Upload
lamthien
View
248
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
dbsdaaDoli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & AliRegistered Public Accountants
PT BANK PEMBANGUNAN DAER,AHKALIMANTAN TENGAH
Laporan KeuanganTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal TersebutBeseftaLaporan Auditor Independen
t: BANKKALTET{GS-- PT BANKPEMBANGLINANDAERAHKALIMANTANTENGAH
Kami yang bertanda tangan dibawah ini
1. NamaAlamat KantorAlamat domisili sesuai KTP
Nomor Telepon KantorJabatan
2. NamaAlamat KantorAlamat domisili sesuai KTP
Nomor Telepon KantorJabatan
3. NamaAlamat KantorAlamat domisili sesuai KTP
Nomor Telepon KantorJababn
4. NamaAlamat KantorAlamat domisili sesuai KTP
Nomor Telepon KantorJabatan
SURAT PERNYATAAN DIREIGITET{TANG
TANGGUI{G JAUIAB ATAS I-APORAN KEUAI{GAT{PADA TAT{GGAL DAI{ UITITUK TAHUTT YANGBERAKHIR 31 DESEIIBER 2016 DATI 2015
PT. BANK PEMBANGUT{AN DAERAH KAUMANTATI TEI{GAH
Yosapatasi, SEJl. R. T. A. Milono No. 12 Palangka RayaJl. lati RT.003/RW.008 Kelurahan PanarungKecamatan Pahandut Palangka Raya0536 - 32256A2, 32268L2, 3226813Direktur Utama
Dra, Samsiah Nelly, MMJl. R, T. A. Milono No. 12 Palangka RayaJl. Pangrango RT.002/RW0 13 Kelurahan PalangkalGcamatan Jekan Raya Palangka Raya0536 - 3225602, 32268t2, 32268L3DireKur Umum
Ir. Rukmo Susedyanto, MBAJl. R. T. A. Milono No. 12 Palangka RayaJl. Komp. Bank Mandiri Blok I/5 RT.005/RW 001Kel. Rempoa Kecamabn Ciputat Timur Jakafta0536 - 3225602, 32268t2, 3226813Direktur Pemasaran
H. Sarifudin W. Daron, SE.MMJl. R. T. A. Milono No. 12 Palangka Rayall. Hendrik Timang RT.001/RW.013 Kel. PanarungKecamatan Pahandut Palangka Raya0536 - 3225602, 32268L2, 3226813Direkur Kepatuhan
rnenyatakan bahwa :
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT. BankPembangunan Daenh Kalimantan Tengah (Bank);
2. Laporan keuangan Banktelah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia;
ilKantor PusatJl. RTA Milono No. 12 Palangka Raya 73111Tefp. t0536) 32259A2,322ffi12,3225813,322815,1226891, Fax. (0536) 3224066,3223{1524 32258!}3, ?226237e-mall : [email protected]
3. a. Semua informasi Laporan Keuangan Bank telah dimuat secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan Bank tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidakbenar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta mabrial;
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Palangka Raya, 28 Februari 2017
DireKur Utama
Ir. Rukmo Susedvanto, MBADirektur Pemasaran
F - -
H. Sarifudin W. Paron. $E,MMDirektur Kepatuhan
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DAFTAR ISI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN -Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, terdiri dari:
- Laporan Posisi Keuangan i
- Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ii
- Laporan Perubahan Ekuitas iii
- Laporan Arus Kas iv
- Catatan atas Laporan Keuangan 1 - 97
dbsd*aDoli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & AliRegistered Public AccountantsLicense No. : 42/KM.1,12011
Menara Kuningan I ld FloorJ1. HR Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5J akarta 12940 IndonesiaPhone : (62-21\ 300 15702 - 05Fax : (62-27\ 300 15701E-mail :[email protected] :www.kapdbsda.com
Nomor : R.1.1/0I0-GA/BKALTENGIA2I L7
BKRI N T E R N A T I O N A L
An independent member of BKR Intemational,with offices throughout the World
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah terlampir, yangterdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 20L6, serta laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnnya.
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan sesuai denganStandar Akutansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu olehmanajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan bebas clari kesalahan penyajian material,yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.
Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kamimelaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.Standar tersebut mengharuskan kami mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakanaudit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahanpenyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang jumlah-jumlah danpengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor,termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian materialdalam laporan keuangan, baikyang disebabkanoleh kecurangan atau kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkanpengendalian internalyang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untukmerancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakanopini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atasketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat olehmanajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan"
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatubasis bagi opini audit kami.
Doli, Bambango Sulistiyantoo Dadang & Ali
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,posisi keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah pada tanggal 31 Desember 2016, sertakinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia.
DOLI, BAMBANG, SULISTIYANTO, DADANG & ALI
Nomor Registrasi Akuntan Publik AP.0396
Jakarta. 28 Februari 2017
Catatan 2016 2015
ASET
Kas dan Setara Kas 2.c, 2.e, 4 166.292.541.200 254.911.928.750
Giro Pada Bank Indonesia 2.c, 2.f, 5 342.820.247.163 484.730.483.006
Giro Pada Bank Lain 2.c, 2.f, 6 1.708.414.954 2.425.183.875
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.c, 2.g, 7 1.113.000.000.000 100.000.000.000
Kredit Yang Diberikan 2.c, 2.h, 3.a, 8Pihak Ketiga 4.066.898.180.179 3.634.471.727.691Pihak Berelasi 2.d, 8, 33 7.853.944.587 5.180.178.634Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai Kredit Yang Diberikan (14.965.407.151) (15.348.461.791)Kredit Yang Diberikan - Bersih 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534
Uang Muka Pajak 2.r, 17.a 9.224.134.007 24.215.002.706
Penyertaaan Saham 2.c, 2.i, 9 500.000.000 500.000.000
Aset Tetap(Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan per 31 Desember 2016dan 2015 masing-masing sebesarRp86.679.878.611 dan Rp82.822.464.151) 2.k, 3.c, 10 131.065.134.778 98.997.355.249
Aset Takberwujud(Setelah dikurangi akumulasi
amortisasi per 31 Desember 2016dan 2015 masing-masing sebesarRp25.546.171.135 dan Rp17.499.434.887) 2.l, 11 2.781.226.771 5.400.165.271
Aset Pajak Tangguhan 2.r, 3.e, 17.e - 2.363.047.418
Aset Lain-lain 2.m, 12 31.410.210.854 28.315.301.382
JUMLAH ASET 5.858.588.627.342 4.626.161.912.191
i
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH
LAPORAN POSISI KEUANGANPER 31 DESEMBER 2016
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
Catatan 2016 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Segera 2.n, 13 20.220.334.976 48.527.111.834
Simpanan dari nasabah 2.c, 2.o, 14Pihak berelasi 2.d, 14, 33 76.663.920.262 10.065.237.526Pihak Ketiga 4.013.277.929.868 3.412.483.587.672Jumlah simpanan nasabah 4.089.941.850.130 3.422.548.825.198
Simpanan dari bank lain 2.c, 2.p,15 500.213.840.781 357.042.436
Pinjaman yang diterima 2.c, 2.q, 16 25.489.288.427 23.572.553.184
Utang PajakPajak Penghasilan 2.r, 17.b 5.305.326.498 7.349.637.379Pajak Lainnya 105.580.155 9.961.371.027Jumlah utang pajak 5.410.906.653 17.311.008.406
Biaya yang masih harus dibayar 19 36.701.127.372 14.647.573.828
Liabilitas Pajak Tangguhan 2.r, 3.e, 17.e 719.980.270 -
Imbalan kerja 2.v, 3.b,18 27.080.687.845 30.674.418.461
Liabilitas lain-lain 20 44.308.985.166 113.884.423.587
JUMLAH LIABILITAS 4.750.087.001.619 3.671.522.956.934
EKUITASModal Saham 2.w
Modal dasar 1.000.000.000.000 dan 100.000lembar saham dengan nilai nominal Rp10.000.000per lembar saham pada tahun 2016 dan 2015)
Modal ditempatkan dan disetor penuh 65.609 dan53.183, lembar saham pada tahun 2016 dan 2015 21 656.090.000.000 531.830.000.000
Tambahan Modal Disetor 21 25.400.004 1.407.416.830Komponen ekuitas lainnya
Kerugian atas liabilitas imbalanpasca kerja 22 (6.686.433.464) (12.828.430.913)
Saldo Laba 2.yTelah ditentukan penggunaannya
Cadangan 21.b 268.827.697.037 240.760.346.435Belum ditentukan penggunaannya 21.d 190.244.962.146 193.469.622.905
Jumlah Ekuitas 1.108.501.625.723 954.638.955.257
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.858.588.627.342 4.626.161.912.191
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
ii
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHLAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
PER 31 DESEMBER 2016(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
Catatan 2016 2015
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga 2.s, 23 660.535.895.921 592.809.570.817
Beban bunga 2.s, 24 (109.158.034.722) (116.836.820.505)
Pendapatan bunga - bersih 551.377.861.199 475.972.750.312
Pendapatan operasional lainnya 2.t, 25 40.225.483.503 39.637.898.424
Beban Operasional Lainnya
Provisi dan Komisi (43.244.000) (48.092.000)
Tenaga Kerja 27 (183.238.886.713) (139.751.038.131)
Administrasi dan Umum 28 (145.592.254.149) (118.509.266.361)
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 26 383.054.640 3.434.823.679
Jumlah beban operasional lainnya - bersih (328.491.330.221) (254.873.572.813)
Laba operasional 263.112.014.481 260.737.075.924
Pendapatan (beban) non operasional
Pendapatan non operasional 29 1.354.080.488 1.031.162.092
Beban non operasional 30 (918.960.618) (2.182.754.995)
Jumlah pendapatan (beban) non operasional - bersih 435.119.870 (1.151.592.902)
Laba sebelum pajak penghasilan 263.547.134.351 259.585.483.022
Pajak penghasilan
Pajak kini 2.r, 17.c (72.266.477.000) (56.511.723.000)
Beban pajak tangguhan 2.r, 17.d (1.035.695.205) (9.604.137.117)
(73.302.172.205) (66.115.860.117)
Laba bersih 190.244.962.146 193.469.622.905
PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAIN 22
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Kerugian aktuarial atas program imbalan kerja 8.189.329.933 (3.777.672.369)
Pajak penghasilan atas program imbalan
kerja (2.047.332.483) 944.418.092
6.141.997.450 (2.833.254.277)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 196.386.959.596 190.636.368.628
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2.899.678 3.637.810
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
iii
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham Tambahan Modal
Disetor
Yang Belum
Ditentukan
Penggunaannya
Penghasilan
Komprehensif Lain
Jumlah Ekuitas
Cadangan Umum Cadangan Tujuan
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 434.863.016.832 - 118.323.758.776 80.180.989.233 169.022.393.703 (9.995.176.637) 792.394.981.907
Tambahan Modal 96.966.983.168 1.407.416.830 - - - - 98.374.399.998
Pembagian Saldo Laba
Dividen 2.x - - - - (98.032.988.348) - (98.032.988.348)
Cadangan Umum 21.b - - 25.353.359.056 - (25.353.359.056) - -
Cadangan Tujuan 21.b - - - 16.902.239.370 (16.902.239.370) - -
Tantiem Direksi - - - - (11.831.567.559) - (11.831.567.559)
Dana Kesejahteraan - - - - (16.902.239.370) - (16.902.239.370)
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan terdiri dari:
Akumulasi Keuntungan kerugian imbalan kerja - - - - - (2.833.254.276) (2.833.254.276)
Laba Tahun Berjalan - - - - 193.469.622.905 - 193.469.622.905
SALDO PER 31 DESEMBER 2015 531.830.000.000 1.407.416.830 143.677.117.832 97.083.228.603 193.469.622.905 (12.828.430.913) 954.638.955.257
Tambahan Modal 124.260.000.000 (1.382.016.826) - 122.877.983.174
Pembagian Saldo Laba -
Dividen 2.x, 21.c - - - - (112.212.381.285) - (112.212.381.285)
Cadangan Umum 21.b - - 8.720.388.311 - (29.020.443.436) - (20.300.055.125)
Cadangan Tujuan 21.b - - - 19.346.962.291 (19.346.962.291) - -
Tantiem Direksi - - - - (13.542.873.603) - (13.542.873.603)
Dana Kesejahteraan - - - - (19.346.962.290) - (19.346.962.290)
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan terdiri dari:
Akumulasi Keuntungan kerugian imbalan kerja - - - - - 6.141.997.449 6.141.997.449
Laba Tahun Berjalan - - - - 190.244.962.146 - 190.244.962.146
SALDO PER 31 DESEMBER 2016 656.090.000.000 25.400.004 152.397.506.143 116.430.190.894 190.244.962.146 (6.686.433.464) 1.108.501.625.723
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
iv
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Komponen Ekuitas
LainnyaSaldo Laba
Yang Telah Ditentukan Penggunaanya
Catatan
2016 2015
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan bunga, provisi dan komisi 661.115.008.787 593.571.918.719Beban bunga dan beban pembayaran lainnya yang dibayar (108.523.408.125) (116.909.640.060)Pendapatan operasional lainnya 40.508.018.897 40.669.060.517Beban administrasi dan umum (157.969.578.481) (120.607.657.067)Beban kepegawaian (162.912.889.251) (128.609.874.914)Pajak Penghasilan (67.128.618.571) (83.953.297.890)Arus kas sebelum perubahan dalam
aset dan liabilitas operasi 205.088.533.256 184.160.509.305
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi:Penurunan/(kenaikan) aset operasi
Efek-efek dan tagihan lainnya - -Kredit yang diberikan (435.100.218.440) (785.299.723.574)Aset Lain-lain 22.913.926 722.424.997
Kenaikan (penurunan) pada: -Simpanan 1.167.249.823.277 (159.425.000.243)Biaya yang masih harus dibayar dan -
kewajiban lainnya (96.573.668.337) 20.833.880.394Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 840.687.383.682 (739.007.909.121)
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap dan aset tak berwujud (52.169.150.839) (33.582.663.532)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (52.169.150.839) (33.582.663.532)
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan (penurunan) setoran modal 122.877.983.174 98.374.399.998Pembayaran dividen (112.212.381.285) (98.032.988.348)Pembayaran dana kesejahteraan (19.346.962.290) (16.902.239.370)Kenaikan pinjaman yang diterima 1.916.735.243 1.918.339.010
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (6.764.625.158) (14.642.488.711)
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
v
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHLAPORAN ARUS KAS
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
2016 2015
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 781.753.607.686 (787.233.061.364)
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 842.067.595.631 1.629.300.656.995
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 1.623.821.203.317 842.067.595.631
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun terdiri atas :
Kas 166.292.541.200 254.911.928.750
Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 484.730.483.006
Giro pada Bank lain 1.708.414.954 2.425.183.875
Penempatan pada Bank Indonesia 913.000.000.000 100.000.000.000Penempatan pada Bank Lain 200.000.000.000 -
Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 1.623.821.203.317 842.067.595.631
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHLAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)
vi
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
TANGGAL 31 DESEMBER 2016DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
1
1. UMUM
a. Pendirian Bank
PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah semula berbentuk PD (Perusahaan Daerah) yangdidirikan tanggal 28 Oktober 1961 dengan Akta Notaris Nyoo Sio Liep nomor 24 yang berkedudukandi ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya. Jumlah modal dasar yang ditetapkan sebesarRp10.000.000 dan modal disetor sebesar Rp2.660.000 yang terdiri dari saham Pemerintah DaerahProvinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp2.500.000 dan saham swasta sebesar Rp160.000.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah nomor 5/DPRGR/04/64 jo, Nomor 10tahun 1972 dan berakhir dengan Peraturan Daerah No. 2 tahun 1976, Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah menjadi Perusahaan Daerah milik Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah danPemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah dan saham yang dimiliki swasta dibeli olehPemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Modal dasar Bank telah dilakukan beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Peraturan Daerahnomor 1 tahun 1997 yang disahkan oleh Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 584-42-1240tanggal 21 November 1999, menetapkan jumlah modal dasar Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah menjadi sebesar Rp50.000.000.000.
Bentuk badan hukum sebagai Perusahaan Daerah dinilai tidak sesuai lagi dengan kondisi perubahansaat ini, maka dipandang perlu untuk mengadakan perubahan bentuk badan hukum BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas.Perubahan bentuk badan hukum ini ditetapkan dengan Peraturan daerah no. 10 tahun 1999, denganjumlah modal dasar sebesar Rp60.000.000.000 terdiri dari Pemerintah Daerah Propinsi KalimantanTengah sebesar Rp25.000.000.000 atau 41,67% dan Pemerintah Kabupaten/Kota sebesarRp25.000.000.000 atau 41,67% serta pihak ketiga sebesar Rp10.000.000.000 atau 16,66%.Perubahan bentuk badan hukum ini telah dikukuhkan dengan akta pendirian perseroan terbatas BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah oleh notaris Ellys Nathalina, SH nomor 110 tanggal 22 Mei2000 di Palangka Raya dan telah disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undanganRI nomor C-17902 HT.01.01 TH 2000 tanggal 15 Agustus 2000.
Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas tersebut telahdisetujui oleh Bank Indonesia dengan Surat Keputusan Deputi Senior Bank Indonesia No.2/3Kep-DGS/2000 tanggal 22 November 2000 tentang perubahan bentuk badan hukum PerusahaanDaerah Bank Pembangunan Kalimantan Tengah menjadi PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengah(“PT Bank Kalteng”).
Anggaran dasar PT Bank Kalteng telah mengalami perubahan terakhir yaitu sesuai Berita AcaraRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Pembangunan Kalteng yang dibuat olehNotaris dengan akta No. 13 tanggal 9 Juni 2016 dari R.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, Notaris diPalangka Raya mengenai perubahan jumlah dan komposisi modal disetor. Perubahan anggarantersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia RI dengan suratkeputusan Nomor : AHU-AH.01.03-0059140 Tahun 2016 tanggal 21 Juni 2016.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
2
1. UMUM (Lanjutan)
b. Kegiatan Utama PT Bank Kalteng
PT Bank Kalteng merupakan Badan Usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang befungsisebagai Bank Umum didirikan dengan maksud :- Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan pembangunan daerah di
segala bidang.- Sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
PT Bank Kalteng mempunyai Kantor Pusat di Jln. RTA Milono No. 12 Palangka Raya, KalimantanTengah. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT Bank Kalteng mempunyai cabang-cabang,kantor cabang pembantu, kantor kas dan unit pelayanan kas serta ATM sebagai berikut :
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Kantor Pusat 1 1Kantor Cabang 14 14Kantor Cabang Pembantu 24 16Kantor Kas 6 7Unit Pelayanan Kas 12 12ATM 102 51Mobil Kas Keliling 7 1
c. Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015adalah sebagai berikut:
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Prof. Dr. Ahim Sian RusanKomisaris : H. Mas Saily Muchtar, S.E., M.T.Komisaris : Drs. Salian Djalin, M.Si.
Dewan DireksiDirektur Utama : Yosapatasi, S.E.Direktur Pemasaran : Ir. Rukmo Susedyanto, M.B.A.Direktur Umum : Dra. Samsiah Nelly, M.M.Direktur Kepatuhan : H. Sarifudin W. Daron, S.E., M.M.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diangkatberdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 25 Juni 2014, yangrisalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Berita Acara No. 22 dari Notaris Julius InggritParlindungan Situngkir, S.H., di Palangka Raya.
Susunan pengurus Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan("OJK", dahulu Bank Indonesia).
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
3
1. UMUM (Lanjutan)
c. Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit (lanjutan)
Susunan Komite Audit PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagaiberikut:
Komite Audit *)Ketua : Drs. Salian DjalinAnggota : Drs. NoordimansyahAnggota : KhristiantoAnggota : Perlimum Baheman, S.E.
*) Pembentukan Komite Audit PT Bank Kalteng telah dilakukan sesuai dengan peraturan Bapepamdan LK No. IX.I.5 tanggal 24 September 2004.
Jumlah karyawan PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah801 orang dan 787 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yangmencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), ”Penyajian Laporan Keuangan”yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2015.
Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilaimenggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akuntersebut. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp),kecuali dinyatakan lain.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
4
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Pernyataan Kepatuhan (lanjutan)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan aruskas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas, yangtermasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, sertapenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat DepositoBank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjangtidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan bebanyang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen ataskejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasisemula.
Taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atastaksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yangakan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
b. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Yang Disesuaikan
PT Bank Kalteng telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggaprelevan dengan laporan keuangan, yaitu:
- Amandemen ISAK No. 30: Pungutan, yang diadopsi dari International Financial ReportingInterpretations Committee ('FRIG") No. 21. Interpretasi ini membahas akuntansi liabilitasmembayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 57 Provisi, Liabilitas membayarpungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan AsetKontinjensi. Interpretasi ini juga membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan yang waktudan jumlahnya pasti.
- Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalarn PSAK No.16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapatdiobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto dan akumulasi penyusutan atauamortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebutdisajikan kembali pada jumlah revaluasinya.
- Amandemen PSAK No. 19. Aset Tak Berwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAKNo. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapatdiobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto dan akumulasi penyusutan atauamortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebutdisajikan kembali pada jumlah revaluasinya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
5
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Yang Disesuaikan (Lanjutan)
- Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: luran Pekerja. PSAKNo. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketikamemperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iurantersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen inimengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitasdiperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periodeketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
- Amandemen PSAK No. 5: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi :Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteriaagregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yangdigabungkan dan karakteristik ekonomi.Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepadapengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
- Amandemen PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasibahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalahpihak berelasi yang di kenakan pengungkapan pihak berelasi. Disamping itu, entitas manajemanmengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
- Amandemen PSAK No.19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untukPenyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAKNo.16 Aset Tetap dan PSAK No.19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaatekonomik yang dihasilkan dan pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya)daripada manfaat ekonomi dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwapenggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidaktepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud.
- Amandemen PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27.
- Amandemen PSAK No. 66: Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwapengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok asetkeuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkupPSAK No. 55
Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut diatas telahdiungkapkan dalam catatan laporan keuangan yang relevan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
6
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan padabank lain dan Bank Indonesia, kredit yang diberikan, penyertaan saham dengan metode biaya danaset lain-lain.
Liabilitas keuangan terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain danlembaga keuangan lainnya, pinjaman yang diterima dan liabilitas lain-lain.
(i) Klasifikasi
PT Bank Kalteng mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikutpada saat pengakuan awal:- Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua)
sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awaldan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;
- Kredit yang diberikan dan piutang;- Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;- Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuanawal:- Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitaskeuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
- Liabilitas keuangan lain yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukurpada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehandiamortisasi.
Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset dan liabilitaskeuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki PT Bank Kaltengterutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagaibagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperolehlaba jangka pendek atau position taking.
PT Bank Kalteng telah menetapkan aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi pada keadaan berikut:
a. Aset atau liabilitas dikelola, dievaluasi, dan dilaporkan secara internal pada nilai wajar;b. Penetapan ini menghilangkan atau secara signifikan mengurangi ketidakcocokan
akuntansi yang dinyatakan akan muncul;c. Aset atau liabilitas derivatif berisi embedded derivative yang secara signifikan mengubah
arus kas yang lain akan diperlukan di bawah kontrak.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
7
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(i) Klasifikasi (lanjutan)
Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayarantetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:- Yang dimaksudkan oleh PT Bank Kalteng untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awalditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untukdijual; atau
- Dalam hal PT Bank Kalteng mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awalsecara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikandan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana PT BankKalteng mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebuthingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidakdikategorikan dalam klasifikasi ini.
Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditentukansebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori asetkeuangan lain.
Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajardengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasidihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilaidimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atauditentukan sebagai nilai wajar melalui laba rugi saat pengakuan liabilitas.
(ii) Pengakuan awal
PT Bank Kalteng pada pengakuan awal mengakui kredit yang diberikan, penempatan padaBank Indonesia dan bank lain, deposito dan penyertaan saham pada tanggal awal mula. Padapembelian dan penjualan yang lazim, aset keuangan diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Semua aset dan liabilitaskeuangan lainnya (termasuk aset dan liabilitas yang ditetapkan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi) pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan di mana Bank menjadisuatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(ii) Pengakuan awal (lanjutan)
Aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yangtidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi) biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitaskeuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awaltergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksihanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatuaset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yangtidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untukperolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakanbiaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperolehatau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakuipada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkandari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebutdiamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatatsebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan asetkeuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan denganliabilitas keuangan.
PT Bank Kalteng pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagainilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bilamemenuhi ketetapan sebagai berikut:- Penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau- Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya
dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau- Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya.
Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitaskeuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(iv) Penghentian pengakuan
a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:- Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau- PT Bank Kalteng mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yangditerima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihakketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan antara(a) PT Bank Kalteng telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaatatas aset, atau (b) PT Bank Kalteng tidak mentransfer maupun tidak memiliki secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer kendali atasaset.
Ketika PT Bank Kalteng telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atautelah memasuki pass-through arrangement dan tidak mentransfer serta tidakmempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidakmentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan PT Bank Kalteng yangberkelanjutan atas aset tersebut.
Penghapusbukuan kredit yang diberikan dilakukan ketika tidak terdapat lagi prospek yangrealistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara PT Bank Kaltengdan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukandengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai.
b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan ataukadaluwarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain olehpemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atauberdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, makapertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitasawal dan pengakuan liabilitas baru dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakuidalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
(v) Pengakuan pendapatan dan beban
a. Pendapatan dan beban bunga, untuk aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan danliabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui padalaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan suku bungaefektif.
b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan danliabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diakui pada laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(v) Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yangdiklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau terjadi penurunan nilai, makakeuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas padalaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
(vi) Reklasifikasi aset keuangan
PT Bank Kalteng tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi setiap instrumen keuangan daridiukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebutditetapkan oleh PT Bank Kalteng sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
PT Bank Kalteng tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hinggajatuh tempo, jika dalam periode berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya,telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebihdari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikandibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan ataureklasifikasi tersebut:a. Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadapnilai wajar aset keuangan tersebut;
b. Terjadi setelah PT Bank Kalteng telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokokaset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau PT Bank Kalteng telah memperolehpelunasan dipercepat; atau
c. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali PT Bank Kalteng, tidakberulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh PT Bank Kalteng.
(vii) Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai neto-nya disajikandalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika PT Bank Kalteng memiliki hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut danadanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh StandarAkuntansi Keuangan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(viii) Pengukuran biaya diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah asetkeuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangipembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakanmetode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuhtemponya dan dikurangi penurunan nilai.
(ix) Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akandibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar padatanggal pengukuran.
Jika tersedia, PT Bank Kalteng mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakanharga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika hargakuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yangaktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, PT Bank Kalteng menentukan nilai wajardengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasarterkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jikatersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama,penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi(option pricing model).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelakupasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa pelaku pasarbertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untukmenghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi danterbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan asettersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
PT Bank Kalteng menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana datayang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yangdapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapatdiobservasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(ix) Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasardan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk return) yang melekat pada instrumenkeuangan.
PT Bank Kalteng mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakanharga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang samaatau dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah hargatransaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilaiwajar dari instrumen tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkiniyang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi ataupengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanyamenggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi jika harga transaksi dapat diobservasi.
Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal,maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara hargatransaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dari penilaian labarugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksitersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh datapasar yang dapat diobservasi atau saat transaksinya ditutup.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaianyang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai.
Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untukmempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian modelpenilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akanmempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penerapan harga suatu transaksi.
Aset keuangan dan long position diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangandan short position diukur menggunakan harga permintaan. Dimana PT Bank Kalteng memilikiposisi risiko saling hapus, nilai lengah dari harga pasar digunakan sebagai dasar untukmenentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaianterhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto (net openposition), mana yang lebih sesuai.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
a. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasiPada setiap tanggal laporan posisi keuangan, PT Bank Kalteng mengevaluasi apakahterdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuanganmengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkannilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yangobyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwayang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), danperistiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atasaset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Penurunan nilai ini diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan pada kelompok akun asetproduktif yang terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan banklain, kredit yang diberikan, dan penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi padatransaksi rekening administratif.
Pada setiap tanggal posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yangobjektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunannilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif tentang penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awaldan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depanatas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalahsebagai berikut:- Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;- Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga;- Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi)pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidakmengalami kesulitan tersebut;
- Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukanreorganisasi keuangan lainnya;
- Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau- Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur
atas estimasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
Khusus untuk kredit yang diberikan, PT Bank Kalteng menggunakan kriteria tambahan untukmenentukan bukti obyektif penurunan nilai sebagai berikut:- Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet (kredit non
performing sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubahterakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.
- Semua Kredit yang direstrukturisasi.
PT Bank Kalteng pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atasaset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang secara individualmengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan menggunakan metode discounted cashflows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dan asetkeuangan yang tidak mengalami penurunan nilai, dimasukkan dalam kelompok aset keuanganyang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika PT Bank Kalteng menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atasaset keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidaksignifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset keuanganyang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai kelompok asetkeuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukansecara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidaktermasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit, Bank menetapkan portofolio kredit menjadi3 kategori, sebagai berikut:- Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan jika terjadi penurunan nilai akan
berdampak cukup material bagi laporan keuangan.- Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.- Kredit yang direstrukturisasi.
PT Bank Kalteng menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif,jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:- Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; atau- Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
a. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
PT Bank Kalteng menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secaraindividual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:- Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; atau- Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; atau- Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
Perhitungan penurunan nilai secara individu
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat asetkeuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa memperhitungkankerugian penurunan nilai dimasa datang yang belum terjadi) yang didiskontokanmenggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatataset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan bebankerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangandimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yangdigunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yangberlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan denganagunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunandikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakahpengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
PT Bank Kalteng menggunakan metode fair value of collateral sebagai arus kas masadatang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:1) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari
agunan; atau2) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan aspek legal
pengikatan agunan.
Perhitungan penurunan nilai secara kolektif
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkanberdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasikredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi aruskas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debituratau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratankontrak dari aset yang dievaluasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
a. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (lanjutan)
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasisecara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-asetyang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kreditkelompok tersebut di dalam PT Bank Kalteng. Kerugian historis yang pernah dialamikemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untukmencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugianhistoris tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periodehistoris namun sudah tidak ada lagi saat ini.
PT Bank Kalteng menggunakan statistical model analysis method , yaitu roll rates analysismethod untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif denganmenggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnalbalik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku setelahsemua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalamkategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang)diklasifikasikan ke dalam “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangantersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilaidiakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlahpemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapuskan pada periodeberjalan dicatat sebagai pemulihan dari cadangan kerugian penurunan nilai.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periodesebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
Hapus buku
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnalbalik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku setelahsemua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
a. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan, efek-efek (di dalamkategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang)diklasifikasikan ke dalam "pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai".
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangantersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilaidiakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlahpemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periodeberjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan. Penerimaan kembali ataskredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagaipendapatan non-operasional lainnya.
Jumlah kerugian diukur dari selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kasmasa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset.
Pengklasifikasian aset produktif dan jumlah minimum penyisihan kerugian atas asetproduktif serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkanPeraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBl/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentangPenilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No.14/15/PBl/2012 tanggal 24 Oktober 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013. Dalam penerapan PBI dan Surat Edaran Bank Indonesiatersebut, Bank melakukan klasifikasi aset produktif berdasarkan evaluasi atas kinerjadebitur, prospek usaha, dan kemampuan membayar kepada Bank.
(b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, PT Bank Kalteng mengevaluasi apakahterdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuanganmengalami penurunan nilai.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
(b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasidalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinyapenurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapatbukti tersebut diatas untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif,yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugianpenurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi,dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektifdihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilaipada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melaluilaporan laba rugi.
(c) Kontrak jaminan keuangan dan komitmen
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukanpembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yangterjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo,sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikankepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untukmenjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar padatanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainyatransaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikandengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal, liabilitas Bank atas jaminantersebut diukur pada jumlah yang lebih tinggi antara jumlah awal, dikurangi amortisasiprovisi, dan estimasi terbaik dari jumlah yang diharapkan akan terjadi untuk menyelesaikanjaminan tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan pengalaman transaksi yang sejenisdan kerugian historis masa lalu, dilengkapi dengan penilaian manajemen. Pendapatanprovisi yang diperoleh diamortisasi selama jangka waktu jaminan dengan menggunakanmetode garis lurus.
Peningkatan jumlah liabilitas yang berkaitan dengan jaminan keuangan dilaporkan sebagaibiaya operasi lain-lain pada laporan laba rugi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Dalam menjalankan usahanya, PT Bank Kalteng melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasiseperti yang didefinisikan dalam PSAK 7 (Revisi 2014) "Pengungkapan Pihak - Pihak Berelasi". PSAKrevisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi, dan saldo pihak-pihak berelasi, termasukkomitmen dalam laporan keuangan.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalamlaporan keuangan PT Bank Kalteng.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan PT Bank Kalteng jika:1) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor.b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atauc. Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas
pelapor.2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitasinduk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitasasosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yangmana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelaporadalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor jugaberelasi dengan entitas pelapor;
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalamhuruf a);
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf 1).a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas ataupersonil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimanapersyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihakyang tidak berelasi.
Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan pada Catatan 33.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro padabank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulansejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimaserta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan danpiutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Giropada Bank Indonesia dan Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangankerugian penurunan nilai.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk FasilitasSimpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, penempatan “fixed-term ”, deposito berjangka danlain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikandan piutang. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugianpenurunan nilai. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan danpiutang.
h. Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkandebitur untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh asetkeuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Kredit dalam rangkapembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risikoyang ditanggung oleh PT Bank Kalteng.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Kredit yang Diberikan (lanjutan)
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit padatanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugianakibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaankas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratanbaru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuaidengan syarat-syarat restrukturisasi.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan, ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenaipengembalian di masa datang dan semua jaminan telah diupayakan untuk direalisasi atau sudahdiambil alih. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugianpenurunan nilai. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkanke cadangan kerugian penurunan nilai di Laporan Posisi Keuangan.
i. Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan penanaman dana PT Bank Kalteng dalam bentuk saham padaPerusahaan lain yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan investasi jangka panjang.
Penyertaan saham PT Bank Kalteng dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dan dicatatdengan metode biaya. Dengan metode ini, penyertaan saham dicatat sebesar biaya perolehandikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dividen diakui pada saatkeputusan pembagian dividen diumumkan.
Penyisihan kerugian penurunan nilai atas penyertaan dibentuk apabila berdasarkan pendapatmanajemen terdapat penurunan nilai secara permanen atas nilai penyertaan.
j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Non-Produktif
Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, PT Bank Kalteng menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014),”Penurunan Nilai Aset”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadappelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, PT Bank Kalteng menilai apakah terdapat indikasi suatu asetmengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian pada tanggallaporan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidakterbatas atau aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan) diperlukan, maka PT Bank Kaltengakan membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Non-Produktif (lanjutan)
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilaiwajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya, kecualiaset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset ataukelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka asettersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilaiterpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai,estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskontosebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifikaset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan, mengacu pada PSAK No. 68: ”PengukuranNilai Wajar” (Catatan 2c). Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakuipada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sesuai dengan kategori biaya yangkonsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
k. Aset Tetap
Aset Tetap Kepemilikan Langsung
Aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangidengan akumulasi penyusutan. Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakanmetode garis lurus (straight-line method), sebagai berikut:
Aset Berwujud Masa Manfaat Tarif
Bukan Bangunan:1. Kelompok 1 4 25%2. Kelompok 2 8 12,50%3. Kelompok 3 16 6,25%4. Kelompok 4 20 5%
Bangunan :1. Permanen 20 5%2. Tidak Permanen 10 10%
Pengelompokan aset tetap di atas mengacu pada Surat Keputusan Direksi PT BankPembangunan Kalteng Nomor: DSDM.20/SK-0111/V.15 tentang Tarif Penyusutan Aktiva Tetap danInventaris PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah.
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jikaterjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidakdapat seluruhnya terealisasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Aset Tetap (lanjutan)
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atausaat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomik masa depan yang diekspektasikan dari penggunaanmaupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkankedalam laba rugi untuk tahun dimana penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikansecara prospektif jika diperlukan. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi, sertamanfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, makabiaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanahitu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini, tanah tersebut disusutkan dengancara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugarandan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bilabesar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar daristandar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat asettetap terkait.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi bebanpinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalampenyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yangbersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Asettetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan(“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biayaperolehan tanah pada akun “Aset Tetap”. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hakatas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hak hukum atau umurekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
l. Aset Takberwujud
Aset takberwujud meliputi piranti lunak komputer, hak patent dan hak cipta serta biayapengembangan dan peniltian.
Aset takberwujud yang dibeli oleh PT Bank Kalteng dicatat sebesar biaya perolehan dikurangiakumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada).
Metode pengukuran aset takberwujud menggunakan model biaya yang diamortisasi menggunakanmetode garis lurus (straight line method).
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
m. Aset Lain-lain
Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima,tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai,rekening antar kantor dan lain-lain.
Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset tetap dalam bentuk properti yangdimiliki PT Bank Kalteng, dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan untukkegiatan usaha operasional PT Bank Kalteng.
n. Liabilitas Segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari masyarakat maupun dari bank lain.Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi liabilitas keuangan yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi.
o. Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada PT Bank Kalteng yangbergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos iniadalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan lain yang dipersamakan dengan itu.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yangpenarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek,atau dengan cara pemindahbukuan denganbilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counterdan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui persyaratan yang disepakati, tetapi penarikantidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan padawaktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito berjangkadinyatakan sebesar nilai perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian antara pemegang depositoberjangka dengan Bank.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanannasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasiumur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yangdiukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalambentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjiankurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari Bank lain dicatat sebagai liabilitasterhadap bank lain.
Pada pengukuran awal pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biayatransaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman yang diterima.Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif kecuali simpanan syariah yang dinyatakansebesar nilai liabilitas Bank kepada nasabah. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secaralangsung dengan perolehan simpanan dari bank lain dikurangkan dari total simpanan yang diterima..ihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.
Simpanan dari bank lain dinyatakan sesuai jumlah liabilitas nasabah.
q. Pinjaman yang Diterima
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihaklain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehansimpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasiumur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yangdiukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
r. Perpajakan
PT Bank Kalteng menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK initidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalamlaporan keuangan.
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antarapelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldorugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belumdikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akandatang.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r. Perpajakan (lanjutan)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi keuangan dan nilai tercatataset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa labafiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajaktangguhan.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahunsaat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlakuatau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruhpajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selamatahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai “Manfaat (Beban) PajakPenghasilan, Tangguhan” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuktransaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima ataujika PT Bank Kalteng mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugipajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untukmasing-masing entitas tersebut.
Aset dan liabilitas atas pajak tangguhan dan pajak kini dapat saling hapus apabila terdapat hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatatdalam“pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehandiamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikanpendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah sukubunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datangselama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebihsingkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saatmenghitung suku bunga efektif, mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruhpersyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkankerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lainyang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sukubunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibatkerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian asetkeuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunannilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalammenghitung kerugian penurunan nilai.
t. Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit, ataupendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuaidengan jangka waktu kontrak menggunakan suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagiandari pendapatan bunga pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatujangka waktu dan/atau terkait dengan pemberian suatu jasa, diakui sebagai pendapatan pada saatterjadinya transaksi dan dicatat pada akun pendapatan operasional lainnya.
u. Segmen Operasi
Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam pendapatan dan beban terkaitdengan transaksi dengan komponen lain entitas, yang mana hasil operasinya dikaji ulang secaraberkala oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebutdan menilai kinerjanya dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Karena pada saat ini Direksi PT Bank Kalteng hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu, tetapitidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersediadi PT Bank Kalteng, maka manajemen berkeyakinan bahwa PT Bank Kalteng pada saat ini dikelolasebagai segmen operasi tunggal.
v. Imbalan Kerja
PT Bank Kalteng menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang pesertanya adalah pegawaiaktif PT Bank Kalteng sejak tanggal 1 Agustus 1992. Program ini didanai melalui pembayaran kepadapengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan secaraberkala.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan Kerja Jangka Pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metodeakrual.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
v. Imbalan Kerja (lanjutan)
Imbalan Pasca Kerja
PT Bank Kalteng harus mencadangkan jumlah minimal imbalan pensiun sesuai denganUndang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Kontrak Kerja Bersama(“KKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentuuntuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkanUU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti.
Program manfaat pasti adalah program pensiun yang ditentukan berdasarkan jumlah imbalanpensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktoratau lebih, misalnya usia, masa bekerja dan kompensasi. Sehubungan dengan program imbalanpasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti padaakhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiaptahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kiniliabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi denganmenggunakan tingkat bunga obligasi korporat berkualitas tinggi dalam denominasi mata uangdimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktukewajiban pensiun. Apabila tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakanbunga obligasi Pemerintah.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi. Perusahaan mengakui keuntungan dan kerugian ataskurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaiantersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahanyang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahanasumsi-asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas dalam laporan penghasilankomprehensif lain pada periode di mana beban tersebut terjadi.
Imbalan Kerja Lainnya
Imbalan Kerja Lainnya, misalnya cuti besar, dihitung dengan menggunakan metode projected unitcredit dan didiskontokan ke nilai kini.
w. Modal saham
Modal saham diukur pada nilai nominal untuk semua saham yang diterbitkan.
PT Bank Kalteng mengklasifikasikan instrumen modal sebagai liabilitas keuangan atau instrumenekuitas sesuai dengan substansi ketentuan kontrak dari instrumen. Saham Bank diklasifikasikansebagai ekuitas ketika tidak ada liabilitas kontrak untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (Lanjutan)
x. Dividen
Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuanganpada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham.
y. Saldo laba
Saldo laba merupakan saldo kumulatif dari hasil operasi Bank, pembagian dividen, penyesuaianperiode sebelumnya, efek dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal lainnya.
z. Liabilitas dan aset kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan kecuali jikakemungkinan terjadinya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan dalam laporankeuangan ketika adanya kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi.
aa.Peristiwa setelah periode pelaporan
Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang menyebabkan tambahan informasi mengenai posisikeuangan Bank (adjusting event) akan disesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhirtahun yang bukan merupakan adjusting events, jika ada, akan diungkapkan ketika memiliki dampakmaterial terhadap laporan keuangan.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Beberapa estimasi dan Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasiketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaianyang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya seperti yang diungkapkandi bawah ini. PT Bank Kalteng mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter yangtersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atausituasi yang timbul di luar kendali PT Bank Kalteng. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yangdigunakan pada saat terjadinya.
a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari Kredit
Manajemen PT Bank Kalteng menelaah portofolio kredit setiap tahun untuk menilai penurunan nilaidengan memperbaharui cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk selama periode yangdiperlukan berdasarkan analisis berkelanjutan dan pemantauan terhadap rekening individual olehpetugas kredit.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
30
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari Kredit (lanjutan)
Dalam menentukan apakah penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi komprehensif,PT Bank Kalteng membuat penilaian, apakah terdapat data yang dapat diobservasi yangmenunjukkan bahwa terdapat penurunan yang dapat diukur dalam laporan perkiraan arus kas masadepan dari portofolio pinjaman sebelum penurunan tersebut dapat diidentifikasi secara individualdalam portofolio tersebut.
