Upload
tonny-n-firmansyah
View
79
Download
25
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penanganan Fraktur Kompresi
Citation preview
PROTAP MANAJEMEN FISIOTERAPI FRAKTUR KOMPRESI
VERTEBRA
Anatomi Vertebra
Kolumna vertebralis dibentuk oleh 33 vertebrae (cervical 7, thorakal 12, lumbal 5, sacral 5 dan coccygeus 4). Setiap vertebra terdiri dari:
1. Corpus / body2. Pedikel3. Pro sessus artikularis superior dan inferior4. Prosessus transversus5. Prosessus spinosus
Diantara vertebra ditemui discus intervertebralis (Jaringan fibrokartillagenous), yang berfungsi sebagai shock absorber. Dikus ini terdiri dan bagian:
1. Luar: jaringan fibrokartillago yang disebut anulus flbrosus.2. Dalam: cair yang disebut nukleus pulposus.
Pada setiap vertebra ada 6jaringan ikat sekitarnya:
1. Lig longitudinale anterior (membatasi gerakan ektensi).2. Lig longitudinale posterior (membatasi gerakan fleksi).3. Lig kapsulare, antara proc sup dan interior.4. Lig intertransversale.5. Lig flava (yellow hg) diantara 2 laminae.6. Lig supra dan interspinosus.
Medula Spinalis
Terletak didalam kanalis vertebralis yang diliputi dan luar oleh duramater, subdural space, arachnoid, subarachnoid dan piamater. Medula spmalis mengeluarkan cabang n spinalis secara segmental dan dorsal (posterior root) dan ventral (anterior root).
Pada cervical keluar 8 cabang walaupun hanya ada 7 vertebra cervikalis. Medula spmalis berakhir sebagai cauda equine pada Th 12 – L1 dan kemudian berobah jadi pilum terminate.
B. PATOFISIOLOGI
Fraktur kompresi (Wedge fractures)
adanya kompresi pada bagian depan corpus vertebralis yang tertekan dan membentuk patahan irisan. Fraktur kompresi adalah fraktur tersering yang mempengaruhi kolumna vertebra. Fraktur ini dapat disebabkan oleh kecelakaan jatuh dari ketinggian dengan posisi terduduk ataupun mendapat pukulan di kepala, osteoporosis dan adanya metastase kanker dari tempat lain ke vertebra kemudian membuat bagian vertebra tersebut menjadi lemah dan akhirnya mudah mengalami fraktur kompresi. Vertebra dengan fraktur kompresi akan menjadi lebih pendek ukurannya daripada ukuran vertebra sebenarnya. Trauma vertebra yang mengenai medula spinalis dapat menyebabkan defisit neorologis berupa kelumpuhan.
C. GEJALA DAN DIAGNOSA
a. Nyeri yang dirasakan ditengah dan bagian bawah vertebra
b. Sangat sakit saat ingin merubah posisi
c. Kesulitan berjalan
D. DAGNOSIS
Fraktur kompresi vertebra ditegakkan dengan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan MRI dapat digunakan untuk membantu dalam penegakan diagnosis.
A. ASSESSMENT TOTAPS
T : Talk
Berkomunikasi yang baik dengan atlet dan juga untuk
mengetahui tingkat kesadaran atlet yang mengalami cedera.
Dengan cara memanggil nama atlet, mengajak bicara atlit,
menanyakan dimana lokasi cederanya, mekanisme
terjatuh/terjadnya cedera pada atlet dll
- Pada kasus ini tingkat kesadaran kurang baik pada atlet
karena terjadi fraktur
O : Observasi
Mengobservasi mimic wajah, lokasi cedera dll
- Pada kasus ini mimic wajah atlet sangat meringis, tampak
inflamasi sekitar cedera, susah merubah posisi
T : Touch
Mempalpasi bagian disekitar atau area yang mengalami cedera
dalam hal suhu, nyeri tekan,
- Bengkak : diarea sekitar cedera
- Suhu : lebih hangat dibandingkan area sekitarnya.
- Nyeri diam dan nyeri gerak : +
A : Aktif Move
ment
Dengan menggerakkan aktif dapat kita ketahui ada nyeri gerak..
- Tidak mampu melakukan gerakan
P : Pasif
Movement
Dengan menggerakkan pasif dapat kita ketahui ada nyeri gerak
atau gangguan pada sendi.
- Tidak dapat melakukan gerakan
S : Skill Test Menilai kemampuan dari skill atlet
Duduk, berdiri, berjalan dan berlari : Tidak mampu
ON-FIELD TREATMENT
1. PRICER
2. Pemberian coolpack/etil cloetil untuk mengurangi reaksi peradangan dan nyeri
secara sementara.
3. Lakukan pembidaian untuk mencegah gerakan bagian yang stabil sehingga
mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan lebih lanjut serta mengistirahatkan
bagian tubuh yang cedera.
