78
PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA TbK DAN ENTITAS ANAK I AND SUBS'D'AR'ES Laporan Keuangan Konsolidasian / Consolidated Financial Statements Pada Tanggal 31 Desembsr 2020 / As of December 31, 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut / And Fot The Year Then Ended Dan Laporan Auditor lndspendsn / And lndependent Auditors' Repoft (Mata Uang lndone. ial I (lndonesian Currenc0

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA TbK ENTITAS ANAK I …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA TbK

DAN ENTITAS ANAK I AND SUBS'D'AR'ES

Laporan Keuangan Konsolidasian / Consolidated Financial StatementsPada Tanggal 31 Desembsr 2020 / As of December 31, 2020Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut /And Fot The Year Then EndedDan Laporan Auditor lndspendsn / And lndependent Auditors' Repoft(Mata Uang lndone. ial I (lndonesian Currenc0

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES

Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Pada Tanggal 31 Desember 2020 As of December 31, 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut And For The Year Then Ended Dan Laporan Auditor Independen And Independent Auditors’ Report (Mata Uang Indonesia) (Indonesian Currency)

Daftar Isi / Table of Contents

Halaman / Pages Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 3 Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Lain Konsolidasian 4 - 5 Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 - 66 Notes to the Consolidated Financial Statements Informasi Tambahan 67 - 71 Additional Information

kiosonSURAT PERNYATAAN DIREKSI

TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2O2O

SERTA UNTUK TAHUNYANG BERAKHIR PADATANGGAL TERSEBUT

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA TbKDAN ENTITAS ANAK

D'RECIORS' STA IEMEA'T LETTERRELATING TO

THE RESPONSIBIL'TY ONTHE CONSOLIDATED FINAN CIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2O2OAND FOR THE YEAR THEN ENDED

PT ,(OSON KOMERSIAL INDONESIA TbKA/VD SUBS'D'AR'ES

Jabatan

Kami yang bertanda tangan di bawah ini

NamaAlamat Kantor

Alamat domisilisesuai KTP

We, the undersigned

Reginald TrisnaAXA Tower Lt.42, Kuningan City, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav .lg,

DKt JakartaJl. Jelambar Baru VU46, RT 015 RW 007

Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol PetamburanJakarta Barat

Direktur Utama / President DircctorDirektur Keuangan / Finance Director

Ornela Bartin Sutan GiriAXA Tower Lt.42, Kuningan City, Jl. Proi Dr. Satrio Kav 18,

DKt JakartaTaman Kalijaga Permai, RT 01'1 RW 013

Kalijaga, HarjamuktiJawa Barat

Oireklut I Director

Domicile as statedin lD card

Position

NameO{fice Addrcss

NameOffice Address

NamaAlamat Kanlor

Alamat domisilisesuai KTP

Jabatan

Menyatakan bahwa

Bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian laporan keuangan konsolidasianPT Kioson Komersial lndonesia Tbk (Perusahaan)dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2O2Oserta untuk tahun yang berakhir pada tanggaltersebut.Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan danentitas anak telah disusun dan disajikan sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia;

a. Semua informasi dalam laporan keuangankonsolidasian Perusahaan dan entitas anaktelah dimuat secara lengkap dan benar;

b. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaandan entitas anak tidak mengandung informasiatau fakta material tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material;

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalianinternal Perusahaan dan entitas anak.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Domicile as statedin lD card

Position

State that.

Responsible for the preparation and prcsentation of theconsolidated financial statements of PT KosonKomersial lndonesia Tbk (the Company) andsabsrdiaries as of December 31, 2020 and for the yearthen ended.

2. The consolidated financial sfalements of the Companyand subs,U,anes have been prepared and prcsented inaccordance with lndonesian Financial AccountingStandads;

3. a. All infomation contained in the consolidatedfinancial statements of the Company andsubsrulanes have been completed and propedydlsc/osed,'

b. The consolidated financial statements of theCompany and subsidiaies do not containmisleading mateial infomation or facts, and do notomit matedal infomation and facts;

4. Responsible for the intemal control system of theComp any and su bsidi a ies.

This statement lefter is made truthfully.

2

3

Jakatla, 28 Mei 2021 I May 28, 2021

67509IJX214731234Reoinald Tnsna Ornela Bartin Sutan Giri

Direktur Utama / President Director Direktur / DirectorPT Klolor Komerslal lndone3la Tbk

Registered Address: Jl. Alaydrus N0.66 BC Lantai 3, Kel. Petolo Utara, Kec. Gamb r, Jakarta Pusat lOl30 I Telpi O21 - 631 7523

Cofiespondence & Operaliohal Address] AXA lower Lt. 42, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. la, Jakart3 Selatan 12940 I Telp: 021 - 30o56255i o21 - 3oo 562a4

www,kioson.com

MORHAN & REKANReg iste red Pu b I i c Accou nto nts

A\tNt\a\".."^.tn 2s... atar.t l.qillr ndeaentldnntns

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

1612 to

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT Kioson Komorsial lndonesia Tbk

Tanggung jawab manaiemen ataskeuangan konsolidasian

IN D EP EN D E NI A U D ITO RS' RE PO RT

Repon No. 001 1 6/2.0961/AU. 1/0 0628-3/tN/2021

The Shareholders, tho Boards of Commissioners andDirectors

PT Kioson Komersial tndonesia Tbk

21

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasianPT Kioson Komersial lndonesia Tbk dan entitasanaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisikeuangan konsolidasian tanggal 3l Desember 2020,serla laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kaskonsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggaltersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansisignifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian wajar laporan keuangan konsolidasiantersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangandi lndonesia, dan atas pengendalian internal yangdianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkanpenyusunan laporan keuangan konsolidasian yangbebas dari kesalahan penyajian materiat, baik yangdisebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung,awab kami adalah untuk menyatakan suatuopini atas laporan keuangan konsolidasian tersebutberdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audatkami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan otehlnstitut Akuntan Publik lndonesia. Standar tersebutmengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etikaserta merencanakan dan melaksanakan audil untukmemperoleh keyakinan memadai tentang apakahlaporan keuangan konsolidasian tersebut bebas darikesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untukmemperoleh bukti audit teniang angka-angka danpengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbanganauditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahanpenyajian material dalam laporan keuangankonsolldasian, baik yang disebabkan oleh kecuranganmaupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risikotersebut, auditor mempedimbangkan pengendalianlnternal yang relevan dengan penyusunan danpenyajian wajar laporan keuangan konsolidasian untukmerancang prosedur audit yang tepat sesuai dengankondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opiniatas keefektivjtasan pengendalian internal entitas.Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atasketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dankewajaran estimasi akuntansi yang dibuat olehmanajemen, serta pengevaluasian atas penyajianlaporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

We havo audited the accompanying consolidaledfinancial statemenls of pT Kioson Komersiallndonesia Tbk and its subsidiaies, which comprisethe consolidated statemont of financial position as otDecember 31, 2020, and the consolidated statementsof profit or loss and othor comprehensive incomo,changes in equity aN cash llows for the yoar thenendod, and a aummary of significant acfuuntingpolicies and other explanatory infomation.

laporan Managemant's responsibililyt for the consolldatedfinancial statements

Management is responsible for the preparation andfair presentation of such consolidatad financialstalemerts in ac,cordance with lndonesian FinancialAccounting Standads, and for such internat control asmanagement datermines is ,ecessary to enablatho preparation of consolidated frnancial statemontsthat are free trcm mateial misstatonent, whether dueto fraud or eror.

A ud itors' rc s pon s i b I I ity

Our responsibility is fo express an opinion on suchconsolidated linancial statements based on our audit.We conducted our audit in acagrdance with Sfardardson Auditing established by the tndonesian tnstitute ofCertified Public Accountants. Those standards rcquirethat we comply with ethical requirements and planand pedorn the audit to obtain reasonable assuranceabout whether such consolidated financial statementsaro free from material misstatemenl

An audit involves peiorming procedures to obtainaudit evidence about the amounts and disclosures inthe consolidated financial statoments. The procedurasselectod depend on the auditors' judgmont, inctudingt e assessmenf oI the isks of material misstatementof the consolidated financial statements, whether dueto fraud or enor. ln making those rsk assessmerts,the auditors consider internal cgntrol relevant to thaentity's preparation and fair presentation of thoconsolidated financial statements in order to designaudit procedures that are appropiata in thecircumstances, but not for the purpose oI oxpressingan opinion on the effectiveness of the entity's intemalcontrol. An audit also includes evaluating theappropriateness of accounting policies usod ard thereasonableness of accounting estimates made bymanagement, as wel/ as evaluating the overallpresentation of the consolidated financial sfafemerls.

cran Rubina Business Park at Rasuna EpicentrumJl. HR. Rasuna Said, Jakarta 1294O, lndonesiaI: +62 21291156 10 l1 l F: +62 212911 5612

www.morhan-rekan.com

Generali Tower.8," Fl

MORHAN & REKANReg i ste red Pu bl i c Accou nta nts

A\trnira\".."^,,1,r rss."rarroit.ir.9rr, r-repe,dr):, ns

Tanggung jawab auditor (laniutan)

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami perolehadalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatubasis bagi opini audit kami.

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasianterlampir menyajikan secara wajar, dalam semua halyang material, posisi keuangan konsolidasianPT Kioson Komersial lndonesia Tbk dan entitasanaknya pada tanggal 31 Desember 2020, sertakinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuktahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia

Penekanan suatu hal

Kami membawa perhatian pada Catatan 28 ataslaporan keuangan konsolidasian yangmengindikasikan pada tahun 2020,PT Kioson Komersial lndonesia Tbk dan entitasanaknya (Grup) mengalami penurunan signifikan ataspenjualan bersihnya sehingga mengalami rugi bersihkomprehensif tahun 2020 sebesar Rp 40.984.066.081dan saldo defisit sebesar Rp 69.117.403.529 padatanggal 31 Desember 2020. Selain itu, di awal tahun2020, ekonomi dunia menghadapi ketidakpastianakibat dari pandemi Covid-1g. Kondisi ini, bersamadengan hal-hal lain yang dijelaskan dalam Catatan 28,mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian materialyang dapat menyebabkan keraguan signifikan ataskemampuan Grup untuk mempertahankankelangsungan usahanya. Rencana mana]emen untuktindakan di masa depan dalam menghadapi kondisi-kondisi diatas telah drelaskan dalam Catatan 28.Laporan keuangan konsolidasian ini disusun denganasumsi bahwa Grup akan terus beroperasi secaraberkelanjutan. Opini kami tidak dimodiflkasisehubungan dengan hal ini.

Hal lain

Audit kami atas laporan keuangan konsolidasianPT Kioson Komersial lndonesia Tbk dan entitasanaknya terlampir pada tanggal 3'1 Desember 2020dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskansuatu opini atas laporan keuangan konsolidasiantersebut secara keseluruhan. Tambahan informasikeuangan PT Kioson Komersial lndonesia Tbk (Entitaslnduk), yang terdiri dari laporan posisi keuangan31 Desember 2020 serta laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain, laporan perubahanekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yangberakhir pada tanggal tersebut (secara kolektif disebutsebagai "lnformasi Keuangan Entitas lnduk"), yangdisajikan sebagai informasi tambahan terhadaplaporan keuangan konsolidasian teflampjr, disajikanuntuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakanbagian dari laporan keuangan konsolidasian terlampiryang diharuskan menurut Standar AkuntansiKeuangan di lndonesia.

Auditors' responslbt ty (continued)

We believe that tho audit ovidence we have obtainedis sufficient and appropdate to provida a basis for ouraudit opinion.

Opinion

ln our opinion, the accompanying consolidatedfinancial statements present faifly, in a mateialrespects, the mnsolidated financial position ofPT Koson Komersial lndonesia Tbk aN itssubs/U,anes as of December 3l, 2020, and thetconsolidated financial p€rtormance and cash flows torthe year then ended, in accordance with lndonesianF inancial Accounting Standards.

Emphasis ot malTer

We draw aftention to Note 28 to the cnnsolidatedfinancial statements which indicates in 2020,PT Kioson Komersial lndonesia Tbk and itssubsidiaies (the Group) had sufforcd signifrcantdecrease in net sales which had comprehensive netloss in 2020 amounting to Rp 40,9A,066,081 anddeficits amounting to Rp 69,117,403,529 as ofDecember 31, 2020. Additionally, in eady 2020, theglobal economy faces uncortainty as a rcsult of Covi&19 pandemic. These conditions, along with othermatters as set fotth in Note 28, indicate the existonceof a mateial unndainty that may cast significantdoubt about the ability of the Grcup to continue as agoing concem entity. Management's plans for futureactions in responding to the conditions above aredescibed in Note 28. The consolidated financialstatements have been prepared assuming the Groupwill continue to operate as a going concem entity. Ouropinion is not modified in pspect of this nafter.

Other maller

Our audit of tho ac@mpanying consolidated financialslafemerts of PT Kioson Komersial lndonesia Tbkand its subsidiaries as of December 31, 2020 andfor the year then ended were peiormed for thepurpose of forming an opinion on such cgnsolidatedfinancial statements taken as a whole. Thesupplementary financial information of PT KosonKomersial lndonesia Tbk (Parent Entity), whichcompiso the statoment of financial position as ofDecombor 31,2020 and the statemenls of ptofit orloss and other comprehensive income, changes inequity, and cash flows for tho year lhen ended(co ectively rcfered to as the 'Parent Entity Financiallntormation"), which is presented as a supplementaryintormation to the accompanying consolidatedtinancial slatoments, is presenlod for the purpose ofadditional analysis and is not a requirod pad ot th€accompanying consolidated financial statementsunder lndonesian Financial Accounting Standards.

MORHAN & REKANReg i ste red Pu bl ic Acco u nta nts

Hal lain (laniutan)

lnformasi Keuangan Entitas Induk merupakantanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari danberkailan langsung dengan catatan akuntansi dancatatan lainnya yang mendasarinya yang digunakanuntuk menyusun laporan keuangan konsolidasianteriampir. lnformasi Keuangan Entitas lnduk tetahmenjadi objek prosedur audit yang diterapkan dalamaudit atas laporan keuangan konsolidasian terlampirberdasarkan Standar Audit yang ditetapkan olehlnstitut Akuntan Publik lndonesia. Menurut opini kami,lnformasi Keuangan Entitas lnduk disajikan secarawajar, dalam semua hal yang material, berkaitandengan laporan keuangan konsolidasian terlampirsecara keseluruhan.

Other matte r (c ontl nued)

The Parent Entity Financial lnformation is theresponsibility of management and was doived frcmand relates directly to the undedying ac@unting andthe other records used to prepare the a&onpanyingconsolidated financial statements. Tho PaBnt EntityFinancial lnformation has been subjected to theauditing proceduras applied in the audit of theaccompanying consolidated linancial statements inaccordance with Standards on Auditing established bythe lndonesian lnstitute of Ceftified PublicAccountanls. ln our opinion, the Parent EntityFinancial lnformation is faity stated, in all mateialrespecfs. in relation to the accompanyingcnnsolidated financial statements taken as a whole.

A\t\rt\a\".""^.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK / REG'STERED PUBLIC ACCOUNTANTSM DAN REKAN

Ar a.saciaxan alieqa!t ritlep!ndext ttrs

Mo irto I, CPAlzin Akuntan Publik No. AP. 0628 I Public Accountant Licenso No. AP. 0628

28 Mei 2021 / May 28, 2021

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

1

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes

2020

2019

ASET

ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank

2g,4,22,23

1.489.268.993

3.658.455.973 Cash on hand and

cash in banks Piutang usaha - bersih 2g,5,21,22,23 59.739.958.768 98.295.892.404 Trade receivables - net Piutang lain-lain 2g,22,23 - 168.580.976 Other receivables Persediaan - bersih 2j,6 105.265.850.814 104.985.602.938 Inventories - net Pajak dibayar di muka 12a 9.183.277 66.079.574 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 7 - 40.555.506.336 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 166.504.261.852 247.730.118.201 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang muka 48.613.437 203.247.962 Advances Aset tetap – bersih 2k,8 2.369.442.757 3.036.520.826 Fixed assets – net Aset tak berwujud – bersih 2l,9 10.030.072.326 13.309.051.237 Intangible asset – net Aset pajak tangguhan 2p,12d 9.015.574.961 10.247.049.580 Deferred tax assets

Jumlah Aset Tidak

Lancar

21.463.703.481

26.795.869.605 Total Non-Current

Assets

JUMLAH ASET 187.967.965.333 274.525.987.806 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

2

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2020 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes

2020

2019

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK

CURRENT LIABILITIES

Utang bank jangka pendek 2g,10,22,23 - 140.000.000.000 Short-term bank loan Utang usaha 2g,11,21,22,23 114.888.168 24.047.864.687 Trade payables Utang lain-lain 2g,22,23 - 26.370.054 Other payables Utang pajak 12b 95.638.925 841.144.765 Taxes payable Beban masih harus dibayar 2g,22,23 228.510.375 832.781.750 Accrued expenses Liabilitas jangka panjang

yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Current maturities of long-term

liabilities: Utang bank 2g,10,22,23 11.041.422.331 - Bank loan Utang pembiayaan

konsumen

2g,13,22,23

549.211.576

499.559.141 Consumer financing

payables

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

12.029.671.375

166.247.720.397

Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA

PANJANG NON-CURRENT

LIABILITIES Liabilitas jangka panjang

setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Long-term liabilities net of current maturities:

Utang bank 2g,10,22,23 124.294.620.702 - Bank loan Utang pembiayaan

konsumen

2g,13,22,23

921.594.356

1.512.881.397 Consumer financing

payables Liabilitas diestimasi atas

imbalan kerja karyawan

2n,14

990.313.415

2.369.661.404 Estimated liabilities for employees’ benefits

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

126.206.528.473

3.882.542.801

Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 138.236.199.848 170.130.263.198 TOTAL LIABILITIES

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

3

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2020 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes

2020

2019

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk

Equity attributable to owners

of the parent entity Modal saham – nilai nominal

Rp 100 per saham

Share capital – Rp 100 par value per share

Modal dasar – 2.000.000.000 saham

Authorized – 2,000,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh – 717.239.900 saham

15

71.723.990.000

71.723.990.000

Issued and fully paid -

717,239,900 shares Tambahan modal disetor – bersih

16

47.052.972.500 47.052.972.500

Additional paid-in capital – net

Defisit (69.117.403.529 ) (14.761.988.127 ) Deficits

Jumlah ekuitas yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk

49.659.558.971

104.014.974.373 Total equity attributable

to owners of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 2d 72.206.514 380.750.235 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 49.731.765.485 104.395.724.608 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN

EKUITAS

187.967.965.333

274.525.987.806 TOTAL LIABILITIES AND

EQUITY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

4

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For The Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2020 Catatan /

Notes

2019

PENJUALAN BERSIH

912.535.369.280

2o,17,21

2.900.162.397.309

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (905.689.635.192 ) 2o,18,21 (2.854.219.187.967 ) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 6.845.734.088 45.943.209.342 GROSS PROFIT Beban usaha (10.647.909.764 ) 2o,19 (26.101.222.438 ) Operating expenses Beban keuangan (18.078.876.013 ) 2o,10,13 (20.501.278.017 ) Finance cost Pendapatan keuangan 29.122.307 2o 112.382.095 Finance income

Beban lain-lain – bersih (19.029.071.758 ) 2o,20 (3.604.735.123 ) Other expenses – net

RUGI SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN

(40.881.001.140 )

(4.151.644.141 ) LOSSES BEFORE

INCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK

PENGHASILAN Kini

-

2p,12c

(3.398.843.250 )

INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)

Current Tangguhan (976.333.636 ) 2p,12d 2.221.287.080 Deferred

Beban Pajak Penghasilan – Bersih

(976.333.636 )

(1.177.556.170 )

Income Tax Expense – Net

RUGI BERSIH TAHUN

BERJALAN

(41.857.334.776 )

(5.329.200.311 ) NET LOSSES FOR

THE YEAR

PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan

direklasifikasi ke laba rugi

Pengukuran kembali liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan

1.128.409.678

2n,14

554.717.794

OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Items that will not be reclassified to profit or loss

Remeasurement of estimated liabilities for employees’

benefits Pajak penghasilan terkait

(255.140.983 ) 2r,12d

(138.679.449

) Related income tax

JUMLAH RUGI

KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

(40.984.066.081 )

(4.913.161.966 )

TOTAL COMPREHENSIVE LOSSES FOR

THE YEAR

RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN TERATRIBUSIKAN PADA:

NET LOSSES FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk (41.637.044.437 ) (5.363.734.660 ) Owners of the parent Kepentingan non-pengendali (220.290.339 ) 2d 34.534.349 Non-controlling interests

JUMLAH

(41.857.334.776 )

(5.329.200.311 ) TOTAL

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

5

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)

For The Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2020

Catatan/Notes

2019

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN TERATRIBUSIKAN PADA:

TOTAL COMPREHENSIVE LOSSES FOR THE YEAR

ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk (40.766.721.647 ) (4.947.591.383 ) Owners of the parent Kepentingan non-pengendali (217.344.434 ) 2d 34.429.417 Non-controlling interests

JUMLAH

(40.984.066.081 )

(4.913.161.966 ) TOTAL

RUGI BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

2q,24

NET LOSSES PER SHARES ATTRIBUTABLE TO

OWNERS OF THE PARENT ENTITY

Saham dasar (58,05 ) (26,00 ) Basic share Saham dilusian (58,05 ) (20,23 ) Diluted share

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For The Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk /

Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Modal Saham / Share Capital

Tambahan Modal Disetor - Bersih /

Additional Paid-in Capital – Net

Defisit / Deficit

Jumlah / Total

Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling

Interests

Jumlah Ekuitas / Total Equity

Saldo pada tanggal 1 Januari 2019 71.723.850.000 47.052.587.500 (9.814.396.744 ) 108.962.040.756 346.320.818 109.308.361.574 Balance as of January 1, 2019 Tambahan modal saham dan

tambahan modal disetor dari waran 140.000 385.000 - 525.000 - 525.000

Additional share capital and additional paid-in capital

from warrants Rugi bersih tahun berjalan - - (5.363.734.660 ) (5.363.734.660 ) 34.534.349 (5.329.200.311 ) Net loss for the year Penghasilan komprehensif lain - - 416.143.277 416.143.277 (104.932 ) 416.038.345 Other comprehensive income

Saldo pada tanggal

31 Desember 2019 71.723.990.000 47.052.972.500 (14.761.988.127 ) 104.014.974.373 380.750.235 104.395.724.608 Balance as of

December 31, 2019

Penyesuaian saldo awal atas penerapan PSAK 71 - - (13.588.693.755 ) (13.588.693.755 ) (91.199.287 ) (13.679.893.042 )

Beginning balance adjustments for implementation of PSAK 71

Saldo pada tanggal

31 Desember 2019 71.723.990.000 47.052.972.500 (28.350.681.882 ) 90.426.280.618 289.550.948 90.715.831.566 Balance as of

December 31, 2019

Rugi bersih tahun berjalan - - (41.637.044.437 ) (41.637.044.437 ) (220.290.339 ) (41.857.334.776 ) Net loss for the year Penghasilan komprehensif lain - - 870.322.790 870.322.790 2.945.905 873.268.695 Other comprehensive income

Saldo pada tanggal

31 Desember 2020 71.723.990.000 47.052.972.500 (69.117.403.529 ) 49.659.558.971 72.206.514 49.731.765.485 Balance as of

December 31, 2020

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

6

7

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2020 2019

ARUS KAS DARI (UNTUK) CASH FLOWS FROM (FOR) AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 921.560.511.954 2.875.110.326.952 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok (889.347.353.251) (2.847.419.341.820) Cash paid to suppliers Pengeluaran kas operasional Cash paid for other operating lainnya (10.739.719.372) (23.120.943.911) expense Pembayaran beban keuangan (18.078.876.013) (20.501.278.017) Finance costs paid Pembayaran pajak penghasilan (387.281.032) (5.390.878.246) Income tax paid Penerimaan bunga 29.122.307 112.382.095 Interest receipt

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used in) untuk) Aktivitas Operasi 3.036.404.593 (21.209.732.947) Operating Activities

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS CASH FLOWS FROM (FOR) INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap - (19.861.199) Acquisition of fixed assets Hasil penjualan aset tetap - 54.000.000 Proceeds from sale of fixed assets

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Investasi - 34.138.801 Investing Activities

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS CASH FLOWS FROM (FOR) PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan tambahan modal Receipts from paid in capital dari pelaksanaan waran - 525.000 for the execution of warrants Utang bank Bank loan Penerimaan - 614.002.700.000 Proceeds Pembayaran (4.663.956.967) (607.002.700.000) Payments Pembayaran utang pembiayaan Repayments of consumer konsumen (541.634.606) (536.258.796) financing payables

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used in) untuk) Aktivitas Pendanaan (5.205.591.573) 6.464.266.204 Financing Activities

PENURUNAN BERSIH DECREASE IN CASH ON HAND KAS DAN BANK (2.169.186.980) (14.711.327.942) AND IN BANKS CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING KAS DAN BANK AWAL TAHUN 3.658.455.973 18.369.783.915 OF THE YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 1.489.268.993 3.658.455.973 AT THE END OF THE YEAR

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (Perusahaan)

didirikan pada tanggal 29 Juni 2015 berdasarkan Akta No. 55 dari Notaris Rose Takarina, S.H. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-2449471.AH.01.01 Tahun 2015 tanggal 31 Juli 2015 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-3536633.AH.01.11.Tahun 2015 tertanggal 31 Juli 2015 sedangkan Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 2 tanggal 3 September 2020 dari Rahayu Ningsih, S.H., mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0383914 Tahun 2020 tertanggal 9 September 2020.

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (the “Company") was established on June 29, 2015 based on Notarial Deed No. 55 of Rose Takarina, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-2449471.AH.01.01.Tahun 2015 dated July 31, 2015 and has been registered in the Company list No. AHU-3536633.AH.01.11.Tahun 2015 dated July 31, 2015 while the State Gazette is still in process. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 2 dated September 3, 2020 of Rahayu Ningsih, S.H., concerning changes in Boards of Commissioners and Directors. This amendment was received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Notification Letter No. AHU-AH.01.03-0383914 Tahun 2020 dated September 9, 2020.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perpindahan dana atau pengiriman uang dan transaksi uang elektronik, perdagangan, jasa, pembangunan, percetakan, perindustrian, angkutan, perbengkelan dan pertanian.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of the Company’s business is to engage in transferring funds or sending money and electronic money transactions, trading, services, development, printing, industries, transport, workshops and agriculture.

Perusahaan memulai operasi komersial pada bulan Agustus 2015.

The Company started commercial operations in August 2015.

Kegiatan usaha utama Perusahaan yang sudah dijalankan sampai dengan saat ini adalah bidang perdagangan online atau e-commerce, dimana

Perusahaan merupakan sebuah perusahaan teknologi yang menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras platform untuk membantu Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui sistem kemitraan yang disebut Kioson Cash Point (KCP), dimana dalam melakukan kegiatan perekrutan mitra bisnis dan/atau pengumpulan hasil transaksi dari mitra bisnis Perusahaan (KCP) bekerjasama dengan pihak ketiga, yang disebut Kioson Corporate Corespondence (KCC).

The Company's main business activity that is currently being carried out relates to online trading or e-commerce, where the Company is a technology company providing software and hardware platforms to support Micro, Small and Middle Businesses (UMKM) in Indonesia through a partnership system called Kioson Cash Point (KCP), wherein the recruitment of the business partners and/ or collection of the results of transactions from the Company's business partners (KCP) is in collaboration with third parties, called Kioson Corporate Correspondence (KCC).

KCC dapat berupa badan hukum, firma, perorangan, pemilik ritel outlet/toko atau pedagang eceran yang bekerjasama dengan Perusahaan untuk perekrutan dan pengumpulan hasil transaksi dari KCP.

KCC is a legal entity, firm, individual, retail outlet/store owner or retail trader who collaborates with the Company for KCP recruitment and collection of transaction proceeds from KCP.

PT Artav Mobile Indonesia, suatu perusahaan yang berkedudukan di Jakarta, yang merupakan entitas induk langsung dari Perusahaan. Sementara Entitas Induk terakhir perusahaan adalah PT Kharisma Pratama Indonesia, suatu perusahaan yang berkedudukan di Jakarta.

PT Artav Mobile Indonesia, a company incorporated in Jakarta, is the immediate parent entity of the Company, while the Company’s ultimate parent entity is PT Kharisma Pratama Indonesia, a company incorporated in Jakarta.

1. UMUM 1. GENERAL

Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum The Company’s Establishment and General Information

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1.

UMUM (lanjutan)

Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)

Kantor terdaftar Perusahaan terletak di Axa Tower Lantai 42, Jl. Prof Dr. Satrio Kav. 18. Kuningan, Jakarta Selatan.

1. GENERAL (continued) The Company’s Establishment and General Information (continued) The Company’s registered office is located at Axa Tower 42 floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18. Kuningan, South Jakarta.

Penawaran Umum Saham Perusahaan Public Offering of Shares

Pada tanggal 25 September 2017, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)) dengan suratnya No. S-416/D.04/2017 untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana sejumlah 150.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 300 per saham.

On September 25, 2017, the Company obtained Effective Statement of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently as Financial Services Authority (OJK)) based on Letter No. S-416/D.04/2017 to hold Initial Public Offering of 150,000,000 shares with par value and offer price of Rp 300 per share.

Perusahaan juga menerbitkan 150.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang satu saham baru Perusahaan berhak memperoleh satu Waran Seri I dimana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp 375 per saham. Masa pelaksanaan waran yaitu mulai tanggal 10 April 2018 sampai dengan 9 Oktober 2020. Bila waran tidak dilaksanakan sampai masa berlakunya habis maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.

The Company also issued 150,000,000 Series I Warrants which is given as an incentive for the new shareholders whose names are listed in the registry of shareholders on the date of allotment. Each shareholder of one new share of the Company has the right to obtain Series I Warrants in which each Series I Warrants gives the right to purchase one new share of the Company with exercise price of Rp 375 per share. The period of execution of warrants is from April 10, 2018 to October 9, 2020. If the warrants are not executed during the validity period, these warrants are expired.

Pada tanggal 5 Oktober 2017, seluruh saham Perusahaan sejumlah 650.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

On October 5, 2017, all of the Company’s 650,000,000 shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.

Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan

The Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2020 and 2019 is as follows:

2020

Komisaris Utama : Viperi Limiardi : President Commissioner Komisaris Independen : Junaidi Ariansyah : Independent Commissioner

Direktur Utama dan Keuangan : Reginald Trisna : President and Finance Director

Direktur : Ornela Bartin Sutan Giri : Director

2019

Komisaris Utama : Viperi Limiardi : President Commissioner Komisaris : Roby Tan : Commissioner Komisaris Independen : Jasin Halim : Independent Commissioner

Direktur Utama dan Keuangan : Doane Cahyadi : President and Finance Director

Direktur : Andhyka Fadjar Gumelar : Director

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan

Karyawan (lanjutan) The Boards of Commissioners and Directors,

Audit Committee and Employees (continued)

Personel manajemen kunci Perusahaan adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dianggap sebagai manajemen kunci Perusahaan.

Key management personnel of the Company are those people who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company. All members of the Boards of Commissioners and Directors are considered as key management personnel of the Company.

Jumlah gaji dan kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Total salaries and benefits paid to the Boards of Commissioners and Directors by the Company for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

Gaji dan tunjangan : 816.000.000 1.470.000.000 : Salaries and allowances

Susunan Komite Audit Perusahaan 31 Desember 2020 dan 2019 sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2020 and 2019 is as follows:

2020 Ketua : Junaidi Ariansyah : Chairman Anggota : Nicky Wijaya : Member Anggota : Selfi Fajarwati : Member

2019 Ketua : Stephen Liestyo : Chairman Anggota : Sunendar : Member Anggota : Septrinus Morada : Member

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019,

Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masing-masing adalah 7 dan 88 karyawan tetap.

As of December 31, 2020 and 2019, the Company and its Subsidiaries had a total of 7 and 88 permanent employees, respectively.

Entitas Anak yang Dikonsolidasikan Consolidated Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, entitas anak yang dikonsolidasikan dan presentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the consolidated subsidiaries and the respective percentage of ownership held by the Company are as follows:

Entitas Anak /

Subsidiary

Domisili /

Domicile

Jenis Usaha / Nature of Business

Tahun Berdiri / Year of

Incorporation

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) / Total Assets (Before Elimination)

Persentase Kepemilikan / Percentage

of Ownership

2020 2019

- PT Narindo Solusi Komunikasi Jakarta

Telekomunikasi/ Telecommunication 2010 99,33%

147.664.510.023

220.938.945.719

- PT Kioson Fintech Indonesia Jakarta

Teknologi Keuangan/ Financial

Technology 2018 99,96%

2.498.500.000

2.498.500.000

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan) Consolidated Subsidiaries (continued)

PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK) PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK)

Pada tanggal 12 Oktober 2017, Perusahaan membeli 99,33% kepemilikan saham atau sebanyak 32.780 saham NSK yang dimiliki PT Monjess Investama, pihak berelasi, dengan harga perolehan sebesar Rp 34.091.200.000.

On October 12, 2017, the Company purchased 99.33% shares ownership or representing 32,780 shares of NSK from PT Monjess Investama, a related party, with acquisition cost amounting to Rp 34,091,200,000.

NSK adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar peralatan telekomunikasi, komputer dan suku cadangnya, dan voucher isi ulang pulsa telepon selular.

NSK is involved in trading of telecommunication equipment, computer and spare part and trading of mobile phone prepaid vouchers.

PT Kioson Fintech Indonesia (KFI) PT Kioson Fintech Indonesia (KFI)

Pada tanggal 19 April 2018, Perusahaan mengakuisisi 99,96% kepemilikan saham atau sebanyak 2.499 saham, dengan harga perolehan sebesar Rp 2.499.000.000.

On April 19, 2018, the Company acquired 99.96% share ownership or representing to 2,499 shares, with an acquisition cost amounting to Rp 2,499,000,000.

KFI adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan jasa keuangan.

KFI is involved in financial services trading.

Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Issuance of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 28 Mei 2021.

The consolidated financial statements have been authorized for issue by the Company’s Board of Directors, as the party responsible for the preparation and completion of the consolidated financial statements, on May 28, 2021.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

a. Compliance with Financial Accounting Standards (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut “Grup”) disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta Peraturan Regulator Pasar Modal.

The consolidated financial statements of the Company and Subsidiaries (hereafter referred to as the “Group”) have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and the Regulation of Capital Market Regulatory.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

b. Basis of Preparation and Measurement of the Consolidated Financial Statements

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan PSAK baru dan amandemen, dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 dan 1 Juni 2020 telah diungkapkan dalam catatan ini.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements in respect of the previous period, except for the adoption of new and amendments to PSAK, and new ISAK effective January 1, 2020 and June 1, 2020 are disclosed in this note.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah which is also the functional currency of the Group.

Perlu dicatat bahwa estimasi akuntansi dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, meskipun perkiraan ini didasarkan pada pengetahuan terbaik manajemen dan penilaian dari peristiwa dan tindakan saat ini, peristiwa yang sebenarnya mungkin akhirnya berbeda dengan estimasi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

It should be noted that the accounting estimates and assumptions used in the preparation of the consolidated financial statements, although these estimates are based on managements’ best knowledge and judgment of the current events and actions, actual events may ultimately differ from those estimates. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

c. Penerbitan PSAK Baru dan Amandemen, serta ISAK Baru

c. Issuance of New and Amendments to PSAK, and New ISAK

Grup menerapkan PSAK baru dan amandemen serta ISAK baru yang wajib diberlakukan mulai 1 Januari 2020 dan 1 Juni 2020. Penerapan PSAK baru dan amandemen, serta ISAK baru ini tidak mengakibatkan perubahan substansial pada kebijakan akuntansi Grup, dan tidak memiliki pengaruh material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan saat ini atau sebelumnya:

The Group applied new and amendments to PSAK, and new ISAK that are mandatory for application from January 1, 2020 and June 1, 2020. The application of these new and amendments to PSAK, and new ISAK did not result in substantial changes to the Group‟s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penerbitan PSAK Baru dan Amandemen, serta

ISAK Baru (lanjutan) c. Issuance of New and Amendments to PSAK,

and New ISAK (continued) 1 Januari 2020 January 1, 2020

PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”

PSAK 73, “Sewa”

Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”;

Amandemen PSAK 15, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;

Amandemen PSAK 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

Penyesuaian tahunan atas PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”;

Amandemen PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK 71, “Instrumen Keuangan” tentang reformasi acuan suku bunga;

PSAK 72, "Revenue from Contracts with Customers

PSAK 73, “Leases”

Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements”;

Amendments to PSAK 15, “Investments in Associates and Joint Ventures”;

Amendments to PSAK 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

Annual improvements on PSAK 1, “Presentation of Financial Statements”;

Amendments to PSAK 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, PSAK 60, “Financial Instruments Disclosure”, and PSAK 71, “Financial Instruments” concerning interest rate benchmark reform;

Amandemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan: tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif;

ISAK 36, “Interpretasi atas Interaksi antara Ketentuan Mengenai Hak atas Tanah dalam PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 73: Sewa”.

Amendments to PSAK 71, “Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation”;

ISAK 36, “Interpretation of the Interaction between Provisions regarding Land Rights in PSAK 16: Fixed Assets and PSAK 73: Leases”.

1 Juni 2020 June 1, 2020

Amendemen PSAK 73, “Sewa Tentang Konsesi

Sewa Terkait Covid-19”

Amendment to PSAK 73, “Lease on Covid-19 related Rent Concessions”

Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup menerapkan

PSAK 71 yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut yang mengakibatkan perubahan substansial pada kebijakan akuntansi Grup dan/atau memiliki pengaruh material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan saat ini.

On January 1, 2020, the Group adopted PSAK 71 that are effective for application from that date which resulted to substantial changes to the Group’s accounting policies and/or had material effect on the amounts reported for the current financial period.

PSAK 71, “Instrumen Keuangan” PSAK 71, “Financial Instruments”

PSAK 71, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK 71 mencakup revisi pedoman klasifikasi dan pengukuran aset keuangan yang mencerminkan model bisnis dimana aset dikelola dan karakteristik arus kasnya, termasuk model kerugian kredit ekspektasian yang bersifat perkiraan masa depan (Expected Credit Loss /

ECL) untuk menghitung penurunan nilai, dan pedoman atas risiko kredit liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar.

PSAK 71, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. PSAK 71 includes revised guidance on the classification and measurement of financial assets that reflects the business model in which assets are managed and their cash flow characteristics, including a new forward-looking expected credit loss (ECL) model for calculating impairment, and guidance on own credit risk on financial liabilities measured at fair value.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penerbitan PSAK Baru dan Amandemen, serta ISAK Baru (lanjutan)

c. Issuance of New and Amendments to PSAK, and New ISAK (continued)

PSAK 71, “Instrumen Keuangan” (lanjutan) PSAK 71, “Financial Instruments” (continued)

Grup menerapkan PSAK 71 dengan menggunakan metode dampak kumulatif. Dampak kumulatif dari penerapan standar baru diakui pada awal tahun penerapan awal, tanpa penyajian kembali periode komparatif. Penerapan PSAK 71 tidak berpengaruh signifikan terhadap klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup serta dalam penerapan model ECL dalam mengestimasi penurunan nilai.

The Group adopted PSAK 71 using the cumulative effect method. The cumulative effect of applying the new standard is recognized at the beginning of the year of initial application, with no restatement of comparative period. The adoption of PSAK 71 has no significant effect on the classification and measurement of financial assets and financial liabilities of the Group and in applying the ECL model in estimating impairment.

Tabel berikut menunjukkan kategori klasifikasi asli dan nilai teracatat berdasarkan PSAK 55 dan kategori klasifikasi baru dan nilai tercatat berdasarkan PSAK 71 untuk setiap kelas aset keuangan Grup pada tanggal 1 Januari 2020.

The following table shows the original classification and carrying amount categories under PSAK 55 and the new classification and carrying amount categories under PSAK 71 for each class of the Group’s financial assets as of January 1, 2020.

Klasifikasi berdasarkan

PSAK 55 / Classification

under PSAK 55

Klasifikasi berdasarkan

PSAK 71 / Classification

under PSAK 71

Nilai Tercatat berdasarkan

PSAK 55 / Carrying

Amount under PSAK 55

Pengukuran kembali / Re-measurement

Nilai Tercatat berdasarkan

PSAK 71 / Carrying

Amount under PSAK 71

Piutang usaha

Pinjaman yang diberikan dan

piutang / Loans and receivables

Aset keuangan pada biaya perolehan

diamortisasi / Financial assets at

amortized cost

98.295.892.404 (13.679.893.042 ) 84.615.999.362 Trade

receivables

Kas dan bank dan piutang usaha yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan menimbulkan arus kas yang hanya mewakili pembayaran pokok dan bunga. Akun-akun tersebut saat ini diklasifikasikan dan diukur sebagai aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi mulai 1 Januari 2020.

Cash on hand and in banks and trade receivables previously classified as loans and receivables are held to collect contractual cash flows and give rise to cash flows representing solely payments of principal and interest. These are now classified and measured as financial assets at amortized cost beginning January 1, 2020.

Penerapan atas PSAK 71 memiliki dampak terhadap saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2020 pada laporan keuangan konsolidasian terkait dengan penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha sebesar Rp13.679.893.042.

The adoption of PSAK 71 has an impact on the beginning balance of retained earnings as of January 1, 2020 in the consolidated financial statements related to provision for impairment of trade receivables amounting to Rp 13,679,893,042.

Tidak ada perubahan dalam klasifikasi dan pengukuran liabilitas keuangan Grup.

There are no changes in the classification and measurement of the Group’s financial liabilities.

d. Prinsip Konsolidasian d. Principles of Consolidation

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi.

Inter-company transactions, balances and unrealized gains or loss on transactions between companies in the entity are eliminated.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) d. Principles of Consolidation (continued)

Entitas Anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki pengendalian. Perusahaan mengendalikan investee ketika memiliki kekuasaan atas investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi

jumlah imbal hasil.

Subsidiaries are all entities over which the Company has control. The Company controls the investee when the Company has power over the investee, is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee, and has the ability to use its power over the investee to affect its returns.

Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika kehilangan pengendalian atas entitas anak. Penghasilan dan beban entitas anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in profit or loss from the date the Company gains control until the date the Company ceases to control the subsidiary.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non-pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Non-controlling Interests (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.

Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut:

If the Company loses control of a subsidiary, on the date of loss of control, the Company shall:

Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak pada nilai tercatatnya;

Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan distribusi saham (jika ada);

Mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya;

Mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba; dan/

Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Derecognize the assets (include goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amount;

Derecognize the carrying amount of any NCI;

Recognize the fair value of the consideration received (if any);

Recognize the fair value of any investment retained;

Reclassify the Company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income or retained earnings, as appropriate; and/

Recognize any surplus or deficit as gain or loss in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan

aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) d. Principles of Consolidation (continued)

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan non-pengendali juga dicatat di ekuitas.

Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

e. Kombinasi Bisnis e. Business Combination Entitas Tidak Sepengendali Among Entities Not Under Common Control Kombinasi bisnis, kecuali kombinasi bisnis entitas

sepengendali, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.

Business combinations, except business combination among entities under common control, are recorded using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquirer either at fair value or at the proportionate share of the acquire’s identifiable net assets. Acquisition related costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,

Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as of the acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan

secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak

pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau penghasilan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be measured until it is finally settled within equity.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Kombinasi Bisnis (lanjutan) e. Business Combination (continued)

Entitas Tidak Sepengendali (lanjutan) Among Entities Not Under Common Control (continued)

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the fair value of net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If the consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau entitas anak yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company and/or its subsidiaries’ cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination synergy, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquired are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

Entitas Sepengendali Among Entities Under Common Control

Entitas sepengendali adalah pihak-pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang, secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.

Entities under common control are parties (individual, company, or other form of entities) which directly or indirectly (through one or more intermediaries) control or are controlled by or are under the same control.

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Business combination transaction of entities under common control in the form of business transfer with regard to reorganization of entities within the same group of companies does not result in a change of the economic substance of the ownership, in which the transaction does not incur gain or loss to the group as a whole or to the individual company within the group. Since the business combination of entities under common control transaction does not result in the change of the economic substance of the ownership, therefore the transaction is recognized at carrying value based on pooling of interest method.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Kombinasi Bisnis (lanjutan) e. Business Combination (continued)

Entitas Sepengendali (lanjutan) Among Entities Under Common Control (continued)

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Any difference between the amount of consideration transferred and the carrying value of each business combination of entities under common control is presented in additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position.

Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

An entity which is disposing a business unit in connection with the disposal of a business unit of an entity under common control recognizes the difference between the consideration received and carrying amount of the disposed business unit as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position.

f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

Berdasarkan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, pihak berelasi dianggap terkait jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) selama pihak lain dalam membuat keputusan keuangan dan operasional.

Based on PSAK No. 7, “Related Parties Disclosures”, related parties deemed related if one party has the ability to control (by way of ownership, directly or indirectly) or exercise significant influence (by way of participation in the financial and operating policies) over the other party in making financial and operating decisions.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 21 atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties were disclosed in Note 21 to the consolidated financial statements.

g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments

Aset Keuangan Financial Assets

Kebijakan efektif awal 1 Januari 2020 Policy effective beginning January 1, 2020

Aset keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI) dan nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal tergantung pada karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan dan model bisnis Grup untuk mengelolanya. Grup pada awalnya mengukur aset keuangan pada nilai wajar ditambah biaya transaksi, dalam hal aset keuangan bukan pada FVTPL.

Financial assets are classified, at initial recognition, as subsequently measured at amortized cost, fair value through other comprehensive income (FVOCI), and fair value through profit or loss (FVTPL). The classification of financial assets at initial recognition depends on the financial assets contractual cash flow characteristics and the Group’s business model for managing them. The Group initially measures a financial asset at its fair value plus transaction cost, in the case of a financial asset not at FVTPL.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued) Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Kebijakan efektif awal 1 Januari 2020 (lanjutan) Policy effective beginning January 1, 2020

(continued)

Untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI, aset keuangan harus menimbulkan arus kas yang 'semata-mata pembayaran pokok dan bunga (SPPI)' dari jumlah pokok terutang. Penilaian ini disebut sebagai tes SPPI dan dilakukan pada tingkat instrumen.

In order for a financial asset to be classified and measured at amortized cost or FVOCI, it needs to give rise to cash flows that are ‘solely payments of principal and interest (SPPI)’ on the principal amount outstanding. This assessment is referred to as the SPPI test and is performed at an instrument level.

Model bisnis Grup untuk mengelola aset keuangan mengacu pada bagaimana Grup mengelola aset keuangannya untuk menghasilkan arus kas. Model bisnis menentukan apakah arus kas akan dihasilkan dari pengumpulan arus kas kontraktual, penjualan aset keuangan, atau keduanya.

The Group’s business model for managing financial assets refers to how it manages its financial assets in order to generate cash flows. The business model determines whether cash flows will result from collecting contractual cash flows, selling the financial assets, or both.

Pada tanggal 31 Desember 2020, Grup hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dengan biaya perolehan diamortisasi. Grup mengukur aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:

As of December 31, 2020, the Group only had financial assets classified at amortized cost. The Group measures financial assets at amortized cost if both of the following conditions are met:

Aset keuangan dimiliki dalam model bisnis dengan tujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mengumpulkan arus kas kontraktual, dan

Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menimbulkan arus kas pada tanggal tertentu yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

The financial asset is held within a business model with the objective to hold financial assets in order to collect contractual cash flows, and

The contractual terms of the financial asset give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.

Aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi selanjutnya diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR) dan mengalami penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat aset dihentikan pengakuannya, dimodifikasi atau diturunkan nilainya.

Financial assets at amortized cost are subsequently measured using the effective interest rate (EIR) method and are subject to impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the asset is derecognized, modified or impaired.

Aset keuangan Grup yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi termasuk kas dan bank dan piutang usaha.

The Group’s financial assets at amortized cost include cash on hand and in banks and trade receivables.

Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy effective before January 1, 2020

Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Grup berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Financial assets are recognized when the Group has a contractual right to receive cash or other financial assets from another entity. All regular purchases or sales of financial assets are recognized using trade date accounting, which is the date on which the Group is determined to buy or sell a financial asset.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued) Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan)

Policy effective before January 1, 2020 (continued)

Pengakuan Awal Initial Measurement

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi dibebankan ke laba rugi.

Initially, financial assets are measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable, except for financial assets measured at fair value through profit or loss (FVTPL). Financial assets at FVTPL are initially measured at fair value and transaction costs are expensed in profit or loss.

Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengukuran awal tergantung pada pengelompokan dari aset yang bersangkutan di mana aset keuangan dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori berikut:

Subsequent measurement of financial assets after its initial measurement depends on the classification of the financial asset which might be classified into the following 4 (four) categories:

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

FVTPL di mana aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini.

(i) Financial assets at fair value through profit or loss

FVTPL are assets classified as held for trading or upon their initial recognition are designated by management (if meet certain criteria) to be measured in this category.

Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laba rugi.

Grup tidak memiliki akun aset keuangan yang diklasifikasikan pada kelompok ini.

Financial assets in this category are subsequently measured at fair value and any gain or loss arising from change in the fair value (including interest and dividend) is recognized in profit or loss.

The Group has no financial assets which are classified in this category.

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang dimana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Aset keuangan Grup yang meliputi akun kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dalam kelompok ini.

(ii) Loan and receivables

Loan and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. This asset category is subsequently measured at amortized cost using the effective interest method less any impairment.

The financial assets of the Group, which consist of cash on hand and cash in banks, trade receivables and other receivables are classified in this category.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan)

Policy effective before January 1, 2020 (continued)

Setelah Pengakuan Awal (lanjutan) Subsequent Measurement (continued)

(iii) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Kerugian akibat penurunan nilai atau perubahan nilai tukar langsung diakui dalam laba rugi. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian reklasifikasi dan diakui pada laba rugi.

(iii) Available-for-sale financial assets

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are not classified into one of three categories. Changes in fair value of financial assets are recognize in profit or loss except for impairment losses, gain (loss) on foreign exchange interest calculated using the effective interest method until the financial asset is derecognized. At derecognition, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.

Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.

The Group has no financial assets which are classified in this category.

Penghentian Pengakuan Derecognition Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika

(a) hak kontraktual untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut berakhir; (b) Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun telah menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan “pass-through”, dan (c) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.

Financial assets are derecognized when and only when (a) the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; (b) the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement; and (c) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset or the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Dimana Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani perjanjian pass-through, dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan atau pengendalian ditransfer dari aset, aset tersebut diakui apabila besar kemungkinannya Grup melanjutkan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat asli aset dan jumlah maksimum pembayaran Grup.

Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.

Financial liabilities are recognized when the Group has a contractual obligation to transfer cash or other financial assets to other entities.

Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities, which are not measured at FVTPL, are initially recognized at fair value plus transaction costs that are directly attributable to the liabilities.

Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh akun liabilitas keuangan, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan Grup meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang bank dan utang pembiayaan konsumen. Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL.

Subsequently, the Group measures all of its financial liabilities, at amortized cost using effective interest method. The Group’s financial liabilities measured at amortized cost comprised of trade payables, other payables, accrued expenses, bank loan and consumer financing payables. The Group has no financial liabilities measured at FVTPL.

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Derecognition of Financial Liabilities

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

The Group derecognized financial liabilities, when and only when, the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued) Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Offsetting Financial Instruments Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus

dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and liabilities can be offset and the net amount is presented in the consolidated statement of financial position if, and only if, 1) the Group currently has rights that can be enforced by law with other entities to offset the recognized amounts and 2) intends to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

h. Penentuan Nilai Wajar h. Determination of Fair Value

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana Grup memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is defined as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Group has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar

instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Grup menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When available, the Group measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. If there is no quoted price in an active market, then the Group uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs.

i. Penurunan Nilai Aset Keuangan i. Impairment of Financial Assets Kebijakan efektif awal 1 Januari 2020 Policy effective beginning January 1, 2020

Grup mengakui penyisihan kerugian kredit

ekspektasian ECL atas aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. ECL adalah perkiraan kerugian kredit tertimbang probabilitas. Kerugian kredit diukur sebagai nilai sekarang dari semua kekurangan kas (yaitu, perbedaan antara arus kas yang jatuh tempo kepada Grup sesuai dengan kontrak dan arus kas yang diharapkan akan diterima Grup), didiskontokan dengan suku bunga efektif dari aset keuangan, dan mencerminkan informasi yang wajar dan dapat didukung yang tersedia tanpa biaya atau upaya yang tidak semestinya tentang peristiwa masa lalu, kondisi saat ini, dan prakiraan kondisi ekonomi masa depan.

The Group recognizes an allowance for expected credit losses (ECL) on financial assets measured at amortized cost. ECL is a probability weighted estimate of credit losses. Credit losses are measured as the present value of all cash shortages (i.e., the difference between the cash flows that are due to the Group in accordance with the contract and the cash flows that the Group is expected to receive), discounted at the effective interest rate of the financial asset, and reflect fair and reliable information. available support without undue cost or effort regarding past events, current conditions, and forecasts of future economic conditions.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) i. Impairment of Financial Assets (continued)

Kebijakan efektif awal 1 Januari 2020 (lanjutan) Policy effective beginning January 1, 2020 (continued)

Grup mengakui penyisihan penurunan nilai

berdasarkan ECL 12 bulan atau seumur hidup, tergantung pada apakah terdapat peningkatan yang signifikan dalam risiko kredit sejak pengakuan awal.

The Group recognizes an allowance for impairment on a 12-month or lifetime ECL basis, depending on whether there has been a significant increase in credit risk since initial recognition.

Saat menentukan apakah risiko kredit aset

keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal dan saat mengestimasi ECL, Grup mempertimbangkan informasi yang wajar dan dapat didukung yang relevan dan tersedia tanpa biaya atau upaya yang tidak semestinya. Ini mencakup informasi dan analisis kuantitatif dan kualitatif, berdasarkan pengalaman historis Grup dan penilaian kredit yang diinformasikan dan termasuk informasi perkiraan masa depan.

When determining whether the credit risk of a financial asset has increased significantly since initial recognition and when estimating ECL, the Group takes into account relevant reasonable and supportable information available without undue cost or effort. It includes both quantitative and qualitative information and analysis, based on the Group historical experience and informed credit assessment and includes forward-looking information.

Grup mengakui ECL seumur hidup untuk piutang yang tidak mengandung komponen pembiayaan yang signifikan. Grup menggunakan matriks provisi yang didasarkan pada pengalaman kerugian kredit historis Grup, disesuaikan dengan faktor-faktor yang bersifat perkiraan masa depan yang spesifik untuk peminjam dan lingkungan ekonomi.

The Group recognizes lifetime ECL for receivables that do not contain a significant financing component. The Group uses a provision matrix that is based on the Company's historical credit loss experience, adjusted for forward-looking factors specific to the borrower and the economic environment.

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menilai apakah aset keuangan tersebut pada biaya perolehan diamortisasi mengalami penurunan nilai kredit. Aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit ketika satu atau lebih peristiwa yang berdampak merugikan pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan telah terjadi. Bukti aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit mencakup data yang dapat diobservasi tentang peristiwa berikut:

At each reporting date, the Group assesses whether the financial assets are at amortized cost is impaired on credit. A financial asset is credit impaired when one or more events that adversely affect the estimated future cash flows of the financial asset have occurred. Evidence of a financial asset being credit impaired includes observable data about the following events:

Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau peminjam

Pelanggaran kontrak, seperti wanprestasi atau peristiwa lewat jatuh tempo

Pemberi pinjaman dari peminjam, karena alasan ekonomi atau kontrak yang berkaitan dengan kesulitan keuangan peminjam, setelah memberikan kepada peminjam suatu konsesi yang tidak akan dipertimbangkan oleh pemberi pinjaman

Terdapat kemungkinan bahwa peminjam akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan lainnya

Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan tersebut karena kesulitan keuangan

Pembelian atau asal mula aset keuangan dengan diskon besar yang mencerminkan kerugian kredit yang terjadi

Significant financial difficulties experienced by the issuer or borrower

Breach of contract, such as default or pas due events

The lenders of the borrower, for economic or contractual reasons relating to the borrower's financial difficulty, having granted to the borrower a concessions that the lenders would not otherwise consider

It is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;

The disappearance of an active market for the financial asset because of financial difficulties

The purchase or origination of a financial asset at a deep discount that reflects the incurred credit losses

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) i. Impairment of Financial Assets (continued)

Kebijakan efektif awal 1 Januari 2020 (lanjutan) Policy effective beginning January 1, 2020 (continued)

Grup menganggap aset keuangan mengalami gagal bayar ketika pihak lawan gagal membayar kewajiban kontraktualnya, atau terdapat pelanggaran persyaratan kontraktual lainnya, seperti jaminan.

The Group considers a financial asset to be in default when a counterparty fails to pay its contractual obligations, or there is a breach of other contractual terms, such as covenants.

Grup secara langsung mengurangi jumlah tercatat bruto dari aset keuangan ketika tidak ada ekspektasi yang wajar untuk memulihkan arus kas kontraktual atas aset keuangan, baik sebagian atau seluruhnya. Hal ini umumnya terjadi ketika Grup menentukan bahwa peminjam tidak memiliki aset atau sumber pendapatan yang dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar kembali jumlah yang dikenakan penghapusan tersebut.

The Group directly reduces the gross carrying amount of a financial asset when there is no reasonable expectation of recovering the contractual cash flows on a financial asset, either partially or in full. This is generally the case when the Group determines that the borrower does not have assets or sources of income that could generate sufficient cash flows to repay the amounts subject to the write-off.

Namun, aset keuangan yang dihapus bukukan masih dapat dikenakan aktivitas penegakan hukum untuk mematuhi prosedur Grup untuk pemulihan jumlah yang jatuh tempo. ECL atas aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diakui sebagai cadangan kerugian penurunan nilai terhadap nilai tercatat bruto aset keuangan, dengan kerugian penurunan nilai (atau pembalikan) yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The Group directly reduces the gross carrying amount of a financial asset when there is no reasonable expectation of recovering the contractual cash flows on a financial asset, either partially or in full. This is generally the case when the Group determines that the borrower does not have assets or sources of income that could generate sufficient cash flows to repay the amounts subject to the write-off.

Kebijakan efektif sebelum 1 Januari 2020 Policy effective before January 1, 2020

Seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai.

All financial assets, except those measured at fair value through profit or loss (FVTPL), are evaluated for possible impairment.

Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana dapat diestimasi secara andal.

Decline in value and an impairment loss is recognized if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more adverse events, which occurred after the initial recognition of the financial asset or group of financial assets, which have an impact on the estimated future cash flows on financial asset or group of financial assets in which can be estimated reliably.

Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi indikator-indikator pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Objective evidence of impairment may include indicators which debtor or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) i. Impairment of Financial Assets (continued) Kebijakan efektif sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) Policy effective before January 1, 2020

(continued) Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan yang diamortisasi

For financial assets carried at amortized cost

Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih

antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.

Impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at original effective interest rate of the financial asset.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut, disajikan

setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.

The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through use of an allowance account. The amount of the loss is recognized in profit or loss.

Manajemen pertama kali akan menentukan bukti

objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika Grup menentukan bahwa tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.

Management initially assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, it includes the financial asset in group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan

For financial assets carried at cost

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak

memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal serta aset keuangan berjangka pendek lainnya dicatat pada biaya perolehan.

Investments in equity instruments that have no quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured and other short-term financial assets are carried at cost.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan

diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

The impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses shall not be reversed.

j. Persediaan j. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode pertama masuk pertama keluar. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan pada akhir tahun.

Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (NRV), whereby cost is determined by First in First Out method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Aset Tetap k. Fixed Assets Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya

perolehan. Biaya perolehan aset terdiri dari harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset siap digunakan sesuai. Setelah pengakuan awal, aset tetap, diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Fixed assets are initially recorded at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable cost of bringing the asset to its working condition and location for its intended use. Subsequent to initial recognition, fixed assets are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, apabila kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Grup dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak diakui selama tahun berjalan pada saat terjadinya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi.

Subsequent cost are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be reliably measured. The carrying amount of the replaced part is derecognized during the financial year in which they are incurred. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets with details as follows:

Kendaraan Komputer Peralatan kantor Tablet

Tahun / Years

8 4 4 4

Vehicles

Computer Office equipment

Tablet

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual value and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in accounting estimates accounted for on a prospective basis.

Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa datang yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.

The entire cost of maintenance and repairs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. Fixed assets are derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.

Laba atau rugi yang muncul dari penghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan pada laba rugi periode berjalan.

Any gain or loss arising on derecognition of the assets (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the current period in profit or loss.

l. Aset Tak Berwujud l. Intangible Asset

Aset tak berwujud terdiri dari aset tak berwujud yang berasal dari peranti lunak komputer. Aset tak berwujud diakui jika Grup kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tak berwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur secara andal.

Intangible asset consists of computer software. Intangible asset is recognized when the Group is most likely to have future economic benefits from this intangible asset and the cost incurred can be measured reliably.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Aset Tak Berwujud (lanjutan) l. Intangible Asset (continued)

Aset tak berwujud dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai. Aset tak berwujud diamortisasi berdasarkan estimasi masa manfaat. Grup harus mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tak berwujud. Apabila nilai tercatat aset tak berwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.

Intangible asset is stated at cost less accumulated amortization and any impairment. Intangible asset is amortized over its estimated useful life. The Group must estimate the recoverable amount of the intangible asset. If the carrying amount of the intangible asset exceeds the estimated recoverable amount, the carrying amount is written down immediately to its recoverable amount.

Aset tak berwujud disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset tak berwujud 8 tahun. Periode amortisasi dan metode amortisasi aset tak berwujud ditelaah setiap akhir periode. Jika perkiraan umur masa manfaat aset berbeda secara signifikan dengan estimasi sebelumnya, maka periode amortisasi disesuaikan.

The intangible asset is amortized using straight line method based on an estimated useful life of 8 years. The period and method of amortization are reviewed at the end of each reporting period. If the estimated useful life is significantly different from the prior estimate, the period of amortization will be adjusted.

m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan m. Impairment of Non-Financial Asset

Aset yang dikenakan amortisasi dinilai untuk penurunan nilai apabila peristiwa atau perubahan keadaan terjadi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai diakui untuk jumlah di mana jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah diidentifikasi (UPK). Yang mengalami penurunan yang ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan.

Assets that are subject to amortization are assessed for impairment when events or changes in circumstances occur which indicate that the carrying amount may not be recoverable. Decline in value is recognized for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds the recoverable amount. Recoverable amount is the higher amount between the asset’s fair value less cost to sell or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (CGU). Non-financial assets that suffered an impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.

n. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

n. Estimated Liabilities for Employees’ Benefits

Grup menyediakan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan kepada karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13 / 2003. Tidak ada pendanaan yang telah dibuat untuk program imbalan pasti ini.

The Group provides estimated liabilities for employees’ benefits in accordance with Indonesian Labour Law No. 13 / 2003. No funding has been made for the defined benefit plan.

Liabilitas neto Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.

The Group’s liabilities for employees’ benefits are calculated as present value of estimated liabilities for employees’ benefits at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, if any. The calculation of estimated liabilities for employees’s benefits is determined using the Project Unit Credit method with actuarial valuations conducted at the end of each reporting period.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)

n. Estimated Liabilities for Employees’ Benefits (continued)

Pengukuran kembali liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Remeasurements of estimated liabilities for employees’ benefits include a) actuarial gain and losses, b) return on plan assets, excluding interest, and c) the effect of asset ceiling, excluding interest, is recognized in other comprehensive income as incurred. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Grup sehubungan dengan penyelesaian tersebut.

The Group recognizes gains and losses on the settlement of estimated liabilities for employees’ benefits at the time of settlement. Gains or losses on the settlement represent the difference between the present value of estimated liabilities for employees’ benefits being settled as determined on the date of settlement and the settlement price, including any plan assets transferred and any payments made directly by Group in connection with the settlement.

Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.

