Ptk Jurnal Analisis Alik Set

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cahilangall012.blogspot.com

Citation preview

NAMA: ALIK SETIAWANNIM: 14518241022KELAS: PT. MEKATRONIKA E

JUDUL JURNAL: Reconstructing Vocational Education and Training for the 21st Century: Mindfulness, Craft, and ValuesJUDUL TERJEMAHAN : Rekonstruksi Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan untuk Abad ke-21: Kesadaran, Kerajinan, dan NilaiPENULIS: Terry Hyland, Emeritus Professor, Education & Psychology Academic Group, University of Bolton, Deane Rd, Bolton, BL3 5AB, UK. Email: [email protected]

A. ALASAN MEMILIH ARTIKELKenapa saya memilih artikel berjudul Reconstructing Vocational Education and Training for the 21st Century: Mindfulness, Craft, and Values karena di dalam artikel tersebut membahas mengenai pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan membandingkan versi Inggris dan Eropa. Saya tertarik misalkan metode yang diterapkan dalam pendidikan luar negeri itu cocok maka bisa kita terapkan dalam pendidikan di dalam negeri khususnya pendidikan kejuruan di SMK. Masa depan harus berubah lebih baik seiring dengan berkurangnya waktu, di abab 21 maka era pendidikan yang mengarah pada teknologi pasti pendidikan sangat berperan aktif dalam menyelengarakan atau ikut berpartisipasi.

B. INTISARI DARI ARTIKELSaya membaca artikel ini mengacu pada abat 21 yaitu tentang pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan membandingkan pendidikan di Inggris dan Eropa. Pendidikan di ingris yang mulai menurun di bandingkan dengan Eropa (Ainley, 1999;Evans, 1992;Hyland, 1999;Richardson, 2007;Winch, 2000). Eropa menggunakan istilah Vocational Education and Trainning (VET) yaitu membahas mengenai pelatihan kejuruan di Eropa yang di abad 21 akan mengembangkan teknologi yang bisa bersaing di kanca dunia. Terlepas dari teknologi telah di gambarkan sebagai revolusi permanen di inisiatif kebijakan dalam beberapa kali, masalah sentral yang di pengaruhi oleh VET di inggris. Sistem seperti yang berorientasi di model kemitraan negara Benua Eropa. Dari skema pelatihan banyak terjadi pengangguran kaum muda besar-besaran di tahun 1980-an, degan vocational yang baru berdasarkan kebutuhan lapanga kerja pada 1990-an program berbasis kompetensi dan obsesi dengan pelatihan keterampilan dimasa yang baru (Ainley, 1990,1999;Allen & Ainley, 2007;Hyland & Winch, 2007), VET semakin memperbaiki sistem yang digunakan untuk membuat pendidikan kejuruan di abad 21 menjadi lebih baik lagi.

Neuroscience dan MindfulnessPandangan psikologi menjaga konsepsi kesadaran yang ditempatkan dalm penekanan saling meghadiri aktivitas pikiran degan maksut untuk penekanan saling menghargai pemikiran dengan maksut untuk pelatihan dan trasformasi kesadaran sehingga dapat meninggkatakan presepsi, kesetabilan emosi, dan pemikirannya. Epstein,2007 braggapan Buddhisme sebagai bentuk studi tentang sifat pikiran. Lalu apa saja fitur utama psikologi Buddhis?Olendzki (2003)mengemukakan bahwa gagasan Buddhis dari kondisi manusia tidak begitu sangat berbeda dari perspektif kontemporer.Singkatnya, ini adalahsebuah organisme, terdiri baik dari faktor fisik dan mental dan proses, tinggal di sebuah keseimbangan dinamis dengan lingkungannya, baik membentuk dan dibentuk oleh lingkungan yang sebagai respon terhadap berbagai set internal dan eksternal kondisi.Mindfulness adalah pusat obat pikiran-tubuh yang direkomendasikan olehKabat-Zinn (1990)danWilliams et al.(2007).

Rekotruksi Pendidikan KejuruanWhitehead (1962)berpendapat bahwa "antitesis antara teknis dan pendidikan liberal adalah keliru" dan bahwa ada "akan ada pendidikan teknis yang memadai yang tidak liberal, dan tidak ada pendidikan liberal yang dalam tidak teknis". Dewey adalahpar excellencefilsuf pendidikan kejuruan, dan teori-teorinya menekankan kuat nilai "pendidikan yang mengakui makna intelektual dan sosial penuh panggilan yang"(Dewey, 1966,hal. 318).

