37
RANGKUMAN MATERI-MATERI DISKUSI KELOMPOK Rangkuman ini dibuat berdasarkan materi-materi diskusi kelompok yang telah dibahas dalam setiap pertemuan, dengan tema-tema sebagai berikut: Aliran Psikoanalisa, Aliran Behavioristik, Aliran Humanistik, G. Allport, Roger, Abraham Maslow, Erich Fromm, C. G Jung, Frankl, Perls, Penyesuaian diri & pertumbuhan, Stress, Hubungan Interpersonal, Cinta & Pernikahan, Pekerjaan & waktu luang,Self directed changes. Demikianlah tema-tema yang dirangkum dalam makalah ini. Berikut akan di bahas dalam rangkuman setiap matreri sebagai berikut: ALIRAN PSIKOANALISA Aliran ini pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud Dengan Asumsi Bahwa: a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan dan konflik-konflik dari dalam, manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan tersebut à perilaku manusia menjadi lebih rasional-bisa diterima secara sosial b) libido seksual mengikuti hukum kekekalan energi Psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia,. Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah. Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007 Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi Kelompok Fakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teori-Teori Psikilogi- Abdul Gani Heremba Punya Tugas Pengganti Final, Universitas 45 Makassar Fakultas Psikologi Angkatan 2006 sampai Kiamat....

Citation preview

Page 1: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

RANGKUMAN MATERI-MATERI

DISKUSI KELOMPOK

Rangkuman ini dibuat berdasarkan materi-materi diskusi kelompok yang telah dibahas dalam setiap

pertemuan, dengan tema-tema sebagai berikut: Aliran Psikoanalisa, Aliran Behavioristik, Aliran

Humanistik, G. Allport, Roger, Abraham Maslow, Erich Fromm, C. G Jung, Frankl, Perls, Penyesuaian

diri & pertumbuhan, Stress, Hubungan Interpersonal, Cinta & Pernikahan, Pekerjaan & waktu

luang,Self directed changes.

Demikianlah tema-tema yang dirangkum dalam makalah ini. Berikut akan di bahas dalam rangkuman

setiap matreri sebagai berikut:

ALIRAN PSIKOANALISA

Aliran ini pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud

Dengan Asumsi Bahwa:

a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan dan konflik-

konflik dari dalam, manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan

tersebut à perilaku manusia menjadi lebih rasional-bisa diterima secara sosial

b) libido seksual mengikuti hukum kekekalan energi

Psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia,. Fokus aliran ini adalah

totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah.

Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam

kepribadian manusia yaitu:

a. Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis

manusia merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan

dan cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan

tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua

bagian:

i). libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegiatan – kegiatan

kosntrukstif.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 2: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

ii). thanatos – insting destruktif dan agresif

b. Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah

mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik.

Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan

hidup sebgai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas

c. Super ego, yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang

normatif atau ideal super ego disebut juga sebgai hati nurani,merupakan

internalisasi dari norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Super ego memaksa

ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar.

Teori Psikoseksual/Psikoanalisa:

UsiaTahap

Psikoseksual

Fokus

Perasaan

Senang

Karakteristik PerilakuHasil yang tidak diharapkan

(fiksasi)

Lahir-18

bulanOral

Mulut,

Bibir

Mencari stimulasi oral,

menghisap meski tidak lapar

Alkoholisme, merokok, menggigit

kuku, tidak matang, kepribadian

menuntut

18 bln -

3 tahunAnal Rektum

Menikmati saat mengeluarkan

dan menahan feses

Konformisme tinggi, kerapian

kompulsive, permusuhan,

kepribadian menantang

3—6

tahunPhalik Genital

Tertarik genital, jatuh cinta

pada orangtua dengan jenis

kelamin berbeda

Problem seksual (impoten,

frigiditas), homoseksual,

ketidakmampuan menangani

kompetisi

6—11

tahunLatensi ---

Mengembangkan kecakapan

sosial dan intelektual---

Puberta

sà…Genital Genital

Membangun hubungan dengan

lawan jenis---

1. Kritikan:

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 3: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

• Kesulitan menguji secara empirik--menilai secara objektifàkarena konsep-

konsepnya ambigous: bagaimana mengukur konsep libido, struktur kepribadian

secara langsung?

• Restrospektif, tidak prediktif

• Androsentrik

• Teorinya didasarkan pada observasi terhadap orang-orang tertentu (penderita

neurotik)

2. Kontribusi:

• Pengalaman awal mempengaruhi perkembangan kepribadian berikutnya

• Motivasi yg tidak disadari/ketidaksadaran mempengaruhi perilaku-proses mental

manusia

• Mekanisme pertahanan ego

Mekanisme Pertahanan Diri

Mekanisme pertahanan diri adalah cara yang ditempuh alam bawah sadar untuk melindungi ego dari kecemasan.

Ada dua ciri umum yaitu:a. Mereka menyangkal, memalsukan dan mendistorsikan kenyataan.b. Mereka bekerja secara tidak sadar sehingga kadang orangnya tidak

mengetahui yang sedang terjadi. Macamnya:

REPRESI: Menekan kemunculan dorongan dan pikiran-pikiran yang tidak dapat diterima ego ke alam bawah sadar. Biasanya berhubungan dengan suatu objek atau pengalaman yang menimbulkan ketidaknyamanan. Secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.

PROYEKSI: Menganggap orang lain memiliki perasaan terhadap dirinya yang sebenarnya merepresentasikan dari perasaan sesungguhnya yang dia miliki terhadap orang tersebut. Misalnya untuk mengatakan “Saya membenci dia”, diubah menjadi “Dia membenci saya”.

REAKSI FORMASI: Menganggap memiliki perasaan terhadap orang lain yang sebaliknya dari perasaan dirinya terhadap orang tersebut. Misalnya untuk mengatakan “Saya suka dia” merubahnya menjadi “Saya benci dia”.

RASIONALISASI: Mencoba mengungkapkan alasan rasional yang dapat diterima secara sosial dan menjadi percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah hal yang memang diinginkannya. Misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket nonton sepakbola, lalu mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak tertarik untuk pergi.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 4: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

REGRESI: Kembali kepada tahap perkembangan yang lebih awal. Misalnya anak yang takut masuk sekolah di hari pertama bisa melakukan perilaku infantil seperti menangis, mengisap ibu jari, berpegangan pada guru atau duduk di pojok kelas. Regresi biasanya akan kembali pada tahap perkembangan yang mengalami fiksasi.