The Group recognizes the (1) service costs, comprising of current service cost, past-service cost, and any gain or loss on settlement, and (2) net interest expense or income immediately in profit or loss.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition Kebijakan efektif mulai 1 Januari 2020 Policy effective beginning January 1, 2020 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan Revenue from Contracts with Customers Grup mengakui pendapatan dari kontrak dengan

pelanggan ketika atau selama Grup memenuhi kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada pelanggan. Aset dialihkan ketika atau selama pelanggan memperoleh pengendalian atas aset tersebut.

The Group recognizes revenue from contracts with customers when or while the Company fulfills its performance obligations by transferring the promised goods or services (i.e. assets) to the customers. Assets are transferred when or while the customer gains control of the asset.

Untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang

diidentifikasi, Perusahaaan menentukan pada insepsi kontrak apakah entitas memenuhi kewajiban pelaksanaan sepanjang waktu atau memenuhi kewajiban pelaksanaan pada suatu waktu tertentu. Jika entitas tidak memenuhi kewajiban pelaksanaan sepanjang waktu, maka kewajiban pelaksanaan dipenuhi pada suatu waktu tertentu.

For each identified performance obligation, the Company determines at contract inception whether the entity fulfills a performance obligation over time or fulfills a performance obligation at a point in time. If the entity does not fulfill performance obligations over time, the performance obligations are fulfilled at a point in time.

Grup memenuhi kewajiban pelaksanaan dan

mengakui pendapatan sepanjang waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi:

The Group fulfills its performance obligations and recognizes revenue over time, if one of the following criteria is met:

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) o. Revenue and Expense Recognition (continued)

Kebijakan efektif mulai 1 Januari 2020 (lanjutan) Policy effective beginning January 1, 2020 (continued)

Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan (lanjutan)

Revenue from Contracts with Customers (continued)

Pelanggan secara simultan menerima

dan mengonsumsi manfaat yang disediakan dari pelaksanaan Grup selama Grup melaksanakan kewajiban pelaksanannya.

Pelaksanaan Grup menimbulkan atau meningkatkan aset yang dikendalikan pelanggan selama aset tersebut ditimbulkan atau ditingkatkan; atau

Customers simultaneously receive and consume the benefits provided by the Group as long as the Group carries out its implementation obligations.

The Group’s operations create or increase assets controlled by customers as long as those assets are generated or enhanced; or

Pelaksanaan Grup tidak menimbulkan suatu aset dengan penggunaan alternatif bagi Grup dan Grup memiliki hak atas pembayaran yang dapat dipaksakan atas pelaksanaan yang telah diselesaikan sampai saat ini.

The Group does not give rise to an asset with alternative uses for the Group and the Group has the right to enforceable payments for the performance that has been completed to date.

Grup menentukan apakah Grup merupakan prinsipal atau agen untuk masing-masing barang atau jasa tertentu yang dijanjikan kepada pelanggan. Grup secara umum menyimpulkan bahwa Grup adalah prinsipal dalam kontrak pendapatannya.

The Group determines whether the Group is the principal or agent for certain goods or services promised to customers. The Group has generally concluded that the Group is the principal in its revenue contracts.

Kriteria pengakuan khusus berikut ini juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

The following special recognition criteria must also be met before income is recognized:

Penjualan Barang Sale of Goods

Pendapatan diakui pada saat penguasaan aset dialihkan kepada pelanggan, umumnya pada saat penyerahan. Jika besar kemungkinan diskon akan diberikan dan jumlahnya dapat diukur dengan andal, maka diskonto tersebut diakui sebagai pengurang pendapatan pada saat penjualan diakui.

Revenues are recognized when control of assets is transferred to customers, generally upon delivery. If it is probable that a discount will be granted and the amount can be measured reliably, the discount is recognized as a deduction from revenue when the sale is recognized.

Saldo Kontrak Contract Balances

Piutang Trade Receivables

Piutang adalah hak imbalan entitas yang tidak bersyarat. Hak imbalan tidak bersyarat jika hanya berlalunya waktu yang disyaratkan sebelum pembayaran imbalan jatuh tempo.

Accounts receivable is an unconditional right of consideration for an entity. The entitlement to benefit is unconditional if only the passage of time that is required before payment of the benefits is due.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) o. Revenue and Expense Recognition (continued)

Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy effective before January 1, 2020

Pendapatan diakui pada saat barang dan jasa diterima oleh pelanggan. Pendapatan keagenan dicatat sebesar komisi yang diterima.

Revenues are recognized when goods and services are received by the customers. Agency fees are recorded based on commission received.

Pendapatan dari Sumber Lain di Luar Cakupan PSAK 72

Revenue from Other Source Outside the Scope of PSAK 72

Pendapatan bunga diakui sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan disajikan setelah dikurangi pajak final yang berlaku.

Interest income is recognized as the interest accrues using effective interest method and presented net of applicable final tax.

Pengakuan Beban Expenses Recognition

Beban diakui pada saat terjadinya (akrual basis). Expenses are recognized when incurred accrual basis.

Beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laba rugi secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest expense for all financial instruments are recognized in profit or loss on accrual basis using the effective interest rate method.

p. Pajak Penghasilan p. Income Tax

Beban pajak penghasilan terdiri dari jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan.

Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian yang diakui di luar laba rugi.

Income tax expense represents the sum of the current tax and deferred tax.

Tax is recognized as income or an expense and included in profit or loss for the period, except to the extent that the tax arises from a transaction or event which is recognized outside profit or loss.

Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam

penghasilan komprehensif lain, diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas.

Tax that relates to items recognized in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income and tax that relates to items recognized directly in equity is recognized in equity.

Pajak Kini Current Tax

Pajak terutang kini didasarkan pada laba kena pajak tahun berjalan. Liabilitas pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada akhir periode pelaporan keuangan.

The current tax payable is based on taxable profit for the year. The liability for current tax is calculated using tax rates that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.

Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi. Jika diperlukan, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Management periodically evaluates the amount reported in the Annual Tax Return (SPT) in relation to the circumstances in which the applicable tax regulations are subject to interpretation and, if necessary, the management will calculate the amount of fees that may arise.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pajak Penghasilan (lanjutan) p. Income Tax (continued)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities with their carrying amount at the date of consolidated statement of financial position.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal dan kredit pajak yang tidak terpakai sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan apabila itu tidak lagi kemungkinan jumlah laba fiskal memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and for the carry forward of unused tax losses and unused tax credits to the extent the realization of such tax benefit is probable. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.

Pengakuan aset pajak tangguhan dinilai ulang pada akhir periode pelaporan dan diakui sejauh yang telah menjadi probable bahwa laba fiskal pada masa mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan untuk dipulihkan.

Recognized deferred tax assets are reassessed at the end of reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date.

Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi, kecuali bila berhubungan dengan transaksi dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, dalam hal pajak tangguhan tersebut juga dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is charged to or credited in profit or loss, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, 1) terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan 2) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and liabilities can be offset if, and only if, 1) there is a legally enforable right to offset the current tax assets and liabilities and 2) the deferred tax assets and liabilities relate to the same taxable entity and the same taxation authority.

q. Rugi Bersih per Saham q. Net Loss per Share

Rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Basic net loss per share is computed by dividing net loss with the weighted average number of shares outstanding during the period.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Rugi Bersih per Saham (lanjutan) q. Net Loss per Share (continued)

Jika jumlah saham biasa atau efek berpotensi saham biasa naik dengan adanya penerbitan saham bonus (kapitalisasi agio saham), dividen saham (kapitalisasi laba) atau pemecahan saham, atau turun karena penggabungan saham (reverse stock split), maka perhitungan laba (rugi)

bersih per saham dasar dasar untuk seluruh periode sajian harus disesuaikan secara retrospektif

If the number of common shares or convertible securities increase due to the issuance of bonus share (capitalization of additional paid-in capital), stock dividend (income capitalization) or stock split, or decrease due to reverse stock split, then the basic net income (loss) per share calculation for the period shall be adjusted restrospectively.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is computed by dividing net profit attributable to the owners of the company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.

r. Informasi Segmen r. Segment Information

Informasi segmen berdasarkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dimana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Segment information is based on PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk tertentu (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja Grup, Grup hanya mempunyai satu segmen yang dapat dilaporkan yaitu barang-barang teknologi dan digital dengan cakupan aktivitas operasional yang terkonsentrasi di pulau jawa.

Based on the information used by management in evaluating the performance of the Group, the Group has only one reportable segment which is technology and digital goods. All of the operational activities of the Group are concentrated in Java Island.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make judgments, estimates, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily available from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan

berikut telah mencakup ikhtisar pertimbangan, estimasi, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant judgments, estimates, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.

a. Pertimbangan dan Sumber Utama

Ketidakpastian Estimasi a. Judgment and Key Sources of Estimation

Uncertainty Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities Sebelum tanggal 1 Januari 2020, Grup

menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 telah terpenuhi, termasuk ketika manajemen mengklasifikasikan sebagian besar aset keuangan ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Before January 1, 2020, the Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 this has been fulfilled, including when management classified a large portion of its financial assets into loans and receivables.

Pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, Grup

mengklasifikasikan dan mengukur aset keuangannya dengan mempertimbangkan model bisnis Grup di mana aset tersebut dikelola dan karakteristik arus kasnya seperti yang diungkapkan pada Catatan 2g atas laporan keuangan konsolidasian.

On or after January 1, 2020, the Group classifies and measures its financial assets by considering the Group’s business model in which the assets are managed and their cash flow characteristics as disclosed in Note 2g to the consolidated financial statements.

Keberadaan Kontrak Existence of a Contract Dokumen utama Grup untuk kontrak dengan

pelanggan adalah pesanan pembelian yang disetujui dengan persyaratan yang diidentifikasi dengan jelas termasuk spesifikasi produk dan persyaratan pembayaran. Selain itu, bagian dari proses penilaian Grup sebelum pengakuan pendapatan adalah untuk menilai kemungkinan bahwa Grup akan mengumpulkan imbalan yang menjadi haknya untuk ditukar dengan barang yang dijual yang akan dialihkan kepada pelanggan.

The Group primary document for a contract with a customer is an approved purchased order with terms clearly identified including the product specification and payment terms. In addition, part of the assessment process of the Group before revenue recognition is to assess the probability that the Group will collect the consideration to which it will be entitled in exchange for the goods sold that will be transferred to the customer.

b. Estimasi dan Asumsi b. Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama

estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun / periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The main assumptions related to the future and the main sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of material adjustments to the carrying value of assets and liabilities within the next period end are disclosed below. The Group’s assumptions and estimates are based on reference available at the time the financial statements are prepared. Current condition and assumptions regarding future developments may change due to market changes or circumstances beyond the control of the Group. These changes are reflected in the related assumptions as incurred.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued)

Penilaian untuk ECL Assessment for ECL

Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai pada tingkat yang dianggap memadai untuk menyediakan kemungkinan piutang tak tertagih. Grup menggunakan matriks provisi untuk piutang usaha untuk menghitung ECL. Grup melakukan peninjauan berkala terhadap usia dan status akunnya, yang dirancang untuk mengidentifikasi akun yang mengalami penurunan nilai. Penilaian korelasi antara tingkat default yang diamati secara historis, perkiraan kondisi ekonomi dan ECL adalah perkiraan yang signifikan. Jumlah ECL sensitif terhadap perubahan keadaan dan prakiraan kondisi ekonomi.

The Group maintains an allowance for impairment loss at a level considered adequate to provide for potential uncollectible receivables. The Group uses a provision matrix for trade receivables to calculate ECLs. The Group performs a regular review of the age and status of it’s accounts, designed to identify accounts for impairment. The assessment of the correlation between historical observed default rates, forecasted economic conditions and ECLs is a significant estimate. The amount of ECLs is sensitive to changes in circumstances and of forecast economic conditions.

Sebelum penerapan PSAK 71, penurunan nilai piutang usaha ditetapkan jika terdapat bukti objektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih semua jumlah yang jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu hutangnya. Penilaian dilakukan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau apakah terdapat indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui pada tahun-tahun sebelumnya mungkin sudah tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika hasil actual berbeda dari jumlah yang awalnya dinilai, perbedaan tersebut akan mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat piutang usaha dalam tahun buku berikutnya. Nilai tercatat piutang usaha diungkapkan pada Catatan 5 atas laporan keuangan konsolidasian.

Prior to the adoption of PSAK 71, impairment of trade receivables is established when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to original term of debts. An assessment is made at each statement of financial position date of whether there is any indication of impairment or whether there is any indication that an impairment loss previously recognized in prior years may no longer exist or may have decreased. Where the actual results differ from the amounts that were initially assessed, such differences will result in a material adjustment to the carrying amounts of trade receivables within the next financial year. The carrying amount of the trade receivables is disclosed in Note 5 to the consolidated financial statements.

Penurunan Nilai Persediaan Impairment of Inventories

Manajemen melakukan penilaian analisis umur persediaan pada setiap tanggal pelaporan dan membentuk penyisihan atau penghapusan langsung untuk persediaan usang dan persediaan yang memiliki perputaran yang lambat yang diidentifikasi tidak lagi sesuai untuk digunakan untuk penjualan, dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari persediaan barang jadi dan barang dalam proses berdasarkan pada harga jual dan kondisi pasar saat ini.

Management reviews aging analysis at each statement of financial position date, and makes allowance or directly write-off obsolete and slow moving inventory items identified that are no longer suitable for sale. Management estimates the net realizable values of inventory items based primarily on the latest invoice prices and current market conditions.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap 4 sampai dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The acquisition costs of fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates that the useful lives of fixed assets are 4 until 8 years. These are the common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments may affect the economic useful lives and residual values of these assets and therefore future depreciation charges could be revised.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued) Amortisasi Aset Tak Berwujud Amortization of Intangible Asset

Biaya perolehan aset tak berwujud diamortisasikan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tak berwujud 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan karenanya biaya amortisasi masa depan mungkin direvisi.

The acquisition cost of the intangible asset is amortized using the straight-line method over the estimated economic useful life. Management estimates that the useful life of the intangible asset is 8 years. This is the common life expectancy applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments may affect the economic useful life and residual value of the asset and therefore future amortization charges could be revised.

Imbalan Kerja Employees' Benefits

Penentuan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The determination of the Group’s estimated liabilities for employees’ benefits and employees’ benefits expense is dependent on its selection of certain assumptions used by independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan sebagaimana diatur dalam Catatan 2n atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara manajemen Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi perkiraan jumlah liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan kerja karyawan. Jumlah tercatat liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan Grup diungkapkan pada Catatan 14 atas laporan keuangan konsolidasian.

Actual results that differ from the Group’s assumptions are treated in accordance with the policies as mentioned in Note 2n to the consolidated financial statements. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experience or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employees’ benefit and employees’ benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employees’ benefits is disclosed in Note 14 to the consolidated financial statements.

Pajak Penghasilan Income Tax

Grup selaku wajib pajak menghitung liabilitas perpajakannya secara self assessment

berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Perhitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika sampai dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa daluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang terhutang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu.

The Group as taxpayers calculate their tax obligation by self-assessment based on current tax regulations. The calculation is considered correct to the extent that there is no tax assessment letter from the Director General of Taxation for the tax reported amount or within five (5) years (maximum elapse tax period) there is no tax assessment letter issued. The difference in the income tax liabilities might arise from tax audit, new tax evidences and different interpretation on certain tax regulations between management and the tax officer.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued)

Pajak Penghasilan (lanjutan) Income Tax (continued)

Perbedaan hasil aktual dan jumlah tercatat tersebut dapat mempengaruhi jumlah tagihan pajak, utang pajak, beban pajak dan aset pajak tangguhan.

Any difference between the actual result and the carrying amount could affect the amount of tax claim, tax obligation, tax expense and deferred tax assets.

Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

The Group recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 12.

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2020 2019

Kas - 8.095.961 Cash on hand

Bank Cash in banks

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 851.337.489 120.967.330

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 340.999.734 1.928.986.302 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 161.226.703 587.503.871 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Sinarmas Tbk 114.831.722 704.503.850 PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk 11.029.561 11.469.215 PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 5.555.784 292.109.444 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk PT CIMB Niaga Tbk 4.288.000 4.820.000 PT CIMB Niaga Tbk

Sub-jumlah 1.489.268.993 3.650.360.012 Sub-total

Jumlah 1.489.268.993 3.658.455.973 Total

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak

terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan kepada pihak berelasi dan dijaminkan.

As of December 31, 2020 and 2019, there are no cash on hand and cash in banks placed to related parties and held as collateral.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES a. Berdasarkan pihak a. Based on parties

2020 2019 Pihak berelasi Related parties

PT Catalist Integra Prima Sukses - 23.300.000

PT Catalist Integra Prima Sukses

PT Arifindo Mandiri - 10.300.000 PT Arifindo Mandiri PT Artav Mobile Indonesia - 10.100.000 PT Artav Mobile Indonesia

PT Graha Planet Nusantara - 5.550.000 PT Graha Planet Nusantara PT Mitra Bisnis Seluler - 5.200.000 PT Mitra Bisnis Seluler PT Mitra Sarana Berkat - 3.550.000 PT Mitra Sarana Berkat PT Kharisma Pratama

Indonesia -

3.275.000

PT Kharisma Pratama Indonesia

PT Creative Mobile Adventure - - PT Creative Mobile Adventure

Sub-jumlah - 61.275.000 Sub-total

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

a. Berdasarkan pihak (lanjutan) a. Based on parties (continued)

2020 2019 Pihak ketiga Third parties

Bintang Cell MTV 1.357.000.000 - Bintang Cell MTV

Palasindo 1.232.110.000 - Palasindo Sinar Abadi 1.023.410.000 3.200.000 Sinar Abadi PT Shopee Internasional Indonesia -

4.067.543.160

PT Shopee Internasional Indonesia

Lain-lain (masing-masing dibawah (Rp 1.000.000.000) 85.658.229.730 94.167.074.244

Others (each below Rp 1,000,000,000)

Sub-jumlah 89.270.749.730 98.234.617.404 Sub-total Dikurang pencadangan

penurunan piutang usaha (29.530.790.962 ) - Less allowance for impairment

of trade receivables

Jumlah - bersih 59.739.958.768 98.295.892.404 Total - net

b. Berdasarkan umur b. Based on aging

2020 2019

Belum jatuh tempo 2.593.399.718 5.688.912.168 Not yet due Sudah jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 5.693.273.863 7.290.671.051 1 - 30 days

31 - 60 hari 4.298.724.745 22.256.486.491 31 - 60 days 61 - 90 hari 2.799.829.340 10.693.510 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 73.885.522.064 63.049.129.184 More than 90 days

Sub-jumlah 89.270.749.730 98.295.892.404

Sub-total

Dikurang pencadangan penurunan piutang usaha (29.530.790.962 ) -

Less allowance for impairment

of trade receivables

Jumlah - bersih 59.739.958.768 98.295.892.404 Total - net

Rincian dan mutasi cadangan penurunan nilai piutang

usaha tahun 2020 adalah sebagai berikut: The details and movement in allowance for

impairment of trade receivables in 2020 are as follows:

2020

Saldo awal - Beginning balance Penyesuaian saldo atas penerapan awal PSAK 71 13.679.893.042

Adjustment upon initial adoption of PSAK 71

Penambahan cadangan penurunan nilai piutang usaha – tahun berjalan (lihat Catatan 20) 15.850.897.920

Additional allowance for impairment of trade receivables – current year

(see Note 20)

Saldo akhir 29.530.790.962 Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2020, manajemen

berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha.

As of December 31, 2020, management believes that the allowance for impairment in the value of the trade receivable is sufficient to cover possible losses from impairment of trade receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, terdapat

piutang usaha yang dijadikan jaminan atas pinjaman ke PT Bank Sinarmas Tbk – Unit Usaha Syariah sebesar 125% dari plafond pencairan (lihat

Catatan 10).

As of December 31, 2020 and 2019, there are trade receivables pledged as collateral for the loan from PT Bank Sinarmas Tbk – Syariah Business Unit amounting to 125% of the disbursement plafond (see Note 10).

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

6. PERSEDIAAN - BERSIH 6. INVENTORIES - NET Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2020 2019

Voucher isi ulang pulsa telepon 100.276.522.691 97.912.005.161

Mobile phone prepaid voucher

E-Commerce: E-Commerce: Elektronik dan gadgets 5.960.567.259 8.610.817.443 Electronics and gadgets Peralatan kantor dan rumah tangga 841.724.545 852.843.845

Office equipment and household

Fashion dan aksesoris 316.270.349 316.294.891 Fashion and accessories

Sub-jumlah 7.118.562.153 9.779.956.179 Sub-total

Dikurang penurunan nilai persediaan (2.129.234.030 ) (2.706.358.402

)

Less for impairment of inventories

Jumlah - bersih 105.265.850.814 104.985.602.938

Total - net

Pada tahun 2020, Grup mengakui penurunan nilai persediaan e-commerce sebesar Rp 2.129.234.030.

Penurunan nilai persediaan termasuk sebagai bagian dari beban pokok penjualan.

In 2020, the Group recognized impairment of e-commerce amounting to Rp 2,129,234,030. The write-down of inventories are included as part of cost of goods sold.

Pada tahun 2019, Grup menghapus persediaan

PPOB dan e-commerce yang usang sebesar Rp 231.385.848 dan mengakui penurunan elektronik dan gadget sebesar Rp 2.706.358.402. Penghapusan dan penurunan nilai persediaan termasuk sebagai bagian dari beban pokok penjualan.

In 2019, the Group write-off PPOB and obsolete e-commerce inventory items amounting to a total of Rp 231,385,848 and recognized impairment of electronics and gadgets amounting to Rp 2,706,358,402. The write-off and impairment of inventories are included as part of cost of goods sold.

