Upload
ariep-zumantara
View
13
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aasa
Citation preview
PSIKOLOGI KESEHATAN DALAM PSIKOLOGI
OLEH KELOMPOK 10
AGUS MARTINI (I31112036)
DITA PRILLIA RUBY (I31112078)
FRI ASWANDI (I31112098)
SEPTIANA MARINA ESTELLA (I31112003)
YOSEPHINE TANJUNG (I31112018)
YOVI RANTO TELLUSA (I31112079)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
SEMESTER I TAHUN AJARAN 2012/2012
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Psikologi berasal dari perkataan psike (jiwa) dan logos (ilmu/pengetahuan).
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa dan jiwa sebagai dasar dari
tingkah laku, bagaimana mempelajari jiwa dimana hal tersebut mendasari perawatan
seorang pasien dan akan mempercepat penyembuhan. Keperawatan merupakan suatu
profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam
mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu psikologi kesehatan?
2. Apa peran ilmu psikologi dalam peningkatan kesehatan?
3. Bagaimana mempromosikan dan memelihara kesehatan?
4. Bagaimana pencegahan dan pengobatan penyakit dengan psikologi?
5. Bagaimana etiologi dan korelasinya antara kesehatan, penyakit dan gangguan
fungsi?
6. Bagaimana menganalisa dan memperbaiki sistem perawatan kesehatan dan
merumuskan kebijakan kesehatan?
III. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa
keperawatan mengetahui aplikasi psikologi dalam profesi keperawatan untuk
memelihara, mencegah, dan mengobati penyakit, pemulihan pasien, serta
mempromosikan hidup sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan berfokus pada pemahaman mengenai pengaruh psikologi
dalam bagaimana manusia tetap sehat, mengapa mereka sakit, dan bagaimana respon
mereka ketika sakit. Kegunaan Psikologi kesehatan adalah mempelajari berbagai isu
dan menggiatkan intervensi untuk menolong orang agar tetap sehat atau sembuh dari
sakit. Sebagai contoh, peneliti psikologi kesehatan mungkin tertarik, mengapa
seseorang terus merokok padahal dia tahu bahwa rokok itu menaikkan resiko kanker
dan kerusakan hati. Informasi mengenai mengapa seseorang merokok akan membantu
peneliti baik memahami miskinnya kebiasaan sehat dan rancangan intervensi yang
akan diberikan untuk menolong seseorang berhenti merokok.
Dasar fundamental untuk penelitian dan prkatik dalam psikologi kesehatan
adalah definisi dari kesehatan. Pada 1948, WHO mendefinisikan kesehatan sebagai
“sebuah area komplit dari fisik, mental dan social well being dan tidak semata – mata
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan (World Health Organization, 1984).
Definisi ini, yang memandang kedepan saat itu, adalah inti dari konsepsi psikologi
kesehatan mengenai kesehatan. Lebih dari definisi kesehatan sebagai ketiadaan
penyakit, kesehatan diakui sebagai penghargaan terhadap keseimbangan antara fisik,
mental dan social well-being. Kebanyakan yang menggunakan term “wellness”
mengarah pada keadaan optimum kesehatan.
Psikologi kesehatan concern terhadap seluruh aspek dari kesehatan dan
penyakit sepanjang masa kehidupan (Maddux, Robberts, Sledden, & Wright, 1986).
Psikologi kesehatan fokus pada kemajuan dan pemeliharaan kesehatan, seperti issu
bagaimana agar anak dapat mengembangkan kebiasaan sehat yang baik, bagaimana
mengembangkan regular exercise, dan bagaimana mendesign media kampanye agar
orang menaikkan kegiatan diets mereka.
Psikologi kesehatan juga mempelajari aspek psikologis dari pencegahan dan
perawatan penyakit. Seorang psikolog kesehatan mungkin akan mengajarkan orang
yang mengalami stres kerja bagaimana memanagement stress dengan efektif sehingga
hal itu tidak akan merugikan kesehatan orang tersebut. Seorang psikolog kesehatan
mungkin akan bekerja dengan orang yang sudah jatuh sakit untuk membantu mereka
menyelesaikan penyakit mereka dengan sukses atau belajar untuk mengikuti
perawatan regimen mereka.