FIKSASI: Berhenti pada satu tahap perkembangan karena menganggap tahap berikutnya penuh kecemasan. Misalnya anak yang sangat tergantung pada orang lain, kecemasan menghambat untuk mandiri.

Sehingga menurut teori-teori yang dikemukakan oleh Sigmun Freud, maka dapat disimpulkan

bahwa mental yang sehat atau kepribadian yang sehat ialah hasil interaksi antara ketiga sub

sistim kepribadian dengan tidak bertolak dari norma yang berlaku. Begitu pula mental yang

sehat dari pandangan psikosexual.

ALIRAN BEHAVIORISTIK

Perilaku, dalam pandangan ini sangatlah ditentukan oleh pengaruh lingkungannya. John B Watson menekankan betapa dibutuhkannya suatu observasi dan eksperimen

yang sitematis untuk mempelajari perilaku. Manusia pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya.

Segenap perilaku manusia itu dipelajari, termasuk juga perilaku abnormalnya yang dipelajari dengan cara yang sama pada individu lain.

Pendekatan ini lebih tertarik pada perilaku-perilaku yang dapat diamati daripada kondisi-kondisi abstrak atau bawah sadar yang merupakan tema pokok psikoanalisa.

Ivan Pavlov (classical conditioning) Menggunakan Pavlov’s dog. CS (bel) tidak keluar saliva

UCS (daging) keluar saliva

CS diikuti UCS (berulang-ulang) keluar saliva

CS keluar saliva

BF Skinner (operant conditioning) Menggunakan Skinner’s box (merpati)

Bandura (modelling) Individu mengamati model untuk kemudian menirukan perilaku tersebut. Misalnya anak kecil akan menunjukkan perilaku jongkok saat berjumpa dengan

anjing, karena dia mengamati orang tuanya berperilaku tersebut saat berjumpa dengan anjing.

Ciri Aliran Behavioristik:

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 5: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

a). Mementingkan faktor lingkungan. b). Menekankan pada faktor bagian c). Menekankan

pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif. d). Sifatnya

mekanis. e). Mementingkan masa lalu

ALIRAN HUMANISTIK

Tokoh utama: Carl Rogers

Memandang bahwa semua manusia pada dasarnya baik, mempunyai potensi untuk

menjadi sehat dan kreatif. Gangguan mental dapat berkembang akibat tekanan sosial.

Menerapkan pentingnya pemberian cinta dan penerimaan dari orang tua atau orang

terdekat lainnya terhadap perkembangan kepribadian.

Rogers menciptakan teori yang terpusat pada individu (person-centered theory). Prinsip-

prinsipnya:

Untuk memahami seseorang, kita harus melihat dari cara mereka mengalami peristiwa

tersebut daripada terhadap peristiwanya itu sendiri.

Setiap individu itu unik, perbedaan persepsi dan perasaan pada tiap individu

menentukan perilaku mereka.

Motif utama yang selalu menggerakkan individu untuk maju adalah self actualization,

merupakan perwujudan dari seluruh potensi yang dimiliki individu.

Mereka mempunyai tujuan yang sudah ditentukan. Adanya pengaruh dari luar dirinya

(orang tua, teman sebaya, sosial atau tekanan lingkungan) mengakibatkan individu

kehilangan arah yang sudah ditentukan.

Lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi. Aliran

Humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan

memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan

pertumbuhan pribadi. Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis

Neofreudian. “Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah

perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari

makna kehidupan”

Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik tiada duanya

adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan “studi tentang

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 6: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu

psokologis yang lebih semesta( Frank Goble,1993,34 )

Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang berbeda

dengan aliran –aliran lain:

1. Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata tetapi

melihat pada yang mungkin dan harus ada.

2. Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada binatang

tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.

Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi

menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah

Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia

akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan,

kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.

G. ALLPORT

Allport memberi istilah kesehatan mental dengan “Mature personalaity” dengan memberi

ciri kesehatan mental sebagai berikut:

1). Memiliki kepekaan pada diri sendiri secara luas. 2) Hangat dlm berhubungan dengan org

lain. 3) Keamanan emosional atau penerimaan diri. 4) Persepsi yang realistik, keterampilan

dan pekerjaan. 5) Mampu menilai diri secara objektif dan memahami humor. 6) Menyatunya

filosofi hidup

Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan

raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain,

serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan

istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu

memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu

tidak ada dua orang yang berperilaku sama.

CARL ROGER

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 7: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

Memandang bahwa semua manusia pada dasarnya baik, mempunyai potensi untuk

menjadi sehat dan kreatif. Gangguan mental dapat berkembang akibat tekanan sosial.

Menerapkan pentingnya pemberian cinta dan penerimaan dari orang tua atau orang

terdekat lainnya terhadap perkembangan kepribadian.

Rogers menciptakan teori yang terpusat pada individu (person-centered theory). Prinsip-

prinsipnya:

Untuk memahami seseorang, kita harus melihat dari cara mereka mengalami peristiwa

tersebut daripada terhadap peristiwanya itu sendiri.

Setiap individu itu unik, perbedaan persepsi dan perasaan pada tiap individu

menentukan perilaku mereka.

Motif utama yang selalu menggerakkan individu untuk maju adalah self actualization,

merupakan perwujudan dari seluruh potensi yang dimiliki individu.

Mereka mempunyai tujuan yang sudah ditentukan. Adanya pengaruh dari luar dirinya

(orang tua, teman sebaya, sosial atau tekanan lingkungan) mengakibatkan individu

kehilangan arah yang sudah ditentukan.

Rogers menyebut kesehatan mental dengan istilah: “Fully functioning (Pribadi yang

berfungsi sepenuhnya”

1). Terbuka terhadap penglaman. 2) Ada kehidupan pada dirinya sendiri. 3) Kepercayaan

kepada organismenya. 4) Kebebasan berpengalaman. 5) Kreativitas

ABRAHAM MASLOW

Menyebut kesehatan mental dengan istilah “self actualization”. Dengan kriteria mental yang

sehat sebagai berikut:

1. Rasa aman yg memadai

2. kemampuan menilai diri sendiri yg memadai

3. Memiliki spontanitas dan perasaan yg memadai terhadap org lain

4. Memiliki kontak yg efisien dgn realitas

5. Keinginan2 jasmani yg memadai dan kemampuan utk memuaskannya.

6. Memiliki kemampuan pengetahuan yg wajar

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 8: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

7. Kepribadian yg utuh dan konsisten

8. Memiliki tujuan hidup yg wajar

9. Kemampuan utk belajar dr pengalaman

10. Kemampuan memuaskan tuntutan klp

11. Memiliki emansipasi yg memadai dr klp atau budaya

Abraham Maslow yang menyatakan “studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan

dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psokologis yang lebih semesta( Frank

Goble,1993,34 )

Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang

berbeda dengan aliran –aliran lain:

3. Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata

tetapi melihat pada yang mungkin dan harus ada.

4. Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada

binatang tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.

Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi

menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah

Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia

akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan,

kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.

ERICH FROMM

Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya

bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya masyarakat

menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut

bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Karena itu

kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha masyarakat. Faktor kunci ialah

bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.

Sebagai hasil perkembangan dari analisis-analisis historisnya, Fromm melukiskan hakikat

keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberartian. Menurut Fromm, kita adalah

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 9: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

makhluk yang unik dan kesepian. Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang

lebih rendah, kita tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam. Tidak seperti

tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.

Akan tetapi perbedaan yang sangat penting antara manusia dan binatang yang lebih rendah

terletak pada kemampuan kita akan kesadaran diri, pikiran, dan khayal. Kita mengetahui

bahwa kita akhirnya tidak berdaya, kita akan mati, dan terpisah dari alam.

Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan

diantaraya: “Hubungan, Trasendensi. Berakar, Perasaan identitas, Kerangka orientasi”

CARL GUSTAV JUNG

FRANKL

Konsep Dasar Psikologi Frankl

• Hidup memiliki makna dalam semua keadaan

• Motivasi utama untuk hidup yang akan kita menemukan makna dalam hidup.

• Kebebasan untuk menemukan makna.

Logotherapy, dikembangkan dan divalidasi oleh Viktor Frankl telah dikenal sebagai "Aliran

Wina Ketiga dari Psikoterapi," setelah itu Sigmund Freud dan Alfred Adler. Dia memberikan

sinopsis singkat dari teori dalam bukunya, Man's Search for Meaning. Ini adalah teori Frankl

yang digunakan tidak hanya dalam kehidupan profesional, tetapi juga dalam satu pribadinya.

Logos adalah kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "berarti". "Logotherapy

berfokus pada masa depan Logotherapy. "Menurut, yang berarti dapat ditemukan dalam tiga

cara:

• Dengan menciptakan pekerjaan atau melakukan perbuatan

• Dengan mengalami sesuatu atau menghadapi seseorang

• Dengan sikap kita terhadap penderitaan tidak dapat dihindari

Ajaran dalam Logoterapi mempunyai 3 landasan filsafat

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 10: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

• The freedom of will: kebebasan tetapi terbatas, bukan kebebasan dari sesuatu tetapi

kebebasan mengambil sikap terhadap sesuatu. Kebebasan yang dimaksud di sini

adalah kebebasan yang bertanggungjawab.

• The will to meaning : merupakan motivasi dasar manusia. Yang dimaksudkan dengan

keinginan untuk bermakna adalah : tertuju kepada hal-hal yang berada di luar diri

manusia tersebut, bukan berpusat pada diri sendiri (self-centered)

• The meaning of life : dapat ditemukan oleh manusia dalam kehidupannya, termasuk

pada saat mengalami penderitaan (rasa bersalah, sakit, kematian). Makna hidup setiap

orang sifatnya unik, personal, spesifik, dan temporer. Makna hidup tidak dapat

diberikan oleh siapapun, jadi harus ditemukan oleh diri sendiri.

Dalam proses terapi, klien diperlihatkan bagaimana membuat hidup menjadi penuh arti

dengan ‘the experience of love’. Pengalaman ini akan membuatnya mampu menikmati

ketulusan, keindahan dan kebaikan dan mampu mengerti akan manusia dengan keunikan-

keunikan pribadinya.

Dengan demikian, diharapkan klien dapat melihat bahwa penderitaan mungkin sangat

berguna untuk membantunya dalam mengubah sikap hidup.

Tujuan dari logoterapi adalah membangkitkan “kemauan untuk bermakna” dalam individu

tersebut, yang bersifat khusus dan pribadi bagi masing-masing orang.

Logoterapi merupakan suatu pendekatan eksistensial khsusus yang meliputi 2 prosedur re-

edukatif yang berbeda, yaitu :

• Paradoxical Intention

memanfaatkan kemampuan mengambil jarak (self-detachment) dan kemampuan

mengambil sikap terhadap kondisi diri sendiri dan lingkungan. Paradoxical intention

terutama cocok untuk pengobatan jangka pendek pasien fobia (ketakutan irrasional).

• de-reflection.

memanfaatkan kemampuan transendensi diri (self-transcendence) yang dimiliki setiap

manusia dewasa. Setiap manusia dewasa memiliki kemampuan untuk membebaskan diri dan

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 11: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

tidak lagi memperhatikan kondisi yang tidak nyaman, tetapi mampu mengalihkan dan

mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat.

Logoterapi Sebagai Metode Pengembangan Diri

Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi yang mempunyai teori yang

khas tentang manusia yang dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dalam

rangka pengembangan diri.

Asas-Asas Logoterapi

• Hidup itu tetap memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan

dan kepedihan sekalipun.

• Setiap manusia memiliki kebebasan- yang hampir tak terbatas- untuk menemukan

sendiri makna hidupnya.

• Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengambil sikap terhadap penderitaan

dan peristiwa tragis yang tidak dapat dielakkan lagi yang menimpa diri sendiri dan

lingkungan sekitar, setelah upaya mengatasinya telah dilakukan secara optimal tetap

tak berhasil.

APLIKASI LOGOTERAPI

1. Aspek Klinis

Penerapan logoterapi sebagai salah satu corak psikologi eksistensial telah

banyak diterapkan dalam berbagai kehidupan. Dalam bidang klinis logoterapi cukup

membantu dalam menyembuhkan pasien-pasien obsessive-compulsive, gangguan kecemasan,

alcoholism, insomnia, dan kasus-kasus kehampaan eksistensialis.

Dalam rangka menangani manusia dengan ketiga dimensinya (fisik, psikis,

spirit) logoterapi setidaknya mengembangkan metode terapi: Medical Ministry untuk

gangguan-gangguan perasaan yang terkait gangguan ragawi; Paradoxical Intention dan

Dereflection untuk penanganan kasus-kasus berkenaan gangguan-gangguan yang bersifat

psikologis; dan Existential Analysis yaitu untuk menangani gangguan yang disebabkan

karena tidak terpenuhinya hasrat hidup bermakna atau gangguan neurosis noogenik

(Bastaman, 2007;98).

