Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROSES PEMBUATAN SENI KOLASE DARI BAHAN KERTAS PADA
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SOROMANDI
KABUPATEN BIMA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
FETIVERAWATI
10541 00416 11
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fetiverawati
Stambuk : 105 4100416 11
Jurusan : Pendidikan Seni Rupa
Judul Skripsi : Proses Pembuatan Seni Kolase dari Bahan Kertas pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan didepan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2017
Yang Membuat Pernyataan
Fetiverawati
NIM : 105 4100416 11
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fetiverawati
Stambuk : 105 4100416 11
Jurusan : Pendidikan Seni Rupa
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai selesainya skripsi ini. Saya
yang menyusunnya sendiri (tidak dibuat oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti yang tertera pada butir 1, 2, dan 3,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2017
Yang Membuat Perjanjian
Fetiverawati
NIM : 105 4100416 11
vii
Motto dan persembahan
Jadilah orang yang rajin sebelum menyesali kemalasan
Yang membuat kita melewatkan kesempatan emas.
Orang yang belajar dari kesalahan adalah orang yang berani sukses
Tiada hari untuk mengeluh,tiada hari tampa belajar.
Belajar tidak selalu dari buku, lingkungan juga bisa membuat kita
Mengambil pelajaran.
Karya ini kupersembahkan untuk keluargaku tercinta
khususnya kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang
telah banyak memberikan dukungan baik materi,
motivasi, serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan
saya, karna tiada kata seindah lantunan do’a dan tiada
do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap
terucap dari kedua orang tua.
vi
ABSTRAK
Fetiverawti, 2016. Proses Pembuatan Seni Kolase dari Bahan Kertas pada
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I, Andi Baetal Mukaddas, S. Pd., M. Sn.
dan Pembimbing II, Meisar Ashari S.Pd, M.Sn.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses pembuatan seni
kolase dari bahan kertas dan kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni
kolase dari bahan kertas. Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui proses
pembuatan seni kolase dari bahan kertas dan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas. Sasaran dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima. Teknik
pengumpulan data adalah observasi (pengamatan), wawancara, dokumentasi, dan
tes praktik. Tekhnik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian ini dilihat dari proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima terdiri atas beberapa
tahapan penting yaitu siswa memulai menyiapkan bahan dan alat, membuat
pola/sketsa, memotong kertas origami sesuai dengan objek yang dibuat, dan
selanjutnya adalah menempel satu persatu kertas origami (kertas warna warni),
serta yang terakhir adalah menutup pola secara keseluruhan dengan kertas warna
warni serta pengeringan. Selain itu kemampuan siswa dalam proses pembuatan
seni kolase dari bahan kertas yang dihasilkan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima dapat diukur atau diklasifikasikan berdasarkan aspek
penilaian kemampuan yaitu gagasan dan ide, penguasaan teknis, penguasaan
bahan, kreativitas, serta kegunaan.
Kata kunci : seni kolase dari bahan kertas
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN .............................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR.................. 5
A. Tijauan Pustaka ................................................................. 5
1. Pengertian Proses ...................................................... 5
2. Pengertian Pembuatan ................................................. 6
3. Pengertian Kemampuan ............................................. 6
4. Pengertian Kolase……….………………… ................ 9
5. Pengertian Kertas………………………….................. 11
B. Kerangka Pikir .................................................................. 15
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 16
A. Jenis dan Lokasi Penelitian ............................................... 16
1. Jenis Penelitian ........................................................... 17
2. Lokasi Penelitian ......................................................... 18
B. Variabel dan Desain Penelitian .......................................... 18
1. Variabel penelitian ........................................................ 18
2. Desain Penelitian .......................................................... 19
xii
C. Definisi Operasional Variabel .............................................. 20
D. Subjek Penelitian ................................................................. 21
E. Objek Penelitian .................................................................. 21
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 21
G. Teknik Analisis Data ........................................................... 23
H. Instrumen Penilaian ............................................................. 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 25
A. Hasil Penelitian ................................................................. 25
1. Proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa
kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima .. 26
2. Kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni
kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima ........................................... 31
B. Pembahasan ...................................................................... 36
1. Proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten
Bima .......................................................................... 37
2. Kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni
kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII
SMPN 4 Soromandi Kab. Bima ................................... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 47
A. Kesimpulan ....................................................................... 47
B. Saran ................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 49s
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 1. Kertas Origami ............................................................... 11
2. Gambar 2. Kolase Bunga ................................................................. 12
3. Gambar 3. Kolase Kupu-kupu ......................................................... 12
4. Gambar 4. Kerangka Pikir ............................................................... 16
5. Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian .................................................... 18
6. Gambar 6. Desain Penelitian ........................................................... 20
7. Gambar 7. Alat dan Bahan untuk Membuat Kolase.......................... 28
8. Gambar 8. Siswa Membuat Sketsa Kolase sesuai dengan
Objek yang di berikan ..................................................................... 29
9. Gambar 9. Kegiatan siswa pada saat memotong kertas
origami ............................................................................................ 29
10. Gambar 10. Kegiatan Siswa pada saat Menempel serta
Membuat Karya Seni Kolase Sesuai dengan Objek yang
diberikan ......................................................................................... 30
11. Gambar 11. Hasil Akhir Karya Seni Kolase ..................................... 31
12. Gambar 12. Hasil Gambar Geometris .............................................. 39
13. Gambar 13. Siswa yang asal Menempel ........................................... 40
14. Gambar 14. Proses Terakhir dan Finishing ...................................... 41
15. Gambar 15. Alat dan Bahan ............................................................. 55
16. Gambar 16. Proses Pembelajaran ..................................................... 55
17. Gambar 17. Penyampaian Materi ..................................................... 55
xiv
18. Gambar 18. Proses Pembelajaran ..................................................... 56
19. Gambar 19. Pembagian Kelompok .................................................. 56
20. Gambar 20. Menyiapkan Alat dan Bahan ........................................ 56
21. Gambar 21. Mengajari Siswa dalam Menempel ............................... 56
22. Gambar 22. Proses Menggunting ..................................................... 56
23. Gambar 23. Proses Menempel Kertas .............................................. 56
24. Gambar 24. Antusia Siswa dalam Kerja Sama ................................. 57
25. Gambar 25. Proses Meletakan Lem pada Kertas .............................. 57
26. Gambar 26. Karya Siswa yang Setengah Jadi .................................. 57
27. Gambar 27. Karya Siswa yang belum Selesai .................................. 57
28. Gambar 28. Hasil Karya Kolase Gajah ............................................ 58
29. Gambar 29. Hasil Karya Kolase Kupu-Kupu ................................... 58
30. Gambar 30. Hasil Karya Kolase Buah ............................................. 58
31. Gambar 31. Hasil Karya Kolase Bunga ........................................... 58
32. Gambar 32. Hasil Karya Kolase Kartun ........................................... 58
33. Gambar 33. Hasil Karya Kolase Buah Jambu Mete.......................... 58
34. Gambar 34. Hasil Karya Kolase Semangka ..................................... 59
35. Gambar 35. Hasil Karya Kolase Kupu-Kupu ................................... 59
36. Gambar 36. Hasil Karya Kolase Kartu Pingui .................................. 59
37. Gambar 37. Hasil Karya Kolase Buah Mangga ................................ 59
38. Gambar 38. Hasil Karya Kolase Bunga ........................................... 59
39. Gambar 39. Hasil Karya Kolase Buah Apel ..................................... 59
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Format Observasi ........................................................................................ 52
Format Wawancara ..................................................................................... 54
Dokumentasi ............................................................................................... 55
Riwayat Hidup ............................................................................................ 60
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuuh
Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT,
berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul ” Proses
Pembuatan Seni Kolase dari Bahan Kertas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sejak awal hingga akhir penyususan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari
berbagai rintangan. Namun, berkat rahmat dan karuniah Allah semua rintangan
dapat diatasi. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis ucapkan kepada
kedua orang tua, Ayahanda A. Wahab dan Ibunda Kalisom, atas doa dan tetesan
keringat serta air mata untuk menyekolahkan ananda, semoga Allah SWT.
memuliakan ayahanda dan ibunda. Terima kasih kepada seluruh keluargaku yang
selalu mendukung saya baik moril maupun materil.