Bukti seperti ini dapat termasuk data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadiperubahan yang merugikan pada status pembayaran kelompok peminjam, atau kondisi ekonominasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok. PT Bank Kaltengmenggunakan perkiraan dalam menentukan jumlah dan waktu dari arus kas masa depan ketikamenentukan tingkat cadangan kerugian yang diperlukan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsimengenai sejumlah faktor dan hasil aktual yang dapat berbeda, yang mengakibatkan perubahanterhadap jumlah cadangan kerugian di masa yang akan datang.asumsi dibuat dalam rangkapenyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukanmetodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
b. Nilai Kini Atas Imbalan Kerja
Biaya atas program pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya ditentukan dengan perhitungan aktuaris.Perhitungan aktuaris melibatkan penggunaan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkatpengembalian yang diharapkan dari aset, kenaikan gaji di masa depan, tingkat kematian dan tingkatkecacatan. Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memilikiketidakpastian yang signifikan.
c. Umur Ekonomis dari Aset Tetap
Manajemen PT Bank Kalteng memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimanaaset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secaraberkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karenakerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnyaatas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkanpada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal danpengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depandapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahanfaktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akandipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan dari taksiranmasa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban usaha.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
31
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
PT Bank Kalteng mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat kejadian atauperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan tidak dapatdipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilaiadalah sebagai berikut:i) Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil
operasi di masa yang akan datang;ii) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan;
daniii) Industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.
Manajemen PT Bank Kalteng mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihinilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajardikurang biaya pelepasan dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkandiestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang manaaset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
e. Pengakuan Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan dalam hal terdapatkemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dikompensasi terhadap kerugianyang dapat digunakan. Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukanjumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kenapajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak.
PT Bank Kalteng menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan danmengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajakyang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
32
4. KAS
2016 2015
Kas Besar 145.946.991.200 242.459.448.750Kas pada ATM 20.345.550.000 12.452.480.000
Jumlah 166.292.541.200 254.911.928.750
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
2016 2015
Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 484.730.483.006
Jumlah 342.820.247.163 484.730.483.006
Saldo giro pada Bank Indonesia merupakan giro yang harus ditempatkan di Bank Indonesia oleh Bankuntuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) yang terdiri dari GWM utama yaitu simpananwajib minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada BankIndonesia dan GWM sekunder yaitu cadangan minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank berupa SBI,Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo rekening Giro Rupiah Bank dari GWM utama yangditempatkan di Bank Indonesia.
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 tentang “Perubahan Kedua atas Peraturan Bank IndonesiaNomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagiBank Umum Konvensional”.
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) (tidak diaudit) Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015adalah sebagai berikut:
2016 2015
GWM utama 7,37% 7,50%GWM sekunder 4,02% 4,00%
Manajemen berpendapat bahwa jumlah giro wajib minimum pada Bank Indonesia tersebut telahmemadai dan memenuhi syarat pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
33
6. GIRO PADA BANK LAIN
a. Berdasarkan Bank
2016 2015
Bank PemerintahPihak Ketiga
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 579.223.453 726.307.693PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 344.090.187 340.114.734PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 314.903.505 853.868.613PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 287.941.696 287.213.766PT Bank DKI -- 11.210.800PT Bank Papua -- 23.188.463
1.526.158.841 2.241.904.069Bank Swasta
Pihak KetigaPT Bank Danamon Indonesia Tbk 172.200.271 172.804.917PT Bank Maybank Indonesia Tbk 9.376.164 9.929.211PT Bank Mega Tbk 679.678 545.678
182.256.113 183.279.806
Jumlah 1.708.414.954 2.425.183.875
b. Kolektibilitas:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua giro pada bank lain diklasifikasikan“Lancar”.
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2016 2015
1,88% 1,55 %
d. PT Bank Kalteng melakukan penilaian cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lainsecara individual dengan menggunakan bukti obyektif. Manajemen berpendapat bahwa jumlahcadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa giro pada bank lain dapat ditagih.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yangdigunakan sebagai jaminan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
34
7. PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA
a. Berdasarkan jenis
2016 2015
Fasilitas Deposito Bank Indonesia - bersihsetelah dikurangi dengan diskontoyang belum diamortisasi 100.000.000.000 --
Fasilitas Bank Inodesia (FASBI) - bersihsetelah dikurangi dengan diskonto yangbelum diamortisasi 626.000.000.000 --
Sertifikat Deposito BI bersih setelah dikurangidengan diskonto yang belum diamortisasi 187.000.000.000 100.000.000.000
913.000.000.000 100.000.000.000
Deposito on callPT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk 50.000.000.000 --
Interbank Call MoneyPT BPD Kalimantan Selatan 100.000.000.000 --PT BPD Sulawesi Tengah 50.000.000.000 --
Jumlah 150.000.000.000 --
Jumlah - bersih 1.113.000.000.000 100.000.000.000
b. Berdasarkan jangka waktu:
Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalahsebagai berikut:
Jangka Waktu 2016 2015
Kurang dari 1 bulan 926.000.000.000 --Lebih dari 1 - 3 bulan 187.000.000.000 --Lebih dari 3 - 12 bulan -- 100.000.000.000
Jumlah - bersih 1.113.000.000.000 100.000.000.000
b. Kolektibilitas:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua penempatan pada bank lain dan BankIndonesia diklasifikasikan “Lancar”.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
35
7. PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA (Lanjutan)
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2016 2015
Bank IndonesiaDeposito FacilityTerm DepositSertifikat Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia
Antar BankDeposito On Call
4,75%4,45%6,47%6,25%
5,66%
6,55%----
5,62%
--Deposito Berjangka 6,38% 7,30%
d. PT Bank Kalteng melakukan penilaian cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan padabank lain secara individual dengan menggunakan bukti obyektif.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat penempatan pada bank lain yangmengalami penurunan nilai dan yang dibatasi penggunaannya.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa semuapenempatan pada bank lain dapat ditagih.
8. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Berdasarkan transaksi dengan pihak tertentu
2016 2015
Pihak Berelasi 7.853.944.587 5.180.178.634Pihak Ketiga 4.066.898.180.179 3.634.471.727.691
4.074.752.124.766 3.639.651.906.325Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan
nilai (14.965.407.151) (15.348.461.791)
Jumlah 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
36
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b. Berdasarkan jenis
2016Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Kredit Investasi 760.843.165.044 9.055.045.001 769.898.210.045Kredit Modal Kerja 335.267.351.924 2.124.765.183 337.392.117.107Kredit Konsumsi 2.961.660.718.173 5.801.079.441 2.967.461.797.614
4.057.771.235.141 16.980.889.625 4.074.752.124.766
Dikurangi : Cadangankerugian penurunannilai (2.032.701.201) (12.932.705.950) (14.965.407.151)
Jumlah 4.055.738.533.940 4.048.183.675 4.059.786.717.615
2015
Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Kredit Investasi 57.268.077.467 1.503.468.795 58.771.546.262Kredit Modal Kerja 689.386.456.651 9.246.247.818 698.632.704.469Kredit Konsumsi 2.875.908.399.095 6.339.256.499 2.882.247.655.594
3.622.562.933.213 17.088.973.112 3.639.651.906.325Dikurangi :
Cadangan kerugianpenurunan nilai (4.173.708.690) (11.174.753.101) (15.348.461.791)
Jumlah 3.618.389.224.523 5.914.220.011 3.624.303.444.534
Termasuk dalam kategori "mengalami penurunan" adalah kredit dengan kolektibilitas Kurang Lancar,Diragukan, dan Macet (Kredit Bermasalah) sesuai ketentuan Bank Indonesia.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
37
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
c. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas:
2016Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Individual -- -- --Kolektif 4.057.771.235.141 16.980.889.625 4.074.752.124.766
4.057.771.235.141 16.980.889.625 4.074.752.124.766Dikurangi :
Cadangan kerugianpenurunan nilai
Individual -- -- --Kolektif (2.032.701.201) (12.932.705.950) (14.965.407.151)
(2.032.701.201) (12.932.705.950) (14.965.407.151)
Jumlah 4.055.738.533.940 4.048.183.675 4.059.786.717.615
2015Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Individual -- -- --Kolektif 3.622.562.933.213 17.088.973.112 3.639.651.906.325
3.622.562.933.213 17.088.973.112 3.639.651.906.325Dikurangi :
Cadangan kerugianpenurunan nilai
Individual -- -- --Kolektif (4.173.708.690) (11.174.753.101) (15.348.461.791)
(4.173.708.690) (11.174.753.101) (15.348.461.791)
Jumlah 3.618.389.224.523 5.914.220.011 3.624.303.444.534
d. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas Bank Indonesia
31 Desember 2016Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Investasi 332.959.114.876 2.308.237.046 -- 139.621.174 1.985.144.009 337.392.117.105Modal Kerja 744.057.023.923 16.786.141.122 932.177.150 1.122.526.284 7.000.341.569 769.898.210.048Konsumsi 2.894.769.398.463 13.679.713.081 492.712.986 426.530.457 4.756.290.408 2.914.124.645.395Direksi dan Karyawan 53.016.573.546 195.033.083 -- -- 125.545.589 53.337.152.218
4.024.802.110.808 32.969.124.332 1.424.890.136 1.688.677.915 13.867.321.575 4.074.752.124.766Dikurangi :Cadangan kerugian
penurunan nilai (1.220.564.362) (812.136.840) (94.377.988) (395.705.922) (12.442.622.039) (14.965.407.151)
Jumlah 4.023.581.546.446 32.156.987.492 1.330.512.148 1.292.971.993 1.424.699.536 4.059.786.717.615
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
38
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
d. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan)
31 Desember 2015Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Investasi 197.254.034.359 44.020.639.659 178.745.316 416.662.069 908.061.410 242.778.142.813Modal Kerja 402.796.828.303 102.583.031.797 794.338.361 782.003.387 7.669.906.071 514.626.107.919Konsumsi 2.815.699.980.156 5.113.984.768 458.251.123 909.833.467 4.851.684.476 2.827.033.733.990Direksi dan Karyawan 55.094.434.171 -- -- -- 119.487.432 55.213.921.603
3.470.845.276.989 151.717.656.224 1.431.334.800 2.108.498.923 13.549.139.389 3.639.651.906.325Dikurangi :Cadangan kerugian
penurunan nilai (3.398.586.648) (775.122.041) (150.266.492) (403.502.047) (10.620.984.562) (15.348.461.791)
Jumlah 3.467.446.690.340 150.942.534.183 1.281.068.308 1.704.996.876 2.928.154.827 3.624.303.444.534
e. Berdasarkan Sektor Ekonomi
31 Desember 2016
Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Rumah tangga 3.017.516.933.976 6.681.478.497 3.024.198.412.473Pertanian, perburuan dan
kehutanan 115.308.404.984 2.029.476.844 117.337.881.828Perikanan 23.380.944.382 123.817.061 23.504.761.443Pertambangan dan penggalian 45.937.439 -- 45.937.439Industri pengolahan 49.889.062.912 350.936.736 50.239.999.648Listri, gas dan air 100.766.925.801 10.531.254 100.777.457.055Konstruksi 133.331.548.395 2.200.350.274 135.531.898.669Pedagangan besar dan eceran 443.288.106.175 4.415.917.773 447.704.023.948Penyediaan akomodasi dan
makan minum 30.710.927.005 354.015.483 31.064.942.488Transportasi, pergudangan
dan komunikasi 9.335.224.197 78.424.338 9.413.648.535Real estat, usaha persewaan
dan jasa perusahaan 9.402.948.694 4.249.999 9.407.198.693Jasa pendidikan 2.015.509.867 8.630.798 2.024.140.665Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 19.472.076.399 -- 19.472.076.399Jasa kemasyarakatan, sosial,
budaya, hiburan dan peroranganlainnya 96.953.981.985 692.928.753 97.646.910.738
Jasa perorangan yang melayanirumah tangga 6.352.702.930 30.131.815 6.382.834.745
Bukan lapangan usaha lainnya -- -- --4.057.771.235.141 16.980.889.625 4.074.752.124.766
Dikurangi :Cadangan kerugian penurunan
nilai (2.032.701.201) (12.932.705.950) (14.965.407.151)
Jumlah 4.055.738.533.940 4.048.183.675 4.059.786.717.615
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
39
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
e. Berdasarkan Sektor Ekonomi (lanjutan)
31 Desember 2015
Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Rumah tangga 2.876.104.056.952 6.339.256.499 2.882.443.313.451Pertanian, perburuan dan
kehutanan 68.719.358.607 1.177.765.753 69.897.124.360Perikanan 12.875.774.596 245.324.067 13.121.098.663Pertambangan dan penggalian 121.940.004 3.410.083 125.350.087Industri pengolahan 48.666.687.322 299.971.650 48.966.658.972Listri, gas dan air 95.875.372.007 -- 95.875.372.007Konstruksi 66.095.277.489 2.335.631.004 68.430.908.493Pedagangan besar dan eceran 249.481.500.647 4.943.827.844 254.425.328.491Penyediaan akomodasi dan
makan minum 15.370.279.568 207.294.151 15.577.573.719Transportasi, pergudangan
dan komunikasi 5.150.581.684 78.616.886 5.229.198.570Real estat, usaha persewaan
dan jasa perusahaan 32.862.031.423 14.204.431 32.876.235.854Jasa pendidikan 1.760.379.667 16.880.798 1.777.260.465Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 9.293.878.828 -- 9.293.878.828Jasa kemasyarakatan, sosial,
budaya, hiburan dan peroranganlainnya 135.580.666.572 1.396.676.097 136.977.342.669
Jasa perorangan yang melayanirumah tangga 4.605.147.847 30.113.849 4.635.261.696
Bukan lapangan usaha lainnya -- -- --3.622.562.933.213 17.088.973.112 3.639.651.906.325
Dikurangi :Cadangan kerugian penurunan
nilai (4.173.708.690) (11.174.753.101) (15.348.461.791)
Jumlah 3.618.389.224.523 5.914.220.011 3.624.303.444.534
Termasuk dalam kategori "mengalami penurunan" adalah kredit dengan kolektibilitas Kurang Lancar,Diragukan, dan Macet (Kredit Bermasalah) sesuai ketentuan Bank Indonesia.
f. Berdasarkan jangka waktu:
2016 2015
Kurang dari 1 tahun 57.408.802.953 1.356.713.762Lebih dari 1 - 2 tahun 209.332.640.138 152.525.101.469Lebih dari 2 - 5 tahun 560.716.645.295 459.100.048.245Lebih dari 5 tahun 3.247.294.036.380 3.026.670.042.849
4.074.752.124.766 3.639.651.906.325Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan
nilai (14.965.407.151) (15.348.461.791)
Jumlah 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
40
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
g. Berdasarkan sisa jangka waktu:2016 2015
Kurang dari 1 tahun 62.380.392.863 7.462.075.401Lebih dari 1 - 2 tahun 204.361.050.228 253.768.608.198Lebih dari 2 - 5 tahun 660.716.654.295 672.165.553.044Lebih dari 5 tahun 3.147.294.027.380 2.706.255.669.682
4.074.752.124.766 3.639.651.906.325Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan
nilai (14.965.407.151) (15.348.461.791)
Jumlah 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534
h. Tingkat suku bunga per tahun
2016 2015
Suku bunga kredit 10% - 21% 10% - 21%
i. Kredit sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaanbersama dengan bank-bank lain.
Keikutsertaan PT Bank Kalteng dalam kredit sindikasi dengan bank-bank lain adalah sebesarRp218.131.315756 dan Rp184.006.596.551, masing-masing tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Presentasi bagian Bank Kalteng dalam kredit sindikasi, dimana Bank Kalteng sebagai anggota sindikasiadalah sebagai berikut :
2016 2015
PT Lintas Marga Sedaya 0,57% 0,57%PLN Merah Putih Tahap I 0,32% 0,32%PLN Merah Putih Tahap II 4,49% 4,49%PT The Univenus 7,00% --PT Pejagan Pemalang Tol Road 2,00% --
j. Cadangan kerugian penurunan nilai
2016 2015
Saldo awal periode 15.348.461.791 18.839.195.534Pengurangan (383.054.640) (3.490.733.743)
Saldo akhir periode 14.965.407.151 15.348.461.791
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
41
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
k. Kredit dihapusbukukan
Kredit yang telah dihapusbukukan oleh Bank Kalteng dicatat sebagai ekstra-komtabel didalamrekening administratif.
Tidak terdapat deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit atau deposito yangdiblokir oleh pihak bank (lihat catatan 14).
Kredit yang diberikan kepada Direksi dan karyawan bank terdiri atas kredit kendaraan bermotor,kredit pemilikan rumah dan keperluan lainnya dengan suku bunga rata-rata 10% per tahun danganjangka waktu berkisar antara 1 - 15 tahun, dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiapbulannya.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang berelasi, kecuali kredit yang diberikan kepada Direksidan karyawan bank dengan tingkat suku bunga lebih rendah 1 - 2%, dilakukan dengan persyaratandan kondisi yang sama seperti yang diberikan kepada pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi sesuai peraturan yangtelah ditetapkan Bank Indonesia.
Kredit Program pemerintah yang disalurkan dengan sistem penerusan kredit, terdiri dari KreditKetahanan Pangan (KKP) dan kredit Pengusaha kecil dan Mikro (KPKM).
9. PENYERTAAN
31 Desember 2016 dan 2015
Jenis UsahaPersentase
KepemilikanHarga
Perolehan Nilai Tercatat
Metode BiayaPT Sarana Kalteng Ventura Modal Ventura 8,13% 500.000.000 500.000.000
Jumlah Penyertaan tersebut adalah penyertaan saham pada PT Sarana Kalteng Ventura sebanyak500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000,00 per lembar saham. PT Sarana Kalteng Venturamerupakan Lembaga Pembiayaan yang bergerak di bidang Modal Ventura yang mulai beroperasi sebagailembaga pembiayaan sejak tahun 1997 dengan surat izin dari menteri keuangan RI Nomer: 207/KMK.017/1997 tanggal 6 Mei 1997.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, penyertaan diklasifikasikan “Lancar”.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa penyertaan sahamdapat diperoleh kembali.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
42
10. ASET TETAP
31 Desember 2016
Saldo Awal PenambahanPengurangan/Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya PerolehanKepemilikan LangsungTanah 8.515.076.878 130.000.000 -- 8.645.076.878Gedung Kantor 66.484.163.481 19.303.397.001 (49.329.000) 85.738.231.482Rumah Instansi 10.695.973.330 286.140.237 -- 10.982.113.567Kendaraan 9.994.187.354 851.539.999 -- 10.845.727.353Inventaris dan Perlengkapan Kantor 77.000.340.357 21.687.886.753 (10.766.830.101) 87.921.397.009Jumlah Biaya Perolehan 172.689.741.400 42.258.963.990 -- 204.132.546.289
Aset dalam penyelesaian 9.130.078.000 4.482.389.100 -- 13.612.467.100Jumlah Biaya Perolehan 181.819.819.400 46.741.353.090 -- 217.745.013.389
Akumulasi PenyusutanKepemilikan LangsungGedung Kantor 22.939.359.115 4.099.497.171 -- 27.038.856.286Rumah Instansi 5.020.082.607 217.505.128 -- 5.237.587.735Kendaraan 4.597.308.731 1.955.049.235 -- 6.552.357.966Inventaris dan Perlengkapan Kantor 50.265.713.698 8.103.964.661 (10.518.601.735) 47.851.076.624Jumlah Akumulasi Penyusutan 82.822.464.151 14.376.016.195 (10.518.601.735) 86.679.878.611
Nilai Buku 98.997.355.249 131.065.134.778
31 Desember 2015
Saldo Awal PenambahanPengurangan/Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya PerolehanKepemilikan LangsungTanah 6.879.139.078 1.635.937.800 -- 8.515.076.878Gedung Kantor 53.093.555.102 9.884.120.524 3.506.487.855 66.484.163.481Rumah Instansi 10.465.573.330 230.400.000 -- 10.695.973.330Kendaraan 12.025.249.057 4.556.701.074 (6.587.762.777) 9.994.187.354Inventaris dan Perlengkapan Kantor 64.079.296.965 10.634.362.846 2.286.680.546 77.000.340.357Jumlah Biaya Perolehan 146.542.813.532 26.941.522.244 (794.594.376) 172.689.741.400
Aset dalam penyelesaian 14.923.246.401 -- (5.793.168.401) 9.130.078.000Jumlah Biaya Perolehan 161.466.059.933 26.941.522.244 (6.587.762.777) 181.819.819.400
Akumulasi PenyusutanKepemilikan LangsungGedung Kantor 19.502.007.384 3.437.351.731 -- 22.939.359.115Rumah Instansi 4.434.620.620 585.461.987 -- 5.020.082.607Kendaraan 9.341.138.226 1.843.933.282 (6.587.762.777) 4.597.308.731Inventaris dan Perlengkapan Kantor 44.572.477.728 5.693.235.970 -- 50.265.713.698Jumlah Akumulasi Penyusutan 77.850.243.958 11.559.982.970 (6.587.762.777) 82.822.464.151
Nilai Buku 83.615.815.975 98.997.355.249
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
43
10. ASET TETAP (Lanjutan)
Jumlah penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain masing-masing sebesar Rp14.376.016.195 dan Rp11.559.982.970 untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 28).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Aset tetap yang telah diasuransikan untuk Gedung KantorPusat dan Perabotan Kantor yang ada di dalam bangunan tersebut di Jln. RTA Milono No. 12 PalangkaRaya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp18.145.527.047 dan Rp11.784.213.000.
Penilaian pada nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki PT Bank Kalteng untuk Kantor Pusat padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah dengan menggunakan Nilai Jual Obyek Pajak(NJOP). NJOP dianggap sebagai estimasi terbaik untuk mencerminkan nilai wajar. NJOP tanah danbangunan yang dimiliki PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2016 masing-masing senilaiRp3.969.810.000 dan Rp7.436.000.000 dan pada tanggal 31 Desember 2015 masing-masing senilaiRp3.969.810.000 dan Rp7.436.000.000. Selain tanah dan bangunan tidak terdapat perbedaan signifikanantara nilai wajar aset dan nilai tercatatnya.
Aset tetap yang dimiliki PT Bank Kalteng tidak ada yang dijadikan jaminan pada tanggal-tanggal31 Desember 2016 dan 2015.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap dan jumlah nilai pertanggunganasuransi cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul atas aset tetap pada tanggal-tanggal31 Desember 2016 dan 2015.
11. ASET TAKBERWUJUD
2016
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhirHarga Perolehan
Pemilikan LangsungPiranti Lunak/Server 22.899.600.158 5.427.797.748 -- -- 28.327.397.906
22.899.600.158 5.427.797.748 -- -- 28.327.397.906Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak/Server 17.499.434.887 8.046.736.248 -- -- 25.546.171.13517.499.434.887 8.046.736.248 -- -- 25.546.171.135
Nilai Buku 5.400.165.271 2.781.226.771
2015
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhirHarga Perolehan
Pemilikan LangsungPiranti Lunak/Server 16.258.458.871 6.641.141.287 -- -- 22.899.600.158
16.258.458.871 6.641.141.287 -- -- 22.899.600.158Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak/Server 15.424.281.038 2.075.153.849 17.499.434.88715.424.281.038 2.075.153.849 -- -- 17.499.434.887
Nilai Buku 834.177.833 5.400.165.271
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
44
11. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)
Biaya amortisasi aset tidak berwujud yang telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif untuktahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesarRp8.046.736.248 dan Rp2.075.153.849 (lihat Catatan 28).
Sisa periode amortisasi untuk piranti lunak adalah berkisar antara 1 sampai dengan 4 tahun.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tidak berwujud.
12. ASET LAIN-LAIN
2016 2015
Pendapatan yang masih akan diterimaBunga kredit yang masih akan diterima 26.038.423.520 24.328.131.011
Persediaan barang cetakan 1.406.432.649 1.184.890.862Beban dibayar di muka
Sewa 2.015.563.518 1.049.491.732Premi asuransi 53.371.652 28.998.395Premi asuransi lainnya 4.150.723 161.402.347
Beban yang ditangguhkan 1.132.042.944 779.247.262Lain-lain
Uang muka lainnya 697.425.848 720.339.774Aset lainnya 62.800.000 62.800.000
Jumlah 31.410.210.854 28.315.301.382
13. LIABILITAS SEGERA
2016 2015
Liabilitas lainnya 18.283.589.151 43.526.667.973Kiriman uang 1.770.623.072 4.866.469.454Liabilitas kepada pihak ketiga lainnya 117.005.405 82.238.321Titipan kelebihan bayar pinjaman 49.117.348 51.736.086
Jumlah 20.220.334.976 48.527.111.834
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
45
14. SIMPANAN NASABAH
2016Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah
Giro 2.113.140.525.182 55.584.736.334 2.168.725.261.515Tabungan 1.194.484.135.558 9.958.360.363 1.204.442.495.922Deposito 705.653.269.128 11.120.823.565 716.774.092.693
Jumlah 4.013.277.929.868 76.663.920.262 4.089.941.850.130
2015Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah
Giro 1.839.857.921.738 631.607.826 1.840.489.529.564Tabungan 1.120.185.757.414 4.938.248.876 1.125.124.006.290Deposito 452.439.908.520 4.495.380.824 456.935.289.344
Jumlah 3.412.483.587.672 10.065.237.526 3.422.548.825.198
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro yang diblokir untuk dijadikan atas fasilitaskredit dan untuk tujuan lain.
Rincian tabungan berdasarkan jenis:
2016 2015
Simpeda 571.904.302.417 536.116.304.814Taheta 601.701.866.241 562.634.037.023Simpanan Pelajar 4.137.105.561 --Tabunganku 26.699.221.703 26.373.664.453
Jumlah 1.204.442.495.922 1.125.124.006.290
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat tabungan yang diblokir untuk dijadikan atasfasilitas kredit dan untuk tujuan lain.
Rincian Deposito Berjangka berdasarkan jangka waktunya adalah sebagai berikut :
2016 2015
1 bulan 316.096.448.208 337.550.704.8263 bulan 153.642.768.303 60.851.380.5516 bulan 122.359.900.000 48.594.242.50012 bulan 104.518.901.182 8.795.886.46712 bulan keatas 20.156.075.000 1.143.075.000
Jumlah 716.774.092.693 456.935.289.344
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
46
14. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
Rincian Deposito Berjangka berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut :
2016 2015
1 - 3 bulan 367.921.125.232 430.228.911.2963 - 6 bulan 173.724.550.269 20.969.000.0006 - 12 bulan 157.035.417.192 4.674.303.048Lebih dari 12 bulan 18.093.000.000 1.063.075.000
Jumlah 716.774.092.693 456.935.289.344
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat deposito berjangka yang diblokir untukdijadikan atas fasilitas kredit dan untuk tujuan lain.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:2016 2015
Giro 1,88% 1,55%Simpeda 1,94% 2,46%Taheta 1,94% 2,46%Tabunganku 0,63% 0,42%Deposito 6,15% 7,39%
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang RepublikIndonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untukmenjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yangbesaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka pada tanggal31 Desember 2016 dan 2015, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai denganRp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganyasama dengan atau dibawah 6,25% untuk simpanan dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 dan7,75% pada tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT Bank Kalteng adalah peserta dari program penjaminantersebut.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
47
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
2016 2015
Pihak ketigaGiro
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 110.341.471 164.812.630PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 76.816.020 134.243.146PT Bank Mega Tbk 6.989.271 6.689.270PT Bank Danamon Indonesia Tbk 6.837.779 6.927.937PT Bank DKI 6.240.241 6.410.241PT Bank Syariah Mandiri 4.209.582 4.233.514PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.944.678 1.498.744PT Bank International Indonesia Tbk 461.739 --PT BPD Papua -- 31.990.148PT Bank Maybank Indonesia Tbk -- 236.806
213.840.781 357.042.436Interbank call money
PT Bank Capital Indonesia 200.000.000.000 --PT Bank DKI 100.000.000.000 --PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 100.000.000.000 --PT Bank Jatim 50.000.000.000 --PT Bank Papua 50.000.000.000 --
500.000.000.000 --
Jumlah 500.213.840.781 357.042.436
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank lain dalam bentuk giro pada tahun2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,50% dan 1,55%.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank lain dalam bentuk interbank call moneypada tahun 2016 sebesar 8,25%.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir untukdijadikan atas fasilitas kredit dan untuk tujuan lain.
16. PINJAMAN YANG DITERIMA
2016 2015
Pihak berelasi -- --Pihak ketiga
Bank Indoneisa - Kredit Likuiditas KPKM 85.635.145 85.635.145Pemerintah Republik Indonesia 25.403.653.282 23.486.918.039
Jumlah 25.489.288.427 23.572.553.184
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
48
16. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
a. Bank Indonesia - Kredit Likuiditas – KPKM
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dalam bentuk KreditLikuiditas dalam rangka pembiayaan kepada Pengusaha Kecil dan Mikro.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 31/20/UK tanggal 12 Pebruari 1999, Plafond indukpinjaman sebesar Rp2.000.000.000,-, suku bunga yang dikenakan kepada bank sebesar 13% yangdihitung dari saldo terutang bank kepada Bank Indonesia sedangkan Bank akan mendapat bungasebesar 16% pertahun atas kredit likuiditas – KPKM yang diberikan.
Pada tanggal 15 Desember 1999 kredit likuiditas – KPKM dialihkan pengelolaannya dari BankIndonesia ke PT Permodalan Nasional Madani sesuai dengan Surat Bank Indonesia Palangka RayaNo.1/1/DKr/PPkr/Plk tentang pelaksanaan pengalihan KLBI kepada PT PNM. Pengalihan tersebuthanya berupa pengelolaan pinjaman sedangkan setiap pencairan pinjaman tetap harus mendapatpersetujuan dari BI dan pelunasannya tetap ke Bank Indonesia.
b. Pemerintah Republik Indonesia
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman No. KP - 031 /DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004, Bank ditunjuksebagai Lembaga Keuangan Pelaksana dalam rangka penyaluran Kredit Usaha Mikro dan Kecil danuntuk mendapatkan pinjaman pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) yang bersumber daridana Surat Utang Pemerintah (SUP) nomor SU-005/MK/ 1999 tanggal 29 Desember 1999 denganPlafon sebesar Rp20.000.000.000 (dua puluh miliar rupiah). Pinjaman ini dikenakan bunga yangbesarnya sama dengan tingkat bunga SUP yang dikenakan oleh Bank Indonesia kepada DepartemenKeuangan, yaitu sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka 3 (tiga) bulan yangditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret sampai dengan 9 Juni, 10 Juni sampaidengan 9 September, 10 September sampai dengan 9 Desember dan 10 Desember sampai dengan9 Maret atas dasar lelang Sertifikat Bank Indonesia.
Jangka waktu pinjaman berlaku sampai dengan tanggal 10 Desember 2019 yang dimulai sejakperjanjian pinjaman ditandatangani .
17. PERPAJAKAN
a. Uang Muka Pajak
2016 2015
Pajak 2011 65.463.788 7.374.981.300Pajak 2012 92.146.575 7.773.497.762Pajak 2015 9.066.523.644 9.066.523.644
Jumlah 9.224.134.007 24.215.002.706
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
49
17. PERPAJAKAN (Lanjutan)
a. Uang Muka Pajak (lanjutan)
Uang muka pajak tahun 2015 merupakan uang muka atas kelebihan bayar pajak berdasarkan SPTTahunan tahun 2015 yang telah dilaporkan yang sampai dengan tanggal laporan keuanganditerbitkan proses pemeriksaan oleh KPP masih berlangsung.
b. Utang Pajak2016 2015
Pajak Penghasilan Pasal 21 120.472.554 120.472.554Pajak Penghasilan Pasal 22 -- 1.803.764.155Pajak Penghasilan Pasal 23 Giro 41.372.818 31.891.989Pajak Penghasilan Pasal 23 Tabungan 337.478.606 338.144.591Pajak Penghasilan Pasal 23 Deposito 421.089.883 355.114.928Pajak Penghasilan Pasal 25 -- 4.700.249.162Pajak Penghasilan Pasal 29 4.384.912.637 --
5.305.326.498 7.349.637.379
Pajak Lainnya 105.580.155 9.961.371.027
5.410.906.653 17.311.008.406
c. Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari labakomersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak penghasilan pada laporan laba rugiuntuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Laba komersil 263.547.134.351 259.585.483.022
Koreksi fiskalBeda tetap 29.661.554.938 4.877.957.963Beda temporer (4.142.780.821) (38.416.548.469)
25.518.774.117 (33.538.590.506)
Taksiran penghasilan kena pajak 289.065.908.468 226.046.892.516
Pembulatan 289.065.908.000 226.046.892.000
Taksiran pajak penghasilan badan 72.266.477.000 56.511.723.000
Uang muka pajak PPh 25 67.881.564.363 65.578.246.644
PPh Pasal 29 Kurang (Lebih) Bayar 4.384.912.637 (9.066.523.644)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
50
17. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Manfaat (Beban) Pajak
2016 2015
Pajak kini (72.266.477.000) (56.511.723.000)Pajak tangguhan (1.035.695.205) (9.604.137.117)
Jumlah (73.302.172.205) (66.115.860.117)
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, PT Bank Kalteng menyampaikan SuratPemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self assessment . Kantor pajak berhakmemeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajakterhutang.
e. Ikhtisar perubahan aset (liabilitas) pajak tangguhan
Rincian aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Saldo awalDikreditkan/
(dibebankan) kelaporan laba rugi
Dikreditkan kePendapatan
Komprehensif
Saldo akhir
Penyusutan Aset Tetap 5.142.746.477 (1.247.037.255) -- 3.895.709.222Beban Imbalan Pasca
Kerja 7.668.604.617 1.148.899.830 (2.047.332.484) 6.770.171.963Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai AktivaProduktif (10.448.303.675) (937.557.780) -- (11.385.861.455)
Jumlah 2.363.047.419 (1.035.695.205) (2.047.332.484) (719.980.270)
2015
Saldo awalDikreditkan/
(dibebankan) kelaporan laba rugi
Dikreditkan kePendapatan
Komprehensif
Saldo akhir
Penyusutan Aset Tetap 5.586.365.389 (443.618.912) -- 5.142.746.477Beban Imbalan Pasca
Kerja 5.436.401.054 1.287.785.471 944.418.092 7.668.604.617Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai AktivaProduktif -- (10.448.303.675) -- (10.448.303.675)
Jumlah 11.022.766.443 (9.604.137.117) 944.418.092 2.363.047.418
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
51
17. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Informasi perpajakan
Pada Tahun 2015, PT Bank Kalteng menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dariDirektorat Jenderal Pajak mengenai hasil pemeriksaan pajak untuk tahun buku 2011 dan 2012 atasPajak Penghasilan dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 7.374.981.300Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 5.065.042.750Pajak Penghasilan pasal 21 2.065.532.462Pajak Penghasilan pasal 4 (2) 444.498.612
Jumlah 14.950.055.124
Bank telah melunasi SKPKB tersebut pada tahun 2015 dan telah dicatat pada akun cadangan sesuaidengan usulan manajemen kepada pemegang saham yang disampaikan dalam Rapat UmumPemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Pembangunan Kalteng yang dibuat oleh Notaris denganakta No. 12 tanggal 9 Juni 2016 dari R.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, Notaris di Palangka Raya (lihatcatatan 21.b).
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
2016 2015
Imbalan Pasca Kerja 18.571.757.100 21.856.251.357Penghargaan Masa Bakti 6.827.665.325 7.071.807.016Cuti Besar 1.681.265.420 1.746.360.088Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Akhir
Periode27.080.687.845 30.674.418.461
PT Bank Kalteng menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang pesertanya adalah pegawaiaktif PT Bank Kalteng sejak tanggal 1 Agustus 1992. Program ini didanai melalui pembayaran kepadapengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan secaraberkala.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
52
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya sesuai Undang-UndangKetenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dihitung oleh aktuaria independen PT Dian ArthaTama dengan menggunakan metode Projected Unit Credit per 31 Desember 2016 dan 2015tanggal 24 Februari 2016. Asumsi dan metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
2016 2015
Usia Pensiun Normal 55 tahun 55 tahunMetode Penilaian Biaya Projected Unit Credit Projected Unit CreditTingkat Kematian Indonesia - III (2011) Indonesia - III (2011)Tingkat Suku Bunga Diskonto 8,40% 9,10%
Kenaikan Gaji 10,00% 10,00%
Persentase tingkat cacat per tahun 0,02% 0,02%
Rekonsiliasi atas perubahan aset (liabilitas) imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya adalahsebagai berikut:
2016
Program ImbalanPasca Kerja
PenghargaanMasa Bakti
Cuti Besar Jumlah
Nilai kini kewajiban 18.571.757.100 6.827.665.325 1.681.265.420 27.080.687.845
Nilai wajar aset -- -- -- --
Status pendanaan 18.571.757.100 6.827.665.325 1.681.265.420 27.080.687.845
(Laba)/rugi aktuaria -- -- -- --
Liabilitas imbalanpasca kerja
18.571.757.100 6.827.665.325 1.681.265.420 27.080.687.845
2015
Program ImbalanPasca Kerja
PenghargaanMasa Bakti
Cuti Besar Jumlah
Nilai kini kewajiban 21.856.251.357 7.071.807.016 1.746.360.088 34.922.759.686Nilai wajar aset -- -- -- --Status pendanaan 21.856.251.357 7.071.807.016 1.746.360.088 30.674.418.461(Laba)/rugi aktuaria -- -- -- --Liabilitas imbalan
pasca kerja21.856.251.357 7.071.807.016 1.746.360.088 30.674.418.461
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
53
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
Biaya imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya pada laporan laba rugi komprehensif adalahsebagai berikut:
2016
Program ImbalanPasca Kerja
PenghargaanMasa Bakti Cuti Besar Jumlah
Biaya jasa kini 1.434.816.307 2.215.781.668 552.168.263 4.202.766.238
Bunga neto 1.988.918.873 643.534.438 158.918.768 2.791.372.079
(Laba)/rugi aktuaria -- -- -- --
Biaya jasa lalu -- -- -- --
Liabilitas imbalanpasca kerja
3.423.735.180 2.859.316.106 711.087.031 6.994.138.317
2015
Program ImbalanPasca Kerja
PenghargaanMasa Bakti
Cuti Besar Jumlah
Biaya jasa kini 1.851.952.610 2.649.765.172 600.073.258 5.101.791.040
Bunga neto 1.552.143.713 187.504.624 -- 1.739.648.337
(Laba)/rugi aktuaria -- -- -- --
Biaya jasa lalu -- -- -- --
Liabilitas imbalanpasca kerja
3.404.096.323 2.837.269.796 600.073.258 6.841.439.377
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya yang berpengaruh ke penghasilankomprehensif lain pada 31 Desember 2016 dan 2015, dengan rincian sebagai berikut:
2016 2015
Pengukuran Kembali Awal Periode (17.104.574.551) (13.326.902.182)(Keuntungan)/Kerugian Aktuaria 8.189.329.933 (3.777.672.369)Imbalan Hasil atas Aset Program -- --Perubahan atas Dampak Aset Diluar Bunga
Neto Aset -- --Jumlah Pengukuran Kembali Periode Berjalan 8.189.329.933 (3.777.672.369)Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Akhir
Periode(8.915.244.618) (17.104.574.551)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
54
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2016 2015
Beban BungaDeposito on call 905.754 75.000.000Deposito berjangka 1.700.384.777 948.419.935
Lainnya 5.845.606 5.845.606Jasa Produksi 23.068.589.312 13.618.308.287Tantiem 6.817.745.396 --Jasa Akhir Pengabdian Pengurus 5.107.656.527 --
Jumlah 36.701.127.372 14.647.573.828
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
2016 2015
Setoran jaminan 12.051.786.161 21.073.768.991Rekening perantara 10.756.655.192 73.539.052.117Pendapatan ditangguhkan 7.206.400.345 4.916.994.971Lainnya 14.294.143.468 14.354.607.508
Jumlah 44.308.985.166 113.884.423.587
21. EKUITAS
2016 2015
Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 656.090.000.000 531.830.000.000Modal disetor yang belum diterbitkan sahamnya 25.400.004 1.407.416.830Cadangan 268.573.142.709 240.760.346.435Komponen Ekuitas Lainnya (6.686.433.464) (12.828.430.913)Saldo laba 190.499.516.474 193.469.622.905
Jumlah 1.108.501.625.723 954.638.955.257
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
55
21. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor
Berdasarkan Pasal 4 Akta Pendirian PT Bank Pembangunan Kalteng yang minuta aktanya dibuat olehEllys Nathalina, S.H., notaris di Palangka Raya, dalam akta No. 110 tanggal 22 Mei 2000. JumlahModal saham yang ditempatkan sebesar Rp26.000.000.000,- (Dua Puluh Enam Milyar Rupiah) dimanaRp8.224.190.083,07 telah disetor penuh kedalam perseroan dengan inbreng sedangkan sisanyasebesar Rp7.775.809.916,93 akan disetor penuh dengan uang tunai kepada perseroan selambatnyapada tanggal akta pendirian ini memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum danPerundang-undangan Republik Indonesia atau tanggal 15 Agustus 2000.
Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT BankPembangunan Kalteng No. 18 tanggal 14 Juni 2003 yang dibuat di hadapan notaris Ellys Nathalina,S.H., para pemegang saham telah memutuskan dan menyetujui untuk diambil oleh para pemegangsaham yang baru masing-masing sebesar satu milyar rupiah (Rp1.000.000.000), sehingga modalyang ditempatkan menjadi 42.000 lembar saham seri A dengan demikian Anggaran Dasar PerseroanPasal 4 ayat 1, 2 dan 3 mengalami perubahan.
