Upload
duongthien
View
272
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kegiatan Usaha:Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi
Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor PusatMenara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12
Jl. Mega Kuningan Lot 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta- 12950, IndonesiaTelp. (62-21) 5794 8830 / 8838, Fax. (62-21) 5794 8829 / 8836
www. ptdh.co.id
PENAWARAN UMUM TERBATAS I KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROANDALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Sebanyak-banyaknya 6.243.923.928 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yangditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilanpuluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia.Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham yang ditawarkan dengan HargaPenawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaanHMETD. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I atau (“PUT I”) ini seluruhnyamerupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia.
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli olehpemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesananlebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantumdalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasayang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yangsama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham.
Apabila sampai dengan tanggal Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka atas pemegangWaran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “HMETD”) akan diperdagangkan di PT Bursa EfekIndonesia mulai tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari 2009.
Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadimilik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.
PENAWARAN UMUM TERBATAS I MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANGSAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAKMENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEHPERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATASDIANGGAP TIDAK PERNAH ADA.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN KONTRAKRISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKANMengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak-banyaknya 6.243.923.928(enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluhdelapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya akanmengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah pelaksanaan HMETD.
PEMBELI SIAGA
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI DALAM BENTUK SURATKOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANGDIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2009
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 28 Desember 2009Tanggal Terakhir Perdagangan Sahamdengan HMETD di:• Pasar Reguler dan Negosiasi : 6 Januari 2010• Pasar Tunai : 11 Januari 2010Tanggal Dimulai perdagangan Saham TanpaHMETD di:• Pasar Reguler dan Negosiasi : 7 Januari 2010• Pasar Tunai : 12 Januari 2010Tanggal Pencatatan dalam Daftar PemegangSaham yang Berhak atas HMETD(Record Date) : 11 Januari 2010
PT Darma Henwa Tbk
integrated mining servicesDarma Henwa
PROSPEKTUS Distribusi HMETD : 12 Januari 2010
Periode Perdagangan HMETD : 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010Periode Pelaksanaan HMETD : 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010Tanggal Terakhir PembayaranPemesanan Saham Tambahan : 21 Januari 2010Periode Distribusi SahamHasil Pelaksanaan HMETDsecara Elektronik : 15 Januari 2009 - 21 Januari 2010Tanggal Penjatahan : 22 Januari 2010Tanggal Pengembalian UangPemesanan Saham Tambahanyang Tidak MemperolehPenjatahan : 25 Januari 2010
BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAKJUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANGBERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT DARMA HENWA Tbk. (ATAU SELANJUTNYA DISEBUT “PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWABSEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPATYANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat Nomor: S-028/PTDH/FD/1109
sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD kepada Ketua
Bapepam-LK di Jakarta pada tanggal 25 November 2009, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Peraturan No. IX.D.1. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-26/PM/2003, tanggal
17 Juli 2003, juncto Kep-07/PM/2001, tanggal 23 Maret 2001 mengenai HMETD dan Peraturan
No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-08/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000
mengenai “Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penerbitan
HMETD” dan Peraturan No.IX.D.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-09/PM/2000
tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penerbitan HMETD”,
yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8/1995 tanggal
10 November 1995 tentang Pasar Modal.
Perseroan beserta para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran
Umum Terbatas I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau
laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas
masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan standar profesinya masing-
masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan
penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam
Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan.
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil
atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD
lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar
pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan
ketentuan yang tercantum Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum
Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert
Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian
oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang
sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah)
setiap saham.
Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek
tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan
dimasukkan ke rekening Perseroan.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut dalam Penawaran Umum Terbatas I ini
dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak
langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai HMETD akan diumumkan selambat-
lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan.
Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak
terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
Penawaran Umum Terbatas I ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang dan/atau
Peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima
Prospektus ini atau HMETD, maka dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai
penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran,
pembelian saham maupun pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan atau bukan
merupakan pelanggaran terhadap Undang-undangan dan/atau Peraturan yang berlaku di
negara tersebut.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 1
DEFINISI DAN SINGKATAN .................................................................................................................. 1
RINGKASAN .......................................................................................................................................... 1
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I ............................................................................................ 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM ............................................... 1
III. PERNYATAAN HUTANG ............................................................................................................. 1
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ................................................................ 1
V. RISIKO USAHA ........................................................................................................................... 1
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ................... 1
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ................................................................................... 1
1. Riwayat Singkat Perseroan ............................................................................................... 1
2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ................................................................ 1
3. Manajemen dan Pengawasan Perseroan ......................................................................... 1
4. Struktur Organisasi Perseroan .......................................................................................... 1
5. Sumber Daya Manusia ...................................................................................................... 1
6. Keterangan tentang anak-anak perusahaan ..................................................................... 1
7. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan ................................................... 1
8. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum .................. 1
9. Perjanjian – Perjanjian Penting.......................................................................................... 1
10. Keterangan Tentang Aset Tetap ......................................................................................... 1
11. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan .......................................................... 1
12. Keterangan Tentang Transaksi-Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai
Hubungan Istimewa ........................................................................................................... 1
VIII. INDUSTRI .................................................................................................................................... 1
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ...................... 1
1. Umum ................................................................................................................................ 1
2. Kegiatan Usaha ................................................................................................................. 1
3. Persaingan......................................................................................................................... 1
4. Asuransi ............................................................................................................................. 1
5. Strategi Pengembangan Usaha......................................................................................... 1
6. Proses Pertambangan ....................................................................................................... 1
7. Prospek Usaha .................................................................................................................. 1
8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ............................................................ 1
X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING .................................................................................... 1
XI. EKUITAS ...................................................................................................................................... 1
ii
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN.................................................................................................................. 1
XIII. PERPAJAKAN ............................................................................................................................. 1
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ........................................................ 1
XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA ............................................................ 1
XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM ....................................................... 1
XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD ............................................................................................ 1
XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD ................................................................... 1
iii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Afiliasi : Berarti:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. hubungan antara Pihak dengan karyawan, Direktur atau Komisaris
dari Pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih
anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dengan Pihak yang baik secara
langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan
oleh perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau
hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Anak Perusahaan : Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan
Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
AI : PT Arutmin Indonesia.
BAPEPAM : Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal.
BAPEPAM-LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal atau BAPEPAM).
BEI : PT Bursa Efek Indonesia.
BKPN : Badan Koodinasi Penanaman Modal.
BOA : Bengalon Operating Agreement antara Perseroan dengan KPC tanggal
27 Mei 2004 yang terakhir diubah tanggal 9 Maret 2007.
Bursa Efek : Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 4 Undang-
undang Pasar Modal, dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek
Indonesia, berkedudukan di Jakarta, berikut segenap penerus, dan/atau
penggantinya, dimana saham dicatatkan.
CAGR : Singkatan dari Compounded Annual Growth Rate atau tingkat
pertumbuhan rata-rata per tahun.
CCOW : Coal Contract Of Work (Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan
Batubara).
CVR : Coal Vista Resources Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
hukum Seychelles.
DH Energy : PT DH Energy.
Daftar Pemegang Saham : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI
berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada
KSEI.
iv
Dirjen : Direktur Jenderal.
DPI : Singkatan dari Divisi Perdagangan dan Industri.
DPS : Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang disusun dan diadministrasikan
oleh PT Ficomindo Buana Registrar.
DTS : PT DHE Technical Services.
EBIT : Singkatan dari Earnings Before Interest and Tax, yaitu laba bersih
sebelum bunga dan pajak.
EBITDA : Singkatan dari Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and
Amortisation, yaitu laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortisasi.
Efek : Surat berharga, sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 5 Undang-
Undang Pasar Modal.
EIA : Energy Information Administration.
GCL : Goldwave Capital Limited
Hari : Setiap hari dalam 1 (satu) tahun kalender, termasuk hari Minggu dan
hari libur.
Hari Bursa : Hari dimana BEI melakukan transaksi perdagangan.
Hari Kerja : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan hari kerja biasa
yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai
bukan hari kerja biasa.
HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
ITP : PT Indotambang Perkasa.
KPC : PT Kaltim Prima Coal.
KSEI : Perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta yang menjalankan
kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal Pasal
1 butir 10 dengan mengadministrasikan HMETD berdasarkan Perjanjian
Tentang Pendaftaran HMETD di KSEI.
Kustodian : Pihak yang memberi jasa penitipan sebagaimana didefinisikan dalam
pasal 1 butir 8 Undang-Undang Pasar Modal dan meliputi KSEI,
Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Laporan Keuangan : Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan
Konsolidasi Perseroan yang disusun sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi
Indonesia.
Masyarakat : Pemegang saham Perseroan yang jumlah kepemilikan sahamnya kurang
dari 5% dari seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor
penuh.
v
Menteri Hukum dan HAM : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang
namanya dahulu “Menteri Kehakiman Republik Indonesia” pernah diubah
menjadi “Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia”,
dan “Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia”.
Mt : Million Tonne atau juta ton.
Mtpa : Million Tonne per Annum atau juta ton pertahun.
MW : Mega Watt.
OEM : Original Equipment Manufacturer.
PCU : PT Pendopo Coal Upgrading.
Pemegang Saham Pendiri : ZAI dan ITP.
Pemerintah : Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Perseroan : PT Darma Henwa Tbk.
Perusahaan Asosiasi : Perusahaan dimana Perseroan melakukan penyertaan secara langsung
kedalam sejumlah perusahaan dengan nilai penyertaan lebih dari 20%
dan kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan
oleh perusahaan tersebut.
PLN : PT PLN (Persero).
PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
PMA : Singkatan dari Penanaman Modal Asing.
PMDN : Singkatan dari Penanaman Modal Dalam Negeri.
PN : Pengadilan Negeri.
PP : PT Pendopo Power.
PPA : Power Purchase Agreement.
Prove : Prove Energy Investment Limited, suatu perusahaan yang didirikan
berdasarkan hukum British Virgin Islands.
PT : Perseroan Terbatas.
PUT : Penawaran Umum Terbatas.
ROA : Singkatan dari Return on Assets atau imbal hasil investasi yang
merupakan perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah Aset
dalam periode yang sama.
RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Tbk : Terbuka.
vi
TBN : Tambahan Berita Negara Republik Indonesial.
Saham : Saham-saham atas nama yang ditawarkan dan dijual oleh Perseroan
dalam rangka Penawaran Umum yang dilakukan menurut Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.
SP : PT Sriwijaya Power.
TDP : Tanda Daftar Perusahaan.
US$ : Dollar Amerika Serikat.
UU PM : Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
UU PT : Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Vista : Vista Visa Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum
Seychelles.
ZAI : Zurich Assets International Limited, suatu perusahaan yang beroperasi
berdasarkan hukum Seychelles.
vii
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di
dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang
penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Dollar Amerika
Serikat kecuali dinyatakan lain dan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
RIWAYAT SINGKAT DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN
Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama
PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan
Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula
sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited
sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna
menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE
Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 49/2009”), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari
Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009.
Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor pertambangan
umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan. Kegiatan usaha tersebut termasuk dalam lingkup
usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut, Perseroan saling mendukung satu sama lain dengan
unit-unit usahanya sebagai berikut :
No. Nama Perusahaan Persentase Kegiatan Usaha Tahun Penyertaan/
Penyertaan Pendirian
Kepemilikan Langsung oleh Perseroan
1 Prove 100% Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk
penyertaan di perusahaan pemasaran batubara 2007
2 DH Energy 99% Jasa konsultasi dibidang ketenagalistrikan. 2007
(dahulu DH Power)
3 DH Services 51% Penyewaan peralatan konstruksi / plant hire service serta 2007
perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa
penunjang pertambangan umum.
Melalui Prove
4 Vista 100% Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk
penyertaan di perusahaan pemasaran batubara 2007
5 CVR Melalui Prove Pemasaran batubara dan sumber daya lainnya 2007
sebesar 66,67%
dan melalui Vista
sebesar 33,33%
Melalui PT DH Energy
6 PP 20% Berusaha dalam bidang perdagangan besar (distributor utama)
dan impor.
7 DTS 49% Berusaha dalam bidang jasa penempatan tenaga kerja Indonesia 2007
di dalam negeri.
viii
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl Mega
Kuningan Lot 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Ikthisar data keuangan penting Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30
Juni 2009 dan oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal- tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan serta 2006, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
adalah sebagai berikut :
NERACA KONSOLIDASI(dalam ribuan US Dollar)
Uraian 30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
ASETAset Lancar 140.252 171.023 227.474 102.134Aset Tidak Lancar 347.011 366.472 331.654 154.474Jumlah Aset 487.263 537.495 559.128 256.608KEWAJIBANKewajiban Lancar 145.934 165.459 132.598 138.825Kewajiban Tidak Lancar 62.004 94.094 173.634 74.080Jumlah Kewajiban 207.939 259.553 306.232 212.905Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan 2.200 161 174 174EKUITAS 277.124 277.781 252.721 43.529
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 487.263 537.495 559.128 256.608
LAPORAN RUGI-LABA KONSOLIDASI(dalam ribuan US Dollar)
Uraian 30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Pendapatan 102.871 220.108 225.957 170.629Beban usaha 94.634 193.866 180.131 150.924Laba (Rugi) operasi 8.237 26.242 45.826 19.705Beban lain-lain 7.248 15.839 33.825 15.778Laba (Rugi) sebelum taksiran beban pajak 989 10.403 12.001 3.926Laba (Rugi) bersih 221 10.581 8.680 2.867
PENAWARAN UMUM TERBATAS I (PUT I)
Berikut keterangan mengenai Penawaran Umum Terbatas I
Jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD 6.243.923.928Nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah)Rasio saham lama dengan HMETD 5 : 2
Harga Pelaksanaan HMETD Rp 100 (seratus Rupiah)
Berdasarkan DPS per tanggal 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar,
susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 25,64GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 24,75Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.820 1.560.980.982.000 100,00
Saham Dalam Portepel 44.390.190.180 4.439.019.018.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkandan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus iniditerbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan
disetor.
ix
Dengan asumsi bahwa masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan
dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 18,31
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 17,68
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 35,44
Pembeli Siaga 6.243.923.928 624.392.392.800 28,57
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.853.733.820 2.185.373.382.000 100,00
Saham Dalam Portepel 38.146.266.180 3.814.626.618.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur
permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah
ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 5.603.049.746 560.304.974.600 25,64
GCL 5.408.503.800 540.850.380.000 24,75
Masyarakat lainnya * 10.842.180.202 1.084.218.020.200 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.853.733.820 2.185.373.382.000 100,00
Saham Dalam Portepel 38.146.266.180 3.814.626.618.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Apabila sampai dengan Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka
pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD.
PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PUT I
Dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan dengan perincian
sebagai berikut:
1. Sekitar 68,47% akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan
2. Sekitar 7,61% akan dialokasikan untuk pembelian alat berat
3. Sekitar 23,93% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan
PERNYATAAN HUTANG
Sesuai dengan laporan keuangan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian, Perseroan memiliki jumlah kewajiban sebesar US$ 208 juta dengan rincian sebagai berikut:
x
(dalam ribuan US Dollar)
Keterangan Jumlah
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 27.065
Hutang pajak 715
Beban masih harus dibayar 6.851
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang sewa 23
Pinjaman bank 83.303
Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya 27.000
Kewajiban lancar lainnya 977
Jumlah Kewajiban Lancar 145.934
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang hubungan Istimewa 3.788
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.147
Kewajiban imbalan kerja 3.050
Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang sewa 19
Pinjaman bank 50.000
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.004
JUMLAH KEWAJIBAN 207.938
PROSPEK USAHA
Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam
mensuplai listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung
perkembangan industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan
pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor
industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat
sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi
perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan.
Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi membuat
sektor industri pertambangan batu bara dan industri pendukung pertambangan khususnya pembangunan
pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat menjanjikan.
Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja dan perluasan
usaha.
FAKTOR RISIKO
Setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional
perusahan dalam industri terkait, begitu pula hanya dengan Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan
usahanya, Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha sebagai berikut :
a. Risiko Pihak Ketiga
1. Risiko Pemutusan Kontrak
2. Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek
3. Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan Kontraktor Pertambangan
dan Pemasok Peralatan
4. Risiko Pembayaran
b. Risiko Operasional
1. Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan
2. Risiko Sumber Daya Manusia
3. Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan
xi
c. Risiko Eksternal
1. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing
2. Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik
3. Risiko Persaingan Usaha
4. Risiko Bencana Alam
5. Risiko Perkembangan Teknologi
Penjelasan lebih lengkap mengenai risiko-risiko tersebut di atas akan dijelaskan pada Bab V Prospektus
ini tentang Risiko Usaha.
STRATEGI PERSEROAN
Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang
kontraktor penambangan, (ii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha
pertambangan.
Kegiatan usaha pertambangan sangat berisiko terhadap kerusakan lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja. Perseroan memiliki kebijakan manajemen risiko dan quality assurance untuk menjamin
Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya. Aspek-aspek manajemen risiko dan quality assurance
tersebut antara lain :
• Melakukan identifikasi, evaluasi dan mitigasi atas risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan
usahanya.
• Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices).
• Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target
Perseroan.
• Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi.
Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan
keselamatan dalam bekerja.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan oleh kepada para pemegang saham dalam rangka PUT
I ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah
diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT I, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian
dividen.
Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus
kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan
memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban
Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan,
dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen
kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum
pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak Rasio Pembayaran Dividen
Sampai dengan US$ 50 juta 10% - 20%
Diatas US$ 50 juta 20% - 25%
Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum
membagikan dividen kepada para pemegang saham.
xii
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I
Direksi atas nama Perseroan, dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Para
Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 6.243.923.928 (enam miliar
dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan)
saham biasa dengan Nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan
harga pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar-
besarnya Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta
tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan
dicatatkan di BEI.
Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang
Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua)
Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus
dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pemegang saham mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam Perseroan.
Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya
merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan, dan akan dicatatkan di BEI.
PT Darma Henwa Tbk
Kegiatan Usaha:
Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi
Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat
Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12
Jl. Mega Kuningan Lot. 8.6-8.7.
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta- 12950, Indonesia
Telp. (62-21) 5794 8830/8838
Fax. (62-21) 5794 8829/8836
Homepage: www.ptdh.co.id
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH
RISIKO PEMUTUSAN KONTRAK.
RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI
PADA BAB V MENGENAI “RISIKO USAHA”.
integrated mining servicesDarma Henwa
2
Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama
PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan
Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal
12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang
seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-
6334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta
Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari
1995, Tambahan No. 1346.
Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi
perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam
Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di
bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah
lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli
2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan
perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan
dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19
Juli 2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 49/2009”), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari
Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009.
Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12, Jl Mega
Kuningan Lot 8.6 - 8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia.
Sebelum PUT I ini, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham di BEI yang merupakan seluruh modal
ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan rincian pencatatan seperti yang tertera dalam tabel
berikut ini:
Keterangan Tanggal Pencatatan Jumlah Saham Akumulasi Akumulasi Jumlah
pada Bursa Jumlah Saham Nominal (Rp)
Penawaran Perdana 26 September 2007 3.150.000.000 3.150.000.000 315.000.000.000
Company Listing 26 September 2007 12.073.750.000 15.223.750.000 1.522.375.000.000
Hasil Konversi Waran* 386.059.820 15.609.809.820 1.560.980.982.000
Total saham yang dicatatkan 15.609.809.820 15.609.809.820 1.560.980.982.000
*sampai dengan 31 Agustus 2009
3
Berdasarkan DPS per 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 25,64
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 24,75
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.820 1.560.980.982.000 100,00
Saham Dalam Portepel 44.390.190.180 4.439.019.018.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan
dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini
diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan
disetor.
Dengan asumsi bahwa masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan
dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 18,31
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 17,68
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 35,44
Pembeli Siaga 6.243.923.928 624.392.392.800 28,57
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.853.733.820 2.185.373.382.000 100,00
Saham Dalam Portepel 38.146.266.180 3.814.626.618.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur
permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah
ini:
Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 5.603.049.746 560.304.974.600 25,64
GCL 5.408.503.800 540.850.380.000 24,75
Masyarakat lainnya * 10.842.180.202 1.084.218.020.200 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.853.733.820 2.185.373.382.000 100,00
Saham Dalam Portepel 38.146.266.180 3.814.626.618.000
* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Apabila sampai dengan Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka
pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD.
Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I
ini dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal
19 Januari 2009 melalui BEI serta di luar Bursa, sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang
HMETD. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh
Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan
pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara
proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan.
4
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran
Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert
Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh
para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama
dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap
saham.
Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak-banyaknya
6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan
ratus dua puluh delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak
melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar
28,57% setelah pelaksanaan HMETD.
Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk mengeluarkan saham atau efek lainnya yang dapat
dikonversikan menjadi saham selain dari yang ditawarkan dalam PUT I ini dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal efektifnya PUT I ini.
Setiap pemegang atas saham yang diterbitkan dalam rangka PUT I ini mempunyai hak yang sama dan
sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang sahamnya telah ditempatkan dan disetor
penuh sebelumnya, yakni berhak dan berwenang untuk memperoleh dan melaksanakan semua hak
yang melekat pada saham-saham tersebut sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan dan
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, termasuk menghadiri rapat-rapat umum pemegang saham
Perseroan, memberikan suara dalam rapat-rapat tersebut dan menerima dividen yang dibagikan oleh
Perseroan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat tersebut, sesuai dengan rasio perbandingan jumlah
saham dalam Perseroan yang dimiliki.
5
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM
Seluruh dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan dengan perincian
sebagai berikut:
1. Sekitar 68,47% akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan.
2. Sekitar 7,61% akan dialokasikan untuk pembelian alat berat.
3. Sekitar 23,93% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
Berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan
per tanggal 31 Maret 2009, dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah
digunakan seluruhnya untuk alat-alat sebesar Rp 593.421 juta, prasarana dan pengembangan sebesar
Rp 90.947 juta, modal kerja sebesar Rp 170.560 juta dan sebesar Rp 150.870 juta untuk pembayaran
hutang kepada Institusi Keuangan.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PUT I ini kepada para
pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkannya secara periodik
kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan BAPEPAM Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM Nomor Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep-15/PM/
1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan
harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke BAPEPAM-LK disertai dengan alasan dan pertimbangannya
dan (ii) meminta persetujuan pemegang saham Perseroan melalui RUPSLB Perseroan.
6
III.PERNYATAAN HUTANG
Sesuai dengan laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian, Perseroan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah US$ 208 juta yang terdiri
dari kewajiban lancar sebesar US$ 146 juta dan kewajiban tidak lancar sebesar US$ 62 juta dengan
rincian sebagai berikut:
(dalam ribuan dollar)
Keterangan Jumlah
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 27.065
Hutang pajak 715
Beban masih harus dibayar 6.851
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang sewa 23
Pinjaman bank 83.303
Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya 27.000
Kewajiban lancar lainnya 977
Jumlah Kewajiban Lancar 145.934
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang hubungan Istimewa 3.788
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.147
Kewajiban imbalan kerja 3.050
Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang sewa 19
Pinjaman bank 50.000
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.004
JUMLAH KEWAJIBAN 207.939
Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha
Jumlah hutang usaha Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 27,065 juta yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Hutang Usaha
Pihak ketiga:
PT United Tractors Tbk 4.226
PT Cakrawala Putra Bersama 3.388
PT Dwimakmur Primatamas 2.198
PT Trakindo Utama 1.366
PT Onjaya Kokoh 1.103
AM Texas Resources 937
PT Titian Kaltim 566
PT Hexindo Adiperkasa Tbk 519
Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 500.000) 12.762
Jumlah 27.065
7
Hutang Pajak
Jumlah pajak Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 715.514 yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Pajak Penghasilan :
Pasal 21 11
Pasal 23 dan 26 244
Pasal 29 448
Pajak Pertambahan Nilai 12
Jumlah 715
Beban masih harus dibayar
Jumlah Beban masih harus dibayar per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 6,851 juta yang terdiri dari:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Beban Masih Harus Dibayar
Sewa alat dari pihak luar 2.209
Pengangkutan batubara 1.575
Biaya bunga 1.476
Bahan Peledak 464
Biaya rehabilitasi 179
Lain-lainnya 948
Jumlah 6.851
Hutang Sewa
Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 22.865.
Pinjaman Bank
Jumlah pinjaman per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 83 juta.
Pinjaman Kepada Lembaga Keuangan Lainnya
Jumlah pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$
27.000.000
Kewajiban Lancar Lainnya
Jumlah kewajiban lancar lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 977.100.
