Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)
KECUALI LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian 1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Per 30 Juni 2015 (tidak diaudit), 31 Desember 2014 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak Diaudit Diaudit
30 Juni 2015 31 Desember 2014
Rp Rp
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d , 3 106.017.364.497 69.675.743.234
Aset keuangan lancar lainnya 2e , 4 16.000.000.000 40.546.003.002
Piutang Usaha - Pihak ketiga 2f , 5 14.477.322.200 13.123.911.989
Piutang lain-lain
Pihak berelasi 30 1.400.000.000 1.400.000.000
Pihak ketiga 6 1.412.651.174 3.810.364.146
Persediaan 2g , 7 36.369.728.740 44.095.625.492
Biaya dibayar di muka 2h , 8 521.840.600 228.127.898
Pajak dibayar dimuka 17a 4.258.805.688 3.021.216.621
Total Aset Lancar 180.457.712.899 175.900.992.382
ASET TIDAK LANCAR
Properti Investasi 2j , 9 2.205.426.250 2.205.676.250
Aset Keuangan tidak lancar lainnya 10 10.345.788.908 9.632.209.828
Aset tetap 2k , 11 12.763.949.070 12.712.559.053
Aset pajak tangguhan bersih 2q , 17d 10.145.857.201 9.430.531.962
Uang jaminan 4.540.000 4.540.000
Biaya eksplorasi ditangguhkan 2m 28 60.618.294.009 58.990.813.469
Total Aset Tidak Lancar 96.083.855.438 92.976.330.562
TOTAL ASET 276.541.568.337 268.877.322.944
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Direktur
Catatan
Pontianak, 20 Juli 2015
S.E. & O.
Budiono
- 1 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Per 30 Juni 2015 (tidak diaudit), 31 Desember 2014 (diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak Diaudit Diaudit 30 Juni 2015 31 Desember 2014
LIABILITAS Rp Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha - pihak ketiga 12 8.396.720.179 9.502.282.511
Utang lain-lain - pihak ketiga 13 281.789.900 281.789.900
Utang dividen 14 6.270.680.567 1.303.731.287
Biaya yang masih harus dibayar 15 287.562.155 17.259.600
16 219.780.000 122.877.000
Pendapatan sewa diterima dimuka 16 164.835.000 -
Utang pajak 17b 1.870.677.936 3.157.001.281
Total liabilitas jangka pendek 17.492.045.737 14.384.941.579
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Kewajiban imbalan pasca kerja 2p , 18 19.337.692.299 18.409.859.093
Total Liabilitas jangka panjang 19.337.692.299 18.409.859.093
TOTAL LIABILITAS 36.829.738.036 32.794.800.672
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar 540.000.000 lembar saham
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
nilai nominal Rp 250 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
saham pada 30 Juni 2015 dan
31 Desember 2014 19 82.782.488.000 82.782.488.000
Agio Saham 20 93.450.650 93.450.650
Komponen ekuitas lainnya 811.821.757 1.028.498.604
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 5.250.000.000 4.900.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 21 124.941.503.152 121.117.336.180
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk 213.879.263.559 209.921.773.434
Kepentingan nonpengendali 22 25.832.566.742 26.160.748.838
Total Ekuitas 239.711.830.301 236.082.522.272
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 276.541.568.337 268.877.322.944
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Jaminan Sewa Kantor
Direktur
Catatan
S.E. & O.
Budiono
Pontianak, 20 Juli 2015
331.129.952
- 2 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2015 30 Juni 2014
Rp Rp
Penjualan bersih 2o 23 65.155.321.170 68.759.232.742
Beban Pokok penjualan 2o 24 48.593.368.038 50.524.870.879
LABA BRUTO 16.561.953.132 18.234.361.863
Pendapatan lainnya 25 5.878.253.145 4.001.157.673
Beban usaha 26 (11.788.171.755) (11.248.849.275)
Beban lainnya 27 (30.491.464) (697.599.586)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 10.621.543.058 10.289.070.675
Penghasilan (beban) pajak penghasilan 2q 17c (1.707.747.946) (1.762.168.895)
LABA TAHUN BERJALAN 8.913.795.112 8.526.901.780
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN :
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas program
pensiun manfaat pasti 18 (134.481.275) (588.051.288)
Pajak penghasilan terkait dengan pos yang tidak
direklasifikasi 17d 33.620.319 147.012.822
(100.860.956) (441.038.466)
Penghasilan komprehensif lain
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Aset keuangan tersedia untuk dijual
keuntungan (kerugian) tahun berjalan 10 (241.745.259) 568.072.970
Transfer ke laba rugi (47.157.204) -
Pajak penghasilan terkait dengan pos yang
yang direklasifikasi 17d 72.225.616 (142.018.243)
(216.676.847) 426.054.727
(317.537.803) (14.983.739)
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 8.596.257.309 8.511.918.041
Laba rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk 9.241.977.208 8.949.261.370
Kepentingan nonpengendali (328.182.096) (422.359.590)
8.913.795.112 8.526.901.780
Total laba rugi komprehensif tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 8.924.439.405 8.934.277.631
Kepentingan nonpengendali 22 (328.182.096) (422.359.590)
8.596.257.309 8.511.918.041
Laba per saham dasar 2r 29 27,91 27,03
Catatan
Budiono
Direktur
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Pontianak, 20 Juli 2015
S.E. & O.
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN
SETELAH PAJAK
- 3 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total ekuitas Kepentingan Total
Modal Ditempatkan Ditentukan Tidak Ditentukan Entitas Induk nonpengendali Ekuitas
Catatan dan Disetor Agio Saham Penggunaannya Penggunaannya
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo 01 Januari 2014 82.782.488.000 93.450.650 4.550.000.000 112.559.566.169 371.167.949 200.356.672.768 23.071.292.021 223.427.964.789
Peningkatan modal - 4.000.000.000 4.000.000.000
Cadangan Umum 350.000.000 (350.000.000) - -
Deviden Tunai (6.622.599.040) (6.622.599.040) (6.622.599.040)
Total Laba komprehensif tahun berjalan - 8.508.222.904 426.054.727 8.934.277.631 (422.359.590) 8.511.918.041
82.782.488.000 93.450.650 4.900.000.000 114.095.190.033 797.222.676 202.668.351.359 26.648.932.431 229.317.283.790
Total ekuitas Kepentingan Total
Modal Ditempatkan Ditentukan Tidak Ditentukan Entitas Induk nonpengendali Ekuitas
Catatan dan Disetor Agio Saham Penggunaannya Penggunaannya
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo 01 Januari 2015 82.782.488.000 93.450.650 4.900.000.000 121.117.336.180 1.028.498.604 209.921.773.434 26.160.748.838 236.082.522.272
Peningkatan modal -
Cadangan Umum 21 350.000.000 (350.000.000) - -
Deviden Tunai 21 - (4.966.949.280) (4.966.949.280) (4.966.949.280)
Total Laba komprehensif tahun berjalan 9.141.116.252 (181.308.944) 8.959.807.308 (328.182.096) 8.631.625.212
- Transfer ke laba rugi (35.367.903) (35.367.903) (35.367.903)
82.782.488.000 93.450.650 5.250.000.000 124.941.503.152 811.821.757 213.879.263.559 25.832.566.742 239.711.830.301 Saldo 30 Juni 2015
Pendapatan
Komprehensif
Lainnya
Aset Keuangan
Tersedia untuk Dijual
Saldo 30 Juni 2014
Saldo Laba
Pendapatan
Komprehensif
Lainnya Saldo Laba
Aset Keuangan
Tersedia untuk Dijual
- 4 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30 Juni 2015 30 Juni 2014
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Penerimaan dari pelanggan 66.303.402.462 71.050.091.682
Pendapatan lainnya 513.630.000 315.946.000
Pembayaran kepada pemasok (39.921.069.696) (53.317.122.948)
Pembayaran gaji dan tunjangan (14.332.357.859) (12.674.793.679)
Pembayaran beban operasi lainnya (2.509.333.481) (3.215.569.206)
Kas yang diperoleh (digunakan untuk) operasi 10.054.271.426 2.158.551.849
Pembayaran pajak (2.828.340.082) (3.165.633.456)
Arus kas neto dari aktivitas operasi 7.225.931.344 (1.007.081.607)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Penerimaan bunga 4.088.249.893 3.493.823.111
Penerimaan dividen 137.554.451
Pencairan (penempatan) investasi lainnya 20.241.600.000 (9.547.140.000)
Pencairan (penempatan) aset keuangan tersedia
untuk dijual 6.062.351.742 -
Penerimaan dari Penjualan aset tetap 11 12.500.000 325.000.000
Pembayaran untuk perolehan aset tetap 11 (1.179.236.836) (2.357.108.888)
Piutang kepada Pemegang Saham (1.400.000.000)
Uang muka penambahan Aset tetap 100.000.000
Penambahan biaya eksplorasi ditangguhkan (1.627.480.540) (6.200.000.000)
Arus kas neto untuk aktivitas investasi 27.835.538.710 (15.685.425.777)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Peningkatan modal disetor anak perusahaan - 4.000.000.000
Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan - 4.000.000.000
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 35.061.470.054 (12.692.507.384)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 69.675.743.234 67.041.602.624
Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas 1.280.151.209 (1.314.848.499)
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 106.017.364.497 53.034.246.741
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
- 5 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
Dewan Komisaris 30 Juni 2015 31 Desember 2014
Komisaris Utama Tn. Ng Tjie Koang Tn. Ng Tjie Koang
Komisaris Tn. Budi Satria Sanusi Tn. Budi Satria Sanusi
Komisaris Independen Tn. Corneiles Tedjo E..,SE,MBA Tn. Corneiles Tedjo E..,SE,MBA
Direksi
Direktur Utama Tn. Siang Hadi Widjaja Tn. Siang Hadi Widjaja
Direktur Tn. Ir. Winata Indradjaja Tn. Ir. Winata Indradjaja
Direktur Tn. Ir. Honky Widjaja Tn. Ir. Honky Widjaja
Direktur Tidak Terafiliasi Tn. Budiono Tn. Budiono
Komite Audit
Ketua Tn. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA
Anggota Tn.Tjhin Khim Kiat, SE Tn.Tjhin Khim Kiat, SE
Tn. Drs. Halim Makopolo Tn. Drs. Halim Makopolo
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai berikut:
Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk periode yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 7.132.700.868 dan
Rp 16.733.362.337
PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan
Sutjiono, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris
di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1.
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-79/BL/2008
tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah didaftarkan kepada Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum dengan No. AHU-
0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal 14 Januari 2010.
Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl Tanjungpura No. 263 D,
Pontianak 78122 sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab.
Kubu Raya, Pontianak 78391.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem,
barang-barang kimia dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil
produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha
Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 rata-rata 109
dan 110 orang.
- 6 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
1. UMUM (LANJUTAN)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
c. Entitas Anak
Perusahaan memiliki saham Entitas anak, sebagai berikut :
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha
PT Intitirta Primasakti Jakarta Pertambangan
d. Penerbitan laporan keuangan
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Persentase
Kepemilikan Jumlah aset (Rp)
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiantan
operasi, investasi dan pendanaan.