Perubahan terakhir berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yangdituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalia , S.H., M.H., Notaris di Palangka Raya, Nomor 06tanggal 17 Mei 2013 mengenai Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Kalteng. Pasal 4 butir (1)Anggaran Dasar tersebut menyatakan bahwa Modal Dasar sejumlah Rp1.000.000.000.000 (SatuTrilyun Rupiah) terbagi atas 100.000 lembar saham dengan nilai nominal per lembar sahamRp10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah), dengan pembagian :
2016 dan 2015Persentase
Kepemilikan Jumlah Rp
Pemerintah Prop. Kalimantan Tengah 69,81 400.000.000.000Pemerintah Kota Palangka Raya 4,71 27.000.000.000Pemerintah Kabupaten:
Barito Selatan 7,50 43.000.000.000Kotawaringin Timur 7,50 43.000.000.000Kotawaringin Barat 8,20 47.000.000.000Barito Utara 7,50 43.000.000.000Kapuas 7,50 43.000.000.000Barito Timur 6,81 39.000.000.000Pulang Pisau 5,41 31.000.000.000Katingan 6,81 39.000.000.000Murung Raya 6,81 39.000.000.000Seruyan 6,81 39.000.000.000Gunung Mas 6,81 39.000.000.000Lamandau 6,81 39.000.000.000Sukamara 6,81 39.000.000.000
Pihak Swasta 8,73 50.000.000.000
Jumlah 100,00 573.000.000.000
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
56
21. EKUITAS (Lanjutan)
a. Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)
Komposisi dan persentase pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalahsebagai berikut:
2016 2015
PersentaseKepemilikan
JumlahLembarSaham
PersentaseKepemilikan
JumlahLembarSaham
Pemerintah Prop. Kalimantan Tengah 37,34 24.501 38,55 20.500Pemerintah Kota Palangka Raya 2,50 1.640 2,08 1.107Pemerintah Kabupaten:
Barito Selatan 4,85 3.184 4,94 2.626Kotawaringin Timur 4,92 3.226 5,06 2.689Kotawaringin Barat 5,29 3.468 5,39 2.868Barito Utara 4,95 3.250 5,13 2.726Kapuas 4,13 2.709 3,54 1.882Barito Timur 5,94 3.900 5,94 3.160Pulang Pisau 3,34 2.190 2,24 1.190Katingan 4,00 2.625 3,71 1.975Murung Raya 4,34 2.850 4,37 2.325Seruyan 4,57 3.000 4,79 2.550Gunung Mas 4,56 2.990 4,77 2.535Lamandau 4,46 2.926 4,32 2.300Sukamara 4,80 3.150 5,17 2.750
Pihak Swasta -- -- -- --
Jumlah 100,00 65.609 100,00 53.183
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
57
21. EKUITAS (Lanjutan)
a. Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)
Jumlah modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Pemerintah Prop. Kalimantan Tengah 245.010.000.000 205.000.000.000Pemerintah Kota Palangka Raya 16.400.000.000 11.070.000.000Pemerintah Kabupaten:
Barito Selatan 31.840.000.000 26.260.000.000Kotawaringin Timur 32.260.000.000 26.890.000.000Kotawaringin Barat 34.680.000.000 28.680.000.000Barito Utara 32.500.000.000 27.260.000.000Kapuas 27.090.000.000 18.820.000.000Barito Timur 39.000.000.000 31.600.000.000Pulang Pisau 21.900.000.000 11.900.000.000Katingan 26.250.000.000 19.750.000.000Murung Raya 28.500.000.000 23.250.000.000Seruyan 30.000.000.000 25.500.000.000Gunung Mas 29.900.000.000 25.350.000.000Lamandau 29.260.000.000 23.000.000.000Sukamara 31.500.000.000 27.500.000.000
Pihak Swasta -- --
Jumlah 656.090.000.000 531.830.000.000
Jumlah modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesarRp656.090.000.000 dan Rp531.830.000.000 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum PemegangSaham PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. 13 tanggal 9 Juni 2016 dari notarisR.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, Notaris di Palangka Raya dan No.12 tanggal 9 Juni 2015 dari notarisJulius Inggrit Parlindungan Situngkir, S.H., di Palangkaraya.
Modal disetor yang belum diterbitkan sahamnya sebesar Rp25.400.004 belum dapat dijadikan modaldisetor dikarenakan besarnya masih belum mencapai nilai nominal Rp10.000.000.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
58
21. EKUITAS (Lanjutan)
b. Penggunaan Laba Bersih
2016 2015
Cadangan umumSaldo awal 143.677.117.832 118.323.758.776Penggunaan cadangan (20.300.055.124) --Pembentukan cadangan 29.020.443.435 25.353.359.056
152.397.506.143 143.677.117.832Cadangan tujuan
Saldo awal 97.083.228.604 80.180.989.233Pembentukan cadangan 19.346.962.290 16.902.239.370
116.430.190.894 97.083.228.603
Jumlah 268.827.697.037 240.760.346.435
Cadangan tersebut dibentuk dari laba bersih setelah pajak yang telah disahkan dalam Rapat UmumPemegang Saham dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada tahun 2016 terdapat penggunaan cadangan sebesar Rp20.300.055.124 sesuai dengan usulanmanajemen kepada pemegang saham yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah yang dibuat oleh Notaris denganakta No. 12 tanggal 9 Juni 2016 dari R.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, Notaris di Palangka Raya denganrincian sebagai berkut:
Jumlah
Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 7.374.981.300Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 7.575.073.824Jasa Konsultan Pajak 5.350.000.000
Jumlah 20.300.055.124
Cadangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp268.827.697.037dan Rp240.760.346.435. Cadangan terakhir dibentuk berdasarkan Akta Berita Acara Rapat UmumPemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Akta Notaris No. 12 tanggal09 Juni 2016 dihadapan Notaris R.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, di Palangkaraya.
c. Dividen
Berdasarkan Akta Notaris dari R.A. Setiyo Hidayati, S.H.,M.H., di Palangkaraya Nomor 12 tanggal 09Juni 2016 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku2015 Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, para pemegang sahammenyetujui pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2015 sebesar Rp112.212.381.285.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
59
21. EKUITAS (Lanjutan)
d. Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya merupakan akumulasi dari laba yang belumdibagikan (didistribusikan) dan menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Saldolaba yang belum ditentukan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015masing-masing sebesar Rp190.244.962.146 dan Rp193.469.622.905.
22. PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAINNYA
2016 2015
Keuntungan (Kerugian) atas Liabilitas ImbalanPasca KerjaSaldo Awal (12.828.430.913) (9.995.176.637)Keuntungan (kerugian) periode berjalan 8.189.329.933 (3.777.672.369)Pajak-pajak terkait (2.047.332.484) 944.418.092
Saldo Akhir Tahun (6.686.433.464) (12.828.430.913)
23. PENDAPATAN BUNGA
2016 2015
Bank Indonesia 28.733.261.171 29.935.965.027Bank lain 29.034.539.375 64.866.051.141Pihak Ketiga 10.839.932.494 2.797.346.202Perdapatan atas bunga kredit 591.928.162.881 495.210.208.448
Jumlah 660.535.895.921 592.809.570.817
24. BEBAN BUNGA
2016 2015
Antar bank 2.294.795 968.000Pihak ketiga bukan bank 109.155.739.927 116.835.852.505
Jumlah 109.158.034.722 116.836.820.505
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
60
25. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
2016 2015
Hasil jasa administrasi 28.343.039.116 28.409.481.115Provisi, Komisi dan Fee 6.775.476.487 7.046.252.796Denda lainnya 2.539.412.061 2.266.708.418Penerimaan dari piutang ekstra kredit 1.130.905.653 879.696.218Penggantian barang cetakan 177.854.005 156.679.824Dividen 166.379.007 130.097.780Lain-lain 1.092.417.174 748.982.274
Jumlah 40.225.483.503 39.637.898.424
26. PEMULIHAN (PEMBENTUKAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
2016 2015
Beban atas CKPN kredit yang diberikan (33.683.749.688) (6.398.674.643)Koreksi atas CKPN kredit yang diberikan 34.066.804.328 9.833.498.322
Jumlah 383.054.640 3.434.823.679
27. BEBAN TENAGA KERJA
2016 2015
Gaji dan upah 70.311.123.729 62.387.008.021Jasa produksi 46.149.211.947 25.958.548.301Tantiem direksi 13.675.987.551 --Uang Pensiun 11.724.412.287 10.614.365.701Tenaga honorer dan kontrak 9.857.232.179 7.505.041.969Pendidikan dan latihan 8.050.326.692 13.559.579.622Jasa pengabdian direksi 5.111.106.526 --Tunjangan 4.562.182.747 4.885.225.750Insentif 4.053.666.264 3.875.136.686Uang lembur 3.122.065.191 2.953.175.309Perawatan kesehatan 1.860.888.500 1.749.190.404Honorarium Dewan Komisaris 1.701.270.000 3.969.014.617Uang cuti 347.066.250 502.490.000Lainnya 2.712.346.850 1.792.261.751
Jumlah 183.238.886.713 139.751.038.131
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
61
27. BEBAN TENAGA KERJA (Lanjutan)
Berdasarkan Akta Notaris dari R.A. Setiyo Hidayati, S.H.,M.H., di Palangkaraya Nomor 12 tanggal 09 Juni2016 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2015Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, dalam salah satu klausulpenjelasan hasil RUPS dijelaskan, untuk tahun buku 2016, pembagian dan pembentukan tantiem direksidicatat pada laporan laba rugi tahun berjalan yang sebelumnya dibagikan/ dicatat sebagai tantiem direksidari akun ekuitas.
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Dewan Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing sebesarRp3.792.482.046 dan Rp1.911.207.600 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dansebesar Rp3.627.817.014 dan Rp2.236.144.717 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2015.
Jumlah bonus, insentif Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Kalteng yang dibayarkan adalahmasing-masing sebesar Rp13.452.601.323 dan Rp13.877.118.600 untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
28. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2016 2015
Sewa 25.662.067.997 16.392.823.207Penyusutan dan Amortisasi 22.422.752.443 13.635.136.819Premi asuransi 13.329.870.927 12.391.130.113Promosi 11.295.213.282 6.262.013.654Perjalanan dinas 10.136.479.945 8.498.101.768Rumah tangga 9.224.016.450 9.710.546.400Pembinaan pegawai 8.578.026.778 6.121.186.344Pemeliharaan dan perbaikan 8.498.843.173 8.568.811.632Barang cetakan 5.500.275.141 5.406.859.882Mekanikal dan Listrik 5.073.071.987 4.741.139.345CSR 2.913.873.200 1.710.221.750Penelitian dan pengembangan 2.613.685.863 3.532.192.269Rapat dan jamuan 2.558.727.832 2.552.006.195Pelaporan lainnya 2.358.100.780 3.105.394.578Pungutan otoritas jasa keuangan 2.102.052.121 2.222.756.351Barang dan jasa 1.152.268.345 1.014.401.545Pengutan dan Pajak lainnya 444.699.427 359.586.475Beban lainnya 11.728.228.458 12.284.958.034
Jumlah 145.592.254.149 118.509.266.361
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
62
28. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM (Lanjutan)
Beban penyusutan aset tetap terdiri dari:
2016 2015
Inventaris 8.103.964.661 5.693.235.970Beban amortisasi 8.046.736.248 2.075.153.849Bangunan 4.099.497.171 3.437.351.731Kendaraan 1.955.049.235 1.843.933.282Rumah instansi 217.505.128 585.461.987
Jumlah 22.422.752.443 13.635.136.819
29. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
2016 2015
Keuntungan penjualan aset tetap dan inventaris 796.459.400 6.967.450Pendapatan non operasional lainnya 552.118.149 962.409.842Pendapatan sewa 4.500.000 4.500.000Selisih kurs 1.002.939 1.374.736Koreksi PPAP -- 55.910.064
Jumlah 1.354.080.488 1.031.162.092
30. BEBAN NON OPERASIONAL
2016 2015
Divisi treasury 359.749.387 852.350.000Denda-denda 260.769.556 744.454.369Divisi perkreditan 165.000.000Divisi perencanaan 26.565.480 --Divisi umum & SDM 10.000.000 349.926.500Divisi kepatuhan & manajemen risiko 6.275.000 25.950.000Transfer payment -- 35.000.000Divisi kelompok manajemen -- 38.875.000Divisi TI & Akuntansi -- 86.525.000Lainnya 90.601.195 49.674.126
Jumlah 918.960.618 2.182.754.995
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
63
31. KOMITMEN DAN KONTIJENSI
2016 2015
KomitmenLiabilitas
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik (85.974.789.983) (19.013.940.773)Jumlah liabilitas (85.974.789.983) (19.013.940.773)
Jumlah Komitmen - bersih (85.974.789.983) (19.013.940.773)
KontinjensiTagihan kontijensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 5.863.160.010 5.111.155.729Kredit dan bunga yang telahdihapusbukukan 31.442.019.811 32.096.661.960
Jumlah Tagihan 37.305.179.821 37.207.817.689
LiabilitasBank garansi 215.268.286.099 149.030.961.970
Jumlah Liabilitas 215.268.286.099 149.030.961.970
Jumlah Kontijensi - bersih 215.268.286.099 149.030.961.970
32. PROGRAM DANA PENSIUN
Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang didanaimelalui iuran bulanan ke dana pensiun terpisah. Manfaat dari program pensiun ini adalah menutupLiabiltas tunjangan masa kerja pegawai sehubungan dengan penetapan Undang-undang No.13 /2003tentang "Ketenagakerjaan" tanggal 25 Maret 2003. Tambahan Kesejahteraan karyawan berdasarkanundang-undang ini adalah tidak didanai. Usia pensiun normal yang digunakan adalah 55 Tahun. Dalamprogram ini, manfaat pensiun dibayarkan berdasarkan penghasilan dasar tertinggi dan masa kerjakaryawan. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun PT Bank Kalteng yang diatur dengan keputusan direksiPT Bank Kalteng No: DSLK.500/SK-30-0043/V.02 tentang peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun PTBank Kalteng yang memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan No. KEP-282/KM.6/2002 tanggal 18Nopember 2002 yang merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Karyawan PT Bank Kalteng yangdibentuk berdasarkan Akta Notaris Melyo Unan Sawan, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dariMenteri Keuangan No. KEP.179/KM.17/1996 tanggal 21 Mei 1996.
Pendanaan Dana Pensiun PT Bank Kalteng terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan.Kontribusi karyawan dari gaji pokok dan kontribusi perseroan adalah masing-masing sebesar 14,65% dan6%.
Perhitungan aktuaria atas biaya manfaat pensiun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 didasarkanatas laporan aktuaria terakhir tanggal 10 Maret 2015 dari konsultan Aktuaria PT Dian Artha Tama denganmetode Projected Benefit Cost Method (attained age normal).
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
64
32. PROGRAM DANA PENSIUN (Lanjutan)
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun diambil berdasarkan laporanaktuaria sebagai berikut:
Hasil investasi bersih : 8,4% per tahunKenaikan skala gaji : 7% per tahun untuk penghasilan dasar pensiun per
tahun.2% per tahun untuk kenaikan manfaat pensiun per tahun.
Usia Pensiun Normal : 55 TahunTingkat Mortalita : The 1999 Annuity Mortality Table (Modified)Tingkat Cacat : 1% dari kemungkinan orang meninggal dunia pada
usia ituBiaya Cadangan Bagi Anak : 1% dari Cadangan manfaat pensiun pesertaBiaya Pengelolaan : 25% dari total hasil investasi per tahunSelisih usia suami - istri : 5 tahun
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
PT Bank Kalteng melakukan transaksi keuangan dengan pihak berelasi, dilaksanakan berdasarkan syaratdan kondisi serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga (kecuali pinjaman kepada karyawan danpengurus yang diberikan dengan jangka waktu berkisar antara 1 sampai dengan 15 tahun dengan sukubunga 10% dan pembayaran melalui pemotongan gaji setiap bulan).
PT Bank Kalteng memberikan pinjaman/ kredit konsumsi kepada karyawan dan pengurus dengan sukubunga khusus sebesar 10 % dibawah bunga untuk pinjaman serupa bagi umum sebesar 16%, namunatas transaksi tersebut belum diterapkan PSAK 55 yang mengharuskan perbedaan suku bunga yangterjadi diakui pada laporan laba rugi menggunakan suku bunga efektif.
Perincian transaksi dan saldo signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015adalah sebagai berikut:
Kredit yang diberikan
Jumlah Debitur Baki DebetDebitur 2016 2015 2016 2015
PeroranganKomisaris 3 3 855.147.680 697.232.959Direksi 3 3 551.098.913 802.721.905Pejabat Bank 20 25 6.447.697.994 3.680.223.770
Jumlah 26 31 7.853.944.587 5.180.178.634
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
65
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Simpanan Nasabah
Jumlah Nasabah Jumlah SaldoNasabah 2016 2015 2016 2015
Perorangan 190 204.176 14.494.250.227 7.463.217.678Komisaris 3 3 1.030.433.039 414.123.706Direksi 4 4 3.323.704.400 127.090.089Pejabat Bank 26 34 1.731.729.252 1.769.052.271Pemegang Saham 8 3 56.083.803.344 291.753.782
Jumlah 231 204.220 76.663.920.262 10.065.237.526
Pinjaman kepada pihak berelasi dan simpanan nasabah dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember2016 dan 2015 diklasifikasikan sebagai kolektibiltas lancar.
Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi
Personel Manajemen Kunci Komisaris dan Direksi, kepaladivisi dan kepala cabang
kredit yang diberikan dansimpanan nasabah
Pemerintah Provinsi, PemerintahKota dan Pemerintah Kabupaten
Pemegang Saham Dana Pihak Ketiga
34. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 26 Tahun 1998 yang dilaksanakan melalui Keputusan MenteriKeuangan tanggal 28 Januari 1998 dan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan KetuaBadan Penyehatan Perbankan Nasional (SKB BI dan BPPN) No. 30/270/KEP/DIR dan No. 1/BPPN/1998tanggal 6 Maret 1998, Pemerintah telah menjamin kewajiban tertentu dari seluruh bank umum yangberbadan hukum Indonesia. Berdasarkan perubahan terakhir yang terdapat pada Keputusan MenteriKeuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, jaminan tersebut berlaku sejak tanggal 26 Januari1998 sampai dengan 31 Januari 2001 dan dapat diperpanjang dengan sendirinya setiap 6 (enam) bulanberikutnya secara terus-menerus, kecuali apabila dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnyajangka waktu Program Penjaminan atau jangka waktu perpanjangannya, Menteri Keuanganmengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui olehumum. Atas penjaminan ini, Pemerintah membebankan premi yang dihitung berdasarkan persentasetertentu sesuai ketentuan yang berlaku.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejaktanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program PenjaminanPemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalambentuk transaksi pasar uang antar bank.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
66
34. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (Lanjutan)
Program penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005,sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus2005 tentang “Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah terhadap KewajibanPembayaran Bank Umum” untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai penggantiUP3, Pemerintah telah membentuk lembaga independen yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang “Lembaga PenjaminSimpanan”, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro,deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Berdasarkan salinan Peraturan LPS No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang “Program PenjaminanSimpanan” diatur besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggisebesar Rp100 juta.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besaran NilaiSimpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan” maka nilai simpanan setiap nasabah pada satubank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2 miliar dari semula Rp100 juta, efektif sejaktanggal tersebut di atas.
Suku bunga penjaminan LPS pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar6,25% dan 7,50% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT Bank Kalteng Bank adalah peserta dari programpenjaminan tersebut.
35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajibankeuangan. Nilai yang diungkapkan berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31Desember 2016 dan 2015 dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasaryang telah terjadi setelah tanggal tersebut.
31 Desember 2016 31 Desember 2015Nilai Tercatat Nilai wajar Nilai Tercatat Nilai wajar
AsetKas 166.292.541.200 166.292.541.200 254.894.428.750 254.894.428.750Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 342.820.247.163 484.730.483.006 484.730.483.006Giro pada Bank Lain 1.708.414.954 1.708.414.954 2.425.183.875 2.425.183.875
Penempatan pada BankIndonesia dan Bank Lain 1.113.000.000.000 1.113.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000
Kredit yang diberikan 4.059.786.717.615 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534 3.624.303.444.534
Penyertaan saham 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000Aset Lain-lain 26.038.423.520 26.038.423.520 24.328.131.011 24.328.131.011
Jumlah aset 5.710.146.344.452 5.710.146.344.452 4.491.181.671.176 4.491.181.671.176
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
67
35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2016 31 Desember 2015Nilai Tercatat Nilai wajar Nilai Tercatat Nilai wajar
LiabilitasSimpanan Nasabah 4.089.941.850.130 4.089.941.850.130 3.422.548.825.198 3.422.548.825.198Simpanan dari bank lain 500.213.840.781 500.213.840.781 357.042.436 357.042.436Pinjaman yang diterima 25.489.288.427 25.489.288.427 23.572.553.184 23.572.553.184
Jumlah liabilitas 4.615.644.979.338 4.615.644.979.338 3.446.478.420.818 3.446.478.420.818
Metode dengan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar adalah sebagai berikut:
a. Nilai wajar aset dan liabilitas tertentu, kredit yang diberikan, serta pinjaman yang diterima, mendekatinilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat.
Estimasi nilai wajar terhadap aset keuangan tertentu ditetapkan berdasarkan diskonto arus kasdengan menggunakan suku Bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisajatuh tempo yang serupa.
Estimasi nilai wajar terhadap kewajiban keuangan tertentu yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktifditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisajatuh tempo yang serupa.
b. Kredit yang diberikan
Portofolio kredit PT Bank Kalteng secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bungamengambang dan suku bunga tetap. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilaitercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskon perkiraan arus kas masadepan yang diharapkan akan diterima oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan denganmenggunakan suku Bunga pasar untuk menentukan nilai wajar.
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetapadalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
c. Pinjaman yang diterima
Nilai wajar dihitung berdasarkan model diskonto arus kas dengan menggunakan tingkat suku bungapasar untuk sisa periode jatuh tempo.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
68
36. MANAJEMEN RISIKO
Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubahdengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank IndonesiaNomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantumdalam Buku Pedoman Perusahaan Pedoman Standar Manajemen Risiko Bank Kalteng agar sejalan denganrencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risikotersebut diatur dalam suatu kebijakan manajemen risiko sehingga bisnis bank dapat tetap tumbuh dalamkoridor prudential principle dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi -pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.
Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko Bankdiimplementasikan melalui pembentukan Komite Pemantau Risiko (KPR), Komite Audit, KomiteRemunerasi Nominasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Asset & Liability Committee (ALCO), KomiteManajemen Risiko (KMR).
Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajiandan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan danrekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka melaksanaan fungsi pengawasan.
Kelompok Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Pemimpin kelompok yang bertanggung jawab kepadaDirektur Kepatuhan selaku ketua Komite Manajemen Risiko (KMR).
Kelompok Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalammengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risikooperasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan termasukmembahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.
Profil Risiko
Secara berkala Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki bankberdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko pasar, risikolikuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan,risiko reputasi, dan risiko stratejik.
Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan untukmenggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
69
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
a. Risiko Kredit
Profil Risiko Kredit Bank Kalteng secara komposit termasuk dalam Peringkat 2. Penilaianmempertimbangkan aspek risiko inhern dan kualitas penerapan Manajemen Risiko.
Risiko Inhern (Low to Moderate) :
1. Dengan mempertimbangkan aktivitas perkreditan yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugianyang dihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentudi masa datang.
2. Core Business Bank masih bertumpu pada aktifitas Perkreditan dan Treasury, dimanakomposisi portofolio Penyediaan Dana didominasi oleh eksposur pada Pinjaman yang diberikan(Kredit), Penempatan pada Bank Indonesia dan Penempatan pada Bank lain sebesar 90,14%.
3. Eksposur Penyediaan Dana terkonsentrasi pada portofolio Pegawai/Pensiunan (70,55%).Meskipun Risiko Kredit terkonsentrasi pada kredit konsumtif namun risikonya rendah karenagaji PNS/Pensiunan dibayarkan melalui Bank Kalteng dan pinjaman dijamin oleh asuransisehingga potensi kerugian akibat gagal bayar tersebut masih bisa dieliminir. Disamping itu,kualitas penyediaan dana pada Bank Kalteng sangat baik yang dibuktikan dengan rendahnyaRasio Aset Produktif dan TRA bermasalah (0,29%) serta Rasio Kredit Aset Produktif dan TRAKualitas Rendah (0,84%).
4. Kualitas pemberian kredit sangat baik dimana NPL gross (0,42%) dan NPL nett (0,10%) masihdibawah risk tolerance NPL Bank Kalteng yaitu 1,16% dan batas maksimal ketentuan BIsebesar 5%.
5. Konsentrasi kredit kepada Debitur Inti rendah (6,58%) diikuti dengan rendahnya Rasio Kredityang Berkualitas Rendah (1,23%) serta Rasio Aset Produktif dan TRA yang Berkualitas Rendah(0,84%).
6. Kualitas nilai agunan yang diserahkan nasabah kepada Bank marketable dan cukup mengcoverrisiko apabila terjadi kredit yang macet (gagal bayar).
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair):
1. Perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance)cukup memadai tetapi tidak selalu sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Banksecara keseluruhan.
2. Kualitas penerapan manajemen risiko kredit secara komposit cukup memadai, meskipunterdapat kelemahan minor bersifat administratif misalnya dalam beberapa hasil temuan auditormasih terdapat administrasi kredit yang belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Disamping itu, dalam rangka meningkatkan portofolio kredit produktif minimal 55% dari totalkredit pada tahun 2018 sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27Desember 2012, Bank Kalteng belum optimal dalam menerapkan manajemen risiko kreditseperti belum tercukupinya kuantitas petugas kredit dan belum optimalnya penggunaanTeknologi Informasi dalam membantu meminimalisir potensi risiko kredit yang terjadi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
70
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
a. Risiko Kredit (lanjutan)
Manajemen Bank dituntut untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas penerapanmanajemen risiko pada aktifitas perkreditan mengingat kualitas kredit yang disalurkan selamaTriwulan IV tahun 2016 ini cenderung membaik dibandingkan posisi Triwulan II 2016 dan TriwulanIII tahun 2016 (sebagaimana tabel dibawah ini).
No. DataTahun 2016
Triwulan II Triwulan III Triwulan IV1 NPL KUR 28,35% 35,37% 41,26%2 NPL Kredit Produktif 1,44% 1,30% 1,01%3 NPL Kredit Konsumtif 0,20% 0,24% 0,20%4 NPL Kredit (Gross) 0,51% 0,52% 0,42%
5 NPL Kredit (Net) 0,16% 0,15% 0,10%
Tata Kelola Risiko Kredit, termasuk kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksiserta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi yang secara umum telahmemadai meskipun masih terdapat kelemahan minor. Hal ini mengacu pada hasil pemeriksaanOtoritas Jasa Keuangan maupun Divisi Pengawasan Intern yang masih menemukan adanyakelemahan dalam melakukan kontrol terhadap penyimpangan kebijakan perkreditan. Namundemikian, beberapa kelemahan ini sudah ditindaklanjuti, diantaranya dilakukan dengan caramenyempurnakan kebijakan perkreditan atau melengkapi administrasi kredit yang belum sesuaidengan ketentuan yang berlaku.
Fungsi manajemen Risiko Kredit telah berjalan cukup baik, tetapi terdapat beberapa kelemahancukup signifikan yang perlu segera diselesaikan oleh manajemen terutama terkait kuantitas dankualitas Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia pada aktifitas perkreditan sudah cukupmemadai baik dari segi kompetensi namun dari segi kuantitas. Hal tersebut tercermin dengan jobdeskripsi antara Analis Kredit pemasar produk, penilai agunan (appraisal) atau pembuat laporansehingga aktivitas pekerjaan dibidang perkreditan bisa berjalan dengan baik. Namun demikian masihdibutuhkan pelatihan dan pendidikan perkreditan yang berkesinambungan bagi petugas kredit gunameningkatkan kompetensi petugas di lapangan.
Budaya sadar risiko cukup namun pada aktivitas perkreditan masih belum selalu dilaksanakan dengankonsisten, hal ini tercermin dengan masih adanya temuan auditor bahwa administrasi kredit yangbelum sepenuhnya berpedoman dengan ketentuan yang berlaku. Untuk meminimalisir tingkat risikokerugian pada aktivitas perkreditan, disamping adanya jaminan tambahan yang cukup, seluruh kredityang ada di Bank Kalteng juga telah dijamin dengan asuransi.
Limit risiko untuk kewenangan pemutusan pemberian kredit guna memitigasi risiko sudah memadaidan dipahami dengan baik oleh satuan kerja yang membidangi bagian kredit sehingga pendelegasiankewenangan bisa dipantau dan dikendalikan secara berkala oleh pimpinan.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness serta pemahaman yang baik terhadap pengendalianrisiko kredit terbukti dengan telah dibuat mitigasi risiko seperti BPP Kebijakan Perkreditan sertabatas-batas kewenangan pemberian kredit untuk mengeliminir risiko-risiko yang mungkin terjadikedepan terhadap pemberian kredit.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
71
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
a. Risiko Kredit (lanjutan)
Guna mencapai Bank Kalteng sebagai BPD Regional Champion (BRC) serta dalam rangka mendukungpembangunan ekonomi daerah, Bank Kalteng harus mempersiapkan strategi nyata dalammeningkatkan portofolio kredit produktif minimal 55% dari total kredit sesuai Peraturan BankIndonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012.
Masih terdapat kurangnya akurasi analisa dalam pemberian kredit di mana kurangnya pemantauanusaha debitur yang masih belum maksimal dan juga disebabkan analis kurang memantau aktivitasrekening nasabah yang merupakan pencerminan dari aktivitas keuangan debitur.
Pencatatan Nomor SPK dengan Surat Kuasa lainnya yang terkait dengan dokumentasi kredit masihditemukan ketidakakuratan, apabila kredit bermasalah akan merugikan bank karena pengikatanaspek jaminan yang telah dilakukan tidak memberikan perlindungan yang memadai.
b. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas dimasa mendatang dari suatu instrumenkeuangan akan berfluktuasi akibat perubahan variabel pasar, seperti : suku bunga, nilai tukar, hargaekuitas, dan harga komoditas.
Risiko Inhern (Low to Moderate):
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasadatang.
Bank Kalteng merupakan Bank Umum yang belum berorientasi Bank Devisa sehingga eksposur risikopasar dari trading tidak ada.
Bank juga tidak memiliki Transaksi Derivatif dan PDN.
Rasio Aset Keuangan dengan sisa jatuh tempo diatas 1 tahun dibandingkan Kewajiban dengan sisajatuh tempo diatas 1 tahun menunjukkan bahwa Aset Keuangan Bank Kalteng dengan sisa jatuhtempo diatas 1 tahun untuk setahun kedepan sangat besar dibandingkan dengan jumlahkewajibannya. Hal ini dapat diartikan bahwa aset Bank untuk jangka waktu diatas 1 tahun masihmampu mengcover kewajiban Bank kepada pihak ketiga. Namun hal tersebut juga mengakibatkanBank berpotensi besar terkena eksposur Risiko Pasar karena Bank berpotensi kehilangan pendapatanbunga yang lebih besar mengingat mayoritas penyaluran kredit Bank Kalteng adalah kredit konsumtifjangka panjang dengan karakteristik tingkat suku bunga fix (tetap) sementara sumber pendanaanjangka pendek Bank relatif lebih responsif terhadap perubahan suku bunga.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
72
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
b. Risiko Pasar (lanjutan)
Karakteristik aktivitas bisnis Bank terkait suku bunga pada banking book masih sederhana sehinggamodal Bank saat ini masih mampu mengakomodir eksposur perubahan suku bunga yang ekstrim.
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Satisfactory):
Kualitas penerapan manajemen risiko pasar secara komposit memadai, meskipun demikian tetapperlu mendapatkan perhatian manajemen mengingat perkembangan pasar yang selalu berubah.
Walaupun Bank Kalteng belum berorientasi pada Bank Devisa dan Bisnis Trading, namun Manajemenmemiliki awareness dan pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko pasar.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Pasar cukup memadai. Hal ini tercermin dari adanyapemisahan fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian. Namun demikian, cakupan pelaksanaan audit terhadap aktivitas fungsional yangmemiliki eksposur Risiko Pasar masih perlu ditingkatkan efektifitasnya
c. Risiko Suku Bunga
Risiko pasar banking book disebabkan perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas bankingbook. Risiko pasar banking book dikelola dengan mengoptimalkan struktur laporan posisi keuanganBank untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat diterima Bank.Pengendalian risiko pasar banking book dilakukan dengan menetapkan limit yang mengacu padaketentuan regulator dan internal yang dimonitor secara mingguan maupun bulanan oleh DivisiTreasuri. Tabel berikut ini merangkum tingkat suku bunga rata-rata efektif.
2016 2015
AsetPenempatan pada Bank lain 6,02% 6,75%Pinjaman yang Diberikan 10% - 21% 10% - 21%
LiabilitasSimpanan Nasabah- Giro 1,88% 1,55%- Tabungan 1,50% 1,78%- Deposito Berjangka 6,05% 7,39%- Pinjaman yang Diterima 15,00% 13,00%
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Pasar cukup memadai. Hal ini tercermin dari adanyapemisahan fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian. Namun demikian, cakupan pelaksanaan audit terhadap aktivitas fungsional yangmemiliki eksposur Risiko Pasar masih perlu ditingkatkan efektifitasnya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
73
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
c. Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Tabel berikut merangkum aset Bank yang memperoleh pendapatan bunga dan yang memperolehbeban bunga (tidak dengan tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkantanggal kontraktual perubahan suku bunga atau tanggal jatuh tempo, mana yang lebih dulu :
31 Desember 20161-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan lebih dari 12 bulan Jumlah
Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 -- -- -- 342.820.247.163Giro pada Bank lain -- -- -- 1.708.414.954 1.708.414.954Penempatan pada Bank lain
dan Bank Indonesia 1.113.000.000.000 -- -- -- 1.113.000.000.000Kredit yang diberikan 51.150.000.036 10.160.088.185 37.599.438.398 3.975.842.098.147 4.074.751.624.766
Jumlah 1.506.970.247.199 10.160.088.185 37.599.438.398 3.977.550.513.101 5.532.280.286.883
Dana Pihak KetigaGiro 1.951.852.735.364 86.749.010.461 86.749.010.461 43.374.505.229 2.168.725.261.515Tabungan 60.222.124.796 120.444.249.592 240.888.499.184 782.887.622.350 1.204.442.495.922Deposito 517.544.213.220 83.901.299.494 97.235.579.979 18.093.000.000 716.774.092.693
Liabilitas pada Bank Indonesia -- -- -- 85.635.145 85.635.145Liabilitas pada Bank lain 500.213.840.781 -- -- -- 500.213.840.781Pinjaman yang diterima -- -- -- 25.403.653.282 25.403.653.282
Jumlah 3.029.832.914.161 291.094.559.547 424.873.089.624 869.844.416.006 4.615.644.979.338
31 Desember 20151-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan lebih dari 12 bulan Jumlah
Giro pada Bank Indonesia 484.730.483.006 -- -- -- 484.730.483.006Giro pada Bank Indonesia -- -- -- 2.425.183.875 2.425.183.875Penempatan pada Bank lain
dan Bank Indonesia -- 100.000.000.000 -- -- 100.000.000.000Kredit yang diberikan 75.337.341.726 48.022.165.663 22.033.654.984 3.494.259.743.952 3.639.652.906.325
Jumlah 560.067.824.732 148.022.165.663 22.033.654.984 3.496.684.927.827 4.226.808.573.206
Dana Pihak KetigaGiro 1.656.440.576.610 73.619.581.183 73.619.581.183 36.809.790.592 1.840.489.529.568Tabungan 56.256.200.314 112.512.400.629 225.024.801.257 731.330.604.090 1.125.124.006.290Deposito 430.228.911.296 20.969.000.000 4.674.303.048 1.063.075.000 456.935.289.344
Liabilitas pada Bank Indonesia -- -- -- 86.635.145 86.635.145Liabilitas pada Bank lain 357.042.436 -- -- -- 357.042.436Pinjaman yang diterima -- -- - 23.486.918.039 23.486.918.039
Jumlah 2.143.282.730.656 207.100.981.812 303.318.685.488 792.777.022.866 3.446.479.420.822
Risiko likuiditas dapat terjadi ketika sebuah bank tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnyakepada nasabah atau pihak lawan secara tepat waktu dengan biaya yang wajar. Manajemen risikolikuiditas merupakan hal yang sangat penting karena berdampak signifikan terhadap keberlangsunganbisnis. Bank senantiasa berupaya memastikan bahwa setiap kebutuhan likuiditas dan pendanaan saatini dan masa mendatang dapat terpenuhi baik dalam kondisi pasar normal maupun kondisi kritis.Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasadatang.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
74
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
c. Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Komposisi aset Bank yang ada menunjukkan bahwa Aset Bank cukup memadai untuk menutupikewajiban jatuh tempo, hal ini terlihat dari persentase rasio aset likuid yang cukup besar terhadaptotal aset yang ada (23,98%) dan rasio aset likuid terhadap pendanaan jangka pendek (43,82%).Deposan Inti dimana mayoritas dananya milik Pemerintah memiliki nominal yang cukup signifikanmenunjukan konsentrasi pada sumber pendanaan berisiko rendah karena merupakan dana murah,namun jika sewaktu-waktu Pemerintah menarik dananya secara bersamaan dalam jumlah yang besarmaka akan berisiko tinggi (high risk). Perlu komitmen yang tinggi bersama dengan PemerintahDaerah serta usaha pendekatan yang nyata dari Pengurus/Manajemen agar Pemerintah Daerah tetapberkomitmen untuk menempatkan dananya pada Bank Kalteng.
Komposisi dana pihak ketiga pada PT Bank Kalteng masih didominasi oleh dana Pemerintah Daerah,sehingga perlu perhatian khusus dari manajemen terkait strategi dan upaya penghimpunan DanaPihak Ketiga kedepannya khususnya dana yang berasal dari luar pemerintah daerah (swasta). Kedepan perlu dilakukan upaya keras dalam menghimpun dana pihak ketiga yang berasal dari luarpemerintah daerah (swasta) dikarenakan menurut persyaratan BPD Regional Champion (BRC)minimal Dana Pihak Ketiga dari luar pemerintah daerah (swasta) adalah 70%, sementaraberdasarkan posisi per 31 Desember 2016 bahwa Dana Pihak Ketiga dari luar pemerintah daerah(swasta) mencapai ± 57%.
Persentase pendanaan non inti Bank terhadap total pendanaan adalah senilai 4,37%, mengingat dananon inti Bank Kalteng didominasi giro Pemda yang nilainya diatas 2 miliar. Berdasarkan data posisi31 Desember 2016, persentase Dana Pihak Ketiga milik Pemerintah Daerah mencapai 40% dari totalDana Pihak Ketiga yang ada pada Bank Kalteng. Hal tersebut dapat berisiko bagi Bank, karenalikuiditas Bank tergantung pada dana non inti dan sewaktu-waktu dapat ditarik atau dipindahkan keBank lain.
Dana Pihak Ketiga Bank Kalteng posisi 31 Desember 2016 masih kurang dari target Rencana BisnisBank Triwulan IV tahun 2016 atau realisasinya sebesar Rp4.089.942 juta atau baru 84,77% daritarget sebesar Rp. Rp. 4.824.323 juta.
Berdasarkan Laporan Proyeksi Arus Kas posisi tanggal 31 Desember 2016, posisi kas akhir BankKalteng seminggu ke depan masih dalam posisi aman (positif) dimana posisi awal kas dan arus kasmasuk lebih besar dari arus kas keluar.
Volume Transaksi Rekening Administratif (TRA) pada posisi 31 Desember 2016 masih rendah sebesar5,08% dari total Aset, dimana sebagian besar TRA berupa Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik yangmemiliki kualitas Lancar sebesar Rp83.881 juta.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
75
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
c. Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 20161-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan lebih dari 12 bulan Jumlah
Kas 166.292.541.200 -- -- -- 166.292.541.200Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 -- -- -- 342.820.247.163Giro pada Bank lain 1.708.414.955 1.708.414.955Penempatan pada Bank lain
dan Bank Indonesia 1.113.000.000.000 -- -- -- 1.113.000.000.000Kredit yang diberikan 51.150.500.036 10.160.088.185 37.599.438.398 3.975.842.098.147 4.074.752.124.766Aset lain-lain 77.819.273.240 2.127.778.394 151.550.133 79.917.697.491 160.016.299.258
Jumlah 1.751.082.561.639 12.287.866.579 37.750.988.531 4.057.468.210.593 5.858.589.627.342
Dana Pihak KetigaGiro 1.951.852.735.364 86.749.010.461 86.749.010.461 43.374.505.230 2.168.725.261.516Tabungan 60.222.124.796 120.444.249.592 240.888.499.184 782.887.622.349 1.204.442.495.921Deposito 517.544.213.220 83.901.299.494 97.235.579.979 18.093.000.000 716.774.092.693
Liabilitas pada Bank Indonesia 85.635.145 85.635.145Liabilitas pada Bank lain 500.213.840.781 500.213.840.781Pinjaman yang diterima 25.489.288.427 25.489.288.427Lain-lain 19.329.182.484 12.051.786.161 1.704.445.344 101.270.973.147 134.356.387.136
Jumlah 3.049.162.096.645 303.146.345.708 426.577.534.968 971.201.024.298 4.750.087.001.619
(1.298.079.535.006) (290.858.479.129) (388.826.546.437) 3.086.267.186.295 1.108.502.625.723
31 Desember 20151-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan lebih dari 12 bulan Jumlah
Kas 254.894.428.750 -- -- -- 254.894.428.750Giro pada Bank Indonesia 484.730.483.006 -- -- -- 484.730.483.006Giro pada Bank lain -- -- -- 2.425.183.875 2.425.183.875Penempatan pada Bank lain
dan Bank Indonesia -- 100.000.000.000 -- -- 100.000.000.000Kredit yang diberikan 75.337.341.726 48.022.165.663 22.033.654.984 3.494.259.743.951 3.639.652.906.324Aset lain-lain 18.184.621.320 198.402.739 71.760.458 126.004.125.719 144.458.910.236
Jumlah 833.146.874.802 148.220.568.402 22.105.415.442 3.622.689.053.545 4.626.161.912.191
Dana Pihak KetigaGiro 1.656.440.576.610 73.619.581.183 73.619.581.183 36.809.790.591 1.840.489.529.567Tabungan 56.256.200.314 112.512.400.629 225.024.801.258 731.330.604.087 1.125.124.006.288Deposito 430.228.911.296 20.969.000.000 4.674.303.048 1.063.075.000 456.935.289.344
Liabilitas pada Bank Indonesia -- -- -- 86.635.145 86.635.145Liabilitas pada Bank lain 357.042.435 -- -- -- 357.042.435Pinjaman yang diterima -- -- - 23.486.918.039 23.486.918.039Lain-lain 55.154.289.088 21.073.768.991 4.916.994.971 143.898.483.066 225.043.536.116
Jumlah 2.198.437.019.743 228.174.750.803 308.235.680.460 936.675.505.928 3.671.522.956.934
(1.365.290.144.941) (79.954.182.401) (286.130.265.018) 2.686.013.547.617 954.638.955.257
Kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas secara komposit cukup memadai, meskipun demikianpemantauan terhadap likuiditas Bank harus tetap menjadi skala prioritas.
