4
NAMA : SITI RACHMADHANI NIM : 11390031 TUGAS : FARMAKOGNOSI II (KRISTALISASI) PROSES KRISTALISASI PADA MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG/VETSIN/MICIN) A. ALAT DAN BAHAN 1. Instrumen kecil lab (Beaker glass, neraca analitik, cawan, erlenmeyer) 2. Forced Circulating Liquid Evaporator Cyrstallizer 3. Tebu 4. H2SO4 5. Bakteri Brevibacterium lactofermentum 6. NaOH 20% 7. garam CaCO3 8. Air , Terdiri dari 80% PW (air murni H2O) dan 20% IW (mengandung mineral) B. PROSEDUR KERJA 1. Dekalsifikasi Dekalsifikasi adalah proses penghilangan unsur Kalsium (Ca 2+ ) yang terdapat pada tetes tebu dengan H2SO4 , sehingga menghasilkan Treated Cane Molasses (TCM) sebagai media pertumbuhan pada proses fermentasi. Proses selanjutnya setelah ditambahkan H2SO4, tetes tebu dialirkan ke tangki sedimentasi dan kemudian dialirkan ke dalam tangki TCM dan siap digunakan untuk fermentasi. 2. Fermentasi PT. Ajinomoto Indonesia menggunakan spesies bakteri Brevibacterium lactofermentum. Bakteri tersebut digunakan untuk memecah glukosa pada TCM menjadi asam glutamat. Penurunan pH akibat terbentuknya asam pada proses pembentukan tidak diinginkan karena akan menghambat pola pertumbuhan. Penambahan garam (CaCO3) sebanyak 3 % kedalam tetesan tebu berguna untuk mencegah agar pH tidak rendah dari 7.Hasil dari fermentasi adalah asam glutamat dalam bentuk cair yang masih tercampur dengan sisa fermentasi. Kemudian asam glutamat masuk ke dalam evaporator (dilakukan untuk proses pemekatan) .Setelah asam glutamat mengalami evaporasi/pemekatan selanjutnya dilakukan proses kristalisasi asam glutamat. 3. Pemurnian Asam Glutamat (Kristalisasi I) Proses asidifikasi juga disebut proses kristalisasi I. Dengan cara menurunkan suhu broth (kaldu) dari 40°C menjadi 25°C ke dalam tangki kristalisasi I. Tangki tersebut dilengkapi agitator untuk menghomogenkan konsentrasi H2SO4 yang ditambahkan. Pada proses ini ditambahkan H2SO4, dibuat kondisi pH isoelektris, yaitu sekitar 3,2 3,4 pada sehingga diperoleh konsentrat asam glutamat. Kesetimbangan ion yang terjadi pada kondisi isoelektris menyebabkan menurunnya kelarutan dan terjadi kristalisasi.

Proses Kristalisasi MSG.vetsin.micin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas ini dibuat sebagai gambaran terjadinya proses kristalisasi

Citation preview

Page 1: Proses Kristalisasi MSG.vetsin.micin

NAMA : SITI RACHMADHANI NIM : 11390031 TUGAS : FARMAKOGNOSI II (KRISTALISASI)

PROSES KRISTALISASI PADA MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG/VETSIN/MICIN)

A. ALAT DAN BAHAN 1. Instrumen kecil lab (Beaker glass, neraca analitik, cawan, erlenmeyer) 2. Forced Circulating Liquid Evaporator Cyrstallizer 3. Tebu 4. H2SO4 5. Bakteri Brevibacterium lactofermentum 6. NaOH 20% 7. garam CaCO3 8. Air , Terdiri dari 80% PW (air murni H2O) dan 20% IW (mengandung mineral)

B. PROSEDUR KERJA

1. Dekalsifikasi

Dekalsifikasi adalah proses penghilangan unsur Kalsium (Ca2+) yang terdapat pada tetes tebu dengan H2SO4 , sehingga menghasilkan Treated Cane Molasses (TCM) sebagai media pertumbuhan pada proses fermentasi. Proses selanjutnya setelah ditambahkan H2SO4, tetes tebu dialirkan ke tangki sedimentasi dan kemudian dialirkan ke dalam tangki TCM dan siap digunakan untuk fermentasi.

2. Fermentasi

PT. Ajinomoto Indonesia menggunakan spesies bakteri Brevibacterium lactofermentum. Bakteri tersebut digunakan untuk memecah glukosa pada TCM menjadi asam glutamat.

Penurunan pH akibat terbentuknya asam pada proses pembentukan tidak diinginkan karena akan menghambat pola pertumbuhan. Penambahan garam (CaCO3) sebanyak 3 % kedalam tetesan tebu berguna untuk mencegah agar pH tidak rendah dari 7.Hasil dari fermentasi adalah asam glutamat dalam bentuk cair yang masih tercampur dengan sisa fermentasi.