Etika, Moralitas, dan VocationalismBersamaan dengan warisan sejarah pendidikan kejuruan dibentuk oleh stratifikasi sosial dan subordinasi untuk studi akademis, telah terjadi pengabaian serius baik etika (yaitu, hubungan dengan nilai-nilai sosial yang lebih luas dan jaringan kepentingan) dan moral (yaitu, nilai mendasar untuk berkembang manusia seperti keadilan, kepercayaan, dan kebenaran) dasar VET.Ini benar-benar cukup mengejutkan, mengingat sentralitas persiapan untuk hidup bekerja di semua aspek dari sistem pendidikan dari sekolah ke universitas.Jarrett (1991)berpendapat bahwa "satu tujuan yang paling penting bagi guru untuk bekerja menuju hubungannya dengan dasar Sikap terhadap pekerjaan.VET dan EstetikaNorman (1983)mendekati mengidentifikasi dimensi estetika bekerja ketika, menggunakan konsep Marxian, ia mengacu pada "teralienasi" bekerja sebagai "bermakna, kreatif dan mandiri ekspresif yang memberikan individu rasa identitas dirinya, diakui dan dikonfirmasi oleh orang lain. Warnock (1977)mengidentifikasi fitur serumpun kerja di gagasan bahwa semua pekerjaan adalah upaya untuk membuat atau mengubah sesuatu dan mengurangi mereka untuk memesan, dan semua upaya ini patut membuat .

Kerja, VET, dan Nilai Sosial-KolektifAspek moral dan estetika persiapan untuk pekerjaan dapat dilihat untuk datang bersama-sama untuk menginformasikan teori dan praktek VET dengan menghubungkan dengan pengertian tentang beasiswa dan karir menganjurkan untuk penyediaan pasca-sekolah oleh Bloomer belajar.Menggambar pada teori pembelajaran sosial dan humanistik,Bloomer (1997).C. KOMENTARPerbandinagan yang tidak sesuai antara Ingris dan Vocational Education Trainning (VET) sistem yang di buat Wofl Laporan. Komisi Royal Pedidikan Teknis dilaporka pada tahun 1884 meuju status rendah pencapaian pendidika kejuruan keinggris dibandigkan ke Eropa. Saya membaca jurnal tersebut bila di kaitkan di indonesia maka bisa diterapkan pendidikan moral, etika dan kejuruan. Apabilah proses pendidikan liberal di terapkan di indonesia kurang pas seperti yang diungkapkan Whitehead (1962). Saya tidak setuju dengan pendapat Jarrett (1991)berpendapat bahwa "satu tujuan yang paling penting bagi guru untuk bekerja menuju hubungannya dengan dasar Sikap terhadap pekerjaan. Saya lebih memilih acuan kita boleh kepada pekerjaan tapi pendidikan itu lebih penting supaya peserta yang kita didik itu bisa menerapkan cara belajar dengan baik untuk bisa mengetahui hal yang terbaik.Saya juga setuju mengenai pendapat Norman (1983) mengenai pengembangan estetika di indonesia karena arti estetika itu sendiri berarti kemandirian yang akan mewujudkan pendidikan kejuruan dapat tersalurkan dengan baik.

D. KESIMPULANSaya bisa simpulkan program direkonstruksi untuk moral, estetika, dan sosial-kolektif nilai VET pelatar depanan didukung oleh kesadaran praktik telah diusulkan sebagai cara menanggulangi beberapa kelemahan gigih dan masalah penyediaan dalam bidang ini.Bukti dasar untuk manfaat positif dari MBIs pada umumnya sekarang cukup kuat dan luas, dan telah didokumentasikan dengan baikKita kaitkan ke ranah indonesia maka pendidikan kejuruan bisa gunakan asal sesuai dengan tujuan kita dan tidak melanggar norma agama dan norma yang lainya. Terpenting kita harus merubah dari kita sendiri untuk berpikir kedepan dan selalu mengembakan pendidikan kejuruan yang harus bisa membuat sesuatu sekaligus bisa mengajarkan kepada warga negara indonesia.Kita bisa merubah asalkan kita mau merubah untuk menjadi kedepannya. Supaya ada perubahan yang mendalah dalam kehidupan kita.Sumber : http://jurnal.laporanpenelitian.com/p/jurnal.html?q=vocational%20educational%20