Upload
lediep
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
BENTUK DAN STRATEGI DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP
PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA PENDERITA KANKER
PAYUDARA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Intan Ayu Anggun Purwitasari
NIM : 089114086
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTU-NYA”
“Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara
kamu”
1 Petrus 5:7
“dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan.”
Roma 5 : 4-5a
Segala usaha kerasku ini aku persembahakan kepada TUHAN YESUS sumber
segala kehidupan,
Papi dan Mami yang senantiasa mendukung dan mendoakan,
Kakak dan adik-adikku yang aku sayangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Oktober 2013
Penulis,
Intan Ayu Anggun Purwitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
BENTUK DAN STRATEGI DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP
PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA PENDERITA KANKER
PAYUDARA
Intan Ayu Anggun Purwitasari
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bentuk dan strategi dukungan
sosial yang dipersepsi mendukung dimensi psychological well being pada
penderita kanker payudara. Penelitian ini penting dilakukan karena dukungan
sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi psychological well being
dan tidak semua dukungan yang diberikan dapat diterima sebagai dukungan sosial
oleh penerima dukungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 5 orang pasien kanker
payudara stadium lanjut. Pemilihan subjek menggunakan teknik criterion
sampling, dengan salah satu kriteria memiliki psychological well being yang baik.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada
setiap subjek. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis dukungan sosial
yang diterima adalah dukungan sosial emosional, dukungan sosial instrumental,
dukungan sosial informatif, dukungan sosial penghargaan, dan dukungan sosial
jaringan sosial. Adapun bentuk dukungan sosial yang diterima adalah semangat,
perhatian, nasihat, informasi, dorongan untuk berobat, menerima apa adanya,
dukungan beraktivitas, ajakan beraktivitas, bantuan tenaga dan waktu,
menanyakan kabar, serta adanya bantuan materi. Dukungan tersebut diberikan
dengan cara pendampingan, pengarahan, berbagi pengalaman, pemberian
kebebasan, penerimaan, menemani, memotivasi, dan pemberian bantuan.
Kata kunci : kanker payudara, bentuk dukungan sosial, strategi dukungan sosial,
psychological well being
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
THE SOSCIAL SUPPORT STRATEGIES AND FORMS
FOR PSYCHOLOGICAL WELL BEING OF BREAST CANCER
PATIENTS
Intan Ayu Anggun Purwitasari
ABSTRACT
The purpose of this research is to seek the form of social support and to
see the strategies of social support which may influence psychological well being
dimension of breast cancer patient. This research is so important to do because
social support is as one factors affect psychological well being and should be
noted that not all supports could be accepted by the patient as social support. This
research, descriptive qualitative approach is used. Here, there are 5 advanced
breast cancer patients are selected as the subjects as well as used for the criterion
sampling method. One of the criteria is that they should have good psychological
well being. The data was collected by conducting in-depth interview for each
subject. The results of this research indicate that the sort of accepted social
supports are emotional, instrumental, informative, achievement sosial support,
and social community support. Whereas, the forms of social support could be in
the form of courage, care, advice, information, encouragement to seek treatment,
acceptance, effort of time and energy, greeting, and material assistance. Those
supports could be given by mentoring way, briefing, sharing experiences, giving
discretion, acceptance, accompany, motivate, and giving assistance.
Keywords : breast cancer, forms of social support, social support strategies,
psychological well being.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Intan Ayu Anggun Purwitasari
Nomor Mahasiswa : 089114086
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
BENTUK DAN STRATEGI DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP
PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA PENDERITA KANKER
PAYUDARA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 29 Oktober 2013
Yang menyatakan,
(Intan Ayu Anggun Purwitasari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan kasih, berkat, rahmat, dan anugrah yang
melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Bentuk
dan Strategi Dukungan Sosial Terhadap Psychological Well Being pada Penderita
Kanker Payudara” dengan baik.
Penulisan skripsi ini merupakan kelengkapan dan pemenuhan dari salah
satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Selain itu, penulisan
skripsi ini juga berguna bagi penulis untuk berlatih melakukan sebuah penelitian
dan menghasilkan sebuah karya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
sehingga dapat bermanfaat.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
hambatan yang berasal dari dalam diri maupun dari luar. Namun, berkat
dukungan, bimbingan, saran dan masukan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung, penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus atas kasih, nafas kehidupan, anugerah kebijaksanaan,
ketekunan, dan kesabaran yang tiada habisnya, terus mengalir dalam
kehidupan penulis.
2. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kaprodi dan Ibu Dewi Soerna
Anggraeni, M.Psi. selaku Wakaprodi.
4. Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., M.Si., Psi. selaku dosen pembimbing
akademik.
5. Ibu Dr. Tjipto Susana, Psi. selaku dosen pembimbing skripsi atas
bimbingan, kesabaran, petunjuk, masukan, kritik yang diberikan selama
proses penulisan skripsi.
6. Mas Gandung, Pak Gik, Bu Nanik, Mas Doni, Mas Muji terima kasih atas
bantuan dan kerja samanya selama ini.
7. Direktur RS Bethesda atas perizinan yang diberikan untuk melakukan
penelitian. Staff RS Bethesda atas bantuan dan partisipasinya dalam
penelitian ini.
8. Ibu S, Ibu K, Ibu D, Ibu I, dan Ibu R, atas kesediaannya menjadi subjek
dan atas pengalaman hidup yang sudah dibagikan.
9. Keluarga, Papi, Mami, terima kasih atas bimbingannya selama ini. Terima
kasih untuk dukungan doa, materi, finansial, fasilitas, kasih sayang,
pengertian dan segala macam kebutuhan selama proses kuliah sampai
proses penulisan skripsi. Terima kasih telah menjadi pendukung terhebat
dan yang paling setia.
10. Mamas Agung, Lalak, Pampam atas keceriaan yang membahagiakan.
11. Bude Madi (Alm.) atas pengalaman tentang penyakit kanker. Bude itu
inspirasi buat aku untuk meneliti tentang kanker payudara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Teman seperjuanganku Oshin, Tiwai, Ciput, Caecil, Vina, Dessi, Koh Be,
atas dukungan, bantuan, dan canda tawa yang kalian hadirkan dalam
hidupku.
13. Temen-teman Psikologi 2008 terima kasih untuk kebersamaannya selama
ini.
14. Teman satu bimbingan Evrisya, Cintya, Iness, Nopai, Puji, menggalau
bersama kalian itu mengesankan sekali. Suka duka skripsi kita lalui
bersama. Terima kasih teman untuk semuanya.
15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang
sudah turut membantu dan mendukung.
Penulis menyadari bahwa penelitian dan laporan Skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan yang
disengaja maupun tidak selama proses penelitian dan penulisan laporan ini.
Sekali lagi, penulis mohon maaf dan terima kasih. Semoga hasil penelitian ini
dapat berguna bagi kita semua.
Yogyakarta, 29 Oktober 2013
Penulis,
Intan Ayu Anggun Purwitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ……..………... ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………... v
ABSTRAK …………………………………………………………………. vi
ABSTRACT ………………………………………………………………... vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………... viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………...... ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xvii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah …….……………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 9
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 9
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 9
1. Manfaat Teoretis ……………………………………………... 9
2. Manfaat Praktis ……………………………………………….. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 11
A. Dukungan Sosial ………………………………………………….. 11
1. Pengertian Dukungan Sosial ……………………………..…… 11
2. Jenis Dukungan Sosial ………………………………………... 12
3. Faktor Penentu Dukungan Sosial ……………………………... 15
4. Penelitian-penelitian tentang Dukungan Sosial ……………… 17
B. Psychological Well Being …………………………………………. 18
1. Pengertian Psychological Well Being ………………………… 18
2. Dimensi-dimensi Psychological Well Being ………………….. 21
3. Faktor yang Mempengaruhi Psychological Well Being ………. 24
4. Penelitian-penelitian tentang Psychological Well Being …….. 26
C. Penelitian-penelitian Tentang Dukungan Sosial dan Psychological
Well Being ………………………………………………………… 27
BAB III. METODE PENELITIAN ..……………………………………... 29
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………. 29
B. Fokus Penelitian …………………………………………………... 30
C. Etika Penelitian …………………………………………………… 31
D. Definisi Operasional ………………………………………………. 31
E. Subjek Penelitian ………………………………………………….. 33
F. Metode Pengumpulan Data ……………………………………….. 34
1. Skala Item Tunggal …………………………………………… 34
2. Wawancara ……………………………………………………. 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Prosedur Analisis Data ……………………………………………. 45
1. Organisasi Data …..…………………………………………… 45
2. Koding …..…………………………………………………..… 46
3. Analisis Tema …..……………………………………………... 46
4. Interpretasi …..………………………………………………… 47
H. Kredibilitas Penelitian …………………………………………….. 47
1. Member Checking …………………………..………………… 48
2. Validitas Argumentatif …………………………..…………… 48
3. Validitas Ekoligis …………………………..………………… 48
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………….. 49
A. Proses Penelitian ………………………………………………….. 49
1. Persiapan Penelitian …………………………………………... 49
2. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………... 52
3. Proses Analisis Data ………………………………………….. 54
4. Jadwal Pengambilan Data …………………………………….. 55
B. Profil Subjek ………………………………………………………. 57
1. Subjek Pertama ……………………………………………….. 57
2. Subjek Kedua …………………………………………………. 57
3. Subjek Ketiga …………………………………………………. 58
4. Subjek Keempat ………………………………………………. 58
5. Subjek Kelima ………………………………………………… 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Temuan Hasil Penelitian ………………………………………….. 59
1. Subjek Pertama ……………………………………………….. 59
2. Subjek Kedua …………………………………………………. 72
3. Subjek Ketiga …………………………………………………. 87
4. Subjek Keempat ………………………………………………. 100
5. Subjek Kelima ………………………………………………… 113
D. Pembahasan ……………………………………………………….. 128
BAB V. PENUTUP ………………………………………………………… 145
A. Kesimpulan ………………………………………………………... 145
B. Keterbatasan Penelitian …………………………………………… 147
C. Saran ………………………………………………………………. 147
1. Bagi Peneliti Selanjutnya ……………………………………... 147
2. Bagi Pasien Kanker Payudara ………………………………… 148
3. Bagi Keluarga Pasien Kanker Payudara ……………………… 148
4. Bagi Pihak Rumah Sakit atau Lembaga yang Bergerak di
Bidang Kanker ………………………………………………… 149
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 150
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Survey Istilah Psychological Well Being …………………..... 37
Tabel 2. Daftar Pertanyaan Panduan Wawancara …………………………… 39
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 1 ………………….. 55
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 2 ………………….. 55
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 3 ………………….. 56
Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 4 ………………….. 56
Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 5 ………………….. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Tryout Skala The Ryff’s Scale of Psychological Well
Being ………………………………………………………… 154
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Statistik Tryout Skala The Ryff’s Scale of
Psychological Well Being …………………………………… 159
Lampiran 3. Panduan Wawancara ………………………………………… 163
Lampiran 4. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 1
(Ibu S) ……………………………………………………….. 166
Lampiran 5. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 2
(Ibu K) ……………………………………………………….. 183
Lampiran 6. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 3
(Ibu D) ……………………………………………………….. 195
Lampiran 7. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 4
(Ibu I) ………………………………………………………... 212
Lampiran 8. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 5
(Ibu R) ……………………………………………………….. 231
Lampiran 9. Surat Perizinan dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ….. 247
Lampiran 10. Informed Consent ……………………………………………. 248
Lampiran 11. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara …………...………. 250
Lampiran 12. Surat Keterangan Keabsahan Wawancara ………..……...… 251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti. Hal ini
dikarenakan, kanker merupakan salah satu penyakit ganas yang mematikan.
Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker. Data World Health
Organization (WHO) dan Bank Dunia memperkirakan setiap tahun, 12 juta
orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta orang meninggal dunia.
Ironisnya, kasus ini mengalami perkembangan yang cepat pada negara miskin
dan berkembang (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
Sebanyak dua pertiga dari penderita kanker di dunia tersebut berada di
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (Lubis, 2009). Menurut Prof.
Tjandra Yoga, prevalensi penyakit tumor atau kanker di Indonesia sebesar
4,3% per 1.000 penduduk (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2010). Data Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa jumlah penderita
kanker di Indonesia mencapai 6 persen dari populasi dan menempatkan
penyakit tersebut secara keseluruhan sebagai pembunuh nomor 6
dibandingkan dengan penyakit lainnya (Lubis, 2009).
Kanker bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki, perempuan, anak-
anak, remaja maupun dewasa. Salah satu kanker yang banyak menyerang
kaum perempuan adalah kanker payudara. Penyakit ini terus mengalami
peningkatan pada setiap tahunnya. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2008, kanker payudara menempati peringkat pertama penyakit kanker pada
pasien rawat inap di rumah sakit pada tahun 2004 – 2007. Pada tahun 2004
angka kejadian kanker payudara sebanyak 5.207 kasus, tahun 2005 sebanyak
7.850 kasus, tahun 2006 sebanyak 8.328 kasus, dan tahun 2007 sebanyak
8.277 kasus.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007,
kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh
Rumah sakit di Indonesia, yaitu sebesar 16,85%. Selain itu, kanker yang
paling banyak diderita oleh perempuan di Indonesia adalah kanker payudara
dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2010).
Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan
pada semua golongan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia
40 tahun. Sebesar 60-70% kasus kanker payudara yang terjadi di Indonesia
terdeteksi pada stadium lanjut (stadium 3 dan stadium 4). Sedangkan kasus
yang ditemukan pada stadium 1 sebesar kurang dari 10% (Yayasan Kanker
Indonesia, 2012). Hal ini dikarenakan gejala permulaan kanker payudara
tidak dirasakan ataupun tidak disadari oleh penderitanya.
Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh kaum
perempuan. Hal ini dikarenakan berkaitan dengan kondisi fisik, terutama
penampilan perempuan. Payudara memiliki nilai yang tinggi bagi perempuan.
Payudara merupakan tanda kewanitaan secara fisik, sebagai organ yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memproduksi ASI, sebagai simbol peran seorang ibu, serta memiliki makna
seksual yang penting.
Seseorang yang menderita kanker payudara harus mengikuti beberapa
tahap pengobatan, yaitu operasi, radiasi, dan kemoterapi. Berbagai macam
pengobatan tersebut memberikan dampak fisik pada penderitanya. Dampak
tersebut adalah tubuh tidak lagi indah karena kehilangan salah satu anggota
tubuhnya, rambut menjadi rontok, kulit menghitam, mual, susah menelan, dan
terasa nyeri pada bekas luka operasi.
Manusia merupakan pribadi yang mempunyai sifat holistik, yaitu
makhluk fisik yang sekaligus psikologis. Kedua aspek ini saling berkaitan
satu sama lain dan saling mempengaruhi. Sehingga apa yang terjadi dengan
kondisi fisik manusia akan mempengaruhi pula kondisi psikologisnya (Lubis,
2009). Hal ini dapat dilihat pada penderita penyakit kronis, seperti kanker
payudara. Reaksi psikologis yang dapat muncul setelah pasien divonis kanker
payudara pada umumnya merasa shock, takut, tidak bisa menerima
kenyataan, sampai pada depresi (Hawari dalam Uila, 2009).
Seseorang yang menderita kanker akan mengalami suatu keadaan
mental yang tidak nyaman. Keadaan ini disebabkan oleh beban psikologis
yang harus ditanggung. Seseorang yang terdiagnosis menderita kanker akan
memiliki tekanan yang lebih besar dibandingkan seseorang yang terdiagnosis
penyakit lainnya (Saphiro dalam Ozkan & Ogee, 2008). Reaksi psikologis
yang dialami oleh penderita kanker sangatlah beragam. Hal tersebut
disebabkan oleh keadaan dan kemampuan masing-masing individu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menghadapi penyakitnya. Walaupun begitu, ada enam reaksi psikologis yang
utama, yaitu kecemasan, depresi, perasaan kehilangan kontrol, gangguan
kognitif atau status mental, gangguan seksual, serta penolakan terhadap
kenyataan (Prokop dalam Lubis, 2009). Sedangkan menurut Taylor (dalam
Lubis, 2009) ada 3 bentuk respon emosional yang biasanya muncul pada
pasien penyakit kronis seperti kanker, yaitu penolakan, kecemasan, dan
depresi.
Pasien yang mengalami kanker akan menunjukkan stress dan depresi
yang ditunjukkan dengan perasaan sedih, putus asa, pesimis, merasa gagal,
tidak puas dalam hidup, merasa lebih buruk dari orang lain, penilaian rendah
terhadap tubuhnya dan merasa tidak berdaya (Lubis, 2009). Selain depresi,
kecemasan merupakan respon yang umum terjadi setelah penyakit kanker
terdiagnosis. Seorang yang menderita kanker payudara akan terus mengalami
kecemasan. Kecemasan yang dialami akan mengalami peningkatan ketika
penderita membayangkan terjadinya perubahan dalam dirinya di masa depan
akibat dari penyakit yang di derita, maupun akibat dari proses penanganan
penyakit.
Kecemasan dan depresi merupakan gangguan psikologis yang sangat
umum terjadi pada pasien kanker payudara. Miller dan Rober (dalam Uila,
2009) mengungkapkan bahwa seorang penderita kanker payudara juga akan
mengalami kecemasan dan depresi. Hawari (dalam Uila, 2009) dalam
bukunya mengungkapkan bahwa pasien yang tidak bisa menyesuaikan diri
dengan penyakitnya akan mengalami kecemasan dan depresi yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menyebabkan penurunan kekebalan tubuh dan memperparah penyakitnya.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Colegrave (dalam Anggraeni &
Ekowati, 2010) mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan level
kecemasan dan depresi pada wanita dengan kasus kanker payudara, sampai
pada fase klinis-patologis.
Karyono, Dewi, dan Lela (2008) berpendapat bahwa penyakit kanker
payudara juga berkaitan dengan kualitas hidup penderitanya. Kualitas hidup
tersebut terdiri atas empat dimensi, yaitu kesejahteraan fisik, psikologis,
fungsional, dan sosial. Halim (dalam Karyono, 2008) mengungkapkan bahwa
salah satu bentuk penurunan kualitas hidup yang dialami pasien kanker
payudara adalah terjadinya penurunan kesejahteraan psikologis.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kondisi
psikologis, seperti kecemasan dan depresi mempengaruhi kualitas hidup
penderita kanker payudara. Dalam keadaan yang seperti itu, penderita kanker
payudara sangat membutuhkan dukungan sosial dari orang-orang yang berarti
dalam hidupnya. Oleh sebab itu, seseorang yang menderita kanker payudara
tidak hanya perlu mendapatkan penanganan secara fisik saja, tetapi juga
secara psikologis. Selain membutuhkan perawatan yang cepat dan diagnosis
secara akurat, pasien kanker juga sangat membutuhkan dukungan sosial
dalam menjalani perawatan kanker (Clark dalam Ozkan & Ogee, 2008).
Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya
psychological well being adalah faktor dukungan sosial. Seseorang yang
sedang dihadapkan pada masalah atau kesulitan hidup dan ia mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dukungan sosial dari lingkungannya, maka beban psikologis yang harus
ditanggung menjadi lebih ringan. Secara teoretis, dukungan sosial dapat
menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan
stress (Baziad dalam Anggraeni & Ekowati, 2010). Dukungan sosial yang
diterima menjadikan individu merasa nyaman dan tenang. Selain itu,
dukungan sosial juga dapat mengurangi tekanan psikologis yang disebabkan
oleh penyakit.
Dukungan sosial memiliki peran yang besar bagi seseorang yang
memiliki beban berat, seperti menderita penyakit kanker. Namun, dukungan
sosial yang diterima dan dirasakan dapat berbeda antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya. Perbedaan dikarenakan setiap individu
memiliki pemaknaan yang berbeda dalam merasakan penerimaan dukungan
tersebut (Salsabila, 2009). Pendapat tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Primadi dan Hadjam (2010), mereka meneliti mengenai
kualitas hidup dan dukungan sosial pada Orang Dengan Epilepsi (ODE).
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara kedua hal tersebut. Hal ini dikarenakan subjek tidak merasakan
dukungan sosial dari keluarga. Dalam penelitian ini, keluarga salah satu ODE
memberikan dukungan berupa perlindungan, namum ODE tersebut menilai
bahwa keluarganya bersifat terlalu melindungi. Kekhawatiran keluarga akan
aktivitas membuat ODE menjadi tidak tenang dalam menjalani aktivitas.
Selama ini, penelitian mengenai dukungan sosial terhadap penderita
kanker payudara hanya meneliti mengenai dampak dari dukungan sosial yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yang diberikan kepada penderita kanker payudara. Ozkan dan Ogee (2008)
mengungkapkan bahwa dukungan sosial memiliki peran penting dalam
mencegah masalah-masalah psikologis, seperti kecemasan dan depresi yang
umumnya terjadi pada penderita kanker. Selain itu, penelitian yang dilakukan
Sari (2011) juga mengungkapkan bahwa dukungan sosial yang diperoleh
penderita kanker memberikan dampak positif, sehingga penderita kanker
payudara bisa mengatasi tekanan psikologisnya, seperti sedih, putus asa,
cemas, dan depresi. Dampak lain dari dukungan sosial pada pasien kanker
payudara adalah bahwa dengan mendapatkan dukungan sosial, pasien kanker
payudara menjadi tidak mudah putus asa terhadap penyakitnya, bersemangat
untuk pulih dari penyakit, lebih kuat, dan lebih rajin dalam beribadah kepada
Tuhan (Sari & Prasetyadi, 2005).
Selain itu, penelitian yang ditemukan mengenai dukungan sosial bagi
penderita kanker payudara hanya membahas bentuk dukungan sosial secara
umum, dan belum ditemukan penelitian yang meneliti mengenai bentuk dan
strategi dukungan sosial secara konkret. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Anggraeni dan Ekowati (2010) menunjukkan bahwa dukungan yang
diberikan oleh keluarga berupa pemenuhan kebutuhan dasar, spiritual, afektif,
manajemen konflik keluarga, finansial dan berespon positif terhadap kondisi
pasien.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, diketahui
bahwa dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi
atau rendahnya psychological well being penderita kanker payudara (Baziad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dalam Anggraeni & Ekowati, 2010). Selain itu, dukungan sosial memiliki
hubungan yang positif dengan psychological well being, salah satunya adalah
penderita kanker payudara memiliki harapan hidup yang tinggi (Denewer,
Farouk, Mostafa, & Elshamy, 2011; Sari & Prasetyadi, 2005). Namun,
dukungan sosial yang diberikan tidak selamanya mampu dimaknai sebagai
dukungan bagi penderita kanker payudara (Salsabila, 2009; Primadi &
Hadjam, 2010). Selain itu, penelitian mengenai bentuk konkret dukungan
sosial yang diberikan kepada penderita kanker payudara belum ditemukan.
Hal ini memberi peluang bagi peneliti-peneliti selanjutnya untuk mengungkap
lebih detail mengenai bentuk-bentuk dukungan sosial dan strategi yang
dipersepsi mendukung psychological well being berdasarkan pemaknaan
penderita kanker payudara.
Beberapa hal tersebut itulah yang melatarbelakangi peneliti untuk
melakukan penelitian mengenai pemaknaan dukungan sosial menurut
penderita kanker payudara yang dipersepsi mendukung psychological well
being. Dengan melakukan penelitian mengenai pemaknaan dukungan sosial,
maka diharapkan akan memberikan jawaban mengenai bagaimana strategi
dan bentuk dukungan sosial yang dipersepsi mendukung psychological well
being pada penderita kanker payudara.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan
kualitatif. Hal ini dikarenakan peneliti ingin memahami pemaknaan dukungan
sosial berdasarkan pengalaman penerima dukungan sosial, dalam hal ini
adalah penderita kanker payudara. Pendekatan kualitatif yang digunakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
peneliti mampu memfasilitasi peneliti untuk melakukan penggalian data
secara langsung dari penderita kanker payudara, sehingga peneliti bisa
mendapatkan data mengenai strategi dan bentuk dukungan sosial yang
dipersepsi mendukung psychological well being penderita kanker payudara,
serta melihat jenis dukungan sosial yang paling mempengaruhi dalam
meningkatkan psychological well being penderita kanker payudara.
B. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana strategi
pemberian dan bentuk dukungan sosial yang dipersepsi mendukung
psychological well being pada penderita kanker payudara?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah peneliti ingin melihat
gambaran strategi pemberian dan bentuk dukungan sosial yang dipersepsi
mendukung psychological well being pada penderita kanker payudara.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Menambah pengetahuan mengenai strategi pemberian dan bentuk
dukungan sosial yang dipersepsi mendukung psychological well being
pada penderita kanker payudara, sehingga berguna bagi perkembangan
ilmu psikologi, terutama psikologi kesehatan dan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Manfaat Praktis
a. Membantu tenaga medis maupun psikolog kesehatan dalam memilih
pendekatan dan bantuan yang akan digunakan dalam menangani
pasien kanker payudara, terkait dengan bentuk dukungan sosial dan
strategi yang digunakan dalam meningkatkan psychological well
being.
b. Menambah pengetahuan bagi keluarga, sehingga keluarga mampu
memberikan dukungan yang sesuai dan menambah pengetahuan
mengenai strategi yang digunakan dalam meningkatkan psychological
well being pada penderita kanker payudara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DUKUNGAN SOSIAL
1. Pengertian Dukungan Sosial
Manusia sangat memerlukan kehadiran orang lain dalam
kehidupannya. Hal ini dikarenakan, setiap manusia tidak bisa
memenuhi sendiri kebutuhan fisik maupun psikologisnya.
Kenyamanan fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang lain
merupakan hal yang bermanfaat dan merupakan sesuatu yang sangat
efektif ketika seseorang mengalami stress (Frazier, dalam Baron &
Byrne, 2005). Maka dari itu, manusia membutuhkan dukungan sosial
yang berasal dari orang-orang di sekitarnya.
Menurut Kamus Psikologi (2008), dukungan atau support
adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain,
memberikan dorongan atau pengobatan, semangat dan nasihat kepada
orang lain dalam satu situasi pembuatan keputusan.
Dukungan sosial merupakan informasi dan umpan balik dari
orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai, diperhatikan,
dihargai dan dihormati, serta dilibatkan dalam jaringan komunikasi.
Dukungan sosial secara efektif mampu mengurangi tekanan psikologis,
termasuk depresi ataupun kecemasan (Kim, Sherman, & Taylor, 2008).
Menurut Sarafino (1994), dukungan sosial adalah bantuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
diberikan oleh orang lain atau kelompok lain, yang membuat penerima
merasa nyaman, dicintai dan dihargai. Sedangkan Gottlieb dalam Smet
(1994), mengungkapkan bahwa dukungan sosial terdiri dari informasi
atau nasihat verbal atau non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang
diberikan oleh keakraban sosial atau yang didapat karena mempunyai
manfaat emosional atau efek perilaku bagi penerima. Dukungan sosial
merupakan jaringan yang terdiri dari orang-orang yang menyediakan
landasan bagi individu, menunjukkan perhatian dan kepedulian,
mengkomunikasikan penerimaan, memberikan bantuan secara
langsung, dan memberikan solusi mengenai suatu masalah (Wilson,
Nathan, O’ learny, & Clark, 1996).
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa
dukungan sosial dapat didefinisikan sebagai bantuan dan informasi
verbal ataupun non-verbal yang berasal dari orang lain maupun
kelompok lain yang memiliki manfaat emosional atau efek perilaku
bagi penerima. Dengan mendapatkan dukungan sosial, seseorang
merasa bahwa dirinya dicintai, dihormati, diperhatikan, dihargai, dan
merasa nyaman sehingga mampu mengurangi tekanan psikologis yang
dialaminya.
2. Jenis Dukungan Sosial
Ada berbagai macam dukungan sosial yang bisa diberikan
kepada orang lain (Cohen & McKay, 1984; Cutrona & Russell, 1990;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
House, 1984; Schaefer, Coyne, & Lazarus, 1981; Willa, 1984 dalam
Sarafino, 1994), mengungkapkan ada 5 jenis dukungan sosial, yaitu :
a. Dukungan emosional
Berupa perasaan empati, peduli, perhatian, memberikan hal
positif, dan dorongan terhadap yang bersangkutan, memberikan
kenyamanan dan kepastian dengan rasa memiliki dan dicintai pada
saat mengalami tekanan.
b. Dukungan penghargaan
Berupa penerimaan secara positif, menyetujui ide orang
lain, membandingkan dengan orang lain secara positif. Bantuan ini
bermanfaat untuk membangun perasaan individu, kemampuan, dan
menjadi bernilai. Dukungan penghargaan secara khusus digunakan
selama mengalami tekanan.
c. Dukungan instrumental
Mencakup bantuan langsung, seperti memberi pinjaman
uang kepada orang lain atau membantu pekerjaan pada waktu yang
bersangkutan sedang mengalami stress.
d. Dukungan informatif
Mencakup memberi nasihat, petunjuk-petunjuk, saran-
saran, atau umpan balik mengenai sesuatu yang sudah dikerjakan
oleh yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Dukungan jaringan sosial
Ketersediaan seseorang untuk menghabiskan waktu dengan
orang lain, sehingga memberikan perasaan keanggotaan dalam
kelompok orang-orang dalam berbagai minat dan aktivitas sosial.
Stroebe, (dalam Chamberlain, 2006), mengklasifikasikan
dukungan sosial ke dalam 5 jenis, yaitu :
a. Dukungan emosional
Bantuan yang diberikan berupa sikap empati, kepedulian,
dan keprihatinan. Melalui dukungan emosional, pemberi dukungan
memberikan rasa nyaman, kepemilikan dan memberikan rasa cinta
kepada penerima.
b. Dukungan penghargaan
Dukungan yang diberikan berupa reaksi atau menerima
secara posotif, seperti memberikan semangat, memahami perasaan
dan lain sebagainya. Dengan memberikan dukungan penghargaan,
seseorang akan merasa bahwa dirinya dihargai.
c. Bantuan langsung
Dukungan yang diberikan berupa bantuan secara langsung,
seperti memberikan pinjaman uang, ataupun membantu pekerjaan.
d. Dukungan informasi
Memberikan bantuana berupa informasi yang diperlukan.
Bantuan tersebut berupa nasihat, saran, arahan, dan umpan balik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Dukungan penilaian
Memberikan bantuan dengan membantu melihat sebuah
masalah dari sudut pandang yang berbeda.
Beberapa klasifikasi mengenai bentuk dukungan sosial tersebut
memberikan gambaran mengenai bentuk dukungan sosial yang pada
umumnya digunakan. Secara umum, bentuk-bentuk dukungan sosial
tersebut dapat digolongkan menjadi lima bentuk dukungan sosial yang
biasa digunakan, yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental,
dukungan informasi, dukungan penghargaan, dan dukungan jaringan
sosial.
Kelima bentuk dukungan tersebut bermanfaat bagi masyarakat,
terutama pemberi dukungan untuk menentukan dukungan seperti apa
yang akan diberikan yang sesuai dengan yang dibutuhkan penerima
dukungan. Pemberian dukungan ini ditentukan oleh kebutuhan dari
penerima, kondisi yang dialami oleh penerima, sehingga dukungan
yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi penerima dukungan.
3. Faktor Penentu Dukungan Sosial
Tidak setiap orang selalu mendapatkan dukungan sosial yang
diharapakannya. Banyak faktor yang mempengaruhi apakah seseorang
mendapatkan dukungan sosial atau tidak. Dukungan sosial yang
diterima dan dirasakan dapat berbeda antara individu yang satu dengan
individu yang lainnya. Perbedaan dikarenakan setiap individu memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pemaknaan yang berbeda dalam merasakan penerimaan dukungan
tersebut (Salsabila, 2009).
Selain itu, perbedaan budaya yang ada juga mempengaruhi
dukungan sosial yang diterima. Masyarakat yang tinggal dalam budaya
yang berbeda, juga memiliki cara meminta dukungan yang berbeda-
beda. Orang-orang yang hidup di daerah yang memiliki individualitas
yang tinggi cenderung meminta dukungan secara tidak langsung (Kim,
Sherman, & Taylor, 2008).
Kesuksesan mendapatkan dukungan juga dipengaruhi oleh
kepribadian orang yang mencari dukungan sosial (Cohen, Sherrod, &
Clark, 1986, dalam Taylor 1999). Selain itu, keefektifan dukungan
sosial juga dipengaruhi oleh jenis dukungan yang diberikan dan juga
ditentukan oleh siapa dukungan sosial tersebut diberikan (Taylor,
1999).
Sarafino (1994) dalam bukunya mengungkapkan bahwa
terdapat faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menerima
dukungan sosial. Orang lain tidak mungkin memberikan dukungan
apabila dia tidak mengetahui bahwa orang lain membutuhkan
dukungan. Dalam hal ini, tidak semua orang mampu dengan mudah
meminta bantuan kepada orang lain. Hal ini dikarenakan mereka tidak
ingin menjadi beban bagi orang lain. Selain itu, seseorang
kemungkinan tidak menerima dukungan yang diminta dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
oleh pemberi dukungan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk
membantunya.
Selain itu, tipe dukungan sosial yang diterima dan dibutuhkan
juga tergantung dari kondisi tekanan psikologis yang dialami individu.
Contohnya adalah dukungan emosional dan informasi lebih
dibutuhkan oleh individu yang mengalami sakit yang parah (Wortman
& Dunkel-Schetter, 1987, dalam Sarafino, 1994).
4. Penelitian-penelitian tentang Dukungan Sosial
Terdapat beberapa penelitian mengenai dukungan sosial
terhadap penderita kanker payudara. Beberapa penelitian tersebut
menunjukkan dampak dari dukungan sosial terhadap penderita kanker
payudara. Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Prasetyadi (2005)
pada pasien penderita kanker payudara stadium IIb berusia 48 tahun
dan stadium IV berusia 50 tahun menunjukkan bahwa dukungan sosial
yang diterima oleh penderita kanker membuat penderita tidak mudah
hilang harapan, memiliki keinginan untuk segera sembuh, lebih kuat,
dan menjadi lebih rajin beribadah kepada Tuhan. Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh Sari (2011) terhadap 2 orang penderita kanker
payudara berusia 40-60 tahun menunjukkan bahwa dukungan sosial
yang diterima subjek memberikan dampak positif, sehingga subjek
bisa mengatasi tekanan psikologisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Selama ini, penelitian mengenai dukungan sosial bagi penderita
kanker payudara hanya meneliti mengenai bentuk dukungan secara
umum. Pada penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni dan Ekowati
(2010) ditemukan 3 bentuk dukungan keluarga yang diberikan kepada
penderita kanker payudara, yaitu dukungan instrumental, psikologis,
dan finansial. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Sari (2011)
juga tidak menunjukkan bentuk dukungan sosial secara konkret. Hasil
penelitian tersebut berupa bentuk dukungan sosial secara umum yang
diberikan, yaitu dukungan penghargaan, instrumental, dan informasi.
Hasil dari penelitian tersebut tidak menunjukkan bentuk
dukungan sosial secara konkret, melainkan hanya secara umum. Selain
itu, dalam penelitian tersebut juga tidak dijelaskan mengenai strategi
yang digunakan dalam memberikan dukungan. Sedangkan tidak semua
dukungan sosial yang diberikan mampu dimaknai sebagai dukungan.
Jadi, perlu diadakan penelitian mengenai bentuk dukungan sosial dan
strategi yang digunakan berdasarkan pemaknaan penderita kanker
payudara.
B. PSYCHOLOGICAL WELL BEING
1. Pengertian Psychological Well Being
Psychological well being merupakan penggambaran
kesejahteraan psikologis seseorang. Kesejahteraan psikologis
seseorang dapat dilihat melalui kemampuan seseorang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
memenuhi kriteria fungsi psikologi positif (Ryff, 1989). Selain itu,
Ryan dan Deci (2001) mengungkapkan konsep well being mengacu
pada pengalaman dan fungsi psikologis yang optimal. Terdapat dua
prinsip yang digunakan untuk mendefinisikan kesejahteraan, yaitu
hedonic dan eudaimonic.
Prinsip hedonic merupakan prinsip yang memiliki tujuan utama
adalah mendapatkan kenikmatan atau kebahagiaan secara optimal.
Berdasarkan prinsip ini, kebahagiaan seseorang terletak di dalam
keberhasilan mengejar keinginan manusia dan mempercayai bahwa
mengejar sensasi dan kesenangan adalah tujuan akhir dari sebuah
kehidupan. Aktivitas hedonic yang dilakukan dengan mengejar
kenikmatan dan menghindari rasa sakit akan menimbulkan well being
yang bersifat sementara dan berkembang menjadi sebuah kebiasaan,
sehingga lama-kelamaan akan kehilangan esensi sebagai sesuatu yang
bermakna.
Waterman, dalam Rahayu (2008) mengungkapkan bahwa
konsep well being dalam pandangan eudaimonic menekankan
bagaimana cara manusia untuk hidup dengan dirinya yang sejati. Diri
sejati ini terjadi ketika manusia melakukan aktivitas sesuai dengan
nilai-nilai yang dianutnya dan dilakukan secara menyeluruh, serta
benar-benar terlibat di dalamnya (Ryan & Deci, 2001). Pendekatan
eudaimonic berfokus pada realisasi diri, ekspresi pribadi, dan sejauh
mana seseorang mampu mengaktualisasikan potensi dirinya (Ryan &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Deci, dalam Rahayu, 2008). Aktivitas-aktivitas eudaimonic lebih dapat
mempertahankan kondisi well being dalam waktu yang relatif lama dan
konsisten.
Ryff dan Singer (1998) mengungkapkan bahwa kebahagiaan
dan kepuasan hidup dirasakan lebih besar ketika individu mengalami
pengalaman membina hubungan dengan orang lain dan merasa
menjadi bagian dalam kelompok tertentu, dapat menerima diri sendiri,
dan memiliki makna dan tujuan hidup. Konsep psychological well
being merujuk kepada perasaan seseorang mengenai aktivitasnya
sehari-hari. Hal tersebut ditandai dengan adanya kebahagiaan,
kepuasan hidup, dan tidak adanya gejala depresi (Ryff 1995).
Kebahagiaan yang dialami seseorang merupakan hasil dari
kesejahteraan psikologis dan merupakan tujuan tertinggi yang ingin
dicapai oleh setiap manusia (Bradburn dalam Ryff, 1989).
Orang yang sehat secara psikologis memiliki sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain. Mereka membuat keputusan
mereka sendiri dan mengatur perilaku mereka sendiri, dan mereka
memilih atau membentuk lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Mereka memilih tujuan yang membuat hidup mereka
bermakna, dan mereka berjuang dan mengembangkan diri mereka
sepenuh mungkin. (Ryff dalam Papalia, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Dimensi-dimensi Psychological Well Being
Menurut Ryff dalam Papalia (2009), Psychological Well Being
memiliki enam dimensi, yaitu :
a. Dimensi penerimaan diri
Penerimaan diri dengan nilai yang tinggi ditandai dengan
memiliki nilai positif terhadap diri sendiri, mengakui dan
menerima berbagai aspek dalam diri termasuk yang baik maupun
yang buruk, dan memiliki perasaan positif terhadap kehidupan
yang sudah terjadi. Sedangkan dimensi penerimaan diri dengan
nilai yang rendah ditandai dengan memiliki perasaan tidak puas
terhadap diri sendiri, memiliki perasaan dikecewakan oleh apa
yang telah terjadi di masa lalu, merasa bersalah dengan beberapa
kualitas diri, dan memiliki keinginan untuk menjadi berbeda
dengan keadaan diri saat ini.
b. Dimensi hubungan positif dengan orang lain
Individu yang mampu menjalin hubungan positif dengan
orang lain merupakan individu yang memiliki kehangatan,
kepuasan, memiliki hubungan yang terpercaya dengan orang lain,
peduli dengan kesejahteraan orang lain, empati, memiliki afeksi
dan intimasi yang kuat, saling memberi dan menerima dalam
hubungan antar manusia. Namun, individu yang memiliki nilai
rendah untuk dimensi ini, ditandai dengan tidak adanya hubungan
yang dekat dan dipercaya dengan orang lain. Selain itu, mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
juga mengalami kesulitan untuk bisa merasa hangat, terbuka, dan
peduli terhadap orang lain, merasa terisolasi dan frustasi dalam
hubungan interpersonal. Hal lain yang menunjukkan adanya
penilaian yang rendah dalam dimensi ini adalah tidak adanya
keinginan untuk membuat kompromi untuk mempertahankan
ikatan yang penting dengan orang lain.
c. Dimensi otonomi
Seorang dapat dikatakan memiliki nilai tinggi dalam
dimensi otonomi apabila dapat menentukan segalanya seorang diri
dan mandiri, serta mampu mengambil keputusan tanpa tekanan dan
campur tangan orang lain. Selain itu juga mampu mengatur
perilaku dari dalam diri dan mampu mengevaluasi diri dengan
standar. Sedangkan seorang yang memiliki nilai rendah dalam
dimensi otonomi apabila orang tersebut sangat memperhatikan dan
mempertimbangkan harapan dan evaluasi dari orang lain,
tergantung kepada orang lain untuk membuat keputusan yang
penting.
d. Dimensi penguasaan lingkungan
Seorang dapat dikatakan memiliki penguasaan lingkungan
yang baik apabila mampu untuk memiliki keyakinan dan
kompetensi dalam mengatur lingkungannya, serta mampu
membuat atau memilih konteks yang sesuai dengan kebutuhan dan
nilai personal. Sedangkan dikatakan kurang baik apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mengalami kesulitan dalam mengelola tugas sehari-hari, hanya
memiliki sedikit tujuan, tidak menyadari peluang yang ada di
sekeliling, dan kurang memiliki kontrol terhadap dunia luar.
e. Dimensi tujuan hidup
Seorang yang dikatakan memiliki nilai tinggi pada dimensi
ini, apabila ia memiliki tujuan dalam hidup dan perasaan
diarahkan, merasa memiliki makna pada kehidupan masa datang
dan masa lampau, serta memiliki tujuan dan objektivitas untuk
hidup. Sedangkan seorang yang memiliki nilai rendah dalam
dimensi ini, merupakan seorang yang kurang peka dalam
memaknai kehidupan, memiliki sedikit tujuan atau arah, tidak
melihat adanya tujuan dalam kehidupan masa lalu, serta tidak
memiliki pandangan atau keyakinan yang memberikan makna pada
kejadian kehidupan.
f. Dimensi pertumbuhan pribadi
Seorang yang memiliki pertumbuhan pribadi dengan nilai
yang tinggi, ditandai dengan adanya perasaan mengenai
pertumbuhan yang berlanjut dalam dirinya, melihat diri sendiri
bertumbuh dan berkembang, mau menerima pengalaman baru,
sadar akan potensi dalam diri, serta dapat berubah menjadi pribadi
yang efektif. Sedangkan seorang yang memiliki pertubuhan pribadi
yang rendah akan merasa dirinya mengalami stagnasi, tidak
merasakan adanya peningkatan dalam dirinya, merasa bosan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tidak tertarik terhadap kehidupannya, serta tidak mampu
mengembangkan sikap dan tingkah laku yang lebih baik.
3. Faktor yang Mempengaruhi Psychological Well Being
a. Usia
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ryff,
ditemukan bahwa dimensi penguasaan lingkungan dan dimensi
otonomi serta dimensi penerimaan positif dengan orang lain, akan
mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia. Sedangkan
dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi cenderung menurun
seiring bertambahnya usia. Sedangkan untuk dimensi penerimaan
diri tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
b. Jenis kelamin
Dimensi yang mengalami perbedaan antara laki-laki dengan
perempuan adalah dimensi hubungan positif dengan orang lain.
Sejak kecil, stereotype gender telah tertanam dalam diri manusia,
bahwa anak laki-laki digambarkan sebagai pribadi yang agresif dan
mandiri, sedangkan perempuan sebagai pribadi yang pasif dan
tergantung, serta sensitif terhadap perasaan orang lain. Hal inilah
yang menyebabkan wanita memiliki skor yang lebih tinggi dalam
dimensi hubungan positif dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Status sosial ekonomi
Pendidikan tinggi dan status pekerjaan akan meningkatkan
dimensi penerimaan diri dan tujuan hidup. Seorang yang memiliki
status tinggi maka akan memiliki perasaan yang positif terhadap
diri sendiri dan lebih memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya,
dibandingkan dengan mereka yang berada di kelas sosial lebih
rendah.
d. Budaya
Sistem nilai individualisme-keloktivisme memberikan
dampak terhadap psychological well being. Budaya barat
menyebabkan perolehan skor yang tinggi dalam dimensi
penerimaan diri dan otonomi, sedangkan budaya timur
menyebabkan perolehan skor tinggi pada dimensi hubungan positif
dengan orang lain.
e. Dukungan sosial
Individu yang mendapat dukungan dari lingkungan sosial
akan memiliki Psychological well being yang tinggi dibandingkan
dengan individu yang tidak mendapat dukungan sosial. Dukungan
sosial dapat diartikan sebagai rasa nyaman, perhatian,
penghargaan, atau pertolongan yang didapat dari orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Penelitian-penelitian tentang Psychological Well being
Seseorang yang terdiagnosis penyakit kanker memiliki beban
yang yang lebih berat dibandingkan dengan seseorang yang
terdiagnosis penyakit lainnya (Saphiro dalam Ozkan & Ogee, 2008).
Penyakit kanker payudara selain berkaitan dengan kondisi fisik pasien,
juga berkaitan dengan kondisi psikologis pasien, dalam hal ini
berkaitan dengan penurunan kualitas hidup penderitanya. Salah satu
bentuk penurunan kualitas hidup penderita kanker payudara adalah
terjadinya penurunan kesejahteraan psikologis (Halim, 2003).
Hawari (dalam Uila, 2009) mengungkapkan bahwa pasien yang
tidak bisa menyesuaikan diri dengan penyakitnya akan mengalami
kecemasan dan depresi yang akan menyebabkan penurunan kekebalan
tubuh dan memperparah penyakitnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Colegrave (dalam Anggraeni & Ekowati, 2010) mengungkapkan
bahwa terdapat peningkatan level kecemasan dan depresi pada wanita
dengan kasus kanker payudara, sampai pada fase klinis-patologis.
Berdasarkan penelitian tersebut, jelas diketahui bahwa
seseorang yang menderita penyakit parah, seperti kanker payudara
akan mengalami penurunan kesejahteraan psikologis (Halim, dalam
Karyono, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C. PENELITIAN-PENELITIAN TENTANG DUKUNGAN SOSIAL
DAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING
Salah satu faktor yang menentukan tinggi atau rendahnya tingkat
psychological well being seseorang adalah faktor dukungan sosial.
Menurut Davis (dalam Rahayu, 2008), individu yang mendapatkan
dukungan sosial memiliki tingkat psychological well being yang lebih
tinggi, dibandingkan dengan individu yang tidak mendapatkan dukungan
sosial.
Seseorang yang menderita kanker payudara tidak hanya
membutuhkan penanganan secara fisik saja, tetapi juga secara psikologis.
Pasien kanker payudara juga membutuhkan dukungan sosial dalam
menjalani perawatan kanker (Clark dalam Ozkan & Ogee, 2008).
Baziad (dalam Anggraeni & Ekowati, 2010) mengungkapkan
secara teoretis bahwa dukungan sosial dapat menurunkan kecenderungan
munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan stress. Dukungan sosial
yang diterima menyebabkan individu merasa tenang dan nyaman, serta
dapat mengurangi tekanan psikologis yang disebabkan oleh penyakit.
Dukungan sosial memiliki peran penting dalam mencegah
masalah-masalah psikologis pada penderita kanker payudara (Ozkan &
Ogee, 2008). Dukungan sosial yang diperoleh penderita kanker
memberikan dampak positif, sehingga penderita kanker bisa mengatasi
tekanan psikologis yang dialaminya (Sari, 2011). Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh Sari dan Prasetyadi (2008) mengungkapkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan mendapatkan dukungan sosial, pasien kanker payudara menjadi
tidak mudah putus asa, bersemangat untuk sembuh, lebih kuat, dan lebih
rajin dalam beribadah kepada Tuhan.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang positif dengan
psychological well being. Namun, dukungan sosial yang diberikan tidak
selamanya mampu dimaknai sebagai dukungan sosial bagi penderita
kanker payudara (Salsabila, 2009; Primadi & Hadjam, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolah data
yang sifatnya deskriptif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan,
gambar, foto, rekaman video dan lain sebagainya (Poerwandari, 2005).
Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metodologi
penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Pemilihan metode penelitian menggunakan metode kualitatif ini
dinilai tepat karena sesuai dengan tujuan peneliti, yaitu ingin mengetahui
strategi pemberian dukungan sosial dan bentuk dukungan sosial dalam
rangka meningkatkan psychological well being penderita kanker payudara,
yang dilihat berdasarkan pengalaman dan pemaknaan penderita kanker
payudara terhadap dukungan sosial yang diterima. Hal ini dikarenakan
penelitian kualitatif berusaha untuk mengeksplorasi, memahami,
mendeskripsikan, maupun menginterpretasikan maksud dari suatu
fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami oleh
subjek penelitian (Creswell, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Menurut Poerwandari (2005), di dalam perspektif teoretis ilmu-
ilmu sosial, peneliti kualitatif biasanya berada di bawah payung paradigma
interpretif atau fenomenologis. Tujuan dari penelitian fenomenologis
adalah hendak mengungkapkan secara detail bagaimana partisipan
memaknai dunia personal dan sosialnya. Pendekatan ini berusaha untuk
mengeksplorasi pengalaman personal serta menekankan pada persepsi atau
pendapat personal seorang individu tentang objek atau peristiwa (Smith,
2009). Alasan-alasan tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang
dimiliki peneliti, yaitu memahami kehidupan pribadi dan sosial subjek.
Dalam penelitian ini, data yang dihasilkan adalah berupa transkrip
wawancara yang akan diolah menjadi bentuk deskripsi. Sehingga,
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
B. FOKUS PENELITIAN
Pada penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah bentuk
dukungan sosial dan strategi yang digunakan untuk memberikan dukungan
kepada penderita kanker payudara. Kedua hal tersebut dilihat berdasarkan
sudut pandang penerima dukungan, yaitu penderita kanker payudara. Hal
ini dilakukan supaya mendapatkan data mengenai bentuk dukungan sosial
secara konkret dan strategi dukungan sosial yang benar-benar mampu
meningkatkan psychological well being penderita kanker payudara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. ETIKA PENELITIAN
1. Meminta ijin untuk mengadaptasi The Ryff’s Scale of Psychological
Well Being, dengan cara mengirim email kepada penyusun.
2. Tidak menggugurkan item yang tidak valid pada skala The Ryff’s
Scale of Psychological Well Being.