Kemudian asam glutamat masuk ke dalam evaporator (dilakukan untuk proses pemekatan) .Setelah asam glutamat mengalami evaporasi/pemekatan selanjutnya dilakukan proses kristalisasi asam glutamat.

3. Pemurnian Asam Glutamat (Kristalisasi I)

Proses asidifikasi juga disebut proses kristalisasi I. Dengan cara menurunkan suhu broth (kaldu) dari 40°C menjadi 25°C ke dalam tangki kristalisasi I. Tangki tersebut dilengkapi agitator untuk menghomogenkan konsentrasi H2SO4 yang ditambahkan.

Pada proses ini ditambahkan H2SO4, dibuat kondisi pH isoelektris, yaitu sekitar 3,2 – 3,4 pada sehingga diperoleh konsentrat asam glutamat. Kesetimbangan ion yang terjadi pada kondisi isoelektris menyebabkan menurunnya kelarutan dan terjadi kristalisasi.

Page 2: Proses Kristalisasi MSG.vetsin.micin

4. Pemisahan

Hasil kristalisasi asam glutamat masuk ke dalam separator (proses pemisahan) sehingga diperoleh cairan dan endapan. Cairan nantinya masuk ke dalam tangki reaktor dan diproses untuk pupuk cair, sedangkan padatan (asam glutamat) masuk ke dalam tangki slurry kemudian di netralisasi menggunakan NaOH.

5. Netralisasi

Tujuan dari netralisasi adalah menstabilkan molekul yang masih dipengaruhi pH yang asam, dengan cara dinetralkan dengan NaOH 20% hingga mencapai pH 6,7 – 7,2 dan proses ini dilakukan pada temperatur sekitar 90°C Pada proses ini asam glutamat akan diubah menjadi Monosodium Glutamat cair yang disebut NL (Neutral Liquor).

6. Dekolorisasi

Dekolorisasi merupakan proses penghilangan kotoran yang terdapat pada cairan NL, dengan cara penambahan aktif karbon sebesar 2% dari massa cairan . Pada cairan NL control pH untuk menjaga kestabilan pH NL dengan menambah NaOH sampai diperoleh pH ±6,3.Pada proses tersebut diperoleh cairan monosodium glutamat bening atau Filtered Liquor (FL)

7. Kristalisasi II

Asam glutamat yang dipakai harus mempunyai kemurnian lebih dari 99 % sehingga bisa

didapatkan MSG yang berkualitas baik. Dengan proses secara kontinyu, Filtered Liquor (FL)

dialirkan sehingga terjadi pemanasan hingga mencapai temperatur 60-70°C. Pemanasan

tersebut dilakukan secara terus menerus hingga tercapai tingkat kejenuhan tertentu dan mulai

terbentuk kristal.

Kotoran dipisahkan menggunakan teknik sentrifugasi. Yang terbentuk adalah kristal

monosodium glutamat yang masih dalam bentuk kristal basah lalu dilakukan proses

pengeringan.

8. Pengeringan

Dalam alat pengering, udara panas dihembuskan dengan bantuan blower hingga pada akhirnya kadar air kristal telah mencapai ±2% dari kadar air sebelumnya ±4-6%.

Setelah proses pengeringan selesai, kristal monosodium glutamat didinginkan terlebih dahulu dalam mesin pendingin dengan suhu antara 30-40°C. Sehingga diperoleh kristal MSG yang stabil pada suhu ruang.

Page 3: Proses Kristalisasi MSG.vetsin.micin

H2SO4

SKEMA KERJA

HASIL

Asam glutamat ( )

Sisa fermentasi

KRISTAL

Dalam pelaksanaannya menggunakan sebuah alat bernama Forced Circulating Liquid Evaporator Cyrstallizer

Cyrstallizer jenis ini menggabungkan proses antara proses pendinginan dan penguapan (evaporasi). Hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai keadaan yang supersaturasi (supersaturated) atau keadaan dimana larutan lewat jenuh. Menghasilkan kristal.

Tetes

tebu

FERMENTASI

Oleh Brevibacterium lactofermentum

+garam (CaCO3) sebanyak 3 %

Page 4: Proses Kristalisasi MSG.vetsin.micin

DAFTAR PUSTAKA

http://kutankrobek.wordpress.com/2010/08/23/proses-kristalisasi-pada-monosodium-glutamat/

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/07/proses-produksi-msg-monosodium-glutamat/

http://rasabiru.blogspot.com/2010/12/proses-pembuatan-penyedap-rasa-msg.html

http://radiks.wordpress.com/author/radiks/