11
PROTAP MANAJEMEN FISIOTERAPI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA Anatomi Vertebra Kolumna vertebralis dibentuk oleh 33 vertebrae (cervical 7, thorakal 12, lumbal 5, sacral 5 dan coccygeus 4). Setiap vertebra terdiri dari: 1. Corpus / body 2. Pedikel 3. Pro sessus artikularis superior dan inferior 4. Prosessus transversus 5. Prosessus spinosus Diantara vertebra ditemui discus intervertebralis (Jaringan fibrokartillagenous), yang berfungsi sebagai shock absorber. Dikus ini terdiri dan bagian: 1. Luar: jaringan fibrokartillago yang disebut anulus flbrosus. 2. Dalam: cair yang disebut nukleus pulposus. Pada setiap vertebra ada 6jaringan ikat sekitarnya: 1. Lig longitudinale anterior (membatasi gerakan ektensi). 2. Lig longitudinale posterior (membatasi gerakan fleksi). 3. Lig kapsulare, antara proc sup dan interior. 4. Lig intertransversale. 5. Lig flava (yellow hg) diantara 2 laminae. 6. Lig supra dan interspinosus. Medula Spinalis Terletak didalam kanalis vertebralis yang diliputi dan luar oleh duramater, subdural space, arachnoid, subarachnoid dan piamater. Medula spmalis mengeluarkan cabang n spinalis secara segmental dan dorsal (posterior root) dan ventral (anterior root).

Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penanganan Fraktur Kompresi

Citation preview

Page 1: Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

PROTAP MANAJEMEN FISIOTERAPI FRAKTUR KOMPRESI

VERTEBRA

Anatomi Vertebra

Kolumna vertebralis dibentuk oleh 33 vertebrae (cervical 7, thorakal 12, lumbal 5, sacral 5 dan coccygeus 4). Setiap vertebra terdiri dari:

1. Corpus / body2. Pedikel3. Pro sessus artikularis superior dan inferior4. Prosessus transversus5. Prosessus spinosus

Diantara vertebra ditemui discus intervertebralis (Jaringan fibrokartillagenous), yang berfungsi sebagai shock absorber. Dikus ini terdiri dan bagian:

1. Luar: jaringan fibrokartillago yang disebut anulus flbrosus.2. Dalam: cair yang disebut nukleus pulposus.

Pada setiap vertebra ada 6jaringan ikat sekitarnya:

1. Lig longitudinale anterior (membatasi gerakan ektensi).2. Lig longitudinale posterior (membatasi gerakan fleksi).3. Lig kapsulare, antara proc sup dan interior.4. Lig intertransversale.5. Lig flava (yellow hg) diantara 2 laminae.6. Lig supra dan interspinosus.

Medula Spinalis

Terletak didalam kanalis vertebralis yang diliputi dan luar oleh duramater, subdural space, arachnoid, subarachnoid dan piamater. Medula spmalis mengeluarkan cabang n spinalis secara segmental dan dorsal (posterior root) dan ventral (anterior root).

Pada cervical keluar 8 cabang walaupun hanya ada 7 vertebra cervikalis. Medula spmalis berakhir sebagai cauda equine pada Th 12 – L1 dan kemudian berobah jadi pilum terminate.

Page 2: Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

B. PATOFISIOLOGI

Fraktur kompresi (Wedge fractures)

adanya kompresi pada bagian depan corpus vertebralis yang tertekan dan membentuk patahan irisan. Fraktur kompresi adalah fraktur tersering yang mempengaruhi kolumna vertebra. Fraktur ini dapat disebabkan oleh kecelakaan jatuh dari ketinggian dengan posisi terduduk ataupun mendapat pukulan di kepala, osteoporosis dan adanya metastase kanker dari tempat lain ke vertebra kemudian membuat bagian vertebra tersebut menjadi lemah dan akhirnya mudah mengalami fraktur kompresi. Vertebra dengan fraktur kompresi akan menjadi lebih pendek ukurannya daripada ukuran vertebra sebenarnya. Trauma vertebra yang mengenai medula spinalis dapat menyebabkan defisit neorologis berupa kelumpuhan.

C. GEJALA DAN DIAGNOSA

a. Nyeri yang dirasakan ditengah dan bagian bawah vertebra

b. Sangat sakit saat ingin merubah posisi

c. Kesulitan berjalan

D. DAGNOSIS

Fraktur kompresi vertebra ditegakkan dengan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan MRI dapat digunakan untuk membantu dalam penegakan diagnosis.

Page 3: Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

A. ASSESSMENT TOTAPS

T : Talk

Berkomunikasi yang baik dengan atlet dan juga untuk

mengetahui tingkat kesadaran atlet yang mengalami cedera.

Dengan cara memanggil nama atlet, mengajak bicara atlit,

menanyakan dimana lokasi cederanya, mekanisme

terjatuh/terjadnya cedera pada atlet dll

- Pada kasus ini tingkat kesadaran kurang baik pada atlet

karena terjadi fraktur

O : Observasi

Mengobservasi mimic wajah, lokasi cedera dll

- Pada kasus ini mimic wajah atlet sangat meringis, tampak

inflamasi sekitar cedera, susah merubah posisi

T : Touch

Mempalpasi bagian disekitar atau area yang mengalami cedera

dalam hal suhu, nyeri tekan,

- Bengkak : diarea sekitar cedera

- Suhu : lebih hangat dibandingkan area sekitarnya.

- Nyeri diam dan nyeri gerak : +

A : Aktif Move

ment

Dengan menggerakkan aktif dapat kita ketahui ada nyeri gerak..

- Tidak mampu melakukan gerakan

P : Pasif

Movement

Dengan menggerakkan pasif dapat kita ketahui ada nyeri gerak

atau gangguan pada sendi.