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 12: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

 

2. Logoterapi Sebagai Metode Pengembangan Diri

Saat ini telah banyak pelatihan-pelatihan psikologi dalam rangka meingkatkan

kualitas diri dan pengembangan diri. Pelatihan-pelatihan ESQ, AMT, Brain Gym, Brain

Fitness, Quantum Teaching dan bentuk pelatihan psikologi lainnya sudah banyak

berkembang. Logoterapi sebagai salah satu aliran psikologi yang mempunyai teori yang khas

tentang manusia juga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dalam rangka

pengembangan diri. Dalam aplikasinya dalam bentuk pengembangan diri, setidaknya terdapat

Logoanalysis dan Panca Cara Temuan Makna.

PERLS

Fritz Perls (1893-1970), seorang ahli psikoanalisa asal Afrika Selatan yang mengalami reorientasi aliran psikologi karena kekecewaannya dengan Freud. Perls menjadi seorang tokoh yang hebat dari suatu bentuk terapi Gestalt dan filsafat tentang kodrat manusia yang dipraktekkan dalam kehidupannya sendiri. Menurut Martin Shepard, seorang psikiater dan pengikut terapi Gestalt, Perls digambarkan sebagai seekor binatang yang sempurna -bukan dalam arti rendah tetapi dalam arti yang tinggi. Dia dapat menjijikkan atau lucu, kasar atau halus, cabul atau penuh kasih, kikir atau boros, dan dia sama sekali tidak berusaha menyembunyikannya. Bahkan Shepard mendiskripsikan Perls ketika berusia 70-an tahun secara fisik yaitu seorang perokok, rambut panjang dan kepala botak, berjanggut lebat terurai, mata berkilauan, berpakaian lompat, berkemeja cossack, berkalung manik-manik dengan suara yang sangat keras. Perls adalah seorang individu yang memiliki kecakapan luarbiasa, kuat, dinamis, sensitif, dan intuitif dalam interaksi – interaksi klinisnya. Karya Perls sangat berpengaruh dalam gerakan potensi manusia (pertumbuhan manusia) di Amerika Serikat.

Gaya hidup dan penampilan Perls ini dapat menjelaskan daya tariknya karena hal itu sesuai dengan keadaan jiwa dari akhir tahun 60an dan awal 70an, Perls juga ingin menunjukkan bagaimana ia hidup “disini dan kini”, bebas untuk menjadi dirinya sendiri.

Pendekatan Perls terhadap kepribadian merupakan suatu bentuk terapi bukan teori tentang kodrat kepribadian. Namun demikian, setiap bentuk terapi berdasarkan suatu teori bagaimana kepribadian itu berfungsi. Terapi Perls sangat dekat dengan teori psikologi aliran Gestalt yang berarti kebulatan atau keparipurnaan. Psikologi Gestalt percaya bahwa persepsi kita ada sangkut pautnya dengan keseluruhan atau pola-pola yang terorganisasi. Setiap organisme cenderung mengarah kepada kebulatan atau keparipurnaan. Segala sesuatu yang mencegah atau mengacaukan Gestalt ini membahayakan organisme dan menimbulkan apa yang disebut Perls sebagai situasi yang belum selesai (unfinished situation). Situasi itulah yang akan menimbulkan ketidakseimbangan dan mempengaruhi terjadinya ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 13: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

Berbeda dengan Freud yang menyatakan bahwa manusia didorong oleh bermacam-mcam instink. Perls megemukakan bahwa situasi – situasi yang belum selesai itulah yang menjadi dorongan dalam diri manusia. Jika manusia mengalami ketidakseimbangan, maka ia akan terdorong untuk memperbaikinya. Gestalt – gestalt yang tidak sempurna akan disusun secara teratur berdasar tingkat kepentingan. Situasi yang sangat urgen menjadi pengontrol dan pengatur yang dominan terhadap pikiran, dan tingkah laku sampai situasi itu dipuaskan. Peraturan terhadap diri sendiri versus peraturan dari luar merupakan salah satu segi penting untuk menyelesaikan situasi yang belum paripurna.

Menurut Perls, orang – orang yang sehat adalah orang yang dapat mengatur dirinya sendiri, tanpa adanya campur tangan dari pihak luar seperti kebutuhan atau tuntutan orang lain maupun peraturan undang – undang. Dengan demikian hanya kesadaran dirilah yang dapat menimbulkan perkembangan dan pertumbuhan pribadi yang sehat. Perls percaya bahwa terlalu banyak orang yang diajarkan oleh orang tua dan kebudayaan untuk mengekang impuls -impulsnya sehingga mereka takut untuk mengungkapkannya. Padahal untuk mencapai kesadaran diri, orang harus mengenal dan menerima impuls – impuls dan hasrat – hasratnya sendiri. Impuls – impuls yang dikekang tersebut tidak begitu saja hilang melainkan dapat menjelma menjadi cara – cara lain (misalnya sifat agresif yang terhalang dapat menjelma berupa gerenyet urat syaraf) ataupun diproyeksikan kepada orang lain (misalnya menuduh orang lain yang agresif).

Segi lain dari pendekatan Perls terhadap kepribadian ialah fokus pada masa sekarang sebagai satu – satunya kenyataan. Orang yang hidup seolah – olah masa lampau ada dalam diri mereka (watak retrospektif) atau seolah – olah masa depan telah ada sekarang (watak prospektif) merupakan orang yang memiliki kepribadian yang tidak seimbang karena tidak riil dengan mengorbankan waktu sekarang untuk waktu yang tidak ada. Meskipun demikian Perls tidak menyarankan kita untuk membuang semua ingatan tentang masa lalu kita ataupun pandangan kita akan masa depan. Masa lalu yang dipenuhi dengan berbagai pengalaman dapat membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan masa sekarang, demikian juga kita harus menyelesaikan situasi – situasi yang belum selesai pada masa lalu di masa sekarang. Pandangan dan perencanaan untuk masa depan kita perlukan agar kita dapat bertumbuh, bukan sebagai pengganti untuk masa sekarang.

Dari penjelasan diatas tampak bahwa hakekat dari pendekatan Perls ini sebenarnya adalah tanggung jawab tiap pribadi untuk mengatur keseimbangan – keseimbangan yang ada dalam dirinya, menyelesaikan situasi yang belum selesai maupun menerima impuls – impuls dan hasrat – hasratnya sendiri.