3. Meminta ijin kepada rumah sakit untuk meminta data pasien yang
akan dijadikan subjek, dengan mengajukan surat permohonan ijin
beserta proposal penelitian.
4. Pemberian informed consent kepada subjek penelitian sebelum
penelitian berlangsung.
5. Penandantanganan surat persetujuan wawancara sebelum wawancara
dilakukan.
6. Penandatanganan surat keabsahan wawancara setelah seluruh proses
wawancara berlangsung.
7. Menjaga kerahasiaan data dengan tidak menerbitkan atau
mempublikasikan dalam bentuk original. Dalam hal ini tidak
mencantumkan tanda tangan dan identitas asli subjek pada lampiran.
8. Mencantumkan data penulis dari referensi yang digunakan dalam
penelitian ini.
D. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dalam penelitian ini akan memberikan batasan
dari variabel yang akan diukur menggunakan skala, yaitu psychological
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
well being. Adapun definisi operasional psychological well being dalam
penelitian ini adalah sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang
positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan
sendiri dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat menciptakan dan
mengatur lingkungan yang kompatibel dengan kebutuhannya, memiliki
tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha
mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
Psychological well being diukur berdasarakan 6 dimensi, yaitu :
1. Dimensi penerimaan diri
Dapat mengaktualisasikan diri, berfungsi optimal, memiliki
nilai positif terhadap diri sendiri, mengakui dan menerima diri sendiri
apa adanya.
2. Dimensi hubungan positif dengan orang lain
Memiliki hubungan yang hangat, intim, dan terpercaya dengan
orang lain.
3. Dimensi otonomi
Dapat menentukan dan mengambil keputusan seorang diri
tanpa tekanan dan campur tangan orang lain, bebas, mampu untuk
menentukan nasib dan mengontrol perilaku sendiri.
4. Dimensi penguasaan lingkungan
Mampu memilih, menciptakan, dan mengelola lingkungan agar
sesuai dengan kondisi psikologis dalam rangka mengembangkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
5. Dimensi tujuan hidup
Memiliki tujuan dalam hidup dan memiliki makna pada
kehidupan masa datang.
6. Dimensi pertumbuhan pribadi
Mampu dan memiliki keinginan untuk terus berkembang dan
mengembangkan potensi, adanya perasaan menerima pengalaman
baru, sadar akan potensi dalam diri, serta dapat berubah menjadi
pribadi yang efektif.
Keenam dimensi tersebut akan digunakan untuk mengukur tinggi
rendahnya kondisi psychological well being seseorang yang menderita
kanker payudara, dengan menggunakan skala The Ryff’s Scale of
Psychological Well Being. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka
semakin baik kondisi psychological well beingnya.
E. SUBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini berjumlah lima orang. Jumlah subjek
tersebut tidak terlalu banyak sehingga tidak menyulitkan peneliti dan
diharapkan akan memberikan jumlah kasus yang mencukupi untuk
kesamaan dan perbedaan antar partisipan (Smith, 2009).
Kelima subjek yang ditentukan menggunakan Criterion Sampling,
yaitu memilih subjek berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kriteria tersebut adalah :
1. Wanita usia 35-65 tahun.
2. Dinyatakan kanker payudara stadium lanjut.
3. Memiliki Psychological Well Being yang baik.
Subjek dengan psychological well being yang baik ditentukan
dengan cara menilai rentang kebahagiaan.
F. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Skala Item Tunggal
Untuk melihat kondisi kesejahteraan psikologis subjek, pada
awalnya, peneliti akan menggunakan skala yang merupakan hasil
adaptasi dari skala The Ryff’s Scale of Psychological Well Being. Skala
ini terdiri dari 42 item yang masing-masing item memiliki rentang 1
sampai 6. Keseluruhan item pada skala ini merepresentasikan 6
dimensi psychological well being, sehingga masing-masing dimensi
terdiri dari 7 pernyataan. Pernyataan-pernyataan dalam skala ini dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu favorable dan unfavorable.
Namun, hasil yang didapat setelah dilakukan uji coba pada
skala ini adalah daru 42 item yang tersedia, terdapat 20 item yang
gugur. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, maka peneliti memutuskan
untuk tidak menggunakan The Ryff’s Scale of Psychological Well
Being untuk melihat kondisi kesejahteraan psikologis. Peneliti tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
menggunakan The Ryff’s Scale of Psychological Well Being
dikarenakan hanya sedikit item yang valid untuk digunakan, dan
sebaran item yang valid tidak seimbang pada setiap indikatornya.
Selain itu, karena skala tersebut merupakan skala yang diadaptasi dari
skala luar negeri, ada kemungkinan isi dari skala tersebut tidak sesuai
dengan budaya yang ada di Indonesia. Adapun distribusi item skala
pengukuran psychological well being beserta hasil uji coba skala dapat
dilihat pada lampiran. (lampiran 1)
Untuk tetap bisa melihat kondisi kesejahteraan psikologis yang
dimiliki subjek, maka peneliti membuat skala yang isi dari skala
tersebut sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia. Pengukuran
tersebut menggunakan Skala Item Tunggal. Untuk memperkuat hasil
skala item tunggal mengenai psychological well being ini, peneliti
menambahkan beberapa pertanyaan mengenai kondisi psychological
well being dalam proses wawancara.
Skala tersebut disusun dengan melakukan survey terlebih
dahulu. Survey tersebut dilakukan terhadap 73 orang (27 laki-laki, 46
perempuan) dengan rentang usia 19-38 tahun. Survey tersebut
dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada masyarakat dan
dengan menyebar kuesioner secara on line. Sebanyak 17 orang
dilakukan survey secara langsung, dan sisanya, yaitu sebanyak 56
orang dilakukan survey secara on line.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Survey ini dilakukan untuk mencari padanan pengertian dari
psychological well being yang digunakan masyarakat di Indonesia.
Survey ini menggunakan 1 pertanyaan yang secara sederhana sudah
mencakup seluruh dimensi Psychological Well Being. Pertanyaan
tersebut adalah “Jika ada seseorang, yang dalam kondisi apapun, dia
mampu menerima diri apa adanya, mampu berelasi dengan baik,
mandiri, bisa menguasai lingkungannya, mampu mengembangkan diri,
dan memiliki tujuan hidup, menurut Anda, apa yang orang tersebut
sudah alami/rasakan?”. Pada awalnya, dalam pertanyaan tersebut tidak
diberi pilihan jawaban, namun karena beberapa orang tidak
memahami, maka pertanyaan tersebut dilengkapi dengan 4 pilihan
jawaban. Adapun keempat pilihan jawab tersebut adalah
“kesejahteraan”, “kebahagiaan”, “ketentraman”, dan “lain-lain”.
Berdasarkan hasil survey ini, terdapat banyak istilah yang
digunakan oleh masyarakat dalam menggambarkan kondisi psikologis
seseorang. Istilah-istilah yang muncul dalam survey ini adalah
kesejahteraan, kebahagiaan, ketentraman, penerimaan diri, aktualisasi
diri, menemukan jati diri, kedamaian, sukses dalam hidup, pemahaman
diri, ketenangan, dan keharmonisan. Berdasarkan hasil survey,
sebagian besar menjawab dengan istilah Kebahagiaan (28 jawaban).
Sehingga, istilah “Kebahagiaan” akan dipakai dalam skala item
tunggal ini untuk melihat kondisi psychological well being subjek.
Adapun rincian hasil survey terdapat pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 1
Hasil Survey Istilah Psychological Well Being
No. Istilah yang Ditemukan Jumlah
1. Kesejahteraan 15
2. Kebahagiaan 28
3. Ketentraman 21
4. Penerimaan diri 2
5. Aktualisasi diri 1
6. Menemukan jati diri 1
7. Kedamaian 1
8. Sukses dalam hidup 1
9. Pemahaman diri 1
10. Ketenangan 1
11. Keharmonisan 1
Jumlah jawaban 73
Istilah yang ditemukan ini, digunakan peneliti untuk
menanyakan kepada subjek tentang kondisi psychological well being
saat ini. Untuk mengetahui kondisi psychological well being yang
dimiliki, subjek diminta untuk menilai dari 1-10 tingkat kebahagiaan
yang dirasakan saat ini. Pertanyaan yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menggambarkan kondisi psycholocal well being yang dimiliki adalah
“Silakan Anda menilai, dari 1 sampai 10, berapakah nilai kebahagiaan
Anda saat ini?” Subjek dengan nilai kebahagiaan di atas 5 akan
dijadikan subjek penelitian untuk selanjutnya akan dilakukan
wawancara.
2. Wawancara
Metode kedua yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
melakukan wawancara. Wawancara adalah percakapan dan tanya
jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara
kualitatif dilakukan guna memperoleh pengetahuan tentang makna-
makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang
diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu-isu atau
suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain
(Poerwandari, 2005).
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara dengan
pedoman umum. Dalam proses wawancara, peneliti dilengkapi dengan
pedoman wawancara yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti
mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar
pengecek (checklist) apakah aspek yang relevan telah dibahas atau
ditanyakan (Poerwandari, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Proses wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk
menggali data mengenai bentuk dukungan sosial dan strategi yang
digunakan yang mampu meningkatkan psychological well being pada
penderita kanker payudara. Proses wawancara ini terdiri dari 4 tema
besar, yaitu riwayat penyakit, kondisi psikologis ketika divonis sampai
berobat, kondisi psychological well being berdasarkan 6 dimensi, dan
dukungan sosial yang diterima. Adapun panduan wawancara dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Daftar Pertanyaan Panduan Wawancara
Tema Besar Pertanyaan Tujuan Pertanyaan
Riwayat Penyakit Bisakah Anda menceritakan
bagaimana awal mula Anda
dinyatakan menderita kanker
payudara?
Untuk mengetahui awal
mula diketahui terkena
kanker payudara.
Apakah ada tanda/gejala yang
lain yang Anda rasakan?
Untuk mengetahui
gejala yang dirasakan.
Apakah di dalam keluarga
Anda ada riwayat sakit
kanker payudara?
Sudah berapa lama Anda
menderita sakit kanker
Untuk mengetahui
sejarah penyakit kanker
dalam keluarga.
Untuk mengetahui
lamanya menderita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
payudara? kanker.
Kondisi Psikologis Ketika pertama kali Anda
divonis kanker payudara, apa
yang Anda rasakan?
Untuk mengetahui
perasaan yang dialamai
ketika divonis kanker
payudara.
Apakah Anda mengalami
kesedihan mendalam ketika
itu?
Untuk melihat
pengalaman kesedihan
mendalam karena
kanker payudara.
Selama sakit tersebut,
tindakan pengobatan apa saja
yang sudah Anda lakukan?
Jenis obat, jangka waktu
Apakah ada pengobatan
lain selain pengobatan
medis?
Bagaimana perasaan Anda
ketika harus menjalani
berbagai pengobatan
tersebut?
Untuk mengetahui
usaha yang dilakukan
untuk pengobatan
kanker.
Untuk mengetahui
pengalaman yang
dialami selama
menjalani pengobatan.
Psychological Well Bagaimana Anda memandang Untuk melihat dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Being diri Anda saat ini?
Apakah ada perbedaan
cara memandang diri
sendiri?
penerimaan diri.
Tujuan hidup Anda apa saja?
Apakah sejak dari dulu
seperti itu?
Apakah ada perubahan
tujuan hidup semenjak
Anda sakit?
Bagaimana hal itu
(berubah/tidak) bisa
terjadi?
Untuk melihat dimensi
tujuan hidup.
Menurut Anda, apakah orang
yang kanker payudara itu ada
kemungkinan untuk
mengembangkan diri?
Mengapa?
Pengembangan diri yang
seperti apa?
Bagaimana dengan diri
Anda sendiri?
Untuk melihat dimensi
pengembangan diri.
Apa saja kegiatan sehari-hari Untuk melihat dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Anda?
Bagaimana cara mengatur
kegiatan sehari-hari?
Kalau ada kegiatan lain,
bagaimana cara Anda
mengaturnya?
penguasaan lingkungan.
Bagaimana cara Anda dalam
mengambil keputusan yang
berkaitan dengan keseharian,
apakah Anda terbiasa
menentukan sendiri atau
meminta bantuan?
Kepada siapa?
Dalam hal keputusan apa
saja?
Bagaimana dengan
keputusan pengobatan?
Untuk melihat dimensi
otonomi.
Bisa Anda ceritakan
hubungan Anda dengan orang
lain semenjak Anda
didiagnosis kanker payudara?
Suami?
Anak?
Untuk melihat dimensi
hubungan positif
dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Masyarakat sekitar?
Lingkungan sosial?
(kantor, komunitas, dll)
Dukungan Sosial
yang Diterima
Apakah mereka memberikan
dukungan untuk kesembuhan
Anda?
Untuk melihat tindakan
orang lain.
Siapa saja yang memberikan
dukungan selama ini?
Diantara orang-orang
tersebut, siapakah yang
paling mendukung?
Mengapa?
Untuk melihat pemberi
dukungan yang paling
berpengaruh.
Dukungan apa saja yang
Anda terima dari mereka?
Apa saja yang mereka
lakukan untuk mendukung
Anda?
Untuk melihat bentuk
dukungan sosial yang
diterima.
Bagaimana cara mereka
memberikan dukungan
tersebut?
Apa saja yang mereka
lakukan untuk mendukung
Untuk mengetahui cara
orang lain dalam
memberikan dukungan
sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Anda?
Bagaimana pengaruh dari
dukungan orang-orang
tersebut bagi hidup Anda?
Untuk melihat pengaruh
dari dukungan sosial
yang diterima.
Apakah ada pengalaman
Anda tidak mendapatkan
dukungan sosial?
Mengapa?
Untuk melihat
pengalaman tidak
mendapat dukungan.
Daftar pertanyaan wawancara tersebut disusun dengan tujuan
sebagai panduan peneliti dalam menggali data. Pertanyaan wawancara
dapat berubah sesuai dengan kondisi dan respon subjek dalam
menjawab pertanyaan.
Proses wawancara ini dilakukan melalui berbagai tahap :
1) Menyusun panduan wawancara yang bersifat semi-terstruktur.
2) Mencari subjek yang sesuai dengan kriteria dan bersedia untuk
berpartisipasi menjadi subjek penelitian.
3) Membangun rapport, menjelaskan tujuan penelitian, dan
memastikan kembali kesediaan subjek untuk berpartisipasi
dalam penelitian. Subjek mengisi informed consent.
4) Menyusun jadwal wawancara berdasarkan kesepakatan antara
peneliti dan subjek.
5) Melakukan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Data hasil wawancara akan direkam menggunakan digital
recorder dan selanjutnya akan disalin dalam bentuk transkrip
verbatim. Kemudian setelah peneliti mendapatkan data yang
dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi data.
G. PROSEDUR ANALISIS DATA
Analisis data merupakan kegiatan mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan kesatuan uraian
dasar. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Bogdan &
Biklen, dalam Moleong, 2009). Menurut Patton (dalam Poerwandari,
2005) peneliti wajib memonitor dan melaporkan proses dan prosedur-
prosedur analisisnya sejujur dan selengkap mungkin. Dalam menganalisis
data hasil wawancara, perlu dilakukan beberapa langkah (Poerwandari,
2005) :
1. Organisasi Data
Data yang sudah diperoleh diorganisasikan secara rapi dan
sistematis. Higlen dan Finley (dalam Poerwandari 2005) mengatakan
bahwa organisasi data yang sistematis akan memungkinkan peneliti
memperoleh kualitas data yang baik, mendokumentasikan analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yang dilakukan, serta menyimpan data dan analisis yang berkaitan
dalam penyelesaian penelitian.
Pengorganisasian data hendaknya dilakukan sesegera mungkin
setelah proses wawancara berakhir. Tahap ini diawali dengan
memindahkan hasil rekaman wawancara ke dalam bentuk tulisan dan
menghasilkan bentuk transkrip verbatim wawancara dalam bentuk
kolom-kolom.
2. Koding
Setelah melakukan organisasi data dengan cara membuat
transkrip verbatim, langkah berikutnya adalah melakukan koding.
Koding dilakukan dengan cara memberikan penomoran untuk setiap
baris transkrip verbatim dan memberikan kode.
Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan
mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail, sehingga data
dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Dengan
demikian, peneliti akan menemukan makna dari data yang
dikumpulkan (Poerwandari, 2005).
3. Analisis Tema
Setelah melakukan proses koding, langkah berikutnya adalah
menganalis tema yang muncul. Tema-tema inilah yang biasanya
menjadi hasil utama dalam penelitian kualitatif. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mengidentifikasi tema-tema, peneliti memanfaatkan lebih jauh tema-
tema tersebut untuk membuat analisis yang lebih kompleks, yaitu
membentuknya menjadi deskripsi umum (Creswell, 2010).
4. Interpretasi
Langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah melakukan
interpretasi. Interpretasi bisa berupa makna yang berasal dari
perbandingan antara hasil penelitian dengan informasi yang berasal
dari literatur atau teori (Creswell, 2010).
H. KREDIBILITAS PENELITIAN
Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilannya
mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang
kompleks. Salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif adalah
deskripsi yang mendalam yang menjelaskan kemajemukan atau
kompleksitas aspek-aspek yang terkait dan interaksi dari berbagai aspek
(Poerwandari, 2005).
Kredibilitas atau validitas dalam penelitian kualitatif merupakan
pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian dengan menerapkan
prosedur-prosedur tertentu. Kredibilitas ini didasarkan pada kepastian
apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut pandang peneliti,
partisipan, atau pembaca secara umum (Creswell, 2010). Tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang dilakukan peneliti dalam melakukan pengecekan terhadap
kredibilitas penelitian adalah :
1. Member Checking
Member checking dilakukan untuk mengetahui akurasi hasil
penelitian. Proses ini dilakukan dengan membawa kembali laporan
akhir atau deskripsi-deskripsi atau tema-tema ke hadapan subjek
penelitian untuk mengecek apakah mereka merasa bahwa laporan
tersebut sudah akurat.
2. Validitas Argumentatif
Validitas argumentatif dicapai apabila deskripsi penelitian dan
kesimpulan dapat diikuti rasionalnya dengan baik serta dapat
dibuktikan kembali dengan melihat kembali data mentah.
3. Validitas Ekologis
Validitas ekologis tercapai apabila penelitian yang dilakukan
pada kondisi alamiah, apa adanya, dan dalam kehidupan sehari-hari
subjek yang menjadi konteks penting dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PROSES PENELITIAN
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa
proses persiapan penelitian, yaitu :
a. Uji coba skala Psychological Well Being
Sebelum digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian,
peneliti melakukan uji coba untuk melihat validitas dan
reliabilitasnya. Uji coba dilakukan pada tanggal 3 – 16 Maret 2013.
Uji coba dilakukan kepada sekelompok wanita usia 35-65 tahun.
Alat ukur yang disebarkan untuk diuji coba adalah sebanyak 65
eksemplar, namun 1 eksemplar tidak kembali, sehingga yang
diujicobakan sebanyak 64 subjek.
Dari hasil uji coba tersebut, diperoleh hasil bahwa dari 42
item, hanya 19 item yang lolos seleksi. Item yang lolos seleksi
dipilih berdasarkan hasil koefisien korelasi yang mendapatkan skor
≥ 0,3. Item yang gugur memiliki koefisien korelasi < 0,3.
Sedikitnya jumlah item yang valid, maka skala ini tidak jadi
digunakan untuk mengukur psychological well being. Alasan tidak
jadi dipakainya skala ini adalah skala yang digunakan ini
merupakan skala hasil adaptasi dari The Ryff’s Scale of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Psychological Well Being yang berasal dari luar negeri. Oleh sebab
itu, ada kemungkinan isi dari skala ini tidak sesuai dengan budaya
yang ada di Indonesia.
b. Penyusunan single item scale
Untuk menyusun skala item tunggal, peneliti melakukan
survey ke 73 orang untuk menanyakan mengenai istilah yang
sering digunakan untuk menggambarkan kondisi psychological
well being. Survey dilakukan pada tanggal 14-24 April 2013. Hasil
survey menunjukkan bahwa istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan kondisi psychological well being adalah istilah
“kebahagiaan”. Istilah yang ditemukan akan digunakan untuk item
pada skala item tunggal pengukuran psychological well being.
Alasan penggunaan skala item tunggal ini adalah skala item
tunggal merupakan metode pengukuran yang sederhana dan
metode ini yang sesuai dengan tujuan dari penggunaan skala
pengukuran, yaitu mengukur tingkat psychological well being yang
isi dari skala tersebut sesuai dengan budaya di Indonesia. Akan
tetapi, skala ini menjadi lemah karena hanya menggunakan 1
temuan istilah, yang berjumlah 28 suara, dari total 73 suara.
c. Melakukan perizinan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan subjek
penelitian.
Untuk mendapatkan subjek penelitian, peneliti mengajukan
permohonan izin ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pengajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
surat perizinan dilakukan pada 4 Maret 2013 dan mendapatkan
kepastian perizinan dari pihak rumah sakit pada tanggal 23 Maret
2013.
Setelah mendapatkan izin dari pihak Rumah Sakit, maka
peneliti meminta izin ke bagian Bedah dan bagian Rekam Medis
rumah sakit untuk melakukan perizinan meminta data pasien dan
meminta keterangan tentang stadium kanker pasien.
d. Mencari subjek penelitian
Peneliti menghubungi beberapa pasien kanker payudara
untuk memintanya menjadi subjek penelitian.
e. Mempersiapkan panduan wawancara
Agar proses pengambilan data dapat berjalan lancar, maka
sebelum wawancara dimulai peneliti mempersiapkan panduan
wawancara yang akan digunakan. Persiapan panduan wawancara
ini dilakukan dengan mengujicobakan panduan yang telah disusun
kepada penderita kanker payudara.
f. Perkenalan dan penjelasan tujuan penelitian
Setelah panduan wawancara siap digunakan, peneliti
kembali menghubungi calon subjek penelitian untuk memastikan
kesanggupan menjadi subjek. Peneliti melakukan perkenalan dan
pendekatan kepada subjek supaya subjek merasa nyaman ketika
proses wawancara berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Selain itu, peneliti juga memberikan penjelasan penelitian
kepada subjek supaya subjek paham maksud dan tujuan dari
penelitian ini. Setelah subjek memastikan bahwa dirinya sanggup
untuk diwawancara, maka subjek diminta untuk membaca dan
menandatangani informed consent.
g. Penentuan jadwal wawancara
Sebelum wawancara dimulai, peneliti dan subjek
menentukan terlebih dahulu jadwal wawancara. Waktu dan lokasi
wawancara ditentukan oleh subjek, sesuai dengan kondisi subjek.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap,
mulai dari pengukuran tingkat psychological well being, meminta
persetujuan wawancara, pelaksanaan proses wawancara, melakukan
transkrip data dan menganalisis hasil wawancara, serta menunjukkan
hasil verbatim dan hasil analisis kepada subjek untuk mendapatkan
keterangan keabsahan data dari subjek. Adapun urutan proses
pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Peneliti melakukan pengukuran tingkat psychological well being
dengan meminta subjek untuk menentukan sendiri skor tingkat
psychological well beingnya berdasarkan rentang angka yang ada.
Setelah dapat dipastikan bahwa subjek memiliki psychological well
being yang baik, maka langkah selanjutnya adalah meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
persetujuan wawancara. Peneliti melakukan wawancara sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebelum wawancara dimulai,
subjek diminta untuk membaca dan menandatangani surat
persetujuan wawancara. Dalam melakukan wawancara, peneliti
menggunakan panduan wawancara yang telah dipersiapkan.
Banyaknya proses pertemuan wawancara untuk masing-masing
subjek berbeda-beda karena menyesuaikan dengan kondisi dan
waktu subjek. Untuk merekam proses wawancara, peneliti
menggunakan alat perekam suara. Lokasi wawancara ini dilakukan
di tempat yang kondusif dan memungkinkan untuk
dilaksanakannya proses wawancara.
b. Tahap berikutnya, setelah proses wawancara selesai, peneliti
melakukan transkrip data hasil wawancara, melakukan koding, dan
melakukan analisis data.
c. Setelah selesai melakukan analisis data, peneliti menunjukkan
transkrip verbatim dan hasil analisis data kepada subjek untuk
memastikan apakah hasil wawancara sesuai dengan yang dialami
subjek. Kemudian, setelah subjek memastikan kebenaran hasil
wawancara, subjek diminta untuk membaca dan menandatangani
surat keterangan keabsahan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Proses Analisis Data
Dalam penelitian ini, proses analisis data meliputi
pengorganisasian data, koding, analisis tema-tema, dan interpretasi.
a. Setelah proses wawancara selesai dilakukan, peneliti segera
melakukan pengorganisasian data, yaitu dengan melakukan
pemindahan hasil rekaman wawancara ke dalam bentuk tulisan
yang menghasilkan transkrip verbatim.
b. Transkrip verbatim disusun dalam bentuk tabel dengan 4 kolom.
Kolom pertama berisi penomoran untuk setiap baris kalimat
pertanyaan maupun jawaban. Kolom kedua berisi hasil verbatim
wawancara. Kolom ketiga berisi koding awal berdasarkan hasil
verbatim. Kolom keempat berisi analisi dari tema-tema yang
muncul.
c. Tahap berikutnya yang dilakukan peneliti setelah melakukan
analisis tema-tema, peneliti melakukan interpretasi tema-tema yang
muncul sesuai dengan topik penelitian.
d. Setelah interpretasi selesai dilakukan, peneliti melakukan
penarikan kesimpulan berdasarkan hasil interpretasi kesuluruhan
berdasarkan topik penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4. Jadwal Pengambilan Data
Berikut adalah jadwal wawancara dengan kelima subjek
Tabel 3
Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 1
Tanggal Waktu Kegiatan
29 April 2013 16.00 – 16.30 - Menjelaskan kepada subjek
tentang penelitian.
- Meminta subjek
menandatangani surat
persetujuan wawancara.
- Melakukan wawancara tahap 1.
10 Juni 2013 11.00 – 11.30 Melakukan wawancara tahap 2.
Tabel 4
Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 2
Tanggal Waktu Kegiatan
9 Mei 2013 10.00 – 10.30 - Menjelaskan kepada subjek
tentang penelitian.
- Meminta subjek
menandatangani surat
persetujuan wawancara.
- Melakukan wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5
Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 3
Tanggal Waktu Kegiatan
15 Mei 2013 16.00 – 16.45 - Menjelaskan kepada subjek
tentang penelitian.
- Meminta subjek
menandatangani surat
persetujuan wawancara.
- Melakukan wawancara
Tabel 6
Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 4
Tanggal Waktu Kegiatan
1 Juni 2013 16.30 – 17.00 - Menjelaskan kepada subjek
tentang penelitian.
- Meminta subjek
menandatangani surat
persetujuan wawancara.
- Melakukan wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 7
Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Subjek 5
Tanggal Waktu Kegiatan
11 Juni 2013 10.30 – 11.30 - Menjelaskan kepada subjek
tentang penelitian.
- Meminta subjek
menandatangani surat
persetujuan wawancara.
- Melakukan wawancara
B. PROFIL SUBJEK
1. Subjek Pertama
Subjek pertama dalam penelitian ini adalah seorang ibu yang
berinisial S. Ibu S saat ini berusia 44 tahun. Secara fisik, Ibu S
memiliki perawakan yang tidak terlalu tinggi dan berkulit kecoklatan.
Walaupun Ibu S terdiagnosis kanker payudara, pada raut wajahnya
tidak nampak bahwa Ibu S sakit. Dalam kesehariannya, Ibu S bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Ibu S tidak memiliki aktivitas lain,
dikarenakan tidak mendapatkan izin dari suami.
2. Subjek Kedua
Subjek kedua dalam penelitian ini adalah seorang ibu yang
berusia 48 tahun. Ibu tersebut berinisial K. Ibu K memiliki perawakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
yang agak besar, agak gemuk, dan berkulit kecoklatan. Dalam
kesehariannya, Ibu K bekerja sebagai ibu rumah tangga. Aktivitas lain
yang dikerjakan Ibu K adalah mengikuti arisan di lingkungan tempat
tinggalnya.
3. Subjek Ketiga
Subjek ketiga dalam penelitian ini adalah seorang ibu yang
berusia 43 tahun. Ibu tersebut berinisial D. Ibu D memiliki perawakan
yang kecil, kurus, dan berkulit putih. Dalam kesehariannya, Ibu D
bekerja sebagai penjual ikan laut di pasar tradisional di kota
Yogyakarta. Selain itu, Ibu D dan suaminya memproduksi bakso
goreng di rumah dan menjualnya di sebuah toko camilan.
4. Subjek Keempat
Subjek keempat pada penelitian ini adalah seorang ibu
berinisial I yang berusia 53 tahun. Ibu I merupakan seorang yang
senang bercerita dan ceria. Ibu I memiliki perawakan yang gemuk,
tinggi, dan berkulit kecoklatan. Ibu I sehari-hari bekerja sebagai
sebuah instansi pemerintahan di Kabupaten Sleman. Selain itu, Ibu I
memiliki kegiatan arisan di 2 lokasi yang berbeda karena Ibu I
memiliki 2 tempat tinggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
5. Subjek Kelima
Subjek keempat pada penelitian ini adalah seorang ibu
berinisial R yang berusia 44 tahun. Ibu R merupakan seorang yang
penuh semangat. Ibu R memiliki perawakan yang gemuk, tinggi, dan
berkulit putih. Ibu R sehari-hari bekerja membuat kue dan
menitipkannya di kantin salah salah satu bank swasta di Yogyakarta.
Selain itu, Ibu R juga memiliki kegiatan menjaga toko komputer milik
kakaknya.
C. TEMUAN HASIL PENELITIAN
1. Subjek Pertama
a. Kanker Payudara dan Pengobatannya
Ibu S sudah mengalami sakit kanker payudara selama 1,5
tahun. Hal ini berawal ketika Ibu S mengetahui bahwa ada gejala
kanker yang dialaminya, yaitu ketika mulai merasakan adanya
benjolan pada payudara sebelah kiri bagian bawah. Benjolan
tersebut dapat dirasakan ketika subjek berada pada posisi tidur.
Pada benjolan tersebut tidak terdapat luka dan subjek tidak
merasakan sakit pada benjolan tersebut.
“Waktu itu kan kalau terasa itu tidur. Kalau miring itu
kelihatan benjolannya.” (5-7) “Kiri Bawah” (11)
“Enggak sakit. Enggak.” (24) “Gak ada luka apa-apa.
Cuma benjolan.” (55-56)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Setelah dilakukan pemeriksaan, Ibu S positif terkena kanker
payudara stadium lanjut. Di dalam keluarga besar Ibu S tidak ada
anggota keluarga yang memiliki riwayat sakit kanker ataupun
tumor. Ketika mendapatkan vonis kanker, Ibu S terkejut. Namun,
rasa kaget tersebut tidak berkepanjangan.
“Cuma kaget pas itu aja” (104-105) “Saat itu aja. Abis
itu udah.” (111)
Hal ini dikarenakan Ibu S memiliki semangat yang tinggi
untuk bisa sembuh dari sakit kankernya. Semangat yang tinggi
untuk sembuh inilah yang menyebabkan Ibu S tidak mengalami
keterpurukan dalam menjalani hidup dengan kanker payudara.
“Nomer 1 semangatnya itu. Kepengen sembuh.” (123-
124)
Selain itu, Ibu S juga mampu menghadapi masalah yang ada
dengan keikhlasan, santai, dan tidak berpikir secara berat. Hal ini
menyebabkan Ibu S mampu menjalani kehidupan dengan perasaan
senang.
“Dihadapi dengan senang, ikhlas, gitu aja. Berpikiran
sekarang gak harus ngoyo, santai, gitu aja. Jadi
enggak untuk beban-beban.” (129-133) “Saya buat
senang sekarang.” (138-139)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tindakan medis yang dilakukan pihak rumah sakit untuk
mengangani kanker payudara ini adalah dilakukannya Radical
Mastectomy. Setelah dilakukan pengangkatan payudara,
pengobatan yang selanjutnya dijalani adalah kemoterapi.
Kemoterapi dilakukan subjek sebanyak 4 kali. Setelah pengobatan
kemoterapi selesai dilaksanakan, Ibu S sudah tidak melakukan
pengobatan medis ataupun mengkonsumsi obat-obatan medis.
Selain itu, Ibu S juga sudah tidak melakukan cek rutin ke rumah
sakit. Hal tersebut dilakukan karena adanya kebosanan ketika harus
melakukan cek rutin ke rumah sakit.
“Terus udah rampung kemo terus kontrol berapa bulan
terus harus obat lagi, terus saya berhenti, sekarang
minum sarang semut. Ya bosen.” (239-243)
Walaupun menghentikan pengobatan medis, Ibu S tetap
mengusahakan pengobatan melalui pengobatan non medis dengan
mengkonsumsi air rebusan sarang semut yang didapatkannya
langsung dari Irian.
“… sekarang minum sarang semut.” (242-243)
Pengobatan kanker yang dijalani oleh Ibu S memberikan
dampak bagi kondisi fisik Ibu S. Kemoterapi yang dijalani Ibu S
menyebabkan Ibu S sering merasa mual dan kondisi tubuhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
melemah. Hal ini menyebabkan Ibu S harus mengurangi beberapa
aktivitasnya.
“… waktu habis kemo itu mual. Terus gak bisa apa-apa
lagi.” (215-217)
b. Kondisi Psychological Well Being
Ibu S memiliki nilai 10 pada tingkat kebahagiaannya saat
ini. Pada dimensi penerimaan diri, Ibu S memiliki perubahan
dalam memandang diri sendiri. Ketika setelah menjalani operasi
pengangkatan payudara, Ibu S sempat tidak memiliki penerimaan
diri yang baik, yaitu merasa tidak memiliki kepercayaan diri.
“Waktu habis operasi kan kayaknya minder, kurang
PD.” (252-253)
Namun, saat ini, Ibu S memiliki penerimaan diri yang baik.
Ibu S sudah memiliki kepercayaan diri kembali. Hal ini
dikarenakan dukungan yang diberikan suami kepada Ibu S. Selain
faktor dari luar, adanya faktor dari dalam diri sendiri juga
mempengaruhi cara penerimaan diri dari Ibu S.
“Sekarang ya itu, jalani aja kayak kehidupan yang
kemaren, waktu ini masih ada.” (254-256) “… nomer 1
itu ya semangat, Mbak. Sama dorongan dari suami …”
(264-265)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Adanya semangat dan kemauan untuk berusaha menerima
keadaan juga merupakan faktor yang berperan dalam penerimaan
diri Ibu S. Sehingga saat ini, Ibu S mampu memiliki perasaan
senang dalam menjalani hidupnya.
Ibu S merupakan pribadi yang tidak memiliki banyak
kegiatan. Hal ini dikarenakan Ibu S tidak mendapatkan izin dari
suami untuk memiliki kegiatan lain.
“Gak boleh. Nanti ndakane capek.” (436)
Saat ini, kegiatan yang dilakukan Ibu S hanyalah
mengerjakan kegiatan rumah tangga. Dalam mengatur aktivitasnya
tersebut, Ibu S mampu mengaturnya dengan cukup baik. Ibu S
mampu mengerjakan pekerjaannya secara mandiri tanpa
melibatkan orang lain. Ibu S mengerjakan pekerjaan yang menjadi
prioritasnya. Selain itu, Ibu S juga melihat kondisi fisiknya.
Apabila Ibu S sudah merasa lelah, atau tidak mampu, maka segera
beristirahat, supaya bisa segera melanjutkan pekerjaan yang
tertunda tersebut.
“Mandiri.” (421) “…yang mana yang kita kerjakan
dulu, mana yang nanti dulu, terus kira-kira kita
badannya gak enak, gak bisa bekerja, berhenti dulu”
(444-448)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Ibu S memiliki tujuan hidup yang mengalir saja seperti air.
Tujuan hidup yang dimiliki Ibu S ini sudah ada sejak dulu, sebelum
terkena kanker. Namun setelah mendapatkan kanker payudara, Ibu
S lebih memiliki keinginan untuk memiliki umur panjang supaya
mampu menjalani kehidupannya dengan lebih baik lagi. Walapun
terdapat perubahan tujuan hidup menjadi lebih baik, Ibu S merasa
kehidupannya sebelum dan setelah mendapatkan vonis kanker tidak
ada yang berbeda, semua sama saja.
“…kepengen punya umur panjang. Ya ngalir aja.
Jalani dengan baik aja.” (342-344)“Sebelum kanker
seperti ini juga. Sama aja.” (347-348) “Ya kan tujuan
dari hidup kan gini aja mengalir kayak air. Gak ada
yang berubah juga.” (352-354)
Ibu S memiliki pendapat bahwa seseorang yang terkena
kanker payudara masih mampu mengembangkan diri dalam hal
apapun.
“Saya kira bisa mbak.” (364) “Banyak. Semua bisa”
(375)
Hal ini dikarenakan, menurut Ibu S, walaupun terkena
kanker, kehidupan harus tetap berjalan, harus memiliki semangat,
dan tidak boleh minder. Namun, pendapat tersebut tidak sesuai
dengan kondisi Ibu S. Ibu S merasa tidak mampu untuk mengalami
perkembangan pribadi. Hal ini dikarenakan penurunan kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tubuh yang dialami Ibu S sejak mendapatkan kanker payudara,
sehingga Ibu S tidak ingin memaksakan diri.
“… tenaganya kan sekarang berkurang, kan, jadi gak
harus ngoyo-ngoyo …” (385-387) “Gak usah
dipaksa.” (390-391) “Kayaknya enggak.” (396-397)
Selain itu, Ibu S juga tidak mendapatkan izin dari suami
untuk memiliki kegiatan lain, sehingga tidak ada kesempatan bagi
Ibu S untuk berkegiatan lain yang bisa mengembangkan dirinya.
Ibu S kurang memiliki otonomi dalam hal keputusan yang
harus diambil. Segala keputusan dan rumah tangganya, termasuk
keputusan pengobatan, atas pertimbangan suami. Selain itu,
aktivitas yang dilakukan oleh Ibu S pun atas keputusan dari suami,
yaitu tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas lain.
Walaupun demikian, Ibu S tetap memiliki kemandirian dalam hal
pelaksanaan aktivitas. Ibu S berusaha untuk mandiri dalam
menjalani kegiatannya.
“Gak minta bantuan orang lain.” (461-462) “Apa yang
saya bisa kerjakan sendiri ya saya kerjakan.” (472-
474)
Selain itu, Ibu S juga mampu untuk mengevaluasi kondisi
diri sendiri. Kemampuan mengevaluasi diri ini, menyebabkan Ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
S mampu untuk melihat kondisi dan kemampuan yang dimilikinya
saat ini.
Dalam hal hubungan dengan orang lain, Ibu S memiliki
relasi yang positif dengan orang lain, baik itu suami, keluarga
besar, maupun masyarakat tempat tinggalnya. Selain itu, Ibu S juga
merasakan tidak adanya perubahan dalam relasi yang dia miliki.
“Gak ada perubahan. Dari dulu sama sekarang sama
aja.” (481-483) “Ya baik. Sama aja. Gak ada yang
beda.” (487-488)
Relasi positif ini tampak dalam dukungan sosial yang
sering Ibu S terima dari suami, keluarga besar, maupun masyarakat
sekitar.
c. Dukungan Sosial
Ibu S mendapatkan dukungan sosial dari banyak pihak,
yaitu suami, saudara atau keluarga besar, teman di lingkungan
tempat tinggal dan teman di lingkungan rumah sakit. Jenis
dukungan yang diterimapun bermacam-macam.
Dukungan terbanyak didapatnya dari suami. Selama sakit
kanker payudara ini, Ibu S mendapatkan dukungan semangat,
mendapat penghiburan dari suami dan dukungan perhatian. Salah
satu bentuk perhatian yang diberikan adalah suami Ibu S meminta
Ibu S untuk tidak terlalu lelah dalam beraktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
“…semangat.” (496) “…kalau pas badannya gak enak,
suami bilang gak usah dulu, pikiran e gak usah ngoyo,
santai aja, …” (545-548) “Ya kasih sayang itu.
Ditunjukkan pada saya, ya lewat menghibur.” (560-
561)
Selain mendapatkan dukungan dari suami, Ibu S juga
mendapatkan dukungan dari keluarga besar. Dukungan yang
diterima adalah bantuan dalam beraktivitas dan dukungan secara
emosional, yaitu pemberian kasih sayang dan semangat.
“… ternyata dari saudara-saudara yang memberikan
sendiri.“ (426-427) “Kasih sayangnya itu kayaknya
bertambah.” (537-538)
Dukungan juga diterima Ibu S dari teman-teman, baik
teman di lingkungan tempat tinggal, maupun di lingkungan
berobat. Ibu S mendapatkan bantuan langsung dari salah satu
temannya, yaitu mendapat bantuan memperoleh produk sarang
semut langsung dari Irian.
“Di sini kan ada yang kerja di sana, terus dibawain itu
langsung dari Irian.” (176-178)
Selain itu, Ibu S juga mendapatkan informasi mengenai
pengobatan dari sarang semut.
“… kan ada yang bilang, dia itu kan punya itu kanker
di perut to, terus minum itu, sarang semut.” (179-182)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dari berbagai pihak yang memberikan dukungan sosial
tersebut, dukungan yang paling berpengaruh bagi Ibu S adalah
pemberian dukungan dari kakak ipar. Hal ini dikarenakan kakak
ipar Ibu S adalah pihak pertama yang mengetahui kalau Ibu S
terkena kanker dan kakak ipar Ibu S juga memberikan dorongan
untuk segera berobat.
“Sebelum suami saya tau, saya cerita dulu sama kakak.
Ya itu kan, kasih dorongan-dorongan. Sebelum
daripada membesar, saya disuruh periksa.” (591-595)
Dukungan sosial yang diterima subjek dari berbagai pihak
ini memberikan pangaruh yang positif bagi kehidupan subjek.
Dukungan-dukungan tersebut membantu subjek untuk bisa
merasakan senang, mengurangi beban penderitaan, tidak
memikirkan penyakitnya, dan bisa merasa enjoy dalam beraktivitas.
“Senang.” (615) “Gak pikiran.” (618) “Enjoy aja …”
(620)
Berdasarkan pengalaman penerimaan dukungan sosial,
subjek tidak pernah memiliki pengalaman tidak mendapatkan
dukungan. Hal ini dikarenakan semua yang dilakukan orang lain
dianggap subjek sebagai bentuk dukungan. Subjek memiliki cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pandang bahwa orang lain memberikan dukungan dengan cara
yang berbeda-beda.
“Kan cara orang mendukung kan itu beda. Pokoknya
saya gak anggap kalau gak mendukung.” (634-636)
d. Kesimpulan
Gejala kanker payudara yang dialami subjek adalah adanya
benjolan pada payudara sebelah kiri bawah dan dapat dirasakan
ketika dalam posisi tidur. Benjolan tersebut tidak terasa sakit dan
tidak terdapat luka.
Ketika mendapati vonis kanker payudara, subjek merasa
kaget, tapi tidak berlarut-larut. Tidak mengalami rasa takut ataupun
sedih. Sehingga tidak memiliki pengalaman kesedihan yang
mendalam. Hal ini dikarenakan adanya keinginan dari dalam diri
subjek untuk sembuh dari kanker payudara. Selain itu, hal tersebut
juga dipengaruhi oleh kemampuan penerimaan diri subjek yang
baik, yaitu mampu menerima dengan ikhlas dan tidak berfikir
secara berat. Sehingga, subjek mampu menjalani kehidupan setelah
vonis kanker dengan perasaan senang.
Setelah melakukan operasi pengangkatan payudara, subjek
sempat merasa tidak percaya diri. Akan tetapi, karena mendapatkan
dukungan emosional berupa semangat dari suami, maka subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
mampu menerima keadaan dan mampu menjalani kehidupan
dengan senang.
Subjek mengalami perubahan tujuan hidup setelah subjek
mendapatkan vonis kanker payudara. Perubahan yang dialami
subjek adalah, ketika mendapatkan vonis kanker payudara, subjek
lebih memiliki keinginan untuk memiliki umur panjang supaya
dapat menjalani kehidupannya lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, subjek hanya berkegiatan
sebagai ibu rumah tangga. Subjek mampu mengatur pekerjaan
rumah tangganya dengan baik. Dalam mengatur tugas
pekerjaannya, subjek menentukan prioritas pekerjaan yang harus
didahulukan. Subjek mengerjakan tugas rumah tangganya secara
mandiri. Akan tetapi tidak jarang pula subjek mendapatkan
bantuan-bantuan tenaga dari saudaranya untuk beraktivitas.
Subjek memiliki kemandirian dalam beraktivitas. Akan
tetapi, dalam hal pengambilan keputusan, subjek tidak memiliki
kemandirian. Setiap pertimbangan yang ada selalu meminta
persetujuan suami. Termasuk dalam berkegiatan. Suami subjek
membatasi kegiatan subjek. Hal ini dikarenakan kekhawatiran
suami subjek terhadap kondisi fisik subjek.
Keterbatasan dalam berkegiatan itu pula yang
menyebabkan subjek tidak ada kesempatan untuk mengembangkan
diri, selain karna faktor kondisi fisik yang tidak sekuat dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
sebelum terkena kanker. Padahal, subjek memiliki pendapat bahwa
seorang yang terkena kanker masih bisa mengembangkan diri
dalam hal apapun.
Walaupun subjek memiliki keterbatasan dalam beraktivitas,
subjek tetap memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat
sekitar. Selain itu, subjek juga memiliki hubungan yang baik
dengan suami dan keluarga besar. Hubungan baik itu terwujud dari
dukungan sosial yang subjek terima.
Dukungan sosial diterima subjek dari suami subjek. Bentuk
dukungan yang diberikan adalah dukungan sosial emosional, yaitu
berupa dukungan semangat, memberikan perhatian, meminta
subjek untuk tidak terlalu lelah dalam beraktivitas, dan menghibur
subjek dikala subjek merasa sedih.
Selain itu, saudara-saudara subjek juga memberikan
dukungan berupa dukungan sosial emosional dan instrumental.
Yaitu berupa pemberian kasih sayang, dorongan untuk segera
berobat, dan bantuan dalam beraktivitas.
Teman-teman subjek dari lingkungan tempat tinggal, dan
teman di rumah sakit pun juga memberikan dukungan sosial
kepada subjek, yaitu dukungan sosial instrumental, emosional, dan
informasi. Bentuk dukungannya adalah bantuan dalam
memperoleh obat herbal, dukungan semangat, pemberian kasih
sayang, dan informasi mengenai pengobatan herbal. Secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
keseluruhan, dukungan sosial yang diberikan itu, diberikan secara
langsung kepada subjek tanpa perantara siapapun.
Dari sekian banyak pihak pemberi dukungan, subjek
merasa pemberi dukungan yang paling berpengaruh adalah berasal
dari kakak ipar subjek. Hal ini dikarenakan kakak ipar subjek yang
pertama kali mengetahui penyakit subjek dan yang pertama kali
memberi dorongan untuk berobat.
Dukungan sosial yang diterima itu memberikan manfaat
bagi kondisi subjek. Dengan mendapatkan dukungan sosial, subjek
merasa senang, tidak memikirkan penyakitnya, dan mengurangi
beban penderitaan.
Berdasarkan pengalaman, subjek tidak pernah memiliki
pengalaman tidak didukung. Karena subjek memiliki pandangan
bahwa cara orang lain dalam mendukung itu berbeda-beda
sehingga segala hal yang dilakukan orang lain dianggap sebagai
bentuk dukungan.
2. Subjek Kedua
a. Kanker Payudara dan Pengobatannya
Sakit kanker payudara yang dialami oleh Ibu K sudah 2
tahun. Penyakit itu diketahui ketika Ibu K sering merasakan nyeri
pada lengan tangan kirinya. Kemudian setelah diamati lebih lanjut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
ternyata terdapat benjolan pada payudara sebelah kiri atas dan
adanya pertumbuhan puting yang tidak normal.
“Waktu itu terasanya nyeri di lengan tangan kiri.” (5-
6) “…katanya ada benjolan.” (8) “Di payudara kiri
atas sini mbak.” (15) “Puting saya tuh masuk …” (24)
Hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan bahwa Ibu
K terkena kanker payudara. Di dalam riwayat keluarga Ibu S, tidak
ada anggota keluarga yang terkena kanker ataupun tumor. Ketika
mendapati vonis kanker payudara, yang dirasakan oleh Ibu K
adalah merasa kaget, bingung, dan sedih. Selain itu, Ibu K juga
merasa bahwa dunia menjadi gelap dan berhenti berputar.
“Kaget, Mbak. Bingung. Sedih” (44) “Kayaknya dunia
udah gelap. Kayaknya dunia berhenti.” (47-48)
Perasaan-perasaan tersebut muncul karena Ibu K
mengetahui bahaya dan konsekwensi dari kanker payudara. Ketika
awal mula menjalani kehidupan dengan kanker payudara, Ibu K
sempat merasa takut dan sering mempertanyakan keadaan.
“…takut waktu itu.” (56) “…sok nanyake kok aku kena
kanker gini kenapa.” (58-59)
Rasa sedih yang dialami Ibu K hanya terjadi ketika divonis
sampai sebelum menjalan operasi. Tidak adanya pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
kesedihan mendalam ini disebabkan oleh adanya keinginan dari
dalam sendiri untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan,
mendapatkan arahan dari dokter dalam menghadapi kanker
payudara, serta bertemu dan saling berbagi pengalaman dengan
sesama penderita kanker.
“Pokoknya dari saya gak mau sampai nglokro. Dokter
juga bilang gak boleh sedih, gak boleh susah.” (70-73)
“…ketemu teman yang sama-sama kanker jadi sok
cerita-cerita.” (74-76)
Tindakan pengobatan yang dilakukan oleh Ibu K adalah
melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali, penyinaran setiap hari
selama 1 bulan, mengkonsumsi vitamin selama 3 tahun, serta
melakukan kontrol di rumah sakit setiap 1 bulan 1 kali untuk cek
kanker dan 6 bulan 1 kali untuk cek keseluruhan. Sedangkan untuk
pengobatan non medis yang dilakukan adalah mengkonsumsi buah
sirsat dan air rebusan daun sirsat.
Pengobatan yang dijalaninya memberikan dampak bagi
tubuhnya. Kemoterapi yang dilakukan sebanyak 6 kali sering
membuat Ibu K menjadi mual dan lemas setelah melakukan
kemoterapi. Akan tetapi, Ibu K tetap menjalani pengobatannya
apapun konsekwensi yang akan ditanggungnya.