Psikologi kesehatan juga berfokus pada etiologi dan korelasi dari kesehatan,
penyakit dan dysfunction. Etiologi mengarah pada asal atau penyebab dari penyakit,
dan psikolog kesehatan khusus fokus pada tingkah laku dan faktor sosial yang
berkontribusi terhadap kesehatan atau penyakit dan dysfunction. Beberapa faktor
dapat mengenai kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan seperti
mengkonsumsi alkohol, merokok, berolah raga, menggunaan sabuk pengaman, dan
jalan memecahkan stress.
Pada akhirnya, psikolog kesehatan menganalisis dan berusaha untuk
meningkat health care system dan formulasi dari kebijakan kesehatan. Mereka
mempelajari dampak dari institusi kesehatan dan profesi kesehatan pada tingkah laku
person dan mengembangkan rekomendasi untk peningkatan health care.
Berdasarkan itu semua, psikologi kesehatan merepresentasikan pendidikan,
scientific, dan kontribusi profesional psikologi untuk memajukan dan memelihara
kesehatan, pencegahan dan perawatan terhadap penyakit, identifikasi penyebab dan
korelasi antara kesehatan, penyakit dan hubungan dysfuction; menaikkan health care
system dan formasi kebijakan kesehatan (Matarazzo, 1980).
Dalam chapter ini, kita mempertimbangkan mengapa pengetahuan menganai
kesehatan dan isu kepedulian terhadap kesehatan pada jaman sekarang sebenarnya
dituntut lapangan psikologi kesehatan. Untuk memulai, kita ingat bagaimana para
filsuf telah menyusun mind-body relationship dan bagaimana kita dapat tiba pada
point utama kita sekarang dari mind-body relationship dan tubuh sebagai pengaruh
yang tak bisa lepas pada kesehatan. Selanjutnya, kita akan mendiskusikan trends obat,
psikologi, dan health care system yang berkontribusi dalam kepentingan psikologi
kesehatan. Kemudian kita memahami klinik dominan dan model penelitian dalam
psikologi kesehatan; yakni model biopshychososial.
II. Peran Psikologi Dalam Peningkatan Kesehatan
Psikologi kesehatan dikembangkan untuk memahami pengaruh psikologis
terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat dan mengapa
mereka menjadi sakit serta untuk menjelaskan apa yang harus mereka lakukan
saat mereka sakit.
Psikologi kesehatan juga mempromosikan intervensi untuk membantu orang
agar tetap sehat dan mampu mengatasi kesakitan yang dideritanya.
Psikologi kesehatan tidak mendefenisikan “sehat” sebagai keadaan tidak
sakit.Sehat di lihat sebagai pencapaian yang melibatkan keseimbangan antara
kesejahteraan fisik, mental dan sosial.
Psikologi kesehatan mempelajari seluruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang
rentang hidup.
Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan,bagaiman meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana merancang
suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki pola
hidupnya.
Psikologi kesehatan juga mempelajari aspek-aspek psikologis dari
pencegahana penyakit dan perawatan sakit.
Pada akhirnya, psikologi kesehatan menganallisa dan berusaha meningkatkan
sistem perawatan kesehatan dan merumuskannya dalam kebijakan kesehatan.
Psikologi kesehatan mempelajari dampak institusi kesehatan dan tenaga medis
dan paramedis terhadap prilaku orang dan mengembangkan rekomendasikan
untuk meningkatkan perawatan kesehatan.
III. Promosi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Secara umum kesehatan dibedakan atas kesehatan individu dan kesehatan
masyrakat. Kesehatn individu tercermin dari kesehatan fisik dan kesehatan mental
seseorang. Sehat secara fisik apabila seseorang merasa dirinya sehat dan dapat
dibuktikan secara klinis ketika organ-organ di dalm tubuh berfungsi normal.
Sedangkan sehat secar mental meliputi sehat pada pikiran, emosional, dan spiritual.
Kesehatan masyarakat sebagai sebuah cabang keilmuan mempelajari cara-cara
pencegahan penyakit dengan mengenali factor-faktor risiko penyakit sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara agregat. Prof. Wislow dari Yale
University memberikan batasan ilmu kesehatan dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi
melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan,
control infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan,
penorganisasian pelayanan medis dan perawat untuk diagnosa dini, pencegahan
penyakit dan pengembangan aspek social, yang akan mendukung agar setiap orang di
masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya
(Leavel and Clark, 1958).
Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku untuk
pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
(PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari tentang pentingnya Psikologi
dalam dunia kesehatan dalam menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan untuk
memberikan kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pengembangan keilmuan di bidang Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
diarahkan pada aspek konseptual dan aspek terapan, diantaranya metode dan
teknologi pendidikan promosi kesehatan serta bidang ilmu perilaku kesehatan dengan
mempertimbangkan dan mengapresiasi aspek-aspek social budaya masyarakat.
