23
PERAN PERAWAT PADA TERAFI SOMATIK

Psikofarmaka

  • Upload
    robby

  • View
    2.792

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Psikofarmaka

PERAN PERAWATPADA TERAFI SOMATIK

Page 2: Psikofarmaka

PENGERTIAN :Terapi yg diberikan untuk mengubah perilaku maladaptif mjd perilaku yg adaptif dgn tindakan yg ditujukan pada fisik klien/ walaupun yg diberikan perlakuan fisik ttp target terapi perilaku klien

1. PengikatanTerapi dgn m’gunakan alat2 mekanik atau manual untuk m’batasi mobilitas fisik klien. Tujuannya melindungi klien dan orang lain dr cidera fisik, khususnya bila terapi lain spt p’ubahan lingk. dan strategi perilaku sdh tdk mempan

Page 3: Psikofarmaka

Indikasi :Klien yg tdk mampu m’kendalikan perilakunya dan :a. Beresiko m’ciderai diri dan orang lainb. Mengalami toleransi dan/ tdk responsif lagic. Klien bingung yg beresiko cidera/ jatuhd. Klien m’butuhkan penurunan stimulus dan istirahate. Klien m’butuhkan bantuan m’dpt rasa aman & pengendalian dirinya

Pengikatan m’batasi mobilitas fisik ttp bukan untuk m’hukum klien. Hrs disadari klien pengikatan m’bantu klien m’kendalikan perilaku yg tdk dpt dikendalikan sendiri

Page 4: Psikofarmaka

Tindakan keperawatan :

1. Hargai hak azasi klien, lakukan :

a. Identifikasi kejd pencetus

b. Observasi & dok sgl perilaku klien

c. Buat renc. tind.sesuai standar & dokument

2. Lindungi klien dr cidera fisik akibat pengikatan

3. Sediakan lingkungan yg aman

4. Jaga integritas biologis klien, dgn :

a. Cek tanda vital scr rutin

b. Mandikan & jaga kulit ttp bersih & kering

c. Penuhi kebutuhan toileting

Page 5: Psikofarmaka

d. Atur suhu ruangan tetap nyamane. Beri posisi anatomisf. Periksa daerah ikatang. Ganti posisi klien minimal tiap 2 jam

5. Jaga harga diri klien, dgn :a. Pertahankan privacy klienb. Jgn m’beri p’jelasan yg b’sifat merendahkanc. Tetap m’pertahankan komunikasi verbald. Staf yg merawat hrs konsistene. Staf yg menangani berjenis kelamin samaf. Lepaskan ikatan sesuai indikasi

Page 6: Psikofarmaka

Protokol pelapasan ikatan :

1. Saat masih berbaring monitor tanda2 vital. Pastikan klien sdh dpt m’kendalikan perilakunya

2. Pastikan jumlah perawat cukup3. Lepaskan ikatan mulai dr ekstremitas yg tdk

dominan4. Anjurkan klien untuk mobilisasi aktif5. Anjurkan klien bergerak scr bertahap6. Observasi perilaku klien7. Dokumentasikan kondisi klien

Page 7: Psikofarmaka

2. ISOLASI

Bentuk terapi dgn m’tempatkan klien sendiri di ruang tersendiri

Di indikasikan : klien yg tdki mampu m’kendalikan perilakunya & tdk bisa dikendalikan dengan cara lain

Tdk dianjurkan klien yg beresiko bunuh diri, klien yg agitasi disertai ggn p’aturan suhu tubuh akibat obat serta klien dgn perilaku sosial menyimpang

Page 8: Psikofarmaka

Prosedur Isolasi :

1. Tunjuk seorang pemimpin2. Perlihatkan kpd klien kekuatan yg ada3. Buat rancangan yg tepat, siapkan lingk. ruangan4. Komunikasikan antar perawat5. Tangkap klien tanpa m’sakiti6. Kendalikan perilaku agresif klien7. Pindahkan klien ke ruang isolasi8. Ganti pakaian dgn yg aman & nyaman 9. Pindahkan benda2 yg m’bahayakan klien10. Buat rencana askep lanjutan11. Tetap pertahankan kontak dgn klien

Page 9: Psikofarmaka

Stlh di ruang isolasi :

1. Bantu pemenuhan KDM klien

2. Observasi sesering mungkin

3. Pertahankan komunikasi verbal

4. Catat & dokumentasikan hsl observasi

5. Berikan umpan balik ttg perilaku klien

6. Tetap berikan terapi yg lain

7. Segera melepaskan klien dr ruang isolasi jika perilakunya mulai terkendali

Page 10: Psikofarmaka

3. ECT ( Elektro Confulsive Therapy )

Bentuk terapi dgn m’timbulkan kejang grand mall, dimana m’alirkan arus listrik mll elektroda yg ditempelkan pd pelipis klien.Awalnya ditujkan untuk klien skizopren, ttp lbh cocok untuk ggn afektifKontra indikasi :1.Tumor intra kranial2.Kehamilan3.Osteoporosis4.Imparc miokard5.Asthma bronchiale