“…gimanapun harus dijalani. Karna saya kan niatnya
mau sembuh.” (130-132)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Kondisi Psychological Well Being
Tingkat kebahagiaan yang dimiliki Ibu K adalah 9. Ketika
Ibu K mendapatkan vonis kanker payudara dan dilakukan operasi
pengangkatan payudara, Ibu K merasa minder, malu, tidak percaya
diri bila bertemu orang lain karena takut jika ditanya seputar
penyakitnya.
“Waktu habis operasi saya sempat minder, gak PD
ketemu orang. Takutnya malah ditanya-tanya. Saya
malu.” (144-147)
Namun saat ini, perasaan-perasaan tersebut sudah tidak ada.
Saat ini, Ibu K sudah pasrah dan sudah menerima keadaan. Selain
itu, sudah ada kemampuan dari dalam diri Ibu K untuk memandang
diri sendiri secara positif, menyukuri keadaan, berusaha untuk kuat
dan tegar.
“Jadi ya sekarang gak.“ (149) “Menerima. Pasrah.”
(137) “Pasrah. Disyukuri.” (160) “Pokoknya harus
kuat, tegar.” (162)
Dengan kepercaan diri yang ada sekarang dan tidak adanya
rasa malu untuk bertemu dengan orang lain, maka membantu Ibu K
untuk tidak memikirkan penyakitnya lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
“Justru malah kalau PD gini, berani ketemu orang,
kan ada kegiatan, jadi gak kepikiran sakitnya …” (153-
156)
Dalam mengatur kegiatan sehari-hari, Ibu K tidak
mengalami kesulitan karena sudah menjadi rutinitasnya. Selain itu,
Ibu K tidak mengalami kesulitan dalam beraktivitas karena dibantu
oleh jasa asisten rumah tangga dan ada pembagian aktivitas oleh
anaknya.
“Tapi nek kerja bakti anak saya yang gantikan datang.
Saya cuma paling nyiapin minum.” (242-244)
Ketika selesai operasi pengangkatan payudara dan selama
menjalani kemoterapi, Ibu K mampu menjalani dan mengatur
aktivitasnya dengan baik. Setelah menjalani operasi kanker
payudara, Ibu K masih mampu mengantar anaknya ke sekolah.
Ketika menjalani kemoterapi, Ibu K meminta bantuan kepada
saudaranya untuk mengantarkan anaknya ke sekolah. Ketika
kemoterapi juga, segala pekerjaan rumah tangga diserahkan kepada
asisten rumah tangga.
“Habis operasi itu, sembuh, saya masih nganter anak
saya sekolah naik motor.” (258-260) “Tapi pas kemo
itu saya minta dibantu saudara saya buat antar anak
saya. Kan lemes, Mbak. Gak bisa apa-apa.” (261-264)
“… kan saya pakai pembantu, jadi enak ada yang
bantu. Dia yang ngerjain.” (271-273)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tujuan hidup yang dimiliki Ibu K saat ini adalah ingin
membahagiakan anak-anak. Tujuan hidup yang ada ini sudah
dimiliki sejak Ibu K menikah. Tidak adanya perubahan tujuan
hidup semenjak sakit ini, dikarenakan Ibu K mengingat anak-anak.
Semenjak sakit, Ibu K justru semakin memiliki semangat dan
berusaha untuk memperjuangkan tujuan hidupnya.
“Tujuan hidup saya untuk anak-anak. Pokoknya apa
yang saya lakukan, semua untuk kebahagiaan anak …”
(170-173) “ketika saya nikah, punya anak, apa yang
saya lakukan itu untuk anak saya.” (178-180) “Justru
semakin apa ya, jadi semakin kuat buat berjuang untuk
anak-anak.” (186-188) “Jadi saya ya harus berusaha,
semangat.” (194-195)
Dalam hal pengembangan diri, Ibu K memiliki pendapat
bahwa seorang dengan kanker payudara masih bisa
mengembangkan diri mereka sesuai potensi yang ada dalam diri
masing-masing. Pengobatan yang ada sekarang mampu
menyembuhkan kanker sehingga masih ada kesempatan untuk
mengembangkan diri.
“Ya kan sekarang udah ada obatnya, pasti sembuh,
jadi pasti bisa lebih berkembang.” (204-206)
Ibu K merasa dirinya mampu untuk mengembangkan diri.
Hal ini dikarenakan memiliki kemauan untuk lebih berkembang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dan merasa tidak ada yang berubah dalam kehidupannya, serta
merasa sudah sembuh dari penyakitnya.
“Masih Mbak. Karena diri saya gak ada yang
berubah.” (220-221) “Ada kemauan. Saya juga merasa
udah sembuh kok.” (223-225)
Di dalam keluarga, keputusan yang diambil Ibu K sebagian
besar tanpa meminta pertimbangan orang lain. Untuk hal-hal yang
penting dalam keluarga, Ibu K meminta pertimbangan suami
ataupun orang tua.
“Paling kalau hal-hal biasa ya saya putuskan sendiri.
Kalau hal penting sekali ya saya minta pertimbangan
suami saya, saya telpon, kalau gak ya orang tua saya.”
(283-288)
Dalam hal pengobatan, Ibu K meminta pertimbangan suami
dan orang tua. Hal ini dikarenakan yang membiayai seluruh
pengobatan adalah suami dan pihak rumah sakit meminta
persetujuan suami untuk dilakukan pengangkatan payudara.
“Sama suami, sama orang tua. Tapi lebih ke suami ya.
Karena kan yang biayain juga suami.” (292-294)
“dokter juga minta suami saya dateng ke rumah sakit.
Dokter kasih penjelasan dan meminta persetujuan
suami saya.” (296-299)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Ibu K memiliki relasi positif dengan orang lain. Hubungan
baik dengan orang lain ini, tampak dalam banyaknya dukungan
sosial yang Ibu K terima. Hubungan yang baik ini juga dirasakan
oleh Ibu K karena banyaknya dukungan semangat yang diterima.
Walaupun ada relasi yang baik dengan banyak orang, Ibu K tetap
tidak diistimewakan.
“Tapi terus gak dispesialkan.” (326) “Tapi banyak
yang kasih semangat. Jadi merasanya dekat.” (327-
329)
c. Dukungan Sosial
Ibu K mendapatkan banyak dukungan sosial dari berbagai
pihak, yaitu dari keluarga, suami, anak, orang tua, teman sewaktu
SMA, teman sesama penderita kanker, masyarakat sekitar, dan
dokter. Bentuk-bentuk dukungan yang diberikan pun bermacam-
macam.
Dukungan yang Ibu K terima dari suami adalah perhatian
dari suami, membantu pekerjaan rumah tangga, semangat, dan
memberikan biaya berobat.
“Jadi tambah perhatian malah. Sering telpon.” (305-
306) “… kalau pulang pasti bantu kerjaan rumah.”
(313-314) “. Ya walaupun jauh, tapi suami tetep kasih
saya perhatian, dukungan, semangat” (344-346)
“…dikirim uang untuk biaya berobat …” (384-385)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Walaupun suami Ibu K bekerja dan tinggal di luar kota,
dukungan sosial pun tetap diberikan, terutama dukungan
emosional, sering diberikan melalui telepon.
“… telpon tiap malem. Nanyain kabar. Tanya kondisi.
Tiap telpon pasti menyemangati saya.” (413-415)
Selain suami, Ibu K juga menerima dukungan dari anaknya.
Dukungan yang diberikan adalah menggantikan dalam kegiatan
kerja bakti, meminta supaya tidak memikirkan penyakitnya, dan
mengantar berobat ke rumah sakit.
“Tapi nek kerja bakti anak saya yang gantikan
datang.” (242-243) “Anak-anak sok bilang udah gak
usah dipikirin.”(348-349) “suka nganterin saya ke
rumah sakit.” (389-390)
Dukungan sosial, juga diterima Ibu K dari orang tua, yaitu
berupa pendampingan selama sakit.
“Orang tua saya juga mendampingi saya” (346-347)
Selain itu, juga menerima dukungan dari saudaranya, yaitu
dengan menerima dukungan semangat dan mendapatkan bantuan
dalam mengerjakan rutinitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
“Tapi pas kemo itu saya minta dibantu saudara saya
buat antar anak saya.” (261-263) “Banyak yang
dateng kasih semangat saya.” (321-322)
Selain mendapatkan dukungan dari keluarga besar, Ibu K
juga mendapatkan dukungan dari teman, masyarakat, dan dokter
yang menangani. Ibu K mendapatkan bantuan biaya pengobatan
dari teman-teman semasa SMA. Selain itu, teman-teman dari Ibu K
juga sering mengajak Ibu K untuk pergi berkegiatan bersama.
“… kumpul teman SMA saya diajak. Dijemput.” (360-
361) “Penggalangan dana juga lho. Sampai jutaan
itu.” (396-397)
Selain dari teman SMA, Ibu K juga mendapatkan dukungan
dari sesama penderita kanker. Diantara mereka saling memberikan
dukungan sosial dengan cara saling memberi kabar dan saling
berbagi pengalaman.
“… ketemu teman yang sama-sama kanker jadi sok
cerita-cerita.” (74-76) “…kabar-kabaran sama yang
kanker …” (336-337)
Tidak hanya itu, dukungan sosial pun diterima oleh Ibu K
dari dokter yang menangani penyakitnya. Dukungan yang diterima
adalah berupa arahan dan nasihat mengenai bagaimana cara
menghadapi kanker.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
“Dokter juga bilang gak boleh sedih, gak boleh
susah.” (71-73)
Diantara berbagai pihak yang memberikan dukungan sosial,
pemberi dukungan yang menurut subjek paling berpengaruh adalah
suami, anak, dan orang tua. Hal ini dikarenakan suami terus
memberikan dukungan semangat, kekuatan dan biaya pengobatan,
serta mendapatkan pendampingan sejak operasi sampai saat ini dari
orang tua, keluarga, dan anak.
“…suami, walaupun jauh pasti kasih dukungan, kirim
biaya berobat juga.” (370-373) “Kalau keluarga,
orang tua, kan mereka yang mendampingi saya terus.
Dari saya operasi sampai sekarang. Mereka-mereka
yang buat saya bisa kuat, bisa semangat.” (374-379)
Dukungan-dukungan tersebut tentunya memberikan
pengaruh bagi Ibu K, yaitu menambah semangat hidup, merasa
tidak sendiri, dan merasa lebih beruntung dari orang lain.
“…tambah semangat.” (420) “Kenal sama orang-
orang yang kanker juga jadi merasa tidak sendiri.”
(423-425) “ada yang lebih parah dari saya, saya jadi
merasa oh ternyata saya masih lebih beruntung” (427-
429)
Menurut Ibu K, dukungan sosial memberikan pengaruh
kepada peningkatan semangat hidup. Akan tetapi, sumber
semangat yang terbesar adalah dari dalam diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
“Pokoknya jadi tambah semangat. Tapi tetep yang
utama semangat datang dari dalam diri sendiri.” (429-
432)
Berdasarkan pengalaman penerimaan dukungan sosial, Ibu
K tidak pernah mempunyai pengalaman tidak mendapat dukungan.
Hal ini dikarenakan, semua orang yang ada di dalam kehidupan Ibu
K mendukung untuk sembuh.
“Semua mendukung saya untuk semangat, untuk
sembuh. Semua yang orang lain lakukan, yang di sini,
teman, saudara yang jauh pun mendukung saya.” (439-
443)
d. Kesimpulan
Gejala kanker payudara yang dialami subjek adalah adanya
rasa nyeri pada lengan sebelah kiri, dan munculnya benjolan pada
payudara sebelah kiri atas. Selain itu, subjek juga mengalami
pertumbuhan puting yang tidak normal.
Ketika subjek mendapati vonis kanker payudara, yang
dialami subjek adalah merasa kaget, bingung, sedih, takut, dan
sering mempertanyakan keadaan. Hal tersebut terjadi karena subjek
takut akan bahaya dari kanker payudara. Perasaan tersebut hanya
dialami sampai menjelang operasi. Hal ini dikarenakan adanya
keinginan untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan
mendapatkan pengarahan dari dokter dan saling bertukar cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dengan sesama penderita kanker. Sehingga, subjek tidak
mengalami keterpurukan karena kanker.
Setelah melakukan operasi pengangkatan payudara, subjek
merasa tidak percaya diri dan malu bertemu orang lain karena takut
ditanya seputar penyakitnya. Namun, kondisi tersebut sudah tidak
terjadi saat ini. Hal ini dikarenakan adanya kemampuan untuk
menyukuri dan menerima keadaan, pasrah dan memiliki pandangan
yang positif. Dengan adanya kepercayaan diri, subjek merasa tidak
terbeban karena penyakitnya.
Subjek tidak mengalami perubahan dalam tujuan hidup
yang dimilikinya. Subjek memiliki tujuan hidup ingin
membahagiakan anak-anak. Semenjak sakit kanker, semangat
subjek untuk mewujudkan tujuan hidupnya semakin besar.
Subjek tidak kesulitan dalam mengatur kegiatan sehari-
harinya, karena sudah terbiasa dan menggunakan jasa asisten
rumah tangga dan mendapatkan bantuan dari anaknya. Begitupun
ketika menjalani pengobatan, subjek meminta bantuan saudaranya
untuk membantunya dan menyerahkan seluruh pekerjaan rumah
tangga kepada asisten rumah tangga.
Dalam pengambilan keputusan, subjek lebih sering
memutuskan sendiri. Akan tetapi, untuk keputusan penting
meminta pertimbangan suami dan orang tua. Dalam pengobatan,
subjek meminta pertimbangan suami karena suami yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
membiayai dan pihak rumah sakit juga meminta pertimbangan
suami.
Subjek memiliki pendapat bahwa penderita kanker masih
mampu mengembangkan diri dalam hal apapun, karena pengobatan
yang ada sudah mampu menyembuhkan kanker. Hal ini sesuai
dengan subjek yang merasa mampu mengembangkan diri karena
subjek merasa sudah sehat
Selain itu, subjek memiliki hubungan yang baik dengan
orang-orang di sekitarnya. Hubungan baik itu ada tanpa adanya
perilaku diistimewakan oleh orang lain. Hubungan baik yang ada
terwujud dalam dukungan sosial yang diterima subjek.
Dukungan sosial diterima subjek dari suami subjek.
Walaupun suami subjek tinggal di luar kota, namun sering
memberikan dukungan emosional melalui telepon. Dukungan
sosial yang diberikan adalah dukungan sosial emosional dan
instrumental, yaitu memberikan perhatian, semangat, membantu
pekerjaan rumah tangga, dan membiayai pengobatan.
Subjek juga menerima dukungan dari anaknya, berupa
dukungan emosional dan instrumental. Bentuk dukungan tersebut
adalah menggantikan dalam kegiatan kerja bakti, meminta supaya
tidak memikirkan penyakitnya, dan mengantar berobat ke rumah
sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Dukungan sosial, juga diterima subjek dari orang tua, yaitu
berupa pendampingan selama sakit. Selain itu, juga menerima
dukungan dari saudaranya, yaitu dengan menerima dukungan
semangat dan mendapatkan bantuan dalam mengerjakan
rutinitasnya.
Teman-teman subjek pun juga memberikan dukungan
sosial. Teman SMA memberikan dukungan instrumental berupa
bantuan biaya, dan dukungan jaringan sosial dengan sering
mengajak subjek untuk beraktivitas bersama. Subjek juga
mendapat dukungan jaringan sosial dari sesama penderita kanker
berupa saling memberi kabar dan saling berbagi pengalaman.
Selain itu, dokter yang menangani penyakitnya pun juga
memberikan dukungan sosial, berupa arahan dan nasihat mengenai
bagaimana cara menghadapi kanker.
Diantara berbagai pihak yang memberikan dukungan sosial,
pemberi dukungan yang menurut subjek paling berpengaruh adalah
suami, anak, dan orang tua. Hal ini dikarenakan suami terus
memberikan dukungan semangat, kekuatan dan biaya pengobatan,
serta mendapatkan pendampingan sejak operasi sampai saat ini dari
orang tua, keluarga, dan anak. Dukungan-dukungan tersebut
diterima subjek secara langsung bertemu dengan pemberi
dukungan. Tetapi, jika suami subjek yang memberikan dukungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
diberikan melalui telepon karena kondisi tempat tinggal yang
berbeda kota.
Dukungan yang diterima memberikan pengaruh baik bagi
kehidupan subjek, yaitu menambah semangat hidup, merasa tidak
sendiri, dan merasa lebih beruntung dari orang lain. Akan tetapi,
sumber semangat yang tersebar adalah dari dalam diri sendiri.
Semua orang yang ada dalam kehidupan subjek memberi
dukungan kepada subjek untuk sembuh, sehingga subjek tidak
memiliki pengalaman tidak didukung.
3. Subjek Ketiga
a. Kanker Payudara dan Pengobatannya
Ibu D sudah mengalami kanker payudara selama 2 tahun.
Penyakit kanker ini diketahui melalui gejala-gejala yang dirasakan.
Gejala tersebut adalah mudah merasa lelah dan mudah mengantuk.
Kemudian adanya rasa nyeri apabila berada pada posisi tidur
telentang. Selain itu, pada payudara sebelah kiri atas terdapat
benjolan yang terasa sakit.
“… saya sering ngantuk.” (3-4) “… saya tidur
telentang gini, kan nyeri …” (6-7) “… badan terasa
gampang capek, gampang ngantuk, nyeri yang saya
rasakan. (15-18) “…nyeri di sini ini (benjolan) …”
(28)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pada pemerikasaan awal, yaitu pemerikasaan USG dan
mammografi, penyakit kanker belum dapat dipastikan dimiliki oleh
Ibu D. Setelah dilakukan pemeriksaan pada laboratorium patologi,
pihak medis memastikan bahwa Ibu D terkena kanker payudara
stadium lanjut.
“Waktu cuma di USG, di mammografi, kayak gitu aku belum.
Waktu di USG, dokter sana juga udah bilang mungkin ini kanker
bu, gitu. Lha terus di mammografi itu dokternya gak bilang. Yang
di UGM patologi itu, setelah saya buka ternyata ada kanker
sinetral keganasan.” (85-94)
Dalam keluarga besarnya, tidak ada anggota keluarga Ibu D
yang terkena kanker. Ketika mendapatkan vonis kanker payudara,
yang dirasakan Ibu D adalah merasakan stress, mengalami
kepanikan, kalut, dan merasakan ketakutan, serta merasakan
kemarahan karena tidak bisa menerima keadaan.
“Waktu divonis, justru itu, stress, kalut, takut.” (121-
122) “Tapi waktu itu juga panik lah, mbak. Panik,
takut, stress, campur gitu lah. Inginnya terus marah.”
(132-135) “Karena keadaan, karena saya juga gak
mau terima.” (138-139)
Perasaan-perasaan tersebut muncul karena Ibu D
mengetahui resiko terburuk kanker payudara.
“Bisa stress itu kan, setahu saya kan banyak yang gak
tertolong.” (107-108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Perasaan yang muncul ketika mandapat vonis tersebut tidak
terlalu lama dialami. Kesedihan dan kepanikan yang dialami subjek
terjadi ketika mendapatkan vonis sampai sebelum operasi. Setelah
operasi dilalui, Ibu D merasakan ada kelegaan.
“Kalau setelah operasi saya enggak. Sama sekali
enggak.” (122-123) “… saya periksa pertama sampai
operasi itu jaraknya hampir 1 bulan itu saya memang
benar-benar stress, panik, bingung, sedih, wes campur
aduk. Itu. Pokoknya setelah operasi saya gak, sudah
lega. (147-153)
Tindakan medis yang dilakukan pihak rumah sakit untuk
mengangani kanker payudara ini adalah dilakukannya Radical
Mastectomy. Setelah menjalani operasi, pengobatan yang
dilakukan Ibu D adalah melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali dan
mengkonsumsi obat Tamofen selama 1 bulan. Sampai saat ini, Ibu
D juga masih melakukan kontrol ke rumah sakit 3 bulan 1 kali.
Selain obat-obatan medis, Ibu D juga melakukan pengobatan non
medis, yaitu menggunakan keladi tikus, mengkonsumsi air rebusan
daun sirsat, dan mengkonsumsi minyak ikan gabus.
Pengobatan kanker yang dijalani oleh Ibu D memberikan
dampak bagi kondisi fisik Ibu D. Kemoterapi yang dijalani oleh
Ibu D memberikan dampak bagi fisiknya, yaitu sering merasakan
mual dan nafsu makan berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
“Justru malah merasakan mual-mual tuh waktu kemo
pertama.” (162-164) “Makan berkurang.” (166)
Akan tetapi, dampak negatif bagi tubuh Ibu D tersebut tidak
berlangsung lama. Ibu D juga tetap menjalani pekerjaannya setelah
melakukan kemoterapi.
“Setelah itu, saya sudah biasa. Kemo yang ketiga saya
sudah mulai mau makan. Sampai selesai, sampai kemo
yang keenam saya juga sehat. Habis kemo pun saya
sudah kembali kerja.” (166-172)
Ketika menjalani berbagai pengobatan dan menjalani
kontrol di rumah sakit, Ibu D merasakan kebosanan. Akan tetapi
Ibu D tetap menjalani pengobatan yang harus dijalani.
“Dibilang bosen ya bosen ya, tapi saya tetap
berusaha.” (161-162)
b. Kondisi Psychological Well Being
Tingkat kebahagiaan yang dimiliki Ibu D adalah 10. Ketika
Ibu D mendapatkan vonis kanker payudara dan dilakukan operasi
pengangkatan payudara, Ibu D tidak merasa minder. Ibu D
menganggap keadaannya biasa saja. Hal ini bisa terjadi karena Ibu
D mendapat dukungan dari keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
“Gak minder, biasa aja saya.” (144-147) “…walaupun
saya ini ibarat e udah gak genep, tapi gak ada yang
berbeda.” (273-275) “betul-betul keluarga saya
dukung saya ingin sehat juga. Jadi ya walaupun kurang
1 payudaranya juga gak pernah minder.” (277-281)
Sampai saat ini, Ibu D tetap memiliki kepercayaan diri dan
tetap memandang diri sendiri secara positif. Hal ini bisa terjadi
karena Ibu D tidak terpengaruh oleh penilaian buruk orang lain.
“Saya habis operasi sampai sekarang aku gak
minder.” (289-290) “Tetap percaya diri.” (193)
“…walaupun itu orang bilang bagaimana, tetangga
bilang bagaimana, yang jelek, saya gak pernah
nanggapin orang.” (301-304)
Kegiatan sehari-hari di dalam keluarga Ibu D terdapat
pembagian tugas. Untuk pekerjaan pokok di rumah dikerjakan oleh
suami dan Ibu D fokus pada pekerjaannya menjual ikan di pasar.
Dalam mengatur diri sendiri supaya bisa melakukan aktivitas yang
menjadi pekerjaannya, Ibu D selalu beristirahat setelah berjualan di
pasar.
“Kalau yang di rumah itu, yang pokok Bapak. Kalau
saya kan di pasar, jadi cara mengaturnya itu saja,
istirahat, siang juga istirahat biar bisa kerjain yang
lain.” (399-403)
Antar anggota keluarga bergantian dalam mengerjakan
pekerjaan rumah. Sebagian pekerjaan rumah dikerjakan oleh oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Ibu D dan sebagiannya menggunakan jasa. Ibu D tidak merasa
kesulitan dalam mengerjakan tugas pekerjaannya karena sudah
menjadi rutinitas.
“Yang lainnya biasa, gak bagi-bagi. Saya kerjakan.”
(423-424)
Semenjak kemoterapi pertama, Ibu D mampu untuk
melakukan pekerjaannya di pasar karena tidak pernah memiliki
rasa malas sejak operasi pengangkatan payudara.
“Habis kemo pertama, saya sudah kerja ke pasar.”
(175-177) “…semenjak operasi sampai sekarang itu
gak terus males-males gitu lho. Inginnya saya itu, ingin
berusaha sehat.” (181-184)
Tujuan hidup yang dimiliki Ibu D saat ini adalah ingin
menghabiskan sisa hidup di jalan yang benar, ingin membesarkan
anak, membahagiakan anak, dan ingin merasakan punya cucu.
Tujuan hidup yang ada ini sudah dimiliki sejak Ibu D belum
terkena kanker. Tidak adanya perubahan tujuan hidup semenjak
sakit ini, dikarenakan Ibu D mendapatkan dukungan semangat dari
suami dan anak-anak.
“…ingin sisa hidup saya itu jadi orang yang melewati
jalan yang benar, sama membesarkan putra-putri saya.
ya nungguin cucu-cucu saya, saya juga ingin
merasakan gimana rasanya punya cucu.” (316-322)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
“Anak selalu mendukung, suami selalu mendukung
juga.” (343-344)
Dalam hal pengembangan diri, Ibu D memiliki pendapat
bahwa seorang dengan kanker payudara masih bisa
mengembangkan diri mereka. Perkembangan pribadi yang
dilakukan dipengaruihi oleh kondisi fisik dan kondisi ekonomi
masing-masing pribadi.
“Bisa tapi itu tergantung e. Berkembang seperti apa
itu tergantung si penderita. Biasanya gitu itu. Ya itu,
kan penyakitnya sendiri-sendiri, tergantung kekuatan
tubuh mungkin.” (352-357) “…karena mungkin dia
juga udah ekonomi cukup.” (360-361)
Apabila Ibu D dalam kondisi yang sehat, maka akan
mengusahakan diri untuk bisa mengembangan diri lebih lagi.
“Ya kalau saya, kalau badan saya itu sehat, semampu
saya, saya berusaha.” (370-372) “Saya usahakan bisa
mbak..” (381-382)
Di dalam keluarga, seluruh keputusan keluarga yang
diambil Ibu D meminta pertimbangan keluarga.
“Kalo yang nyangkut keluarga ya hampir semua
pertimbangan keluarga saja.” (432-435)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dalam hal pengobatan, Ibu D meminta pertimbangan suami
dan anak-anak. Berdasarkan pertimbangan suami dan anak-anak,
Ibu D mendapatkan dukungan untuk segera melakukan operasi
pengangkatan payudara.
“Anak saya yang putri itu bilang pokoknya harus tetap
diangkat. Secepatnya lah diangkat.” (447-450)
Ibu D memiliki relasi positif dengan orang lain. Hubungan
baik dengan orang lain ini, tampak dalam banyaknya dukungan
sosial yang Ibu D terima. Sejak sebelum kanker, tidak ada
perubahan relasi yang dirasakan dalam keluarga. Perubahan yang
ada dirasakan datang dari tetangga Ibu D. Relasi dengan tetangga
semakin baik karena merasa kasihan melihat kondisi Ibu D.
“Kasihan lah. Kan bapak sakit gula, dia duluan yang
sering opename 2x. Jadinya sama saya baik..” (481-
484)
c. Dukungan Sosial
Ibu D mendapatkan banyak dukungan sosial dari berbagai
pihak, yaitu dari keluarga, suami, anak, dan tetangga. Bentuk-
bentuk dukungan yang diberikan pun bermacam-macam.
Dukungan yang Ibu D terima dari suami adalah perhatian
dari suami, membantu pekerjaan rumah tangga, selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
mengingatkan minum obat, mengingatkan untuk makan, dan
mengalah kepada Ibu D
“Kalau saya gak mau makan gitu ya, kalau suruh
makan deket anak e.” (496-498) “…kalau kerja juga
membantu ...” (517) “…kalau kelihatan capek bilang
gak usah” (518-519) “Kalau minum obat diingetke.”
(520-521) “…kita ada kekeliruan itu dia kadang dia
juga sering yaudah lah dia sering ngalah …” (522-
524)
Selain suami, Ibu D juga menerima dukungan dari anaknya.
Dukungan yang diberikan adalah berupa dorongan supaya segera
melakukan pengangkatan payudara dan memberikan bantuan-
bantuan pekerjaan.
“Anak saya yang putri itu bilang pokoknya harus tetap
diangkat. Secepatnya lah diangkat.” (447-450)
“…sekarang jadi mau saya suruh.” (532-533)
Dukungan sosial, juga diterima Ibu D dari tetangga, yaitu
berupa informasi mengenai pengobatan kanker dan dukungan
semangat.
“Cuma ngomongi saja kalau ya jangan makan ini,
mengurangi ini, obatnya ini.” (540-542) “…paling
ngasih pengarahan aja. Dukungan mengarahkan,
masukan.” (576-578) “dukungan semangat itu juga.”
(549-550)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Diantara berbagai pihak yang memberikan dukungan sosial,
pemberi dukungan yang menurut subjek paling berpengaruh adalah
dukungan dari suami dan anak-anak. Hal ini dikarenakan suami
dan anak-anak terus memberikan semangat untuk hidup.
“… dia gak pernah berhenti-berhentinya ngasih saya
dukungan biar saya tetap semangat hidup,.” (508-511)
Dukungan-dukungan tersebut tentunya memberikan
pengaruh bagi Ibu D, yaitu menambah membuat tidak minder,
tujuan hidup yang dimiliki tidak berubah dan tetap
memperjuangkan, mengalami kemajuan dalam kondisi fisik,
mempercepat kesembuhan, dan memiliki peningkatan semangat
hidup.
“… membantu kesembuhan saya …” (585-586)
“…kalau ada semangat, ada yang mendukung seperti
keluarga, mudah-mudahan ibu cepat sehat kembali.”
(605-608)
Berdasarkan pengalaman penerimaan dukungan sosial, Ibu
D tidak pernah mempunyai pengalaman tidak mendapat dukungan.
Hal ini dikarenakan, Ibu D selalu menanggapi dengan positif setiap
hal yang dilakukan orang lain.
“… saya gak begitu menanggapi lah” (642-643) “…
tapi kan tinggal saya yang menanggapi, mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
ditanggapi sampai hati apa enggak. Kalau saya sih
mending gak saya sampaikan hati yang seperti itu.”
(648-653)
d. Kesimpulan
Gejala yang dialami subjek adalah mudah merasa lelah dan
mengantuk, terdapat benjolan pada payudara sebelah kiri atas.
Benjolan tersebut disertai rasa nyeri. Ketika menjalani tes awal,
yaitu USG dan mammografi, gejala tersebut belum dapat
dipastikan kanker payudara. Setelah menjalani tes lanjutan, yaitu
patologi, gejala tersebut dapat dipastikan kanker payudara.
Ketika mendapatkan vonis kanker payudara, subjek
mengalami stress, kepanikan, kalut, dan merasakan ketakutan, serta
merasakan kemarahan karena tidak bisa menerima keadaan. Hal
tersebut terjadi karena resiko terburuk kanker payudara. Perasaan
tersebut hanya dialami sampai sebelum operasi. Hal ini
dikarenakan merasakan ada kelegaan karena penyakit kankernya
sudah diangkat.
Setelah melakukan operasi pengangkatan payudara sampai
saat ini, subjek tidak pernah minder. Subjek tetap memiliki rasa
kepercayaan diri. Hal ini dikarenakan adanya dukungan dari
keluarga dan tidak menanggapi penilaian negatif dari orang lain.
Subjek tidak mengalami perubahan dalam tujuan hidup
yang dimilikinya. Subjek memiliki tujuan hidup ingin
menghabiskan sisa hidup di jalan yang benar, ingin membesarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
anak, dan ingin memiliki cucu. Tidak adanya perubahan tujuan
hidup ini dikarenakan adanya dukungan semangat dari suami dan
anak-anak subjek.
Subjek tidak kesulitan dalam mengatur kegiatan sehari-
harinya. Di dalam keluarganya ada pembagian tugas pekerjaan
rumah tangga. Subjek mampu mengatur diri sendiri supaya bisa
beraktivitas seperti biasa. Untuk mempermudah pekerjaan rumah
tangga, subjek menggunakan jasa. Ketika menjalani kemoterapi
pun subjek mampu beraktivitas seperti biasa karena tidak ada rasa
malas.
Subjek dan keluarganya selalu mendiskusikan terlebih
dahulu segala hal keputusan yang akan diambil. Begitupun dengan
keputusan pengobatan. Hal tersebut mengakibatkan subjek
mendapat dukungan untuk segera melakukan pengangkatan
payudara.
Subjek memiliki pendapat bahwa penderita kanker masih
mampu mengembangkan diri. Perkembangan diri yang dialami
dipengaruhi oleh kondisi fisik dan ekonomi. Dalam kenyataanya,
subjek akan berusaha semampunya untuk mengembangkan diri
apabila memiliki kondisi fisik yang bagus.
Selain itu, subjek memiliki hubungan yang baik dengan
orang-orang di sekitarnya. Subjek merasakan adanya perubahan
relasi dengan tetangganya. Subjek merasa ada hubungan yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
baik. Hal ini dikarenakan, tetangga menjadi lebih kasihan kepada
subjek.
Subjek mendapatkan dukungan sosial dari suami, berupa
dukungan emosional, instrumental, dan penghargaan. Bentuk
dukungannya adalah perhatian dari suami, membantu pekerjaan
rumah tangga, selalu mengingatkan minum obat, mengingatkan
untuk makan, dan mengalah.
Subjek juga menerima dukungan dari anaknya, berupa
dukungan emosional dan instrumental. Bentuk dukungan tersebut
adalah mendorong subjek untuk segera melakukan operasi dan
memberikan bantuan-bantuan dalam pekerjaan rumah tangga.
Dukungan sosial, juga diterima subjek dari tetangga subjek,
yaitu berupa dukungan semangat dan informasi mengenai
pengobatan.
Diantara berbagai pihak yang memberikan dukungan sosial,
pemberi dukungan yang menurut subjek paling berpengaruh adalah
dukungan dari suami dan anak-anak. Hal ini dikarenakan suami
dan anak-anak terus memberikan semangat untuk hidup.
Dukungan-dukungan tersebut diterima subjek secara langsung
bertemu dengan pemberi dukungan.
Dukungan-dukungan tersebut tentunya memberikan
pengaruh positif bagi subjek, yaitu membuat tidak minder, tujuan
hidup yang dimiliki tidak berubah dan tetap memperjuangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
mengalami kemajuan dalam kondisi fisik, mempercepat
kesembuhan, dan memiliki peningkatan semangat hidup.
Berdasarkan pengalaman penerimaan dukungan sosial,
subjek tidak pernah mempunyai pengalaman tidak mendapat
dukungan. Hal ini dikarenakan, subjek selalu menanggapi dengan
positif setiap hal yang dilakukan orang lain.
4. Subjek Keempat
a. Kanker Payudara dan Pengobatannya
Ibu I sudah terkena kanker payudara selama 2 tahun. Ibu I
terdiagnosis kanker payudara pada bulan Juni 2011. Gejala yang
dirasakan adalah munculnya benjolan yang tidak terasa sakit.
Benjolan tersebut terletak di payudara sebelah kanan bawah.
“Benjolan.” (3) “Gak sakit, gak terasa apa-apa.” (4-5)
“Di kanan bawah sini.” (209-210)
Berdasarkan gejala yang muncul dan hasil pemeriksaan, Ibu
I positif terkena kanker payudara stadium lanjut. Keluarga Ibu I
memiliki riwayat terkena kanker. Ayah dan kakak kandung dari
Ibu I pernah terkena kanker.
“Ayah saya itu kanker hati. Kakak saya juga.” (273-
274)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Ketika mendapati vonis kanker payudara, yang dirasakan
oleh Ibu I adalah terkejut, namun tidak sampai lama dan lebih
merasa biasa saja karena sudah menyadari bahwa memiliki gen
pembawa kanker.
“Saya tuh sebenarnya tidak down itu masalah
kankernya. Soalnya saya sudah mengantisipasi kalau
saya itu mau kanker “ (37-41)“Tapi syoknya kan tidak
keterusan gitu lho.” (312-313) “Biasa-biasa saja.
Karena saya sudah menduga gitu lho. Udah ada
gennya” (306-308)
Perasaan negatif yang muncul ketika mendapatkan vonis
kanker tersebut tidak berlangsung lama. Hal ini karena Ibu I
memiliki pikiran yang positif dalam menanggapi.
“Positif thinking aja saya.” (321-322)
Ibu I mendapatkan penanganan kanker payudara Radical
Mastectomy Modified. Pengobatan yang dilakukan Ibu I adalah
melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali, penyinaran 35 kali,
mengkonsumsi neulastim untuk menaikkan leukosit, dan
mengkonsumsi obat dokter. Sampai saat ini, Ibu I masih
melakukan kontrol ke rumah sakit. Ibu I tidak mengkonsumsi
pengobatan non medis, akan tetapi memiliki niat untuk mencoba
mengkonsumsi air rebusan daun sirsat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Pengobatan kanker yang dijalani Ibu I memberikan
pengaruh bagi kondisi fisik Ibu I. Kemoterapi membuat kondisi
tubuh Ibu I menurun dan mengalami penurunan leukosit sehingga
harus mengalami opname di rumah sakit. Selain itu, kemoterapi
dan konsekwensinya membuat Ibu I mengalami stress.
“… saya downnya itu karena kemoterapinya.” (43-45)
“…leukositnya juga sampai nol koma.” (47-48) “Habis
kemo, seminggu setelah kemo saya masuk rumah sakit
lagi karena ya itu, leukositnya turun, drop.” (53-56)
“Jadi saya stress karena kemo.” (198-199)
Selain kemoterapi, tindakan penyinaran juga memberikan
dampak bagi kondisi tubuh Ibu I. Penyinaran yang dilakukan
membuat dada sampai bagian punggung Ibu I mengalami gosong.
“… sini gosong, mbak. Sini (dada) gosong sampai
tembus ke belakang (punggung).” (129-131)
b. Kondisi Psychological Well Being
Ibu I memiliki nilai 8 pada tingkat kebahagiaannya saat ini.
Sejak awal mendapatkan vonis kanker payudara, Ibu I mampu
menerima keadaan dengan baik. Ketika harus menerima
konsekwensi dari pengobatan, Ibu I juga mampu untuk menerima
keadaan dan tidak merasakan sedih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
“Kan rontok terus digundul. Itu suami saya yang
nangis-nangis. Saya malah ketawa. Wes rasah
ditangisi, memang ini udah konsekwensinya.” (295-
300) “Diterima lah.” (363)
Ibu I mampu menerima keadaan dengan baik, dikarenakan
adanya ketabahan dalam menghadapi masalah dan memiliki
pikiran yang positif.
“…harus kita tabah lah.” (315) “Positif thinking aja
saya.” (321-322)
Hal ini menyebabkan Ibu I memiliki kepercayaan diri dan
menjadi pribadi yang tangguh.
“Percaya diri aku. Pribadi yang kuat aku itu.” (358-
359)
Ibu I merupakan wanita karir yang memiliki jam kerja yang
panjang, yaitu dari pagi hingga sore, bahkan malam. Untuk
mengantisipasi supaya tidak ada masalah keluarga yang disebabkan
oleh jam kerja yang panjang, maka Ibu I dan suami sudah memiliki
perjanjian mengenai hal itu dan tidak ada masalah.
“…saya dengan suami saya sudah komitmen ya, jadi
gak masalah ketika suami saya pergi sampe malam,
atau saya yang keluar sampai malam ya. Jadi ya
sudah, gak ada masalah.” (520-525)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Ibu I tinggal bersama anak-anak yang sudah beranjak
dewasa. Ibu I juga memiliki asisten rumah tangga. Sehingga, Ibu I
tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Semua
pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh anak dan dibantu oleh
asisten rumah tangga. Hal tersebut mengakibatkan Ibu I masih
mampu menjalani kegemarannya untuk rekreasi.
“Namanya anak, pasti bantu orang tua. Otomatis itu.
Sama saya dari dulu pake pembantu. Jadi saya masih
sering pergi, refreshing sama suami” (532-536)
Ketika menjalani kemoterapi dan harus menerima
konsekwensinya, Ibu I tetap berusaha untuk pergi bekerja
walaupun hanya setengah hari.
“Tapi saya tetap berusaha masuk kantor setengah
hari.” (548-550)
Tujuan hidup yang saat ini dimiliki oleh Ibu I adalah ingin
memiliki kesehatan supaya bisa mengabdi kepada keluarga dan
bisa menyelesaikan tugas pekerjaanya. Selain itu, Ibu I memiliki
tujuan hidup ingin membuka sebuah usaha untuk mengisi waktu
saat memasuki masa pensiun.
“Ya saya sih tujuannya ya mengabdi aja sama
keluarga, saya menyelesaikan pekerjaan saya di
kantor, ya pengabdian aja.” (386-389) “…tapi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
kan mau pensiun. Mungkin ke depannya tuh piye.
Mungkin bukan karena materi, tapi pengen punya
kegiatan sehari-hari … . Jadi pokoknya saya kepengen
punya kegiatan. Usaha.” (414-418, 421-422)
Secara umum, tujuan hidup yang dimiliki Ibu I tidak
mengalami perubahan setelah mendapat vonis kanker. Hal ini
dikarenakan tidak merasakan sakit yang dimiliki dan memiliki
keinginan untuk terus beraktivitas. Namun, akhir-akhir ini, Ibu I
memiliki tambahan keinginan yang ingin dicapai karena hampir
memasuki masa pensiun.
“Dari dulu, sampe saya sakit, sekarang, ya itu.” (427-
428) “… tapi saya gak ngerasa saya sakit … saya
pengennya malah sibuk. (434-435, 438) “Terus kalau
sekarang tuh galau juga ya. Saya itu kan pengen punya
kegiatan lain. Saya kan sekarang ini sibuk di kantor,
tapi saya kan mau pensiun.” (410-415)
Ibu I memiliki pendapat bahwa seseorang yang terkena
kanker payudara masih mampu mengembangkan diri sesuai
potensi yang ada di dalam diri masing-masing.
“…mengembangkan maksudnya potensi yang ada,
bisa.” (450-451)
Hal ini dikarenakan, menurut Ibu S, walaupun terkena
kanker, tidak perlu berlebihan dalam meratapi keadaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
“Gak terlalu lebay banget.” (451-452)
Pendapat tersebut sesuai dengan kondisi Ibu I yang merasa
mampu dalam mengembangkan diri. Hal ini dikarenakan Ibu I
tidak merasa sakit. Akan tetapi, dalam kenyataanya, Ibu I belum
terlalu maksimal dalam mengembangkan diri. Hal ini dikarenakan
Ibu I terikat pekerjaan kantor yang terdapat aturan yang
membatasi.
“Saya bisa. Wong saya gak merasa sakit.” (461-462)
“Tapi saya mungkin belum terlalu bisa
mengembangkan diri saja karena kan kerja sudah ada
aturannya. Tapi tetep kalau berkembang ya saya
pengennya ya berkembang.” (468-473)
Dalam kehidupan sehari-hari, keputusan dalam keluarga
yang harus Ibu I ambil, Ibu I mendiskusikannya terlebih dahulu
dengan suami dan keluarga.
“Kalau untuk rumah, keluarga, ya diskusi.” (566-567)
Ketika harus mengambil keputusan dalam pengobatan, Ibu I
tidak meminta pertimbangan suami, karena tergantung dari
kesiapan Ibu I dan suami menerima apapun yang menjadi
keputusan Ibu I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
“Saya gak diskusi, gak apa. Sudah otomatis. Karena
saya yang jalani, saya siapnya kapan.” (575-577)
“Suami saya ya manut.” (587)
Dalam hal hubungan dengan orang lain, Ibu I memiliki
relasi yang positif dengan orang lain, baik itu suami, anak, teman
kantor, bahkan masyarakat sekitar. Ibu I merasakan hubungan yang
baik, tanpa ada perubahan apapun dalam kehidupan keluarga,
kantor, dan bermasyarakat.
“Suami saya baik …” (609) “Iya lah. Pada baik-baik.”
(646)
c. Dukungan Sosial
Bentuk dukungan sosial yang diterima oleh Ibu I ada
bermacam-macam. Dukungan yang Ibu I terima dari suami adalah
suami yang ikut merasakan penderitaan yang dialami Ibu I,
menerima apapun keputusan pengobatan, menerima keadaan Ibu I,
memberikan perhatian-perhatian, seperti mengantar berobat,
mengingatkan untuk makan, dan mengingatkan untuk minum obat.
“Itu suami saya yang nangis-nangis.” (296-297)
“Suami saya ya manut.” (587) “Suami saya baik,
perhatian.” (609-610) “…selama ini kalau saya
berobat saya bersama suami. Menerima saya …” (661-
663) “…ngingetin obatnya, jangan lupa makan.” (694-
695)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Dukungan sosial yang diterima oleh Ibu I dari anak-anak
adalah menerima bantuan pekerjaan sehari-hari, menerima keadaan
apa adanya, dan tetap memberikan support.
“Namanya anak, pasti bantu orang tua.” (532-533)
“Ya tetep menerima, kasih support …” (667)
Dukungan sosial, juga diterima Ibu D dari teman kantor,
yaitu pada saat Ibu I harus menjalani kemoterapi dan tidak bisa
bekerja dengan maksimal, teman kantor bisa menerima dan
memahami kondisi Ibu I.
“Dari kantor juga gakpapa, sudah tau keadaan saya.”
(548-550)
Selain itu, Ibu I juga menerima dukungan sosial dari
masyarakat sekitar. Ibu I mendapatkan perhatian berupa kunjungan
dari tetangga dan para tetangga yang menanyakan kondisi Ibu I.
“Ya pada ke sini. Nengokin.” (642) “…menanyakan
gimana, Bu, sehat, Bu, …” (674-675)
Tidak hanya dari orang-orang terdekat, teman, ataupun
tetangga, Ibu I juga merasakan sebuah dukungan sosial dari dokter
yang menangani. Ibu I merasa, sikap dan cara dokter ketika sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
berkonsultasi mempengaruhi Ibu I dalam mengambil keputusan
untuk pengobatan.
“Tapi dokter juga mempengaruhi, kayak Dokter Kunto
kan sok kenal sok dekat to, jadi itu juga mempengaruhi
dalam keputusan kita berobat.” (577-582)
Berbagai macam dukungan yang diterima itu, memberikan
pengaruh bagi kehidupan Ibu I. Setelah mendapatkan dukungan
sosial, Ibu I merasakan tidak adanya beban dalam kehidupan.
Selain itu, dukungan yang diterima membuatnya semakin cepat
pulih, semakin sehat, selalu berpikir positif, dan merasa tidak
sendiri.
“…saya gak merasakan berat banget kok, …” (699-
700) “Itu mungkin yang bikin saya cepet pulih. Mikir
positif. Saya juga merasa tidak sendiri.” (708-711)
“Saya jadi tambah sehat.” (718)
Berdasarkan pengalaman, Ibu I tidak pernah memiliki
pengalaman tidak mendapatkan dukungan sosial. Hal ini
dikarenakan Ibu I memiliki pemikiran yang positif mengenai
kehidupannya.
“Gak ya, dan saya tidak akan merasakan itu. Saya
mikir positif aja. Saya gak negatif njuk woo aku sakit
gak didukung. Enggak. Saya gak seperti itu.” (704-708)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
d. Kesimpulan
Gejala yang dialami subjek adalah munculnya benjolan
pada payudara sebelah kanan bawah. Pada benjolan tersebut tidak
terasa sakit.
Ketika mendapatkan vonis kanker payudara, subjek
terkejut, namun tidak sampai lama dan lebih merasa biasa saja
karena sudah menyadari bahwa memiliki gen pembawa kanker.
Selain itu, subjek memiliki pemikiran yang positif dalam
menghadapi masalah.
Sejak awal mendapatkan vonis, melakukan pengobatan,
sampai saat ini, subjek mampu menerima keadaan dengan baik dan
tidak sedih. Hal ini dikarenakan adanya ketabahan dalam
menghadapi masalah dan memiliki pemikiran yang positif,
sehingga menjadikan subjek menjadi pribadi yang percaya diri dan
menjadi pribadi yang tangguh.
Pada awalnya, tujuan hidup yang dimiliki subjek adalah
ingin memiliki kesehatan supaya bisa mengabdi kepada keluarga
dan bisa menyelesaikan tugas pekerjaanya. Namun, menjelang
pensiun, subjek ingin ingin membuka sebuah usaha untuk mengisi
waktu saat memasuki masa pensiun. Secara umum, tujuan hidup
yang dimiliki subjek tidak mengalami perubahan setelah mendapat
vonis kanker. Hal ini dikarenakan tidak merasakan sakit yang
dimiliki dan memiliki keinginan untuk terus beraktivitas. Adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
tambahan tujuan hidup subjek dikarenakan subjek akan memasuki
masa pensiun.
Subjek merupakan wanita karir dengan jam kerja yang
panjang dan mengikuti arisan di 2 lokasi berbeda. Hal itu membuat
subjek tidak memiliki waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah
tangga. Namun, itu tidak menjadi masalah bagi subjek karena di
rumah subjek ada anak-anak yang membantu pekerjaan rumah dan
ada asisten rumah tangga. Di sela kesibukan pekerjaan, subjek
masih sering menyempatkan waktu untuk rekreasi bersama suami.
Ketika harus menjalani kemoterapi, subjek tetap masuk kerja
walaupun hanya setengah hari.
Subjek dan keluarganya selalu mendiskusikan terlebih
dahulu segala hal keputusan keluarga yang akan diambil. Tetapi,
dalam hal pengobatan, subjek tidak meminta pertimbangan suami
karena tergantung kesiapan subjek.
Subjek memiliki pendapat bahwa penderita kanker masih
mampu mengembangkan diri sesuai potensi yang ada. Menurut
subjek, walaupun terkena kanker, tidak perlu berlebihan dalam
meratapi keadaan. Subjek merasa mampu untuk lebih berkembang
karena tidak merasa bahwa dirinya sedang sakit. Akan tetapi,
dalam kenyataanya belum terlalu maksimal dalam
mengembangkan diri. Hal ini dikarenakan masih terikat pekerjaan
kantor yang terdapat aturan yang membatasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Selain itu, subjek memiliki hubungan yang baik dengan
orang-orang di sekitarnya. Hubungan baik yang ada terwujud dari
dukungan sosial yang diterima subjek.
Subjek mendapatkan dukungan sosial dari suami, berupa
dukungan emosional, instrumental, dan penghargaan. Bentuk
dukungannya adalah merasakan penderitaan, menerima apapun
keputusan pengobatan, menerima keadaan subjek, memberikan
perhatian-perhatian, seperti mengantar berobat, mengingatkan
untuk makan, dan mengingatkan untuk minum obat.
Subjek juga menerima dukungan dari anaknya, berupa
dukungan emosional, penghargaan, dan instrumental. Bentuk
dukungan tersebut adalah bantuan pekerjaan sehari-hari, menerima
keadaan apa adanya, dan tetap memberikan support.
Dukungan sosial, juga diterima subjek dari teman kantor
subjek, yaitu ketika harus menjalani kemoterapi dan tidak bisa
bekerja maksimal, teman kantor subjek mampu memahami kondisi
subjek. Selain itu, subjek juga menerima dukungan sosial dari
tetangga subjek berupa kunjungan dari tetangga.