Dalam mendefinisikan orang yang sehat secara psikologis, Perls tidak memberikan sifat – sifat dari orang yang sehat tersebut tetapi Perls memberikan beberapa pandangannya sebagai berikut :

1. Orang disini dan kini, orang yang berkepribadian sehat akan menyadari bahwa satu – satunya kenyataan yang dimiliki adalah kenyataan saat ini, tidak terikat pada peristiwa masa lampau ataupun pandangan / khayalan masa depan.

2. Orang yang sehat psikologis memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap diri mereka siapa dan apa. Mereka menerima kelemahan dan kekuatan serta potensinya sebagai manusia.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 14: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

3. Orang yang sehat dapat mengungkapkan impuls – impuls dan hasrat – hasrat mereka dengan terbuka dan sepenuhnya tanpa hambatan atau rasa bersalah. Mereka juga harus dapat mengungkapkan kebencian – kebencian mereka dengan terbuka.

4. Orang yang berkepribadian sehat mampu memikul tanggung jawab terhadap kehidupannya sendiri. Mereka tidak saling lempar tanggung jawab kepada orang lain atau sember luar lainnya.

5. Orang yang sehat psikologis berhubungan dengan diri dan dunia. Mereka berhubungan dengan panca indera, perasaan dan apa yang berlangsung di sekitar mereka sesuai dengan kenyataannya.

6. Orang yang sehat secara psikologis memiliki ciri – ciri yaitu batas – batas ego yang tidak mengkerut tapi fleksibel. Keterbukaan baik bagi batas ego luar (lingkungan) maupun batas ego dalam (diri). Mereka harus menerima semua segi dari kodrat mereka agar dapat menggunakan seluruh potensi mereka untuk pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut.

7. Orang yang sehat psikologis tidak mengejar kebahagiaan dan menjadikannya tujuan, tetapi mereka harus dapat menjadi siapa dan apa pada saat sekarang.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 15: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

BIOGRAFI PERLS

FREDERIK S (“FRITZ”) PERLS (1893-1970) Pencetus Utama dan pengembang teori Gestalt. Lahir di Berlin dari keluarga yahudi kelas menengah bawah. Dia merasa bahwa dirinya menjadi sumber masalah bagi orangtuanya, dia gagal dua kali pada tingkat tujuh dan terbuang dari sekolahnya. Dia berusaha menyelesaikan sekolahnya dan mendapat gelar MD. Dengan spesialisasi sebagai psikiater. Pada tahun 1916 ia bergabung dengan tentara jerman sebagai tenaga medis pada perang dunia I.Setalah perang Perls bekerja bersama Kurt Goldstein pada institut Goldstein untuk Kerusakan otak tentara di Frankfrut. Dari sinilah ia melihat pentingnya manusia dipandang sebagai satu keseluruhan bukan dari sejumlah fungsi bagian-bagiannya. Kemudian ia pindah ke Wina dan memulai latihan psikoanalitisnya. Perls di analisis oleh wilhem Reich, ahli psikoanalis yang menokohi metode-metode pemahaman diri dan perubahan kepribadian melalui terapi tubuh. Dia juga di awasi oleh sejumlah tokoh kunci pergerakan psikoanalitis, termasuk Karen Horney.Setelah itu Perls pidah ke Amerika pada tahun 1946 dan mendirikan Institut Terapi Gestalt New York pada tahun 1952. Bahkan dia tinggal di Big Sur, California, dan memberi workshop dan seminar di Institut Esalen, menata reputasinya sebagai seorang inovator psikoterapi. Disini ia memilki pengaruh besar pada masyarakat, sebagian karena profesionalisme menulisnya, dan sebagian besar karena hubungan pribadinya dalam workshopnya.Secara pribadi Perls adalah orang penting dan membingungkan. Masyarakat menyeganinya atau kadangkala menggapnya sebagai orang yang kejam. Dia dipandang berbeda-beda sebagai orang yang berwawasan, bijak, cemerlang, provokatif, manipulatif, bermusuhan, penuntut, dan inspirasional. Sayangnya, beberapa orang yang mengikuti workshopnya menjadi pengikut dan menyebarkan ajaran terapi Gestalt.LAURA POSNER PERLS (1905-1990) lahir di Pforzhein, German. Dia mulai main piano semenjak usia 5 tahun dan mampu memainkanya secara profesional pada usia 18 tahun. Sejak usia 8 tahun dia mengikuti tarian modern yang kemudian menjadi bagian penting dalam hidupnya. Dari sana Laura mulai praktek sebagai psikoanalis, dia mempersiapkan karirnya sebagai pemain piano, masuk sekolah Hukum, mendapat title di Psikologi Gestalt, dan mendirikan studi Filsafat Gestalt. Jelasnya Laura memilki latar belakang yang kaya ketika bertemu dengan Fritz tahun 1926 dan memulai kerjasamanya yang menghasilkan terapi Gestalt, Laura dan Fritz menikah pada tahun 1930. Mereka mendirikan institut New York untuk Terapi Gestalt dan membuat pelatihan dalam pendekatannya. Sebagai tim mereka memberikan kontribusi bagi perkembangan dan mempertahankan pergerakan terapi Gestalt di Amerika dari akhir tahun 1940an sampai kematiannya tahun 1990.

PENYESUAIAN DIRI & PERTUMBUHAN

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 16: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

STRESS

Model-model stress

a. Model Stress berdasarkan Stimulus

Model stimulus berdasarkan pada analogi sederhana dengan hukum elastisitas, Hooke

menjelaskan hukum elastisitas untuk menguraikan bagaimana beban dapat

menimbulkan keruksakan, jika strain yang dihasilkan oleh stres yang diberikan berada

pada batas elestisitas dari material tersebut akan kembali kekondisi semula, tetapi jika

strain yang dihasilkan melampaui batas elastisitasnya maka kerusakan akan terjadi.

Pendekatan model stimulus ini mengangap stress sebagai ciri-ciri dari stimulus

lingkungan yang dalam beberapa hal dianggap mengganggu atau merusak, model

yang digunakan pada dasarnya adalah stressor eksternal akan menimbulkan reaksi

stres atau strain dalam diri individu, pendekatan ini menepatkan stres sebagai sesuatu

yang dipelajari dan menekankan pada stimulus apa yang merupakan diagnosa stress.

