Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL
“INOVASI & INTEGRASI DALAM PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR”
12 Maret 2019
Universitas Gunadarma
Kampus Graha Simatupang, Tower A
Jakarta- Indonesia
ISBN : 978-602-0764-08-5
Copyright @2019 by Penerbit Gunadarma
In Colaboration with:
Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina
Depok, 16424
Phone: +62-21-78881112
Fax: +62-21-7872829
ii
DEWAN REDAKSI
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL
“Inovasi & Integrasi Dalam Perkembangan Infrastruktur”
Penasehat : Prof. Dr. E. S. Margianti, SE, MM
Prof. Suryadi Harmanto, SSi, MMSI
Agus Sumin, Drs, MMSI
Penanggung Jawab : Dr. Raziq Hasan, Ir, M.Arch
Ketua : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Editor : Dr. Bertalya, S.Kom., DEA.
Dr. Nurlaila
Lilis Setyowati, ST., MT
Vega Valentine, ST., MSc
Evan Winanda Wirga, ST., MT
Reviewer
1 Prof. Dr. Saleh Palu
2 Prof.Ir. Iwan Kridasantausa M.Sc.,Ph.D.
3 Prof. Ir. Sakti Adji Adisasmita, M.Eng.Sc, Ph.D
4 FX Suryadi, Ph.D., MSc.
5 Dr. Heri Suprapto
6 Dr. Sri Wulandari, ST., MT
Cover: Muhamad Daniel Rivai
Copyright @2019 by Penerbit Gunadarma
Cetakan Pertama, Maret 2019, ISBN : 978-602-0764-08-5
Alamat Redaksi:
Bagian Publikasi Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424
Telp. (021) 78881112 ext. 455
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk., Efektivitas Reservoir Guna 49
EFEKTIVITAS RESERVOIR GUNA PENURUNAN HIDROGRAF
PUNCAK BANJIR SUNGAI CILIWUNG
Fani Yayuk Supomo1, Muh. Saleh Pallu
2
Rita Tahir Lopa3, Muhammad Arsyad Thaha
4
1,2,3,4
Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin
Jl. Poros Malino Km 6, Gowa-Makasar
e-mail : [email protected]
Abstrak Infrastruktur pengendalian banjir saat ini sangat dibutuhkan khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Kejadian banjir yang sudah tidak bisa diprediksi lagi sudah harus dijadikan wacana rutin dalam
pengelolaan DAS Sungai Ciliwung yang mengalir mulai dari Bogor (hulu) sampai pada Pantai Utara
Jakarta (hilir). Proses pengolahan data curah hujan dilakukan dengan analisis distribusi frekuensi
untuk hujan rancangan. Setelah didapatkan nilai hujan rancangan, dilakukan perhitungan debit banjir
dengan metode rasional dan HSS Nakayasu untuk analisis hidrograf. Penentuan wilayah ini didasarkan
atas peta tata guna lahan pada wilayah DAS Ciliwung Tengah. Reduksi debit banjir yang diharapkan
adalah sebesar 5% untuk masing-masing reservoir. Data curah hujan harian maksimum yang
didapatkan dari dua stasiun hujan yaitu stasiun hujan Cibinong dan stasiun Fakultas Teknik Kampus
UI akan dianalisis distribusi frekuensi hujan rancangan. Debit banjir rencana yang dialirkan sebesar
26.93 m3/detik dengan perpanjangan waktu pada grafik hidrograf selama 4 jam. Efektivitas reservoir
pada keempat wilayah tersebut memberikan dampak penurunan hidrograf puncak banjir pada aliran
tengah sebesar 15% yaitu 80.8 m3/detik.
Kata Kunci : Efektivitas, Reservoir, Hidrograf Puncak, Curah hujan rata-rata
PENDAHULUAN Kejadian banjir pada daerah perkotaan seperti DKI Jakarta untuk saat ini memiliki waktu yang
sudah tidak dapat ditentukan kembali. Aliran Sungai Ciliwung yang mengalir tepat di tengah
kota Jakarta merupakan sumber utama terjadinya genangan pada saat musim penghujan. Hal
ini didasarkan karena daerah sempadan sungai dijadikan daerah pemukiman sehingga lebar
sungai utama menjadi mengecil. Kepedulian masyarakat sekitar terhadap lingkungan seperti
membuang sampah pada badan sungai juga menjadi salah satu faktor terjadinya banjir.