Tidak hanya dari orang-orang terdekat, teman, ataupun
tetangga, subjek juga merasakan sebuah dukungan sosial dari
dokter yang menangani. Subjek merasa, sikap dan cara dokter
ketika sedang berkonsultasi mempengaruhi subjek dalam
mengambil keputusan untuk pengobatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Diantara berbagai pihak yang memberikan dukungan sosial,
pemberi dukungan yang menurut subjek paling berpengaruh adalah
dukungan dari suami. Hal ini dikarenakan suami selalu
membesarkan hati subjek. Dukungan-dukungan tersebut diterima
subjek secara langsung bertemu dengan pemberi dukungan.
Dukungan-dukungan tersebut tentunya memberikan
pengaruh positif bagi subjek, yaitu tidak adanya beban dalam
kehidupan, cepat pulih, semakin sehat, selalu berpikir positif, dan
merasa tidak sendiri.
Berdasarkan pengalaman, Ibu I tidak pernah memiliki
pengalaman tidak mendapatkan dukungan sosial. Hal ini
dikarenakan Ibu I memiliki pemikiran yang positif mengenai
kehidupannya.
5. Subjek Kelima
a. Kanker Payudara dan Pengobatannya
Ibu R mengalami kanker payudara sudah 1 tahun. Kanker
payudara ini diketahui tahun 2012 dengan gejala yang dirasakan
adalah munculnya benjolan yang terletak di puting payudara
sebelah kanan. Benjolan tersebut mengalami pembesaran dan
menghitam dalam jangka waktu 1 minggu. Selain itu, benjolan
tersebut juga mengeluarkan nanah, darah, dan berbau. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
pemeriksaan biopsy sebanyak 3-4 kali tidak terdeteksi sebagai
kanker.
“… ada benjolan semacam bisul, terus saya ini
seminggu kok gak mecah-mecah, tapi kok kayak ada
seperti buah salak di dalamnya itu lho.” (4-8) “…tidak
merasakan sakit, gak merasakan apa-apa, …” (16-18)
“Memang ini benjolannya di atas puting, pertamanya
kecil itu paling gak ada separo kuku, tapi dalam waktu
seminggu itu langsung lebar dan kanan kiri itu
menghitam gitu. “ (90-95) “…keluar nanah, keluar
darah, jadi pertamanya air, lama-lama ada nanahnya,
ada darahnya, terus bau. “ (128-131) “…di biopsy
hampir 4 kali kalau gak salah. 3 sampai 4 kali dan itu
menandakan tidak ada gejala kanker sama sekali.”
(24-28)
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan biopsy yang kelima,
akhirnya pada bulan Juli 2012, Ibu R dinyatakan positif terkena
kanker payudara stadium lanjut. Keluarga Ibu R memiliki riwayat
terkena tumor. Kakak kandung dari Ibu R pernah mengalami
tumor.
“…kakak saya yang punya toko ini, tapi dia belum
sampai kanker, masih tumor kecil, …” (244-247)
Ketika mendapati vonis kanker payudara, yang dirasakan
Ibu R adalah tidak berpikiran buruk dan menerima vonis dengan
ikhlas. Ibu R juga merasakan kaget ketika mendapatkan vonis,
akan tetapi tidak membawanya dengan perasaan susah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
“…gak mikir kemana-mana …” (257) “Saya itu nrimo.
Apapun yang terjadi ya terjadi, setelah itu pasti akan
selesai.” (267-270) “Yo iya kaget iya, cuma njuk ra tak
gowo susah ngono lho mbak.” (280-282)
Ibu R tidak mengalami kesedihan yang mendalam. Hal ini
dikarenakan Ibu R memandang kanker payudara ini sebagain
berkat.
“Sama sekali enggak.” (295) “… memandang ini
berkat. Jadi yo gak perlu digawe susah.” (299-300)
Ibu R mendapatkan penanganan kanker payudara Radical
Mastectomy Modified. Pengobatan yang dilakukan Ibu R adalah
mengkonsumsi Zeloda sebagai pengganti kemoterapi, dan tidak
melakukan penyinaran. Selain itu, Ibu R juga mengkonsumsi obat
dari dokter, namun apabila sedang tidak ada biaya untuk membeli
obat, maka Ibu R menggantinya dengan jamu-jamuan.
Dalam menjalani pengobatan, Ibu R tidak mengalami
kebosanan. Hal ini dikarenakan pribadi Ibu R yang termasuk orang
yang santai dan mensyukuri hal yang ada.
“Saya itu santai orangnya, jadi ya tak nikmati aja.
Bersyukur aja. Jadi gak ada perasaan bosen.” (327-
330)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Kondisi Psychological Well Being
Ibu R memiliki nilai 10 pada tingkat kebahagiaannya saat
ini. Dalam menghadapi kanker payudara yang dialami, Ibu R
mampu memiliki kepercayaan diri, menerimanya dengan ikhlas,
dan meyakini bahwa semua masalah pasti akan berakhir.
“… nrimo, saya menerima keadaan saya apa adanya
…” (335-336) “Apapun yang terjadi ya terjadi, setelah
itu pasti akan selesai.” (268-270)
Hal tersebut dikarenakan, Ibu R mampu menyukuri sesuatu
yang ada, menikmati proses kehidupan yang terjadi dan selalu
belajar menghadapi setiap kesusahan melalui pengalaman-
pengalaman sebelumnya.
“Saya itu santai orangnya, jadi ya tak nikmati aja.
Bersyukur aja.” (327-329) “Saya sudah belajar
bagaimana cara menghadapi kesedihan. Bersyukur …”
(342-345) “Tetep berusaha kuat” (346)
Setiap harinya, disamping pekerjaannya sebagai ibu rumah
tangga, Ibu R memiliki pekerjaan membuat kue dan menitipkan di
kantin salah satu bank swasta. Selain itu, Ibu R juga memiliki
tanggung jawab untuk menjaga toko komputer milik kakaknya.
Ibu R tidak mengalami kesulitan dalam menjalani peran
dan pekerjaannya sehari-hari. Hal ini dikarenakan Ibu R dan suami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
setiap malam selalu mengkomunikasikan apa saja yang akan
dikerjakan kesesokan harinya.
“Dikomunikasikan lah sama suami saya.” (447-448)
“…malem gitu, anak-anak sudah pada tidur, itu waktu
untuk kami membicarakan tentang hari ini, dan besok
mau ngapain, gitu.” (460-464)
Saat ini, Ibu R mengurangi salah satu tugas yang dulu
menjadi rutinitasnya sehari-hari. Saat ini, Ibu R sudah tidak pernah
menjemput anak-anaknya sekolah dikarenakan kondisi fisik yang
semakin lemah. Saat ini, tugas antar-jemput anak dilakukan oleh
suami.
“Dulu saya antar jemput anak juga, tapi udah gak kuat
sekarang, jadi ya suami saya.” (441-443)
Tujuan hidup yang saat ini dimiliki oleh Ibu R adalah ingin
menjadi ibu rumah tangga yang baik untuk suami dan anak-
anaknya.
“Ya mengalir aja mbak apa adanya. Ya jadi ibu rumah
tangga yang baik untuk suami dan anak-anak saya.”
(375-378)
Tujuan hidup yang dimilikinya ini, sudah dimiliki sejak
sebelum terkena kanker. Tidak adanya perubahan tujuan hidup dari
Ibu R ini disebabkan oleh adanya semangat, mampu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
mensyukuri keadaan, dan mengingat kondisi anak yang masih
kecil. Sehingga, apapun yang terjadi tetap berusaha untuk
mewujudkan tujuan hidupnya.
“Gak ada yang berbeda.” (381) “… semangat aja. Ya
itu tadi, saya itu nrimo, bersyukur, anak-anak ya masih
kecil. Jadi saya ya berusaha saja.” (386-389)
Ibu R memiliki pendapat bahwa seseorang yang memiliki
sakit kanker masih bisa memaksimalkan anggota tubuh lainnya
untuk lebih mengembangkan diri lagi. Segala hal masih mampu
dilakukan. Sebagai seorang yang sakit kanker, tidak boleh lemah
dan tidak boleh manja.
“Harus. Kan yang sakit atas sini, dada. Tangannya
masih ada, kaki masih ada, mulut masih ada. Ya masih
bisa lah.” (398-401) “Apa aja bisa kok mbak. Harus
kuat ya kita ini, jangan lemah. Jangan manja-manja.”
(411-413)
Pendapat tersebut sesuai dengan kondisi Ibu R yang merasa
mampu dalam mengembangkan diri. Walaupun Ibu R merasa
perkembangan diri yang dialami tidaklah maksimal, tetapi Ibu R
tetap berusaha. Hal ini dikarenakan adanya keinginan dari dalam
diri untuk mempelajari sesuatu yang lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
“Masih.” (418) “Ya walaupun gak maksimal, tapi saya
berusaha.” (419-421) “Saya bisa itu, cuma mau
belajar yang lain juga.” (426-427)
Dalam kehidupan sehari-hari, keputusan dalam keluarga
yang harus diambil selalu didiskusikan terlebih dahulu. Tidak
hanya suami, anak-anak pun selalu diajak berdiskusi.
“Tetep dikomunikasikan ya. Sama suami. Sama anak
juga kalau ada hubungannya sama anak.” (472-474)
Akan tetapi, ketika harus mengambil keputusan dalam
pengobatan, Ibu R tidak meminta pertimbangan suami dan suami
menerima apapun yang menjadi keputusan Ibu R.
“Tapi dulu pas mau ke dokter, operasi itu enggak. Saya
sendiri yang memutuskan mau gimana. Suami saya
siap saja.” (478-482)
Dalam hal hubungan dengan orang lain, Ibu I memiliki
relasi yang positif dengan orang lain. Tidak hanya memiliki
hubungan baik dengan suami dan anak, akan tetapi juga dengan
masyarakat sekitar, teman, bahkan memiliki hubungan yang baik
dengan pelanggan, teman SD suami Ibu R, dan juga para pemusik
langganan studio band tempat suami Ibu R bekerja, dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
c. Dukungan Sosial
Bentuk dukungan sosial yang diterima oleh Ibu R ada
bermacam-macam. Bentuk dukungan yang diberikan oleh suami
adalah suami menerima keadaan Ibu R, menerima keputusan
pengobatan yang Ibu R jalani, membantu pekerjaan sehari-hari,
mengambil alih pekerjaan yang dilakukan Ibu R, dan selalu
memberikan semangat.
“Suami saya menerima saya apa adanya.” (365-366)
“Suami saya siap saja.” (481-482) “Bantuan tenaga,
menerima apa adanya saya, menyemangati saya.”
(498-500) “…misal e saya keliatan wes gak kuat ya
udah langsung suami saya yang ngerjain.”(504-506)
“Kasih perhatian.” (507-508)
Ibu R juga mendapatkan berbagai dukungan dari anak-
anak, yaitu mendapat bantuan dalam pekerjaan rumah, anak
pertama yang menunggui di rumah sakit. Selain itu, prestasi belajar
yang diraih anak Ibu R juga merupakan salah satu dukungan yang
diterima.
“Bantu saya. Itu anak saya yang besar itu dulu
menunggui saya waktu masa kritis. 2-3 hari dia nginep
di rumah sakit.” (511-515) “…mereka dapet nilai
bagus di sekolah, anak saya yang kecil itu gambarnya
bagus saja, itu sudah membantu saya.” (520-524)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Dukungan sosial, juga diterima Ibu R dari kakak kandung,
yaitu diantar ketika berobat dan mendapat bantuan dalam menjaga
anak-anak.
“Akhirnya saya diantar kakak saya …” (190) “Ada
kakak saya juga kan dan ternyata mau datang mau
bantu sampai ngurusi anak-anak dan lain sebagainya.”
(192-196)
Beberapa teman Ibu R juga memberikan dukungan ketika
Ibu R dinyatakan kanker. Beberapa diantara mereka ikut
merasakan apa yang dirasakan Ibu R. Selain itu, Ibu R juga
mendapatkan informasi mengenai pengobatan dan ada beberapa
dari mereka yang mengajak Ibu R untuk berbobat.
“…malah yang nangis malah temen-temen saya.”
(263-264) “Ada juga temen yang kasih tau info
pengobatan dimana, dimana, gitu. Kadang saya
langsung diajak berobat kemana gitu, tapi saya gak
mau.” (545-549)
Tidak hanya mendapatkan dukungan sosial dari orang-
orang yang Ibu R kenal baik, ada beberapa orang yang memberikan
dukungan kepada Ibu R yang sebenarnya Ibu R tidak terlalu
mengenal orang tersebut. Ibu R juga mendapatkan dukungan sosial
dari pegawai bank yang suka membeli dagangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
“Padahal saya juga bukan siapa-siapa. Mereka urunan
uang, saya terharu. Mereka hanya pembeli dagangan
saya.” (226-230)
Selain itu, Ibu R juga mendapatkan dukungan sosial dari
teman SD suami Ibu R. Mereka banyak yang datang ke rumah sakit
ketika Ibu R menjalani operasi.
“Itu temen-temen SD suami saya tau-tau waktu saya
operasi pada datang.” (530-532)
Beberapa band-band yang sering menyewa studio musik
tempat suami Ibu R bekerja juga banyak yang memberikan bantuan
dana. Bahakan seorang musisi terkenal, Icha Jikustik pun juga
pernah membantu biaya berobat.
“…band-band yang suka ke studio juga pada dateng.
Ngirimi uang. Terakhir itu Icha Jikustik itu ngirimi 10
juta untuk berobat.” (537-541)
Diantara banyaknya pemberi dukungan tersebut, pemberi
dukungan yang paling berpengaruh bagi Ibu R adalah dukungan
dari suami dan anak-anak. Hal itu dikarenakan suami dan anak-
anak mau menerima keadaan Ibu R apa adanya dan menginginkan
supaya Ibu R segera sembuh.
“… karena mereka menerima saya apa adanya.
Mereka pengen saya sembuh.” (567-569)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Berbagai macam dukungan yang diterima itu, memberikan
pengaruh bagi kehidupan Ibu R. Dukungan-dukungan yang
diterima oleh Ibu R membuat Ibu R merasakan bahwa kondisi
fisiknya membaik dan menambah semangat hidup.
“… jadi cepat sembuh. Jadi tambah semangat …”
(573-574)
Berdasarkan pengalaman, Ibu R memiliki pengalaman tidak
mendapatkan dukungan sosial. Hal tersebut dilakukan oleh kakak
kandung Ibu R. Ketika sangat membutuhkan uang untuk biaya
rumah sakit, uang yang dijanjikan oleh kakak kandung Ibu R tidak
jadi diberikan. Akan tetapi, Ibu R tidak terlalu mempermasalahkan
hal tersebut. Hal ini dikarenakan adanya suami yang terus
mendukungan dan lebih banyak pihak yang memberikan dukungan
daripada yang tidak mendukung.
“…dia janji mau kasih saya uang dari pencairan
asuransi. Kan saya kerja di toko kakak saya ini kan
saya asuransi. Nah saya udah tanda tangan, udah oke.
Pas harinya, eh uangnya gak dikasihkan saya.” (580-
587) “Tapi sih saya gak ambil hati ya mbak. Malah
stress dewe saya nanti. Suami saya juga udah gak usah
dipikirin. Mengko mesti ana dalan. Jadi dibandingkan
yang tidak mendukung saya, yang mendukung saya itu
jauh lebih banyak.” (606-614)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
d. Kesimpulan
Gejala yang dialami adalah munculnya benjolan pada
payudara sebelah kanan. Benjolan tersebut terletak pada puting dan
mengalami pembesaran dan menghitam selama 1 minggu, serta
mengeluarkan nanah, darah, dan berbau. Akan tetapi, benjolan
tersebut tidak terasa sakit. Subjek menjalani pemerikasaan biopsy
selama 3-4 kali dan belum terdeteksi terkena kanker. Akan tetapi,
setelah dilakukan biopsy yang ke-5, subjek positif dinyatakan
kanker payudara.
Ketika mendapatkan vonis kanker payudara subjek merasa
kaget, akan tetapi tidak berpikiran buruk dan menerima vonis
dengan ikhlas, serta tidak membawanya dengan perasaan yang
susah. Selain itu, subjek memiliki cara pandang yang positif
terhadap penyakit kanker yang diterima, yaitu memandangnya
sebagai berkat, sehingga subjek tidak mengalami keterpurukan.
Sejak mengalami kanker payudara, subjek tetap memiliki
kepercayaan diri, mampu menerimanya dengan ikhlas, dan
meyakini bahwa semua masalah pasti akan berakhir. Hal ini
dikarenakan subjek mampu menyukuri sesuatu yang ada,
menikmati proses kehidupan yang terjadi dan selalu belajar
menghadapi setiap kesusahan melalui pengalaman-pengalaman
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Sebelum kanker sampai saat ini, subjek memiliki tujuan
hidup yang sama, yaitu ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik
untuk suami dan anak-anaknya. Tidak adanya perubahan tujuan
hidup ini disebabkan oleh adanya semangat, mampu untuk
mensyukuri keadaan, dan mengingat kondisi anak yang masih
kecil. Sehingga, apapun yang terjadi tetap berusaha untuk
mewujudkan tujuan hidupnya.
Subjek memiliki pekerjaan membuat kue untuk dijual dan
menjaga toko komputer milik kakaknya. Subjek tidak mengalami
kesulitan dalam menjalani peran dan pekerjaannya sehari-hari. Hal
ini dikarenakan selalu ada komunikasi dan perencanaan antara
subjek dengan suami mengenai kegiatan esok hari. Namun saat ini
subjek mengurangi salah satu tugas yang dulu menjadi rutinitasnya
sehari-hari dikarenakan kondisi fisik yang semakin lemah. Saat ini,
tugas tersebut digantikan oleh suami.
Subjek dan keluarganya, yaitu suami dan anak-anak, selalu
mendiskusikan terlebih dahulu segala hal keputusan keluarga yang
akan diambil. Tetapi, dalam hal pengobatan, subjek tidak meminta
pertimbangan suami karena tergantung kesiapan subjek dan suami
menerima apapun yang menjadi keputusan subjek.
Subjek berpendapat bahwa seseorang yang memiliki sakit
kanker masih bisa memaksimalkan anggota tubuh lainnya untuk
lebih mengembangkan diri lagi. Hal ini dikarenakan, walaupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
sakit kanker, tidak boleh lemah dan tidak boleh manja. Pendapat
tersebut sesuai dengan kondisi subjek yang merasa mampu dalam
mengembangkan diri. Subjek memiliki keinginan untuk
mempelajari sesuatu yang lebih sehingga subjek terus berusaha
untuk terus mengembangkan diri.
Selain itu, subjek memiliki hubungan yang baik dengan
dengan suami dan anak, juga dengan masyarakat sekitar, teman,
bahkan memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan kue,
teman SD suami subjek, dan juga para pemusik langganan studio
band tempat suami subjek bekerja, dahulu.
Subjek mendapatkan dukungan sosial dari suami, berupa
dukungan emosional, instrumental, dan penghargaan. Bentuk
dukungannya adalah suami menerima keadaan subjek, menerima
keputusan pengobatan yang subjek jalani, membantu pekerjaan
sehari-hari, mengambil alih pekerjaan yang dilakukan subjek, dan
selalu memberikan semangat.
Subjek juga menerima dukungan dari anaknya, berupa
dukungan instrumental. Bentuk dukungan tersebut adalah bantuan
dalam pekerjaan rumah, anak pertama yang menunggui di rumah
sakit, dan prestasi belajar yang diraih anak subjek juga merupakan
salah satu dukungan yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Dukungan sosial, juga diterima subjek dari kakak kandung,
yaitu diantar ketika berobat dan mendapat bantuan dalam menjaga
anak-anak.
Beberapa teman subjek juga memberikan dukungan.
Beberapa diantara mereka ikut merasakan apa yang dirasakan
subjek. Selain itu, subjek juga mendapatkan informasi mengenai
pengobatan dan ada beberapa dari mereka yang mengajak subjek
untuk berbobat.
Tidak hanya mendapatkan dukungan sosial dari orang-
orang yang subjek kenal, ada beberapa orang yang memberikan
dukungan kepada subjek yang sebenarnya tidak terlalu mengenal
orang tersebut. Subjek mendapatkan dukungan biaya rumah sakit
dari pegawai bank yang suka membeli dagangannya, mendapatkan
dukungan sosial dari teman SD suami subjek berupa kunjungan ke
rumah sakit. Selain itu, beberapa band-band yang sering menyewa
studio musik tempat suami subjek bekerja juga banyak yang
memberikan bantuan dana. Bahkan seorang musisi terkenal, Icha
Jikustik pun juga pernah membantu biaya berbobat.
Diantara banyaknya pemberi dukungan tersebut, pemberi
dukungan yang paling adalah dukungan dari suami dan anak-anak.
Hal itu dikarenakan suami dan anak-anak mau menerima keadaan
apa adanya dan menginginkan supaya subjek segera sembuh.
Dukungan-dukungan tersebut diterima subjek secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
bertemu dengan pemberi dukungan. Selain itu ada juga yang
mengirimkan dana melalui rekening.
Berbagai macam dukungan yang diterima itu, memberikan
pengaruh positif bagi kehidupan subjek, yaitu subjek merasakan
bahwa kondisi fisiknya membaik dan menambah semangat hidup.
Berdasarkan pengalaman, subjek memiliki pengalaman
tidak mendapatkan dukungan sosial yang dilakukan oleh kakak
kandung subjek. Ketika sangat membutuhkan uang untuk biaya
rumah sakit, uang yang dijanjikan tidak jadi diberikan kepada
subjek. Akan tetapi, subjek tidak terlalu mempermasalahkan hal
tersebut. Hal ini dikarenakan adanya suami yang terus mendukung
dan lebih banyak pihak yang memberikan dukungan daripada yang
tidak mendukung.
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan berbagai gejala kanker
payudara yang dialami oleh subjek. Pada umumnya, semua subjek
mengalami gejala adanya benjolan pada payudara. Akan tetapi, tidak
semua merasakan adanya rasa sakit pada benjolan tersebut, seperti pada
subjek 1, 4, 5. Sedangkan pada subjek 2 dan 3 merasakan adanya rasa sakit
pada benjolan tersebut. Selain benjolan, gejala yang juga dialami adalah
adanya pertumbuhan puting yang tidak normal, yaitu terjadi pada subjek 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
dan 5. Gejala yang paling parah dialami oleh subjek 5 yaitu munculnya
nanah, darah, dan bau pada benjolan tersebut.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa tidak semua gejala dengan
mudah dideteksi sebagai kanker payudara. Butuh beberapa kali
pemeriksaan untuk memastikan bahwa gejala tersebut merupakan gejala
dari kanker payudara, seperti terjadi pada subjek 3 dan 5. Mereka tidak
hanya 1 kali dalam melakukan pemerikasaan untuk memastikan bahwa
terkena kanker payudara. Hal ini membuktikan penelitian sebelumnya
bahwa gejala permulaan kanker tidak dirasakan maupun tidak disadari dan
tidak mudah terdeteksi.
Jenis dukungan sosial yang ditemukan dalam penelitian ini,
ditemukan 5 jenis dukungan sosial yang diterima oleh subjek. Jenis
dukungan sosial yang muncul adalah dukungan sosial emosional,
dukungan sosial instrumental, dukungan sosial penghargaan, dukungan
sosial informatif dan dukungan sosial jaringan sosial. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli mengenai jenis
dukungan sosial (Cohen & McKay, 1984; Cutrona & Russell, 1990;
House, 1984; Schaefer, Coyne, & Lazarus, 1981; Willa, 1984 dalam
Sarafino, 1994).
Dari berbagai macam bentuk dukungan yang diterima, jenis
dukungan emosional merupakan jenis dukungan yang paling banyak
diterima oleh subjek. Jenis dukungan emosional ini lebih membantu dalam
peningkatan kondisi psychological well being dimensi penerimaan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Reaksi yang terjadi ketika mendapatkan vonis kanker payudara adalah
merasa kaget, sedih, takut, kalut, bingung, marah, dan sering
mempertanyakan keadaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hawari
dalam bukunya yang menyebutkan bahwa reaksi yang umumnya terjadi
pada pasien kanker payudara adalah kaget, takut, tidak bisa menerima
kenyataan, sampai depresi (Hawari dalam Uila, 2009).
Dalam proses penerimaan diri ketika mendapatkan vonis kanker
payudara sampai menjalani operasi pengangkatan payudara, dukungan
emosional dari orang-orang terdekat sangat dibutuhkan untuk membantu
pasien kanker payudara bisa menerima diri apa adanya dan bisa menerima
keadaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang mengungkapkan bahwa
dukungan emosional dan informasi lebih dibutuhkan oleh individu yang
mengalami sakit parah (Wortman & Dunkel-Schetter, 1987, dalam
Sarafino, 1994).
Dalam penelitian ini, jenis dukungan yang diberikan kepada
penderita kanker payudara ketika mendapati vonis sampai menjelang
operasi adalah dukungan emosional, dukungan informational, dan
dukungan penghargaan.
Pada awalnya, reaksi yang muncul pada seseorang yang
mendapatkan vonis kanker payudara adalah kaget, seperti terlihat pada
subjek 1, 2, 4, dan 5. Selain itu, perasaan lain yang juga dirasakan adalah
merasa sedih dan kebingungan, seperti yang dialami subjek 2. Perasaan
kalut, marah, dan mempertanyakan keadaan juga dirasakan oleh subjek 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Reaksi-reaksi tersebut muncul dikarenakan ketakutan akan konsekwensi
dari kanker payudara dan pengobatannya, seperti yang dialami oleh subjek
2 dan 3. Untuk mengatasi reaksi-reaksi yang muncul tersebut, dukungan
sosial sangatlah diperlukan oleh penderita kanker payudara dalam
mengatasi kondisi tersebut. Jenis dukungan sosial yang bisa diberikan
adalah dukungan sosial emosional, informatif, dan penghargaan.
Dalam dukungan emosional, bentuk dukungan yang diberikan
adalah pemberian semangat dan perhatian, serta adanya dorongan untuk
berobat. Pemberian semangat dan perhatian dilakukan dengan cara
memberikan pendampingan kepada keluarga yang menderita kanker
payudara. Selain itu, dorongan untuk melakukan pengobatan bisa
dilakukan dengan cara yang halus, yaitu meyakinkan kepada penderita
kanker payudara, bahwa kanker payudara bisa disembuhkan dengan
pengobatan yang ada. Dukungan sosial ini membantu pasien kanker
payudara dalam dimensi penerimaan dirinya. Penderita kanker payudara
yang pada awalnya kaget, takut, tidak mampu untuk menerima keadaan,
menjadi mampu untuk menerima diri secara positif dan mampu menerima
keadaan apa adanya.
Bentuk dukungan informational yang diterima penderita kanker
payudara bisa berasal dari dokter maupun teman. Bentuk dukungan
informational yang berasal dari dokter berupa pemberian nasihat dalam
menghadapi kanker. Bentuk dukungan ini bisa diberikan dengan cara
melalui konsultasi ketika di rumah sakit. Selain itu, dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
informational juga bisa berasal dari teman dengan pemberian informasi
pengobatan. Informasi yang diberikan bisa dilakukan dengan cara saling
berbagi pengalaman ketika bertemu sesama penderita kanker. Dukungan
sosial yang diterima ini mampu mempengaruhi dimensi penerimaan diri
pada pasien. Pasien kanker payudara mampu untuk memiliki pemikiran
yang positif tentang kanker dan pengobatannya, sehingga tidak mengalami
keterpurukan karena kanker.
Selain, dukungan emosional dan informational, dukungan yang
dibutuhkan pasien kanker payudara pasca vonis kanker sampai menjelang
operasi adalah dukungan penghargaan. Dukungan penghargaan yang
diberikan dapat berupa menghargai dan menerima keputusan pengobatan
yang akan dijalani pasien kanker payudara. Hal ini bisa dilakukan dengan
cara memberikan kebebasan dan mendukung keputusan pengobatan yang
akan dilakukan. Dengan adanya dukungan ini, dimensi otonomi pasien
kanker payudara akan meningkat. Pasien kanker payudara akan merasa
yakin dan berani untuk mengambil keputusan pengobatan secara mandiri.
Seseorang penderita kanker payudara yang sudah melakukan
tindakan operasi pengangkatan payudara juga mengalami masalah dalam
penerimaan dirinya. Beberapa diantara mereka akan merasa tidak percaya
diri, seperti yang dialami oleh subjek 1 dan 2. Selain itu, muncul juga
pengalaman merasakan malu dan takut apabila harus menemui orang lain,
seperti yang dialami oleh subjek 2. Perasaan yang muncul tersebut
disebabkan oleh perubahan kondisi fisik, yaitu kehilangan salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
payudara. Hal ini sesuai dengan teori bahwa manusia mempunyai sifat
holistic, yaitu makhluk fisik yang sekaligus psikologis. Sehingga sesuatu
yang terjadi dengan kondisi fisiknya akan mempengaruhi kondisi
psikologisnya (Lubis, 2009).
Ketika tindakan operasi telah dilaksanakan dan pasien kanker
payudara harus menjalani pengobatannya, dukungan sosial dari orang-
orang sekitar tetap dibutuhkan. Orang terdekat, yaitu keluarga merupakan
pihak yang banyak dibutuhkan dalam pemberian dukungan, terutama
dukungan emosional dan penghargaan. Bentuk dukungan yang yang
diberikan adalah pemberian semangat, perhatian dan penerimaan apa
adanya. Dukungan ini bisa diberikan dengan cara memperhatikan kondisi
kehidupan subjek setiap harinya dan tidak mempermasalahkan mengenai
tindakan pengangkatan payudara yang telah dilakukan. Selain keluarga,
dokter juga berperan dalam memberikan dukungan informative. Dukungan
tersebut berupa adanya pemberian nasihat mengenai cara menghadapi
kanker pasca operasi. Dukungan tersebut bisa dilakukan melalui konsultasi
yang bisa dilakukan ketika pasien melakukan kontrol atau pengobatan.
Selain itu, dukungan jaringan sosial juga bisa diberikan dari teman sesama
penderita kanker. Dukungan yang diberikan berupa pengalaman hidup
pasca operasi. Hal ini bisa dilakukan dengan saling bertukar cerita ketika
bertemu sesama penderita kanker ketika berobat. Dukungan tersebut
mempengaruhi dimensi penerimaan diri subjek. Dengan adanya dukungan-
dukungan tersebut, penderita kanker payudara yang pada awalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
mengalami ketidakpercayaan diri dan kurang mampu menerima keadaan
pasca operasi kanker payudara, saat ini sudah memiliki kepercayaan diri,
bisa menerima diri sendiri dan keadaan apa adanya. Selain tu, pasien
kanker payudara mampu menjalani kehidupan dengan rasa senang, penuh
syukur dan memiliki pandangan yang positif.
Penderita kanker payudara sudah memiliki tujuan hidup sebelum
positif terkena kanker. Tujuan hidup yang dimiliki penderita kanker
payudara sebelum positif kanker adalah ingin membahagiakan keluarga
dan cenderung memiliki tujuan hidup yang mengalir mengikuti arus hidup.
Setelah positif terkena kanker payudara, dimensi tujuan hidup pasien
kanker payudara sangat dipengaruhi oleh dukungan emosional yang
diberikan oleh keluarga.
Dukungan tersebut dapat berupa pemberian semangat dan adanya
perhatian. Cara yang dilakukan adalah dengan kehadiran keluarga setiap
saat bersama pasien kanker payudara dan memperhatikan kehidupan dan
kondisi pasien kanker payudara. Hal tersebut akan menyebabkan pasien
kanker payudara akan memiliki tujuan hidup dan semakin memiliki
semangat dan kekuatan untuk melanjutkan hidupnya untuk menjadi lebih
baik dan membahagiakan keluarganya.
Penderita kanker payudara akan mengalami penurunan kondisi
fisik dan mengalami kebosanan karena tindakan pengobatan jangka
panjang yang harus dijalaninya, seperti yang dialami oleh subjek 1, 3, dan
4. Selain itu, masalah juga terjadi ketika subjek diminta untuk mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
keputusan pengobatan secara mandiri, seperti subjek 1, 3, 4, dan 5,
ataupun meminta pertimbangan suami, seperti pada subjek kedua. Namun,
masalah tersebut bisa diatasi dengan pemberian dukungan sosial dari
keluarga. Dukungan sosial yang diberikan adalah dukungan sosial
emosional dan penghargaan. Kedua bentuk dukungan tersebut diberikan
oleh keluarga. Dukungan emosional yang diberikan dapat berupa
pemberian semangat, perhatian dan dorongan untuk melakukan
pengobatan. Dukungan ini bisa dilakukan dengan pemberian semangat dan
memperhatikan kondisi subjek. Selain itu, ada juga dukungan penghargaan
yang dapat berupa adanya penerimaan apa adanya dan penerimaan
keputusan pengobatan yang dilakukan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
tidak memaksakan kehendak kepada subjek dan menerima keputusan
pengobatan yang dijalani subjek. Dukungan ini menyebabkan pasien
kanker payudara tetap memiliki dimensi otonomi, yaitu adanya
kemampuan untuk mengambil keputusan pengobatan dan kelanjutannya
secara mandiri, serta dalam kehidupan sehari-hari juga memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan.
Walaupun terkena kanker payudara, beberapa dari penderita kanker
payudara ini memiliki pendapat bahwa seorang penderita kanker payudara
tetap bisa melakukan pengembangan diri. Ketika mengalami penurunan
kondisi fisik dan harus mengurangi kegiatannya, kebosanan akan dialami
oleh penderita kanker payudara, seperti yang terjadi pada subjek 2, 4, dan
5. Akan tetapi, mereka tetap memiliki keinginan dari dalam diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
untuk tetap melakukan aktivitas lain yang lebih ringan. Keinginan ini
didukung oleh orang-orang di sekitar, seperti keluarga dan teman.
Keluarga memberikan dukungan emosional berupa pemberian
semangat, perhatian, dan dukungan dalam beraktivitas yang diberikan
dengan cara memberikan perhatian pada kondisi kesehatan pasien dan
memberikan kebebasan untuk tetap beraktivitas. Selain itu, dukungan dari
teman berupa ajakan beraktivitas yang dilakukan dengan cara menjemput
langsung pasien kanker payudara untuk beraktivitas bersama juga
mempengaruhi dimensi pengembangan diri. Dengan mendapatkan
dukungan sosial, pasien kanker payudara tetap memiliki kemampuan
untuk mengembangkan diri mereka sesuai potensi yang ada.
Seseorang yang menderita kanker payudara, pasti akan mengalami
penurunan kondisi fisik. Hal ini mengkibatkan adanya pengurangan
aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, mereka tetap mampu menjani peran dan
tanggung jawabnya masing-masing. Mereka juga tetap mampu menjalani
aktivitasnya sesuai dengan kondisi fisik. Walaupun pasien kanker
payudara masih sanggup menguasai lingkungan dan aktivitasnya seorang
diri, tetapi dimensi penguasaan lingkungan yang dimiliki pasien kanker
payudara juga dipengaruhi oleh dukungan sosial yang diberikan oleh
keluarga. Keluarga memberikan dukungan sosial instrumental berupa
pemberian waktu dan bantuan tenaga. Dukungan tersebut diberikan
dengan cara meluangkan waktu untuk memberikan bantuan dalam
beraktivitas sehari-hari. Dengan adanya bantuan tersebut, pasien kanker
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
payudara tetap mampu mengatur dan menguasai aktivitasnya dengan atau
tanpa bantuan orang lain.
Dimensi relasi positif yang dimiliki pasien kanker payudara
dipengaruhi oleh dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga dan
masyarakat. Adanya perhatian yang lebih besar dari keluarga dan adanya
pemberian semangat, perhatian, dan bantuan materi dari masyarakat juga
dirasakan oleh penderita kanker payudara. Dukungan yang diberikan oleh
keluarga dilakukan dengan cara memberikan perhatian dan semangat
setiap hari melalui tatap muka, maupun melalui media lain, misalnya
melalui telepon, media sosial, ataupun sms. Selain itu, perhatian dari
keluarga juga dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kehidupan
subjek dengan memperhatikan kesehatan, makan, dan jadwal obat yang
dikonsumsi. Dukungan yang diberikan oleh masyarakat dapat dilakukan
dengan cara melalui tatap muka maupun media lain. Selain itu, juga bisa
dilakukan dengan cara memberikan kunjungan, baik di rumah sakit
maupun di rumah. Dengan adanya dukungan tersebut, seorang yang
menderita kanker payudara yang sudah memiliki hubungan baik dengan
banyak pihak, akan semakin memiliki hubungan yang lebih baik dengan
orang lain dan bisa mendapatkan banyak bantuan atau dukungan sosial
dari banyak pihak.
Dukungan-dukungan sosial tersebut sesuai dengan teori mengenai
faktor yang mempengaruhi psychological well being, yaitu individu yang
mendapat dukungan dari lingkungan sosial akan memiliki Psychological
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
well being yang tinggi dibandingkan dengan individu yang tidak mendapat
dukungan sosial (Davis, dalam Rahayu, 2008). Dalam penelitian ini,
ditemukan bahwa ada 1 subjek yang tidak memiliki dimensi
pengembangan diri. Hal ini dikarenakan faktor kondisi fisik yang melemah
dan tidak adanya dukungan yang diterima untuk memiliki aktivitas lain
yang bisa lebih mengembangkan dirinya.
Berbagai bentuk dukungan tersebut diberikan dengan cara yang
berbeda-beda. Sebagian besar dari dukungan itu diberikan secara langsung
oleh pemberi kepada penerima. Misalnya adalah dukungan sosial
instrumental berupa bantuan dalam mengerjakan pekerjaan, bisa diberikan
melalui pengambilalihan secara langsung pekerjaan yang dilakukan pasien
kanker. Selain itu contoh bentuk dukungan emosional berupa pemberian
perhatian, dapat diberikan melalui dengan cara mengingatkan untuk
minum obat, mengingatkan untuk makan, dan meminta subjek untuk tidak
bekerja terlalu lelah. Namun ada sebagian yang diberikan melalui berbagai
media yang ada, misalnya memberikan dukungan semangat melalui
telpon, sms, media sosial internet, dan untuk dukungan biaya ada yang
mengirim melalui rekening bank. Selain itu, ternyata dukungan sosial yang
bisa diberikan seorang anak kepada ibu yang menderita kanker payudara
adalah melalui prestasi belajar yang baik di sekolah. Dalam penelitian
yang ditemukan sebelumnya, tidak dijelaskan bagaimana cara yang
digunakan untuk memberikan dukungan sosial. Pada penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
sebelumnya, yang dijelaskan hanyalah jenis dukungan sosial yang diterima
(Anggraeni & Ekowati, 2010; Sari, 2011).
Keefektifan dukungan sosial dipengaruhi oleh jenis dukungan dan
juga oleh siapa pemberi dukungan tersebut (Taylor, 1999). Dalam
penelitian ini, pemberi dukungan yang paling berpengaruh adalah suami,
anak, dan orang tua. Hal ini dikarenakan, pihak-pihak tersebut merupakan
pribadi yang paling dekat, selalu memberi semangat, menerima apa
adanya, selalu membesarkan hati, dan yang selalu mendampingi dalam
kondisi apapun.
Secara umum, pengaruh dari dukungan sosial yang diterima adalah
membuat subjek merasa tidak sendiri, merasa senang, lebih percaya diri,
mengurangi beban penderitaan, tetap memiliki tujuan hidup, memiliki
semangat hidup, mempercepat kesembuhan, tidak memikirkan
penyakitnya, lebih merasa kuat dan tegar, serta menyebabkan pasien selalu
berpikir positif. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
beberapa ahli mengenai dampak dari dukungan sosial yang diterima pasien
kanker payudara (Sari & Prasetyadi, 2005; Denewer, Farouk, Mostafa, &
Elshamy, 2011).
Akan tetapi, dukungan sosial yang diterima oleh pasien kanker
payudara merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi
psychological well being. dalam penelitian ini ditemukan pendapat dari
masing-masing penderita kanker payudara bahwa sebesar apapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
dukungan yang diberikan, apabila tidak memiliki semangat dari dalam
sendiri, dukungan itu akan menjadi sia-sia.
Kemampuan dari dalam diri sendiri juga akan mempengaruhi cara
pasien kanker payudara dalam menanggapi perilaku orang lain terhadap
diri sendiri yang berkaitan dengan dukungan sosial. Berdasarkan
pengalaman, sebagian besar tidak memiliki pengalaman tidak didukung.
Hanya ada 1 subjek yang merasa pernah tidak didukung. Akan tetapi
mendapat dukungan atau tidak, itu tergantung dari cara pandang masing-
masing. Secara keseluruhan, subjek dalam penelitian ini memiliki cara
pandang yang positif, sehingga menganggap segala hal yang dilakukan
orang lain merupakan cara untuk mendukung mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Gambar Bentuk dan Strategi Dukungan Sosial Ketika Divonis Kanker Payudara sampai Operasi
Keluarga : Pemberian semangat
dan perhatian; dorongan untuk
berobat (Ds.e)
Pendampingan :
meyakinkan bahwa akan
sembuh
Adanya penerimaan diri
yang positif dan menerima
keadaan (Dm.PD)
STRATEGI
DUKUNGAN SOSIAL
Dokter : Pemberian nasihat
menghadapai kanker (Ds.Inf.)
Teman : Pemberian informasi
pengobatan (Ds.Inf.) Berbagi pengalaman :
Saling bertemu dan berbagi
pengalaman [keberhasilan]
pengobatan
Memiliki pemikiran yang
positif tentang kanker
payudara dan
pengobatannya (Dm.PD)
Pengarahan :
Memberikan arahan
[menyemangati]
Keluarga : Menghargai dan
menerima keputusan pengobatan
yang diambil (Ds.P)
Pemberian kebebasan :
Memberikan kebebasan
dalam mengambil
keputusan pengobatan
Berani mengambil
keputusan pengobatan
secara mandiri (Dm.O)
PSYCHOLOGICAL WELL
BEING
Adanya reaksi kaget
(S 1,2,4,5), sedih (S
2), takut (S 3), kalut
(S 3), kebingungan
(S 2), stress (S 3),
panik (S 3), marah
(S 3), sering
mempertanyakan
keadaan (S 3)
Adanya perasaan
takut akan
konsekwensi dari
kanker dan
pengobatannya (S
2,3)
BENTUK DUKUNGAN
SOSIAL
KONDISI
AWAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Gambar Bentuk dan Strategi Dukungan Sosial Pasca Operasi
STRATEGI
DUKUNGAN SOSIAL
Keluarga : Pemberian semangat
dan perhatian (Ds.E); menerima
apa adanya (Ds.P)
Dokter : Pemberian nasihat
menghadapai kanker (Ds.Inf)
Teman : berbagi pengalaman
pasca operasi (Ds.JS)
Perhatian : Pemberian perhatian setiap
hari, memperhatikan kehidupan subjek
[mengingingatkan, bukan menegur],
Penerimaan : tidak mempermasalahkan
adanya tindakan pengangkatan payudara.
Pengarahan : Memberikan arahan
secara empatik
Berbagi Pengalaman : Saling bertemu
dan berbagi pengalaman keberhasilan
berobat ketika berobat/kontrol
Adanya kepercayaan diri,
menerima diri sendiri dan
keadaan, menjalani hidup
dengan senang dan
bersyukur, memandang diri
secara positif (Dm.PD)
BENTUK
DUKUNGAN SOSIAL
PSYCHOLOGICAL WELL
BEING
KONDISI
AWAL
Mengalami
ketidakpercayaan
diri (S 1), takut
ketika harus
bertemu orang lain
S 2), malu (S 2)
Keluarga : Pemberian semangat
(Ds.E); menerima apa adanya
(Ds.P)
Penerimaan : tidak
mempermasalahkan adanya
tindakan pengangkatan payudara. Tetap percaya diri, memiliki
pandangan yang positif,
lebih tangguh dan lebih
ikhlas (Dm.PD)
Merasa biasa saja (S
3), menerima
keadaan dengan
baik (S 4), tetap
percaya diri (S3, 5)
Kemampuan diri sendiri : tabah, pemikiran
positif, kemampuan bersyukur, menikmati proses
hidup, belajar menghadapi masalah melalui masalah
sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Gambar Bentuk dan Strategi Dukungan Sosial Pasca Operasi (Lanjutan)
Keluarga : Pemberian semangat
dan perhatian (Ds.E)
Menemani : Selalu ada bersama subjek
setiap saat. [co : menemani berobat]
Perhatian : Pemberian perhatian setiap
hari, memperhatikan kehidupan subjek
(kesehatan, makan, mengkonsumsi obat)
mengingatkan, bukan menegur
Tidak adanya perubahan tujuan
hidup, semakin memiliki
semangat untuk mewujudkan
tujuan hidup (Dm.TH)
Keluarga : Pemberian semangat,
perhatian, dan dorongan berobat
(Ds.E); menerima apa adanya,
menerima keputusan pengobatan
(Ds.P)
Perhatian : Pemberian perhatian setiap
hari, memperhatikan kehidupan subjek.
[mengingatkan, bukan menegur]
Pemberian kebebasan : tidak
memaksakan kehendak kepada
subjek, menerima keputusan subjek
Mampu mengambil keputusan
pengobatan, dan keputusan
kelanjutan pengobatan secara
mandiri (berhenti/melanjutkan),
mampu mengambil keputusan
secara mandiri (Dm.O)
Keluarga : Pemberian semangat,
perhatian, dan dukungan kegiatan
(Ds.E)
Teman : Ajakan beraktivitas
(Ds.JS)
Perhatian : Pemberian perhatian setiap
hari, memperhatikan kehidupan subjek
mengingatkan, bukan menegur
Memberikan kebebasan :
membebaskan subjek beraktivitas
Menemani : Mengajak berkegiatan,
menjemput subjek
Memiliki kemampuan dan
keyakinan untuk
mengembangkan diri sesuai
potensi yang ada di dalam
diri (Dm.Pg.D)
Memiliki tujuan hidup
ingin membahagiakan
keluarga, tujuan hidup
mengalir saja
Harus menentukan
tindakan
pengobatan,
penurunan kondisi
fisik dan mengalami
kebosanan berobat
(S 1,3,4)
Kebosanan karena
berkurangnya aktivitas
(S 5), keinginan dari
dalam diri sendiri untuk
beraktivitas lain (S
2,4,5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Gambar Bentuk dan Strategi Dukungan Sosial Pasca Operasi (Lanjutan)
Keluarga : Bantuan tenaga dan
waktu (Ds.Inst.)
Memberikan bantuan :
Meluangkan waktu untuk
memberikan bantuan dalam
beraktivitas sehari-hari
Mampu menguasai dan
mengatur aktivitasnya
dengan atau tanpa bantuan
orang lain (Dm.PL)
Keluarga : Semakin memberikan
perhatian (Ds.E)
Masyarakat : memberikan
semangat, menanyakan kabar
(Ds.E); memberikan bantuan
materi (Ds.Inst.)
Perhatian : Memberikan perhatian dan
semangat setiap hari, melalui tatap muka,
maupun melalui media lain,
memperhatkan kehidupan subjek
(kesehatan, makan, mengkonsumsi obat)
Memotivasi : Memberikan semangat
melalui tatap muka maupun media lain,
memberi kunjungan (RS dan rumah),
Pemberian bantuan: memberikan dana
secara langsung, maupun melalui media
lain
Adanya hubungan baik dari
berbagai pihak,
mendapatkan banyak
dukungan dari berbagai
pihak (Dm.RP)
Pengaruh : merasa tidak sendiri, merasa senang, lebih percaya diri, mengurangi beban penderitaan, memiliki tujuan
hidup, memiliki semangat hidup, mempercepat kesembuhan, merasa kuat dan tegar, memiliki pikiran positif
KEBAHAGIAAN
Pengurangan aktivitas
karena melemahnya
kondisi fisik
Adanya hubungan
baik dengan keluarga,
teman, dan
masyarakat.
Adanya kesulitan
dalam hal biaya
pengobatan (S 5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada umumnya, pasien kanker payudara mengalami gejala berupa
munculnya benjolan pada bagian payudara yang disertai gejala lain, seperti
putting yang tumbuh tidak normal, adanya luka pada benjolan, dan adanya
rasa sakit pada benjolan. Selain itu, tidak semua gejala dapat dengan
mudah dideteksi sebagai kanker payudara. Butuh beberapa kali
pemeriksaan untuk memastikan bahwa gejala tersebut adalah kanker
payudara.
Dalam penelitian ini ditemukan 5 jenis dukungan sosial yang
diterima oleh pasien kanker payudara. Kelima jenis dukungan sosial itu
adalah dukungan sosial emosional, dukungan sosial instrumental,
dukungan sosial informatif, dukungan sosial penghargaan, dan dukungan
sosial jaringan sosial. Semua jenis dukungan tersebut mampu membantu
meningkatkan psychological well being.
Ada berbagai macam bentuk dukungan sosial yang dapat diberikan
kepada pasien kanker payudara melalui berbagai macam cara yang bisa
dilakukan. Adapun bentuk dukungan sosial yang diterima adalah
semangat, perhatian, nasihat, informasi, dorongan untuk berobat,
menerima apa adanya, dukungan beraktivitas, ajakan beraktivitas, bantuan
tenaga dan waktu, menanyakan kabar, serta adanya bantuan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Dukungan tersebut diberikan dengan cara meyakinkan bahwa akan
sembuh, berbagi pengalaman keberhasilan pengobatan, memberikan
kebebasan dalam mengambil keputusan, memberikan arahan secara
empatik, selalu mengingatkan untuk minum obat, menemani berobat,
mengajak beraktivitas, memberikan kunjungan, dan memberikan bantuan
materi.
Dukungan sosial yang sangat dibutuhkan adalah dukungan sosial
dari keluarga, karena dukungan dari keluarga mampu mempengaruhi
seluruh dimensi psychological well being pasien kanker payudara. Bentuk
dukungan yang paling banyak diterima oleh pasien kanker payudara
adalah dukungan emosional. Dukungan tersebut diberikan dengan cara
memberikan perhatian kepada pasien kanker payudara. Perhatian yang
diberikan dapat dilakukan dengan cara langsung, maupun dengan cara
melalui media lain, seperti telepon, pesan singkat, maupun media sosial.
Akan tetapi, dukungan sosial yang diterima oleh pasien kanker
payudara hanya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi
psychological well being. Dalam penelitian ini ditemukan pendapat dari
masing-masing penderita kanker payudara bahwa sebesar apapun
dukungan yang diberikan, apabila tidak memiliki semangat dari dalam
sendiri, dukungan itu akan menjadi sia-sia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
1. Pengukuran tingkat psychological well being yang menggunakan skala
item tunggal, dengan hanya menggunakan 1 istilah temuan survey
yang berjumlah 28 suara, dari total 73 suara, sehingga konsep
psychological well being dalam single item ini menjadi kurang luas.