Tata Kelola Risiko Likuiditas sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan minor. Hal initercermin pada kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasukpelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengelola RisikoLikuiditas telah memadai dan fungsi Manajemen Risiko Likuiditas (ALCO) telah dilaksanakan dengancukup memadai. Fungsi Manajemen Risiko Likuiditas termasuk ALCO memiliki tugas dan tanggungjawab yang jelas dan telah berjalan cukup baik sehingga bisa menganalisa perubahan likuiditas akibatperubahan kondisi eksternal maupun internal.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
76
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
c. Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Komponen modal disetor dalam menambah modal cukup signifikan, oleh sebab itu perlu usaha yangnyata dari Pengurus sehingga menjadi komitmen Pemegang saham dalam memenuhi setoran modal.Sebagian besar Pemda sudah membuat Perda terkait Setoran Modal dan diharapkan para Pemdaselaku Pemegang Saham telah berkomitmen untuk meningkatkan setoran modal sebesar 1 triliunrupiah sejak tahun 2013 sampai tahun 2018 sebagaimana hasil RUPS tahun 2013.
Strategi pengelolaan likuiditas cukup memadai namun dalam hal ini juga belum terlihat strategi nyatadari Manajemen dalam upaya memenuhi persyaratan Dana Pihak Ketiga sesuai target BPD RegionalChampion (BRC) minimal dana pihak ketiga dari luar pemerintah daerah (swasta) adalah 70%.
Direksi memiliki awareness serta pemahaman yang cukup baik terhadap Risiko Likuiditas yangtergambar dalam strategi pengelolaan likuiditas yang mencakup strategi pendanaan serta pengaturanmanajemen dana yang tertuang dalam kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko bidanglikuiditas.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas cukup memadai dan Bank telah memilikiperencanaan dan komitmen yang jelas dalam memenuhi sumber pendanaan Bank khususnya yangbersumber selain dari Dana Pemerintah Daerah. Perencanaan dan komitmen yang jelas tentunyaakan menjadi alternatif solusi pendanaan dan untuk meminimalisir dampak berpindahnya dana-danaPemerintah Daerah ke Bank lain. Selama rentang waktu sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 adabeberapa pemindahan dana Kas Daerah dari Bank Kalteng ke bank lain.
Strategi pengelolaan likuiditas cukup memadai meskipun bank belum memiliki system stress testlikuiditas. Sebagai bentuk pengelolaan Risiko Likuiditas dan untuk menjaga stabilitas likuiditas Bank,maka Bank wajib memantau terpenuhinya kecukupan Giro Wajib Minimum (GWM) pada BankIndonesia.
d. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal,manusia dan sistem atau yang disebabkan oleh faktor eksternal.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong cukup rendah selama periode waktu tertentudimasa datang.
Karakteristik produk dan jasa pada Bank Kalteng memiliki karakteristik yang sederhana sehinggarisiko yang dihadapi relatif masih rendah. Produk dan jasa relatif kurang bervariasi. Bisnis bankmemiliki karakteristik yang sederhana dan kurang bervariasi. Mekanisme bisnisnya masih sederhanadengan volume transaksi masih relatif rendah. Struktur Organisasi yang tidak kompleks dan tidakterdapat aksi korporasi yang signifikan.
Penggunaan jasa alih daya yang sangat minimal dan hanya untuk pekerjaan pendukung seperticleaning service sehingga potensi risikonya rendah.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
77
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
d. Risiko Operasional (lanjutan)
Bank ke depan semakin kompetitif untuk merebut pangsa pasar, hal ini menjadi perhatian yang seriusbagi Pengurus Bank supaya dapat bersaing dengan baik maka salah satunya dengan caramemperkuat sistem TI serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM. Belum terpenuhinyakomitmen Bank akan kecukupan infrastruktur TI dan SDM berpotensi menghambat operasional Bankdan dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi menyebabkan seluruh rencana bisnispengembangan jaringan kantor, ATM, produk dan aktivitas baru yang berkaitan dengan fungsi TIterhambat pelaksanaannya.
Bank sudah memiliki sistem pengamanan TI (anti virus) yang global dan terupdate secaraberkesinambungan pada seluruh sarana komputer yang terintegrasi dengan sistem TI.
Bank juga perlu meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan masalah perpajakan. Hal ini perludilakukan dan menjadi perhatian dari Manajemen. Adapun pada Triwulan IV tahun 2016 masih adapermasalahan pengenaan sanksi denda perpajakan.
Bank perlu menetapkan tugas pokok dan fungsi Divisi SDM yang memiliki target yang terukur,melaksanakan kebijakan staffing model dan Career Path Management (CPM), reward and punishmentsebagaimana tertuang di dalam kebijakan bank untuk mendapatkan gambaran utuh terhadap kondisiSumber Daya Manusia dari sisi kualitas dan kuantitas.
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair) :
Kualitas penerapan manajemen risiko operasional secara komposit cukup memadai, terdapatbeberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen misalnya berdasarkan hasil auditekstern maupun Divisi Pengawasan Intern bahwa pengawasan melekat pada satuan kerja operasionalbelum optimal dilaksanakan sehingga masih terdapat pelanggaran ketentuan yang berpotensimerugikan Bank. Disamping itu, terdapat permasalahan terkait infrastruktur TI dan kebutuhan SDMyang belum seluruhnya ditindaklanjuti sebagaimana komitmen dengan pihak auditor, sehingga selainmenimbulkan Risiko Operasional, dalam jangka waktu lama juga akan berpotensi menimbulkan RisikoStratejik bagi Bank dikarenakan akan menghambat pengembangan bisnis bank ke depan.
Tata Kelola Risiko Operasional sudah memadai meskipun masih terdapat beberapa kelemahan yangmembutuhkan perhatian manajemen. Hal ini tercermin pada kecukupan pengawasan aktif olehDewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris danDireksi dalam mengelola Risiko Operasional secara umum telah memadai. Namun demikian,pemantauan terhadap progress program penyempurnaan manajemen SDM dan infrastrukturTeknologi Informasi masih perlu dilakukan secara intensif.
Manajemen memiliki awareness yang cukup baik mengenai manajemen risiko, namun ManajemenBank tetap dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas fungsi pengendalian intern dan pengawasanaktif guna memastikan operasional Bank dan pengembangan bisnis bank kedepan berjalan sesuaidengan Rencana Bisnis yang ditetapkan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
78
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
d. Risiko Operasional (lanjutan)
Fungsi Manajemen Risiko Operasional khususnya yang terkait Sumber Daya Manusia cukup baik,namun terdapat kelemahan yang perlu mendapat perhatian manajemen terutama kuantitas SDM.Adanya Pejabat dan Pegawai Bank Kalteng yang memasuki masa pensiun pada tahun 2016 danrencana penambahan jaringan kantor dapat berpotensi menyebabkan Bank kekurangan Sumber DayaManusia terutama untuk Pejabat di level middle. Disamping itu sampai dengan posisi Desember 2016masih terdapat jabatan yang masih belum memenuhi syarat golongan/kepangkatan, meskipundemikian operasional Bank tetap dapat berjalan secara normal dan untuk meningktkan kualitas SDMyang ada, Bank secara rutin melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pejabat serta melakukanassesment pejabat.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Operasional sudah memadai. Hal ini tercermin dari adanyapemisahan fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian. Disamping itu, pelaksanaan audit untuk menilai pelaksanaan proses dan sistemmanajemen Risiko Operasional pada semua aktivitas fungsional telah dilaksanakan sesuai kebutuhanBank. Kontrol Intern Cabang (KIC) berfungsi sebagai pengawas langsung pada kegiatan operasionaldi kantor cabang.
Guna mencegah dan meminimalisir potensi terjadinya fraud pada Bank Kalteng yang pada akhirnyajuga berpotensi merugikan lembaga, Divisi Kepatuhan agar melakukan sosialisasi ke KantorCabang/Cabang Pembantu/Kas Bank Kalteng khususnya yang terkait BPP Penanganan LitigasiMasalah Hukum dan Pemberian Bantuan Hukum. Disamping itu, sebagai perpanjangan fungsipengawasan Direksi di Kantor Cabang, Kontrol Intern Cabang dihimbau meningkatkan pengawasanaktifnya terhadap kegiatan operasional pada Kantor Cabang masing-masing. Selain itu Bank Kaltengjuga sudah menerapkan kebijakan Deklarasi Anti Fraud untuk seluruh Pegawai Bank Kalteng dansarana laporan Whistle Blower. Divisi Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko juga melakukansosialisasi terkait Fraud dan Delapan Jenis Risiko ke Kantor Cabang / Cabang Pembantu/ Kas BankKalteng yang tertuang dalam rencana kerja tahunan.
Business Continuity Management cukup andal khususnya terkait permasalahan TI khususnya serverDRC dan genset yang telah ditindaklanjuti dengan baik sehingga operasional Bank berjalan denganbaik. Masih rendahnya budaya sadar risiko pada aktivitas operasional Bank. Masih rendahnya budayasadar risiko pada aktivitas operasional Bank maka perlu dilakukan sosialisasi kepada seluruh pegawaisehingga berpengaruh positif terhadap perilaku pegawa dalam upaya mitigasi risiko kerugian Bank.Budaya risiko agar dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus dan konsisten oleh semuainsan PT. Bank Kalteng serta saling mengingatkan antar sesama pegawai dalam aktivitas keseharian.
Pada Divisi Perkreditan target kinerja kredit ditetapkan berdasarkan kantor cabang dan targettersebut tidak diterjemahkan ke dalam target individu per analis sehingga belum dilakukan evaluasiper analis per bulan secara sistematis berdasarkan capaiannya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
79
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
d. Risiko Operasional (lanjutan)
Petugas SDM perlu dibekali teknik analisis kebutuhan pelatihan pegawai (training need analysis)sehingga penetapan pelaksanaan tugas pegawai menjadi efektif sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Berhubungan dengan data dan dokumen berkas pegawai, manajemen dokumen oleh divisi SDMmasih dilakukan secara manual dalam arsip hard copy sehingga manajemen kesulitan jikamemerlukan data yang cepat, lengkap dan terkini perihal informasi pegawai untuk kebutuhanmutasi/rotasi maupun promosi.
Belum optimalnya kebijakan dan pelaksanaan kebijakan bank di bidang SDM, membuat bank sulitmengembangkan kualitas manajemen yang baik sehingga berdampak kepada terbatasnya realisasirencana bisnis bank secara keseluruhan dan ancaman persaingan perbankan saat ini dan ke depan.
Pembebanan tugas tambahan pada Divisi SDM berakibat pada meningkatnya beban kerja Divisi SDMyang berdampak pada pekerjaan inti Divisi SDM menjadi kurang efektif. Hingga saat ini Divisi SDMbelum memiliki data pegawai terbaru, kebutuhan valid SDM berdasarkan angka real dan perkiraanbeberapa tahun mendatang yang disesuaikan dengan RBB, data kompetensi dan kebutuhankompetensi pegawai dan lain-lain. Dampak dari Divisi yang tidak melaksanakan tugas sebagaimanamestinya tidak hanya terbatas Divisi SDM saja, akan tetapi juga berdampak pada kelancaranpekerjaan Divisi lainnya yang selalu mengeluhkan kekurangan kekurangan SDM sehingga merekaharus melakukan peran ganda yang seharusnya peran tersebut menjadi mekanisme check andbalances.
Meningkatkan budaya perusahaan khususnya terkait dengan manajemen risiko dan penilaian kualitasberdasarkan kualitas kinerja pegawai. Mengkinikan data pegawai secara sistem untuk menciptakandata based kepegawaian yang akuntabel. Hal ini juga merupakan temuan berulang yang waibmenjadi concern manajemen Bank. Menciptakan iklim yang sehat dan terukur antar pegawai dalammerumuskan faktor – faktor penilaian kinerja pegawai.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahanaspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh ketiadaan peraturan perundang-undangan yangmendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak danpengikatan dokumen yang tidak sempurna.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasadatang.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
80
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
e. Risiko Hukum (lanjutan)
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan selama Triwulan IV tahun 2016, tidak terdapat gugatanyang diajukan pihak intern maupun ekstern kepada Bank, walaupun masih ada permasalahan hukumyang melibatkan Bank masih dalam proses penyelesaian seperti tata ulang Aset Milik PT BankKalteng Jalan H. Ikap No.11 Palangka Raya.
Seluruh perjanjian/perikatan dengan pihak ketiga dibuat cukup memadai, meskipun masih ditemukanbeberapa kelemahan klausula perjanjian dan tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian, misalnyadalam beberapa hasil temuan auditor yang berpotensi hukum dimana terdapat administrasi kredityang belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Seluruh aktivitas dan produk Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Diupayakan setiap ketentuan peraturan intern Bank yang berlaku selalu dikinikan sesuaiperkembangan perbankan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangterbaru.
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair) :
Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit cukup memadai, meskipun terdapatkelemahan minor, misalnya berdasarkan temuan auditor masih terdapat dokumen perjanjian yangtidak memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku sehingga berisiko hukum dikemudianhari apabila tidak segera diperbaiki.
Tata Kelola Risiko Hukum sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan minor. Hal initercermin pada kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk awarenessdan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi mengenai manajemen Risiko Hukum cukup baik.Fungsi manajemen Risiko Hukum juga didukung oleh adanya Staf Direksi Bidang Hukum dalamStruktur Organisasi Kantor Pusat yang ditempatkan langsung di bawah Direksi yang merupakanbagian independen yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas.
Fungsi manajemen Risiko Hukum cukup baik, namun pengelolaan risiko hukum belum didukung olehSumber Daya Manusia yang cukup. Meskipun demikian pemantauan dan pengelolaan terhadappermasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank Kalteng tetap mendapat perhatian manajemendengan menugaskan Tenaga Ahli Direksi Bidang Hukum untuk membantu Direksi terkaitpermasalahan hukum. Disamping itu, Bank telah memberlakukan ketentuan intern mengenai litigasihukum dan bantuan perlindungan hukum baik bagi Pejabat maupun Pegawai Bank Kalteng gunamemitigasi Risiko Hukum yang mungkin terjadi akibat kegiatan operasional Bank.
Strategi hukum dalam penyelesaian masalah/fraud yang terjadi di Bank Kalteng sudah berjalandengan baik dan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlalu, karena pihak manajemenmemiliki awareness dan pemahaman yang baik terhadap risiko hukum.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
81
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
e. Risiko Hukum (lanjutan)
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan operasional Bank Kalteng saat ini adalahbelum memadainya ketentuan yang mengatur perlindungan hukum bagi pejabat dan pegawai BankKalteng dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
f. Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko akibat pengambilan keputusan stratejik yang tidak tepat, kegagalandalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis, ketidak mampuan untuk melaksanakan suatukeputusan stratejik, atau gabungan dari hal-hal tersebut.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong cukup rendah selama periode waktu tertentudimasa datang.
Produk/kegiatan usaha Bank guna menghimpun dana masih terkonsentrasi pada tabungan, giro dandeposito berjangka yang sebagian besar bersumber dari Pemerintah Daerah. Sedangkan gunamenyalurkan dana tersebut masih terkonsentrasi pada perkreditan namun risikonya rendah karenasebagian besar penyaluran kredit kepada PNS/Pensiunan yang gajinya disalurkan melalui Bank.Namun demikian Risiko Stratejik semakin meningkat eksposurnya seiring dengan semakinkompetitifnya persaingan bisnis perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Bank Kalteng dituntutuntuk lebih berperan serta dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melaluiproduk/kegiatan usaha Bank yang sinergi dengan visi misi pembangunan daerah Provinsi KalimantanTengah.
Strategi bank kedepan khususnya dalam meningkatkan penyaluran kredit tergolong berisiko tinggi,karena ekspansi kredit produktif akan ditingkatkan padahal kredit produktif bukan sektor kredit yangdikuasai oleh Bank Kalteng. Tercapainya target penyaluran kredit lebih dikarenakan kuantitas SDMyang menangani kredit sudah terpenuhi.
Bank Kalteng agar tetap eksis berkompetisi dalam rangka pengembangan usahanya yangberkelanjutan harus selalu membuat terobosan di bidang pelayanan antara lain: sudah membuka 7(tujuh) Kantor Cabang Pembantu baru, menciptakan produk baru, membuka jaringan ATM di pusatperbelanjaan dan didaerah perkantoran yang aksesnya mudah dijangkau oleh seluruh lapisanmasyarakat dan mempersiapkan Layanan SMS Banking serta penyediaan EDC.
Agar semua satuan kerja memahami pelayanan yang baik dan prima (Prime Service Quality) kepadapara stakeholder, sehingga tercipta suasana yang ramah dan cukup berkesan dengan nasabah.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
82
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
f. Risiko Stratejik (lanjutan)
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair) :
Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit cukup memadai, meskipun demikianpemantauan terhadap realisasi rencana bisnis Bank tetap perlu mendapatkan perhatian manajemendengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi anggaran.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman yang cukup baik mengenaimanajemen risiko stratejik. Direksi selalu berkoordinasi dengan Dewan Komisaris dalam penyusunanrencana bisnis Bank.
Perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) cukupmemadai tetapi tidak selalu sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Bank secarakeseluruhan.
Fungsi manajemen risiko stratejik cukup baik, namun perlu meningkatkan strategi nyata dariManajemen dalam upaya memenuhi persyaratan BPD Regional Champion (BRC) antara lain strategidalam peningkatan modal inti minimal Rp1 triliyun, pemenuhan DPK 70% dari dana non pemerintahdaerah (swasta), rasio Net Interest Margin (NIM) maksimal 5,5% dan persyaratan lainnya.
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia cukup memadai namun masih perlu dilakukannyapeningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia guna meminimalisir risiko yang terjadi danmendukung rencana bisnis Bank.
Kerangka Manajemen Risiko Stratejik cukup memadai. Hal ini tercermin dari kecukupan dariKebijakan dan penetapan limit Risiko Stratejik yang telah jelas dan memadai berdasarkan BusinessPlan Bank. Kecukupan strategi terkait permodalan dan strategi dalam rencana pembukaan jaringankantor kedepan dalam menyesuaikan dengan kegiatan usaha Bank pada BUKU 1 menuju BUKU 2perlu dipersiapkan
Mengkaji ulang kebijakan penilaian kinerja dengan menggunakan parameter yang dapat diukursecara objektif untuk meminimalisir kemungkinan adanya unsur penilaian yang saat ini masih dinilaikurang memadai (subjektifitas) dan mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai secara rutinsebagai wujud kepedulian manajemen dalam mencapai visi dan misi bank bersama pegawai.
Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai sesuai dengan kebijakan internal maupuneksternal yang menjadi kebutuhan organisasi.
Meningkatkan budaya perusahaan khususnya terkait dengan manajemen risiko dan penilaian kualitasberdasarkan kinerja pegawai.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
83
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
f. Risiko Stratejik (lanjutan)
Mengkinikan data pegawai secara sistem untuk menciptakan data based kepegawaian yangakuntable. Hal ini juga merupakan temuan berulang yang wajib menjadi concern senior manajemen.
Menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan terukur antar pegawai dalam merumuskan faktor-faktorpenilaian kinerja pegawai.
Direksi diminta untuk memperhatikan kapabilitas infrastruktur bank dalam menetapkan rencana bisniske depan agar rencana kerja Bank Kalteng menjadi lebih efektif dan terukur.
g. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakanperaturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Dalam kegiatan usaha industriperbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baikoleh pemerintah maupun Bank Indonesia, selain itu bank juga diwajibkan tunduk kepada beberapaketentuan lainnya, seperti peraturan yang mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan Terbatas,Perpajakan dan Otoritas Jasa Keuangan "OJK".
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentudimasa datang.
Pelaporan transaksi Anti Money Laundring (APU-PPT) sudah dilakukan dengan menggunakan sistemaplikasi VBS AML yang terintegrasi dengan core banking sistem. Namun pelaporan dari core bankingke PPATK masih terpisah sehingga dilakukan input manual ke server PPATK yang dilakukan olehKantor Pusat.
Berdasarkan hasil audit Divisi Pengawasan Intern maupun Bank Indonesia, masih terjadipelanggaran/temuan yang sama dan selalu terjadi berulang-ulang yang secara langsung berpengaruhmeningkatkan risiko kepatuhan Bank, contohnya masih ditemukannya kelemahan administrasi kredityang berpotensi risiko hukum dan masih ditemukannya human error pada bidang pelayanan yangberpotensi merugikan Bank.
Kualitas penerapan manajemen Risiko Kepatuhan secara komposit cukup memadai, namun terdapatbeberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen misalnya masih terjadipelanggaran/temuan yang sama berdasarkan hasil temuan auditor.
Tata Kelola Risiko Kepatuhan sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan yangmembutuhkan perhatian manajemen. Hal ini tercermin pada kecukupan pengawasan aktif olehDewan Komisaris dan Direksi termasuk awareness dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksiyang baik mengenai manajemen Risiko Kepatuhan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
84
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
g. Risiko Kepatuhan (lanjutan)
Kerangka Manajemen Risiko Kepatuhan memadai. Hal ini tercermin dari kecukupan dari CakupanKebijakan dan Prosedur Risiko Kepatuhan yang telah memadai sebagaimana tercantum dalam BukuPedoman Perusahaan (BPP) Penerapan Fungsi Kepatuhan PT. Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah.
Budaya manajemen risiko kepatuhan cukup baik tetapi belum selalu dilaksanakan secara konsistenoleh satuan kerja Bank, mengingat masih dijumpainya beberapa pelanggaran peraturan dankomitmen yang berpotensi merugikan Bank. Untuk itu, setiap Pejabat maupun Pegawai Bank Kaltengdituntut untuk lebih meningkatkan pengawasan melekat yang berkesinambungan untuk memastikanagar semua peraturan maupun ketentuan perundang-undangan yang berlaku dipatuhi oleh semuasatuan kerja.
Dalam penerapan manajemen risiko kepatuhan, Divisi Kepatuhan selalu menyampaikan Peraturandan Surat Edaran Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan terkini kepada satuan kerja terkait sebagaipedoman bagi satuan kerja tersebut.
Kebijakan dan prosedur dalam pendelegasi wewenang telah diatur dan dalam pelaksanaannyaterus dipantau oleh manajemen untuk menimbulkan budaya risiko.
Budaya manajemen Risiko Kepatuhan cukup kuat dan telah diinternalisasikan dengan cukup baiktetapi belum selalu dilaksanakan secara konsisten.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Kepatuhan sudah memadai. Hal ini tercermin dari adanyapemisahan fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian. Disamping itu, pelaksanaan audit untuk menilai pelaksanaan dan pengendalian RisikoKepatuhan pada semua aktivitas fungsional telah dilaksanakan secara efektif.
Fungsi Manajemen Risiko Kepatuhan cukup baik, namun terdapat kelemahan yang perlu mendapatperhatian manajemen. Hal tersebut tercermin dalam masih terdapat komitmen kepada BankIndonesia dan OJK yang belum ditindaklanjuti sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
85
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
h. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumberdari persepsi negatif terhadap bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan olehBank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasi dimata masyarakat dapat menimbulkan pandanganmaupun persepsi negatif masyarakat terhadap bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadipenurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang akhirnya akan memberikandampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasadatang.
Pemberitaan negatif dari Pemegang Saham masih skala kecil dan pengaruhnya tidak signifikan.
Bank tidak pernah melakukan pelanggaran etika bisnis. Produk bank sederhana sehingga relatif tidakmemerlukan pemahaman khusus dari nasabah.
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair) :
Kualitas penerapan manajemen risiko reputasi secara komposit cukup memadai, meskipun terdapatkelemahan misalnya: belum adanya satuan kerja khusus yang menangani pemberitaan/ publikasinegatif media terhadap Bank dan belum adanya unit khusus yang menangani pengaduan nasabah24 jam PT Bank Kalteng sedang mengkaji unit layanan Call Center.
Proses manajemen risiko reputasi sudah cukup memadai namun potensi risiko reputasi Bank kedepan diperkirakan meningkat seiring dengan seringnya publikasi dan pemberitaan negatif terkaitBank Kalteng. Oleh sebab itu, ke depan Bank Kalteng perlu membentuk suatu unit kerja ataupenunjukan Pejabat yang melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan nasabahtermasuk dalam menangani seluruh pengaduan publikasi maupun pemberitaan negatif yang dihadapioleh Bank, sehingga Bank secara cepat dan tepat dalam mengantisipasi potensi risiko reputasi yangmungkin dihadapi Bank.
Budaya manajemen risiko reputasi cukup baik dimana seluruh pegawai dibina melalui surat-suratpembinaan dari Direksi untuk selalu menjaga nama baik dan reputasi lembaga. Disamping itu,dihimbau kepada seluruh Pejabat dan Pegawai Bank untuk wajib turut mencegah terjadinya hal-halyang dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap Bank sebagai bentuk mitigasi risiko reputasidikemudian hari.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
86
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
h. Risiko Reputasi (lanjutan)
Reputasi Bank yang bersifat pemberitaan negatif selama ini hanya berdampak sesaat saja, mengingatdalam bulan berikutnya tidak terlihat dampaknya yang signifikan terhadap kepercayaan nasabah.Bank Kalteng tetap melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi terjadinya penurunan tingkatkepercayaan nasabah dan pemegang saham antara lain : dengan meningkatkan pelayanan prima(Prime Service Quality), pembinaan melalui surat-surat Direksi terkait pelayanan kepada nasabah danpemberitaan negatif pada media cetak serta telah dilakukan konsolidasi kepada beberapa pemegangsaham oleh Pengurus Bank Kalteng/
Kedepan perkembangan dan pemeliharaan sistem TI menjadi fokus perhatian, mengingat sistem TIberhubungan langsung dengan proses layanan dengan para nasabah. Serta sedang dipersiapkanlayanan khusus untuk Pemerintah Daerah berupa Layanan Informasi Penyimpanan Uang Pemda (LI-PUP) yang perlu mendapat prioritas dari manajemen Bank. Demikian juga dengan menunjuk pegawaiyang setiap saat memantau agar tersedianya dana yang cukup.
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING
a. Perjanjian Virtual Banking System dengan Vendor
Pada tanggal 23 September 2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah melakukan Perjanjian Kerjasama Nomor: DSDM.20/PKS-0103/IX.16 dan suratnomor: 134/PKS-MGK/IX.16 dengan PT Mantra Global Konsultan tentang Pemeliharaan AplikasiVirtual Banking System Keperluan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Tahun 2016.Perjanjian ini berlaku selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender, terhitung sejakpenerbitan Surat Perjanjian Pemborongan sampai dengan 23 September 2017.
b. Perjanjian Sewa Mesin ATM CDM OPTEVA 378 dan DIEBOLD OPTEVA 5500 Series
Pada tanggal 07 September 2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah melakukan Perjanjian Kerjasama Nomor: DSDM.20/PKS-0096/IX.16 dan suratnomor: SI.034/IX.A/2016 dengan PT Srisindhu Informatika tentang Sewa Mesin ATM CDM OPTEVA378 dan DIEBOLD OPTEVA 5500 Series PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah.Perjanjian ini berlaku selama 4 (empat) tahun terhitung mulai 07 September 2016 sampai dengan07 September 2020.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
87
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (lanjutan)
c. Perjanjian Sewa Beli Server Sparc T 5- 2 untuk Disaster Recovery Center (DRC)
Bank menandatangani perjanjian Nomor DSDM.20/PKS-0158/VII.14 Nomor:LC001/BKLTG-ASINDO/VII/14 pada tanggal 25 Juli 2014 antara PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah mengadakan perjanjian dengan PT Asia Sinergi Solusindo dengan nilai kontrakRp5.712.000.000 tentang Penyewa belian Server Sparc T5-2 untuk DRC sebanyak 1 (satu) unitdengan masa sewa beli 4 (empat) tahun yang kemudian digunakan oleh PT Bank Kalteng sebagaialat operasional dalam menunjang kegiatan bisnis PT Bank Kalteng, termasuk dalam perjanjian iniadalah fasilitas sebagai berikut :1. Pengadaan software dan hardware SERVER SPARC T5-2 untuk DRC dari PT Asia Sinergi
Solusindo sudah termasuk masa sewa beli belum berakhir.2. Pengiriman, pemasangan, aktivasi SERVER SPARC T5-2 untuk DRC dengan hak pakai selama
oleh PT Bank Kalteng.3. Jaminan asuransi atas risiko unit SERVER SPARC T5-2 untuk DRC selama masa sewa beli.4. Maintenance dan penggantian spare part yang rusak selama masa sewa beli.5. Stand by Teknisi PT Asia Sinergi Solusindo pada setiap hari kerja.
d. Perjanjian Server Domain
Pada tanggal 24 November 2016 Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmengadakan perjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0126/XI.16 dan Nomor : 004/SPK-RA/XI/2016menandatangani Perjanjian Pemborongan dengan PT RADINKA ANUGRA terkait Pengadaan ServerDomain untuk keperluan Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan nilaikontrak Rp485.000.000. Jangka waktu pelaksanaannya selama 80 (delapan puluh) hari kalenderterhitung sejak ditandatanganinya Surat perjanjian.
e. Perjanjian Pengembangan Aplikasi Asset Management MyAssetku
Pada tanggal 25 November 2016 Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmengadakan perjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0127/XI-16 dan Nomor : 172/PKS-MGK/XI/16 denganPT MANTRA GLOBAL KONSULTAN tentang Pengembangan Aplikasi Asset Management MyAssetkuKeperluan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan nilai kontrak Rp1.045.000.000.Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 85 (delapan puluh lima) hari kalender terhitungsejak penerbitan Surat Perjanjian Kerjasama ini.
f. Perjanjian Pengadaan Server Retensi T 7-1
Pada tanggal 25 November 2016 Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmengadakan perjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0128/XI.16 LC003/BKLTG-ASSINDO/XI/16 danNomor: DSDM.20/SB-2295/XI.16 dengan PT ASIA SINERGI SOLUSINDO tentang perjanjianpemborongan Pengadaan Server Retensi T 7-1 Keperluan Divisi TI dan Akuntansi PT Bank KalimantanTengah dengan nilai kontrak Rp2.831.400.000. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90(sembilan puluh hari) terhitung sejak penandatanganan perjanjian.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
88
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (lanjutan)
g. Perjanjian Aplikasi Kredit Scoring
Pada tanggal 23 November 2016 Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmengadakan perjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0131/XI.16 dan Nomor : 008/Quote-LOS-BPDKT/SKY/23112016 dengan PT SKYWORX INDONESIA tentang Jasa Penyusunan Aplikasi CreditScoring PT Bank Kalteng dengan nilai kontrak Rp495.000.000. Jangka waktu pelaksanaan adalahselama 90 (sembilan puluh) hari sejak penandatanganan perjanjian.
h. Penjaminan Kredit
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:10/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0017/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin Asuransi Mikro Kecil danMenengah bagi debitur bank kalteng. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal18 Februari 2015 sampai dengan tanggal 18 Februari 2017 dan dapat diperpanjang berdasarkanpersetujan tertulis para pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:11/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0018/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin Asuransi Kredit MultigunaKonsumtif / Multiguna Produktif yang diberikan oleh bank. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahunsejak tanggal 18 Februari 2015 sampai dengan tanggal 18 Februari 2017 dan dapat diperpanjangberdasarkan kesepakatan kedua pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:12/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0019/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin asuransi Kredit Project Financinguntuk Sektor Konstruksi atau Non Konstruksi (Pengadaan barang/jasa) yang diberikan oleh bankkalteng. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal 18 Februari 2015 sampai dengantanggal 18 Februari 2017 dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujan tertulis para pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:13/PKS/ASK/DIR/III/15/DPT/11/PKS/-0021/III/15 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia.Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengah menunjuk PT(Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin Asuransi Kredit Pemilikan Rumah (KPR)Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ) untuk debitur bank kalteng. Perjanjiankerjasama ini berlaku selama 2 ( dua ) tahun terhitung sejak tanggal 26 April 2015 sampai dengan26 April 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak .
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
89
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:14/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0021/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin asuransi Kredit KepemilikanRumah (KPR) Umum dan Swadaya untuk debitur bank kalteng. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua)tahun terhitung sejak tanggal 26 April 2015 sampai dengan tanggal 26 April 2017 dan dapatdiperpanjang atas kesepakatan para pihak.
Bank menandatangani addendum perjanjian kerja sama Nomor ADD.12/PKS/ASK/DIR/IX/2015/DPT.11/PKS-0084/IX/2015 pada tanggal 14 September 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin Asuransi Kredit Project Financinguntuk Sektor Konstruksi atau Non Konstruksi (Pengadaan Barang/Jasa)
Bank menandatangani addendum perjanjian kerja sama Nomor : ADD.003/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0022/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PTBank Pembangunan Kalimantan Tengah menunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagaipenjamin Garansi Bank untuk debitur bank kalteng.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:028/PERJ/ABA/V/2015/DPT.11/PKS-0047/V/2015 pada tanggal 11 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk sebagai penjamin Program Penutupan AsuransiKredit Konsumtif untuk debitur bank kalteng. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejaktanggal ditandatangani bersama untuk jangka waktu 3 (Tiga) tahun terhitung mulai tanggal 11 Maret2015 sampai dengan tanggal 11 Maret 2018.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:029/PERJ/ABA/V/2015/DPT/11/PKS-0048/V/2015 pada tanggal 11 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk PT Asuransi Bangun Askrida sebagai penjaminjasa asuransi untuk jenis Jasa Asuransi Kerugian untuk debitur bank kalteng. Perjanjian ini berlakuuntuk jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak ditandatangani para pihak yaitu tanggal 11 Maret 2015sampai dengan tanggal 11 Maret 2018.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:030/PERJ/ABA/V/2015/ DPT.11/PKS-0049/V/2015pada tanggal 11 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah menunjuk PT Asuransi Bangun Askrida sebagai penjamin Asuransi Kontra GaransiBank untuk debitur bank kalteng. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 ( Tiga ) tahun terhitungmulai tanggal 11 Maret 2015 sampai dengan tanggal 11 Maret 2018 dan dapat diperpanjang setelahdilakukan evaluasi oleh para pihak.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
90
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:031/PERJ/ABA/V/2015/DPT.11/PKS-0050/V/2015 pada tanggal 11 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk PT Asuransi Bangun Askrida sebagai penjaminAsuransi Kredit Konstruksi/Pengadaan Barang & Jasa bagi debitur Bank Kalteng. Perjanjian ini mulaiberlaku sejak tanggal ditandatangani untuk jangka waktu 3 (tahun) terhitung mulai tanggal 11 Maret2015 sampai dengan tanggal 11 Maret 2018 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengankesepakatan para pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:003/Jamkrida/VIII/2014/DPT.11/PKS-064/VIII-14 pada tanggal 25 Agustus 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PTBankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk PT Jamkrida Kalteng sebagai penjamin KreditMikro dan Kecil untuk debitur bank kalteng. Perjanjian kerjasama ini mulai berlaku sejak tanggalditanda tangani untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang kemabali sesuaikesepakatan para pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor: 007/JK-IV/2015 / DPT.11/PKS-0034/IV/2015pada tanggal 8 April 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah menunjuk PT Jamkrida Kalteng sebagai penjamin Garansi Bank untuk debiturbank kalteng. Perjanjian ini berlaku dan mengikat para pihak selama 3 (tiga) tahun terhitung sejaktanggal 8 April 2015 sampai dengan 8 April 2018.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor 008/JK-IV/2015 / DPT.11/PKS-0035/IV/2015 padatanggal 8 April 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah menunjuk PT Jamkrida Kalteng sebagai penjamin Kredit Multiguna untuk debitur bankkalteng. Perjanjian ini berlaku. Jangka waktu perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganibersama untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tangal 8 April 2015 sampai dengan 8 April 2018.
Bank menandatangani Addendum perjanjian kerjasama Kredit Multiguna Konsumtif yang ke II denganPT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Pada tanggal 10 Mei 2016 sesuai dengan surat nomor: ADDII.11/PKS/ASK/DIR/V/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0432/V/2016. Addendum II menghasilkanantara lain, mengubah ketentuan Pasal 13 “Perjanjian” tentang Besarnya Klaim dari Kredit MultigunaKonsumtif.
Bank menandatangani Addendum perjanjian kerjasama penjaminan garansi bank dengan PT(Persero) Asuransi Kredit Indonesia sesuai dengan surat nomor: ADD.003/PKS/ASK/DIR/VI-2016 dansurat nomor: DPT.11/PKS-0060/VI-2016. Addendum menghasilkan perubahan, yaitu mengubahketentuan Pasal 7 ayat (2) tentang Tata Cara Klaim Penjaminan Garansi Bank dengan cara Penjaminakan menerbitkan “Claim Settlement” yang ditujukan kepada Penerima Jaminan dan menyisipkan 1(satu) Pasal diantara Pasal 15 dan Pasal 16 yakni Pasal 15A yang berisi Evaluasi dan Rekonsiliasi ataPerjanjian kedua belah pihak.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
91
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Pada tanggal 11/05/2016, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah melakukan PerjanjianKerjasama dengan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS) tentang Penyaluran Produk Layanan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai NegeriSipil sesuai dengan surat nomor: 06/PKS/BPTR/05/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0049/V-16.Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjukBAPERTARUM-PNS untuk menyebarkan informasi mengenai Produk Layanan BAPERTARUM-PNSkepada PNS. Perjanjian ini berlaku sejak 11/05/2016 sampai dengan 11/05/2021.
Pada tanggal 09/08/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan P erjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Kontra Garansi Bank denganPT Asuransi Purna Artanugraha sesuai dengan surat nomor: 115/ASPAN/DIR/PKS/VIII/2016 dan suratnomor: DPT.11/PKS-0076/VIII-16. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah menunjuk PT Asuransi Purna Artanugraha sebagai penjamin Kontra Garansi Bank.Perjanjian ini berlaku sejak 09/08/2016 sampai dengan 09/08/2018.
Pada tanggal 25/08/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Addendum I Perjanjian Kerjasama Penjaminan Kredit Mikro dan Kecil denganPT Jamkrida Kalteng sesuai dengan surat nomor: 011/Addendum/JK-VIII/2016 dan surat nomor:DPT.11/ADD.PKS-1785/VIII-2016. Addendum Pertama menghasilkan perubahan, yaitu ketentuanPasal 16 ayat (1) yang berisi PERJANJIAN ini berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai dengantanggal 31 Oktober 2016.
Pada tanggal 25/08/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Addendum II Perjanjian Kerjasama Penjaminan Kredit Konstruksi/PengadaanBarang dan Jasa dengan PT Jamkrida Kalteng sesuai dengan surat nomor: 012/Addendum/VIII/2016dan surat nomor: DPT.11/ADD.PKS-1784/VIII-2016. Addendum Kedua menghasilkan perubahan,yaitu ketentuan Pasal 18 ayat (1) diubah menjadi masa berlaku Perjanjian sejak tanggalditandatangani sampai dengan tanggal 30 September 2016.
Pada tanggal 28/09/2016 bertempat di Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmelakukan Perjanjian Kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyattentang Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi Dalam Rangka Perolehan Rumah BagiMasyarakat Berpenghasilan Rendah sesuai dengan surat nomor: 16/PKS/Dp/2016 dan surat nomor:DPT.12/PKS-094/IX-16. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah menunjuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama untuk pelaksanaanpemberian kemudahan dan/atau bantuan pembiayaan perumahan bagi Masyarakat BerpenghasilanRendah. PERJANJIAN ini berlaku sejak 28/09/2016 sampai dengan 28/09/2020.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
92
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Pada tanggal 29/09/2016 bertempat di Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmelakukan Perjanjian Kerjasama Operasional dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka PerolehanRumah Melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah sesuaidengan surat nomor: HK.02.03-SG/08 dan surat nomor: DPT.12/PKS-0104/IX/2016. Berdasarkanperjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagi penyalur dan pengembalian dana FLPP agarpenyaluran dan pengembalian dana FLPP dilakukan secara efektif, efisien, transparan, akuntabel,tidak terjadi penyalahgunaan pemanfaatan, dan tidak terjadi penyalahgunaan kepemilikan rumah.Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Pada tanggal 07/12/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah tentangPenanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara berdasarkan surat nomor:DPT.11/PKS-0137/XII-16 dan surat nomor: B-14/Q.2/Gs.2/12/2016. Berdasarkan perjanjian tersebutPT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengahuntuk menangani bersama penyelesaian masalah hukum di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negarayang dihadapi Pihak PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah di dalam maupun di luarPengadilan. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal penandatanganan.
Pada tanggal 21/12/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Kredit Konstruksi dan PengadaanBarang/Jasa dengan Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia sesuai dengan suratnomor: 107/Jamkrindo/OP-01/XII/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0145/XII-2016. Berdasarkanperjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Perusahaan Umum(Perum) Jaminan Kredit Indonesia sebagai penjamin kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa.Perjanjian ini berlaku sejak 21/12/2016 dan berakhir pada tanggal 21 Desember 2018.
Pada tanggal 21/12/2016 bertempat di Palangka Raya,PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Kredit Umum (Komersial) denganPerusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia sesuai dengan surat nomor:105/Jamkrindo/OP-01/XII/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0144/XII-2016. Berdasarkan perjanjiantersebut PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Perusahaan Umum (Perum)Jaminan Kredit Indonesia sebagai penjamin kredit umum (komersial). Perjanjian ini berlaku sejak21/12/2016 dan berakhir pada tanggal 21 Desember 2018.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
93
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Pada tanggal 21/12/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Kredit Pegawai dengan PerusahaanUmum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia sesuai dengan surat nomor: 106/Jamkrindo/OP-01/XII/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0146/XII-2016. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Perusahaan Umum (Perum) Jaminan KreditIndonesia sebagai penjamin kredit pegawai. Perjanjian ini berlaku sejak 21/12/2016 dan berakhirpada tanggal 21 Desember 2018.