4. Rujuk keRS untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
B. ASSESMENT CHARTS
1. Chief of complain
Nyeri area vertebra 3 hari yang lalu
2. History taking
Fisioterapis Pasien
Sejak kapan? 3 hari yg lalu
Kenapa bisa? Coba jelaskan? Pas bertanding dilapangan, didorong oleh
lawan, posisi saya tidak stabil dan saya
terjatuh berguling dan mengalami patah
pada bagian tulang belakang
Sudah operasi Iya, 3 hari yang lalu saya sudah dioperasi
Sakitnya dalam keadaan seperti apa? Kalo digerakkan terasa nyeri dan sangat
nyeri jika berusaha membungkuk.. Tidak
bisa bertanding untuk beberapa waktu.
Itu membuat saya cemas
Pernah cedera sebelumya seperti ini? Tidak, ini yang pertama
Ada keluhan lain? Tdk ada
3. Assimetric
a. Inspeksi
Statis Raut wajah cemas/meringis
Posisi berbaring
Dinamis Susah untuk merubah posisi
b. PFGD
gerakan aktif Pasif TIMT
fleksi terbatas terbatas Tdk Mampu
ekstensi Terbata terbatas Tdk mampu
c. Palpasi
bengkak
nyeri jika ditekan
suhu lebih hangat dibanding sekitarnya
4. Restrictive
Limitasi ROM (fleksi, ekstensi)
Limitasi ADL (toileting, self care)
Limitasi pekerjaan (istirahat dari bermain/bertanding bola)
Limitasi rekreasi (istirahat dari bermain bola)
5. Tissue impairment
Musculotendinogen
Neurogen (nyeri)
Psicogenic (cemas)
6. Specific tests
a. VAS
Nyeri diam : 2 (ringan)
Nyeri tekan : 6 (berat)
Nyeri gerak : 8 (hebat)
b. SLR
Tes ini dapat dikombinasi dengan fleksi leher atau fleksi dorsal dari kaki. Apabila
positif maka terjadi pengedangan pada N. ischiadicus yang mengakibatkan nyeri
kejut yang amat sangat, maka kemungkinan besar bahwa ada rangsangan dari satu
akar atau lebih dari L4 sampai S2.
c. Prone knee bending test
Posisi pasien tengkurap, pemeriksa memfleksikan knee pasien sedapat mungkin dan
memastikan hip pasien tidak rotasi. Jika pemeriksa tidak dapat memfleksikan knee
90˚ derajat karena ada kondisi patologis, maka tes ini dapat juga dilakukan dengan
pasif ekstensi hip dengan knee fleksi sedapat mungkin. Nyeri unilateral di daerah
lumbal mungkin indikasi cedera akar saraf L2 atau L3. Sedangkan nyeri di bagian
depan paha indikasi m.quadriseps tegang. Tes ini juga mengulur n. femoralis. Posisi
knee fleksi ini dipertahankan antara 45-60 detik.
d. ROM test
Keterbatasan ROM fleksi dan ekstensi
PROBLEM
1. Primer : nyeri fleksi dan ekstensi
2. Sekunder : limitasi ROM, cemas
3. Kompleks : limitasi ADL (berjalan)
PROGRAM
1. Jangka panjang : mengembalikan gerak fungsional vertebra dan ADL berjalan
2. Jangka pendek :
Mengatasi kecemasan
Mencegah kontraktur
Mengurangi nyeri
Mengatasi kelemahan otot
Mengatasi limitasi ROM
INTERVENSI
1. Akut
Rest hentikan semua aktivitas yang dapat menimbulkan nyeri
Ice pemberian ice pada 48-72 jam pertama setiap 3-4 jam selama
15-20 menit dapat mengurangi pendarahan, bengkak dan
nyeri
Compression Melakukan pembidaian diarea vertebra
Elevation tinggikan posisi vertebra dengan memberi sanggahan dibagian
bawah akan mengurangi pembengkakan
2. Kronik (post imobilisasi) detraining
No Problem FT Modalitas Dosis
1 cemas Komter F: Tiap hari
I:
T: langsung
T: 2-3 menit
2 Mencegah kontraktur F : Tiap harii
I :
T : positioning
T :15 menit (rubah
posisi)
2 nyeri Elektroterapi F: tiap hari
(Interferensi) I: 30 mA
T: coplanar
T: 10menit
3 Limitasi ROM Exercise terapi F: tiap hari
I: 8 hit 8 rep
T: AROMEX
T: 3-5 menit
4 Kelemahan otot Manual terapi
Exercise terapi
F: tiap hari
I: 10 rep
T: tranverse
friction
T: 5 menit
F: tiap hari
I: 8 hit 8 rep
T: strengthening
exc
T: 5menit
7 Gangguan ADL
(berjalan)
Latihan ADL F: tiap hari
I: 8 rep
T: gait
analisis/berjalan
(diawali pada
air/pool)
T: 5 menit
RETRAINING
Latihan seperti sebelum cedera dengan dosis bertahap