2. Sampel dalam penelitian ini hanya berdasarkan persepsi penderita
kanker payudara dengan psychological well being yang baik. Apabila
data yang diambil juga berdasarkan persepsi pemberi dukungan dan
penderita kanker payudara dengan psychological well being yang
kurang baik beserta pemberi dukungannya, maka aka nada
kemungkinan menghasilkan data yang berbeda.
C. SARAN
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya yang berminat untuk meneliti topik yang sama,
diharapkan lebih memperhatikan cara mengukur tingkat
psychological well being pasien kanker payudara agar didapatkan
data yang kuat.
b. Pencarian istilah yang sepadan dengan psychological well being
bisa dilakukan dengan menggunakan stimulus gambar, bukan kata-
kata. Gambar yang digunakan berisi mengenai sebuah kisah.
Stimulus pertama berupa gambar orang dengan kondisi baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Stimulus kedua berupa gambar orang yang mendapati masalah.
Stimulus ketiga adalah berupa gambar orang yang sedang
mengalami kesedihan karena masalah. Stimulus keempat berupa
gambar orang yang kembali mengalami kebahagiaan.
c. Selain itu, peneliti juga dapat meneliti dukungan sosial berdasarkan
sudut pandang pemberi dukungan sosial. Selain itu juga meneliti
penerima dukungan sosial dengan kondisi psychological well being
yang rendah beserta pemberi dukungan. Hal ini dilakukan supaya
memberikan data dukungan sosial yang lebih objektif.
2. Bagi Pasien Kanker Payudara
Pasien kanker payudara diharapkan mampu untuk menguasai
diri sendiri sehingga mampu untuk memperbaiki kondisi psikologis
pasca mendapatkan vonis dan pasca operasi. Selain itu, pasien kanker
payudara diharapkan mampu menanggapi secara positif hal-hal yang
dilakukan oleh orang lain.
3. Bagi Keluarga Pasien Kanker Payudara
Pihak keluarga hendaknya memberi pendampingan kepada
pasien kanker payudara sejak mendapatkan vonis kanker payudara.
Dukungan yang sangat diperlukan oleh pasien kanker payudara adalah
dukungan sosial emosional berupa pemberian semangat, perhatian,
pendampingan, penerimaan apa adanya, dan kasih sayang. Dukungan
tersebut diperlukan untuk membantu pasien dalam menerima diri apa
adanya terkait dengan kanker dan penanganannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
4. Bagi Pihak Rumah Sakit atau Lembaga yang Bergerak di Bidang
Kanker
Pihak rumah sakit atau lembaga yang bergerak di bidang
kanker hendaknya memberi pendampingan kepada pasien kanker
payudara sejak mendapatkan vonis kanker payudara. Dukungan yang
bisa diberikan adalah berupa penerimaan, pemberian saran mengenai
cara menghadapi kanker, dan memberikan penjelasan mengenai
tindakan pengobatan kanker payudara secara jelas. Dukungan tersebut
diperlukan untuk membantu pasien dalam menerima diri apa adanya
terkait dengan kanker dan penanganannya, dan membantu pasien
dalam memutuskan tindakan kanker yang akan dijalaninya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, M. D., & Ekowati, W. (2010). Peran keluarga dalam
memberikan dukungan terhadap pencapaian integritas diri pasien
kanker payudara post radikal mastektomi. Jurnal Keperawatan
Soedirman, 5(2), 105-114.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial (Jilid 2, Edisi 10).
Jakarta: Erlangga.
Chaplin, J. P. (2008). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Grafindo.
Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry and research design choosing
among five traditions. California : SAGE Publications.
Creswell, J. W. (2010). Research Design : Pendekatan kualitatif,
kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Denewer, A., Farouk, O., Mostafa, W., & Elshamy, K. (2011). Sosial
support and hope among Egyptian women with breast cancer after
mastectomy. Breast Cancer: Basic and Clinical Research, 5, 93-
103.
Halim, M. S. (2003). Quality of life and breast cancer : a general concept.
Jurnal Psikologi, 12, 2, 13-24.
Karyono, D. K. S., & Lela, T. A. (2008). Penanganan stres dan
kesejahteraan psikologis pasien kanker payudara yang menjalani
radioterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Media Medika
Indonesiana. Diunduh 13 Oktober 2011, dari
http://eprints.undip.ac.id/15058/1/vol_43_2_2008_102_-_105.pdf.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Jika tidak
dikendalikan 26 juta orang di Dunia menderita kanker. Diunduh 26
Oktober 2012 dari http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-
release/1060-jika-tidak-dikendalikan-26-juta-orang-di-dunia-
menderita-kanker-.html.
Kim, H. S., Sherman, D. K., & Taylor, S. E. (2008). Culture dan sosial
support. American Psychologist, 63(6), 518-526.
Lubis, N. L. (2009). Depresi : Tinjauan psikologis. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Lubis, N. L., & Hasnida. (2009). Dukungan sosial pada pasien kanker,
perlukah? Medan: USU Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lubis, N. L., & Priyanti, D. (2009). Makna hidup pada penderita kanker
leher rahim. Majalah Kedokteran Nusantara, 42, 14-19.
Moleong, L. J. (2009). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ozkan, S., & Ogee, F. (2008). Importance of sosial support for functional
status in breast cancer patients. Asian Pasific Journal of Cancer
Prevention, 9, 601-604.
Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development
(Psikologi perkembangan). Ed. ke-10. Jakarta: Salemba Humanika.
Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku
manusia. Jakarta: Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi UI.
Primadi, A., & Hadjam, M. N. R. (2012). Optimisme, harapan, dukungan
sosial keluarga, dan kualitas hidup orang dengan epilepsi. Jurnal
Psikologi, 3(2), 123-133.
Rahayu, M. A. (2008). Psychological well-being pada wanita dewasa
muda yang menjadi istri kedua dalam pernikahan poligami. Skripsi.
Universitas Indonesia.
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2001). On happiness and human potentials : a
review of research on hedonic and eudaimonic well-being. Annual
Review Psychological, 52, 141-161.
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? explorations on the
meaning of psychological well-being. Journal of Personality and
Sosial Psychology, 57, 6, 1069-1081.
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well
being revisited. Journal of Personality and Sosial Psychology, 69,
4, 719-727.
Ryff, C. D., & Singer, B. (1998). The contours of positive human health.
Psychological Inquiry, 9, 1, 1-28.
Salsabila. (2009). Resiliensi pada penderita kanker ditinjau dari dukungan
sosial. Skripsi-Qt Blogspot. Diunduh 13 Juni 2012 dari
http://skripsi-qt.blogspot.com/2009/04/ resiliensi-pada-penderita-
kanker.html.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology : Biopsychososial interaction
(2nd
ed.). Canada: John Wiley and Sons, Inc.
Sarafino, E. P. (2008). Health Psychology : Biopsychososial Interaction
(6th
ed.). USA: John Wiley and Sons, Inc.
Sari, R., & Prasetyadi, B. S. (2005). Impact of sosial support in breast
cancer patients [on_line abstract]. Diunduh pada 30 Agustus 2012
dari http://openstrorage.gunadarma.ac.id/abstract/graduate/244-
737-1-SM.pdf.
Sari, Q. N. R. (2011). Dukungan sosial pada penderita kanker payudara di
masa dewasa tengah. Skripsi. Universitas Gunadarma.
Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: Grasindo.
Smith, J. A. (2009). Psikologi Kualitatif : Panduan praktis metode riset.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan
karya ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Taylor, S. (1999). Health psychology (4th
ed.). Singapore: Mc Graw-Hill.
Uila, U. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi pada pasien
kanker payudara yang menjalani kemoterapi di ruang mawar II Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Wilson, G. T., Nathan, P. E., O’learny, K. D., & Clark, L. A. (1996).
Abnormal psychology : Integrating perspective. United State of
America: Allyn & Baccon.
Yayasan Kanker Indonesia. (2012). Tentang kanker. Diunduh pada 26
Oktober 2012 dari http://yayasankankerindonesia.org/tentang-
kanker/.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 1.
Hasil Tryout Skala The Ryff’s Scale of Psychological Well Being
Pada awalnya, untuk melakukan pengukuran psychological well being,
peneliti menggunakan skala Psychological Well Being kepada beberapa penderita
kanker payudara sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Skala yang digunakan
merupakan hasil adaptasi dari skala The Ryff’s Scale of Psychological Well Being.
Penyebaran skala ini dilakukan untuk mencari subjek dengan tingkat
psychological well being yang baik. Jenis penskalaan yang digunakan adalah skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi.
Dalam skala Likert, variabel yang diukur akan dijabarkan menjadi indikator
variabel yang kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item
instrument (Sugiyono, 2012).
Skala ini terdiri dari 42 item yang masing-masing item memiliki rentang 1
sampai 6. Keseluruhan item pada skala ini merepresentasikan 6 dimensi
psychological well being, sehingga masing-masing dimensi terdiri dari 7
pernyataan. Pernyataan-pernyataan dalam skala ini dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu favorable dan unfavorable. Adapun distribusi item skala pengukuran
psychological well being dapat dilihat pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Tabel 1
Distribusi Item Skala Psychological Well Being (Sebelum Uji Coba)
No. Dimensi Favorable Unfavorable Total
1 Otonomi 1, 7, 25, 37 13, 19, 31 7
2 Penguasaan
lingkungan
2, 8, 20, 38 14, 26, 32 7
3 Pertumbuhan
pribadi
9, 21, 33 3, 15, 27, 39 7
4 Hubungan positif
dengan orang lain
4, 22, 28, 40 10, 16, 34 7
5 Tujuan hidup 11, 29, 35 5, 17, 23, 41 7
6 Penerimaan diri 6, 12, 24, 42 18, 30, 36 7
Jumlah 22 20 42
Untuk mengetahui valid atau tidaknya item yang disusun, maka perlu
dilakukan uji coba pada skala tersebut. Uji coba tersebut dilakukan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas, apakah item yang disusun sudah sesuai
dengan indikator, susunan kalimat apakah mudah dipahami atau tidak. Item yang
menunjukkan hasil tidak berkualitas harus dihilangkan atau direvisi kembali untuk
tetap disertakan dalam skala penelitian. Selain itu, mean hasil uji coba skala akan
digunakan sebagai panduan penentuan tingkat kategori psychological well being.
Subjek dengan nilai psychological well being diatas rata-rata akan dilakukan tahap
berikutnya, yaitu wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Uji validitas yang digunakan dalam skala ini adalah menggunakan
validitas isi, yaitu melakukan analisis rasional terhadap isi skala. Item yang akan
digunakan diperoleh berdasarkan hasil konsultasi item kepada ahli (professional
judgement), dalam hal ini dosen pembimbing. Hal ini dilakukan dengan tujuan,
supaya item yang tersusun mencakup seluruh objek yang akan diukur. Seleksi
item yang baik, yang digunakan dalam pengukuran ini menggunakan koefisien
korelasi ≥ 0,3. Sehingga, item dengan koefisien korelasi < 0,3 termasuk dalam
kategori item yang kurang baik.
Dalam skala ini, uji coba dilakukan kepada 64 wanita dengan usia 35-65
tahun. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil koefisien korelasi memiliki
rentang antara -0,156 sampai dengan 0,511. Terdapat 23 item yang gugur dari 42
item yang diujicobakan, yaitu item nomor 1, 2, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 16, 17, 19,
20, 25, 28, 29, 31, 34, 36, 37, 38, 41, 42. Item yang tidak valid tersebut memiliki
rentang koefisien korelasi antara -0,156 sampai dengan 0,281. Adapun hasil
koefisien korelasi item yang tidak valid terdapat pada tabel 2.
Tabel 2
Koefisien Korelasi Item yang Tidak Valid
No. Nomor Item Koefisien Korelasi
1. Item 1 -0,246
2. Item 2 0,088
3. Item 4 0,261
4. Item 7 0,028
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
5. Item 8 -0,156
6. Item 9 0,241
7. Item 11 0,291
8. Item 12 0,281
9. Item 15 0,261
10. Item 16 0,178
11. Item 17 0,184
12. Item 19 0,185
13. Item 20 0,043
14. Item 25 0,129
15. Item 28 0,088
16. Item 29 0,187
17. Item 31 0,235
18. Item 34 0,251
19. Item 36 0,178
20. Item 37 0,023
21. Item 38 -0,024
22. Item 41 0,204
23. Item 42 -0,024
Jumlah item yang valid adalah sebanyak 19 item. Berdasarkan hasil uji
coba skala ini, dapat diketahui bahwa sebagian besar item pada skala ini tidak
valid. Oleh karena itu, skala ini tidak jadi digunakan dalam pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Psychological Well Being. Hasil seleksi item skala Psychological Well Being bisa
terlihat pada tabel 3.
Tabel 3
Distribusi Item Skala Psychological Well Being (Setelah Uji Coba)
No. Dimensi Favorable Unfavorable Total
1 Otonomi 1*, 7*, 25*, 37* 13, 19*, 31* 1
2 Penguasaan
lingkungan
2*, 8*, 20*, 38* 14, 26, 32 3
3 Pertumbuhan
pribadi
9*, 21, 33 3, 15*, 27, 39 5
4 Hubungan positif
dengan orang lain
4*, 22, 28*, 40 10, 16*, 34* 3
5 Tujuan hidup 11*, 29*, 35 5, 17*, 23, 41* 3
6 Penerimaan diri 6, 12*, 24, 42* 18, 30, 36* 4
Jumlah 7 12 19
Keterangan :
*) = item yang tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 2.
Hasil Perhitungan Statistik Tryout Skala The Ryff’s Scale of Psychological
Well Being
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.786 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Item1 184.09 210.245 .310 .780
Item2 183.61 216.020 .088 .787
Item3 183.91 202.658 .368 .776
Item4 183.97 212.158 .261 .781
Item5 183.41 205.928 .466 .775
Item6 183.94 205.615 .395 .776
Item7 184.12 217.603 .028 .789
Item8 186.17 224.049 -.156 .798
Item9 183.84 212.166 .241 .782
Item10 184.17 203.795 .436 .774
Item11 183.44 214.663 .291 .782
Item12 183.50 212.762 .281 .781
Item13 184.23 203.611 .418 .775
Item14 183.78 209.634 .333 .779
Item15 184.27 210.325 .261 .781
Item16 183.86 213.170 .178 .784
Item17 183.72 213.094 .184 .784
Item18 185.47 203.840 .357 .777
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Item19 184.94 211.425 .185 .784
Item20 183.97 217.936 .043 .787
Item21 184.17 205.859 .511 .774
Item22 183.88 207.603 .362 .778
Item23 184.06 204.821 .480 .774
Item24 183.92 210.295 .404 .778
Item25 184.91 212.943 .129 .787
Item26 184.77 204.024 .338 .778
Item27 184.73 206.992 .303 .779
Item28 184.27 216.579 .088 .786
Item29 183.52 215.841 .187 .784
Item30 184.31 203.234 .467 .773
Item31 185.28 208.555 .235 .782
Item32 184.38 202.079 .480 .772
Item33 183.27 214.039 .324 .781
Item34 184.08 210.867 .251 .781
Item35 183.88 203.921 .390 .776
Item36 185.02 210.428 .178 .785
Item37 184.91 216.562 .023 .793
Item38 184.45 218.950 -.024 .793
Item39 184.16 203.309 .403 .775
Item40 183.97 210.951 .416 .778
Item41 185.45 211.141 .204 .783
Item42 184.34 219.150 -.024 .792
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.825 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Item1 87.56 107.964 .246 .824
Item3 87.38 101.603 .349 .821
Item5 86.88 102.397 .535 .811
Item6 87.41 104.499 .344 .820
Item10 87.64 101.313 .470 .813
Item13 87.70 103.291 .360 .819
Item14 87.25 106.286 .333 .820
Item18 88.94 101.869 .360 .820
Item21 87.64 105.853 .387 .818
Item22 87.34 103.658 .418 .816
Item23 87.53 100.856 .585 .808
Item24 87.39 107.289 .376 .819
Item26 88.23 99.643 .428 .816
Item27 88.20 104.069 .309 .822
Item30 87.78 102.110 .448 .814
Item32 87.84 100.229 .508 .811
Item33 86.73 109.849 .301 .822
Item35 87.34 100.293 .464 .813
Item39 87.62 101.159 .423 .816
Item40 87.44 107.361 .416 .818
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.824 19
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Item3 82.73 96.833 .322 .822
Item5 82.23 96.881 .537 .810
Item6 82.77 99.293 .329 .819
Item10 83.00 95.968 .465 .812
Item13 83.06 97.615 .367 .818
Item14 82.61 100.559 .341 .818
Item18 84.30 96.720 .347 .820
Item21 83.00 100.698 .363 .818
Item22 82.70 97.990 .426 .814
Item23 82.89 95.718 .569 .808
Item24 82.75 101.619 .380 .817
Item26 83.59 93.705 .448 .813
Item27 83.56 98.536 .309 .821
Item30 83.14 96.281 .465 .812
Item32 83.20 94.260 .534 .808
Item33 82.09 104.118 .307 .821
Item35 82.70 94.752 .469 .812
Item39 82.98 96.079 .407 .815
Item40 82.80 101.498 .435 .816
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 3.
PANDUAN WAWANCARA
Pelaksanaan Wawancara :
Durasi Wawancara :
Tempat Wawancara :
Subjek :
Pekerjaan :
Usia :
Stadium Kanker :
No. Panduan Pertanyaan
1. RIWAYAT PENYAKIT
a. Bisakah Anda menceritakan bagaimana awal mula Anda dinyatakan
menderita kanker payudara?
b. Apakah ada tanda/gejala yang lain yang Anda rasakan?
c. Apakah di dalam keluarga Anda ada riwayat sakit kanker payudara?
d. Sudah berapa lama Anda menderita sakit kanker payudara?
2. KONDISI PSIKOLOGIS
a. Ketika pertama kali Anda divonis kanker payudara, apa yang Anda
rasakan?
b. Apakah Anda mengalami kesedihan mendalam ketika itu?
c. Selama sakit tersebut, tindakan pengobatan apa saja yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Anda lakukan?
Jenis obat, jangka waktu
Apakah ada pengobatan lain selain pengobatan medis?
d. Bagaimana perasaan Anda ketika harus menjalani berbagai
pengobatan tersebut?
3. PSYCHOLOGICAL WELL BEING
a. Bagaimana Anda memandang diri Anda saat ini?
Apakah ada perbedaan cara memandang diri sendiri?
b. Tujuan hidup Anda apa saja?
Apakah sejak dari dulu seperti itu?
Apakah ada perubahan tujuan hidup semenjak Anda sakit?
Bagaimana hal itu (berubah/tidak) bisa terjadi?
c. Menurut Anda, apakah orang yang kanker payudara itu ada
kemungkinan untuk mengembangkan diri?
Mengapa?
Pengembangan diri yang seperti apa?
Bagaimana dengan diri Anda sendiri?
d. Apa saja kegiatan sehari-hari Anda?
Bagaimana cara mengatur kegiatan sehari-hari?
Kalau ada kegiatan lain, bagaimana cara Anda mengaturnya?
e. Bagaimana cara Anda dalam mengambil keputusan yang berkaitan
dengan keseharian, apakah Anda terbiasa menentukan sendiri atau
meminta bantuan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Kepada siapa?
Dalam hal keputusan apa saja?
Bagaimana dengan keputusan pengobatan?
f. Bisa Anda ceritakan hubungan Anda dengan orang lain semenjak
Anda didiagnosis kanker payudara?
Suami?
Anak?
Masyarakat sekitar?
Lingkungan sosial? (kantor, komunitas, dll)
4. DUKUNGAN SOSIAL
a. Apakah mereka memberikan dukungan untuk kesembuhan Anda?
b. Siapa saja yang memberikan dukungan selama ini?
Diantara orang-orang tersebut, siapakah yang paling
mendukung?
Mengapa?
c. Dukungan apa saja yang Anda terima dari mereka?
Apa saja yang mereka lakukan untuk mendukung Anda?
d. Bagaimana cara mereka memberikan dukungan tersebut?
Apa saja yang mereka lakukan untuk mendukung Anda?
e. Bagaimana pengaruh dari dukungan orang-orang tersebut bagi
hidup Anda?
f. Apakah ada pengalaman Anda tidak mendapatkan dukungan sosial?
Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 4.
Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 1 (Ibu S)
BARIS VERBATIM KODING AWAL ANALISIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Bisa ibu menceritakan
bagaimana awal mula Ibu itu
dinyatakan sakit kanker
payudara?
Waktu itu kan kalau terasa itu
tidur. Kalau miring itu kelihatan
benjolannya. Kalau gini enggak.
Ooh.. benjolannya di sebelah
mana, Bu?
Kiri Bawah.
Di bawah?
Iya. Itu baru kelihatan. Terus saya
kan cerita itu sama kakak, kalau
gini gini. Terus bulan apa gitu,
bulan Oktober itu saya tanya
sama yang kerja di rumah sakit,
saya dinyatakan sakit, terus
operasi.
Itu terasa sakit apa enggak,
Bu?
Enggak sakit. Enggak.
Ooh.. gejala lain ada gak, Bu?
Enggak ada.
Gak ada?
Enggak.
Berarti cuma benjolan itu aja
ya?
He’em.
Benjolan terlihat ketika
tidur dalam posisi miring
(GT)
Benjolan terdapat di
payudara sebelah kiri
bawah (GT)
Tidak ada rasa sakit pada
benjolan (GT)
Tidak ada gejala lain (GT)
Gejala yang muncul hanya
berupa benjolan (GT)
Gejala kanker payudara
yang muncul adalah
berupa benjolan di
payudara sebelah kiri
bawah dan tidak terasa
sakit (GT)
Gejala yang muncul
hanya benjolan, tidak ada
gejala lain (GT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
Ukurannya besar atau kecil,
Bu?
Segini (menunjukkan besar
ukuran benjolan dengan jari).
Ooh.. masih agak kecil ya?
Itu agak besar, Mbak.
Ooh.. sudah agak besar gitu
ya?
Kalau di luar itu kayaknya segini.
Ooh.. tapi ternyata waktu
sudah diangkat itu besar di
dalamnya ya , Bu?
Ho’o.
Itu cuma berupa benjolan aja
apa ada lukanya?
Enggak. Enggak. Cuma itu. Gak
ada luka apa-apa. Cuma benjolan
aja di dalam.
Benjolan di dalam gak sakit
tapi, Bu?
Enggak. Wong tetangga saya sini
itu gak tahu kalau saya itu punya
kayak gitu. Tahunya mau
operasinya.
Waktu periksa dokter, juga
langsung dokter nyuruhnya
langsung operasi?
Enggak. Waktu itu harus periksa
ini, ini dulu. Di teliti itu, cek
jantung dulu, terus torax, sama
lab. Ya itu terus diambil sample
nya. Waktu itu Dokter Kunto.
Ukuran benjolan agak besar
(GT)
Gejala yang dirasakan
adalah berupa benjolan saja
dan tidak ada luka (GT)
Tidak ada rasa sakit pada
benjolan (GT)
Gejala yang dirasakan
adalah munculnya
benjolan yang tidak
terasa sakit dan tidak ada
luka (GT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
Terus kalau dari keluarga Ibu
sendiri pernah ada riwayat
kena penyakit kanker?
Enggak ada yang pernah kanker.
Sudah berapa lama, Bu sakit
kanker ini?
Kurang begitu tahu. Wong saya
itu orang awam ya gak gitu tahu
ya. Kirain apa, gitu aja.
Ini tahun berapa, Bu
ketahuannya?
Itu 2011. Terus, saya itu bulan
Oktober sekitar tanggal 13, 14.
Itu mulai periksa?
Enggak. Mulai diangkatnya itu.
Terus, waktu pertama kali Ibu
dinyatakan kanker payudara
sama Dokter, yang dirasakan
Ibu apa waktu itu?
Enggak ada.
Ibu gak merasa gimana?
Enggak.
Sedih atau kaget?
Enggak. Enggak. Cuma kaget pas
itu aja ya. Kan kanker. Tapi
yaudah. Saya kan udah itu, yang
penting kan pengen sembuh. Itu
aja.
Jadi cuma saat itu saja?
Iya. Saat itu aja. Abis itu udah.
Jadi waktu Dokter bilang Ibu
kena kanker, Ibu gak ngerasa
Tidak ada riwayat keluarga
terkena kanker (RK)
Pada awalnya tidak
mengetahui bahwa terkena
kanker (GT)
Terdiagnosis kanker
Oktober 2011 1,5 tahun
(LS)
Kaget ketika divonis saja,
setelah itu tidak karena
ingin sembuh (Pngl.KD)
Keluarga tidak ada yang
memiliki riwayat sakit
kanker (RK)
Pada awalnya tidak
memahami bahwa
perubahan pada payudara
merupakan gejala kanker
(GT)
Sakit kanker sudah 1,5
tahun (LS)
Perasaan yang dialami
adalah muncunya reaksi
terkejut atas vonis yang
diterima (Pngl.KD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
sedih?
Enggak. Yang penting saya
kepingin sembuh.
Merasa takut gak bu?
Gak ada.
Kenapa bu?
Ya itu. Nomer 1 semangatnya itu.
Kepengen sembuh.
Terus, ada pengalaman
merasakan kesedihan yang
mendalam gitu?
Enggak ada. Dihadapi dengan
senang, ikhlas, gitu aja.
Berpikiran sekarang gak harus
ngoyo, santai, gitu aja. Jadi
enggak untuk beban-beban.
Beban berat, enggak.
Hehehehe…
Sama sekali nggak ada bu?
Gak ada. Saya buat senang
sekarang. Kan sekarang
kondisinya tubuh sudah
berkurang to. Jadi kalau ada
masalah yang gimana gitu nggak
saya pikirkan. Santai.
Terus selama sakit ini,
tindakan pengobatan yang
sudah Ibu lakukan apa aja,
Bu?
Ya itu, saya cuma itu, apa,
alternatif aja. Itu, apa, rebus
sarang semut.
Sarang semut? Itu direbus?
Iya. Dari Irian langsung.
Tidak ada perasaan sedih,
karena ingin sembuh dari
kanker (Pngl.KD)
Tidak ada perasaan takut
(Pngl.KD) karena memiliki
semangat untuk sembuh
(Dm.TH)
Tidak ada pengalaman
kesedihan mendalam
(Pngl.KM) Menghadapi masalah
dengan ikhlas, tidak
berpikir secara berat,
menjalani dengan santai
(Dm.PD)
Menjalani hidup dengan
senang (Dm.PD)
Tindakan pengobatan saat
ini mengkonsumsi air
rebusan sarang semut
(Pbt.NM)
Tidak ada perasaan sedih
ataupun takut (Pngl.KD)
Subjek memiliki
keinginan untuk sembuh
(Dm.TH)
Tidak muncul
pengalaman kesedihan
yang mendalam
(Pngl.KM)
Subjek menghadapi
masalah dengan
keikhlasan, santai, dan
tidak berpikir secara
berat (Dm.PD)
Subjek mampu menjalani
kehidupannya dengan
perasaan senang
(Dm.PD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
Efeknya di badan apa itu, Bu?
Enak.
Terus, kalau dari medis sendiri
ada gak, Bu?
Enggak.
Kalau kemoterapi dulu Ibu
iya?
Iya. 4 kali.
Berarti operasi, kemoterapi 4
kali, terus penyinaran iya gak,
Bu?
Enggak. Enggak.
Obat-obatan dari dokter?
Enggak. Cuma itu.
Cuma herbal itu ya, Bu?
Ho’o. Rebus sendiri. Di sini kan
ada yang kerja di sana, terus
dibawain itu langsung dari Irian.
Kan waktu di Sardjito itu kan ada
yang bilang, dia itu kan punya itu
kanker di perut to, terus minum
itu, sarang semut. Terus
mengecil, mengecil, mengecil,
terus hilang. Tapi dia itu setiap
hari harus periksa untuk
mengetahui perkembangannya.
Terus saya juga sekarang gitu.
Ooh gitu. Jadi lebih
mengandalkan yang herbal,
Bu?
Ho’o.
Terus sekarang masih kontrol
Tidak mengkonsumsi obat
medis (Pbt.M)
Melakukan kemoterapi
sebanyak 4 kali (Pbt.M)
Tidak melakukan
penyinaran (Pbt.M)
Tidak mengkonsumsi obat
dari dokter (Pbt.M)
Pengobatan yang dilakukan
obat herbal (Pbt.NM)
Seorang teman
membawakan sarang semut
langsung dari Irian
(Ds.Inst.)
Dukungan dari teman
berbagi pengalaman
tentang pengobatan
menggunakan sarang semut
(Ds.Inf.)
Pengobatan medis yang
dilakukan subjek
kemoterapi sebanyak 4
kali (Pbt.M)
Untuk saat ini subjek
melakukan pengobatan
non medis
mengkonsumsi sarang
semut (Pbt.NM)
- Mendapatkan dukungan
dari teman (PDs.)
- Mendapatkan bantuan
untuk memperoleh obat
herbal (Ds.Inst.)
- Mendapatkan dukungan
dari sesama pasien
kanker (PDs.)
- Mendapatkan informasi
tentang pengobatan non
medis (Ds.Inf.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
gak, Bu?
Enggak. Hehehe..
Emang jatah kontrolnya sudah
selesai apa Ibu yang berhenti?
Ibu yang gak mau.
Kenapa, Bu?
Gakpapa. Hehehe..
Kenapa sih, Bu gak kontrol
lagi?
Gakpapa.
Bosen, Bu?
Iya. Hehehe.
Terus ketika Ibu harus minum
obat, harus kemo, itu yang Ibu
rasakan apa, Bu?
Waktu itu, waktu habis kemo itu
mual. Terus gak bisa apa-apa
lagi.
Lemes gitu gak, Bu?
Iya. Terus sekarang kan saya
maemnya maem buah, sayur-
sayuran itu, tiap hari itu ya paling
2 macam maem buah, terus
sayur-sayuran direbus, gitu. Terus
maem goreng-gorengan
dikurangi, terus yang berminyak-
minyak dikurangi, pakai minyak
cuma 1 kali. Sudah.
Tapi kalau minum obat herbal
ini gak ada perasan gimana
gitu, Bu?
Enggak. Enggak gimana-gimana.
Enak.
Sudah tidak melakukan
kontrol ke rumah sakit
(Pbt.M)
Kehendak diri sendiri untuk
berhenti kontrol (Dm.O)
Merasa bosan ketika harus
berobat terus-menerus
(Pngl.B)
Mengalami mual dan tidak
bisa beraktivitas ketika
melakukan pengobatan
kemoterapi (Pngl.B)
Kondisi tubuh melemah
ketika melakukan
pengobatan kemoterapi
(Pngl.B)
- Subjek mengalami
kebosanan dalam berobat
(Pngl.B)
- Subjek memutuskan
untuk berhenti berobat
(Dm.O)
- Saat ini sudah tidak
melakukan kontrol ke
rumah sakit.
Pengobatan kemoterapi
yang dijalani subjek
memberikan dampak
negatif bagi tubuh subjek
kondisi tubuh melemah
dan mual sehingga subjek
mengurangi aktivitasnya
(Pngl.B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
Ibu ada perasaan bosan gak sih
bu harus berobat terus?
Waktu kemo itu nggak. Kan
pengen sembuh. Terus udah
rampung kemo terus kontrol
berapa bulan terus harus obat
lagi, terus saya berhenti, sekarang
minum sarang semut. Ya bosen.
Ya gimana udah tau kondisi
sendiri ya harus dijaga.
Terus dengan kondisi Ibu yang
sekarang ini, gimana sih, Ibu
memandang diri Ibu sekarang?
Yaa.. Gimana ya.. hehehe.. ya
tetep biasa aja. Seperti dulu.
Waktu habis operasi kan
kayaknya minder, kurang PD.
Sekarang ya itu, jalani aja kayak
kehidupan yang kemaren, waktu
ini masih ada.
Kayak waktu sebelum operasi
ya, Bu?
Ho’o. dijalani aja dah biasa.
Berarti apakah Ibu tetap
memandang diri Ibu ini positif?
Iya. Ya nomer 1 itu ya semangat,
Mbak. Sama dorongan dari suami
itu yang utama. Semangatnya itu
harus punya.
Berarti apa Ibu bisa menerima
diri Ibu ini apa adanya dengan
kekurangan yang ada setelah
operasi ini?
Iya. Harus. Harus mau. Kalau gak
mau ya bagaimana, udah kayak
Ketika kemoterapi tidak
mengalami kebosanan.
Ketika harus kontrol
mengalami kebosanan
(Pngl.B) Memutuskan untuk
berhenti kontrol dan
menggantinya dengan
mengkonsumsi sarang
semut (Pngl.B)
Memandang diri seperti
sebelum terkena kanker
(Dm.PD) Ada pengalaman minder,
tidak percaya diri ketika
setelah operasi, namun saat
ini sudah tidak ada
(Dm.PD)
Memandang diri secara
positif dan memiliki
semangat (Dm.PD)
Menerima dukungan dari
suami (PDs.)
Mau menerima keadaan
diri apa adanya (Dm.PD)
Perasaan bosan muncul
ketika subjek harus
menjalani kontrol setiap
bulan subjek
memutuskan untuk
menghentikan pengobatan
medis dan tidak melakukan
kontrol ke rumah sakit
(Pngl.B)
Ada pandangan negatif
terhadap diri sendiri setelah
operasi, tetapi saat ini sudah
memiliki pandangan positif
terhadap diri sendiri.
Terdapat pandangan yang
sama terhadap diri sendiri
seperti sebelum terkena
kanker (Dm.PD)
- Ada semangat dan cara
pandang yang positif
terhadap diri sendiri
(Dm.PD)
- Menerima dukungan
sosial dari pasangan
hidup (PDs.)
Ada penerimaan diri yang
positif menerima diri
apa adanya (Dm.PD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
gini. Hehehe..
Harus dijalani ya, Bu?
Iya. Dijalani dengan senang.
Sebelum Ibu dinyatakan
kanker, apa sih tujuan hidup
Ibu?
Waktu itu kan belum tahu kalau
penyakitnya kayak gini, ya saya
biasa-biasa aja. Terus saya waktu
periksa, waktu Dokter bilang
kayak gini, ya diterima. Harus
dengan senang.
Jadi apa ada perubahan tujuan
hidup gak, Bu setelah Ibu
dinyatakan sakit kanker ini?
Enggak. Biasa aja.
Tetep ya, Bu?
Iya. Berjalan dengan hari-hari
biasa itu. Iya, gak ada yang
berubah. Hehehehe..
Ada pengaruhnya gak sih, Bu
penyakit ini sama kehidupan
Ibu?
Ada. Iya, ada. Ya itu, kalau ini
kan harus dikurangin, nanti cepet
capek, gitu.
Ooh.. aktivitasnya dikurangi?
Ho’o. ho’o. dikurangi. Sekarang
gak ngoyo kok. Kan kalau capek
istirahat dulu.
Kalau di dalam pekerjaan
sehari-hari ada pengaruhnya
ya, Bu?
Menjalani kehidupan
dengan senang (Dm.PD)
Berusaha menerima
keadaan (Dm.PD)
Mengurangi aktivitas
supaya tidak cepat merasa
lelah (Dm.PL)
Beristirahat ketika sudah
merasa lelah dalah
beraktivitas (Dm.PL)
Menjalani kehidupan
dengan perasaan senang
dan ada penerimaan diri
yang positif menerima
diri apa adanya (Dm.PD)
Mengatur kegitannya
dengan cara memahami
kondisi tubuh. Jika
merasa lelah maka
beristirahat dan
mengurangi beberapa
kegiatannya supaya tidak
cepat merasa lelah
(Dm.PL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
He’em.
Tapi kalau dalam tujuan hidup
gak ada perubahan ya, Bu?
Gak ada.
Sebelum dan setelah operasi
pengangkatan tetap sama ya,
Bu?
Iya. Iya.
Kenapa, Bu tujuan hidup yang
Ibu punya bisa gak berubah?
Ya kalau berubah ya gimana…
Apa, Bu yang bikin Ibu tetap
pada tujuan hidup Ibu?
Ya semangatnya itu. Yang saya
punya ya semangat. Nomer 1 itu.
Yang pasti itu, nomer 1
semangatnya harus besar, gak
boleh loyo. Ho’o. gak boleh loyo.
Yang nomer 1 itu semangatnya
besar.
Kalau saat ini, apa sih bu,
tujuan hidup ibu?
Ya itu, kepengen punya umur
panjang. Ya ngalir aja. Jalani
dengan baik aja.
Dari dulu seperti ini bu?
Iya. Ya ngalir aja. Sebelum
kanker seperti ini juga. Sama aja.
Yang membuat sama saja gak
ada perubahan itu apa bu?
Ya kan tujuan dari hidup kan gini
aja mengalir kayak air. Gak ada
yang berubah juga. Jadi sama aja.
Tidak ada perubahan tujuan
hidup karena memiliki
semangat yang besar
(Dm.TH)
Tujuan hidup saat ini
ingin memiliki umur
panjang dan menjalani
kehidupan dengan baik
(Dm.TH)
Tujuan hidup saat ini sama
seperti tujuan hidup
sebelum terkena kanker
(Dm.TH)
Tidak ada perubahan tujuan
hidup karena merasa tidak
ada yang berubah dalam
hidup (Dm.TH)
- Tujuan hidup yang
dimiliki subjek pada
saat ini adalah ingin
memiliki umur yang
panjang dan bisa
menjalani kehidupan
yang lebih baik.
- Tujuan hidup subjek
sebelum kanker sama
saja dengan setelah
kanker.
- Tidak ada perubahan
dalam tujuan hidup
karena subjek merasa
tidak ada yang berbeda
dalam kehidupannya
dan memiliki semangat
yang besar.
(Dm.TH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
Ya gini-gini aja mbak. Yang beda
itu kegiatannya, aktivitasnya.
Kalau dulu banyak sekarang
dikurangi.
Kalau menurut ibu, orang
dengan kanker payudara itu
apa masih bisa
mengembangkan diri?
Saya kira bisa mbak.
Kenapa?
Kan kita kanker, tapi njuk gak
harus minder, gitu enggak. Harus
tetap berjalan. Hari-harinya harus
punya semangat biar bisa lebih
lagi.
Pengembangan diri yang
seperti apa menurut ibu?
Ya itu. Banyak. Semua bisa. Ya
itu tadi, harus ada semangat hari-
harinya.
Terus kalau menurut Ibu
sendiri, dengan kondisi Ibu
seperti ini, adakah
kemungkinan buat Ibu itu
mengembangkan diri lebih lagi
gak, Bu?
Yaa, tenaganya kan sekarang
berkurang, kan, jadi gak harus
ngoyo-ngoyo seperti masih utuh
kayak kemarin. Ya sekarang
harus tahu sendirilah posisinya.
Kalau gak ya gak. Gak usah
dipaksa.
Tapi Bu, masih mungkin gak
sih Bu untuk Ibu lebih
Memiliki pendapat bahwa
orang dengan kanker
payudara masih bisa
mengembangkan diri
(Dm.Pg.D)
Orang dengan kanker
payudara masih bisa
berkembang karena tidak
harus minder, kehidupan
harus tetap berjalan dan
harus punya semangat
(Dm.Pg.D)
Perkembangan diri yang
bisa dicapai semua hal
bisa dicapai (Dm.Pg.D)
Tenaga sudah tidak seperti
dulu lagi, sehingga tidak
memaksakan diri
(Dm.Pg.D)
Subjek memiliki
pendapat bahwa setiap
pasien kanker payudara
masih mampu untuk
mengembangkan diri
dalam hal apapun. Karena
walaupun memiliki
kanker, kehidupan harus
tetap berjalan, harus
memiliki semangat, dan
tidak harus minder.
(Dm.Pg.D)
Subjek tidak mampu
untuk mengembangkan
diri lagi dikarenakan
sudah tidak memiliki
tenaga seperti sebelum
terkena kanker sehingga
tidak mau memaksakan
diri.
(Dm.Pg.D)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
mengembangkan diri lagi?
Kurang tahu, Mbak. Kayaknya
enggak. Hehehe..
Terus kalau dalam hal
pengambilan keputusan sehari-
hari gitu, apakah Ibu
melibatkan orang lain, atau
keputusan Ibu sendiri?
Sama suami.
Dalam hal apa aja bu?
Semua ya. Lha wong cuma sama
suami, saya gak punya anak.
Hehehe.
Kalau keputusan pengobatan
bagaimana bu?
Ya sama suami. Waktu mau
periksa-periksa itu ya bicara sama
suami.
Kalau berkegiatan apakah Ibu
mencoba untuk mandiri atau
melibatkan orang lain juga,
Bu?
Mandiri. Waktu itu kan, saya
sebelum operasi kan saya sudah
pikir-pikir, wah saya libatkan
orang ini gak ya? Ini gak ya?
Pengennya gak. Tapi gak tau,
ternyata dari saudara-saudara
yang memberikan sendiri. Bukan
kita yang minta, tapi saudara
yang ngasih.
Kegiatan ibu sehari-hari apa
bu?
Rumah tangga
Merasa tidak mampu untuk
lebih mengembangkan diri
(Dm.Pg.D)
Keputusan diambil dengan
melibatkan suami (Dm.O)
Semua hal dibicarakan
dengan suami (Dm.O)
karena tinggal hanya
dengan suami.
Keputusan pengobatan
dibicarakan dengan suami
(Dm.O)
Berusaha untuk mandiri
(Dm.O; Dm.PL)
Bantuan dari saudara tanpa
diminta oleh subjek
(Ds.Inst)
Berbagai macam
keputusan dalam
keluarga, dibicarakan
dengan suami, termasuk
keputusan dalam
pengobatan (Dm.O)
- Dalam berkegiatan
subjek berusaha untuk
mangerjakan segala
sesuatunya secara
mandiri (Dm.O;
Dm.PL)
- Saudara-saudara
banyak yang
memberikan bantuan
(PDs.)
- Mendapatkan bantuan
dalam berkegiatan
tanpa diminta oleh
subjek (Ds.Inst.)
- Subjek tidak
mendapatkan ijin
untuk berkegiatan
(Dm.O)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
435.
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
444.
445.
446.
447.
448.
449.
450.
451.
452.
453.
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
469.
470.
471.
472.
473.
474.
Ada kegiatan lain gak bu?
Gak boleh. Nanti ndakane capek.
Terus dalam kehidupan sehari-
hari, dengan kondisi Ibu yang
seperti ini, bagaimana sih cara
Ibu mengatur kehidupan Ibu
sebagai Ibu rumah tangga?
Ya harus pinter-pinter. Kalau kita
mau itu, yang mana yang kita
kerjakan dulu, mana yang nanti
dulu, terus kira-kira kita
badannya gak enak, gak bisa
bekerja, berhenti dulu.
Minta bantuan orang lain juga,
Bu?
Enggak.
Enggak? Yang jadi tugas Ibu,
dikerjakan sendiri?
Iya.
Dengan kekuatan dan kondisi
Ibu, Ibu berusaha untuk
mandiri ya, Bu?
Iya. Gak minta bantuan orang
lain.
Ibu mengalami kesulitan gak
bu untuk beraktivitas yang
berat? Misalnya nyuci baju
gitu gimana bu?
Ooh. Ya dikerjakan sendiri.
Misalnya mau angkat ember ya
itu kan berat, nanti sedikit-
sedikit. Saya itu gak mau
merepotkan orang lain mbak. Apa
yang saya bisa kerjakan sendiri
ya saya kerjakan.
Tidak diijinkan berkegiatan
lain (Dm.O) karena
khawatir akan cepat lelah
(Ds.E)
Harus pandai mengatur
kegiatan, menentukan
kegiatan yang menjadi
prioritas dan melihat
kondisi tubuh dalam
beraktivitas (Dm.PL)
Tidak meminta bantuan
orang lain dalam
beraktivitas (Dm.O;
Dm.PL)
Berusaha mengerjakan
pekerjaan sendiri,
semampunya tanpa
meminta bantuan orang lain
(Dm.O; Dm.PL)
Tetap mengerjakan
perkerjaannya sendiri
walaupun berat. Berusaha
semampunya (Dm.O;
Dm.PL)
- Keluarga
mengkhawatirkan
kondisinya (Ds.E)
- Subjek menentukan
kegiatan yang menjadi
prioritasnya dan
melihat kondisi tubuh
dalam beraktivitas
(Dm.PL)
- Dalam beraktivitas,
subjek tidak meminta
bantuan orang lain,
dan berusaha
mengerjakan sendiri
semampu subjek
(Dm.O; Dm.PL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
475.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
482.
483.
484.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513.
514.
Terus kalau hubugan dengan
orang lain sendiri, gimana sih
hubungannya Ibu dengan
orang lain, ya keluarga, ya
tetangga?
Baik-baik saja. Gak ada
perubahan. Dari dulu sama
sekarang sama aja.
Gimana sih bu, hubungan ibu
dengan suami ibu saat ini?
Pas sakit kanker ini? Ya baik.
Sama aja. Gak ada yang beda.
Suami ibu sering kasih bantuan
bu?
Iya.
Bantuan yang sering diberikan
dari suami ibu apa sih bu?
Ya itu, semangat.
Kalau dengan masyarakat di
sini, bagaimana hubungan ibu?
Gimana?
Orang lain tahu kondisi Ibu
seperti ini, apakah mereka
lebih dekat atau bagaimana?
Lebih dekat.
Bentuk dukungan yang
diberikan dari masyarakat sini
apa bu?
Ya, kasih sayang.
Mereka sering ngasih
dukungan ke Ibu?
Iya. Mendukung. Semangat itu.
Tidak ada perubahan dalam
relasi dengan orang lain
(Dm.RP)
Memiliki hubungan yang
baik dengan suami dan
tidak ada perbedaan
(Dm.RP)
Suami sering memberi
dukungan (PDs.)
Suami memberikan
semangat (Ds.E)
Terdapat hubungan yang
lebih dekat dengan
masyarakat sekitar
(Dm.RP)
Masyarakat sekitar
memberikan dukungan
(PDs.) berupa kasih sayang
(Ds.E)
Masyarakat memberikan
semangat (Ds.E)
- Memiliki relasi positif
dengan orang lain.
- Tidak ada perbedaan
hubungan dengan
suami.
(Dm.RP)
- Suami memberikan
dukungan sosial (PDs.)
- Mendapatkan
dukungan berupa
pemberian semangat
(Ds.E)
- Terdapat relasi positif
dengan masyarakat
sekitar (Dm.RP)
- Masyarakat sekitar
memberikan dukungan
sosial (PDs.)
- Mendapatkan
dukungan berupa
pemberian kasih
sayang dan semangat
(Ds.E)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
548.
549.
550.
551.
552.
553.
554.
Siapa saja Bu, yang selama ini
memberi dukungan?
Semua. Lingkungan sini.
Lingkungan sini kasih semangat.
Suami?
Iya.
Tetangga?
Iya.
Keluarga besar juga Bu?
Iya. Yang nomer 1 itu dukungan
keluarga sini yang memberi
semangat.
Terus bentuk dukungan yang
mereka berikan dan Ibu terima
itu bentuknya seperti apa?
Ya, kayak seperti apa ya? Kan
kita gak usah minta kan udah
tahu sendiri to. Kasih sayangnya
itu kayaknya bertambah. Gak
usah diucapkan kan kita sudah
merasa sendiri.
Kemudian bentuk dukungan
yang paling sering suami Ibu
berikan itu apa, Bu?
Ya, kalau pas badannya gak enak,
suami bilang gak usah dulu,
pikiran e gak usah ngoyo, santai
aja, gitu.
Ooh.. berupa perhatian seperti
itu ya, Bu?
Iya. Kalau sekarang kan pikiran e
harus selo.
Yang memberikan
dukungan suami,
masyarakat sekitar,
keluarga besar (PDs.)
Dukungan yang utama
diberikan oleh keluarga
besar subjek (PDs.)
Bentuk dukungan dari
keluarga besar
pemberian kasih sayang
yang bertambah (Ds.E)
Suami memberikan
dukungan berupa perhatian
dan meminta subjek untuk
tidak terlalu lelah dalam
beraktivitas dan berpikir
(Ds.E)
Subjek mendapat
dukungan dari suami,
keluarga besar dan
masyarakat (PDs.)
Pemberi dukungan
terbesar keluarga
besar (PDs.)
Perhatian yang diberikan
suami semakin
bertambah (Ds.E)
Bentuk dukungan yang
diberikan suami
memberikan perhatian
dan meminta subjek
untuk tidak terlalu lelah
dalam beraktivitas dan
berpikir (Ds.E)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
589.
590.
591.
592.
593.
594.
Terus cara suami, cara orang-
orang itu memberikan
dukungan kepada Ibu itu
dengan cara seperti apa sih,
Bu?
Ya kasih sayang itu. Ditunjukkan
pada saya, ya lewat menghibur.
Dulu kan kayak gimana gitu,
sekarang tambah lebih baik lagi.
Terus kalau dukungan yang
berupa pemberian informasi
atau apa gitu iya gak, Bu?
Kalau seperti itu, kan orang
kampung kan gak tahu tentang
hal itu. Lha tahunya baru saya ini
yang mengalami kan, baru tahu.
Oh, kayak gini to.
Berarti dukungan yang selama
ini Ibu terima itu dukungan
secara emosional ya, Bu?
Iya.
Mereka memberikannya secara
langsung kepada Ibu gitu ya?
Iya.
Terus diantara orang-orang itu
tadi, yang memberikan
dukungan paling besar atau
yang paling berpengaruh itu
siapa, Bu?
Kakak ipar saya.
Kenapa bu?
Sebelum suami saya tau, saya
cerita dulu sama kakak. Ya itu
kan, kasih dorongan-dorongan.
Sebelum daripada membesar,
Dukungan diberikan secara
langsung (SPDs.) berupa
kasih sayang (Ds.E),
menghibur subjek (Ds.E)
Masyarakat sekitar tidak
ada yang memberikan
dukungan informatif.
Dukungan yang utama
diberikan oleh kakak ipar
(PDs.)
Kakak ipar subjek
mengetahui lebih dulu
- Subjek mendapatkan
dukungan secara
langsung dari pemberi
dukungan (SPDs.)
- Contoh bentuk dukungan
: memberikan kasih
sayang dan menghibur
subjek (Ds.E)
Banyak masyarakat
sekitar yang tidak
mengetahui tentang
kanker, sehingga tidak
ada yang memberikan
informasi.
Pemberi dukungan yang
utama adalah kakak ipar
(PDs.)
- Subjek diberi
dorongan oleh kakak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
595.
596.
597.
598.
599.
601.
602.
603.
604.
605.
606.
607.
608.
609.
610.
611.
612.
613.
614.
615.
616.
617.
618.
619.
620.
621.
622.