Penulis sadar bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas
dari motivasi dan arahan pembimbing. Oleh karena itu, penulis patut
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Andi Baetal Mukaddas, S.Pd.,
M. Sn. dan Bapak Meisar Ashari, S.Pd., M.Sn. Sebagai pembimbing I dan
pembimbing II, yang dengan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kepada :
1. Bapak Bapak Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E,. M.M, Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Andi Baetal Mukaddas S.Pd., M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Muhammad Thahir, S.Pd, Sekretaris Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala
bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama di bangku kuliah.
6. Bapak Sutarman, S.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten
Bima dan Ibu Nandu, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Seni Budaya yang
senantiasa membimbing dan membantu selama melakukan penelitian, serta
siswa kelas VIII atas segala pengertian dan kerjasamanya.
7. Teman-teman seperjuanganku kelas A 2011, khususnya untuk Sumanti,
Yusrianti, Nurdaini, Hadijah dan semua 011 atas perhatian dan bantuannya
selama ini.
8. Teman-teman seasramaku terkhusus untuk Asnuningsih, Ka Aya, dan Ka
Najmah, atas perhatian dan motivasinya selama ini.
Terlalu banyak orang yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga
tidak akan muat bila dicantumkan dan dituturkan semuanya dalam ruang yang
x
terbatas ini, kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih
yang teramat dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Tidak ada ilmu yang memiliki kebenaran mutlak, tidak ada kekuatan dan
kesempurnaan, semuanya hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, penulis berlapang
dada untuk menerima kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya
bagi diri pribadi dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’ Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuu...
Makassar, Januari 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni merupakan hasil usaha pemenuhan kebutuhan manusia untuk
mengungkapkan perasaan (Garha,1982:5). Banyak anggapan bahwa seni
merupakan pelajaran yang tidak penting dan dikesampingkan. Padahal seni
merupakan unsur penting dalam kehidupan sehari-hari. Melestarikan budaya
tradisi menjadi salah satu tugas lembaga pendidikan, yaitu melalui pendidikan
seni di Sekolah.
Pendidikan seni terbentuk dari kata pendidikan dan seni. Hal ini membawa
implikasi bahwa pendidikan seni tidak hanya difungsikan sebagai sarana untuk
melatih anak agar mampu menguasai proses dan teknik berkarya seni, namun
melalui proses ini juga difungsikan sebagai alat pendidikan dalam rangka
mengembangkan peserta didik secara optimal. Menurut Sobandi (2008:45) proses
pendidikan seni merupakan bentuk upaya untuk mewariskan, mengembangkan,
dan melestarikan berbagai jenis kesenian yang ada di sekitar lingkungan peserta
didik sehingga mereka mengenal keragaman khasanah budaya bangsa ini.
Melalui pendidikan seni diharapkan siswa dapat dibantu perkembangan fisik
dan psikisnya secara seimbang. Selain itu, diharapkan masyarakat, khususnya
generasi muda, tumbuh sikap apresiatif terhadap segala sesuatu mengenai seni dan
budaya Indonesia. Persoalan pendidikan seni terletak pada kurangnya sumber
daya manusia yang berwawasan luas mengenai seni dan pendidikan, derasnya
pengaruh budaya luar melalui media massa dan sebagainya. Hal tersebut
1
2
mengakibatkan semakin kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai seni
dan budaya di Indonesia. Salah satu peran sekolah adalah sebagai lembaga
pendidikan yang turut melestarikan budaya bangsa serta mengarahkan siswa ke
arah yang positif secara optimal. Untuk menjalankan peran tersebut Sekolah
dituntut untuk menyajikan bahan ajar yang sesuai dengan keadaan siswa. Dalam
bahan ajar seni rupa, media yang akan digunakan untuk proses berkarya harus
dipilih dengan baik.
Hal di atas terjadi di SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima. Pada
Sekolah tersebut dalam pembelajaran seni khususnya seni kolase masih
menggunakan media pembelajaran yang seadanya. Media yang digunakan siswa
untuk kegiatan membuat seni kriya kolase dari kertas antara lain; kertas origami,
lem, pensil dan gunting. Akan tetapi tidak semua siswa memiliki bahan dan alat
yang digunakan untuk berkarya, karena memang kemampuan ekonomi siswa yang
lemah. Untuk mengatasi hal tersebut, kiranya diperlukan suatu pemanfaatan media
yang bisa diaplikasikan untuk pembelajaran seni kolase, dengan hasil karya yang
lebih baik dan lebih merangsang kreativitas siswa untuk berkarya. Media yang
dapat digunakan adalah kertas origami dan gunting. Sebab, kedua media tersebut
merupakan media yang mudah diperoleh siswa, dan harganya tidak mahal.
Sehingga semua siswa dengan kemampuan ekonomi menengah kebawah sanggup
untuk mendapatkannya.
Dalam pembelajaran seni dengan proses pembuatana seni kolase dari bahan
kertas, menuntut siswa untuk lebih berani bereksperimen dan mengembangkan
ekspresi artistik siswa. Menurut Ismiyanto (2010:22) dalam proses pembelajaran
3
seni yang terpenting adalah mengupayakan terciptanya situasi dan kondisi yang
kondusif bagi kegiatan belajar yang menyangkut ekspresi artistik dan menciptakan
lingkungan yang dapat membantu perkembangan anak untuk “menemukan”
sesuatu melalui eksplorasi dan eksperimentasi dalam belajar.
Berdasarkan uraian di atas dikemukakan, maka penulis berkeinginan untuk
meneliti bagaimana proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa
kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima. Penelitian ini dilaksanakan
dengan maksud memperkenalkan kepada tenaga kerja pengajar mata pelajaran
seni budaya agar cermat dalam memanfaatkan limbah alam sebagai media
berkarya seni bagi peserta didik.
B. Rumusan masalah
Penelitian ini berusaha mengumpulkan data tentang kemampuan membuat
kolase dari bahan kertas di SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima untuk
memberikan gambaran yang lebih jauh penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima?
2. Bagaimana kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni kolase
dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi
Kabupaten Bima?
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab masalah
pokok yang telah dirumuskan di atas. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni
kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi pengrajin guna meningkatkan kreativitas
dan kualitas dalam membuat kolase dari bahan kertas pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
2. Dapat bermanfaat sebagai referensi bagi semua pihak pemerhati seni
dan mahasiswa program studi.
3. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang kerajinan kolase
dari bahan kertas.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini dimaksud sebagai landasan dalam melaksanakan
penelitian. Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian dan teori yang
berhubungan dengan proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
Pada dasarnya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran
penelitian secara teoritis, dan pada bagian ini akan diuraikan landasan teoritis
yang dapat menjadi kerangka acuan dalam melakukan penilitian. Landasan
yang dimaksud ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai
literatur yang relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.
1. Pengertian Proses
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian proses adalah salah
satu urutan perubahan peristiwa dalam perkembangan sesuatu (Moeliono
2013:17). Masih dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses adalah suatu
rangkaian kegiatan, tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan
produk (Poerwadarminta 2013:17). Menurut definisinya proses adalah
serangkaian langkah sistematis atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh
berulang kali untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh setiap
tahapan itu secara konsisten, maka hasilnya akan mengarah pada apa yang di
5
6
dinginkan. Jadi proses dapat diartikan sebagai suatu tahap awal dari suatu
kegiatan sehingga tercapai tujuan dari kegiatan tersebut.
Menurut Nurasikin 2012, adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
pembuatan kolase sederhana ini adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat kolase.
b. Membuat pola/gambar pada buku gambar sesuai dengan keinginan kita
c. Tempelkan satu persatu kertas yang sudah dibentuk pada gambar yang
telah dibuat
d. Tutupi pola secara menyeluruh dengan kertas warna warni (warna yang
digunakan sesuai dengan keinginan). Setelah semua pola tertutupi, tunggu
kolase hingga kering.
2. Pengertian Pembuatan
Pembuatan adalah cara yang dilakukan dalam menghasilkan
sesuatu benda (Poerwadarminta, 2013:18), maksud pendapat tersebut adalah
kegiatan yang sengaja dilakukan untuk menghasilkan sesuatu barang yang
menjadi tujuan dari kegiatan itu. Pendapat tersebut ditambahkan lagi pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh penyusun terbitan Balai Pustaka
(Moeliono, 2013:18), menyebutkan pengertian pembuatan yakni “proses,
pembuatan, cara membuat, biaya pembuatan”.