Peminat cabang keilmuan psikologi kesehatan diharapka memiliki kemampuan
merumuskan, menganalisis, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi berbagai
strategi, metode dan teknik promosi kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara
derajat kesehatan masyarakat. Pendekatan perilaku dalam kesehatan masyarakat,
kesehatan merupakan hasil perpaduan berbagai factor yang mempengaruhi, baik
secara internal maupun secara eksternal. Secra internal, kesehatan dipengaruhi oleh
kesehatan fisik dan kesehatan psikis, sedangkan secara eksternal dipengaruhi oleh
masalah social, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan sebagainya.
Upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan atas tiga yakni :
1. Primary care (sarana pemeliharaan kesehatan primer ),
2. Secondary care (sarana pemeliharaan kesehatan tingkat dua),
3. Tertiary care (sarana pemeliharaan kesehatan tingkat).
Sasaran primary care seperti kepala keluarga untuk kesehatan umum, meliputi ibu
hamil dan menysui, anak usia sekolah, dan sebagainya. Sedangkan sasaran secondary
care meliputi pemasyarakat tanaman obat keluarga (toga), penyuluhan cara menjaga
lingkungan sehat, dan sterusnya. Sementara sasaran tertiary care adalah para penentu
kebijakan bidang kesehatan, baik pada tingkat pusat maupun level daerah. Untuk
memasyarakatkan pemeliharaan kesehatan melalui pila hidup sehat, maka pendekatan
ilmu perilaku sangat penting.
Menurut L. Green, prilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga factor yakni factor
predisposisi meliputi pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi
dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,
system nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan dan tingkat social-ekonomi,
dan sebagainya. Factor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan prasana atau
fasilitas kesehatan bagi masyrakat, misalnya ketersediaan air bersih, tempat
pembuangan sampah dan tinja, ketersediaan makanan bergizi,termasuk
keterjangkauan pada sarana pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu,
Polindes dan sebagainya. Sedangkan factor penguat mencakup factor sikap dan
perilaku tokoh masyarakat, perilku petugas kesehatan, serta peraturan perundang-
undangan dibidang kesehatan mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan teknis dibidang kesehatan. Untuk mempengaruhi perilaku masyarakat agar
menerapkan pola hidup sehat, pendekatan pendidikan kesehatan mutlak dilakukan.
Karena pada dasarnya, pendidikan adalah sebuah proses sosialisasi ilmu dan nilai
untuk mempengaruhi orang lain secara individu atau kelompok agar mau mengikuti
ilmu dan nilai yang diajarkan seseorang adalah unsure input dan unsure output.
Unsure input sperti srana pendidikan dan tenaga pendidik, sedangkan unsure output
yakni proses pendidikan yang dilakukan sebagai upaya untuk mempengaruhi orang
lain agr melakukan tindakan sesuai yang diharapkan petugas pendidik. Studi kasus
perilaku merokok berbagai penelitian ten tang dampak rokok sudah banyak dilakukan
para ahli kesehatan masyarakat. terbukti berdampak buruk bagi kesehatan, jumlah
perokok tidak kunjung turun, utamanya di Negara-negara berkembang termasuk
Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan perilaku dalam promosi kesehatan
kesehatan tentang bahaya rokok.Dari studi kasus perilaku merokok, maka bias dilihat
hubungan erat pentingnya Ilmu Psikologi dalam dunia kesehatan. Apalagi ilmu
kesehatan masyarakat yang memiliki pendekatan preventif dan promotif, maka
penggunaan Psikologi sangat penting dan relevan dalam upaya-upaya pencegahan
ancaman terjangkit penyakit.
IV. Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Dengan Psikologi
Pelayanan peningkatan kesehatan adalah kunci untuk perawatan kesehatan
berkualitas.Dengan mempertahankan individu sehat, seluruh biaya perawatan
kesehatan akan menurun. Perawatan pencegahan juga melibatkan aktivitas
peningkatan kesehatan, termasuk program pendidikan kesehatan khusus, yang dapat
dibuat untuk membantu klien menurunkan resiko sakit, mempertahankan fungsi yang
maksimal, dan meningkatkan kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan yang
baik.aktivitas peningkatan kesehatan dapat dilakukan pada berbagai tempat.