623.
624.
625.
626.
627.
628.
629.
630.
631.
632.
633.
634.
635.
saya disuruh periksa. Kan
sebelum saya periksa, saya mikir,
nanti merepotkan orang apa
enggak. Ternyata membutuhkan
orang lain juga. Saya takut, saya
nanti merepotkan tetangga gak
ya, saya cerita sama kakak.
Setelah satu bulan, saya disuruh
periksa.
Sampai sekarang, kakak ipar
terus medukung ibu?
Iya. Semakin sayang. Dalam
kondisi saya seperti ini, dia
semakin sayang.
Terus, gimana sih Bu pengaruh
dari dukungan-dukungan itu
pada kehidupan Ibu?
Senang.
Jadi lebih senang?
Iya. Senang. Gak pikiran. Gimana
yo? Pokokmen senenglah, gitu.
Enjoy aja, gitu aja.
Mengurangi beban juga, Bu?
He’e.
Pernahkah gak sih Bu, Ibu itu
punya pengalaman tidak
mendapatkan dukungan?
Gak ada.
Jadi selama ini, apa yang orang
lain berikan kepada Ibu itu,
Ibu terima sebagai bentuk
dukungan?
Iya. Kan cara orang mendukung
kan itu beda. Pokoknya saya gak
daripada suami subjek dan
mendorong subjek untuk
segera berobat (Ds.E)
Kakak ipar semakin
menunjukkan kasih
sayangnya kepada subjek
(Ds.E)
Dukungan sosial
menyebabkan subjek
merasa senang (Pngrh.Ds.)
Dukungan sosial
menyebabkan subjek tidak
memikirkan penyakitnya,
menjadi tambah senang,
enjoy dalam menjalani
hidup, dan mengurangi
beban (Pngrh.Ds.)
Tidak pernah mendapatkan
pengalaman tidak didukung
(PTD)
Semua yang diberikan
orang lain dianggap sebagai
bentuk dukungan karena
menurut subjek cara orang
lain dalam mendukung
ipar untuk segera
berobat. (Ds.E)
- Kakak ipar subjek
yang pertama
mengetahui penyakit
subjek (Pds.)
Subjek mendapatkan
kasih sayang dari kakak
ipar (Ds.E)
Dukungan sosial yang
diterima menyebabkan
munculnya perasaan
senang, tidak
memikirkan penyakitnya,
menjadi enjoy dalam
beraktivitas dan
mengurangi beban
penderitaan (Pngrh.Ds.)
Tidak ada pengalaman
tdak didukung. Semua
yang dilakukan oleh
orang lain dianggap
sebagai dukungan (PTD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
636.
anggap kalau gak mendukung. berbeda-beda (PTD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 5.
Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 2 (Ibu K)
BARIS VERBATIM KODING AWAL ANALISIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Bisa ibu menceritakan
bagaimana awal mula Ibu itu
dinyatakan sakit kanker
payudara?
Waktu itu terasanya nyeri di
lengan tangan kiri. Sering. Terus
ibu saya kan orang kesehatan
terus di liat katanya ada benjolan.
Katanya mungkin kanker.
Saya bawa ke dokter, memang
kanker katanya.
Benjolannya di sebelah mana,
Bu?
Di payudara kiri atas sini mbak.
Benjolannya diam.
Itu kerasa sakit gak, Bu?
Sakitnya kalau pas tangannya
linu-linu ya ini sakit juga. Nek
gak ya gak.
Ada gejala lainnya, Bu?
Oiya ada. Puting saya tuh masuk,
Mbak.
Itu kerasa sakit juga gak, Bu?
Enggak. Sakitnya cuma
benjolannya itu.
Dari keluarga Ibu apa ada yang
sebelumnya pernah kanker
juga?
Enggak ada.
GT : lengan tangan kiri
sering terasa sakit, terdapat
benjolan.
GT : benjolan di payudara
kiri atas.
GT : rasa sakit pada
benjolan.
GT : pertumbuhan puting
yang tidak normal.
RK : Tidak ada riwayat
keluarga terkena kanker.
GT : Gejala yang
dirasakan adalah rasa
sakit pada lengan kiri,
rasa sakit pada benjolan
di payudara kiri atas,
pertumbuhan puting
tidak normal.
RK : Tidak ada riwayat
keluarga terkena kanker
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
Ibu sudah berapa lama sakit
kanker ini?
Besok Juli itu 2 tahun.
Ketika dokter menyatakan
kalau Ibu sakit kanker
payudara, yang Ibu rasakan
waktu itu apa, Bu?
Kaget, Mbak. Bingung. Sedih
juga. Gak tau lah, Mbak waktu
itu (diam sejenak). Kayaknya
dunia udah gelap. Kayaknya
dunia berhenti.
Apa sih yang membuat Ibu
sampai merasa seperti itu?
Bahaya kanker, Mbak. Saya kan
ya ada kenalan yang kanker, terus
ada yang sembuh, tapi ada yang
meninggal juga. Jadinya gimana
ya, takut waktu itu. Sempat juga
dulu awal-awal kalau mau tidur,
malem, sok nanyake kok aku
kena kanker gini kenapa. Gitu.
Apakah Ibu juga mengalami
pengalaman kesedihan yang
mendalam selama sakit ini?
Eemm.. Enggak, Mbak. Cuma
waktu itu aja kok. Abis itu gak.
Apa yang bikin Ibu gak
mengalami kesedihan yang
mendalam?
Pokoknya dari saya gak mau
sampai nglokro. Dokter juga
bilang gak boleh sedih, gak boleh
susah. Terus kalau, ini, apa, antri
sinar itu kan ketemu teman yang
LS : Juli 2013 genap 2
tahun.
Ketika divonis, subjek
merasa kaget, bingung,
sedih, merasa dunia gelap,
merasa dunia berhenti
berputar (Pngl.KD)
Penyebab munculnya
perasaan tersebut : bahaya
dan konsekwensi dari
kanker.
Pada saat itu subjek
mengalami ketakutan dan
Mempertanyakan keadaan.
(Pngl.KD)
Subjek tidak mengalami
keterpurukan (Pngl.KM)
Subjek mengalami
kesedihan hanya ketika
divonis (Pngl.KD)
- Memiliki niat dari dalam
diri sendiri untuk tidak
sedih yang berlarut-larut.
- Mendapat arahan dari
dokter (PDs.) supaya
tidak sedih dan tidak
merasa susah (Ds.Inf.)
- Bertemu dan bercerita
payudara.
LS : Sakit kanker
payudara hampir 2 tahun
Pngl.KD : muncul reaksi
terkejut, bingung, perasaan
sedih, merasa dunia gelap,
dan merasa dunia seolah
berhenti berputar.
Adanya pemahaman
mengenai bahaya dan
konsekwensi dari kanker.
Pngl.KD : muncul perasaan
takut dan mempertanyakan
keadaan.
Subjek merasa tidak adanya
keterpurukan yang dialami
(Pnglm.KM)
Perasaan sedih muncul
hanya pada saat divonis
(Pngl.KD)
- Memiliki perasaan positif
terhadap kehidupan yang
terjadi (Dm.PD)
- Mendapatkan dukungan
sosial dari dokter (PDs.)
- Mendapatkan arahan
dalam menghadapi vonis
kanker (Ds.Inf.)
- Bertemu dan saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
sama-sama kanker jadi sok cerita-
cerita.
Jadi ibu hanya awal-awal saja
merasa sangat sedih?
Iya. Ya pas periksa pertama
sampai mau operasi. Habis
operasi ya biasa aja. Karena kan
sel kankernya udah diangkat jadi
saya rodo lego. Hehehe…
Berapa lama Ibu merasakan
sedih itu?
Bentar. Kan periksa kamis, terus
senin operasi, ya cuma 4 hari lah.
Pokoknya habis operasi saya ga
boleh nglokro. Niat saya itu,
Mbak. Harus semangat. Kan
semangat datangnya dari diri
sendiri.
Terus selama sakit ini,
tindakan pengobatan yang
sudah Ibu lakukan apa aja,
Bu?
Kemoterapi 6x, sinar itu sebulan
tapi setiap hari di Sardjito.
Kalau obat yang diminum ada
ga, Bu?
Ada. Vitamin. Itu selama 3 tahun.
Jadi selama 3 tahun ini Ibu
masih berobat terus?
Iya. Sebulan sekali kan dicek
kankernya. Terus setiap 6 bulan
sekali cek semua. Yang kemarin
hasilnya bagus. Ini besok tanggal
24 cek semua, semoga hasilnya
bagus. Hehehe.
(Ds.JS) dengan teman
sesama pasien kanker
(PDs.)
Mengalami kesedihan
ketika awal periksa sampai
sebelum operasi (Pngl.KD)
Merasa lega karena sel
kanker sudah diangkat.
4 hari mengalami
kesedihan (Pngl.KM)
Memiliki keinginan dan
semangat untuk tidak boleh
sedih yang berlarut-larut.
Melakukan kemoterapi 6x,
penyinaran setiap hari
selama 1 bulan (Pbt.M)
Mengkonsumsi vitamin
selama 3 tahun (Pbt.M)
Pbt.M : Setiap bulan 1x
cek kanker.
Setiap 6 bulan 1x cek
keseluruhan tubuh.
bercerita dengan sesama
penderita kanker (Ds.JS)
- Subjek mengalami
perasaan negatif berupa
rasa sedih ketika sebelum
operasi.
- Setelah operasi
dilakukan, subjek
mengalami perasaan
positif, yaitu merasa lega
karena sel kanker yang
terdapat pada tubuh
subjek sudah diangkat.
Subjek merasa bahwa
perasaan sedih hanya terjadi
beberapa hari. (Pngl.KM)
Memiliki perasaan positif
terhadap kehidupan yang
terjadi (Dm.PD)
Pbt.M : Kemoterapi 6x,
penyinaran setiap hari
selama 1 bulan, vitamin
selama 3 tahun, kontrol
konker setiap bulan 1x,
kontrol keseluruhan
tubuh setiap 6 bulan 1x.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
Amin. Emm, ibu apakah juga
pakai obat herbal atau
alternatif?
Kalau herbal pakai daun sirsat
yang direbus itu. Sama buahnya
saya makan. Tapi nek alternatif
gak. Saya gak percaya. Malah
boros, tapi gak tentu sembuh.
Yang Ibu rasakan ketika harus
berobat apa, Bu?
Habis kemo mual, lemes ya. Tapi
yang lain gak. Biasa aja. Cuma
kemo itu aja yang mual, terus
lemes. Tapi ya gimanapun harus
dijalani. Karna saya kan niatnya
mau sembuh. Itu aja.
Kemudian, saat ini gimana sih
Ibu memandang diri Ibu
sendiri?
Yaa.. Menerima. Pasrah. Gak
boleh susah. Gimana ya? Ya
diterima aja sih, Mbak. Udah
jalan Tuhan, takdir seperti ini.
Ibu pernah merasa gak PD
dengan kondisi Ibu?
Iya. Waktu habis operasi saya
sempat minder, gak PD ketemu
orang. Takutnya malah ditanya-
tanya. Saya malu. Tapi saya pikir
buat apa minder, malu, malah
beban saya. Jadi ya sekarang gak.
Berarti Ibu tetap PD dengan
kondisi Ibu sekarang?
Harus Mbak. Justru malah kalau
PD gini, berani ketemu orang,
Pbt.NM : air rebusan daun
sirsat, buah sirsat.
Tidak mempercayai
pengobatan non medis.
Pngl.B : mual dan lemas
setelah kemoterapi.
Pengobatan selain kemo
merasa biasa saja.
Tetap menjalani
pengobatan beserta
konsekwensinya karena
memiliki keinginan untuk
sembuh.
Dm.PD : Pasrah dan
menerima keadaan apa
adanya.
Sehabis operasi merasa
minder, malu, dan tidak PD
bertemu orang. Merasa
takut kalau ditanya seputar
penyakitnya (Dm.PD)
Sekarang sudah mampu
menerima keadaan
Dengan memiliki rasa
percaya diri dan tidak malu
Pbt.NM : mengkonsumsi
buah sirsat, air rebusan
daun sirsat.
Pengobatan kemoterapi
yang dijalani subjek
memberikan dampak
negatif bagi tubuh subjek
kondisi tubuh melemah
dan mual (Pngl.B) Tetap menjalani pengobatan
apapun konsekwensinya
karena ingin sembuh.
Memiliki perasaan positif
terhadap kehidupan yang
terjadi pasrah dan
menerima keadaan
(Dm.PD)
Perasaan yang muncul
setelah operasi merasa
minder, malu, dan tidak PD
bertemu orang dikarenakan
takut jika ditanya seputar
penyakitnya (Dm.PD)
Perasaan yang muncul saat
ini tidak minder dan
sudah percaya diri bila
bertemu orang lain
(Dm.PD)
Dampak positif : Tidak
terlalu memikirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
kan ada kegiatan, jadi gak
kepikiran sakitnya malah.
Ibu tetap memandang diri Ibu
positif dan menerima keadaan?
Iya. Pasrah. Disyukuri. Kalau
merasa sedih gitu ya berdoa.
Pokoknya harus kuat, tegar.
Ibu, apa sih tujuan hidup Ibu?
Gimana? Maksudnya?
Iya, jadi kan kita setiap
manusia pasti punya tujuan
hidup ya, Bu. Nah, tujuan
hidup Ibu itu seperti apa?
Oh iya. Ada. Tujuan hidup saya
untuk anak-anak. Pokoknya apa
yang saya lakukan, semua untuk
kebahagiaan anak, sampai anak
saya menikah.
Apakah tujuan hidup yang Ibu
punya itu dari dulu seperti itu?
Iya. Pokoknya ketika saya nikah,
punya anak, apa yang saya
lakukan itu untuk anak saya.
Kemudian ketika Ibu
dinyatakan kanker, apakah
tujuan hidup Ibu berubah?
Enggak. Tetep untuk kebahagiaan
anak saya. Justru semakin apa ya,
jadi semakin kuat buat berjuang
untuk anak-anak.
Apa sih Bu, yang bisa membuat
seperti itu?
Apa ya, karena anak saya kan
masih kecil Mbak, masih SMA.
Jadi saya ya harus berusaha,
bertemu orang lain, maka
akan membantu untuk tidak
memikirkan penyakitnya.
Dm.PD : Memandang diri
positif, pasrah, mensyukuri
keadaan, berusaha untuk
tegar, kuat.
Dm.TH : Tujuan hidup
untuk anak-anak, ingin
membahagiakan anak-anak.
Memiliki tujuan hidup
sejak menikah. Tujuan
hidup untuk anak-anak
(Dm.TH)
Tidak ada perubahan tujuan
hidup sejak sakit. Tujuan
hidup tetap untuk anak-
anak.
Sejak sakit memiliki
semangat yang lebih untuk
memperjuangkan tujuan
hidupnya (Dm.TH)
Tujuan hidup tidak berubah
karena mengingat anak,
sehingga harus berusaha
penyakitnya.
Memiliki perasaan positif
terhadap kehidupan yang
terjadi pasrah, bersyukur,
dan berusaha untuk menjadi
pribadi yang kuat dan tegar
(Dm.PD)
Tujuan hidup yang
dimiliki saat ini adalah
ingin membahagiakan
anak-anak (Dm.TH)
Tujuan hidup yang
dimiliki subjek sudah ada
sejak subjek menikah
(Dm.TH)
Subjek merasa tidak ada
perubahan dalam tujuan
hidup (Dm.TH)
Semenjak kanker,
memiliki semangat yang
lebih untuk
memperjuangkan tujuan
hidup (Dm.TH)
Subjek memiliki tujuan
hidup yang sama karena
subjek memikirkan anak-
anaknya (Dm.TH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
semangat.
Menurut Ibu, apakah orang
dengan kanker payudara itu
masih bisa untuk
mengembangkan diri?
Iya. Harus.
Kenapa, Bu?
Ya kan sekarang udah ada
obatnya, pasti sembuh, jadi pasti
bisa lebih berkembang. Makanya
itu lho kan kanker kan gak
gampang ketahuan, jadi sering
dicek, Mbak. Jadi kalau ada apa-
apa kan ketahuannya masih awal,
masih bisa sembuh total.
Jadi masih bisa
mengembangkan diri ya, Bu?
Iya. Masih.
Kalau Ibu sendiri, masih
mungkin untuk
mengembangkan diri?
Masih Mbak. Karena diri saya
gak ada yang berubah. Cuma ini
aja diambil 1 (payudara). Yang
lainnya tetep sama. Ada
kemauan. Saya juga merasa udah
sembuh kok. Hehehe…
Kegiatan sehari-hari Ibu apa,
Bu?
Ibu rumah tangga
Gimana cara Ibu mengatur
kegiatan Ibu itu?
Ya dijalani aja, Mbak. Sudah jadi
kerjaan sehari-hari jadi ya gak
(Dm.TH)
Subjek memiliki pendapat
kalau orang dengan kanker
payudara masih bisa
mengembangkan diri
(Dm.Pg.D)
Pengembangan diri bisa
dilakukan karena
pengobatan kanker yang
ada sekarang mampu
menyembuhkan kanker,
sehingga para penderita
kanker masih mampu untuk
mengembangkan diri
(Dm.Pg.D)
Dm.Pg.D : Merasa masih
bisa mengembangkan diri.
Karena tidak ada perubahan
dalam diri, memiliki
kemauan untuk
berkembang, dan sudah
merasa sembuh.
Kegiatan sehari-hari : ibu
rumah tangga.
Dm.PL : Tidak kesulitan
menjalani pekerjaan sehari-
hari karena sudah menjadi
rutinitas. Dibantu oleh
Dm.Pg.D : Orang dengan
kanker payudara harus bisa
mengembangkan diri.
Pengobatan yang ada
sekarang mampu
menyembuhkan kanker
sehingga masih ada
kesempatan untuk
mengembangkan diri.
Dm.Pg.D : Merasa mampu
untuk mengembangkan diri.
Karena sudah merasa
sembuh dan tidak merasa
ada perubahan dalam diri.
Dm.PL :
- Kegiatan sehari-hari
sudah menjadi rutinitas
sehingga tidak
mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
sulit. Pokoknya jalani aja. Ada
pembantu yang bantu.
Ibu ada kegiatan lain gak, Bu?
Misalnya kegiatan di
lingkungan?
Arisan. Paling ya kerja bakti.
Tapi nek kerja bakti anak saya
yang gantikan datang. Saya cuma
paling nyiapin minum.
Kalau ada kegiatan lain di
samping pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga, gimana cara Ibu
mengaturnya?
Saya kalau kegiatan kan cuma
arisan, itu aja sebulan sekali dan
sore. Jadi ya gak gimana-gimana.
Dijalani aja pokoknya.
Dulu ketika Ibu sehabis operasi
atau pengobatan itu, gimana
cara mengatur kegiatan Ibu?
Habis operasi itu, sembuh, saya
masih nganter anak saya sekolah
naik motor. Anak saya kan belum
bisa naik motor. Tapi pas kemo
itu saya minta dibantu saudara
saya buat antar anak saya. Kan
lemes, Mbak. Gak bisa apa-apa.
Baru mau sehat aja, udah harus
kemo lagi.
Kalau mengatur pekerjaan
rumah tangga gimana, Bu
waktu Ibu masih kemo?
Ini untungnya kan saya pakai
pembantu, jadi enak ada yang
bantu. Dia yang ngerjain. Saya
gak kuat.
pembantu rumah tangga.
Kegiatan lain : arisan, kerja
bakti.
Anak subjek (PDs.)
menggantikan subjek
datang ke acara kerja bakti
(Ds.Inst.), subjek hanya
menyediakan minum
(Dm.PL)
Kegiatan lain tidak banyak
menyita waktu, sehingga
tidak kesulitan
mengaturnya (Dm.PL)
Setelah sembuh dari
operasi masih mampu
mengantar anak ke sekolah
(Dm.PL)
Ketika kemoterapi saudara
(PDs.) membantu untuk
mengantar anaknya ke
sekolah (D.Inst.), karena
merasa lemas Dm.PL
Selama kemoterapi,
kegiatan pekerjaan rumah
tangga diserahkan
seluruhnya ke pembantu
rumah tangga (Dm.PL)
- Selalu menggunakan
jasa asisten rumah
tangga.
Dm.PL : Ada pembagian
tugas bermasyarakat
dengan anak.
Mendapat bantuan dari
anak (PDs.)
Anak menggantikan
subjek menghadiri acara
kerja bakti (Ds.Inst.)
Subjek mampu mengatur
kegiatannya karena
kegiatannya tidak terlalu
banyak menyita waktu
(Dm.PL)
Memiliki kemampuan untuk
melakukan rutinitas
mengantar anak ke sekolah
walaupun dalam kondisi
setelah operasi (Dm.PL)
Dm.PL :
Mendapatkan bantuan dari
saudara (PDs.)
Saudara membantu
mengantar anak subjek ke
sekolah (Ds.Inst.)
Menyerahkan seluruh
pekerjaan rumah tangga
kepada asisten rumah
tangga (Dm.PL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
Kemudian dalam hal
pengambilan keputusan sehari-
hari, Ibu terbiasa untuk
memutuskan sendiri atau
meminta pertimbangan?
Kebanyakan sendiri ya. Lha mau
minta pertimbangan suami, tapi
suaminya kan jauh. Paling kalau
hal-hal biasa ya saya putuskan
sendiri. Kalau hal penting sekali
ya saya minta pertimbangan
suami saya, saya telpon, kalau
gak ya orang tua saya.
Kalau pengambilan keputusan
pengobatan, Bu?
Sama suami, sama orang tua.
Tapi lebih ke suami ya. Karena
kan yang biayain juga suami. Kan
waktu berobat pertama kan
dokter juga minta suami saya
dateng ke rumah sakit. Dokter
kasih penjelasan dan meminta
persetujuan suami saya. Suami
saya juga malah dukung saya
untuk operasi diangkat.
Bagaimana hubungan Ibu
dengan suami Ibu saat ini?
Baik-baik saja. Jadi tambah
perhatian malah. Sering telpon.
Dulu waktu masih di Jakarta
setiap sabtu pasti pulang. Tapi
sekarang jauh jadi ya cuma
teplon. Saya itu beryukur punya
suami yang menurut saya
sempurna. Dia itu kerja jauh, tapi
kalau pulang pasti bantu kerjaan
rumah.
Dm.O : Hampir seluruh
keputusan diambil tanpa
meminta pertimbangan
orang lain.
Untuk hal biasa, keputusan
diambil sendiri, untuk hal
penting keputusan meminta
pertimbangan suami atau
orang tua.
Keputusan pengobatan :
meminta pertimbangan
suami dan orang tua.
Lebih banyak meminta
pertimbangan suami. Hal
ini karena suami yang
membiayai dan pihak
rumah sakit meminta
persetujuan suami (Dm.O)
Memiliki hubungan yang
baik dengan suami. Suami
semakin perhatian, sering
menelepon (Ds.E), sering
membantu pekerjaan rumah
(Ds.Inst.) Dm.RP
Dm.O : Hampir seluruh
keputusan dalam
keluarga (hal biasa)
ditentukan sendiri,
namun jika merupakan
keputusan penting
meminta pertimbangan
suami atau orang tua.
Dm.O : Dalam hal
tindakan pengobatan
kanker payudara
meminta pertimbangan
suami dan orang tua.
Dm.RP :
- Suami ada hubungan
semakin baik
- JDs. : semakin
perhatian (Ds.E),
sering menelepon
(Ds.E), sering
membantu pekerjaan
rumah (Ds.Inst).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
Kalau hubugan Ibu dengan
lingkungan?
Baik. Jadi banyak yang kasih
semangat. Sama siapa saja dekat,
Mbak. Saudara-saudara juga.
Banyak yang dateng kasih
semangat saya.
Ada hubungan yang tambah
baik ya, Bu?
Iya. Tapi terus gak dispesialkan.
Biasa saja. Tapi banyak yang
kasih semangat. Jadi merasanya
dekat.
Mereka sering ngasih
dukungan ke Ibu?
Iya. Banyak dulu yang datang ke
rumah sakit. Rombongan. Sampai
kamarnya penuh. Tengok saya.
Sekarang juga. Suka kabar-
kabaran sama yang kanker juga
yang kenal waktu sinar. Tanya
kabar.
Siapa saja sih Bu, yang selama
ini memberi dukungan?
Semua ya, Mbak. Terutama
suami. Ya walaupun jauh, tapi
suami tetep kasih saya perhatian,
dukungan, semangat. Orang tua
saya juga mendampingi saya.
Anak-anak sok bilang udah gak
usah dipikirin.
Ada lagi, Bu?
Teman SMA saya. Mereka tahu
karena kan perawatnya di
Bethesda itu kan salah satunya
Memiliki hubungan yang
baik dengan saudara dan
masyarakat sekitar. Banyak
yang memberi semangat
(Ds.E) Dm.RP
Memiliki relasi sosial yang
semakin baik, tanpa
diistimewakan.
Kedekatan dirasakan
kerena dukungan semangat
yang diterima (Dm.RP)
Memberi dukungan,
menjenguk ke rumah sakit
(Ds.E), saling memberi
kabar kepada teman sesama
penderita kanker (Ds.JS)
Suami (PDs.) memberi
perhatian, dukungan, dan
semangat (Ds.E). Orang tua
(PDs.) mendampingi
selama pengobatan (Ds.E).
Anak (PDs.) memberikan
saran (Ds.Inf.)
Teman SMA (PDs.)
menanyakan keadaan
(Ds.E), sering mengajak
dan menjemput ketika ada
kegiatan (Ds.JS)
- Lingkungan sosial :
memiliki hubungan
yang baik
- JDs. : banyak yang
memberi semangat
(Ds.E)
Dm.RP : Ada relasi
sosial yang semakin baik
tanpa diistimewakan.
JDs. : Memberi
dukungan (Ds.E),
menjenguk ke rumah
sakit (Ds.E), saling
memberi kabar kepada
teman sesama penderita
kanker (Ds.JS)
PDs. : suami, orang tua,
anak, teman SMA
JDs. :
- Suami : memberi
perhatian (Ds.E),
mendukung (Ds.E)
memberikan semangat
(Ds.E).
- Orang tua :
mendampingi (Ds.E)
- Anak : memberikan
saran (Ds.Inf.)
- Teman SMA :
menanyakan kabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
kan teman SMA saya. Jadi dia itu
nyebarin berita ke teman-teman
SMA saya. Mereka terus pada
hubungi saya. Ngaruhke lah
istilahnya. Kalau ada acara
kumpul teman SMA saya diajak.
Dijemput. Jadi buat kegiatan.
Diantara mereka itu, siapa sih
pemberi dukungan yang paling
besar untuk Ibu?
Suami dan keluarga ya, anak,
orang tua saya.
Kenapa, Bu?
Ya kan namanya suami,
walaupun jauh pasti kasih
dukungan, kirim biaya berobat
juga. Hehehe.. Mahal, Mbak.
Hehehe.. Kalau keluarga, orang
tua, kan mereka yang
mendampingi saya terus. Dari
saya operasi sampai sekarang.
Mereka-mereka yang buat saya
bisa kuat, bisa semangat.
Dukungan apa saja yang
selama ini Ibu terima?
Kalau dari suami ya dikasih
semangat, dikirim uang untuk
biaya berobat saya. kalau
keluarga, orang tua juga memberi
semangat. Anak saya itu sekarang
kan udah bisa naik motor, itu
suka nganterin saya ke rumah
sakit.
Kalau dukungan dari teman-
teman Ibu
Kasih semangat. Mereka sering
Dukungan yang paling
besar diberikan oleh suami,
anak, dan orang tua (PDs.)
Suami memberikan
dukungan (Ds.E) dan biaya
berobat (Ds.Inst.)
Keluarga dan orang tua
memberikan pendampingan
sejak operasi sampai
pengobatan (Ds.E)
Suami, keluarga, dan orang
tua memberikan kekuatan
dan semangat (Ds.E)
JDs. : dari suami
pemberian semangat
(Ds.E), biaya pengobatan
(Ds.Inst.) dari keluarga dan orang tua
memberikan semangat
(Ds.E) dari anak : mengantar
berobat (Ds.Inst.)
Dari teman memberi
(Ds.E), mengajak
berkegiatan bersama
(Ds.JS)
PDs. terbesar : suami,
keluarga, anak, orang tua
JDs. :
- Suami : membiayai
pengobatan (Ds.Inst.),
memberikan kekuatan
dan semangat (Ds.E).
- Keluarga dan orang tua
: mendampingi (Ds.E),
menyemangati (Ds.E).
- Anak : mengantar
berobat (Ds.Inst.)
- Teman : memberikan
semangat (Ds.E),
mengajak berkegiatan
(Ds.JS), memberi
bantuan biaya berobat
(Ds.Inst.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
jemput saya buat ikut kemana-
kemana, gitu. Penggalangan dana
juga lho. Sampai jutaan itu. Ya
itu gara-gara teman saya yang
perawat ngasih tahu ke temen-
temen malah pada ngumpulin
dana buat saya. Ya saya merasa
terbantu sekali ya, Mbak.
Gimana sih Bu, cara mereka
memberikan dukungan ke Ibu?
Langsung. Datang ke rumah sakit
waktu dulu saya masih opname.
Datang ke rumah.
Suami Ibu kan di luar kota,
gimana cara suami Ibu untuk
memberikan dukungan?
Ya telpon tiap malem. Nanyain
kabar. Tanya kondisi. Tiap telpon
pasti menyemangati saya.
Terus, gimana sih Bu pengaruh
dari dukungan-dukungan yang
Ibu terima itu buat hidup Ibu?
Jadi tambah semangat. Jadi
merasa bahwa kanker bukan
akhir dari segalanya. Kepedulian
orang-orang itu luar biasa. Kenal
sama orang-orang yang kanker
juga jadi merasa tidak sendiri.
Dari cerita-cerita itu kan ternyata
ada yang lebih parah dari saya,
saya jadi merasa oh ternyata saya
masih lebih beruntung. Pokoknya
jadi tambah semangat. Tapi tetep
yang utama semangat datang dari
dalam diri sendiri. Orang lain
mau gimana-gimana kalau
kitanya gak ada niat ya sama aja.
semangat (Ds.E), mengajak
pergi (Ds.JS), bantuan
biaya (Ds.Inst.)
SPDs. : Memberikan secara
langsung. Mengunjungi ke
rumah dan ke rumah sakit
(Ds.E)
SPDs. suami menelpon
setiap malam, menanyakan
kabar dan keadaan, dan
memberikan semangat
(Ds.E)
Dukungan sosial
menyebabkan subjek
merasa tambah
bersemangat (Pngrh.Ds.)
Dukungan sosial
menyebabkan subjek
merasa tidak sendiri
(Pngrh.Ds.)
Dukungan sosial
menyebabkan subjek
merasa lebih beruntung dari
orang lain (Pngrh.Ds.)
Dukungan sosial bisa
menambah semangat, tetapi
sumber semangat yang
utama datang dari diri
sendiri.
SPDs. : memberikan
bantuan secara langsung.
SPDs. dari suami :
menelepon, menanyakan
kabar.
Pngrh.Ds. : penambah
semangat, merasa tidak
sendiri, merasa lebih
beruntung dari orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
435.
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
Percuma.
Kemudian, pernah gak sih Bu,
Ibu gak mendapat dukungan?
Enggak. Semua mendukung saya
untuk semangat, untuk sembuh.
Semua yang orang lain lakukan,
yang di sini, teman, saudara yang
jauh pun mendukung saya.
PTD : tidak ada
pengalaman tidak didukung
karena semua orang
mendukung dan
memberikan semangat
untuk sembuh.
PTD : tidak ada.
Semua orang mendukung
dan memberikan
semangat untuk sembuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 6.
Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 3 (Ibu D)
BARIS VERBATIM KODING AWAL ANALISIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Gimana sih Bu, awal mula Ibu
dinyatakan kanker payudara?
Pertama kali itu, saya sering
ngantuk. Terus suami saya bilang
suruh periksa, tapi saya gak.
Terus malam, saya tidur telentang
gini, kan nyeri, saya pegang gini
ini. Ternyata ada itu, apa benjolan
itu. Terus saya hari Senin itu saya
bawa ke Kucala, saya diminta
USG, tapi saya gak mau. Saya
langsung ke Bethesda. Ya itu,
semua saya cek di sana. Kalau
untuk pertama kalinya saya
merasakan ya itu, badan terasa
gampang capek, gampang
ngantuk, nyeri yang saya
rasakan.
Itu benjolannya di sebelah kiri
atas?
Kiri, ini dah habis. Kiri atas sini.
Ho’o.
Terus, gejala yang Ibu rasakan
itu benjolan, sakit gak, Bu?
Enggak. Gak rasa sakit. Cuma
nyeri di sini ini (benjolan), saya
kirain saya masuk angin. Saya
tidur telentang gini kan nyeri kan,
saya pegang-pegang gini,
ternyata ada benjolan ini. Jadi
selama dulu-dulu itu saya gak
GT : terasa nyeri ketika
tidur telentang, terdapat
benjolan, mudah merasa
lelah, mudah mengantuk,
dan merasa nyeri.
GT : terdapat benjolan di
payudara kiri atas.
GT : terasa nyeri pada
benjolan.
GT : Gejala yang
dirasakan adalah mudah
merasa lelah, mudah
mengantuk, terdapat
benjolan pada payudara
kiri atas, terasa nyeri
pada benjolan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
pernah ngerasa. Cuma
ngerasakannya ya cuma waktu itu
saja.
Kemudian, ada gejala lain gak
yang Ibu rasakan?
Ya itu tadi, cuma ngantuk, sama
nyeri itu tadi, gampang capek.
Terus Bu, kan ada beberapa
orang yang kanker tuh
mengalami perubahan bentuk
payudara, nah Ibu mengalami
itu gak?
Enggak. Biasa. Setelah operasi
pun payudara saya yang satu
tetep biasa. Gak ada perubahan
apa-apa.
Berarti gak ada perubahan ya
Bu? Cuma benjolan itu aja ya?
Iya. Iya.
Sebelumnya keluarga ada yang
pernah kena kanker payudara
juga?
Enggak. Sama sekali gak ada.
Dari bapak gak ada, dari saya
juga gak ada. Nenek-nenek saya
itu masih. Orang tua saya masih,
nenek saya masih. Herannya saya
itu, saya kok yang pertama, gitu.
Berarti Ibu sudah berapa lama
sakit kanker?
Hampir 2 tahun. Besok Juli saya
genap 2 tahun.
Ketika pertama kali divonis
kanker sama dokter?
GT : mudah mengantuk,
nyeri, mudah lelah.
GT : tidak ada perubahan
bentuk pada payudara.
RK : tidak ada riwayat
keluarga terkena kanker.
LS : terdiagnosis kanker
Juli 2011 hampir 2 tahun
Subjek mengalami stress
RK : tidak ada riwayat
keluarga terkena kanker.
LS : terkena kanker
payudara hampir 2 tahun.
Subjek merasakan stress
dan mengalami kepanikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
Stress. Stress juga. Stress, panik
saya. tapi ya saya tetap ke pasar
juga. Besok pagi operasi, itu saya
Jumat masih jualan. Sabtunya
operasi, saya sampai Jumat masih
jualan.
Stress tapi tetep aktivitas ya?
Tetep aktivitas biasa. Tapi stress
saya akui. Emm, stresnya itu
setelah saya mengetahui hasil lab
dari patologi UGM. Waktu cuma
di USG, di mammografi, kayak
gitu aku belum. Waktu di USG,
dokter sana juga udah bilang
mungkin ini kanker bu, gitu. Lha
terus di mammografi itu
dokternya gak bilang. Yang di
UGM patologi itu, setelah saya
buka ternyata ada tumor sinetral
keganasan. Wah, semenjak itu
saya stress. Kan pas anak saya
ujian. Saya hentikan 1 minggu
selama anak saya ujian, baru
setelah itu saya baru daftar untuk
di operasi. Setelah itu saya suruh
rekam jantung, paru-paru, semua
bagus, tinggal ibu mau kapan.
Setelah itu, tanggal 23 Juli saya
operasi, 2011.
Yang bikin Ibu jadi stress,
terus panik itu apa bu?
Bisa stress itu kan, setahu saya
kan banyak yang gak tertolong.
Nah, saya stressnya memikirkan
anak saya. Kok cuma cukup
sampai sekian Yang Kuasa
memberi umur saya, waktu itu
saya gtu. Kasihan anak-anak
dan panik ketika
didiagnosis kanker
payudara (Pngl.KD)
Subjek mengalami stress
ketika mengetahui hasil
dari patologi UGM
(Pngl.KD)
Subjek mengalami stress
karena mengetahui bahwa
banyak penderita kanker
payudara yang tidak
tertolong (Pngl.KD)
ketika mendapatkan
diagnosis kanker payudara
(Pngl.KD)
Subjek merasakan stress
ketika mengetahui hasil
dari pemeriksaan
laboratorium (Pngl.KD)
Pemahaman subjek
mengenai banyaknya
penderita kanker payudara
yang tidak tertolong,
menyebabkan subjek
merasakan stress ketika
mendapatkan vonis kanker
payudara (Pngl.KD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
saya. tapi setelah operasi, badan
saya kok biasa, itu gak kerasa
gimana-gimana, itu terus saya ya
terus berusaha.
Ada perasaan takut gak bu
waktu itu?
Waktu divonis, justru itu, stress,
kalut, takut. Kalau setelah operasi
saya enggak. Sama sekali enggak.
Ketika divonis aja?
Ketika divonis itu, cuma dari
patologi UGM itu, tahu gitu, terus
saya ke dokternya saya bawa, ya
itu bilang kalau kanker. Terus
waktu itu, saya langsung mau
operasi apa gak, tapi nunggu 1
minggu, nunggu anak saya. Tapi
waktu itu juga panik lah, mbak.
Panik, takut, stress, campur gitu
lah. Inginnya terus marah.
Marah karena keadaan?
Iya. Karena keadaan, karena saya
juga gak mau terima.
Ibu mengalami kesedihan yang
mendalam juga gak bu?
Iya sih, juga. Pokoknya sebelum
operasi. Jaraknya jadi 1 bulan.
Saya periksa pertama, sampai
jarak hampir 1 bulan.
Maksudnya, saya periksa pertama
sampai operasi itu jaraknya
hampir 1 bulan itu saya memang
benar-benar stress, panik,
bingung, sedih, wes campur aduk.
Itu. Pokoknya setelah operasi
saya gak, sudah lega. Maksudnya,
Ketika divonis kanker,
subjek merasa stress, kalut,
dan takut (Pngl.KD)
Subjek mengalami
kepanikan, stress, dan ingin
marah karena tidak mau
menerima keadaan
(Pngl.KD)
Subjek mengalami
kesedihan selama 1 bulan
(divonis sampai operasi).
Merasakan stress, panik,
bingung, sedih (Pngl.KM)
Setelah operasi tidak
mengalami kesedihan
karena sudah merasa lega
(Pngl.KM)
Subjek mengalami stress,
merasakan kalut, dan takut
ketika mendapatkan vonis
kanker payudara (Pngl.KD)
- Subjek mengalami
kepanikan, stress, dan
merasakan kemarahan
(Pngl.KD) - Subjek mengalami
ketidakmampuan
dalam menerima
keadaan (Dm.PD)
- Perasaan sedih yang
dialami subjek hanya
dirasakan 1 bulan.
- Selama 1 bulan subjek
mengalami stress,
kepanikan, kebingungan,
dan merasakan sedih
(Pngl.KM)
Perasaan sedih yang dialami
secara otomatis menghilang
ketika sehabis operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
keadaan setelah operasi kok
badan saya seperti juga biasa.
Saya itu gak pernah merasakan
sakit, gak pernah merasakan apa.
Cuma terus terang aja, saya
ditolong sama itu sinsei, pakai
obat sinsei saya waktu operasi.
Waktu itu saya 2 kantong, jadi
saya gak merasakan sakit. Justru
malah merasakan mual-mual tuh
waktu kemo pertama. Gak
muntah juga enggak, cuma mual.
Makan berkurang. Setelah itu,
saya sudah biasa. Kemo yang
ketiga saya sudah mulai mau
makan. Sampai selesai, sampai
kemo yang keenam saya juga
sehat. Habis kemo pun saya
sudah kembali kerja.
Setelah kemo 6 kali selesai itu?
Enggak, kemo pertama. Habis
kemo pertama, saya sudah kerja
ke pasar. Cuma ada yang nemeni.
Tapi saya sudah ke pasar. Saya
tuh bersyukur, bersyukur,
bersyukur, alhamdulilah
semenjak operasi sampai
sekarang itu gak terus males-
males gitu lho. Inginnya saya itu,
ingin berusaha sehat. Kasihan
anak-anak saya masih kecil.
Cuma itu. Mudah-mudahan
harapan saya ya dikasih panjang
umur, bisa nungguin sampai
cucu-cucu saya nanti.
Terus, selama ini pengobatan
yang sudah ibu jalani apa saja
bu?
Subjek merasa mual setelah
menjalani kemoterapi
(Pngl.B)
Pngl.B : nafsu makan
berkurang
Pngl.B : nafsu makan
kembali setelah kemoterapi
ketiga.
Pngl.B : merasa sehat
sampai kemoterapi terakhir
(keenam)
Kembali bekerja setelah
melakukan kemoterapi
pertama (Dm.PL)
Semenjak operasi tidak
pernah merasa malas, dan
ingin berusaha untuk tetap
sehat.
karena subjek merasa lega
(Pngl.KM)
Pengobatan kemoterapi
yang dijalani subjek
memberikan dampak
negatif bagi tubuh subjek
nafsu makan berkurang
dan mual (Pngl.B)
Ada pemulihan kondisi
tubuh setelah kemoterapi
ketiga sampai terakhir
nafsu makan kembali
meningkat dan merasa sehat (Pngl.B)
Tetap menjalankan
pekerjaannya setelah
menjalani kemoterapi yang
pertama (Dm.PL)
Tidak mengalami rasa
malas (Dm.PD)
Berusaha untuk tetap sehat
(Dm.PD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
Apa ya? Saya tuh kalau kontrol
rutin 3 bulan. Terus kalau
pengobatan lainnya itu aku gak
pernah sama sekali. Aku cuma
minum obat herbal keladi tikus,
sama saya cuma minum daun
sirsat sama ikan gabus itu. Kalau
ikan gabus saya tim saya minum
minyaknya.
Obat yang dari dokter gak
ada?
Gak. Setelah pertama, setelah
saya kemo 6x, saya waktu itu
dikasih Tamofen sama pak dokter
selama jangka 1 bulan. Setelah
itu saya kan cek potongan ini
(payudara) itu kan diperiksa di
patologi UGM. Ternyata bloknya
itu dinyatakan satu negatif, satu
negatif, sama positif.
Berarti sekarang gak ada obat
yang medis lagi ya bu?
Saya kalau medis enggak. Ini
hasil USG (menunjukkan foto
USG). Terus ini hasil tes bloknya
(menunjukkan surat hasil tes
patologi UGM). Makanya saya
gak pakai obat ini, berhubung ini
ada hasil yang negatif. Gak tahu
aku ini apa maksudnya. Hehehe.
Kan gak tahu saya ini maksudnya
apa.
Tapi tetep ada hasil yang positif
ini ya bu.
Iya, mungkin. Jadi walaupun saya
gak dikasih obat, saya berusaha
juga obat herbal tetap saya
Pbt.M : kontrol rutin 3
bulan 1x
Pbt.NM : mengkonsumsi
obat herbal keladi tikus,
rebusan daun sirsat, minyak
ikan gabus.
Pbt.M : melakukan
kemoterapi 6x,
mengkonsumsi Tamofen
selama 1 bulan.
Subjek melakukan kontrol
rutin ke rumah sakit selama
3 bulan 1 kali (Pbt.M)
Saat ini menjalani
pengobatan non medis
dengan mengkonsumsi
keladi tikus, rebusan daun
sirsat, dan minyak ikan
gabus (Pbt.NM)
Pengobatan yang dilakukan
setelah operasi adalah
kemoterapi 6x dan
konsumsi Tamofen selama
1 bulan (Pbt.M)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
minum. Tapi sehabis operasi
dikasih Tamofen untuk sakitnya.
Terus saya habis itu kan beberapa
bulan saya gak kontrol. Saya beli,
saya tetap minum Tamofennya,
setelah itu baru kontrol, ternyata
sudah gak perlu minum obat.
Untuk obat dokter sudah gak, 3
bulan sekali kontrol. Tapi
kemarin saya kontrol, saya tuh
gak pernah juga di kasih tahu
kalau ingin tahu bagaimana. Ibu
kan sehat, nanti kalau ada tanda-
tanda apa saya kasih tahu. Tapi
kan saya juga ingin tahu. Disuruh
tes darah ternyata juga gak. Saya
tanya, dokternya cuma jawab gitu
ya sudah. Mungkin penyakitnya
itu jenisnya beda-beda, aku
sendiri juga gak tahu.
Terus ketika Ibu harus berobat
dari kemoterapi, kemudian
rutin minum obat sampai
sekarang masih harus
konsumsi obet herbal itu,
perasaan ibu gimana sih bu?
Dibilang bosen ya bosen ya, tapi
saya tetap berusaha. Tetap saya
ingin, ya itu tadi saya ingat anak-
anak saya.
Kemudian, sekarang ini, Ibu
memandang diri Ibu ini seperti
apa?
Gak minder, biasa aja saya.
Pokoknya saya yang penting
sehat kok, mbak. Harapan putra
putri saya, suami, gak ada kata,
walaupun saya ini ibarat e udah
Subjek merasa bosan harus
terus berobat, tetapi tetap
berusaha menjalani
pengobatan (Pngl.B)
Subjek tidak merasa minder
(Dm.PD)
Subjek tidak merasa ada
Muncul perasaan bosan
ketika menjalani
pengobatan (Pngl.B)
Memutuskan untuk tetap
menjalani pengobatan
(Dm.O)
Ada pandangan positif
terhadap diri sendiri
tidak minder (Dm.PD)
Ada pandangan positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
gak genep, tapi gak ada yang
berbeda. Dari anak-anak gak ada,
dari suami gak ada. Pokoknya
memang betul-betul keluarga
saya dukung saya ingin sehat
juga. Jadi ya walaupun kurang 1
payudaranya juga gak pernah
minder.
Gak pernah merasa minder?
Gak. Sama sekali.
Ketika habis pertama kali di
operasi, ibu gak merasa
minder?
Gak. Saya habis operasi sampai
sekarang aku gak minder.
Tetap percaya diri?
Tetap percaya diri.
Tetap memandang diri secara
positif?
He’em. Tetap biasa saja.
Pokoknya saya kalau untuk sakit,
yang penting saya sembuh kok.
Gak memandang diri saya,
walaupun itu orang bilang
bagaimana, tetangga bilang
bagaimana, yang jelek, saya gak
pernah nanggapin orang. Udah ini
jarang saya, maksudnya kalau
gak perlu-perlu di sini ya jarang
saya main-main. Pulang pasar
sudah capek saya soale. Siang
jam12 kan saya baru pulang
pasar. Sudah, sampai rumah
makan, sholat, tidur.
Terus kalau tetang tujuan
yang berbeda setelah
menjalani operasi
pengangkatan payudara
(Dm.PD) Keluarga (PDs.)
memberikan dukungan
(Ds.E) sehingga subjek
tidak minder walaupun
mengalami pengangkatan
payudara (Pngrh.Ds.)
Subjek tidak minder setelah
menjalani operasi (Dm.PD)
Subjek tetap memiliki
kepercayaan diri (Dm.PD)
Subjek tetap memandang
diri sendiri secara positif
dan biasa saja (Dm.PD)
Subjek tidak menganggapi
tanggapan negatif dari
orang lain (Dm.O)
terhadap diri sendiri
merasa tidak ada yang
berubah pada diri sendiri
(Dm.PD)
Mendapatkan dukungan
sosial dari keluarga (PDs.)
Ada pandangan positif
terhadap diri sendiri
tidak ada perasaan minder
setelah pengangkatan
payudara (Pngrh.Ds. ;
Dm.PD)
Ada pandangan positif
terhadap diri sendiri
tidak ada perasaan minder
setelah operasi (Dm.PD) Ada pandangan positif
terhadap diri sendiri
tetap memiliki rasa percaya
diri (Dm.PD)
Ada pandangan positif
terhadap diri sendiri
merasa tidak ada yang
berbeda dalam diri
(Dm.PD)
Tidak terpengaruh
dengan perkataan negatif
dari orang lain (Dm.O)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
hidup, apa sih tujuan hidup Ibu
ini?
Iya. Tujuan saya, ingin sisa hidup
saya itu jadi orang yang melewati
jalan yang benar, sama
membesarkan putra-putri saya. ya
nungguin cucu-cucu saya, saya
juga ingin merasakan gimana
rasanya punya cucu. Inginnya itu
satu keluarga dikasih sehat, satu-
satunya saya panjatkan kepada
Yang Kuasa, gak siang, gak
malam.
Dari dulu seperti ini bu?
Iya.
Gak ada perubahan dari
sebelum sakit sampai
sekarang?
Enggak. Pokonya satu, pokoknya
kalau orang tua kan mestinya
ingin membahagiakan anak-
anaknya kan ya.
Apa bu yang membuat Ibu
punya tujuan hidup yang gak
berubah ini?
Anak-anak saya. Iya anak-anak
saya. Anak selalu mendukung,
suami selalu mendukung juga.
Jadi ya sama aja.
Kemudian, menurut Ibu
sendiri, penderita kanker
payudara itu dia bisa
mengembangkan diri lebih lagi
gak bu?
Bisa tapi itu tergantung e.
Berkembang seperti apa itu
Subjek ingin menghabiskan
sisa hidup di jalan yang
benar, ingin membesarkan
anak-anak, ingin merasakan
cucu (Dm.TH)
Tujuan hidup yang dimiliki
tidak mengalami perubahan
(Dm.TH)
Tujuan hidup yang dimiliki
tidak mengalami
perubahan.
Tujuan hidup untuk
membahagiakan anak-anak
(Dm.TH)
Dukungan dari suami dan
anak-anak menyebabkan
tidak adanya perubahan
dalam tujuan hidup subjek
(Dm.TH; Pngrh.Ds.)
Subjek berpendapat bahwa
orang dengan kanker
payudara masih bisa
Tujuan hidup yang dimiliki
saat ini adalah ingin hidup
pada jalan yang benar,
memiliki keinginan untuk
bisa membesarkan anak-
anak, dan ingin merasakan
memilik cucu (Dm.TH)
Memiliki keyakinan
bahwa tidak ada yang
mengalami perubahan
dalam tujuan hidup
(Dm.TH)
Sejak sebelum sakit
sudah memiliki tujuan
hidup untuk
membahagiakan anak-
anak (Dm.TH)
Dm.TH :
Mendapat dukungan dari
suami dan anak-anak dalam
mewujudkan tujuan
hidupnya (PDs.)