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2015, Entitas anak dalam tahap mempersiapkan rencana eksplorasi dan survey.
Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat No. SI-
118/SHM/MK.10/1990, untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 8
Agustus 1990 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek Jakarta).
30 Juni 20152015 2014 31 Desember 2014
67% 86.410.269.862 67.430.669.680
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan telah
menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2015 pada tanggal 20 Juli 2015
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijadikan jaminan
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
yaitu Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.
Laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas
konsolidasian
60%
Mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam Rupiah dan setiap Entitas Anak di dalam Kelompok Usaha
menetapkan mata uang fungsionalnya sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas
diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).
- 7 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
Berlaku efektif 01 Januari 2014 :
• ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan
• ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
• PSAK 1 (revisi 2013) : Penyajian Laporan Keuangan
• PSAK 4 (revisi 2013) : Laporan Keuangan Tersendiri
• PSAK15 (revisi 2013) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
• PSAK 24 (revisi 2013) : Imbalan Pasca Kerja
• PSAK 46 (revisi 2014) : Pajak Penghasilan
• PSAK 48 (revisi 2014) : Penurunan nilai aset
• PSAK 50 (revisi 2014) : Instrumen keuangan : Penyajian
• PSAK 55 (revisi 2014) : Instrumen keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
• PSAK 60 (revisi 2014) : Instrumen keuangan : Pengungkapan
• ISAK 26 (revisi 2014) : Penilaian kembali derivatif melekat
• PSAK 65 (revisi 2013) : Laporan Keuangan Konsolidasian
• PSAK 66 (revisi 2013) : Pengaturan Bersama
• PSAK 67 (revisi 2013) : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan dan mulai berlaku efektif untuk tahun buku 01 Januari
2015 adalah sebagai berikut :
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan
PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
PSAK ini menggantikan PSAK 12 (2009) dan ISAK 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional
untuk mencatat bagian ventura bersama.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri
sebagai informasi tambahan. Akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
PSAK ini menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontijensi untuk
menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai akuntasi untuk laporan keuangan konsolidasian,
menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika suatu entitas
mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”)
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014,
tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memberikan dampak yang
material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian periode berjalan
- 8 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
• PSAK 68 (Revisi 2014) : Pengukuran Nilai Wajar
b. Prinsip konsolidasian
c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
d. Kas dan setara kas
e. Investasi
Deposito berjangka
Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan
posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang
berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam
laporan laba rugi tahun yang bersangkutan
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak
diatribusikan kepada Perusahaan
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan dari tanggal laporan posisi keuangan disajikan sebagai
investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan,
baik secara langsung ataupun tidak langsung, memiliki lebih dari setengah hak suara dan memiliki kemampuan
mengendalikan kebijakan keuangan dan operasional entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan
secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian atau Perusahaan memiliki kemampuan
mengendalikan entitas walaupun memiliki kurang dari atau sama dengan setengah hak suara.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang
dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan.
Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian antara Perusahaan dan entitas anak yang belum direalisasi dan
material telah dieliminasi.
PSAK ini memberikan panduan-panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan
atau diizinkan.
Pada tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin
timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan.
Revisi, standar baru dan pencabutan atas standar di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1
Januari 2015 dan penerapan dini tidak diperkenankan.
- 9 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
e. Investasi (lanjutan)
f. Piutang usaha
g. Persediaan
h. Biaya dibayar dimuka
i. Sewa
Sebagai lesse (penyewa)
-
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset.
Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan
(Finance Lease).
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
-
Perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir
periode.
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal laporan posisi keuangan disajikan
sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
(i)
Dalam sewa pembiayaan, setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu
tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban
keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di
laporan laba rugi komprehensif setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan
suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa
pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur
manfaat.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 30 (revisi 2011), “Sewa.
Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Dalam sewa operasi, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan hasil
penelaahan atas keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya
perolehan ditentukan dengan metode first-in, first-out (FIFO).
Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa,
perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah:
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
diklasifikasikan sebaga sewa operasi (Operating Lease).
Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-aset tertentu.
- 10 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
i. Sewa (lanjutan)
(ii) Sebagai lessor (yang menyewakan)
j. Properti investasi
k. Aset tetap - pemilikan langsung
- Tanah
- Golongan bangunan dana prasarana
- Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri dari :
Golongan II :
Golongan III :
Group II : 25%
Group III : 10%
meliputi mesin dan perlengkapan dengan masa manfaat lebih dari 8 tahun.
Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas akun pembelian properti investasi selama tahun berjalan. Properti
investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran langsung diatribusikan.
meliputi kendaraan/alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun
dan tidak lebih dari 8 tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak
digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada
saat pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih antara hasil
bersih pengurangan dan jumlah tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi akhir tahun dimana akun tersebut
dihentikan pengakuannya.
Apabila aset disewakan dengan sewa operasi, aset disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset
tersebut. Penghasilan sewa diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Properti investasi merupakan tanah dan bangunan berupa ruang perkantoran yang dimiliki untuk sewa operasi atau
kenaikan nilai dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi.
Penghasilan sewa diakui selama masa sewa dengan menggunakan metode investasi neto yang
mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi
PSAK No. 16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi
Tanah”. ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut
mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait.
Perusahaan dan Entitas Anak memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap dimana aset tetap dicatat
berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :
Apabila aset sewa disewakan dengan sewa pembiayaan, nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang.
Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang tersebut diakui sebagai penghasilan sewa pembiayaan
tangguhan.
Bangunan dengan masa manfaat 20 tahun disusutkan dengan metode garis lurus.
Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per
tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan sesuai dengan golongannya disusutkan dengan
metode saldo menurun ganda (double declining balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai
berikut :
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
- 11 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
k. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan)
l. Beban eksplorasi ditangguhkan
m. Transaksi hubungan berelasi
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika Entitas
Anak ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan
dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan batubara yang ada.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo
pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap
laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidasian
a.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk
peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas anak jika:
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount )
maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai
tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan Entitas anak ; (ii)
memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas
Perusahaan dan Entitas anak ; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak ;
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian
akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir
periode pelaporan.
Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset tersebut harus
dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan
aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun berjalan.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi
pada tahun yang bersangkutan.
- 12 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
m. Transaksi hubungan berelasi (lanjutan)
n. Pengakuan pendapatan dan beban
o. Imbalan Pasca Kerja
f.
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk;
Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai
dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan
dengan imbalan pasca kerja ini.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Beban yang diakui di laba rugi termasuk biaya jasa kini, beban/pendapatan bunga, biaya jasa lalu dan
keuntungan/kerugian penyelesaian.
Keuntungan dan kerugian atas kurtailmen diakui ketika terdapat komitmen untuk mengurangi jumlah karyawan yang
tercakup dalam suatu program secara signifikan atau ketika terdapat perubahan ketentuan dalam program imbalan
pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan, pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau
memberikan imbalan yang lebih rendah.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada
kondisi karyawan memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Pengukuran kembali yang timbul dari program pensiun manfaat pasti diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
Pengukuran kembali terdiri keuntungan dan kerugian aktuaria, imbal hasil aset program (diluar pendapatan bunga
yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto/aset) dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset
(diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto/aset).
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010),
“Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan
dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu,
serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat
dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
c.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak
dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga,
diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak
atau perusahaan lain yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak .
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venture;
Suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau
untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu
seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g.
e.
suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak ;
d.
b.
- 13 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
o. Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)
p. Pajak Penghasilan
q. Laba bersih per saham
r. Informasi segmen
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", LPS dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang
tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang
beredar dalam satu periode.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen
Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis serta lingkungan ekonomi di mana perusahaan
beroperasi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk perusahaan
yang berbeda.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai
pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali jika diajukan
upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP
ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut
masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya atau ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan
antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan
liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum
diakui dan nilai wajar aset program.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang
disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- 14 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
r. Informasi segmen (lanjutan)
s. Penggunaan Estimasi
t. Instrumen keuangan
1. Aset keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya,
investasi jangka pendek dan investasi pada entitas asosiasi.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika,
dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-
segmen tersebut.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan
pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang
ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal
perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset
tersebut.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk
dijual, mana yang sesuai.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode
keuangan.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada
suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen
ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses
konsolidasi.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan
jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen
geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
- 15 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
t. Instrumen keuangan (lanjutan)
t1. Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
•
•
•
•
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual
atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan
keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-To-Maturity (“HTM”)]
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan
risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai
wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai
wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan
dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku
bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan
umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan
kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau
yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS
diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas
sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available For Sale (“AFS”)]
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk
diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, dan investasi jangka pendek Perusahaan dan Entitas
Anak termasuk dalam kategori ini.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest
rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan
dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses
amortisasi.
- 16 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
t. Instrumen keuangan (lanjutan)
t1. Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
-
-
-
t2. Liabilitas keuangan
Pengakuan awal
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
•
•
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha, utang lain-lain, utang dividen, biaya
masih harus dibayar, dan liabilitas imbalan pasca kerja.
Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS:
Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke
laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan laba
rugi komprehensif, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam
lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas
keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam Laporan laba rugi
konsolidasian.
Pinjaman dan utang
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai
wajar melalui Laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi
jangka panjang lainnya. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Investasi tersedia untuk dijual reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya. Klasifikasi ini tergantung pada
tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang
diklasifikasikan dalam kelompok AFS. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.
- 17 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
Instrumen keuangan (lanjutan)
t2. Liabilitas keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
t3. Saling hapus dari instrumen keuangan
t4. Nilai wajar instrumen keuangan
t5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
t6. Penurunan nilai dari aset keuangan
•
Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif
pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif,
nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi
pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s
length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa
arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan
penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut
mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan
Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan
yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok
tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan
pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
- 18 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN)
Instrumen keuangan (lanjutan)
t6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
t7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
u. Penurunan nilai aset non-keuangan
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah
terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara
nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil
yang menghasilkan arus kas terpisah.
Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk
menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,maka langsung
diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.
Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak
dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui
sebagai pendapatan lain-lain.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan model statistik dari tren
historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang
disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini
sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih
kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu
yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual
untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang,
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada
Laporan laba rugi.
Aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas
kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset
keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau
kewajiban secara terpisah.