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang Pihak Hubungan Istimewa
Jumlah hutang pihak hubungan istimewa per tanggal 30Juni 2009 adalah US$ 796.708.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
PT Arutmin Indonesia 2.991
ZAI 599
PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) 178
PT Pendopo Power 20
Jumlah 3.788
8
Kewajiban Pajak Tangguhan
Jumlah kewajiban pajak tangguhan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 5,147 juta.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Aset pajak tangguhan
Rugi fiskal (9.414)
Kewajiban imbalan kerja (762)
Kewajiban pajak tangguhan
Aset tetap 13.273
Aset tidak lancar lainnya 2.050
Jumlah 5.147
Kewajiban Imbalan kerja
Jumlah kewajiban imbalan kerja untuk per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 3,050 juta.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan 3.493
Biaya jasa lalu yang belum diakui – yang belum menjadi hak (5)
Kerugian actuarial belum diakui (438)
Jumlah 3.050
Hutang Sewa
Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 18.934.
Pinjaman Bank
Jumlah pinjaman bank per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 50 juta.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Jumlah
Pinjaman yang diperoleh dari:
United Overseas Bank
Perusahaan 120.000
Anak Perusahaan (Coal Vista) 13.303
Jumlah 133.303
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 83.303
Jumlah 50.000
Sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari United Overseas Bank berdasarkan US$ 205.000.000
Facilities Agreement tanggal 26 Desember 2006, sebagaimana diubah dengan First Amendment and
Consent Agreement, tanggal 31 Agustus 2007, dibuat di bawah tangan, Perseroan sedang dalam proses
untuk merestrukturisasi perjanjian tersebut.
Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan diatas dan yang telah
diungkapkan dalam Prospektus ini. Tidak ada kewajiban baru (selain kewajiban yang timbul dari kegiatan
usaha normal Perseroan) yang terjadi setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan
dan setelah tanggal Laporan akuntan sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di
masa yang akan datang, manajemen menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh
kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.
9
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
1. Umum
Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama
PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan
Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal
12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang
seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-
6334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta
Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari
1995, Tambahan No. 1346.
Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi
perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam
Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di
bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah
lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli
2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan
perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan
dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19
Juli 2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 49/2009”), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari
Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 Juni 2009.
2. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha dan keuangan
Perseroan
a. Kondisi Perekonomian
Di pertengahan tahun 2008, terjadi lonjakan permintaan terutama terhadap industri batubara, tetapi
di akhir tahun 2008 industri batubara menghadapi krisis ekonomi yang menyebabkan permintaan
atas batubara menjadi menurun.
b. Peluang Usaha dan Kondisi Pasar
Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara
berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai
regulasi serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini Indonesia
merupakan salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan konsumen
batubara terbesar karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar seiring dengan
perkembangan ekonomi negaranya yang sangat pesat. Selain itu, Perkembangan industri dalam
10
negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam memenuhi listrik untuk
kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam
negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga
listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh
karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga
membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi
perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan, dimana
salah satunya adalah kontraktor penambangan.
c. Perilaku Pelanggan terhadap Perubahan Teknologi Baru
Industri pertambangan yang kian kompetitif membutuhkan penguasaan teknologi dan sumber daya
manusia yang berkualitas. Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan teknologi agar dapat
menunjang proses pencapaian target Perseroan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen tepat
pada waktunya dan agar dapat bersaing dengan perusahaan pertambangan lainnya. Selain itu
untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusianya Perseroan juga
mendatangkan tenaga ahli, mendukung suasana kerja yang sehat dan kondusif serta menggandeng
berbagai mitra kerja yang dapat mendukung Perseroan untuk dapat memberikan pelayanan yang
berkualitas dan tepat waktu.
d. Persaingan Usaha
Permintaan akan energi alternatif selain minyak bumi khususnya batubara semakin meningkat. Untuk
dapat menghadapi persaingan tersebut, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya menawarkan
bukan hanya sebagai kontraktor penambangan batubara namun juga perusahaan pertambangan
terintegrasi yang dapat memasarkan hasil pertambangan, pembangkit tenaga listrik dan sektor yang
terkait dengan pertambangan.
e. Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap Perseroan
Bidang usaha pertambangan merupakan bidang usaha yang mempunyai beberapa risiko seperti
dibahas dalam Bab V prospektus ini. Salah satu risikonya adalah risiko pemutusan kontrak.
Pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak menyebabkan penurunan pada pendapatan
Perseroan yang hampir seluruhnya tergantung pada kontrak jangka panjang yang dimiliki Perseroan.
Selain itu hal-hal yang berpengaruh terhadap Perseroan lainnya adalah ketergantungan terhadap
pemiliki konsesi pertambangan kontraktor pertambangan dan pemasok peralatan, keterlambatan
pembayaran, nilai tukar valuta asing, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik.
3. Keuangan
Analisis dan pembahasan berikut disajikan berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009,
dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan rekan, kesemuanya dengan Pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian :
11
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit, ikhtisar data keuangan Perseroan adalah
sebagai berikut :
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan 102.871 220.108 225.957 170.629
Beban usaha 94.634 193.866 180.131 150.924
Laba operasi 8.237 26.242 45.826 19.705
Beban lain-lain 7.248 15.839 33.825 15.778
Laba sebelum taksiran beban pajak 989 10.403 12.001 3.926
Laba bersih 221 10.581 8.680 2.867
NERACA
ASET
Aset Lancar 140.252 171.023 227.474 102.134
Aset Tidak Lancar 347.011 366.472 331.654 154.474
Jumlah Aset 487.263 537.495 559.128 256.608
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar 145.934 165.459 132.598 138.825
Kewajiban Tidak Lancar 62.004 94.094 173.634 74.080
Jumlah Kewajiban 207.939 259.553 306.232 212.905
Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan 2.200 161 174 174
EKUITAS 277.124 277.781 252.721 43.529
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 487.263 537.495 559.128 256.608
Pendapatan Usaha
Pendapatan Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 tercatat
sebesar US$ 102,871 juta.
Pendapatan Perseroan pada tahun 2008 sebesar US$ 220 juta, mengalami penurunan 2,59% dari
pendapatan pada tahun 2007 sebesar US$ 226 juta. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh
penghapusan eskalasi bahan bakar di mana pengelolaan bahan bakar diambil alih oleh PT Kaltim Prima
Coal sejak bulan April 2008. Selama tahun 2008, komposisi pendapatan Perseroan berasal dari 82,06%
jasa pertambangan serta 17,94% jasa pemasaran dan konsultasi.
Pada tahun 2007 pendapatan Perseroan sebesar US$ 226 juta, meningkat 32,43% dari pendapatan
pada tahun 2006 yang sebesar US$ 171 juta. Peningkatan pendapatan ini dicapai melalui peningkatan
kontribusi yang lebih besar dari jasa pertambangan serta adanya pendapatan tambahan dari jasa
pemasaran dan konsultasi. Selama tahun 2007, komposisi pendapatan Perseroan berasal 83,53% jasa
pertambangan serta 16,47% jasa pemasaran dan konsultasi.
Beban Usaha
Beban Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar
US$ 94,634 juta.
Beban Usaha Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 194 juta, meningkat 7,62% dari US$ 180
juta yang terjadi pada tahun sebelumnya. Peningkatan sebesar 7,62% atau US$ 14 juta tersebut terutama
dari tiga komponen biaya utama yang mewakili 44,86% dari total beban usaha, yaitu:
- Biaya penyusutan sebesar 17,91%
- Biaya perbaikan dan pemeliharaan sebesar 14,25%
- Biaya sub kontraktor sebesar 12,70%
12
Beban Usaha Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 180 juta, meningkat 19,35% dari US$
151 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan 19,35% atau US$ 29 juta tersebut terutama
berasal dari empat komponen biaya utama yang mewakili 60,16% daru total beban usaha, yaitu:
- Biaya bahan bakar sebesar 23,58%
- Biaya amortisasi sebesar 10,20%
- Biaya sub kontraktor sebesar 12,14%
- Biaya depresiasi sebesar 14,24%
Beban Lain-lain
Beban lain-lain Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar
US$ 7,248 juta.
Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2008 adalah sebesar US$ 16 juta, mengalami penurunan dari
US$ 34 juta pada tahun 2007, atau turun 53,17%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan
beban bunga dibandingkan tahun sebelumnya.
Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 34 juta, meningkat dari US$ 16 juta
pada tahun 2006, atau naik 114,38%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban
bunga sebesar 108,77% dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba Operasi
Laba Operasi Perseroan untuk 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$
8,237 juta.
Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2008 sebesar US$ 26 juta. Hal ini menunjukan penurunan sebesar
42,74% dari jumlah laba pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 46 juta.
Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2007 sebesar US$ 46 juta. Hal ini menunjukan peningkatan signifikan
sebesar 132,56% dari jumlah laba operasi pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 20 juta.
Laba Sebelum Pajak.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2009 adalah sebesar US$ 989.056.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar US$ 10,4 juta
dan US$ 12 juta pada tahun 2007, yang mana hal ini mencerminkan jumlah penurunan sebesar 13,31%.
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar US$
12 juta dan US$ 4 juta, yang mana hal ini mencerminkan jumlah peningkatan sebesar 205,65%.
Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya pendapatan sebesar 32,43% selain juga penurunan rasio beban
usaha dan beban lain-lain terhadap pendapatan dari 97,70% menjadi 94,69%, pada masing-masing
tahun.
EBITDA (Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi)
EBITDA Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$
34 juta.
EBITDA Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 82 juta, turun 2% dibanding dengan tahun
sebelumnya sebesar US$ 84 juta.
EBITDA Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 84 juta, meningkat 45% dibanding dengan
tahun sebelumnya yang sebesar US$ 58 juta.
13
Laba Bersih
Laba Bersih Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 sebesar US$ 221.274 dan periode 31 Desember
2008, dan 2007 tercatat masing-masing sebesar US$ 10,5 juta dan US$ 8,7 juta, atau meningkat sebesar
21,90%.
Laba bersih Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006
tercatat masing-masing sebesar US$ 8,7 juta dan US$ 2,9 juta, suatu peningkatan sebesar 203%.
Pertumbuhan Aset, Kewajiban dan Ekuitas
Aset
Komposisi Aset Perseroan adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 19.359 42.334 88.326 11.122
Piutang usaha - Pihak ketiga 4.504 3.352 18.719 21.417
Pihak hubungan istimewa 16.749 14.509 - -
Piutang lain-lain - - 2.123 -
Persediaan 41.526 44.342 32.190 6.782
Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka 9.868 21.572 8.779
Pajak dibayar dimuka 31.609 21.088 39.093 37.218
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 18 11.236 13.814 13.825
Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya 16.620 12.590 24.429 11.770
Jumlah Aset Lancar 140.253 171.023 227.474 102.134
Aset Tidak lancar
Piutang hubungan istimewa 527 503 104 136
Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan - - - 5.143
Biaya konstruksi yang ditangguhkan - - - 4.147
Aset pajak tangguhan 489 437 - -
Investasi pada perusahaan asosiasi 11.566 11.566 546 -
Aset tetap – bersih 186.853 196.068 161.611 145.048
Biaya Perolehan atas kontrak yang ditangguhkan 130.918 140.904 161.370 -
Aset tidak lancar lainnya 16.657 16.994 8.023 -
Jumlah Aset Tidak Lancar 347.011 366.472 331.654 154.474
JUMLAH ASET 487.263 537.495 559.128 256.608
Total Aset Perseroan untuk periode 31 Juni 2009 adalah sebesar US$ 487,263 juta.
Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 537 juta atau mengalami penurunan
sebesar 3,87% dari sebesar US$ 559 juta untuk periode 31 Desember 2007. Penurunan tersebut
disebabkan oleh:
• Penurunan pada kas dan setara kas sebesar US$ 46 juta atau 52,07% dibandingkan periode
sebelumnya.
• Penurunan pada pajak dibayar di muka sebesar US$ 18 juta atau 46,06% dibandingkan tahun
sebelumnya.
• Penurunan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 20 juta atau 12,68%
dibandingkan tahun sebelumnya.
14
Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 559 juta, meningkat sebesar
117,89% dari US$ 257 juta tahun 2006. Peningkatan tersebut disebabkan oleh:
• Peningkatan pada kas dan setara kas sebesar US$ 77 juta atau 694,16% dibandingkan periode
sebelumnya.
• Peningkatan pada Aset Tetap sebesar US$ 17 juta atau 11,42% dari tahun 2006.
• Peningkatan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 161 juta.
Kewajiban
Komposisi Kewajiban Perseroan adalah sebagai berikut :
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Wesel bayar - 5.376 - -
Hutang Usaha 27.065 30.333 21.647 22.974
Hutang pihak hubungan Istimewa - 24.000 - 45.630
Hutang lain-lain 977 - - 8.000
Hutang Pajak 715 1.338 602 115
Biaya yang masih harus dibayar 6.851 8.084 12.519 10.532
Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Hutang sewa 23 20 - -
Pinjaman bank 83.303 96.308 97.830 50.000
Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya 27.000 - - -
Uang Muka Pelanggan - - - 1.574
Jumlah Kewajiban Lancar 145.934 165.459 132.598 138.825
Kewajiban Tidak Lancar
Hutang pihak hubungan Istimewa 3.788 2.672 777 -
Kewajiban Pajak Tangguhan-Bersih 5.147 6.844 6.581 3.261
Kewajiban imbalan kerja 3.050 2.188 1.606 819
Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang sewa 19 28 - -
Pinjaman bank 50.000 82.362 164.670 70.000
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.004 94.094 173.634 74.080
JUMLAH KEWAJIBAN 207.939 259.553 306.232 212.905
Total Kewajiban Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah
sebesar US$ 207,939 juta.
Total Kewajiban Perseroan untuk tahun 2008, 2007 dan 2006 tercatat masing-masing sebesar
US$ 259,55 juta, US$ 306,23 juta dan US$ 212.91 juta.
Ekuitas
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 174.745 174.745 170.550 41.675
Tambahan Modal Disetor 81.674 81.674 71.606 -
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (662) 216 - (30)
Saldo Laba 21.367 21.146 10.565 1.884
Jumlah Ekuitas 277.124 277.781 252.721 43.529
15
Total Ekuitas untuk periode 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 277,124. Total ekuitas untuk periode
31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 278 juta, meningkat sebesar 9,92% dibandingkan US$ 253
pada periode 31 Desember 2007. Peningkatan atas ekuitas ini merupakan hasil pelaksanaan eksekusi
waran di tahun 2008.
Total Ekuitas untuk periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 253 juta, meningkat tajam sebesar
480,58% dibanding jumlah pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 44 juta. Peningkatan atas ekuitas
ini merupakan hasil atas modal ditempatkan dan disetor penuh di tahun 2007 yang terutama disebabkan
oleh hasil IPO.
Likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi Kewajiban Jangka Pendek dengan
menggunakan Aset Lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan Aset
Lancar dengan Kewajiban Lancarnya pada suatu tanggal tertentu.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 140.253 171.023 227.474 102.134
Kewajiban Lancar 145.934 165.459 132.598 138.825
Tingkat Likuiditas (x) 0,96 1,03 1,72 0,74
Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 masing-masing
adalah sebesar 0,96x, 1,03x, 1,72x, 0,74x. Likuiditas pada tahun 2008 mengalami penurunan jika
dibandingkan tingkat likuiditas pada tahun 2007 disebabkan karena peningkatan pada kewajiban lancar
Perseroan pada tahun 2008. Likuiditas pada tahun 2007 mengalami peningkatan jika dibandingkan tingkat
likuiditas pada tahun 2006 disebabkan karena peningkatan pada aset lancar Perseroan pada tahun
2007.
Solvabilitas
Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan
menggunakan Total Aset dibandingkan dengan Total Kewajiban.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Total Aset 487.263 537.495 559.128 256.608
Total Kewajiban 207.939 259.553 306.232 212.905
16
Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 adalah
masing-masing sebesar 2,34x, 2,07x, 1,83x dan 1,21x.
Imbal Hasil Aset
Imbal Hasil Aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari
Total aset yang digunakan dalam kegiatan usaha perseroan, yang dapat dihitung dari perbandingan
antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing sebesar 0,05%, 1,97%,
1,55%, dan 1,12%.
Imbal Hasil Ekuitas
Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang
ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah ekuitas. Imbal
hasil ekuitas Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-
masing sebesar 0,08%, 3,81%, 3,43%, dan 6,59%.
4. Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah Aset Perseroan dalam mata uang asing adalah masing-
masing sebesar US$ 46,888 juta, US$ 53,970 juta, US$ 112,094 juta dan US$ 36,633 juta.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah masing-
masing sebesar US$ 8,249 juta, US$ 9,528 juta, US$ 9,525 juta dan US$ 4,480 juta.
Rincian Aset dan kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset
Kas dan setara kas 5.411 10.116 63.498 89
Piutang Usaha - 195 723 102
Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 9.868 21.571 8.779 -
Pajak dibayar dimuka 31.609 21.088 39.093 36.441
Jumlah 46.888 52.970 112.093 36.632
Kewajiban
Hutang Usaha 4.442 5.953 7.317 3.549
Hutang Pajak 715 1.338 602 931
Kewajiban imbalan kerja 3.050 2.188 1.606 -
Hutang sewa 42 49 - -
Jumlah 8.249 9.528 9.525 4.480
17
V. RISIKO USAHA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha.Terkait dengan pelaksanaan kegiatan–kegiatan usaha tersebut, Perseroan berusaha untuk secara terusmenerus melakukan monitoring terhadap berbagai risiko yang ada. Adapun risiko–risiko usaha yangmungkin dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut :
a. Risiko Pihak Ketiga
1. Risiko Pemutusan Kontrak
Hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kontrak proyek, meliputi antara lain termasuk pembatalanatau pemutusan kontrak secara sepihak yang disebabkan oleh ketidakmampuan melaksanakan pekerjaansesuai perjanjian kontarak. Dalam setiap kontrak penambangan selalu dicantumkan mengenai syarat-syarat pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak dan adanya kesempatan untuk memperbaikitidak tercapainya target atau kualitas produksi. Setiap pemutusan kontark akan mempengaruhi pendapatanPerseroan.
2. Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek
Dalam proses pengerjaan dan pembangunan suatu proyek, Perseroan melalui anak-anak perusahaannyamenghadapi risiko berupa gagal atau tertundanya proyek. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macamfaktor seperti keberatan dari masyarakat sekitar lokasi proyek, meningkatnya biaya proyek melebihianggaran, tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh Pemerintah Daerah dan Pusat,dan lain-lain. Kegagalan dan penundaan proyek akan berdampak pada arus kas Perseroan karena tidakterealisasinya pendapatan yang telah diproyeksikan di tahun-tahun mendatang, sementara Perseroantelah mengeluarkan biaya proyek dan modal kerja yang cukup besar.
3. Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan
Perseroan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari risiko ketergantungan terhadap pemilik konsesipertambangan. Walaupun apabila terjadi pemutusan sepihak pada umumnya akan mendapatkankompensasi dari pemilik konsesi namun demikian akan berpengaruh terhadap pendapatan jangka panjangPerseroan.
4. Risiko Pembayaran
Risiko ini dapat terjadi akibat tidak lancarnya pembayaran dari pemberi pekerjaan (owner) atau pihakketiga lainnya, yang dapat menimbulkan piutang tak tertagih sehingga dapat mempengaruhi arus kasPerseroan.
b. Risiko Operasional
1. Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya terdapat kemungkinan produksi yang ditargetkan tidaktercapai, hal ini dapat terjadi karena faktor cuaca di area penambangan atau faktor lain seperti kerusakanpada alat-alat berat yang digunakan dalam operasional Perseroan. Jika terjadi penurunan produksidibawah target maka terdapat potensi kontrak ditinjau ulang kontrak oleh pemberi kerja, disamping ituakan dapat berakibat pada pendapatan dan laba bersih Perseroan.
2. Risiko Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses operasional Perseroan,terutama mereka yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan berat di area penambangan.Disamping itu dibutuhkan juga tenaga kerja ahli yang bersertifikat dan berpengalaman. Bila terjadipemogokan atau kekurangan tenaga kerja ahli akan berpengaruh terhadap pencapaian produksi
18
Perseroan, sehingga akan berpengaruh pada pendapatan dan peningkatan biaya operasional yangdisebabkan oleh inefisiensi dan keharusan untuk melakukan sub kontrak guna mencapai target produksi.
3. Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan
Sebagai kontraktor penambangan proses produksi, Perseroan sangat tergantung pada peralatan danalat pengangkutan. Oleh karena itu, apabila terjadi kerusakan atau kelangkaan suku cadang peralatanakan mengganggu kegiatan operasional Perseroan dan akan meningkatkan biaya produksi. Untukmengurangi risiko tersebut, divisi plant and maintenance memiliki kebijakan perawatan dan pengawasanterhadap peralatan dan alat pengangkutan lainnya.
c. Risiko Eksternal
1. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing
Risiko ini timbul bila Perseroan memiliki ketidaksesuaian (mismatch) antara asset dan kewajiban. Fluktuasinilai tukar mata uang akan menimbulkan laba (rugi) selisih kurs yang berpengaruh terhadap pencapaianlaba Perseroan. Walaupun hutang Perseroan saat ini dalam denominasi mata uang US$, namun kontrak-kontrak Perseroan juga memberikan pendapatan dalam US$, sehingga merupakan natural hedging.
2. Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan moneter serta kondisi sosial politik yang kurang kondusifakan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah baikPemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah baik yang langsung mapun tidak langsungberkaitan dengankegiatan usaha dapat mempengaruhi kinerja Perseroan secara keseluruhan. Kebijakan-kebijakan yangdapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara negatif antara lain adalah pembatalan ijin-ijinyang dimiliki, penangguhan pelaksanaan proyek, pencabutan kuasa pertambangan. Hal ini dapatmenyebabkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh oleh Perseroan, sehinggadapat mengurangi pendapatan Perseroan.
3. Risiko Persaingan Usaha
Perseroan menghadapi persaingan dengan beberapa perusahaan domestik dan asing yang bergerakdalam bidang usaha yang sama. Dalam pasaran yang penuh dengan persaingan, efisiensi, danpenyelesaian secara tepat waktu memegang peranan yang sangat penting. Apabila Perseroan tidakmampu menjalankan usaha secara efisien serta menjaga kualitas dan penyelesaian tepat waktu, makadapat berpotensi pada turunnya reputasi Perseroan sehingga mempengaruhi kemampuan Perseroandalam mendapatkan kontrak baru yang akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan di masa depan.
4. Risiko Bencana Alam
Risiko bencana alam yang mungkin dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan antara lainadalah kebakaran hutan dan tanah longsor. Risiko-risiko ini dapat mempengaruhi akses transportasiPerseroan sehingga menyebabkan terganggunya proses produksi dan secara keuangan akan berakhibatpada menurunnya pendapatan dan biaya karena perlu adanya perbaikan pada area penambanganPerseroan yang terkena bencana alam tersebut.
5. Risiko Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan produktifitas Perseroan. JikaPerseroan tidak mengikuti perkembangan teknologi maka akan berpengaruh terhadap cost competitivenesPerseroan sehingga akan berpengaruh terhadap biaya produksi. Oleh karena itu Perseroan senantiasa
melakukan peremajaan terhadap peralatan dan fasilitas pendukung lainnya.
19
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak ada kejadian penting dan relevan setelah Laporan Auditor
Independen tertanggal 9 September 2009 selain yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan
Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006.
20
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama
PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan
Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal
12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang
seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-
6334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta
Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari
1995, Tambahan No. 1346.
Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi
perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam
Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di
bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah
lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006.
Pengalihan status Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari BKPM berdasarkan Surat Persetujuan BKPM No. 41/V/PMA /1996, tanggal
15 Mei 1996. Berdasarkan Surat Persetujuan tersebut, Perseroan telah memperoleh Izin Usaha Tetap
berdasarkan Keputusan Kepala BKPM No. 215/T/PERTAMBANGAN/2001, tanggal 17 Mei 2001. Selain
itu, pada tanggal 17 Mei 2001 Perseroan memperoleh Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal
Asing No. 138/II/PMA/2001.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli
2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090314516764 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Selatan dengan No. 658/RUB 0903/VIII/2007 tanggal 13 Agustus 2007. Perseroan telah melakukan
perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan
dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19
Juli 2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 49/2009”), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari
Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009.
Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor jasa
penambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan pertambangan. Kegiatan usaha
tersebut termasuk dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Proses
kegiatan penambangan Perseroan antara lain :
1. Pembersihan permukaan tanah (land clearing).
2. Pemindahan tanah pucuk (top soiling).
3. Pemindahan lapisan penutup (over burden removal)
4. Penggaruan batubara (coal mining)
5. Pengangkutan batubara (coal hauling)
6. Pengapalan batubara (coal barging)
21
Saat ini untuk mendukung kegiatan usahanya, Perseroan mempunyai beberapa lokasi kantor antara
lain :
1. Jakarta sebagai kantor pusat Perseroan, Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl.
Mega Kuningan Lot. 8.6 – 8.7 , Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia.
2. Balikpapan sebagai pusat logistik Perseroan, JL. Mulawarman No. 20A, Batakan, Balikpapan 76116,
Kalimantan Timur, Indonesia.
3. KPC Bengalon Minesite (Kalimantan Timur), Bengalon Site Office, Kalimantan Timur.
4. Lubuk Tutung Port and Camp (Kalimantan Timur), Bengalon Camp, Lubuk Tutung Port.
Perseroan telah memperoleh Ijin Usaha Jasa Pertambangan Umum untuk menjalankan usaha konstruksi
tambang, pengupasan, pembongkaran tanah penutup, penambangan, pengangkutan, reklamasi dan
pemeliharaan serta serta penyewaan alat-alat berat di lingkungan proyek-proyek mineral, batubara dan
panas bumi berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No.
214.K/37/DBT/2007, tanggal 9 April 2007.
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Riwayat perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak pendirian sampai dengan Penawaran Umum
telah diungkapkan di dalam Prospektus Penawaran Umum Perseroan yang diterbitkan pada tanggal 17
September 2007. Selanjutnya perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah Penawaran Umum
adalah sebagai berikut:
Tahun 2008
Berdasarkan Akta No. 94/2008 telah terjadi peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan
dikarenakan hasil pelaksanaan penawaran umum sejumlah 3.150.000.000 saham sebagaimana ternyata
dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 12/FBR-DEWA/IX/07 tanggal 21
September 2007 dan hasil pelaksanaan waran sejumlah 130.000.300 saham sebagaimana ternyata
dalam Surat Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 03/FBR-DEWA/WRN/VI/08 tanggal
30 Juni 2008, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase
(Lembar) (Rp) (%)
Modal Dasar 40.000.000.000 4.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 11.470.112.500 1.147.011.250.000 74,71
ITP 603.637.500 60.363.750.000 3,93
Masyarakat lainnya * 3.280.000.300 328.000.030.000 21,36
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.353.750.300 1.535.750.030.000 100,00
Saham Dalam Portopel 24.646.249.700 2.464.249.970.000
Berdasarkan Akta No. 193/2008 telah terjadi peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan
dikarenakan hasil pelaksanaan waran sejumlah 256.059.500 saham sebagaimana ternyata dalam Surat
Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar No. 03/FBR-DEWA/WRN/XI/08 tanggal 3 Nopember
2008, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
22
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase
(Lembar) (Rp) (%)
Modal Dasar 40.000.000.000 4.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 1.772.565.190 177.256.519.000 11,36
Masyarakat lainnya * 13.837.244.610 1.383.724.461.000 88,64
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.800 1.560.980.980.000 100,00
Saham Dalam Portopel 24.390.190.200 2.439.019.020.000
* dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Tahun 2009
Berdasarkan Akta No. 49/2009, telah terjadi peningkatan modal dasar Perseroan yang semula sebesar
Rp 4.000.000.000.000 (empat triliun Rupiah) menjadi Rp. 6.000.000.000.000 (enam triliun Rupiah).
Berdasarkan Surat BKPM No. 737/III/PMA/2009 tanggal 16 Juni 2009 mengenai Persetujuan Perubahan
Permodalan, perubahan tersebut telah disetujui oleh BKPM.
Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut diatas, maka susunan pemegang saham Perseroan
menurut DPS Perseroan yang diperoleh dari Registrasi BAE (PT Ficomindo Buana Registrar) pada
tanggal 30 Oktober 2009 adalah sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase
(Lembar) (Rp) (%)
Modal Dasar 60.000.000.000 6.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
ZAI 4.002.178.390 400.217.839.000 25,64
GCL 3.863.217.000 386.321.700.000 24,75
Masyarakat lainnya * 7.744.414.430 774.441.443.000 49,61
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.609.809.820 1.560.980.982.000 100,00
Saham Dalam Portepel 44.390.190.180 4.439.019.018.000
* dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%
Catatan : beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan
dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini
diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan
disetor.
3. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Pada saat prospektus ini diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Rini Mariani Soemarno
Komisaris Independen : Kanaka Puradiredja
Direksi
Presiden Direktur : Adwin H. Suryohadiprojo
Direktur Keuangan : Gani Bustan
Berdasarkan surat Direksi No S-041/PTDH/FD/0908 tanggal 12 September 2008, sekretaris Perseroan
adalah Mohammad Baskoro.
23
Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan:
KOMISARIS
Rini Mariani Soemarno – Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Amerika Serikat pada tahun 1958 dan saat ini
berumur 51 tahun. Memperoleh gelar Bachelor di bidang ekonomi dari Wellesly
Collage, Wellesly, Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 1981. Saat ini
menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia pada periode
2001 hingga 2004, Presiden Direktur PT Astra International periode 1998 hingga
2000, Wakil Ketua BPPN periode Januari hingga Juni 1998, Direktur Keuangan
PT Astra International periode 1990-1998 dan Vice President Citibank N.A. Jakarta
pada tahun 1989.
Kanaka Puradiredja – Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1944 dan saat ini berumur 65 tahun,
memperoleh gelar Sarjana di bidang ekonomi jurusan akuntansi pada tahun 1971
dari Universitas Padjajaran, Bandung Pada periode 1978-1999 menjabat sebagai
Managing Partner KPMG Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai chairman.
Pada periode 1994-1998 juga merangkap sebagai anggota Board KPMG Asia
Pacific. Selanjutnya pada periode 2000-sekarang menjabat sebagai Senior partner
KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono.
DIREKSI
Adwin H. Suryohadiprojo – Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959 dan saat ini berumur 50 tahun.
Saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan. Sebelumnya pernah
bekerja pada PT PAL Indonesia untuk periode 1991-2007 dengan jabatan terakhir
sebagai Direktur Utama. Memperoleh gelar Strata 3 untuk Management Program
for Senior Executives, dari Massachusetts Institute of Technology, Boston, MA
pada tahun 1993, dan Technical Mechanical Engineering dari A&M Texas University
College Station, Texas pada tahun 1988, Master of Business Administration dari
New York University, USA pada tahun 1986 dan gelar Sarjana Teknik Mesin dari
Institut Teknologi Bandung pada tahun 1983.
Gani Bustan – Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965 dan saat ini berumur 44 tahun.
Saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai komisaris PT Truba Alam Manunggal dan PT Maxima
Infrastruktur, Head of Business Development PT Wiharta Karya Agung pada periode
Juni 2003 hingga Juni 2005. Presiden Direktur pada PT Mutiara Sukses Sejati
periode Oktober 2002 sampai Mei 2003. Memperoleh gelar Master of Business
Administration dari The Wichita State University, Wichita, Kansas pada tahun 1992
dan memperoleh gelar Bachelor of Business Administration jurusan International
Business and minor in Economics dari The Wichita State University, Kansas pada
tahun 1990.
24
4. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
5. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai
keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumber
daya manusia dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar setiap karyawan dapat
memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Perseroan. Selain itu kebijakan manajemen
sehubungan dengan peran sumber daya manusia antara lain diwujudkan dalam pemenuhan peraturan-
peraturan Pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti keikutsertaan dalam program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan kerja. Perseroan juga telah
memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional atau UMR yang telah ditetapkan oleh Pemerintah daerah
DKI Jakarta dan Kabupaten Kutai Timur.
Dalam hal peningkatan kualitas dan produktivitas kerja, Perseroan memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun
peningkatan keterampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam
seminar, lokakarya atau kursus-kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing baik di
dalam maupun di luar negeri.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan mempekerjakan 1.911 orang karyawan. Berikut ini adalah
komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen, pendidikan, dan usia.
Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut:
Jenjang Manajemen Juni 2009 2008 2007 2006
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Direksi, Senior Executives dan Vice President 4 0,21 5 0,29 5 0,40 8 0,66
Kepala Divisi 12 0,63 12 0,69 12 0,95 6 0,49
Kepala Bagian ( Manager ) 27 1,41 27 1,56 23 1,82 62 5,09
Kepala Seksi ( Supervisor ) 299 15,65 147 8,50 118 9,35 176 14,46
Pelaksana / (Staff dan Non-Staff) 1589 82,10 1538 88,95 1104 87,48 965 79,29
Jumlah 1911 100 1729 100 1262 100 1.217 100,00
25
Komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:
Jenjang Pendidikan Juni 2009 2008 2007 2006
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
S3, S2 17 0,89 16 0,93 17 1,35 18 1,48
S1, D4 266 14,97 248 14,34 168 13,31 152 12,49
D3 84 4,40 85 4,92 74 5,86 39 3,20
D2, D1, SLTA 1217 63,68 1059 61,25 716 56,74 712 58,50
Lain-Lain 307 16,06 321 18,57 287 22,74 296 24,32
Jumlah 1911 100 1729 100 1262 100 1.217 100,00
Sedangkan komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut:
Usia Juni 2009 2008 2007 2006
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
20 – 30 tahun 666 34,85 599 34,64 427 33,84 434 35,66
31 – 35 tahun 477 24,96 409 23,66 314 24,88 306 25,14
36 – 40 tahun 389 20,36 377 21,88 245 19,41 239 19,64
41 – 45 tahun 227 11,88 225 13,01 169 13,39 138 11,34
46 – 50 tahun 90 4,71 75 4,34 62 4,91 60 4,93
Di atas 50 tahun 62 3,24 44 2,54 45 3,57 40 3,29
Jumlah 1911 100 1729 100 1262 100 1.217 100,00
Komposisi Karyawan Anak Perusahaan
Komposisi karyawan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut:
Jenjang Manajemen Prove DH Power DH Services
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Direksi, Senior Executives dan Vice President 1 100 1 5,9 4 80
Kepala Divisi 1 5.9%
Kepala Bagian ( Manager ) 3 17.6% 1 20%
Kepala Seksi ( Supervisor ) 7 41.1%
Pelaksana / Staff 5 29.4%
Jumlah 1 100% 17 100% 5 100%
Komposisi karyawan anak perusahaan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:
Jenjang Manajemen Prove DH Power DH Services
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
S3, S2 1 100% 4 23.5% 4 80%
S1, D4 7 41.1% 1 20%
D3 3 17.6%
D2, D1, SLTA 3 17.6%
Lain-Lain 0 0%
Jumlah 1 100% 17 100% 100%
Sedangkan komposisi karyawan anak perusahaan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut:
Jenjang Manajemen Prove DH Power DH Services
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
20 – 30 tahun 11 64.7%
31 – 35 tahun 1 5.9%
36 – 40 tahun 1 100% 0 0% 1 1
41 – 45 tahun 5 29.4% 1
46 – 50 tahun 0 0%
Di atas 50 tahun 0 0% 3
Jumlah 1 100% 17 100% 5 1
26
Tenaga Kerja Asing
Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan memperkerjakan 2 orang tenaga kerja asing dengan
uraian sebagai berikut :
No. Nama Jabatan Warga No. IMTA Masa Berlaku No. KITAS Masa Berlaku
Negara
1 Viswanathan General Manager India No. Kep. 03448/MEN/ 6 Juni 2010 No. 2C1JE 5752-H 6 Juni 2010
Apathsakayan Commercial P/IMTA/2009
tanggal 7 April 2009
2 Bruce Leslie Maintenance Selandia No. Kep. 03443/MEN/ 27 Mei 2010 No. 2C21JE 5753-H 27 Mei 2010
Trainor Manager Baru P/IMTA/2009
tanggal 7 April 2009
6. KETERANGAN TENTANG ANAK-ANAK PERUSAHAAN
1. Prove Energy Investments Limited (“Prove”)
1.1. Riwayat Singkat
Prove didirikan pada tanggal 18 Juli 2005 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands dan
beralamat di Offshore Incorporation Limited, P.O.BOX 957, Offshore Incorporation Centre, Road
Town, Tortola, British Virgin Islands. Pada bulan Mei 2007, Perseroan mengambil alih seluruh
saham di Prove dari pemegang saham sebelumnya.
1.2. Kegiatan Usaha
Prove merupakan sebuah perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk
kepemilikan saham pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran batu bara
baik ke pasar domestik maupun ke pasar international.
1.3. Kepemilikan Saham
Modal dasar Prove terdiri atas 50.000 saham dengan nilai nominal US$ 1 sehingga seluruhnya
berjumlah sebesar US$ 50.000, dan seluruh modal disetor Prove sebanyak 10.000 saham
dengan total nilai nominal sebesar US$ 10.000 dimiliki oleh Perseroan.
1.4. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Prove adalah sebagai berikut :
Direksi
Direktur Utama : Andreas Kastono
1.5. Ikhtisar Keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Prove yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
27
(Dalam US Dollar)
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 3.655.889 22.238.218 22.293.733 2
Aset Tidak Lancar 142.893.256 147.878.673 162.022.293 -
Total Aset 146.549.145 170.116.891 184.316.026 2
Kewajiban Lancar 40.932.970 69.030.605 35.902.143 -
Kewajiban Tidak Lancar 95.453.155 93.202.680 146.741.623 -
Jumlah Kewajiban 136.386.125 162.233.285 182.643.766 -
Hak Minoritas - - - -
Jumlah Ekuitas 10.163.020 7.883.606 1.672.260 2
Pendapatan 17.664.833 39.024.065 37.220.743 -
Beban Usaha 10.434.621 23.863.240 18.614.058 -
Laba Operasi 7.230.212 15.160.825 18.606.685 -
Laba Bersih 2.279.414 6.211.346 1.662.260 -
1.6. Anak-Anak Perusahaan
Prove memiliki anak-anak perusahaan sebagai berikut:
1.6.1. Vista Visa Ltd (“Vista”)
Riwayat Singkat
Vista didirikan pada tanggal 15 Mei 2006 berdasarkan hukum negara Republik
Seychelles dan beralamat di Oliaji Trade Centre – lantai 1, Victoria, Mahe, Seychelles.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Vista adalah sebuah perusahaan investasi yang memiliki penyertaan
saham pada perusahaan pemasaran batubara.
Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham Vista adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal US$ 1 per saham
Saham Dollar %
Modal Dasar 50.000 50.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- Prove 1 1 100
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1 1 100
Saham dalam Portepel 49.999 49.999
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan direksi Vista adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur : Kazuya Tanaka
1.6.2. Coal Vista Resources Limited (“CVR”)
Riwayat Singkat
CVR didirikan dengan nama Formosa Investments Limited pada tanggal 7 Juli 2006
dan beralamat di Oliaji Trade Centre, Lantai 1, Victoria, Mahe, Seychelles. Pada
tanggal 11 April 2007, sesuai dengan Certificate of Continuation No. 845457-6,
Formosa Investments Limited berubah nama menjadi Coal Vista Resources Ltd.
28
CVR juga telah mendapatkan special licence dari Pemerintah Republic of Seychelles
pada tanggal 13 April 2007.
Kegiatan Usaha
CVR merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan memberikan jasa di
bidang pemasaran batubara dan sumber daya lainnya. Saat ini CVR memiliki kontrak
dengan agen pemasaran batubara international dalam hal pemberian jasa konsultasi
dan teknis lainnya. Disamping itu, CVR juga memiliki kontrak penyediaan jasa
konsultansi dengan kontraktor penambangan lainnya.
Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham CVR adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal US$ 1 per saham
Saham Dollar %
Modal Dasar 5.000 5.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- Prove 2 2 66,67
- Vista 1 1 33,33
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3 3 100
Saham dalam Portepel 4.997 4.997
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan direksi CVR adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur :
Reinhard Wilhelm Kurz
Ikhtisar Keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Prove yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko
Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008,
2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan,
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(Dalam US Dollar)
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 3.655.889 22.238.218 22.293.732 -
Aset Tidak Lancar 68.286.469 73.399.664 83.626.054 -
Total Aset 71.942.358 95.637.882 105.919.786 -
Kewajiban Lancar 13.774.921 39.654.310 35.902.145 -
Kewajiban Tidak Lancar - 9.362.058 47.669.558 -
Jumlah Kewajiban 13.774.921 49.016.368 83.571.703 -
Ekuitas 58.167.437 46.621.514 22.348.083 -
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 71.942.358 95.637.882 105.919.786 -
Pendapatan 17.664.833 39.024.065 37.220.743 -
Beban Usaha 5.335.898 10.265.773 8.694.914 -
Laba Usaha 12.328.935 28.758.292 28.525.829 -
Laba Bersih 11.545.923 24.273.431 22.348.080 -
29
2. PT DH Energy (“DH Energy”)
2.1 Keterangan Singkat
PT DH Energy (dahulu bernama PT DH Power) (“DH Energy”). DH Energy didirikan berdasarkan
Akta No. 7, tanggal 2 Maret 2007, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH.SE,Mkn, Notaris di
Tangerang dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal
14 Maret 2007. Anggaran Dasar PT DH Energy telah mengalami perubahan dengan perubahan
terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 101, tanggal 30 April
2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Tangerang (“Akta No. 101/
2009”), telah dilakukan perubahan seluruh anggaran dasar DH Energy untuk disesuaikan dengan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU.34917.AH.01.02
Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009.
2.2 Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha utama DH Energy adalah distribusi dan impor peralatan listrik dan jasa konsultasi
ketenagalistrikan. Kegiatan usaha utama tersebut termasuk dalam kegiatan usaha DH Energy
sebagaimana disebutkan dalam akta pendirian DH Energy.
2.3 Kepemilikan Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham DH Energy adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp. 905.500,- per saham
Saham Rupiah %
Modal Dasar 4.000 3.622.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- ITP 10 9.055.000 1
- Perseroan 990 896.445.000 99
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 905.500.000 100
Saham dalam Portepel 3.000 2.716.500.000
2.4 Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Komisaris dan Direksi DH Energy adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris : Rini Mariani Soemarno
Direksi
Presiden Direktur : Kazuya Tanaka
2.5 Ikhtisar Keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting DH Energy yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 December 2008, 2007, 2006 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
30
(dalam jutaan Rupiah)
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 5,696 4,804 660 -
Aset Tidak Lancar 132,960 134,757 3,557 -
Total Aset 138,656 139,561 4,217 -
Kewajiban Lancar 11,136 1,510, 713 -
Kewajiban Tidak Lancar 141,528 151,130 2,166 -
Jumlah Kewajiban 152,665 152,640 2,879 -
Hak Minoritas 591 555 475 -
Jumlah Ekuitas (14,599) (13,634) 863 -
Pendapatan 4,495 4,482 - -
Beban Operasi 15,807 21,066 - -
Rugi Operasi (11,312) (16,584) - -
Rugi Bersih (965) (14,497) (42) -
2.6 Anak-Anak Perusahaan
DH Energy memiliki anak-anak perusahaan sebagai berikut:
2.6.1. PT Pendopo Power (“PP”)
Riwayat Singkat
PT Pendopo Power (“PP”), berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah PP terbatas
yang didirikan berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia
berdasarkan Akta No. 79, tanggal 24 Juni 2008, yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-
37802.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 dan dicatatkan di Daftar Perseroan
No.AHU-0054651.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 serta didaftarkan di
kepala Sub Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Selatan
dengan nomor pendaftaran: 09.03.1.51.57199 tanggal 18 Juli 2008.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha utama PP saat ini adalah bergerak dibidang jasa kelistrikan.
Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham PP adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 920.700 per saham
Saham Rupiah %
Modal Dasar 4.000 3.682.800.000,
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- PT DH Power 200 184.140.000 20
- Societe Strasbourgh S.A 200 184.140.000 20
- Melchior Investment Limited 200 184.140.000 20
- Kingston Company Limited 300 276.210.000 30
- Stratford & Partners Limited 100 92.070.000 10
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 920.700.000 100
Saham dalam Portepel 3.000 2.762.100.000
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Dewan komisaris dan Direksi PP adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Ridwan Kurnaen
Komisaris : William John Bartley
31
Direksi
Presiden Direktur : Kazuya Tanaka
Direktur : Teo Ai Lin Daphne
2.6.2. PT DHE Technical Services (“DTS”)
Riwayat Singkat
PT DHE Technical & Services (dahulu bernama PT DHP Techincal & Services)
(“DTS”), berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah Perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan
Akta No. 51, tanggal 17 Desember 2007, yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C007097.HT.01.01-
TH.2007 tanggal 17 Desember 2007. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 5488, tanggal 2 Mei 2008, Tambahan No. 36
(selanjutnya disebut “Akta Pendirian”).
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 7, tanggal 04
Agustus 2008, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta
(“Akta No. 7/2008”), telah terjadi perubahan nama dari PT DHP Technical & Services
diubah menjadi PT DHE Technical and Services sehingga mengubah Pasal 1
anggaran dasar DHETS. Perubahan nama telah disahkan oleh Menteri Hukum dan
Hal Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. AHU 5616.AH.01.02.Tahun 2008
tanggal 29 Agustus 2008 dan dicatatkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-
0077087.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 29 Agustus 2008.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha utama DTS saat ini adalah berusaha dalam bidang jasa penempatan
tenaga kerja Indonesia di dalam negeri.
Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham DTS adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal 930.900 per saham
Saham Rupiah %
Modal Dasar 4.000 3.723.600.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- PT DH Power 490 456.141.000 49
- PT Wish Capital International 510 474.759.000 51
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 930.900.000 100
Saham dalam Portepel 3.000 2.792.700.000
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan direksi DTS adalah sebagai berikut:
Komisaris
Presiden Komisaris : Ridwan Kurnaen
Direksi
Presiden Direktur : Kazuya Tanaka
Direktur : Ir. Soegiriawan
32
3. PT DH Services (“DH Services”)
3.1. Riwayat Singkat
DH Services didirikan pada bulan Maret 2007 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 22 Maret 2007. Anggaran Dasar DH Services telah
mengalami perubahan dengan perubahan terakhir Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No.12 tanggal 7 Agustus 2009 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH,
SE, Mkn, Notaris di Tangerang. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-
Undangan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU-38784.AH.01.02.Tahun 2009,
tanggal 11 Agustus 2009.
3.2. Kegiatan Usaha
DH Services didirikan untuk bergerak di bidang penyewaan peralatan konstruksi / plant hire
service serta perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa penunjang
pertambangan umum. DH Services rencananya akan masuk ke dalam bisnis pengelolaan
infrastruktur di masa yang akan datang.
3.3. Kepemilikan Saham
Struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham DH Services adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp. 917.000,- per saham
Saham Rupiah %
Modal Dasar 10.000 9.170.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- Perseroan 1.785 1.636.845.000 51
- PT Wish Capital Indonesia 1.715 1.572.655.000 49
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.500 3.209.500.000 100
Saham dalam Portepel 6.500 5.960.500.000
3.4. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Rini Mariani Soemarno
Komisaris : Gani Bustan
Direksi
Direktur : Adwin Harjanto Suryohadiprojo
3.5. Ikhtisar keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting DH Services yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
33
dalam jutaan Rupiah
30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Aset Lancar 62,696 16 - -Aset Tidak Lancar 2,556 2,292 2,292 -Total Aset 65,252 2,308 2,292 -Kewajiban Lancar 4,958 - - -Kewajiban Tidak Lancar 46,336 16 - -Jumlah Kewajiban 51,294 16 - -Jumlah Ekuitas 13,958 2,292 2,292 -
Pendapatan 50,908 - - -
Beban Operasi 33,201 - - -Laba Usaha 17,707 - - -
Laba Bersih 12,749 - - -
7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN
Hubungan kepemilikan, pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dan pemegang saham berbentuk
badan tabel Perseroan Terbatas dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel Hubungan Pengurusan dan Pengawasan
Nama Perseroan Pemegang Anak Anak AnakSaham Perusahaan Perusahaan Melalui Perusahaan
DH Energy Melalui Prove
ZAI GCL Prove DH DH PP DTS CVR VistaEnergy Services
Adwin H. Suryohadiprojo PD - - - - PD - - D -Andreas Kastono - - D D PK - - - - -Andy Pe Yong Woon - PD - - - - - - - -Elcia Simeon - D - - - - - - - -Gani Bustan D - - - - K - - - -Kanaka Puradiredja KI - - - - - - - - -Kazuya Tanaka - - - - D - PD D - DReinhard Wilhelm Kurz - - - - - - - - D -Rini Mariani Soemarno PK - - - PK PK - - - -
Keterangan:PK : Presiden Komisaris PD : Presiden DirekturKI : Komisaris Independen DTA : Direktur Tidak Terafiliasi
K : Komisaris D : Direktur
34
8. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK
BADAN HUKUM
a. Zurich Assets International Ltd (“ZAI”)
Riwayat Singkat
ZAI didirikan pada tanggal 17 Februari 2005 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands. Pada
tanggal 11 April 2007, ZAI berubah kedudukan hukum di Seychelles dan beralamat di Oliaji Trade
Centre, Victoria, Mahe, Republic of Seychelles. ZAI telah memperoleh special licence No. CSL094
pada tanggal 13 April 2007.
Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan Memorandum of Association tertanggal 11 April 2007, ZAI merupakan perusahaan
yang didirikan dengan tujuan untuk melakukan investasi.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan pemegang saham ZAI adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal US$ 1,- per saham
Saham Dollar %
Modal Dasar 50.000 50.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- Goodrich Management Corp 5.000 5.000 50
- Wyoming International Ltd 3.000 3.000 30
- Quest Corporation 2.000 2.000 20
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000 10.000 100
Saham dalam Portepel 40.000 40.000
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan direksi ZAI adalah sebagai berikut :
Direksi
Direktur Utama : Andy Pe Yong Woon
Direktur : Elcia Simeon
b. Goldwave Capital Limited (“GCL”)
Riwayat Singkat
GCL didirikan pada tanggal 8 July 2008 berdasarkan hukum negara British Virgin Islands.
Maksud dan Tujuan
GCL merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk melakukan investasi.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan pemegang saham GCL adalah sebagai berikut:
35
Pemegang Saham Nilai Nominal US$ 1,- per saham
Saham Dollar %
Modal Dasar 50.000 50.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh
-ZAI 1 1 100
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1 1 100
Saham dalam Portepel 49.999 49.999
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan direksi GCL adalah sebagai berikut:
Direksi : Andreas Kastono
9. PERJANJIAN – PERJANJIAN PENTING
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan mengadakan beberapa
perjanjian penting dengan pihak ketiga, yaitu sebagai berikut :
No Nama Perjanjian Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu
1 AS$205.000.000 Facilities (a) Perseroan (“Debitur”); Perjanjian ini merupakan perjanjian pemberian Untuk Fasilitas Kredit Berjangka
Agreement, tanggal fasilitas kredit jangka waktu dan kredit modal Waktu A adalah 48 bulan sejak
26 Desember 2006 (b) Zurich Assets kerja sejumlah maksimum AS$205.000.000, yang fasilitas kredit pertama kali
International Ltd. (“Zurich”); terdiri dari: dipergunakan.
(c) (UOB Asia Limited; (i) Tranche I Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A Untuk Fasilitas Kredit Berjangka
United Overseas Bank sebesar AS$110.000.000 Waktu B adalah 60 bulan sejak
Limited; dan Merrill Lynch fasilitas kredit pertama kali
Credit Products, LLC (ii) Tranche II Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A dipergunakan.
(“Arrangers”); sebesar AS$30.000.000
Untuk Fasilitas Kredit Modal
(d) United Overseas (iii) Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B sebesar Kerja adalah 1 tahun sejak
Bank Limited (“Agen”); AS$50.000.000 fasilitas kredit pertama kali
dipergunakan.
(e) United Overseas (iv) Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar
Bank Limited (“Security maksimum AS$15.000.000
Agent”);
Fasilitas Kredit ini akan digunakan oleh Debitur
(f) ABN AMRO Bank N.V. untuk:(
(“Account Bank”);
i) Tranche I Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A
(g) United Overseas Bank digunakan untuk membayar Kredit Sindikasi
Limited; Caterpillar Financial berdasarkan Perjanjian Fasilitas Sindikasi tanggal
Services (UK) Limited; 3 Oktober 2005 antara Perseroan, PT Indotambang
The Bank of Tokyo- Makmur, dan beberapa kreditur lain;
Mitsubishi UFJ, Limited
Singapore Branch; VTB (ii) Tranche II Fasilitas Kredit Berjangka Waktu A
Bank Europe plc, digunakan untuk membayar pengeluaran untuk
Singapore Branch; Erste barang modal dan biaya-biaya yang dikeluarkan
Bank der oesterreichische oleh Debitur sehubungan dengan Perjanjian Kredit
Sparkassen AG; Growth dan dokumen terkait lainnya;
Management Limited;
PT Bank Internasional (iii) Fasilitas Kredit Berjangka Waktu B digunakan
Indonesia Tbk; Merrill Lynch untuk membiayai kembali perjanjian kredit antara
Credit Products, LLC Perseroan dan Zurich dan perjanjian kredit antara
(“Kreditur”); Perseroan dan PT Danatama Makmur serta untuk
membayar biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Debitur
sehubungan dengan Perjanjian Kredit dan
dokumen terkait lainnya;
(iv) Fasilitas Kredit Modal Kerja digunakan untuk
membayar biasa operasional.
36
Bengalon Operating PT Kaltim Prima Coal KPC telah menunjuk Perseroan sebagai kontraktor Perjanjian berlaku sampai
Agreement Mining Service, (“KPC”) dan Perseroan untuk meyediakan layanan pengangkutan berakhirnya CCOW KPC dan
tanggal 27 May 2004, pertambangan dan batubara (“Service”) di: hingga habisnya persediaan
sebagaimana telah diubah batubara di tambang Bengalon,
dengan Contract Variation (i) lokasi di Tambang Bengalon, dimana Service tergantung mana yang terjadi
No. 1 dan No. 2, tanggal dilaksanakan; terlebih dahulu, atau sampai
9 Maret 2007. dengan tanggal lain yang
(ii) tanah dimana terdapat Fasilitas Bersama (fasilitas disepakati.
yang dapat digunakan bersama antara KPC dan
Perseroan diluar Fasilitas KPC (antara lain: kantor
dan fasilitas pelatihan, tempat tinggal dan bahan
bakar/ AN dan fasilitas lain yang tersedia bagi
Perseroan untuk tujuan Perjanjian ini dan tidak
termasuk Fasilitas Bersama) yang telah disepakati
secara tertulis untuk dapat dipakai dan diduduki
bersama;
(iii) lokasi lain di Tambang Bengalon yang tersedia
bagi Perseroan untuk tujuan dari perjanjian ini.Para
pihak dalam perjanjian ini sepakat untuk
pelaksanaan perjanjian ini mengikatkan diri dengan
Strategic Agreement.
2 Strategic Agreement KPC dan Perseroan Dalam Strategic Agreement ini para pihak telah Strategic Agreement ini akan
Mining Services, tanggal membentuk Strategic Working Relationship untuk berakhir pada tanggal
27 Mei 2004 melaksanakan Service di tambang batubara milik Operating Agreement berakhir.
(“Strategic Agreement”). KPC di Kalimantan Timur dengan tujuan setiap
pihak mempertahankan posisi yang
berkesinambungan dalam kompetisi di industri
batubara. Para pihak sepakat untuk membentuk
grup manajemen, antara lain:
i. Project Management Group;dan
ii. Site Management Group.
Project Management Group dan Site Management
Group dapat membentuk Site Control Groups yang
terdiri dari perwakilan dari para pihak dan memiliki
fungsi dan kewenangan untuk memeriksa dan
/atau memecahkan masalah atau sengketa yang
mungkin ditemukan oleh Project Management
Group dan Site Management Group.
Para pihak sepakat mengembangkan pengaturan
tentang pernyataan misi, petunjuk prinsip dan proses
evaluasi (“Partnering Charter”) yang sesuai dengan
Strategic Agreement dan Operating Agreement
(“Dokumen Proyek”).
Untuk tujuan dari Partnering Charter, para pihak
sepakat untuk menunjuk perwakilannya menjadi
“Partnering Sponsor” yang berkewajiban untuk
mengatur proses kerjasama atas nama para
pihak, berkewajiban untuk menguji Proyek sesuai
dengan Partnering Chater.
3 HWE Payment Account KPC, PT Bumi Bumi dan KPC berjanji kepada Perseroan, Perjanjian ini akan berakhir
Agreement, tanggal Resource Tbk (“Bumi”) selama Perseroan dan anak perusahaannya tetap pada Hari Kerja mengikuti
30 September 2004, dan Perseroan menjadi pihak dalam perjanjian ini. pengakhiran “HWE Mining
antara KPC, PT Bumi Agreement” (Bengalon
Resource Tbk (“Bumi”) KPC akan menyimpan “Collection Account” Operating Agreement Mining
dan Perseroan. (rekening dimana disimpan semua pendapatan Service, tanggal 27 May
dari KPC disimpan) dan “HWE Operational 2004, KPC dan Perseroan).
Account” (rekening bersama KPC dan Perseroan
di bank yang disebut (“Account Bank”).
Bumi akan menjamin dimana KPC akan
memerintahkan ke para pelanggan untuk melakukan
pembayaran penjualan batubara hanya ke
Collection Account.
KPC akan menggunakan dana-dana dari Collection
Account dalam perlakuan dan skala prioritas
sebagaimana diatur dalaM Cash and Account
Management Agreement tanggal 30 Juli 2004
(“CAMA”), atau jika hak Perseroan dalam CAMA
telah diakhiri dalam perjanjian ini.
KPC harus memastikan bahwa Collection
Account terakir dan HWE Operational Account
disimpan di Account Bank.
37
4 Operational (Primary KPC dan Perseroan KPC merupakan pemilik dari “Security Assets” Perjanjian ini berlaku pada
Account) Charge, tanggal (“Rekening yang dibuka oleh KPC dengan tanggal 30 September 2004
30 September 2004. Account Bank, rekening lainnya dimana HWE dan berakhir pada tanggal
Primary Account atau Primary Account ditunjuk dimana hak-hak Perseroan
sebagai Chargee’s Primary Account sesuai dengan atas Secured Liabilities telah
CAMA, dan rekening pengganti lainnya lainnya dibayar penuh (“Security
(“Charged Account”), semua uang didalam Period”).
Charged Account dari waktu ke waktu, semua
dokumen yang membuktikan Charged Account,
semua klaim, ganti rugi dimana KPC bersengketa
atas Charged Account dan aktiva lainnya,hak dan
kekayaan KPC yang merupakan jaminan atas
perjanjian ini”).
KPC menjaminkan Security Asset untuk
menjamin pembayaran dan pelaksanaan dari
“Security Liabilities” (“Segala kewajiban dan
tanggung jawab KPC kepada Perseroan dalam
“Mining Arrangement” (“HWE Mining
Agreement, Strategic Agreement dan
kesepakatan lainnya antara Perseroan dan KPC
dalam layanan dan pertambangan”).
5 Perjanjian Pengangkutan Perseroan dan Perseroan dan Subcontractor telah terikat dalam Perjanjian ini berlaku sejak
Batubara untuk Tambang PT Dwimakmur Bengalon Operating Agreement Mining tanggal 3 Mei 2005 untuk
Bengalon, tanggal 21 Juli Primatamas Service. jangka waktu 2,5 tahun atau
2005, sebagaimana diubah (“Subcontractor”) ditentukan lain oleh para
dengan Perjanjian Subcontractor sepakat untuk menyediakan pihak.
No. DH/SCA/06/0059, Service sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
tanggal 8 Agustus 2006.
6 Technical Services Agreement Perseroan (“Kontraktor”) Kontraktor menunjuk KPC untuk menempatkan Sampai dengan 6 bulan setelah
tanggal 3 Oktober 2005 dan KPC manajemen senior, staf supervisor dan teknik Perjanjian Kredit telah dilunasi.
sebagaimana diubah dan untuk memastikan bahwa Kontraktor dapat
dinyatakan kembali dengan melaksanakan kewajibannya berdasarkan
Amendment and Restatement Bengalon Operating Mining Services tanggal
Agreement relating to 27 Mei 2004.
Technical Service Agreement
tanggal 3 Oktober 2005. Perjanjian ini juga dibuat dalam rangka Perjanjian
Kredit tanggal 28 Desember 2006. (lihat angka 1
Perjanjian Kredit di atas).
7 Perjanjian Jual Beli PT PLN (Persero) (“PLN”) Pemasok setuju menjual dan menyerahkan LRC PJBB ini berlaku apabila para
Batubara Peringkat Rendah/ dan Konsorsium dari wilayah penambangan PT Arutmin Indonesia pihak telah memenuhi Kondisi
Low Rank Coal (LRC) untuk PT Arutmin Indonesia (“Wilayah Kerja”) kepada PLN di tempat Prasyarat, yaitu sejak Tanggal
PLTU Suralaya (Existing) dan Perseroan penyerahan LRC dari Pemasok kepada PLN Efektif sampai dengan
Unit 1-7 (4 x 400 MW dan (“Pemasok”) di Unloading Jetty PLTU (“Tempat Penerimaan”) 20 tahun atau kewajiban
3 x 600 MW), Nomor PLN dengan jumlah, spesifikasi dan tata cara sesuai Pemasok untuk menyediakan
0432-2.PJ/123/DIR/06, dengan perjanjian ini. kepada PLN sejumlah LRC per
Nomor Pemasok Jak/10/XII/ tahun sudah tercapai, mana
LD/2006, tanggal Jumlah LRC yang diperjual belikan berdasarkan yang lebih dulu tercapai.
15 Desember 2006. perjanjian ini adalah sebesar 1.000.000 (satu juta)
Ton selama setaun.Harga Cost Insurance and
Freight (CIF) LRC dalam perjanjian ini adalah
sebesar Rp. 248.171 per ton.
8 Asam Asam Operating Perseroan dan Arutmin sebagai pemegang Kontrak Karya Jangka waktu perjanjian ini
Agreement, tanggal PT Arutmin Indonesia Batubara, menunjuk Perseroan untuk melakukan adalah sejak tanggal berlakunya
22 Maret 2007 (“Arutmin”) jasa-jasa pada lokasi penambangan Asam perjanjian dan berakhir:
Asam mulai dari tanggal berlakunya perjanjian.
(i) 20 tahun setelah Tanggal
Dimulainya Perjanjian atau
tanggal lain yang disepakati
secara tertulis oleh para pihak;
(ii) apabila dilakukannya
pengakhiran perjanjian
berdasarkan ketentuan dalam
perjanjian ini;
(iii) apabila dilakukannya
pengakhiran perjanjian
berdasarkan hukum;
(iv) apabila dilakukan
pengakhiran atas CCOW;
yang mana yang terjadi terlebih
dahulu.
38
9 Perjanjian Jual Beli Batu PT PLN Persero (“PLN”) Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan PJBB ini berlaku apabila paraBara Peringkat Rendah Low dan Konsorsium LRC dari Wilayah Kerja (wilayah pihak telah memenuhi KondisiRank Coal (LRC) PLTU PT Autmin Indonesia dan penambangan Pemasok seluas 70.151 Ha Prasyarat, yaitu sejak TanggalBanten (Suralaya Baru) Perseroan (“Pemasok”) berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Efektif sampai dengan 20 tahun(1 x 625 MW) Periode 20 (“PJBB”) Penambangan Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 atau kewajiban Pemasok untuk Tahun No. Pemasok tanggal 2 Nopember 1981, antara Pemasok dan menyediakan kepada PLNJak/14/VI/LD/2007, Pemerintah Republik Indonesia) kepada PLN di sejumlah LRC per tahun sudah yang ditandatangani pada tempat penerimaan (di Unloading Jetty PLTU) dan tercapai, mana yang lebih dulubulan Juni 2007. PLN setuju untuk membeli serta menerima LRC tercapai.
dari Pemasok dengan jumlah, spesifikasi dan tatacara sebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
Pemasok harus setiap saat memelihara danmenjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkancadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuaiPJBB ini.
Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRCselai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan denganSurat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yangdikeluarkan Dinas Pertambangan setempat.
10 Perjanjian Jual Beli Batu PLN dan Konsorsium Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan PJBB ini berlaku apabila paraBara Peringkat Rendah PT Autmin Indonesia dan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan pihak telah memenuhi KondisiLow Rank Coal (LRC) Perseroan (“Pemasok”) Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Prasyarat, yaitu sejak TanggalPLTU 2 Banten (Labuan) (“PJBB”) Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara Efektif sampai dengan 20 tahun(2 x 316 MW) Periode 20 No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, atau kewajiban Pemasok untukTahun No. Pemasok antara Pemasok dan Pemerintah Republik Indonesia) menyediakan kepada PLNJak/15/VI/LD/2007, yang kepada PLN di tempat penerimaan (di Unloading sejumlah LRC per tahun sudahditandatangani pada bulan Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk membeli serta tercapai, mana yang lebih duluJuni 2007. menerima LRC dari Pemasok dengan jumlah, tercapai.
spesifikasi dan tata cara sebagaimana dimaksuddalam PJBB ini.
Pemasok harus setiap saat memelihara danmenjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkancadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuaiPJBB ini.Pemasok tidak dibenarkan menyerahkanLRC selai dari Wilayah Kerja yang dibuktikandengan Surat Keterangan Asal Batu Bara(SKAB) yang dikeluarkan Dinas Pertambangansetempat.
11 Perjanjian Jual Beli Batu PLN dan Konsorsium Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan PJBB ini berlaku apabila paraBara Peringkat Rendah PT Autmin Indonesia dan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan pihak telah memenuhi KondisiLow Rank Coal (LRC) Perseroan (“Pemasok”) Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Perjanjian Prasyarat, yaitu sejak TanggalPLTU 2 Jawa Timur (Paiton (“PJBB”) Karya Pengusahaan Penambangan Batu Bara Efektif sampai dengan 14 JuniBaru) (1 x 660 MW) No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, 2029 atau kewajiban PemasokPeriode 20 Tahun antara Pemasok dan Pemerintah Republik untuk menyediakan kepadaNo. Pemasok Jak/17/VI/LD/ Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan PLN sejumlah LRC per tahun2007, yang ditandatangani (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk sudah tercapai, mana yang lebihpada bulan Juni 2007. membeli serta menerima LRC dari Pemasok dulu tercapai.
dengan jumlah, spesifikasi dan tata carasebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
Pemasok harus setiap saat memelihara danmenjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkancadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuaiPJBB ini.
Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRCselai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan denganSurat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yangdikeluarkan Dinas Pertambangan setempat.
12 Perjanjian Jual Beli Batu PLN dan Konsorsium Pemasok setuju untuk menjual dan menyerahkan PJBB ini berlaku apabila paraBara Peringkat Rendah PT Autmin Indonesia dan LRC dari Wilayah Kerja (wilayah penambangan pihak telah memenuhi KondisiLow Rank Coal (LRC) Perseroan (“Pemasok”) Pemasok seluas 70.151 Ha berdasarkan Prasyarat, yaitu sejak TanggalPLTU Asam Asam (Existing) (“PJBB”) Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Efektif sampai dengan(2 x 65 MW) Periode 20 Batu Bara No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 20 tahun atau kewajibanTahun No. Pemasok 1981, antara Pemasok dan Pemerintah Republik Pemasok untuk menyediakanJak/11/VI/LD/2007, yang Indonesia) kepada PLN di tempat penerimaan kepada PLN sejumlah LRCditandatangani pada bulan (di Unloading Jetty PLTU) dan PLN setuju untuk per tahun sudah tercapai,Juni 2007. membeli serta menerima LRC dari Pemasok mana yang lebih dulu tercapai.
dengan jumlah, spesifikasi dan tata carasebagaimana dimaksud dalam PJBB ini.
Pemasok harus setiap saat memelihara danmenjaga pasokan LRC ke PLN berdasarkancadangannya dan jumlah pasokan LRC sesuaiPJBB ini.
Pemasok tidak dibenarkan menyerahkan LRCselai dari Wilayah Kerja yang dibuktikan denganSurat Keterangan Asal Batu Bara (SKAB) yangdikeluarkan Dinas Pertambangan setempat.
13 Perjanjian Konsorsium Perseroan dan Arutmin Para pihak sepakat dan setuju untuk mengadakan 25 Agustus 2006 sampaitanggal 25 Agustus 2006. kerjasama konsorsium pemasokan LRC untuk dengan tanggal berakhirnya
PLTU PLN berdasarkan perjanjian ini. Perjanjian Jual Beli LRC.
39
10. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP
Perseroan tidak memiliki Aset tetap berupa tanah dan bangunan.
Perseroan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya didukung dengan armada kendaraan dan
peralatan pertambangan yang lengkap. Alat-alat berat dan kendaraan yang dimiliki Perseroan terdiri
dari berbagai merek seperti Terex, Liebherr/Wiseda dan Caterpillar.
Kendaraan dan Peralatan yang dimiliki Perseroan per tanggal 31 Oktober 2009 adalah sebagai berikut:
No Kode Keterangan Jumlah
1 CO 20 Foot Sea Container 6
2 CO Accomodation Camp 180
3 DT Articulated Dump Truck HM400 10
4 CP Atlas Copco model XAS186 4
5 CP Atlas Copco model XAS392 1
6 CP Atlas Copco model XAS97 12
7 CM Compactor CAT 825C 4
8 CO Container Office 1
9 AP Custombuilt for Pump 4
10 TD Dozer Komatsu D155A-2 3
11 TD Dozer Komatsu D375A-5 9
12 TD Dozer Komatsu D65P-12 2
13 TD Dozer Komatsu D85E 2
14 TD Dozer Track Cat D10R 4
15 TD Dozer Track Cat D11R 2
16 TD Dozer Track Cat D9L 4
17 TD Dozer Track Komatsu D375A-2 1
18 TD Dozer Track Komatsu D375A-3 1
19 TD Dozer Track Komatsu D475A-2 1
20 WD Dozer Wheel Cat 834B 2
21 WD Dozer Wheel Cat 854G 1
22 DR Drill Driltech D55SP 4
23 DT Dump Truck Iveco Trakker 6x4 10
24 DT Dump Truck Komatsu 1500-5 7
25 DT Dump Truck Komatsu HD730 4
26 DT Dump Truck Komatsu HD785-3 5
27 DT Dump Truck rear CAT 777A 96
28 DT Dump Truck rear CAT 777D 4
29 DT Dump Truck rear Komatsu 630E 6
30 DT Dump Truck rear Wiseda KL24 17
31 DT Dump Truck Unit Rig MT3300A 5
32 DT Dump Truck Unit Rig MT4400 10
33 EX Excavator CAT 245 5
34 EX Excavator Hitachi EX2500-5 3
35 EX Excavator Hitachi EX3600-6 2
36 EX Excavator Hitachi EX5500 2
37 EX Excavator Hitachi ZX200 1
38 EX Excavator Hitachi ZX450LC3F 2
39 EX Excavator Komatsu PC1250SP-8 5
40 EX Excavator Komatsu PC1600-1 2
41 EX Excavator Komatsu PC1800-3 1
42 EX Excavator Komatsu PC1800-6 1
43 EX Excavator Komatsu PC200-7 2
44 EX Excavator Komatsu PC300SE 1
45 EX Excavator Komatsu PC400LC-7 4
46 EX Excavator Komatsu PC400SE-6 1
40
47 EX Excavator Liebherr R974B 1
48 EX Excavator Liebherr R984B 1
49 EX Excavator Liebherr R994 1
50 EX Excavator Liebherr R994-200 1
51 EX Excavator O&K RH120C 4
52 EX Excavator O&K RH120E 1
53 EX Excavator O&K RH200 2
54 EX Excavator O&K RH340 3
55 FL Forklift CAT V330B 2
56 ST Fuel Truck Iveco MP380E42W 2
57 ST Fuel Truck Nissan CWB45AL 1
59 ST Fuel Truck Volvo 6x6 Cab/Chassis FM66R 1
61 GS Generator CAT 3208 140KVA 1
62 GS Generator CAT 550 kva 2
63 GS Generator Patria Komatsu 1
64 GS Genset Kubota 5KVA 4
65 GS Genset Mitsubishi 13 KVA 1
66 GS Genset Mitsubishi 20 KVA 1
67 GS Genset Perkin 10 KVA 4
68 GS Genset Perkin 250 KVA 2
69 GS Genset Perkin 30 KVA 1
70 GS Genset Perkin 350 KVA 1
71 GS Genset Perkin 60 KVA 2
72 GS Genset Perkin 75 KVA 1
73 GS Genset Wilson 30 KVA 2
74 GR Grader CAT 14H 1
75 GR Grader CAT 16H 2
76 GR Grader CAT 24M 3
77 GR Grader Komatsu GD825A 3
78 LP L/Tower Kubota D722 14
79 LP L/Tower Patria LS3-6000 54
80 LP L/Tower True Blue Illum 600 5
81 LP L/Tower True Blue Olympic 1
82 LP Light Tower Amida AL4050D-4 1
83 LT Light Truck Isuzu 1
84 LT Light Truck Iveco MP380E42W 2
85 LT Light Truck Renault CBH320 1
86 LT Light Truck Renault CBH330 1
87 WT Lincoln 400AS Mobile Welder 1
88 WL Loader Wheel CAT 980G 2
89 WL Loader Wheel CAT 988B 1
90 WL Loader Wheel CAT 992C 13
91 WL Loader Wheel CAT 992D 1
92 WL Loader Wheel CAT 992G 1
93 TR Lowboy CAT 777A 1
94 ST Lube Truck Iveco 6x6 Cab/Chasis 2
95 ST Lube Truck Renault 6x6 Cab/Chassis CBH320 2
96 WT Miller 401DX Mobile Welder 1
97 WT Miller 600AMP Welder 4
98 WT Miller Welder Miller 1
99 AP Molnar 4 Post Hoist 1
100 TR Prime Mover Renault CBH350 1
101 TR Prime Mover Renault CBH385 1
102 PU Pump Multiflow 420 1
103 PU Pump Water 1
104 PU Pump Water Legra 1
105 ST Service Truck Iveco MP380E4 2
41
106 ST Service Truck Renault CBH32 1
107 LP Skid Mounted Lighting Tower 4
108 AP Starting Motor Durst 1900S 1
109 WL Tool Carrier CAT IT62G 2
110 TL Trailer Lowboy Hascar 80T 1
111 TL Trailer Lowboy Kumbori 150T 1
112 PU Volvo Penta model KSB LCCM200 3
113 WC Water Cart CAT 777A 55KL Ta 3
114 WC Water Cart CAT 777D 80KL Ta 2
115 WC Water Cart Renault CBH280 1
Kendaraan lain yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut :
No Kode Deskripsi Jumlah
1 LV Light Vehicle Mazda BT50SC 4x4 Cab/Chassis 1
2 LV Light Vehicle Mitsubishi 4x4 35
3 LV Light Vehicle Iveco 4x4 Cab/Chassis MP240E37W 6
4 LV Light Vehicle Toyota Hilux 4x4 dual cab utility 3
5 LV Light Vehicle Toyota Hilux dual cab ute 4x4 1
6 LV Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Troop Carrier 10
7 LV Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Utility 4
8 LV Light Vehicle Toyota Landcruiser 4x4 Wagoon 3
11. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN
Saat ini Perseroan tidak sedang terkait dalam suatu perkara pidana, kepailitan, perpajakan atau perkara
arbitrase di Badan Arbiterase Nasional Indonesia (BANI), kecuali perkara perdata Nomor: 110/Pdt.G/
2008/PN-Bpp tanggal 13 Oktober 2008 sehubungan dengan gugatan perdata dan perkara perburuhan
Nomor: 19/G/2009/PHI.Smda dimana Perseroan merupakan tergugat. Sampai dengan saat ini, perkara
masih berlangsung pada pengadilan negeri Balikpapan.
