berat jenis 4,48 Mudah pecah membentuk belahan prismatic, transparan ataupun translusen dengan luster vitreus, cerat putih, sulit terbakar, dan tidak larut dalam asam, apabila dipanasi member nyala kuning-hijau.

Page 4: Proses hidrotermal 2

Teknik PenambanganPenambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan yang banyak tampak di permukaan. Oleh sebab itu system panambangan yang diterapkan adalah penambangan terbuka dengan peralatan sederhana. Pada umumnya barit terakumulasi pada reaktan-reaktan ataupun patahan.

Page 5: Proses hidrotermal 2

Pengolahan dan PemanfaatanBarit dari penambangan pada umumnya kotor dan dilekati oleh batuan yang lain. Sehingga langkah awal barit ini dicuci dengan air cara disemprot. Yang bersih dan kering dapat ditumbuk dan digerus, kemudian disaring dengan ukuran tertentu. Karena barit mempunyai berat jenis besar (±4,4) maka proses floatasi dapat menghasilkan fraksi barit murni. Pada instalasi pengolahan yang agak modern, fraksi barit yang merupakan hasil proses pemecahan, dicuci dengan log-washer, kemudian disaring, fraksi yang berukuran halus diproses dengan jig untuk selanjutnya dikonsentrasi dengan cara floatasi. Hasilnya dikeringkan untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk tepung.

Kegunaan barit yaitu ,Tepung barit dimanfaatkan sebagai bahan cat, industry karet, kaca atau gelas, kertas, dan plastic.

Page 6: Proses hidrotermal 2

2. GIPSUMGypsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya dan merupakan salah satu bahan galian industri. Genesa Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas, terbentuk melalui pengendapan langsung dr air garam.

Page 7: Proses hidrotermal 2

Kegunaan Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang.

Beberapa kegunaan gypsum yaitu

Bahan perekat.

Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.

Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu

menjadi langka pada Zaman Perunggu, gypsum digunakan sebagai bahan

bangunan.

Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan

Untuk bahan baku kapur tulis

Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen

Sebagai indikator pada tanah dan air

Sebagai agen medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi Gao.

Page 8: Proses hidrotermal 2

3. KAOLINKaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses hydrothermal.Kaolin tersusun dari bahan lempung kualitas tinggi. Mineral yang masuk dalam kelompok ini adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan holoysit. Sebagai Galian min utama : kaolinit 80%, min pengotor : kuarsa, feldspar.

Page 9: Proses hidrotermal 2

Dari tingkat kejadianya dibedakan :

a. Kaolin residual

Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan induknya, belum

mengalami perpindahan, kristal teratur, jarang terjadi substitusi ion, mineral murni

b. Kaolin sedimenter

Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser, diendapkan dalam

cekungan, kristal tdk teratur, bercampur dengan bahan lain (oksida besi, titan) lebih

halus dan plastis

Penambangan :

a. tambang terbuka : pengupasan lapisan penutup (cangkul, dragline, scraper),

penambangan dgn backhoe, bucket exavator

b. Tambang semprot : penambangan dgn monetor diangkut dgn pompa dan pipa

dikeringkan

c. Tambang dalam : scr gophering mengikuti arah endapan

Page 10: Proses hidrotermal 2

Penggunaan Khusus :

Kaolin untuk batu bata tahan api

Kaolin utk semen putih/kertas

Kaolin Untuk Industri Karet

Kaolin Untuk Industri Pestisida

Kaolin Untuk Industri Cat

Kaolin Untuk Industri Keramik

Page 11: Proses hidrotermal 2

4. TALKTalk berwarna putih, putih kehijauan, abu-abu atau kecoklatan. Talk mempunyai tingkat kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks skala Mohs), mudah dibentuk tetapi tidak elastic, perlapisannya mengkilap seperti lemak, tidak larut dalam air, dan tidak terbakar, mempunyai berat jenis 2,58-2,83, penghantar panas kurang baik. Talk terbentuk dari hasil alterasi mineral magnesium silikat dalam batuan beku ultrabasa, umum didaptkan pada batuan hasil proses metamorphose regional khususnya pada batuan sekis. Talk juga dapat terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer dolomitan. Talk yang mutunya baiok berasal dari batuan induk dolomite.

