Upload
others
View
79
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PSAK 72: PENDAPATAN DARI KONTRAK DENGAN PELANGGAN
Oleh: Ersa Tri Wahyuni, SE, M.Acc, PhD, CA, Ak, CPMA, CPSAK
Dosen Universitas Padjadjaran dan anggota DSAK IAI
Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan posisi DSAK
IAI atas isu tersebut. Posisi DSAK IAI hanya ditentukan setelah melalui due process procedure dan proses
pembahasan sebagaimana dipersyaratkan oleh IAI
CPSAK Review IAI Jatim
8-9 Februari 2020
PSAK 72 : High Level Summary
■ Industry mana saja yang terkena dampak besar di
Indonesia? Real Estate, Telekomunikasi, Software
development, Jasa konstruksi.
■ Mengapa ? Unbundled Product, Pengakuan pendapatan
bisa lebih lama daripada sebelumnya, pengaturan yang
lebih jelas untuk lisensi
■ Satu model pendapatan untuk semua jenis industri
■ Bersifat priciple based.
2
PwC 3
Perbedaan dengan Standar Sebelumnya
PSAK 23/PSAK 34
Separate models for:
• Construction contracts• Goods• Services
Focus on risk and rewards
Limited guidance on:
• Multiple element arrangements
• Variable consideration• Licences
PSAK 72
Single model for performance obligations:
• Satisfied over time• Satisfied at a point in time
Focus on control
More guidance:
Separating elements, allocating the transaction price, variable
consideration, licences, options, repurchase arrangements
and so on….
PSAK
a. PSAK 34: Kontrak Konstruksi (IAS 11 Construction Contracts);
b. PSAK 23: Pendapatan (IAS 18 Revenue);
ISAK
a. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan (IFRIC 13 Customers Loyalty
Programmes);
b. ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat (IFRIC 15 Agreements for
the Construction of Real Estate);
c. ISAK 27: Pengalihan Aset Dari Pelanggan (IFRIC 18 Transfers of
Assets from Customers); dan
4
PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real EstatPPSAK 7: Pencabutan PSAK 44:
Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real
Estat akan berlaku efektif sejak entitas
menerapkan IFRS 15 pertama kali
PSAK & ISAK Terdampak
Dicabut
dengan
PSAK 72
PSAK 72 diterapkan untuk seluruh kontrak pelanggan, kecuali:
Ruang Lingkup
5
1• kontrak dalam ruang lingkup sewa (PSAK 30);
2• kontrak asuransi (PSAK 62);
3
• instrumen keuangan dan hak atau kewajiban kontraktual lain (PSAK 71; PSAK 65; PSAK 66; PSAK 15; PSAK 4)
4
• pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang samauntuk memfasilitasi penjualan pelanggan atau pelanggan potensial.
MengakuiPendapatan
ketika(selama)
kewajibanpelaksanaan
terpenuhi
Mengalokasikan HargaTransaksi
MenentukanHarga
Transaksi
Mengidentifikasi
KewajibanPelaksanaan
dalamKontrak
Mengidentifikasi Kontrak
denganPelanggan
Langkah Pengakuan
Pendapatan5
6
Satu Model Untuk Semua
5 Steps Model – Revenue Recognition
7
1. Mengidentifikasi Kontrak Dengan Pelanggan (Paragraf 09)
8
Tulisan Lisan
• Dapat dipaksakan pelaksanaan hak dan kewajibannya;
• Para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak dan berkomitmen untuk
melaksanakan kewajiban mereka masing-masing;
• Entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang
akan dialihkan;
• Entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang akan
dialihkan;
• Kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus kas masa
depan entitas diharapkan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan
• kemungkinan besar bahwa entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya
dalam pertukaran barang atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan.
Kombinasi Kontrak■ Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak yang disepakati pada waktu
yang sama atau berdekatan dengan pelanggan yang sama (atau pihak berelasidari pelanggan) dan mencatat kontrak tersebut sebagai kontrak tunggal jikasatu atau lebih kriteria berikut terpenuhi:
– kontrak yang dinegosiasikan sebagai suatu paket dengan tujuankomersial tunggal;
– jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu kontrak bergantung padaharga atau pelaksanaan dari kontrak lain; atau
– barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak (atau beberapa barangatau jasa yang dijanjikan dalam setiap kontrak) sebagai kewajibanpelaksanaan tunggal sesuai dengan paragraf 22-30
Modifikasi Kontrak
■ Entitas mencatat modifikasi kontrak sebagai kontrak terpisah jika terdapat
kedua kondisi berikut ada:
– ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau jasa
yang dijanjikan bersifat dapat dibedakan (distinct) (sesuai dengan
paragraf 26-30); dan
– harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang mencerminkan
harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling prices) entitas atas
penambahan barang atau jasa yang dijanjikan dan penyesuaian yang
tepat terhadap harga yang mencerminkan keadaan kontrak tertentu
■ Contoh : PT. A memiliki kontrak pembangunan gedung perkantoran. Menjelang
pembangunan, pelanggan meminta gedung parkir motor tambahan di sebelah
gedung perkantoran. Gedung parkir motor ini dinegosiasikan terpisah harganya.