5. KETERANGAN TENTANG TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dimaksud adalah:
a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies,
subsidiaries).
b. Perusahaan assosiasi (associated companies).
c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
perusahaan pelapor).
d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut.
e. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam huruf c atau d di atas atau setiap
orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari
perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang
sama dengan perusahaan pelapor.
42
Berikut ini ikhtisar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perseroan:
Nama Pihak Terafiliasi Bentuk Hubungan dengan Pihak Terafiliasi
PT Pendopo Energi Batubara Afiliasi
Pendopo Coal Ltd Perusahaan asosiasi
Enercorp Limited Perusahaan asosiasi
PT Pendopo Power Perusahaan asosiasi
PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) Anak Perusahaan
Zurich Asset International Ltd Pemegang Saham
PT Wish Capital International Afiliasi
PT Kaltim Prima Coal Afiliasi
PT Arutmin Indonesia Afiliasi
Tabel berikut adalah perincian atas transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa :
Piutang kepada Pihak Hubungan Istimewa
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
PT Kaltim Prima Coal 15.797
PT Arutmin Indonesia 951
Jumlah piutang usaha 16.749
Piutang usaha pihak hubungan istimewa yang terkait pada tanggal 30 Juni 2009, disajikan sebagai
bagian dari piutang usahapada neraca konsolidasi.
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
PT Pendopo Energi Batubara 445
PT Wish Capital International 49
Koperasi 32
PT Indotambang Perkasa 1
Jumlah piutang pihak hubungan istimewa 527
Piutang pihak isitmewa kepada PT Pendopo Energi Batubara, PT Wish Capital International, Koperasi
dan PT Indotambang Perkasa merupakan uang muka atas pinjaman modal kerja yang diberikan.
Hutang kepada Pihak Hubungan Istimewa:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
PT Arutmin Indonesia 2.911
Zurich Asset International Ltd 599
PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) 178
PT Pendopo Power 20
Jumlah hutang pihak hubungan istimewa - Kewajiban tidak lancar 3.788
Hutang senilai US$ 599.081 kepada PT Arutmin Indonesia dan Zurich Asset International Ltd, merupakan
pinjaman modal kerja dan penggantian beban untuk beberapa pengeluaran yang telah dibayar di muka
oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Hutang kepada PT Henwa Tanone, Anak perusahaan, merupakan penggantian biaya yang telah dibayar
di muka oleh PT Henwa Tanone.
43
Pendapatan Pihak Hubungan Istimewa:
(dalam ribuan Dollar)
Keterangan 30 Juni 2009
PT Kaltim Prima Coal 72.828
PT Arutmin Indonesia 4.296
Jumlah piutang pihak hubungan istimewa 77.124
Sehubungan dengan pembelian 80% oleh PT Bumi Resources Investment atas saham Zurich telah
menyebabkan Perseroan memiliki hubungan istimewa dengan KPC dan Arutmin pada tanggal 30 Juni
2009.
Selain dari transaksi-transaksi dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana diungkapkan diatas,
Perseroan juga menunjuk PT Danatama Makmur, yang merupakan pihak terafiliasi dengan pemegang
saham Perseroan, sebagai Pembeli Siaga sekaligus penasihat keuangan Perseroan. Transaksi hubungan
afiliasi antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur dalam hal penunjukkan sebagai penasihat /
konsultan keuangan, arranger dan pemberian jasa terkait lainnya termasuk, namun tidak terbatas pada,
jasa terkait di bidang pasar modal merupakan transaksi yang dapat berulang untuk aksi-aksi korporasi
Perseroan di masa yang akan datang.
44
VIII. INDUSTRI
1. Industri Pertambangan Batubara
Perkembangan industri batubara secara global pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya
menunjukkan kecenderungan yang sangat positif. Pada skala global, menurut BP Statistical Review of
World Energy Juni 2009, konsumsi batubara merupakan konsumsi bahan bakar yang berkembang,
dengan konsumsi secara global naik sebesar 3,1% di tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007.
Perkembangan ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan seiring dengan berkembangnya
sektor industri di Cina, India dan negara Asia Tenggara lainnya. Konsumsi batu bara dunia tercatat
sebanyak 26% dari konsumsi energi utama di tahun 2006.
Sebagai ilustrasi pertumbuhan tersebut, grafik berikut menunjukkan pergerakan konsumsi batubara di
kawasan Asia Pasifik dalam kurun waktu 1999-2008 (dalam juta ton):
Sumber : British Petroleum Statistical
Tahun 2007 ekspor batubara Indonesia mencapai 159 Mt atau 10% lebih tinggi dibanding tahun
sebelumnya. Kontribusi terbesar dari perkembangan ini adalah dari Asia yang ditunjukkan dengan
peningkatan ekspor batubara Indonesia ke Asia menjadi 105,6Mt di tahun 2007 dari 66,2Mt di tahun
2003. Di dalam Indonesian Coal Book 2008/2009, proyeksi perkembangan konsumsi batubara di Asia ini
terutama disebabkan karena pertumbuhan konsumsi dari India, Korea Selatan dan Malaysia yang
meningkat. Hal ini merupakan tambahan pasar disamping importir tradisional saat ini, yaitu Jepang
yang merupakan pengimpor batu bara termal terbesar. Cina dan India walaupun merupakan produsen
batubara yang besar, belakangan ini menjadi pengimpor batubara yang terus meningkat karena
pertumbuhan kebutuhan listrik dan industri sejalan dengan perkembangan usaha di sana. Tabel berikut
memperlihatkan ekspor batubara Indonesia 2003-2007 (dalam Mt).
Kawasan 2003 2004 2005 2006 2007 *)
Asia 66,1 70,4 80,1 89,8 105,6
Eropa 12,8 12,0 14,8 21,0 16,1
Amerika 2,7 3,6 3,9 5,2 4,0
Australia 0,4 0 0 0 0
Others 3,6 7,8 11,9 13,5 14,8
Total 85,7 93,7 110,8 129,5 142,5
Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009 (*data per Juni 2008)
45
Industri batubara di Indonesia tumbuh dengan sangat dinamik yang ditunjukkan dengan produksi yang
hanya sebesar 2Mt di tahun 1985 menjadi lebih dari 212Mt di tahun 2007. Pertumbuhan rata-rata industri
batubara Indonesia adalah sebesar 15% per tahun sejak tahun 2000. Tabel berikut memperlihatkan
produksi batubara Indonesia 2003-2007 (dalam Mt)
Keterangan 2003 2004 2005 2006 2007
Produksi 114,3 130,3 165,6 196,5 212,5
Penjualan domestic 30,7 36,4 41,3 51,5 62,8
Penjualan ekspor 85,3 93,7 111,6 144,2 158,8
Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009
Beberapa produsen penghasil batubara terbesar di Indonesia selama tahun 2007 adalah :
Produsen Batubara Terbesar tahun 2007
No Perusahaan Lokasi Hasil Produksi (juta ton)
1 PT Kaltim Prima Coal Kalimantan Timur 38,4
2 PT Adaro Indonesia Kalimantan Selatan 36,1
3 PT Kideco Jaya Agung Kalimantan Timur 20,5
4 PT Arutmin Indonesia Kalimantan Selatan 15,3
5 PT Berau Coal Kalimantan Timur 11,8
6 PT Indominco Mandiri Kalimantan Timur 11,5
7 PT Tambang Batubara Bukit Asam Kalimantan Selatan 9,3
8 PT Gunung Bayan Pratamacoal Kalimantan Timur 4,5
9 PT Jembayan Muarabara Kalimantan Timur 3,9
10 PD Baramarta Kalimantan Selatan 3,7
Sumber : Indonesia Coal Book 2008/2009
Selain pertumbuhan pasar ekspor yang baik, pertumbuhan konsumsi batubara domestik juga akan
meningkat secara signifikan, khususnya jika dikaitkan dengan rencana Pemerintah Indonesia melakukan
crash program pembangunan tambahan pembangkit listrik 10,000 MW di seluruh Indonesia yang
diharapkan siap pada tahun 2010. Tambahan pembangkit listrik ini saja diperkirakan akan memerlukan
konsumsi batubara sebesar 53Mt per tahun. Kalangan pelaku industri optimis bahwa Indonesia akan
siap untuk memproduksi batubara sebesar lebih dari 300Mt pada tahun 2020. Kesiapan tersebut juga
didukung ketersedian cadangan batubara yang cukup memadai di Indonesia. Tabel berikut memperlihatkan
data cadangan batubara Indonesia pada tahun 2007 berdasarkan kualitasnya:
Quality CV (kcal/kg) Resources (million tons) Reserves (million tons)
Hypotheti Inferred Indicated Measured Total (%) Proved Total
Low <5,100 5.057,38 6.579,48 3.651,78 5.750,16 21.038,80 24,97 4.292,15 1.105,40
Medium 5,100-6,100 16.925,13 22.104,38 9.041,44 10.866,96 58.937,91 59,00 8.213,53 2.971,35
High 6,100-7,100 1.560 6.031,13 962,56 3.870,47 12.424,16 14,93 670,79 1.275,86
Very High >7,100 90,11 482,93 5,80 422,81 1.001,65 1,10 73,29 109,18
TOTAL 23.632,62 35.197,92 13.661,58 20.910,40 93.402,52 100 13.249,76 5.461,79
Sumber : Indonesian Coal Book 2008/2009
Pada saat ini batubara telah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, produksi
baja, pabrik semen, pabrik pulp & paper, dan industri lainnya serta semakin diminati sebagai pengganti
bahan bakar minyak karena harganya yang relatif lebih murah. Keuntungan lain dari penggunaan batubara
adalah kecukupan pasokan atau persediaan yang cukup untuk jangka panjang. Faktor-faktor seperti
harga relatif, kualitas dan ketersediaan bahan baku batubara serta kebutuhan terhadap supply listrik
tersebut telah menjadi faktor pendorong maraknya pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara
baru-baru ini.
Dalam Cetak Biru Manajemen Industri Nasional 2005-2025 yang dikeluarkan oleh Departemen Energi
dan Sumber Daya Mineral dan Badan Koordinasi Energi Nasional ditargetkan bahwa kontribusi batubara
dalam bauran energi primer nasional akan meningkat dari 15,3% di tahun 2007 menjadi 33,0% ditahun
2025. Menurut Indonesian Coal Book 2008/2009, diperkirakan produksi batubara Indonesia akan mencapai
280Mt di tahun 2015 dan terus meningkat menjadi 370Mt pada tahun 2025.
46
Dengan prospek industri yang baik sebagaimana tersebut di atas, Perseroan berkeyakinan berada
dalam industri yang memiliki pertumbuhan baik dan berkesinambungan sehingga akan terus berusaha
meningkatkan kinerja pertumbuhan usahanya.
Harga Batubara
Penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik disamping karena tersedianya
cadangan batubara yang melimpah, juga dikarenakan harga batubara relatif lebih ekonomis sebagai
bahan bakar pembangkit listrik dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan gas.
Penentuan harga batubara dipengaruhi oleh karakteristik/spesifikasi kualitas batubara yang meliputi
nilai kalori, kandungan sulfur, ash, moisture dll. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi
seperti stripping ratio, jarak ke pelabuhan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan usaha penambangan.
Berikut ini merupakan grafik harga batubara Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu selama
periode 2000 – 2005. Harga batubara Indonesia meningkat dari US$ 27.8 per ton pada tahun 2000
menjadi US$ 44 per ton pada tahun 2005. Harga batubara spot akhir-akhir ini relatif berfluktuasi dengan
tren yang meningkat. Barlow Jonker Index untuk harga spot batubara di awal tahun 2005, misalnya
berada pada kisaran $52,4/ton, turun ke level $39/ton di November 2005 dan naik lagi ke kisaran $52,48/
ton di Bulan Juli 2006. Saat ini Indeks ini berada di kisaran $60-65/ton.
Sumber: Bloomberg
2. Industri Pembangkit Tenaga Listrik (Power Plant)
Bahan bakar minyak yang menjadi salah satu sumber energi bagi pembangkit listrik sejak pertengahan
tahun 2005 mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya
produksi yang sangat signifikan bagi PLN. Sedangkan bagi industri yang memiliki generator sendiri
dengan bahan bakar minyak juga mengalami peningkatan biaya.
Dengan meningkatnya biaya produksi maka kalangan industri juga ikut meningkatkan harga jual
produknya. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap turunnya daya saing atas produk yang dihasilkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka Pemerintah dan kalangan industri berkepentingan menggunakan
alternatif pembangkit tenaga listrik dengan bahan baku yang lebih efisien dari segi harga.
Salah satu alternatif bahan bakar untuk pembangkit listrik yang lebih murah dibandingkan minyak adalah
batubara. Selain faktor harga, jumlah cadangan batubara di Indonesia yang besar, yaitu sebesar 4.968
juta ton per juga menjadi salah satu pertimbangan penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara.
47
Berikut adalah perbandingan harga bahan baku pembangkit tenaga listrik dalam US$cent/kwh yang
menunjukkan bahwa batubara sangat kompetitif relatif terhadap solar/diesel dan gas.
Sumber : USA Nuclear Energy Institute (www.nei.org)
Selain itu permintaan listrik Indonesia pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan sebesar 7,5% per
tahun dengan pulau Jawa sebagai penyumbang utama dalam hal tersebut. Hal ini terlihat dari data PLN
yang menunjukkan bahwa pada tahun 2005 kapasitas listrik terpasang PLN yang sebesar 22.515 MW,
sebesar 16.355 MW (73%) dipasang di pulau Jawa dan sisanya sebesar 6.160 MW didistribusikan diluar
pulau Jawa.
Pada tahun 2006 listrik yang terjual oleh PLN di Indonesia adalah sebesar 107.032 Gwh dan diperkirakan
pada periode 2007-2015 permintaan listrik Jawa Bali akan meningkat dari 96,5Twh menjadi 174,4 Twh
atau sebesar 23,56% per tahun. Sedangkan untuk wilayah diluar Jawa Bali permintaan listrik untuk
periode 2007-2015 akan meningkat dari 26.5 Twh menjadi 65.1 Twh atau sebesar 7,13% per tahun.
Per Juni 2008, PLN telah menandatangani perjanjian untuk membangun 29 proyek PLTU dengan total
kapasitas 8.718 MW dari jumlah 9.816 MW yang ditargetkan dalam perjanjian tersebut, 9 proyek tersebut
sebesar 6.672 MW sudah dalam tahap pembangunan. Sebagai tambahan, PLN telah menandatangani
Kontrak Penyediaan Listrik (PPA) dengan beberapa developer penyedia listrik untuk membangun PLTU
berkapasitas total 886 MW. Berikut proyeksi konsumsi batubara dari industri tenaga listrik 2008-2010.
No Proyek 2008 2009 2010
MW MT MW MT MW MT
1 IPP (Partnership) - - 1.142 4,40 1.142 4,40
2 IPP (Crisis Handling) - - 648 1,87 648 1,87
3 IPP (Others) 50 0,19 250 0,96 2.620 9,72
4 PLN 230 1,05 540 2,33 540 2,33
5 PLN (Acceleration) - - - - 9.530 31,90
6 Existing 9.550 33,23 9.550 33,23 9.550 33,23
TOTAL 9.830 34,47 12.130 42,80 24.030 83,46
Sumber : PLN, Juni 2008
48
Berikut adalah grafik perkembangan Persediaan dan Permintaan Listrik di Indonesia di wlayah Jawa-
Bali maupun diluar Jawa-Bali selama periode 1999 – 2015.
sumber : PLN, Data Consult
Jika dilihat dari data-data tersebut diatas peluang pertumbuhan bagi Industri pembangkit Listrik masih
sangat besar. Berbekal pengalaman dalam industri batubara, Perseroan melakukan kajian dan berencana
untuk melakukan pengembangan usaha ke rantai usaha berikutnya dari industri batubara, yaitu dalam
bidang pembangkitan tenaga listrik.
49
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN
ANAK PERUSAHAAN
1. UMUM
Perseroan didirikan pada tahun 1991 dan memperoleh status badan hukum pada tahun 1993 dengan
nama PT Darma Henwa sebagai perusahaan dalam rangka PMDN. Pada tahun 1996 Perseroan berubah
status menjadi perusahaan PMA dimana Henry Walker Group Limited masuk sebagai pemegang saham
sebesar 95% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Pada tahun 2005 Henry Walker Eltin Group Limited menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Perseroan
kepada ZAI. Perseroan memiliki pengalaman lebih dari 16 (enam belas) tahun di industri pertambangan
Indonesia. Sampai saat ini, Perseroan telah menyelesaikan 9 proyek penambangan dan 13 proyek
pembangunan sipil, dengan klien beberapa perusahaan pertambangan internasional dan domestik di
Indonesia seperti Billiton Shell, BHP Minerals Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk, PT Newmont Nusa
Tenggara dan PT Freeport Indonesia, termasuk kontrak penambangan batubara dengan PT Tanito
Harum sebesar US$34,22 juta, proyek penambangan batubara PT Petangis di Kalimantan Selatan sebesar
US$ 106.7 juta, proyek penambangan emas PT Billiton Shell dan pengerjaan infrastruktur sebesar US$23.5
juta, kontrak penambangan nikel PT Aneka Tambang di Maluku sebesar US$6.7 juta, kontrak kerja
dengan PT Newmont Nusa Tenggara sebesar US$82.3 juta, dan berbagai proyek teknik sipil PT Freeport
Indonesia.
2. KEGIATAN USAHA
Sejalan dengan kebutuhan energi selain minyak bumi, khususnya batubara yang semakin meningkat,
Perseroan melihat prospek usaha yang sangat baik dalam bidang usaha kontraktor penambangan.
Perseroan memiliki pengalaman selama lebih dari 16 (enam belas) tahun sebagai kontraktor
pertambangan. Perseroan saat ini sedang mengembangkan usahanya sebagai penyedia jasa
pertambangan dan energi yang terintegrasi. Kegiatan usaha terkait pertambangan lainnya yang telah di
lakukan perusahaan adalah sebagai penyedia jasa pemasaranb batubara. Selain itu, Perseroan sedang
menjajaki pengembangan bidang-bidang usaha lain seperti pengelolaan infrastruktur, pembangkit listrik,
pengembangan batubara dan infrastruktur yang menunjang kegiatan penambangan (pengelolaan
pelabuhan dan transhipment).
2.1. Kontraktor Penambangan
Perseroan telah memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun dalam bidang kontraktor pertambangan dan
infrastruktur. Perseroan telah menyelesaikan berbagai proyek, sebagian diantaranya bertaraf internasional
dan memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan para pengguna jasa penambangan. Untuk dapat
melaksanakan kegiatan usaha Perseroan dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil, ahli dan
peralatan serta modal yang besar. Perseroan saat ini merupakan salah satu perusahaan kontraktor
penambangan terbesar di Indonesia,yang saat ini tengah mengerjakan proyek yang berlokasi di Bengalon,
Kalimantan Timur yang merupakan konsesi KPC. Berikut ini adalah beberapa proyek yang pernah dan
telah selesai dikerjakan oleh Perseroan :
No Nama Proyek & Lokasi Jangka Waktu Lingkup Kerja NilaiPemberi Kerja
1 Proyek Petangis – Kalimantan Maret 1993 – Konstruksi infrastruktur penambangan (disain, US$ 53,9 jutaBHP Minerals Indonesia Selatan Desember 1996 penyediaan, instalasi dan commissioning),(Tahap 1) akomodasi, workshop, kantor, jalan transportasi,
site earthworks untuk fasilitas pencucian dan port,penyimpanan bahan peledak dan penyimpananbahan bakar. Penggalian overburden sebanyak36 Mbcm, penambangan batubara sebanyak7,2 Mt dari 6 pit, stockpiling batubara dan feedke ROM HOPPER, pengangkutan batubara bersih
untuk dimuat di tongkang (barge)
50
2 Proyek Petangis – Kalimantan Januari 1997 – Konstruksi infrastruktur pertambangan (disain, US$ 52,7 juta
PT Kendilo Coal Indonesia Selatan September 2000 penyediaan, instalasi dan commissioning),
(BHP Billiton) (Tahap 2) akomodasi, workshop, kantor, jalan transportasi,
site earthworks untuk fasilitas pencucian dan
port, penyimpanan bahan peledak dan
penyimpanan bahan bakar. Penggalian overburden
sebanyak 36 Mbcm, penambangan batubara
sebanyak 7,2Mt dari 6 pit, stockpiling batubara
dan feed ke ROM HOPPER, pengangkutan
batubara bersih untuk dimuat di tongkang (barge).
3 Proyek Lerokis – Pulau Wetar September 1990 – Menambang sekitar 260.000 bcm waste dan 75.000 US$ 7,9 juta
Billiton Shell (PT Prima Mei 1994 ton bijih emas setahun di beberapa area open cut pit
Lirang) di permukaan yang kasar, pembuangan waste
ke stockpile, mengangkut hasil tambang ke
Concentrator, membangun tembok di area pit dan
rehabilitasi.
4 Proyek Tambang emas Pulau Wetar April 1994 – Menambang sekitar 440.000 bcm waste dan US$ 12,8 juta
Kali Kuning April 1997 125.000 ton bijih emas setahun di beberapa area
open cut pit di permukaan yang kasar, pembuangan
waste ke stockpile, mengangkut hasil tambang ke
Concentrator, membangun tembok di area pit
dan rehabilitasi. Membangun dan commissioning
jalan akses sepanjang 5 km.