Pada tanggal 30/12/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Garansi Bank dengan PerusahaanUmum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia sesuai dengan surat nomor: 60/Jamkrindo/OP-02/XII/2016dan surat nomor: DPT.11/PKS-0143/XII-2016. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Perusahaan Umum (Perum) Jaminan KreditIndonesia sebagai penjamin garansi bank. Perjanjian ini berlaku sejak 30/12/2016 dan berakhir pada30 Desember 2018.
i. Pemanfaatan ATM Bersama untuk Principle Member
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor DTS.09/SB-1933/XI-14 tanggal, 03 Nopember2014 dengan PT Artajasa Pembayaran Elektroniks. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut Bankmendapatkan fasilitas dari PT Artajasa Pembayaran Elektronis untuk menggunakan layananPemanfaatan ATM Bersama untuk Principle Member.
j. Perjanjian Sewa Beli Server Tipe HP Proliant DL180 Gen 9 untuk BPD Net Online BankKalteng
Pada tanggal 28 Mei 2015 PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah mengadakanperjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0055/VI.15 dan No.C01/KIS-BKT/VI/15 dengan PT Karya InovasiSakti tentang penyewaaan 6 ( enam ) unit server tipe HP Proliant DL180 Gen9 Two ProcessorPlatform dan 3 (Tiga) unit tipe HP Proliant DL180 Gen9 Two Processor Platform untuk keperluanserver BPD Net Online dengan nilai sewa beli server sebesar Rp90.277.770 (sembilan puluh juta duaratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh rupiah) per bulan dengan masa sewa selama3 (tiga) tahun.
k. Perjanjian kerjasama Upgrade Software Switching Berbasis NSICCS
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor : DSDM.20/PKS-0136/XII-15 / Nomor :KTNG/008/PKS/1601/NH pada tanggal 31 Desember 2015 dengan PT Metalogix Infolink Persadauntuk upgrade software switching berbasis NSICCS.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
94
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
l. Perjanjian Kerjasama Penyaluran Dana BOS SMA/SMK Tahun Aggaran 2016
Pada tanggal 29/01/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan perjanjian dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah tentangPenyaluran Hibah Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pendidikan Menengah (SMA/SMK) TahunAnggaran 2016 sesuai dengan surat nomor: 421.3/299/Dikmen-LB/I/2016 dan surat nomor:DTS.07/PKS-0031/I-16. Berdasarkan perjanjian tersebut total Dana Hibah yang dianggarkan untukdisalurkan kepada Penerima Dana Hibah adalah sebesar Rp107.550.800.000 (seratus tujuh milyarlima ratus lima puluh juta delapan ratus ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut- Hibah Dana Bantuan Operasional Sekolah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar
Rp70.632.800.000 (tujuh puluh milyar enam ratus tiga puluh dua juta delapan ratus riburupiah)
- Hibah Dana Bantuan Operasional Sekolah untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesarRp36.918.000.000 (tiga puluh enam milyar sembilan ratus delapan belas juta rupiah)
38. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDARAKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI
Berikut ini ikhtisar beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) - IAI yangrelevan untuk Bank, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan 31 Desember 2016:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:a. Amandemen PSAK No. 1, ”Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”,
memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematiscatatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. AmandemenPSAK No. 1 ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential amendment) sebagaiberikut: PSAK No. 3 ”Laporan Keuangan Interim”, PSAK No. 5 ”Segmen Operasi”, PSAK No. 60”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, dan PSAK No. 62 ”Kontrak Asuransi”.
b. ISAK No. 31, ”Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”, merupakaninterpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasidalam PSAK No. 13 ”Properti Investasi”. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi propertiinvestasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikandengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat padaaset.
Saat ini PT Bank Kalteng sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK yang direvisitersebut terhadap laporan keuangan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
95
39. INFORMASI TAMBAHAN
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)
PT Bank Kalteng secara aktif mengelola modalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuanutamanya adalah untuk memastikan bahwa setiap saat PT Bank Kalteng dapat menjaga kecukupanmodalnya untuk menutup risiko bawaan (inherent risk) pada kegiatan perbankan tanpa mengurangioptimalisasi nilai pemegang saham.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) adalah rasio modal terhadap Aset TertimbangMenurut Risiko (ATMR). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tanggal 24September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Nomor 9/13/PBI2007 tanggal 1 Nopember 2007 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum denganMemperhitungkan Risiko Pasar. Peraturan BI tersebut kemudian dinyatakan tidak berlaku lagidengan terbitnya PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang KewajibanPenyediaan Modal Minimum Bank Umum, yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2014. BerdasarkanPeraturan tersebut Bank perlu membentuk tambahan modal di atas persyaratan penyediaan modalminimum sesuai dengan profil risiko yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) apabila terjadi krisiskeuangan dan ekonomi yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Sejak tanggal 24 Agustus 2015, PT Bank Kalteng telah menerapkan Peraturan Otoritas JasaKeuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2015 Tentang Ketentuan Kehati-Hatian Dalam Rangka StimulusPerekonomian Nasional Bagi Bank Umum, dimana ditetapkan bahwa bobot risiko kredit beragunanrumah tinggal paling rendah sebesar 35% untuk kredit konsumsi dalam rangka kepemilikan rumahtinggal (KPR) atau apartemen (KPA) atau kredit konsumsi dengan agunan berupa rumah tinggal atauapartemen dengan syarat tertentu, atau paling rendah sebesar 20% untuk KPR yang merupakanprogram Pemerintah Indonesia dengan syarat tertentu. Selain itu, bobot risiko kredit kepada UMKMyang dijamin oleh lembaga penjaminan atau asuransi kredit berstatus BUMD ditetapkan sebesar 50%sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT BankKalteng memiliki rasio kecukupan modal masing-masing sebesar 27,27% dan 31,19% dengandemikian PT Bank Kalteng telah memenuhi ketentuan rasio minimal KPMM sebesar 8% sesuaiketentuan Bank Indonesia tentang KPMM bagi Bank Umum.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
96
39. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) (lanjutan)
Adapun rasio kewajiban penyediaan modal PT Bank Kalteng dengan memperhitungkan risiko kreditdan risiko pasar adalah sebagai berikut :
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Aset Tertimbang Menurut Risiko- Dengan memperhitungkan risiko kredit 2.865.061.001.801 2.325.972.165.269- Dengan memperhitungkan risiko
operasional 838.566.992.395 733.100.533.998- Dengan memperhitungkan risiko pasar -- --
Modal- Modal Inti 956.330.116.854 827.888.215.121- Modal Pelengkap 35.813.262.523 126.157.880.670
Jumlah modal inti dan pelengkap 992.143.379.377 954.046.095.791
Rasio kewajiban penyediaan- Dengan memperhitungkan risiko kredit dan
risiko operasional 0,97% 31,19%- Dengan memperhitungkan risiko kredit dan
risiko pasar 1,25% 41,02%- Dengan memperhitungkan risiko kredit,
risiko operasional dan risiko pasar 0,97% 31,19%
b. Rasio Kredit Non-Performing (NPL)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio NPL PT Bank Kalteng adalah sebagaiberikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rasio kredit bermasalah - kotor 0,42% 0,47 %Rasio kredit bermasalah - bersih 0,10% 0,16 %
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN
Tidak terdapat hal signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan pada PT Bank Kalteng setelahtanggal laporan posisi keuangan (neraca).
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
97
41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PT Bank Kalteng bertanggung jawab terhadap penyajian dan penyusunan laporankeuangan sebagaimana diuraikan di muka yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan padatanggal 28 Februari 2017.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
1
1. UMUM
a. Pendirian Bank
PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah semula berbentuk PD (Perusahaan Daerah) yangdidirikan tanggal 28 Oktober 1961 dengan Akta Notaris Nyoo Sio Liep nomor 24 yang berkedudukandi ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya. Jumlah modal dasar yang ditetapkan sebesarRp10.000.000 dan modal disetor sebesar Rp2.660.000 yang terdiri dari saham Pemerintah DaerahProvinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp2.500.000 dan saham swasta sebesar Rp160.000.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah nomor 5/DPRGR/04/64 jo, Nomor 10tahun 1972 dan berakhir dengan Peraturan Daerah No. 2 tahun 1976, Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah menjadi Perusahaan Daerah milik Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah danPemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah dan saham yang dimiliki swasta dibeli olehPemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Modal dasar Bank telah dilakukan beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Peraturan Daerahnomor 1 tahun 1997 yang disahkan oleh Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 584-42-1240tanggal 21 November 1999, menetapkan jumlah modal dasar Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah menjadi sebesar Rp50.000.000.000.
Bentuk badan hukum sebagai Perusahaan Daerah dinilai tidak sesuai lagi dengan kondisi perubahansaat ini, maka dipandang perlu untuk mengadakan perubahan bentuk badan hukum BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas.Perubahan bentuk badan hukum ini ditetapkan dengan Peraturan daerah no. 10 tahun 1999, denganjumlah modal dasar sebesar Rp60.000.000.000 terdiri dari Pemerintah Daerah Propinsi KalimantanTengah sebesar Rp25.000.000.000 atau 41,67% dan Pemerintah Kabupaten/Kota sebesarRp25.000.000.000 atau 41,67% serta pihak ketiga sebesar Rp10.000.000.000 atau 16,66%.Perubahan bentuk badan hukum ini telah dikukuhkan dengan akta pendirian perseroan terbatas BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah oleh notaris Ellys Nathalina, SH nomor 110 tanggal 22 Mei2000 di Palangka Raya dan telah disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undanganRI nomor C-17902 HT.01.01 TH 2000 tanggal 15 Agustus 2000.
Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas tersebut telahdisetujui oleh Bank Indonesia dengan Surat Keputusan Deputi Senior Bank Indonesia No.2/3Kep-DGS/2000 tanggal 22 November 2000 tentang perubahan bentuk badan hukum PerusahaanDaerah Bank Pembangunan Kalimantan Tengah menjadi PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengah(“PT Bank Kalteng”).
Anggaran dasar PT Bank Kalteng telah mengalami perubahan terakhir yaitu sesuai Berita AcaraRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Pembangunan Kalteng yang dibuat olehNotaris dengan akta No. 13 tanggal 9 Juni 2016 dari R.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, Notaris diPalangka Raya mengenai perubahan jumlah dan komposisi modal disetor. Perubahan anggarantersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia RI dengan suratkeputusan Nomor : AHU-AH.01.03-0059140 Tahun 2016 tanggal 21 Juni 2016.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
2
1. UMUM (Lanjutan)
b. Kegiatan Utama PT Bank Kalteng
PT Bank Kalteng merupakan Badan Usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang befungsisebagai Bank Umum didirikan dengan maksud :- Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan pembangunan daerah di
segala bidang.- Sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
PT Bank Kalteng mempunyai Kantor Pusat di Jln. RTA Milono No. 12 Palangka Raya, KalimantanTengah. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT Bank Kalteng mempunyai cabang-cabang,kantor cabang pembantu, kantor kas dan unit pelayanan kas serta ATM sebagai berikut :
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Kantor Pusat 1 1Kantor Cabang 14 14Kantor Cabang Pembantu 24 16Kantor Kas 6 7Unit Pelayanan Kas 12 12ATM 102 51Mobil Kas Keliling 7 1
c. Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015adalah sebagai berikut:
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Prof. Dr. Ahim Sian RusanKomisaris : H. Mas Saily Muchtar, S.E., M.T.Komisaris : Drs. Salian Djalin, M.Si.
Dewan DireksiDirektur Utama : Yosapatasi, S.E.Direktur Pemasaran : Ir. Rukmo Susedyanto, M.B.A.Direktur Umum : Dra. Samsiah Nelly, M.M.Direktur Kepatuhan : H. Sarifudin W. Daron, S.E., M.M.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diangkatberdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 25 Juni 2014, yangrisalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Berita Acara No. 22 dari Notaris Julius InggritParlindungan Situngkir, S.H., di Palangka Raya.
Susunan pengurus Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan("OJK", dahulu Bank Indonesia).
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
3
1. UMUM (Lanjutan)
c. Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit (lanjutan)
Susunan Komite Audit PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagaiberikut:
Komite Audit *)Ketua : Drs. Salian DjalinAnggota : Drs. NoordimansyahAnggota : KhristiantoAnggota : Perlimum Baheman, S.E.
*) Pembentukan Komite Audit PT Bank Kalteng telah dilakukan sesuai dengan peraturan Bapepamdan LK No. IX.I.5 tanggal 24 September 2004.
Jumlah karyawan PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah801 orang dan 787 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yangmencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), ”Penyajian Laporan Keuangan”yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2015.
Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilaimenggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akuntersebut. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp),kecuali dinyatakan lain.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
4
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Pernyataan Kepatuhan (lanjutan)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan aruskas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas, yangtermasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, sertapenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat DepositoBank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjangtidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan bebanyang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen ataskejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasisemula.
Taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atastaksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yangakan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
b. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Yang Disesuaikan
PT Bank Kalteng telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggaprelevan dengan laporan keuangan, yaitu:
- Amandemen ISAK No. 30: Pungutan, yang diadopsi dari International Financial ReportingInterpretations Committee ('FRIG") No. 21. Interpretasi ini membahas akuntansi liabilitasmembayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 57 Provisi, Liabilitas membayarpungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan AsetKontinjensi. Interpretasi ini juga membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan yang waktudan jumlahnya pasti.
- Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalarn PSAK No.16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapatdiobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto dan akumulasi penyusutan atauamortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebutdisajikan kembali pada jumlah revaluasinya.
- Amandemen PSAK No. 19. Aset Tak Berwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAKNo. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapatdiobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto dan akumulasi penyusutan atauamortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebutdisajikan kembali pada jumlah revaluasinya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
5
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Yang Disesuaikan (Lanjutan)
- Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: luran Pekerja. PSAKNo. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketikamemperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iurantersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen inimengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitasdiperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periodeketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
- Amandemen PSAK No. 5: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi :Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteriaagregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yangdigabungkan dan karakteristik ekonomi.Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepadapengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
- Amandemen PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasibahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalahpihak berelasi yang di kenakan pengungkapan pihak berelasi. Disamping itu, entitas manajemanmengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
- Amandemen PSAK No.19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untukPenyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAKNo.16 Aset Tetap dan PSAK No.19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaatekonomik yang dihasilkan dan pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya)daripada manfaat ekonomi dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwapenggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidaktepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud.
- Amandemen PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27.
- Amandemen PSAK No. 66: Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwapengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok asetkeuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkupPSAK No. 55
Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut diatas telahdiungkapkan dalam catatan laporan keuangan yang relevan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
6
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan padabank lain dan Bank Indonesia, kredit yang diberikan, penyertaan saham dengan metode biaya danaset lain-lain.
Liabilitas keuangan terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain danlembaga keuangan lainnya, pinjaman yang diterima dan liabilitas lain-lain.
(i) Klasifikasi
PT Bank Kalteng mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikutpada saat pengakuan awal:- Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua)
sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awaldan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;
- Kredit yang diberikan dan piutang;- Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;- Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuanawal:- Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitaskeuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
- Liabilitas keuangan lain yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukurpada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehandiamortisasi.
Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset dan liabilitaskeuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki PT Bank Kaltengterutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagaibagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperolehlaba jangka pendek atau position taking.
PT Bank Kalteng telah menetapkan aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi pada keadaan berikut:
a. Aset atau liabilitas dikelola, dievaluasi, dan dilaporkan secara internal pada nilai wajar;b. Penetapan ini menghilangkan atau secara signifikan mengurangi ketidakcocokan
akuntansi yang dinyatakan akan muncul;c. Aset atau liabilitas derivatif berisi embedded derivative yang secara signifikan mengubah
arus kas yang lain akan diperlukan di bawah kontrak.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
7
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(i) Klasifikasi (lanjutan)
Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayarantetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:- Yang dimaksudkan oleh PT Bank Kalteng untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awalditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untukdijual; atau
- Dalam hal PT Bank Kalteng mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awalsecara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikandan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana PT BankKalteng mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebuthingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidakdikategorikan dalam klasifikasi ini.
Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditentukansebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori asetkeuangan lain.
Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajardengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasidihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilaidimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atauditentukan sebagai nilai wajar melalui laba rugi saat pengakuan liabilitas.
(ii) Pengakuan awal
PT Bank Kalteng pada pengakuan awal mengakui kredit yang diberikan, penempatan padaBank Indonesia dan bank lain, deposito dan penyertaan saham pada tanggal awal mula. Padapembelian dan penjualan yang lazim, aset keuangan diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Semua aset dan liabilitaskeuangan lainnya (termasuk aset dan liabilitas yang ditetapkan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi) pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan di mana Bank menjadisuatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(ii) Pengakuan awal (lanjutan)
Aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yangtidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi) biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitaskeuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awaltergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksihanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatuaset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yangtidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untukperolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakanbiaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperolehatau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakuipada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkandari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebutdiamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatatsebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan asetkeuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan denganliabilitas keuangan.
PT Bank Kalteng pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagainilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bilamemenuhi ketetapan sebagai berikut:- Penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau- Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya
dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau- Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya.
Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitaskeuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(iv) Penghentian pengakuan
a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:- Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau- PT Bank Kalteng mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yangditerima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihakketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan antara(a) PT Bank Kalteng telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaatatas aset, atau (b) PT Bank Kalteng tidak mentransfer maupun tidak memiliki secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer kendali atasaset.
Ketika PT Bank Kalteng telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atautelah memasuki pass-through arrangement dan tidak mentransfer serta tidakmempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidakmentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan PT Bank Kalteng yangberkelanjutan atas aset tersebut.
Penghapusbukuan kredit yang diberikan dilakukan ketika tidak terdapat lagi prospek yangrealistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara PT Bank Kaltengdan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukandengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai.
b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan ataukadaluwarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain olehpemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atauberdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, makapertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitasawal dan pengakuan liabilitas baru dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakuidalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
(v) Pengakuan pendapatan dan beban
a. Pendapatan dan beban bunga, untuk aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan danliabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui padalaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan suku bungaefektif.
b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan danliabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diakui pada laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(v) Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yangdiklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau terjadi penurunan nilai, makakeuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas padalaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
(vi) Reklasifikasi aset keuangan
PT Bank Kalteng tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi setiap instrumen keuangan daridiukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebutditetapkan oleh PT Bank Kalteng sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
PT Bank Kalteng tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hinggajatuh tempo, jika dalam periode berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya,telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebihdari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikandibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan ataureklasifikasi tersebut:a. Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadapnilai wajar aset keuangan tersebut;
b. Terjadi setelah PT Bank Kalteng telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokokaset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau PT Bank Kalteng telah memperolehpelunasan dipercepat; atau
c. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali PT Bank Kalteng, tidakberulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh PT Bank Kalteng.
(vii) Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai neto-nya disajikandalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika PT Bank Kalteng memiliki hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut danadanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh StandarAkuntansi Keuangan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(viii) Pengukuran biaya diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah asetkeuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangipembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakanmetode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuhtemponya dan dikurangi penurunan nilai.
(ix) Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akandibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar padatanggal pengukuran.
Jika tersedia, PT Bank Kalteng mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakanharga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika hargakuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yangaktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, PT Bank Kalteng menentukan nilai wajardengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasarterkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jikatersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama,penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi(option pricing model).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelakupasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa pelaku pasarbertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untukmenghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi danterbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan asettersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
PT Bank Kalteng menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana datayang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yangdapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapatdiobservasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(ix) Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasardan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk return) yang melekat pada instrumenkeuangan.
PT Bank Kalteng mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakanharga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang samaatau dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah hargatransaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilaiwajar dari instrumen tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkiniyang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi ataupengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanyamenggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi jika harga transaksi dapat diobservasi.
Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal,maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara hargatransaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dari penilaian labarugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksitersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh datapasar yang dapat diobservasi atau saat transaksinya ditutup.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaianyang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai.
Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untukmempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian modelpenilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akanmempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penerapan harga suatu transaksi.
Aset keuangan dan long position diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangandan short position diukur menggunakan harga permintaan. Dimana PT Bank Kalteng memilikiposisi risiko saling hapus, nilai lengah dari harga pasar digunakan sebagai dasar untukmenentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaianterhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto (net openposition), mana yang lebih sesuai.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
a. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasiPada setiap tanggal laporan posisi keuangan, PT Bank Kalteng mengevaluasi apakahterdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuanganmengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkannilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yangobyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwayang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), danperistiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atasaset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Penurunan nilai ini diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan pada kelompok akun asetproduktif yang terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan banklain, kredit yang diberikan, dan penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi padatransaksi rekening administratif.
Pada setiap tanggal posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yangobjektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunannilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif tentang penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awaldan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depanatas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalahsebagai berikut:- Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;- Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga;- Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi)pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidakmengalami kesulitan tersebut;
- Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukanreorganisasi keuangan lainnya;
- Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau- Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur
atas estimasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
Khusus untuk kredit yang diberikan, PT Bank Kalteng menggunakan kriteria tambahan untukmenentukan bukti obyektif penurunan nilai sebagai berikut:- Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet (kredit non
performing sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubahterakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.
- Semua Kredit yang direstrukturisasi.
PT Bank Kalteng pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atasaset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang secara individualmengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan menggunakan metode discounted cashflows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dan asetkeuangan yang tidak mengalami penurunan nilai, dimasukkan dalam kelompok aset keuanganyang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika PT Bank Kalteng menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atasaset keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidaksignifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset keuanganyang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai kelompok asetkeuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukansecara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidaktermasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit, Bank menetapkan portofolio kredit menjadi3 kategori, sebagai berikut:- Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan jika terjadi penurunan nilai akan
berdampak cukup material bagi laporan keuangan.- Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.- Kredit yang direstrukturisasi.
PT Bank Kalteng menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif,jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:- Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; atau- Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
a. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
PT Bank Kalteng menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secaraindividual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:- Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; atau- Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; atau- Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
Perhitungan penurunan nilai secara individu
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat asetkeuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa memperhitungkankerugian penurunan nilai dimasa datang yang belum terjadi) yang didiskontokanmenggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatataset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan bebankerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangandimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yangdigunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yangberlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan denganagunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunandikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakahpengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
PT Bank Kalteng menggunakan metode fair value of collateral sebagai arus kas masadatang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:1) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari
agunan; atau2) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan aspek legal
pengikatan agunan.
Perhitungan penurunan nilai secara kolektif
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkanberdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasikredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi aruskas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debituratau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratankontrak dari aset yang dievaluasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
a. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (lanjutan)
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasisecara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-asetyang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kreditkelompok tersebut di dalam PT Bank Kalteng. Kerugian historis yang pernah dialamikemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untukmencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugianhistoris tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periodehistoris namun sudah tidak ada lagi saat ini.
PT Bank Kalteng menggunakan statistical model analysis method , yaitu roll rates analysismethod untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif denganmenggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnalbalik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku setelahsemua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalamkategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang)diklasifikasikan ke dalam “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangantersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilaidiakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlahpemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapuskan pada periodeberjalan dicatat sebagai pemulihan dari cadangan kerugian penurunan nilai.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periodesebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
Hapus buku
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnalbalik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku setelahsemua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
a. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan, efek-efek (di dalamkategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang)diklasifikasikan ke dalam "pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai".
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangantersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilaidiakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlahpemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periodeberjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan. Penerimaan kembali ataskredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagaipendapatan non-operasional lainnya.
Jumlah kerugian diukur dari selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kasmasa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset.
Pengklasifikasian aset produktif dan jumlah minimum penyisihan kerugian atas asetproduktif serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkanPeraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBl/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentangPenilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No.14/15/PBl/2012 tanggal 24 Oktober 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013. Dalam penerapan PBI dan Surat Edaran Bank Indonesiatersebut, Bank melakukan klasifikasi aset produktif berdasarkan evaluasi atas kinerjadebitur, prospek usaha, dan kemampuan membayar kepada Bank.
(b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, PT Bank Kalteng mengevaluasi apakahterdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuanganmengalami penurunan nilai.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(x) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
(b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasidalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinyapenurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapatbukti tersebut diatas untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif,yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugianpenurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi,dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektifdihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilaipada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melaluilaporan laba rugi.
(c) Kontrak jaminan keuangan dan komitmen
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukanpembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yangterjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo,sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikankepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untukmenjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar padatanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainyatransaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikandengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal, liabilitas Bank atas jaminantersebut diukur pada jumlah yang lebih tinggi antara jumlah awal, dikurangi amortisasiprovisi, dan estimasi terbaik dari jumlah yang diharapkan akan terjadi untuk menyelesaikanjaminan tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan pengalaman transaksi yang sejenisdan kerugian historis masa lalu, dilengkapi dengan penilaian manajemen. Pendapatanprovisi yang diperoleh diamortisasi selama jangka waktu jaminan dengan menggunakanmetode garis lurus.
Peningkatan jumlah liabilitas yang berkaitan dengan jaminan keuangan dilaporkan sebagaibiaya operasi lain-lain pada laporan laba rugi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Dalam menjalankan usahanya, PT Bank Kalteng melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasiseperti yang didefinisikan dalam PSAK 7 (Revisi 2014) "Pengungkapan Pihak - Pihak Berelasi". PSAKrevisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi, dan saldo pihak-pihak berelasi, termasukkomitmen dalam laporan keuangan.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalamlaporan keuangan PT Bank Kalteng.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan PT Bank Kalteng jika:1) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor.b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atauc. Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas
pelapor.2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitasinduk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitasasosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yangmana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelaporadalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor jugaberelasi dengan entitas pelapor;
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalamhuruf a);
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf 1).a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas ataupersonil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimanapersyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihakyang tidak berelasi.
Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan pada Catatan 33.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro padabank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulansejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimaserta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan danpiutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Giropada Bank Indonesia dan Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangankerugian penurunan nilai.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk FasilitasSimpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, penempatan “fixed-term ”, deposito berjangka danlain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikandan piutang. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugianpenurunan nilai. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan danpiutang.
h. Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkandebitur untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh asetkeuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Kredit dalam rangkapembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risikoyang ditanggung oleh PT Bank Kalteng.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Kredit yang Diberikan (lanjutan)
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit padatanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugianakibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaankas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratanbaru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuaidengan syarat-syarat restrukturisasi.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan, ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenaipengembalian di masa datang dan semua jaminan telah diupayakan untuk direalisasi atau sudahdiambil alih. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugianpenurunan nilai. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkanke cadangan kerugian penurunan nilai di Laporan Posisi Keuangan.
i. Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan penanaman dana PT Bank Kalteng dalam bentuk saham padaPerusahaan lain yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan investasi jangka panjang.
Penyertaan saham PT Bank Kalteng dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dan dicatatdengan metode biaya. Dengan metode ini, penyertaan saham dicatat sebesar biaya perolehandikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dividen diakui pada saatkeputusan pembagian dividen diumumkan.
Penyisihan kerugian penurunan nilai atas penyertaan dibentuk apabila berdasarkan pendapatmanajemen terdapat penurunan nilai secara permanen atas nilai penyertaan.
j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Non-Produktif
Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, PT Bank Kalteng menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014),”Penurunan Nilai Aset”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadappelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, PT Bank Kalteng menilai apakah terdapat indikasi suatu asetmengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian pada tanggallaporan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidakterbatas atau aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan) diperlukan, maka PT Bank Kaltengakan membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Non-Produktif (lanjutan)
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilaiwajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya, kecualiaset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset ataukelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka asettersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilaiterpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai,estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskontosebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifikaset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan, mengacu pada PSAK No. 68: ”PengukuranNilai Wajar” (Catatan 2c). Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakuipada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sesuai dengan kategori biaya yangkonsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
k. Aset Tetap
Aset Tetap Kepemilikan Langsung
Aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangidengan akumulasi penyusutan. Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakanmetode garis lurus (straight-line method), sebagai berikut:
Aset Berwujud Masa Manfaat Tarif
Bukan Bangunan:1. Kelompok 1 4 25%2. Kelompok 2 8 12,50%3. Kelompok 3 16 6,25%4. Kelompok 4 20 5%
Bangunan :1. Permanen 20 5%2. Tidak Permanen 10 10%
Pengelompokan aset tetap di atas mengacu pada Surat Keputusan Direksi PT BankPembangunan Kalteng Nomor: DSDM.20/SK-0111/V.15 tentang Tarif Penyusutan Aktiva Tetap danInventaris PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah.
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jikaterjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidakdapat seluruhnya terealisasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Aset Tetap (lanjutan)
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atausaat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomik masa depan yang diekspektasikan dari penggunaanmaupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkankedalam laba rugi untuk tahun dimana penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikansecara prospektif jika diperlukan. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi, sertamanfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, makabiaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanahitu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini, tanah tersebut disusutkan dengancara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugarandan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bilabesar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar daristandar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat asettetap terkait.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi bebanpinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalampenyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yangbersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Asettetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan(“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biayaperolehan tanah pada akun “Aset Tetap”. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hakatas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hak hukum atau umurekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
l. Aset Takberwujud
Aset takberwujud meliputi piranti lunak komputer, hak patent dan hak cipta serta biayapengembangan dan peniltian.
Aset takberwujud yang dibeli oleh PT Bank Kalteng dicatat sebesar biaya perolehan dikurangiakumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada).
Metode pengukuran aset takberwujud menggunakan model biaya yang diamortisasi menggunakanmetode garis lurus (straight line method).
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
m. Aset Lain-lain
Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima,tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai,rekening antar kantor dan lain-lain.
Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset tetap dalam bentuk properti yangdimiliki PT Bank Kalteng, dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan untukkegiatan usaha operasional PT Bank Kalteng.
n. Liabilitas Segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari masyarakat maupun dari bank lain.Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi liabilitas keuangan yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi.
o. Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada PT Bank Kalteng yangbergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos iniadalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan lain yang dipersamakan dengan itu.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yangpenarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek,atau dengan cara pemindahbukuan denganbilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counterdan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui persyaratan yang disepakati, tetapi penarikantidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan padawaktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito berjangkadinyatakan sebesar nilai perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian antara pemegang depositoberjangka dengan Bank.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanannasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasiumur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yangdiukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalambentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjiankurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari Bank lain dicatat sebagai liabilitasterhadap bank lain.
Pada pengukuran awal pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biayatransaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman yang diterima.Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif kecuali simpanan syariah yang dinyatakansebesar nilai liabilitas Bank kepada nasabah. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secaralangsung dengan perolehan simpanan dari bank lain dikurangkan dari total simpanan yang diterima..ihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.
Simpanan dari bank lain dinyatakan sesuai jumlah liabilitas nasabah.
q. Pinjaman yang Diterima
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihaklain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehansimpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasiumur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yangdiukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
r. Perpajakan
PT Bank Kalteng menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK initidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalamlaporan keuangan.
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antarapelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldorugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belumdikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akandatang.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r. Perpajakan (lanjutan)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi keuangan dan nilai tercatataset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa labafiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajaktangguhan.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahunsaat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlakuatau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruhpajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selamatahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai “Manfaat (Beban) PajakPenghasilan, Tangguhan” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuktransaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima ataujika PT Bank Kalteng mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugipajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untukmasing-masing entitas tersebut.
Aset dan liabilitas atas pajak tangguhan dan pajak kini dapat saling hapus apabila terdapat hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatatdalam“pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehandiamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikanpendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah sukubunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datangselama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebihsingkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saatmenghitung suku bunga efektif, mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruhpersyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkankerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lainyang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sukubunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibatkerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian asetkeuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunannilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalammenghitung kerugian penurunan nilai.
t. Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit, ataupendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuaidengan jangka waktu kontrak menggunakan suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagiandari pendapatan bunga pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatujangka waktu dan/atau terkait dengan pemberian suatu jasa, diakui sebagai pendapatan pada saatterjadinya transaksi dan dicatat pada akun pendapatan operasional lainnya.
u. Segmen Operasi
Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam pendapatan dan beban terkaitdengan transaksi dengan komponen lain entitas, yang mana hasil operasinya dikaji ulang secaraberkala oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebutdan menilai kinerjanya dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Karena pada saat ini Direksi PT Bank Kalteng hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu, tetapitidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersediadi PT Bank Kalteng, maka manajemen berkeyakinan bahwa PT Bank Kalteng pada saat ini dikelolasebagai segmen operasi tunggal.
v. Imbalan Kerja
PT Bank Kalteng menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang pesertanya adalah pegawaiaktif PT Bank Kalteng sejak tanggal 1 Agustus 1992. Program ini didanai melalui pembayaran kepadapengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan secaraberkala.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan Kerja Jangka Pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metodeakrual.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
v. Imbalan Kerja (lanjutan)
Imbalan Pasca Kerja
PT Bank Kalteng harus mencadangkan jumlah minimal imbalan pensiun sesuai denganUndang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Kontrak Kerja Bersama(“KKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentuuntuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkanUU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti.
Program manfaat pasti adalah program pensiun yang ditentukan berdasarkan jumlah imbalanpensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktoratau lebih, misalnya usia, masa bekerja dan kompensasi. Sehubungan dengan program imbalanpasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti padaakhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiaptahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kiniliabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi denganmenggunakan tingkat bunga obligasi korporat berkualitas tinggi dalam denominasi mata uangdimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktukewajiban pensiun. Apabila tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakanbunga obligasi Pemerintah.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi. Perusahaan mengakui keuntungan dan kerugian ataskurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaiantersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahanyang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahanasumsi-asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas dalam laporan penghasilankomprehensif lain pada periode di mana beban tersebut terjadi.
Imbalan Kerja Lainnya
Imbalan Kerja Lainnya, misalnya cuti besar, dihitung dengan menggunakan metode projected unitcredit dan didiskontokan ke nilai kini.
w. Modal saham
Modal saham diukur pada nilai nominal untuk semua saham yang diterbitkan.
PT Bank Kalteng mengklasifikasikan instrumen modal sebagai liabilitas keuangan atau instrumenekuitas sesuai dengan substansi ketentuan kontrak dari instrumen. Saham Bank diklasifikasikansebagai ekuitas ketika tidak ada liabilitas kontrak untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (Lanjutan)
x. Dividen
Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuanganpada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham.
y. Saldo laba
Saldo laba merupakan saldo kumulatif dari hasil operasi Bank, pembagian dividen, penyesuaianperiode sebelumnya, efek dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal lainnya.
z. Liabilitas dan aset kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan kecuali jikakemungkinan terjadinya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan dalam laporankeuangan ketika adanya kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi.
aa.Peristiwa setelah periode pelaporan
Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang menyebabkan tambahan informasi mengenai posisikeuangan Bank (adjusting event) akan disesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhirtahun yang bukan merupakan adjusting events, jika ada, akan diungkapkan ketika memiliki dampakmaterial terhadap laporan keuangan.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Beberapa estimasi dan Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasiketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaianyang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya seperti yang diungkapkandi bawah ini. PT Bank Kalteng mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter yangtersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atausituasi yang timbul di luar kendali PT Bank Kalteng. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yangdigunakan pada saat terjadinya.
a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari Kredit
Manajemen PT Bank Kalteng menelaah portofolio kredit setiap tahun untuk menilai penurunan nilaidengan memperbaharui cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk selama periode yangdiperlukan berdasarkan analisis berkelanjutan dan pemantauan terhadap rekening individual olehpetugas kredit.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
30
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari Kredit (lanjutan)
Dalam menentukan apakah penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi komprehensif,PT Bank Kalteng membuat penilaian, apakah terdapat data yang dapat diobservasi yangmenunjukkan bahwa terdapat penurunan yang dapat diukur dalam laporan perkiraan arus kas masadepan dari portofolio pinjaman sebelum penurunan tersebut dapat diidentifikasi secara individualdalam portofolio tersebut.
Bukti seperti ini dapat termasuk data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadiperubahan yang merugikan pada status pembayaran kelompok peminjam, atau kondisi ekonominasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok. PT Bank Kaltengmenggunakan perkiraan dalam menentukan jumlah dan waktu dari arus kas masa depan ketikamenentukan tingkat cadangan kerugian yang diperlukan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsimengenai sejumlah faktor dan hasil aktual yang dapat berbeda, yang mengakibatkan perubahanterhadap jumlah cadangan kerugian di masa yang akan datang.asumsi dibuat dalam rangkapenyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukanmetodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
b. Nilai Kini Atas Imbalan Kerja
Biaya atas program pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya ditentukan dengan perhitungan aktuaris.Perhitungan aktuaris melibatkan penggunaan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkatpengembalian yang diharapkan dari aset, kenaikan gaji di masa depan, tingkat kematian dan tingkatkecacatan. Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memilikiketidakpastian yang signifikan.
c. Umur Ekonomis dari Aset Tetap
Manajemen PT Bank Kalteng memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimanaaset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secaraberkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karenakerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnyaatas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkanpada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal danpengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depandapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahanfaktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akandipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan dari taksiranmasa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban usaha.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
31
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
PT Bank Kalteng mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat kejadian atauperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan tidak dapatdipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilaiadalah sebagai berikut:i) Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil
operasi di masa yang akan datang;ii) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan;
daniii) Industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.
Manajemen PT Bank Kalteng mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihinilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajardikurang biaya pelepasan dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkandiestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang manaaset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
e. Pengakuan Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan dalam hal terdapatkemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dikompensasi terhadap kerugianyang dapat digunakan. Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukanjumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kenapajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak.
PT Bank Kalteng menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan danmengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajakyang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
32
4. KAS
2016 2015
Kas Besar 145.946.991.200 242.459.448.750Kas pada ATM 20.345.550.000 12.452.480.000
Jumlah 166.292.541.200 254.911.928.750
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
2016 2015
Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 484.730.483.006
Jumlah 342.820.247.163 484.730.483.006
Saldo giro pada Bank Indonesia merupakan giro yang harus ditempatkan di Bank Indonesia oleh Bankuntuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) yang terdiri dari GWM utama yaitu simpananwajib minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada BankIndonesia dan GWM sekunder yaitu cadangan minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank berupa SBI,Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo rekening Giro Rupiah Bank dari GWM utama yangditempatkan di Bank Indonesia.
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 tentang “Perubahan Kedua atas Peraturan Bank IndonesiaNomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagiBank Umum Konvensional”.
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) (tidak diaudit) Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015adalah sebagai berikut:
2016 2015
GWM utama 7,37% 7,50%GWM sekunder 4,02% 4,00%
Manajemen berpendapat bahwa jumlah giro wajib minimum pada Bank Indonesia tersebut telahmemadai dan memenuhi syarat pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
33
6. GIRO PADA BANK LAIN
a. Berdasarkan Bank
2016 2015
Bank PemerintahPihak Ketiga
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 579.223.453 726.307.693PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 344.090.187 340.114.734PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 314.903.505 853.868.613PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 287.941.696 287.213.766PT Bank DKI -- 11.210.800PT Bank Papua -- 23.188.463
1.526.158.841 2.241.904.069Bank Swasta
Pihak KetigaPT Bank Danamon Indonesia Tbk 172.200.271 172.804.917PT Bank Maybank Indonesia Tbk 9.376.164 9.929.211PT Bank Mega Tbk 679.678 545.678
182.256.113 183.279.806
Jumlah 1.708.414.954 2.425.183.875
b. Kolektibilitas:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua giro pada bank lain diklasifikasikan“Lancar”.
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2016 2015
1,88% 1,55 %
d. PT Bank Kalteng melakukan penilaian cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lainsecara individual dengan menggunakan bukti obyektif. Manajemen berpendapat bahwa jumlahcadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa giro pada bank lain dapat ditagih.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yangdigunakan sebagai jaminan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
34
7. PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA
a. Berdasarkan jenis
2016 2015
Fasilitas Deposito Bank Indonesia - bersihsetelah dikurangi dengan diskontoyang belum diamortisasi 100.000.000.000 --
Fasilitas Bank Inodesia (FASBI) - bersihsetelah dikurangi dengan diskonto yangbelum diamortisasi 626.000.000.000 --
Sertifikat Deposito BI bersih setelah dikurangidengan diskonto yang belum diamortisasi 187.000.000.000 100.000.000.000
913.000.000.000 100.000.000.000
Deposito on callPT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk 50.000.000.000 --
Interbank Call MoneyPT BPD Kalimantan Selatan 100.000.000.000 --PT BPD Sulawesi Tengah 50.000.000.000 --
Jumlah 150.000.000.000 --
Jumlah - bersih 1.113.000.000.000 100.000.000.000
b. Berdasarkan jangka waktu:
Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalahsebagai berikut:
Jangka Waktu 2016 2015
Kurang dari 1 bulan 926.000.000.000 --Lebih dari 1 - 3 bulan 187.000.000.000 --Lebih dari 3 - 12 bulan -- 100.000.000.000
Jumlah - bersih 1.113.000.000.000 100.000.000.000
b. Kolektibilitas:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua penempatan pada bank lain dan BankIndonesia diklasifikasikan “Lancar”.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
35
7. PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA (Lanjutan)
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2016 2015
Bank IndonesiaDeposito FacilityTerm DepositSertifikat Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia
Antar BankDeposito On Call
4,75%4,45%6,47%6,25%
5,66%
6,55%----
5,62%
--Deposito Berjangka 6,38% 7,30%
d. PT Bank Kalteng melakukan penilaian cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan padabank lain secara individual dengan menggunakan bukti obyektif.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat penempatan pada bank lain yangmengalami penurunan nilai dan yang dibatasi penggunaannya.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa semuapenempatan pada bank lain dapat ditagih.
8. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Berdasarkan transaksi dengan pihak tertentu
2016 2015
Pihak Berelasi 7.853.944.587 5.180.178.634Pihak Ketiga 4.066.898.180.179 3.634.471.727.691
4.074.752.124.766 3.639.651.906.325Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan
nilai (14.965.407.151) (15.348.461.791)
Jumlah 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
36
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b. Berdasarkan jenis
2016Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Kredit Investasi 760.843.165.044 9.055.045.001 769.898.210.045Kredit Modal Kerja 335.267.351.924 2.124.765.183 337.392.117.107Kredit Konsumsi 2.961.660.718.173 5.801.079.441 2.967.461.797.614
4.057.771.235.141 16.980.889.625 4.074.752.124.766
Dikurangi : Cadangankerugian penurunannilai (2.032.701.201) (12.932.705.950) (14.965.407.151)
Jumlah 4.055.738.533.940 4.048.183.675 4.059.786.717.615
2015
Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Kredit Investasi 57.268.077.467 1.503.468.795 58.771.546.262Kredit Modal Kerja 689.386.456.651 9.246.247.818 698.632.704.469Kredit Konsumsi 2.875.908.399.095 6.339.256.499 2.882.247.655.594
3.622.562.933.213 17.088.973.112 3.639.651.906.325Dikurangi :
Cadangan kerugianpenurunan nilai (4.173.708.690) (11.174.753.101) (15.348.461.791)
Jumlah 3.618.389.224.523 5.914.220.011 3.624.303.444.534
Termasuk dalam kategori "mengalami penurunan" adalah kredit dengan kolektibilitas Kurang Lancar,Diragukan, dan Macet (Kredit Bermasalah) sesuai ketentuan Bank Indonesia.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
37
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
c. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas:
2016Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Individual -- -- --Kolektif 4.057.771.235.141 16.980.889.625 4.074.752.124.766
4.057.771.235.141 16.980.889.625 4.074.752.124.766Dikurangi :
Cadangan kerugianpenurunan nilai
Individual -- -- --Kolektif (2.032.701.201) (12.932.705.950) (14.965.407.151)
(2.032.701.201) (12.932.705.950) (14.965.407.151)
Jumlah 4.055.738.533.940 4.048.183.675 4.059.786.717.615
2015Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Individual -- -- --Kolektif 3.622.562.933.213 17.088.973.112 3.639.651.906.325
3.622.562.933.213 17.088.973.112 3.639.651.906.325Dikurangi :
Cadangan kerugianpenurunan nilai
Individual -- -- --Kolektif (4.173.708.690) (11.174.753.101) (15.348.461.791)
(4.173.708.690) (11.174.753.101) (15.348.461.791)
Jumlah 3.618.389.224.523 5.914.220.011 3.624.303.444.534
d. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas Bank Indonesia
31 Desember 2016Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Investasi 332.959.114.876 2.308.237.046 -- 139.621.174 1.985.144.009 337.392.117.105Modal Kerja 744.057.023.923 16.786.141.122 932.177.150 1.122.526.284 7.000.341.569 769.898.210.048Konsumsi 2.894.769.398.463 13.679.713.081 492.712.986 426.530.457 4.756.290.408 2.914.124.645.395Direksi dan Karyawan 53.016.573.546 195.033.083 -- -- 125.545.589 53.337.152.218
4.024.802.110.808 32.969.124.332 1.424.890.136 1.688.677.915 13.867.321.575 4.074.752.124.766Dikurangi :Cadangan kerugian
penurunan nilai (1.220.564.362) (812.136.840) (94.377.988) (395.705.922) (12.442.622.039) (14.965.407.151)
Jumlah 4.023.581.546.446 32.156.987.492 1.330.512.148 1.292.971.993 1.424.699.536 4.059.786.717.615
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
38
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
d. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan)
31 Desember 2015Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Investasi 197.254.034.359 44.020.639.659 178.745.316 416.662.069 908.061.410 242.778.142.813Modal Kerja 402.796.828.303 102.583.031.797 794.338.361 782.003.387 7.669.906.071 514.626.107.919Konsumsi 2.815.699.980.156 5.113.984.768 458.251.123 909.833.467 4.851.684.476 2.827.033.733.990Direksi dan Karyawan 55.094.434.171 -- -- -- 119.487.432 55.213.921.603
3.470.845.276.989 151.717.656.224 1.431.334.800 2.108.498.923 13.549.139.389 3.639.651.906.325Dikurangi :Cadangan kerugian
penurunan nilai (3.398.586.648) (775.122.041) (150.266.492) (403.502.047) (10.620.984.562) (15.348.461.791)
Jumlah 3.467.446.690.340 150.942.534.183 1.281.068.308 1.704.996.876 2.928.154.827 3.624.303.444.534
e. Berdasarkan Sektor Ekonomi
31 Desember 2016
Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Rumah tangga 3.017.516.933.976 6.681.478.497 3.024.198.412.473Pertanian, perburuan dan
kehutanan 115.308.404.984 2.029.476.844 117.337.881.828Perikanan 23.380.944.382 123.817.061 23.504.761.443Pertambangan dan penggalian 45.937.439 -- 45.937.439Industri pengolahan 49.889.062.912 350.936.736 50.239.999.648Listri, gas dan air 100.766.925.801 10.531.254 100.777.457.055Konstruksi 133.331.548.395 2.200.350.274 135.531.898.669Pedagangan besar dan eceran 443.288.106.175 4.415.917.773 447.704.023.948Penyediaan akomodasi dan
makan minum 30.710.927.005 354.015.483 31.064.942.488Transportasi, pergudangan
dan komunikasi 9.335.224.197 78.424.338 9.413.648.535Real estat, usaha persewaan
dan jasa perusahaan 9.402.948.694 4.249.999 9.407.198.693Jasa pendidikan 2.015.509.867 8.630.798 2.024.140.665Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 19.472.076.399 -- 19.472.076.399Jasa kemasyarakatan, sosial,
budaya, hiburan dan peroranganlainnya 96.953.981.985 692.928.753 97.646.910.738
Jasa perorangan yang melayanirumah tangga 6.352.702.930 30.131.815 6.382.834.745
Bukan lapangan usaha lainnya -- -- --4.057.771.235.141 16.980.889.625 4.074.752.124.766
Dikurangi :Cadangan kerugian penurunan
nilai (2.032.701.201) (12.932.705.950) (14.965.407.151)
Jumlah 4.055.738.533.940 4.048.183.675 4.059.786.717.615
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
39
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
e. Berdasarkan Sektor Ekonomi (lanjutan)
31 Desember 2015
Tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai
Jumlah
Rumah tangga 2.876.104.056.952 6.339.256.499 2.882.443.313.451Pertanian, perburuan dan
kehutanan 68.719.358.607 1.177.765.753 69.897.124.360Perikanan 12.875.774.596 245.324.067 13.121.098.663Pertambangan dan penggalian 121.940.004 3.410.083 125.350.087Industri pengolahan 48.666.687.322 299.971.650 48.966.658.972Listri, gas dan air 95.875.372.007 -- 95.875.372.007Konstruksi 66.095.277.489 2.335.631.004 68.430.908.493Pedagangan besar dan eceran 249.481.500.647 4.943.827.844 254.425.328.491Penyediaan akomodasi dan
makan minum 15.370.279.568 207.294.151 15.577.573.719Transportasi, pergudangan
dan komunikasi 5.150.581.684 78.616.886 5.229.198.570Real estat, usaha persewaan
dan jasa perusahaan 32.862.031.423 14.204.431 32.876.235.854Jasa pendidikan 1.760.379.667 16.880.798 1.777.260.465Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 9.293.878.828 -- 9.293.878.828Jasa kemasyarakatan, sosial,
budaya, hiburan dan peroranganlainnya 135.580.666.572 1.396.676.097 136.977.342.669
Jasa perorangan yang melayanirumah tangga 4.605.147.847 30.113.849 4.635.261.696
Bukan lapangan usaha lainnya -- -- --3.622.562.933.213 17.088.973.112 3.639.651.906.325
Dikurangi :Cadangan kerugian penurunan
nilai (4.173.708.690) (11.174.753.101) (15.348.461.791)
Jumlah 3.618.389.224.523 5.914.220.011 3.624.303.444.534
Termasuk dalam kategori "mengalami penurunan" adalah kredit dengan kolektibilitas Kurang Lancar,Diragukan, dan Macet (Kredit Bermasalah) sesuai ketentuan Bank Indonesia.
f. Berdasarkan jangka waktu:
2016 2015
Kurang dari 1 tahun 57.408.802.953 1.356.713.762Lebih dari 1 - 2 tahun 209.332.640.138 152.525.101.469Lebih dari 2 - 5 tahun 560.716.645.295 459.100.048.245Lebih dari 5 tahun 3.247.294.036.380 3.026.670.042.849
4.074.752.124.766 3.639.651.906.325Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan
nilai (14.965.407.151) (15.348.461.791)
Jumlah 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
40
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
g. Berdasarkan sisa jangka waktu:2016 2015
Kurang dari 1 tahun 62.380.392.863 7.462.075.401Lebih dari 1 - 2 tahun 204.361.050.228 253.768.608.198Lebih dari 2 - 5 tahun 660.716.654.295 672.165.553.044Lebih dari 5 tahun 3.147.294.027.380 2.706.255.669.682
4.074.752.124.766 3.639.651.906.325Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan
nilai (14.965.407.151) (15.348.461.791)
Jumlah 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534
h. Tingkat suku bunga per tahun
2016 2015
Suku bunga kredit 10% - 21% 10% - 21%
i. Kredit sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaanbersama dengan bank-bank lain.
Keikutsertaan PT Bank Kalteng dalam kredit sindikasi dengan bank-bank lain adalah sebesarRp218.131.315756 dan Rp184.006.596.551, masing-masing tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Presentasi bagian Bank Kalteng dalam kredit sindikasi, dimana Bank Kalteng sebagai anggota sindikasiadalah sebagai berikut :
2016 2015
PT Lintas Marga Sedaya 0,57% 0,57%PLN Merah Putih Tahap I 0,32% 0,32%PLN Merah Putih Tahap II 4,49% 4,49%PT The Univenus 7,00% --PT Pejagan Pemalang Tol Road 2,00% --
j. Cadangan kerugian penurunan nilai
2016 2015
Saldo awal periode 15.348.461.791 18.839.195.534Pengurangan (383.054.640) (3.490.733.743)
Saldo akhir periode 14.965.407.151 15.348.461.791
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
41
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
k. Kredit dihapusbukukan
Kredit yang telah dihapusbukukan oleh Bank Kalteng dicatat sebagai ekstra-komtabel didalamrekening administratif.
Tidak terdapat deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit atau deposito yangdiblokir oleh pihak bank (lihat catatan 14).
Kredit yang diberikan kepada Direksi dan karyawan bank terdiri atas kredit kendaraan bermotor,kredit pemilikan rumah dan keperluan lainnya dengan suku bunga rata-rata 10% per tahun danganjangka waktu berkisar antara 1 - 15 tahun, dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiapbulannya.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang berelasi, kecuali kredit yang diberikan kepada Direksidan karyawan bank dengan tingkat suku bunga lebih rendah 1 - 2%, dilakukan dengan persyaratandan kondisi yang sama seperti yang diberikan kepada pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi sesuai peraturan yangtelah ditetapkan Bank Indonesia.
Kredit Program pemerintah yang disalurkan dengan sistem penerusan kredit, terdiri dari KreditKetahanan Pangan (KKP) dan kredit Pengusaha kecil dan Mikro (KPKM).
9. PENYERTAAN
31 Desember 2016 dan 2015
Jenis UsahaPersentase
KepemilikanHarga
Perolehan Nilai Tercatat
Metode BiayaPT Sarana Kalteng Ventura Modal Ventura 8,13% 500.000.000 500.000.000
Jumlah Penyertaan tersebut adalah penyertaan saham pada PT Sarana Kalteng Ventura sebanyak500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000,00 per lembar saham. PT Sarana Kalteng Venturamerupakan Lembaga Pembiayaan yang bergerak di bidang Modal Ventura yang mulai beroperasi sebagailembaga pembiayaan sejak tahun 1997 dengan surat izin dari menteri keuangan RI Nomer: 207/KMK.017/1997 tanggal 6 Mei 1997.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, penyertaan diklasifikasikan “Lancar”.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Manajemen berkeyakinan bahwa penyertaan sahamdapat diperoleh kembali.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
42
10. ASET TETAP
31 Desember 2016
Saldo Awal PenambahanPengurangan/Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya PerolehanKepemilikan LangsungTanah 8.515.076.878 130.000.000 -- 8.645.076.878Gedung Kantor 66.484.163.481 19.303.397.001 (49.329.000) 85.738.231.482Rumah Instansi 10.695.973.330 286.140.237 -- 10.982.113.567Kendaraan 9.994.187.354 851.539.999 -- 10.845.727.353Inventaris dan Perlengkapan Kantor 77.000.340.357 21.687.886.753 (10.766.830.101) 87.921.397.009Jumlah Biaya Perolehan 172.689.741.400 42.258.963.990 -- 204.132.546.289
Aset dalam penyelesaian 9.130.078.000 4.482.389.100 -- 13.612.467.100Jumlah Biaya Perolehan 181.819.819.400 46.741.353.090 -- 217.745.013.389
Akumulasi PenyusutanKepemilikan LangsungGedung Kantor 22.939.359.115 4.099.497.171 -- 27.038.856.286Rumah Instansi 5.020.082.607 217.505.128 -- 5.237.587.735Kendaraan 4.597.308.731 1.955.049.235 -- 6.552.357.966Inventaris dan Perlengkapan Kantor 50.265.713.698 8.103.964.661 (10.518.601.735) 47.851.076.624Jumlah Akumulasi Penyusutan 82.822.464.151 14.376.016.195 (10.518.601.735) 86.679.878.611
Nilai Buku 98.997.355.249 131.065.134.778
31 Desember 2015
Saldo Awal PenambahanPengurangan/Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya PerolehanKepemilikan LangsungTanah 6.879.139.078 1.635.937.800 -- 8.515.076.878Gedung Kantor 53.093.555.102 9.884.120.524 3.506.487.855 66.484.163.481Rumah Instansi 10.465.573.330 230.400.000 -- 10.695.973.330Kendaraan 12.025.249.057 4.556.701.074 (6.587.762.777) 9.994.187.354Inventaris dan Perlengkapan Kantor 64.079.296.965 10.634.362.846 2.286.680.546 77.000.340.357Jumlah Biaya Perolehan 146.542.813.532 26.941.522.244 (794.594.376) 172.689.741.400
Aset dalam penyelesaian 14.923.246.401 -- (5.793.168.401) 9.130.078.000Jumlah Biaya Perolehan 161.466.059.933 26.941.522.244 (6.587.762.777) 181.819.819.400
Akumulasi PenyusutanKepemilikan LangsungGedung Kantor 19.502.007.384 3.437.351.731 -- 22.939.359.115Rumah Instansi 4.434.620.620 585.461.987 -- 5.020.082.607Kendaraan 9.341.138.226 1.843.933.282 (6.587.762.777) 4.597.308.731Inventaris dan Perlengkapan Kantor 44.572.477.728 5.693.235.970 -- 50.265.713.698Jumlah Akumulasi Penyusutan 77.850.243.958 11.559.982.970 (6.587.762.777) 82.822.464.151
Nilai Buku 83.615.815.975 98.997.355.249
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
43
10. ASET TETAP (Lanjutan)
Jumlah penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain masing-masing sebesar Rp14.376.016.195 dan Rp11.559.982.970 untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 28).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Aset tetap yang telah diasuransikan untuk Gedung KantorPusat dan Perabotan Kantor yang ada di dalam bangunan tersebut di Jln. RTA Milono No. 12 PalangkaRaya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp18.145.527.047 dan Rp11.784.213.000.
Penilaian pada nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki PT Bank Kalteng untuk Kantor Pusat padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah dengan menggunakan Nilai Jual Obyek Pajak(NJOP). NJOP dianggap sebagai estimasi terbaik untuk mencerminkan nilai wajar. NJOP tanah danbangunan yang dimiliki PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2016 masing-masing senilaiRp3.969.810.000 dan Rp7.436.000.000 dan pada tanggal 31 Desember 2015 masing-masing senilaiRp3.969.810.000 dan Rp7.436.000.000. Selain tanah dan bangunan tidak terdapat perbedaan signifikanantara nilai wajar aset dan nilai tercatatnya.
Aset tetap yang dimiliki PT Bank Kalteng tidak ada yang dijadikan jaminan pada tanggal-tanggal31 Desember 2016 dan 2015.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap dan jumlah nilai pertanggunganasuransi cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul atas aset tetap pada tanggal-tanggal31 Desember 2016 dan 2015.
11. ASET TAKBERWUJUD
2016
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhirHarga Perolehan
Pemilikan LangsungPiranti Lunak/Server 22.899.600.158 5.427.797.748 -- -- 28.327.397.906
22.899.600.158 5.427.797.748 -- -- 28.327.397.906Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak/Server 17.499.434.887 8.046.736.248 -- -- 25.546.171.13517.499.434.887 8.046.736.248 -- -- 25.546.171.135
Nilai Buku 5.400.165.271 2.781.226.771
2015
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhirHarga Perolehan
Pemilikan LangsungPiranti Lunak/Server 16.258.458.871 6.641.141.287 -- -- 22.899.600.158
16.258.458.871 6.641.141.287 -- -- 22.899.600.158Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak/Server 15.424.281.038 2.075.153.849 17.499.434.88715.424.281.038 2.075.153.849 -- -- 17.499.434.887
Nilai Buku 834.177.833 5.400.165.271
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
44
11. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)
Biaya amortisasi aset tidak berwujud yang telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif untuktahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesarRp8.046.736.248 dan Rp2.075.153.849 (lihat Catatan 28).
Sisa periode amortisasi untuk piranti lunak adalah berkisar antara 1 sampai dengan 4 tahun.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tidak berwujud.
12. ASET LAIN-LAIN
2016 2015
Pendapatan yang masih akan diterimaBunga kredit yang masih akan diterima 26.038.423.520 24.328.131.011
Persediaan barang cetakan 1.406.432.649 1.184.890.862Beban dibayar di muka
Sewa 2.015.563.518 1.049.491.732Premi asuransi 53.371.652 28.998.395Premi asuransi lainnya 4.150.723 161.402.347
Beban yang ditangguhkan 1.132.042.944 779.247.262Lain-lain
Uang muka lainnya 697.425.848 720.339.774Aset lainnya 62.800.000 62.800.000
Jumlah 31.410.210.854 28.315.301.382
13. LIABILITAS SEGERA
2016 2015
Liabilitas lainnya 18.283.589.151 43.526.667.973Kiriman uang 1.770.623.072 4.866.469.454Liabilitas kepada pihak ketiga lainnya 117.005.405 82.238.321Titipan kelebihan bayar pinjaman 49.117.348 51.736.086
Jumlah 20.220.334.976 48.527.111.834
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
45
14. SIMPANAN NASABAH
2016Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah
Giro 2.113.140.525.182 55.584.736.334 2.168.725.261.515Tabungan 1.194.484.135.558 9.958.360.363 1.204.442.495.922Deposito 705.653.269.128 11.120.823.565 716.774.092.693
Jumlah 4.013.277.929.868 76.663.920.262 4.089.941.850.130
2015Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah
Giro 1.839.857.921.738 631.607.826 1.840.489.529.564Tabungan 1.120.185.757.414 4.938.248.876 1.125.124.006.290Deposito 452.439.908.520 4.495.380.824 456.935.289.344
Jumlah 3.412.483.587.672 10.065.237.526 3.422.548.825.198
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro yang diblokir untuk dijadikan atas fasilitaskredit dan untuk tujuan lain.
Rincian tabungan berdasarkan jenis:
2016 2015
Simpeda 571.904.302.417 536.116.304.814Taheta 601.701.866.241 562.634.037.023Simpanan Pelajar 4.137.105.561 --Tabunganku 26.699.221.703 26.373.664.453
Jumlah 1.204.442.495.922 1.125.124.006.290
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat tabungan yang diblokir untuk dijadikan atasfasilitas kredit dan untuk tujuan lain.
Rincian Deposito Berjangka berdasarkan jangka waktunya adalah sebagai berikut :
2016 2015
1 bulan 316.096.448.208 337.550.704.8263 bulan 153.642.768.303 60.851.380.5516 bulan 122.359.900.000 48.594.242.50012 bulan 104.518.901.182 8.795.886.46712 bulan keatas 20.156.075.000 1.143.075.000
Jumlah 716.774.092.693 456.935.289.344
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
46
14. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
Rincian Deposito Berjangka berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut :
2016 2015
1 - 3 bulan 367.921.125.232 430.228.911.2963 - 6 bulan 173.724.550.269 20.969.000.0006 - 12 bulan 157.035.417.192 4.674.303.048Lebih dari 12 bulan 18.093.000.000 1.063.075.000
Jumlah 716.774.092.693 456.935.289.344
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat deposito berjangka yang diblokir untukdijadikan atas fasilitas kredit dan untuk tujuan lain.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:2016 2015
Giro 1,88% 1,55%Simpeda 1,94% 2,46%Taheta 1,94% 2,46%Tabunganku 0,63% 0,42%Deposito 6,15% 7,39%
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang RepublikIndonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untukmenjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yangbesaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka pada tanggal31 Desember 2016 dan 2015, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai denganRp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganyasama dengan atau dibawah 6,25% untuk simpanan dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 dan7,75% pada tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT Bank Kalteng adalah peserta dari program penjaminantersebut.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
47
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
2016 2015
Pihak ketigaGiro
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 110.341.471 164.812.630PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 76.816.020 134.243.146PT Bank Mega Tbk 6.989.271 6.689.270PT Bank Danamon Indonesia Tbk 6.837.779 6.927.937PT Bank DKI 6.240.241 6.410.241PT Bank Syariah Mandiri 4.209.582 4.233.514PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.944.678 1.498.744PT Bank International Indonesia Tbk 461.739 --PT BPD Papua -- 31.990.148PT Bank Maybank Indonesia Tbk -- 236.806
213.840.781 357.042.436Interbank call money
PT Bank Capital Indonesia 200.000.000.000 --PT Bank DKI 100.000.000.000 --PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 100.000.000.000 --PT Bank Jatim 50.000.000.000 --PT Bank Papua 50.000.000.000 --
500.000.000.000 --
Jumlah 500.213.840.781 357.042.436
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank lain dalam bentuk giro pada tahun2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,50% dan 1,55%.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank lain dalam bentuk interbank call moneypada tahun 2016 sebesar 8,25%.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir untukdijadikan atas fasilitas kredit dan untuk tujuan lain.
16. PINJAMAN YANG DITERIMA
2016 2015
Pihak berelasi -- --Pihak ketiga
Bank Indoneisa - Kredit Likuiditas KPKM 85.635.145 85.635.145Pemerintah Republik Indonesia 25.403.653.282 23.486.918.039
Jumlah 25.489.288.427 23.572.553.184
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
48
16. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
a. Bank Indonesia - Kredit Likuiditas – KPKM
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dalam bentuk KreditLikuiditas dalam rangka pembiayaan kepada Pengusaha Kecil dan Mikro.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 31/20/UK tanggal 12 Pebruari 1999, Plafond indukpinjaman sebesar Rp2.000.000.000,-, suku bunga yang dikenakan kepada bank sebesar 13% yangdihitung dari saldo terutang bank kepada Bank Indonesia sedangkan Bank akan mendapat bungasebesar 16% pertahun atas kredit likuiditas – KPKM yang diberikan.
Pada tanggal 15 Desember 1999 kredit likuiditas – KPKM dialihkan pengelolaannya dari BankIndonesia ke PT Permodalan Nasional Madani sesuai dengan Surat Bank Indonesia Palangka RayaNo.1/1/DKr/PPkr/Plk tentang pelaksanaan pengalihan KLBI kepada PT PNM. Pengalihan tersebuthanya berupa pengelolaan pinjaman sedangkan setiap pencairan pinjaman tetap harus mendapatpersetujuan dari BI dan pelunasannya tetap ke Bank Indonesia.
b. Pemerintah Republik Indonesia
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman No. KP - 031 /DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004, Bank ditunjuksebagai Lembaga Keuangan Pelaksana dalam rangka penyaluran Kredit Usaha Mikro dan Kecil danuntuk mendapatkan pinjaman pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) yang bersumber daridana Surat Utang Pemerintah (SUP) nomor SU-005/MK/ 1999 tanggal 29 Desember 1999 denganPlafon sebesar Rp20.000.000.000 (dua puluh miliar rupiah). Pinjaman ini dikenakan bunga yangbesarnya sama dengan tingkat bunga SUP yang dikenakan oleh Bank Indonesia kepada DepartemenKeuangan, yaitu sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka 3 (tiga) bulan yangditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret sampai dengan 9 Juni, 10 Juni sampaidengan 9 September, 10 September sampai dengan 9 Desember dan 10 Desember sampai dengan9 Maret atas dasar lelang Sertifikat Bank Indonesia.
Jangka waktu pinjaman berlaku sampai dengan tanggal 10 Desember 2019 yang dimulai sejakperjanjian pinjaman ditandatangani .
17. PERPAJAKAN
a. Uang Muka Pajak
2016 2015
Pajak 2011 65.463.788 7.374.981.300Pajak 2012 92.146.575 7.773.497.762Pajak 2015 9.066.523.644 9.066.523.644
Jumlah 9.224.134.007 24.215.002.706
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
49
17. PERPAJAKAN (Lanjutan)
a. Uang Muka Pajak (lanjutan)
Uang muka pajak tahun 2015 merupakan uang muka atas kelebihan bayar pajak berdasarkan SPTTahunan tahun 2015 yang telah dilaporkan yang sampai dengan tanggal laporan keuanganditerbitkan proses pemeriksaan oleh KPP masih berlangsung.
b. Utang Pajak2016 2015
Pajak Penghasilan Pasal 21 120.472.554 120.472.554Pajak Penghasilan Pasal 22 -- 1.803.764.155Pajak Penghasilan Pasal 23 Giro 41.372.818 31.891.989Pajak Penghasilan Pasal 23 Tabungan 337.478.606 338.144.591Pajak Penghasilan Pasal 23 Deposito 421.089.883 355.114.928Pajak Penghasilan Pasal 25 -- 4.700.249.162Pajak Penghasilan Pasal 29 4.384.912.637 --
5.305.326.498 7.349.637.379
Pajak Lainnya 105.580.155 9.961.371.027
5.410.906.653 17.311.008.406
c. Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari labakomersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak penghasilan pada laporan laba rugiuntuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Laba komersil 263.547.134.351 259.585.483.022
Koreksi fiskalBeda tetap 29.661.554.938 4.877.957.963Beda temporer (4.142.780.821) (38.416.548.469)
25.518.774.117 (33.538.590.506)
Taksiran penghasilan kena pajak 289.065.908.468 226.046.892.516
Pembulatan 289.065.908.000 226.046.892.000
Taksiran pajak penghasilan badan 72.266.477.000 56.511.723.000
Uang muka pajak PPh 25 67.881.564.363 65.578.246.644
PPh Pasal 29 Kurang (Lebih) Bayar 4.384.912.637 (9.066.523.644)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
50
17. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Manfaat (Beban) Pajak
2016 2015
Pajak kini (72.266.477.000) (56.511.723.000)Pajak tangguhan (1.035.695.205) (9.604.137.117)
Jumlah (73.302.172.205) (66.115.860.117)
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, PT Bank Kalteng menyampaikan SuratPemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self assessment . Kantor pajak berhakmemeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajakterhutang.
e. Ikhtisar perubahan aset (liabilitas) pajak tangguhan
Rincian aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Saldo awalDikreditkan/
(dibebankan) kelaporan laba rugi
Dikreditkan kePendapatan
Komprehensif
Saldo akhir
Penyusutan Aset Tetap 5.142.746.477 (1.247.037.255) -- 3.895.709.222Beban Imbalan Pasca
Kerja 7.668.604.617 1.148.899.830 (2.047.332.484) 6.770.171.963Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai AktivaProduktif (10.448.303.675) (937.557.780) -- (11.385.861.455)
Jumlah 2.363.047.419 (1.035.695.205) (2.047.332.484) (719.980.270)
2015
Saldo awalDikreditkan/
(dibebankan) kelaporan laba rugi
Dikreditkan kePendapatan
Komprehensif
Saldo akhir
Penyusutan Aset Tetap 5.586.365.389 (443.618.912) -- 5.142.746.477Beban Imbalan Pasca
Kerja 5.436.401.054 1.287.785.471 944.418.092 7.668.604.617Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai AktivaProduktif -- (10.448.303.675) -- (10.448.303.675)
Jumlah 11.022.766.443 (9.604.137.117) 944.418.092 2.363.047.418
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
51
17. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Informasi perpajakan
Pada Tahun 2015, PT Bank Kalteng menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dariDirektorat Jenderal Pajak mengenai hasil pemeriksaan pajak untuk tahun buku 2011 dan 2012 atasPajak Penghasilan dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 7.374.981.300Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 5.065.042.750Pajak Penghasilan pasal 21 2.065.532.462Pajak Penghasilan pasal 4 (2) 444.498.612
Jumlah 14.950.055.124
Bank telah melunasi SKPKB tersebut pada tahun 2015 dan telah dicatat pada akun cadangan sesuaidengan usulan manajemen kepada pemegang saham yang disampaikan dalam Rapat UmumPemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Pembangunan Kalteng yang dibuat oleh Notaris denganakta No. 12 tanggal 9 Juni 2016 dari R.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, Notaris di Palangka Raya (lihatcatatan 21.b).
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
2016 2015
Imbalan Pasca Kerja 18.571.757.100 21.856.251.357Penghargaan Masa Bakti 6.827.665.325 7.071.807.016Cuti Besar 1.681.265.420 1.746.360.088Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Akhir
Periode27.080.687.845 30.674.418.461
PT Bank Kalteng menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang pesertanya adalah pegawaiaktif PT Bank Kalteng sejak tanggal 1 Agustus 1992. Program ini didanai melalui pembayaran kepadapengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan secaraberkala.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
52
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya sesuai Undang-UndangKetenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dihitung oleh aktuaria independen PT Dian ArthaTama dengan menggunakan metode Projected Unit Credit per 31 Desember 2016 dan 2015tanggal 24 Februari 2016. Asumsi dan metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
2016 2015
Usia Pensiun Normal 55 tahun 55 tahunMetode Penilaian Biaya Projected Unit Credit Projected Unit CreditTingkat Kematian Indonesia - III (2011) Indonesia - III (2011)Tingkat Suku Bunga Diskonto 8,40% 9,10%
Kenaikan Gaji 10,00% 10,00%
Persentase tingkat cacat per tahun 0,02% 0,02%
Rekonsiliasi atas perubahan aset (liabilitas) imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya adalahsebagai berikut:
2016
Program ImbalanPasca Kerja
PenghargaanMasa Bakti
Cuti Besar Jumlah
Nilai kini kewajiban 18.571.757.100 6.827.665.325 1.681.265.420 27.080.687.845
Nilai wajar aset -- -- -- --
Status pendanaan 18.571.757.100 6.827.665.325 1.681.265.420 27.080.687.845
(Laba)/rugi aktuaria -- -- -- --
Liabilitas imbalanpasca kerja
18.571.757.100 6.827.665.325 1.681.265.420 27.080.687.845
2015
Program ImbalanPasca Kerja
PenghargaanMasa Bakti
Cuti Besar Jumlah
Nilai kini kewajiban 21.856.251.357 7.071.807.016 1.746.360.088 34.922.759.686Nilai wajar aset -- -- -- --Status pendanaan 21.856.251.357 7.071.807.016 1.746.360.088 30.674.418.461(Laba)/rugi aktuaria -- -- -- --Liabilitas imbalan
pasca kerja21.856.251.357 7.071.807.016 1.746.360.088 30.674.418.461
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
53
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
Biaya imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya pada laporan laba rugi komprehensif adalahsebagai berikut:
2016
Program ImbalanPasca Kerja
PenghargaanMasa Bakti Cuti Besar Jumlah
Biaya jasa kini 1.434.816.307 2.215.781.668 552.168.263 4.202.766.238
Bunga neto 1.988.918.873 643.534.438 158.918.768 2.791.372.079
(Laba)/rugi aktuaria -- -- -- --
Biaya jasa lalu -- -- -- --
Liabilitas imbalanpasca kerja
3.423.735.180 2.859.316.106 711.087.031 6.994.138.317
2015
Program ImbalanPasca Kerja
PenghargaanMasa Bakti
Cuti Besar Jumlah
Biaya jasa kini 1.851.952.610 2.649.765.172 600.073.258 5.101.791.040
Bunga neto 1.552.143.713 187.504.624 -- 1.739.648.337
(Laba)/rugi aktuaria -- -- -- --
Biaya jasa lalu -- -- -- --
Liabilitas imbalanpasca kerja
3.404.096.323 2.837.269.796 600.073.258 6.841.439.377
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya yang berpengaruh ke penghasilankomprehensif lain pada 31 Desember 2016 dan 2015, dengan rincian sebagai berikut:
2016 2015
Pengukuran Kembali Awal Periode (17.104.574.551) (13.326.902.182)(Keuntungan)/Kerugian Aktuaria 8.189.329.933 (3.777.672.369)Imbalan Hasil atas Aset Program -- --Perubahan atas Dampak Aset Diluar Bunga
Neto Aset -- --Jumlah Pengukuran Kembali Periode Berjalan 8.189.329.933 (3.777.672.369)Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Akhir
Periode(8.915.244.618) (17.104.574.551)
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
54
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2016 2015
Beban BungaDeposito on call 905.754 75.000.000Deposito berjangka 1.700.384.777 948.419.935
Lainnya 5.845.606 5.845.606Jasa Produksi 23.068.589.312 13.618.308.287Tantiem 6.817.745.396 --Jasa Akhir Pengabdian Pengurus 5.107.656.527 --
Jumlah 36.701.127.372 14.647.573.828
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
2016 2015
Setoran jaminan 12.051.786.161 21.073.768.991Rekening perantara 10.756.655.192 73.539.052.117Pendapatan ditangguhkan 7.206.400.345 4.916.994.971Lainnya 14.294.143.468 14.354.607.508
Jumlah 44.308.985.166 113.884.423.587
21. EKUITAS
2016 2015
Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 656.090.000.000 531.830.000.000Modal disetor yang belum diterbitkan sahamnya 25.400.004 1.407.416.830Cadangan 268.573.142.709 240.760.346.435Komponen Ekuitas Lainnya (6.686.433.464) (12.828.430.913)Saldo laba 190.499.516.474 193.469.622.905
Jumlah 1.108.501.625.723 954.638.955.257
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
55
21. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor
Berdasarkan Pasal 4 Akta Pendirian PT Bank Pembangunan Kalteng yang minuta aktanya dibuat olehEllys Nathalina, S.H., notaris di Palangka Raya, dalam akta No. 110 tanggal 22 Mei 2000. JumlahModal saham yang ditempatkan sebesar Rp26.000.000.000,- (Dua Puluh Enam Milyar Rupiah) dimanaRp8.224.190.083,07 telah disetor penuh kedalam perseroan dengan inbreng sedangkan sisanyasebesar Rp7.775.809.916,93 akan disetor penuh dengan uang tunai kepada perseroan selambatnyapada tanggal akta pendirian ini memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum danPerundang-undangan Republik Indonesia atau tanggal 15 Agustus 2000.
Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT BankPembangunan Kalteng No. 18 tanggal 14 Juni 2003 yang dibuat di hadapan notaris Ellys Nathalina,S.H., para pemegang saham telah memutuskan dan menyetujui untuk diambil oleh para pemegangsaham yang baru masing-masing sebesar satu milyar rupiah (Rp1.000.000.000), sehingga modalyang ditempatkan menjadi 42.000 lembar saham seri A dengan demikian Anggaran Dasar PerseroanPasal 4 ayat 1, 2 dan 3 mengalami perubahan.
Perubahan terakhir berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yangdituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalia , S.H., M.H., Notaris di Palangka Raya, Nomor 06tanggal 17 Mei 2013 mengenai Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Kalteng. Pasal 4 butir (1)Anggaran Dasar tersebut menyatakan bahwa Modal Dasar sejumlah Rp1.000.000.000.000 (SatuTrilyun Rupiah) terbagi atas 100.000 lembar saham dengan nilai nominal per lembar sahamRp10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah), dengan pembagian :
2016 dan 2015Persentase
Kepemilikan Jumlah Rp
Pemerintah Prop. Kalimantan Tengah 69,81 400.000.000.000Pemerintah Kota Palangka Raya 4,71 27.000.000.000Pemerintah Kabupaten:
Barito Selatan 7,50 43.000.000.000Kotawaringin Timur 7,50 43.000.000.000Kotawaringin Barat 8,20 47.000.000.000Barito Utara 7,50 43.000.000.000Kapuas 7,50 43.000.000.000Barito Timur 6,81 39.000.000.000Pulang Pisau 5,41 31.000.000.000Katingan 6,81 39.000.000.000Murung Raya 6,81 39.000.000.000Seruyan 6,81 39.000.000.000Gunung Mas 6,81 39.000.000.000Lamandau 6,81 39.000.000.000Sukamara 6,81 39.000.000.000
Pihak Swasta 8,73 50.000.000.000
Jumlah 100,00 573.000.000.000
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
56
21. EKUITAS (Lanjutan)
a. Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)
Komposisi dan persentase pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalahsebagai berikut:
2016 2015
PersentaseKepemilikan
JumlahLembarSaham
PersentaseKepemilikan
JumlahLembarSaham
Pemerintah Prop. Kalimantan Tengah 37,34 24.501 38,55 20.500Pemerintah Kota Palangka Raya 2,50 1.640 2,08 1.107Pemerintah Kabupaten:
Barito Selatan 4,85 3.184 4,94 2.626Kotawaringin Timur 4,92 3.226 5,06 2.689Kotawaringin Barat 5,29 3.468 5,39 2.868Barito Utara 4,95 3.250 5,13 2.726Kapuas 4,13 2.709 3,54 1.882Barito Timur 5,94 3.900 5,94 3.160Pulang Pisau 3,34 2.190 2,24 1.190Katingan 4,00 2.625 3,71 1.975Murung Raya 4,34 2.850 4,37 2.325Seruyan 4,57 3.000 4,79 2.550Gunung Mas 4,56 2.990 4,77 2.535Lamandau 4,46 2.926 4,32 2.300Sukamara 4,80 3.150 5,17 2.750
Pihak Swasta -- -- -- --
Jumlah 100,00 65.609 100,00 53.183
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
57
21. EKUITAS (Lanjutan)
a. Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)
Jumlah modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Pemerintah Prop. Kalimantan Tengah 245.010.000.000 205.000.000.000Pemerintah Kota Palangka Raya 16.400.000.000 11.070.000.000Pemerintah Kabupaten:
Barito Selatan 31.840.000.000 26.260.000.000Kotawaringin Timur 32.260.000.000 26.890.000.000Kotawaringin Barat 34.680.000.000 28.680.000.000Barito Utara 32.500.000.000 27.260.000.000Kapuas 27.090.000.000 18.820.000.000Barito Timur 39.000.000.000 31.600.000.000Pulang Pisau 21.900.000.000 11.900.000.000Katingan 26.250.000.000 19.750.000.000Murung Raya 28.500.000.000 23.250.000.000Seruyan 30.000.000.000 25.500.000.000Gunung Mas 29.900.000.000 25.350.000.000Lamandau 29.260.000.000 23.000.000.000Sukamara 31.500.000.000 27.500.000.000
Pihak Swasta -- --
Jumlah 656.090.000.000 531.830.000.000
Jumlah modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesarRp656.090.000.000 dan Rp531.830.000.000 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum PemegangSaham PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah No. 13 tanggal 9 Juni 2016 dari notarisR.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, Notaris di Palangka Raya dan No.12 tanggal 9 Juni 2015 dari notarisJulius Inggrit Parlindungan Situngkir, S.H., di Palangkaraya.
Modal disetor yang belum diterbitkan sahamnya sebesar Rp25.400.004 belum dapat dijadikan modaldisetor dikarenakan besarnya masih belum mencapai nilai nominal Rp10.000.000.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
58
21. EKUITAS (Lanjutan)
b. Penggunaan Laba Bersih
2016 2015
Cadangan umumSaldo awal 143.677.117.832 118.323.758.776Penggunaan cadangan (20.300.055.124) --Pembentukan cadangan 29.020.443.435 25.353.359.056
152.397.506.143 143.677.117.832Cadangan tujuan
Saldo awal 97.083.228.604 80.180.989.233Pembentukan cadangan 19.346.962.290 16.902.239.370
116.430.190.894 97.083.228.603
Jumlah 268.827.697.037 240.760.346.435
Cadangan tersebut dibentuk dari laba bersih setelah pajak yang telah disahkan dalam Rapat UmumPemegang Saham dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada tahun 2016 terdapat penggunaan cadangan sebesar Rp20.300.055.124 sesuai dengan usulanmanajemen kepada pemegang saham yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah yang dibuat oleh Notaris denganakta No. 12 tanggal 9 Juni 2016 dari R.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, Notaris di Palangka Raya denganrincian sebagai berkut:
Jumlah
Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 7.374.981.300Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 7.575.073.824Jasa Konsultan Pajak 5.350.000.000
Jumlah 20.300.055.124
Cadangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp268.827.697.037dan Rp240.760.346.435. Cadangan terakhir dibentuk berdasarkan Akta Berita Acara Rapat UmumPemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Akta Notaris No. 12 tanggal09 Juni 2016 dihadapan Notaris R.A. Setiyo Hidayati, SH.,MH, di Palangkaraya.
c. Dividen
Berdasarkan Akta Notaris dari R.A. Setiyo Hidayati, S.H.,M.H., di Palangkaraya Nomor 12 tanggal 09Juni 2016 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku2015 Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, para pemegang sahammenyetujui pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2015 sebesar Rp112.212.381.285.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
59
21. EKUITAS (Lanjutan)
d. Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya merupakan akumulasi dari laba yang belumdibagikan (didistribusikan) dan menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Saldolaba yang belum ditentukan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015masing-masing sebesar Rp190.244.962.146 dan Rp193.469.622.905.
22. PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAINNYA
2016 2015
Keuntungan (Kerugian) atas Liabilitas ImbalanPasca KerjaSaldo Awal (12.828.430.913) (9.995.176.637)Keuntungan (kerugian) periode berjalan 8.189.329.933 (3.777.672.369)Pajak-pajak terkait (2.047.332.484) 944.418.092
Saldo Akhir Tahun (6.686.433.464) (12.828.430.913)
23. PENDAPATAN BUNGA
2016 2015
Bank Indonesia 28.733.261.171 29.935.965.027Bank lain 29.034.539.375 64.866.051.141Pihak Ketiga 10.839.932.494 2.797.346.202Perdapatan atas bunga kredit 591.928.162.881 495.210.208.448
Jumlah 660.535.895.921 592.809.570.817
24. BEBAN BUNGA
2016 2015
Antar bank 2.294.795 968.000Pihak ketiga bukan bank 109.155.739.927 116.835.852.505
Jumlah 109.158.034.722 116.836.820.505
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
60
25. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
2016 2015
Hasil jasa administrasi 28.343.039.116 28.409.481.115Provisi, Komisi dan Fee 6.775.476.487 7.046.252.796Denda lainnya 2.539.412.061 2.266.708.418Penerimaan dari piutang ekstra kredit 1.130.905.653 879.696.218Penggantian barang cetakan 177.854.005 156.679.824Dividen 166.379.007 130.097.780Lain-lain 1.092.417.174 748.982.274
Jumlah 40.225.483.503 39.637.898.424
26. PEMULIHAN (PEMBENTUKAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
2016 2015
Beban atas CKPN kredit yang diberikan (33.683.749.688) (6.398.674.643)Koreksi atas CKPN kredit yang diberikan 34.066.804.328 9.833.498.322
Jumlah 383.054.640 3.434.823.679
27. BEBAN TENAGA KERJA
2016 2015
Gaji dan upah 70.311.123.729 62.387.008.021Jasa produksi 46.149.211.947 25.958.548.301Tantiem direksi 13.675.987.551 --Uang Pensiun 11.724.412.287 10.614.365.701Tenaga honorer dan kontrak 9.857.232.179 7.505.041.969Pendidikan dan latihan 8.050.326.692 13.559.579.622Jasa pengabdian direksi 5.111.106.526 --Tunjangan 4.562.182.747 4.885.225.750Insentif 4.053.666.264 3.875.136.686Uang lembur 3.122.065.191 2.953.175.309Perawatan kesehatan 1.860.888.500 1.749.190.404Honorarium Dewan Komisaris 1.701.270.000 3.969.014.617Uang cuti 347.066.250 502.490.000Lainnya 2.712.346.850 1.792.261.751
Jumlah 183.238.886.713 139.751.038.131
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
61
27. BEBAN TENAGA KERJA (Lanjutan)
Berdasarkan Akta Notaris dari R.A. Setiyo Hidayati, S.H.,M.H., di Palangkaraya Nomor 12 tanggal 09 Juni2016 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2015Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, dalam salah satu klausulpenjelasan hasil RUPS dijelaskan, untuk tahun buku 2016, pembagian dan pembentukan tantiem direksidicatat pada laporan laba rugi tahun berjalan yang sebelumnya dibagikan/ dicatat sebagai tantiem direksidari akun ekuitas.