Contohnya, klinik komunitas yang menawarkan beberapa program misalnya kelas
nutrisi prenatal dimana pada kelas tersebut akan diajarkan nutrisi yang baik semasa
masa kehamilan, setelah melahirkan, dan nutrisi bagi bayi.Kelas ini akan meningkatan
kesehatan umum bagi wanita, bayi yang dikandung, dan bayi baru lahir.
Pencegahan penyakit merupakan komponen penting dalam pelayanan
kesehatan. Pencegahan penyakit adalah suatu bentuk pelayanan yang akan membantu
klien dan keluarga menurunkan factor resiko terhadap penyakit.Program imunisasi
merupakan salah satu contoh pelayanan yang dapat menigkatkan kesehatan tidak
hanya bagi individu tetapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat.Pencegahan penyakit
dapat dibagi 3 komponen yaitu:
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer mencakup peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Makan dengan diet yang seimbang, menjalani suatu program olahraga secara teratur,
mempertahankan berat badan yang normal dan tidak merokok merupakan contoh dari
usaha pencegahan penyakit secara primer
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan mencakup deteksi dini terhadap penyakit dan komplikasinya.misalnya
setelah dilakukan diagnose awal pada tahap awal, maka klien biasanya akan
mencegah penyakit tersebut semakin luas dengan berbagai usaha pencegahan yang
dilakukan.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier mencakup usaha untuk mempertahankan kesehatan yang optimal
setelah mengalami suatu penyakit atau ketidakmampuan. Pencegahan tersier juga
mencajup usaha untuk mencegah terjadinya penurunan kesehatan sebagi contoh,
penyembuhan dari kecanduan alcohol merupakan suatu proses kesinambungan
walaupun seseorang sudah berhenti minum selama bertahun-tahun.Adapun contoh
pelayanan kesehatan :
A. Peningkatan kesehatan
Kelas prenatal
Kelas untuk perawatan bagi lansia
Konseling nutrisi
Kelas latihan fisik
Keluarga berencana
B .Pencegahan penyakit
Konseling kesehatan mental
Imunisasi
Legislasi (mis. Sabuk pengaman, kantong udara, helm, dll)
V. Etiologi Dan Korelasi Antara Kesehatan, Penyakit Dan Gangguan Fungsi
T Etiologi adalah studi tentang penyebab. Sejumlah disiplin memanfaatkan
etiologi, mulai dari antropologi untuk fisika, tetapi paling sering dikaitkan dengan
dunia medis. Dalam penelitian medis, memahami asal-usul dan penyebab kondisi
medis sangat penting, karena etiologi dapat digunakan untuk memberikan petunjuk
dalam metode pengobatan yang mungkin efektif.
Kata ini berasal dari aitia Yunani, yang berarti "penyebab." Di luar Amerika
Serikat, biasanya dieja sebagai "etiologi," daripada "etiologi," dan kadang-kadang
sebagai "aitiology." Ini ejaan alternatif terutama masalah preferensi pribadi, orang-
orang yang akrab dengan satu ejaan dengan mudah dapat memahami sebuah ejaan
alternatif, khususnya dalam konteks. Kata ini telah digunakan dalam bahasa Inggris
sejak 1555, dipinjam dari bahasa Yunani.
Dalam kasus pasien individu, etiologi pemahaman dapat menjadi sangat penting,
karena dapat memberikan bagian penting dari teka-teki ketika datang untuk
mengobati kondisi. Bila penyebab tidak dapat ditentukan, penyakit ini dikatakan
" idiopatik , "yang berarti bahwa ia tidak memiliki etiologi yang diketahui. Kondisi
idiopatik dapat sangat frustasi bagi dokter dan pasien sama, karena kurangnya
etiologi yang dapat membuat sulit untuk dijabarkan sifat yang tepat dari penyakit.