Pada tanggal 31 Desember 2020 and 2019,

manajemen berkeyakinan tidak ada risiko terhadap persediaan, karena persediaan bersifat digital yaitu berupa voucher isi ulang pulsa, sehingga manajemen memutuskan untuk tidak mengasuransikan persediaan.

As of December 31, 2020 and 2019, the management believes that there is no risk of inventory, because inventories are digital, in the form of credit top-up vouchers, so the management decided not to insure its inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, terdapat persediaan yang dijadikan jaminan atas pinjaman ke PT Bank Sinarmas Tbk – Unit Usaha Syariah sebesar 125% dari plafond pencairan (lihat Catatan 10).

As of December 31, 2020 and 2019, there are inventories pledged as collateral for the loan from PT Bank Sinarmas Tbk – Syariah Business Unit amounting to 125% of the disbursement plafond (see Note 10).

7. ASET LANCAR LAINNYA 7. OTHER CURRENT ASSETS

Akun ini merupakan uang muka pembelian persediaan

pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 40.555.506.336.

This account represents advance payments for purchases of inventories amounting to Rp 40,555,506,336 as of December 31, 2019.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: The details and movements of fixed assets are as

follows:

2020

1 Januari 2020 / January 1, 2020

Penambahan / Additions

Pengurangan / Deductions

31 Desember 2020 / December 31, 2020

Biaya perolehan Acquisition cost Komputer 4.547.208.837 - - 4.547.208.837 Computers Peralatan kantor 1.480.209.838 - - 1.480.209.838 Office equipment Tablet 3.157.944.428 - - 3.157.944.428 Tablets

Kendaraan 2.548.699.334 - - 2.548.699.334 Vehicles

Jumlah 11.734.062.437 - - 11.734.062.437 Total

Akumulasi Penyusutan

Accumulated Depreciation

Komputer 4.452.184.281 54.446.770 - 4.506.631.051 Computers

Peralatan kantor 986.170.593 262.541.434 - 1.248.712.027 Office equipment Tablet 3.126.441.980 31.502.448 - 3.157.944.428 Tablets Kendaraan 132.744.757 318.587.417 - 451.332.174 Vehicles

Jumlah 8.697.541.611 667.078.069 - 9.364.619.680 Total

Nilai Buku 3.036.520.826 2.369.442.757 Net Book Value

2019

1 Januari 2019 / January 1, 2019

Penambahan / Additions

Pengurangan / Deductions

31 Desember 2019 / December 31, 2019

Biaya perolehan Acquisition cost Komputer 4.621.787.837 - 74.579.000 4.547.208.837 Computers Peralatan kantor 1.460.348.639 19.861.199 - 1.480.209.838 Office equipment Tablet 3.157.944.428 - - 3.157.944.428 Tablets

Kendaraan - 2.548.699.334 - 2.548.699.334 Vehicles

Jumlah 9.240.080.904 2.568.560.533 74.579.000 11.734.062.437 Total

Akumulasi Penyusutan

Accumulated Depreciation

Komputer 3.377.510.199 1.116.148.790 41.474.708 4.452.184.281 Computers

Peralatan kantor 698.364.171 287.806.422 - 986.170.593 Office equipment Tablet 2.476.879.637 649.562.343 - 3.126.441.980 Tablets Kendaraan - 132.744.757 - 132.744.757 Vehicles

Jumlah 6.552.754.007 2.186.262.312 41.474.708 8.697.541.611 Total

Nilai Buku 2.687.326.897 3.036.520.826 Net Book Value

Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 667.078.069 dan Rp 2.186.262.312 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (lihat Catatan 19).

Depreciation charged to general and administrative expenses amounted to Rp 667,078,069 and Rp 2,186,262,312 for the years ended December 31, 2020 and 2019, respectively (see Note 19).

Penambahan kendaraan pada tahun 2019 diperoleh melalui utang pembiayaan konsumen dengan bank (lihat Catatan 13). Kendaraan akan diambil alih jika entitas anak tidak mampu membayar cicilan pembiayaan konsumen.

The additional vehicles in 2019 were acquired through consumer financing payable with bank (see Note 13). The vehicles will be repossessed if the subsidiary is not able to pay the consumer financing installment payments.

Laba penjualan aset tetap adalah sebagi berikut: Gain on sale of fixed assets are as follows:

2020 2019

Harga jual - 54.000.000 Selling price Nilai buku bersih - (33.104.292 ) Net book value

Laba penjualan aset tetap - 20.895.708 Gain on sale of fixed asset

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat aset tetap yang diasuransikan.

As of December 31, 2020 and 2019, fixed assets were not insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Management believes that there is no impairment of fixed assets as of December 31, 2020 and 2019.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued) Manajemen juga berpendapat tidak terdapat

perubahan estimasi masa manfaat dan perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan (metode penyusutan) terhadap aset tetap.

Management also believes that there were no changes in the estimated useful lives and significant changes in the expected pattern on the future useful life benefit consumption (depreciation method) of the fixed assets.

9. ASET TAK BERWUJUD 9. INTANGIBLE ASSET Rincian dan mutasi aset tak berwujud adalah sebagai

berikut: The details and movements of intangible assets are

as follows:

2020

1 Januari 2020 / January 1, 2020

Penambahan / Additions

Pengurangan / Deductions

31 Desember 2020 / December 31, 2020

Biaya perolehan Acquisition cost

Perangkat lunak 26.231.831.285 - - 26.231.831.285 Software

Akumulasi amortisasi Accumulated

amortization Perangkat lunak 12.922.780.048 3.278.978.911 - 16.201.758.959 Software

Nilai Buku 13.309.051.237 10.030.072.326 Net Book Value

2019

1 Januari 2019 / January 1, 2019

Penambahan / Additions

Pengurangan / Deductions

31 Desember 2019 / December 31, 2019

Biaya perolehan Acquisition cost

Perangkat lunak 26.231.831.285 - - 26.231.831.285 Software

Akumulasi amortisasi Accumulated

amortization Perangkat lunak 9.643.801.137 3.278.978.911 - 12.922.780.048 Software

Nilai Buku 16.588.030.148 13.309.051.237 Net Book Value

Amortisasi yang dibebankan pada beban umum dan

administrasi sebesar Rp 3.278.978.911 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (lihat Catatan 19).

Amortization charged to general and administrative expenses amounted to Rp 3,278,978,911 for the years ended December 31, 2020 and 2019. (see Note 19).

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak

terdapat aset tak berwujud yang diasuransikan. As of December 31, 2020 and 2019, the intangible asset was not insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat

penurunan nilai atas aset tak berwujud pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Management believes that there is no impairment of the intangible asset as of December 31, 2020 and 2019.

10. UTANG BANK 10. BANK LOAN

2020 2019

Utang bank jangka pendek - 140.000.000.000 Short-term bank loan

Utang bank jangka panjang 135.336.043.033 - Long-term bank loan

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

(11.041.422.331

)

-

Less current maturities

Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

124.294.620.702

-

Net - off current portion

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

10. UTANG BANK (lanjutan) 10. BANK LOAN (continued)

Pada tahun 2017 PT Narindo Solusi Komunikasi, Entitas Anak mendapatkan penambahan fasilitas pembiayaan dengan akad Mudharabah dari PT Bank Sinarmas Tbk – Unit Usaha Syariah dengan pagu fasilitas pembiayaan sebesar Rp 80.000.000.000, Rp 20.000.000.000 dan Rp 40.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dan bagi hasil sebesar 15% per tahun. Pada tahun 2018 dan 2019, entitas anak memperbaharui periode ketersediaan fasilitas pembiayaan di atas untuk 12 bulan berikutnya.

In 2017, PT Narindo Solusi Komunikasi, a Subsidiary obtained additional financing facilities with Akad Mudharabah from PT Bank Sinarmas Tbk – Syariah Business Unit with credit limits of Rp 80,000,000,000, Rp 20,000,000,000 and Rp 40,000,000,000 which are payable within 12 months and with profit sharing rate of 15% per annum. In 2018 and 2019, the subsidiary renewed the availability period of the above financing facilities for another 12 months.

Pada tahun 2020, PT Narindo Solusi Komunikasi,

Entitas Anak melakukan restrukturisasi fasilitas pembiayaan, sehingga terdapat perubahan sebagai berikut:

In 2020, PT Narindo Solusi Komunikasi, a Subsidiary restructured financing facilities, therefore there are changes as follows:

a. Perubahan jangka waktu menjadi 96 bulan.

b. Perubahan bagi hasil menjadi 11% per tahun. c. Perubahan personal guarantee menjadi

Tan Heng Lok dan Robby Tan.

a. Change in time period to 96 months. b. Change profit sharing rate to 11% per annum. c. Change personal guarantee to Tan Heng Lok

and Robby Tan

Beban bunga dari utang bank adalah sebesar

Rp 17.908.890.619 dan Rp 20.423.137.479 dicatat masing-masing pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun 31 Desember 2020 dan 2019.

Interest expense on the above facilities amounted to Rp 17,908,890,619 and Rp 20,423,137,479 were recorded in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2020 and 2019, respectively.

Jaminan: Guarantees:

Piutang usaha dan persediaan barang dagangan sebesar 125% dari plafond pencairan (lihat Catatan 5 dan 6).

Personal guarantee dari Tan Heng Lok dan Roby Tan (pemegang saham utama Perusahaan).

100% dari saham PT Narindo Solusi Komunikasi.

Trade receivables and inventories amounting to 125% of the disbursement plafond ( see Notes 5 and 6).

Personal guarantee from Tan Heng Lok and Roby Tan (the Company’s ultimate shareholders); and

100% of share capital of PT Narindo Solusi Komunikasi.

Entitas Anak diwajibkan untuk memenuhi beberapa

syarat-syarat perjanjian pinjaman, diantaranya tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut; mengubah akta pendirian, memperoleh pinjaman baru atau memberikan kredit atau jaminan; menjual, menyewakan, atau memindahkan aset yang dijaminkan; melakukan likuidasi, kombinasi bisnis, atau akuisisi entitas anak, mengubah sifat usaha diperlukan persetujuan dari pihak bank. Perjanjian pinjaman ini juga menyebutkan hal-hal yang menyebabkan perjanjian dapat dibatalkan.

The subsidiary is required to meet several terms of the loan, which among others, not allowed to do the following: amend Articles of Association; obtain any new loan or grant any credit or guarantee; sell, or otherwise transfer collateral assets; conduct liquidation, business combination, subsidiary acquisition and change of the nature of business needs approval from creditors. The loan agreements also stated events that would cause loan default.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

11. UTANG USAHA 11. TRADE PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2020 2019 Pihak berelasi Related parties

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk 11.407.139 12.407.139

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk

PT Arifindo Mandiri - 92.400.000 PT Arifindo Mandiri PT Catalist Integra Prima Sukses - 85.750.000 PT Catalist Integra Prima Sukses

PT Graha Planet Nusantara - 15.400.000 PT Graha Planet Nusantara

Sub-jumlah 11.407.139 205.957.139 Sub-total

Pihak ketiga Third parties Kioson Cash Payment (KCP) 71.715.224 3.850.942.546 Kioson Cash Payment (KCP)

PT Berkah Trijaya Indonesia - 13.619.310.001 PT Berkah Trijaya Indonesia PT Tokopedia - 3.505.482.917 PT Tokopedia

PT Mustika Eka Unggul - 1.040.000.000 PT Mustika Eka Unggul PT Traveloka Indonesia - 960.796.100 PT Traveloka Indonesia PT XL Axiata Tbk - 299.731.000 PT XL Axiata Tbk PT Global Digital Niaga - 244.654.253 PT Global Digital Niaga

Lain-lain 31.765.805 320.990.731 Others

Sub-jumlah 103.481.029 23.841.907.548 Sub-total

Jumlah 114.888.168 24.047.864.687 Total

12. PERPAJAKAN 12. TAXATION

a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, akun

ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan masing-masing sebesar Rp 9.183.277 dan Rp 66.079.574.

As of December 31, 2020, this account represents of the Company’s Value Added Tax amounting to Rp 9,183,277 and Rp 66,079,574, respectively.

b. Utang Pajak b. Taxes Payable

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2020 2019

Perusahaan The Company Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 4 (2) - 2.000.000 Article 4(2) Pasal 21 5.673.131 4.683.725 Article 21 Pasal 23 - 375 Article 23

Sub-jumlah 5.673.131 6.684.100 Sub-total

Entitas Anak Subsidiaries Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 4 (2) - 50.000.000 Article 4 (2)

Pasal 21 - 178.215.412 Article 21 Pasal 25 - 269.263.332 Article 25 Pasal 29 - 118.017.700 Article 29

Pajak Pertambahan Nilai 89.965.794 218.964.221 Value Added Tax

Sub-jumlah 89.965.794 834.460.665 Sub-total

Jumlah 95.638.925 841.144.765 Total

c. Pajak Penghasilan Badan c. Corporate Income Tax

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal dan taksiran utang pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between losses before income tax as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and the estimated fiscal losses and estimated tax payable are as follows:

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) c. Corporate Income Tax (continued)

2020 2019

Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian

(40.881.001.140

) (4.151.644.141

)

Losses before income tax per consolidated statement of profit

or loss and other comprehensive income

Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak

32.934.174.021 (8.519.145.874 ) Loss (income) before tax of the Subsidiary

Rugi sebelum pajak Perusahaan (7.946.827.119 ) (12.670.790.015 ) Losses before tax of the Company Beda temporer: Temporary difference:

Imbalan kerja karyawan 238.466.131 574.286.394 Employee benefits Beda permanen: Permanent differences:

Beban penghapusan dan penurunan nilai persediaan

2.129.234.030 2.937.744.250

Write-off and impairment of inventories

Beban yang tidak bisa dikurangkan secara fiskal

115.064.848 396.137.693

Expenses that cannot be deducted fiscallyNon-deductible

expense Beban penyusutan 2.662.500 132.515.625 Depreciation Beban pajak 465.650 4.628.730 Tax expense Beban penghapusan piutang

usaha

455.000.000 Write- off of trade receivables Pendapatan bunga yang telah

dikenakan pajak yang bersifat final

(15.760.113 ) (27.316.359 ) Interest income already subjected to

final tax Beban lain-lain 7.669.595 65.779.525 Other expenses

Taksiran rugi fiskal untuk tahun berjalan

(5.469.024.478 ) (8.132.014.157 ) Fiscal loss for the current year

Akumulai Kerugian Fiskal Accumulated Fiscal Loss Tahun 2016 (14.758.137.897 ) (14.758.137.897 ) Year 2016 Tahun 2017 (10.863.571.857 ) (10.863.571.857 ) Year 2017 Tahun 2018 (4.864.813.004 ) (4.864.813.004 ) Year 2018 Tahun 2019 (8.132.014.157 ) - Year 2019

Akumulasi rugi fiskal akhir tahun – Perusahaan

(44.087.561.393 ) (38.618.536.915 )

Accumulated fiscal losses at the end of the year – the Company

Beban pajak penghasilan kini - entitas anak

- 3.398.843.250 Current income tax expense – subsidiary

Taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 – entitas anak

- 118.017.700

Estimated income tax payable article 29 – subsidiary

Perusahaan tidak menghitung beban pajak

penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 karena Perusahaan berada dalam posisi rugi fiskal.

The Company did not calculate for corporate income tax expense for the years ended December 31, 2020 and 2019, since the Company is in fiscal loss position.

Taksiran rugi fiskal dan beban pajak penghasilan

tahun berjalan dari hasil rekonsiliasi di atas menjadi dasar bagi manajemen Grup dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan.

The estimated fiscal losses and current year income tax expense from the above reconciliation are the basis of the management of the Group in filling the Annual Corporate Income Tax Return (SPT).

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax

Rincian aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2020

Saldo Awal/ Beginning Balance

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan

yang Dikreditkan

(Dibebankan) Pada Laba

Rugi/ Deferred

Income Tax Benefit

(Expense) Credited

(Charged) to Profit or Loss

Beban Pajak Penghasilan

Tangguhan yang Dibebankan Pada

Penghasilan Komprehensif Lain/ Deferred

Income Tax Expense Charged

To Other Comprehensive

Income

Penyesuaian atas

Pengurangan Tarif Pajak/

Adjustments for reductions

of tax rates

Saldo Akhir/ Ending Balance

Perusahaan The Company Rugi fiskal 9.654.634.229 1.093.804.896 - (1.930.926.847 ) 8.817.512.278 Fiscal losses Liabilitas

diestimasi atas imbalan kerja karyawan 322.769.004 47.693.226 (107.845.746 )

(64.553.801

) 198.062.683

Estimated

liabilities for employees’

benefits

Sub-jumlah 9.977.403.233 1.141.498.122 (107.845.746 ) (1.995.480.648 ) 9.015.574.961 Sub-total

Entitas Anak Subsidiaries Liabilitas

diestimasi atas imbalan kerja karyawan 269.646.347 (122.351.110 ) (147.295.237 )

-

-

Estimated

liabilities for employees’

benefits

Jumlah 10.247.049.580 1.019.147.012 (255.140.983 ) (1.995.480.648 ) 9.015.574.961 Total

2019

Saldo Awal/ Beginning Balance

Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan Dikreditkan Pada Laba Rugi/ Deferred Income Tax Benefit Credited to

Profit or Loss

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan yang

Dikreditkan (Dibebankan) pada Penghasilan

Komprehensif Lain/ Deferred Income Tax Benefit (Expense) Credited (Charged) To Other

Comprehensive Income

Saldo Akhir/ Ending Balance

Perusahaan The Company Rugi fiskal 7.621.630.689 2.033.003.540 - 9.654.634.229 Fiscal losses Liabilitas

diestimasi atas imbalan kerja karyawan 323.123.451 143.571.598 (143.926.045 ) 322.769.004

Estimated

liabilities for

employees’ benefits

Sub-jumlah 7.944.754.140 2.176.575.138 (143.926.045 ) 9.977.403.233 Sub-total

Entitas Anak Subsidiaries Liabilitas

diestimasi atas imbalan kerja karyawan 219.687.809 44.711.942 5.246.596 269.646.347

Estimated

liabilities for employees’

benefits

Jumlah 8.164.441.949 2.221.287.080 (138.679.449 ) 10.247.049.580 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak

tangguhan tersebut dapat terpulihkan pada tahun-tahun mendatang.

Management believes that the above deferred tax assets are recoverable in the future years.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

e. Perubahan Tarif Pajak e. Tax Rate Changes Berdasarkan undang-undang perpajakan

Indonesia, Grup menghitung, menilai dan menyerahkan SPT berdasarkan penilaian sendiri. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menilai atau mengubah pajak dalam waktu lima tahun sejak saat pajak terutang.

Under the taxation laws of Indonesia, the Group calculates, assesses and submits tax returns on the basis of self-assessment. The Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within five years from the time the tax becomes due.

Berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 2020

tentang “Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan menjadi Undang-Undang”, tarif pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2020 dan 2021 saat ini adalah 22% dan untuk tahun fiskal 2022 dan seterusnya tarif pajak penghasilan badan akan menjadi 20%.

Based on Law No. 2 Year 2020 concerning “Determination of Government Regulations in Lieu of Law No. 1 Year 2020 regarding State Financial Policy and Financial System Stability for Handling Corona Virus Disease 2019 (“Covid-19”) and/or in the Context of Facing Threats that Endanger the National Economy and/or Financial System Stability into Law”, the corporate income tax rate for the fiscal years 2020 and 2021 is now 22% and for fiscal year 2022 and onwards the corporate income tax rate will be 20%.

13. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 13. CONSUMER FINANCING PAYABLES

Rincian utang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

The details of consumer financing payables are as follows:

2020 2019

PT BCA Finance 1.470.805.932 2.012.440.538 PT BCA Finance Dikurangi bagian yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun

(549.211.576

)

(499.559.141

) Less current maturities

Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

921.594.356

1.512.881.397

Net of current portion

Pada tanggal 30 Agustus 2019, Entitas Anak mengadakan perjanjian kredit pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk jangka waktu selama 4 tahun dengan suku bunga efektif sebesar 8,80% per tahun untuk perolehan kendaraan entitas anak.

On August 30, 2019, a subsidiary entered into financing loan agreements with PT BCA Finance for a period of 4 years with effective interest rate of 8.80% per annum for the acquisition of the subsidiary’s vehicles.

Beban bunga terkait utang pembiayaan konsumen sebesar Rp 169.985.394 dan Rp 78.140.538 pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun 31 Desember 2020 dan 2019.

Interest expense related to the consumer financing payables amounted to Rp 169,985,394 and Rp 78,140,538 in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2020 and 2019, respectively.

14. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA

KARYAWAN 14. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES’

BENEFITS

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Grup mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan laporan aktuaria PT Sigma Prima Solusindo tanggal 17 Mei 2021 dan 6 Mei 2020. Dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the Group recorded estimated liabilities for employees’ benefits based on the actuarial report of PT Sigma Prima Solusindo dated May 17, 2021 and May 6, 2020, respectively. The method used in the actuarial valuation is the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

14. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

14. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES’ BENEFITS (continued)

‘ 2020 2019

Usia pensiun 56 tahun / years 56 tahun / years Normal pension age

Tingkat kenaikan gaji 5% - 10% 5% - 10% Salary increase rate Tingkat diskonto 6,10% - 7,21% 7,79% - 8,15% Discount rate Tingkat mortalita TMI 4 TMI 3 Mortality rate

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employees’ benefits expense recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

2020 2019

Beban jasa kini 144.835.713 819.533.798 Current service cost Beban bunga 188.479.531 187.078.574 Interest cost Dampak kurtailmen (584.253.555 ) - Curtailment impact Penurunan kewajiban

akibatperubahan pensiun -

(253.478.211 )

Decrease in liability due to change in retirement age

Beban (pendapatan) yang diakui dalam laba rugi (250.938.311

) 753.134.161 Expenses (income) recognized

in profit or loss

Keuntungan aktuaria dari perubahan asumsi keuangan (1.269.181.723 ) (1.708.538.399 )

Actuarial gain of changes in financial assumptions

Kerugian aktuaria dari penyesuaian atas pengalaman 140.772.045

1.153.820.605

Actuarial loss of adjustment on experience

Pengukuran kembali keuntungan aktuarial (1.128.409.678 ) (554.717.794 )

Remeasurements due to actuarial gain

Jumlah (1.379.347.989 ) 198.416.367 Total

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movement of net liabilities in consolidated statement of financial position is as follows:

2020 2019

Saldo awal 2.369.661.404 2.171.245.037 Beginning balance Beban (pendapatan) tahun

berjalan (250.938.311 ) 753.134.161 Expense (income) in current

year Pengukuran kembali keuntungan

aktuarial (1.128.409.678 ) (554.717.794 )) Remeasurements due to

actuarial gain

Saldo akhir 990.313.415 2.369.661.404 Ending balance

Sensitivitas keseluruhan liabilitas pensiun terhadap perubahan tertimbang asumsi dasar adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the overall pension liability to changes in the weighted principal assumptions is as follows:

2020

Perubahan asumsi /

Change in Assumptions

Kenaikan (penurunan) Liabilitas Imbalan Pasti /

Increase (decrease) on Defined Benefit Liability

Kenaikan Asumsi /

Increase in Assumption

Penurunan Asumsi /

Decrease in Assumption

Tingkat diskonto 1% (33.647.109 ) 36.106.102 Discount rate Tingkat pertumbuhan gaji 1% 37.876.897 (32.801.318 ) Salary growth rate

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

14. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

14. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES’ BENEFITS (continued)

2019

Perubahan asumsi /

Change in Assumptions

Kenaikan (penurunan) Liabilitas Imbalan Pasti /

Increase (decrease) on Defined Benefit Liability

Kenaikan Asumsi /

Increase in Assumption

Penurunan Asumsi /

Decrease in Assumption

Tingkat diskonto 1% (269.934.044 ) 322.743.448 Discount rate

Tingkat pertumbuhan gaji 1% 323.584.181 (275.034.890 ) Salary growth rate

15. MODAL SAHAM 15. SHARE CAPITAL Rincian pemegang saham pada tanggal

31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The composition of shareholders as of December 31, 2020 and 2019 is as follows:

Pemegang Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh /

Total Issued and Fully Paid

Persentase Kepemilikan

(%) / Percentage of

Ownership Jumlah (Rp) / Total (Rp) Shareholders

PT Artav Mobile Indonesia 350.300.000 48,84% 35.030.000.000 PT Artav Mobile Indonesia PT Mitra Komunikasi Nusantara

Tbk

24.700.000 3,44% 2.470.000.000 PT Mitra Komunikasi

Nusantara Tbk Masyarakat (masing-masing

dengan kepemilikan < 5%)

342.239.900 47,72% 34.223.990.000

Public (below 5% each)

Jumlah 717.239.900 100,00% 71.723.990.000 Total

Beberapa pemegang saham menjalankan waran saham sebagai berikut:

Several shareholders exercised their share warrants as follows:

.

2020 2019

Pelaksanaan waran - 1.400 Warrants exercised

Harga pelaksanaan - 375 Exercise price

Penerimaan dari pelaksanaan

waran - 525.000

Proceeds from warrants

exercised

Kelebihan dari harga penawaran saham di atas nilai nominal saham diakui dalam “tambahan modal disetor”

The excess of the share’s offer price over the share’s par value was recognized in “additional paid-in capital”.

Penambahan modal disetor dan penambahan modal

karena pelaksanaan waran adalah sebagai berikut:

Additions in share capital and additional paid-in capital due to warrants exercised are as follows:

2020 2019

Modal saham - 140.000 Share capital

Tambahan modal disetor

(lihat Catatan 16) - 385.000

Additional paid-in capital

(see Note 16)

Jumlah - 525.000 Total

Pengelolaan Modal Capital Management

Tujuan utama pengelolaan modal adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and to maximize shareholder value.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

15. MODAL SAHAM (lanjutan) 15. SHARE CAPITAL (continued)

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in line of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payments to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares.

Grup mengawasi modal dengan menggunakan rasio

pengungkit (gearing ratio), dengan membagi utang bersih dengan jumlah modal.

The Group monitors its capital using gearing ratio, by dividing net debt with the total capital.

Kebijakan Grup adalah menjaga rasio pengungkit

dalam kisaran dari perusahaan terkemuka dalam industri untuk mengamankan pendanaan terhadap biaya yang rasional.

The Group’s policy is to maintain a gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies in the industry in order to secure funds at a reasonable cost.

Utang bersih dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk utang bank dan utang pembiayaan konsumen) ditambah utang usaha, utang lain-lain serta beban masih harus dibayar dikurangi kas dan bank. Jumlah modal dihitung dari ekuitas seperti yang ada pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Net debt is calculated as total borrowings (including bank loan and consumer financing payables) plus trade payables, other payables and accrued expenses less cash on hand and in banks. Total capital is calculated as equity as shown in consolidated statement of financial position.

Perhitungan rasio pengungkit adalah sebagai berikut: The computation of gearing ratio is as follows:

2020 2019

Utang bank 135.336.043.033 140.000.000.000 Bank loan Utang usaha 114.888.168 24.047.864.687 Trade payables Utang lain-lain - 26.370.054 Other payables Beban masih harus dibayar 228.510.375 832.781.750 Accrued expenses Utang pembiayaan konsumen

1.470.805.932

2.012.440.538

Consumer financing payables

Jumlah 137.150.247.508 166.919.457.029 Total

Dikurangi kas dan bank

(1.489.268.993 ) (3.658.455.973

)

Less cash on hand and cash in banks

Utang bersih 135.660.978.515 163.261.001.056 Net debt

Jumlah ekuitas

49.731.765.485

104.395.724.608 Total equity

Rasio pengungkit 2,73 1,56 Gearing ratio

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Rincian tambahan modal disetor adalah sebagai

berikut:

The details of additional paid-in capital are as follows:

2020 2019

Tambahan modal disetor dari penawaran umum perdana

30.000.000.000

30.000.000.000

Additional paid-in capital from initial public offering

Tambahan modal dari pelaksanaan waran

18.490.972.500 18.490.972.500

Additional paid-in capital from exercise of warrants

Biaya emisi saham dari penawaran umum perdana

(1.438.000.000 ) (1.438.000.000

)

Issuance cost of initial public offering

Jumlah - bersih

47.052.972.500 47.052.972.500 Total – net

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

17. PENJUALAN BERSIH 17. NET SALES Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The detail of this account are as follows:

2020 2019

Produk digital 912.266.604.288 2.897.517.283.929 Digital products PPOB (Payment Point Online

Bank)

257.257.859

1.969.951.541 PPOB (Payment Point Online

Bank) E-commerce 11.406.370 644.342.834 E-commerce Lain-lain 100.763 30.819.005 Others

Jumlah 912.535.369.280 2.900.162.397.309 Total

Penjualan bersih kepada pelanggan yang melebihi

10% dari total penjualan bersih adalah sebagai berikut:

Net sales to customers exceeding 10% of total net sales are as follows:

% dari jumlah

penjualan bersih / % to total net

sales

2020

% dari jumlah

penjualan bersih /

% to total net sales

2019

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa

18,25%

166.557.704.143

14,35 %

416.034.784.225

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa

PT Tokopedia 14,55% 132.766.848.994 22,57 % 654.474.110.386 PT Tokopedia PT Kudo Teknologi Indonesia

3,24%

29.610.267.400

10,16 %

294.556.779.183

PT Kudo Teknologi Indonesia

18. BEBAN POKOK PENJUALAN 18. COST OF GOODS SOLD Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai

berikut:

The details of cost of goods sold are as follows:

2020 2019

Persediaan awal 104.985.602.938 86.766.665.739 Beginning inventories Pembelian 905.969.883.068 2.872.438.125.166 Purchases

Barang tersedia untuk dijual 1.010.955.486.006 2.959.204.790.905 Goods available for sale Persediaan akhir (lihat Catatan 6) (105.265.850.814 ) (104.985.602.938 ) Ending inventories (see Note 6)

Jumlah 905.689.635.192 2.854.219.187.967 Total

Pembelian kepada pemasok yang melebihi 10% dari

total penjualan bersih adalah sebagai berikut:

Purchases from suppliers exceeding 10% of total net sales are as follows:

% dari jumlah

penjualan bersih / % to total net

sales

2020

% dari jumlah

penjualan bersih /

% to total net sales

2019

PT XL Axiata Tbk 22,10% 201.639.279.286 23,43% 679.647.102.045 PT XL Axiata Tbk

PPT Indosat Tbk

21,10%

192.516.055.504

19,49%

565.143.566.251

PT Indosat Tbk PT Ekosistem

Telekomunikasi Indonesia

5,05%

46.127.952.528

12,19%

353.580.046.470 PT Ekosistem

Telekomunikasi Indonesia

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The detail of this account are as follows:

2020 2019

Penjualan Sales Pemasaran 16.055.399 87.928.255 Marketing

Umum dan Administrasi General and Administrative

Gaji, upah dan tunjangan

5.137.381.942

15.274.035.984 Salaries, wages and

allowances Amortisasi (lihat Catatan 9) 3.278.978.911 3.278.978.911 Amortization (see Note 9) Penyusutan (lihat Catatan 8) 667.078.069 2.186.262.312 Depreciation (see Note 8) Jasa profesional 352.326.100 567.918.255 Professional fees

Air, listrik dan telepon 327.372.708 912.430.856 Water, electricity and telephone Imbalan kerja karyawan 238.466.131 870.300.742 Employees’ benefits Jamuan 237.230.279 323.636.753 Entertainment Iuran berlangganan 165.972.716 286.400.907 Subscription fees

Sewa dan asuransi 54.683.667 1.225.014.073 Rent and insurance Perjalanan dinas dari

transportasi

37.347.201

241.428.075

Travel and transportation Perlengkapan dan peralatan 7.150.975 58.803.179 Supplies and equipment Pemeliharaan dan perbaikan 3.275.000 82.047.650 Repairs and maintenance

Pengiriman 2.834.600 66.120.206 Delivery Sistem IT 2.418.719 35.192.473 IT system Service charge - 171.583.488 Service charge Pajak - 4.601.000 Taxes

Lain-lain 119.337.347 545.705.900 Others

Sub-jumlah 10.631.854.365 26.013.294.183 Sub-total

Jumlah 10.647.909.764 26.101.222.438 Total

20. BEBAN LAIN-LAIN 20. OTHER EXPENSES

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The detail of this account are as follows:

2020 2019

Denda (8.796.718 ) (906.516.235 ) Penalties

Penghapusan piutang lain-lain tak tertagih

(1.310.014.670

)

-

Write-off of uncollectible other receivables

Administrasi bank (1.318.333.336 ) (2.216.656.922 ) Bank administration Penurunan piutang usaha tak

tertagih (lihat Catatan 5)

(15.850.897.920 )

-

Impairment of uncollectible trade receivables (see Note 5)

Lain-lain – bersih (541.029.114 ) (481.561.966 ) Miscellaneous – net

Jumlah - Bersih (19.029.071.758 ) (3.604.735.123 ) Total - Net

21. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI 21. NATURE OF RELATIONSHIP AND

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan normal usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi, terutama pembelian dan transaksi keuangan lainnya.

In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties, primarily consisting of purchases and other financial transactions.

Rincian saldo akun yang timbul dari transaksi dengan

pihak-pihak berelasi sebagai berikut:

The details of related party balances and transactions are as follows:

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

21. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

21. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

2020 2019

Aset Assets Piutang usaha Trade receivables

PT Catalist Integra Prima Sukses - 23.300.000 PT Catalist Integra Prima Sukses PT Arifindo Mandiri - 10.300.000 PT Arifindo Mandiri

PT Artav Mobile Indonesia - 10.100.000 PT Artav Mobile Indonesia PT Graha Planet Nusantara - 5.550.000 PT Graha Planet Nusantara

PT Mitra Bisnis Seluler - 5.200.000 PT Mitra Bisnis Seluler PT Mitra Sarana Berkat - 3.550.000 PT Mitra Sarana Berkat PT Kharisma Pratama Indonesia - 3.275.000 PT Kharisma Pratama Indonesia

Jumlah - 61.275.000 Total

Persentase dari jumlah aset - 0,02% Percentage to total assets

Liabilitas Liabilities Utang usaha Trade payables

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk

11.407.139

12.407.139

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk

PT Arifindo Mandiri - 92.400.000 PT Arifindo Mandiri PT Catalist Integra Prima

Sukses

-

85.750.000 PT Catalist Integra Prima

Sukses

PT Graha Planet Nusantara - 15.400.000 PT Graha Planet Nusantara

Jumlah 11.407.139 205.957.139 Total

Persentase dari jumlah Liabilitas 0,01% 0,12% Percentage to total liabilities

Penjualan bersih Net Sales PT Arifindo Mandiri - 37.500.000 PT Arifindo Mandiri PT Catalist Integra Prima

Sukses

-

37.310.910

PT Catalist Integra Prima Sukses

PT Graha Planet Nusantara - 907.273 PT Graha Planet Nusantara

Jumlah - 75.718.183 Total

Persentase dari jumlah penjualan bersih

-

0,00%

Percentage to total net sales

Pembelian

Purchases

PT Catalist Integra Prima Sukses

2.694.337.591

35.951.833.973

PT Catalist Integra Prima Sukses

PT Arifindo Mandiri 863.518.054 29.984.277.256 PT Arifindo Mandiri PT Permata Ibu Optima 794.909.545 2.913.939.103 PT Permata Ibu Optima PT Graha Planet Nusantara 201.035.592 - PT Graha Planet Nusantara

PT Mitra Bisnis Seluler - 1.506.516.933 PT Mitra Bisnis Seluler PT Artav Mobile Indonesia - 1.114.561.929 PT Artav Mobile Indonesia

Jumlah 4.553.800.782 71.471.129.194 Total

Persentase dari jumlah pembelian 0,50% 2,30% Percentage to total purchases

Pihak Berelasi/ Related

Parties

Sifat Hubungan/ Nature of

Relationships

Sifat Transaksi/ Nature of

Transactions

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk

Memiliki beberapa pemegang saham yang sama/ has common shareholders

Pembelian/ Purchases

PT Arifindo Mandiri Memiliki beberapa pemegang saham

yang sama/ has common shareholders Penjualan dan pembelian/ Sales

and purchases

PT Catalist Integra Prima

Sukses Memiliki beberapa pemegang saham

yang sama/ has common shareholders Penjualan dan pembelian/ Sales

and purchases

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

21. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

21. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak Berelasi/ Related

Parties Sifat Hubungan/ Nature of

Relationships Sifat Transaksi/ Nature of

Transactions

PT Graha Planet Nusantara

Memiliki beberapa pemegang saham

yang sama/ has common shareholders

Penjualan dan pembelian / Sales

and purchases

PT Artav Mobile Indonesia

Memiliki beberapa direktur dan komisaris yang sama, pemegang

saham/ has common directors and commissioner, shareholders

Pembelian/ Purchases

PT Kharisma Pratama Indonesia

Memiliki beberapa direktur dan komisaris yang sama/ has common

directors and commissioners

Penjualan/ Sales

PT Mitra Sarana Berkat

Memiliki beberapa pemegang saham yang sama/ has common shareholders

Penjualan/ Sales

PT Permata Ibu Optima

Memiliki beberapa pemegang saham yang sama/ has common shareholders

Pembelian/ Purchases

PT Mitra Bisnis Seluler

Memiliki beberapa pemegang saham yang sama/ has common shareholders

Pembelian/ Purchases

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak

terdapat transaksi dengan pihak berelasi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup.

As of December 31, 2020 and 2019, there were no transactions with related parties which not related to Group's core business activities.

22. INSTRUMEN KEUANGAN 22. FINANCIAL INSTRUMENTS

Berikut ini adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:

The following are the carrying values and estimated fair values of financial assets and financial liabilities of the Group as of December 31, 2020 and 2019:

2020

Nilai Tercatat/ Carrying Value

Nilai Wajar/ Estimated

Carrying Value

Aset Keuangan Financial Assets Kas dan bank 1.489.268.993 1.489.268.993 Cash on hand and in banks Piutang usaha 59.739.958.768 59.739.958.768 Trade receivables

Jumlah Aset Keuangan 61.229.227.761 61.229.227.761 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang usaha 114.888.168 114.888.168 Trade payables Beban masih harus dibayar 228.510.375 228.510.375 Accrued expenses Utang pembiayaan konsumen 1.470.805.932 1.470.805.932 Consumer financing payables Utang bank jangka panjang 135.336.043.033 135.336.043.033 Long-term bank loan

Jumlah Liabilitas Keuangan 137.150.247.508 137.150.247.508 Total Financial Liabilities

2019

Nilai Tercatat / Carrying Value

Nilai Wajar / Estimated

Carrying Value

Aset Keuangan Financial Assets Kas dan bank 3.658.455.973 3.658.455.973 Cash on hand and in banks Piutang usaha 98.295.892.404 98.295.892.404 Trade receivables Piutang lain-lain 168.580.976 168.580.976 Other receivables

Jumlah Aset Keuangan 102.122.929.353 102.122.929.353 Total Financial Assets

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

22. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 22. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

2019

Nilai Tercatat / Carrying Value

Nilai Wajar / Estimated

Carrying Value

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang bank jangka pendek 140.000.000.000 140.000.000.000 Short-term bank loan Utang usaha 24.047.864.687 24.047.864.687 Trade payables Utang lain-lain 26.370.054 26.370.054 Other payables Beban masih harus dibayar 832.781.750 832.781.750 Accrued expenses Utang pembiayaan konsumen 2.012.440.538 2.012.440.538 Consumer financing payable

Jumlah Liabilitas Keuangan 166.919.457.029 166.919.457.029 Total Financial Liabilities

Metode dan asumsi yang digunakan oleh Grup untuk mengestimasi nilai wajar instrumen keuangan adalah sebagai berikut:

The method and assumptions used by the Group to estimate the fair values of the financial instruments are as follows:

- Pada tanggal 31 Desember 2020, aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank dan piutang usaha diklasifikasikan sebagai “aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi”, sedangkan pada 31 Desember 2019, aset keuangan Grup tersebut diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”.

- As of December 31, 2020, the Group's financial assets comprise cash on hand and in banks and trade receivables are classified as “financial assets at amortized cost”, while as of December 31, 2019, those Groups's financial assets are classified as "loans and receivables".

- Nilai tercatat utang usaha, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar diklasifikasikan sebagai “liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi” Nilai tercatat utang usaha, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

- The carrying amounts of trade payables, other payables and accrued expenses are classified as “financial liablities at amortized cost”. The carrying amounts trade payables, other payables and accrued expenses approximate their fair values due to short term nature of transactions.

- Nilai tercatat utang bank jangka panjang dan utang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai “liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi”, yang diperkirakan sebagai nilai kini dari seluruh arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga saat ini untuk instrumen dan persyaratan yang sama, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

- The fair values of fixed interest bearing longterm bank loans and consumer financing payable are classified as “financial liabilities at amortized cost”, which estimated as the present value of all future cash flows discounted using rates currently available for instruments on similar terms, credit risk and remaining maturities.

23. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Grup memiliki risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko

suku bunga yang timbul dalam kegiatan usahanya. Manajemen secara berkesinambungan memantau proses manajemen risiko Grup untuk memastikan tercapainya keseimbangan yang memadai antara risiko dan pengendalian. Sistem dan kebijakan manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi pasar dan aktivitas Grup.

The Group is exposed to credit risk, liquidity risk and interest risk arising in the normal course of business. The management continually monitors the Group’s risk management process to ensure that appropriate balance between risk and control is achieved. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions and the Group’s activities.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

23. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Risiko Kredit a. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak lain tidak

dapat memenuhi kewajiban atas suatu instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Tujuan Grup adalah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan seraya meminimalkan kerugian yang timbul atas eksposur peningkatan risiko kredit.

Credit risk is the risk that counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Group’s objective is to seek continual revenue growth while minimizing losses incurred due to increase credit risk exposure.

Grup melakukan transaksi penjualan hanya dengan pihak ketiga yang memiliki nama baik dan terpercaya. Kebijakan Grup mengatur bahwa seluruh pelanggan yang akan melakukan transaksi penjualan secara kredit harus melalui proses verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan tujuan untuk memastikan bahwa eksposur Grup terhadap risiko kredit macet tidak signifikan.

The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis with the objective that the Group’s exposure to bad debts is not significant.

Eksposur maksimum untuk risiko kredit adalah

sebesar jumlah tercatat dari setiap jenis aset keuangan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup tidak memiliki jaminan secara khusus atas aset keuangan tersebut.

The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets in the consolidated statement of financial position. The Group does not hold any collateral as security.

