12
TUGAS PSIKOMOTOR disusun oleh : Evi Meilisa Pembimbing : dr. Deny P. Machmud, Sp. THT STASE THT RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN

psikomotor dr.deny evi1.docx

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS PSIKOMOTOR

disusun oleh :

Evi Meilisa

Pembimbing :

dr. Deny P. Machmud, Sp. THT

STASE THT RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI

FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015

STATUS PASIEN THT

I. IDENTITAS PASIEN:

Nama: Nn. D

Umur: 20 tahun

Alamat: Cakung

Jenis Kelamin: Perempuan

Agama: Islam

Tgl masuk RS: 23 Juli 2015

II. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama

Pasien mengeluh sakit di hidung kiri sejak 1 minggu SMRS

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh hidung sebelah kiri terasa sakit sejak 1 minggu SMRS, terdapat sekret kental, berwarna kuning, dan berbau. 1 minggu SMRS pasien juga mengeluhkan terasa sakit di daerah pipi kiri, telinga kiri terasa berdenging dan sedikit gangguan pendegaran. Selain itu juga, pasien mengeluhkan adanya demam, sakit ketika menelan, kepala terasa sakit sejak 3 hari SMRS. Pasien menyangkal adanya hidung tersumbat, gangguan penciuman, gigi berlubang, dan keluar cairan dari telinga. Setiap terkena debu pasien sering bersin dan hidung meler sejak 6 tahun SMRS.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan seperti ini.

Pasien mengaku memiliki gastritis.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit yang sama dikeluarga disangkal

5. Riwayat Pengobatan

Pasien pernah berobat ke dokter umum.

6. Riwayat Alergi

Riwayat alergi debu (+), obat (-), makanan(-).

7. Riwayat psikososial

Pasien sering minum es.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum: Tampak sakit sedang

B. Kesadaran: Compos mentis

C. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah: 120/70 MmHg

Nadi: 84 x/menit, kuat, reguler

Suhu: 36.4C

Frekuensi Napas: 20x/menit

D. Status Generalis

1. Kepala : normocephal

2. Mata: konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva hiperemis (-/+),sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+) isokor, pergerakan mata kesegala arah baik

3. Telinga:lihat status lokalis

4. Hidung :lihat status lokalis

5. Mulut:bibir kering(-), stomatitis(+), lidah kotor dan tremor(-), karies gigi (-)

6. Tenggorok: lihat status lokalis

7. Leher:lihat status lokalis

8. Thorax

Inspeksi : normochestsimetris, retraksi dinding dada (-)

Palpasi: tidak ada bagian dada yang tertinggal saat bernapas

Perkusi : sonor pada semua lapang paru

Auskultasi: suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

9. Jantung

Inspeksi: tidak dilakukan

Palpasi: ictus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicularis sinistra

Perkusi: batas jantung relatif dalam batas normal

Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, bising jantung (-)

10. Abdomen

Inspeksi: ruam makulopapular (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)

Perkusi: timpani pada seluruh kuadran abdomen

Auskultasi: bising usus (+) normal

11. Ekstremitas

Superior: akral hangat, udem (-/-), RCT < 2 detik

Inferior: akral hangat, udem (-/-), RCT < 2 detik.

E. Status LokalisTHT

Telinga kanan

Telinga kiri

- normotia

- helix sign (-)

- tragus sign (-)

- nyeri tekan retroaurikuler (-)

Aurikula

- normotia

- helix sign (-)

- tragus sign (-)

- nyeri tekan retroaurikuler (-)

- hiperemis (-)

- serumen (+)

- otore (-)

- massa (-)

CAE

- hiperemis (-)

- serumen (+)

- otore (-)

- massa (-)

-Refleks cahaya (-)

- hiperemis (-)

- bulging (-)

- Perforasi (-)

Membran Tympani

- Refleks cahaya (-)

- hiperemis (-)

- bulging (-)

- Perforasi (-)

+

Rinne

+

Tidak ada lateralisasi

Weber

Tidak ada lateralisasi

Sama dengan pemeriksa

Schwabach

Sama dengan pemeriksa

Hidung

Sinus paranasal : - Inspeksi : Pembengkakan (-), Pendarahan (-)

- Palpasi : nyeri tekan pada: pangkal hidung (-), pipi (-/-), dahi (-)

Kavum nasi: sempit -/-, massa -/-, benda asing -/-, secret (-/-)

Mukosa : pucat +/+, hiperemis -/-,

Concha: hipertrofi -/+ ,edema -/+, livide (-/+)

Septum: Deviasi (-)

Pharynx

Nasofaring : Tidak dilakukan pemeriksaan

Mukosa faring : Hiperemis (+), tidak terdapat sekret

Arkus faring : Simetris kanan dan kiri

Uvula : Ditengah

Tonsil : T2/T2, detritus (-), kripte melebar (-)

Larynx

Epiglotis: tidak diperiksa

Glotis: tidak diperiksa

Arytenoid: tidak diperiksa

Pita suara : tidak diperiksa

Leher

Trakhea: deviasi (-)

Tiroid: tidak teraba adanya pembesaran dan tidak ada nyeri tekan

KGB: tidak ada pembesaran dan nyeri tekan pada KGB

IV. RESUME

Pasien mengeluh hidung sebelah kiri terasa sakit sejak 1 minggu SMRS, terdapat sekret kental, berwarna kuning, dan berbau. 1 minggu SMRS pasien juga mengeluhkan terasa sakit di daerah pipi kiri, telinga kiri terasa berdenging dan sedikit gangguan pendegaran. Selain itu juga, pasien mengeluhkan adanya demam, sakit ketika menelan, kepala terasa sakit sejak 3 hari SMRS. Setiap terkena debu pasien sering bersin dan hidung meler sejak 6 tahun SMRS.

Sinus paranasal:

Inspeksi: Pembengkakan (-), pendarahan (-)

Palpasi: Nyeri tekan pada: pangkal hidung (-), pipi (-/-), dahi (-)

Kavum nasi: sempit -/-, massa -/-, benda asing -/-, secret (-/-)

Concha: hipertrofi -/+ , edema -/+, livide (-/+)

V. DIAGNOSIS

Diagnosis kerja

Rhinitis Alergika Kronis

Diagnosis Banding

Sinusitis maksilaris

VI. PLANNING

Terapi :

Ciprofloxacin tablet 2x1

Antihistamin 1x1

Carboglyserin tetes 3x3 tetes ADS

Edukasi :

Antibiotik harus dihabiskan

Jangan makan dan minum yang dingin

Jangan sampai terkena debu, dan sebaiknya selalu menggunakan masker.

Istirahat yang cukup

Prognosis

Ad vitam : bonam

Ad fungsionam :dubia ad bonam

Ad sanantionam : dubia ad bonam