Liabilitas keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika
Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih
dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana
pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar
keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
- 19 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KAS DAN SETARA KAS
Kas : Rupiah
Valas
Jumlah Kas
Pihak ketiga :
Bank :
Rupiah
Bank Permata, Pontianak
Bank UOB Indonesia , Jakarta
Bank Windu, Jakarta
Bank Danamon, Pontianak
Bank BTPN, Jakarta
Bank BII, Pontianak
Bank OCBC NISP, Pontianak
Bank CIMB Niaga, Pontianak
Bank Nobu, Pontianak
Bank Windu, Pontianak
Bank Panin, Pontianak
Bank Mandiri, Pontianak
Bank Ekonomi, Pontianak
Bank UOB Indonesia , Pontianak
Bank Mayapada, Pontianak
Bank Mandiri, Jakarta
Dollar Amerika Serikat
Bank OCBC NISP, Pontianak
Bank Windu, Pontianak
Bank Permata , Pontianak
Bank UOB Indonesia , Jakarta
Bank CIMB Niaga , Pontianak
Bank Commonwealth, Pontianak
Bank Danamon , Pontianak
Deposito Berjangka :
Rupiah
Bank Permata, Pontianak
Bank BII , Pontianak
Bank Windu, Jakarta
Bank BTPN, Jakarta
Bank UOB Indonesia, Jakarta
Bank OCBC NISP, Pontianak
Bank UOB Indonesia, Pontianak
Bank Nobu, Pontianak
2.200.000.000 -
8.000.000.000
67.374.108.108
2.000.000.000
-
797.566,56
4.135,45
10.582,20
3.690,27
1.139,47
418.313,12
1.143,52
11.815,05
10.930,52
8.702,68
14.846.624
51.577.775
21.131.079.277
16.769.560
13.235.292
3.854.781
- 9.888.480
12.957.976.337
16.312.328
51.444.997
5.203.815.212
4.714.853.051
108.261.339
51.278.967.873
135.975.669
3.000.000.000
5.316.607 427,38
1.278.967.873
157.518.247
3.868,72
13.966,09
766.295,78
175,07
34.557.296
11.504.335
85.137.405
176.819.058
18.274.331.192
137.365.813
34.539.133
159.352.354
33.932.167
3.398.781
-
159.922.194
14.225.389
141.081.890
99.126.226
19.379.723
13.235.292
91.440.181
10.633.157.378
2.000.000.000
33.000.000.000
3.542.115.067 -
RpUS$
3.257,85
10.216.255.339
119.910.484
213.019.734 234.983.812
15.000.000.000
10.631.993.041
49.198.680
146.202.502
173.738.160
26.000.000.000
197.306.535
19.200.181
31 Desember 2014 30 Juni 2015
Rp
169.586.078
43.433.656 37.677.277
3
3.257,85
30 Juni 2015
-
3.028,72
31 Desember 2014
3.028,72
US$
11.927.068.515
88.509.245
277.968.068
83.641.644
151.511.412
12.000.000.000
808.255.501
1.057.839.847
15.191.414
379.007,48
2.334.033
- 20 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KAS DAN SETARA KAS (LANJUTAN)
US Dollar
Bank Windu, Pontianak
Jumlah
Tingkat bunga deposito Rupiah berjangka per tahun
Tingkat bunga deposito US Dollar berjangka per tahun
Tidak ada kas dan Setara kas pada pihak berelasi
ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
Deposito Rupiah
Bank Permata , Pontianak
Bank Nobu,Pontianak
Bank Danamon, Pontianak
Bank BTPN, Jakarta
Bank UOB Indonesia, Pontianak
Jumlah Deposito Rupiah
Deposito US Dollar
Bank Windu, Pontianak
Jumlah Deposito US Dollar
Jumlah Investasi Jangka Pendek
Tersedia untuk dijual
Reksa dana
NISP PROTEKSI INCOME PLUS XI
DANAREKSA PROTEKSI V
Laba (rugi) yang belum direalisasi
Jumlah aset keuangan lancar lainnya
Tingkat bunga deposito Rupiah berjangka per tahun
Tingkat bunga deposito US Dollar berjangka per tahun
Suku bunga reksa dana Rupiah
3
-
30 Juni 2015
-
9,25% - 10,25%
500.000
31 Desember 2014
4,00%
6,5% - 6,59%
4.126.003.002
- 3.592.049.187
- 489.068.272
44.885.543,0
-
-
-
30.200.000.000
-
3%
Rp
69.675.743.234
-
-
7,50% - 11%
106.017.364.497
6.666.000.000
-
11.000.000.000
500.000,00
31 Desember 2014
5.000.000.000
6.220.000.000
5.000.000.000
7,50% - 11,50%
US$
421.341,84
-
-
16.000.000.000
2.200.000.000
9.000.000.000
US$
16.000.000.000
Rp
4
6.666.000.000
-
500.000
500.000,00
-
2.000.000.000
1.300.824,41
9,50% - 11,5%
36.420.000.000
6.220.000.000
-
-
30 Juni 2015
12.000.000.000
16.000.000.000 40.546.003.002
- 21 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PIUTANG USAHA
Pihak ketiga :
a. Rincian piutang usaha berdasarkan debitur:
PT Erna Djuliawati
PT Sabak Indah
PT Harjhon Timber Limited
CV Surya Utama
CV Albasia Prima Lestari
PT Putra Kalimantan Sukses
PT Sari Bumi Kusuma
jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Piutang Usaha-Bersih
b. Rincian piutang usaha berdasarkan lokasi
penjualan adalah sebagai berikut :
Pontianak
Jambi
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Piutang Usaha-Bersih
c. Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Rupiah
USD
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Piutang Usaha-Bersih
d. Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga
sejak tanggal faktur, adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo: 1 s.d 30 hari
31 s.d 60 hari
61 s.d 90 hari
Jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Piutang Usaha-Bersih
e. Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:
Saldo awal
Penghapus bukuan piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Saldo akhir
4.610.650.000
5.735.514.351
30 Juni 2015
Rp
346.598.944
31 Desember 2014
98.252.000
5.324.000.000
-
13.123.911.989
-
13.123.911.989
13.123.911.989
13.123.911.989
-
7.849.715.428
14.477.322.200
6.451.095.200
Rp
2.046.246.561
14.477.322.200
14.477.322.200
4.610.650.000
-
Sejak 1 Januari 2010, piutang usaha dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan di catatan
2u6
-
-
30 Juni 2015
- -
5
-
14.477.322.200
14.477.322.200
14.477.322.200
-
13.123.911.989
9.153.322.200
-
5.609.226.851
13.123.911.989
8.513.261.989
Rp
7.514.685.138
30 Juni 2015
Rp
14.477.322.200
450.902,48
31 Desember 2014
2.046.246.561
11.145.147.200
-
3.227.950.000
14.477.322.200
1.517.175.000
-
346.573.848
-
-
14.477.322.200
13.123.911.989
-
-
1.815.000.000
-
196.350.000
31 Desember 2014
38.328.285
2.211.121.000
13.123.911.989
196.504.000
5.324.000.000
-
Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar, sehingga tidak
dibentuk penyisihan. Apabila berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk penyisihan berdasarkan estimasi
kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan.
-
- 22 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga:
Karyawan
Bunga deposito / obligasi
Sewa
Dividen reksa dana
Reksa dana
Lain-lain
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah
PERSEDIAAN
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku dan pembantu
Suku cadang
Jumlah
Cadangan penyisihan persediaan usang
Jumlah
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Asuransi
Tenaga Kerja
Sewa tanah dan ruang kantor dan parkir
Biaya notaris
lain-lain
Jumlah
Asuransi merupakan premi asuransi gedung, bangunan,peralatan pabrik, kendaraan dan persediaan milik PT Duta
Pertiwi Nusantara Tbk.
15.000.000
-
1.412.651.174
31 Desember 2014
36.369.728.740
1.412.651.174
-
Rp
35.000.000
811.050.000
5.129.476.304
-
3.810.364.146
Rp
44.095.625.492
35.497.051.849
-
Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh
piutang tersebut dapat tertagih.
565.438
Persediaan tidak dijaminkan kepada pihak ketiga.
44.095.625.492
3.810.364.146
-
488.905
908.100.000
30 Juni 2015
36.369.728.740
36.199.368 40.656.728
228.127.898
-
500.000
521.840.600
48.318.700
414.183.972
Rp
11.956.140
2.434.077.079
30 Juni 2015
Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 3.537.033 pada 30 Juni
2015 dan US$ 4.914.828 pada 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.
7
1.455.162.319
2.615.506.390
1.432.268.797
6
31 Desember 2014 30 Juni 2015
483.580.662
31 Desember 2014
8
Rp Rp
4.527.904.934
27.996.503.141
1.811.480.498
31.999.900
128.109.830
19.125.000 -
81.167.500
Rp
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan
pembentukan penyisihan penurunan atas nilai persediaan dan persediaan usang.
472.904.596
- 23 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PROPERTI INVESTASI
Harga Perolehan :
Kepemilikan Langsung :
Tanah
Bangunan
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Harga Perolehan :
Kepemilikan Langsung :
Tanah
Bangunan
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Properti investasi berupa tanah per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 terdiri dari :
Tanah hak guna bangunan seluas 931 m2 berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat
Tanah hak guna bangunan seluas 228 m2 berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat
Tanah hak guna bangunan seluas 94.750 m2 berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak
Penambahan
Rp
468.126.250
-
Rp
- 1.431.694.697
Properti investasi bangunan dengan nilai Rp 1.433.694.697 merupakan ruang perkantoran seluas 222m2 berlokasi di
Menara Sudirman lt.7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta
500.000
250.000
-
1.433.694.697
-
Penambahan
Pengurangan
Rp
- - 1.433.694.697
2.203.676.250
Rp
Reklasifikasi
Pengurangan
250.000
31 Desember 2014
1.431.694.697
Reklasifikasi
1.431.944.697
01 Januari 2014
1.431.694.697
2.205.676.250
RpRpRp
500.000
-
-
- -
2.203.676.250
3.637.370.947
1.431.194.697
1.431.194.697
Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti investasi di laporan posisi keuangan dengan
menggunakan model biaya.
Umur manfaat bangunan 20 tahun. Beban penyusutan dialokasikan ke beban administrasi dan umum.
2.203.676.250
-
202.250.000
1.431.944.697
-
-
1.433.694.697
-
3.637.370.947
-
31 Desember 2014
2.205.426.250
Rp
2.205.676.250
-
1.431.694.697
2.203.676.250
Rp
-
2.203.676.250
1.433.694.697
Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu dengan luas 1.159 m²
berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2015 ditetapkan sebesar
Rp 16.055.095.000. Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak belum dapat
ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual-beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang
terjadi.
Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara
tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.
2.206.176.250
3.637.370.947
9
-
3.637.370.947 -
01 Januari 2015 30 September 2014
30 Juni 2015
Rp
1.533.300.000
-
- 24 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PROPERTI INVESTASI (LANJUTAN)
ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
Efek Ekuitas tersedia untuk dijual :
Biaya perolehan :
Saham Bank OCBC NISP : sebanyak Lembar
Saham PT. Berlian Laju Tanker : sebanyak Lembar
Laba (rugi) yang belum direalisasi
Nilai Pasar Efek
Harga pasar saham per lembar Bank OCBC NISP
Harga pasar saham per lembar PT Berlian Laju Tanker Tbk
Reksa dana Terproteksi - (Rupiah)
Bank Permata
NISP PROTEKSI INCOME PLUS XIX
BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 1
BII
OSKN CPF16
Laba (rugi) yang belum direalisasi
Nilai Pasar Reksa dana
Obligasi - Rupiah
Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap 1 2012
Obligasi - US Dollar
Laba (rugi) yang belum direalisasi
Jumlah obligasi USD
Jumlah obligasi
Jumlah aset keuangan tersedia untuk dijual
Simpanan Deposito - US Dollar
Bank CIMB Niaga, Pontianak
jumlah deposito
Jumlah Aset keuangan tidak lancar lainnya
Tingkat bunga deposito US Dollar berjangka per tahun
Suku bunga reksa dana Rupiah
Kupon Obligasi Rupiah
Kupon Obligasi Pemerintah US Dollar (Indon 42)
1.000.000.000
Rp
642.189.828
Rp196
452.899 452.899
7.144.209.828
1.004.250.000
500.000.000
Ruang perkantoran di Menara Sudirman disewakan kepada PT Centralwatch Perkasa International, tetapi mulai
Januari 2015 sewa dialihkan kepada PT Swisstime Perkasa International. Jumlah pendapatan sewa gedung sebesar
Rp 329.670.000 per 30 Juni 2015 dan Rp 185.814.000 per 30 Juni 2014.