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Dewan Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing sebesarRp3.792.482.046 dan Rp1.911.207.600 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dansebesar Rp3.627.817.014 dan Rp2.236.144.717 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2015.
Jumlah bonus, insentif Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Kalteng yang dibayarkan adalahmasing-masing sebesar Rp13.452.601.323 dan Rp13.877.118.600 untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
28. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2016 2015
Sewa 25.662.067.997 16.392.823.207Penyusutan dan Amortisasi 22.422.752.443 13.635.136.819Premi asuransi 13.329.870.927 12.391.130.113Promosi 11.295.213.282 6.262.013.654Perjalanan dinas 10.136.479.945 8.498.101.768Rumah tangga 9.224.016.450 9.710.546.400Pembinaan pegawai 8.578.026.778 6.121.186.344Pemeliharaan dan perbaikan 8.498.843.173 8.568.811.632Barang cetakan 5.500.275.141 5.406.859.882Mekanikal dan Listrik 5.073.071.987 4.741.139.345CSR 2.913.873.200 1.710.221.750Penelitian dan pengembangan 2.613.685.863 3.532.192.269Rapat dan jamuan 2.558.727.832 2.552.006.195Pelaporan lainnya 2.358.100.780 3.105.394.578Pungutan otoritas jasa keuangan 2.102.052.121 2.222.756.351Barang dan jasa 1.152.268.345 1.014.401.545Pengutan dan Pajak lainnya 444.699.427 359.586.475Beban lainnya 11.728.228.458 12.284.958.034
Jumlah 145.592.254.149 118.509.266.361
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
62
28. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM (Lanjutan)
Beban penyusutan aset tetap terdiri dari:
2016 2015
Inventaris 8.103.964.661 5.693.235.970Beban amortisasi 8.046.736.248 2.075.153.849Bangunan 4.099.497.171 3.437.351.731Kendaraan 1.955.049.235 1.843.933.282Rumah instansi 217.505.128 585.461.987
Jumlah 22.422.752.443 13.635.136.819
29. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
2016 2015
Keuntungan penjualan aset tetap dan inventaris 796.459.400 6.967.450Pendapatan non operasional lainnya 552.118.149 962.409.842Pendapatan sewa 4.500.000 4.500.000Selisih kurs 1.002.939 1.374.736Koreksi PPAP -- 55.910.064
Jumlah 1.354.080.488 1.031.162.092
30. BEBAN NON OPERASIONAL
2016 2015
Divisi treasury 359.749.387 852.350.000Denda-denda 260.769.556 744.454.369Divisi perkreditan 165.000.000Divisi perencanaan 26.565.480 --Divisi umum & SDM 10.000.000 349.926.500Divisi kepatuhan & manajemen risiko 6.275.000 25.950.000Transfer payment -- 35.000.000Divisi kelompok manajemen -- 38.875.000Divisi TI & Akuntansi -- 86.525.000Lainnya 90.601.195 49.674.126
Jumlah 918.960.618 2.182.754.995
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
63
31. KOMITMEN DAN KONTIJENSI
2016 2015
KomitmenLiabilitas
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik (85.974.789.983) (19.013.940.773)Jumlah liabilitas (85.974.789.983) (19.013.940.773)
Jumlah Komitmen - bersih (85.974.789.983) (19.013.940.773)
KontinjensiTagihan kontijensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 5.863.160.010 5.111.155.729Kredit dan bunga yang telahdihapusbukukan 31.442.019.811 32.096.661.960
Jumlah Tagihan 37.305.179.821 37.207.817.689
LiabilitasBank garansi 215.268.286.099 149.030.961.970
Jumlah Liabilitas 215.268.286.099 149.030.961.970
Jumlah Kontijensi - bersih 215.268.286.099 149.030.961.970
32. PROGRAM DANA PENSIUN
Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang didanaimelalui iuran bulanan ke dana pensiun terpisah. Manfaat dari program pensiun ini adalah menutupLiabiltas tunjangan masa kerja pegawai sehubungan dengan penetapan Undang-undang No.13 /2003tentang "Ketenagakerjaan" tanggal 25 Maret 2003. Tambahan Kesejahteraan karyawan berdasarkanundang-undang ini adalah tidak didanai. Usia pensiun normal yang digunakan adalah 55 Tahun. Dalamprogram ini, manfaat pensiun dibayarkan berdasarkan penghasilan dasar tertinggi dan masa kerjakaryawan. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun PT Bank Kalteng yang diatur dengan keputusan direksiPT Bank Kalteng No: DSLK.500/SK-30-0043/V.02 tentang peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun PTBank Kalteng yang memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan No. KEP-282/KM.6/2002 tanggal 18Nopember 2002 yang merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Karyawan PT Bank Kalteng yangdibentuk berdasarkan Akta Notaris Melyo Unan Sawan, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dariMenteri Keuangan No. KEP.179/KM.17/1996 tanggal 21 Mei 1996.
Pendanaan Dana Pensiun PT Bank Kalteng terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan.Kontribusi karyawan dari gaji pokok dan kontribusi perseroan adalah masing-masing sebesar 14,65% dan6%.
Perhitungan aktuaria atas biaya manfaat pensiun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 didasarkanatas laporan aktuaria terakhir tanggal 10 Maret 2015 dari konsultan Aktuaria PT Dian Artha Tama denganmetode Projected Benefit Cost Method (attained age normal).
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
64
32. PROGRAM DANA PENSIUN (Lanjutan)
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun diambil berdasarkan laporanaktuaria sebagai berikut:
Hasil investasi bersih : 8,4% per tahunKenaikan skala gaji : 7% per tahun untuk penghasilan dasar pensiun per
tahun.2% per tahun untuk kenaikan manfaat pensiun per tahun.
Usia Pensiun Normal : 55 TahunTingkat Mortalita : The 1999 Annuity Mortality Table (Modified)Tingkat Cacat : 1% dari kemungkinan orang meninggal dunia pada
usia ituBiaya Cadangan Bagi Anak : 1% dari Cadangan manfaat pensiun pesertaBiaya Pengelolaan : 25% dari total hasil investasi per tahunSelisih usia suami - istri : 5 tahun
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
PT Bank Kalteng melakukan transaksi keuangan dengan pihak berelasi, dilaksanakan berdasarkan syaratdan kondisi serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga (kecuali pinjaman kepada karyawan danpengurus yang diberikan dengan jangka waktu berkisar antara 1 sampai dengan 15 tahun dengan sukubunga 10% dan pembayaran melalui pemotongan gaji setiap bulan).
PT Bank Kalteng memberikan pinjaman/ kredit konsumsi kepada karyawan dan pengurus dengan sukubunga khusus sebesar 10 % dibawah bunga untuk pinjaman serupa bagi umum sebesar 16%, namunatas transaksi tersebut belum diterapkan PSAK 55 yang mengharuskan perbedaan suku bunga yangterjadi diakui pada laporan laba rugi menggunakan suku bunga efektif.
Perincian transaksi dan saldo signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015adalah sebagai berikut:
Kredit yang diberikan
Jumlah Debitur Baki DebetDebitur 2016 2015 2016 2015
PeroranganKomisaris 3 3 855.147.680 697.232.959Direksi 3 3 551.098.913 802.721.905Pejabat Bank 20 25 6.447.697.994 3.680.223.770
Jumlah 26 31 7.853.944.587 5.180.178.634
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
65
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Simpanan Nasabah
Jumlah Nasabah Jumlah SaldoNasabah 2016 2015 2016 2015
Perorangan 190 204.176 14.494.250.227 7.463.217.678Komisaris 3 3 1.030.433.039 414.123.706Direksi 4 4 3.323.704.400 127.090.089Pejabat Bank 26 34 1.731.729.252 1.769.052.271Pemegang Saham 8 3 56.083.803.344 291.753.782
Jumlah 231 204.220 76.663.920.262 10.065.237.526
Pinjaman kepada pihak berelasi dan simpanan nasabah dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember2016 dan 2015 diklasifikasikan sebagai kolektibiltas lancar.
Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi
Personel Manajemen Kunci Komisaris dan Direksi, kepaladivisi dan kepala cabang
kredit yang diberikan dansimpanan nasabah
Pemerintah Provinsi, PemerintahKota dan Pemerintah Kabupaten
Pemegang Saham Dana Pihak Ketiga
34. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 26 Tahun 1998 yang dilaksanakan melalui Keputusan MenteriKeuangan tanggal 28 Januari 1998 dan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan KetuaBadan Penyehatan Perbankan Nasional (SKB BI dan BPPN) No. 30/270/KEP/DIR dan No. 1/BPPN/1998tanggal 6 Maret 1998, Pemerintah telah menjamin kewajiban tertentu dari seluruh bank umum yangberbadan hukum Indonesia. Berdasarkan perubahan terakhir yang terdapat pada Keputusan MenteriKeuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, jaminan tersebut berlaku sejak tanggal 26 Januari1998 sampai dengan 31 Januari 2001 dan dapat diperpanjang dengan sendirinya setiap 6 (enam) bulanberikutnya secara terus-menerus, kecuali apabila dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnyajangka waktu Program Penjaminan atau jangka waktu perpanjangannya, Menteri Keuanganmengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui olehumum. Atas penjaminan ini, Pemerintah membebankan premi yang dihitung berdasarkan persentasetertentu sesuai ketentuan yang berlaku.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejaktanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program PenjaminanPemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalambentuk transaksi pasar uang antar bank.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
66
34. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (Lanjutan)
Program penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005,sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus2005 tentang “Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah terhadap KewajibanPembayaran Bank Umum” untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai penggantiUP3, Pemerintah telah membentuk lembaga independen yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang “Lembaga PenjaminSimpanan”, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro,deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Berdasarkan salinan Peraturan LPS No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang “Program PenjaminanSimpanan” diatur besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggisebesar Rp100 juta.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besaran NilaiSimpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan” maka nilai simpanan setiap nasabah pada satubank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2 miliar dari semula Rp100 juta, efektif sejaktanggal tersebut di atas.
Suku bunga penjaminan LPS pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar6,25% dan 7,50% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT Bank Kalteng Bank adalah peserta dari programpenjaminan tersebut.
35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajibankeuangan. Nilai yang diungkapkan berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31Desember 2016 dan 2015 dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasaryang telah terjadi setelah tanggal tersebut.
31 Desember 2016 31 Desember 2015Nilai Tercatat Nilai wajar Nilai Tercatat Nilai wajar
AsetKas 166.292.541.200 166.292.541.200 254.894.428.750 254.894.428.750Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 342.820.247.163 484.730.483.006 484.730.483.006Giro pada Bank Lain 1.708.414.954 1.708.414.954 2.425.183.875 2.425.183.875
Penempatan pada BankIndonesia dan Bank Lain 1.113.000.000.000 1.113.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000
Kredit yang diberikan 4.059.786.717.615 4.059.786.717.615 3.624.303.444.534 3.624.303.444.534
Penyertaan saham 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000Aset Lain-lain 26.038.423.520 26.038.423.520 24.328.131.011 24.328.131.011
Jumlah aset 5.710.146.344.452 5.710.146.344.452 4.491.181.671.176 4.491.181.671.176
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
67
35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2016 31 Desember 2015Nilai Tercatat Nilai wajar Nilai Tercatat Nilai wajar
LiabilitasSimpanan Nasabah 4.089.941.850.130 4.089.941.850.130 3.422.548.825.198 3.422.548.825.198Simpanan dari bank lain 500.213.840.781 500.213.840.781 357.042.436 357.042.436Pinjaman yang diterima 25.489.288.427 25.489.288.427 23.572.553.184 23.572.553.184
Jumlah liabilitas 4.615.644.979.338 4.615.644.979.338 3.446.478.420.818 3.446.478.420.818
Metode dengan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar adalah sebagai berikut:
a. Nilai wajar aset dan liabilitas tertentu, kredit yang diberikan, serta pinjaman yang diterima, mendekatinilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat.
Estimasi nilai wajar terhadap aset keuangan tertentu ditetapkan berdasarkan diskonto arus kasdengan menggunakan suku Bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisajatuh tempo yang serupa.
Estimasi nilai wajar terhadap kewajiban keuangan tertentu yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktifditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisajatuh tempo yang serupa.
b. Kredit yang diberikan
Portofolio kredit PT Bank Kalteng secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bungamengambang dan suku bunga tetap. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilaitercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskon perkiraan arus kas masadepan yang diharapkan akan diterima oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan denganmenggunakan suku Bunga pasar untuk menentukan nilai wajar.
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetapadalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
c. Pinjaman yang diterima
Nilai wajar dihitung berdasarkan model diskonto arus kas dengan menggunakan tingkat suku bungapasar untuk sisa periode jatuh tempo.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
68
36. MANAJEMEN RISIKO
Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubahdengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank IndonesiaNomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantumdalam Buku Pedoman Perusahaan Pedoman Standar Manajemen Risiko Bank Kalteng agar sejalan denganrencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risikotersebut diatur dalam suatu kebijakan manajemen risiko sehingga bisnis bank dapat tetap tumbuh dalamkoridor prudential principle dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi -pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.
Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko Bankdiimplementasikan melalui pembentukan Komite Pemantau Risiko (KPR), Komite Audit, KomiteRemunerasi Nominasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Asset & Liability Committee (ALCO), KomiteManajemen Risiko (KMR).
Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajiandan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan danrekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka melaksanaan fungsi pengawasan.
Kelompok Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Pemimpin kelompok yang bertanggung jawab kepadaDirektur Kepatuhan selaku ketua Komite Manajemen Risiko (KMR).
Kelompok Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalammengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risikooperasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan termasukmembahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.
Profil Risiko
Secara berkala Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki bankberdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko pasar, risikolikuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan,risiko reputasi, dan risiko stratejik.
Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan untukmenggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
69
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
a. Risiko Kredit
Profil Risiko Kredit Bank Kalteng secara komposit termasuk dalam Peringkat 2. Penilaianmempertimbangkan aspek risiko inhern dan kualitas penerapan Manajemen Risiko.
Risiko Inhern (Low to Moderate) :
1. Dengan mempertimbangkan aktivitas perkreditan yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugianyang dihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentudi masa datang.
2. Core Business Bank masih bertumpu pada aktifitas Perkreditan dan Treasury, dimanakomposisi portofolio Penyediaan Dana didominasi oleh eksposur pada Pinjaman yang diberikan(Kredit), Penempatan pada Bank Indonesia dan Penempatan pada Bank lain sebesar 90,14%.
3. Eksposur Penyediaan Dana terkonsentrasi pada portofolio Pegawai/Pensiunan (70,55%).Meskipun Risiko Kredit terkonsentrasi pada kredit konsumtif namun risikonya rendah karenagaji PNS/Pensiunan dibayarkan melalui Bank Kalteng dan pinjaman dijamin oleh asuransisehingga potensi kerugian akibat gagal bayar tersebut masih bisa dieliminir. Disamping itu,kualitas penyediaan dana pada Bank Kalteng sangat baik yang dibuktikan dengan rendahnyaRasio Aset Produktif dan TRA bermasalah (0,29%) serta Rasio Kredit Aset Produktif dan TRAKualitas Rendah (0,84%).
4. Kualitas pemberian kredit sangat baik dimana NPL gross (0,42%) dan NPL nett (0,10%) masihdibawah risk tolerance NPL Bank Kalteng yaitu 1,16% dan batas maksimal ketentuan BIsebesar 5%.
5. Konsentrasi kredit kepada Debitur Inti rendah (6,58%) diikuti dengan rendahnya Rasio Kredityang Berkualitas Rendah (1,23%) serta Rasio Aset Produktif dan TRA yang Berkualitas Rendah(0,84%).
6. Kualitas nilai agunan yang diserahkan nasabah kepada Bank marketable dan cukup mengcoverrisiko apabila terjadi kredit yang macet (gagal bayar).
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair):
1. Perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance)cukup memadai tetapi tidak selalu sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Banksecara keseluruhan.
2. Kualitas penerapan manajemen risiko kredit secara komposit cukup memadai, meskipunterdapat kelemahan minor bersifat administratif misalnya dalam beberapa hasil temuan auditormasih terdapat administrasi kredit yang belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Disamping itu, dalam rangka meningkatkan portofolio kredit produktif minimal 55% dari totalkredit pada tahun 2018 sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27Desember 2012, Bank Kalteng belum optimal dalam menerapkan manajemen risiko kreditseperti belum tercukupinya kuantitas petugas kredit dan belum optimalnya penggunaanTeknologi Informasi dalam membantu meminimalisir potensi risiko kredit yang terjadi.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
70
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
a. Risiko Kredit (lanjutan)
Manajemen Bank dituntut untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas penerapanmanajemen risiko pada aktifitas perkreditan mengingat kualitas kredit yang disalurkan selamaTriwulan IV tahun 2016 ini cenderung membaik dibandingkan posisi Triwulan II 2016 dan TriwulanIII tahun 2016 (sebagaimana tabel dibawah ini).
No. DataTahun 2016
Triwulan II Triwulan III Triwulan IV1 NPL KUR 28,35% 35,37% 41,26%2 NPL Kredit Produktif 1,44% 1,30% 1,01%3 NPL Kredit Konsumtif 0,20% 0,24% 0,20%4 NPL Kredit (Gross) 0,51% 0,52% 0,42%
5 NPL Kredit (Net) 0,16% 0,15% 0,10%
Tata Kelola Risiko Kredit, termasuk kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksiserta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi yang secara umum telahmemadai meskipun masih terdapat kelemahan minor. Hal ini mengacu pada hasil pemeriksaanOtoritas Jasa Keuangan maupun Divisi Pengawasan Intern yang masih menemukan adanyakelemahan dalam melakukan kontrol terhadap penyimpangan kebijakan perkreditan. Namundemikian, beberapa kelemahan ini sudah ditindaklanjuti, diantaranya dilakukan dengan caramenyempurnakan kebijakan perkreditan atau melengkapi administrasi kredit yang belum sesuaidengan ketentuan yang berlaku.
Fungsi manajemen Risiko Kredit telah berjalan cukup baik, tetapi terdapat beberapa kelemahancukup signifikan yang perlu segera diselesaikan oleh manajemen terutama terkait kuantitas dankualitas Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia pada aktifitas perkreditan sudah cukupmemadai baik dari segi kompetensi namun dari segi kuantitas. Hal tersebut tercermin dengan jobdeskripsi antara Analis Kredit pemasar produk, penilai agunan (appraisal) atau pembuat laporansehingga aktivitas pekerjaan dibidang perkreditan bisa berjalan dengan baik. Namun demikian masihdibutuhkan pelatihan dan pendidikan perkreditan yang berkesinambungan bagi petugas kredit gunameningkatkan kompetensi petugas di lapangan.
Budaya sadar risiko cukup namun pada aktivitas perkreditan masih belum selalu dilaksanakan dengankonsisten, hal ini tercermin dengan masih adanya temuan auditor bahwa administrasi kredit yangbelum sepenuhnya berpedoman dengan ketentuan yang berlaku. Untuk meminimalisir tingkat risikokerugian pada aktivitas perkreditan, disamping adanya jaminan tambahan yang cukup, seluruh kredityang ada di Bank Kalteng juga telah dijamin dengan asuransi.
Limit risiko untuk kewenangan pemutusan pemberian kredit guna memitigasi risiko sudah memadaidan dipahami dengan baik oleh satuan kerja yang membidangi bagian kredit sehingga pendelegasiankewenangan bisa dipantau dan dikendalikan secara berkala oleh pimpinan.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness serta pemahaman yang baik terhadap pengendalianrisiko kredit terbukti dengan telah dibuat mitigasi risiko seperti BPP Kebijakan Perkreditan sertabatas-batas kewenangan pemberian kredit untuk mengeliminir risiko-risiko yang mungkin terjadikedepan terhadap pemberian kredit.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
71
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
a. Risiko Kredit (lanjutan)
Guna mencapai Bank Kalteng sebagai BPD Regional Champion (BRC) serta dalam rangka mendukungpembangunan ekonomi daerah, Bank Kalteng harus mempersiapkan strategi nyata dalammeningkatkan portofolio kredit produktif minimal 55% dari total kredit sesuai Peraturan BankIndonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012.
Masih terdapat kurangnya akurasi analisa dalam pemberian kredit di mana kurangnya pemantauanusaha debitur yang masih belum maksimal dan juga disebabkan analis kurang memantau aktivitasrekening nasabah yang merupakan pencerminan dari aktivitas keuangan debitur.
Pencatatan Nomor SPK dengan Surat Kuasa lainnya yang terkait dengan dokumentasi kredit masihditemukan ketidakakuratan, apabila kredit bermasalah akan merugikan bank karena pengikatanaspek jaminan yang telah dilakukan tidak memberikan perlindungan yang memadai.
b. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas dimasa mendatang dari suatu instrumenkeuangan akan berfluktuasi akibat perubahan variabel pasar, seperti : suku bunga, nilai tukar, hargaekuitas, dan harga komoditas.
Risiko Inhern (Low to Moderate):
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasadatang.
Bank Kalteng merupakan Bank Umum yang belum berorientasi Bank Devisa sehingga eksposur risikopasar dari trading tidak ada.
Bank juga tidak memiliki Transaksi Derivatif dan PDN.
Rasio Aset Keuangan dengan sisa jatuh tempo diatas 1 tahun dibandingkan Kewajiban dengan sisajatuh tempo diatas 1 tahun menunjukkan bahwa Aset Keuangan Bank Kalteng dengan sisa jatuhtempo diatas 1 tahun untuk setahun kedepan sangat besar dibandingkan dengan jumlahkewajibannya. Hal ini dapat diartikan bahwa aset Bank untuk jangka waktu diatas 1 tahun masihmampu mengcover kewajiban Bank kepada pihak ketiga. Namun hal tersebut juga mengakibatkanBank berpotensi besar terkena eksposur Risiko Pasar karena Bank berpotensi kehilangan pendapatanbunga yang lebih besar mengingat mayoritas penyaluran kredit Bank Kalteng adalah kredit konsumtifjangka panjang dengan karakteristik tingkat suku bunga fix (tetap) sementara sumber pendanaanjangka pendek Bank relatif lebih responsif terhadap perubahan suku bunga.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
72
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
b. Risiko Pasar (lanjutan)
Karakteristik aktivitas bisnis Bank terkait suku bunga pada banking book masih sederhana sehinggamodal Bank saat ini masih mampu mengakomodir eksposur perubahan suku bunga yang ekstrim.
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Satisfactory):
Kualitas penerapan manajemen risiko pasar secara komposit memadai, meskipun demikian tetapperlu mendapatkan perhatian manajemen mengingat perkembangan pasar yang selalu berubah.
Walaupun Bank Kalteng belum berorientasi pada Bank Devisa dan Bisnis Trading, namun Manajemenmemiliki awareness dan pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko pasar.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Pasar cukup memadai. Hal ini tercermin dari adanyapemisahan fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian. Namun demikian, cakupan pelaksanaan audit terhadap aktivitas fungsional yangmemiliki eksposur Risiko Pasar masih perlu ditingkatkan efektifitasnya
c. Risiko Suku Bunga
Risiko pasar banking book disebabkan perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas bankingbook. Risiko pasar banking book dikelola dengan mengoptimalkan struktur laporan posisi keuanganBank untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat diterima Bank.Pengendalian risiko pasar banking book dilakukan dengan menetapkan limit yang mengacu padaketentuan regulator dan internal yang dimonitor secara mingguan maupun bulanan oleh DivisiTreasuri. Tabel berikut ini merangkum tingkat suku bunga rata-rata efektif.
2016 2015
AsetPenempatan pada Bank lain 6,02% 6,75%Pinjaman yang Diberikan 10% - 21% 10% - 21%
LiabilitasSimpanan Nasabah- Giro 1,88% 1,55%- Tabungan 1,50% 1,78%- Deposito Berjangka 6,05% 7,39%- Pinjaman yang Diterima 15,00% 13,00%
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Pasar cukup memadai. Hal ini tercermin dari adanyapemisahan fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian. Namun demikian, cakupan pelaksanaan audit terhadap aktivitas fungsional yangmemiliki eksposur Risiko Pasar masih perlu ditingkatkan efektifitasnya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
73
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
c. Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Tabel berikut merangkum aset Bank yang memperoleh pendapatan bunga dan yang memperolehbeban bunga (tidak dengan tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkantanggal kontraktual perubahan suku bunga atau tanggal jatuh tempo, mana yang lebih dulu :
31 Desember 20161-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan lebih dari 12 bulan Jumlah
Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 -- -- -- 342.820.247.163Giro pada Bank lain -- -- -- 1.708.414.954 1.708.414.954Penempatan pada Bank lain
dan Bank Indonesia 1.113.000.000.000 -- -- -- 1.113.000.000.000Kredit yang diberikan 51.150.000.036 10.160.088.185 37.599.438.398 3.975.842.098.147 4.074.751.624.766
Jumlah 1.506.970.247.199 10.160.088.185 37.599.438.398 3.977.550.513.101 5.532.280.286.883
Dana Pihak KetigaGiro 1.951.852.735.364 86.749.010.461 86.749.010.461 43.374.505.229 2.168.725.261.515Tabungan 60.222.124.796 120.444.249.592 240.888.499.184 782.887.622.350 1.204.442.495.922Deposito 517.544.213.220 83.901.299.494 97.235.579.979 18.093.000.000 716.774.092.693
Liabilitas pada Bank Indonesia -- -- -- 85.635.145 85.635.145Liabilitas pada Bank lain 500.213.840.781 -- -- -- 500.213.840.781Pinjaman yang diterima -- -- -- 25.403.653.282 25.403.653.282
Jumlah 3.029.832.914.161 291.094.559.547 424.873.089.624 869.844.416.006 4.615.644.979.338
31 Desember 20151-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan lebih dari 12 bulan Jumlah
Giro pada Bank Indonesia 484.730.483.006 -- -- -- 484.730.483.006Giro pada Bank Indonesia -- -- -- 2.425.183.875 2.425.183.875Penempatan pada Bank lain
dan Bank Indonesia -- 100.000.000.000 -- -- 100.000.000.000Kredit yang diberikan 75.337.341.726 48.022.165.663 22.033.654.984 3.494.259.743.952 3.639.652.906.325
Jumlah 560.067.824.732 148.022.165.663 22.033.654.984 3.496.684.927.827 4.226.808.573.206
Dana Pihak KetigaGiro 1.656.440.576.610 73.619.581.183 73.619.581.183 36.809.790.592 1.840.489.529.568Tabungan 56.256.200.314 112.512.400.629 225.024.801.257 731.330.604.090 1.125.124.006.290Deposito 430.228.911.296 20.969.000.000 4.674.303.048 1.063.075.000 456.935.289.344
Liabilitas pada Bank Indonesia -- -- -- 86.635.145 86.635.145Liabilitas pada Bank lain 357.042.436 -- -- -- 357.042.436Pinjaman yang diterima -- -- - 23.486.918.039 23.486.918.039
Jumlah 2.143.282.730.656 207.100.981.812 303.318.685.488 792.777.022.866 3.446.479.420.822
Risiko likuiditas dapat terjadi ketika sebuah bank tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnyakepada nasabah atau pihak lawan secara tepat waktu dengan biaya yang wajar. Manajemen risikolikuiditas merupakan hal yang sangat penting karena berdampak signifikan terhadap keberlangsunganbisnis. Bank senantiasa berupaya memastikan bahwa setiap kebutuhan likuiditas dan pendanaan saatini dan masa mendatang dapat terpenuhi baik dalam kondisi pasar normal maupun kondisi kritis.Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasadatang.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
74
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
c. Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Komposisi aset Bank yang ada menunjukkan bahwa Aset Bank cukup memadai untuk menutupikewajiban jatuh tempo, hal ini terlihat dari persentase rasio aset likuid yang cukup besar terhadaptotal aset yang ada (23,98%) dan rasio aset likuid terhadap pendanaan jangka pendek (43,82%).Deposan Inti dimana mayoritas dananya milik Pemerintah memiliki nominal yang cukup signifikanmenunjukan konsentrasi pada sumber pendanaan berisiko rendah karena merupakan dana murah,namun jika sewaktu-waktu Pemerintah menarik dananya secara bersamaan dalam jumlah yang besarmaka akan berisiko tinggi (high risk). Perlu komitmen yang tinggi bersama dengan PemerintahDaerah serta usaha pendekatan yang nyata dari Pengurus/Manajemen agar Pemerintah Daerah tetapberkomitmen untuk menempatkan dananya pada Bank Kalteng.
Komposisi dana pihak ketiga pada PT Bank Kalteng masih didominasi oleh dana Pemerintah Daerah,sehingga perlu perhatian khusus dari manajemen terkait strategi dan upaya penghimpunan DanaPihak Ketiga kedepannya khususnya dana yang berasal dari luar pemerintah daerah (swasta). Kedepan perlu dilakukan upaya keras dalam menghimpun dana pihak ketiga yang berasal dari luarpemerintah daerah (swasta) dikarenakan menurut persyaratan BPD Regional Champion (BRC)minimal Dana Pihak Ketiga dari luar pemerintah daerah (swasta) adalah 70%, sementaraberdasarkan posisi per 31 Desember 2016 bahwa Dana Pihak Ketiga dari luar pemerintah daerah(swasta) mencapai ± 57%.
Persentase pendanaan non inti Bank terhadap total pendanaan adalah senilai 4,37%, mengingat dananon inti Bank Kalteng didominasi giro Pemda yang nilainya diatas 2 miliar. Berdasarkan data posisi31 Desember 2016, persentase Dana Pihak Ketiga milik Pemerintah Daerah mencapai 40% dari totalDana Pihak Ketiga yang ada pada Bank Kalteng. Hal tersebut dapat berisiko bagi Bank, karenalikuiditas Bank tergantung pada dana non inti dan sewaktu-waktu dapat ditarik atau dipindahkan keBank lain.
Dana Pihak Ketiga Bank Kalteng posisi 31 Desember 2016 masih kurang dari target Rencana BisnisBank Triwulan IV tahun 2016 atau realisasinya sebesar Rp4.089.942 juta atau baru 84,77% daritarget sebesar Rp. Rp. 4.824.323 juta.
Berdasarkan Laporan Proyeksi Arus Kas posisi tanggal 31 Desember 2016, posisi kas akhir BankKalteng seminggu ke depan masih dalam posisi aman (positif) dimana posisi awal kas dan arus kasmasuk lebih besar dari arus kas keluar.
Volume Transaksi Rekening Administratif (TRA) pada posisi 31 Desember 2016 masih rendah sebesar5,08% dari total Aset, dimana sebagian besar TRA berupa Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik yangmemiliki kualitas Lancar sebesar Rp83.881 juta.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
75
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
c. Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 20161-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan lebih dari 12 bulan Jumlah
Kas 166.292.541.200 -- -- -- 166.292.541.200Giro pada Bank Indonesia 342.820.247.163 -- -- -- 342.820.247.163Giro pada Bank lain 1.708.414.955 1.708.414.955Penempatan pada Bank lain
dan Bank Indonesia 1.113.000.000.000 -- -- -- 1.113.000.000.000Kredit yang diberikan 51.150.500.036 10.160.088.185 37.599.438.398 3.975.842.098.147 4.074.752.124.766Aset lain-lain 77.819.273.240 2.127.778.394 151.550.133 79.917.697.491 160.016.299.258
Jumlah 1.751.082.561.639 12.287.866.579 37.750.988.531 4.057.468.210.593 5.858.589.627.342
Dana Pihak KetigaGiro 1.951.852.735.364 86.749.010.461 86.749.010.461 43.374.505.230 2.168.725.261.516Tabungan 60.222.124.796 120.444.249.592 240.888.499.184 782.887.622.349 1.204.442.495.921Deposito 517.544.213.220 83.901.299.494 97.235.579.979 18.093.000.000 716.774.092.693
Liabilitas pada Bank Indonesia 85.635.145 85.635.145Liabilitas pada Bank lain 500.213.840.781 500.213.840.781Pinjaman yang diterima 25.489.288.427 25.489.288.427Lain-lain 19.329.182.484 12.051.786.161 1.704.445.344 101.270.973.147 134.356.387.136
Jumlah 3.049.162.096.645 303.146.345.708 426.577.534.968 971.201.024.298 4.750.087.001.619
(1.298.079.535.006) (290.858.479.129) (388.826.546.437) 3.086.267.186.295 1.108.502.625.723
31 Desember 20151-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan lebih dari 12 bulan Jumlah
Kas 254.894.428.750 -- -- -- 254.894.428.750Giro pada Bank Indonesia 484.730.483.006 -- -- -- 484.730.483.006Giro pada Bank lain -- -- -- 2.425.183.875 2.425.183.875Penempatan pada Bank lain
dan Bank Indonesia -- 100.000.000.000 -- -- 100.000.000.000Kredit yang diberikan 75.337.341.726 48.022.165.663 22.033.654.984 3.494.259.743.951 3.639.652.906.324Aset lain-lain 18.184.621.320 198.402.739 71.760.458 126.004.125.719 144.458.910.236
Jumlah 833.146.874.802 148.220.568.402 22.105.415.442 3.622.689.053.545 4.626.161.912.191
Dana Pihak KetigaGiro 1.656.440.576.610 73.619.581.183 73.619.581.183 36.809.790.591 1.840.489.529.567Tabungan 56.256.200.314 112.512.400.629 225.024.801.258 731.330.604.087 1.125.124.006.288Deposito 430.228.911.296 20.969.000.000 4.674.303.048 1.063.075.000 456.935.289.344
Liabilitas pada Bank Indonesia -- -- -- 86.635.145 86.635.145Liabilitas pada Bank lain 357.042.435 -- -- -- 357.042.435Pinjaman yang diterima -- -- - 23.486.918.039 23.486.918.039Lain-lain 55.154.289.088 21.073.768.991 4.916.994.971 143.898.483.066 225.043.536.116
Jumlah 2.198.437.019.743 228.174.750.803 308.235.680.460 936.675.505.928 3.671.522.956.934
(1.365.290.144.941) (79.954.182.401) (286.130.265.018) 2.686.013.547.617 954.638.955.257
Kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas secara komposit cukup memadai, meskipun demikianpemantauan terhadap likuiditas Bank harus tetap menjadi skala prioritas.
Tata Kelola Risiko Likuiditas sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan minor. Hal initercermin pada kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasukpelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengelola RisikoLikuiditas telah memadai dan fungsi Manajemen Risiko Likuiditas (ALCO) telah dilaksanakan dengancukup memadai. Fungsi Manajemen Risiko Likuiditas termasuk ALCO memiliki tugas dan tanggungjawab yang jelas dan telah berjalan cukup baik sehingga bisa menganalisa perubahan likuiditas akibatperubahan kondisi eksternal maupun internal.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
76
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
c. Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Komponen modal disetor dalam menambah modal cukup signifikan, oleh sebab itu perlu usaha yangnyata dari Pengurus sehingga menjadi komitmen Pemegang saham dalam memenuhi setoran modal.Sebagian besar Pemda sudah membuat Perda terkait Setoran Modal dan diharapkan para Pemdaselaku Pemegang Saham telah berkomitmen untuk meningkatkan setoran modal sebesar 1 triliunrupiah sejak tahun 2013 sampai tahun 2018 sebagaimana hasil RUPS tahun 2013.
Strategi pengelolaan likuiditas cukup memadai namun dalam hal ini juga belum terlihat strategi nyatadari Manajemen dalam upaya memenuhi persyaratan Dana Pihak Ketiga sesuai target BPD RegionalChampion (BRC) minimal dana pihak ketiga dari luar pemerintah daerah (swasta) adalah 70%.
Direksi memiliki awareness serta pemahaman yang cukup baik terhadap Risiko Likuiditas yangtergambar dalam strategi pengelolaan likuiditas yang mencakup strategi pendanaan serta pengaturanmanajemen dana yang tertuang dalam kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko bidanglikuiditas.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas cukup memadai dan Bank telah memilikiperencanaan dan komitmen yang jelas dalam memenuhi sumber pendanaan Bank khususnya yangbersumber selain dari Dana Pemerintah Daerah. Perencanaan dan komitmen yang jelas tentunyaakan menjadi alternatif solusi pendanaan dan untuk meminimalisir dampak berpindahnya dana-danaPemerintah Daerah ke Bank lain. Selama rentang waktu sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 adabeberapa pemindahan dana Kas Daerah dari Bank Kalteng ke bank lain.
Strategi pengelolaan likuiditas cukup memadai meskipun bank belum memiliki system stress testlikuiditas. Sebagai bentuk pengelolaan Risiko Likuiditas dan untuk menjaga stabilitas likuiditas Bank,maka Bank wajib memantau terpenuhinya kecukupan Giro Wajib Minimum (GWM) pada BankIndonesia.
d. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal,manusia dan sistem atau yang disebabkan oleh faktor eksternal.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong cukup rendah selama periode waktu tertentudimasa datang.
Karakteristik produk dan jasa pada Bank Kalteng memiliki karakteristik yang sederhana sehinggarisiko yang dihadapi relatif masih rendah. Produk dan jasa relatif kurang bervariasi. Bisnis bankmemiliki karakteristik yang sederhana dan kurang bervariasi. Mekanisme bisnisnya masih sederhanadengan volume transaksi masih relatif rendah. Struktur Organisasi yang tidak kompleks dan tidakterdapat aksi korporasi yang signifikan.
Penggunaan jasa alih daya yang sangat minimal dan hanya untuk pekerjaan pendukung seperticleaning service sehingga potensi risikonya rendah.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
77
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
d. Risiko Operasional (lanjutan)
Bank ke depan semakin kompetitif untuk merebut pangsa pasar, hal ini menjadi perhatian yang seriusbagi Pengurus Bank supaya dapat bersaing dengan baik maka salah satunya dengan caramemperkuat sistem TI serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM. Belum terpenuhinyakomitmen Bank akan kecukupan infrastruktur TI dan SDM berpotensi menghambat operasional Bankdan dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi menyebabkan seluruh rencana bisnispengembangan jaringan kantor, ATM, produk dan aktivitas baru yang berkaitan dengan fungsi TIterhambat pelaksanaannya.
Bank sudah memiliki sistem pengamanan TI (anti virus) yang global dan terupdate secaraberkesinambungan pada seluruh sarana komputer yang terintegrasi dengan sistem TI.
Bank juga perlu meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan masalah perpajakan. Hal ini perludilakukan dan menjadi perhatian dari Manajemen. Adapun pada Triwulan IV tahun 2016 masih adapermasalahan pengenaan sanksi denda perpajakan.
Bank perlu menetapkan tugas pokok dan fungsi Divisi SDM yang memiliki target yang terukur,melaksanakan kebijakan staffing model dan Career Path Management (CPM), reward and punishmentsebagaimana tertuang di dalam kebijakan bank untuk mendapatkan gambaran utuh terhadap kondisiSumber Daya Manusia dari sisi kualitas dan kuantitas.
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair) :
Kualitas penerapan manajemen risiko operasional secara komposit cukup memadai, terdapatbeberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen misalnya berdasarkan hasil auditekstern maupun Divisi Pengawasan Intern bahwa pengawasan melekat pada satuan kerja operasionalbelum optimal dilaksanakan sehingga masih terdapat pelanggaran ketentuan yang berpotensimerugikan Bank. Disamping itu, terdapat permasalahan terkait infrastruktur TI dan kebutuhan SDMyang belum seluruhnya ditindaklanjuti sebagaimana komitmen dengan pihak auditor, sehingga selainmenimbulkan Risiko Operasional, dalam jangka waktu lama juga akan berpotensi menimbulkan RisikoStratejik bagi Bank dikarenakan akan menghambat pengembangan bisnis bank ke depan.
Tata Kelola Risiko Operasional sudah memadai meskipun masih terdapat beberapa kelemahan yangmembutuhkan perhatian manajemen. Hal ini tercermin pada kecukupan pengawasan aktif olehDewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris danDireksi dalam mengelola Risiko Operasional secara umum telah memadai. Namun demikian,pemantauan terhadap progress program penyempurnaan manajemen SDM dan infrastrukturTeknologi Informasi masih perlu dilakukan secara intensif.
Manajemen memiliki awareness yang cukup baik mengenai manajemen risiko, namun ManajemenBank tetap dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas fungsi pengendalian intern dan pengawasanaktif guna memastikan operasional Bank dan pengembangan bisnis bank kedepan berjalan sesuaidengan Rencana Bisnis yang ditetapkan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
78
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
d. Risiko Operasional (lanjutan)
Fungsi Manajemen Risiko Operasional khususnya yang terkait Sumber Daya Manusia cukup baik,namun terdapat kelemahan yang perlu mendapat perhatian manajemen terutama kuantitas SDM.Adanya Pejabat dan Pegawai Bank Kalteng yang memasuki masa pensiun pada tahun 2016 danrencana penambahan jaringan kantor dapat berpotensi menyebabkan Bank kekurangan Sumber DayaManusia terutama untuk Pejabat di level middle. Disamping itu sampai dengan posisi Desember 2016masih terdapat jabatan yang masih belum memenuhi syarat golongan/kepangkatan, meskipundemikian operasional Bank tetap dapat berjalan secara normal dan untuk meningktkan kualitas SDMyang ada, Bank secara rutin melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pejabat serta melakukanassesment pejabat.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Operasional sudah memadai. Hal ini tercermin dari adanyapemisahan fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian. Disamping itu, pelaksanaan audit untuk menilai pelaksanaan proses dan sistemmanajemen Risiko Operasional pada semua aktivitas fungsional telah dilaksanakan sesuai kebutuhanBank. Kontrol Intern Cabang (KIC) berfungsi sebagai pengawas langsung pada kegiatan operasionaldi kantor cabang.