Aspek kesehatan dan penyakit akibat dari pikiran,emosi, motivasi, dan
perbuatan seseorang terhadap kesehatannya. Dan pemeliharaan kesehatan
,,membahas bagaimana membuat orang memiliki kebiasaan hidup sehat..Pencegahan
dan pengobatan penyakit ,,melatih orang yang berada dalam situasi kerja dengan
stress tinggi agar pekerjaan tidak merusak kesehatannya, melihat bagaimana
tanggapan dan cara menyesuaikan diri seseorang dapat mempengaruhi tingkat
penyakit atau kesakitan, serta bagaimana orang yang sakit supaya lebih cepat
mengatasi penyakitnya atau mengikuti perawatan yang seharusnya
Etiologi dan korelasi dari masalah kesehatan, membahas factor perilaku dan
social yang berkontribusi terhadap kesehatan atau penyakit,, hal apa yang membuat
orang yang terpapar pada lingkungan yang sama (stress, virus, racun))tidak
mengalami hasil yang sama, mengapa orang memiliki itanggapan yang berbeda
terhadap penyakit dan kesakitan ..Sistem pelayanan kesehatan dan formulasi
kebijakan kesehatan ,,melihat bagaimana dampak institusii kesehatan dan professional
di bidang kesehatan pada perilaku manusia ,,serta membuat rekomendasi untuk
menperbaiki pelayanan kesehatan
VI. Sistem Kebijakan Kesehatan
System adalah suatu keterkaitan diantar elemen-elemen pembentuknya dalam
pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (system is interconnected parts or
elements in certain pattern of work). Sedangkan sisten kesehatan adalah suatu
jaringan penyedia pelayanan kesehatan dan orang-orang yang menggunakan
pelayanan tersebutbdi setiap wilayah, serta Negara dan organisasi yang melahirkan
sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material.
Tujuan sistem kesehatan adalah :
1. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Meningkatkan responsiveness terhadap harapan masyarakat.
3. Menjamin keadilan dalam kontribusi pembiayaan.
Kebijakan desentralisasi dalam system kesehatan, sebagai mana system
lainnya, system kesehatan berjalan dengan suatu tata kelola agar tujuan system
kesehatan dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian dalam menata system
kesehatan, diperlukan intergrasi dari berbagai level pemerintahan. Penyusunan dan
pengembangan system kesehatan tidak dapadt berdiri sendiri dalam satu kabupaten
atau kota saja. Ketergantungan satu sama lain antara pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota membutuhkan pemaknaan mengenai kebijakan desentralisasi disektor
kesehatan.
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Psikologi kesehatan berfokus pada pemahaman mengenai pengaruh psikologi
dalam bagaimana manusia tetap sehat, mengapa mereka sakit, dan bagaimana respon
mereka ketika sakit. Kegunaan Psikologi kesehatan adalah mempelajari berbagai isu
dan menggiatkan intervensi untuk menolong orang agar tetap sehat atau sembuh dari
sakit.Psikologi kesehatan juga mempelajari aspek psikologis dari pencegahan dan
perawatan penyakit. Seorang psikolog kesehatan mungkin akan mengajarkan orang
yang mengalami stres kerja bagaimana memanagement stress dengan efektif sehingga
hal itu tidak akan merugikan kesehatan orang tersebut.
Peran psikologi kesehatan dikembangkan untuk memahami pengaruh
psikologis terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat dan
mengapa mereka menjadi sakit serta untuk menjelaskan apa yang harus mereka
lakukan saat mereka sakit. Pelayanan peningkatan kesehatan adalah kunci untuk
perawatan kesehatan berkualitas.Dengan mempertahankan individu sehat, seluruh
biaya perawatan kesehatan akan menurun. Perawatan pencegahan juga melibatkan
aktivitas peningkatan kesehatan, termasuk program pendidikan kesehatan khusus,
yang dapat dibuat untuk membantu klien menurunkan resiko sakit, mempertahankan
fungsi yang maksimal, dan meningkatkan kebiasaan yang berhubungan dengan
kesehatan yang baik.aktivitas peningkatan kesehatan dapat dilakukan pada berbagai
tempat.
Sistem adalah suatu keterkaitan diantar elemen-elemen pembentuknya dalam
pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (system is interconnected parts or
elements in certain pattern of work). Adapun tujuan dari sistem kesehatan adalah
meningkatkan status kesehatan masyarakat, meningkatkan responsiveness terhadap
harapan masyarakat dan menjamin keadilan dalam kontribusi pembiayaan.
DAFTAR PUSTAKA
Lakaningsih Zuyina luk dan Siti Bandiyah, 2011 Psikologi kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Potter dan Perry, 2005 Fundamental Keperawatan edisi 4 Volume 1. Jakarta : EGC
Mardiana,Amd Kep, 2010 Psikologi Kesehatan . Pontianak : UMP
Wiramiharja Sutardjo, 2004 Pengantar Psikologi klinis.Bandung : Refika aditama
www.slideshare.net/FitriAmaliyah/ pengantar - psikologi -umum
http://ilmusegalailmu.blogspot.com/2010/05/psikologi-kesehatan.html