31 Desember 2014
Rp
471.891
2.133
423.591.000
Rp196
1.934.420.000
1.104.050.000
5.072.826.000
500.000.000
Tanah berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta disewakan kepada PT Berkat Bukit Emas berlimpah. Jumlah
pendapatan sewa tanah sebesar Rp 38.250.000 per 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014.
7.679.388.908
9.632.209.828
4.997.770.000
423.591.000
5.572.826.000
3,65%
2.666.400.000
161.519.009
Rp1.240 Rp1.360
585.562.908
6,1% - 8%
218.145.929
30 Juni 2015
10
500.000.000
30 Juni 2015 31 Desember 2014
Rp
500.000.000
4.250.000
Rp
-
10.345.788.908
Indon42 di Bank Permata, Pnk 2.099.790.000 1.959.300.000
899.910.000
200.000 2.666.400.000
30 Juni 2015
Indon42 di Bank Commonwealth, Pnk
-
1.521.000.000
500.000.000
21.000.000
2.488.000.000
2.073.126.000
5.497.770.000
200.000
US$
200.000
200.000
31 Desember 2014
US$
2.488.000.000
6,177% - 6,7%
9,40% 9,40%
5,25%
3,65%
5,25%
9
- 25 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA (LANJUTAN)
Harga nominal, harga beli dan harga pasar penempatan Indon42 adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014
Bank Permata, Pnk
Bank Commonwealth, Pnk
Jumlah unit dan Nilai Aset Bersih (NAB) atas reksa dana :
Bank Permata
BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 1
NISP PROTEKSI INCOME PLUS XIX
NISP PROTEKSI INCOME PLUS XI
DANAREKSA PROTEKSI V
BII
OSKN CPF16
Mutasi laba (rugi) yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Efek Ekuitas
Obligasi (Indon 42)
Reksa dana
Pencairan reksa dana
Saldo awal
Laba (rugi) selama tahun berjalan
Keuntungan yang direalisasi atas pencairan reksa dana
Saldo akhir
Tidak ada penempatan deposito, reksa dana dan Obligasi pada pihak berelasi.
1.000.000,0000 1.009,3500
Belum direalisasi
30 Juni 2015
1.500.000,000 5.081.117,4596
31 Desember 2014
Nilai Wajar Nilai Perolehan
Rp
(4.628.274.663) (4.581.117.459)
7.179.388.908 6.096.959.899 1.082.429.009 10.770.212.830 9.398.881.358 1.371.331.472
585.562.908 424.043.899
7.500.000.000 75.261.887
5.072.826.000 4.172.916.000 899.910.000 4.997.770.000 3.893.720.000
6.081.117.459
1.104.050.000
Rp Rp Rp Rp Rp
13.215.221.715
laba (rugi)Nilai Wajar Nilai Perolehan
laba (rugi)
Belum direalisasi
218.145.929
(2.418.882.541) (47.157.204) (2.445.008.885)
(47.157.204)
(26.126.344)
424.043.899
(241.745.259) 902.567.217
1.129.586.213
11.807.663.571 10.678.077.358
6.149.274.663 68.157.204 7.575.261.887
161.519.009 642.189.828
1.397.457.816 1.129.586.213 11.817.763.899
1.397.457.816
(26.126.344)
1.010,8500
Reksa dana NISP Proteksi Income Plus XI, Danareksa Proteksi V dan OSKN CPF 16 telah jatuh tempo dan dicairkan.
Atas pencairan tersebut Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 47.157.204.
1.082.429.009 1.371.331.472
30 Juni 2015 31 Desember 2014Rp
500.000,0000 1.001,2200
Unit NAB
1.371.331.472
Rp
-
494.890.599
500.000,0000 1.007,2800
-
31 Desember 2014
1.023,3000 500.000,0000
% US$
100,50%
380.500
200.760 189.500
401.760
3.592.049,1872
US$
201.000 95,50% 191.000
Harga Pasar
NAB Unit
489.068,2724 1.012,0879
Harga Harga
%
200.000
313.000
30 Juni 2015
10
Nominal Beli 30 Juni 2015
US$
157.500
US$
400.000
100,38%200.000 155.500 94,75%
- 26 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET TETAP
Rincian dan mutasi aset tetap per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
Harga Perolehan :
Kepemilikan Langsung :
Hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan & alat pengangkutan
Inventaris kantor
Aset dalam penyelesaian
Nilai Perolehan
Penyisihan
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan & alat pengangkutan
Inventaris kantor
1. Sepeda motor Yamaha B 6063 BXS
2. Mobil BMW 5201 B 57 PR
Harga Perolehan :
Kepemilikan Langsung :
Hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan & alat pengangkutan
Inventaris kantor
Aset dalam penyelesaian
Nilai Perolehan
Penyisihan
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan & alat pengangkutan
Inventaris kantor
ReklasifikasiPengurangan
RpRp
30 Juni 2015
-
7.749.706.281
1.704.402.150
RpRp
01 Januari 2015 Penambahan
Rp
12.712.559.053
-
291.137.000
7.749.706.281
5.043.429.368
51.264.750.718
53.146.750
139.047.196
2.141.967.830
994.201.552
-
850.074.616
30.182.538.481
57.651.100
2.092.199.500
2.349.398.374
3.264.586.166
786.826.178
100.000.000
(7.749.706.281) -
-
188.480.346
7.259.947.836
30 Juni 2015
1.445.501.815
-
11
25.346.574.333
Rp
504.272.069
- -
11.734.067.653
- 5.096.576.118
-
39.530.683.065
1.880.731.528
12.712.559.053
-
2.019.778.724
7.849.706.281
(7.749.706.281)
-
-
-
-
53.535.135.332
-
850.074.616
1.025.190.165
-
-
-
5.731.550.747
53.535.135.332
186.293.346
53.769.352 2.187.000
257.381.746
1.179.236.836
2.019.778.724
25.850.846.402
5.096.576.118
- 1.704.402.150 - 1.704.402.150
54.423.235.168
- - 5.121.156.106
-
689.459.079
5.731.550.747
-
-
24.579.988
(7.749.706.281)
-
2.407.049.474 68.632.000 2.187.000
- 32.450.000
12.763.949.070
25.850.846.402
-
-
2.407.049.474
-
40.822.576.279
7.855.375.035
-
-
-
31 Desember 2014
-
Rp
-
RpRp
Harga Perolehan Nilai buku Harga Jual
- 7.849.706.281
30.969.364.659
7.855.375.035
-
-
12.622.768.302
31.001.814.659
-
-
13.511.973.138
2.473.494.474
- 1.078.154.836 188.950.000
5.731.550.747
227.909.388
12.622.768.302 - 994.201.552
2.071.361.076
8.358.540.768
-
12.500.000
30.969.364.659
1.704.402.150
Penambahan
Rincian penjualan aset tetap per 30 Juni 2015 sebagai berikut :
26.108.228.148
13.950.000 2.656.654
01 Januari 2013
-
31 Desember 2014
2.656.654
10.000.000 10.000.000
100.000.000
(7.749.706.281)
-
41.659.286.098
Pengurangan
-
40.822.576.279
2.500.000
Reklasifikasi
175.000.000 -
Rp
9.843.346
5.503.641.359
-
11.524.770.354
188.950.000
Laba
Rp Rp Rp Rp
(156.654)
- 27 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET TETAP (LANJUTAN)
Alat angkutan :
1. Mobil Nissan X-Trail KB 1688 HZ
2. Mobil BMW 5281 A B 1030 SH
3. Mobil Toyota Camry KB 168 LV
Beban Overhead Pabrik
Beban Usaha
Saldo akhir
Aset dalam penyelesaiaan
665.752.762
-
356.514.936
221.196.552
Rp
Harga Jual
Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central
Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp
10.784.615.000 dan US$ 4,403,749 pada 30 Juni 2015 dan Rp 11.339.615.000 dan US$ 4,083,450 pada 31
Desember 2014.
1.022.267.698
1.437.257.151
31 Desember 2014
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset
yang dipertanggungkan dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal
pelaporan.
65.000.000
Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.
RpRp
Berdasarkan penilaian yang dilakukan manajemen PT Intitirta Primasakti, dinilai bahwa pengoperasian sarana yang
terdapat di pelabuhan Talang Duku tersebut kurang ekonomis dalam menunjang kegiatan produksi batu bara pada
masa mendatang. Oleh karena itu, terhadap nilai perolehan sarana tersebut dilakukan penyisihan penurunan nilai.
Namun demikian, manajemen PT Intitirta Primasakti tetap berencana untuk melanjutkan pengerjaan/memfungsikan
kembali sarana-sarana tersebut di tahun-tahun mendatang sebagai pelabuhan penyangga terutama apabila daya
dukung kapasitas yang terdapat di Muara Bulian ternyata tidak mencukupi.
325.000.000
PT Intitirta Primasakti (entitas anak) memiliki dua pelabuhan yang dapat dipergunakan sebagai prasarana bongkar
muat batu bara yaitu yang terletak di Talang Duku dan di Muara Bulian. Aset dalam penyelesaian per 30 Juni 2015
dan 31 Desember 2014 terdiri dari harga perolehan beberapa sarana yang dibangun oleh PT Intitirta Primasakti di
pelabuhan Talang Duku, Jambi seperti bunker penimbunan batu bara, bangunan ruang operator dan pondasi crushing
plant.
144.126.936
Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara
tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.
75.873.064
994.201.552
Harga Perolehan
496.295.000
276.710.000
Nilai buku
11
144.126.936
704.710.679
2.141.967.830
Rincian penjualan aset tetap per 31 Desember 2014 sebagai berikut :
Rp
-
Rp
Laba
65.000.000
40.000.000 40.000.000
Rp
180.873.064
220.000.000
Aset dalam penyelesaian alat pengangkutan merupakan beban docking dan reparasi kapal tongkang DPN-1 yang
dikerjakan oleh PT Kapuas Armada Sarana yang nantinya setelah selesai akan dikapitalisir ke aset pengangkutan.
Perkiraan persentase penyelesaian sampai dengan 31 Desember 2014 adalah 40%, sedangkan penyelesaian
pekerjaan adalah pada tanggal 09 Pebruari 2015.