Parameter yang harus diperhatikan dalam perencanaan pengendalian banjir adalah landscape,
lingkungan, penggunaan, dan keselamatan (Lopa, 2013)
Komponen pertama yang harus diketahui dalam manajemen catchment area adalah kondisi
hidrologi daerah sekitar (lokal daerah) tangkapan tersebut (Musa, 2013). Kondisi banjir yang
terjadi juga disebabkan perubahan tata guna lahan yang terjadi baik di hulu Daerah Aliran
Sungai (DAS) maupun di bagian hilir sehingga besar debit aliran sepanjang Sungai Ciliwung
mengalami peningkatan diatas 24%. Penelitian ini dilakukan pada aliran tengah Sungai
Ciliwung sebelum menuju Pintu Air Manggarai sebagai titik input wilayah hilir. Berdasarkan
data dari BPDAS Citarum-Ciliwung, debit rata-rata pada Pintu Air Manggarai tahun 2017
adalah sebesar 18.43 m3/detik. Walaupun mengalami penurunan debit rata-rata sebesar 5.35%
dari tahun 2016, akan tetapi debit ini tetap memiliki potensi mengalami limpasan. Selain data
ketinggian muka air, data yang sangat penting dalam penentuan grafik hidrograf ini adalah
curah hujan yang menjadi faktor utama proses pengalihragaman hujan (Pratomo, 2014).
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai efektivitas dari beberapa reservoir (side
chanel) yang terpasang sepanjang sub DAS Ciliwung Tengah guna penurunan hidrograf banjir.
Pemilihan lokasi side chanel didasarkan pada tata guna lahan wilayah tersebut dan besar debit
masukkan pada sungai utama. Nilai debit aliran di sungai Ciliwung hanya memperhitungkan
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk.,Efektivitas Reservoir Guna 50
debit yang didapatkan dari besaran curah hujan tanpa masukkan debit lain seperti sub sungai
maupun limbah buangan domestik.
LITERATURE REVIEW
Debit banjir pada suatu aliran sungai didapatkan dengan penerapan dan pemahaman ilmu
hidrologi. Penentuan besaran debit ini juga memberikan indikasi luas wilayah aliran, topografi
aliran, serta tata guna lahan pada Sungai Ciliwung. Hidrograf adalah grafik yang
menggambarkan variasi dari besaran debit atau tinggi permukaan air terhadap waktu.
Sedangkan hidrograf satuan merupakan limpasan langsung yang diakibatkan oleh volume
hujan efektif yang terbagi dalam ruang dan waktu. Hidrograf memberikan gambaran terhadap
karakteristik DAS yang ada, sehingga apabila karakteristik DAS berubah maka grafik hidrograf
juga akan berubah pula (Parlindungan, 2014). Komponen hidrograf terdiri dari (1) aliran
permukaan langsung, (2) aliran antara (inter flow), (3) aliran dasar (base flow), dan (4)
presipitasi pada saluran air. Bentuk hidrograf dapat ditandai dengan tiga bentuk dasar yang
terdiri dari waktu naik (time of rise), debit puncak (peak discharge) dan waktu dasar (base
time). (Sri Harto, 1993). Pada penelitian ini diharapkan besaran penurunan grafik hidrograf
dapat mengurangi besaran debit banjir pada aliran tengah DAS Ciliwung.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan bertujuan untuk mendapatkan nilai debit banjir rencana dan wilayah
yang memiliki potensial untuk diberikan reservoir (side chanel) berdasarkan kondisi tata guna
lahan dan debit yang mengalir di wilayah tersebut.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di DAS Ciliwung Tengah dengan luas 157 km2 dengan dua anak sungai
yang dimulai dari Bendung Katulampa pada titik koordinat 6039
’54
”LS dan 106
051
’49
”BT
sampai Pintu Air Manggarai pada titik koordinat 6012
’28
”LS dan 106
050
’54
”BT. Berdasarkan
buku onlimo DAS Ciliwung BPPT, wilayah yang termasuk kedalam DAS Ciliwung Tengah
adalah wilayah kabupaten Bogor (kecamatan Sukaraja, Cibinong, Bojonggede dan Cimanggis),
kota madya Bogor (kecamatan kota Bogor Timur, kota Bogor Tengah, kota Bogor Utara dan
Tanah Sereal) dan kota administratif Depok (kecamatan Pancoranmas, Sukmajaya dan
Beji).Secara topografi, DAS Ciliwung terdiri dari pegunungan (variasi ketinggian 300-3000
m), bergelombang dan datar. Wilayah DAS Ciliwung Tengah memiliki topografi
bergelombang serta berbukit dengan variasi ketinggian antara 100-300 m. Bagian DAS
Ciliwung Tengah memiliki kemiringan lereng rata-rata 0-8% sebesar 46.6% dari total wilayah
DAS Ciliwung Tengah (Laporan Tahunan : BPDASHL Citarum-Ciliwung, 2011). Pembagian
segmen DAS Ciliwung terbagi atas 6 segmen, dimana penelitian ini dilakukan pada segmen 2,3
dan 4 yang ditunjukkan pada gambar 1.
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk., Efektivitas Reservoir Guna 51
Gambar 1. Segmentasi DAS Ciliwung (Master Plan KLH 2008)
Alat dan Bahan Debit banjir rencana yang didapatkan diolah dengan bantuan microsoft excel. Data yang
digunakan adalah data tinggi muka air di Stasiun Bendung Katulampa, data curah hujan
Stasiun Cibinong dan Stasiun Fak. Teknik Kampus UI. Penentuan lokasi reservoir (side
chanel) didapatkan dengan cara melihat peta tata guna lahan dan wilayah sub DAS Ciliwung
Tengah.
Analisis Frekuensi Hujan Rancangan Analisis frekuensi ini digunakan untuk mendapatkan nilai hujan rancangan untuk berbagai kala
ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Analisis ini didasarkan pada kesesuaian antara distribusi
hujan secara teoritik dengan distribusi hujan secara empirik. Persamaan hujan rancangan
adalah (Sri Harto, 1993),
(1)
dimana :
Xt = Hujan rancangan (mm)
= Hujan rata-rata (mm)
K = Faktor frekuensi
SD = Standar deviasi
Parameter statistik (Sri Harto, 1993) yang akan diurutkan mulai dari yang terbesar yaitu,
1. Nilai rata-rata
(2)
2. Standar Deviasi
(3)
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk.,Efektivitas Reservoir Guna 52
3. Koefisien Variasi
(4)
4. Koefisien Swekness
(5)
5. Koefisien Kurtosis
(6)
dimana :
Xi = Hujan harian (mm)
n = Jumlah data
Parameter statistik tersebut akan disesuaikan dengan beberapa metode berdasarkan persyaratan
masing-masing distribusi frekuensi diantaranya Distribusi Log Normal, Distribusi Gumbel dan
Distribusi Log Pearson III.
Uji Smirnov-Kolomogorov
Pada uji sebaran curah hujan ini, akan dihitung nilai max yaitu perbedaan maksimum fungsi
kumulatif sampel dan fungsi probabilitas kumulatif. Kemudian nilai max tersebut akan
dibandingkan dengan nilai o dengan syarat max < o, maka nilai distribusi curah hujan
tersebut diterima (Upomo, 2016). Uji Smirnov-Kolmogorov merupakan uji simpangan secara
mendatar/horizontal (Soewarno, 1995)
Intensitas Curah Hujan
Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan persatuan waktu. Intensitas hujan
tergantung dari lama dan besarnya hujan. Semakin lama hujan berlangsung maka intensitasnya
akan cenderung makin tinggi, begitu juga sebaliknya semakin pendek lamanya hujan maka
semakin kecil juga intensitasnya. Intensitas ditinjau berdasarkan kala ulang juga akan
berbanding lurus, semakin lama waktu kala ulangnya maka akan semakin tinggi pula
intensitasnya (hendri, 2015). Perhitungan intensitas curah hujan pada DAS Ciliwung Tengah
digunakan persamaan Dr. Mononobe (Joesron Loebis, 1992) sebagai berikut,
(7)
dimana :
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
t = lamanya curah hujan (jam)
Analisis Debit Banjir Rencana Metode Rasional
Analisis debit banjir yang paling sering digunakan adalah metode Rasional. Pada dasarnya,
besarnya debit yang mengalir pada sungai utama dalam hal ini Sungai Ciliwung, merupakan
fungsi dari luas DAS, intensitas hujan, keadaan pemukaan tanah yang dinyatakan dalam
koefisien limpasan dan kemiringan sungai (Joesron Loebis,1992). Persamaan debit banjir
rencana metode rasional adalah,
(8)
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk., Efektivitas Reservoir Guna 53
dimana :
Q = debit banjir rencana (m3/detik)
C = koefisien limpasan
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
A = luas daerah aliran sungai (km2)
Hidrograf Satuan Sintesis (HSS) Nakayasu
Persamaan HSS Nakayasu adalah,
9)
dimana :
Qp = debit puncak banjir (m3/detik)
C = koefisien pengaliran
A = luas daerah tangkapan sampai outlet (km2)
R0 = hujan satuan (mm)
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai pada puncak banjir (jam)
T0.3 = waktu yang diperlukan untuk penurunan debit, dari puncak sampai pada 30% dari debit
puncak.
Untuk menentukan Tp dan T0.3 diperlukan pendekatan dengan rumus sebagai berikut,
(10)
(11)
(12)
tg adalah time lag yaitu waktu antara hujan sampai debit puncak banjir (jam). tg dihitung
dengan ketentuan sebagai berikut :
syarat L > 15 km (13)
syarat L <15 km (14)
dimana :
tr
= satuan waktu hujan (jam)
= parameter hidrograf untuk : >2 pada daerah pengaliran biasa; >1.5 pada bagian naik
hidrograf lambat dan turun cepat; =3 pada bagian naik hidrograf cepat, turun lambat.
Analisis Data
Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu :
1. Data curah hujan jam-jaman pada dua stasiun hujan yaitu stasiun hujan Cibinong dan
stasiun hujan Fakultas Teknik Kampus UI ditabelkan untuk mendapatkan curah hujan
maksimum.
2. Dilakukan analisis distribusi frekuensi hujan rancangan sehingga didapatkan lima
parameter yaitu curah hujan rata-rata, standar deviasi, koefisien variansi, koefisien
skewness dan koefisien kurtosis dengan mengurutkan dari data terbesar.
3. Metode yang memenuhi diambil nilai curah hujan rata-ratanya untuk digunakan dalam
perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan persamaan Dr. Mononobe.
4. Besaran intensitas curah hujan tersebut digunakan dalam perhitungan debit banjir rencana
dengan Metode Rasional.
5. Debit banjir terhitung di buat grafik hidrograf dengan persamaan HSS Nakayasu.
6. Menentukan wilayah di DAS CIliwung Tengah guna penempatan reservoir (side chanel)
berdasarkan peta tata guna lahan.
7. Membuat grafik hidrograf berdasarkan debit banjir yang sudah dikurangi dengan debit pada
reservoir.
8. Memprosentasikan penurunan debit puncak pada grafik hidrograf.
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk.,Efektivitas Reservoir Guna 54
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh berupa curah hujan rata-rata, intensitas curah hujan dan debit banjir
rancangan. Besaran debit yang akan dialirkan ke masing-masing reservoir (side chanel) akan
memberikan besaran penurunan debit puncak pada grafik hidrograf.
Hasil Analisis Frekuensi Hujan Rancangan
Data curah hujan yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari dua stasiun hujan yaitu
Stasiun hujan Cibinong dan stasiun hujan Fakultas Teknik UI selama 15 tahun dari tahun
2002-2016. Hujan rancangan dengan berbagai kala ulang tahun ditetapkan dengan analisis
guna mendapatkan distribusi frekuensi yang sesuai dari data curah hujan maksimum pada dua
stasiun hujan pengamatan. Hasil perhitungan kelima parameter statistik ditunjukkan pada tabel
1. Tabel 1. Hasil Parameter Statistik
No Parameter Statistik Nilai
1 Rata-rata 132.47
2 Standar Deviasi 16.26
3 Cv 0.123
4 Cs -0.367
5 Ck -0.715
Hasil uji Smirnov-Kolomogorov pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Smirnov-Kolmogorof
No Distribusi Gumbel Log Normal Log Pearson III
1 Nilai maks 11.47 27.63 34.99
2 Nilai 0 34 34 2.33
3 Status diterima diterima ditolak
Besaran debit banjir rencana setelah dilakukan perhitungan dengan Metode Rasional disajikan
pada tabel 3.
Tabel 3. Debit Banjir Rencana dengan Metode Rasional
Parameter Kala Ulang T (Tahun)
2 5 10 25 50 100
Tc (jam) 12 12 12 12 12 12
I (mm/jam) 8.61 9.80 10.59 11.59 12.33 13.07
Q (m3/detik) 473 538.64 582.11 637.02 677.76 718.19
Penentuan Lokasi Reservoir (side chanel)
Perubahan tata guna lahan DAS Ciliwung memberikan pengaruh yang besar dalam penentuan
lokasi reservoir (side chanel) tersebut. Area yang dijadikan lokasi reservoir dipilih dengan
kemiringan tertentu dan prosentase ruang terbuka hijau yang ada.
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk., Efektivitas Reservoir Guna 55
Gambar 2. Peta Tata Guna Lahan sub DAS Ciliwung Tengah (Konservasi DAS Ciliwung, 2011
Pada gambar 2 ditampilkan bahwa wilayah yang dapat dijadikan penempatan reservoir adalah
area yang berwarna hijau untuk kategori wilayah pertanian kering yaitu wilayah Ciparigi, K.
Baru 2, Cikumpa dan K. Sugutamu dengan kemiringan lahan 8-10%. Luas wilayah masing-
masing sub DAS Ciliwung Tengah disajikan pada tabel 4.
Tabel 4. Luas Sub DAS Ciliwung Tengah
Wilayah Sub DAS Area (Ha)
Tengah Cijantung 3154.2
K. Baru 2 1192.1
K. Sugutamu 1518.3
Cikumpa 3305.2
Ciliwung Tengah (Cibinong, Bogor
Timur)
3192.3
Ciluar 1430.6
Ciparigi 608.7
Cibuluh 1304.7
Gambar 3. Lokasi penempatan Reservoir (side chanel)
Penempatan keempat reservoir tersebut, ditunjukkan pada gambar 3 dengan kapasitas/volume
tampungan masing-masing. Reduksi debit banjir yang diinginkan pada masing-masing reservoir
adalah 5% dari debit banjir yang mengalir pada Sungai Ciliwung. Jika diambil nilai debit banjir
pada kala ulang 5 tahunan yaitu 538.64 m3/detik, maka besaran debit banjir yang harus dialirkan
ke reservoir yang ada adalah sebesar 26.93 m3/detik atau setara dengan 26,932 lt/detik.
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk.,Efektivitas Reservoir Guna 56
Reservoir dibuat dengan asumsi berbentuk persegi panjang yang memiliki volume maksimum
96,956 m3 yang akan terisi penuh dalam jangka waktu 1 jam.
Penurunan Grafik Hidrograf Puncak
Grafik hidrograf yang dibuat terdiri dari grafik hidrograf perbandingan tinggi muka air dengan
waktu dan HSS Nakayasu. Nilai penurunan debit banjir yang sudah dikurangi dengan reduksi
debit pada reservoir di 4 wilayah sub DAS Ciliwung Tengah akan dijadikan perbandingan untuk
mengetahui efektivitas reservoir tersebut. Penempatan reservoir pada keempat wilayah diatas
memberikan dampak penurunan grafik hidrograf puncak sebesar 15%, hal ini menandakan
bahwa reservoir (side chanel) memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pengendalian
banjir dengan cara memperlambat waktu tempuh dan debit yang mengalir pada sungai utama.
