44
1 TUGAS KULIAH PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I N G A R A J A 2012

PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

1

TUGAS KULIAH

PSBW ATOM HIDROGEN

Oleh :

Komang Suardika 0913021034

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

S I N G A R A J A

2012

Page 2: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

2

Inti atom

hidrogen

Elektron

PENERAPAN PSBW PADA ATOM HIDROGEN

I. FORMULASI UMUM

Sebuah atom hidrogen terdiri dari sebuah proton, partikel yang bermuatan listrik

+e, dan sebuah elektron, partikel yang bermuatan –e. Massa proton mp jauh lebih besar dari

massa elektron me, mp= 1836 me. Sehingga dilakukan suatu penyederhanaan dengan

mengasumsikan bahwa proton diam di pusat koordinat dan elektron bergerak

mengelilinginya di bawah pengaruh medan dan gaya coulumb. Dalam keadaan ini kita

pandang kedua partikel proton dan elektron berotasi di sekitar pusat massa bersama yang

berada di dekat pusat proton. Namun, sebenarnya yang terjadi inti dan elektron berputar di

sekeliling pusat massanya yang terletak sangat dekat dengan inti karena massa inti jauh

lebih besar dari elektron.

Sistem seperti ini ekuivalen dengan partikel tunggal bermassa m’ yang berputar

disekeliling partikel yang lebih berat. Dalam teori Bohr koreksi gerak proton yang

dilakukan dengan mengganti massa m dengan massa reduksinya m’ yang dinyatakan

seperti persamaan berikut:

Mm

Mmm

' ………………………………...……(1)

Dengan m menyatakan massa elektron, M massa inti, dan m’ menyatakan massa tereduksi

dari elektron karena harganya lebih kecil dari m.

Untuk memperhitungkan gerak inti dalam atom hidrogen, dapat dibayangkan

bahwa elektron diganti oleh partikel yang bermassa m’ dan bermuatan –e. tingkat energi

atomnya menjadi:

Gambar 1. Elektron dan inti sebuah atom hidrogen berputar pada pusat massa

sistem

Sumbu pusat massa

Page 3: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

3

2

1

222

4 '1

8

'

n

E

m

m

nh

emE

o

n

………………….(2)

Gerak inti semua tingkat energi hidrogen berubah dengan fraksi:

99945,01837

1836'

mM

M

m

m

Karena proton dianggap diam, maka kontribusi energi sisten hanya diberikan oleh elektron

yaitu energi kinetik sebesar:

m

P

m

vmmvK

222

1 2222 ……………………………………(3)

Energi potensial yang dimiliki elektron dalam atom hidrogen adalah energi potensial listrik

sebesar:

)4........(......................................................................4 0

2

2

r

eV

r

keV

Maka energi total sistem adalah:

)5..(......................................................................42 0

22

r

e

m

PE

VKE

Apabila kedua ruas pada persamaan (5) sama-sama dikalikan dengan fungsi gelombang

( ) akan menghasilkan persamaan:

r

e

m

pE

0

22

42 …………………………………………(6)

Karena: 2

222

xp

, maka persamaan (6) menjadi:

)7.....(..................................................42

42

0

2

2

22

0

2

2

22

r

e

xmE

r

e

xmE

Dalam tiga dimensi Persamaan Schrodinger menjadi:

r

e

zyxmE

0

2

2

2

2

2

2

22

42

…………………(8)

Dimana

zk

yj

xi

Page 4: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

4

2..

zk

yj

xi

zk

yj

xi

2

2

2

2

2

2

2

zyx ………………….………(9)

Dengan mensubstitusikan persamaan (9) ke persamaan (8) maka diperoleh:

r

e

mE

0

22

2

42

………………………………….(10)

Sehingga Persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen (pada tiga dimensi) adalah:

)(4

)(2

)(0

22

2

rr

er

mrE

II. PENERAPAN UNTUK POTENSIAL BERSIMETRI BOLA

Persamaan Schrodinger Bebas Waktu (PSBW) untuk elektron dalam atom hidrogen

merupakan PSBW dalam tiga dimensi yang dirumuskan sebagai berikut:

)()()()(2

22

rErrVrm

………………………………….(11)

Kedua ruas pada persamaan (11) sama-sama dikalikan 2

2

m ,sehingga diperoleh:

)12..(..................................................0)()(2

)(

0)(2

)()(2

)(

)(2

)()(2

)(

2

2

22

2

22

2

rrVEm

r

rEm

rrVm

r

rEm

rrVm

r

Substitusikan persamaan (9) ke persamaan (12) maka:

)13.......(..............................0)()(2

22

2

2

2

2

2

rrVE

m

zyx

Karena V merupakan fungsi dari r dengan komponen r adalah x,y,z sehingga persamaan

(11) dapat dinyatakan dalam koordinat polar berbentuk bola yaitu ,,r yang

didefinisikan seperti pada gambar berikut.

Page 5: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

5

Vektor posisi partikel dinyatakan dengan komponen vektornya yaitu: zzyyxxr

.

r merupakan panjang vektor jari-jari dari titik asal O ke titik P yang besarnya

222 zyxr

dengan:

cos

sinsin

cossin

rz

ry

rx

Persamaan Schrodinger untuk elektron dalam tiga dimensi yang harus dipakai

untuk persoalan atom hidrogen adalan persamaan (13), sehingga dalam simetri bola

menjadi:

)14.(..........0)()(2

)(cos)cossin()cos(sin

0)()(2

)cos()cossin()cossin(

0)()(2

222

2

22

2

22

2

22

2

2

2

2

2

22

2

2

2

2

2

rrVEm

rrr

rrVEm

rrr

rrVEm

zyx

Substitusikan besarr

eV

0

2

4 ke persamaan (14) sehingga diperoleh:

Gambar 2. Vektor posisi titik partikel P dalam koordinat polar berbentuk

bola

y

y

θ

r

z

x

y

x

Page 6: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

6

0)(4

2

)(cos)cossin()cos(sin 0

2

222

2

22

2

22

2

r

r

eE

m

rrr

III. TRANSFORMASI PERSAMAAN SCHRODINGER KE DALAM

KOORDINAT BOLA

Gambar berikut menunjukkan koordinat polar yang berbentuk bola di ,,r suatu titik P

y

x

z

x

y

r

ˆ

z

r

P

Karena sistem atom hidrogen mempunyai simetri bola, analisis menjadi lebih sederhana

jika operator 2 dinyatakan dalam koordinat bola ,,r .

Berdasarkan gambar 3 di atas diperoleh bahwa:

)15....(......................................................................cossin

sincos

sincos

rx

r

x

rx

)16.....(......................................................................sinsin

sinsin

sinsin

ry

r

y

ry

)17.....(................................................................................cos

cos

rz

r

z

Gambar 3. Koordinat polar yang berbebtuk bola ,,r suatu titik P

Page 7: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

7

dengan 222 zyxr

Gerak dalam koordinat bola adalah:

sincossincoscos

sincossincos

sincos

)90(cos)90(sin

cossinsinsincos

cossinsincos

cossin

sincos

zyx

zyx

z

z

zyxr

zyxr

zr

yx

tegak lurus dengan perputaran , sehingga:

sincossinsin)cossinsinsincos(

sincos)90sin()90cos(

yxr

zyxd

dr

yxyx

)18(..........................................................................................sin

sincossin

r

yxr

)19..(....................................................................................................

coscossincoscos

)coscossinsincos(

r

zyxr

zyxd

dr

Page 8: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

8

)20.........(............................................................cos)cossin(

coscoscossin

)coscossincoscos(

yx

yx

zyx

)21...(....................................................................................................

coscossinsincos

coscossinsincos

)coscossincoscos(

r

zyx

zyx

zyx

)22...(....................................................................................................

)sincos(

sincos

)sincos(

yx

yx

yx

)23....(....................................................................................................0

)sincos(

yx

)24.......(............................................................

),,(

dddrr

d

r

rrddrrrd

rrdrd

rrr

)(

Page 9: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

9

)25(................................................................................

r

rr

rdrrrd

Dengan mensubstitusi persamaan (18) dan (19) pada persamaan (25), sehingga

didapatkan:

)26.(............................................................

sin

r

r

drdrdrrrd

Dengan mensubstitusikan persamaan (24) dan (25) ke persamaan (26), sehingga

didapatkan:

)25........(..............................sin

sin.

drdrdrrdddrr

drdrdrrdddrr

Persamaan (25) harus dipisahkan dengan sparasi variabel akan menjadi:

)26.........(....................................................................................................

)(

rr

rdikaliruaskeduar

rr

drr

drr

)27.(..........................................................................................1

)(

r

dikaliruaskeduar

ddr

)28........(................................................................................sin

1

)(sin

sin

r

dikaliruaskeduar

ddr

Page 10: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

10

Sehingga, operator del untuk koordinat bola dapat dirumuskan dengan persamaan

sebagai berikut:

.