3. Pengertian Kemampuan
Hamlik dalam kamus Bahasa Indonesia lengkap (1986: 383), dijelaskan
mampu berarti kuasa atau sanggup, kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, keterampilan, kekuatan berusaha dengan diri sendiri.
7
Menurut (Nasrianti, 2009: 16) kemampuan berarti kapasitas seseorang
individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Ledih lanjut
Robbin menyatakan bahwa kemampuan (obility) adalah sebuah penilaian
terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
(obility) adalah kecakapan atau pontensi seseorang individu untuk menguasai
keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.
Pada dasarnya kemampuan terdiri atas 2 kelompok factor (Nasrianti,
2009:17) yaitu: 1) kemampuan intelektual (intellectual obility) yaitu
kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental
berfikir, menalar dan memecahkan masalah. 2) kemampuan fisik (physical
obility) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,
keterampilan, kekuatan, dan karateristik serupa.
Menurut (Sri Hermawati Dwi, dkk, 2008: 317). Jika dikaitkan antara
kualitas dan penilaian sebuah karya seni rupa terapan, berikut adalah
beberapa aspek yang bisa dijadikan ukuran untuk dapat menilai kualitas dari
sebuah karya seni rupa terapan.
Aspek-aspek atau ukuran penilaian itu adalah :
a) Aspek ide atau gagasan
8
Proses kreatif dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses yang
timbul dari imajinasi menjadi kenyataan. Proses mencipta suatu benda
melalui pikiran, dan melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat
dapat menikmati dan memanfaatkannya. Ekspresi yang muncul akibat
adanya rangsangan dari luar dan ilham dari dalam menciptakan suatu
keunikan sendiri. Keunikan ekspresi pribadi itulah yang disebut
kreativitas.
b) Aspek penguasaan teknis
Teknik adalah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi hal-hal yang
kongkrit dan punya nilai. Ketidaktrampilan dalam penggunaan teknik akan
berdampak pada karya yang dihasilkan. Demikian dalam hal pemilihan
teknik juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan karya
seni. Kesalahan dalam pemilihan teknik, juga akan berdampak pada karya
seni yang dihasilkan. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik perlu
dipertimbangkan dalam penilaian sebuah karya seni.
c) Aspek penguasaan bahan
Setiap bahan mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, misalnya
sifat rotan adalah lentur, logam adalah keras, tanah liat adalah plastis dan
masih banyak lagi. Untuk itu seorang pencipta karya seni harus tahu betul
sifat dan karakter bahan yang digunakan. Kesalahan dalam memilih bahan
juga akan berakibat pada hasil karya yang dibuatnya. Untuk itulah aspek
penguasaan bahan dalam penilaian karya seni rupa terapan patut
dipertimbangkan.
9
d) Aspek kreativitas
Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas yang bersangkutan
dengan karya seni. Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya
dalam penggunaan media, bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari yang
sebelumnya. Kreativitas juga bisa didapat dengan menampilkan bentuk-
bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan yang lama. Bila hal-hal di
atas dapat dicapai pada penciptaan karya seni rupa khususnya karya seni
rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk
dipertimbangkan
e) Aspek kegunaan
Sebagaimana dalam aspek pertimbangan penciptaan karya seni terapan,
perlu mempertimbangkan aspek kegunaan (applied), maka dalam
penilaian juga perlu mempertimbangkan aspek tersebut. Hal ini sangat
penting mengingat fungsi utama dalam seni rupa terapan adalah kegunaan.
Segi-segi penilaian yang perlu dipertimbangkan dalam kegunaan adalah
segi kenyamanan dalam penggunaan, segi keluwesan/fleksibelitas dan segi
keamanan dalam penggunaannya.
4. Kolase
Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut ‘collage’ berasal
dari kata ‘coller’ dalam bahasa Perancis yang berarti ‘merekat’. Selanjutnya
kolase dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam materi
selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain sebagainya kemudian
dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya (Susanto,
10
M., 2002:63). Berbagai material kolase dapat direkatkan pada beragam jenis
permukaan, seperti kayu, plastik, kertas, kaca dan sebagainya untuk
dimanfaatkan atau difungsikan sebagai benda fungsional atau karya seni.
Kolase adalah sebuah teknik menempel berbagai macam unsur ke
dalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Dengan
demikian, kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara
menempelkan bahan apa saja ke dalam satu komposisi yang serasi sehingga
menjadi satu kesatuan karya. Kata kunci yang menjadi esensi dari kolase
adalah “menempel atau merekatkan” bahan apa saja yang serasi. Karya
kolase bisa berwujud sebuah karya utuh atau hanya merupakan bagian dari
sebuah karya, misalnya lukisan yang menambahkan unsur tempelan sebagai
elemen estetis (Muharrar dan Verayanti 2013: 8).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah Komposisi artistik
yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada
permukaan gambar (Depdiknas.2001,580). Dari definisi tersebut dapat
diuraikan pengertian kolase, yaitu merupakan karya seni rupa dua dimensi
yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan dasar
tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat
menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan
estetis orang yang membuatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahan
apapun yang dapat dirangkum (dikolaborasikan) sehingga menjadi karya
seni rupa dua dimensi, dapat digolongkan / dijadikan bahan kolase.
11
5. Kertas
Kertas dalam bahasa inggris disebut paper dan dalam bahasa
Belanda disebut papier. Kertas adalah barang baru ciptaan manusia
berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat dirobek,digulung, dilipat,
direkat, dicoret mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya:
tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
sangat beragam. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis,
mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan
dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk
hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi
baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam
peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu
menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bias dijumpai
dari peradaban bangsa sumeria, prasasti dari batu kayu, bambu, kulit atau
tulang binatang. Sutra bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai
pada naskah Nusantara beberapa abad lampau. (Arisudaryatno, 2010:03).
Adapun gambar jenis-jenis kertas sebagai berikut:
Gambar 1.Gambar kertas origami
Sumber.Omroesban.blogspot.co.id
12
Berikut ini adalah contoh seni kriya kolase dari bahan kertas:
Gambar 2. Kolase bunga
Sumber.pramudya.blogspot.com
Gambar 3. Kolase kupu-kupu
Sumber.Karyaku bersama4a.blogspot.com
13
6. Profil sekolah
a. Keadaan Lingkungan Belajar
SMPN 4 Soromandi kabupaten Bima merupakan salah satu
SMP yang berada dalam wilayah Propinsi NTB tepatnya di jalan
lintas Sarita. Letaknya cukup strategis karena mudah dijangkau
oleh sarana transportasi dan agak jauh dari jalan raya sehingga
bebas dari kebisingan transportasi dengan desain kelas yang telah
diatur sedemikian rupa sehingga nyaman untuk belajar.
b. Pelaksanaan Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SMP Negeri 4 Soromandi
tahun Ajaran 2015/2016 adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pelajaran (KTSP). Dengan adanya kurikulum ini merupakan
pedoman bagi guru dalam proses belajar mengajar sehingga lebih
terarah dan tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai.
c. Fasilitas
Sarana pendidikan merupakan faktor penunjang yang dapat
memperlancar proses belajar mengajar, fasilitas belajar mengajar
yang tersedia dapat mempermudah dalam mencapai tujuan
pengajaran secara efisien dan efektif berdasarkan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan di SMP Negeri 4 Soromandi
memiliki fasilitas yang dapat dikategorikan cukup memadai dan
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang
kondusif.
14
Untuk lebih jelasnya mengenai fasilitas pendidikan SMPN 4
Soromandi dapat dilihat pada Tabel 2:
Tabel 2
Fasilitas SMP Negeri 4 Soromandi
No. Jenis Ruangan / Gedung Jumlah
1 Kantor 1 Ruangan
2 Perpustakaan 1 Ruangan
3 Kelas 7 Ruangan
4 Ruang Guru 1 Ruangan
5 Laboratorium Komputer 1 Ruangan
6 Laboratorium IPA 1 Ruangan
7 Ruang Tata Usaha 1 Ruangan
8 Kantin 1 Unit
9 WC 2 Unit
Sumber Data : Kantor Tata Usaha SMPN 4 Soromandi
d. Siswa
Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari Guru
Bidang studi ,bahwa “prestasi belajar siswa di sekolah tersebut
tergolong baik, namun masih perlu peningkatan bahkan perhatian
yang serius semua pihak yang terkait bukan hanya dari pihak
sekolah dan orang tua tetapi juga dari kalangan masyarakat untuk
peduli akan pendidikan.