Page 12: Proses hidrotermal 2

Teknik PenambanganEndapan talk dapat diketahui karena tampak di permukaan. Oleh sebab itu system penambangan yang dilakukan adalah system tambang terbuka, dapat dilakukan dengan peralatan sederhana.

Pengolahan dan PemanfaatanPengolahan talk yang berhasil dikumpulkan dari tempat penambangan dapat dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk digunakan dalam berbagai industry seperti industry cat, farmasi, keramik, kosmetika, kertas, karet, isolator, tekstil, dan sebagai pembawa dalam insektisida.

Page 13: Proses hidrotermal 2

5. MAGNESIT

Magnesit warna putih, kuning atau abu-abu, kadang-kadang

memperlihatkan kenampakan seperti porselin dengan fraktur

konkoidal. Mineral ini mempunyai tingkat kekerasan (3,5-4,5), berat

jenis 3,0, tidak larut dalam asam klorida tetapi berbuih bila

dipanaskan, tidak terbakar. Apabila disinari ultraviolet maka akan

memancarkan warna biru atau hijau.

Kristal magnesit umumnya terbentuk oleh proses dolomitisasi

hydrothermal batu gamping ganggang atau penggantian dolomite

amfibolit, piroksenit, diabas, peridotit, riolit, basalt, dan granit.

Magnesit kriptokristalin atau amorf terbetuk dari alterasi larutan

serpentine atau larutan ultrabasa lainnya.

Page 14: Proses hidrotermal 2

Teknik PenambanganEndapan magnesit di Indonesia kebanyakan megisi rekahan dalam bentuk urat-urat dan tampak di permukaan. Oleh karenanya teknik penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dengan alat-alat sederhana).

Pengolahan dan PemanfaatanMagnesit dari hasil penambangan dibersihkan dari pengotor/kontaminan. Tahap berikutnya disemprot dengan air untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel. Proses lanjutan dapat diperlakukan seperti pada kaolin. Keterdapatan mineral alam sangat terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dibuat magnesit sintetis dari dolomite atau batu gamping dolomitan (dikenal sebagai seawater magnesia). Magnesit alam dan magnesit sintetis banyak digunakan dalam industry refraktori, farmasi, kosmetik, karet, plastic, kertas (terutama kertas rokok), cat, pembuatan logam Mg, pertanian, isolator, pipa.

Page 15: Proses hidrotermal 2

6. PIROFILITPirofilit mempunyai system Kristal monoklin, pada umumnya memperlihatkan lapisan tipis atau merupakan agregat foliasi yang radial berwarna kuning-putih, hijau-pucat atau hijau-coklat. Pirofilit mempunyai tingkat kekerasan rendah (1-2), berat jenis 2, relative ringan, mempunyai belahan nyata. Dalam keadaan pipih mudah dibentuk (flexible) tetapi tidak elastic.

Page 16: Proses hidrotermal 2

Teknik PenambanganDilakukan seperti penambangan kaolin.

Pengolahan dan PemanfaatanPengolahan dilakukan seperti pada kaolin. Pirofilit banyak digunakan pada industry keramik, refraktori, kosmetik, kertas,cat, plastic, karet,

dan industry kimia/sabun.

Page 17: Proses hidrotermal 2

7. TOSEKINama mineral ini relatif baru, sehingga belum banyak dikenal. Toseki atau batuan kuarsa-serisit terbentuk pada zona ubahan filik, yakni pada suhu 220º C, dan kondisi PH netral. Endapan toseki biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik yang berkomposisi asam dan terbentuk sebagai endapan ubahan hidrithermal batuan vulkanik jenis tufariolitik ataupun dasitik. Komposisi utama dari toseki adalah mineral kuarsa 59-70%, serisit 15-30%, feldspar 1-3%.

Page 18: Proses hidrotermal 2

Teknik PenambanganDilakukan seperti penambangan pirofilit/roseki.

Pengolahan dan PemanfaatanPengolahan toseki dapat dilakukan seperti pengolahan pirofilit. Kegunaan toseki umumnya dikaitan dengan kadar Fe2O3. Toseki terutama untuk bahan baku keramik, refraktori, isolator. Sebagai bahan keramik toseki mudah dikerjakan dan tidak memerlukan bahan campuran lain.