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:
30 Juni 2015
- 28 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
UTANG USAHA
Pihak ketiga:a. Rincian utang usaha berdasarkan kreditur utama:
PT Mitsui Indonesia
Wakomas Chemical Sdn Bhd
PT Sarana Berkat Sejahtera
CV Cahaya Makmur Abadi
Mitsubishi Gas Chemical Singapore Pte.,Ltd.
PT Ponti Sarana Utama
PT Goautama Sinarbatuah
PT Makro Chemindo
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 12 juta)
Jumlah utang usaha
b. Rincian utang usaha berdasarkan jenis bahan
yang dibeli adalah sebagai berikut :
Phenol
Melamine
Coconut shell flour
Pupuk urea
Solar
Ammonium Chloride
Potasium Carbonate
Ammonium Sulphate
Bahan pembantu dan suku cadang
Jumlah utang usaha
c. Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Rupiah
USD
Jumlah utang usaha
d. Rincian utang usaha berdasarkan
umur (hari) adalah sebagai berikut:
1 s.d 30 hari
31 s.d 60 hari
61 s.d 90 hari
Jumlah utang usaha
31 Desember 2014
334.125.000
5.531.398.619
-
2.363.600.000
594.803,20
76.599.547
990.000.000
3.798.657.370
Rp
31 Desember 2014
Rp
990.000.000
246.617.250
36.541.642
30 Juni 2015
2.102.930.703
Rp
-
3.539.646.000
-
-
-
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembeli bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun
luar negeri berkisar antara 30 sampai 90 hari.
3.226.967.856
575.315,81
575.315,81
12
2.363.600.000
9.502.282.511
9.502.282.511
5.531.398.619
8.396.720.179
162.901.750
6.578.000
4.537.469.632
8.396.720.179
-
-
6.275.314.655
-
8.396.720.179
Dalam saldo utang usaha tersebut tidak terdapat utang usaha kepada pihak yang berelasi
-
9.502.282.511
77.137.500
594.803,20
30 Juni 2015
7.399.351.808
726.609.800
31 Desember 2014
-
2.591.301.295
7.670.110.379
5.805.418.884
36.541.642
-
30 Juni 2015
-
8.396.720.179
Rp
76.599.547
-
-
243.005.000 -
9.502.282.511
243.005.000
3.539.646.000
-
334.125.000
-
738.812.262
- 29 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
UTANG USAHA (LANJUTAN)
UTANG LAIN-LAIN
Pada Pihak ketiga:
a. Rincian menurut nama kreditur :
PT Arpeni Pratama Ocean Line
Lainnya
b. Rincian menurut jenis
- Biaya pengangkutan
- Sewa
Jumlah utang lain-lain
Utang lain-lain tersebut di atas tidak ada yang default.
UTANG DIVIDEN
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Premi asuransi
Dana Astek
Biaya Pengiriman glue
Biaya profesional
Biaya listrik
Lain-lain (rincian dibawah Rp 6 juta)
Jumlah
JAMINAN SEWA KANTOR
37.180.000
- 1.270.900
Tidak ada lindung nilai atas utang usaha karena berdasarkan pertimbangan manajemen tidak ada risiko yang besar
terhadap keuangan Perusahaan dimana aset dalam mata uang asing cukup untuk menutupi liabilitas dalam mata uang
asing. Juga tidak ada restrukturisasi utang karena semua utang dapat dibayar tepat waktunya.
281.789.900 281.789.900
251.425.300
30.364.600
281.789.900
31 Desember 2014
30.364.600
34.864.600
281.789.900
Rp
Rp
30 Juni 2015
12
16
Sejak tahun 1990, terdapat sejumlah dividen tunai yang belum diambil oleh pemegang saham yang berhak. Jumlah
dividen yang belum diambil dicatat sebagai Utang Dividen sebesar Rp 6.270.680.567 per 30 Juni 2015 dan Rp
1.303.731.287 per 31 Desember 2014.
31 Desember 2014
34.864.600
206.380.938
Perusahaan tidak memberikan jaminan atas utang usaha.
246.925.300
251.425.300
17.259.600
Deposit sebesar Rp 122.877.000 per 31 Desember 2014 merupakan deposit atas sewa gedung kantor di Sudirman
Tower sesuai kontrak perjanjian nomor: 001/MS-LA/I/2011 kepada PT Centralwatch Perkasa International. Pada
tanggal 02 Januari 2015 sewa dialihkan kepada PT Swisstime Perkasa International dan depositnya dinaikkan
sehingga per 30 Juni 2015 menjadi Rp 219.780.000
4.000.000 4.080.000
Sewa diterima dimuka sebesar Rp 164.835.000 adalah penerimaan pendapatan sewa untuk periode Juli - September
2015 dari PT Swisstime Perkasa International.
6.180.000 5.033.200
287.562.155
6.875.500
246.925.300
30 Juni 2015
Rp
33.821.217
Rp
15
13
14
-
- 30 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar Dimuka
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
b. Utang pajak
Pajak penghasilan badan (Pasal 29)
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak penghasilan : Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pajak Penghasilan Final (Pasal 15)
Pajak Penghasilan Final (Pasal 4 ayat 2)
Jumlah
c. Pajak penghasilan badan
Penghasilan (beban) pajak Perusahaan terdiri dari:
Pajak Kini
Induk Perusahaan
Entitas Anak
Jumlah
Penghasilan (beban) Pajak Tangguhan
Induk Perusahaan
Entitas Anak
Jumlah
Jumlah penghasilan (beban) pajak, bersih
Pajak kini
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
(Laba) rugi sebelum pajak entitas anak
Laba sebelum pajak perusahaan
3.036.400 3.036.400
609.479.304
Rp
3.021.216.621
30 Juni 2014
(1.707.747.946)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan badan dengan taksiran penghasilan (rugi) kena
pajak adalah sebagai berikut :
Rp
12.029.278.146 11.714.422.058
30 Juni 2015
369.452.407
(1.762.168.895)
10.621.543.058
1.425.351.383 1.407.735.088
10.289.070.675
30 Juni 2015
628.804.105
259.351.698
413.243.888
Rp
(2.317.227.250)
447.893.562
981.818
1.449.095.822
510.947.742
-
196.235.416
1.306.800
3.157.001.281
622.530.082
(2.390.973.000)
284.081.250
30 Juni 2014
1.870.677.936
(2.317.227.250)
Rp
306.360.844
-
4.258.805.688
4.258.805.688
Rp
Rp
972.100
510.947.742
Rp
3.021.216.621
30 Juni 2015
Rp
31 Desember 2014
31 Desember 2014 30 Juni 2015
1.216.800
17
885.271.855
(2.390.973.000)
- 31 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERPAJAKAN (LANJUTAN)
c. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
Perbedaan temporer :
Penghapusan piutang usaha
Beban imbalan pasca kerja
Penyusutan
Jumlah
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :
Representasi & Jamuan
Sumbangan
Kenikmatan karyawan
Pendapatan Bunga Deposito dan Jasa giro yang pajaknya bersifat final
Dividen Reksa dana
Penghasilan sewa yang pajaknya bersifat final
Jumlah
Beban pajak kini :
x Rp pada 30 Juni 2015
x Rp pada 30 Juni 2014
Dikurangi pembayaran pajak dimuka
Pasal 22
Pasal 25
Utang pajak kini (Pajak dibayar dimuka)
d. Pajak Tangguhan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Kewajiban imbalan pasca kerja
Penyusutan aset tetap
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Penyesuaian reklasifikasi -
pencairan reksa dana
Aset pajak tangguhan entitas anak
Aset Pajak tangguhan konsolidasian
Dibebankan ke
(1.749.046.688)
Pendapatan kom-
prehensif lain
2.390.973.000
4.432.798.693
(349.364.454)
4.300.773.541
25%
- -
-
(224.064.000)
Dibebankan
(3.825.961.097)
30 Juni 2015
30 Juni 2014
Jumlah
9.563.892.000
Rp
Laba rugi
30 Juni 2015
01 Januari 2015
4.997.733.269
474.858.020 (2.102.567)
9.268.909.000
-
-
(243.181.458)
2.390.973.000
17
(281.980.000)
381.098.489
33.620.319
(1.032.527.581)
472.755.453
(367.920.000)
-
102.720.809
76.940.855
5.410.977.157
2.317.227.250
30 Juni 2015
(1.869.333.688)
Rp
1.037.406.792
-
18.320.887
198.337.983
60.436.315
30 Juni 2015
-
89.657.390
Rp
Laba Kena Pajak
6.531.586
Rp
105.845.935
299.845.606
ke
(3.187.936.601)
1.358.445.419
(750.547.581)
447.893.562
-
(120.287.000)
Rp
Rp
51.382.000
(68.343.091)
196.235.416
11.789.301
609.479.304 105.845.935
(8.410.268)
365.686.543
-
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas anak adalah sebagai berikut :
9.563.892.249
4.734.880.044
413.243.888
2.317.227.250
784.941.663
-
(3.294.167.831)
30 Juni 2014
9.268.909.770
793.351.931 960.465.937
Rp
(3.545.310.039)
Rp
9.430.531.962
Jumlah
25%
Rp
4.532.731.843
(288.928.139)
-
10.145.857.201
Rp
30 Juni 2014
- 32 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERPAJAKAN (LANJUTAN)
d. Pajak Tangguhan (lanjutan)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Kewajiban imbalan pasca kerja
Penyusutan aset tetap
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset pajak tangguhan entitas anak
Aset Pajak tangguhan konsolidasian
Laba (rugi) sebelum pajak perusahaan
(Laba) rugi sebelum pajak entitas anak
Laba sebelum pajak perusahaan
Tarif pajak yang berlaku
x Rp pada 30 Juni 2015
x Rp pada 30 Juni 2014
Pengaruh pajak atas penghasilan (beban) yang tidak diperkenankan menurut fiskal:
Representasi & Jamuan
Sumbangan
Kenikmatan karyawan
Pendapatan Bunga Deposito dan Jasa giro yang pajaknya bersifat final
Dividen Reksa dana
Penghasilan sewa yang pajaknya bersifat final
Selisih pembulatan
Jumlah perbedaan Permanen
Beban Pajak Penghasilan Induk Perusahaan
Penghasilan (beban) Pajak Entitas anak
Penghasilan (beban) pajak
Dibebankan ke
8.371.661.003
- (123.722.650)
4.994.579
3.888.229.069
405.301.242
(142.018.243)
147.012.822
259.351.698
Rp
-
Laba rugi
4.169.807.661
Rp
4.201.853.342
ke
19.235.214
01 Januari 2014
Dibebankan
Pendapatan kom-
prehensif lain
4.994.579
-
-
4.571.305.749
(265.740.893)
-
369.452.407
-
Rp
10.621.543.058
(12.845.500)
30 Juni 2015 30 Juni 2014
(3.007.319.500)
Rp
(25.680.202)
-
(2.928.605.500)
12.029.278.146
4.275.358.375
-
11.714.422.058
(2.928.605.500)
823.541.958
(1.762.168.895)
(2.131.621.302)
30 Juni 2014
240.116.484
628.804.105
Rp
796.984.198
(2.120.991.834)
Rp
17.085.773
956.490.274
60.795.365
47
886.327.666
56.016.000
(12.029.278.000)
(11.714.422.000)
25%
91.980.000
-
(91.421.636)
(1.707.747.946)
413.243.888
157
30 Juni 2015
(74.961.402)
25%
10.289.070.675
Rp
(22.414.348)
1.407.735.088
369.452.407
Rp
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut :
1.425.351.383
424.536.456
4.434.153.938
30 Juni 2014
(3.007.319.500)
9.005.459.687
17
(95.274.622)
- 33 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
Biaya jasa kini
Biaya bunga
(Keuntungan) kerugian aktuaria yang diakui
Amortisasi biaya jasa lalu (non vested)
Jumlah beban imbalan pasca kerja
Kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Status pendanaan
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui
Liabilitas (aset) yang diakui di laporan posisi keuangan
Mutasi kewajiban bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut :
Saldo awal
Pembayaran imbalan pada tahun berjalan
Beban imbalan pada tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lain
Jumlah kewajiban imbalan kerja
. Tingkat diskonto
. Tingkat proyeksi kenaikan gaji
. Tingkat mortalita
. Tingkat pengunduran diri
Nilai kini liabilitas
Nilai wajar aset program
Defisit program
Penyesuaian pengalaman
pada liabilitas program
Frekuensi penilaian dilakukan per triwulan. Sesuai dengan laporan aktuaris tersebut, seluruh biaya jasa lalu yang telah
menjadi hak atau vested dibebankan pada tahun berjalan.
18.130.927.377
174.755.880 471.730.962
Desember 2013
15.687.951.345
15.687.951.345 13.891.575.925 15.552.916.280
-
8,0%
478.569.040
15.552.916.280
-
31 Desember 2014
Commissioner standar Ordinary 1980
(212.572.600)
Jumlah untuk PEB Nilai Kini Kewajiban , Nilai Wajar Aset dan Rencana status pendanaan dan Penyesuaian
pengalaman (Keuntungan Aktuaria / Rugi) dari tahun 2011 sampai 2015 direpresentasikan sebagai berikut :
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut :
134.481.275
8,0%
17.203.094.171
-
0,50%
369.152.659
17.203.094.171
Desember 2012
Perhitungan imbalan pasca kerja per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 mengacu pada laporan aktuaris
independent PT Dian Artha Tama masing-masing tanggal 06 Juli 2015 dan 09 Januari 2015
Desember 2014
0,50%
10%
-
2.235.258.413
16.520.452.726
-
1.394.367.982
31 Desember 2014
10%
2.235.258.413
18.464.737.755
-
11.951.750
(10.537.665)
1.211.565.531
Desember 2011
18.409.859.093
18.409.859.093
- (44.340.997)
19.337.692.299
30 Juni 2015
30 Juni 2015
310.377.797
13.891.575.925 18.130.927.377
(133.279.446)
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawannya sesuai dengan Undang-Undang
No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut per 30 Juni 2015 dan per 31 Desember 2014
masing-masing sebanyak 109 orang dan 110 orang.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut :
30 Juni 2015
-
536.679.811
674.885.720
18.130.927.377
1.211.565.531
18.130.927.377
-
18.409.859.093
18.130.927.377
(418.213.600)
18
-
18.464.737.755
Rp
828.938.681
Rp
- 34 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
MODAL SAHAM
PT Dutapermana Makmur
The NT TST CO S/A Cim Dividend Income Fund limited
Siang Hadi Widjaja
Ir. Honky Widjaja
Budi Satria Sanusi
Ir. Winata Indradjaja
Koperasi
Masyarakat
PT Dutapermana Makmur
The NT TST CO S/A Cim Dividend Income Fund limited
Siang Hadi Widjaja
Ir. Honky Widjaja
Budi Satria Sanusi
Ir. Winata Indradjaja
Koperasi
Masyarakat
4.724.777.750 5,71
19
Disetor
Disetor
0,00
6.309
0,00
Susunan Pemegang Saham per 30 Juni 2015 dan per 31 Desember 2014 adalalah sebagai berikut :
18.899.111
7.137.383.750
0,00
0,00
3.759
331.129.952
51,18
8,62
Kepemilikan
100,00
11.750
315.250
42.371.483.750
1.577.250
4.724.777.750
28.683.398.750
31 Desember 2014
939.750
27.999.935
114.183.995
82.782.488.000
34,48 28.545.998.750
100,00
Jumlah Modal
0,00
0,00
34,65
8,46
0,00
331.129.952
47
51,18
Jumlah SahamKepemilikan
1.261
%
169.485.935
939.750
42.371.483.750
6.999.983.750
82.782.488.000
1.261
114.733.595
%
30 Juni 2015
28.549.535
5,71
Jumlah Modal
169.485.935
6.309
3.759
315.250
1.577.250
47
18.899.111
0,00
Jumlah Saham
11.750
- 35 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
AGIO SAHAM
Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan:
Penjualan saham Perusahaan pada penawaran
umum kepada masyarakat tahun 1990
Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 2.270.000 saham
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor
Saldo agio saham per 31 Desember 1990
Pembagian saham bonus tahun 1991
Saldo agio saham per 31 Desember 1991, 1992 dan 1993
Pembagian saham bonus tahun 1994
Saldo agio per 31 Desember 1995, 1996, 1997 dan 1998
Pembagian dividen saham tahun 1999
Jumlah saldo laba yang dibagikan (dalam bentuk 24.220.350 saham)
Jumlah yang dicatat ke modal disetor
Bersih
Saldo agio saham per 31 Desember 1999
Pembagian saham bonus tahun 2000
Saldo agio saham per 31 Desember 2000, 2001, 2002, 2003 dan 2004.
Pembagian dividen saham tahun 2005
Jumlah saldo laba yang dibagikan (dalam bentuk 6.297.291 saham)
Jumlah yang dicatat ke modal disetor
Bersih
Pembagian saham bonus tahun 2005
Saldo agio saham per 31 Desember 2005 dan 2006
Pembagian saham bonus 2007
20
(3.145.500.000)
(12.582.000.000)
16.117.000.000
18.387.000.000
389.500.000
Rp Rp
93.450.650
5.667.561.900
Saldo agio saham per 30 Juni 2015 dan per 31 Desember 2014
(10.951.795.500)
21.582.306.250
(2.270.000.000)
21.192.806.250
5.667.561.900
5.802.587.650
8.816.207.400
(3.148.645.500)
21.192.806.250
(12.110.175.000)
(10.495.485.000)
(5.709.137.000)
3.535.000.000
11.086.821.250
33.302.981.250
- 36 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SALDO LABA DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Pembagian laba tahun buku 2014
Pembagian laba tahun buku 2013
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Modal Disetor
Bagian Saldo Rugi Bersih Awal Tahun
Bagian Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan
Ekuitas Kepentingan Nonpengendali
PENJUALAN BERSIH
Glue
Hardener
Formalin
Komponen Bahan baku (Melamine, Urea,dll)
Jumlah Penjualan bersih
PT Erna Djuliawati
PT Sabak Indah
Jumlah
Rp
51.915.127.750
306.783.420
795.800.000
(9.728.707.979)
Rp
54.977.662.241
55.985.407.117
Akun ini merupakan nilai ekuitas PT Ayrus Prima sebagai pemegang 40% saham pada PT Intitirta Primasakti (entitas
anak) dengan rincian sebagai berikut:
22
23
65.155.321.170
30 Juni 2015
(10.639.251.162)
21
Selama tahun buku 2015 dan 2014, tidak ada penjualan kepada pihak berelasi.
30 Juni 2014
64,87% 42.264.508.964
80,89%
10.724.487.500 15,60%
46.256.520.490
25.832.566.742
344.782.376
67,27%
(328.182.096)
Rp
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 57
tanggal 18 Juni 2014 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian dividen
kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 6.622.599.040 atau sebesar Rp 20
per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000
Rp
30 Juni 2015
30 Juni 2015
16,03%
12.137.610.000 12.773.825.625
36.800.000.000
662.962.500
26.160.748.838
(910.543.183)
Rp
30 Juni 2014
52.705.868.964
68.759.232.742
10.441.360.000
82,87% 56.981.007.990
31 Desember 2014
53.017.711.170
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing - masing per 30
Juni 2015 dan 30 Juni 2014.
36.800.000.000
%
Rp
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No.
116 tanggal 24 Juni 2015 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian
dividen kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 4.966.949.280 atau sebesar
Rp 15 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000
%
- 37 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BEBAN POKOK PENJUALAN
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja Langsung
Biaya pabrikasi
Jumlah biaya produksi
Persediaan barang dalam proses:
Awal tahun
Akhir tahun
Biaya Pokok Produksi
Persediaan barang jadi:
Awal tahun
Akhir tahun
Harga pokok komponen bahan baku (Melamine, urea,dll)
Beban Pokok Penjualan
PT Mitsui Indonesia
PT Humpuss
PT Jasa Putra Khatulistiwa
PT Goautama Sinarbatuah
Wakomas Chemical Sdn.Bhd.
Jumlah
PENDAPATAN LAINNYA
Penghasilan bunga
Laba kurs mata uang asing-bersih
Penghasilan sewa
Penghasilan dividen reksa dana
Laba pencairan reksa dana
Laba penjualan aset tetap
Lain-lain-bersih
Jumlah
BEBAN USAHA
Beban Penjualan
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Pengiriman dan angkutan
Penyusutan
Operasi armada lainnya
Iklan
Beban keperluan kapal
Iuran Asosiasi
Gudang dan pengepakan
Pemeliharaan dan perbaikan kapal
Jumlah
41.118.383
2.426.042.118
382.366
24.160.500
25,73%
%
2.400.000
26
25
9.964.020.196
24
Rp
2.494.368
42.278.228
574.185
142.166.137
1.574.500
9.157.500
3.322.238.223 3.423.770.278
2.400.000
47.686.572
30 Juni 2015
367.920.000
101.171.012
659.237.625
47.157.204
692.807.000
Rp
2.527.022.018
3.346.626.077
Rp
4.001.157.673
9.843.346
30 Juni 2014
6.413.074
224.064.000
(4.335.680.700)
Rp
68.343.091
38.629.347.842
7.305.400.000 16,19%
Rp
50.524.870.879
30 Juni 2015
-
37,27%
-
11.323.184.762
8.880.043.179
16.818.600.211
30 Juni 2014
10,11%
6.238.412.655
1.308.486.433
1.531.938.552
-
39.201.686.117
(2.348.721.905) (1.811.480.498)
30 Juni 2015
7.008.525.800 6.228.106.629
Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-masing per 30
Juni 2015 dan 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
40.018.469.470
33.263.952.743
4.116.714.727
30 Juni 2014
12,95%
4.563.950.000 17,85% 6.159.722.727
4.527.904.934
2.615.506.390
(5.129.476.304)
38.426.893.320
676.535.465
30 Juni 2015
37.825.321.950
30.741.832.055
Rp
40.237.435.443
745.376.071
Rp %
4.076.499.716
3.355
4.468.750.000
23.335.989
29.197.897.561 73,73%
30 Juni 2014
4.585.081.000
Rp
243.181.458
180.873.064
5.878.253.145
33.273.031.211
48.593.368.038
18,08%
84,61%
10,16%10,00% 3.450.969.000
- 38 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BEBAN USAHA (LANJUTAN)
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Imbalan pasca kerja
Pajak dan perijinan lainnya
Penyusutan
Representasi & Jamuan
Sewa
Keperluan kantor dan cetak
Jasa profesional
Rapat
Pencatatan saham
Transportasi dan perjalanan dinas
Reparasi dan pemeliharaan
Pos dan telekomunikasi
Sumbangan
Asuransi
Listrik dan air
Beasiswa/magang/pelatihan
Lain-lain
Jumlah Beban Usaha
BEBAN LAINNYA
Beban administrasi bank
Rugi kurs mata uang asing
Lain-lain-bersih
Jumlah
BEBAN EKSPLORASI DITANGGUHKAN
Saldo beban eksplorasi ditangguhkan per 30 Juni 2015 dan per 31 Desember 2014 terdiri dari :
Area A (seluas 47,680 ha)
Area B (seluas 494,8 ha)
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai
Pemulihan penurunan nilai
Jumlah
30 Juni 2014
4.660.613.145
26
27
28
4.959.925.464
1.020.000
30.426.029
51.382.000
7.747.540
793.351.931
305.143.762
151.873.141
47.941.947
413.846.241
154.542.498
79.752.169
104.205.155
229.640.360
86.122.132
77.663.509
71.037.500
219.144.840
131.053.697
67.275.089
900.000
88.500.000
29.947.459
7.828.260.416
-
8.364.401.477
-
-
51.162.553.053
Rp Rp
60.618.294.009
58.990.813.469
58.990.813.469
7.828.260.416
30 Juni 2015
-
960.465.937
553.369.632
Rp
526.759.091
191.950.809
30 Juni 2014
34.689.725
544.005
187.623.063
11.248.849.275
30 Juni 2015
82.267.700
89.657.390
Rp
7.926.611.052
147.627.625
3.507.320
48.363.005
Rp
30.491.464
8.821
697.599.586
662.901.040
31 Desember 2014
30 Juni 2015
11.788.171.755
52.790.033.593
60.618.294.009
29.720.058
-
638.819.500
Rp
97.773.250
- 39 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BEBAN EKSPLORASI DITANGGUHKAN (LANJUTAN)
LABA (RUGI) PER SAHAM
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik induk
Jumlah rata-rata tertimbang yang saham beredar
Laba bersih per saham dasar
TRANSAKSI PIHAK BERELASI
PT Ayrus Prima
Jumlah
Pihak berelasi Sifat hubungan dengan pihak berelasi Transaksi yang signifikan
PT Ayrus Prima Pemegang 40% saham PT Intitirta Primasakti Pinjaman uang tunai
per 31/12/ 2014, mulai 29/04/2015 menjadi 33%
27,03
Biaya ditangguhkan merupakan kapitalisasi atas beban eksplorasi dan pengembangan usaha yang akan diamortisasi
setelah Perusahaan berjalan secara komersial.
29
28
Di tahun 2014 terdapat mutasi atas saldo biaya eksplorasi ditangguhkan sebesar Rp 7.209.483.949 yang terdiri dari
beban iuran tetap pekerjaan penyusunan laporan Eksplorasi dan Studi Kelayakan, beban pajak bumi dan bangunan,
beban pemetaan serta beban pembuatan rencana kerja jangka panjang seluruh wilayah dengan total Rp 754.483.949
dan sebesar Rp 6.455.000.000 dibukukan oleh perusahaan sebagai beban penyelesaian perkara hukum gugatan
perdata dengan pihak Rajendren (lihat catatan 34).
1.400.000.000
Piutang pihak berelasi PT Ayrus Prima merupakan pinjaman uang tunai kepada Entitas anak, dan tidak dikenakan
bunga dan jadwal pembayaran yang tetap.
30 Juni 2014
331.129.952
27,91
9.241.977.208
30 Juni 2015
Sifat transaksi hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut :
8.949.261.370
1.400.000.000
30 Juni 2015
331.129.952
Rp
Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan hanya 1 (satu) jenis saham biasa dengan nilai nominal yang sama sebesar
Rp 250 per lembar. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode bersangkutan.
31 Desember 2014
30
Rp
1.400.000.000
1.400.000.000
- 40 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
INFORMASI SEGMEN USAHA
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Penjualan bersih
Beban Pokok penjualan
Laba Kotor
Pendapatan lainnya
Beban usaha
Beban lainnya
Laba (rugi) usaha
Beban Pendanaan
Bagian laba (rugi) bersih dari entitas
asosiasi
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Penghasilan (beban) pajak penghasilan
Laba (rugi) bersih tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lain
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas
program manfaat pasti
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Transfer ke laba rugi
Pajak penghasilan terkait
Pendapatan komprehensif lain
tahun berjalan setelah pajak
Total laba rugi komprehensif tahun
berjalan
Laba rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada :
- Pemilik induk
- Kepentingan nonpengendali
Total laba rugi komprehensif tahun berjalan
yang dapat diatribusikan kepada:
- Pemilik induk
- Kepentingan nonpengendali
8.924.439.405
9.241.977.208
- (47.157.204)
10.621.543.058
5.878.253.145
(30.491.464)
-
9.241.977.208
105.845.935
-
(134.481.275)
12.029.278.146
8.924.439.405
9.241.977.208
11.362.969.042
(317.537.803)
(47.157.204)
(666.309.104)
Rp
Industri Lem Konsolidasi
-
30 JUNI 2015
10.621.543.058
-
(1.707.747.946)
8.913.795.112
8.924.439.405
105.845.935
8.596.257.309
8.596.257.309
(1.407.735.088)
(241.745.259)
8.924.439.405
(2.120.991.834)
5.627.641.180
31
(241.745.259)
666.309.104
(11.788.171.755)
(994.491.200)
-
(48.593.368.038)
-
666.309.104
-
(134.481.275)
-
(328.182.096) 666.309.104
8.913.795.112
- 9.241.977.208
65.155.321.170
(317.537.803)
666.309.104
-
666.309.104 (328.182.096)
Rp Rp
-
Rp
16.561.953.132
EliminasiUsaha
(994.491.200)
-
-
-
-
-
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan Entitas anak dibagi dalam dua divisi operasi - industri
lem dan pertambangan. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan anak
perusahaan.
-
-
(48.593.368.038) -
65.155.321.170
16.561.953.132 -
(10.131.723.839)
(1.899.137)
413.243.888
666.309.104
250.611.965
(28.592.327)
-
(994.491.200)
-
-
(994.491.200)
(994.491.200)
666.309.104
-
-
-
-
(1.656.447.916)
666.309.104
-
(994.491.200)
-
-
(1.407.735.088)
Pertambangan
-
- 41 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
INFORMASI SEGMEN USAHA (LANJUTAN)
Informasi lainnya
Aset segmen
Liabilitas segmen
Pengeluaran modal
Penyusutan
ARUS KAS SEGMEN
Arus kas dari :
Aktivitas operasi
Aktivitas investasi
Aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan) kas & setara kas
Kas dan setara kas awal tahun
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
Kas dan setara kas akhir tahun
Penjualan bersih
Beban Pokok penjualan
Laba Kotor
Pendapatan lainnya
Beban usaha
Beban lainnya
Laba (rugi) usaha
Beban Pendanaan
Bagian laba (rugi) bersih dari entitas
asosiasi
Laba penjualan saham entitas asosiasi
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Penghasilan (beban) pajak penghasilan
Laba (rugi) bersih tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lain
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas
program manfaat pasti
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Pajak penghasilan terkait
Pendapatan komprehensif lain
tahun berjalan setelah pajak
Total laba rugi komprehensif tahun
berjalan
1.022.267.398
4.994.579
(14.983.739) -
(50.524.870.879)
68.759.232.742
8.934.277.631 633.539.386
(2.131.621.302)
-
1.157.919.836
(588.051.288) (588.051.288) -
Industri Lem
-
27.835.538.710
Rp Rp Rp
-
29.233.797.631
10.289.070.675
35.061.470.054
7.225.931.344
296.541.568.337
1.179.236.836
1.025.189.865
(14.983.739)
8.511.918.041
(1.762.168.895)
8.526.901.780
34.826.849.072
248.706.112.631
- -
(1.055.898.976)
73.346
31
30 JUNI 2015
8.893.359.612
106.017.364.497
Rp
1.280.151.209
(1.667.428.268)
69.675.743.234
PertambanganEliminasi
36.829.738.036
-
Konsolidasi
-
18.234.361.863
-
-
(11.248.849.275)
4.001.157.673
(1.398.258.921)
633.539.386
-
4.994.579
-
633.539.386
-
(1.055.898.976)
568.072.970
-
10.289.070.675 -
(697.599.586)
-
21.317.000
-
-
- 20.000.000.000
2.922.467
86.410.269.862
Usaha
-
-
1.517.092.260
(38.574.814.156)
2.002.888.964
-
-
16.934.312.811
-
(50.524.870.879)
18.127.157.243
87.565.886.080
(695.942.972)
(1.476.153.015)
11.714.422.058
68.759.232.742
(1.656.614)
369.452.407
18.234.361.863
1.280.077.863
-
3.948.699.427
(633.539.386)
Industri Lem
568.072.970
-
(1.425.351.383) 11.080.882.672 633.539.386
-
8.949.261.370
-
(9.772.696.260)
52.458.246
-
-
-
68.158.650.974
-
(20.000.000.000)
18.451.478.417
-
-
-
(1.425.351.383)
Pertambangan30 JUNI 2014
UsahaEliminasi Konsolidasi
- 42 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
INFORMASI SEGMEN USAHA (LANJUTAN)
Laba rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada :
- Pemilik induk
- Kepentingan nonpengendali
Total laba rugi komprehensif tahun berjalan
yang dapat diatribusikan kepada:
- Pemilik induk
- Kepentingan nonpengendali
Informasi lainnya
Aset segmen
Liabilitas segmen
Pengeluaran modal
Penyusutan
ARUS KAS SEGMEN
Arus kas dari :
Aktivitas operasi
Aktivitas investasi
Aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan) kas & setara kas
Kas dan setara kas awal tahun
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
Kas dan setara kas akhir tahun
Selama periode 30 Juni 2015 dan 2014 tidak ada transaksi bisnis antar segmen
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang Bunga
Investasi jangka pendek
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Jumlah Aset
Liabilitas
Utang usaha
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah Liabilitas
Jumlah Aset - Bersih
-
US$
(1.314.339.637) (508.862)
US$
-
25.157.102
-
49.037.659.092 3.996.587.649 53.034.246.741
(1.314.848.499)
Ekuivalen
24.626.620
70.131
7.399.352
5.609.227
7.485.770
199.951
450.902,48
6.220.000
17.342.591
594.803,20
(13.598.660.950) 906.153.566 - (12.692.507.384)
63.950.659.679 3.090.942.945 - 67.041.602.624
(8.137.783.455) (7.547.642.322) - (15.685.425.777)
(6.000.000.000) 10.000.000.000 - 4.000.000.000
539.122.505 (1.546.204.112) - (1.007.081.607)
(39.973.398.649)
2.357.108.888
996.359.634
266.845.131.710
(1.055.898.976) 633.539.386
1.354.167
-
238.375.045.216
(1.055.898.976)
35.706.693.857 1.821.224.063
8.511.918.041
8.934.277.631 8.934.277.631
633.539.386
-
(1.055.898.976) 633.539.386
37.527.917.920
(422.359.590)
8.526.901.780
8.949.261.370 -
32
-
995.005.467
-
2.357.108.888
31
Rp
8.949.261.370
Rp
Industri Lem
Rp
(422.359.590)
UsahaKonsolidasi
Rp
Eliminasi
Ekuivalen
Rp .000
594.803,20
1.886.971,38
Rp .000
575.315,81
17.287.041
5.241.492
30 Juni 2015
5.646,97 75.285 5.637,51
1.979.631,83
-
500.000,00
- -
1.300.824,41
-
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing (berupa dollar Amerika Serikat) sebagai berikut :
31 Desember 2014
68.443.485.143
8.934.277.631 (1.055.898.976) 633.539.386
1.384.828,63 17.227.268
7.870.061
1.296.657,77
590.313,61
7.670.110
14.997,80
7.399.352
Pertambangan30 JUNI 2014
7.739.226 580.500,00 601.750,00
-
8.949.261.370
421.341,84
- 43 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (LANJUTAN)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a. Risiko kredit
b. Risiko likuiditas
c. Risiko Pasar
d. Risiko mata uang asing
Mata uang
Perusahaan mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan aset keuangan lainnya dengan
memonitor reputasi, peringkat kredit dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
Perusahaan memandang belum perlu melakukan aktivitas lindung nilai (hedging) untuk mengelola risiko terkait
mata uang asing karena aset dalam mata uang asing yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata
uang asing.