Tidak adanya perubahan
tujuan hidup yang dimiliki
subjek (Pngrh.Ds.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
tergantung si penderita. Biasanya
gitu itu. Ya itu, kan penyakitnya
sendiri-sendiri, tergantung
kekuatan tubuh mungkin. Kan
ada yang kanker payudara, terus
kan ada yang cuma tidur, males,
kan karena mungkin dia juga
udah ekonomi cukup. Kalau saya
kan ekonomi kelas bawah,
jadinya saya yang utama sehat,
kerja. Yang Kuasa itu adil kok,
saya percaya.
Kalau Ibu sendiri masih
mampu mengembangkan diri
lebih lagi?
Ya kalau saya, kalau badan saya
itu sehat, semampu saya, saya
berusaha. Membantu suami,
pokoknya lah untuk menopang
keluarga. Ya dibilang itu tadi,
kalau dari kelas bawah itu
bagaimanapun harus bagaimana
bisa mencukupi keluarga, kerja.
Jadi apakah ibu merasa masih
mampu mengembangkan diri?
Berusaha mbak. Saya usahakan
bisa mbak. Hehehe.
Oke, kemudian, kegiatan ibu
sehari-hari apa bu?
Jualan ikan laut saya.
Kegiatan lain ada bu?
Di rumah, jualan bakso goreng.
Cuma kalau bakso goreng kan
kadang gak mesti mbak. Saya
jual e di agen camilan taman sari,
sudah model bal-balan. Ini cuma
mengembangkan diri, tetapi
tergantung dari penyakitnya
dan kondisi tubuhnya
(Dm.Pg.D)
Perkembangan diri
kemungkinan dipengaruhi
oleh kondisi ekonomi
(Dm.Pg.D)
Subjek berusaha untuk
mengembangkan diri,
semampu kondisi tubuh
(Dm.Pg.D)
Subjek berusaha untuk
mampu mengembangkan
diri (Dm.Pg.D)
Kegiatan sehari-hari
(utama): berjualan ikan
laut.
Kegiatan lain :
memproduksi bakso goreng
dan dijual ke toko.
Dm.Pg.D : subjek
memilik pendapat bahwa
setiap penderita kanker
payudara mampu untuk
mengembangkan diri,
tetapi dipengaruhi oleh
kondisi fisik dan kondisi
ekonomi.
Subjek berusaha untuk
mngembangkan diri
semampu kondisi tubuh
(Dm.Pg.D)
Subjek berusaha untuk
mengembangkan diri
(Dm.Pg.D)
Kegiatan : berjualan ikan
laut di pasar dan
memproduksi bakso
goreng di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
pas libur sudah beberapa hari,
agak sepi.
Itu, gimana bu cara ibu
mengatur kegiatan ibu?
Kalau yang di rumah itu, yang
pokok Bapak. Kalau saya kan di
pasar, jadi cara mengaturnya itu
saja, istirahat, siang juga istirahat
biar bisa kerjain yang lain.
Pokoknya siang itu, tidur gak
tidur saya tetap istirahat,
pokoknya tiduran itu nanti juga
kadang lama-lama tidur.
Ada pembagian tugas gak sih
bu di rumah?
Enggak. Gak pernah. Biasa saja.
Saya itu terbiasa, maksudnya
misalnya biasa ya nyuci piring
biasa saya, ya nek gak bapak ya
saya. Gak pernah kok saya bagi-
bagi tugas. Kalau nyuci baju kan
memang kalau dari sebelum sakit
pun saya gak pernah nyuci, ada
yang nyucikan. Itu dulu tapi.
Kalau setelah saya divonis sakit,
saya kan enggak bisa nggosok
(setrika) waktu itu, saya
laundrykan. Yang lainnya biasa,
gak bagi-bagi. Saya kerjakan.
Terus, kalau pengambilan
keputusan sehari-hari ibu
terbiasa untuk mengambil
keputusan sendiri atau
meminta pertimbangan orang
lain?
Mintanya keluarga saja. Kalo
yang nyangkut keluarga ya
Kegiatan di rumah
dikerjakan oleh suami
(Dm.PL)
Cara mengatur berkegiatan
beristirahat yang cukup
setelah berjualan di pasar
supaya bisa mengerjakan
pekerjaan yang lain
(Dm.PL)
Tidak ada pembagian tugas
di rumah. Bergantian dalam
mengerjakan pekerjaan
rumah (Dm.PL)
Sebelum sakit sudah ada
yang membantu pekerjaan
rumah (Dm.PL)
Setelah sakit menggunakan
jasa untuk mengerjakan
sebagian pekerjaan
(Dm.PL) Sebagian pekerjaan sudah
terbiasa dikerjakan sendiri
(Dm.PL; Dm.O)
Hampir semua keputusan
meminta pertimbangan
kepada keluarga (Dm.O)
Ada pembagian tugas
dengan suami. Pekerjaan
pokok di rumah dikerjakan
suami dan secara bergantian
dengan anggota keluarga
yang lain (Dm.PL)
Cara mengatur diri
sendiri istirahat cukup
supaya bisa melakukan
pekerjaan lain (Dm.PL)
Antar anggota keluarga
bergantian dalam
mengerjakan pekerjaan
rumah, tidak ada pembagian
tugas (Dm.PL)
Sebelum dan setelah
sakit kanker payudara
menggunakan jasa untuk
membantu mengerjakan
pekerjaan rumah
(Dm.PL)
Subjek sudah terbiasa
untuk mengerjakan
beberapa pekerjaan
rumah (Dm.PL; Dm.O)
Hampir semua keputusan
meminta pertimbangan
keluarga (Dm.O)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
434.
435.
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
444.
445.
446.
447.
448.
449.
450.
451.
452.
453.
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
469.
470.
471.
472.
473.
hampir semua pertimbangan
keluarga saja.
Jadi ibu lebih banyaknya minta
pertimbangan keluarga?
Iya.
Kalau tentang keputusan
pengobatan yang ibu minta
pertimbangannya siapa?
Suami sama anak-anak. Saya itu
juga waktu mau operasi itu juga
anak saya memang harus
diangkat. Anak saya yang putri
itu bilang pokoknya harus tetap
diangkat. Secepatnya lah
diangkat. Saya gak pernah minta
dukungan kemana pun. Kalau doa
minta sama orang tua, kan orang
tua di Wonosari. Doa, nomer
satu, saya minta sama orang tua,
minta maaf, minta doa, itu saya
utamakan waktu mau operasi.
Ya. Mengenai hubungan
dengan orang lain ya bu, bisa
Ibu ceritakan, gimana sih
hubungan ibu dengan suami
ibu ketika mengetahui ibu
sakit?
Baik. Biasa aja. Sampai sekarang
pun biasa. Dari sakit sampai
sekarang gak ada perbedaan apa-
apa. Kehidupannya setiap hari ya
seperti ini, mengalir aja.
Anak-anak juga bu?
Iya. Sama aja. Gak ada yang
beda.
Keputusan pengobatan :
meminta pertimbangan
kepada suami dan anak-
anak (Dm.O)
Anak-anak (PDs.)
mendesak supaya
secepatnya dilakukan
pengangkatan payudara
(Ds.E)
Tidak ada perubahan dalam
relasi dengan suami
(Dm.RP)
Tidak ada perubahan dalam
relasi dengan anak-anak
(Dm.RP)
Keputusan pengobatan
meminta pertimbangan
keluarga (Dm.O)
Adanya dorongan dari
anak-anak (PDs.)
Mendapatkan dorongan dari
anak-anak untuk segera
melakukang pegangkatan
payudara (Ds.E)
Adanya relasi positif
dengan suami (Dm.RP)
Adanya relasi positif
dengan anak-anak (Dm.RP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
474.
475.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
482.
483.
484.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513.
Kalau dari lingkungan sini,
tetangga-tetangga gimana, Bu?
Oh malah justru kasih dukungan.
Lebih dekat.
Jadi ada hubungan yang lebih
dekat?
Iya. Kasihan lah. Kan bapak sakit
gula, dia duluan yang sering
opename 2x. Jadinya sama saya
baik.
Mereka sering kasih dukungan
ya ke Ibu?
Iya, tetangga iya. Sini saudara
juga.
Anak-anak juga ya bu?
Iya.
Suami?
Iya. Ya suami, ya anak-anak.
Kalau saya gak mau makan gitu
ya, kalau suruh makan deket anak
e.
Terus diantara orang-orang
tersebut, siapa sih Bu, yang
paling berpengaruh
dukungannya yang ibu terima?
Anak-anak. Iya anak-anak juga
sama suami.
Kenapa Bu?
Ya bagaimana pun dia gak pernah
berhenti-berhentinya ngasih saya
dukungan biar saya tetap
semangat hidup, itu nomer satu.
Dukungan yang sering suami
Terjalin hubungan yang
lebih dekat dengan tetangga
(Dm.RP)
Tetangga menjadi lebih
baik karena kasihan
(Dm.RP)
Saudara dan tetangga
memberikan dukungan
(PDs.)
Anak-anak memberikan
dukungan (PDs.)
Suami dan anak-anak
memberikan dukungan
(PDs.)
Dukungan yang paling
berpengaruh berasal dari
suami dan anak-anak
(PDs.)
Suami dan anak-anak
(PDs.) selalu memberikan
semangat hidup (Ds.E)
Adanya relasi positif
dengan tetangga (Dm.RP)
Mendapatkan empati dari
tetangga (Dm.RP)
PDs. : saudara, tetangga,
anak-anak, suami.
Pemberi dukungan yang
paling berpengaruh :
suami dan anak-anak
(PDs.)
Mendapatkan dukungan
semangat hidup dari suami
dan anak-anak (Ds.E)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
548.
549.
550.
551.
552.
553.
ibu kasih apa aja bu selama
ini?
Emm, ya berupa itu, misalnya
kalau kerja juga membantu,
misalnya saya kerja ini, kalau
kelihatan capek bilang gak usah.
Itu juga sudah mendukung. Kalau
minum obat diingetke. Kadang
kalau ada apa, kita ada kekeliruan
itu dia kadang dia juga sering
yaudah lah dia sering ngalah
selama saya sakit.
Kalau anak-anak?
Ya kalau anak-anak sih ya, ya
namanya anak-anak ya, kalau
saya lihat dari anak-anak saya
suka kasihan juga. Kalau dulu
gak mau saya suruh, sekarang
jadi mau saya suruh. Kan dari itu
juga, saya merasakan kalau
mereka betul-betul mau saya
sembuh.
Kalau dari lingkungan sini bu?
Apa ya? Kalau teman cuma dari
omong saja ya. Cuma ngomongi
saja kalau ya jangan makan ini,
mengurangi ini, obatnya ini.
Informasi-informasi gitu ya?
Iya, ho’o.
Tetangga juga kasih dukungan
semangat iya bu?
Nah iya, dukungan semangat itu
juga.
Cara mereka memberi
dukungan ke ibu itu dengan
JDs. : dari suami
membantu pekerjaan,
memberikan perhatian
(Ds.E), mengingatkan
minum obat (Ds.Inst.),
mengalah (Ds.P)
JDs. : dari anak
memberikan pertolongan
(Ds.Inst.)
JDs. : dari lingkungan
memberikan informasi
(Ds.Inf.)
JDs. : dari lingkungan
memberikan semangat
(Ds.E)
JDs. - Membantu pekerjaan
(Ds.Inst.) suami,
anak
- Memberikan
perhatian (Ds.E)
suami
- Memberikan
semangat (Ds.E)
tetangga
- Mengingatkan
minum obat (Ds.E)
suami
- Mengalah (Ds.P)
suami
- Memberikan
informasi (Ds.Inf.)
tetangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
554.
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
589.
590.
591.
592.
593.
cara seperti apa sih bu?
Memberikan dukungan ya, kalau
suami ya itu tadi, misalnya yang
saya kerjakan dia juga mau
kerjakan itu kan juga
dukungannya pakai cara apa itu?
Langsung?
Iya. Ho’o. Kalau anak-anak
misalnya mau makan lauk ini,
tapi cuma adanya lauk ini, dia
minta ini, tapi ibunya capek,
yaudah seadanya lauk.
Berarti memberikan dukungan
dengan cara langsung ya bu?
Iya.
Termasuk tetangga-tetangga
juga ya bu?
Iya. Kalau tetangga itu
mensupport ya itu tadi saya
bilang, paling ngasih pengarahan
aja. Dukungan mengarahkan,
masukan.
Nah, pengaruhnya dukungan-
dukungan yang ibu terima ini
untuk kehidupan ibu ini apa
sih?
Ya, ternyata saya juga sehat sih,
berarti kan juga membantu
kesembuhan saya ya. Kalau
misalnya anak, suami itu
misalnya sudah gak mensupport
saya kan mungkin saya juga
pikirannya lain, males-males
juga.
Apakah dukungan itu juga
Keluarga memberikan
dukungan secara langsung
(SPDs.)
Tetangga memberikan
arahan dan masukan untuk
kesembuhan (Ds.Inf.)
Dukungan sosial membantu
kemajuan kesembuhan
subjek (Pngrh.Ds.)
SPDs. : segala bentuk
dukungan dan bantuan
diberikan secara
langsung kepada subjek.
Mendapat dukungan dari
tetangg (PDs.)
Mendapatkan arahan dan
masukan untuk
kesembuhan (Ds.Inf.)
Mengalami kemajuan
kondisi fisik setelah
mendapatkan dukungan
sosial (Pngrh.Ds.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
594.
595.
596.
597.
598.
599.
601.
602.
603.
604.
605.
606.
607.
608.
609.
610.
611.
612.
613.
614.
615.
616.
617.
618.
619.
620.
621.
622.
623.
624.
625.
626.
627.
628.
629.
630.
631.
632.
633.
634.
membantu ibu untuk tambah
bersemangat juga?
Iya. Ho’o. katanya kalau penyakit
seperti saya itu lawannya dengan
semangat. Ternyata saya juga
memang saya merasakan. Tapi
kan waktu tu juga dari
pengalaman dokter lah, perawat.
Perawat itu bilang, pokoknya
nomer 1 itu semangat. Itu nanti
kalau ada semangat, ada yang
mendukung seperti keluarga,
mudah-mudahan ibu cepat sehat
kembali. Sering ya waktu kemo,
waktu periksa, kalau perawat-
perawat itu sering, saya waktu itu
juga sebelum operasi, saya
disarankan sama perawat suruh
jangan ambil alternatif ya, kalau
bisa medis saja. Kan memang
saya, saya tu gak percaya sama
alternatif. Sakit apapun kalau ke
alternatif saya gak percaya.
Tapi pernah gak sih bu ada
pengalaman ibu tidak
mendapat dukungan?
Enggak ya. Kalau saya itu, saya
juga gak gitu e mbak. Maksudnya
saya juga gak merasakan juga
suami apa anak mensupport saya
apa gak. Pokoknya saya dikasih
kesehatan, saya inginnya hidup.
Saya ingin di sisa hidup saya itu,
saya ingin melewati jalan yang
lurus. Dulu-dulu sering berbuat
salah, mungkin dulu sering kalau
ngomong misalnya kadang
kebablasen, kalau bisa sekarang
itu saya perbaiki. Saya memang
Dukungan sosial
menyebabkan subjek
merasa tambah
bersemangat (Pngrh.Ds.)
Dukungan sosial bisa
mempercepat kesembuhan
subjek (Pngrh.Ds.)
Subjek tidak mengalami
pengalaman tidak didukung
(PTD)
Merasakan peningkatan
semangat hidup setelah
mendapatkan dukungan
sosial (Pngrh.Ds.)
Mempercepat kesembuhan
setelah mendapatkan
dukungan sosial
(Pngrh.Ds.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
635.
636.
637.
638.
639.
640.
641.
642.
643.
644.
645.
646.
647.
648.
649.
650.
651.
652.
653.
banyak bicara. Kalau dulu
mungkin pernah berkata kasar,
sekarang saya mungkin benahi.
Saya itu memang betul-betul
dikasih kesempatan sama Yang
Kuasa. Cuma itu saja. Ya itu tadi
kalau misalnya anak atau suami
mensupport saya apa gak, saya
gak begitu menanggapi lah. Kan
kadang nanya suami, yang
namanya anak, mungkin capek,
mungkin apa, gitu kan juga
kadang males, kadang ngomong
sedikit menyakitkan, tapi kan
tinggal saya yang menanggapi,
mau ditanggapi sampai hati apa
enggak. Kalau saya sih mending
gak saya sampaikan hati yang
seperti itu.
Selalu menanggapi positif
setiap hal yang dilakukan
orang lain, sehingga tidak
merasa tidak pernah
didukung (PTD)
PTD : selalu menanggapi
positif setiap hal yang
dilakukan orang lain,
sehingga tidak merasa
tidak didukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lampiran 7.
Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 4 (Ibu I)
BARIS VERBATIM KODING AWAL ANALISIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Gimana sih Bu, awal mula Ibu
dinyatakan kanker payudara?
Benjolan. Tapi itu gak ada gejala,
gak ada apa. Gak sakit, gak terasa
apa-apa. Tapi gak diambil semua,
saya. Terus di AJH katanya
negatif. Aku ayem ya. Ternyata
setelah di USG, ternyata ada
kankernya ya. Terus di mammo
juga kan, jadi kelihatan. Tapi
grade kankernya grade III. Jadi
grade yang paling ganas, kalau
pesawat ya kayak jet
penyebarannya, maksudnya cepet
penyebarannya. Tapi saya pada
saat itu ya, mungkin, karena di
keluarga saya kan ada juga,
mungkin gen ya. Masih satu
eyang ya. Ada 2, terus 3 sama
saya. Mungkin saya itu. Jadi saya
pas divonis kanker ya, sudah lah
jalani saja. Mungkin ada
kekuatan tersendiri pada saat itu.
Terus saya bilang sama dokter,
gimana Dok, solusinya? Ya
operasi, bu. Saat itu hari Jumat,
saya operasi Senin pada saat itu
tanggal 13 Juni 2011 saya
operasi. Tapi operasi tu gak ada
apa-apanya, kecil. Penderitaan
saya belum selesai. Hehehe.
Jadi awalnya itu gak kerasa
GT : terdapat benjolan,
tidak ada rasa sakit.
RK : ada riwayat keluarga
terkena kanker.
Subjek merasa biasa saja
ketika divonis, karena
memiliki kekuatan pada
saat itu (Pngl.KD)
Terdiagnosis kanker Juni
2011 (LS)
Gejala kanker payudara
yang dirasakan adalah
berupa benjolan yang
tidak ada rasa sakit (GT)
Keluarga ada yang memiliki
riwayat sakit kanker (RK)
Adanya perasaan netral
ketika mendapatkan vonis
kanker payudara karena
memiliki kekuatan
tersendiri (Pngl.KD)
Menderita kanker
payudara selama 2 tahun
(LS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
apa-apa, Bu?
Gak kerasa apa-apa. Biasanya itu
kalau yang ganas, gak terasa.
Kalau sakit itu tumor. Saya tuh
sebenarnya tidak down itu
masalah kankernya. Soalnya saya
sudah mengantisipasi kalau saya
itu mau kanker. Soalnya saudara
saya kanker, jadi saya gak begitu
saya rasakan itu. Tapi saya
downnya itu karena
kemoterapinya. Saya mungkin
mau bablas pada saat itu. Jadi
kadang-kadang leukositnya juga
sampai nol koma. Nol koma itu,
kalau nol saja saya sudah bablas.
Sampai dokternya ketakutan.
Wah, itu. Saya itu mulai kemo 5
Juli 2011. Sampe tak eling-eling
itu. Habis kemo, seminggu
setelah kemo saya masuk rumah
sakit lagi karena ya itu,
leukositnya turun, drop. Terus
saya mondok lagi di Bethesda itu.
Tapi mondoknya pada saat itu
tidak ditangani oleh dokter saya,
karena dokternya sendiri sedang
sakit. Terus saya opname di situ,
yang nangani dokter, dokter
internis, karena saya sakitnya
panas, dikira DB, dikira apa.
Saya saya sakit itu ya cuma
naikkan leukosit aja. Terus
pulang lagi seminggu. Itu yang
kemo pertama, Mbak. Saya kemo
pertama kan di Bethesda. Setelah
kemo, saya masuk rumah sakit
lagi. Dua kali masuk rumah sakit
to sudahan ini. Itu baru kemo
pertama lho. Kemo pertama, udah
Subjek tidak merasa down
karena kanker karena sudah
mengantisipasi akan
terkena kanker (Pngl.KD)
Subjek merasa down karena
kemoterapi (Pngl.B)
Subjek mengalami
penurunan leukosit
(Pngl.B)
Subjek sempat opname di
rumah sakit setelah
kemoterapi karena
mengalami kondisi yang
menurun dan penurunan
leukosit (Pngl.B)
Tidak adanya perasaan
negatif ketika tervonis
kanker karena memiliki
riwayat keluarga terkena
kanker sehingga sudah
mengantisipasi (Pngl.KD)
Pengobatan kemoterapi
memberikan efek negatif
bagi tubuh kondisi tubuh
menurun (Pngl.B)
Pengobatan kemoterapi
memberikan efek negatif
bagi tubuh mengalami
penurunan leukosit
(Pngl.B)
Pengobatan kemoterapi
memberikan efek negatif
bagi tubuh kondisi tubuh
menurun opname di
rumah sakit (Pngl.B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
drop masuk rumah sakit lagi.
Terus, kan itu jadwalnya 1 bulan,
paling lambat 1 bulan, biasanya 3
minggu sekali. Tapi kan kondisi
saya gak memungkinkan untuk
lanjut kemo lagi. Kemo yang
kemudian saya pindah, tidak di
Bethesda karena Dokter kan
hanya dokter tamu to di
Bethesda, jadi tidak bisa sewaktu-
waktu melihat. Saya kemo kan
nginep juga, jadi saya sudah 3
kali di opname ya, dioperasi,
terus kemo, terus habis kemo itu.
Sampai 3 kali. Hehee.. Terus saya
kemo kedua ngomong sama
dokternya, Pak kan dokter di
Sardjito. Sudah gitu kan memang
mengurusi masalah kanker. Kan
ada poli sendiri, poli tulip. Saya
di situ, saya mulai konsultasi
dengan Pak Kunto, tapi saya
masih nginep kemonya. Ya tetep
drop aja. Kalau kemo mesti drop.
Tapi saya gak sempat sampai
mondok lagi. Tapi itu sudah
sampai 4 kali. Tapi habis kemo
yang berikutnya gak mondok
lagi. Gak mondok cuma ya tetep
drop. Terus yang ketiga kemo
lagi, saya gak mau nginep lagi.
Soalnya itu di Sardjito itu di tulip
itu ada yang pagi datang, siang
selesai. Kalau di kamar
masukinnya lambat banget. Kalau
itu kan cepet. Jadi saya kemo
sekitar 5 jam sampai 6 jam. Itu
kemo yang ketiga sampai keenam
di situ semua. Saya kemo 6 kali
ya. Jadi kemo yang ketiga, empat,
Subjek pasti mengalami
penurunan kondisi tubuh
ketika kemoterapi (Pngl.B)
Menjalan kemoterapi
selama 6 kali (Pbt.M)
Pengobatan kemoterapi
memberikan efek negatif
bagi tubuh kondisi tubuh
menurun (Pngl.B)
Pengobatan medis yang
dilakukan subjek
kemoterapi sebanyak 6
kali (Pbt.M)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
lima, enam, saya di situ. Tapi
kemo yang terakhir, saya gak
kuat, mondok lagi. Tapi di
Bethesda sih. Mondok yang
terakhir itu, saya masuk
November terus 1 Desember saya
selesai masuk rumah sakit,
sampai sekarang gakpapa. Ya
Allhamdulilah saya sehat. Tapi
masih itu ada lagi kan. Masih
penyembuhan lagi di radiologi, di
Sardjito, sore tapi. Selama 35
kali. Disinar, tiap sore itu disinar,
tiap hari. Tiap hari sinar, kecuali
Sabtu Minggu, kan libur. Di sinar
itu sini gosong, mbak. Sini (dada)
gosong sampai tembus ke
belakang (punggung). Tapi ya
gak merasa panas. Tapi saya
Allhamdulilah pada saat disinar
ini saya sehat. Kan ada yang
disinar juga ambruk, karena saya
sudah dipol-polke pada saat
kemo. Waktu kemo itu, bener-
bener waahh.. Waktu kemo itu
saya harus suntik, yang tidak
dapat diganti lain. Sekali suntik
itu 8 juta. Jadi sesudah kemo,
saya langsung disuntik itu.
Namanya Neulastim. Itu untuk
menaikkan leukositnya. Tapi
sama aja. Sampai disuntik
leukosit. Leukositnya berapa kali
aja itu. Tapi mungkin, kan
kondisi orang lain-lain. Dokter
juga bilang gitu, kondisi orang
lain-lain, ada yang kemoterapinya
gak masalah, ada yang banyak
masalah. Tapi kalau saya
mungkin ada zat tertentu yang
Penyinaran selama 35 kali
(Pbt.M)
Bagian dada sampai
punggung mengalami
gosong karena penyinaran,
tetapi tidak merasakan
panas (Pngl.B)
Suntik Neulastim untuk
menaikkan leukosit
(Pbt.M)
Pengobatan medis yang
dilakukan subjek
penyinaran sebanyak 35
kali (Pbt.M)
Pengobatan penyinaran
memberikan efek negatif
bagi tubuh bagian dada
sampai punggung gosong
(Pngl.B)
Pengobatan medis yang
dilakukan subjek
suntik neulastim untuk
menaikkan leukosit
(Pbt.M)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
tidak bisa saya terima, mungkin.
Tapi ternyata setelah kemo
selesai, sampai saya itu sudah
disinar, kan saya tiap bulan
kontrol. Jadi selama 5 tahun saya
kontrol, sama minum obat ya.
Sekarang masih minum obat
ya, Bu?
Masih. 5 tahun kan. 5 tahun
minum obat. Dokternya bilang,
Bu jarang lho Bu kayak bu Indah
ini. Perkembangannya pesat
banget, Bu. Oh Allhamdulilah,
Pak, saya gitu. Tapi satu
kuncinya, Mbak, jangan merasa
saya sakit. Itu. Saya dari awal
sudah gak mikirin itu kanker.
Pokoknya yang penting saya
kemo, karena saya mau sembuh.
Saya sakit karena kemonya kok,
saya bingung bukan kerena
kankernya. Hahaha. Bener. Itu.
Kan orang-orang kadang, wah
aku kanker, njuk gimana, gimana.
Kalau saya gak usah dipikirin. Itu
temen-temen saya juga banyak
gitu. Jadi saya kan satu
rombongan kan, jadi kalau kemo
biasanya kan kalau yang di
Sardjito kan 1 rombongan berapa
orang. Tiap minggu saya denger,
Bu ini kemana ya kok gak
kelihatan. Dah gak ada. Yang ini
kemana kok gak keliahatan. Dah
gak ada. Gitu itu. Jadi kalau gak
kuat mental memang ya
mematikan. Tapi saya pada saat
itu saya benar-benar berdoa ya.
Tapi memang saya sudah diberi
Melakukan kontrol rutin
selama 5 tahun,
mengkonsumsi obat dokter
(Pbt.M)
Pengobatan medis yang
dilakukan subjek
melakukan kontrol rutin
sampai 5 tahun dan
mengkonsumsi obat dokter
(Pbt.M)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
kanker, mau gimana lagi. Jadi
saya itu gak usah mikirin kanker
itu apa. Yang penting saya
sembuh. Saya tuh yang tak takuti
itu kemonya itu. Jadi saya stress
karena kemo. Karena kemonya
saya bukan main, Mbak. Karena
mungkin saya kanker yang paling
ganas ya, jadi mungkin dosisnya
juga lebih tinggi. Gitu.
Dulu gak ada gejala kayak
benjolan gitu apa, Bu?
Ada. Seminggu setelah saya
melihat ada benjolan, saya
langsung ke dokter. Di sini ini. Di
kanan bawah sini.
Sakit gak itu, Bu benjolannya?
Enggak. Kalau yang sakit itu
bukan kanker. Tapi tumor biasa.
Cuma itu apa nyeri-nyeri. Cuma
saya sampai sekarang merasakan
di sini (bawah ketiak) kayak
nggedibel gitu lho, Mbak. Karena
kan getah beningnya diambil.
Tapi yang perlu dicatat, saya itu
tidak merasa kalau saya kanker.
Hehehe. Itu yang nomor satu.
Saya tidak ada pikiran kanker.
Cuma saya itu dropnya karena
kemo. Sampai sekarang pun saya
merasa saya gak punya kanker.
waktu periksa-periksa lagi, ada
cek kanker, negatif,
Allhamdulilah. Lalu ini mulai
besok Senin saya mulai ngecek
lagi. 1 bulan kan sudah. Obatnya
kan harus habis. Cuma obatnya
saya sekarang mahal banget.
Pngl.B : mengalami stress
karena kemoterapi.
GT : terdapat benjolan di
payudara kanan bawah.
Muncul perasaan stress
ketika menjalani
kemoterapi (Pngl.B)
Gejala kanker payudara
yang muncul adalah
berupa benjolan di
payudara sebelah kanan
bawah (GT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
Mungkin saya sekarang masih
pakai asuransi ya, obatnya
sebulannya sekitar 3 jutaan. Nanti
kalau saya pensiun, saya bilang
dokternya, Dok, cari obat yang
buatan dalam negeri tapi sama.
Ya itu yang penting dicatat
adalah dari dalam diri sendiri.
Kalau kita merasa drop malah
susah. Kalau kanker itu psikis,
Mbak. Jadi kalau kanker, kitanya
benar-benar merasakan kanker,
malah nyebar kemana-mana. Jadi
dari dalam. Aku memang, Mbak
saya cerita ya. Kan kalau saya di
radiologi, kan item semua, hitam,
item semua, gosong. Sampai
teman saya yang di pariwisata
bilang, In koe koyo munyuk lho.
Ben, aku munyuk, koe mbahne
munyuk. Hahaha. Aku tuh
ndablek. Apa yang membuat saya
seperti ini, saya kemayu, saya
senang berdandan. Hehehe. Jadi
pie carane saya harus kelihatan
sehat. Jadi orang itu gak nyangka
kalau saya itu sakit. Cuma saya
pakai topi, kenapa, rambutku
belum keluar. Mungkin obatnya
keras, kan ini saya kanker yang
paling ganas. Itu keluar
rambutnya kan tebel kalau pakai
obat yang biasa. Saya kan yang
keras, ini keluarnya cuma sedikit-
sedikit aja. Makanya saya pengen
ganti obat ben rodo tebel.
Kalau dari keluarga ada
riwayat kena kanker ya, Bu?
Ada. Ayah saya itu kanker hati.
RK : ada riwayat keluarga
Subjek memiliki riwayat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
Kakak saya juga.
Kakak kandung?
Iya, kakak kandung. Kakak saya
itu hepatoma. Tapi satu yang
perlu dicatat, dari hati diri sendiri
yang bisa ngobatin. Kalau
enggak, udah nglokro dah. Yang
namanya kanker itu cepet banget
kok. Psikisnya drop langung
cepet nyabar. Makanya jangan
kelihatan kita sakit. Apalagi
Mbaknya yang masih muda
semangat lah, semangat. Saya
sakit aja pinginnya bergaya kok.
Saya gak mau kelihatan orang
sakit. Saya pernah di Sardjito
suruh pakai kursi roda, saya gak
usah lah masih bisa jalan kok.
Piye carane saya bisa jalan. Kan
waktu kemo itu habis saya mbak,
gundul. Kan rontok terus
digundul. Itu suami saya yang
nangis-nangis. Saya malah
ketawa. Wes rasah ditangisi,
memang ini udah
konsekwensinya. Cuma, saya itu
drop karena sakit. Sakit kemonya
itu lho.
Waktu divonis kanker Ibu
perasaannya gimana?
Biasa-biasa saja. Karena saya
sudah menduga gitu lho. Udah
ada gennya.
Jadi gak ada ngerasa syok?
Ya, orang, mesti lah manusiawi
mesti ada. Tapi syoknya kan
tidak keterusan gitu lho. Tapi
terkena kanker (Ayah dan
kakak kandung)
Faktor pendukung yang
utama adalah diri sendiri.
Berusaha untuk mandiri,
tidak ingin orang lain
mengetahui bahwa subjek
sakit (Dm.O)
Suami sedih ketika rambut
subjek rontok (Ds.E)
Tidak sedih ketika rambut
rontok (Dm.PD)
Menyadari dan menerima
konsekwensi dari
kemoterapi (Dm.PD)
Pngl.KD : merasa biasa
saja karena memiliki gen
kanker.
Pngl.KD : syok, tetapi
tidak berkepanjangan.
keluarga yang sakit kanker
Ayah dan kakak
kandung (RK)
Kesembuhan berasal dari
dalam diri sendiri.
Memiliki usaha untuk tetap
bisa melakukan aktivitas
sendiri mandiri. Karena
subjek tidak ingin terlihat
sakit (Dm.O)
- Mendapatkan dukungan
sosial dari suami (Pds.)
- Suami merasaka
kesedihan melihat
kondisi subjek (Ds.E)
- Adanya penerimaan diri
secara positif tidak
merasa sedih ketika
mengalami kerontokan
rambut; menyadari dan
menerima setiap resiko
dari pengobatan
(Dm.PD)
Muncul perasaan netral
ketika mendapatkan vonis
kanker (Pngl.KD)
Subjek memiliki gen
pembawa kanker (RK)
Muncul reaksi terkejut
ketika mendapat vonis
kanker yang tidak
berlangsung lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
pokoknya, apa ya, dari dalam,
harus kita tabah lah. Kalau gak
gitu, bablas sudah lah saya.
Tapi sempat ada pengalaman
kesedihan yang mendalam gitu
gak bu?
Gak. Saya ilangin itu. Positif
thinking aja saya. Saya sudah
percaya sama dokter, sudah. Gitu
aja. Ada yang bilang pake ini,
pake ini, pake ini. Udah. Kalau
saya udah pakai obat medis, ya
medis. Gak usah pake macem-
macem.
Obat yang non medis Ibu gak
pakai?
Saya sampai sekarang tidak
makan pengawet. Seperti
indomie, kornet, sarden saya suka
dulu, sekarang enggak.
Jadi pengobatan Ibu sekarang
pengobatan medis aja ya?
Medis. Tapi gak tau saya minggu
depan mau nyoba daun sirsat
direbus. Ya untuk menjaga. Tapi
saya itu gak merasakan saya
berat, gitu gak. Pokoknya ya saya
percayakan hidup mati kan sudah
ada yang ngatur. Saya kepengen
sehat, gak ngerepotin orang.
Terus, kalau Ibu sendiri ini
sekarang memandang diri Ibu
seperti apa?
Ya biasa lah. Saya kan hobinya
senengnya kan berdandan. Saya
senengnya touring, dolan, ya
Dm.PD : tabah dalam
menghadapi.
Tidak ada pengalaman
kesedihan mendalam
(Pngl.KM)
Memiliki pikiran yang
positif (Dm.PD)
Mengurangi makan
makanan yang dapat
memicu kanker.
Akan mencoba
mengkonsumsi air rebusan
daun sirsat (Pbt.NM)
memiliki keinginan ingin
sehat (Dm.TH) supaya
tidak merepotkan orang
lain (Dm.O)
Merasa biasa saja dalam
memandang diri sendiri
(Dm.PD)
(Pngl.KD)
Memiliki ketabahan dalam
menerima keadaan (DmPD)
Subjek merasa tidak
mengalami keterpurukan
selama sakit kanker
payudara (Pngl.KM)
Subjek memiliki pola pikir
yang positif terhadap
kehidupannya (DmPD)
Menjaga kondisi tubuh
dengan menjaga asupan
makanan.
Pbt.NM : belum melakukan
pengobatan yang non
medis, tetapi akan segera
mencoba
Adanya keinginan untuk
sehat (Dm.TH)
Adanya keinginan untuk
tidak merepotkan orang lain
(Dm.O)
Adanya perasaan netral
dalam memandang diri
sendiri (Dm.PD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
karena saya orang parwisata ya.
Pernah merasa minder gitu
gak, Bu?
Gak lah. Percaya diri aku. Pribadi
yang kuat aku itu. Wong saya itu
pernah dibilang wah Ibu itu
bener-bener luar biasa. Lha
gimana lagi wong saya gak sakit.
Diterima lah. Tapi gimana
caranya kita menyikap itu.
Memang benar-benar berat, berat
bukan main, karena sakit kanker
kok. Pengobatannya itu yang
marai berat. Kemonya saya yang
stress tuh. Buat saya itu stress,
karena kalau ibu-ibu yang lainnya
dikemo tenang aja. Kalau saya
mesti ada dropnya gitu lho.
Mual juga gak Bu waktu
kemo?
Gak begitu sih kalo mual.
Bicara mengenai tujuan hidup,
Ibu, tujuan hidup Ibu saat ini
apa?
Ya saya mengabdi. Istilahnya
saya ini kan sudah cacat ya, kalau
udah kanker kan sudah cacat. Iya
to? Hehehe. Saya kadang-kadang
sini sakit, tapi gak saya rasakan
kok. Ya saya sih tujuannya ya
mengabdi aja sama keluarga, saya
menyelesaikan pekerjaan saya di
kantor, ya pengabdian aja. Tapi
kalau bisa, kalau saya masih bisa
dipercaya ya saya masih pengen
aktivitas. Saya gak merasa saya
sakit kok. Saya gak pernah sakit.
Tidak merasa minder,
percaya diri, merupakan
pribadi yang kuat (Dm.PD)
Merasa tidak memiliki sakit
(Dm.PD)
Menerima keadaan
(DmPD)
Kemoterapi merupakan
pengobatan yang berat dan
membuat stress (Pngl.B)
Tidak terlalu merasa mual
ketika kemoterapi (Pngl.B)
Tujuan hidup subjek ingin
mengabdi (Dm.TH)
Tujuan hidup saat ini
adalah mengabdi pada
keluarga. Menyelesaikan
setiap pekerjaan di kantor
(Dm.TH)
Tidak merasa kalau
memiliki penyakit
(Dm.PD)
Ada pandangan positif
terhadap diri sendiri
tidak minder, percaya diri,
dan merupakan pribadi
yang kuat (Dm.PD)
Adanya penerimaan
keadaan apa adanya
(Dm.PD)
Muncul perasaan stress
ketika menjalani kemoterapi
karena merasa berat dengan
pengobatannya (Pngl.B)
Pengobatan kemoterapi
yang dijalani subjek
memberikan dampak
negatif bagi tubuh subjek
merasa agak mual
(Pngl.B)
Ada tujuan hidup yang
dimiliki subjek saat ini
ingin mengabdi pada
keluarga dan menyelesaikan
setiap pekerjaan di kantor
(Dm.TH)
Adanya kekuatan fisik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
Tetap saya masih kuat kok.
Tujuan hidup yang ibu punya
ini, apakah dari dulu seperti
ini?
Iya. Sebelum sakit pun ya itu
gini.
Ada perubahan gak sih Bu?
Ya ada perubahan sih sedikit.
Saya kan dulu meledak-ledak,
Mbak. Sekarang sudah lebih
santai. Ya karena tambah usia
juga ya Mbak ya. Dulu tuh, wah..
Tapi ya gak emosional banget,
enggak. Terus saya dari dulu juga
cepet kenal sama orang. Terus
kalau sekarang tuh galau juga ya.
Saya itu kan pengen punya
kegiatan lain. Saya kan sekarang
ini sibuk di kantor, tapi saya kan
mau pensiun. Mungkin ke
depannya tuh piye. Mungkin
bukan karena materi, tapi pengen
punya kegiatan sehari-hari, kan
mesti perlu adaptasi. Biasanya
ada yang bikin tas, jualan, ya to,
saya pikir itu. Jadi pokoknya saya
kepengen punya kegiatan. Usaha.
Apalah, ya untuk kegiatan.
Jadi apakah ada perubahan
tentang tujuan hidup Ibu?
Gak ya. Dari dulu, sampe saya
sakit, sekarang, ya itu.
Apa sih yang membuat tidak
ada perubahan tujuan hidup
itu apa, Bu?
Gimana ya, ya, sekarang saya
Masih memiliki kekuatan
fisik (Dm.PD)
Tujuan hidup yang dimiliki
subjek dimiliki sejak
sebelum terkena kanker
(Dm.TH)
Ingin memiliki usaha untuk
mengisi masa pensiun
(Dm.TH)
Tujuan hidup yang dimiliki
subjek dimiliki sejak
sebelum terkena kanker
(Dm.TH)
Tidak merasakan rasa sakit
dimiliki subjek (Dm.PD)
Tidak adanya perubahan
tujuan hidup yang
dimiliki subjek sejak
sebelum sakit sampai
saat ini (Dm.TH)
Adanya keinginan
memiliki usaha baru
untuk mengisi masa
pensiun (Dm.TH;
Dm.PG.D)
Tidak adanya perubahan
tujuan hidup antara
sebelum dan setelah
kanker (Dm.TH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
434.
435.
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
444.
445.
446.
447.
448.
449.
450.
451.
452.
453.
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
469.
470.
471.
472.
473.
sakit, tapi saya gak ngerasa saya
sakit. Saya sehat lah. Kalo udah
kanker terus aku nglokro lah, gak
mau yang gimana-gimana, gak,
saya pengennya malah sibuk.
Terus kalau menurut Ibu
sendiri, orang dengan kanker
payudara itu apakah mereka
itu mampu untuk
mengembangkan diri lebih
lagi?
Bisa saya rasa.
Kenapa Bu?
Ya kalau sudah tervonis itu ya,
mengembangkan maksudnya
potensi yang ada, bisa. Gak
terlalu lebay banget. Bisa lah.
Sekarang saya kalau ketemu
teman-teman saya yang seperti
saya, ayo kita reunion, apalagi
kalau untuk usaha, pasti bisa.
Kemudian kalau Ibu sendiri
merasa bisa dan mampu untuk
mengembangkan diri?
Bisa. Saya bisa. Wong saya gak
merasa sakit. Hehehe.
Ada gak sih, Bu ketika Ibu
sakit kanker ini, Ibu merasa
lebih berkembang?
Ya mungkin berkembang karena
saya kerja ya. Tapi saya mungkin
belum terlalu bisa
mengembangkan diri saja karena
kan kerja sudah ada aturannya.
Tapi tetep kalau berkembang ya
saya pengennya ya berkembang.
yang dimilikinya (Dm.PD)
Merasa kalau fisiknya sehat.
Memiliki keinginan untuk
tidak larut dalam kesedihan
(Dm.PD)
Memiliki keinginan untuk
tetap berkegiatan (Dm.PL)
Orang dengan kanker
payudara bisa
mengembangkan diri
(Dm.Pg.D)
Orang dengan kanker
payudara bisa
mengembangkan diri sesuai
segala potensi yang ada
dalam diri masing-masing
(Dm.Pg.D)
Jangan terlalu melebih-
lebihkan keadaan (Dm.PD)
Memiliki kemampuan
untuk mengembangkan diri
karena tidak merasakan
sakit yang ada (Dm.Pg.D)
Merasa diri sendiri belum
terlalu mampu mengalami
perkembangan
Memiliki pekerjaan yang
menghambatnya untuk
berkembang (Dm.Pg.D)
Ada reaksi positif terhadap
diri sendiri ada
keinginan untuk tidak larut
dalam kesedihan (Dm.PD) Adanya keinginan untuk
beraktivitas (Dm.PL)
Memiliki pendapat bahwa
orang dengan kanker
payudara bisa
mengembangakan diri
(Dm.Pg.D)
Perkembangan diri
disesuaikan dengan potensi
yang ada dari masing-
masing (Dm.PG.D)
Ada reaksi positif terhadap
diri sendiri tidak
melebih-lebihkan keadaan
(Dm.PD)
Adanya kemampuan untuk
mengembangkan diri karena
tidak merasakan adanya
rasa sakit (Dm.PG.D)
Untuk saat ini merasa
belum mengalami
perkembangan karena
pekerjaan (Dm.Pg.D)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
474.
475.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
482.
483.
484.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513.
Kalau hidup itu kan, saya kalau
berdoa ya setiap saat saya
memohon diberikan manfaat
hidup di sisa hidup saya. positif
thinking lah, Mbak. Cuma itu tadi
ya yang saya lagi galau itu,
kegiatan saya nanti setelah
pensiun. Makanya saya ini, buka-
buka internet, cari-cari buku. Nah
itu bisa mengembangkan diri
saya juga to.
Terus, kegiatan sehari-hari Ibu
ini di kantor ya, Bu?
Di kantor lah. Dari pagi jam
setengah delapan sampai jam
empat. Kadang-kadang sampai
jam enam.
Kegiatan lain ada gak, Bu?
Misalnya?
Arisan atau apa gitu?
Ya kalau sosial ya mesti ikut ya.
Tapi kalau saya bukannya
masalah apa-apa. Tapi kadang
capek, pulang kantor kan capek.
Tapi kan saya hidup tidak sendiri,
jadi ikut kegiatan sosial. Ada 2,
Mbak, di rumah sini, sama rumah
sana.
Itu gimana Bu mengaturnya?
Arisannya kan sebulan sekali.
Kalo dua ya sebulan 2 kali. Jadi
ya gak gimana-gimana ngaturnya.
Jadi Ibu gak merasa kerepotan
ya, Bu?
Enggak.
Memiliki pikiran positif
(Dm.PD)
Kegiatan sehari-hari
bekerja di kantor
Mengikuti kegiatan sosial
(Dm.PL; Dm.RP)
Mengikuti kegiatan arisan
di 2 tempat
Tidak merasa kesulitan
mengatur kegiatannya
(Dm.PL)
Tidak merasa direpotkan
oleh kegiatan (Dm.PL)
Adanya pikiran yang positif
(Dm.PD)
Memiliki kegiatan utama
bekerja di kantor
Memiliki kegiatan sosial
arisan di 2 lokasi (Dm.RL)
Tidak adanya kesulitan
dalam mengatur aktivitas
sehari-hari (Dm.PL)
Tidak merasa kerepotan
dalam berkegiatan (Dm.PL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
548.
549.
550.
551.
552.
553.
Kalau untuk pekerjaan di
rumah, Ibu gimana cara
mengaturnya, dengan kegiatan
Ibu di kantor yang dari pagi
sampai sore?
Ya, saya dengan suami saya
sudah komitmen ya, jadi gak
masalah ketika suami saya pergi
sampe malam, atau saya yang
keluar sampai malam ya. Jadi ya
sudah, gak ada masalah.
Kemudian, untuk pekerjaan
rumah, ada pembagian tugas
gak, Bu?
Karena saya tinggal sama anak
saya ya, saya gak ngapa-ngapain.
Hehehe. Namanya anak, pasti
bantu orang tua. Otomatis itu.
Sama saya dari dulu pake
pembantu. Jadi saya masih sering
pergi, refreshing sama suami
saya. Ke Ambarukmo,
Malioboro, cari-cari baju atau apa
gitu lah.
Nah, ketika ibu kemoterapi, itu
gimana cara mengaturnya
dengan kondisi Ibu yang
ngedrop?
Pas kemo gak ngapa-ngapain.
Saya gak masuk kantor 4 bulan.
Soalnya masuk kantor gak bisa.
Malah gak bisa kerja. Dari kantor
juga gakpapa, sudah tau keadaan
saya. Kita hidup lagi saja sudah
Allhamdulilah. Saya anggap
hidup saya ini hidup kedua ya,
Mbak. Allhamdulilah.
Sudah ada komitmen
dengan suami tentang
kegiatan masing-masing
tidak menimbulkan
masalah yang disebabkan
oleh kesibukan (Dm.PL)
Kegitan sehari-hari dibantu
anak (Ds.Inst.)
Menggunakan jasa asisten
rumah tangga untuk
mengerjakan pekerjaan
rumah (Dm.PL)
Masih melakukan aktivitas
yang menjadi hobinya
(Dm.PL)
Tidak bisa beraktivitas dan
tidak bekerja selama 4
bulan ketika kemoterapi
(Pngl.B)
Berusaha untuk tetap ke
kantor (Dm.PL)
Teman kantor memahami
kondisi subjek (Ds.E)
Memiliki komitmen dengan
suami mengenai kesibukan
masing-masing sehingga
tidak menimbulkan masalah
(Dm.PL)
Kegiatan sehari-hari dibantu
oleh anak dan
menggunakan jasa asisten
rumah tangga (Dm.PL)
Adanya kesempatan untuk
melakukan hobinya desela-
sela kegiatan (Dm.PL)
Menghentikan aktivitas dan
pekerjaan selama beberapa
waktu dikarenakan
kemoterapi (Pngl.B)
Adanya usaha untuk tetap
beraktivitas (Dm.PL)
Mendapat dukungan dari
teman kantor (PDs.)
adanya perasaan memahami
kondisi subjek (Ds.E)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
554.
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
589.
590.
591.
592.
593.
Untuk keputusan sehari-hari,
biasanya Ibu terbiasa untuk
mengambil keputusan sendiri
atau minta pertimbangan
orang lain?
Suami saya. Ya bagaimanapun
juga kan Imamnya kan suami.
Dalam segala hal atau hal-hal
tertentu saja?
Kalau urusan kantor kan saya
sendiri. Kalau untuk rumah,
keluarga, ya diskusi. Misalnya
mau ganti mobil ya, kita diskusi,
minta pertimbangan suami juga.
Kalau dulu waktu pengambilan
keputusan untuk pengobatan
kanker itu diskusi sama suami
juga kah?
Saya gak diskusi, gak apa. Sudah
otomatis. Karena saya yang
jalani, saya siapnya kapan. Tapi
dokter juga mempengaruhi,
kayak Dokter kan sok kenal sok
dekat to, jadi itu juga
mempengaruhi dalam keputusan
kita berobat.
Jadi Ibu gak ada diskusi sama
suami waktu itu, langsung
keputusan di tangan Ibu?
Iya. Suami saya ya manut. Lha
hanya itu kok pengobatannya,
operasi aja to. Kalau gak
dioperasi, katanya ada yang gak
dioperasi pakai obat sarang
semut, atau apa lah, saya gak
percaya. Ya mungkin yang
Subjek meminta
pertimbangan kepada suami
ketika akan mengambil
keputusan (Dm.O)
Dm.O :
Mengambil keputusan
sendiri dalam hal
pekerjaan.
Mengambil keputusan
dengan berdiskusi dalam
hal kepentingan keluarga.
Pengambilan keputusan
berobat : tidak
mendiskusikan dengan
suami karena semua
tergantung kesiapan subjek
(Dm.O)
Suami menerima keputusan
yang diambil subjek (Ds.P)
Dm.O :
- Meminta pertimbangan
suami ketika mengambil
keputusan yang
berhubungan dengan
keluarga.