- Tidak dapat melakukan gerakan

S : Skill Test Menilai kemampuan dari skill atlet

Duduk, berdiri, berjalan dan berlari : Tidak mampu

Page 4: Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

ON-FIELD TREATMENT

1. PRICER

2. Pemberian coolpack/etil cloetil untuk mengurangi reaksi peradangan dan nyeri

secara sementara.

3. Lakukan pembidaian untuk mencegah gerakan bagian yang stabil sehingga

mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan lebih lanjut serta mengistirahatkan

bagian tubuh yang cedera.

4. Rujuk keRS untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

B. ASSESMENT CHARTS

1. Chief of complain

Nyeri area vertebra 3 hari yang lalu

2. History taking

Fisioterapis Pasien

Sejak kapan? 3 hari yg lalu

Kenapa bisa? Coba jelaskan? Pas bertanding dilapangan, didorong oleh

lawan, posisi saya tidak stabil dan saya

terjatuh berguling dan mengalami patah

pada bagian tulang belakang

Sudah operasi Iya, 3 hari yang lalu saya sudah dioperasi

Sakitnya dalam keadaan seperti apa? Kalo digerakkan terasa nyeri dan sangat

nyeri jika berusaha membungkuk.. Tidak

bisa bertanding untuk beberapa waktu.

Itu membuat saya cemas

Pernah cedera sebelumya seperti ini? Tidak, ini yang pertama

Ada keluhan lain? Tdk ada

3. Assimetric

a. Inspeksi

Statis Raut wajah cemas/meringis

Page 5: Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

Posisi berbaring

Dinamis Susah untuk merubah posisi

b. PFGD

gerakan aktif Pasif TIMT

fleksi terbatas terbatas Tdk Mampu

ekstensi Terbata terbatas Tdk mampu

c. Palpasi

bengkak

nyeri jika ditekan

suhu lebih hangat dibanding sekitarnya

4. Restrictive

Limitasi ROM (fleksi, ekstensi)

Limitasi ADL (toileting, self care)

Limitasi pekerjaan (istirahat dari bermain/bertanding bola)

Limitasi rekreasi (istirahat dari bermain bola)

5. Tissue impairment

Musculotendinogen

Neurogen (nyeri)

Psicogenic (cemas)

6. Specific tests

a. VAS

Nyeri diam : 2 (ringan)

Nyeri tekan : 6 (berat)

Nyeri gerak : 8 (hebat)

Page 6: Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

b. SLR

Tes ini dapat dikombinasi dengan fleksi leher atau fleksi dorsal dari kaki. Apabila

positif maka terjadi pengedangan pada N. ischiadicus yang mengakibatkan nyeri

kejut yang amat sangat, maka kemungkinan besar bahwa ada rangsangan dari satu

akar atau lebih dari L4 sampai S2.

c. Prone knee bending test

Posisi pasien tengkurap, pemeriksa memfleksikan knee pasien sedapat mungkin dan

memastikan hip pasien tidak rotasi. Jika pemeriksa tidak dapat memfleksikan knee

90˚ derajat karena ada kondisi patologis, maka tes ini dapat juga dilakukan dengan

pasif ekstensi hip dengan knee fleksi sedapat mungkin. Nyeri unilateral di daerah

lumbal mungkin indikasi cedera akar saraf L2 atau L3. Sedangkan nyeri di bagian

depan paha indikasi m.quadriseps tegang. Tes ini juga mengulur n. femoralis. Posisi

knee fleksi ini dipertahankan antara 45-60 detik.

d. ROM test

Keterbatasan ROM fleksi dan ekstensi

PROBLEM

1. Primer : nyeri fleksi dan ekstensi

2. Sekunder : limitasi ROM, cemas

3. Kompleks : limitasi ADL (berjalan)

Page 7: Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

PROGRAM

1. Jangka panjang : mengembalikan gerak fungsional vertebra dan ADL berjalan

2. Jangka pendek :

Mengatasi kecemasan

Mencegah kontraktur

Mengurangi nyeri

Mengatasi kelemahan otot

Mengatasi limitasi ROM

INTERVENSI

1. Akut

Rest hentikan semua aktivitas yang dapat menimbulkan nyeri

Ice pemberian ice pada 48-72 jam pertama setiap 3-4 jam selama

15-20 menit dapat mengurangi pendarahan, bengkak dan

nyeri

Compression Melakukan pembidaian diarea vertebra

Elevation tinggikan posisi vertebra dengan memberi sanggahan dibagian

bawah akan mengurangi pembengkakan

2. Kronik (post imobilisasi) detraining

No Problem FT Modalitas Dosis

1 cemas Komter F: Tiap hari

I:

T: langsung

T: 2-3 menit

2 Mencegah kontraktur F : Tiap harii

I :

T : positioning

T :15 menit (rubah

posisi)

2 nyeri Elektroterapi F: tiap hari

Page 8: Protap Manajemen Fisioterapi Fraktur Kompresi

(Interferensi) I: 30 mA

T: coplanar

T: 10menit

3 Limitasi ROM Exercise terapi F: tiap hari

I: 8 hit 8 rep

T: AROMEX

T: 3-5 menit

4 Kelemahan otot Manual terapi

Exercise terapi

F: tiap hari

I: 10 rep

T: tranverse

friction

T: 5 menit

F: tiap hari

I: 8 hit 8 rep

T: strengthening

exc

T: 5menit

7 Gangguan ADL

(berjalan)

Latihan ADL F: tiap hari

I: 8 rep

T: gait

analisis/berjalan

(diawali pada

air/pool)

T: 5 menit

RETRAINING

Latihan seperti sebelum cedera dengan dosis bertahap