33
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memonitor profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, menjaga
saldo kecukupan kas dan setara kas/surat berharga untuk memenuhi keperluan operasi dan pembayaran utang.
Untuk meminimalisasi risiko terhadap mata uang asing, Perusahaan melakukan kebijakan dengan mengupayakan
aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing. Apabila
aset yang tersedia tidak mencukupi, maka manajemen akan segera melakukan pembelian mata uang asing di
saat- saat yang tepat dengan cara selalu memantau fluktuasi/perubahan nilai tukar (kurs) mata uang asing.
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Perusahaan dalam pengelolaan terhadap risiko pasar adalah menjaga dan
mempertahankan mutu produk terhadap saingan dari luar dan pemberian pelayanan yang prima kepada setiap
konsumen. Disamping itu Perusahaan juga berusaha menggali sumber-sumber pendapatan lainnya terutama dari
penjualan bahan baku serta mengharapkan anak perusahaan PT Intitirta Primasakti yang bergerak dibidang
pertambangan batu bara dapat segera berproduksi.
Pengelolaan terhadap risiko pasar dimaksudkan untuk memastikan kemampuan kelangsungan usaha
Perusahaan. Kondisi perekonomian di sektor perkayuan yang semakin sulit mengakibatkan Perusahaan
menghadapi risiko pasar.
Perusahaan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha dan aset keuangan
lainnya.
Terkait dengan kredit atas piutang usaha kepada pelanggan, selain piutang usaha kepada pelanggan yang sudah
disisihkan 100% / dihapuskan karena pabriknya sudah tidak beroperasi lagi maka terhadap pelanggan lainnya
yang masih eksis maupun pelanggan baru, Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan
prinsip kehati-hatian, melakukan analisa kredit terhadap masing-masing pelanggan. Perusahaan akan menetapkan
batasan kredit dengan cara tidak memberikan kredit baru sebelum kredit lama dilunasi.
1 Dollar Amerika Serikat
Kurs konversi yang digunakan per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
30 Juni 2015 31 Desember 2014
Rp
13.332,00 12.440,00
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perusahaan menghadapi risiko yang terkait dengan instrumen keuangan (risiko
keuangan) sehingga Manajemen mengambil kebijakan yang dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak keuangan
yang akan merugikan.
Rp
32
- 44 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERIKATAN DAN KONTINJENSI
a. Perjanjian sewa
1. PT. Swisstime Perkasa Internasional / PT Sentralwatch Perkasa Internasional
Harga sewa : 15/02/11 - 30/06/12 = Rp 145.000/m2/bulan
01/07/12 - 30/06/15 = Rp 155.000/m2/bulan
01/07/15 - 30/06/18 = Rp 178.250/m2/bulan
Jaminan sewa sebesar 3 (tiga) bulan = Rp 122.877.000
Harga sewa menjadi Rp 275.000/m2/bulan & service charge dari Rp 39.500 menjadi Rp 55.000/m2/bulan.
Periode sewa menjadi mulai dari 15/01/11 sampai dengan 30/06/16.
Penambahan jaminan sewa sebesar Rp 96.903.000 sehingga total jaminan menjadi Rp 219.780.000
2. PT Berkat Bukit Emas Berlimpah
25/05/07 - 31/05/12 = Rp 75.000.000 per tahun
01/06/12 - 30/09/12 = Rp 75.000.000 per tahun
01/10/12 - 30/09/15 = Rp 85.000.000 per tahun
b. Kontinjensi
Berdasarkan Perjanjian sewa menyewa No. 01/MS-LA/I/2011 tanggal 12 Januari 2011, PT Duta Pertiwi
Nusantara menyewakan ruang perkantoran seluas 222 m2 yang berada di Menara Sudirman Lt. 7C, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 60, Jakarta kepada PT Sentralwatch Perkasa Internasional. Jangka waktu sewa 7 tahun 4,5
bulan (tujuh tahun empat setengah bulan) mulai dari 15/02/11 sampai dengan tanggal 30/06/18.
Jumlah pendapatan sewa ruang kantor masing-masing sebesar Rp 329.670.000 per 30 Juni 2015 dan Rp
185.814.000 per 30 Juni 2014.
34
Berdasarkan surat Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 25 Mei 2007, PT Duta Pertiwi Nusantara menyewakan
tanah yang terletak di Jl. Arjuna Selatan No. 46-49, Jakarta seluas 1.159 m2, dengan harga Rp 75.000.000
(tujuh puluh lima juta rupiah) per tahun selama 5 (lima) tahun dari tanggal 01 Juni 2007 sampai dengan 31 Mei
2012 kepada PT Berkat Bukit Emas Berlimpah. Pada tanggal 28 Mei 2012 ditandatangani surat perjanjian
perpanjangan sewa No. DPN/PJ/01/V/2012 untuk masa 3 tahun 4 bulan, dengan harga sewa sebagai berikut:
Jumlah pendapatan sewa tanah masing-masing sama sebesar Rp 38.250.000 per 30 Juni 2015 dan 30 Juni
2014.
Bila pihak penyewa lalai untuk melakukan pembayaran harga sewa, service charge dan biaya lain yang telah
jatuh tempo selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal yang telah ditentukan, maka pihak penyewa
dikenakan denda sebesar 2,5% (dua setengah) persen per bulan dari jumlah pembayaran yang telah jatuh
tempo tersebut yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran.
Pencabutan tersebut dilakukan karena areal IUP milik penggugat seluas 10.000 Ha yang terbagi masing-masing
seluas 2.500 Ha tumpang tindih dengan area IUP milik PT Intitirta Primasakti (Perusahaan) seluas 48.174,8 Ha
berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
Atas gugatan tersebut penggugat mengalami kerugian meliputi total iuran tetap (deadrent) senilai Rp 220.898.400
serta biaya lainnya senilai Rp 5 Milyar.
Mulai Januari 2015, sisa masa sewa dari PT Sentralwatch Perkasa Internasional dialihkan kepada PT
Swisstime Perkasa Internasional berdasarkan "Novation Agreement" yang dibuat pada tanggal 02 Januari
2015. Berdasarkan perjanjian tersebut disepakati pula untuk mengubah :
1.
2.
2) PT Intitirta Primasakti (Tergugat I)
3) Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batanghari (Tergugat II)
1) Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Tergugat)
Sesuai dengan register perkara No. 96/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 2 April 2014 Saudara Rajendren (disebut
Penggugat) selaku pemilik (Direktur Utama) PT Abdi Pertiwi Loka, PT Inkalindo Manunggal, PT Jalalindo Mulia dan
PT Jamalindo Indah melakukan gugatan melawan hukum kepada :
Adapun perihal gugatan yang dilakukan penggugat adalah mencabut/membatalkan status Clear and Clean (C&C)
Ijin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan milik penggugat yang berlokasi di kabupaten Sorolangun dan
Batanghari sesuai dengan surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No. 20123/30/DRB/2013 tanggal 18
Oktober 2013.
3.
- 45 -
PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014
KECUALI AKUN NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERIKATAN DAN KONTINJENSI (LANJUTAN)
b. Kontinjensi (lanjutan)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Aset tetap
Imbalan Pasca Kerja
Pajak Penghasilan
************
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi
berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini
wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah.
Perusahaan menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan aset tetap milik Perusahaan. Perusahaan
akan menyesuaikan beban penyusutan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau Perusahaan
akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-
strategis yang dihentikan penggunaannya.
Terhadap hasil gugatan entitas anak (PT Intitirta Primasakti) kepada Kementerian Energi Sumber Daya dan
Mineral (ESDM) tentang pengakhiran “Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara” (PKP2B) dengan
Pemerintah Republik Indonesia, pihak PTUN Jakarta pada tanggal 20 Maret 2013 mengeluarkan surat keterangan
yang menyatakan bahwa pihak ESDM tidak menyampaikan memori kasasi dalam tenggang waktu 14 (empat
belas) hari setelah permohonan kasasi dicatat dalam buku Register kasasi sebagaimana yang diatur dalam
Undang-Undang maka Permohonan kasasi oleh ESDM dinyatakan tidak memenuhi syarat formal dan tidak
diteruskan ke Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Sesuai dengan putusan PTUN dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Kementrian ESDM memutuskan untuk
membatalkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3070 K/30/MEM/2011 pada surat putusan Nomor 0237
K/30/MEM/2014 tertanggal 30 Januari 2014. Dengan pembatalan tersebut PK2B Perusahaan dinyatakan tetap aktif
untuk wilayah seluas 48.174,8 Ha yang terdiri dari 494,8 Ha dan 47.680 Ha.
35
Selain itu penggugat juga menuntut kepada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara membatalkan dan menarik
kembali surat permohonan pencabutan IUP No. 2023/30/DBB/2013 tanggal 18 Oktober 2013 serta menyatakan
bahwa wilayah ijin usaha pertambangan (WIUP) milik penggugat tidak tumpang tindih dengan milik tergugat I.
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan
perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan
dan Entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan
pajak penghasilan badan.
Nilai kini imbalan pasca kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan sejumlah
asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat
pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap
perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat kewajiban imbalan pasca kerja. Asumsi tingkat
pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan
pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka
panjang. Asumsi penting lainnya untuk kewajiban imbalan pasca kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat
ini.
34
- 46 -