Maka gedung parkira motor ini dianggap sebagai kontrak yang berdiri sendiri.
■ Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang dijanjikan
dalam kontrak dengan pelanggan dan mengidentifikasi sebagai
kewajiban pelaksanaan setiap janji untuk mengalihkan kepada
pelanggan baik:
■ suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa) yang bersifat
dapat dibedakan (distinct); atau
■ serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dan
memiliki pola pengalihan yang sama kepada pelanggan (lihat paragraf
23).
2. Mengindentifikasi Kewajiban Pelaksanaan yang Terdapat dalam Kontrak (Paragraf 22)
11
Barang atau Jasa yang Bersifat DapatDibedakan (Distinct)
■ Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat dibedakan jika
kedua kriteria berikut terpenuhi:
– pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang atau jasa itu
sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap tersedia kepada
pelanggan (yaitu barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan); dan
– janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan dapat
diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam kontrak (yaitu janji untuk
mengalihkan barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam konteks
kontrak tersebut).
PwC
Step 3 – Estimating the transaction price
– Probability weighted or best estimate
– More specific guidance covering:
■ time value of money
■ constraint on variable consideration
■ non-cash consideration
■ consideration payable to customers: reduction to transaction price
unless for a distinct good or service.
13
Ketika menentukan harga transaksi, entitas mempertimbangkan dampak dari
seluruh hal berikut:
■ imbalan variabel (variable consideration) paragraf 50-55 dan 59;
■ pembatasan estimasi imbalan variabel (constraining estimates of variable
consideration) - paragraf 56-58;
■ keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak (the existance
of significant financing component) - paragraf 60-65;
■ imbalan nonkas (non cash consideration) - paragraf 66-69); dan
■ utang imbalan kepada pelanggan (consideration payable to customer) -
paragraf 70-72.
3. Menentukan Harga Transaksi (paragraf 48)
14
Komponen Pendanaan Signifikan
■ Kasus pertama : Pelanggan membeli landed house yang sudah jadi, seharga 850 juta rupiah. Pembayarannya dicicil selama 2 tahun tanpa bunga. Namun bila pelanggan membeli tunai tanpa dicicil harga rumah adalah 750 juta. Pelanggan sudah langsung menempati rumahnya sejak hari pertama.
■ Kasus kedua : Pelanggan sudah membayar lunas pembelian apartemen seharga 850 juta. Namun apartemen masih dalam pembangunan dan baru akan diserahterimakan dua tahun kemudian. Bila entitas memilih mencicil dua tahun harga apartemennya 1 milyar.
Dalam setiap kasus diatas,
Kasus pertama : Perusahaan memberikan pendanaan terhadap pelanggan
Kasus kedua : Perusahaan menerima pendanaan dari pelanggan.
Dalam kedua kasus, efek pembiayaan (time value of maney) harus dipertimbangkan sehingga nilai penjualan dapat berbeda dengan kas yang diterima.
15
Menghitung Imbalan Variabel
Pendapatan Dapat bervariasi karena:
■ Diskon dan Rabat
■ Pengembalian dana
■ Konsesi harga
■ Insentif
■ Bonus pelaksanaan
■ Denda
■ Hal hal lainnya
Imbalan variable diperhitungkan bila kemungkinan besar (highly probably) pembalikan pendapatan TIDAK terjadi
■ Faktor yang mendukung pembalikan
pendapatan misalnya:
■ Faktor luar entitas : volatilitas pasar,
pertimbangan pihak ketiga, kondisi cuaca,
dsb
■ Pengalaman masa lalu entitas
■ Kebijakan perusahaan untuk kisaran yang
lebar atas konsesi harga
16
■ Mengalokasikan harga transaksi kepada kewajiban pelaksanaan secara terpisah
berdasarkan relative stand alone selling price (harga jual berdiri sendiri relatif).
■ Jika harga jual berdiri sendiri tidak secara langsung dapat diobservasi, maka entitas
mengestimasi harga jual berdiri sendiri pada jumlah yang akan menghasilkan
alokasi harga transaksi yang memenuhi tujuan alokasi dalam paragraf 73.