5 Tambang Nikel Pulau Pulau Maluku November 1995 – Menambang sebanyak 125.000 ton bijih nikel US$ 6,7 juta
Gebe – PT Aneka Juli 1997 thixotropic lateritic per bulan, mengangkut hasil
Tambang tambang ke hopper milik klien. Pengembangan
konsep, jasa koordinasi surveu, jasa disain,
membuat perkiraan biaya rekayasa dan studi
kelayakan termasuk pemrograman dan penjadwalan.
6 Danau Wanagon dan Papua Juni 2001 – Melakukan pekerjaan pada ketinggian sekitar US$ 11,2 juta
terowongan OHS3 – (Irian Jaya) Oktober 2002 4.000 m diatas permukaan laut. Melakukan instalasi
PT Freeport Indonesia terowongan lebih dari 3.000 m yang akan digunakan
oleh klien untuk memasang sarana conveyor
untuk penanganan limbah dan sistem pembuangan.
Ukuran terowongan adalah setinggi 4,75m dan
selebar 5,7m.
7 Proyek pengalihan sungai Kalimantan Agustus 1995 – Pembangunan saluran pengalih sungai sepanjang US$ 26,93 juta
Kelian – PT Kelian Timur Mei 1997 1,5 km dan tiga penghalang berisi batu yang
Equatorial Mining digunakan untuk mencegah air masuk ke area
pit klien.
8 Proyek tembaga Batu Pulau Juni 1997 – Beragam pekerjaan sipil sehubungan dengan US$ 82,3 juta
Hijau – PT Newmont Sumbawa Oktober 2001 pengembangan tambang tembaga, antara lain :
Nusa Tenggara Proyek Batu Hijau No.4 (joint operation dengan
Thiess), Proyek Drainase Batu Hijau, Pembuatan
saluran pengalihan, penggalian sedimentasi
reservoir, pembuatan fasilitas pengendalian air,
dan reklamasi tanah.
9 Pertambangan Busang dan Juli 2001 – Menggali sebanyak 600.000 ton per tahun US$ 34,22juta
Batubara – PT Tanito Pondok Labu di Januari 2006 batubara dan 7Mbcm Waste di area Busang dan
Harum Kalimantan Pondok Labu. Dua area pertambangan Tanito
Timur tersebut memiliki kapasitas produksi 2 juta ton
per tahun.
51
Berikut ini adalah lokasi proyek-proyek yang pernah dikerjakan oleh Perseroan dan lokasi kantor pusat
Perseroan :
Sedangkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan perseroan saat ini adalah penambangan di konsesi
KPC untuk area Bengalon di Kalimantan Timur dan persiapan penambangan di konsesi AI untuk tambang
Asam Asam di Kalimantan Selatan. Keterangan mengenai kedua kontrak penambangan tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Kontrak Penambangan Bengalon (Bengalon Operating Agreement)
Perseroan dan KPC telah menandatangani BOA pada tanggal 27 Mei 2004 dan pada tanggal 9 Maret
2007 telah dilakukan perubahan masa berlaku perjanjian yang semula berlaku sampai dengan tanggal 1
Juli 2014 menjadi life of mine atau umur tambang yang masih bernilai ekonomis, serta perluasan area
penambangan dengan penambahan Pit B dan C disamping Pit A yang selama ini telah dioperasikan.
Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk melakukan penambangan batubara
di ketiga Pit Bengalon tersebut. Perseroan mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan dan
menyediakan jasa penambangan batubara dan haulage (pengangkutan). Disamping itu Perseroan juga
menyediakan semua peralatan dan mesin-mesin serta kebutuhan lainnya dalam rangka penyediaan
jasa penambangan tersebut.
Estimasi cadangan batubara di area pertambangan Bengalon berdasarkan laporan Mine Consult 2005
berjumlah 164 juta ton.
52
Keterangan mengenai Tambang Bengalon
Lokasi
Bengalon merupakan bagian dari area konsesi KPC berdasarkan CCOW antara KPC dan Pemerintah
Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW KPC, KPC memiliki hak penambangan batubara di area seluas
90.960 hektar di Kalimantan Timur hingga tahun 2021. Deposit batubara Bengalon terletak sekitar 35 km
di sebelah utara tambang KPC lainnya, Sangatta di Kalimantan Timur.
Cadangan dan Kualitas Batubara
Sequence batubara di Bengalon secara geologis terletak di Kutai Basin, yang merupakan cadangan
dengan banyak lapisan (multi seam) dari zaman miocene. Terdapat lebih dari 20 lapisan batubara utama
dalam sequence tertiary sediments setebal 1.000 meter di Bengalon. Bengalon memiliki deposit dengan
struktur yang kompleks, terdiri dari banyak lapisan batubara. Bengalon memiliki sebanyak 164Mt proved
and marketable reserves. Dibandingkan dengan produk batubara di tambang milik KPC di Sangata yaitu
Prima, Pinang dan Melawan, batubara di Bengalon memiliki nilai kalori (calorific value), kadar air dan
abu dalam jumlah medium (sedang), namun dengan kandungan belerang (sulphur) yang lebih tinggi
menyerupai batubara Pinang.
Berikut ini adalah spesifikasi cadangan batu bara yang terdapat di Bengalon :
Keterangan Proven Probable
Quantity (Mt) 164 1
Ash (%) 3.7 4.6
Specific Energy (kcal/kg) 5.759 5.624
Sulphur (%) 0.96 0.84
Total Moisture (%) 18.8 19.2
Sumber : Laporan Mine Consult per Desember 2005
53
Lingkup Kerja berdasarkan BOA
Kewajiban Perseroan berdasarkan BOA adalah sebagai berikut:
Pembangunan fasilitas infrastruktur utama, termasuk didalamya konstruksi jalan sepanjang 22 km
yang menghubungkan area pertambangan dengan pelabuhan (port), konstruksi jembatan sepanjang 20
meter, area penempatan peralatan di port, pemukiman staf, kantor, workshop, dan fasilitas penyimpanan
bahan bakar (fuel).
Fasilitas jalan transportasi dan jembatan pada saat ini telah selesai dibangun dan telah dioperasikan.
Demikian pula halnya dengan area penampungan peralatan untuk mobilisasi plant dan peralatan telah
beroperasi. Perkantoran dan workshop telah selesai dan beroperasi penuh.
Pengembangan Area Pertambangan. Termasuk didalamnya adalah pelaksanaan mine planning,
pembersihan permukaan tanah (land clearing), menyisihkan dan menyimpan lapisan permukaan tanah
(topsoil), stripping overburden, termasuk pengeboran dan peledakan yang diperlukan untuk menambang
batubara dari pit, menambang dan mengambil batubara sesuai dengan rencana penambangan 12 bulan
dan proyeksi enam bulanan. Rencana penambangan 12 bulanan merupakan kewajiban Perseroan tiap
tahunnya, yang didalamnya mempertimbangkan persyaratan produksi KPC untuk 4 kuartal berturut-
turut berikutnya, kondisi lokasi penambangan, kualitas dan kuantitas batubara in-situ, ketersediaan bahan
baku, tenaga kerja dan fasilitas atau peralatan tambahan. Proyeksi enam bulanan adalah rencana
pertambangan yang lebih rinci untuk mendeskripsikan metodologi dan tahapan kinerja Perseroan dalam
memberikan jasanya di enam bulan berikutnya, yang harus konsisten dengan rencana penambangan
12 bulanan.
Pengoperasian tambang dan pengangkutan batubara ke port. Termasuk didalamnya adalah memuat
dan mengangkut batubara dari pit dan mengantarkan batubara ke pelabuhan, merehabilitasi area di
sekitar pit dan limbah serta menyediakan dan memelihara semua fasilitas pompa dan pipa yang diperlukan
untuk menghilangkan air dari area kerja.
Perseroan memberikan subkontrak untuk aktivitas pengangkutan batubara ke PT Dwimakmur Primatamas,
perusahaan kontraktor pengangkutan batubara yang berpengalaman dalam berbagai proyek
pengangkutan batubara. PT Dwimakmur Primatamas merupakan anak perusahaan PT Alun, agen truk
Renault di Indonesia.
b. Kontrak Pertambangan Asam Asam (Asam Asam Operating Agreement)
Perseroan telah memiliki kontrak pertambangan batubara dengan AI berdasarkan Asam Asam Operating
Agreement (“AOA”) yang ditandatangani kedua pihak pada tanggal 22 Maret 2007, dimana AI sebagai
pihak pemegang konsesi pertambangan batubara berdasarkan kontrak karya dengan Pemerintah untuk
wilayah Asam Asam, Kalimantan Selatan, menunjuk Perseroan sebagai penyedia jasa kontraktor
penambangan batubara. Sebelumnya pada tahun 2006, Perseroan telah menempatkan Jaminan
Penawaran (bid bond) sebesar US$ 10 juta untuk proyek Asam Asam di AI.
Berdasarkan AOA, Perseroan memiliki hak eksklusif dari AI untuk menyediakan jasa pertambangan,
coal handling, dan jasa terkait lainnya sehubungan dengan tambang Asam Asam. Sesuai dengan AOA,
Perseroan memiliki kewajiban untuk mencapai total produksi sebanyak 3 juta ton pada tahun pertama, 5
juta ton pada tahun kedua dan selanjutnya sebanyak 10,23 mtpa sampai dengan akhir masa kontrak
selama 20 tahun. Sehubungan dengan kontrak Asam Asam ini, Perseroan telah membentuk konsorsium
dengan AI untuk penyediaan low rank coal ke PT PLN (Persero) dengan jumlah sebesar 10,23 mtpa
selama 20 tahun.
Studi kelayakan yang dibantu oleh pihak konsultan dari Australia yaitu SMG telah dilakukan. Studi ini
bertujuan untuk menentukan prefeered mining method, capital expenditure baik untuk operasional
pertambangan maupun infrastruktur serta opex mine operation.
54
Keterangan mengenai Tambang Asam Asam
Lokasi
Asam Asam merupakan bagian dari area konsesi AI berdasarkan CCOW antara AI dan pemerintah
Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW AI No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 Nopember 1981, AI memiliki
hak pertambangan batubara di area seluas 70.153 hektar di Kalimantan Selatan.
Cadangan dan Kualitas Batubara
Tambang Asam Asam memiliki total estimasi proved and probable marketable reserves sekitar 204Mt.
Batubara Asam Asam memiliki kandungan CV yang lebih rendah, namun dengan karakteristik kandungan
sulfur dan abu yang rendah menjadikan batubara Asam Asam sebagai batubara yang ramah dengan
lingkungan (eco-friendly) dan cocok untuk pembangkit tenaga listrik, sedangkan pasar dari batubara
jenis ini terutama adalah PLN, melalui kontrak penyediaan batubara jangka panjang. Kandungan batubara
di Asam Asam masih dalam tahap penelitian dengan estimasi quantity 336Mt dan memiliki spesifikasi
batubara tipikal ash 2.49%, specific energy 4919 kcal/kg, sulphur 0.24%, total moisture 34%.
Lingkup Kerja berdasarkan AOA
Kewajiban Perseroan berdasarkan AOA antara lain adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan Pengoperasian Area Pertambangan. Termasuk didalamnya adalah pelaksanaan
mine planning, pembersihan permukaan tanah (land clearing), menyisihkan dan menyimpan lapisan
permukaan tanah (topsoil), stripping overburden, termasuk pengeboran dan peledakan yang diperlukan
untuk menambang batubara dari pit, menambang dan mengambil batubara sesuai dengan rencana
penambangan 12 bulan dan proyeksi tiga bulanan. Rencana penambangan 12 bulanan merupakan
kewajiban Perseroan tiap tahunnya, yang didalamnya harus konsisten dengan rencana pertambangan
dan persyaratan produksi AI disamping harus memperhatikan antara lain kondisi lokasi pertambangan,
kualitas dan kuantitas batubara in-situ, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas atau peralatan
tambahan. Proyeksi tiga bulanan adalah rencana pertambangan yang lebih rinci untuk mendeskripsikan
metodologi dan tahapan kinerja Perseroan dalam memberikan jasanya di enam bulan berikutnya, yang
harus konsisten dengan rencana pertambangan 12 bulanan.
Pelaksanaan Pemberian Jasa Secara Kompeten. Perseroan wajib untuk menyediakan jasa kontraktor
pertambangan sesuai dengan persyaratan dalam AOA, dan dalam pelaksanaan pemberian jasa tersebut,
kontraktor menjamin bahwa pelaksanaan kerja akan dilakukan secara kompeten, menggunakan
keterampilan yang terstandarisasi, sesuai dengan praktek-praktek yang benar dalam industri dan taat
hukum.
55
Penerapan standarisasi mutu internasional. Perseroan dalam kapasitasnya sebagai kontraktor wajib
untuk mengadopsi quality assurance system sesuai dengan persyaratan standarisasi internasional untuk
sistem manajemen mutu (Quality Management Systems), AS/NZS ISO 9001:2000.
Pengangkutan batubara dan Rehabilitasi Lahan, termasuk didalamnya adalah memuat dan
mengangkut batubara dari pit dan mengantarkan batubara ke daerah tujuan atau port, merehabilitasi
area di sekitar pit dan limbah.
2.2. Agen Pemasaran Batubara
Permintaan akan batu bara untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik maupun pembangkit panas
meningkat dengan pesat seiring meningkatnya harga bahan bakar minyak, terutama permintaan dari
Cina dan India untuk mendukung perkembangan ekonomi mereka yang cepat. Minyak bumi, gas alam
dan batu bara merupakan sumber energi yang paling banyak terkandung dalam perut bumi dan paling
banyak dikonsumsi dibandingkan dengan energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti air, angin,
solar, panas bumi, bio gas, biofuel, dan energi alternatif ini diperkirakan tidak akan mempengaruhi secara
signifikan permintaan akan ketiga sumber energi yang paling banyak dipakai seperti tersebut di atas,
paling tidak dalam lima dekade mendatang. Terutama untuk batu bara yang relatif paling ekonomis
dalam proses produksi, pengiriman dan pemakaiannya.
Dalam mewujudkan konsep bisnis penyedia jasa penambangan terintegrasi, pada tahun 2007, Perseroan
melalui Prove melakukan pembelian atas kontrak konsultasi pemasaran dari Balveder International S.A
sebesar US$ 109,5 juta dan kontrak konsultasi kontraktor penambangan dari Rockell Enterprises Limited
sebesar US$ 63,7 juta. Kegiatan usaha ini dilaksanakan melalui anak perusahaan Prove, yaitu CVR.
Manfaat pembelian kontrak ini bagi Perseroan adalah diperolehnya pendapatan sebesar lebih kurang
US$ 35 juta per tahun selama masa kontrak tersisa yaitu 7 tahun, disamping sebagai entry point Perseroan
dalam bidang advisory dan marketing network di dunia bisnis pertambangan batubara internasional.
Lingkup jasa pemasaran yang diberikan CVR mencakup antara lain penyediaan personel, konsultasi
mengenai harga batubara sehubungan dengan penjualan kepada pelanggan, menginformasikan dan
mengatur pertemuan dengan pelanggan/calon pelanggan serta menyediakan data dan riset pasar. Selain
itu pemberian jasa konsultasi kepada kontraktor penambangan mencakup antara lain mempersiapkan
laporan anggaran bulanan dan tahunan, rencana kerja jangka panjang serta memberikan jasa terkait
lainnya seperti survey geologi, pengeboran, konsultasi keselamatan kerja dan lingkungan, serta
penyediaan personel dengan keterampilan yang dibutuhkan.
2.3. Pengembangan Batubara
Seiring dengan naiknya permintaan akan batubara sebagai pengganti minyak bumi untuk efisiensi biaya
kebutuhan bahan bakar pembangkit tenaga listrik, perusahaan batubara di Indonesia mulai banyak
melakukan ekspansi usaha, baik pengembangan area tambang maupun mengembangkan usaha
penunjang pertambangan batubara. Salah satu usaha penunjang pertambangan batubara yang cukup
penting adalah penyedia pembangkit tenaga listrik baik untuk pertambangan batubara maupun penyediaan
listrik guna kepentingan lainnya serta pengembangan batubara, untuk itu pada akhir tahun 2008 Perseroan,
melalui anak perusahaannya DH Energy memiliki 11% saham Pendopo Coal Ltd, induk perusahaan
PT Pendopo Energi Batubara yang memiliki konsesi pertambangan batubara yang terletak di Kabupaten
Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan atau sekitar 140 km arah barat daya Palembang.
PT Pendopo Energi Batubara memiliki ijin pertambangan batubara berdasarkan PKP2B Generasi ketiga
yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 20 November 1997. Konsesi
Pertambangan batubara PEB berada pada areal seluas 17.840 ha yang terdiri dari dua blok yaitu blok
Sigoyang dan blok Benuang.
56
Berdasarkan laporan independen yang dikeluarkan pada tahun oleh Mineconsult pada bulan Oktober
2008 atas blok Sigoyang, terdapat total sumber daya batubara sebanyak 1.102 juta ton, dan cadangan
batubara sebesar 687 juta ton yang terdiri atas Proven Reserve sebanyak 145 juta ton dan Probable
Reserve sebanyak 542 juta ton. Adapun karakterisitik dari batubara tersebut adalah Batubara jenis Lignite
(kalori rendah 2250-2400kcal/kg arb) dengan kadar air yang cukup tinggi (55%-60%), HGl (85-100),
kadar abu rendah (<7% adb) dan sulfur (<0.3% adb).
Mengingat batubara di wilayah PEB mempunyai kandungan Lengas Total (TM) dan Tingkat kerapuhan
(HGI) yang sangat tinggi maka DH Energy bermaksud untuk melakukan pengembangan batubara yang
ada bersama para mitra strategis guna membangun industri-industri pengembangan batubara seperti
PLTU mulut tambang, pabrik peningkatan mutu batubara, pabrik gasifikasi batubara dan atau pabrik
konversi batubara lainnya, dengan detail lebih lanjut sebagai berikut:
- PLTU Mulut Tambang: batubara Pendopo dapat digunakan pada industri pembangkit listrik. Saat ini
sedang dikembangkan proyek PLTU sebesar 2X300 MW untuk penggunaan di Pulau Sumatera dan
2X660 MW untuk keperluan Pulau Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Untuk proyek ini, DH Energy
telah menandatangani Joint Development Agreement dengan Electric Power Development Co. Ltd
(J-Power) dari Jepang.
- Gasifikasi batubara: gasifikasi batubara dilakukan untuk mengkonversi batubara kalori rendah seperti
yang terdapat pada tambang Pendopo menjadi produk-produk kimia seperti urea atau ammonia,
synthetic natural gas (SNG), dan produk akhir lainnya.
- Peningkatan kualitas batubara (coal upgrading): proses coal upgrading dilakukan untuk meningkatkan
kualitas batubara kalori rendah yang terdapat pada tambang batubara pendopo menjadi batubara
dengan nilai kalori yang jauh lebih tinggi, sehingga memiliki harga jual yang jauh lebih baik.
- Pencairan batubara: merupakan proses dengan teknologi khusus untuk mencairkan batubara menjadi
bahan bakar setara dengan minyak bumi. Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada batubara
berkalori rendah, karena jumlah cadangannya yang sangat besar sehingga memungkinkan
maksimalisasi output produksi. Produk yang dihasilkan adalah besin, diesel, sampai dengan avtur
serta produk turunan lainnya.
- CBM coal bed methane: merupakan teknologi pemanfaatan gas methan yang keluar dari lapisan-
lapisan tambang batubara.
Penjualan secara langsung, penjualan langsung batubara pendopo dalam skala kecil secara langsung
ke industri yang ada disekitar wilayah Pendopo sambil menunggu industri-industri pemanfaat batubara
dimulut tambang selesai dibangun, direncanakan akan mulai beroperasi di akhir tahun 2012.
3. PERSAINGAN
Persediaan cadangan batu bara di Indonesia yang cukup besar serta semakin diminatinya batu bara
untuk digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi dikarenakan harganya yang relatif lebih
murah, membuat tingginya minat investasi dan ekspansi usaha investor pada bidang usaha pertambangan
khususnya pertambangan batubara. Yang tentu memerlukan jasa kontraktor pertambangan. Berikut ini
adalah beberapa pesaing utama Perseroan di dua bidang kegiatan usaha utama Perseroan yaitu kontraktor
dan agen pemasaran pertambangan (khususnya batubara) :
Kontraktor Penambangan
No Nama Perusahaan Produk & Jasa Klien
1 PT Thiess Contractor Indonesia – Pertambangan – PT Kaltim Prima Coal
– Konstruksi – PT Arutmin Indonesia
– Rekayasa Industri – PT INCO
– Telekomunikasi – PT Kaltim Suparcoal
– PT Inkor Prima Coal
– PT Kideco Jaya Agung
– PT BHP Biliton Indonesia
– PT Berau Coal
– BP
57
2 PT Bukit Makmur Mandiri Utama – Eksplorasi – PT Berau Coal
– Pertambangan – PT Gunung Bayan Pratama
– Processing dan Hauling – PT Kideco Jaya Agung
– PT Adaro Indonesia
– PT Bahari Cakrawala Sebuku
– PT Trubaindo Coal Mining
– PT Marunda Graha Mineral
– Dll
3 PT Inkor Prima Coal – Ekplorasi – PT Lembu Swana Perkasa
– Pertambangan
– Processing dan Hauling
4 PT JJ Nusantara – Ekplorasi – PT Anugerah Bara Hampang
– Pertambangan
– Processing dan Hauling
5 PT Leighton Contractors Indonesia – Kontrak Pertambangan – PT Wahana Baratama Mining
– Infrastruktur Pertambangan – PT Mahakam Sumber Jaya
– Civil dan Engineering – PT Muti Harapan Utama
– Industri Berat – PT Asia Energy Indonesia
– Jalan Kereta Api
6 PT Pamapersada Nusantara – Transportasi produk tambang – PT Kaltim Prima Coal
– Konstruksi jalan – PT Kideco Jaya Agung
– Persiapan tanah – PT Indomico Mandiri
– Stripping overburden untuk – PT Jembayan Maurabara
operasi pertambangan – PT Adaro Indonesia
– PT Tambang Batubara Bukit Asam
– Dll
7 PT Petrosea Tbk – Studi kelayakan – PT Mitra Internusa Persada
(Feasibility Studies) – PT Gunung Bayan
– Perencanaan Konsep – PT Santan Batubara
– Pemilihan peralatan – PT Ilthabi Bara Utama
– Cost Studies
– Kontrak Pertambangan
– Plant Hire
– Value Engineering and
Management Studies
– Mineral Extraction and
processing
– Pengembangan dan Operasi
Infrastruktur
– Rehabilitasi lahan
8 PT Saptaindra Sejati – Eksplorasi dan Ekploitasi – PT Adaro Indonesia
– Transportasi produk – PT Berau Coal
pertambangan – PT Interex Sacra Raya
– Jasa lainnya untuk mendukung – PT Sumber Kurnia Buana
pengembangan infrastruktur – PT Borneo Indobara
– PT Indomining
Agen Pemasaran Hasil Pertambangan batubara
No Nama Perusahaan Kegiatan Usaha
1 PT Artha Daya Coalindo bergerak dalam bidang perdagangan dan transportasi batubara.
2 PT Berkala International bergerak dalam penyimpanan dan distribusi batubara.
3 Bulk Trading S.A. produksi dan distribusi batubara. Proyek yang pernah dikerjakan antara lain Innogy, Staswerke
Bremen, Tirreno Power, Endesa, Siderar, Tohoku Electric, Kepco Genos, Hong Kong Electric,
Tata Group, dll.
4 PT Eocene Coal Indonesia melakukan kegiatan usaha sebagai eksportir batubara, jasa konsultan, dan Kustodian.
5 PT Kalimantan Citra Bara melakukan penyediaan Infrastruktur pertambangan batubara
Sumber data : Indonesia Coal Book 2008/2009.