Guna mencegah dan meminimalisir potensi terjadinya fraud pada Bank Kalteng yang pada akhirnyajuga berpotensi merugikan lembaga, Divisi Kepatuhan agar melakukan sosialisasi ke KantorCabang/Cabang Pembantu/Kas Bank Kalteng khususnya yang terkait BPP Penanganan LitigasiMasalah Hukum dan Pemberian Bantuan Hukum. Disamping itu, sebagai perpanjangan fungsipengawasan Direksi di Kantor Cabang, Kontrol Intern Cabang dihimbau meningkatkan pengawasanaktifnya terhadap kegiatan operasional pada Kantor Cabang masing-masing. Selain itu Bank Kaltengjuga sudah menerapkan kebijakan Deklarasi Anti Fraud untuk seluruh Pegawai Bank Kalteng dansarana laporan Whistle Blower. Divisi Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko juga melakukansosialisasi terkait Fraud dan Delapan Jenis Risiko ke Kantor Cabang / Cabang Pembantu/ Kas BankKalteng yang tertuang dalam rencana kerja tahunan.
Business Continuity Management cukup andal khususnya terkait permasalahan TI khususnya serverDRC dan genset yang telah ditindaklanjuti dengan baik sehingga operasional Bank berjalan denganbaik. Masih rendahnya budaya sadar risiko pada aktivitas operasional Bank. Masih rendahnya budayasadar risiko pada aktivitas operasional Bank maka perlu dilakukan sosialisasi kepada seluruh pegawaisehingga berpengaruh positif terhadap perilaku pegawa dalam upaya mitigasi risiko kerugian Bank.Budaya risiko agar dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus dan konsisten oleh semuainsan PT. Bank Kalteng serta saling mengingatkan antar sesama pegawai dalam aktivitas keseharian.
Pada Divisi Perkreditan target kinerja kredit ditetapkan berdasarkan kantor cabang dan targettersebut tidak diterjemahkan ke dalam target individu per analis sehingga belum dilakukan evaluasiper analis per bulan secara sistematis berdasarkan capaiannya.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
79
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
d. Risiko Operasional (lanjutan)
Petugas SDM perlu dibekali teknik analisis kebutuhan pelatihan pegawai (training need analysis)sehingga penetapan pelaksanaan tugas pegawai menjadi efektif sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Berhubungan dengan data dan dokumen berkas pegawai, manajemen dokumen oleh divisi SDMmasih dilakukan secara manual dalam arsip hard copy sehingga manajemen kesulitan jikamemerlukan data yang cepat, lengkap dan terkini perihal informasi pegawai untuk kebutuhanmutasi/rotasi maupun promosi.
Belum optimalnya kebijakan dan pelaksanaan kebijakan bank di bidang SDM, membuat bank sulitmengembangkan kualitas manajemen yang baik sehingga berdampak kepada terbatasnya realisasirencana bisnis bank secara keseluruhan dan ancaman persaingan perbankan saat ini dan ke depan.
Pembebanan tugas tambahan pada Divisi SDM berakibat pada meningkatnya beban kerja Divisi SDMyang berdampak pada pekerjaan inti Divisi SDM menjadi kurang efektif. Hingga saat ini Divisi SDMbelum memiliki data pegawai terbaru, kebutuhan valid SDM berdasarkan angka real dan perkiraanbeberapa tahun mendatang yang disesuaikan dengan RBB, data kompetensi dan kebutuhankompetensi pegawai dan lain-lain. Dampak dari Divisi yang tidak melaksanakan tugas sebagaimanamestinya tidak hanya terbatas Divisi SDM saja, akan tetapi juga berdampak pada kelancaranpekerjaan Divisi lainnya yang selalu mengeluhkan kekurangan kekurangan SDM sehingga merekaharus melakukan peran ganda yang seharusnya peran tersebut menjadi mekanisme check andbalances.
Meningkatkan budaya perusahaan khususnya terkait dengan manajemen risiko dan penilaian kualitasberdasarkan kualitas kinerja pegawai. Mengkinikan data pegawai secara sistem untuk menciptakandata based kepegawaian yang akuntabel. Hal ini juga merupakan temuan berulang yang waibmenjadi concern manajemen Bank. Menciptakan iklim yang sehat dan terukur antar pegawai dalammerumuskan faktor – faktor penilaian kinerja pegawai.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahanaspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh ketiadaan peraturan perundang-undangan yangmendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak danpengikatan dokumen yang tidak sempurna.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasadatang.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
80
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
e. Risiko Hukum (lanjutan)
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan selama Triwulan IV tahun 2016, tidak terdapat gugatanyang diajukan pihak intern maupun ekstern kepada Bank, walaupun masih ada permasalahan hukumyang melibatkan Bank masih dalam proses penyelesaian seperti tata ulang Aset Milik PT BankKalteng Jalan H. Ikap No.11 Palangka Raya.
Seluruh perjanjian/perikatan dengan pihak ketiga dibuat cukup memadai, meskipun masih ditemukanbeberapa kelemahan klausula perjanjian dan tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian, misalnyadalam beberapa hasil temuan auditor yang berpotensi hukum dimana terdapat administrasi kredityang belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Seluruh aktivitas dan produk Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Diupayakan setiap ketentuan peraturan intern Bank yang berlaku selalu dikinikan sesuaiperkembangan perbankan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangterbaru.
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair) :
Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit cukup memadai, meskipun terdapatkelemahan minor, misalnya berdasarkan temuan auditor masih terdapat dokumen perjanjian yangtidak memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku sehingga berisiko hukum dikemudianhari apabila tidak segera diperbaiki.
Tata Kelola Risiko Hukum sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan minor. Hal initercermin pada kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk awarenessdan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi mengenai manajemen Risiko Hukum cukup baik.Fungsi manajemen Risiko Hukum juga didukung oleh adanya Staf Direksi Bidang Hukum dalamStruktur Organisasi Kantor Pusat yang ditempatkan langsung di bawah Direksi yang merupakanbagian independen yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas.
Fungsi manajemen Risiko Hukum cukup baik, namun pengelolaan risiko hukum belum didukung olehSumber Daya Manusia yang cukup. Meskipun demikian pemantauan dan pengelolaan terhadappermasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank Kalteng tetap mendapat perhatian manajemendengan menugaskan Tenaga Ahli Direksi Bidang Hukum untuk membantu Direksi terkaitpermasalahan hukum. Disamping itu, Bank telah memberlakukan ketentuan intern mengenai litigasihukum dan bantuan perlindungan hukum baik bagi Pejabat maupun Pegawai Bank Kalteng gunamemitigasi Risiko Hukum yang mungkin terjadi akibat kegiatan operasional Bank.
Strategi hukum dalam penyelesaian masalah/fraud yang terjadi di Bank Kalteng sudah berjalandengan baik dan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlalu, karena pihak manajemenmemiliki awareness dan pemahaman yang baik terhadap risiko hukum.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
81
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
e. Risiko Hukum (lanjutan)
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan operasional Bank Kalteng saat ini adalahbelum memadainya ketentuan yang mengatur perlindungan hukum bagi pejabat dan pegawai BankKalteng dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
f. Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko akibat pengambilan keputusan stratejik yang tidak tepat, kegagalandalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis, ketidak mampuan untuk melaksanakan suatukeputusan stratejik, atau gabungan dari hal-hal tersebut.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong cukup rendah selama periode waktu tertentudimasa datang.
Produk/kegiatan usaha Bank guna menghimpun dana masih terkonsentrasi pada tabungan, giro dandeposito berjangka yang sebagian besar bersumber dari Pemerintah Daerah. Sedangkan gunamenyalurkan dana tersebut masih terkonsentrasi pada perkreditan namun risikonya rendah karenasebagian besar penyaluran kredit kepada PNS/Pensiunan yang gajinya disalurkan melalui Bank.Namun demikian Risiko Stratejik semakin meningkat eksposurnya seiring dengan semakinkompetitifnya persaingan bisnis perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Bank Kalteng dituntutuntuk lebih berperan serta dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melaluiproduk/kegiatan usaha Bank yang sinergi dengan visi misi pembangunan daerah Provinsi KalimantanTengah.
Strategi bank kedepan khususnya dalam meningkatkan penyaluran kredit tergolong berisiko tinggi,karena ekspansi kredit produktif akan ditingkatkan padahal kredit produktif bukan sektor kredit yangdikuasai oleh Bank Kalteng. Tercapainya target penyaluran kredit lebih dikarenakan kuantitas SDMyang menangani kredit sudah terpenuhi.
Bank Kalteng agar tetap eksis berkompetisi dalam rangka pengembangan usahanya yangberkelanjutan harus selalu membuat terobosan di bidang pelayanan antara lain: sudah membuka 7(tujuh) Kantor Cabang Pembantu baru, menciptakan produk baru, membuka jaringan ATM di pusatperbelanjaan dan didaerah perkantoran yang aksesnya mudah dijangkau oleh seluruh lapisanmasyarakat dan mempersiapkan Layanan SMS Banking serta penyediaan EDC.
Agar semua satuan kerja memahami pelayanan yang baik dan prima (Prime Service Quality) kepadapara stakeholder, sehingga tercipta suasana yang ramah dan cukup berkesan dengan nasabah.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
82
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
f. Risiko Stratejik (lanjutan)
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair) :
Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit cukup memadai, meskipun demikianpemantauan terhadap realisasi rencana bisnis Bank tetap perlu mendapatkan perhatian manajemendengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi anggaran.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman yang cukup baik mengenaimanajemen risiko stratejik. Direksi selalu berkoordinasi dengan Dewan Komisaris dalam penyusunanrencana bisnis Bank.
Perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) cukupmemadai tetapi tidak selalu sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Bank secarakeseluruhan.
Fungsi manajemen risiko stratejik cukup baik, namun perlu meningkatkan strategi nyata dariManajemen dalam upaya memenuhi persyaratan BPD Regional Champion (BRC) antara lain strategidalam peningkatan modal inti minimal Rp1 triliyun, pemenuhan DPK 70% dari dana non pemerintahdaerah (swasta), rasio Net Interest Margin (NIM) maksimal 5,5% dan persyaratan lainnya.
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia cukup memadai namun masih perlu dilakukannyapeningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia guna meminimalisir risiko yang terjadi danmendukung rencana bisnis Bank.
Kerangka Manajemen Risiko Stratejik cukup memadai. Hal ini tercermin dari kecukupan dariKebijakan dan penetapan limit Risiko Stratejik yang telah jelas dan memadai berdasarkan BusinessPlan Bank. Kecukupan strategi terkait permodalan dan strategi dalam rencana pembukaan jaringankantor kedepan dalam menyesuaikan dengan kegiatan usaha Bank pada BUKU 1 menuju BUKU 2perlu dipersiapkan
Mengkaji ulang kebijakan penilaian kinerja dengan menggunakan parameter yang dapat diukursecara objektif untuk meminimalisir kemungkinan adanya unsur penilaian yang saat ini masih dinilaikurang memadai (subjektifitas) dan mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai secara rutinsebagai wujud kepedulian manajemen dalam mencapai visi dan misi bank bersama pegawai.
Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai sesuai dengan kebijakan internal maupuneksternal yang menjadi kebutuhan organisasi.
Meningkatkan budaya perusahaan khususnya terkait dengan manajemen risiko dan penilaian kualitasberdasarkan kinerja pegawai.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
83
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
f. Risiko Stratejik (lanjutan)
Mengkinikan data pegawai secara sistem untuk menciptakan data based kepegawaian yangakuntable. Hal ini juga merupakan temuan berulang yang wajib menjadi concern senior manajemen.
Menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan terukur antar pegawai dalam merumuskan faktor-faktorpenilaian kinerja pegawai.
Direksi diminta untuk memperhatikan kapabilitas infrastruktur bank dalam menetapkan rencana bisniske depan agar rencana kerja Bank Kalteng menjadi lebih efektif dan terukur.
g. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakanperaturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Dalam kegiatan usaha industriperbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baikoleh pemerintah maupun Bank Indonesia, selain itu bank juga diwajibkan tunduk kepada beberapaketentuan lainnya, seperti peraturan yang mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan Terbatas,Perpajakan dan Otoritas Jasa Keuangan "OJK".
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentudimasa datang.
Pelaporan transaksi Anti Money Laundring (APU-PPT) sudah dilakukan dengan menggunakan sistemaplikasi VBS AML yang terintegrasi dengan core banking sistem. Namun pelaporan dari core bankingke PPATK masih terpisah sehingga dilakukan input manual ke server PPATK yang dilakukan olehKantor Pusat.
Berdasarkan hasil audit Divisi Pengawasan Intern maupun Bank Indonesia, masih terjadipelanggaran/temuan yang sama dan selalu terjadi berulang-ulang yang secara langsung berpengaruhmeningkatkan risiko kepatuhan Bank, contohnya masih ditemukannya kelemahan administrasi kredityang berpotensi risiko hukum dan masih ditemukannya human error pada bidang pelayanan yangberpotensi merugikan Bank.
Kualitas penerapan manajemen Risiko Kepatuhan secara komposit cukup memadai, namun terdapatbeberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen misalnya masih terjadipelanggaran/temuan yang sama berdasarkan hasil temuan auditor.
Tata Kelola Risiko Kepatuhan sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan yangmembutuhkan perhatian manajemen. Hal ini tercermin pada kecukupan pengawasan aktif olehDewan Komisaris dan Direksi termasuk awareness dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksiyang baik mengenai manajemen Risiko Kepatuhan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
84
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
g. Risiko Kepatuhan (lanjutan)
Kerangka Manajemen Risiko Kepatuhan memadai. Hal ini tercermin dari kecukupan dari CakupanKebijakan dan Prosedur Risiko Kepatuhan yang telah memadai sebagaimana tercantum dalam BukuPedoman Perusahaan (BPP) Penerapan Fungsi Kepatuhan PT. Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah.
Budaya manajemen risiko kepatuhan cukup baik tetapi belum selalu dilaksanakan secara konsistenoleh satuan kerja Bank, mengingat masih dijumpainya beberapa pelanggaran peraturan dankomitmen yang berpotensi merugikan Bank. Untuk itu, setiap Pejabat maupun Pegawai Bank Kaltengdituntut untuk lebih meningkatkan pengawasan melekat yang berkesinambungan untuk memastikanagar semua peraturan maupun ketentuan perundang-undangan yang berlaku dipatuhi oleh semuasatuan kerja.
Dalam penerapan manajemen risiko kepatuhan, Divisi Kepatuhan selalu menyampaikan Peraturandan Surat Edaran Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan terkini kepada satuan kerja terkait sebagaipedoman bagi satuan kerja tersebut.
Kebijakan dan prosedur dalam pendelegasi wewenang telah diatur dan dalam pelaksanaannyaterus dipantau oleh manajemen untuk menimbulkan budaya risiko.
Budaya manajemen Risiko Kepatuhan cukup kuat dan telah diinternalisasikan dengan cukup baiktetapi belum selalu dilaksanakan secara konsisten.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Kepatuhan sudah memadai. Hal ini tercermin dari adanyapemisahan fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian. Disamping itu, pelaksanaan audit untuk menilai pelaksanaan dan pengendalian RisikoKepatuhan pada semua aktivitas fungsional telah dilaksanakan secara efektif.
Fungsi Manajemen Risiko Kepatuhan cukup baik, namun terdapat kelemahan yang perlu mendapatperhatian manajemen. Hal tersebut tercermin dalam masih terdapat komitmen kepada BankIndonesia dan OJK yang belum ditindaklanjuti sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
85
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
h. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumberdari persepsi negatif terhadap bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan olehBank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasi dimata masyarakat dapat menimbulkan pandanganmaupun persepsi negatif masyarakat terhadap bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadipenurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang akhirnya akan memberikandampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yangdihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasadatang.
Pemberitaan negatif dari Pemegang Saham masih skala kecil dan pengaruhnya tidak signifikan.
Bank tidak pernah melakukan pelanggaran etika bisnis. Produk bank sederhana sehingga relatif tidakmemerlukan pemahaman khusus dari nasabah.
Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (Fair) :
Kualitas penerapan manajemen risiko reputasi secara komposit cukup memadai, meskipun terdapatkelemahan misalnya: belum adanya satuan kerja khusus yang menangani pemberitaan/ publikasinegatif media terhadap Bank dan belum adanya unit khusus yang menangani pengaduan nasabah24 jam PT Bank Kalteng sedang mengkaji unit layanan Call Center.
Proses manajemen risiko reputasi sudah cukup memadai namun potensi risiko reputasi Bank kedepan diperkirakan meningkat seiring dengan seringnya publikasi dan pemberitaan negatif terkaitBank Kalteng. Oleh sebab itu, ke depan Bank Kalteng perlu membentuk suatu unit kerja ataupenunjukan Pejabat yang melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan nasabahtermasuk dalam menangani seluruh pengaduan publikasi maupun pemberitaan negatif yang dihadapioleh Bank, sehingga Bank secara cepat dan tepat dalam mengantisipasi potensi risiko reputasi yangmungkin dihadapi Bank.
Budaya manajemen risiko reputasi cukup baik dimana seluruh pegawai dibina melalui surat-suratpembinaan dari Direksi untuk selalu menjaga nama baik dan reputasi lembaga. Disamping itu,dihimbau kepada seluruh Pejabat dan Pegawai Bank untuk wajib turut mencegah terjadinya hal-halyang dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap Bank sebagai bentuk mitigasi risiko reputasidikemudian hari.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
86
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
h. Risiko Reputasi (lanjutan)
Reputasi Bank yang bersifat pemberitaan negatif selama ini hanya berdampak sesaat saja, mengingatdalam bulan berikutnya tidak terlihat dampaknya yang signifikan terhadap kepercayaan nasabah.Bank Kalteng tetap melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi terjadinya penurunan tingkatkepercayaan nasabah dan pemegang saham antara lain : dengan meningkatkan pelayanan prima(Prime Service Quality), pembinaan melalui surat-surat Direksi terkait pelayanan kepada nasabah danpemberitaan negatif pada media cetak serta telah dilakukan konsolidasi kepada beberapa pemegangsaham oleh Pengurus Bank Kalteng/
Kedepan perkembangan dan pemeliharaan sistem TI menjadi fokus perhatian, mengingat sistem TIberhubungan langsung dengan proses layanan dengan para nasabah. Serta sedang dipersiapkanlayanan khusus untuk Pemerintah Daerah berupa Layanan Informasi Penyimpanan Uang Pemda (LI-PUP) yang perlu mendapat prioritas dari manajemen Bank. Demikian juga dengan menunjuk pegawaiyang setiap saat memantau agar tersedianya dana yang cukup.
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING
a. Perjanjian Virtual Banking System dengan Vendor
Pada tanggal 23 September 2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah melakukan Perjanjian Kerjasama Nomor: DSDM.20/PKS-0103/IX.16 dan suratnomor: 134/PKS-MGK/IX.16 dengan PT Mantra Global Konsultan tentang Pemeliharaan AplikasiVirtual Banking System Keperluan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Tahun 2016.Perjanjian ini berlaku selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender, terhitung sejakpenerbitan Surat Perjanjian Pemborongan sampai dengan 23 September 2017.
b. Perjanjian Sewa Mesin ATM CDM OPTEVA 378 dan DIEBOLD OPTEVA 5500 Series
Pada tanggal 07 September 2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah melakukan Perjanjian Kerjasama Nomor: DSDM.20/PKS-0096/IX.16 dan suratnomor: SI.034/IX.A/2016 dengan PT Srisindhu Informatika tentang Sewa Mesin ATM CDM OPTEVA378 dan DIEBOLD OPTEVA 5500 Series PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah.Perjanjian ini berlaku selama 4 (empat) tahun terhitung mulai 07 September 2016 sampai dengan07 September 2020.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
87
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (lanjutan)
c. Perjanjian Sewa Beli Server Sparc T 5- 2 untuk Disaster Recovery Center (DRC)
Bank menandatangani perjanjian Nomor DSDM.20/PKS-0158/VII.14 Nomor:LC001/BKLTG-ASINDO/VII/14 pada tanggal 25 Juli 2014 antara PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah mengadakan perjanjian dengan PT Asia Sinergi Solusindo dengan nilai kontrakRp5.712.000.000 tentang Penyewa belian Server Sparc T5-2 untuk DRC sebanyak 1 (satu) unitdengan masa sewa beli 4 (empat) tahun yang kemudian digunakan oleh PT Bank Kalteng sebagaialat operasional dalam menunjang kegiatan bisnis PT Bank Kalteng, termasuk dalam perjanjian iniadalah fasilitas sebagai berikut :1. Pengadaan software dan hardware SERVER SPARC T5-2 untuk DRC dari PT Asia Sinergi
Solusindo sudah termasuk masa sewa beli belum berakhir.2. Pengiriman, pemasangan, aktivasi SERVER SPARC T5-2 untuk DRC dengan hak pakai selama
oleh PT Bank Kalteng.3. Jaminan asuransi atas risiko unit SERVER SPARC T5-2 untuk DRC selama masa sewa beli.4. Maintenance dan penggantian spare part yang rusak selama masa sewa beli.5. Stand by Teknisi PT Asia Sinergi Solusindo pada setiap hari kerja.
d. Perjanjian Server Domain
Pada tanggal 24 November 2016 Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmengadakan perjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0126/XI.16 dan Nomor : 004/SPK-RA/XI/2016menandatangani Perjanjian Pemborongan dengan PT RADINKA ANUGRA terkait Pengadaan ServerDomain untuk keperluan Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan nilaikontrak Rp485.000.000. Jangka waktu pelaksanaannya selama 80 (delapan puluh) hari kalenderterhitung sejak ditandatanganinya Surat perjanjian.
e. Perjanjian Pengembangan Aplikasi Asset Management MyAssetku
Pada tanggal 25 November 2016 Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmengadakan perjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0127/XI-16 dan Nomor : 172/PKS-MGK/XI/16 denganPT MANTRA GLOBAL KONSULTAN tentang Pengembangan Aplikasi Asset Management MyAssetkuKeperluan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan nilai kontrak Rp1.045.000.000.Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 85 (delapan puluh lima) hari kalender terhitungsejak penerbitan Surat Perjanjian Kerjasama ini.
f. Perjanjian Pengadaan Server Retensi T 7-1
Pada tanggal 25 November 2016 Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmengadakan perjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0128/XI.16 LC003/BKLTG-ASSINDO/XI/16 danNomor: DSDM.20/SB-2295/XI.16 dengan PT ASIA SINERGI SOLUSINDO tentang perjanjianpemborongan Pengadaan Server Retensi T 7-1 Keperluan Divisi TI dan Akuntansi PT Bank KalimantanTengah dengan nilai kontrak Rp2.831.400.000. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90(sembilan puluh hari) terhitung sejak penandatanganan perjanjian.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
88
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (lanjutan)
g. Perjanjian Aplikasi Kredit Scoring
Pada tanggal 23 November 2016 Bank PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmengadakan perjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0131/XI.16 dan Nomor : 008/Quote-LOS-BPDKT/SKY/23112016 dengan PT SKYWORX INDONESIA tentang Jasa Penyusunan Aplikasi CreditScoring PT Bank Kalteng dengan nilai kontrak Rp495.000.000. Jangka waktu pelaksanaan adalahselama 90 (sembilan puluh) hari sejak penandatanganan perjanjian.
h. Penjaminan Kredit
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:10/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0017/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin Asuransi Mikro Kecil danMenengah bagi debitur bank kalteng. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal18 Februari 2015 sampai dengan tanggal 18 Februari 2017 dan dapat diperpanjang berdasarkanpersetujan tertulis para pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:11/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0018/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin Asuransi Kredit MultigunaKonsumtif / Multiguna Produktif yang diberikan oleh bank. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahunsejak tanggal 18 Februari 2015 sampai dengan tanggal 18 Februari 2017 dan dapat diperpanjangberdasarkan kesepakatan kedua pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:12/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0019/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin asuransi Kredit Project Financinguntuk Sektor Konstruksi atau Non Konstruksi (Pengadaan barang/jasa) yang diberikan oleh bankkalteng. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal 18 Februari 2015 sampai dengantanggal 18 Februari 2017 dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujan tertulis para pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:13/PKS/ASK/DIR/III/15/DPT/11/PKS/-0021/III/15 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia.Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengah menunjuk PT(Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin Asuransi Kredit Pemilikan Rumah (KPR)Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ) untuk debitur bank kalteng. Perjanjiankerjasama ini berlaku selama 2 ( dua ) tahun terhitung sejak tanggal 26 April 2015 sampai dengan26 April 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak .
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
89
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:14/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0021/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin asuransi Kredit KepemilikanRumah (KPR) Umum dan Swadaya untuk debitur bank kalteng. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua)tahun terhitung sejak tanggal 26 April 2015 sampai dengan tanggal 26 April 2017 dan dapatdiperpanjang atas kesepakatan para pihak.
Bank menandatangani addendum perjanjian kerja sama Nomor ADD.12/PKS/ASK/DIR/IX/2015/DPT.11/PKS-0084/IX/2015 pada tanggal 14 September 2015 dengan PT (Persero) Asuransi KreditIndonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengahmenunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin Asuransi Kredit Project Financinguntuk Sektor Konstruksi atau Non Konstruksi (Pengadaan Barang/Jasa)
Bank menandatangani addendum perjanjian kerja sama Nomor : ADD.003/PKS/ASK/DIR/III/2015/DPT.11/PKS-0022/III/2015 pada tanggal 2 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PTBank Pembangunan Kalimantan Tengah menunjuk PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagaipenjamin Garansi Bank untuk debitur bank kalteng.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:028/PERJ/ABA/V/2015/DPT.11/PKS-0047/V/2015 pada tanggal 11 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk sebagai penjamin Program Penutupan AsuransiKredit Konsumtif untuk debitur bank kalteng. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejaktanggal ditandatangani bersama untuk jangka waktu 3 (Tiga) tahun terhitung mulai tanggal 11 Maret2015 sampai dengan tanggal 11 Maret 2018.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:029/PERJ/ABA/V/2015/DPT/11/PKS-0048/V/2015 pada tanggal 11 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk PT Asuransi Bangun Askrida sebagai penjaminjasa asuransi untuk jenis Jasa Asuransi Kerugian untuk debitur bank kalteng. Perjanjian ini berlakuuntuk jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak ditandatangani para pihak yaitu tanggal 11 Maret 2015sampai dengan tanggal 11 Maret 2018.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:030/PERJ/ABA/V/2015/ DPT.11/PKS-0049/V/2015pada tanggal 11 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah menunjuk PT Asuransi Bangun Askrida sebagai penjamin Asuransi Kontra GaransiBank untuk debitur bank kalteng. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 ( Tiga ) tahun terhitungmulai tanggal 11 Maret 2015 sampai dengan tanggal 11 Maret 2018 dan dapat diperpanjang setelahdilakukan evaluasi oleh para pihak.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
90
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:031/PERJ/ABA/V/2015/DPT.11/PKS-0050/V/2015 pada tanggal 11 Maret 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk PT Asuransi Bangun Askrida sebagai penjaminAsuransi Kredit Konstruksi/Pengadaan Barang & Jasa bagi debitur Bank Kalteng. Perjanjian ini mulaiberlaku sejak tanggal ditandatangani untuk jangka waktu 3 (tahun) terhitung mulai tanggal 11 Maret2015 sampai dengan tanggal 11 Maret 2018 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengankesepakatan para pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor:003/Jamkrida/VIII/2014/DPT.11/PKS-064/VIII-14 pada tanggal 25 Agustus 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PTBankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk PT Jamkrida Kalteng sebagai penjamin KreditMikro dan Kecil untuk debitur bank kalteng. Perjanjian kerjasama ini mulai berlaku sejak tanggalditanda tangani untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang kemabali sesuaikesepakatan para pihak.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor: 007/JK-IV/2015 / DPT.11/PKS-0034/IV/2015pada tanggal 8 April 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah menunjuk PT Jamkrida Kalteng sebagai penjamin Garansi Bank untuk debiturbank kalteng. Perjanjian ini berlaku dan mengikat para pihak selama 3 (tiga) tahun terhitung sejaktanggal 8 April 2015 sampai dengan 8 April 2018.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor 008/JK-IV/2015 / DPT.11/PKS-0035/IV/2015 padatanggal 8 April 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah menunjuk PT Jamkrida Kalteng sebagai penjamin Kredit Multiguna untuk debitur bankkalteng. Perjanjian ini berlaku. Jangka waktu perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganibersama untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tangal 8 April 2015 sampai dengan 8 April 2018.
Bank menandatangani Addendum perjanjian kerjasama Kredit Multiguna Konsumtif yang ke II denganPT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Pada tanggal 10 Mei 2016 sesuai dengan surat nomor: ADDII.11/PKS/ASK/DIR/V/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0432/V/2016. Addendum II menghasilkanantara lain, mengubah ketentuan Pasal 13 “Perjanjian” tentang Besarnya Klaim dari Kredit MultigunaKonsumtif.
Bank menandatangani Addendum perjanjian kerjasama penjaminan garansi bank dengan PT(Persero) Asuransi Kredit Indonesia sesuai dengan surat nomor: ADD.003/PKS/ASK/DIR/VI-2016 dansurat nomor: DPT.11/PKS-0060/VI-2016. Addendum menghasilkan perubahan, yaitu mengubahketentuan Pasal 7 ayat (2) tentang Tata Cara Klaim Penjaminan Garansi Bank dengan cara Penjaminakan menerbitkan “Claim Settlement” yang ditujukan kepada Penerima Jaminan dan menyisipkan 1(satu) Pasal diantara Pasal 15 dan Pasal 16 yakni Pasal 15A yang berisi Evaluasi dan Rekonsiliasi ataPerjanjian kedua belah pihak.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
91
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Pada tanggal 11/05/2016, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah melakukan PerjanjianKerjasama dengan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS) tentang Penyaluran Produk Layanan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai NegeriSipil sesuai dengan surat nomor: 06/PKS/BPTR/05/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0049/V-16.Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjukBAPERTARUM-PNS untuk menyebarkan informasi mengenai Produk Layanan BAPERTARUM-PNSkepada PNS. Perjanjian ini berlaku sejak 11/05/2016 sampai dengan 11/05/2021.
Pada tanggal 09/08/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan P erjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Kontra Garansi Bank denganPT Asuransi Purna Artanugraha sesuai dengan surat nomor: 115/ASPAN/DIR/PKS/VIII/2016 dan suratnomor: DPT.11/PKS-0076/VIII-16. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Tengah menunjuk PT Asuransi Purna Artanugraha sebagai penjamin Kontra Garansi Bank.Perjanjian ini berlaku sejak 09/08/2016 sampai dengan 09/08/2018.
Pada tanggal 25/08/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Addendum I Perjanjian Kerjasama Penjaminan Kredit Mikro dan Kecil denganPT Jamkrida Kalteng sesuai dengan surat nomor: 011/Addendum/JK-VIII/2016 dan surat nomor:DPT.11/ADD.PKS-1785/VIII-2016. Addendum Pertama menghasilkan perubahan, yaitu ketentuanPasal 16 ayat (1) yang berisi PERJANJIAN ini berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai dengantanggal 31 Oktober 2016.
Pada tanggal 25/08/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Addendum II Perjanjian Kerjasama Penjaminan Kredit Konstruksi/PengadaanBarang dan Jasa dengan PT Jamkrida Kalteng sesuai dengan surat nomor: 012/Addendum/VIII/2016dan surat nomor: DPT.11/ADD.PKS-1784/VIII-2016. Addendum Kedua menghasilkan perubahan,yaitu ketentuan Pasal 18 ayat (1) diubah menjadi masa berlaku Perjanjian sejak tanggalditandatangani sampai dengan tanggal 30 September 2016.
Pada tanggal 28/09/2016 bertempat di Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmelakukan Perjanjian Kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyattentang Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi Dalam Rangka Perolehan Rumah BagiMasyarakat Berpenghasilan Rendah sesuai dengan surat nomor: 16/PKS/Dp/2016 dan surat nomor:DPT.12/PKS-094/IX-16. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah menunjuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama untuk pelaksanaanpemberian kemudahan dan/atau bantuan pembiayaan perumahan bagi Masyarakat BerpenghasilanRendah. PERJANJIAN ini berlaku sejak 28/09/2016 sampai dengan 28/09/2020.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
92
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Pada tanggal 29/09/2016 bertempat di Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengahmelakukan Perjanjian Kerjasama Operasional dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka PerolehanRumah Melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah sesuaidengan surat nomor: HK.02.03-SG/08 dan surat nomor: DPT.12/PKS-0104/IX/2016. Berdasarkanperjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagi penyalur dan pengembalian dana FLPP agarpenyaluran dan pengembalian dana FLPP dilakukan secara efektif, efisien, transparan, akuntabel,tidak terjadi penyalahgunaan pemanfaatan, dan tidak terjadi penyalahgunaan kepemilikan rumah.Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Pada tanggal 07/12/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah tentangPenanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara berdasarkan surat nomor:DPT.11/PKS-0137/XII-16 dan surat nomor: B-14/Q.2/Gs.2/12/2016. Berdasarkan perjanjian tersebutPT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengahuntuk menangani bersama penyelesaian masalah hukum di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negarayang dihadapi Pihak PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah di dalam maupun di luarPengadilan. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal penandatanganan.
Pada tanggal 21/12/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Kredit Konstruksi dan PengadaanBarang/Jasa dengan Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia sesuai dengan suratnomor: 107/Jamkrindo/OP-01/XII/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0145/XII-2016. Berdasarkanperjanjian tersebut PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Perusahaan Umum(Perum) Jaminan Kredit Indonesia sebagai penjamin kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa.Perjanjian ini berlaku sejak 21/12/2016 dan berakhir pada tanggal 21 Desember 2018.
Pada tanggal 21/12/2016 bertempat di Palangka Raya,PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Kredit Umum (Komersial) denganPerusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia sesuai dengan surat nomor:105/Jamkrindo/OP-01/XII/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0144/XII-2016. Berdasarkan perjanjiantersebut PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Perusahaan Umum (Perum)Jaminan Kredit Indonesia sebagai penjamin kredit umum (komersial). Perjanjian ini berlaku sejak21/12/2016 dan berakhir pada tanggal 21 Desember 2018.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
93
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
h. Penjaminan Kredit (lanjutan)
Pada tanggal 21/12/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Kredit Pegawai dengan PerusahaanUmum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia sesuai dengan surat nomor: 106/Jamkrindo/OP-01/XII/2016 dan surat nomor: DPT.11/PKS-0146/XII-2016. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Perusahaan Umum (Perum) Jaminan KreditIndonesia sebagai penjamin kredit pegawai. Perjanjian ini berlaku sejak 21/12/2016 dan berakhirpada tanggal 21 Desember 2018.
Pada tanggal 30/12/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan Perjanjian Kerjasama tentang Penjaminan Garansi Bank dengan PerusahaanUmum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia sesuai dengan surat nomor: 60/Jamkrindo/OP-02/XII/2016dan surat nomor: DPT.11/PKS-0143/XII-2016. Berdasarkan perjanjian tersebut PT BankPembangunan Daerah Kalimantan Tengah menunjuk Perusahaan Umum (Perum) Jaminan KreditIndonesia sebagai penjamin garansi bank. Perjanjian ini berlaku sejak 30/12/2016 dan berakhir pada30 Desember 2018.
i. Pemanfaatan ATM Bersama untuk Principle Member
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor DTS.09/SB-1933/XI-14 tanggal, 03 Nopember2014 dengan PT Artajasa Pembayaran Elektroniks. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut Bankmendapatkan fasilitas dari PT Artajasa Pembayaran Elektronis untuk menggunakan layananPemanfaatan ATM Bersama untuk Principle Member.
j. Perjanjian Sewa Beli Server Tipe HP Proliant DL180 Gen 9 untuk BPD Net Online BankKalteng
Pada tanggal 28 Mei 2015 PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah mengadakanperjanjian Nomor : DSDM.20/PKS-0055/VI.15 dan No.C01/KIS-BKT/VI/15 dengan PT Karya InovasiSakti tentang penyewaaan 6 ( enam ) unit server tipe HP Proliant DL180 Gen9 Two ProcessorPlatform dan 3 (Tiga) unit tipe HP Proliant DL180 Gen9 Two Processor Platform untuk keperluanserver BPD Net Online dengan nilai sewa beli server sebesar Rp90.277.770 (sembilan puluh juta duaratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh rupiah) per bulan dengan masa sewa selama3 (tiga) tahun.
k. Perjanjian kerjasama Upgrade Software Switching Berbasis NSICCS
Bank menandatangani perjanjian kerjasama Nomor : DSDM.20/PKS-0136/XII-15 / Nomor :KTNG/008/PKS/1601/NH pada tanggal 31 Desember 2015 dengan PT Metalogix Infolink Persadauntuk upgrade software switching berbasis NSICCS.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
94
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING (Lanjutan)
l. Perjanjian Kerjasama Penyaluran Dana BOS SMA/SMK Tahun Aggaran 2016
Pada tanggal 29/01/2016 bertempat di Palangka Raya, PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanTengah melakukan perjanjian dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah tentangPenyaluran Hibah Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pendidikan Menengah (SMA/SMK) TahunAnggaran 2016 sesuai dengan surat nomor: 421.3/299/Dikmen-LB/I/2016 dan surat nomor:DTS.07/PKS-0031/I-16. Berdasarkan perjanjian tersebut total Dana Hibah yang dianggarkan untukdisalurkan kepada Penerima Dana Hibah adalah sebesar Rp107.550.800.000 (seratus tujuh milyarlima ratus lima puluh juta delapan ratus ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut- Hibah Dana Bantuan Operasional Sekolah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar
Rp70.632.800.000 (tujuh puluh milyar enam ratus tiga puluh dua juta delapan ratus riburupiah)
- Hibah Dana Bantuan Operasional Sekolah untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesarRp36.918.000.000 (tiga puluh enam milyar sembilan ratus delapan belas juta rupiah)
38. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDARAKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI
Berikut ini ikhtisar beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) - IAI yangrelevan untuk Bank, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan 31 Desember 2016:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:a. Amandemen PSAK No. 1, ”Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”,
memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematiscatatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. AmandemenPSAK No. 1 ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential amendment) sebagaiberikut: PSAK No. 3 ”Laporan Keuangan Interim”, PSAK No. 5 ”Segmen Operasi”, PSAK No. 60”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, dan PSAK No. 62 ”Kontrak Asuransi”.
b. ISAK No. 31, ”Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”, merupakaninterpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasidalam PSAK No. 13 ”Properti Investasi”. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi propertiinvestasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikandengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat padaaset.
Saat ini PT Bank Kalteng sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK yang direvisitersebut terhadap laporan keuangan.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
95
39. INFORMASI TAMBAHAN
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)
PT Bank Kalteng secara aktif mengelola modalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuanutamanya adalah untuk memastikan bahwa setiap saat PT Bank Kalteng dapat menjaga kecukupanmodalnya untuk menutup risiko bawaan (inherent risk) pada kegiatan perbankan tanpa mengurangioptimalisasi nilai pemegang saham.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) adalah rasio modal terhadap Aset TertimbangMenurut Risiko (ATMR). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tanggal 24September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Nomor 9/13/PBI2007 tanggal 1 Nopember 2007 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum denganMemperhitungkan Risiko Pasar. Peraturan BI tersebut kemudian dinyatakan tidak berlaku lagidengan terbitnya PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang KewajibanPenyediaan Modal Minimum Bank Umum, yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2014. BerdasarkanPeraturan tersebut Bank perlu membentuk tambahan modal di atas persyaratan penyediaan modalminimum sesuai dengan profil risiko yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) apabila terjadi krisiskeuangan dan ekonomi yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Sejak tanggal 24 Agustus 2015, PT Bank Kalteng telah menerapkan Peraturan Otoritas JasaKeuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2015 Tentang Ketentuan Kehati-Hatian Dalam Rangka StimulusPerekonomian Nasional Bagi Bank Umum, dimana ditetapkan bahwa bobot risiko kredit beragunanrumah tinggal paling rendah sebesar 35% untuk kredit konsumsi dalam rangka kepemilikan rumahtinggal (KPR) atau apartemen (KPA) atau kredit konsumsi dengan agunan berupa rumah tinggal atauapartemen dengan syarat tertentu, atau paling rendah sebesar 20% untuk KPR yang merupakanprogram Pemerintah Indonesia dengan syarat tertentu. Selain itu, bobot risiko kredit kepada UMKMyang dijamin oleh lembaga penjaminan atau asuransi kredit berstatus BUMD ditetapkan sebesar 50%sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT BankKalteng memiliki rasio kecukupan modal masing-masing sebesar 27,27% dan 31,19% dengandemikian PT Bank Kalteng telah memenuhi ketentuan rasio minimal KPMM sebesar 8% sesuaiketentuan Bank Indonesia tentang KPMM bagi Bank Umum.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
96
39. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) (lanjutan)
Adapun rasio kewajiban penyediaan modal PT Bank Kalteng dengan memperhitungkan risiko kreditdan risiko pasar adalah sebagai berikut :
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Aset Tertimbang Menurut Risiko- Dengan memperhitungkan risiko kredit 2.865.061.001.801 2.325.972.165.269- Dengan memperhitungkan risiko
operasional 838.566.992.395 733.100.533.998- Dengan memperhitungkan risiko pasar -- --
Modal- Modal Inti 956.330.116.854 827.888.215.121- Modal Pelengkap 35.813.262.523 126.157.880.670
Jumlah modal inti dan pelengkap 992.143.379.377 954.046.095.791
Rasio kewajiban penyediaan- Dengan memperhitungkan risiko kredit dan
risiko operasional 0,97% 31,19%- Dengan memperhitungkan risiko kredit dan
risiko pasar 1,25% 41,02%- Dengan memperhitungkan risiko kredit,
risiko operasional dan risiko pasar 0,97% 31,19%
b. Rasio Kredit Non-Performing (NPL)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio NPL PT Bank Kalteng adalah sebagaiberikut:
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rasio kredit bermasalah - kotor 0,42% 0,47 %Rasio kredit bermasalah - bersih 0,10% 0,16 %
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN
Tidak terdapat hal signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan pada PT Bank Kalteng setelahtanggal laporan posisi keuangan (neraca).
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAHCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2016Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
97
41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PT Bank Kalteng bertanggung jawab terhadap penyajian dan penyusunan laporankeuangan sebagaimana diuraikan di muka yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan padatanggal 28 Februari 2017.