Page 11: Psikofarmaka

Peran perawat

1. Persiapan :a. Tangani kecemasan klienb. Lakukan pemfis dan laboratorium c. M’siapkan inform concentd. Puasakan klien minima 6 jame. Hentikan pemberian obat sblm ECTf. Lepaskan gigi palsu, kontak lens, dllg. Memakaikan pakaian yg longgarh. M’bantu mengosongkan blass

Page 12: Psikofarmaka

2. Pelaksanaan :a. Baringkan klienb. Siapkan alatc. Pasang bantalan gigid. Sementara ECT dilakukan, tahan persendian dgn supele, Setelah selesai, berikan bantuan nafas

3. Setelah ECT : Observasi TTV sampai stabil Jaga keamanan klien Bila sdh sadar, orientasikan klien

Page 13: Psikofarmaka

PSIKOFARMAKA = PSIKOTROPIK

Obat yg bekerja scr selektif pd SSP dan m’punyai efek utama thd aktivitas mental & perilaku, digunakan untuk terapi ggn psikiatrik

Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, tetapi bukan narkotik yg berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pd SSP yg m’sebabkan perubahan khas pd aktivitas menatl dan perilaku

Page 14: Psikofarmaka

Keunikan Klien Ggn JiwaBerbeda dgn ggn fisik krn merasa dirinya tdk sakit.Dgn keunikan tsb seringkali pemberian obat tdk mencapai sasaran krn klien menolak obat, mencurigai obat sbg racun, tdk mau menelan obat, atau disimpan untuk bunuh diri

Keunikan lain : pemberian dlm waktu lama, shg klien dan keluarga khawatir dan takut :

a.Klien mjd ketergantungan

b.Keracunan obat

Page 15: Psikofarmaka

Peran Perawat ;

1. Pelaksana : m’berikan obat kpd klien2. Pengelola : menatalaksanakan

pengobatan shg manajemen pengobatan efektif & efisien

3. Pendidik : m’berikan penkes kpd klien & klg ttg obat & program pengobatan

4. Peneliti : ikut serta dalam riset2 pengobatan shg dpt m’ciptakan kemajuan dlm ilmu pengobatan bersama profesi kesehatan lain

Page 16: Psikofarmaka

Yg hrs dikuasai : ilmu dan teknologi pengobatan termasuk :

1. Jenis dan golongan obat2. Efek terapi dan efek samping obat3. Dosis dan cara pemberian obat4. Indikasi obat dan kontra indikasi5. Tindakan antisipasi thd efek terapi

maupun efek samping yg timbul6. Tindakan rujukan bila tdk bisa ditangani

dgn tindakan keperawatan.

Page 17: Psikofarmaka

Obat yg digunakan dlm pel. keswa

1. Anti Psikotik :a. Largactilb. Nozinanc. Stelazined. Haldol dan Serenasee. Anatensol dan Modecate2. Anti Depresan :a. Laroxylb. Ludiomil

Page 18: Psikofarmaka

3. Anti Mania :Lithium Karbonat

4. Anti Anietas :a. Valiumb. Ativanc. Fristiumd. Lexotan5. Anti Insomnia :a. Mogadonb. Esilgan6. AntiParkinsonisme :Artane

Page 19: Psikofarmaka

Pendekatan Khusus Pemberian Obat

1. Pd Klien Curiga :a. Yakinkan bhw obat bermanfaatb. Hindari sikap ragu2, konsisten verbal dan non

verbal c. Tunjukan sikap jujurd. Berkomunikasi jelas dan singkate. Beri obat dlm kemasan yg sama tiap pemberianf. Jika ada perubahan dosis dan cara pemberian

diskusikan dgn klieng. Yakinkan bhw obat benar2 diminum h. Jika segala upaya gagal rujuk untuk dirubah jenis

dan cara pemberian

Page 20: Psikofarmaka

Klien dgn Perilaku Menciderai diri ( Bunuh Diri )

1. Klien menolak obat krn m’anggap tdk perlu obat

2. Pura2 patuh, ttp obat disimpan/ dikumpulkan diminum dlm dosis besar

Untuk antisipasi :

1. Lakukan pengawasan ketat

2. Beri perhatian dan dukung semangat hidup

3. Tingkat harga diri klien

4. Kerahkan dukungan sosial yg dimiliki

Page 21: Psikofarmaka

Klien dgn ketergantungan NAPZA :1. Jelaskan bhw obat obat bukan segalanya untuk m’atasi mslh hidup2. Jelaskan bhw tiap obat memiliki efek m’rugikan jika dikonsusmsi tdk sesuai aturan

Penkes dlm Pemberian Obat :1. Tujuan pemberian obat2. Proses pengobatan pd ggn jiwa3. Penting pengobatan rutin dan terus24. Jenis, dosis, cara, waktu, efek samping &

cara penanggulangannya

Page 22: Psikofarmaka

Pengelolaan Obat di Ruangan

1. Obat disimpan dlm lemari terkunci, kunci dipegang Karu/ PJ obat

2. Kunci lemari tdk diletakkan/ digantung sembarangan

3. Lemari obat d ruang jaga perawat4. Obat disimpan di kemasan atau diberi

label khusus5. Obat gol. Narkotik hrs disimpan ditempat

yg lbh aman dan dberi label khusus6. Setiap pergantian shift dinas operan

Page 23: Psikofarmaka