58
4. ASURANSI
Berikut ini adalah asuransi dimiliki Perseroan guna meminimalisasi risiko :
No Jenis Asuransi Obyek Asuransi Jumlah Penanggung No. Polis Berlaku s/d
Pertanggungan
1 Contractor Plant Heavy $139,250,952 - PT Asuransi Astra HEQU05S3ER-0901 19 Jan 2010
Machinery Equipment Buana 40%
Insurance - PT Asuransi Artha
Graha 20%
- PT Tugu Pratama
Indonesia 18%
- PT ACA 17%
- PT Asuransi Rama
Satria Wibawa 5%
Heavy $16,371,176 - PT Asuransi Astra HEQU05S3ER-0901
Equipment Buana 40%
- PT Asuransi Artha
Graha 20%
- PT Tugu Pratama
Indonesia 18%
- PT ACA 17%
- PT Asuransi Rama
Satria Wibawa 5%
- Heavy Equipment $3,068,715 PT Asuransi Astra HEQU05S3DO-0901
- Minor Equipment Buana 100%
Fuel, Spareparts, $27,601,682.30 - PT Asuransi Astra IARP05TJQ6-0901
Tyre Buana 60%
- PT Artha Graha EQPD05TJRN-0901
General Insurance
30%
- PT Asuransi
Indraputra 10%
2 Comprehensive - Completed $10,000,000 PT Asuransi AIU 0301001905 19 Jan 2010
General Liability Operation and Indonesia 100%
Product Liabilty
- Contractual Liability
- Automobile Liability
- Personal Injury
Workmen’s $10,000,000 PT Asuransi AIU 0303000162 19 Jan 2010
Compensation & Indonesia 100%
Employee Liability
3 Motor Vehicle 46 Motor Vehicle Rp3.875.277.840 PT Asuransi AIU FLT-N-000400-000254419- 19 Jan 2010
Insurance Indonesia 100% 000000
4 Marine Cargo All interest related to the - Estimated PT Asuransi AIOI HO-MCM-0000001- Polis dibatalkan
Insured’s business Annual Turn Indonesia 100%) 00028-2006-12 dengan
consisting principally of Over : HO-MCN-0000001- kesepakatan
but not limited to plant, $90,000,000 00028-2006-12 kedua belah
machinery and equipment, HO-MCX-0000001- pihak (baik
stock, merchandise, tools, - Max Limit for 00028-2006-12 Tertanggung
inventory, motor, mining anyone HO-MCT-0000001- maupun
equipment, vehicles carrying : 00028-2006-12 Penanggung)
including parts and $7,500,000 HO-MCE-0000001-
accessoriesb (i.e. 00028-2006-12
Alat-alat berat, ban) HO-MCI-0000001-
00028-2006-12
5. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
Untuk mewujudkan visi Perseroan menjadi perusahaan kontraktor penambangan terintegrasi pilihan,
Perseroan memiliki misi: membentuk manajemen berbasis pengetahuan dengan operasi berbiaya efektif,
memberikan investasi yang nilainya terus meningkat bagi pemegang saham, dan memberikan jasa
berkualitas tinggi kepada stakeholder dengan komitmen yang tinggi dalam aspek-aspek kesehatan,
keselamatan kerja dan lingkungan serta tanggung jawab sosial perusahaan yang baik.
Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang
kontraktor penambangan, (ii) melakukan diversifikasi proyek penambangan dengan terus mencari proyek
baru yang strategis, (iii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha
pertambangan yang terintegrasi.
59
Strategi ini ditopang dengan nilai-nilai yang menjadi panduan operasi Perseroan, yang meliputi:
memelihara lingkungan kerja yang aman dan menghindari risiko, bangga atas kualitas kerja yang
dilakukan, bekerjasama dan bekerja secara harmoni diantara karyawan Perseroan, klien dan masyarakat
sekitar operasi Perseroan, konservatif dalam aspek-aspek manajemen risiko, bertanggungjawab dan
sadar akan dampak kegiatan operasi terhadap lingkungan, melakukan yang terbaik untuk memberikan
nilai tambah terhadap pekerjaan dan jasa Perseroan kepada klien.
Kegiatan usaha pertambangan memiliki risiko kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Perseroan memiliki kebijakan pengelolaan Health, Safety and Environment (HSE) dan quality assurance
untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya dengan baik. Aspek-aspek manajemen
risiko dan quality assurance tersebut antara lain :
• Melakukan identifikasi, evaluasi, mitigasi dan manajemen atas risiko yang mungkin muncul dalam
menjalankan usahanya.
• Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Meminimalkan limbah dan mencegah polusi
• Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices).
• Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target
Perseroan.
• Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi.
• Mengembangkan kerjasama dengan klien dan komunitas di sekitar operasi Perseroan
• Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan
keselamatan dalam bekerja.
Ketiga strategi usaha tersebut di atas sangat memungkinkan untuk dilaksanakan Perseroan dengan
memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari proyek-proyek sebelumnya dan
berbekal keunggulan kompetitif yang terbentuk, yaitu antara lain berupa:
• Kontrak Jangka Panjang yang bernilai strategis. Pada tanggal 27 Mei 2004 Perseroan dan KPC
menandatangani BOA dan akan berlaku sampai dengan tanggal 1 Juli 2014. Seperti telah disebutkan
diatas, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk mengoperasikan pertambangan batubara di Bengalon.
Pada tanggal 9 Maret 2007 telah dilakukan perubahan atas BOA dimana jangka waktu kontrak
diperpanjang menjadi selama umur tambang (life of mine contract). Selain itu dalam perubahan
BOA ini Perseroan juga memperoleh hak untuk perluasan penambangan di Pit B dan C tambang
Bengalon.
Bengalon merupakan bagian dari area konsesi KPC berdasarkan CCOW antara KPC dan pemerintah
Republik Indonesia. Berdasarkan CCOW KPC, KPC memiliki hak pertambangan batubara di area
seluas 90.960 hektar di Kalimantan Timur hingga tahun 2021. Deposit batubara Bengalon terletak
sekitar 35 km di sebelah utara tambang KPC lainnya, Sangatta di Kalimantan Timur.
• Cadangan dan Kualitas Batubara. Sequence batubara di Bengalon secara geologis terletak di
Kutai Basin, yang merupakan cadangan dengan banyak lapisan (multi seam) dari zaman miocene.
Terdapat lebih dari 20 lapisan batubara utama dalam sequence tertiary sediments setebal 1.000
meter di Bengalon. Bengalon memiliki deposit dengan struktur yang kompleks, terdiri dari banyak
lapisan batubara. Bengalon memiliki sebanyak 164 Mt proved and marketable reserves. Dibandingkan
dengan batubara lainnya di tambang milik KPC yaitu Prima, Pinang dan Melawan, batubara di
Bengalon memiliki nilai kalori (calorific value), kadar air dan abu dalam jumlah medium (sedang),
namun dengan kandungan belerang (sulphur) yang lebih tinggi menyerupai batubara Pinang.
• Sumber daya manusia yang sangat kompeten dibidangnya. Dalam sektor usaha pertambangan
,sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses pencapaian
target Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusianya dengan proses seleksi yang ketat sesuai dengan standar kemampuan dan keahlian
untuk sektor pertambangan terhadap calon karyawan baru, peningkatan keahlian karyawan dengan
berbagai pelatihan, mendatangkan tenaga ahli, mengadakan studi banding untuk dapat menciptakan
kinerja yang efektif dan efisien, menciptakan kesadaran terhadap karyawan mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja dengan cara melengkapi karyawan dengan berbagai peralatan dan pelatihan
60
untuk menghindari kecelakaan saat bekerja, menciptakan suasana kerja yang kondusif untuk
mendukung serta memotivasi karyawan untuk dapat selalu memberikan yang terbaik. Perseroan
juga telah mendapat pengakuan dari KPC untuk 4 million Lost Time Injury Free.
• Armada dan Peralatan pertambangan yang mendukung pencapaian target. Peralatan yang
lengkap serta memenuhi standar sangat menentukan keberhasilan Perseroan untuk dapat mencapai
hasil yang maksimal. Hingga saat ini Perseroan memiliki kendaraan dan peralatan untuk penggalian
sebanyak 708 (tujuh ratus delapan) unit dengan perincian sebagai berikut :
1. Dump Truck sebanyak 174 (seratus tujuh puluh empat) unit.
2. Excavator sebanyak 46 (empat puluh enam) unit.
3. Dozer sebanyak 29 (dua puluh sembilan) unit.
4. Wheel dozer dan Wheel loader sebanyak 22 (dua puluh dua) unit.
5. Compactor sebanyak 2 (dua) unit.
6. Drilling Rig sebanyak 4 (empat) unit.
7. Forklift sebanyak 2 (dua) unit.
8. Motor Grader sebanyak 9 (sembilan) unit.
9. Kendaraan dan peralatan lainnya sebanyak 420 ( empat ratus dua puluh) unit.
Dengan peralatan yang sangat memadai seperti disebutkan diatas Perseroan dapat terus
meningkatkan kinerjanya bahkan dapat terus berekspansi untuk mendukung eksistensi Perseroan
dimasa yang akan datang.
• Sarana dan relasi yang baik dengan para pemasok dan pelanggan. Pengalaman Perseroan
dalam bidang kontraktor penambangan selama lebih dari 18 (delapan belas) tahun membuat
Perseroan selain mempunyai keahlian dibidangnya juga memiliki relasi yang baik dengan para
pemasok baik pemasok logistik maupun pemasok alat berat yang sangat diperlukan Perseroan
dalam mendukung kelancaran proses produksi. Supply peralatan yang berkualitas dan tepat waktu
juga menentukan kelancaran produksi batubara, beberapa mitra kerja Perseroan diantaranya Terex,
Liebherr, Komatsu, Caterpillar dan mitra kerja lainnya baik untuk proses produksi maupun sarana
pendukung lainnya. Sarana dan hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok memberikan
peluang dan kemudahan bagi Perseroan untuk mendapatkan kontrak-kontrak berikutnya dan
mendapatkan pelayanan atau pasokan peralatan serta sarana pendukung yang baik dan tepat waktu.
Selain strategi manajemen resiko dan sumber daya, Perseroan juga melakukan strategi pemeliharaan
terhadap peralatan yang juga merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai target Perseroan,
pemeliharaan yang dilakukan antara lain melalui:
Pemeliharaan
Perbaikan dan pemeliharaan dilakukan baik oleh tenaga kerja Perseroan maupun tenaga dari OEM jika
diperlukan. Perbaikan-perbaikan khusus akan dilakukan oleh tenaga ahli dari pihak OEM dari Balikpapan
atau cabang satelit di kota-kota industri sekitarnya disamping juga tenaga Perseroan dan personel OEM
yang ada di lapangan.
Semua OEM memiliki fasilitas dan kantor utama di Balikpapan. Semua OEM memiliki tenaga tambahan
yang berbasis di Samarinda dan Sangatta, yang dapat ditempuh dalam waktu masing-masing 4 jam dan
1,5 jam dari lokasi pertambangan melalui jalan darat. Vendor OEM besar dan pemasok komponennya
(seperti Terex dan Caterpillar) memiliki fasilitas workshop sendiri dan tenaga pemeliharaan terlatih, baik
lokal maupun ekspatriat, yang siap sedia selama 24 jam sehari.
Suku Cadang Peralatan
Sebagian besar suku cadang tersedia di stok yang ada di lokasi pertambangan atau di Balikpapan.
Selain itu, jika suku cadang pada suatu saat tidak tersedia di kedua tempat tersebut, suku cadang dapat
langsung dikirimkan dari OEM di Jakarta atau Singapore dalam waktu sekitar 5 sampai 7 hari. Komponen
utama seperti mesin, alternator, wheel motor umumnya tersedia di lokasi tambang.
61
Kecukupan Stok Ban
Perseroan dan kontraktor penambangan KPC lainnya menyadari kebutuhan akan ban di lokasi
pertambangan. Oleh karena itu, Perseroan dan kontraktor lainnya sepakat untuk saling membantu
seandainya terdapat kelebihan stok ban untuk menjamin agar kapasitas produksi yang direncanakan
tetap tercapai. Perseroan sendiri telah memiliki persediaan ban yang cukup untuk armada truknya sebagai
bagian dari kendaraan dan peralatan yang saat ini telah dimiliki, disamping juga telah menempatkan
order untuk supply tambahan.
6. PROSES PERTAMBANGAN
Berikut ini adalah proses penambangan batubara Perseroan :
Keterangan Proses Pertambangan yang dilakukan Perseroan :
• Pembersihan permukaan tanah (Land clearing) yaitu kegiatan membersihkan permukaan area
tambang dari pohon-pohon dan lain sebagainya, sehingga siap untuk digali atau ditambang
• Pemindahan tanah pucuk (top soiling) adalah kegiatan menggali dan mengangkut tanah pucuk
atau bagian paling atas dari lapisan tanah penutup.
• Pengeboran dan peledakan dilakukan untuk memberaikan lapisan tanah penutup (over burden),
dengan tujuan untuk memudahkan penggalian dan pemuatan tanah penutup alat angkut atau truk.
• Penggalian lapisan tanah penutup (over burden) adalah kegiatan menggali lapisan tanah penutup
dan memuat ke dalam alat angkut atau truk.
• Penggaruan batubara adalah kegiatan menggali lapisan batubara yang sudah tersingkap (exposed)
dan memuat ke dalam angkut atau truk.
• Pemindahan lapisan tanah penutup yaitu mengangkut dan menempatkan lapisan tanah penutup ke
area timbunan (waste dump/disposal).
• Pengangkutan batubara yaitu kegiatan mengangkut batubara baik dari tambang ke ROM Stockpiles
maupun dari ROM
• Pemuatan batubara adalah kegiatan memindahkan batubara dengan belt conveyor ke kapal
pengangkut
• Rehabilitasi lahan merupakan kegiatan menghijaukan kembali area tambang dengan cara menanami
dengan jenis tumbuhan tertentu.
62
7. PROSPEK USAHA
Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara
berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai regulasi
serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini Indonesia merupakan
salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan konsumen batubara terbesar
karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar seiring dengan perkembangan
ekonomi negaranya yang sangat pesat.
Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam
memasok listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung
perkembangan industri dalam negeri, Pemerintah kini sedang membuat program percepatan
pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga
produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini
juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi
baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan.
Sektor industri pendukung pertambangan yang saat ini sangat dibutuhkan antara lain adalah :
• kontraktor penambangan
• agen pemasaran hasil tambang
• pemasok suku cadang alat-alat pertambangan
• penyewaan alat-alat berat untuk pertambangan
• penyewaan alat transportasi pertambangan
• pemasok bahan bakar minyak dan bahan bakar lainnya
• penyedia tenaga listrik
• sektor pendukung pertambangan yang lain
Kebutuhan tersebut membuat industri pertambangan saat ini sangat menarik untuk terus dikembangkan,
berdasarkan dari keadaan ini Perseroan melihat peluang yang sangat baik untuk melakukan ekspansi
usaha pertambangan. Untuk itu Perseroan mengembangkan usahanya menjadi perusahaan
penambangan yang terintegrasi yaitu selain menyediakan jasa kontraktor penambangan, Perseroan
melalui anak-anak perusahaannya juga menyediakan jasa pendukung industri pertambangan lainnya
seperti agen pemasaran hasil tambang, penyedia tenaga listrik, dan Perseroan juga sedang melakukan
kajian untuk memasuki usaha sebagai pengelola bahan bakar (fuel management). Pada saat ini Perseroan
memiliki kontrak strategis dengan KPC untuk pengoperasian pertambangan batubara di Pit A, B dan C
di tambang Bengalon, Kalimantan Timur selama umur tambang, disamping kontrak strategis jangka
panjang selama 20 tahun dari AI di tambang Asam Asam, Kalimantan Selatan. Tambang Asam Asam
memiliki total proved and probable marketable reserves sebanyak 204Mt, sementara sumber daya
batubara yang telah diidentifikasi di area pertambangan Mulia di Asam Asam adalah sebesar 1.285Mt.
Batubara Asam Asam memiliki kandungan CV yang lebih rendah dari batubara Bengalon, namun dengan
karakteristik kandungan batubara dan abu yang rendah menjadikan batubara Asam Asam sebagai
batubara yang bersahabat dengan lingkungan (eco-friendly) dan cocok untuk pembangkit tenaga listrik,
sedangkan pasar dari batubara jenis ini terutama adalah PLN melalui kontrak penyediaan batubara
jangka panjang yang sedang dalam proses negosiasi.
Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi membuat
sektor industri pertambangan batubara dan industri pendukung pertambangan khususnya pembangunan
pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat menjanjikan.
Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja dan perluasan
usaha.
8. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)
Perseroan tidak diwajibkan untuk memiliki ijin dibidang lingkungan hidup dalam rangka menjalankan
kegiatan usahanya dan kewajiban pemenuhan AMDAL berada pada pemberi kerja.
63
X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Informasi berikut harus dibaca berkaitan dengan, dan secara keseluruhan mengacu pada laporan
Perseroan yang telah diaudit beserta catatan atas laporan keuangan.
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
(dalam ribuan Dollar)
URAIAN 30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006 2005 2004
ASET
Kas dan setara kas 19.359 42.334 88.326 11.122 26.534 2.176
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 18 11.236 13.814 13.825 788 -
Piutang usaha
Pihak ketiga 4.504 3.353 18.719 21.417 28.126 2.211
Pihak hubungan istimewa 16.749 14.509 - - - -
Piutang lain-lain - 2.123 - - -
Persediaan 41.526 44.342 32.190 6.783 674 67
Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka 9.868 21.572 8.779 - - -
Pajak dibayar dimuka 31.609 21.088 39.093 37.218 22.236 3.217
Biaya ditangguhkan - - - - 4.594 564
Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya 16.620 12.590 24.429 11.770 16.993 2.019
Jumlah Aset Lancar 140.252 171.023 227.474 102.134 99.945 10.254
Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 527 503 105 136 136 137
Aset pajak tangguhan – bersih 489 437 - - - -
Investasi pada Perusahaan asosiasi 11.566 11.566 546 - - -
Aset tetap – bersih 186.853 196.068 161.611 145.048 161.648 54.435
Biaya perolehan atas hak kontrak yang ditangguhkan 130.918 140.904 161.370 - - -
Aset tidak lancar lainnya – bersih 16.657 16.994 8.023 - - -
Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan - - - 5.143 7.615 -
Biaya konstruksi ditangguhkan - - - 4.147 22.164 14.481
Jumlah Aset Tidak Lancar 347.011 366.472 331.654 154.474 191.563 69.053
JUMLAH ASET 487.263 537.495 559.128 256.608 291.508 79.307
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Wesel bayar - 5.376 - - - -
Hutang usaha 27.065 30.333 21.647 22.974 14.583 14.001
Hutang pihak hubungan istimewa - 24.000 - 45.630 9.000 -
Hutang lain-lain 977 - - 8.000 17.000 -
Hutang pajak 716 1.338 602 115 459 195
Beban masih harus dibayar 6.851 8.084 12.519 10.532 4.389 2.448
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun - - - - -
Hutang sewa 23 20 - - - -
Pinjaman bank 83.303 96.308 97.830 50.000 33.000 -
Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya 27.000 - - - - -
Uang muka pelanggan - - - 1.574 18.000 -
Jumlah Kewajiban Lancar 145.935 165.459 132.598 138.825 96.431 16.644
Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.788 2.672 777 - 36.630 63.913
Kewajiban pajak tangguhan – bersih 5.147 6.844 6.582 3.261 2.185 -
Kewajiban imbalan kerja 3.050 2.188 1.606 819 378 254
Pinjaman jangka panjang
Hutang sewa 19 29 - - - -
Pinjaman bank 50.000 82.362 164.670 70.000 110.000 -
Hutang lain-lain - - - - 5.000 -
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 62.004 94.095 173.634 74.080 154.193 64.167
JUMLAH KEWAJIBAN 207.939 259.553 306.232 212.905 250.625 80.811
64
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK
PERUSAHAAN 2.200 161 174 174 257 174
EKUITAS
Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.745 174.745 170.550 41.675 4.675 4.675
Uang muka setoran modal - - - - 37.000 -
Tambahan modal disetor 81.674 81.674 71.606 - - -
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (662) 216 - (30) (66) (45)
Saldo laba (Defisit) 21.367 21.146 10.565 1.884 (982) (6.309)
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) 277.124 277.781 252.721 43.529 40.625 (1.679)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 487.263 537.495 559.128 256.608 291.508 79.307
LAPORAN LABA RUGI
(dalam ribuan Dollar)
URAIAN 30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006 2005 2004
Pendapatan 102.871 220.108 225.957 170.629 81.103 9.365
Beban Usaha 94.634 193.866 180.131 150.924 63.751 10.216
Laba (Rugi) Operasi 8.237 26.242 45.826 19.704 17.352 (850)
Beban Lain-lain 7.248 15.839 33.825 15.778 9.830 2.876
EBITDA 34.040 82.356 84.476 59.539 37.029 529
Laba (Rugi) sebelum taksiran beban Pajak 989 10.403 12.001 3.926 7.522 (3.726)
Laba (Rugi) Bersih 221 10.581 8.680 2.867 5.327 (3.710)
RASIO – RASIO PENTING
RASIO-RASIO 30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006 2005 2004
RASIO PERTUMBUHAN
Pendapatan Usaha-Bersih (0.53) (0.03) 0.32 1.10 7.66 n.a
Laba (Rugi) Usaha (0.69) (0.43) 1.33 0.14 (21.41) n.a
Laba (Rugi) Bersih (0.98) 0.22 2.03 (0.46) (2.44) n.a
Jumlah Kewajiban (0.20) (0.15) 0.44 (0.15) 2.10 n.a
Jumlah Ekuitas (0.00) 0.10 4.81 0.07 (25.20) n.a
Jumlah Aset (0.09) (0.04) 1.18 (0.12) 2.68 n.a
RASIO USAHA(x)
Laba (Rugi) Usaha / Pendapatan Usaha – Bersih 0.08 0.12 0.20 0.12 0.21 -0.09
Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha – Bersih 0.00 0.05 0.04 0.02 0.07 -0.40
Laba (Rugi) Usaha / Jumlah Ekuitas 0.03 0.09 0.18 0.45 0.43 0.51
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Ekuitas 0.00 0.04 0.03 0.07 0.13 2.21
Laba (Rugi) Usaha / Total Aset 0.02 0.05 0.08 0.08 0.06 -0.01
Laba (Rugi) Bersih / Total Aset 0.00 0.02 0.02 0.01 0.02 -0.05
RASIO KEUANGAN (x)
Aset Lancar / Kewajiban Lancar 0.96 1.03 1.72 0.74 1.04 0.62
Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas 0.75 0.93 1.21 4.89 6.17 -48.13
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset 0.43 0.48 0.55 0.83 0.86 1.02
65
XI. EKUITAS
Tabel berikut ini menggambarkan ekuitas Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam ribuan Dollar)
EKUITAS 30 Juni 31 Desember
2009 2008 2007 2006
Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.745 174.745 170.550 41.675
Tambahan modal disetor 81.674 81.674 71.606 -
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (662) 216 - (30)
Saldo laba 21.367 21.146 10.565 1.884
Jumlah Ekuitas 277.124 277.781 252.721 43.529
Seandainya perubahan ekuitas Perseroan yang disebabkan karena adanya PUT I kepada masyarakat
sejumlah sebanyak-banyaknya 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan
ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) dengan nominal Rp 100 (seratus Rupiah)
setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) terjadi pada tanggal 30 Juni
2009, maka proforma ekuitas pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel Proforma Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2009(dalam ribuan Dollar)
URAIAN Posisi Ekuitas menurut Perubahan yang Proforma Ekuitas pada
laporan keuangan per terjadi karena tanggal 30 Juni 2009
tanggal 30 Juni 2009 PUT I * setelah PUT I
Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.745 65.726 240.471
Tambahan modal disetor 81.674 - 81.674
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (662) - (662)
Saldo laba 21.367 - 21.367
Jumlah Ekuitas 277.124 65.726 342.850
* Asumsi Kurs yang digunakan 1 US$ = Rp 9.500
66
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN
Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham yang ditawarkan
dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian
dividen.
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang
saham dalam RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan
bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan
keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus
kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan
memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban
Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan,
dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen
kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum
pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak Rasio Pembayaran Dividen
Sampai dengan US$ 50 juta 10% - 20%
Diatas US$ 50 juta 20% - 25%
Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum
membagikan dividen kepada para pemegang saham.
67
XIII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 tanggal 2 Agustus 2000 (berlaku Efektif 1 Januari
2001) mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tanggal 9 November 1994
tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai
perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau
pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi,
yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga
tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat dibawah ini terpenuhi:
1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No.SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal Pengenaan Pajak
Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3
juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan Pph atas penghasilan
dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham
perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana;
3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan
perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk
kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada
penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik
saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di
Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka
penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku
umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No.17 tahun 2000.
Berdasarkan Pasal 23.1 UU No.17/2000, dividen yang berasal dari saham, baik yng diperdagangkan di
Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri dan
orang pibadi, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.
Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan
penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda
dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal
29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
68
Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp 6.000,- (enam ribu
Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) dan Rp 3.000,- (tiga ribu
Rupiah) dengan nilai sebesar Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan Rp
1.000.000,- (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh
ribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI
PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI.
69
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Perdana Saham
ini adalah sebagai berikut:
Akuntan Publik:
Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo
Jl. Sisingamangaraja No. 26
Jakarta Selatan 12110 - Indonesia
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di
dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.
Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan
yang diauditnya.
Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, penilaian atas prinsip akuntansi
yang dipergunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan.
Dalam menjalankan tugasnya, Akuntan Publik berpedoman pada Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP).
Konsultan Hukum:
Hadiputranto, Hadinoto & Partners
The Jakarta Stock Exchange Building, Tower II, 21st Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Melakukan pemeriksaan, memberikan laporan dan pendapat dari segi hukum atas aspek-aspek hukum
Perseroan serta aspek-aspek hukum Penawaran Umum, sesuai dengan standar profesi dan peraturan
Pasar Modal yang berlaku.
Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi
penting yang berhubungan dengan aspek-aspek hukum Perseroan serta Penawaran Umum, sebagaimana
diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi sehubungan
dengan Penawaran Umum.
Dalam menjalankan tugasnya, Konsultan Hukum berpedoman pada Standar Profesi Konsultan Hukum
Pasar Modal (Lampiran Keputusan HKHPM No. Kep. 01/HKHPM/2005).
70
Notaris:
Robert Purba S.H.
Gedung Gapuramas Lt.2, Ruang 201
Jl. Letjend. S. Parman. Kav.91
Slipi, Jakarta 11420
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Fungsi utama Notaris dalam rangka Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-akta
dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, antara lain Perjanjian Pembeli Siaga, Perjanjian
Pengelolaan Saham berikut perubahan-perubahannya dan bertanggung jawab atas keabsahan akta-
akta yang dibuat.
Dalam menjalankan tugasnya, Notaris berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris.
Biro Administrasi Efek:
PT Ficomindo Buana Registar
Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b
Jln. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta – 12920, Indonesia
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Melaksanakan pengelolaan administrasi saham dan settlement agent.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I tersebut menyatakan bahwa tidak
ada hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana
didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya.
71
XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA
Sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I
PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris
di Jakarta, Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT I ini adalah:
PT Danatama Makmur
Jl Mega Kuningan Timur Blok C-6 Kav. 12
Kawasan Mega Kuningan
Telp. (62-21) 5797 4288
Fax. (62-21) 5797 4280
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang
HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan
pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proporsional
berdasarkan hak yang dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran
Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert
Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh
para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh Pembeli Siaga, PT Danatama Makmur pada harga
yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah)
setiap saham.
Keterangan Singkat Mengenai Pembeli Siaga
PT. DANATAMA MAKMUR (Danatama Makmur) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Perseroan Terbatas
“PT. DANATAMA MAKMUR” nomor 182 tertanggal 25 April 1984, yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi,
SH., Notaris di Jakarta, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan nomor C2-6666.HT.01 01.TH.84 tertanggal 23 Nopember 1984 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 April 1985 nomor 30 Tambahan nomor 539.
Anggaran dasar Danatama Makmur telah mengalami perubahan dan terakhir dengan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. DANATAMA MAKMUR
nomor 15 tertanggal 8 Desember 2004, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta,
yang mengubah ketentuan Pasal 4 anggaran dasar mengenai peningkatan modal dasar, modal
ditempatkan, dan modal disetor Danatama Makmur. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya nomor C-
30605 HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Desember 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 2 Agustus 2005 nomor 61 Tambahan nomor 8205.
Danatama Makmur dalam kegiatan usahanya mempunyai maksud dan tujuan sebagaimana tercantum
Akta Berita Acara Rapat “PT. DANATAMA MAKMUR” nomor 46 tertanggal 27 Juni 1997, yang dibuat
dihadapan Helena Kuntoro, SH., Notaris di Jakarta, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor C2-22454 HT.01.04.Th.98 tertanggal 27 Oktober
1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Nopember 1999 nomor
91 Tambahan nomor 7712. Dalam Pasal 3 anggaran dasar tersebut disebutkan bahwa maksud dan
tujuan Perseroan ini adalah:
a. menjalankan usaha sebagai perantara perdagangan efek dan pedagang efek;
b. menjalankan usaha sebagai underwriter/sub underwriter (penjamin emisi efek);
c. menjalankan usaha sebagai manajer investasi;
72
terkait dengan usaha yang dijalankannya tersebut, Danatama Makmur telah memiliki ijin usaha yang
diperoleh dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), berturut-turut sebagai Perantara Perdagangan
Efek berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam nomor KEP-73/PM/1992 dan Penjamin Emisi Efek
berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam melalui nomor KEP-74/PM/1992 keduanya dibuat pada tanggal
29 Pebruari 1992, serta ijin usaha sebagai Manajer Investasi berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam
nomor KEP-16/PM-MI/1992 tertanggal 21 Mei 1992.
Danatama Makmur juga tedaftar sebagai Anggota Bursa Efek Indonesia (dahulu PT. Bursa Efek Jakarta
dan PT. Bursa Efek Surabaya) sesuai dengan Surat Persetujuan Anggota Bursa nomor SPAB-029/JATS/
BEJ.I.1/V/1995 tertanggal 22 Mei 1995 yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta dan sesuai dengan
Surat Persetujuan Anggota Bursa nomor SPAB 22/S-BES/VIII/1995 tertanggal 7 Agustus 1995 yang
dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Surabaya.
Kepengurusan dan Pengawasan Danatama Makmur
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat nomor 15 tertanggal 20 Maret 2003, yang dibuat oleh Helena
Kuntoro, SH., Notaris di Jakarta, dan telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi/Komisaris PT. Danatama
Makmur nomor C-UM.02.01.7154, tanggal 1 April 2003, susunan pengurus Danatama Makmur ditetapkan
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Halim Jusuf
Komisaris : Janeiry Louisa Tandean
Direksi
Direktur Utama : Nanny Devita Tirtawidjaja, SH.
Direktur : Henry Jusuf
Direktur : Houston Jusuf
Susunan Pemegang Saham Danatama Makmur
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT. DANATAMA MAKMUR nomor 15 tertanggal 8 Desember 2004, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi,
SH., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya nomor C-30605 HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Desember
2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 2 Agustus 2005 nomor 61
Tambahan nomor 8205, modal dasar perseroan yang semula berjumlah Rp.42.000.000.000,- (empat
puluh dua milyar Rupiah) yang terbagi atas 42.000 (empat puluh dua ribu) saham dengan nilai nominal
Rp.1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham, ditingkatkan menjadi Rp.220.000.000.000,- (dua ratus
dua puluh miliar) yang terbagi atas 220.000 (dua ratus dua puluh ribu) saham dengan nilai nominal
Rp.1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham serta meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor
perseroan yang dari 33.000 (tiga puluh tiga ribu) saham dengan jumlah nominal seluruhnya sebesar
Rp.33.000.000.000,- (tiga puluh tiga miliar Rupiah) ditingkatkan menjadi 55.000 (lima puluh lima ribu)
saham dengan jumlah nominal seluruhnya sebesar Rp.55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah).
Susunan Pemegang Saham Danatama Makmur adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham Lembar Saham Nominal per Saham Rp.1.000.000,- %
Modal Dasar 220.000 Rp.220.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor
PT Danatama Perkasa 40.000 Rp.40.000.000.000,- 72,73%
Nanny Devita Tirtawidjaja, SH. 4.180 Rp.4.180.000.000,- 7,60%
Halim Jusuf 4.120 Rp.4.120.000.000,- 7,49%
Henry Jusuf 2.300 Rp.2.300.000.000,- 4,18%
Houston Jusuf 2.300 Rp.2.300.000.000,- 4,18%
Hilton Jusuf 1.050 Rp.1.050.000.000,- 1,91%
Winston Jusuf 1.050 Rp.1.050.000.000,- 1,91%
Total Modal Disetor dan Ditempatkan 55.000 Rp.55.000.000.000,- 100,00%
73
XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM
Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan dibawah ini dapat berubah apabila
terdapat peraturan-peraturan KSEI yang baru.
Dalam rangka PUT I Perseroan telah menunjuk PT Ficomindo Buana Registrar sebagai Pengelola
Pelaksanaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam rangka PUT I sesuai dengan Akta
Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk,
No. 161 tanggal 24 November 2009 yang dibuat di hadapan Robert Purba, Notaris di Jakarta.
Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan dibawah ini dapat berubah apabila
terdapat peraturan-peraturan pasar modal yang dikeluarkan setelah tanggal informasi ini.
1. PEMESAN YANG BERHAK
Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) pada tanggal
11 Januari 2009 pukul 16:00 WIB berhak untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini dengan
ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham Biasa berhak memperoleh 2
(dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham Biasa. Harga penawaran Rp 100 (seratus rupiah) per
saham yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian.
Pemesan yang berhak melakukan pembelian saham baru adalah:
- Pemegang Saham Perseroan yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan tidak menjual/
mengalihkan HMETD tersebut kepada pihak lain dan
- Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau dalam kolom
endorsement pada Sertifikat Bukti HMETD, atau pemegang HMETD yang tercatat dalam Penitipan
Kolektif pada KSEI
Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan/atau Badan Hukum Indonesia maupun asing, sebagaimana
diatur dalam Undang-undang No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.
2. DISTRIBUSI HMETD
a. Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI (scriptless),
HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank
Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 hari kerja setelah tanggal pencatatan
pemegang saham pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu pada tanggal 12 Januari 2009
b. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI
(scrip) Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham.
3. PENDAFTARAN / PELAKSANAAN HMETD
Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE Perseroan dan dapat dilakukan mulai tanggal
13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 19 Januari 2010 pada hari dan jam kerja pukul 9:00 – 15:00 WIB.
a. Para Pemegang HMETD dalam bentuk scriptless yang bermaksud melaksanakan HMETD yang
dimilikinya untuk membeli saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETDnya melalui
Anggota Bursa/ Bank Kustodian yang mengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/ Bank
Kustodian tersebut meneruskan permohonan tersebut melalui sistem C-Best dengan memberikan
instruksi pelaksanaan kepada KSEI dengan peraturan dan prosedur operasional yang telah ditetapkan
KSEI.
74
Dalam memberikan instruksi pelaksanaan Anggota Bursa/ Bank Kustodian harus telah memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
- Pemegang HMETD harus telah memiliki dana yang cukup untuk sejumlah HMETD yang akan
dilaksanakannya pada saat mengajukan permohonan tersebut.
- Kecukupan HMETD dan dana tersebut harus telah tersedia di dalam rekening efek pemegang
HMETD yang melakukan pelaksanaan.
- Perusahaan Efek / Bank Kustodian harus telah membuka sub account untuk pemegang HMETD
yang akan melakukan pemesanan pembelian saham.
- Instruksi pelaksanaan pemesanan pembelian saham secara elektronik oleh Perusahaan Efek/
Bank Kustodian harus telah efektif paling lambat pada tanggal 19 Januari 2010.
Pada hari kerja berikutnya setelah Anggota Bursa/Bank Kustodian memberikan instruksi pelaksanaan,
KSEI akan menyampaikan kepada BAE daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI
yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke
rekening Perseroan serta menyerahkan asli bukti setoran pembayaran dananya kepada BAE.
HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan lewatnya batas waktu yang telah ditetapkan oleh
Perseroan akan dihapuskan pencatatannya dalam Rekening Efek oleh KSEI. Untuk ini KSEI akan
menyampaikan Konfirmasi mengenai Penghapusan pencatatan efek tersebut kepada Perusahaan
Efek / Bank Kustodian yang bersangkutan.
b. Para Pemegang HMETD dalam bentuk Sertifikat Bukti/HMETD yang bermaksud melaksanakan
HMETD yang dimilikinya untuk membeli Saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan
HMETD kepada BAE yang ditunjuk Perseroan, yaitu:
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b
Jln. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta – 12920, Indonesia
Dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
• Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditanda tangani dan diisi lengkap
• Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari
bank tempat penyetoran pembayaran;
• Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp.6.000,-, dilampiri dengan foto kopi KTP/
SIM/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
• Untuk pemesan perorangan, foto kopi KTP/SIM/Paspor/KITAS yang masih berlaku; untuk pemesan
berbentuk badan hukum, foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum
tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut;.
• Apabila pemegang HMETD menghendaki saham hasil pelaksanaan dimasukkan dalam penitipan
kolektif KSEI (dalam bentuk elektronik), maka pemegang HMETD tersebut dapat mengajukan
permohonan pelaksanaan kepada BAE melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk
pemegang HMETD tersebut dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa :
- Asli surat kuasa dari Pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk
mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas saham
hasil pelaksanaan HMETD dalam penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;
- Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan
lengkap.
Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE dan dapat dilakukan mulai tanggal 13 Januari
2010 sampai dengan 19 Januari 2010 pada hari dan jam kerja pukul 16.00 WIB.
Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik SKS jika pemegang
HMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaannya dimasukkan dalam penitipan KSEI.
75
Bilamana pengisian Sertifikat Bukti HMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan
pembelian saham ataupun persyaratan pembayaran sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti
HMETD dan/atau prospektus untuk pelaksanaan HMETD ini tidak dipenuhi oleh pemegang HMETD,
maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan
pada saat pembayaran tersebut telah terbukti diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam sayarat-syarat pembelian di Prospektus.
4. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM TAMBAHAN
a. Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (diluar penitipan kolektif KSEI) dapat melakukan pemesanan
saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan dengan mengisi kolom Pemesanan Saham
Tambahan yang telah disediakan pada SBHMETD atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham
Tambahan (FPPS Tambahan) dalam kelipatan 500 (lima ratus).
b. Bagi pemegang HMETD elektronik yang bermaksud melakukan pemesanan saham tambahan
melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki, dapat mengajukan
permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian, dengan menyerahkan
dokumen-dokumen seperti:
- Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar
- Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) yg dilakukan melalui C-Best
- Asli FPE yang telah diisi lengkap
- Asli Bukti Pembayaran dengan transfer/pemindah bukuan/giro/cek/ tunai ke rekening perseroan
dari bank tempat menyetorkan pembayaran.
Penolakan dapat dilakukan terhadap pemesan tambahan yang tidak mematuhi petunjuk sesuai dengan
ketentuan pemesanan Pembayaran atas pemesanan pembelian saham tambahan sudah harus diterima
dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan selambat-lambatnya tanggal 25 Januari 2010.
5. PENJATAHAN PEMESANAN SAHAM TAMBAHAN
Penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 22 Januari 2010
secara proporsional menurut jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang
saham yang melakukan pemesanan pembelian tambahan berdasarkan harga pesanan.
Manager penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan akuntan kepada Bapepam-LK
mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No.
VIII.G.12 tentang Pedoman Pemerikasaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau
Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, paling lambat
30 hari sejak tanggal Penjatahan.
6. PERSYARATAN PEMBAYARAN
a. Asli bukti pembayaran dari bank berupa bukti transfer bilyet/giro/cek/tunai
Pembayaran Pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I, harus dibayar penuh (full amount)
dalam mata uang Rupiah secara tunai, cek, bilyet giro atau pemindah bukuan/transfer pada saat
pengajuan pemesanan pembelian saham dengan mencantumkan nama pemesan dan Nomor
HMETD dalam mata uang Rupiah kepada rekening Perseroan pada:
Bank •, Cabang •, Jakarta
Acc. •
Atas Nama: PT Darma Henwa Tbk
Dalam hal ini, Perseroan akan memberikan tembusan bukti pembayaran di mana tercantum
didalamnya nama pemesan dan Nomor Sertifikat HMETD.
76
Semua biaya bank yang timbul dalam rangka pembelian saham menjadi beban pemesan. Pemesanan
akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi.
b. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Apabila pada saat pencairan
cek atau wesel bank tersebut ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian
saham dianggap batal. Tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/
pemindahbukuan/giro dan dananya telah diterima dengan baik (in good funds) pada rekening
Perseroan tersebut diatas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan
pada hari yang mana pembayaran tersebut sudah harus diterima dengan baik dan telah nyata
dalam rekening Perseroan (in good funds) paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir
perdagangan HMETD, yaitu tanggal 21 Januari 2010.
7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Pada saat menerima pengajuan pemesanan pembelian Saham, BAE akan menyerahkan kepada pemesan
bukti tanda terima pemesanan Saham yang merupakan bagian dari HMETD yang telah dicap dan
ditandatangani sebagai bukti permohonan yang dapat ditunjukkan pada saat mengambil SKS/atau
pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak terpenuhi. Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif
KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) dari KSEI
berdasarkan C-Best melalui pemegang rekening KSEI.
8. PEMBATALAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian dengan
memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pembatalan pemesanan saham tersebut di antaranya dapat
disebabkan oleh karena pengisian Setifikat Bukti HMETD atau FPPS yang tidak benar atau tidak lengkap,
pembayaran untuk pemesanan tidak diterima dengan baik (not in good funds) di rekening Perseroan,
dan/atau kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi pada saat mengajukan permohonan
pemesanan saham. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham tambahan yaitu pada
tanggal 22 Januari 2010 akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pesanan.
9. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN
Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan pembelian saham tambahan
atau dalam hal terjadinya pembatalan pemesanan saham maka pengembalian uang akan dilakukan
oleh BAE atas nama Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu
tanggal 25 Januari 2010.
Dalam hal terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah uang yang dikembalikan akan disertai bunga
yang diperhitungkan sejak tanggal 26 Januari 2010 berdasarkan rata-rata bunga deposito 1 (satu) bulan
dari bank umum milik negara, dalam hal ini PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk. Hal tersebut diatas tidak
berlaku dalam hal keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang
pengembalian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pengembalian uang dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan bilyet giro/cek, dan
pemindahbukuan/transfer atas nama Pemesan yang dapat diambil oleh pemesan mulai tanggal 25 Januari
2010 di BAE pukul 10:00 WIB sampai 15:00 WIB. Setelah tanggal 25 Januari 2010, pengambilan cek
dilakukan dikantor Perseroan.
Uang pengembalian hanya dapat diambil dengan menunjukan KTP asli pemesan atau tanda bukti jati
diri asli lainnya dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Bukti Pemesanan Pembelian Saham serta
menyerahkan fotokopi KTP tersebut.
77
Uang pengembalian hanya dapat diambil oleh pemesan dengan menyerahkan bukti tanda terima
pemesanan Saham dan menyerahkan jati diri pemesan berupa KTP/ SIM/Paspor/KITAS asli (bagi
perorangan) atau foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum tersebut,
serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut (bagi badan
hukum). Bilamana pemesan berhalangan mengambil sendiri, maka pemesan dapat memberikan kuasa
kepada orang lain yang ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu
Rupiah) dan fotokopi KTP pemberi kuasa dan penerima kuasa serta menunjukan KTP asli pemberi dan
penerima kuasa tersebut.
Apabila pengembalian uang pemesanan dilakukan dengan cara pemindahbukuan/transfer. Perseroan
akan memindahkan uang tersebut kerekening atas nama pemesan langsung sehingga pemesan tidak
akan dikenakan biaya bank atau biaya pemindahbukuan/transfer tersebut.
Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD
Penyerahan Saham hasil pelaksanaan HMTED akan didistribusikan kepada pemegang saham mulai
tanggal 15 Januari 2010 sampai dengan 21 Januari 2010.
Untuk Saham yang telah masuk dalam Penitipan Kolektif KSEI:
a. Perseroan tidak menerbitkan surat kolektif Saham dalam PUT I ini, tetapi Saham hasil pelaksanaan
HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam penitipan kolektif KSEI.
b. Saham dalam bentuk elektronik akan dideposit oleh Perseroan melalui BAE ke dalam rekening efek
yang telah ditentukan oleh KSEIselambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah BAE menerima dari
KSEI daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan
Perseroan menerima dana pembayaran dengan baik (in good fund) di rekening Perseroan. KSEI
selanjutnya akan mendistribusikannya Saham ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD
yang melaksanakan haknya tersebut.
c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan akan dikreditkan atau didistribusikan oleh
Perseroan melalui KSEI dalam bentuk elektronik dalam penitipan kolektif KSEI selambat-lambatnya
2 hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 24 Januari 2010.
Untuk Saham yang berada diluar Penitipan Kolektif KSEI (Warkat):
a. Perseroan akan menerbitkan SKS.
b. Surat Kolektif Saham dapat diambil di kantor BAE selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah
permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good fund) di
rekening Perseroan.
c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan dapat diambil selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kerja setelah tanggal Penjatahan yaitu tanggal 24 Januari 2010 di kantor BAE.
10. ALOKASI SISA SAHAM YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMEGANG HMETD
Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau tidak dibeli oleh pemegang
HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan
lebih besar dari porsi haknya.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran
Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert
Purba, S.H, sisa saham tersebut seluruhnya akan dibeli oleh Pembeli Siaga pada harga yang sama
dengan harga Penawaran PUT I, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham.
78
XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD
1. Pemegang HMETD
Pemegang HMETD yang sah adalah:
- Pemegang saham yang berhak menerima HMETD yang tidak dijual HMETDnya;
- Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD; atau
- Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI, sampai dengan tanggal akhir periode perdagangan
HMETD.
2. Perdagangan HMETD
HMETD ini dapat dijual atau dialihkan selama periode perdagangan HMETD, mulai tanggal 13 Januari
2010 sampai dengan tanggal 19 Januari 2010. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan haknya
tersebut dapat melaksanakannya melalui Bursa (melalui Perantara Pedagang Efek/Pialang yang terrdaftar
di Bursa) maupun di luar Bursa sesuai dengan peraturan perUndang-undangan di bidang Pasar Modal
yang berlaku. HMETD di sistem penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di Bursa, sedangkan Sertifikat
Bukti HMETD di formulir yang ditentukan hanya dapat diperdagangkan di luar bursa Efek.
Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui Bursa akan dilaksanakan dengan cara
pemindahbukuan atas rekening efek, atas nama bank kustodian atau perusahaan efek di KSEI.
Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan
ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan di
Bursa dan peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil
keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, perantara pedagang efek, manajer
investasi, penasehat hukum, akuntan publik, atau penasehat profesional lainnya.
Segala biaya dan pajak yang timbul dalam rangka pemindahan dan perdagangan HMETD tersebut
menjadi beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.
3. Bentuk HMETD
Bagi pemegang saham yang sahamnya berada adalam sistem penitipan kolektip di KSEI, Perseroan
tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan HMETD yang menjadi haknya akan diterima
secara elekronik dengan melakukan pengkreditan rekening efek melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian
di KSEI yang ditunjuk masing-masing pemegang saham.
Bagi pemegang saham yang belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektip di KSEI, Perseroan
akan menerbitkan Surat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang saham, jumlah
saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, serta kolom jumlah
saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan saham tambahan, kolom
endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.
4. Nilai HMETD
Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara
pemegang HMETD yang satu dengan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran pasar yang
ada.
79
Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung
nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai
HMETD yang sesungguhnya. Penjelasan dibawah ini diharapkan akan dapat memberikan gambaran
umum untuk menghitung nilai HMETD:
Diasumsikan harga pasar per satu saham = Rp a
Harga saham PUT IV = Rp r
Jumlah Saham yang beredar sebelum PUT IV = A
Jumlah Saham yang ditawarkan dalam PUT IV = R
Harga Teoritis Saham Baru Ex HMETD = [(Rp a x A) + (Rp r x R)](A + R)
= Rp X
Harga HMETD per Saham = Rp X – Rp r
5. PECAHAN HMETD
Sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1, maka pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan
hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan
6. Penggunaan HMETD
HMETD yang diterbitkan digunakan bagi pemegang yang berhak untuk memesan saham yang ditawarkan
Perseroan. HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat
diperdagangkan dalam bentuk fotokopi.
7. Lain-lain
Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban Pemegang HMETD.
80
XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD
Prospektus bersama HMETD, akan tersedia untuk para Pemegang Saham Perseroan yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 WIB di BAE dan Perseroan:
PT Ficomindo Buana Registrar PT Darma Henwa Tbk.
Mayapada Tower Lantai 10, Suite 2b Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12
Jl. Jendral Sudirman Kav. 28 Jl. Mega Kuningan Lot 8.6 -8.7
Jakarta 12920 Kawasan Mega Kuningan
Telp : +62 (21) 521 2316 Jakarta 12950 - Indonesia
Fax. : +62 (21) 521 2320 Telepon: (62-21) 5794 8830/8839
Fax: (62-21) 5794 8829/8836