Adapun tabel seluruh siswa dapat dilihat pada Tabel 3.
15
Tabel 3
Siswa SMPN 4 soromandi kabupaten Bima Tahun 2014/2015
Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMPN 4 Soromandi
B. Kerangka Pikir
Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian
pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai
acuan konsep berfikir tentang proses pembelajaran membuat seni kolase dari
bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
Berdasarkan skema yang telah digambarkan di bawah maka dapat diuraikan
hubungan masing-masing bagian antara satu dengan yang lain. Dengan melihat
konsep yang telah disebutkan di atas maka skema kerangka pikir dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
No. Nama kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII 14 Orang 10 Orang 24 Orang
2 VIII 10 Orang 15 Orang 25 Orang
3 IX 9 Orang 14 Orang 23 Orang
Total 33 Orang 35 Orang 68 Orang
16
Gambar skema 4. Kerangka pikir
SMPN 4 Soromandi Kab.
Bima
Pelajaran seni budaya
(kolase)
Siswa kelas VIII SMPN 4
Soromandi Kab. Bima
Proses pembuatan
seni kolase dari
bahan kertas
Kemampuan
siswa dalam
proses pembuatan
seni kolase dari
bahan kertas
Hasil penelitian
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian bersifat deskriptif-kualitatif, pendekatan yang
dianggap tepat digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya persepsi, motivasi, tingkah laku,
tindakan, dan sebagainya, secara menyeluruh, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata, pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong 2007:6). Sementara Sugiyono
(2010:15) menyatakan bahwa:
“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme,digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan maknadari pada generalisasi”.
Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan data secara
mendalam, yakni data yang mengandung makna, terdapat nilai di balik suatu
data yang tampak. Ismiyanto (2003:MP/III/3) menambahkan bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi, daerah atau
bidang tertentu.
17
18
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima
yang beralamat di Jl.Lintas wadukopa.
Jl. Lintas Sarita-Wadukopa
Kantor Desa
SDN Wadukopa
Lapangan Polindes
SMP N 4 Soromandi
Rumah Sakit
Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, yakni berusaha mengungkapkan dan
menggambarkan apa adanya tentang Proses pembuatan seni kolase dari bahan
kertas.
Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang akan menjadi objek
penelitian yaitu proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa
19
kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima dan kemampuan siswa
dalam proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima
2. Desain Penelitian
Desain penelitian pada hakikatnya merupakan strategi mengatur penelitian
dan dibuat sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan penelitian. Dalam
proses penelitian ini, peneliti berupaya menyusun kerangka acuan yang
meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data
(observasi, tes praktik, wawancara, dokumentasi), analisis data, dan penarikan
kesimpulan. Berdasarkan kerangka acuan yang telah dibuat, maka disusunlah
desain penelitian sebagai berikut:
20
Gambar Skema 6. Desain Penelitian
C. Definisi Operasional Variabel
Untuk memperoleh gambaran yang jelas untuk variabel yang akan diteliti,
maka berikut ini akan dijelaskan defenisi operasional variabel, sebagaiberikut :
1. Proses pembuatan seni kolase yaitu tahapan yang dinilai berupa cara kerja,
dalam upaya menghasilkan seni kolase yang baik sehingga tercipta kesan
keindahan dalam karya tersebut.
Teknik Pengumpulan Data
(observasi, tes praktik dan dokumentasi)
Pengumpulan data
tentang proses membuat
kolase
Pengumpulan data tentang
kemampuan siswa dalam
membuat kolase
Penyajian data
kesimpulan
Pengolahan data
Analisis data
Deskripsi data
21
2. kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas.
Yang di maksud di sini adalah seberapa jauh kemampuan siswa dalam
membuat seni kolase dari bahan kertas.
D. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMPN 4
Soromandi Kab. Bima. Dengan jumlah 25 orang siswa, laki-laki berjumlah 10
orang, sedangkan perempuan berjumlah 15 orang, hampir semua kelas memiliki
pengetahuan yang sama dan telah dilakukan penelitian pada kelas lainnya,
sehingga kelas tersebut dapat mewakili kelas yang lain.
E. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sasaran atau permasalahan yang akan diteliti, adapun
objek penelitian ini adalah proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
1. Penelitian kepustakaan
Dilakukan dengan menelaah berbagai referensi seperti buku-buku dan
literatur yang berhubungan untuk dijadikan landasan teori dalam penelitian ini.
22
2. Penelitian lapangan
a. Observasi
Teknik observasi ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap objek. Dalam penelitian ini, peneliti berharap mendapatkan data
mengenai teknik atau cara siswa dalam proses pembuatan seni kriya kolsae.
b. Tes Praktik
Tesdilakukan dengan maksud untuk memperoleh data tentang
kemampuan peserta didik dalam berkarya seni kriya. Dengan tes,
kemampuan peserta didik dapat diukur. Tes praktik dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam membuat kolase. Penilaian
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta
didik melakukan proses pengolahan kertas, alat dan bahan yang digunakan
dalam membuat kolasedengan menggunakan kertas, hingga menghasilkan
karya seni. Adapun bentuk instrumen yang diberikan adalah peserta didik
diminta membuat suatu karya seni yaitu membuat kolase dengan
menggunakan kertas.
c. Wawancara
Tehnik Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk berdialog langsung
dengan siswa dan guru pendidikan seni rupa, terutama tentang minat siswa
dikaitkan dengan pelaksanaan pengajaran pendidikan seni rupa (seni kolase).
23
d. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dapat pula dikatakan sebagai “pemberian atau
pengumpulan bukti-bukti dan keterangan seperti gambar-gambar dan
sebagainya” (Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:211).
Teknik ini dilakukan untuk memperkuat data-data sebelumnya. Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data dan dokumen atau catatan dengan
menggunakan kamera foto untuk pengambilan gambar yang dapat dilakukan
sewaktu pembuatan desain yang sedang berlangsung.
G. Teknik Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis
mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut :
1. Proses analisa ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah
seluruh data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian
diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.
2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data-data yang dianggap
penting yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
3. Data-data tersebut di atas disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-
uraian dengan struktur data yang diperoleh.
4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari
responden untuk kemudian diadakan penafsiran.
24
H. Instrumen Penilaian
No.
Indicator
Kemampuan
Hasil Penelitian
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang
1. Ide/gagasan
2. Penguasaan teknis
3. Penguasaan bahan
4. Kreativitas
5. Kegunaan
Hasil Penilaian
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini dimaksudkan untuk menguraikan secara objektif tentang
proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada peserta didik atau penelitian
yang diperoleh di lapangan melalui prosedur yang digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang telah diolah dan disajikan
dalam bentuk deskriptif, sesuai dengan indikator dalam fokus penelitian. Dalam Bab
II pada sub “Tinjauan Pustaka” sudah disebutkan beberapa pengertian kemampuan,
dan aspek yang dinilai dalam berkarya seni Sebagai bahan pedoman untuk mengukur
kemampuan siswa yang menjadi objek penelitian. Sebelum menganalisa lebih dalam
tentang proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima, dalam penelitian ini penulis mencoba
menguraikan tentang kegiatan pembelajaran seni budaya di kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima.
Pembelajaran seni budaya kelas VIII memiliki jadwal satu kali dalam
seminggu, yaitu pada hari sabtu jam 10.50-12.10 wita selama dua jam pembelajaran.
Proses pembelajaran seni kolase dari bahan kertas ini bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk berkreativitas dan mengekspresikan diri
sesuai kebutuhan bakat dan minat peserta didik.
Pada proses pembelajaran seni budaya dengan materi seni kolase dari bahan
kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima ini, peserta
25
26
didik sangat antusias dan semangat dalam menerima materi yang diberikan oleh
pendidik namun kurang termotifasi dalam hal membuat karya seni kolase karena
selama menerima pelajaran seni budaya siswa belum pernah belajar membuat karya
seni kolase. Sikap siswa umumnya masih kurang dalam memberikan respon yang
positif terhadap proses pembelajaran seni kolase dari bahan kertas. Hal ini
disebabkan karena siswa belum terbiasa dan belum pernah membuat karya seni
kolase, serta masih sangat kurang dalam memahami membuat karya seni kolase dari
bahan kertas itu seperti apa sebenarnya.