.sin

11

2

rrrr

sin

1

sin

111

sin

11

sin

11

2

2

rrrrrrr

rrrr

rrrr

)29(..............................sin

1sin

sin

11

sin

1sin

sin

11

sin

11

2

2

222

2

2

2

2

2

222

2

2

2

2

2

2222

22

rrrr

rr

rrr

r

rrr

Dalam koordinat bola, PSBW (6) dapat ditulis sebagai berikut:

)30...(04

2

sin

1sin

sin

11 2

22

2

222

2

2

r

eE

m

rrrr

rr o

Dengan mengalikan kedua ruas pada persamaan (25) dengan 22 sinr , maka diperoleh:

04

2sin

sin

1sinsin

sin

1sin

1sin

04

2

sin

1sin

sin

11

2

2

22

2

2

22

22

2

222

2

22

2

22

2

222

2

2

r

eE

mr

rr

rr

rr

rrr

r

eE

m

rrrr

rr

o

o

atau

)31.....(04

sin2sinsinsin

2

2

22

2

222

r

eE

mr

rr

r o

Persamaan ini merupakan transformasi persamaan Schrodinger bebas waktu dalam

sebuah atom hidrogen koordinat bola.

IV. SPARASI VARIABEL

Persamaan transformasi persamaan Schrodinger bebas waktu dalam sebuah atom

hidrogen koordinat bola:

Page 11: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

11

04

sin2sinsinsin

2

2

22

2

222

r

eE

mr

rr

r o

Merupakan persamaan differensial untuk fungsi gelombang dari elektron dalam atom

hidrogen. Jika fungsi dinyatakan dengan:

rRr ,,

Maka:

)32.....(......................................................................2

2

2

2

2

2

d

dRR

d

dRR

dr

dR

r

R

r

dengan mensubstitusikan persamaan (32) ke persamaan (31), maka akan diperoleh

persamaan sebagai berikut:

)33.........(............................................................04

sin2

sinsinsin

2

2

22

2

222

Rr

eE

mr

RRr

Rr

r

o

Jika persamaan (33) dibagi dengan R , diperoleh:

)34.....(04

sin21sin

sinsin 2

2

22

2

22

2

r

eE

mr

d

d

d

d

d

d

r

Rr

dr

d

R o

Persamaan 2

21

d

d

dibawa ke ruas kanan, karena hanya persamaan ini yang terdiri dari

satu variabel.

)35.....(1

4

sin2sin

sinsin2

22

2

222

2

d

d

r

eE

mr

d

d

d

d

r

Rr

dr

d

R o

Ruas kanan dan ruas kiri pada persamaan (35) merupakan fungsi yang berbeda. Persamaan

tersebut akan bernilai benar jika dan hanya jika kedua ruas merupakan sebuah tetapan yang

sama, misalkan tetapan tersebut 2

1m yang besarnya adalah:

)36.....(..........................................................................................1 2

12

2

md

d

Dengan mensubstitusikan persamaan (36) ke persamaan (35), dan memindahkan yang satu

variabel ke ruas kanan maka diperoleh:

Page 12: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

12

)37.(..........sinsin

4

sin2sin 2

1

2

2

222

2

d

d

d

dm

r

eE

mr

r

RR

dr

d

R o

Jika kedua ruas pada persamaan (37) dibagi dengan 2sin , maka diperoleh:

)38.....(....................sinsin

sin4

212

2

1

2

2

22

d

d

d

dm

r

eE

mr

r

Rr

dr

d

R o

Ruas kanan dan kiri pada persamaan (38) merupakan fungsi yang berbeda. Persamaan

tersebut akan benar jika dan hanya jika kedua ruas merupakan sebuah tetapan yang sama,

misalkan tetapan tersebut adalah )1( ll , sehingga diperoleh dua persamaan berikut.

1. 1sinsin

1

sin 2

2

ll

d

d

d

dm l

...............................................(39)

2. 14

21

0

2

2

22

llE

r

emr

dr

dRr

dr

d

R ...............................................(40)

Persamaan (39) juga dapat diubah menjadi:

)41.(................................................................................0

1

2

2

2

2

2

2

2

2

2

l

l

l

md

d

md

d

md

d

Persamaan (41) merupakan persamaan untuk

Persamaan (39) yaitu: 1sinsin

1

sin2

2

ll

d

d

d

dm l

dapat diubah menjadi:

)42...(..................................................0sin

1sinsin

1

sin1sin

sin

1

sin1sin

sin

1

2

2

2

2

2

2

l

l

l

mll

d

d

d

d

mll

d

d

d

d

mll

d

d

d

d

Persamaan (42) merupakan persamaan untuk

Persamaan (40) yaitu: 14

21

0

2

2

22

llE

r

emr

dr

dRr

dr

d

R

Dapat diubah dengan mengalikan persamaan di atas dengan 2rR , maka diperoleh:

Page 13: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

13

0

1

4

212

0

2

2

2

2

R

r

llE

r

em

dr

dRr

dr

d

r .....................................(43)

Persamaan (43) menunjukkan aspek radial dari gerak elektron yaitu gerak yang mendekati

atau menjauhi inti. Energi total elektron pada persamaan tersebut mencakup energi kinetik

gerak orbital yang tidak berhubungan langsung dengan gerak radial. Oleh karena itu,

energi kinetik elektron tersebut harus terdiri dari dua bagian yaitu:

a. radialK yang ditimbulkan oleh gerak elektron mendekati atau menjauhi inti dan

b. orbitalK yang ditimbulkan oleh gerak elektron mengelilingi inti.

Sedangkan energi potensial elektron adalah energi listrik seperti persamaan (4). Jadi energi

total elektron adalah:

)44......(............................................................

4 0

2

r

eKKE

VKKE

orbitalradial

orbitalradial

Dengan mensubstitusikan persamaan (44) ke persamaan (43), maka diperoleh persamaan:

0)1(

44

212

0

2

0

2

2

2

2

R

r

ll

r

eKK

r

em

dr

dRr

dr

d

rorbitalradial

02

)1(212

2

2

2

2

R

mr

llKK

m

dr

dRr

dr

d

rorbitalradial

……………………..(45)

Persamaan (45) tersebut benar, jika dan hanya jika harga :

02

12

2

mr

llKorbital

, sehingga

persamaan 02

)1(212

2

2

2

2

R

mr

llKK

m

dr

dRr

dr

d

rorbitalradial

hanya sebagai fungsi

R(r) saja.

02

12

2

mr

llKorbital

……………………………………….(46)

2

2

2

1

mr

llKorbital

…………………………………………..(47)

Energi kinetik orbit elektron dirumuskan dengan persamaan:

orbitalorbital mvK 2

2

1 ………………………………………(48)

Persamaan (48) juga bisa dinyatakan dalam bentuk:

Page 14: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

14

r

m

v

rr

r

p

rr

elektron

L

)49........(......................................................................2

)(

2

1

2

2

2

222

mr

rmvK

r

r

m

vmK

orbital

orbital

orbital

orbital

Di mana:

mvr

rmv

vmxrpxrL

090sin

)(

Arah

v searah dengan arah

p

Gambar 4.

Sehingga persamaan (49) dapat diubah ke dalam bentuk momentum sudut yaitu:

2

2

2mr

LKorbital …………………………………………………………(50)

Dengan mensubstitusikan persamaan (47) ke persamaan (50) diperoleh persamaan:

)51.(......................................................................1

1

22

12

2

2

2

llL

llL

mr

L

mr

ll

Jadi momentum sudut elektron terkuantisasi dalam bilangan kuantum orbital dan

kekal. Dengan demikian, persamaan Schrödinger dapat menyempurnakan teori atom Bohr.

Ada kejanggalan pada kuantisasi momentum sudut yang diperoleh Bohr. Bohr

menyatakan kuantisasi tersebut dalam bilangan kauntum utama (n). Bilangan kuantum

utama yang seharusnya digunakan untuk menyatakan tingkat tenaga digunakan untuk

X _

X

Page 15: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

15

menyatakan momentum sudut. Schrödinger dapat memperbaiki kejanggalan tersebut

karena mampu menyatakan kuantisasi momentum sudut dalam bilangan kuantum orbital.

Berdasarkan asas kesepadanan yang menyatakan bahwa akan terjadi kesepadanan

antara fisika klasik dan fisika kuantum untuk limit bilangan kuantum yang besar maka

kuantisasi momentum sudut Bohr akan sama dengan kuantisasi momentum sudut yang

diperoleh Scrödinger untuk bilangan kuantum orbital yang maksimum yaitu harga l =n-1,

maka persamaan (51) akan menjadi

nnL

nnL

2

1

Karena nilai l maksimum, maka otomatis nilai n sangat besar sehingga:

)52...(..........................................................................................