Pada 31 Desember 2020 dan 2019, kualitas kredit

setiap kelas dari aset keuangan berdasarkan penilaian Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the credit quality per class of financial assets based on the Group’s rating is as follows:

2020

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai /

Neither past due nor impaired

Lewat jatuh tempo / Past due

Penurunan nilai / Impaired

Jumlah /

Total

Kas dan bank 1.489.268.993 - -

1.489.268.993 Cash on hand and

in banks

Piutang usaha 2.593.399.718 86.677.350.012 (29.530.790.962 ) 59.739.958.768 Trade receivables

Jumlah 4.082.668.711 86.677.350.012 (29.530.790.962 ) 61.229.227.761 Total

2019

Belum jatuh tempo dan

tidak mengalami penurunan nilai /

Neither past due nor impaired

Lewat jatuh tempo belum mengalami

penurunan nilai / Past due but not

impaired Penurunan nilai

/ Impaired

Jumlah /

Total

Kas dan bank 3.658.455.973 -

-

3.658.455.973 Cash on hand and

in banks

Piutang usaha 5.688.912.168 92.606.980.236 - 98.295.892.404 Trade receivables

Piutang lain-lain 168.580.976 - - 168.580.976 Other receivables

Jumlah 9.515.949.117 92.606.980.236 102.122.929.353 Total

Piutang usaha dan lain-lain yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai berasal dari debitor yang melakukan pembayaran tepat waktu. Kas dan bank ditempatkan pada lembaga keuangan yang resmi dan memiliki reputasi baik.

Trade and other receivables that are neither past due nor impaired are with creditworthy debtors with good payment record with the Group. Cash on hand and in banks are placed with reputable financial institutions.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

23. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

b. Risiko Likuiditas b. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Grup akan

kesulitan untuk memenuhi liabilitas keuangannya akibat kekurangan dana. Eksposur Grup atas risiko likuiditas pada umumnya timbul dari ketidaksesuaian profil jatuh tempo antara aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds. The Group’s exposure to liquidity risk arises primarily from mismatch of the maturities of financial assets and liabilities.

Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo dari

liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan

pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

The following table summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2020 and 2019.

2020

Kurang dari 1 tahun /

Less than 1 year 1 sampai 2 tahun /

1 to 2 years Lebih dari 2 tahun / More than 2 years

Jumlah / Total

Utang usaha 114.888.168 - - 114.888.168 Trade payables Beban masih harus

dibayar 228.510.375 - - 228.510.375 Accrued expenses Utang bank jangka

panjang 11.041.422.331 13.378.935.107 110.915.685.595 135.336.043.033 Long-term bank loan Utang pembiayaan

konsumen 549.211.576 599.558.603 322.035.753 1.470.805.932 Consumer financing

payables

Jumlah 11.934.032.450 13.978.493.710 111.237.721.348 137.150.247.508 Total

2019

Kurang dari 1

tahun / Less than 1 year

1 sampai 2 tahun / 1 to 2 years

Lebih dari 2 tahun / More than 2 years

Jumlah / Total

Utang bank jangka pendek 140.000.000.000 - - 140.000.000.000 Short-term bank loan

Utang usaha 24.047.864.687 - - 24.047.864.687 Trade payables

Utang lain-lain 26.370.054 - - 26.370.054 Other payables Beban masih harus

dibayar 832.781.750 - - 832.781.750 Accrued expenses Utang pembiayaan

konsumen 499.559.141 545.354.457 967.526.940 2.012.440.538 Consumer financing

payables

Jumlah 165.406.575.632 545.354.457 967.526.940 166.919.457.029 Total

c. Risiko Suku Bunga c. Interest Risk

Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai

wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko ini sebagian besar timbul dari utang bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of financial instruments will fluctuate due to the changes in market interest rate. The Group’s exposure in the risk mainly arises from the bank loan.

Risiko tingkat suku bunga Grup terutama timbul

dari pinjaman untuk tujuan modal kerja. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menyebabkan Grup memiliki risiko terhadap nilai wajar risiko tingkat suku bunga.

The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital. Loans at variable interest rates exposed the Group to fair value interest rate risk.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga,

manajemen menelaah berbagai suku bunga yang ditawarkan kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum melakukan perikatan utang.

To minimize the interest rate risk, the management reviews all interst rete offered by creditors to obtain the most profitable interest rate before obtaining the loans.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

23. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko Suku Bunga (lanjutan) c. Interest Risk (continued)

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari tingkat suku bunga atas saldo utang bank yang dikenakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2020, dimana semua variabel lainnya dianggap konstan, terhadap laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably change in interest rates on the floating interest bank loan at December 31, 2020, with all other variables held constant, to the consolidated profit before income tax for the year ended December 31, 2020:

2020

Kenaikan dalam basis poin/

Increase in basis points

Dampak pada Laba atau Rugi/

Effect on Profit or Loss

Utang bank 100 (1.628.080.965) Bank loans

2019

Kenaikan dalam basis poin/

Increase in basis points

Dampak pada Laba atau Rugi/

Effect on Profit or Loss

Utang bank 100 (1.361.542.499) Bank loans

Selain risiko-risiko keuangan, Direksi Grup juga telah menelaah risiko-risiko terkait dengan kegiatan usaha Grup yang dirangkum di bawah ini.

Aside from financial risks, Group’s Directors also reviewed the Group’s business risks summarized below.

a. Risiko Perubahan Perkembangan Teknologi a. Risk Due to Technology Changes

Grup merupakan salah satu Grup yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan online dan teknologi. Kegiatan usaha perdagangan online sangat terpengaruh dengan perubahan perkembangan teknologi yang pesat. Apabila Grup tidak dapat mengikuti perubahan perkembangan teknologi tersebut, maka dapat mempengaruhi kinerja Grup.

The Group is a one of the companies that conducts business activities in the form of online trading (e-commerce) and technology. Online trading business activities are deeply affected by the fast changes in technology. If the Group does not adapt to the changes in technology, it could affect the Group performance.

b. Risiko Tidak Tercapainya Proyeksi b. Risk of Not Achieving the Projection

Menghasilkan laba merupakan tantangan bagi setiap Perusahaan. Oleh sebab itu, Grup selalu berusaha meningkatkan proyeksi pendapatan dalam upaya meyakinkan investor bahwa kegiatan usaha tetap berjalan lancar. Tidak tercapainya target kenaikan laba bersih yang telah diproyeksikan untuk tahun berikutnya dapat mengurangi tingkat pengembalian investasi yang diharapkan oleh pemegang saham.

Generating income is a challenge for every company. Hence, the Group always improves the revenue projection to ascertain investors that business activities are running well. Failure to achieve the target increase in net income that has less been projected for succeeding year can reduce the rate of return on investment expected by shareholders.

c. Risiko Berkurangnya Mitra Yang Menggunakan Produk Grup

c. Risk of Business Partners Using the Group’s Product

Kegiatan usaha Grup sangat bergantung pada mitra-mitra yang bekerjasama dengan Grup. Grup selalu berupaya untuk melakukan kunjungan berkala ke setiap mitra-mitra Grup sehubungan dengan edukasi dan juga untuk mendapatkan feedback terkait dengan produk-produk Grup.

Kegagalan Grup dalam melakukan kunjungan berkala ke mitra-mitra dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan mitra kepada pihak Grup, sehingga mitra dapat tidak menggunakan produk Grup yang dapat mempengaruhi kinerja pendapatan Grup.

The Group’s business activities depend on business partners who cooperate with the Group. The Group always makes regular visitation to every Group’s business partner in connection with education and getting a feedback related to the Group’s products. The Group’s failure in doing regular visitation to business partners may lessen the level of business partners trust to the Group, resulting to business partners not using the Group’s product and eventually affecting the Group’s revenue.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

23. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

d. Risiko Gangguan Konektivitas Internet d. Risk of Internet Connectivity Interruption

Untuk menjalankan aplikasi Kioson di tablet Android, maka dibutuhkan adanya koneksi Internet. Mitra-mitra yang bergabung dengan Grup umumnya berada di lokasi yang jauh dari perkotaan, dimana koneksi Internet terkadang sering mengalami gangguan konektivitas. Apabila gangguan konektivitas Internet tersebut sering terjadi maka mitra-mitra akan sulit untuk menawarkan produk-produk yang ditawarkan di dalam aplikasi Kioson. Kendala tersebut apabila terjadi terus menerus dapat mempengaruhi pendapatan mitra-mitra Kioson yang pada akhirnya dapat menimbulkan kinerja negatif kepada Grup.

To run Kioson’s application in android tablet, an internet connection is required. In general, the Group’s business partners are mostly located far from the city, where internet connection are offentimes affected. If internet interruptions happen frequently, the Group’s business partners may have difficulty in offering the products in Kioson’s application. If the obstacle continues to persists, this will affect the income generated by the Group’s business partners which in the end will also affect negatively to the Group’s performance.

e. Risiko Produk Yang Tidak Dapat Dijual e. Risk of Unsold Product

Produk-produk yang ditampilkan di dalam aplikasi Kioson terbagi menjadi 2 bagian, yaitu produk yang langsung dijual oleh pihak ketiga dan produk yang dijual oleh Grup. Produk yang dijual oleh Grup merupakan produk yang dibeli terlebih dahulu oleh Grup dan disimpan di gudang Grup. Kegagalan Grup dalam menganalisa pasar untuk produk-produk Grup dapat menimbulkan persediaan / stok produk yang berlebihan, yang akhirnya harus dijual Grup dengan harga discount bahkan dapat dijual dibawah harga modal. Apabila kejadian ini terjadi berulang-ulang maka dapat menyebabkan kerugian pada kinerja keuangan Grup.

The products displayed in Kioson’s application is divided into 2 parts, which are products sold by third parties and products sold by the Group. Products sold by the Group are products that are purchased first by the Group and stored in the warehouse. Failure of the Group in analyzing the market could affect the inventories/ excessive stocks, which will then be sold by the Group at a discount or even sell below its purchase price. If this happens frequently, it will result to a loss in the Group’s financial performance.

f. Risiko Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi atau Pertumbuhan Ekonomi Negatif di Indonesia

f. Risk of Slowing Economic Growth or Negative Economic Growth in Indonesia

Seluruh pendapatan usaha Grup dihasilkan di Indonesia sehingga kinerja Grup bergantung kepada kesehatan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Penurunan tingkat perekonomian Indonesia tersebut dapat menurunkan hasil dari kegiatan operasional dan prospek usaha Grup.

All of the Group’s revenues are earned in Indonesia, hence the Group’s performance depends on Indonesia’s economic condition as a whole. Any decline in the level of the Indonesian economy may decrease the results of the Group’s operational activities and the Group’s business prospects.

24. RUGI BERSIH PER SAHAM 24. NET LOSS PER SHARE

Perhitungan rugi bersih per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The calculation of net loss per share for the years ended December 31, 2020 and 2019 is as follows:

2020 2019

Rugi bersih tahun berjalan diatribusikan kepada entitas induk

(41.637.044.437

) (5.363.734.660

)

Net loss for the year attributable to owners of the

parent

Jumlah rata-rata saham tertimbang untuk:

Weighted average number of shares for:

Saham dasar 717.239.900 206.329.004 Basic share Saham dilusian 717.239.900 265.081.223 Diluted share

Rugi bersih per saham: Net loss per share:

Dasar (58,05 ) (26,00 ) Basic Dilusian (58,05 ) (20,23 ) Diluted

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

25. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

Perusahaan The Company

a. PT Samsung Electronics Indonesia a. PT Samsung Electronics Indonesia

Berdasarkan perjanjian penyediaan dan penjualan No. 028/PKS/KIOSON-SAMSUNG/XII/2016 pada tanggal 12 Desember 2016 yang diubah dengan addendum perjanjian penyediaan dan penjualan No. 002/LGL/ADD/SAMSUNG/I/2017 tanggal 25 Januari 2017, terjadi kesepakatan antara Perusahaan dengan PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN.

Based on sales and supply agreement No. 028/PKS/KIOSON-SAMSUNG/XII/2016 dated December 12, 2016 which have been amended with addendum of sales and supply agreement No. 002/LGL/ADD/SAMSUNG/I/2017 dated January 25, 2017, the Company signed an agreement with PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) in connection with the sale and distribution of SEIN’s products.

Berdasarkan perjanjian, SEIN memberikan kepada Perusahaan hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk telepon seluler, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian dan Perusahaan sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha.

Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 12 Desember 2016 sampai dengan tanggal 12 Desember 2017. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis.

Based on the agreement, SEIN has given the Company non-exclusive rights to distribute the products of handphone, tablet and handheld in the territory of the Republic of Indonesia in accordance with the terms and conditions set forth in the agreement and the Company agreed to market the product, on behalf of themselves and dependents, to promote sales and adapt functional and operational risks.

This agreement is valid for 1 (one) year effective starting from December 12, 2016 until December 12, 2017. This agreement was automatically renewed.

b. PT Bimasakti Multi Sinergi b. PT Bimasakti Multi Sinergi

Berdasarkan perjanjian penerimaan pembayaran produk Multibiller No.001/PKS/KIOSONBIMASAKTI /VIII/2015 pada tanggal 8 September 2015, terjadi perjanjian antara Perusahaan dengan PT Bimasakti Multi Sinergi (BMS) sehubungan dengan:

Based on multibiller product payment receipt agreement No.001/PKS/KIOSONBIMASAKTI/VIII/2015 dated September 8, 2015, the Company signed an agreement with PT Bimasakti Multi Sinergi (BMS) for:

- Penerimaan pembayaran Tagihan Multibiller (PPOB).

- Pengelolaan informasi data tagihan jasa Multibiller.

- Pengelolaan informasi dana hasil penagihan jasa Multibiller.

- Receipt of multibiller Invoice payment (PPOB).

- Management of multibiller service billing data information.

- Management of the information on the results of multibiller billing services.

- Melakukan perbaikan dan pemeliharaan sistem secara berkala dan melakukan penanganan gangguan yang terjadi dalam sistem.

- Performing system repairs and maintenance on a regular basis and handling problems that occur in the system.

Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 8 September 2015 sampai dengan tanggal 8 September 2017. Perjanjian ini diperpanjang otomatis.

This agreement is valid for 2 (two) years effective starting from September 8, 2015 until September 8, 2017. This agreement was automatically renewed.

c. PT Metalogix Infolink Persada c. PT Metalogix Infolink Persada

Berdasarkan perjanjian layanan isi ulang pulsa dan pembayaran tagihan No. 005/PKS/KIOSON-XLINK/IX/2015 pada tanggal 15 September 2015, terjadi perjanjian antara Perusahaan dengan PT Metalogix Infolink Persada (Xlink) sehubungan dengan:

Based on top-up service agreement No. 005/PKS/KIOSON-XLINK/IX/2015 dated September 15, 2015, the Company signed an agreement with PT Metalogix Infolink Persada (Xlink) in connection with:

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

25. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

c. PT Metalogix Infolink Persada (lanjutan) c. PT Metalogix Infolink Persada (continued)

- Layanan isi ulang pulsa dan pembayaran tagihan atas produk biller.

- Distributor produk prabayar untuk layanan isi ulang pulsa.

- Credit of top-up and bill payment services for biller’s products.

- Distribution of prepaid products for top-up credits.

Perjanjian ini berlaku tanpa batas waktu sampai diakhiri oleh kedua belah pihak.

This agreement is valid indefinitely until terminated by both parties.

d. PT Mitracomm Ekasarana d. PT Mitracomm Ekasarana

Berdasarkan perjanjian kerjasama No.004/PKS/KIOSONMITRACOMM/IX/2015 pada tanggal 8 Agustus 2015, terjadi perjanjian antara Perusahaan dengan PT Mitracomm Ekasarana sehubungan dengan layanan penerimaan pembayaran tagihan multibiller (PPOB), layanan switching, layanan aggregator, penyelesaian layanan prepaid pembayaran bagi seluruh entitas bisnis terutama institusi / lembaga keuangan.

Based on agreement No. 004/PKS/KIOSONMITRACOMM/IX/2015 dated August 8, 2015, the Company signed an agreement with PT Mitracomm Ekasarana in connection with multibiller bill payment service (PPOB), switching service, aggregator service, settlement of prepaid payment service for all business entities, especially financial institution / institution.

Perjanjian ini berlaku tanpa batas waktu sampai diakhiri oleh kedua belah pihak.

This agreement is valid indefinitely until terminated by both parties.

e. PT POS Indonesia (Persero) e. PT POS Indonesia (Persero)

Berdasarkan perjanjian No. PKS47/DIR-3/0218 dan No. PKS48/DIR-4/0218 tanggal 13 Februari 2018, terjadi perjanjian antara Perusahaan dengan PT POS Indonesia sehubungan dengan pengelolaan kiosonpos sebagai agenpos business to business dan sehubungan dengan penerimaan setoran top up deposit agen kioson melalui sistem online payment point pos.

Based on agreement No. PKS47/DIR-3/0218 and No. PKS48/DIR-4/0218 dated February 13, 2018, the Company and PT POS Indonesia signed an agreement for the management of Kioson post as a business-to-business post agent and for receiving top-up deposit of the Kioson agent through postal online payment point system.

Perjanjian kerjasama ini berlaku 2 (dua) tahun sejak tanggal 13 Februari 2018 sampai dengan 12 Desember 2020 dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

This agreement is valid for 2 (two) years from February 13, 2018 until December 12, 2020 and can be extended by both parties.

PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK), Entitas Anak

PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK), Subsidiary

a. PT Dompet Anak Bangsa a. PT Dompet Anak Bangsa

Berdasarkan perjanjian distribusi Product eVoucher No. 007/NSK-DAB/VII/2016 pada tanggal 24 Agustus 2016, terjadi kesepakatan antara (NSK) dengan PT Dompet Anak Bangsa sehubungan dengan distribusi product eVoucher melalui aggregator/switching.

Based on eVoucher product distribution agreement No. 007/NSK-DAB/VII/2016 dated August 24, 2016, (NSK) and PT Dompet Anak Bangsa signed an agreement in connection with the distribution of eVoucher products through aggregator/switching.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

25. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK), Entitas

Anak (lanjutan) PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK), Subsidiary

(continued)

a. PT Dompet Anak Bangsa (lanjutan) a. PT Dompet Anak Bangsa (continued)

PT Dompet Anak Bangsa menunjuk kepada NSK

untuk bertindak sebagai mediator dengan menggunakan Sistem Jaringan sehingga PT Dompet Anak Bangsa (Mitra) dapat memberikan fasilitas kepada pelanggan untuk melakukan pembelian produk Narindo di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian dan NSK sepakat memasarkan produk, mempromosikan penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha. Perjanjian ini berlaku untuk 1 (satu) tahun mulai dari 24 Agustus 2016 hingga 24 Agustus 2017 dan berlaku tanpa batas waktu hingga diakhiri oleh kedua belah pihak.

PT Dompet Anak Bangsa appointed NSK to act as a mediator using a Network System so that PT Dompet Anak Bangsa (partner) may provide facilities to customers to purchase Narindo products in the territory of the Republic of Indonesia in accordance with the terms and conditions as set forth in the agreement and NSK agreed to market the product, promote sales and adapt functions and operations risks.

The agreement is valid for 1 (one) year effective starting from August 24, 2016 until August 24, 2017 and is valid indefinitely until terminated by both parties.

Pada tahun 2019 perjanjian ini dialihkan ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

In 2019 this agreement was transferred to PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

b. PT Traveloka Indonesia b. PT Traveloka Indonesia

Berdasarkan perjanjian distribusi produk eVoucher No.008/NSK-TVL/IX/2016 tanggal 14 September 2016, NSK dan PT Traveloka Indonesia menandatangani perjanjian terkait dengan distribusi produk eVoucher melalui agregator / switching di mana PT Traveloka Indonesia (mitra) NSK yang ditunjuk untuk bertindak sebagai mediator menggunakan Sistem Jaringan Mitra yang disediakan oleh mitra dan disalurkan hanya melalui Delivery Channel sebagaimana disepakati

oleh para pihak. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun efektif mulai 14 September 2016 hingga 14 September 2017 dan perjanjian ini berlaku terus menerus sampai diakhiri oleh kedua belah pihak.

Based on eVoucher product distribution agreement No. 008/NSK-TVL/IX/2016 dated September 14, 2016, NSK and PT Traveloka Indonesia signed an agreement in relation to the distribution of eVoucher products through aggregator/switching where PT Traveloka Indonesia (partner) appointed NSK to act as a mediator using Partner Network System provided by the partner and channeled only through a Delivery Channel as agreed by the parties. This agreement is valid for 1 (one) year effective starting September 14, 2016 until September 14, 2017 and this agreement is valid continuously until terminated by both parties.

c. PT Tokopedia c. PT Tokopedia

Berdasarkan perjanjian kerjasama penjualan isi

ulang pulsa dan data secara online No.TKPD/PKS/FINANCE/JANUARI/2016/031/01/2001/NRD/16 pada tanggal 22 Januari 2016, NSK dan PT Tokopedia menandatangani perjanjian di mana untuk melakukan penjualan online isi ulang dan pengisian ulang data dari operator telekomunikasi di Indonesia melalui situs web Tokopedia, www.tokopedia.com, NSK akan ditunjuk oleh Tokopedia sebagai mitra agregat kolaborasi.

Based on the sales of top-up and online data cooperation agreement No. TKPD/PKS/FINANCE/JANUARI/2016/031/01/2001/NRD/16 dated January 22, 2016, NSK and PT Tokopedia signed an agreement where in order to carry out online sales of top-up and data reloads from telecommunication operators in Indonesia through Tokopedia’s website, www.tokopedia.com, NSK will be appointed by Tokopedia as the aggregator partner of the collaboration.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

25. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK), Entitas Anak (lanjutan)

PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK), Subsidiary (continued)

c. PT Tokopedia (lanjutan) c. PT Tokopedia (continued)

Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 22 Januari 2016 sampai dengan tanggal 22 Januari 2017. Perjanjian ini akan diperpanjang atau diperbaharui secara otomatis.