1. Proses Pembuatan Seni Kolase dari Bahan Kertas pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
Kemampuan membuat karya seni kolase Siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima dituntut pemahaman konsep dan prosedur dalam
berkarya, Menciptakan karya seni terutama dalam membuat karya seni kolase
memerlukan keterampilan, ketekunan dan ketelitian. Proses pembuatan seni
kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi
Kabupaten Bima, dilakukan sebagai berikut:
a. Menyediakan alat dan bahan
Alat adalah benda yang digunakan untuk memudahkan suatu
pekerjaan tertentu. Sedangkan bahan merupakan media yang
digunakan untuk melengkapi kegunaan alat dengan sifat media yang
akan habis pakai (habis jika digunakan). Di mana bahan dan alat yang
27
digunakan untuk membuat seni kolase terdiri atas: Gunting, Penggaris,
Lem, Penghapus, Pensil, Kertas gambar A-4,dan kertas origami (kertas
berwarna)
1. Kertas
Kertas di sini adalah bahan dasar dalam membuat seni kolase di
mana kertas itu sendiri dapat berwujud lembaran-lembaran tipis
yang dapat dirobek, digulung, dilipat, dicoret yang mempunyai
sifat yang berbeda-beda.
2. Gunting
Gunting adalah alat pemotong di mana dalam membuat karya
memerlukan alat ini supaya dapat mempermudah dalam
membuat karya seni kolase
3. Penggaris
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar
untuk menggambar garis lurus. Dalam berkarya tentu kita
memerlukan sebuah penggaris untuk menggambar garis pinggir
atau mengukur jarak dan memudahkan siswa dalam berkarya
seni kolase.
4. Penghapus
Penghapus merupakan salah satu perlengkapan alat tulis yang
merupakan karet lembut yang mampu menghilangkan tanda yang
dihasilkan dengan pensil.
28
5. Lem
Lem adalah bahan lengket atau biasa cairan yang dapat
merekatkan pada 2 benda atau lebih.
Gambar 7: Alat dan Bahan untuk Membuat Kolase
Foto: Fetiverawati, Agustus 2016
b. Membuat pola atau sketsa pada buku gambar A-4
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada proses
pembelajaran seni budaya yang terjadi di kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima pada materi seni kolase dilakukan terlebih
dahulu dengan memberikan pemahaman secara materi kepada siswa
setelah itu barulah siswa memasuki proses pembuatan sketsa pada buku
gambar A-4 sesuai dengan objek yang diberikan. Objek atau hasil sketsa
yang dihasilkan oleh siswa di kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi
Kabupaten Bima terdiri atas berbagai objek baik objek bunga, tokoh
kartun, binatang, dan objek buah-buahan.
29
Gambar 8: Siswa membuat sketsa kolase
sesuai dengan objek yang diberikan.
Foto: Fetiverawati, Agustus 2016
c. Memotong kertas origami
Berdasarkan proses pembuatan kolase di kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima hasil pemotongan kertas origami yang dihasilkan
terdiri dari berbagai macam bentuk seperti bentuk geometris, dan lingkaran
dengan berbagai macam warna kertas origami yang dikreasikan.
Gambar 9: Kegiatan siswa pada saat memotong kertas origami
sesuai dengan objek yang diberikan.
Foto: Fetiverawati, Agustus 2016
30
d. Menempel kertas origami
Proses ini merupakan tahap yang dikerjakan setelah potongan kertas
telah terpotong-potong secara menyeluruh. Di mana potongan kertas origami
ditempel sesuai dengan gambar sketsa yang telah dibuat sebelumnya dengan
cara menempelkan satu persatu potongan kertas origami yang telah
dipersiapkan sebelumnya dengan menkombinasikan berbagai warna kertas
origami yang indah untuk membentuk objek-objek yang diinginkan dengan
cara dilem sekaligus membuat karya seni kolase sesuai dengan objek yang
diberikan dengan memperhatikan aspek-aspek penilaian.
Gambar 10: Kegiatan siswa pada saat menempel serta membuat karya
seni kriya kolase sesuai dengan objek yang diberikan.
Foto: Fetiverawati, Agustus 2016
e. Menutup pola secara keseluruhan dengan kertas warna warni serta
pengeringan karya kolase.
Proses ini merupakan tahap terakhir yang dilakukan setelah potongan-
potongan kertas telah tertempel secara menyeluruh dan telah menutupi seluruh
31
bagian objek yang telah digambar sebelumnya dimana karya kolase
dikeringkan secara manual hingga lem benar-benar kering secara sempurna.
Gambar 11: Hasil akhir karya seni kolase
Foto: Fetiverawati, Agustus 2016
2. Kemampuan Siswa dalam Proses Pembuatan Seni Kolase dari Bahan Kertas
pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima
Sebuah karya seni kriya umumnya merupakan karya yang unik karena
pembuatannysa hanya mengandalkan kerajinan tangan atau secara manual.
Pembuatannya yang satu demi satu melahirkan kreativitas ide atau gagasan yang
sangat beragam. Keindahan sebuah karya seni perlu menjadi pertimbangan
sehingga karya yang akan kita buat terlihat indah dan menarik. Oleh karena
bentuk yang indah dan menarik inilah yang diharapkan dapat membuat banyak
orang menyenangi dan ingin memakai karya atau benda yang kita buat. Sebagai
daya tarik, kita dapat memberi hiasan atau ornamen secukupnya pada bagian-
bagian tertentu. Pemilihan warna disesuaikan dengan bentuk dan fungsi benda.
32
Demikian pula, komposisi warna perlu diolah sehingga tercapai komposisi warna
yang harmonis.
Dalam penelitian ini proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima harus
memperhatikan beberapa aspek yang harus dipenuhi sebagai dasar penilaian,
adapun hasil karya siswa tersebut dinilai berdasarkan Lima aspek yaitu
gagasan/ide, penguasaan teknis, penguasaan bahan, kegunaan, dan kreativitas.
Untuk lebih jelasnya kemampuan membuat seni kolase dari bahan kertas pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.1 Daftar Nilai Kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni kolase
dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
No Nama Siswa JK ASPEK PENILAIAN
Gagasan
/Ide
Pengu
asaan
teknik
Pengua
saan
bahan
Kreati
vitas
Keguna
an
Rata-
rata
Ket
1
Ariansyah
L
82
75
83
84
84
82
Baik
2
Af-Idah
P
74
65
74
68
74
71
Sedang
33
3
Iyan
Hidayatullah
L
85
85
87
86
85
85
Sangat
Baik
4
Murawisnaw
ati
P
80
75
80
80
80
79
Baik
5
Sonia
P
80
84
75
80
75
79
Baik
6
Putri Siska
P
85
86
85
83
85
84
Sangat
Baik
7
Harmijan
L
75
70
70
70
70
71
34
Sedang
8
Hartono
L
84
80
84
80
84
82
Baik
9
Rafliati
P
82
80
75
80
84
80
Baik
10
Ulfa
P
85
86
85
85
87
85
Sangat
Baik
11
Farhan
L
74
68
74
65
74
71
Sedang
12
Turjihan
35
L
68
70
74
73
74
71
Sedang
a. 85-100 : Sangat Baik
b. 75-84 : Baik
c. 60-74 : Sedang
d. 46-59 : Kurang
e. 0-45 : Sangat Kurang
Guru Penilai gambar Siswa: Nandu, S. Pd
Dari Tabel 1. di atas memperlihatkan tingkat kemampuan siwa dalam
membuat karya seni kolase pada aspek gagasan/ide menunjukkan pada kategori
sangat baik 3 orang siswa (20%), pada kategori baik terdapat 5 orang siswa
(70%), 4 orang siswa (40%) yang berada pada kategori sedang, pada kategori
kurang 0 siswa (0%), dan sangat kurang 0 siswa (0%). Untuk aspek Penguasaan
teknik pada kategori sangat baik 3 orang siswa (40%), dan kategori baik 7 orang
siswa (80%), pada kategori sedang 2 orang siswa (30%) dan pada kategori
kurang 0 siswa (0%) sangat kurang 0 siswa (0%). Pada aspek penguasaan bahan
pada kategori sangat baik 3 orang siswa (30%) dan pada kategori baik 7 orang
siswa (70%), pada kategori sedang 2 orang siswa (30%), pada kategori kurang
36
0 Siswa (0%), dan pada kategori sangat kurang 0 Siswa (0%). Pada aspek
kreativitas kategori sangat baik 2 orang siswa (30%) dan kategori baik 8 orang
siswa (90%), pada kategori sedang 2 orang Siswa (30%), dan pada kategori
kurang 0 siswa (0%) sedangkan sangat kurang 0 siswa (0%). Pada aspek
kegunaan kategori sangat baik 3 orang siswa (40%), dan kategori baik 7 orang
siswa (90%), pada kategori sedang 2 orang siswa (30%), dan pada kategori
kurang 0 Siswa (0%) sedangkan sangat kurang 0 Siswa (0%).
Rata - rata siswa dengan jumlah 12 orang hanya sebagian saja yang
memiliki kemampuan membuat karya seni kolase dan kemampuan membuat
karya seni kolase siswa sudah terbilang sedang, dalam hal ini kendalanya adalah
kurangnya ide, kreatifnya siswa, dan tidak terlalu memahami teori tentang
membuat karya seni kolase juga siswa belum pernah belajar membuat seni
kolase. Hal ini menunjukan adanya siswa yang tidak tahu dalam membuat karya
seni kolase, penggunaan alat dan bahan dan sebagainya. Disebabkan karena
kurangnya minat dan kreativitas siswa dalam membuat karya seni kriya kolase
serta kurangnya pengetahuan siswa tentang dasar-dasar seni yang benar.
B. Pembahasan
Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil kegiatan penelitian
tentang Proses dan kemampuan siswa dalam pembuatan seni kolase dari bahan
kertas yang berdasarkan penyajian hasil analisa data yang telah dikemukakan
sebelumnya.
37
1. Proses Pembuatan Seni Kolase dari Bahan Kertas pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
Kemampuan membuat karya seni kolase siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima dituntut untuk memahami konsep dan prosedur
dalam berkarya, Menciptakan karya seni terutama dalam membuat karya seni
kolase memerlukan keterampilan, ketekunan dan ketelitian. Proses pembuatan
seni kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi
Kabupaten Bima, dilakukan sebagai berikut:
a. Menyediakan alat dan bahan
Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima di dalam
proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas, telah menyiapkan bahan dan
alat yang diperlukan untuk memudahkan dalam proses penciptaan karya seni
kolase dari kertas. Bahan dan alat yang digunakan tidak hanya terdiri atas
kertas origami tapi juga memerlukan bahan dan alat pendukung lainnya yang
terdiri atas lem kertas, penghapus, pensil 2B, penggaris, kertas gambar A-4
digunakan untuk membuat sketsa dan garis pinggir supaya mudah menempel
pada proses pembuatan seni kolase, dan gunting, digunakan untuk
memudahkan disaat memotong kertas origami sebelum melakukan teknik
menempel. Selain itu pemilihan warna pada kertas origami disesuaikan
dengan warna pada karakter objek yang akan mereka buat, dan pemilihan
kertas origami di gunakan untuk memperindah karya seni kolase. Dan
38
terkadang ada siswa yang memilih warna pada kertas origami tidak sesuai
dengan objek yang di buat, sehingga karya tersebut tidak memiliki keindahan.
b. Membuat pola atau sketsa pada buku gambar A-4
Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima mulai
memasuki tahap pengerjaan dimana tahap ini merupakan tahap utama untuk
memulai pembuatan karya seni terutama seni kolase, Proses awal adalah tahap
membuat sketsa, tahapan ini dimulai dengan siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima siswa mengawali dengan membuat garis pinggir,
kemudian membuat pola di atas kertas A-4 dengan menggunakan pensil 2B.
Pada tahap ini pola yang dibuat oleh siswa kelas VIII ini terlihat rapi sehingga
sketsa yang dibuat terlihat indah.
c. Memotong kertas origami
Di tahap ini siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten
Bima mulai melakukan pemotongan kertas, setelah semua siswa membuat
sketsa/pola, maka selanjutnya siswa mulai memilih dan mengumpulkan
semua kertas origami serta gunting, dan siswa mulai memotong kertas
origami sesuai dengan bentuk geometris, dan bentu lingkaran dalam membuat
karya seni kolase supaya terlihat indah, dan rapi, siswa harus memotong
kertas origami secara teratur dengan ukuran (besar) dan sesuai dengan objek
yang dibuat, sehingga dalam teknik menempel siswa mudah menempel dan
memberi lem pada kertas yang sudah dibentuk potongannya.
39
Berikut contoh gambar berbentuk geometris dan lingkaran
Gambar 12: Hasil gambar geometris
Foto: Fetiverawati, Agustus 2016
d. Menempel kertas origami
Tahap ini merupakan tahapan yang dikerjakan oleh siswa kelas VIII
SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima tahap pemotongan kertas telah
selesai. Tahap ini diawali dengan pemberian lem pada objek yang dibuat,
setelah objek telah dilumuri lem secara sempurna tahap selanjutnya adalah
proses menempel satu persatu kertas origami secara teratur dan tersusun,
sesuai dengan objek yang dibuat sehingga karya tersebut terlihat rapi dan
indah, dalam membuat karya seni kolase yang di perhatikan adalah cara kerja
siswa dalam melakukan teknik menempel, ada siswa yang asal menempel dan
ada juga siswa yang teknik menempelnya teratur, sehingga karya yang di buat
oleh siswa itu sendiri memiliki nilai keindahan.
40
Gambar 13: Karya siswa yang asal menempel
Foto: Fetiverawati, Agustus 2016
e. Menutup pola secara keseluruhan dengan kertas warna warni serta
pengeringan.
Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima didalam
membuat karya seni kolase tahap menempel kertas origami telah selesai.
Tahap menutup pola secara keseluruhan dengan kertas warna warni telah
selesai, selanjutnya adalah tahap pengeringan. tahap ini dilakukan dengan
menjemur karya seni kolase yang ditempel dengan kertas warna-warni, dan
karya tersebut dapat dikeringkan dengan diletakkan di dalam ruang kelas.
setelah semua proses yang telah dilewati oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima maka proses yang terakhir adalah finishing dan
karya seni kolase siap untuk di pajang.
41
Gambar 14: proses yang terakhir atau finishing
Foto: Fetiverawati, Agustus 2016
2. Kemampuan Siswa dalam Proses Pembuatan Seni Kolase dari Bahan Kertas
pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
Kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima dapat diukur
dalam beberapa aspek penilaian kemampuan, yaitu terdiri atas gagasan/ide
merupakan konsep fikiran yang mewujudkan tanggapan atas objek alam menjadi
bentuk karya seni ialah pembentukan atau penggunaan apa saja yang mungkin
dibentuk sehingga menjadi satu kesatuan yang harmoni atau serasi. Penguasaan
bahan adalah penggunaan apa saja yang mungkin dibentuk sehingga menjadi satu
kesatuan yang harmoni atau serasi. Penguasaan teknik Siswa yang mendapatkan
nilai kualitatif sangat baik dikarenakan disaat proses pelaksanaan siswa mengikuti
tata cara pembuatan seni kolase sesuai tahapan yang benar sehingga kolase yang
dihasilkan lebih baik dibandingkan yang lainnya. Kreativitas adalah pembentukan
atau penggunaan apa saja yang mungkin dibentuk sehingga menjadi satu kesatuan
serasi, kreativitas juga dapat ditemukan dimana saja baik dari sisi penggunaan
42
bahan maupun teknik yang digunakan. Sisi kreativitas yang paling mudah
dijabarkan adalah dari sisi kreativitas pembentukan karakter atau objek-objek yang
siswa senangi. Kegunaan Penggunaan kolase dari kertas telah cukup dipahami
oleh siswa di kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima baik dari sisi
penempatan kolase yang tepat atau pun sisi kegunaanya. Berdasarkan kriteria
penilaian kemampuan tersebut dapat diuraikan ketercapaian kompetensi selama
dalam proses pembelajaran yang telah berlansung oleh siswa di kelas VIII SMP
Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
a) Aspek ide dan gagasan.
Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada aspek ide dan
gagasan siswa memiliki tingkat pencapaian yang berbeda beda di mana siswa
yang memiliki tingkat sangat baik dikarenakan ide dan gagasan yang mereka
angkat lebih menarik dan lebih kreatif hal ini dapat dilihat dari penciptaan
karakter yang terkonsep dibandingkan yang lainnya, yang diperoleh oleh Iya
Hidayayullah, Putri Siska, dan ulfa 85 poin, sedangkan Ariansyah, Rafliati
82 poin, Hartono 84, Murawisnawati 80, dan Sonia 80.
Selain itu siswa yang mendapatkan pencapaian kompetensi antara 70-
79 dengan nilai kualitatif baik berdasarkan aspek ide dan gagasan yang telah
menciptakaan karakter-karakter yang cukup baik, walaupun penyampaian ide
dan gagasan tidak dapat diaplikasikan dengan benar atau tidak sesuai dengan
ide dan gagasan awal yang mereka fikirkan sebelumnya, diperoleh oleh siswa
43
Farhan, Turjihan, dan Harmijan 75, sedangkan Af- Idah memperoleh nilai
78.
b) Aspek penguasaan teknis
Penilaian akan penguasaan teknis pada siswa di kelas VIII SMP
Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima memiliki tingkat penilaian yang
beragam. Siswa yang mendapatkan nilai kualitatif sangat baik dikarenakan
disaat proses pelaksanaan siswa mengikuti tata cara pembuatan seni kriya
kolase sesuai tahapan yang benar sehingga kolase yang dihasilkan lebih baik
dibandingkan yang lainnya. Berdasarkan penguasaan teknis siswa yang
mendapat nilai sangat baik yaitu Putri Siska, Iyan Hidayatullah, dan Ulfa 85,
Af-Idah, Hartono, Rafliati 80, Farhan 81 Sonia dengan nilai 84. Selain itu
ada bebarapa siswa yang tidak mengikuti tahapan pembuatan seni kolase
dengan tepat dan mengurangi penilaian berdasarkan aspek penguasaan
teknis yaitu siswa atas nama Turjihan, Harmijan 70, Ariansyah,
Murawisnawati dengan nilai 75 dikarenakan kolase yang dihasilkan tidak
cukup rapi.
c) Penguasaan bahan
Bahan merupakan media yang paling utama di dalam penciptaan
sebuah karya oleh karena itu seseorang yang akan membuat sebuah karya seni
harus menguasai karakter atau kegunaan dari sebuah bahan. Berdasarkan hal
tersebut di dalam proses pembuatan seni kolase terdapat kecenderungan yang
berbeda beda antara siswa di dalam penguasaan dan pengunaan bahan oleh
44
sebab itu penilaian akan penguasaan bahan pada siswa kelas VIII SMP Negeri
4 Soromandi Kabupaten Bima juga berbeda beda, siswa yang mendapat nilai
terbaik berdasarkan penguasaan bahan diberikan kepada Ulfa, Putri Siska 85,
Iyan Hidayatullah 87, pada aspek penguasaan bahan. Hal ini di karenakan
siswa dapat lebih memahami karakter bahan yang digunakan sehingga disaat
proses pengerjaan siswa dapat mudah menguasai bahan dan alat dari kolase
ini. Siswa yang dapat memahami karakter bahan dengan benar tetapi tidak
mengikuti tahapan pembuatan yang tepat berdasarkan indikator ketercapaian
kompetensi mendapatkan penilaian baik yaitu terdiri atas Ariansyah 85,
Murawisnawati 80, Hartono 84, Sonia dan Rafliati 75. Sedangkan yang
mendapat nilai sedang dikarenakan bahan yang digunakan tidak sesuai di
dalam membuat kolase dari kertas. Dan yang mendapatkan nilai nilai sedang
diperoleh oleh siswa Farhan, Turjihan 74, Harmijan 70, Afidah 74.
d) Aspek kreativitas
Kreativitas dapat ditemukan dimana saja baik dari sisi penggunaan
bahan maupun teknik yang digunakan. Sisi kreativitas yang paling mudah
dijabarkan adalah dari sisi kreativitas pembentukan karakter atau objek-objek
yang siswa senangi. Dalam penilaian akan kreativitas kolase dari kertas
terdapat beberapa siswa yang memiliki tingkat kecenderungan kreativitas
yang cukup baik hal ini dapat terlihat dari kolase yang mereka buat yaitu
siswa atas nama Ulfa 85, Iyan Hidayatullah 86. Siswa yang mendapat
45
penilaian baik diukur dari proses penciptaan karakter yang menarik diperoleh
oleh, Ariansyah 84, Murawisnawati, Sonia,Hartono dan Rafliati 80..
Sedangkan siswa yang mendaptkan nilai dibawah rata-rata adalah Turjihan
73, Harmijan 70, Af- Idah 68, dan Farhan 65 dikarenakan seni kolase yang
mereka buat kurang rapi.
e) Aspek kegunaan
Aspek kegunaan merupakan pertimbangan utama di dalam membuat seni rupa
terapan. Di dalam pembuatan seni kolase terkadang ada siswa yang hanya
mengumpulkan kertas tanpa disertai dengan alat yang lainya sehingga dalam
membuat kolase hanya akan menjadi hiasan yang kehilangan fungsi pakainya.
Namun ada beberapa siswa yang dapat membuat kolase sesuai dengan tujuan
awal pembuatannya yaitu dengan melengkapi semua alat dan bahannya yang
dapat digunakan dan hasil dari pembuatan kolase yang dibuat memiliki
tingkat kerapian yang lebih baik dibandingkan yang lainnya. Siswa yang
mendapatkan penilaian yang sangat baik dari sisi aspek kegunaan terdiri atas
Murawisnawati 80, Hartono, dan Rafliati memperoleh nilai 84. Sedangkan
siswa yang mendapat nilai sedang dikarenakan dalam membuat kolase tidak
rapi dan diperoleh oleh Turjihan, Farhan, Af-Idah 74, Harmijan 70, dan Sonia
mendapat nilai 75.
Dari data di atas menunjukan bahwa kemampuan membuat karya seni
kolase pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima
46
sebagian besar masih banyak yang belum tahu membuat karya seni kolase
meskipun ada sebagian kecil siswa yang cukup tahu dalam membuat karya
seni kolase, penggunaan alat dan bahan dan sebagainya. Hal ini disebabkan
karena kurangnya minat dan kreativitas siswa dalam membuat karya seni
kolase serta, kurangnya pengetahuan siswa tentang dasar-dasar seni kolase
yang benar.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dikemuksakan pada bab-bab sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima. Siswa menyediakan alat dan
bahan yang digunakan dalam membuat karya seni kolase, siswa membuat
sketsa/pola pada buku gambar sesuai dengan objek yang diberikan,
mengunting kertas origamil dengan ukuran besar, serta siwa menempel
satu persatu kertas warna warni yang sudah dibentuk pada bidang gambar
dengan cara dilem, tunggu kolase sampai kering, sehingga menghasilkan
suatu hasil karya seni kolase.
2. Kemampuan siswa dalam proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
dikategorikan baik, dan lebih banyak berada pada kategori sedang dan
belum mampu dalam membuat karya seni kolase. Hal ini dapat dilihat
hanya 28% siswa yang dikategorikan baik dari 1 kelas yang diteliti dan
lebih banyak dikategori sedang dalam membuat karya seni kolase.
47
48
B. Saran
Untuk meningkatkan proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima disarankan untuk:
1. Kepada kepala sekolah, tenaga pengajar, dan pihak-pihak terkait di
lingkungan SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan sangat perlu memperhatikan kelebihan dan
kekurangan metode pembelajaran. Untuk meningkatkan proses pembuatan
seni kolase, maka pihak sekolah dan guru perlu memberikan motivasi
kepada siswa untuk banyak berlatih dalam membuat karya seni kolase dan
memberikan bimbingan dan latihan khususnya kepada siswa yang berbakat
maupun yang tidak berbakat.
2. Kepada Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
Hendaknya perlu banyak melatih dalam membuat karya seni khususnya
membuat karya seni kolase, serta meminta bimbingan dari guru mata
pelajaran agar dapat berkarya lebih baik.
3. Kepada peneliti yang akan mengadakan penelitian lanjutan, agar penelitian
ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan
kualitas pembelajaran seni kolase dari bahan kertas ataupun membuat karya
seni kolase dengan teknik lainnya dalam pembelajaran seni budaya.
49
DAFTAR PUSTAKA
Sri Hermawati Dwi dkk, 2008, Seni Budaya Jilid 2 untuk SMK. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga,Jakarta : Balai
Pustaka
Depdiknas. (2001,580) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Depdiknas
Sukri Syamsuri, M.Hum. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FKIP
Unismuh Makassar.
Garha, Oho. 1982:5 Pendidikan Kesenian Seni Rupa Program Spesialisasi II. Jakarta:
PT. Gramedia.
Hamalik , Oemar 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Makassar:http:/Nasrianti
Burhan.blogspot.com/2014/01/pengertian kemampuan.html
http://google.com/picture
http://www.google.co.id.kolase
http://www.google.co.id. macam-macam-tipe-kertas
http://arisudaryatno.blogspot.co.id/2010/03/pengertian-kertas.html
http://www.e-dukasi.net
Ismiyanto, Pc. (2003:MP/III/3). Metode Penelitian. Buku Ajar Tertulis. UNNES.
Ismiyanto, Pc. (2010:22) Strategi dan Model Pembelajaran Seni. Jurusan Seni Rupa
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
Moeliono (2013:18). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Muharrar dan Sri Verayanti (2013:8) Kreasi Kolase, Montase, Mozaik Sederhana.
Semarang: Erlangga Group
Nasrianti 2009:17 Skripsi. Kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 9 Makassar:
Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar.
Poerwadarminta, W.J.S.(2013:17) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Suntingan Pusat
Pembinaan dan pengembangan Bahasa. Jakarta:BalaiPustaka.
Poerwadarminta, (2013:18) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Suntingan Pusat
Pembinaan dan pengembangan Bahasa. Jakarta:BalaiPustaka.
Santoso, (2015: 194) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Suntingan Pusat Pembinaan
dan pengembangan Bahasa.
Sugiyono. 2012. Prosedur Penelitian.Bandung:Alfabeta Bandung
Sugiyono. (2010:15) Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta
49
50
Sobandi (2008:45). Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sobandi (2008:45)
Susanto, Mikke. (2002:63) Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta:
Kanisius.
51
52
LEMBAR OBSERVASI
Penerapan metode observasi dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung tentang Proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima. Pedoman observasi ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai proses pembuatan seni kolase dari
bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima.
adapun hal-hal yang harus diamati terdiri atas:.
No
Pembuatan seni
kolase dari
bahan kertas
yang akan
diamati
Deskripsi
1
Menyiapkan bahan dan
alat
Ketersediaan Bahan dan alat yang digunakan tidak
hanya terdiri dari Kertas origami tapi juga
memerlukan bahan dan alat pendukung lainnya
yang terdiri atas lem kertas, penghapus, pensil 2B,
penggaris, kertas gambar A-4 digunakan untuk
membuat sketsa dan garis pinggir supaya mudah
menempel pada proses pembuatan seni kolase, dan
gunting, digunakan untuk memudahkan disaat
memotong kertas origami sebelum melalukan
teknik menempel.
2
Membuat sketsa/pola
Setelah tahap persiapan bahan dan alat maka
selanjutnya yaitu proses pembuatan sketsa pada
buku gambar A-4 sesuai dengan objek yang
diberikan. Objek atau hasil sketsa yang dihasilkan
oleh siswa di kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi
Kabupaten Bima terdiri dari berbagai objek baik
objek bunga, tokoh kartun, dan objek buah-
buahan.
53
3 Memotong kertas
origami
proses pembuatan seni kolase dikelas VIII SMP
Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima hasil
pemotongan kertas origami yang dihasilkan terdiri
dari berbagai macam bentuk-bentuk geometri seperti
bentuk persegi, bentuk segitiga, lingkaran dengan
berbagai warna kertas origami yang dikreasikan.
4
Prose
Menempel satu
persatu kertas
origami (kertas
warna warni)
Proses ini merupakan tahap yang dikerjakan setelah
potongan kertas telah terpotong-potong secara
menyeluruh. Dimana potongan kertas origami
ditempel sesuai dengan gambar sketsa yang telah
dibuat sebelumnya dengan cara menempelkan satu
persatu potongan kertas origami yang telah
dipersiapkan sebelumnya dengan menkombinasikan
berbagai warna kertas origami yang indah untuk
membentuk objek-objek yang diinginkan dengan
cara dilem sekaligus membuat karya seni kolase
sesuai dengan objek yang diberikan
5
Menutup pola secara
keseluruhan dengan
kertas origami serta
pengeringan
Proses ini merupakan tahap terakhir yang dilakukan
setelah potongan kertas telah tertempel secara
menyeluruh dan telah menutupi seluruh bagian
objek yang telah digambar sebelumnya dimana
karya seni kolase dikeringkan secara manual hingga
lem benar-benar kering secara sempurna.
54
FORMAT WAWANCARA
Wawancara ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data tentang proses
pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Soromandi Kabupaten Bima. Karena data ini sangat penting dan kami butuhkan,
maka kami mohon kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan secara obyektif, jujur
dan sadar. Adapun isi deskripsi wawancara dan hasil wawancara dari pertanyaan
dasar yang diajukan oleh peneliti, adalah :
Pertanyaan:
1. Menurut ibu bagaimana pelaksanaan mengajar Seni Budaya di Kelas VIII
SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima?
2. Apa saja hasil karya Seni kolase yang sudah dibuat oleh peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima dalam pembelajaran Seni
Budaya?
3. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
dengan kemampuan siswa dalam pembelajaran menciptakan karya seni
kolase?
4. Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar?
5. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
6. Apa sajakah yang mempermudah Ibu dalam proses belajar mengajar?
7. Hambatan apa saja yang dialami guru maupun peserta didik dalam
pembelajaran seni budaya khususnya dalam membuat karya kerajianan tangan
55
DOKUMENTASI
ALAT DAN BAHAN
Gamabar 15. Alat dan bahan
PROSES PEMBELAJARAN
Gambar 16. Proses pembelajaran Gambar 17. Penyampaian Materi
56
Gambar 18. Proses pembelajaran Gambar 19. Pembagian kelompok
Gambar 20. Menyiapkan alat dan bahan Gambar 21. Mengajari siswa dalam
menempel kertas origami
Gamabar 22. Proses menggunting kertas Gambar 23. Proses menempel kertas
57
Gamabar 24. Antusias Siswa dalam Gambar 25. Proses meletak lem pada
Bekerja sama kertas
Gambar 26. Karya siswa yang Gambar 27. Karya siswa yang belum
Setengah jadi selesai
58
Foto Hasil Karya Seni Kolase Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Soromandi
Kabupaten Bima
Gambar 28. Hasil karya kolase gajah Gambar 29. Hasil karya kolase kupu-kupu
Gambar 30. Hasil karya kolase buah Gambar 31. Hasil karya kolase bunga
Gambar 32. Hasil karya kolase kartun Gambar 33. Hasil karya kolase buah
jambu mete
59
Gambar 34. Hasil karya kolase semangka Gambar 35. Hasil karya kolase kupu-kupu
Gambar 36. Hasil karya kolase kartun pingui Gambar 37. Hasil karya kolase buah
mangga
Gambar 38. Hasil karya kolase bunga Gambar 39. Hasil karya kolase buah apel
60
RIWAYAT HIDUP
FETIVERAWATI, lahir pada tanggal 26 Juni 1993 di
Bima. Anak pertama dari empat bersaudara, buah hati
dari pasangan Ayahanda A. Wahab dan Ibunda
Kalisom. Penulis mulai memasuki jenjang pendididkan
Sekolah Dasar pada tahun 2000 di SD Negri
Wadukopa dan tamat pada tahun 2005. Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Soromandi dan tamat pada tahun
2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1
Soromandi, dan tamat pada tahun 2011. Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan
menengah pada tahun 2011, penulis mendaftar di Universitas Muhammadiyah
Makassar (Unismuh Makassar) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan diterima
di Jurusan Pendidikan Seni Rupa (S1) pada tahun 2011.
Di akhir studinya penulis menyusun skripsi dengan judul Studi Tentang
“Proses pembuatan seni kolase dari bahan kertas pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 4 Soromandi Kabupaten Bima’’