Hal ini memandang stress tanpa suatu tuntutan yang berasal, pasti mendatangkan stres

tanpa memandang bagaimana sumber daya individu.

Kelemahan dari model stimulus ini adalah kegagalanya dalam memperhitungkan cara

orang menyatakan realita dari stimulus lingkungan terhadap respon, misalnya

beberapa perawat menyatakan bahwa bekerja dilingkungan RSJ Bandung

memberikan tantangan sementara perawat lain menyatakan hal ini merupakan

lingkungan pekerjaan yang selalu menimbulkan stress.

b. Model Stres berdasarkan Respon.

Model ini mengidenfisikasi stres sebagai respon individu terhadap stressor yang

diterima, Selye ( 1982 ) menjelaskan stres sebagai respon non – spesifik yang timbul

terhadap tuntutan lingkungan, respon umum ini disebut sebagai General adaptation

Syndrome ( GAS ) dan dibagi dalam tiga fase yaitu fase sinyal, fase perlawanan, dan

fase keletihan. Reaksi alarm merupakan respon siaga ( fight or flight). Pada fase ini

terjadi peningkatan cortical hormone, emosi, dan ketegangan.

Fase perlawanan ( resistance ) terjadi bila respon adaptif tidak mengurangi persepsi

terhadap ancaman, reaksi ini ditandai oleh hormone cortical yang tetap tinggi. Ushan

fisilogis untuk mengatasi stres mencapai kapasitas penuh, dan perlawanan melalui

mekanisme pertahanan diri dan strategi mengatasi stres. Sedangkan reaksi kelelahan

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 17: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

yaitu perlawanan terhadap stres yang berkepanjangan mulai menurun, fungsi otak

tergantung oleh perubahan metabolisme, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang

efisien dan penyakit yang serius mulai timbul pada saat kondisi menurut.

c. Model Stres berdasarkan Transaksional.

Pendekatan ini mengacu pada interaksi yang timbul antara manusia dan

lingkungannya. Antar variable lingkungan dan individu terhadap proses penilaian

kognitif ( cognitive appraisal ) yang menjadi mediatornya. Studi yang berlandaskan

pada pendekatan ini menyimpulkan bahwa kita tidak akan dapat memprediksikan

penampilan seseorang hanya dengan mengenali stimulus, individu bervariasi dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungannya yaitu dengan melakukan koping terhadap

berbagai tuntutan.

Tiga tahap dalam mengukur potensial yang mengandung stress yaitu pengukuran

suatu situasi pontesial mengandung stres yaitu : (1 ) Pengukuran primer ; menggali

persepsi individu terhadap masalah saat ia menilai tantangan atau tuntutan yang

menimpanya, ( 2 ) Pengukuran sekunder; mengkaji kemampuan seseorang atau

sumber – sumber tersedia diarahkan untuk mengatasi masalah, ( 3 )Pengukuran

tersier, berfokus pada perkiraan keefektifan perilaku koping dalam mengurangi dan

menghadapi ancaman.

Macam-macam Stressor

a. Stresor yang bersumber dari pribadi

Kepribadian dan persepsi memainkan peranan penting terhadap tinggi V rendahnyastres.

Saat seseorang mempersepsikan bahwa perceraian itu adalah sesuatu yang sangat

menyakitkan dan tidak ada jalan keluarnya, maka individu akan merasakan

makin stress.

Beberapa tipe kepribadian lebih mudah terkena stress dibading tipe kepribadian lainnya.

Orang dengan tipe kepribadian A, emosinya tinggi, sehingga lebih mudah terkena stres.

Ciri kepribadian A : sangat kompetitif, terburu-buru, agresif, ambisius, keinginan sukses

besar, tidak sabar, perfeksionis, mudah tersinggung dan mudah tegang.

b. Stresor pekerjaan

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 18: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

Profesi-profesi tertentu ternyata mempunyai potensi lebih besar dibandingkan profesi

lainnya. Profesi tersebut : polisi, pemadan kebakaran, dokter, perawat, petani, pekerja

tambang, sekretaris, masinis dll

c. Stresor lingkungan

Beberapa lingkungan fisik dapat menimbulkan stres, seperti : suara gaduh/bising, ribut,

berantakan, tidak teratur. Kondisi penuh sesak, temperatur ruangan yang tinggi (gerah),

pencahayaan yang menyilaukan, polusi udara ,menataan mebeuler yang tidak nyaman,

polusi udara, limbah kimia dll.

d. Stresor dalam presfektif Agama

Firman Allah surah Al Baqarah ayat 155 : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan

kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. 2: 155) . Sedangkan

Firman Allah surah Al-Maidah ayat 19-23 : “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat

keluh kesah lagi kikir, apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia

mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, yang

mereka itu tetap mengerjakan sholat.” (Q.S. 70 : 19-23).

e. Stresor Psikososial

Stresor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan

dalam kehidupan seseorang (anak, remaja, atau dewasa); sehingga orang itu terpaksa

mengadakan adaptasi atau menanggulangi stresor yang timbul. Namun, tidak semua

mampu mengadakan adaptasi dan mampu menanggulanginya, sehingga timbulah

kelluhan-keluhan kejiwaan, antara lain depresi.

Pada umumnya jenis streor psikososial dapt digolongkan sebagai berikut :

1. Perkawinan, 2 Problem Orangtua, 3. Hubungan Interpersonal (Antar Pribadi), 4.

Pekerjaan, 5. Lingkungan Hidup. 6. Keuangan. 7. Hukum. 8. Perkembangan. 9. Penyakit

Fisik atau Cidera. 10. Faktor Keluarga

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 19: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

HUBUNGAN INTERPERSONAL

Interpersonal berkaitan dengan cara kita memperlakukan orang lain dan perlakuan

orang lain terhadap diri kita sesuai dengan yang kita harapkan. Orang dewasa seperti halnya

anak-anak, berbeda caranya berkomunikasi dengan orang lain. Ada orang yang hanya sedikit

memberikan andil bagi orang lain, tetapi banyak sekali yang mengharapkan dari andil orang

lain. Ada orang yang memanfaatkan kemarahan yang meluap-luap untuk mendapatkan apa

yang mereka inginkan atau membisu atau menarik diri bila keadaan dirasakannya tidak

menyenangkan. Ada pula yang mencoba mempermainkan atau “memanfaatkan” orang lain

dan adapula yang sangat menghargai orang lain dan memperlakukannya sebagaimana mereka

ingin diperlakukan. Seperti halnya gaya moral, kita mengikuti suatu cara tertentu dalam

menuju kematangan hubungan pergaulan.

Menurut Alfred Adler, “permasalahan hidup selalu berasal dari masalah sosial”

(Ansbacher and Ancbacher, 1956). Bagi Freud, komponen esensial dari kehidupan yang sehat

adalah kemampuan untuk “mencintai dan bekerja”. Bagi Adler, fungsi hidup sehat bukan

hanya mencintai dan bekerja tetapi juga merasakan kebersamaan dengan orang lain dan

mempedulikan kesejahteraan mereka. Ciri kedua dari teori Adler adalah pandangannya

tentang ego kreatif. Ciri ketiga, Adler menekankan adanya keunikan kepribadian. Adler

berpendapat bahwa setiap orang merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat-sifat,

minat-minat, dan nilai-nilai; setiap perbuatan yang dilakukan orang membawa corak khas

gaya hidupnya sendiri. Ciri keempat, Adler memandang bahwa kesadaran sebagai pusat

kepribadian yang menyebabkan ia menjadi perintis perkembangan psikologi yang

berorientasi kepada ego, oleh karenanya manusia membutuhkan hubungan interpersonal.

Gaya Hidup Interpersonal

Gaya interpersonal berkaitan dengan cara kita memperlakukan orang lain dan

perlakuan orang lain terhadap diri kita sesuai dengan yang kita harapkan. Orang dewasa

seperti halnya anak-anak, berbeda caranya berkomunikasi dengan orang lain. Ada orang yang

hanya sedikit memberikan andil bagi orang lain, tetapi banyak sekali yang mengharapkan

dari andil orang lain. Ada orang yang memanfaatkan kemarahan yang meluap-luap untuk

mendapatkan apa yang mereka inginkan atau membisu atau menarik diri bila keadaan

dirasakannya tidak menyenangkan. Ada pula yang mencoba mempermainkan atau

“memanfaatkan” orang lain dan adapula yang sangat menghargai orang lain dan

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 20: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

memperlakukannya sebagaimana mereka ingin diperlakukan. Seperti halnya gaya moral, kita

mengikuti suatu cara tertentu dalam menuju kematangan hubungan pergaulan.

 

CINTA & PERNIKAHAN

Cinta

1. Ashley Montagu, seorang Psikolog Amerika memandang cinta sebagai sebuah perasaan

memperhatikan, menyayangi, dan menyukai yang mendalam. Biasanya, rasa cinta disertai

dengan rasa rindu dan hasrat terhadap objek yang dicintai. (Widianti, 2006)

2. Elain dan William Walsten lebih menekankan suatu keterlibatan individu yang mendalam

saat mendefinisikan cinta. Keterlibatan diasosiasikan dengan timbulnya rangsangan

fisiologis yang kuat dan diiringi dengan perasaan mendambakan pasangan dan keinginan

untuk memuaskannya.

3. Menurut Robert Sternberg, cinta adalah sebuah kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah

tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu

hubungan. (Tambunan, 2001) menurutnya, kisah tersebut telah ada pada manusia dan

proses pembentukkannya terbentuk melalui pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini

pula yang akan membentuk bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam suatu pola

hubungan.

4. Scott Peck yang sepanjang karirnya dalam psikologi berusaha menghasilkan karya dan

menjelajahi definisi cinta dan kejahatan menggambarkan cinta sebagai kombinasi dari

“perhatian akan perkembangan spiritual orang lain“ serta narsisisme biasa. ( Karan, 2003)

5. Erich Fromm menekankan cinta sebenarnya pada cinta yang dewasa. Cinta yang dewasa

adalah penyatuan di dalam kondisi tetap memelihara integritas seseorang, individualitas

seseorang. Cinta adalah kekuatan aktif dalam diri manusia, kekuatan yang meruntuhkan

tembok yang memisahkan manusia dari sesamanya, yang menyatukan dirinya dengan

yang lain ; cinta membuat dirinya mengatasi perasaan isolasi dan keterpisahan, namun

tetap memungkinkan dirinya menjadi dirinya sendiri, mempertahankan integritasnya.

(Fromm, 2005).

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 21: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

Berdasarkan hasil dari penelitiannya tentang gaya atau bentuk-bentuk cinta yang pada

umumnya terjadi dalam hubungan percintaan dalam kehidupan manusia, Lee (Brigham,

1991) menyimpulkan ada enam bentuk atau gaya percintaan yaitu:

Cinta romantic, Cinta memiliki, Cinta kawan baik, Cinta pragmatic, Cinta altruistic, Cinta

main-main

Menurut Erich Fromm Unsur-unsur dasar dari cinta yaitu sebagai berikut :

Perhatian (Care), Tanggungjawab (Responsibility), Rasa Hormat (Respect), Pengetahuan

(Knowledge).

Menurut Sternberg unsur-unsur dalam cinta yaitu sebagai berikut:

Keintiman (Intimacy), Gairah (Passion) , Komitmen

Pernikahan

Menurut Tiwin Herman, M.Psi, pernikahan adalah komitmen dari sepasang insan

untuk saling menyesuaikan diri secara terus-menerus.

Menurut John Gray, pakar perkawinan dan penulis buku Men are from Mars, Women are

from Venus, memandang komitmen sebagai rantai, ikatan yang membelenggu langkah dan

sarat dengan tanggung jawab

Pernikahan itu sendiri, bisa kita katagorikan dalam beberapa kelompok, dilihat dari motivasi

dan hal-hal yang menyebabkan terjadinya pernikahan yaitu;

1. Pernikahan Karena Orang Tua:

Siapa yg berani mengatakan bahwa pernikahan ini di bangun dari rasa cinta? sedangkan

yg terjadi adalah terkadang kedua calon mempelai tidak saling mengenal, bagaimana kita

tahu bahwa yg akan menikah telah saling jatuh cinta? sedangnkan cinta bisa tumbuh

karena adanya perkenalan dan interaksi.

2. Pernikahan karena terpaksa (married by accident)

Hal ini sering terjadi bila kita hilang kontrol dan bersikap masa bodoh, hingga terjadi sex

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 22: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

diluar nikah, atau yg lebih menyedihkan bila terjadi satu perkosaan sebelum terjadinya

kehamilan yg akhirny 'mengharuskan' seseorang musti

Bisa kita bayangkan, bagaimana suatu keluarga bisa di bangun dgn fondasi yg lemah

seperti itu? tak ubahnya kita berlayar dgn sampan kecil di tengah lautan dgn ombak yg

besar.

