12
PROSTAT PROSTAT

Prost At

Embed Size (px)

Citation preview

  • PROSTAT

  • Inflamasi,1. Akut dan kronik bakterial prostatitis. 2. Kronik abakterial prostatitis. 3. Granulomatous prostatitis.

  • Akut bakterial prostatitis, Reflux urine dari posterior urethra atau dari bladder pada infeksi traktus urinarius. Limfohematogenous yang berasal dari fokus infeksi yang jauh. Pembedahan prostat, reseksi prostat. Manipulasi pada prostat seperti kateterisasi, sistoskopi, dilatasi urethra E coli, batang gram begatif, enterococcus, staphylococcus

  • Kronik bakterial prostatitis, . Asymptomatik. Cystitis, urethritis yang kambuh dengan organisme yang sama. Sebagian besar penetrasi antibiotik kedalam prostat jelek.

  • Kronik abakterial prostatitis, Bentuk prostatitis yang paling sering dijumpai. Secara klinik berbeda dengan kronik bakterial prostatitis, yaitu tidak ada riwayat infeksi traktus urinarius yang kambuh.

  • Granulomatous prostatitis, Akibat tx BCG (Bacillus Calmette-Guerin) pada Ca bladder superfisial) Fungal granulomatous prostatitis tipikal pada host dengan immunocomprromised. Nonspesifik granulomatous sebagai reaksi terhadap sekret prostat akibat duktus dan asinus prostat ruptur.

  • Histologik, Akut, abses tersebar, bentuknya kecil sampai besar, area nekrosis. Kronik, agregasi padat limfosit, plasma sel, makrofag dengan kemungkian ada neutrofil.

  • PATHOGENESIS PROSTAT HYPERPLASIA

  • Benign Prostatic Hyperplasia (Nodular Hyperplasia) DHT (Dihydrotesterone) adalah metabolite testerone sebagai mediator pertumbuhan prostat. Sintesa DHT di prostat adalah berasal dari testosteron yang beredar, dengan bantuan ensim 5a-reduktase tipe 2, dan ensim tersebut lokasinya di sel stroma. DHT 10x lebih potent dari pada testosteron, karena DHT memisahkan diri dari reseptor androgen.

  • Obstruksi traktus urinarius bagian bawah karena BPH, karena ada kontraksi otot polos prostat. Kontraksi di mediasi oleh a1-adrenoreseptor yang ada di sel stroma. Dengan a-adrenergic reseptor antagonis menghilangkan obstruksi pada BPH.

  • Tx 5a-reduktase inhibitor akan mengurangi jumlah DHT. Pada kenyataannya tidak semua pasien BPH berhasil dengan tx yang menghalangi androgen, diperkirakan etiologinya heterogen, dan pada kebanyakan kasus faktor selain androgen lebih penting.