- Memutuskan sendiri dala
hal pekerjaan dan
keputusan pengobatan.
Adanya dukungan
penerimaan dari suami
menerima keputusan subjek
(Ds.P)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
594.
595.
596.
597.
598.
599.
601.
602.
603.
604.
605.
606.
607.
608.
609.
610.
611.
612.
613.
614.
615.
616.
617.
618.
619.
620.
621.
622.
623.
624.
625.
626.
627.
628.
629.
630.
631.
632.
633.
634.
namanya herbal kan lama. Aku
gak kepengen itu. Ya langsung
diatasi lah, ini kan ganas banget.
Lha katanya udah dioperasi aja
masih bisa muncul lagi. Tapi saya
tetap berdoa, supaya tidak
muncul lagi. Ya menjaga
makanan juga ya. Sama hindari
stress. Saya tak gawe enteng kok,
Mbak.
Kemudian, kalau hubungan
Ibu dengan suami ada
perbedaan gak Bu?
Enggak. Suami saya baik,
perhatian. Gak percaya tanya
suami saya tuh, ada di dalem.
Hehehe.
Sama anak-anak juga ya, Bu?
Iya.
Ada hubungan yang tambah
dekat gak sih, Bu?
Ya, kalau suami saya itu gimana
ya. Saya itu tau dia itu sedih,
sebenarnya perhatian, tapi dia
tidak menunjukkan itu. Tapi saya
bisa merasakan perhatian-
perhatian itu. Tapi kadang ketika
saya kemo, dia malah kerja. Yang
lainnya pada ditungguin
suaminya, saya gak. Tak suruh ke
kantor. Mengko jam semene aku
dipethuk. Hehehe.
Kalau hubungan Ibu dengan
masyarakat di sini bagaimana,
Bu?
Ya biasa. Biasa aja. Baik.
Menghindari pemicu stress
dan menjalani dengan
ringan (Dm.PD)
Ada hubungan baik dengan
suami (Dm.RP)
Suami memberikan
perhatian (Ds.E)
Ada hubungan yang baik
dengan anak-anak
(Dm.RP)
Suami tidak menunjukkan
perhatiannya kepada
subjek, tetapi subjek bisa
merasakan perhatian dari
suaminya.
Ada hubungan baik dengan
Menjauhkan diri dari
stressor dan menjalani
kehidupan dengan ringan
(Dm.PD)
Adanya relasi positif
dengan suami (Dm.RP)
Mendapatkan dukungan
berupan perhatian dari
suami (Ds.E)
Adanya relasi positif
dengan anak-anak (Dm.RP)
Bentuk perhatian yang
diberikan suami, diberikan
secara tidak langsung, tetapi
subjek bisa merasakannya
(SPDs.)
Adanya relasi positif
dengan masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
635.
636.
637.
638.
639.
640.
641.
642.
643.
644.
645.
646.
647.
648.
649.
650.
651.
652.
653.
654.
655.
656.
657.
658.
659.
660.
661.
662.
663.
664.
665.
666.
667.
668.
669.
670.
671.
672.
673.
674.
Masyarakat di sini tau Ibu
kena kanker?
Iya. Tau.
Pada waktu mereka tau,
gimana reaksi mereka?
Ya pada ke sini. Nengokin.
Teman-teman kantor juga ya,
Bu?
Iya lah. Pada baik-baik.
Tergantung kita gimana
membawa diri.
Ibu selama sakit ini sering
dapat dukungan atau bantuan?
Iya.
Dari siapa aja bu ?
Banyak ya. Temen-temen,
saudara saya, tetangga, ya anak,
suami, semua mbak. Banyak.
Dukungan yang selama ini
sudah Ibu terima apa saja, Bu?
Yo selama ini kalau saya berobat
saya bersama suami. Menerima
saya lah dengan istilah e udah
cacat gini ya.
Kalau anak-anak gimana bu?
Ya tetep menerima, kasih support
ya. Tapi mereka itu gak
menganggap saya sakit, mereka
menganggap saya sudah sembuh.
Dari masyarakat juga sering
kasih dukungan gitu, Bu?
Ya, menanyakan gimana, Bu,
masyarakat (Dm.RP)
Masyarakat menjenguk
subjek (Ds.E)
Ada hubungan yang baik
dengan teman kantor
(Dm.RP)
Sering mendapatkan
dukungan sosial.
Mendapat dukungan sosial
dari teman, saudara,
tetangga, anak, dan suami
(PDs.)
Suami mengantar berobat
(Ds.Inst.) dan menerima
apa danya (Ds.P)
Anak-anak menerima apa
adanya (Ds.P), memberikan
support (Ds.E), dan
menganggap subjek tidak
sakit (Ds.P)
(Dm.RP)
Mendapatkan dukungan
emosional dari masyarakat
dijenguk ketika sakit
(Ds.E)
Adanya relasi positif
dengan teman kantor
(Dm.RP)
Mendapatkan dukungan
sosial
JDs.
- Mengantar berobat
(Ds.Inst.) suami,
anak
- Menerima apa
adanya (Ds.P
suami & anak
- Memberikan
semangat (Ds.E)
anak
- Menganggap tidak
sakit (Ds.P) anak
- Menanyakan kondisi
(Ds.E) tetangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
675.
676.
677.
678.
679.
680.
681.
682.
683.
684.
685.
686.
687.
688.
689.
690.
691.
692.
693.
694.
695.
696.
697.
698.
699.
700.
701.
702.
703.
704.
705.
706.
707.
708.
709.
710.
711.
712.
713.
714.
sehat, Bu, ya gitu-gitu.
Terus, kalau diantara orang-
orang tersebut, siapa sih yang
memberikan dukungan yang
paling berpengaruh untuk Ibu?
Ya suami saya. Dia juga selalu
membesarkan hati saya juga kok.
Tapi yang penting dari diri kita,
Mbak. Dukungan gedhenya
kayak apa, kalau kitanya gak
tegar ya percuma, itu tuh
kaitannya dengan psikis. Saya itu
sakit bukan karena kanker tapi
karena kemo. Ternyata teman-
teman di sana juga iya.
Memberikan dukungan ke Ibu
dengan cara seperti apa, Bu?
Ya, misalnya ngingetin obatnya,
jangan lupa makan.
Berarti bentuk perhatian-
perhatian langsung ya, Bu?
Iya. Wong saya gak merasakan
berat banget kok, mbak.
Pernah ada pengalaman tidak
di dukung gak, Bu?
Gak ya, dan saya tidak akan
merasakan itu. Saya mikir positif
aja. Saya gak negatif njuk woo
aku sakit gak didukung. Enggak.
Saya gak seperti itu. Itu mungkin
yang bikin saya cepet pulih.
Mikir positif. Saya juga merasa
tidak sendiri. Apalagi saya
melihat di klinik sana, karena
yang penyakitnya lebih parah itu
lebih banyak.
Masyarakat menanyakan
kondisi subjek (Ds.E)
Pemberi dukungan terbesar
: suami (PDs.)
Suami membesarkan hati
subjek (Ds.E)
Faktor utama adalah
kondisi diri sendiri.
Dukungan tanpa ketegaran
dari dalam diri itu percuma
(Dm.PD)
Dukungan yang diberikan :
mengingatkan minum obat,
mengingatkan untuk tidak
lupa makan (Ds.Inst.)
Memberikan dukungan
secara langsung (SPDs.)
Tidak merasakan ada beban
(Pngrh.Ds.)
Tidak ada pengalaman
tidak didukung (PTD)
Selalu berpikir positif
(Dm.PD)
Dukungan sosial
mempercepat pemulihan,
selalu berpikir positif, dan
merasa tidak sendiri
(Pngrh.Ds.)
Dukungan yang
berpengaruh berasal dari
suami (PDs.)
Mendapat dukungan dari
suami (PDs.)
Mendapat dukungan untuk
membesarkan hati (Ds.E)
Memiliki ketegaran
(Dm.PD)
SPDs. :
Dukungan diberikan secara
langsung mengingatkan
minum obat, mengingatkan
untuk makan (Ds.Inst.)
SPDs. :
Dukungan diberikan secara
langsung
Tidak merasakan beban
setelah mendapat dukungan
sosial (Pngrh.Ds.)
Tidak memiliki pengalaman
tidak didukung (PTD)
karena selalu memiliki
pikiran yang positif
Pengaruh dari dukungan
sosial adalah mempercepat
pemulihan, selalu berpikir
positif, dan adanya perasaan
tidak sendiri (Pngrh.Ds.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
715.
716.
717.
718.
719.
720.
721.
722.
723.
724.
Apa sih bu, dampak dari
dukungan yang Ibu terima?
Sehat. Saya jadi tambah sehat.
Saya gak kepengen suami saya
sedih karena saya sakit. Saya
pengennya dimata mereka saya
itu sehat. Supaya mereka tidak
sedih. Jadinya bikin saya tambah
semangat lah. Hehe. Gitu.
Dukungan sosial membuat
subjek menjadi sehat
(Pngrh.Ds.)
Subjek tidak ingin melihat
suaminya sedih karena
sakitnya subjek (Dm.TH)
Pengaruh dari dukungan
sosial adalah memulihkan
kesehatan (Pngrh.Ds.)
Adanya tujuan ingin sehat
karena tidak ingin melihat
suaminya sedih (Dm.TH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Lampiran 8.
Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 5 (Ibu R)
BARIS VERBATIM KODING AWAL ANALISIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Gimana sih Bu, awal mula Ibu
dinyatakan kanker payudara?
Ketahuannya itu, pokoknya tau-
tau di kanan sini ada benjolan
semacam bisul, terus saya ini
seminggu kok gak mecah-mecah,
tapi kok kayak ada seperti buah
salak di dalamnya itu lho. Ya
memang keluar nanahnya, keluar
darahnya. Lha lama-lama karena
tidak tahan, tapi bukan saya yang
tidak tahan ya, tapi anak-anak
saya bilang, kalau dipeluk itu
mesti bilang, ibu ki bau. Padahal
itu barusan saya ganti perban itu.
Tak pikir ini kok, tidak
merasakan sakit, gak merasakan
apa-apa, tapi lama-lama kok
nyebelin ya. Akhirnya saya
langsung ke yayasan Kucala.
Saya langsung periksa ke sana.
Kemudian dalam waktu proses
gak sampai 10 hari, seminggu
paling marathon saya di biopsy
hampir 4 kali kalau gak salah. 3
sampai 4 kali dan itu menandakan
tidak ada gejala kanker sama
sekali. Tapi dokternya tetap
curiga. Waktu itu dokternya kan
perempuan. Terus curiga dia
mengatakan ini kanker, mau gak
kalau di biopsy 1 kali lagi tapi di
patologi anatomi UGM. Terus
saya berpikir, ya sudah gakpapa.
Muncul benjolan semacam
bisul pada payudara
sebelah kanan (GT)
Benjolan tidak memecah
dan di dalam benjolan
terdapat isi seperti buah
salah (GT)
Dari benjolan tersebut
keluar nanah dan darah
(GT)
Benjolan berbau (GT)
Tidak ada rasa sakit (GT)
3-4 kali biopsy tidak
menunjukkan gejala kanker
(GT)
Gejala yang teramati
berupa benjolan pada
payudara sebelah kanan,
bernanah, berdarah,
berbau, tidak ada rasa
sakit (GT)
Pada awalnya tidak
terdeteksi sebagai gejala
kanker (GT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
Tapi ini kira-kira bisul atau apa,
Dok? Pokoknya curiga ini
kanker. Ya kalau kanker kan ini
masalah biaya. Saya memang
masalah biaya saya memang
berat. Karena pasti nggak murah.
Untungnya dokternya cewek, jadi
kita bisa cerita, anak saya masih
kecil-kecil, saya gak mungkin
untuk di rumah sakit dalam waktu
lama. Saya gak punya pembantu,
tidak punya keluarga yang bisa
dititipkan dan lain sebagainya,
saya gak punya tetangga karena
kan semua jadi kantor kan di sini.
Jadi saya gak punya tetangga,
kalaupun ada kan tetangganya
jualan, gak mungkin kan saya
merepotkan. Terus dokternya
bilang, pokoknya ini dalam waktu
cepat atau lambat harus diambil.
Saya yo gak berpikir lama,
pokoknya, yowes pokoknya sek
penting penyakitnya itu selesai
gitu lho. Terus saya bilang kan,
tapi ini gak sakit sama sekali, ini
pasti bisul biasa. Terus loh, kalau
sakit, kalau pakai baju sakit,
kalau pakai daleman sakit, justru
itu malah cuma hormonal, jadi
cuma di atas cuma dipermukaan.
Takutnya nanti yang ini kemana-
mana, tau-tau “brek”. Waduh, ya
udah pokoknya menyetujui
hasilnya nanti mau diambil
bisulnya aja atau nanti diambil
semua ya uwes nanti. Terakhir
kita janjian kalau gak salah itu,
kan saya seminggu marathon,
kalau gak salah Sabtu, pokoknya
Tidak berpikir lama ketika
mengambil keputusan
tentang pengobatan
(Dm.O)
Langsung mengambil
keputusan mengenai
pengobatan (Dm.O)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
saya konsultasi terakhir sekalian
diberi surat rujukan ke rumah
sakit. Itu kan kebetulan dokternya
praktek di 3 tempat ya, Solo,
Sardjito, dan Ludira. Dari sekian
rumah sakit itu, mana yang paling
murah sampai ke terakhir karena
saya tidak punya Jamkesda,
Jamkesmas, gitu, jadi memang
gak punya apa-apa. Oh paling
murah di Ludira, jadi saya
dirujuk ke Ludira. Jadi semua
sudah dibuat surat rujukan semua.
Terakhir itu, sekitar Sabtu, Senin
untuk ke patologi anatomi UGM
itu. Memang ini benjolannya di
atas puting, pertamanya kecil itu
paling gak ada separo kuku, tapi
dalam waktu seminggu itu
langsung lebar dan kanan kiri itu
menghitam gitu. Memang cepet
banget itu. Lama-lama kok gak
nutup, malah semakin membuka.
Sementara saya gak punya
diabetes, kalau darah tinggi saya
punya. Ini hampir setahun.
Pokoknya saya di rumah sakit 5
hari. Tapi saya memang
menunggu saat liburan anak.
Kalaupun serepot-repotnya saya,
kan libur gitu lho anak-anak.
Kalau mau libur kan gakpapa.
Seminggu sebelum kenaikan itu.
Saya ingat, saya sempat nulis
surat buat anak-anak. Kan masih
kecil-kecil to. Tak bikinin surat
pokoknya jangan nakal, jangan
rewel kalau ibu di rumah sakit.
Gak usah cari ibu, ibu pasti balik
lagi. Kan saya ikut jadi komite di
GT :
Benjolan terletak di atas
puting.
Pada awalnya berukuran
kecil dan membesar serta
menghitam dalam waktu 1
minggu.
Benjolan semakin
membuka (GT)
Gejala yang dirasakan
benjolan di atas puting.
Benjolan membuka,
membesar dan
menghitam dalam waktu
1 minggu (GT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
sekolahnya anak-anak. Jadi ya
lumayan dukungan dari guru-
guru, ya lewat sms itu banyak.
Pokoknya cepet sembuh, gitu.
Saya biasanya antar-jemput, terus
sama sekali gak antar-jemput
anak-anak, gitu.
Gejala yang ibu rasain itu
cuma benjolan? Gak ada gejala
lain?
Ya cuma benjolan itu pun gak
sakit. Sama sekali gak sakit.
Cuma, keluar nanah, keluar
darah, jadi pertamanya air, lama-
lama ada nanahnya, ada
darahnya, terus bau. Sebenernya
yang bikin gak betah itu berbau.
Jadi misalnya mau pake rexona
atau apa gitu ya kalah. Jadi kan
tak kasih perban, ya tak kasih
revanol, kan ya cuma itu obatnya.
Tapi ya gak ada rasa panas, gak
ada rasa apa-apa. Gak demam
juga. Ya itu terus hari Senin saya
bilang sama suami saya, Pak ini
besok pokoknya kita harus bagi-
bagi tugasnya seperti ini. Nanti
suami saya antar jemput anak,
saya ke rumah sakit sendiri. Tapi
ternyata sampai sana kok waduh
serem yaa.. hehehe. Kan banyak
contoh-contoh yang sudah di air
keras itu kan. Ada janin yang gak
jadi, ada bayi kembar
meninggalnya di kandungan,
bermacam-macam kanker, ada
kanker kolon, kanker kelamin,
kanker wes macem-macem
ngono, mbak. Komplit. Terus
Guru-guru (PDs.)
memberikan dukungan
semangat (Ds.E) melalui
sms (SPDs.)
Semenjak sakit sudah tidak
antar-jemput anak sekolah
(Dm.PL)
Benjolan yang tidak terasa
sakit, keluar nanah, darah,
dan berbau (GT)
Tidak terasa panas, tidak
terasa deman (GT)
Berbagi tugas dengan
suami (Dm.PL)
Mendapat dukungan dari
guru-guru sekolah (PDs.)
Memberikan dukungan
melalui sms (SPDs.)
Dukungan berupa
semangat supaya lekas
sembuh (Ds.E)
Mengurangi salah satu
kegiatan rutinitas
(Dm.PL)
Gejala yang dirasakan
adalah munculnya
benjolan yang tidak
terasa sakit, dan tanpa
demam. Benjolan
tersebut bernanah,
berdarah, dan berbau
(GT)
Adanya pembagian tugas
dengan suami (Dm.PL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
sampai sana saya masuk, dicek
darahnya dibiopsy itu. Dulu
waktu di bopsi di klinik darahnya
kotor item-item gitu lho mbak.
Tapi begitu di anatomi patologi
UGM itu bagus. Seger ngono kae
darah e. Modelnya kan pake
yang suntikan manual, jadi pake
yang model kaca, terus
suntikannya cuma jarumnya aja
yang diganti. Itu habis
pengambilan masih disuruh
nunggu 1 jam. Terus dokternya
keluar lagi, bilang gini, Bu, ini
nanti kalau tidak mencukupi,
nanti sekali lagi ya bu, ambil
darahnya. Waduh, 30 cc lagi.
Waduh. Saya gitu. Tapi ya udah
gakpapa. Mudah-mudahan cukup
untuk melihat jaringannya itu
rusak apa gak. Sudah 1 jam lebih,
dokternya panggil saya lagi,
ternyata cukup. Wah, untung lah.
Sudah selesai, ambil hasilnya,
pulang. Ya sudah saya juga sudah
janjian sama dokternya kan, jadi
saya pulang cuma ambil ganti.
Suami saya kan soale ngurusi
anak-anak saya. Saya beres-beres,
waktu itu ada kakak saya yang
dari Jakarta. Saya cuma bilang,
aku arep neng rumah sakit. Lha
koe numpak opo? Kakak saya
tanya gitu. Aku numpak taksi
wae. Yawes tak terke wae.
Akhirnya saya diantar kakak saya
ke Ludira. Jam 12 saya masuk,
masih bisa ngobrol-ngobrol. Ada
kakak saya juga kan dan ternyata
mau datang mau bantu sampai
Diantar kakak kandung ke
rumah sakit (Ds.Inst.)
Kakak kandung datang dan
membantu urusan rumah
sakit dan menjaga anak
Mendapat dukungan dari
kakak kandung (PDs.)
Mendapat dukungan
berupa bantuan
transportasi ke rumah
sakit, membantu urusan
rumah sakit dan menjaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
ngurusi anak-anak dan lain
sebagainya. Terus jam 4 itu
disuruh puasa dan ternyata saya
ngedrop. Tensi saya naik, disuruh
nurunin. Pokoknya berusaha
untuk menurunkan tensi. Terus
jam setengah 5 diperiksa Hb, Hb
saya drop cuma 4. Biasanya kan
sampai 12, belum pernah saya
mengalami sampai 4. Oh
pantesan kok aku rasane kok
koyo melayang-layang. Hahaha..
Saya suruh tranfusi darah 2
kantong. Jadi rencana jam 7
operasi, mundur sampai jam 9.
Soalnya nunggu tranfusi darah.
Saya juga gak ada komplikasi,
gak ada apa, bagus. Saya
diberitahu kalau diangakat semua
yang waktu di meja operasi. Tapi
memang sudah ada perjanjian, ini
kecil atau gak, pokoknya
diangkat. Sudah, setelah selesai,
melewati masa kritis 2-3 hari, ya
sudah, selesai. Pulang ke rumah.
Ya memang sih kelemahannya
jadi banyak. Saya juga baru
setahun ini pemulihan. Jadi
begitu operasi itu, sampai sekitar
Januari saya baru mulai aktivitas
lagi. Untungnya CIMB itu sabar.
Mereka nungguin. Padahal saya
juga bukan siapa-siapa. Mereka
urunan uang, saya terharu.
Mereka hanya pembeli dagangan
saya. Saya hanya di situ pun gak
tak tungguin, wong kantin
kejujuran kok. Gitu aja.
Udah berapa lama sih bu
subjek (D.Inst.)
Mengalami banyak
kelemahan, 6 bulan setelah
operasi tidak melakukan
aktivitas (Pngl.B)
Pelanggan sabar menunggu
subjek sampai bisa
beraktivitas (Ds.P)
Mendapat bantuan biaya
(Ds.Inst.) dari pelanggan
(PDs.)
anak-anak (Ds.Inst.)
Pengobatan yang dijalani
subjek memberikan dampak
negatif bagi tubuh subjek
tubuh menjadi lemah dan
tidak melakukan aktivitas
selama 6 bulan (Pngl.B)
Mendapat dukungan sosial
dari pelanggan (PDs.)
Mendapat dukungan berupa
bantuan biaya (Ds.Inst.)
dan pelanggan sabar
menanti subjek sembuh
(Ds.P)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
sakitnya?
Kalau kata dokternya, mungkin
inkubasinya lama, sekitar 2-3
tahun. Tapi kalau ketahuannya ya
baru setahun ini. Juli 2012
kemarin kok mbak.
Kalau dari keluarga ada yang
pernah kanker gak bu?
Nah, ternyata kan ya itu, kakak
saya yang punya toko ini, tapi dia
belum sampai kanker, masih
tumor kecil, dia sudah diangkat.
Makane saya itu heran, saya itu
jarang makan ayam, saya gak
suka daging, ya kebanyakan saya
suka sayuran, tempe, tahu, tapi
kok kena kanker ini. Ternyata ya
itu, dari kakak saya itu.
Dulu waktu divonis kanker itu,
perasaan ibu gimana sih bu?
Saya gak mikir kemana-mana ya
mbak. Sek penting, masalah ini
selesai, saya bisa melanjutkan
tugas saya sebagai seorang ibu
rumah tangga. Gak mikir terus
duh aku kok kanker, sampe gini,
sampe gini, malah yang nangis
malah temen-temen saya. Kan
dikabari sama suami saya kalau
saya operasi. Jadi saya memang
gak bilang sama siapa-siapa. Saya
itu nrimo. Apapun yang terjadi
ya terjadi, setelah itu pasti akan
selesai. Jadi itu pemicu yang
bikin cepet pulih. Kalau harus
digelani ki arep nggo opo. Gak
ada manfaatnya kan. Sampai
temen-temen saya itu nangis,
Mengalami inkubasi kanker
selama 2-3 tahun.
Menderita kanker sejak
bulan Juli 2012 1 tahun
(LS)
Kakak kandung terkena
tumor (RK)
Tidak berpikiran buruk ketika
divonis (Pngl.KD)
Punya kenginan bisa
melanjutkan tugas sebagai ibu
rumah tangga dengan baik
(Dm.TH)
Teman-teman menangis
ikut merasakan penderitaan
(Ds.E)
Menerima apapun yang
terjadi dalam hidup.
Meyakini sesuatu yang
terjadi pasti akan berakhir
(Dm.PD)
Sakit kanker sudah 1
tahun (LS)
Subjek memiliki riwayat
keluarga yang sakit
tumor kakak kandung
(RK)
Adanya pikiran positif
ketika mendapat vonis
kanker (Pngl.KD)
Adanya tujuan hidup yang
ingin dicapai
melanjutkan tugas sebagai
ibu rumah tangga dengan
baik (Dm.TH)
Adanya empati dari
teman-teman (Ds.E)
Adanya penerimaan diri
secara positif
menerima apapun yang
terjadi dalam hidup,
percaya akan kehendak
Tuhan (Dm.PD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
ngonekke saya edan. Woo mbak
ki edan, mbak ki gila. Mosok
penyakit dibawa sendiri. Ya
bukannya gitu, tapi kan juga
bukan berarti saya harus cerita-
cerita. Arep nggo opo. Yo iya
kaget iya, cuma njuk ra tak gowo
susah ngono lho mbak. Apa ya
sudah terjadi ya terjadi, nanti
selesai.
Apa yang bisa buat ibu seperti
itu?
Yo anak-anak kan masih kecil-
kecil, nanti gimana kalau saya
susah, kasian anak-anak juga.
Kemudian, apa ada
pengalaman ibu pernah
mengalami keterpurukan?
Gak. Sama sekali enggak.
Tergantung cara kita
memandangnya aja kan mbak. Ya
kalau saya, suami saya,
memandang ini berkat. Jadi yo
gak perlu digawe susah.
Selama ini, pengobatan yang
sudah ibu jalani apa saja?
Saya ada obat dokter, apa
namanya saya lupa. Kalau pas
lagi gak ada uang buat beli obat
ya jamu.
Kemoterapi juga bu?
Oh enggak, karena fisik saya
bagus, saya dikasih obat Zeloda
itu pengganti kemoterapi,
pertama dikasih dosis banyak
terus lama-lama nol. Sinar saya
Kaget ketika divonis
(Pngl.KD)
Tidak menjalani dengan
kesusahan (Pngl.KM)
Kondisi anak-anak masih
kecil.
Tidak ada pengalaman
keterpurukan (Pngl.KM)
Memandang masalah ini
sebagai berkat (Dm.PD)
Menkonsumsi obat dokter
(Pbt.M)
Mengkonsumsi jamu ketika
tidak memiliki biaya untuk
beli obat (Pbt.NM)
Mengkonsumsi Zeloda
sebagai pengganti
kemoterapi (Pbt.M)
Tidak melakukan
pengobatan penyinaran
Adanya reaksi terkejut
ketika mendapatkan
vonis (Pngl.KD)
Tidak menjalani dengan
kesusahan (Pngl.KM)
Memiliki anak-anak
yang butuh kehadiran
seorang ibu
Tidak ada pengalaman
keterpurukan dalam
menghadapi kanker
(Pngl.KM)
Adanya cara pandang
yang positif (Dm.PD)
Pengobatan medis yang
dijalani
mengkonsumsi obat
dokter, mengkonsumsi
Zeloda sebagai pengganti
kemoterapi (Pbt.M)
Pengobatan non medis
yang dijalani
mengkonsumsi jamu
ketika tidak mampu
membeli obat (Pbt.NM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
ya enggak. Cuma sekarang jaga
makan aja. Nek misalnya pengen
bakso, trus udah kerasa MSGnya
njuk ra penak, yaudah, gak saya
paksakan.
Kemudian, ketika Ibu harus
menjalani pengobatan itu apa
yang Ibu rasakan?
Biasa aja mbak.
Ibu merasa bosan?
Gak. Ya gimana ya. Saya itu
santai orangnya, jadi ya tak
nikmati aja. Bersyukur aja. Jadi
gak ada perasaan bosen.
Untuk saat ini, gimana sih cara
Ibu memandang diri ibu
sendiri?
Ya nrimo, saya menerima
keadaan saya apa adanya ya.
Karena ya itu, istilahnya saya
sudah terbiasa mengalami seperti
ini. Anak pertama saya
meninggal, kemudian, anak
kedua dan ketiga, saya
keguguran. Ya sudah. Saya sudah
belajar bagaimana cara
menghadapi kesedihan.
Bersyukur aja mbak nek saya.
Tetep berusaha kuat. Saya
percaya Tuhan tidak pernah
memberikan kesempatan kepada
saya dan keluarga untuk putus
asa. Hidup saya ini ajaib kok
mbak.
Ibu sempat merasa minder gak
sih bu waktu habis operasi
(Pbt.M)
Tidak merasa bosan ketika
menjalani pengobatan
(Pngl.B)
Bersyukur dan menikmati
proses yang ada (Dm.PD)
Menerima keadaan diri apa
adanya (Dm.PD)
Belajar bagaimana cara
mengahadapi kesusahan
melalui setiap masalah
yang ada (Dm.PD)
Bersyukur dan berusaha
untuk kuat (Dm.PD)
Percaya kepada Tuhan
(Dm.PD)
Tidak mengalami
kebosanan dalam berobat
(Pngl.B)
Mensyukuri dan menikmati
proses pengobatan
(Dm.PD)
Adanya penerimaan diri
secara positif
menerima keadaan diri
apa adanya (Dm.PD)
Adanya proses belajar
dari pengalaman
Adanya penerimaan diri
secara positif
mensyukuri, berusaha
untuk menjadi pribadi
yang kuat, dan percaya
kepada kehendak Tuhan
(Dm.PD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
pengangkatan?
Enggak. Ya ada ya yang nyuruh
saya pake ganjel ben ora ketok,
tapi saya gak usah lah gini aja.
Gakpapa. Wong wes tuwo ngene
meh ngopo. Hahaha. Terus ada
juga yang menanyakan nanti
gimana kehidupan seksualnya.
Ya untungnya saya sama suami
saya bukan orang yang
mempermasalahkan itu. Suami
saya menerima saya apa adanya.
Ya sudah berjanji dulu waktu
mau menikahi saya, siap
menerima saya termasuk
perubahan saya ada pada saya
sampai tua besok.
Kalau tujuan hidup ibu saat ini
apa bu?
Ya mengalir aja mbak apa
adanya. Ya jadi ibu rumah tangga
yang baik untuk suami dan anak-
anak saya. Ngalir aja mbak.
Dari dulu seperti ini?
Iya. Gak ada yang berbeda. Sama
saja kok.
Yang membuat gak ada
perubahan ini apa bu?
Apa ya, semangat aja. Ya itu tadi,
saya itu nrimo, bersyukur, anak-
anak ya masih kecil. Jadi saya ya
berusaha saja.
Kalau menurut ibu, orang
dengan kanker payudara itu
masih mampu
mengembangkan diri gak?
Tidak ada perasaan minder
karena operasi (Dm.PD)
Suami (PDs.) menerima
apa adanya kondisi subjek
(Ds.P)
Memiliki tujuan hidup
ingin menjadi ibu rumah
tangga yang baik untuk
suami dan anak (Dm.TH)
Tidak ada yang berbeda
dalam tujuan hidup
(Dm.TH)
Memiliki semangat,
menerima keadaan,
bersyukur dan mengingat
kondisi anak yang masih
kecil (Dm.PD)
Berusaha menjalani tujuan
hidupnya (Dm.TH)
Subjek memiliki pendapat
kalau orang dengan kanker
payudara harus bisa
Adanya penerimaan diri
secara positif tidak
minder (Dm.PD)
Mendapat dukungan
sosial dari suami (PDs.)
Mendapat dukungan
berupa penerimaan
kondisi (Ds.P)
Tujuan hidup saat ini
menjadi ibu rumah
tangga yang baik untuk
suami dan anak-anak
(Dm.TH)
Tidak adanya perbedaan
tujuan hidup (Dm.TH)
Adanya penerimaan diri
secara positif
bersemangat, menerima
keadaan, menyukuri, dan
mengingat anak-anak
(Dm.PD)
Adanya usaha untuk
mewujudkan tujuan hdup
(Dm.TH)
Adanya pendapat bahwa
orang dengan kanker
payudara bisa
mengembangkan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
Iya. Harus. Harus bisa.
Kenapa bu?
Ya. Harus. Kan yang sakit atas
sini, dada. Tangannya masih ada,
kaki masih ada, mulut masih ada.
Ya masih bisa lah. Ngisi seminar,
gitu kan bisa. Hehehe. Ya gak
harus seminar, buat cerita
pengalaman ke orang lain yang
lebih susah, itu kan udah bisa.
Bisa lah.
Menurut ibu, dalam hal apa bu
mereka bisa mengembangkan
diri?
Apa aja bisa kok mbak. Harus
kuat ya kita ini, jangan lemah.
Jangan manja-manja.
Kalau ibu sendiri masih
mampu untuk
mengembangkan diri?
Masih. Lha ini saya ikut kursus
membatik di gereja. Ya walaupun
gak maksimal, tapi saya
berusaha. Terus itu saya habis
operasi itu saya ke gramedia, ada
diskon buku, saya belanja buku
sampai hampir 1 juta lho mbak.
Beli buku resep masakan, kue,
jahit. Saya bisa itu, cuma mau
belajar yang lain juga. Ya buat
isi-isi waktu, cari kegiatan. Bosen
juga di rumah nganggur hampir 6
bulan waktu itu.
Kegiatan sehari-hari ibu apa
sih bu?
Bikin kue tak titipin di CIMB,
mengembangkan diri
(Dm.Pg.D)
Pengembangan diri bisa
dilakukan karena bagian
tubuh yang sakit hanya
bagian dada, dan masih ada
bagian tubuh lain yang
masih bisa digunakan untuk
mengembangakan diri
(Dm.Pg.D)
Segala hal masih bisa
dilakukan oleh sesama
penderita kanker payudara
(Dm.PG.D)
Harus kuat, tidak boleh
lemah dan manja (Dm.PD)
Masih memiliki
kemampuan untuk
mengembangakan diri,
walaupun tidak maksimal,
tapi berusaha (Dm.Pg.D)
Ada keinginan untuk
mempelajari hal lain
(Dm.Pg.D)
Ada kebosanan ketika
harus di rumah tanpa
kegiatan (Pngl.B)
Kegiatan sehari-hari :
menitipkan dagangan kue
(Dm.PG.D)
Masih memiliki anggota
tubuh lain untuk
mengembangkan diri
(Dm.PG.D)
Banyak hal yag masih bisa
dilakukan oleh orang
dengan kanker payudara
(Dm.Pg.D)
Yang harus dimiliki
penderita kanker : kekuatan,
tidak boleh lemah, tidak
boleh manja (Dm.PD)
Merasa mampu dan tetap
berusaha untuk
mengembangkan diri
(Dm.Pg.D)
Memiliki keinginan untuk
memperlajari hal lain yang
lebih (Dm.Pg.D)
Adanya rasa bosan ketika
tidak melakukan kegiatan
setelah pengobatan
(Pngl.B)
Kegiatan :
Ibu runah tangga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
435.
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
444.
445.
446.
447.
448.
449.
450.
451.
452.
453.
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
469.
470.
471.
472.
473.
474.
jaga ini toko kakak saya. Ya ibu
rumah tangga lah.
Ada kegiatan lain gak bu?
Ya paling ke gereja, anter anak
saya PPA di gereja. Cuma itu-itu
saja. Dulu saya antar jemput anak
juga, tapi udah gak kuat sekarang,
jadi ya suami saya.
Cara mengatur kegiatannya
bagaimana bu?
Dikomunikasikan lah sama suami
saya. Ada komunikasi. Misalnya
dulu saya kan ngangkat ember
jemuran, njemur, kan saya.
sekarang saya gak kuat, yang
angkat sama njemur suami saya,
nanti saya nyetrika. Kalau nyuci
baju, anak-anak saya nyuci
sendiri, dari dulu sudah saya
biasakan nyuci sendiri. Tapi
kalau nyetrika belum ya. Bahaya.
Pokoknya ada apa
dikomunikasikan aja mbak. Sama
anak-anak juga. Jadi malem gitu,
anak-anak sudah pada tidur, itu
waktu untuk kami membicarakan
tentang hari ini, dan besok mau
ngapain, gitu. Jadi semua
diomongin. Besoknya tinggal
jalan.
Kalau untuk pengambilan
keputusan, ibu biasanya minta
pertimbangan siapa atau
sendiri?
Tetep dikomunikasikan ya. Sama
suami. Sama anak juga kalau ada
hubungannya sama anak. Kayak
ke bank CIMB, menjaga
toko computer, ibu rumah
tangga
Kegiatan lain : ke gereja,
mengantar anak kegiatan di
gereja.
Sekarang tidak mengantar-
jemput anak (Dm.PL)
Mengatur kegiatan dengan
mengkomunikasikan
dengan suami (Dm.PL)
Segala hal
dikomunikasikan dengan
suami dan anak-anak
(Dm.PL)
Malam hari membicarakan
tentang kegiatan keesokan
harinya (Dm.PL)
Pengambilan keputusan
meminta pertimbangan
suami dan anak (Dm.O)
menintipkan dagangan
kue, menjaga toko
computer, bergereja,
mengantar anak kegiatan
gereja.
Mengurangi salah satu
kegiatan (Dm.PL)
Adanya komunikasi
dengan suami dan anak
dalam mengatur kegiatan
(Dm.PL)
Adanya waktu khusus
untuk membicarakan
tentang rencana kegiatan
keesokan harinya
(Dm.PL)
Keputusan dalam
keluarga diambil
berdasarkan
pertimbangan suami dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
475.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
482.
483.
484.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513.
514.
dulu pas anak saya yang besar
mau masuk SD itu ya saya tanya
dia masu masuk SD mana. Tetep
lah apapun dibicarakan. Tapi dulu
pas mau ke dokter, operasi itu
enggak. Saya sendiri yang
memutuskan mau gimana. Suami
saya siap saja. Yang penting saya
sembuh kok mbak.
Sekarang ini, hubungan dengan
suami ibu bagaimana?
Baik. Semua baik, anak-anak
juga.
Baiknya itu seperti apa bu?
Ya baik. Gimana ya. Gak ada
yang beda mbak. Biasa saja.
Mungkin sama seperti suami-
suami pada umumnya. Hahahaha.
Apa ibu merasa suami ibu
memberi dukungan?
Iya. Pasti. Bantuan tenaga,
menerima apa adanya saya,
menyemangati saya.
Cara suami ibu memberikan
bantuan ke ibu seperti apa?
Gimana ya, misal e saya keliatan
wes gak kuat ya udah langsung
suami saya yang ngerjain. Apa
lagi ya, eem, ya gitu lah. Kasih
perhatian.
Kalau anak ibu gimana?
Iya sama. Bantu saya. Itu anak
saya yang besar itu dulu
menunggui saya waktu masa
kritis. 2-3 hari dia nginep di
Segala hal dibicarakan
dengan suami dan anak
(Dm.O)
Keputusan pengobatan
tidak mendiskusikan
dengan suami (Dm.O)
Suami menerima keputusan
subjek (Ds.P)
Ada hubungan baik dengan
suami dan anak (Dm.RP)
Tidak ada perubahan sikap
dari suami dan anak.
Semua biasa saja (Dm.RP)
Suami (PDs.) memberikan
dukungan berupa bantuan
tenaga (Ds.Inst.),
menerima subjek apa
adanya (Ds.P), dan
memberikan semangat
(Ds.E)
Suami memberikan
dukungan secara langsung
(SPDs.) : mengambil alih
pekerjaan subjek (Ds.Inst.),
memberikan perhatian
(Ds.E)
Anak (PDs.) memberikan
dukungan berupa bantuan
(Ds.Inst.), menunggui di
rumah sakit (Ds.Inst)
anak (Dm.O)
Dalam hal pengobatan,
keputusan diambil sendiri
(Dm.O)
Adanya penerimaan hasil
keputusan oleh suami
(Ds.P)
Adanya relasi positif
dengan suami dan anak
tidak ada perubahan
sikap (Dm.RP)
Mendapat dukungan dari
suami (PDs.)
Mendapat dukungan berupa
bantuan tenaga, semangat
(Ds.E), dan menerima
subjek apa adanya (Ds.P)
Adanya pemberian
dukungan secara langsung
(SPDs.)
Bentuk dukungan :
mengambil alih pekerjaan
(Ds.Inst.), memberikan
perhatian (Ds.E)
Mendapat dukungan dari
anak (PDs.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
548.
549.
550.
551.
552.
553.
554.
rumah sakit. Kan kalau di ludiro
kan bebas boleh nunggunya anak.
Tapi sebelum saya sakit pun,
anak-anak sudah saya biasakan
untuk membantu orang tua
semampu mereka. Ya mereka
dapet nilai bagus di sekolah, anak
saya yang kecil itu gambarnya
bagus saja, itu sudah membantu
saya. Kan saya jadi senang.
Kalau orang lain, atau
masyarakat sekitar apa juga
memberi dukungan atau
bantuan untuk ibu?
Iya. Itu temen-temen SD suami
saya tau-tau waktu saya operasi
pada datang. Saya gak kenal kui
sopo. Hahaha. Suami saya sama
mereka juga lama gak ketemu.
Ya cuma lewat facebook. Dulu
kan suami saya kerja di studio
music, itu band-band yang suka
ke studio juga pada dateng.
Ngirimi uang. Terakhir itu itu
ngirimi 10 juta untuk berobat. Ya
itu mbak, hidup saya ini ajaib.
Pas mumet-mumet e aduh ra
nduwe duit, eh tau-tau ada yang
kirim. Gitu. Hehehe.
Ada juga temen yang kasih tau
info pengobatan dimana, dimana,
gitu. Kadang saya langsung
diajak berobat kemana gitu, tapi
saya gak mau. Saya gak percaya.
Hehehe.
Mereka memberi bantuannya
dengan cara seperti apa bu?
Ya ada yang kirim, ada yang
Sebelum sakit, anak sudah
dibiasakan membantu
orang tua.
Dukungan dari anak :
mendapat prestasi yang
baik (Ds.Inst.)
Dukungan sosial
menyebabkan merasa
senang (Pngrh.Ds.)
Mendapat dukungan dari
teman SD suami (PDs.)
menjenguk ketika operasi
(Ds.Inst.)
Mendapat dukungan dari
kelompok band tempat
bekerja suami (PDs.)
memberi bantuan biaya
(Ds.Inst.)
Tiba-tiba ada yang
memberi kiriman uang
(Ds.Inst.)
Mendapat bantuan dari
teman (PDs.) informasi
tempat pengobatan
(Ds.Inf.) dan diajak pergi
berobat non medis
(Ds.Inst.)
Mendapat dukungan berupa
bantuan tenaga, menunggui
saat di rumah sakit, dan
mendapat prestasi baik di
sekolah (Ds.Inst.)
Sudah ada kebiasaan anak
membantu orang tua
(Ds.Inst.)
Menjadi senang karena
mendapat dukungan sosial
(Pngrh.Ds.)
Mendapat dukungan sosial
dari teman suami (PDs.)
Bentuk dukungan
kunjungan di rumah sakit
(Ds.Inst.)
Mendapat dukungan sosial
dari kelompok band (PDs.)
Bentuk dukungan
bantuan biaya (Ds.Inst.)
Sering mendapat bantuan
biaya (Ds.Inst.)
Mendapat dukungan sosial
dari teman (PDs.)
Bentuk dukungan
informasi tempat beribat
dan mengajak berobat non
medis (Ds.Inst.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
589.
590.
591.
592.
593.
594.
datang langsung. Kalau dekat,
biasanya datang ke rumah. Waktu
saya masih di rumah sakit juga
datang ke rumah sakit. Kalau gak
bisa datang ya tau-tau kirim uang.
Diantara mereka, siapa sih
pemberi dukungan yang paling
berpengaruh buat ibu?
Suami dan anak-anak ya.
Kenapa bu?
Ya karena mereka menerima saya
apa adanya. Mereka pengen saya
sembuh. Itu aja.
Bagaimana sih pengaruh dari
dukugan yang ibu terima?
Saya jadi cepat sembuh. Jadi
tambah semangat juga ya.
Ibu, ada gak sih pengalaman
ibu tidak didukung?
Ada. Ini malah sama kakak saya
sendiri. Dulu waktu mau operasi
kan saya butuh uang banyak, dia
janji mau kasih saya uang dari
pencairan asuransi. Kan saya
kerja di toko kakak saya ini kan
saya asuransi. Nah saya udah
tanda tangan, udah oke. Pas
harinya, eh uangnya gak
dikasihkan saya. Welah piye to,
wes dijagakke kok malah ngono.
Yowes tapi saya gak ambil hati.
Ben ke wae. Saya percaya suatu
saat dia dapat balasnya dan saya
juga dapat jalan keluar. Nah
buktinya ada aja yang kirim uang
ke saya. Ajaib to mbak.
Cara memberikan bantuan :
Mengirim uang (SPDs.),
datang langsung (SPDs.)
Pemberi dukungan yang
paling berpengaruh : suami
dan anak (PDs.)
Suami dan anak menerima
subjek apa adanya (Ds.P)
dan ingin subjek sembuh
(Ds.E)
Dukungan sosial
menyebabkan menjadi
cepat sembuh dan tambah
semangat (Pngrh.Ds.)
Ada pengalaman tidak
didukung oleh kakak
kandung (PTD)
Biaya yang dijanjikan tidak
jadi diserahkan kepada
subjek (PTD)
Tidak memasukkan dalam
hati (PTD)
Percaya kepada kehendak
Tuhan (Dm.PD)
Adanya pemberian
dukungan secara datang
langsung dan memberi
kiriman uang (SPDs.)
Dukungan yang paling
berpengaruh dari suami
dan anak (PDs.)
Adanya penerimaan dari
suami dan anak (Ds.P)
Adanya dorongan supaya
subjek sembuh (Ds.E)
Menjadi merasa cepat
sembuh dan tambah
bersemangat karena
mendapat dukungan sosial
(Pngrh.Ds.)
Adanya pengalaman
tidak mendapat
dukungan dari kakak
kandung (PTD)
Adanya pelanggaran
janji pemberian biaya
oleh kakak kandung
(PTD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
595.
596.
597.
598.
599.
601.
602.
603.
604.
605.
606.
607.
608.
609.
610.
611.
612.
613.
614.
Hahahaha. Nah kakak saya tadi
yang bawa uang asuransi yang
harusnya jatah saya, gak lama
kena tipu, ada yang mau beli
laptop, tapi gak dibayar, seharga
uang yang harusnya buat operasi
saya itu. Ajaib to. Saya percaya,
suatu saat Tuhan pasti kasih
pelajaran buat orang-rang seperti
itu. Tinggal kapan waktunya,
terserah Tuhan. Tapi sih saya gak
ambil hati ya mbak. Malah stress
dewe saya nanti. Suami saya juga
udah gak usah dipikirin. Mengko
mesti ana dalan. Jadi
dibandingkan yang tidak
mendukung saya, yang
mendukung saya itu jauh lebih
banyak.
Tidak memasukkan ke
dalam hati karena
menghindari stress
(Dm.PD)
Suami memberi saran
supaya tidak memikirkan
(Ds.Inf.)
Lebih banyak yang
mendukungan daripada
yang tidak mendukung
(PDs.)
Cara mengatasi : tidak
memasukkan ke dalam
hati karena menghindari
stress dan percaya
kepada kehendak Tuhan
(Dm.PD)
Adanya dorongan dari
suami untuk tidak
memikirkannya (Ds.Inf.)
Lebih banyak orang yang
memberi dukungan
sosial (PDs.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
Lampiran 9.
Surat Perizinan dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Lampiran 10.
INFORMED CONSENT
Pada kesempatan ini, saya Intan Ayu Anggun Purwitasari, mahasiswa
psikologi yang akan menyelesaikan tugas akhir memohon bantuan dan kesediaan
Anda untuk berpartisipasi menjadi partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini
bertujuan untuk menggali bagaimana bentuk dan strategi dukungan yang diterima
selama menderita sakit kanker payudara. Beberapa informasi ini dibuat untuk
membantu Anda memutuskan apakah Anda bersedia atau tidak.
Anda terpilih dalam penelitian ini karena anda telah didiagnosa menderita
kanker payudara.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Peneliti akan
meminta Anda menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan dukungan sosial
yang Anda terima. Disini Anda mungkin perlu mengingat kembali pengalaman-
pengalaman terdahulu sehingga Anda mungkin akan mengalami emosi atau
perasaan yang tidak enak. Oleh karena itu, Anda berhak dalam suatu waktu nanti
memutuskan untuk mundur dalam penelitian ini.
Hasil wawancara nanti akan direkam. Wawancara dapat dilakukan
kapanpun saat Anda merasa nyaman untuk bercerita. Dalam prosesnya,
wawancara dapat berlangsung antara 30 – 45 menit. Namun peneliti sangat
fleksibel terhadap kesediaan waktu Anda.
Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin. Peneliti tidak akan
membagikan hasil pengumpulan data kepada siapapun kecuali dosen pembimbing
peneliti. Nama Anda akan dirahasiakan dengan menggunakan inisal. Anda berhak
untuk mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini sebelum
berpartisipasi.
Keuntungan yang Anda peroleh dalam penelitian ini adalah Anda dapat
merefleksikan kembali pengalaman Anda dalam mendapatkan dukungan sosial
selama menderita kanker payudara. Partisipasi Anda juga akan memiliki peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
penting dalam memberikan sumbangsih bagi keilmuan psikologi dan kesehatan
guna meningkatkan kesejahteraan psikologis para penderita kanker payudara.
Anda secara sukarela membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Tanda tangan Anda menyatakan bahwa Anda telah memutuskan
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini namun tidak mengikat keberadaan anda
untuk tetap menjadi subjek penelitian hingga penelitian berakhir.
Peneliti
Intan Ayu Anggun Purwitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Lampiran 11.
SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAN WAWANCARA
Dengan surat ini saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk
diwawancara selama proses pengambilan data untuk keperluan skripsi mahasiswa
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di bawah ini :
Nama : Intan Ayu Anggun Purwitasari
NIM : 089114086
dengan skripsi yang berjudul “Bentuk dan Strategi Dukungan Sosial Terhadap
Peningkatan Psychological Well Being Penderita Kanker Payudara”
Saya bersedia untuk memberikan informasi dengan jujur sesuai dengan
keadaan diri saya. Saya juga memberikan ijin kepada peneliti untuk merekam
hasil pembicaraan selama proses wawancara berlangsung.
Surat pernyataan ini dibuat secara sadar tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun. Saya berharap hasil wawancara ini tidak disalahgunakan dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Yogyakarta, 2013
________________________
Subjek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
Lampiran 12.
SURAT KETERANGAN
KEABSAHAN HASIL WAWANCARA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Usia :
Menyatakan bahwa telah diwawancarai sebagai subjek penelitian oleh
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
bernama :
Nama : Intan Ayu Anggun Purwitasari
NIM : 089114086
Dengan surat keterangan ini saya menyatakan bahwa data wawancara yang
diperoleh peneliti adalah benar-benar jawaban yang saya berikan selama proses
wawancara dalam …. pertemuan. Saya sebagai subjek penelitian menjamin
keabsahan hasil wawancara ini.
Yogyakarta, 2013
___________________________
Subjek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI