4
Tahap awal Dari Proses Penambangan Tembaga dan Emas adalah Memulainya Explorasi, Explorasi dilakukan untuk menentukan letak cadangan mineral, komposisi serta deposit yang ada dari mineral itu. Setelah tahap Explorasi dan studi kelayakan selesai dilakukan dan menyatakna bahwa cebakan biji tembaga dan emas layak secara ekonomis untuk di tambang, Bagian teknik Tambang segera melakukan menyusun perencanaan tambang pada periode tertentu mencakup beberapa komponen, dinataranya untuk rencan pit, urutan penambangan, kebutuhan alat, pengeboran dan peledakan, penggalian, pengiriman biji ketempat penghancuran biji, serta penimbunan material bukan bijih (overburden) diluar daerah penambangan. Untuk melakukan hal tersebut , diperlukan masukan data dari tim Geologi dan Geoteknik. Bagian Geologi memberikan informasi mengenai Jenis batuan, Geometri dan kadar tembaga maupun emas. Sedangkan bagian Geoteknik Memberikakn rekomendasi penambangan yang aman, berupa informasi mengenai Kriteria besaran Sudut kemiringan lereng dinding tambang dan daerah penimbunan. PROSES PENAMBANGAN Hampir setiap kegiatan penambangan mineral biijih pada jenis penambangan batuan keras (hard rock mining) melalui beberapa rangkaian tahapan Proses, seperti

Proses Penambangan Tembaga Dan Emas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tambang terbuka

Citation preview

Tahap awal Dari Proses Penambangan Tembaga dan Emas adalah Memulainya Explorasi, Explorasi dilakukan untuk menentukan letak cadangan mineral, komposisi serta deposit yang ada dari mineral itu

Tahap awal Dari Proses Penambangan Tembaga dan Emas adalah Memulainya Explorasi, Explorasi dilakukan untuk menentukan letak cadangan mineral, komposisi serta deposit yang ada dari mineral itu.

Setelah tahap Explorasi dan studi kelayakan selesai dilakukan dan menyatakna bahwa cebakan biji tembaga dan emas layak secara ekonomis untuk di tambang, Bagian teknik Tambang segera melakukan menyusun perencanaan tambang pada periode tertentu mencakup beberapa komponen, dinataranya untuk rencan pit, urutan penambangan, kebutuhan alat, pengeboran dan peledakan, penggalian, pengiriman biji ketempat penghancuran biji, serta penimbunan material bukan bijih (overburden) diluar daerah penambangan. Untuk melakukan hal tersebut , diperlukan masukan data dari tim Geologi dan Geoteknik. Bagian Geologi memberikan informasi mengenai Jenis batuan, Geometri dan kadar tembaga maupun emas. Sedangkan bagian Geoteknik Memberikakn rekomendasi penambangan yang aman, berupa informasi mengenai Kriteria besaran Sudut kemiringan lereng dinding tambang dan daerah penimbunan.

PROSES PENAMBANGAN

Hampir setiap kegiatan penambangan mineral biijih pada jenis penambangan batuan keras (hard rock mining) melalui beberapa rangkaian tahapan Proses, seperti pengeboran,peledakan, pengerukan, pengankutan,penghancuran,penggurusan dan pemisahan, hingga mengambil hasil akhir, yakni pengambilan bahan mineral Yang siap dijual. Secara garis besar, Prusahaan yang bergerak di bidang panambangan mineral logam membagi tahapan proses tersebut menjadi dua kelompok besar, yakni proses penambangan dan proses pengolahan Bijih.

Kegiatan Penambangan diawali dengan Pengeboran, Untuk Lobang produksi driil utama yang dipakai adalah Tamrock D90KS, TI 190, dan Bucyrus 49RIII. Kedalaman Driil rata-rata 17 meter. Material cutting hasil pnegeboran yang keluar dari lubang kemudian diambil contohnya. Pengambilan contoh batuan menggunaka pipa PVC 3 inci yang panjangnya 43 inci. Jumlah contoh yang diambil sebanyak 8-10 Kg. Contoh yang telah diambil kemudian dikirimkan ke Laboratorium untuk diketahui kadar Tembanga, Emas, NAG dan pH.

Lubang yang telah di Bor kemudian diisi bahan peledak. Lubang kering diisi dengan bahan ANFO (campuran amonium nitrat dan solar) sedangkan lubang yang basah diisi dengan emulsion. Steamming yang digunakan rata-rata sekitar 6-7 meter. Setelah semua lubang bor diisi bahan peledak, tiap-tiap lubang dirangkai dan diatur sesuai dengan delay dan urutan peledakan yang dikehendaki. Peledakan dilakukan setiap hari guna memastikan Ketersedian Broken muck untuk Shovel

Hasil analisis laboratorium kemudian dimuat (upload) kedalam sistem ore control dan dibuatkan pemodelannya sehingga bisa dipisahkan antara bijih dan batuan penutup dengan menggunakan cut-off grade yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilakukan oleh tim Grasberg Engineering, bagian ore control, dengan menggunakan program MineSight.

Setelah diketahui batasan antara bijih dan batuan penutup serta kadar bijih yang ada dalam model, selanjutnya dibutakan batasan dilapangan dan diberi bendera sebagai tanda untuk memudahkan penggalian. Bendera yang digunakan berwarna kuning untuk bijih dan berwarna merah, biru,hijau untuk batuan penutup

Shovel menggali broken muck sesuai dengan tanda bendera yang ada dilapangan. Shovel yang dipakai adalah jenis P&H, Bucyrus, dan O&K. rata-rata kapasitas muat satu bucket P&H dan Bucyrus adalah 42 meter kubik. Sedangkan O&K adalalh 30meter kubik. Broken muck kemudian diangkut ketempat tujuan sesuai dengan jenis yang telah ditentukan. Tiga area utama tujuan pengangkutan adalah penimbunan batuan penutup, ore crusher, dan overburden crusher OHS3. pengankutan ini memngunakan truck CAT 797 (kapasitas 345 ton), CAT 793 (kapasitas 218 ton) dan Komatsu 930 ( kapasitas 290 ton). Material yang tidak mengandung logam yang ekonomis untuk ditimbang diangkut ke area penimbunan batuan penutup, terdapat tiga area penimbunan batuan penutup, yaitu dibagian timur ( Disebut Bali dan Blitar) Upper Wanagon di bagian barat (disebut KDL, Batu bersih, Manado ODG) dan lower wanagon. Material yang mengandung logam bernilai ekonomis dikirim ke ore crusher 6 dan 7. kemudian diangkut dengan sistem ban berjalan dan ore passes menuju area pengolahan (mill). Ore crusher 6 dan 7 masing- masing memiliiki kapasitas 10.000-22.000 ton perjam sesuai dengan jenis material yang diprosesnya.