Page 19: Proses hidrotermal 2

8. OkerOker adalah tanah yang lunak terdiri dari campuran oksida besi dan bahan yang liat kadang terdapat juga karbonat dan pasir kuarsa halus. Di pasaran/masyarakat dikenal 2 jenis oker yaitu oker gemuk bilamana oker tersebut banyak mengandung banyak tanah liat dan oker kurus apabila oker tersebut banyak mengandung banyak pasir dan sedikit tanah liat. Oker dari Ciater, Telaga warna, dan Karaha terdapat di lereng-lereng bekas Gunung api. Oleh karena itu oker terjadi karena proses hodrothermal yang semula membawa bijih oksida besi dari batuan gunung api, yang dalam hal ini biasanya bersifat basa.

Page 20: Proses hidrotermal 2

Teknik PenambanganOker keterdapatannya ditunjukan oleh adanya singkapan di permukaan. Oleh karenanya penambangan oker dapat dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan peralatan yang sederhana. Untuk deposit yang terbentuk gang penam-bangan dilakukan dengan system gophering.

Page 21: Proses hidrotermal 2

Pengolahan dan PemanfaatanSebelum oker digiling, kotoran yang ada harus dibuang terlebih dahulu, kemudian dilakukan penggilingan. Untuk memisahkan fraksi dari serbuk dapat dilakukan penyedotan sehingga nantinya diperoleh dalam bentuk tepung. Pada waktu tertentu proses pembakaran diperlukan guna mendapatkan warna tertentu. Pada saat pembakaran besi hidrat yang semula berwarna kekuningan akan berubah menjadi merah karena airnya menguap dan berbentuk besi oksida. Pada pembakaran diudara yang lebih lama dan suhu yang lebih tinggi, ferro akan berubah menjadi ferri oksida yang warnanya merah tua. Oker dimanfaatkan sebagai bahan utama cat merah, dapat pula untuk member warna pada ubin atau sebagia luluh. Sebagai cat merah, oker dicampur dengan minyak cat.

Page 22: Proses hidrotermal 2

9. TAWASTawas merupakan persenyawaan garam komplek. Di dalam tawas didapatkan dalam 2 bentuk yaitu dalam bentuk padat (dalam batuan/seperti yang dijumpai di daerah Ciater (dekat Bandung) dan dalam bentuk air kawah seperti yang didapatkan di kawah gunung Ijen. Tawas terjadi dari proses pelapukan dari batuan yang mengandung mineral sulfide di daerah vulkanis (solfatara) atau terjai di daerah batu lempung, serpih atau batu asbak yang mengandung pirit dan markasit. Kebanyakan tawas dijumpai dalam bentuk padat pada batu lempung, serpih ataupun batu sabak.

Teknik PenambanganTawas dijumpai pada batuan yang lunak /dijumpai dalam bentuk cair. Oleh sebab itu umumnya teknik penambangan tawas dilakukan dengan tambang terbuka dengan peralatan sederhana.

Page 23: Proses hidrotermal 2

Pengolahan dan PemanfaatanBahan tawas yang diperoleh dari hasil penambangan, dibentuk dalam bongkah-bongkah kecil, kemudian digiling dengan crusher. Tahap kemudian dijemur pada panas matahari dengan cara dibentangkan/ditabur tipis atau dapat pula dipanggang (roasted) dengan tujuan untuk mengoksidasikan sulfide menjadi sulfat. Pada tahap akhir bahan yang diolah tersebut dibebaskan dari sulfuric acid, dan didapatkan tawas. Tawas dimanfaatkan untuk menjernihkan air/air sumur yang keruh. Air yang telah dijernihkan dengan tawas tidak boleh diminum secara langsung tetapi harus dimasak terlebih dahulu. Tawas dimanfaatkan pula sebagai sumber bahan pembuatan natrium dan kalium, untuk bahan antiseptic, bahan industry farmasi, untuk bahan cat, bahan penyamak kulit.

Page 24: Proses hidrotermal 2

SEKIAN DAN TERIMA KASIH