3. Menikah karena malu/gengsi.

Terkadang, karena suatu hal hingga kita terlambat menikah ( berumah tangga ), bagi yg

tidak siap mental, hal itu bisa membawa dampak yg buruk, rasa malu, rendah diri dan

bahkan akan mengakibatkan sikap canggung ke`pada lawan jenis, hal itu tentunya tidak

terjadi di masyarakat yg sudah modern, German misalnya, disana orang bahkan

beranggapan menikah berarti 'mencari masalah'. Nah, karena budaya dan tradisi kita yg

masih kuat, kita merasa malu terlambat menikah, buntut, main embat saja! asal ada yg

mau, sikat!!!.

4. Pernikahan'bisnis'.

Tak perlu di pungkiri bahwa jenis pernikahan memang ada, bahkan semakin trend,

seiring dgn pola hidup manusia yg semakin konsutif. Di sini, entah laki atau perempuan,

akan 'mematok' syarat-2 tertentu dalam menentukan calon pasangan, tentunya hal ini sah

- sah saja, tergantung pribadi kita masing masing

5. Pernikahan karen cinta

Meski pernikahan ini adalah pernikahan yg paling ideal, tapi ironisnya, justru pernikahan

seperti ini sangat jarang terjadi, bahkan hampir mustahil, mungkn yg ada hanya di

dongeng atau serita fiksi, yg lebih ironis lagi, justru sepasang manusia yg saling cinta,

acapkali gagal berumah tangga dan hidup bersama, dongeng tentang Romeo - Juliet, atau

Sampei - Ingtai , itu membuktikan bahwa pernikahan itu 'mengharamkan' dua manusia

yg saling cinta ( dalam arti cinta yang murni dan sejati).

Namun demikian, meski pernikahan tidak selamanya di dasari rasa saling cinta, entah itu

katagori pertama, kedua ketiga, ataupun ke empat tingkat kesuksesan pernikahan tsb. tidak

bisa di ramalkan, sebab hal itu sangat tergantung dgn pribadi, adat, tradisi, agama, dan tingkat

konsistensi dan konsekwensi masing-masing individu.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 23: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

PEKERJAAN & WAKTU LUANG

SELF DIRECTED CHANGES

Kesimpulan Tentang Kepribaian yang sehat:

Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi

yang dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Kepribadian yang sehat menurut

Fromm ditandai beberapa hal antara lain pola hubungan yang sehat (konstruktif), bukan atas

dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam hubungan dengan orang lain, kelompok, dan

Tuhan.

Transendensi (kebutuhan untuk melebihi peran-peran pasif, melampaui perasaan tercipta

menjadi pencipta yang aktif-kreatif). Perasaan berakar yang diperoleh melalui persaudaraan

dengan sesama umat manusia, perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam

masyarakat. Perasaan identitas sebagai individu yang unik. Memiliki kerangka orientasi

(frame of reference) yang mendasari interpretasinya yang objektif terhadap berbagai

peristiwa. Menurut tokoh lain, Viktor Frankl, hakekat eksistensi manusia terdiri dari tiga

faktor, yaitu spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab.

Sama seperti Fromm, dan tokoh-tokoh lain yang menggambarkan kepribadian yang sehat

(Carl Rogers, Maslow, Fritz Pearls), Frankl juga menegaskan faktor

kebebasan/independency/otonomi (kebalikan dari ketergantungan). Kegagalan dalam

menegakkan tiga faktor tersebut akan mengakibatkan frustrasi eksistensial yang ditandai oleh

perasaan hampa/absurd (ragu akan makna hidupnya sendiri).

Ada 4 segi tambahan dari kepribadian sehat yaitu cinta, pikiran, kebahagiaan, dan suara hati

yang produktif. Cinta yang produktif adalah cinta yang memperhatikan serta membantu

pertumbuhan dan perkembangan orang lain. Pikiran yang produktif adalah pikiran yang

berfokus pada gejala-gejala dan mempelajarinya secara keseluruhan, bukan hanya dalam

potongan-potongan. Suara hati yang produktif adalah suara hati yang memimpin dan

mengatur diri sendiri. Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan

sederajat dimana partner-partner dapat mempertahankan individualitas mereka. Diri orang

tidak terserap atau hilang dalam cinta terhadap orang lain. Diri tidak berkurang dalam cinta

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar

Page 24: Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanistik, Jung, Roger

produktif, melainkan diperluas, dibiarkan terbuka sepenuhnya. Suatu perasaan akan

hubungan tercapai, tetapi identitas dan kemerdekaan seseorang terpelihara Cinta yang

produktif itu merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu nafsu.

Cinta yang produktif tidak terbatas pada cinta yang erotis, tetapi mungkin merupakan cinta

persaudaraan. Tercapainya cinta yang produktif merupakan salah satu dari prestasi-prestasi

kehidupan yang lebih sulit. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam

pengertian memelihara mereka) kesejahteraan mereka, membantu pertumbuhan dan

perkembangan mereka. Mencintai berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain.

Fromm mengingatkan bahwa cinta yang produktif ini sukar dicapai. Pikiran yang produktif

meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas.

Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pikiran

yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajari dan bukan pada kepingan-

kepingan atau potongan-potongan gejala yang terpisah. Fromm percaya bahwa semau

penemuan dan wawasan yang hebat pasti melibatkan pikiran objektif. Kebahagiaan

merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi

produktif. Kebahagiaan bukan karena suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan

melainkan kondisi yang meningkatkan seluruh organisme, menghasilkan penambahan gaya

hidup, meningkat kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi-potensi seseorang. Fromm

menyatakan bahwa suatu perasaan kebahagiaan merupakan bukti bagaimana keberhasilan

seseorang ”dalam seni kehidupan”. Suara hati ada dua tipe suara hati, yaitu suara hati otoriter

dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang

diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.

Apabila orang itu bertingkah laku berlawanan dengan kode moral itu (atau bahkan berpikir

untuk bertingkah laku demikian), maka dia mengalami perasaan bersalah. Jadi ’wasit’ dari

tingkah laku dan pikiran terletak diluar diri dan bertindak untuk menghalangi fungsi dan

pertumbuhan yang penuh dari diri.

Abdul Gani Heremba / 45 06 091 007Kesehatan Mental / Rangkuman Materi-Materi diskusi KelompokFakultas Psikologi Universitas 45 Makassar