Gambar 4. Grafik Hidrograf Nakayasu Sebelum dan Sesudah Side Chanel
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan debit banjir rencana untuk kala ulang 5 tahunan, didapatkan nilai
debit banjir sebesar 538.64 m3/detik yang akan dialirkan menuju reservoir (side chanel) pada
empat wilayah sub DAS Ciliwung Tengah. Presentase pengurangan debit banjir rencana yang
diharapkan adalah sebesar 5% sehingga besaran debit banjir menuju reservoir sebesar 26.93
m3/detik yang akan terisi penuh dalam jangka waktu 1 jam dengan volume 96,956 m
3 sehingga
terjadi penurunan debit puncak pada grafik hidrograf sebesar 15% yaitu 80.8 m3/detik.
Saran
Penurunan grafik hidrograf pada aliran tengah DAS Ciliwung selain dengan reservoir yang
telah dihitung pada penelitian ini, juga dapat dicoba dengan menghitung dan memaksimalkan
setu-setu yang berada sepanjang aliran Sungai Ciliwung dengan cara mengalirkan dan membagi
sebagian debit aliran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Andy Hendri, 2015, Analisis Metode Intensitas Hujan Pada Stasiun Hujan Pasar Kampar
Kabupaten Kampar, Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru
Anonim, 2011. Konservasi DAS Ciliwung
Anonim, 2007-2011. Laporan Tahunan : BPDASHL Citarum Ciliwung
Joesron Loebis, 1992, Banjir Rencana Untuk Bangunan Air, Departemen Pekerjaan Umum,
Jakarta
Master Plan Kementrian Lingkungan Hidup, 2008
May Parlindungan, Analisis Jaringan Sungai Ciliwung Hulu untuk Menentukan Hidrograf
Banjir, Repositori IPB, 2014
Prosiding Seminar Nasional Kampus Gunadarma Simatupang “Inovasi dan Integrasi dalam Perkembangan Infrastruktur” 12 Maret 2019
Fani Yayuk Supomo dkk., Efektivitas Reservoir Guna 57
Muhammad Iqbal Tias Pratomo, Sobriyah, Agus Hari Wahyudi, 2014, Analisis Hidrograf
Aliran Daerah Aliran Sungai Keduang Dengan Beberapa Metode Hidrograf Satuan
Sintetis, e-Jurnal Matriks Teknik Sipil, September 2014
Ratna Musa, Muhammad Saleh Pallu, Lawalenna Samang, Mukhsan Putra, 2013, Experimental
Study of Estimation Model for Direct Run-off Volume with Soil Conservation Service
(SCS) Model (Case Study of Bantimurung Catchment Area in Maros Regency of South
Sulawesi), IJCEE- IJENS, Vol:13 No:03
Rita Lopa, Shimatani, Maricar, 2013, Belajar dari Pengalaman Jepang dalam Upaya
Mengendalikan Banjir dengan Restorasi Sungai, PIT XXX HATHI - Jakarta, 8-10
November 2013
Soewarno, 1991, Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai, PT. Nova
Bandung
Sri Harto, 1993, Analisis Hidrologi, PT. Gramedia Jakarta
Togani Cahyani Upomo, Rini Kusumawardani, 2016, Pemilihan Distribusi Probabilitas Pada
Analisa Hujan Dengan Metode Goodness of Fit Test, Jurnal Teknik Sipil&Perencanaan,
No. 2 Vol. 18, Juli 2016
Utami Sylvia Lestari, 2016, Kajian Metode Empiris untuk Menghitung Debit Banjir Sungai
Negara di Ruas Kecamatan Sungai Pandan (Alabio), Jurnal POROS TEKNIK, Vol.8 No.
2, Desember 2016:55-103