This cooperation agreement is valid for 1 (one) year and effective starting January 22, 2016 until January 22, 2017. This agreement shall be renewed automatically.

d. PT Global Digital Niaga d. PT Global Digital Niaga

Berdasarkan penjualan perjanjian kerjasama data top-up dan online No 004//GDN/PKS/TIVO/ II/ 2016 tanggal 2 Februari 2016, NSK dan PT Global Digital Niaga menandatangani perjanjian di mana NSK harus mendaftar di PT Global Digital Situs Niaga untuk melakukan penjualan produk-produk dan / atau layanan-layanan PT Global Digital Niaga seperti melakukan pembayaran. Perjanjian kerja sama ini berlaku efektif tanpa batas waktu sampai diakhiri oleh kedua belah pihak.

Based on the sales of top-up and online data cooperation agreement No 004/GDN/PKS/TIVO/II/2016 dated February 2, 2016, NSK and PT Global Digital Niaga signed an agreement where NSK has to register in PT Global Digital Niaga’s site in order to make sales of PT Global Digital Niaga’s products and/or avail services such as making payments. This cooperation agreement shall be effective indefinitely until terminated by both parties.

e. PT Kasih Anugrah Kreasi e. PT Kasih Anugrah Kreasi

Berdasarkan perjanjian kerjasama jual beli pulsa telkomsel elektronik No. NSK-SMT/01-0301/2017 pada tanggal 1 Maret 2017, NSK dan PT Kasih Anugrah Kreasi menandatangani perjanjian di mana PT Kasih Anugrah Kreasi akan memasok muatan isi ulang elektronik Telkomsel ke NSK. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun mulai dari 1 Maret 2017 hingga 1 Maret 2020. Perjanjian ini akan diperpanjang atau diperbaharui secara otomatis.

Based on the sales of top-up and online data cooperation agreement No. NSK-SMT/01-0301/2017 dated March 1, 2017, NSK and PT Kasih Anugrah Kreasi signed an agreement where PT Kasih Anugrah Kreasi shall supply Telkomsel electronic top-up loads to NSK. This agreement is valid for 3 (three) years effective starting from March 1, 2017 until March 1, 2020. This agreement was renewed automatically.

f. PT Finnet Indonesia f. PT Finnet Indonesia

Berdasarkan perjanjian kerjasama pembayaran tagihan multibiller dengan sistem pembayaran channel online No: 015/PKS002/FINNET-01/IV/2017, pada tanggal 27 April 2017, NSK dan PT Finnet Indonesia menandatangani perjanjian dimana PT Finnet Indonesia sepakat untuk bekerja sama dengan NSK sebagai biller aggregator yang menghubungkan antara host biller yang telah bekerja sama dengan PT Finnet Indonesia, dan NSK selaku penyedia payment channel yang menyediakan tempat dan sarana pembayaran jasa biller dari pelanggan.

Based on the multibiller bill payment with online channel payment system agreement No. 015/PKS002/FINNET-01/IV/201 dated April 27, 2017, NSK and PT Finnet Indonesia signed an agreement where PT Finnet Indonesia agreed to cooperate with NSK as a biller aggregator that links the host billers who are partners of PT Finnet Indonesia and the customers who will avail biller payment service through NSK as the provider of payment channel.

Perjanjian ini berlaku untuk 1 (satu) tahun efektif mulai dari 27 April 2017 hingga 1 Maret 2018 dan berlaku efektif tanpa batas waktu hingga diakhiri oleh kedua belah pihak.

This agreement is valid for 1 (one) year effective starting from April 27, 2017 until March 1, 2018, and shall be effective indefinitely until terminated by both parties.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

25. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK), Entitas Anak (lanjutan)

PT Narindo Solusi Komunikasi (NSK), Subsidiary (continued)

g. PT Solusi Ecommerce Global g. PT Solusi Ecommerce Global

Berdasarkan perjanjian kerjasama sebagai

aggregator ke operator No: 020/NSK-MM/VIII/2015, pada tanggal 9 Februari 2015, NSK dan PT Solusi Ecommerce Global (Mataharimall) menandatangani perjanjian di mana Mataharimall dengan ini menerima penunjukan NSK, untuk bertindak sebagai mediator menggunakan sistem jaringan mitra, sehingga mitra e-commerce online yang menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mataharimall dapat menyediakan fasilitas kepada pelanggan untuk membeli produk NSK dan produk lainnya yang akan tersedia di masa depan melalui Delivery channel Mataharimall dan mitra online e-commerce. Perjanjian ini berlaku

selama 1 (satu) tahun dan efektif mulai dari 24 Agustus 2015 hingga 24 Agustus 2016 Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis.

Based on the aggregator to operator cooperation agreement No: 020/NSK-MM/VIII/2015 dated February 9, 2015, NSK and PT Solusi Ecommerce Global (Mataharimall) signed an agreement where Mataharimall hereby receives the designation of NSK, to act as a mediator using partner network system, so that the online e-commerce partners who entered into a cooperation agreement with Mataharimall may provide facilities to customers to purchase NSK’s products and other products that will be available in the future through Mataharimall's delivery channel and e-commerce online partners.This agreement is valid for 1 (one) year and effective starting from August 24, 2015 until August 24, 2016. This agreement was renewed automatically.

26. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS 26. CASH FLOWS SUPLEMENTARY INFORMATION

a. Aktivitas nonkas a. Non-cash activity

Transaksi non kas yang penting adalah perolehan kendaraan pada tahun 2019 melalui mekanisme pembiayaan konsumen sebagaimana yang telah dijabarkan dalam Catatan 13.

The principal non-cash transaction is the acquisition of vehicles in 2019 by means of consumer financing as discussed in Note 13.

b. Rekonsiliasi liabilitas dari aktivitas pendanaan b. Liabilities reconciliation from financing activities

Rekonsiliasi liabilitas dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:

Liabilities reconciliation from financing activities are as follows:

2020

Utang bank / Bank loan

Utang pembiayaan konsumen /

Consumer financing payables

Saldo awal 140.000.000.000 2.012.440.538 Beginning balance Arus kas pembayaran (4.663.956.967 ) (541.634.606 ) Cash flows payments

Saldo akhir 135.336.043.033 1.470.805.932 Ending balance

2019

Utang bank / Bank loan

Utang pembiayaan konsumen /

Consumer financing payables

Saldo awal 133.000.000.000 - Beginning balance Perolehan kendaraan melalui

pembiayaan konsumen

- 2.548.699.334 Acquisition of vehicle through

consumer financing Arus kas Cash flows penerimaan 614.002.700.000 - proceeds Pembayaran (607.002.700.000 ) (536.258.796 ) Payments

Saldo akhir 140.000.000.000 2.012.440.538 Ending balance

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

27. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 27. EVENT AFTER REPORTING PERIOD

Pada bulan November 2020, Presiden Republik Indonesia telah menandatangani pemberlakuan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang akan berdampak pada perubahan nilai kewajiban imbalan kerja. Akan tetapi, pada tanggal 31 Desember 2020, Grup melakukan perhitungan kewajiban imbalan kerja berdasarkan UU yang berlaku sebelum UU Cipta Kerja yaitu UU No.13/2003 dikarenakan dasar perhitungan kewajiban imbalan kerja tersebut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 35/2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja, yang diundangkan pada tanggal 2 Februari 2021. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Grup masih mempelajari dampak dari penerapan PP tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Grup.

In November 2020, the President of Republic of Indonesia enacted a Job Creation Law that will have an impact to employee benefits obligations. However, as at December 31, 2020, the Group calculated the employee benefits obligation based on the law that was in effect before Job Creation Law, which is UU No. 13/2013, due to the fact that the basis of calculation for employee benefits obligations under the Job Creation Law is further regulated in an implementing regulation "Government Regulation" (Peraturan Pemerintah / PP) No. 35/2021, "Work Agreement for a Certain Period, Outsourcing, Working Time and Rest Time, and Termination of Employment" which was only enacted on February 2, 2021. Until the completion date of these consolidated financial statements, the Group is still getting an understanding of the impact as a result of the implementation of the PP, and assessing the effect on the Group’s consolidated financial statements.

28.

KELANGSUNGAN USAHA 28. GOING CONCERN

Pandemi Covid-19 mempunyai akibat yang belum pernah terjadi atas bisnis di seluruh dunia dan Grup tidak terkecuali. Grup beroperasi di tahun 2020 dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian. Bisnis dimulai dengan awal yang baik pada bulan Januari dan Februari 2020. Pada pertengahan bulan Maret 2020, daya beli dari masyarakat menurun yang menyebabkan penurunan penjualan bersih Grup dan mengalami rugi bersih komprehensif tahun 2020 sebesar Rp 40.984.066.081 dan saldo defisit sebesar Rp 69.117.403.529 pada tanggal 31 Desember 2020.

The Covid-19 pandemic has unprecedented consequences for businesses around the world and the Group’s are no exception. The Group’s operate in 2020 in an environment full of uncertainty. Business started off with a good start in January and February 2020. In middle March 2020, people's purchasing power decreased which resulted in a decrease in the Group’s net sales resulting in comprehensive net loss in 2020 amounting to Rp 40,984,066,081 and deficits amounting to Rp 69,117,403,529 as of December 31, 2020.

Grup berkomitmen mengambil langkah-langkah berikut untuk melindungi bisnis, seperti antara lain:

1. Efisiensi beban usaha Grup sampai dengan lebih dari 50%.

2. Mendirikan anak usaha baru di bidang pergudangan di tahun 2021, yaitu PT Gudang Pintar Indonesia.

3. Merubah kegiatan usaha PT Kioson Fintech Indonesia, Entitas Anak, menjadi bisnis penjualan ritel di tahun 2021.

The Group are committed to implement the following actions to protect its business, such as:

1. The Group’s operating expense efficiency is up to more than 50%.

2. Establish a new subsidiary in the warehousing industry in 2021, namely PT Gudang Pintar Indonesia.

3. Changed the business activities of PT Kioson Fintech Indonesia, a Subsidiary, into a retail sales business in 2021.

Sebagai tambahan, untuk meningkatkan likuiditas selama masa pandemi dan pemulihan Covid, Grup telah melakukan restrukturisasi pinjaman PT Bank Sinarmas Tbk – Unit Usaha Syariah menjadi sebagai berikut: a. Perubahan jangka waktu dari 12 bulan menjadi

96 bulan. b. Perubahan bagi hasil dari 15% menjadi 11% per

tahun.

In addition, in order to maximise liquidity for the likely duration of the Covid pandemic and recovery, the Group has restructured loan of PT Bank Sinarmas Tbk – Syariah Business Unit to be as follows: a. Change in time period from 12 to 96 months. b. Change profit sharing rate from 15% to 11%

per annum.

Manajemen berharap dengan aksi-aksi yang diambil dapat membantu Grup menjadi lebih baik di masa yang akan datang dan memberikan efek yang signifikan bagi kelangsungan usaha Grup.

Management hopes that the actions taken can help the Group to be better in the future and have a significant effect on the Group’s business continuity.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

28.

KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) 28. GOING CONCERN (continued)

Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan asumsi bahwa Grup akan terus beroperasi secara berkelanjutan. Asumsi kelangsungan usaha terdampak oleh risiko dan ketidakpastian seperti dijelaskan di atas, oleh karena itu ada kemungkinan bahwa perubahan keadaan yang merugikan dapat berdampak pada kelangsungan usaha Grup. Bila perubahan seperti ini terjadi, maka asumsi kelangsungan usaha Grup dapat berubah. Laporan keuangan konsolidasian tidak termasuk penyesuaian yang mungkin timbul dari hasil dari ketidakpastian di atas.

The consolidated financial statements have been prepared assuming the Group will continue to operate as a going concern. The going concern assumption is subject to risks and uncertainties as described above, hence there is a possibility that adverse changes in circumstances may have an impact on the Group's going concern. If a change in such circumstances occur, the Group's going concern assumptions may be changed. The consolidated financial statements do not include any adjustments that might result from the outcome of the uncertainties above.

29.

PENERBITAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AMANDEMEN DAN PENYESUAIAN

29. ISSUANCE OF AMENDMENTS AND IMPROVEMENTS TO STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

DSAK - IAI telah menerbitkan pernyataan standar akuntansi keuangan amandemen dan penyesuaian yang akan berlaku efektif atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah:

DSAK-IAI has issued the following amendments and improvements to statements of financial accounting standards which will be applicable to the consolidated financial statements with annual periods beginning on or after:

1 Januari 2021 January 1, 2021

Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis (Defini Bisnis)”;

Amandemen PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (Reformasi Acuan Suku Bunga Tahap 2)”;

Amandemen PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Reformasi Acuan Suku Bunga Tahap 2)”;

Amandemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan (Reformasi Acuan Suku Bunga Tahap 2)”;

Amandemen PSAK 73, “Sewa (Reformasi Acuan Suku Bunga Tahap 2)”.

Amendments to PSAK 22, “Business Combination (Definition of Business)”;

Amendments to PSAK 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement (Interest Rate Benchmark Reform Batch 2)”;

Amendments to PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures (Interest Rate Benchmark Reform Batch 2)”;

Amendments to PSAK 71, “Financial Instruments (Interest Rate Benchmark Reform Batch 2)”;

Amendments to PSAK 73, “Lease (Interest Rate Benchmark Reform Batch 2)”.

1 Januari 2022 January 1, 2022

Amendemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis Tentang Referensi Terhadap Kerangka Konseptual”;

Amendemen PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, Dan Aset Kontinjensi Tentang Kontrak Yang Merugi—Biaya Memenuhi Kontrak”;

PSAK 71 (Penyesuaian 2020), “Instrumen Keuangan”; dan

PSAK 73 (Penyesuaian 2020), “Sewa”.

Amendment to PSAK 22, “Business Combinations: Reference to the Conceptual Framework”;

Amendments to PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets: Onerous Contracts—Cost of Fulfilling the Contracts”;

PSAK 71 (Improvement 2020), “Financial Instruments”; and

PSAK 73 (Improvement 2020), “Leases”.

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

29.

PENERBITAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AMANDEMEN DAN PENYESUAIAN (lanjutan)

29. ISSUANCE OF AMENDMENTS AND IMPROVMENTS TO STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

1 Januari 2023 January 1, 2023

Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan (Klasifikasi Liabilitas Jangka Pendek atau Panjang)”;

Amandemen PSAK 16, “Aset Tetap - Hasil Sebelum Penggunaan yang Diintensikan”

Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements (Liabilities Classification as Short or Long Term)”;

Amendments to PSAK 16, “Property, Plant and Equipment – Proceeds before Intended Use”

Grup masih mengevaluasi dampak dari pernyataan standar akuntansi keuangan amandemen dan penyesuaian dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is still evaluating the effects of those amendments and improvements to the statements of financial accounting standards and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

67

Informasi Tambahan / Additional Information

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Entitas Induk Saja) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Parent Only)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2020

2019

ASET

ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 346.995.785 2.405.613.783 Cash on hand and in banks Piutang usaha 7.910.115.711 15.557.993.372 Trade receivables Piutang lain-lain 31.802.500 1.116.000.000 Other receivables Persediaan 12.813.416.551 13.942.705.956 Inventories Pajak dibayar di muka 9.183.277 66.079.574 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 48.613.440 203.247.963 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 21.160.127.264 33.291.640.648 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap – bersih 129.483.262 265.614.010 Fixed assets – net Aset tak berwujud – bersih 10.030.072.325 13.309.051.236 Intangible asset – net Aset pajak tangguhan 9.015.574.961 9.977.403.233 Deferred tax assets Investasi 36.590.200.000 36.590.200.000 Investment

Jumlah Aset Tidak

Lancar

55.765.330.548

60.142.268.479 Total Non-Current

Assets

JUMLAH ASET 76.925.457.812 93.433.909.127 TOTAL ASSETS

69

Informasi Tambahan / Additional Information

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Entitas Induk Saja) LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Parent Only)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2020

2019

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK

CURRENT LIABILITIES

Utang usaha 114.888.168 7.374.097.687 Trade payables Utang pajak 5.673.131 6.684.100 Taxes payable Utang pihak berelasi 2.498.500.000 Due to related party Beban masih harus dibayar 132.510.375 710.551.942 Accrued expenses

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

2.751.571.674

8.091.333.729

Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA

PANJANG NON-CURRENT

LIABILITIES Utang pihak berelasi - 2.498.500.000 Due to related party Liabilitas diestimasi atas

imbalan kerja karyawan

990.313.415

1.291.076.015 Estimated liabilities for

employees’ benefits

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

990.313.415

3.789.576.015

Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 3.741.885.089 11.880.909.744 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS

EQUITY Modal saham – nilai

nominal per lembar Rp 100 per saham

Share capital – Rp 100 par value per share

Modal dasar – 2.000.000.000 saham

Authorized – 2,000,000,000

shares Modal ditempatkan dan

disetor penuh – 717.239.900 saham

71.723.990.000

71.723.990.000

Issued and fully paid –

717,239,900 shares Tambahan modal disetor –

bersih

47.052.972.500 47.052.972.500 Additional paid-in capital – net

Defisit (45.593.389.777 ) (37.223.963.117 ) Deficits

JUMLAH EKUITAS 73.183.572.723 81.552.999.383 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN

EKUITAS

76.925.457.812

93.433.909.127 TOTAL LIABILITIES AND

EQUITY

69

Informasi Tambahan / Additional Information

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Entitas Induk Saja) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Parent Only)

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For The Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2020

2019

PENJUALAN BERSIH 161.700.951.862 347.029.952.754 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (163.085.007.993 ) (346.130.000.715 ) COST OF GOODS SOLD

LABA (RUGI) KOTOR (1.384.056.131) 899.952.039 GROSS PROFIT (LOSS) Beban usaha (6.543.399.794 ) (13.155.951.500 ) Operating expenses Beban keuangan (28.965.477 ) (16.710.237 ) Finance cost Pendapatan keuangan 15.760.113 27.316.359 Finance income Pendapatan (beban) lain-lain – bersih (6.165.830 ) (425.396.676 ) Other income (loss) – net

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (7.946.827.119 ) (12.670.790.015 ) LOSSES BEFORE INCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

TANGGUHAN

(853.982.526

) 2.176.575.138 DEFERRED INCOME TAX BENEFIT

(EXPENSE)

RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN (8.800.809.645 ) (10.494.214.877 ) NET LOSSES FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Pengukuran kembali liabilitas diestimasi

atas imbalan kerja karyawan

539.228.731

575.704.181

OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Items that will not be reclassified to profit or loss

Remeasurement of estimated

liabilities for employees’ benefits

Pajak penghasilan terkait (107.845.746 ) (143.926.045 ) Related income tax

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN

(8.369.426.660 ) (10.062.436.741 ) TOTAL COMPREHENSIVE LOSSES

FOR THE YEAR

70

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Entitas Induk Saja) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Parent Only)

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For The Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Modal Saham / Share Capital

Tambahan Modal Disetor /

Additional Paid-in Capital

Defisit / Deficits

Jumlah Ekuitas / Total Equity

Saldo pada tanggal 1 Januari 2019

71.723.850.000 47.052.587.500

(27.161.526.376 ) 91.614.911.124 Balance as of January 1, 2019 Tambahan modal saham dan

tambahan modal disetor dari waran

140.000 385.000

- 525.000 Additional share capital and

additional paid-in capital from warrants Rugi bersih tahun berjalan - - (10.494.214.877 ) (10.494.214.877 ) Net loss for the year

Penghasilan komprehensif lain - - 431.778.136 431.778.136 Other comprehensive income

Saldo pada tanggal 31 Desember 2019 71.723.990.000 47.052.972.500 (37.223.963.117 ) 81.552.999.383 Balance as of December 31, 2019

Rugi bersih tahun berjalan

- -

(8.800.809.645 ) (8.800.809.645 ) Net loss for the year

Penghasilan komprehensif lain

- -

431.382.985 431.382.985 Other comprehensive income

Saldo pada tanggal 31 Desember 2020 71.723.990.000 47.052.972.500 (45.593.389.777 ) 73.183.572.723 Balance as of December 31, 2020

71

Informasi Tambahan / Additional Information

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Entitas Induk Saja) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KIOSON KOMERSIAL INDONESIA Tbk (Parent Only)

STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2020 2019

ARUS KAS DARI (UNTUK) CASH FLOWS FROM (FOR) AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 169.348.829.524 343.729.748.030 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok (169.214.928.107) (338.307.790.060) Cash paid to supplier Cash paid for other operating Pengeluaran kas operasional lainnya (2.208.279.528) (8.301.685.007) expense Penerimaan bunga 15.760.113 27.316.359 Interest receipt

Kas Bersih Digunakan Net Cash Used in Untuk Aktivitas Operasi (2.058.617.998) (2.852.410.678) Operating Activities

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS CASH FLOWS FROM (FOR) INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap - (4.011.199) Acquisitions of fixed assets Hasil penjualan aset tetap - 54.000.000 Proceeds from sale of fixed assets

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used in) Untuk) Aktivitas Investasi - 49.988.801 Investing Activities

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS CASH FLOWS FROM (FOR) PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan tambahan modal Receipts of additional capital dari pelaksanaan waran - 525.000 from the execution of warrants

Kas Bersih Diperoleh Dari Net Cash Provided by Aktivitas Pendanaan - 525.000 Financing Activities

PENURUNAN BERSIH DECREASE IN CASH KAS DAN BANK (2.058.617.998) (2.801.896.877) ON HAND AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN 2.405.613.783 5.207.510.660 AT BEGINNING OF THE YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 346.995.785 2.405.613.783 AT END OF THE YEAR