■ Diskon (Paragraf 82) dan imbalan variabel (Pargaraf 85) dialokasikan sepenuhnya
untuk masing-masing kewajiban pelaksanaan jika kriteria yang ditentukan telah
terpenuhi.
4. Mengalokasikan Harga Transaksi Berdasarkan Pada Kewajiban Kinerja Dalam Kontrak (Paragraf 74)
17
5. Mengakui Pendapatan Ketika (atau Selama) Entitas Memenuhi Kewajiban Pelaksanaan (paragraf 31).
18
Pendapatan diakui pada
waktu tertentu (at a point in time)
Pendapatan diakui
sepanjang waktu (over time)
Jika tidak memenuhi kriteria overtime,
pendapatan diakui pada saat pengalihan
pengendalian
Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas memenuhi
kewajiban kinerja dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu
aset) kepada pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau saat) pelanggan
memperoleh pengendalian atas asset
■ pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat
yang disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan
kewajiban pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04);
■ kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai
contoh, pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan
sebagai aset yang diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraf
PP05);
■ kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan
alternatif terhadap entitas (lihat paragraf 36) dan entitas memiliki
hak yang dapat dipaksakan untuk pembayaran kinerja yang
diselesaikan sampai suatu tanggal tertentu (lihat paragraf 37).
Kriteria Pendapatan Diakui Secara Overtime
Entitas dapat mengakui pendapatan sepanjang waktu bila memenuhi salah satu syarat di bawah ini:
19
PwC
Indicators of control transfer – point in time
If not over time, then point in time….
Recognise revenue when control transfers
Indicators that customer has obtained control of a good or service:
20
Right to payment for asset
Legal title to asset
Physical possession of asset
Customer has significant risk and rewards
Customer has accepted the asset
PwC
Licences intellectual property – two types
Right to access if following criteria met:
21
Right to use
• Right to use IP as it exists at a point in time
• Revenue recognised at a point in time
Right to access
• Right to access to IP as it exists through out the licence period
• Revenue recognised over time
Judgment required
Licensor performs
activities that significantly
affect the IP
Rights expose customer to
effects of those activities
Activities are not a
separate good / service
Biaya Kontrak– Biaya inkremental untuk mendapatkan kontrak (incremental costs to obtain
a contract) harus dikapitalisasi (contoh komisi penjualan). Boleh dibebankan
bila kontrak kurang dari setahun.
– Biaya pemenuhan kontrak (cost to fulfil of contract) harus lihat standar
akuntansi yang relevan (misalnya PSAK 14 Persediaan dan PSAK 16 Aset
Tetap) Apakah dapat dikapitalisasi atau tidak. Bila tidak diatur maka harus
dikapitalisasi bila berhubungan langsung dengan kontrak , berhubungan
dengan kinerja di masa depan dan diharapkan dapat direcover di masa
depan.
– Contoh biaya pemenuhan kontrak : biaya start-up utk service provider, biaya
design untuk kontrak konstruksi, biaya perijinan tertentu setelah kontrak
didapatkan.
– Biaya Inkremental dan biaya pemenuhan kontrak yang dikapitalisasi
sepanjang kontrak
– Bila ada impairment dan impairment reversals, harus diakui. 22
Pedoman Penerapan (Lampiran B)■ Merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari PSAK 72.
■ Pedoman Penerapan membahas 14 topik:
– (a) kewajiban pelaksanaan diselesaikan sepanjang waktu
– (b) metode untuk mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan
secara penuh
– (c) penjualan dengan hak retur
– (d) garansi
– (e) imbalan prinsipal dibandingkan dengan agen
– (f) opsi pelanggan untuk tambahan barang atau jasa
– (g) hak pelanggan yang tidak dilaksanakan
– (h) biaya dibayar di muka yang tidak dapat dikembalikan (dan beberapa biaya terkait)
– (i) lisensi
– (j) perjanjian pembelian kembali
– (k) pengaturan konsinyasi
– (l) pengaturan bill-and-hold
– (m) penerimaan pelanggan ; dan
– (n) pengungkapan pemisahan pendapatan .
Ketentuan Transisi
24
2019 2020 2020 Notes
Real Estate Applying PSAK 72 or IFRS 15
■ Survey to real estate
companies in 2019,
■ Conducted by
Srinlanka Standard
Setter and HKCPA to
AOSSG member
countries
25
FRC UK Implementation Review : 25 Perusahaan multi sektor
26
Contoh Disclosure Contract Cost
27