2

22

nL

nL

nnn

Dengan demikian, terbukti bahwa untuk limit bilangan kuantum yang besar, teori

kuantum mendekati teori klasik. Sehingga untuk n>1 akan memberikan hasil nL yang

mendekati nilai momentum sudut menurut model atom Bohr . Inilah yang disebut dengan

asas perpadanan Bohr, yang menyatakan bahwa untuk bilangan kuantum utama yang

besar, teori kuantum mendekati teori klasik.

V. BILANGAN KUANTUM

Persamaan nL menunjukkan kelemahan model atom Bohr yang mempostulatkan

bahwa momentum sudut elektron terkuantisasi dalam bilangan kuantum utama. Akan

tetapi bila harga 1 nl , maka persamaan (52) akan menjadi:

nnL

nnL

2

1

Sehingga untuk n>>, 22 nnn maka akan memberikan hasil .2 nnL yang

mendekati nilai momentum sudut menurut model atom Bohr, yang menyatakan bahwa

untuk bilangan kuantum utama yang besar, teori kuantum mendekati teori klasik.

Penyelesaiaan dari persamaan lmd

d 2

2

2

adalah:

)53.......(............................................................ ime

Page 16: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

16

Karena ,,r harus bernilai tunggal maka juga harus bernilai tunggal. Oleh

sebab itu haruslah memenuhi syarat 20 , sebab keduanya nilai

menyatakan titik yang sama. Berdasarkan syarat ini maka nilai m1 haruslah merupakan

bilangan bulat (positif atau negatif) atau nol. Jadi ,.......2,1,01 m

Selanjutnya persamaan 0sin

1sinsin

12

2

lm

lld

d

d

ddapat diubah menjadi:

)54......(............................................................0sintan

1

0sin

1tan

1

2

2

2

2

2

2

2

2

l

l

m

d

d

d

d

mll

d

d

d

d

dimana: 1 ll

Untuk mendapatkan penyelesaian persamaan ini maka persamaan diferensial tersebut

diubah dengan mengubah variabel menjadi berdasarkan definisi:

cos

Sehingga:

)55...(............................................................1 2

d

d

d

ddanF

Dengan menggunakan variabel pada persamaan (55) maka persamaan:

0sintan

12

2

2

2

lm

d

d

d

d

Dapat diubah menjadi:

01

12

2

12

FF

m

d

dF

d

d

)56.......(............................................................

Kita mulai dengan menggunakan m1=0, kemudian kita selesaikan untuk 01 m .

Untuk 01 m , akan diperoleh:

01 2

F

d

dF

d

d

…………………………………………………………(57)

Penyelesaian persamaan ini dinyatakan dengan deret pangkat

0k

k

kaF , dengan

koefisien ka memenuhi hubungan rekursi:

kk akk

kka

21

12

…………………………………………………(58)

Page 17: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

17

Deret pangkat

0k

k

kaF merupakan deret divergen untuk 1 . Karena 1

merupakan nilai yang mungkin dimiliki , mengingat cos , maka deret ini harus

dipaksa berhenti sampai titik tertentu, misalnya sampai suku berpangkat l. Jadi deret

pangkat

0k

k

kaF harus dibatasi menjadi polinom

l

k

k

kaF0

, dengan

,........3,2,1,0l Penghentian tersebut dapat dilakukan dengan menetapkan nilai

sedemikian rupa sehingga pembilang persamaan

kk akk

kka

21

12

bernilai nol.

Berdasarkan hubungan rekursi tersebut, untuk menghentikan deret sampai suku berpangkat

l, nilai harus memenuhi hubungan 1 ll dan a0 = 0 untuk l ganjil dan a1=0 untuk l

genap untuk menjamin deret tidak divergen.

l

k

k

kaF0

, dengan ,........3,2,1,0l dan

kk akk

kka

21

12

merupakan polinom

Legendre. Untuk mendapatkan polinom Legendre yang ternormalkan maka cara lainnya

adalah dengan menggunakan rumus:

lll d

d

lP 1

!2

1 2

1

…………………………………………….(59)

Beberapa contoh polinomnya adalah:

352

1

132

1

1

3

3

2

2

1

P

P

P

Po

1570638

1

330358

1

35

5

24

4

P

P

Mengingat 01 2

F

d

dF

d

d

merupakan polinom Legendre berorde l, dengan l

memenuhi hubungan 1 ll , maka 01 2

F

d

dF

d

d

dapat diubah ke dalam

bentuk:

Page 18: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

18

0)(1)(

1 112

Pll

d

dP

d

d ……………………………………(60)

Untuk mendapatkan penyelesaian 01

12

2

12

FF

m

d

dF

d

d

untuk

semua m1, kita perhatikan suatu polinom 1

1

mP berdasarkan rumus:

22

1

1

1

12

1

1

1

1

21

2

1 11!2

11

21

ml

mlml

lm

mmm

d

Pd

ld

PdP

m

………………….(61)

11 mdengan dan merupakan penyelesaian dari:

01

12

2

12

FF

m

d

dF

d

d

,

Jika 1 ll

Sehingga )(1 m

P merupakan penyelesaian dari persamaan

01

12

2

12

FF

m

d

dF

d

d

.

Sebelumnya kita dapat ,........3,2,1,0l dan untuk harga yang sangat besar terpenuhi

hubungan 1 nl , selanjutnya lm 1, dan ,.......2,1,01 m

Dari persamaan: 0sintan

12

2

2

2

lm

d

d

d

d

Dengan memasukkan nilai m1 dengan –m1, ternyata persamaan tersebut tidak berubah,

sehingga dari sini berarti harga m1 boleh negatif dan lm 1 berubah menjadi

lmlataulm 11 .

Berdasarkan paparan diatas kita peroleh selain bilangan kuantum utama n, ada l =

0, 1, 2, 3,….n-1 dan m1 yang nilainya lml 1 . Bilangan kuantum l biasa disebut

dengan bilangan kuantum utama orbital dan m1 biasa disebut dengan bilangan kuantum

magnetik.

1. Bilangan Kuantum Magnetik

Solusi persamaan 02

2

2

lmd

d

adalah:

lmi

Ae)( ………………………………………………………(62)

dengan A adalah konstanta konstanta integrasi. Telah diketahui bahwa salah satu

persyaratan fungsi gelombang – jadi juga merupakan komponen dari fungsi gelombang

Page 19: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

19

lengkap - yang harus dipenuhi ialah fungsi itu harus berharga tunggal pada setiap titik

dalam ruang.

Dari gambar jelas terlihat bahwa dan 2 mengidentifikasi bidang meridian. Jadi

fungsi itu harus memenuhi:

)2()( ............................................................................(63)

atau:

)2(

ll mimiAeAe ………………………………………………..(64)

Persamaaan x berlaku bila ml ialah 0 atau bilangan bulat positif atau negatif (±1, ±2, ±3...).

Konstanta ml dikenal sebagai bilangan kuantum magnetik atom hidrogen.

2. Bilangan Kuantum Orbital

Persamaan differensial:

0sin

)1(sinsin

12

2

lm

lld

d

d

d...................................................(65)

Untuk = ( ) dapat dipecahkan jika konstanta l merupakan bilangan bulat yang lebih

besar dari lm , harga mutlak dari ml. Persyaratan ini dapat dinyatakan sebagai syarat untuk

ml dalam bentuk:

ml = 0, ±1, ±2, ....., ±l

konstanta l dikenal dengan bilangan kuantuk orbital.

Z

Y

X

0

P

z

y

x

r θ

Φ

Gambar 5. komponen dari fungsi gelombang lengkap dan harus berharga tunggal

pada setiap titik dalam ruang.

2

Page 20: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

20

3. Bilangan Kuantum Utama

Pemecahan persamaan:

0)1(

4

212

0

2

2

2

2

R

r

llE

r

em

dr

dRr

dr

d

r ..........................................(66)

Untuk bagian radial R(r) fungsi gelombang atom hidrogen memerlukan persyaratan

tertentu yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut adalah E harus positif atau memiliki

salah satu harga negatif En (menyatakan bahwa elektronnya terikat sebagaiatom)

ditentukan oleh:

.......3,2,11

322

1

222

0

2

2

ndengan

n

E

n

meEn

..............................(67)

Persamaan (67) sama dengan tingkat energi atom hidrogen yang diperoleh Bohr. Syarat

lain yang harus dipenuhi dalam pemecahan persamaan (66) adalah bahwa n yang dikenal

sebagai bilangan kuantum utama harus sama atau lebih besar dari l + 1. Persyaratan ini

dapat dinyatakan sebagai persyaratan yang dikenal pada l dalam bentuk:

l = 0,1,2,3.......,(n-1)

dengan demikian dapat dibuat ketiga bilangan kuantum n, l, dan m bersama dengan harga

yang diizinkan sebagai berikut:

Bilangan kuantum utama n = 1, 2, 3, .....

Bilangan kuantum orbital l = 0, 1, 2,….., (n-1)

Bilangan kuantum magnetik m = 0, ±1, ±2,....±l

Untuk menunjukkan hubungan kebergantungan R, dan, pada bilanagn kuantum n, l,

m tuliskan fungsi gelombang elektron sebagai berikut:

ll mmlnlR

Fungsi gelombang R, dan, serta diberikan pada tabel berikut untuk n =1, 2 dan 3.

Page 21: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

21

Tabel Fungsi Gelombang Ternormalisasi Dari Atom Hidrogen Untuk N =1, 2 Dan 3

n l m )( )( R(r) ),,( r

1 0 0 1/ 2 1/ 2

e-r/ao 2/ao 3/2

e-r/ao (1/ x ao 3/2)

2 0 0 1/ 2 1/ 2 e-r/2ao (2-r/a0)(1/2 2 ao

3/2) e-r/2ao (1/4 x2 ao 3/2) (2-r/a0)

2 1 0 e±iØ/ 2 6 cos / 2 e-r/2ao r/ao (1/2 6 ao

3/2) e-r/2ao cos (1/4 x2 ao 3/2) r/a0

2 1 1 1/ 2 3 sin / 2 e-r/2ao r/ao (1/2 6 ao 3/2) e-r/2ao sin e±iØ (1/8 x ao

3/2) r/a0

3 0 0 1/ 2 1/ 2

e-r/3ao (27-18r/a0+2 r/a02)

(2/81 3 ao 3/2)

e-r/3ao (1/81 x3 ao 3/2) (27-18r/a0+2

r/a02)

3 1 0 1/ 2 6 cos / 2 e-r/3ao (4/81 6 ao

3/2) (6-r/a0)

r/a0

e-r/3ao ( 2 /81 x ao 3/2) (6-r/a0)

r/a0 cos

3 1 1 e±iØ/ 2 3 sin / 2 e-r/3ao (4/81 6 ao 3/2) (6-r/a0)

r/a0

e-r/3ao (1/81 x ao 3/2) (6-r/a0)

r/a0 cos sin e±iØ

3 2 0 1/ 2 (3cos2 -1) 4/10 e-r/3ao (4/81 30 ao

3/2) r2/ a02 e-r/3ao (1/81 x6 ao

3/2) (6-r/a0)

r2/a02 (3cos2 -1)

3 2 1 e±iØ/ 2 sin cos 2/15 e-r/3ao (4/81 30 ao 3/2) r2/ a0

2 e-r/3ao (1/81 x ao 3/2) (6-r/a0)

r2/a02 cos sin e±iØ

3 2 2 e±iØ/ 2 sin2 4/15 e-r/3ao (4/81 30 ao 3/2) r2/ a0

2 e-r/3ao (1/162 x ao 3/2) (6-r/a0)

r2/a02 sin2 e±2iØ

VI. Formulasi Kuantisasi Momentum Sudut

Momentum sudut merupakan besaran vektor sehingga mempunyai besar dan arah.

Dengan demikian formulasi kuantisasi momentum sudut dari elektron dalam atom

hidrogen ada 2 yaitu kuantisasi besar momentum sudut, dan kuantisasi arah momentum

sudut.

a. Formulasi kuantisasi besar momentum sudut

Dari metode pemisahan variabel untuk persamaan SchrÖdinger Bebas Waktu yang

dinyatakan dalam koordinat bola untuk elektron dalam atom hidrogen diperoleh 3

persamaan differensial. Salah satu adalah persamaan untuk R sebagai berikut

Page 22: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

22

0)1(

4

212

0

2

2

2

2

R

r

llE

r

em

dr

dRr

dr

d

r (1)

Persamaan (1) menyatakan aspek radial dari gerak elektron yaitu gerak yang mendekati

atau menjauhi inti. Namun energi total elektron mencakup energi kinetik gerak orbital

yang tidak berhubungan langsung dengan gerak radial. Energi kinetik elektron tersebut

terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Kradial yang ditimbulkan oleh gerak mendekati atau menjauhi inti, hal ini terjadi pada

atom hidrogen. Di mana pada atom hidrogen terdapat lintasan-lintasan elektron yang

dikenal dengan kulit, misal K, L, M, seperti pada gambar di bawah ini

Gambar 6

Elektron-elektron tersebut akan mengelilingi inti pada lintasan tertentu. Elektron

tersebut bisa pindah lintasan dari kulit luar ke kulit dalam yang disebut bertransisi

(mendekati inti) atau dari kulit dalam ke kulit luar yang disebut tereksitasi (menjauhi

inti).

2. Korbital yang ditimbulkan oleh gerak mengelilingi inti. Energi potensial V dari elektron

adalah energi listrik. Jadi energi total elektron adalah:

r

eV

0

2

4 (2)

Sehingga energi total dari elektron adalah

VKKE orbitalradial

r

eKKE orbitalradial

0

2

4 (3)

Dengan memasukan nilai dari energi total elektron yang dinyatakan dengan persamaan (3)

pada persamaan differensial untuk R yang dinyatakan dengan persamaan (1) maka:

0)1(

44

212

0

2

0

2

2

2

2

R

r

ll

r

eKK

r

em

dr

dRr

dr

d

rorbitalradial

K L M

e v

Page 23: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

23

0)1(21

22

2

2

R

r

llKK

m

dr

dRr

dr

d

rorbitalradial

02

)1(212

2

2

2

2

R

mr

llKK

m

dr

dRr

dr

d

rorbitalradial

(4)

Jika persamaan differensial untuk R(r) hanya mengandung fungsi dari vektor radius

(vektor jari-jari) r saja, maka

02

12

2

mr

llKorbital

Sehingga diperoleh

2

2

2

1

mr

llKorbital

(5)

Energi kinetik orbital dari elektron dirumuskan dengan persamaan

orbitalorbital mvK 2

2

1 (6)

Jika energi kinetik orbital elektron dinyatakan dalam momentum sudut elektron maka

2

222

2mr

rvmK

orbital

orbital

2

2

2

)(

mr

rmvK orbital

orbital (7)

Di mana momentum sudut elektron dapat ditentukan melalui gambar serta analisis berikut.

Gambar 7.

di mana arah r (jari-jari atom) cenderung keluar dan p (momentum) searah dengan

v (kecepatan). Sehingga :

prL

Dari persamaan prL di atas, kita bisa mengetahui bahwa arah L keluar (mendekati

pembaca). Kemudian karena r tegak lurus dengan p , maka persamaan

Inti

Elektron

Fs Fe

r

p

Page 24: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

24

vmpdenganpxrL dimana p adalah momentum linier

vxrmL

vmxrL

Karena vr , hal ini disebabkan karena kecepatan tangensial (kecepatan singgung)

berimpit dengan garis singgung.

mrvL

mrvL

90sin

dengan mvrL , maka persamaan (7) dapat diubah ke dalam bentuk momentum sudut

dengan momentum sudut elektron L dinyatakan dengan persamaan

rmvL orbital

yaitu:

2

2

2mr

LKorbital (8)

Dari persamaan energi kinetik orbital menurut persamaan (5) dan (7) diperoleh

2

2

2

2

22

1

mr

L

mr

ll

22 1 Lll

1 llL (9)

Persamaan (9) merupakan formulasi kuantisasi besar momentum sudut yang

ditentukan oleh harga bilangan kuantum orbital, dimana harga bilangan kuantum

orbital ini terbatas pada l = 0, 1, 2, . . . . . , (n-1).

Jika diperhatikan persamaan (9) dan dibandingkan dengan perumusan klasik dari teori

atom Bohr maka juga akan berlaku asas perpadanan dalam fisika yaitu perumusan fisika

kuantum yang mendekati perumusan fisika klasik. Untuk bilangan kuantum orbital yang

sangat besar yaitu harga l = n-1, maka persamaan (9) akan menjadi

nnL

nnL

nnL

llL

2

)(1

11)1(

1

Karena nilai l sangat besar, maka otomatis nilai n juga sangat besar ( nn 2 ) sehingga

22 nnn

2nL

Page 25: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

25

nL (10)

Dengan demikian, persamaan Scrödinger dapat menyempurnakan teori atom Bohr. Namun,

ada beberapa keganjilan dalam perumusan momentum sudut elektron yang terkuantisasi

tersebut.

1. Keganjilan yang pertama berkaitan dengan bilangan kuantum (n) yang digunakan

dalam perumusan. Bilangan kuantum utama (n) menyatakan energi total elektron

(tingkat energi elektron). Keganjilan ini, nantinya diperbaiki oleh persamaan

schrodinger yang mempunyai solusi yang menunjukkan bahwa besarnya momentum

sudut orbital sebuah elektron dalam sebuah atom berelektron tunggal tidak memiliki

nilai tunggal (nħ) seperti yang dipostulatkan Bohr. Sebagai gantinya untuk suatu

bilangan kuantum utama n, terdapat n buah nilai yang mungkin dari momentum sudut

yang dirumuskan dengan

1 llL

dengan l adalah sebuah bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama

momentum sudut orbital bernilai 0,1,2,3,...,(n-1). Dengan demikian, elektron hanya

memiliki momentum sudut tertentu yang ditentukan oleh persamaan di atas.

2. Keganjilan kedua berkaitan dengan penurunannya yang masih menggunakan kaidah

Fisika klasik. Salah satu kelemahan dari teori atom Bohr adalah pada postulatnya yang

masih berpijak pada pandangan klasik yaitu elektron yang mengitari proton dalam gaya

Coulomb dan sesuai dengan Hukum Newton. Sehingga teori ini dapat dikatakan

bersifat semi klasik. Disamping itu, teori atom Bohr dalam kondisi tertentu dapat

berperilaku klasik, jika orbit elektron demikian besar sehingga dapat diukur secara

langsung. Hal ini yang mengakibatkan efek kuantum akan tersembunyi. Menurut

persamaan frekuensi foton yang dipancarkan dalam transisi berikut ini

22

1 11

if

fi

nnh

E

h

EEv

atom hidrogen yang jatuh dari tingkat energi ke ni ke tingkat energi nf memancarkan

foton berfrekuensi

22

1 11

if nnh

Ev

Misalkan n untuk bilangan kuantum awal ni dan n-p (dengan p = 1,2,3,…) untuk

bilangan kuantum akhir nf, maka persamaan tersebut di atas menjadi

Page 26: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

26

22

2

22

1 211

pnn

pnp

h

E

npnh

Ev

Kemudian, bila ni dan nf keduanya sangat besar, maka n jauh lebih besar dari pada p,

dan

22

2 22

npn

nppnp

Sehingga

3

1 2

n

p

h

Ev

Bila p=1, frekuensi radiasi v tepat sama dengan frekuensi perputaran f dari elektron

orbital yaitu

3

1

332

0

4 22

8 nh

E

nh

mef

. Harmonik dari frekuensi ini dipancarkan

ketika p = 2,3,4,…. Jadi, kedua gambaran kuantum dan gambaran klasik atom hidrogen

membuat ramalan yang sama dalam limit bilangan kuantum yang sangat besar. Ini

menunjukkan bahwa teori atom Bohr masih berperilaku klasik (semi klasik).

3. Keganjilan ketiga berkaitan dengan pelanggaran terhadap asas ketidakpastian

Heisenberg (walaupun asas ketidakpastian dikemukakan satu dasawarsa setelah model

atom ini diungkapkan). Hubungan ketidakpastian xp ≥ħ berlaku untuk semua arah

dalam ruang. Jika dipilih arah radial maka rp ≥ħ. Untuk sebuah elektron yang

beregrak dalam orbit lingkaran maka nilai r-nya diketahui secara pasti sehingga Δr = 0.

Jika bergerak dalam lingkaran, maka momentum (p) dapat pula diketahui secara pasti.

Megetahui r dan p sekaligus secara pasti berarti melanggar asas ketidakpastian.

Bohr menyatakan kuantisasi tersebut dalam bilangan kauntum utama (n).

Bilangan kuantum utama yang seharusnya digunakan untuk menyatakan tingkat tenaga

digunakan untuk menyatakan momentum sudut. Scrödinger dapat memperbaiki

kejanggalan tersebut karena mampu menyatakan kuantisasi momentum sudut dalam

bilangan kuantum orbital.

Persamaan (10) merupakan persamaan momentum sudut berdasarkan teori klasik

model atom Bohr. Dari sini terlihat adanya asas perpadanan perumusan fisika klasik

dan fisika kuantum untuk kuantisasi besar momentum sudut untuk nilai bilangan

kuantum orbital yang sangat besar yaitu l = n- 1.

b. Formulasi kuantisasi arah momentum sudut

Page 27: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

27

Momentum sudut merupakan besaran vektor sehingga selain mempunyai besar,

momentum sudut juga mempunyai arah. Besarnya momentum sudut (L) ditentukan oleh

bilangan kuantum orbital ( l ), sedangkan arah momentum sudut (L) ditentukan oleh

bilangan kuantum magnetik ( lm ). Jadi, bilangan kuantum magnetik ( lm ) memberikan

spesifikasi arah L dengan menentukan komponen L dalam arah medan magnet. Misalnya

diambil arah medan magnetik sejajar dengan sumbu z seperti terlihat pada gambar di

bawah.

Gambar 8. Aturan tangan kanan untuk momentum sudut

Momentum sudut sebagai besaran vektor dinyatakan dengan persamaan

pxrL

mvxrL

Gambar. 9

Jadi dari gambar. 1 terlihat bahwa jika arah gerak elektron sepanjang sumbu

mendatar atau pada bidang meridian maka arah vektor L tegak lurus dengan arah gerak

elektron yaitu mengarah ke atas atau sejajar dengan sumbu z. Spesifikasi arah dari

momentum sudut elektron ini ditentukan oleh bilangan kuantum magnetik lm . Gejala ini

sering diacu sebagai kunatisasi ruang dari momentum sudut elektron. Kuantisasi arah yang

dibahas menjadi kuantisasi ruang karena elektron bergerak dalam 3 dimensi yaitu yang

dinyatakan dengan koordinat bola.

Berikut ini disajikan dua contoh kuantisasi ruang untuk nilai bilangan kuantum

orbital (l ) yang berbeda.

1. Untuk l = 2

v

r

L

Page 28: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

28

a. Jumlah orientasi ruang yang mungkin untuk 2l adalah

512212 l

b. Besar momentum sudutnya adalah

6

6

122

1

L

L

L

llL

c. Untuk 2l , 2,1,0 lm

22 lzl mLm

lzl mLm 1

00 lzl mLm

lzl mLm 1

22 lzl mLm

d. Gambar orientasi ruangnya adalah

Gambar. (Kuantisasi ruang momentum sudut. Di sini bilangan kuantum orbital l=2

sehingga terdapat 2l + 1 = 5 harga yang mungkin untuk bilangan kuantum magnetic

ml dengan masing-masing harga bersesuaian dengan orientasi yang berbeda relative

terhadap sumbu z)

zL

2l

6

1

llL

2

2

0

2lm

1lm

0lm

1lm

2lm

Page 29: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

29

2. Untuk l = 3

a. Jumlah orientasi ruang yang mungkin untuk 3l adalah

713212 l

b. Besar momentum sudutnya adalah

32

12

133

1

L

L

L

llL

c. Untuk 3l , 3,2,1,0 lm

33 lzl mLm

22 lzl mLm

lzl mLm 1

00 lzl mLm

lzl mLm 1

22 lzl mLm

33 lzl mLm

d. Gambar orientasi ruangnya adalah:

2lm

3lm

1lm

3lm

2lm

1lm

0lm

L

L

L

L

L

L

L

3

2

3

2

0

Gambar. Orientasi ruang untuk l = 3

Lz

Page 30: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

30

Sebuah atom yang mempunyai karakteristik harga ml akan mengambil orientasi momentum

sudut L yang bersesuaian relatif terhadap medan magnetic eksternal dalam suatu kejadian

dalam medan itu sendiri. Terlihat bahwa L tidak dapat tepat terarah sejajar dengan B,

karena Lz selalu lebih kecil dari besar momentum sudut total 1 llL .

Jadi kuantisasi ruang momentum sudut elektron ditentukan oleh bilangan

kuantum magnetik ml yang akan memberi spesifikasi arah L dengan menentukan

komponen L dalam arah medan. Jika kita ambil arah medan-magnetik dalam sumbu

z, komposisi L dalam arah itu diberikan dengan persamaan lz mL .

VII. Efek Zeman

Di lain pihak, teori yang dihasilkan dari persamaan Schrödinger telah mampu

menjelaskan teori kuantisasi momentum sudut. Di mana menurut teori ini, dalam medan

magnetik energi keadaan atomik tertentu bergantung pada harga lm seperti juga pada n.

Keadaan dengan bilangan kuantum total n terpecah menuju beberapa sub-keadaan jika

atom itu berada dalam medan magnetik, dan energinya bisa sedikit lebih besar atau lebih

kecil dari keadaan tanpa medan magnetik. Gejala itu yang menyebabkan “terpecahnya”

garis spektrum individual menjadi garis-garis terpisah jika atom dipancarkan ke dalam

medan magnetik, dengan jarak garis bergantung dari besar medan itu. Terpecahnya garis

spektra oleh medan magnetik atau suatu gejala di mana suatu tingkat energi akan

terpecah menjadi beberapa subtingkat energi jika atom hidrogen ditempatkan dalam

medan magnet luar, gejala inilah yang disebut dengan Efek Zeman.

Efek Zeman ada dua yaitu efek zeeman normal (nomalous zeeman effect) dan efek

zeeman tidak normal (anomalous zeeman effect). Pada efek Zeeman normal, sebuah garis

spektrum terpisah menjadi tiga komponen dan ini hanya terjadi pada atom-atom yang tidak

memiliki spin. Namun tentu saja semua elektron memiliki spin, tetapi dalam beberapa

atom tertentu dengan elektron banyak, spin-spinnya berpasangan dan saling

menghapuskan, sehingga atom berperilaku sebagai yang tidak berspin. Namun dalam alam

kita, di mana elektron memiliki spin, kita seharusnya tak hanya meninjau efek momen

magnet orbital tetapi juga momen magnet spin sehingga pola pemisahan tingkat energi

yang dihasilkan jauh lebih rumit, garis-garis spektrum dapat terpisah menjadi lebih

daripada tiga komponen. Kasus inilah yang dikenal sebagai efek Zeeman tidak normal

(anomalous zeeman effect).

Page 31: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

31

. Dalam medan magnetik eksternal B, sebuah dwikutub magnetik mempunyai energi

potensial Vm yang bergantung dari besar momen magnetik dan orientasi momen ini

terhadap medan seperti gambar di bawah ini.

Torka pada sebuah dwikutub magnetik dalam sebuah medan magnetik berkerapatan

fluks B adalah sinB . Di mana θ menyatakan sudut antara dan B. Torka ini

maksimum bila dwikutubnya tegak lurus medan, dan nol jika sejajar atau anti-sejajar

terhadapnya. Untuk menghitung energi potensial Vm, mula-mula kita harus membuat

konfigurasi acuan, di sini Vm berharga nol menurut definisi (karena hanya perubahan energi

potensial saja yang dapat ditentukan secara eksperimental, pilihan konfigurasi acuan dapat

diambil sembarang).

Untuk memudahkan kita ambil Vm = 0 jika θ = 900, yaitu jika tegak lurus B.

Energi potensial pada orientasi yang lain dari sama dengan kerja eksternal yang harus

dilakukan untuk memutar dwikutub dari θ0 = 900 ke sudut θ yang menentukan orientasinya

sehingga:

0

90

dVm ………………………………………………………………(1)

Karena: sinB , maka persamaan (1) menjadi:

0

90

0

90

sin dBV

dV

m

m

)2(..........................................................................................cos

sin

0

90

BV

dBV

m

m

θ

B

Gambar. Sebuah dwikutub magnetic bermomen , membentuk

sudut θ relatif terhadap medan magnetik B.

Page 32: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

32

Jika searah dengan B, maka Vm = -B, merupakan harga minimum. Hal ini merupakan

akibat wajar dari kenyataan bahwa dwi-kutub magnetik cendrung untuk menjajarkan diri

dengan medan magnetik eksternal

Karena gerak magnetik elektron orbital dalam sebuah atom hidrogen bergantung

dari momentum sudut L, besar dan arah L terhadap medan menentukan berapa besar

sumbangan magnetik pada energi total atom jika terletak dalam medan magnetik Momen

magnetik sebuah sosok arus (current loop) adalah AI , dengan I menyatakan arus dan

A menyatakan luas yang dilingkupinya. Sebuah elektron yang melakukan v putaran/s

dalam orbit lingkaran berjari-jari r setara dengan arus –e (karena muatan elektron adalah

–e) dan momen magnetiknya adalah:

2re …………………………………………………………………(3)

Kelajuan linear v dari elektron itu adalah r2 , sehingga momentum sudutnya

menjadi:

22 rmmvrL ……………………………………………………………(4)

Dengan membandingkan rumus momen magnetis dengan momentum sudut L

maka diperoleh:

)5.........(..........................................................................................2

2

2 2

2

Lm

e

m

e

L

rm

re

L

Persamaan (5) untuk elektron orbital ditunjukkan seperti berikut:

μ

μ = IA

luas = A

(a)

μ

L

(b)

Lm

e

2

• -e v

Gambar 5

B B

Page 33: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

33

Energi potensial magnetik sebuah atom dalam medan magnetik adalah

cos2

LBm

eVm

....................... (1)

dan dari gambar di atas, kita lihat bahwa sudut antara L dan arah z hanya boleh berharga

tertentu yang ditetapkan oleh hubungan ,

1cos

ll

ml ...................... (2)

sedangkan harga L yang diizinkan adalah 1 llL .................. (3)

sehingga, untuk mendapatkan energi magnetik sebuah atom yang mempuyai bilangan

kuantum magnetik ml jika atom itu terletak dalam medan magnetik B, maka kita masukkan

rumus cos θ dan L, ke dalam cos2

LBm

eVm

, maka akan diperoleh:

BmBm

emV Bll )

2(

.......................................... (4)

Besaran m

e2

dikenal sebagai magneton Bohr dengan lambang B = 9,27 x 10-24

J/T. Bila

atom hidrogen tadi tidak dikenakan pengaruh medan magnet, maka pada tingkat 2p akan

memiliki energi sebesar E0. Sedangkan apabila atom hidrogen tersebut ditempatkan dalam

pengaruh medan magnet, maka energi pada tingkat 2p akan sebesar Eo + V = E0 + ml B B.

Ini berarti bahwa terdapat tiga macam energi pada tingkat itu yang tergantung pada nilai ml.

JIka atom dalam transisinya ke tingkat dasar memancarkan sebuah foton. Apabila

medan magnet dihidupkan, maka ada tiga foton yang dipancarkan dan masing-masing

foton memiliki energi yang berbeda. Panjang gelombang foton yang bersangkutan dapat

dihitung dari hubungan

hcE .

B B

B B

ml = +1

ml = 0

ml = -1

l = 1; ml = 0, 1

Tanpa medan

Dengan medan

Gambar. Pisahan zeman dari tingkat l = 1 dalam medan magnet luar. (efek momentum

sudut spin elektron diabaikan). Energi dalam suatu medan magnet berbeda

untuk nilai ml yang berbeda.

Page 34: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

34

Jika ditinjau dari perubahan kecil dalam energi E, di mana E sama dengan BB

yang mempengaruhi panjang gelombang. Dengan mendiferensialkan, diperoleh

dhc

dE2

…………………………………(5)

dan mengambil nilai mutlak diferensial kecilnya, maka diperoleh

dEhc

2 …………………………………… (6)

Karena energi foton ada tiga maka terjadi tiga perubahan panjang gelombang foton yang

dihasilkan.Gambar di bawah ini melukiskan ketiga transisi ini dan memperlihatkan

panjang gelombang foton yang dipancarkan.

Gambar di atas adalah salah satu contoh dari efek Zeeman yaitu pemisahan sebuah panjang

gelombang menjadi beberapa panjang gelombang bila dikenakan medan magnet.

Gambar. Efek Zeeman normal. Apabila medannya dihidupkan, panjang

gelombang tunggal λ terpisah menjadi tiga panjang gelombang.

ml = +1

ml = 0

ml = -1

Tanpa medan Dengan medan

2p

1s

E E - B B E + B B E

λ λ λ-Δλ λ+Δλ

Page 35: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

35

VIII. Transisi Radiatif

Sesuai dengan model atom Bohr, elektron dibayangkan berputar mengelilingi inti

dengan lintasan melingkar. Teori kuantum atom hidrogen memodifikasi ramalan langsung

Bohr dengan 2 cara yaitu.

1. Tidak terdapat harga r, , tertentu. Di sini hanya ada peluang relative untuk

mendapatkan elektron pada berbagai tempat. Ketentuan ini ditimbulkan oleh sifat

gelombang elektron,

2. Kita tidak bisa membayangkan elektron mengelilingi inti dalam arti konvensional.

Karena kerapatan peluang 2

bebas waktu dan dapat berubah banyak dari suaru

tempat ke tempat lain. Fungsi gelombang elektron berubah terhadap bila bilangan

kuantum total dan orbital mempunyai harga n dan l :

R

dengan )(rRR nl

menunjukkan bagaimana berubah terhadap r bila bilangan kuantum total dan orbital

mempunyai harga n dan l :

)(lm

menunjukkan bagaimana berubah terhadap bila bilangan kuantum orbital dan

magnetik berharga l dan ml :

)(lm

menunjukkan bagaimana berubah terhadap bila bilangan kuantum megnetiknya ml,

maka kerapatan peluang 2

dapat ditulis sebagai berikut :

22222 RR

Kuadrat setiap fungsi yang kompleks diganti dengan hasil kali fungsi itu dengan

konjugate kompleknya. Fungsi gelombang zimuth diberikan oleh :

limAe )(

Kerapatan peluang azimut 2

adalah :

20222* AeAeeA ll imm

sehingga peluang untuk mendapatkan elektron pada sudut azimut tertentu merupakan

konstanta yang tidak bergantung dari semua seperti pada sudut lain. Kerapatan

Page 36: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

36

peluang elektron pada titik r, , berbanding lurus dengan 2

, tetapi peluang yang

sebenarnya untuk mendapatkannya dalam unsur infinetisimal dv adalah 2

dv. Pada

koordinat polar berbentuk bola:

dv = r2 sin dr d d

Karena dan adalah fungsi ternormalisasi, maka peluang yang sebenarnya P(r)dr

untuk mendapatkan elektron atom hidrogen pada suatu tempat antara r dan r + dr dari inti

adalah :

P(r) dr = r2

2R

dr

0

2

0

22sin dd

= r2

2R

dr

Fungsi berubah terhadap sudut zenit untuk setiap bilangan kuantum l dan ml

kecuali untuk l = ml = 0, yuang menyatakan keadaan s. Karena 2

juga konstan,

kerapatan peluang elektron 2

berharga sama untuk suatu harga r tertentu dalam setiap

arah. Namun, elektron pada keadaan lain mempunyai kebergantungan terhadap sudut,

kadang-kadang dalam bentuk yang sangat rumit.

Spektrum atom terjadi karena transisi elektron dari satu tingkat energi ke tingkat

energi yang lain. Transisi ini ternyata tidak bisa terjadi secara sembarang, namun

mengikuti suatu aturan tertentu. Misalnya transisi elektron terjadi dari suatu keadaan awal

dengan fungsi gelombang n ke keadaan akhir dengan fungsi gelombang m sehingga

memancarkan radiasi, sehingga peluang terjadinya transisi tersebut harus memenuhi syarat

bahwa :

dxx mn tidak sama dengan nol, karena intensitas radiasi berbanding lurus

dengan besaran tersebut jika hasil integral besaran di atas mempunyai nilai tertentu

(berhingga) disebut transisi yang diperbolehkan, sedangkan jika hasilnya sama dengan nol

disebut transaksi yang dilarang, dan ini sangat mustahil terjadi.

Untuk kasus atom hidrogen, keadaan awal dan keadaan akhir elektron dicirikan

oleh bilangan kuantum. Jika keadaan awal elektron dicirikan oleh bilangan kuantum n, l,

dan ml, dan untuk keadan akhir dicirikan oleh n’, l’, ml’, dan koordinat u merupakan salah

satu dari koordinat x, y, z. Maka persyaratan transisi yang diperbolehkan menjadi

0* ,,,,

ll mlnmlnu

Page 37: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

37

Fungsi gelombang lmln ,, untuk atom hidrogen sudah diketahui. Jika fungsi

gelombang ini disubtitusikan ke persamaan 0* ,,,,

ll mlnmlnu , maka diperoleh bahwa

transisi yang dapat terjadi adalah yang memiliki perubahan bilangan kuantum orbital +1

atau -1 dan bilangan kuantum orbital tetap atau berubah dengan +1 atau -1. dengan kata

lain transisi terjadi jika memenuhi persyaratan :

1,0

1

lm

l

Jadi syarat transisi tersebut yang dikenal dengan aturan seleksi.

IX. Sistem Periodik

Unsur akan memiliki sifat kimiawi dan sifat fisis yang serupa pada selang yang

teratur, jika unsur-unsur dirunut menurut bilangan atomiknya,. Pengamatan tenang hal

tersebut secara empiris disebut dengan hukum Periodik (hukum berkala) yang pertama kali

dirumuskan oleh Dimetri Mendeleev. Pengaturan secara tabel dari unsur-unsur tersebut

secara periodik seperti tabel di bawah ini.

Tabel Daftar Berkala Unsur

Mendeleev mengemukakan, bahwa hukum periodik, bersama dengan pengungkapan

analisis spektrum telah memberi sumbangan untuk membangkitkan harapan yang

berlangsung seumur-hidup yaitu menemukan, jika tidak dengan eksperimen, sedikitnya

melalui usaha mental, untuk mengetahui materi primer.

Page 38: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

38

Unsur dalam suatu group memiliki sifat serupa

Unsur yang memiliki sifat yang serupa membentuk group (kumpulan) yang

ditunjukkan dalam kolom vertikal seperti gambar 5. Jadi group I terdiri dari hidrogen

ditambah dengan logam alkali, semuanya sangat aktif secara kimiawi dan semuanya

memiliki valensi +1. Group VII terdiri dari halogen, mudah menguap, non logam yang

aktif yang memiliki valensi -1 dan membentuk molekul dwi-atom dalam keadaan gas.

Group VIII terdiri senyawa dengan unsur lain, dan atomnya tidak bergabung menjadi

molekul seperti atom-atom gas lain.

Gambar. Unsur dalam suatu group pada tabel periodik memiliki sifat yang sama,

sedangkan unsur dalam suatu periode memiliki sifat berbeda.

Unsur dalam suatu periode memiliki sifat yang berbeda

Pertama dari tiga periode yang dalam tingkat seterusnya dengan anggotanya

bersekutu yang sebagian besar tertutup dihubungkan dengan unsur-unsur dari periode yang

panjang di bawah ini. Sebagian besar unsur-unsur adalah logam seperti gambar 8.

Gambar. Mayoritas unsur merupakan logam

Melintang pada masing-masing periode terjadi transisi tunak dari logam aktif melewati

logam kurang aktif dan non logam aktif lemah sehingga non logam sangat aktif dan

akhirnya gas mulia. Dalam masing-masing kolom terdapat perubahan sifat secara teratur,

Page 39: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

39

tetapi tidak sejelas dalam masing-masing periode. Sebagai contoh bertambahnya nomor

atomik dalam logam alkali disertai dengan aktivitas kimiawi yang lebih besar, sedangkan

hal sebaliknya berlaku untuk halogen.

Unsur-unsur lantanide, dan aktinide

Deretan unsur transisi muncul setelah setiap periode sesudah yang ketiga antara unsur

golongan II dan golongan III seperti gambar di bawah ini

.

Unsur transisi ialah logam dengan sifat kimiawi yang hampir bersamaan satu dengan

yang lain tetapi tidak terdapat keserupaan yang menonjol seperti pada unsur dalam group

utama. Limabelas unsur transisi dalam periode 6 hampir tidak bisa dibedakan sifat-

sifatnya, dan dikenal sebagai unsur lantanide (atau tanah jarang). Group yang serupa itu

untuk logam yang hubungannya dekat ialah aktanide didapatkan dalam periode 7.

Atom logam alkali mempunyai energi ionisasi rendah

Sebuah atom dari setiap logam alkali dalam group I mempunyai elektron tunggal

pada kulit terluarnya. Elektron seperti itu letaknya relatif jauh dari inti dan terperisai oleh

ektron dalam, sehingga muatan inti efektif yang dilihatnya hanya alih-alih. Jadi hanya kerja

relatif kecil yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari atom seperti itu, sehingga

logam alkali mudah menjadi ion positif dan bervalensi +1.

Page 40: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

40

Gambar energi ionisasi beberapa unsur

Lebih besar atom itu, lebih jauh elektron terluarnya dari inti, dan lebih lemah gaya yang

mengikatnya dalam atom itu. Bertambahnya energi ionisasi kiri ke kanan sepanjang setiap

periode dapat diterangkan karena bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah elektron

perisai dalamnya tetap konstan. Dalam periode 2, misalnya, elektron luar dalam atom

litium diikat oleh oleh muatan efektif +e, sedangkan masing-masing elektron luar pada

berilium, boron, karbon dan sebagainya diikat oleh muatan efektif +2e, +3e, +4e.

Atom halogen cenderung mengambil elektronnya

Pada ekstrim yang lain dari atom logam alkali yang cenderung untuk kehilangan

elektron terluarnya; atom halogen yang muatan intinya terperisai tak sempurna cenderung

untuk melengkapi subkulitnya dengan mengambil satu elektron tambahan. Jadi atom

halogen mudah menjadi ion negatif dan bervalensi -1.

Ukuran atomik

Walaupun, secara ketat, sebuah atom dari satu jenis tertentu mempunyai ukuran

tertentu, dari pandangan praktis ukuran hampir tertentu dapat dipakai untuk atom itu

berdasarkan jarak interatomik yang teramati dalam kisi kristal yang tetap (closely packed).

Unsur-unsur transisi

Unsur transisi bercirikan pada energi ikat yang lebih kuat untuk elektron s

dibandingkan dengan untuk elektron d atau f dari sebuah atom kompleks. Unsur pertama

yang menunjukkan sifat ini ialah kalium yang elektron terluarnya terdapat pada sub-

keadaan 4s sebagai ganti 3d. Perbedaan energi ikat antara elektron 3d dan 4s tidak begitu

besar, seperti terlihat pada konfigurasi kromium dan tembaga. Pada kedua unsur itu

tambahan elektron 3d terdapat sehingga timbul kekosongan dalam subkulit 4s.

Page 41: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

41

Lantanide dan aktinide

Urutan isi subkulit elektron terlohat seperti di bawah ini:

1s2, 2s

2, 2p

6, 3s

2, 3p

6, 4s

2, 3d

10, 4p

6, 5s

2,

4d10

, 5p6, 6s

2, 4f

14, 5d

10, 7s

2, 6d

10, 5f

14

Kesamaan yang mencolok dalam perilaku kimiawi antara lantanide dan aktinide

mudah difahami berdasarkan urutan itu. Semua lantanide memiliki konfigurasi 5s2 5p

6 6s

2

yang sama tetapi subkulit 4f tidak lengkap. Tamabahan elektron 4f hampir tidak ada

efeknya pada sifat kimiawi unsur lantanide yang hanya ditentukan oleh elektron luarnya.

Begitu juga, semua aktinide mempunyai konfigurasi 6s2 6p

6 7s

2, dan hanya berbeda dalam

jumlah elektron 5f dan 6d saja.

Gas mulia yang berat tidak memiliki kulit tertutup

Subkulit tertutup memiliki momentum sudut orbital total dan spin total adalah nol,

dan distribusi muatan efektifnya mempunyai simetri sempurna. Elektron dalam kulit

tertutup semuanya terikat kuat, hal ini disebabkan oleh muatan inti positif lebih besar

dibandingkan dengan muatan negatif elektron perisai yang di dalam. Sebuah atom yang

mengandung kulit tertutup tidak memiliki momen dwi-kutub, sehingga atom itu menarik

elektron lain dan elektron-elektronnya tidak mudah terlepas. Atom semacam itu dapat kita

duga bersifat kimiawi pasif, seperti pada gas mulia dan gas mulia memang ternyata

semuanya mempunyai konfigurasi elektron kulit tertutup atau yang setara dengan itu.

Ketiadaan kulit terluar yang penuh pada gas mulia yang berat menyebabkan

ketakteraturan energi ikat elektron atomik. Seperti halnya Helium (Z = 2) dan neon (Z =

10) mengandung berturutan kulit K dan L tertutup, tetapi argon (Z = 18) hanya

mengandung 8 elektron pada kulit M, bersesuaian dengan subkulit 3s dan 3p tertutup.

Sebab subkulit 3d yang lain tidak berisi dengan elektron 4s yang sederhana mengikat

energi yang lebih tinggi elektron 3d, dan telah dikatakan bahwa subkulit 4s terisi lebih

dahulu dalam kalium dan kalsium. Ketika subkulit 3d unsur transisi yang lebih berat diisi

berturut-turut, masih ada satu atau dua elektron 4s terluar yang memungkinkan aktivitas

kimiawi. Sebelum kripton (Z = 36) belum terdapat gas mulia lagi, dan unsur-unsur dalam

daerah ini memiliki kulit terluar yang tidak lengkap, hanya subkulit 4s dan 4p saja yang

terisi. Setelah kripton muncul rubidium (Z = 37), subkulit 4d dan 4f-nya dilewati (tidak

diisi), langsung ke elektron 5s. Gas mulia selanjutnya adalah xenon (54), yang mengisi

subkulit 4d, 5s, dan 5p, tetapi sekarang subkulit dalam 4f kosong, demikian 5d dan 5f.

Page 42: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

42

Sifat-sifat unsur berdasarkan teori atom antara lain:

a. Energi ionisasi

Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk membebaskan sebuah

elektron dari inti atomnya. Besarnya energi ionisasi dipengaruhi oleh muatan inti dan

jari-jari atom. Semakin besar muatan inti semakin besar gaya tarik inti terhadap

elektron sehngga semakin besar energi ionisasinya. Sebaliknya, semakin besar jari-

jari atom semakin jauh jarak antara elektron terluar dari inti. Akibatnya, gaya tarik

inti terhadap elektron semakin kecil sehingga energi ionisasi semakin kecil.

Pada setiap periode, logam alkali mempunyai pot ensial ionisasi terendah.

Semakin ke kanan energi ionisasi, semakin bertambah sesuai dengan penambahan

nomor atom yang berarti juga penambahan muatan inti. Kenaikan energi ionisasi

mencapai puncak pada gas mulia. Penyusutan jari-jari atom dalam urutan dari kiri ke

kanan juga mengambil bagian dalam menentukan besarnya energi ionisasi.

b. Jari-jari atom

Apabila sebuah atom melepaskan atau menerima elektron maka akan terbentuk

ion positif atau negatif. Perubahan dari atom menjadi ion positif, mengurangi

gayatolak antar elektron dan gaya tarik inti atom terhadap elektron pada kulit atom

semakin kuat, sehingga jari-jari menjadi berkurang (jari-jari atom>jari-jari ion

positif). Sebaliknya pada perubahan atom menjadi ion negatif, kenaikan jumlah

elektron mengakibatkan semakin besarnya gaya tolak antar elektron, gaya tarik inti

atom terhadap elektron pada kulit atom semakin lemah, sehingga jari-jari bertambah

(jari-jari atom<jari-jari ion negatif). Semakin besar muatan positif semakin kecil jari-

jari ion,sedangkan semakin besar muatan negatif semakin besar jari-jari ion. Sesuai

dengan sistem periodik unsur dinyatakan sebagai berikut.

a. Dari kiri ke kanan dalam satu periode jari-jari semakin kecil. Hal ini sesuai

dengan bertambahnya muatan inti sehingga tarikan terhadap elektron semakin

kuat.

b. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari makin bertambah besar,

meskipun muatan inti bertambah, muatan inti efektif oleh pengaruh elektron

hampir tida berubah karena sekatan kulit terdalam yang terisi penuh. Jika

pengisian kulit dilanjutkan maka, elektron terluar makin jauh dari inti.

c. Resistivitas elektrik

Apabila antara kedua ujung bahan makro dikenakan suatu beda potensial, maka

aliran elektrik akan mengalir di dalamnya. Arus I dan tegangan V dalam kebanyakan

Page 43: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

43

bahan saling terkait menurut hukum Ohm, V = IR, di mana R adalah resistans

elektrik bahan tersebut. jika panjang bahan adalah L dan luas penampangnya A,

maka resistansnya adalah A

LR , resistivitas merupakan sifat khas bahan yang

diukur dalam satuan Ohm.cm. Konduktor elektrik yang baik memiliki resistivitas

yang kecil ( =1,7 x 10-6

ohm.cm bagi tembaga), konduktor jelek memiliki

resisitivitas yang besar ( =2 x 1017

ohm.cm bagi belerang). Dari sudut pandang

atom, harus bergantung pada aliran elektron yang relatif lemah ikatannya, yang

mudah dibebaskan dari atonmnya dengan mengenakan suatu beda potensial. Selain

itu, juga bergantung pada kemampuan elektron berpindah dari satu atom ke atom

yang lain. Jadi unsur-unsur dengan elektron s, yang lebih sering didapati berada jauh

dari inti atom dibandingkan terhadap elektron-elektron dengan nilai l yang besar,

diperkirakan akan memiliki resistivitas yang kecil.

d. Suseptibilitas magnet

Jika suatu benda ditempatkan pada suatu medan magnet dengan intensitas B,

maka bahannya termagnetkan (terpengaruh oleh medan magnet), dan memiliki suatu

magnetisasi M, yang besarnya sebanding dengan B:

BM 0 , adalah suseptibilitas magnet.

Kemagnetan bergantung pada l dan s elektron-elektron terluarnya, karena

kedua momen magnet l dan s berbanding lurus dengan l dan s. Efek inilah yang

berperan pada supsetibiltan paramagnet yang terjadi dalam semua atom.

Diamagnetisme disebabkan oleh efek berikut: apabila pada suatu untai elektrik

dikenakan suatu medan magnet maka akan mengalir arus imbas dalam untai tersebut,

arus imbas ini menimbulkan medan magnet yang cenderung melawan medan yang

dikenakan.

Page 44: PSBW ATOM HIDROGEN - kmsuardika.files.wordpress.com€¦ · PSBW ATOM HIDROGEN Oleh : Komang Suardika 0913021034 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA S I

44

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, A. 1987. Konsep fisika modern. Jakarta:Erlangga

Krane, K. 1992. Fisika modern. Jakarta: Universitas Indonesia.

Kusminarto.1992. pokok-pokok fisika modern.Yogyakarta: Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada

Purwanto,A. 1997. Pengantar Fisika Kuantum. Surabaya: Citra Media

Sutopo. 2004. Pengantar fisika kuantum. Malang: Universitas Negeri Malang